REPUBLIK INDONESIA
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007
DI
TANAH MERAH
Nomor : 7/LHP/XIX.JYP/01/09
Tanggal : 13 januari 2009
DAFTAR ISI
Halaman
i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
1
ditelusurinya realisasi belanja yang bersumber dari panjar maupun sisa panjar yang belum
dipertanggungjawabkan.
Pencairan dana pada rekening Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah oleh pihak yang
tidak berhak sebesar Rp8.476.837.500,00. Atas penarikan dana ini tidak tersedia
dokumen yang memadai guna menjelaskan keberadaan dana maupun penggunaannya.
Ketentuan Peraturan perundang-undangan mengharuskan BPK RI melaksanakan
pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang ditetapkan BPK
RI. Namun karena hal-hal sebagaimana disebutkan pada paragraf sebelumnya, tidak
cukup untuk memungkinkan BPK RI menyatakan, serta BPK RI tidak dapat menerapkan
prosedur pemeriksaan sesuai standar pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang
memadai atas kewajaran posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per
tanggal 31 Desember 2007, dan realisasi anggaran serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, dan oleh karena itu, BPK RI menolak memberikan opini
atas Laporan Keuangan tersebut.
Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI menemukan adanya
kelemahan desain dan pelaksanaan sistem pengendalian intern serta ketidakpatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan yang
material. Temuan ini telah BPK RI muat dalam laporan terpisah tertanggal 13 Januari
2009 yang menjadi satu kesatuan dengan laporan ini.
2
A. NERACA KOMPARATIF
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60
Jumlah Aset Lancar 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60
ASET TETAP
Tanah 15,091,857,050.00 989,975,000.00
Peralatan dan Mesin 67,148,947,690.40 46,889,613,014.40
Gedung dan Bangunan 193,345,796,067.00 99,646,068,449.00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 238,886,018,829.00 180,574,956,425.00
Aset Tetap Lainnya 7,938,742,610.00 4,964,689,610.00
Konstruksi Dalam Penggerjaan 1,801,605,000.00 1,441,230,000.00
Jumlah Aset Tetap 524,212,967,246.40 334,506,532,498.40
ASET LAINNYA
Aset Lain-Lain 0.00 0.00
JUMLAH ASET 567,309,204,335.40 532,684,192,314.00
KEWAJIBAN
Utang Perhitungan Fihak Ketiga 0.00 0.00
Utang Jangka Pendek Lainnya 0.00 0.00
JUMLAH KEWAJIBAN 0.00 0.00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Selisih Perhitungan Anggaran (SILPA) 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60
Dana yang Harus Disediakan untuk
(0.00) (0.00)
Pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60
3
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
1 2 3 4
4
No. Uraian Anggaran Realisasi
1 2 3 4
2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 700,000,000.00 700,000,000.00
2.3.1 Belanja Tidak Terduga 700,000,000.00 700,000,000.00
5
C. LAPORAN ARUS KAS
6
Uraian Jumlah
1 2
Arus Keluar Kas
Belanja Tanah 14,101,882,050.00
Belanja Peralatan dan Mesin 19,449,826,676.00
Belanja Gedung dan Bangunan 93,699,727,618.00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 58,311,062,404.00
Belanja Aset Tetap Lainnya 2,974,053,000.00
Belanja Aset Lainnya 0.00
Jumlah Arus Keluar Kas 188,536,551,748.00
Arus Kas Bersih Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (188,536,551,748.00)
7
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2007 adalah untuk memberikan opini atas
tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria:
3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 meliputi :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2007;
b. Neraca per tanggal 31 Desember Tahun 2007;
c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2007;
19
d. Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun
Anggaran 2007.
4. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Aliran Kas
Tahun Anggaran 2007 Kabupaten Boven Digoel meliputi pengujian substantive atas
transaksi yang dibukukan dan disajikan dalam Neraca, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Aliran Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta pengungkapan
informasi dalam Lampiran Neraca, Lampiran Realisasi Anggaran, dan Laporan Aliran
Kas yang meliputi semua transaksi material dalam satu tahun anggaran yang diperiksa
dan pengujian terinci atas realisasi ayat dan pasal yang material dalam laporan
tersebut.
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan
perbandingan antara jumlah realisasi anggaran yang diaudit dan jumlah realisasi
anggaran (sebelum koreksi) Tahun Anggaran 2007 dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Anggaran Realisasi Nilai Yang Diaudit ACR
No. Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp) %
1. Pendapatan 670,780,177,297.00 609,315,284,127.00 90.84 609,315,284,127.00 100.00
2 Belanja 764,266,047,369.00 665,204,346,388.00 87.04 165,727,282,280.00 24.91
3 Pembiayaan
- Penerimaan 97,985,279,350.00 97,985,299,350.00 100.00 97,985,299,350.00 100.00
- Pengeluaran 11,443,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Neraca
- Aset 567,309,204,335.40 277,629,645,973.00 48.94
- Hutang 0.00 0.00 0.00
- Ekuitas 567,309,204,335.40 277,629,645,973.00 48.94
Jumlah 1,544,474,504,016.00 2,507,123,338,535.80 162.33 1,428,287,157,703.00 56.97
5. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan berpedoman pada:
a. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan dengan
Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007,
b. Pedoman Manajemen Pemeriksaan (PMP) yang diterbitkan BPK RI Tahun 2008,
c. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.
20
6. Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan dimasukkan dengan pendekatan resiko (risk based audity) dengan
penentuan resiko pemeriksaan dan materialitas berdasarkan pemahaman atas struktur
dan prosedur pengendalian intern. Metodologi yang digunakan dalam pemeriksaan
Lapora Keuangan Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan berdasarkan SPKN, PMP, tujuan, dan
harapan penugasan.
7. Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan selama 25 (dua puluh lima) hari mulai tanggal 8
September sampai dengan 25 September 2008 dan dilanjutkan kembali pada tanggal
11 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2008.
8. Obyek Pemeriksaan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel selaku entitas pelaporan dan Satuan Kerja
Perngkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel selaku
entitas akuntansi.
21
bahwa kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang dilakukan
oleh entitas dalam pelaksanaan APBD. Namun pemeriksaan ini tidak memberikan
jaminan bahwa tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya memberikan
jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh secara
langsung dan material terhadap angka-angka dalam laporan keuangan akan terdeteksi.
BPK RI berkewajiban menginformasikan bila ada perbuatan melanggar hukum atau
kesalahan/penyimpangan material yang mungkin ditemukan selama pemeriksaan.
c. Pengeluaran uang daerah dengan panjar yang tidak didukung pencatatan yang
dapat menjadi alat monitoring penyelesaian panjar yang telah terbayarkan.
22
d. Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) Kas Daerah tidak tertib. Hal ini tampak
dari adanya ketidaksesuaian uraian dan mutasi antara rekening koran kas daerah
dengan BKU yang menjadi kendala dalam penelusuran transaksi keuangan daerah.
23
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007
DI
TANAH MERAH
Nomor : 7A/LHP/XIX.JYP/01/09
Tanggal : 13 Januari 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah Laporan Keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas
Laporan Keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem
pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat
seperti itu.
Sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terkait dengan Laporan
Keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
atas keandalan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait
dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan serta penerimaan dan
pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan
yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada Laporan Keuangan.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyelenggarakan pengendalian tersebut.
ii
SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem
pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian
intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang ditemukan BPK
RI adalah sebagai berikut :
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan
Keuangan Kabupaten Boven Digoel tahun 2007 yang memuat opini tidak menyatakan
pendapat dengan Nomor 7/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13 Januari 2009, dan Laporan
Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan dengan
Nomor 7B/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13 Januari 2009.
iii
GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PADA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007
1
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)-SKPD sebagaimana diatur dalam pasal 13
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
1. Organisasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel berkedudukan di Tanah Merah dan
dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2002 dan Penjelasannya
tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong
Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten
Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana,
Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk
Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua (Lembaran Negara
tahun 2002 Nomor 129 & Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245).
Perangkat unit kerja organisasi Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
selama tahun 2007 ditetapkan dalam 4 (empat) Peraturan Daerah yang mengacu
kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, yang dituangkan dalam:
2
a. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 21 Tahun 2005 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Boven Digoel.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 22 Tahun 2005 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Boven
Digoel meliputi 13 (tiga belas) dinas yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Dinas
Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Dinas Pendidikan
Dasar, Dinas Pendidikan Menengah, Pemuda dan Olahraga, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Dinas Kehutanan
dan Perkebunan, Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman, Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan
dan Energi, dan Dinas Kesejahteraan Sosial.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Boven
Digoel meliputi 3 (badan) yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Badan Pengawasan Daerah dan Badan Kesatuan Bangsa, dan 4 (empat) kantor
yaitu Kantor Pengolahan Data Elektronik, Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kampung dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Perbatasan dan Kerjasama
Daerah dan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil.
d. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Distrik Kabupaten Boven Digoel.
Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan tersebut sudah tidak
sesuai lagi dengan ketentuan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah yang
mendesentralisasikan fungsi penatausahaan kepada SKPD selaku pelaksana
kegiatan dan pengguna anggaran. Kegiatan penatausahaan keuangan daerah mulai
dari proses verifikasi dan pengujian kelengkapan dokumen pembayaran, pencatatan
transaksi, pendokumentasian bukti, hingga pelaporan keuangan masih dilaksanakan
sepenuhnya oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dengan cara bekerjasama
dengan konsultan penatausahaan keuangan.
Adanya sentralisasi dalam melaksanakan penatausahaan dan pelaporan
keuangan ini mengakibatkan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah tidak optimal
dalam menjalankan fungsinya.
3
2. Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dalam Tahun Anggaran 2007 belum
menetapkan Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman
penyusunan Laporan Keuangan Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tidak tersedianya kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah sebagai
pedoman pelaksanaan berdampak langsung terhadap proses penyajian laporan
keuangan, yaitu tidak tertibnya administrasi pembukuan baik di tingkat PPKD
maupun SKPD. Ketidaktertiban pelaksanaan maupun pelanggaran atas ketentuan
yang berlaku tidak segera ditindaklanjuti dengan pengenaan sanksi. Hal ini
tercermin dari minimnya tindak lanjut atas temuan aparat pengawas internal
maupun eksternal.
3. Perencanaan
Perencanaan atas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
Tahun Anggaran 2007 tidak memadai. Dalam pemeriksaan atas dokumen anggaran
tidak diperoleh data yang menggambarkan proses perencanaan dari satuan kerja
teknis hingga APBD ditetapkan. Dalam dokumen anggaran juga masih ditemukan
pembebanan belanja pada pos yang tidak sesuai ketentuan.
