BANDAR LAMPUNG
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2021
(Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2021)
-1-
DAFTAR ISI ISI
TAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 1
Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 2
PernyataanTanggung Jawab ………………………………………………………….. 3
Ringkasan ……………………………………………………………………………….. 4
Laporan Realisasi Anggaran ………………………………………………………….. 6
Neraca …………………………………………………………………………………… 7
Laporan Operasional …………………………………………………………………… 8
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………………... 9
Catatan atas Laporan Keuangan …………………………………………………….. 10
A. Penjelasan Umum …………………………………………………………………... 11
B. Penjelasan atas Pos-Pos LaporanRealisasi Anggaran ………………………… 25
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca ………………………………………………… 31
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional ………………………………… 43
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas ………………………… 49
F. Pengungkapan Penting Lainnya ………………………………………………….. 53
II. Lampiran dan Daft
-2-
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG
JALAN PANGERAN EMIR M. NOER NO. 27 BANDAR LAMPUNG
TELEPON 0721 258320, FAXIMILE 0721 258320
-3-
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun 2021
ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.05/2016. Laporan Keuangan ini meliputi:
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2021. Nilai Aset per 31 Desember 2021 dicatat dan
disajikan sebesar Rp. 15.825.758.651 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp.
4.539.213; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto)
sebesar Rp. 15.821.219.438; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0. Nilai
Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 28.717.867 dan Rp.
15.797.040.784.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp. 10.893.274, sedangkan jumlah
beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp. 6.969.184.088 sehingga
terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai (Rp. 6.958.290.814). Surplus/
-4-
Defisit dari Kegiatan Non Operasional dan Surplus/ Defisit dari Pos-pos Luar Biasa
masing-masing sebesar Rp. 491.249 dan sebesar Rp. 0, sehingga entitas
mengalami Defisit-LO sebesar (Rp. 6.957.799.565).
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2021 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2021 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
-5-
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
TA 2021 TA 2020
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 10.249.000 10.741.023 105 15.027.336
JUMLAH PENDAPATAN 10.249.000 10.741.023 105 15.027.336
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 5.088.117.000 5.051.974.396 99 5.193.109.633
Belanja Barang B.4 1.519.278.000 1.344.769.024 89 1.293.134.169
Belanja Modal B.5 265.000.000 264.695.000 100 204.120.960
JUMLAH BELANJA 6.872.395.000 6.661.438.420 97 6.690.364.762
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
-6-
II. NERACA
ASET TETAP
Tanah C.14 8.525.936.000 8.525.936.000
Peralatan dan Mesin C.15 3.190.147.231 2.925.452.231
Gedung dan Bangunan C.16 7.843.212.000 7.252.679.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.17 15.221.000 15.221.000
Aset Tetap Lainnya C.18 5.818.678 5.628.678
Konstruksi dalam pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (3.759.115.471) (3.204.228.657)
Jumlah Aset Tetap 15.821.219.438 15.520.688.252
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 68.090.000 68.090.000
Aset Lain-Lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (68.090.000) (68.090.000)
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 15.825.758.651 15.529.271.844
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang kepada Pihak Ketiga C.25 28.321.867 14.812.392
Pendapatan Diterima di Muka C.26 396.000 1.039.500
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 28.717.867 15.851.892
JUMLAH KEWAJIBAN 28.717.867 15.851.892
EKUITAS
Ekuitas C.28 15.797.040.784 15.513.419.952
JUMLAH EKUITAS 15.797.040.784 15.513.419.952
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 15.825.758.651 15.529.271.844
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
-7-
III. LAPORAN OPERASIONAL
(Dalam Rupiah)
BEBAN
Beban Pegawai D.2 5.061.049.492 5.198.045.841
Beban Persediaan D.3 53.999.312 58.340.789
Beban Barang dan Jasa D.4 762.200.509 753.736.307
Beban Pemeliharaan D.5 432.441.966 449.293.521
Beban Perjalanan Dinas D.6 104.605.995 28.361.412
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 554.886.814 479.996.204
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
JUMLAH BEBAN 6.969.184.088 6.967.774.074
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (6.958.290.814) (6.957.352.737)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
-8-
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN TA 2021 TA 2020
EKUITAS AWAL E.1 15.513.419.952 15.788.285.258
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (6.957.799.565) (6.950.202.732)
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
E.3
YANG ANTARA LAIN BERASAL DARI DAMPA
KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN - -
AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR - -
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.1 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.2 - -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.3 - -
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.4 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.5 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 7.241.420.397 6.675.337.426
EKUITAS AKHIR E.5 15.797.040.784 15.513.419.952
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
-9-
V. CATATAN
A. PENJELASAN UMUM ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dasar Hukum Visi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah
Entitas dan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung mengusung
Rencana cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Mahkamah Agung
Strategis yakni TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG
AGUNG dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Tata
Usaha Negara Bandar Lampung sebagai berikut:
- 10 -
1. VISI Menciptakan Aparatur Negara yang tertib
Administrasi dan bertanggung jawab.
2. MISI Melakukan Penegakan Hukum Administrasi.
3. TUJUAN Terwujudnya Pemerintahan yang kuat bersih
dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan
Pancasila.
4. SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang
transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam
fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan
bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya penegak
hukum.
5. STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar
tercipta peradilan yang cepat,sederhana dan murah.
6. KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum untuk
Para Pencari Keadilan
7. PROGRAM Peningkatan Kinerja lembaga peradilan dan
lembaga penegak hukum lainnya.
8. KEGIATAN Penyelenggaraan Peradilan tingkat pertama
9. TUGAS Memeriksa,memutus dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama ( Pasal
50 UU No.5/1986)
- 11 -
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
- 12 -
keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah
dengan menggunakan nilai perolehan historis.
- 13 -
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah
sebagai berikut:
- 14 -
dikeluarkannya surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Belanja (3) Belanja
- 15 -
kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban;
terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap,
dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
- 16 -
hak tagih dan didukung dengan naskah
perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa
diukur dengan andal
- 17 -
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan
dengan:
- 18 -
Penilaian kembali Barang Milik Negara/Daerah
dan Peraturan Menteri Keuangan nomor
118/PMK.06/2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik
Negara. Revaluasi dilakukan terhadap Aset Tetap
berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, serta
Jalan, Jaringan, dan Irigasi berupa Jalan dan
jembatan dan Bangunan air pada
Kementerian/Lembaga sesuai kodefikasi Barang
Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2020. Termasuk dala ruang lingkup
objek revaluasi adalah Aset Tetap pada
Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan
Pemanfaatannya. Pelaksanaan Penilaian dalam
rangka revaluasi dilakukan dengan pendekatan
data Pasar, Pendekatan Biaya, dan/atau
Pendekatan Pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, Kementerian Keuangan. Revaluasi
dilakukan pada tahun 2019 dan 2020.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran
dan waktu penyelesaian, pelaksanaan penilaian
dilakukan dengan survey lapangan untuk objek
penilaian berupa tanah dan tanpa survey
lapangan untuk objek penilaian selai tanah.
- 19 -
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka
selisih diakui sebagai pengurang ekuitas pada
Laporan keuangan.
- 20 -
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
- 21 -
Aset Lainnya e. Aset Lainnya
- 22 -
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman 25
Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak 50
Ekonomi Produser Fonogram.
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
- 23 -
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
- 24 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
2021
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.
Pend. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 10.249.000 10.249.774 100
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai
#DIV/0!
Tahun Anggaran Yang Lalu - 491.249
Jumlah 10.249.000 10.741.023 105
- 25 -
Realisasi Pendapatan TA 2021 mengalami Penurunan sebesar
56,11 persen dibandingkan TA 2020. Hal ini disebabkan
karena pada tahun 2021 ini tidak terdapat Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN dan Pendapatan Persekot Uang
Muka Gaji seperti tahun sebelumnya.
- 26 -
dikarenakan banyaknya hakim yang mutasi pindah tugas ke
daerah lain.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2021 dan 2020
NAIK
URAIAN REALISASI TA 2021 REALISASI TA 2020
(TURUN) %
- 27 -
Belanja Barang B.4 Belanja Barang
Rp.
Realisasi Belanja Barang TA 2021 dan 2020 adalah masing-
1.344.769.024,-
masing sebesar Rp. 1.344.769.024 dan Rp. 1.293.134.169.
Realisasi Belanja Barang TA 2021 mengalami kenaikan
sebesar 15,01% dari Realisasi Belanja Barang TA 2020. Hal
ini antara lain disebabkan karena meningkatnya jumlah Pagu
Anggaran untuk belanja barang yang diterima pada tahun ini.
