Anda di halaman 1dari 90

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


KANTOR PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 7/LHP/XIX.JYP/01/09
Tanggal : 13 januari 2009
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI …………………………………………………………………............. i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ………... 1

LAPORAN KEUANGAN POKOK ............................................................................ 3

A NERACA KOMPARATIF ................................................................................... 3

B LAPORAN REALISASI ANGGARAN ............................................................. 4

C LAPORAN ARUS KAS ....................................................................................... 6

D CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …................................................ 8

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN …………………………………….......... 19

i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Pemerintah Kabupaten Boven Digoel

Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, Pasal 6 Undang-Undang 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan, dan Undang-undang 15 Tahun 2004, BPK RI telah memeriksa Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran (TA) 2007 yang telah
disusun oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Laporan Keuangan tersebut terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) TA 2007, Neraca per 31 Desember 2007,
Laporan Arus Kas TA 2007, dan Catatan atas Laporan Keuangan TA 2007. Laporan
keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) Kas Daerah tidak tertib dan terjadi perbedaan
antara uraian dan mutasi antara rekening koran kas daerah dengan BKU, sehingga
terdapat selisih sebesar Rp25.189.519.844,00. Selisih pencatatan tidak dapat
direkonsiliasi karena tidak tersedianya data maupun dokumen pendukung yang memadai.
Penyajian saldo Kas di bendahara pengeluaran (UUDP) yang tercantum pada neraca per
31 Desember 2007 bersaldo nihil, hasil konsolidasi neraca SKPD bersaldo
Rp100.253.577.909,00, sedangkan saldo rekening koran pada bendahara pengeluaran
menunjukkan saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp7.953.850.037,00. Atas selisih
pencatatan belum dapat dijelaskan, yang berakibat pada penyajian saldo kas tidak dapat
diyakini kewajarannya.
Penyajian saldo aset tetap dalam neraca daerah per 31 Desember 2007 sebesar
Rp524.212.967.246,00 tidak didukung rincian saldo awal maupun mutasi tahun
berkenaan, yang berakibat pada penyajian saldo aset tetap tidak dapat diyakini
kewajarannya.
Penyajian pendapatan daerah dalam LRA kurang dibukukan minimal sebesar
Rp3.427.530.625,00, yang terdiri dari Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar
Rp1.228.830.625,00 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kelautan dan Perikanan
sebesar Rp2.198.700.000,00. Atas realisasi pendapatan ini diterima melalui rekening
selain rekening kas daerah.
Penyajian belanja daerah dalam LRA tidak didasarkan atas pengesahan SPJ sebagai dasar
untuk mencatat realisasi. Tidak dilaksanakannya verifikasi dan pengarsipan bukti
pertanggungjawaban secara tertib mengakibatkan realisasi belanja dalam LRA sebesar
Rp665.204.346.388,00, tidak dapat diyakini kewajarannya.
Pemberian panjar sebesar Rp280.412.634.965,00 dalam Tahun Anggaran 2007 tidak
dapat ditelusuri penggunaan dan pertanggungjawabannya yang berakibat tidak dapat

1
ditelusurinya realisasi belanja yang bersumber dari panjar maupun sisa panjar yang belum
dipertanggungjawabkan.
Pencairan dana pada rekening Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah oleh pihak yang
tidak berhak sebesar Rp8.476.837.500,00. Atas penarikan dana ini tidak tersedia
dokumen yang memadai guna menjelaskan keberadaan dana maupun penggunaannya.
Ketentuan Peraturan perundang-undangan mengharuskan BPK RI melaksanakan
pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang ditetapkan BPK
RI. Namun karena hal-hal sebagaimana disebutkan pada paragraf sebelumnya, tidak
cukup untuk memungkinkan BPK RI menyatakan, serta BPK RI tidak dapat menerapkan
prosedur pemeriksaan sesuai standar pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang
memadai atas kewajaran posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per
tanggal 31 Desember 2007, dan realisasi anggaran serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, dan oleh karena itu, BPK RI menolak memberikan opini
atas Laporan Keuangan tersebut.
Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI menemukan adanya
kelemahan desain dan pelaksanaan sistem pengendalian intern serta ketidakpatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan yang
material. Temuan ini telah BPK RI muat dalam laporan terpisah tertanggal 13 Januari
2009 yang menjadi satu kesatuan dengan laporan ini.

Jayapura, 13 Januari 2009


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kantor Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Lambang Prabowo, SE. M.Ak., Ak.


Akuntan, Reg. Neg. No. D-41.134

2
A. NERACA KOMPARATIF

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL


NERACA
PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
(dalam Rupiah)
2007 2006
Uraian
(Unaudited) (Unaudited)
1 2 3

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60
Jumlah Aset Lancar 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60

INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00
Jumlah Investasi Jangka Panjang 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00

ASET TETAP
Tanah 15,091,857,050.00 989,975,000.00
Peralatan dan Mesin 67,148,947,690.40 46,889,613,014.40
Gedung dan Bangunan 193,345,796,067.00 99,646,068,449.00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 238,886,018,829.00 180,574,956,425.00
Aset Tetap Lainnya 7,938,742,610.00 4,964,689,610.00
Konstruksi Dalam Penggerjaan 1,801,605,000.00 1,441,230,000.00
Jumlah Aset Tetap 524,212,967,246.40 334,506,532,498.40

ASET LAINNYA
Aset Lain-Lain 0.00 0.00
JUMLAH ASET 567,309,204,335.40 532,684,192,314.00

KEWAJIBAN
Utang Perhitungan Fihak Ketiga 0.00 0.00
Utang Jangka Pendek Lainnya 0.00 0.00
JUMLAH KEWAJIBAN 0.00 0.00

EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Selisih Perhitungan Anggaran (SILPA) 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60
Dana yang Harus Disediakan untuk
(0.00) (0.00)
Pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 42,096,237,089.00 197,177,659,815.60

Ekuitas Dana Investasi


Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 524,212,967,246.40 334,506,532,498.40
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 0.00 0.00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 525,212,967,246.40 335,506,532,498.40

JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS DANA 567,309,204,335.40 532,684,192,314.00

3
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2007
(dalam Rupiah)

No. Uraian Anggaran Realisasi

1 2 3 4

1 PENDAPATAN DAERAH 670,780,177,297.00 609,315,284,127.00


1.1 PENDAPATAN DAERAH 1,615,034,000.00 3,565,981,291.00
1.1.1 Hasil Pajak Daerah 857,500,000.00 627,629,855.00
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 753,534,000.00 439,899,700.00
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 4,000,000.00 2,498,451,736.00

1.2 PENDAPATAN TRANSFER 606,210,604,297.00 536,274,763,836.00


TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA
1.2.1 555,710,604,297.00 485,774,763,836.00
PERIMBANGAN
1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 8,700,000,000.00 16,903,564,262.00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya
1.2.1.2 97,806,604,297.00 19,667,199,574.00
Alam)
1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 398,819,000,000.00 398,819,000,000.00
1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 50,385,000,000.00 50,385,000,000.00

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT –


1.2.2 50,500,000,000.00 50,500,000,000.00
LAINNYA
1.2.2.2 Dana Penyesuaian 50,500,000,000.00 50,500,000,000.00

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 62,954,539,000.00 69,474,539,000.00


1.3.3 Pendapatan Lainnya 62,954,539,000.00 69,474,539,000.00

2 BELANJA DAERAH 764,266,047,369.00 665,204,346,388.00


2.1 BELANJA OPERASI 508,887,855,472.00 475,967,794,640.00
2.1.1 Belanja Pegawai 135,379,110,087.00 109,315,034,226.00
2.1.2 Belanja Barang 123,384,563,017.00 106,181,166,414.00
2.1.3 Belanja Bunga 0.00 0.00
2.1.4 Belanja Subsidi 0.00 0.00
2.1.5 Belanja Hibah 11,450,000,000.00 1,748,500,000.00
2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 234,374,182,368.00 254,423,094,000.00
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 4,300,000,000.00 4,300,000,000.00

2.2 BELANJA MODAL 254,678,191,897.00 188,536,551,748.00


2.2.1 Belanja Tanah 31,391,816,700.00 14,101,882,050.00
2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 39,913,113,608.00 19,449,826,676.00

2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 119,005,342,328.00 93,699,727,618.00


2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan jaringan 61,875,639,261.00 58,311,062,404.00
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 2,492,280,000.00 2,164,545,000.00
2.2.6 Belanja Aset Lainnya 0.00 0.00

4
No. Uraian Anggaran Realisasi
1 2 3 4
2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 700,000,000.00 700,000,000.00
2.3.1 Belanja Tidak Terduga 700,000,000.00 700,000,000.00

2.4 TRANSFER 0.00 0.00


2.4.1 TRANSFER BAGI HASIL KE DESA 0.00 0.00
2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak 0.00 0.00
2.4.1.2 Bagi Hasil Retribusi 0.00 0.00
2.4.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0.00 0.00
SURPLUS / (DEFISIT) (93,485,870,072.00) (55,889,062,261.00)

3 PEMBIAYAAN DAERAH 86,542,279,350.00 97,985,299,350.00


3.1 Penerimaan Pembiayaan 97,985,279,350.00 97,985,299,350.00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun
3.1.1 97,985,279,350.00 97,985,299,350.00
Sebelumnya

3.2 Pengeluaran Pembiayaan 11,443,000,000.00 0.00


3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2,000,000,000.00 0.00

5
C. LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL


LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007
(Metode Langsung)
(dalam Rupiah)
Uraian Jumlah
1 2

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Arus Masuk Kas
Hasil Pajak Daerah 627,629,855.00
Hasil Retribusi Daerah 439,899,700.00
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 0.00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2,498,451,736.00
Bagi Hasil Pajak/bagi Hasil Bukan Pajak 36,570,763,836.00
Dana Alokasi Umum 398,819,000,000.00
Dana Alokasi Khusus 50,385,000,000.00
Dana Darurat 0.00
Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah 0.00
Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus 50,500,000,000.00
Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah 0.00
Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Pusat 69,474,539,000.00
Jumlah Arus Masuk Kas 609,315,284,127.00

Arus Keluar Kas


Belanja Pegawai 109,315,034,226.00
Belanja Barang 106,181,166,414.00
Belanja Bunga 0.00
Belanja Subsidi 0.00
Belanja Hibah 1,748,500,000.00
Belanja Bantuan Sosial 254,423,094,000.00
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Desa 0.00
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemerintahan Desa 4,300,000,000.00
Belanja Tidak Terduga 700,000,000.00
Jumlah Arus Keluar Kas 476,667,794,640.00
Arus Kas Bersih Aktivitas OPerasi 132,647,489,487.00

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN


Arus Masuk Kas
Pendapatan Penjualan atas Tanah 0.00
Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0.00
Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan 0.00
Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0.00
Pendapatan Penjualan atas Aset Tetap Lainnya 0.00
Pendapatan Penjualan atas Aset Lainnya 0.00
Jumlah Arus Masuk Kas 0.00

6
Uraian Jumlah
1 2
Arus Keluar Kas
Belanja Tanah 14,101,882,050.00
Belanja Peralatan dan Mesin 19,449,826,676.00
Belanja Gedung dan Bangunan 93,699,727,618.00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 58,311,062,404.00
Belanja Aset Tetap Lainnya 2,974,053,000.00
Belanja Aset Lainnya 0.00
Jumlah Arus Keluar Kas 188,536,551,748.00
Arus Kas Bersih Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (188,536,551,748.00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Arus Masuk Kas
Pencairan Dana Cadangan 0.00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0.00
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0.00
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0.00
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0.00
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.00
Jumlah Arus Masuk Kas 0.00

Arus Keluar Kas


Pembentukan Dana Cadangan 0.00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0.00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0.00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0.00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0.00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan
0.00
Bank
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Perusahaan Daerah 0.00
Jumlah Arus Keluar Kas 0.00

Arus Kas Bersih Aktivitas Pembiayaan 0.00


Jumlah Arus Masuk Kas 0.00
Jumlah Arus Keluar Kas 0.00
Kenaikan / Penurunan Kas (55,889,062,261.00)
Saldo Awal Kas BUD 97,985,299,350.00
Saldo Akhir Kas BUD 42,096,237,089.00

7
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
b. Pasal 6 ayat (3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan;
c. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
d. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
e. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
f. Pasal 184 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
g. Pasal 81 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
h. Pasal 100 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2007 adalah untuk memberikan opini atas
tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).


b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 meliputi :
a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2007;
b. Neraca per tanggal 31 Desember Tahun 2007;
c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2007;

19
d. Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun
Anggaran 2007.

4. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Aliran Kas
Tahun Anggaran 2007 Kabupaten Boven Digoel meliputi pengujian substantive atas
transaksi yang dibukukan dan disajikan dalam Neraca, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Aliran Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta pengungkapan
informasi dalam Lampiran Neraca, Lampiran Realisasi Anggaran, dan Laporan Aliran
Kas yang meliputi semua transaksi material dalam satu tahun anggaran yang diperiksa
dan pengujian terinci atas realisasi ayat dan pasal yang material dalam laporan
tersebut.
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan
perbandingan antara jumlah realisasi anggaran yang diaudit dan jumlah realisasi
anggaran (sebelum koreksi) Tahun Anggaran 2007 dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Anggaran Realisasi Nilai Yang Diaudit ACR
No. Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp) %
1. Pendapatan 670,780,177,297.00 609,315,284,127.00 90.84 609,315,284,127.00 100.00
2 Belanja 764,266,047,369.00 665,204,346,388.00 87.04 165,727,282,280.00 24.91
3 Pembiayaan
- Penerimaan 97,985,279,350.00 97,985,299,350.00 100.00 97,985,299,350.00 100.00
- Pengeluaran 11,443,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Neraca
- Aset 567,309,204,335.40 277,629,645,973.00 48.94
- Hutang 0.00 0.00 0.00
- Ekuitas 567,309,204,335.40 277,629,645,973.00 48.94
Jumlah 1,544,474,504,016.00 2,507,123,338,535.80 162.33 1,428,287,157,703.00 56.97

5. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan berpedoman pada:
a. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan dengan
Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007,
b. Pedoman Manajemen Pemeriksaan (PMP) yang diterbitkan BPK RI Tahun 2008,
c. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

20
6. Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan dimasukkan dengan pendekatan resiko (risk based audity) dengan
penentuan resiko pemeriksaan dan materialitas berdasarkan pemahaman atas struktur
dan prosedur pengendalian intern. Metodologi yang digunakan dalam pemeriksaan
Lapora Keuangan Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan berdasarkan SPKN, PMP, tujuan, dan
harapan penugasan.

7. Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan selama 25 (dua puluh lima) hari mulai tanggal 8
September sampai dengan 25 September 2008 dan dilanjutkan kembali pada tanggal
11 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2008.

8. Obyek Pemeriksaan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel selaku entitas pelaporan dan Satuan Kerja
Perngkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel selaku
entitas akuntansi.

9. Batasan dan Kedala Pemeriksaan


Informasi keuangan atau yang bersifat keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan merupakan tanggung jawab manajemen entitas (Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel). Dalam pemeriksaan ini, BPK RI beranggapan bahwa pemerintah
Kabupaten Boven Digoel tidak dapat menyediakan data dan informasi yang lengkap.
Berdasarkan Surat Representasi Manajemen yang ditandatangani oleh Bupati Boven
Digoel, BPK RI tidak bertanggung jawab terhadap salah interpretasi dan
kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja
maupun tidak oleh entitas yang diperiksa.

Pemeriksaan atas LKPD tahun 2007 tidak ditujukan untuk menemukan


kesalahan atau penyimpangan, tetapi untuk memberikan keyakinan bahwa LKPD
entitas yang diperiksa bebas dari salah saji material. Akan tetapi, jika dari hasil
pemeriksaan ditemukan penyimpangan, BPK RI wajib mengungkapkan
penyimpangan itu dalam Laporan Hasil Pemeriksaannya. Pemeriksaan BPK RI
meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh
material terhadap laporan keuangan. Prosedur-prosedur itu dilakukan karena disadari

21
bahwa kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang dilakukan
oleh entitas dalam pelaksanaan APBD. Namun pemeriksaan ini tidak memberikan
jaminan bahwa tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya memberikan
jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh secara
langsung dan material terhadap angka-angka dalam laporan keuangan akan terdeteksi.
BPK RI berkewajiban menginformasikan bila ada perbuatan melanggar hukum atau
kesalahan/penyimpangan material yang mungkin ditemukan selama pemeriksaan.

Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas perundang-undangan, BPK RI


hanya menguji kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait
langsung dengan kewajaran laporan keuangan termasuk asersi manajemen entitas
yang diperiksa. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat
ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.

Dalam melaksanakan pengujian atas pos-pos dalam Laporan Keuangan


Pemerintah Kabupaten Boven Digoel TA 2007, BPK RI mengalami kendala
pemeriksaan antara lain :

a. Penyajian saldo-saldo akun dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten


Boven Digoel tidak didasarkan pada siklus dan proses akuntansi baik pada tingkat
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) maupun Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Penyajian saldo ini juga tidak didukung dokumentasi proses yang
memadai, baik berupa rincian data transaksi, junal transaksi, buku besar akun,
rincian data aset tetap, maupun media pencatatan pendukung penyajian angka
lainnya.

b. Tidak dilaksanakannya verifikasi atas bukti pertanggungjawaban Bendahara


Pengeluaran SKPD oleh Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah dalam Tahun Anggaran 2007. Bukti pertanggungjwaban ini
juga tidak diadministrasikan secara tertib yang mengakibatkan dokumen
pertanggungjawaban berikut pendukung administratifnya sebagian besar tidak
dapat disediakan dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel.

c. Pengeluaran uang daerah dengan panjar yang tidak didukung pencatatan yang
dapat menjadi alat monitoring penyelesaian panjar yang telah terbayarkan.

22
d. Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) Kas Daerah tidak tertib. Hal ini tampak
dari adanya ketidaksesuaian uraian dan mutasi antara rekening koran kas daerah
dengan BKU yang menjadi kendala dalam penelusuran transaksi keuangan daerah.

23
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


KANTOR PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 7A/LHP/XIX.JYP/01/09
Tanggal : 13 Januari 2009
DAFTAR ISI

Halaman

Resume Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dalam


kerangka pemeriksaan LKPD TA 2007 ..................................................................... ii

Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Akuntansi dan


Pelaporan Keuangan Kabupaten Boven Digoel TA 2007 ....................................... 1

Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern .............................................. 7

A Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Pengendalian Intern ………………..


7

B Temuan Pemeriksaan …………………………………………………………


8

1. Penetapan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


(APBD) dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 terlambat ……………... 8

2. Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan Prosedur Pengelolaan


Keuangan Daerah dan Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman penyusunan 11
Laporan Keuangan Daerah belum ditetapkan .......................................................

3. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2006 belum


ditetapkan sebagai Peraturan Daerah ................................................................... 13

4. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tidak


Memadai .............................................................................................................. 14

5. Saldo penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Digoel pada PT. Bank


Pembangunan Daerah Papua tidak akurat ........................................................... 27
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS


SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK RI) bertugas memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31
Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah Laporan Keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas
Laporan Keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem
pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat
seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terkait dengan Laporan
Keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
atas keandalan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait
dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan serta penerimaan dan
pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan
yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada Laporan Keuangan.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyelenggarakan pengendalian tersebut.

ii
SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem
pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian
intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang ditemukan BPK
RI adalah sebagai berikut :

1. Penetapan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


(APBD) dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 terlambat;
2. Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman penyusunan Laporan
Keuangan Daerah belum ditetapkan;
3. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2006 belum ditetapkan
sebagai Peraturan Daerah;
4. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tidak Memadai;
5. Saldo penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Digoel pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Papua tidak akurat;

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan agar Bupati


Boven Digoel mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjutnya sebagaimana
terinci dalam laporan ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan
Keuangan Kabupaten Boven Digoel tahun 2007 yang memuat opini tidak menyatakan
pendapat dengan Nomor 7/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13 Januari 2009, dan Laporan
Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan dengan
Nomor 7B/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13 Januari 2009.

Jayapura, 13 Januari 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
Kantor Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Lambang Prabowo, SE. M.Ak., Ak.


Akuntan, Reg. Neg. No. D-41.134

iii
GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PADA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel


Tahun 2007 bertujuan memberikan keyakinan yang memadai apakah Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 telah disajikan
secara wajar untuk semua hal yang materil atas realisasi pendapatan dan realisasi
belanja daerah yang terjadi dalam satu tahun anggaran. Agar hasil pelaksanaan
pemeriksaan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, telah dilakukan penelaahan
sistem pengendalian intern atas pengelolaan keuangan dan penyusunan Laporan
Keuangan sebagai dasar penentuan luas lingkup pengujian.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun


Anggaran 2007 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor
1 Tahun 2007 tanggal 8 Mei 2007. Sedangkan Perubahan APBD Kabupaten Boven
Digoel ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 03
Tahun 2007 tanggal 13 Desember 2007.

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel


dilakukan oleh Bagian Keuangan Kabupaten Boven Digoel. Sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Boven Digoel No. 9 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boven Digoel tanggal 29 Mei 2007 yang
menyatakan bahwa Bagian Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Asisten Bidang Administrasi Umum dan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan
mengkoordinasikan penyusunan program, perubahan dan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah serta membina administrasi keuangan dan membuat
Laporan Keuangan Daerah.

Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel


Tahun Anggaran (TA) 2007 serta verifikasi dan pengesahan dokumen
pertanggungjawaban sepenuhnya masih dilakukan oleh Sub Bagian Verifikasi dan
Pembukuan pada Bagian Keuangan yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing

1
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)-SKPD sebagaimana diatur dalam pasal 13
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.

Dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam


rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, SKPD sebagai entitas akuntansi
belum menyusun laporan keuangan namun Bagian Keuangan melakukan penyusunan
seluruh laporan keuangan SKPD yang dikonsolidasikan menjadi laporan keuangan
pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum menyusun dan menetapkan Pokok-


pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

Hasil penelaahan atas sistem pengendalian intern pembukuan dan penyusunan


Laporan Keuangan menunjukkan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum
sepenuhnya melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih terdapat
kelemahan-kelemahan, antara lain sebagai berikut:

1. Organisasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel berkedudukan di Tanah Merah dan
dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2002 dan Penjelasannya
tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong
Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten
Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana,
Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk
Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua (Lembaran Negara
tahun 2002 Nomor 129 & Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245).
Perangkat unit kerja organisasi Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
selama tahun 2007 ditetapkan dalam 4 (empat) Peraturan Daerah yang mengacu
kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, yang dituangkan dalam:

2
a. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 21 Tahun 2005 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Boven Digoel.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 22 Tahun 2005 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Boven
Digoel meliputi 13 (tiga belas) dinas yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Dinas
Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Dinas Pendidikan
Dasar, Dinas Pendidikan Menengah, Pemuda dan Olahraga, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Dinas Kehutanan
dan Perkebunan, Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman, Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan
dan Energi, dan Dinas Kesejahteraan Sosial.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Boven
Digoel meliputi 3 (badan) yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Badan Pengawasan Daerah dan Badan Kesatuan Bangsa, dan 4 (empat) kantor
yaitu Kantor Pengolahan Data Elektronik, Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kampung dan Pemberdayaan Perempuan, Kantor Perbatasan dan Kerjasama
Daerah dan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil.
d. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Distrik Kabupaten Boven Digoel.
Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan tersebut sudah tidak
sesuai lagi dengan ketentuan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah yang
mendesentralisasikan fungsi penatausahaan kepada SKPD selaku pelaksana
kegiatan dan pengguna anggaran. Kegiatan penatausahaan keuangan daerah mulai
dari proses verifikasi dan pengujian kelengkapan dokumen pembayaran, pencatatan
transaksi, pendokumentasian bukti, hingga pelaporan keuangan masih dilaksanakan
sepenuhnya oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dengan cara bekerjasama
dengan konsultan penatausahaan keuangan.
Adanya sentralisasi dalam melaksanakan penatausahaan dan pelaporan
keuangan ini mengakibatkan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah tidak optimal
dalam menjalankan fungsinya.

3
2. Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dalam Tahun Anggaran 2007 belum
menetapkan Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman
penyusunan Laporan Keuangan Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tidak tersedianya kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah sebagai
pedoman pelaksanaan berdampak langsung terhadap proses penyajian laporan
keuangan, yaitu tidak tertibnya administrasi pembukuan baik di tingkat PPKD
maupun SKPD. Ketidaktertiban pelaksanaan maupun pelanggaran atas ketentuan
yang berlaku tidak segera ditindaklanjuti dengan pengenaan sanksi. Hal ini
tercermin dari minimnya tindak lanjut atas temuan aparat pengawas internal
maupun eksternal.

3. Perencanaan
Perencanaan atas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
Tahun Anggaran 2007 tidak memadai. Dalam pemeriksaan atas dokumen anggaran
tidak diperoleh data yang menggambarkan proses perencanaan dari satuan kerja
teknis hingga APBD ditetapkan. Dalam dokumen anggaran juga masih ditemukan
pembebanan belanja pada pos yang tidak sesuai ketentuan.
Telambatnya penetapan APBD hingga 5 (lima) bulan dari jadwal
berdampak pada keterlambatan proses penyusunan DPA SKPD yang berakibat
terhambatnya pelaksanaan kegiatan dan terealisasinya pembayaran dengan
mekanisme panjar yang tidak sesuai ketentuan. Sehingga dokumen perencanaan
dan anggaran tidak dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol atas pelaksanaan
kegiatan organisasi.
Demikian halnya dalam proses perubahan anggaran yang dilaksanakan pada
akhir tahun, dimana kegiatan dilaksanakan TAPD bekerjasama dengan konsultan
tanpa melibatkan satuan kerja teknis, yang berakibat pada pemangkasan pagu
anggaran terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan direalisasikan
pembayarannya.

4
4. Prosedur
Dengan belum ditetapkannya kebijakan pengelolaan keuangan daerah,
mengakibatkan ketidakjelasan prosedur kerja pada tingkat pelaksana kegiatan
maupun administrasi keuangan. Pelaksanaan kerja hanya didasarkan pada uraian
tahap dan proses pengelolaan keuangan sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah. Dalam pelaksanaannya, staf pelaksana maupun pejabat yang
berwenang tidak dapat mengimplementasikan prosedur dalam penatausahaan
keuangan.

5. Pencatatan
Pencatatan atas transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
dalam Tahun Anggaran 2007 tidak sesuai siklus akuntansi. Hal tersebut dapat
dilihat dari dokumen sumber pendapatan dan belanja yang dibukukan ke dalam
Buku Kas Umum (BKU) Kas Daerah, tidak dijurnal maupun dicatat oleh Sub
Bagian Pembukuan dan Verifikasi.
Penyajian saldo-saldo aset, hutang dan ekuitas dalam laporan keuangan,
juga tidak didukung dokumentasi berupa rincian data, maupun dokumen
pendukung pencatatan yang menjelaskan saldo tersebut.

6. Pelaporan
Penyampaian laporan atas pelaksanaan program dan kegiatan tidak
disampaikan tepat waktu kepada pejabat yang berwenang, sehingga setiap
permasalahan tidak dapat segera ditindaklanjuti.
Pelaporan secara periodik atas pengelolaan keuangan daerah kepada pejabat
yang berwenang selama Tahun Anggaran 2007 tidak dilaksanakan, baik oleh
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah selaku PPKD maupun oleh
Dinas/Kantor/Badan selaku SKPD.
Pemeriksaan pada Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah diketahui bahwa bendahara pengeluaran pada
masing-masing SKPD terlambat menyampaikan SPJ Tahun Anggaran 2007. Atas
SPJ yang telah disampaikan belum dilakukan verifikasi oleh Sub Bagian

5
Pembukuan dan Verifikasi pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Boven Digoel.

7. Personalia
Pelaksanaan tugas pegawai dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel dalam Tahun Anggaran 2007 khususnya dalam pengelolaan keuangan
belum berjalan sesuai ketentuan. Keterbatasan sumber daya manusia, baik dari
jumlah personil maupun kualitasnya masih belum memadai.
Hal ini tercermin dari penyelengaraan catatan adminsitratif dan buku
bantu para bendahara SKPD yang masih belum sesuai ketentuan. Demikian halnya
pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah yang masih kekurangan personil karena
keterbatasan formasi pada kualifikasi tertentu, khususnya administrasi keuangan
dan akuntansi.
Pembenahan atas kekurangan personil dan kualitas sumber daya manusia
perlu mendapat perhatian khusus. Dengan perekrutan tenaga yang memiliki
kompetensi teknis maupun dengan penyelenggaraan pelatihan teknis dan
pendidikan berkelanjutan.

8. Pengawasan
Pengawasan atasan langsung atas pelaksanaan tugas staf tidak berjalan
optimal yang berdampak pada ketidaktertiban administrasi maupun penyimpangan
atas ketentuan yang terjadi berulang.
Badan Pengawas Daerah telah melaksanakan fungsi pengawasan atas
aktifitas berjalan dengan pemeriksaan kas dan pemeriksaan atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi. Namun keterbatasan personil baik kuantitas maupun kualitas
masih menjadi kendala dalam pelaksanaan pengawasan. Hal ini terlihat dari masih
minimnya tindak lanjut yang telah dilaksanakan atas temuan-temuan pemeriksa
eksternal.

6
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007

A. Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Pengendalian Intern

Dalam pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten


Boven Digoel Tahun Anggaran 2007, dilakukan juga pemantauan hasil tindak lanjut
terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan
pemantauan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2006 diketahui bahwa terdapat 6 (enam)
temuan pemeriksaan dengan 7 (tujuh) rekomendasi yang belum ditindaklanjuti,
dengan perincian sebagai berikut:

Tindak Lanjut
Jumlah Sesuai Belum Sesuai Belum
Temuan SPI
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Ditindak
lanjuti
Organisasi dan pengelolaan keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
belum mengacu pada ketentuan yang 1 1
berlaku

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah


Kabupaten Boven Digoel belum ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Daerah 1 1

Penyetoran pajak tambang galian golongan


C sebesar Rp380.631.000,00 tidak
sesuai dengan perjanjian 1 1

Penyampaian pertanggungjawaban berupa


SPJ oleh para Bendahara Pengeluaran
Satuan Kerja terlambat 2 2

Pembukuan para Bendahara Pengeluaran


belum tertib 1 1

Pembukuan/pencatatan barang daerah


belum tertib 1 1

Jumlah 7 7

7
B. Temuan Pemeriksaan

1. Penetapan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah (APBD) dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 terlambat

Berdasarkan penelaahan terhadap mekanisme penganggaran pendapatan dan


belanja daerah Kabupaten Boven Digoel dalam Tahun Anggaran 2007 yang tertuang
dalam APBD dan Perubahan APBD diketahui penetapannya dilakukan tidak sesuai
dengan jadwal sebagaimana telah ditetapkan dalam PP No. 58 Tahun 2005. Hal ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. APBD dan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2007
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun
Anggaran 2007 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel
Nomor 1 Tahun 2007 tanggal 8 Mei 2007 sedangkan Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 3
Tahun 2007 tanggal 9 Mei 2007.
Penelusuran lebih lanjut atas dokumen anggaran dapat diuraikan secara
kronologis penyusunan APBD Tahun Anggaran 2007 sebagai berikut:
1) Penyerahan dokumen Kebijakan Umum APBD (KUA) kepada Ketua DPRD
dilaksanakan pada tangal 10 Maret 2007.
2) Penandatanganan dokumen KUA dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2007.
3) Rapat Pembahasan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di tingkat
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dilaksanakan pada tanggal 15 s.d
24 Maret 2007.
4) Penyerahan PPAS oleh TAPD ke Ketua DPRD tanggal 25 Maret 2007 yang
selanjutnya dibahas bersama pada tanggal 26 s.d 27 Maret 2007.
5) Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD Tahun Anggaran
2007 di tingkat eksekutif dilaksanakan pada tanggal 28 Maret s.d 7 April 2007
6) Pembahasan RKA SKPD antara Panitia Anggaran Legislatif dan TAPD
dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 10 April 2007.
7) Konsultasi dan asistensi Rancangan APBD (RAPBD) Tahun Anggaran 2007
ke Pemerintah Propinsi Papua dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 14 April
2007.

8
8) Pengiriman RAPBD sebagai bahan pembahasan antara Panitia Anggaran
Legislatif dan Tim Anggaran Eksekutif, dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 18
April 2007
9) Rapat Paripurna DPRD dalam rangka Penjelasan/Penyerahan Nota Keuangan
RAPBD dan Pandangan Umum Fraksi-Fraksi atas Nota Keuangan tanggal 5
s.d 7 Mei 2007.
10) Penetapan Rancangan Peraturan Daerah APBD Tahun Anggaran 2007 pada
tanggal 7 Mei 2007.
11) Penetapan Peraturan Daerah No. 1 tentang APBD Tahun Anggaran 2007 pada
tanggal 8 Mei 2007.
12) Penetapan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penjabaran APBD
Tahun Anggaran 2007 pada tanggal 9 Mei 2007.
Dari uraian di atas tampak bahwa penyusunan APBD mengalami
keterlambatan kurang lebih dari 5 (lima) bulan dari yang seharusnya tanggal 31
Desember 2006.
b. Perubahan APBD dan Perubahan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2007.
Perubahan APBD Kabupaten Boven Digoel ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 03 Tahun 2007 tanggal 13 Desember
2007 sedangkan Perubahan Penjabaran APBD Kabupaten Boven Digoel
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 14 Desember
2007 atau hampir berakhirnya tahun anggaran. Selain itu diketahui bahwa
dokumentasi maupun informasi yang dapat menjelaskan proses Perubahan APBD
ini, baik pada TAPD maupun Panitia Anggaran DPRD tidak didapatkan oleh Tim
Pemeriksa.
Dari uraian di atas, menunjukkan Perubahan APBD dan Perubahan
Penjabaran APBD Kabupaten Boven Digoel terlambat hampir 3 bulan dari waktu
yang ditetapkan yaitu 1 Oktober 2007.

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP)


Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Bagian Kelima Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran APBD :
1) Pasal 53 :
a) Ayat (1) “Rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan

9
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD yang telah dievaluasi
ditetapkan oleh kepala daerah menjadi peraturan daerah tentang APBD
dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.”
b) Ayat (2) “Penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun
anggaran sebelumnya.”
2) Pasal 82 :
a) Ayat (1) “Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah
tentang perubahan APBD tahun anggaran yang bersangkutan untuk
mendapatkan persetujuan DPRD sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan berakhir.”
b) Ayat (2) “Persetujuan DPRD terhadap rancangan peraturan daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
sebelum berakhirnya tahun anggaran.”

Kondisi di atas mengakibatkan :


a. Kegiatan dan program dalam APBD terlambat dilaksanakan.
b. APBD dan Perubahan APBD tidak dapat berfungsi maksimal untuk perencanaan
dan pengawasan pelaksanaan kegiatan baik pendapatan daerah maupun belanja
daerah.

Hal tersebut diatas disebabkan oleh :


a. Keterbatasan sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitasnya yang tidak
memadai dalam mengantisipasi perubahan sistem penganggaran sesuai ketentuan
yang berlaku.
b. Sub Bagian Keuangan pada masing-masing SKPD terlambat menyampaikan
Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD ke DPRD untuk ditetapkan
menjadi Peraturan Daerah.
c. TAPD yang tidak optimal dalam menjalankan fungsinya dalam
mengkoordinasikan jadwal penyampaian Rancangan APBD dan Rancangan
Perubahan APBD ke DPRD.

Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI dan menyatakan bahwa:

10
a. Belum tersedianya dokumen pendukung perencanaan berupa renstra, renstra
SKPD dan RKPD sehingga menghambat penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran SKPD
b. Terbatasnya kemampuan SDM dalam proses penyusunan anggaran sesuai
ketentuan yang berlaku
c. Kurangnya koordinasi TAPD dengan SKPD dalam penyusunan APBD sesuai
jadwal yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk:


a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mengkoordinasikan penyediaan
dokumen pendukung perencanaan dengan Kepala SKPD;
b. Memerintahkan Kepala SKPD untuk mengadakan pelatihan teknis terkait proses
penyusunan anggaran.
c. Memerintahkan Sekretaris Daerah yang bertanggungjawab dalam
mengkoordinasikan proses penyusunan anggaran untuk menegur Kepala SKPD
dan TAPD yang belum optimal dalam melaksanakan fungsinya.

2. Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan Prosedur Pengelolaan


Keuangan Daerah dan Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman penyusunan
Laporan Keuangan Daerah belum ditetapkan.

Hasil penelaahan terhadap sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten


Boven Digoel dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) Tahun Anggaran 2007 diketahui bahwa penyusunan Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Kebijakan Akuntansi sebagai pedoman penyusunan LKPD belum ditetapkan
sehingga belum dapat diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2007.
Berdasarkan pemeriksaan atas dokumen dan produk hukum daerah, belum
dilaksanakan penyusunan paket regulasi pengelolaan keuangan daerah, berupa
Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan
Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah serta
Kebijakan Akuntansi.

11
Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah :
1) Pasal 95 :
a) Ayat (1), Pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah
daerah yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan.
b) Ayat (2) Sistem akuntansi pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada
peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah.
c) Pasal 96, Kepala daerah berdasarkan standar akuntansi pemerintahan
menetapkan peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi.
2) Pasal 150 :
a) Ayat (1), ketentuan tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah
diatur dengan peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b) Ayat (2), berdasarkan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan daerah.

Kondisi tersebut mengakibatkan pemerintah daerah tidak mempunyai dasar


pengakuan, pengukuran dan pelaporan terhadap transaksi keuangan dan penyajian
laporan keuangan pemerintah daerah tidak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP).

Kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparat pengelola


keuangan daerah akan pentingnya paket regulasi pengelolaan keuangan daerah
sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI, dan menyatakan akan segera menyusun Peraturan
Daerah maupun Peraturan Bupati menyangkut pengelolaan keuangan daerah.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk segera


menetapkan paket regulasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.

12
3. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2006 belum
ditetapkan sebagai Peraturan Daerah

Pemeriksaan atas produk hukum daerah, khususnya yang menyangkut


pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, diketahui bahwa
per tanggal pemeriksaan lapangan belum ditetapkannya Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah sebagai Peraturan Daerah.
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran
2006 telah disampaikan ke BPK RI dan telah dilaksanakan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan serta diterbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor 49/S/XIV.8/09/2007
tertanggal 1 September 2007. Laporan hasil pemeriksaan ini telah diserahterimakan
kepada Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dalam tahun berkenaan. Hingga berakhirnya pemeriksaan, rancangan
peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2006 belum disampaikan oleh Bupati ke DPRD untuk dibahas dan ditetapkan sebagai
Peraturan Daerah.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun


2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 101;
Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan
yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Hal tersebut mengakibatkan tidak adanya dasar penetapan Sisa Lebih


Perhitungan Anggaran (SILPA) pada Laporan Keuangan.

Hal ini disebabkan karena Bupati Boven Digoel belum menyampaikan


Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD kepada
DPRD.

Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI, dan menyatakan akan segera menyusun Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD untuk disampaikan
kepada DPRD.

13
BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk segera
menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertangungjawaban Pelaksanaan
APBD untuk disampaikan kepada DPRD.

4. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tidak


Memadai

Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dalam Tahun Anggaran 2007 telah


menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas (LAK) serta Catatan atas Laporan Keuangan (CALK).
Pemeriksaan atas proses penyusunan dan saldo akun yang disajikan dalam Laporan
Keuangan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. Penatausahaan keuangan pada Bagian Keuangan Seketariat Daerah dan


Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak dilaksanakan secara tertib
Hasil pemeriksaan pada Bagian Keuangan Seketariat Daerah selaku
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) serta pemeriksaan secara sample
pada Bendahara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel diketahui bahwa pelaksanaan verifikasi,
pembukuan dan pelaporan belum berjalan dengan tertib. Hal ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Pelaksanaan verifikasi, pembukuan dan pelaporan pada Bagian Keuangan
Seketariat Daerah selaku Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) tidak
diselenggarakan. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, tugas Bagian
Keuangan Seketariat Daerah adalah melaksanakan dan mengkoordinasikan
penyusunan program, perubahan dan perhitungan APBD serta membina
administrasi keuangan dan membuat laporan.
Dalam Tahun Anggaran 2007, pelaksanaan verifikasi, pembukuan dan
pelaporan pada Bagian Keuangan Seketariat Daerah dilaksanakan oleh Sub
Bagian Pembukuan dan Verifikasi. Sesuai Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007
Pasal 44 ayat (2), Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas
pokok melakukan pembukuan dan verifikasi secara sistematis dan kronologis
serta menyiapkan bahan penyusunan perhitungan anggaran dan
pemeriksaan/penelitian terhadap realisasi anggaran penerimaan dan

14
pengeluaran serta membuat laporan.
Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan penyusunan Konsep Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2007 oleh Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi pada
Bagian Keuangan Seketariat Daerah ditemukan hal-hal sebagai berikut:
(a) Tidak dilakukan verifikasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan
secara periodik oleh setiap badan, dinas dan kantor di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
(b) Tidak diselenggarakan/dilaksanakan pencatatan administratif pembukuan
transaksi keuangan daerah berupa jurnal penerimaan maupun pengeluaran
kas atau media pencatatan yang disetarakan.
(c) Tidak diselenggarakan buku besar penerimaan dan pengeluaran maupun
media pencatatan B-IV dan B-V atas akun-akun APBD.
(d) Tidak diadministrasikannya dokumen keuangan secara tertib, yang
mengakibatkan dokumen pertanggungjawaban SKPD maupun dokumen
pembayaran berikut pendukung administratifnya sebagian besar tidak
dapat diperoleh dalam pemeriksaan lapangan.
(e) PPKD tidak menyusun Laporan Keuangan Semester dan prognosis dalam
Tahun Anggaran 2007.
2) Untuk pelaksanaan penatausahaan keuangan dilaksanakan kerjasama antara
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dengan PT. Murfa Surya Mahardika.
Kerjasama direalisasikan dengan surat perjanjian nomor 020/872/SET/07
tanggal 12 September 2007, dengan harga borongan pekerjaan sebesar
Rp4.345.550.000,00. Pekerjaan dilaksanakan dengan lingkup manajemen
anggaran dan akuntansi keuangan daerah serta sistem informasi penggajian
pada unit Sekretariat Daerah dan 24 SKPD. Telah direalisasikan pembayaran
30% uang muka atas pekerjaan ini sesuai kontrak dengan SP2D nomor
0871/IV/LS/2007 tanggal 6 Oktober 2007 sebesar Rp1.303.665.000,00. Per
tanggal pemeriksaan diketahui bahwa aplikasi yang dimanfaatkan hanya pada
sistem informasi penggajian. Sedangkan manajemen anggaran dan akuntansi
keuangan daerah tidak diinstalasi aplikasi sehingga pelaksanaan
penatausahaan keuangan khususnya penyusunan laporan keuangan tidak
terpenuhi sesuai harapan atas pengadaan sistem tersebut..
3) Atas kondisi pada poin 2) di atas, dilaksanakan kerjasama dengan Kantor
Akuntan Publik (KAP) Hasnil, M. Yasin & Rekan dalam rangka penyusunan

15
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran
2007 dengan surat perjanjian kontrak nomor 102/113/BAWASDA/2008
tertanggal 19 Mei 2008 dengan harga kontrak sebesar Rp1.500.000.000,00.
Atas pelaksanaan kontrak ini telah disampaikan Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel berupa Neraca, Laporan Aliran Kas,
Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan pada tingkat
PPKD maupun SKPD. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan ini diketahui
bahwa angka-angka yang disajikan dalam laporan tidak didukung dokumentasi
proses yang memadai. Baik berupa rincian data transaksi, jurnal transaksi,
buku besar akun, rincian data aset tetap, maupun pendukung penyajian angka
lainnya.
4) Penatausahaan pembukuan pada bendahara SKPD tidak diselenggarakan
secara tertib. Pelaksanaan verifikasi, pembukuan dan pelaporan keuangan
belum dilaksanakan pada tingkat SKPD, masih tersentralisir pada Sub Bagian
Verifikasi dan Pembukuan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. Berdasarkan
hasil pemeriksaan secara uji petik atas pembukuan yang dilakukan pada 15
(lima belas) SKPD pada Pemerintah Kabupaten Boven Digoel diketahui
bahwa semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas
Umum (BKU). Namun penatausahaan atas Buku Pembantu yang mendukung
BKU tersebut belum sepenuhnya dilakukan. Rincian penatausahaan atas BKU
dan Buku Pembantu pada 15 (lima belas) SKPD tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
(a) Bendahara Pengeluaran
Register
Buku
Buku Buku Buku SPP-
No SKPD BKU Rekapitulasi
Bank Pajak Panjar UP/GU/
Pengeluaran
TU/LS
1. Sekretariat Daerah V X X X X X
2. Bawasda V X X X X V
3. Bakesbang V X X X X X
4. BAPPEDA V X X X V X
Kantor Perbatasan &
5. V X X X X X
Kerjasama Daerah
Kantor Kependudukan &
6. V X X X X V
Catatan Sipil
Kantor PMK dan
7. V X X X X X
Pemberdayaan Perempuan
8. Dinas Pendapatan Daerah V X X X X V
9. Dinas Kesehatan V X X X X X
10. Dinas Kesejahteraan Sosial V X X X X X
11. Dinas Kehutanan dan V X V V X V

16
Register
Buku
Buku Buku Buku SPP-
No SKPD BKU Rekapitulasi
Bank Pajak Panjar UP/GU/
Pengeluaran
TU/LS
Perkebunan
12. Dinas Pekerjaaan Umum V V V X X X
13. Dinas Pendidikan Dasar V X X X X X
Dinas Pertanian, Peternakan
14. V X X X X X
dan Perikanan
15. Bagian Kepegawaian Setda V X X X X X

(b) Bendahara Penerimaan


Buku Pembantu
Buku Rekapitulasi
No SKPD BKU per Rincian Objek
Penerimaan Harian
Penerimaan
1. Dinas Pendapatan Daerah V V X

Keterangan: X=Pembukuan tidak dilaksanakan oleh bendahara


V=Pembukuan dilaksanakan oleh bendahara
Tabel di atas menunjukkan pencatatan atas transaksi keuangan oleh Bendahara
Pengeluaran telah disajikan pada BKU namun pencatatan dalam Buku
Pembantu sebagai pendukung BKU belum sepenuhnya dilakukan. Sedangkan
Bendahara Penerimaan telah mencatat pada Buku Pembantu per Rincian
Objek Penerimaan dan BKU, namun Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian
belum dilaksanakan.

b. Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) dan Kas Daerah tidak tertib
Hasil pemeriksaan atas Buku Kas Umum Kas Daerah Kabupaten Boven
Digoel diketahui bahwa penyelenggaraan Buku Kas Umum dilaksanakan tidak
tertib. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Dalam Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
menggunakan 14 Rekening Kas Daerah pada PT. BRI Persero Cabang
Merauke untuk menyimpan uang milik Pemerintah Daerah. PT. BRI Persero
Cabang Merauke melaksanakan fungsi Bank Umum sebagai mitra Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran daerah. Penunjukan PT. BRI Persero Cabang Merauke sebagai
bank umum yang menyimpan uang daerah ini belum didukung perjanjian
antara BUD dengan PT. BRI Persero Cabang Merauke. Dengan demikian hal-
hal yang menyangkut hak dan kewajiban masing-masing pihak belum diatur
secara jelas, yaitu mengenai:

17
(a) Jenis pelayanan yang diberikan;
(b) Mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank;
(c) Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke Rekening Kas
Umum Daerah;
(d) Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;
(e) Pemberian imbalan atas jasa pelayanan;
(f) Kewajiban menyampaikan laporan;
(g) Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena
pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan
(h) Tata cara penyelesaian perselisihan.
Tidak adanya perjanjian mengenai mekanisme pengeluaran dan penyaluran
dana menyebabkan pengendalian atas mutasi-mutasi di rekening koran
menjadi lemah. Pembayaran atas pengeluaran daerah tanpa dokumen
pembayaran yang sah berupa SPM maupun SP2D masih dilaksanakan,
sementara pencatatan di BKU dilaksanakan berdasarkan SPM maupun SP2D.
Kas Daerah berkedudukan di Merauke yang berjarak relatif jauh dari
kedudukan PPKD selaku BUD, hal ini menghambat proses pencatatan
transaksi maupun rekonsilasi data transaksi antara rekening koran dan BKU
Kas Daerah.
Tidak adanya pengaturan mengenai kewajiban untuk menyampaikan laporan
secara harian mengakibatkan Kas Daerah sering terlambat membukukan
transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam BKU dan menyampaikannya ke
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah selaku PPKD dan BUD. Pengendalian
atas aktifitas pemindahbukuan sulit dilakukan karena tidak ada informasi
mengenai rekening asal pemindahbukuan maupun rekening tujuan dari
pemindahbukuan tersebut.
2) Dalam pencatatan Buku Kas Umum Kas Daerah (B.IX) Kabupaten Boven
Digoel TA 2007 diketahui saldo per 31 Desember 2007 sebesar
(Rp12.491.071.767,00). Saldo minus ini terjadi karena pada BKU per 1
Januari 2007 tidak dicantumkan saldo awal kas sebesar Rp97.985.299.350,60.
Dengan total mutasi penerimaan selama tahun berkenaan sebesar
Rp656.820.715.571,00 dan mutasi pengeluaran sebesar
Rp669.311.787.338,00, saldo BKU per 31 Desember 2007 menjadi sebesar

18
Rp85.494.227.583,60. Sedangkan saldo kas di rekening Kas Daerah per 31
Desember 2007 sebesar Rp60.304.707.739,60, sehingga terjadi selisih kurang
sebesar Rp25.189.519.844,00. Selisih pencatatan tidak dapat direkonsiliasi
karena tidak tersedianya data maupun dokumen pendukung yang memadai.

c. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun


Anggaran 2007 tidak sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan
Hasil pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Boven
Digoel Tahun Anggaran 2007 yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Aliran Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan, diketahui hal-
hal sebagai berikut:
1) Saldo Kas di Kas Daerah disajikan dalam neraca daerah sebesar
Rp42.096.237.089,00 sedangkan saldo Buku Kas Umum Kas Daerah (B.IX)
per 31 Desember 2007 adalah sebesar (Rp12.491.071.767,00). Pemeriksaan
atas saldo rekening Kas Daerah sendiri menunjukkan saldo sebesar
Rp60.304.707.739,00 dengan perincian sebagai berikut:
Data Menurut Rekening Koran/ Bank Statement
Nomor Rekening Nama Rekening Saldo Penerimaan Pengeluaran Saldo
1/1/2007 Th 2007 Th 2007 31/12/2007

0352.01.000245.30.2 DAU PEMKAB 2,668,929,864 718,716,934,356 699,738,341,412 21,647,522,808

0350.01.000367.30.8 OTSUS 41,476,269,926 69,575,338,427 92,932,299,520 18,119,308,833

0352.01.000328.30.4 DAK PEMKAB 18,680,736,211 4,000,000,000 14,618,457,275 8,062,278,936


DANA BENCANA
0352.01.000418.30.3 ALAM 2,114,884,022 3,000,000,000 (59,159,429) 5,174,043,451

0352.01.000458.30.3 PBB PEMKAB 2,572,403,337 - (82,553,212) 2,654,956,549

0352.01.000514.30.3 DANA ADHOC - - - -

0352.01.000531.30.5 TITIPAN PEMKAB 30,472,075,990 - 30,470,370,823 1,705,167

0352.01.000843.30.4 DANA PENYEIMBANG - 50,565,649,993 47,788,975,100 2,776,674,893

0352.01.000828.30.4 DAK PRASARANA - 785,842,123 181,627,424 604,214,699

0352.01.000829.30.0 DAK PENDIDIKAN - 7,174,455,719 7,165,561,844 8,893,875

0352.01.000836.30.7 DAK KESEHATAN - 12,879,544,184 12,682,356,397 197,187,787

0352.01.000837.30.3 DAK PERTANIAN - 1,933,100,749 1,895,002,650 38,098,099

0352.01.000838.30.9 DAK LINGK. HIDUP - 936,419,817 268,876,963 667,542,854

0352.01.000839.30.5 DAK INFRASTRUKTUR - 8,711,237,298 8,358,957,509 352,279,789


Jumlah 97,985,299,350 878,278,522,666 915,959,114,276 60,304,707,740

19
Dari ketiga sumber data ini terlihat tidak adanya koneksitas data yang
seharusnya menunjukkan kesesuaian saldo. Rekonsiliasi data atas mutasi kas
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan mengingat Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel per tanggal pemeriksaan tidak dapat menyediakan register-
register transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas, buku besar dan buku
pembantu, buku kas umum daerah maupun dokumen sumber transaksi
keuangan daerah.
2) Saldo Kas di bendahara pengeluaran (UUDP) yang tercantum pada neraca per
31 Desember 2007 bersaldo nihil. Bila dibandingkan dengan hasil konsolidasi
neraca SKPD saldo akumulatif adalah sebesar Rp100.253.577.909,00.
Sedangkan saldo rekening koran pada bendahara pengeluaran menunjukkan
saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp7.953.850.037,00 dengan perincian
sebagai berikut:
Saldo per
Nomor Rekening Nama Rekening 31/12/2007
00003809-01-000013-30-1 GIRO BAPPEDA KAB. BOVEN DIGOEL 33,353.00
00003809-01-000014-30-7 BADAN PENGAWASAN DAERAH 3,148,756.00
00003809-01-000029-30-2 KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 5,209,756.00
00003809-01-000005-30-8 DINAS PEKERJAAN UMUM 260,188,000.00
00003809-01-000034-30-7 DNS PERHUBUNGAN 18,936,781.00
00003809-01-000030-30-3 DNS TENAGA KERJA DAN PEMUKIMAN 157,783,297.00
00003809-01-000012-30-5 DNS PENDAPATAN DAERAH 1,409,957,952.00
00003809-01-000036-30-9 DNS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 468,014,373.00
00003809-01-000024-30-2 DNS KEHUTANAN & PERKBNAN 541,277,385.00
00003809-01-000021-30-4 PMG KAS KEPALA DAERAH 3,260,762,344.00
00003809-01-000004-30-2 BADAN KESATUAN BANGSA 1,485,634.00
00003809-01-000010-30-3 DINAS KESEHATAN BV DIGOEL 158,770,152.00
00003809-01-000027-30-0 DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL 88,232,500.00
00003809-01-000037-30-5 KANTOR PDE 87,588.00
00003809-01-000039-30-7 KANTOR PMK DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 320,508,571.00
00003809-01-000025-30-8 DNS PENDIDIKAN DASAR 118,824,841.00
00003809-01-000029-30-2 BEND DISMENPORA BV DIGOEL 433,316,854.00
00003809-01-000031-30-9 DNS PERINDAGKOP & UKM 169,371,822.00
00003809-01-000038-30-1 DNS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN 37,682,321.00
00003809-01-000032-30-5 SEK DPRD KAB BOVEN DIGOEL 2,614,827.00
00003809-01-000006-30-4 SETDA BOVEN DIGOEL 193,911,880.00
00003809-01-000025-30-8 DNS PERTAMBANGAN B DIGOEL 303,446,050.00
00003809-01-000032-30-5 KANTOR TASJADA -

20
00003809-01-000021-30-4 BEND WAKIL KEPALA DAERAH 285,000.00
7,953,850,037.00
Jumlah

Atas kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak dapat


memberikan penjelasan yang memadai maupun dokumen administratif
pendukung penyajian saldo.
Demikian halnya dengan penetapan saldo awal serta mutasi penambahan saldo
dari sisa belanja yang belum dipertanggungjawabkan (UUDP) tahun berjalan
maupun penyetoran sisa kas di bendahara pengeluaran (UUDP) tahun–tahun
sebelumnya tidak dapat ditelusuri. Bagian Keuangan Sekretariat Daerah tidak
melaksanakan pencatatan dan dokumentasi transaksi sebagai alat kontrol dan
dasar penyajian saldo akun ini.
3) Saldo aset tetap yang disajikan dalam neraca per 31 Desember 2007, hanya
merupakan akumulasi saldo awal ditambah belanja modal tahun berkenaan,
tanpa rincian aset hasil pengadaan tahun 2007. Per tanggal pemeriksaan tidak
diperoleh data rincian hasil pengadaan aset tetap pada Bagian Umum dan
Perlengkapan Sekretariat Daerah.
Atas penyajian saldo aset tetap ini juga terdapat ketidakakuratan yang
diakibatkan oleh adanya realisasi belanja barang dan jasa yang dianggarkan,
dicatat dan disajikan sebagai belanja modal. Selain itu juga terdapat aset tetap
hasil pengadaan yang bersumber dari DAK perikanan dan kelautan yang tidak
dibukukan sebagai realisasi belanja modal penambah aset tetap karena
mekanisme belanja dilaksanakan tidak melalui prosedur penerbitan dokumen
pembayaran yang sah. Saldo Aset tetap pada neraca daerah dibandingkan
saldo hasil konsolidasi neraca SKPD terdapat selisih sebesar
Rp176.096.609.030,40, dengan perincian sebagai berikut:

UraianJumlah 700,309,576,276.40
Saldo Neraca SKPD 524,212,967,246.00
Saldo Neraca 176,096,609,030.40
Selisih
Konsolidasi Daerah
1 2 3 4 (2-3)
Tanah 15,676,006,850.00 15,091,857,050.00 584,149,800.00
Peralatan dan Mesin 78,761,987,530.40 67,148,947,690.00 11,613,039,840.40
Gedung dan Bangunan 181,148,606,427.00 193,345,796,067.00 (12,197,189,640.00)
Jalan, Irigasi dan Jaringan 238,886,018,829.00 238,886,018,829.00 -
Aset Tetap Lainnya 185,476,581,640.00 7,938,742,610.00 177,537,839,030.00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 360,375,000.00 1,801,605,000.00 (1,441,230,000.00)
Akum. Penyusutan Aset Tetap - - -

21
Atas penyajian saldo aset tetap tidak dapat dilakukan prosedur pengujian atas
akurasi pencatatan dan pengukuran, eksistensi maupun pemanfaatan dan
penguasaannya. Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per tanggal pemeriksaan
tidak dapat menyediakan buku besar, buku pembantu maupun dokumen
sumber yang mendasari pencatatan mutasi aset daerah.
4) Terdapat selisih saldo pada akun-akun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dengan
LRA SKPD hasil konsolidasi dengan perincian sebagai berikut:
Uraian Saldo Neraca Saldo Neraca Selisih
SKPD Konsolidasi Daerah
1 2 3 4 (2-3)
Belanja Pegawai 109,776,275,505 109,315,034,226 461,241,279
Belanja Barang 103,451,646,576 106,181,166,414 (2,729,519,838 )
Belanja Tanah 24,412,403,210 14,101,882,050 10,310,521,160
Belanja Peralatan & Mesin 27,162,602,560 19,449,826,676 7,712,775,884
Belanja Gedung & Bangunan 75,676,430,574 93,699,727,618 (18,023,297,044 )
Belanja Jalan, Irigasi &
Jaringan 58,312,562,404 58,311,062,404 1,500,000
Belanja Aset Tetap Lainnya 2,163,045,000 2,164,545,000 (1,500,000 )

Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per tanggal pemeriksaan tidak dapat


menyediakan register transaksi belanja, buku besar dan buku pembantu, maupun
dokumen sumber transaksi keuangan daerah yang mendukung penyajian saldo di
atas.
5) Dokumen realisasi Belanja Bantuan Sosial pada pos Sekretariat Daerah sebesar
Rp254.423.094.000,00 tidak dapat disediakan sampai berakhirnya pemeriksaan
lapangan, sehingga prosedur pengujian atas kesesuaian dengan saldo realisasi
LRA, kesesuaian peruntukan maupun keabsahan dokumen pembayaran tidak
dapat dilakukan.
6) Terjadi perubahan prosedur pengelolaan keuangan daerah pada triwulan IV Tahun
Anggaran 2007, dari Kepmendagri nomor 29 ke Permendagri nomor 13, dimana
prosedur administrasi, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
mengalami perubahan yang berpengaruh terhadap proses dan output laporan yang
dihasilkan. Atas perubahan prosedur ini, tidak dijabarkan dalam kebijakan tertulis
maupun pengungkapan yang memadai dalam catatan atas laporan keuangan.

22
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah:
1) Pasal 8 huruf (b) dan (h) yang menyatakan bahwa wewenang Bendahara
Umum Daerah dalam pengelolaan uang daerah meliputi memantau
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/ atau lembaga
keuangan lainnya yang telah ditunjuk dan menyajikan informasi keuangan
daerah.
2) Pasal 18 ayat (3) Penunjukan Bank Umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dimuat dalam perjanjian antara Bendahara Umum Daerah dengan Bank
Umum yang bersangkutan.
3) Pasal 18 ayat (4) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 sekurang-
kurangnya mencakup:
(a) Jenis pelayanan yang diberikan;
(b) Mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank;
(c) Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke Rekening Kas
Umum Daerah;
(d) Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;
(e) Pemberian imbalan atas jasa pelayanan;
(f) Kewajiban menyampaikan laporan;
(g) Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena
pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan
(h) Tata cara penyelesaian perselisihan.
4) Pasal 19 ayat (7) Ketentuan lebih lanjut tentang pembukaan dan pengoperasian
rekening penerimaan dan rekening pengeluaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Kepala
Daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
1) Lampiran II : Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan - Karakteristik
Kualitatif Laporan Keuangan
(a) Paragraf 32: Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi
sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini

23
merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kulitas yang dikehendaki: relevan, andal,
dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
(b) Paragraf 35: Laporan keuangan yang andal memuat informasi dalam
laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan setiap fakta secara jujur serta dapat diverifikasi.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
- Penyajian yang jujur yaitu menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya yang harus disajikan, atau yang secara wajar
dapat diharapkan untuk disajikan,
- Dapat diverifikasi (verifiability) yaitu informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian lebih dari sekali
oleh pihak yang berbeda hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang
tidak berbeda jauh,
- Netralitas yaitu informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak
berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
(c) Paragraf 50 Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure), Laporan keuangan
menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
(d) Paragraf 51 Penyajian Wajar (Fair Presentation), Laporan keuangan
menyajikan dengan wajar laporan realisasi anggaran, Neraca, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas laporan Keuangan.
2) Lampiran IV : Laporan Realisasi Anggaran
(a) Paragraf 32, khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
1) Pasal 126 Ayat (3) Mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah
ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.
2) Pasal 13 ayat (2) : PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas antara lain melaksanakan akuntansi SKPD dan menyiapkan
laporan keuangan SKPD.

24
3) Pasal 209 ayat (1) menyatakan bahwa Dokumen yang digunakan oleh
bendahara pengeluaran dalam menatausahakan pengeluaran permintaan
pembayaran mencakup:
(a) Buku Kas Umum;
(b) Buku simpanan/bank;
(c) Buku Pajak;
(d) Buku Panjar;
(e) Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek; dan
(f) Register SPP-UP/GU/TU/LS.
4) Pasal 234 :
(a) Ayat (1), Sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan oleh PPKD.
(b) Ayat (2), Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD.
(c) Ayat (3), PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
5) Pasal 236 :
(a) Ayat (1), semua transaksi dan/atau kejadian keuangan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dicatat pada buku jurnal
berdasarkan bukti transaksi yang sah.
(b) Ayat (2), pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara kronologis sesuai dengan terjadinya transaksi dan/atau kejadian
keuangan.
6) Pasal 240, ayat (2) Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi menyusun laporan
keuangan SKPD yang disampaikan kepada PPKD untuk digabung menjadi
laporan keuangan pemerintah daerah.

Hal ini mengakibatkan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven


Digoel Tahun Anggaran 2007 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal ini terjadi karena:


a. PPKD selaku Bendahara Umum Daerah tidak melakukan rekonsiliasi kas secara
periodik guna mendeteksi ketidakakuratan pencatatan keuangan sedini mungkin.
b. Penunjukan Kas Daerah pada PT. BRI Persero Cabang Merauke yang lokasinya
relatif jauh dari ibukota kabupaten menyulitkan proses koordinasi data dan
dokumen keuangan.

25
c. Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan Sekretariat Daerah tidak melakukan proses
verifikasi, pencatatan transaksi dan pengadministrasian dokumen secara tertib.
d. Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan Seketariat Daerah dengan SKPD
dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
e. PPK-SKPD tidak menjalankan kewajibannya menyusun laporan keuangan SKPD
untuk dikonsolidasi menjadi LKPD.
f. Keterbatasan SDM khususnya tenaga di bidang akuntansi pada Bagian Keuangan
Seketariat Daerah dan SKPD sehingga sistem dan prosedur akuntansi tidak
berjalan dengan tertib.
g. Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel belum maksimal dalam menjalankan
peran dan fungsinya dalam membantu kepala daerah menyusun kebijakan dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah termasuk
pengelolaan keuangan daerah.

Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel mengakui


temuan BPK RI, dan memberikan penjelasan sebagai berikut:
a. Keterbatasan SDM baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
b. Tidak tersedianya tenaga berlatar belakang akuntansi.
c. Masih terjadi kesulitan dalam mengadaptasi pola pelaporan keuangan yang baru
sesuai Permendagri nomor 13 Tahun 2006 maupun Permendagri Nomor 59 Tahun
2007
d. Akan segera memerintahkan BUD untuk mengkoordinasikan penatausahaan
keuangan, melakukan rekonsiliasi secara periodik dan mengkoordinasikan
pemindahan kasda dari BRI cabang Merauke ke BRI unit Tanah Merah.
e. Para bendahara belum melakukan pencatatan terhadap BKU, buku-buku register
dan pendukung lainnya secara tertib waktu.
f. Sub Bagian Verifikasi dan pembukuan tidak melaksanakan fungsinya dalam
pencatatan transaksi dan pengarsipan dokumen keuangan
g. Konsultan pelaksana administrasi keuangan PT. Murfa Surya Mahardika dan KAP
Hasnil M. Yasin telah disurati untuk meminta data pendukung laporan keuangan,
namun, sampai saat ini belum kami terima data yang dimaksud.
h. PPKD (sub bagian verifikasi dan pembukuan) dan SKPD (dinas, kantor, dan
badan) tidak membuat laporan bulanan, laporan triwulanan, laporan semester, dan

26
prognosis selama tahun anggaran 2007.
i. BUD selaku pengelola keuangan daerah tidak melakukan pengawasan atas
transaksi maupun rekonsiliasi data.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk:


a. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala SKPD dan Sekretaris Daerah untuk
meningkatkan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan penatausahaan
di bidang keuangan daerah.
b. Memerintahkan BUD untuk mengkoordinasikan penatausahaan keuangan,
melakukan rekonsiliasi secara periodik dan mengkoordinasikan pemindahan kasda
dari BRI cabang Merauke ke BRI unit Tanah Merah.
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Sub Bagian Verifikasi dan
pembukuan yang tidak melaksanakan fungsinya dalam pencatatan transaksi dan
pengarsipan dokumen keuangan secara tertib.
d. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala SKPD dan Sekretaris Daerah untuk
membuat laporan bulanan, laporan triwulanan, laporan semester, dan prognosis.

5. Saldo penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Digoel pada PT. Bank


Pembangunan Daerah Papua tidak akurat

Pemeriksaan atas saldo penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Boven


Digoel pada PT. Bank Pembangunan Daerah Papua dalam Laporan Keuangan
menunjukkan bahwa selisih kurang catat sebesar Rp2.000.000.000,00. Kondisi ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Dalam Neraca per 31 Desember 2007 disajikan saldo penyertaan modal
pemerintah daerah sebesar Rp1.000.000.000,00, sedangkan berdasarkan surat
penyampaian PT. Bank Pembangunan Daerah Papua nomor 07/063/006 tertanggal
14 Mei 2008, saldo penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Digoel per 31
Desember 2007 sebesar Rp3.000.000.000,00.
b. Pemeriksaan lebih lanjut atas tambahan penyertaan modal dalam Tahun Anggaran
2007, diketahui telah direalisasikan tambahan penyertaan modal melalui panjar
belanja bantuan sosial sesuai nota pembayaran nomor 915/055/SET/2007
tertanggal 2 Mei 2007. Yang selanjutnya dilakukan penyetoran tambahan
penyertaan modal sebesar Rp2.000.00.000,00 per tanggal 29 Mei 2007.
c. Atas realisasi ini tidak dilaksanakan dengan mekanisme pembiayaan pengeluaran–

27
penyertaan modal pada BUMD. Juga tidak dilaksanakan dengan mekanisme
penerbitan dokumen pengeluaran uang daerah yang sah dalam bentuk SPP, SPM
dan SP2D.

Kondisi ini tidak sesuai dengan :


a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah:
1) Pasal 65 ayat (1) Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakukan
berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran.
2) Pasal 65 ayat (2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan penerbitan SP2D oleh kuasa BUD.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 60 ayat (2) Pengeluaran pembiayaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 mencakup:
1) pembentukan dana cadangan;
2) penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
3) pembayaran pokok utang; dan
4) pemberian pinjaman daerah.

Kondisi tersebut diatas mengakibatkan penyajian saldo penyertaan modal pada


laporan keuangan kurang catat.

Hal tersebut diatas disebabkan karena Bagian Keuangan Seketariat Daerah


tidak tertib dalam penatausahaan keuangan dan pelaporan keuangan daerah.

Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI, dan menyatakan akan segera melakukan
penyesuaian saldo pada laporan keuangan daerah.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk


memerintahkan Kepala Bagian Keuangan Seketariat Daerah untuk menertibkan
penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah.

28
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2007

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


KANTOR PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 7B/LHP/XIX.JYP/01/2009
Tanggal : 13 Januari 2009
DAFTAR ISI

Halaman

Resume Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan


Perundang-undangan dalam kerangka pemeriksaan LKPD TA 2007 ……... i

Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan …………………………………………... 1

A. Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Kepatuhan ………………………… 1

B. Temuan Kepatuhan …………………………………………………………. 2

1. Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan


DAK Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 tidak masuk ke
Rekening Kas Daerah ...................................................................................... 2

2. Kelebihan pembayaran biaya jasa konsultan penyusunan APBD Perubahan


Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp713.571.428,57 dan pajak kurang
dipungut sebesar Rp82.951.038,96 …………………………………………. 5

3. Realisasi belanja daerah yang tidak dianggarkan dalam APBD Perubahan


Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp22.966.931.639,00 dan melampaui
Anggaran Setelah Perubahan APBD sebesar Rp78.600.368.162,06 ……….. 8

4. Pemberian panjar sebesar Rp231.554.095.465,00 tidak diketahui


penggunaan atas belanja kegiatannya dan sebesar Rp48.858.539.500,00 9
tidak diketahui penerima dananya ..................................................................
5. Pencairan dana oleh pihak yang tidak berhak sebesar Rp8.476.837.500,00 ... 11

6. Pertanggungjawaban Realisasi Belanja Tahun 2007 Tidak Tertib …………. 13

7. Pajak PPh 21, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak PPh 23 Belum Dipungut
sebesar Rp161.668.186,36 …………………………………………………. 15

8. Pembayaran Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp13.747.573.639,00


belum ditetapkan dengan Peraturan Bupati …………………………………. 17

9. Penyusunan APBD Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 tidak


mengikuti kaidah anggaran kinerja ……………………………….………….
19

10. Pemberian Insentif Penerimaan Sumber Daya Hutan sebesar


Rp189.410.703,00 Tidak Sesuai Ketentuan …………………………............ 22

Lampiran-lampiran

i
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS


KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007

Berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
bertugas memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2007,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan
pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut.
Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk


melaporkan kepada pihak berwenang apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berindikasi unsur tindak pidana.

ii
Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan DAK


Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 tidak masuk ke Rekening Kas
Daerah
2. Kelebihan pembayaran biaya jasa konsultan penyusunan APBD Perubahan Tahun
Anggaran 2007 sebesar Rp713.571.428,57 dan pajak kurang dipungut sebesar
Rp82.951.038,96
3. Realisasi belanja daerah yang tidak dianggarkan dalam APBD Perubahan Tahun
Anggaran 2007 sebesar Rp22.966.931.639,00 dan melampaui Anggaran Setelah
Perubahan APBD sebesar Rp78.600.368.162,06
4. Pemberian panjar sebesar Rp231.554.095.465,00 tidak diketahui penggunaan atas
belanja kegiatannya dan sebesar Rp48.858.539.500,00 tidak diketahui penerima
dananya
5. Pencairan dana oleh pihak yang tidak berhak sebesar Rp8.476.837.500,00
6. Pertanggungjawaban Realisasi Belanja Tahun 2007 Tidak Tertib
7. Pajak PPh 21, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak PPh 23 Belum Dipungut sebesar
Rp161.668.186,36
8. Pembayaran Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp13.747.573.639,00 belum
ditetapkan dengan Peraturan Bupati
9. Penyusunan APBD Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 tidak mengikuti
kaidah anggaran kinerja
10. Pemberian Insentif Penerimaan Sumber Daya Hutan sebesar Rp189.410.703,00 Tidak
Sesuai Ketentuan

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan Bupati Boven


Digoel agar mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjutnya sebagaimana
terinci dalam laporan ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-Undangan, BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan
Keuangan atas Laporan Keuangan Kabupaten Boven Digoel tahun 2007 yang memuat
opini tidak menyatakan pendapat dengan Nomor 4/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13

iii
Januari 2009, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan
Nomor 7A/LHP/XIX.JYP/01/09 tanggal 13 Januari 2009.

Jayapura, 13 Januari 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
Kantor Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Lambang Prabowo, SE. M.Ak., Ak.


Akuntan, Reg. Neg. No. D-41.134

iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

A. Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Kepatuhan

Dalam pemeriksaan terhadap LKPD TA 2007 Kabupaten Boven Digoel


dilakukan juga pemantauan hasil tindak lanjut terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK RI tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan pemantauan tindak lanjut 4 (empat)
Laporan Hasil Pemeriksaan diketahui bahwa terdapat 25 (dua puluh lima) temuan
pemeriksaan dengan 40 (empat puluh) rekomendasi senilai Rp95.765.226.429,70.
Dari jumlah tersebut yang sudah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi sebanyak
4 (empat) rekomendasi, ditindaklanjuti belum sesuai rekomendasi sebanyak 11
(sebelas) rekomendasi, dan belum ditindaklanjuti sebanyak 25 (dua puluh lima)
rekomendasi. Rincian jenis pemeriksaan, jumlah rekomendasi dan status tindak lanjut
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tindak Lanjut Nilai yg masih


Obyek Jumlah Sesuai Belum Sesuai Belum harus
Pemeriksaan Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Ditindak ditindaklanjuti
lanjuti (Rp)
1. Belanja Daerah
TA 2004-2005 8 4 3 1 2.924.584.492,00

2. Belanja Daerah
TA 2005-2006 8 - 8 - 14,768,242,896.78

3. LKPD Tahun
2006 20 0 0 20 78.042.399.040,92

4. Bantuan Parpol
TA 2006 4 0 0 4 30.000.000,00

Total 40 4 11 25 95,765,226,429.70

1
B. Temuan Kepatuhan
1. Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan DAK
Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 tidak masuk ke Rekening
Kas Daerah

Berdasarkan hasil pemeriksan terhadap SPMU bagi hasil pajak provinsi dan
SP2D DAK Kelautan dan Perikanan diketahui bahwa terdapat alokasi penerimaan
Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan DAK Kelautan dan
Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 tidak masuk dalam rekening Kas Daerah. Hal
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Penerimaan Bagi Hasil Pajak Provinsi
Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel memperoleh
alokasi penerimaan bagi hasil provinsi sebesar Rp1.609.911.250,00 yang terdiri
dari: PBB-KB sebesar Rp665.000.000,00, PKB sebesar Rp334.536.250,00,
P3ABT sebesar Rp182.875.000,00 dan BBNKB sebesar Rp427.500.000,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas SPMU Provinsi dan rekening koran, terdapat
penerimaan yang masuk ke rekening bukan Kas Daerah dengan rincian sebagai
berikut :
No. Jenis No. & Tanggal Rekening Tujuan Jumlah (Rp)
Penerimaan SPMU
1 PBB-KB 02392-02/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 332.500.000
Papua Cab. Boven Digoel
2 PBB-KB 05067-28/12/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 332.500.000
Papua Cab. Boven Digoel
3 PKB 02411-02/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 167.205.625
Papua Cab. Boven Digoel
4 P3ABT 02560-10/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 91.437.500
Papua Cab. Boven Digoel
5 P3ABT 02683-28/12/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 91.437.500
Papua Cab. Boven Digoel
6 BBNKB 02580-10/10/2007 403.21.1005.00001-1 Bank 213.750.000
Papua Cab. Boven Digoel
Jumlah 1.228.830.625

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap daftar rekening Kas Daerah Kabupaten Boven
Digoel, diketahui bahwa Rekening Bank Papua Cabang Boven Digoel Nomor
403. 21.10005.00001.1 (Dana Block Grant Kabupaten Boven Digoel) tidak
terdaftar sebagai rekening Kas Daerah.

2
b. Penerimaan DAK Kelautan dan Perikanan
Pada Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menerima
alokasi DAK Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00. Pemeriksaan
atas penerimaan ini, diketahui tidak terdapat mutasi sejumlah tersebut melalui
rekening Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut :
- SP2D No.651026G tanggal 02/10/2007 sebesar Rp732.900.000,00
- SP2D No.457245H tanggal 08/12/2007 sebesar Rp732.900.000,00
- SP2D No. 457410H tanggal 27/12/2007 sebesar Rp732.900.000,00
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boven Digoel, diketahui bahwa DAK Kelautan dan Perikanan masuk
ke Rekening DAK Perikanan di Bank BRI KCP Boven Digoel
No.3809.01.000320.30.0. Pembukaan rekening tersebut atas petunjuk Kepala
Bagian Keuangan sebelumnya ( Sdr. R.A) sehingga terpisah dari rekening Dinas
Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Boven Digoel dan Kasda tetapi
dikelola langsung oleh Dinas Perikanan.
Atas penerimaan ini, melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boven Digoel dilakukan pembayaran kepada rekanan untuk kegiatan
yang dilaksanakan dengan penerbitan cek tanpa melalui mekanisme penerbitan
dokumen pembayaran yang sah.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 131
menyatakan bahwa semua pendapatan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah dan dicatat sebagai
pendapatan daerah.

Hal tersebut mengakibatkan :


a. Realisasi penerimaan bagi hasil pajak provinsi sebesar Rp1.228.830.625,00 dan
DAK Kelautan dan Perikanan sebesar Rp2.198.700.000,00 kurang disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebagai pendapatan.
b. Membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah atas tidak tercatatnya
penerimaan daerah melalui rekening di luar rekening Kas Daerah.

3
Hal tersebut terjadi karena :
a. Lemahnya pengawasan Sekretaris Daerah dalam penatausahaan keuangan daerah
dan pengawasan transaksi penerimaan daerah.
b. Kebijakan Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dalam merealisasikan
penerimaan DAK melalui rekening di luar rekening Kas Daerah.
c. Pelaksana kegiatan Dinas Perikanan yang merealisasikan kegiatan tidak sesuai
ketentuan yang berlaku.

Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah mengakui hasil temuan BPK RI dan
akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemindahbukuan dana tersebut dari rekening
BPD ke rekening Kas Daerah BRI
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan menanggapi bahwa:
a. Demi ketertiban pengelolaan uang negara untuk saat yang akan datang, maka
nomor rekening 0003809-01-000320-30.0 di BRI unit Tanah Merah telah ditutup
dengan nomor surat 523/170/2008 ( surat terlampir)
b. Tidak terjadi penyalahgunaan keuangan, bahkan sisa dana telah disetor ke
rekening Kasda sebesar Rp763.848.003,-

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Mengkoordinasikan pemindahbukuan penerimaan Bagi Hasil Propinsi ke rekening
Kas Daerah dengan pihak Bank Papua Cabang Boven Digoel, untuk selanjutnya
dibukukan sebagai pendapatan daerah.
b. Memerintahkan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang bersumber dari DAK
Perikanan dan menyetorkan sisa saldo ke rekening ke Kas Daerah.
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah dan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan atas kebijakan
yang melanggar ketentuan.
d. Memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel untuk lebih
meningkatkan pengawasan dalam penatausahaan keuangan daerah.

4
2. Kelebihan pembayaran biaya jasa konsultan penyusunan APBD Perubahan
Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp713.571.428,57 dan pajak kurang dipungut
sebesar Rp82.951.038,96

Dalam Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melalui


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan kegiatan
penyusunan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2007. Untuk merealisasikan kegiatan
ini, Bappeda melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dhi. Sdr. K.Z. Sampai
berakhirnya pemeriksaan per tanggal 17 Oktober 2008 tidak diperoleh dokumen
perikatan yang menyatakan hak dan kewajiban pihak-pihak yang berikat dalam
kerjasama. Pemeriksaan lebih lanjut atas proses penyusunan APBD Perubahan ini
diperoleh informasi dan data sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bappeda Kabupaten Boven Digoel
pada tanggal 24 September 2008, diketahui bahwa kegiatan konsultan penyusunan
APBD Perubahan dilaksanakan pada awal November 2007. Pelaksanaan kegiatan
ini dilaksanakan berdasarkan SK Bupati untuk penunjukan konsultan dan Surat
Perintah Kerja (SPK) Kepala Bappeda untuk penunjukan staf ahli di Bappeda.
Sampai berakhirnya pekerjaan lapangan pemeriksaan, SK Bupati untuk
penunjukan konsultan dan Surat Perintah Kerja (SPK) Kepala Bappeda untuk
penunjukan staf ahli di Bappeda tidak dapat ditunjukkan kepada tim pemeriksa.
b. Telah direalisasikan pembayaran atas pelaksanaan kegiatan melalui rekening
bendahara pengeluaran Bappeda sebesar Rp1.646.000.000,00 untuk pembayaran:
1) Honorarium 11 orang tenaga konsultan selama periode Juni s.d Desember
2007 dengan 22 lembar kuitansi sebesar Rp999.000.000,00. Sehingga terjadi
kelebihan pembayaran selama 5 (lima) bulan sebesar Rp713.571.428,57
(Rp999.000.000,00 x 5/7)
2) Biaya transport dan akomodasi sebesar Rp318.000.000,00 yang diterima oleh
Sdr. K.Z.
3) Biaya beban operasi kantor sebesar Rp329.000.000,00 yang diterima oleh
Sdr. K.Z
c. Tidak ditemukan dokumen yang mendasari perhitungan perincian biaya kegiatan
atas pembayaran tersebut. Penjelasan yang diperoleh dari Kepala Bappeda dalam
wawancara, diketahui bahwa biaya kegiatan didasarkan atas billing rate yang
selama ini berlaku di Bappeda.

5
d. Atas pembayaran jasa konsultan di atas, oleh Bendahara Pengeluaran Bappeda
dilakukan penyetoran Pajak Penghasilan sebesar Rp39.960.000,00 melalui PT.
BRI unit Boven Digoel.
e. Seharusnya atas jasa konsultansi dikenakan PPN sebesar 10% dari Dasar
Pengenaan Pajak dan PPh Pasal 23 atas jasa manajemen sebesar 4,5%. Dengan
adanya kelebihan pembayaran sebesar Rp713.571.428,57, Dasar Pengenaan Pajak
menjadi sebesar Rp847.662.337,66 ((Rp1.646.000.000,00-Rp713.571.428,57) x
10/11). Pajak-pajak yang seharusnya dipungut dapat dirinci sebagai berikut:
1) PPN sebesar Rp84.766.233,77 (Rp847.662.337,66 x 10%)
2) PPh Pasal 23 jasa manajemen sebesar Rp38.144.805,19 (Rp847.662.337,66 x
(15%x30%)).
f. Sehingga terjadi kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak sebesar
Rp82.951.038,96 ((Rp84.766.233,77 + Rp38.144.805,19) – Rp39.960.000,00).

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 60 ayat (1) menyatakan bahwa Setiap
pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang
diperoleh oleh pihak yang menagih.
b. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak dan Penjualan atas Barang Mewah :
1) Pasal 4 huruf c : Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Jasa
Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha.
2) Pasal 9 ayat (1) : Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dengan Dasar
Pengenaan Pajak
c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak dan Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 Pasal 7 ayat (1) : Tarif
pajak pertambahan nilai berjumlah 10%.
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 huruf c point 2 :
Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apapun

6
yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap,
dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan 15% (lima belas persen) dari
perkiraan penghasilan netto atas imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.
e. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-70/PJ./2007 tanggal 9 April 2007
tentang Perkiraan Penghasilan Netto atas Imbalan Jasa Teknik, Jasa Manajemen,
Jasa Konstruksi, Jasa Konsultan dan Jasa Lain, Lampiran II nomor I.3. perkiraan
penghasilan netto atas jasa manajemen sebesar 30% dari jumlah imbalan jasa
tidak termasuk PPN.

Hal tersebut mengakibatkan :


a. Indikasi kerugian keuangan daerah sebesar Rp713.571.428,57
b. Indikasi kerugian negara akibat kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak
sebesar Rp82.951.038,96 ((Rp84.766.233,77 + Rp38.144.805,19) –
Rp39.960.000,00)

Hal tersebut disebabkan oleh :


a. Kepala Bappeda dalam melaksanakan kegiatan penyusunan APBD perubahan
tidak mengacu pada ketentuan yang berlaku.
b. Bendahara Pengeluaran tidak cermat dalam melaksanakan kewajiban sebagai
wajib pungut pajak.

Atas temuan tersebut, Sekretaris Bappeda Kabupaten Boven Digoel


menanggapi sebagai berikut :
a. Bahwa persetujuan Bupati telah dikeluarkan, surat persetujuan akan segera
disampaikan beserta SPK;
b. Bahwa pajak yang sudah terbayar 2 tahap dimana masing-masing sebesar
Rp19.980.000,-, selanjutnya akan dikoordinasikan dengan konsultan pelaksana

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memerintahkan Kepala Bappeda untuk menyetor ke Kas Daerah kelebihan
pembayaran sebesar Rp713.571.428,57 dan menyerahkan bukti setor ke BPK RI.

7
b. Memerintahkan Bendahara Pengeluaran Bappeda untuk memungut dan
menyetorkan kekurangan pemotongan pajak sebesar Rp82.951.038,96, ke kas
negara.

3. Realisasi belanja daerah yang tidak dianggarkan dalam APBD Perubahan


Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp22.966.931.639,00 dan melampaui Anggaran
Setelah Perubahan APBD sebesar Rp78.600.368.162,06

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas realisasi belanja Tahun Anggaran 2007


yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel,
diketahui bahwa telah direalisasikan belanja yang tidak dianggarkan dalam APBD
perubahan sebesar Rp22.966.931.639,00. Pembayaran ini terealisasi pada pos belanja
barang dan jasa sebesar Rp3.386.984.689,00 pada 15 SKPD maupun belanja modal
sebesar Rp19.579.946.950,00 pada 13 SKPD. Selain itu terdapat realisasi belanja
yang melampaui pagu anggaran sebesar Rp78.600.368.162,06 yaitu belanja barang
dan jasa sebesar Rp12.543.452.580,00 pada 12 SKPD, belanja modal sebesar
Rp46.008.003.950,00 pada 10 SKPD, dan belanja bantuan sosial sebesar
Rp20.048.911.632,06. Rincian dapat dilihat pada lampiran 1.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun


2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 54 Ayat
(1) SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah untuk
tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan/atau yang tidak cukup tersedia
anggarannya dalam APBD.

Hal tersebut mengakibatkan APBD tidak dapat mengakomodasi kebutuhan


masing-masing SKPD Tahun Anggaran 2007.

Hal tersebut terjadi karena :


a. Sub bagian anggaran, sub bagian perbendaharaan, dan kepala satuan kerja
merealisasikan belanja tidak sesuai ketentuan.
b. Lemahnya pengendalian dan pengawasan Pengguna Anggaran terhadap
pengeluaran SKPD masing-masing
c. Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Boven Digoel sebagai PPKD belum
menjalankan fungsi BUD yang berwenang melakukan pengendalian pelaksanaan
APBD.

8
Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah
mengakui hasil temuan BPK RI, dan memberikan tanggapan sebagai berikut :
a. Kegiatan ini dianggarkan pada APBD Pokok yang kegiatannya telah dilaksanakan
sebelum perubahan APBD.
b. Ketidaktelitian dan kurangnya koordinasi dalam penyusunan APBD perubahan
mengakibatkan kegiatan tersebut tidak terakomodasi dalam APBD perubahan
tahun anggaran 2007.
c. Di masa mendatang akan lebih ditingkatkan koordinasi anggaran dengan instansi
teknis.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi kepada para kepala SKPD, sub bagian anggaran, dan sub
bagian perbendaharaan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah sesuai ketentuan
yang berlaku atas ketidaktertiban pelaksanaan anggaran;
b. Memberikan sanksi kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan
memerintahkan untuk lebih meningkatkan koordinasi dan ketelitian dalam
perencanaan anggaran.

4. Pemberian panjar sebesar Rp231.554.095.465,00 tidak diketahui penggunaan


atas belanja kegiatannya dan sebesar Rp48.858.539.500,00 tidak diketahui
penerima dananya

Dalam Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel


masih melakukan pengeluaran uang panjar dari Kas Daerah ke SKPD tanpa melalui
prosedur penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D). Selama periode tanggal 2 Januari sampai dengan tanggal 6 November
2007 telah dibayarkan melalui rekening Kas Daerah pada Bank BRI No. AC.
00000352-01-000245-30-2 sebesar Rp280.412.634.965,00 sebanyak 180 transaksi
pemindahbukuan (rincian transaksi dapat dilihat pada lampiran 2).
Dari hasil analisa rekening Kas Daerah dan rekening SKPD atas 180 transaksi
tersebut diketahui sebanyak 131 transaksi panjar merupakan pembayaran kepada 7
SKPD sebesar Rp231.554.095.465,00. Sedangkan sisanya sebanyak 49 transaksi
pemberian panjar dengan nilai sebesar Rp48.858.539.500,00, sampai dengan
berakhirnya pemeriksaan lapangan belum dapat ditelusuri. Rincian pengeluaran uang
panjar pada 7 (tujuh) SKPD tersebut adalah sebagai berikut :

9
Rekening Tujuan Jumlah (Rp)
Panjar ke Rekening Setda Bendahara Bantuan Sosial 181,097,094,000
Panjar ke Rekening Setda Bendahara Pengeluaran 20,091,505,480
Panjar ke Rekening Dinas Kehutanan 388,839,012
Panjar ke Rekening Dinas Pertanian 322,450,000
Panjar ke Rekening Dinas Pertambangan 8,400,000,000
Panjar Ke Rekening Setwan 6,153,847,654
Panjar Ke Rekening Dikmenpora 3,981,190,000
Panjar Ke Rekening Dispenda 1,119,169,319
Jumlah 231,554,095,465

Berdasarkan sampel dokumen dan penjelasan bagian keuangan, mekanisme


pengeluaran uang panjar tersebut dimulai dengan surat permohonan dari SKPD/Satker
kepada Bupati untuk memperoleh pendanaan kegiatan. Berdasarkan surat
permohonan tersebut, Bupati mengeluarkan disposisi kepada Bagian Keuangan yang
diteruskan dengan nota pembayaran kepada BUD. Atas nota pembayaran tersebut,
BUD mencairkan dana dari Kas Daerah melalui penerbitan cek. Pemeriksaan atas
mekanisme pembayaran ini berdasarkan dokumen disposisi maupun nota pembayaran
yang diperoleh, diketahui bahwa nota pembayaran tidak ditandatangani Bupati Boven
Digoel.
Atas pemberian panjar ini tidak dilaksanakan pencatatan administratif yang
dapat menjadi alat monitoring penyelesaian panjar yang terbayarkan. Demikian
halnya dengan dokumen administratif berupa surat permohonan SKPD, disposisi
Bupati maupun nota pembayaran yang tidak diadministrasikan dengan baik. Hingga
berakhirnya pemeriksaan lapangan dokumen dimaksud sebagian besar tidak
diperoleh.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
1) Pasal 65 ayat (1) Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakukan
berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran.
2) Pasal 65 ayat (2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan penerbitan SP2D oleh kuasa BUD.

10
Hal tersebut membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah sebesar
Rp231.554.095.465,00 dan terdapat indikasi kerugian keuangan daerah sebesar
Rp48.858.539.500,00.

Hal tersebut terjadi karena :


a. BUD mencairkan dana tanpa dokumen pembayaran yang sah serta tidak
melakukan rekonsilasi Bank setiap bulan;
b. Kurangnya koordinasi antara SKPD, BUD dan Sub bagian Perbendaharaan untuk
melakukan pencatatan administratif guna memonitor panjar-panjar yang belum
terselesaikan.

Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah


mengakui hasil temuan BPK RI dan memberikan komentar sebagai berikut:
a. Panjar kepada SKPD telah diterbitkan SP2D pada akhir 2007 sesuai
pertanggungjawaban penggunaan dari SKPD.
b. Atas panjar yang belum dapat ditelusuri oleh tim BPK RI sebesar
Rp48.858.539.500,00 kami akan melakukan konfirmasi dengan pihak BRI selaku
Bendahara Pengeluaran Daerah.
c. Dalam tahun anggaran 2008 semua pembayaran sudah dilaksanakan dengan
dokumen pembayaran yang sah, tidak ada lagi pengeluaran uang daerah melalui
panjar kas.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah dan Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel atas pengeluaran panjar.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak BRI untuk menelusuri panjar sebesar
Rp48.858.539.500,00, dan meminta pertanggungjawaban penerima atas panjar
yang dibayarkan, serta menyetorkan kembali dana-dana yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

5. Pencairan dana oleh pihak yang tidak berhak sebesar Rp8.476.837.500,00

Dalam Tahun Anggaran 2007 telah terjadi pergantian bendahara pengeluaran


pada unit kerja Sekretariat Daerah per tanggal 10 November 2007 dari bendahara
sebelumnya sdri. M.T kepada sdri. P.M sesuai berita acara serah terima jabatan per
tanggal tersebut. Sesuai berita acara serah terima ini, kedua belah pihak bersepakat

11
untuk menyerahkan dan menerima tugas dan tanggungjawab selaku bendahara rutin
Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel.

Setelah tanggal berita acara serah terima ini diketahui telah terjadi penarikan
dana dari rekening bendahara Sekretariat Daerah oleh sdri. M.T sebanyak 8 transaksi
penarikan yang dilakukan dengan cek dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah
No. Tanggal Penarikan No. Cek (Rp)
1 12//11/2007 CEH.288444 2.000.000.000
2 14/11/2007 CEH.288445 3.000.000.000
3 14/11/2007 CEH.288449 1.000.000.000
4 15/11/2007 CEH.288450 1.000.000.000
5 15/11/2007 CEI.493702 299.050.000
6 20/11/2007 CEH.288448 4.000.000.000
7 29/11/2007 CEI.493703 115.387.500
8 29/11/2007 CEI.493704 62.400.000
Jumlah 11.476.837.500
Telah diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran 3.000.000.000
Belum Dipertanggungjawabkan 8.476.837.500

Hasil evaluasi bukti dan wawancara kepada pihak yang terkait dalam
proses penarikan dana ini, diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Mantan bendahara Sekretariat Daerah, sdri. M.T membenarkan telah melakukan
penandatanganan cek atas permintaan sdri. P.M. Selanjutnya cek tersebut
diserahkan kepada sdri. P.M. Proses pencairan pada Bank BRI Unit Tanah Merah
maupun penggunaan dana tersebut tidak diketahui oleh sdri. M.T.
b. Bendahara Sekretariat Daerah sdri. P.M menyatakan bahwa proses penyerahan
buku cek baru dilaksanakan pada bulan Desember 2007. Dari penarikan dana oleh
mantan bendahara pada bulan November 2007, yang telah diterima oleh sdri. P.M
hanyalah cek nomor seri CEH.288445 senilai Rp3.000.000.000,00. Dana ini
diterima sesuai disposisi Bupati Boven Digoel dalam rangka menunjang
operasional pemerintahan untuk kunjungan Bupati ke Distrik Bomakia dan telah
dipertanggungjawabkan.
c. Bukti copy penarikan dana dengan cek yang diperoleh dari Bank BRI Unit Tanah
Merah menunjukkan bahwa penarikan uang atas 7 lembar cek dengan nilai total
sebesar Rp8.476.837.500,00 dilakukan oleh mantan bendahara dhi. sdri. M.T.

12
Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat (23) dan (24) yang menyatakan
bahwa yang berwenang untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang daerah adalah bendahara yang
telah ditunjuk pada tiap SKPD

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan daerah sebesar


Rp8.476.837.500,00.

Hal ini disebabkan karena:


a. Bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah yang baru tidak segera menyampaikan
spesimen tanda tangan kepada pihak Bank BRI setelah serah terima jabatan.
b. Adanya unsur kesengajaan mantan bendahara untuk melakukan pengeluaran uang
daerah secara tidak sah.

Atas permasalah tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah mengakui


hasil temuan BPK RI dan akan menindaklanjuti dengan melakukan pemanggilan
kepada yang bersangkutan untuk dimintai keterangan sebagai klarifikasi atas
pencairan dana dan penggunaan dana dimaksud.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memerintahkan


mantan bendahara untuk menyetorkan kembali ke Kas Daerah pencairan dana sebesar
Rp8.476.837.500,00.

6. Pertanggungjawaban Realisasi Belanja Tahun 2007 Tidak Tertib

Dalam Tahun Anggaran 2007 Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel


dianggarkan sebesar Rp765.033.020.681,00 dan direalisasikan sebesar
Rp664.394.838.388,00 (86,7%). Dari evaluasi atas bukti pertanggungjawaban
diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Hasil pemeriksaan uji petik terhadap bukti pertanggungjawaban SP2D UP/GU/TU
pada Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan,
Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan
Sekolah Dasar, dan Dinas Perhubungan diketahui bahwa Dinas Perhubungan
masih belum mempertanggungjawabkan pengeluaran untuk pengisian kas sebesar
Rp344.845.097,00. Pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan tersebut
merupakan pengisian kas yang diterima oleh Bendahara Pengeluaran sejak bulan

13
Januari sampai dengan Juni, Oktober, November, dan Desember 2007. Namun,
sampai saat berakhirnya pemeriksaan belum dipertanggungjawabkan.
b. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen pertanggungjawaban
penggunaan belanja daerah (Januari sampai dengan Desember 2007) pada 6
(enam) satuan/unit kerja yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Pendidikan Dasar, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Kesejahteraan Sosial,
dan Dinas Pendapatan Daerah yang disampaikan kepada Sub Bagian Verifikasi
dan Pembukuan dan telah disetujui (disahkan) diketahui bahwa dari realisasi
belanja sebesar Rp105.557.405.984,00 didalamnya termasuk penggunaan belanja
daerah yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap sebesar
Rp5.370.020.976,00 (rincian lengkap lihat lampiran 3) dengan rincian sebagai
berikut :
No Unit Kerja Jumlah (Rp)
1. Dinas Perhubungan 332.694.073,00
2. Dinas Pekerjaan Umum 657.800.000,00
3. Dinas Pendidikan Dasar 2.430.747.500,00
4. Dinas Perkebunan dan Kehutanan 8.400.000,00
5. Dinas Kesejahteraan Sosial 145.522.000,00
6. Dinas Pendapatan Daerah 1.794.857.403,00
Jumlah 5.370.020.976,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Pasal 220 ayat (1) yang menyatakan bahwa bendahara pengeluaran secara
administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti
uang persedian/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
b. Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBD harus didukung dengan bukti lengkap dan sah.
c. Pasal 132 ayat (2) yang menyatakan bukti sebagaimana pada ayat (1) harus dapat
pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran
material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.

Hal tersebut mengakibatkan Pengeluaran belanja daerah sebesar


Rp5.714.866.073,00 (Rp5.370.020.976,00 + Rp344.845.097,00) kurang dapat
diyakini kebenaran penggunaannya.

14
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Penerbitan SP2D sebelum pengeluaran terdahulu dipertanggungjawabkan.
b. Kurangnya pengawasan atasan langsung terhadap para Bendahara Pengeluaran
antara lain tidak melakukan pemeriksaan kas minimal 3 (tiga) bulan sekali.
c. Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Sub Bagian Verifikasi dan
Pembukuan tidak melakukan verifikasi atas bukti-bukti pengeluaran sebagaimana
mestinya.

Atas permasalahan tersebut Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah


mengakui hasil temuan BPK RI dan akan ditindaklanjuti dengan:
a. Memerintahkan Kepala SKPD dan bendahara pengeluaran untuk segera
mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang diterima.
b. Memerintahkan Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan untuk melakukan
verifikasi bukti pengeluaran sesuai ketentuan dan tepat waktu.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memerintahkan Kepala SKPD dan bendahara pengeluaran untuk segera
mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang diterima.
b. Memerintahkan Kepala Bagian Keuangan untuk tidak menerbitkan SP2D sebelum
pengeluaran terdahulu dipertanggungjawabkan.
c. Memerintahkan Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan untuk melakukan
verifikasi bukti pengeluaran sesuai ketentuan dan tepat waktu.

7. Pajak PPh 21, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak PPh 23 Belum Dipungut
Sebesar Rp161.668.186,36

Berdasarkan pemeriksaan terhadap 6 (enam) SKPD atas pemungutan dan


penyetoran pajak realisasi belanja yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran pada
Tahun Anggaran 2007, diketahui Pajak PPh 21 sebesar Rp92.059.500,00, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp69.026.243,18, dan PPh 23 sebesar
Rp582.443,18 belum dipotong dan disetor ke Kas Negara, yang rinciannya dapat
dilihat pada lampiran 4. Pada realisasi belanja tambahan penghasilan PNS dan belanja
barang dan jasa Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak
memungut dan menyetor PPh 21, PPN, dan PPh 23. Berikut ini adalah rincian PPh 21,
PPN, dan PPh 23 yang tidak dipungut dan disetor:

15
No. Unit Kerja PPh 21 PPN (10%) PPh 23
(15%)
1 Dinas Kesejahteraan Sosial - 3.730.727,27 219.375,00
2 Dinas Perhubungan 4.185.000,00 2.181.818,00 163.636,36
3 Dinas Pekerjaan Umum 85.215.000,00
4 Dinas Perkebunan dan 340.909,00 15.340,91
Kehutanan
5 Dinas Pendidikan Dasar 55.886.761,36
6 Dinas Pendapatan Daerah 2.659.500,00 6.886.027,27 184.090,91
JUMLAH 92.059.500,00 69.026.243,18 582.443,18

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :


a. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2004 tentang Pajak Penghasilan bagi Pejabat
Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan para pensiunan atas
penghasilan yang dibebankan kepada keuangan Negara atau Daerah yakni
dipotong sebesar 15% final atas PNS Golongan III A
b. Keputusan Menkeu No. 563/KMK.03/2003 tentang Penunjukan Bendaharawan
Pemerintah Dan Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Untuk Memungut,
Menyetor, dan Melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah Beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporannya,
Pasal 4 ayat (1) huruf a menyebutkan : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah
dalam hal pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.
c. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-01/PJ.43/2005 tentang
Penugasan Bendaharawan Umum Daerah dan Bendahara Pengeluaran sebagai
Pemotong dan atau Pemungut Pajak Penghasilan angka 2 menyebutkan :
Bendaharawan Umum Daerah dan Bendahara Pengeluaran termasuk dalam
pengertian Bendaharawan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
perpajakan, mengingat bahwa baik Bendaharawan Umum Daerah maupun
Bendahara Pengeluaran secara substansi melaksanakan kegiatan kebendaharawan.
Oleh karena itu baik Bendaharawan Umum Daerah maupun Bendahara

16
Pengeluaran serta pejabat lain yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab
kebendaharawan wajib memotong dan atau memungut, menyetorkan, serta
melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2), Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan
Pasal 26.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Persewaan Tanah dan atau Bangunan Pasal 3 menyebutkan:
Besarnya Pajak Penghasilan yang wajib dipotong atau dibayar sendiri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari
jumlah bruto nilai persewaan tanah dan atau bangunan.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian Negara atas pajak yang belum
dipotong atau dipungut sebesar Rp161.668.186,36 (Rp92.059.500,00, +
Rp69.026.243,18 + Rp582.443,18).