Telambatnya penetapan APBD hingga 5 (lima) bulan dari jadwal
berdampak pada keterlambatan proses penyusunan DPA SKPD yang berakibat
terhambatnya pelaksanaan kegiatan dan terealisasinya pembayaran dengan
mekanisme panjar yang tidak sesuai ketentuan. Sehingga dokumen perencanaan
dan anggaran tidak dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol atas pelaksanaan
kegiatan organisasi.
Demikian halnya dalam proses perubahan anggaran yang dilaksanakan pada
akhir tahun, dimana kegiatan dilaksanakan TAPD bekerjasama dengan konsultan
tanpa melibatkan satuan kerja teknis, yang berakibat pada pemangkasan pagu
anggaran terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan direalisasikan
pembayarannya.
4
4. Prosedur
Dengan belum ditetapkannya kebijakan pengelolaan keuangan daerah,
mengakibatkan ketidakjelasan prosedur kerja pada tingkat pelaksana kegiatan
maupun administrasi keuangan. Pelaksanaan kerja hanya didasarkan pada uraian
tahap dan proses pengelolaan keuangan sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah. Dalam pelaksanaannya, staf pelaksana maupun pejabat yang
berwenang tidak dapat mengimplementasikan prosedur dalam penatausahaan
keuangan.
5. Pencatatan
Pencatatan atas transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
dalam Tahun Anggaran 2007 tidak sesuai siklus akuntansi. Hal tersebut dapat
dilihat dari dokumen sumber pendapatan dan belanja yang dibukukan ke dalam
Buku Kas Umum (BKU) Kas Daerah, tidak dijurnal maupun dicatat oleh Sub
Bagian Pembukuan dan Verifikasi.
Penyajian saldo-saldo aset, hutang dan ekuitas dalam laporan keuangan,
juga tidak didukung dokumentasi berupa rincian data, maupun dokumen
pendukung pencatatan yang menjelaskan saldo tersebut.
6. Pelaporan
Penyampaian laporan atas pelaksanaan program dan kegiatan tidak
disampaikan tepat waktu kepada pejabat yang berwenang, sehingga setiap
permasalahan tidak dapat segera ditindaklanjuti.
Pelaporan secara periodik atas pengelolaan keuangan daerah kepada pejabat
yang berwenang selama Tahun Anggaran 2007 tidak dilaksanakan, baik oleh
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah selaku PPKD maupun oleh
Dinas/Kantor/Badan selaku SKPD.
Pemeriksaan pada Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah diketahui bahwa bendahara pengeluaran pada
masing-masing SKPD terlambat menyampaikan SPJ Tahun Anggaran 2007. Atas
SPJ yang telah disampaikan belum dilakukan verifikasi oleh Sub Bagian
5
Pembukuan dan Verifikasi pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Boven Digoel.
7. Personalia
Pelaksanaan tugas pegawai dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel dalam Tahun Anggaran 2007 khususnya dalam pengelolaan keuangan
belum berjalan sesuai ketentuan. Keterbatasan sumber daya manusia, baik dari
jumlah personil maupun kualitasnya masih belum memadai.
Hal ini tercermin dari penyelengaraan catatan adminsitratif dan buku
bantu para bendahara SKPD yang masih belum sesuai ketentuan. Demikian halnya
pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah yang masih kekurangan personil karena
keterbatasan formasi pada kualifikasi tertentu, khususnya administrasi keuangan
dan akuntansi.
Pembenahan atas kekurangan personil dan kualitas sumber daya manusia
perlu mendapat perhatian khusus. Dengan perekrutan tenaga yang memiliki
kompetensi teknis maupun dengan penyelenggaraan pelatihan teknis dan
pendidikan berkelanjutan.
8. Pengawasan
Pengawasan atasan langsung atas pelaksanaan tugas staf tidak berjalan
optimal yang berdampak pada ketidaktertiban administrasi maupun penyimpangan
atas ketentuan yang terjadi berulang.
Badan Pengawas Daerah telah melaksanakan fungsi pengawasan atas
aktifitas berjalan dengan pemeriksaan kas dan pemeriksaan atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi. Namun keterbatasan personil baik kuantitas maupun kualitas
masih menjadi kendala dalam pelaksanaan pengawasan. Hal ini terlihat dari masih
minimnya tindak lanjut yang telah dilaksanakan atas temuan-temuan pemeriksa
eksternal.
6
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007
Tindak Lanjut
Jumlah Sesuai Belum Sesuai Belum
Temuan SPI
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Ditindak
lanjuti
Organisasi dan pengelolaan keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
belum mengacu pada ketentuan yang 1 1
berlaku
Jumlah 7 7
7
B. Temuan Pemeriksaan
8
8) Pengiriman RAPBD sebagai bahan pembahasan antara Panitia Anggaran
Legislatif dan Tim Anggaran Eksekutif, dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 18
April 2007
9) Rapat Paripurna DPRD dalam rangka Penjelasan/Penyerahan Nota Keuangan
RAPBD dan Pandangan Umum Fraksi-Fraksi atas Nota Keuangan tanggal 5
s.d 7 Mei 2007.
10) Penetapan Rancangan Peraturan Daerah APBD Tahun Anggaran 2007 pada
tanggal 7 Mei 2007.
11) Penetapan Peraturan Daerah No. 1 tentang APBD Tahun Anggaran 2007 pada
tanggal 8 Mei 2007.
12) Penetapan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penjabaran APBD
Tahun Anggaran 2007 pada tanggal 9 Mei 2007.
Dari uraian di atas tampak bahwa penyusunan APBD mengalami
keterlambatan kurang lebih dari 5 (lima) bulan dari yang seharusnya tanggal 31
Desember 2006.
b. Perubahan APBD dan Perubahan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2007.
Perubahan APBD Kabupaten Boven Digoel ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 03 Tahun 2007 tanggal 13 Desember
2007 sedangkan Perubahan Penjabaran APBD Kabupaten Boven Digoel
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 14 Desember
2007 atau hampir berakhirnya tahun anggaran. Selain itu diketahui bahwa
dokumentasi maupun informasi yang dapat menjelaskan proses Perubahan APBD
ini, baik pada TAPD maupun Panitia Anggaran DPRD tidak didapatkan oleh Tim
Pemeriksa.
Dari uraian di atas, menunjukkan Perubahan APBD dan Perubahan
Penjabaran APBD Kabupaten Boven Digoel terlambat hampir 3 bulan dari waktu
yang ditetapkan yaitu 1 Oktober 2007.
9
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD yang telah dievaluasi
ditetapkan oleh kepala daerah menjadi peraturan daerah tentang APBD
dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.”
b) Ayat (2) “Penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun
anggaran sebelumnya.”
2) Pasal 82 :
a) Ayat (1) “Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah
tentang perubahan APBD tahun anggaran yang bersangkutan untuk
mendapatkan persetujuan DPRD sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan berakhir.”
b) Ayat (2) “Persetujuan DPRD terhadap rancangan peraturan daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
sebelum berakhirnya tahun anggaran.”
Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI dan menyatakan bahwa:
10
a. Belum tersedianya dokumen pendukung perencanaan berupa renstra, renstra
SKPD dan RKPD sehingga menghambat penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran SKPD
b. Terbatasnya kemampuan SDM dalam proses penyusunan anggaran sesuai
ketentuan yang berlaku
c. Kurangnya koordinasi TAPD dengan SKPD dalam penyusunan APBD sesuai
jadwal yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
11
Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah :
1) Pasal 95 :
a) Ayat (1), Pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah
daerah yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan.
b) Ayat (2) Sistem akuntansi pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada
peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah.
c) Pasal 96, Kepala daerah berdasarkan standar akuntansi pemerintahan
menetapkan peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi.
2) Pasal 150 :
a) Ayat (1), ketentuan tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah
diatur dengan peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b) Ayat (2), berdasarkan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan daerah.
Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI, dan menyatakan akan segera menyusun Peraturan
Daerah maupun Peraturan Bupati menyangkut pengelolaan keuangan daerah.
12
3. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2006 belum
ditetapkan sebagai Peraturan Daerah
Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI, dan menyatakan akan segera menyusun Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD untuk disampaikan
kepada DPRD.
13
BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk segera
menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertangungjawaban Pelaksanaan
APBD untuk disampaikan kepada DPRD.
14
pengeluaran serta membuat laporan.
Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan penyusunan Konsep Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2007 oleh Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi pada
Bagian Keuangan Seketariat Daerah ditemukan hal-hal sebagai berikut:
(a) Tidak dilakukan verifikasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan
secara periodik oleh setiap badan, dinas dan kantor di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
(b) Tidak diselenggarakan/dilaksanakan pencatatan administratif pembukuan
transaksi keuangan daerah berupa jurnal penerimaan maupun pengeluaran
kas atau media pencatatan yang disetarakan.
(c) Tidak diselenggarakan buku besar penerimaan dan pengeluaran maupun
media pencatatan B-IV dan B-V atas akun-akun APBD.
(d) Tidak diadministrasikannya dokumen keuangan secara tertib, yang
mengakibatkan dokumen pertanggungjawaban SKPD maupun dokumen
pembayaran berikut pendukung administratifnya sebagian besar tidak
dapat diperoleh dalam pemeriksaan lapangan.
(e) PPKD tidak menyusun Laporan Keuangan Semester dan prognosis dalam
Tahun Anggaran 2007.
2) Untuk pelaksanaan penatausahaan keuangan dilaksanakan kerjasama antara
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dengan PT. Murfa Surya Mahardika.
Kerjasama direalisasikan dengan surat perjanjian nomor 020/872/SET/07
tanggal 12 September 2007, dengan harga borongan pekerjaan sebesar
Rp4.345.550.000,00. Pekerjaan dilaksanakan dengan lingkup manajemen
anggaran dan akuntansi keuangan daerah serta sistem informasi penggajian
pada unit Sekretariat Daerah dan 24 SKPD. Telah direalisasikan pembayaran
30% uang muka atas pekerjaan ini sesuai kontrak dengan SP2D nomor
0871/IV/LS/2007 tanggal 6 Oktober 2007 sebesar Rp1.303.665.000,00. Per
tanggal pemeriksaan diketahui bahwa aplikasi yang dimanfaatkan hanya pada
sistem informasi penggajian. Sedangkan manajemen anggaran dan akuntansi
keuangan daerah tidak diinstalasi aplikasi sehingga pelaksanaan
penatausahaan keuangan khususnya penyusunan laporan keuangan tidak
terpenuhi sesuai harapan atas pengadaan sistem tersebut..