NAIK
URAIAN REALISASI TA 2021 REALISASI TA 2020
(TURUN) %
NAIK
URAIAN REALISASI T.A. 2021 REALISASI T.A 2020
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 264.695.000 204.120.960 30
Jumlah Belanja Kotor 264.695.000 204.120.960 30
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 264.695.000 204.120.960 30
- 28 -
Belanja Modal B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Peralatan dan
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2021 adalah
Mesin Rp.
sebesar Rp. 264.695.000, mengalami kenaikan sebesar
264.695.000,-
29,68% bila dibandingkan dengan realisasi TA 2020 sebesar
Rp. 204.120.960. Hal ini disebabkan oleh naiknya Pagu
Anggaran untuk Belanja modal Peralatan dan Mesin pada
tahun ini.
- 29 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Uang Tunai - -
Jumlah - -
- 30 -
Kas Lainnya C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember
Rp. 0,- 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Kas
Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara
pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan
setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap
dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang
sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan
Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- 31 -
Bagian Lancar C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
TP/TGR
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Rp. 0,-
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum
diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo
dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal
pelaporan.
- 32 -
diterima seluruhnya.
Jumlah - -
- 33 -
Tagihan C.11 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
TP/TGR Rugi (TP/TGR)
Rp. 0,-
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tuntutan Perbendaharaan adalah
tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau
tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan
kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah
tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian
atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
- 34 -
kenaikan/ penurunan. Mutasi nilai tanah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah 8.525.936.000
Mutasi tambah:
Pembelian 264.695.000
Mutasi kurang:
Penghapusan (lelang) -
Saldo per 31 Desember 2021 3.190.147.231
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2021 -2.684.592.226
Nilai Buku per 31 Desember 2021 505.555.005
- 35 -
Gedung dan C.16 Gedung dan Bangunan
Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2021 dan 2020
Rp.
adalah Rp. 7.843.212.000 dan Rp. 7.525.679.000 selama
7.843.212.000,-
Tahun 2021 nilai Gedung dan Bangunan mengalami kenaika.
Hal ini disebabkan adanya Hibah Aspal dari Aspal dari
PEMKOT Bandar Lampung Senilai Rp. 590.533.000. Mutasi
transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:
- 36 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 15.221.000
Mutasi tambah:
- -
Mutasi kurang:
Reklasifikasi Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan -
Saldo per 31 Desember 2020 15.221.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (10.654.700)
Nilai Buku per 31 Desember 2020 4.566.300
- 37 -
Akumulasi C.20 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember
Aset Tetap
2021 dan 2020 adalah masing-masing (Rp. 3.759.115.471) dan
(Rp.3.759.115.4
(Rp. 3.204.228.657). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
71),-
merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan
selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember
2021 adalah sebagai berikut:
- 38 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 68.090.000
Mutasi tambah:
- -
Mutasi kurang:
- -
Saldo per 31 Desember 2021 68.090.000
Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2021 (68.090.000)
Nilai Buku per 31 Desember 2021 -
- 39 -
Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2021 adalah sebagai berikut:
- 40 -
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Total 396.000
- 41 -
Beban yang C.27 Beban yang Masih Harus Dibayar
Masih Harus
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2021 dan
Dibayar Rp. 0,-
2020 sebesar Rp. 0 dan Rp.0, merupakan kewajiban
pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan
keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai
berikut.
- 42 -
D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
OPERASIONAL
10.893.274,- Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp. 10.893.274 dan
Rp. 10.421.337. Pendapatan tersebut terdiri dari:
NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
- 43 -
Rincian Beban Pegawai TA 2021 dan 2020
NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Beban
D.3 Beban Persediaan
Persediaan Rp.
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2021 dan 2020 adalah
53.999.312,-
masing-masing sebesar Rp. 53.999.312 dan Rp. 58.340.789.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat
konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk
barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun
tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2021
dan 2020 adalah sebagai berikut:
NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
- 44 -
Beban Barang D.4 Beban Barang dan Jasa
dan Jasa Rp.
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2021 dan 2020 adalah
762.200.509,-
masing-masing sebesar Rp. 762.200.509 dan Rp.
753.736.307. Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban
barang dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi
belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Kenaikan
Beban Barang dan Jasa terjadi karena adanya kenaikan Pagu
Anggaran pada tahun ini. Rincian Beban Barang dan Jasa
untuk Tahun 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:
- 45 -
Rincian Beban Pemeliharaan TA 2021 dan 2020
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Beban pemeliharaan Gedung dan Bangunan 206.318.617 191.125.666 7,95
Beban pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya 33.000.000 39.903.110 (17,30)
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 183.913.620 210.424.585 (12,60)
Beban Pers. Bahan Untuk Pemeliharaan 9.209.729 7.840.160 17,47
Jumlah 432.441.966 449.293.521 (3,75)
- 46 -
Beban Bantuan D.8 Beban Bantuan Sosial
Sosial Rp. 0,-
Beban Bantuan Sosial Tahun 2021 dan 2020 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Beban bantuan sosial
merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau
jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko
sosial dan bersifat selektif.
Jumlah Amortisasi - - -
- 47 -
Beban D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Penyisihan
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban
Piutang Tak
untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu
Tertagih Rp. 0,-
periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk
Tahun 2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Surplus/ Defisit Dari Pelepasan Aset Non Lancar 0 5.199.999 -100,00
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 0 5.199.999 -100,00
Beban Pelepasan Aset Non Lancar 0 0-
Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Opersional lainnya 491.249 1.950.006 -74,81
Pendapatan Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 491.249 5.747.621 (91,45)
Beban Dari kegiatan Non Opersional Lainnya 0 3.797.615 (100,00)
- 48 -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
- 49 -
Desember 2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp.
0 dan Rp. 0.
- 50 -
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Transaksi Antar Entitas Nilai
Ditagihkan ke Entitas Lain 6.661.438.420
Diterima Dari Entitas Lain (10.741.023)
Transfer Masuk 190.000
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung 590.533.000
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 7.241.420.397
- 51 -
dengan tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 590.533.000
yang diterima sepanjang tahun 2021. Pengesahan
Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan
Pengembalian Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31
Desember 2020 adalah Rp. 0.
- 52 -
A. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
- 53 -
melakukan 3 kali Revisi Dipa. Informasi mengenai Revisi
DIPA yang terjadi pada Satker Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung periode 31 Desember 2021
dapat dijabarkan sebagai berikut :
- 54 -
dengan akun 425131 Pendapatan Sewa
Tanah Gedung dan Bangunan semula
Sebesar Rp. 0 menjadi Rp. 10.249.000.
2. REVISI DIPA KEDUA.
1.Adanya Pengurangan Jumlah Pagu Anggaran untuk
Belanja Pegawai semula sebesar Rp.
5.568.117.000 menjadi Rp. 5.088.117.000.
dengan rincian sebagai berikut :
Pagu Belanja Gaji Pokok PNS dengan akun
511111 semula sebesar Rp. 1.612.377.000
menjadi Rp. 1.737.377.000.
Pagu Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS
dengan akun 511121 semula sebesar Rp.
94.934.000 menjadi Rp. 113.434.000.
Pagu Belanja Tunjangan Anak PNS dengan
akun 511122 semula sebesar Rp. 35.358.000
menjadi Rp. 38.558.000.
Pagu Belanja Tunjangan Struktural PNS
dengan akun 511123 semula sebesar Rp.
40.320.000 menjadi Rp. 40.920.000.
Belanja Tunjangan PPh PNS dengan akun
511125 semula sebesar Rp. 499.709.000
menjadi Rp. 307.000.000.
Belanja Tunjangan Beras PNS dengan akun
511126 semula sebesar Rp. 85.583.000
menjadi Rp. 91.083.000.
Belanja Uang Makan PNS dengan akun
511129 semula sebesar Rp. 349.272.000
menjadi Rp. 290.500.000.
Belanja Tunjangan Umum PNS dengan akun
511151 semula sebesar Rp. 36.470.000
menjadi Rp. 27.221.000.
- 55 -
2. Adanya Penambahan Jumlah Pagu Anggaran pada
Belanja Barang semula sebesar Rp. 1.494.598.000
menjadi Rp. 1.510.678.000. dengan rincian sebagai
berikut :
Belanja Barang Operasional Lainnya
(Seragam Pegawai dan Tenaga Kontrak)
dengan akun 521119 semula sebesar Rp.
19.380.000 menjadi Rp. 35.460.000.
- 56 -
F. 2.5 Catatan Penting Lainnya
- 58 -
RINCIAN NILAI PEROLEHAN, BEBAN
PENYUSUTAN/ AMORTISASI, AKUMULASI
PENYUSUTAN/ AMORTISASI DAN NILAI BUKU
ASET TETAP/ ASET LAINNYA
Lampiran I: Rincian Akumulasi Penyusutan