Hal tersebut terjadi karena bendahara pengeluaran dalam memungut dan


menyetorkan pajak tidak sesuai peraturan perpajakan.

Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah


mengakui hasil temuan BPK RI dan akan memerintahkan kepada para Kepala SKPD
untuk mengkoordinasikan pemungutan pajak-pajak yang belum disetor ke Kas
Negara.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memerintahkan


bendahara pengeluaran SKPD memungut pajak-pajak sebesar Rp161.668.186,36
yang belum dipungut dan menyetorkan ke kas negara.

8. Pembayaran Tambahan Penghasilan PNS Sebesar Rp13.747.573.639,00 belum


ditetapkan dengan Peraturan Bupati

Pada Tahun Anggaran 2007 dianggarkan belanja pegawai sebesar


Rp136.839.698.149,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp108.986.275.505,00.
Realisasi tersebut terdiri dari belanja pegawai langsung sebesar Rp72.497.419.721,00
dan belanja pegawai tidak langsung sebesar Rp36.488.855.784,00.

Pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban bendahara pengeluaran SKPD


dan LRA SKPD khususnya belanja pegawai tidak langsung, diketahui terdapat
pembayaran tambahan penghasilan PNS sebesar Rp13.747.573.639,00 pada 20

17
SKPD. Atas realisasi ini diketahui penganggaran dan realisasi dilaksanakan tanpa
dasar hukum yang jelas mengenai tambahan penghasilan PNS.
Tambahan Penghasilan PNS
No. SKPD berdasarkan
berdasarkan berdasarkan
tempat Total
beban kerja kondisi kerja
bertugas
1 Bapeda 233,550,000 0 233,550,000
2 Bawasda 193,200,000 44,100,000 237,300,000
3 Budpar 121,100,000 0 121,100,000
4 Capil 24,000,000 22,250,000 46,250,000
5 PU 81,000,000 70,650,000 151,650,000
6 Dinkes 204,836,100 144,025,000 348,861,100
7 Dinkessos 64,450,000 32,675,000 97,125,000
8 Dishub 114,750,000 114,750,000
9 Dispenda 724,436,591 288,812,500 1,013,249,091
10 Disperindag 268,800,000 268,800,000
11 Hutbun 522,686,703 522,686,703
12 Disnaker 109,000,000 29,351,110 138,351,110
13 PDE 28,350,000 0 28,350,000
14 Dikdas 1,593,800,000 618,550,000 2,212,350,000
15 Dikmenpora 249,100,000 127,750,635 376,850,635
16 Perbatasan 7,200,000 0 7,200,000
17 Pertanian 97,800,000 27,950,000 125,750,000
18 PMK 21,000,000 17,240,000 38,240,000
19 Setwan 129,000,000 0 0 129,000,000
20 Setda 4,836,160,000 300,000,000 2,400,000,000 7,536,160,000
9,624,219,394 1,723,354,245 2,400,000,000 13,747,573,639

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 39 ayat (8) yang
menyatakan kriteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan dengan peraturan
Kepala Daerah.

Pemberian tambahan penghasilan PNS tanpa dasar peraturan Kepala Daerah


sebagai kriteria dan pedoman pelaksanaan berpotensi tidak tepat sasaran.

Hal tersebut disebabkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam penyusunan


anggaran pemberian tambahan penghasilan kepada PNS tidak mempedomani
ketentuan yang berlaku.

18
Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah
mengakui hasil temuan BPK RI dan akan ditindaklanjuti dengan membuat Peraturan
Bupati tentang pemberian tambahan penghasilan kepada PNS.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel untuk membuat


Peraturan Kepala Daerah sebagai kebijakan pengaturan tambahan penghasilan sesuai
ketentuan yang ada.

9. Penyusunan APBD Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 tidak


mengikuti kaidah anggaran kinerja

Hasil pengujian atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten


Boven Digoel Tahun Anggaran 2007 dan Perubahan APBD Kabupaten Boven Digoel,
diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Pengalokasian anggaran pendapatan terlalu tinggi (over estimated) dan tidak
berdasarkan atas estimasi potensi pendapatan. Pendapatan bagi hasil pajak/bukan
pajak dalam APBD Perubahan dianggarkan kenaikan menjadi
Rp106.506.604.297,19 atau 162% dari APBD Pokok yang dianggarkan sebesar
Rp65.654.535.308,00. Dalam TA 2007 hanya terealisasi sebesar
Rp36.570.763.836,00 atau sebesar 56% dari APBD Pokok dan hanya 34% dari
APBD Perubahan.
b. Pemerintah Kabupaten Boven Digoel mengalokasikan anggaran belanja terlalu
tinggi atau tidak proporsional dengan pendapatan daerah. Hal tersebut ditunjukkan
oleh adanya ketimpangan pada pos-pos belanja yang anggarannya tidak dapat
direalisasikan secara maksimal, dengan uraian sebagai berikut:
1) Pemerintah Kabupaten Boven Digoel mengalokasikan anggaran belanja
bantuan Sosial yang terlalu tinggi. Dari hasil evaluasi terhadap komposisi
Belanja Bantuan Sosial dalam APBD TA 2007 dianggarkan sebesar
Rp95.869.942.138,3 atau sebesar 15,33 % dari total Belanja dan sebesar
Rp234.374.182.367,94 dalam APBD Perubahan TA 2007 atau sebesar 30,75
% dari total Belanja. Bila dibandingkan dengan estimasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), belanja bantuan Sosial menyerap anggaran lebih besar dari
anggaran penerimaan PAD sebesar 1.700,00% dalam APBD Pokok TA 2007
dan sebesar 4.300,00% dalam APBD Perubahan TA 2007.

19
2) Dengan terserapnya 30,75% anggaran untuk belanja bantuan sosial dan
keterbatasan pendanaan akibat kecilnya realisasi pendapatan bagi hasil
pajak/bukan pajak, menyebabkan minimnya anggaran yang dialokasikan untuk
belanja barang dan jasa (dianggarkan sebesar Rp121.318.549.991,00 atau
17,76%) serta belanja modal (dianggarkan sebesar Rp254.619.191.897,04 atau
33,40%).
c. Hasil evaluasi terhadap APBD dan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2007,
diketahui terdapat kesalahan dalam penganggaran belanja pada beberapa SKPD
dengan perincian sebagai berikut:
1) Terdapat penganggaran belanja penunjang operasional sebesar
Rp59.147.945.116,00 pada 15 SKPD selain pos Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dan Sekretariat DPRD.
2) Penganggaran belanja makan dan minum kegiatan pada akun belanja modal
sebesar Rp46.000.000,00 yang tersebar di 5 SKPD.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :


a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah tanggal 9 Desember 2005 antara lain :
1) Pasal 16; Ayat (1) APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.
2) Pasal 17; Ayat (2) Jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam APBD
merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk
setiap sumber pendapatan, dan ayat (4) Pendapatan daerah yang dianggarkan
dalam APBD harus berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Pasal 18; Ayat (1) Dalam menyusun APBD, penganggaran pengeluaran harus
didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah
yang cukup, dan ayat (2) Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harus
didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.
b. Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada:
1) Pasal 1; Angka 42 Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan
oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan

20
pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input)
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
2) Pasal 52 :
a) Ayat (1) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 50
huruf b digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.
b) Ayat (2) Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa
sebagaimana dimaksud ayat (1) mencakup belanja barang pakai habis,
bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan
bermotor, cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang parkir, sewa
sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,
makanana dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,
pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas
pindah tugas dan pemulangan pegawai.
3) Pasal 53; Ayat (1) belanja modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 huruf
c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya.
c. Lampiran Permendagri Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2007, Angka II.2. Huruf b:
1) Angka 9) huruf d. Untuk penganggaran belanja penunjang operasional
pimpinan DPRD dan tunjangan komunikasi intensif bagi pimpinan dan
anggota DPRD dapat dianggarkan pada kode rincian objek belanja berkenaan
dalam pos DPRD. Belanja dimaksud dapat dilaksanakan sepanjang ketentuan
yang mengaturnya telah ditetapkan oleh pemerintah.
2) Angka 10) huruf b. Gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dan biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dianggarkan pada belanja tidak langsung Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.

21
Kondisi tersebut mengakibatkan APBD tidak dapat dijadikan alat perencanaan
dan pengendalian kinerja yang memadai.

Kondisi tersebut disebabkan:


a. Kelalaian Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam menganggarkan Pendapatan
dan Belanja Daerah tidak memperhatikan potensi riil pendapatan yang diikuti
dengan penganggaran belanja yang tinggi.
b. Kesalahan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam penyusunan anggaran
Belanja Modal dan Barang dan Jasa pada APBD dan APBD Perubahan Kabupaten
Boven Digoel Tahun Anggaran 2007.

Atas kondisi ini, Pelaksana tugas (Plt..) Sekretaris Daerah Kabupaten Boven
Digoel mengakui temuan BPK RI dan menyatakan bahwa:
a. Dalam penganggaran pendapatan daerah akan dilakukan kalkulasi lebih cermat
dengan mempertimbangkan potensi riil pendapatan
b. Di masa mendatang, belanja bantuan sosial akan dianggarkan sesuai dengan
kemampuan pendapatan daerah dan permasalahan sosial yang berkembang di
masyarakat
c. Pos-pos belanja akan disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar mempedomani


ketentuan, mempertimbangkan potensi riil dan permasalahan sosial yang berkembang
di masyarakat dalam penyusunan APBD.

10. Pemberian Insentif Penerimaan Sumber Daya Hutan Sebesar Rp189.410.703,00


Tidak Sesuai Ketentuan

Pemeriksaan atas pertanggungjawaban belanja Dinas Kehutanan bulan


Desember Tahun Anggaran 2007, diketahui terdapat pemberian Insentif Penerimaan
Sumber Daya Hutan sebesar Rp189.410.703,00 yang dibagikan kepada Bupati, Wakil
Bupati, Sekretariat Daerah, Pejabat dan Staf pada Dinas Kehutanan, Pejabat dan Staf
Dinas Pendapatan Daerah secara tunai yang dapat dilihat pada rincian lampiran 22.
Pemberian tersebut diberikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bupati Nomor 10
tanggal 20 Maret 2007.

22
Adapun pendapatan sumber daya hutan merupakan penerimaan Dana
Perimbangan yang diperoleh dari Kas Negara ke rekening Kas Daerah. Pemberian
insentif dianggarkan pada belanja barang dan jasa-lain-lain biaya operasional.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
903/2429/SJ tanggal 21 September 2005 perihal Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2006 dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2005,
Lampiran II huruf A angka 1 Huruf b angka 3) : Tidak diperkenankan adanya biaya
pemungutan / insentif terhadap penerimaan dana perimbangan yang ditransfer dari kas
Negara ke kas daerah.

Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan daerah sebesar


Rp189.410.703,00.

Hal tersebut terjadi karena Kepala Dinas Kehutanan dan Tim Anggaran
Pemerintah Daerah dalam penyusunan anggaran tidak mempedomani ketentuan yang
berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah


mengakui hasil temuan BPK RI dan di masa mendatang dalam pelaksanaannya akan
mengacu ketentuan yang ada.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah atas penganggaran pembayaran insentif.
b. Memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan untuk menarik kembali pembayaran
insentif yang terealisasi dalam Tahun Anggaran 2007.

23
Lampiran 1
Rekap pencairan dana tanpa melalui proses penerbitan SPMU / SP2D
(dari Kas Daerah Rekening Bank BRI No. 00000352-01-000245-30-2)
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
1 Panjar 1/2/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
2 Panjar 2/6/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
3 Panjar 2/12/2007 300,000,000 300,000,000
4 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/001/2007 2/14/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
5 Panjar 2/14/2007 214,095,000 214,095,000
6 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/004/2007 2/20/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
7 Panjar 2/20/2007 150,000,000 150,000,000
8 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/003/2007 2/20/2007 400,000,000 400,000,000
9 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/002/2007 2/20/2007 400,000,000 400,000,000
10 Panjar 3/1/2007 260,475,000 260,475,000
11 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/005/2007 3/6/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
12 Panjar 3/8/2007 461,474,000 461,474,000
13 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/006/2007 3/9/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
14 Panjar 3/12/2007 373,395,000 373,395,000
15 Panjar 3/13/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
16 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/007/2007 3/16/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
17 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/008/2007 3/22/2007 4,000,000,000 4,000,000,000
18 Panjar 3/23/2007 1,053,644,319 1,053,644,319
19 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/009/2007 3/23/2007 900,000,000 900,000,000
20 Panjar 3/26/2007 3,401,260,000 3,401,260,000
21 Panjar 3/26/2007 926,964,500 926,964,500
22 Panjar 3/26/2007 379,930,000 379,930,000
23 Panjar 3/30/2007 2,200,000,000 2,200,000,000
24 Panjar 3/30/2007 152,000,000 152,000,000
25 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/010/2007 3/30/2007 200,000,000 200,000,000
26 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/012/2007 4/2/2007 5,000,000,000 5,000,000,000
27 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/013/2007 4/2/2007 600,000,000 600,000,000
28 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/014/2007 4/2/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
29 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/011/2007 4/2/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
30 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/016/2007 4/4/2007 500,000,000 500,000,000
31 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/015/2007 4/4/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
32 Panjar 4/5/2007 319,495,000 319,495,000
33 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/017/2007 4/13/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
34 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/018/2007 4/25/2007 2,500,000,000 2,500,000,000
35 Panjar 5/2/2007 90,000,000 90,000,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
36 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/019/2007 5/11/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
37 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/021/2007 5/15/2007 200,000,000 200,000,000
38 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/022/2007 5/15/2007 100,000,000 100,000,000
39 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/020/2007 5/15/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
40 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/023/2007 5/16/2007 50,000,000 50,000,000
41 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/024/2007 5/16/2007 400,000,000 400,000,000
42 Panjar sesuai Surat Setda No. 915/049/SET/07 Tgl16/05/07 5/19/2007 500,000,000 500,000,000
43 Panjar sesuai Surat Setda No. 915/047/SET/07 Tgl16/05/07 5/19/2007 50,000,000 50,000,000
44 Panjar sesuai Surat Setda No. 915/048/SET/07 Tgl16/05/07 5/19/2007 100,000,000 100,000,000
45 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/034/2007 5/21/2007 300,000,000 300,000,000
46 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/032/2007 5/22/2007 400,000,000 400,000,000
47 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/033/2007 5/24/2007 300,000,000 300,000,000
48 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/035/2007 5/25/2007 150,000,000 150,000,000
49 Panjar 5/25/2007 388,839,012 388,839,012
50 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/037/2007 5/29/2007 300,000,000 300,000,000
51 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/055/2007 5/29/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
52 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/031/2007 6/4/2007 16,000,000,000 16,000,000,000
53 Panjar 6/7/2007 500,000,000 500,000,000
54 Panjar 6/12/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
55 Panjar 6/14/2007 948,532,480 948,532,480
56 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/036/2007 6/15/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
57 Panjar 6/15/2007 260,000,000 260,000,000
58 Panjar 6/15/2007 600,000,000 600,000,000
59 Panjar bantuan sosial 6/15/2007 1,400,000,000 1,400,000,000
60 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/038/2007 6/18/2007 600,000,000 600,000,000
61 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/039/2007 6/19/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
62 Panjar 6/20/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
63 Panjar 6/20/2007 300,000,000 300,000,000
64 Panjar 6/20/2007 200,000,000 200,000,000
65 Panjar 6/20/2007 51,425,000 51,425,000
66 Panjar 6/22/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
67 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/040/2007 6/22/2007 119,750,000 119,750,000
68 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/042/2007 6/22/2007 600,000,000 600,000,000
69 Panjar 6/22/2007 322,450,000 322,450,000
70 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/043/2007 6/25/2007 300,000,000 300,000,000
71 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/044/2007 6/25/2007 3,300,000,000 3,300,000,000
72 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/045/2007 6/25/2007 500,000,000 500,000,000
73 Panjar 6/26/2007 143,352,000 143,352,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
74 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/046/2007 6/26/2007 600,000,000 600,000,000
75 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/047/2007 6/26/2007 1,000,000,000 1,000,000,000
76 Panjar 6/29/2007 200,000,000 200,000,000
77 Panjar 6/29/2007 75,000,000 75,000,000
78 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/048/2007 6/29/2007 50,000,000 50,000,000
79 Panjar 6/29/2007 500,000,000 500,000,000
80 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/049/2007 6/29/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
81 Sesuai Surat No. 915/068/SET/07 7/2/2007 02342822 100,000,000 100,000,000
82 Sesuai Surat No. 915/086/SET/07 7/2/2007 02342821 600,000,000 600,000,000
83 Sesuai Surat No. 915/079/SET/07 7/2/2007 02342815 1,383,192,000 1,383,192,000
84 Sesuai Surat No. 915/080/SET/07 7/2/2007 02342816 500,000,000 500,000,000
85 Panjar 7/4/2007 700,000,000 700,000,000
86 Sesuai Surat No. 915/088/SET/07 tgl 04/07/07 7/4/2007 500,000,000 500,000,000
87 Panjar 7/5/2007 5,700,000,000 5,700,000,000
88 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/054/2007 7/11/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
89 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/055/2007 7/13/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
90 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/056/2007 7/16/2007 2,000,000,000 2,000,000,000
91 Panjar bantuan sosial 7/16/2007 600,000,000 600,000,000
92 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/057/2007 7/19/2007 200,000,000 200,000,000
93 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/058/2007 7/19/2007 500,000,000 500,000,000
94 Panjar 7/19/2007 275,000,000 275,000,000
95 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/059/2007 7/19/2007 5,000,000,000 5,000,000,000
96 Panjar 7/20/2007 1,048,000,000 1,048,000,000
97 Panjar 7/24/2007 6,000,000,000 6,000,000,000
98 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/060/2007 7/24/2007 5,000,000,000 5,000,000,000
99 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/061/2007 7/24/2007 1,300,000,000 1,300,000,000
100 Panjar 7/24/2007 100,000,000 100,000,000
101 Panjar sesuai surat Setda no. 915/SET/062/2007 7/24/2007 300,000,000 300,000,000
102 Panjar 7/24/2007 75,000,000 75,000,000
103 Panjar 7/24/2007 252,770,000 252,770,000
104 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342949 576,500,000 576,500,000
105 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342947 58,800,000 58,800,000
106 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342945 3,754,220,000 3,754,220,000
107 Sesuai Surat Bupati No. 915/112/SET/2007 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342943 5,000,000,000 5,000,000,000
108 Sesuai Surat Bupati No. 915/SET/07 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342946 3,900,000,000 3,900,000,000
109 Sesuai Surat Bupati No. 915/SET/07 Tgl 27/07/07 7/31/2007 02342950 860,068,425 860,068,425
110 Sesuai Surat Bupati No. 915/110/SET/07 Tgl 27/07/07 8/2/2007 02342948 12,500,000,000 12,500,000,000
111 Sesuai Surat Bupati No. 915/116/SET/07 Tgl 02/08/07 8/3/2007 02343103 200,000,000 200,000,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
112 Sesuai Surat Bupati No. 915/119/SET/07 Tgl 06/08/07 8/8/2007 02343107 189,581,000 189,581,000
113 Sesuai Surat Bupati No. 915/119/SET/07 Tgl 06/08/07 8/8/2007 02343106 227,000,000 227,000,000
114 Sesuai Surat Bupati No. 915/119/SET/07 Tgl 06/08/07 8/8/2007 02343105 300,000,000 300,000,000
115 Sesuai Surat Bupati No. 915/121/SET/2007 Tgl 08/08/07 8/9/2007 02343108 1,000,000,000 1,000,000,000
116 Sesuai Surat Bupati No. 915/114/SET/2007 Tgl 31/07/07 8/10/2007 02343101 1,200,000,000 1,200,000,000
117 Sesuai Surat Bupati No. 915/114/SET/2007 Tgl 09/08/07 8/10/2007 02343109 1,000,000,000 1,000,000,000
118 Sesuai Surat Bupati No. 915/114/SET/2007 Tgl 01/08/07 8/10/2007 02343102 3,000,000,000 3,000,000,000
119 Sesuai Surat Bupati No. 915/120/SET/07 Tgl 06/08/07 1/13/1900 02343104 4,000,000,000 4,000,000,000
120 Sesuai Surat Bupati No. 915/SET/07 Tgl 08/08/07 8/14/2007 02343113 639,931,575 639,931,575
121 Sesuai Surat No. 915/SET/07 Tgl 15/08/07 8/16/2007 02343114 756,000,000 756,000,000
122 Sesuai Surat Bupati No. 915/27/SET/2007 Tgl 20/08/07 8/22/2007 02343115 5,000,000,000 5,000,000,000
123 Sesuai Surat Bupati No. 915/27/SET/2007 Tgl 10/08/07 8/22/2007 02343112 50,000,000 50,000,000
124 Sesuai Surat Bupati No. 915/128/SET/07 Tgl 22/08/07 8/23/2007 02343117 1,000,000,000 1,000,000,000
125 Sesuai Surat Bupati No. 915/128/SET/07 Tgl 22/08/07 8/23/2007 02343118 700,000,000 700,000,000
126 Sesuai Surat Bupati No. 915/106/SET/2007 Tgl 27/07/07 8/24/2008 02342944 15,000,000,000 15,000,000,000
127 Sesuai Surat Bupati No. 915/122/SET/07 Tgl 08/08/07 8/24/2007 02343116 900,000,000 900,000,000
128 Sesuai Surat Bupati No. 915/131/SET/07 Tgl 27/08/07 8/28/2007 02343120 1,000,000,000 1,000,000,000
129 Sesuai Surat Bupati No. 915/130/SET/07 Tgal 23/08/07 8/28/2007 02343119 1,000,000,000 1,000,000,000
130 Sesuai Surat Bupati No. 915/132/SET/2007 Tgl 27/08/07 8/30/2007 3,000,000,000 3,000,000,000
131 Sesuai Surat Bupati No. 915/136/SET/07 Tgl 28/08/07 8/31/2007 02343122 276,322,000 276,322,000
132 Sesuai Surat Bupati No. 915/136/SET/07 Tgl 28/08/07 8/31/2007 02343124 3,723,000,000 3,723,000,000
133 Sesuai Surat Bupati No. 915/136/SET/07 Tgl 28/08/07 8/31/2007 02343123 135,700,000 135,700,000
134 Sesuai Surat Bupati No. 915/139/SET/07 Tgl 30/08/07 9/5/2007 02343127 2,600,160,000 2,600,160,000
135 Sesuai Surat Bupati No. 915/141/SET/07 Tgl 01/09/07 9/5/2007 02343129 305,354,000 305,354,000
136 Panjar ke Bendahara Bantuan Setda 9/6/2007 02343378 200,000,000 200,000,000
137 Panjar ke Bendahara Bantuan Setda 9/6/2007 02343377 500,000,000 500,000,000
138 Panjar ke Bendahara Bantuan Setda 9/6/2007 02343376 200,000,000 200,000,000
139 Sesuai Surat Bupati No. 915/147/SET/2007 Tgl 04/09/07 9/10/2007 02343135 300,000,000 300,000,000
140 Sesuai Surat Bupati No. 915/155/SET/2007 Tgl 04/09/07 9/10/2007 02343144 50,000,000 50,000,000
141 Sesuai Surat Bupati No. 915/146/SET/2007 Tgl 03/09/07 9/10/2007 02343133 200,000,000 200,000,000
142 Sesuai Surat Bupati No. 915/138/SET/2007 Tgl 29/08/07 9/12/2007 02343126 3,000,000,000 3,000,000,000
143 Sesuai Surat Bupati No. 915/142/SET/2007 Tgl 01/09/07 9/12/2007 02343130 656,111,000 656,111,000
144 Sesuai Surat Bupati No. 915/148/SET/2007 Tgl 04/09/07 9/12/2007 02343140 4,000,000,000 4,000,000,000
145 Sesuai Surat Bupati No. 915/145/SET/2007 Tgl 03/09/07 9/12/2007 02343134 1,065,840,000 1,065,840,000
146 Sesuai Surat Bupati No. 915/143/SET/2007 Tgl 01/09/07 9/12/2007 02343131 500,000,000 500,000,000
147 Sesuai Surat Bupati No. 915/159/SET/2007 Tgl 11/09/07 9/12/2007 02343149 268,478,419 268,478,419
148 Sesuai Surat Bupati No. 915/157/SET/07 Tgl 06/09/07 9/14/2007 02343148 673,200,000 673,200,000
149 Sesuai Surat Bupati No. 915/162/SET/07 Tgl 12/09/07 9/17/2007 02343382 232,377,000 232,377,000
Ke Rekening
No. Keterangan Tanggal No. Cek Jumlah Belum Tertelusuri
SKPD
150 Sesuai Surat Bupati No. 915/152/SET/07 Tgl 04/09/07 9/17/2007 02343142 2,000,000,000 2,000,000,000
151 Sesuai Surat Bupati No. 915/162/SET/07 Tgl 12/09/07 9/17/2007 02343380 219,000,000 219,000,000
152 Sesuai Surat Bupati No. 915/154/SET/07 Tgl 05/09/07 9/18/2007 02343136 2,000,000,000 2,000,000,000
153 Sesuai Surat Bupati No. 915/149/SET/07 Tgl 04/09/07 9/18/2007 02343139 2,000,000,000 2,000,000,000
154 Sesuai Surat Bupati No. 915/137/SET/2007 Tgl 29/08/07 9/20/2007 02343125 5,000,000,000 5,000,000,000
155 Sesuai Surat Bupati No. 915/172/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343392 152,980,000 152,980,000
156 Sesuai Surat Bupati No. 915/167/SET/2007 Tgl 15/09/07 9/21/2007 02343385 457,224,000 457,224,000
157 Sesuai Surat Bupati No. 915/171/SET/2007 Tgl 17/09/07 9/21/2007 02343384 200,000,000 200,000,000
158 Sesuai Surat Bupati No. 915/166/SET/2007 Tgl 15/09/07 9/21/2007 02343386 50,000,000 50,000,000
159 Sesuai Surat Bupati No. 915/165/SET/2007 Tgl 15/09/07 9/21/2007 02343388 250,000,000 250,000,000
160 Sesuai Surat Bupati No. 915/161/SET/2007 Tgl 12/09/07 9/21/2007 02343381 400,000,000 400,000,000
161 Sesuai Surat Bupati No. 915/164/SET/2007 Tgl 13/09/07 9/21/2007 230,600,000 230,600,000
162 Sesuai Surat Bupati No. 915/176/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343390 125,000,000 125,000,000
163 Sesuai Surat Bupati No. 915/174/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343393 3,100,000,000 3,100,000,000
164 Sesuai Surat Bupati No. 915/173/SET/07 Tgl 18/09/07 9/21/2007 02343391 5,129,369,235 5,129,369,235
165 Sesuai Surat Bupati No. 915/140/SET/2007 Tgl 31/08/07 9/25/2007 02343128 1,000,000,000 1,000,000,000
166 Sesuai Surat Bupati No. 915/180/SET/07 Tgl 19/09/07 9/25/2007 02343396 408,250,000 408,250,000
167 Sesuai Surat Bupati No. 915/179/SET/07 Tgl 19/09/07 9/25/2007 02343395 65,525,000 65,525,000
168 Sesuai Surat Bupati No. 915/150/SET/07 Tgl 04/09/07 9/25/2007 02343141 500,000,000 500,000,000
169 Sesuai Surat Bupati No. 915/153/SET/07 Tgl 04/09/07 9/25/2007 02343138 1,000,000,000 1,000,000,000
170 Sesuai Surat Bupati No. 915/177/SET/2007 Tgl 18/09/07 9/27/2007 02343394 600,000,000 600,000,000
171 Sesuai Surat Bupati No. 915/163/SET/2007 Tgl 12/09/07 9/27/2007 02343379 500,000,000 500,000,000
172 Sesuai Surat Bupati No. 915/160/SET/2007 Tgl 12/09/07 9/27/2007 02343150 600,000,000 600,000,000
173 Sesuai Surat Bupati No. 915/178/SET/2007 Tgl 19/09/07 9/27/2007 02343397 600,000,000 600,000,000
174 Sesuai Surat Bupati No. 915/144/SET/2007 Tgl 01/09/07 9/27/2007 02343132 1,000,000,000 1,000,000,000
175 Sesuai Surat Bupati No. 915/151/SET/07 Tgl 04/09/07 10/5/2007 02343137 2,000,000,000 2,000,000,000
176 Sesuai Surat Bupati No. 915/154/SET/07 Tgl 05/09/07 10/5/2007 02343143 3,000,000,000 3,000,000,000
177 Sesuai Surat Bupati No. 915/158/SET/07 Tgl 07/09/07 10/5/2007 02343147 500,000,000 500,000,000
178 Sesuai Surat Bupati No. 915/156/SET/07 Tgl 06/09/07 10/5/2007 900,000,000 900,000,000
179 Sesuai Surat Bupati No. 915/184/SET/07 11/6/2007 02343400 6,000,000,000 6,000,000,000
180 Sesuai Surat Bupati No. 915/183/SET/07 Tgl 01/11/07 11/6/2007 02343399 5,000,000,000 5,000,000,000
280,412,634,965 231,554,095,465 48,858,539,500
Lampiran 2

Realisasi belanja daerah yang tidak dianggarkan


dan pelampauan atas pagu APBD Perubahan TA.2007
a. Realisasi belanja yang tidak dianggarkan pada pos belanja barang dan jasa
No SKPD Jumlah (dlm Rp)
1 Badan Kesatuan Bangsa 375,000.00
2 Bappeda 5,155,000.00
3 Bawasda 62,268,000.00
4 Sekretariat DPRD 219,693,163.00
5 Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil 24,151,000.00
6 Dinas Kesejahteraan Sosial 49,222,500.00
7 Dinas Perhubungan 15,000,000.00
8 Dinas Pendapatan Daerah 5,870,000.00
9 Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman 30,150,000.00
10 Kantor PDE 1,200,000.00
11 Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah 45,754,000.00
12 Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan 36,000,000.00
13 Kantor PMK dan Pemberdayaan Perempuan 68,839,000.00
14 Sekretariat DPRD 814,000,000.00
15 Dinas Pertambangan dan Energi 2,009,307,026.00
Jumlah 3,386,609,689.00

b. Realisasi belanja yang tidak dianggarkan pada pos belanja modal


No SKPD Jumlah (dlm Rp)
1 Badan Kesatuan Bangsa 1,698,077,500.00
2 Badan Pengawas Daerah 410,882,050.00
3 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 3,122,010,526.00
4 Dinas Pertambangan dan Energi 2,190,661,950.00
5 Dinas Kesehatan 960,222,320.00
6 Dinas Kesejahteraan Sosial 5,062,500.00
7 Dinas Pendapatan Daerah 333,758,000.00
8 Kantor PDE 266,000,000.00
9 Dinas Pekerjaan Umum 52,304,750.00
10 Dinas Pendidikan Menngah, Pemuda dan Olah Raga 1,331,639,450.00
11 Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah 90,000,000.00
12 Sekretariat DPRD 2,921,871,904.00
13 Dinas Pertambangan dan Energi 6,197,456,000.00
Jumlah 19,579,946,950.00
Lampiran 2

c. Pelampauan pagu belanja pada pos belanja barang dan jasa


No SKPD Jumlah (dlm Rp)
1 BADAN KESATUAN BANGSA 650,562,325.00
2 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 92,395,900.00
3 BADAN PENGAWAS DAERAH 625,314,700.00
4 KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 489,657,020.00
5 DINAS PENDAPATAN DAERAH 728,401,582.00
6 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI
DAN UKM 133,400,000.00
7 DINAS TENAGA KERJA DAN PEMUKIMAN 8,834,007,632.00
8 DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2,250,000.00
9 KANTOR PMK DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 4,000,000.00
10 SEKRETARIAT DPRD 983,124,925.00
11 SEKRETARIAT DAERAH 88,496.00
12 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI 250,000.00
Jumlah 12,543,452,580.00

d. Pelampauan pagu belanja pada pos belanja modal


No SKPD Jumlah (dlm Rp)
1 BADAN KESATUAN BANGSA 147,070,000.00
2 DINAS PEKERJAAN UMUM 1,637,062,350.00
3 DINAS KESEHATAN 42,102,592,150.00
4 DINAS PERHUBUNGAN 272,500,000.00
5 DINAS PENDAPATAN DAERAH 49,625,000.00
6 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,
KOPERASI DAN UKM 78,572,900.00
7 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 210,592,200.00
8 DINAS PENDIDIKAN DASAR 51,380,000.00
9 DINAS PENDIDIKAN MENENGAH, PEMUDA DAN
OLAHRAGA 1,393,886,750.00
10 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI 64,722,600.00
Jumlah 46,008,003,950.00
Penggunaan belanja daerah yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap Lampiran 3

DINAS PERHUBUNGAN
Belanja Barang dan Jasa
No. No SP2D Uraian Tanggal Jumlah Keterangan
1 900/15/DISHUB/SPM/07 Dibayarkan biaya service 24/10/07 2,000,000.00 Tidak ada bukti
2 900/12/DISHUB/SPM/07 dibayarkan biaya honorer 7/10/2007 27,900,000.00 Tidak ada bukti
3 Jasa service peralatan ktr dan RT 24/10/07 2,000,000.00 Tidak ada bukti
4 Jasa service peralatan ktr dan RT 24/10/07 20,000,000.00 Tidak ada bukti
Jumlah bukti kurang lengkap belanja barang dan jasa 51,900,000.00

Belanja Perjalanan Dinas


No. Transaksi No SPT/ST Tanggal Penerima No SPPD Tujuan Jumlah Kelengkapan Bukti
1 Belanja perjalanan dinas 094/175/2007 4/12/2007 Drs. Sadrak Thoni, MM 094/76/SPPD/2007 Jayapura 6,600,000.00 Tidak ada bukti sama
dalam daerah sekali, hanya
pengeluaran di BKU
2 Belanja perjalanan dinas Drs. Sadrak Thoni, MM Jayapura 6,600,000.00 Tidak ada bukti sama
dalam daerah sekali, hanya
pengeluaran di BKU
3 Belanja perjalanan dinas luar Philipus H. (Gol. III) Batam 7,002,000.00 Tidak ada bukti sama
daerah sekali, hanya
pengeluaran di BKU
4 Belanja perjalanan dinas dlm distrik 7,950,000.00 Tidak ada bukti sama
dalam daerah sekali, hanya
pengeluaran di BKU
5 Belanja perjalanan dinas 1. Irianti Lanti Jayapura 49,492,073.00
dalam daerah Tidak ada bukti sama
2. Yonas T sekali, hanya
3. Burhan S
pengeluaran di BKU
4. Slamet S.
5. Drs. S. Thoni
6 1. Drs.S.Thoni Mindiptanah 79,850,000.00
2. Tasmin Kasmin
3. Philip
4. Iriani L Tidak ada bukti sama
5. Gabriel N sekali, hanya
6. Eduwardusk
pengeluaran di BKU
7. Casimirus
8. Polikarpus A
9. Yunita P
10. Transportasi
Jumlah bukti kurang lengkap belanja perjalanan dinas 157,494,073.00

Belanja Tambahan Penghasilan PNS


No. Uraian SP2D Tanggal Jumlah Keterangan
1 Insentif eselon IV ke atas SP2D 1416/IV/2007 17/11/2007 39,300,000.00 Tidak ada bukti pembayaran dan belum di-
2 Biaya beban kerja 900/11/dinhub/SPM/07 7/10/2007 84,000,000.00 Tidak ada bukti pembayaran dan belum di-
SPJ-kan
Jumlah bukti kurang lengkap belanja tambahan penghasilan 123,300,000.00
DINAS PEKERJAAN UMUM Lampiran 3

Belanja Barang dan Jasa

No No SP2D Uraian Tanggal Penerima Jumlah Keterangan

1 SPMU …/I/OP/2007 Honor tim/panitia penyusunan basic price/unit price 10/5/2007 4,600,000.00 tidak ada bukti sama sekali
2 SPMU 0269/OP/2007 Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Muhammad Isro, dkk 125,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Yosep dkk 98,500,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Wawan, dkk 75,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Obet Ukorop dkk 95,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 kel. Anselmus dkk. 95,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Biaya pembuatan gorong-gorong/jembatan I unit 21/3/2007 Kel. Wartelus dkk 75,000,000.00 tidak ada bukti sama sekali
Jumlah bukti tidak lengkap belanja barang dan jasa 568,100,000.00

Belanja Tambahan Penghasilan PNS

No. Uraian SP2D Tanggal Jumlah Keterangan


1 Insentif eselon IV ke Atas SPMU 0686/III/OP/2007 9/7/2007 81,000,000.00 tidak ada bukti pembayaran
2 Premi bendahara SPMU 0737/III/OP/2007 19/7/2007 8,700,000.00 tidak ada bukti pembayaran
Jumlah bukti kurang lengkap belanja tambahan penghasilan 89,700,000.00
DINAS PENDIDIKAN DASAR Lampiran 3

Belanja Barang dan Jasa


No. Tanggal BKU No SP2D No. BKU Uraian Jumlah Keterangan
1 4/8/2007 24 bayar pergantian bop smp ii tanah merah 15,000,000.00 Tidak ada bukti sama sekali
2 4/8/2007 25 bayar pergantian bop smp persiapan boma 15,000,000.00 Tidak ada bukti sama sekali
3 4/8/2007 26 biaya operasional kantor 6,573,375.00 Tidak ada bukti sama sekali
4 4/6/2007 11 bayar pengganti spp sltp 3,240,000.00 Tidak ada tanda tangan
5 3/11/2007 0990/IV/LS/2007 16 biaya pengadaan 2 unit komputer piv 50,000,000.00 Tidak ada bukti sama sekali
6 3/11/2007 0991/IV/LS/2007 17 biaya pengadaan 1 unit komputer piv 25,000,000.00 Tidak ada bukti sama sekali
bayar pergantian bantuan utk kel. Almahrum Tidak ada bukti sama sekali
7 8/9/2007 11 matheus donombai 5,000,000.00
bayar pergantian biaya konsumsi un/us tahun Tidak ada bukti sama sekali
8 10/9/2007 12 2005 rmh makan inayah 36,000,000.00
bayar pergantian kembali pinjaman dana Tidak ada bukti sama sekali

9 2/9/2007 13 un/us kepada keuangan bpk felix manggonta 468,000,000.00


bayar pergantian biaya makan dan minum Tidak ada bukti sama sekali
10 2/9/2007 14 warung jamer 2,988,375.00
11 2/7/2007 biaya lain-lain operasional 500,766,000.00 Tidak ada bukti sama sekali
12 7/2/2007 Biaya Lain-lain Operasional 1,187,353,750.00 Tidak ada bukti; tidak tercatat pada BKU
Jumlah bukti tidak lengkap belanja barang dan jasa 2,314,921,500.00

Belanja Perjalanan Dinas


No. Tanggal BKU No. BKU Uraian Jumlah Keterangan
bayar pergantian biaya perjalanan dinas Tidak ada SPT, SPPD, dan bukti tiket
1 2/8/2007 11 an.petrus waken 9,100,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas Tidak ada SPT, SPPD, dan cap tujuan
2 2/8/2007 14 an.utomo smp jair 8,148,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas Tidak ada SPT, SPPD, dan cap tujuan
3 4/8/2007 15 an.gabriel wacendra 7,784,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas an.p Tidak ada SPT, SPPD, dan cap tujuan
4 4/8/2007 16 yawan 6,284,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas Tidak ada cap tujuan
5 4/8/2007 17 an.sudarto 6,284,000.00
bayar pergantian biaya mutu pendidikan Tidak ada cap tujuan
6 4/8/2007 18 an.yoakhim renyaan 6,284,000.00
bayar pergantian biaya mutu pendidikan Tidak ada cap tujuan
7 4/8/2007 19 an.p.sinurat 6,284,000.00
bayar pergantian biaya mutu pendidikan Tidak ada SPT, SPPD, dan cap tujuan
8 4/8/2007 20 an.tekla kudimko 7,784,000.00
bayar pergantian biaya mutu pendidikan Tidak ada cap tujuan
9 4/8/2007 21 an.benekditus imap 7,784,000.00
bayar pergantian biaya mutu pendidikan Tidak ada cap tujuan
10 4/8/2007 22 an.hendrikus yandit 8,042,000.00
bayar pergantian biaya mutu pendidikan Tidak ada cap tujuan
11 4/8/2007 23 an.yustus waremba 7,080,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas an.d.j Tidak ada bukti sama sekali
12 20/8/2007 34 untajana 9,100,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas Tidak ada bukti sama sekali
13 20/8/2007 35 an.richard 7,100,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas an.d.j Tidak ada bukti sama sekali
14 20/8/2007 36 untajana 6,284,000.00
bayar pergantian biaya an. Anakletus o ateng Tidak ada bukti sama sekali
15 20/8/2007 37 6,200,000.00
bayar pergantian biaya perjalanan dinas Tidak ada bukti sama sekali
16 20/8/2007 38 an.agustinus lakburlawal 6,284,000.00
Jumlah bukti tidak lengkap belanja perjalanan dinas 115,826,000.00
DISPENDA Lampiran 3
Belanja Upah Pungut
No No Rekening Description Jumlah Keterangan
1 5110402 biaya pemungutan pajak daerah 3,423,312.00 Tidak ada tanda tangan dari penerima yang berhak
Total bukti tidak lengkap belanja upah pungut 3,423,312.00

Belanja Insentif Dispenda


No Uraian Jumlah Keterangan
1 Pengisian kas untuk pembayaran insentif di dispenda dan biaya sosialisasi PBB 562,500.00 Tidak ada bukti pengeluaran/SPJ. Yang ada hanya kuitansi pengisisan kas
2 biaya pengadaan buku sosialisasi PBB 1,725,000.00 Tidak ada bukti

Jumlah tidak lengkap belanja insentif dispenda 2,287,500.00

Belanja Barang dan Jasa


No. Tanggal Uraian Penerima Jumlah Keterangan
1 10/29/2007 Biaya Bahan Bakar Minyak/Gas Jemianto Rombe Tappang/CV Mita Jaya 192,000,000.00 Ada kuitansi, nota pemesanan, rincian belanja; tidak ada BAST
2 10/29/2007 Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Herodion Wainggai 60,000,000.00 Ada kuitansi; tidak ada rincian belanja
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Ada Surat Tugas, SPPD, kuitansi; tidak ada tiket; tidak ada cap dinas pada
3 10/29/2007 Severina Maria Tadubun 4,550,000.00
kuitansi
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Ada SPPD; tidak ada tiket;surat tugas tidak benar, kuitansi tidak benar; tidak
4 10/29/2007 Herodion Wainggai 10,092,000.00
ada cap dinas pada kuitansi
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Ada Surat Tugas, SPPD, kuitansi; tiket tidak lengkap; tidak ada cap dinas
5 10/29/2007 Christian Meteray 9,392,000.00
pada kuitansi
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Ada Surat Tugas, SPPD, kuitansi; tidak ada tiket; tidak ada cap dinas pada
6 10/29/2007 Severina Maria Tadubun 8,692,000.00
kuitansi
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Ada Surat Tugas, SPPD, kuitansi; tiket tidak lengkap; tidak ada cap dinas
7 10/29/2007 Bripda. Najif Santria A. 8,692,000.00
pada kuitansi
8 10/29/2007 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Iptu. Muhsin Ningkeula 8,692,000.00 Ada SPPD; tidak ada tiket;surat tugas tidak benar, kuitansi tidak benar
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Ada Surat Tugas, SPPD, kuitansi; tiket tidak benar; tidak ada cap dinas pada
9 10/29/2007 Herlina S.T. Ambalangi 4,900,000.00
kuitansi
10 11/17/2007 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Jafar 375,000.00 Ada Surat Tugas, kuitansi; tidak ada SPPD
11 11/17/2007 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Karolus 300,000.00 Ada Surat Tugas, kuitansi; tidak ada SPPD
12 11/17/2007 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Jafar 375,000.00 Ada Surat Tugas, kuitansi; tidak ada SPPD
13 11/17/2007 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Aloysius Mug Mug 300,000.00 Ada Surat Tugas, kuitansi; tidak ada SPPD
14 11/17/2007 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Magda Firiharu 300,000.00 Ada Surat Tugas, kuitansi; tidak ada SPPD
15 11/17/2007 Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Agatha Remetwa 5,000,000.00 Ada kuitansi; tidak ada rincian belanja
16 11/17/2007 Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Mulyadi Djafar 5,000,000.00 Ada kuitansi; tidak ada rincian belanja
17 11/17/2007 Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Moh. Suroso 1,500,000.00 Ada kuitansi; tidak ada rincian belanja
18 11/17/2007 Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Lidia Uruktem 1,500,000.00 Ada kuitansi; tidak ada rincian belanja
19 11/17/2007 Belanja Operasional Penunjang Kegiatan Yulianus Lamba 1,500,000.00 Ada kuitansi; tidak ada rincian belanja
20 11/28/2007 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah John Edward Ada Surat Tugas, SPPD, tiket; tidak ada kuitansi
21 11/28/2007 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Yana Anusasana Ada Surat Tugas, SPPD, tiket; tidak ada kuitansi
22 11/28/2007 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Agatha Remetwa 62,260,000.00 Ada Surat Tugas, SPPD, tiket; tidak ada kuitansi
23 11/28/2007 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah R.H.A. Kalalo Ada Surat Tugas, SPPD, tiket; tidak ada kuitansi
24 11/28/2007 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Mohamad Suroso Ada Surat Tugas, SPPD, tiket; tidak ada kuitansi
Belanja Operasional Penunjang Kegiatan -Belanja Tidak ada bukti
25 12/15/2007 Ekstensifikasi dan Intensifikasi Sumber-sumber Pendapatan 329,499,000.00
Daerah
26 12/15/2007 Biaya Pungut PBB 632,186,591.00 Tidak ada bukti
27 12/15/2007 Belanja Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan
28 12/15/2007 a. Biaya Kontribusi 39,300,000.00 Tidak ada bukti
29 12/15/2007 b. Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 133,022,000.00 Tidak ada bukti
30 12/15/2007 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 83,375,000.00 Tidak ada bukti
Belanja Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-sumber
31 12/15/2007
Pendapatan Daerah
a. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan Ada bukti pembayaran PPh berupa SSP dan slip setoran ke bank; tidak ada
32 12/15/2007 22,500,000.00
tanda terima
33 12/15/2007 b. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 64,000,000.00 Tidak ada bukti
Biaya Pengesahan Perda tentang Pajak dan Retribusi
34 12/16/2007
Daerah:
a. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan Ada bukti pembayaran PPh berupa SSP dan slip setoran ke bank; tidak ada
35 12/16/2007 3,000,000.00
tanda terima
b. Honor Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, anggota DPRD
36 12/16/2007 6,000,000.00
37 12/16/2007 c. Belanja Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya 240,000.00 Tidak ada bukti
d. Belanja Cetak dan Dokumentasi Ada bukti pembayaran PPN dan PPh berupa SSP dan slip setoran ke bank;
38 12/16/2007 1,000,000.00
tidak ada kuitansi, rincian belanja
39 12/16/2007 e. Belanja Penggandaan Draf Raperda 6,200,000.00
40 12/16/2007 f. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 24,396,000.00 Tidak ada bukti
41 12/16/2007 g. Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 59,008,000.00 Tidak ada bukti
Jumlah bukti tidak lengkap belanja barang dan jasa 1,789,146,591.00
DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Lampiran 3
Belanja Perjalanan Dinas

No. SP2D/SPMU Uraian No. SPT Tanggal Nama No. SPPD Jumlah Keterangan
1 1350/iv/ls/2007 Belanja perjalanan dinas 094/263/2007 12/6/2007 Petrus Manduop 094/267/2007 4,200,000.00 Tidak ada ttd telah menerima biaya SPPD
dalam daerah
2 1350/iv/ls/2007 Belanja perjalanan dinas 094/263/2007 12/6/2007 Derek Waroy 094/265/2007 4,200,000.00 Tidak ada ttd telah menerima biaya SPPD
dalam daerah
Jumlah bukti tidak lengkap belanja perjalanan dinas 8,400,000.00

DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL


Belanja Perjalanan Dinas

No. Uraian No. SPT Tanggal Nama No. SPPD Tujuan Jumlah Keterangan

1 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/31/SPT/2007 7/12/2007 Drs. Darius Minggu 094/32/SPPD/2007 Jakarta 17,502,000.00 Tidak ada bukti utk biaya penunjang kegiatan

2 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/2259/SPT/2007 18/12/2007 Sangkek Yunus 094/2260/SPPD/2007 Jakarta 17,502,000.00 Tidak ada bukti utk biaya penunjang kegiatan
5 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/05/SPT/2007 2/11/2007 Robeth Owang 094/06/SPPD/2007 Distrik Bomakia 14,450,000.00 Tidak ada bukti transportasi
6 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/15/SPT/2007 2/11/2007 Rafael Katep 094/06/SPPD/2007 Distrik Mindiptana 7,450,000.00 Tidak ada bukti transportasi
7 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/25/SPT/2007 22/11/2007 Juny Liaran 094/26/SPPD/2007 Distrik Yaniruma 22,450,000.00 Tidak ada bukti transportasi
Tidak ada bukti utk biaya penunjang kegiatan
8 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/622/SPT/2007 19/5/2007 Drs. Darius Minggu 094/623/SPPD/2007 Jakarta 17,502,000.00
dan tiket pesawat tidak jelas tanggalnya
9 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/1089/SPT/2007 28/7/2007 Sangkek Yunus 094/1090/SPPD/2007 Jayapura 9,250,000.00 Tidak ada bukti tunjangan kegiatan
Tidak ada bukti tunjangan kegiatan, tidak ada
10 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/626/SPT/2007 19/5/2007 Narwis P 694/627/SPPD/2007 Biak 1,300,000.00
cap tujuan, dan tidak ada biaya tiket
11 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/626/SPT/2007 19/5/2007 Narwis P 694/627/SPPD/2007 Biak 6,232,000.00 Tidak ada bukti tiket
12 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 094/513/SPT/2007 4/5/2007 Sangkek Yunus 094/514/SPT/2007 Jayapura 6,232,000.00 Tidak ada bukti tiket
Tidak ada biaya pesawat & bukti utk biaya
13 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/628/SPT/2007 19/5/2007 Sangkek Yunus 094/629/SPPD/2007 Jakarta 10,000,000.00
penunjang kegiatan
Tidak ada biaya pesawat & bukti utk biaya
14 Belanja perjalanan dinas luar daerah 094/624/SPT/2007 19/5/2007 Juny Liaran 094/625/SPPD/2007 Jakarta 13,552,000.00
penunjang kegiatan
15 Belanja perjalanan dinas dalam daerah liborius opkan 094/16/2ppd/07 mindiptana 2,100,000.00 Tdk ada spt
Total bukti tidak lengkap belanja perjalanan dinas 145,522,000.00
Daftar Pajak-pajak yang belum dipotong dan disetor Lampiran 4

DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL


Barang dan Jasa
Harga Barang & Pajak
No. Uraian Tgl Jumlah Dibayarkan
Jasa PPN PPh 23
1 Beli voucher/pulsa 22/10/2007 5,400,000.00 5,400,000.00 490,909.09
2 Biaya perbaikan komputer 22/10/2007 2,362,500.00 2,362,500.00 214,772.73 96,647.73
3 Belanja ATK 22/10/2007 3,780,000.00 4,200,000.00 420,000.00
4 Belanja lampu pijar&baterai 22/10/2007 2,025,000.00 2,250,000.00 225,000.00
5 Belanja BBM 9,000,000.00 10,000,000.00 1,000,000.00
6 Belanja jasa service peralatan kantor 3,000,000.00 3,000,000.00 272,727.27 122,727.27
dan RT & pemeliharaan perawatan
rumah jaga TM selama 3 Bulan

7 Belanja Cetak dokumen dan buku 29/10/2007 4,230,000.00 4,700,000.00 470,000.00


8 Belanja Cetak blanko DIP, DP3, dan 29/10/2007 4,557,000.00 5,062,500.00 505,500.00
buku kas
9 Belanja Cetak kuesioner 19/10/2007 1,350,000.00 1,500,000.00 150,000.00
10 Belanja beli ATK 14/6/2007 6,000,000.00 6,000,000.00 545,454.55
11 Belanja BBM 14/6/2007 12,088,000.00 12,088,000.00 1,098,909.09
12 Belanja makan & minum tamu 18/2/07 2,500,000.00 2,500,000.00 227,272.73
13 Biaya makan & minum rapat 2/6/2007 3,700,000.00 3,700,000.00 336,363.64
14 Belanja penjilidan 30/6/2007 1,500,000.00 1,500,000.00 136,363.64
15 Belanja Fotocopy berkas LPJ 30/6/2007 2,500,000.00 2,500,000.00 227,272.73
keuangan bln Jan-Jun
Total pajak kurang potong dan setor 6,320,545.45 219,375.00

Tambahan Penghasilan
No. Uraian Periode Pembayaran Tanggal Penerima Jabatan Jumlah PPH 15% KETERANGAN
1 Tambahan penghasilan berdasarkan Oktober-Desember 2007 14/12/2007 Sangkek Yunus Kabid. Rehabilitasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti dan
beban kerja sosia SSP
Drs. Darius Minggu Sekretaris Dinas 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
Kesejahteraan Sosial dan SSP
Rafael Katep Kabid. Partisipasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
sosial dan SSP
2 Tambahan penghasilan berdasarkan Juli-September 2007 11-Mar-07 Sangkek Yunus Kabid. Rehabilitasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
beban kerja sosia dan SSP
Drs. Darius Minggu Sekretaris Dinas 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
Kesejahteraan Sosial dan SSP
Rafael Katep Kabid. Partisipasi 5,250,000.00 787,500.00 Tidak ada bukti setor
sosial dan SSP
3 Insentif eselon IV ke atas Januari-Juni 2007 30/5/2007 Sangkek Yunus Plt. Kepala Dinas 10,500,000.00 1,575,000.00 Tidak ada bukti setor
dan SSP
Drs. Darius Minggu Kabid. Bantuan & 10,500,000.00 1,575,000.00 Tidak ada bukti setor
kesejahteraan sosial dan SSP
Ruslan SE Sekretaris Dinas 1,750,000.00 262,500.00 Tidak ada bukti setor
Kesejahteraan sosial dan SSP
Total pajak kurang potong dan setor 54,250,000.00 8,137,500.00
DINAS PERHUBUNGAN Lampiran 4

Barang dan Jasa


Harga Barang Pajak
No. Uraian Tanggal Jumlah yg Dibayar
dan Jasa PPN PPh 23
1 Biaya service 24/10/07 2,000,000.00 2,000,000.00 200,000.00 300,000.00
2 Biaya tenaga honorer 7/10/2007 27,900,000.00 27,900,000.00 2,790,000.00 4,185,000.00
4 Belanja BBM 24/10/07 1,200,000.00 1,200,000.00 120,000.00
5 Biaya service peralatan ktr dan RT 24/10/07 2,000,000.00 2,000,000.00 200,000.00 300,000.00
6 Belanja operasional kantor 24/10/07 20,000,000.00 20,000,000.00 2,000,000.00
53,100,000.00 5,310,000.00 4,785,000.00

DINAS PU
Barang dan Jasa
No. Uraian Tanggal Penerima Jumlah PPh 21 (15%)
1 Honor tim penyusunan basic 10/5/2007 4,600,000.00 690,000.00
price/unit price
2 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Muhammad 125,000,000.00 18,750,000.00
gorong/jembatan I unit Isro, dkk
3 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Yosep dkk 98,500,000.00 14,775,000.00
gorong/jembatan I unit
4 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Wawan, dkk 75,000,000.00 11,250,000.00
gorong/jembatan I unit
5 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Obet Ukorop 95,000,000.00 14,250,000.00
gorong/jembatan I unit dkk
6 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 kel. Anselmus dkk. 95,000,000.00 14,250,000.00
gorong/jembatan I unit
7 Biaya pembuatan gorong- 21/3/2007 Kel. Wartelus dkk 75,000,000.00 11,250,000.00
gorong/jembatan I unit
Total pajak kurang potong dan setor 85,215,000.00

Tambahan Penghasilan
Periode
No. Uraian SPMU Tanggal Penerima Jumlah PPh 15% Keterangan
Pembayaran
1 Insentif eselon IV ke Atas SPMU 0686/III/OP/2007 Jan-Juni 2007 9/7/2007 Para pejabat eselon 81,000,000.00 12,150,000.00 Tidak ada bukti setor
IV ke atas dan SSP
2 Premi bendahara SPMU 0737/III/OP/2007 Jan-Juni 2007 19/7/2007 Pemegang kas dan 8,700,000.00 1,305,000.00 Tidak ada bukti setor
pembantu pemegang dan SSP
kas
Total pajak kurang potong dan setor 13,455,000.00
DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Lampiran 4
Barang dan Jasa
Harga Barang dan Pajak
No. Uraian Tanggal Penerima Jumlah Dibayar
Jasa PPN PPh 21
1 Biaya service kendaraan roda dua 12/12/2007 Bengkel abadi 3,750,000.00 3,750,000.00 340,909.09 15,340.91
Total pajak kurang potong dan setor 340,909 15,341

DINAS PENDIDIKAN DASAR


Barang dan Jasa
Pajak
No. Tanggal BKU SP2D No. BKU Uraian Jumlah Dibayar
PPh 21 PPN
Belanja pengadaan 2 unit
1 3/11/2007 0990/IV/LS/2007 16 komputer piv 50,000,000.00 4,545,454.55
Belanja pengadaan 1 unit
2 3/11/2007 0991/IV/LS/2007 17 komputer piv 25,000,000.00 2,272,727.27
Belanja konsumsi un/us
tahun 2005 rmh makan
3 10/9/2007 12 inayah 36,000,000.00 3,272,727.27
Belanja makan dan
5 2/9/2007 14 minum warung jamer 2,988,375.00 271,670.45
Belanja lain-lain
6 2/7/2007 operasional 500,766,000.00 45,524,181.82
Belanja Insentif Khusus
11/3/2007 123,000,000.00
7 Eselon IV ke Atas 18,450,000.00
Total pajak kurang potong dan setor 18,450,000.00 55,886,761.36

DISPENDA
Barang dan Jasa
Belanja penggadaan buku sosialisasi PBB
Pajak
No. Uraian Penerima Jumlah
PPN Pph 21
Belanja upah lembur pembuatan materi
1 sosialisasi PBB utk 5 org 7 hari Trisno Utomo 5,130,000.00 769,500.00
2 Belanja biaya makan Trisno Utomo 2,450,000.00 245,000.00
3 Belanja biaya atk Toko Purnama 1,925,000.00 192,500.00
4 Belanja atk UD Frida 2,480,000.00 248,000.00
Total pajak kurang potong dan setor 685,500.00 769,500.00

Insentif PNS
Pajak
No. Tanggal Uraian Penerima Jumlah
PPh 21 PPN PPh 23
1 7/13/2007 Insentif Khusus Eselon IV ke Atas Severina Maria Tadubun 43,500,000.00 6,525,000.00
Sunaryanto/Fotocopy Boven
7/24/2007 Biaya Alat Tulis Kantor 9,804,300.00
2 Digoel 891,300.00
3 8/7/2007 Biaya Service Edwin Maturbongs/Bengkel 4,500,000.00 409,090.91 184,090.91
Chairul Anwar/CV Cahaya
10/29/2007 Biaya Alat Tulis Kantor 38,901,500.00
4 Rahmat 3,536,500.00
5 10/29/2007 Belanja Penggandaan Trisno Utomo 15,000,000.00 1,363,636.36
6 12/15/2007 Premi Pemegang Kas Severina Maria Tadubun 12,600,000.00 1,890,000.00
Total pajak kurang potong dan setor 8,415,000.00 6,200,527.27 184,090.91
Lampiran 5

Penggunaan Insentif PSDH Dinas Kehutanan dan Perkebunan

No. Penggunaan Insentif PSDH Jumlah

1 insentif Bupati 15,299,000.00


2 insentif Wabup 13,298,000.00
3 insentif Sekda 10,295,901.00
2 insentif pegawai dispenda 77,767,802.00
3 insentif pejabat dinas kehutanan dan perkebunan 37,000,000.00
4 insentif pegawai dinas kehutanan dan perkebunan 6,250,000.00
3 insentif pegawai dinas kehutanan dan perkebunan 20,000,000.00
4 insentif pegawai dinas kehutanan dan perkebunan 9,500,000.00
Total 189,410,703.00

Anda mungkin juga menyukai