3) Atas kondisi pada poin 2) di atas, dilaksanakan kerjasama dengan Kantor
Akuntan Publik (KAP) Hasnil, M. Yasin & Rekan dalam rangka penyusunan
15
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran
2007 dengan surat perjanjian kontrak nomor 102/113/BAWASDA/2008
tertanggal 19 Mei 2008 dengan harga kontrak sebesar Rp1.500.000.000,00.
Atas pelaksanaan kontrak ini telah disampaikan Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel berupa Neraca, Laporan Aliran Kas,
Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan pada tingkat
PPKD maupun SKPD. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan ini diketahui
bahwa angka-angka yang disajikan dalam laporan tidak didukung dokumentasi
proses yang memadai. Baik berupa rincian data transaksi, jurnal transaksi,
buku besar akun, rincian data aset tetap, maupun pendukung penyajian angka
lainnya.
4) Penatausahaan pembukuan pada bendahara SKPD tidak diselenggarakan
secara tertib. Pelaksanaan verifikasi, pembukuan dan pelaporan keuangan
belum dilaksanakan pada tingkat SKPD, masih tersentralisir pada Sub Bagian
Verifikasi dan Pembukuan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. Berdasarkan
hasil pemeriksaan secara uji petik atas pembukuan yang dilakukan pada 15
(lima belas) SKPD pada Pemerintah Kabupaten Boven Digoel diketahui
bahwa semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas
Umum (BKU). Namun penatausahaan atas Buku Pembantu yang mendukung
BKU tersebut belum sepenuhnya dilakukan. Rincian penatausahaan atas BKU
dan Buku Pembantu pada 15 (lima belas) SKPD tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
(a) Bendahara Pengeluaran
Register
Buku
Buku Buku Buku SPP-
No SKPD BKU Rekapitulasi
Bank Pajak Panjar UP/GU/
Pengeluaran
TU/LS
1. Sekretariat Daerah V X X X X X
2. Bawasda V X X X X V
3. Bakesbang V X X X X X
4. BAPPEDA V X X X V X
Kantor Perbatasan &
5. V X X X X X
Kerjasama Daerah
Kantor Kependudukan &
6. V X X X X V
Catatan Sipil
Kantor PMK dan
7. V X X X X X
Pemberdayaan Perempuan
8. Dinas Pendapatan Daerah V X X X X V
9. Dinas Kesehatan V X X X X X
10. Dinas Kesejahteraan Sosial V X X X X X
11. Dinas Kehutanan dan V X V V X V
16
Register
Buku
Buku Buku Buku SPP-
No SKPD BKU Rekapitulasi
Bank Pajak Panjar UP/GU/
Pengeluaran
TU/LS
Perkebunan
12. Dinas Pekerjaaan Umum V V V X X X
13. Dinas Pendidikan Dasar V X X X X X
Dinas Pertanian, Peternakan
14. V X X X X X
dan Perikanan
15. Bagian Kepegawaian Setda V X X X X X
b. Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) dan Kas Daerah tidak tertib
Hasil pemeriksaan atas Buku Kas Umum Kas Daerah Kabupaten Boven
Digoel diketahui bahwa penyelenggaraan Buku Kas Umum dilaksanakan tidak
tertib. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Dalam Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
menggunakan 14 Rekening Kas Daerah pada PT. BRI Persero Cabang
Merauke untuk menyimpan uang milik Pemerintah Daerah. PT. BRI Persero
Cabang Merauke melaksanakan fungsi Bank Umum sebagai mitra Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran daerah. Penunjukan PT. BRI Persero Cabang Merauke sebagai
bank umum yang menyimpan uang daerah ini belum didukung perjanjian
antara BUD dengan PT. BRI Persero Cabang Merauke. Dengan demikian hal-
hal yang menyangkut hak dan kewajiban masing-masing pihak belum diatur
secara jelas, yaitu mengenai:
17
(a) Jenis pelayanan yang diberikan;
(b) Mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank;
(c) Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke Rekening Kas
Umum Daerah;
(d) Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;
(e) Pemberian imbalan atas jasa pelayanan;
(f) Kewajiban menyampaikan laporan;
(g) Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena
pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan
(h) Tata cara penyelesaian perselisihan.
Tidak adanya perjanjian mengenai mekanisme pengeluaran dan penyaluran
dana menyebabkan pengendalian atas mutasi-mutasi di rekening koran
menjadi lemah. Pembayaran atas pengeluaran daerah tanpa dokumen
pembayaran yang sah berupa SPM maupun SP2D masih dilaksanakan,
sementara pencatatan di BKU dilaksanakan berdasarkan SPM maupun SP2D.
Kas Daerah berkedudukan di Merauke yang berjarak relatif jauh dari
kedudukan PPKD selaku BUD, hal ini menghambat proses pencatatan
transaksi maupun rekonsilasi data transaksi antara rekening koran dan BKU
Kas Daerah.
Tidak adanya pengaturan mengenai kewajiban untuk menyampaikan laporan
secara harian mengakibatkan Kas Daerah sering terlambat membukukan
transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam BKU dan menyampaikannya ke
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah selaku PPKD dan BUD. Pengendalian
atas aktifitas pemindahbukuan sulit dilakukan karena tidak ada informasi
mengenai rekening asal pemindahbukuan maupun rekening tujuan dari
pemindahbukuan tersebut.
2) Dalam pencatatan Buku Kas Umum Kas Daerah (B.IX) Kabupaten Boven
Digoel TA 2007 diketahui saldo per 31 Desember 2007 sebesar
(Rp12.491.071.767,00). Saldo minus ini terjadi karena pada BKU per 1
Januari 2007 tidak dicantumkan saldo awal kas sebesar Rp97.985.299.350,60.
Dengan total mutasi penerimaan selama tahun berkenaan sebesar
Rp656.820.715.571,00 dan mutasi pengeluaran sebesar
Rp669.311.787.338,00, saldo BKU per 31 Desember 2007 menjadi sebesar
18
Rp85.494.227.583,60. Sedangkan saldo kas di rekening Kas Daerah per 31
Desember 2007 sebesar Rp60.304.707.739,60, sehingga terjadi selisih kurang
sebesar Rp25.189.519.844,00. Selisih pencatatan tidak dapat direkonsiliasi
karena tidak tersedianya data maupun dokumen pendukung yang memadai.
19
Dari ketiga sumber data ini terlihat tidak adanya koneksitas data yang
seharusnya menunjukkan kesesuaian saldo. Rekonsiliasi data atas mutasi kas
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan mengingat Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel per tanggal pemeriksaan tidak dapat menyediakan register-
register transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas, buku besar dan buku
pembantu, buku kas umum daerah maupun dokumen sumber transaksi
keuangan daerah.
2) Saldo Kas di bendahara pengeluaran (UUDP) yang tercantum pada neraca per
31 Desember 2007 bersaldo nihil. Bila dibandingkan dengan hasil konsolidasi
neraca SKPD saldo akumulatif adalah sebesar Rp100.253.577.909,00.
Sedangkan saldo rekening koran pada bendahara pengeluaran menunjukkan
saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp7.953.850.037,00 dengan perincian
sebagai berikut:
Saldo per
Nomor Rekening Nama Rekening 31/12/2007
00003809-01-000013-30-1 GIRO BAPPEDA KAB. BOVEN DIGOEL 33,353.00
00003809-01-000014-30-7 BADAN PENGAWASAN DAERAH 3,148,756.00
00003809-01-000029-30-2 KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 5,209,756.00
00003809-01-000005-30-8 DINAS PEKERJAAN UMUM 260,188,000.00
00003809-01-000034-30-7 DNS PERHUBUNGAN 18,936,781.00
00003809-01-000030-30-3 DNS TENAGA KERJA DAN PEMUKIMAN 157,783,297.00
00003809-01-000012-30-5 DNS PENDAPATAN DAERAH 1,409,957,952.00
00003809-01-000036-30-9 DNS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 468,014,373.00
00003809-01-000024-30-2 DNS KEHUTANAN & PERKBNAN 541,277,385.00
00003809-01-000021-30-4 PMG KAS KEPALA DAERAH 3,260,762,344.00
00003809-01-000004-30-2 BADAN KESATUAN BANGSA 1,485,634.00
00003809-01-000010-30-3 DINAS KESEHATAN BV DIGOEL 158,770,152.00
00003809-01-000027-30-0 DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL 88,232,500.00
00003809-01-000037-30-5 KANTOR PDE 87,588.00
00003809-01-000039-30-7 KANTOR PMK DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 320,508,571.00
00003809-01-000025-30-8 DNS PENDIDIKAN DASAR 118,824,841.00
00003809-01-000029-30-2 BEND DISMENPORA BV DIGOEL 433,316,854.00
00003809-01-000031-30-9 DNS PERINDAGKOP & UKM 169,371,822.00
00003809-01-000038-30-1 DNS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN 37,682,321.00
00003809-01-000032-30-5 SEK DPRD KAB BOVEN DIGOEL 2,614,827.00
00003809-01-000006-30-4 SETDA BOVEN DIGOEL 193,911,880.00
00003809-01-000025-30-8 DNS PERTAMBANGAN B DIGOEL 303,446,050.00
00003809-01-000032-30-5 KANTOR TASJADA -
20
00003809-01-000021-30-4 BEND WAKIL KEPALA DAERAH 285,000.00
7,953,850,037.00
Jumlah
UraianJumlah 700,309,576,276.40
Saldo Neraca SKPD 524,212,967,246.00
Saldo Neraca 176,096,609,030.40
Selisih
Konsolidasi Daerah
1 2 3 4 (2-3)
Tanah 15,676,006,850.00 15,091,857,050.00 584,149,800.00
Peralatan dan Mesin 78,761,987,530.40 67,148,947,690.00 11,613,039,840.40
Gedung dan Bangunan 181,148,606,427.00 193,345,796,067.00 (12,197,189,640.00)
Jalan, Irigasi dan Jaringan 238,886,018,829.00 238,886,018,829.00 -
Aset Tetap Lainnya 185,476,581,640.00 7,938,742,610.00 177,537,839,030.00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 360,375,000.00 1,801,605,000.00 (1,441,230,000.00)
Akum. Penyusutan Aset Tetap - - -
21
Atas penyajian saldo aset tetap tidak dapat dilakukan prosedur pengujian atas
akurasi pencatatan dan pengukuran, eksistensi maupun pemanfaatan dan
penguasaannya. Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per tanggal pemeriksaan
tidak dapat menyediakan buku besar, buku pembantu maupun dokumen
sumber yang mendasari pencatatan mutasi aset daerah.
4) Terdapat selisih saldo pada akun-akun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dengan
LRA SKPD hasil konsolidasi dengan perincian sebagai berikut:
Uraian Saldo Neraca Saldo Neraca Selisih
SKPD Konsolidasi Daerah
1 2 3 4 (2-3)
Belanja Pegawai 109,776,275,505 109,315,034,226 461,241,279
Belanja Barang 103,451,646,576 106,181,166,414 (2,729,519,838 )
Belanja Tanah 24,412,403,210 14,101,882,050 10,310,521,160
Belanja Peralatan & Mesin 27,162,602,560 19,449,826,676 7,712,775,884
Belanja Gedung & Bangunan 75,676,430,574 93,699,727,618 (18,023,297,044 )
Belanja Jalan, Irigasi &
Jaringan 58,312,562,404 58,311,062,404 1,500,000
Belanja Aset Tetap Lainnya 2,163,045,000 2,164,545,000 (1,500,000 )
22
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah:
1) Pasal 8 huruf (b) dan (h) yang menyatakan bahwa wewenang Bendahara
Umum Daerah dalam pengelolaan uang daerah meliputi memantau
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/ atau lembaga
keuangan lainnya yang telah ditunjuk dan menyajikan informasi keuangan
daerah.
2) Pasal 18 ayat (3) Penunjukan Bank Umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dimuat dalam perjanjian antara Bendahara Umum Daerah dengan Bank
Umum yang bersangkutan.
3) Pasal 18 ayat (4) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 sekurang-
kurangnya mencakup:
(a) Jenis pelayanan yang diberikan;
(b) Mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank;
(c) Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke Rekening Kas
Umum Daerah;
(d) Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;
(e) Pemberian imbalan atas jasa pelayanan;
(f) Kewajiban menyampaikan laporan;
(g) Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena
pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan
(h) Tata cara penyelesaian perselisihan.
4) Pasal 19 ayat (7) Ketentuan lebih lanjut tentang pembukaan dan pengoperasian
rekening penerimaan dan rekening pengeluaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Kepala
Daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
1) Lampiran II : Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan - Karakteristik
Kualitatif Laporan Keuangan
(a) Paragraf 32: Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi
sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini
23
merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kulitas yang dikehendaki: relevan, andal,
dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
(b) Paragraf 35: Laporan keuangan yang andal memuat informasi dalam
laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan setiap fakta secara jujur serta dapat diverifikasi.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
- Penyajian yang jujur yaitu menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya yang harus disajikan, atau yang secara wajar
dapat diharapkan untuk disajikan,
- Dapat diverifikasi (verifiability) yaitu informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian lebih dari sekali
oleh pihak yang berbeda hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang
tidak berbeda jauh,
- Netralitas yaitu informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak
berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
(c) Paragraf 50 Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure), Laporan keuangan
menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
(d) Paragraf 51 Penyajian Wajar (Fair Presentation), Laporan keuangan
menyajikan dengan wajar laporan realisasi anggaran, Neraca, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas laporan Keuangan.
2) Lampiran IV : Laporan Realisasi Anggaran
(a) Paragraf 32, khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
1) Pasal 126 Ayat (3) Mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah
ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.
2) Pasal 13 ayat (2) : PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas antara lain melaksanakan akuntansi SKPD dan menyiapkan
laporan keuangan SKPD.
24
3) Pasal 209 ayat (1) menyatakan bahwa Dokumen yang digunakan oleh
bendahara pengeluaran dalam menatausahakan pengeluaran permintaan
pembayaran mencakup:
(a) Buku Kas Umum;
(b) Buku simpanan/bank;
(c) Buku Pajak;
(d) Buku Panjar;
(e) Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek; dan
(f) Register SPP-UP/GU/TU/LS.
4) Pasal 234 :
(a) Ayat (1), Sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan oleh PPKD.
(b) Ayat (2), Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD.
(c) Ayat (3), PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
5) Pasal 236 :
(a) Ayat (1), semua transaksi dan/atau kejadian keuangan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dicatat pada buku jurnal
berdasarkan bukti transaksi yang sah.
(b) Ayat (2), pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara kronologis sesuai dengan terjadinya transaksi dan/atau kejadian
keuangan.
6) Pasal 240, ayat (2) Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi menyusun laporan
keuangan SKPD yang disampaikan kepada PPKD untuk digabung menjadi
laporan keuangan pemerintah daerah.
25
c. Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan Sekretariat Daerah tidak melakukan proses
verifikasi, pencatatan transaksi dan pengadministrasian dokumen secara tertib.
d. Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan Seketariat Daerah dengan SKPD
dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
e. PPK-SKPD tidak menjalankan kewajibannya menyusun laporan keuangan SKPD
untuk dikonsolidasi menjadi LKPD.
f. Keterbatasan SDM khususnya tenaga di bidang akuntansi pada Bagian Keuangan
Seketariat Daerah dan SKPD sehingga sistem dan prosedur akuntansi tidak
berjalan dengan tertib.
g. Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel belum maksimal dalam menjalankan
peran dan fungsinya dalam membantu kepala daerah menyusun kebijakan dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah termasuk
pengelolaan keuangan daerah.
26
prognosis selama tahun anggaran 2007.
i. BUD selaku pengelola keuangan daerah tidak melakukan pengawasan atas
transaksi maupun rekonsiliasi data.
27
penyertaan modal pada BUMD. Juga tidak dilaksanakan dengan mekanisme
penerbitan dokumen pengeluaran uang daerah yang sah dalam bentuk SPP, SPM
dan SP2D.
Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI, dan menyatakan akan segera melakukan
penyesuaian saldo pada laporan keuangan daerah.
28
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007
DI
TANAH MERAH
Nomor : 7B/LHP/XIX.JYP/01/2009
Tanggal : 13 Januari 2009
DAFTAR ISI
Halaman
7. Pajak PPh 21, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak PPh 23 Belum Dipungut
sebesar Rp161.668.186,36 …………………………………………………. 15
Lampiran-lampiran
i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan
pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut.
Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
ii
Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut :
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-Undangan, BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan
Keuangan atas Laporan Keuangan Kabupaten Boven Digoel tahun 2007 yang memuat
opini tidak menyatakan pendapat dengan Nomor 4/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13
iii
Januari 2009, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan
Nomor 7A/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13 Januari 2009.
iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN
2. Belanja Daerah
TA 2005-2006 8 - 8 - 14,768,242,896.78
3. LKPD Tahun
2006 20 0 0 20 78.042.399.040,92
4. Bantuan Parpol
TA 2006 4 0 0 4 30.000.000,00
Total 40 4 11 25 95,765,226,429.70
1
B. Temuan Kepatuhan
1. Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan DAK
Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 tidak masuk ke Rekening
Kas Daerah
Berdasarkan hasil pemeriksan terhadap SPMU bagi hasil pajak provinsi dan
SP2D DAK Kelautan dan Perikanan diketahui bahwa terdapat alokasi penerimaan
Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan DAK Kelautan dan
Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 tidak masuk dalam rekening Kas Daerah. Hal
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi
Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel memperoleh
alokasi penerimaan bagi hasil provinsi sebesar Rp1.609.911.250,00 yang terdiri
dari: PBB-KB sebesar Rp665.000.000,00, PKB sebesar Rp334.536.250,00,
P3ABT sebesar Rp182.875.000,00 dan BBNKB sebesar Rp427.500.000,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas SPMU Provinsi dan rekening koran, terdapat
penerimaan yang masuk ke rekening bukan Kas Daerah dengan rincian sebagai
berikut :
No. Jenis No. & Tanggal Rekening Tujuan Jumlah (Rp)
Penerimaan SPMU
1 PBB-KB 02392-02/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 332.500.000
Papua Cab. Boven Digoel
2 PBB-KB 05067-28/12/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 332.500.000
Papua Cab. Boven Digoel
3 PKB 02411-02/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 167.205.625
Papua Cab. Boven Digoel
4 P3ABT 02560-10/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 91.437.500
Papua Cab. Boven Digoel
5 P3ABT 02683-28/12/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 91.437.500
Papua Cab. Boven Digoel
6 BBNKB 02580-10/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 213.750.000
Papua Cab. Boven Digoel
Jumlah 1.228.830.625
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap daftar rekening Kas Daerah Kabupaten Boven
Digoel, diketahui bahwa Rekening Bank Papua Cabang Boven Digoel Nomor
403. 21.10005.00001.1 (Dana Block Grant Kabupaten Boven Digoel) tidak
terdaftar sebagai rekening Kas Daerah.
2
b. Penerimaan DAK Kelautan dan Perikanan
Pada Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menerima
alokasi DAK Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00. Pemeriksaan
atas penerimaan ini, diketahui tidak terdapat mutasi sejumlah tersebut melalui
rekening Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut :
- SP2D No.651026G tanggal 02/10/2007 sebesar Rp732.900.000,00
- SP2D No.457245H tanggal 08/12/2007 sebesar Rp732.900.000,00
- SP2D No. 457410H tanggal 27/12/2007 sebesar Rp732.900.000,00
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boven Digoel, diketahui bahwa DAK Kelautan dan Perikanan masuk
ke Rekening DAK Perikanan di Bank BRI KCP Boven Digoel
No.3809.01.000320.30.0. Pembukaan rekening tersebut atas petunjuk Kepala
Bagian Keuangan sebelumnya ( Sdr. R.A) sehingga terpisah dari rekening Dinas
Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Boven Digoel dan Kasda tetapi
dikelola langsung oleh Dinas Perikanan.
Atas penerimaan ini, melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boven Digoel dilakukan pembayaran kepada rekanan untuk kegiatan
yang dilaksanakan dengan penerbitan cek tanpa melalui mekanisme penerbitan
dokumen pembayaran yang sah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 131
menyatakan bahwa semua pendapatan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah dan dicatat sebagai
pendapatan daerah.
3
Hal tersebut terjadi karena :
a. Lemahnya pengawasan Sekretaris Daerah dalam penatausahaan keuangan daerah
dan pengawasan transaksi penerimaan daerah.
b. Kebijakan Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dalam merealisasikan
penerimaan DAK melalui rekening di luar rekening Kas Daerah.
c. Pelaksana kegiatan Dinas Perikanan yang merealisasikan kegiatan tidak sesuai
ketentuan yang berlaku.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah mengakui hasil temuan BPK RI dan
akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemindahbukuan dana tersebut dari rekening
BPD ke rekening Kas Daerah BRI
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan menanggapi bahwa:
a. Demi ketertiban pengelolaan uang negara untuk saat yang akan datang, maka
nomor rekening 0003809-01-000320-30.0 di BRI unit Tanah Merah telah ditutup
dengan nomor surat 523/170/2008 ( surat terlampir)
b. Tidak terjadi penyalahgunaan keuangan, bahkan sisa dana telah disetor ke
rekening Kasda sebesar Rp763.848.003,-
4
2. Kelebihan pembayaran biaya jasa konsultan penyusunan APBD Perubahan
Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp713.571.428,57 dan pajak kurang dipungut
sebesar Rp82.951.038,96
5
d. Atas pembayaran jasa konsultan di atas, oleh Bendahara Pengeluaran Bappeda
dilakukan penyetoran Pajak Penghasilan sebesar Rp39.960.000,00 melalui PT.
BRI unit Boven Digoel.
e. Seharusnya atas jasa konsultansi dikenakan PPN sebesar 10% dari Dasar
Pengenaan Pajak dan PPh Pasal 23 atas jasa manajemen sebesar 4,5%. Dengan
adanya kelebihan pembayaran sebesar Rp713.571.428,57, Dasar Pengenaan Pajak
menjadi sebesar Rp847.662.337,66 ((Rp1.646.000.000,00-Rp713.571.428,57) x
10/11). Pajak-pajak yang seharusnya dipungut dapat dirinci sebagai berikut:
1) PPN sebesar Rp84.766.233,77 (Rp847.662.337,66 x 10%)
2) PPh Pasal 23 jasa manajemen sebesar Rp38.144.805,19 (Rp847.662.337,66 x
(15%x30%)).
f. Sehingga terjadi kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak sebesar
Rp82.951.038,96 ((Rp84.766.233,77 + Rp38.144.805,19) – Rp39.960.000,00).
6
yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap,
dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan 15% (lima belas persen) dari
perkiraan penghasilan netto atas imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.
e. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-70/PJ./2007 tanggal 9 April 2007
tentang Perkiraan Penghasilan Netto atas Imbalan Jasa Teknik, Jasa Manajemen,
Jasa Konstruksi, Jasa Konsultan dan Jasa Lain, Lampiran II nomor I.3. perkiraan
penghasilan netto atas jasa manajemen sebesar 30% dari jumlah imbalan jasa
tidak termasuk PPN.
7
b. Memerintahkan Bendahara Pengeluaran Bappeda untuk memungut dan
menyetorkan kekurangan pemotongan pajak sebesar Rp82.951.038,96, ke kas
negara.
8
Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah
mengakui hasil temuan BPK RI, dan memberikan tanggapan sebagai berikut :
a. Kegiatan ini dianggarkan pada APBD Pokok yang kegiatannya telah dilaksanakan
sebelum perubahan APBD.
b. Ketidaktelitian dan kurangnya koordinasi dalam penyusunan APBD perubahan
mengakibatkan kegiatan tersebut tidak terakomodasi dalam APBD perubahan
tahun anggaran 2007.
c. Di masa mendatang akan lebih ditingkatkan koordinasi anggaran dengan instansi
teknis.
9
Rekening Tujuan Jumlah (Rp)
Panjar ke Rekening Setda Bendahara Bantuan Sosial 181,097,094,000
Panjar ke Rekening Setda Bendahara Pengeluaran 20,091,505,480
Panjar ke Rekening Dinas Kehutanan 388,839,012
Panjar ke Rekening Dinas Pertanian 322,450,000
Panjar ke Rekening Dinas Pertambangan 8,400,000,000
Panjar Ke Rekening Setwan 6,153,847,654
Panjar Ke Rekening Dikmenpora 3,981,190,000
Panjar Ke Rekening Dispenda 1,119,169,319
Jumlah 231,554,095,465
10
Hal tersebut membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah sebesar
Rp231.554.095.465,00 dan terdapat indikasi kerugian keuangan daerah sebesar
Rp48.858.539.500,00.
11
untuk menyerahkan dan menerima tugas dan tanggungjawab selaku bendahara rutin
Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel.
Setelah tanggal berita acara serah terima ini diketahui telah terjadi penarikan
dana dari rekening bendahara Sekretariat Daerah oleh sdri. M.T sebanyak 8 transaksi
penarikan yang dilakukan dengan cek dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah
No. Tanggal Penarikan No. Cek (Rp)
1 12//11/2007 CEH.288444 2.000.000.000
2 14/11/2007 CEH.288445 3.000.000.000
3 14/11/2007 CEH.288449 1.000.000.000
4 15/11/2007 CEH.288450 1.000.000.000
5 15/11/2007 CEI.493702 299.050.000
6 20/11/2007 CEH.288448 4.000.000.000
7 29/11/2007 CEI.493703 115.387.500
8 29/11/2007 CEI.493704 62.400.000
Jumlah 11.476.837.500
Telah diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran 3.000.000.000
Belum Dipertanggungjawabkan 8.476.837.500
Hasil evaluasi bukti dan wawancara kepada pihak yang terkait dalam
proses penarikan dana ini, diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Mantan bendahara Sekretariat Daerah, sdri. M.T membenarkan telah melakukan
penandatanganan cek atas permintaan sdri. P.M. Selanjutnya cek tersebut
diserahkan kepada sdri. P.M. Proses pencairan pada Bank BRI Unit Tanah Merah
maupun penggunaan dana tersebut tidak diketahui oleh sdri. M.T.
b. Bendahara Sekretariat Daerah sdri. P.M menyatakan bahwa proses penyerahan
buku cek baru dilaksanakan pada bulan Desember 2007. Dari penarikan dana oleh
mantan bendahara pada bulan November 2007, yang telah diterima oleh sdri. P.M
hanyalah cek nomor seri CEH.288445 senilai Rp3.000.000.000,00. Dana ini
diterima sesuai disposisi Bupati Boven Digoel dalam rangka menunjang
operasional pemerintahan untuk kunjungan Bupati ke Distrik Bomakia dan telah
dipertanggungjawabkan.
c. Bukti copy penarikan dana dengan cek yang diperoleh dari Bank BRI Unit Tanah
Merah menunjukkan bahwa penarikan uang atas 7 lembar cek dengan nilai total
sebesar Rp8.476.837.500,00 dilakukan oleh mantan bendahara dhi. sdri. M.T.
12
Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat (23) dan (24) yang menyatakan
bahwa yang berwenang untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang daerah adalah bendahara yang
telah ditunjuk pada tiap SKPD
13
Januari sampai dengan Juni, Oktober, November, dan Desember 2007. Namun,
sampai saat berakhirnya pemeriksaan belum dipertanggungjawabkan.
b. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen pertanggungjawaban
penggunaan belanja daerah (Januari sampai dengan Desember 2007) pada 6
(enam) satuan/unit kerja yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Pendidikan Dasar, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Kesejahteraan Sosial,
dan Dinas Pendapatan Daerah yang disampaikan kepada Sub Bagian Verifikasi
dan Pembukuan dan telah disetujui (disahkan) diketahui bahwa dari realisasi
belanja sebesar Rp105.557.405.984,00 didalamnya termasuk penggunaan belanja
daerah yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap sebesar
Rp5.370.020.976,00 (rincian lengkap lihat lampiran 3) dengan rincian sebagai
berikut :
No Unit Kerja Jumlah (Rp)
1. Dinas Perhubungan 332.694.073,00
2. Dinas Pekerjaan Umum 657.800.000,00
3. Dinas Pendidikan Dasar 2.430.747.500,00
4. Dinas Perkebunan dan Kehutanan 8.400.000,00
5. Dinas Kesejahteraan Sosial 145.522.000,00
6. Dinas Pendapatan Daerah 1.794.857.403,00
Jumlah 5.370.020.976,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Pasal 220 ayat (1) yang menyatakan bahwa bendahara pengeluaran secara
administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti
uang persedian/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
b. Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti lengkap dan sah.
c. Pasal 132 ayat (2) yang menyatakan bukti sebagaimana pada ayat (1) harus dapat
pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran
material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.
14
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Penerbitan SP2D sebelum pengeluaran terdahulu dipertanggungjawabkan.
b. Kurangnya pengawasan atasan langsung terhadap para Bendahara Pengeluaran
antara lain tidak melakukan pemeriksaan kas minimal 3 (tiga) bulan sekali.
c. Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Sub Bagian Verifikasi dan
Pembukuan tidak melakukan verifikasi atas bukti-bukti pengeluaran sebagaimana
mestinya.
7. Pajak PPh 21, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak PPh 23 Belum Dipungut
Sebesar Rp161.668.186,36
15
No. Unit Kerja PPh 21 PPN (10%) PPh 23
(15%)
1 Dinas Kesejahteraan Sosial - 3.730.727,27 219.375,00
2 Dinas Perhubungan 4.185.000,00 2.181.818,00 163.636,36
3 Dinas Pekerjaan Umum 85.215.000,00
4 Dinas Perkebunan dan 340.909,00 15.340,91
Kehutanan
5 Dinas Pendidikan Dasar 55.886.761,36
6 Dinas Pendapatan Daerah 2.659.500,00 6.886.027,27 184.090,91
JUMLAH 92.059.500,00 69.026.243,18 582.443,18
16
Pengeluaran serta pejabat lain yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab
kebendaharawan wajib memotong dan atau memungut, menyetorkan, serta
melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2), Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan
Pasal 26.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Persewaan Tanah dan atau Bangunan Pasal 3 menyebutkan:
Besarnya Pajak Penghasilan yang wajib dipotong atau dibayar sendiri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari
jumlah bruto nilai persewaan tanah dan atau bangunan.
Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian Negara atas pajak yang belum
dipotong atau dipungut sebesar Rp161.668.186,36 (Rp92.059.500,00, +
Rp69.026.243,18 + Rp582.443,18).
17
SKPD. Atas realisasi ini diketahui penganggaran dan realisasi dilaksanakan tanpa
dasar hukum yang jelas mengenai tambahan penghasilan PNS.
Tambahan Penghasilan PNS
No. SKPD berdasarkan
berdasarkan berdasarkan
tempat Total
beban kerja kondisi kerja
bertugas
1 Bapeda 233,550,000 0 233,550,000
2 Bawasda 193,200,000 44,100,000 237,300,000
3 Budpar 121,100,000 0 121,100,000
4 Capil 24,000,000 22,250,000 46,250,000
5 PU 81,000,000 70,650,000 151,650,000
6 Dinkes 204,836,100 144,025,000 348,861,100
7 Dinkessos 64,450,000 32,675,000 97,125,000
8 Dishub 114,750,000 114,750,000
9 Dispenda 724,436,591 288,812,500 1,013,249,091
10 Disperindag 268,800,000 268,800,000
11 Hutbun 522,686,703 522,686,703
12 Disnaker 109,000,000 29,351,110 138,351,110
13 PDE 28,350,000 0 28,350,000
14 Dikdas 1,593,800,000 618,550,000 2,212,350,000
15 Dikmenpora 249,100,000 127,750,635 376,850,635
16 Perbatasan 7,200,000 0 7,200,000
17 Pertanian 97,800,000 27,950,000 125,750,000
18 PMK 21,000,000 17,240,000 38,240,000
19 Setwan 129,000,000 0 0 129,000,000
20 Setda 4,836,160,000 300,000,000 2,400,000,000 7,536,160,000
9,624,219,394 1,723,354,245 2,400,000,000 13,747,573,639
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 39 ayat (8) yang
menyatakan kriteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan dengan peraturan
Kepala Daerah.
18
Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah
mengakui hasil temuan BPK RI dan akan ditindaklanjuti dengan membuat Peraturan
Bupati tentang pemberian tambahan penghasilan kepada PNS.
19
2) Dengan terserapnya 30,75% anggaran untuk belanja bantuan sosial dan
keterbatasan pendanaan akibat kecilnya realisasi pendapatan bagi hasil
pajak/bukan pajak, menyebabkan minimnya anggaran yang dialokasikan untuk
belanja barang dan jasa (dianggarkan sebesar Rp121.318.549.991,00 atau
17,76%) serta belanja modal (dianggarkan sebesar Rp254.619.191.897,04 atau
33,40%).
c. Hasil evaluasi terhadap APBD dan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2007,
diketahui terdapat kesalahan dalam penganggaran belanja pada beberapa SKPD
dengan perincian sebagai berikut:
1) Terdapat penganggaran belanja penunjang operasional sebesar
Rp59.147.945.116,00 pada 15 SKPD selain pos Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dan Sekretariat DPRD.
2) Penganggaran belanja makan dan minum kegiatan pada akun belanja modal
sebesar Rp46.000.000,00 yang tersebar di 5 SKPD.
20
pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input)
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
2) Pasal 52 :
a) Ayat (1) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 50
huruf b digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.
b) Ayat (2) Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa
sebagaimana dimaksud ayat (1) mencakup belanja barang pakai habis,
bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan
bermotor, cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang parkir, sewa
sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,
makanana dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,
pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas
pindah tugas dan pemulangan pegawai.
3) Pasal 53; Ayat (1) belanja modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 huruf
c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya.
c. Lampiran Permendagri Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2007, Angka II.2. Huruf b:
1) Angka 9) huruf d. Untuk penganggaran belanja penunjang operasional
pimpinan DPRD dan tunjangan komunikasi intensif bagi pimpinan dan
anggota DPRD dapat dianggarkan pada kode rincian objek belanja berkenaan
dalam pos DPRD. Belanja dimaksud dapat dilaksanakan sepanjang ketentuan
yang mengaturnya telah ditetapkan oleh pemerintah.
2) Angka 10) huruf b. Gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dan biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dianggarkan pada belanja tidak langsung Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
21
Kondisi tersebut mengakibatkan APBD tidak dapat dijadikan alat perencanaan
dan pengendalian kinerja yang memadai.
Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt..) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI dan menyatakan bahwa:
a. Dalam penganggaran pendapatan daerah akan dilakukan kalkulasi lebih cermat
dengan mempertimbangkan potensi riil pendapatan
b. Di masa mendatang, belanja bantuan sosial akan dianggarkan sesuai dengan
kemampuan pendapatan daerah dan permasalahan sosial yang berkembang di
masyarakat
c. Pos-pos belanja akan disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
22
Adapun pendapatan sumber daya hutan merupakan penerimaan Dana
Perimbangan yang diperoleh dari Kas Negara ke rekening Kas Daerah. Pemberian
insentif dianggarkan pada belanja barang dan jasa-lain-lain biaya operasional.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
903/2429/SJ tanggal 21 September 2005 perihal Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2006 dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2005,
Lampiran II huruf A angka 1 Huruf b angka 3) : Tidak diperkenankan adanya biaya
pemungutan / insentif terhadap penerimaan dana perimbangan yang ditransfer dari kas
Negara ke kas daerah.
Hal tersebut terjadi karena Kepala Dinas Kehutanan dan Tim Anggaran
Pemerintah Daerah dalam penyusunan anggaran tidak mempedomani ketentuan yang
berlaku.
23
Lampiran 1
Rekap pencairan dana tanpa melalui proses penerbitan SPMU / SP2D
(dari Kas Daerah Rekening Bank BRI No. 00000352-01-000245-30-2)
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
1 Panjar 1/2/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
2 Panjar 2/6/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
3 Panjar 2/12/2007 300,000,000 300,000,000
4 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/001/2007 2/14/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
5 Panjar 2/14/2007 214,095,000 214,095,000
6 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/004/2007 2/20/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
7 Panjar 2/20/2007 150,000,000 150,000,000
8 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/003/2007 2/20/2007 400,000,000 400,000,000
9 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/002/2007 2/20/2007 400,000,000 400,000,000
10 Panjar 3/1/2007 260,475,000 260,475,000
11 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/005/2007 3/6/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
12 Panjar 3/8/2007 461,474,000 461,474,000
13 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/006/2007 3/9/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
14 Panjar 3/12/2007 373,395,000 373,395,000
15 Panjar 3/13/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
16 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/007/2007 3/16/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
17 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/008/2007 3/22/2007 4,000,000,000 4,000,000,000
18 Panjar 3/23/2007 1,053,644,319 1,053,644,319
19 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/009/2007 3/23/2007 900,000,000 900,000,000
20 Panjar 3/26/2007 3,401,260,000 3,401,260,000
21 Panjar 3/26/2007 926,964,500 926,964,500
22 Panjar 3/26/2007 379,930,000 379,930,000
23 Panjar 3/30/2007 2,200,000,000 2,200,000,000
24 Panjar 3/30/2007 152,000,000 152,000,000
25 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/010/2007 3/30/2007 200,000,000 200,000,000
26 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/012/2007 4/2/2007 5,000,000,000 5,000,000,000
27 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/013/2007 4/2/2007 600,000,000 600,000,000
28 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/014/2007 4/2/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
29 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/011/2007 4/2/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
30 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/016/2007 4/4/2007 500,000,000 500,000,000
31 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/015/2007 4/4/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
32 Panjar 4/5/2007 319,495,000 319,495,000
33 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/017/2007 4/13/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
34 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/018/2007 4/25/2007 2,500,000,000 2,500,000,000
35 Panjar 5/2/2007 90,000,000 90,000,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
36 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/019/2007 5/11/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
37 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/021/2007 5/15/2007 200,000,000 200,000,000
38 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/022/2007 5/15/2007 100,000,000 100,000,000
39 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/020/2007 5/15/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
40 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/023/2007 5/16/2007 50,000,000 50,000,000
41 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/024/2007 5/16/2007 400,000,000 400,000,000
42 Panjar sesuai Surat Setda No. 915/049/SET/07 Tgl16/05/07 5/19/2007 500,000,000 500,000,000
43 Panjar sesuai Surat Setda No. 915/047/SET/07 Tgl16/05/07 5/19/2007 50,000,000 50,000,000
44 Panjar sesuai Surat Setda No. 915/048/SET/07 Tgl16/05/07 5/19/2007 100,000,000 100,000,000
45 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/034/2007 5/21/2007 300,000,000 300,000,000
46 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/032/2007 5/22/2007 400,000,000 400,000,000
47 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/033/2007 5/24/2007 300,000,000 300,000,000
48 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/035/2007 5/25/2007 150,000,000 150,000,000
49 Panjar 5/25/2007 388,839,012 388,839,012
50 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/037/2007 5/29/2007 300,000,000 300,000,000
51 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/055/2007 5/29/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
52 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/031/2007 6/4/2007 16,000,000,000 16,000,000,000
53 Panjar 6/7/2007 500,000,000 500,000,000
54 Panjar 6/12/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
55 Panjar 6/14/2007 948,532,480 948,532,480
56 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/036/2007 6/15/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
57 Panjar 6/15/2007 260,000,000 260,000,000
58 Panjar 6/15/2007 600,000,000 600,000,000
59 Panjar bantuan sosial 6/15/2007 1,400,000,000 1,400,000,000
60 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/038/2007 6/18/2007 600,000,000 600,000,000
61 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/039/2007 6/19/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
62 Panjar 6/20/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
63 Panjar 6/20/2007 300,000,000 300,000,000
64 Panjar 6/20/2007 200,000,000 200,000,000
65 Panjar 6/20/2007 51,425,000 51,425,000
66 Panjar 6/22/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
67 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/040/2007 6/22/2007 119,750,000 119,750,000
68 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/042/2007 6/22/2007 600,000,000 600,000,000
69 Panjar 6/22/2007 322,450,000 322,450,000
70 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/043/2007 6/25/2007 300,000,000 300,000,000
71 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/044/2007 6/25/2007 3,300,000,000 3,300,000,000
72 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/045/2007 6/25/2007 500,000,000 500,000,000
73 Panjar 6/26/2007 143,352,000 143,352,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
74 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/046/2007 6/26/2007 600,000,000 600,000,000
75 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/047/2007 6/26/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
76 Panjar 6/29/2007 200,000,000 200,000,000
77 Panjar 6/29/2007 75,000,000 75,000,000
78 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/048/2007 6/29/2007 50,000,000 50,000,000
79 Panjar 6/29/2007 500,000,000 500,000,000
80 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/049/2007 6/29/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
81 Sesuai Surat No. 915/068/SET/07 7/2/2007 02342822 100,000,000 100,000,000
82 Sesuai Surat No. 915/086/SET/07 7/2/2007 02342821 600,000,000 600,000,000
83 Sesuai Surat No. 915/079/SET/07 7/2/2007 02342815 1,383,192,000 1,383,192,000
84 Sesuai Surat No. 915/080/SET/07 7/2/2007 02342816 500,000,000 500,000,000
85 Panjar 7/4/2007 700,000,000 700,000,000
86 Sesuai Surat No. 915/088/SET/07 tgl 04/07/07 7/4/2007 500,000,000 500,000,000
87 Panjar 7/5/2007 5,700,000,000 5,700,000,000
88 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/054/2007 7/11/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
89 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/055/2007 7/13/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
90 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/056/2007 7/16/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
91 Panjar bantuan sosial 7/16/2007 600,000,000 600,000,000
92 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/057/2007 7/19/2007 200,000,000 200,000,000
93 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/058/2007 7/19/2007 500,000,000 500,000,000
94 Panjar 7/19/2007 275,000,000 275,000,000
95 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/059/2007 7/19/2007 5,000,000,000 5,000,000,000
96 Panjar 7/20/2007 1,048,000,000 1,048,000,000
97 Panjar 7/24/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
98 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/060/2007 7/24/2007 5,000,000,000 5,000,000,000
99 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/061/2007 7/24/2007 1,300,000,000 1,300,000,000
100 Panjar 7/24/2007 100,000,000 100,000,000
101 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/062/2007 7/24/2007 300,000,000 300,000,000
102 Panjar 7/24/2007 75,000,000 75,000,000
103 Panjar 7/24/2007 252,770,000 252,770,000
104 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342949 576,500,000 576,500,000
105 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342947 58,800,000 58,800,000
106 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342945 3,754,220,000 3,754,220,000
107 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342943 5,000,000,000 5,000,000,000
108 Sesuai Surat Bupati No. 915/SET/07 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342946 3,900,000,000 3,900,000,000
109 Sesuai Surat Bupati No. 915/SET/07 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342950 860,068,425 860,068,425
110 Sesuai Surat Bupati No. 915/110/SET/07 Tgl 27/07/07 8/2/2007 02342948 12,500,000,000 12,500,000,000
111 Sesuai Surat Bupati No. 915/116/SET/07 Tgl 02/08/07 8/3/2007 02343103 200,000,000 200,000,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
112 Sesuai Surat Bupati No. 915/119/SET/07 Tgl 06/08/07 8/8/2007 02343107 189,581,000 189,581,000
113 Sesuai Surat Bupati No. 915/119/SET/07 Tgl 06/08/07 8/8/2007 02343106 227,000,000 227,000,000
114 Sesuai Surat Bupati No. 915/119/SET/07 Tgl 06/08/07 8/8/2007 02343105 300,000,000 300,000,000
115 Sesuai Surat Bupati No. 915/121/SET/2007 Tgl 08/08/07 8/9/2007 02343108 1,000,000,000 1,000,000,000
116 Sesuai Surat Bupati No. 915/114/SET/2007 Tgl 31/07/07 8/10/2007 02343101 1,200,000,000 1,200,000,000
117 Sesuai Surat Bupati No. 915/114/SET/2007 Tgl 09/08/07 8/10/2007 02343109 1,000,000,000 1,000,000,000
118 Sesuai Surat Bupati No. 915/114/SET/2007 Tgl 01/08/07 8/10/2007 02343102 3,000,000,000 3,000,000,000
119 Sesuai Surat Bupati No. 915/120/SET/07 Tgl 06/08/07 1/13/1900 02343104 4,000,000,000 4,000,000,000
120 Sesuai Surat Bupati No. 915/SET/07 Tgl 08/08/07 8/14/2007 02343113 639,931,575 639,931,575
121 Sesuai Surat No. 915/SET/07 Tgl 15/08/07 8/16/2007 02343114 756,000,000 756,000,000
122 Sesuai Surat Bupati No. 915/27/SET/2007 Tgl 20/08/07 8/22/2007 02343115 5,000,000,000 5,000,000,000
123 Sesuai Surat Bupati No. 915/27/SET/2007 Tgl 10/08/07 8/22/2007 02343112 50,000,000 50,000,000
124 Sesuai Surat Bupati No. 915/128/SET/07 Tgl 22/08/07 8/23/2007 02343117 1,000,000,000 1,000,000,000
125 Sesuai Surat Bupati No. 915/128/SET/07 Tgl 22/08/07 8/23/2007 02343118 700,000,000 700,000,000
126 Sesuai Surat Bupati No. 915/106/SET/2007 Tgl 27/07/07 8/24/2008 02342944 15,000,000,000 15,000,000,000
127 Sesuai Surat Bupati No. 915/122/SET/07 Tgl 08/08/07 8/24/2007 02343116 900,000,000 900,000,000
128 Sesuai Surat Bupati No. 915/131/SET/07 Tgl 27/08/07 8/28/2007 02343120 1,000,000,000 1,000,000,000
129 Sesuai Surat Bupati No. 915/130/SET/07 Tgal 23/08/07 8/28/2007 02343119 1,000,000,000 1,000,000,000
130 Sesuai Surat Bupati No. 915/132/SET/2007 Tgl 27/08/07 8/30/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
131 Sesuai Surat Bupati No. 915/136/SET/07 Tgl 28/08/07 8/31/2007 02343122 276,322,000 276,322,000
132 Sesuai Surat Bupati No. 915/136/SET/07 Tgl 28/08/07 8/31/2007 02343124 3,723,000,000 3,723,000,000
133 Sesuai Surat Bupati No. 915/136/SET/07 Tgl 28/08/07 8/31/2007 02343123 135,700,000 135,700,000
134 Sesuai Surat Bupati No. 915/139/SET/07 Tgl 30/08/07 9/5/2007 02343127 2,600,160,000 2,600,160,000
135 Sesuai Surat Bupati No. 915/141/SET/07 Tgl 01/09/07 9/5/2007 02343129 305,354,000 305,354,000
136 Panjar ke Bendahara Bantuan Setda 9/6/2007 02343378 200,000,000 200,000,000
137 Panjar ke Bendahara Bantuan Setda 9/6/2007 02343377 500,000,000 500,000,000
138 Panjar ke Bendahara Bantuan Setda 9/6/2007 02343376 200,000,000 200,000,000
139 Sesuai Surat Bupati No. 915/147/SET/2007 Tgl 04/09/07 9/10/2007 02343135 300,000,000 300,000,000
140 Sesuai Surat Bupati No. 915/155/SET/2007 Tgl 04/09/07 9/10/2007 02343144 50,000,000 50,000,000
141 Sesuai Surat Bupati No. 915/146/SET/2007 Tgl 03/09/07 9/10/2007 02343133 200,000,000 200,000,000
142 Sesuai Surat Bupati No. 915/138/SET/2007 Tgl 29/08/07 9/12/2007 02343126 3,000,000,000 3,000,000,000
143 Sesuai Surat Bupati No. 915/142/SET/2007 Tgl 01/09/07 9/12/2007 02343130 656,111,000 656,111,000
144 Sesuai Surat Bupati No. 915/148/SET/2007 Tgl 04/09/07 9/12/2007 02343140 4,000,000,000 4,000,000,000
145 Sesuai Surat Bupati No. 915/145/SET/2007 Tgl 03/09/07 9/12/2007 02343134 1,065,840,000 1,065,840,000
146 Sesuai Surat Bupati No. 915/143/SET/2007 Tgl 01/09/07 9/12/2007 02343131 500,000,000 500,000,000
147 Sesuai Surat Bupati No. 915/159/SET/2007 Tgl 11/09/07 9/12/2007 02343149 268,478,419 268,478,419
148 Sesuai Surat Bupati No. 915/157/SET/07 Tgl 06/09/07 9/14/2007 02343148 673,200,000 673,200,000
149 Sesuai Surat Bupati No. 915/162/SET/07 Tgl 12/09/07 9/17/2007 02343382 232,377,000 232,377,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
150 Sesuai Surat Bupati No. 915/152/SET/07 Tgl 04/09/07 9/17/2007 02343142 2,000,000,000 2,000,000,000
151 Sesuai Surat Bupati No. 915/162/SET/07 Tgl 12/09/07 9/17/2007 02343380 219,000,000 219,000,000
152 Sesuai Surat Bupati No. 915/154/SET/07 Tgl 05/09/07 9/18/2007 02343136 2,000,000,000 2,000,000,000
153 Sesuai Surat Bupati No. 915/149/SET/07 Tgl 04/09/07 9/18/2007 02343139 2,000,000,000 2,000,000,000
154 Sesuai Surat Bupati No. 915/137/SET/2007 Tgl 29/08/07 9/20/2007 02343125 5,000,000,000 5,000,000,000
155 Sesuai Surat Bupati No. 915/172/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343392 152,980,000 152,980,000
156 Sesuai Surat Bupati No. 915/167/SET/2007 Tgl 15/09/07 9/21/2007 02343385 457,224,000 457,224,000
157 Sesuai Surat Bupati No. 915/171/SET/2007 Tgl 17/09/07 9/21/2007 02343384 200,000,000 200,000,000
158 Sesuai Surat Bupati No. 915/166/SET/2007 Tgl 15/09/07 9/21/2007 02343386 50,000,000 50,000,000
159 Sesuai Surat Bupati No. 915/165/SET/2007 Tgl 15/09/07 9/21/2007 02343388 250,000,000 250,000,000
160 Sesuai Surat Bupati No. 915/161/SET/2007 Tgl 12/09/07 9/21/2007 02343381 400,000,000 400,000,000
161 Sesuai Surat Bupati No. 915/164/SET/2007 Tgl 13/09/07 9/21/2007 230,600,000 230,600,000
162 Sesuai Surat Bupati No. 915/176/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343390 125,000,000 125,000,000
163 Sesuai Surat Bupati No. 915/174/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343393 3,100,000,000 3,100,000,000
164 Sesuai Surat Bupati No. 915/173/SET/07 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343391 5,129,369,235 5,129,369,235
165 Sesuai Surat Bupati No. 915/140/SET/2007 Tgl 31/08/07 9/25/2007 02343128 1,000,000,000 1,000,000,000
166 Sesuai Surat Bupati No. 915/180/SET/07 Tgl 19/09/07 9/25/2007 02343396 408,250,000 408,250,000
167 Sesuai Surat Bupati No. 915/179/SET/07 Tgl 19/09/07 9/25/2007 02343395 65,525,000 65,525,000
168 Sesuai Surat Bupati No. 915/150/SET/07 Tgl 04/09/07 9/25/2007 02343141 500,000,000 500,000,000
169 Sesuai Surat Bupati No. 915/153/SET/07 Tgl 04/09/07 9/25/2007 02343138 1,000,000,000 1,000,000,000
170 Sesuai Surat Bupati No. 915/177/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/27/2007 02343394 600,000,000 600,000,000
171 Sesuai Surat Bupati No. 915/163/SET/2007 Tgl 12/09/07 9/27/2007 02343379 500,000,000 500,000,000
172 Sesuai Surat Bupati No. 915/160/SET/2007 Tgl 12/09/07 9/27/2007 02343150 600,000,000 600,000,000
173 Sesuai Surat Bupati No. 915/178/SET/2007 Tgl 19/09/07 9/27/2007 02343397 600,000,000 600,000,000
174 Sesuai Surat Bupati No. 915/144/SET/2007 Tgl 01/09/07 9/27/2007 02343132 1,000,000,000 1,000,000,000
175 Sesuai Surat Bupati No. 915/151/SET/07 Tgl 04/09/07 10/5/2007 02343137 2,000,000,000 2,000,000,000
176 Sesuai Surat Bupati No. 915/154/SET/07 Tgl 05/09/07 10/5/2007 02343143 3,000,000,000 3,000,000,000
177 Sesuai Surat Bupati No. 915/158/SET/07 Tgl 07/09/07 10/5/2007 02343147 500,000,000 500,000,000
178 Sesuai Surat Bupati No. 915/156/SET/07 Tgl 06/09/07 10/5/2007 900,000,000 900,000,000
179 Sesuai Surat Bupati No. 915/184/SET/07 11/6/2007 02343400 6,000,000,000 6,000,000,000
180 Sesuai Surat Bupati No. 915/183/SET/07 Tgl 01/11/07 11/6/2007 02343399 5,000,000,000 5,000,000,000
280,412,634,965 231,554,095,465 48,858,539,500
Lampiran 2
DINAS PERHUBUNGAN
Belanja Barang dan Jasa
No. No SP2D Uraian Tanggal Jumlah Keterangan
1 900/15/DISHUB/SPM/07 Dibayarkan biaya service 24/10/07 2,000,000.00 Tidak ada bukti
2 900/12/DISHUB/SPM/07 dibayarkan biaya honorer 7/10/2007 27,900,000.00 Tidak ada bukti
3 Jasa service peralatan ktr dan RT 24/10/07 2,000,000.00 Tidak ada bukti
4 Jasa service peralatan ktr dan RT 24/10/07 20,000,000.00 Tidak ada bukti
Jumlah bukti kurang lengkap belanja barang dan jasa 51,900,000.00
1 SPMU …/I/OP/2007 Honor tim/panitia penyusunan basic price/unit price 10/5/2007 4,600,000.00 tidak ada bukti sama sekali
2 SPMU 0269/OP/2007 Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Muhammad Isro, dkk 125,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Yosep dkk 98,500,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Wawan, dkk 75,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Obet Ukorop dkk 95,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 kel. Anselmus dkk. 95,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Wartelus dkk 75,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Jumlah bukti tidak lengkap belanja barang dan jasa 568,100,000.00
No. SP2D/SPMU Uraian No. SPT Tanggal Nama No. SPPD Jumlah Keterangan
1 1350/iv/ls/2007 Belanja perjalanan dinas 094/263/2007 12/6/2007 Petrus Manduop 094/267/2007 4,200,000.00 Tidak ada ttd telah menerima biaya SPPD
dalam daerah
2 1350/iv/ls/2007 Belanja perjalanan dinas 094/263/2007 12/6/2007 Derek Waroy 094/265/2007 4,200,000.00 Tidak ada ttd telah menerima biaya SPPD
dalam daerah
Jumlah bukti tidak lengkap belanja perjalanan dinas 8,400,000.00
No. Uraian No. SPT Tanggal Nama No. SPPD Tujuan Jumlah Keterangan
1 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/31/SPT/2007 7/12/2007 Drs. Darius Minggu 094/32/SPPD/2007 Jakarta 17,502,000.00 Tidak ada bukti utk biaya penunjang kegiatan
2 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/2259/SPT/2007 18/12/2007 Sangkek Yunus 094/2260/SPPD/2007 Jakarta 17,502,000.00 Tidak ada bukti utk biaya penunjang kegiatan
5 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/05/SPT/2007 2/11/2007 Robeth Owang 094/06/SPPD/2007 Distrik Bomakia 14,450,000.00 Tidak ada bukti transportasi
6 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/15/SPT/2007 2/11/2007 Rafael Katep 094/06/SPPD/2007 Distrik Mindiptana 7,450,000.00 Tidak ada bukti transportasi
7 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/25/SPT/2007 22/11/2007 Juny Liaran 094/26/SPPD/2007 Distrik Yaniruma 22,450,000.00 Tidak ada bukti transportasi
Tidak ada bukti utk biaya penunjang kegiatan
8 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/622/SPT/2007 19/5/2007 Drs. Darius Minggu 094/623/SPPD/2007 Jakarta 17,502,000.00
dan tiket pesawat tidak jelas tanggalnya
9 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/1089/SPT/2007 28/7/2007 Sangkek Yunus 094/1090/SPPD/2007 Jayapura 9,250,000.00 Tidak ada bukti tunjangan kegiatan
Tidak ada bukti tunjangan kegiatan, tidak ada
10 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/626/SPT/2007 19/5/2007 Narwis P 694/627/SPPD/2007 Biak 1,300,000.00
cap tujuan, dan tidak ada biaya tiket
11 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/626/SPT/2007 19/5/2007 Narwis P 694/627/SPPD/2007 Biak 6,232,000.00 Tidak ada bukti tiket
12 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/513/SPT/2007 4/5/2007 Sangkek Yunus 094/514/SPT/2007 Jayapura 6,232,000.00 Tidak ada bukti tiket
Tidak ada biaya pesawat & bukti utk biaya
13 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/628/SPT/2007 19/5/2007 Sangkek Yunus 094/629/SPPD/2007 Jakarta 10,000,000.00
penunjang kegiatan
Tidak ada biaya pesawat & bukti utk biaya
14 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/624/SPT/2007 19/5/2007 Juny Liaran 094/625/SPPD/2007 Jakarta 13,552,000.00
penunjang kegiatan
15 Belanja perjalanan dinas dalam daerah liborius opkan 094/16/2ppd/07 mindiptana 2,100,000.00 Tdk ada spt
Total bukti tidak lengkap belanja perjalanan dinas 145,522,000.00
Daftar Pajak-pajak yang belum dipotong dan disetor Lampiran 4
Tambahan Penghasilan
No. Uraian Periode Pembayaran Tanggal Penerima Jabatan Jumlah PPH 15% KETERANGAN
1 Tambahan penghasilan berdasarkan Oktober-Desember 2007 14/12/2007 Sangkek Yunus Kabid. Rehabilitasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti dan
beban kerja sosia SSP
Drs. Darius Minggu Sekretaris Dinas 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
Kesejahteraan Sosial dan SSP
Rafael Katep Kabid. Partisipasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
sosial dan SSP
2 Tambahan penghasilan berdasarkan Juli-September 2007 11-Mar-07 Sangkek Yunus Kabid. Rehabilitasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
beban kerja sosia dan SSP
Drs. Darius Minggu Sekretaris Dinas 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
Kesejahteraan Sosial dan SSP
Rafael Katep Kabid. Partisipasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
sosial dan SSP
3 Insentif eselon IV ke atas Januari-Juni 2007 30/5/2007 Sangkek Yunus Plt. Kepala Dinas 10,500,000.00 1,575,000.00 Tidak ada bukti setor
dan SSP
Drs. Darius Minggu Kabid. Bantuan & 10,500,000.00 1,575,000.00 Tidak ada bukti setor
kesejahteraan sosial dan SSP
Ruslan SE Sekretaris Dinas 1,750,000.00 262,500.00 Tidak ada bukti setor
Kesejahteraan sosial dan SSP
Total pajak kurang potong dan setor 54,250,000.00 8,137,500.00
DINAS PERHUBUNGAN Lampiran 4
DINAS PU
Barang dan Jasa
No. Uraian Tanggal Penerima Jumlah PPh 21 (15%)
1 Honor tim penyusunan basic 10/5/2007 4,600,000.00 690,000.00
price/unit price
2 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Muhammad 125,000,000.00 18,750,000.00
gorong/jembatan I unit Isro, dkk
3 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Yosep dkk 98,500,000.00 14,775,000.00
gorong/jembatan I unit
4 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Wawan, dkk 75,000,000.00 11,250,000.00
gorong/jembatan I unit
5 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Obet Ukorop 95,000,000.00 14,250,000.00
gorong/jembatan I unit dkk
6 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 kel. Anselmus dkk. 95,000,000.00 14,250,000.00
gorong/jembatan I unit
7 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Wartelus dkk 75,000,000.00 11,250,000.00
gorong/jembatan I unit
Total pajak kurang potong dan setor 85,215,000.00
Tambahan Penghasilan
Periode
No. Uraian SPMU Tanggal Penerima Jumlah PPh 15% Keterangan
Pembayaran
1 Insentif eselon IV ke Atas SPMU 0686/III/OP/2007 Jan-Juni 2007 9/7/2007 Para pejabat eselon 81,000,000.00 12,150,000.00 Tidak ada bukti setor
IV ke atas dan SSP
2 Premi bendahara SPMU 0737/III/OP/2007 Jan-Juni 2007 19/7/2007 Pemegang kas dan 8,700,000.00 1,305,000.00 Tidak ada bukti setor
pembantu pemegang dan SSP
kas
Total pajak kurang potong dan setor 13,455,000.00
DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Lampiran 4
Barang dan Jasa
Harga Barang dan Pajak
No. Uraian Tanggal Penerima Jumlah Dibayar
Jasa PPN PPh 21
1 Biaya service kendaraan roda dua 12/12/2007 Bengkel abadi 3,750,000.00 3,750,000.00 340,909.09 15,340.91
Total pajak kurang potong dan setor 340,909 15,341
DISPENDA
Barang dan Jasa
Belanja penggadaan buku sosialisasi PBB
Pajak
No. Uraian Penerima Jumlah
PPN Pph 21
Belanja upah lembur pembuatan materi
1 sosialisasi PBB utk 5 org 7 hari Trisno Utomo 5,130,000.00 769,500.00
2 Belanja biaya makan Trisno Utomo 2,450,000.00 245,000.00
3 Belanja biaya atk Toko Purnama 1,925,000.00 192,500.00
4 Belanja atk UD Frida 2,480,000.00 248,000.00
Total pajak kurang potong dan setor 685,500.00 769,500.00
Insentif PNS
Pajak
No. Tanggal Uraian Penerima Jumlah
PPh 21 PPN PPh 23
1 7/13/2007 Insentif Khusus Eselon IV ke Atas Severina Maria Tadubun 43,500,000.00 6,525,000.00
Sunaryanto/Fotocopy Boven
7/24/2007 Biaya Alat Tulis Kantor 9,804,300.00
2 Digoel 891,300.00
3 8/7/2007 Biaya Service Edwin Maturbongs/Bengkel 4,500,000.00 409,090.91 184,090.91
Chairul Anwar/CV Cahaya
10/29/2007 Biaya Alat Tulis Kantor 38,901,500.00
4 Rahmat 3,536,500.00
5 10/29/2007 Belanja Penggandaan Trisno Utomo 15,000,000.00 1,363,636.36
6 12/15/2007 Premi Pemegang Kas Severina Maria Tadubun 12,600,000.00 1,890,000.00
Total pajak kurang potong dan setor 8,415,000.00 6,200,527.27 184,090.91
Lampiran 5