Anda di halaman 1dari 21

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG

Untuk Tahun Buku Yang Berakhir Pada Tanggal


31 Desember 2004

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV


PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA

Nomor : /S/XIV.3-XIV.3.3/10/2005
Tanggal : Oktober 2005
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................................... i

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ......................................................... 1

NERACA .......................................................................................................... 3

LAPORAN LABA RUGI ................................................................................. 4

LAPORAN PERUBAHAN LABA DITAHAN .............................................. 5

LAPORAN ARUS KAS ……………………………………………………... 6

1. Umum ……………………………………………………………........... 7

2. Kebijakan Akuntansi ……………………………………………………. 7

3. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Perhitungan Laba Rugi ……………….. 11

A. Pos-Pos Neraca ……………………………………………………… 11

B. Pos-Pos Laba Rugi ………………………………………………....... 16

LAMPIRAN 2 ………………………………………………………………... 30

Pwk. III BPK-RI i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA
Jl. MT Haryono Kav. 45-46 Jakarta Selatan Telp (021) 7945460,7945471 Fax (021) 7945483

Nomor Laporan : /S/XIV.3-XIV.3.3/12/2005

Kepada Yth.
1. Badan Pengawas PDAM
Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang
2. Direksi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang
di
Pandeglang

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit neraca PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang tanggal
31 Desember 2004 serta Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Laba Rugi Ditahan dan

Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan

pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan sistem


pengendalian intern perusahaan. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan dan sistem pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.

Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.

Laporan Keuangan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang per tanggal 31 Desember

2003 di audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta II dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sesuai Laporan Auditor

Independen Nomor LHA-1937/PW30/4/2004 tanggal 19 Juli 2004.

1
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan

Indonesia dan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanankan audit agar kami

memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip

akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian

terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sperti dijelaskan pada catatan 6 (aktiva tetap) atas laporan keuangan, PDAM Tirta Dharma
Kabupaten Pandeglang telah mengakui/mencatat penyerahan aset dari Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah Kebupaten Pandeglang berupa Instalasi Sumber dan Instalasi Transmisi

dan Distribusi senilai Rp 19.755.186.170,00. Aset-aset Pemerintah Pusat dibangun melalui


Proyek Penyediaan dan Pengelolaan Sarana Air Bersih (P2SAB) dalam 36 kontrak pekerjaan

senilai RP 19.522.380.170,00 yang dilaksanakan pada tahun 1997 s.d 2002. Aset-aset

Pemerintah Kabupaten Pandeglang dibangun melalui Proyek Pengadaan Sarana Air Bersih
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang dalam tiga paket pekerjaan senilai

Rp232.806.000,00 yang dilaksanakan pada tahun 1999 s.d 2002. Atas aset yang diserahkan

tersebut tidak dilakukan penilaian (appraisal) oleh pihak independen dan belum ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan Perda

tentang Penyertaan Modal Daerah (PMD).

Menurut pendapat kami, kecuali mengenai dampak tidak dilakukannya penilaian yang

memadai atas nilai aset penyertaan modal Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah oelh

lembaga independen dan belum ditetapkannya dengan PP tentang PMP dan Perda tentang
PMD, laporan keuangan yang kami sebut di atas telah disajikan secara wajar dalam semua hal

yang material, posisi keuangan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang tanggal 31

Desember 2004, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern, kami sampaikan
secara terpisah kepada manajemen dengan surat kami Nomor : /S/XIV.3-XIV.3.3/12/2005

tanggal Desember 2005 dan surat Nomor : /S/XIV.3-XIV.3.3/12/2005 tanggal

Desember 2005.

BADAN PEMERIKSAAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta,

Acep Mulyadi, SE, MM, Ak

Register Negara No. D.38-377

Tanggal Laporan : Desember 2005

3
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PANDEGLANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2004

NO NO. 31 Desember 2004 31 Desember 2003 NO 31 Desember 2004 31 Desember 2003


URAIAN URAIAN
URT REF. (Rp) (Rp) URT (Rp) (Rp)
I AKTIVA LANCAR : IV KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kas dan Bank 54.885.056,00 25.275.405,00 Utang Usaha 22.432.800,00 18.234.000,00
Piutang Usaha 491.914.705,00 344.797.630,00 Biaya yang msh hrs dibayar 411.320.763,00 193.301.717,74
Penyisihan Piutang Usaha (47.974.613,00) (36.360.522,00) Commitment Charge 8.218.277,00 9.540.000,00
Piutang Ragu-ragu 369.078.505,00 212.346.190,00 Utang jk panjang yg jatuh tempo 460.908.126,00 230.454.062,52
Penyisihan Piutang Ragu (333.410.347,00) (165.429.581,00) Utang Pajak 344.596.234,69 0,00
Persediaan Bahan Operasi 4.840.500,00 4.711.850,00 Jumlah HutangJangka Pendek 1.247.476.200,69 451.529.780,26
Uang Muka Kerja 0,00 0,00
JUMLAH AKTIVA LANCAR 539.333.806,00 385.340.972,00 V KEWAJIBAN LAINNYA
Utang Jangka Panjang 921.816.257,00 1.152.270.312,48
II AKTIVA TETAP Jaminan Langganan 63.704.178,00 54.999.278,00
Tanah dan Penyempurnaan Tanah 81.406.650,00 23.406.650,00 Cadangan Dana Meter 472.993.303,00 324.096.103,00
Instalasi Sumber 4.056.609.354,00 277.359.460,00 Utang Lain-lain 84.605.758,00 36.674.000,00
Instalasi Perpompaan 1.259.972.451,00 1.236.666.578,00 Jumlah Kewajiban Lainnya 1.543.119.496,00 1.568.039.693,48
Instalasi Pengolahan 304.463.322,00 290.263.322,00
Instalasi Transmisi dan Distribusi 20.948.580.153,00 4.140.272.947,00 Jumlah Kewajiban 2.790.595.696,69 2.019.569.473,74
Instalasi Umum 603.870.713,00 584.307.052,00
Jumlah Harga Perolehan 27.254.902.643,00 6.552.276.009,00 VI MODAL
Akumulasi Penyusutan (6.782.766.313,19) (4.504.782.845,53) Modal Pemerintah Daerah 1.046.271.315,00 813.465.315,00
Jumlah Aktiva Tetap 20.472.136.329,81 2.047.493.163,47 Modal Pemerintah Pusat 23.824.472.018,00 4.302.091.848,00
Modal Donasi 633.194.985,00 633.194.985,00
III AKTIVA LAIN-LAIN Jumlah Modal 25.503.938.318,00 5.748.752.148,00
Aktiva Tidak Produktif 92.153.329,00 92.153.329,00
Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian 310.456.363,00 296.695.130,00 VII LABA / (RUGI)
Persediaan Bahan Instalasi 443.336.519,00 1.206.835.161,08 Laba Rugi Tahun Lalu (3.595.851.431,19) (3.275.415.296,00)
Piutang Lain-lain 41.494.270,00 6.312.265,00 Laba Rugi Tahun Berjalan (2.662.131.796,69) (320.436.135,19)
Uan Muka ke PEMDA 137.640.170,00 137.640.170,00 Jumlah Saldo Laba Rugi Ditahan (6.257.983.227,88) (3.595.851.431,19)
Jumlah Aktiva Lain-lain 1.025.080.651,00 1.739.636.055,08
Jumlah Ekuitas 19.245.955.090,12 2.152.900.716,81

JUMLAH AKTIVA 22.036.550.786,81 4.172.470.190,55 Jumlah Kewajiban + Ekuitas 22.036.550.786,81 4.172.470.190,55


PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG
PERHITUNGAN RUGI LABA
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2004

No. No. Tahun 2004 Tahun 2003


Uraian
Urut Ref. (Rp) (Rp)

I PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Air 2.444.733.150,00 2.219.206.882,00
Pendapatan Non Air 440.846.176,00 416.137.709,00
Jumlah Pendapatan Usaha 2.885.579.326,00 2.635.344.591,00

II BIAYA USAHA
Biaya Instalasi Sumber 383.696.685,00 432.362.279,20
Biaya Instalasi Pengolahan 345.744.480,00 298.304.267,00
Biaya Instalasi Transmisi dan Distribusi 729.525.327,00 653.188.814,42
Biaya Umum dan Administrasi 4.101.938.938,69 1.571.318.251,57
Jumlah Biaya Usaha 5.560.905.430,69 2.955.173.612,19

LABA(RUGI) USAHA (I-II) (2.675.326.104,69) (319.829.021,19)

III PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA


Pendapatan Diluar Usaha 13.815.293,00 727.111,00
Biaya Diluar Usaha (620.985,00) (1.334.225,00)
LABA(RUGI) DILUAR USAHA 13.194.308,00 (607.114,00)

LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN (2.662.131.796,69) (320.436.135,19)

PPh BADAN Nihil Nihil

LABA BERSIH SETELAH PPh BADAN (2.662.131.796,69) (320.436.135,19)


PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG
LAPORAN PERUBAHAN LABA RUGI DITAHAN
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2004

NO No. Tahun 2004 Tahun 2004


Uraian
Urut Ref. (Rp) (Rp)

I Laba/(Rugi) Bersih setelah Pajak (2.662.131.796,69) (320.436.135,19)


II Ditambah :
Saldo Laba / (Rugi) per 1 Januari (3.595.851.431,19) (3.275.415.296,00)
Jumlah (1+2) (6.257.983.227,88) (3.595.851.431,19)

III Dikurangi :
Pembagian Laba untuk :
Dana Pembangunan Daerah 0,00 0,00
Cadangan Sumbangan dan Jasa Produksi 0,00 0,00
Jumlah (3) 0,00 0,00

Saldo Laba/(Rugi) per 31 Desember (6.257.983.227,88) (3.595.851.431,19)


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PANDEGLANG
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BUKU 2004

NO No. Tahun 2004 Tahun 2003


Uraian
Urut Ref (Rp) (Rp)

A. ARUS KAS DARI OPERASI


1.1 Penerimaan dari Pelanggan dan Calon Pelanggan 2.783.273.191,00 2.456.135.573,00
1.2 Penerimaan dari Jasa Giro 778.493,00 727.111,00
1.3 Penerimaan dari Denda 62.277.500,00 55.420.760,00
Jumlah 1 2.846.329.184,00 2.512.283.444,00
h
2.1 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
* Biaya Operasi Sumber (375.328.612,00) (452.652.120,00)
* Biaya Operasi Pengolahan (305.212.960,00) (199.145.340,00)
* Biaya Transmisi & Distribusi (404.149.015,00) (363.136.728,00)
* Biaya Umum dan Administrasi (1.381.473.423,00) (1.131.029.510,00)
2.2 Pembayaran kepada Pemda (29.329.754,00) (97.563.833,00)
2.3 Pembelian Bahan Operasi (43.277.500,00) (18.733.000,00)
2.4 Pembelian Bahan Instalasi (18.851.850,00) (2.800.000,00)
2.5 Pinjaman kepada Pegawai (2.740.600,00) (5.604.695,00)
2.6 Hutang Supplier (57.790.800,00) (31.444.600,00)
2.7 Pemberian Uang Muka Kerja (1.000.000,00) (1.000.000,00)
2.8 Biaya Administrasi Bank (620.985,00) (1.334.225,00)
Jumlah 2 (2.619.775.499,00) (2.304.444.051,00)

JUMLAH 1 - 2 226.553.685,00 207.839.393,00

B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penambahan Aktiva Tetap (196.944.034,00) (199.950.830,00)

C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 0,00 0,00

KENAIKAN /(PENURUNAN) KAS BERSIH 29.609.651,00 7.888.563,00


SALDO KAS PER 1 JANUARI 2004 25.275.405,00 17.386.842,00

SALDO KAS & BANK PER 31 DESEMBER 54.885.056,00 25.275.405,00


PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2004

1. Umum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang Nomor 2 Tahun
1980 tanggal 7 Mei 1980 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Pandeglang Nomor 1 Tahun 1980 tanggal 24 Februari 1980.
Tujuan perusahaan adalah turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan
pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan income daerah
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Kegiatan perusahaan adalah mengusahakan penyediaan air minum yang bersih dan
memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi masyarakat daerah Kabupaten Pandeglang dan
daerah lainnya.

2. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang
didasarkan kepada Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000
tanggal 10 Agustus 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
Beberapa kebijakan dan perlakuan akuntansi yang penting diantaranya :
1) Dasar Akuntansi
Dasar akuntasi yang digunakan dalam perhitungan hasil usaha (laba/rugi) periodik
dan penentuan posisi keuangan (neraca) dilakukan dengan metode akrual basis.
2) Pengakuan Pendapatan
Seluruh pendapatan baik pendapatan usaha maupun non-usaha diakui pada saat
timbulnya transaksi dan atau pada saat prestasi dinikmati, yaitu :
(1) Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap-tiap bulan
berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang bersangkutan
(walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian), atau pada saat
penerimaan uang untuk penjualan air secara tunai.
(2) Pendapatan sambungan baru dan pendapatan non-air lainnya diakui dan dicatat
sebagai pendapatan pada saat diterbitkannya tagihan rekening non-air termasuk
denda meter/segel yang timbul akibat kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan.

4
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
(3) Denda atas keterlambatan pembayaran rekening air, diakui sebagai pendapatan
pada saat denda tersebut diterima secara tunai. Untuk memenuhi pengakuan
pendapatan secara akrual, pada akhir tahun dilakukan penyesuaian dengan cara
dimunculkan piutang denda dengan lawan perkiraan ke pendapatan non-air
(pendapatan denda) dan pada awal tahun berikutnya dilakukan jurnal balik
(reversing entry)

3) Pengakuan Biaya
Biaya diakui, dicatat, dan dilaporkan dalam periode terjadinya transaksi atas biaya
tersebut. Untuk biaya-biaya yang sifatnya perodik seperti gaji, listrik, sewa, asuransi,
dan lain-lain, pembebanannya dikaitkan dengan periode tersebut, walaupun
pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka.

4) Penilaian Piutang
Dalam laporan keuangan ini, piutang disajikan dengan nilai tunai dengan
kemungkinan dapat direalisasi.
Khususnya untuk piutang usaha yang mempunyai kemungkinan tak tertagih, dibentuk
penyisihannya dalam jumlah yang layak sesuai dengan kelompok umur dari piutang
tersebut, yaitu :
(1) Di atas 3 bulan sampai dengan 6 bulan = 30%
(2) Di atas 6 bulan sampai dengan 1 tahun = 50%
(3) Di atas 1 tahun sampai dengan 2 tahun = 75%
(4) Di atas 2 tahun, besarnya penyisihan piutang dihitung sebesar 100% dari jumlah
piutang yang masuk dalam kelompok tersebut.
(5) Untuk piutang tak tertagih dari instansi pemerintah dan ABRI tidak dilakukan
penyisihan.

5) Pencatatan dan Penilaian Persediaan


Persediaan dikelompokan ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
(1) Persediaan bahan operasi
(2) Persediaan bahan instalasi
Persediaan bahan operasi meliputi : alat tulis kantor, bahan kimia, pelumas/bahan
bakar, dan bahan pembantu lainnya.
Persediaan bahan instalasi meliputi : perpipaan, water meter, dan assesories.
Metode pencatatan yang diterapkan untuk kedua jenis persediaan tersebut adalah
Physical Inventory Method.

5
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Pemebanan pemakaian bahan operasi ke dalam pos biaya dicatat dengan metode First
In First Out (FIFO), yaitu pembebanan ke dalam biaya atas pemakaian persediaan
didasarkan pada harga beli awal (pertama) dari sisa persediaan yang ada.

6) Pengeluaran Barang Modal


Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian barang-barang berwujud dalam bentuk
siap pakai atau dibangun, dilakukan kapitalisasi/dikategorikan sebagai barang
modal/aktiva tetap dengan batasan pengeluaran di atas Rp500.000,00 atau yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun.

7) Hutang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo


Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari
1 (satu) tahun sejak tanggal neraca, disajikan sebagai kewajiban jangka pendek.

8) Aktiva Tetap dan Penyusutan


Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehan / harga belinya termasuk semua
biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan.
Aktiva tetap yang dibangun sendiri dicatat dan diakui harga perolehannya sebesar
bahan/peralatan yang digunakan, biaya pengerjaan serta biaya-biaya umum lainnya
yang terkait sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan.
Aktiva tetap disusutkan dengan metode yang diperkenankan dalam UU Nomor 17
Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan.
(a) Penerapan metode Declining Balance Method (penyusutan dihitung dari nilai
buku), yaitu untuk :
- Golongan I = 50% dari nilai buku
- Golongan II = 25% dari nilai buku
- Golongan III = 10% dari nilai buku
(b) Penerapan metode Stright Line Method (penyusutan dihitung dari nilai
perolehan) yaitu untuk : Golongan IV = 5% dari nilai perolehan.

9) Aktiva Tetap dalam Penyelesaian


Aktiva tetap dalam penyelesaian merupakan akumulasi pengeluaran dalam rangka
pembangunan aktiva yang sedang dalam proses pengerjaan. Pada saat pekerjaan
selesai, jumlah yang terakumulasi dalam perkiraan ini dipindahkan ke perkiraan
aktiva tetap masing-masing.

6
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
10) Aktiva Lain-lain
Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak
dapat digolongkan dalam aktiva lancar, investasi/penyertaan maupun aktiva tidak
berwujud, seperti aktiva yang tidak digunakan, piutang kepada pemegang saham,
beban yang ditangguhkan dan aktiva lancar lainnya disajikan dalam kelompok aktiva
lain-lain.

11) Beban yang Ditangguhkan


Beban yang ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan
operasi PDAM yang mempunyai manfaat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.

12) Aktiva yang Tidak Digunakan


Aktiva yang tidak digunakan disajikan dengan nilai bukunya dan dikelompokkan
dalam aktiva lain-lain.

7
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
3. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Perhitungan Laba Rugi
1) Penjelasan Pos-Pos Neraca
31 Desember 2004 31 Desember 2003

(1) Kas dan Bank Rp 54.885.056,00 Rp 25.275.405,00


Saldo Kas dan Bank tersebut di atas terdiri dari :
Kas Kecil Rp 1.550.000,00 Rp 1.550.000,00
Kas di tangan Rp 0,00 Rp 0,00
Kas di Bank Jabar Cab. Pandeglang Rp 26.719.965,00 Rp 18.851.973,00
Kas di Bank Jabar Cab. Labuan Rp 15.145.329,00 Rp 3.459.490,00
Kas di BRI Cabang Pandeglang Rp 0,00 Rp 0,00
Kas di BNI Cabang Pandeglang Rp 11.469.762,00 Rp 1.413.942,00
Jumlah Rp 54.885.056,00 Rp 25.275.405,00
Saldo kas dan Bank tersebut telah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas dan
Rekonsiliasi yang dilakukan perusahaan.

(2) Piutang Usaha Rp 539.889.318,00 Rp 381.158.152,00


Piutang Usaha tersebut di atas adalah saldo netto piutang air dan non-air, yaitu :
Piutang Usaha Kotor
Piutang Air Rp 464.956.089,00 Rp 305.973.330,00
Piutang Non Air Rp 26.958.616,00 Rp 38.824.300,00
Jumlah Rp 491.914.705,00 Rp 344.797.630,00

Penyisihan Piutang Usaha


Piutang Air Rp (44.218.413,00) Rp (33.932.722,00)
Piutang Non Air Rp (3.756.200,00) Rp (2.427.800,00)
Jumlah Rp (47.974.613,00) Rp (36.360.522,00)

Jumlah Piutang Usaha (Netto) Rp 443.940.092,00 Rp 308.437.108,00


Jumlah piutang usaha tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik
Rekening yang dilakukan perusahaan

(3) Piutang Ragu-Ragu Rp 35.668.158,00 Rp 46.916.609,00


Piutang Ragu-Ragu tersebut merupakan saldo netto piutang air dan non air yang
dikategorikan sebagai piutang diragukan (Piutang Air yang telah berumur lebih dari 2
tahun s.d. 3 tahun), yang terdiri dari :
Piutang ragu-ragu kotor
Piutang Air Rp 369.078.505,00 Rp 212.346.190,00
Piutang Non Air Rp 0,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 369.078.505,00 Rp 212.346.190,00

Penyisihan piutang ragu-ragu


Piutang Air Rp (333.410.347,00) Rp (165.429.581,00)
Piutang Non Air Rp 0,00 Rp 0,00
Jumlah Rp (333.410.347,00) Rp (165.429.581,00)

Jml Piutang Ragu-Ragu (Netto) Rp 35.668.158,00 Rp 46.916.609,00


Jumlah piutang usaha tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik
Rekening yang dilakukan perusahaan
8
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
(4) Persediaan Bahan Operasi Rp 4.840.500,00 Rp 4.711.850,00
Saldo persediaan bahan operasi yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan
terdiri dari :
Persediaan bahan kimia Rp 4.840.500,00 Rp 4.711.850,00
Jumlah tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Persediaan yang
dilakukan perusahaan per 31 Desember 2004.

(5) Uang Muka Kerja Rp 0,00 Rp 0,00

(6) Aktiva Tetap Rp 20.472.136.329,81 Rp 2.047.493.163,47


Jumlah tersebut adalah nilai buku aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut :
Tanah dan Penyempurnaan Tanah Rp 81.406.650,00 Rp 23.406.650,00
Instalasi Sumber Rp 4.056.609.354,00 Rp 277.359.460,00
Instalasi Perpompaan Rp 1.259.972.451,00 Rp 1.236.666.578,00
Instalasi Pengolahan Rp 304.463.322,00 Rp 290.263.322,00
Instalasi Transmisi dan Distribusi Rp 20.948.580.153,00 Rp 4.140.272.947,00
Instalasi Umum Rp 603.870.713,00 Rp 584.307.052,00
Jumlah harga perolehan Rp 27.812.906.443,00 Rp 6.552.276.009,00
Akumulasi Penyusutan Rp (6.782.766.313,19) Rp (4.504.782.845,53)
Nilai Buku Aktiva Rp 20.472.136.329,,81 Rp 2.047.493.163,47

(7) Aktiva Tidak Produktif Rp 92.153.329,00 Rp 92.153.329,00


Aktiva tidak produktif tersebut di atas adalah nilai buku instalasi pompa dan jaringan
pipa PPSAB tahun 1994 di Desa Carita dan Banjarsari.Aktiva tersebut tidak
dipergunakan karena peminat (calon pelanggan) yang rencananya menggunakan air dari
PDAM, ternyata telah menggunakan air tanah. Pada saat berakhirnya pemeriksaan
sedang dijajaki upaya pemasaran ke hotel-hotel di kawasan Pantai Carita.

(8) Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian Rp 310.456.363,00 Rp 296.695.130,00


Jumlah tersebut adalah nilai pengeluaran untuk pekerjaan yang masih dalam
pelaksanaan (pekerjaan sambungan langganan)

(9) Persediaan Bahan Instalasi Rp 443.336.519,00 Rp 1.206.835.161,08


Saldo persediaan bahan instalasi tersebut di atas terdiri dari :
Pipa Rp 202.858.641,00 Rp 548.639.865,83
Water Meter Rp 113.581.500,00 Rp 232.990.000,00
Accessories Rp 126.896.378,00 Rp 425.205.295,25
Jumlah Rp 443.336.519,00 Rp 1.206.835.161,08
Jumlah tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Persediaan yang
dilakukan perusahaan.

(10) Piutang Lain-Lain Rp 41.494.270,00 Rp 6.312.265,00


Jumlah tersebut di atas adalah saldo piutang lainnya yaitu :
PDAM Pelabuhan Ratu Rp 1.474.370,00 Rp 1.474.370,00
Pinjaman Pegawai Rp 2.740.600,00 Rp 2.974.695,00
Piutang Lainnya Rp 37.279.300,00 Rp 1.863.200,00
Jumlah Rp 4.214.970,00 Rp 6.312.265,00

9
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Piutang pada PDAM Pelabuhan Ratu belum dapat ditagih karena tidak terdapat bukti-
bukti pendukungnya.

(11) Uang Muka ke Pemda Rp 137.640.170,00 Rp 137.640.170,00


Jumlah tersebut di atas adalah setoran pembagian laba ke Pemda sejak tahun 1990 s.d.
2001, yaitu :
Setoran Tahun 1990 Rp 4.212.650,00 Rp 4.212.650,00
Setoran Tahun 1991 Rp 14.387.600,00 Rp 14.387.600,00
Setoran Tahun 1992 Rp 10.026.775,00 Rp 10.026.775,00
Setoran Tahun 1993 Rp 21.902.150,00 Rp 21.902.150,00
Setoran Tahun 1994 Rp 25.845.385,00 Rp 25.845.385,00
Setoran Tahun 1995 Rp 30.265.610,00 Rp 30.265.610,00
Setoran Tahun 1999 Rp 31.000.000,00 Rp 31.000.000,00
Jumlah Rp 137.640.170,00 Rp 137.640.170,00
Surat Mendagri Nomor : 690/2593/PUOD tanggal 12 Agustus 1998 menyatakan bahwa
kontribusi pendapatan kepada Pemda hanya dapat dilakukan bila perusahaan laba, dan
atas dasar Instruksi Menteri Nomor : 24 Tahun 1999 tanggal 18 Mei 1999 uang muka
pembagian laba kepada Pemda harus dikembalikan.

(12) Hutang Usaha Rp 22.432.800,00 Rp 18.234.000,00


Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha per 31 Desember 2004 dan 2003 dengan
rincian sebagai berikut :
Utang ke Visco Taylor Rp 0,00 Rp 4.032.000,00
Utang ke CV Kresna Niaga Rp 0,00 Rp 7.642.000,00
Utang ke PT Karsa Pangada Rp 6.560.000,00 Rp 6.560.000,00
Utang ke PT Mitra Panglima S. Rp 9.480.000,00 Rp 0,00
Utang ke CV Nuros Rp 6.392.800,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 22.432.800,00 Rp 18.234.000,00

(13) Biaya Yg Msh Harus Dibayar Rp 411.320.763,00 Rp 193.301.717,74


Jumlah tersebut adalah hutang biaya listrik dan telepon beban bulan Desember 2004
yang dibayarkan pada bulan Januari 2005 dengan rincian sebagai berikut :
Iuran Jamsostek Rp 9.348.570,00 Rp 0,00
PLN Instalasi Sumber Rp 27.524.900,00 Rp 26.948.000,00
PLN Instalasi Pengolahan Rp 17.735.800,00 Rp 6.659.600,00
PLN Untuk Kantor dan Rmh Dinas Rp 288.500,00 Rp 749.600,00
Telepon Kantor Rp 1.449.388,00 Rp 1.727.897,00
Retribusi Air PDAM dan Ades Rp 2.584.755,00 Rp 0,00
Biaya Bunga SLA Rp 291.524.389,06 Rp 132.683.928,49
Denda Bunga SLA Rp 48.527.698,17 Rp 14.532.694,25
Denda Pokok SLA Rp 3.514.424,45 Rp 0,00
Denda Biaya Commitment Rp 2.484.853,21 Rp 0,00
Jasa Bank Rp 6.337.485,11 Rp 0,00
Jumlah Rp 411.320.763,00 Rp 183.301.719,74
Hutang biaya per 31 Desember 2004 telah diselesaikan sebagain dalam bulan Januari
2005.

(14) Commitment Charge Rp 8.218.277,00 Rp 9.540.000,00


Jumlah tersebut merupakan commitment charge atas pinjaman SLA Nomor :

10
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
1086A/DP3/1998 tanggal 24 Desember 1998 sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian
pinjaman yang belum digunakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dikenakan
denda berupa commitment charge.

(15) Utang Jangka Panjang Yang Rp 460.908.126,00 Rp 230.454.063,00


Jatuh Tempo
Jumlah tersebut merupakan saldo hutang yang berasal dari Utang SLA yang jatuh tempo
pada bulan Juni 2004 dan Desember 2004.

(16) Utang Pajak Rp 344.596.234,69 Rp 0,00


Jumlah tersebut merupakan saldo Utang Pajak yang belum dibayar s.d. tahun 2004.

(17) Utang Jangka Panjang SLA Rp 921.816.257,00 Rp 1.152.270.320,00


Jumlah tersebut merupakan Pinjaman ADB LOAN Nomor : 1384-INO tanggal 26
Januari 1996 melalui SLA Nomor : 1086A/DP3/1998 tanggal 24 Desember 1998 yang
telah dicairkan pada tanggal 21 Pebruari 2003 berupa pembelian Pipa, Water Meter dan
Assesories.

(18) Jaminan Langgan Rp 63.704.178,00 Rp 54.999.278,00


Jumlah tersebut merupakan uang jaminan langganan yang dipungut sebelum instalasi
rumah pelanggan dipasang.

(19) Cadangan Dana Meter Rp 472.993.303,00 Rp 324.096.103,00


Jumlah tersebut merupakan Dana Meter per 31 Desember 2004 dan 2003 yang
disetor/dibayar oleh pelanggan tiap bulan yang digunakan.

(20) Hutang Lainnya Rp 84.605.758,00 Rp 36.674.000,00


Jumlah tersebut adalah saldo hutang di luar usaha kepada :
PDAM Kabupaten Lebak Rp 0,00 Rp 1.524.000,00
PDAM Kabupaten Kuningan Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00
PDAM Kabupaten Ciamis Rp 9.750.000,00 Rp 9.750.000,00
PDAM Kabupaten Karawang Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
PDAM Kabupaten Bogor/Depok Rp 10.500.000,00 Rp 10.500.000,00
Perpamsi Jakarta Rp 5.849.363,00 Rp 9.900.000,00
Dana Pensiun Rp 53.506.395,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 84.605.758,00 Rp 36.674.000,00
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, saldo hutang per 31 Desember 2004 sudah ada
penyelesaiannya, kepada PDAM Kabupaten Lebak dan Perpamsi Jakarta. Hutang
tersebut timbul pada saat Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang beralih menjadi
bentuk PDAM pada tahun 1990.

(21) Modal Pemerintah Daerah Rp 1.046.271.315,00 Rp 813.465.315,00


Jumlah tersebut adalah modal yang berasal dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Pandeglang yang terdiri dari :
Modal Dasar Pemda Rp 71.876.000,00 Rp 71.876.000,00
Bantuan Rehab Gd. Kantor Th 1991 Rp 4.025.375,00 Rp 4.025.375,00
Bantuan IN-GUB Tahun 1992 Rp 216.000.000,00 Rp 216.000.000,00
Bantuan IN-GUB Tahun 1993 Rp 158.758.050,00 Rp 158.758.050,00
Bantuan IN-GUB Tahun 1994 Rp 88.000.000,00 Rp 88.000.000,00

11
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Bantuan IN-GUB Tahun 2000 Rp 174.805.890,00 Rp 174.805.890,00
Bantuan Penyertaan Modal Pemda Rp 100.000.000,00 Rp 100.000.000,00
Koreksi Nomor 25 Rp 58.000.000,00 Rp 0,00
Koreksi Nomor 26 Rp 174.806.000,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 1.046.271.315,00 Rp 813.465.315,00

Pada Tahun Buku 2004 perusahaan telah mengakui/mencatat aktiva tetap sebesar
Rp232.806.000 yang merupakan penyerahan aset dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Pandegalng.
Aset yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandegalng merupakan aset
yang dibangun oleh Proyek Pengadaan Sarana Air Bersih pada Dinas PU Kabupaten
Pandeglang sebanyak 3 Paket Pekerjaan yang dikerjakan pada Tahun 1999, dan 2002.
Atas penyerahan aset tersebut tidak dilakukan penilaian aset (apraisal) dari pihak
independen dan belum ditetapkan dalam Perda Kabupaten Pandeglang tentang
Penyertaan Modal Daerah (PMD)

(22) Modal Pemerintah Pusat Rp 23.824.472.018,00 Rp 4.302.091.848,00


Modal Pemerintah Pusat tersebut di atas terdiri dari :
Modal Awal PDAM per 08-09-1990 Rp 3.243.781.260,00 Rp 3.243.781.260,00
Mutasi 09-09-1990 s.d. 31-12-1990 Rp 25.645.296,00 Rp 25.645.296,00
Mutasi Penambahan 1991 s.d. 1996 Rp 889.773.250,00 Rp 889.773.250,00
Mutasi Penambahan Tahun 2002 Rp 142.892.042,00 Rp 142.892.042,00
Mutasi Penambahan Tahun 2004 Rp 15.920.969.276,00 Rp 0,00
Koreksi Nomor 27 Rp 3.601.410.894,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 24.349.472.018,00 Rp 4.302.091.848,00
Dari Modal Pemerintah Pusat sebesar Rp 4.302.091.848,00 tersebut telah ditetapkan
statusnya sebesar Rp 3.798.887.933,77 sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri
Keuangan Nomor : S-1897/A/52/0597 tanggal 5 Mei 1997 perihal Penetapan Status
Tetap Asset Eks Proyek Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih (P2AB) yang meliputi
proyek-proyek yang dilaksanakan sejak tahun 1980/1981 s.d. 31 Maret 1996.
Pada Tahun Buku 2004 perusahaan telah mengakui/mencatat aktiva tetap sebesar
Rp19.522.380.170,00 yang merupakan aset dari Pemerintah Pusat.
Aset yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat merupakan aset yang dibangun oleh
proyek-proyek Pemerintah Pusat melalaui Proyek Penyediaan dan Pengelolaan Sarana
Air Bersih (P2SAB) sebanyak 36 kontrak pekerjaan yang dikerjakan mulai Tahun 1997
s.d 2002. Atas penyerahan aset tersebut tidak dilakukan penilaian aset (appraisal) dari
pihak independen dan belum ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah tentang
Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).

(23) Modal Donasi Rp 633.194.985,00 Rp 633.194.985,00


Jumlah tersebut adalah nilai bantuan tanah dari masyarakat desa Sukasenang, Cikeusik,
dan Cibaliung untuk instalasi dengan rincian sebagai berikut :
Tanah untuk Instalasi di Cikeusik,
Tahun 1985/1986 seluas 457 M2 Rp 80.000,00 Rp 80.000,00
Tanah untuk Instalasi di Cibaliung,
Tahun 1986/1987, seluas 343 M2 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00
Hibah Instalasi Transmisi dari
"Kharisma Cottage" Tahun 1994 Rp 138.000.000,00 Rp 138.000.000,00
Instalasi Transmisi Distribusi dari
Dephankam/ABRI Tahun 1995 Rp 29.189.985,00 Rp 29.189.985,00

12
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Bantuan jaringan pipa penghantar
distribusi air bersih dan assesories
dari PT Desakuasri Griya Bangun
Tahun 1996 Rp 39.500.000,00 Rp 39.500.000,00
Instalasi Transmisi Distribusi dari
Dephankam/ABRI Tahun 1996 Rp 36.185.000,00 Rp 36.185.000,00
Bantuan Proyek WJ-UDSP II berupa
bahan pipa dan assesories Tahun
2001 Rp 390.180.000,00 Rp 390.180.000,00
Jumlah Rp 633.194.985,00 Rp 633.194.985,00

(24) Rugi/Laba Kumulatif Rp (6.257.983.227,88) Rp (3.595.851.431,19)


Jumlah tersebut merupakan akumulasi kerugian sejak tahun 1990 dengan rincian sebagai
berikut:
Akumulasi kerugian s.d. Thn 1991 Rp (1.938.442.489,00) Rp (1.938.442.489,00)
Rugi Tahun 1992 Rp (26.691.191,00) Rp (26.691.191,00)
Rugi Tahun 1993 Rp (252.859.206,00) Rp (252.859.206,00)
Rugi Tahun 1994 Rp (167.319.791,00) Rp (167.319.791,00)
Rugi Tahun 1995 Rp (151.707.628,00) Rp (151.707.628,00)
Rugi Tahun 1996 Rp (143.464.721,00) Rp (143.464.721,00)
Rugi Tahun 1997 Rp 56.234.730,00 Rp 56.234.730,00
Rugi Tahun 1998 Rp (84.199.849,00) Rp (84.199.849,00)
Rugi Tahun 1999 Rp 39.908.407,00 Rp 39.908.407,00
Rugi Tahun 2000 Rp 26.868.613,00 Rp 26.868.613,00
Rugi Tahun 2001 Rp (206.895.280,00) Rp (206.895.280,00)
Koreksi Rugi Tahun 2000 Rp (9.540.000,00) Rp (9.540.000,00)
Koreksi Rugi Tahun 2001 Rp (13.208.613,00) Rp (13.208.613,00)
Rugi Tahun 2002 Rp (396.256.079,00) Rp (396.256.079,00)
Koreksi Rugi Tahun 2002 Rp (7.842.200,00) Rp (7.842.200,00)
Rugi Tahun 2003 Rp (320.436.135,19) Rp (320.436.135,19)
Rugi Tahun 2004 Rp (577.785.278,00) Rp 0,00
Koreksi Rugi Tahun 2004 Rp (2.084.346.518,69) Rp 0,00
Jumlah Rp (6.271.020.028,88) Rp (3.595.851.432,19)

1) Penjelasan Pos-pos Perhitungan Laba Rugi


(1) Pendapatan Air Rp 2.444.733.150,00 Rp 2.219.206.882,00
Jumlah Pendapatan Air tersebut di atas terdiri dari:
Harga Air Rp 2.444.517.150,00 Rp 2.219.014.882,00
Jasa Administrasi Rp 216.000,00 Rp 192.000,00
Jumlah Rp 2.444.733.150,00 Rp 2.219.206.882,00

(2) Pendapatan Non Air Rp 440.846.176,00 Rp 416.137.709,00


Jumlah Pendapatan Non Air tersebut di atas terdiri dari:
Pendapatan sambungan baru Rp 312.410.916,00 Rp 306.956.261,00
Pendapatan Pendaftaran Rp 10.437.000,00 Rp 11.548.500,00
Jasa Pemasangan Instalasi Rp 29.786.400,00 Rp 18.732.681,00
Jasa Penyambungan Kembali Rp 1.535.000,00 Rp 1.407.610,00
Jasa Balik Nama Rp 315.000,00 Rp 285.000,00
Denda atas kelambatan pembayaran Rp 62.277.500,00 Rp 55.420.760,00
Pendapatan Denda Meter/Segel Rp 21.463.910,00 Rp 21.786.897,00
Pendapatan non air lainnya Rp 2.620.450,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 440.846.176,00 Rp 416.137.709,00
13
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
(3) Biaya Instalasi Sumber Rp 383.696.685,00 Rp 432.362.279,20
Jumlah Biaya Instalasi Sumber tersebut di atas, terdiri dari:
Biaya Pegawai Rp 38.539.992,00 Rp 29.296.820,00
Biaya Bahan Bakar/Pelumas Rp 0,00 Rp 0,00
Biaya Listrik PLN Rp 328.179.520,00 Rp 384.760.300,00
Biaya Pemeliharaan Alat Pompa Rp 340.000,00 Rp 2.138.500,00
Biaya Pemeliharaan Instalasi
sumber Rp 282.500,00 Rp 5.716.800,00
Biaya Pemeliharaan instalasi sumber
lainnya Rp 8.563.500,00 Rp 2.130.000,00
Biaya Penyusutan Instalasi Sumber Rp 7.791.173,00 Rp 8.319.859,20
Jumlah Rp 383.696.685,00 Rp 432.362.279,20

(4) Biaya Inst. Pengolahan Rp 345.744.480,00 Rp 298.304.267,00


Jumlah Biaya Instalasi Pengolahan tersebut di atas, terdiri dari:
Biaya Pegawai Rp 87.951.280,00 Rp 60.043.550,00
Biaya Bahan Kimia Rp 30.224.850,00 Rp 17.372.300,00
Biaya Bahan Bakar Rp 0,00 Rp 68.369.380,00
Biaya Listrik PLN Rp 216.744.880,00 Rp 139.815.800,00
Biaya Pemel. Instalasi perpompaan Rp 8.000,00 Rp 3.212.300,00
Biaya Pemeliharaan instalasi
pengolahan lainnya Rp 1.585.000,00 Rp 925.900,00
Biaya Penyusutan Instalasi
Pengolahan Rp 9.230.470,00 Rp 8.565.037,00
Jumlah Rp 345.744.480,00 Rp 298.304.267,00

(5) Biaya Inst. Transmisi dan Rp 2.699.243.944,00 Rp 653.188.814,42


Distribusi
Jumlah Biaya Instalasi Transmisi dan Distribusi tersebut di atas, terdiri dari:
Biaya Pegawai Rp 323.919.215,00 Rp 262.600.310,00
Biaya Pemeliharaan reservoir &
Tangki Rp 22.167.845,00 Rp 54.930.643,00
Biaya Pemeliharaan instalasi trans &
dist Rp 79.137.584,00 Rp 58.438.796,92
Biaya Pemeliharaan instalasi trans &
dist lainnya Rp 1.503.000,00 Rp 13.406.500,00
Biaya Pemeliharaan Pipa Dinas Rp 110.500,00 Rp 0,00
Biaya Pemeliharaan instalasi
perpompaan Rp 79.000,00 Rp 0,00
Biaya Penyusutan Instalasi
Transmisi & Distribusi Rp 2.224.795.167,00 Rp 213.911.823,87
Biaya Penyusutan Instalasi Pompa Rp 47.531.633,00 Rp 49.900.740,63
Jumlah Rp 2.699.243.944,00 Rp 653.188.814,42

(6) Biaya Umum dan Adm. Rp 2.132.220.321,69 Rp 1.571.318.251,57


Jumlah Biaya Umum dan Administrasi tersebut di atas terdiri dari:
Biaya Pegawai Rp 848.864.815,00 Rp 769.089.235,00
Biaya Kantor Rp 76.483.554,00 Rp 64.756.675,00
Biaya Hubungan Langganan Rp 63.720.613,00 Rp 62.827.993,00
Biaya Penelitian dan Pengembangan Rp 1.147.000,00 Rp 1.508.400,00
14
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta
Biaya Pemeliharaan Rp 134.955.165,00 Rp 92.984.055,00
Biaya Bagian Keuangan Rp 224.041.656,00 Rp 165.771.970,74
Biaya Penyisihan Piutang Rp 70.701.472,00 Rp 147.806.840,00
Biaya Penyusutan Instalasi Umum Rp 21.638.833,00 Rp 33.724.019,83
Pajak Air dan Pajak Badan Rp 379.277.713,69 Rp 103.467.566,00
Rupa-rupa biaya umum lainnya Rp 242.685.172,00 Rp 129.381.497,00
Biaya Iuran Dana Pensiun Rp 53.506.395,00 Rp 0,00
Biaya Bunga Dapenma Perpamsi Rp 5.849.363,00 Rp 0,00
Biaya Iuran Jamsostek Rp 9.348.570,00 Rp 0,00
Jumlah Rp 2.132.220.321,69 Rp 1.571.318.251,57

(7) Pendapatan diluar usaha Rp 13.815.293,00 Rp 727.111,00


Jumlah Pendapatan di luar usaha tersebut merupakan Pendapatan dari Jasa Giro Bank
Tahun 2004 dan Laba Penjualan Aset
- Jasa Giro Bank Tahun 2004 Rp 778.493,00 Rp 727.111,00
- Laba Penjualan Aset Rp 13.036.800,00 Rp 0,00

(8) Biaya diluar usaha Rp 620.985,00 Rp 1.334.225,00


Jumlah tersebut merupakan biaya administrasi bank Tahun 2004.

15
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai