Anda di halaman 1dari 62

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

BANDAR LAMPUNG
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2021
(Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2021)

BAGIAN ANGGARAN 005.01


BADAN URUSAN ADMINISTRASI
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
PENGADILAN TATA
USAHA NEGARA BANDAR
LAMPUNG
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2021
KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara bahwa Menteri/ Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/ Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara adalah salah satu entitas akuntansi
dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu
pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor :222/PMK.05/2016. Laporan
Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan
mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas /pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara
pada Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung. Di samping itu,
laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
Pimpinan dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Bandar Lampung, 05 Januari 2022


Sekretaris,

MUHAMMAD TAYIB, SE, SH.


NIP. 197802212005021002

-1-
DAFTAR ISI ISI
TAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 1
Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 2
PernyataanTanggung Jawab ………………………………………………………….. 3
Ringkasan ……………………………………………………………………………….. 4
Laporan Realisasi Anggaran ………………………………………………………….. 6
Neraca …………………………………………………………………………………… 7
Laporan Operasional …………………………………………………………………… 8
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………………... 9
Catatan atas Laporan Keuangan …………………………………………………….. 10
A. Penjelasan Umum …………………………………………………………………... 11
B. Penjelasan atas Pos-Pos LaporanRealisasi Anggaran ………………………… 25
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca ………………………………………………… 31
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional ………………………………… 43
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas ………………………… 49
F. Pengungkapan Penting Lainnya ………………………………………………….. 53
II. Lampiran dan Daft

-2-
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG
JALAN PANGERAN EMIR M. NOER NO. 27 BANDAR LAMPUNG
TELEPON 0721 258320, FAXIMILE 0721 258320

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung yang


terdiridari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2021
sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian


intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran
dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Bandar Lampung, 05 Januari 2022


Sekretaris,

MUHAMMAD TAYIB, SE, SH.


NIP. 197802212005021002

-3-
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun 2021
ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.05/2016. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja
selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2021. Realisasi
Pendapatan Negara pada TA 2021 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp. 10.741.023 atau mencapai 105 persen dari estimasi
Pendapatan-LRAsebesar Rp. 10.249.000. Realisasi Belanja Negara pada TA 2021
adalah sebesar Rp. 6.661.438.420 atau mencapai 97 persen dari alokasi anggaran
sebesar Rp. 6.872.395.000.

2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2021. Nilai Aset per 31 Desember 2021 dicatat dan
disajikan sebesar Rp. 15.825.758.651 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp.
4.539.213; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto)
sebesar Rp. 15.821.219.438; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0. Nilai
Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 28.717.867 dan Rp.
15.797.040.784.

3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp. 10.893.274, sedangkan jumlah
beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp. 6.969.184.088 sehingga
terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai (Rp. 6.958.290.814). Surplus/

-4-
Defisit dari Kegiatan Non Operasional dan Surplus/ Defisit dari Pos-pos Luar Biasa
masing-masing sebesar Rp. 491.249 dan sebesar Rp. 0, sehingga entitas
mengalami Defisit-LO sebesar (Rp. 6.957.799.565).

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada
tanggal 01 Januari 2021 adalah sebesar Rp. 15.513.419.952 dikurangi Defisit-LO
sebesar (Rp. 6.957.799.565) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0 dan
Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 7.241.420.397 sehingga Ekuitas entitas pada
tanggal 31 Desember 2021 adalah senilai Rp. 15.797.040.784.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan


atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan
dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2021 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2021 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

-5-
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021 DAN 2020

(Dalam Rupiah)
TA 2021 TA 2020
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 10.249.000 10.741.023 105 15.027.336
JUMLAH PENDAPATAN 10.249.000 10.741.023 105 15.027.336

BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 5.088.117.000 5.051.974.396 99 5.193.109.633
Belanja Barang B.4 1.519.278.000 1.344.769.024 89 1.293.134.169
Belanja Modal B.5 265.000.000 264.695.000 100 204.120.960
JUMLAH BELANJA 6.872.395.000 6.661.438.420 97 6.690.364.762

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-6-
II. NERACA

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG


NERACA
PER 31 DESEMBER 2021 DAN 20
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2021 2020
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih harus Diterima C.9 - -
Persediaan C.10 4.539.213 8.583.592
Jumlah Aset Lancar 4.539.213 8.583.592

PIUTANG JANGKA PANJANG


Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.13 - -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -

ASET TETAP
Tanah C.14 8.525.936.000 8.525.936.000
Peralatan dan Mesin C.15 3.190.147.231 2.925.452.231
Gedung dan Bangunan C.16 7.843.212.000 7.252.679.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.17 15.221.000 15.221.000
Aset Tetap Lainnya C.18 5.818.678 5.628.678
Konstruksi dalam pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (3.759.115.471) (3.204.228.657)
Jumlah Aset Tetap 15.821.219.438 15.520.688.252

ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 68.090.000 68.090.000
Aset Lain-Lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (68.090.000) (68.090.000)
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 15.825.758.651 15.529.271.844
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang kepada Pihak Ketiga C.25 28.321.867 14.812.392
Pendapatan Diterima di Muka C.26 396.000 1.039.500
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 28.717.867 15.851.892
JUMLAH KEWAJIBAN 28.717.867 15.851.892

EKUITAS
Ekuitas C.28 15.797.040.784 15.513.419.952
JUMLAH EKUITAS 15.797.040.784 15.513.419.952
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 15.825.758.651 15.529.271.844

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-7-
III. LAPORAN OPERASIONAL

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG


LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021 DAN 2020

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN TA 2021 TA 2020


KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 10.893.274 10.421.337
JUMLAH PENDAPATAN 10.893.274 10.421.337

BEBAN
Beban Pegawai D.2 5.061.049.492 5.198.045.841
Beban Persediaan D.3 53.999.312 58.340.789
Beban Barang dan Jasa D.4 762.200.509 753.736.307
Beban Pemeliharaan D.5 432.441.966 449.293.521
Beban Perjalanan Dinas D.6 104.605.995 28.361.412
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 554.886.814 479.996.204
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
JUMLAH BEBAN 6.969.184.088 6.967.774.074
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (6.958.290.814) (6.957.352.737)

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11


Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar - 5.199.999
Beban Pelepasan Aset Non Lancar - -
Jumlah Surplus/Defisit Aset Non Lancar - 5.199.999
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 491.249 5.747.621
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - 3.797.615
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 491.249 1.950.006
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 491.249 7.150.005

POS LUAR BIASA D.12


Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
SURPLUS/DEFISIT LO (6.957.799.565) (6.950.202.732)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-8-
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021 DAN 2020

(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN TA 2021 TA 2020
EKUITAS AWAL E.1 15.513.419.952 15.788.285.258
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (6.957.799.565) (6.950.202.732)
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
E.3
YANG ANTARA LAIN BERASAL DARI DAMPA
KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN - -
AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR - -
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.1 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.2 - -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.3 - -
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.4 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.5 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 7.241.420.397 6.675.337.426
EKUITAS AKHIR E.5 15.797.040.784 15.513.419.952

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-9-
V. CATATAN
A. PENJELASAN UMUM ATAS LAPORAN KEUANGAN

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tata


Usaha Negara Bandar Lampung

Dasar Hukum Visi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah
Entitas dan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung mengusung
Rencana cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Mahkamah Agung
Strategis yakni TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG
AGUNG dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Tata
Usaha Negara Bandar Lampung sebagai berikut:

Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah


Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung menetapkan
misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-
Undang dan peraturan, serta memenuhi rasa keadilan
masyarakat;
2. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya
ringan dan transparan juga mandiri dan independen,
bebas dari campur tangan pihak lain
3. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien,
dan bermartabat serta dihormati;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur
peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada
masyarakat.
5. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang
efektif dan efisien.
6. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen
peradilan yang efektif dan efisien.
7. Mengupayakan tersediannya sarana dan prasarana
peradilan sesuai dengan standar.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut Pengadilan Tata


Usaha Negara Bandar Lampung melakukan beberapa langka
langkah strategis sebagai berikut:

- 10 -
1. VISI Menciptakan Aparatur Negara yang tertib
Administrasi dan bertanggung jawab.
2. MISI Melakukan Penegakan Hukum Administrasi.
3. TUJUAN Terwujudnya Pemerintahan yang kuat bersih
dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan
Pancasila.
4. SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang
transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam
fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan
bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya penegak
hukum.
5. STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar
tercipta peradilan yang cepat,sederhana dan murah.
6. KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum untuk
Para Pencari Keadilan
7. PROGRAM Peningkatan Kinerja lembaga peradilan dan
lembaga penegak hukum lainnya.
8. KEGIATAN Penyelenggaraan Peradilan tingkat pertama
9. TUGAS Memeriksa,memutus dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama ( Pasal
50 UU No.5/1986)

FUNGSI Ketertiban dan keamanan

Pendekatan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan
Laporan Keuangan Tahun 2020 ini merupakan laporan
Laporan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola
Keuangan
oleh Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi

- 11 -
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis


Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah
sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan
manajerial lainnya.

Basis A.3. Basis Akuntansi


Akuntansi Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan
dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual
adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui
pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk


mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan

- 12 -
keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah
dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber


daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang
bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan


mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata
uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah.

Kebijakan A.5. Kebijakan Akuntansi


Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun
2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan
Urusan Administrasi Mahkamah Agung yang merupakan
entitas pelaporan dari Kantor Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung. Disamping itu, dalam
penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.

- 13 -
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah
sebagai berikut:

Pendapatan- (1) Pendapatan- LRA


LRA
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima
pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan


berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi
sumber pendapatan.

Pendapatan- (2) Pendapatan- LO


LO
 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak
perlu dibayar kembali.
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak
atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi,
yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah
sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah
pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara
proporsional antara nilai dan periode waktu
sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat

- 14 -
dikeluarkannya surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening


Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas
dari KUN.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN).
 Belanja disajikan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi
berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.

Beban (4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau


potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya

- 15 -
kewajiban.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban;
terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap,
dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai


nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan
di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat


berharga disajikan sebesar nilai perolehan
sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat
sebesar nilai nominal.

 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai


berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan


Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah
timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau
telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui


apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan

- 16 -
hak tagih dan didukung dengan naskah
perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa
diukur dengan andal

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang


dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini
diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut
didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan
berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas Uraian Penyisihan
Piutang
Belum dilakukan pelunasan
Lancar 0.5%
s.d. tanggal jatuh tempo
Satu bulan terhitung sejak
Kurang tanggal Surat Tagihan
10%
Lancar Pertama tidak dilakukan
pelunasan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
Diragukan 50%
tidak dilakukan pelunasan

1. Satu bulan terhitung sejak


tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan
Macet 2. Piutang telah diserahkan 100%
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan


Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR
atau Bagian Lancar TPA.

- 17 -
 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan
dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh


dengan pembelian;
 harga standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya
apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga


perolehan atau harga wajar.
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai
satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan


mesin dan peralatan olah raga yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp. 1.000.000
(Satu Juta rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang


nilainya sama dengan atau lebih dari Rp.
25.000.000 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah);

c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan


nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas,
diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran
untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset
tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.

 Pemerintah melakukan penilaian kembali


(revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden
Republik IndonesiaNomor 75 Tahun 2017 tentang

- 18 -
Penilaian kembali Barang Milik Negara/Daerah
dan Peraturan Menteri Keuangan nomor
118/PMK.06/2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik
Negara. Revaluasi dilakukan terhadap Aset Tetap
berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, serta
Jalan, Jaringan, dan Irigasi berupa Jalan dan
jembatan dan Bangunan air pada
Kementerian/Lembaga sesuai kodefikasi Barang
Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2020. Termasuk dala ruang lingkup
objek revaluasi adalah Aset Tetap pada
Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan
Pemanfaatannya. Pelaksanaan Penilaian dalam
rangka revaluasi dilakukan dengan pendekatan
data Pasar, Pendekatan Biaya, dan/atau
Pendekatan Pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, Kementerian Keuangan. Revaluasi
dilakukan pada tahun 2019 dan 2020.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran
dan waktu penyelesaian, pelaksanaan penilaian
dilakukan dengan survey lapangan untuk objek
penilaian berupa tanah dan tanpa survey
lapangan untuk objek penilaian selai tanah.

 Nilai Aset Tetap hasil Penilaian kembali


menjadi nilai perolehan baru dan nilai akumulasi
penyusutan adalah nol. Dalam hal ini nilai asset
tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku
sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai
penambah ekuitas pada Laporan Keuangan.
Namun, apabila nilai asset tetap hasil revaluasi

- 19 -
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka
selisih diakui sebagai pengurang ekuitas pada
Laporan keuangan.

 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam


kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan
antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak
sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset
Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada
saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN/BMD.
Penyusutan c. Penyusutan Aset Tetap
Aset Tetap
 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas
dan manfaat dari suatu aset tetap.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:


a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan
dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak
berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan


Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester
tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

- 20 -
 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan


berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat. Secara umum tabel masa manfaat
adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap


Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
4 tahun
Modern)

Piutang d. Piutang Jangka Panjang


Jangka  Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
Panjang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam
jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan
disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

- 21 -
Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset


lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang.
Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh
tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan
kas yang dibatasi penggunaannya.
 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai
tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah
dikurangi akumulasi amortisasi.
 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas
dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa
nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan
dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat
Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara
berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud


Masa Manfaat
Kelompok Aset Tak Berwujud
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
Merk, Desain Industri, Rahasia
10
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, 20

- 22 -
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman 25
Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak 50
Ekonomi Produser Fonogram.
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah


disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari


peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah.
 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang


Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.

- 23 -
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu


sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset


dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan
lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.

- 24 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN

Selama periode berjalan, Pengadilan Tata Usaha Negara


Bandar Lampung telah mengadakan revisi Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini
disebabkan untuk Percepatan Realisasi Anggaran, adanya
perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi
serta kondisi pada saat pelaksanaan dengan merubah jumlah
pagu anggaran, serta adanya perubahan pada Estmasi
Pendapatan Bukan Pajak (PNBP). Adapun Rincian Perubahan
untuk Estimasi PNBP antara lain:
2021
Uraian ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Estimasi PNBP - 10.249.000
Jumlah Pendapatan - 10.249.000

Realisasi B.1 Pendapatan


Pendapatan Rp. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31
10.741.023,- Desember 2021 adalah sebesar Rp. 10.741.023 atau
mencapai 105 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 10.249.000. untuk Tahun Angaran
2021 Pendapatan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung terdiri dari Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan
Bangunan, serta Peneriman Kembali Belanja Pegawai Tahun
Anggaran Yang Lalu dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

2021
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.
Pend. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 10.249.000 10.249.774 100
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai
#DIV/0!
Tahun Anggaran Yang Lalu - 491.249
Jumlah 10.249.000 10.741.023 105

- 25 -
Realisasi Pendapatan TA 2021 mengalami Penurunan sebesar
56,11 persen dibandingkan TA 2020. Hal ini disebabkan
karena pada tahun 2021 ini tidak terdapat Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN dan Pendapatan Persekot Uang
Muka Gaji seperti tahun sebelumnya.

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2021 dan 2020


NAIK
REALISASI T.A. REALISASI T.A.
URAIAN (TURUN)
2021 2020
%
Pend. dari Pemindahtanganan BMN - 5.199.999 -100,0
Pend. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 10.249.774 9.827.337 4,30
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai
- #DIV/0!
Tahun Anggaran Yang Lalu 491.249
Jumlah 10.741.023 15.027.336 -28,52

Realisasi B.2 Belanja


Belanja Negara
Realisasi Belanja instansi pada TA 2021 adalah sebesar Rp.
Rp.
6.661.438.420 atau 97 % dari anggaran belanja sebesar Rp.
6.661.438.420,-
6.872.395.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA
2021 adalah sebagai berikut :

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2021


2021
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.
Belanja Pegawai 5.088.117.000 5.051.974.396 99
Belanja Barang 1.519.278.000 1.344.769.024 89
Belanja Modal 265.000.000 264.695.000 100
Total Belanja Kotor 6.872.395.000 6.661.438.420 97
Pengembalian - - -
Jumlah 6.872.395.000 6.661.438.420 97

Dibandingkan dengan TA 2020, Realisasi Belanja TA 2021


mengalami penurunan sebesar 0,4%. Hal ini disebabkan
antara lain:

 Ada beberapa Belanja Barang yang tidak terserap secara


maksimal seperti Belanja Sewa untuk Sewa Rumah Hakim
yang pagu Anggaran Rp. 194.400.000 yang hanya terserap
sebesar Rp. 56.700.000 atau sebesar 29,17%, hal ini

- 26 -
dikarenakan banyaknya hakim yang mutasi pindah tugas ke
daerah lain.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2021 dan 2020

NAIK
URAIAN REALISASI TA 2021 REALISASI TA 2020
(TURUN) %

Belanja Pegawai 5.051.974.396 5.193.109.633 (2,7)


Belanja Barang 1.344.769.024 1.293.134.169 4,0
Belanja Modal 264.695.000 204.120.960 29,7
Jumlah 6.661.438.420 6.690.364.762 (0,4)

Belanja Pegawai B.3 Belanja Pegawai


Rp.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2021 dan 2020 adalah masing-
5.051.974.396,-
masing sebesar Rp. 5.051.974.396 dan Rp. 5.193.109.633.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Realisasi belanja TA 2021 mengalami penurunan sebesar


(2,72) persen dari TA 2020. Hal ini disebabkan antara lain
oleh:

 Karena ada beberapa pegawai yang mutasi pindah ke


daerah lain sehingga penyerapan Belanja Pegawai
berkurang di Tahun Anggaran 2021 ini.

Perbandingan Belanja Pegawai TA 2021 dan 2020


NAIK
URAIAN REALISASI TA 2021 REALISASI TA 2020 (TURUN)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 5.051.974.396 5.193.109.633 (2,72)
Jumlah Belanja Kotor 5.051.974.396 5.193.109.633 (2,72)
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
Jumlah Belanja 5.051.974.396 5.193.109.633 (2,72)

- 27 -
Belanja Barang B.4 Belanja Barang
Rp.
Realisasi Belanja Barang TA 2021 dan 2020 adalah masing-
1.344.769.024,-
masing sebesar Rp. 1.344.769.024 dan Rp. 1.293.134.169.
Realisasi Belanja Barang TA 2021 mengalami kenaikan
sebesar 15,01% dari Realisasi Belanja Barang TA 2020. Hal
ini antara lain disebabkan karena meningkatnya jumlah Pagu
Anggaran untuk belanja barang yang diterima pada tahun ini.

Perbandingan Belanja Barang TA 2021 dan 2020

NAIK
URAIAN REALISASI TA 2021 REALISASI TA 2020
(TURUN) %

Belanja Barang Operasional 593.982.678 631.117.319 (6)


Belanja Barang Non Operasional 21.172.000 12.781.500 66
Belanja Jasa 201.776.114 179.420.577 12
Belanja Pemeliharaan 423.232.237 441.453.361 (4)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 104.605.995 28.361.412 269
Jumlah Belanja Kotor 1.344.769.024 1.293.134.169 4
Pengembalian Belanja - -
Jumlah Belanja 1.344.769.024 1.293.134.169 4

Belanja Modal B.5 Belanja Modal


Rp.
Realisasi Belanja Modal TA 2021 dan 2020 adalah masing-
264.695.000,-
masing sebesar Rp. 264.695.000 dan Rp. 204.120.960.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat
lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Modal
pada TA 2021 mengalami kenaikan sebesar 30%
dibandingkan TA 2020 hal ini disebabkan karena naiknya
Pagu Anggaran Belanja Modal dibanding tahun 2021.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2021 dan 2020

NAIK
URAIAN REALISASI T.A. 2021 REALISASI T.A 2020
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 264.695.000 204.120.960 30
Jumlah Belanja Kotor 264.695.000 204.120.960 30
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 264.695.000 204.120.960 30

- 28 -
Belanja Modal B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Peralatan dan
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2021 adalah
Mesin Rp.
sebesar Rp. 264.695.000, mengalami kenaikan sebesar
264.695.000,-
29,68% bila dibandingkan dengan realisasi TA 2020 sebesar
Rp. 204.120.960. Hal ini disebabkan oleh naiknya Pagu
Anggaran untuk Belanja modal Peralatan dan Mesin pada
tahun ini.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin


TA 2021 dan 2020
REALISASI TA REALISASI TA NAIK
URAIAN
2021 2020 (TURUN) %

Alat Pengolah Data Pendukung Kepaniteraan 37.500.000 24.600.960 0,52


PengadanPeralatan dan Fasilitas Pendukung
- 179.520.000 -1,00
Perkantoran

PC Unit 6 untuk Ruang Sidang Online 199.750.000 - #DIV/0!

Mesin Antrian Sidang 27.445.000 - #DIV/0!

Jumlah Belanja 264.695.000 204.120.960 29,68

- 29 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran


Bendahara
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2021
Pengeluaran
dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang
Rp. 0,-
merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum
disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca.Rincian
Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2021 dan 2020

Keterangan TH 2021 TH 2020


Uang Tunai - -
Virtual Account 653245598401000 - -
Jumlah - -

Kas di C.2 Kas di Bendahara Penerimaan


Bendahara
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember
Penerimaan
2021 dan 2020 adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Rp. 0,-
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan
saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab
Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari
pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara
Bukan Pajak.

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan TA 2021 dan TA 2020

Keterangan TA 2021 TA 2020

Uang Tunai - -
Jumlah - -

- 30 -
Kas Lainnya C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember
Rp. 0,- 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Kas
Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara
pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan
setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap
dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang
sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan
Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas TA 2021 dan 2020

Keterangan TH 2021 TH 2020


Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Kas Lainnya di KL dari Hibah yang Belum
- -
Disahkan
Jumlah - -

Piutang PNBP C.4 Piutang PNBP


Rp. 0,-
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Piutang
PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang
atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun
belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBP
disajikan disajikan sebagai berikut:

Rincian Piutang PNBP TA 2021 dan 2020

Uraian TH 2021 TH 2020


Piutang PNBP - -
Piutang Lainnya - -
Jumlah - -

- 31 -
Bagian Lancar C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
TP/TGR
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Rp. 0,-
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum
diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo
dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal
pelaporan.

Bagian Lancar C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran


TPA
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per
Rp. 0,-
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing adalah
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Bagian Lancar TPA merupakan
Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua
belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.

Penyisihan C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Lancar


Piutang Tak
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31
Tertagih –
Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Piutang Lancar
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah
Rp. 0,-
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang
ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:

Belanja Dibayar C.8 Belanja Dibayar di Muka


di Muka Rp. 0,-
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2021
dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus
diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa
telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum

- 32 -
diterima seluruhnya.

Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut:

Rincian Belanja Dibayar di Muka TA 2021 dan 2020


Jenis TH 2021 TH 2020

Persekot Uang Muka Gaji - -

Jumlah - -

Pendapatan C.9 Pendapatan yang Masih Harus Diterima


yang Masih
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31
Harus Diterima
Desember 2021 dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp. 0
Rp. 0,-
dan Rp. 0, merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang
telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada
penerima jasa.

Persediaan C.10 Persediaan


Rp. 4.539.213,-
Nilai Persediaan per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing adalah sebesar Rp. 4.539.213 dan Rp. 8.583.592 .
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.Rincian Persediaan per 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Persediaan TA 2021 dan


2020
Jenis TH 2021 TH 2020

Barang Konsumsi 4.429.613 8.583.592

Barang untuk Pemeliharaan 109.600 -


Jumlah 4.539.213 8.583.592

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam


kondisi baik.

- 33 -
Tagihan C.11 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
TP/TGR Rugi (TP/TGR)
Rp. 0,-
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tuntutan Perbendaharaan adalah
tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau
tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan
kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah
tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian
atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.

Tagihan C.12 Tagihan Penjualan Angsuran


Penjualan
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)per 31 Desember
Angsuran
2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rp. 0,-
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai
bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi.

Penyisihan C.13 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka


Piutang Tak Panjang
Tertagih –
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka
Piutang Jangka
Panjang per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah masing-
Panjang
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyisihan Piutang Tak
Rp. 0,-
Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan
oleh kualitas masing-masing piutang.

Tanah C.14 Tanah


Rp.
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kantor Pengadilan
8.525.963.000,-
Tata Usaha Negara Bandar Lampung per 31 Desember 2021
dan 2020 adalah sebesar Rp. 8.525.936.000 dan Rp.
8.525.936.000. selama tahun 2021 nilai tanah tidak mengalami

- 34 -
kenaikan/ penurunan. Mutasi nilai tanah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 8.525.963.000


Mutasi tambah:
Revaluasi Aset -
Mutasi kurang:
Revaluasi aset -
Saldo per 31 Desember 2021 8.525.936.000

Adapun Rincian Nilai Tanah sebagai berikut :

No Luas Lokasi Nilai

1 1.150 m2 Rumah Dinas PTUN Bandar Lampung 1.943.214.000

2 3.000 m2 Gedung Kantor PTUN Bandar Lampung 6.582.722.000

Jumlah 8.525.936.000

Peralatan dan C.15 Peralatan dan Mesin


Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember
Rp.
2021 dan 2020 adalah Rp. 3.190147.231 dan Rp.
3.190.147.231,-
2.925.425.231 . Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 2.925.452.231

Mutasi tambah:
Pembelian 264.695.000
Mutasi kurang:
Penghapusan (lelang) -
Saldo per 31 Desember 2021 3.190.147.231
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2021 -2.684.592.226
Nilai Buku per 31 Desember 2021 505.555.005

Adapun Mutasi penambahan pada peralatan dan mesin yaitu :


1. Pembelian CPU Kepaniteraan 3 unit sebesar Rp. 37.500.000.
2. Pembelian Perlengkapan untuk Ruang Sidang Online senilai
Rp. 199.750.000.
3. Pembelian Mesin Antrian sidang senilai Rp.27.445.000.
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.

- 35 -
Gedung dan C.16 Gedung dan Bangunan
Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2021 dan 2020
Rp.
adalah Rp. 7.843.212.000 dan Rp. 7.525.679.000 selama
7.843.212.000,-
Tahun 2021 nilai Gedung dan Bangunan mengalami kenaika.
Hal ini disebabkan adanya Hibah Aspal dari Aspal dari
PEMKOT Bandar Lampung Senilai Rp. 590.533.000. Mutasi
transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 7.252.679.000


Mutasi tambah:
Hibah Aspal 590.533.000
Mutasi kurang: -
Reklasifikasi Aset Gedung dan Bangunan -
Saldo per 31 Desember 2021 7.843.212.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2021 (804.717.779)
Nilai Buku per 31 Desember 2021 7.038.494.221

Adapun Mutasi Tambah dan Mutasi Kurang pada Aset tetap


Gedung dan Bangunan berasal dari pemutakhiran padai
Aplikasi SIMAK BMN yaitu Reklasifikasi Aset atau Penilaian
kembali Aset Tetap akibat adanya kenaikan nilaii Aset Tetap
atau rendahnya nilai Aset Tetap yang disajikan pada Laporan
Keuangan. Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan
pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Jalan,Jaringan C.17 Jalan, Irigasi, dan Jaringan


dan Irigasi Rp.
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2021 dan
15.221.000,-
2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 15.221.000 dan Rp.
15.221.000. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan
Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

- 36 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 15.221.000
Mutasi tambah:
- -
Mutasi kurang:
Reklasifikasi Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan -
Saldo per 31 Desember 2020 15.221.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (10.654.700)
Nilai Buku per 31 Desember 2020 4.566.300

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada


Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap C.18 Aset Tetap Lainnya


Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
Rp. 5.818.678,-
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya
per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah Rp. 5.818.678 dan Rp.
5.628.678. Aset tetap tersebut berupa barang bercorak
kesenian. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset
tetap ini untuk Tahun 2021, sebagaimana disajikan pada tabel
berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 5.628.678


Mutasi tambah:
Transfer Masuk dari BUA Berupa MONOGRAFI 190.000
Mutasi kurang:
- 0
Saldo per 31 Desember 2021 5.818.678
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2021 -2.800.000
Nilai Buku per 31 Desember 2021 3.018.678
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.

Konstruksi C.19 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)


Dalam
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2021 dan
Pengerjaan
2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tidak
(KDP) Rp. 0,-
ada KDP pada kantor PTUN Bandar Lampung untuk tahun
2021.

- 37 -
Akumulasi C.20 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember
Aset Tetap
2021 dan 2020 adalah masing-masing (Rp. 3.759.115.471) dan
(Rp.3.759.115.4
(Rp. 3.204.228.657). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
71),-
merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan
selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember
2021 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


TA 2021

Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Tanah 8.525.936.000 - 8.525.936.000


Peralatan dan Mesin 3.190.147.231 2.684.592.226 505.555.005
Gedung dan Bangunan 7.843.212.000 1.058.024.345 6.785.187.655
Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.221.000 13.698.900 1.522.100
Aset Tetap Lainnya 5.818.678 2.800.000 3.018.678
Akumulasi Penyusutan 11.054.398.909 3.759.115.471 15.821.219.438

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada


Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tak C.21 Aset Tak Berwujud


Berwujud Rp. Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2021 dan 31
68.090.000,- Desember 2020 adalah Rp. 68.090.000 dan Rp. 68.090.000.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi
dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak
Berwujud pada Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara berupa
software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor.
Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:

- 38 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 68.090.000
Mutasi tambah:
- -
Mutasi kurang:
- -
Saldo per 31 Desember 2021 68.090.000
Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2021 (68.090.000)
Nilai Buku per 31 Desember 2021 -

Aset Lain-Lain C.22 Aset Lain-Lain


Rp. 0,-
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah
Rp.0 dan Rp. 0. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara
(BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi
digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-
lain adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2020 -


Mutasi tambah:
- -
Mutasi kurang:
- -
Saldo per 31 Desember 2021 -
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2021 -
Nilai Buku per 31 Desember 2021 -

Akumulasi C.23 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya


Penyusutan dan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember
Amortisasi Aset
2021 dan 2020 adalah masing-masing (Rp. 68.090.000) dan
Lainnya (Rp.
(Rp. 68.090.000). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
68.090.000)
merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset

- 39 -
Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2021 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutandan Amortisasi Aset Lainnya


Akumulasi
Aset Tetap Nilai Perolehan Penyusutan/ Nilai Buku
Amortisasi
Aset Tak Berwujud
Software 68.090.000 68.090.000 0
Jumlah 68.090.000 68.090.000 0
Aset tetap yg tidak digunakan dalam opersi
pemerintah 0 0 0
Jumlah 68.090.000 68.090.000 0

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan


dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas
ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan
amortisasi.

Uang Muka dari C.24 Uang Muka dari KPPN


KPPN Rp. 0,- Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2021 dan
2020 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Uang Muka dari
KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka
kerjadan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara
Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Utang kepada C.25 Utang kepada Pihak Ketiga


Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2021 dan
Rp.
2020 masing-masing sebesar dan Rp. 28.321.867 dan Rp.
28.321.867,-
14.812.392. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban
yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada
pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas
bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak
Ketiga pada Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

- 40 -
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga

Uraian Jumlah Keterngan


Kekurangan Uang Makan Bulan
Belanja Uang Makan PNS 13.056.000 Desember

Belanja Langganan Listrik 12.835.907 Rek. Tagihan Listrik Desember 2021


Rek. Tagihan Telepon Desember
Belanja Langganan Telepon 184.656 2021

Belanja Langganan PDAM 1.290.000 Rek. Tagihan PDAM Desember 2021


Kekurangan Gaji Bulan Agustus 2021
Belanja Gaji Pokok PNS 755.200 s.d November 2021
Kekurangan Tunj. Suami/Istri
Belanja Tunj. Istri/Suami PNS 75.520 Agustus 2021 s.d November 2021
Kekurangan Pembulatan Gaji
Belanja Pembulatan Gaji PNS 80 Agustus 2021 s.d November 2021
Kekurangan Tunj. PPh. PNS Agustsu
Belanja Tunjangan PPh PNS 124.504 2021 s.d November 2021
Total 28.321.867

Pendapatan C.26 Pendapatan Diterima di Muka


Diterima di
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2021 dan
Muka
2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 396.000 dan Rp.
Rp. 396.000,-
1.039.500. Pendapatan Diterima di Muka merupakan
pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun
barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari Pendapatan Sewa
Kantin, dengan Surat Perjanjian Sewa Kantin Nomor : W1-
TUN4/709/PL.02/9/2019 dengan besaran harga Sewa sebesar
Rp. 1.782.000, selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 9
September 2019 sampai dengan 9 September 2022. Dengan
rincian sebagai berikut :

Rincian Pendapatan Diterima Di Muka


Uraian Jumlah

Sewa Kantin 396.000

Total 396.000

- 41 -
Beban yang C.27 Beban yang Masih Harus Dibayar
Masih Harus
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2021 dan
Dibayar Rp. 0,-
2020 sebesar Rp. 0 dan Rp.0, merupakan kewajiban
pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan
keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai
berikut.

Ekuitas C.28 Ekuitas


Rp.
Ekuitas per 31 Desember 2021 dan 2020 adalah masing-
15.797.040.784.
masing sebesar Rp. 15.797.040.784 dan Rp. 15.513.419.952.
-
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas
disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

- 42 -
D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
OPERASIONAL

Pendapatan D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

PNBP Rp. Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhirpada 31

10.893.274,- Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp. 10.893.274 dan
Rp. 10.421.337. Pendapatan tersebut terdiri dari:

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2021 dan 2020

NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 10.893.274 10.421.337 4,53

Jumlah 10.893.274 10.421.337 4,53

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan bangunan berasal dari


Pendapatan Sewa Rumah Dinas.

Beban Pegawai D.2 Beban Pegawai


Rp.
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2021 dan 2020 adalah
5.061.049.492,-
masing-masing sebesar Rp. 5.061.049.492 dan Rp.
5.198.045.841. Beban Pegawai adalah beban atas
kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS),
dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintahyang belum
berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.

- 43 -
Rincian Beban Pegawai TA 2021 dan 2020
NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%

Beban Gaji Pokok PNS 1.732.082.980 1.712.650.064 1,13


Beban Pembulatan Gaji PNS 23.124 25.081 -7,80
Beban Tunjangan Suami/Istri PNS 112.967.092 105.123.174 7,46
Beban Tunjangan Anak PNS 38.262.293 37.469.026 2,12
Beban Tunjangan Struktural PNS 40.320.000 40.320.000 0,00
Beban Tunjangan Fungsional PNS 2.435.830.000 2.608.870.000 -6,63
Beban Tunjangan PPh PNS 310.264.093 311.907.576 -0,53
Beban Tunjangan Beras PNS 90.742.260 77.923.920 16,45
Beban Uang Makan PNS 281.267.650 287.012.000 -2,00
Beban Tunjangan Umum PNS 19.290.000 16.745.000 15,20
Beban Lembur - 0 -

Jumlah 5.061.049.492 5.198.045.841 -2,64

Beban
D.3 Beban Persediaan
Persediaan Rp.
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2021 dan 2020 adalah
53.999.312,-
masing-masing sebesar Rp. 53.999.312 dan Rp. 58.340.789.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat
konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk
barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun
tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2021
dan 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Persediaan TA 2021 dan 2020

NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%

Beban Persediaan Konsumsi 53.999.312 58.340.789 -7,44


Jumlah 53.999.312 58.340.789 -7,44

- 44 -
Beban Barang D.4 Beban Barang dan Jasa
dan Jasa Rp.
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2021 dan 2020 adalah
762.200.509,-
masing-masing sebesar Rp. 762.200.509 dan Rp.
753.736.307. Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban
barang dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi
belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Kenaikan
Beban Barang dan Jasa terjadi karena adanya kenaikan Pagu
Anggaran pada tahun ini. Rincian Beban Barang dan Jasa
untuk Tahun 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2021 dan 2020


NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Beban Keperluan Perkantoran 403.387.655 396.850.745 1,65
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 13.470.500 13.708.500 (1,74)
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 46.920.000 54.096.000 (13,27)
Beban Barang Operasional Lainnya 68.184.352 53.405.730 27,67
Beban Barang Operasional (Penanganan Pandemi covid 19) 2.855.509 41.131.605
Beban Bahan 12.747.900 12.781.500 (0,26)
Beban Barang Non Operasional Lainnya 3.519.100 0 #DIV/0!
Beban Barang Non Operasional (Penanganan Pandemi
Covid 19) 4.905.000 0 #DIV/0!
Beban Langganan Listrik 137.645.142 113.938.146 20,81
Beban Langganan Telepon 2.319.114 2.396.481 (3,23)
Beban Langganan air 9.246.237 4.377.600 111,22
Beban Sewa 56.700.000 60.750.000 -
Beban Jasa Lainnya 300.000 300.000 -
Jumlah 762.200.509 753.736.307 1,12

Beban D.5 Beban Pemeliharaan


Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2021 dan 2020 adalah masing-
Rp.
masing sebesar Rp. 432.441.966 dan Rp. 449.293.521. Beban
432.441.966,-
Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada
ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharaan untuk
Tahun 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

- 45 -
Rincian Beban Pemeliharaan TA 2021 dan 2020
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Beban pemeliharaan Gedung dan Bangunan 206.318.617 191.125.666 7,95
Beban pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya 33.000.000 39.903.110 (17,30)
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 183.913.620 210.424.585 (12,60)
Beban Pers. Bahan Untuk Pemeliharaan 9.209.729 7.840.160 17,47
Jumlah 432.441.966 449.293.521 (3,75)

Beban D.6 Beban Perjalanan Dinas


Perjalanan
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2021 dan 2022 adalah masing-
Dinas Rp.
masing sebesar Rp. 104.605.995 dan Rp. 28.361.412. Beban
104.605.995,-
tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas
dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian
Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2021 dan 2020 adalah
sebagai berikut:

Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2021 dan 2020


NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2021 TH 2020 (TURUN) %

Beban Perjalanan Biasa 104.113.995 27.161.412 283,32


Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 492.000 1.200.000 -59,00
Jumlah 104.605.995 28.361.412 268,83

Beban Barang D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat


untuk
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun
Diserahkan
2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
kepada
0. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Masyarakat
merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang atau jasa
Rp. 0,-
kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai tujuan
entitas.

- 46 -
Beban Bantuan D.8 Beban Bantuan Sosial
Sosial Rp. 0,-
Beban Bantuan Sosial Tahun 2021 dan 2020 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Beban bantuan sosial
merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau
jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko
sosial dan bersifat selektif.

Beban D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi


Penyusutan dan
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2021
Amortisasi Rp.
dan 2020 adalah masing- masing sebesar Rp. 554.886.814
554.886.814,-
dan Rp. 479.996.204. Beban Penyusutan merupakan beban
untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban
Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan
manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban
Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2021 dan 2020 adalah
sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan daadn Amortisasi


TA 2021 dan 2020
NAIK
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 298.536.048 247.032.640 20,85

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 253.306.566 229.919.364 10,17

Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 3.044.200 3.044.200 -

Beban Penyusutan Jaringan - - -

Jumlah Penyusutan 554.886.814 479.996.204 15,60

Beban Amortisasi Software - - -

Beban Peny. Aset Tetap yang tdk digunakan dalam operasional - - -

Jumlah Amortisasi - - -

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 554.886.814 479.996.204 15,60

- 47 -
Beban D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Penyisihan
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban
Piutang Tak
untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu
Tertagih Rp. 0,-
periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk
Tahun 2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.

Surplus/ Defisit D.11 Kegiatan Non Operasional


dari Kegiatan
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari
Non
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan
Operasional Rp.
merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus dari
491.249,-
Kegiatan Non Operasional Tahun 2021 dan 2020 adalah
sebagai berikut:

Rincian Kegiatan Non Operasional TA 2021 dan 2020

NAIK
URAIAN TH 2021 TH 2020 (TURUN)
%
Surplus/ Defisit Dari Pelepasan Aset Non Lancar 0 5.199.999 -100,00
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 0 5.199.999 -100,00
Beban Pelepasan Aset Non Lancar 0 0-
Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Opersional lainnya 491.249 1.950.006 -74,81
Pendapatan Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 491.249 5.747.621 (91,45)
Beban Dari kegiatan Non Opersional Lainnya 0 3.797.615 (100,00)

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 491.249 7.150.005 (93,13)

*)Pendapatan/BebanPenyesuaian Nilai Persediaan timbul karena kebijakan


penilaian persediaan menggunakan metode Harga Perolehan Terakhir.
Akun ini tidak akan muncul ketika penilaian persediaan menggunakan
metode First In First Out (FIFO)

Pos Luar Biasa D.12 Pos Luar Biasa


Rp. 0,- Pos Luar Biasa untuk Tahun 2021 dan 2020 masing- masing
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan
dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat
diramalkan dan berada di luar kendali entitas.

- 48 -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS

Ekuitas Awal E.1 Ekuitas Awal


Rp.
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2021 dan 2020 adalah
15.513.419.952,
masing-masing sebesar Rp. 15.513.419.952 dan Rp.
-
15.788.285.258.

Surplus/ Defisit E.2 Surplus (Defisit) LO


LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31
(Rp.
Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar (Rp. 6.957.799.565)
6.957.799.565),
dan (Rp. 6.950.202.732). Defisit LO merupakan selisih kurang
-
antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit
kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

Penyesuaian E.3.1 Penyesuaian Nilai Aset


Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada
Rp. 0,-
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai
persediaan akibat penerapan kebijakan harga perolehan
terakhir.

Koreksi Nilai E.3.2 Koreksi Nilai Persediaan


Persediaan Rp.
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai
0,-
persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam
pecatatan persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2021 dan
2020 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.

Selisih E.3.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap


Revaluasi Aset Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul
Tetap Rp. 0,- pada saat dilakukan penilaian ulang aset tetap. Selisih
Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir pada 31

- 49 -
Desember 2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp.
0 dan Rp. 0.

Koreksi Aset E.3.4 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi


Tetap Non Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir
Revaluasi Rp. pada 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp. 0 dan
0,- Rp. 0. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap
dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.

Koreksi Lain- E.3.5 Koreksi Lain-Lain


Lain Rp. 0
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi ini merupakan koreksi dari Jurnal Akrual yang terdapat
perbedaan nilai Rupiah dari hasil yang dicantumkan di Jurnal
Akrual dengan Kuitansi Rekening Tagihan utang pada Pihak
ke 3, karena pembayaran Tagihan oleh bendahara telat
dibayar pada awal tahun sehingga operator SAIBA menginput
Nilai Utang tagihan Pihak ke 3 berdasarkan Tagihan bulan
Sebelumnya, yang menyebabkan perbedaan nilai, oleh karena
itu diperlukan koreksi.

Transaksi Antar E.4 Transaksi Antar Entitas


Entitas Rp. Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31
7.241.420.397,- Desember 2021 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp.
7.241.420.397 dan Rp. 6.675.337.426. Transaksi antar Entitas
adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang
berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL
dengan BUN.

- 50 -
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Transaksi Antar Entitas Nilai
Ditagihkan ke Entitas Lain 6.661.438.420
Diterima Dari Entitas Lain (10.741.023)
Transfer Masuk 190.000
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung 590.533.000
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 7.241.420.397

Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:

E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke


Entitas Lain (DKEL)

Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain


merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan
belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN). Pada
periode hingga 31 Desember 2021, DDEL sebesar (Rp.
10.741.023) sedangkan DKEL sebesar Rp. 6.661.438.420.

E.4.2Transfer Masuk/Transfer Keluar

Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan


aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas lain pada internal
KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN. Transfer Masuk
sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp.
190.000. Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal
31 Desember 2021 sebesar Rp. 0.

E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian


Pengesahan Hibah Langsung

Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas


pencatatan hibah langsung KL dalam bentuk kas, barang
maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan hibah
dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai

- 51 -
dengan tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 590.533.000
yang diterima sepanjang tahun 2021. Pengesahan
Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan
Pengembalian Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31
Desember 2020 adalah Rp. 0.

Ekuitas Akhir E.5 Ekuitas Akhir


Rp.15.797.040.
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
784,-
adalah masing-masing sebesar Rp. 15.797.040.784 dan Rp.
15.513.419.952.

- 52 -
A. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL


NERACA

Tidak terdapat kejadian-kejadian yang penting


apapun setelah tanggal neraca di satuan Kerja
Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Lampung
untuk periode per 31 Desember 2021 yang layak
untuk dijadikan catatan dalam laporan keuangan
ini.

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN :

F.2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK

F.2.2 Rekening Pemerintah

Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan


operasional Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung adalah:

 BRI CABANG TANJUNG KARANG Virtual Account


653245598401000 A.N. Bpg 017 PTUN BANDAR
LAMPUNG 01 yang digunakan sebagai
Penampung DIPA BUA MARI dengan saldo per 31
Desember 2021 sebesar Rp. 0.

F.2.3 Revisi DIPA

Pada Periode yang berakhir 31 Desember 2021 Satuan


Kerja Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung

- 53 -
melakukan 3 kali Revisi Dipa. Informasi mengenai Revisi
DIPA yang terjadi pada Satker Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung periode 31 Desember 2021
dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. REVISI DIPA PERTAMA


 Adanya Pergeseran Pagu Belanja Barang
Operasional Lainnya (Keperluan Perkantoran
Sehari-hari Lainnya) dengan akun 521119
semula sebesar Rp. 14.576.000 menjadi Rp.
26.807.000,-
 Adanya Pergeseran Pagu Belanja Barang
Persediaan Barang Konsumsi dengan akun
521811 semula sebesar Rp. 50.940.000
menjadi Rp. 59.170.000,-
 Adanya Pergeseran Pagu Belanja
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan dengan
akun 523111 semula sebesar Rp.
213.273.000 menjadi Rp. 210.822.000.
 Adanya Pergeseran Pagu Belanja
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Lainnya dengan akun 523119 semula sebesar
Rp. 40.000.000 menjadi Rp. 33.000.000.
 Adanya Pergeseran Pagu Belanja
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin dengan
akun 523121 semula sebesar Rp.
169.250.000 menjadi Rp. 162.290.000.
 Adanya Pergeseran Pagu Belanja Perjalanan
Dinas Dalam Kota dengan akun 524113
semula sebesar Rp. 4.950.000 menjadi Rp.
900.000.
 Adanya Penambahan Estimasi Pendapatan

- 54 -
dengan akun 425131 Pendapatan Sewa
Tanah Gedung dan Bangunan semula
Sebesar Rp. 0 menjadi Rp. 10.249.000.
2. REVISI DIPA KEDUA.
1.Adanya Pengurangan Jumlah Pagu Anggaran untuk
Belanja Pegawai semula sebesar Rp.
5.568.117.000 menjadi Rp. 5.088.117.000.
dengan rincian sebagai berikut :
 Pagu Belanja Gaji Pokok PNS dengan akun
511111 semula sebesar Rp. 1.612.377.000
menjadi Rp. 1.737.377.000.
 Pagu Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS
dengan akun 511121 semula sebesar Rp.
94.934.000 menjadi Rp. 113.434.000.
 Pagu Belanja Tunjangan Anak PNS dengan
akun 511122 semula sebesar Rp. 35.358.000
menjadi Rp. 38.558.000.
 Pagu Belanja Tunjangan Struktural PNS
dengan akun 511123 semula sebesar Rp.
40.320.000 menjadi Rp. 40.920.000.
 Belanja Tunjangan PPh PNS dengan akun
511125 semula sebesar Rp. 499.709.000
menjadi Rp. 307.000.000.
 Belanja Tunjangan Beras PNS dengan akun
511126 semula sebesar Rp. 85.583.000
menjadi Rp. 91.083.000.
 Belanja Uang Makan PNS dengan akun
511129 semula sebesar Rp. 349.272.000
menjadi Rp. 290.500.000.
 Belanja Tunjangan Umum PNS dengan akun
511151 semula sebesar Rp. 36.470.000
menjadi Rp. 27.221.000.

- 55 -
2. Adanya Penambahan Jumlah Pagu Anggaran pada
Belanja Barang semula sebesar Rp. 1.494.598.000
menjadi Rp. 1.510.678.000. dengan rincian sebagai
berikut :
 Belanja Barang Operasional Lainnya
(Seragam Pegawai dan Tenaga Kontrak)
dengan akun 521119 semula sebesar Rp.
19.380.000 menjadi Rp. 35.460.000.

3.REVISI DIPA KETIGA


 Adanya Pergeseran Pagu Belanja
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan dengan
akun 523111 semula sebesar Rp.
210.822.000 menjadi Rp. 206.320.000.
 Adanya Pergeseran Pagu Belanja
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin dengan
akun 532121 semula Rp. 162.290.000
menjadi Rp. 184.972.000.

F. 2.4 Ralat SPM, SSBP, dan SSPB

Pada Satuan Kerja Pengadilan Tata Usaha Negara


Bandar Lampung untuk Periode yang berakhir
tanggal 31 Desember 2021 terdapat 1 kali Ralat
SPM, dengan rincian sebagai berikut :

1. Ralat SPM No. 58 tanggal 20 Agustus 2021


dengan Nomor Surat Persetujuan dari KPPN : S-
289/WPB.08/KP.01/2021. Ralat ini dilakukan
karena kesalahan input akun MAK 521119
sebesar Rp. 398 yang seharusnya masuk ke
akun 511119 sebesar Rp. 398.

- 56 -
F. 2.5 Catatan Penting Lainnya

Terdapat catatan penting pada kantor Pengadilan


Tata Usaha Negara Bandar Lampung untuk Tahun
Anggaran 2021 yang dapat diungkapkan pada
Laporan keuangan ini, yaitu :
1. Adanya jurnal tidak lazim pada Aplikasi E-Rekon,
hal ini disebabkan karena adanya Hibah
Pemeliharaan dari Pemerintah Kota Bandar
Lampung, dengan Nomor BAST : 2/BA/HK/2021
sebesar Rp. 590.533.000, adapun rincianya sebagai
berikut :
 Peningkatan Halaman Kantor PTUN Bandar
Lampung (Pengaspalan Halaman) dengan nilai
perolehan Rp. 521.905.000.
 Peningkatan Halaman Rumah Dinas PTUN Bandar
Lampung (Pengaspalan Halaman) dengan nilai
perolehan Rp. 68.628.000.000.
Hibah tersebut oleh Bendahara di buatkan SPM
Hibah yang menambah Aset Gedung Kantor,
sedangkan di Aplikasi SIMAK BMN aplikasi tersebut
sudah di catat di Aset Jalan dan jaringan, (Aset
Jalan dan jaringan sudah ada di neraca saat PTUN
Bandar Lampung berdiri) sehingga menimbulkan
Aset Jalan dan Jaringan belum di register,
penyelesainnya seteleh berkonsultasi ke Tingkat
eselon I, maka Hibah tersebut di input pada Aplikasi
SIMAK BMN pada Pengembangan KDP. Dan hal
inilah yang menyebabkan Jurnal Tidak lazim pada
Aplikasi E-Rekon.
2. Adanya Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas
Lokal An. Renny Agustina, S.E. sebesar Rp. 108.000.
hal ini dikarenakan adanya peraturan terbaru
- 57 -
mengenai Perjalanan Dinas PMK No.
60/PMK.02/2021, dimana Perjalanan Dinas berupa
Transportasi lokal hanya dibayar penuh bila
lamanya acara Perjalanan Dinas Lebih dari 8 jam.
Sehingga perjalanan dinas lokal yang dibayarkan
hanya ongkos transportasi sesuai dengan tarif
/struk yang tertera dari transportasi online (at cost)
saja.
3. Pengembalian Uang Makan atas Nama Rizali Okta
Chamidi, SE.,MM. Sebesar Rp. 316.350,- hal ini
dikarenakan pada rekap absen masuk pegawai pada
bulan Agustus 2021 di buat full oleh bagian
kepegawaian sedangkan pegawai yang bersangkutan
mulai masuk kantor pada tanggal 16 Agustus 2021
(status pegawai pindahan). Sehingga pegawai yang
bersangkutan harus memulangkan jumlah
kelebihan bayar uang makan tersebut.

- 58 -
RINCIAN NILAI PEROLEHAN, BEBAN
PENYUSUTAN/ AMORTISASI, AKUMULASI
PENYUSUTAN/ AMORTISASI DAN NILAI BUKU
ASET TETAP/ ASET LAINNYA
Lampiran I: Rincian Akumulasi Penyusutan

Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung


Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan,
Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2021

Masa Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku


Aset Tetap Nilai Perolehan
Manfaat Per 31-12-2020 Tahun 2021 Per 31-12-2021 Per 31-12-2021
Tanah
Tanah - 8.525.936.000 - - 8.525.936.000 8.525.936.000
Jumlah 8.525.936.000 - - - 8.525.936.000
Peralatan dan Mesin
Alat Angkutan Darat Bermotor 7 699.889.641 699.889.641 - 699.889.641 -
Alat Kantor 5 222.134.039 174.459.539 16.292.500 190.752.039 31.382.000
Alat Rumah Tangga 5 1.190.340.261 811.007.761 158.663.500 969.671.261 220.669.000
Alat Studio 5 110.602.000 31.890.600 10.520.400 42.411.000 68.191.000
Alat Komunikasi 5 1.400.000 1.400.000 - 1.400.000 -
Komputer Unit 4 687.706.000 449.685.590 88.023.625 537.709.215 149.996.785
Peralatan Komputer 4 278.075.290 217.723.047 25.036.023 242.759.070 35.316.220
Jumlah 3.190.147.231 2.386.056.178 298.536.048 2.684.592.226 505.555.005
Gedung dan Bangunan
Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 6.998.215.000 704.077.347 221.631.819 925.709.166 6.072.505.834
Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50 528.097.000 59.560.801 19.937.710 79.498.511 448.598.489
Tugu Tanda Batas 50 316.900.000 41.079.631 11.737.037 52.816.668 264.083.332
Jumlah 7.843.212.000 804.717.779 253.306.566 1.058.024.345 6.785.187.655
Jalan dan Jembatan
Jalan 10 15.221.000 10.654.700 3.044.200 13.698.900 1.522.100
Jumlah 15.221.000 10.654.700 3.044.200 13.698.900 1.522.100
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan 1 0 - - - -
Jumlah 0 -
Aset Tetap Lainnya
Barang bercorak kesenian 4 2.800.000 2.800.000 - 2.800.000 -
Bahan Perpustakaan Tercetak 4 3.018.678 - - - 3.018.678
Jumlah 5.818.678 2.800.000 - 2.800.000 3.018.678
Aset Tetap Yang Tidak Digunakan
Alat Bantu 7 0 - - - -
Alat Angkutan Darat Bermotor 7 0 - - - -
Alat Kantor 5 0 - - - -
Alat Rumah Tangga 5 0 - - - -
Komputer Unit 4 0 - - - -
Peralatan Kantor 4 0 - - - -
Jumlah 0 - - - -

Total 22.785.703.140 5.600.939.535 856.467.062 6.457.406.597 15.821.219.438

Anda mungkin juga menyukai