Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Gresik

1.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2019 dan 2018
(dalam rupiah)
Anggaran Setelah Realisasi Realisasi
No. Uraian Ref. %
Perubahan TA 2019 TA 2019 TA 2018
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pajak Daerah 5.1.1.1.1 586.700.000.000,00 641.744.041.397,22 109,38 575.859.024.856,46
4 Retribusi Daerah 5.1.1.1.2 81.968.883.000,00 80.949.444.661,00 98,76 73.435.779.742,00
5 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 5.1.1.1.3 10.795.200.153,70 10.795.200.154,10 100,00 10.696.168.301,68
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
6 5.1.1.1.4 244.508.992.366,00 247.287.695.783,11 101,14 297.264.733.368,57
Sah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d
7 5.1.1.1 923.973.075.519,70 980.776.381.995,43 106,15 957.255.706.268,71
6)
8 PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana
9
Perimbangan
10 Bagi Hasil pajak 5.1.1.2.1 105.952.213.800,00 98.537.258.419,00 93,00 117.340.365.966,00
11 Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA 5.1.1.2.1 74.798.768.350,00 92.269.686.577,00 123,36 67.656.560.411,00
12 Dana Alokasi Umum 5.1.1.2.1 958.325.036.000,00 958.325.036.000,00 100,00 909.888.092.000,00
13 Dana Alokasi Khusus 5.1.1.2.1 314.746.412.814,00 318.722.976.334,00 101,26 330.283.398.649,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat -
14 5.1.1.2.1 1.453.822.430.964,00 1.467.854.957.330,00 100,97 1.425.168.417.026,00
Dana Perimbangan (10 s/d 13)
15 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
16 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 5.1.1.2.2 323.214.720.000,00 323.214.720.000,00 100,00 264.027.275.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat -
17 5.1.1.2.2 323.214.720.000,00 323.214.720.000,00 100,00 264.027.275.000,00
Lainnya (16)
18 Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
19 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.1.1.2.3 232.114.616.920,00 256.224.161.300,00 110,39 212.099.334.025,00
20 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 5.1.1.2.3 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah Daerah
21 5.1.1.2.3 232.114.616.920,00 256.224.161.300,00 110,39 212.099.334.025,00
lainnya (19 s/d 20)
22 Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan dari Pemerintah
23 5.1.1.2.4 17.186.565.500,00 17.186.565.500,00 100,00 16.300.800.000,00
Daerah lainnya
24 Jumlah Bantuan Keuangan (23) 5.1.1.2.4 17.186.565.500,00 17.186.565.500,00 100,00 16.300.800.000,00
Jumlah Pendapatan Transfer
25 5.1.1.2 2.026.338.333.384,00 2.064.480.404.130,00 101,88 1.917.595.826.051,00
(14+17+21+24)
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
26
SAH
27 Pendapatan Hibah 5.1.1.3 61.081.600.000,00 73.943.370.897,48 121,06 1.492.163.200,00
28 Pendapatan Dana Darurat 5.1.1.3 0,00 0,00 0,00 0,00
29 Pendapatan Lainnya 5.1.1.3 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Lain-Lain Pendapatan yang
30 5.1.1.3 61.081.600.000,00 73.943.370.897,48 121,06 1.492.163.200,00
Sah (27 s/d 29)
31 JUMLAH PENDAPATAN (7+25+30) 5.1.1 3.011.393.008.903,70 3.119.200.157.022,91 103,58 2.876.343.695.519,71
32 BELANJA
33 BELANJA OPERASI
34 Belanja Pegawai 5.1.2.1.1 857.440.096.149,96 817.722.929.737,94 95,37 807.285.279.137,00
35 Belanja Barang 5.1.2.1.2 943.796.191.248,88 799.671.963.194,53 84,73 714.001.164.523,64
36 Belanja Bunga - 0,00 0,00 0,00 0,00
37 Belanja Subsidi - 0,00 0,00 0,00 0,00
38 Belanja Hibah 5.1.2.1.3 243.517.151.000,00 214.968.069.974,60 88,28 198.043.178.504,00
39 Belanja Bantuan Sosial 5.1.2.1.4 33.483.375.000,00 28.495.620.000,00 85,10 26.604.164.400,00
40 Jumlah Belanja Operasi (34 s/d 39) 5.1.2.1. 2.078.236.813.398,84 1.860.858.582.907,07 89,54 1.745.933.786.564,64
4
Anggaran Setelah Realisasi Realisasi
No. Uraian Ref. %
Perubahan TA 2019 TA 2019 TA 2018
1 2 3 4 5 6
41 PENDAPATAN
BELANJA MODAL
42 Belanja Tanah 5.1.2.2.1 39.323.145.093,62 23.708.676.457,78 60,29 60.000.000,00
43 Belanja Peralatan dan Mesin 5.1.2.2.2 173.951.807.422,77 145.339.297.937,64 83,55 88.943.435.961,08
44 Belanja Gedung dan Bangunan 5.1.2.2.3 119.707.767.281,89 93.714.601.786,74 78,29 112.036.295.965,28
45 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.1.2.2.4 317.337.288.220,27 273.833.923.660,18 86,29 167.973.660.940,97
46 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.1.2.2.5 107.957.302,03 20.946.500,00 19,40 250.685.400,00
47 Belanja Aset Lainnya 5.1.2.2.6 2.029.024.850,00 1.429.079.220,00 70,43 619.252.290,00
48 Jumlah Belanja Modal (42 s/d 47) 5.1.2.2 652.456.990.170,58 538.046.525.562,34 82,46 369.883.330.557,33
49 BELANJA TIDAK TERDUGA
50 Belanja Tidak Terduga 5.1.2.3 1.500.000.000,00 384.210.375,00 25,61 2.728.783.214,76
51 Jumlah Belanja Tidak Terduga (50) 5.1.2.3 1.500.000.000,00 384.210.375,00 25,61 2.728.783.214,76
52 JUMLAH BELANJA (40+48+51) 5.1.2 2.732.193.803.569,42 2.399.289.318.844,41 87,82 2.118.545.900.336,73
53 TRANSFER
54 TRANSFER BAGI HASIL
55 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 5.1.3.1 66.866.888.300,00 50.544.513.050,00 75,59 95.263.823.791,00
56 Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 5.1.3.1 0,00 0,00 0,00 0,00
57 Jumlah Transfer bagi Hasil (55 s/d 56) 5.1.3.1 66.866.888.300,00 50.544.513.050,00 75,59 95.263.823.791,00
58 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
59 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 5.1.3.2 534.656.275.400,00 529.836.340.000,00 99,10 465.054.954.500,00
60 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 5.1.3.2 1.173.303.000,00 1.043.596.950,00 88,95 1.001.302.250,00
Jumlah Transfer Bantuan Keuangan
61 5.1.3.2 535.829.578.400,00 530.879.936.950,00 99,08 466.056.256.750,00
(59 s/d 60)
62 JUMLAH TRANSFER (57+61) 5.1.3 602.696.466.700,00 581.424.450.000,00 96,47 561.320.080.541,00
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER
63 3.334.890.270.269,42 2.980.713.768.844,41 89,38 2.679.865.980.877,73
(52+62)
64 SURPLUS / DEFISIT (31 - 63) (323.497.261.365,72) 138.486.388.178,50 (42,81) 196.477.714.641,98
65 PEMBIAYAAN
66 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
67 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 5.1.4.1 361.997.261.365,72 361.943.261.365,72 99,99 165.485.596.773,74
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
68 5.1.4.1 0,00 74.502.000,00 #DIV/0! 33.949.950,00
Daerah
69 Penerimaan Kembali Penyertaan Modal 5.1.4.1 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan (67
70 5.1.4.1 361.997.261.365,72 362.017.763.365,72 100,01 165.519.546.723,74
s/d 69)
71 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
72 Pembentukan Dana Cadangan 5.1.4.2 0,00 0,00 0,00 0,00
73 Penyertaan Modal 5.1.4.2 38.500.000.000,00 38.500.000.000,00 100,00 0,00
74 Pembayaran pokok pinjaman 5.1.4.2 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan (72
75 5.1.4.2 38.500.000.000,00 38.500.000.000,00 100,00 0,00
s/d 74)
76 PEMBIAYAAN NETTO (70 - 75) 5.1.4 323.497.261.365,72 323.517.763.365,72 100,01 165.519.546.723,74
SISA LEBIH PERHITUNGAN
77 5.1.5 0,00 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
ANGGARAN (70+84)
ran Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama
Gresik, September 2020
5
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
(dalam rupiah)
No. Uraian Reff 31 Desember 2019 31 Desember 2018
1 2 3 4 5
1 Saldo Anggaran Lebih Awal 5.2.1 361.997.261.365,72 165.485.596.773,74
2 Koreksi Saldo Awal (54.000.000,00) 0,00

Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan
3 5.2.2 361.943.261.365,72 165.485.596.773,74
Tahun Berjalan
4 Subtotal ( 1 + 2 - 3 ) 0,00 0,00
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
5 5.2.3 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
(SiLPA/SiKPA)
6 Subtotal ( 3 + 4 ) 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
7 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0,00 0,00
8 Lain-lain 0,00 0,00
9 Saldo Anggaran Lebih Akhir ( 6 + 7 + 8 ) 5.2.4 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72

Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama
6
3. NERACA

NERACA
Per 31 Desember 2019 dan 2018
(dalam rupiah)
No URAIAN Reff 31 Desember 2019 31 Desember 2018
1 2 3 4 5
1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas di Kas Daerah 5.3.1.1.1 430.042.833.030,23 343.898.596.558,44
4 Kas di Bendahara Penerimaan 5.3.1.1.2 0,00 0,00
5 Kas di Bendahara Pengeluaran 5.3.1.1.3 210.171.430,00 2.475.000,00
6 Kas di BLUD RSUD Ibnu Sina 5.3.1.1.4 13.634.258.676,54 1.037.652.216,69
7 Kas di Dinkes (dana kapitasi) 5.3.1.1.5 14.106.533.556,99 12.154.760.137,41
8 Kas di Bendahara BOS 5.3.1.1.6 4.047.256.989,22 5.433.760.492,42
9 Piutang 5.3.1.1.7 108.403.561.939,71 101.458.995.881,31
10 Piutang Pajak 5.3.1.1.7.1 171.454.545.784,85 155.788.548.844,35
11 Penyisihan Piutang Pajak 5.3.1.1.7.1 (105.767.092.191,00) (99.580.502.719,55)
12 Piutang Pajak Netto 5.3.1.1.7.1 65.687.453.593,85 56.208.046.124,80
13 Piutang Retribusi 5.3.1.1.7.2 6.184.330.570,04 6.284.330.481,84
14 Penyisihan Piutang Retribusi 5.3.1.1.7.2 (4.276.533.313,68) (5.206.797.731,26)
15 Piutang Retribusi Netto 5.3.1.1.7.2 1.907.797.256,36 1.077.532.750,58
16 Piutang dana bagi hasil (dana transfer) 5.3.1.1.7.3 0,00 6.003.926.964,00
17 Belanja Dibayar Dimuka 5.3.1.1.7.4 0,00 335.423.538,54
18 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 5.3.1.1.7.5 3.000.000,00 323.868.061,19
19 Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 5.3.1.1.7.5 (15.000,00) 0,00
20 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Netto 5.3.1.1.7.5 2.985.000,00 323.868.061,19
21 Piutang Lainnya 5.3.1.1.7.6 80.123.845.783,32 71.377.122.247,55
22 Penyisihan Piutang Lainnya 5.3.1.1.7.6 (39.318.519.693,82) (33.866.923.805,35)
23 Piutang Lainnya Netto 5.3.1.1.7.6 40.805.326.089,50 37.510.198.442,20
24 Persediaan 5.3.1.1.8 41.842.380.380,47 22.246.648.357,70
25 Jumlah Aset Lancar 5.3.1.1 612.286.996.003,16 486.232.888.643,97
26
27 INVESTASI JANGKA PANJANG
28 Investasi Nonpermanen
29 Investasi Nonpermanen Lainnya - Dana Bergulir 5.3.1.2.1 3.856.476.100,00 3.950.978.100,00
30 Penyisihan Investasi Dana Bergulir 5.3.1.2.1 (3.856.476.100,00) (3.950.978.100,00)
31 Investasi Dana Bergulir Netto 5.3.1.2.1 0,00 0,00
32 Jumlah Investasi Nonpermanen 5.3.1.2.1 0,00 0,00
33 Investasi Permanen
34 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.3.1.2.2 274.290.524.628,14 221.526.299.056,05
35 Jumlah Investasi Permanen 5.3.1.2.2 274.290.524.628,14 221.526.299.056,05
36 Jumlah Investasi Jangka Panjang 5.3.1.2 274.290.524.628,14 221.526.299.056,05
37
38 ASET TETAP 5.3.1.3
39 Tanah 5.3.1.3.1 2.164.397.933.133,78 2.142.061.980.579,04
40 Peralatan dan Mesin 5.3.1.3.2 928.003.596.696,46 777.031.645.712,48
41 Gedung dan Bangunan 5.3.1.3.3 1.622.319.130.261,75 1.571.318.079.548,63
42 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.3.1.3.4 3.701.403.747.378,14 3.386.268.851.527,35
43 Aset Tetap Lainnya 5.3.1.3.5 20.734.925.520,33 20.886.988.420,33
44 Kontruksi Dalam Pengerjaan 5.3.1.3.6 21.054.941.879,57 50.488.018.191,49
45 Akumulasi Penyusutan 5.3.1.3.7 (3.559.092.253.584,44) (3.249.363.760.672,82)
46 Jumlah Aset Tetap 5.3.1.3 4.898.822.021.285,59 4.698.691.803.306,50
47
48 DANA CADANGAN
49 Dana Cadangan 0,00 0,00
50 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00
51
52 ASET LAINNYA
53 Kas yang dibatasi Penggunaannya 5.3.1.4.1 1.866.891.768,00 6.329.208.456,00
54 Tuntutan Ganti Rugi 5.3.1.4.2 29.800.059,00 36.300.059,00
55 Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi 5.3.1.4.2 (29.800.059,00) (36.300.059,00)
56 Tuntutan Ganti Rugi Netto 5.3.1.4.2 0,00 0,00
7
No URAIAN Reff 31 Desember 2019 31 Desember 2018
1 2 3 4 5
57 Aset Tak Berwujud 5.3.1.4.3 9.289.760.286,02 7.860.681.066,00
58 Amortisasi Aset Tak Berwujud 5.3.1.4.3 (4.031.656.479,30) (3.095.998.780,70)
59 Aset Tak Berwujud Netto 5.3.1.4.3 5.258.103.806,72 4.764.682.285,30
60 Aset Lain-lain 5.3.1.4.4 517.378.525.849,70 516.028.071.902,99
61 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain 5.3.1.4.4 (3.811.695.995,17) (3.898.493.087,65)
62 Aset Lain-lain Netto 5.3.1.4.4 513.566.829.854,53 512.129.578.815,34
63 Jumlah Aset Lainnya 5.3.1.4 520.691.825.429,25 523.223.469.556,64
64 JUMLAH ASET 5.3.1 6.306.091.367.346,14 5.929.674.460.563,16
65
66 KEWAJIBAN
67 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
68 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 5.3.2.1.1 1.903.793.909,76 6.489.958.456,00
69 Pendapatan Diterima Dimuka 5.3.2.1.2 1.866.493.911,86 7.480.414.020,92
70 Utang Belanja 5.3.2.1.3 162.806.600,00 0,00
71 Utang Jangka Pendek Lainnya 5.3.2.1.4 8.004.005.177,26 2.469.732.912,35
72 Utang Kepada Pihak Ketiga 5.3.2.1.5 114.728.200,00 31.854.489.754,40
73 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 5.3.2.1 12.051.827.798,88 48.294.595.143,67
74
75 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
76 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 0,00 0,00
77 Utang Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00
78 Premium (Diskontro) Obligasi 0,00 0,00
79 Utang Jangka Panjang Lainnya 5.3.2.2.1 20.679.499.203,02 27.716.963.441,63
80 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 5.3.2.2 20.679.499.203,02 27.716.963.441,63
81 JUMLAH KEWAJIBAN 5.3.2 32.731.327.001,90 76.011.558.585,30
82
83 EKUITAS
84 Ekuitas Dana 5.3.3 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86
85 Jumlah Ekuitas Dana 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86
86 JUMLAH EKUITAS 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86
87 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 6.306.091.367.346,14 5.929.674.460.563,16

BUPATI GRESIK
Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST., M.Si.
8
4. LAPORAN OPERASIONAL

LAPORAN OPERASIONAL
PER 31 DESEMBER 2019
31 Desember 2019 KENAIKAN/

No. Uraian Reff 31 Desember 2018 %
Audited PENURUNAN
KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN
3 Pendapatan Pajak Daerah 5.4.1.1.1 657.329.635.481,44 583.232.018.718,21 74.097.616.763,23 12,70
4 Pendapatan Retribusi Daerah 5.4.1.1.2 81.747.771.197,61 79.860.646.897,15 1.887.124.300,46 2,36
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg
5 5.4.1.1.3 26.216.303.462,24 25.718.733.317,00 497.570.145,24 1,93
Dipisahkan
6 Pendapatan Asli Daerah Lainnya 5.4.1.1.4 254.957.866.454,08 303.741.977.226,77 (48.784.110.772,69) (16,06)
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d 6) 1.020.251.576.595,37 992.553.376.159,13 27.698.200.436,24 2,79
8 PENDAPATAN TRANSFER
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA
9 5.4.1.2
PERIMBANGAN
10 Dana Bagi Hasil Pajak 98.537.258.419,00 117.340.365.966,00 (18.803.107.547,00) (16,02)
11 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 92.269.686.577,00 67.656.560.411,00 24.613.126.166,00 36,38
12 Dana Alokasi Umum 965.183.485.000,00 909.888.092.000,00 55.295.393.000,00 6,08
13 Dana Alokasi Khusus 318.722.976.334,00 330.283.398.649,00 (11.560.422.315,00) (3,50)
Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan
14 1.474.713.406.330,00 1.425.168.417.026,00 49.544.989.304,00 3,48
(10 s/d 13)
15 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA

16 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00
17 Dana Penyesuaian 42.730.918.000,00 17.125.000.000,00 25.605.918.000,00 149,52
18 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (16 s/d 17) 42.730.918.000,00 17.125.000.000,00 25.605.918.000,00 149,52
19 TRANSFER PEMERINTAH PROPINSI

20 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 250.220.234.336,00 187.954.848.999,00 62.265.385.337,00 33,13
21 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
22 Bantuan Keuangan dari Propinsi 17.186.565.500,00 16.300.800.000,00 885.765.500,00 5,43
Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Propinsi
23 267.406.799.836,00 204.255.648.999,00 63.151.150.837,00 30,92
(20 s/d 22)
24 Jumlah Pendapatan Transfer (14+18+23) 1.784.851.124.166,00 1.646.549.066.025,00 138.302.058.141,00 8,40
25 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.4.1.3

26 Pendapatan Hibah 73.943.370.897,48 1.492.163.200,00 72.451.207.697,48 4.855,45
27 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00
28 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
29 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (26 s/d 28) 73.943.370.897,48 1.492.163.200,00 72.451.207.697,48 4.855,45
30 PENDAPATAN HIBAH LAINNYA

31 Pendapatan Hibah Lainnya Berupa Barang 14.486.178.129,85 6.406.190.451,47 8.079.987.678,38 126,13
32 Pendapatan Hibah Lainnya Berupa Uang 730.778.000,00 0,00 730.778.000,00 0,00
33 Jumlah Pendapatan Hibah Lainnya (31 s/d 32) 15.216.956.129,85 6.406.190.451,47 8.810.765.678,38 137,54
34 PENDAPATAN LAINNYA DARI PIHAK KETIGA

35 Pendapatan lainnya dari Pihak Ketiga 0,00 519.800.000,00 (519.800.000,00) 100,00
36 Jumlah Pendapatan Lainnya dari Pihak Ketiga (35) 0,00 519.800.000,00 (519.800.000,00) 100,00
JUMLAH TOTAL LAIN-LAIN PENDAPATAN

37 89.160.327.027,33 8.418.153.651,47 80.742.173.375,86 959,14
YG SAH (29+33+36)
38 JUMLAH PENDAPATAN (7+24+37) 2.894.263.027.788,70 2.647.520.595.835,60 246.742.431.953,10 9,32
9
31 Desember 2019 KENAIKAN/
No. Uraian Reff 31 Desember 2018 %
Audited PENURUNAN
KEGIATAN OPERASIONAL
39 BEBAN
40 Beban Pegawai 5.4.2.1 817.725.011.237,94 807.238.039.637,00 10.486.971.600,94 1,30
41 Beban Persediaan 5.4.2.2 172.870.439.682,28 180.124.868.444,07 (7.254.428.761,79) (4,03)
42 Beban Jasa 5.4.2.3 507.814.001.713,63 446.546.210.378,86 61.267.791.334,77 13,72
43 Beban Perjalanan Dinas 5.4.2.4 79.059.621.698,00 61.844.920.274,00 17.214.701.424,00 27,84
44 Beban Pemeliharaan 5.4.2.5 62.627.007.836,74 60.855.807.004,02 1.771.200.832,72 2,91
45 Beban Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00
46 Beban Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00
47 Beban Hibah 5.4.2.6 194.076.392.896,00 206.600.882.508,24 (12.524.489.612,24) (6,06)
48 Beban Bantuan Sosial 5.4.2.7 28.351.750.000,00 24.577.400.000,00 3.774.350.000,00 15,36
49 Beban Penyusutan 5.4.2.8 260.705.466.357,98 224.398.987.713,00 36.306.478.644,98 16,18
50 Beban Amortisasi 5.4.2.9 886.386.718,60 716.848.576,60 169.538.142,00 23,65
51 Beban Penyisihan Piutang 5.4.2.10 10.626.933.942,34 32.598.318.467,45 (21.971.384.525,11) (67,40)
52 Beban Transfer 5.4.2.11 300.940.648.000,00 302.373.962.757,00 (1.433.314.757,00) (0,47)
53 Beban Lain-lain 5.4.2.12 267.034.057,91 8.915.208.200,23 (8.648.174.142,32) (97,00)
54 JUMLAH BEBAN (40 s/d 53) 2.435.950.694.141,42 2.356.791.453.960,47 79.159.240.180,95 3,36
55 SURPLUS/DEFISIT dari OPERASI (38-54) 458.312.333.647,28 290.729.141.875,13 167.583.191.772,15 57,64
SURPLUS/DEFISIT dari KEGIATAN NON

56 5.4.4
OPERASIONAL
57 Surplus Penjualan Aset Non Lancar 84.745.138,00 807.487.318,00 (722.742.180,00) (89,51)
58 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00
59 Defisit Penjualan Aset Non Lancar 0,00 0,00 0,00 0,00
60 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00
61 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT dari KEGIATAN NON
62 84.745.138,00 807.487.318,00 (722.742.180,00) (89,51)
OPERASIONAL (57 s/d 61)
63 SURPLUS/DEFISIT sebelum POS LUAR BIASA (55+62) 458.397.078.785,28 291.536.629.193,13 166.860.449.592,15 57,23
64 POS LUAR BIASA 5.4.5

65 Pendapatan Luar Biasa 12.207.948.390,34 0,00 12.207.948.390,34 0,00
66 Beban Luar Biasa 384.210.375,00 0,00 384.210.375,00 0,00
67 POS LUAR BIASA (65-66) 11.823.738.015,34 0,00 11.823.738.015,34 0,00
179 SURPLUS/DEFISIT-LO (63+67) 470.220.816.800,62 291.536.629.193,13 178.684.187.607,49 61,29
BUPATI GRESIK
10
5. LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN ARUS KAS
(dalam rupiah)
31 Desember 2018
No. Uraian Reff 31 Desember 2019
(audited)
1 2 3 4 5
1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
2 Arus Masuk Kas
3 Penerimaan Pajak Daerah 5.5.1.1 641.744.041.397,22 575.859.024.856,46
4 Penerimaan Retribusi Daerah 5.5.1.1 80.949.444.661,00 73.435.779.742,00
Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
5 5.5.1.1 10.795.200.154,10 10.696.168.301,68
Dipisahkan
6 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 5.5.1.1 247.287.695.783,11 297.264.733.368,57
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 5.5.1.1 98.537.258.419,00 117.340.365.966,00
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5.5.1.1 92.269.686.577,00 67.656.560.411,00
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 5.5.1.1 958.325.036.000,00 909.888.092.000,00
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 5.5.1.1 318.722.976.334,00 330.283.398.649,00
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 5.5.1.1 0,00 0,00
12 Penerimaan Dana Penyesuaian 5.5.1.1 323.214.720.000,00 264.027.275.000,00
13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.5.1.1 256.224.161.300,00 212.099.334.025,00
14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya 5.5.1.1 0,00 0,00
15 Penerimaan Hibah 5.5.1.1 73.943.370.897,48 1.492.163.200,00
16 Penerimaan Dana Darurat 5.5.1.1 0,00 0,00
17 Penerimaan Lainnya 5.5.1.1 17.186.565.500,00 16.300.800.000,00
18 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa 5.5.1.1 0,00 0,00
19 Jumlah Arus Masuk Kas 5.5.1.1 3.119.200.157.022,91 2.876.343.695.519,71
20 Arus Keluar Kas
21 Pembayaran Pegawai 5.5.1.2 817.722.929.737,94 807.285.279.137,00
22 Pembayaran Barang 5.5.1.2 799.671.963.194,53 714.001.164.523,64
23 Pembayaran Bunga 0,00 0,00
24 Pembayaran Subsidi 0,00 0,00
25 Pembayaran Hibah 5.5.1.2 214.968.069.974,60 198.043.178.504,00
26 Pembayaran Bantuan Sosial 5.5.1.2 28.495.620.000,00 26.604.164.400,00
27 Pembayaran Tak Terduga 5.5.1.2 384.210.375,00 2.728.783.214,76
28 Pembayaran Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 5.5.1.2 50.544.513.050,00 95.263.823.791,00
29 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00
30 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 5.5.1.2 0,00 0,00
31 Pembayaran Bantuan Keuangan 5.5.1.2 530.879.936.950,00 466.056.256.750,00
32 Pembayaran Kejadian Luar Biasa 5.5.1.2 0,00 0,00
33 Jumlah Arus Keluar Kas 5.5.1.2 2.442.667.243.282,07 2.309.982.650.320,40
34 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 5.5.1. 676.532.913.740,84 566.361.045.199,31
35 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
36 Arus Masuk Kas
37 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00
38 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00
39 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 0,00
40 Penjualan atas Gedung dan Bangunan 0,00 0,00
41 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00
42 Penjualan Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00
43 Penjualan Aset Lainnya 0,00 0,00
44 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00
45 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen 0,00 0,00
46 Jumlah Arus Masuk Kas 5.5.2.1 0,00 0,00
47 Arus Keluar Kas
48 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00
49 Perolehan atas Tanah 5.5.2.2 23.708.676.457,78 60.000.000,00
50 Perolehan atas Peralatan dan Mesin 5.5.2.2 145.339.297.937,64 88.943.435.961,08
51 Perolehan atas Gedung dan Bangunan 5.5.2.2 93.714.601.786,74 112.036.295.965,28
52 Perolehan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.5.2.2 273.833.923.660,18 167.973.660.940,97
53 Perolehan Aset Tetap Lainnya 5.5.2.2 20.946.500,00 250.685.400,00
54 Perolehan Aset Lainnya 5.5.2.2 1.429.079.220,00 619.252.290,00
55 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 38.500.000.000,00 0,00
11
31 Desember 2018
No. Uraian Reff 31 Desember 2019
(audited)
1 2 3 4 5
56 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen 0,00 0,00
57 Jumlah Arus Keluar Kas 5.5.2.2 576.546.525.562,34 369.883.330.557,33
58 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan 5.5.2 (576.546.525.562,34) (369.883.330.557,33)
59 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

60 Arus Masuk Kas
61 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00
62 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00
63 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00
64 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00
65 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00
66 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00
67 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00
68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah
69 0,00 0,00
Lainnya
70 Penerimaan Kembali Dana Bergulir 5.5.3.1 74.502.000,00 33.949.950,00
71 Jumlah Arus Masuk Kas 5.5.3.1 74.502.000,00 33.949.950,00
72 Arus Keluar Kas
73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah
74 0,00 0,00
Lainnya
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan
75 0,00 0,00
Bank
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan
76 0,00 0,00
Bukan Bank
77 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00
78 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00
79 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00
80 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00
81 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya 0,00 0,00
82 Jumlah Arus Keluar Kas 5.5.3.2 0,00 0,00
83 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 5.5.3. 74.502.000,00 33.949.950,00
84 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
85 Arus Masuk Kas
86 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga 60.184.570.507,00 61.616.834.088,00
87 Jumlah Arus Masuk Kas 5.5.4.1 60.184.570.507,00 61.616.834.088,00
88 Arus Keluar Kas
89 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga 64.909.094.698,00 58.764.656.744,00
90 Jumlah Arus Keluar Kas 5.5.4.2 64.909.094.698,00 58.764.656.744,00
91 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 5.5.4 (4.724.524.191,00) 2.852.177.344,00
92 Kenaikan/Penurunan Kas 95.336.365.987,50 199.363.841.935,98
93 Saldo Awal Kas di BUD 368.487.219.821,72 169.123.377.885,74
94 Saldo Akhir Kas di BUD 463.823.585.809,22 368.487.219.821,72
95
96 Saldo Akhir Kas di Kas Daerah 431.909.724.798,23 350.226.706.962,44
97 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 210.171.430,00 2.475.000,00
98 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
99 Saldo Akhir Kas di Badan Layanan Umum Daerah 13.634.258.676,54 1.037.652.216,69
100 Saldo Akhir Kas Dana Kapitasi Dinas Kesehatan 14.106.533.556,99 12.155.858.189,41
101 Saldo Akhir Kas di Rekening BOS 4.047.256.989,22 5.433.760.492,42
102 Saldo Akhir Kas 463.907.945.450,98 368.856.452.860,96
BUPATI GRESIK

12
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(dalam rupiah)
31 Desember 2019 31 Desember 2018 Kenaikan/(Penurunan)

No Uraian Ref
(Rp) (Rp) (Rp) %
1 Ekuitas Awal 5.6.1 5.853.662.901.977,86 4.920.822.444.143,62 932.840.457.834,24 18,96
2 Surplus/Defisit-LO 5.6.2 470.220.816.800,62 291.536.629.193,13 178.684.187.607,49 61,29
Dampak Kumulatif Perubahan

3 5.6.3 (50.523.678.434,24) 641.303.828.641,12 (691.827.507.075,36) (107,88)
Kebijakan/Kesalahan Mendasar:
Penambahan Aset Tetap dan Aset Lain2 5.6.3.1 3.173.635.618,00 537.978.915.264,75 (534.805.279.646,75) (99,41)
Akumulasi Penyusutan sd Tahun Lalu 5.6.3.2 (48.985.500.441,16) 75.788.578.414,91 (124.774.078.856,07) (164,63)
Koreksi Nilai Piutang 5.6.3.3 289.952.027,81 15.830.685.729,64 (15.540.733.701,83) (98,17)
Koreksi Saldo Awal Penyertaan Modal 5.6.3.4 (889.843.678,14) 20.385.090.086,56 (21.274.933.764,70) (104,37)
Penghapusan Aset 5.6.3.5 (3.688.880.517,05) (9.048.673.893,98) 5.359.793.376,93 (59,23)
Koreksi Nilai Perolehan Aset 5.6.3.6 (185,06) 0,00 (185,06) 0,00
Koreksi Utang 5.6.3.7 191.780,60 0,00 191.780,60 0,00
Koreksi Saldo Kas 5.6.3.8 (423.233.039,24) 369.233.039,24 (792.466.078,48) (214,62)
4 Ekuitas Akhir 5.6.4 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86 419.697.138.366,38 7,17


BUPATI GRESIK
13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Keuangan
Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang

menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
merupakan dinamika dalam perkembangan Pemerintahan Daerah dalam rangka menjawab
permasalahan yang terjadi pada Pemerintahan Daerah. Perubahan kebijakan Pemerintahan
Daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah telah memberikan dampak yang cukup besar bagi berbagai peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai Pemerintahan Daerah, termasuk pengaturan mengenai
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah yang mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 merupakan
langkah untuk menyempurnakan pengelolaan keuangan berdasarkan identifikasi masalah
dalam Pengelolaan Keuangan Daerah yang terjadi dalam pelaksanaannya selama ini.
Penyempurnaan pengaturan tersebut juga dilakukan untuk menjaga 3 (tiga) pilar tata
Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif.
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban,
dan pengawasan Keuangan Daerah. Pertanggungjawaban Keuangan Daerah diwujudkan
dalam bentuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Laporan keuangan tersebut
merupakan wujud dari penguatan transparansi dan akuntabilitas. Terkait dengan
pertanggungjawaban Keuangan Daerah, paling sedikir ada 7 (tujuh) laporan keuangan yang
harus dibuat oleh Pemerintah Daerah yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain berbentuk laporan keuangan, pertanggungjawaban Keuangan Daerah juga
berupa laporan realisasi Kinerja. Melalui laporan ini, masyarakat bisa melihat sejauh mana
Kinerja Pemerintah Daerahnya. Selain itu, laporan ini juga sebagai alat untuk menjaga
sinkronisasi dari proses perencanaan hingga pertanggungjawaban yang dilakukan
Pemerintah Daerah. Melalui laporan ini Pemerintah Daerah bisa melihat hal yang harus
diperbaiki untuk kepentingan proses penganggaran dan perencanaan di tahun berikutnya.
14
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gresik

telah mengaplikasikan SAP Berbasis Akrual. SAP Berbasis Akrual mengakui pendapatan,
beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan
basis kas yang ditetapkan dalam APBD. Laporan keuangan terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Laporan Perubahan SAL;
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas, serta
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
1.2 Maksud dan Tujuan Laporan Keuangan
Untuk melaksanakan kewajiban Pemerintah Daerah menyediakan informasi keuangan

daerah kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019 pasal 214, salah satunya adalah dengan menyusun laporan keuangan.
Selain itu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dimaksudkan untuk menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
keuangan;
2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran;
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas akuntansi/pelaporan mendanai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan; dan
7. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai sumber dan penggunaan sumber daya keuangan/ekonomi, transfer,
15
pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan anggaran, saldo anggaran lebih,

surplus/defisit - Laporan Operasional (LO), aset, kewajiban, ekuitas, dan arus kas suatu
entitas pelaporan.
1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah, antara lain :
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur
keuangan Negara; (pasal 23 ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai
wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
7. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
16
15. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 15 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019; dan
16. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 04 Tahun 2019 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019.
1.4 Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Landasan Hukum Penyusunan Kaporan Keuangan
1.4. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Capaian Kinerja Keuangan
2.1. Ekonomi Makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Indikator Pencapaian Kinerja APBD
BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Target Kinerja Keuangan
BAB IV Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas Pelaporan
4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Peyusunan Laporan Keuangan
4.4. Kebijakan Akuntansi yang berkaitan dengan Rekening /Akun
BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
5.1. Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
5.2. Penjelasan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
5.3. Penjelasan Neraca
5.4. Penjelasan Laporan Operasional
5.5. Penjelasan Laporan Arus Kas
5.6. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas
BAB VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan
BAB VII Penutup
Lampiran
17
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN TARGET KINERJA APBD
2.1 Ekonomi Makro
Hasil Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik

bedasarkan RPJMD dan RKPD yang dituangkan dalam APBD setiap tahunnya adalah
merepresentasikan tercapainya tujuan pembangunan daerah. Tingkat keberhasilan
pembangunan daerah dapat dilihat dari indikator makro ekonomi yang meliputi : Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Pertumbuhan
Penduduk dan Pendapatan Perkapita serta Tingkat Inflasi.
2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
PDRB atau Pendapatan Regional (Regional Income) merupakan data statistik yang
memuat nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi pada suatu wilayah tertentu dan periode
tertentu.
Perkembangan PDRB Kabupaten Gresik dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
(2015-2019) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. PDRB Kabupaten Gresik Tahun 2015 – 2019
Tahun PDRB - ADHB (Rp) % PDRB - ADHK (Rp) %
2015 100.723.800.000.000,00 7,38 81.380.400.000.000,00 6,61
2016 107.876.600.000.000,00 7,10 85.850.100.000.000,00 5,49
2017 118.519.200.000.000,00 9,87 90.855.600.000.000,00 5,83
2018 130.408.800.000.000,00 10,03 96.276.000.000.000,00 5,97
2019 139.043.800.000.000,00 6,62 101.485.300.000.000,00 5,41
2.2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Besarnya laju pertumbuhan ekonomi tercermin dari pertumbuhan PDRB-ADHK.
Grafik 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2015 – 2019
Laju Pertumbuhan Ekonomi
120.000.000.000,00
100.000.000.000,00
80.000.000.000,00
60.000.000.000,00
40.000.000.000,00
20.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
18
2.2.2 Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik pada Tahun 2015 – 2019, dapat
dilihat sebagai berikut.
Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik
Tahun 2015 – 2019
Kenaikan/
Tahun Jumlah Penduduk
(Penurunan)
2015 1.303.773 (1,59)
2016 1.310.439 0,51
2017 1.313.826 0,26
2018 1.336.371 1,72
2019 1.298.184 (2,86)
2.2.3 Jumlah Pengangguran

Tingkat Pengangguran Kabupaten Gresik dari Tahun 2011 hingga Tahun 2018 selalu
diatas Provinsi Jawa Timur dan Nasional, namun terus mengalami penurunan hingga pada
Tahun 2018 berhasil ditekan sampai dengan 5,82%, sebagaimana berikut.
Grafik 2. Tingkat Pengangguran Kabupaten Gresik Tahun 2011 – 2018
2.2.4 Laju Inflasi

Tingkat Inflasi Kabupaten Gresik Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 mengalami
tingkat fluktuasi yang signifikan. Pada Tahun 2018 Tingkat Inflasi Kabupaten Gresik
sebesar 2,77 dibawah rata-rata Jawa Timur dan Nasional. Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun
2016 s.d 2019 Kabupaten Gresik sebagaimana berikut.
Tabel 3. Laju Inflasi Kabupaten Gresik Tahun 2015 – 2019
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Inflasi 3,43 3,22 2,04 2,77 2,21
2.2.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), capaian IPM Kabupaten Gresik
menunjukkan peningkatan setiap Tahunnya secara konsisten. Dalam rentang Tahun 2012 -
2019, IPM Kabupaten Gresik meningkat sebesar 3,16 poin. Pada Tahun 2019 IPM
Kabupaten Gresik mencapai 76,10 poin berada di atas Nasional (71,92) dan Provinsi Jawa
Timur (71,5).
19
Grafik 3. IPM Kabupaten Gresik Tahun 2012 – 2019
2.2.6 Gini Ratio

Rasio Gini atau koefisien adalah ukuran pemerataan pendapatan yang dihitung
berdasarkan kelas pendapatan. Gini Ratio Kabupaten Gresik dalam rentang Tahun 2013 –
2017 tercatat sebagai berikut.
Tabel 4. Gini Ratio Kabupaten Gresik Tahun 2015 – 2019
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Gini Ratio 0,36 0,28 0,31 0,33 0,29
2.3 Kebijakan Keuangan

Kebijakan Umum APBD merupakan sasaran dan kebijakan daerah dalam satu tahun
anggaran yang menjadi petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD).
Kebijakan anggaran tersebut terdiri dari kebijakan pendapatan daerah, kebijakan
belanja daerah dan kebijakan pembiayaan daerah untuk pembangunan daerah pada Tahun
Anggaran 2018, sebagaimana uraian berikut ini.
2.3.1 Pendapatan Daerah
2.3.1.1 Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah

Asumsi makro ekonomi yang digunakan Kabupaten Gresik membutuhkan biaya
yang cukup besar dalam upaya memacu pembangunan, sehingga perlu menggali Pendapatan
Daerah terutama potensi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah secara optimal dari seluruh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pendapatan Daerah Kabupaten Gresik terdiri
dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang
Sah.
20
Kontribusi PAD terhadap APBD Kabupaten Gresik bersumber dari objek-objek

pendapatan yang terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah
merupakan cerminan kemampuan dan potensi daerah, sehingga besarnya penerimaan PAD
dapat mempengaruhi kualitas otonomi daerah yang menuntut ketergantungan dengan
Pemerintah Pusat semakin berkurang.
Dana Perimbangan merupakan sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari APBN
untuk mendukung pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan
pemberian otonomi kepada daerah utamanya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik.
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan bagi hasil dari Pemerintah
Daerah lainnya dan pendapatan dari pengelolaan aset yang dimiliki Pemerintah Daerah.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri atas pendapatan hibah, bagi hasil pajak dari
propinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi khusus, bantuan
keuangan dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya serta pendapatan lainnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka Kebijakan Pendapatan Daerah Kabupaten
Gresik Tahun 2019 adalah:
1. Melakukan pencermatan penghitungan pendapatan asli daerah agar bisa dicapai pada
akhir tahun anggaran; dan
2. Penyesuaian pendapatan transfer yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Propinsi Jawa Timur.
2.3.2 Belanja Daerah
2.3.2.1 Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah

Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Karena sifatnya
mengurangi aset, maka belanja daerah antara lain harus mampu meningkatkan nilai tambah
(added value) dari setiap pembelanjaan yang dilakukan, sehingga dapat menjadi lebih
berdaya guna dalam pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2016-2021. Belanja Daerah pada Tahun 2019 ditekankan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan publik serta upaya pemenuhan kebutuhan dasar sarana dan prasarana
pelayanan publik.
Belanja daerah Tahun 2019 berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Tahun 2019 yang telah disinkronisasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tahun 2019 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur serta pada standar
teknis dan harga satuan regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
21
Pemerintah Daerah menetakan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks
daerah, organisasi perangkat daerah maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran. Program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan
terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan
kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.
Berdasarkan dinamika yang terjadi dalam Tahun Anggaran 2019, diadakan perubahan
terhadap kebijakan belanja daerah yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan
Kebijakan Umum Anggaran Nomor 180/10/437.12/2019 dan KPTS/1/PIM.DPRD/VII/2019,
perubahan kebijakan belanja tersebut karena adanya perubahan sasaran dan target program
kegiatan, pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja,
menambah atau mengurangi anggaran belanja program dan kegiatan, mengakomodasi
program dan kegiatan prioritas yang belum dialokasikan pada APBD Tahun Anggaran 2019.
Perubahan kebijakan belanja tidak langsung daerah diarahkan pada :
1. Penyesuaian belanja pegawai meliputi belanja gaji dan tunjangan, belanja tambahan
penghasilan PNSD, belanja penerimaan lainnya pimpinan dan anggota DPRD serta
KDH/WKD dan insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah; dan
2. Penyesuaian belanja non pegawai meliputi belanja hibah, bantuan sosial, belanja bagi
hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada pemerintah desa, belanja bantuan
keuangan dan belanja tidak terduga.
Perubahan kebijakan belanja langsung daerah diarahkan pada :
1. Penyesuaian alokasi anggaran belanja yang bersumber dari pendapatan yang
penggunaannya bersifat spesifik;
2. Penambahan anggaran atas kebutuhan kegiatan yang dipandang urgent dengan
mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan; dan
3. Penyesuaian (pergeseran/pengurangan) alokasi anggaran OPD, PPKD dan BLUD yang
dipandang lebih mengefektifkan pelaksanaan kegiatan.
2.3.2.2 Kebijakan Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung meliputi Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Hibah,
Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Bagi Hasil. Kebijakan Belanja Pegawai diarahkan untuk
memberikan tunjangan penghasilan kepada PNSD sesuai dengan indeks disiplin pegawai
dan capaian sasaran kinerja pegawai serta mengefektifkan belanja pegawai pada belanja
langsung.
22
Kebijakan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial diarahkan untuk mengalokasikan hibah
dan bantuan sosial kepada organisasi, kelompok masyarakat, keluarga dan individu yang
memenuhi persyaratan Perundang-undangan.
Kebijakan Bantuan Keuangan kepada Desa diarahkan untuk Alokasi Dana Desa
(ADD), pembangunan infrastruktur desa dan tunjangan aparat desa.
2.3.2.3 Kebijakan Belanja Langsung

Kebijakan pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Gresik Tahun 2019 yang telah disinkronisasikan dengan RKP dan RKPD Propinsi Jawa
Timur serta mempertimbangkan tema pembangunan Kabupaten Gresik Tahun 2019 yaitu
Gresik, Teater Pembangunan Infrastruktur dan Investasi menuju Ekologi yang
Berkelanjutan.
Selanjutnya dirumuskan prioritas pembangunan tematik Kabupaten Gresik yaitu :
a. Pembangunan ekologi berkelanjutan melalui ketersediaan air minum layak,
pengentasan Kawasan kumuh, pelayanan sanitasi dasar, permukiman inklusif dan
pengendalian banjir;
b. Kemandirian ekonomi daerah melalui kemantapan infrastruktur, konektiftas daerah,
pengembangan potensi lokal dan ketahanan pangan;
c. Penguatan atribusi layanan dasar dan pengentasan kemiskinan;
d. Pengembangan teknologi informasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan; dan
e. Kemandirian Desa.
2.3.3 Kebijakan Pembangunan Daerah

2.3.3.1 Kebijakan Belanja Berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah
a. Urusan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar:
1. Pendidikan
- Peningkatan atribusi dan aksesibilitas pelayanan pendidikan dasar untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan pendidikan seluruh masyarakat Gresik didukung
penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel, transparan, berkualitas, dan inklusif
dengan mengintegrasikan keluhuran Budaya Gresik yang menjunjung tinggi nilai-
nilai keberagama’an.
- Penguatan kualitas penyelenggaran pendidikan melalui transparansi, akuntabilitas,
dan optimalisasi pengelolaan anggaran pendidikan didukung pembangunan
infrastruktur yang memadai.
23
2. Kesehatan
- Peningkatan pembangunan kesehatan melalui penguatan upaya kesehatan dasar
(primary health care) secara promotif maupun preventif, pemenuhan jaminan
kesehatan, aksesibilitas dan mutu layanan kesehatan serta pembangunan sumber
daya kesehatan.
- Penguatan pembangunan gizi masyarakat melalui penguatan upaya kesehatan dasar
(primary health care) secara promotif maupun preventif ditunjang penguatan
keberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan.
- Pemerataan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Ketersediaan Obat, Mutu Obat,
Makanan, dan Sumberdaya Manusia Kesehatan.
- Perlindungan terintegratif secara promotif, preventif, dan kuratif (finasial) terhadap
masyarakat kategori miskin dan rentan miskin dalam mengakses layanan
kesehatan.
3. Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
- Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan harmonis berlandaskan
Rencana Tata Ruang guna mendukung daya saing daerah, menguatkan karakter
Gresik sebagai kota Santri dan Kota Wali didukung keselarasan dan pemerataan
pembangunan.
- Peningkatan kualitas layanan dasar infrastruktur melalui perbaikan aksesibilitas
masyarakat terhadap layanan, sarana prasarana penunjang, dan peningkatan
keberdayaan masyarakat.
- Penguatan peran lintas sektor dalam meletakkan pembangunan sesuai dengan tata
ruang ditunjang komprehensifitas regulasi dan validitas data.
4. Perumahan dan Kawasan Permukiman
- Penguatan pembangunan kawasan permukinan melalui percepatan pengentasan
lingkungan kumuh, peningkatan kualitas rumah tidak layak huni, dan kemudahan
aksesibilitas perumahan bagi masyarakat miskin.
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat
- Integrasi keluhuran Budaya Gresik yang religius dalam mewujudkan kondusifitas
kehidupan berbangsa didukung Pamong Praja yang Tangguh.
- Pengelolaan penanggulangan bencana yang responsif guna menguatkan penegakan
hak atas rasa aman, mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum.
6. Sosial
- Keberlanjutan dan Kebersinambungan layanan sosial dengan memperluas
jangkauan pelayanan secara merata, kepastian layanan yang berkeadilan, dan
kemudahan akses serta optimalisasi penanggulangan kemiskinan.
24
b. Urusan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar :

7. Tenaga Kerja
- Penyelenggaraan pelayanan transmigrasi untuk mendukung pembangunan nasional
dan menekankan pada swakarsa.
8. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Mewujudkan keberdayaan perempuan yang mandiri dalam pembangunan dan
peningkatan aksesibilitas pelayanan anak dalam rangka mendukung tumbuh
kembang dan kelangsungan hidup yang berkualitas.
- Sinergitas pengarusutamaan gender dalam pembangunan.
9. Pangan
- Peningkatan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok ditunjang
perbaikan infrastruktur, diversifikasi konsumsi pangan utama, dan mitigasi
kerawanan pangan.
10. Pertanahan
- Penyelenggaraan pelayanan pertanahan yang strategis dengan mengedepankan
keselarasan pemahaman melalui harmonisasi peraturan agraria, peningkatan
akurasi dalam akselerasi pelayanan, dan partisipasi masyarakat melalui inisiatif
stimulan.
11. Lingkungan Hidup
- Meletakkan pembangunan infrastruktur dalam konteks berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan, peduli terhadap perubahan iklim, dan peningkatan
keberdayaan masyarakat dalam melestarikan lingkungan.
- Penguatan literasi abad hayati secara mendalam guna menggunggah social
awareness dan kepedulian dunia usaha didukung kebijakan konservasi sumber
daya alam dan hayati, penguatan basis data lingkungan hidup, serta pembangunan
berwawasan lingkungan.
12. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Percepatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil didukung
pemutakhiran teknologi dengan mendekatkan basis pelayanan kepada masyarakat.
13. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
- Membangun Desa, Desa Membangun
14. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
- Pengendalian dinamika kependudukan dan internalisasi nilai-nilai pembangunan
keluarga yang sehat dan sejahtera guna mewujudkan keseimbangan daya dukung
alam dan lingkungan, tatanan sosial ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan
penduduk secara merata.
25
15. Perhubungan
- Penguatan konektivitas antar wilayah melalui pengembangan layanan dan
pembangunan sarana prasarana penunjang transportasi dengan mempertimbangkan
dampak lingkungan, keselamatan pengguna, mendukung perkembangan
pertumbuhan ekonomi wilayah, atribusi dan akurasi layanan transportasi.
16. Komunikasi dan Informatika
- Keterbukaan informasi secara aktual dan faktual dalam koridor e-Government
guna menggugah partisipasi publik secara konstruktif untuk mendukung
pembangunan daerah, meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi dan
pemanfataan data pembangunan, serta mendukung optimalisasi kinerja
penyelenggaraan pemerintahan.
17. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
- Pengembangan sektor UMKM sebagai landasan ekonomi kerakyatan secara
inklusif dengan peningkatan kualitas dan diversifikasi produk dan membuka
peluang pasar yang lebih luas.
- Pembangunan ekonomi daerah yang berdikari, disokong inovasi dan kreatifitas
koperasi serta jiwa kewirausahaan UMKM guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Gresik.
18. Penanaman Modal
- Penguatan iklim investasi dan iklim usaha yang berdaya saing didukung efisiensi
prosedural, peningkatan akurasi, kredibilitas layanan dan kapasitas kelembagaan
perizinan berbasis teknologi dan kemudahan akses informasi.
19. Kepemudaan dan Olahraga
- Pembangunan kepemudaan yang berkarakter dan peningkatan prestasi olahraga
daerah secara partisipatif dengan menciptakan kecerdasan emosional, intelektual
dan spiritual, dilandasi kearifan dan keluhuran Budaya Gresik yang menjunjung
tinggi nilai-nilai keberagama’an.
20. Statistik
- Pembangunan basis data terpadu yang komprehensif dan berkesinambungan dalam
rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, tepat sasaran, dan
akuntabel.
21. Persandian
- Perlindungan kerahasiaan informasi Daerah yang dikecualikan secara
komprehensif dalam rangka menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara dalam
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
26
22. Kebudayaan
- Pengarustamaan nilai-nilai kebudayaan Gresik yang luhur dan mulia dalam
penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan, pembangunan manusia berakhlak,
dan pengelolaan sumber-sumber daya peradaban.
23. Perpustakaan
- Peningkatan kapasitas, akses, dan utiltas perpustakaan sebagai turning point
pembangunan pendidikan masyarakat yang berkualitas dengan menguatkan
budaya gemar membaca dan pengembangan kompetensi pustakawan.
24. Kearsipan
- Penyelenggaraan pengelolaan kearsipan yang tertib didukung keterjaminan
perlindungan dan kelestarian output atau memori penyelenggaraan pemerintahan
guna mendukung perumusan kebijakan daerah yang strategis dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan.
c. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
- Peningkatan produktivitas, kualitas, dan daya saing perikanan berbasis penerapan
inovasi teknologi dan pengembangan sumber daya kelautan secara
berkesinambungan dan responsif terhadap pangsa pasar global.
2. Pariwisata
- Penguatan nilai-nilai budaya Gresik dalam pengembangan kepariwisataan yang
didukung keberlanjutan pembangunan inftrastuktur pariwisata, kemudahan akses
konektivitas destinasi-destinasi pariwisata, dan promosi pariwisata yang inovatif.
3. Pertanian
- Revitalisasi sumber daya pertanian diiringi peningkatan mutu dan daya saing hasil
pertanian secara berkelanjutan guna mendukung eksplorasi potensi agribisnis
secara optimal.
4. Kehutanan
- Preservasi dan konservasi secara berkelanjutan terhadap cakupan hutan daerah
(Taman Hutan Raya) dan lahan kritis serta mengoptimalkan hasil hutan dengan
prioritas akan keberlansungan ekosistem hutan.
5. Energi dan sumberdaya mineral
- Pemanfaatan energi dan sumber daya mineral daerah secara berkelanjutan melalui
tata kelola yang peduli lingkungan hidup.
27
6. Perdagangan
- Penguatan daya saing dan kondusifitas iklim usaha perdagangan daerah dalam
rangka meningkatkan produktivitas ekonomi berlandaskan perlindungan terhadap
konsumen dan standardisasi produk khas Gresik.
7. Perindustrian
- Penguatan investasi sektor industrial guna meningkatkan populasi industri berskala
besar dan menengah serta pengembangan kapasitas secara berkelanjutan bagi
industri berskala mikro dan kecil.
8. Transmigrasi
- Penyelenggaraan pelayanan transmigrasi untuk mendukung pembangunan nasional
dan menekankan pada swakarsa.
d. Urusan Penunjang Pemerintahan
1. Perencanaan
- Perencanaan terbaik untuk pembangunan yang berkualitas.
2. Penelitian dan Pengembangan
- Akselerasi inovasi daerah didukung sinergitas penelitian dan pengembangan oleh
pemerintah, swasta, dan akademisi dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
3. Inspektorat
- Peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan didukung atribusi
pengawasan yang konstruktif dan komprehensif dalam rangka mewujudkan
pelayanan publik yang prima.
4. Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan
- Pembangunan sumber daya aparatur yang berkualitas berlandaskan kaidah good
and clean governance.
5. Keuangan
- Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
- Peningkatan Pendapatan Daerah.
6. Sekretariat Daerah
- Menghadirkan penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas, inovatif,
transparan, dan akuntabel dilandasi Kejujuran Kebersamaan, Kesabaran, Kerja
Keras, dan Keikhlasan.
- Pembangunan Birokrasi yang bersih dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik, dinamis, dan integratif.
7. Sekretariat DPRD
- Menghadirkan pemerintahan daerah yang berkualitas, aspiratif, dan inklusif.
28
8. Kecamatan
- Pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh hingga pelosok desa melalui
penguatan intermediary kecamatan sebagai penyelenggara urusan pemerintahan
umum dan koordinator kegiatan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan, dan
pembinaan kemasyarakatan di Desa.
2.3.4 Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang
dalam penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah
antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil
privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak
ketiga, penjualan investasi permanen lainnya dan pencairan dana cadangan. Sedangkan
pengeluaran pembiayaan merupakan Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran
Rekening Kas Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu dan pembentukan dana cadangan.
Uraian tentang rincian pembiayaan pada Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gresik
Tahun 2018 sebagai berikut.
a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan pada Tahun 2018 direncanakan sebesar Rp165.485.596.773,74
berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2017.
b. Pengeluaran Pembiayan
Pengeluaran pembiyaan pada Tahun 2018 direncanakan nihil.
c. Pembiayaan Netto
Berdasarkan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tersebut diatas maka
Pembiayaan Netto sebesar Rp165.485.596.773,74.
2.4 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
2.4.1 Indikator Pencapaian Kinerja Keuangan (fiskal)

Asumsi indikator pencapaian kinerja keuangan dalam APBD Tahun 2018 seperti telah
dijabarkan pada Kebijakan Keuangan diatas, dalam pelaksanaannya terjadi perkembangan
29
yang menyebabkan perlu dilakukan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun 2018. Sejalan dengan hal tersebut, Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018, sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepakatan
antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan DPRD Kabupaten Gresik Nomor
180/15/437.12/2018 dan Nomor KPTS/13/PimDPRD-II/XI/2018 tentang Kebijakan Umum
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2019 dan telah
dilakukan penyesuaian searah dengan adanya perubahan-perubahan asumsi baik sisi
pendapatan, belanja maupun pembiayaan yang tertuang dalam Nota Kesepakatan antara
Pemerintah Kabupaten Gresik dengan DPRD Kabupaten Gresik Nomor 180/10/437.12/2019
dan KPTS/1/PIM.DPRD/VII/2019 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2019.
Tabel 5. APBD dan APBD Perubahan Tahun 2019
(dalam rupiah)
No. Uraian APBD 2019 APBD-P 2019
1 PENDAPATAN 3.040.613.060.446,00 3.011.393.008.903,70
1.1 Pendapatan Asli Daerah 909.905.279.886,00 923.973.075.519,70

1.1.1 Pajak Daerah 578.612.744.000,00 586.700.000.000,00
1.1.2 Retribusi Daerah 81.041.000.000,00 81.968.883.000,00
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan 12.692.300.000,00 10.795.200.153,70
1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah 237.559.235.886,00 244.508.992.366,00
1.2 Dana Perimbangan 1.499.740.660.560,00 1.453.822.430.964,00

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 182.358.623.150,00 180.750.982.150,00
1.2.2 Dana Alokasi Umum 963.136.830.000,00 958.325.036.000,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 354.245.207.410,00 314.746.412.814,00
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 630.967.120.000,00 633.597.502.420,00

1.3.1 Dana Hibah 61.081.600.000,00 61.081.600.000,00
1.3.2 Dana Darurat 0.00 0.00
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi Jatim 231.455.000.000,00 232.114.616.920,00
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 323.214.720.000,00 323.214.720.000,00
1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Jatim 15.215.800.000,00 17.186.565.500,00
1.3.6 Pendapatan Lainnya 0.00 0,00
2 BELANJA 3.128.640.309.463,00 3.334.890.270.269,42
2.1 Belanja Tidak Langsung 1.684.017.799.660,00 1.707.894.423.849,96

2.1.1 Belanja Pegawai 864.377.694.160,00 857.335.990.149,96
2.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00
2.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00
2.1.4 Belanja Hibah 204.316.697.000,00 213.149.267.000,00
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 30.457.700.000,00 33.212.700.000,00
2.1.6 Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa 65.965.375.000,00 66.866.888.300,00
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kpd Pemerintah Desa 517.400.333.500,00 535.829.578.400,00
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00
2.2 Belanja Langsung 1.444.622.509.803,00 1.626.995.846.419,46

2.2.1 Belanja Pegawai 93.226.918.166,62 98.741.151.129,30
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 789.954.859.171,23 875.675.960.259,58
2.2.3 Belanja Modal 561.440.732.465,15 652.578.735.030,58
Surplus / ( Defisit ) (88.027.249.017,00) (323.497.261.365,72)
30
No. Uraian APBD 2019 APBD-P 2019
3 PEMBIAYAAN 88.027.249.017,00 323.497.261.365,72
3.1 Penerimaan Pembiayaan 88.027.249.017,00 361.997.261.365,72

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SiLPA ) 88.027.249.017,00 165.485.596.773,74
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 361.997.261.365,72
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00
3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00
3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 0,00 0,00
3.2 Pengeluaran Pembiayaan 0,00 38.500.000.000,00

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00
3.2.2 Penyertaan Modal ( Investasi ) Pemda 0,00 38.500.000.000,00
3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 0,00 0,00
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00
Pembiayaan Netto 88.027.249.017,00 323.497.261.365,72
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 0,00 0,00

Berkenaan
2.4.2 Indikator Pencapaian Kinerja Program/Kegiatan

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pasal 2 menyatakan bahwa dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD setiap entitas pelaporan wajib menyusun
dan menyajikan : (a) Laporan Keuangan dan (b) Laporan Kinerja. Laporan Kinerja adalah
ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun
berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD.
Kebijakan Belanja Daerah pada Tahun 2019 diarahkan melaksanakan Urusan Wajib,
Urusan Pilihan dan Urusan Penunjang Pemerintahan.
31
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.1.1 Kinerja Pendapatan Daerah

Sesuai dengan Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2019 bahwa
Kebijakan Pendapatan Daerah diarahkan untuk meningkatkan proporsi Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap total Pendapatan Daerah dalam rangka mendorong terwujudnya
kemandirian daerah.
Sedangkan untuk menutup kesenjangan fiskal, Pemerintah Kabupaten Gresik tetap
menerima Dana Perimbangan dengan prinsip money follow function, Pemerintah Kabupaten
Gresik juga menerima Dana Bagi Hasil Pajak dan Non Pajak serta Bantuan lainnya dari
Propinsi Jawa Timur.
Capaian kinerja pendapatan daerah selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Realisasi pendapatan pada Tahun 2015 mencapai
Rp2.436.173.613.495,03 atau naik sebesar 10,41%, pada Tahun 2016 mencapai
Rp2.876.343.695.519,71 atau naik sebesar 4,89% dan pada Tahun 2019 mencapai
Rp3.119.200.157.022,91 atau naik sebesar 8,44% dari tahun-tahun sebelumnya. Kinerja
masing-masing kelompok pendapatan dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini.
3.1.1.1 Kinerja Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi penerimaan dari pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain lain pendapatan asli
daerah. Perkembangan realisasi PAD Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat
dalam tabel dan grafik berikut.
Tabel 6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2015 - 2019
%
No Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Kenaikan/
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 884.648.816.722,41 799.884.870.103,03 90,42 14,17
2 2016 836.440.666.433,28 715.480.938.191,16 85,54 (10,55)
3 2017 910.630.160.210,27 871.564.498.248,20 95,71 21,82
4 2018 921.926.953.257,00 957.255.706.268,71 103,83 9,83
5 2019 923.973.075.519,70 980.776.381.995,43 106,15 2,46
32
Tabel 7. Rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2015 - 2019

Realisasi
No Jenis P A D
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pajak Daerah 450.326.075.139,76 412.112.744.756,71 496.995.074.543,49 575.859.024.856,46 641.744.041.397,22
2 Retribusi Daerah 117.641.024.546,20 77.108.109.540,65 78.798.888.987,00 73.435.779.742,00 80.949.444.661,00
Hasil Pengelolaan Kekayaan
3 25.234.376.050,50 15.393.353.604,09 13.631.162.210,28 10.696.168.301,68 10.795.200.154,10
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
4 206.683.394.366,57 210.866.730.289,71 282.139.372.507,43 297.264.733.368,57 247.287.695.783,11
Daerah yang Sah
Jumlah 799.884.870.103,03 715.480.938.191,16 871.564.498.248,20 957.255.706.268,71 980.776.381.995,43
Grafik 4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2015 – 2019
Pendapatan Asli daerah (PAD)
1.000.000.000.000,0
0
800.000.000.000,00
600.000.000.000,00
400.000.000.000,00
200.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi PAD Tahun 2015 mengalami kenaikan
sebesar 14,17% dari Tahun 2014, namun pada Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
10,55%. Selanjutnya pada Tahun 2017, 2018 dan 2019 mengalami kenaikan masing-masing
sebesar 21,82%, 9,83% dan 2,46% dari tahun-tahun sebelumnya.
3.1.1.2 Kinerja Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat

Pendapatan transfer dari pemerintah pusat atau Dana Perimbangan meliputi: (1)
Penerimaan Bagi Hasil yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak/Sumber Daya Alam. Dana Bagi Hasil Pajak diperoleh dari Bagi Hasil dari
Pajak Bumi Bangunan (PBB), Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB), Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak
Orang, dan Bagi Hasil dari Cukai Hasil Tembakau. Sedangkan untuk Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak/Sumber Daya Alam diperoleh dari Bagi Hasil dari Provinsi Sumber Daya
Hutan, Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan, Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak
Bumi, Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi, Bagi Hasil Sumber Daya Kehutanan, dan
Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum, (2) Dana Alokasi Umum (DAU),
33
dan (3) Dana Alokasi Khusus (DAK). Perkembangan realisasi Dana Transfer Pemerintah
Pusat Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
Tabel 8. Pendapatan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat Th 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 1.153.575.802.203,00 1.103.936.339.654,00 95,70 3,63
2 2016 1.487.953.427.000,00 1.336.689.003.743,00 89,83 21,08
3 2017 1.390.841.608.160,00 1.324.731.018.270,00 95,25 (0,89)
4 2018 1.437.511.804.000,00 1.425.168.417.026,00 99,14 7,58
5 2019 1.453.822.430.964,00 1.467.854.957.330,00 100,97 3,00
Tabel 9. Rincian Pendapatan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat

Tahun 2015 - 2019
Jenis Pendapatan Dana Realisasi
No
Transfer dari 2015 2016 2017 2018 2019
Bagi Hasil Pajak/Bagi
1 119.825.600.654,00 149.468.790.396,00 156.045.163.060,00 184.996.926.377,00 190.806.944.996,00
Hasil Bukan Pajak
2 Dana Alikasi Umum 873.265.959.000,00 923.469.024.000,00 907.246.643.000,00 909.888.092.000,00 958.325.036.000,00
3 Dana Alokasi Khusus 110.844.780.000,00 263.751.189.347,00 261.439.212.210,00 330.283.398.649,00 318.722.976.334,00
Jumlah 1.103.936.339.654,00 1.336.689.003.743,00 1.324.731.018.270,00 1.425.168.417.026,00 1.467.854.957.330,00
Grafik 5. Pendapatan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat Tahun 2015 – 2019
Transfer dari Pemerintah Pusat
1.600.000.000.000,00
1.400.000.000.000,00
1.200.000.000.000,00
1.000.000.000.000,00
800.000.000.000,00
600.000.000.000,00
400.000.000.000,00
200.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi Dana Transfer pada Tahun 2015 dan 2016
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 3,63% dan 21,08%. Namun pada Tahun 2017
mengalami penurunan sebesar 0,89%. Selanjutnya pada Tahun 2018 dan 2019 mengalami
kenaikan masing-masing sebesar 7,58% dan 3,00% dari tahun-tahun sebelumnya.
3.1.1.3 Kinerja Transfer Lainnya dari Pemerintah Pusat

Pendapatan Transfer Lainnya dari Pemerintah Pusat, meliputi (1) Dana Desa, (2)
Dana Insentif Daerah, dan (3) Dana Insentif P2D2. Perkembangan realisasi Dana Transfer
Lainnya dari Pemerintah Pusat Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat dalam
tabel dan grafik berikut.
34
Tabel 10. Pendapatan Dana Transfer Lainnya dari Pemerintah Pusat

Tahun 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 343.021.976.000,00 343.523.352.000,00 100,15 46,74
2 2016 241.535.798.000,00 241.940.391.000,00 100,17 (29,57)
3 2017 314.106.205.000,00 314.106.205.000,00 100,00 29,83
4 2018 280.565.128.000,00 264.027.275.000,00 94,11 (15,94)
5 2019 323.214.720.000,00 323.214.720.000,00 100,00 22,42
Tabel 11. Rincian Pendapatan Dana Transfer Lainnya dari Pemerintah

Pusat Tahun 2015 - 2019
Jenis Pendapatan Transfer Realisasi
No Lainnya dari Pemerintah
Pusat 2015 2016 2017 2018 2019
1 Dana Penyesuaian 343.523.352.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Dana Desa 0,00 205.756.291.000,00 262.070.980.000,00 246.902.275.000,00 280.483.802.000,00
3 Dana Insentif Daerah 0,00 35.779.507.000,00 52.035.225.000,00 17.125.000.000,00 42.730.918.000,00
4 Dana Insentif P2D2 0,00 404.593.000,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 343.523.352.000,00 241.940.391.000,00 314.106.205.000,00 264.027.275.000,00 323.214.720.000,00
Grafik 6. Perkembangan Pendapatan Dana Transfer Lainnya dari Pemerintah

Pusat Tahun 2015 – 2019
Transfer Lainnya dari Pemerintah

Pusat
350.000.000.000,00
300.000.000.000,00
250.000.000.000,00
200.000.000.000,00
150.000.000.000,00
100.000.000.000,00
50.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi dana transfer Tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 46,74% dari Tahun 2014, namun pada Tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 29,57%. Pada Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 29,83% dan kembali
mengalami penurunan pada Tahun 2018 sebesar 15,94%. Sedangkan pada Tahun 2019
mengalami kenaikan sebesar 22,42% dari Tahun 2018.
3.1.1.4 Kinerja Transfer dari Pemerintah Provinsi

Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi, meliputi (1) Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Daerah Provinsi, dan (2) Pendapatan Bagi Hasil Lainnya. Perkembangan realisasi
35
Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat
dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
Tabel 12. Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi Tahun 2015 – 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 198.688.587.864,00 169.826.577.478,00 85,47 (8,26)
2 2016 186.490.231.784,00 181.169.348.862,00 97,15 6,68
3 2017 214.569.000.000,00 213.102.459.056,00 99,32 17,63
4 2018 214.548.840.000,00 212.099.334.025,00 98,86 (0,47)
5 2019 232.114.616.920,00 256.224.161.300,00 110,39 20,80
Tabel 13. Tabel 10. Rincian Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi
Tahun 2015 - 2019
Jenis Pendapatan Realisasi
No Transfer dari Pemerintah
Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
Bagi Hasil Pajak/Bukan
1 169.826.577.478,00 181.169.348.862,00 213.102.459.056,00 212.099.334.025,00 256.224.161.300,00
Pajak dari Provinsi
Grafik 7. Perkembangan Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi

Tahun 2015 – 2019
Transfer dari Pemerintah Provinsi
300.000.000.000,00
250.000.000.000,00
200.000.000.000,00
150.000.000.000,00
100.000.000.000,00
50.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi
Tahun 2016 dan 2017 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 6,68% dan 17,63%.
Namun pada Tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 0,47%. Selanjutnya kembali
mengalami kenaikan pada Tahun 2019 sebesar 20,80%.
3.1.1.5 Kinerja Lain-lain Pendapatan yang Sah

Lain-lain Pendapatan yang Sah meliputi (1) Pendapatan Hibah, (2) Pendapatan Dana
Darurat, dan (3) Pendapatan Lainnya. Perkembangan realisasi Lain-lain Pendapatan yang
Sah Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
36
Tabel 14. Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun 2015 - 2019

%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 19.468.438.000,00 19.002.474.260,00 97,61 (10,70)
2 2016 46.279.341.250,00 46.796.511.373,00 101,12 146,27
3 2017 16.069.605.300,00 18.697.355.690,00 116,35 (60,05)
4 2018 16.300.800.000,00 17.792.963.200,00 109,15 (4,84)
5 2019 78.268.165.500,00 91.129.936.397,48 116,43 412,17
Tabel 15. Rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun 2015 - 2019
Jenis Lain-lain Realisasi

No
Pendapatan yang Sah 2015 2016 2017 2018 2019
Bantuan Keuangan dari
1 18.221.653.000,00 25.354.766.500,00 15.694.486.500,00 16.300.800.000,00 17.186.565.500,00
Provinsi Jawa Timur
2 Pendapatan Hibah 780.671.260,00 21.439.914.873,00 3.002.796.190,00 1.492.163.200,00 73.943.370.897,48
3 Pendapatan Lainnya 150.000,00 1.830.000,00 73.000,00 0,00 0,00
Jumlah 19.002.474.260,00 46.796.511.373,00 18.697.355.690,00 17.792.963.200,00 91.129.936.397,48
Grafik 8. Perkembangan Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun 2015 - 2019
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
100.000.000.000,00
80.000.000.000,00
60.000.000.000,00
40.000.000.000,00
20.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah
mengalami kenaikan pada Tahun 2016 sebesar 146,27% dari Tahun 2015, sedangkan pada
Tahun 2017 dan Tahun 2018 mengalami penurunan masing-masing sebesar 60,05% dan
4,84% dari tahun sebelumnya. Namun pada Tahun 2019 kembali mengalami kenaikan
signifikan yaitu sebesar 412,17% dari Tahun 2018.
3.1.2 Kinerja Belanja Daerah

Belanja adalah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas daerah yang
mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban dalam satu tahun anggaran dan tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
37
Belanja menurut kelompok belanja berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

terdiri dari : (1) Belanja Tidak Langsung, dan (2) Belanja Langsung. Sedangkan klasifikasi
belanja menurut SAP berdasarkan ekonomis (jenis belanja) dikelompokkan dalam Belanja
Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Transfer Bagi Hasil. Karena adanya
perbedaan klasifikasi belanja tersebut, maka dalam laporan ini harus dilakukan konversi.
Setelah konversi, maka klasifikasi belanja didasarkan pada klasifikasi belanja didasarkan
pada klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi.
Capaian kinerja belanja daerah selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami kenaikan
setiap tahunnya yaitu pada Tahun 2015 mencapai Rp2.529.213.281.777,17 atau mengalami
kenaikan sebesar 16,40%, pada Tahun 2016 mencapai Rp2.552.245.208.369,15 atau
mengalami kenaikan sebesar 0,91%, pada Tahun 2017 mencapai Rp2.644.649.372.216,62
atau mengalami kenaikan sebesar 3,62%, pada Tahun 2018 mencapai
Rp2.679.865.980.877,67 atau mengalami kenaikan sebesar 1,33% sedangkan pada Tahun
2019 mencapai Rp2.980.713.768.844,41 atau mengalami kenaikan sebesar 11,23%. Kinerja
masing-masing kelompok belanja sebagai berikut.
3.1.2.1 Kinerja Belanja Operasi

Belanja operasi meliputi (1) belanja pegawai, (2) belanja barang dan jasa, (3) belanja
bunga, (4) belanja subsidi, (5) belanja hibah, (6) belanja bantuan sosial, dan (7) belanja
bantuan keuangan. Perkembangan realisasi belanja operasi Tahun 2015 sampai dengan
Tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
Tabel 16. Belanja Operasi Tahun 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 1.777.632.200.071,40 1.598.326.741.713,18 89,91 9,81
2 2016 1.847.884.323.189,83 1.707.124.341.513,64 92,38 6,81
3 2017 1.871.266.249.732,83 1.693.574.679.462,96 90,50 (0,79)
4 2018 1.974.171.667.775,02 1.745.933.786.565,64 88,44 3,09
5 2019 2.078.236.813.398,84 1.860.858.582.907,07 89,54 6,58
Tabel 17. Rincian Realisasi Belanja Operasi Tahun 2015 - 2019

Realisasi
No Jenis Belanja Operasi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Belanja Pegawai 842.577.219.740,00 854.602.211.659,00 794.154.169.288,00 807.285.279.137,00 817.722.929.737,94
2 Belanja Barang dan Jasa 559.637.944.393,18 654.270.908.551,77 723.170.697.861,96 714.001.164.523,64 799.671.963.194,53
3 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Belanja Hibah 173.435.489.980,00 171.208.013.393,87 154.557.012.313,00 198.043.178.504,00 214.968.069.974,60
5 Belanja Bantuan Sosial 22.676.087.600,00 27.043.207.909,00 21.692.800.000,00 26.604.164.400,00 28.495.620.000,00
Jumlah 1.598.326.741.713,18 1.707.124.341.513,64 1.693.574.679.462,96 1.745.933.786.564,64 1.860.858.582.907,07
38
Grafik 9. Perkembangan Belanja Operasi Tahun 2015 - 2019
Belanja Operasi
1,900,000,000,000.00
1,850,000,000,000.00
1,800,000,000,000.00
1,750,000,000,000.00
1,700,000,000,000.00
1,650,000,000,000.00
1,600,000,000,000.00
1,550,000,000,000.00
1,500,000,000,000.00
1,450,000,000,000.00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi belanja operasi Tahun 2015 dan 2016
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 9,81% dan 6,81%, namun pada Tahun 2017
mengalami penurunan sebesar 0,79%. Pada Tahun 2018 dan 2019 kembali mengalami
kenaikan masing-masing sebesar 3,09 % dan 6,58 % dari tahun-tahun sebelumnya.
3.1.2.2 Kinerja Belanja Modal

Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat
lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Belanja modal meliputi
(1) belanja modal tanah, (2) belanja modal peralatan dan mesin, (3) belanja modal gedung
dan bangunan, (4) belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, (5) belanja modal aset tetap
lainnya, dan (6) belanja modal aset lainnya. Perkembangan realisasi belanja operasi Tahun
2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
Tabel 18. Belanja Modal Tahun 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 655.377.486.830,00 584.223.675.904,99 89,14 11,53
2 2016 587.229.207.439,00 413.339.658.372,51 70,39 (29,25)
3 2017 488.493.658.779,00 422.641.766.003,06 86,52 2,25
4 2018 494.396.236.749,96 369.883.330.557,33 74,82 (12,48)
5 2019 652.456.990.170,58 538.046.525.562,34 82,46 45,46
39
Tabel 19. Rincian Belanja Modal Tahun 2015 - 2019

Realisasi
No Jenis Belanja Modal
2015 2016 2017 2018 2019
1 Belanja Tanah 1.251.685.245,00 144.967.320,00 24.216.000.000,00 60.000.000,00 23.708.676.457,78
2 Belanja Peralatan dan Mesin 67.844.591.529,99 95.440.169.764,65 114.734.767.193,06 88.943.435.961,08 145.339.297.937,64
3 Belanja Gedung dan Bangunan 282.703.281.607,00 141.257.959.285,01 140.052.485.739,00 112.036.295.965,28 93.714.601.786,74
Belanja Jalan, Irigasi dan
4 232.249.862.833,00 175.883.981.532,85 140.835.116.310,00 167.973.660.940,97 273.833.923.660,18
Jaringan
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 174.254.690,00 612.580.470,00 1.155.942.144,00 250.685.400,00 20.946.500,00
Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 1.647.454.617,00 619.252.290,00 1.429.079.220,00
Jumlah 584.223.675.904,99 413.339.658.372,51 422.641.766.003,06 369.883.330.557,33 538.046.525.562,34
Grafik 10. Perkembangan Belanja Modal Tahun 2015 - 2019
Belanja Modal
600.000.000.000,00
500.000.000.000,00
400.000.000.000,00
300.000.000.000,00
200.000.000.000,00
100.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi belanja modal pada Tahun 2015
mengalami kenaikan sebesar 11,54%, pada Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
29,25%, pada Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,25 %, pada Tahun 2018
mengalami penurunan sebesar 12,48 % sedangkan pada Tahun 2019 mengalami kenaikan
sebesar 45,46 % dari tahun-tahun sebelumnya.
3.1.2.3 Kinerja Belanja Tidak Terduga

Belanja tidak terduga adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau
tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang
tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Perkembangan realisasi belanja tidak terduga
Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
40
Tabel 20. Belanja Tidak Terduga Tahun 2015 - 2019

%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 2.000.000.000,00 341.044.000,00 17,05 (40,91)
2 2016 500.000.000,00 263.146.956,00 52,63 (22,84)
3 2017 1.500.000.000,00 0,00 0,00 (100,00)
4 2018 4.228.783.214,76 2.728.783.214,76 64,53 100,00
5 2019 1.500.000.000,00 384.210.375,00 25,61 (85,92)
Grafik 11. Perkembangan Belanja Tidak Terduga Tahun 2015 - 2019
Belanja Tidak Terduga
3.000.000.000,00
2.500.000.000,00
2.000.000.000,00
1.500.000.000,00
1.000.000.000,00
500.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi belanja tak terduga pada Tahun 2015 juga
mengalami penurunan sebesar 40,91% dari Tahun 2014, untuk Tahun 2016 juga mengalami
penurunan sebesar 22,84% dari Tahun 2015, Tahun 2017 juga mengalami penurunan sebesar
100% dari Tahun 2016, untuk Tahun 2018 juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan
Tahun 2017 dan untuk Tahun 2019 juga mengalami penurunan sebesar 85,92%
dibandingkan dengan Tahun 2018.
3.1.2.4 Transfer
Belanja transfer terdiri dari belanja transfer bagi hasil pajak atau retribusi dan belanja
bagi hasil pendapatan lainnya serta belanja transfer bantuan keuangan kepada desa dan
bantuan keuangan lainnya. Perkembangan realisasi transfer Tahun 2015 sampai dengan
Tahun 2019 dapat digambarkan dalam tabel dan grafik berikut.
Tabel 21. Transfer Tahun 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 374.839.410.113,70 346.321.820.159,00 92,39 79,52
2 2016 461.096.462.682,00 431.518.061.527,00 93,59 24,60
3 2017 552.819.164.784,00 528.432.926.750,00 95,59 22,46
4 2018 563.542.434.291,00 561.320.080.541,00 99,61 6,22
5 2019 602.696.466.700,00 581.424.450.000,00 96,47 3,58
41
Tabel 22. Rincian Belanja Transfer Tahun 2015 - 2019

Realisasi
No Jenis Belanja Transfer
2015 2016 2017 2018 2019
1 Transfer Bagi Hasil 40.088.838.578,00 35.365.145.000,00 45.761.911.000,00 95.263.823.791,00 50.544.513.050,00
2 Transfer Bantuan Keuangan 306.232.981.581,00 396.152.916.527,00 482.671.015.750,00 466.056.256.750,00 530.879.936.950,00
Jumlah 346.321.820.159,00 431.518.061.527,00 528.432.926.750,00 561.320.080.541,00 581.424.450.000,00
Grafik 12. Perkembangan Belanja Transfer Tahun 2015 - 2019
Belanja Transfer
600.000.000.000,00
500.000.000.000,00
400.000.000.000,00
300.000.000.000,00
200.000.000.000,00
100.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi belanja transfer mengalami kenaikan
setiap tahunnya yaitu Tahun 2015 sebesar 79,52%, Tahun 2016 sebesar 24,60%, Tahun 2017
sebesar 22,46 %, Tahun 2018 sebesar 6,22 % dan Tahun 2019 sebesar 3,58 % dari tahun-
tahun sebelumnya.
3.1.3 Kinerja Pembiayaan
3.1.3.1 Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan meliputi SilPA dan penerimaan kembali pemberian pinjaman
daerah. Perkembangan realisasi penerimaan pembiayaan Tahun 2015, 2016 sampai dengan
Tabel 23. Penerimaan Pembiayaan Tahun 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 210.456.476.225,69 210.479.173.125,69 100,01 17,40
2 2016 117.439.504.843,55 117.460.484.593,55 100,02 (44,19)
3 2017 67.862.494.625,56 67.933.432.725,56 100,10 (42,16)
4 2018 165.485.596.773,74 165.519.546.723,74 100,02 143,65
5 2019 361.997.261.365,72 362.017.763.365,72 100,01 118,72
42
Tabel 24. Rincian Penerimaan Pembiayaan Tahun 2015 - 2019

Jenis Penerimaan Realisasi
No
Pembiayaan 2015 2016 2017 2018 2019
Penggunaan Sisa Lebih
1 Perhitungan Anggaran 210.456.476.225,69 117.439.504.843,55 67.862.494.625,56 165.485.596.773,74 361.943.261.365,72
(SILPA)
Pinjaman Dalam Negeri-
2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lembaga Keuangan Bank
Penerimaan Kembali
3 Pinjaman kepada Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Daerah
Penerimaan Kembali Dana
4 22.696.900,00 20.979.750,00 70.938.100,00 33.949.950,00 74.502.000,00
Bergulir
Jumlah 210.479.173.125,69 117.460.484.593,55 67.933.432.725,56 165.519.546.723,74 362.017.763.365,72
Grafik 13. Perkembangan Penerimaan Pembiayaan Tahun 2015 - 2019
Penerimaan Pembiayaan
400.000.000.000,00
350.000.000.000,00
300.000.000.000,00
250.000.000.000,00
200.000.000.000,00
150.000.000.000,00
100.000.000.000,00
50.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan pada Tahun 2015
mengalami kenaikan sebesar 17,40% dari Tahun 2014, namun pada Tahun 2016 dan 2017
mengalami penurunan sebesar 44,19% dan 42,16%. Selanjutnya pada Tahun 2018 dan 2019
mengalami kenaikan sebesar 143,65% dan 118,72% dari tahun-tahun sebelumnya.
3.1.3.2 Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan meliputi penyertaan modal (investasi) dan pembayaran
pokok utang. Perkembangan realisasi pengeluaran pembiayaan Tahun 2015 sampai dengan
Tabel 25. Pengeluaran Pembiayaan Tahun 2015 - 2019
%
Realisasi
(Penurunan)
1 2015 0,00 0,00 0,00 (100,00)
2 2016 19.428.976.000,00 19.428.974.768,00 0,00 0,00
3 2017 0,00 0,00 0,00 100,00
4 2018 0,00 0,00 0,00 (100,00)
5 2019 38.500.000.000,00 38.500.000.000,00 0,00 100,00
43
Tabel 26. Rincian Pengeluaran Pembiayaan Tahun 2015 - 2019

Realisasi
No Jenis Penerimaan Pembiayaan
2015 2016 2017 2018 2019
Penyertaan Modal (Investasi)
1 0,00 19.428.974.768,00 0,00 0,00 38.500.000.000,00
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Pinjaman DN-
2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lembaga Keuangan Bank
Pembayaran Pokok Pinjaman DN-
3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya
Jumlah 0,00 19.428.974.768,00 0,00 0,00 38.500.000.000,00
Grafik 14. Perkembangan Pengeluaran Pembiayaan Tahun 2015 - 2019
Pengeluaran Pembiayaan
40.000.000.000,00
35.000.000.000,00
30.000.000.000,00
25.000.000.000,00
20.000.000.000,00
15.000.000.000,00
10.000.000.000,00
5.000.000.000,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada Tahun 2015, 2017 dan 2018 tidak terdapat
pengeluaran pembiayaan. Pada Tahun 2016 terdapat pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp19.428.974.768,00 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik. Pada Tahun 2019 terdapat pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp38.500.000.000,00 tang terdiri atas penyertaan modal kepada PDAM sebesar
Rp25.000.000.000,00 dan PD BPR Bank Gresik sebesar Rp13.500.000.000,00.
3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.2.1 Faktor Pendukung Pencapaian Kinerja Keuangan

Faktor-faktor pendukung pencapaian kinerja keuangan adalah adanya upaya
meningkatkan Pendapatan melalui :
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah;
2. Peningkatan manajemen pemungutan pendapatan daerah;
3. Meningkatkan ketaatan wajib pajak dan retribusi daerah untuk memenuhi
kewajibannya;
44
4. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan daerah;

5. Peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan;
6. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dan Perusahaan Daerah agar
memberikan kontribusi Pendapatan kepada Pemerintah Daerah dengan memperhatikan
fungsi penyertaan modal dan menargetkan pendapatan secara rasional;
7. Tingginya kepercayaan masyarakat atas pelayanan RSUD yang diimbangi dengan
meningkatnya mutu pelayanan;
8. Kelancaran pencairan klaim pada program pelayanan jasa kapitasi dan non kapitasi
juga pencairan tagihan yang lain;
9. Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah yang potensial;
10. Peningkatan koordinasi dan dukungan pemungutan bagi hasil pajak pemerintah dan
provinsi;
11. Program sosialisasi perijinan kepada masyarakat dengan menggunakan brosur,
baliho/billboard;
12. Adanya sistem informasi penanaman modal dan perijinan seperti KIOSK Informasi
Perijinan;
13. Program Promosi Investasi;
14. Adanya beberapa alternatif cara pembayaran retribusi yaitu secara tunai melalui
bendahara dan transfer via bank;
15. Upgrade SIM IMB yang mempercepat pembuatan SKR;
16. Adanya Verifikasi Perizinan Usaha; dan
17. Proses pembayaran melalui mekanisme transfer bank yang cukup baik.
3.2.2 Faktor Penghambat Pencapaian Kinerja Keuangan

Faktor-faktor penghambat pencapaian kinerja keuangan dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Masih adanya sebagian wajib pajak yang belum sadar terhadap kewajibannya sebagai
warga negara dan warga masyarakat yang mempunyai kewajiban membayar pajak;
2. Belum tertibnya pembayaran retribusi yang dilakukan oleh masyarakat yang
memanfaatkan pelayanan pemerintahan;
3. Terbatasnya kualitas Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan sistem pengelolaan
keuangan daerah;
4. Kurangnya kesadaran masyarakat atas pentingnya ijin mendirikan bangunan, ijin
pemanfaatan kekayaan daerah;
5. Adanya pemohon ijin yang tidak tepat waktu dalam membayar retribusi;
45
6. Banyaknya pengusaha yang tidak mempunyai UKL/UPL ketika mengajukan ijin

gangguan;
7. Belum optimalnya beberapa jenis pelayanan sepesialis dan pelayanan penunjang medik
karena kekurangan tenaga dan peralatan yang terbatas (RSUD);
8. Adanya perubahan undang-undang pertambangan mineral batu bara seperti peta
Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) harus diperoleh dulu di Dirjen Minerba;
9. Penerimaan pembayaran retribusi/penatausahaan pendapatan masih dilakukan secara
manual;
10. Adanya beberapa pemohon yang mengajukan keringanan dalam pembayaran
Retribusinya;
11. Pelaksanaan fisik karena terganggu keadaan tertentu sehingga terjadi keterlambatan
pekerjaan;
12. Masih kurangnya SDM yang memadai.
46
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi ini tidak memuat seluruh isi kebijakan akuntansi Pemerintah
Kabupaten Gresik, tetapi hanya memuat paragraf-paragraf kebijakan akuntansi yang
berhubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan transaksi-transaksi yang
terjadi pada entitas akuntansi berdasarkan basis akrual.
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

Entitas di pemerintah daerah terdiri atas Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi.
Entitas Pelaporan adalah Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan Pemerintah Daerah yang meliputi
Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja penguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan. Yang termasuk ke dalam entitas akuntansi adalah
SKPD dan PPKD. Laporan Keuangan entitas akuntansi meliputi Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah
adalah basis akrual penuh, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan
ekuitas. Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk
memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas
Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang
mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti
bantuan pihak asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada
47
saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan; serta belanja,
transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan
basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual.
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Peyusunan Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah. Pengukuran pos-pos dalam laporan
keuangan Pemerintah Daerah menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar
pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah. Transaksi
yang menggunakan mata uang asing harus dikonversikan terlebih dahulu (menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia) dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah.
4.4 Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan Rekening/Akun
4.4.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan

Definisi dan Klasifikasi Pendapatan
1. Paragraf 1 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali, termasuk penerimaan yang berasal dari Dana BLUD, Dana Kapitasi JKN dan
Dana BOS serta penerimaan lain yang tidak melalui transfer langsung ke RKUD,
dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD.
2. Paragraf 2 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan, baik melalui Rekening Kas
Umum Daerah ataupun tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah seperti penerimaan
yang berasal dari Dana Kapitasi JKN dan Dana BOS serta penerimaan lain yang tidak
melalui transfer langsung ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib
melaporkannya kepada BUD yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah.
3. Paragraf 3 Pendapatan diklasifikasi berdasarkan sumbernya, secara garis besar ada tiga
kelompok pendapatan daerah yaitu:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
b. Pendapatan Transfer; dan
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
48
Pengakuan Pendapatan
4. Paragraf 5 Pendapatan LO diakui pada saat:
a. Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan earned; atau
b. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi yang sudah
diterima pembayaran secara tunai (realized).
5. Paragraf 6 Pendapatan LRA diakui pada saat:
a. Diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau
b. Diterima oleh Bendahara Penerimaan; dan
c. Pengesahan oleh BUD atas Penerimaan Pendapatan
Pengukuran Pendapatan
6. Paragraf 8 Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
7. Paragraf 11 Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pengungkapan Pendapatan
8. Paragraf 17 Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
terkait dengan pendapatan adalah :
a. Penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun
anggaran;
b. Penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan yang bersangkutan
terjadi hal-hal yang bersifat khusus;
c. Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan pendapatan daerah; dan
d. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
4.4.2 Kebijakan Akuntansi Beban dan Belanja

Definisi dan Klasifikasi Beban dan Belanja
1. Paragraf 1 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset
atau timbulnya kewajiban.
2. Paragraf 2 Beban dapat juga diartikan sebagai kewajiban pemerintah yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
3. Paragraf 3 Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
49
4. Paragraf 6 Beban diklasifikasikan menurut :

a. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah terdiri dari beban pegawai, beban
barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban
penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban luar biasa;
b. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokkan belanja yang didasarkan pada jenis
belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi meliputi belanja
pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja bantuan keuangan dan belanja lain-lain. Klasifikasi ekonomi pada
pemerintah daerah meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tak terduga; dan
c. Klasifikasi beban dan belanja berdasarkan organisasi adalah klasifikasi berdasarkan
unit organisasi pengguna anggaran. Untuk pemerintah daerah contohnya belanja
sekretariat DPRD, belanja sekretariat daerah kabupaten, belanja dinas pemerintah
tingkat kabupaten dan lembaga teknis daerah tingkat kabupaten.
Pengakuan Beban dan Belanja;
5. Paragraf 9 Beban diakui pada saat:
a. Timbulnya kewajiban
Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke
pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contohnya tagihan
rekening telepon dan rekening listrik.
b. Terjadinya konsumsi aset
Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak
didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan
operasional pemerintah.
c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan
nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/berlalunya waktu.
(contohnya adalah Penyusutan atau amortisasi).
6. Paragraf 10 Belanja diakui pada saat:
a. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah;
b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran/
kuasa pengguna anggaran.
Pengukuran Beban dan Belanja;
7. Paragraf 13 Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode
pelaporan.
50
8. Paragraf 14 Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang digunakan
atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajar.
9. Paragraf 15 Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga
sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi tagihan sesuai dengan
perjanjian yang telah membentuk harga.
10. Paragraf 17 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengukurannya
sebesar pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
11. Paragraf 18 Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur
berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran
yang sah.
Pengungkapan Beban dan Belanja;
terkait dengan beban adalah :
a. Rincian beban per SKPD;
b. Penjelasan atas unsur-unsur beban yang disajikan dalam laporan keuangan lembar
muka; dan
c. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
13. Paragraf 24 Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan belanja, antara lain:
a. Rincian belanja per SKPD;
b. Penjelasan atas unsur-unsur belanja yang disajikan dalam laporan keuangan lembar
muka;
c. Penjelasan sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi belanja daerah; dan
4.4.3 Kebijakan Akuntansi Transfer

Definisi dan Klasifikasi Transfer
1. Paragraf 1 Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
2. Paragraf 2 Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya
penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari
pemerintah provinsi.
3. Paragraf 3 Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas
pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana
bagi hasil oleh pemerintah daerah serta Bantuan Keuangan.
51
4. Paragraf 4 Transfer dikategorikan berdasarkan sumbernya kejadiaannya dan

diklasifikasikan antara lain:
a. Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan;
b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya;
c. Transfer Pemerintah Provinsi;
d. Transfer/Bagi hasil ke Desa; dan
e. Transfer/Bantuan Keuangan.
Pengakuan Transfer
5. Paragraf 5 Transfer masuk diakui pada saat dan/atau diterimanya PMK/Peraturan
Menteri Keuangan/Peraturan Presiden/Peraturan Gubernur maka timbul adanya hak
daerah terhadap transfer masuk.
6. Paragraf 6 Transfer keluar diakui pada saat diterbitkannya surat keputusan kepala
daerah/peraturan kepala daerah maka timbul adanya kewajiban pemerintah daerah
kepada pihak lain.
Pengukuran Transfer
7. Paragraf 7 Transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah uang yang diterima di
Rekening Kas Umum Daerah.
8. Paragraf 8 Transfer keluar diukur dan dicatat berdasarkan pengeluaran kas yang keluar
dari Rekening Kas Umum Daerah.
Pengungkapan Transfer
9. Paragraf 11 Hal hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
terkait dengan transfer masuk adalah:
a. Penerimaan transfer masuk tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun
anggaran;
b. Penjelasan mengenai transfer masuk yang pada tahun pelaporan yang bersangkutan
terjadi hal-hal yang bersifat khusus;
c. Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan transfer masuk daerah;
terkait dengan transfer keluar adalah:
a. Transfer keluar harus dirinci;
b. Penjelasan atas unsur-unsur transfer keluar yang disajikan dalam laporan keuangan
lembar muka;
c. Penjelasan sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi transfer keluar; dan
52
4.4.4 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan

Definisi dan Klasifikasi Pembiayaan
1. Paragraf 1 Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang
dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran.
2. Paragraf 2 Pembiayaan diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) bagian, yaitu penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
3. Paragraf 3 Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah,
hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan
kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya dan pencairan dana
cadangan.
4. Paragraf 4 Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal
pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran
tertentu, dan pembentukan dana cadangan.
5. Paragraf 5 Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.
6. Paragraf 6 Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran.
Pengakuan Pembiayaan
7. Paragraf 7 Penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada Rekening Kas
Umum Daerah atau pada saat terjadi pengesahan penerimaan pembiayaan oleh
Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah.
8. Paragraf 8 Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Daerah atau pada saat terjadi pengesahan pengeluaran pembiayaan oleh
Bendahara Umum Daerah/Kuasa bendahara Umum Daerah.
Pengukuran Pembiayaan
9. Paragraf 9 Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dicatat sebesar nilai nominal
berdasarkan nilai kas sekarang yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai
sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan. Apabila penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan tersebut dalam bentuk mata uang asing maka harus dijabarkan
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
10. Paragraf 10 Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang
rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi
pembiayaan.
53
11. Paragraf 11 Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas

bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
4.4.5 Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas

Definisi dan Klasifikasi Kas dan Setara Kas
1. Paragraf 1 Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
2. Paragraf 2 Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan
(UYHD) yang wajib dipertanggung jawabkan dan dilaporkan dalam neraca.
3. Paragraf 3 Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.
4. Paragraf 5 Kas dan setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang dikuasai,
dikelola dan dibawah tanggung jawab bendahara umum daerah (BUD) termasuk kas
yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan,
bendahara pengeluaran, BLUD, kas lainnya dan setara kas.
Pengakuan Kas dan Setara Kas
5. Paragraf 26 Kas yang berasal dari pendapatan diakui pada saat:
a. Kas tersebut diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau
b. Kas tersebut diterima di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan
merupakan bagian dari BUD; atau
c. Pengesahan atas penerimaan pendapatan.
Pengukuran Kas dan Setara Kas
6. Paragraf 33 Kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar
nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi
rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Pengungkapan Kas dan Setara Kas
7. Paragraf 37 Pengungkapan kas dan setara kas dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK) sekurang-kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Rincian kas dan setara kas;
b. Kebijakan manajemen setara kas; dan
c. Informasi lainnya yang dianggap penting
4.4.6 Kebijakan Akuntansi Piutang

Definisi dan Klasifikasi Piutang
1. Paragraf 1 Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah
dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat
54
perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat

lainnya yang sah.
2. Paragraf 7 Piutang dilihat dari sisi peristiwa yang menyebabkan timbulnya piutang
dibagi atas :
a. Pungutan pendapatan daerah
Piutang yang timbul dari akibat pungutan pendapatan daerah, terdiri atas:
1. Piutang Pajak Daerah;
2. Piutang Retribusi Daerah;
3. Piutang Pendapatan Asli Daerah Lainnya;
b. Perikatan
Piutang yang timbul dari peristiwa perikatan, terdiri atas:
1. Pemberian Pinjaman;
2. Penjualan;
3. Kemitraan;
4. Pemberian fasilitas.
c. Transfer antar Pemerintahan
Piutang yang timbul dari peristiwa transfer antar pemerintahan, terdiri atas:
1. Piutang Dana Bagi Hasil;
2. Piutang Dana Alokasi Umum;
3. Piutang Dana Alokasi Khusus;
4. Piutang Dana Otonomi Khusus;
5. Piutang Transfer Lainnya;
6. Piutang Bagi Hasil Dari Provinsi;
7. Piutang Transfer Antar Daerah;
8. Piutang Kelebihan Transfer.
d. Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Piutang yang timbul dari peristiwa tuntutan ganti kerugian daerah, terdiri atas:
1. Piutang yang timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terhadap Pegawai
Negeri Bukan Bendahara;
2. Piutang yang timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terhadap Bendahara.
3. Paragraf 8 Piutang yang tidak dapat diklasifikasikan sebagaimana paragraf 8
diklasifikasikan sebagai piutang lainnya seperti :
1. Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang
2. Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada entitas lainnya
3. Uang Muka
55
Pengakuan Piutang
4. Paragraf 10 Piutang diakui saat timbul klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat
ekonomi lainnya kepada entitas lain.
5. Paragraf 11 Piutang dapat diakui ketika :
a. Diterbitkan surat ketetapan/dokumen yang sah; atau
b. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atau
c. Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
Pengukuran Piutang
6. Paragraf 26 Pengukuran piutang pendapatan adalah sebagai berikut:
a. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari
setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan SPTPD,Surat Ketetapan Retribusi
Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerahdan/atau Surat Ketetapan Kurang Bayar yang
diterbitkan; atau
b. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari
setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk Wajib
Pajak (WP) yang mengajukan banding; atau
c. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari
setiap tagihan yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan oleh
majelis tuntutan ganti rugi.
Penilaian Piutang
7. Paragraf 40 Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value).
8. Paragraf 41 Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah selisih antara nilai nominal
piutang dengan penyisihan piutang.
9. Paragraf 43 Dasar yang digunakan untuk menghitung penyisihan piutang adalah
kualitas piutang. Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi
sebagai berikut :
a. Kualitas Piutang Lancar;
b. Kualitas Piutang Kurang Lancar;
c. Kualitas Piutang Diragukan;
d. Kualitas Piutang Macet
10. Paragraf 44 Penggolongan Kualitas Piutang Pajak yang pemungutannya Dibayar
Sendiri oleh Wajib Pajak (self assessment) dapat dipilah berdasarkan cara pemungut
pajak yang terdiri dari :
A. Kualitas lancar, dengan kriteria :
a. Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
56
b. Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo; dan/atau

c. Wajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau
d. Wajib Pajak kooperatif; dan/atau
e. Wajib Pajak likuid; dan/atau
f. Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
B. Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria :
a. Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
b. Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Wajib Pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
d. Wajib Pajak menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atau
e. Wajib Pajak mengajukan keberatan/banding.
C. Kualitas Diragukan, dengan kriteria :
a. Umur piutang lebih dari 2 tahunsampai dengan 5 tahun; dan/atau
Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Wajib Pajak tidak kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
d. Wajib Pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau
e. Wajib Pajak mengalami kesulitan likuiditas.
D. Kualitas Macet, dengan kriteria :
a. Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
b. Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal
SuratTagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Wajib Pajak tidak diketahui keberadaannya/tidakditemukan; dan/atau
d. Wajib Pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
e. Wajib Pajak mengalami musibah (force majeure).
11. Paragraf 45 Penggolongan kualitas piutang pajak yang pemungutannya ditetapkan
(official assessment) dilakukan dengan ketentuan :
A. Kualitas Lancar, dengan kriteria :
a. Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
b. Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo; dan/atau
c. Wajib Pajak kooperatif; dan/atau
d. Wajib Pajak likuid; dan/atau
e. Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
B. Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria :
a. Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
57
Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Wajib Pajak kurang kooperatif dalam pemeriksaan; dan/atau
d. Wajib Pajak mengajukan keberatan/banding.
C. Kualitas Diragukan, dengan kriteria :
a. Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau
Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Wajib Pajak tidak kooperatif; dan/atau
d. Wajib Pajak mengalami kesulitan likuiditas.
D. Kualitas Macet, dengan kriteria :
a. Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
c. Wajib Pajak tidak diketahui keberadaannya / tidakditemukan; dan/atau
d. Wajib Pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
e. Wajib Pajak mengalami musibah (force majeure).
12. Paragraf 46 Penggolongan Kualitas Piutang Bukan Pajak Khusus untuk objek Retribusi,
dapat dipilah berdasarkan karakteristik sebagai berikut:
a. Kualitas Lancar, jika umur piutang 0 sampai dengan 1 bulan dan/atau apabila wajib
retribusi belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang
ditetapkan;
b. Kualitas Kurang Lancar, jika umur piutang 1 sampai dengan 3 bulan dan/atau
apabila wajib retribusi dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan;
c. Kualitas Diragukan, jika umur piutang 3 sampai dengan 12 bulan dan/atau apabila
wajib retribusi dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan;
d. Kualitas Macet, jika umur piutang lebih dari 12 bulan dan/atau apabila wajib
retribusi dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah diserahkan kepada instansi yang
menangani pengurusan piutang negara.
13. Paragraf 47 Penggolongan Kualitas Piutang Selain Pajak dan Retribusi, dilakukan
dengan ketentuan :
a. Kualitas Lancar, apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo yang ditetapkan;
58
b. Kualitas Kurang Lancar, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan;
c. Kualitas Diragukan, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan; dan
d. Kualitas Macet, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan atau Piutang telah diserahkan
kepada instansi yang menangani pengurusan piutang negara.
14. Paragraf 48 Besarnya penyisihan piutang tidak tertagih pada setiap akhir tahun
ditentukan sebagai berikut :
Tabel 27. Kualitas Piutang dan Taksiran Piutang Tak Tertagih
No. Kualitas Piutang Taksiran Piutang Tak Tertagih
1. Lancar 0,5 %
2. Kurang Lancar 10 %
3. Diragukan 50 %
4. Macet 100 %
15. Paragraf 49 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk Pajak, ditetapkan sebesar:
a. Kualitas Lancar sebesar 0,5% dari piutang dengan kualitas lancar;
b. Kualitas Kurang Lancar sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari piutang kualitas
kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika
ada);
c. Kualitas Diragukan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari piutang dengan
kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan
(jika ada); dan
d. Kualitas Macet 100% (seratus perseratus) dari piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
16. Paragraf 50 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk objek Retribusi, ditetapkan
sebesar :
a. Kualitas Lancar sebesar 0,5%;
b. Kualitas Kurang Lancar sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari piutang kualitas
kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika
ada);
c. Kualitas Diragukan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari piutang dengan
kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan
(jika ada); dan
d. Kualitas Macet 100% (seratus perseratus) dari piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
59
17. Paragraf 51 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk objek bukan pajak selain
Retribusi, ditetapkan sebesar :
a. 0,5% (nol koma lima perseratus) dari Piutang dengan kualitas lancar;
b. 10% (sepuluh perseratus) dari Piutang dengan kualitas kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada);
c. 50% (lima puluh perseratus) dari Piutang dengan kualitas diragukan setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada); dan
d. 100% (seratus perseratus) dari Piutang dengan kualitas macet setelah dikurangi
dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
Pengungkapan Piutang
18. Paragraf 59 Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Informasi mengenai
akun piutang diungkapkan secara cukup dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Informasi dimaksud dapat berupa :
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan dan pengukuran
piutang;
b. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat kolektibilitasnya;
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang;
d. Jaminan atau sita jaminan jika ada. Khusus untuk tuntutan ganti rugi/tuntutan
perbendaharaan juga harus diungkapkan piutang yang masih dalam proses
penyelesaian, baik melalui cara damai maupun pengadilan.
19. Paragraf 60 Penghapusbukuan piutang harus diungkapkan secara cukup dalam Catatan
atas Laporan Keuangan agar lebih informatif. Informasi yang perlu diungkapkan
misalnya jenis piutang, nama debitur, nilai piutang, nomor dan tanggal keputusan
penghapusan piutang, dasar pertimbangan penghapusbukuan dan penjelasan lainnya
yang dianggap perlu.
4.4.7 Kebijakan Akuntansi Persediaan

Definisi dan Klasifikasi Persediaan
1. Paragraf 1 Persediaan adalah aset lancer dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan ntuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
2. Paragraf 2 Persediaan merupakanaset yang berupa:
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah daerah, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor,
60
barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai
seperti komponen bekas.
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi,
misalnya bahan baku pembuatan alat-alat pertanian, bahan baku pembuatan benih.
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat, misalnya adalah alat-alat pertanian setengah jadi, benih yang
belum cukup umur.
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan, misalnya adalah hewan dan bibit tanaman, untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Pengakuan Persediaan
3. Paragraf 4 Persediaan diakui pada saat :
a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
b. Diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
4. Paragraf 5 Terdapat dua pendekatan pengakuan beban persediaan, yaitu pendekatan aset
(metode Perpetual) dan pendekatan beban (metode periodik).
5. Paragraf 6 Dalam pendekatan aset, pengakuan beban persediaan diakui ketika
persediaan telah dipakai atau dikonsumsi.
6. Paragraf 7 Dalam pendekatan beban, setiap pembelian persediaan akan langsung dicatat
sebagai beban persediaan.
Pengukuran Persediaan
7. Paragraf 9 Persediaan disajikan sebesar :
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya
yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga,
rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Harga pokok
produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang
diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis.
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Harga/nilai wajar
persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang
memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction).
8. Paragraf 11 Persediaan dinilai dengan menggunakan Metode Harga Pembelian
Terakhir.
61
Pengungkapan Persediaan
9. Paragraf 15 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mengungkapkan :
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam
proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; dan
3. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
4.4.8 Kebijakan Akuntansi Investasi

Definisi dan Klasifikasi Investasi
1. Paragraf 3 Investasi Pemerintah daerah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau
barang milik daerah oleh pemerintah daerah dalam jangka panjang untuk investasi
pembelian surat berharga dan investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai
pokok ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya dalam
jangka waktu tertentu.
2. Paragraf 26 Berdasarkan bentuknya Investasi pemerintah daerah meliputi:
a. Investasi surat berharga; seperti pembelian saham dan/atau pembelian surat utang.
b. Investasi langsung; meliputi penyertaan modal pemerintah daerah, dan pemberian
pinjaman.
3. Paragraf 27 Berdasarkan jangka waktunya, investasi dikelompokkan menjadi investasi
jangka pendek dan investasi jangka panjang, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan investasi yang memiliki karakteristik dapat
segera diperjualbelikan/dicairkan dalam waktu 3 bulan sampai dengan 12 bulan.
Investasi jangka pendek biasanya digunakan untuk tujuan manajemen kas dimana
pemerintah daerah dapat menjual investasi tersebut jika muncul kebutuhan akan kas.
Investasi jangka pendek biasanya berisiko rendah. Investasi Jangka Pendek berbeda
dengan Kas dan Setara Kas. Suatu investasi masuk klasifikasi Kas dan Setara Kas
jika investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo kurang dari 3 bulan dari
tanggal perolehannya. Termasuk Investasi Jangka Pendek antara lain:
1) Investasi dalam Saham
2) Investasi dalam Deposito
3) Investasi dalam SUN
4) Investasi dalam SBI
62
5) Investasi dalam SPN

6) Investasi Jangka Pendek BLUD
7) Investasi Jangka Pendek Lainnya
b. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang pencairannya memiliki jangka
waktu lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifatnya, yaitu:
1) Investasi Jangka Panjang Nonpermanen
Investasi jangka panjang nonpermanen merupakan investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau suatu waktu akan
dijual atau ditarik kembali. Termasuk Investasi Jangka Panjang Nonpermanen
adalah:
a) Investasi kepada Badan Usaha Milik Negara
b) Investasi kepada Badan Usaha Milik Daerah
c) Investasi kepada Badan Usaha Milik Swasta
d) Investasi dalam Obligasi
e) Investasi dalam Proyek Pembangunan
f) Dana Bergulir
g) Deposito Jangka Panjang
h) Investasi Non Permanen Lainnya yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk
dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang
dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.
2) Investasi Jangka Panjang Permanen
Investasi jangka panjang permanen merupakan investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan atau tidak untuk
diperjualbelikan atau ditarik kembali. Termasuk Investasi Jangka Panjang
Permanen adalah:
a) Penyertaan Modal Kepada BUMN
b) Penyertaan Modal Kepada BUMD
c) Penyertaan Modal KepadaBadan Usaha Milik Swasta
d) Investasi Permanen Lainnya
Pengakuan Investasi
4. Paragraf 40 Investasi diakui saat terdapat pengeluaran kas atau aset lainnya
sertapenerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi
investasi dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memungkinkan pemerintah daerah memperoleh manfaat ekonomik dan manfaat
sosial atau jasa potensial di masa depan; atau
63
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai/andal
(reliable).
Pengakuan Hasil Investasi
5. Paragraf 45 Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain
berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai (cash dividend), diakui pada
saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.
Pengukuran Investasi
6. Paragraf 66 Pengukuran investasi jangka pendek:
a. Investasi dalam bentuk surat berharga:
1) Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat sebesar biaya perolehan
yang di dalamnya mencakup harga investasi, komisi, jasa bank dan biaya lainnya.
2) Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka dicatat sebesar nilai wajar atau
harga pasarnya.
b. Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai nominalnya, misalnya
deposito berjangka waktu 6 bulan.
7. Paragraf 67 Pengukuran investasi jangka panjang:
a. Investasi permanen dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi
investasi berkenaan ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan
investasi berkenaan.
b. Investasi non permanen:
1) Investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar
nilai perolehannya.
2) Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan
segera dicairkan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
3) Penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah daerah (seperti
proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan
untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian
proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Penilaian Investasi
8. Paragraf 70 Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
a. Metode biaya
Investasi pemerintah daerah yang dinilai menggunakan metode biaya akan dicatat
sebesar biaya perolehan. Hasil dari investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil
yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan
hukum yang terkait.
b. Metode ekuitas
64
Investasi pemerintah daerah yang dinilai menggunakan metode ekuitas akan dicatat
sebesar biaya perolehan investasi awal dan ditambah atau dikurangi bagian laba atau
rugi sebesar persentasi kepemilikan pemerintah daerah setelah tanggal perolehan.
Bagian laba yang diterima pemerintah daerah, tidak termasuk dividen yang diterima
dalam bentuk saham, akan mengurangi nilai investasi pemerintah daerah dan tidak
dilaporkan sebagai pendapatan. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan
untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah daerah, misalnya adanya
perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
Investasi pemerintah daerah yang dinilai dengan menggunakan metode nilai bersih
yang dapat direalisasikan akan dicatat sebesar nilai realisasi yang akan diperoleh di
akhir masa investasi. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan
terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
9. Paragraf 71 Penggunaan metode-metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria
sebagai berikut:
a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.
d. Kepemilikan bersifat nonpermanent menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
Pengungkapan Investasi
10. Paragraf 75 Pengungkapan investasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan sekurang-
kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
b. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;
c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang;
d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut;
e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;
f. Perubahan pos investasi.
4.4.9 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap

Definisi dan Klasifikasi Aset Tetap
1. Paragraf 1 Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
65
2. Paragraf 2 Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya
dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut:
a. Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai.
b. Peralatan dan Mesin
Mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, inventaris kantor,
dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12
bulan dan dalam kondisi siap pakai.
c. Gedung dan Bangunan
Mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah daerah serta
dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
e. Aset Tetap Lainnya
Mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap
di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah
daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal
laporan keuangan belum selesai seluruhnya.
Pengakuan Aset Tetap
3. Paragraf 3 Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh
dan nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan aset tetap sangat andal bila aset
tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah.
4. Paragraf 5 Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berwujud;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
f. Merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan biaya/ongkos untuk dipelihara;
66
g. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian barang
tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan.
5. Paragraf 6 huruf e, Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap menentukan apakah
perolehan suatu aset harus dikapitalisasi atau tidak. Nilai satuan minimum kapitalisasi
atas perolehan aset tetap dari hasil pengadaan baru untuk per satuan jenis aset atau
harga per unit atas jenis aset ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 28. Batasan Minimal Kapitalisasi Aset Tetap
No Uraian Jumlah Harga per unit
(Rp)
1. Peralatan Mesin, terdiri atas :
1.1 Alat Besar: 10.000.000
1.2 Alat Angkutan: 1.500.000
1.3 Alat Bengkel dan Alat Ukur: 500.000
1.4 Alat Pertanian: 500.000
1.5 Alat Kantor dan Rumah Tangga: 500.000
1.6 Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar: 1.000.000
1.7 Alat Kedokteran dan Kesehatan: 1.500.000
1.8 Alat Laboratorium: 1.500.000
1.9 Alat Persenjataan: 500.000
1.10 Komputer: 1.000.000
1.11 Alat Eksplorasi: 500.000
1.12 Alat Pengeboran: 500.000
1.13 Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian: 500.000
1.14 Alat Bantu Eksplorasi: 500.000
1.15 Alat Keselamatan Kerja: 500.000
1.16 Alat Praga: 1.500.000
1.17 Peralatan Proses/Produksi: 500.000
1.18 Rambu-Rambu 1.000.000
1.19 Peralatan Olahraga 500.000
2. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
2.1 Bangunan Gedung: 25.000.000
2.2 Monumen: 10.000.000
2.3 Bangunan Menara: 10.000.000
2.4 Tugu Titik Kontrol/Pasti: 10.000.000
3. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
3.1 Jalan dan Jembatan:
- Jalan 25.000.000
- Jembatan 25.000.000
3.2 Bangunan Air: 25.000.000
3.3 Instalasi: 25.000.000
3.4 Jaringan: 25.000.000
4. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas :
4.1 Bahan Perpustakaan 100.000
4.2 Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/Olahraga 1.000.000
4.3 Hewan 500.000
4.4 Biota Perairan 500.000
4.5 Tanaman 500.000
4.6 Barang Koleksi Non Budaya 1.000.000
5 Aset Renovasi 10.000.000
67
Pengukuran Aset Tetap

6. Paragraf 13 Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
7. Paragraf 29 Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang
masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang
akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,
harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
8. Paragraf 30 Kriteria seperti pada paragraf di atas dan/atau suatu batasan jumlah biaya
(capitalization threesholds) tertentu yang dapat dikapitalisasi baik yang bersifat
renovasi maupun overhaul, sebagai berikut :
Tabel 29. Batasan Biaya Pemeliharaan yg Dapat Dikapitalisasi
No. Uraian Jumlah Harga
Satuan/Paket (Rp)
Peralatan dan Mesin:
1. Alat Besar:
 Alat besar darat: 10.000.000
 Alat besar apung: 10.000.000
2. Alat Angkutan:
 Alat Angkutan Darat Bermotor:
o Kendaraan Bermotor Beroda Dua 750.000
o Kendaraan Bermotor Beroda Tiga 1.000.000
o Kendaraan Bermotor Beroda empat 3.000.000
 Alat Angkutan Apung Bermotor
o Alat Angkutan Apung Bermotor Untuk Barang 20.000.000
o Alat Angkutan Apung Bermotor Untuk Penumpang 20.000.000
mesin permanen
o Alat Angkutan Apung Bermotor Untuk Penumpang 5.000.000
mesin tempel
Gedung dan Bangunan:
1. Bangunan Gedung: 25.000.000
9. Paragraf 31 Penambahan masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan terhadap
aset tetap baik berupa overhaul maupun renovasi disajikan pada tabel berikut :
Tabel 30. Tambahan Masa Manfaat Setelah Pemeliharaan
Persentase Renovasi dari Penambahan
Uraian Jenis Nilai Perolehan (Diluar Masa Manfaat
Penyusutan) (Tahun)
Peralatan Mesin
Alat Besar :
Alat Berat Darat Overhaul >0% s.d. 30% 1
31% s.d. 45% 3
46% s.d 65% 5
Alat Berat Apung Overhaul >0% s.d. 30% 1
31% s.d. 45% 2
46% s.d 65% 4
Alat Angkutan :
Alat Angkutan Darat Bermotor Overhaul 0% s/d 25% 1
26% s/d 50% 2
51% s/d 75% 3
76% s/d 100% 4
Alat Angkutan Apung Bermotor overhaul 0% s/d 25% 2
68
Persentase Renovasi dari Penambahan

Uraian Jenis Nilai Perolehan (Diluar Masa Manfaat
Penyusutan) (Tahun)
26% s/d 50% 3
51% s/d 75% 4
76% s/d 100% 6
Bangunan Gedung :
Bangunan gedung tempat kerja Renovasi >0% s.d. 25% 5
>26% s.d. 50% 10
>51% s.d. 75% 15
76% s.d. 100% 50
Bangunan gedung tempat tinggal Renovasi >0% s.d 30% 5
>31% s.d. 45% 10
>46% s.d 65% 15
Monumen :
Candi/Tugu peringatan/ Prasasti Renovasi >0% s.d 30% 5
>31% s.d. 45% 10
>46% s.d 65% 15
Bangunan menara perambuan Renovasi >0% s.d 30% 5
>31% s.d. 45% 10
>46% s.d 65% 15
Jalan, Irigasi dan Jaringan :
- Jalan dan Jembatan :
Jalan Overhaul 0% - 10% 0
>10% - 40% 5
>40% - 70% 7
>70% 10
Jembatan Overhaul 0% - 10% 0
>10% - 30% 5
>30% - 50% 10
>50% 15
- Bangunan Air Renovasi 0% - 10% 0
>10% - 30% 2
>30% - 50% 7
>50% 10
- Instalasi Renovasi 0% - 10% 0
>10% - 30% 2
>30% - 50% 7
>50% 10
- Jaringan Renovasi 0% - 10% 0
>10% - 30% 2
>30% - 50% 7
>50% 10
Pengungkapan Aset Tetap

10. Paragraf 59 Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset
tetap sebagai berikut:
a. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount);
b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
1) Penambahan;
2) Pelepasan;
3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
4) Mutasi aset tetap lainnya
c. Informasi penyusutan, meliputi:
69
1) Nilai penyusutan;
2) Metode penyusutan yang digunakan;
3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode
d. Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
1) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
2) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap;
3) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
4) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
e. Aset bersejarah diungkapkan secara rinci, antara lain nama, jenis, kondisi dan lokasi
aset dimaksud.
4.4.10 Kebijakan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Definisi dan Klasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan
1. Paragraf 1 Konstruksi dalam pengerjaan adalah semua jenis aset tetap yang sedang
dalam proses pembangunan.
2. Paragraf 11 Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya yang proses
perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu
dan belum selesai pada saat akhir tahun anggaran.
Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan
3. Paragraf 18 Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan
jika:
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh;
b. Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal;
c. Telah terbit SP2D dengan melampirkan Berita Acara Progres Pekerjaan yang
menjelaskan prosentasi progress pekerjaan; dan
d. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan
4. Paragraf 32 Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.
5. Paragraf 33 Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:
a. Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi;
b. Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan
70
c. Biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi yang

bersangkutan.
6. Paragraf 34 Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kegiatan konstruksi
antara lain meliputi:
a. Biaya pekerja lapangan termasuk penyelia;
b. Biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;
c. Biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke lokasi
pelaksanaan konstruksi;
d. Biaya penyewaan sarana dan peralatan;
e. Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan dengan
konstruksi.
Pengungkapan Konstruksi Dalam Pengerjaan
7. Paragraf 54 Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam
Pengerjaan pada akhir periode akuntansi :
a. Rincian kontrak Konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan
jangka waktu penyelesaiannya;
b. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya;
c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar;
d. Uang muka kerja yang diberikan;
e. Retensi.
4.4.11 Kebijakan Akuntansi Dana Cadangan

Definisi dan Klasifikasi Dana Cadangan
1. Paragraf 1 Dana Cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
tahun anggaran.
2. Paragraf 4 Dana cadangan masuk ke dalam bagian dari aset. Dana cadangan dapat
diklasifikasikan/dirinci menurut tujuan pembentukannya sebagaimana contoh dibawah:
Tabel 31. Dana Cadangan
Dana Cadangan Dana Cadangan Pembangunan Jembatan
Dana Cadangan Pembangunan Gedung
Dana Cadangan Pembangunan Waduk
Dana Cadangan Penyelenggaraan Pilkada
Dana Cadangan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON)
Dst….
Pengakuan Dana Cadangan
71
3. Paragraf 7 Dana cadangan diakui saat terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas
Daerah ke Rekening dana cadangan. Proses pemindahan ini harus melalui proses
penatausahaan yang menggunakan mekanisme LS.
Pengukuran Dana Cadangan

4. Paragraf 8 Pembentukan dana cadangan diakui ketika PPKD telah menyetujui SP2D-LS
terkait pembentukan dana cadangan diukur sebesar nilai nominal.
5. Paragraf 11 Hasil pengelolaan hasil dana cadangan diukur sebesar nilai nominal.
6. Paragraf 12 Apabila dana cadangan telah memenuhi pagu anggaran maka BUD akan
membuat surat perintah pemindahan buku dari Rekening dana cadangan ke Rekening
Kas Umum Daerah untuk pencairan dana cadangan. Pencairan dana cadangan diukur
sebesar nilai nominal.
Pengungkapan Dana Cadangan
7. Paragraf 13 Pengungkapan dana cadangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK), sekurang-kurangnya harus diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Dasar hukum (peraturan daerah) pembentukaan dana cadangan;
b. Tujuan pembentukan dana cadangan;
c. Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;
d. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer
ke rekening dana cadangan;
e. Sumber dana cadangan; dan
f. Tahun anggaran pelaksanaan dana anggaran.
4.4.12 Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya

Definisi dan Klasifikasi Aset Lainnya
1. Paragraf 1 Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana
cadangan.
2. Paragraf 5 Aset lainnya diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 32. Klasifikasi Aset Lainnya
Tagihan Jangka Panjang Tagihan Penjualan Angsuran
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Kemitraan dengan Pihak Ketiga Sewa
Kerjasama Pemanfaatan
Bangun Guna Serah
Bangun Serah Guna
Aset Tidak Berwujud Goodwill
Lisensi dan Frenchise
Hak Cipta
Paten
Royalti
72
Hasil Kajian/Pengembangan yang memberikan manfaat

jangka panjang
Aset Tidak Berwujud yang mempunyai nilai sejarah/budaya
Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan
Aset Tidak Berwujud Lainnya
Aset Lain-lain Aset Lain-Lain
3. Paragraf 7 Aset lainnya yang menjadi kewenangan PPKD meliputi:

a. Tagihan Jangka Panjang;
b. Kemitraan dengan Pihak ketiga; dan
c. Aset lain-lain.
4. Paragraf 8 Aset lainnya yang menjadi kewenangan SKPD meliputi:
a. Aset Tak Berwujud; dan
b. Aset lain-lain.
Pengakuan Aset Lainnya
5. Paragraf 10 Setiap kelompok aset lainnya memiliki karakteristik pengakuan dan
pengukuran yang khas, yaitu sebagai berikut:
a. Tagihan Jangka Panjang
Tagihan jangka panjang terdiri atas tagihan penjualan angsuran dan tuntutan ganti
kerugian daerah.
b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan barang milik daerah yang dimilikinya,
pemerintah daerah diperkenankan melakukan kemitraan dengan pihak lain dengan
prinsip saling menguntungkan sesuai peraturan perundang-undangan.
c. Aset Tidak Berwujud (ATB)
Aset Tidak Berwujud (ATB) adalah aset non-moneter yang tidak mempunyai wujud
fisik, dan merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Aset ini sering dihubungkan dengan hasil kegiatan entitas dalam menjalankan tugas
dan fungsi penelitian dan pengembangan serta sebagian diperoleh dari proses
pengadaan dari luar entitas.
d. Aset Lain-Lain
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat,
usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses
penghapusan dan/atau pemindahtanganan (proses penjualan, penghibahan,
penyertaan modal). Aset lain-lain diakui pada saat aset tetap dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain.
Pengukuran Aset Lainnya

73
6. Paragraf 14 Tagihan Jangka Panjang

a. Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan.
b. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam SKP2K dengan dokumen
pendukung berupa Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM).
7. Paragraf 15 Kemitraan dengan Pihak Ketiga
a. Sewa
Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan.
b. Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Kerjasama pemanfaatan dinilai sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian
atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya
uji.
c. Bangun Guna Serah – BGS (Build, Operate, Transfer – BOT)
BGS dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh pemerintah daerah
kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset BGS tersebut.
d. Bangun Serah Guna – BSG (Build, Transfer, Operate – BTO)
BSG dicatat sebesar nilai perolehan aset tetap yang dibangun yaitu sebesar nilai aset
tetap yang diserahkan pemerintah daerah ditambah dengan nilai perolehan aset yang
dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut.
8. Paragraf 16 Aset Tidak Berwujud
a. Aset tak berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang harus dibayar
entitas pemerintah daerah untuk memperoleh suatu aset tak berwujud hingga siap
untuk digunakan dan mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang
atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk ke dalam
entitas pemerintah daerah tersebut.
b. Biaya untuk memperoleh aset tak berwujud dengan pembelian terdiri dari:
1) Harga beli, termasuk biaya import dan pajak-pajak, setelah dikurangi dengan
potongan harga dan rabat;
2) Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset
tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
adalah:
i. Biaya staf yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan;
74
ii. Biaya professional yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat
digunakan;
iii. Biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat berfungsi secara baik.
c. Pengukuran aset tak berwujud yang diperoleh secara internal adalah:
1) Aset Tak Berwujud dari kegiatan pengembangan yang memenuhi syarat
pengakuan, diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya yang dikeluarkan
sejak memenuhi kriteria pengakuan
2) Pengeluaran atas unsur tidak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas
sebagai beban tidak boleh diakui sebagai bagian dari harga perolehan aset tak
berwujud di kemudian hari.
3) Aset tak berwujud yang dihasilkan dari pengembangan software komputer, maka
pengeluaran yang dapat dikapitalisasi adalah pengeluaran tahap pengembangan
aplikasi.
d. Aset yang memenuhi definisi dan syarat pengakuan aset tak berwujud, namun biaya
perolehannya tidak dapat ditelusuri dapat disajikan sebesar nilai wajar.
9. Paragraf 18 Aset Lain-lain
Salah satu yang termasuk dalam kategori dalam aset lain-lain adalah aset tetap yang
dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah direklasifikasi
ke dalam aset lain-lain menurut nilai tercatat/nilai bukunya.
10. Paragraf 19 Terhadap aset tak berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas aset tak
berwujud yang memiliki masa manfaat tak terbatas.
Pengungkapan Aset Lainnya
11. Paragraf 25 Pengungkapan aset lainnya dalam catatan atas laporan keuangan, sekurang-
kurangnya harus diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Besaran dan rincian aset lainnya;
b. Kebijakan amortisasi atas Aset Tidak Berwujud;
c. Kebijakan pelaksanaan kemitraan dengan pihak ketiga (sewa, KSP, BOT dan BTO);
d. Informasi lainnya yang penting.
4.4.13 Kebijakan Akuntansi Kewajiban

Definisi dan Klasifikasi Kewajiban
1. Paragraf 1 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah.
2. Paragraf 2 Kewajiban pemerintah daerah dapat muncul akibat melakukan pinjaman
kepada pihak ketiga, perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintahan,
75
kewajiban kepada masyarakat, alokasi/realokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau

kewajiban kepada pemberi jasa.
3. Paragraf 4 Kewajiban dikategorisasikan berdasarkan waktu jatuh tempo
penyelesaiannya menjadi :
1) Kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu
paling lama 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek antara
lain utang transfer pemerintah daerah, utang kepada pegawai, utang bunga, utang
jangka pendek kepada pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan
bagian lancar utang jangka Panjang
2) Kewajiban Jangka Panjang yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu
lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Selain itu, kewajiban yang akan
dibayar dalam waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang jika:
1) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 bulan
2) Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut
atas dasar jangka panjang;
3) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
diselesaikan sebelum pelaporan keuangan disetujui
Pengakuan Kewajiban
4. Paragraf 6 Kewajiban diakui pada saat kewajiban untuk mengeluarkan sumber daya
ekonomi di masa depan timbul. Kewajiban tersebut dapat timbul dari:
a. Transaksi dengan Pertukaran (exchange transactions)
Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban diakui ketika pemerintah daerah
menerima barang atau jasa sebagai ganti janji untuk memberikan uang atau sumber
daya lain di masa depan, misal utang atas belanja ATK.
b. Transaksi tanpa Pertukaran (non-exchange transactions)
Dalam transaksi tanpa pertukaran, kewajiban diakui ketika pemerintah daerah
berkewajiban memberikan uang atau sumberdaya lain kepada pihak lain di masa
depan secara cuma-cuma, misal hibah atau transfer pendapatan yang telah
dianggarkan.
c. Kejadian yang Berkaitan dengan Pemerintah (government-related events)
Dalam kejadian yang berkaitan dengan pemerintah daerah, kewajiban diakui ketika
pemerintah daerah berkewajiban mengeluarkan sejumlah sumberdaya ekonomi
sebagai akibat adanya interaksi pemerintah daerah dan lingkungannya, misal ganti
76
rugi atas kerusakan pada kepemilikan pribadi yang disebabkan aktivitas pemerintah
daerah.
d. Kejadian yang Diakui Pemerintah (government-acknowledge events)
Dalam kejadian yang diakui pemerintah daerah, kewajiban diakui ketika pemerintah
daerah memutuskan untuk merespon suatu kejadian yang tidak ada kaitannya
dengan kegiatan pemerintah yang kemudian menimbulkan konsekuensi keuangan
bagi pemerintah, misal pemerintah daerah memutuskan untuk menanggulangi
kerusakan akibat bencana alam di masa depan.
Pengukuran Kewajiban
5. Peragraf 11 Dalam pengungkapan pada Catatan atas Laporan Keuangan terkait dengan
kewajiban, harus diungkapkan pula hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan
berdasarkan pemberi pinjaman;
b. Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang
pemerintah dan jatuh temponya;
c. Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang
berlaku;
d. Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo;
e. Perjanjian restrukturisasi utang meliputi:
1) Pengurangan pinjaman;
2) Modifikasi persyaratan utang;
3) Pengurangan tingkat bunga pinjaman;
4) Pengunduran jatuh tempo pinjaman;
5) Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman; dan
6) Pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.
f. Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang
berdasarkan kreditur
g. Biaya pinjaman:
1) Perlakuan biaya pinjaman;
2) Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan; dan
3) Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.
77
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 KOMPONEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA,
belanja, transfer, surplus/defisit-LRA dan pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
5.1.1 PENDAPATAN
Anggaran TA 2019 Realisasi TA 2019 Realisasi TA 2018
Rp Rp Rp
3.011.393.008.903,70 3.119.200.157.022,91 2.876.343.695.519,71
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang

menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Realisasi Pendapatan Kabupaten Gresik TA 2019 adalah sebesar
Rp3.119.200.157.022,91 atau 103,58% dari target yang ditetapkan dalam APBD sebesar
Rp3.011.393.008.903,70. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun sebelumnya
yang mencapai Rp2.876.343.695.519,71 maka terdapat peningkatan realisasi pendapatan
sebesar Rp242.856.461.503,20 atau 8,44% yaitu dari sektor Pendapatan Asli Daerah
meningkat sebesar 2,46% atau nominal Rp23.520.675.726,72 dan dari Pendapatan Transfer
meningkat sebesar 7,66% atau nominal Rp146.884.578.079,00 serta juga terdapat
peningkatan realisasi Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar 4855 % atau nominal
Rp72.451.207.697,48.
Realisasi Pendapatan TA 2019 sebesar Rp3.119.200.157.022,91 dan TA 2018 sebesar
Rp2.876.343.695.519,71 merupakan realisasi atas pendapatan yang diterima di Rekening
Kas Umum Daerah, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, Kas di BLUD RSUD Ibnu Sina, serta Kas di Bendahara BOS.
5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Rp Rp Rp
923.973.075.519,70 980.776.381.995,43 957.255.706.268,71
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp980.776.381.995,43 dan Rp957.255.706.268,71 terdiri atas:
78
Tabel 33. Anggaran dan Realisasi PAD Tahun 2019 dan Tahun 2018
Tahun 2019 Realisasi TA 2018
No. Uraian
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % (Rp)
1 Pendapatan Pajak Daerah 586,700,000,000.00 641,744,041,397.22 109.38 575,859,024,856.46
2 Pendapatan Retribusi Daerah 81,968,883,000.00 80,949,444,661.00 98.76 73,435,779,742.00
Pendapatan Hasil Pengelolaan
3 Kekayaan Daerah yang 10,795,200,153.70 10,795,200,154.10 100.00 10,696,168,301.68
Dipisahkan
4 Lain-Lain PAD yang Sah 244,508,992,366.00 247,287,695,783.11 101.14 297,264,733,368.57
Jumlah 923,973,075,519.70 980,776,381,995.43 106.15 957,255,706,268.71
5.1.1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah

Rp Rp Rp
586.700.000.000,00 641.744.041.397,22 575.859.024.856,46
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2019 sebesar Rp641.744.041.397,22 atau

109,38% dari anggaran sebesar Rp586.700.000.000,00. Realisasi Pendapatan Pajak Daerah
TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp641.744.041.397,22 dan
Rp575.859.024.856,46 dirinci sebagai berikut:
Tabel 34. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2019
dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Pajak Hotel 5,250,000,000.00 5,595,017,768.20 106.57 2,967,399,293.50
2 Pajak Restoran 21,500,000,000.00 23,450,237,265.96 109.07 18,134,774,868.71
3 Pajak Hiburan 3,500,000,000.00 3,511,145,640.00 100.32 1,346,037,133.10
4 Pajak Reklame 3,250,000,000.00 3,571,894,487.77 109.90 3,381,700,015.88
5 Pajak Penerangan Jalan 213,700,000,000.00 212,104,106,457.49 99.25 204,461,631,978.17
6 Pajak Parkir 5,500,000,000.00 5,464,782,005.00 99.36 2,845,834,706.00
7 Pajak Air Tanah 1,000,000,000.00 1,214,129,311.80 121.41 1,302,985,558.10
Pajak Mineral Bukan Logam
8 5,000,000,000.00 5,001,454,000.00 100.03 4,602,028,940.00
dan Batuan
9 PBB Pedesaan dan Perkotaan 116,000,000,000.00 120,802,293,290.00 104.14 115,944,250,867.00
10 BPHTB 212,000,000,000.00 261,028,981,171.00 123.13 220,872,381,496.00
Jumlah 586,700,000,000.00 641,744,041,397.22 109.38 575,859,024,856.46
Pelaksanaan pemungutan pajak daerah di Kabupaten Gresik didasari oleh:

(1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
(2) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.
(3) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.
(4) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan Pedesaan dan Perkotaan.
Realisasi Pajak Daerah pada Tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun 2018
mengalami peningkatan 11,44% atau sebesar Rp65.885.016.540,76. Hal ini dikarenakan
79
adanya kenaikan realisasi sebagian besar pada Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, PBB
dan BPHTB. Pajak Restoran mengalami kenaikan pada Tahun 2019 dikarenakan terdapat
banyak penambahan obyek pajak baru dari pembukaan Pusat Perbelanjaan baru yang
didirikan di Gresik. Peningkatan realisasi Pajak Penerangan Jalan Tahun 2019 dikarenakan
ada realisasi pembayaran piutang PPJ dari tahun-tahun sebelumnya yang cukup besar. Juga
terdapat pembukaan hotel-hotel baru yang secara tidak langsung meningkatkan pemakaian
PPJ. Terdapat kenaikan jumlah wajib pajak PBB yang signifikan serta adanya pendataan
ulang terhadap obyek pajak dimana sebagian besar Wajib Pajak melakukan penambahan
terhadap bangunan asal yang berdampak pada peningkatan nilai pajak juga turut andil pada
peningkatan realisasi Pajak Daerah, khususnya PBB. Sedangkan pada BPHTB mengalami
kenaikan realisasi dari tahun sebelumnya dikarenakan banyak terjadi transaksi penjualan
aset perusahaan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan penerimaan BPHTB.
Terdapat beberapa Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2019 yang melampaui target
anggaran secara signifikan diantaranya adalah PBB, BPHTB dan Pajak Restoran. Hal
tersebut merupakan dampak dari adanya pendataan ulang terhadap obyek pajak serta
pembukaan restoran-restoran baru di Tahun 2019.
Realisasi Pajak Daerah yang tidak tercapai diantaranya adalah Pajak Penerangan Jalan
dan Pajak Parkir. Hal itu disebabkan karena adanya sebagian perusahaan menghentikan
pemakaian genset karena biaya operasional tinggi sehingga beralih ke PLN. Sedangkan
untuk pajak parkir tidak tercapai dikarenakan penetapan target yang terlalu tinggi dibanding
tahun sebelumnya.
5.1.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah

Rp Rp Rp
81.968.883.000,00 80.949.444.661,00 73.435.779.742,00
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah TA 2019 adalah sebesar Rp80.949.444.661,00

atau 98,76% dari anggaran sebesar Rp81.968.883.000,00. Realisasi Pendapatan Retribusi
Daerah TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp80.949.444.661,00 dan
Rp73.435.779.742,00 dirinci sebagai berikut :
Tabel 35. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun 2019
dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Retribusi Jasa Umum 23,367,533,000.00 19,518,609,462.00 83.53 15,101,177,491.00

Pelayanan Kesehatan (Dinkes) 15,000,000,000.00 11,634,666,079.00 77.56 7,414,166,680.00
Pelayanan Persampahan/kebersihan
1,053,000,000.00 783,253,500.00 74.38 818,106,500.00
(Dinas LH)
80

No. Uraian
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
1,900,000,000.00 1,568,121,000.00 82.53 1,701,098,000.00
(Dishub)
Pelayanan Pasar (Dinas Koperasi) 3,304,748,000.00 3,243,212,383.00 98.14 2,959,599,561.00
Pelayanan Pasar (Dinas PM&PTSP) 0.00 20,818,000.00 - 18,462,750.00
Pengujian Kendaraan Bermotor
2,100,000,000.00 2,202,448,500.00 104.88 2,189,744,000.00
(Dishub)
Retribusi Penyediaan dan/atau
9,785,000.00 66,090,000.00 675.42 0.00
Penyedotan Kakus (Dinas PU)
2 Retribusi Jasa Usaha 6,850,000,000.00 7,225,268,370.00 105.48 5,808,896,962.00

Pelayanan Tera/Tera Ulang (Dinas
750,000,000.00 1,044,410,000.00 139.25 28,851,000.00
Koperasi)
Pemakaian Kekayaan Daerah (Dinas
300,000,000.00 143,155,000.00 47.72 141,615,000.00
PU)
850,000,000.00 873,290,000.00 102.74 878,630,000.00
Perkim)
260,783,500.00 130.39 230,383,000.00
LH) 200,000,000.00
Pemakaian Kekayaan Daerah
0.00 0.00 - 24,640,000.00
(Dishub)
225,000,000.00 257,637,500.00 114.51 234,057,500.00
Koperasi)
130,000,000.00 171,500,000.00 131.92 81,250,000.00
Perikanan)
Pemakaian Kekayaan Daerah
400,000,000.00 893,678,270.00 223.42 437,055,762.00
(BPPKAD)
Tempat Pelelangan (Dinas Perikanan) 18,000,000.00 18,000,000.00 100.00 16,000,000.00
Terminal (Dishub) 100,000,000.00 100,049,600.00 100.05 90,926,400.00
Tempat Khusus Parkir (Dishub) 700,000,000.00 701,700,000.00 100.24 505,999,500.00
Tempat Khusus Parkir (Koperasi) 0.00 0.00 - 27,880,000.00
Rumah Potong Hewan (Dinas
130,000,000.00 130,005,000.00 100.00 111,684,000.00
Pertanian)
Tempat Rekreasi dan Olahraga
527,000,000.00 550,655,000.00 104.49 898,706,800.00
(Dispora)
Tempat Rekreasi dan Olahraga
2,250,000,000.00 1,786,800,000.00 79.41 1,811,900,000.00
(Disparbud)
Penyeberangan di Air (Dishub) 270,000,000.00 293,604,500.00 108.74 289,318,000.00
3 Retribusi Perizinan Tertentu 51,751,350,000.00 54,205,566,829.00 104.74 52,525,705,289.00
IMB (Dinas PM&PTSP) 50,000,000,000.00 51,492,987,329.00 102.99 50,670,114,889.00
Izin Trayek (Dinas PM&PTSP) 1,350,000.00 11,790,000.00 873.33 3,060,000.00
Izin Mempekerjakan TKA (Dinas
1,750,000,000.00 2,700,789,500.00 154.33 1,852,530,400.00
PM&PTSP)
Jumlah 81,968,883,000.00 80,949,444,661.00 98.76 73,435,779,742.00
Pelaksanaan pemungutan Retribusi Daerah di Kabupaten Gresik didasari oleh:

(1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
(2) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Umum;
(3) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan
Tertentu;
(4) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha;
(5) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha;
(6) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua
atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
81
Usaha;
(7) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2015 tentang Perubahan ketiga
atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Usaha; dan
(8) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan
Retribusi Tera/Tera Ulang, ditetapkan tanggal 29 Nopember 2018 sehingga baru
dilakukan penganggaran pada tahun berikutnya.
Realisasi Retribusi Daerah pada Tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun 2018
mengalami peningkatan 10,23% atau sebesar Rp7.513.664.919,00. Hal ini dikarenakan
adanya kenaikan realisasi pada Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Retribusi Tera Ulang.
Pada Retribusi Pelayanan kesehatan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu
dikarenakan adanya peningkatan klaim non kapitasi berupa peningkatan rujukan dari
puskesmas ke rumah sakit, peningkatan jumlah persalinan serta adanya penambahan
pendapatan dari RSU Umar Mas’ud yang baru berdiri. Sedangkan pada Retribusi Tera
Ulang Tahun 2019 mengalami kenaikan dibandingkan Tahun 2018 dikarenakan pada Tahun
2018 baru dilakukan penarikan retribusi pada akhir tahun sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gresik Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Tera/Tera
Ulang yang ditetapkan tanggal 29 Nopember 2018 sehingga menyebabkan kecilnya angka
realisasi retribusi pada tahun tersebut.
Terdapat beberapa Pendapatan Retribusi Tahun 2019 yang melampaui target anggaran
secara signifikan diantaranya adalah IMB, Ijin TKA dan Retribusi Tera Ulang. Hal tersebut
dikarenakan pembayaran atas piutang IMB tahun sebelumnya pada Tahun 2019, adanya
pengurusan TKA yang dipekerjakan lebih besar dari yang diestimasikan, serta baru
berdirinya UPT. Metrologi pada Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindag yang
melakukan penarikan Retribusi Tera Ulang sehingga belum bisa menentukan target secara
tepat.
Realisasi Retribusi Jasa Umum yang tidak mencapai target diantaranya adalah
Retibusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan dan Retribusi Pelayanan Pasar. Retribusi Pelayanan Kesehatan
tidak tercapai karena adanya klaim non kapitasi ke BPJS yang tidak bisa dibayar oleh BPJS
mulai bulan Agustus sampai dengan Desember 2019, klaim dibayarkan di tahun 2020.
Sedangkan tidak tercapainya Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum dikarenakan bebebapa hal
diantaranya mesin parkir elektronik belum bisa berjalan dengan optimal terkendala regulasi
yang masih dalam proses pengesahan, banyaknya tempat parkir tepi jalan yang digunakan
sebagai garasi oleh warga dan adanya proyek pemasangan box culvert dan galian pipa
PDAM di beberapa ruas jalan mengakibatkan ruas jalan tidak dapat digunakan sebagai
82
tempat parkir sehingga pemungutan retribusi tidak terlaksana. Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan tidak tercapai dikarenakan terputusnya hubungan kerjasama
dengan PDAM. Sedangkan untuk Retribusi Pelayanan Pasar tidak tercapai dikarenakan
adanya sebagian piutang masih belum bisa tertagih.
Realisasi Retribusi Jasa Usaha yang tidak mencapai target diantaranya adalah
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum dan Retribusi Tempat
Rekreasi dan Olahraga pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Penyebab tidak tercapainya
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum dikarenakan semakin
banyaknya kompetitor jasa lab di luar OPD dan banyaknya pihak ketiga yang sudah
memiliki alat berat sendiri serta ada beberapa alat berat yang masih dalam perbaikan.
Sedangkan untuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan belum maksimal dikarenakan jarak parkir bus terlalu jauh dengan lokasi
makam sehingga untuk menuju lokasi makam menggunakan shuttle dengan biaya per orang
yang lebih mahal sehingga beberapa peziarah yang dari lokasi Makam Sunan Giri langsung
menggunakan angkutan pedesaan tanpa membayar retribusi untuk menuju kawasan Makam
Malik Ibrahim. Selain itu akses jalan yang harus melewati tol Kebomas sering mengalami
kemacetan sehingga peziarah tidak masuk ke kawasan wisata.
Pada Pendapatan Retribusi Tahun 2019, terdapat realisasi yang belum ditargetkan,
yaitu pelayanan pasar pada Dinas Penamanan Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM
dan PTSP) dikarenakan target pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar secara global ada pada
Dinas Koperindag yaitu pada target retribusi pelayanan pasar, namun untuk pelayanan
perpanjangan izin dan daftar ulang dilakukan oleh Dinas PM dan PTSP sehingga realisasi
pendapatan masuk ke OPD bersangkutan.
5.1.1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Rp Rp Rp
10.795.200.153,70 10.795.200.154,10 10.696.168.301,68
Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2019

sebesar Rp10.795.200.154,10 atau sebesar 100% dari anggaran sebesar
Rp10.795.200.153,70. Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp10.795.200.154,10 dan
83
Tabel 36. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 PD BPR Bank Gresik 587,474,927.00 587,474,927.40 100.00 898,223,260.68
2 PT Gresik Migas 155,156,543.00 155,156,543.00 100.00 78,909,244.00
3 PT Bank Jatim 10,043,922,683.70 10,043,922,683.70 100.00 9,711,400,797.00
4 PT BPR Jatim 8,646,000.00 8,646,000.00 100.00 7,635,000.00
Jumlah 10,795,200,153.70 10,795,200,154.10 100.00 10,696,168,301.68
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dari PD BPR

(Bank Gresik) sebesar Rp587.474.927,40 ditetapkan berdasarkan P e ra tur an Bupati
Gresik Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pengesahan Laporan Tahunan Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Bank Gresik Tahun Anggaran 2018.
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dari PT Bank
Jatim sebesar Rp10.043.922.683,70, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) Nomor 99 Akta tanggal 26 April 2019.
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dari PT BPR
jatim sebesar Rp8.646.000,00, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Nomor 01 Akta tanggal 31 Mei 2019.
5.1.1.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah

Rp Rp Rp
244.508.992.366,00 247.287.695.783,11 297.264.733.368,57
Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah TA 2019 sebesar Rp247.287.695.783,11 atau

sebesar 101,14% dari anggaran sebesar Rp244.508.992.366,00. Realisasi Lain-lain PAD
yang Sah TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp247.287.695.783,11 dan
Rp297.264.733.368,57 terdiri dari:
Tabel 37. Anggaran dan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah Tahun 2019 dan
Tahun 2018
No. Uraian
Hasil Penjualan Aset Daerah yang
1 54,783,000.00 145,672,000.00 - 384,170,000.00
Tidak Dipisahkan :
- pelepasan hak atas tanah (PPKD) 0.00 14,000,000.00 - 0.00
- Penjualan bahan bekas bangunan
54,783,000.00 131,672,000.00 240.35 384,170,000.00
(PPKD)
2 Penerimaan Jasa Giro : 3,500,000,000.00 4,069,817,267.95 116.28 2,805,989,962.21
- Jasa Giro Kas Daerah (PPKD) 3,500,000,000.00 3,794,226,048.55 108.41 2,546,155,125.77
- Jasa Giro Pemegang Kas (SKPD) 0.00 275,591,219.40 - 259,834,836.44
Pendapatan Bunga Deposito
3 19,000,000,000.00 24,785,958,902.50 130.45 19,623,287,670.05
(PPKD)
- Rekening Deposito Bank Jatim 19,000,000,000.00 24,785,958,902.50 130.45 19,623,287,670.05
84

No. Uraian
Pendapatan Denda atas
4 Keterlambatan Pelaksanaan 453,388,285.00 1,382,078,834.12 304.83 1,036,151,151.32
Pekerjaan (PPKD)
- Bidang Pendidikan 3,554,532.00 3,554,532.00 100.00 0.00
- Bidang Kesehatan 173,966,166.00 173,966,166.00 100.00 172,150,032.63
- Bidang Pekerjaan Umum 275,664,987.00 1,185,733,278.92 430.14 540,884,118.69
- Bidang Pertanahan 0.00 5,472,517.00 - 0.00
- Bidang Administrasi Kependudukan
0.00 0.00 - 1,380,000.00
dan Capil
- Bidang Sosial 0.00 12,934,350.00 - 0.00
- Bidang Otonomi Daerah, Pem.
0.00 0.00 - 316,500,000.00
Umum, Adm. Keu. Daerah, dll
- Bidang Pertanian 0.00 0.00 - 5,237,000.00
- Bidang Kelautan dan Perikanan 202,600.00 417,990.20 206.31 0.00
5 Pendapatan Denda Pajak (BPPKAD) 681,652,322.00 2,933.970.160,00 359.89 2,403,171,271.20
- Denda Pajak Restoran 0.00 0.00 - 1,935,660.00
- Denda Pajak Reklame 50,350.00 1,733,456.80 3,442.81 843,907.00
- Denda Pajak Penerangan Jalan 0.00 148,230.00 - 0.00
- Denda Pajak ABT 730,157.00 2,456,787.20 336.47 2,512,629.20
- Denda PBB 680,871,815.00 2,929.631.686,00 359.66 2,397,879,075.00
6 Pendapatan Denda Retribusi : 322,361,344.00 454,813,387.00 141.09 376,952,773.80
- Jasa Umum (Dinas Koperasi) 226,176.00 2,257,721.00 998.21 2,245,480.00
- Jasa Usaha (Dinas Perkim) 2,263,100.00 4,273,600.00 188.84 3,746,400.00
- Jasa Usaha (Dinas Perikanan) 0.00 0.00 - 31,000.00
- Jasa Usaha (BPPKAD) 4,634,400.00 8,092,800.00 174.62 463,200.00
- Perijinan Tertentu (Dinas PM&PTSP) 315,237,668.00 440,189,266.00 139.64 370,466,693.80
Pendapatan Hasil Eksekusi atas
7 432,757,609.00 432,757,609.00 - 69,716,250.00
Jaminan :
- Pengadaan Barang dan Jasa
416,476,609.00 416,476,609.00 100.00 0.00
(PPKD)
- Pembongkaran Reklame (Dinas
16,281,000.00 16,281,000.00 100.00 69,716,250.00
PM&PTSP)
Pendapatan dari Pengembalian
8 811,195,686.00 1,066.509.206,15 135.47 1,742,716,670.61
(PPKD)
- Kelebihan Pembayaran Gaji dan
32,957,466.00 127,845,486.00 387.91 81,986,809.00
Tunjangan
- Kelebihan Pembayaran Perjalanan
0.00 237,768.00 - 137,780,500.00
Dinas
- Pengembalian lain-lain 778,238,220.00 938.425.952,15 124.75 1,522,949,361.61
Pendapatan dari Badan Layanan
9 168,000,000,000.00 167,244,072,435.39 99.55 153,340,945,917.53
Umum Daerah
Pendapatan Dana Kapitasi pada
10 Fasilitas Kesehatan Tingkat 51,252,854,120.00 44,687,300,843.00 87.19 42,050,056,230.00
Pertama (Dinkes)
- Puskesmas Alun-Alun 1,526,400,000.00 1,327,461,372.00 86.97 1,198,528,200.00
- Puskesmas Nelayan 599,040,000.00 570,909,150.00 95.30 524,328,600.00
- Puskesmas Industri 633,864,000.00 696,167,700.00 109.83 617,115,450.00
- Puskesmas Kebomas 1,780,000,000.00 1,480,410,600.00 83.17 1,439,871,300.00
- Puskesmas Gending 795,198,000.00 738,703,350.00 92.90 683,278,200.00
- Puskesmas Manyar 1,669,200,000.00 1,212,475,500.00 72.64 1,329,067,800.00
- Puskesmas Sembayat 1,489,800,000.00 1,120,066,950.00 75.18 1,048,594,800.00
- Puskesmas Sukomulyo 1,547,940,000.00 947,487,900.00 61.21 974,782,500.00
- Puskesmas Duduksampeyan 2,248,512,000.00 2,215,340,400.00 98.52 2,072,826,000.00
- Puskesmas Cerme 2,370,852,000.00 2,405,384,250.00 101.46 2,400,702,150.00
- Puskesmas Dadapkuning 1,270,800,000.00 704,147,393.00 55.41 703,092,000.00
- Puskesmas Balongpanggang 1,607,544,000.00 1,483,807,050.00 92.30 1,351,507,500.00
- Puskesmas Dapet 813,456,000.00 673,150,983.00 82.75 640,332,300.00
- Puskesmas Benjeng 2,355,210,000.00 1,810,855,500.00 76.89 1,745,916,000.00
- Puskesmas Metatu 1,656,720,000.00 1,130,420,550.00 68.23 1,092,045,150.00
- Puskesmas Menganti 2,284,653,000.00 2,418,113,550.00 105.84 2,281,556,080.00
- Puskesmas Kepatihan 1,429,200,000.00 1,049,604,636.00 73.44 1,080,516,150.00
- Puskesmas Kedamean 1,878,388,000.00 1,505,706,000.00 80.16 1,438,958,250.00
- Puskesmas Slempit 1,080,000,000.00 903,210,750.00 83.63 806,308,550.00
- Puskesmas Driyorejo 2,150,000,000.00 2,140,903,200.00 99.58 2,106,910,800.00
- Puskesmas Karangandong 1,850,000,000.00 1,130,504,325.00 61.11 1,170,559,775.00
- Puskesmas Wringinanom 1,800,000,000.00 1,456,069,050.00 80.89 1,445,944,700.00
- Puskesmas Kesambenkulon 1,359,648,000.00 1,222,801,350.00 89.94 1,219,853,400.00
- Puskesmas Bungah 3,276,000,000.00 2,899,591,800.00 88.51 2,814,615,000.00
85

No. Uraian
- Puskesmas Dukun 1,696,680,000.00 1,531,702,800.00 90.28 1,338,944,700.00
- Puskesmas Mentaras 1,044,000,000.00 1,090,780,800.00 104.48 946,364,550.00
- Puskesmas Sidayu 2,011,281,120.00 1,870,221,150.00 92.99 1,682,961,600.00
- Puskesmas Ujungpangkah 1,868,616,000.00 1,703,709,600.00 91.17 1,543,418,400.00
- Puskesmas Sekapuk 419,500,000.00 400,348,839.00 95.43 371,051,000.00
- Puskesmas Panceng 1,984,200,000.00 2,016,058,800.00 101.61 1,728,555,150.00
- Puskesmas Sangkapura 1,747,000,000.00 1,906,045,770.00 109.10 1,527,883,675.00
- Puskesmas Tambak 1,009,152,000.00 925,139,775.00 91.67 723,666,500.00
Tindak Lanjut Penghapusan Aset
11 0.00 84,745,138.00 - 807,487,318.00
(PPKD)
12 Pendapatan Dana BOS 0.00 0.00 - 72,624,088,153.85
- Pendapatan Dana BOS SD 0.00 0.00 - 51,581,607,891.65
- Pendapatan Dana BOS SMP 0.00 0.00 - 21,042,480,262.20
Jumlah 244,508,992,366.00 247.287.695.783,11 3.00 297,264,733,368.57
Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah pada Tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun
2018 mengalami penurunan 16,81% atau sebesar Rp49.977.037.585,46. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan rekening pendapatan dana BOS yang semula dianggarkan akun Lain-Lain
PAD ang Sah, pada Tahun 2019 dianggarkan pada akun Lain-Lain Pendapatan yang Sah
rekening Pendapatan Hibah sesuai dengan Permendagri Nomor.38 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2019, sehingga hal
ini menyebabkan realisasi Lain-Lain PAD yang sah pada Tahun 2019 mengalami penurunan
yang cukup tinggi.
Terdapat beberapa Pendapatan Lain-Lain PAD yang Sah Tahun 2019 yang melampaui
target anggaran secara signifikan diantaranya pendapatan bunga deposito, denda
keterlambatan serta denda Pajak PBB. Hal ini dikarenakan pada awal Tahun 2019 sudah
terdapat saldo Deposito dan pencairannya dilakukan menjelang akhir Tahun 2019
menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan pembayaran belanja, sedangkan pendapatan denda
keterlambatan dan denda Pajak PBB penentuan target disesuaikan realisasi pendapatan pada
saat PAPBD dan tidak diperkirakan pendapatan bulan berikutnya, selain itu khusus untuk
kenaikan realisasi Pendapatan Denda Pajak PBB berkaitan dengan kenaikan transaksi
BPHTB yang mempersyaratkan pembayaran PBB tahun-tahun sebelumnya serta
intensifikasi penagihan RT/RW.
Pendapatan Dana Kapitasi pada beberapa Puskesmas tidak bisa memenuhi target
dikarenakan perhitungan estimasi kenaikan kepesertaan BPJS masih terlalu tinggi, adanya
fluktuasi kepesertaan BPJS di puskesmas berubah ubah dan jumlah kapitasi yang dibayar
BPJS yang ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor jumlah dokter, angka kontak
dan rujukan.
86
5.1.1.2 Pendapatan Transfer

Rp Rp Rp
2.026.338.333.384,00 2.064.480.404.130,00 1.917.595.826.051,00
Pendapatan Transfer secara umum dibedakan dalam dua kategori yaitu:

1. Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat atau lazim disebut Dana Perimbangan yang
meliputi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi
Khusus (DAK); dan
2. Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang meliputi Pendapatan
Bagi Hasil Pajak, dan Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak.
Realisasi Pendapatan Transfer TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp2.064.480.404.130,00 dan Rp1.917.595.826.051,00, terdiri atas :
Tabel 38. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun 2019 dan
Tahun 2018
No. Uraian
Transfer Pemerintah Pusat –
1 1,453,822,430,964.00 1,467,854,957,330.00 100.97 1,425,168,417,026.00
Dana Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat –
2 323,214,720,000.00 323,214,720,000.00 100.00 264,027,275,000.00
Lainnya
Transfer Propinsi dan
3 232,114,616,920.00 256,224,161,300.00 110.39 212,099,334,025.00
Pemerintah Daerah - Lainnya
4 Bantuan Keuangan 17,186,565,500.00 17,186,565,500.00 98.86 16,300,800,000.00
Jumlah 2,026,338,333,384.00 2,064,480,404,130.00 101.88 1,917,595,826,051.00
5.1.1.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

Rp Rp Rp
1.453.822.430.964,00 1.467.854.957.330,00 1.425.168.417.026,00
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan TA 2019 sebesar

Rp1.467.854.957.330,00 atau sebesar 100,97% dari anggaran sebesar
Rp1.453.822.430.964,00. Realisasi Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan TA 2019
dan 2018 masing-masing sebesar Rp1.467.854.957.330,00 dan Rp1.425.168.417.026,00
dirinci sebagai berikut:
Tabel 39. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer-Dana Perimbangan
Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Dana Bagi Hasil Pajak 105,952,213,800.00 98,537,258,419.00 93.00 117,340,365,966.00
PBB 27,951,300,550.00 31,294,909,613.00 111.96 30,221,689,877.00
PPh Pasal 25 dan Pasal 29 63,821,336,250.00 53,049,889,736.00 83.12 73,860,274,089.00
Cukai Hasil Tembakau 14,179,577,000.00 14,192,459,070.00 100.09 13,258,402,000.00
2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA 74,798,768,350.00 92,269,686,577.00 123.36 67,656,560,411.00
Pungutan Hasil Perikanan 836,054,050.00 590,155,800.00 70.59 701,234,591.00
87

No. Uraian
Pertambangan Minyak bumi 64,646,836,700.00 73,140,658,013.00 113.14 62,584,661,653.00
Pertambangan Gas Bumi 8,377,864,350.00 17,575,017,776.00 209.78 3,242,222,454.00
Pertambangan Panas Bumi 28,678,150.00 34,775,673.00 121.26 31,203,994.00
Sumber Daya Kehutanan 219,675,700.00 155,065,200.00 70.59 282,790,479.00
Mineral dan Batubara 689,659,400.00 774,014,115.00 112.23 814,447,240.00
3 Dana Alokasi Umum 958,325,036,000.00 958,325,036,000.00 100.00 909,888,092,000.00
4 Dana Alokasi Khusus 314,746,412,814.00 318,722,976,334.00 101.26 330,283,398,649.00

DAK Reguler Bidang Jalan 8,682,877,667.00 11,649,736,000.00 134.17 0.00
DAK Reguler Bidang Sanitasi 2,461,599,000.00 2,439,860,000.00 99.12 0.00
DAK Reguler Bidang Air Minum 2,183,874,073.00 2,115,230,623.00 96.86 0.00
DAK Reguler Bid. Perumahan, Air Minum
0.00 0.00 - 2,252,513,272.00
dan Sanitasi
DAK Reguler Bid. Perumahan dan
2,921,276,000.00 2,921,276,000.00 100.00 2,294,926,000.00
Permukiman
DAK Reguler Bidang Kesehatan dan KB 34,173,202,275.00 34,108,067,940.00 99.81 35,883,340,505.00
DAK Reguler Bidang Kelautan dan
542,354,300.00 542,354,300.00 100.00 430,724,390.00
Perikanan
DAK Reguler Bidang Pertanian 4,708,113,973.00 4,317,125,973.00 91.70 7,292,480,500.00
DAK Reguler Bidang Pendidikan Sub
9,517,252,077.00 9,440,413,537.00 99.19 10,600,769,000.00
Bidang SD
7,923,324,559.00 7,846,875,742.00 99.04 5,396,811,740.00
Bidang SMP
1,463,606,000.00 1,440,042,600.00 98.39 1,538,690,000.00
Bidang SKB
DAK Penugasan Bid. Jalan 9,555,860,202.00 9,529,934,027.00 99.73 12,872,092,559.00
DAK Penugasan Bid. Irigasi 3,437,210,093.00 4,755,606,800.00 138.36 3,161,506,600.00
DAK Penugasan Bid. Air Minum 969,650,490.00 902,447,250.00 93.07 7,406,647,100.00
DAK Penugasan Bid. Sanitasi 600,000,000.00 600,000,000.00 100.00 0.00
DAK Penugasan Bid. Pasar 1,508,891,600.00 1,158,910,000.00 76.81 0.00
DAK Penugasan Bid. Kesehatan dan KB 7,747,954,264.00 7,747,585,761.00 100.00 0.00
DAK Penugasan Bid. Kesehatan (RS
0.00 0.00 - 17,357,178,197.00
Rujukan dan Pratama)
DAK Penugasan Bid. Lingkungan Hidup
768,267,585.00 768,267,585.00 100.00 919,839,200.00
dan Kehutanan
DAK Non Fisik untuk Bantuan Operasional
31,335,629,500.00 31,335,629,500.00 100.00 30,904,200,000.00
Penyelenggaraan PAUD
DAK Non Fisik untuk Tunjangan Profesi
145,148,105,580.00 144,722,117,120.00 99.71 156,817,984,016.00
Guru
DAK Non Fisik untuk Tambahan
0.00 0.00 - 228,600,000.00
Penghasilan Guru
16,559,735,544.00 22,177,460,544.00 133.92 26,952,405,000.00
Kesehatan
DAK Non Fisik untuk Akreditasi Rumah
520,000,000.00 0.00 0.00 0.00
Sakit
DAK Non Fisik untuk Akreditasi
1,126,725,000.00 0.00 0.00 0.00
Puskesmas
DAK Non Fisik untuk Jaminan Persalinan 3,971,000,000.00 0.00 0.00 0.00
3,828,509,084.00 3,828,509,084.00 100.00 5,571,831,650.00
KB
DAK Non Fisik untuk Dana Pelayanan
2,415,357,948.00 2,415,357,948.00 100.00 2,400,858,920.00
Adm. Kependudukan
1,962,300,000.00 1,962,300,000.00 100.00 0.00
Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
DAK Non Fisik untuk Penyelenggaraan
450,000,000.00 450,000,000.00 100.00 0.00
Museum
DAK Non Fisik untuk Peningkatan
380,000,000.00 380,000,000.00 100.00 0.00
Kapasitas Koperasi dan UKM
DAK Non Fisik untuk Pelayanan
521,736,000.00 260,868,000.00 50.00 0.00
Kepariwisataan
4,054,000,000.00 5,658,000,000.00 139.57 0.00
Sekolah Afirmasi
3,308,000,000.00 3,249,000,000.00 98.22 0.00
Sekolah Kinerja
Jumlah 1,453,822,430,964.00 1,467,854,957,330.00 100.97 1,425,168,417,026.00
88
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan pada Tahun 2019 jika
dibandingkan dengan Tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp42.686.540.304,00 atau
3,00%. Kenaikan ini dari adanya selisih (kurang dan atau lebih) pada dana bagi hasil pajak
dan bukan pajak hal ini karena adanya perbedaan pada waktu pengganggaran dana bagi hasil
yang didasarkan pada pagu indikatif / Perpres dan trend penyaluran tahun sebelumnya,
sedangkan untuk realisasi Pendapatan Bagi Hasil Kabupaten Gresik didasarkan pada
perhitungan realisasi pajak yang diterima pemerintah pusat.
5.1.1.2.2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya

Rp Rp Rp
323.214.720.000,00 323.214.720.000,00 264.027.275.000,00
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TA 2019 sebesar Rp323.214.720.000,00

atau 100% dari anggaran Rp323.214.720.000,00. Realisasi Transfer Pemerintah Pusat
Lainnya TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp323.214.720.000,00 dan
Rp264.027.275.000,00 dirinci sebagai berikut:
Tabel 40. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -
Lainnya Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
1 Dana Desa 280,483,802,000.00 280,483,802,000.00 100.00 246,902,275,000.00
2 Dana Insentif Daerah 42,730,918,000.00 42,730,918,000.00 100.00 17,125,000,000.00
Jumlah 323,214,720,000.00 323,214,720,000.00 100.00 264,027,275,000.00
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya pada Tahun 2019 jika dibandingkan
dengan Tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp59.187.445.000,00 atau 22,42%. Hal ini
dikarenakan oleh kenaikan pagu definitif dari tahun sebelumnya, dan juga untuk Dana
Insentif Daerah untuk Tahun 2018 hanya direalisasikan 50% dari target Pendapatnnya.
5.1.1.2.3 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

Rp Rp Rp
232.114.616.920,00 256.224.161.300,00 212.099.334.025,00
Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi TA 2018 sebesar Rp212.099.334.025,00 atau

98,86% dari anggaran sebesar Rp214.548.840.000,00. Realisasi Transfer Pemerintah
Provinsi Jawa Timur TA 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp212.099.334.025,00 dan
89
Tabel 41. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Provinsi dan

Pemerintah Daerah - Lainnya Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 PKB 75,000,000,000.00 83,839,520,210.00 111.79 60,356,537,636.00
2 BBNKB 47,000,000,000.00 59,395,039,001.00 126.37 44,245,316,097.00
3 PBBKB 69,000,000,000.00 71,704,518,413.00 103.92 62,920,417,736.00
Pajak Pengambilan dan
4 789,000,000.00 712,928,477.00 90.36 602,343,193.00
Pemanfaatan Air Permukaan
5 Pajak Rokok 40,325,616,920.00 40,572,155,199.00 100.61 43,974,719,363.00
Jumlah 232,114,616,920.00 256,224,161,300.00 110.39 212,099,334,025.00
Realisasi Transfer Pemerintah Daerah Lainnya pada Tahun 2019 jika dibandingkan
dengan Tahun 2018 mengalami kenaikan 20,80% atau sebesar Rp44.124.827.275,00.
Kenaikan ini dikarenakan oleh kenaikan pagu indikatifnya dari adanya kenaikan jumlah
kendaraan. Untuk Tahun 2019 Realisasi pendapatan melampaui target anggaran karena
adanya perbedaan pada waktu pengganggaran dana bagi hasil yang didasarkan pada pagu
indikatif / Perpres dan trend penyaluran tahun sebelumnya, sedangkan untuk realisasi
Pendapatan Bagi Hasil Kabupaten Gresik didasarkan pada perhitungan realisasi pajak yang
diterima pemerintah provinsi.
5.1.1.2.4 Bantuan Keuangan

Rp Rp Rp
17.186.565.500,00 17.186.565.500,00 16.300.800.000,00
Realisasi Bantuan Keuangan TA 2019 sebesar Rp17.186.565.500,00 atau 100% dari

anggaran sebesar Rp17.186.565.500,00. Realisasi Bantuan Keuangan TA 2019 dan 2018
masing-masing sebesar Rp17.186.565.500,00 dan Rp16.300.800.000,00 merupakan Bantuan
Keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dirinci sebagai berikut :
Tabel 42. Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 dan
Tahun 2018
Tahun 2019 Tahun 2018
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 BK - Honor Ponkesdes 3,915,000,000.00 3,915,000,000.00
2 BK - BPPDGS 10,005,000,000.00 10,005,000,000.00
3 BK - Pendidikan 100,000,000.00 0.00
4 BK - Pendampingan Ibu Hamil 164,486,500.00 0.00
5 BK - Pengembangan Posyandu 55,000,000.00 55,000,000.00
6 BK - JKN untuk Perawat 195,750,000.00 0.00
7 BK - Ponkestren 121,029,000.00 0.00
8 BK - Kunjungn Konseling 1,579,500,000.00 0.00
9 BK - Peringatan Hari Aksara Internasional 10,000,000.00 10,000,000.00
10 BK - Honorarium Kinerja Guru Non PNS 264,000,000.00 264,000,000.00
11 BK - Honorarium Kinerja Kepala/Guru TK 676,800,000.00 676,800,000.00
12 BK - Peringatan Hari Jadi Pemprov 50,000,000.00 50,000,000.00
13 BK - Jalin Matra 50,000,000.00 75,000,000.00
14 BK - BOP Madin 0.00 100,000,000.00
15 BK - Pembangunan Teknologi Pertanian 0.00 1,000,000,000.00
16 BK – Program terpadu TMMD 0.00 150,000,000.00
Jumlah 17,186,565,500.00 16,300,800,000.00
90
Realisasi Bantuan Keuangan pada Tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun 2018
mengalami kenaikan 5,43% atau sebesar Rp885.765.500,00. Kenaikan ini dikarenakan oleh
kenaikan pagu keseluruhan yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur yang tertuang dalam
Surat Sekretaris Daerah provinsi Jawa Timur Nomor 903/17.539/201/2018 tanggal 31
Desember 2018 tentang Pagu definitif belanja Bantuan keuangan Khusus Kepada
Kabupaten/Kota pada APBD provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2019 dan surat Nomor
412.2/484/112.3/2019 tanggl 23 Januari 2019 tentang Penyampaian Pagu definitif belanja
Bantuan Keuangan Khusus Kepada Kabupaten pada APBD prov. Jatim Tahun 2019.
5.1.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

Rp Rp Rp
61.081.600.000,00 73.943.370.897,48 1.492.163.200,00
Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2019 sebesar Rp73.943.370.897,48 dari

anggaran sebesar Rp61.081.600.000,00. Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2019
dan 2018 masing-masing sebesar Rp73.943.370.897,48 dan Rp1.492.163.200,00 dirinci
sebagai berikut.
Tabel 43. Anggaran dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah
No. Uraian
1 Pendapatan Hibah dari Pemerintah 0.00 2,656,000,000.00 - 1,492,163,200.00
2 Pendapatan Hibah Dana BOS 61,081,600,000.00 71,287,370,897.48 116.71 0.00
Jumlah 61,081,600,000.00 73,943,370,897.48 121.06 1,492,163,200.00
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat pada Tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp2.656.000.000,00. Jika dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Hibah dari Pemerintah
Pusat Tahun 2018 sebesar Rp1.492.163.200,00, maka realisasi Pendapatan Hibah pada
Tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp1.163.836.800,00.
Rincian realisasi Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat Tahun 2019 dan 2018
sebagai berikut.
Tabel 44. Rincian Pendapatan Hibah dari Pemerintah Tahun 2019
dan Tahun 2018
Uraian
(Rp) (Rp)
1 Hibah Sanitasi 0.00 1,492,163,200.00
2 Hibah Rembous Air Limbah 186,000,000.00 0.00
3 Hibah Air Minum Pedesaan 2,470,000,000.00 0.00
Jumlah 2,656,000,000.00 1,492,163,200.00
91
Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang sah pada Tahun 2019 jika dibandingkan dengan
Tahun 2018 mengalami Kenaikan sebesar Rp72.451.207.679,48. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan penganggaran pada kelompok rekening pendapatan dana BOS yang
semula dianggarkan akun Lain-Lain PAD yang Sah, pada Tahun 2019 dianggarkan pada
akun Lain-Lain Pendapatan yang Sah rekening Pendapatan Hibah sesuai dengan
Permendagri Nomor.38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun 2019.
Untuk Tahun 2019 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah – Hibah Dana BOS
Melebihi dari Target pendapatan sebesar Rp10.205.770.897,48 atau 16,71% hal ini
dikarenakan pada waktu penganggaran target pendapatan tidak menyesuaikan NPH BOS
Tahun 2019 dari provinsi Jawa Timur.
5.1.2 BELANJA
Rp Rp Rp
2.732.193.803.569,42 2.399.289.318.844,41 2.118.545.900.336,73
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja menurut kelompok belanja berdasarkan Permendagri 13 Tahun 2006 terdiri
dari: (1) Belanja Tidak Langsung, dan (2) Belanja Langsung. Sedangkan klasifikasi belanja
menurut SAP berdasarkan ekonomi (jenis belanja) dikelompokkan dalam Belanja Operasi,
Belanja Modal, Belanja Lain-Lain/Tak Terduga.
Karena adanya perbedaan klasifikasi belanja tersebut, maka dalam laporan ini harus
dilakukan konversi. Dan setelah dilakukan konversi, maka klasifikasi belanja didasarkan
pada klasifikasi ekonomi (jenis belanja) dan organisasi yang selanjutnya akan dijelaskan
pada Calk di bawah, sedangkan untuk klasifikasi belanja menurut fungsi dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah
untuk seluruh transaksi di SKPD dan PPKD setelah dilakukan pengesahan definitif oleh
fungsi BUD untuk masing-masing transaksi yang terjadi di SKPD dan PPKD.
Pada Tahun 2019 belanja daerah dianggarkan sebesar Rp2.732.193.803.569,42
terealisasi sebesar Rp2.399.289.318.844,41 atau sebesar 87,82%. Apabila dibandingkan
dengan realisasi belanja daerah Tahun 2018 sebesar Rp2.118.545.900.336,73 maka realisasi
belanja daerah pada Tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp280.743.418.507,68 atau
sebesar 13,25%.
92
Rincian anggaran dan realisasi belanja daerah tahun 2019 serta komparasinya dengan
realisasi tahun 2018 berdasarkan masing-masing kelompok belanja dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 45. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Belanja Operasi 2,078,236,813,398.84 1,860,858,582,907.07 89.54 1,745,933,786,564.64
2 Belanja Modal 652,456,990,170.58 538,046,525,562.34 82.46 369,883,330,557.33
3 Belanja Tidak Terduga 1,500,000,000.00 384,210,375.00 25.61 2,728,783,214.76
Jumlah 2,732,193,803,569.42 2,399,289,318,844.41 87.82 2,118,545,900,336.73
5.1.2.1 Belanja Operasi

Rp Rp Rp
2.078.236.813.398,84 1.860.858.582.907,07 1.745.933.786.564,64
Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah

daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja Operasi meliputi antara lain belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, bunga, subsidi, hibah, dan bantuan sosial.
Belanja Operasi pada Tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp2.078.236.813.398,84 dan
terealisasi sebesar Rp1.860.858.582.907,07 atau sebesar 89,54%. Jika dibandingkan dengan
realisasi Belanja Operasi Tahun 2018 sebesar Rp1.745.933.786.564,64 maka realisasi
Belanja Operasi pada Tahun 2019 mengalami peningkatan senilai Rp114.924.796.342,43
atau sebesar 6,58%.
Realisasi Belanja Operasi TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp1.860.858.582.907,07 dan Rp1.745.933.786.564,64 terdiri atas:
Tabel 46. Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Belanja Pegawai 857,440,096,149.96 817,722,929,737.94 95.37 807,285,279,137.00
2 Belanja Barang 943,796,191,248.88 799,671,963,194.53 84.73 714,001,164,523.64
3 Belanja Bunga 0.00 0.00 - 0.00
4 Belanja Subsidi 0.00 0.00 - 0.00
5 Belanja Hibah 243,517,151,000.00 214,968,069,974.60 88.28 198,043,178,504.00
6 Belanja Bantuan Sosial 33,483,375,000.00 28,495,620,000.00 85.10 26,604,164,400.00
Jumlah 2,078,236,813,398.84 1,860,858,582,907.07 89.54 1,745,933,786,564.64
5.1.2.1.1 Belanja Pegawai

Rp Rp Rp
857.440.096.149,96 817.722.929.737,94 807.285.279.137,00
Realisasi Belanja Pegawai TA 2019 sebesar Rp817.722.929.737,94 atau 95,37% dari

anggaran sebesar Rp857.440.096.149,96. Realisasi Belanja Pegawai TA 2019 dan 2018
93
masing-masing sebesar Rp817.722.929.737,94 dan Rp807.285.279.137,00 dirinci sebagai

berikut.
Tabel 47. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai berdasarkan Obyek
Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian
1 Gaji dan Tunjangan 714,411,877,425.96 685,248,284,363.00 95.92 668,576,982,702.00
2 Tambahan Penghasilan PNS 92,520,530,681.00 85,332,118,634.00 92.23 86,592,770,550.00
Belanja Penerimaan Lainnya
3 Pimpinan dan Anggota DPRD serta 17,174,637,790.00 16,148,700,000.00 94.03 16,698,100,000.00
KDH/WKDH
4 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 29,081,197,503.00 27,746,543,674.94 95.41 30,387,696,326.00
Insentif Pemungutan Retribusi
5 4,147,746,750.00 3,162,793,066.00 76.25 1,790,912,909.00
Daerah
6 Uang Lembur 104,106,000.00 84,490,000.00 81.16 3,238,816,650.00
Jumlah 857,440,096,149.96 817,722,929,737.94 95.37 807,285,279,137.00
Rincian obyek anggaran dan realisasi Belanja Pegawai Tahun 2019 dan
komparasinya Tahun 2018 sebagai berikut.
Tabel 48. Rincian Obyek Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai
Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian
Gaji dan Tunjangan 714,411,877,425.96 685,248,284,363.00 95.92 668,576,982,702.00
1 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 424,436,513,795.96 404,384,400,950.00 95.28 391,207,411,126.00
2 Tunjangan Keluarga 41,151,039,753.11 40,098,661,330.00 97.44 39,162,787,341.00
3 Tunjangan Jabatan 10,697,206,310.00 10,179,480,250.00 95.16 10,476,864,500.00
4 Tunjangan Fungsional 26,109,761,041.00 25,814,245,000.00 98.87 26,870,002,000.00
5 Tunjangan Fungsional Umum 6,048,900,090.00 6,022,240,000.00 99.56 5,484,355,540.00
6 Tunjangan Beras 20,971,894,004.00 19,711,565,280.00 93.99 20,124,479,440.00
7 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 1,357,301,029.40 1,026,909,822.00 75.66 732,189,185.00
8 Pembulatan Gaji 9,622,402.49 5,554,585.00 57.73 5,276,088.00
9 Uang Paket 95,508,000.00 95,098,500.00 99.57 93,250,500.00
10 Tunjangan Badan Musyawarah 32,704,000.00 29,825,775.00 91.20 31,652,775.00
11 Tunjangan Komisi 61,388,000.00 56,271,600.00 91.67 59,697,225.00
12 Tunjangan Badan Anggaran 32,704,000.00 29,825,775.00 91.20 31,835,475.00
13 Tunjangan Badan Kehormatan 7,857,000.00 7,201,425.00 91.66 7,856,100.00
14 Tunjangan Alat Kelengkapan 66,869,000.00 0.00 0.00 37,136,059.00
15 Tunjangan Perumahan 7,432,800,000.00 7,397,000,000.00 99.52 7,350,200,000.00
16 Uang Jasa Pengabdian 498,540,000.00 438,690,000.00 87.99 30,345,000.00
17 Belanja penunjang OPRS Pimpinan DPRD 393,120,000.00 353,640,000.00 89.96 367,920,000.00
18 Tunjangan Badan Legislasi 18,088,000.00 16,305,975.00 90.15 17,052,000.00
19 Iuran BPJS Kesehatan 13,035,397,000.00 11,429,763,966.00 87.68 11,058,938,164.00
Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan
20 3,526,372,000.00 3,328,459,240.00 94.39 3,943,562,984.00
Kematian
21 Tunjangan Jabatan Fungsional Khusus 110,400,000.00 110,400,000.00 100.00 110,400,000.00
Tunjangan Profesi Guru PNSD (DAK Non
22 156,980,291,000.00 154,475,744,890.00 98.40 151,061,771,200.00
Fisik)
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD
23 1,337,601,000.00 237,000,000.00 17.72 312,000,000.00
(DAK Non Fisik)
Tambahan Penghasilan PNS 92,520,530,681.00 85,332,118,634.00 92.23 86,592,770,550.00
Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri
1 92,520,530,681.00 85,332,118,634.00 92.23 86,592,770,550.00
Sipil
Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan
17,174,637,790.00 16,148,700,000.00 94.03 16,698,100,000.00
anggota DPRD serta KDH/WKDH
Tunjangan komunikasi intensif Pimpinan
1 8,820,000,000.00 8,790,600,000.00 99.67 8,731,800,000.00
dan Anggota DPRD
Belanja Penunjang Operasional
2 1,355,637,790.00 1,200,000,000.00 88.52 1,200,000,000.00
KDH/WKDH
3 Tunjangan Reses 2,205,000,000.00 1,440,600,000.00 65.33 2,116,800,000.00
4 Tunjangan Transportasi 4,794,000,000.00 4,717,500,000.00 98.40 4,649,500,000.00
Insentif Pemungutan Pajak Daerah 29,081,197,503.00 27,746,543,674.94 95.41 30,387,696,326.00
1 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 29,081,197,503.00 27,746,543,674.94 95.41 30,387,696,326.00
94

No. Uraian
Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 4,147,746,750.00 3,162,793,066.00 76.25 1,790,912,909.00
1 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah. 4,147,746,750.00 3,162,793,066.00 76.25 1,790,912,909.00
Uang Lembur 104,106,000.00 84,490,000.00 - 3,238,816,650.00
1 Uang Lembur PNS 104,106,000.00 84,490,000.00 - 3,238,816,650.00
Jumlah 857,440,096,149.96 817,722,929,737.94 95.37 807,285,279,137.00
Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai per OPD pada Tahun 2019 dan komparasinya
Tabel 49. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Per OPD
No. Uraian
1 Dinas Pendidikan 472,827,103,316.96 450,832,362,551.00 95.35 444,483,697,891.00
2 Dinas Kesehatan 72,570,599,000.00 70,753,969,465.00 97.50 67,289,996,064.00
3 RSUD Ibnu Sina 29,986,446,000.00 29,755,181,727.00 99.23 28,123,917,528.00
4 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 11,381,972,000.00 11,021,397,402.00 96.83 10,531,649,327.00
Dinas Perumahan dan Kawasan
5 5,376,760,000.00 5,022,214,157.00 93.41 4,420,942,224.00
Pemukiman
6 Satuan polisi Pamong Praja 10,242,131,000.00 10,095,514,525.00 98.57 10,078,282,465.00
7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2,594,380,000.00 2,330,723,256.00 89.84 2,534,877,746.00
8 Dinas Sosial 3,165,852,000.00 2,969,986,810.00 93.81 3,179,320,313.00
9 Dinas Tenaga Kerja 3,665,543,000.00 3,469,148,102.00 94.64 3,427,035,980.00
10 Dinas Pertanahan 2,473,322,000.00 2,432,715,822.00 98.36 2,524,125,389.00
11 Dinas Lingkungan Hidup 6,275,400,000.00 6,052,955,978.00 96.46 6,250,736,597.00
12 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3,922,261,000.00 3,754,557,948.00 95.72 3,658,442,469.00
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
13 3,670,459,000.00 3,512,997,453.00 95.71 3,487,791,262.00
Desa
14 Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak 3,213,790,000.00 3,164,648,582.00 98.47 3,076,471,560.00
15 Dinas Perhubungan 5,686,462,500.00 5,463,593,656.00 96.08 5,676,519,776.00
16 Dinas Komunikasi dan Informatika 2,942,684,000.00 2,889,205,404.00 98.18 2,814,185,631.00
17 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag 7,626,770,000.00 7,422,262,527.00 97.32 7,031,907,188.00
Dinas PM dan Pelayanan Terpadu Satu
18 7,903,035,000.00 7,742,074,973.00 97.96 6,193,637,093.00
Pintu
19 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 3,162,481,000.00 2,913,147,306.00 92.12 2,967,170,832.00
20 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 2,412,289,000.00 2,369,203,022.00 98.21 2,205,128,759.00
21 Dinas Perikanan 5,388,666,000.00 5,158,065,300.00 95.72 5,235,830,660.00
22 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 3,815,428,000.00 3,489,003,976.00 91.44 3,530,649,909.00
23 Dinas Pertanian 12,537,780,000.00 10,675,853,395.00 85.15 10,849,437,182.00
24 Inspektorat 4,145,497,000.00 4,052,495,534.00 97.76 3,486,393,763.00
25 Bappelitbang 4,138,943,000.00 4,038,895,764.00 97.58 4,325,985,283.00
Badan Pendapatan, Pengelolaan
26 56,503,132,838.00 52,945,540,235.94 93.70 56,152,228,895.00
Keuangan dan Aset Daerah
27 Badan Kepegawaian Daerah 4,902,070,000.00 4,860,311,626.00 99.15 4,697,973,002.00
28 DPRD 0.00 0.00 - 26,629,509,253.00
29 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 1,523,535,790.00 1,367,870,474.00 89.78 1,367,870,474.00
30 Sekretariat Daerah 14,964,075,000.00 14,381,515,829.00 96.11 14,556,529,015.00
31 Sekretariat DPRD 31,927,512,000.00 30,349,382,055.00 95.06 3,905,342,607.00
32 Kecamatan Gresik 10,996,124,999.00 9,569,874,965.00 87.03 9,936,684,738.00
33 Kecamatan Kebomas 7,386,749,000.00 6,209,073,341.00 84.06 6,353,587,645.00
34 Kecamatan Manyar 2,367,656,000.00 2,256,981,711.00 95.33 2,330,138,579.00
35 Kecamatan Cerme 2,350,116,001.00 2,277,060,338.00 96.89 2,293,375,228.00
36 Kecamatan Benjeng 2,431,517,000.00 2,345,061,693.00 96.44 2,202,797,619.00
37 Kecamatan Balonggpanggang 2,913,303,000.00 2,879,656,779.00 98.85 2,759,157,141.00
38 Kecamatan Duduk Sampeyan 2,428,609,000.00 2,369,605,304.00 97.57 2,354,249,841.00
39 Kecamatan Driyorejo 2,419,716,999.00 2,290,335,665.00 94.65 2,350,218,726.00
40 Kecamatan Wringinanom 2,341,909,001.00 2,234,284,821.00 95.40 2,251,813,304.00
41 Kecamatan Kedamean 2,020,645,000.00 1,903,920,549.00 94.22 1,847,440,877.00
42 Kecamatan Menganti 2,696,892,000.00 2,586,913,764.00 95.92 2,462,818,785.00
43 Kecamatan Sidayu 2,316,211,000.00 2,285,551,848.00 98.68 2,350,137,589.00
95

No. Uraian
44 Kecamatan Ujungpangkah 2,079,295,000.00 2,054,123,001.00 98.79 2,021,376,481.00
45 Kecamatan Panceng 2,060,048,000.00 1,969,418,227.00 95.60 1,935,849,322.00
46 Kecamatan Bungah 2,648,469,174.00 2,509,722,385.00 94.76 2,409,009,461.00
47 Kecamatan Dukun 2,172,378,000.00 2,069,974,647.00 95.29 2,069,519,783.00
48 Kecamatan Sangkapura 1,905,587,530.00 1,786,050,647.00 93.73 1,765,593,171.00
49 Kecamatan Tambak 1,694,943,001.00 1,588,025,764.00 93.69 1,605,615,082.00
50 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 1,263,547,000.00 1,250,499,434.00 98.97 1,292,309,628.00
Jumlah 857,440,096,149.96 817,722,929,737.94 95.37 807,285,279,137.00
Realisasi belanja pegawai 2019 jika dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami
peningkatan 1,29% atau sebesar Rp10.437.650.600,94, dimana pada tahun 2019 terdapat
kenaikan gaji berdasarkan PP Nomor 15 Tahun 2019 tentang perubahan Kedelapan belas
atas peraturan pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang peraturan Gaji Pegawai Negeri
Sipil.
Pada Tahun 2019 ada kebijakan bahwa belanja pegawai dari Belanja Lembur tidak
dianggarkan sesuai dengan surat Edaran Bupati Nomor : 900/3068/437.61/2018 tanggal 7
November 2018 tentang pedoman penyusunan RKA SKPD dan PPKD Tahun 2019. Pada
SKPD Sekretariat DPRD realisasi belanja Tahun 2019 ada peningkatan dibandingkan
dengan Tahun 2018 hal ini dikarenakan pada Tahun 2019 anggaran DPRD digabung dalam
SKPD Sekretariat DPRD sesuai dengan PP 12 Tahun 2018 tentang Pedoman penyusunan
Peraturan DPRD Pasal 67 (5).
5.1.2.1.2 Belanja Barang

Rp Rp Rp
943.796.191.248,88 799.671.963.194,53 714.001.164.523,64
Realisasi Belanja Barang TA 2019 sebesar Rp799.671.963.194,53 atau 84,73% dari

anggaran sebesar Rp943.796.191.248,88. Realisasi Belanja Barang TA 2019 dan 2018
masing-masing sebesar Rp799.671.963.194,53 dan Rp714.001.164.523,64 dirinci sebagai
berikut.
Tabel 50. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Tahun
2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Belanja Bahan Pakai Habis 55,539,587,804.66 54,363,024,941.74 97.88 49,010,774,376.51
2 Belanja Bahan/ Material 73,477,047,900.87 69,552,037,608.53 94.66 59,227,313,600.29
3 Belanja Jasa Kantor 284,615,588,025.26 250,857,055,274.34 88.14 214,157,219,338.12
4 Belanja Premi Asuransi 1,539,073,814.00 1,534,710,036.00 99.72 987,497,042.00
Belanja Cetak dan
5 41,936,323,214.50 35,037,097,273.99 83.55 32,850,923,918.79
Penggandaan
6 Belanja Sewa 13,713,669,005.00 8,985,452,835.00 65.52 6,601,253,306.00
7 Belanja Makanan dan Minuman 45,860,662,990.00 36,912,289,056.00 80.49 39,595,121,543.00
8 Belanja Pakaian dan Atributnya 20,037,226,000.00 16,020,351,633.00 79.95 18,936,532,662.30
9 Belanja Perjalanan Dinas 114,130,934,533.00 79,059,621,698.00 69.27 61,844,920,274.00
Belanja Beasiswa Pendidikan
10 90,000,000.00 83,000,000.00 92.22 202,929,628.00
PNS
96

No. Uraian
Belanja Kursus,Pelatihan dan
11 12,576,339,450.00 8,074,720,982.00 64.21 5,900,033,620.00
Bimbingan Teknis
12 Belanja Pemeliharaan 76,811,014,248.17 63,383,599,474.07 82.52 59,969,154,666.23
13 Belanja Jasa Konsultasi 33,057,101,075.51 28,258,791,619.75 85.48 13,786,202,918.12
Belanja Barang Yang Akan
14 Diserahkan/Dijual Kepada 4,018,677,030.00 3,446,188,033.00 85.75 4,176,999,678.00
Masyarakat / Pihak Ketiga
Belanja Perlengkapan /
15 38,753,556,028.61 31,113,723,990.40 80.29 34,420,840,348.42
Peralatan
Pemberian Uang Kepada
16 5,473,370,000.00 5,125,101,250.00 93.64 1,848,950,000.00
Masyarakat/Pihak Ketiga
Belanja Kehadiran Peserta
17 23,528,975,000.00 19,361,062,972.00 82.29 15,786,503,600.00
Non PNS
18 Belanja Honorarium PNS 94,272,495,129.30 83,189,362,988.71 88.24 87,982,103,877.86
Belanja Honorarium
19 4,364,550,000.00 5,314,771,528.00 121.77 6,715,890,126.00
Pengelolaan Dana BOS
Jumlah 943,796,191,248.88 799,671,963,194.53 84.73 714,001,164,523.64
Realisasi belanja barang Tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun 2018
mengalami peningkatan 12% atau sebesar Rp85.670.798.670,89. Peningkatan tersebut
sebagian besar dari belanja bahan material, belanja jasa kantor, belanja perjalanan dinas,
dan belanja jasa konsultasi.
Realisasi Belanja Barang tersebut merupakan realisasi Belanja Barang setelah adanya
konversi ke Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial atas Belanja Barang yang akan
dihibahkan dan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga. Nilai anggaran dan realisasi
belanja barang yang dikonversi dirinci sebagai berikut.
Tabel 51. Anggaran dan Realisasi Konversi Belanja Barang Tahun 2019
dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Dikonversi ke Belanja Hibah 30,367,884,000.00 20,891,677,078.60 68.80 6,951,980,100.00
Dikonversi ke Belanja Bantuan
2 270,675,000.00 143,870,000.00 53.15 2,026,764,400.00
Sosial
Jumlah 30,638,559,000.00 21,035,547,078.60 68.66 8,978,744,500.00
Realisasi Belanja Barang TA 2019 termasuk realisasi Belanja Barang RSUD Ibnu
Sina sebagai BLUD yang tidak melalui kas daerah sebesar Rp150.973.711.342,71 dan
Belanja Barang BOS sebesar Rp71.167.654.053,54. Realisasi Belanja Barang BOS terdiri
dari rekening Belanja Honorarium Pengelolaan Dana BOS sebesar Rp5.312.371.528,00 dan
rekening Belanja Barang dan Jasa Dana BOS sebesar Rp65.855.282.525,54. Berikut rincian
Belanja Barang RSUD Ibnu Sina sebagai BLUD yang tidak melalui kas daerah :
Tabel 52. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang BLUD RSUD
(Swadana) Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
4 Belanja Premi Asuransi 1,530,630,036.00 1,524,630,036.00 99.61 983,330,642.00
5 Belanja Cetak dan Penggandaan 2,056,858,000.00 1,794,520,681.00 87.25 1,758,376,647.00
97

No. Uraian
6 Belanja Sewa 173,500,000.00 143,204,100.00 82.54 5,600,000.00
7 Belanja Makanan dan Minuman 3,679,023,015.00 2,427,965,430.00 65.99 690,807,720.00
8 Belanja Pakaian dan Atributnya 800,670,000.00 441,855,550.00 55.19 616,869,950.00
9 Belanja Perjalanan Dinas 670,777,000.00 659,070,106.00 98.25 431,826,342.00
10 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 0.00 0.00 - 0.00
11 486,000,000.00 399,042,000.00 82.11 304,065,000.00
Bimbingan Teknis
13 Belanja Jasa Konsultasi 337,887,000.00 213,650,000.00 63.23 229,260,000.00
14 Diserahkan/Dijual Kepada 99,225,000.00 66,983,400.00 67.51 44,337,450.00
15 Belanja Perlengkapan / Peralatan 24,748,405,777.00 22,770,899,221.56 92.01 22,328,656,254.34
16 0.00 0.00 - 0.00
17 Belanja Kehadiran Peserta Non PNS 0.00 0.00 - 0.00
18 Belanja Honorarium PNS 38,191,288,300.00 37,911,059,759.10 99.27 41,524,543,491.89
Jumlah 163,974,492,734.00 150,973,711,342.71 92.07 146,692,947,183.47
Berikut rincian Anggaran dan Belanja Barang Dana BOS Tahun 2019.
Tabel 53. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Dana BOS Tahun
2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
4 Belanja Premi Asuransi 0.00 0.00 - 0.00
5 Belanja Cetak dan Penggandaan 12,373,482,000.00 11,031,512,839.99 89.15 11,374,711,507.79
6 Belanja Sewa 0.00 0.00 - 661,691,850.00
7 Belanja Makanan dan Minuman 8,282,316,000.00 7,118,777,759.00 85.95 6,218,853,872.00
8 Belanja Pakaian dan Atributnya 0.00 0.00 - 110,524,200.00
9 Belanja Perjalanan Dinas 4,457,690,453.00 1,923,753,461.00 43.16 1,580,012,300.00
10 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 0.00 0.00 - 10,000,000.00
11 0.00 0.00 - 199,233,600.00
Bimbingan Teknis
13 Belanja Jasa Konsultasi 0.00 0.00 - 7,054,000.00
14 Diserahkan/Dijual Kepada 0.00 0.00 - 261,688,150.00
15 Belanja Perlengkapan / Peralatan 0.00 0.00 - 1,926,870,236.00
16 0.00 0.00 - 0.00
17 Belanja Kehadiran Peserta Non Pns 0.00 0.00 - 0.00
18 Belanja Honorarium PNS 0.00 0.00 - 0.00
Belanja Honorarium Pengelolaan
19 4,354,050,000.00 5,312,371,528.00 122.01 0.00
Dana BOS
Jumlah 62,596,802,453.00 71,167,654,053.54 113.69 54,561,174,383.67
Tahun 2019 Realisasi Belanja barang dari Dana BOS terjadi Pelampauan anggaran
sebesar Rp.8.570.851.600,54 hal ini dikarenakan pada penggangaran belanja disesuaikan
dengan jumlah anggaran pendapatan Hibah dana BOS yang nilainya lebih kecil dari NPH
BOS tahun 2019 dari provinsi Jawa Timur sedangkan pada proses pembelanjaan bendahara
BOS pada satuan pendidikan membelanjakan seluruh uang dalam penguasaannya tanpa
memperhatikan besaran anggaran Belanja BOS untuk masing-masing sekolah.
Rincian obyek anggaran dan realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2019 dan
98
Tabel 54. Rincian Obyek Anggaran dan Realisasi Belanja Barang

No. Uraian
Belanja Bahan Pakai Habis 55,453,401,804.66 54,363,024,941.74 98.03 49,010,774,376.51

1 Belanja alat tulis kantor 14,866,210,530.05 16,302,582,795.19 109.66 16,025,379,325.00
2 Belanja alat listrik dan elektronik 3,219,246,016.55 3,479,734,714.55 108.09 122,948,000.00
Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos
3 239,867,450.00 255,145,500.00 106.37 4,135,812,102.00
Lainnya
4 Belanja Bahan Pembersih 4,543,237,600.06 4,678,057,653.00 102.97 5,091,738,088.51
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan
5 10,970,188,044.00 9,524,401,628.00 86.82 191,127,650.00
Pelumas
6 Belanja Makanan Ternak 239,282,815.00 229,670,862.00 95.98 8,072,460,026.00
7 Belanja Dokumentasi 453,325,050.00 456,160,449.00 100.63 503,284,100.00
8 Belanja Publikasi/Dekorasi 6,022,527,551.00 5,294,462,484.00 87.91 4,541,258,772.00
9 Belanja Bahan Bacaan 6,927,732,548.00 7,449,425,083.00 107.53 5,277,113,769.00
10 Belanja Perlengkapan Peserta 3,460,336,100.00 2,814,017,242.00 81.32 2,778,063,922.00
11 Belanja Suku Cadang 4,511,448,100.00 3,879,366,531.00 85.99 2,271,588,622.00
Belanja Bahan/Material 75,997,444,600.87 69,552,037,608.53 91.52 59,227,313,600.29
1 Belanja Bahan Baku Bangunan 13,545,831,717.00 12,493,936,817.00 92.23 5,777,242,685.00
2 Belanja Obat-Obatan 48,083,269,560.23 46,364,828,426.53 96.43 1,140,737,542.00
3 Belanja Bahan Kimia 4,587,955,195.39 3,249,379,770.00 70.82 3,712,762,913.80
4 Belanja Tanaman/Ternak 1,711,557,914.00 1,390,096,614.00 81.22 4,081,857,798.05
5 Belanja Bahan Percontohan / Praktek 3,906,910,763.75 2,435,872,243.00 62.35 1,341,944,800.00
6 Belanja Bahan Makanan / Minuman 4,161,919,450.50 3,617,923,738.00 86.93 43,172,767,861.44
Belanja Jasa Kantor 284,490,724,203.26 250,857,055,274.34 88.18 214,157,219,338.12
1 Belanja Telepon 6,899,963,605.00 5,835,738,607.10 84.58 4,015,887,848.00
2 Belanja Air 2,576,807,230.00 1,777,167,539.54 68.97 1,712,995,969.00
3 Belanja Listrik 47,747,450,468.63 45,404,995,930.92 95.09 43,084,955,403.88
4 Belanja Paket/Pengiriman 280,518,200.00 105,828,050.00 37.73 247,848,200.00
5 Belanja Sertifikasi 1,135,976,000.00 803,111,471.00 70.70 0.00
6 Belanja Jasa Transaksi Keuangan 142,175,000.00 112,439,500.00 79.09 707,950,063.00
7 Belanja Jasa Pengujian Laboratorium 419,945,000.00 230,776,000.00 54.95 630,355,799.00
Belanja Penggantian Jasa Pelayanan Publik
8 52,000,000.00 51,210,720.00 - 555,255,261.00
Dan Perijinan
9 Belanja Pajak Barang Milik Daerah 1,525,094,200.00 1,443,299,999.00 94.64 1,735,000.00
10 Belanja Jasa Kebersihan 14,998,663,580.00 13,997,630,365.00 93.33 13,161,834,432.00
11 Belanja Jasa Operasional Kegiatan 62,851,307,650.00 58,286,226,377.00 92.74 47,154,051,304.00
12 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan 113,370,510,003.63 84,907,403,648.78 74.89 64,833,439,967.24
13 Belanja Jasa Perijinan / Kontribusi / Iuran 648,560,000.00 606,420,143.00 93.50 392,016,741.00
14 Belanja Jasa Publikasi 6,383,620,466.00 5,857,576,250.00 91.76 4,652,396,500.00
15 Belanja Jasa Kesenian Dan Olah Raga 1,718,495,500.00 1,716,035,500.00 99.86 1,768,083,800.00
16 Belanja Jasa Pendampingan 887,425,000.00 787,895,625.00 88.78 663,733,850.00
Belanja Jasa Pemungutan Pendapatan
17 787,249,500.00 531,230,000.00 67.48 1,435,249,500.00
Daerah
18 Belanja Jasa Event Organiser 1,017,705,300.00 893,454,800.00 87.79 1,116,526,075.00
19 Belanja Jasa Pendidikan 17,760,305,300.00 24,362,339,248.00 137.17 23,965,887,499.00
20 Jasa Tim Teknis Kegiatan Non PNS 3,286,952,200.00 3,146,275,500.00 95.72 4,057,016,126.00
Belanja Premi Asuransi 1,540,710,036.00 1,534,710,036.00 99.61 987,497,042.00
Belanja Premi Asuransi Jamsostek / BPJS
1 1,540,710,036.00 1,534,710,036.00 99.61 987,497,042.00
Ketenaga Kerjaan Non Pns
Belanja Cetak Dan Penggandaan 41,936,323,214.50 35,037,097,273.99 83.55 32,850,923,918.79
1 Belanja Cetak 27,382,034,841.00 23,731,089,769.00 86.67 21,787,445,545.00
2 Belanja Penggandaan 14,554,288,373.50 11,306,007,504.99 77.68 11,063,478,373.79
Belanja Sewa 13,713,669,005.00 8,985,452,835.00 65.52 6,601,253,306.00
1 Belanja Sewa Tanah / Lahan 16,000,000.00 15,500,000.00 - 3,175,000.00
2 Belanja Sewa Bangunan 7,503,081,000.00 4,940,263,500.00 65.84 2,505,220,682.00
3 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 1,139,250,000.00 806,409,800.00 70.78 930,760,330.00
4 Belanja Sewa Alat Berat 93,695,000.00 9,680,000.00 10.33 8,050,000.00
Belanja Sewa Perlengkapan Dan Peralatan
5 4,961,643,005.00 3,213,599,535.00 64.77 3,154,047,294.00
Kantor/Rumah Tangga
Belanja Makanan Dan Minuman 45,860,662,990.00 36,912,289,056.00 80.49 39,595,121,543.00
1 Belanja Makanan Dan Minuman Harian 5,864,587,675.00 5,465,077,445.00 93.19 5,561,832,850.00
2 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu 31,006,982,700.00 24,226,610,615.00 78.13 1,816,531,980.00
3 Belanja Makanan Dan Minuman Kegiatan 6,393,491,700.00 5,882,430,596.00 92.01 32,063,200,713.00
4 Belanja Makanan Dan Minuman Pasien 2,595,600,915.00 1,338,170,400.00 51.56 153,556,000.00
99

No. Uraian
Belanja Pakaian Dan Atributnya 20,037,226,000.00 16,020,351,633.00 79.95 18,936,532,662.30

1 Belanja Pakaian Dan Atributnya. 20,037,226,000.00 16,020,351,633.00 79.95 18,936,532,662.30
Belanja Perjalanan Dinas 114,130,934,533.00 79,059,621,698.00 69.27 61,844,920,274.00
1 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 30,000,119,158.00 21,920,005,382.00 73.07 15,524,502,575.00
2 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 80,278,059,575.00 54,486,517,681.00 67.87 45,104,700,173.00
3 Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri 346,535,000.00 235,214,702.00 67.88 1,215,717,526.00
4 Belanja Perjalanan Dinas Masyarakat 3,506,220,800.00 2,417,883,933.00 68.96 0.00
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 90,000,000.00 83,000,000.00 92.22 202,929,628.00
1 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 90,000,000.00 83,000,000.00 92.22 202,929,628.00
Belanja Kursus, Pelatihan Dan Bimbingan
12,576,339,450.00 8,074,720,982.00 64.21 5,900,033,620.00
Teknis
Belanja Kursus, Pelatihan Dan Bimbingan
1 12,576,339,450.00 8,074,720,982.00 64.21 5,900,033,620.00
Teknis.
Belanja Pemeliharaan 77,144,384,344.17 63,383,599,474.07 82.16 59,969,154,666.23
1 Belanja Pemeliharaan Peralatan Dan Mesin 20,220,540,193.00 15,795,137,642.97 78.11 26,144,594,227.95
Belanja Pemeliharaan Gedung Dan
2 27,094,777,384.95 21,322,859,915.87 78.70 11,069,206,852.00
Bangunan
Belanja Pemeliharaan Jalan, Irigasi Dan
3 26,792,050,266.22 23,725,790,412.74 88.56 20,717,382,159.28
Jaringan
4 Belanja Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya 1,386,790,000.00 1,297,400,450.00 93.55 838,241,650.00
5 Belanja Pemeliharaan Aset Lainnya 1,650,226,500.00 1,242,411,052.49 75.29 1,199,729,777.00
Belanja Jasa Konsultansi 33,057,101,075.51 28,258,791,619.75 85.48 13,786,202,918.12
Belanja Jasa Konsultansi. 33,057,101,075.51 28,258,791,619.75 85.48 13,786,202,918.12
Belanja Barang Yang Akan Diserahkan/Dijual
4,018,677,030.00 3,446,188,033.00 85.75 4,176,999,678.00
Kepada Masyarakat / Pihak Ketiga
1 Belanja Hadiah, Souvenir, Tali Asih 4,018,677,030.00 3,446,188,033.00 85.75 4,176,999,678.00
Belanja Perlengkapan / peralatan 36,109,202,832.61 31,113,723,990.40 86.17 34,420,840,348.42
1 Belanja Alat Bengkel Dan Alat Ukur 145,167,450.00 144,338,650.00 99.43 777,880,569.00
2 Belanja Perlengkapan/Peralatan Pertanian 472,985,750.00 429,683,450.00 90.84 306,802,225.00
Belanjaperlengkapan/Peralatan Kantor /
3 7,813,208,060.00 5,777,972,319.00 73.95 9,091,807,963.67
Rumah Tangga
Belanja Perlengkapan/Peralatan Studio Dan
4 84,190,000.00 19,940,000.00 23.68 141,305,320.00
Komunikasi
Belanja Perlengkapan/Peralatan
5 25,951,246,994.00 23,371,509,568.40 90.06 23,156,378,803.75
Kedokteran
Belanja Perlengkapan/Peralatan
6 987,791,769.61 860,407,873.00 87.10 594,709,646.00
Laboratorium
7 Belanja Perlengkapan/Peralatan Komputer 242,667,500.00 207,326,560.00 85.44 90,494,770.00
8 Belanja Perlengkapan/Peralatan Peraga 263,585,309.00 160,653,870.00 60.95 117,345,750.00
9 Belanja Perlengkapan/Peralatan Olahraga 148,360,000.00 141,891,700.00 95.64 144,115,301.00
Pemberian Uang Kepada Masyarakat/Pihak
5,473,370,000.00 5,125,101,250.00 93.64 1,848,950,000.00
Ketiga
Pemberian Uang Hadiah Kepada
1 5,473,370,000.00 5,125,101,250.00 93.64 1,848,950,000.00
Belanja Kehadiran Peserta Non Pns 23,528,975,000.00 19,361,062,972.00 82.29 15,786,503,600.00
1 Belanja Kehadiran Peserta 23,528,975,000.00 19,361,062,972.00 82.29 15,786,503,600.00
Honorarium PNS 94,272,495,129.30 83,189,362,988.71 88.24 87,982,103,877.86
Honorarium Panitia / Tim Pelaksana
1 8,640,013,360.00 7,510,156,420.00 86.92 8,759,142,905.00
Kegiatan
2 Honorarium Pengadaan Barang /Jasa 2,271,051,800.00 1,817,297,000.00 80.02 1,630,624,500.00
3 Honorarium Peserta PNS 1,435,825,000.00 693,695,000.00 48.31 4,831,606,395.00
4 Honorarium Tenaga Narasumber PNS 9,352,538,333.62 6,595,199,791.00 70.52 5,695,933,048.00
5 Honorarium Tim Teknis Kegiatan 9,008,277,000.00 6,868,730,950.00 76.25 5,923,518,700.00
Honorarium Pengelola
6 2,207,330,000.00 2,081,117,000.00 94.28 1,733,340,500.00
Keuangan/Barang/Aset SKPD
7 Honorarium Pelayanan Kesehatan 58,811,954,635.68 55,603,716,827.71 94.54 58,220,670,329.86
8 Honorarium Operasional Kegiatan 2,545,505,000.00 2,019,450,000.00 79.33 1,187,267,500.00
Honorarium Pengelolaan Dana BOS 4,364,550,000.00 5,314,771,528.00 121.77 6,715,890,126.00
1 Honorarium Pengelolaan Dana BOS 4,364,550,000.00 5,314,771,528.00 121.77 6,715,890,126.00
Jumlah 943,796,191,248.88 799,671,963,194.53 84.73 714,001,164,523.64
100
Anggaran dan realisasi Belanja Barang per OPD pada Tahun 2019 dan komparasinya
Tabel 55. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang per OPD Tahun 2019
dan Tahun 2018
No. Uraian
2 Dinas Kesehatan 175,419,793,441.40 133,293,143,735.26 75.99 108,520,691,585.18
3 RSUD Ibnu Sina 163,974,492,734.00 150,973,711,342.71 92.07 146,736,375,583.47
4 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 66,226,251,313.23 60,295,999,145.49 91.05 44,864,709,308.74
5 13,873,971,990.00 12,543,164,970.00 90.41 9,729,284,376.00
Pemukiman
6 Satuan polisi Pamong Praja 10,431,857,050.00 9,877,821,670.00 94.69 9,046,248,370.00
Badan Penanggulangan Bencana
7 3,602,253,095.00 3,458,768,634.00 96.02 2,516,646,443.00
Daerah
8 Dinas Sosial 5,319,462,400.00 4,124,715,048.49 77.54 3,337,601,261.00
9 Dinas Tenaga Kerja 4,133,179,245.00 3,844,363,534.00 93.01 3,117,956,121.00
10 Dinas Pertanahan 4,118,545,850.00 2,439,407,596.00 59.23 1,377,389,837.00
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
12 7,278,513,550.00 6,027,515,261.00 82.81 5,625,324,352.00
Sipil
13 4,320,998,850.00 3,935,084,329.00 91.07 3,629,584,230.00
Desa
14 Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak 13,025,070,219.00 10,896,748,386.00 83.66 8,625,137,227.00
16 Dinas Komunikasi dan Informatika 5,049,804,770.00 4,855,547,511.00 96.15 3,437,420,320.28
Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
17 7,084,176,200.00 6,167,804,324.00 87.06 5,947,852,591.00
Perindag
Dinas PM dan Pelayanan Terpadu Satu
18 5,477,900,225.00 3,868,716,053.00 70.62 3,592,223,369.00
Pintu
20 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 4,040,932,145.00 3,841,745,877.00 95.07 3,358,888,135.00
21 Dinas Perikanan 4,643,066,330.00 4,147,729,741.82 89.33 3,953,885,545.00
23 Dinas Pertanian 7,773,903,306.00 7,503,534,453.00 96.52 7,021,743,055.00
24 Inspektorat 9,728,994,130.00 5,300,319,194.00 54.48 5,909,311,962.00
25 Bappelitbang 10,754,712,375.00 8,306,693,896.00 77.24 8,742,423,285.00
26 22,474,559,308.62 14,612,134,429.00 65.02 15,276,281,545.00
PPKD 0.00 0.00 - 0.00
27 Badan Kepegawaian Daerah 19,287,592,650.00 12,906,867,405.00 66.92 9,408,456,890.00
28 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 0.00 0.00 - 0.00
30 Sekretariat DPRD 73,671,442,600.00 51,142,110,562.00 69.42 46,000,178,335.00
31 Kecamatan Gresik 7,769,679,075.00 4,222,501,828.00 54.35 4,057,723,763.00
32 Kecamatan Kebomas 4,719,731,286.00 2,659,753,473.00 56.35 2,573,786,532.00
33 Kecamatan Manyar 756,055,400.00 726,042,290.00 96.03 686,981,439.00
34 Kecamatan Cerme 747,750,000.00 745,151,238.00 99.65 765,304,411.00
35 Kecamatan Benjeng 719,988,000.00 711,690,711.00 98.85 743,333,266.00
36 Kecamatan Balonggpanggang 794,000,000.00 790,783,040.00 99.59 738,412,220.00
37 Kecamatan Duduk Sampeyan 753,440,000.00 723,395,539.00 96.01 702,107,950.00
38 Kecamatan Driyorejo 792,150,000.00 769,525,082.00 97.14 686,408,408.00
39 Kecamatan Wringinanom 745,350,000.00 726,332,084.00 97.45 773,615,703.00
40 Kecamatan Kedamean 762,200,000.00 756,722,334.00 99.28 709,378,489.00
41 Kecamatan Menganti 753,050,000.00 734,663,617.00 97.56 734,836,326.00
42 Kecamatan Sidayu 740,000,000.00 729,353,099.00 98.56 734,593,602.00
43 Kecamatan Ujungpangkah 746,055,000.00 739,859,039.00 99.17 716,686,346.00
44 Kecamatan Panceng 786,200,000.00 758,710,993.00 96.50 748,607,903.00
45 Kecamatan Bungah 732,750,000.00 726,612,815.00 99.16 688,605,155.00
46 Kecamatan Dukun 731,500,000.00 730,333,500.00 99.84 744,545,600.00
47 Kecamatan Sangkapura 813,000,000.00 759,113,293.00 93.37 726,893,274.00
48 Kecamatan Tambak 799,000,000.00 726,607,230.00 90.94 708,414,960.00
49 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 4,571,076,330.00 3,483,857,266.00 76.22 2,513,963,501.00
Jumlah 943,796,191,248.88 799,671,963,194.53 84.73 714,001,164,523.64
Peningkatan realisasi belanja barang terjadi di OPD Dinas Pendidikan pada belanja
barang dana BOS, Dinas kesehatan pada belanja jasa pelayanan kesehatan, Dinas PUTR
pada belanja jasa konsultansi serta Sekertariat DPRD pada belanja perjalanan dinas.
101
5.1.2.1.3 Belanja Hibah

Rp Rp Rp
243.517.151.000,00 214.968.069.974,60 198.043.178.504,00
Realisasi Belanja Hibah TA 2019 sebesar Rp214.968.069.974,60 atau 88,28% dari

anggaran sebesar Rp243.517.151.000,00. Jumlah tersebut setelah ditambah konversi dari
anggaran Belanja Barang sebesar Rp30.367.884.000,00 dan realisasi sebesar
Rp20.891.677.078,60. Realisasi Belanja Hibah selama Tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 56. Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah Tahun 2019 dan
Tahun 2018
No. Uraian
Hibah kepada Badan /lembaga/
1 66,197,057,000.00 56,401,442,896.00 85.20 51,174,424,404.00
organisasi swasta/Kelompok asyarakat
2 Belanja Hibah Pendidikan Swasta 93,555,510,000.00 88,032,230,000.00 94.10 89,713,034,000.00
Belanja Hibah Bantuan enyelenggaraan
3 20,010,000,000.00 19,664,520,000.00 98.27 19,471,140,000.00
Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta
Hibah Operasional PAUD untuk
4 31,424,400,000.00 28,341,300,000.00 90.19 30,732,600,000.00
Sekolah Swasta
Bantuan Operasional Penyelenggaraan
5 Pendidikan Kesetaraan (Dinas 1,962,300,000.00 1,636,900,000.00 83.42 0.00
Pendidikan)
Konversi dari Belanja Barang yang akan
6 Diserahkan kpd masyarakat/pihak 30,367,884,000.00 20,891,677,078.60 68.80 6,951,980,100.00
ketiga
Jumlah 243,517,151,000.00 214,968,069,974.60 88.28 198,043,178,504.00
Realisasi Belanja Hibah Tahun 2019 meningkat sebesar Rp16.924.891.470,60 atau

8,55% dibandingkan Tahun 2018. Peningkatan yang signifikan terjadi pada realisasi Hibah
Barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga yaitu hibah pada Dinas PUTR
berupa Gedung Kejaksaan dan Mapolres dan Hibah sarana dan prasarana air limbah pada
Dinas PKP.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah TA 2019 dapat dilihat lebih lanjut
pada Lampiran 2.
5.1.2.1.4 Belanja Bantuan Sosial

Rp Rp Rp
33.483.375.000,00 28.495.620.000,00 26.604.164.400,00
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2019 sebesar Rp28.495.620.000,00 atau 85,10%

dari anggaran sebesar Rp33.483.375.000,00. Jumlah tersebut termasuk hasil konversi/setelah
ditambah konversi dari anggaran Belanja Barang sebesar Rp270.675.000,00 dan realisasi
sebesar Rp143.870.000,00. Realisasi Belanja Bantuan Sosial selama Tahun 2019 dan 2018
dapat dilihat pada tabel berikut.
102
Tabel 57. Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial

No. Uraian
Bantuan sosial kepada anggota
1 33,212,700,000.00 28,351,750,000.00 85.36 24,577,400,000.00
masyarakat
Konversi dari Belanja Barang yang akan
2 Diserahkan kepada masyarakat/pihak 270,675,000.00 143,870,000.00 53.15 2,026,764,400.00
ketiga
Jumlah 33,483,375,000.00 28,495,620,000.00 85.10 26,604,164,400.00
Realisasi Belanja Bantuan Sosial pada Tahun 2019 meningkat sebesar

Rp6.802.820.000,00 atau 31,36% jika dibandingkan dengan Tahun 2018. Peningkatan
realisasi dialokasikan pada pemugaran rumah keluarga miskin serta bantuan untuk janda
miskin.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2019 lebih lanjut pada
Lampiran 3.
5.1.2.2 Belanja Modal

Rp Rp Rp
652.456.990.170,58 538.046.525.562,34 369.883.330.557,33
Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar

Rp538.046.525.562,34 dan Rp369.883.330.557,33 terdiri atas:
Tabel 58. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Tahun
2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Belanja Tanah 39,323,145,093.62 23,708,676,457.78 60.29 60,000,000.00
2 Belanja Peralatan Mesin 173,951,807,422.77 145,339,297,937.64 83.55 88,943,435,961.08
3 Belanja Gedung Bangunan 119,707,767,281.89 93,714,601,786.74 78.29 112,036,295,965.28
Belanja Jalan,Irigasi dan
4 317,337,288,220.27 273,833,923,660.18 86.29 167,973,660,940.97
Jaringan
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 107,957,302.03 20,946,500.00 19.40 250,685,400.00
6 Belanja Aset Lainnya 2,029,024,850.00 1,429,079,220.00 70.43 619,252,290.00
Jumlah 652,456,990,170.58 538,046,525,562.34 82.46 369,883,330,557.33
Realisasi belanja modal Tahun 2019 meningkat sebesar Rp168.163.195.005,01 atau

45,46% jika dibandingkan dengan Tahun 2018. Sebagian besar peningkatan realisasi terjadi
pada belanja modal tanah, peralatan dan mesin serta belanja modal jalan, irigasi dan
jaringan. Sedangkan untuk belanja modal gedung mengalami penurunan.
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal per OPD pada Tahun 2019 dan
103
Tabel 59. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal per OPD Tahun 2019
dan Tahun 2018
No. Uraian
2 Dinas Kesehatan 53,795,202,736.39 26,401,378,044.13 49.08 51,553,560,768.71
3 RSUD Ibnu Sina 22,233,303,476.05 20,807,214,626.19 93.59 24,132,303,265.12
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
4 360,504,074,464.77 312,286,644,185.37 86.62 203,047,674,158.30
Ruang
5 16,539,481,850.00 15,781,797,124.49 95.42 12,752,224,096.61
Pemukiman
6 Satuan polisi Pamong Praja 9,277,033,000.00 8,014,766,525.00 86.39 170,829,200.00
7 2,888,133,000.00 2,863,021,195.32 99.13 525,119,272.00
Daerah
8 Dinas Sosial 648,880,000.00 485,942,700.00 74.89 412,896,000.00
9 Dinas Tenaga Kerja 467,076,000.00 440,361,421.59 94.28 377,036,200.00
10 Dinas Pertanahan 38,518,775,293.62 22,898,541,507.96 59.45 351,369,100.00
12 676,100,000.00 577,180,823.00 85.37 529,267,860.00
Sipil
13 420,747,900.00 405,065,500.00 96.27 126,786,000.00
Desa
14 Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak 921,409,800.00 917,574,667.00 99.58 1,062,238,600.00
16 Dinas Komunikasi dan Informatika 812,600,000.00 744,269,120.00 91.59 458,090,849.00
17 1,869,318,600.00 1,360,590,423.00 72.79 466,406,100.00
Perindag
Dinas PM dan Pelayanan Terpadu
18 2,545,290,000.00 2,356,780,761.00 92.59 287,880,250.00
Satu Pintu
20 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 331,796,500.00 307,013,840.00 92.53 513,130,700.00
21 Dinas Perikanan 1,341,252,400.00 1,284,346,962.39 95.76 1,616,070,700.00
23 Dinas Pertanian 474,244,647.00 469,773,667.00 99.06 1,382,622,329.00
24 Inspektorat 496,469,170.00 475,488,743.00 95.77 209,789,700.00
25 Bappelitbang 618,573,500.00 586,219,800.00 94.77 136,977,000.00
26 2,591,306,976.75 1,956,610,016.00 75.51 648,310,393.00
27 PPKD 0.00 0.00 - 0.00
28 Badan Kepegawaian Daerah 521,811,950.00 494,612,670.00 94.79 707,237,913.00
Kepala Daerah dan Wakil Kepala
29 0.00 0.00 - 0.00
Daerah
31 Sekretariat DPRD 992,579,000.00 842,048,860.00 84.83 2,677,873,160.00
32 Kecamatan Gresik 3,655,704,925.00 180,122,250.00 4.93 299,908,063.00
33 Kecamatan Kebomas 2,670,657,000.00 320,066,500.00 11.98 480,012,100.00
35 Kecamatan Cerme 52,250,000.00 52,250,000.00 100.00 23,950,000.00
47 Kecamatan Dukun 268,500,000.00 267,229,600.00 99.53 47,970,000.00
50 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 107,963,000.00 99,338,600.00 92.01 53,222,000.00
Jumlah 652,456,990,170.58 538,046,525,562.34 82.46 369,883,330,557.33
104
Jumlah Realisasi belanja modal sebesar Rp538.046.525.562,34 tersebut, didalamnya

juga termasuk konversi realisasi belanja modal dari RSUD Ibnu Sina sebagai BLUD sebesar
Rp3.428.514.632,83. Berikut rincian realisasi belanja modal RSUD Ibnu Sina :
Tabel 60. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal BLUD RSUD
Ibnu Sina Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian
1 Belanja Peralatan Mesin 2,977,827,925.69 1,827,444,076.58 61.37 2,534,269,630.00
2 Gedung dan Bangunan 1,115,475,557.00 1,115,475,556.25 100.00 4,452,998,618.75
3 Belanja Aset Tetap Lainnya 5,000,000.00 0.00 - 0.00
4 Belanja Aset lainnya 700,000,000.00 485,595,000.00 69.37 0.00
Jumlah 4,798,303,482.69 3,428,514,632.83 71.45 6,987,268,248.75
5.1.2.2.1 Belanja Modal Tanah

Rp Rp Rp
39.323.145.093,62 23.708.676.457,78 60.000.000,00
Realisasi Belanja Tanah TA 2019 sebesar Rp23.708.676.457,78 atau 60,29% dari

anggaran sebesar Rp39.323.145.093,62. Realisasi Belanja Tanah TA 2019 dan 2018 sebesar
Rp23.708.676.457,78 dan Rp60.000.000,00 merupakan realisasi pengadaan tanah selama
Tahun 2019 dan 2018 termasuk biaya atribusi dan pengurusan sertifikat.
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Tanah Tahun 2019 dan
komparasinya Tahun 2018 per OPD sebagai berikut.
Tabel 61. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Tanah per
OPD Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Dinas PU 2,400,000,000.00 1,913,252,457.78 79.72 -
2 Dinas Pertanahan 36,923,145,093.62 21,795,424,000.00 59.03 60,000,000.00
Jumlah 39,323,145,093.62 23,708,676,457.78 60.29 60,000,000.00
Realisasi belanja modal tanah Tahun 2019 meningkat signifikan jika dibandingkan
dengan Tahun 2018 yaitu sebesar 39.414,46% atau Rp23.648.676.457,78. Peningkatan
tersebut sebagian besar dari belanja modal tanah pada Dinas Pertanahan.
Realisasi belanja modal pengadaan tanah pada Dinas Pertanahan tidak memenuhi
target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya proses inventarisasi bidang tanah sebanyak
80 bidang di 3 (tiga) desa belum dapat diselesaikan karena belum sinkronnya data tanah di
pemerintah desa pemilik tanah, juga dikarenakan adanya pemilik tanah yang meninggal
sebelum kesepakatan ganti rugi terealisasi.
105
5.1.2.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Rp Rp Rp
173.951.807.422,77 145.339.297.937,64 88.943.435.961,08
Realisasi Belanja Peralatan Mesin TA 2019 sebesar Rp145.339.297.937,64 atau

83,55% dari anggaran sebesar Rp173.951.807.422,77. Realisasi Belanja Peralatan Mesin TA
2019 dan 2018 sebesar Rp145.339.297.937,64 dan Rp88.943.435.961,08 merupakan
pengadaan peralatan dan mesin selama Tahun 2019 dan 2018, dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel 62. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian
1 Alat - alat besar darat 4,915,169,000.00 2,570,695,000.00 52.30 0.00
2 Alat bantu 0.00 0.00 - 378,950,000.00
3 Alat angkutan darat bermotor 55,186,904,793.00 49,218,718,344.04 89.19 8,327,965,908.00
4 Alat angkutan darat tak bermotor 911,202,000.00 785,395,000.00 86.19 335,193,200.00
5 Alat angkut apung tak bermotor 0.00 0.00 - 164,202,886.00
6 Alat bengkel bermesin 119,511,000.00 96,283,100.00 80.56 9,999,999.00
7 Alat ukur 2,996,871,885.00 2,408,443,505.00 80.37 650,678,100.00
8 Alat pengolahan 15,000,000.00 0.00 0.00 301,805,000.00
9 Alat kantor 9,884,602,150.00 9,445,207,764.00 95.55 11,700,775,548.00
10 Alat rumah tangga 15,765,058,592.40 11,073,234,912.00 70.24 7,262,360,796.00
11 Komputer 29,463,396,254.68 25,371,248,400.00 86.11 12,622,683,685.00
12 Meja dan Kursi Kerja 984,823,882.69 609,832,176.08 61.92 761,590,550.00
13 Alat studio 4,726,150,287.00 1,834,369,086.00 38.81 1,351,355,366.00
14 Alat komunikasi 987,736,547.00 630,497,129.00 63.83 584,505,976.00
15 Alat kedokteran 35,626,732,598.00 29,778,871,874.24 83.59 39,934,627,449.08
16 alat Kesehatan 7,291,801,123.00 6,868,840,195.00 94.20 19,717,500.00
17 Unit unit laboratorium 572,732,695.00 417,613,695.00 72.92 73,595,500.00
18 Alat peraga/praktek sekolah 1,768,695,757.00 1,768,695,160.00 100.00 249,066,540.00
19 Alat lab lingkungan hidup 310,000,000.00 305,200,500.00 98.45 577,310,800.00
Alat bantu
20 52,400,000.00 4,730,000.00 9.03 8,320,000.00
keamanan/Keselamatan
Alat peraga pelatihan dan
21 202,472,358.00 179,130,600.00 88.47 1,500,000.00
percontohan
22 Rambu - rambu 2,135,546,500.00 1,939,053,597.28 90.80 3,443,506,158.00
23 Alat olahraga 35,000,000.00 33,237,900.00 94.97 183,725,000.00
Jumlah 173,951,807,422.77 145,339,297,937.64 83.55 88,943,435,961.08
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun 2019 dan
Tabel 63. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per
OPD Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
2 Dinas Kesehatan 37,058,978,779.97 25,625,575,029.38 69.15 30,929,760,488.71
3 RSUD Ibnu Sina 20,412,827,919.05 19,206,144,069.94 94.09 18,159,609,546.37
4 11,607,697,000.00 9,908,735,222.01 85.36 1,342,273,110.00
Ruang
106

No. Uraian
5 890,433,850.00 788,437,846.00 88.55 598,124,790.00
Pemukiman
6 Satuan polisi Pamong Praja 9,138,433,000.00 7,877,551,800.00 86.20 170,829,200.00
7 2,740,177,000.00 2,716,906,000.00 99.15 280,279,875.00
Daerah
8 Dinas Sosial 648,880,000.00 485,942,700.00 74.89 365,035,000.00
10 Dinas Pertanahan 605,302,200.00 149,188,570.00 24.65 291,369,100.00
Dinas Kependudukan dan
12 429,000,000.00 358,608,923.00 83.59 529,267,860.00
Pencatatan Sipil
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
13 420,747,900.00 405,065,500.00 96.27 126,786,000.00
dan Desa
Dinas KB, PP dan Perlindungan
14 721,452,800.00 718,617,667.00 99.61 906,174,000.00
Anak
17 1,869,318,600.00 1,360,590,423.00 72.79 466,406,100.00
Perindag
18 1,994,250,000.00 1,861,902,610.00 93.36 287,880,250.00
Satu Pintu
Dinas Perpustakaan dan
20 331,796,500.00 307,013,840.00 92.53 459,600,300.00
Kearsipan
21 Dinas Perikanan 351,050,400.00 308,623,730.00 87.91 421,840,300.00
22 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 947,450,000.00 829,334,109.00 87.53 228,150,000.00
23 Dinas Pertanian 125,500,100.00 121,379,120.00 96.72 553,134,829.00
24 Inspektorat 496,469,170.00 475,488,743.00 95.77 209,789,700.00
25 Bappelitbang 484,573,500.00 465,140,600.00 95.99 95,273,800.00
26 1,820,806,976.75 1,387,679,407.00 76.21 539,356,493.00
27 Badan Kepegawaian Daerah 521,811,950.00 494,612,670.00 94.79 525,187,913.00
29 Sekretariat DPRD 992,579,000.00 842,048,860.00 84.83 2,677,873,160.00
30 Kecamatan Gresik 1,487,488,625.00 180,122,250.00 12.11 295,453,063.00
31 Kecamatan Kebomas 501,260,000.00 305,166,500.00 60.88 315,048,800.00
33 Kecamatan Cerme 52,250,000.00 52,250,000.00 100.00 23,950,000.00
45 Kecamatan Dukun 40,650,000.00 40,650,000.00 100.00 47,970,000.00
Kantor Kesatuan Bangsa dan
48 100,973,000.00 99,338,600.00 98.38 53,222,000.00
Politik
Jumlah 173,951,807,422.77 145,339,297,937.64 83.55 88,943,435,961.08
Realisasi belanja modal peralatan dan mesin Tahun 2019 jika dibandingkan dengan
Tahun 2018 mengalami peningkatan 63,41% atau sebesar Rp56.395.861.976,56.
107
Peningkatan sebagian besar terjadi pada belanja modal alat angkutan darat bermotor pada
Dinas PUTR, Satpol PP, Dinas LH dan Sekretariat Daerah, belanja modal komputer pada
Dinas Pendidikan dan belanja modal alat kesehatan pada Dinas Kesehatan.
5.1.2.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Rp Rp Rp
119.707.767.281,89 93.714.601.786,74 112.036.295.965,28
Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2019 sebesar Rp93.714.601.786,74 atau

78,29% dari anggaran sebesar Rp119.707.767.281,89. Realisasi Gedung dan Bangunan TA
2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp93.714.601.786,74 dan Rp112.036.295.965,28
merupakan pengadaan gedung dan bangunan selama Tahun 2019 dan 2018 dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 64. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian
1 Bangunan gedung tempat kerja 115,270,219,281.89 89,717,589,415.42 77.83 110,758,876,077.34
2 Bangunan gedung tmpat tinggal 4,175,548,000.00 3,808,470,171.32 91.21 598,533,987.94
3 Monumen/Tugu Peringatan/candi 262,000,000.00 188,542,200.00 71.96 569,932,000.00
4 Bangunan Menara 0.00 0.00 - 93,872,900.00
5 Tugu titik kontrol/tanda batas 0.00 0.00 - 15,081,000.00
Jumlah 119,707,767,281.89 93,714,601,786.74 78.29 112,036,295,965.28
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun 2019
dan komparasinya Tahun 2018 per OPD sebagai berikut.
Tabel 65. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
per OPD Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
2 Dinas Kesehatan 16,070,306,654.39 775,803,014.75 4.83 20,403,387,780.00
3 RSUD Ibnu Sina 1,115,475,557.00 1,115,475,556.25 100.00 4,452,998,618.75
4 46,699,654,544.50 39,513,850,215.96 84.61 46,817,916,426.00
Ruang
5 3,985,548,000.00 3,808,470,171.32 95.56 1,738,061,387.94
Pemukiman
6 Satuan polisi Pamong Praja 138,600,000.00 137,214,725.00 99.00 0.00
7 147,956,000.00 146,115,195.32 98.76 244,839,397.00
Daerah
8 Dinas Sosial 0.00 0.00 - 47,861,000.00
10 Dinas Pertanahan 990,328,000.00 953,928,937.96 96.32 0.00
11 Dinas Lingkungan Hidup 980,000,000.00 973,857,300.00 99.37 1,061,722,200.00
Dinas Kependudukan dan
12 247,100,000.00 218,571,900.00 88.45 0.00
Pencatatan Sipil
Dinas KB, PP dan Perlindungan
13 198,957,000.00 198,957,000.00 100.00 133,634,600.00
Anak
14 Dinas Perhubungan 1,264,944,000.00 1,251,858,435.00 98.97 894,793,165.00
15 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan 0.00 0.00 - 0.00
108

No. Uraian
Perindag
16 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 284,918,000.00 219,932,443.10 77.19 127,966,900.00
17 Dinas Perikanan 228,784,000.00 225,401,620.00 98.52 432,587,100.00
18 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 750,637,600.00 509,505,645.16 67.88 2,577,440,800.00
19 Dinas Pertanian 330,244,547.00 330,244,547.00 100.00 829,487,500.00
20 562,500,000.00 363,405,509.00 64.61 108,953,900.00
21 Sekretariat Daerah 1,989,400,000.00 1,594,953,822.96 80.17 613,310,280.00
22 Kecamatan Gresik 619,768,000.00 0.00 0.00 0.00
23 Kecamatan Kebomas 213,698,000.00 14,900,000.00 6.97 164,963,300.00
24 Kecamatan Driyorejo 0.00 0.00 - 63,349,000.00
25 Kecamatan Kedamean 200,000,000.00 199,414,763.35 99.71 0.00
27 Kecamatan Dukun 227,850,000.00 226,579,600.00 99.44 0.00
Jumlah 119,707,767,281.89 93,714,601,786.74 78.29 112,036,295,965.28
Realisasi belanja modal gedung dan bangunan Tahun 2019 jika dibandingkan dengan
Tahun 2018 mengalami penurunan 16,35% atau sebesar Rp18.321.694.178,54. Penurunan
terjadi pada belanja modal bangunan gedung tempat kerja. Realisasi Belanja modal gedung
per SKPD yang besar pada SKPD dinas Pendidikan dan Dinas PUTR, pada Dinas
Pendidikan terjadi peningkatan yang signifikan dari Tahun 2018.
5.1.2.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Rp Rp Rp
317.337.288.220,27 273.833.923.660,18 167.973.660.940,97
Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2019 sebesar Rp273.833.923.660,18

atau 86,29% dari anggaran sebesar Rp317.337.288.220,27. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi
dan Jaringan TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp273.833.923.660,18 dan
Rp167.973.660.940,97 merupakan pengadaan jalan, irigasi dan jaringan selama Tahun 2019
dan 2018, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 66. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Jalan 227,857,638,571.27 193,684,851,842.52 85.00 85,930,281,788.33

2 Jembatan 20,287,507,100.00 17,434,632,993.51 85.94 15,402,559,877.29
3 Bangunan air irigasi 9,380,936,898.00 9,221,978,343.31 98.31 17,841,916,348.48
4 Bangunan air pasang surut 761,418,000.00 750,321,612.39 98.54 761,643,300.00
Bangunan pengaman
5 1,355,000,000.00 1,321,267,071.97 97.51 0.00
sungai/pantai
Bangunan pengembangan
6 195,400,000.00 12,645,600.00 6.47 0.00
sumber air dan air tanah
7 Bangunan air bersih 50,000,000.00 0.00 0.00 0.00
8 Bangunan air kotor 11,712,609,700.00 9,203,917,042.75 78.58 21,212,601,674.67
9 Instalasi air bersih 14,763,895,501.00 13,995,826,028.06 94.80 13,082,137,604.67
10 Instalasi air kotor 2,090,000,000.00 1,862,364,162.00 89.11 1,519,695,100.00
109

No. Uraian
11 Instalasi pengolahan sampah 615,000,000.00 587,000,000.00 95.45 0.00

12 Instalasi pengaman 22,599,882,450.00 20,442,262,675.96 90.45 0.00
Instalasi pembangkit listrik dan
13 2,438,000,000.00 2,356,549,112.72 96.66 0.00
gardu listrik
14 Instalasi Lain 0.00 0.00 - 10,006,136,933.62
15 Jaringan air minum 2,990,000,000.00 2,960,307,174.99 99.01 1,955,664,913.91
16 Jaringan listrik 240,000,000.00 0.00 0.00 208,615,000.00
17 Jaringan telepon 0.00 0.00 - 52,408,400.00
Jumlah 317,337,288,220.27 273,833,923,660.18 86.29 167,973,660,940.97
Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Tahun 209
dan komparasinya tahun 2018 per OPD sebagai berikut.
Tabel 67. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
jaringan per OPD Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Dinas Kesehatan 600,000,000.00 0.00 0.00 0.00
2 RSUD Ibnu Sina 0.00 0.00 - 1,519,695,100.00
3 299,796,722,920.27 260,950,806,289.62 87.04 154,887,484,622.30
Ruang
4 11,509,000,000.00 11,038,716,007.17 95.91 10,266,683,418.67
Pemukiman
5 Dinas Lingkungan Hidup 615,000,000.00 587,000,000.00 95.45 223,223,000.00
6 Dinas Perhubungan 0.00 0.00 - 132,881,500.00
7 Dinas PM dan PTSP 548,000,000.00 494,434,151.00 90.23 0.00
8 Dinas Perikanan 761,418,000.00 750,321,612.39 98.54 761,643,300.00
9 BPPKAD 13,000,000.00 12,645,600.00 97.27 0.00
10 Badan Kepegawaian Daerah 0.00 0.00 - 182,050,000.00
11 Kecamatan Gresik 1,548,448,300.00 0.00 0.00 0.00
12 Kecamatan Kebomas 1,945,699,000.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 317,337,288,220.27 273,833,923,660.18 86.29 167,973,660,940.97
Realisasi belanja modal jalan, irigasi dan jaringan Tahun 2019 jika dibandingkan
dengan Tahun 2018 secara keseluruhan mengalami peningkatan 63,02% atau sebesar
Rp105.860.262.719,21, dimana peningkatan realisasi yang signifikan ditunjukkan pada
belanja modal Jalan pada Dinas PUTR sebesar 125,40% atau sebesar
Rp107.754.570.054,19.
5.1.2.2.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

Rp Rp Rp
107.957.302,03 20.946.500,00 250.685.400,00
Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya TA 2019 sebesar Rp20.946.500,00 atau 19,40%
dari anggaran sebesar Rp20.946.500,00. Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya TA 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp20.946.500,00 dan Rp250.685.400,00 merupakan
pengadaan aset tetap lainnya selama Tahun 2019 dan 2018, dengan rincian sebagai berikut.
110
Tabel 68. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Aset tetap Lainnya
Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian
1 Buku/bahan pustaka 22,540,000.00 2,796,500.00 12.41 30,272,900.00
2 Barang bercorak kebudayaan 1,000,000.00 0.00 0.00 0.00
3 Tanaman 65,917,302.03 0.00 0.00 0.00
4 Barang koleksi non budaya 18,500,000.00 18,150,000.00 98.11 0.00
5 Hewan 0.00 0.00 - 0.00
6 Aset dalam renovasi 0.00 0.00 - 220,412,500.00
Jumlah 107,957,302.03 20,946,500.00 19.40 250,685,400.00
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Tahun 2019 dan
Tabel 69. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Aset Tetap lainnya
per OPD Tahun 2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Dinas Kesehatan 65,917,302.03 0.00 0.00 220,412,500.00
2 RSUD Ibnu Sina 5,000,000.00 0.00 0.00 0.00
3 4,500,000.00 2,352,500.00 52.28 1,602,500.00
Pemukiman
4 Dinas KBPP dan PA 1,000,000.00 0.00 0.00 0.00
5 Dinas PM dan PTSP 3,040,000.00 444,000.00 14.61 0.00
6 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 0.00 0.00 - 28,670,400.00
7 Dinas Pertanian 18,500,000.00 18,150,000.00 98.11 0.00
8 Kecamatan Kebomas 10,000,000.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 107,957,302.03 20,946,500.00 19.40 250,685,400.00
5.1.2.2.6 Belanja Modal Aset lainnya

Rp Rp Rp
2.029.024.850,00 1.429.079.220,00 619.252.290,00
Realisasi Belanja Aset Lainnya TA 2019 sebesar Rp1.429.079.220,00 atau 70,43%

dari anggaran sebesar Rp2.029.024.850,00. Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya TA 2019
dan 2018 masing-masing sebesar Rp1.429.079.220,00 dan Rp619.252.290,00 merupakan
pengadaan aset tetap lainnya selama Tahun 2019 dan 2018, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 70. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Aset Lainnya
No. Uraian
1 Pengadaan Aset Tak Berwujud 2,029,024,850.00 1,429,079,220.00 70.43 619,252,290.00
Pengadaan Kemitraan Dengan
2 0.00 0.00 - 0.00
Pihak Ketiga
Jumlah 2,029,024,850.00 1,429,079,220.00 70.43 619,252,290.00
111
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Aset Lainnya Tahun 2019 dan
komparasinya Tahun 2018 per OPD sebagai berikut :
Tabel 71. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Aset Lainnya per OPD Tahun
2019 dan Tahun 2018
No. Uraian
1 Dinas Pendidikan 77,714,850.00 77,346,500.00 99.53 0.00
2 RSUD Ibnu Sina 700,000,000.00 485,595,000.00 69.37 0.00
4 150,000,000.00 143,820,600.00 95.88 147,752,000.00
Pemukiman
7 Dinas Lingkungan Hidup 10,000,000.00 9,894,500.00 98.95 0.00
9 Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak 0.00 0.00 - 22,430,000.00
10 Dinas Perhubungan 177,000,000.00 174,814,900.00 98.77 64,130,000.00
14 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 0.00 0.00 - 24,860,000.00
15 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 0.00 0.00 - 163,000,000.00
17 Bappelitbang 134,000,000.00 121,079,200.00 90.36 41,703,200.00
BPPKAD 195,000,000.00 192,879,500.00 98.91 0.00
18 Sekretariat Daerah 300,000,000.00 0.00 0.00 0.00
Kecamatan Gresik 0.00 0.00 - 4,455,000.00
Kecamatan Benjeng 5,320,000.00 5,240,500.00 98.51 0.00
19 Kantor Kesbangpol 6,990,000.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 2,029,024,850.00 1,429,079,220.00 70.43 619,252,290.00
5.1.2.3 Belanja Tidak Terduga

Rp Rp Rp
1.500.000.000,00 384.210.375,00 2.728.783.214,76
Realisasi Belanja Tidak Terduga TA 2019 sebesar Rp384.210.375,00 atau 25,61%

dari anggaran sebesar Rp1.500.000.000,00. Realisasi Belanja Tidak Terduga TA 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp384.210.375,00 dan Rp2.728.783.214,76. Realisasi Belanja
Tidak Terduga sebesar Rp384.210.375,00 tersebut merupakan pengembalian Pendapatan
Bantuan Keuangan BPPDGS dan insentif guru tahun 2018 ke Provinsi Jawa Timur dengan
rincian :
1. BPPDGS sebesar Rp. 283.610.375,00
2. Insentif Guru sebesar Rp. 100.600.000,00
Jumlah Rp. 384.210.375,00
Untuk pengembalian insentif guru pengembalian pendapatan yang tidak terserap seharusnya
Rp95.200.000,00 sehingga ada kelebihan pengembalian sebesar Rp5.400.000,00.
112
5.1.3 TRANSFER
Rp Rp Rp
602.696.466.700,00 581.424.450.000,00 561.320.080.541,00
Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada

entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. Transfer adalah
penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas
pelaporan lain. Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas
pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi
hasil oleh pemerintah daerah serta bantuan keuangan.
Transfer dikategorikan berdasarkan sumbernya dan kejadiannya diklasifikasikan
antara lain :
a. Transfer pemerintah pusat dana perimbangan.
b. Transfer pemerintah pusat lainnya.
c. Transfer pemerintah provinsi.
d. Transfer/bagi hasil ke desa.
e. Transfer/bantuan keuangan.
5.1.3.1 Transfer Bagi Hasil

Anggaran TA2019 Realisasi TA 2019 Realisasi TA 2018
Rp Rp Rp
66.866.888.300,00 50.544.513.050,00 95.263.823.791,00
Realisasi Transfer Bagi Hasil TA 2019 sebesar Rp50.544.513.050,00 atau 75,59%

dari anggaran sebesar Rp66.866.888.300,00. Realisasi Transfer Bagi Hasil TA 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp50.544.513.050,00 dan Rp95.263.823.791,00 merupakan
belanja bagi hasil pajak daerah kepada Pemerintah Desa.
Realisasi Transfer Bagi Hasil tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun 2018
mengalami penurunan 46,94% atau sebesar Rp44.719.310.741,00. Hal ini dikarenakan pada
Tahun 2018 terdapat pembayaran transfer bagi hasil Tahun 2015.
5.1.3.2 Transfer Bantuan Keuangan

Rp Rp Rp
535.829.578.400,00 530.879.936.950,00 466.056.256.750,00
Realisasi Belanja Bantuan Keuangan TA 2019 sebesar Rp530.879.936.950,00 atau

88,95% dari anggaran sebesar Rp535.829.578.400,00. Realisasi Belanja Bantuan Keuangan
113

Rp466.056.256.750,00 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 72. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Aset Lainnya Tahun 2019
dan Tahun 2018
Uraian Tahun 2019 Realisasi TA 2018
No.
1 Bantuan keuangan kepada Desa 534,656,275,400.00 529,836,340,000.00 99.10 465,054,954,500.00
2 Bantuan keuangan partai politik 1,173,303,000.00 1,043,596,950.00 88.95 1,001,302,250.00
Jumlah 535,829,578,400.00 530,879,936,950.00 99.08 466,056,256,750.00
Realisasi Transfer Bantuan keuangan Tahun 2019 jika dibandingkan dengan Tahun
2018 mengalami peningkatan 13,91% atau sebesar Rp64.823.680.200,00. Kenaikan terjadi
pada akun Transfer Bantuan Keuangan ke Desa. Hal ini adanya penambahan pada Alokasi
Dana Desa, Dana Desa dan adanya pendanaan untuk Pemilihan Kepala Desa.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan TA 2019 lebih lanjut
pada Lampiran 4.
5.1.4 PEMBIAYAAN
Rp Rp Rp
323.497.261.365,72 323.517.763.365,72 165.519.546.723,74
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Dalam sistem penganggaran, pembiayaan dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus. Dalam Pelaksanaan APBD TA. 2019, Realisasi Pembiayaan (Netto)
adalah sebesar Rp323.517.763.365,72 atau 100,01% dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBD sebesar Rp323.497.261.365,72.
5.1.4.1 Penerimaan Pembiayaan

Rp Rp Rp
361.997.261.365,72 362.017.763.365,72 165.519.546.723,74
Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2019 sebesar Rp362.017.763.365,72 atau

100,01% dari anggaran sebesar Rp361.997.261.365,72. Realisasi Penerimaan Pembiayaan
Rp165.519.546.723,74 sengan rincian sebagai berikut.
114
Tabel 73. Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun 2019 dan
Tahun 2018
No. Uraian
1 SiLPA Tahun Lalu 361,997,261,365.72 361,943,261,365.72 99.99 165,485,596,773.74
Penerimaan kembali Pemberian
2 0.00 74,502,000.00 - 33,949,950.00
Pinjaman Daerah
Jumlah 361,997,261,365.72 362,017,763,365.72 100.01 165,519,546,723.74
Realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun 2019 mengalami peningkatan 118,72% atau

sebesar Rp196.498.216.641.98,00 dari Tahun 2018.
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Sebelumnya
Rp Rp Rp
361.997.261.365,72 361.943.261.365,72 165.485.596.773,74
Realisasi SiLPA Tahun Lalu TA 2019 sebesar Rp361.943.261.365,72 atau 99,99%

dari anggarannya. Realisasi SiLPA Tahun TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp361.943.261.365,72 dan Rp165.485.596.773,74 merupakan saldo SiLPA tahun
sebelumnya.
b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Rp Rp Rp
0,00 74.502.000,00 33.949.950,00
Realisasi Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah TA 2019 sebesar

Rp74.502.000,00. Realisasi Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah tersebut
merupakan pengembalian piutang dana bergulir.
5.1.4.2 Pengeluaran Pembiayaan

Rp Rp Rp
38.500.000.000,00 38.500.000.000,00 0,00
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan TA 2019 sebesar Rp38.500.000.000,00. Realisasi

Pengeluaran Pembiayaan TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp38.500.000.000,00
dan Rp0,00. Realisasi tersebut merupakan penyertaan modal pada PDAM senilai
Rp25.000.000.000,00 dan PD. BPR Bank Gresik senilai Rp13.500.000.000,00.
115
5.1.5 SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN/SiLPA

Anggaran TA2019 Realisasi TA 2019 Realisasi TA 2018
Rp Rp Rp
0,00 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih

lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan dalam APBN/APBD selama satu periode pelaporan.
Realisasi SiLPA TA 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp462.004.151.544,22
dan Rp361.997.261.365,72 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 74. Realisasi Silpa Tahun 2019 dan Tahun 2018
31 Desember 2019 31 Desember 2018
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Kas di Kasda 430,042,833,033.23 343,898,596,558.44
3 Kas di bendahara pengeluaran Dinkes 108,573,930.00 2,475,000.00
4 Kas di bendahara pengeluaran BPPKAD 101,389,500.00 0.00
5 Kas di bendahara pengeluaran Kec. Cerme 140,000.00 0.00
6 Kas di bendahara pengeluaran Kec. Benjeng 68,000.00 0.00
7 Kas di BLUD 13,634,258,676.54 876,902,216.69
8 Kas di FKTP Dinas Kesehatan 14,106,533,556.99 12,154,760,137.41
9 Kas di Dana BOS 4,010,354,847.46 5,064,527,453.18
Jumlah 462,004,151,544.22 361,997,261,365.72
116
5.2 KOMPONEN LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

Rp Rp
Saldo Anggaran Lebih 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi
SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian
lain yang diperkenankan. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi
kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Saldo Anggaran Lebih (SAL) per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp462.004.151.544,22 dan Rp361.997.261.365,72, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 75. Saldo Anggaran Lebih
No Uraian 2019 2018
1 Saldo Anggaran Lebih Awal 361.997.261.365,72 165.485.596.773,74

Koreksi saldo tahun sebelumnya -54.000.000,00 0,00
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan
2 -361.943.261.365,72 -165.485.596.773,74
Pembiayaan Tahun Berjalan
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Tahun
3 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
Sebelumnya
4 Lain-lain 0,00 0,00
Saldo Anggaran Lebih Akhir 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72
5.2.1 Saldo Anggaran Lebih Awal

Rp Rp
SAL Awal 361.997.261.365,72 165.485.596.773,74
Saldo Anggaran Lebih Awal Tahun 2019 sebesar Rp361.997.261.365,72 merupakan

SiLPA Tahun 2018. Koreksi tahun sebelumnya sebesar Rp54.000.000,00 merupakan koreksi
atas dana BOSDA yang terakui sebagai dana BOS APBN.
5.2.2 Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan sebesar
Rp361.943.261.365,72 merupakan nilai anggaran penerimaan pembiayaan yang digunakan
untuk menutup defisit pada tahun anggaran berjalan.
5.2.3 Sisa Lebih/Kurang Pembiayan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama satu periode pelaporan.
117
SiLPA tahun berjalan sebesar Rp462.004.151.544,22 merupakan Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun 2019 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 76. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018
a) Pendapatan LRA 3,119,200,157,022.91 2,876,343,695,519.71
b) Belanja dan Transfer LRA 2,980,713,768,844.41 2,679,865,980,877.73
c) Penerimaan Pembiayaan 362,017,763,365.72 165,519,546,723.74
d) Pengeluaran Pembiayaan 38,500,000,000.00 0.00
e) SiLPA (a-b) + (c-d) 462,004,151,544.22 361,997,261,365.72
5.2.4 Saldo Anggaran Lebih Akhir

Saldo Anggaran Lebih Akhir sebesar Rp462.004.151.544,22 merupakan akumulasi
SiLPA tahun lalu dan SiLPA tahun berjalan.
118
5.3 KOMPONEN NERACA

5.3.1 ASET
Rp Rp
ASET 6.306.091.367.346,14 5.929.674.460.563,16
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya.
Aset diakui :
a. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
b. Pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
5.3.1.1 ASET LANCAR

Rp Rp
Aset Lancar 612.286.996.003,16 486.232.888.643,97
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera dapat direalisasi
atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan
sebagai aset non lancar.
Aset lancar meliputi kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut.
5.3.1.1.1 Kas di Kas Daerah

Rp Rp
Kas di Kas Daerah 430.042.833.030,23 343.898.596.558,44
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan
untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus Dipertanggung jawabkan (UYHD) yang
wajib dipertanggung jawabkan dan dilaporkan dalam neraca.
119
Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan
menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan.
Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp430.042.833.030,23 dan Rp343.898.596.558,44 merupakan saldo kas milik Pemerintah
Kabupaten Gresik yang tersimpan di Bank, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 77. Saldo Kas di Kas Daerah
Uraian
Rp Rp
Rekening Giro 430,042,833,030.23 343,898,596,558.44
 Saldo rekening giro per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp430.042.833.030,23
dan Rp343.898.596.558,44 merupakan saldo pada Rekening Kas Umum Daerah yang
ditempatkan di Bank Jatim nomor rekening 0271000014. Saldo tersebut termasuk sisa
dana spesifik sebesar Rp45.775.924.260,63 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 78. Tabel Sisa Dana Spesifik di Rekening Kas Umum Daerah
Uraian Nominal
DAK Fisik 5.117.290.618,00
DAK Non Fisik 29.529.150.705,00
Dana Profesi Guru 2.100.938.575,00
Dana Penghasilan Tambahan Guru 623.850.000,00
Dana Tambahan Khusus Guru 110.601.000,00
Dana Cukai Hasil Tembakau 5.550.372.950,00
Dana Insentif Daerah 1.831.484.317,63
Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Timur 912.236.095,00
Jumlah 45.775.924.260,63
 Saldo rekening giro per 31 Desember 2019 sebesar Rp431.909.724.798,23, didalamnya

termasuk Rp1.866.891.768,00, yang terdiri atas :
1. Uang Titipan Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan sebesar Rp794.265.511,00;
2. Uang Titipan Jaminan Bongkar Reklame sebesar Rp1.045.440.130,00;
3. Uang Titipan Dinas Pendidikan (salah transfer pengembalian Gaji Guru SMA yang
seharusnya ditransfer ke Rekening Kas Provinsi Jawa Timur) sebesar
Rp8.956.619,00; dan
4. Uang Titipan Wajib Retribusi Dinas Penanaman Modal dan PTSP (atas pengurusan
IMB) sebesar Rp18.229.508,00.
Uang tersebut dicatat dan dijelaskan pada pos Kas yang Dibatasi Penggunaannya.
5.3.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Rp Rp
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing nihil.
120
5.3.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran

Rp Rp
Kas di Bendahara
210.174.430,00 2.475.000,00
Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp210.174.430,00 dan Rp2.475.000,00. Uang tersebut merupakan
pengembalian belanja Tahun 2019 yang sampai dengan 31 Desember 2019 masih ada di
Bendahara Pengeluaran, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 79. Kas di Bendahara Pengeluaran
No Uraian
Rp Rp
Sisa Uang Persediaan 2019 pada BPPKAD yang
1 masih berada dalam penyitaan Kejaksaan Negeri 101.389.500,00 0,00
Gresik dan belum disetor ke Kasda
Sisa Uang Persediaan 2019 pada Kecamatan
2 68.000,00 0,00
Benjeng yang belum disetor ke Kasda
Pengembalian Belanja 2019 Dinas Kesehatan yang
3 108.573.930,00 0,00
belum disetor ke Kasda
Pengembalian Belanja 2019 Kec Cerme yang belum
4 140.000,00 0,00
disetor ke Kasda
Pengembalian Belanja 2018 Dinas Kesehatan yang
5 0,00 2.475.000,00
belum disetor ke Kasda
Jumlah 210.171.430,00 2.475.000,00
5.3.1.1.4 Kas di BLUD

Rp Rp
Kas di BLUD 13.634.258.676,54 1.037.652.216,69
Saldo Kas di BLUD RSUD Ibnu Sina per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp13.634.258.676,54 dan Rp1.037.652.216,69 merupakan saldo kas yang
dikelola BLUD dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 80. Kas di BLUD
Uraian
Rp Rp
Saldo rekening koran Bank Jatim 13.628.358.698,12 868.734.238,27
Kas di Bendahara Pengeluaran 5.899.978,42 8.167.978,42
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 160.750.000,00
Jumlah 13.634.258.676,54 1.037.652.216,69
 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD per 31 Desember 2019 sebesar

Rp5.899.978,42 merupakan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran RSUD Ibnu Sina
yaitu berupa sisa uang panjar di PPTK yang sampai dengan 31 Desember 2019 belum
disetor kembali ke Bendahara.
121
5.3.1.1.5 Kas di Dinas Kesehatan (Dana Kapitasi)

Rp Rp
Kas Dana Kapitasi 14.106.533.556,99 12.154.760.137,41
Rekening Dana Kapitasi JKN per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp14.106.533.556,99 dan Rp12.154.760.137,41, merupakan saldo kas per 31
Desember 2019 pada Bendahara kapitasi di 32 puskesmas.
Rekening Giro Puskesmas selanjutnya disebut Rekening JKN sesuai dengan SK
Bupati Nomor 900/96/HK/437.12/2014 tentang Penetapan Rekening Giro Bendahara Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di
Kabupaten Gresik.
Kas yang berada pada Rekening JKN merupakan Dana JKN yang dikelola oleh 32
(tiga puluh dua) Puskesmas pada rekening giro dengan uraian sebagai berikut.
Tabel 81. Kas Dana Kapitasi
Saldo Awal per 31 Desember 2018 Rp 12.154.760.137,41
Penerimaan Dana JKN Rp 44.687.300.843,00
Pengeluaran
a) Belanja Pegawai Rp 16.902.107.230,61
b) Belanja Barang dan Jasa Rp 23.163.769.703,81
c) Belanja Modal Rp 2.669.650.489,00
Saldo Akhir per 31 Desember 2018 Rp 14.106.533.556,99
Kas yang berada pada Rekening JKN Puskesmas dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 82. Kas pada Rekening JKN per Puskesmas
Saldo
No Puskesmas No. Rek Giro Saldo Awal Pendapatan Belanja
Rek Giro Tunai Total
1 Alun-alun 0271022018 2.446.681,00 1.327.461.372,00 1.317.762.282,00 12.145.771,00 0,00 12.145.771,00
2 Nelayan 0271022158 177.288.368,00 570.909.150,00 570.909.150,00 177.288.368,00 0,00 177.288.368,00
3 Industri 0271022123 53.897.126,00 696.167.700,00 618.421.139,00 131.643.687,00 0,00 131.643.687,00
4 Kebomas 0271022026 219.120.516,00 1.480.410.600,00 1.480.402.475,00 219.128.641,00 0,00 219.128.641,00
5 Gending 0271022034 41.001.490,00 738.703.350,00 738.605.074,00 41.099.758,00 8,00 41.099.766,00
6 Manyar 0271022042 68.885.227,66 1.212.475.500,00 1.209.325.599,00 72.035.128,66 0,00 72.035.128,66
7 Sembayat 0271022069 471.224.825,15 1.120.066.950,00 1.037.646.324,00 553.645.451,15 0,00 553.645.451,15
8 Sukomulyo 0881002051 24.017.727,00 947.487.900,00 946.301.635,00 25.203.992,00 0,00 25.203.992,00
9 Duduksampeyan 0271022077 471.530.374,79 2.215.340.400,00 2.214.905.366,79 471.965.408,00 0,00 471.965.408,00
10 Cerme 0881000989 619.390.946,00 2.405.384.250,00 2.173.045.431,00 851.729.765,00 0,00 851.729.765,00
11 Dadap Kuning 0881000997 51.628.861,00 704.147.393,00 702.601.810,00 53.174.444,00 0,00 53.174.444,00
12 Balongpanggang 0271022093 234.537.186,00 1.483.807.050,00 1.443.313.520,00 275.030.716,00 0,00 275.030.716,00
13 Dapet 0881001004 231.301.266,35 673.150.983,00 671.808.862,24 232.643.387,11 0,00 232.643.387,11
14 Benjeng 0881001012 194.757.827,78 1.810.855.500,00 1.786.996.389,00 218.616.938,78 0,00 218.616.938,78
15 Metatu 0881001021 157.050.697,85 1.130.420.550,00 1.127.297.458,00 160.173.789,85 0,00 160.173.789,85
16 Menganti 0271022131 1.312.622.370,00 2.418.113.550,00 2.366.853.040,00 1.363.882.880,00 0,00 1.363.882.880,00
17 Kepatihan 0271022107 343.670.326,00 1.049.604.636,00 1.064.619.406,00 328.655.556,00 0,00 328.655.556,00
18 Kedamean 1031000242 867.005.217,00 1.505.706.000,00 1.420.528.879,00 952.182.338,00 0,00 952.182.338,00
19 Slempit 0271022140 212.695.221,00 903.210.750,00 865.625.078,00 250.280.893,00 0,00 250.280.893,00
20 Driyorejo 1031000277 666.396.320,00 2.140.903.200,00 2.140.816.820,00 666.482.700,00 0,00 666.482.700,00
122
Saldo
No Puskesmas No. Rek Giro Saldo Awal Pendapatan Belanja
Rek Giro Tunai Total
21 Karangandong 1031000269 364.248.732,00 1.130.504.325,00 1.174.389.213,00 320.363.844,00 0,00 320.363.844,00
22 Wringinanom 1031000234 667.181.568,00 1.456.069.050,00 1.397.143.833,00 726.106.785,00 0,00 726.106.785,00
23 Kesamben Kulon 1031000251 467.292.816,00 1.222.801.350,00 1.216.904.989,97 473.189.176,03 0,00 473.189.176,03
24 Bungah 0271022085 1.823.658.289,48 2.899.591.800,00 2.695.228.090,00 2.028.021.999,48 0,00 2.028.021.999,48
25 Dukun 0271022115 390.243.198,00 1.531.702.800,00 1.435.774.305,00 486.171.693,00 0,00 486.171.693,00
26 Mentaras 0801000193 435.766.077,00 1.090.780.800,00 1.026.910.543,00 499.636.334,00 0,00 499.636.334,00
27 Sidayu 0801000207 226.343.780,39 1.870.221.150,00 1.857.356.984,00 239.207.946,39 0,00 239.207.946,39
28 Ujungpangkah 0801000215 230.846.501,00 1.703.709.600,00 1.623.492.781,00 311.063.320,00 0,00 311.063.320,00
29 Sekapuk 0801000185 152.017.118,00 400.348.839,00 388.960.818,00 163.405.139,00 0,00 163.405.139,00
30 Panceng 0801000223 398.201.704,93 2.016.058.800,00 1.763.191.791,00 619.391.939,33 31.676.774,60 651.068.713,93
31 Sangkapura 0361001338 465.917.302,03 1.906.045.770,00 1.474.375.592,42 897.584.653,04 2.826,57 897.587.479,61
32 Tambak 0361001311 112.574.476,00 925.139.775,00 784.012.745,00 253.701.506,00 0,00 253.701.506,00
Jumlah 12.154.760.137,41 44.687.300.843,00 42.735.527.423,42 14.074.853.947,82 31.679.609,17 14.106.533.556,99
 Selain Saldo sebesar Rp14.106.533.556,99, terdapat uang sebesar Rp899.981,02 yang

terdiri atas:
1. selisih pembulatan belanja pada Puskesmas Balongpanggang sebesar Rp0,11.
2. selisih pembulatan belanja pada Puskesmas Dapet sebesar Rp3,00.
3. selisih pada Puskesmas Menganti sebesar Rp899.977,91, uang tersebut merupakan
uang bendahara Puskesmas tersebut.
5.3.1.1.6 Kas di Bendahara BOS

Rp Rp
Kas di Bendahara BOS 4.047.256.989,22 5.433.760.492,42
Kas di Bendahara BOS per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp4.047.256.989,22 dan Rp5.433.760.492,42, uang tersebut merupakan saldo Dana BOS
dari Provinsi (SD dan SMP Negeri).
123
Tabel 83. Kas di Bendahara BOS

Saldo Awal per 31 Desember 2018 Rp 5.433.760.492,42
Koreksi Saldo Awal Rp (369.233.039,24)
Koreksi Saldo Awal (silpa) Rp (54.000.000,00)
Saldo Rekening SMPN 3 dan SMPN 4 yang akan
Rp 36.902.141,76
disetor ke Kasda pada tahun 2020
Bunga rekening BOS yang belum disetor ke
Rp 25.151.118,34
Kasda
Penerimaan Dana BOS Rp 71.051.040.000,00
Penerimaan Dana BOS - AFKIN Rp 8.907.000.000,00
Pengakuan Pendapatan BOS atas Saldo Awal Rp 236.330.897,48
Pengeluaran Rp
a) Belanja Pegawai Rp (5.312.371.528,00)
b) Belanja Barang dan Jasa Rp (65.855.282.525,54)
c) Belanja Modal Rp (4.622.021.621,00)
Belanja Modal - AFKIN Rp (5.430.018.947,00)
Saldo Akhir per 31 Desember 2018 Rp 4.047.256.989,22
Rincian Kas di Bendahara BOS per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada lampiran 5.
5.3.1.1.7 Piutang
Rp Rp
Piutang 108.403.561.939,71 101.458.995.881,31
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau
hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat
lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
Penyajian Piutang di neraca harus dapat menggambarkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value), yaitu piutang brutto dikurangi penyisihan piutang yang
perhitungannya dilakukan berdasarkan Peraturan Bupati Gresik Nomor 33 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Gresik Nomor 24 Tahun 2014 tentang Standar
Akuntansi berbasis Akrual Pemerintah Kabupaten Gresik.
Saldo piutang netto per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
p6.944.566.058,40 atau 6,84% dari saldo per 31 Desember 2018 sebesar
Rp108.403.561.939,71. Saldo Piutang per 31 Desember 2019 dan 2018 terdiri atas :
Tabel 84. Piutang
Uraian
Rp Rp
Piutang Pajak 171.454.545.784,85 155.788.548.844,35
Penyisihan Piutang Pajak (105.767.092.191,00) (99.580.502.719,55)
Piutang Retribusi 6.184.330.570,04 6.284.330.481,84
Penyisihan Piutang Retribusi (4.276.533.313,68) (5.206.797.731,26)
Piutang Dana Bagi Hasil 0,00 6.003.926.964,00
Belanja Dibayar Dimuka 335.423.538,54
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 3.000.000,00 323.868.061,19
Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan
(15.000,00) 0,00
Ganti Rugi
Piutang Lain-lain 80.123.845.783,32 71.377.122.247,55
Penyisihan Piutang Lain-lain (39.318.519.693,82) (33.866.923.805,35)
Jumlah 108.403.561.939,71 101.458.995.881,31
124
Rincian Nilai Piutang berdasarkan NRV per 31 Desember 2019 dan 2018 dapat
dilihat pada lampiran 6.
5.3.1.1.7.1 Piutang Pajak

Rp Rp
Piutang Pajak 171.454.545.784,85 155.788.548.844,35
Saldo Piutang Pajak per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp171.454.545.784,85 dan Rp155.788.548.844,35 merupakan nilai pajak daerah yang sudah
diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP Daerah) namun sampai dengan akhir tahun
belum dibayar oleh wajib pajak. Rincian saldo Piutang Pajak per 31 Desember 2019 dan
2018 sebagai berikut.
Tabel 85. Piutang Pajak
Penambahan Tahun 2019 Pengurangan Tahun 2019
Nilai Tagihan Piutang Nilai Tagihan Piutang
No Jenis Piutang Pembayaran Th Pembayaran Tahun
Per 31 Des 2018 Ketetapan 2019 Non Ketetapan 2019 Koreksi Per 31 Des 2019
Sebelumnya 2019
1 Pajak Hotel 213.752,00 0,00 5.595.017.768,20 0,00 5.595.017.768,20 0,00 213.752,00
2 Pajak Restoran 152.743.860,16 0,00 23.450.237.265,96 0,00 23.450.237.265,96 0,00 152.743.860,16
3 Pajak Hiburan 1.196.225.700,90 0,00 3.511.145.640,00 0,00 3.511.145.640,00 0,00 1.196.225.700,90
4 Pajak Reklame 471.322.457,44 3.575.203.971,65 1.331.045,00 489.375,00 3.571.405.109,15 0,00 475.962.989,94
5 Pajak Penerangan Jalan 839.901.546,25 0,00 212.066.707.965,49 37.398.492,00 212.066.707.965,49 0,00 802.503.054,25
6 Pajak Galian Gol C 113.743.650,60 0,00 5.001.454.000,00 0,00 5.001.454.000,00 0,00 113.743.650,60
7 Pajak Parkir 30.058.000,00 0,00 5.464.782.005,00 0,00 5.464.782.005,00 0,00 30.058.000,00
8 Pajak sarang Burung Walet 450.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 450.000,00
9 Pajak Air Bawah Tanah 108.984.520,00 1.228.228.968,80 60,00 48.397.580,00 1.165.731.648,80 0,00 123.084.320,00
10 PBB 152.874.905.357,00 136.415.324.889,00 0,00 10.714.962.715,00 110.015.707.074,00 0,00 168.559.560.457,00
11 BPHTB 0,00 0,00 261.028.981.171,00 0,00 261.028.981.171,00 0,00 0,00
Jumlah 155.788.548.844,35 141.218.757.829,45 516.119.656.920,65 10.801.248.162,00 630.871.169.647,60 0,00 171.454.545.784,85
 Penyisihan Piutang Pajak Dan Saldo Piutang Pajak (NRV)

Daftar Penyisihan Piutang Pajak dan Saldo Piutang Pajak (NRV) pada Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah dapat dirinci sebagai berikut.
Tabel 86. Penyisihan Piutang Pajak dan Saldo Piutang Pajak (NRV)
Nilai Tagihan Piutang Per
Uraian Penyisihan Saldo Piutang NRV
31 Desember 2019
Pajak Hotel 213.752,00 188.751,00 25.001,00
Pajak Restoran 152.743.860,16 148.046.642,89 4.697.217,27
Pajak Hiburan 1.196.225.700,90 1.080.854.100,45 115.371.600,45
Pajak Reklame 475.962.989,94 434.514.653,49 41.448.336,45
Pajak Penerangan Jalan 802.503.054,25 802.103.725,30 399.328,95
Pajak Parkir 30.058.000,00 29.988.000,00 70.000,00
Pajak Sarang Burung Walet 450.000,00 450.000,00 0,00
Pajak Air Tanah 123.084.320,00 17.973.395,90 105.110.924,10
Pajak Mineral Bukan Logam/Batuan 113.743.650,60 113.743.650,60 0,00
Pajak Bumi dan Bangunan 168.559.560.457,00 103.139.229.271,38 65.420.331.185,63
Jumlah 171.454.545.784,85 105.767.092.191,00 65.687.453.593,85
125
Tabel 87. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Hotel (NRV)

Tahun Nilai Tagihan Per 31
No Jenis Piutang Kualitas Penyisihan Saldo Piutang (NRV)
Piutang Desember 2019
1 Pajak Hotel ≤ 2010 Macet 163.750,00 163.750,00 0,00
2014 Diragukan 50.002,00 25.001,00 25.001,00
Jumlah 213.752,00 188.751,00 25.001,00
Tabel 88. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Restoran (NRV)

1 Pajak Restoran ≤ 2010 Macet 857.350,00 857.350,00 0,00
2011 Macet 3.282.545,45 3.282.545,45 0,00
2012 Macet 4.809.181,81 4.809.181,81 0,00
2013 Macet 1.400.348,36 1.400.348,36 0,00
2014 Diragukan 9.329.431,84 4.664.715,92 4.664.715,92
2015 Diragukan 65.002,70 32.501,35 32.501,35
Jumlah 19.743.860,16 15.046.642,89 4.697.217,27
Tabel 89. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Hiburan (NRV)

1 Pajak Hiburan ≤ 2010 Macet 178.883.800,00 178.883.800,00 0,00
2011 Macet 800.000,00 800.000,00 0,00
2012 Macet 220.694.500,00 220.694.500,00 0,00
2013 Macet 565.104.200,00 565.104.200,00 0,00
2014 Diragukan 182.393.700,90 91.196.850,45 91.196.850,45
2015 Diragukan 48.349.500,00 24.174.750,00 24.174.750,00
Jumlah 1.196.225.700,90 1.080.854.100,45 115.371.600,45
Tabel 90. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Reklame (NRV)

1 Pajak Reklame ≤ 2010 Macet 234.893.510,63 234.893.510,63 0,00
2011 Macet 14.581.305,00 14.581.305,00 0,00
2012 Macet 139.305.462,50 139.305.462,50 0,00
2013 Macet 27.027.800,25 27.027.800,25 0,00
2014 Diragukan 10.456.356,81 5.228.178,41 5.228.178,41
2015 Diragukan 6.089.705,00 3.044.852,50 3.044.852,50
2016 Diragukan 6.400.000,65 3.200.000,33 3.200.000,33
2017 Kurang Lancar 157.500,00 15.750,00 141.750,00
2018 Kurang Lancar 21.921.441,40 2.192.144,14 19.729.297,26
2019 Lancar 5.129.907,50 25.649,54 5.104.257,96
Jumlah 465.962.989,74 429.514.653,29 36.448.336,45
Tabel 91. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Penerangan Jalan (NRV)
1 Pajak Penerangan Jalan ≤ 2010 Macet 705.489.393,60 705.489.393,60 0,00
2011 Macet 53.806.154,75 53.806.154,75 0,00
2012 Macet 36.385.614,00 36.385.614,00 0,00
2013 Macet 6.023.233,99 6.023.233,99 0,00
2014 Diragukan 617.975,40 308.987,70 308.987,70
2015 Diragukan 180.682,51 90.341,26 90.341,26
Jumlah 802.503.054,25 802.103.725,30 399.328,96
126
Tabel 92. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Parkir (NRV)

1 Pajak Parkir ≤ 2010 Macet 29.918.000,00 29.918.000,00 0,00
2014 Diragukan 140.000,00 70.000,00 70.000,00
Jumlah 30.058.000,00 29.988.000,00 70.000,00
Tabel 93. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Sarang Burung Walet (NRV)
1 Pajak Sarang Burung Walet ≤ 2010 Macet 450.000,00 450.000,00 0,00
Jumlah 450.000,00 450.000,00 0,00
Tabel 94. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Air Tanah (NRV)
1 Pajak Air Tanah 2011 Macet 2.872.710,00 2.872.710,00 0,00
2012 Macet 1.447.390,00 1.447.390,00 0,00
2013 Macet 2.073.810,00 2.073.810,00 0,00
2014 Diragukan 2.449.140,00 1.224.570,00 1.224.570,00
2015 Diragukan 9.132.440,00 4.566.220,00 4.566.220,00
2016 Diragukan 3.037.660,00 1.518.830,00 1.518.830,00
2017 Kurang Lancar 17.067.530,00 1.706.753,00 15.360.777,00
2018 Kurang Lancar 22.506.260,00 2.250.626,00 20.255.634,00
2019 Lancar 62.497.380,00 312.486,90 62.184.893,10
Jumlah 123.084.320,00 17.973.395,90 105.110.924,10
Tabel 95. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Mineral Bukan Logam/Batuan (NRV)
Pajak Mineral Bukan
1 ≤ 2010 Macet 113.743.650,60 113.743.650,60 0,00
Logam/Batuan
Jumlah 113.743.650,60 113.743.650,60 0,00
Tabel 96. Penyisihan dan Saldo Piutang Pajak Bumi dan Bangunan (NRV)
Pajak Bumi dan
1 ≤ 2010 Macet 59.419.595.340,00 59.419.595.340,00 0,00
Bangunan
2011 Macet 9.819.679.139,00 9.819.679.139,00 0,00
2012 Macet 8.476.467.485,00 8.476.467.485,00 0,00
2013 Macet 8.984.225.697,00 8.984.225.697,00 0,00
2014 Diragukan 8.749.324.590,00 4.374.662.295,00 4.374.662.295,00
2015 Diragukan 9.070.054.604,00 4.535.027.302,00 4.535.027.302,00
2016 Diragukan 9.083.785.864,00 4.541.892.932,00 4.541.892.932,00
2017 Kurang Lancar 9.797.333.324,00 979.733.332,40 8.817.599.991,60
2018 Kurang Lancar 18.759.476.599,00 1.875.947.659,90 16.883.528.939,10
2019 Lancar 26.399.617.815,00 131.998.089,08 26.267.619.725,93
Jumlah 168.559.560.457,00 103.139.229.271,38 65.420.331.185,63
5.3.1.1.7.2 Piutang Retribusi

Rp Rp
Piutang Retribusi 6.184.330.570,04 6.284.330.481,84
127
Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp6.184.330.570,04 dan Rp6.284.330.481,84 merupakan nilai retribusi daerah yang sudah
diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR Daerah) namun sampai dengan akhir
tahun belum dibayar oleh wajib pajak. Rincian saldo Piutang Pajak per 31 Desember 2019
dan 2018 sebagai berikut.
Tabel 97. Piutang Retribusi
Piutang Retribusi
Rp Rp
Dinas Perhubungan 1.161.116.112,04 1.174.439.732,84
Dinas Koperasi, UM, Perindag 1.181.228.838,00 1.322.161.726,00
Dinas Penanaman Modal & PTSP 3.471.563.600,00 3.557.402.753,00
Dinas Perikanan 63.500.000,00 40.000.000,00
Badan PPKAD 306.922.020,00 190.326.270,00
Jumlah 6.184.330.570,04 6.284.330.481,84
 Penyisihan Piutang Retribusi Dan Saldo Piutang Retribusi (NRV)

Daftar Penyisihan Piutang Retribusi dan Saldo Piutang Retribusi (NRV) per 31
Desember 2019, sebagai berikut.
Tabel 98. Penyisihan Piutang Retribusi dan Saldo Retribusi Pajak (NRV)
Nilai Tagihan Piutang

Piutang Retribusi Penyisihan Saldo Piutang NRV
31 Desember 2019
Dinas Perhubungan 1.161.116.112,04 1.161.116.112,04 0,00
Dinas Koperasi, UM, Perindag 1.181.228.838,00 947.042.128,00 234.186.710,00
Dinas Penanaman Modal & PTSP 3.471.563.600,00 1.900.981.928,64 1.570.581.671,36
Dinas Perikanan 63.500.000,00 40.592.500,00 22.907.500,00
Badan PPKAD 306.922.020,00 226.800.645,00 80.121.375,00
Jumlah 6.184.330.570,04 4.276.533.313,68 1.907.797.256,36
Rincian piutang per SKPD dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Piutang Retribusi pada Dinas Perhubungan
Piutang Retribusi pada Dinas Perhubungan terdiri atas :
Tabel 99. Piutang Retribusi Dinas Perhubungan
nilai tagihan piutang per 31 des 2018 penambahan tahun 2019 pengurangan tahun 2019
nilai tagihan piutang
No jenis piutang pembayaran/koreksi pembayaran tahun
($) dolar Rp ketetapan 2019 tanpa ketetapan $ (dolar) 31 des 2019
tahun sebelumnya 2019
Retribusi Parkir di Tepi Jalan
1 436.975.000,00 0,00 1.568.121.000,00 0,00 0,00 1.568.121.000,00 436.975.000,00
Umum
Retribusi Pengendalian
2 264.182.700,28 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 264.182.700,28
Menara Telekomunikasi
Retribusi Pemakaian
3 3.750.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.750.000,00
Kekayaan Daerah
4 130.072.976,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130.072.976,00
Retribusi Jasa Kepelabuhanan
22.971,76 332.654.056,56 0,00 0,00 22.971,76 13.323.620,80 0,00 319.330.435,76
Retribusi Penyeberangan
5 6.805.000,00 0,00 293.604.500,00 0,00 0,00 293.604.500,00 6.805.000,00
Gresik-Bawean
Jumlah 1.174.439.732,84 0,00 1.861.725.500,00 22.971,76 13.323.620,80 1.861.725.500,00 1.161.116.112,04
Desember 2019 pada Dinas Perhubungan sebagai berikut.
128
Tabel 100. Penyisihan Piutang Retribusi Dinas Perhubungan dan Saldo Piutang
Retribusi (NRV)
Tahun Nilai Tagihan Per 31 Saldo Piutang
No Jenis Piutang Kualitas Penyisihan
Piutang Desember 2019 (NRV)
1 Retribusi Parkir di Tepi
2011 Macet 24.875.000,00 24.875.000,00 0,00
Jalan Umum
2012 Macet 130.050.000,00 130.050.000,00 0,00
2013 Macet 243.750.000,00 243.750.000,00 0,00
2014 Macet 38.300.000,00 38.300.000,00 0,00
2 Retribusi Pengendalian
2014 Macet 4.152.681,00 4.152.681,00 0,00
Menara Telekomunikasi
2015 Macet 260.030.019,28 260.030.019,28
3 Retribusi Pemakaian
2013 Macet 800.000,00 800.000,00 0,00
Kekayaan Daerah
2015 Macet 300.000,00 300.000,00
2016 Macet 650.000,00 650.000,00 0,00
2017 Macet 2.000.000,00 2.000.000,00 0,00
4 Retribusi Jasa
2007 Macet 10.244.035,84 10.244.035,84 0,00
Kepelabuhanan
2008 Macet 93.663.793,36 93.663.793,36 0,00
2009 Macet 3.371.420,00 3.371.420,00 0,00
2010 Macet 43.541.064,80 43.541.064,80 0,00
2011 Macet 66.011.958,24 66.011.958,24 0,00
2012 Macet 124.641.612,96 124.641.612,96 0,00
2013 Macet 105.513.762,56 105.513.762,56 0,00
2014 Macet 2.415.764,00 2.415.764,00 0,00
5 Retribusi Penyebrangan di
2011 Macet 6.805.000,00 6.805.000,00 0,00
atas Air
Jumlah 1.161.116.112,04 1.161.116.112,04 0,00
2. Piutang Retribusi pada Dinas Koperasi, UM dan Perindag

Piutang Retribusi pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag terdiri atas:
Tabel 101. Piutang Retribusi Dinas Koperasi, UM, Perindag
No Jenis Piutang Dengan Ketetapan dan Pembayaran Th Pembayaran Tahun
Per 31 Des 2018 Koreksi Koreksi Per 31 Des 2019
Tanpa Ketetapan 2019 Sebelumnya 2019
1 Retribusi Pelayanan Pasar 1.242.744.226,00 3.107.219.495,00 0,00 482.317.628,00 2.760.894.755,00 0,00 1.106.751.338,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan
2 79.417.500,00 252.697.500,00 0,00 4.940.000,00 252.697.500,00 0,00 74.477.500,00
Daerah
Jumlah 1.322.161.726,00 3.359.916.995,00 0,00 487.257.628,00 3.013.592.255,00 0,00 1.181.228.838,00
Desember 2018 pada Dinas Koperasi, UM, Perindag adalah sebagai berikut.
129
Tabel 102. Penyisihan Piutang Retribusi Dinas Koperasi, UM, Perindag dan Saldo
Piutang Retribusi
1 Retribusi Pelayanan Pasar 2000 Macet 195.977.928,00 195.977.928,00 0,00
2003 Macet 1.023.000,00 1.023.000,00 0,00
2004 Macet 1.658.000,00 1.658.000,00 0,00
2005 Macet 2.618.500,00 2.618.500,00 0,00
2006 Macet 3.437.625,00 3.437.625,00 0,00
2007 Macet 3.959.500,00 3.959.500,00 0,00
2008 Macet 4.341.000,00 4.341.000,00 0,00
2009 Macet 5.380.500,00 5.380.500,00 0,00
2010 Macet 8.245.850,00 8.245.850,00 0,00
2011 Macet 10.217.700,00 10.217.700,00 0,00
2012 Macet 14.465.700,00 14.465.700,00 0,00
2013 Macet 18.376.200,00 18.376.200,00 0,00
2014 Macet 22.904.975,00 22.904.975,00 0,00
2015 Macet 58.953.000,00 58.953.000,00 0,00
2016 Macet 86.589.400,00 86.589.400,00 0,00
2017 Macet 125.844.800,00 125.844.800,00 0,00
2018 Macet 196.432.920,00 196.432.920,00 0,00
2019 Diragukan 203.539.580,00 101.769.790,00 101.769.790,00
Kurang Lancar 101.624.360,00 10.162.436,00 91.461.924,00
Lancar 41.160.800,00 205.804,00 40.954.996,00
2 Retribusi Kekayaan Daerah 2003 Macet 317.500,00 317.500,00 0,00
2004 Macet 762.500,00 762.500,00 0,00
2005 Macet 1.384.000,00 1.384.000,00 0,00
2006 Macet 2.631.500,00 2.631.500,00 0,00
2007 Macet 3.610.000,00 3.610.000,00 0,00
2008 Macet 3.887.000,00 3.887.000,00 0,00
2009 Macet 4.209.000,00 4.209.000,00 0,00
2010 Macet 4.778.000,00 4.778.000,00 0,00
2011 Macet 6.801.000,00 6.801.000,00 0,00
2012 Macet 10.281.500,00 10.281.500,00 0,00
2013 Macet 14.904.500,00 14.904.500,00 0,00
2014 Macet 20.911.000,00 20.911.000,00 0,00
0,00
Jumlah 1.181.228.838,00 947.042.128,00 234.186.710,00
3. Piutang Retribusi pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Piutang Retribusi pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP terdiri atas:
1) Piutang Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan.
2) Piutang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.
3) Piutang Retribusi Izin Gangguan (HO).
Nilai Tagihan Piutang pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP dapat dirinci sebagai
berikut.
Tabel 103. Piutang Retribusi Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Penambahan Tahun 2019 Pengurangan Tahun 2019 Nilai Tagihan

Nilai Tagihan Piutang
No Jenis Piutang Piutang Per 31 Des
Per 31 Des 2018 Pembayaran Th Pembayaran Tahun
Ketetapan 2019 Koreksi Koreksi 2019
Sebelumnya 2019
1 Pelayanan Pasar 0,00 21.428.000,00 20.818.000,00 610.000,00
Izin Mendirikan
2 3.557.312.753,00 51.767.756.056,00 0,00 1.447.470.433,00 50.045.480.762,00 361.164.014,00 3.470.953.600,00
Bangunan
3 Izin Trayek 90.000,00 11.700.000,00 90.000,00 11.700.000,00 0,00

Jumlah 3.557.402.753,00 51.800.884.056,00 0,00 1.447.560.433,00 50.077.998.762,00 361.164.014,00 3.471.563.600,00
130
Desember 2019 pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP adalah sebagai berikut:
Tabel 104. Penyisihan Piutang Retribusi Dinas Penanaman Modal dan PTSP dan
Saldo Piutang Retribusi (NRV)

1 Izin Mendirikan 2019 Lancar 610.000,00 3.050,00 606.950,00
Bangunan (IMB) 0,00
Jumlah (1) 610.000,00 3.050,00 606.950,00
2 Izin Mendirikan 2012 Macet 104.945,00 104.945,00 0,00

Bangunan (IMB) 2013 Macet 3.936.100,00 3.936.100,00 0,00
2014 Macet 205.554.021,00 205.554.021,00 0,00
2015 Macet 138.051.613,00 138.051.613,00 0,00
2016 Macet 51.190.085,00 51.190.085,00 0,00
2017 Macet 1.146.689.363,00 1.146.689.363,00 0,00
2018 Macet 203.152.179,00 203.152.179,00 0,00
2019 Diragukan 286.135.898,00 143.067.949,00 143.067.949,00
Kurang Lancar 21.599.228,00 2.159.922,80 19.439.305,20
Lancar 1.414.540.168,00 7.072.700,84 1.407.467.467,16
Jumlah (2) 3.470.953.600,00 1.900.978.878,64 1.569.974.721,36

Jumlah ( 1 + 2 ) 3.471.563.600,00 1.900.981.928,64 1.570.581.671,36
4. Piutang Retribusi pada Dinas Perikanan

Piutang Retribusi pada Dinas Perikanan terdiri atas :
Tabel 105. Piutang Retribusi Dinas Perikanan
Nilai Tagihan Penambahan Tahun 2019 Pengurangan Tahun 2019 Nilai Tagihan
No Jenis Piutang Piutang Per 31 Des Piutang Per 31 Des
Pembayaran Th Pembayaran
2018 Ketetapan 2019 Tanpa Ketetapn Koreksi 2019
Sebelumnya Tahun 2019
Retribusi
1 Kekayaan 40.000.000,00 197.500.000,00 18.000.000,00 189.500.000,00 2.500.000,00 63.500.000,00
Daerah
Jumlah 40.000.000,00 197.500.000,00 18.000.000,00 0,00 189.500.000,00 2.500.000,00 63.500.000,00
Desember 2018 pada Dinas Perikanan adalah sebagai berikut.
Tabel 106. Penyisihan Piutang Retribusi Dinas Perikanan dan Saldo Piutang
Retribusi (NRV)
Pemakaian Kekayaan
1 ≤ 2016 Macet 25.000.000,00 25.000.000,00 0,00
Daerah
2018 Macet 15.000.000,00 15.000.000,00 0,00
2019 Kurang Lancar 5.000.000,00 500.000,00 4.500.000,00
Lancar 18.500.000,00 92.500,00 18.407.500,00
Jumlah 63.500.000,00 40.592.500,00 22.907.500,00
5. Piutang Retribusi pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah
Piutang Retribusi pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
terdiri atas :
131
Tabel 107. Piutang Retribusi Badan PPKAD

Nilai Tagihan Nilai Tagihan
No Jenis Piutang Piutang Per 31 Des Piutang Per 31 Des
Koreksi Piutang Th Pembayaran
2018 Ketetapan 2019 Koreksi Koreksi 2019
Sebelumnya Tahun 2019
Retribusi
1 Kekayaan 190.326.270,00 1.010.274.020,00 0,00 43.647.000,00 850.031.270,00 0,00 306.922.020,00
Daerah
Jumlah 190.326.270,00 1.010.274.020,00 0,00 43.647.000,00 850.031.270,00 0,00 306.922.020,00
Desember 2019 pada Dinas Perikanan adalah sebagai berikut.
Tabel 108. Penyisihan Piutang Retribusi Badan PPKAD dan Saldo Piutang
Retribusi (NRV)

Pemakaian Kekayaan
1 ≤ 2018 Macet 146.679.270,00 146.679.270,00 0,00
Daerah
2019 Diragukan 160.242.750,00 80.121.375,00 80.121.375,00
0,00
Jumlah 306.922.020,00 226.800.645,00 80.121.375,00
5.3.1.1.7.3 Piutang Dana Bagi Hasil

Rp Rp
Piutang Dana Bagi Hasil 0,00 6.003.926.964,00
Saldo Piutang Dana Bagi Hasil per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp 0,00 dan Rp6.003.926.964,00, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 109. Piutang Dana Bagi Hasil

No Jenis Piutang
Per 31 Des 2018 Pembayaran Th Pembayaran Tahun Per 31 Des 2019
Ketetapan 2019 Koreksi Koreksi
Sebelumnya 2019
Pajak
1 Kendaraan 0,00 83.839.520.210,00 0,00 0,00 83.839.520.210,00 0,00 0,00
Bermotor
Bea Balik Nama

2 Kendaraan 0,00 59.395.039.001,00 0,00 0,00 59.395.039.001,00 0,00 0,00
Bermotor
Pajak Bahan
Bakar
3 0,00 7.170.518.413,00 0,00 0,00 7.170.518.413,00 0,00 0,00
Kendaraan
Bermotor
Pajak Air
4 0,00 712.928.477,00 0,00 0,00 712.928.477,00 0,00 0,00
Permukaan
5 Rokok 6.003.926.964,00 34.568.228.235,00 0,00 6.003.926.964,00 34.568.228.235,00 0,00 0,00
Jumlah 6.003.926.964,00 185.686.234.336,00 0,00 6.003.926.964,00 185.686.234.336,00 0,00 0,00
132
5.3.1.1.7.4 Belanja Dibayar Dimuka

Rp Rp
Belanja Dibayar Dimuka 0,00 335.423.538,54
Saldo Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp 0,00 dan Rp335.428.538,54, Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2018
merupakan pembayaran yang melebihi prestasi fisik pekerjaan konstruksi pada dua
pekerjaan di Dinas Kesehatan dengan perhitungan sebagai berikut.
Tabel 110. Belanja Dibayar Dimuka
Nilai Pembayaran Belanja Dibayar

Nama Pekerjaan Prestasi Fisik Nilai Fisik (Rp)
(Rp) Dimuka (Rp)
Puskesmas Alun-alun 9,549,837,000.00 97.023% 9,265,538,352.51 284,298,647.49

Puskesmas Menganti 5,986,521,200.00 99.146% 5,935,396,308.95 51,124,891.05
Jumlah 15,200,934,661.46 335,423,538.54
5.3.1.1.7.5 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi

Rp Rp
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 3.000.000,00 323.868.061,19
Saldo Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp 3.000.000,00 dan Rp323.868.061,19 merupakan piutang tuntutan ganti
rugi yang belum jatuh tempo terhadap SKTJM a.n. Siyono, SH tertanggal 17 September
2019 dengan masa jatuh tempo 8 (delapan) bulan terhitung mulai tanggal SKTJM, dengan
rincian sebagai berikut.
Tabel 111. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
No Uraian 2019 2018
1 Paket Pekerjaan Gedung dan Bangunan Dinas Kesehatan 0.00 153,814,326.37

- Puskesmas Menganti 113,071,857.21
- Puskesmas Alun-alun 40,743,739.16
Paket Pekerjaan Gedung dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
2 0.00 128,078,965.39
Ruang
- Pembangunan Sarana Gelora Joko Samudro 47,749,900.00
- Pembangunan Gedung DPRD 80,329,083.34
3 Paket Pekerjaan Gedung dan Bangunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 0.00 21,465,810.29
4 Paket Pekerjaan Jalan Dinas PU dan TR 0.00 20,508,959.14
5 SKTJM a.n. Siyono (kehilangan kendaraan roda dua tahun 2019) 3,000,000.00 0.00
Jumlah 3,000,000.00 323,868,061.19
133
Tabel 112. Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (NRV)
Nilai Tagihan Piutang Per 31

Uraian Kualitas Piutang Penyisihan Saldo Piutang NRV
Desember 2019
SKTJM a.n. Siyono (kehilangan kendaraan roda dua tahun

Lancar 3,000,000.00 15,000.00 2,985,000.00
2019)
Jumlah 3,000,000.00 15,000.00 2,985,000.00
5.3.1.1.7.6 Piutang Lainnya

Rp Rp
Piutang Lain-Lain 80.123.845.783,32 71.377.122.247,55
Saldo Piutang Lain-Lain per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp80.123.845.783,32 dan 71.377.122.247,55 merupakan saldo piutang selain yang telah
ditetapkan sebelumnya, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 113. Piutang Lain-lain
Uraian
Rp Rp
Piutang RSUD Ibnu Sina Gresik 23,188,373,348.00 13,572,106,573.00
Piutang Jasa Tambat Dishub 1,094,988,020.62 1,129,577,608.22
Piutang Jasa Dermaga Dishub 237,502,581.48 237,502,581.48
Piutang Denda Pajak yang jatuh tempo pada
54,306,748,975.32 55,159,948,029.01
BPPKAD
Piutang Denda Retribusi Perijinan Tertentu
1,296,232,854.90 1,277,987,455.84
pada Dinas PM dan PTSP
Piutang PFK 3.00 0.00
Jumlah 80,123,845,783.32 71,377,122,247.55
Daftar Penyisihan Piutang Lainnya dan Saldo Piutang Lainnya (NRV) per 31
Desember 2019 pada adalah sebagai berikut :
Tabel 114. Penyisihan Piutang Lainnya dan Saldo Piutang Lainnya (NRV)
Nilai Tagihan Piutang Per

Uraian Penyisihan Saldo Piutang NRV
31 Desember 2019
Piutang RSUD Ibnu Sina Gresik 23,188,373,348.00 3,587,411,546.95 19,600,961,801.05
Piutang Jasa Tambat Dishub 1,094,988,020.62 1,094,988,020.62 0.00
Piutang Jasa Dermaga Dishub 237,502,581.48 237,502,581.48 0.00
Piutang Denda Pajak yang jatuh tempo pada DPPKAD 54,306,748,975.32 33,624,183,906.39 20,682,565,068.93
Piutang Denda Retribusi Perijinan Tertentu pada BPMP 1,296,232,854.90 774,433,638.38 521,799,216.52
Piutang PFK 3.00 0.00 3.00
Jumlah 80,123,845,783.32 39,318,519,693.82 40,805,326,089.50
 Piutang RSUD Ibnu Sina Gresik per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp23.188.373.348,00 dan Rp13.572.106.573,00 merupakan tunggakan atas kegiatan
operasional RSUD Ibnu Sina, dengan rincian sebagai berikut :
134
Tabel 115. Piutang Lainnya RSUD Ibnu Sina

No Jenis Piutang
Per 31 Des 2018 Pembayaran Th Pembayaran Tahun Per 31 Des 2019
Ketetapan 2019 Koreksi Koreksi
Sebelumnya 2019
1 Pasien Umum 2,258,440,626.00 144,045,171.00 0.00 11,355,077.00 91,844,103.00 0.00 2,299,286,617.00
2 Pasien Miskin 21,943,685.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 21,943,685.00
3 BPJS 10,510,739,030.00 129,738,334,196.00 0.00 10,510,739,030.00 109,646,157,525.00 0.00 20,092,176,671.00
4 Jamsostek TC 398,951,927.00 1,410,713,076.00 0.00 316,298,247.00 1,183,709,735.00 0.00 309,657,021.00
5 Pihak Ketiga 360,842,019.00 4,075,084,771.00 0.00 307,927,663.00 3,686,359,615.00 0.00 441,639,512.00
6 KRSU Farmasi 18,665,685.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 18,665,685.00
7 Biakes Maskin 0.00 316,217,800.00 0.00 0.00 316,217,800.00 0.00 0.00
8 Askes Inhealth 922,000.00 40,849,912.00 0.00 922,000.00 37,447,356.00 0.00 3,402,556.00
9 KBPP & PA 0.00 42,904,276.00 0.00 0.00 42,904,276.00 0.00 0.00
10 Pelayanan LPSK 1,601,601.00 34,771,770.00 0.00 0.00 34,771,770.00 0.00 1,601,601.00
Jumlah 13,572,106,573.00 135,802,920,972.00 0.00 11,147,242,017.00 115,039,412,180.00 0.00 23,188,373,348.00
Desember 2019 pada RSUD Ibnu Sina adalah sebagai berikut.
Tabel 116. Daftar Penyisihan Piutang Lainnya RSUD Ibnu Sina dan Saldo Piutang
Lainnya (NRV)

Piutang Lain-lain 2008 Macet 5,494,861.00 5,494,861.00 0.00

2009 Macet 583,671,301.00 583,671,301.00 0.00
2010 Macet 738,841,392.00 738,841,392.00 0.00
2011 Macet 726,069,493.00 726,069,493.00 0.00
2012 Macet 78,201,215.00 78,201,215.00 0.00
2013 Macet 28,301,111.00 28,301,111.00 0.00
2014 Macet 1,830,145.00 1,830,145.00 0.00
2015 Macet 7,285,233.00 7,285,233.00 0.00
2016 Macet 23,243,465.00 23,243,465.00 0.00
2017 Macet 109,972,311.00 109,972,311.00 0.00
2018 Macet 121,954,029.00 121,954,029.00 0.00
2019 Macet 29,110,703.00 29,110,703.00 0.00
Diragukan 51,327,646.00 25,663,823.00 25,663,823.00
Kurang Lancar 10,572,180,134.00 1,057,218,013.40 9,514,962,120.60
Lancar 10,110,890,309.00 50,554,451.55 10,060,335,857.46
Jumlah 23,188,373,348.00 3,587,411,546.95 19,600,961,801.06
 Piutang Jasa Tambat per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp1.094.988.020,62 dan
Rp1.129.577.608,22 merupakan tunggakan atas pendapatan jasa kepelabuhanan berupa
jasa tambat (30%) yang terjadi sejak Tahun 2007. Karena transaksi untuk kapal asing
menggunakan USD, maka pengakuan dan pengukuran piutangnya menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia per periode laporan yaitu sebesar Rp13.901,00 untuk 31
Desember 2018 dan sebesar Rp14.481,00 per 31 Desember 2018, dengan perhitungan
sebagai berikut :
135
Piutang dalam bentuk Rp 265.971.025,40 Rp 265.971.025,40

Rupiah
Piutang dalam bentuk $ 59.637,22 $59.637,22

Dolar
Nilai Kurs Tengah BI Rp13.901,00 Rp14.481,00
Nilai setara rupiah Rp 829.016.995,22 Rp 863.606.582,82
Jumlah Piutang Rp1.094.988.020,62 Rp1.129.577.608,22
Piutang Jasa Tambat per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.094.988.020,62 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Saldo Awal per 31 Desember 2018 Rp 265.971.025,40
Realisasi pembayaran di Tahun 2019 (Rp 0,00)
Rp 265.971.025,40
Saldo per 31 Desember 2018 (USD) $ 59.637,22
Realisasi pembayaran di Tahun 2019 ($ 0,00)
$ 59.637,22
Rp13.901,00 Rp 829.016.995,22
Rp1.094.988.020,62
 Piutang Jasa Dermaga per 31 Desember 2019 sebesar Rp237.502.581,48 dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Saldo Awal per 31 Desember 2018 Rp 237.502.581,48
Realisasi pembayaran di Tahun 2019 (Rp 0,00)
Rp 237.502.581,48
Desember 2019 pada Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut :
Tabel 117. Daftar Penyisihan Piutang Lainnya Dinas Perhubungan dan Saldo
Piutang Lainnya (NRV)

1 Jasa Tambat ≤ 2015 Macet 1,094,988,020.62 1,094,988,020.62 0.00

2 Jasa Dermaga ≤ 2015 Macet 237,502,581.48 237,502,581.48 0.00
Jumlah 1,332,490,602.10 1,332,490,602.10 0.00
136
 Piutang denda pajak per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar
Rp54.306.748.975,32 dan Rp55.159.948.0229,01 merupakan pengenaan denda atas
piutang pajak yang telah jatuh tempo.
Tabel 118. Piutang Denda Pajak pada Badan PPKAD
Nilai Tagihan Piutang Per 31

Uraian Penyisihan (Rp) Saldo Piutang NRV (Rp)
Desember 2019 (Rp)
Denda Pajak Hotel 102,600.96 0.00 102,600.96

Denda Pajak Restoran 72,257,560.06 0.00 72,257,560.06
Denda Pajak Hiburan 574,188,336.43 0.00 574,188,336.43
Denda Pajak Reklame 215,066,722.54 0.00 215,066,722.54
Denda Pajak Penerangan Jalan 776,352,410.54 0.00 776,352,410.54
Denda Pajak Parkir 14,427,840.00 0.00 14,427,840.00
Denda Pajak Sarang Burung Walet 216,000.00 0.00 216,000.00
Denda Pajak Air Tanah 74,401,075.00 0.00 74,401,075.00
Denda Pajak Mineral Bukan Logam/Batuan 54,596,952.29 0.00 54,596,952.29
Denda PBB 52,525,139,477.51 33,624,183,906.39 18,900,955,571.12
Jumlah 54,306,748,975.32 33,624,183,906.39 20,682,565,068.93
 Piutang denda retribusi pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP per 31 Desember 2019
dan 2018 adalah sebesar Rp1.296.232.854,90 dan Rp1.277.987.455,84, dari piutang
denda sebesar Rp1.296.232.854,90 yang dihitung penyisihannya hanya piutang yang
sudah atau pernah dilakukan penagihan, sedangkan atas piutang yang tidak atau belum
ditagih tidak dihitung nilai penyisihannya dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 119. Piutang Denda Retribusi pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Nilai Tagihan Per 31

Desember 2019
Denda Retribusi Macet 620,313,647.34 620,313,647.34 0.00

Perizinan Tertentu Diragukan 230,173,426.92 115,086,713.46 115,086,713.46
Kurang Lancar 390,332,775.80 39,033,277.58 351,299,498.22
Tidak disisihkan 55,413,004.84 0.00 55,413,004.84
Jumlah 1,296,232,854.90 774,433,638.38 521,799,216.52
 Piutang Perhitungan Fihak Ketiga per 31 Desember sebesar Rp 3,00 merupakan

kelebihan setoran Iuran Wajib Pegawai yang dibayarkan oleh Pemerintah Gresik kepada
Taspen dan nilai tersebut sudah diperhitungkan pada setoran Iuran Wajib Pegawai pada
bulan Januari 2020.
137
5.3.1.1.8 Persediaan
Rp Rp
Persediaan 41.842.380.380,47 22.246.648.357,70
Saldo persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar

Rp41.842.380.380,47 dan Rp22.246.648.357,70 merupakan nilai persediaan hasil
inventarisasi fisik (stock opname) periode pelaporan, terdiri atas :
Tabel 120. Persediaan

Persediaan bahan pakai habis 3,217,037,021.57 1,293,874,538.89
Persediaan untuk dijual/diserahkan 17,631,761,078.60 2,772,000.00
Persediaan bahan/material 18,547,507,744.30 19,487,681,479.96
Persediaan bahan cetak dan penggandaan 2,378,510,451.85 1,381,896,189.05
Persediaan peralatan/perlengkapan 67,564,084.15 79,100,149.80
Persediaan pemeliharaan peralatan dan mesin 0.00 1,324,000.00
Jumlah 41,842,380,380.47 22,246,648,357.70
Rincian persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 dapat dilihat pada lampiran 7.
5.3.1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
5.3.1.2.1 Investasi Non Permanen

Rp Rp
Investasi Non Permanen 0,00 0,00
Investasi jangka panjang non permanen merupakan investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau
ditarik kembali.
Investasi non permanen Pemerintah Kabupaten Gresik adalah berbentuk Dana
Bergulir.
Pengelolaan Dana bergulir kabupaten Gresik dilaksanakan secara mandiri/ dikelola
sendiri dan dikerjasamakan dengan PD BPR Bank Gresik dan Bank UMKM Jatim (BPR
Jatim) dengan sistem Chanelling Agency yaitu Bank ditunjuk dan bertanggungjawab hanya
untuk menyalurkan dana dengan rincian sebagai berikut:
138
Tabel 121. Saldo Dana Bergulir

Chanelling Chanelling Mandiri / dikelola Jumlah
SKPD Bank Gresik BPR Jatim sendiri 31 Desember 2019
Rp Rp Rp Rp
Dinas Koperasi 547,528,775.00 0.00 207,000,000.00 754,528,775.00
Bagian Perekonomian 701,478,242.00 233,782,748.00 0.00 935,260,990.00
Dinas Kelautan 902,701,452.00 0.00 730,619,000.00 1,633,320,452.00
Dinas Pertanian 394,049,366.00 0.00 0.00 394,049,366.00
Kantor PMD 139,316,517.00 0.00 0.00 139,316,517.00
Jumlah 2,685,074,352.00 233,782,748.00 937,619,000.00 3,856,476,100.00
Dana bergulir dicatat sebesar harga perolehan dan secara periodik dilakukan
penyesuaian, sehingga nilai dana bergulir yang tercatat menggambarkan nilai bersih yang
dapat direalisasikan.
Dalam penyajian investasi non permanen harus menggambarkan nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value), untuk itu dilakukan kebijakan mengenai
penyisihan piutang dana bergulir / piutang tidak tertagih
Saldo Investasi Non Permanen per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp0,00 merupakan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) atas investasi
yang dimiliki secara tidak berkelanjutan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dalam bentuk
dana bergulir.
Saldo Dana Bergulir per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp3.856.476.100,00 dan Rp3.950.978.100,00 dicatat sebesar harga perolehan dan secara
periodik dilakukan penyesuaian, sehingga nilai dana bergulir yang tercatat menggambarkan
nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Dana bergulir berdasarkan harga perolehan, dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 122. Saldo Dana Bergulir Berdasarkan Harga Perolehan
Uraian
Rp Rp
Saldo awal 3,950,978,100.00 3,984,928,050.00
- Koreksi (20,000,000.00) 0.00
- Pengalihan Pengakuan ke TGR 0.00 0.00
- Realisasi pembayaran PD BPR Bank Gresik (74,502,000.00) (33,949,950.00)
- Realisasi pembayaran BPR Jatim 0.00 0.00
Jumlah 3,856,476,100.00 3,950,978,100.00
Penyisihan (3,856,476,100.00) (3,950,978,100.00)
NRV Investasi Non Permanen 0.00 0.00
139
Tabel 123. Saldo Dana Bergulir per SKPD

Dana Bergulir Pengembalian dari Dana Bergulir
Koreksi Saldo Awal
SKPD 31 Desember 2018 Nasabah 31 Desember 2019
Rp Rp Rp Rp
Dinas Koperasi 765,826,775.00 0.00 11,298,000.00 754,528,775.00
Bagian Perekonomian 935,260,990.00 0.00 0.00 935,260,990.00
Dinas Kelautan 1,713,624,452.00 0.00 23,730,000.00 1,689,894,452.00
Dinas Pertanian 391,649,366.00 (20,000,000.00) 34,174,000.00 337,475,366.00
Kantor PMD 144,616,517.00 0.00 5,300,000.00 139,316,517.00
Jumlah 3,950,978,100.00 (20,000,000.00) 74,502,000.00 3,856,476,100.00
5.3.1.2.2 Investasi Permanen

Rp Rp
Investasi Permanen 274.290.524.628,14 221.526.299.056,05
Investasi Permanen Pemerintah Kabupaten Gresik kepada Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) berdasarkan metode ekuitas per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp274.290.524.628,14 dan Rp221.526.299.056,05 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 124. Investasi Permanen
Uraian
Rp Rp
PDAM Giri Tirta Kab Gresik 150,551,629,273.99 115,027,095,585.50
PD BPR Bank Gresik 24,383,460,488.74 10,641,046,221.15
PT Gresik Migas 44,078,030,300.61 40,580,752,684.60
PT Gresik Samudra 23,112,064.80 23,112,064.80
BPR Jatim 201,000,000.00 201,000,000.00
Bank Jatim 55,053,292,500.00 55,053,292,500.00
Jumlah 274,290,524,628.14 221,526,299,056.05
a. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

1. PDAM Giri Tirta Kab. Gresik
Rp Rp
PDAM Giri Tirta Kab.
150.551.629.273,99 115.027.095.585,50
Gresik
Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Gresik kepada PDAM Giri Tirta

Kabupaten Gresik per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp149.551.629.273,99 dan Rp115.027.095.585,50, merupakan nilai penyertaan modal
yang menggunakan dasar penilaian investasi berdasarkan metode ekuitas dengan
persentase kepemilikan 100%.
140
Tabel 125. Penyertaan modal kepada PDAM Giri Tirta Kab. Gresik berdasarkan
Metode Ekuitas
Uraian
Rp Rp
a. Saldo Investasi awal tahun 115,027,095,585.50 89,890,757,199.70
b. Koreksi atas saldo awal 0.00 0.00
c. Koreksi L/R tahun lalu (889,851,552.01) 7,235,888,092.80
d. Deviden yang disetor ke Kasda 0.00 0.00
e. Deviden yang dibagi :
- Dana Pembangunan Daerah 0.00 7,177,901,518.03
- Jasa Produksi 0.00 2,206,885,576.19
- Dana Sosial dan Pendidikan 0.00 2,206,885,576.19
- Dana Pensiun 0.00 1,556,987,018.40
f. Laba (rugi) 10,849,812,063.50 13,254,278,382.31
g. Mutasi
- Cadangan dan Dana 0.00 (10,007,407,772.12)
Pengukuran kembali kewajiban dana
- 564,573,177.00 1,504,919,994.00
pensiun
h. Tambahan Penyertaan Modal 25,000,000,000.00 0.00
i. Bantuan/Hibah 0.00 0.00
Jumlah 150,551,629,273.99 115,027,095,585.50
Nilai penyertaan tersebut sesuai Laporan Auditor Independen Kantor Akuntan

Publik Budiman, Wawan, Pamuji dan Rekan Nomor 00030/2.1260/AU.2/04/0373-
1/1/II/2020 tentang Laporan Keuangan PDAM.
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik berdasarkan metode biaya
kepada PDAM Giri Tirta baik dalam bentuk modal disetor maupun aset secara real
per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp97.235.404.200,00 dan
Rp72.235.404.200,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 126. Penyertaan modal kepada PDAM Giri Tirta Kab. Gresik berdasarkan
Metode Biaya
Uraian
Rp Rp
Penyerahan aset dari Dinas PU kepada PDAM 19,977,216,150.00 19,977,216,150.00
berupa jaringan pipa PDAM Tahun 2009
Modal Dasar Disetor 89,503,500.00 89,503,500.00
Penyertaan Aset Tanah 142,429,336.00 142,429,336.00
Penyertaan dari Pelimpahan Pemerintah 10,900,826,926.00 10,900,826,926.00
Penyertaan Aset dari Pihak Ketiga 6,696,453,520.00 6,696,453,520.00
Penyertaan Modal Tahun 2009 3,000,000,000.00 3,000,000,000.00
Penyertaan Modal Tahun 2019 25,000,000,000.00 0.00
Jumlah 97,235,404,200.00 72,235,404,200.00
2. PD BPR Bank Gresik

Rp Rp
PD BPR Bank Gresik 24.383.460.488,74 10.641.046.221,15
141
Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Gresik pada PD.BPR Bank Gresik

per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp24.383.460.488,74 dan
Rp10.641.046.221,15 merupakan nilai penyertaan modal yang menggunakan dasar
penilaian investasi metode ekuitas dengan kepemilikan sebesar 100%. Uraian
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 127. Penyertaan modal kepada PD BPR Bank Gresik berdasarkan Metode Ekuitas
Uraian
Rp Rp
b. Koreksi atas saldo awal (0.05)
c. Koreksi L/R tahun lalu 0.00
d. Deviden yang disetor ke Kasda (55%) (587,474,927.40) (898,223,260.68)
e. Deviden yang dibagi : 0.00

1) Dana Kesejahteraan (10%) (106,813,623.16) (163,313,320.13)
2) Jasa Produksi (8%) (85,450,898.53) (130,650,656.10)
3) Cadangan (20%) 0.00 0.00
4) Tantiem (4%) (42,725,449.27) (65,325,328.05)
5) CSR (3%) (32,044,086.95) (48,993,996.04)
g. Penggunaan Dana Cadangan 0.00 0.00
h. Laba (rugi) Tahun Berjalan 1,096,923,252.89 1,068,136,231.63
i. Tambahan Penyertaan Modal 13,500,000,000.00 0.00
Jumlah 24,383,460,488.74 10,641,046,221.15
Nilai penyertaan tersebut sesuai dengan Surat PD BPR Bank Gresik No.
780/037/437.83/OP/2020 tanggal 16 Januari 2020 tentang Ikhtisar Laporan Keuangan
PD BPR Bank Gresik.
Ada perbedaan pengakuan atas Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten
Gresik sebesar Rp 13.500.000.000,00, dikarenakan PD BPR Bank Gresik masih
menunngu persetujuan dari OJK, sehingga atas penyertaan modal tersebut PD BPR
Bank Gresik masih mencatat sebagai hutang.
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik berdasarkan metode biaya
kepada PD BPR Bank Gresik dalam bentuk modal disetor secara riil per 31 Desember
2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp20.000.000.000,00 dan Rp6.500.000.000,00
atau mengalami perubahan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 128. Penyertaan modal kepada PD BPR Bank Gresik berdasarkan
Metode Biaya
Uraian
Rp Rp
Penyertaan Modal Tahun 2002 512,500,000.00 512,500,000.00
Penyertaan Modal Tahun 2019 13,500,000,000.00 0.00
Jumlah 20,000,000,000.00 6,500,000,000.00
142
3. PT Gresik Migas
Rp Rp
PT Gresik Migas 44.078.030.300,61 40.580.752.684,60
Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Gresik kepada PT. Gresik Migas per
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp44.078.030.300,61 dan
Rp40.580.752.684,60 merupakan nilai penyertaan modal yang menggunakan dasar
penilaian investasi metode ekuitas dengan kepemilikansebesar 98,15%, dengan uraian
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 129. Penyertaan modal kepada PT Gresik Migas berdasarkan Metode Ekuitas
Uraian
Rp Rp
c. Koreksi laba rugi tahun lalu 0.00 0.00
Koreksi saldo awal % kepemilikan
d. 7,873.87 542,305.00
Deviden 2014-2015 yang belum dibagi
e. Deviden yang disetor (155,156,543.00) (78,909,244.00)
f. Deviden yang harus disetor ke Kasda 0.00
g. Deviden yang disetor ke Kasda 0.00
h. Hutang Deviden 0.00
i. Laba (rugi) tahun berjalan 3,652,426,285.14 1,677,282,906.07
j. Tambahan Penyertaan Modal 0.00 0.00
Jumlah 44,078,030,300.61 40,580,752,684.60
Nilai penyertaan tersebut sesuai Laporan Auditor Independen Kantor Akuntan

Publik Herman Dody Tanumiharja dan Rekan Nomor 00065/2.0627/AU.2/02/0324-
1/1/III/2020 tentang Laporan Keuangan PT Gresik Migas.
Sedangkan nilai penyertaan modal kepada PT. Gresik Migas berdasarkan
metode biaya dalam bentuk modal disetor secara real per 31 Desember 2019 dan 2018
sebesar Rp7.984.000.000,00 dan Rp7.984.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 130. Penyertaan modal kepada PT Gresik Migas berdasarkan Metode Biaya
Uraian
Rp Rp
Penyertaan Modal s.d Tahun 2011 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
Koreksi Penyertaan Modal (6,000,000.00) (6,000,000.00)
Tambahan Modal disetor Tahun 2013 4,180,000,000.00 4,180,000,000.00
Jumlah 7,984,000,000.00 7,984,000,000.00
143
4. PT Gresik Samudra
Rp Rp
PT Gresik Samudra 23.112.064,80 23.112.064,80
Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Gresik kepada PT Gresik Samudra

per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp23.112.064,80 dan
Rp23.112.064,80 merupakan nilai penyertaan modal yang menggunakan dasar
penilaian investasi metode ekuitas dengan kepemilikan 60%.
Tabel 131. Penyertaan modal kepada PT Gresik Samudra berdasarkan Metode Ekuitas
Uraian
Rp Rp
a. Saldo Investasi awal tahun 23,112,064.80 27,549,186.60
c. Koreksi atas laba (rugi) tahun lalu 0.00 0.00
d. Tambahan Modal disetor 0.00 0.00
e. Deviden yang disetor 0.00 0.00
f Laba (rugi) Tahun Berjalan 0.00 (4,437,121.80)
Jumlah 23,112,064.80 23,112,064.80
Nilai penyertaan tersebut sesuai dengan Laporan Keuangan BUMD PT Gresik
Samudra Tahun 2018 (unaudited). PT Gresik Samudra berdasarkan surat No.
004/GS/I/2018 tanggal 26 Januari 2018 tentang surat pemberitahuan Pemberhentian
Operasional PT Gresik Samudra, menyatakan bahwa terhitung mulai 1 Maret 2017 PT
Gresik Samudra berhenti operasi tetapi tidak dibubarkan menunggu hasil RUPS.
Sedangkan berdasarkan metode biaya nilai penyertaan modal yang disetor
Pemerintah Kabupaten Gresik pada Tahun 2013 sebesar Rp1.500.000.000,00 sesuai
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 21 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah kepada PT. Gresik Samudra.
5. BPR Jatim
Rp Rp
BPR Jatim 201.000.000,00 201.000.000,00
Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Gresik kepada BPR Jatim per 31

Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp201.000.000,00 dan
Rp201.000.000,00 merupakan nilai penyertaan modal dengan menggunakan metode
biaya dengan kepemilikan saham di bawah 20%. Nilai penyertaan Pemerintah
Kabupaten Gresik tersebut tidak mengalami perubahan sejak Tahun 2010.
144
6. PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim)

Rp Rp
PT BPD Jawa Timur Tbk
55.053.292.500,00 55.053.292.500,00
(Bank Jatim)
Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Gresik kepada PT BPD Jawa Timur

Tbk (Bank Jatim) per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp55.053.292.500,00 dan Rp55.053.292.500,00 merupakan nilai penyertaan modal
dengan menggunakan metode biaya dengan kepemilikan saham sebesar 1,47%,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 132. Penyertaan modal kepada PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim)
berdasarkan Metode Biaya
Uraian
Rp Rp
Penyertaan Modal s.d Tahun 2010 3,211,304,243.11 3,211,304,243.11
Cadangan umum yang dikonversi menjadi saham 5,053,292,500.00 5,053,292,500.00
Koreksi Pengakuan Deviden (304,243.11) (304,243.11)
Jumlah 55,053,292,500.00 55,053,292,500.00
Nilai Saham sebesar Rp5.053.292.500,00 merupakan Cadangan Umum yang

Dikonversi dalam bentuk Saham pada saat PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim)
meluncurkan IPO (Initial Public Offering), sesuai hasil RUPS Luar Biasa No. 19 tanggal
11 Maret 2012.
Nilai Investasi Permanen Pemerintah Kabupaten Gresik kepada Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) berdasarkan metode ekuitas per 31 Desember 2019 mengalami
penurunan yang terakumulasi sebesar Rp52.883.441.318,52 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 133. Kenaikan/(Penurunan) Nilai Investasi Permanen
Kenaikan (Penurunan)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2018 Ket
Rp
PDAM Kab Gresik 149,880,701,742.74 115,027,095,585.50 34,853,606,157.24 naik
PD BPR Bank Gresik 24,412,587,476.89 10,641,046,221.15 13,771,541,255.74 naik
PT Gresik Migas 44,839,046,590.14 40,580,752,684.60 4,258,293,905.54 naik
PT Gresik Samudra 23,112,064.80 23,112,064.80 0.00 tetap
BPR Jatim 201,000,000.00 201,000,000.00 0.00 tetap
Bank Jatim 55,053,292,500.00 55,053,292,500.00 0.00 tetap
Jumlah 274,409,740,374.57 221,526,299,056.05 52,883,441,318.52
145
5.3.1.3 ASET TETAP

Rp Rp
Aset Tetap 4.898.822.021.285,59 4.698.691.803.306,50
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp4.898.822.021.285,59 dan Rp4.698.691.803.306,50 terdiri atas :
Tabel 134. Aset Tetap

Tanah 2.164.397.933.133,78 2.142.061.980.579,04
Peralatan dan Mesin 928.003.596.696,46 777.031.645.712,48
Gedung dan Bangunan 1.622.319.130.261,75 1.571.318.079.548,63
Jalan, Irigasi dan Jaringan 3.701.403.747.378,14 3.386.268.851.527,35
Aset Tetap Lainnya 20.734.925.520,33 20.886.988.420,33
Konstruksi Dalam Pengerjaan 21.054.941.879,57 50.488.018.191,49
Jumlah 8.457.914.274.870,03 7.948.055.563.979,32
Akumulasi Penyusutan (3.559.092.253.584,44) (3.249.363.760.672,82)
Jumlah setelah Penyusutan 4.898.822.021.285,59 4.698.691.803.306,50
5.3.1.3.1 Tanah
Rp Rp
Tanah 2.164.397.933.133,78 2.142.061.980.579,04
Saldo Tanah per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar

Rp2.164.397.933.133,78 dan Rp2.142.061.980.579,04 merupakan nilai aset tetap tanah
dengan perhitungan sebagai berikut :
146
Tabel 135. Tanah

Saldo Awal 2,142,061,980,579.04 2,142,476,420,299.04
Penambahan : 24,269,676,457.78 31,966,060,280.00
Realisasi Belanja Modal 23,708,676,457.78 60,000,000.00
Hibah 0.00 0.00
Mutasi Tambah antar SKPD 471,000,000.00 172,800,000.00
Pengakuan Tanah Eks Desa 0.00 26,817,849,280.00
Kecamatan Gresik 0.00 14,912,735,280.00
Kecamatan Kebomas 0.00 9,738,186,000.00
BPPKAD 0.00 2,166,928,000.00
Inventarisasi Tanah Dinas Perikanan 90,000,000.00 0.00
Perolehan Tanah Dinas Pertanahan 0.00 519,800,000.00
Reklasifikasi (Koreksi kesalahan penganggaran dari
0.00 4,395,611,000.00
Gedung dan Bangunan pada Dinas PU dan TR)
Pengurangan : 1,933,723,903.04 32,380,500,000.00
Reklasifikasi 1,462,723,903.00 31,171,200,000.00
Reklasifikasi ke Aset Lain-lain atas tanah BGS yang
sudah diterima pembayarannya dan aset tanah jalan desa
1,462,723,903.00 31,171,200,000.00
kramat inngil yang sertifikatnya sudah balik nama
menjadi Aset Desa
Hibah 0.00 1,036,500,000.00
Hibah dari Sekretariat daerah ke Provinsi Jawa Timur
0.00 1,036,500,000.00
(SMA/SMK)
Hibah dari Dinkes ke Dikti 0.00 0.00
Koreksi Nilai Aset Tanah 0.04 0.00
Mutasi Kurang antar SKPD 471,000,000.00 172,800,000.00
Jumlah 2,164,397,933,133.78 2,142,061,980,579.04
Penambahan Aset tetap Tanah :

1. Belanja Modal Rp23.708.676.457,78 merupakan pengadaan pembelian aset pada tahun
2019
2. Inventarisasi Rp90.000.000,00 merupakan tanah akses PPI Campurejo yang tercatat pada
dinas Perikanan hasil pengadaan tahun 2004.
Pengurangan Aset tetap Tanah :
Reklasifikasi ke Aset Lain-lain sebesar Rp1.462.723.903,00 yang terdiri atas :
1. Tanah BGS yang sudah diterima pembayarannya sebesar Rp262.723.903,00 sebanyak 13
bidang yang sudah diakui warga/ diproses pecah sertifikat seluas (1.820M2) dan yang
belum diakui sebanyak 16 Bidang.
2. Tanah Jalan Desa Kramat Inggil yang sertifikatnya sudah balik nama menjadi Aset Desa
sebesar Rp1.200.000.000,00.
Penambahan dan pengurangan selama Tahun 2019 sebesar Rp24.269.676.457,78 dan
Rp1.933.723.903,04 dirinci dalam lampiran 8.
Pemerintah Kabupaten Gresik untuk aset tetap tanah telah menguasai 1.703 bidang
tanah dengan rincian sebagai berikut :
1. Sertifikat Hak Milik (SHM) sebanyak 366 bidang seluas 3.701.764 ha.
2. Belum bersertifikat sebanyak 1.337 bidang seluas 12.863.132,39 ha.
3. Tanah yang belum bersertifikat dikarenakan :
- Karena kurangnya anggaran yang belum tercukupi untuk tiap tahunnya (terbatas).
147
- Surat keterangan riwayat tanah yang belum lengkap.
5.3.1.3.2 Peralatan dan Mesin

Rp Rp
Peralatan dan Mesin 928.003.596.696,46 777.031.645.712,48
Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp928.003.596.696,46 dan Rp777.031.645.712,48, dengan rincian mutasi sebagai berikut :
Tabel 136. Peralatan dan Mesin
Uraian 31 Desember 2018 Penambahan Th 2019 Pengurangan Th 2019 31 Desember 2019
Alat Berat 30,651,019,322.20 8,676,117,763.00 0.01 39,327,137,085.19
Alat Angkutan 151,111,989,063.84 51,181,925,647.25 6,158,462,548.74 196,135,452,162.35
Alat Bengkel 1,485,940,705.06 169,687,500.00 70,620,000.00 1,585,008,205.06
Alat Ukur 4,900,819,056.00 2,512,140,505.00 592,617,100.00 6,820,342,461.00
Alat Pertanian dan Peternakan 4,759,790,453.00 54,858,000.00 0.00 4,814,648,453.00
Alat-alat Kantor dan Rumah

219,153,250,701.95 50,348,288,394.05 3,123,135,874.97 266,378,403,221.03
Tangga
Alat Studio dan Alat Komunikasi 23,899,887,257.39 4,118,190,791.29 171,869,977.14 27,846,208,071.54
Alat-alat Kedokteran 288,953,681,347.50 36,873,824,817.10 4,285,903,341.72 321,541,602,822.88
Alat Laboratorium 51,787,808,405.54 3,200,731,156.08 111,169,100.00 54,877,370,461.62
Alat Keamanan 327,459,400.00 2,156,152,097.28 2,156,152,097.28 327,459,400.00
Rambu 0.00 8,349,964,352.79 8,349,964,352.79
Jumlah 777,031,645,712.48 167,641,881,023.84 16,669,930,039.86 928,003,596,696.46
Akumulasi Penyusutan (568,412,456,103.88) (673,251,285,708.05)
Jumlah setelah Penyusutan 208,619,189,608.60 254,752,310,988.41
Penambahan dan pengurangan aset tetap peralatan dan mesin selama Tahun 2019
disajikan dalam lampiran 9.
Penambahan Peralatan dan Mesin sebesar Rp167.681.578.501,78 dan pengurangan
sebesar Rp16.709.627.517,80 berasal dari:
148
Tabel 137. Penambahan dan Pengurangan Peralatan dan Mesin
Uraian 31 Desember 2019

Saldo Awal 777,031,645,712.48
Penambahan : 167,681,578,501.78
Belanja Modal 145,339,297,937.64
Mutasi Tambah antar OPD 1,173,412,302.40
Reklasifikasi 17,164,314,759.74
Inventarisasi/Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa 41,552,500.00
Hibah 3,963,001,002.00
Pengurangan : 16,709,627,517.80
Mutasi Kurang antar OPD 1,173,412,302.40
Penghapusan 129,547,500.00
Reklasifikasi ke Extracountable 1,067,330,605.76
Hibah 269,940,000.00
Penyesuaian nilai aset terhadap e-simbada 182.83
Jumlah 928,003,596,696.46
Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin :
1. Belanja Modal Rp145.339.297.937,64 merupakan pengadaan pembelian aset pada
tahun 2019
2. Reklasifikasi antar Bidang Rp17.164.314.759,74 antara lain dari:
a. Peralatan dan Mesin sebesar Rp7.326.379.093,51
b. Gedung dan Bangunan sebesar Rp8.349.964.352,79
c. Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp530.906.331,78
d. Aset Tetap Lainnya sebesar Rp20.720.000,00
3. Inventarisasi / Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Badan Penanggulangan
Bencana Daerah sebesar Rp41.552.500,00.
4. Hibah Sebesar Rp3.963.001.002,00 antara lain:
a. Dinas Pendidikan Rp2.472.684.984 merupakan hibah dari Kementerian
Pendidikan tahun 2019 berupa Peralatan Komputer,
b. Dinas Kesehatan Rp38.305.455,00 merupakan hibah dari Kementerian
Kesehatan berupa peralatan Komputer sesuai dengan Berita acara nomor
KN.02.07/X/869/2019.
c. Dinas Lingkungan Hidup Rp1.400.609.563,00 merupakan hibah dari
kementerian pekerjaan Umum berupa Clawler Excavator sesuai dengan Naskah
Hibah nomor: 148/BA/DC/2018 dan 681/670/437.75/2018.
149
d. Dinas Koperindag Rp51.401.000,00 merupakan hibah dari Kementerian

Perdagangan berupa peralatan komputer sesuai dengan berita acara Nomor:
11/M-DAG/BAST/3/2019.
Pengurangan Aset Tetap Peralatan dan Mesin :
1. Penghapusan sebesar Rp129.547.500 antara lain dari:
a. BPBD Rp121.875.000,00 merupakan penghapusan kendaraan roda 4 sesuai SK
penghapusan Nomor : 030/294/437.61/2019
b. Bappeda Rp7.672.500,00 merupakan penghapusan Kendaraan roda 2 sesuai SK
penghapusan Nomor : 030/294/437.61/2019
2. Hibah Rp269.940.000,00 merupakan ke Yayasan kebangkitan Umat islam Pondok
Pesantren Maskumambang berupa Kendaraan Roda 4 / Ambulan sesuai dengan
Naskah perjanjian Hibah Nomor : 440/102/437.52/2019 dan 01/L/S.YKUI/III/2019.
c. Aset Tetap Lainnya sebesar Rp43.237.900,00
d. Beban sebesar Rp 4.722.420.881,02
4. Reklasifikasi ke Extracountable sebesar Rp1.067.330.605,76
5.3.1.3.3 Gedung dan Bangunan

Rp Rp
Gedung dan Bangunan 1.622.319.130.261,75 1.571.318.079.548,63
Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp1.622.319.130.261,75 dan Rp1.571.318.079.548,63, dengan rincian mutasi sebagai
berikut :
Tabel 138. Gedung dan Bangunan
Saldo Awal 1,571,318,079,548.63
Penambahan : 178,467,092,390.51
Belanja Modal 93,714,601,786.74
Inventarisasi SMPN Kedamean 1,300,000,000.00
Inventarisasi / Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa 324,595,999.00
Hibah 2,770,624,500.00
Pengurangan : 127,466,041,677.39
Penghapusan 1,827,858,100.00
Reklasifikasi ke Extracountable 20,900,000.00
Pembayaran Utang 7,453,304,192.12
Jumlah 1,622,319,130,261.75
150
Penambahan dan pengurangan aset tetap gedung dan bangunan selama Tahun 2019
masing-masing sebesar Rp178.467.092.390,51 dan Rp127.466.041.677,39 dirinci dalam
lampiran 10.
Penambahan Aset Tetap Gedung dan Bangunan :
1. Belanja Modal Rp93.714.601.786,74 merupakan pengadaan pembelian aset pada tahun
2019
c. Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp16.619.666.238,38
d. Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp30.094.107.127,69
3. Inventarisasi SMPN Kedamean sebesar Rp1,300.000.000,00 sesuai dengan Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor : 164.1.11/C3.1.1/KU/psmp/2010
4. Inventarisasi sebesar Rp324.595.999,00
5. Hibah Sebesar Rp2.770.624.500,00 antara lain:
a. Dinas Lingkungan Hidup Rp2.425.903.900,00 merupakan hibah dari PT Smelting
berupa Tugu Lontar sesuai dengan Naskah Hibah Nomor: SAD-1037/OL-
G/VIII/2019 dan Nomor : 050/1672/437.61/2019.
b. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar Rp344.720.600,00 berupa Tugu
Peringatan.
Pengurangan Aset Tetap Gedung dan Bangunan :
1. Penghapusan sebesar Rp1.827.858.100,00 antara lain dari:
a. Dinas Kesehatan sebesar Rp17.594.000,00 merupakan penghapusan atas Bangunan
Puskesmas Dukun sesuai dengan SK Pengelola Barang tentang Penghapusan Barang
Milik Daerah dari Daftar Barang Pengguna Barang dan dari Daftar Milik Daerah
Nomor : 030/145/437.61/2019
b. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar Rp2.845.000,00 berupa Gedung Tempat
Kerja.
c. Sekretariat Daerah sebesar Rp1.807.419.100,00, sesuai dengan Pengelola Barang
tentang Penghapusan Barang Milik Daerah dari Daftar Barang Pengguna Barang dan
dari Daftar Milik Daerah Nomor : 030/146/437.61/2019 sebesar Rp1.800.419.100,00
dan Nomor : 030/146/437.61/2019 berupa Gedung Pos Jaga Makam Malik Ibrahim
sebesar Rp7.000.000,00.
151

d. Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp18.051.471.865,57
3. Reklasifikasi ke Extracountable sebesar Rp20.900.000,00
4. Pembayaran Utang tahun sebelumnya sebesar Rp7.453.304.192,12
Penambahan Gedung dan Bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut :
5.3.1.3.3.1 Bangunan Gedung

Rp Rp
Bangunan Gedung 1.529.860.972.715,63 1.419.822.940.092,45
Saldo Bangunan Gedung per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp1.529.860.972.715,63 dan Rp1.419.822.940.092,45, dengan rincian mutasi sebagai
berikut :
Tabel 139. Bangunan Gedung
Saldo Awal 1,419,822,940,092.45
Penambahan : 171,441,931,959.04
Belanja Modal 93,526,059,586.74
Utang Belanja 0.00
Pengakuan/Revaluasi/Inventarisasi 1,300,000,000.00
Hibah 0.00
Pengurangan : 61,403,899,335.86
Penghapusan 1,827,858,100.00
Pembayaran Utang 7,453,304,192.12
Jumlah 1,529,860,972,715.63
5.3.1.3.3.2 Bangunan Monumen

Rp Rp
Bangunan Monumen 92.458.157.546,12 151.495.139.456,18
Saldo Bangunan Gedung per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp92.458.157.546,12 dan Rp151.495.139.456,18, dengan rincian mutasi sebagai berikut :
152
Tabel 140. Bangunan Monumen

Saldo Awal 151,495,139,456.18
Penambahan : 8,766,686,444.73
Belanja Modal 188,542,200.00
Mutasi antar OPD 0.00
Hibah/Inventarisasi 2,770,624,500.00
Pengurangan : 67,803,668,354.79
Penghapusan 0.00
Koreksi Nilai Aset 0.25
Jumlah 92,458,157,546.12
5.3.1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Rp Rp
Jalan, Irigasi dan Jaringan 3.701.403.747.378,14 3.386.268.851.527,35
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp3.701.403.747.378,14 dan Rp3.386.268.851.527,35 , dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 141. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Awal 3.386.268.851.527,35
Penambahan : 369.765.962.116,25
Belanja Modal 273.833.923.660,18
Mutasi Tambah antar OPD 0,00
Reklasifikasi 93.205.147.329,23
Inventarisasi atas Utang Tahun 2019 162.806.600,00
Hibah 2.564.084.526,00
Penyesuaian nilai aset terhadap e-simbada 0,84
Pengurangan : 54.631.066.265,46
Mutasi Kurang antar OPD 0,00
Penghapusan 0,00
Reklasifikasi ke Extracountable 27.645.600,00
Pembayaran Utang 20.540.611.905,89
Penyesuaian nilai aset terhadap e-simbada 0,00
Jumlah 3.701.403.747.378,14
Penambahan dan pengurangan aset tetap jalan, jaringan dan irigasi selama Tahun
2019 sebesar Rp297.992.327.247,25 dan Rp54.631.066.265,46 dirinci dalam lampiran 11.
Penambahan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan :
1. Belanja Modal Rp273.833.923.660,18 merupakan pengadaan pembelian aset pada
tahun 2019
153

a. Gedung dan Bangunan sebesar Rp59.121.755.041,00
b. Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp16.831.303.825,89
c. Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp17.252.088.462,34
3. Inventarisasi atas Utang Tahun 2019 sebesar Rp162.806.600,00
4. Hibah Sebesar Rp2.564.084.526,00 merupakan Hibah Dinas PU dan TR dari
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berupa PJU sesuai dengan Naskah
Hibah BMN Nomor : 863.NH/03.04/SDE/2019.
Pengurangan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan :
a. Peralatan dan Mesin sebesar Rp688.740.482,78
d. Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp147.095.300,00
e. Beban sebesar Rp554.708.489,52
3. Pembayaran Utang tahun sebelumnya sebesar Rp20.540.611.905,89
Penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan dapat dijelaskan sebagai berikut:
5.3.1.3.4.1 Jalan dan Jembatan

Rp Rp
Jalan dan Jembatan 3.119.444.654.144,79 2.868.404.324.536,55
Saldo Jalan dan Jembatan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp3.119.444.654.144,79 dan Rp2.868.404.324.536,55, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 142. Jalan dan Jembatan

Saldo Awal 2.868.404.324.536,55
Penambahan : 298.994.555.878,61
Belanja Modal OPD 211.119.484.836,03
Hutang (Dinas PUTR) 67.969.000,00
Pengurangan : 47.954.226.270,37
Pembayaran Utang atas pengakuan aset yang sudah selesai (Dinas
20.322.122.260,89
PUTR)
Jumlah 3.119.444.654.144,79
154
5.3.1.3.4.2 Bangunan Air

Rp Rp
Bangunan Air 409.621.625.356,80 382.016.289.510,60
Saldo Bangunan Air per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp409.621.625.356,80 dan Rp382.016.289.510,60, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 143. Bangunan Air
Saldo Awal 382,016,289,510.60
Penambahan : 29,129,317,518.17
Belanja Modal 20,510,129,670.42
Mutasi Tambah antar OPD 0.00
Pengakuan/Revaluasi 0.00
Pengurangan : 1,523,981,671.97
Mutasi Keluar OPD 0.00
Jumlah 409,621,625,356.80
5.3.1.3.4.3 Instalasi
Rp Rp
Instalasi 102.500.450.937,69 69.410.801.930,29
Saldo Instalasi per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar

Rp102.500.450.937,69 dan Rp69.410.801.930,29 , dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 144. Instalasi
Saldo Awal 69,410,801,930.29
Penambahan : 41,902,924,104.74
Belanja Modal 39,244,001,978.74
Utang (Dinas PUTR) 94,837,600.00
Hibah/Inventarisasi 2,564,084,526.00
Pengurangan : 8,813,275,097.34
Reklasifikasi : 8,579,785,452.34
Pembayaran Utang DPU 218,489,645.00
Jumlah 102,500,450,937.69
5.3.1.3.4.4 Jaringan
Rp Rp
Jaringan 69.837.016.938,86 66.437.435.549,91
155
Saldo Jaringan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar

Rp69.837.016.938,86 dan Rp66.437.435.549,91, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 145. Jaringan

Saldo Awal 66,437,435,549.91
Penambahan : 3,399,581,388.95
Belanja Modal 2,960,307,174.99
Mutasi Masuk antar OPD 0.00
Reklasifikasi 439,274,213.96
Pengurangan : 0.00
Mutasi Keluar antar OPD 0.00
Jumlah 69,837,016,938.86
Penambahan dan pengurangan aset tetap jalan, jaringan dan irigasi selama Tahun
2019 sebesar Rp64.184.400,00 dan Rp216.247.300,00 dirinci dalam lampiran 11.
5.3.1.3.5 Aset Tetap Lainnya

Rp Rp
Aset Tetap Lainnya 20.734.925.920,33 20.886.988.420,33
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp20.734.925.920,33 dan Rp20.886.988.420,33, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 146. Aset Tetap Lainnya
Buku dan Perpustakaan 9.357.445.253,72 2.796.500,00 22.284.000,00 9.337.957.753,72

Barang Bercorak Kesenian/
1.900.397.329,96 240.518.500,00 179.643.500,00 1.961.272.329,96
Kebudayaan
Hewan, ternak dan Tumbuhan 9.435.695.836,65 0,00 9.435.695.836,65
Aset Renovasi 193.450.400,00 193.450.400,00 0,00
Jumlah 20.886.988.820,33 243.315.000,00 395.377.900,00 20.734.925.920,33
Akumulasi Penyusutan (10.394.974.767,67) (10.658.383.689,03)
Jumlah setelah penyusutan 10.556.653.270,67 10.076.542.231,30
156
Tabel 147. Mutasi Aset Tetap Lainnya

Saldo Awal 20,886,988,820.33
Penambahan : 64,184,400.00
Belanja Modal 20,946,500.00
Mutasi Tambah antar OPD 0.00
Hibah 0.00
Pengurangan : 216,247,300.00
Mutasi Kurang antar OPD 0.00
Penghapusan 193,450,400.00
Jumlah 20,734,925,920.33
Penambahan Aset Tetap Lainnya :

1. Belanja Modal Rp20.946.500,00 merupakan pengadaan pembelian aset pada tahun
2019
2. Reklasifikasi antar Bidang Dari Peralatan dan Mesin Rp43.237.900,00
Pengurangan Aset Tetap Lainnya :
1. Penghapusan Aset Renovasi Dinas Perhubungan sebesar Rp193.450.400,00 berupa
asset renovasi pengujian kendaraan bermotor sesuai dengan BAST Pinjam Pakai Tanah
dan Bangunan Nomor : 028/2608/213.5/2014
2. Reklasifikasi antar Bidang Rp21.164.000,00 antara lain dari:
a. Peralatan dan Mesin sebesar Rp20.720.000,00
b. Beban sebesar Rp444.000,00
Penambahan dan pengurangan selama Tahun 2019 dirinci sebagai berikut:
Tabel 148. Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Lainnya
Barang Bercorak Hewan, Ternak dan
Uraian Buku dan Perpustakaan Aset Renovasi
Kesenian/ Kebudayaan Tumbuhan
Saldo Awal 9,357,445,253.69 1,900,397,329.96 9,435,695,936.65 193,450,400.00
Penambahan 2,796,500.00 240,518,500.00 0.00 0.00
Realisasi Belanja Modal 2,796,500.00 18,150,000.00 0.00 0.00
Reklasifikasi : 0.00 222,368,500.00 0.00 0.00
Mutasi Masuk antar OPD 0.00 0.00 0.00
Pengurangan 22,284,000.00 179,643,500.00 0.00 193,450,400.00
Mutasi Keluar antar OPD 0.00 0.00 0.00 0.00
Reklasifikasi 21,164,000.00 179,130,600.00 0.00 0.00
Reklas ke Extracountable 1,120,000.00 512,900.00 0.00 0.00
Penghapusan 0.00 0.00 0.00 193,450,400.00
Jumlah 9,337,957,753.69 1,961,272,329.96 9,435,695,936.65 0.00
157
Penambahan dan pengurangan aset tetap lainnya selama Tahun 2019 dirinci dalam
lampiran 12.
5.3.1.3.6 Konstruksi dalam Pengerjaan

Rp Rp
Konstruksi Dalam 21.054.941.879,57 50.488.018.191,49
Pengerjaan
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp21.054.941.879,57 dan Rp50.488.018.191,49, dengan rincian mutasi sebagai
berikut:
Tabel 149. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo Awal 50.488.018.191,49
Penambahan : 18.533.990.704,11
Mutasi Tambah OPD 0,00
Reklas dari Gedung dan Bangunan 503.569.880,00
Reklas dari Gedung dan Bangunan - Islamic Centre 17.547.901.985,57
Reklas dari Jalan, Irigasi dan Jembatan 147.095.300,00
Pengakuan/Inventarisasi Dinas Kesehatan 335.423.538,54
Pengurangan : 47.967.067.016,03
Mutasi Kurang antar OPD 0,00
Reklas ke Gedung dan Bangunan 30.094.107.127,69
Reklas ke Jalan, Irigasi dan Jembatan 17.872.959.888,34
Penghapusan 0,00
Jumlah 21.054.941.879,57
Daftar rincian KDP dapat dilihat pada lampiran 13.
5.3.1.3.7 Akumulasi Penyusutan

Rp Rp
Akumulasi Penyusutan 3.559.092.253.584,44 3.249.363.760.672,82
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar

Rp3.559.092.253.584,44 dan Rp3.249.363.760.672,82 dengan rincian mutasi sebagai
berikut:
158
Tabel 150. Akumulasi Penyusutan

Uraian
Rp Rp
Tanah 0.00 0.00
Peralatan dan Mesin 673,251,285,708.05 568,412,456,103.88
Gedung dan Bangunan 227,238,442,018.23 206,314,852,149.75
Jalan, Irigasi dan Jaringan 2,647,944,142,169.13 2,464,241,477,651.52
Aset Tetap Lainnya 10,658,383,689.03 10,394,974,767.67
Jumlah 3,559,092,253,584.44 3,249,363,760,672.82
Rincian akumulasi penyusutan Tahun 2019 dirinci dalam lampiran 14.
5.3.1.4 ASET LAINNYA

Rp Rp
Aset Lainnya 520.691.825.429,25 523.223.469.556,64
Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp520.691.825.429,25 dan Rp523.223.469.556,64 terdiri atas :
Tabel 151. Aset Lainnya
Kas yang dibatasi

6,329,208,456.00 298,354,882.00 4,760,671,570.00 1,866,891,768.00
penggunannnya
Tuntutan Ganti Rugi 36,300,059.00 6,500,000.00 29,800,059.00
Aset Tak Berwujud 7,860,681,066.00 1,429,079,220.02 0.00 9,289,760,286.02
Aset Lain-lain 516,028,071,902.99 1,501,029,358.00 150,575,411.29 517,378,525,849.70
Jumlah 530,254,261,483.99 3,228,463,460.02 4,917,746,981.29 528,564,977,962.72
Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi (36,300,059.00) (29,800,059.00)
Amortisasi (3,095,998,780.70) (4,031,656,479.30)

Akumulasi Penyusutan Aset Lain-
(3,898,493,087.65) (3,811,695,995.17)
lain
Jumlah setelah amortisasi 523,223,469,556.64 520,691,825,429.25
Penambahan dan pengurangan aset lainnya selama Tahun 2019 dirinci dalam lampiran 15.
5.3.1.4.1 Kas yang Dibatasi Penggunaannya

Rp Rp
Kas yang dibatasi 1.866.891.768,00 6.329.208.456,00
penggunannya
159
Kas yang dibatasi penggunannya per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp1.866.891.768,00 dan Rp6.329.208.456,00, uang tersebut menjadi bagian dari
Saldo Kas di Rekening Kas Umum Daerah per 31 Desember 2019, dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 152. Kas yang Dibatasi Penggunannya
Uraian
Rp Rp
Uang Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan 794,265,511.00 5,005,630,267.00
Uang Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan 0.00 334,999,023.00
Uang Titipan Denda Keterlambatan
0.00 154,866,498.00
Pekerjaan
Uang Titipan Jaminan Bongkar Reklame
1,045,440,130.00 832,614,616.00
Dinas PM dan PTSP
Uang Pajak pada Puskesmas Tambak 0.00 1,098,052.00
Uang Titipan OPD Dinas Pendidikan
(Pengembalian Gaji Guru SMA kepada 8,956,619.00 0.00
Provinsi Jawa Timur)
Uang Titipan OPD Dinas Penanaman Modal
18,229,508.00 0.00
dan PTSP (IMB)
Jumlah 1,866,891,768.00 6,329,208,456.00
5.3.1.4.2 Tuntutan Ganti Rugi

Rp Rp
Tuntutan Ganti Rugi 29.800.059,00 36.300.709,00
Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp29.800.059,00 dan Rp36.300.059,00 merupakan Bagian dari Tuntutan Ganti Rugi yang
masuk kategori Macet.
Daftar Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi dan Saldo Tuntutan Ganti Rugi (net reliazible
value) per 31 Desember 2019 pada adalah sebagai berikut :
Tabel 153. Daftar Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi dan Saldo Tuntutan Ganti Rugi
(NRV)
1 Tuntutan Ganti Rugi ≤ 2018 Macet 25,800,059.00 25,800,059.00 0.00
2019 Macet 0.00 0.00 0.00
Jumlah (1) 25,800,059.00 25,800,059.00 0.00

2 Pihak Ketiga ≤ 2018 Macet 4,000,000.00 4,000,000.00 0.00
2019 Macet 0.00 0.00 0.00
Jumlah (2) 4,000,000.00 4,000,000.00 0.00

Jumlah ( 1 + 2 ) 29,800,059.00 29,800,059.00 0.00
Saldo Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp29.800.059,00 dan Rp36.300.059,00 merupakan nilai yang belum terbayar atas tuntutan
160
ganti rugi yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM),
dengan penjelasan sebagai berikut:
 Jumlah piutang per 31 Desember 2019 sebesar Rp32.800.059,00, nilai tersebut belum
termasuk kerugian daerah yang belum diterbitkan SKTJM.
 Dari nilai piutang TGR Rp32.800.059,00 sebesar Rp29.800.059,00 dicatat pada
Tuntutan Ganti Rugi pada Aset Lainnya dikarenakan sudah melewati tanggal jatuh
tempo SKTJM (masuk kategori macet) sedangkan nilai sebesar Rp3.000.000,00 dicatat
pada bagian lancar tuntutan ganti rugi karena belum jatuh tempo.
Disamping jumlah sebesar Rp32.800.059,00, masih terdapat saldo kerugian daerah yang
tidak ada SKTJM nya sebesar Rp1.721.282.475,99, sehingga saldo kerugian daerah per 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp1.754.082.534,99.
5.3.1.4.3 Aset Tak Berwujud

Rp Rp
Aset Tak Berwujud 9.289.760.286,02 7.860.681.066,00
Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp9.289.760.286,02 dan Rp7.860.681.066,00 berupa pengadaan software aplikasi komputer,
dengan rincian mutasi sebagai berikut:
Tabel 154. Aset Tak Berwujud
Aset Tak Berwujud 7,860,681,066.00 1,429,079,220.02 0.00 9,289,760,286.02
Jumlah 7,860,681,066.00 1,429,079,220.02 0.00 9,289,760,286.02
Amortisasi (3,095,998,780.70) (4,031,656,479.30)
Jumlah setelah amortisasi 4,764,682,285.30 5,258,103,806.72
Tabel 155. Penambahan dan Pengurangan Aset tak Berwujud

Saldo Awal 7,860,681,066.00
Penambahan : 1,429,079,220.02
Belanja Modal OPD 1,429,079,220.00
Reklasifikasi 0.02
Mutasi Masuk antar OPD 0.00
Pengurangan : 0.00
Mutasi Keluar antar OPD 0.00
Jumlah 9,289,760,286.02

Rp Rp
Amortisasi 4.031.656.479,30 3.095.998.780,70
161
Amortisasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp4.031.656.479,30 dan Rp3.095.998.780,70.
5.3.1.4.4 Aset Lain-lain

Rp Rp
Aset Lain-Lain 517.378.525.849,70 516.028.071.902,99
Saldo Aset Lain-Lain per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp517.378.525.849,70 dan Rp516,028.071.902,99 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 156. Aset Lain-lain
Uraian
Rp Rp
Proses penghapusan : 4,102,914,275.07 4,215,184,231.36
- Rusak Berat 3,924,696,586.13 4,036,966,542.42
- Nilai Dibawah Kapitalisasi 104,686,188.94 104,686,188.94
- Ganti rugi pelepasan Aset 73,531,500.00 73,531,500.00
Proses Hibah 5,750,185.00 5,750,185.00
Reklas atas Tanah BGS dan Tanah
1,462,723,903.00 0.00
Jalan Desa Kramat Inggil
Pinjam Pakai 6,824,547,486.63 6,824,547,486.63
Tanah HPL 504,982,590,000.00 504,982,590,000.00
Jumlah 517,378,525,849.70 516,028,071,902.99
Untuk rincian mutasi Aset lainlain sebagai berikut :

Tabel 157. Rincian Mutasi Aset Lain-lain
Uraian
Rp Rp
Saldo Awal : 516,028,071,902.99 6,156,022,566.63
Penambahan : 1,501,029,358.00 509,940,094,336.36
Aset Lain-lain RSUD Ibnu Sina 0.00 32,375,000.00
Pengakuan Tanah HPL yang
0.00 473,811,390,000.00
dimanfaatkan PT Wilmar dan PT BJB
Reklasifikasi dari Aset Tanah (Tanah
0.00 31,171,200,000.00
HPL yang disewa PT Maspion)
Reklasifikasi atas Tanah BGS yang
sudah diterima pembayarannya dan
Tanah Jalan Desa Kramat Inggil yang
1,462,723,903.00 0.00
sertifikatnya sudah balik nama menjadi
aset desa dan menunggu proses
penyerahan
Reklasifikasi dari Peralatan dan Mesin 38,305,455.00 4,715,948,296.21
Reklasifikasi dari Gedung dan
0.00 0.00
Bangunan
Reklasifikasi dari Jalan, Irigasi dan
0.00 5,750,185.00
Jaringan
Reklasifikasi dari Aset Tetap Lainnya 0.00 203,430,855.15

Pengurangan : 150,575,411.29 68,045,000.00
Penghapusan Aset Lain-lain 73,329,173.96 68,045,000.00
Reklas Aset Lain-lain ke Extracountable 77,246,237.33 0.00
Jumlah 517,378,525,849.70 516,028,071,902.99

Rp Rp
Penyusutan Aset Lain-lain 3.811.695.995,17 3.898.493.087,65
162
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp3.811.695.995,17 dan Rp3.898.493.087,65 dengan rincian mutasi sebagai
berikut:
Tabel 158. Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
Uraian
Rp Rp
Tanah 0.00 0.00
Peralatan dan Mesin 3,608,068,654.17 3,694,865,746.65
Gedung dan Bangunan 5,562,867.35 5,562,867.35
Jalan, Irigasi dan Jaringan 575,018.50 575,018.50
Aset Tetap Lainnya 197,489,455.15 197,489,455.15
Jumlah 3,811,695,995.17 3,898,493,087.65
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain merupakan hasil reklasifikasi dari aset tetap ke
aset lain-lain .
5.3.2 KEWAJIBAN
Rp Rp
KEWAJIBAN 32.731.327.001,90 76.011.558.585,30
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Dalam neraca
daerah, kewajiban disajikan berdasarkan likuiditasnya yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok,
yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
5.3.2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Rp Rp
Kewajiban Jangka Pendek 12.051.827.798,88 48.294.595.143,67
Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp12.051.827.798,88 dan Rp48.294.595.143,67, terdiri atas:
Tabel 159. Kewajiban Jangka Pendek
Uraian
(Rp) (Rp)
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1,903,793,909.76 6,489,958,456.00
Pendapatan Diterima Dimuka 1,866,493,911.86 7,480,414,020.92
Utang Belanja 162,806,600.00 0.00
Utang Jangka Pendek Lainnya 8,004,005,177.26 2,469,732,912.35
Utang kepada Pihak Ketiga 114,728,200.00 31,854,489,754.40
Jumlah 12,051,827,798.88 48,294,595,143.67
163
5.3.2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Rp Rp
Utang Perhitungan Pihak
1.903.793.909,76 6.489.958.456,00
Ketiga
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp1.903.793.909,79 dan Rp6.489.958.456,00, dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 160. Utang Perhitungan Pihak Ketiga
Uraian
(Rp) (Rp)
Uang Titipan Jaminan Pemeliharaan
794,265,511.00 5,005,630,267.00
Pekerjaan
Uang Titipan Jaminan Pelaksanaan
0.00 334,999,023.00
Pekerjaan
Uang Titipan Denda Keterlambatan
0.00 154,866,498.00
Pekerjaan
Uang Titipan Jaminan Bongkar Reklame 1,045,440,130.00 832,614,616.00
Utang Pajak Dinas Kesehatan 0.00 1,098,052.00
Uang Titipan Pasien di RSUD Ibnu Sina 0.00 160,750,000.00
Uang Titipan Dinas Pendidikan
8,956,619.00 0.00
(Pengembalian ke Provinsi Jawa Timur)
Uang Titipan Dinas PM dan PTSP 18,229,508.00 0.00
Uang di Rekening SMPN 3 dan SMPN 4 36,902,141.76 0.00
Jumlah 1,903,793,909.76 6,489,958,456.00
a. Uang Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan

Saldo Uang Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan sebesar Rp794.630.267,00 merupakan
akumulasi dari sisa Jaminan Pemeliharaan sampai dengan Tahun 2019, sebagimana
Daftar Rincian dalam Lampiran 16.1.
Mutasi Uang Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan selama Tahun 2019 sebagai berikut.
Tabel 161. Mutasi Uang Jaminan Pemeliharaan Tahun 2019
Uraian Jumlah
Saldo Per 31 Desember 2018 Rp 5,005,630,267.00
Penambahan
Penerimaan Jaminan Pemeliharaan Rp 34,434,991.00
Pengurangan
Pengeluaran Jaminan Pemeliharaan Rp 4,245,799,747.00
Saldo Per 31 Desember 2019 Rp 794,265,511.00
b. Uang Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan

Saldo Uang Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun 2019 sebesar Rp0,00, dengan
rincian sebagai berikut :
164
Tabel 162. Mutasi Uang Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun 2019

Uraian Jumlah
Penambahan
Penerimaan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Rp -
Pengurangan
Pengeluaran Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Rp 334,999,023.00
Saldo Per 31 Desember 2019 Rp -
c. Uang Titipan Denda Keterlambatan Pekerjaan

Saldo Uang Denda Keterlambatan Pekerjaan Tahun 2019 sebesar Rp0,00, dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 163. Mutasi Uang Denda Keterlambatan Pekerjaan Tahun 2019
Uraian Jumlah
Penambahan
Penerimaan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Rp -
Pengurangan
Pengeluaran Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Rp 154,866,498.00
Saldo Per 31 Desember 2019 Rp -
d. Uang Titipan Jaminan Bongkar

Saldo Uang Titipan Jaminan Bongkar Tahun 2019 Merupakan akumulasi dari sisa
Jaminan Bongkar Reklame sampai dengan tahun 2019 sebagaimana Daftar Rincian
dalam Lampiran 16.2.
Mutasi Uang Titipan Jaminan Bongkar selama Tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 164. Mutasi Uang Jaminan Bongkar Tahun 2019
Uraian Jumlah
Penambahan
Penerimaan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan Rp 236,733,764.00
Pengurangan
Pengembalian Jaminan Bongkar Rp 7,627,250.00
Pengakuan Pendapatan Rp 16,281,000.00
Saldo Per 31 Desember 2019 Rp 1,045,440,130.00
e. Uang Titipan Dinas Pendidikan

Uang Titipan Dinas Pendidikan sebesar Rp8.956.619,00, merupakan uang titipan
pengembalian gaji guru SMA Tahun 2019 yang seharusnya disetorkan ke Rekening Kas
Provinsi Jawa Timur tetapi salah transfer ke Rekening Kas Daerah Kabupaten Gresik
dan baru disetorkan ke Provinsi Jawa Timur pada tanggal 29 Januari 2020.
f. Uang Titipan Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Uang Titipan Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebesar Rp18.229.508,00, merupakan
uang titipan dari Wajib Retribusi dalam rangka Pengurusan IMB.
165
g. Uang di Rekening SMPN 3 dan SMPN 4 Gresik

Uang saldo di Rekening SMPN 3 dan SMPN 4 Gresik sebesar Rp36.902.14,76,
merupakan saldo di rekening sekolah tersebut yang tidak diakui sebagai saldo sekolah
tersebut dan akan disetor ke Rekening Kas Daerah Kabupaten Gresik pada Tahun 2020.
5.3.2.1.2 Pendapatan Diterima Dimuka

Rp Rp
Pendapatan Diterima
1.866.493.911,86 7.480.414.020,92
Dimuka
Pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp1.866.493.911,86 dan Rp7.480.414.020,92 terdiri atas :
Pengakuan Pendapatan diterima dimuka atas Ijin Gangguan pada Dinas Penanaman
Modal dan PTSP dihapus dan diakui pada Pendapatan Luar Biasa-LO berdasarkan atas
Permendagri No 19 Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Sebagaimana
Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun
2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah, dan berlaku juga untuk
Pengakuan Utang Jangka Panjang atas Ijin Gangguan HO.
Tabel 165. Pendapatan Diterima Dimuka
Uraian
(Rp) (Rp)
Pendapatan diterima dimuka atas Pajak Daerah
Pendapatan diterima dimuka atas Pajak Reklame pada Badan
843.201.393,64 762.798.537,36
PPKAD
Pendapatan diterima dimuka atas Retribusi Daerah
Pendapatan diterima dimuka atas penerimaan Retribusi
140.300,04 140.300,04
Kekayaan Daerah pada Dinas Kesehatan
Pendapatan diterima dimuka atas penerimaan Retribusi

454.831.666,66 481.443.250,00
Pengujian Kendaraan Bermotor pada Dinas Perhubungan
Pendapatan diterima dimuka atas Retribusi Pelayanan Pasar

8.138.651,52 9.408.085,52
pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Bagian lancar atas penerimaan sewa tanah hasil reklamasi pada
549.125.400,00 549.125.400,00
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Pendapatan diterima dimuka atas Retribusi Izin Gangguan
0,00 5.670.281.948,00
pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Pendapatan diterima dimuka atas Retribusi Izin Trayek pada
4.450.000,00 2.110.000,00
Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Perikanan 5.000.000,00 3.500.000,00
Pendapatan diterima dimuka pada Sekretariat Daerah 1.606.500,00 1.606.500,00
Jumlah Pendapatan diterima dimuka atas Retribusi
1.023.292.518,22 6.717.615.483,56
Daerah
Jumlah Total 1.866.493.911,86 7.480.414.020,92
166
5.3.2.1.3 Utang Belanja

Rp Rp
Utang Belanja 162.806.600,00 0,0
Saldo Utang Belanja per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp162.806.600,00 dan
Rp0,00 adalah merupakan utang belanja Belanja Modal Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang, dengan rincian sebagaimana dalam lampiran 17.1.
Tabel 166. Utang Belanja
No Rekening Nilai No dan Tanggal SPM Pihak Ketiga
1 36.001.5.2.3.27.010 94,837,600.00 01264/SPM/LS/1.03.01/IV/2019 PT STAR OMEGA SAKTI
27 Desember 2019
2 36.001.5.2.3.25.001 67,969,000.00 01298/SPM/LS/1.03.01/IV/2019
27 Desember 2019 CV SIGRA ASANKA CONSULTANT
Jumlah 162,806,600.00
5.3.2.1.4 Utang Jangka Pendek Lainnya

Rp Rp
Utang Jangka Pendek
8.004.005.177,26 2.469.732.912,35
Lainnya
Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp8.004.005.177,26 dan Rp2.469.732.912,35, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 167. Utang Jangka Pendek Lainnya
Uraian
(Rp) (Rp)
Utang RSUD Ibnu Sina 8,004,005,177.26 2,469,732,912.35
Jumlah 8,004,005,177.26 2,469,732,912.35
 Utang Jangka Pendek Lainnya RSUD Ibnu Sina per 31 Desember 2019
Rp8.004.005.177,26, terdiri atas :
Tabel 168. Utang Jangka Pendek Lainnya RSUD
31 Desember 2019
Uraian
(Rp)
Honorarium Tenaga Narasumber PNS 67,357,446.00
Honorarium Pelayanan Kesehatan 5,357,531,042.75
Uang Lembur PNS 9,656,000.00
Belanja Pengiriman 428,000.00
Belanja Jasa Operasional Kegiatan 6,347,000.00
Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan 2,562,685,688.51
Jumlah 8,004,005,177.26
167
5.3.2.1.5 Utang Kepada Pihak Ketiga

Rp Rp
Utang Kepada Pihak Ketiga 114.728.200,00 31.854.489.754,40
Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar
Rp114.728.200,00 dan Rp31.854.489.754,40, dengan rincian sebagaimana dalam lampiran
17.2.
Utang kepada pihak ketiga sebesar Rp114.728.200,00, merupakan Utang RSUD Ibnu
Sina kepada pihak ketiga sebesar Rp114.728.200,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 169. Utang RSUD Ibnu Sina kepada pihak ketiga
31 Desember 2019
No Uraian
(Rp)
1 Utang PDAM 26,756,900.00
2 Utang Pemeliharaan Gedung (ongkos tukang) 2,700,000.00
3 Utang Pemeliharaan Gedung (pembelian solar) 11,700,000.00
4 Utang Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 61,160,000.00
5 Utang Bahan Bakar Minyak/Gas & Pelumas 12,411,300.00
Jumlah 114,728,200.00
5.3.2.2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Rp Rp
Kewajiban Jangka Panjang 20.679.499.203,02 27.716.963.441,63
Kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban pemerintah daerah yang memiliki
jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Saldo Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp20.679.499.203,02 dan Rp27.716.963.441,63, merupakan pendapatan diterima
dimuka untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
5.3.2.2.1 Utang Jangka Panjang Lainnya

Rp Rp
Utang Jangka Panjang
20.679.499.203,02 27.716.963.441,63
Lainnya
Saldo Utang Dalam Negeri per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar
Rp20.679.499.203,02 dan Rp27.716.963.441,63 merupakan pendapatan diterima dimuka
yang masih tersisa untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, yang terdiri atas
168
Tabel 170. Utang Jangka Panjang Lainnya

Uraian
(Rp) (Rp)
Utang Jangka Panjang atas Pendapatan diterima dimuka Retribusi Daerah
Utang Jangka Panjang Lainnya atas Pendapatan
diterima dimuka Retribusi Kekayaan Daerah 46.766,51 187.066,55
pada Dinas Kesehatan
diterima dimuka Retribusi Pelayanan Pasar pada 8.534.369,84 7.690.466,07
Utang Jangka Panjang Lainnya atas sewa tanah
hasil reklamasi pada Dinas Penanaman Modal 20.615.524.400,00 21.164.649.800,00
dan PTSP
diterima dimuka Retribusi Izin Gangguan pada 0,00 6.537.666.442,34

diterima dimuka Retribusi Izin Trayek pada 11.643.666,67 5.163.166,67

43.750.000,00 0,00
diterima dimuka pada Dinas Perikanan

0,00 1.606.500,00
diterima dimuka pada Sekretariat Daerah
Jumlah 20.679.499.203,02 27.716.963.441,63
5.3.3 EKUITAS
Rp Rp
Ekuitas 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan
Ekuitas.
Saldo Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp6.273.360.040.344,24 dan Rp5.853.662.901.977,86 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp419.697.138.366,38 atau 7,17 % jika dibandingkan per 31 Desember 2018.
169
5.4 KOMPONEN LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan.
Struktur Laporan Operasional mencakup pos-pos pendapatan-LO, Beban,
Surplus/Defisit dari operasi, Kegiatan non operasional, Surplus/Defisit sebelum Pos Luar
Biasa, Pos Luar Biasa dan surplus/Defisit-LO.
5.4.1 PENDAPATAN
(Rp) (Rp)
Pendapatan-LO 2.894.263.027.788,70 2.647.520.595.835,60
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO per 31 Desember 2019 sebesar Rp2.894.263.027.788,70 mengalami
kenaikan sebesar Rp246.742.431.953,10 atau 9,32 % dari pendapatan-LO per 31 Desember
2018.
Pendapatan-LO per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp2.894.263.027.788,70 dan
Rp2.647.520.595.835,60 tersebut terdiri dari :
Tabel 171. Rincian Pendapatan-LO
Tahun 2019 Tahun 2018 Kenaikan/

Uraian
(Rp.) (Rp.) Penurunan (Rp.)
Pendapatan Asli Daerah - LO 1,020,251,576,595.37 992,553,376,159.13 27,698,200,436.24
Pendapatan Transfer - LO 1,784,851,124,166.00 1,646,549,066,025.00 138,302,058,141.00
Lain2 Pendapatan yang Sah - LO 89,160,327,027.33 8,418,153,651.47 80,742,173,375.86
2,894,263,027,788.70 2,647,520,595,835.60 246,742,431,953.10
5.4.1.1 Pendapatan Asli Daerah

(Rp) (Rp)
Pendapatan Asli Daerah-LO 1.020.251.576.595,37 992.553.376.159,13
Pendapatan Asli Daerah-LO per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.020.251.576.595,37

mengalami kenaikan sebesar Rp27.698.200.436,24 atau 2,79% dari jumlah PAD-LO pada
tahun lalu.
170
Pendapatan Asli Daerah-LO per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar

Rp1.020.251.576.595,37 dan Rp992.553.376.159,13 terdiri dari :
Tabel 172. Rincian Pendapatan Asli Daerah-LO per 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018
No. Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018 Kenaikan/Penurunan

1 Pajak Daerah-LO 657,329,635,481.44 583,232,018,718.21 74,097,616,763.23
2 Retribusi Daerah-LO 81,747,771,197.61 79,860,646,897.15 1,887,124,300.46
Hasil Pengelolaan
3 Kekayaah Daerah yg 26,216,303,462.24 25,718,733,317.00 497,570,145.24
Dipisahkan-LO
4 Lain-lain PAD yg Sah-LO 254,957,866,454.08 303,741,977,226.77 (48,784,110,772.69)
Jumlah 1,020,251,576,595.37 992,553,376,159.13 27,698,200,436.24
Terdapat perbedaan sebesar Rp39.475.194.599,94 antara Pendapatan Asli Daerah

pada Laporan Operasional dan pada Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2019, sebagai
berikut :
Tabel 173. Perbedaan PAD pada LO dan LRA
Uraian LO LRA Selisih
Pajak Daerah-LO 657,329,635,481.44 641,744,041,397.22 15,585,594,084.22
Retribusi Daerah-LO 81,747,771,197.61 80,949,444,661.00 798,326,536.61
26,216,303,462.24 10,795,200,154.10 15,421,103,308.14
Daerah yg Dipisahkan-LO
Lain2 PAD yg Sah-LO 254,957,866,454.08 247,287,695,783.11 7,670,170,670.97
1,020,251,576,595.37 980,776,381,995.43 39,475,194,599.94
5.4.1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah

Rp Rp
Pendapatan pajak daerah 657.329.635.481,44 583.232.018.718,21
Pendapatan Pajak Daerah LO per 31 Desember 2019 sebesar

Rp657.329.635.481,44 mengalami kenaikan sebesar Rp74.097.616.763,23 atau 12,70%
dari jumlah pendapatan pajak daerah-LO per 31 Desember 2018.
Pendapatan pajak daerah-LO terdiri atas pendapatan pajak yang diperoleh dengan
secara Official Assesment sebesar Rp128.851.655.858,03 dan secara Self Assessment sebesar
Rp454.453.068.395,48 dengan penjelasan sebagai berikut:
171
Tabel 174. Realisasi Pajak Daerah-LO per 31 Desember 2019
HAK 2019 ATAS PENDAPATAN

PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
NO. URAIAN OFFICE SELF LEBIH BAYAR PENDAPATAN-LO
DITERIMA DIMUKA ATAS KETETAPAN
TH.SEBELUMNYA TH.2018
1 Pajak Hotel 0.00 5,595,017,768.20 0.00 0.00 0.00 5,595,017,768.20

2 Pajak Restoran 0.00 23,450,237,265.96 0.00 0.00 0.00 23,450,237,265.96
3 Pajak Hiburan 0.00 3,511,145,640.00 0.00 0.00 0.00 3,511,145,640.00
4 Pajak Reklame 3,575,203,971.65 1,331,045.00 762,798,537.36 843,201,393.64 3.62 3,496,132,163.99
5 Pajak Penerangan Jalan 0.00 212,066,707,965.49 0.00 0.00 0.00 212,066,707,965.49
6 Pajak Parkir 0.00 5,464,782,005.00 0.00 0.00 0.00 5,464,782,005.00
7 Pajak Air Tanah 1,228,228,968.80 60.00 0.00 0.00 83.00 1,228,229,111.80
8 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 0.00 5,001,454,000.00 0.00 0.00 0.00 5,001,454,000.00
9 PBB Perdesaan dan Perkotaan136,415,324,889.00 0.00 0.00 0.00 71,623,501.00 136,486,948,390.00
10 BPHTB 0.00 261,028,981,171.00 0.00 0.00 0.00 261,028,981,171.00
141,218,757,829.45 516,119,656,920.65 762,798,537.36 843,201,393.64 71,623,587.62 657,329,635,481.44
Apabila dibandingkan dengan pendapatan pajak-LRA yang sebesar

Rp641.744.041.397,22 maka terdapat selisih lebih besar sebesar Rp15.585.594.084,22
yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 175. Penjelasaan Selisih Pajak Daerah-LRA dan Pajak Daerah-LO
Uraian Jumlah
Pendapatan Pajak Daerah - LO 657,329,635,481.44
Pendapatan Pajak Daerah - LRA 641,744,041,397.22
15,585,594,084.22
Penjelasan Selisih :
Saldo Piutang Akhir 171,454,545,784.85
Saldo Piutang Awal 155,788,548,844.35
Koreksi atas Saldo piutang awal 0.00 -
Sub Jumlah (a) 15,665,996,940.50
Hak Thn.2019 atas pendaptan diterima

762,798,537.36
dimuka yg diterima pada tahun2 sebelumnya
pendapatan yg diterima dimuka atas

843,201,393.64
ketetapan Tahun 2019 -
Sub Jumlah (b) (80,402,856.28)
Jumlah total (a + b) 15,585,594,084.22
Selisih (0.00)
5.4.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah

Rp Rp
Pendapatan Retribusi Daerah 81.747.771.197,61 79.860.646.897,15
Pendapatan Retribusi Daerah-LO per 31 Desember 2019 sebesar

Rp81.747.771.197,61 terdiri atas :
- Retribusi Jasa Umum Rp19.344.173.687,57
- Retribusi Jasa Usaha Rp 7.932.136.320,04
172
- Retribusi Perijinan Tertentu Rp54.471.461.190,00

Pendapatan Retribusi Daerah-LO per 31 Desember 2019 sebesar
Rp81.747.771.197,61 mengalami kenaikan sebesar RP1.887.124.300,46 atau 2,36% apabila
dibandingkan pendapatan retribusi daerah-LO per 31 Desember 2018.
RETRIBUSI JASA UMUM :
Pendapatan retribusi Jasa Umum per 31 Desember 2019 sebesar Rp19.344.173.687,57
terdiri atas pendapatan retribusi yang pemungutannya didahului dengan penetapan sebesar
Rp3.622.434.425,23 dan tanpa penetapan sebesar Rp15.721.739.262,34 dengan rincian
sebagai berikut.
Tabel 176. Pendapatan Retribusi Jasa Umum-LO Berdasar Penetapan per 31 Desember
2019
PENDAPATAN
JUMLAH PENDAPATAN
KODE DITERIMA
PENDAPATAN DITERIMA
NO. URAIAN REKENIN DIMUKA UTK LEBIH BAYAR PENDAPATAN-LO
BERDASARKAN DIMUKA UTK
G TAHUN
KETETAPAN TAHUN 2019
BERIKUTNYA
2.05.01.00.
Ret.Plyanan Persampahan/
1 00.8.1.2.02. 783,253,500.00 0.00 0.00 0.00 783,253,500.00
Kebersihan
01
2.11.01.00.
2 Ret. Pelayanan Pasar 00.8.1.2.06. 2,817,327,395.00 0.00 0.00 0.00 2,817,327,395.00
04
2.12.01.00.
3 Ret. Pelayanan Pasar 00.8.1.2.06. 21,428,000.00 9,408,085.52 8,982,555.29 0.00 21,853,530.23
04
3,622,008,895.00 9,408,085.52 8,982,555.29 0.00 3,622,434,425.23
Tabel 177. Pendapatan Retribusi Jasa Umum-LO Tanpa Penetapa per 31 Desember 2019
HAK LO
PENDAPATAN
TAHUN INI
KODE JUMLAH YG HARUS DITERIMA
NO. URAIAN ATAS SKR PENDAPATAN-LO
REKENING DIBAYAR DIMUKA UTK
TAHUN
TAHUN DEPAN
SEBELUMNYA
Ret.Pelayanan 1.02.01.00.00.8.1.2.
1 11,634,666,079.00 0.00 0.00 11,634,666,079.00
Kesehatan 01.01
Ret.Parkir ditepi 2.09.01.00.00.8.1.2.
2 1,568,121,000.00 - 0.00 1,568,121,000.00
Jalan Umum 05.01
2.11.01.00.00.8.1.2.
3 289,892,100.00 - 0.00 289,892,100.00
Ret. Pelayanan Pasar 06.04
4 Ret. Pengujian 2.09.1.00.00.8.1.2.0 2,202,448,500.00 481,443,250.00 454,831,666.66 2,229,060,083.34

Kendaraan Bermotor 7.01
15,695,127,679.00 481,443,250.00 454,831,666.66 15,721,739,262.34
173
RETRIBUSI JASA USAHA :

Pendapatan retribusi Jasa Usaha-LO per 31 Desember 2019 sebesar
Rp7.932.136.320,04 terdiri atas pendapatan retribusi yang pemungutannya didahului dengan
penetapan sebesar Rp1.974.402.220,04 dan tanpa penetapan sebesar Rp5.957.734.100,00
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 178. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha-LO Berdasar Penetapan per 31 Desember
2019
JUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN DITERIMA

KODE PENDAPATAN DITERIMA
NO. URAIAN BERDASARKAN DIMUKA UTK TAHUN LEBIH BAYAR PENDAPATAN-LO
REKENING DIMUKA UTK TAHUN 2019
PENETAPAN BERIKUTNYA
Ret.Pmkn.Kekayaan 1.02.01.00.00.8.
1 0.00 140,300.04 0.00 0.00 140,300.04
Daerah 1.2.15.01
2 260,783,500.00 0.00 0.00 0.00 260,783,500.00
Daerah 1.2.15.01
3 2,722,500.00 0.00 0.00 0.00 2,722,500.00
Daerah 1.2.15.01
4 195,000,000.00 3,500,000.00 48,750,000.00 0.00 149,750,000.00
Daerah 1.2.15.01
5 1,010,274,020.00 0.00 0.00 0.00 1,010,274,020.00
Daerah 1.2.15.01
6 0.00 1,606,500.00 0.00 0.00 1,606,500.00
Daerah 1.2.15.01
Ret. Pelaynan 2.12.01.00.00.8.
7 0.00 549,125,400.00 0.00 0.00 549,125,400.00
Kepelabuhanan 1.2.22.01
1,468,780,020.00 554,372,200.04 48,750,000.00 0.00 1,974,402,220.04
Tabel 179. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha-LO Tanpa Penetapan per 31 Desember
2019
Pendapatan
Hak Atas Tahun
No. Uraian Pendapatan Kode Rekening Nilai yg Harus Dibayar diterima dimuka Lebih Bayar Pendapatan-LO
2019
utk Tahun Depan
1.03.1.03.01.00.00.
1 Ret.Penyedotan kakus 66,090,000.00 0.00 0.00 0.00 66,090,000.00
8.1.2.10.01
Ret.Pelayanan Tera/Tera 2.11.01.00.00.8.1.2.
2 1,044,410,000.00 0.00 0.00 0.00 1,044,410,000.00
Ulang 12.03
Ret.Pemakaian kekayaan 1.03.01.00.00.8.1.2.
3 143,155,000.00 0.00 0.00 0.00 143,155,000.00
Daerah 15.01
4 873,290,000.00 0.00 0.00 0.00 873,290,000.00
Daerah 15.01
5 249,975,000.00 0.00 0.00 0.00 249,975,000.00
Daerah 15.01
Ret.Tempat khusus 2.09.01.00.00.8.1.2.
6 701,700,000.00 0.00 0.00 0.00 701,700,000.00
parkir 19.01
Ret.Tempat pelelangan 3.01.01.00.00.8.1.2.
7 18,000,000.00 0.00 0.00 0.00 18,000,000.00
ikan 17.01
2.09.01.00.00.8.1.2.
8 Ret.Terminal 100,049,600.00 0.00 0.00 0.00 100,049,600.00
18.01
Ret.Rumah potong 3.03.01.00.00.8.1.2.
9 130,005,000.00 0.00 0.00 0.00 130,005,000.00
hewan 21.01
Ret.Tempat rekreasi dan 2.13.01.00.00.8.1.2.
10 550,655,000.00 0.00 0.00 0.00 550,655,000.00
Olahraga 23.01
Ret.Tempat rekreasi dan 3.02.01.00.00.8.1.2.
11 1,786,800,000.00 0.00 0.00 0.00 1,786,800,000.00
Olahraga 23.01
Ret.Penyebrangan diatas 2.09.01.00.00.8.1.2.
12 293,604,500.00 0.00 0.00 0.00 293,604,500.00
air 24.01
5,957,734,100.00 0.00 0.00 0.00 5,957,734,100.00
174
RETRIBUSI PERIJINAN TERTENTU :

Pendapatan retribusi Perijinan Tertentu-LO per 31 Desember 2019 sebesar
Rp54.471.461.190,00 merupakan pendapatan retribusi yang pemungutannya didahului
dengan penetapan, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 180. Pendapatan Retribusi Perijinan Tertentu-LO Berdasar Penetapan
per 31 Desember 2019
PENDAPATAN
HAK TH.2019 ATAS
DITERIMA
PENDAPATAN LEBIH
NO. URAIAN KETETAPAN 2019 DIMUKA UTK PENDAPATAN-LO
DITERIMA DIMUKA BAYAR
TAHUN
TH.SEBELUMNYA
BERIKUTNYA
1 Ret.IMB 51,767,756,056.00 0.00 0.00 36,134.00 51,767,792,190.00

2 Ret. Ijin Gangguan/HO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Ret. Ijin Trayek 11,700,000.00 2,110,000.00 10,930,500.00 0.00 2,879,500.00
4 Ret. IMTA 2,700,789,500.00 0.00 0.00 0.00 2,700,789,500.00
54,480,245,556.00 2,110,000.00 10,930,500.00 36,134.00 54,471,461,190.00
Apabila Pendapatan Retribusi–LO sebesar Rp81.747.771.197,61 dibandingkan

dengan pendapatan retribusi–LRA yang sebesar Rp80.949.444.661,00 maka terdapat selisih
lebih besar sebesar Rp798.326.536,61 dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 181. Penjelasan Selisih Pendapatan Retribusi-LRA dan Retribusi-LO
Uraian Jumlah
Pendapatan Retribusi Daerah - LO 81,747,771,197.61
Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 80,949,444,661.00 -
Selisih 798,326,536.61
Penjelasan selisih :
Saldo Piutang Akhir 6,184,330,570.04
Saldo Piutang Awal 6,284,330,481.84
Keringanan SKR (361,164,014.00)
sub total (a) 261,164,102.20
Hak Th.2019 atas pendapatan diterima
1,047,333,535.56
dimuka atas ketetapan sebelumnya
Pendapatan diterima dimuka Tahun 2019

523,494,721.95
yg menjadi hak tahun yg akan datang
-
sub total (b) 523,838,813.61
c. Selisih kurs 13,323,620.80
Jumlah total (a + b+ c) 798,326,536.61 -
Selisih (0.00)
5.4.1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Rp Rp
26.216.303.462,24 25.718.733.317,00
Daerah Yg Dipisahkan-LO
Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan-LO diakui sebesar

ketetapan tahun 2019 yang direalisasi dan adanya penyesuaian dari laporan keuangan
175
BUMD atas kenaikan atau penurunan investasi pemerintah daerah yang penghitungannya
berdasarkan metode ekuitas.
Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan-LO per 31 Desember
2019 sebesar Rp26.216.303.462,24 mengalami kenaikan sebesar Rp497.570.145,24
atau 1,93% dari saldo per 31 Desember 2018, merupakan bagian laba yang diterima oleh
Pemda atas penyertaan modal, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 182. Rincian Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan-LO
KETETAPAN TH.2019 PENYESUAIAN DARI JUMLAH
NO. URAIAN
(LRA) LK BUMD PENDAPATAN-LO
1 PDAM Giri Tirta Kab.Gresik 0.00 11,414,385,240.50 11,414,385,240.50
2 PD. BPR BANK GRESIK 587,474,927.40 509,448,325.49 1,096,923,252.89
3 PT. GRESIK MIGAS 155,156,543.00 3,497,269,742.15 3,652,426,285.15
PT BPD Jawa Timur
4 10,043,922,683.70 0.00 10,043,922,683.70
Tbk (Bank Jatim)
5 BPR JATIM 8,646,000.00 0.00 8,646,000.00
JUMLAH 10,795,200,154.10 15,421,103,308.14 26,216,303,462.24
Apabila dibandingkan dengan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan – LRA yang sebesar Rp10.795.200.154,10 maka terdapat selisih lebih besar
sebesar Rp.15.421.103.308,14, dengan penjelasan sebagai berikut.
Tabel 183. Penjelasan Selisih Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan-
LRA dan LO
Uraian Jumlah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
26,216,303,462.24
Dipisahkan-LO
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
10,795,200,154.10
Dipisahkan-LRA
selisih 15,421,103,308.14
Kenaikan ekuitas PDAM Giri Tirta Kab.Gresik 11,414,385,240.50
Kenaiakan ekuitas PT. Gresik Migas 3,497,269,742.15
Kenaikan ekuitas PD.BPR Bank Gresik 509,448,325.49 +
15,421,103,308.14
Selisih 0.00
5.4.1.1.4 Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah-LO

Rp Rp
Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah- 254.957.866.454,08 303.741.977.226,77
LO
176
Pendapatan Lain-lain PAD yang sah-LO per 31 Desember 2019 sebesar

Rp254.957.866.454,08 mengalami penurunan sebesar Rp48.784.110.772,69 atau 16,06%
dari saldo per 31 Desember 2018.
Pendapatan Lain-lain PAD yang sah-LO terdiri atas pendapatan yang
pemungutannya didahului dengan penetapan sebesar Rp137.546.344.566,48 dan tanpa
penetapan sebesar Rp117.411.521.887,60 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 184. Pendapatan Lain2 PAD yg Sah-LO Berdasarkan Penetapan
PENDAPATA PENDAPATAN
KODE NILAI YG N DITERIMA DITERIMA
NO. URAIAN PENDAPATAN-LO
REKENING DITETAPKAN DIMUKA DIMUKA UTK
TH.2019 TAHUN DEPAN
1 RSU IBNU SINA

1.02.01.00.00.8.1
Pendapatan BLU 135,802,920,972.00 0.00 0.00 135,802,920,972.00
.4.20.01
2 BPPKAD :
Pendapatan denda pajak 4.03.01.00.00.8.1
1,368,106.80 1,368,106.80
reklame .4.08.09
Pendapatan denda pajak 4.03.01.00.00.8.1
289,904.80 289,904.80
air bawah tanah .4.08.12
4.03.01.00.00.8.1
Pendapatan denda PBB 1,733,672,782.88 1,733,672,782.88
.4.08.15
Pendapatan denda 4.03.01.00.00.8.1
8,092,800.00 0.00 0.00 8,092,800.00
retribusi .4.09.34
1,743,423,594.48 0.00 0.00 1,743,423,594.48
JUMLAH TOTAL 137,546,344,566.48 - - 137,546,344,566.48
Tabel 185. Pendapatan Lain2 PAD yg Sah-LO Tanpa Penetapan

1. Dinas Kesehatan
KODE
NO. URAIAN NILAI YG HRS DIBAYAR NILAI YG DIREALISASI PIUTANG PENDAPATAN-LO
REKENING
1.02.01.00.00.8.1.4.
1 Pendapatan FKTP 44,687,300,843.00 44,687,300,843.00 0.00 44,687,300,843.00
21
2. RSUD Ibnu Sina

KODE
REKENING
1.02.02.00.00.8.
1 Setoran Tunai 34,454,952,737.44 34,454,952,737.44 0.00 34,454,952,737.44
1.4.20.01
1.02.02.00.00.8.
2 Jampersal 1,947,234,900.00 1,947,234,900.00 0.00 1,947,234,900.00
1.4.20.01
1.02.02.00.00.8.
3 Bansos 4,469,416,359.00 4,469,416,359.00 0.00 4,469,416,359.00
1.4.20.01
1.02.02.00.00.8.
4 Jasa giro 185,814,241.95 185,814,241.95 0.00 185,814,241.95
1.4.20.01
41,057,418,238.39 41,057,418,238.39 0.00 41,057,418,238.39
177
3. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

KODE
REKENING
Pendapatan
1.04.01.00.00.8.
1 denda retribusi 4,273,600.00 4,273,600.00 0.00 4,273,600.00
1.4.09.34
jasa usaha
4. Dinas Koperasi, UKM, Perindag

KODE
REKENING
Pendapatan denda 2.11.01.00.00.8.1.4.
1 2,257,721.00 2,257,721.00 0.00 2,257,721.00
Ret. Jasa Usaha 09.34
5. Dinas Penanaman Modal dan PTSP

NILAI YG
NO. URAIAN KODE REKENING NILAI YG HRS DIBAYAR PIUTANG PENDAPATAN-LO
DIREALISASI
Pendapatan denda Ret. 2.12.01.00.00.8.1.4.09.3
1 104,345,726.68 104,345,726.68 0.00 104,345,726.68
Jasa perijinan tertentu 5
Hasil eksekusi atas 2.12.01.00.00.8.1.4.12.0
2 16,281,000.00 16,281,000.00 0.00 16,281,000.00
jambong reklame 2
120,626,726.68 120,626,726.68 0.00 120,626,726.68
6. PPKD
KODE JUMLAH YG HARUS JUMLAH YG
NO. URAIAN PIUTANG PENDAPATAN-LO
REKENING DIBAYAR DIREALISASI
Hasil Penjualan Aset Daerah yg
1
Tidak Dipisahkan
Penjualan bahan bekas bangunan 8.1.4.01.02 145,672,000.00 145,672,000.00 - 145,672,000.00
2 Jasa Giro :
Jasa giro kasda 8.1.4.03.01 3,794,226,048.55 3,794,226,048.55 - 3,794,226,048.55
Jasa giro pemegang kas 8.1.4.03.02 275,591,219.40 275,591,219.40 - 275,591,219.40
3 Bunga Deposito :
Deposito pada Bank Jatim 8.1.4.04.01 24,785,959,902.50 24,785,959,902.50 - 24,785,959,902.50

Denda Atas Keterlambatan
4
Pelaksanaan Pekerjaan
Bidang pendidikan 8.1.4.07.01 3,554,532.00 3,554,532.00 - 3,554,532.00
Bidang kesehatan 8.1.4.07.02 173,966,166.00 173,966,166.00 - 173,966,166.00
Bidang pekerjaan umum 8.1.4.07.03 861,665,217.73 861,665,217.73 - 861,665,217.73
Bidang Pertanahan 8.1.4.07.09 5,472,517.00 5,472,517.00 - 5,472,517.00
Bidang sosial 8.1.4.07.13 12,934,350.00 12,934,350.00 - 12,934,350.00
Bid.kelautan dan perikanan 8.1.4.07.31 417,990.20 417,990.20 - 417,990.20
5 Hasil Eksekusi Atas Jaminan - -
Jaminan pengadaan barang/jasa 8.1.4.12.01 416,476,609.00 416,476,609.00 - 416,476,609.00

Pendapatan Dari Pengembalian
6 - -
Belanja
Kelebihan pembayaran gaji dan
8.1.4.13.03 127,845,486.00 127,845,486.00 - 127,845,486.00
tunjangan
Kelebihan pembayaran perjalanan
8.1.4.13.04 238,768.00 238,768.00 - 238,768.00
dinas
Kelebihan pengembalain belanja lain-
8.1.4.13.06 935,425,952.15 935,425,952.15 - 935,425,952.15
lain
Jumlah 31,539,446,758.53 31,539,446,758.53 - 31,539,446,758.53
178
Apabila dibandingkan dengan Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah – LRA yang
sebesar Rp247.287.695.783,00 maka terdapat selisih lebih besar sebesar
Rp7.670.170.670,97 dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 186. Penjelasan Selisih Lain-lain PAD yg Sah – LRA dan LO
Uraian Jumlah
Lain2 PAD yg Sah - LO 254,957,866,454.08
Lain2 PAD yg Sah - LRA 247,287,695,783.11
Selisih 7,670,170,670.97
a. Saldo Piutang Akhir 80,156,645,839.32
b. Saldo Piutang Awal 71,737,290,367.74
c. Koreksi menambah piutang awal 1,049,657,510.15
d. Koreksi mengurangi piutang awal 385,217,847.54 -
Piutang akhir - piutang awal setelah koreksi
e. (a-(b+c-d) 7,754,915,808.97
f. Dipindah ke Surplus penjualan aset non lancar (84,745,138.00) +
Jumlah e+f 7,670,170,670.97
Selisih 0.00
5.4.1.2. Pendapatan Transfer

Rp Rp
Pendapatan Transfer –LO 1.784.851.124.166,00 1.646.549.066.025,00
Pendapatan Transfer–LO per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.784.851.124.166,00

mengalami kenaikan sebesar Rp138.302.058.141,00 atau 8,40%, dari saldo per 31
Desember 2018, terdiri dari :
Tabel 187. Realisasi Pendapatan Transfer-LO per 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018
Uraian
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana
1,474,713,406,330.00 1,425,168,417,026.00 49,544,989,304.00
Perimbangan - LO
Dana Bagi Hasil Pajak 98,537,258,419.00 117,340,365,966.00 (18,803,107,547.00)
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 92,269,686,577.00 67,656,560,411.00 24,613,126,166.00
Dana Alokasi Umum 965,183,485,000.00 909,888,092,000.00 55,295,393,000.00
Dana Alokasi Khusus 318,722,976,334.00 330,283,398,649.00 (11,560,422,315.00)
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 42,730,918,000.00 17,125,000,000.00 25,605,918,000.00
Dana Otonomi Khusus 0.00 0.00 0.00
Dana Penyesuaian 42,730,918,000.00 17,125,000,000.00 25,605,918,000.00
Transfer Pemerintah Propinsi 267,406,799,836.00 204,255,648,999.00 63,151,150,837.00
Pendapatan bagi hasil pajak 250,220,234,336.00 187,954,848,999.00 62,265,385,337.00
Pendapatan bagi hasil lainnya 0.00 0.00 0.00
Bantuan keuangan propinsi 17,186,565,500.00 16,300,800,000.00 885,765,500.00
Jumlah Pendapatan Transfer 1,784,851,124,166.00 1,646,549,066,025.00 138,302,058,141.00
179
Apabila dibandingkan dengan Pendapatan Transfer – LRA yang sebesar

Rp2.064.480.404.130,00 maka terdapat selisih lebih kecil sebesar Rp279.629.279.964,00,
dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 188. Penjelasan Selisih Pendapatan Transfer-LRA dan LO
Uraian Jumlah
Pendapatan Transfer - LO 1,784,851,124,166.00
Pendapatan Transfer - LRA 2,064,480,404,130.00
Selisih (279,629,279,964.00)
Penjelasan :
Saldo akhir piutang pendapatan transfer 0.00
Saldo awal piutang pendapatan transfer 6,003,926,964.00
Subjumlah (a) (6,003,926,964.00)
b. DAU tambahan (Dinkes) yg ditransfer ke
6,858,449,000.00
BPJS
c. Dana Desa yg tidak diakui sebagai
280,483,802,000.00
pendapatan transfer - LO
Jumlah a + b - c (279,629,279,964.00)
0.00
5.4.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

Rp Rp
Lain-lain Pendapatan Yg Sah- 89.160.327.027,33 8.418.153.651,47
LO
Lain-lain Pendapatan Yg Sah-LO per 31 Desember 2019 sebesar

Rp89.160.327.027,33 terdiri atas :
Tabel 189. Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah

per 31 Desember 2019 dan 2018
No. Uraian Pendapatan Tahun 2019 Tahun 2018 Kenaikan/Penurunan
1 Pendapatan Hibah 73,943,370,897.48 1,492,163,200.00 (72,451,207,697.48)
Pendapatan Hibah
2 15,216,956,129.85 6,406,190,451.47 (8,810,765,678.38)
Lainnya
Pendapatan Lainnya dari
3 - 519,800,000.00 519,800,000.00
Pihak Ketiga
Jumlah 89,160,327,027.33 8,418,153,651.47 (80,742,173,375.86)
Pendapatan hibah yang diterima Pemerintah Kabupaten Gresik dari Pemerintah

sebesar Rp73.943.370.897,48 merupakan pendapatan hibah yang dianggarkan dalam APBD
yang terdiri atas pendapatan hibah dari pemerintah.
Pendapatan Hibah Lainnya sebesar Rp15.216.956.129,85 terdiri atas pendapatan
hibah berupa barang sebesar Rp14.486.178.129,85 dan berupa uang sebesar
Rp730.778.000,00. Pendapatan hibah berupa barang sebesar Rp15.216.956.129,85 terdapat
pada :
180
- Dinas Pendidikan menerima hibah berupa komputer senilai Rp2.472.684.984,00 dari

Kementerian Pendidikan;
- Dinas Kesehatan menerima hibah berupa obat-obatan senilai Rp6.972.103.719,85 dari
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur;
- Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang menerima hibah berupa alat berat sebesar
Rp2.564.084.526,00 dari Kementerian Pekerjaan Umum;
- Dinas Lingkungan Hidup menerima hibah berupa bangunan tugu lontar senilai
Rp2.425.903.900,00 dari PT. Smelting berdasarkan BAST nomor : SAD-1037/OL-
G/VIII/2019 dan Nomor 050/1672/437.61/2019; dan
- Dinas Koperasi menerima hibah berupa computer sebesar Rp51.401.000,00 dari
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Pendapatan hibah berupa uang terdapat di Dinas Pendidikan sebesar
Rp730.778.000,00 yang kemudian dipergunakan untuk pemberian pelatihan/kursus sebesar
Rp724.778.000,00 dan pemberian uang hadiah sebesar Rp6.000.000,00.
Apabila dibandingkan dengan Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA yang sebesar
Rp73.943.370.897,48 maka terdapat selisih lebih besar Rp15.216.956.129,85 yang
merupakan pendapatan hibah pihak ketiga baik berupa barang maupun uang.
5.4.2 BEBAN
Rp Rp
Beban 2.435.950.694.141,42 2.356.791.453.960,47
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periodepelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran ataukonsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban per 31 Desember 2018 maka jumlah beban
per 31 Desember 2019 sebesar Rp2.435.950.694.141,42 mengalami kenaikan sebesar
Rp79.159.240.180,95 atau 3,36%, dengan rincian beban per OPD sebagai berikut :
181
Tabel 190
Rincian Saldo Beban per OPD se-Kabupaten Gresik
NO. OPD JUMLAH BEBAN
1 DISPENDIK 607,530,882,717.42
2 DINKES 248,069,031,610.34
3 RSU 218,237,856,204.52
4 PU 208,993,117,538.58
5 PERKIM 19,737,058,167.78
6 SATPOL PP 22,531,454,689.98
7 BPBD 6,736,366,402.32
8 DINSOS 7,532,845,311.30
9 DISNAKER 7,596,702,992.31
10 PERTANAHAN 5,248,510,641.02
11 LH 32,394,737,799.79
12 CAPIL 8,738,731,273.16
13 PMD 7,654,389,249.95
14 KB 14,992,303,275.45
15 DISHUB 18,369,196,772.34
16 KOMINFO 8,368,182,978.71
17 KOPERASI 14,957,411,794.22
18 PERIJINAN 12,494,464,144.96
19 DISPORA 12,358,790,706.03
20 PERPUSTAKAAN 6,614,486,978.55
21 Dinas Perikanan 11,812,259,744.29
22 PARBUD 9,044,529,159.37
23 PERTANIAN 22,438,099,079.77
24 INSPEKTORAT 9,610,616,133.51
25 BAPEDA 13,069,278,396.21
26 BPPKAD 78,814,743,512.81
27 PPKD 523,554,837,953.91
28 BKD 18,241,203,901.38
29 DPRD -
30 BUPATI 1,367,870,474.00
31 SETDA 98,023,456,814.99
32 SETWAN 83,135,029,590.79
33 Kec. Gresik 14,232,573,555.63
34 Kec. Kebomas 9,372,497,981.37
35 Kec. Manyar 3,059,818,638.96
36 Kec. Cerme 3,112,280,659.64
37 Kec. Benjeng 3,148,796,193.95
38 Kec. Balong Panggang 3,854,419,282.20
39 Kec. Duduk Sampeyan 3,167,355,442.30
40 Kec. Driyorejo 3,122,481,164.42
41 Kec. Wringinanom 2,961,346,040.34
42 Kec. Kedamean 2,801,480,309.81
43 Kec. Menganti 3,406,806,491.79
44 Kec. Sidayu 3,095,839,262.34
45 Kec. Ujung Pangkah 2,869,556,729.23
46 Kec. Panceng 2,795,897,257.15
47 Kec. Bungah 4,000,063,416.56
48 Kec. Dukun 2,898,407,997.57
49 Kec. Sangkapura 2,606,319,629.59
50 Kec. Tambak 2,364,016,599.21
51 KESBANG 4,812,291,479.62
jumlah 2,435,950,694,141.42
182
5.4.2.1 Beban Pegawai

Rp Rp
Beban Pegawai 817.725.011.237,94 807.238.039.637,00
Beban pegawai per 31 Desember 2019 sebesar Rp817.725.011.237,94 meliputi beban

gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan, insentif pajak dan retribusi, beban penunjang
operasional serta uang lembur selama tahun anggaran 2019.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban pegawai per 31 Desember 2018 maka
jumlah beban pada tahun 2019 ini mengalami kenaikan sebesar Rp10.486.971.600,94 atau
1,30% , dengan rincian pemakaian beban pegawai per OPD sebagaimana dalam lampiran 18.
Terdapat perbedaan/selisih lebih kecil sebesar Rp2.081.500,00 antara Beban Pegawai
pada Laporan Operasional dan Belanja Pegawai pada Laporan Realisasi Anggaran yang
sebesar Rp817.722.929.737,94 dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 191. Penjelasan Selisih antara Beban Pegawai-LO dan Belanja Pegawai-LRA
Uraian Jumlah
Beban Pegawai - LO 817,725,011,237.94
Belanja Pegawai - LRA 817,722,929,737.94
Selisih 2,081,500.00
Utang belanja pegawai pada RSU Ibnu Sina
9,656,000.00
Th.2019
Utang belanja pegawai pada RSU Ibnu Sina
7,574,500.00 -
Th.2018
2,081,500.00
Selisih 0.00
5.4.2.2 Beban Persediaan

Rp Rp
Beban Persediaan 172.870.439.682,28 180.124.868.444,07
Beban persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp172.870.439.682,28 dan
Rp180.124.868.444,07 terdiri dari :
183
Tabel 192. Rincian Beban Persediaan

per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
No. Uraian
(Rp.) (Rp.) Penurunan
1 Beban Bahan Pakai Habis 52,376,135,995.06 49,260,559,776.51 3,115,576,218.55
2 Beban Bahan Material 79,572,839,423.03 61,665,899,740.63 17,906,939,682.40
Beban Cetak dan
3 34,040,483,011.19 32,890,783,968.93 1,149,699,042.26
Penggandaan
Beban Barang Diserahkan
4 6,880,981,253.00 36,307,624,958.00 (29,426,643,705.00)
kpd Masyarakat
172,870,439,682.28 180,124,868,444.07 (7,254,428,761.79)
Apabila dibandingkan dengan beban persediaan per 31 Desember 2018 maka jumlah
beban persediaan per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp7.254.428.761,79
atau 4,03%. Adapun rincian pemakaian beban persediaan pada setiap OPD dapat dilihat
pada lampiran 19.
Apabila Beban Persediaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp172.870.439.682,28
dibandingkan dengan Belanja Persediaan – LRA yang sebesar Rp162.398.347.857,26 maka
terdapat selisih lebih besar sebesar Rp10.472.091.825,02 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 193. Rincian Beban Persediaan-LO dan Belanja Persediaan-LRA

Uraian LO LRA Selisih
Belanja Persediaan - LRA :
- Belanja Bahan Pakai Habis 52,376,135,995.06 54,363,024,941.74 (1,986,888,946.68)
- Belanja Bahan Material 79,572,839,423.03 69,552,037,608.53 10,020,801,814.50
- Belanja Cetak & Penggandaan 34,040,483,011.19 35,037,097,273.99 (996,614,262.80)
- Belanja Barang diserahkan kpd
6,880,981,253.00 3,446,188,033.00 3,434,793,220.00
Masyarakat
172,870,439,682.28 162,398,347,857.26 10,472,091,825.02
Selisih beban persediaan - LO dan belanja persediaan – LRA sebesar
Rp10.472.091.825,02 dapat dijelaskan sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
184
Tabel 194. Penjelasan Selisih Beban Persediaan-LO dan Belanja Persediaan-LRA

Beban Persediaan - LO 172,870,439,682.28
Belanja Persediaan - LRA 162,398,347,857.26
Selisih 10,472,091,825.02
a. Persediaan awal persediaan 22,166,224,207.90
Persediaan akhir persediaan 41,774,816,296.32 -
Subjumlah (a) (19,608,592,088.42)
b. Utang persediaan Th.2019 12,411,300.00
Utang persediaan Th.2018 2,256,047,985.01 -
Subjumlah (b) (2,243,636,685.01)
c. Reklas dari belanja modal 4,315,345,800.00
d. Reklas dari hibah obat2an 6,972,103,719.85
e. Dikonversi ke belanja hibah 1,324,000.00
f. Direklas ke Belanja Hibah 20,891,677,078.60
g. Direklas ke Belanja Bansos 143,870,000.00 +
Jumlah a s/d g 10,472,091,825.02
0.00
Rincian penjelasan selisih untuk setiap jenis beban persediaan dapat dijelaskan
sebagaimana tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 195. Penjelasan Selisih antara Beban Pakai Habis-LO dan

Belanja Pakai Habis-LRA
Uraian Jumlah
Beban Bahan Pakai Habis -LO 52,376,135,995.06
Belanja Bahan Pakai Habis - LRA 54,363,024,941.74 -

Selisih (1,986,888,946.68)
Persediaan Awal Bahan Pakai Habis 1,293,874,538.89
-
Persediaan Akhir Bahan Pakai Habis 3,217,037,021.57
Subjumlah (a) (1,923,162,482.68)
Reklas dari Belanja Modal yang dibawah
kapitalisasi :
- Pada Dinas Perijinan 444,000.00
- Pada Kec.Sangkapura, saldo awal
pemeliharaan yg direklas kebahan pakai 1,324,000.00
habis +
Subjumlah (b) 1,768,000.00
-
Utang Bahan Pakai Habis Tahun 2019 12,411,300.00
Utang Bahan Pakai Habis Tahun 2018 77,905,764.00
Subjumlah (c) (65,494,464.00)
Jumlah a + b + c (1,986,888,946.68) -
Selisih 0.00
185
Tabel 196. Penjelasan Selisih antara Beban Bahan Material-LO

dan Belanja Bahan Material-LRA
Uraian Jumlah
Beban Bahan Material - LO 79,572,839,423.03
Belanja Bahan Material - LRA 69,552,037,608.53
Selisih 10,020,801,814.50
Persediaan Akhir Bahan Material 19,487,681,479.96
-
Persediaan Awal Bahan Material 18,547,507,744.30
Subjumlah (a) 940,173,735.66
b. Utang Bahan Material Tahun 2018 2,066,754,441.01
c. Reklas dari Hibah obat2an yg masuk ke
6,972,103,719.85
beban
d. Reklas dari BM Alat kedokteran 4,175,278,800.00
Jumlah a - b + c + d 10,020,801,814.50
Selisih 0.00
Tabel 197. Penjelasan Selisih antara Beban Barang Diserahkan kpd Masyarakat-LO dan
Belanja Barang Diserahkan kpd Masyarakat-LRA
Uraian Jumlah
Beban Barang Diserahkan Masyarakat - LO 6,880,981,253.00
Belanja Barang Diserahkan Masyarakat - LRA 3,446,188,033.00
Selisih 3,434,793,220.00
a. Persediaan Awal 2,772,000.00
Persediaan Akhir 17,631,761,078.60
(17,628,989,078.60)
b. Utang hadiah Tahun 2018 111,387,780.00
Reklas dari BM Jalan pada Dinas
c. 139,623,000.00
Perikanan
d. Dikonversi ke belanja hibah 20,891,677,078.60
e. Dikonversi ke belanja bansos 143,870,000.00

Jumlah a - b + c + d + e 3,434,793,220.00
Selisih 0.00
5.4.2.3 Beban Jasa

Rp Rp
Beban Jasa 507.814.001.713,63 446.546.210.378,86
Beban jasa per 31 Desember 2019 sebesar Rp507.814.001.713,63. mengalami

kenaikan sebesar Rp61.267.791.334,77 atau 13,72% apabila dibandingkan dengan jumlah
beban jasa per 31 Desember 2018.
Beban jasa per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp507.814.001.713,63 dan
Rp446.546.210.378,86 terdiri dari :
186
Tabel 198. Rincian Beban Jasa per 31 Desember 2019

No. Uraian
1 Beban jasa kantor 259,523,934,849.22 211,128,002,374.94 48,395,932,474.28
2 Beban premi asuransi 1,534,612,683.00 987,594,395.00 547,018,288.00
3 Beban perlengkapan 31,482,255,636.92 34,505,742,666.92 (3,023,487,030.00)
4 Beban sewa 8,985,452,835.00 6,601,253,306.00 2,384,199,529.00

5 Beban makanan dan minuman 36,912,289,056.00 39,595,121,543.00 (2,682,832,487.00)
6 Beban pakaian dan atributnya 16,020,351,633.00 18,936,532,662.30 (2,916,181,029.30)
7 Beban beasiswa pendidikan 27,749,673,059.75 202,929,628.00 27,546,743,431.75
Beban kursus, pelatihan,
8 83,000,000.00 5,900,033,620.00 (5,817,033,620.00)
sosialisasi dan bimtek
9 Beban jasa konsultansi 8,799,498,982.00 14,677,109,478.12 (5,877,610,496.12)
Beban uang diberikan kpd
10 86,915,997,228.74 1,848,950,000.00 85,067,047,228.74
masyarakat
11 Beban honorarium PNS 5,131,101,250.00 89,660,546,978.58 (84,529,445,728.58)
12 Beban kehadiran peserta 19,361,062,972.00 15,786,503,600.00 3,574,559,372.00
13 Honor pengelolaan dana BOS 5,314,771,528.00 6,715,890,126.00 (1,401,118,598.00)
Jumlah 507,814,001,713.63 446,546,210,378.86 61,267,791,334.77
Rincian beban jasa per OPD dapat dilihat pada lampiran 20.
Terdapat selisih lebih besar sebesar Rp12.983.607.548,43 antara Beban Barang dan
Jasa pada Laporan Operasional dengan Belanja Barang dan Jasa pada Laporan Realisasi
Anggaran yang sebesar Rp494.830.394.165,20, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 199. Penjelasan Selisih Beban Jasa-LO dan Belanja Jasa-LRA
No. Uraian LO LRA Selisih
1 Beban jasa kantor 259,523,934,849.22 250,857,055,274.34 8,666,879,574.88
2 Beban premi asuransi 1,534,612,683.00 1,534,710,036.00 (97,353.00)
3 Beban perlengkapan 31,482,255,636.92 31,113,723,990.40 368,531,646.52
4 Beban sewa 8,985,452,835.00 8,985,452,835.00 0.00
5 Beban makanan dan minuman 36,912,289,056.00 36,912,289,056.00 0.00
6 Beban pakaian dan atributnya 16,020,351,633.00 16,020,351,633.00 0.00
7 Beban jasa konsultansi 27,749,673,059.75 28,258,791,619.75 (509,118,560.00)
8 Beban beasiswa 83,000,000.00 83,000,000.00 0.00
Beban kursus, pelatihan,
9 8,799,498,982.00 8,074,720,982.00 724,778,000.00
sosialisasi dan bimtek
10 Beban honorarium PNS 86,915,997,228.74 83,189,362,988.71 3,726,634,240.03
Beban uang diserahkan kpd
11 5,131,101,250.00 5,125,101,250.00 6,000,000.00
masyarakat
12 Beban kehadiran peserta 19,361,062,972.00 19,361,062,972.00 0.00
13 Beban honor pengelolaan dana BOS 5,314,771,528.00 5,314,771,528.00 0.00
Jumlah 507,814,001,713.63 494,830,394,165.20 12,983,607,548.43
187
Tabel 200. Penjelasan Selisih antara Beban Jasa- LO dan Belanja Jasa-LRA
Uraian Jumlah
Beban Jasa Kantor - LO 259,523,934,849.22
Belanja Jasa Kantor - LRA 250,857,055,274.34
Selisih 8,666,879,574.88
Utang tahun 2019 2,596,217,588.51
Utang tahun 2018 787,787,013.63
1,808,430,574.88
DAU tambahan di Dinkes yg menjadi
6,858,449,000.00 +
beban jasa kesehatan
Jumlah 8,666,879,574.88
Selisih 0.00
Beban Premi Asuransi - LO 1,534,612,683.00
Belanja Premi Asuransi - LRA 1,534,710,036.00
Selisih (97,353.00)
Utang Premi Asuransi Th.2018 97,353.00
Selisih 0.00
Beban Perlengkapan/Peralatan - LO 31,482,255,636.92
Belanja Perlengkapan/Peralatan - LRA 31,113,723,990.40
Selisih 368,531,646.52
Persediaan awal 79,100,149.80
Persediaan akhir 67,564,084.15
Subjumlah (a) 11,536,065.65
Reklas dari BM dibawah kapitalisasi 398,548,080.87
Reklas ke Aset 41,552,500.00
Subjumlah (b) 356,995,580.87
Jumlah a + b 368,531,646.52
Selisih 0.00
Beban Jasa Konsultansi - LO 27,749,673,059.75

Belanja Jasa Konsultansi - LRA 28,258,791,619.75
(509,118,560.00)
Utang Belanja jasa Konsultansi Th.2018 509,118,560.00
Selisih 0.00
Bebaan Kursus 8,799,498,982.00

Belanja Kursus 8,074,720,982.00
724,778,000.00
Reklas dari Hibah pada Dinas Pendidikan yg digunakan untuk
kursus 724,778,000.00
Selisih 0.00
Beban Honorarium PNS - LO 86,915,997,228.74

Belanja Honorarium PNS - LRA 83,189,362,988.71
Selisih 3,726,634,240.03
Utang Tahun 2019 5,424,888,488.75
Utang Tahun 2018 1,698,254,248.72
3,726,634,240.03
Selisih 0.00
Uang diserahkan pd Masyarakat - LO 5,131,101,250.00
Uang diserahkan pd Masyarakat - LRA 5,125,101,250.00
6,000,000.00
Reklas dari Hibah pada Dinas Pendidikan yg digunakan
untuk pemberian uang hadiah masyarakat 6,000,000.00
Selisih 0.00
5.4.2.4 Beban Perjalanan Dinas

Rp Rp
Beban Perjalanan Dinas 79.059.621.698,00 61.844.920.274,00
188
Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2019 sebesar Rp79.059.621.698,00 terdiri

atas beban perjalanan dinas dalam dan luar daerah pada OPD se-Kabupaten Gresik dengan
rincian sebagaimana dalam lampiran 21.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban perjalanan dinas per 31 Desember 2018
maka jumlah beban perjalanan dinas per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
Rp17.214.701.424,00 atau 27,84%.
Apabila dibandingkan dengan Belanja Perjalanan Dinas – LRA yang sebesar
Rp79.059.621.698,00 maka tidak terdapat selisih antara Belanja Perjalanan Dinas pada
Laporan Realisasi Anggaran dengan Beban Perjalanan Dinas pada Laporan Operasional.
5.4.2.5 Beban Pemeliharaan

Rp Rp
Beban Pemeliharaan 62.627.007.836,74 60.855.807.004,02
Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp62.627.007.836,74 mengalami

kenaikan sebesar Rp1.771.200.832,72 atau 2,91% apabila dibandingkan dengan jumlah
beban pemeliharaan per 31 Desember 2018.
Beban pemeliharaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp62.627.007.836,74 terdiri atas
beban pemeliharaan pada OPD se-Kabupaten Gresik dengan rincian sebagaimana dalam
lampiran 22.
Apabila dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan pada Laporan Realisasi
Anggaran yang sebesar Rp63.383.599.474,07 maka terdapat selisih lebih kecil sebesar
Rp756.591.637,33 dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 201. Penjelasan Selisih antara Beban Pemeliharaan-LO dan Belanja
Pemeliharaan-LRA
URAIAN JUMLAH
Beban Pemeliharaan-LO 62,627,007,836.74
Belanja Pemeliharaan-LRA 63,383,599,474.07
Selisih (756,591,637.33)
a. Saldo awal persediaan 1,324,000.00
b. Utang Blj.pemeliharaan Th.2019 75,560,000.00

Utang Blj. Pemeliharaan Th.2018 1,071,235,137.79
subjumlah (b) (995,675,137.79)
Reklas dari Belanja Modal Tahun 2019
c dibawah kapitalisasi 563,679,499.46
Reklas ke aset 324,595,999.00
subjumlah (c) 239,083,500.46
d. Direklas ke beban bahan pkai habis 1,324,000.00
Jumlah a + b + c - d (756,591,637.33)
189
5.4.2.6 Beban Hibah

Rp Rp
Beban Hibah 194.076.392.896,00 206.600.882.508,24
Beban Hibah adalah beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada
pemerintah lainnya, perusahaan negara/daerah, masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat.
Beban hibah per 31 Desember 2019 sebesar Rp194.076.392.896,00 merupakan beban
hibah yang dianggarkan dalam APBD, yang dipergunakan untuk hibah dana BOS untuk
satuan Pendidikan dasar sebesar Rp107.696.750.000,00, beban hibah kepada
badan/Lembaga/organisasi sebesar Rp84.742.742.896,00 dan beban hibah untuk
penyelenggaran Pendidikan kesetaraan sebesar Rp1.636.900.000,00 pada PPKD.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban hibah per 31 Desember 2018 maka beban
hibah per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp12.524.489.612,24 atau
6,06%.
Apabila dibandingkan dengan Belanja Hibah pada LRA yang sebesar
Rp214.968.069.974,60 maka terdapat selisih lebih kecil sebesar Rp20.891.677.078,60
dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 202. Penjelasan Selisih antara Beban Hibah-LO dan Belanja Hibah-LRA
Uraian Jumlah
Beban Hibah - LO 194,076,392,896.00
Belanja Hibah - LRA 214,968,069,974.60
Selisih (20,891,677,078.60)
Belanja barang diserahkan masy.yg
dikonversi ke belanja hibah :
Dinas PU dan TR 16,182,813,578.60
Dinas Permukiman 1,262,310,500.00
Dinas Pertanian 3,446,553,000.00 +
20,891,677,078.60
Selisih 0.00
5.4.2.7 Beban Bantuan Sosial

Rp Rp
Beban Bantuan Sosial 28.351.750.000,00 24.577.400.000,00
190
Beban Bantuan Sosial adalah beban uang atau barang yang diberikan kepada
masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Beban bantuan sosial
per 31 Desember 2019 sebesar Rp28.351.750.000,00 merupakan beban bantuan sosial yang
dianggarkan oleh PPKD untuk bantuan sosial kepada anggota masyarakat.
Beban Bantuan Sosial sebesar Rp28.351.750.000,00 dipergunakan antara lain untuk
bantuan pemugaran rumah sebesar Rp14.912.450.000,00, bantuan kuliah untuk mahasiswa
kurang mampu sebesar Rp435.000.000,00, bantuan untuk janda miskin sebesar
Rp6.553.800.000,00, bantuan anak yatim sebesar Rp1.700.000.000,00 dan bantuan sosial
yang tidak direncanakan sebesar Rp4.750.500.000,00.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban bantuan sosial per 31 Desember 2018
maka jumlah beban hibah per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
Rp3.774.350.000,00 atau 15,36%.
Apabila dibandingkan dengan Belanja Bantuan Sosial pada LRA yang sebesar
Rp28.495.620.000,00 maka terdapat selisih lebih kecil sebesar Rp143.870.000,00
dikarenakan terdapat belanja diserahkan pada masyarakat yang dikonversi ke belanja
bantuan sosial yaitu pada Dinas Sosial sebesar Rp143.870.000,00.
5.4.2.8 Beban Penyusutan

Rp Rp
Beban Penyusutan 260.705.466.357,98 224.398.987.713,00
Beban Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan (depreciable asets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Beban
penyusutan per 31 Desember 2019 sebesar Rp260.705.466.357,98 merupakan beban
penyusutan terhadap aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus, dengan rincian
sebagaimana dalam lampiran 23.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban penyusutan per 31 Desember 2018 maka beban
penyusutan per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp36.306.478.644,98 atau
16,18%.
Beban penyusutan per 31 Desember 2019 sebesar Rp260.705.466.357,98 dapat
dirinci sebagai berikut :
191
Tabel 203. Beban Penyusutan per KIB

No. Uraian Jumlah
1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 98,401,737,596.20
2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 31,646,543,459.82
3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan 130,393,776,380.60
4 Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 263,408,921.36
Jumlah 260,705,466,357.98
5.4.2.9 Beban Amortisasi

Rp Rp
Beban Amortisasi 886.386.718,60 716.848.576,60
Beban amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud
yang dapat disusutkan (depreciable asets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Beban amortisasi per 31 Desember 2019 sebesar Rp886.386.718,60 merupakan beban
amortisasi terhadap aset tak berwujud dengan rincian sebagaimana dalam lampiran 24.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban amortisasi per 31 Desember 2018 maka
beban amortisasi per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp169.538.142,00
atau 23,65%.
5.4.2.10 Beban Penyisihan Piutang

Rp Rp
Beban Penyisihan Piutang 10.626.933.942,34 32.598.318.467,45
Beban Penyisihan Piutang per 31 Desember 2019 sebesar Rp10.626.933.942,34

merupakan beban penyisihan atas piutang pada OPD sebagaimana dalam lampiran 25.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban penyisihan piutang per 31 Desember
2018 maka beban penyisihan piutang per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar
Rp21.971.384.525,11 atau 67,40%.
Beban Penyisihan Piutang per 31 Desember 2019 sebesar Rp10.626.933.942,34
dapat dijelaskan sebagai berikut :
192
Tabel 204. Rincian Beban Penyisihan Piutang Berdasarkan Jenis Piutang

No. Uraian Jumlah
1 Beban Penyisihan Piutang Pendapatan : 10,707,920,942.34
a. Beban Penyisihan Piutang Pajak 6,131,041,491.75
b. Beban Penyisihan Piutang Retribusi (930,264,417.58)
c. Beban Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yg Sah 5,507,143,868.17
2 Beban Penyisihan Piutang Lainnya : (80,987,000.00)
a. Beban Penyisihan Tuntutan Ganti Rugi (6,485,000.00)
b. Beban Penyisihan Dana Bergulir (74,502,000.00)
Jumlah Total (1 + 2) 10,626,933,942.34
5.4.2.11 Beban Transfer

Rp Rp
Beban Transfer 300.940.648.000,00 302.373.962.757,00
Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Beban transfer per 31 Desember 2019 sebesar Rp300.940.648.000,00 merupakan
beban transfer bagi hasil pajak dan retribusi daerah kepada pemerintah desa sebesar
Rp50.544.513.050,00, beban transfer bantuan keuangan kepada desa sebesar
Rp249.352.538.000,00 dan beban bantuan kepada partai politik sebesar Rp1.043.596.950,00.
Beban transfer bantuan keuangan kepada desa sebesar Rp249.352.538.000,00 terdiri
atas beban transfer alokasi dana desa sebesar Rp131.863.495.000,00, dan bantuan keuangan
khusus kepada desa Rp117.489.043.000,00.
Apabila dibandingkan dengan jumlah beban transfer per 31 Desember 2018 maka
beban transfer per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp1.433.314.757,00
atau 0,47 %.
Apabila dibandingkan dengan belanja tranfer pada LRA per 31 Desember 2019 yang
sebesar Rp581.424.450.000,00 maka beban transfer lebih kecil sebesar
Rp280.483.802.000,00 yang merupakan transfer dana desa yang tidak diakui sebagai beban
transfer.
5.4.2.12 Beban Lain-lain

Rp Rp
Beban Lain-lain 267.034.057,91 8.915.208.200,23
193
Beban lain-lain per 31 Desember 2019 sebesar Rp267.034.057,91 adalah beban

penurunan investasi Pemeritah Kabupaten Gresik pada PD BPR Bank Gresik sebesar
Rp267.034.057,91.
Apabila dibandingkan dengan beban lain-lain per 31 Desember 2018, maka beban
lain-lain per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp8.648.174.142,32 atau
97%.
5.4.3 Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional

Rp Rp
Surplus/Defisit dari 458.312.333.647,28 290.729.141.875,13
keg.operasional
Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional adalah selisih lebih/kurang antara

pendapatan-operasional dan beban selama satu periode pelaporan.
Surplus dari kegiatan operasional sebesar Rp461.509.166.930,96 merupakan selisih
lebih dari pendapatan operasional sebesar Rp2.894.263.027.788,70 dan beban operasi
sebesar Rp2.435.950.694.141,42.
Apabila dibandingkan dengan surplus/defisit kegiatan operasional per 31 Desember
2018 maka surplus/defisit kegiatan operasional per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan
sebesar Rp167.583.191.772,15 atau 57,64%.
5.4.4 SURPLUS/DEFISIT dari KEGIATAN NON OPERASIONAL

Rp Rp
Surplus dari Keg. Non
84.745.138,00 807.487.318,00
Operasional
Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dikelompokkan tersendiri

dalam kegiatan non operasional, termasuk didalamnya adalah surplus penjualan aset non lancar,
surplus penyelesaian kewajiban jangka panjang, defisit penjualan aset non lancar, defisit
penyelesaian kewajiban jangka panjang.
Surplus dari kegiatan non operasional per 31 Desember 2019 sebesar
Rp84.745.138,00 berasal dari surplus penjualan aset non lancar berupa hasil penjualan bekas
kendaraan bermotor yang merupakan tindak lanjut dari penghapusan aset tetap.
194
Apabila dibandingkan dengan surplus/defisit kegiatan non operasional per 31

Desember 2018 maka surplus/defisit kegiatan non operasional per 31 Desember 2019
mengalami penurunan sebesar Rp722.742.180,00 atau 89,51%.
5.4.5 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA

Rp Rp
Surplus/Defisit Sebelum Pos
458.397.078.785,28 291.536.629.193,13
Luar Biasa
Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa adalah selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit dari kegiatan operasional dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional.
Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa Per 31 Desember 2019 sebesar
Rp458.397.078.785,28 mengalami kenaikan sebesar Rp155.853.269.773,84 atau 53,46%
dari Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa per 31 Desember 2018.
Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa per 31 Desember 2019 sebesar
Rp458.397.078.785,28 berasal dari :
a. Surplus/defisit dari kegiatan operasional Rp458.312.333.647,28
b. Surplus/defisit dari kegiatan non operasional Rp 84.745.138,00
Rp458.397.078.785,28
5.4.6 POS LUAR BIASA
Rp Rp
Pos Luar Biasa 11.823.738.015,34 0,00
Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan Operasional
dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa. Pos Luar Biasa memuat
kejadian luar biasa yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. tidak kejadian yang dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggaran;
b. tidak diharapkan terjadi berulang-ulang; dan
c. kejadian diluar kendali entitas pemerintah.
Pos Luar Biasa per 31 Desember 2019 sebesar Rp11.823.738.015,34 merupakan
selisih antara pendapatan luar biasa sebesar Rp12.207.948.390,34 dan beban luar biasa
sebesar Rp384.210.375,00. Pendapatan luar biasa sebesar Rp12.207.948.390,3 merupakan
pengakuan atas pendapatan diterima dimuka sebesar Rp5.670.281.948,00 dan utang jangka
Panjang sebesar Rp6.537.666.442,34 Retribusi Ijin Gangguan (HO) pada Dinas Penanaman
195
Modal dan PTSP yang dihapus berdasarkan atas Permendagri No 19 Tahun 2017 tentang
Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan
Di Daerah,
Beban luar biasa sebesar Rp384.210.375,00 merupakan realisasi belanja tidak terduga
pada Laporan Realisasi Anggaran.
5.4.7 SURPLUS/DEFISIT – LO
Rp Rp
Surplus/Defisit-LO
470.220.816.800,62 291.536.629.193,13
Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit

kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.
Surplus/Defisit-LO per 31 Desember 2019 sebesar Rp470.220.816.800,62 adalah
penjumlahan selisih lebih dari kegiatan operasional sebesar Rp458.312.333.647,28, surplus dari
kegiatan non operasional sebesar Rp84.745.138,00 dan pos luar biasa sebesar
Rp.11.823.738.015,34.
Apabila dibandingkan dengan surplus/Defisit-LO per 31 Desember 2018 maka
surplus/Defisit-LO per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
Rp178.684.187.607,49 atau 61,29%.
196
5.5. KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS

Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara
Umum Daerah.
Laporan Arus Kas ini menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama
periode laporan yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi aset
non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran.
5.5.1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

(Rp) (Rp)
Arus Kas Bersih dari 676.532.913.740,84 566.361.045.199,31
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan
kemampuan operasi pemerintah daerah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp676.532.913.740,84 dan Rp566.361.045.199,31 yang berasal dari :
Tabel 205. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Uraian
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 3,119,200,157,022.91 2,876,343,695,519.71
Arus Kas Keluar 2,442,667,243,282.07 2,309,982,650,320.40
Arus Kas Bersih 676,532,913,740.84 566,361,045,199.31
5.5.1.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi

(Rp) (Rp)
Arus Masuk Kas dari 3.119.200.157.022,91 2.876.343.695.519,71
Aktivitas Operasi
Jumlah Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp3.119.200.157.022,91 dan Rp2.876.343.695.519,71, terdiri dari :
197
Tabel 206. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi

Uraian
(Rp) (Rp)
Penerimaan Pajak Daerah 641,744,041,397.22 575,859,024,856.46
Penerimaan Retribusi Daerah 80,949,444,661.00 73,435,779,742.00
Penerimaan Hasil Pengelolaan
10,795,200,154.10 10,696,168,301.68
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan Lain -lain Pendapatan Asli
247,287,695,783.11 297,264,733,368.57
Daerah yang Sah
Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 98,537,258,419.00 117,340,365,966.00
Penerimaan Dana Bagi Hasil Bukan
92,269,686,577.00 67,656,560,411.00
Pajak (Sumber Daya Alam)
Penerimaan Dana Alokasi Umum 958,325,036,000.00 909,888,092,000.00
Penerimaan Dana Alokasi Khusus 318,722,976,334.00 330,283,398,649.00
Penerimaan Dana Otonomi Khusus 0.00 0.00
Penerimaan Dana Penyesuaian 323,214,720,000.00 264,027,275,000.00
Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil
256,224,161,300.00 212,099,334,025.00
Pajak
Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil
0.00 0.00
Lainnya Propinsi
Penerimaan Hibah 73,943,370,897.48 1,492,163,200.00
Penerimaan Dana Darurat 0.00 0.00
Pendapatan Lainnya 17,186,565,500.00 16,300,800,000.00
Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa 0.00 0.00
Jumlah 3,119,200,157,022.91 2,876,343,695,519.71
5.5.1.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi

(Rp) (Rp)
Arus Keluar Kas dari 2.442.667.243.282,07 2.309.982.650.320,73
Aktivitas Operasi
Jumlah Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp2.442.667.243.282,07 dan Rp2.309.982.650.320,73, terdiri dari :
Tabel 207. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi
Uraian
(Rp) (Rp)
Pembayaran Pegawai 817.722.929.737,94 807.285.279.137,00
Pembayaran Barang 799.671.963.194,53 714.001.164.523,64
Pembayaran Hibah 214.968.069.974,60 198.043.178.504,00
Pembayaran Bantuan Sosial 28.495.620.000,00 26.604.164.400,00
Pembayaran Tidak Terduga 384.210.375,00 2.728.783.214,76
Pembayaran Bagi Hasil Pajak
50.544.513.050,00 95.263.823.791,00
dan Retribusi
Pembayaran Bagi Hasil
0,00 0,00
Pendapatan Lainnya
Pembayaran Bantuan Keuangan 530.879.936.950,00 466.056.256.750,00
Pembayaran Kejadian Luar

0,00 0,00
Biasa
Jumlah 2.442.667.243.282,07 2.309.982.650.320,40
198
5.5.2 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

(Rp) (Rp)
Arus Kas Bersih dari (576.546.525.562,34) (369.883.330.557,33)
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnyayang tidak termasuk dalam
setara kas.
Arus kas bersih dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan danpengeluaran
kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mendukung pelayananpemerintah kepada masyarakat di masa
yang akan datang.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp(576.546.525.562,34) dan Rp(369.883.330.557,33) yang berasal dari :
Tabel 208. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Uraian
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 0.00 0.00
Arus Kas Keluar 576,546,525,562.34 369,883,330,557.33
Arus Kas Bersih (576,546,525,562.34) (369,883,330,557.33)
5.5.2.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi

31 Desember 2019
31 Desember 2018 (Rp)
(Rp)
Arus Masuk Kas dari 0,00 0,00
Aktivitas Investasi
Jumlah Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan Tahun 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00.
5.5.2.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi

(Rp) (Rp)
Arus Keluar Kas dari 576.546.525.562,34 369.883.330.557,33
Aktivitas Investasi
Jumlah Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp76.546.525.562,34 dan Rp369.883.330.557,33, terdiri dari :
199
Tabel 209. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi

Uraian
(Rp) (Rp)
Belanja Tanah 23.708.676.457,78 60.000.000,00
Belanja Peralatan dan Mesin 145.339.297.937,64 88.943.435.961,08
Belanja Gedung dan Bangunan 93.714.601.786,74 112.036.295.965,28
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 273.833.923.660,18 167.973.660.940,97
Belanja Aset Tetap Lainnya 20.946.500,00 250.685.400,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 1.429.079.220,00 619.252.290,00
Penyertaan Modal Pemerintah
38.500.000.000,00 0,00
Daerah
Jumlah 576.546.525.562,34 369.883.330.557,33
5.5.3 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

(Rp) (Rp)
Arus Kas Bersih dari 74.502.000,00 33.949.950,00
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaa nadalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar/atau

pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah dan komposisi utang dan piutang jangka panjang.
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjamanjangka panjang.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp74.502.000,00 dan Rp33.949.950,00 yang berasal dari :
Tabel 210. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Uraian
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 74,502,000.00 33,949,950.00
Arus Kas Keluar 0.00 0.00
Arus Kas Bersih 74,502,000.00 33,949,950.00
5.5.3.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan

(Rp) (Rp)
Arus Masuk Kas dari Aktivitas 74.502.000,00 33.949.950,00
Pendanaan
200
Jumlah Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp74.502.000,00 dan Rp33.949.950,00, terdiri dari :
Tabel 211. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan
Uraian
(Rp) (Rp)
Pinjaman Dalam Negeri 0.00 0.00
Penerimaan Kembali Dana Bergulir 74,502,000.00 33,949,950.00
Jumlah 74,502,000.00 33,949,950.00
5.5.3.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pendanaan

(Rp) (Rp)
Arus Keluar Kas dari 0,00 0,00
Aktivitas Pendanaan
Jumlah Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp0,00 dan Rp0,00, terdiri dari :
Tabel 212. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pendanaan
Uraian
(Rp) (Rp)
Pembayaran Pokok Pinjaman 0,00 0,00
Pemberian Pinjaman 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
.
5.5.4 ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS / NON ANGGARAN

(Rp) (Rp)
Arus Kas Bersih dari (4.724.524.191,00) 2.852.177.344,00
Aktivitas Transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan atau pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Arus kas bersih dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan danpengeluaran
kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, danpendanaan pemerintah.
Arus kas dari aktivitas transitoris antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran,
serta kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang
dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga
201
misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar
rekening kas umum daerah.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris Tahun 2019 dan 2018 sebesar
Rp(4.724.524.191,00) dan Rp2.852.177.344,00 yang berasal dari :
Tabel 213. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran
Uraian
(Rp) (Rp)
Arus Kas Masuk 60.184.570.507,00 61.616.834.088,00
Arus Kas Keluar 64.909.094.698,00 58.764.656.744,00
Arus Kas Bersih (4.724.524.191,00) 2.852.177.344,00
5.5.4.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran

(Rp) (Rp)
Arus Masuk Kas dari 60.184.570.507,00 61.616.834.088,00
Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFKdan penerimaan
transitoris seperti kiriman uang masuk dan penerimaan kembaliuang persediaan dari
bendahara pengeluaran.
Jumlah Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris Tahun 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp60.184.570.507,00 dan Rp61.616.834.088,00 merupakan penerimaan
perhitungan fihak ketiga (PFK).
Tabel 214. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris
Uraian
(Rp) (Rp)
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 38,727,673,125.00 37,418,424,765.00
Penerimaan Kembali UP dari Bendahara
21,158,542,500.00 19,533,334,370.00
Pengeluaran
Uang Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan 34,434,991.00 3,766,692,565.00
Uang Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan 0.00 334,999,023.00
Uang Denda Keterlambatan Pekerjaan 0.00 154,866,498.00
Uang Jaminan Bongkar Reklame 236,733,764.00 246,668,815.00
Uang Pajak Puskesmas Tambak yang belum
0.00 1,098,052.00
dipindahbukukan oleh Bank
Uang Titipan Pasien di Kas Bendahara
0.00 160,750,000.00
Penerimaan BLUD RSUD Ibnu Sina
Uang Titipan Pengembalian Dinas Pendidikan
8,956,619.00 0.00
Provinsi Jawa Timur
Uang Titipan Dinas Penanaman Modal &
18,229,508.00 0.00
PTSP (IMB)
Jumlah 60,184,570,507.00 61,616,834,088.00
202
5.5.4.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris

(Rp) (Rp)
Arus Keluar Kas dari 64.909.094.698,00 58.764.656.744,00
Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFKdan pengeluaran
transitoris seperti kiriman uang keluar dan pemberian uangpersediaan kepada bendahara
pengeluaran.
Jumlah Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris Tahun 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp64.909.094.698,00 dan Rp58.764.656.744,00 merupakan pengeluaran
perhitungan fihak ketiga (PFK).
Tabel 215. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris
Uraian
(Rp) (Rp)
Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 38.727.673.128,00 37.418.540.643,00
Penngeluaran UP untuk Bendahara

21.260.000.000,00 19.510.000.000,00
Pengeluaran pada Awal Tahun
Uang Jaminan Pemeliharaan 4.245.799.747,00 1.755.266.095,00
Uang Jaminan Pelaksanaan Pek 334.999.023,00 0,00
Uang Denda Keterlambatan Pek 154.866.498,00 0,00
Uang Jaminan Bongkar Reklame 23.908.250,00 80.850.006,00
Utang Pajak Puskesmas Tambak 1.098.052,00 0,00
Uang Titipan Pasien RSUD Tahun 2018 160.750.000,00 0,00
Jumlah 64.909.094.698,00 58.764.656.744,00
Saldo Akhir Kas Tahun 2019

Saldo Awal Kas sebesar Rp368.865.263.813,54.
Saldo Akhir Kas sebesar Rp463.907.945.450,98, terdiri dari :
1. Saldo Akhir Kas di BUD sebesar Rp431.909.724.798,23, terdri dari :
- Saldo Kas BUD sebesar Rp430.042.833.030,23.
- Uang Titipan Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan sebesar Rp794.265.511,00.
- Uang Titipan Jaminan Bongkar Reklame sebesar Rp1.045.440.130,00.
- Uang Titipan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Pengembalian Gaji Guru SMA)
sebesar Rp8.956.619,00.
- Uang Titipan Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebesar Rp18.229.508,00
2. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp210.171.430,00, terdiri dari:
- Saldo pada Bendahara Pengeluaran BPPKAD sebesar Rp101.389.500,00, uang
tersebut merupakan Uang Persediaan tahun 2019 yang masih dalam penyitaan oleh
203
pihak Kejari Gresik terkait masalah pada tanggal 14 Januari 2019 dan sampai dengan
31 Desember 2019 belum dikembalikan/disetor ke Rekening Kas Daerah.
- Saldo pada Bendahara Pengeluaran Kecamatan Benjeng sebesar Rp68.000,00, uang
tersebut merupakan sisa Uang Persediaan tahun 2019 yang sampai dengan 31
Desember 2019 masih ada di Bendahara Pengeluaran dan belum disetorkan ke
Rekening Kas Daerah.
- Saldo pada Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan sebesar Rp108.573.930,00, uang
tersebut merupakan pengembalian belanja yang sampai dengan 31 Desember 2019
masih ada di Bendahara Pengeluaran dan belum disetorkan ke Rekening Kas Daerah.
- Saldo pada Bendahara Pengeluaran Kecamatan Cerme sebesar Rp140.000,00, uang
tersebut merupakan Pengembalian Belanja tahun 2019 yang sampai dengan 31
Desember 2019 masih ada di Bendahara Pengeluaran dan belum disetorkan ke
Rekening Kas Daerah.
3. Saldo Akhir Kas di BLUD RSUD Ibnu Sina sebesar Rp13.634.258.676,54.
4. Saldo Akhir Kas Dana Kapitasi Dinas Kesehatan sebesar Rp14.106.533.556,22.
5. Saldo Akhir Kas di Rekening BOS sebesar Rp4.047.256.989,22.
204
5.6 KOMPONEN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
5.6.1 Ekuitas Awal

Rp Rp
Ekuitas Awal 5.853.662.901.977.86 4.920.822.444.143,62
Ekuitas awal per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing masing
sebesar Rp5.853.662.901.977,86 dan 4.920.822.444.143,62 merupakan ekuitas akhir pada
Laporan Perubahan Ekuitas periode tahun sebelumnya.
5.6.2 Surplus/Defisit - LO
Rp Rp
Surplus/Defisit-LO 470.220.816.800,62 291.536.629.193,13
Surplus/Defisit LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional dan kejadian luar biasa.
Surplus/Defisit-LO per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing
sebesar Rp470.220.816800,62 dan Rp291.536.629.193,13 berasal dari Laporan Operasional
per 31 Desember 2019 dan dari Laporan Operasional per 31 Desember 2018.
5.6.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar

Rp Rp
Dampak Kumulatif
Perubahan Kebijakan/ (50.523.678.434,24) 641.303.828.641,12
Kesalahan Mendasar
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan merupakan akun yang

digunakan untuk mencatat perubahan nilai pada neraca yang dikarenakan adanya perubahan
kebijakan/kesalahan mendasar dan Koreksi atas Laporan Keuangan periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar per 31 Desember 2019 dan
per 31 Desember 2018 masing-masing sebesar (Rp50.523.678.434,24) dan
Rp641.303.828.641,12 yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
205
5.6.3.1 Penambahan Aset Tetap dan Aset Lainnya

Rp Rp
Penambahan Aset Tetap dan Aset
3.173.635.618,00 537.978.915.264,75
Lain-lain
Penambahan/Pengurangan Aset Tetap dan Aset Lainnya per 31 Desember 2019

dan per 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp3.173.635.618,00 dan
Rp537.978.915.264,75 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 216. Penambahan Aset Tetap dan Aset Lain-Lain
TAHUN 2019 TAHUN 2018
NO OPD KETERANGAN KETERANGAN
(Rp) (Rp)
Inventarisasi peralatan dan
Inventarisasi atas gedung SD
mesin dari belanja BOS
Kedamean yang selama ini
1 Dinas Pendidikan 1.300.000.000,00 34.425.000,00 Tahun 2017 (kurang catat
belum tercatat sebagai aset
pada laporan keuangan tahun
Pemerintah Daerah
2017).
Inventarisasi atas hibah dari
Kemenkes BAST sebelum
tahun anggaran 2019 berupa
komputer dan alat studio
2 Dinas Kesehatan 38.305.455,00
yang kemudian direklas ke
aset lain-lain non produktif
dikarenakan barang dalam
kondisi rusak berat.
Hibah dari Kementerian
Kesehatan RI berupa
peralatan dan Mesin sesuai
dengan Naskah Perjanjian
Hibah antara Kementerian
Kesehatan dengan RSUD
3 RSUD Ibnu Sina 23.232.774.400,00 Ibnu Sina tentang Hibah
Barang Milik Negara yang
Berasal dari Dana Tugas
Pembantuan Direktorat
Jenderal Pelayanan
Kesehatan Nomor:
KN.02.07/I/3689/2017
Dinas Pekerjaan Inventarisasi jalan, jaringan
4 Umum dan Tata 9.867.403.584,75 dan irigasi dari belanja
Ruang Barang dan Jasa Tahun 2017.
Hibah dari PT. Petrokimia
Gresik beruba bangunan dan
gedung seseuai dengan
BAST Bantuan
Hibah dari Kementerian PU
Pembangunan Gapuro
BASTsebelum tahun
Dinas Lingkungan Selamat Datang di Bunder
5 1.400.609.563,00 anggaran 2019 berupa alat-
Hidup 4.211.858.000,00 Kecamatan Kebomas
alat berat darat (peralatan dan
Kabupaten Gresik
mesin)
Nomor:001/HU.00.02/11/BA
/2015 /
Nomor:050/2880/437.61/201
5
Inventarisasi tanah atas
belanja sebelum Tahun
6 Dinas Perikanan 90.000.000,00 Anggaran 2019 dikarenakan
-
di tahun sebelumnya tidak
masuk belanja modal
206

NO OPD KETERANGAN KETERANGAN
(Rp) (Rp)
Inventarisasi gedung dan
bangunan berupa tugu
Dinas Pariwisata peringatan dari belanja
7 344.720.600,00
dan Kebudayaan barang dan jasa tahun 2019 -
dikarenakan salah
penganggaran.
Pengakuan aset tetap berupa
tanah berdasarkan hasil
8 BPPKAD penilaian NJOP/Zona Nilai
475.978.318.000,00
Tanah yang dimasukkan
dalam barang milik daerah.
Pengakuan peralatan dan

Mesin atas kurang saji
pengakuan hibah tahun
pelaporan sebelumnya sesuai
dengan BAST Personil,
Sarana dan Prasarana, dan
Dinas Koperasi, Dokumen (P2D) Bidang
9
UKM, Perindag 3.215.000,00 Perdagangan dari Pemerintah
Provinsi Jawa Timur kepada
Pemerintah Kabupaten
Gresik Nomor
127/1570/BA/2016 Tahun
2016 Tanggal 30 September
2016

10 Kecamatan Gresik penilaian NJOP/Zona Nilai
14.912.735.280,00

Kecamatan
11 penilaian NJOP/Zona Nilai
Kebomas 9.738.186.000,00
JUMLAH 3.173.635.618,00 537.978.915.264,75
5.6.3.2 Akumulasi Penyusutan sd Tahun Lalu

Rp Rp
Akumulasi Penyusutan
(48.985.500.441,16) 75.788.578.414,91
Sd Tahun Lalu
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember
2018 masing-masing sebesar (Rp49.985.500.441,16) dan Rp75.788.578.414,91 dengan
rincian sebagai berikut:
207
Tabel 217. Akumulasi Penyusutan sd Tahun Lalu
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2018
1 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (4,723,547,385.41) (16,473,835,757.59)
2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 1,016,506,572.64 1,131,233,494.99
3 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan (45,315,985,740.88) 90,786,251,831.51
4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya 0.01 331,148,846.00
5 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 37,526,112.48 13,780,000.00
Jumlah (48,985,500,441.16) 75,788,578,414.91
Akumulasi Penyusutan sd Tahun Lalu merupakan perubahan terhadap akumulasi penyusutan

sd tahun 2018 yang disebabkan oleh adanya penambahan aset, penghapusan aset dan
koreksi saldo awal penyusutan aset sesuau dengan rincian pada tabel berikut:
Tabel 218. Rincian Akumulasi Penyusutan sd Tahun Lalu
Tahun 2019
Aset
No Uraian Peralatan dan Gedung dan Jalan, Irigasi dan Tetap Tahun 2018
Aset Lainnya
Mesin Bangunan Jaringan Lainn
ya
Penambahan
1 (886,838,390.85) (85,516,366.90) 0.00 0.00 0.00 (20,931,831,725.44)
Aset
Penghapusan
2 129,547,500.00 442,633,248.98 0.00 0.00 86,797,092.48 4,753,780,415.14
Aset
Koreksi Salah
3 (3,968,082,139.75) 659,389,690.58 (45,315,985,740.90) 0.00 (49,270,980.00) 91,966,629,725.21
Penghitungan
Koreksi Saldo
4 1,825,645.19 (0.02) 0.02 0.01 0.00 0.00
Awal
Jumlah (4,723,547,385.41) 1,016,506,572.64 (45,315,985,740.88) 0.01 37,526,112.48 75,788,578,414.91
Total (48,985,500,441.16) 167,755,208,140.12
Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per SKPD selama Tahun 2019 dirinci dalam
lampiran 26.
5.6.3.3 Koreksi Nilai Piutang

Rp Rp
Koreksi Nilai Piutang 289.952.027,81 15.830.685.729,64
Koreksi Nilai Piutang per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-
masing sebesar Rp289.952.027,81 dan 15.830.685.729,64. Koreksi Nilai Piutang sebesar
Rp289.952.027,81 merupakan koreksi atas piutang yang ada di OPD dengan rincian
sebagaimana berikut:
208
Tabel 219. Koreksi Nilai Piutang

No SKPD KETERANGAN
(Rp) (Rp)
Koreksi yang disebabkan karena
selisih kurs tengah per 31 Desember
1 Dinas
(47.913.208,40) 2019 dan per 31 Desember 2018 77.074.178,34
Perhubungan
masing-masing sebesar 1$ =
13.901,00 dan1$ = 14.481,00
Penghapusan atas piutang IMB tahun
lalu (Rp361.164.014,00), koreksi
Badan
piutang denda retribusi tahun lalu
Penanaman
2 (7.075.075,62) (Rp350.128.259,94) penambahan (1.165.003.723,08)
Modal dan
nilai denda atas SKR tahun2
PTSP
sebelumnya pada denda perizinan
tertentu Rp704.217.198,32
Koreksi Saldo awal piutang denda
PBB Rp345.074.961,73, koreksi
saldo awal piutang denda pajak
3 BPPKAD 345.440.311,83 16.919.615.274.38
restoran Rp0,10, koreksi saldo awal
denda pajak pajak reklame
Rp365.350,00
4 PPKD (500.000,00) Koreksi saldo awal atas piutang TGR (1.000.000,00)
JUMLAH 289.952.027,81 (15.830.685.729,64)
Koreksi Nilai Piutang selama Tahun 2019 dirinci dalam lampiran 27.
5.6.3.4 Koreksi Saldo Awal Penyertaan Modal

Rp Rp
Koreksi Saldo Awal
(889.843.678,14) 20.385.090.086,56
Penyertaan Modal
Koreksi Saldo Awal Penyertaan Modal per 31 Desember 2019 dan per 31
Desember 2018 masing-masing sebesar (Rp889.843.678,14) dan Rp20.385.090.086,56.
Koreksi saldo awal penyertaan modal sebesar (Rp889.843.678,14) merupakan koreksi atas
saldo awal penyertaan modal sesuai dengan Laporan Keuangan BUMD Tahun 2019 dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 220. Koreksi Saldo Awal Penyertaan Modal
No Uraian Saldo Awal
1 Koreksi Laba Rugi Tahun Lalu -PDAM (889.851.552,01)
2 Koreksi Saldo/Perhitungan Laba PT. Gresik Migas 7.873,87
Jumlah (889.843.678,14)
209
5.6.3.5 Penghapusan Aset

Rp Rp
Penghapusan Aset (3.688.880.517,05) (9.048.673.893,98)
Penghapusan Aset per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-
masing sebesar (Rp3.688.880.517,05) dan (Rp9.048.673.893,98) yang dapat dirinci sebagai
berikut:
Tabel 221. Penghapusan Aset

No OPD
Rp Rp
1 Dinas Pendidikan (512.707.089,00) (2.467.616.575,68)
2 Dinas Kesehatan (645.921.342,41) (922.508.130,00)
3 RSUD Ibnu Sina (49.380.868,46) (119.802.605,50)
4 Dinas PUdan Tata Ruang (495.000,00) 0,00
5 (65.280.000,00) 0,00
Pemukiman
6 Satuan Polisi Pamong Praja 0,00 (45.555.894,67)
7 BPBD (126.433.585,22) (28.875.000,00)
8 DINAS SOSIAL (341.000,00)
9 Dinas Tenaga Kerja (1.138.500,00) (87.500.000,00)
10 Dinas Pertanahan 0,00 0,00
11 Badan Lingkungan Hidup (17.461.800,00) (2.894.547.700,00)
12 (5.387.000,00) 0,00
Sipil
13 Dinas Pemberdayaan Masy. dan Desa (47.300.000,00) 0,00
14 Dinas KBPP dan Perlindungan Anak (308.260,00) (44.145.000,00)
15 Dinas Perhubungan (193.450.400,00) (6.111.411,10)
16 Dinas Komunikasi dan Informatika (40.954.173,96) (10.694.029,04)
17 Dinas Koperasi, UKM, Perindag (20.017.800,00) (79.679.686,71)
18 (11.203.950,00) (91.200.682,25)
Satu Pintu
19 Dinas Kepemudaan dan Olahraga (9.482.360,00)
20 Dinas Perpustakaan & Arsip (2.056.000,00) (12.589.992,26)
21 Dinas Perikanan (214.000,00) (144.000.000,00)
22 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (49.091.000,00) (443.561.000,00)
23 PERTANIAN (1.425.000,00) (1.573.000,00)
24 Inspektorat (4.201.200,00) (51.675.000,00)
25 BAPPELITBANGDA (17.093.700,00) (60.876.247,17)
26 BPPKAD (36.059.388,00) (33.985.670,32)
27 Sekretariat Daerah (1.816.329.100,00) (1.264.949.148,70)
28 Sekretariat Dewan (9.906.000,00) (107.381.250,00)
29 Kecamatan Gresik (990.000,00)
30 Kecamatan Benjeng (2.970.000,00) (63.224.129,00)
31 Kec. Wringinanom 0,00 (55.875.000,00)
32 Kecamatan Menganti (600.000,00)
33 Kec. Ujungpangkah (341.000,00)
34 Kecamatan Bungah 0,00 (9.906.741,58)
35 Kecamatan Dukun (341.000,00)
36 KESBANGPOL 0,00 (840.000,00)
Jumlah (3.688.880.517,05) (9.048.673.893,98)
210
Penghapusan Aset selama Tahun 2019 dirinci dalam lampiran 28.

Rincian penghapusan Aset per KIB dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 222. Rincian Penghapusan Aset per KIB
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2018
1 Peralatan dan Mesin (1,467,331,005.76) (6,951,621,284.98)

2 Gedung dan Bangunan (1,863,758,100.00) (1,807,648,009.00)
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan (12,645,600.00) (44,500,500.00)
4 Aset Tetap Lainnya (194,570,400.00) (176,859,100.00)
5 Aset Lainnya (150,575,411.29) (68,045,000.00)
Jumlah (3,688,880,517.05) (9,048,673,893.98)
5.6.3.6 Koreksi Nilai Perolehan Aset

Rp Rp
Koreksi Nilai Perolehan Aset (185,06) 0,00
Koreksi Nilai Perolehan Aset merupakan koreksi atas nilai perolehan aset tetap
dan aset lain-lain dikarenakan adanya kurang/lebih saji atas aset tetap dan aset lain-lain di
tahun-tahun sebelumnya. Koreksi Nilai Perolehan Aset per 31 Desember 2019 dan per 31
Desember 2018 masing-masing sebesar (Rp185,06) dan Rp 0,00 yang dapat dirinci sebagai
berikut:
Tabel 223. Koreksi Nilai Perolehan Aset
Jumlah
No OPD
Rp
1 Dinas Pendidikan (184,00)
2 Dinas Kesehatan 0,71
3 RSUD Ibnu Sina 1,72
4 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (0,04)
5 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 1,07
6 Satuan Polisi Pamong Praja 0,01
7 BPBD (3,29)
8 Dinas Tenaga Kerja 0,41
9 Dinas Pertanahan 0,05
10 Badan Lingkungan Hidup 0,13
11 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (1,00)
12 Dinas Pemberdayaan Masy. dan Desa 0,02
13 Dinas KBPP dan Perlindungan Anak (0,16)
14 Dinas Perhubungan (0,03)
15 Dinas Komunikasi dan Informatika 0,02
16 Dinas Koperasi, UKM, Perindag (0,21)
17 Dinas PM dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 0,01
211
Jumlah
No OPD
Rp
18 Dinas Kepemudaan dan OlahRaga 0,02
19 Dinas Perpustakaan & Arsip 0,02
20 Dinas Perikanan 0,17
21 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 0,13
22 PERTANIAN 1,20
23 Inspektorat 0,01
24 BAPPELITBANGDA (0,01)
25 Dinas PPKAD (0,11)
26 PPKD 0,00
27 BKD (0,01)
28 Sekretariat Daerah (1,30)
29 Sekretariat Dewan 0,13
30 Kec. Kedamean (0,31)
31 Kec. Tambak (0,03)
32 KESBANGPOL (0,39)
TOTAL (185,06)
Koreksi Nilai Perolehan Aset selama Tahun 2019 dirinci dalam lampiran 29
5.6.3.7 Koreksi Utang

Rp Rp
Koreksi Utang 191.780,60 0,00
Koreksi utang merupakan koreksi atas nilai utang lain-lain dikarenakan adanya
kurang/lebih saji atas pengakuan utang di tahun-tahun sebelumnya. Koreksi Nilai Utang per
31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp191.780,60 dan
Rp 0,00. Koreksi utang 31 Desember 2019 sebesar Rp191.780,60 merupakan koreksi utang
yang terdapat pada Dinas PU dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 224. Koreksi Utang
No Uraian Jumlah
1 Lebih saji pengakuan utang belanja gedung dan bangunan tahun sebelumnya 191,770.58
2 Selisih pembulatan atas pembayaran utang belanja modal jalan 10.01
Jumlah 191,780.59
5.6.3.8 Koreksi Saldo Kas

Rp Rp
Koreksi Saldo Kas
(Rp423.233.039,24) 369.233.039,24
212
Koreksi atas Kas per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-
masing sebesar (Rp423.233.039,24) dan Rp369.233.039,24. Koreksi Saldo Kas sebesar
(423.233.039,24) ini merupakan Koreksi atas Saldo Silpa Tahun 2018 pada Dinas
Pendidikan sebesar (Rp54.000.000,00) dan Koreksi Saldo Awal Kas BOS pada Dinas
Pendidikan sebesar (Rp369.233.039,24).
5.6.4 Ekuitas Akhir

Rp Rp
Ekuitas Akhir 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86
Ekuitas akhir per 31 Desember 2019 dan per 31 Desember 2018 masing-masing
sebesar Rp6.273.360.040.344,24 Rp5.853.662.901.977,86 dapat dikatakan ekuitas
mengalami kenaikan sebesar Rp419.697.138.366,38 atau sebesar 7.17%.
213
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
6.1 Domisili dan Bentuk Hukum suatu Entitas serta Jurisdiksi Tempat Entitas Tersebut
Berada
Kabupaten Gresik sebelumnya bernama Kabupaten Surabaya yang memiliki
perkantoran di Jl. Gentengkali Surabaya, dan setelah diberlakukannya Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 1974, maka seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur
dipindahkan ke Gresik dan kemudian berganti nama menjadi Kabupaten Gresik dengan
pusat kegiatan di Kota Gresik. Saat ini pusat perkantoran Kabupaten Gresik berada di Jl. Dr.
Wahidin Sudirohusodo No. 245 Gresik.
6.2 Penjelasan Mengenai Sifat Operasi Entitas dan Kegiatan Pokoknya

Kegiatan pokok Pemerintah Kabupaten Gresik adalah melaksanakan Pemerintahan,
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, yang diimplementasikan dalam urusan wajib
dan urusan pilihan,yang dituangkan dalam rencana stratejik, RPJMD, dan dilaksanakan
melalui program dan kegiatan berdasarkan APBD Kabupaten Gresik setiap tahunnya.
6.3 Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Kegiatan Operasionalnya

Secara garis besar yang menjadi dasar operasional Pemerintah Kabupaten Gresik
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan peraturan perundang-undangan turunannya;
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah; dan turunannya.
214
BAB VII
PENUTUP
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2019 adalah merupakan

laporan konsolidasi, yaitu suatu laporan yang dihasilkan oleh entitas pelaporan dengan cara
menggabungkan laporan keuangan entitas-entitas akuntansi (SKPD) yang ada dibawah
entitas pelaporan dengan proses sistimatis dan berjenjang. Laporan Keuangan ini terdiri dari
(1) Laporan Realisasi Anggaran; (2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; (3) Neraca;
(4) Laporan Operasional; (5) Laporan Arus Kas; (6) Laporan Perubahan Ekuitas dan (7)
Catatan atas Laporan Keuangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
yang mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 merupakan langkah untuk
menyempurnakan pengelolaan keuangan berdasarkan identifikasi masalah dalam
Pengelolaan Keuangan Daerah yang terjadi dalam pelaksanaannya selama ini.
Penyempurnaan pengaturan tersebut juga dilakukan untuk menjaga 3 (tiga) pilar tata
Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gresik
telah mengaplikasikan SAP berbasis akrual. Walaupun demikian, beberapa hal mungkin
masih harus mendapat perhatian untuk dilakukan penyempurnaan. Untuk itu; kritik, saran
dan masukan dari berbagai pihak akan dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan
ditahun-tahun mendatang.
Semoga Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2019 ini, dapat
bermanfaat bagi Pengguna Laporan termasuk seluruh masyarakat Gresik.

BUPATI GRESIK
Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST.,MSi.
215

Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Gresik

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Gresik

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

28 Pendapatan Dana Darurat 5.1.1.3 0,00 0,00 0,00 0,00

29 Pendapatan Lainnya 5.1.1.3 0,00 0,00 0,00 0,00

Gresik, September 2020

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

1 Saldo Anggaran Lebih Awal 5.2.1 361.997.261.365,72 165.485.596.773,74

2 Koreksi Saldo Awal (54.000.000,00) 0,00

7 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0,00 0,00

8 Lain-lain 0,00 0,00

9 Saldo Anggaran Lebih Akhir ( 6 + 7 + 8 ) 5.2.4 462.004.151.544,22 361.997.261.365,72

Gresik, September 2020

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

No URAIAN Reff 31 Desember 2019 31 Desember 2018

Gresik, September 2020

Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST., M.Si.

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

31 Desember 2019 KENAIKAN/

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d 6) 1.020.251.576.595,37 992.553.376.159,13 27.698.200.436,24 2,79

15 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA

19 TRANSFER PEMERINTAH PROPINSI

25 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.4.1.3

30 PENDAPATAN HIBAH LAINNYA

34 PENDAPATAN LAINNYA DARI PIHAK KETIGA

JUMLAH TOTAL LAIN-LAIN PENDAPATAN

38 JUMLAH PENDAPATAN (7+24+37) 2.894.263.027.788,70 2.647.520.595.835,60 246.742.431.953,10 9,32

SURPLUS/DEFISIT dari KEGIATAN NON

64 POS LUAR BIASA 5.4.5

179 SURPLUS/DEFISIT-LO (63+67) 470.220.816.800,62 291.536.629.193,13 178.684.187.607,49 61,29

Gresik, September 2020

Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST., M.Si.

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

59 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST., M.Si.

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

31 Desember 2019 31 Desember 2018 Kenaikan/(Penurunan)

1 Ekuitas Awal 5.6.1 5.853.662.901.977,86 4.920.822.444.143,62 932.840.457.834,24 18,96

2 Surplus/Defisit-LO 5.6.2 470.220.816.800,62 291.536.629.193,13 178.684.187.607,49 61,29

Dampak Kumulatif Perubahan

Akumulasi Penyusutan sd Tahun Lalu 5.6.3.2 (48.985.500.441,16) 75.788.578.414,91 (124.774.078.856,07) (164,63)

Koreksi Nilai Piutang 5.6.3.3 289.952.027,81 15.830.685.729,64 (15.540.733.701,83) (98,17)

Penghapusan Aset 5.6.3.5 (3.688.880.517,05) (9.048.673.893,98) 5.359.793.376,93 (59,23)

Koreksi Nilai Perolehan Aset 5.6.3.6 (185,06) 0,00 (185,06) 0,00

Koreksi Utang 5.6.3.7 191.780,60 0,00 191.780,60 0,00

Koreksi Saldo Kas 5.6.3.8 (423.233.039,24) 369.233.039,24 (792.466.078,48) (214,62)

4 Ekuitas Akhir 5.6.4 6.273.360.040.344,24 5.853.662.901.977,86 419.697.138.366,38 7,17

Gresik, September 2020

Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST., M.Si.

7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Keuangan

Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gresik

1.2 Maksud dan Tujuan Laporan Keuangan

Untuk melaksanakan kewajiban Pemerintah Daerah menyediakan informasi keuangan

pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan anggaran, saldo anggaran lebih,

1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan peraturan

1.4 Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

2.1 Ekonomi Makro

Hasil Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik