Anda di halaman 1dari 45

BALAI PENGELOLAAN DAS

INDRAGIRI ROKAN
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2021
KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai
tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan adalah salah satu entitas
akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan
menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi,
Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu
menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/
pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Pengelolaan
DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan. Di samping itu, laporan keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan
dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Pekanbaru, Januari 2022


Kepala Balai,

Irpana Nur, S.Hut,M.Sc


NIP. 197408012001121004

DAFTAR ISI

i
Hal
Kata Pengantar i
i Daftar Isi
iii
Daftar Isi ii
Pernyataan Tanggung Jawab iii
1
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3
II. Neraca 4
III. Laporan Operasional 5
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6
V. Catatan atas Laporan Keuangan 7
A. Penjelasan Umum 19
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 19
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 26
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 32
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 38
F. Pengungkapan Penting Lainnya 40
VI. Lampiran dan Daftar 41

ii
BALAI PENGELOLAAN DAS INDRAGIRI ROKAN
JL.BAKTI NO 28 A, KEL SIDOMULYO TIMUR, KEC MAPOYAN DAMAI
PEKANBARU, FAX.(0761) 62925/TLP. (0761) 563363 PO.BOX 1046, E-mail
bpdas_inrok@yahoo.com

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan yang terdiri
dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2021 sebagaimana terlampir,
adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pekanbaru, Januari 2022


Kepala Balai,

Irpana Nur, S.Hut,M.Sc


NIP. 197408012001121004

iii
iv
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan untuk 31 Desember
2021 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1.
2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,


yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan
31 Desember 2021.

Realisasi Pendapatan Negara pada bulan 31 Desember 2021 adalah berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp 89.777.353 atau mencapai 0.00 persen dari estimasi Pendapatan-LRA
sebesar Rp0.

Realisasi Belanja Negara pada Bulan 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 64.625.115.098 atau
mencapai 99,13 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp.65.189.469.000

3.
4. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31
Desember 2021.

Nilai Aset per 31 Desember 2021 dicatat dan disajikan sebesar Rp 36.923.866.171 yang terdiri dari:
Aset Lancar sebesar Rp 30.257.791 ; Aset Tetap (neto) sebesar Rp 36.865.504.445 dan aset lainnya
Rp 88.619.517

5. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp.36.923.866.171

LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi,
surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa,
dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode
sampai dengan 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 4.852.114. sedangkan jumlah beban adalah
sebesar Rp 69.541.171.442, Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa
masing-masing sebesar Rp 81.435.488 dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp (69.454.735.954)

1
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2021 adalah sebesar Rp
41.655.013.185 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp 69.454.735.954 kemudian ditambah dengan
koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas yang antara lain berasal dari dampak kumulatif
perubahan kebijakan akuntansi/kesalahan mendasar senilai Rp. 0 dan ditambah Transaksi Antar
Entitas sebesar Rp 64.723.588.940 dan dikurangi penurunan ekuitas sebesar Rp 4.731.147.014
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2021 adalah senilai Rp 36.923.866.171

6.
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CALK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal
31 Desember 2021 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk 31 Desember 2021 disusun dan disajikan
dengan basis akrual.

2
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BALAI PENGELOLAAN DAS INDRAGIRI ROKAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021
DAN 31 DESEMBER 2020

(Dalam Rupiah)
31 Desember 2021 31-Dec-20
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 89,777,353 0.00 2,618,113,079
JUMLAH PENDAPATAN - 89,777,353 0.00 2,618,113,079

BELANJA B2
Belanja Pegawai B3 4,305,996,000 4,081,180,738 94.78 4,128,261,372
Belanja Barang B4 60,450,973,000 60,115,288,360 99.44 79,788,304,901
Belanja Modal B5 432,500,000 428,646,000 0.00 -
JUMLAH BELANJA 65,189,469,000 64,625,115,098 99.13 83,916,566,273

3
II. NERACA

BALAI PENGELOLAAN DAS INDRAGIRI ROKAN


NERACA
PER 30 SEPTEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(DalamRupiah)
URAIAN CATATAN 31-Dec-21 THN 2020
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Piutang Bukan Pajak - -
Penyisihan piutang tidak tertagih-piutang bukan pajak - -
Piutang Bukan Pajak - -
Persediaan C.2 102,665,513 147,411,011
Jumlah Aset Lancar 102,665,513 147,411,011

ASET TETAP
Tanah C.3 26,643,440,000 26,643,440,000
Peralatan dan Mesin C.4 9,383,211,970 9,269,520,803
Gedung dan Bangunan C.5 9,491,259,000 9,324,107,000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.6 618,455,575 630,747,575
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.7 (9,270,862,100) (8,767,332,955)
Jumlah Aset Tetap 36,865,504,445 37,100,482,423
JUMLAH ASET LAINNYA C.8 88,619,517 3,489,751
Aset lain-lain 364,383,500 617,420,732
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset lainnya (275,763,983) (613,930,981)
JUMLAH ASET 37,056,789,475 37,251,383,185
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Kepada Pihak Ketiga - -
Uang Muka dari KPPN - -
JUMLAH KEWAJIBAN - -

EKUITAS DANA
Ekuitas C.9 37,056,789,475 37,251,383,185
JUMLAH EKUITAS DANA 37,056,789,475 37,251,383,185
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 37,056,789,475 37,251,383,185

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI PENGELOLAAN DAS INDRAGIRI ROKAN

4
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER
2020

(Dalam

KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Penerima n Negara Bukan Pajak Lain ya
JUMLAH PENDAPATAN
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

5
BALAI PENGELOLAAN DAS INDRAGIRI ROKAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER
2020
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31-Dec-21 TH 2020
EKUITAS AWAL E.1 41,655,013,185 50,132,588,397
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (69,454,735,954) (89,202,796,173)
Koreksi yang menambah/Mengurangi Ekuitas E.3 - (4,976,862,233)
Akuntansi/Kesalahan Mendasar

Koreksi yang menambah/Mengurangi Ekuitas - -


LAIN-LAIN
Penyesuaian Nilai Aset - -
KOREKSI NILAI ASET E.4
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.4 - (2,253,284,400)
KOREKSI REVALUASI ASET TETAP E.5 - (4,859,256,208)
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revolusi E.6 - 2,069,295,279
Koreksi lain lain E.7 - 66,383,096
Jumlah Lain-Lain - 66,383,096
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.8 64,723,588,940 81,298,453,194
KENAIKAN/PENURUNAN ENTITAS E.9 (4,731,147,014) (12,881,205,212)
EKUITAS AKHIR E.10 36,923,866,171 37,251,383,185

V.UMUM
A. PENJELASAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

6
A.1. Profil dan Kebijakan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung
Indragiri Rokan

Dasar Hukum Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2015 tanggal 21 Januari
Entitas dan 2015, Penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian
Rencana Kehutanan menghasilkan 18 pejabat struktural eselon I dengan 9 formasi
Strategis direktorat jenderal.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No: 665/Kpts-II/2002 tanggal 7
Maret 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Balai Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Kantor Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Indragiri Rokan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang berada dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL). Sesuai dasar hukum
pembentukan Balai pengelolaan DASHL adalah peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.10/Menlhk/Setjen/OTL.O/1/2016 tanggal 29 Januari 2016, tentang
organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung.
Tugas yang dilakukan oleh Balai Pengelolaan DASHL: Indragiri Rokan
adalah dalam bentuk pelaksanaan pokok yang berupa proyek atau kegiatan
rutin, yang dalam hal ini merupakan penjabaran dari pelaksanaan program-
program pembangunan dalam bidang kehutanan dengan kegiatan
perencanaan, penyelenggaraan RHL, dan Evaluasi Daerah Aliran Sungan
dan Hutan Lindung.
Dalam melaksanakan tugasnya Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung menyelenggarakan Fungsi:
1. Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan
lindung
2. Penyusunan rencana teknik rehabilitasi hutan dan lahan serta
konservasi tanah dan air,
3. Pengembangan model pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan
lindung
4. Rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air
5. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reklamasi hutan, kerusakan

7
perairan darat dan pengelolaan hutan lindung.
6. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan
lindung.
7. Pengembangan kelembagaan
8. Penyusunan dan penyajian informasi pengelolaan daerah aliran
sungai dan hutan lindung
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggal Balai

Pendekatan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan
Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup
Laporan
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Pengelolaan DAS dan
Keuangan
Hutan Lindung Indragiri Rokan. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja
yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem
yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial
lainnya.

Basis A.3. Basis Akuntansi


Akuntansi Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan menerapkan
basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan
penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang

8
yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran


Dasar
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
Pengukuran
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan
dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan
menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau


sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.


Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan A.5. Kebijakan Akuntansi


Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan,
dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan
entitas pelaporan dari Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri
Rokan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan


Laporan Keuangan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung adalah

9
sebagai berikut:

Pendapatan- (1) Pendapatan- LRA


LRA
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan- (2) Pendapatan- LO


LO
 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar kembali.
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara


yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah.
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

10
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam


periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas


dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan


sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.

 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

 Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi


apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

11
 Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan


(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:
Kualitas Uraian Penyisihan
Piutang
Belum dilakukan pelunasan s.d.
Lancar 0.5%
tanggal jatuh tempo
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Kurang
Surat Tagihan Pertama tidak 10%
Lancar
dilakukan pelunasan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak
Diragukan 50%
dilakukan pelunasan

1. Satu bulan terhitung sejak


tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan
Macet 2. Piutang telah diserahkan kepada 100%
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan


Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada


tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

12
 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.

Aset Tetap a) Aset Tetap

b) Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang


dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan
publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
c) Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
d) Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
e) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

f) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama


dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

g) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum


kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya
kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan
aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.

 Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi adalah
aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan
Pemanfaatan. Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan

13
dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau pendekatan
pendapatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun
2017 dan 2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian, pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei lapangan
untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei lapangan untuk objek
penilaian selain Tanah.
 Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru dan
nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai aset tetap hasil
revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai penambah ekuitas pada Laporan Keuangan. Namun, apabila
nilai aset tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan
Keuangan.
 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Penyusutan b. Penyusutan Aset Tetap
Aset Tetap
 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:


a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan

14
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode


garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman


Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara
umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap


Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang d. Piutang Jangka Panjang


Jangka  Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
Panjang akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12
(dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan),
dan kas yang dibatasi penggunaannya.
 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu

15
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel
masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud


Masa Manfaat
Kelompok Aset Tak Berwujud
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk,
Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain 10
Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman 20
Semusim.
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
25
Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak 50
Ekonomi Produser Fonogram.
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai


buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

16
pemerintah.
 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,


Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai


kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban


dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Implementasi (8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali


Akuntansi
Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis
Pemerintah
Berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akrual
Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh
Pertama Kali
pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos
ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash
toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi
berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan
Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh
penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015

17
adalah merupakan implementasi yang pertama.

A. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. Realisasi Anggaran

Selama periode berjalan, Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri
Rokan telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari

18
DIPA awal sampai revisi ke X, pemotongan dilakukan untuk di alihkan ke satker
lain.

31 Desember 2021
Uraian ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan Jasa -
Pendapatan Lain-lain -
Jumlah Pendapatan - -
Belanja
Belanja Pegawai 4,416,957,000 4,305,996,000
Belanja Barang 66,348,114,000 60,450,973,000
Belanja Modal 532,500,000 428,646,000
Jumlah Belanja 71,297,571,000 65,185,615,000

Realisasi B.1 Pendapatan


Pendapatan Rp Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2021 adalah
89.777.353 sebesar Rp 89.777.353 atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp0.

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2021


30-Dec-21
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.

Pendapatan dari penjualan Peralatan dan


Mesin - 11,385,000 100.00
Pendapatan Sewa Tahan, Gedung dan
Bangunan - 4,852,114 100.00
Penerimaan Kembali Belanja
PegawauTahun Anggaran yang lalu - 555,239 100.00

Penerimaan Kembali Belanja Barang


Tahun Anggaran yang lalu
- 72,985,000 100.00
Jumlah - 89,777,353 100.00

Realisasi Pendapatan 31 Desember 2021 mengalami penurunan 96,60 persen


dibandingkan TA 2020. Hal ini disebabkan antara lain:

1. Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan tidak mengalami


kenaikan dan penurunan, nilai pendapatan sewa tanah, gedung dan
bangunan tahun 2021 dan tahun 2020 senilai Rp4.175.144 dan
4.174.975.
2. Penerimaan kembali Belanja Barang Tahun Anggaran yang Lalu
mengalami Penurunan berupa Pengembalian Belanja Non Operasional
Lainnya berupa:

19
1. Perjalanan dinas senilai Rp. 2.805.000
2. Pengembalian dalam rangka kegiatan PEN 2020 Senilai
Rp.71.180.000
3. Penerimaan kembali belanja Tahun Anggaran yang lalu berupa
Senilai Rp.555.239 berupa :
a. Merupakan pembulatan gaji pegawai untuk kekurangan
gaji bulan oktober sampai dengan Desember Tahun 2021
dan kekurangan gaji atas kenaikan pangkat pegawai an.
Hendra Saputra Sebesar 179
b. Merupakan pengembalian atas tunjangan umum pegawai
atas kenaikan fungsional pegawai an. Ramlo Ricardo
Hutabarat untuk bulan Oktober sampai dengan Desember
2021 sebesar 555.000 dan pengembalian pembulatan
sebesar Rp60
4. Pendapatan berupa penjualan peralatan dan mesin hasil lelang
senilai Rp.11.385.000 sesuai SK Penghapusan Nomor :
SK.6496/MENLHK-SETJEN/ROUM/KAP.3/10/2021 tentang
penghapusan barang milik Negaran pada Direktorat Jenderal
Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan
yang berada pada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Indragiri Rokan faktur Terlampir.

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020

20
Realisasi 31 Desember NAIK
URAIAN 30 Desember 2021
2020 (TURUN) %

Pendapatan dari penjualan 100.00


peralatan dan mesin 11,385,000 -
Pendapatan Sewa Tahan, Gedung 100.00
dan Bangunan 4,175,144 4,174,975

Pendapatan Denda Keterlambatan -100.00


Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah - 1,158,546

penerimaan kembali belanja tahun 100.00


anggaralan yang lalu 555,239 -

Penerimaan kemabli belanja 100.00


pegawai tahun anggaran yang lalu 72,985,000 -

Penerimaan Kembali Belanja -100.00


Barang Tahun Anggaran Yang lalu - 2,612,779,389
Jumlah 89,100,383 2,618,112,910 -96.60

Realisasi Belanja B.2 Belanja


Negara
Realisasi Belanja pada 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp. 64.625.114.662 atau
Rp64.625.114.662 99.13 % dari anggaran belanja sebesar Rp. 65.189.469.000. Rincian anggaran dan
realisasi belanja 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2021


2021
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.
Belanja Pegawai 4,305,996,000 4,081,180,738 94.78
Belanja Barang 60,450,973,000 60,115,288,360 99.44
Belanja Modal 432,500,000 428,646,000 -
Total Belanja Kotor 65,189,469,000 64,625,115,098 99.13
Pengembalian (436) -
Jumlah 65,189,469,000 64,625,114,662 99.13

Dibandingkan dengan TA 2020, Realisasi Belanja pada 31 Desember 2021


mengalami Penurunan sebesar 23,77 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya, hal ini berkurangnya Anggara Tahun 2021 sehingga realisasi Tahun
2021 menurun.

Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020

21
Realisasi 31 Realisasi 31 NAIK
URAIAN
Desember 2021 Desember 2020 (TURUN) %

Belanja Pegawai 4,081,180,738.00 4,991,938,000 (18.24)


Belanja Barang 60,115,288,360.00 79,788,304,901 (24.66)
Belanja Modal 428,646,000 - -
Jumlah 64,625,115,098 84,780,242,901 (23.77)

Belanja Pegawai B.3 Belanja Pegawai


Rp4.081.180.738
Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
masing-masing sebesar Rp 4.081.180.738 dan Rp4.128.260.936 Belanja Pegawai
adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada
pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS). Realisasi belanja TA 2021
mengalami Penurunan sebesar 1.14 persen dari TA 2020.

Perbandingan Belanja Pegawai 31Desember 2021 dan 31 Desember 2020


Realisasi 31 Desember Realisasi 31 NAIK
URAIAN
2021 Desember 2020 (TURUN) %

Belanja Gaji Pokok PNS 1,927,459,560 1,914,165,700 0.69


Belanja Pembulatan Gaji 30,858 25,536 20.84
Tunjangan Suami/Istri PNS 159,793,706 156,557,230 2.07
Tunjangan Anak PNS 50,682,402 51,587,218 (1.75)
Tunjangan Struktural PNS 45,360,000 47,880,000 (5.26)
Tunjangan Fungsional PNS 78,231,000 67,600,000 15.73
Tunjangan PPh PNS 2,555,743 3,008,650 (15.05)
Tunjangan Beras PNS 125,286,600 107,254,020 16.81
Uang Makan PNS 163,241,000 201,062,000 (18.81)
Tunjangan Umum PNS 62,290,000 62,295,000 (0.01)
Uang Lembur - 19,019,000 (100.00)
Tunjangan Khusus Kegiatan 1,466,250,194 1,497,807,018 (2.11)
Jumlah Belanja Kotor 4,081,181,063 4,128,261,372 (1.14)
Pengembalian Belanja Pegawai (325) (436) (25.46)
Jumlah Belanja 4,081,180,738 4,128,260,936 (1.14)

Belanja Barang B.4 Belanja Barang


Rp60.115.288.360 Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
masing-masing sebesar Rp60,115.288.360 Rp84.976.739.000 Realisasi Belanja
Barang 31 Desember 2021 mengalami penurunan 24,62 % dari Realisasi 2020.

22
Perbandingan Belanja Barang 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
Realisasi 31 Realisasi 31 NAIK
URAIAN
Desember 2021 Desember 2020 (TURUN) %

Belanja Keperluan Perkantoran 704,548,250 714,631,650 (1.41)


Belanja Pengiriman surat dinas Pos Surat 2,434,200 2,079,300 17.07
Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 1,350,840,000 1,417,525,000 (4.70)
Penanganan Pandemi Covid-19 84,999,934 34,994,500 142.90
Belanja bahan 412,452,488 842,021,090 (51.02)
Belanja Honor Output Kegiatan 962,120,000 1,736,715,000 (44.60)
Belanja Barang Non Operasional Lainnya 39,120,220,440 52,596,778,448 (25.62)
Belanja Barang Persediaan Barang konsumsi 16,500,000 22,340,500 (26.14)
Belanja Barang persediaan Bahan Baku 745,960,000 632,525,000 17.93
Belanja Barang Persediaan Lainnya 4,704,926,696 9,395,731,904 (49.92)
Belanja Langganan Listrik 107,207,206 98,563,057 8.77
Belanja Langganan Telepon 57,126,212 43,148,505 32.39
Belanja Jasa Konsultan 6,542,750,500 5,281,894,750 23.87
Belanja Sewa 5,000,000 32,400,000 (84.57)
Belanja Jasa Penanganan Covid-19 138,779,760 48,359,800 186.97
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 188,968,450 365,167,700 (48.25)
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 489,091,883 477,550,242 2.42
Belanja Perjalanan Biasa 3,215,310,745 4,184,872,400 (23.17)
Belanja Perjalanan dalam Kota 2,250,000 2,100,000 7.14
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 86,418,696 165,699,255 (47.85)
Belanja Barang untuk bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik bantuan pemerintah 1,192,537,900 1,693,206,800 (29.57)
Jumlah Belanja Kotor 60,130,443,360 79,788,304,901 (24.64)
Pengembalian Belanja (15,155,000) - 100.00
Jumlah Belanja 60,145,598,360 79,788,304,901 (24.62)

Belanja Modal Rp. B.5 Belanja Modal


428.646.000 Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
masing-masing sebesar Rp. 428.646.000 dan Rp.0.00 Belanja modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal pada 31 Desember 2021 mengalami kenaikan sebesar


100 % dibandingkan TA 2020 disebabkan anggaran untuk belanja modal tahun
2020 tidak di adakan.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020


REALISASI 31 REALISASI 31 Naik
URAIAN JENIS BELANJA
DESEMBER 2021 DESEMBER 2020 (Turun) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 162,100,000 0 100.00

Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 266,546,000 0 100.00

Jumlah Belanja Kotor 0.00


0 0
428,646,000 0 100.00
Pengembalian Belanja Modal
Jumlah Belanja 428,646,000 0 100.00

23
Belanja Modal B.5.1 Belanja Modal Tanah
Tanah Rp.0
Realisasi Belanja Modal Tanah 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.

Belanja Modal B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Peralatan dan
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2021 adalah sebesar
Mesin Rp
Rp 162.100.000 mengalami kenaikan sebesar 100 % bila dibandingkan dengan
162.100.000
realisasi TA 2020 sebesar Rp 0 disesuaikan kondisi peralatan dan mesin masih
dalam Keadaan baik.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020

REALISASI 31 REALISASI 31 NAIK


URAIAN
Desember 2021 DESEMBER 2020 (TURUN) %
lemari penyimpanan 16,000,000 0 100.00
meja rapat 20,000,000 0 100.00
Rak Besi 13,600,000 0 100.00
Televisi 10,000,000 0 100.00
Lap Top 25,000,000 0 100.00
Printer 26,500,000 0 100.00
AC 51,000,000 0 100.00
Jumlah Belanja Kotor 162,100,000 0 100.00
Pengembalian 0 0 0.00
Jumlah Belanja 162,100,000 0 100.00

Belanja Modal B.5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Gedung dan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2021 dan 31
Bangunan
Desember 2020 adalah masing-masing sebesar Rp 266.546.000 dan Rp.0 antara
Rp266.546.000
lain adalah penambahan nilai gedung dan bangunan Pesemaian permanen

Belanja Modal B.5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Jalan, Irigasi, dan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan 31 Desember 2021 dan 31
Jaringan Rp.0
Desember 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.00 dan Rp0.00.tidak ada
transaksi pada periode ini.

PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

24
Pengeluaran
Rp0
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2021 dan 31
Desember 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.00 dan Rp0.00 yang
merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung
jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang
belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas
Negara per tanggal neraca.

Persediaan C.3 Persediaan


Rp102.665.513 Nilai Persediaan per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 masing-
masing adalah sebesar Rp102.665.513 dan Rp147.411.011 Persediaan
adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.Rincian Persediaan per 31 Desember 2021 dan 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Persediaan
Jenis 31-Dec-21 31-Dec-20

Barang Konsumsi 4,235,500 8,073,500


Bahan Untuk Pemeliharaan 98,430,013 -

Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan


kepada masyarakat 139,337,511
Jumlah 102,665,513 147,411,011

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi


baik. Mutasi nilai Persediaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 147,411,011


Mutasi tambah: 0
Pembelian 0
Mutasi kurang: 44,745,498
Saldo per 31 Desember 2020 102,665,513

Tanah C.3 Tanah

25
Rp26.643.440.000 Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Pengelolaan DAS dan
Hutan Lindung Indragiri Rokan 31 Desember 2021 dan 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp26.643.440.000 dan Rp26.643.440.000 tidak ada
perubahan Nilai asset Tanah. Rincian saldo Tanah untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 26,643,440,000


Revaluasi 0
Mutasi tambah: 0
Pembelian
Mutasi kurang: 0
Revaluasi 0
Saldo per 31 Desember 2020 26,643,440,000

Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:


Rincian Tanah

No Luas Lokasi Nilai Perolehan Nilai Penambahan Nilai Wajar

1 1295 m2 Jl. Penghijauan, Pekanbaru 906,500,000 940,410,000 1,846,910,000

2 3.000 m2 Jl.Bakti, Kel.Sidomulyo Timur 3,135,000,000 6,224,063,000 9,359,063,000


Kab.Limapuluh Kota, Sumatera
3 8.330. m2 Barat 520,000,000 11,667,988,000 12,187,988,000

Kab.Limapuluh Kota, Sumatera


4 2.000 m2 Barat 175,000,000 2,862,251,000 3,037,251,000

120 m2 Jl.Delima 169,650,000 42,578,000 212,228,000


Jumlah 4,906,150,000 21,737,290,000 26,643,440,000

Peralatan dan C.4 Peralatan dan Mesin


Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin 31 Desember 2021 dan 31
Rp9.383.211.970 Desember 2020 adalah Rp9.383.211.970 dan Rp9.269.520.803
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:

26
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 9,269,520,803
Mutasi tambah:
Pembelian 162,100,000
Transefer Masuk 204,288,667
Koreksi tambah
Mutasi kurang: 252,697,500
Penghentian dari penggunaan
Nilai Buku per 31 Desember 2021 9,383,211,970
Akumulasi Penyusutan 31 Desember 2021 (7,960,136,657)
Nilai Buku per 31 Desember 2021 1,423,075,313

Terdapat penambahan peralatan dan mesin Tahun 2021 sebagai berikut:

1. Rak Besi Rp.13.600.000


2. Gjh
ghj g
gggggggghj
ty tu
ddddddddddqMeja Rapat Rp.20.000.000
3. Lemari Penyimpan Rp 16.000.000
4. Televisi Rp 10.000.000
5. AC Rp 51.000.000

Gedung dan C.5 Gedung dan Bangunan


Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 30 September 2021 dan 31 Desember
Rp.9.491.259.000
2020 adalah Rp.9.491.259.000 dan Rp.9.324.107.000

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan


adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 9,224,713,000


Mutasi tambah: -
Revaluasi -
Penambahan Gedung -
Penambahan Nilai 266,546,000
-
Mutasi kurang: 9,491,259,000
Reavaluasi -
Saldo per 31 Desember 2020 9,491,259,000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (1,190,757,199)
Nilai Buku per 31Desember 2020 8,300,501,801

27
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran

Laporan Keuangan ini.

Jalan,Jaringan dan C.6 Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Irigasi Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2021 dan 31
Rp618.455.575 Desember 2020 adalah masing-masing sebesar Rp618.455.575 dan
Rp618.455.575 tidak ada penambahan ataupun pengurangan jalan,
jaringan dan irigasi pada Kantor Balai Pengelolaan BPDASHL Indragiri
Rokan.

Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal


pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2020 618,455,575
Revaluasi 0
Mutasi tambah: 0
Pembelian
Mutasi kurang: 0
Revaluasi 0
Akumulasi Penyusutan sd 31 Desember 2021 119,968,244
Saldo per 31 Desember 2021 618,455,575
Nilai Buku Per 31 Desember 2021 498,487,331

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
Akumulasi C.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan Aset Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2021 dan 31
Tetap Desember 2020 adalah masing-masing Rp9.270.862.100 dan
Rp9.270.862.100 Rp8.767.332.955 . Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa
manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi
dalam Pengerjaan (KDP).

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2021


adalah sebagai berikut:

28
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31Desember 2021

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan
1 Peralatan dan Mesin 9,383,211,970 7,960,136,657 1,423,075,313
2 Gedung dan Bangunan 9,491,259,000 1,190,757,199 8,300,501,801
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 618,455,575 119,968,244 498,487,331
4 Aset Tetap Lainnya 0 0 0
Akumulasi Penyusutan 19,492,926,545 9,270,862,100 10,222,064,445

Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1


Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya C.8 Aset Tetap Lainnya
Rp.88.619.517 Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi dan jaringan.Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember
2021 dan 31 Desember 2020 adalah Rp. 88.619.517 dan Rp.97.235.153

Ekuitas C. 9 Ekuitas
Rp37.251.383.185 Ekuitas per 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah masing-
masing sebesar Rp37.056.789.475 dan Rp41.655.013.185 Ekuitas adalah
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.

29
30
D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Pendapatan PNBP D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak


Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
Rp. 4.852.114
2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp.4.852.114 dan
5.333.690

REALISASI 31 REALISASI 31 NAIK


URAIAN
DESEMBER 2021 DESEMBER 2020 (TURUN) %

Pendapatan Sewa Tanah Gedung dan bangunan 4,852,114 4,175,144 16.21

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian


Pekerjaan Pemerintah 0 1,158,546 100.00
Jumlah Belanja 4,852,114 5,333,690 (9.03)

Beban Pegawai D.2 Beban Pegawai


Rp4.0818.180.738
Jumlah Beban Pegawai pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember
2020 adalah masing-masing sebesar Rp.4.0818.180.738 dan
Rp4.128.261.372 Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik
dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara,
Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.

Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020

31
Realisasi 31 Desember Realisasi 31 Naik (Turun)
URAIAN
2021 Desember 2020 %

Beban Gaji Pokok PNS 1,927,469,560 1,914,165,700 0.70


Beban Pembulatan Gaji 30,533 25,536 19.57
Beban Tunjangan Suami/Istri PNS 159,793,706 156,557,230 2.07
BebanTunjangan Anak PNS 50,682,402 51,587,218 (1.75)
Beban Tunjangan Struktural PNS 45,360,000 47,880,000 (5.26)
Beban Tunjangan Fungsional PNS 78,231,000 67,600,000 15.73
Beban Tunjangan PPh PNS 2,555,743 3,008,650 (15.05)
Beban Tunjangan Beras PNS 125,286,600 107,254,020 16.81

Beban Uang Makan PNS 163,241,000 201,062,000 (18.81)

Beban Tunjangan Umum PNS 62,290,000 62,295,000 (0.01)


Beban Uang Lembur - 19,019,000 (100.00)
Beban Tunjangan Khusus Kegiatan 1,466,250,194 1,497,807,018
Jumlah Beban Kotor 4,081,190,738 4,128,261,372 (1.14)
pengembalian 0 436 (100.00)
Jumlah beban pegawai 4,081,190,738 4,128,261,808 (1.14)

Beban Persediaan D.3 Beban Persediaan


Rp20.338.000
Jumlah Beban Persediaan pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember
2020 adalah masing-masing sebesar Rp20.338.000 dan Rp244.546.000
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas
barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil
produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian
Beban Persediaan untuk 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020


NAIK/
URAIAN BEBAN 31-Dec-21 31-Dec-20 TURUN %
Beban Konsumsi 20,338,000 15,388,500 32.16

Beban Persediaan Bahan Baku - 229,157,500 100.00

Beban Persediaan Lainnya - - 100.00


Jumlah 20,338,000 244,546,000 -91.68

Beban Barang dan D.4 Beban Barang dan Jasa


Jasa Jumlah Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2021 dan 31 Desember
Rp53.892.108.990 2020 adalah masing-masing sebesar Rp53.892.108.990 dan
Rp58.445.481.100 Beban barang dan jasa terdiri dari beban barang
dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban
yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak
menghasilkan aset tetap. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31
Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

32
Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2021 dan 31 Desember
2020
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN 31-Dec-21 31-Dec-20 (TURUN) %

Beban Keperluan Perkantoran 704,548,250 714,631,650 -1.41


Beban Pengiriman surat dinas Pos Surat 2,434,200 2,079,300 17.07

Beban Honor Operasional Satuan Kerja 1,350,840,000 1,417,525,000 -4.70

Beban barang operasional- penanganan


pandemi COVID-19 84,999,934 34,994,500
beban bahan 412,452,488 842,021,090 -51.02

Beban Honor Output Kegiatan 962,120,000 1,736,715,000 -44.60

Beban Barang Non Operasional Lainnya 43,523,850,440 37,209,992,948 16.97

beban barang non opersional


penanganan pandemi covid-19 - 10,983,155,500 -100.00

Beban Langganan Listrik 107,207,206 98,563,057 8.77


Beban Langganan Telepon 57,126,212 43,148,505 32.39
Beban Jasa Konsultan 6,542,750,500 5,281,894,750 23.87
Beban Sewa 5,000,000 32,400,000 -84.57

Beban Jasa Penanganan Pandemi


Covud -19 138,779,760 48,359,800
pengebalian - - 0.00

Beban Barang dan Jasa 53,892,108,990 58,445,481,100 -7.79

Beban Pemeliharaan D.5 Beban Pemeliharaan


Rp678.060.333 Beban Pemeliharaan 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
adalah masing-masing sebesar Rp678.060.333 dan Rp842.717.942
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam
kondisi normal. Rincian beban pemeliharaan untuk 31 Desember 2021
dan 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2021 dan 31 Desember


2020

33
31 Desember NAIK
URAIAN JENIS BEBAN 31 Desember 2020 (TURUN)
2020 %

-48.25
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 188,968,450 365,167,700
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 489,091,883 477,550,242 2.42

Jumlah 678,060,333 842,717,942 -19.54

Beban Perjalanan D.6 Beban Perjalanan Dinas


Dinas Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
Rp3.288.824.441 adalah masing-masing sebesar Rp3.288.824.441dan Rp4.352.671.655
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas
dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban
Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2021 dan 31 Desember


2020
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN 31 Desember 2020 31 Desember 2020 (TURUN)
%

Beban Belanja Perjalanan Biasa 3,200,155,745 3,783,087,400 -15.41


Beban Belanja Perjalanan dalam Kota 2,250,000 2,100,000 7.14

Beban Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting


Dalam Kota - 401,785,000 -100.00

Beban Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting


Luar Kota 86,418,696 165,699,255 -47.85
Pengembalian 0 0
Jumlah 3,288,824,441 4,352,671,655 -24.44

Beban Barang untuk D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Diserahkan kepada
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember
Masyarakat
2021 dan 31 Desember 2020 adalah masing-masing sebesar
Rp6.817.255.398
Rp6.817.255.398 dan Rp16.084.746.076 Beban Barang untuk
Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah dalam
bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk
mencapai tujuan entitas. Dalam hal ini, Balai Pengelolaan DAS dan
Hutan Lindung Indragiri Rokan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai akuntansi berbasis akrual yang sudah mulai
diterapkan pada Tahun 2015. Beban yang diserahkan kepada

34
masyarakat adalah berupa Bibit yang di produksi di persemaian
permanen Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan,
Sarana dan prasarana, Bibit Produktif, Kebun Bibit Rakyat, Kebun
Bibit Desa dan Tanah bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat, dan peralatan dan mesin untuk dijual dan diserahkan
kepada masyarakat.

Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk 31


Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31


Desember 2021 dan 31 Desember 2020
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN 31 Desember 2021 31 Desember 2020 (TURUN)
%
Beban barang untuk bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik bantuan pemerintah 1,192,537,900 1,693,206,800

Beban Tanah untuk diserahkan kepada


masyarakat/pemda 0 3,205,061,000 -100.00
Beban persediaan hewan dan tanaman untuk dijual
kepada masyarakat 5,624,717,498 11,186,478,276 100.00

Jumlah 6,817,255,398 16,084,746,076 -57.62

Beban Penyusutan D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi


dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31 Desember 2021
Rp763.255.656
dan 31 Desember 2020 adalah masing-masing sebesar Rp763.255.656
dan Rp844.194.527 Beban Penyusutan merupakan beban untuk
mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian
Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31 Desember 2021 dan 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 31 Desember 2021


dan 31 Desember 2020

35
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN NAIK
31-Dec-20 31-Dec-20
AMORTISASI (TURUN) %

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 456,508,135 525,260,198 -13.09


Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 278,529,549 270,633,652 2.92

Beban Penyusutan Irigasi 22,989,123 38,212,824 -39.84

Beban Penyusutan Jaringan 102,964 102,964 0.00

Beban Penyusutan Aset Tetap yang tidak 100.00


digunakan 5,125,885 9,984,889
Jumlah Penyusutan 763,255,656 844,194,527 -9.59
Jumlah Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 763,255,656 844,194,527 -9.59

Surplus dari Kegiatan D.10 Kegiatan Non Operasional


Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan
Rp73.540.239
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan
fungsi entitas. Surplus dari Kegiatan Non Operasional 31 Desember
2021 dan 31 Desember 2021 Rp73.540.239 dan 125.155.150

Pos Luar Biasa Rp0 D.10.1 Pos Luar Biasa


Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak
sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali
entitas.

36
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS

Ekuitas Awal E.1 Ekuitas Awal


Rp41.655.013.185 Nilai ekuitas pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2021 dan
31 Desember 2020 adalah masing-masing sebesar Rp41.655.013.185-
dan Rp50.132.588.397

Defisit LO E.2 Surplus (Defisit) LO


Rp(69.454.735.954) Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp(69.454.735.954) dan
Rp(84.799.166.173) Defisit LO merupakan selisih kurang antara
surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.
Dampak Kumulatif E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Perubahan Kebijakan Akuntasi/Kesalahan Mendasar.
Akuntansi/Kesalahan
Transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Mendasar
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 30
Rp.132.923.304 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 sebesar Rp132.923.304 dan
Rp4.976.862.233

Penyesuaian Nilai E.3.1 Penyesuaian Nilai Aset


Aset Rp0
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.00 dan
Rp0.00 Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai
persediaan akibat penerapan kebijakan harga perolehan tekahir.

Koreksi Nilai E.3.2 Koreksi Nilai Persediaan

37
Persediaan Rp (0) Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan
yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang
terjadi pada periode sebelumnya. Koreksi tambahan atas nilai
persediaan untuk 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
masing-masing koreksi Nilai Persediaan adalah Rp0dan Rp
(2.253.284.400) berupa barang persediaan tidak dikuasi, sehingga
barang persediaan tersebut harus dikoreksi atau dikeluarkan dari
barang persediaan sesuai peraturam PMK No 181/PMK.06/2016
tentang penata usahaan BMN dan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor
S-950/PB/2020 tanggal 30 Desember 2020 tentang kebijakan akuntansi
atas belanja dengan tujuan untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda. Daftar terlampir

Selisih Revolusi Aset E.3.3 Selisih Revolusi Aset Tetap


Tetap Rp.0
Selisih Revolusi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat
dilakukan penilaian ulang aset tetap.Selisih Revolusi Aset Tetap untuk
periode yang berakhir pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020
adalah masing-masing Rp0 dan Rp.(4.859.256.208) Selisih Revolusi
Aset Tetap berasal dari penilaian ulang atas Gedung dan bangunan,
Peralatan dan mesin, Jalan, Irigasi, dan Jaringan di Kantor Balai
Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Indragiri Rokan.

Koreksi Nilai Aset E.3.5 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revolusi
Tetap Non Revolusi
Koreksi Aset Tetap Non Revolusi untuk periode yang berakhir pada 31
Rp.0
Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 dan Rp
2.069.295.279 Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai asset
tetap dan asset lainnya yang bukan revoluasi nilai.

Koreksi lain lain E.3.6 Koreksi Nilai Lain-lain


Rp132.923.304
Koreksi lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 dan
2020 adalah sebesar Rp132.923.304 dan Rp 66.383.096

Transaksi Antar E.4 Transaksi Antar Entitas


Entitas
NIlai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31
Rp.64.723.588.940
Desember 2021 dan 31 Desember 2020 adalah masing-masing
sebesar Rp. 64.723.588.940 dan Rp. 81.298.453.194 Transaksi antar
entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang
berbeda baik internal KL, antar KL, anatar BUN maupun KL dengan
BUN

Ekuitas Akhir Rp E.4 Ekuitas Akhir

38
37.056.789.475 Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2021 dan 31 Desember
2020 adalah masing-masing sebesar Rp 37.056.789.475 dan
Rp41.655.013.185

KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL

F.1 NERACA

F.1 REKENING PEMERINTAH

1. Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Balai


Pengelolaan DAS Indragiri Rokan adalah Bank BNI Cabang Pekanbaru
Nomor Rekening: 018 a.n. Bendahara Pengeluaran Balai Pengelolaan DAS
Indragiri Rokan.

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Dalam rangka penyajian pos-pos dalam laporan keuangan secara wajar


penyampaian informasi terdapat Jurnal umum atas persediaan belum
diregister atas penyesuaian pagu belanja kegiatan pembuatan bibit
Persemaian Permanen Tahun Anggaran 2021 senilai Rp132.923.304

3. Surat Keputusan Kuasa Pengguan Anggaran DIPA 029 Tahun Anggaran


2021 Perubahan kelima Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan,
Nomor:SK.489/BPDASHL INR/TU/10/2021 tanggal 12 Oktober 2021
tentang penetapan personil pelaksana DIPA Tahun anggaran 2021 Balai
Pengeloaan Pengelolaan DAS Hutan Lindung Indragiri Rokan dan
Penetapan besaran Honorarium.

KPA : Ipana Nur.S.Hut,M.Sc

PPK Bid Tata Usaha : Ramlo Ricardo Hutabarat,S.Kom


PPK Seksi Program DASHL : Johnson SMT.S.Hut
PPK Seksi RHL : Dismantoro,S.Hut,M.Si
PPK Seksi Evaluasi DASHL : Sigit Budi Nugroho,S.Si.M.Si

39
Pejabat Penguji SPM : Agung Karnadi,SE
Bendahara Pengeluaran : Herlambang WHS.SP

DIREKTUR JENDERAL

Ir. Dyah Murtiningsih,M.Hum


NIP.196908021998032001

40

Anda mungkin juga menyukai