Anda di halaman 1dari 179

BUKU I

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008
Tanggal : 30 Mei 2008
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008
Tanggal : 30 Mei 2008
BUKU I
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2007

HALAMAN

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN.................... 1

LAPORAN KEUANGAN POKOK

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2. NERACA

3. LAPORAN ARUS KAS

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ................................................................... 3


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Pemerintah Kota Tangerang
Tahun Anggaran (TA) 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor
15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Tangerang
per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Tangerang. Tanggung
jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan


Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut
mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tangerang,
serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI
yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk menyatakan
pendapat.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 1


LAPORAN KEUANGAN POKOK
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

ANGGARAN 2007 REALISASI 2007 REALISASI 2006


NO URAIAN Ref %
(Audited) (Audited) (Audited)

1 PENDAPATAN VI.1 914.427.674.060,00 926.874.609.208,02 101,36% 757.935.661.144,95

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH VI.1.1 133.412.795.107,00 156.523.829.302,02 117,32% 131.857.486.293,95

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah VI.1.1.1 93.300.000.000,00 109.607.464.640,50 117,48% 92.156.784.042,00


1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah VI.1.1.2 25.423.298.983,00 25.883.814.246,00 101,81% 22.155.110.158,00
1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan VI.1.1.3 8.971.586.538,00 13.727.558.797,00 153,01% 5.287.566.187,00
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah VI.1.1.4 5.717.909.586,00 7.304.991.618,52 127,76% 12.258.025.906,95

1.2 PENDAPATAN TRANSFER VI.1.2 756.014.878.953,00 745.350.779.906,00 98,59% 603.078.174.851,00

1.2.1 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN VI.1.2.1 627.116.693.953,00 616.391.578.819,00 98,29% 493.883.955.178,00
1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 243.046.018.788,00 233.324.120.688,00 96,00% 194.250.497.800,00
1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 492.675.165,00 730.858.131,00 148,34% 376.457.378,00
1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 376.145.000.000,00 376.145.000.000,00 100,00% 293.447.000.000,00
1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 7.433.000.000,00 6.191.600.000,00 83,30% 5.810.000.000,00

1.2.2 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYA - - -


1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus - - -
1.2.2.2 Dana Penyesuaian - - -

1.2.3 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI VI.1.2.2 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05% 109.194.219.673,00


1.2.3.1 Penadapatan Bagi Hasil Pajak 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05% 109.194.219.673,00
1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - -

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH VI.1.3 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00% 23.000.000.000,00
- -
1.3.1 Pendapatan Hibah 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00% 23.000.000.000,00
1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - - -
1.3.3 Pendapatan Lainnya - - -

2 BELANJA VI.2 904.613.230.789,55 821.141.482.762,61 90,77% 798.035.323.533,97

2.1 BELANJA OPERASI VI.2.1 618.258.916.305,02 553.821.593.113,07 89,58% 454.258.958.718,00

2.1.1 Belanja Pegawai 432.974.142.483,20 401.710.093.837,77 92,78% 296.711.695.230,00


2.1.2 Belanja Barang 152.426.080.118,82 123.101.654.200,29 80,76% 106.897.634.070,00
2.1.3 Bunga 1.692.618.703,00 1.683.090.328,00 99,44% 1.837.928.254,00
2.1.4 Subsidi - - -
2.1.5 Hibah - - -
2.1.6 Bantuan Sosial 31.166.075.000,00 27.326.754.747,00 87,68% 48.811.701.164,00

2.2 BELANJA MODAL VI.2.2 285.354.314.484,53 267.319.889.649,55 93,68% 343.002.454.740,97

2.2.1 Belanja Tanah 31.922.504.451,18 31.642.449.045,05 99,12% 20.471.077.125,02


2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 31.286.234.058,85 28.130.396.220,91 89,91% 12.875.119.200,00
2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 74.227.149.350,52 64.447.563.261,25 86,82% 210.966.882.261,95
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 139.976.411.731,75 136.447.986.555,57 97,48% 97.622.623.954,00
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.109.429.771,93 4.263.201.120,46 83,44% 1.066.752.200,00
2.2.6 Belanja Aset Lainnya 2.832.585.120,29 2.388.293.446,32 84,31% -

2.3 BELANJA TAK TERDUGA VI.2.3 1.000.000.000,00 - 0,00% -


2.3.1 Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 - 0,00% -

2.4 TRANSFER VI.2.4 - - 773.910.075,00


2.4.1 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA - - 773.910.075,00
2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak - - 773.910.075,00
2.4.1.2 Bagi Hasil Retribusi - - -
2.4.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - -

SURPLUS/DEFISIT VI.3 9.814.443.270,45 105.733.126.445,41 1077,32% (40.099.662.389,02)

3 PEMBIAYAAN VI.4 (9.814.443.270,45) (105.733.126.445,41) 1077,32% 40.099.662.389,02

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN VI.4.1 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00% 115.083.191.530,00


3.1.1 Penggunaan SILPA 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00% 115.083.191.530,00
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - -
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - -
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - -
3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - -
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
(dalam Rupiah)

URAIAN REF 2007 (Audited) 2006 (Audited)

ASET VI.5
ASET LANCAR VI.5.1
Kas di Kas Daerah VI.5.1.1 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00
Kas di Bendahara Penerimaan - -
Kas di Bendahara Pengeluaran VI.5.1.2 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98
Investasi Jangka Pendek - -
Piutang Pajak VI.5.1.3 6.671.742.118,00 9.217.350.910,00
Piutang Retribusi VI.5.1.4 16.990.300,00 -
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan VI.5.1.5 148.742.669,00 -
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi VI.5.1.6 71.000.020,00 415.564.275,00
Piutang Lainnya VI.5.1.7 13.682.939.306,00 17.849.290.168,20
Persediaan VI.5.1.8 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82
Jumlah Aset Lancar 171.895.275.203,36 79.250.680.958,00

INVESTASI JANGKA PANJANG VI.5.2


Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00
Jumlah Investasi Permanen 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00
Jumlah Investasi Jangka Panjang 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

ASET TETAP VI.5.3


Tanah 920.485.785.628,25 889.042.269.555,20
Peralatan dan Mesin 241.452.744.949,18 221.858.132.580,37
Gedung dan Bangunan 692.479.326.100,32 640.751.374.108,49
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.232.620.548.432,22 1.096.202.379.176,66
Aset Tetap Lainnya 11.959.174.608,55 7.695.973.488,09
Konstruksi dalam Pengerjaan 2.451.971.103,86 6.579.111.357,52
Akumulasi Penyusutan - -
Jumlah Aset Tetap 3.101.449.550.822,38 2.862.129.240.266,33

DANA CADANGAN VI.5.4


Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00
Jumlah Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00

ASET LAINNYA VI.5.5


Tagihan Penjualan Angsuran - -
Tuntutan Perbendaharaan VI.5.5.1 11.600.000,00 -
Tuntutan Ganti Rugi VI.5.5.2 60.264.988,00 92.252.000,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga VI.5.5.3 15.470.320.224,00 15.470.320.224,00
Aset Tak Berwujud VI.5.5.4 3.365.583.924,15 977.290.477,83
Aset Lain-lain VI.5.5.5 345.353.661,00 510.385.763,00
Jumlah Aset Lainnya 19.253.122.797,15 17.050.248.464,83
JUMLAH ASET 3.397.473.794.058,89 3.057.561.857.702,16

KEWAJIBAN VI.6
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK VI.6.1
Utang Perhitungan Pihak Ketiga 170.082.486,00 472.008,00
Utang Bunga 705.686.215,84 773.183.908,80
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.255.576.335,00 1.255.577.490,62
Utang Jangka Pendek Lainnya 350.814.000,00 611.079.019,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.482.159.036,84 2.640.312.426,42

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG VI.6.2


Utang Jangka Panjang Lainnya 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50
JUMLAH KEWAJIBAN 14.410.134.217,34 15.823.863.941,92
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIAN REF 2007 (Audited) 2006 (Audited)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI VI.8.1 371.048.880.035,19 300.991.527.885,00

ARUS MASUK KAS 932.712.649.305,02 761.177.787.511,00


Pendapatan Pajak Daerah VI.8.1.1 109.607.464.640,50 92.156.784.042,00
Pendapatan Retribusi Daerah VI.8.1.2 25.883.814.246,00 22.155.110.158,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan VI.8.1.3 13.727.558.797,00 5.287.566.187,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah VI.8.1.4 7.304.991.618,52 11.611.514.284,95
Dana Bagi Hasil Pajak VI.8.1.5 233.324.120.688,00 194.250.497.800,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam VI.8.1.6 730.858.131,00 376.457.378,00
Dana Alokasi Umum VI.8.1.7 376.145.000.000,00 293.447.000.000,00
Dana Alokasi Khusus VI.8.1.8 6.191.600.000,00 5.810.000.000,00
Dana Otonomi Khusus - -
Dana Penyesuaian - -
Pendapatan Bagi Hasil Pajak VI.8.1.9 128.959.201.087,00 109.194.219.673,00
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - -
Pendapatan Hibah VI.8.1.10 25.000.000.000,00 23.000.000.000,00
Pendapatan Dana Darurat - -
Pendapatan Lainnya - -
Contra Pos dan UUDP yang telah disetor s.d. 31 Desember 2007 VI.8.1.11 5.838.040.097,00 3.888.637.988,05

ARUS KELUAR KAS 561.663.769.269,84 460.186.259.626,00


Belanja Pegawai VI.8.1.12 403.440.030.266,87 299.010.034.364,00
Belanja Barang VI.8.1.13 129.039.984.427,97 109.170.683.658,00
Bunga VI.8.1.14 1.683.090.328,00 1.838.928.254,00
Subsidi - -
Hibah - -
Bantuan Sosial VI.8.1.15 27.500.664.247,00 49.392.703.275,00
Belanja Tidak Terduga - -
Bagi Hasil Pajak - 773.910.075,00
Bagi Hasil Retribusi - -
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN VI.8.2 (267.891.073.726,17) (343.334.507.292,00)

ARUS MASUK KAS - -


Pendapatan Penjualan atas Tanah - -
Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin - -
Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan - -
Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap - -
Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya - -

ARUS KELUAR KAS 267.891.073.726,17 343.334.507.292,00


Belanja Tanah VI.8.2.1 31.837.636.194,48 20.592.965.500,00
Belanja Peralatan dan Mesin VI.8.2.2 28.170.653.823,18 12.884.601.183,00
Belanja Gedung dan Bangunan VI.8.2.3 64.481.922.066,50 211.006.448.857,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan VI.8.2.4 136.671.617.837,14 97.783.302.662,00
Belanja Aset Tetap Lainnya VI.8.2.5 4.270.142.896,46 1.067.189.090,00
Belanja Aset Lainnya VI.8.2.6 2.459.100.908,40 -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN VI.8.3 (7.193.023.088,02) (26.979.546.337,00)

ARUS MASUK KAS 1.596.805.395,98 754.029.228,00


Penggunaan SILPA VI.8.3.1 1.596.805.395,98 754.029.228,00
Pencairan Dana Cadangan - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - -
Penerimaan Pinjaman Daerah - -
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - -

ARUS KELUAR KAS 8.789.828.484,00 27.733.575.565,00


Pembentukan Dana Cadangan VI.8.3.2 7.533.976.137,00 21.478.000.000,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah - 5.000.000.000,00
Pembayaran Pokok Pinjaman VI.8.3.3 1.255.852.347,00 1.255.575.565,00
Pemberian Pinjaman Daerah - -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN VI.8.4 - 472.008,00

ARUS MASUK KAS 18.654.359.095,00 15.891.144.605,00


Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) VI.8.4.1 18.654.359.095,00 15.891.144.605,00
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

PEMERINTAH KOTA TANGERANG


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan


transparan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Kota Tangerang menyusun Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2007.

Laporan keuangan yang disusun ini meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan
dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.

LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 disusun dengan tujuan untuk
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan dengan menyediakan informasi mengenai
pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas
dana, dan arus kas. Informasi ini disajikan agar pengguna memiliki pengetahuan
mengenai:
1. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;
2. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan
anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;
3. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
Pemerintah Kota Tangerang serta hasil-hasil yang dicapai;
4. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kas;
5. Posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kota Tangerang berkaitan dengan
sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan
6. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kota Tangerang sebagai akibat
pelaksanaan kegiatan selama Tahun Anggaran 2007.

I.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia TAhun 2003 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);

Catatan atas Laporan Keuangan - 7 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaram Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang erubahan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-
undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 44368);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 149,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2007
Nomor 5); dan
12. Peraturan Walikota Nomor 9 A Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah.
I.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
I.3.1. Unsur Laporan Keuangan
LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh entitas dalam Pemerintah
Daerah, yang terdiri dari SKPKD dan SKPD (dinas/badan/kantor). Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Tangerang disusun berdasarkan penggabungan
data/laporan keuangan PPKD dan SKPD. LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran
2007 terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
LRA memuat informasi mengenai Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan
Daerah. Data/informasi keuangan mengenai Pendapatan Asli Daerah, Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal didasarkan pada LRA
SKPD dan data/informasi keuangan mengenai Pendapatan Transfer, Lain-lain

Catatan atas Laporan Keuangan - 8 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Pendapatan yang Sah, Belanja Bunga, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Tak
Terduga, dan Pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran) didasarkan pada LRA
PPKD.

2. Neraca
Data mengenai Kas Umum Daerah, Investasi Daerah, Dana Cadangan, Tuntutan
Perbendaharaan, Piutang Dana Perimbangan, Utang Bunga, dan Utang Luar
Negeri (jangka pendek dan jangka panjang) didasarkan pada Neraca PPKD.
Sedangkan data mengenai Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara
Pengeluaran, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Tuntutan Ganti Rugi, Persediaan,
Aset Tetap, Aset Tak Berwujud, dan Utang Pemotongan Pajak didasarkan pada
Neraca SKPD.

3. Laporan Arus Kas (LAK)


Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas
yang dikelola oleh PPKD sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) selama
Tahun Anggaran 2007.

4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)


Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan mengenai kondisi umum
Pemerintah Kota Tangerang, penjelasan dan daftar mengenai nilai suatu pos
yang disajikan dalam Laporan Realisasi Angaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas
dalam rangka pengungkapan yang memadai.

I.3.2 Entitas

Untuk Tahun Anggaran 2007, entitas dalam Pemerintah Kota Tangerang yang
dicakup dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang meliputi:
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kantor Perpustakaan Umum
3. Dinas Kesehatan
4. DInas Pekerjaan Umum
5. Dinas Perumahan dan Permukiman
6. Kantor Pemadam Kebakaran
7. Dinas Tata Kota
8. Badan Perencanaan Daerah
9. Dinas Perhubungan
10. Dinas Lingkungan Hidup
11. Dinas Pertanahan
12. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
13. Dinas ketenagakerjaan
14. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata
15. Kantor Penanaman Modal dan Perijinan
16. Dinas Ketentraman dan Ketertiban
17. DPRD dan Sekretariat DPRD
18. Kepala Daerah dan Sekretariat Daerah
19. Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah
20. Badan Pengawasan Daerah
21. Kecamatan Tangerang
22. Kecamatan Jatiuwung
23. Kecamatan Batuceper

Catatan atas Laporan Keuangan - 9 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

24. Kecamatan Benda


25. Kecamatan Cipondoh
26. Kecamatan Ciledug
27. Kecamatan Karawaci
28. Kecamatan Periuk
29. Kecamatan Cibodas
30. Kecamatan Neglasari
31. Kecamatan Pinang
32. Kecamatan Karang Tengah
33. Kecamatan Larangan
34. Badan Kepegawaian dan Diklat
35. Kantor Pemberdayaan Masyarakat
36. Kantor Arsip Daerah
37. Kantor Pengolahan Data Elektronik
38. Dinas Pertanian

LKPD Kota Tangerang Tahun Angaran 2007 mencakup Transaksi keuangan yang
berasal dari APBD dan pelaksanaan APBD pada seluruh SKPD dan SKPKD dalam
lingkungan Pemerintah Kota Tangerang.

LKPD ini tidak mencakup entitas:


1. Pemerintah Pusat; dan
2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

I.3.3. Kebijakan Konversi


Mengingat penyusunan dan penyajian APBD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007
dan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, maka untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004,
serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 bahwa LKPD sebagai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan, maka penyusunan dan penyajian LKPD Kota
Tangerang Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan melakukan konversi kepada
Standar Akuntasi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005.
Konversi yang dilakukan mencakup jenis laporan, basis akuntansi, pengungkapan
pos-pos laporan keuangan, struktur APBD (pendapatan, belanja, dan pembiayaan),
klasifikasi anggaran (pendapatan, belanja, dan pembiayaan), aset, kewajiban,
ekuitas, arus kas, serta catatan atas laporan keuangan. Konversi dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara mentrasir kembali (trace
back) pos-pos laporan keuangan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 dengan pos-pos laporan keuangan menurut Standar Akuntansi
Pemerintahan. Pelaksanaan konversi pos-pos laporan keuangan didasarkan pada
Buletin Teknis Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan
Konversi dan khusus untuk penyajian belanja daerah didasarkan pada Buletin Teknis
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah,
dimana dilakukan reclass untuk belanja pegawai, barang dan jasa, dan belanja
modal.

Catatan atas Laporan Keuangan - 10 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Disamping itu pula, LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 juga memuat data
LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2006 yang sudah diaudit oleh BPK RI
dengan opini Wajar dengan Pengecualian.

Untuk meningkatkan kesesuaian LKPD Kota Tangerang terhadap Standar Akuntansi


Pemerintahan, maka dilakukan reclass terhadap pos Aset Tetap – Alat Kantor dan
Rumah Tangga pada Neraca yang tidak memenuhi definisi aset tetap berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan. Nilai Aset Tetap – Alat Kantor dan Rumah Tangga
yang di reclass adalah aset yang diperoleh sampai dengan Tahun Anggaran 2006
diseluruh SKPD dan dikategorikan sebagai barang inventaris yang antara lain terdiri
dari mesin tik, kalkulator, meja dan kursi sekolah, filing cabinet, lemari, jam dinding,
gambar/foto presiden dan pahlawan, dan lain-lain.

LKPD Tahun Anggaran 2007 sudah memuat Neraca SKPD yang merupakan
kemajuan dibandingkan dengan LKPD Tahun 2006. Neraca SKPD ini merupakan
pemecahan dari Neraca Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2006 yang
sudah diaudit oleh BPK RI. Namun demikian, perlu diakui bahwa dalam penyusunan
dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 masih ditemui kendala
antara lain perbedaan dalam struktur anggaran dengan struktur pelaporan, dan
perbedaan definisi belanja modal berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
mengakibatkan masih diperlukannya proses konversi.

I.4. SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORAN


KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang disajikan dengan
urutan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
I.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
I.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
I.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
I.4. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan

Bab II Ekonomi Makro


II.1. Ekonomi Makro
II.2. Kebijakan Keuangan Daerah
II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang
II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal


III.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal
III.2. Faktor Pendukung dan Penghambat pencapaian kinerja

Bab IV Ikhtisar Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang


IV.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Program Pemerintah
Kota Tangerang
IV.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja

Bab V Kebijakan Akuntansi


V.1. Entitas Pelaporan

Catatan atas Laporan Keuangan - 11 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

V.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan


V.3. Kebijakan Akuntansi

Bab VI Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan


VI.1. Pendapatan
VI.2. Belanja
VI.3. Surplus/Defisit
VI.4. Pembiayaan
VI.5. Aset
VI.6. Kewajiban
VI.7. Ekuitas Dana
VI.8. Komponen-komponen Arus Kas

Bab VII Penjelasan atas Informasi Non Keuangan

Bab VIII Penutup

Catatan atas Laporan Keuangan - 12 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB II
EKONOMI MAKRO

II.1. EKONOMI MAKRO

Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian daerah
sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah tersebut,
khususnya pembangunan di bidang ekonomi. Kondisi ekonomi makro Kota
Tangerang tahun 2006 dan perkiraan tahun 2007 dapat digambarkan sebagai
berikut:

1. Relatif terjaganya stabilitas ekonomi dengan baik


Tercermin dari semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kota
Tangerang yang dapat dilihat dari kecenderungan kenaikan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kota Tangerang berdasarkan harga konstan dalam 4
(empat) tahun terakhir (2002 –2006).

Grafik 1 Perkembangan PDRB Kota Tangerang dan Prov.


Banten 2002 - 2006

8,00%
6,93%
7,00%
6,13% 6,69%
6,00% 5,88%
4,94% 5,50%
5,00%
PDRB

Kota Tangerang
4,00%
Prov. Banten
3,00%

2,00%

1,00%

0,00%
2002 - 2004 2005 2006

Tahun

Berdasarkan grafik perkembangan PDRB di atas dapat dilihat bahwa sejak tahun
2002 sampai dengan tahun 2006, PDRB Kota Tangerang mengalami
peningkatan dan selalu berada di atas PDRB Propinsi Banten. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang selalu mengalami
peningakatan dari tahun ke tahun dan sedikit lebih baik dibandingkan dengan laju
pertumbuhan ekonomi Propinsi Banten secara keseluruhan.

2. Kemampuan ekonomi untuk memperluas lapangan kerja


Sebagai kota yang memiliki karakteristik industri perdagangan dan kegiatan jasa,
maka penanganan permasalahan ketenagakerjaan menjadi sangat penting.
Pada Tahun 2005 banyaknya pencari kerja terdaftar di Kota Tangerang adalah

Catatan atas Laporan Keuangan - 13 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

sebanyak 33.744 orang, pada tahun 2006 sebanyak 34.583 orang, dan pada
tahun 2007 diperkirakan sebesar 35.792 orang. Sedangkan penyerapan tenaga
kerja pada tahun 2005 adalah sebesar 28,70%, tahun 2006 tenaga kerja yang
diserap adalah sebesar 22,53%, dan pada tahun 2007 diperkirakan sebesar
24,85%. Dengan melihat perkembangan yang ada, secara umum dapat
dikatakan bahwa kemampuan ekonomi dalam kurun waktu 2005 – 2007
diperkirakan telah mampu meningkatkan banyaknya lowongan kerja yang dapat
diisi oleh tenaga kerja, namun dengan tingginya angka pencari kerja maka
pertambahan lowongan kerja harus lebih ditingkatkan.

3. Relatif terjaganya tingkat perubahan harga (inflasi)


Inflasi dapat tercermin dari fluktuasi pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK)
yang dalam konteks regional dipengaruhi terutama oleh kenaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan faktor musiman (hari raya, dan tahun baru). Berikut disajikan
data perkembangan inflasi dari tahun 2002 sampai 2007 (perkiraan).

Grafik 2 Perkembangan Inflasi di Kota Tangerang


2002 - 2007

14,00%
12,00% 11,70%
10,00%
Inflasi

8,00%
6,00% 6,19%
3,83%
4,00% 3,76%
2,00%
0,00%
2002 - 2004 2005 2006 2007
Tahun

Berdasarkan grafik 2 di atas terlihat bahwa inflasi tertinggi terjadi pada tahun
2005 yang mencapai 11,70% hal ini dipicu terutama karena kenaikan harga BBM
yang mencapai 100%. Namun pada tahun 2006 dan 2007 inflasi kembali
menurun hal ini menunjukkan bahwa setelah tahun 2005 terjadi kestabilan harga.

4. Kemandirian ekonomi daerah


Kemandirian ekonomi daerah Kota Tangerang relatif masih belum begitu kuat,
yang dicerminkan oleh relatif belum meningkatnya kemampuan fiskal daerah dari
tahun ke tahun. Kemampuan fiskal daerah ini dapat dilihat dari (1) rasio
ketergantungan daerah-pusat yang merupakan rasio antara Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dengan Belanja Daerah (minimal 20%) dan (2) tingkat
kemampuan daerah yang merupakan rasio antara Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dengan Belanja Tidak Langsung (minimal 100%). Tingkat ketergantungan
daerah-pusat antara tahun 2003 – 2007 secara rata-rata masih di atas 80% atau
sebesar 88,30% dan tingkat kemandirian keuangan daerah sejak tahun 2003 –
2007 masih jauh di bawah 100% yaitu 39,89%. Kedua rasio ini mengindikasikan
bahwa masih tingginya tingkat ketergantungan Pemerintah Kota Tangerang
terhadap Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi Banten dalam membiayai
pembangunannya serta belum mandirinya kemampuan keuangan daerah Kota
Tangerang.
Catatan atas Laporan Keuangan - 14 -
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

II.2. KEBIJAKAN KEUANGAN


Kebijakan keuangan daerah tidak saja ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah dengan cepat, namun juga diperlukan untuk meningkatkan target
pendapatan dan mengefektifkan belanja serta efisiensi pembiayaan.

II.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah


Kebijakan dalam bidang Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2007 diarahkan
untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Pendapatan Daerah sampai dengan
5% melalui upaya stabilisasi dan/atau peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Dana Perimbangan Daerah, dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Pendapatan Daerah antara lain:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)


a. Pengkoordinasian dan pelibatan berbagai unit kerja yang terkait dengan
manajemen/pengelolaan PAD harus berdasar pada regulasi/atiran
perundangan yang berlaku, serta mengacu kepada rencana tindak yang jelas
dan terukur;
b. Intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD melalui
kegiatan yang bersifat terus menerus dan sungguh-sungguh (intensifikasi)
dan kegiatan yang bersifat penggalian dan perluasan sumber-sumber
pendapatam (eksploratif dan ekstensifikasi) yang dapat dilakukan dengan
cara bekerjasama dengan berbagai pihak melalui pola kemitraan dengan
prinsip keterbukaan dan keadilan.

2. Dana Perimbangan
a. Pelaksaan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber Dana
Perimbangan seperti pemungutan PBB, PPh Pasal 21, dan BPHTB;
b. Peningkatan akurasi dan validitas data yang menjadi komponen-komponen
atau indeks dalam perhitungan pembagian Dana Perimbangan; dan
c. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi
Banten dalam upaya peningkatan penerimaan Dana Perimbangan.

II.2.2. Kebijakan Belanja Daerah


Belanja Daerah Kota Tangerang sebagaimana yang tertuang dalam APBD dan
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 disusun dengan pendekatan kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2007 digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan
pemerintrahan yang menjadi kewenangan Kota Tangerang, yang terdiri dari urusan
wajib, dan urusan pilihan. Kebijakan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007
diarahkan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Belanja Daerah sampai
dengan 10% dengan komposisi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung
yang proporsional melalui upaya-upaya stabilisasi dan/atau peningkatan belanja
langsung dan belanja tidak langsung dengan menggunakan prinsip-prinsip efisiensi,
efektivitas, dan kemanfaatan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka
implementasi kebijakan Belanja Daerah, antara lain:

Catatan atas Laporan Keuangan - 15 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

1. Belanja Tidak Langsung:


a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Tidak Langsung dari Belanja
Pegawai (Gaji dan Tunjangan PNS serta honor dan vakasi non PNS) sampai
dengan 7%, dan Belanja Bantuan Sosial sampai dengan 17%;
b. Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada
tingkat kebutuhan dan urgensitas dalam rangka mendukung secara signifikan
terhadap upaya penanggulangan permasalahan kemiskinan pengurangan
tingkat pengangguran, peningkatan kualitas SDM penduduk Kota Tangerang,
serta penciptaan sustainabilitas ekologi.

2. Belanja Langsung
a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Langsung dari Belanja Pegawai
maksimal 5%, Belanja Barang dan Jasa maksimal 10%, dan Belanja Modal
sampai dengan 20%;
b. Proporsionalisasi komposisi antara Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa, Belanja Modal untuk kegiatan fisik konstruksi dan kegiatan non fisik
konstruksi;
c. Proporsionalisasi komposisi Belanja Langsung pada kegiatan utama dan
kegiatan penunjang untuk pelaksanaan urusan;
d. Proporsionalisasi komposisi antara program prioritas dengan program
pendukung;
e. Proporsionalisasi didasarkan pada indeks relevansi anggaran yang
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2007.

II.2.3. Kebijakan Pembiayaan


Kebijakan Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2007 lebih ditekankan kepada upaya
menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya Belanja Daerah
dibandingkan dengan Pendapatan Daerah melalui penggunaan Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang diperoleh dari Tahun Anggaran 2006.

II.3. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL PEMERINTAH


KOTA TANGERANG
Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dijabarkan
lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah
Kota Tangerang memiliki sasaran dan tujuan yang pasti mengenai apa yang ingin
dicapai dalam Tahun Anggaran 2007. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun
Anggaran 2007 dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yang pertama adalah melalui
penetapan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2007 dan yang kedua adalah melalui
penetapan Perda Nomor 15 Tahun 2007 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007.
Terjadinya perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 ini lebih disebabkan karena
adanya perubahan asumsi yang mendasari penghitungan target penerimaan
Pendapatan Daerah dan alokasi Belanja Daerah.

Dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 diperkirakan bahwa akan terjadi
peningkatan penerimaan dari PAD sebesar 1% - 6%, peningkatan penerimaan Dana

Catatan atas Laporan Keuangan - 16 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Perimbangan sebesar 2% - 7% yang berasal dari perkiraan peningkatan Dana Bagi


Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 10% - 15%, dan perkiraan penurunan
penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 1% - 6% yang berasal
dari menurunnya Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya yang
diperkirakan turun sebesar 15% - 20% dari anggaran semula.

Untuk Belanja Daerah diperkirakan akan meningkat antara 5% - 10%, yang berasal
dari peningkatan Belanja Tidak Langsung sebesar 3% - 8% sebagai akibat dari
antisipasi terjadi pengangkatan CPNS sebanyak 1.058 pegawai dan peningkatan
Belanja Bantuan Sosial. Belanja Langsung juga diperkirakan meningkat sebesar 4%
- 9% sebagai akibat dari peningkatan komponen Belanja Pegawai, Belanja Barang
dan Jasa, dan Belanja Modal dalam rangka pelaksanaan berbagai program dan
kegiatan. Tabel berikut ini menyajikan Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun
Anggaran 2007

Tabel 1 Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2007


(dalam milyar rupiah)
Uraian APBD Perubahan Perubahan
APBD Rp %
I. Pendapatan 894,702 914,427 19,725 2,20
I.1. Pendapatan Asli Daerah 128,656 133,412 4,756 3,70
I.2. Dana Perimbangan 598,535 627,116 28,581 4,78
I.3. Lain-lain Pendapatan yan Sah 167,510 153,898 (13,612) (8,13)
II. Belanja 845,382 904,613 59,231 7,01
II.1 Belanja Tidak Langsung 298,251 312,573 14,322 4,80
II.2 Belanja Langsung 547,130 592,039 44,909 8,21
Surplus/Defisit 49,320 9,814 (39,506) (80,10)
III. Pembiayaan
III.1 Penerimaan 11,338 46,603 35,265 311,03
III.2 Pengeluaran 21,258 21,258 0,000 0,00
SiLPA Tahun Berjalan 39,401 35,159 (4,242) (10,77)

II.4. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMERINTAH


KOTA TANGERANG
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2007 mengangkat 8
(delapan) isu pembangunan di Kota Tangerang, yang terdiri dari:
1. Meningkatnya biaya pendidikan yang semakin memberatkan masyarakat;
2. Menurunnya daya beli masyarakat sebagai dampai dari kebijakan kenaikan
harga BBM, Tarif Dasar Listrik, dan harga kebutuhan dasar masyarakat;
3. Menurunnya mutu daya dukung Sumber Daya Alam (SDA) serta semakin
mewabahnya penyakit flu burung, penyakit demam berdarah, busung lapar,
penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya;
4. Berkurangnya lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang semakin
bertambah;
5. Meningkatnya probelamtika kebersihan kota dan penanganan sampah;
6. Meningkatnya aksi-aksi anarkis sebagi akibat dari rencana revisi Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Catatan atas Laporan Keuangan - 17 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

7. Pemantapan situasi sosial politik yang kondusif menjelang Pilkada Gubernur


Banten tahun 2006 dan persiapan Pilkada Walikota Tangerang Tahun 2008; dan
8. Berkembangnya konsep megapolitan yang berpengaruh terhadap perencanaan
tata ruang kota.

Berdasarkan isu-isu pembangunan di atas, maka ditetapkanlah prioritas


pembangunan pada Tahun Anggaran 2007 yang terdiri dari:
1. Percepatan pembangunan infrastruktur. Prioritas ini akan dilaksanakan melalui
program dan kegiatan yang termuat dalam urusan Pekerjaan Umum, dan Urusan
Perhubungan;
2. Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Pelaksanaan
prioritas pembangunan ini melalui urusan Perumahan, urusan Kesehatan, dan
urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
3. Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, dimana
prioritas pembangunan ini akan dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang
termuat dalam urusan Pendidikan;
4. Penegakan peraturan daerah serta pemantapan keamanan dan ketertiban.
Prioritas ini akan dilaksanakan oleh program dan kegiatan yang termuat dalam
urusan Pemerintahan Umum, urusan Kepegawaian, urusan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri, urusan Perencanaan Pembangunan, urusan
Komunikasi dan Informatika, urusan Kearsipan, dan urusan Statistik;
5. Penanggulangan kemiskinan, dimana prioritas pembangunan ini dilaksanakan
melalui pelaksanaan urusan Sosial, urusan Tenaga Kerja, urusan Penanaman
Modal, urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, urusan Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah, urusan Pemberdayaan Perempuan, urusan Pemuda dan
Olahraga, urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa, urusan Perindustrian,
urusan Pertanian, urusan Pariwisata, urusan Kelautan dan Perikanan, dan
urusan Perdagangan;
6. Pembudayaan gerakan ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota (K3). Prioritas
pembangunan ini dilaksanakan oleh urusan Pertanahan, urusan Lingkungan
Hidup, urusan Perumahan, dan urusan Penataan Ruang;
7. Percepatan pertumbuhan perekonomian dalam bidang industri, perdagangan,
dan koperasi yang berpihak pada pelaku ekonomi menengah dan kecil; dan
8. Peningkatan pemeliharaan kelestarian sumber daya air. Pelaksanaan prioritas
pembangunan ini akan dilaksanakan dalam program dan kegiatan yang termuat
dalam urusan Lingkungan Hidup, dan urusan Pekerjaan Umum.

Mengacu kepada prioritas pembangunan Tahun Anggaran 2007, maka secara umum
sasaran yang ingin dicapai adalah:
1. Meningkatnya penataan infrastruktur perkotaan terutama pengaturan jaringan
kalan yang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas;
2. Terwujudnya ketersediaan laboratorium dan perpustakaan di setiap sekolah;
3. Meningkatnya kualitas pelayanan dan upaya perbaikan kesehatan masyarakat
melalui pemberantasan penyakit menular dan perbaikan gizi;
4. Meningkatnya ketentraman dan ketertinam yang dapat menunjang pelaksanaan
pembangunan yang dinamis, yang dilandasi oleh spiritual, moral, dan etika;
5. Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan timbulnya masalah
kesejahteraan sosial;
6. Terciptanya kondisi lingkungan kota yang bersih, sehat, dan indah;

Catatan atas Laporan Keuangan - 18 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

7. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan peran usaha kecil dan


menengah (UKM); dan
8. Meningkatnya pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya air yang lebih efektif
dan efisien.

Catatan atas Laporan Keuangan - 19 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA
FISKAL PEMERINTAH KOTA
TANGERANG

III.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN SASARAN KINERJA


FISKAL
Anggaran Daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan
pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi
daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Penyelenggaraan fungsi
pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan
urusan pemerintahan diikuti dengan pemenuhan sumber-sumber keuangan daerah.
Pada Tahun Anggaran 2007 anggaran Belanja Daerah Kota Tangerang ditetapkan
sebesar Rp904.613.230.789,55 dan direncanakan didanai melalui penerimaan
pendapatan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
Rp133.412.795.107,00, Pendapatan Dana Perimbangan yang berasal dari
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi sebesar Rp627.116.693.953,00, dan
Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp153.898.185.000,00, sehingga akan
menghasilkan surplus anggaran yang sebesar Rp9.814.443.270,45 yang akan
digunakan diantara untuk pembayaran cicilan pokok utang jangka panjang dan
penyertaan modal.

Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kota Tangerang selama Tahun Anggaran
2007 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2 Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang
Tahun Anggaran 2007
(dalam milyar rupiah)
Uraian Target Realisasi Selisih
(Anggaran) Rp %
914,427 926,706 12,279 1,34
I. Pendapatan
I.1. Pendapatan Asli Daerah 133,412 156,356 22,94 17,20
I.2. Dana Perimbangan 627,116 616,391 (10,72) (1,71)
I.3. Lain-lain Pendapatan yan Sah 153,898 153,959 0,061 0,04
II. Belanja 904,613 821,141 83,472 9,23
II.1 Belanja Tidak Langsung 312,573 290,395 22,177 7,10
II.2 Belanja Langsung 592,039 530,746 61,293 10,35
Surplus/Defisit 9,814 105,565 95,750 975,61

III. Pembiayaan (9,814) (105,565) 95,750 975,61


III.1 Penerimaan 46,603 46,771 0,167 0,36
III.2 Pengeluaran 21,258 8,789 12,648 58,65
SiLPA Tahun Berjalan 35,159 143,546 108,387 308,27

Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa, secara umum realisasi Pendapatan Daerah


sebesar Rp926.706.798.711,02 melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar
Rp914.427.674.060,00 atau melebihi target sebesar 1,34%. Pelampauan tertinggi
realisasi terhadap target terdapat pada pos penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Catatan atas Laporan Keuangan - 20 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

(PAD) dengan realisasi sebesar Rp156.356.018.805,02 atau 17,20% dari target yang
telah ditetapkan.

Untuk melihat perkembangan target dan realisasi penerimaan PAD dari tahun 2002
sampai dengan 2007 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3 dan grafik 3 berikut ini:
Tabel 3 Perkembangan PAD dari TA 2002 s.d. 2006
(dalam milyar rupiah)
No. Tahun Anggaran Target Realisasi
1. 2002 76,914 83,344
2. 2003 89,165 93,383
3. 2004 97,900 105,612
4. 2005 107,313 117,413
5. 2006 122,288 131,224
6. 2007 133,412 156,523

Grafik 3 Perkembangan Target dan Realisasi


PAD TA 2002 - 2007

180

160

140

120

100

80

60
Target
40
Realisasi
20

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun Anggaran

Secara Keseluruhan dari tahun anggaran 2002 sampai dengan tahun anggaran 2006
baik target maupun realisasi PAD Kota Tangerang terus menerus mengalami
kenaikan.

Dilihat dari sisi target anggaran, pada tahun anggaran 2002 sampai dengan 2003
target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp12,251 milyar atau sekitar 15,93%, dari
tahun anggaran 2003 sampai dengan 2004 target PAD mengalami kenaikan sebesar
Rp8,735 milyar atau sekitar 9,80 %, dan dari tahun anggaran 2004 sampai dengan
tahun anggaran 2005 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp9,413 milyar atau
sekitar 9,61%, dan dari tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2006
PAD mengalami kenaikan sebesar Rp14,975 milyar atau sekitar 13,95%.

Catatan atas Laporan Keuangan - 21 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Kemudian apabila dilihat dari sisi realisasi penerimaan PAD, pada tahun anggaran
2002 sampai dengan 2003 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp10,038
milyar atau sekitar 12,04% dari tahun anggaran 2003 sampai dengan 2004 realisasi
penerimaan PAD mengalami kenaikan sebesar Rp.12,229 milyar atau sekitar
13,10%, dari tahun anggaran 2004 sampai dengan tahun anggaran 2005 realisasi
PAD mengalami kenaikan sebesar Rp11,801 milyar atau sebesar 11,17%, dari tahun
anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2006 realisasi PAD mengalami
kenaikan sebesar Rp13,831 milyar atau 11,78%, dan terakhir dari tahun anggaran
2006 sampai dengan tahun anggaran 2007 realisasi PAD mengalami kenaikan
sebesar Rp25,132 milyar atau 19,15%.

Untuk Dana Perimbangan realisasi penerimaan sebesar Rp616.391.578.819,00


(98,29%) dari target yang ditetapkan sebesar Rp627.117.693.953,00.
Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang berasal dari Dana
Perimbangan dari tahun 2002 sampai dengan 2007 secara jelas dapat dilihat pada
Tabel 4 dan grafik 4 berikut ini :

Tabel 4 Perkembangan Dana Perimbangan


T.A. 2002 – 2006
(dalam milyar rupiah)
NO TAHUN ANGGARAN TARGET REALISASI
1. 2002 261,722 280,455
2. 2003 393,028 414,771
3. 2004 442,694 451,678
4. 2005 515,416 524,002
5. 2006 642,103 623,078
6. 2007 627,116 616,391

Grafik 4 Perkembangan Target dan Realisasi Dana Perimbangan


TA 2002 - 2007

700

600

500

400
Target/
Realisasi
300

200

100
TARGET
0 REALISASI
2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun Anggaran

Catatan atas Laporan Keuangan - 22 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2006, baik sisi target maupun realisasi
terjadi penurunan sebesar sebesar Rp14.986.598.988,00 atau 2,33% bila
dibandingkan dengan target pada tahun 2006 dan untuk realisasi terjadi penurunan
sebesar Rp6.686.596.032,00 atau sekitar 1,07%, hal ini disebabkan karena
penerimaan yang berasal dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi untuk tahun anggaran
2007 dianggarkan pada pos Lain-lain Pendapatan yang Sah. Perpindahan pos
penganggaran dari Dana Perimbangan kepada pos Lain-lain Pendapatan yang Sah
ini didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Untuk pos Lain-lain Pendapatan yang Sah dari target penerimaan sebesar
Rp153.898.185.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp153.959.201.087,00 atau
100,04%. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, lain-lain pendapatan yang sah
dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup:
1. Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya,
badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/
perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
2. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan
akibat bencana alam;
3. Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah;
dan
4. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.

Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah. pada Tahun
Anggaran 2007 belanja daerah dialokasikan sebesar Rp904.613.230.789,55 dan
direalisasikan sebesar Rp821.141.482.762,61 atau 90,77% sehingga masih terdapat
efisiensi anggaran belanja daerah sebesar Rp83.471.748.026,94. Berdasarkan tabel
2 di atas atas tampak bahwa belanja langsung mendapatkan alokasi dana yang
terbesar dibandingkan dengan belanja tidak langsung, yaitu sebesar 65,45% dari
total APBD tahun anggaran 2007.
Grafik 5
Perbandingan Anggaran Belanja Daerah TA 2007
per Jenis Belanja

34,55%

65,45%
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung

Berdasarkan kebijakan belanja daerah serta proporsi masing-masing belanja dapat


dilihat bahwa komitmen Pemerintah Kota Tangerang terhadap pelayanan publik
sangat besar, hal ini terlihat dari persentase belanja langsung yang cukup besar
dibandingkan dengan belanja belanja tidak langsung. Hal ini juga membuktikan

Catatan atas Laporan Keuangan - 23 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

bahwa penyusunan anggaran berbasis kinerja guna pencapaian standar pelayanan


minimum kepada masyarakat cukup dapat dipertanggungjawabkan.
Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp312.573.248.855,00 dan dana yang
direalisasikan sebesar Rp290.184.074.479,00 atau sebesar 92,84%. Anggaran dan
realisasi Belanja Tidak Langsung ini terdiri atas:

Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA 2007

NO JENIS BELANJA TARGET REALISASI %

1. Belanja Pegawai 278.714.555.152,00 261.385.623.334,00 93,78

2. Belanja Bunga 1.692.618.703,00 1.683.090.328,00 99,44

3. Belanja Bantuan Sosial 31.166.075.000,00 27.326.754.747,00 87,68

4. Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 0,00 0,00

Jumlah 312.573.248.855,00 290.395.468.409,00 92,90

Belanja ini diperuntukan membiayai pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan program.


Pada tahun anggaran 2007, Belanja Langsung mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp592.039.981.934,55 dan terealisir sebesar Rp530.736.014.353,61 atau 89,65%.
Dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 6
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA 2007
(dalam rupiah)
NO JENIS BELANJA TARGET REALISASI %

1. Belanja Pegawai 165.347.102.654,12 145.899.194.090,00 88,24

2. Belanja Barang dan Jasa 149.443.742.128,95 123.986.985.785,00 82,97

3. Belanja Modal 277.249.137.151,48 260.859.834.478,61 94,09

Jumlah 592.039.981.934,55 530.746.014.353,61 89,65

Dalam hal Pembiayaan Daerah sebagai pos untuk menutup defisit angaran dan
memanfaatkan surplus anggaran, dari target Penerimaan Pembiayaan sebesar
Rp46.771.252.450,98 dapat direalisasikan sebesar 100,36%, realisasi penerimaan
ini sepenuhnya berasal dari SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya sebesar
Rp46.603.441.953,98 dan penerimaan piutang daerah sebesar Rp167.810.497,00.

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp8.789.828.484,00 (41,34%)


dari alokasi anggaran sebesar Rp21.258.292.348,00. Realisasi pengeluaran
pembiayaan ini ditujukan untuk penyisihan Dana Cadangan (termasuk jasa giro dan
bunga deposito) sebesar Rp7.533.976.137,00 dan pembayaran angsuran pokok
utang jangka panjang sebesar Rp1.255.852.347,00. sedangkan untuk rencana
Pemerintah Kota Tangerang melakukan penyertaan modal dalam bentuk dana
bergulir tidak dilaksanakan menunggu pembentukan BLUD yang khusus menangani
pengelolaan dana bergulir ini kepada masyarakat.

Surplus anggaran yang dianggarkan sebesar Rp9.814.443.279,45 direalisasikan


sebesar Rp105.565.315.948,41 (1.075,61%) yang berasal dari pelampauan target

Catatan atas Laporan Keuangan - 24 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

penerimaan Daerah sebesar Rp12.279.124.651,02 dan efisiensi belanja sebesar


Rp83.471.748.026,94 serta efisiensi pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp12.636.274.361,00 menghasilkan SiLPA Tahun Berjalan sebesar
Rp143.546.739.915,39 atau 408,27% dari yang dianggarkan.

III.2 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENCAPAIAN


KINERJA
Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja
keuangan Tahun Anggaran 2007 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya,
yaitu:
1. Masih kurang optimalnya pengelolaan potensi yang ada di Kota Tangerang (baik
pajak maupun retribusi daerah);
2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan kepada
masyarakat, sehingga berdampak kepada kurang pedulinya masyarakat dalam
memenuhi kewajiban membayar Pajak dan Retribusi Daerah;
3. Situasi perekonomian agak sulit diprediksi, dengan adanya kenaikan beberapa
komponen penting, yang diperkirakan akan berdampak kepada berkurangnya
daya beli pada masyarakat di Kota Tangerang;
4. Belum transparannya proses pembagian dana bagi hasil kepada Pemerintah
Kota Tangerang;
5. Dalam menetapkan target dana bagi hasil, Pemerintah Propinsi tidak pernah
melibatkan Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengakibatkan target yang
ditetapkan terlalu tinggi sehingga tidak bisa dicapai oleh Kabupaten/Kota;
6. Masih adanya kebutuhan yang belum terakomodasi dikarenakan keterbatasan
sumber dana yang tersedia;
7. Adanya program-program lanjutan strategis, terutama program dan kegiatan fisik
dengan nilai anggaran yang cukup besar sehingga berpengaruh terhadap
keseluruhan rencana alokasi anggaran belanja; dan
8. Munculnya kebutuhan program dan kegiatan yang diperlukan untuk dilaksanakan
pada saat pelaksanaan APBD sudah berjalan. Hal ini disebabkan karena adanya
perkembangan situasi dan kondisi di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang,
baik dari sisi perubahan peraturan maupun kondisi masyarakat.

Sedangkan faktor-faktor penunjang pencapaian kinerja adalah:


1. Adanya perbaikan sistem kerja dan sarana dan prasarana yang mendukung
pencapaian target kinerja;
2. Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan
dan pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang pendidikan;
3. Semakin meningkatnya koordinasi antara dinas/kantor/badan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi;
4. Semakin meningkatnya koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Propinsi, dan instansi vertikal lainnya; dan
5. Dengan meningkatnya penyebarluasan informasi pentingnya membayar pajak
dan retribusi daerah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar
pajak dan retribusi daerah.

Catatan atas Laporan Keuangan - 25 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB IV
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA
PROGRAM PEMERINTAH KOTA
TANGERANG

IV.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM


Pencapaian kinerja program merupakan gambaran tentang ketercapaian
serangkaian aktivitas dalam bentuk pelaksanaan kegiatan, sebagai implikasi dari
kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan kegiatan merupakan
representasi dari peran SKPD terhadap pencapaian sasaran pembangunan melalui
kontribusi terhadap indikasi kegiatan yang didefinisikan dalam dokumen rencana
sebagai wujud sinergitas peran.

Pelaksanaan program dan kegiatan ini disesuaikan dengan urusan yang


dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada Tahun Anggaran 2007, alokasi
Belanja Daerah yang terbesar adalah untuk menunjang pelaksanaan urusan
Pendidikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp250.510.917.696,00 atau 27,69%
dari total anggaran Belanja Daerah yang digunakan untuk mendanai pelaksanaan 9
program dengan 83 kegiatan. Tabel 7 di bawah ini menggambarkan secara rinci
alokasi Belanja Daerah untuk setiap urusan.

Tabel 7
Alokasi Belanja Daerah per Urusan Tahun Anggaran 2007

Jumlah REALISASI
NO Urusan Anggaran
Program

I. WAJIB 186 897.545.337.782,55 786.298.243.180,61

1. Pendidikan 9 250.510.917.696,00 242.662.557.881,00

2. Kesehatan 16 52.308.351.886,01 47.526.762.029,00


3. Pekerjaan Umum 11 115.835.683.188,77 111.428.002.797,00

4. Perumahan 10 46.755.664.083,00 44.707.260.357,00

5. Penataan Ruang 7 34.800.706.773,00 29.730.256.348,00

6. Perencanaan Pembangunan 9 8.133.592.451,00 7.168.005.121,00

7. Perhubungan 11 27.021.087.832,00 24.442.072.451,00

8. Lingkungan Hidup 8 25.631.229.177,00 22.669.973.718,00


9. Pertanahan 5 33.502.481.971,00 32.944.735.507,61

10. Kependudukan dan Catatan Sipil 4 10.227.484.913,00 8.989.885.323,00

11. Pemberdayaan Perempuan 4 1.045.668.300,00 856.352.800,00

12. Keluarga Berencana 6 567.004.900,00 508.458.067,00

13. Sosial 4 1.506.064.050,00 1.370.799.855,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 26 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Jumlah REALISASI
NO Urusan Anggaran
Program

14. Tenaga Kerja 6 5.953.202.536,00 5.388.319.402,00

15. Koperasi dan Usaha Kecil 7 4.030.183.485,00 3.489.406.859,00


Menengah

16. Penanaman Modal 5 3.188.899.581,00 2.469.974.336,00

17. Pemuda dan Olahraga 6 4.834.880.700,00 3.628.936.625,00

18. Kesatuan Bangsa dan Politik 11 21.375.624.221,00 20.292.215.875,00


Dalam Negeri

19. Pemerintahan Umum 18 215.907.268.447,77 147.656.299.533,00

20. Kepegawaian 8 24.431.263.974,00 19.218.311.040,00

21. Pemberdayaan Masyarakat Desa 5 2.485.334.178,00 2.285.347.469,00

22. Statistik 1 675.000.000,00 577.189.420,00

23. Kearsipan 8 2.628.037.428,00 2.357.914.602,00

24. Komunikasi dan Informatika 7 4.189.706.011,00 3.929.206.035,00

II. PILIHAN 21 7.067.893.007,00 5.833.4.507,00

1. Pertanian 11 4.117.331.307,00 3.938.569.557,00

2. Kelautan dan Perikanan 3 857.550.000,00 233.816.350,00

3. Pariwisata 2 579.750.000,00 520.799.200,00

4. Perdagangan 2 471.349.700,00 307.953.000,00

5. Perindustrian 3 1.041.912.000,00 832.256.400,00

Jumlah 207 904.613.230.789,55 792.131.637.687,61

Secara umum hasil yang dicapai dari pelaksanaan berbagai program dan kegiatan
diantaranya adalah terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi gedung (kantor,
gedung sekolah, gudang farmasi, puskesmas, posyandu, dan rumah bersalin);
pengadaan buku dan alat tulis sekolah; tersedianya meubelair dan alat kantor
(termasuk sekolah), terlaksananya penyediaan alat angkutan (kendaraan dinas,
mobil puskesmas keliling, mobil dapur umum, mobil pemadam kebakaran, dan
perahu karet); terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan,
pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase; terlaksananya penyediaan alat-alat
laboratorium baik untuk kebutuhan puskesmas maupun sekolah, terlaksananya
pembangunan dan rehabilitasi PJU, dan rehabilitasi taman.

Dalam pelaksanaan urusan-urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota


Tangerang, terdapat beberapa kegiatan yang sudah dianggarkan dalam APBD Kota
Tangerang Tahun Anggaran 2007 tetapi tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan
yang tidak dilaksanakan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Urusan Pendidikan
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
1) Pendamping SMP Bertaraf internasional. Kegiatan ini dianggarkan
sebesar Rp160.000.000,00 tapi sampai dengan akhir tahun 2007 tidak
dapat dilaksanakan karena Pemerintah Provinsi Banten tidak

Catatan atas Laporan Keuangan - 27 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

merealisasikan komitmen pendanaan pembangunan Sekolah Bertaraf


Internasional sebesar 30% dari total pendanaan.

2. Urusan Kesehatan
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Evaluasi Pelaksanaan Program JPKM – SD. Kegiatan ini dianggarakan
sebesar Rp2.680.000.000 dan ditujukan untuk meningkatkan status
kesehatan anak SD/MI, namun kegiatan ini tidak dilaksanakan karena
aktivitas dari kegiatan ini sudah termuat dalam kegiatan lain.

3. Urusan Perumahan
a. Program Pengembangan Perumahan
1) Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman
Berbasis Rakyat. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp245.000.000,00
dan ditujukan untuk penyediaan sarana sanitasi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan
oleh masyarakat sendiri, namun sampai dengan akhir tahun anggaran
2007 masyarakat tidak bisa menunjukkan kesiapan pelaksanaan maka
kegiatan ini tidak dilaksanakan dan dianggarkan kembali pada tahun
anggaran 2008.
b. Program Lingkungan Sehat Perumahan
1) Survey Pengukuran Jalan Lingkungan Perumahan dan Permukiman yang
Diusulkan Masyarakat. Kegiatan yang memiliki anggaran sebesar
Rp50.745.700,00 ini tidak dapat dilaksanakan karena adanya
kewenangan penataan pengelolaan jalan lingkungan oleh SKPD lain.
c. Program Pengelolaan Areal Pemakaman
1) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman. Kegiatan ini
dianggarkan sebesar Rp13.907.000,00 yang ditujukan untuk menata
pemakaman melalui pemagaran, tetapi kegiatan ini tidak dapat
dilaksanakan karena pemakaman yang akan dipagar merupakan milik
masyarakat.

4. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil


a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
1) Operasi Yustisi. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp89.290.000,00 dan
ditujukan bagi pelaksanaan penertiban administrasi warga negara asing,
namun sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 tidak dapat dilakukan
karena kegiatan tersebut telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi.

5. Urusan Tenaga Kerja


a. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
1) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Kegiatan yang memiliki
anggaran sebesar Rp9.999.600,00 ini tidak dilaksanakan karena
pelaporan evaluasi sudah terakomodir pada kegiatan masing-masing.

6. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah


a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Yang Kondusif
1) Penyusunan Kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah. Kegiatan ini
dianggarkan sebesar Rp42.600.000,00, namun tidak dapat dilaksanakan
sampai dengan akhir tahun 2007 karena masih RUU tentang Usaha Kecil
dan Menengah masih dalam tahap pembahasan oleh DPR RI.

Catatan atas Laporan Keuangan - 28 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Kecil dan


Menengah
1) Koordinasi Pengguna Dana Pemerintah Bagi UMKM. Kegiatan ini
dianggarkan sebesar Rp280.650.000,00 dan ditujukan untuk memberikan
sarana kepada Pemerintah Kota Tangerang menyalurkan dana bagi
UMKM melalui BLUD. Akan tetapi sampai dengan akhir tahun 2007 tidak
adanya petunjuk teknis dari Pemerintah Pusat mengenai BLUD, maka
kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

7. Urusan Pemerintahan Umum


a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
1) Penunjang Operasional Pimpinan. Kegiatan ini dianggarkan sebesar
Rp312.480.000,00 dan ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional
yang berkaitan dengan representasi, pelayanan dan kebutuhan lain.
Sampai dengan akhir tahun 2007 belum adanya peraturan yang jelas
mengenai pelaksanaan kegiatan ini, maka diputuskan kegiatan ini tidak
dilaksanakan.
8. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa
1) Produksi Film Interaktif Bidang Pendidikan. Kegiatan ini dianggarkan
sebesar Rp23.160.000,00 dan ditujukan untuk pembangunan sarana
interaktif di gedung pusat pemerintahan. Namun kegiatan ini tidak
dilaksanakan karena materi yang termuat dalam kegiatan ini sudah
terdapat dalam pelaksanaan kegiatan lainnya dan adanya permasalahan
hardware yang tidak mendukung.

9. Urusan Kelautan dan Perikanan


a. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
1) Pembangunan Pasar Ikan. Kegiatan ini dianggarkan sebesar
Rp595.000.000,00 dan ditujukan untuk penyediaan tempat
pembudidayaan ikan, namun kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena
tidak tersedianya lahan yang mencukupi.

Penjelasan secara rinci mengenai hasil pencapaian dari kinerja pelaksanaan


program dan kegiatan dapat ditemui pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Walikota Tahun Anggaran 2007.

IV.2. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENCAPAIAN


KINERJA

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran pembangunan


yang telah ditetapkan terdapat beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi
kinerja, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian tujuan dan sasaran program seringkali menjadi tidak maksimal, hal
tersebut disebabkan proporsi anggaran terhadap kegiatan utama dan kegiatan
penunjang yang kurang didefinisikan secara memadai;
2. Efektivitas program dan kegiatan seringkali kurang terarah, hal tersebut
disebabkan masih kurang tersedianya petunjuk teknis pelaksanaan sebagai
instrumen kendali;

Catatan atas Laporan Keuangan - 29 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

3. Dalam menyusun skenario pencapaian tujuan dan sasaran program dan


kegiatan, seringkali kurang mempertimbangkan faktor eksternalitas yang dapat
mempengaruhi kinerja.

Disamping penghambat juga tentunya terdapat faktor-faktor pendukung pencapaian


kinerja program, antara lain:
1. Tersedianya pendanaan yang memadai yang sesuai dengan alokasi anggaran
yang telah ditetapkan;
2. Meningkatnya pemahaman dari para Panitia Pengelola Kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan yang diembannya;
3. Tersedia media baik bagi masyarakat dan SKPD dalam menyalurkan aspirasi
baik saran maupun kebutuhan akan pelaksanaan program dalam bentuk Forum
Musrenbang mulai dari tingkat Kelurahan hingga tingkat SKPD; dan
4. Tersedianya media dalam rangka pemantauan pelaksanaan kegiatan dan
program melalui laporan dan rapat evaluasi bulanan.

Catatan atas Laporan Keuangan - 30 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB V
KEBIJAKAN AKUNTANSI

V.1. ENTITAS PELAPORAN

Entitas Pelaporan dalam LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 adalah
Pemerintah Kota Tangerang. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang memiliki entitas
akuntansi yang terdiri dari SKPD dan SKPKD yang menyampaikan laporan
keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya.

V.2. BASIS AKUNTANSI


Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan peyajian LKPD Kota
Tangerang tahun Anggaran 2007 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

V.3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 telah
mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan LKPD Kota Tangerang Tahun
Anggaran 2007 telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan Pemerintah Kota Tangerang.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LKPD Kota Tangerang


Tahun Anggaran 2007 sesuai dengan SAP adalah:

1. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Daerah yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak
Pemerintah Kota Tangerang dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah
Kota Tangerang. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Daerah.
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan
jenis pendapatan.

2. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran Kas Daerah yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota Tangerang. Belanja diakui pada
saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Daerah. Khusus pengeluaran melalui
bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Bendahara Umum
Daerah.

Catatan atas Laporan Keuangan - 31 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

3. Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Tangerang,
baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima
kembali, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit
atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan diakui pada saat kas
diterima pada Kas Daerah serta pada saat terjadinya pengeluaran kas dari Kas
Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).

4. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Pemerintah Kota Tangerang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Tangerang maupun oleh masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset
ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
kendungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya.

a. Aset Lancar
Aset lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (duabelas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan
persediaan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya (SKPD dan SKRD).

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota
Tangerang, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan :


- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya seperti donasi/rampasan.

b. Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga
dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah Kota Tangerang dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.

Catatan atas Laporan Keuangan - 32 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Investasi diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi


jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau
kurang. Investasi Jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama lebih dari setahun. Penyajian investasi pada Neraca
Pemerintah Pusat per 31 Desember 2007 terbatas pada investasi jangka
panjang.

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu


non permanen dan permanen.

(i) Investasi Non Permanen


Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki
secara tidak berkelanjutan.Investasi non permanen sifatnya bukan
penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang
yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan
negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.

(ii) Investasi Permanen


Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan
untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan
dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan
Modal Daerah pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan
badan usaha lainnya yang bukan milik negara.

c. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota
Tangerang maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan pada harga
perolehan.

Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumukasi penyusutan
(depresiasi). Namun, dalam LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007,
seluruh aset tetap yang dikelola oleh Dinas/Badan/Kantor/Sekretariat selaku
pengguna barang belum disusutkan/didepresiasi. Hal ini disebabkan antara
lain belum adanya pedoman lebih lanjut dari Pemerintah Pusat mengenai
penerapan basis akuntasi akrual.

Kapitalisasi aset tetap untuk tahun anggaran 2007 masih langsung mengacu
kepada PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset tetap, dimana pengeluaran
setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat
atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang
akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan
standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan.

d. Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka
panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam aset lainnya adalah Tagihan
Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbedaharaan, Tagihan

Catatan atas Laporan Keuangan - 33 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Tuntutan ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Kemitraan
dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, dan Aset lain-lain.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset


Pemerintah Kota Tangerang secara angsuran kepada pegawai Pemerintah
Kota Tangerang yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang
telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.

TP/TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap


bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Pemerintah Kota
Tangerang sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari suatu
perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TP/TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar.

Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau
lebih yang mempunyai komiten untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang
dimiliki.

Aset tak berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasikan


dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software
komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan
hak lainnya; hak jasa dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.

Aset lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke


dalam TPA, Tagihan TP/TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun aset
tak berwujud. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap Pemerintah Kota
Tangerang yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Kota
Tangerang, dan piutang tidak tertagih (macet) juga termasuk dalam kelompok
aset Lain-lain.

5. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah
Kota Tangerang. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban
pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban


jangka panjang.

Catatan atas Laporan Keuangan - 34 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

a. Kewajiban Jangka Pendek


Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiba jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang


Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,
Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang saat ini terdiri dari
utang luar negeri .Utang luar negeri Pemerintah Kota Tangerang pinjaman
dari Asian Development Bank.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban


Pemerintah Kota Tangerang pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan
penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya
selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai
tercatat kewajiban tersebut.

Utang bunga atas utang Pemerintah Kota Tangerang dicatat sebesar biaya
bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud berasal dari
utang Pemerintah Kota Tangerang dari dalam maupun luar negeri. Utang
bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar diakui pada setiap akhir
periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.

Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan berupa PFK yang


belum disetorkan kepada pihak lain sampai akhir periode pelaporan.

Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka
panjang adalah jumlah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.

Nilai nominal atas utang luar negeri Pemerintah Kota Tangerang merupakan
kewajiban Pemerintah Kota Tangerang kepada pemberi utang sebesar pokok
utang dan bunga sesuai yang diatur dalam kontrak perjanjian dan belum
diselesaikan sampai tanggal pelaporan. Utang dalam bentuk sekuritas dinilai
berdasarkan nilai historis. Khusus untuk hedge bonds menggunakan kurs
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terakhir.

SAP telah mengatur penyajian utang kepada pegawai (past service liability).
Namun demikian, penyajian utang Pemerintah Kota Tangerang di neraca
belum mencakup utang kepada pegawai terkait kompensasi Pemerintah Kota
Tangerang, sebagai pemberi kerja, kepada pegawai sebagai pekerja atas
jasa yang telah diberikan.

Catatan atas Laporan Keuangan - 35 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

c. Kewajiban Kontijensi
Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau
tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali Pemerintah Kota Tangerang, atau
kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena
kemungkinan besar Pemerintah Kota Tangerang tidak mengeluarkan sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikannya, atau
jumlah tersebut tidak dapat diukur dengan andal.

6. Ekuitas Dana
Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih Pemerintah Kota Tangerang, yaitu
selisih antara aset dan utang Pemerintah Kota Tangerang. Ekuitas dana
diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana
Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang
jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak
lancar dan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan
kekayaan Pemerintah Kota Tangerang yang dicadangkan untuk tujuan tertentu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

7. Selisih Kurs
Menurut SAP, transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata
uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs
tengah Bank Sentral pada tanggal transaksi. Utang Pemerintah Kota Tangerang
dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tengah bank sentral
saat terjadi transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos kewajiban moneter dalam
mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan
kurs bank sentral pada tanggal neraca. Kemudian, selisih penjabaran pos
kewajiban moneter dalam mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal
neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan.

Namun, LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 ini belum menyajikan
selisih kurs atau aset atau kewajiban dalam mata uang asing sebagai kenaikan
atau penurunan ekuitas dana periode berjalan dalam neraca.

Catatan atas Laporan Keuangan - 36 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB VI
PENJELASAN POS-POS LAPORAN
KEUANGAN

Bab ini akan membahas secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat laporan
keuangan, dimana pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan terdapat dalam
Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana
terdapat dalam Neraca. Disamping itu pula terdapat penjelasan mengenai aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Arus
Kas.

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan,


belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam Tahun Anggaran 2007.

Neraca menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kota Tangerang mengenai


aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2007.

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan


kas dan setara kas selama Tahun Anggaran 2007, dan saldo kas dan setara kas
pada tanggal 31 Desember 2007.

VI.1. PENDAPATAN
Pada Tahun Anggaran 2007 Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar
Rp914.427.674.060,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp926.874.609.208,02 atau
101,36% dari target yang telah ditetapkan. Pendapatan Daerah untuk Tahun
Anggaran 2007 yang telah diterima di Kas Daerah terdiri dari:

Anggaran 2007 Realisasi 2007


No Uraian Realisasi 2006 (Rp)
(Rp) Rp. %

1. Pendapatan Asli Daerah 133.412.795.107,00 156.523.829.302,02 117,32 131.857.486.293,95

2. Pendapatan Transfer 756.014.878.953,00 745.350.779.906,00 98,59 603.078.174.851,00

Lain-lain Pendapatan yang 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00 23.000.000.000,00


3.
Sah

Jumlah 914.427.674.060,00 926.874.609.208,02 101,36 757.935.661.144,95

Berdasarkan rincian Pendapatan Daerah di atas terlihat bahwa hanya pos


Pendapatan Transfer yang memiliki pencapaian realisasi dibawah target yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 98,59% atau terdapat kekurangan dari pencapaian target
sebesar Rp10.664.099.047,00 atau 1,41%. Namun jika dibandingkan dengan
pencapaian realisasi Pendapatan Transfer pada Tahun Anggaran 2006, maka terjadi
peningkatan realisasi sebesar 23,59% atau terjadi peningkatan sebesar
Rp142.272.605.055,00. Secara keseluruhan terdapat peningkatan realisasi
Pendapatan Daerah sebesar Rp168.938.948.063,07 atau 22,29%.

Catatan atas Laporan Keuangan - 37 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Grafik 7 Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah


Tahun Anggaran 2007

2,70% 16,89%
Pendapatan Asli
Daerah
Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan
yang Sah

80,42%

Berdasarkan grafik di atas, jelas terlihat bahwa Pemerintah Kota Tangerang masih
memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Pemerintah Pusat pendanaan
untuk menjalankan urusan yang menjadi kewenangannya, dimana Pendapatan
Transfer mencapai 80,42% dari total penerimaan Pendapatan Daerah.

VI.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah untuk Tahun Anggaran 2007 yang telah diterima oleh Kas
Daerah terdiri dari:

Anggaran 2007 Realisasi 2007


No Uraian Realisasi 2006 (Rp)
(Rp) Rp. %

1. Pajak Daerah 93.300.000.000,00 109.607.464.640,50 117,48 92.156.784.042,00

2. Retribusi Daerah 25.423.298.983,00 25.883.814.246,00 101,81 22.155.110.158,00

Hasil Pengelolaan 8.971.586.538,00 13.727.558.797,00 153,01 5.287.566.187,00


3. Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan

4. Lain-lain PAD yang Sah 5.717.909.586,00 7.304.991.618,52 127,76 12.258.025.906,95

Jumlah 133.412.795.107,00 156.523.829.302,02 117,32 131.857.486.293,95

Berdasarkan rincian PAD di atas terlihat bahwa seluruhnya melampaui target


penerimaan yang telah ditentukan, dengan realisasi tertinggi dicapai oleh pos Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yaitu 153,01%. Dan jika
dibandingkan dengan realisasi penerimaan PAD Tahun Anggaran 2006 maka terjadi
peningkatan sebesar Rp24.666.343.008,07 atau 18,71%.
VI.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Pajak Daerah adalah pos untuk menampung pendapatan yang
berasal dari pajak daerah yang ditetapkan sesuai dengan Undang-undang Nomor
34 Tahun 2000 yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. Jumlah Pajak Daerah yang dapat
dipungut serta disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 terdiri
dari:

Catatan atas Laporan Keuangan - 38 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Anggaran 2007 Realisasi 2007 Realisasi 2006


No Uraian
(Rp) Rp. % (Rp)

1. Pajak Hotel dan Restoran 25.000.000.000,00 30.822.969.097,00 123,29 25.302.727.118,00

2. Pajak Hiburan 1.300.000.000,00 1.519.161.072,00 116,86 1.264.610.654,00

3. Pajak Reklame 7.000.000.000,00 8.540.082.219,50 122,00 5.859.777.916,00

Pajak Penerangan Jalan


4. 51.200.000.000,00 58.369.875.292,00 114,00 51.484.726.854,00
Umum

Pajak atas
8.800.000.000,00 10.355.376.960,00 117,67 8.244.941.500,00
5. Penyelenggaraan Parkir
Swasta

Jumlah 93.300.000.000,00 109.607.464.640,50 117,48 92.156.784.042,00

Berdasarkan rincian penerimaan Pajak Daerah di atas terlihat bahwa seluruh pos
PAD melampui target penerimaan yang ditetapkan, dengan pencapaian tertinggi
pada realisasi penerimaan Pajak Hotel dan Restoran sebesar 123,29% atau melebihi
target sebesar Rp5.822.969.097,00.
Grafik 8 Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah TA 2006 - 2007

60,00

50,00

40,00

Realisasi 30,00
TA 2007
TA 2006
20,00

10,00

0,00
Pajak Hotel dan Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Pajak atas
Restoran Jalan Umum Penyelenggaraan
Parkir Sw asta
Jenis Pajak

Berdasarkan grafik realisasi di atas terlihat bahwa, seluruh komponen Pajak Daerah
pada Tahun Anggaran 2007 memiliki realisasi penerimaan yang lebih besar
dibandingkan dengan realisasi pada Tahun Anggaran 2006.

VI.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah


Retribusi Daerah merupakan pos untuk menampung pendapatan yang berasal
dari retribusi daerah sebagaimana yang ditetapkan sesuai dengan Undang-
undang Nomor 34 Tahun 2000 yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah Nomor Nomor 66 Tentang Retribusi Daerah. Jumlah Retribusi

Catatan atas Laporan Keuangan - 39 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Daerah yang dapat dipungut serta telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun
anggaran 2007 terdiri dari:

Realisasi 2007
Anggaran 2007 Realisasi 2006
No Uraian
(Rp) (Rp)
Rp %
I. Retribusi Jasa Umum 6.705.951.220,00 7.930.335.060,00 118,26 5.215.797.525,00

1. Pelayanan Kesehatan 2.694.451.220,00 3.156.657.175,00 117,15 1.456.676.875,00

2. Pelayanan Persampahan/Kebersihan 527.500.000,00 541.435.000,00 102,64 410.209.000,00

3. Penggantian Biaya Cetak Akte Casip 1.800.000.000,00 2.470.882.500,00 137,27 1.606.871.000,00

4. Pelayanan Pemakaman 32.500.000,00 42.803.500,00 131,70 33.720.000,00

5. Pengujian Kendaraan Bermotor 1.550.000.000,00 1.616.972.500,00 104,32 1.606.730.000,00

Pemeriksaan Alat Pemadam 101.584.385,00 100,08 101.590.650,00


6. 101.500.000,00
Kebakaran

II. Retribusi Jasa Usaha 3.468.802.000,00 3.725.554.056,00 107,40 2.604.636.127,00

1. Pemakaian Kekayaan Daerah 750.000.000,00 882.946.456,00 117,72 558.324.027,00

2. Terminal 1.600.000.000,00 1.635.453.600,00 102,22 1.069.188.100,00

3. Tempat Khusus Parkir 902.000.000,00 942.902.000,00 104,53 750.750.000,00

4. Penyedotan Kakus 112.500.000,00 133.215.000,00 118,41 135.000.000,00

5. Rumah Potong Hewan 104.302.000,00 131.037.000,00 125,63 91.374.000,00

III. Retribusi Perijinan Tertentu 15.248.545.763,00 14.227.925.130,00 93,31 14.334.676.506,00

12. Ijin Mendirikan Bangunan 12.000.000.000,00 11.102.792.245,00 92,52 8.639.128.490,00

13. Ijin Gangguan 1.600.000.000,00 1.160.666.635,00 72,54 1.548.713.779,00

14. Ijin Trayek 230.000.000,00 256.902.500,00 111,70 261.019.000,00

15. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah 500.000.000,00 619.350.412,00 123,87 379.288.774,00

16. Ijin Usaha Kepariwisataan 86.995.763,00 111.214.173,00 127,84 115.299.763,00

17. Ijin Bongkar Muat Barang 260.000.000,00 305.860.000,00 117,64 1.102.600.000,00

18. Ijin Tanda Daftar Perusahaan 220.000.000,00 247.200.000,00 112,36 242.700.000,00

19. TDI/IUI/IP 66.000.000,00 72.925.000,00 110,49 67.700.000,00

20. SIUP 110.000.000,00 111.825.000,00 101,66 117.000.000,00

21. SIPA 110.825.000,00 172.325.000,00 155,49 96.100.000,00

22. Gudang 64.725.000,00 66.864.165,00 103,31 110.017.000,00

23. Retribusi Ijin Dipensasi Jalan 0,00 0,00 0,00 1.655.109.700,00


Jumlah 25.423.298.983,00 25.883.814.246,00 101,81 22.155.110.158,00

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 22 jenis retribusi yang dikelola pada
Tahun Anggaran 2007, 20 jenis diantaranya melebihi target yang telah ditetapkan
dengan pencapaian realisasi tertinggi pada retribusi SIPA sebesar 155,49%, dan
hanya 2 jenis retribusi yang pencapaiannya masih di bawah 100%, yaitu:
1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dengan target Rp12.000.000.000,00
terealisasi Rp11.102.792.245,00 (92,52%). Kekurangan pencapaian target
sebesar Rp897.207.755,00. Namun apabila dibandingkan dengan realisasi
pada tahun anggaran 2006, maka terjadi peningkatan sebesar
Rp2.463.663.755,00 atau 28,52%.

Catatan atas Laporan Keuangan - 40 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

2. Retribusi Ijin Gangguan dengan target Rp1.600.000.000,00 terealisasi


Rp1.160.666.635,00 (72,54%). Kekurangan pencapaian target sebesar
Rp439.333.365,00 disebabkan karena ada beberapa permohonan ijin yang
tidak dapat diselesaikan pada tahun 2007.

Selain itu jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan Retribusi Daerah pada
Tahun Anggaran 2006 terdapat peningkatan sebesar Rp3.728.704.088,00 atau
16,83%.

VI.1.1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan
pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari bagian laba atas
penyertaan modal/investasi kepada pihak ketiga, untuk tahun anggaran 2007
penerimaan pendapatan ini berasal dari pendapatan deviden, yang terdiri dari:

Anggaran 2007 Realisasi 2007 Realisasi 2006


No Uraian
(Rp) Rp. % (Rp)

Pendapatan Deviden dari


1. 4.500.000.000,00 4.789.966.080,00 106,44 3.940.514.894,00
Bank Jabar

Pendapatan Deviden dari


2. 4.286.586.538,00 8.752.592.717,00 204,19 1.177.051.293,00
PDAM

Pendapatan Deviden dari


3. 185.000.000,00 185.000.000,00 100,00 170.000.000,00
PD Pasar

Jumlah 8.971.586.538,00 13.727.558.797,00 153,01 5.287.566.187,00

Berdasarkan rincian di atas terlihat bahwa realisasi tertinggi diperoleh dari


penerimaan pendapatan dividen yang berasal dari PDAM yang dapat melampaui
target sebesar 204,19%. Hal ini disebabkan karena pada tahun anggaran 2007
PDAM menyetorkan bagian laba yang menjadi hak Kota Tangerang untuk tahun
2005 dan 2006 yang nilainya masing-masing sebesar Rp4.286.586.685,00 dan
Rp4.466.006.032,00. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada
Tahun Anggaran 2006, maka terjadi peningkatan sebesar Rp8.439.992.610,00
atau sebesar 159,62%.

VI.1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan kelompok
penerimaan yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan. Pada tahun anggaran 2007 pos ini terdiri dari:

Anggaran 2007 Realisasi 2007 Realisasi 2006


No Uraian
(Rp) Rp. % (Rp)

1. Penerimaan Jasa Giro 2.500.000.000,00 4.058.656.102,00 162,35 2.495.459.163,00

2. Penerimaan Bunga Deposito 0,00 0,00 0,00 7.332.617.730,00

Penerimaan Ganti Rugi atas


3. 78.612.200,00 113.347.506,00 144,19 81.781.283,00
Kekayaan Daerah (TP/TGR)

4. Pendapatan Denda Pajak 60.000.000,00 267.061.895,50 445,10 76.557.475,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 41 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

5. Jaminan Bongkar Reklame 70.990.386,00 96.988.911,00 136,62 205.278.473,00

6. Lain-lain Penerimaan 3.008.307.000,00 2.712.967.804,2 90,18 2.066.331.782,95

7. Pendapatan Denda Retribusi 0,00 55.969.400,00

Jumlah 5.717.909.586,00 7.304.991.618,52 127,76 12.258.025.906,95

Rincian penerimaan di atas memperlihatkan bahwa pada Tahun Anggaran 2007,


pos penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah hampir
seluruhnya melebihi target yang telah ditetapkan kecuali pada Lain-lain
Penerimaan dengan realiasi 90,18%. Jika dibandingkan dengan peneriman pada
Tahun Anggaran 2006, maka terjadi penurunan realisasi yang cukup signifikan
yaitu sebesar Rp4.953.034.288,43 (40,40%). Hal ini lebih disebabkan karena
pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang tidak lagi menerima
Bunga Deposito, seperti halnya pada Tahun Anggaran 2006 yang dapat
memberikan konstribusi penerimaan sebesar Rp7.332.617.730,00.

VI.1.2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer merupakan pos untuk menampung penerimaan transfer yang


berasal dari Pemerintah Pusat dalam bentuk dana perimbangan dan transfer dana
lainnya, dan transfer dari Pemerintah Propinsi. Untuk Tahun Anggaran 2007
Pendapatan Transfer yang telah diterima oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui
Kas Daerah terdiri dari:

Realisasi 2007
No Uraian Anggaran 2007 (Rp) Realisasi 2006 (Rp)
Rp. %

Transfer Pemerintah Pusat-


1. 627.116.693.953,00 616.391.578.819,00 98,29 493.883.955.178,00
Dana Perimbangan

Transfer Pemerintah
2. 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05 109.194.219.673,00
Provinsi

Jumlah 756.014.878.953,00 745.350.779.906,00 98,59 603.078.174.851,00

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pencapaian realisasi Pendapatan Transfer


sebesar 98,59% lebih disebabkan karena tidak tercapainya target penerimaan dari
Pos Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan sebesar
Rp616.391.578.819,00 (98,29%). Namun jika dibandingkan dengan realisasi
penerimaan Pendapatan Transfer pada Tahun Anggaran 2006, maka terjadi
peningkatan sebesar Rp142.272.605.055,00 atau 23,59%.

VI.1.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan merupakan pos untuk


menampung penerimaan yang berasal dari bagi hasil Pemerintah Pusat dalam
bentuk dana perimbangan, untuk tahun anggaran 2007 realisasi penerimaan pos
ini terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan - 42 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Anggaran 2007 Realisasi 2007


No Uraian Realisasi 2006 (Rp)
(Rp) Rp. %

1. Dana Bagi Hasil Pajak 243.046.018.788,00 233.324.120.688,00 96,00 194.250.497.800,00

1.1 PBB 111.132.584.191,00 106.375.611.097,00 95,72 103.784.327.429,00

1.2 BPHTB 74.554.632.528,00 66.311.006.842,00 88,94 43.777.338.325,00

57.358.802.069,00 60.637.502.749,00 105,72


1.3 PPh Orang Pribadi
46.688.832.046,00

2. Bagi Hasil SDA 492.675.165,00 730.858.131,00 148,34 376.457.378,00

0,00 245.384.151,00
2.1 Iuran Hasil Hutan/Provisi
74.041.538,00

38.129.711,00 0,00 0,00


2.2 Iuran Eksploitasi/Royalti
1.536.000,00

2.3 Penerimaan Pungutan 454.545.454,00 485.473.980,00 106,80


300.879.840,00
Pengusahaan Perikanan

3. Dana Alokasi Umum 376.145.000.000,00


376.145.000.000,00 100,00 293.447.000.000,00

4. Dana Alokasi Khusus 7.433.000.000,00


6.191.600.000,00 83,30 5.810.000.000,00

Jumlah 627.116.693.953,00 616.391.578.819,00 98,29 493.883.955.178,00

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi penerimaan yang berasal dari Pendapatan
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan hanya mencapai 98,29% atau
sebesar Rp616.391.578.819,00. Hal ini disebabkan karena penerimaan dari dana
bagi hasil pajak/bukan pajak terdapat tiga pos yang tidak mencapai target antara
lain: PBB (95,72%), BPHTB (88,94%%), dan Iuran Eksploitasi/Royalty (0,00%), dan
realisasi Dana Alokasi Khusus hanya sebesar 83,30%. Tidak tercapainya target
penerimaan ini karena penentuan target penerimaan sepenuhnya merupakan
kewenangan dari Pemerintah Pusat.

VI.1.2.2. Transfer Pemerintah Provinsi


Pos Transfer Pemerintah Propinsi merupakan pos untuk menampung
penerimaan yang berasal dari bagi hasil pajak dan bagi hasil lainnya. Untuk
realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2007 sepenuhnya berasal dari bagi hasil
pajak dengan rincian sebagai berikut:

Anggaran 2007 Realisasi 2007


No Uraian Realisasi 2006 (Rp)
(Rp) Rp. %

1. PKB 38.617.500.000,00 38.511.109.351,00 99,72 34.211.584.993,00

2. BBNKB 38.890.815.000,00 41.145.584.762,00 105,80 32.937.741.876,00

3. PBBKB 46.550.000.000,00 44.520.546.876,00 95,64 37.233.744.028,00

4. Pajak ABT 2.717.190.000,00 2.615.802.446,00 96,27 3.257.312.552,00

Pajak Pengambilan Air 2.122.680.000,00 2.166.157.652,00 102,05


5. 1.553.836.224,00
Permukaan

Jumlah 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05 109.194.219.673,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 43 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Tabel rincian di atas memperlihatkan bahwa realisasi penerimaan untuk pos ini
melebihi target penerimaan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp128.959.201.087,00
atau 100,05%. Pelampauan target ini terutama berasal dari realisasi penerimaan
BBNKB sebesar 105,80% dan Pajak Pengambilan Air Permukaan sebesar
102,05%. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran
2007, maka terjadi peningkatan sebesar Rp19.764.981.414,00 atau 18,10%.

VI.1.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah


Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan pos untuk menampung penerimaan yang
berasal dari hibah, dana darurat, dan pendapatan lainnya. Realisasi penerimaan
pada Tahun Anggaran 2007 seluruhnya berasal dari pendapatan hibah dari
Pemerintah Propinsi Banten dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, sebagaimana
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Anggaran 2007 Realisasi 2007 Realisasi 2006


No Uraian
(Rp) Rp. % (Rp)

1. Pendapatan Hibah 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00 23.000.000.000,00

2. Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 100,00 0,00

Jumlah 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00 23.000.000.000,00

Untuk Tahun Anggaran 2007 realisasi penerimaan pos Pendapatan Hibah berasal
dari penerimaan bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi Banten sebesar
Rp20.000.000.000,00 dan penerimaan bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi
DKI Jakarta sebesar Rp5.000.000.000,00.

VI.2. BELANJA
Sebagai penerapan dari kebijakan belanja daerah, maka pada Tahun Anggaran
2007 pos Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp904.613.230.789,55 dan
direalisasikan sebesar Rp821.141.482.762,61 atau 90,77% sehingga masih terdapat
efisiensi anggaran belanja daerah sebesar Rp83.471.748.026,94. Rincian mengenai
alokasi Belanja Daerah dan realisasi pengeluaran yang telah dilakukan baik melalui
Kas Daerah maupun Bendahara Pengeluaran SKPD adalah sebagai berikut:

Realisasi 2007
No Uraian Anggaran 2007 (Rp) Realisasi 2006 (Rp)
Rp. %

1. Belanja Operasi 618.258.916.305,02 553.821.593.113,07 89,58 454.258.958.718,00

2. Belanja Modal 285.354.314.484,53 267.319.889.649,55 93,68 343.002.454.740,97

3. Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00

4. Transfer 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

Jumlah 904.613.230.789,55 821.141.482.762,61 90,77 798.035.323.533,97

Berdasarkan tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi belanja baik Belanja
Operasi mapun Belanja Modal seluruhnya berada di bawah alokasi anggaran yang
disediakan sehingga menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp83.471.748.026,94
atau 9,23%.

Catatan atas Laporan Keuangan - 44 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.2.1. Belanja Operasi

Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari


Pemerintah Kota Tangerang yang memberi manfaat jangka pendek. Pos Belanja
Operasi terdiri dari :

Realisasi 2007 Realisasi 2006


No Uraian Anggaran 2007 (Rp)
Rp. % (Rp)

1. Belanja Pegawai 432.974.142.483,20 401.710.093.837,77 92,78 296.711.695.230,00

2. Belanja Barang 152.426.080.118,82 123.101.654.200,29 80,76 106.897.634.070,00

3. Bunga 1.692.618.703,00 1.683.090.328,00 99,44 1.837.928.254,00

4. Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

5. Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00

6. Bantuan Sosial 31.166.075.000,00 27.326.754.747,00 87,68 48.811.701.164,00

Jumlah 618.258.916.305,02 553.821.593.113,07 89,58 454.258.958.718,00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi pengeluaran Tahun Anggaran
2007 untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp553.821.593.113,07 (89,58%) dari
anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp618.258.916.305,02 dengan sisa
anggaran sebesar Rp64.437.323.191,96, hal ini disebabkan karena realisasi
pengeluaran pada seluruh pos Belanja Operasi berada dibawah 100%. Apabila
dibandingkan dengan realisasi pengeluaran pada pos Belanja Operasi Tahun
Anggaran 2006 sebesar Rp454.258.958.718,00 maka terjadi peningkatan realisasi
pengeluaran sebesar Rp99.562.634.395,06 (21,92%).
1. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2007 sebesar
Rp401.710.093.837,77 (92,78%) dengan sisa anggaran sebesar
Rp31.264.048.645,43 (7,22%), realisasi ini di gunakan untuk:
a. Realisasi belanja pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan program
dan kegiatan sebesar Rp261.385.623.334,00, diantaranya diperuntukkan
bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS (termasuk guru), gaji
dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, uang representasi
dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD, dan biaya pemungutan pajak
daerah dan PBB.
b. Pembayaran belanja pegawai yang terkait dengan pelaksanaan program dan
kegiatan sebesar Rp140.324.470.503,77, diantaranya dalam bentuk honor
panitia pelaksana kegiatan, honorarium tim, honorarium TKK, dan honorarium
tenaga ahli. Termasuk dalam realisasi belanja pegawai ini adalah untuk
pembayaran honor TKK sebesar Rp10.520.036.200,00, pembayaran insentif
guru sebesar Rp52.100.512.588,00, pemberian bantuan kepada siswa
sekolah dalam bentuk beasiswa sebesar Rp3.474.187.500,00.
2. Belanja Barang untuk Tahun Anggaran 2007 direalisasikan sebesar
Rp123.101.654.200,29 atau 80,76% dari anggaran yang telah ditetapkan dengan
sisa anggaran sebesar Rp29.324.425.918,53. Realisasi pos belanja ini
digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat tulis kantor; kebutuhan barang
cetakan; pembayaran tagihan air, listrik, dan telepon; penyediaan bibit tanaman
dan ternak, persediaan obat, penyediaan bahan material untuk pemeliharaan
bangunan dan gedung, serta jaringan irigasi. Pengeluaran belanja barang ini
melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada setiap SKPD. Termasuk dalam

Catatan atas Laporan Keuangan - 45 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

realisasi belanja barang ini diantaranya adalah untuk memenuhi pembayaran


kebutuhan alat tulis kantor sebesar Rp Rp2.651.437.786,00; pembayaran barang
cetakan sebesar Rp4.123.887.700,00; pembayaran tagihan air, listrik (termasuk
pembayaran tagihan penerangan jalan umum), dan telepon sebesar
Rp20.146.607.364,00; dan pengadaan obat senilai Rp5.000.326.905,00.
Selain itu, terdapat pula belanja pemeliharaan sebesar Rp198.932.972,00 yang
berasal dari realisasi belanja Modal Tanah melalui pelaksanaan kegiatan
Pengurugan Lahan Sekolah pada Dinas Pendidikan. Realisasi dari pelaksanaan
kegiatan ini merupakan belanja pemeliharaan pada aset tetap tanah milik
Pemerintah Kota Tangerang.
3. Belanja Bunga merupakan pos pengeluaran anggaran dalam rangka
pembayaran bunga atas pinjaman jangka panjang yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Tangerang. Pada Tahun Anggaran 2007 realisasi belanja
bunga adalah sebesar Rp1.683.090.328,00 atau sebesar 99,44% dari anggaran
yang ditetapkan sehingga menghasilkan sisa anggaran sebesar Rp9.528.375,00
4. Pos Belanja Bantuan Sosial pada Tahun Anggaran 2007 dialokasikan sebesar
Rp31.166.075.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp27.326.754.747,00 atau
87,68%. Realisasi pos belanja ini diperuntukan bagi pemberian bantuan untuk
sarana keagamaan, partai politik, sosial kemasyarakatan, kepemudaan,
organisasi olahraga, pengobatan bagi keluarga miskin, dan bantuan kepada
organisasi perempuan.

VI.2.2. Belanja Modal

Belanja Modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Anggaran
dan realisasi belanja modal Pemerintah Kota Tangerang adalah pada Tahun
Anggaran 2007 sebagai berikut:
Realisasi 2007
No Uraian Anggaran 2007 (Rp) Realisasi 2006 (Rp)
Rp. %

1. Belanja Tanah 31.922.504.451,18 99,12


31.642.449.045,05 20.471.077.125,02
Belanja Peralatan dan
2. 31.286.234.058,85
Mesin 28.130.396.220,91 89,91 12.875.119.200,00
Belanja Gedung dan
3. 74.227.149.350,52
Bangunan 64.447.563.261,25 86,82 210.966.882.261,95
Belanja Jalan, Irigasi,
4. 139.976.411.731,75
dan Jaringan 136.447.986.555,57 97,48 97.622.623.954,00
Belanja Aset Tetap
5. 5.109.429.771,93
Lainnya 4.263.201.120,46 83,44 1.066.752.200,00

6. Belanja Aset Lainnya 2.832.585.120,29


2.388.293.446,32 84,31 0,00
Jumlah 285.354.314.484,53 267.319.889.649,55 93,68 343.002.454.740,97

Pada Tahun Anggaran 2007 ini Belanja Modal mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp285.354.314.484,53 dan direalisasikan sebesar Rp267.319.889.649,55 atau
93,68%. Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran
2006 sebesar Rp343.002.454.740,97 maka secara keseluruhan dapat dilihat terjadi
penurunan sebesar Rp75.682.565.091,42 (22,06%). Penurunan realisasi belanja ini
terutama pada realisasi pos Belanja Gedung dan Bangunan sebesar
Rp146.519.319.000,70 (69,45%), dimana pada Tahun Anggaran 2006 terdapat
pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan melalui
Catatan atas Laporan Keuangan - 46 -
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

kegiatan pembangunan fisik sekolah mulai dari SD hingga SMA/SMK. Untuk pos
Belanja Modal lainnya seluruhnya mengalami peningkatan dengan peningkatan
terbesar pada realisasi Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar
Rp38.825.362.601,57 (39,77%). Realisasi Belanja Modal ini dilakukan melalui
berbagai program dan kegiatan yang dilakukan oleh SKPD selama tahun anggaran
2007, termasuk dalam realisasi ini diantaranya adalah pelaksanaan:
1. Kegiatan Ganti Rugi Tanah dan Bangunan sebesar Rp31.306.309.647,61;
2. Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah (SD, SMP, dan SMA/SMK) sebesar
Rp8.921.309.680,00;
3. Kegiatan Pembangunan Jalan sebesar Rp4.495.993.675,00;
4. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor sebesar Rp23.746.266.369,00;
5. Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Lingkungan sebesar
Rp15.027.457.126,00; dan
6. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional sebesar
Rp8.625.792.103,00,.

Selain itu, pada realisasi belanja Modal Tanah terdapat belanja pemeliharaan
sebesar Rp198.932.972,00 yang berasal dari pelaksanaan kegiatan Pengurugan
Lahan Sekolah di Dinas Pendidikan.

Berikut disajikan grafik mengenai proporsi realisasi masing-masing pos Belanja


Modal untuk Tahun Anggaran 2007.

Grafik 8 Realisasi Belanja Modal TA 2007

1,59% 0,89% 11,84%

10,52%

Belanja Tanah

51,04% Belanja Peralatan dan Mesin


Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan
24,11%
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya

VI.2.3 Belanja Tak Terduga


Pos belanja ini diperuntukan keperluan penanganan bencana alam, bencana sosial
dan untuk pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Kota Tangerang. Pada Tahun Anggaran
2007 dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00 dan tidak direalisasikan.

Realisasi 2007
No Uraian Anggaran 2007 (Rp) Realisasi 2006 (Rp)
Rp. %

1. Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 47 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.2.4. Transfer
Pos Transfer digunakan untuk menampung pengeluaran uang dari Pemerintah Kota
Tangerang ke entitas pelaporan lain. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota
Tangerang tidak mengalokasikan anggaran untuk pengeluaran Transfer.
Anggaran 2007 Realisasi 2007 Realisasi 2006
No Uraian
(Rp) Rp. % (Rp)

1. Transfer/Bagi Hasil Ke Desa 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

1.1 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

1.2. Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 0,00 0,00

1.3 Bagi Hasil Pendapatan


0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

VI.3. SURPLUS/DEFISIT
Pada Tahun Anggaran 2007, APBD dianggarkan Pemerintah Kota Tangerang
mengalami surplus anggaran sebesar Rp9.814.443.270,45, namun dalam
realisasinya terjadi surplus anggaran sebesar Rp105.733.126.445,41 hal ini terjadi
karena realisasi pos Pendapatan Daerah melebihi target yang ditetapkan dengan
pelampuan target sebesar Rp12.446.935.148,02 dan seluruh pos belanja daerah
memiliki realisasi di bawah anggaran yang ditetapkan dengan efisiensi anggaran
sebesar Rp83.471.748.026,94, serta selisih antara target penerimaan dengan
alokasi anggaran sebesar Rp9.814.443.270,45.

Realisasi 2007
No Uraian Anggaran 2007 (Rp) Realisasi 2006 (Rp)
Rp. %

1. Surplus/Defisit 9.814.443.270,45 105.733.126.445,41 1.077,32 (40.099.662.389,02)

Jumlah 9.814.443.270,45 105.733.126.445,41 1.077,32 (40.099.662.389,02)

VI.4. PEMBIAYAAN
Pembiayaan merupakan seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Tangerang,
baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima
kembali, yang dalam penganggaran Pemerintah Kota Tangerang terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

VI.4.1. Penerimaan Pembiayaan


Pos Penerimaan Pembiayaan merupakan pos untuk menampung seluruh transaksi
keuangan Pemerintah Kota Tangerang yang perlu dibayar kembali, yang dalam
penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran. Penerimaan
Pembiayaan Kota Tangerang untuk Tahun Anggaran 2007 terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan - 48 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Anggaran 2007 Realisasi 2007


No Uraian Realisasi 2006 (Rp)
(Rp) Rp. %

1. Penggunaan SILPA 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00 115.083.191.530,00

2. Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

Hasil Penjualan Kekayaan


3. 0,00 0,00 0,00 0,00
Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Pinjaman
4. 0,00 0,00 0,00 0,00
Daerah

Penerimaan Kembali
5. 0,00 0,00 0,00 0,00
Pemberian Pinjaman

Jumlah 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00 115.083.191.530,00

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan Tahun


Anggaran 2007 seluruhnya berasal dari penggunaan SILPA yang berasal dari sisa
lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu sebesar 46.603.441.953,98 (100%).

VI.4.2. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan merupakan pos untuk menampung seluruh transaksi


keuangan Pemerintah Kota Tangerang yang akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran terutama dimaksudkan untuk memanfaatkan surplus anggaran.
Pengeluaran Pembiayaan Kota Tangerang untuk tahun anggaran Tahun Angaran
2007 terdiri dari:

Anggaran 2007 Realisasi 2007 Realisasi 2006


No Uraian
(Rp) Rp. % (Rp)

Pembentukan Dana
1. 10.000.000.000,00 7.533.976.137,00 75,34 22.124.511.622,00
Cadangan

Penyertaan Modal
2. 10.000.000.000,00 0,00 0,00 5.000.000.000,00
Pemerintah Daerah

3. Pembayaran Pokok Pinjaman 1.258.292.348,00 1.255.852.347,00 99,81 1.255.575.565,00

Jumlah 21.258.292.348,00 8.789.828.484,00 41,35 28.380.087.187,00

Tabel di atas memperlihatkan bahwa dari anggaran pengeluaran pembiayaan


sebesar Rp21.258.292.348,00 direalisasikan sebesar Rp8.789.828.484,00 atau
sebesar 41,35%. Realisasi yang rendah ini disebabkan karena penyisihan untuk
Dana Cadangan hanya direalisasikan sebesar 75,34% yang merupakan
penggenapan dari target total penyisihan Dana Cadangan sebesar
Rp50.000.000.000,00. Selain itu penyertaan modal untuk Tahun Anggaran 2007 juga
tidak direalisasikan, karena bentuk penyertaan modal yang semula ditujukan untuk
pelaksanaan dana bergulir Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu
pembentukan BLUD yang khusus menangani dana bergulir tersebut.

Catatan atas Laporan Keuangan - 49 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.4.3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)


Pos Sisa Lebih Pembiayaan Angaran (SILPA) merupakan selisih lebih antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran selama Tahun Angaran 2007.
Realisasi 2007
No Uraian Anggaran 2007 (Rp) Realisasi 2006 (Rp)
Rp. %

1. SILPA 35.159.592.876,43 143.546.739.915,39 408,27 46.603.441.953,98

Jumlah 35.159.592.876,43 143.546.739.915,39 408,27 46.603.441.953,98

SILPA untuk Tahun Anggaran 2007 dianggarkan sebesar Rp35.159.592.876,43 dan


direalisasikan sebesar Rp143.546.739.915,39 atau 408,27%. Apabila dibandingkan
dengan realisasi SILPA Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp46.603.441.953,98 maka
terjadi peningkatan realisasi sebesar Rp96.943.297.961,41 atau 208,02%.

VI.5. ASET
Aset merupakan salah satu pos yang termuat dalam Neraca Pemerintah Kota
Tangerang. Aset terbagi dalam:

No Uraian 31 Desember 2007 (Rp) 31 Desember 2006 (Rp)

1. Aset Lancar 171.895.275.203,36 79.250.680.958,00

2. Investasi Jangka Panjang 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

3. Aset Tetap 3.101.449.550.822,38 2.862.129.240.236,33

4. Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00

5. Aset Lainnya 19.253.122.797,15 17.050.248.464,83

Jumlah 3.397.473.794.058,89 3.057.561.857.702,16

Berdasarkan rincian Aset di atas terlihat bahwa secara umum terjadi kenaikan Aset
yang dimiliki oleh Pemerintah Kota sebesar Rp339.911.936.356,73 atau 11,12%.
Aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagian besar terdiri dari Aset
Tetap, yaitu 91,29% dari keseluruhan Aset yang dimiliki. Berikut komposisi Aset Kota
Tangerang.

Catatan atas Laporan Keuangan - 50 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Grafik 9 Komposisi Aset Tetap Pemerintah Kota Tangerang


per 31 Desember 2007

0,57% 5,06% 1,61%


1,48%

Aset Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan

91,29% Aset Lainnya

VI.5.1. Aset Lancar


Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset yang diharapkan untuk segera
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kota
Tangerang pada tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari:

No Uraian 31 Desember 2007 (Rp) 31 Desember 2006 (Rp)

1. Kas di Kas Daerah 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00

2. Kas di Bendahara Pengeluaran 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98

3. Piutang Pajak 6.671.742.118,00 9.217.350.910,00

4. Piutang Retribusi 16.990.300,00 0,00

5. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 148.742.669,00 0,00

6. Bagian Lancar Tuntutan Ganti rugi 71.000.020,00 415.564.275,00

7. Piutang Lainnya 13.682.939.306,00 17.849.290.168,20

8. Persediaan 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82

Jumlah 171.895.275.203,36 79.250.680.958,00

Berdasarkan tabel rincian aset lancar di atas terlihat bahwa secara umum terjadi
peningkatan pada posisi Aset Lancar tanggal 31 Desember 2007 sebesar
Rp92.644.594.245,36 atau 116,90%. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan saldo kas di Kas Daerah sebesar Rp95.964.783.221,00 atau sebesar
213,22%.

Catatan atas Laporan Keuangan - 51 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.5.1.1 Kas di Kas Daerah


Pos Kas di Kas Daerah meliputi uang kas yang ada di Bendahara Umum Daerah
selaku Pemegang Kas Daerah dalam bentuk rekening giro, dengan rincian:

31 Desember 2007 31 Desember 2006

- Kas di Bendahara Umum Daerah 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00


Jumlah 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00

Pada Tahun Anggaran, jumlah kas yang berada di Kas Daerah pada tanggal 31
Desember 2007 seluruhnya dalam bentuk rekening giro dengan rincian sebagai
berikut:
Nama Akun Nomor Rekening Jumlah (Rp)
Kas Daerah/PAD 0120030203017 109.823.991.825,00
Dana Alokasi Umum (DAU) 0120030203023 30.827.418357,00
DAK Kesehatan 0001788663001 320.481.605,00
Jumlah 140.971.891.787,00

Jumlah tersebut telah sesuai dengan hasil rekonsiliasi antara Buku Kas Umum
BUD dengan rekening kas daerah di Bank Jabar.

VI.5.1.2. Kas di Bendahara Pengeluaran


Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan pos untuk menampung saldo kas
yang berasal dari sisa UUDP dan pungutan pajak yang masih berada di
Bendahara Pengeluaran dan belum disetorkan ke Kas Daerah sampai dengan
tanggal 31 Desember 2007.
31 Desember 2007 31 Desember 2006

- Kas di Bendahara Pengeluaran 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98


Jumlah 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98
Rincian mengenai saldo kas di Bendahara Pengeluaran sampai dengan 31
Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan - 52 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

NO SKPD SISA UUDP KAS PAJAK TOTAL


1 DINAS PENDIDIKAN 221.428.814,00 0,00 221.428.814,00
2 KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM 577.150,00 0,00 577.150,00
3 DINAS KESEHATAN 12.267.000,00 0,00 12.267.000,00
4 DINAS PEKERJAAN UMUM 2.500.000,00 4.688.300,00 7.188.300,00
5 DINAS PERKIM 1.777.850,00 0,00 1.777.850,00
6 KANTOR PEMADAM KEBAKARAN 0,00 9.195.834,00 9.195.834,00
7 DINAS TATA KOTA 3.957.514,00 0,00 3.957.514,00
8 BADAN PERENCANAAN DAERAH 0,00 0,00 0,00
9 DINAS PERHUBUNGAN 0,00 0,00 0,00
10 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 0,00 0,00 0,00
11 DINAS PERTANAHAN 2.530.000,39 644.511,00 3.174.511,39
12 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 300.200,00 867.800,00 1.168.000,00
13 DINAS KETENAGAKERJAAN 0,00 0,00 0,00
14 DINAS PERINDAGKOPAR 0,00 0,00 0,00
15 KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN 0,00 0,00 0,00
16 DINAS KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN 242.085.780,00 45.295.213,00 287.380.993,00
17 DPRD DAN SETWAN 1.416.132.715,00 486.136,00 1.416.618.851,00
18 KDH DAN SETDA 9.598.227,00 0,00 9.598.227,00
19 BKKD 9.429.463,00 0,00 9.429.463,00
20 BAWASDA 0,00 0,00 0,00
21 KECAMATAN TANGERANG 1.135.061,00 0,00 1.135.061,00
22 KECAMATAN JATIUWUNG 155.130,00 1.940.833,00 2.095.963,00
23 KECAMATAN BATUCEPER 0,00 0,00 0,00
24 KECAMATAN BENDA 19.372.226,00 0,00 19.372.226,00
25 KECAMATAN CIPONDOH 0,00 0,00 0,00
26 KECAMATAN CILEDUG 2.800,00 1.311.543,00 1.314.343,00
27 KECAMATAN KARAWACI 6.269.791,00 0,00 6.269.791,00
28 KECAMATAN PERIUK 200,00 0,00 200,00
29 KECAMATAN NEGLASARI 16.600,00 489.561,00 506.161,00
30 KECAMATAN CIBODAS 100,00 0,00 100,00
31 KECAMATAN PINANG 0,00 0,00 0,00
32 KECAMATAN KARANG TENGAH 0,00 0,00 0,00
33 KECAMATAN LARANGAN 0,00 0,00 0,00
34 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT 526.006.627,00 62.072.373,00 588.079.000,00
35 KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 22.379.625,00 39.552.374,00 61.931.999,00
36 KANTOR ARSIP DAERAH 0,00 0,00 0,00
37 KPDE 0,00 0,00 0,00
38 DINAS PERTANIAN 1.500.000,00 3.066.000,00 4.566.000,00
JUMLAH 2.499.422.873,39 169.610.478,00 2.669.033.351,39

VI.5.1.3 Piutang Pajak


Piutang Pajak merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Pajak Daerah
kepada pihak ketiga (Wajib Pajak Daerah) yang diharapkan akan diterima dalam
waktu 12 (dua belas) bulan kedepan, termasuk dalam pos ini adalah piutang
pajak daerah yang berumur lebih dari 12 (dua belas) tapi belum dikategorikan
sebagai piutang pajak daerah yang kadaluwarsa. Piutang Pajak Pemerintah Kota
Tangerang dapat dirinci sebagai berikut:
31 Desember 2007 31 Desember 2006

- Pajak Hotel & Restoran 805.123.525,00 223.431.262,00


- Pajak Hiburan 163.270.633,00 98.183.513,00
- Pajak Penyelenggaraan Parkir 54.244.300,00 39.073.300,00
Swasta
- Pajak Reklame 874.695.843,00 191.208.243,00
- Pajak PJU Non PLN 140.336.717,00 10.905.502,00
- Pajak PJU PLN 4.634.071.100,00 8.654.549.090,00
Jumlah 6.671.742.118,00 9.217.350.910,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 53 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.5.1.4. Piutang Retribusi


Piutang Retribusi merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Retribusi
Daerah kepada pihak ketiga (Wajib Retribusi Daerah) yang diharapkan akan
diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan kedepan. Piutang Retribusi
Pemerintah Kota Tangerang terdiri dari:
31 Desember 2007
- Retribusi Izin Limbah Cair 1.000.000,00
- Retribusi PKD-Sewa Lahan 15.990.300,00
Jumlah 16.990.300,00

VI.5.1.5 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan


Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan merupakan bagian tagihan yang
berasal dari kewajiban pembayaran Tuntutan Perbendaharaan para pegawai
Pemerintah Kota Tangerang yang akan jatuh tempo pada Tahun Anggaran 2008.
Untuk Tahun Anggaran 2007, termasuk dalam pos ini ketekoran kas pada
Bendahara Pengeluaran Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Tangerang
sebesar Rp70.845.813,00. Atas ketekoran kas ini telah disetor seluruhnya ke Kas
Daerah pada tanggal 9 dan 23 Januari 2008.

31 Desember 2007

- Tuntutan Perbendaharaan 77.896.856,00


- Ketekoran Kas 70.845.813,00
Jumlah 148.742.669,00

VI.5.1.6 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi


Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan bagian tagihan yang berasal dari
kewajiban pembayaran Tuntutan Ganti Rugi para pegawai Pemerintah Kota
Tangerang yang akan jatuh tempo pada Tahun Anggaran 2008.

31 Desember 2007 31 Desember 2006

- Tuntutan Ganti Rugi 71.000.020,00 415.564.275,00


Jumlah 71.000.020,00 415.564.275,00

VI.5.1.7. Piutang Lainnya


Piutang Lainnya merupakan pos untuk menampung piutang di luar Bagian
Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada
BUMN/BUMD, Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan, Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Rugi, dan Piutang Pajak.

Pos Piutang Lainnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari (1)
piutang Dana Perimbangan yang merupakan saldo tagihan hak bagi hasil
penerimaan pajak Kota Tangerang untuk Tahun Anggaran 2007 yang belum
dibayarkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Banten sampai
dengan 31 Desember 2007, (2) Piutang Pihak Ketiga yang merupakan tunggakan
penerimaan dari pihak ketiga, dan (3) Piutang Denda Pajak Daerah yang
Catatan atas Laporan Keuangan - 54 -
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

seluruhnya berasal dari denda Pajak Reklame. Rincian pos Piutang Lainnya
adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006

1. Piutang Dana Perimbangan


- Pajak Air Bawah Tanah 214.797.557,00 200.832.360,00
- Pajak AP 197.965.180,00 182.855.211,00
- PBBKB 6.726.617.599,00 6.228.365.800,00
- PBB 1.684.953.292,00 742.250.725,00
- PKB 2.176.345.913,00 2.837.827.500,00
- BBNKB 2.670.655.741,00 2.814.550.132,00
- BPHTB 0,00 23.347.626,00
2. Piutang Bagian Laba PDAM 0,00 4.286.586.684,20
3. Piutang Pegawai 0,00 504.766.900,00
4. Piutang Pihak Ketiga 5.051.450,00 27.907.230,00
5. Piutang Denda Pajak 6.552.574,00
Jumlah 13.682.939.306,00 17.849.290.168,20

a. Saldo Piutang Bagian Laba PDAM tahun anggaran 2007 sebesar Rp0,00
disebabkan oleh PDAM Tirta Benteng telah menyetorkan seluruh bagian laba
Tahun 2006 yang menjadi hak Kota Tangerang untuk tahun anggaran 2007
dengan nilai sebesar Rp4.466.006.031,70.

b. Saldo Piutang Pihak Ketiga sebesar Rp5.051.450,00 untuk tahun anggaran


2007 merupakan tunggakan pembayaran dari pihak ketiga (PT. Fajar Mitra
Pertiwi) kepada Pemerintah Kota Tangerang atas pengembalian kelebihan
pembayaran pekerjaan pada kegiatan Rehab/Pemeliharaan Jalan.

c. Saldo Piutang Denda Pajak sebesar Rp6.552.574,00 seluruhnya berasal dari


denda pajak reklame yang dikenakan kepada wajib pajak reklame selama
tahun anggaran 2007.

VI.5.1.8. Persediaan
Pos Persediaan merupakan pos untuk mencatat aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung
kegiatan opeasional Pemerintah Kota Tangerang dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual kembali dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat dalam waktu 1 (satu) tahun. Saldo persediaan ini merupakan
hasil opname yang dilakukan oleh Bawasda Kota Tangerang pada akhir tahun
2007 pada 38 (tiga puluh delapan) SKPD dengan berdasarkan Laporan Hasil
Opname Persediaan Akhir Tahun Anggaran 2007 pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang No. 700/07-
Bawasda/2008 tanggal 29 Januari 2008. Saldo persediaan ini meliputi
persediaan Barang Pakai Habis, Alat Tulis Kantor, Obat-obatan, Alat Kesehatan,
dan blanko KTP.

31 Desember 2007 31 Desember 2006

- Persediaan 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82


Jumlah 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82

Catatan atas Laporan Keuangan - 55 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Rincian persediaan pada masing-masing SKPD adalah sebagai berikut:

NO SKPD NILAI PERSEDIAAN


1 DINAS PENDIDIKAN 1.331.138,00
2 DINAS KESEHATAN 3.263.696.118,57
3 DINAS PEKERJAAN UMUM 1.144.810.211,40
4 DINAS PERKIM 1.162.500,00
5 KANTOR PEMADAM KEBAKARAN 9.402.400,00
6 DINAS TATA KOTA 444.388.700,00
7 BADAN PERENCANAAN DAERAH 29.400,00
8 DINAS PERHUBUNGAN 260.344.600,00
9 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 644.800,00
10 DINAS PERTANAHAN 810.350,00
11 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 2.232.184.043,00
12 DINAS PERINDAGKOPAR 342.925,00
13 KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN 6.691.600,00
14 DPRD DAN SETWAN 4.610.940,00
15 KDH DAN SETDA 44.330.450,00
16 BKKD 101.102.070,00
17 BAWASDA 2.243.650,00
18 KECAMATAN BATUCEPER 148.400,00
19 KECAMATAN BENDA 1.220.350,00
20 KECAMATAN CIPONDOH 835.000,00
21 KECAMATAN CILEDUG 455.700,00
22 KECAMATAN KARAWACI 1.048.100,00
23 KECAMATAN PERIUK 191.000,00
24 KECAMATAN NEGLASARI 349.650,00
25 KECAMATAN CIBODAS 447.900,00
26 KECAMATAN PINANG 7.753.200,00
27 KECAMATAN KARANG TENGAH 3.675.000,00
28 KECAMATAN LARANGAN 260.750,00
29 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT 23.052.606,00
30 KANTOR ARSIP DAERAH 3.151.400,00
31 KPDE 960.200,00
32 DINAS PERTANIAN 101.260.500,00
JUMLAH 7.662.935.651,97

VI.5.2. Investasi Jangka Panjang


Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, Pemerintah Kota Tangerang memiliki
Investasi Jangka Panjang yang seluruhnya berbentuk Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah kepada:

31 Desember 2007 31 Desember 2006


- Bank Jabar 26.617.220.000,00 26.617.220.000,00
- PDAM Tirta Benteng 3.500.000.000,00 3.500.000.000,00
- PD Pasar 24.527.732.352,00 29.089.956.391,00
Jumlah 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

Saldo akun ini merupakan akumulasi seluruh penyertaan modal yang dilakukan sejak
tahun 1995 sampai dengan tahun 2007.
a. Jumlah Penyertaan Modal pada Bank Jabar berdasarkan bukti
penyertaan/pemilikan saham (Surat Kolektif Saham) yang diterbitkan oleh Bank

Catatan atas Laporan Keuangan - 56 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Jabar Cabang Tangerang sampai tanggal 31 Desember 2007 sebanyak 10


(sepuluh) surat, yaitu:
No. No. Bukti Saham Tanggal Terbit Jumlah Lbr Nilai Nominal (Rp)
Saham *)
1. A : II-06/00156002 30 Maret 2000 156.002 1.560.020.000,00
2. A : II-06/00008347 31 Mei 2000 8.347 83.470.000,00
3. A : II-06/00066502 31 Juli 2000 66.502 665.020.000,00
4. A : II-06/00032488 31 Desember 2000 32.488 324.880.000,00
5. A : II-06/00100000 31 Desember 2001 100.000 1.000.000.000,00
6. A : II-06/00198383 31 Desember 2002 198.383 1.983.830.000,00
7. A : II-06/00600000 31 Desember 2003 600.000 6.000.000.000,00
8. A : II-06/00500000 31 Desember 2004 500.000 5.000.000.000,00
9. A : II-06/500000 31 Desember 2005 500.000 5.000.000.000,00
10. A: II-06/500000 29 Desember 2006 500.000 5.000.000.000,00
Jumlah 2.661.722 26.617.220.000,00
*) Nilai saham per lembar sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)

Berdasarkan persentase kepemilikan saham Pemerintah Kota Tangerang


terhadap Bank Jabar yang kurang dari 20%, maka pencatatan atas penyertaan
modal kepada Bank Jabar dicatat dengan menggunakan metode biaya.

b. Jumlah Penyertaan Modal pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sebesar
Rp3.500.000.000,00 merupakan penyertaan modal tunai tanggal 13 Juni 2002
dan tanggal 24 Desember 2004 serta telah sesuai dengan jumlah yang tercatat
dalam Neraca PDAM Tirta Benteng per 31 Desember 2006 (audited), dan telah
sesuai dengan bukti penyertaan modal yang diterbitkan oleh PDAM Tirta Benteng
berupa Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Direktur Umum. Selain
penyertaan modal tunai tersebut, terdapat penyertaan modal berupa proyek
pembangunan aset tetap untuk PDAM Tirta Benteng senilai Rp5.054.397.230,00
yang belum ditetapkan statusnya.
Berdasarkan persentase kepemilikan Pemerintah Kota Tangerang terhadap
PDAM Tirta Benteng yang kurang dari 20%, maka pencatatan atas penyertaan
modal kepada PDAM Tirta Benteng dicatat dengan menggunakan metode biaya.

c. Penyertaan Modal pada PD Pasar didasarkan pada Gabungan Peraturan Daerah


Nomor 5 Tahun 2005 dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang, dimana modal yang
telah disetor oleh Pemerintah Kota Tangerang sebesar Rp29.023.090.170,00
terdiri dari setoran modal tunai sebesar Rp415.000.000,00 dan aset tetap berupa
tanah senilai Rp22.715.250.000,00 dan Bangunan senilai Rp5.892.840.170,00.

Berdasarkan persentase kepemilikan Pemerintah Kota Tangerang terhadap PD


Pasar Kota Tangerang yang lebih dari 50%, maka pencatatan atas penyertaan
modal kepada PD Pasar Kota Tangerang dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas. Metode pencatatan ini menyebabkan Pemerintah Kota Tangerang
mengakui bagian laba ditahan dan/atau rugi yang dimiliki oleh PD Pasar Kota
Tangerang dalam nilai penyertaan modal sebesar persentase kepemilikan
Pemerintah Kota Tangerang, yaitu sebesar 100%. Rincian penyertaan kepada
PD Pasar Kota Tangerang sampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan - 57 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Jenis Penyertaan Modal Nilai Nominal (Rp)


Uang Tunai 415.000.000,00
Tanah 22.715.250.000,00
Bangunan 5.892.840.170,00
Jumlah 29.023.090.170,00

Berdasarkan Laporan Kegiatan Usaha dan Laporan Keuangan PD Pasar Tahun


Buku 2007 (unaudit), diketahui bahwa posisi Modal pada tanggal 31 Desember
2007 terdapat Akumulasi Rugi Tahun Sebelumnya sebesar Rp4.413.320.220,00
dan Rugi Tahun Berjalan sebesar Rp82.037.598,00 yang menyebabkan
penurunan Modal PD Pasar sebesar Rp4.495.357.818,00. Dengan demikian ikut
menurunkan nilai Penyertaan Modal Pemerintah Kota Tangerang kepada PD
Pasar. Rincian mengenai perubahan nilai Penyertaan Modal kepada PD Pasar
adalah sebagai berikut:

Uraian Nilai Penyertaan (Rp)


31 Desember 2006 29.023.090.170,00
Akumulasi Rugi (4.413.320.220,00)
Rugi Berjalan (82.037.598,00)
31 Desember 2007 24.527.732.352,00
Selain itu, terdapat 6 pasar lainnya senilai Rp37.700.805.830,06 yang dikelola
oleh PD Pasar berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005 tentang perubahan
Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan PD Pasar, yaitu:
Nilai Bangunan
No. Nama Pasar Nilai Tanah (Rp) Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Pasar Bandeng 2.275.000.000,00 9.014.323,50 2.284.014.323,50
2. Pasar Lembang Ciledug 2.545.600.000,00 1.015.151.508,00 3.560.751.508,00
3. Pasar Cikokol 18.000.000.000,00 33.173.310,98 18.033.173.310,98
4. Pasar Jatiuwung 650.000.000,00 15.880.320,12 665.880.320,12
5. Pasar Gerendeng 1.697.400.000,00 7.946.509.851,84 9.643.909.851,84
6. Pasar Ramadhani 3.500.000.000,00 13.076.515,62 3.513.076.515,62
Jumlah 28.668.000.000,00 9.032.805.830,06 37.700.805.830,06

VI.5.3. Aset Tetap


Jumlah pada pos aset tetap sebesar Rp3.101.449.550.822,38 merupakan nilai aset
tetap yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang sampai dengan 31 Desember
2007, dengan rincian kelompok aset tetap dan mutasi selama tahun anggaran 2007
sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan - 58 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

NILAI AKTIVA (Rp.000.000)


JENIS ASET SALDO 31 MUTASI SALDO 31
DESEMBER PENAM- PENGU- KOREKSI KOREKSI DESEMBER
2006 BAHAN RANGAN TAMBAH KURANG 2007

Tanah 889.042,27 31.443,52 0,00 0,00 0,00 920.485,79


Peralatan dan Mesin 221.858,13 28.025,69 8.427,06 0,00 4,02 241.452,74
Gedung dan Bangunan 640.751,38 68.452,06 14.810,06 0,00 1.914,04 692.479,33
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan 1.096.202,38 136.447,99 29,82 0,00 0,00 1.232.620,55
Aset Tetap Lainnya 7.695,97 4.263,20 0,00 0,00 0,00 11.959,17
Konstruksi dalam
Pengerjaan 6.579,11 2.451,97 6.579,11 0,00 0,00 2.451,97
Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
JUMLAH 2.862.129,24 271.084,43 29.846,05 0,00 1.918,06 3.101.449,55

Pada Tahun Anggaran 2003 Pemerintah Kota Tangerang melalui Badan Keuangan
dan Kekayaan Daerah Kota Tangerang melakukan inventarisasi dan penilaian aset
bekerjasama dengan pihak ketiga (appraisal), sehingga untuk pencatatan nilai aset
tetap sampai dengan tanggal 31 Juli 2003 merupakan hasil penilaian pihak ketiga
(appraisal) sedangkan aset tetap yang diperoleh setelah tanggal 31 Juli 2003 dicatat
sebesar nilai perolehan. Nilai aset tetap yang tercantum dalam Neraca tidak
memperhitungkan penyusutan, dan kerusakan.

Mutasi aset tetap selama tahun 2007 terdiri dari (1) penambahan yang merupakan
perolehan aset tetap melalui pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2007 dan
karena perpindahan (reclass) antar jenis aset, (2) pengurangan yang merupakan
nilai aset tetap yang dihapuskan, dan diserahkan kepihak ketiga (masyarakat dan
instansi lain), dan (3) koreksi atas pencatatan aset tetap sebelumnya.

Penambahan aset tetap pada tahun 2007 sebesar Rp271.084.430.827,70 terdiri


dari:
1. Penambahan tanah berasal dari pembebasan tanah dan bangunan serta proses
sertifikasi tanah senilai Rp31.443.516.073,05.
2. Penambahan peralatan dan mesin sebesar Rp28.025.692.914,82 dengan rincian
sebagai berikut:
Jenis Peralatan dan Mesin Nilai (Rp)
Alat Angkutan 12.241.330.291,26
Alat Bengkel 687.050.557,81
Alat Pertanian dan Peternakan 165.161.894,38
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 7.627.165.477,67
Alat-alat Studio dan Komunikasi 1.651.841.155,48
Alat Ukur 2.825.345.777,34
Alat Kedokteran 1.403.381.054,59
Alat Laboratorium 1.100.101.529,13
Alat Keamanan 324.315.177,16
Total 28.025.692.914,82

3. Pengadaan gedung dan bangunan sebesar Rp68.925.517.514,90 merupakan


penambahan bangunan gedung sebesar Rp68.923.258.871,90 dan bangunan
monumen sebesar Rp2.258.643,00.

Catatan atas Laporan Keuangan - 59 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

4. Penambahan jalan, irigasi, dan jaringan sebesar Rp136.447.986.555,57 terdiri


dari jalan dan jembatan sebesar Rp112.522.201.308,49, bangunan air sebesar
Rp19.119.714.999,16, instalasi sebesar Rp47.496.955,56, dan jaringan sebesar
Rp4.758.573.292,35.
5. Aset tetap lainnya bertambah sebesar Rp4.263.201.120,46 terdiri dari buku dan
perpustakaan sebesar Rp4.052.650.020,46 dan barang bercorak
kesenian/kebudayaan sebesar Rp210.551.100,00.
6. Penambahan konstruksi dalam pengerjaan (KDP) sebesar Rp2.451.971.103,86
merupakan KDP gedung dan bangunan.

Pengurangan aset tetap pada tahun 2007 terdiri dari:


1. Peralatan dan Mesin. Pengurangan ini terjadi karena:
a. Alat Angkutan:
Mutasi kurang sebesar Rp97.335.000,00 pada Alat Angkutan karena
terjadinya kehilangan kendaraan milik Pemerintah Kota Tangerang dengan
nomor polisi B 7419 CQ berupa kendaraan minibus Toyota Kijang melalui
surat nomor 028/628-Setwan/XI/2006 tentang Laporan Kehilangan tanggal 1
Nopember 2006 dan diperkuat dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan
Kepolisian Sektor Garut Kota Nomor:X/2006 Sektor tanggal 22 Oktober 2006.
b. Alat Kantor dan Rumah Tangga, mutasi kurang pada set ini terdiri dari
transaksi:
i. Mutasi kurang karena penghapusan dan hibah sebesar
Rp8.320.459.826,00. Mutasi ini terjadi karena:
a) Adanya penghapusan Alat Kantor dan Rumah Tangga yang ada di
Sekolah dengan nilai yang dihapus sebesar Rp8.233.612.826,00. Aset
tetap ini sebagian besar terdiri dari meja dan kursi sekolah.
Penghapusan ini didasarkan pada Surat Keputusan Walikota
Tangerang Nomor: 029/KEP.24.A-BKKD/2006.
b) Adanya hibah kepada masyarakat sebesar Rp86.847.000,00 melalui
surat Keputusan Walikota Nomor: 030/64-Kep.Wali/2007 tentang
Hibah Barang Milik Daerah kota Tangerang sebesar.
ii. Mutasi kurang karena koreksi pencatatan sebesar Rp4.019.200,00.
Koreksi kurang ini dilakukan karena nilai tersebut merupakan Alat Kantor
dan Rumah Tangga milik PDAM Kota Tangerang. Nilai ini terinventarisir
oleh Pihak Ketiga pada tahun 2003 saat melakukan inventarisasi aset
Kota Tangerang.

c. Alat Studio dan Alat Komunikasi. Terdapat mutasi kurang sebesar


Rp8.358.000,00 pada Alat Studio dan Alat Komunikasi berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Tangerang Nomor: 029/KEP.24.A-BKKD/2006.
d. Alat Laboratorium. Terdapat mutasi kurang melalui penghapusan sebesar
Rp908.520 pada Alat Laboratorium berdasarkan Surat Keputusan Walikota
Tangerang Nomor: 029/KEP.24.A-BKKD/2006.

Catatan atas Laporan Keuangan - 60 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

2. Bangunan dan Gedung.


a. Terdapat penghapusan sebesar Rp14.810.063.068,12 yang terdiri dari:
• Kantor Rp4.289.817.846,76
• Rumah Dinas 343.827.875,60
• Sekolah 9.378.739.129,68
• Puskesmas 505.914.416,08
• Gudang 291.763.800,00

Penghapusan ini didasarkan kepada Keputusan Walikota Tangerang


No:953/Kep.226-BKKD/2007 tentang Penghapusan Nilai Buku Bangunan
dalam Neraca, dan Keputusan Walikota Tangerang No: 030/Kep.159.A-
BKKD/2007 tentang Penghapusan Aset Milik Pemerintah Kota Tangerang.
Khusus untuk bangunan sekolah Rp7.827.572.596,68 diantaranya
merupakan hibah kepada pemilik yayasan MI dan SDS.

b. Koreksi kurang sebesar Rp1.914.048.000,00 yang merupakan nilai bangunan


kantor milik PDAM Kota Tangerang. Nilai ini terinventarisir oleh Pihak Ketiga
pada tahun 2003 saat melakukan inventarisasi aset Kota Tangerang.

3. Jalan, Irigasi dan Jaringan. Terdapat mutasi kurang sebesar Rp29.817.300,00


yang seluruhnya merupakan hibah melalui surat Keputusan Walikota Nomor:
030/64-Kep.Wali/2007 tentang Hibah Barang Milik Daerah kota Tangerang.
4. Reclass dari Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp6.579.111.357,52 kepada
aset Gedung dan Bangunan karena kegiatan pembangunan gedung dan
bangunan telah diselesaikan seluruhnya pada Tahun Anggaran 2007, dengan
rincian sebagai berikut:

No. NAMA KEGIATAN NILAI REALISASI


TAHUN 2006 (Rp.)
1. Pemagaran dan Paving Blok SMA Negeri 3 209.557.600,00
2. Pembangunan Sekolah Tahap II Wilayah 1 (SDN Taman Cibodas) 686.091.921,43
3. Pembangunan Sekolah Tahap II Wilayah 2 (SMPN 12) 664.158.715,78
4. Pembangunan Sekolah Tahap II Wilayah 4 (SMAN 14) 2.547.632.641,25
5. Pembangunan Sekolah Tahap II wilayah 5 (SDN Larangan 9,11) 2.055.103.279,06
6. Pembangunan SMPN 23 Kec. Pinang 416.567.200,00
Jumlah 6.579.111.357,52

Hal-hal penting yang berkaitan dengan Aset Tetap dijelaskan sebagai berikut:
1. Realisasi Belanja Modal TA 2007 sebesar Rp267.319.889.649,55 dan
Penambahan Aset Tetap sebesar Rp271.084.430.827,70 sehingga terjadi
perbedaan penambahan aset tetap sebesar Rp3.764.541.178,16 dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Penambahan Aset yang tidak berasal dari Belanja Modal sebesar
Rp6.929.925.357,52, yang terdiri dari:
1) Reklasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan 31 Desember 2006 menjadi
aset tetap definitif (Gedung dan Bangunan) pada TA 2007 sebesar
Rp6.579.111.357,52
2) Pengakuan Gedung dan Bangunan (Stadion/GOR) yang belum dibayar
lunas namun telah siap digunakan sehingga telah diakui sebagai aset

Catatan atas Laporan Keuangan - 61 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

definitif per 31 Desember 2007 sebesar nilai perolehan senilai


Rp350.814.000,00
b. Belanja Modal yang tidak dicatat sebagai penambahan Aset Tetap sebesar
Rp3.165.384.179,74 yang terdiri dari:
1) Pengeluaran untuk pengurugan tanah yang tidak dapat dikapitalisasi
sebagai penambah nilai tanah namun dianggarkan dalam belanja modal
sebesar Rp198.932.972,00
2) Belanja modal aset lainnya yang pengakuan dalam neraca dicatat dalam
Aset Lainnya sebesar Rp2.388.293.446,32
3) Adanya hibah kepada masyarakat dalam bentuk pemberian hadiah dan
kepada kelompok-kelompok masyarakat dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat sebesar
Rp104.703.306,47, dengan rincian:
• Hibah kepada masyarakat dalam bentuk pemberian hadiah pada
kegiatan Perlombaan Kelurahan sebesar Rp18.150.000,00;
• Hibah kepada KNPI pada kegiatan Pembinaan Organisasi
Kepemudaan sebesar Rp9.000.000,00;
• Hibah kepada Karang Taruna pada Kegiatan Pelatihan
Keterampilan bagi Pemuda sebesar Rp27.123.306,47, dan
• Hibah kepada PMI pada kegiatan manajemen organisasi PMI
sebesar Rp50.429.999,99.
4) Adanya hibah kepada masyarakat dalam bentuk perbaikan rumah
penduduk sebesar Rp473.454.454,95 yang berasal dari pelaksanaan
kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman yang berupa
perbaikan (renovasi) rumah penduduk dan atas kegiatan ini, hasil
pekerjaan telah diserahterimakan kepada penduduk.
2. Tanah
a. Per 31 Desember 2007, masih terdapat 355 lokasi tanah milik Pemerintah
Kota Tangerang senilai Rp513.490.704.000,00 yang belum disertifikatkan
atas nama Pemerintah Kota Tangerang dan sebanyak 39 lokasi senilai
Rp32.836.344.600,00 masih dalam proses pembuatan sertifikat atas nama
Pemerintah Kota Tangerang.
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI atas Neraca Awal Kota Tangerang,
terdapat (6) enam lokasi tanah dan bangunan kantor yang tercatat pada
Neraca Awal Kota Tangerang senilai Rp19.986.000.000,00 yang belum
disertai Berita Acara Serah Terima dari Pemerintah Provinsi Banten.

3. Peralatan dan Mesin


a. Pada tahun anggaran 2003 Pemerintah Kota Tangerang melakukan
pengadaan 1 (satu) unit kendaraan roda empat (mobil ambulans) untuk
Palang Merah Indonesia (PMI) senilai Rp200.000.000,00 yang seharusnya
bersifat hibah namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat
dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih
menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang. Proses hibah kepada PMI
akan dilakukan pada tahun anggaran 2008.
b. Pada tahun anggaran 2005 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Tata
Kota mencanangkan pembangunan 221 sekolah yang dalam

Catatan atas Laporan Keuangan - 62 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

pelaksanaannya dilakukan dalam dua tahun anggaran, yaitu tahun anggaran


2005 dan tahun anggaran 2006. Dalam kegiatan tersebut terdapat
pengadaan meubelair untuk sekolah yang direalisasikan pada tahun
anggaran 2006. Diantara 221 sekolah yang mendapatkan pembagian
meubelair terdapat 9 (sembilan) sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang
merupakan milik yayasan. Oleh sebab itu, realisasi untuk 9 (sembilan)
sekolah tersebut seharusnya bersifat hibah namun sampai sekarang aset
tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan
sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota
Tangerang dan sebagai tindak lanjut akan dilakukan hibah kepada pihak
yayasan pengelola MI pada tahun anggaran 2008. Berikut rincian perolehan
meubelair untuk 9 (sembilan) sekolah MI:

No. Nama Sekolah Nilai (Rp.)


1 MI Al Wasatiyah 76.987.806,37
2 MI Nurul Falah 45.482.071,74
3 MI Darul Hikmah 40.565.929,76
4 MI Jamiatul Islamiyah 37.046.196,17
5 MI Al Karim 44.463.256,35
6 MI Darussalam 44.463.256,35
7 MI Aiunul Yakin 23.351.510,97
8 MI Jamiatul Asyafiiyah 23.351.510,97
9 MI Al Makmur 17.513.633,23
Jumlah 353.225.171,91

c. Pada tahun anggaran 2006 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan
Sekolah senilai Rp2.469.900.000,00 untuk 8 (delapan) sekolah MI dan 3
(tiga) sekolah SDS yang seluruhnya dikelola yayasan, dan rencananya aset
tersebut akan dihibahkan, dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama Sekolah Aset Tetap (dalam Rupiah) Total


Gedung Sekolah Meubelair Alat Buku & Barang
Peraga/Praktik Perpustakaan
1 MI Al Mujahidin 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
2 MI Tarbiyah Isl. 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
3 MI Darul Amal 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
4 MI Al Husna 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
5 MI Nurul Falah 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
6 MI Khairul Huda 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
7 MI Nurul Huda 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
8 MI Nurul Yakin 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
9 SDS Amanah 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
10 SDS Muhamadiyah 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
11 SDS Al Ijtihad 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64
Jumlah 1.324.764.545,45 287.967.886,36 240.253.909,09 616.913.659,09 2.469.900.000,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 63 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Tindak lanjut hibah untuk bangunan gedung sekolah pada 8 (delapan) MI dan
3 (tiga) SDS dengan nilai Rp1.324.764.545,45 telah dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2007. Sedangkan untuk Meubelair, Alat Praktik, dan Buku
dan Barang Perpustakaan sampai saat ini aset tetap tersebut masih bersifat
dititipkan kepada pihak yayasan dan direncanakan akan dihibahkan pada
tahun anggaran 2008.

d. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melakukan


kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Industri Kecil dan Menengah yang
diantaranya terdapat pembelian berbagai peralatan dan mesin senilai
Rp76.538.500,00 yang dimaksudkan untuk dihibahkan kepada usaha kecil
dan menengah.

e. Telah terjadi kehilangan kendaraan milik Pemerintah Kota Tangerang dengan


nomor polisi B 7464 CQ berupa minibus Toyota Kijang pada tahun 2007.
Berdasarkan hal tersebut di atas aset Pemerintah Kota Tangerang akan
dihapuskan pada tahun anggaran 2008 melalui mekanisme yang berlaku
sebesar nilai perolehan sebesar Rp151.720.474,33.

f. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI atas Neraca Awal Kota Tangerang,


terdapat 31 unit Alat Kedokteran pada Puskesmas Sukasari, Cipondoh,
Ciledug, Karawaci Baru, Cibodasari, Baja, dan Pondok Bahar yang berasal
dari hibah Pemerintah Provinsi Banten belum tercatat pada Neraca per 31
Desember 2007 karena belum dapat ditentukan nilainya dan 6 (enam) unit
lainnya yang tidak jelas keberadaannya.

4. Bangunan dan Gedung


a. Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perumahan dan Permukiman
pada tahun anggaran 2003 melaksanakan kegiatan Lanjutan P2WKSS senilai
Rp39.824.000,00. Kegiatan tersebut merupakan bantuan yang secara
langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pada saat pelaksanaan
kegiatan tersebut dilakukan melalui Belanja Modal sehingga dicatat dalam
Neraca sehingga penyerahan tersebut seharusnya didasarkan pada
keputusan hibah. Dengan demikian, aset tetap tersebut masih bersifat
dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih
menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang dan sebagai tindak lanjut
akan dilakukan hibah kepada masyarakat pada tahun anggaran 2008.

b. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang mengadakan


kegiatan Pembangunan Gedung Kantor yang di dalamnya termasuk
pembangunan Kantor Kodim senilai Rp104.195.628,03, pembangunan
gedung KUA Ciledug senilai Rp300.328.470,24, dan gedung Koramil senilai
Rp448.344.661,20 yang seharusnya bersifat hibah namun sampai sekarang
aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan
sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota
Tangerang. Untuk menindaklanjuti hal tersebut proses hibah akan dilakukan
pada tahun anggaran 2008.

c. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan
Sekolah senilai Rp2.796.729.000,00 untuk 10 (sepuluh) sekolah MI dan
1(satu) sekolah SDS yang seluruhnya dikelola oleh yayasan. Berdasarkan hal
tersebut, aset tetap yang diperoleh dari kegiatan ini seharusnya dihibahkan

Catatan atas Laporan Keuangan - 64 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada
pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik
Pemerintah Kota Tangerang dan sebagai tindaklanjut akan dilakukan hibah
kepada yayasan pengelola MI dan SDS tersebut pada tahun anggaran 2008.
Adapun aset tetap yang dihasilkan dari kegiatan ini dan akan dihibahkan
terdiri dari:

No. Nama Sekolah Aset Tetap (dalam Rupiah) Total

Gedung Sekolah Meubelair Alat Buku & Barang Komputer


Peraga/Parktik Perpustakaan

1 MI Al-Istiqomah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

2 MI Nurul Hikmah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

3 MI Mazroatul Ulum 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

4 MI Miftahrussa’adah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

5 MI Al-Maghfiroh 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

6 Mi Al-Istiqomah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

7 MI Nurussalam 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

8 MI Al-Kamariyah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

9 MI Nurul Yaqin 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

10 MI Al Husnah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

11 SDS An Nur 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

Jumlah 1.431.925.248,00 32.442.056,40 223.738.320,00 749.523.372,00 134.690.468,64 2.572.319.465,04

Sedangkan barang yang dihasilkan dari kegiatan ini dan akan dihibahkan
terdiri dari:
Barang
No. Nama Sekolah Total
Meubelair CD Interaktif

1 MI Al-Istiqomah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

2 MI Nurul Hikmah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

3 MI Mazroatul Ulum 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

4 MI Miftahrussa’adah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

5 MI Al-Maghfiroh 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

6 Mi Al-Istiqomah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

7 MI Nurussalam 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

8 MI Al-Kamariyah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

9 MI Nurul Yaqin 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

10 MI Al Husnah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

11 SDS An Nur 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

Jumlah 213.670.095,60 10.739.439,36 224.409.534,96

d. Pada tahun anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Tata
Kota melaksanakan pembangunan stadion melalui kegiatan Peningkatan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga. Pembangunan fisik telah
diselesaikan dan diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Tangerang pada
tahun anggaran 2007, namun sampai dengan 31 Desember 2007 terdapat
pembayaran kepada rekanan yang masih belum diselesaikan sebesar
Rp350.814.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan - 65 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

No. Nama Bangunan Nilai (Rp.)


1 Stadion Perumnas, Kec. Karawaci 114.664.000,00
2 Stadion Sudimara, Kel. Sudimara 121.596.000,00
3 Stadion Porci, Kec. Cibodas 114.554.000,00
Jumlah 350.814.000,00

Sisa pembayaran untuk ketiga stadion ini telah dianggarakan pada APBD
tahun anggaran 2008 pada kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Olahraga dan telah dibayarkan seluruhnya pada bulan Maret
2008.

5. Aset Tetap Lainnya


Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan
Sekolah senilai Rp2.796.729.000,00 untuk 10 (sepuluh) sekolah MI dan 1(satu)
sekolah SDS yang seluruhnya dikelola oleh yayasan. Berdasarkan hal tersebut,
aset tetap yang diperoleh dari kegiatan ini seharusnya dihibahkan namun sampai
sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang
bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota
Tangerang dan sebagai tindaklanjut akan dilakukan hibah kepada yayasan
pengelola MI dan SDS tersebut pada tahun anggaran 2008. Adapun aset tetap
yang dihasilkan dari kegiatan ini yang termasuk dalam aset tetap lainnya adalah
sebesar Rp749.523.372,00 (rincian terdapat dalam penjelasan nomor 3 huruf c di
atas) berbentuk buku dan barang perpustakaan.

6. Konstruksi dalam Pengerjaan


Konstruksi dalam Pengerjaan merupakan pos untuk menampung aset tetap
sedang dalam proses pembangunan disebabkan oleh kegiatan-kegiatan
konstruksi/bangunan pada Tahun Anggaran 2007 yang pengerjaannya belum
selesai sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan diteruskan pada Tahun
Anggaran 2008. Nilai yang tercatat pada pos ini merupakan realisasi belanja
sampai dengan tanggal 31 Desember 2007. Pada saat kegiatan tersebut selesai
dikerjakan, pos ini dipindahkan ke dalam pos Aset Tetap selain Konstruksi dalam
Pengerjaan dan Akumulasi Penyusutan. Rincian Kegiatan-kegiatan yang
dilanjutkan di Tahun Anggaran 2008 terdiri dari:

No Nama Kegiatan Realisasi Belanja sd.31


Desember 2007 (Rp)
DINAS TATA KOTA
1. Pembangunan Gedung Kantor
-. Gedung Bawasda 1.460.614.292,46
-. GOR Mini Periuk 520.234.216,86
-. Jembatan pada Kantor Kec. Benda 443.383.594,54

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2. Pembangunan Gedung Sekolah
-. SMAN 15, Kec. Periuk 27.739.000,00

JUMLAH 2.451.971.103,86

7. Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2007 terdapat aset tetap berupa
fasos/fasum yang diserahkan oleh PT Sinarwijaya Ekapratista (PT. SWEP)

Catatan atas Laporan Keuangan - 66 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

sebagai pengembang Perumahan Taman Banjar Wijaya kepada Pemerintah


Kota Tangerang, yaitu:

No. Uraian Luas (m2)


1 Jalan, Taman, dan Saluran 120.698,00
2 Masjid 1.298,00
3 Pos Polisi 203,00
4 Puskesmas 1.791,00
Jumlah 123.990,00

VI.5.4. Dana Cadangan


Pemerintah Kota Tangerang melalui Perda Nomor 4 Tahun 2005 tentang Dana
Cadangan telah membentuk dana cadangan dengan tujuan untuk membiayai
program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dengan kegiatan
pembangunan gedung sekolah pada tahun anggaran 2008 dengan jumlah sebesar
Rp50.000.000.000,00 yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 18 November 2005.
Untuk pertama kali, dana cadangan disediakan sebesar Rp17.800.000.000,00 dalam
bentuk deposito di bank Jabar yaitu No. 0124010047661 sebesar
Rp16.500.000.000,00 dan No. 0124010047961 sebesar Rp1.300.000.000,00.
Dana cadangan disimpan dalam rekening deposito berjangka (1 bulan) dan rekening
giro. Nilai pada pos Dana Cadangan termasuk juga di dalamnya bunga deposito dan
jasa giro yang dihasilkan dari rekening Dana Cadangan selama Tahun Anggaran
2007, dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2007
- Rekening Giro 0001837826001 10.430.892.884,00
- Rekening Deposito A0094165 22.000.000.000,00
- Rekening Deposito (bunga A 00035197 16.500.000.000,00
9,77%)
- Rekening Deposito (bunga A 00035251 1.300.000.000,00
9,77%)
Jumlah 50.230.892.884,00

VI.5.5. Aset Lainnya

Pos Aset Lainnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari:

31 Desember 2007 31 Desember 2006


- Tuntutan Perbendaharaan 11.600.000,00 0,00
- Tuntutan Ganti Rugi 60.264.988,00 92.252.000,00
- Kemitraan dengan Pihak Ketiga 15.470.320.224,00 15.470.320.224,00
- Aset Tak Berwujud 3.365.583.924,15 977.290.477,83
- Aset Lain-lain 345.353.661,00 510.385.763,00
19.253.122.797,15 17.050.248.464,83

Catatan atas Laporan Keuangan - 67 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.5.5.1. Tuntutan Perbendaharaan


Tuntutan Perbendaharaan merupakan pos untuk menampung sisa cicilan
pembayaran Tuntutan Perbendaharaan pegawai Pemerintah Kota Tangerang
yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Piutang ini dibayar melalui
pemotongan langsung dari gaji pegawai. Posisi Tuntutan Perbendaharaan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 adalah:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Tuntutan Perbendaharaan 11.600.000,00 0,00
11.600.000,00 0,00

VI.5.5.2. Tuntutan Ganti Rugi


Tuntutan Ganti Rugi merupakan pos untuk menampung sisa cicilan pembayaran
Tuntutan Ganti Rugi pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Piutang ini dibayar melalui pemotongan langsung dari gaji
pegawai. Posisi Tuntutan Ganti Rugi sampai dengan tanggal 31 Desember 2007
adalah:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Tuntutan Ganti Rugi 60.264.988,00 92.252.000,00
60.264.988,00 92.252.000,00

VI.5.5.3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga


Pos Kemitraan dengan Pihak Ketiga terdiri dari nilai aset milik Pemerintah Kota
Tangerang yang diperuntukkan bagi pembangunan Rumah Susun Alam Jaya,
dan Manis I sampai dengan Manis VII, dan tanah yang digunakan untuk Plaza
Baru Ciledug.
Pengakuan aset milik Pemerintah Kota Tangerang dalam pos Kemitraan dengan
Pihak Ketiga ini mengacu pada isi perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota
Tangerang dengan pihak terkait, sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini:

Catatan atas Laporan Keuangan - 68 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

AKTIVA YANG DIAKUI (Rp)


No Aktiva BOT KETERANGAN
BANGUNAN TANAH
1 Alam Jaya 348.007.424,00 - - Tanah milik H. Nafis.
- Bangunan di bangun oleh Pemerintah
Kota Tangerang dan akan menjadi
milik H. Nafis pada tahun 2010.
2 Manis I, II, III, dan IV - - Tanah milik Pemerintah Kota
Tangerang
- Bangunan dibangun melalui kerjasama
dengan PT Perumnas dengan masa
pengembalian 25 tahun

3 Manis V, VI, dan VII 195.412.800,00 3.654.900.000,00 - Tanah milik Pemerintah Kota
Tangerang.
- Bangunan dibangun oleh Departemen
Kimpraswil.
- Sebelum ada penyerahan aset dari
Departemen Kimpraswil bangunan
masih menjadi milik Pemerintah Pusat.
4 Plaza Baru Ciledug 11.272.000.000,00 - Tanah seluas 11.272 m² senilai
Rp11.272.000.000,00 berlokasi di Jl.
HOS Cokro Aminoto, Sudimara Barat,
Ciledug dikerjasamakan dengan PT
Putra Cita Nusa berdasarkan
Perjanjian Kerjasama tentang
Pembangunan dan Pengelolaan Pasar
Ciledug Plaza No. 644/01-
Kumdang/PKS/01 dan No. 007/K-
CLG/PCN/IV-01 tanggal 2 April 2001,
dan telah diaddendum dengan No.
644/02- Kumdang/PKS/02 dan
No. 008/K-CLG/PCN/X-02 tanggal 1
Oktober 2002. Jangka waktu
perjanjian kerjasama selama 32 tahun.
Jumlah 543.420.224,00 14.926.900.000,00

Selama Tahun Anggaran 2007 tidak ada perubahan dalam pos Kemitraan
dengan Pihak Ketiga, sehingga posisi pada tanggal 31 Desember adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Kemitraan dengan Pihak Ketiga 15.470.320.224,00 15.470.320.224,00
15.470.320.224,00 15.470.320.224,00

VI.5.5.4. Aset Tak Berwujud


Pos Aset Tak Berwujud terdiri dari aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi
dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki dan digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya. Aset Tak
Berwujud milik Pemerintah Kota Tangerang terdiri dari software yang diperoleh
melalui kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan Tahun Anggaran 2007. Aset
ini dicatat sebesar nilai perolehannya. Saldo Aset Tak Berwujud pada tanggal 31
Desember 2007 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006


- Aset Tak Berwujud 3.365.583.924,15 977.290.477,83
3.365.583.924,15 977.290.477,83

Catatan atas Laporan Keuangan - 69 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.5.5.5. Aset Lain-lain


Aset Lain-lain Tahun Anggaran 2007 terdiri dari: saldo tagihan Pajak Daerah
kepada pihak ketiga (Wajib Pajak Daerah) untuk umur piutang yang melebihi 5
(lima) tahun yang pembayarannya sulit diharapkan, dan sisa cicilan pembayaran
Tuntutan Ganti Rugi pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang telah lewat masa
jatuh temponya dan pegawai yang bersangkutan sudah memasuki masa
pensiun. Rincian Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Pajak Hotel & Restoran 165.362.644,00 170.699.643,00
- Pajak Hiburan 116.848.795,00 113.981.695,00
- Pajak Parkir Swasta 0,00 11.805.000,00
- Pajak Reklame 20.019.076,00 54.068.884,00
- Pajak PJU Non PLN 8.476.400,00 147.326.661,00
- Pajak Air Bawah Tanah 5.272.580,00 6.028.880,00
- TPTGR yang lewat jatuh tempo 29.374.166,00 6.475.000,00
Jumlah 345.353.661,00 510.385.763,00

Khusus untuk piutang Pajak Air Bawah Tanah, dimasukkan ke dalam kelompok
akun ini karena berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menetapkan bahwa Pajak Pengambilan dan
Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan merupakan jenis pajak
propinsi, sehingga Pemerintah Kota Tangerang tidak lagi memiliki kewenangan
untuk melakukan penagihan atas piutang ini.
Terdapat koreksi tambah untuk piutang pajak, yang berasal dari penambahan
piutang pajak yang berasal dari tahun 1997/1998 sampai dengan tahun 2000
yang tidak dapat ditagih sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, selain itu
terdapat koreksi kurang untuk piutang pajak yang tidak dapat ditagih yang
disebabkan karena kesalahan pencatatan. Rincian koreksi tambah dan koreksi
sebagai berikut:

Koreksi Tambah Koreksi Kurang


- Pajak Hotel & Restoran 61.529.390,00 430.454,00
- Pajak Hiburan 54.350.920,00 0.00
- Pajak Reklame 9.280.153,00 32.500,00
- Pajak PJU Non PLN 0.00 207.025,00
- Pajak Air Bawah Tanah 0.00 756.300,00
Jumlah 125.160.463,00 1.426.279,00

VI.6. KEWAJIBAN
Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah
Kota Tangerang. Sampai dengan 31 Desember 2007, kewajiban Pemerintah Kota
Tangerang terdiri dari:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Kewajiban Jangka Pendek 2.482.159.036,84 2.640.312.426,42
- Kewajiban Jangka Panjang 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50
Jumlah 14.410.134.217,34 15.823.863.941,92

Catatan atas Laporan Keuangan - 70 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.6.1. Kewajiban Jangka Pendek


Pos Kewajiban Jangka Pendek merupakan pos untuk menampung kewajiban
Pemerintah Kota Tangerang yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo
dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Untuk Tahun Anggaran 2007, pos ini terdiri dari:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Utang Perhitungan Pihak Ketiga 170.082.486,00 472.008,00
- Utang Bunga 705.686.215,84 773.183.908,80
- Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.255.576.335,00 1.255.577.490,62
- Utang Jangka Pendek Lainnya 350.814.000,00 611.079.019,00
Jumlah 2.482.159.036,84 2.640.312.426,42
Rincian penjelasan untuk masing-masing pos kewajiban jangka pendek adalah
sebagai berikut:
1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga, merupakan kewajiban yang timbul karena
Pemerintah Kota Tangerang belum menyetorkan kepada KPPN atas potongan
PPh Pasal 21 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp472.008,00
dan utang Pemotongan Pajak (PPh dan PPN) yang belum disetorkan oleh
Bendahara Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 sebesar
Rp169.610.478,00.
2. Utang Bunga, merupakan kewajiban yang timbul karena Pemerintah Kota
Tangerang mempunyai kewajiban untuk membayar bunga atas pinjaman jangka
panjang yang berasal dari Asian Development Bank (ADB) yang disalurkan
melalui Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman – DPJB, Departemen
Keuangan. Pinjaman ini didasari dengan perjanjian LA-1511-INO tanggal 10
Januari 1997, SLA-1129/DP3/2000 tanggal 20 Januari 2000, dan AMA-280/SLA-
1129/DP3/2001 tanggal 10 Oktober 2003. Utang Bunga sampai dengan tanggal
31 Desember 2007 adalah sebesar Rp705.686.215,84. Rincian bunga dan jasa
bank yang harus dibayar adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006


- Bunga:
- Bunga 690.671.615,51 756.464.178,34
- Jasa Bank 15.014.600,33 16.444.873,44
- Denda Bunga 0,00 2.792,90
- Kekurangan Pembayaran 0,00 272.064,12
Jumlah 705.686.215,84 773.183.908,80

3. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, merupakan bagian angsuran VI dan VII
dari pinjaman jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang yang berasal dari
Asian Development Bank (ADB) yang disalurkan melalui Direktorat Pengelolaan
Penerusan Pinjaman – DPJB, Departemen Keuangan. Pinjaman ini didasari
dengan perjanjian LA-1511-INO tanggal 10 Januari 1997, SLA-1129/DP3/2000
tanggal 20 Januari 2000, dan AMA-280/SLA-1129/DP3/2001 tanggal 10 Oktober
2003, yang akan jatuh tempo selama tahun anggaran 2008 sebesar
Rp1.255.576.335,00. Pos ini terdiri dari:

Cicilan VI 627.788.167,50
Cicilan VII 627.788.167,50
Jumlah 1.255.576.335,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 71 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

4. Utang Jangka Pendek Lainnya, merupakan kewajiban kepada para rekanan


(kontraktor) dalam Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Olah Raga di Dinas Tata Kota pada tahun anggaran 2007. Kewajiban ini timbul
sebagai akibat telah selesainya pembangunan fisik 3 (tiga) stadion dan realisasi
pembayaran belum mencapai 100% dari nilai kontrak kerja. Pembayaran
kewajiban ini telah dianggarkan pada APBD TA 2008 dan pembayarannya telah
diselesaikan sepenuhnya pada Bulan Maret 2008. Saldo Utang Jangka Pendek
Lainnya untuk tahun anggaran 2007 terdiri dari:
No. Nama Bangunan Nilai (Rp.) Pelunasan
1 Stadion Perumnas, Kec. Karawaci 114.664.000,00 SP2D No. 260/DTK/LS/APBD/2008,
19 Maret 2008
2 Stadion Sudimara, Kel. Sudimara 121.596.000,00 SP2D No. 137/DTK/LS/APBD/2008,
28 Pebruari 2008
3 Stadion Porci, Kec. Cibodas 114.554.000,00 SP2D No. 126/DTK/LS/APBD/2008,
22 Pebruari 2008
Jumlah 350.814.000,00

VI.6.2 Kewajiban Jangka Panjang


Pos ini merupakan pinjaman jangka panjang yang berasal dari Asian Development
Bank (ADB) yang disalurkan melalui Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman –
DPJB, Departemen Keuangan. Pinjaman ini didasari dengan perjanjian LA-1511-INO
tanggal 10 Januari 1997, SLA-1129/DP3/2000 tanggal 20 Januari 2000, dan AMA-
280/SLA-1129/DP3/2001 tanggal 10 Oktober 2003. Dari jumlah plafond pinjaman
sebesar Rp.17.580.110.955,00 telah ditarik sampai dengan 23 Mei 2003 sebesar
Rp16.322.492.355,00 dan sisa plafond Rp1.257.628.600,00 tidak ditarik lagi. Jangka
waktu pinjaman adalah 18 tahun termasuk masa tenggang (grace period) selama 5
(lima) tahun terhitung dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005, dan pembayaran
angsuran dilakukan secara prorata pada setiap tanggal 20 Juli dan 20 Januari yang
dimulai pada tanggal 20 Juli 2005 sampai dengan 20 Januari 2018. Tingkat bunga
pinjaman adalah sebesar 11,75% termasuk jasa bank 0,25%. Tujuan penggunaan
pinjaman adalah untuk pembiayaan Persampahan, Air Limbah, dan Terminal
(Metropolitan Botabek UDSP), dengan rincian sebagai berikut:
- Sanitasi (Dinas Tehnik Penyehatan) 1.124.158.900,00
- Persampahan (Dinas PU) 3.318.975.855,00
- Terminal Terpadu (Dinas Tata Kota) 11.879.357.600,00
Jumlah 16.322.492.355,00

Dengan akan dilakukannya pembayaran angsuran V dan VI pada 20 Januari dan 20


Juli 2008, saldo kredit utang luar negeri dapat dirinci sebagai berikut:

- Pokok Pinjaman 13.183.551.515,50 14.439.119.006,12


- Koreksi tambah 0,00 10.000,00
- Jatuh Tempo Tahun 2008 dan
2007 1.255.576.335,00 1.255.577.490,62
Saldo per 31 Desember 2007
dan 2006 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50

Catatan atas Laporan Keuangan - 72 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.7. EKUITAS DANA


Ekuitas Dana merupakan pos untuk menampung selisih antara aset dan kewajiban
Pemerintah Kota Tangerang. Pos Ekuitas Dana terdiri dari:
31 Desember 2007 31 Desember 2006
- Ekuitas Dana Lancar 169.413.116.166,51 76.610.368.531,58
- Ekuitas Dana Investasi 3.163.419.650.791,03 2.925.203.113.606,66
- Ekuitas Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00
Jumlah 3.383.063.659.841,54 3.041.737.993.760,24

VI.8. KOMPONEN ARUS KAS


Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
yang terjadi di Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2007. Penerimaan dan
pengeluaran kas ini diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non
keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.

VI.8.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan kemampuan Pemerintah Kota
Tangerang dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar. Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi adalah sebesar
Rp371.048.880.045,19. Untuk Tahun Anggaran 2007, aktivitas operasi terutama
terdiri dari:

VI.8.1.1 Arus Masuk Kas dari Pendapatan Pajak Daerah


Arus masuk kas dari Pendapatan Pajak Daerah merupakan penerimaan yang
berasal dari Pajak Daerah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun
pelaporan yang terdiri dari:

No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. Pajak Hotel dan Restoran 30.822.969.097,00

2. Pajak Hiburan 1.519.161.072,00

3. Pajak Reklame 8.540.082.219,50

4. Pajak Penerangan Jalan Umum


58.369.875.292,00

5. Pajak atas Penyelenggaraan Parkir Swasta 10.355.376.960,00

Jumlah 109.607.464.640,50

VI.8.1.2. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Retribusi Daerah


Arus masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah merupakan penerimaan yang
berasal dari Retribusi Daerah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun
pelaporan yang terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan - 73 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Realisasi 2007 (Rp)


No Uraian

I. Retribusi Jasa Umum 7.930.335.060,00

1. Pelayanan Kesehatan 3.156.657.175,00

2. Pelayanan Persampahan/Kebersihan 541.435.000,00

3. Penggantian Biaya Cetak Akte Casip 2.470.882.500,00

4. Pelayanan Pemakaman 42.803.500,00


5. Pengujian Kendaraan Bermotor 1.616.972.500,00

6. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 101.584.385,00

II. Retribusi Jasa Usaha 3.725.554.056,00

1. Pemakaian Kekayaan Daerah 882.946.456,00

2. Terminal 1.635.453.600,00

3. Tempat Khusus Parkir 942.902.000,00


4. Penyedotan Kakus 133.215.000,00

5. Rumah Potong Hewan 131.037.000,00

III. Retribusi Perijinan Tertentu 14.227.925.130,00

12. Ijin Mendirikan Bangunan 11.102.792.245,00

13. Ijin Gangguan 1.160.666.635,00


14. Ijin Trayek 256.902.500,00

15. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah 619.350.412,00

16. Ijin Usaha Kepariwisataan 111.214.173,00

17. Ijin Bongkar Muat Barang 305.860.000,00

18. Ijin Tanda Daftar Perusahaan 247.200.000,00

19. TDI/IUI/IP 72.925.000,00

20. SIUP 111.825.000,00

21. SIPA 172.325.000,00

22. Gudang 66.864.165,00

Jumlah 25.883.814.246,00

VI.8.1.3 Arus Kas Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


Arus masuk dari Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:

No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. Pendapatan Deviden dari Bank Jabar 4.789.966.080,00


2. Pendapatan Deviden dari PDAM 8.752.592.717,00
3. Pendapatan Deviden dari PD Pasar 185.000.000,00
Jumlah 13.727.558.797,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 74 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.8.1.4. Arus Masuk Kas dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Arus masuk kas dari Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:

No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. Penerimaan Jasa Giro 4.058.656.102,00

2. Penerimaan Bunga Deposito 0,00

Penerimaan Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah


3. 113.347.506,00
(TP/TGR)

4. Pendapatan Denda Pajak 267.061.895,50

5. Jaminan Bongkar Reklame 96.988.911,00

6. Lain-lain Penerimaan 2.712.967.804,02

7. Pendapatan Denda Retribusi 55.969.400,00

Jumlah 7.304.991.618,52

VI.8.1.5. Arus Masuk Kas dari Dana Bagi Hasil Pajak


Arus masuk kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak yang telah disetorkan ke Kas
Daerah selama Tahun Anggaran 2007 terdiri dari:

No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. PBB 106.375.611.097,00

2. BPHTB 66.311.006.842,00

3. PPh Orang Pribadi 60.637.502.749,00

Jumlah 233.324.120.688,00

VI.8.1.6. Arus Masuk Kas dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Arus masuk kas dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang telah disetorkan
ke Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2007 terdiri dari:

No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. Iuran Hasil Hutan/Provisi 245.384.151,00

2. Iuran Eksploitasi/Royalti 0,00

3. Penerimaan Pungutan Pengusahaan Perikanan 485.473.980,00

Jumlah 730.858.131,00

Catatan atas Laporan Keuangan - 75 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.8.1.7. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Umum


Arus masuk kas dari Dana Alokasi Umum merupakan penerimaan yang berasal
dari Dana Alokasi Umum yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun
pelaporan sebesar Rp376.145.000.000,00.

VI.8.1.8. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Khusus


Arus masuk kas dari Dana Alokasi Khusus merupakan penerimaan yang berasal
dari Dana Alokasi Khusus yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun
anggaran 2007 sebesar Rp6.191.600.000,00.

VI.8.1.9 Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak


Arus masuk kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak merupakan penerimaan yang
berasal dari Bagi Hasil Pajak yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun
anggaran 2007, yang terdiri dari:
No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. PKB 38.511.109.351,00

2. BBNKB 41.145.584.762,00

3. PBBKB 44.520.546.876,00

4. Pajak ABT 2.615.802.446,00

5. Pajak Pengambilan Air Permukaan 2.166.157.652,00

Jumlah 128.959.201.087,00

VI.8.1.10. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Hibah


Arus masuk kas ini merupakan penerimaan dalam bentuk hibah dari Pemerintah
Propinsi Banten sebesar Rp20.000.000.000,00 dan hibah dari Pemerinath
Propinsi DKI sebesar Rp5.000.000.000,00 yang telah diterima dan disetorkan ke
Kas Daerah selama tahun anggaran 2007.

VI.8.1.11 Arus Masuk Kas dari Contra Pos dan UUDP


Arus masuk kas ini merupakan penerimaan dalam bentuk pengembalian atas
Belanja Daerah dan penyetoran sisa UUDP tahun anggaran 2007 yang telah
diterima dan disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 sebesar
Rp5.838.040.097,00.

VI.8.1.12. Arus Keluar Kas untuk Belanja Pegawai


Arus keluar kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Belanja Pegawai
yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 sebesar
Rp403.440.030.266,87. pengeluaran kas pada belanja ini diantaranya
diperuntukkan bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS (termasuk
guru), gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, uang
representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD, biaya pemungutan
pajak daerah dan PBB, honor panitia pelaksana kegiatan, honorarium tim,
honorarium TKK, dan honorarium tenaga ahli.

Catatan atas Laporan Keuangan - 76 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.8.1.13. Arus Keluar Kas untuk Belanja Barang


Arus keluar kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja
Barang yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007
sebesar Rp129.039.984.427,97. Pengeluaran pos ini diantaranya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan akan bahan habis pakai; pembayaran jasa
perkantoran; pembayaran barang cetakan dan penggandaan, pembayaran jasa
pemeriksaan laboratorium; pembelian obat-obatan dan pupuk (termasuk benih
unggul); penyediaan pelayanan kesehatan di puskesmas; pemenuhan perjalanan
dinas dalam daerah dan keluar daerah; dan pemeliharaan aset tetap Pemerintah
Kota Tangerang.
Selain itu, terdapat pula realisasi belanja barang sebesar Rp198.932.972,00 yang
berasal dari arus keluar kas belanja Modal Tanah melalui pelaksanaan kegiatan
Pengurugan Lahan Sekolah pada Dinas Pendidikan.

VI.8.1.14. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bunga


Arus keluar kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran bunga
pinjaman utang jangka panjang yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama
tahun 2007 sebesar Rp1.683.090.328,00.

VI.8.1.15. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bantuan Sosial


Arus keluar kas dari Bantuan Sosial merupakan pengeluaran yang berasal dari
Pos Belanja Bantuan Sosial yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama
tahun 2007 sebesar Rp27.500.664.247,00. Pengeluaran arus kas ini
diperuntukan bagi pemberian bantuan untuk sarana keagamaan, partai politik,
sosial kemasyarakatan, kepemudaan, organisasi olahraga, pengobatan bagi
keluarga miskin, dan bantuan kepada organisasi perempuan.

VI.8.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan


Arus kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka
perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan Pemerintah Kota Tangerang kepada
masyarakat di masa yang akan datang. Arus kas bersih yang dihasilkan dari
aktivitas ini adalah sebesar (Rp267.891.073.726,17) yang mengindikasikan
bahwa Pemerintah Kota Tangerang pada Tahun Anggaran 2007 lebih
menekankan kepada pembangunan sarana dan prasana bagi masyarakat.
Rincian Arus kas ini terdiri dari:

VI.8.2.1. Arus Keluar Kas untuk Belanja Tanah


Arus kas keluar dari Belanja tanah merupakan pengeluaran yang berasal dari
pos Belanja Modal Tanah yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun
pelaporan dengan nilai sebesar Rp31.837.636.194,48.
Selain itu, pada realisasi belanja Modal Tanah terdapat belanja pemeliharaan
sebesar Rp198.932.972,00 yang berasal dari pelaksanaan kegiatan Pengurugan
Lahan Sekolah di Dinas Pendidikan.

VI.8.2.2. Arus Keluar Kas untuk Belanja Peralatan dan Mesin


Arus keluar kas dari Belanja Peralatan dan Mesin merupakan pengeluaran dalam
rangka memperoleh aset tetap berupa peralatan dan mesin. Selama tahun
anggaran 2007 pengeluaran dari Kas Daerah untuk pos ini adalah sebesar
Rp28.170.653.823,18.

Catatan atas Laporan Keuangan - 77 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.8.2.3. Arus Keluar Kas untuk Belanja Gedung dan Bangunan


Arus keluar kas dari Belanja Gedung dan Bangunan merupakan pengeluaran
dalam rangka memperoleh aset tetap berupa gedung dan bangunan. Selama
tahun anggaran 2007 pengeluaran dari Kas Daerah untuk pos ini adalah sebesar
Rp64.481.922.066,50. Sebagian besar pengeluaran untuk pos ini digunakan
untuk melaksanakan pembangunan gedung sekolah dan gedung kantor.

VI.8.2.4 Arus Keluar Kas untuk Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Arus keluar kas dari Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan merupakan pengeluaran
yang berasal dari pos Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam rangka
memperoleh aset tetap berupa jalan, irigasi, dan jaringan. Pengeluaran untuk pos
ini yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 adalah
sebesar Rp136.671.617.837,14. Sebagian besar pengeluaran untuk pos ini
dikeluarkan untuk melaksanakan peningkatan jalan lingkungan dan jalan kota.

VI.8.2.5. Arus Keluar Kas untuk Belanja Aset Tetap Lainnya


Arus keluar kas dari Belanja Aset Tetap Lainnya merupakan pengeluaran yang
berasal dari pos Belanja Modal Aset Tetap Lainnya dalam rangka memperoleh
aset tetap berupa buku dan barang perpustakaan, dan barang bercorak seni dan
budaya. Pengeluaran untuk pos ini yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah
selama tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp4.270.142.896,46.

VI.8.2.6. Arus Keluar Kas untuk Belanja Aset Lainnya


Arus keluar kas dari Belanja Aset Lainnya merupakan pengeluaran yang berasal
dari pos Belanja Modal Aset Lainnya dalam rangka memperoleh aset berupa
software (aset tak berwujud). Pengeluaran untuk pos ini yang telah dikeluarkan
dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 adalah sebesar
Rp.2459.100.908,40.

VI.8.3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan


Arus kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan
dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Arus Kas bersih dari
aktivitas ini untuk tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp(7.193.023.088,02) yang
menggambarkan bahwa pada tahun anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang
lebih banyak memanfaatkan surplus anggaran untuk pembentukan dana cadangan
dan pembayaran pokok pinjaman. Rincian arus kas ini terdiri dari:

VI.8.3.1. Arus Masuk Kas dari Penggunaan SILPA


Arus masuk kas dari Penggunaan SILPA merupakan penerimaan setoran Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran 2006 dalam bentuk sisa UUDP dan
kelebihan SPM BT yang telah disetorkan ke Kas Daerah oleh Bendahara
Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, yaitu sebesar
Rp1.596.805.395,98.

VI.8.3.2. Arus Keluar Kas untuk Pembentukan Dana Cadangan


Arus keluar kas dari Pembentukan Dana Cadangan merupakan pengeluaran
yang berasal dari pos Pembentukan Dana Cadangan yang dikeluarkan dari Kas
Daerah selama tahun anggaran 2007, yaitu sebesar Rp7.533.976.137,00.

Catatan atas Laporan Keuangan - 78 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

VI.8.3.3. Arus Keluar Kas untuk Pembayaran Pokok Pinjaman


Arus keluar kas ini merupakan cicilan pokok IV dan V dari pinjaman luar negeri
yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang. Pembayaran cicilan pokok ini jatuh
tempo pada tanggal 20 Januari dan 20 Juli 2007 dengan nilai sebesar
Rp1.255.852.347,00.

VI.8.4. Aktivitas Non Anggaran


Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas bruto yang tidak mempengaruhi APBD Kota Tangerang. Arus kas bersih dari
aktivitas ini untuk tahun anggaran 2007 adalah Rp0,00. Rincian arus kas ini terdiri
dari:

VI.8.4.1. Arus Masuk Kas dari Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Arus masuk kas ini merupakan penerimaan pungutan PPh, PPN, Taspes, Askes,
Taperum, dan pungutan lainnya yang harus disetorkan kepada pihak ketiga yang
berhak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, nilai penerimaan
Perhitungan Fihak Ketiga adalah sebesar Rp18.654.359.095,00 yang sebagian
besar berasal dari PPh pegawai.

VI.8.4.2. Arus Keluar Kas untuk Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Arus keluar kas ini merupakan pembayaran pungutan PPh, PPN, Taspes, Askes,
Taperum, dan pungutan lainnya yang harus disetorkan kepada pihak ketiga yang
berhak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, nilai penyetoran
Perhitungan Fihak Ketiga adalah sebesar Rp18.654.359.095,00 yang sebagian
besar berasal dari PPh pegawai.

VII. 9. PERISTIWA KEMUDIAN


VII.9.1. Penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2007 yang telah disetor
ke Kas Daerah antara tanggal 3 Januari s.d. 11 Maret 2008 sebesar
Rp2.499.144.423,00.

VII.9.2. Setoran atas Temuan Kepatuhan dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan


Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Hasil pemeriksaan atas Kepatuhan dalam kerangka Pemeriksaan Laporan


Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007 yang berkaitan dengan kerugian
daerah telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan ke Kas Daerah atau melengkapi
kekurangan pekerjaan yang dilaksanakan antara tanggal 8 s.d. 26 Mei 2007
dengan rincian sebagai berikut.
1. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun
Anggaran 2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar
Rp66.589.643,30 telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal
13 Mei 2008.

Catatan atas Laporan Keuangan - 79 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

2. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang


Terbuka Hijau TA 2007 Sebesar Rp53.309.294,53, telah ditindaklanjuti
dengan pengembalian dalam bentuk pekerjaan berupa pemasangan plaza
dengan batu templek dan dibingkai dengan kanstein senilai Rp3.583.168,50
serta pekerjaan penyulaman dan penanaman tanaman senilai
Rp53.424.264,00 pada tanggal 8 s.d. 12 Mei 2008.
3. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor
Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20.992.146,52, telah ditindaklanjuti dengan
setoran ke Kas Daerah sebesar Rp12.970.000,00 pada tanggal 14 Mei 2008
dan pengembalian dalam bentuk pekerjaan senilai Rp8.963.558,40.
4. Fisik Terpasang atas Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai
Rp32.709.583,20, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal
13 Mei 2008.
5. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan
Sebesar Rp74.380.078,32, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada
tanggal 15 dan 16 Mei 2008.
6. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan
Umum Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar
Rp24.693.068,23, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal
15 Mei 2008.
7. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33.950.000,00, telah
disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 17 Mei 2008.
8. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519.091.000,00 Tidak Sesuai
Dengan Ketentuan, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal
16 s.d. 26 Mei 2008.

Catatan atas Laporan Keuangan - 80 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB VII
INFORMASI NON KEUANGAN

VII.1. GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

Kota Tangerang berdiri sejak tanggal 28 Pebruari 1993 yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang nomor 2 tahun 1993. Karena letak geografisnya yang berbatasan
dengan Ibukota Jakarta, maka Kota Tangerang berfungsi sebagai daerah
permukiman, industri dan perdagangan.
Kota Tangerang mempunyai luas wilayah 183,78 km2 (termasuk kawasan Bandara
Soekarno Hatta dengan luas 19,69 km2), dimana secara administratif terbagi atas 13
Kecamatan dan 104 Kelurahan, di mana batas wilayah administratifnya berbatasan
dengan wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.

VII.2. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan-peraturan Daerah Kota Tangerang yang diterbitkan dan


perubahan-perubahannya, telah ditetapkan organisasi, kewenangan dan tugas dari
unit-unit yang membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Kepala Daerah yang
terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 10 Lembaga Teknis, 13 Dinas, 2
BUMD, 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan dengan perincian sebagai berikut:
1. Lembaga Teknis terdiri dari:
• Badan Perencanaan Daerah
• Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah
• Badan Kepegawaian dan Diklat
• Badan Pengawasan Daerah
• Kantor Arsip Daerah
• Kantor Perpustakaan Umum
• Kantor Pemadam Kebakaran
• Kantor Penanaman Modal dan Perijinan
• Kantor Pemberdayaan Masyarakat
• Kantor Pengolahan Data Elektronik
2. Dinas Daerah terdiri dari:
• Dinas Kesehatan
• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
• Dinas Pertanian
• Dinas Tata Kota
• Dinas Pekerjaan Umum
• Dinas Perumahan dan Permukiman
• Dinas Perhubungan
• Dinas Ketenagakerjaan
• Dinas Lingkungan Hidup
• Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata
• Dinas Ketentraman dan Ketertiban
• Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
• Dinas Pertanahan

Catatan atas Laporan Keuangan - 81 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

3. BUMD terdiri atas:


• PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
• PD Pasar
4. Kecamatan terdiri atas:
• Kecamatan Tangerang
• Kecamatan Cipondoh
• Kecamatan Ciledug
• Kecamatan Jatiuwung
• Kecamatan Batuceper
• Kecamatan Benda
• Kecamatan Karawaci
• Kecamatan Cibodas
• Kecamatan Pinang
• Kecamatan Larangan
• Kecamatan Karang Tengah
• Kecamatan Priuk
• Kecamatan Neglasari

Catatan atas Laporan Keuangan - 82 -


Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

BAB VII
PENUTUP

Di dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, terdapat


penegasan di bidang pengeolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan
keuangan negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan
kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian dilimpahkan
kepada gibernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah. Ketentuan
tersebut berdampak pada pengaturan pengelolaan keuangan daerah, yaitu bahwa
gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah
sebagai bagian dari pemerintahan daerah.

Untuk memenuhi ketentuan tersebut, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


(LKPD) Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 disusun dan disajikan sebagai media
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2007.

Sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah


selama Tahun Anggaran 2007 telah terjadi pelampauan realisasi penerimaan
pendapatan daerah dan efisiensi pengeluaran belanja daerah, selain itu LKPD Kota
Tangerang Tahun Anggaran 2007 ini sudah disusun dan disajikan berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005.

Penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 ini masih
melalui proses konversi, mengingat masih adanya perbedaan struktur APBD
menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006. Pelaksanaan konversi mengacu kepada pedoman konversi
sebagaimana diatur dalam Buletin Teknis yang diterbitkan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP), dimana buletin teknis merupakan bagian dari SAP.
Konversi tidak terbatas pada format pelaporan, namun juga diupayakan agar definisi
setiap pos laporan keuangan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan.

Dengan ditemuinya berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan daerah selama


Tahun Anggaran 2007 ini, Pemerintah Kota Tangerang bertekad untuk terus selalu
meningkatkan kualitas sistem pengelolaan keuangan daerah, baik dari sisi
penyempurnaan aturan maupun dari sisi peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur pengelola keuangan daerah.

WALIKOTA TANGERANG

H. WAHIDIN HALIM

Catatan atas Laporan Keuangan - 83 -


GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Pemeriksaan
a. Pasal 31 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Pasal 56 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c. Pasal 2 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
d. Pasal 1 UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
e. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK RI Tahun Anggaran 2008.

2. Tujuan Pemeriksaan

Untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang


disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan atau
prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan.
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).

3. Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007
meliputi pengujian atas:
a. Saldo pada Neraca per 31 Desember 2007.
b. Saldo pada Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas TA 2007.
c. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan
Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan
Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN).

5. Metode Pemeriksaan
Metode Pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Tangerang secara ringkas meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 3


6. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilaksanakan selama 39 hari sejak tanggal 7 April s.d 16 Mei
2008.

7. Objek Pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007 yang terdiri dari
Laporan Realisasi APBD (LRA) TA 2007, Neraca per 31 Desember 2007,
Laporan Arus Kas (LAK) TA 2007 dan Catatan atas Laporan Keuangan TA
2007.

8. Kendala Pemeriksaan
Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu
pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK RI masih menghadapi kendala
bahwa Pemerintah Daerah belum memiliki infrastruktur akuntansi sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan handal yaitu Pemerintah Daerah dalam
mengelola transaksi keuangan menggunakan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006, namun belum memiliki sistem yang
terintegrasi, rekam informasi, dan fungsi saling uji antar sistem.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 4


BUKU II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29a/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008
Tanggal : 30 Mei 2008
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29a/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008
Tanggal : 30 Mei 2008
BUKU II
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM
KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

HALAMAN
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TAHUN ANGGARAN 2007 ..........................
GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG TA 2007 ................ 3
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN..................................... 19
1. Bendahara Pengeluaran SKPD Terlambat Menyetor Sisa UUDP TA 2007 ke Kas
Umum Daerah ................................................................................................................ 19
2. Kebijakan Akuntansi atas Beberapa Akun Neraca Kota Tangerang per 31
Desember 2007 Belum Tepat......................................................................................... 20
3. Sistem Akuntansi Belum Dilaksanakan Secara Memadai dan Tidak Ditetapkan
Dalam Peraturan Kepala Daerah.................................................................................... 22
4. Pemerintah Kota Tangerang Belum Melakukan Penghapusan atas Piutang Pajak
Daerah Kadaluwarsa Sebesar Rp315,98 Juta ............................................................... 26
LAMPIRAN

ii
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN


INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD
TAHUN ANGGARAN 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor
15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Tangerang
per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan
atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah
saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh
BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian
intern Pemerintah Kota Tangerang. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kota Tangerang. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas
laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem
pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu
pendapat seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Kota Tangerang terkait dengan laporan


keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan
prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan
yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang
diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang
berdampak material pada laporan keuangan. Pemerintah Kota Tangerang
bertanggung jawab untuk mengatur dan menyelenggarakan pengendalian tersebut.

Standar pemeriksaan yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI untuk


mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan
keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Tangerang yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

Perwakilan BPK RI di Jakarta 1


GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TA 2007

Dasar hukum pembentukan Kota Tangerang sesuai dengan Undang-undang


(UU) No. 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Barat. Sejalan dengan berdirinya Provinsi Banten, Kota Tangerang termasuk dalam
wilayah Provinsi Banten berdasarkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten. Pembangunan Daerah Kota Tangerang berdasarkan Rencana
Strategis Daerah yang diarahkan pada perwujudan visi “Kota Tangerang menjadi
Daerah yang menarik untuk berinventasi pada Tahun 2009” dengan Motto “Akhlakul
Kharimah”. Perwujudan visi daerah tersebut dilaksanakan oleh Pemerintahan Kota
Tangerang yang terdiri dari Pemerintah Kota Tangerang dan DPRD Kota Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang pada TA 2007 dipimpin oleh satu kepala daerah
dengan satu wakil kepala daerah periode 2003 – 2008 berdasarkan Kepmendagri
No.131, 36-589 Tahun 2003 tanggal 14 November 2003 tentang Pengesahan,
Pemberhentian, dan Pengangkatan Walikota Tangerang Provinsi Banten dan
Kepmendagri No. 132, 36-590 Tahun 2003 tanggal 14 November 2003 tentang
Pengesahan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Wakil Walikota Tangerang Provinsi
Banten. Dalam pelaksanaan kegiatan dan tata usaha keuangan TA 2007,
Pemerintah Kota Tangerang dibagi dalam 3 bidang kewenangan, yaitu tata praja,
ekonomi dan pembangunan serta administrasi yang dilaksanakan oleh satu
Sekretariat Daerah, satu Sekretariat DPRD, 13 (tiga belas) Dinas, sepuluh Lembaga
Teknis, dua BUMD, 13 (tiga belas) Kecamatan, dan 104 (seratus empat) Kelurahan
dengan didukung 9.656 pegawai negeri sipil di daerah dan 742 tenaga kontrak
kerja.

DPRD Kota Tangerang merupakan hasil pemilihan Tahun 2004 untuk periode
TA 2004 – 2009. DPRD Kota Tangerang terdiri dari 45 orang yang dipimpin oleh
satu orang ketua dengan 2 (dua) orang wakil ketua. Dalam mendukung tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) DPRD, DPRD Kota Tangerang terbagi dalam 4 (empat) Komisi,
dan 5 (lima) Panitia Musyawarah.

Dalam pengelolaan keuangan Kota Tangerang TA 2007, Pemerintah Kota


Tangerang telah menyusun Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 01 Tahun 2003
tanggal 17 April 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 9 Tahun

Perwakilan BPK RI di Jakarta 3


2007 tanggal 14 Mei 2007. Untuk melaksanakan peraturan daerah tersebut, Walikota
telah menetapkan Surat Keputusan Walikota Tangerang No. 12 Tahun 2004 tanggal
25 Nopember 2004 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Walikota No. 10A Tahun 2007 tanggal
26 September 2007.

Dengan terbitnya tiga paket Undang-Undang di Bidang Keuangan Negara,


yaitu: Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang
No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, yang harus diimplementasikan dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah paling lambat untuk pelaksanaan APBD TA
2006, maka pada TA 2007 Pemerintah Kota Tangerang telah mengimplementasikan
tiga paket UU di Bidang Keuangan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Daerah dan Keputusan Walikota, sejalan dengan perubahan Peraturan
Pemerintah yang mengatur mengenai pengelolaan keuangan daerah dhi. PP No.
105 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 58 Tahun 2005.

Gambaran atas rancangan dan pelaksanaan rancangan sistem pengelolaan


keuangan pada Pemerintah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

A. Sistem Perencanaan dan Penganggaran


Sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah Kota Tangerang
dituangkan dalam Keputusan Walikota No. 12 Tahun 2004 tanggal 25 Nopember
2004 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Walikota No. 10A Tahun 2007 tanggal 26
September 2007.Sistem perencanaan dan penganggaran dilaksanakan oleh
setiap unit kerja dengan koordinasi oleh Tim Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (TAPD). TAPD keanggotaannya terdiri dari pejabat perencana daerah,
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, dan pejabat lainnya, yang dipimpin oleh
Sekretaris Daerah.

1. Sistem Perencanaan
Sistem perencanaan dilaksanakan oleh setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan dikoordinasikan oleh TAPD. Perencanaan
untuk TA 2007, dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. SKPD menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pada bulan
September sesuai surat edaran tentang pedoman penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD yang disampaikan TAPD.
Perwakilan BPK RI di Jakarta 4
b. RKA SKPD disampaikan kepada TAPD dan dilakukan pembahasan oleh
TAPD untuk menilai kesesuaian capaian kinerja, indikator kinerja,
kelompok sasaran kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan
harga, standar pelayanan minimal serta sinkronisasi program dan
kegiatan antar SKPD.
c. RKA SKPD yang belum sesuai dengan surat edaran dikembalikan kepada
SKPD untuk disempurnakan pada bulan September – Oktober.
d. RKA SKPD yang telah disempurnakan oleh Kepala SKPD disampaikan
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) pada bulan
Oktober.
e. PPKD menyusun rancangan peraturan daerah tentang APBD dan
rancangan peraturan walikota tentang penjabaran APBD pada bulan
Oktober.
2. Sistem Penganggaran

Prosedur penyusunan APBD TA 2007 dilaksanakan dengan


mekanisme sebagai berikut:
a. Penyusunan dan pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) TA 2007
dilaksanakan tanggal 18 Oktober s.d. 8 Desember 2006.
b. Penyampaian nota keuangan tentang RAPBD beserta lampirannya
kepada DPRD pada tanggal 11 Desember 2006.
c. RAPBD selanjutnya dibahas dan dievaluasi oleh Panitia Anggaran DPRD.
d. RAPBD yang sudah disetujui bersama oleh DPRD dan Walikota
Tangerang berdasarkan keputusan bersama No. 188/Kep.032-
DPRD/2006 dan No. 188.34/Kep.186-KUMDANG/2006 tanggal 29
Desember 2006 dikirim ke Gubernur Banten untuk dievaluasi. Hasil
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah APBD dan Rancangan Peraturan
Walikota Penjabaran APBD Tangerang TA 2007 telah ditetapkan melalui
Keputusan Gubernur Banten Nomor 188.34/Kep.50-Huk/2007 tanggal 12
Januari 2007, sehingga RAPBD TA 2007 tersebut ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 1 Tahun 2007 tentang APBD Kota
Tangerang TA 2007 pada tanggal 16 Januari 2007.
e. Perda Kota Tangerang No. 1 Tahun 2007 dijabarkan dalam Peraturan
Walikota Tangerang No. 1 Tahun 2007 tanggal 17 Januari 2007 tentang
Penjabaran APBD TA 2007.
f. Hasil evaluasi dan atau perubahan lain menjadi bahan perubahan APBD
TA 2007, yang selanjutnya ditetapkan dengan Perda Kota Tangerang No.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 5


15 Tahun 2007 beserta Penjabaran Perubahan APBD TA 2007 melalui
Peraturan Walikota Tangerang Nomor 12 Tahun 2007 tanggal 5 Oktober
2007.
Penyusunan dan pelaksanaan APBD Kota Tangerang TA 2007 dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Satuan Harga periode Januari s.d Juni 2007 yang
ditetapkan dalam Keputusan Walikota No.902/Kep.184.B-DALBANG/2007 dan
periode Juli s.d Desember 2007 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota
Tangerang No. 902/Kep.126-Dalbang/2007 tanggal 2 Juli 2007.

B. Sistem Pelaksanaan Anggaran


1. Sistem Pengelolaan Pendapatan Daerah
a. BKKD mengelola Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, pengelolaan Pendapatan Dana
Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dan
pendapatan dari kegiatan pembiayaan.
b. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, Dinas Penanaman Modal dan
Perijinan, Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Kantor
Pencegahan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum yang
mengelola pendapatan dari retribusi daerah.
Pelaksanaan teknis atas prosedur pendapatan tersebut dilakukan oleh
masing-masing unit penghasil dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di
bawah unit penghasil tersebut. UPTD bertugas untuk melaksanakan teknis
pendapatan daerah dan bertanggung jawab secara teknis dan administrasi
kepada Kepala Unit Penghasil masing-masing.
Pengelolaan Pendapatan Dana Perimbangan dilakukan oleh BKKD,
dhi. Bidang Perimbangan dan Keuangan Daerah yang memiliki fungsi
mengumpulkan dan mengelola data bidang perimbangan keuangan daerah,
menyelenggarakan tugas pembantuan di bidang Pajak Bumi dan Bangunan,
mengkoordinasikan dan merencanakan bantuan pinjaman,
menyelenggarakan penghitungan perimbangan keuangan daerah lainnya,
serta membina dan mengendalikan kegiatan di bidang perimbangan
keuangan daerah.
Terkait dengan penetapan dan perhitungan DAU, Pemerintah Kota
Tangerang mengirimkan data fiskal berupa kapasitas fiskal dan kebutuhan
fiskal kepada Pemerintah Pusat. Terkait dengan penetapan DAK, Pemerintah

Perwakilan BPK RI di Jakarta 6


Kota Tangerang hanya menyiapkan dana pendamping yang dibutuhkan,
menyiapkan rekening penerimaan dan kegiatan yang akan mendapat alokasi
dari dana DAK. Terkait dengan Dana Bagi Hasil, Pemerintah Kota Tangerang
melakukan monitoring pembayaran dan penerimaan PBB yang dilakukan di
setiap kecamatan dan melakukan evaluasi bersama dengan KPP PBB/KPP
Pratama. Sedangkan terkait dengan BPHTB, Bagi Hasil PPh, dan Bagi Hasil
SDA, Pemerintah Kota Tangerang hanya melakukan pencatatan dan
menerima aliran dana yang masuk, sehingga masih kesulitan dalam
penganggarannya.
Pelaporan pendapatan dana perimbangan dilakukan dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah TA 2007. Khusus DAK, pelaporan
menyangkut penyerapannya, yang dilakukan setiap akan melakukan
pencairan setelah penerimaan tahap pertama sebesar 30%, yaitu Walikota
menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan
dan penggunaan DAK kepada Menteri Keuangan, menteri teknis, dan Menteri
Dalam Negeri dan dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah triwulan
yang bersangkutan berakhir.
Pencairan dana perimbangan melalui mekanisme pengajuan SPM ke
KPPN kecuali Dana Perimbangan DBH PBB untuk bagian kota yang SPM-
nya diajukan oleh KPP PBB Tangerang dan DBH SDA tanpa melalui
mekanisme pengajuan, tetapi Pemerintah Kota Tangerang hanya menerima
saja tanpa mengetahui besaran jumlah yang diterima.
Prosedur pendapatan dan penerimaan kas dari Pajak Daerah yang
dilaksanakan oleh BKKD adalah sebagai berikut:
a. Sub Sistem Pendaftaran dan Pendataan
1) Kegiatan pendaftaran dan pendataan untuk wajib pajak (WP) yang
baru dengan cara penetapan oleh Walikota (Official Assessment)
terdiri dari:
a) Formulir pendaftaran dikirimkan kepada wajib pajak setelah dicatat
dalam daftar formulir pendaftaran.
b) Formulir diterima dari WP dan diperiksa kebenaran dan
kelengkapannya dan apabila belum lengkap formulir dikembalikan
kepada WP untuk dilengkapi.
2) Kegiatan Pendaftaran dengan cara dibayar sendiri (Self Assessment)
terdiri dari:

Perwakilan BPK RI di Jakarta 7


a) Formulir pendaftaran dikirimkan kepada wajib pajak setelah dicatat
dalam daftar formulir pendaftaran.
b) Formulir pendaftaran diterima dari WP dan diperiksa kebenaran
dan kelengkapannya dan apabila belum lengkap formulir
dikembalikan kepada WP untuk dilengkapi.
3) Kegiatan Pendataan dengan cara penetapan Walikota (Official
Assessment) terdiri dari:
a) SPTPD diberikan kepada WP setelah dicatat dalam daftar
SPTPD.
b) SPTPD diterima dari WP dan diperiksa kebenaran dan
kelengkapannya.
c) Data Pajak Daerah dicatat dalam kartu data selanjutnya untuk
proses penetapan.
4) Kegiatan pendataan dengan cara di bayar sendiri (self assessment)
terdiri dari:
a) WP menyerahkan SPTPD dan kemudian diperiksa
kelengkapannya.
b) Data pajak dicatat dalam kartu data dan ke dalam daftar SPTPD.
b. Sub Sistem Penetapan
1) Kegiatan penetapan dengan cara penetapan oleh Walikota atau
Official Assesment terdiri dari:
a) Membuat nota perhitungan Pajak Daerah atas dasar kartu data,
kartu data diserahkan kepada Sub Bidang Pendataan.
b) Sub Bidang Penetapan menerbitkan SKPD atau SKPDT jika
terdapat obyek pajak yang sama sebagai akibat ditemukannya
data baru atas dasar nota perhitungan Pajak Daerah dan
membuat daftar SKPD.
c) SKPD atau SKPDT ditandatangani oleh yang membidangi
penetapan atas nama Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah.
d) Copy daftar SKPD atau SKPDT diserahkan kepada yang
membidangi pembukuan penerimaan, penagihan atas nama
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah.
e) SKPD atau SKPDT diserahkan kepada WP.
f) Apabila SKPD atau SKPDT yang diterbitkan tidak atau kurang
dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak SKPD atau

Perwakilan BPK RI di Jakarta 8


SKPDT diterima dikenakan sanksi berupa denda sebesar 2 % tiap
bulan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).
2) Kegiatan Penetapan Dengan Cara Dibayar Sendiri atau Self
Assessment terdiri dari:
a) Wajib Pajak membayar pajak terhutang berdasarkan SPTPD dan
kemudian dicatat dalam kartu data.
b) Nota perhitungan Pajak daerah dibuat atas dasar kartu data dan
hasil pemeriksaan atau keterangan lain dengan cara menghitung
jumlah pajak terhutang dan kredit pajak yang diperhitungkan
dalam kartu data.
c) Jika pajak terhutang kurang atau tidak dibayar maka diterbitkan
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB).
d) Jika tidak terdapat selisih antara pajak terhutang dan kredit pajak
maka diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN).
e) Jika terdapat tambahan obyek pajak yang sama sebagai akibat
ditemukannya data baru maka diterbitkan Surat Ketetapan Pajak
Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT).
f) Jika terdapat kelebihan pajak terhutang maka diterbitkan Surat
Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB).
g) Setelah pembuatan Nota Perhitungan Pajak selesai, selanjutnya
menyerahkan kembali Kartu Data kepada yang membidangi
pendataan.
h) Menerbitkan Daftar SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB dan SKPDN
atas dasar Surat Ketetapan Pajak Daerah tersebut di atas.
i) Surat ketetapan dan Daftar Surat Ketetapan ditandatangani oleh
Kepala yang membidangi penetapan atas nama Kepala Satuan
Kerja Pengelola Keuangan Daerah.
j) Menyerahkan copy Daftar Surat ketetapan di atas kepada yang
membidangi pembukuan penerimaan dan penagihan.
k) Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT,
SKPDN kemudian wajib pajak menandatangani masing-masing
tanda terima dan pengembaliannya.
l) Jumlah pajak terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima
persen) dari pokok pajak dan jumlah pajak terutang dalam

Perwakilan BPK RI di Jakarta 9


SKPDKBT dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 100% (seratus persen) dari pokok pajak.
m) Apabila SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN yang diterbitkan tidak atau
kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari (tiga
puluh) hari sejak SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN diterima dapat
memberikan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua
persen) tiap bulan dengan menerbitkan STPD.
c. Sub Sistem Penyetoran
Kegiatan Penyetoran terdiri dari :
1) Kas Daerah menerima uang dari WP disertai dengan media SKPD,
selanjutnya SKPD tersebut divalidasi oleh pejabat kas daerah.
Lembar pertama SKPD diserahkan kembali kepada WP.
2) Dua lembar tembusan SKPD dikirim oleh kas daerah kepada kasir
penerima.
3) Kasir penerima setelah menerima media penyetoran yang telah
divalidasi dicatat dan dijumlahkan dalam buku jurnal penerimaan
selanjutnya dibukukan dalam buku kas umum.
4) Kasir penerima mendistribusikan :
a) Lembar SKPD yang telah ditandatangani kepada yang
membidangi pembukuan dan pelaporan.
b) Buku jurnal penerimaan kepada yang membidangi pembukuan
penagihan dan pendataan.
d. Sub Sistem Pembukuan Dan Pelaporan
1) Pembukuan dan Penetapan
a) Mencatat ke dalam Buku Jenis Pajak masing-masing pada kolom
penetapan yang tersedia atas dasar Daftar SPTPD wajib pajak
self assessment, Daftar SKPD, Daftar SKPDT, Daftar SKPDKB,
Daftar SKPDKBT, SKPDN, Daftar SKPDLB dan Daftar STPD.
b) Mencatat ke dalam Buku wajib pajak sesuai dengan NPWPD dari
wajib pajak masing-masing pada kolom penetapan tersedia atas
dasar Daftar SKPD, Daftar SKPDKB, Daftar SKPDKBT, Daftar
SKPDN, Daftar SKPDLB dan Daftar STPD.
c) Mengarsipkan seluruh dokumen yang telah dicatat dengan
memberi nomor urut file.
2) Kegiatan Pembukuan Penerimaan terdiri dari:

Perwakilan BPK RI di Jakarta 10


a) Mencatat ke dalam buku besar pajak masing-masing pada kolom
penyetoran yang tersedia atas dasar:
(1) Buku Jurnal khusus penerima.
(2) Daftar bukti pemindahbukuan.
b) Mencatat ke dalam buku WP sesuai dengan NPWPD dari WP
masing-masing pada kolom penyetoran yang tersedia atas dasar
validasi dari SSPD dan bukti pemindahbukuan.
c) Mengarsip/menyimpan seluruh dokumen yang telah dicatat
dengan memberi nomor urut file.
e. Sub Sistem Pelaporan
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari :
a) Membuat daftar penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis
Pajak Daerah atas dasar buku jenis pajak yang telah dijumlahkan dari
kolom penetapan dan penyetoran.
b) Membuat daftar tunggakan per WP atas dasar Buku WP yang telah
dijumlahkan dari kolom penetapan dan penyetoran.
c) Membuat laporan realisasi penerimaan pajak daerah atas dasar daftar
penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis pajak dan daftar
tunggakan per WP.
d) Mengajukan laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah kepada
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan untuk ditandatangani.
e) Mengajukan laporan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah
beserta daftar penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis pajak,
Daftar tunggakan per wajib pajak, kepada :
(1) Walikota;
(2) Satuan Kerja Pengelola Pendapatan daerah lainnya.
f) Membuat daftar realisasi setoran masa pada akhir periode/masa atas
dasar buku wajib pajak yang telah dijumlah pada akhir periode.
g) Mengajukan daftar realisasi setoran masa (Self Assessment) kepada
Kepala yang membidangi pembukuan dan pelaporan untuk
ditandatangani dan disahkan.
h) Menyerahkan daftar realisasai setoran masa (Self Assessment)
kepada Kepala yang membidangi pendaftaran dan pendataan.
2. Sistem Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa
Prosedur pengadaan barang dan jasa pada Pemerintah Kota
Tangerang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota, yang mengatur

Perwakilan BPK RI di Jakarta 11


bahwa pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan dengan swakelola dan
melalui pelelangan di antara penyedia barang/jasa. Secara rinci mekanisme
dan syarat-syarat pengadaan barang dan jasa diatur dalam kebijakan umum
pengadaan barang dan jasa, etika pengadaan barang dan jasa, pembentukan
panitia pengadaan kualifikasi Panitia Pengadaan Barang/Jasa, tugas dan
tanggung jawab Panitia/Pejabat Pengadaan, kualifikasi penyedia barang/jasa,
metode pemilihan penyedia barang dan jasa, dan metode pemilihan penyedia
jasa konsultansi. Prosedur pengadaan barang/jasa tersebut diatur
berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah dan Keppres No. 80 Tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2007, tentang Perubahan Ketujuh atas Keppres No. 80 Tahun
2003.
Untuk kepentingan penetapan Harga Perkiraan Sendiri (owner
estimate) Walikota telah menetapkan Keputusan Walikota Tangerang Nomor
No.902/Kep.184.B-DALBANG/2007 sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Walikota Tangerang Nomor 902/KEP.126-DALBANG/2007
tanggal 2 Juli 2007 tentang Standar Satuan Harga dan Nomor
902/KEP.150.A-DALBANG/2006 sebagaimana telah diubah dengan
keputusan Walikota Tangerang Nomor 902/KEP.160-DALBANG/2007 tanggal
20 Agustus 2007 tentang Standar Biaya TA 2007. Hasil pengujian terhadap
pelaksanaan sistem dan prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang
dan Jasa masih mengandung kelemahan yaitu pengawas lapangan kurang
cermat dalam melaksanakan tugas pengawasan berupa pekerjaan yang tidak
sesuai dengan kontrak. Kelemahan pengadaan barang dan jasa tersebut
diungkapkan dalam catatan pemeriksaan.

3. Sistem Pengurusan Kas

Sistem Pengurusan Kas Pemerintah Kota Tangerang diatur dalam


ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara dan Pasal 9 serta Pasal 10 Undang-Undang No. 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta Kempendagri No.29
Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan
Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD,
Pelaksanaan Tata Cara Penyusunan Perhitungan APBD. Dalam ketentuan

Perwakilan BPK RI di Jakarta 12


tersebut telah ditegaskan bahwa Bendahara Umum Daerah (BUD) adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh Kepala Daerah untuk mengelola
penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah serta segala bentuk kekayaan
Daerah lainnya.
Pada sistem pengeluaran kas, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) menyerahkan dokumen anggaran kas pemerintah daerah dan DPA-
SKPD kepada kuasa BUD. Berdasarkan dua dokumen tersebut, kuasa BUD
menyiapkan rancangan SPD yang diserahkan kepada PPKD untuk diotorisasi
dan diserahkan ke Kuasa Pengguna Anggaran. Kuasa Pengguna Anggaran
menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. Berdasarkan SPD,
bendahara membuat SPP-UP/GU/TU beserta dokumen lainnya kemudian
bendahara menyerahkan SPP-UP beserta dokumen lain kepada PPK SKPD.
PPK SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP dan keseuainya dengan
SPD dan DPA-SKPD. SPP-UP yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan
rancangan SPM oleh PPK SKPD. Rancangan SPM ini kemudian diberikan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk diotorisasi dan diadministrasikan
oleh PPK-SKPD ke register SPM dan bendahara ke register SPP. Pengguna
Anggaran menyerahkan SPM kepada Kuasa BUD dhi. Sub Bidang
Perbendaharaan untuk diteliti kelengkapan SPM yang diajukan. Apabila SPM
dinyatakan lengkap kuasa BUD menerbitkan SP2D. SP2D ini diserahkan
kepada Sub Bagian Kas Daerah untuk dibuatkan bilyet giro (BG) lalu SP2D
beserta BG diserahkan ke bendahara pengeluaran SKPD dan
diadministrasikan ke register SP2D.
Bendahara pengeluaran menyerahkan BG kepada bank. Berdasarkan
BG tersebut, bank memindahbukukan dari rekening Kas Umum Daerah ke
rekening bendahara pengeluaran. Pada saat SP2D dicairkan dengan cek,
bendahara pengeluaran dapat menyerahkan uang muka kerja pengeluaran
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau pemegang uang
muka cabang (PUMC) dengan kuitansi yang ditandatangani PPTK atau
PUMC sebesar yang diajukan. Untuk proses pengajuan pembayaran SPP-
LS, PPTK menyiapkan dokumen SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa
yang disampaikan kepada bendahara pengeluaran dengan dilampirkan bukti-
bukti pendukungnya. Proses berikutnya sama dengan pengajuan
SPPUP/GU/TU.
Pada sistem penerimaan kas, Wajib Pajak/Retribusi membayarkan
uang kepada bendahara penerimaan untuk diverifikasi antara kesesuaian

Perwakilan BPK RI di Jakarta 13


uang yang diterima dengan dokumen SKPD/SKRD dalam rangka pembuatan
STS, kemudian bendahara penerimaan dengan STS menyetorkan ke kas
umum daerah di Bank Jabar atau dilakukan sendiri oleh wajib pajak/retribusi.

4. Sistem Pembukuan Kas

Sistem Pembukuan Kas yang diselenggarakan memedomani Manual


Administrasi Keuangan Daerah dengan Buku Kas Umum yang
diselenggarakan oleh Sub Bidang Kas Daerah adalah Buku Kas Umum
model BIX dan Buku Kas Umum yang diselenggarakan oleh Bendahara
Penerimaan dan Pengeluaran pada SKPD adalah Buku Kas Umum model
BX.

5. Sistem Penyimpanan Kas


Sistem Penyimpanan Kas diatur dalam ketentuan Pasal 27, Pasal 30
dan Pasal 32 UU No. 1 Tahun 2004 jo. PP No. 58 Tahun 2005, yang antara
lain menyatakan bahwa PPKD membuka Rekening Kas Umum Daerah pada
bank yang ditentukan oleh Walikota. Selain itu BUD dapat membuka rekening
Penerimaan dan Pengeluaran. Saldo rekening penerimaan tersebut setiap
akhir hari kerja harus disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah, pengisian
rekening pengeluaran dilakukan dari dana yang ada, pada Rekening Kas
Umum Daerah.
Penyimpanan kas umum daerah sesuai dengan Keputusan Walikota
No. 900/Kep.3-BKKD/2006 dan No. 900/186.F/BKKD/2006 tentang
Penunjukan PT Bank Jabar sebagai Tempat Penyimpanan Uang Daerah
Kota Tangerang masing-masing untuk TA 2006 dan 2007, sedangkan tata
cara pembukaan rekening oleh bendahara penerimaan dan pengeluaran
pada SKPD dengan cara menyerahkan SK penetapan Pengguna Anggaran
dan penetapan Bendahara ke pihak bank dengan dilampiri fotokopi KTP dan
pembubuhan contoh tanda tangan pada speciment. Sedangkan kas tunai
bendahara pengeluaran disimpan di dalam brankas dan bendaharawan yang
bertanggungjawab atas penyimpanan kas tunai tersebut.

C. Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan


Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kota Tangerang TA
2007 dilakukan oleh BKKD dhi. Bidang Akuntansi. Pembukuan dan Penyusunan

Perwakilan BPK RI di Jakarta 14


Laporan Keuangan Kota Tangerang TA 2007, diselenggarakan dengan
menggunakan pembukuan ganda dengan dasar kas untuk Laporan Realisasi
Anggaran dan Laporan Arus Kas serta dasar akrual untuk Neraca. Mata
anggaran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan telah mengacu
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan PP No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian dilakukan konversi sesuai
dengan SAP. Namun penerapan sistem pembukuan ganda belum sepenuhnya
dilaksanakan.
Pemerintah Kota Tangerang telah melaksanakan sistem pembukuan dan
penyusunan laporan keuangan seperti tersebut di atas yang diatur dalam
Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 09 Tahun 2007 tanggal 14 Mei 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Walikota
Tangerang Nomor 10.A Tahun 2007 tanggal 26 September 2007 tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

1. Sub Sistem Pembukuan Penerimaan Daerah


a. Pembukuan penerimaan pada SKPD dicatat dalam buku penerimaan oleh
bendahara penerimaan.
b. Dokumen sumber pencatatan penerimaan SKPD adalah karcis yang telah
diporvorasi dan dokumen Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).
c. Laporan yang berasal dari buku penerimaan tersebut dilaporkan kepada
Bidang Akuntansi BKKD untuk dilakukan pencocokan.
d. Pencatatan pada Bidang Akuntansi berasal dari dokumen sumber berupa
STS dan petikan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang diterima
Bidang Akuntansi dicatat dalam Buku Besar Penerimaan.
e. Buku Besar Penerimaan diklasifikasikan untuk penyusunan Laporan
Realisasi Anggaran.
f. Laporan Realisasi Anggaran yang telah disusun disesuaikan dengan:
• Contra Pos (CP): pengeluaran kas sebagai akibat pengembalian
pendapatan dalam satu tahun anggaran.
• Daftar Pembukuan Administratif (DPA): untuk koreksi non kas
g. Penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang telah disesuaikan.
h. Laporan Realisasi Anggaran tersebut kemudian dikonversi ke SAP oleh
BKKD.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 15


2. Sub Sistem Pembukuan Pengeluaran Daerah
a. Sistem pembukuan pengeluaran daerah disusun mulai dari SKPD.
Berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan nota debet bank
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD mencatat dalam buku
besar pengeluaran.
b. Bendahara pengeluaran SKPD mencatat transaksi pengeluaran-
pengeluaran berdasarkan SP2D baik Langsung, Uang Persediaan (UP),
Ganti UP, Tambahan UP, dan setoran sisa pengeluaran.
c. Bendahara Pengeluaran SKPD secara periodik menyampaikan SPJ ke
BKKD Kota Tangerang Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.
d. Dokumen SPJ Bendahara Pengeluaran diverifikasi oleh Sub Bidang
Verifikasi berdasarkan pedoman verifikasi.
e. Setelah diverifikasi diterbitkan dokumen pengesahan SPJ yang
ditandatangani oleh Kepala Sub Bidang Verifikasi yang selanjutnya
dijadikan dasar menerbitkan nota pengesahan yang ditandatangani oleh
Kepala Bidang Akuntansi.
f. Pada BKKD selaku entitas pelaporan, dokumen pengesahan SPJ, SP2D,
dan nota debet bank dijadikan dasar mencatat di Buku Besar
Pengeluaran di BKKD.
g. Setelah dicatat di Buku Besar Pengeluaran, dokumen pengesahan yang
asli dikirim ke Bendahara Pengeluaran SKPD.
h. Pencatatan pada Buku Besar Pengeluaran BKKD selaku entitas
pelaporan dijadikan dasar untuk melakukan rekonsiliasi pada akhir
periode dengan buku besar pengeluaran yang dibuat oleh PPK SKPD.
i. Hasil Rekonsiliasi ini dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi yang
dijadikan dasar penyusunan Laporan Realisasi Anggaran SKPD.
j. Laporan Realisasi Anggaran yang telah disusun disesuaikan dengan:
• Contra Pos (CP) atas setoran kas sebagai akibat pengembalian
belanja dalam satu tahun anggaran.
• Daftar Pembukuan Administratif (DPA) atas koreksi non kas.
k. Laporan Realisasi Anggaran yang telah disesuaikan disusun oleh SKPD
untuk dikompilasi oleh BKKD menjadi Laporan Realisasi Anggaran Kota
Tangerang.
l. Laporan Realisasi Anggaran tersebut dikonversi ke SAP oleh BKKD.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 16


3. Sub Sistem Penyusunan Neraca
Penyusunan Neraca dilakukan oleh BKKD Kota Tangerang dhi. Sub Bidang
Pembukuan dan Pelaporan. Hasil penelaahan data dan informasi yang
diperoleh BPK RI, prosedur penyusunan Neraca Kota Tangerang per 31
Desember 2007 adalah sebagai berikut:
a. Pada akhir tahun anggaran, Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
BKKD melakukan pemisahan atas saldo awal neraca, untuk
dikelompokkan berdasarkan SKPD.
b. Hasil pengelompokan tersebut diklarifikasi kepada SKPD untuk sekaligus
dilakukan penambahan atau mutasi selama tahun 2007 dalam rangka
penyusunan Neraca SKPD per 31 Desember 2007.
c. Hasil klarifikasi tersebut dikompilasi oleh Sub Bidang Pembukuan dan
Pelaporan untuk dilakukan pencocokan data yang telah dimiliki oleh Sub
Bidang Pembukuan dan Pelaporan serta Laporan Inventaris Barang Sub
Bidang Administrasi Kekayaan BKKD.
d. Untuk mutasi tambah maupun kurang aset tetap yang tidak berasal dari
belanja TA 2007, dasar hukum pencatatan berdasarkan keputusan-
keputusan yang didokumentasikan di Sub Bidang Administrasi Kekayaan
BKKD.
e. Data tersebut direklasifikasi menurut akun-akun neraca yang ada di
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006.
f. Akun-akun neraca tersebut kemudian dilakukan konversi ke SAP.

4. Sub Sistem Penyusunan Laporan Arus Kas


a. Laporan Arus Kas disusun oleh Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
BKKD berdasarkan SP2D yang diterbitkan serta setoran sisa pengeluaran
atas SP2D UP maupun Tambahan UP.
b. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 13 Tahun 2006 yang kemudian dilakukan konversi ke SAP.

D. Sistem Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Tangerang TA 2007 dilakukan
dengan suatu tahapan yang dijadwalkan dengan DPRD Kota Tangerang.
Prosedur pertanggungjawaban yang telah dilalui hingga selesainya pekerjaan
lapangan pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota

Perwakilan BPK RI di Jakarta 17


Tangerang TA 2007 adalah sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007 telah disusun
berdasarkan SAP yang terdiri atas:
a. Laporan Realisasi Anggaran TA 2007
b. Neraca per 31 Desember 2007
c. Laporan Arus Kas TA 2007
d. Catatan atas Laporan Keuangan TA 2007
2. Penyampaian Laporan Keuangan dengan surat penyampaian yang
ditandatangani oleh Walikota Tangerang Nomor 900/1002-BKKD/2008
tanggal 31 Maret 2008, yang diserahkan pada tanggal 31 Maret 2008 dan
dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Laporan Keuangan.
3. BPK RI melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Tangerang TA 2007. Pekerjaan lapangan pemeriksaan dimulai pada tanggal
7 April 2008 dan berakhir pada tanggal 12 Mei 2008.
4. Laporan keuangan yang telah dilakukan koreksi oleh entitas pelaporan dhi.
BKKD Kota Tangerang berdasarkan Hasil Pemeriksaan BPK RI selanjutnya
dibuatkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab yang ditandatangani Walikota
Tangerang yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Tangerang TA 2007 merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota
Tangerang.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 18


HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Bendahara Pengeluaran SKPD Terlambat Menyetor Sisa UUDP TA 2007 ke Kas


Umum Daerah

Dalam rangka pengurusan kas daerah Walikota Tangerang telah menetapkan


Keputusan Walikota No. 900/Kep.3-BKKD/2006 dan No. 900/186.F/BKKD/2006
tentang Penunjukan PT Bank Jabar sebagai Tempat Penyimpanan Uang Daerah
Kota Tangerang masing-masing untuk TA 2006 dan 2007. Tata cara pembukaan
rekening oleh bendahara penerimaan dan pengeluaran pada SKPD dengan cara
menyerahkan SK penetapan Pengguna Anggaran dan penetapan Bendahara ke
pihak bank dengan dilampiri fotokopi KTP dan pembubuhan contoh tanda tangan
pada speciment, sedangkan kas tunai bendahara pengeluaran disimpan di dalam
brankas dan bendaharawan yang bertanggungjawab atas penyimpanan kas tunai
tersebut.
Dari 38 Bendahara Pengeluaran SKPD Pemerintah Kota Tangerang, 18
bendahara pengeluaran SKPD mempunyai saldo kas akhir TA 2007 dengan jumlah
sebesar Rp2.499.144.423,00 (setelah dikurangi pajak). Rincian saldo kas bendahara
pengeluaran tersebut dimuat dalam Lampiran 1. Hasil pemeriksaan atas sisa kas
akhir tahun anggaran 2007 tersebut diketahui bahwa bendahara pengeluaran
menyetor sisa kas ke Rekening Kas Daerah setelah akhir tahun 2007 seperti yang
diuraikan dalam lampiran .
Pemeriksaan lebih lanjut atas sisa kas akhir tahun diketahui bahwa sebagian
besar sisa kas per 31 Desember 2007 berbentuk uang tunai yang ada di brankas
bendahara pengeluaran SKPD dengan rata-rata penarikan dari rekening Bendahara
Pengeluaran adalah tanggal 28 Desember 2007. Sesuai dengan ketentuan saldo kas
tunai tersebut tidak menjadi saldo awal di BKU TA 2008 yang berdampak kurangnya
pengendalian atas sisa kas tunai di bendahara pengeluaran yang tidak disetor pada
tanggal 31 Desember 2007.

Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Daerah Kota Tangerang
No.900/4520-BKKD/2007 perihal perubahan penyampaian SPP/SPM/UP/GU/TU
yang antara lain menyatakan penyetoran sisa kas bendahara Tahun Anggaran
2007 ke Bendahara Umum Daerah (BUD) harus dilakukan selambat-lambatnya
tanggal 28 Desember 2007.

Hal ini mengakibatkan saldo kas umum daerah per posisi 31 Desember 2007
belum mencerminkan kondisi sebenarnya dan tidak dapat segera dimanfaatkan,

Perwakilan BPK RI di Jakarta 19


yang disebabkan oleh:
a. Bendahara pengeluaran lalai dalam menjalankan tugasnya dan kurangnya
pengawasan atasan langsung bendahara pengeluaran;
b. Adanya sistem penyetoran tunai saldo kas di bendahara pengeluaran ke
rekening Kas Umum Daerah.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan bahwa


keterlambatan tersebut memang terjadi dan akan melakukan koordinasi dengan
Bawasda.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar menginstruksikan


Kepala BKKD untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
kepada Bendahara Pengeluaran SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang
yang terlambat menyetorkan sisa kas akhir tahun dan memperbaiki sistem
penyetoran tunai sisa kas akhir tahun ke sistem penyetoran transfer dari rekening
bendahara pengeluaran ke rekening BUD.

2. Kebijakan Akuntansi atas Beberapa Akun Neraca Kota Tangerang per 31


Desember 2007 Belum Tepat

Kebijakan akuntansi merupakan dasar pengakuan, pengukuran dan


pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta
laporan keuangan. Dengan adanya kebijakan akuntansi akan memudahkan
penyusunan laporan keuangan suatu entitas pelaporan dhi. Pemerintah Kota
Tangerang. Dalam rangka penyusunan laporan keuangan TA 2007 Pemerintah Kota
Tangerang belum menetapkan lebih lanjut kebijakan akuntansi yang ada dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga terdapat kelemahan pada kebijakan
akuntansi atas akun dalam neraca seperti diuraikan berikut:
a. Pengakuan Piutang Retribusi yang tidak tepat
Piutang retribusi merupakan pos untuk menampung saldo tagihan retribusi
daerah kepada pihak ketiga yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12
bulan kedepan. Piutang retribusi yang diakui dalam neraca sebesar
Rp572.300.300,00 terdiri dari retribusi izin limbah cair Rp1.000.000,00, retribusi
PKD-Sewa Lahan Rp15.990.300,00, dan retribusi cetak KTP Rp555.310.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa pengakuan retribusi cetak KTP
merupakan blanko pembuatan KTP pada kecamatan yang belum digunakan.
Pengakuan cetak KTP sebagai piutang retribusi karena diharapkan ke depan
akan diterima retribusi atas pembuatan KTP. Namun pengakuan sebagai piutang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 20


ini tidak diikuti dengan penetapan pihak ketiga wajib retribusi secara pasti.
Klasifikasi blanko cetak KTP ini lebih tepat sebagai Persediaan, selain tidak ada
penetapan kepada pihak ketiga juga sifat fisik blanko yang cepat rusak.
b. Kapitalisasi atas aset tetap yang tidak tepat
Kebijakan kapitalisasi aset merupakan pengakuan terhadap jumlah
kas/setara kas dan nilai wajar lainnya yang dibayarkan sebagai penambah nilai
aset tetap. Kapitalisasi aset dapat merupakan bagian yang tidak terpisah dari
kebijakan akuntansi suatu entitas pelaporan. Dalam hal penyusunan laporan
keuangan TA 2007, beberapa kelemahan perlakuan atas aset tetap berkaitan
dengan kebijakan kapitalisasi adalah biaya pemeliharaan dan renovasi atas aset
tetap sebagai penambah nilai aset belum dapat diterapkan secara pasti.
Penambahan nilai aset harus melihat terlebih dahulu dari klasifikasi atas
pengeluaran baik berkaitan dengan pemeliharaan maupun renovasi. Klasifikasi
pengeluaran ini menyangkut kriteria atas jenis pekerjaan dan nilai pekerjaan.
Pada TA 2007 transaksi yang diperlakukan menambah aset tetap adalah
transaksi yang berkaitan dengan renovasi sedang dan berat. Hasil pemeriksaan
diketahui terdapat koreksi pembayaran atas pekerjaan pengurugan lahan SMP di
Kota Tangerang pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
Rp198.932.972,00 yang diperlakukan sebagai penambah nilai tanah. Pengakuan
penambahan tanah tersebut didasarkan pada realisasi belanja modal tanah
selama TA 2007 yang seharusnya tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset tetap
karena setelah perolehan awal atas tanah tidak ada penambahan nilai tanah
kecuali sertifikasi.

Terhadap kelemahan tersebut, BPK RI telah mengajukan usulan beberapa jurnal


koreksi terkait akun dimaksud dan pihak Pemerintah Kota Tangerang dapat
menerima usulan koreksi.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 239:
1) Ayat (1) menyatakan bahwa kepala daerah menetapkan peraturan kepala
daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah dengan berpedoman
pada standar akuntansi pemerintahan;
2) Ayat (2) menyatakan bahwa kebijakan akuntansi merupakan dasar
pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta laporan keuangan.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 21


b. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan pada PSAP No. 07 paragraf 51 yang menyatakan bahwa
kapitalisasi harus ditetapkan dalam kebijakan akuntansi suatu entitas berupa
kriteria dan/atau suatu batasan jumlah biaya tertentu untuk dapat digunakan
dalam penentuan apakah suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau tidak.
c. Keputusan Walikota No. 10.A Tahun 2007 tanggal 26 September 2007 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 221 ayat (1)
menyatakan bahwa kebijakan akuntansi pemerintah daerah diatur tersendiri
dengan peraturan Walikota yang berpedoman pada standar akuntansi
pemerintahan.

Hal tersebut mengakibatkan adanya risiko penerapan kapitalisasi yang


berbeda antara satu SKPD dengan SKPD lainnya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan bahwa kebijakan


akuntansi pemerintah daerah telah ditetapkan tanggal 28 Desember 2007, namun
akan diimplementasikan pada penyusunan laporan keuangan TA 2008.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar memberikan instruksi


tertulis kepada Kepala BKKD Kota Tangerang untuk segera menyosialisasikan
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Tangerang kepada SKPD di lingkungan
Pemerintah Kota Tangerang.

3. Sistem Akuntansi Belum Dilaksanakan Secara Memadai dan Tidak Ditetapkan


Dalam Peraturan Kepala Daerah

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Pemerintah Kota


Tangerang telah menyusun laporan keuangan TA 2007. Laporan keuangan yang
telah disusun oleh BKKD Kota Tangerang meliputi Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan
laporan keuangan TA 2007 yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan ini dilaksanakan melalui sistem
akuntansi pemerintahan daerah secara manual.
Sistem akuntansi pemerintahan daerah merupakan prosedur yang meliputi
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
keuangan. Penyusunan laporan keuangan TA 2007 dimulai dari penyusunan laporan
keuangan masing-masing SKPD berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
sebagai entitas akuntansi. Sehingga sistem akuntansi pemerintahan daerah juga
berjalan pada masing-masing SKPD. Pencatatan yang dilakukan pada SKPD

Perwakilan BPK RI di Jakarta 22


meliputi buku kas umum, buku pembantu pajak, buku besar. Pencatatan ini
dilakukan setiap bulan sebagai alat bantu penyusunan laporan pertanggungjawaban
(LPJ) dan surat pertanggungjawaban (SPJ) SKPD, yang dapat dipersamakan
dengan laporan realisasi anggaran bulanan, sedangkan laporan realisasi anggaran
dan neraca SKPD disampaikan kepada BKKD hanya pada akhir tahun untuk
kepentingan penyusunan laporan keuangan TA 2007.
Prosedur akuntansi merupakan bagian atas sistem akuntansi yang menyangkut
pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas transaksi maupun aset. Prosedur
akuntansi merupakan jembatan dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Beberapa kelemahan dalam penyusunan laporan keuangan terkait dengan prosedur
akuntansi adalah sebagai berikut.
a. Prosedur Akuntansi Persediaan
Neraca Pemerintah Kota Tangerang per 31 Desember 2007 menyajikan
Persediaan senilai Rp7.634.470.650,60, yang terdiri atas Persediaan Barang
Pakai Habis, Alat Tulis Kantor, Obat-obatan, dan Alat Kesehatan. Berdasarkan
Catatan atas Laporan Keuangan, nilai persediaan yang disajikan tersebut
berdasarkan hasil pemeriksaan fisik (opname) yang dilaksanakan oleh Badan
Pengawas Daerah (Bawasda) Kota Tangerang. Hasil pemeriksaan menunjukkan
terdapat beberapa kelemahan dalam pengakuan persediaan yaitu:
1) Pengakuan atas persediaan obat-obatan dan alat kesehatan termasuk
persediaan obat yang sudah rusak atau usang pada gudang farmasi.
Persediaan ini tidak perlu dilaporkan dalam laporan keuangan namun perlu
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Sehingga atas nilai
persediaan tersebut telah dilakukan koreksi kurang sebesar
Rp466.912.079,43.
2) Hasil konfirmasi dengan UPTD Perbekalan Dinas Pekerjaan Umum
menunjukkan bahwa persediaan atas spare parts yang dilaporkan dalam
neraca merupakan laporan persediaan pada tanggal 10 Desember 2007,
sehingga penyajian persediaan per 31 Desember 2007 tidak didasarkan pada
inventarisasi fisik. Atas persediaan spare parts tersebut, berdasarkan laporan
persediaan UPTD Perbekalan Dinas Pekerjaan Umum telah dilakukan
koreksi kurang sebesar Rp59.932.919,20.
b. Prosedur akuntansi aset tetap pada SKPD dilaksanakan secara kurang memadai
Prosedur akuntansi aset tetap pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan
atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi aset tetap yang
dikuasai SKPD. Hasil pengelolaan aset tetap pada SKPD di lingkungan

Perwakilan BPK RI di Jakarta 23


Pemerintah Kota Tangerang pada TA 2007 disajikan dalam Laporan Pengadaan
Barang dan Laporan Inventaris Barang. Laporan ini menunjukkan mutasi aset
tetap yang terjadi selama periode pelaporan dan menunjukkan jumlah aset tetap
yang dimiliki sampai dengan periode tertentu. Pemerintah Kota Tangerang belum
menerapkan pencatatan aset tetap tersebut melalui buku jurnal umum, buku
besar maupun buku besar pembantu. Sehingga pada akhir periode akuntansi
proses penutupan atas buku besar aset tetap belum dilakukan. Laporan
inventaris barang yang diselenggarakan oleh SKPD juga belum sepenuhnya
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD dhi.
neraca SKPD. Laporan inventaris barang masih diperlukan rekonsiliasi data
dengan Sub Bidang Administrasi Kekayaan dan Sub Bidang Pembukuan dan
Pelaporan BKKD.
c. Prosedur atas rekonsiliasi realisasi anggaran belanja belum dilakukan secara
periodik
Prosedur atas rekonsiliasi realisasi anggaran belanja dimaksudkan untuk
melakukan uji silang atas pengeluaran pada SKPD sebagai entitas akuntansi
dengan BKKD selaku BUD. Prosedur ini dapat memastikan bahwa realisasi
anggaran bulanan SKPD telah sesuai dengan SP2D yang terbitkan oleh BUD
dan membantu proses verifikasi. Sehingga proses rekonsiliasi yang dilakukan
secara periodik akan mempermudah entitas akuntansi maupun entitas pelaporan
dalam menyusun laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan TA 2007
belum dapat memanfaatkan hasil rekonsiliasi tersebut karena rekonsiliasi yang
dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang belum dilakukan secara periodik.
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD SKPD belum tertib
Pertanggungjawaban SKPD selaku entitas akuntansi adalah menyusun
laporan keuangan yang terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, dan
catatan atas laporan keuangan. Selama TA 2007 SKPD telah menyajikan laporan
realisasi anggaran dan neraca yang disampaikan kepada entitas pelaporan dhi.
BKKD, namun belum dapat menyajikan catatan atas laporan keuangan.
Beberapa kelemahan atas prosedur akuntansi tersebut telah diantisipasi oleh
BKKD sebagai entitas pelaporan dengan prosedur alternatif seperti pencocokan
antara laporan inventaris barang dengan aset yang disajikan dalam neraca,
rekonsiliasi untuk kepentingan penyusunan laporan realisasi anggaran SKPD
maupun Pemerintah Kota Tangerang, dan penyusunan Catatan atas Laporan
Keuangan dengan memperhatikan transaksi-transaksi yang terjadi pada SKPD.
Namun kondisi ini membuat BKKD harus melaksanakan prosedur akuntansi yang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 24


seharusnya dilakukan oleh masing-masing SKPD.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah:
1) Pasal 96 ayat (1) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintah daerah
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada peraturan daerah
tentang pengelolaan keuangan daerah;
2) Pasal 98 ayat (2) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintah daerah
disusun berdasarkan prinsip pengendalian intern sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 232 ayat (2) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan
daerah ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada peraturan
daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah;
2) Pasal 232 ayat (3) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan
daerah meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan
secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
c. Keputusan Walikota No. 10.A Tahun 2007 tanggal 26 September 2007 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 214 ayat (4) menyatakan bahwa prosedur akuntansi didokumentasikan
dalam bentuk buku jurnal dan buku besar, dan apabila diperlukan ditambah
dengan buku besar pembantu;
2) Pasal 214 ayat (6) menyatakan bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD, entitas akuntansi menyusun laporan keuangan yang meliputi laporan
realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan;
3) Pasal 215 ayat (1) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan
daerah sekurang-kurangnya meliputi prosedur akuntansi penerimaan kas,
pengeluaran kas, aset tetap/barang milik daerah, dan selain kas;
4) Pasal 235 ayat (1) menyatakan bahwa prosedur akuntansi aset pada SKPD
meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan,
rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang
dikuasai/digunakan SKPD.

Hal tersebut mengakibatkan penyusunan laporan keuangan TA 2007 tidak


Perwakilan BPK RI di Jakarta 25
dihasilkan dari sistem akuntansi dan prosedur akuntansi yang terintegrasi, yang
disebabkan oleh
a. Walikota Tangerang belum menetapkan sistem akuntansi pemerintah daerah
yang sudah berjalan sebagai peraturan kepala daerah.
b. SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang belum sepenuhnya mampu
melaksanakan sistem akuntansi.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan bahwa Peraturan


Daerah tentang Sistem Akuntansi dirancang pada TA 2008 setelah Kebijakan
Akuntansi ditetapkan.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar segera menetapkan


rancangan peraturan daerah tentang sistem akuntansi pemerintah daerah untuk
mendukung Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi.

4. Pemerintah Kota Tangerang Belum Melakukan Penghapusan atas Piutang


Pajak Daerah Kadaluwarsa Sebesar Rp315.979.495,00

Pada Neraca Tahun Anggaran 2007 (unaudited) Pemerintah Kota Tangerang


menyajikan akun Piutang Pajak Daerah sebesar Rp6.359.313.905,00 dengan rincian
sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah


1 Pajak Hotel 224,203,999.00
2 Pajak Restoran 456,293,468.00
3 Pajak Hiburan 23,845,800.00
4 Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta 73,251,500.00
5 Pajak Reklame 947,431,650.00
6 Pajak PJU Non PLN 216,388.00
7 Pajak PJU PLN 4,634,071,100.00
TOTAL 6,359,313,905.00

Piutang Pajak Daerah tersebut merupakan piutang yang dalam waktu 12 bulan akan
jatuh tempo dan diharapkan dapat diterima pembayarannya dalam tahun anggaran
berjalan.
Disamping itu Pemerintah Kota Tangerang juga menyajikan akun Aset
Lainnya dalam Neraca sebesar Rp19.854.528.997,15 dengan rincian sebagai
berikut:

Perwakilan BPK RI di Jakarta 26


No. Uraian Jumlah
1 Tuntutan Perbendaharaan 11,600,000.00
2 Tuntutan Ganti Rugi 60,264,988.00
3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 15,470,320,224.00
4 Aset Tak Berwujud 3,365,583,924.15
5 Aset Lain-lain 946,759,861.00
TOTAL 19,854,528,997.15

Pemeriksaan terhadap Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) atas saldo Aset
Lain-lain pada akun Aset Lainnya tersebut diketahui bahwa saldo sebesar
Rp946.759.861,00 merupakan saldo dari beberapa piutang atau tagihan yang terdiri
dari:

No. Uraian Jumlah


1 Piutang Pajak Hotel & Restoran 308,702,395.00
2 Piutang Pajak Hiburan 256,273,628.00
3 Piutang Pajak Parkir Swasta 22,300,000.00
4 Piutang Pajak Reklame 176,074,319.00
5 Piutang Pajak PJU Non PLN 148,762,773.00
6 Piutang Pajak Air Bawah Tanah 5,272,580.00
7 Piutang TP TGR yang lewat jatuh tempo 29,374,166.00
TOTAL 946,759,861.00

Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap Kertas Kerja Penyusunan Neraca


Tahun Anggaran 2007 terutama untuk saldo Aset Lain-lain pada akun Aset Lainnya
yang dilakukan oleh Bidang Akuntasi pada Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah
(BKKD) Kota Tangerang diketahui bahwa di antara saldo Aset Lain-lain pada akun
Aset Lainnya tersebut di antaranya sebesar Rp917.385.695,00 (308.702.395,00 +
256.273.628,00 + 22.300.000,00 + 176.074.319,00 + 148.762.773,00 +
5.272.580,00) merupakan piutang pajak daerah yang sudah tertunggak mulai tahun
1997 sampai dengan tahun 2006.
Dengan demikian, Pemerintah Kota Tangerang masih mencatat dan
menyajikan piutang pajak daerah yang sudah berumur 5 (lima) tahun dan selebihnya
sebagai aset. Piutang pajak daerah yang tertunggak mulai tahun 1997 sampai
dengan 2002 seharusnya sudah dihapuskan karena telah memasuki masa
kadaluwarsa penagihan yang keseluruhan nilainya sebesar Rp315.979.495,00
(rincian dimuat dalam Lampiran 2).
Hasil konfirmasi kepada Kepala Bidang Akuntansi diketahui bahwa atas
piutang pajak daerah yang sudah kadaluwarsa namun belum dilakukan
penghapusan karena Pemerintah Kota Tangerang sampai dengan Tahun Anggaran
2007 berakhir belum mempunyai Peraturan Daerah tentang penghapusan piutang
pajak daerah yang kadaluwarsa.
Perwakilan BPK RI di Jakarta 27
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Undang-undang No. 18 Tahun 1997 sebagaimana diubah dengan Undang-
undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada
Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa hak untuk melakukan penagihan pajak,
kadaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
terutangnya pajak, kecuali apabila Wajib Pajak melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan daerah.
b. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah pada Pasal 74
ayat (1) dan ayat (3) menyatakan bahwa piutang pajak yang tidak mungkin
ditagih karena hak untuk melakukan penagihan sudah kadaluwarsa dapat
dihapuskan yang dilakukan oleh Walikota dengan menetapkan Keputusan
Penghapusan Piutang Pajak Kota yang sudah kadaluwarsa.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3)
menyatakan bahwa piutang daerah dapat dihapuskan dari pembukuan dengan
penyelesaian secara mutlak atau bersyarat, kecuali cara penyelesaiannya diatur
tersendiri dalam peraturan perundang-undangan dan penghapusan piutang
daerah ditetapkan oleh:

1) Kepala Daerah untuk jumlah sampai dengan Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar


rupiah);

2) Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD untuk jumlah Iebih dari


Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
d. Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah pada Pasal 107 ayat (1) dan ayat (2) menyatakan bahwa
piutang daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan
sesuai dengan ketentuan mengenai penghapusan piutang negara dan daerah
yang ditetapkan oleh:
1) Walikota untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima milyar
rupiah);
2) Walikota dengan persetujuan DPRD untuk jumlah lebih dari
Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

Hal tersebut mengakibatkan penyajian nilai aset dalam Neraca Pemerintah


Kota Tangerang per 31 Desember 2007 menjadi lebih besar daripada nilai sumber
daya ekonomi yang yang sebenarnya dikuasai atau dimiliki karena piutang pajak
daerah sebesar Rp315.979.495,00 tidak dapat diharapkan perolehan manfaat
ekonominya di masa depan, yang disebabkan oleh:
Perwakilan BPK RI di Jakarta 28
a. Pemerintah Kota Tangerang belum memiliki peraturan daerah yang mengatur
tata cara penghapusan piutang pajak daerah yang telah kadaluwarsa;
b. Kepala BKKD, Kepala Bidang Akuntansi, dan Kepala Sub Bidang Pembukuan
dan Pelaporan belum mengoordinasikan dan menyiapkan konsep keputusan
Walikota atau peraturan daerah yang berkaitan dengan proses penghapusan
piutang kadaluwarsa.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD Kota Tangerang menyatakan


bahwa peraturan daerah tentang mekanisme penghapusan piutang pajak belum
ditetapkan dalam peraturan daerah. Penyusunan rancangan peraturan daerah telah
dimasukkan dalam DPA BKKD TA 2008.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar segera menyiapkan


peraturan daerah tentang penghapusan piutang pajak daerah.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 29


Lampiran 1. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada 18 SKPD
(setelah dikurangi pajak)

Setoran Kas di Bendahara Pengeluaran


No SKPD (setelah dikurangi pajak)
Tanggal Nilai
1 Setda
- Bendahara Pengeluaran - Kepala Daerah
- Bendahara Pengeluaran - Setda 2 Januari 2008 1.950.000,00
2 Januari 2008 150.000,00
3 Januari 2008 1.058.000,00
15 Januari 2008 810.227,00
15 Januari 2008 500.000,00
16 Januari 2008 300.000,00
21 Januari 2008 255.000,00
25 Januari 2008 704.000,00
25 Januari 2008 3.871.000,00
Total 9.598.227,00
2 DPRD dan Sekretariat DPRD 3 Januari 2008 4.247.285,00
3 Januari 2008 47.215.870,00
3 Januari 2008 12.395.800,00
3 Januari 2008 26.040.000,00
3 Januari 2008 16.859.400,00
3 Januari 2008 80.848.500,00
3 Januari 2008 30.329.440,00
3 Januari 2008 942.027.400,00
3 Januari 2008 242.628.700,00
3 Januari 2008 13.540.320,00
Total 1.416.132.175,00
3 BKKD
- Bendahara Pengeluaran 24 Januari 2008 4.000.000,00
7 Januari 2008 4.429.463,00
Total 8.429.463,00
- Bendahara Bantuan Bunga dan Pembiayaan 2 Januari 2008 945.000,00
4 Januari 2008 55.000,00
Total 1.000.000,00
4 BKD 9 Januari 2008 507.594.300,00
23 Januari 2008 61.458.140,00
5 Pebruari 2008 27.800.000,00
Total 596.852.440,00
5 Kantor Perpustakaan Umum 22 Januari 2008 223.700,00
22 Januari 2008 173.700,00
28 Januari 2008 179.750,00
Total 557.150,00
6 Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota 3 Januari 2008 9.625.000,00
3 Januari 2008 972.000,00
3 Januari 2008 2.262.400,00
3 Januari 2008 300.000,00
3 Januari 2008 855.000,00
3 Januari 2008 1.100.000,00
21 Januari 2008 4.675.625,00
25 Januari 2008 1.974.600,00
5 Maret 2008 200.000,00
5 Maret 2008 415.000,00
Total 22.379.625,00
7 Dinas Tramtib 3 Januari 2008 348.790,00
3 Januari 2008 178.948.000,00
3 Januari 2008 30.036.600,00
3 Januari 2008 1.394.250,00
3 Januari 2008 23.048.140,00
11 Pebruari 2008 8.330.000,00
Total 242.105.780,00
8 Dinas Pertanian 8 Januari 2008 1.500.000,00
9 Dinas Kesehatan 3 Januari 2008 370.000,00
3 Januari 2008 1.200.000,00
7 januari 2008 6.000.000,00
7 januari 2008 600.000,00
8 Januari 2008 592.000,00
25 Januari 2008 2.105.000,00
Setoran Kas di Bendahara Pengeluaran
No SKPD (setelah dikurangi pajak)
Tanggal Nilai
28 Januari 2008 500.000,00
Total 11.367.000,00
10 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 3 Januari 2008 14.369.566,00
3 Januari 2008 5.520.000,00
3 Januari 2008 9.225.000,00
3 Januari 2008 4.261.250,00
3 Januari 2008 3.775.000,00
8 Jamuari 2008 300.000,00
21 Januari 2008 2.245.498,00
21 Januari 2008 160.000.000,00
21 Januari 2008 21.000,00
24 Januari 2008 450.000,00
6 Pebruari 2008 3.120.000,00
12 Pebruari 2008 13.000.000,00
12 Pebruari 2008 2.850.000,00
13 Pebruari 2008 600,00
Total 219.137.914,00
11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 31 Januari 2008 300.000,00
12 Kecamatan Tangerang 2 Januari 2008 1.134.961,00
13 Kecamatan Jatiuwung 14 Januari 2008 155.130,00
14 Kecamatan Benda 2 Januari 2008 18.996.826,00
3 Januari 2008 375.400,00
Total 19.372.226,00
15 Kecamatan Karawaci 2 Januari 2008 256.835,00
21 Pebruari 2008 5.149.506,00
Total 5.406.341,00
16 Dinas Lingkungan Hidup 14 Januari 2008 1.485.000,00
17 Dinas Tata Kota 24 Januari 2008 33.000,00
24 Januari 2008 3.924.514,00
Total 3.957.514,00
18 Dinas Perumahan dan Pemukiman 6 Maret 2008 1.453.575,00
6 Maret 2008 75.275,00
11 Maret 2008 249.000,00
Total 1.777.850,00
Jumlah 2.499.144.423,00
Lampiran 2. Daftar Piutang Pajak Daerah Yang Kadaluwarsa

Tahun Tunggakan
Jenis Piutang Pajak Daerah Sub Total
2002 2001 2000 1999 1998 1997
Piutang Pajak Hotel 2.362.516,00 - - - - - 2.362.516,00
Piutang Pajak Restoran 59.276.475,00 42.194.263,00 29.824.047,00 31.705.343,00 - - 163.000.128,00
Piutang Pajak Hiburan 18.861.175,00 43.636.700,00 7.275.320,00 22.037.600,00 14.476.000,00 10.562.000,00 116.848.795,00
Piutang Pajak Reklame 18.229.406,00 189.000,00 1.600.670,00 - - - 20.019.076,00
Piutang Pajak PJU Non PLN 8.476.400 - - - - - 8.476.400,00
Piutang Pajak ABT 3.789.500,00 1.483.080,00 - - - - 5.272.580,00
TOTAL 315.979.495,00
BUKU III

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29b/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008
Tanggal : 30 Mei 2008
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29b/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008
Tanggal : 30 Mei 2008
BUKU III
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2007

HALAMAN
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN
LKPD TAHUN ANGGARAN 2007 ................................................................................. 1
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN............................................................... 4
1. Pemungutan Retribusi Izin Gangguan Sebesar Rp46,09 Juta Tidak Memiliki
Dasar Hukum.........................................................................................................
4
2. Tahapan Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya Sesuai
Ketentuan .............................................................................................................. 7
3. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun
Anggaran 2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar
Rp66,59 Juta ......................................................................................................... 10
4. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka
Hijau TA 2007 Sebesar Rp53,31 Juta ................................................................... 12
5. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor
Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20,99 Juta ......................................................... 14
6. Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32,71 Juta .......................... 17
7. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan
Sebesar Rp74,38 Juta........................................................................................... 20
8. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan
Umum Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24,69 Juta ....... 24
9. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33,95 Juta ............................................. 27
10. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519,09 Juta Tidak Sesuai
Dengan Ketentuan................................................................................................. 28
11. Pemerintah Kota Tangerang Belum Menindaklanjuti Empat Hasil Pemeriksaan
Sesuai Saran BPK RI ............................................................................................ 31
LAMPIRAN

ii
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS


KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM
KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TAHUN ANGGARAN 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Tangerang
per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan
atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah
saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh
BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah
Kota Tangerang terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota
Tangerang. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan tidak untuk
menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti
itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam
melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan ditemukan kecurangan dan
penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berindikasi unsur
tindak pidana.

Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat kekurangan penerimaan negara sebesar


Rp66.589.643,29 dan kerugian keuangan daerah sebesar Rp759.125.170,80. Atas
kekurangan penerimaan telah disetor sebesar Rp66.589.643,29 dan atas kerugian
keuangan daerah juga telah dipulihkan atau dilunasi senilai Rp759.125.170,80.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam


pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:
1. Pemungutan Retribusi Izin Gangguan Sebesar Rp46,09 Juta Tidak Memiliki Dasar
Hukum.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 1


2. Tahapan Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya Sesuai
Ketentuan.
3. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun Anggaran
2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar Rp66,59 Juta.
4. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau
TA 2007 Sebesar Rp53,31 Juta.
5. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor
Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20,99 Juta.
6. Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32,71 Juta.
7. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp74,38
Juta.
8. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum
Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24,69 Juta.
9. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33,95 Juta.
10. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519,09 Juta Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan.
11. Pemerintah Kota Tangerang Belum Menindaklanjuti Empat Hasil Pemeriksaan
Sesuai Saran BPK RI.

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Walikota Tangerang agar:

1. Menegur Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan supaya di masa yang akan
datang pemungutan Retribusi Ijin Gangguan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Memerintahkan kepada Kepala BKKD, Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, dan
Kepala Sub Bidang Penagihan Kota Tangerang agar tegas dan konsisten dalam
melakukan penagihan.
3. Menegur Kepala BKKD Kota Tangerang agar di masa yang akan datang memotong
PPh Pasal 21 atas upah pungut Pajak Penerangan Jalan.
4. Menginstruksikan Kepala Dinas Tata Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dan Dinas Pekerjaan Umum supaya memberikan teguran tertulis
kepada PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan
atas kelalaiannya supaya permasalahan kekurangan volume pekerjaan tidak
berulang di masa mendatang.
5. Menegur Sekretaris DPRD agar teliti dalam menerapkan ketentuan dalam
pembayaran uang harian dan Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah sehingga di

Perwakilan BPK RI di Jakarta 2


HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007


yang disajikan oleh Pemerintah Kota Tangerang mengungkapkan sebanyak 11
(Sebelas) Temuan Pemeriksaan Kepatuhan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah
Daerah dan DPRD Kota Tangerang untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan Keuangan
Pemerintah Kota Tangerang. Temuan Pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemungutan Retribusi Izin Gangguan Sebesar Rp46,09 Juta Tidak Memiliki


Dasar Hukum
Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang menganggarkan
penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari Retribusi Ijin Gangguan sebesar
Rp1.600.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.160.666.635,00 atau 72,54%.
Pemungutan Retribusi Ijin Gangguan dikelola oleh Kantor Penanaman Modal
dan Perijinan berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2000 tentang Ijin
Undang-undang Gangguan yang mulai berlaku tanggal 27 Juni 2000.
Hasil pemeriksaan diketahui bahwa Menteri Keuangan telah melakukan
evaluasi melalui surat No. S.093/MK.10/2006 tanggal 23 Juni 2006 perihal
Pertimbangan Menteri Keuangan atas Perda tentang Pungutan Daerah yang
menghasilkan rekomendasi pembatalan terhadap Peraturan Daerah Kota Tangerang
No. 12 Tahun 2000 tentang Ijin Undang-undang Gangguan dengan alasan “tempat
usaha atau kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah tidak memerlukan ijin gangguan” sebagaimana diatur dalam penjelasan
Pasal 4 ayat (2) huruf c Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah.
Pemerintah Kota Tangerang telah menyampaikan surat keberatan atas hasil
rekomendasi Menteri Keuangan tersebut yang disampaikan kepada Menteri Dalam
Negeri melalui surat Walikota No. 188.34/2925-Kumdang/2006 tanggal 26 Juli 2006.
Atas keberatan tersebut, baik Menteri Keuangan maupun Menteri Dalam Negeri tidak
memberikan penjelasan yang memadai bahkan kemudian Menteri Dalam Negeri
menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang
Pembatalan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 12 Tahun 2000 tentang Retribusi
Ijin Undang-undang Gangguan (HO) yang ditetapkan pada tanggal 29 Januari 2007.
Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut memuat ketetapan agar Walikota
Tangerang menghentikan pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 12
Tahun 2000 tentang Retribusi Ijin Undang-undang Gangguan (HO) paling lambat 7
(tujuh) hari sejak tanggal penetapan atau mulai 5 Pebruari 2007.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 4


Pada tanggal 23 Juli 2007 Walikota Tangerang telah menetapkan Peraturan
Daerah No. 13 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Gangguan dengan
mempertimbangkan hasil evaluasi atas Raperda Retribusi Izin Gangguan yang
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten sesuai surat Gubernur Banten No.
188.34/002154-Huk/07 tanggal 19 Juli 2007. Peraturan daerah tersebut merupakan
peraturan pengganti atas Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2000 tentang Retribusi Ijin
Undang-undang Gangguan (HO).
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan, Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Bulanan, Buku Rekapitulasi
Penerimaan Harian dan Buku Pembantu per Rincian Obyek Penerimaan Retribusi
Undang-undang Gangguan yang dikerjakan oleh Bendahara Penerimaan Kantor
Penanaman Modal dan Perijinan diketahui bahwa pada tanggal 5 Pebruari 2007
sampai dengan 22 Juli 2007 Bendahara Penerimaan masih melakukan pemungutan
atas Retribusi Ijin Undang-undang Gangguan (HO) yang keseluruhan nilainya
sebesar Rp46.087.196,00 dengan rincian sebagai berikut:

Nomor Tanda Bukti Pembayaran


Tanggal Pungut Jumlah (Rp)
& Bukti Penerimaan Lainnya
06 Februari 2007 0263 2.614.500,00
07 Februari 2007 0278 729.675,00
07 Februari 2007 0279 499.500,00
12 Februari 2007 0305 378.000,00
12 Februari 2007 0306 1.686.150,00
13 Februari 2007 0321 10.733.438,00
13 Februari 2007 0322 756.600,00
14 Februari 2007 0330 6.201.900,00
22 Februari 2007 0401 331.200,00
23 Februari 2007 0406 461.250,00
27 Februari 2007 0434 1.256.400,00
27 Februari 2007 0444 3.141.000,00
02 Maret 2007 0458 1.929.488,00
05 Maret 2007 0461 324.000,00
05 Maret 2007 0465 146.250,00
08 Maret 2007 0475 979.200,00
08 Maret 2007 0478 3.303.000,00
26 Maret 2007 0553 60.000,00
27 Maret 2007 0563 2.570.138,00
28 Maret 2007 0565 6.310.800,00
29 Maret 2007 0571 1.422.900,00
16 April 2007 0632 251.807,00
Total 46.087.196,00

Hasil konfirmasi lisan kepada Bendahara Penerimaan mengenai pungutan


yang masih dilakukan antara tanggal 5 Pebruari 2007 sampai dengan 22 Juli 2007
diketahui bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tanggal 29
Januari 2007 tentang Pembatalan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 12 Tahun
2000 tentang Retribusi Ijin Undang-undang Gangguan (HO) baru diterima pada

Perwakilan BPK RI di Jakarta 5


tanggal 12 Maret 2007 sebagaimana disposisi Walikota Tangerang tanggal 1 Maret
2007.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan:


a. Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang
No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 24
ayat (1) menyatakan bahwa retribusi ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan
pada Pasal 25A ayat (2) menyatakan bahwa dalam hal Peraturan Daerah
bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, Pemerintah dapat membatalkan Peraturan Daerah
dimaksud;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 79 ayat (2) menyatakan
penganggaran penerimaan dan pengeluaran APBD harus memiliki dasar hukum
penganggaran dan pada Pasal 95 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa rencana
pendapatan yang dipungut/dikelola/ diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya, ditetapkan berdasarkan peraturan daerah, peraturan
pemerintah atau undang-undang.

Hal tersebut mengakibatkan pemungutan Retribusi Izin Gangguan yang


dilakukan oleh Bendahara Penerimaan pada Kantor Penanaman Modal dan Perijinan
antara tanggal 5 Pebruari 2007 sampai dengan 16 April 2007 sebesar
Rp46.087.196,00 yang tidak memiliki dasar hukum yang kuat dapat meresahkan
masyarakat yang berkepentingan.

Hal tersebut terjadi karena:


a. Bendahara Penerimaan pada Kantor Penanaman Modal dan Perijinan dalam
melakukan pemungutan atas Retribusi Izin Gangguan tidak memperhatikan
ketentuan yang berlaku;
b. Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan sebagai atasan langsung
Bendahara Penerimaan dalam memberikan persetujuan pemungutan atas
Retribusi Izin Gangguan tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan


menyatakan bahwa Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 baru
diterima tanggal 15 Pebruari 2007, sehingga pemberlakuan pembatalan Perda
tersebut baru diterapkan setelah diterima surat tersebut.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 6


BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar menginstruksikan Kepala
Kantor Penanaman Modal dan Perijinan untuk tidak memungut lagi retribusi izin
ganguan tersebut.

2. Tahapan Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya Sesuai


Ketentuan

Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) Kota Tangerang sesuai


tugas pokok yang tertuang dalam Keputusan Walikota Tangerang No. 16 Tahun
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah
Kota Tangerang adalah membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah di bidang keuangan dan kekayaan daerah. Diantara tugas pokok BKKD
adalah pelaksanaan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam rangka
melaksanakan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dibentuk Bidang Pendapatan
Asli Daerah dalam struktur organisasi BKKD yang membawahi Sub Bidang
Pendataan dan Pengembangan Sumber PAD, Sub Bidang Penetapan serta Sub
Bidang Penagihan.
Sub Bidang Penetapan membuat penetapan dengan cara menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) berdasarkan data dari Sub Bidang Pendataan dan
Pengembangan Sumber PAD berupa: ukuran, klas jalan dan masa berlaku untuk
pajak reklame, omzet hotel, omzet restoran, omzet hiburan, omzet parkir, serta
jumlah KVA pemakaian genset.
Selama Tahun Anggaran 2007, Sub Bidang Penetapan telah menerbitkan
5.299 buah Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk 6 jenis pajak daerah
dengan rincian sebagaimana tabel berikut ini:
No. Jenis Pajak Jumlah SKPD
1 Pajak Hotel 1968
2 Pajak Restoran
3 Pajak Hiburan 342
4 Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta 377
5 Pajak Reklame 2009
6 Pajak PJU Non PLN 603
Jumlah 5299

Keseluruhan SKPD tersebut tidak termasuk Pajak Penerangan Jalan Umum (PJU)
PLN yang mekanisme penetapannya tidak melalui penerbitan SKPD.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 7


Pada posisi 31 Desember 2007 atas keseluruhan SKPD yang telah
diterbitkan tersebut masih terdapat pajak daerah yang tertunggak (piutang pajak)
sebesar Rp1.725.242.805,00 dengan rincian sebagai berikut:
No. Jenis Pajak Jumlah Piutang
1 Pajak Hotel 224,203,999.00
2 Pajak Restoran 456,293,468.00
3 Pajak Hiburan 23,845,800.00
4 Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta 73,251,500.00
5 Pajak Reklame 947,431,650.00
6 Pajak PJU Non PLN 216,388.00
Jumlah 1,725,242,805.00

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta
dan Pajak PJU Non PLN (genset) memiliki masa pajak satu bulan dan dari piutang
pajak tersebut seluruhnya jatuh tempo pada tahun 2007. Sedangkan Pajak Reklame
memiliki masa pajak satu minggu, dua minggu, tiga minggu, satu bulan, dua bulan,
enam bulan dan satu tahun. Piutang pajak reklame tersebut sebagian jatuh tempo
pada tahun 2007. Disamping itu terdapat juga piutang pajak Tahun Anggaran 2006
sebesar Rp84.785.625,00 yang jatuh tempo pada tahun 2007.
Kepala BKKD selaku pengelola pajak daerah seharusnya sudah menerbitkan
Surat Teguran atau Surat Peringatan sebagai upaya awal penagihan kepada wajib
pajak yang belum membayar pajak pada hari ketujuh sejak jatuh tempo pembayaran.
Pemeriksaan atas dokumen pajak daerah diketahui bahwa selama tahun 2007, Sub
Bidang Penagihan telah menerbitkan sedikitnya Surat Teguran Pajak Hotel sebanyak
26 lembar, Pajak Restoran sebanyak 66 lembar, Pajak Hiburan sebanyak 90 lembar,
Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta sebanyak 34 lembar, Pajak Reklame
sebanyak 6 lembar dan untuk Pajak PJU Non PLN tidak ada satupun Surat Teguran
yang diterbitkan. Keseluruhan Surat Teguran yang dibuat pada tahun 2007 tersebut
ternyata merupakan teguran atas tunggakan pajak daerah yang jatuh tempo pada
tahun 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006. Terdapat pula teguran untuk pajak daerah
yang jatuh tempo pada tahun 2007 tetapi sebagian teguran terlambat diberikan
antara 1 sampai 9 bulan.
Pemeriksaan lebih lanjut juga diketahui bahwa Kepala BKKD dhi. Sub Bidang
Penagihan belum pernah menerbitkan Surat Paksa yang seharusnya bisa dibuat 21
hari sejak tanggal Surat Teguran apabila wajib pajak tidak melunasi tunggakan pajak
daerah dalam tempo 7 hari. Sub Bidang Penagihan juga belum pernah menerbitkan
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan kepada wajib pajak yang tidak melunasi
pajak dalam tempo 2 x 24 jam sesudah tanggal Surat Paksa.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No.
09 Tahun 1999 tentang Pajak Hotel dan Restoran, Peraturan Daerah No. 11 Tahun
Perwakilan BPK RI di Jakarta 8
2000 tentang Pajak Hiburan, Peraturan Daerah No. 08 Tahun 1999 tentang Pajak
Reklame, Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2001 tentang Pajak atas Penyelenggaraan
Parkir Swasta dan Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2003 tentang Perubahan atas
Perda No. 10 Tahun 1999 tentang Pajak Penerangan Jalan pada beberapa pasal
sebagai berikut:
a. Perda No. 09 Tahun 1999 Pasal 19, Perda No. 11 Tahun 2000 Pasal 23, Perda
No. 08 Tahun 1999 Pasal 27, Perda No. 2 Tahun 2001 Pasal 17 dan Perda No.
10 Tahun 1999 Pasal 19:
1) Ayat (1) Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis
sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh)
hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;
2) Ayat (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran
atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, wajib pajak harus
melunasi pajak yang terhutang;
3) Ayat (3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis
dikeluarkan oleh Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah.
b. Perda No. 09 Tahun 1999 Pasal 20, Perda No. 11 Tahun 2000 Pasal 24, Perda
No. 08 Tahun 1999 Pasal 28, Perda No. 2 Tahun 2001 Pasal 18 dan Perda No.
10 Tahun 1999 Pasal 20:
1) Ayat (1) Apabila jumlah pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka
waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan
atau surat lain yang sejenisnya, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih
dengan Surat Paksa;
2) Ayat (2) Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah menerbitkan Surat Paksa
segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguran
atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.
c. Perda No. 09 Tahun 1999 Pasal 21, Perda No. 11 Tahun 2000 Pasal 25, Perda
No. 08 Tahun 1999 Pasal 29, Perda No. 2 Tahun 2001 Pasal 19 dan Perda No.
10 Tahun 1999 Pasal 21 menyatakan bahwa apabila pajak yang harus dibayar
tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan
surat paksa, Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah segera menerbitkan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Hal ini mengakibatkan:


a. Pemerintah Kota Tangerang kehilangan kesempatan untuk memperoleh
pendapatan pajak daerah sesuai target jumlah dan target waktu yang
direncanakan;
b. Munculnya diskriminasi bagi wajib pajak lain yang telah ditagih.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 9


Kondisi tersebut di atas terjadi karena Kepala BKKD, Kepala Bidang
Pendapatan Asli Daerah, dan Kepala Sub Bidang Penagihan belum optimal dan
tegas dalam menerapkan tahapan penagihan sesuai dengan ketentuan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD Kota Tangerang menyatakan


bahwa mekanisme surat paksa/penyitaan belum dilaksanakan mengingat masih ada
itikad baik dari wajib pajak untuk melunasi kewajibannya.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar memerintahkan kepada


Kepala BKKD, Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, dan Kepala Sub Bidang
Penagihan Kota Tangerang agar tegas dan konsisten dalam melakukan penagihan.

3. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun Anggaran
2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar Rp66,59 Juta

Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) adalah pajak daerah yang dipungut
atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut
tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.
Dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Penerangan Jalan di wilayah Kota
Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang melakukan kerjasama dengan PT PLN.
Dalam rangka kegiatan pemungutan Pajak Daerah dapat diberikan uang
perangsang/upah pungut kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat
penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan yang dialokasikan dari Pos Belanja
Pegawai sebesar Rp4.858.280.314,00 dan telah direalisasi sebesar
Rp4.858.280.314,00 atau 100% dari anggaran. Sesuai dengan Kepmendagri No.35
Tahun 2002 bahwa pembagian upah pungut PPJU adalah sebagai berikut:
a. PT PLN 3,70% dari realisasi penerimaan PPJU, untuk TA 2007 pembagian upah
pungut adalah sebesar Rp1.825.049.478,00;
b. Tim Pembina Pusat 0,30% dari realisasi penerimaan PPJU, untuk TA 2007
pembagian upah pungut adalah sebesar Rp147.976.984,00;
c. BKKD 1% dari realisasi penerimaan PPJU, untuk TA 2007 pembagian upah
pungut adalah sebesar Rp493.256.617,00.

Berdasarkan SP2D belanja upah pungut PPJU menunjukan bahwa penerimaan


upah pungut tersebut dipotong PPh Pasal 23. Selama TA 2007 PPh Pasal 23 yang
telah dipotong sebesar Rp36.994.246,19, dengan rincian sebagai berikut:
a. PT PLN sebesar Rp27.375.742,17
b. Tim Pembina Pusat sebesar Rp2.219.654,76
c. BKKD sebesar Rp7.398.849,26
Perwakilan BPK RI di Jakarta 10
Selanjutnya bendahara pengeluaran BKKD mendistribusikan penerimaan upah
pungut PPJU hak BKKD kepada aparat pelaksana dan penunjang terkait kegiatan
pemungutan di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang dengan jumlah selama TA
2007 adalah sebesar Rp485.857.767,74 (Rp493.256.617,00 - Rp7.398.849,26),
tanpa dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp66,589.643,29.

Hal ini tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak
Penghasilan antara lain menyatakan:
a. Penjelasan Pasal 2 ayat (1) b menyatakan bahwa unit tertentu dan Badan
Pemerintah yang memenuhi kriteria berikut tidak termasuk sebagai Subjek Pajak
yaitu:
1) dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2) dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN atau APBD;
3) penerimaan lembaga tersebut dimasukan dalam anggaran Pemerintah Pusat
atau Daerah dan;
4) pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara.
b. Pasal 21 ayat (1) point b menyatakan bahwa pemotongan, penyetoran dan
pelaporan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau
kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh bendaharawan
pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran
lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.

Masalah ini mengakibatkan kekurangan penerimaan negara sebesar


Rp66.589.643,29 (Rp73.988.492,55 - Rp7.398.849,26), namun kekurangan tersebut
telah dipulihkan dengan adanya penyetoran ke Kas Negara sejumlah tersebut oleh
BKKD.

Hal tersebut terjadi karena:


a. BUD dan Kasubag Keuangan BKKD tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya;
b. Kepala BKKD kurang melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan di unit
kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan telah menyetor ke


Kas Negara PPh Pasal 21 sebesar Rp66.589.643,29 dengan bukti Surat Setoran
Pajak tanggal 13 Mei 2008.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 11


BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:
a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala BKKD
Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala BKKD Kota Tangerang untuk
memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada BUD dan
Kasubag Keuangan.

4. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka


Hijau TA 2007 Sebesar Rp53,31 Juta

Dinas Tata Kota Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran


Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk Kegiatan Penataan Ruang Terbuka
Hijau sebesar Rp3.364.389.200,00 dengan realisasi Rp3.300.464.910,00 atau
98,10% dari anggaran.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas 2 (dua) Kegiatan Penataan Ruang
Terbuka Hijau senilai Rp2.231.658.000,00 atau 66,33% dari anggaran diketahui
terdapat kekurangan volume atas pekerjaan fisik sebesar Rp53.309.295,00 sebagai
berikut:
a. Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Jl. Berhias Kota Tangerang,
dilaksanakan oleh CV ES dengan kontrak No. 650/133-DTK/Keg/2007 tanggal 18
Juni 2007 senilai Rp720.239.000,00. Addendum kontrak No.650/197-
DTK/Keg/2007 tanggal 23 Oktober 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
selama 150 hari kalender terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan
tanggal 14 Nopember 2007. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita
Acara Serah Terima Nomor 477/BAST.2/PPP/DTK/2007 tanggal 14 Nopember
2007 dan dibayar lunas berdasarkan SP2D No. 2400/LS/DAU/2007 tanggal 19
Desember 2007.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan BPK RI bersama dengan Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) pada tanggal 16 April 2007 diketahui bahwa terdapat
kekurangan pekerjaan jogging track sebesar Rp2.639.905,17, kekurangan
penanaman sebesar Rp40.104.723,00, pekerjaan pagar sebesar Rp2.138.530,08
dan pekerjaan lain-lain sebesar Rp137.344,00. Dengan demikian terdapat
pekerjaan yang kurang dilaksanakan sebesar Rp45.020.502,25 (rincian dimuat
dalam Lampiran 1).
b. Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Jl. Kali Pasir Kota Tangerang,
dilaksanakan oleh CV HJUG dengan kontrak No. 650/145-DTK/Keg/2007 tanggal
18 Juni 2007 senilai Rp1.511.419.000,00. Addendum kontrak No. 650/306-
DTK/Keg/2007 tanggal 1 Nopember 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
Perwakilan BPK RI di Jakarta 12
selama 150 hari kalender terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan
tanggal 18 Nopember 2007. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita
Acara Serah Terima Nomor 497/BAST.2/PPP/DTK/2007 Tanggal 12 Desember
2007 dan dibayar berdasarkan SP2D No. 2464/LS/DAU/2007 tanggal 19
Desember 2007. Sesuai dengan Addendum kontrak No. 650/306-DTK/Keg/2007
tanggal 1 Nopember 2007 waktu pelaksanaan kontrak mengalami perubahan
menjadi 180 hari kalender terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan
tanggal 14 Desember 2007.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan BPK RI bersama dengan PPTK pada tanggal
16 April 2007 mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan jogging
track sebesar Rp1.635.993,79, kekurangan penanaman sebesar Rp260.159,00,
pekerjaan pagar sebesar Rp3.703.233,49 dan pekerjaan lain-lain sebesar
Rp2.689.406,00. Dengan demikian terdapat pekerjaan yang kurang dilaksanakan
sebesar Rp8.288.792,28 (rincian dimuat dalam Lampiran 2).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketujuh Atas Keppres No. 80 Tahun 2003:
a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan pengguna barang/jasa melakukan penilaian
terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau
seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan
dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan pengguna barang/jasa menerima penyerahan


pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
kontrak.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp53.309.294,53


(Rp45.020.502,25 + Rp8.288.792,28), namun kerugian daerah tersebut telah
dipulihkan dengan menambah pekerjaan sejumlah tersebut oleh Dinas Tata Kota.

Hal tersebut terjadi karena:


a. Pelaksana pekerjaan dhi. CV ES dan CV HJUG lalai dalam menyelesaikan
kewajibannya.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 13


b. PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, dan Pengawas Lapangan kurang optimal
dalam melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
c. Kepala Dinas Tata Kota selaku pengguna anggaran kurang melakukan
pengendalian dan pengawasan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Tata Kota menjelaskan bahwa


temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan pengembalian dalam bentuk pekerjaan
berupa pemasangan plaza dengan batu templek dan dibingkai dengan kanstein
senilai Rp3.583.168,50 serta pekerjaan penyulaman dan penanaman tanaman
senilai Rp53.424.264,00 pada tanggal 8 s.d. 12 Mei 2008.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:


a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas
Tata Kota Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Tata Kota Kota Tangerang
untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPTK,
Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas
kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

5. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor


Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20,99 Juta

Dinas Tata Kota Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran


Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk Kegiatan Pembangunan Kantor
Kecamatan sebesar Rp11.109.591.000,00 dengan realisasi Rp10.896.324.200,00
atau 98,08% dari anggaran.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas 4 (empat) Kegiatan Pembangunan
Kantor Kecamatan senilai Rp7.483.469.000,00 atau 67,36% dari anggaran diketahui
terdapat kekurangan volume atas pekerjaan fisik sebesar Rp20.992.146,52, sebagai
berikut:
a. Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Tangerang, dilaksanakan oleh CV
DKBK dengan kontrak No. 650/60-DTK/Keg/2007 tanggal 7 Mei 2007 senilai
Rp1.739.342.000,00. Addendum kontrak No.650/186-DTK/Keg/2007 tanggal 1
Oktober 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender
terhitung mulai tanggal 7 Mei 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember 2007.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor

Perwakilan BPK RI di Jakarta 14


421/BAST.1/PPP/DTK/2007 tanggal 2 Nopember 2007 dan telah dibayar
berdasarkan SP2D No.2471/APBD/LS/2007 tanggal 19 Desember 2007.
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada tanggal 10 Mei 2008 yang dilakukan BPK RI
bersama dengan PPTK dan Pengawas sekaligus CV DKBK sebagai pelaksana
mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan senilai Rp10.628.343,81
(rincian dimuat dalam Lampiran 3).
b. Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Batuceper, dilaksanakan oleh PT
MSS dengan kontrak No. 650/25-DTK/Keg/2007 tanggal 1 Mei 2007 senilai
Rp1.737.522.000,00. Addendum kontrak No. 650/183-DTK/Keg/2007 tanggal 3
September 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender
terhitung mulai tanggal 1 Mei 2007 sampai dengan tanggal 27 Oktober 2007.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor
368/BAST.1/PPP/DTK/2007 Tanggal 9 Oktober 2007 dan dibayar berdasarkan
SP2D No. 2610/LS/DAU/2007 tanggal 27 Desember 2007. Berdasarkan
pemeriksaan fisik pada tanggal 1 Mei 2008 yang dilakukan BPK RI bersama
dengan PPTK dan Pengawas sekaligus PT MSS sebagai pelaksana
mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan senilai Rp4.779.321,02,
dengan rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No. Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
3
1 Pasangan paving tebal 6 cm 60.340,00 1.206,92 1.106,33 100,59 m 6.069.600,60
2 Hand Railing 344.924,00 8,80 8,89 (0,09) m (31.043,16)
2
3 Pas. keramik lantai 40x40 KW1 79.397,00 635,52 651,38 (15,86) m (1.259.236,42)
TOTAL 4.779.321,02

c. Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Benda, dilaksanakan oleh PT IH


dengan kontrak No. 650/63-DTK/Keg/2007 tanggal 7 Mei 2007 senilai
Rp1.867.699.000,00. Addendum kontrak No. 650/198-DTK/Keg/2007 tanggal 23
Oktober 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender
terhitung mulai tanggal 7 Mei 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember 2007.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor
457/BAST.1/PPP/DTK/2007 Tanggal 23 Nopember 2007 dan dibayar
berdasarkan SP2D No.2463/APBD/LS/2007 tanggal 19 Desember 2007. Sesuai
dengan Addendum kontrak No. 650/198-DTK/Keg/2007 tanggal 23 Oktober 2007
waktu pelaksanaan kontrak mengalami perubahan menjadi 200 hari kalender
terhitung mulai tanggal 7 Mei 2007 sampai dengan tanggal 22 Nopember 2007.
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada tanggal 1 Mei 2008 yang dilakukan BPK RI
bersama dengan PPTK dan Pengawas sekaligus PT IH sebagai pelaksana

Perwakilan BPK RI di Jakarta 15


mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan senilai Rp5.584.481,69
dengan rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No. Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
3
1 Pasangan paving tebal 6 cm 60.065,00 767,50 692,34 75,16 m 4.514.485,40
2 Hand Railing 344.624,00 11,10 10,64 0,46 m 158.527,04
3 Kusen jendela J6 1.034.666,00 8,00 6,00 2,00 bh 2.069.332,00
2
4 Pas. keramik lantai 40x40 KW1 79.035,00 641,69 656,34 (14,65) m (1.157.862,75)
TOTAL 5.584.481,69

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketujuh Atas Keppres No. 80 Tahun 2003:
a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan pengguna barang/jasa melakukan penilaian
terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau
seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan
dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan pengguna barang/jasa menerima penyerahan


pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
kontrak.

c. Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,


pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp20.992.146,52


(Rp10.628.343,81 + Rp4.779.321,02 + Rp5.584.481,69), namun kerugian daerah
tersebut telah dipulihkan dengan adanya penyetoran ke Kas Daerah dan menambah
pekerjaan sejumlah tersebut oleh Dinas Tata Kota.

Hal tersebut terjadi karena:


a. Pelaksana pekerjaan dhi. CV DKBK, CV MSS dan PT IH lalai dalam
menyelesaikan kewajibannya.
b. PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, dan Pengawas Lapangan bekerja kurang
optimal melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
c. Kepala Dinas Tata Kota selaku pengguna anggaran kurang melakukan
pengendalian dan pengawasan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Perwakilan BPK RI di Jakarta 16
Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Tata Kota menjelaskan bahwa atas
temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan:
a. Penyetoran ke Kas Daerah dengan Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 14 Mei
2008 sebesar Rp10.628.500,00 dan sebesar Rp2.341.500,00;
b. Pengembalian dalam bentuk pekerjaan berupa pemasangan paving tebal 6 cm
seluas 94,26 m2 senilai Rp5.687.648,40 pada Pekerjaan Pembangunan Kantor
Kecamatan Batuceper dan Pemasangan paving tebal 6 cm seluas 54 m2 senilai
Rp3.275.910,00 pada Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Benda.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:


a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas
Tata Kota Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Tata Kota Kota Tangerang
untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPTK,
Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas
kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota


Tangerang Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32,71 Juta

Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada TA 2007 melaksanakan pekerjaan


rehab berat gudang farmasi yang dibiayai dengan Belanja Modal Gedung dan
Bangunan untuk Kegiatan Pekerjaan rehab berat gudang farmasi (Kode Rekening
1.02. 1.02.01 25 26 5 2 3 26 04) dengan jumlah anggaran sebesar
Rp2.130.609.181,00 yang direalisasikan sebesar Rp1.923.994.000,00 atau 90,30%
dari anggaran.
Pekerjaan rehab berat gudang farmasi ini dilaksanakan oleh PT SS
berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 04/K.Farmasi/Dinkes/VII/2007 tanggal
31 Juli 2007, senilai Rp1.923.994.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 150
(seratus lima puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 31 Juli 2007 sampai
dengan 28 Desember 2007. Kontrak ini mengalami perubahan berdasarkan
Addendum Kontrak 04.A/K.Farmasi/Dinkes/VII/2007 tanggal 1 Nopember 2007,
senilai Rp1.923.994.000,00, menyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat
melakukan perubahan kontrak/addendum sebagai berikut:
a. Sesuai dengan kepeluan di lapangan maka item dan volume pekerjaan berubah;
b. Dengan kondisi tersebut diatas maka Bill of Quantity mengalami perubahan.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 17


Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita
Acara Serah Pekerjaan No. /BASTPP/K.RGF-PH/DINKES/XII/2007 tanggal 10
Desember 2007 dan telah dibayar lunas, pembayaran terakhir berdasarksan SPM
No.313/SPM/FSK/2007 tanggal 17 Desember 2007 dan SP2D
No.2615/LS/APBD/2007 tanggal 27 Desember 2007 sebesar Rp901.303.700,00.
Pemeriksaan fisik pekerjaan pada tanggal 17 April 2008 yang dilakukan oleh
BPK RI bersama dengan PPTK dan pelaksana pekerjaan menunjukkan volume
pekerjaan yang terpasang kurang dari kontrak sebesar Rp32.709.583,20 dengan
rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
3
1 Pek. Beton slab+wire mase M5 2.283.545,00 37,80 31,72 6,08 m 13.883.953,60
T=10cm
3
2 Beton tangga lantai 1 ke 2 4.015.225,00 14,48 14,86 (0,38) m (1.525.785,50)
3 Pek. Jendela BV1 318.459,00 - 16,00 (16,00) bh (5.095.344,00)
4 Pek. Jendela BV3 735.711,10 47,00 34,00 13,00 bh 9.564.244,30
5 Hand railing tangga besi pipa 363.750,00 90,16 56,49 33,67 m 12.247.462,50
stenless stel
2
6 Pekerjaan pemasangan keramik 70.493,00 658,07 714,26 (56,19) m (3.961.001,67)
3
7 Pondasi beton tapak setempat 3.622.037,00 3,58 3,20 0,38 m 1.376.374,06
3
8 Kolom beton 15/30 rumah dinas 3.294.014,00 2,13 1,13 1,00 m 3.294.014,00
3
9 Kolom praktis rumah dinas Lt. 1 2.687.303,00 0,42 0,80 (0,38) m (1.021.175,14)
3
10 Kolom praktis rumah dinas Lt. 2 2.687.303,00 0,76 0,56 0,20 m 537.460,60
3
11 Koreksi perhitungan pada 3.247.029,00 27,74 26,69 1,05 m 3.409.380,45
Addendum kontrak (pekerjaan
beton sloof)
TOTAL 32.709.583,20

Fakta tersebut diatas membuktikan bahwa Berita Acara Pemeriksaan Barang


dan Serah Terima Pekerjaan dibuat tidak sesuai dengan volume pekerjaan dalam
kontrak sehingga kelebihan pembayaran.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No.
95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No. 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksnaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah:
1) Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara
sebagian atau seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa
untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana
yang dipersyaratkan dalam kontrak.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 18


2) Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima
penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan kontrak.
3) Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,
pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang,
tidak termasuk bahan-bahan dan alat-alat.
b. Surat Perjanjian Nomor 477/KONTRAK-PTBK/IX/2007 tanggal 26 September
2007 Pasal 9 (Hak dan Kewajiban) ayat (2.d), yang menyatakan Pihak Kedua
melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan sesuai yang telah ditetapkan dalam
kontrak.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar


Rp32.709.583,20, namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya
penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Dinas Kesehatan.

Hal tersebut terjadi karena:


a. PPTK, Pengawas Lapangan tidak optimal dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
b. Rekanan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai volume dan spesifikasi kontrak.
c. Kepala Dinas Kesehatan kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan
kegiatan di unit kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang


mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan terpasang atas pekerjaan
rehabilitasi berat gudang farmasi. Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan
menyetorkan keseluruhan kelebihan pembayaran ke Kas Daerah dengan STS
tanggal 13 Mei 2008.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:


a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang
untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPTK,
Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas
kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 19


7. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp74,38
Juta

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang, pada TA 2007 telah


melaksanakan pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah dengan alokasi anggaran
Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk Kegiatan Pengadaan Konstruksi
Gedung Sekolah (Kode Rekening: 1.01 1.01.01 16 03 5 2 3 26 01) sebesar
Rp4.596.075.000,00 dengan realisasi sebesar Rp4.488.124.000,00 atau 97,65%.
Kegiatan program ini adalah Pembangunan Gedung SDN Doyong 4, Pembangunan
Gedung SMP 4, Pembangunan Gedung SMP 8, dan Pembangunan Gedung SDN
Pabuaran Tumpeng 1.

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik di lapangan pada tanggal 26 dan 27
April 2008 diketahui bahwa Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah tidak sesuai
dengan kontrak sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN Doyong 4 dilaksanakan oleh PT MS


berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 17/Pan.Pel-PG.01/P&K/2007
tanggal 16 Mei 2007 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.088.548.000,00. Jangka
waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung
sejak tanggal 16 Mei 2007 sampai dengan 11 Nopember 2007. Kontrak ini
mengalami perubahan berdasarkan Addendum Kontrak Add.I-17/Pan.Pel-
PG.01/P&K/2007 tanggal 9 Nopember 2007, pada Pasal 2 ayat 1 berubah
menjadi waktu penyelesaian pekerjaan ditetapkan selama 210 (dua ratus
sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Pasal 5 ayat 2 berubah menjadi perincian dari jenis volume harga dan
jumlah harga pekerjaan seperti tercantum dalam lampiran surat perjanjian
pemborongan perubahan pembangunan Gedung SDN Doyong 4 (Addendum-1).
Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan tanggal 6 Desember 2007 dan telah dibayar lunas
dengan pembayaran terakhir berdasarkan SPM No. 480/SPM/2007 tanggal 17
Desember 2007 dan SP2D No. 2346/LS/APBD/2007 tanggal 19 Desember 2007
sebesar Rp462.632.900,00. Prestasi Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN
Doyong 4 ternyata tidak sesuai dengan kontrak sebesar Rp27.263.735,27
dengan rincian sebagai berikut:

Perwakilan BPK RI di Jakarta 20


Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
2
1 Pas. Paving block, t = 6 cm K- 60.460,00 469,10 228,99 240,11 m 14.517.050,60
250
2
2 Pek. Pagar teralis besi 813.451,00 62,26 52,60 9,66 m 7.857.936,66
2
3 Pek. Pintu Pagar Besi 1.157.259,00 5,00 4,00 1,00 m 1.157.259,00
4 Railing tangga 147.750,00 10,50 10,68 (0,18) m (26,595,00)
5 Instalasi Lampu 83.730,00 51,00 45,00 6,00 ttk 502.380,00
6 Lampu SL 36.940,00 22,00 17,00 5,00 bh 184.700,00
2
7 Lantai keramik 40x40cm, KW1 77.984,00 546,16 524,80 21,36 m 1.665.738,24
setara Mulia
3
8 Tangga Beton 4.075.391,00 2,86 2,39 0,47 m 1.915.433,77
2
9 Pasangan dinding bata merah 63.771,00 0,00 8,00 (8,00) m (510.168,00)
TOTAL 27.263.735,27

b. Pekerjaan Pembangunan Gedung SMPN 8 dilaksanakan oleh PT MAR


berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 17/Pan.Pel-PG.03/P&K/2007
tanggal 16 Mei 2007 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.476.871,00. Jangka
waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung
sejak tanggal 16 Mei 2007 sampai dengan 11 Nopember 2007. Kontrak ini
mengalami perubahan berdasarkan Addendum Kontrak Add.I-117/Pan.Pel-
PG.03/P&K/2007 tanggal 9 Nopember 2007, pada Pasal 2 ayat 1 berubah
menjadi waktu penyelesaian pekerjaan ditetapkan selama 210 (dua ratus
sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan tanggal 10 Desember 2007 dan telah dibayar
lunas dengan pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 428/SPM/2007
tanggal 13 Desember 2007 dan SP2D No.2331/LS/APBD/2007 tanggal 18
Desember 2007 sebesar Rp738.435.500,00. Prestasi Pekerjaan Pembangunan
Gedung SMPN 8 ternyata tidak sesuai dengan kontrak sebesar Rp38.277.097,20
dengan rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
2
1 Pas. Paving block, t = 6 cm K- 61.058,00 1.295,38 1.213,37 82,01 m 5.007.366,58
250
2 Pagar Precast T=2m 309.532,00 138,55 100,00 38,55 m 11.932.458,60
2
3 Lantai keramik 40x40cm, KW1 78.767,00 650,40 618,09 32,31 m 2.544.961,77
setara Mulia
2
4 Plafond triplek 4mm + rangka 75.461,00 942,00 740,75 201,25 m 15.186.526,25
kaso 5/7
5 List profil kayu 5 cm 13.520,00 1.018,00 751,30 266,70 m 3.605.784,00
TOTAL 38.277.097,20

c. Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN Pabuaran Tumpeng I dilaksanakan oleh


PT MKI berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 17/Pan.Pel-
PG.02/P&K/2007 tanggal 21 Mei 2007 dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.107.940.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan
Perwakilan BPK RI di Jakarta 21
puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 21 Mei 2007 sampai dengan 11
Nopember 2007. Kontrak ini mengalami perubahan berdasarkan Addendum
Kontrak Add.I-17/Pan.Pel-PG.02/P&K/2007 tanggal 9 Nopember 2007, pada
Pasal 2 ayat 1 berubah menjadi waktu penyelesaian pekerjaan ditetapkan selama
210 (dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). Pasal 5 ayat 2 berubah menjadi perincian dan jenis
volume, harga satuan dan jumlah harga pekerjaan seperti dalam lampiran ini
(Addendum I). Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tanggal 6 Desember 2007 dan telah
dibayar lunas, pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 514/SPM/2007
tanggal 27 Desember 2007 dan SP2D No.2623/LS/APBD/2007 tanggal 27
Desember 2007 sebesar Rp512.422.250,00. Prestasi Pekerjaan Pembangunan
Gedung SDN Pabuaran Tumpeng I ternyata tidak sesuai dengan kontrak sebesar
Rp8.839.245,85 dengan rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
3
1 Tangga beton 4.111.721,00 2,77 2,2632 0,5068 m 2.083.820,20
2 Pagar Precast T=2m 309.301,00 60,30 42,7500 17,5500 m 5.428.232,55
2
3 Pasangan pagar ½ bata dan 819.255,00 51,30 49,6800 1,6200 m 1.327.193,10
tumpak besi
TOTAL 8.839.245,85

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,yaitu:

a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan penilaian


terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau
seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3), yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima


penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan kontrak.

c. Penjelasan Pasal 33 ayat (2), yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,


pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang,
tidak termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 22


Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah atas kekurangan
volume pekerjaan sebesar Rp74.380.078,32 (Rp27.263.735,27 + Rp38.277.097,20 +
Rp8.839.245,85), namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya
penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. PPTK dan Pengawas Lapangan lalai dalam melakukan pengawasan atas


pelaksanaan fisik di lapangan.

b. Rekanan lalai dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak.

c. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kurang melakukan pengendalian atas


pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota


Tangerang mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan pada Tiga Paket
Pembangunan Gedung Sekolah.

Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kelebihan


pembayaran ke Kas Daerah sebagai berikut:

Pembayaran ke Kas Daerah


No. Uraian Keterangan
Jumlah (Rp) Tanggal Setor
1 Pekerjaan Pembangunan 27.266.984,25 16 Mei 2008 PT MS
Gedung SDN Doyong 4
2 Pekerjaan Pembangunan 38.283.591,15 15 Mei 2008 PT MAR
Gedung SMPN 8
3 Pekerjaan Pembangunan 8.839.517,23 16 Mei 2008 PT MKI
Gedung SDN Pabuaran
Tumpeng I
Jumlah 74.390.092,63

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:


a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Tangerang untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
kepada PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan
rekanan atas kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 23


8. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan
Umum Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24,69 Juta

Belanja Modal Jalan, Jembatan dan Jaringan untuk Program


Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
Tangerang (Kode Rekening: 1.03 1.03.01 18) pada TA 2007 memperoleh alokasi
anggaran sebesar Rp66.039.421.154,84 dan telah direalisasi sebesar
Rp63.944.446.213,00 atau (96.83%). Kegiatan program ini adalah Rehabilitasi Jalan
Kec. Tangerang, Rehabilitasi Jalan Kec. Jatiuwung, Rehabilitasi Jalan Kec.
Batuceper, Rehabilitasi Jalan Kec. Benda, Rehabilitasi Jalan Kec. Cipondoh,
Rehabilitasi Jalan Kec. Ciledug, Rehabilitasi Jalan Kec. Karawaci, Rehabilitasi Jalan
Kec. Priuk, Rehabilitasi Jalan Kec. Cibodas, Rehabilitasi Jalan Kec. Neglasari,
Rehabilitasi Jalan Kec. Pinang, Rehabilitasi Jalan Kec. Karang Tengah, Rehabilitasi
Jalan Kec. Larangan.

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik di lapangan pada tanggal 4 Mei 2008
diketahui bahwa Pekerjaan Rehabilitasi Jalan tidak sesuai dengan kontrak sebagai
berikut:

a. Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Husein Sastranegara tahap II dilaksanakan oleh PT SS


berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 620/005/K/WIL-BND/PU-
BM/IV/2007 tanggal 12 April 2007 dengan nilai kontrak sebesar
Rp2.965.548.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 13 April 2007 sampai dengan 9
Oktober 2007. Kontrak ini mengalami dua kali perubahan yaitu Addendum I
Kontrak No. 620/005/K/AMD.I/WIL-BND/PU-BM/VII/2007 tanggal 30 Juli 2007,
yang menyatakan bahwa terdapat penambahan maupun pengurangan volume
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, dengan adanya
penambahan maupun pengurangan volume pekerjaan tidak mengakibatkan
berubahnya nilai kontrak, dan Addendum kontrak II No. 620/005/K/RHB-
BND/DPU-BM/IV/2007 tanggal 9 Oktober 2007 Pasal 2 menyatakan bahwa pihak
kedua harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu
paket rehabilitasi Jl. Husein Sastranegara Tahap II (lanjutan) sesuai dengan surat
perjanjian ini dan lampirannya (kontrak). Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung
sejak tanggal mulai kerja, adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender,
menjadi 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender. Pekerjaan tersebut telah
dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
No. 070/BASTP/RHB-BND/PU-BM/XI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 dan telah

Perwakilan BPK RI di Jakarta 24


dibayar lunas, pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 509/SPM/2007
tanggal 20 Nopember 2007 dan SP2D No. 1732/LS/DAU/2007 tanggal 20
Nopember 2007 sebesar Rp332.310.700,00. Prestasi Pekerjaan Rehabilitasi Jl.
Husein Sastranegara tahap II tidak sesuai dengan kontrak senilai
Rp22.689.419,21 dengan rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
3
1 Pekerjaan Batu Kali 496.160,49 828,60 782,87 45,73 m 22.689.419,21
TOTAL 22.689.419,21

b. Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Raya Kali Perancis dilaksanakan oleh PT BU


berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 620/006/K/WIL-BND/PU-
BM/IV/2007 tanggal 10 April 2007 dengan nilai kontrak sebesar
Rp1.964.260.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 12 April 2007 sampai dengan 8
Oktober 2007. Kontrak ini mengalami perubahan berdasarkan Addendum Kontrak
620/006/K/AMD.I/WIL-BND/PU-BM/VI/2007 tanggal 4 Juni 2007, yang
menyatakan bahwa terdapat penambahan maupun pengurangan volume
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, dengan adanya
penambahan maupun pengurangan volume pekerjaan tidak mengakibatkan
berubahnya nilai kontrak. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100%
sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan No.010/BAP/PHO/WIL-
BND/PU-BM/2007 tanggal 25 Juni 2007 dan telah dibayar lunas dengan
pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 273/SPM/2007 tanggal 19 Juli 2007
dan SP2D No. 582//LS/DAU/2007 tanggal 20 Juli 2007 sebesar
Rp762.031.700,00. Prestasi Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Raya Kali Perancis tidak
sesuai dengan kontrak sebesar Rp2.003.649,02 dengan rincian sebagai berikut:
Harga Volume Pekerjaan
Total Selisih
No Uraian Pekerjaan Satuan Realisasi
Kontrak Selisih Satuan (Rp)
(Rp) Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
3
1 Perkerasan jalan beton K-350 693.304,16 1.991,89 1.989,00 2,89 m 2.003.649,02
T=25cm
TOTAL 2.003.649,02

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,yaitu:
a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan penilaian
terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau

Perwakilan BPK RI di Jakarta 25


seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam kontrak.
b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima
penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan kontrak.
c. Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,
pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah atas kekurangan


volume pekerjaan sebesar Rp24.693.068,23 (Rp22.689.419,21 + Rp2.003.649,02),
namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya penyetoran ke Kas
Daerah sejumlah tersebut oleh Dinas Pekerjaan Umum.

Hal tersebut terjadi karena:

a. PPTK dan Pengawas Lapangan lalai dalam melakukan pengawasan atas


pelaksanaan fisik di lapangan.

b. Rekanan lalai dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak.

c. Kepala Dinas Pekerjaan Umum kurang melakukan pengendalian atas


pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang


mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan rehabilitasi jalan. Temuan tersebut
telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kelebihan pembayaran ke Kas Daerah
sebagai berikut:
Pembayaran ke Kas Daerah
No. Uraian Keterangan
Jumlah (Rp) Tanggal Setor
1 Pekerjaan Rehabilitasi Jl. 22.691.403,85 15 Mei 2008 PT SS
Husein Sastranegara tahap II
2 Pekerjaan Rehabilitasi Jl. 2.004.242,66 15 Mei 2008 PT BU
Raya Kali Perancis
Jumlah 24.695.646,51

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:


a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota
Tangerang untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
kepada PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan

Perwakilan BPK RI di Jakarta 26


rekanan atas kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.

9. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


(DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33,95 Juta

Sekretariat DPRD Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran


Belanja Barang untuk Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Daerah Pimpinan dan
Anggota DPRD sebesar Rp1.447.980.000,00 dan direalisasikan sebesar
Rp691.365.150,00 atau 47,75% dari anggaran. Komponen biaya perjalanan tersebut
meliputi biaya transportasi pulang pergi, uang harian, dan uang penginapan.
Komponen yang termasuk dalam uang harian meliputi uang saku, uang makan dan
transport lokal.
Hasil pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa terdapat
pembayaran uang harian atas anggota DPRD dan staf Sekretariat DPRD yang
mengikuti pendidikan di luar tempat kedudukan dibayarkan secara penuh.
Pembayaran atas uang harian ini melebihi ketentuan sebesar Rp33.950.000,00
dengan rincian dimuat dalam Lampiran 4.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Walikota Tangerang


No.902/Kep.160-DALBANG/2007 tanggal 20 Agustus 2007 tentang Perubahan atas
Lampiran Keputusan Walikota Tangerang Nomor 902/Kep.150.A-DALBANG/2006
tentang Standar Biaya TA 2007 dalam komponen Belanja Perjalanan Dinas Luar
Daerah menyatakan bahwa bagi yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan dinas
di luar kedudukan pembayaran uang harian diberikan setinggi-tingginya sebesar 30%
(tiga puluh persen) dari uang harian yang ditetapkan.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran senilai Rp33.950.000,00 merugikan


keuangan daerah, namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya
penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Sekretariat DPRD.

Hal tersebut terjadi karena:


a. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) lalai dalam melakukan verifikasi bukti
pertanggungjawaban.
b. Sekretaris DPRD kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 27


Atas permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan ke kas
daerah sebesar Rp33.950.000,00 pada tanggal 17 Mei 2008.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:


a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Sekretaris
DPRD Kota Tangerang.
b. Memberikan instruksi tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Tangerang untuk
memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPK.

10. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519,09 Juta Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan

Sekretariat DPRD Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran


Belanja Barang untuk Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Daerah berupa Rapat-rapat
Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah, Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah,
dan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar
Rp16.479.961.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp7.249.049.850,00 atau 43,99%
dari anggaran. Komponen biaya perjalanan tersebut meliputi biaya transportasi
pulang pergi, uang harian, dan uang penginapan.
Bukti pertanggungjawaban atas biaya perjalanan tersebut meliputi tiket
pesawat dan boarding pass jika menggunakan moda transportasi pesawat terbang
atau kereta api, invoice pembayaran penginapan untuk pertanggungjawaban uang
penginapan, dan untuk uang harian dibayarkan secara lumpsum, dan disertai dengan
bukti kunjungan Surat Perintah Perjalanan Dinas. Hasil pemeriksaan atas perjalanan
ke luar daerah yang menggunakan moda transportasi pesawat terbang diketahui
beberapa kelemahan yang diperoleh berdasarkan hasil konfirmasi dengan PT GI.
Hasil konfirmasi atas 297 buah tiket yang menggunakan layanan PT GI,
menunjukkan bahwa:
a. 21 tiket yang dilampirkan dalam pertanggungjawaban sesuai dengan database
PT GI.
b. Tiga tiket menunjukkan bahwa nomor tiket yang dikonfirmasi sesuai nama yang
tercantum dalam nomor tiket tersebut, namun hanya digunakan untuk satu kali
perjalanan (one way), sedangkan tiket yang dilampirkan sebagai bukti
pertanggungjawaban merupakan tiket perjalanan return way (kode konfirmasi Y
dengan keterangan).
c. 44 tiket tidak ditemukan dalam database PT GI dengan rincian:

Perwakilan BPK RI di Jakarta 28


1) Sebanyak 14 tiket diperoleh informasi bahwa nomor tiket yang dikonfirmasi
tersebut terdapat dalam database PT GI namun nama yang tercantum dalam
tiket tersebut tidak sesuai dengan nama anggota DPRD maupun staf
Sekretariat DPRD yang melakukan perjalanan dinas (kode konfirmasi N).
2) Sebanyak 30 tiket tidak ditemukan dalam database milik PT GI (kode
konfirmasi X).
Atas hasil konfirmasi poin b dan c (47 tiket) tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa bukti pertanggungjawaban yang disampaikan merupakan bukti
pertanggungjawaban yang tidak sah. Konsekuensi dengan biaya transportasi
yang tidak sah adalah semua pengeluaran perjalanan dinas terkait dengan uang
transportasi tiket tersebut dhi. uang harian dan uang penginapan juga
dipertanggungjawabkan secara tidak sah dengan total nilai biaya perjalanan
sebesar Rp245.796.900,00. Rincian biaya perjalanan dinas dimuat dalam
Lampiran 5.
d. 229 tiket menunjukkan bahwa realisasi transportasi tidak sesuai dengan bukti
pertanggungjawaban yang dilampirkan, sehingga atas biaya perjalanan pada 229
tiket sebesar Rp1.200.596.400,00 terdapat kelebihan pembayaran sebesar
Rp273.294.100,00 dengan rincian dimuat dalam Lampiran 6.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan,
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;
2) Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa secara tertib sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu
dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat
dipertanggungjawabkan;
3) Pasal 132 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.
b. Keputusan Walikota Tangerang No.902/Kep.160-DALBANG/2007 tanggal 20
Agustus 2007 tentang Perubahan atas Lampiran Keputusan Walikota Tangerang
Nomor 902/Kep.150.A-DALBANG/2006 tentang Standar Biaya TA 2007 yang
menyatakan bahwa biaya transportasi pulang pergi (PP) dibayarkan berdasarkan
biaya riil sesuai dengan jenis moda transportasi yang digunakan.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 29


Hal tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp519.091.000,00 yang
terdiri dari Rp245.796.900,00 didukung dengan bukti yang tidak sah dan kelebihan
pembayaran sebesar Rp273.294.100,00, namun kerugian daerah tersebut telah
dipulihkan dengan penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Sekretariat
DPRD.

Hal tersebut terjadi karena:


a. Pimpinan dan Anggota DPRD belum sepenuhnya mendorong terciptanya
pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.
b. Sekretaris DPRD kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris DPRD menyatakan bahwa pada


dasarnya perjalanan dinas tersebut telah dilaksanakan namun kelemahan
pertanggungjawaban tersebut memang terjadi dan akan menjadi perhatian di masa
yang akan datang. Untuk bukti pertanggungjawaban yang tidak sah akan dilengkapi
dengan melakukan pengecekan ulang kepada maskapai penerbangan. Temuan
tersebut telah seluruhnya ditindaklanjuti dengan penyetoran ke kas daerah dengan
STS antara tanggal 16 s.d. 26 Mei 2008 sebesar Rp519.091.000,00 dengan rincian
Rp245.796.900,00 untuk bukti yang tidak sah dan Rp273.294.100,00 untuk kelebihan
pembayaran biaya perjalanan.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar memberikan sanksi sesuai


dengan ketentuan yang berlaku kepada Sekretaris DPRD Kota Tangerang.

11. Pemerintah Kota Tangerang Belum Menindaklanjuti Empat Hasil Pemeriksaan


Sesuai Saran BPK RI

Berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut atas delapan Hasil Pemeriksaan


BPK RI yang dilaksanakan pada Pemerintah Kota Tangerang s.d. 13 Mei 2008,
diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Empat Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2005, Belanja Daerah TA 2006, LKPD TA 2006,
dan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2006, semua
saran yang disampaikan BPK RI telah ditindaklanjuti.
b. Empat Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan atas LKPD TA 2004,
Belanja Daerah TA 2004 dan 2005, Neraca Awal per 31 Desember 2003, dan
Laporan Keuangan PDAM Tirta Benteng Tahun Buku 2005, masih terdapat saran

Perwakilan BPK RI di Jakarta 30


yang ditindaklanjuti belum sesuai saran yang disampaikan BPK RI dengan
rincian:
1) Atas 27 (dua puluh tujuh) saran Hasil Pemeriksaan LKPD TA 2004 sebesar
Rp7.381.351.224,43 telah ditindaklanjuti sesuai saran BPK RI sebanyak 24
(dua puluh empat) saran sebesar Rp6.597.101.224,43 dan 3 (tiga) saran
telah ditindaklanjuti namun belum sesuai saran yang disampaikan BPK RI
sebesar Rp784.250.000,00;
2) Atas 13 (tiga belas) saran Hasil Pemeriksaan Belanja Daerah TA 2004 dan
2005 sebesar Rp1.719.837.824,13 telah ditindaklanjuti sesuai saran BPK RI
sebanyak 12 (dua belas) saran sebesar Rp1.602.037.936,13 dan satu 1
(satu) saran telah ditindaklanjuti namun belum sesuai saran yang
disampaikan BPK RI sebesar Rp117.799.888,00;
3) Atas 17 (tujuh belas) saran Hasil Pemeriksaan Neraca Awal per 31 Desember
2003 sebesar Rp635.232.624.683,02 telah ditindaklanjuti sesuai saran BPK
RI sebanyak 13 (tiga belas) saran sebesar Rp23.970.317.353,02 dan 4
(empat) saran telah ditindaklanjuti namun belum sesuai saran yang
disampaikan BPK RI sebesar Rp611.262.307.330,00;
4) Atas 20 (dua puluh) saran Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan PDAM Tirta
Benteng Tahun Buku 2005 sebesar Rp47.591.671.800,60 telah ditindaklanjuti
sesuai saran BPK RI sebanyak 17 (tujuh belas) saran sebesar
Rp2.694.961.724,60 dan 3 (tiga) saran telah ditindaklanjuti namun belum
sesuai saran yang disampaikan BPK RI sebesar Rp44.896.710.076,00.
Pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan yang belum sesuai saran BPK
RI dimuat dalam Lampiran 7.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor


15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara Pasal 20:
a. Ayat (1) menyatakan bahwa Pejabat Wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan;
b. Ayat (2) menyatakan bahwa Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam laporan hasil
pemeriksaan;
c. Ayat (3) menyatakan bahwa jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 60 (enam puluh)
hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima;
d. Ayat (5) menyatakan bahwa Pejabat yang diketahui tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai sanksi

Perwakilan BPK RI di Jakarta 31


administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di bidang
kepegawaian.

Atas keterlambatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut,


menyebabkan administrasi pertanggungjawaban keuangan daerah belum lengkap
sebesar Rp656.159.017.406,00 dan kerugian daerah sebesar Rp902.049.888,00
belum diterima kembali oleh Pemerintah Kota Tangerang.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar memberikan instruksi


kepada Kepala Badan Pengawas Daerah Kota Tangerang supaya meningkatkan
koordinasi penyelesaian tindak lanjut dengan pejabat terkait/kompeten.

Perwakilan BPK RI di Jakarta 32


Lampiran 1. Kekurangan Volume Ruang Terbuka Hijau Jl. Berhias

Harga Satuan Volume Pekerjaan Total Selisih


No Uraian Pekerjaan
(Rp) Kontrak Realisasi Selisih Satuan (Rp)
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
I JOGGING TRACK
1 Pekerjaan Paving Blok 64.810,00 525,90 524,80 1,10 m2 71.291,00
2 Pasangan Kanstein Paving Blok 36.886,00 876,50 873,20 3,30 m 121.723,80
3 Pasir Urug Padat Paving Blok 139.356,00 26,29 26,24 0,05 m3 6.967,80
4 Pasang Batu Templek Tak Beraturan 131.318,00 348,76 335,37 13,39 m2 1.758.348,02
5 Pasangan Kanstein Batu Templek 36.886,00 323,95 321,15 2,80 m 103.280,80
6 Lantai Kerja Beton 723.769,00 17,44 16,77 0,67 m3 484.925,23
7 Pasir Urug Padat Batu 139.356,00 17,44 16,77 0,67 m3 93.368,52

II PENANAMAN
1 Kamboja 397.817,00 70,00 69,00 1,00 ph 397.817,00
2 Tabebuya 85.698,00 20,00 16,00 4,00 ph 342.792,00
3 Palm Ekor Tupai 130.558,00 28,00 28,00 - ph -
4 Kelapa Gading 342.998,00 18,00 18,00 - ph -
5 Sikat Botol 115.098,00 7,00 7,00 - ph -
6 Kelapa Sawit 553.568,00 7,00 7,00 - ph -
7 Janda Merana 83.988,00 40,00 19,00 21,00 ph 1.763.748,00
8 Dadap Merah 85.698,00 7,00 7,00 - ph -
9 Biola Cantik 94.078,00 10,00 10,00 - ph -
10 Bambu Jepang 19.598,00 15,00 10,00 5,00 ph 97.990,00
11 Pandan Bali 405.818,00 12,00 12,00 - ph -
12 Agave Strip 14.704,00 12,00 12,00 - ph -
13 Bougenville Pagar 6.604,00 400,00 146,00 254,00 plb 1.677.416,00
14 Bougenville Variegata 147.004,00 15,00 - 15,00 plb 2.205.060,00
15 Teh-tehan 1.964,00 896,00 319,00 577,00 plb 1.133.228,00
16 Soka Hawai 4.174,00 1.425,00 425,00 1.000,00 plb 4.174.000,00
17 Puring 13.974,00 450,00 225,00 225,00 plb 3.144.150,00
18 Lili Brazil 4.174,00 1.617,00 518,00 1.099,00 plb 4.587.226,00
19 Phylodendron 8.584,00 575,00 293,00 282,00 plb 2.420.688,00
20 Airis 2.704,00 1.715,00 565,00 1.150,00 plb 3.109.600,00
21 Bakung Air Mancur 4.764,00 2.450,00 1.250,00 1.200,00 plb 5.716.800,00
22 Terang Bulan 2.704,00 1.280,00 663,00 617,00 plb 1.668.368,00
23 Landep 2.704,00 3.200,00 613,00 2.587,00 plb 6.995.248,00
24 Baby Blue Eyes 2.704,00 512,00 264,00 248,00 plb 670.592,00

III PEKERJAAN PAGAR


1 Pagar 367.760,00 363,93 360,46 3,47 m2 1.276.127,20
2 Cor Beton Pilar Pagar 805.984,00 14,75 13,68 1,07 m3 862.402,88

IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Bangku 579.992,00 10,00 10,00 - bh -
2 Bak Sampah 147.000,00 10,00 10,00 - bh -
3 Precast concrete 490.000,00 10,00 10,00 - bh -
4 Phylidendron 8.584,00 50,00 34,00 16,00 plb 137.344,00

TOTAL 45.020.502,25
Lampiran 2. Kekurangan Volume Penataan Ruang Terbuka Hijau Jl. Kali Pasir

Harga Satuan Volume Pekerjaan Total Selisih


No Uraian Pekerjaan
(Rp) Kontrak Realisasi Selisih Satuan (Rp)
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
I JOGGING TRACK
1 Pekerjaan Paving Blok 64.810,00 937,50 938,96 (1,46) m2 (94.622,60)
2 Pasangan Kanstein Paving Blok 36.925,00 1.562,50 1.564,50 (2,00) m (73.850,00)
3 Pasir Urug Padat Paving Blok 139.500,00 46,88 46,95 (0,07) m3 (9.765,00)
4 Pasang Batu Templek Tak Beraturan 131.448,00 562,16 553,53 8,63 m2 1.134.396,24
5 Pasangan Kanstein Batu Templek 36.925,00 265,20 256,85 8,35 m 308.323,75
6 Lantai Kerja Beton 724.480,00 28,11 27,68 0,43 m3 311.526,40
7 Pasir Urug Padat Batu 139.500,00 28,11 27,68 0,43 m3 59.985,00

II PENANAMAN
1 Kamboja 398.223,00 100,00 87,00 13,00 ph 5.176.899,00
2 Tabebuya 85.786,00 75,00 75,00 - ph -
3 Palm Ekor Tupai 130.696,00 60,00 64,00 (4,00) ph (522.784,00)
4 Kelapa Gading 343.356,00 70,00 71,00 (1,00) ph (343.356,00)
5 Sikat Botol 115.216,00 50,00 39,00 11,00 ph 1.267.376,00
6 Kelapa Sawit 554.126,00 90,00 103,00 (13,00) ph (7.203.638,00)
7 Janda Merana 84.076,00 37,00 27,00 10,00 ph 840.760,00
8 Dadap Merah 85.786,00 50,00 51,00 (1,00) ph (85.786,00)
9 Biola Cantik 94.176,00 50,00 58,00 (8,00) ph (753.408,00)
10 Bambu Jepang 19.626,00 206,00 110,00 96,00 ph 1.884.096,00
11 Pandan Bali 406.236,00 30,00 30,00 - ph -

III PEKERJAAN PAGAR


1 Pagar 367.980,00 972,37 968,73 3,64 m2 1.339.447,20
2 Cor Beton Pilar Pagar 806.753,00 42,22 39,29 2,93 m3 2.363.786,29

IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Bangku 580.553,00 50,00 50,00 - bh -
2 Bak Sampah 147.150,00 30,00 24,00 6,00 bh 882.900,00
3 Precast concrete 490.500,00 20,00 20,00 - bh -
4 Phylidendron 8.596,00 150,00 28,00 122,00 plb 1.048.712,00
5 Cloupot 1.226.250,00 10,00 10,00 - bh -
6 Tanaman Bakung 4.766,00 350,00 191,00 159,00 plb 757.794,00

V PEKERJAAN TAMBAHAN
1 Bak Sampah 1.872.621,00 5,00 5,00 - bh -

TOTAL 8.288.792,28
Lampiran. 3 Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Tangerang

Harga Satuan Volume Pekerjaan Total Selisih


No Uraian Pekerjaan Realisasi
(Rp) Kontrak Selisih Satuan (Rp)
Fisik
1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3
I PEKERJAAN STRUKTUR
Lantai 1
1 Beton Tangga Lt 1 ke Lt 2 4.076.402,00 2,56 2,24 0,32 m3 1.318.308,41
2 Canopy atas jendela 2.506.583,00 5,14 5,56 (0,42) m3 (1.046.749,06)
3 Balok atap dak entrance pendopo + balok canopy jendela 3.795.245,00 2,57 2,47 0,10 m3 379.524,50
4 Plat dak entrance 2.506.583,00 2,40 2,21 0,19 m3 473.418,33
5 Listplank beton atap dak entrance pendopo 2.585.457,00 0,86 0,86 - m3 -
Lantai 2
6 Listplank beton penghubung 2.585.457,00 0,62 0,63 (0,01) m3 (12.927,29)
7 Balok dak selasar penghubung 3.554.810,00 0,91 0,92 (0,01) m3 (35.548,10)
8 Pelat dak selasar penghubung 2.506.583,00 4,26 3,47 0,79 m3 1.987.720,32
9 Canopy atas jendela 2.506.583,00 4,14 3,54 0,60 m3 1.513.976,13
10 Balok canopy atas jendela 3.795.245,00 1,43 1,15 0,28 m3 1.069.879,57
5.647.602,81
II PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, KACA
1 J1 2.105.811,00 14,00 16,00 (2,00) bh (4.211.622,00)
2 J4 1.022.079,00 1,00 - 1,00 bh 1.022.079,00
3 J6 1.042.048,00 7,00 8,00 (1,00) bh (1.042.048,00)
4 Hand railing tangga 345.096,00 11,10 11,24 (0,14) bh (48.313,44)
(4.279.904,44)
III PEKERJAAN KERAMIK
1 Lantai 1 79.601,00 360,45 358,43 2,02 m2 160.738,30
2 Tangga 79.601,00 17,93 15,80 2,13 m2 169.773,01
3 Lantai 2 79.601,00 218,58 220,40 (1,82) m2 (144.579,30)
185.932,02
IV PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Lantai 1
1 Lampu TKI 2x18W (Rewflektor) 221.400,00 44,00 30,00 14,00 bh 3.099.600,00
2 Lampu TKI 1x18W (Rewflektor) 147.600,00 1,00 11,00 (10,00) bh (1.476.000,00)
3 Lampu Taman PLC 20W + tiang t = 150 cm 123.000,00 8,00 7,00 1,00 bh 123.000,00
4 Lampu TKI 1x18W 44.280,00 8,00 4,00 4,00 bh 177.120,00
5 Downlight PLC 20W 36.900,00 3,00 1,00 2,00 bh 73.800,00
6 Downlight PLC 20W 63.960,00 17,00 14,00 3,00 bh 191.880,00
7 Pekerjaan instalasi stop kontak 95.940,00 18,00 17,00 1,00 bh 95.940,00
8 Saklar tunggal 22.140,00 1,00 1,00 - bh -
9 Saklar seri 26.080,00 7,00 7,00 - bh -
10 Saklar triple 27.060,00 9,00 - 9,00 bh 243.540,00
2.528.880,00
Lantai 2
1 Lampu TKI 2x18W (Rewflektor) 221.400,00 17,00 26,00 (9,00) bh (1.992.600,00)
2 Lampu TKI 1x18W (Rewflektor) 147.600,00 6,00 2,00 4,00 bh 590.400,00
3 Downlight PLC 40W 36.900,00 2,00 3,00 (1,00) bh (36.900,00)
4 Pekerjaan instalasi stop kontak 95.940,00 13,00 11,00 2,00 bh 191.880,00
5 Saklar tunggal 22.140,00 5,00 2,00 3,00 bh 66.420,00
6 Saklar seri 26.080,00 6,00 9,00 (3,00) bh (78.240,00)
7 Saklar triple 27.060,00 1,00 - 1,00 bh 27.060,00
(1.231.980,00)
V PEKERJAAN LAIN-LAIN - -
1 Pemasangan Paving 60.496,00 851,25 722,68 128,57 m2 7.777.813,43

TOTAL 10.628.343,81
Lampiran 4. Kelebihan Pembayaran Uang Harian DPRD dan Sekretariat DPRD

Tanggal Uang Harian Uang Harian yang


Kelebihan
No Nama No Surat Tugas Tanggal ST Keperluan Lama Diperkenankan (Max
Berangkat Kembali Satuan Total Pembayaran
30%)
1 AR 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
2 AH 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
3 CAM 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
4 TAH 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
5 Sa 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
6 SKW 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
7 HD 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
8 YR 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
9 U 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
10 SN 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
11 H 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00
12 DF 824/982A-DPRD/2007 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 300.000,00 1.200.000,00 360.000,00 840.000,00
13 Sy 824/982A-DPRD/2007 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 200.000,00 800.000,00 240.000,00 560.000,00
14 N 824/982A-DPRD/2007 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 200.000,00 800.000,00 240.000,00 560.000,00
15 MBM 170/957-DPRD/XII/2007 07/12/2007 Mengikuti Diklat Lemhanas di Jakarta 10/12/2007 18/12/2007 9 750.000,00 6.750.000,00 2.025.000,00 4.725.000,00
16 HR 170/957-DPRD/XII/2007 07/12/2007 Mengikuti Diklat Lemhanas di Jakarta 10/12/2007 18/12/2007 9 750.000,00 6.750.000,00 2.025.000,00 4.725.000,00
17 EM 824/827-Setwan/2007 02/11/2007 Workshop kedudukan protokoler keuangan dan mekanisme tata kelola persidangan 02/11/2007 03/11/2007 2 450.000,00 900.000,00 270.000,00 630.000,00
18 AD 824/827-Setwan/2007 02/11/2007 Workshop kedudukan protokoler keuangan dan mekanisme tata kelola persidangan 02/11/2007 03/11/2007 2 300.000,00 600.000,00 180.000,00 420.000,00
19 DW 824/827-Setwan/2007 02/11/2007 Workshop kedudukan protokoler keuangan dan mekanisme tata kelola persidangan 02/11/2007 03/11/2007 2 250.000,00 500.000,00 150.000,00 350.000,00
20 MBM 170/996-DPRD/XII/2007 09/11/2007 Mengikuti Diklat (ADEKSI) di Legian Bali 13/11/2007 16/11/2007 4 750.000,00 3.000.000,00 900.000,00 2.100.000,00
21 HR 170/996-DPRD/XII/2007 09/11/2007 Mengikuti Diklat (ADEKSI) di Legian Bali 13/11/2007 16/11/2007 4 750.000,00 3.000.000,00 900.000,00 2.100.000,00
Total 48.500.000,00 14.550.000,00 33.950.000,00
Hal.1 dari 1

Lampiran 5. Bukti Pertanggungjawaban Biaya Perjalanan Yang Tidak Sah

Tanggal Tanggal
No Nomor Tiket Tujuan Konfirmasi Keterangan Tujuan Lama Uang Harian Representasi Akomodasi Biaya Transport
Berangkat Kembali
1 126 4989806352 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Y Hanya DPS - CGK Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.141.500,00 60.000,00
2 126 4989806349 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Y Hanya DPS - CGK Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.141.500,00 60.000,00
3 126 4989806350 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Y Hanya DPS - CGK Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.141.500,00 60.000,00
4 126 4989806370 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.200.000,00
5 126 5923633361 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 N Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00
6 126 4931045835 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 N Pemda Kabupaten Badung 3 900.000,00 600.000,00 2.121.500,00 60.000,00
7 126 4989806371 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 900.000,00 3.000.000,00
8 126 4989806369 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.200.000,00
9 126 5654939050 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 780.000,00 - 2.200.000,00
10 126 5654939051 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 780.000,00 - 2.200.000,00
11 126 5654939661 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 N DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 1.800.000,00 3.300.000,00 2.229.000,00
12 126 5654939362 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 N DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 800.000,00 1.350.000,00 2.229.000,00
13 126 5654939486 CGK - BPN - CGK 26/09/2007 28/09/2007 N DPRD Kota Balikpapan 3 900.000,00 1.000.000,00 2.633.700,00 60.000,00
14 126 5654939487 CGK - BPN - CGK 26/09/2007 28/09/2007 N DPRD Kota Balikpapan 3 600.000,00 400.000,00 2.633.700,00 60.000,00
15 126 5655175553 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 N DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00
16 126 5655175554 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 N DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00
17 126 5655175551 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 N DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 800.000,00 1.350.000,00 2.249.500,00 60.000,00
18 126 4931658457 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 X Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00
19 126 4931658459 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 X Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00
20 126 4931658467 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 X Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00
21 126 56549393660 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 X DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00
22 126 5654939359 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 X DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 2.200.000,00 3.300.000,00 2.229.000,00
23 126 5923698343 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 3.000.000,00 2.400.000,00 3.000.000,00
24 126 56549396 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 - 1.650.000,00
25 126 5654939678 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 1.800.000,00 1.650.000,00 2.857.000,00
26 126 5654939680 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 1.200.000,00 1.200.000,00 2.857.000,00
27 126 5653215515 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Kota Badung 4 1.800.000,00 3.300.000,00 2.249.500,00 60.000,00
28 126 5653215536 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Kota Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.249.500,00 60.000,00
29 126 5653215521 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 3.000.000,00 2.400.000,00 3.000.000,00
30 126 5653215494 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 800.000,00 750.000,00 1.846.900,00 60.000,00
31 126 2466987599 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00
32 126 2466987584 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.329.500,00 60.000,00
33 126 2466987574 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.329.500,00 60.000,00
34 126 2466987585 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.329.500,00 60.000,00
35 126 5653215471 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 1.650.000,00 1.100.000,00 1.450.000,00
36 126 5653215483 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 1.650.000,00 1.100.000,00 1.450.000,00
37 126 5653215473 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 1.650.000,00 1.100.000,00 1.450.000,00
38 126 5653215485 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 600.000,00 1.100.000,00 484.000,00
39 126 2469667853 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 X Hotel Singgasana Makassar 4 800.000,00 - 3.000.000,00
40 126 2469667852 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 X Hotel Singgasana Makassar 4 800.000,00 - 3.000.000,00
41 126 2103179696 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 2.250.000,00 1.600.000,00 3.000.000,00
42 126 2103179700 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 1.650.000,00 1.100.000,00 3.000.000,00
43 126 2105484555 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 1.650.000,00 1.100.000,00 3.000.000,00
44 126 2103179700 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 750.000,00 600.000,00 3.000.000,00
45 126 2103179697 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Denpasar 3 2.250.000,00 3.300.000,00 3.000.000,00
46 126 2103179701 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Denpasar 3 750.000,00 1.400.000,00 2.369.500,00 60.000,00
47 126 2103179700 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Denpasar 3 750.000,00 1.400.000,00 2.369.500,00 60.000,00
JUMLAH 63.360.000,00 6.900.000,00 65.350.000,00 109.046.900,00 1.140.000,00
TOTAL 245.796.900,00
Hal.1 dari 4

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Tanggal Tanggal Realisasi Biaya Kelebihan


No Nomor Tiket Tujuan Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan
Berangkat Kembali Perjalanan Pembayaran
1 126 2466987570 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
2 126 2105484531 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 4.858.100,00 891.900,00
3 126 2105484553 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
4 126 5923658005 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00
5 126 5653215501 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 5.456.600,00 2.352.900,00
6 126 2466987577 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
7 126 2105484549 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
8 126 59972403822 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00
9 126 5655175541 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
10 126 59972403914 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00
11 126 5923658010 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00
12 126 2469667845 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 5.076.000,00 724.000,00
13 126 5653215502 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 5.456.600,00 2.352.900,00
14 126 59972403903 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00
15 126 2469667846 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 5.076.000,00 724.000,00
16 126 2105484524 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00
17 126 5654939673 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
18 126 4931045837 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.138.100,00 543.400,00
19 126 2466987578 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
20 126 5653215479 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00
21 126 2105484535 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
22 126 53257166343 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
23 126 5654939384 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 7.026.600,00 702.400,00
24 126 59972403855 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00
25 126 5653215503 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
26 126 5653215512 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 4.459.500,00 3.843.500,00 616.000,00
27 126 59972403774 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.850.000,00 2.179.000,00 671.000,00
28 126 2105484540 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.700.000,00 3.108.100,00 1.591.900,00
29 126 5655175550 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 6.059.500,00 5.356.600,00 702.900,00
30 126 5653215480 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 2.184.000,00 1.863.000,00 321.000,00
31 126 5655175542 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
32 126 2105484541 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.758.100,00 1.991.900,00
33 126 5923658012 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00
34 126 4989806348 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00
35 126 5653215472 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00
36 126 53257165210 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
37 126 4931658458 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
38 126 2466987586 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
39 126 2105484546 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
40 126 5654939389 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 5.329.500,00 4.776.200,00 553.300,00
41 126 4931658469 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 2.558.900,00 1.809.800,00 749.100,00
42 126 59972403925 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.730.000,00 2.059.000,00 671.000,00
43 126 5923658013 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.097.400,00 1.759.700,00 337.700,00
44 126 53257166365 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.583.500,00 2.454.900,00 1.128.600,00
45 126 5653215504 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
46 126 59972403844 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 06/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.528.100,00 921.900,00
47 126 4931658470 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 2.558.900,00 1.809.800,00 749.100,00
48 126 5923658009 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 1.977.400,00 1.694.700,00 282.700,00
49 126 5655175555 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 10.500.000,00 4.682.500,00 5.817.500,00
50 126 2103179695 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 6.850.000,00 3.097.900,00 3.752.100,00
51 126 53257167532 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.603.500,00 3.474.900,00 1.128.600,00
52 126 5653215513 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 5.543.500,00 2.266.000,00
53 126 59972403785 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00
54 126 2466987573 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
55 126 5923658003 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 1.979.700,00 837.700,00
56 126 2105484532 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
57 126 4989806354 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00
58 126 2105484522 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00
59 126 59972403833 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00
60 126 5654939666 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
61 126 4931045839 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.138.100,00 543.400,00
62 126 5654939354 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00
63 126 2469667847 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.541.500,00 1.258.500,00
Hal.2 dari 4

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Tanggal Tanggal Realisasi Biaya Kelebihan


No Nomor Tiket Tujuan Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan
Berangkat Kembali Perjalanan Pembayaran
64 126 5653215496 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
65 126 53257167521 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
66 126 2466987579 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 4.539.500,00 3.186.600,00 1.352.900,00
67 126 2466987582 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
68 126 2466987580 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 4.539.500,00 3.186.600,00 1.352.900,00
69 126 2469667843 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 4.200.000,00 3.476.000,00 724.000,00
70 126 53257166354 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.583.500,00 2.454.900,00 1.128.600,00
71 126 4931045825 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.081.500,00 2.538.100,00 543.400,00
72 126 4989806341 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.101.500,00 1.949.000,00 1.152.500,00
73 126 5923658000 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.217.400,00 1.879.700,00 337.700,00
74 126 5654939676 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 4.751.500,00 3.382.000,00 1.369.500,00
75 126 4931658466 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 2.558.900,00 1.809.800,00 749.100,00
76 126 59972403936 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.730.000,00 1.953.400,00 776.600,00
77 126 5653215498 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 3.956.900,00 2.544.000,00 1.412.900,00
78 126 2105484542 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.350.000,00 2.908.100,00 1.441.900,00
79 126 2466987589 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 4.539.500,00 3.186.600,00 1.352.900,00
80 126 5654939672 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 4.431.100,00 2.270.400,00
81 126 4931045834 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.242.600,00 438.900,00
82 126 2466987594 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
83 126 5923658006 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.534.700,00 282.700,00
84 126 5654939386 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 6.877.000,00 852.000,00
85 126 2105484550 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
86 126 5653215491 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
87 126 4989806322 CGK - SOC - CGK 28/08/2007 30/08/2007 DPRD Kota Solo 3 2.920.400,00 2.831.300,00 89.100,00
88 126 5653215505 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
89 126 2105484523 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00
90 126 2466987595 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
91 126 4931045826 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 2.961.500,00 2.418.100,00 543.400,00
92 126 59972403811 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 2.730.000,00 1.953.400,00 776.600,00
93 126 4931658462 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
94 126 5655175547 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
95 126 59972403741 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.572.200,00 877.800,00
96 126 2466987571 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
97 126 2105484547 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.000,00 1.877.000,00
98 126 5653215474 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00
99 126 2105484527 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 3.929.500,00 3.616.000,00 313.500,00
100 126 59972403870 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00
101 126 5653215509 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 6.957.000,00 852.500,00
102 126 2466987591 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 7.186.600,00 702.900,00
103 126 2105484536 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
104 126 4931658463 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
105 126 5653215475 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00
106 126 2469667848 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00
107 126 5654939667 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
108 126 5654939356 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00
109 126 5653215476 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00
110 126 2469667855 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.291.500,00 1.508.500,00
111 126 59972403796 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00
112 126 5655175546 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
113 126 59972403881 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00
114 126 2105484539 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
115 126 53257165265 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
116 126 5654939668 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
117 126 5654939357 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00
118 126 5653215495 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
119 126 59972403842 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00
120 126 2466987575 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
121 126 5923635482 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 4.800.000,00 3.597.600,00 1.202.400,00
122 126 59972403752 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 2 3.150.000,00 3.007.000,00 143.000,00
123 126 5923698344 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 8.400.000,00 7.333.000,00 1.067.000,00
124 126 5992886522 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 10.500.000,00 9.176.200,00 1.323.800,00
125 126 53257167563 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.603.500,00 3.474.900,00 1.128.600,00
126 126 5654939669 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
Hal.3 dari 4

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Tanggal Tanggal Realisasi Biaya Kelebihan


No Nomor Tiket Tujuan Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan
Berangkat Kembali Perjalanan Pembayaran
127 126 5654939358 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 6.877.000,00 852.000,00
128 126 5653215499 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
129 126 2105484533 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
130 126 5923658014 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00
131 126 4931045830 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 2.742.600,00 938.900,00
132 126 2466987587 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
133 126 2466987592 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 7.186.600,00 702.900,00
134 126 2105484551 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
135 126 5923658002 CGK - JOG - CGK 26/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.115.000,00 702.400,00
136 126 5654939674 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 4.431.100,00 2.270.400,00
137 126 5654939363 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 7.026.600,00 702.900,00
138 126 5653215477 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00
139 126 5653215497 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
140 126 4989806346 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00
141 126 2466987593 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
142 126 5654939390 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 5.329.500,00 4.776.200,00 553.300,00
143 126 5923658011 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.097.400,00 1.759.700,00 337.700,00
144 126 5654939670 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 4.431.100,00 2.270.400,00
145 126 4931045827 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.138.100,00 543.400,00
146 126 2466987590 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
147 126 2105484537 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.758.100,00 1.991.900,00
148 126 5654939360 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 6.877.000,00 852.000,00
149 126 5653215492 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
150 126 5653215500 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 3.956.900,00 2.544.000,00 1.412.900,00
151 126 59972403940 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.730.000,00 2.106.900,00 623.100,00
152 126 5654939677 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 4.751.500,00 3.382.000,00 1.369.500,00
153 126 4931045828 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 2.961.500,00 2.418.100,00 543.400,00
154 126 59972403951 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 2.730.000,00 2.106.900,00 623.100,00
155 126 5653215514 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 5.409.500,00 3.843.500,00 1.566.000,00
156 126 63257167554 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.583.500,00 2.454.900,00 1.128.600,00
157 126 4989806343 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 2.981.500,00 1.869.000,00 1.112.500,00
158 126 59972403962 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 2.610.000,00 1.939.000,00 671.000,00
159 126 5655175543 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
160 126 59972403726 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.572.200,00 877.800,00
161 126 2466987572 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
162 126 4989806340 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.349.000,00 1.352.500,00
163 126 2469667849 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00
164 126 4931658460 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
165 126 2105484521 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 4.311.000,00 1.968.500,00
166 126 4989806355 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00
167 126 4931658464 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
168 126 2469667854 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.291.500,00 1.508.500,00
169 126 5923658007 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.534.700,00 282.700,00
170 126 5653215510 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 6.957.000,00 852.500,00
171 126 4931045831 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.242.600,00 438.900,00
172 126 2469667850 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00
173 126 2105484525 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00
174 126 5654939671 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
175 126 5654939361 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00
176 126 5653215478 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 3.792.500,00 407.500,00
177 126 53257166321 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
178 126 4931658465 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
179 126 5654939675 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00
180 126 5654939386 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 7.026.600,00 702.900,00
181 126 4931045832 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.242.600,00 438.900,00
182 126 5653215493 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00
183 126 5923658006 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00
184 126 4931045836 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 2.841.500,00 2.203.500,00 638.000,00
185 126 5655175549 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 4.459.500,00 3.756.600,00 702.900,00
186 126 2105484543 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.000.000,00 2.708.100,00 1.291.900,00
187 126 63257167563 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.463.500,00 2.334.900,00 1.128.600,00
188 126 59972403866 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00
189 126 5653215506 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
Hal.4 dari 4

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Tanggal Tanggal Realisasi Biaya Kelebihan


No Nomor Tiket Tujuan Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan
Berangkat Kembali Perjalanan Pembayaran
190 126 53257165232 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
191 126 2466987597 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
192 126 4931045829 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.297.600,00 383.900,00
193 126 53257166332 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
194 126 5653215511 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 6.957.000,00 852.500,00
195 126 2466987596 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
196 126 2105484552 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
197 126 2105484538 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
198 126 2466987581 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
199 126 5923658008 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.534.700,00 282.700,00
200 126 5653215507 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
201 126 2466987588 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
202 126 2105484548 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
203 126 59972403763 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 06/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.415.900,00 1.034.100,00
204 126 53257166310 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
205 126 2466987583 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
206 126 2469667851 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00
207 126 59972403800 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00
208 126 5653215508 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
209 126 59972403730 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.572.200,00 877.800,00
210 126 5655175544 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
211 126 23257145273 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
212 126 2466987598 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
213 126 2105484554 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
214 126 4989806356 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.349.000,00 1.352.500,00
215 126 4931658461 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00
216 126 2469667844 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 5.248.700,00 551.300,00
217 126 2105484526 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00
218 126 53257165243 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
219 126 2105484544 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.000.000,00 2.708.100,00 1.291.900,00
220 126 2105484534 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
221 126 2466987576 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00
222 126 5655175545 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
223 126 53257165221 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00
224 126 59972403715 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 06/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.415.900,00 1.034.100,00
225 126 4931658468 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.529.800,00 749.100,00
226 126 5655175548 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00
227 126 2469667842 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00
228 126 2105484545 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00
229 126 5923658001 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00
JUMLAH 1.200.596.400,00 927.302.300,00 273.294.100,00
Lampiran 7. Pemantauan atas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang Belum Sesuai Saran BPK RI

a. Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah TA 2004

STATUS
No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT KETERANGAN
BT TB TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Realisasi Tunjangan Kehormatan Pimpinan dan Anggota DPRD Periode 1999– Telah disetor ke Kas Daerah sebesar TB Kekurangan sebesar
Sebesar Rp1.283.100.000,00 Tidak 2004 mengembalikan Tunjangan Kehormatan Rp706.600.000,00 dengan dua bukti Rp576.500.000,00 tidak
Sesuai Ketentuan sebesar Rp1.283.100.000,00 dengan setor per tanggal 9 Agustus 2005 disetorkan ke kas daerah
menyetorkannya ke Kas Daerah, dan (bukti setor terlampir). Sedangkan sesuai saran BPK RI.
menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI. sisanya sebesar Rp576.500.000,00
berdasarkan penjelasan Sekretaris
DPRD Kota Tangerang dengan surat
No.700/478-Setwan/2005 tgl 9
Agustus 2005, merupakan tunjangan
utk bulan Januari s.d April 2004 yg
diberikan pd masa transisi, karena
SE No.161/3211/SJ tgl 29 Desember
2003 terlambat diterima dan Pemda
belum pernah mendapat sosialisasi
sebelumnya dari Depdagri

2. Pembayaran Tunjangan Idul Adha Pimpinan dan Anggota DPRD periode 1999- Telah ditindaklanjuti dengan TB Yang belum disetor ke kas
Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD 2004 dan Pegawai Sekretariat DPRD menyetorkan ke Kas Daerah pada daerah sebesar
serta Pegawai Sekretariat DPRD mempertanggunggungjawabkan Tunjangan periode s.d. 13 Mei 2008 dengan Rp121.750.000,00
Sebesar Rp211.000.000,00 Tidak Idul Adha sebesar Rp211.000.000,00 dengan jumlah keseluruhan sebesar (Rp211.000.000,00-
Sesuai Ketentuan menyetorkan ke Kas Daerah dan Rp89.250.000,00. Rp89.250.000,00).
menyampaikan bukti setornya kepada BPK-RI.

3. Pemberian Biaya Pemeliharaan a. Pimpinan dan Anggota DPRD periode Telah disetorkan ke Kas Daerah TB Yang belum disetorkan ke
Bangunan dan Gedung Rumah Dinas 1999-2004 dan periode 2004-2009 serta sebesar Rp75.000.000,00 dan kas daerah sebesar
Sebesar Rp525.000.000,00 dan Sekretaris DPRD Rp60.000.000,00 dengan STS No. – Rp86.000.000,00
Tunjangan Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan Biaya tgl 26 Agustus 2005 dan STS No.- (Rp221.000.000,00 –
Pimpinan dan Anggota DPRD Pemeliharaan Rumah Jabatan/Dinas tgl 30 Agustus 2006 (bukti setor Rp75.000.000,00 –
Sebesar Rp288.750.000,00 Tidak sebesar Rp221.000.000,00 dengan terlampir). Satu orang anggota Rp60.000.000,00)
Sesuai Ketentuan menyetorkan ke Kas Daerah dan DPRD meninggal dunia (Drs. H.
menyampaikan bukti setornya kepada Fauzi HI, surat keterangan kematian
BPK-RI. terlampir).

b. Pimpinan dan Anggota DPRD periode Surat pernyataan dari Pimpinan TS


1999-2004 mempertanggungjawabkan DPRD dan Anggota DPRD bahwa
Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas biaya pemeliharaan rumdin memang
sebesar Rp304.000.000,00 dengan benar digunakan untuk pemeliharaan
menunjukkan bukti-bukti pemeliharaan rumdin.

1
STATUS
No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT KETERANGAN
BT TB TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
yang lengkap dan sah, termasuk
pembayaran rekening listrik, telepon dan
air, dan apabila tidak dapat
mempertanggungjawabkan supaya
menyetorkan ke Kas Daerah, dengan
bukti setor disampaikan kepada BPK-RI.

c. Pimpinan dan Anggota DPRD periode Surat pernyataan pimpinan dan TS


1999-2004 mempertanggungjawabkan anggota DPRD bahwa dana
Tunjangan Kesehatan sebesar tunjangan kesehatan yang diterima
Rp288.750.000,00 dengan membuktikan setiap bulan benar-benar digunakan
bahwa Tunjangan Kesehatan tersebut untuk penunjang biaya kesehatan
benar-benar untuk biaya kesehatan pimpinan dan anggota DPRD serta
Pimpinan dan Anggota DPRD beserta anggota keluarga.
keluarganya.

b. Hasil Pemeriksaan Belanja Daerah TA 2004 dan TA 2005

STATUS
No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT KETERANGAN
BT TB TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pengeluaran Jasa Konsultan BPK-RI menyarankan Walikota Tangerang Sudah ditindaklanjuti dengan:
Sebesar Rp132.697.388,00 Tidak agar :
Sesuai Ketentuan dan Sebesar a. Mengintruksikan kepada Kepala Bapeda, a. Bawasda telah berkonsultasi TB Yang belum disetorkan ke
Rp1.043.401.900,00 Tidak Didukung Kepala Dinas Tata Kota, Kepala Dinas dengan Bappenas RI ttg biaya kas daerah sebesar
Dengan Bukti Pertanggungjawaban Perhubungan dan Kepala Dinas Pekerjaan Personil untuk pekerjaan konsultan Rp117.799.888,00
Yang Sah Umum supaya dalam melakukan tgl 7 Juli 2006. (Rp132.697.388 –
pengadaan jasa konsultan berpedoman Telah disetor sebesar Rp14.897.500)
pada ketentuan yang berlaku dan Rp14.897.500,00 pada waktu
diperintahkan supaya mempertanggung- proses penyelesaian HP
jawabkan kerugian daerah sebesar
Rp132.697.388,00 dengan menyetorkan ke
Kas Daerah dan bukti setor disampaikan
kepada BPK-RI

b. Memberikan teguran tertulis kepada para b. Surat Teguran kepada Pinlak, TS


Pemimpin Kegiatan dan Panitia Pengadaan Panitia dan Pekas No.862.1/404-
Jasa Konsultansi serta Pemegang Kas UM/2006 Tanggal 5 April 2006,
supaya lebih teliti dan cermat dalam Surat Teguran No.862.1/407-
melaksanakan tugasnya. UM/2006 Tanggal 5 April 2006,
2
Surat Teguran No.862.1/408-
UM/2006 Tanggal 6 April 2006.

c. Kepala Dinas Tata Kota, Kepala Dinas c. SPJ sebesar Rp776.559.650,00 TS


Perhubungan dan Kepala Dinas Pekerjaan dari Dinas Tata Kota. SPJ sebesar
Umum untuk melengkapi bukti pengeluaran 130.880.000,00 dari Dinas
sebesar Rp1.043.401.900,00 dan bukti Perhubungan dan SPJ dari Dinas
pengeluaran tersebut disampaikan kepada PU sebesar Rp135.962.250,00
BPK-RI.

c. Hasil Pemeriksaan Neraca Awal per 31 Desember 2004

STATUS
No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT KETERANGAN
BT TB TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Penyertaan Modal Pada PDAM Tirta BPK RI menyarankan Walikota Tangerang Sudah ditindaklanjuti dengan Surat TB Rancangan Perda dan
Benteng Kota Tangerang Sebesar supaya mengajukan Rancangan Perda Pernyataan Kepala BKKD mengenai Perda tentang Penetapan
Rp5.054.397.230,00 Belum kepada DPRD Kota Tangerang tentang Penyertaan Modal pada PDAM Kota Penyertaan Modal pada
Ditetapkan Statusnya Penetapan Penyertaan Modal Pada PDAM Tangerang No.900/0248-BKKD/2007, PDAM Tirta Benteng
Tirta Benteng atas Penyertaan Modal Yang yang menyatakan akan membuat belum diterima BPK RI
Belum Ditetapkan Statusnya sebesar rancangan Perda tentang Penyertaan
Rp5.054.397.230,00 dan Penyertaan Modal Modal Pada PDAM Kota Tangerang
Tanah sebesar Rp2.303.000.000,00.

2. Aset Tanah di 438 Lokasi Senilai BPK RI menyarankan Walikota Tangerang Sudah ditindaklanjuti dengan Surat TB 44 lokasi telah
Rp571.417.474.600,00 Yang Dimiliki supaya menyertifikatkan tanah milik Kota Pernyataan Siap Mensertifikatkan disertifikatkan atas nama
Pemerintah Kota Tangerang Belum Tangerang yang belum mempunyai sertifikat Tanah Milik Pemerintah Kota Kota Tangerang
Disertifikatkan. a.n. Pemerintah Kota Tangerang. Tangerang No.590/0246-BKKD/2007
dari Kepala BKKD
3. Sebagian Tanah Yang Tercatat BPK RI menyarankan Walikota Tangerang Sudah ditindaklanjuti dengan TB Bukti pengembalian tanah
Dalam Neraca Kota Tangerang Masih agar menginstruksikan secara tertulis kepada penyampaian Surat Pernyataan dimaksud belum diterima
Bermasalah Kepala BKKD supaya menyelesaikan kepala BKKD No.030/0241- BPK RI
a) Tiga lokasi tanah senilai sengketa atas tiga tanah tersebut dengan BKKD/2007 yang menyatakan bahwa
Rp869.750.000,00 yang diakui berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan tanah dan bangunan yang beralamat
dalam Neraca Awal Kota menelusuri status tanah dan sertifikat di jalan Karyawan III No.01 RT
Tangerang per 31 Desember dimaksud. 002/007 telah dikembalikan kepada
2003 masih berstatus sengketa Sdr.Nurjalih karena tanah dan
bangunan tersebut milik pribadi yang
b) Lima belas sertifikat asli atas bersangkutan. Sedangkan untuk
tanah yang telah dinyatakan lokasi tanah lainnya belum ada tindak
bersertifikat tidak diketahui lanjut
keberadaannya Instruksi walikota no 700/292-
bawasda/2007 tgl 21 feb 2007

3
STATUS
No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT KETERANGAN
BT TB TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4. Enam Tanah Dan Bangunan Kantor BPK RI menyarankan Walikota Tangerang Sudah ditindaklanjuti dengan Surat TB Berita Acara Serah
Yang Tercatat Dalam Neraca Awal agar menindaklanjuti surat yang telah dikirim Walikota Tangerang No. 700/2409- Terima belum ada
Kota Tangerang Senilai kepada Gubernur Banten untuk segera Bawasda/2007 tanggal 31 Mei 2007
Rp19.986.000.000,00 Belum Disertai dibuatkan Berita Acara Serah Terima kepada Kepala BKKD untuk
Berita Acara Serah Terima Dari Dokumen Aset Instansi Vertikal/LPND. memproses pembuatan BAST
Provinsi Banten Dokumen Aset Instansi
Vertikal/LPND sebagaimana surat ke
Gubernur Banten

d. Hasil Pemeriksaan PDAM Tirta Benteng TB 2005

STATUS
No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT KETERANGAN
BT TB TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Modal Perusahaan Yang Berasal Dari BPK-RI menyarankan Ketua Badan Pengawas - Instruksi tertulis Ketua Badan TB Penetapan status aset dan
Pemerintah Pusat Dan Daerah PDAM TBKT menginstruksikan Direksi agar Pengawas kepada Direksi sesuai modal belum diproses oleh
Masing-Masing Sebesar mengoptimalkan koordinasi dan konsultasi surat No.04/AM/XII/2006 tanggal Direksi PDAM yang sedang
Rp39.543.539.696,00 Dan dengan Pemerintah Kota Tangerang dan 22 Desember 2006 untuk segera melakukan konsultansi
Rp5.054.397.230,00 Belum Departemen Keuangan Republik Indonesia memproses penetapan status aset dengan instansi terkait
Ditetapkan Statusnya untuk mendapatkan bukti ketetapan terhadap dan modal baik berasal dari
status modal yang telah diterimanya. Pemerintah Pusat maupun dari
Pemerintah Kota Tangerang;
- Jawaban tertulis Direksi atas
instruksi tersebut sesuai surat
No.001.2/AM/I/2007 tanggal 3
Januari 2007, yang menjelaskan
bahwa hal ini belum diproses
karena perlu dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan instansi
terkait.

2. Direksi PDAM Belum Mengusulkan BPK-RI menyarankan Direksi PDAM TBKT - Instruksi tertulis Direktur Umum TB Proses penghapusan
Penghapusan Piutang Tak Tertagih memerintahkan Kepala Bagian Keuangan agar kepada Kepala Bagian Keuangan piutang tak tertagih masih
Yang Umurnya Telah Lebih Dari Dua meneliti data Piutang Tak Tertagih yang sesuai Nota Dinas No.608/ND- dalam proses
Tahun kemungkinan kecil ketertagihannya dan Dirum/XII/2006 tanggal 28
umurnya telah memenuhi syarat untuk segera Desember 2006 untuk meneliti
diusulkan penghapusannya ke Badan data piutang tidak tertagih yang
Pengawas dan dicatat secara extra comptabel umurnya telah lebih dari 2 tahun
serta tetap diusahakan penagihannya secara untuk diusulkan
4
optimal. penghapusannnya kepada Badan
Pengawas;
- Penjelasan tertulis Direksi kepada
Badan Pengawas atas tindak
lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI
sesuai surat No.001.2/AM/I/2007
tanggal 3 januari 2007, yang
menjelaskan bahwa perhitungan
atas penghapusan piutang tak
tertagih sedang dalam proses.
3. Kebijakan Pemberian Keringanan BPK-RI menyarankan Ketua Badan Pengawas -Instruksi tertulis Ketua Badan TB Usulan kebijakan
Tarif Dalam Rangka Menjaring PDAM TBKT menginstruksikan Direksi agar Pengawas kepada Direksi sesuai pemberian keringanan
Pelanggan Potensial Belum Diatur mengajukan usul kepada Walikota Tangerang surat No.04/AM/XII/2006 tanggal tarif masih dalam proses
Dalam SK Walikota untuk mengatur lebih lanjut tentang kebijakan 22 Desember 2006 untuk
pemberian keringanan tarif dalam SK mengajukan usulan kepada
Walikota. Walikota Tangerang tentang
kebijakan pemberian keringanan
tarif;
- Jawaban tertulis Direksi atas
instruksi tersebut sesuai surat
No.001.2/AM/I/2007 tanggal 3
Januari 2007, yang menjelaskan
bahwa usulan tersebut sedang
dibuat.

Keterangan:
BT : Belum Dilakukan Tindak Lanjut
TB : Tindak Lanjut Belum Sesuai Dengan Rekomendasi
TS : Tindak Lanjut Sesuai Dengan Rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai