Anda di halaman 1dari 65

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai
Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan satuan kerja yang dipimpinnya.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi


Kalimantan Selatan adalah salah satu entitas akuntansi yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Salah satu
pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis
akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan,
akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang


berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan negara pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Kalimantan Selatan. Disamping itu, laporan keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance).

Banjarbaru, Januari 2021


Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011

i
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINT
Jl. Bangun Praja, Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, telp. 0511-6749344
BANJARBARU 70733

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Entitas, dan disertai Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran
2020 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern


yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan
posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

Banjarbaru, Januari 2021


Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB………………………………………………………………………………….………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…………………………………………………….…………......iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………..………………………………………………………..……………………………………....iv
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN...................................................................................................5
NERACA..........................................................................................................................................6
LAPORAN OPERASIONAL................................................................................................................7
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS....................................................................................................8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN...........................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN………..……………………………………………………………………………………………..9
1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan…………..…………………….…9
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan………………………………………9
1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan….………………… ………11
BAB II IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN………………………………………………….…...…12
2.1. Ringkasan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2020…………………………………….…12
2.2. Hambatan dan kendala pencapaian target yang telah ditetapkan……..……...13
BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI……………………………………………………………………………………..…..14
3.1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah……….………….……14
3.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan…..……..…...14
3.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan..………….15
3.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam standar akuntansi pemerintahan………….………..………………………………15
BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN…………………………………………..…………….32
4.1. Laporan Realisasi Anggaran…….…………………………………………………….………..…32
4.2. Neraca…………………………………………………………………………………………………….…37
4.3. Laporan Operasional….…………………………………………………….…………………….….47
4.4. Laporan Perubahan Ekuitas…………..……………………………………………………….….52
BAB V PENYAJIAN INFORMASI PENTING LAINNYA……..………………………………………………….….53
BAB VI PENUTUP………………………………………………….……..………………..……………………………….….55

iii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Berita Acara Arus Kas Rekonsiliasi Bendahara Penerimaan

2. Berita Acara Arus Kas Rekonsiliasi Bendahara Pengeluaran

3. Rekening Koran Bulan Desember Halaman Terakhir

4. Bukti Setoran UP / TU / Pengembalian lainnya

5. Berita Acara Stock Opname Persediaan dan Laporan Persediaan

6. Daftar Realisasi Belanja Modal dan Kapitalisasi

7. Rekapitulasi Mutasi Aset Tetap dan Aset Lainnya

8. Daftar Barang Ekstracountabel

9. Laporan Penyusutan Aset Tetap

10. Kartu Inventaris Barang (KIB)

11. Tagihan Utang/Beban yang belum dibayarkan sampai 31 Desember 2020

12. Lampiran lainnya pendukung laporan keuangan

iv
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(dalam rupiah)
NO URAIAN CALK ANGGARAN 2020 REALISASI 2020 % REALISASI 2019

1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah
4 Pendapatan Retribusi Daerah 4.1.1.1. 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 82.758.000,00
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
6 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s.d. 6) 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 82.758.000,00
8
9 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
10 Dana Bagi Hasil Pajak
11 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
12 Dana Alokasi Umum
13 Dana Alokasi Khusus
14 Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan (10 s.d. 13) - - -

15 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA


16 Dana Penyesuaian
17 Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya - - -
18 Jumlah Pendapatan Transfer (14+17) - - -
19 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
20 Pendapatan Hibah
21 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (20) - - -
22 JUMLAH PENDAPATAN (7+18+21) 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 82.758.000,00
23 BELANJA
24 BELANJA OPERASI
25 Belanja Pegawai 4.1.2.1. 7.990.625.000,00 7.631.114.833,00 95,50 6.865.961.081,00
26 Belanja Barang dan Jasa 4.1.2.2. 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 97,84 7.499.375.727,00
27 Belanja Hibah
28 Belanja Bantuan Sosial
29 Belanja Bantuan Keuangan
30 Jumlah Belanja Operasi (25 s.d. 29) 11.283.931.950,00 10.853.262.849,00 96,18 14.365.336.808,00
31 BELANJA MODAL
32 Belanja Modal Tanah
33 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.1.3.1. 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36 792.615.450,00
34 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 4.1.3.2. 440.000.000,00 439.165.000,00 99,81 393.234.898,00
35 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
36 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 4.1.3.3. 1.696.000,00 1.645.000,00 96,99
37 Jumlah Belanja Modal (32 s.d. 36) 484.570.000,00 480.410.000,00 99,14 1.185.850.348,00
38 BELANJA TIDAK TERDUGA
39 Belanja Tidak Terduga -
40 Jumlah Belanja Tidak Terduga - - - -
41 JUMLAH BELANJA (30+37+40) 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31 15.551.187.156,00
42 BELANJA TRANSFER
43 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN KE KABUPATEN/KOTA
44 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah ke Kabupaten/Kota
45 Jumlah Transfer Bagi Hasil Pendapatan ke Kab/Kota - - - -
46 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
47 Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya - - -
48 Jumlah Transfer Bantuan Keuangan - - - -
49 JUMLAH BELANJA TRANSFER (45+48) - - - -
50 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER (41+49) 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31 15.551.187.156,00
51 SURPLUS (DEFISIT) (22-50) (11.588.501.950,00) (11.137.646.849,00) 96,11 - 15.468.429.156,00
52 PEMBIAYAAN DAERAH
53 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
54 Penggunaan SILPA
55 Pencairan Dana Cadangan - - - -
56 Penerimaan Kembali Pinjaman Dana Talangan - - - -
57 Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen -
58 Jumlah Penerimaan Pembiayaan (54 s.d. 57) - - - -
59 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
60 Pembentukan Dana Cadangan -
61 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah -
62 Pemberian Pinjaman Dana Talangan - - - -
63 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan (60 s.d. 61) - - - -
64 PEMBIAYAAN NETTO (58 - 63) - - - -
65
66 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (51 + 64) - 11.588.501.950,00 - 11.137.646.849,00 - - 15.468.429.156,00
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

Banjarbaru, 4 Januari 2021


Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SKPD : 2.10.01.00. - DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan Desember 2020

Dalam Rupiah

kode Jumlah Realisasi % Realisasi


Rekening Uraian 2020
Anggaran 2019

1 2 3 4 5 6

1. PENDAPATAN DAERAH 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -

1.1.2. RETRIBUSI DAERAH 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -

1.1.2.01. Retribusi Jasa Umum - 280.000,00 - -

1.1.2.01.01. Retribusi Pelayanan Kesehatan - 280.000,00 - -

1.1.2.02. Retribusi Jasa Usaha - 64.289.000,00 - -

1.1.2.02.10. Retribusi Izin Usaha Perikanan - 64.289.000,00 - -

1.1.2.03. Retribusi Perizinan Tertentu 180.000.000,00 131.457.000,00 73,03 -

1.1.2.03.01. Retribusi Izin Trayek 80.000.000,00 43.545.000,00 54,43 -

1.1.2.03.07. Retribusi Izin Usaha Perikanan 50.000.000,00 - - -

1.1.2.03.10. Retribusi Izin Mempekerjakan 50.000.000,00 87.912.000,00 175,82 -


Tenaga Asing
2. BELANJA DAERAH 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31 -

2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.138.625.000,00 6.791.714.833,00 95,14 -

2.1.1. BELANJA PEGAWAI 7.138.625.000,00 6.791.714.833,00 95,14 -

2.1.1.01. Gaji dan Tunjangan 3.296.754.000,00 3.168.595.901,00 96,11 -

2.1.1.01.01. Gaji Pokok ASN 2.587.740.000,00 2.499.639.200,00 96,60 -

2.1.1.01.02. Tunjangan Keluarga ASN 218.121.000,00 211.191.544,00 96,82 -

2.1.1.01.03. Tunjangan Jabatan ASN 266.631.000,00 256.090.000,00 96,05 -

2.1.1.01.04. Tunjangan Fungsional ASN 20.304.000,00 20.160.000,00 99,29 -

2.1.1.01.05. Tunjangan Fungsional Umum ASN 59.643.000,00 59.220.000,00 99,29 -

2.1.1.01.06. Tunjangan Beras ASN 132.746.000,00 110.730.180,00 83,42 -

2.1.1.01.07. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 11.528.000,00 11.524.163,00 99,97 -


ASN
2.1.1.01.08. Pembulatan Gaji ASN 41.000,00 40.814,00 99,55 -

2.1.1.02. Tambahan Penghasilan ASN 3.841.871.000,00 3.623.118.932,00 94,31 -

2.1.1.02.01. Tambahan Penghasilan 3.841.871.000,00 3.623.118.932,00 94,31 -


Berdasarkan Beban Kerja
2.2. BELANJA LANGSUNG 4.629.876.950,00 4.541.958.016,00 98,10 -

2.2.1. BELANJA PEGAWAI 852.000.000,00 839.400.000,00 98,52 -

2.2.1.01. Honorarium ASN 64.200.000,00 59.400.000,00 92,52 -

2.2.1.01.01. Honorarium Panitia Pelaksana 64.200.000,00 59.400.000,00 92,52 -


Kegiatan
2.2.1.02. Honorarium Non ASN 787.800.000,00 780.000.000,00 99,01 -

2.2.1.02.01. Honorarium Tenaga Kontrak 787.800.000,00 780.000.000,00 99,01 -


Kegiatan
2.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 97,84 -

Permendagri 13
Dalam Rupiah

kode Realisasi %
Jumlah Realisasi
Rekening Uraian
Anggaran 2020
2019

1 2 3 4 5 6

2.2.2.01. Belanja Bahan Pakai Habis 413.872.200,00 396.440.600,00 95,79 -

2.2.2.01.01. Belanja Alat Tulis Kantor 76.972.200,00 76.346.600,00 99,19 -

2.2.2.01.03. Belanja Alat Listrik dan Elektronik 23.000.000,00 22.998.500,00 99,99 -

2.2.2.01.04. Belanja Perangko, Materai dan 7.000.000,00 6.997.000,00 99,96 -


Benda Pos Lainnya
2.2.2.01.05. Belanja Peralatan Kebersihan dan 24.600.000,00 24.600.000,00 100,00 -
Bahan Pembersih
2.2.2.01.06. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 282.300.000,00 265.498.500,00 94,05 -

2.2.2.02. Belanja Bahan/Material 7.700.000,00 6.048.000,00 78,55 -

2.2.2.02.19. Belanja Bahan Bakar Minyak 7.700.000,00 6.048.000,00 78,55 -

2.2.2.03. Belanja Jasa Kantor 960.759.000,00 928.162.966,00 96,61 -

2.2.2.03.01. Belanja Telepon 5.000.000,00 2.602.200,00 52,04 -

2.2.2.03.02. Belanja Air 31.000.000,00 17.803.580,00 57,43 -

2.2.2.03.03. Belanja Listrik 140.400.000,00 126.216.286,00 89,90 -

2.2.2.03.05. Belanja Surat Kabar/Majalah 40.164.000,00 39.360.000,00 98,00 -

2.2.2.03.06. Belanja Kawat / Faksimili / 313.955.000,00 312.000.000,00 99,38 -


Internet
2.2.2.03.07. Belanja Paket/Pengiriman 1.500.000,00 1.475.500,00 98,37 -

2.2.2.03.11. Belanja Jasa Dokumentasi dan 214.840.000,00 214.815.000,00 99,99 -


Publikasi
2.2.2.03.13. Belanja Jasa Keamanan dan 213.900.000,00 213.890.400,00 100,00 -
Kebersihan Kantor
2.2.2.04. Belanja Premi Asuransi 34.845.000,00 33.005.000,00 94,72 -

2.2.2.04.04. Belanja Iuran Badan 34.845.000,00 33.005.000,00 94,72 -


Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS) - Non PNS
2.2.2.05. Belanja Perawatan Kendaraan 122.260.000,00 115.191.400,00 94,22 -
Bermotor
2.2.2.05.01. Belanja Jasa Service 26.000.000,00 22.014.400,00 84,67 -

2.2.2.05.02. Belanja Penggantian Suku Cadang 57.484.000,00 57.369.500,00 99,80 -

2.2.2.05.03. Belanja Bahan Pelumas 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 -

2.2.2.05.05. Belanja Pajak Kendaraan 18.776.000,00 15.807.500,00 84,19 -


Bermotor/STNK
2.2.2.06. Belanja Cetak dan Penggandaan 72.945.000,00 72.802.500,00 99,80 -

2.2.2.06.01. Belanja Cetak. 63.775.000,00 63.632.500,00 99,78 -

2.2.2.06.02. Belanja Penggandaan 9.170.000,00 9.170.000,00 100,00 -

2.2.2.11. Belanja Makanan dan Minuman 306.305.000,00 297.880.500,00 97,25 -

2.2.2.11.01. Belanja Makanan dan Minuman 145.560.000,00 143.235.000,00 98,40 -


Rapat
2.2.2.11.02. Belanja Makanan dan Minuman 14.250.000,00 11.883.000,00 83,39 -
Tamu
2.2.2.11.04. Belanja Makanan dan Minuman 146.495.000,00 142.762.500,00 97,45 -
Pegawai
2.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas 1.128.357.750,00 1.126.543.950,00 99,84 -

2.2.2.15.01. Belanja Perjalanan Dinas Dalam 550.703.900,00 550.335.400,00 99,93 -


Daerah
2.2.2.15.02. Belanja Perjalanan Dinas Luar 577.653.850,00 576.208.550,00 99,75 -
Daerah
2.2.2.19. Belanja Pemeliharaan 205.863.000,00 205.673.100,00 99,91 -

Permendagri 13
Dalam Rupiah

kode Realisasi %
Jumlah Realisasi
Rekening Uraian
Anggaran 2020
2019

1 2 3 4 5 6

2.2.2.19.02. Belanja Pemeliharan Peralatan 105.000.000,00 104.819.100,00 99,83 -


dan Mesin
2.2.2.19.03. Belanja Pemeliharan Gedung dan 100.863.000,00 100.854.000,00 99,99 -
Bangunan
2.2.2.21. Belanja Barang Untuk Diserahkan 8.500.000,00 8.500.000,00 100,00 -
kepadaMasyarakat/Pihak Ketiga
2.2.2.21.01. Belanja Barang Yang Akan 8.500.000,00 8.500.000,00 100,00 -
Diserahkan Kepada Masyarakat
2.2.2.25. Belanja Tenaga 31.900.000,00 31.900.000,00 100,00 -
Ahli/Narasumber/Instruktur/Mode
rator
2.2.2.25.02. Belanja Narasumber 27.500.000,00 27.500.000,00 100,00 -

2.2.2.25.04. Belanja Moderator 4.400.000,00 4.400.000,00 100,00 -

2.2.3. BELANJA MODAL 484.570.000,00 480.410.000,00 99,14 -

2.2.3.27. Belanja modal Pengadaan Alat 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36 -


Rumah Tangga
2.2.3.27.36. Belanja Modal Pengadaan Sofa 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36 -

2.2.3.50. Belanja modal Pengadaan 440.000.000,00 439.165.000,00 99,81 -


Bangunan Gedung Tempat Kerja
2.2.3.50.01. Belanja modal Pengadaan 440.000.000,00 439.165.000,00 99,81 -
Bangunan Gedung Kantor
2.2.3.84. Belanja modal Pengadaan Buku 1.696.000,00 1.645.000,00 96,99 -

2.2.3.84.24. Belanja Modal Pengadaan Buku 1.696.000,00 1.645.000,00 96,99 -


Peraturan Perundang-undangan
SURPLUS/(DEFISIT) (11.588.501.950,00) (11.137.646.849,00) 96,11 -

Permendagri 13
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SKPD : 2.10.01.00. - DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2020

Dalam Rupiah

kode Jumlah Realisasi % Realisasi


Rekening Uraian 2020
Anggaran 2019

1 2 3 4 5 6

1 PENDAPATAN - LRA 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -


1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -
(PAD) - LRA
1.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah - 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -
LRA
1.1.2.01. Pendapatan Retribusi Daerah - 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -
LRA
1.1.2.01.01. Pendapatan Retribusi Daerah - 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 -
LRA
2. BELANJA 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31 -
2.1. BELANJA OPERASI 11.283.931.950,00 10.853.262.849,00 96,18 -
2.1.1. Belanja Pegawai 7.990.625.000,00 7.631.114.833,00 95,50 -
2.1.1.01. Belanja Pegawai 7.990.625.000,00 7.631.114.833,00 95,50 -
2.1.1.01.01. Belanja Pegawai 7.990.625.000,00 7.631.114.833,00 95,50 -
2.1.2. Belanja Barang dan Jasa 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 97,84 -
2.1.2.01. Belanja Barang dan Jasa 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 97,84 -
2.1.2.01.01. Belanja Barang dan Jasa 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 97,84 -
2.2. BELANJA MODAL 484.570.000,00 480.410.000,00 99,14 -
2.2.2. Belanja Modal Peralatan dan 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36 -
Mesin
2.2.2.01. Belanja Modal Peralatan dan 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36 -
Mesin
2.2.2.01.01. Belanja Modal Peralatan dan 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36 -
Mesin
2.2.3. Belanja Modal Gedung dan 440.000.000,00 439.165.000,00 99,81 -
Bangunan
2.2.3.01. Belanja Modal Gedung dan 440.000.000,00 439.165.000,00 99,81 -
Bangunan
2.2.3.01.01. Belanja Modal Gedung dan 440.000.000,00 439.165.000,00 99,81 -
Bangunan
2.2.5. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.696.000,00 1.645.000,00 96,99 -
2.2.5.01. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.696.000,00 1.645.000,00 96,99 -
2.2.5.01.01. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.696.000,00 1.645.000,00 96,99 -
TOTAL BELANJA DAN 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31 -
TRANSFER
SURPLUS/(DEFISIT) (11.588.501.950,00) (11.137.646.849,00) 96,11 -

Permendagri 64
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NERACA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(dalam rupiah)
NO URAIAN CALK 2020 2019

1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas di Kas Daerah
4 Kas di Bendahara Pengeluaran 4.2.1.
5 Kas di Bendahara Penerimaan
6 Kas di BLUD
7 Kas di Sekolah
8 Kas Lainnya

9 Piutang
10 Piutang Pajak Daerah
11 Penyisihan Piutang Pajak
12 Piutang Pajak Netto - -
13 Piutang Retribusi
14 Penyisihan Piutang Retribusi
15 Piutang Retribusi Netto - -
16 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - -
17 Penyisihan Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - -
18 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Netto - -
19 Piutang Lain-Lain PAD yang Sah
20 Penyisihan Piutang Lain-Lain PAD yang Sah
21 Piutang Lain-Lain PAD yang Sah Netto - -
22 Piutang Transfer Pemerintah Pusat/Dana Perimbangan -
23 Penyisihan Piutang Lain-Lain PAD yang Sah - -
24 Piutang Transfer Pemerintah Pusat/Dana Perimbangan Netto - -
25 Piutang Lain-Lain Pendapatan yang Sah - -
26 Penyisihan Piutang Lain-Lain Pendapatan yang Sah - -
27 Piutang Lain-Lain Pendapatan yang Sah Netto - -
28 Bagian Lancar tagihan Penjualan Angsuran
29 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
30 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Netto - -
31 Piutang Dana Talangan
32 Penyisihan Piutang Dana Talangan
33 Piutang Dana Talangan Netto - -
34 Beban Dibayar di Muka
35 Persediaan 4.2.2. 663.000,00 637.000,00
36 Jumlah Aset Lancar (3+4+5+6+7+8+12+15+18+21+24+27+30+33+34+35) 663.000,00 637.000,00
37 INVESTASI JANGKA PANJANG
38 Investasi Non Permanen
39 Dana Pinjaman pada Koperasi dan UKM
40 Penyisihan Dana Pinjaman pada Koperasi dan UKM
41 Jumlah Investasi Non Permanen - -
42 Investasi Permanen
43 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
44 Jumlah Investasi Permanen - -
45 Total Investasi Jangka Panjang (41+44) - -
46 ASET TETAP
47 Tanah 4.2.6. 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00
48 Peralatan dan Mesin 4.2.7. 7.651.806.283,45 7.612.206.283,45
49 Gedung dan Bangunan 4.2.8. 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00
50 Jalan, Irigasi dan Jaringan 4.2.9. 413.640.000,00 198.500.000,00
51 Aset Tetap Lainnya 4.2.10. 29.392.450,00 27.747.450,00
52 Konstruksi Dalam Pengerjaan
53 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 4.2.11. (10.675.418.211,43) (9.490.767.952,76)
54 Jumlah Aset Tetap (47 s.d.53) 29.991.421.632,02 30.695.661.890,69
55 DANA CADANGAN
56 Dana Cadangan Pemilu Kepala Daerah -
57 Jumlah Dana Cadangan - -
58 ASET LAINNYA
59 Aset Tidak Berwujud 4.2.13. 231.966.500,00 231.966.500,00
60 Amortisasi Aset Tidak Berwujud (214.366.500,00) (205.566.500,00)
61 Aset Tidak Berwujud Netto 17.600.000,00 26.400.000,00
62 Aset Lain-lain 4.2.14. 330.161.613,66 330.161.613,66
63 Akumulasi penyusutan Aset Lain-lain (266.923.644,91) (266.923.644,91)
64 Aset Lain lain Netto 63.237.968,75 63.237.968,75
65 Jumlah Aset Lainnya (61+64) 80.837.968,75 89.637.968,75
66 TOTAL ASET (36+45+54+57+65) 30.072.922.600,77 30.785.936.859,44
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NERACA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(dalam rupiah)
NO URAIAN CALK 2020 2019

67 KEWAJIBAN
68 Kewajiban Jangka Pendek
69 Utang Perhitungan Fihak Ketiga - -
70 Utang Dana BOS
71 Pendapatan Diterima di Muka
72 Utang Belanja 4.2.15. 12.115.908,00 10.984.495,00
73 Utang Jangka Pendek Lainnya
74 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (69 s.d 73) 12.115.908,00 10.984.495,00
75 EKUITAS
76 Ekuitas 4.2.16. 30.060.806.692,77 30.774.952.364,44
77 Jumlah Ekuitas 30.060.806.692,77 30.774.952.364,44
78 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS (74+77) 30.072.922.600,77 30.785.936.859,44
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
- -
Banjarbaru, 4 Januari 2021
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
2.10.01.00. - DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
NERACA
PER 31Desember2020 DAN 2019

Halaman 1 dari 2

Jumlah (Rp)
Uraian
2020 2019

1 2 3
ASET LANCAR 663.000,00 637.000,00

Persediaan 663.000,00 637.000,00

Persediaan. 663.000,00 637.000,00

Persediaan.. 663.000,00 637.000,00

ASET TETAP 29.991.421.632,02 30.695.661.890,69

Tanah 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00

Tanah. 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00

Tanah.. 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00

Peralatan dan Mesin 7.651.806.283,45 7.612.206.283,45

Alat-alat Angkutan 2.817.304.891,44 2.817.304.891,44

Alat-alat Angkutan. 2.817.304.891,44 2.817.304.891,44

Alat-alat Bengkel 119.532.500,00 119.532.500,00

Alat-alat Bengkel. 119.532.500,00 119.532.500,00

Alat-alat Pertanian dan Peternakan 2.357.000,00 2.357.000,00

Alat-alat Pertanian dan Peternakan... 2.357.000,00 2.357.000,00

Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 4.222.249.751,99 4.182.649.751,99

Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga.. 4.222.249.751,99 4.182.649.751,99

Alat-alat Studio dan Komunikasi 490.362.140,02 490.362.140,02

Alat-alat Studio dan Komunikasi.. 490.362.140,02 490.362.140,02

Gedung dan Bangunan 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00

Bangunan Gedung 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00

Bangunan Gedung. 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan 413.640.000,00 198.500.000,00

Jalan dan Jembatan 413.640.000,00 198.500.000,00

Jalan dan Jembatan. 413.640.000,00 198.500.000,00

Aset Tetap Lainnya 29.392.450,00 27.747.450,00

Buku dan Kepustakaan / Kebudayaan 29.392.450,00 27.747.450,00

Buku dan Kepustakaan / Kebudayaan... 29.392.450,00 27.747.450,00

Akumulasi Penyusutan (10.675.418.211,43) (9.490.767.952,76)

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (6.866.469.208,58) (6.315.643.894,09)

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin. (6.866.469.208,58) (6.315.643.894,09)

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (3.747.735.002,85) (3.153.068.503,11)

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan. (3.747.735.002,85) (3.153.068.503,11)

Akumulasi Penyusutan Jalan Irigasi dan Jaringan (61.214.000,00) (22.055.555,56)

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan (61.214.000,00) (22.055.555,56)

ASET LAINNYA 80.837.968,75 89.637.968,75

Aset Tidak Berwujud 17.600.000,00 26.400.000,00

Aset Tidak Berwujud. 231.966.500,00 231.966.500,00

Aset Tidak Berwujud.. 231.966.500,00 231.966.500,00

Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud (214.366.500,00) (205.566.500,00)


Halaman 2 dari 2

Jumlah (Rp)
Uraian
2020 2019

1 2 3
Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Lainnya (214.366.500,00) (205.566.500,00)

Aset Lain-lain 63.237.968,75 63.237.968,75

Aset Lain-lain.. 330.161.613,66 330.161.613,66

Aset Lain-lain... 330.161.613,66 330.161.613,66

Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (266.923.644,91) (266.923.644,91)

Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (266.923.644,91) (266.923.644,91)

JUMLAH ASET 30.072.922.600,77 30.785.936.859,44

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 12.115.908,00 10.984.495,00

Utang Belanja 12.115.908,00 10.984.495,00

Utang Belanja 12.115.908,00 10.984.495,00

Utang Belanja 12.115.908,00 10.984.495,00

JUMLAH KEWAJIBAN 12.115.908,00 10.984.495,00

EKUITAS 30.060.806.692,77 30.774.952.364,44

Ekuitas 19.030.988.564,67 30.774.952.364,44

Ekuitas 30.774.952.364,44 30.774.952.364,44

Ekuitas 30.774.952.364,44 30.774.952.364,44

Surp lus/ Defisit LO (11.743.963.799,77) 0

Surp lus/ Defisit LO (11.743.963.799,77) 0

RKPPKD 11.137.646.849,00 0

RK PPKD 11.137.646.849,00 0

RK PPKD 11.137.646.849,00 0

Dampak Komulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar (107.828.720,90) 0

Dampak Komulatif (107.828.720,90) 0

Koreksi Akumulasi Penyusutan (107.828.720,90) 0

JUMLAH EKUITAS DANA 30.060.806.692,77 30.774.952.364,44

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 30.072.922.600,77 30.785.936.859,44

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna


Anggaran/Pengguna Barang

Ir. H. NAFARIN, M.P


NIP. 19620513 198903 1 011
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(dalam rupiah)

NO URAIAN CALK 2020 2019

KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah
4 Pendapatan Retribusi Daerah 4.3.1. 196.026.000,00 82.758.000,00
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
6 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah -LO (3 s.d. 6) 196.026.000,00 82.758.000,00
8 PENDAPATAN TRANSFER
9 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
10 Dana Bagi Hasil Pajak
11 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
12 Dana Alokasi Umum
13 Dana Alokasi Khusus
14 Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan (10 s.d. 13) - -
15 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA
16 Dana Penyesuaian
17 Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya - -
18 Jumlah Pendapatan Transfer (14+17) - -
19 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
20 Pendapatan Hibah
21 Pendapatan Piutang Tak Tertagih - -
22 Jumlah Lain-lain Pendapatan Yang Sah (20) - -
23 JUMLAH PENDAPATAN (7+18+22) 196.026.000,00 82.758.000,00
24 BEBAN
25 BEBAN OPERASI
26 Beban Pegawai 4.3.2. 7.631.114.833,00 6.883.911.081,00
27 Beban Persediaan 4.3.3.1 402.462.600,00 1.513.662.650,00
28 Beban Jasa 4.3.3.2 1.488.573.779,00 2.148.796.484,00
29 Beban Pemeliharaan 4.3.3.3 205.673.100,00 187.601.500,00
30 Beban Perjalanan Dinas 4.3.3.4 1.126.543.950,00 3.627.245.600,00
31 Beban Hibah
32 Beban Bantuan Keuangan
33 Beban Bantuan Sosial
34 Beban Penyusutan dan Amortisasi 4.3.4. 1.085.621.537,77 1.302.047.108,97
35 Beban Penyisihan Piutang
36 Beban barang dan jasa BOS
37 Beban Lainnya
38 Jumlah Beban Operasi (26 s.d 37) 11.939.989.799,77 15.663.264.423,97
39 BEBAN TRANSFER
40 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah ke Kabupaten/Kota
41 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya
42 Jumlah Beban Transfer (40 s.d 41) - -
43 JUMLAH BEBAN (38+42) 11.939.989.799,77 15.663.264.423,97
44 JUMLAH SURPLUS (DEFISIT) DARI OPERASI (23-43) (11.743.963.799,77) (15.580.506.423,97)
45 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
46 SURPLUS NON OPERASIONAL
47 Surplus penjualan Aset Non Lancar - -
48 Surplus Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
49 Jumlah Surplus Non Operasional (47 s.d. 48) - -
50 DEFISIT NON OPERASIONAL
51 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - -
52 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 1.400.000,00
53 Jumlah Defisit Non Operasional (51 s.d 52) - 1.400.000,00
54 Jumlah Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (49-53) - (1.400.000,00)
55 SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM POS LUAR BIASA (44+54) (11.743.963.799,77) (15.581.906.423,97)
56 POS LUAR BIASA
57 PENDAPATAN LUAR BIASA
58 Pendapatan Luar Biasa -
59 Jumlah Pendapatan Luar Biasa - -
60 BEBAN LUAR BIASA
61 Beban Luar Biasa - -
62 Jumlah Beban Luar Biasa - -
63 JUMLAH POS LUAR BIASA - -
64 SURPLUS (DEFISIT)-LO (55+63) (11.743.963.799,77) (15.581.906.423,97)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

Banjarbaru, 4 Januari 2021


Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2020 Dan 2019

(Dalam rupiah)

Kenaikan /
URAIAN 2020 2019 (%)
Penurunan
1 2 3 4 5
PENDAPATAN - LO

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO

Pendapatan Retribusi Daerah - LO 196,026,000.00 82,758,000.00 113,268,000.00 57.78

Pendapatan Retribusi Daerah - LO 196,026,000.00 82,758,000.00 113,268,000.00 57.78

Pendapatan Retribusi Daerah - LO 196,026,000.00 82,758,000.00 113,268,000.00 57.78

Jumlah PENDAPATAN ASLI 196,026,000.00 82,758,000.00 113,268,000.00 57.78


DAERAH (PAD) - LO
JUMLAH PENDAPATAN 196,026,000.00 82,758,000.00 113,268,000.00 57.78

BEBAN

BEBAN OPERASI - LO

Beban Pegawai - LO 7,631,114,833.00 6,865,961,081.00 765,153,752.00 10.03

Beban Pegawai - LO 7,631,114,833.00 6,865,961,081.00 765,153,752.00 10.03

Beban Pegawai - LO 7,631,114,833.00 6,865,961,081.00 765,153,752.00 10.03

Beban Persediaan 402,462,600.00 1,513,662,650.00 (1,111,200,050.00) (276.10)

Beban Persediaan 402,462,600.00 1,513,662,650.00 (1,111,200,050.00) (276.10)

Beban Persediaan 402,462,600.00 1,513,662,650.00 (1,111,200,050.00) (276.10)

Beban Jasa 1,480,073,779.00 2,166,746,484.00 (686,672,705.00) (46.39)

Beban Jasa 1,480,073,779.00 2,166,746,484.00 (686,672,705.00) (46.39)

Beban Jasa 1,480,073,779.00 2,166,746,484.00 (686,672,705.00) (46.39)

Beban Pemeliharaan 205,673,100.00 187,601,500.00 18,071,600.00 8.79

Beban Pemeliharaan 205,673,100.00 187,601,500.00 18,071,600.00 8.79

Beban Pemeliharaan 205,673,100.00 187,601,500.00 18,071,600.00 8.79

Beban Perjalanan Dinas 1,126,543,950.00 3,627,245,600.00 (2,500,701,650.00) (221.98)

Beban Perjalanan Dinas 1,126,543,950.00 3,627,245,600.00 (2,500,701,650.00) (221.98)

Beban Perjalanan Dinas 1,126,543,950.00 3,627,245,600.00 (2,500,701,650.00) (221.98)

Beban Hibah 8,500,000.00 0.00 8,500,000.00 100.00

Beban Hibah 8,500,000.00 0.00 8,500,000.00 100.00

Beban Hibah 8,500,000.00 0.00 8,500,000.00 100.00

Beban Penyusutan dan Amortisasi 1,085,621,537.77 1,302,047,108.97 (216,425,571.20) (19.94)

Beban Penyusutan dan Amortisasi 1,085,621,537.77 1,302,047,108.97 (216,425,571.20) (19.94)

Beban Penyusutan dan Amortisasi 1,085,621,537.77 1,302,047,108.97 (216,425,571.20) (19.94)

Defisit Dari Kegiatan Non Operasional

Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 0.00 1,400,000.00 (1,400,000.00) 0.00

Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 0.00 1,400,000.00 (1,400,000.00) 0.00

Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 0.00 1,400,000.00 (1,400,000.00) 0.00

JUMLAH BEBAN 11,939,989,799.77 15,664,664,423.97 (3,724,674,624.20) (31.19)

SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (11,743,963,799.77) (15,581,906,423.97) 3,837,942,624.20 (32.68)


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(dalam rupiah)
NO U R AIAN CALK 2020 2019

1 EKUITAS AWAL 4.4.1 30.774.952.364,44 30.774.952.364,44


2 Surplus (Defisit) - LO 4.4.2 (11.743.963.799,77)
3 Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar 4.4.3 11.029.818.128,10 -
- Koreksi/Penyesuaian Piutang Pajak
- Koreksi/Penyesuaian Piutang Retribusi
- Koreksi/Penyesuaian Piutang Lain-lain PAD yang Sah
- Koreksi/Penyesuaian Piutang Hasil Pengl. Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
- Koreksi/Penyesuaian Piutang Transfer
- Koreksi/Penyesuaian Penyisihan Piutang
- Koreksi/Penyesuaian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
- Koreksi/Penyesuaian Persediaan
- Koreksi/Penyesuaian Investasi Non Permanen
- Koreksi/Penyesuaian Penyisihan Investasi Non Permanen
- Koreksi/Penyesuaian Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
- Koreksi/Penyesuaian Aset Tetap
- Koreksi/Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (107.828.720,90)
- Koreksi/Penyesuaian Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud
- Koreksi/Penyesuaian Aset Lain-Lain
- Koreksi/Penyesuaian Kewajiban Jangka Pendek
- Koreksi/Penyesuaian Pendapatan Diterima di Muka
- Koreksi/Penyesuaian Lainnya
- RK PPKD 11.137.646.849,00

4 EKUITAS AKHIR 4.4.4 30.060.806.692,77 30.774.952.364,44

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

Banjarbaru, 4 Januari 2021


Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SKPD : 2.10.01.00. - DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode yang Berakhir Sampai dengan 31-Desember-2020 dan 2019

URAIAN 2020 2019


EKUITAS AWAL 30,774,952,364.44 30,774,952,364.44
RK PPKD 11,137,646,849.00 0.00
Surp lus/ Defisit LO (11,743,963,799.77) 0.00
Koreksi Akumulasi Penyusutan (107,828,720.90) 0.00
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN 0.00 0.00
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN 0.00 0.00
SELISIH REVALUASI ASET TETAP 0.00 0.00
LAIN - LAIN 0.00 0.00
JUMLAH EKUITAS AKHIR 30,060,806,692.77 30,774,952,364.44

1
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan keuangan SKPD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Kalimantan Selatan disusun untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi
anggaran, saldo anggaran lebih, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan
yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya.
Pelaporan keuangan SKPD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Selatan disusun untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber
daya yang dikelola, diantaranya dengan:
1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas;
2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan ekuitas;
3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggaran yang ditetapkan;
5. Menyajikan informasi bagi pengguna mengenai indikasi sumber daya yang telah diperoleh
dan digunakan sesuai dengan anggaran dan indikasi sumber daya yang diperoleh dan
digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan dalam
APBD.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan SKPD Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Selatan menyediakan informasi
mengenai Pendapatan-LRA, Belanja, Pembiayaan, Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan-LO,
Beban, serta Perubahan Ekuitas.
Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi tujuan pelaporan
keuangan, namun demikian masih diperlukan informasi tambahan, termasuk laporan
nonkeuangan, untuk dilaporkan bersama-sama dengan laporan keuangan guna memberikan
gambaran yang lebih komprehensif mengenai suatu entitas pelaporan selama satu periode.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan hukum penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan didasarkan pada:
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata cara Pertanggungjawaban
Kepala Daerah;

9
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

7. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri
dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
12. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Permendagri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017 Nomor 11 )
16. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 16 Tahun 2019 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2019 Nomor 16);
17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran
2020 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020 Nomor 4);
18. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 071 Tahun 2018 Tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 092 Tahun 2012 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Atas Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2018 Nomor 71) ;
19. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 096 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 029 tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Berbasis Akrual (Berita
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 Nomor 96);
20. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 090 Tahun 2019 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran
2020 (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2019 Nomor 090);
21. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0113 Tahun 2020 tentang Perubahan
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020 Nomor
0113)

10
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan


Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
BAB II IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
2.1. Ringkasan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2020
2.2. Hambatan dan kendala pencapaian target yang telah ditetapkan
BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI
3.1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan.
3.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
3.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
3.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam standar akuntansi pemerintahan
BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
4.1. Laporan Realisasi Anggaran
4.2. Neraca
4.3. Laporan Operasional
4.4. Laporan Perubahan Ekuitas

BAB V PENYAJIAN INFORMASI PENTING LAINNYA

5.1. Struktur Organisasi SKPD dan Tugas Pokok dan fungsinya

BAB VI PENUTUP

11
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

BAB II
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

2.1. Ringkasan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2020


Realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp196.026.000,00 atau 108,90% dari anggaran sebesar
Rp180.000.000,00. Belanja dan Transfer Daerah sebesar Rp11.768.501.950,00 atau 96,31% dari
anggaran sebesar Rp11.333.672.849,00.
NO. URAIAN ANGGARAN 2020 REALISASI 2020 %
1. Pendapatan Daerah 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90
Retribusi 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90
2. Belanja Daerah 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31
A. Belanja Tidak Langsung 7.138.625.000,00 6.791.714.833,00 95,14
a. Belanja Pegawai 7.138.625.000,00 6.791.714.833,00 95,14
B. Belanja Langsung 4.629.876.950,00 4.541.958.016,00 98,10
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.496.206.000,00 2.432.857.866,00 97,46
1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan 490.355.000,00 458.622.066,00 93,53
Dan Listrik
2) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 458.622.066,00
70.800.000,00 65.993.000,00 93,21
3) Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor 240.000.000,00 239.988.400,00 100,00
4) Penyediaan Alat Tulis Kantor, Cetakan dan 93.500.000,00 93.433.000,00 99,93
Penggandaan
5) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan 23.000.000,00 22.998.500,00 99,99
Bangunan
6) Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundangan 73.000.000,00 71.940.000,00 98,55
7) Penyediaan Bahan Logistik Kantor 290.000.000,00 271.546.500,00 93,64
8) Penyediaan Makanan Dan Minuman 239.750.000,00 232.625.500,00 97,03
9) Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi 575.000.000,00 574.960.900,00 99,99
10) Penataan Perpustakaan 66.856.000,00 66.805.000,00 99,92
11) Penyediaan Jasa Teknis Perizinan 333.945.000,00 333.945.000,00 100,00
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 1.006.477.000,00 993.729.500,00 98,73
Aparatur
1) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 42.874.000,00 39.600.000,00 92,36
2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 638.603.000,00 636.379.000,00 99,65
3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 220.000.000,00 212.931.400,00 96,79
4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 105.000.000,00 104.819.100,00 99,83
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 6.348.800,00 6.348.800,00 100,00
Aparatur
1) Peningkatan Kapsitas dan Kualitas Sumber Daya 6.348.800,00 6.348.800,00 100,00
Aparatur
d. Program pengembangan sistem perencanaan,
Teknis pns 204.681.000,00 201.117.700,00 98,26
pelaporan, capaian kinerja dan keuangan
1) Penyusunan dan Pelaporan Kinerja SKPD 144.981.000,00 142.066.300,00 97,99
2) Penyusunan dan Pelaporan Keuangan dan Aset 9.850.000,00 9.841.400,00 99,91
SKPD
3) Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat 49.850.000,00 49.210.000,00 98,72
e. Program peningkatan iklim investasi & realisasi 549.261.050,00 541.001.050,00 98,50
investasi
1) Pengembangan dan pemberdayaan usaha 26.610.200,00 26.610.200,00 100,00
2) Penyelenggaraan pameran investasi 264.688.250,00 264.688.250,00 100,00
3) Identifikasi potensi dan evaluasi kebijakan investasi 51.374.400,00 51.374.400,00 100,00
4) Forum Investasi Kalimantan Selatan 62.913.400,00 54.653.400,00 86,87
5) Pengendalian Pelaksanaan Investasi 80.867.900,00 80.867.900,00 100,00
6) Pengelolaan sistem informasi perizinan dan penanaman 62.806.900,00 62.806.900,00 100,00
f. modal
Program Kualitas dan Kemudahan Pelayanan 366.903.100,00 366.903.100,00 100,00
1) Rapat koordinasi perizinan dengan instansi terkait dan
Perizinan 117.828.200,00 117.828.200,00 100,00
kab/kota
2) Peninjauan lapangan untuk syarat teknis pemberian 144.791.200,00 144.791.200,00 100,00
perizinan
3) Pelayanan Penanaman Modal 104.283.700,00 104.283.700,00 100,00
JUMLAH 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31

12
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

2.2. Hambatan dan kendala pencapaian target yang telah ditetapkan.


Beberapa hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
diantaranya adalah :
1. Pelaksanaan kegiatan belum menyesuaikan time schedule yang telah direncanakan
sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran kas kurang
optimal.
2. Kurang optimalnya koordinasi Bidang – Bidang dilingkungan Dinas PMPTSP Provinsi
Kalsel dengan Bagian Keuangan dan Aset selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan
Daerah di lingkungan Dinas PMPTSP Provinsi Kalsel.
3. Masih kurangnya tingkat kecermatan dan ketertiban dalam perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
4. Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan beberapa target tidak dapat dicapai.

13
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan


Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas mengkordinasi pelaksanaan urusan
pemerintahan dan pelayanan perizinan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dengan fungsi
sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu di
daerah;
2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan iklim penanaman modal;
3. Koordinasi pelaksanaan kebijakan promosi potensi daerah yang dapat menarik
penanaman modal;
4. Koordinasi, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal;
5. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perizinan produksi dan industri;
6. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perizinan sarana perekonomian dan sosial.
7. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perizinan penanaman modal; dan
8. Pengelolaan kegaiatan kesekretariatan.
Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan.
Entitas akuntansi dalam hal ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas PMPTSP Provinsi
Kalimantan Selatan, yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang meliputi :
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Operasional
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan

3.2. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan


Dalam hal penyajian Laporan Keuangan, Basis akuntansi yang digunakan yaitu basis kas untuk
pengakuan Pendapatan, Belanja, Transfer serta Pembiayaan dan basis akrual untuk
pengakuan Aset, Kewajiban, serta Ekuitas.
Basis kas untuk perkiraan-perkiraan laporan realisasi anggaran dan laporan arus kas berarti
bahwa pendapatan/penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah,
dan belanja/transfer/pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas
daerah.
Basis akrual untuk perkiraan-perkiraan neraca bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.

14
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

3.3. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan


Terkait dengan penyajian laporan keuangan, maka laporan keuangan tahun sebelumnya
disajikan kembali dengan menerapkan perlakuan akuntansi sebagai berikut.
a. Belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, serta belanja operasi lainnya
diklasifikasikan sebagai belanja barang/jasa;
b. Pembelian persediaan diklasifikasikan sebagai belanja barang/jasa;
c. Pembelian aset tetap dan konstruksi dalam pengerjaan serta pembelian aset tak
berwujud diklasifikasikan sebagai belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, belanja
gedung dan bangunan, belanja jalan,irigasi dan jaringan, belanja aset tetap lainnya, dan
belanja aset lainnya.
3.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar
akuntansi pemerintahan
Penyusunan laporan keuangan SKPD Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan per 31
Desember 2020 mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 berikut perubahannya danPeraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007, serta Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
pada Pemerintah Daerah.
Mulai tahun 2015 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menerapkan akuntansi berbasis
akrual sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010. Penerapan
tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan.
Penyusunan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang valid dan
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk
membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran
yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu
entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan disajikan sebagai bagian tak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk tujuan umum. Informasi dalam catatan laporan keuangan ini secara umum
telah mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan 31 Desember
2019 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan adalah mengacu pada Peraturan Gubernur
Nomor 096 Tahun 2015 sebagai berikut.

PENDAPATAN
DefinisiPendapatan - LO
Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang diakui Sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah daerah.
Pengakuan Pendapatan-LO
Pendapatan-LO menggunakan basis akrual. Pendapatan-LO diakui jika memenuhi kriteria
sebagai berikut.
1. Timbulnya hak atas pendapatan; dan
2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik sudah
15
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

diterima pembayaran secara tunai (realized) maupun masih berupa piutang (realizable).
Secara lebih rinci pengakuan pendapatan-LO dijelaskan sebagai berikut.
1. Pendapatan pajak daerah dengan mekanisme Self Assessment diakui pada saat
diterima SPT dari wajib pajak.
2. Pendapatan pajak daerah dengan mekanisme Official Assessment diakui pada saat
Surat Ketetapan Pajak daerah (SKPD) diterbitkan/pada saat jatuh tempo.
3. Pendapatan retribusi daerah diakui pada saat kas diterima dari wajib retribusi.
4. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan diakui pada saat
pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh BUMD.
5. Lain-lain PAD yang sah diakui pada saat kas diterima di RKUD.
6. Pendapatan untuk BLUD diakui pada saat pengesahan pendapatan oleh PPKD.
7. Dana Perimbangan diakui pada saat kas diterima di RKUD.
8. Dana Penyesuaian diakui pada saat kas diterima di RKUD.

Pengukuran Dan Akuntansi Pendapatan-LO

Pengukuran dan pencatatan pendapatan-LO dilaksanakan dengan mengikuti azas bruto yang
berarti pencatatan akuntasinya dilaksanakan secara bruto yaitu dengan mencatat keseluruhan
pendapatan sebelum dikompensasikan dengan pengeluaran.
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi
baik pada periode terjadinya penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan
sebagai pengurang pendapatan.

Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang
terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada
periode yang sama.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang
terjadi pada periode tahun anggaran sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada
periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut melalui mekanisme pengeluaran
belanja tak terduga.

Definisi Pendapatan-LRA
Pendapatan LRA adalah semua penerimaan pada Rekening Kas Umum Daerah yang menambah
Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
Pemerintah Daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah.
Pengakuan Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA menggunakan basis kas. Pendapatan-LRA diakui jika memenuhi kriteria sebagai
berikut.
1. Diterima di rekening kas umum daerah atau;
2. Diterima oleh bendahara penerimaan SKPD atau
3. Diterima entitas lain di luar Pemerintah Daerah atas nama BUD
Secara lebih rinci pengakuan pendapatan-LRA dijelaskan sebagai berikut.
1. Pendapatan daerah baik pajak maupun retribusi disetor ke kas daerah dengan menggunakan
STS ataupun TBP yang bentuk dan formatnya sesuai dengan yang ada di lampiran peraturan
ini.
2. Pencatatan dari setiap jenis pendapatan dan masing-masing nilai
3. Pendapatannya dicatat sampai dengan rincian objek. 16
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Pengukuran dan Akuntansi Pendapatan-LRA


Pengukuran dan pencatatan pendapatan-LRA dilaksanakan dengan menggunakan azas bruto
yang berarti pencatatan akuntasinya dilaksanakan secara bruto yaitu dengan mencatat
keseluruhan pendapatan sebelum dikompensasikan dengan pengeluaran.
Pendapatan pajak LRA diukur dengan menggunakan nilai nominal kas yang masuk ke kas
dicatat tanpa dikurangkan/dikompensasikan dengan belanja yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut.
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan LRA bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan
proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi
baik pada periode terjadinya penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan
sebagai pengurang pendapatan.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang
terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan
pada periode yang sama.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang
terjadi pada periode tahun anggaran sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada
periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

BEBAN
Definisi Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban terdiri atas:
1. Beban pegawai
2. Beban Persediaan
3. Beban jasa
4. Beban pemeliharaan
5. Beban Perjalanan Dinas
6. Beban bunga
7. Beban subsidi
8. Beban hibah
9. Beban bantuan sosial
10. Beban penyusutan dan amortisasi
11. Beban transfer
12. Beban penyisihan piutang
13. Beban Tak Terduga

Pengakuan
1. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi konsumsi aset, atau terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
2. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke
pemerintah daerah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.
3. Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak
didahului kewajiban dan/atau konsumsi aset non kas dalam kegiatan operasional

17
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

pemerintah.
4. Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset
sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/berlalunya waktu, contoh
penyusutan dan amortisasi.
Pengukuran
1. Beban dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan
2. Beban penyusutan aset tetap diukur sebesar nilai alokasi biaya perolehan aset tetap
selama masa manfaat ekonomi yang dihitung dengan metode penyusutan garis lurus
(straight line method).

BELANJA
Definisi Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Kas Umum Daerah yang mengurangi saldo
anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah.
Pengakuan Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum daerah. Khusus
untuk pengeluaran melalui bendahara pengeluaran (SP2D UP/GU/TU) pengakuannya
dilakukan pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan saat adanya
pengesahan SPJ di level SKPD. Dalam hal badan layanan umum daerah, belanja diakui
dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum daerah.
Pengukuran Dan Akuntansi Belanja
Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai
nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah. Koreksi
atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode
pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama.
Apabila diterima pada periode yang berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan
dalam pendapatan lain-lain.

TRANSFER
Definisi
Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas
pelaporandari/kepada entitas pelaporan lain , termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil. Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya
penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah
provinsi.
Transaksi keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain
seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh
pemerintah daerah serta bantuan keuangan.
Pengakuan
Transfer masuk diakui pada saat:
1. Transfer masuk diakui pada saat diterimanya kas pada kas umum daerah.
2. Transfer keluar diakui pada saat keluarnya kas dari kas umum daerah.
Transfer Bagi Hasil Pajak ke kabupaten/Kota diakui pada saat diterbitkan SK Gubernur
tentang Bagi Hasil Pajak ke kabupaten/Kota

18
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Pengukuran
1. Transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah uang yang diterima di Rekening
Kas Umum Daerah.
2. Transfer keluar diukur dan dicatat berdasarkan pengeluaran kas yang keluar dari Rekening
Kas Umum Daerah.

PEMBIAYAAN
Definisi
Pembiayaan merupakan seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik
penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran dibagi dalam dua klasifikasi yaitu penerimaan pembiayaan
dan pengeluaran pembiayaan.
Pengakuan
1. Penerimaan Pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah
kecuali untuk SiLPA.
2. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah

Pengukuran
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).

KAS DAN SETARA KAS


Definisi Kas
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan
untuk membiayai kegiatan pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan yang sangat likuid yang
siap dicairkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan.
Uang tunai terdiri atas uang kertas, koin, saldo uang pada rekening bank, seluruh Uang
Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum dipertanggungjawabkan
hingga tanggal neraca, termasuk juga kuitansi pembelian barang dan penyerahan uang muka
yang belum dipertanggungjawabkan sebagai belanja hingga tanggal neraca.
Saldo simpanan di bank yang dapat dikategorikan sebagai kas adalah saldo simpanan atau
rekening di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan pembayaran
Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas,
serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan, yang mempunyai masa jatuh tempo
yang pendek misalnya kurang dari 3 (tiga) bulan dari tanggal perolehannya.
Kas mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah tanggung jawab Bendahara Umum
Daerah dan kas yang dikuasai dan di bawah tanggung jawab selain Bendahara Umum Daerah.
Kas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab
Bendahara Umum Daerah terdiri atas:
1. Saldo Rekening Kas pada Bank Kalsel dan Bank Pemerintah Lainnya;
2. Setara Kas

19
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Pengakuan Kas Dan Setara Kas


Kas diakui pada saat diterima oleh Bendahara Penerimaan atau Bendahara Umum Daerah
(BUD), atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya telah berpindah.
Pengukuran Kas Dan Setara Kas
Kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiah. Apabila
terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di pemegang kas dalam valuta
asing dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

PIUTANG
Definisi Piutang Pendapatan Daerah
Piutang Pendapatan Daerah adalah tunggakan pungutan pendapatan daerah dan pemberian
pinjaman serta transkasi lainnya yang menimbulkan hak tagih dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintahan daerah.
Pengakuan Piutang
1. Piutang karena pungutan
Pengakuan piutang pungutan pendapatan daerah, diakui pada saat:
(1) Telah diterbitkan surat ketetapan;dan/atau
(2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan,dan//atau
(3) Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan

Suatu pendapatan yang telah memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai pendapatan,
namun ketetapan kurang bayar dan penagihan akan ditentukan beberapa waktu
kemudian maka pendapatan tersebut dapat diakui sebagai piutang.
Piutang yang penagihannya diserahkan kepada KPKNL oleh suatu instansi, pengakuan
atas piutang tersebut tetap melekat pada satuan kerja yang bersangkutan, dengan
pengertian tidak terjadi pengalihan pengakuan atas piutang tersebut.

2. Piutang karena transfer antar pemerintah


Pengakuan Piutang Dana Bagi Hasil berdasarkan nilai definitif jumlah yang menjadi hak
daerah yang ditetapkan berdasarkan alokasi definitif menurut Peraturan Presiden.
Apabila alokasi definitif menurut Peraturan Presiden telah ditetapkan, tetapi masih
ada hak daerah yang belum dibayarkan sampai dengan akhir tahun anggaran, maka
jumlah tersebut dicatat sebagai piutang oleh Pemerintah daerah, apabila Pemerintah
Pusat mengakuinya serta menerbitkan suatu dokumen yang sah untuk itu, dan apabila
tidak maka tidak diakui sebagai piutang, atau pendapatannya dicatat pada saat kas
diterima di Kas Umum Daerah.
Pengakuan Piutang Dana Alokasi Umum diakui apabila pada akhir tahun anggaran
masih ada jumlah yang belum ditransfer, yaitu merupakan perbedaan antara total
alokasi DAU menurut Peraturan Presiden dengan realisasi pembayarannya dalam satu
tahun anggaran. Perbedaan tersebut dapat dicatat sebagai piutang, apabila
Pemerintah Pusat mengakuinya serta menerbitkan suatu dokumen yang sah untuk itu.
dan apabila tidak maka tidak diakui sebagai piutang, atau pendapatannya dicatat
pada saat kas diterima di Kas Umum Daerah
Pengakuan Piutang Dana Alokasi Khusus diakui pada saat Pemerintah Daerah telah
mengirim klaim pembayaran yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Pusat dan telah
ditetapkan jumlah definitifnya oleh pemerintah pusat dan apabila tidak maka tidak
diakui sebagai piutang, atau pendapatannya dicatat pada saat kas diterima di Kas

20
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Umum Daerah
Pengakuan Piutang Transfer lainnya dilakukan apabila:
(1) Dalam hal penyaluran tidak memerlukan persyaratan, apabila sampai dengan
akhir tahun pemerintah pusat belum menyalurkan seluruh pembayarannya, sisa
yang belum ditransfer akan menjadi hak piutang bagi pemerintah daerah dan
apabila tidak maka tidak diakui sebagai piutang, atau pendapatannya dicatat
pada saat kas diterima di Kas Umum Daerah;
(2) Dalam hal pencairan dana diperlukan persyaratan, misalnya tingkat penyelesaian
pekerjaan tertentu, maka timbulnya hak tagih pada saat persyaratan sudah
dipenuhi, tetapi belum dilaksanakan pembayarannya oleh pemerintah pusat dan
apabila tidak maka tidak diakui sebagai piutang, atau pendapatannya dicatat
pada saat kas diterima di Kas Umum Daerah.
3. Piutang karena Ganti Kerugian Daerah
Pengakuan piutang pada saat hak tagihyang berkaitan dengan TP/TGR, adalah dengan
telah diterbitkannya bukti Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian (SKP2K) /
Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) / Dokumen yang dipersamakan, yang
menunjukkan penyelesaian atas TP/TGR dilakukan dengan cara damai (diluar
pengadilan).
SKTJM/Dokumen yang dipersamakan merupakan surat keterangan tentang pengakuan
bahwa kerugian tersebut menjadi tanggung jawab seseorang dan bersedia mengganti
kerugian tersebut.
Apabila penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan melalui jalur pengadilan, pengakuan
piutang baru dilakukan setelah ada surat ketetapan yang telah diterbitkan oleh instansi
yang berwenang.
4. Piutang Karena Perikatan
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih yang timbul dari pemberian pinjaman,
penjualan, penjualan kredit dan kemitraan, diakui sebagai piutang dan dicatat di neraca
apabila memenuhi:
(1) Didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas;
(2) Jumlah piutang dapat diukur dengan andal;
(3) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;
(4) Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan;

Pengukuran Piutang
1. Piutang karena Pungutan
Pengukuran Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang
yang belum dilunasi yang masih menjadi hak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengukuran piutang pendapatan daerah sebagai berikut.
(1) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari
setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang
diterbitkan;
(2) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari
setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh Entitas yang berwenang untuk
WP yang mengajukan banding;
(3) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari
setiap tagihan yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan
21
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

oleh entitas yang berwenang;


(4) Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) untuk
piutang yang tidak diatur dalam undang-undang tersendiri dan kebijakan
penyisihan piutang tidak tertagih telah diatur oleh Pemerintah Daerah.
Terhadap piutang dalam valuta asing, disajikan sebagai piutang di neraca berdasarkan
kurs tengah Bank Indonesia.
2. Piutang karena Transfer antar Pemerintah
Pengukuran piutang transfer sebagai berikut.
(1) Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan transfer yang
berlaku;
(2) Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam hal terdapat
kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat ke Provinsi;
(3) Dana Alokasi Khusus, disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi dan disetujui
oleh Pemerintah Pusat;
(4) Transfer lainnya disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi dan disetujui oleh
Pemerintah Pusat.
3. Piutang karena Tuntutan Ganti Rugi/Tuntutan Perbendaharaan
Pengukuran piutang ganti rugi, dilakukan sebagai berikut.
(1) Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam tahun berjalan
dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan ke depan berdasarkan surat
ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan;
(2) Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi diatas 12 (dua belas)
bulan berikutnya.
4. Piutang karena Perikatan
Pengukuran atas peristiwa-peristiwa yang menimbulkan piutang yang berasal dari
perikatan sebagai berikut.
(1) Pemberian Pinjaman
Piutang akibat pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari
kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar
pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.
Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga,
denda, commitment fee, dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya, maka pada akhir
periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda, commitment fee, dan/atau
biaya lainnya pada periode berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir
periode pelaporan.
(2) Penjualan
Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai nominal sesuai naskah perjanjian
penjualan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan. Apabila
dalam perjanjian dipersyaratkan adanya potongan pembayaran, maka nilai
piutang harus dicatat sebesar nilai bersihnya.
(3) Piutang Kemitraan
Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan
dalam naskah perjanjian kemitraan.

22
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

PENYISIHAN PIUTANG
Definisi Penyisihan Piutang
Penyisihan Piutang adalah estimasi yang dilakukan untuk piutang tidak tertagih pada akhir
setiap periode yang dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan
penggolongan kualitas piutang. Nilai penyisihan piutang tak tertagih tidak bersifat
akumulatif, tetapi diterapkan setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan kualitas
piutang.
Pencatatan Penyisihan Piutang
Pencatatan transaksi penyisihan Piutang dilakukan pada akhir periode pelaporan, apabila
masih terdapat saldo piutang, maka dihitung nilai penyisihan piutang tidak tertagih sesuai
dengan kualitas piutangnya.
Penyisihan piutang diakui sebagai beban, koreksi agar nilai piutang dapat disajikan di neraca
sesuai dengan nilai yang diharapkan dapat ditagih.

PERSEDIAAN
Definisi Persediaan
Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan barang-
barang yang dimasudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Pengakuan Persediaan

Persediaan diakui pada saat:


1. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan andal.
2. Diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah.Persediaan
dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir periode akuntansi.Metode
penilaian dilaksanakan secara perpetual dan dicatat menggunakan metode harga
pembelian terakhir.

Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan dibebankan ke
suatu perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan.
Terhadap persediaan yang rusak/usang tidak dicatat sebagai nilai persediaan dalam lembar
muka laporan keuangan (neraca) tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Kebenaran terhadap jumlah total persediaan menjadi tanggungjawab Pengguna Barang/Kuasa
Penyimpan Barang bukan pada entitas pelaporan
Pengakuan beban persediaan .

Terhadap pendekatan pengakuan beban persediaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan


menggunakan pendekatan aset yaitu pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan
telah dipakai atau dikonsumsi dan pencatatannya dilakukan secara periodik. Sedangkan SKPD
yang menerapkan PPK BLUD sesuai dengan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Akuntansi
BLUD.
Inventarisasi fisik terhadap persediaan dapat berupa penghitungan, pengukuran atau
penimbangan barang pada akhir masa pembukuan untuk menghitung jumlah suatu
persediaan. Berdasarkan jumlah tersebut diperoleh suatu nilai rupiah persediaan yang
bersangkutan untuk dimasukkan ke dalam pembukuan.
Inventarisasi fisik dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi, dan dibuatkan berita acara
persediaan akhir yang ditandatangani oleh tim pemeriksa dan diketahui oleh Pengguna
23
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Barang/Kuasa Penyimpan Barang dan Penyimpan Barang.


Selisih Persediaan
Selisih persediaan antara catatan persediaan menurut penyimpan/pengurus barang atau
catatan persediaan menurut fungsi akuntansi dengan hasil stock opname. Selisih persediaan
dapat disebabkan karena persediaan hilang, usang, kadaluarsa, atau rusak.
 Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang normal, maka selisih
persediaan ini diperlakukan sebagai beban.
 Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang abnormal, maka
selisih persediaan ini diperlakukan sebagai kerugian daerah

Pengukuran Persediaan
Dalam neraca pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Persediaan disajikan sebesar:
1. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
2. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
3. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya


penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga,rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.
Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang
diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan
ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran.

INVESTASI
Definisi Investasi
Investasi adalah kegiatan pemerintah daerah menanamkan uangnya dalam bentuk
penyertaan modal atau pembelian surat utang dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi
seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi merupakan
instrumen yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk memanfaatkan surplus
anggaran untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana
yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.
Pengakuan Investasi
Pengeluaran kas atau aset diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria
berikut.
1. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang
akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;
2. Nilai perolehan ataunilai wajar investasi dapat diukur secara memadai/andal (reliable).
Pengukuran dan Metode Penilaian Investasi
Pengukuran investasi berbeda-beda berdasarkan jenis investasinya
1. Pengukuran investasi jangka pendek
a. Investasi dalam bentuk surat berharga
 Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat sebesar biaya perolehan
yang di dalamnya mencakup harga investasi, komisi, jasa bank, dan biaya lainnya.

24
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

 Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka dicatat sebesar nilai wajar atau
harga pasarnya. Apabila tidak terdapat nilai wajarnya dapat dipergunakan nilai
nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya atau berdasar setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi
tersebut.
b. Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai nominalnya, misalnya
deposito berjangka waktu 6 bulan
2. Pengukuran investasi jangka panjang.
a. Investasi permanen dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi
investasi berkenaan ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan
investasi berkenaan.
b. Investasi nonpermanen:
 Investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan dinilai sebesar nilai
perolehannya.
 Investasi dalam bentuk dana talangan atau Dana yang disisihkan pemerintah
dalam rangka pelayanan masyarakat dan Investasi nonpermanen lainnya, yang
sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan dinilai
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yaitu sebesar nilai kas yang dipegang
ditambah saldo yang bisa ditagih, yang ditetapkan dalam surat perjanjian.
 Penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah daerah dinilai
sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek
tersebut diserahkan ke pihak ketiga
3. Pengukuran investasi yang diperoleh dari nilai aset yang disertakan sebagai investasi
pemerintah daerah (investasi jangka panjang yang diperoleh dari pertukaran aset
pemerintah), dinilai sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika
harga perolehannya tidak ada.
4. Pengukuran investasi yang harga perolehannya dalam valuta asing harus dinyatakan
dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku
pada tanggal transaksi.

Penilaian investasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan dengan tiga metode
yaitu:
1. Metode Biaya;
Metode biaya adalah suatu metode penilaian yang mencatat nilai investasi berdasarkan
harga perolehan.
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya nilai investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
Apabila terjadi perubahan metode perhitungan penyertaan modal, yaitu pada tahun
sebelumnya menggunakan perhitungan penyertaan modal terhadap perusahaan
investee adalah metode ekuitas, kemudian pada tahun berikutnya berubah menjadi
metode biaya, maka pencatatan yang yang disajikan adalah di ambil dari total
penyertaan modal Pemerintah Daerah yang tersaji pada Laporan keuangan Perusahaan
Investee.

25
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

2. Metode Ekuitas;
Metode ekuitas adalah suatu metode penilaian yang mengakui penurunan atau kenaikan
nilai investasi sehubungan dengan adanya rugi/laba badan usaha yang menerima
investasi (investee), proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian yang
dimiliki pemerintah.
Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah mencatat investasi awal sebesar
biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah
setelah tanggal perolehan. Bagian laba yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai
investasi pemerintah. Sedangkan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, tidak
mempengaruhi nilai investasi pemerintah karena pengakuan kenaikan nilai investasinya
sudah dilakukan pada saat laba dilaporkan. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga
diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya
perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
3. Metode Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan;
Investasi pemerintah daerah yang dinilai dengan menggunakan metode nilai bersih yang
dapat direalisasikan akan dicatat sebesar nilai realisasi yang akan diperoleh di akhir
masa investasi. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Penggunaan metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut.
1. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;
2. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki tingkat
pengaruh (the degree of influence) yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
3. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
4. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan, antara lain:
1. Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
2. Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
3. Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investee;
4. Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan
direksi.
Pengakuan Hasil Investasi
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupabunga
deposito, bunga obligasi dan dividen tunai (cash dividend) dicatat sebagai pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah yang
pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang diperoleh pemerintah
akan dicatat sebagai pendapatan dan sekaligus pengurang nilai investasi pemerintah.
Hasil investasi yang diterima dalam bentuk kas selain dilaporkan pada Laporan Realisasi
Anggaranjuga dilaporkan pada Laporan Arus Kas pada kelompok Arus Masuk Kas dari
Aktivitas Operasi serta Laporan Operasional.

26
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

ASET TETAP
Definisi Aset Tetap
Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang mempunyai masa Manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Pengakuan aset tetap
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat
diukur dengan handal, dan harus dipenuhi kriteria sebagai berikut.
(a) Berwujud;
(b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
(c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
(d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
(e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi maka tidak dapat diakui aset tetap.
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.
Pengukuran Aset tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada
nilai wajar pada saat perolehan.

ASET LAINNYA
Definisi Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap dan dana cadangan. Aset lainnya adalah Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah daerah dan tidak memenuhi definisi aset tetap sesuai dengan nilai
tercatatnya.
TAGIHAN PEMBERIAN PINJAMAN
Definisi Tagihan Pemberian Pinjaman
Pinjaman yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai ketentuan perundang-undangan,
yaitu kepada pemerintah daerah/pemerintah lainnya, perorangan, BUMN/BUMD,
perusahaan swasta atau organisasi lainnya. Ketentuan dan persyaratan timbulnya piutang,
dituangkan dalam suatu naskah perjanjian pinjaman antara pihak-pihak terkait. Pinjaman
tersebut berkurang apabila terjadi penerimaan angsuran pokok pinjaman direkening kas
daerah.

Pengakuan Tagihan Pemberian Pinjaman


Pemberian pinjaman dituangkan dalam anggaran pembiayaan, dan pengakuannya
dilakukan pada saat terjadi realisasi pengeluaran dari kas daerah.
Pengukuran Tagihan Pemberian Pinjaman
Pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari kas daerah dan/atau
apabila berupa barang/jasa dinilai dengan harga wajar pada tanggal pelaporan atas
barang/jasa tersebut

27
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

TAGIHAN PEMBERIAN PINJAMAN


Definisi Tagihan Penjualan Angsuran
Pemindatanganan barang milik daerah dapat dilakukan dengan cara dijual, dipertukarkan,
dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah setelah memenuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Tagihan penjualan angsuran adalah penjualan barang
milik daerah yang dilakukan secara cicilan/angsuran (misalnya penjualan rumah dinas dan
kendaraan dinas), yang penyelesaiannnya melebihi satu periode akuntansi.
Pengakuan Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran diakui pada saat barang milik daerah tersebut telah dipindah
tangankan secara cicilan/angsuran dan didukung dengan bukti-bukti pelelangan atau bukti
lain yang sah sesuai dengan ketentuan.
Pengukuran Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran diakui sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan
aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayarkan oleh
pegawai ke kas daerah.

TAGIHAN BAGI HASIL KEMITRAAN


Definisi Tagihan Bagi Hasil Kemitraan
Kemitraan adalah perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih yang mempunyai
komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan
aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Pengakuan Tagihan Bagi Hasil Kemitraan
Pengakuantagihan bagi hasil kemitraan pada saat disepakati pemerintah daerah
berdasarkan kesepakatan dengan persentase dan atau jumlah tertentu yang disetujui
terlebih dahulu dalam perjanjian, dengan nilai yang telah diukur dan belum dilunasi dampai
dengan akhir periode laporan.
Pengukuran Tagihan Bagi Hasil Kemitraan
Pengukurannya sebesar nilai yang telah disepakati pemerintah daerah berdasarkan
kesepakatan berdasarkan ketentuan- ketentuan yang dipersyaratakan dalam naskah
perjanjian kemitraan

TAGIHAN SEWA
Definisi Tagihan Sewa
Tagihan sewa adalah pemberian fasilitas/jasa yang dilakukan oleh satuan kerja pengguna
barang atau pengelola barang, dengan tujuan untuk memanfaatkan barang milik daerah
dengan cara mengenakan sewa, antara lain penyewaan gedung kantor, rumah dinas dan
alat-alat berat milik pemerintah daerah.
Pengakuan Tagihan Sewa
Pengakuan tagihan sewa pada saat telah ditetapkannya perjanjian sewa menyewa dengan
menetapkan hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan jelas selama masa manfaat
dan belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
Pengukuran Tagihan Sewa
Tagihan sewa diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah diberikan oleh pemerintah
daerah pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan pembayaran atau uang muka yang
telah diterima.

28
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

TAGIHAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN (TP) DAN TUNTUTAN GANTI RUGI(TGR)


Definisi Tuntutan Perbendaharaan (TP) Dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Tagihan Ganti Rugi merupakan tagihan yang timbul karena pengenaan ganti kerugian daerah
kepada pegawai negeri bukan bendahara, sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung
dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian
dalam pelaksanaan tugas yang menjadi kewajibannya
Pengakuan Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Pengakuan TP/TGR berdasarkan diterbitkannya bukti Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak(SKTM). SKTM merupakan surat keterangan tentang pengakuan bahwa kerugian
tersebut menjadi tanggungjawab seseorang dan bersedia mengganti kerugian
tersebut.Apabila penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan melalui jalur pengadilan,
pengakuan piutang dilakukan setelah ada surat ketetapan yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang.
Pengukuran Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan Tanggungjawab
Mutlak (SKTM) setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang
bersangkutan ke kas Negara.

ASET TAK BERWUJUD


Definisi Aset Tidak Berwujud
ATB adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik
serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk
tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Pengakuan Aset Tidak Berwujud
Untuk dapat diakui sebagai ATB maka suatu entitas harus dapat membuktikan bahwa
pengeluaran atas aktivitas/kegiatan tersebut telah memenuhi:
a. Definisi ATB; dan
b. Kriteria pengakuan.
Persyaratan pengakuan tersebut berlaku untuk pengeluaran pada saat pengakuan awal dan
pengeluaran biaya setelah pengakuan awal. Pada pengakuan awal ATB akan diakui sebesar
biaya perolehan untuk ATB yang berasal dari transaksi pertukaran atau untuk ATB yang
dihasilkan dari internal entitas
Pengukuran Aset Tidak Berwujud
Secara umum, ATB pada awalnya diukur dengan harga perolehan, kecuali ketika ATB
diperoleh dengan cara selain pertukaran diukur dengan nilai wajar.
ASET LAIN-LAIN
Definisi Aset lain-Lain
Aset Lain-Lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan,
Tuntutan Ganti Rugi dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga.
Pengakuan Aset lain- Lain
Suatu aset tetap tetap dapat diakui sebagai aset lainnya dalam kelompok aset lain-lain
apabila aset tetap telah dihentikan dari penggunaan aktif, sehingga tidak memenuhi kriteria
kelompok aset tetap, dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksan Fisik Aset Tetap oleh
pengguna barang serta telah mintakan persetujuan kepada Pengelola Barang untuk
dihapuskan.

29
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Pengukuran Aset lain- Lain


Aset lain-lain diukur sebesar nilai yang yang tercatatnya.
PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
DefinisiPenyusutan
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk
masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan
beban penyusutan dalam laporan operasional.

Metode Penyusutan
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus.
Rumus untuk menghitung penyusutan adalah :
Beban penyusutan = (harga perolehan-nilai residu)
Masa manfaat

Oleh karena aset tetap milik pemerintah diperoleh bukan untuk tujuan dijual, melainkan
untuk sepenuhnya sesuai tugas dan fungsi instansi pemerintah, maka nilai sisa/residu tidak
diakui atau sebesar Rp0,00, namun demikian nilai sisa/residu tersebut hanya sebagai nilai
taksiran, sehingga nilai residu bukan merupakan nilai ekonomis yang digunakan untuk proses
lelang dalam penjualan aset tersebut.
Definisi Amortisasi
Amortisasi adalah alokasi harga perolehan ATB secara sistematis dan rasional selama masa
manfaatnya.
Metode Amortisasi
Amortisasi Aset Tetap tidak berwujud dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus.
Rumus untuk menghitung penyusutan adalah :
Beban Amortisasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu)
Masa Manfaat
Amortisasi aktiva tidak berwujud tanpa memperhitungkan adanya nilai sisa/residu atau
sebesar Rp0,00. Namun demikian nilai sisa/residu tersebut hanya sebagai nilai
taksiran,sehingga nilai sisa/residu bukan merupakan nilai ekonomis yang digunakan untuk
proses lelang dalam penjulan aset tersebut

KEWAJIBAN
Definisi Kewajiban
Kewajiban merupakan dampak transaksi masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Kewajiban pemerintah
daerah berasal dari pengadaan barang dan jasa atau gaji yang belum dibayar, yang
pelunasannya akan dilakukan dengan pengeluaran belanja pemerintah daerah dan adanya
kewajiban membayar kembali penerimaan pembiayaan yang berasal dari pinjaman,
pemerintah lain, atau lembaga keuangan dalam negeri.

Definisi Utang kepada pihak ketiga


Utang kepada Pihak Ketiga adalah kewajiban yang berasal dari kontrak atau perolehan

30
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

barang/jasa yang sampai dengan tanggal pelaporan belum dibayar.


Pengakuan Utang kepada pihak ketiga
Apabila transaksi pembelian barang dilakukan secara FOB destination point (C&F), utang diakui
pada saat barang yang dibeli sudah diterima tetapi belum dibayar.Apabila transaksi pembelian
barang dilakukan secara FOB shipping point, utang diakui pada saat barang sudah diserahkan
kepada perusahaan jasa pengangkutan (dalam perjalanan) tetapi sampai dengan tanggal
pelaporan belum dibayar.
Pengukuran Utang kepada pihak ketiga
Utang kepada Pihak Ketiga terjadi ketika pemerintah daerah menerima hak atas barang atau
jasa, maka pada saat itu pemerintah daerah mengakui kewajiban atas jumlah yang belum
dibayarkan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut sesuai kesepakatan atau perjanjian.
Definisi Utang Perhitungan Fihak Ketiga
Utang Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK) adalah utang pemerintah daerah kepada pihak lain yang
disebabkan kedudukan pemerintah daerah sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya
seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Iuran Askes, Taspen dan
Taperum.
Pangakuan utang perhitungan fihak ketiga
Utang PFK diakui pada saat dilakukan pemotongan oleh Bendahara Umum Daerah atas
pengeluaran dari kas daerah untuk pembayaran tertentu, diakui pada setiap akhir periode
pelaporan.
Pengukuran utang perhitunganfihak ketiga
Nilai yang dicantumkan dalam neraca sebesar kewajiban PFK yang sudah dipotong tetapi oleh
BUD belum disetorkan kepada yang berkepentingan.
Definisi Utang Bagi Hasil pajak Kepada Kabupaten/kota
Utang Bagi Hasil Pajak kepada Kabupaten /Kota dapat terjadi karena:
1. Kesalahan tujuan dan/atau jumlah transfer;
2. Kekurangan transfer sebagai akibat realisasi penerimaan melebihi proyeksi
penerimaan;atau
3. Kekurangan transfer sebagai akibat belum dapat diidentifikasi/diketahui sampai dengan
akhir tahun anggaran.
Pengakuan dan Pengukuran Utang Transfer DBH
Pengakuan dan Pengukuran Utang Bagi Hasil Pajak dilakukan sebagai berikut.
1. Utang Dana Bagi Hasil Pajak karena kesalahan tujuan dan/atau jumlah transfer dinilai
sebesar jumlah kekurangan transfer akibat kesalahan tersebut.
2. Utang Dana Bagi Hasil Pajak karena penundaan penyaluran dinilai sebesar jumlah
kekurangan transfer akibat penundaan tersebut.
3. Utang Dana Bagi Hasil Pajak karena realisasi penerimaan ternyata melebihi proyeksi
penerimaan yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun APBD, maka Utang
Transfer dinilai sebesar jumlah kekurangan tersebut.
4. Utang Dana Bagi Hasil Pajak karena daerah penghasil belum dapat
diidentifikasi/diketahui sampai dengan akhir tahun anggaran, atau alokasi definitif telah
ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur, tetapi masih ada hak daerah yang belum
dibayar sampai dengan akhir tahun anggaran,maka dinilai sebesar total dana bagi hasil
pajak yang belum ditransfer.

31
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

4.1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN


PENDAPATAN-LRA
Pendapatan-LRA Tahun Anggaran 2020 terealisasi sebesar Rp196.026.000,00 atau 108,90%
dari anggarannya sebesar Rp180.000.000,00. Realisasi Pendapatan LRA tahun 2020 tersebut
naik sebesar Rp113.268.000,00 atau 136,87% dari realisasi Pendapatan LRA Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp82.758.000,00. Pendapatan LRA dirinci lebih lanjut sebagai berikut.

4.1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH


Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp196.026.000,00
dan Rp82.758.000,00 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 100,00% terhadap total
pendapatan. Rincian Pendapatan Asli Daerah terdiri dari.

Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019


Uraian
Rp Rp Rp
Pendapatan Pajak daerah - - -
Pendapatan Retribusi Daerah 180.000.000,00 196.026.000,00 82.758.000,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan
- - -
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah - - -
Jumlah 180.000.000,00 196.026.000,00 82.758.000,00

4.1.1.1. Pendapatan Retribusi Daerah


Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 terealisasi sebesar Rp196.026.000,00 atau 108,90%
dari anggaran sebesar Rp180.000.000,00. Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020
tersebut naik sebesar Rp113.268.000,00 atau 136,87% dari realisasi Pendapatan Retribusi
Daerah TA 2019 sebesar Rp82.758.000,00. Rincian Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 dan
2019 sebagai berikut.

Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019


Uraian
Rp Rp Rp
Retribusi Jasa Umum - 280.000,00 -
Retribusi Jasa Usaha - 64.289.000,00 -
Retribusi Perizinan tertentu 180.000.000,00 131.457.000,00 82.758.000,00
Jumlah 180.000.000,00 196.026.000,00 82.758.000,00

Retribusi Jasa Umum


Pendapatan Retribusi Jasa Umum dapat dirinci sebagai berikut.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Retribusi Pelayanan Kesehatan - 280.000,00 -
Retribusi Penggantian Biaya Cetak
- - -
Peta
Retribusi Pelayanan tera / tera Ulang - - -
Retribusi Pelayanan Penyelenggaraan
- - -
Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Jumlah - 280.000,00 -

32
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Retribusi Jasa Usaha


Pendapatan Retribusi Jasa Usaha dapat dirinci sebagai berikut.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Retribusi Pemakaian Kekayaan
- - -
Daerah
Retribusi Tempat Penginapan/
- - -
Pesanggrahan/ Villa
Retribusi Pelayanan Pelabuhan - - -
Retribusi Tempat Rekreasi dan
- - -
Olahraga
Retribusi Penjualan Produksi Usaha
- - -
Daerah
Retribusi Izin Usaha Perikanan - 64.289.000,00 -
Jumlah - 64.289.000,00 -

Retribusi Perijinan Tertentu


Pendapatan Retribusi Perijinan Tertentu dapat dirinci sebagai berikut.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Retribusi Ijin Trayek 80.000.000,00 43.545.000,00 35.268.000,00
Retribusi Ijin usaha Perikanan 50.000.000,00 - 47.490.000,00
Retribusi Memepekerjakan Tenaga
50.000.000,00 87.912.000,00 0,00
Asing
Jumlah 180.000.000,00 131.457.000,00 82.758.000,00

BELANJA DAERAH
Realisasi Belanja Daerah TA 2020 sebesar Rp11.333.672.849,00 atau 96,31% dari anggarannya
sebesar Rp11.768.501.950,00. Realisasi Belanja Daerah TA 2020 tersebut turun sebesar
Rp4.217.514.307 atau 27,12% dari realisasi Belanja Daerah TA 2019 sebesar
Rp15.551.187.156,00. Realisasi Belanja Daerah pada TA 2020 dan 2019 sebagai berikut.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Belanja Operasi 11.283.931.950,00 10.853.262.849,00 14.365.336.808,00
Belanja Modal 484.570.000,00 480.410.000,00 1.185.850.348,00
Jumlah 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 15.551.187.156,00

Belanja LRA dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

4.1.2. BELANJA OPERASI

Realisasi Belanja Operasi TA 2020 sebesar Rp10.853.262.849,00 atau 96,18% dari anggarannya
sebesar Rp11.283.931.950,00. Realisasi Belanja Operasi TA 2020 tersebut turun sebesar
Rp3.512.073.959,00 atau 24,45% dari realisasi Belanja Operasi TA 2019 sebesar
Rp14.365.336.808,00. Realisasi Belanja Operasi pada TA 2020 dan 2019 sebagai berikut.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Belanja Pegawai 7.990.625.000,00 7.631.114.833,00 6.865.961.081,00
Belanja Barang dan Jasa 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 7.878.187.942,00
Jumlah 11.283.931.950,00 10.853.262.849,00 14.365.336.808,00

33
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.1.2.1. Belanja Pegawai


Belanja Pegawai TA 2020 terealisasi sebesar Rp7.631.114.833,00 atau 95,50% dari anggaran
sebesar Rp7.990.625.000,00. Realisasi Belanja Pegawai TA 2020 tersebut naik sebesar
Rp765.153.752,00 atau 11,14% dari realisasi TA 2019 sebesar Rp6.865.961.081,00. Rincian
realisasi Belanja Pegawai pada TA 2020 dan 2019 sebagai berikut.
Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Rp Rp Rp
Gaji dan Tunjangan 3.296.754.000,00 3.168.595.901,00 3.385.771.081,00
Tambahan Penghasilan PNS 3.841.871.000,00 3.623.118.932,00 2.623.750.000,00
Honorarium PNS 64.200.000,00 59.400.000,00 194.040.000,00
Honorarium Non PNS 787.800.000,00 780.000.000,00 662.400.000,00
Jumlah 7.990.625.000,00 7.631.114.833,00 6.865.961.081

4.1.2.2. Belanja Barang dan Jasa


Belanja Barang dan Jasa TA 2020 terealisasi sebesar Rp3.222.148.016,00 atau 97,84% dari
anggaran sebesar Rp3.293.306.950,00. Realisasi Belanja Barang dan Jasa TA 2020 tersebut
turun sebesar Rp4.277.227.711,00 atau 57,03% dari realisasi TA 2019 sebesar
Rp7.499.375.727,00. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa tahun angaran 2020 dan
2019 terdiri dari.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Belanja Barang dan Jasa BLUD - - -
Belanja Bahan Pakai Habis 413.872.200,00 396.440.600,00 623.421.450,00
Belanja Bahan/Material 7.700.000,00 6.048.000,00 32.000.000,00
Belanja Jasa Kantor 960.759.000,00 928.162.966,00 1.756.501.977,00
Belanja Premi Asuransi 34.845.000,00 33.005.000,00 -
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 122.260.000,00 115.191.400,00 154.579.600,00
Belanja Cetak dan Penggandaan 72.945.000,00 72.802.500,00 209.656.300,00
Belanja Sewa - - 241.594.000,00
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
Belanja Sewa Sarana Mobilitas - - -
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan - - -
Kantor
Belanja Makanan dan Minuman 306.305.000,00 297.880.500,00 566.003.000,00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya - - 38.072.100,00
Belanja Pakaian Kerja - - 30.096.000,00
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari - - 14.654.200,00
Tertentu
Belanja Perjalanan Dinas 1.128.357.750,00 1.126.543.950,00 3.627.245.600,00
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - - -
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan - - 17.950.000,00
Bimbingan Teknis PNS
Belanja Pemeliharaan 205.863.000,00 205.673.100,00 187.601.500,00
Belanja Jasa Konsultan - - -
Belanja Penjemputan dan Pemulangan Klien - - -
(Panti)
Belanja Bantuan Sosial Barang 8.500.000,00 8.500.000,00 -
Belanja Koordinasi Kesekretariatan - - -
Belanja Tenaga 31.900.000,00 31.900.000,00 -
Ahli/Narasumber/Instruktur/Moderator
Jumlah 3.293.306.950,00 3.222.148.016,00 7.878.187.942,00

34
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.1.3. BELANJA MODAL

Realisasi Belanja Modal TA 2020 adalah sebesar Rp480.410.000,00 atau 99,14% dari
anggarannya sebesar Rp484.570.000,00. Realisasi Belanja Modal TA 2020 tersebut turun
sebesar Rp705.440.348 atau 59,49% dari realisasi Belanja Modal TA 2019 sebesar
Rp1.185.850.348,00. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal TA 2020 dan 2019 sebagai berikut.
Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Uraian
Rp Rp Rp
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan dan
42.874.000,00 39.600.000,00 792.615.450,00
Mesin
Belanja Modal Gedung dan
440.000.000,00 439.165.000,00 393.234.898,00
Bangunan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
- - -
Jaringan
Belanja Modal Aset Tetap Lainnnya 1.696.000,00 1.645.000,00 -

Jumlah 484.570.000,00 480.410.000,00 1.185.850.348,00

4.1.3.1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2020 terealisasi sebesar Rp39.600.000,00 atau
92,36% dari anggaran sebesar Rp42.874.000,00. Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA
2020 tersebut turun sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari realisasi TA 2019 sebesar Rp0,00.
Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut.

Uraian Jumlah
Alat alat Berat -
Alat -alat Angkutan -
Alat Bengkel -
Alat Pertanian dan peternakan -
Alat kantor dan Rumah Tangga 39.600.000,00
Alat studio dan Komunikasi -
Alat Ukur -
Alat-alat Kedokteran -
Alat Laboratorium -
Alat Keamanan -
Jumlah 39.600.000,00

4.1.3.2. Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2020 terealisasi sebesar Rp439.165.000,00 atau
99,81% dari anggaran sebesar Rp440.000.000,00. Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA
2020 tersebut naik sebesar Rp45.930.102 atau 11,68% dari realisasi TA 2019 sebesar
Rp393.234.898,00.
Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut.

Uraian Jumlah
Bangunan Gedung 439.165.000,00
Bangunan Monumen -
Jumlah 439.165.000,00

35
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.1.3.3. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya


Belanja Modal Aset Tetap Lainnya TA 2020 terealisasi sebesar Rp1.645.000,00 atau 96,99%
dari anggaran sebesar Rp1.696.000,00. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya TA 2020 tersebut
naik sebesar Rp1.645.000,00 atau 100,00% dari realisasi TA 2019 sebesar Rp0,00.
Rincian Belanja Modal Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut.

Uraian Jumlah

Buku dan perpustakaan/Kebudayaan 1.645.000,00


Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan -
Jumlah 1.645.000,00

Surplus (Defisit)
Defisit Laporan Realisasi Anggaran SKPD Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Anggaran 2020 sebesar Rp11.137.646.849,00 dengan perhitungan.

Anggaran TA 2020 Realisasi TA 2020 % Realisasi TA 2019


Uraian (Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan- LRA 180.000.000,00 196.026.000,00 108,90 82.758.000,00

Belanja Daerah 11.768.501.950,00 11.333.672.849,00 96,31 15.551.187.156,00

Surplus (Defisit) (11.588.501.950,00) (11.137.646.849,00) 96,11 (15.006.917.698,00)

36
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal
tertentu, ringkasan neraca sebagai berikut:

31 Desember 2020 31 Desember 2019


Uraian
Rp Rp
Aset 30.072.922.600,77 30.785.936.859,44
Kewajiban 12.115.908,00 10.984.495,00
Ekuitas 30.060.806.692,77 30.774.952.364,44

ASET
Total Aset SKPD Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan per 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp30.072.922.600,77 dan per 31 Desember 2019 sebesar Rp30.785.936.859,44. Total
aset tersebut turun sebesar Rp713.014.259 dari Tahun 2019. Rincian Aset adalah sebagai
berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Aset Lancar 663.000,00 637.000,00
Investasi Jangka Panjang - -
Aset Tetap 29.991.421.632,02 30.695.661.890,69
Aset Lainnya 80.837.968,75 89.637.968,75
Jumlah 30.072.922.600,77 30.785.936.859,44

ASET LANCAR

Total Aset Lancar per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0,00 dan per 31 Desember 2019
sebesar Rp0,00 yang terdiri dari.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Kas - -
Piutang - -
Penyisihan piutang - -
Beban di Bayar Dimuka - -
Persediaan 663.000,00 637.000,00
Jumlah 663.000,00 637.000,00

4.2.1. KAS
Total Kas per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0,00 dan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp0,00. Rincian Kas pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan per 31 Desember 2020 adalah
sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
Kas di BLUD 0,00 0,00
Kas di Sekolah 0,00 0,00
Kas Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

37
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran


Saldo kas di bendahara pengeluaran merupakan saldo kas yang berada di bawah
tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa uang persediaan yang
belum disetorkan ke Kas daerah sampai dengan tanggal pelaporan. Saldo kas di
Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 adalah Rp0,00 dan per 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp0,00. Saldo kas di Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas PMPTSP Provinsi
Kalimantan Selatan disimpan pada rekening Bank Kalsel dengan nomor rekening atas
001.00.04.00120.3 atas nama BP DPM DAN PTSP PROV KALSEL. Sisa Uang Persediaan (UP)
Tahun 2020 sudah di setorkan ke Kas Negara pada tanggal 28 Desember 2020.
4.2.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan merupakan pendapatan yang dicatat pada SKPD Dinas
PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan yang telah diterima oleh Bendahara Penerimaan
yang sampai tanggal pelaporan belum disetorkan ke Kas Daerah. Saldo kas di Bendahara
Penerimaan per 31 Desember 2020 adalah Rp0,00 dan per 31 Desember 2019 Rp0,00.

4.2.2. Persediaan
Persediaan merupakan saldo barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Saldo
persediaan per 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp663.000,00 dan Rp637.000,00
dengan rincian sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
ATK dan Alat Rumah Tangga 663.000 637.000
Dokumen Administrasi/Tender/Cetakan - -
Alat Listrik dan Elektronik - -
Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya - -
Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih - -
Bahan Bakar Minyak - -
Isi Tabung Pemadam Kebakaran - -
Isi Tabung Gas Medik - -
Peralatan Safety/Keamanan - -
Bahan Laboratorium - -
Pakaian Dinas Pegawai - -
Bahan Praktek Keterampilan - -
Obat-obatan - -
Bahan Baku Bangunan - -
Bibit Tanaman - -
Bibit ternak - -
Bahan Kimia - -
Bahan Makanan Pokok - -
Barang yang akan diserahkan kepada pihak
- -
ketiga/masyarakat
Jumlah 663.000,00 637.000,00

Mutasi Persediaan disajikan dalam Lampiran

38
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

ASET TETAP
Aset Tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Saldo Aset Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp29.991.421.632,02 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar Rp
30.695.661.890,69. Rincian saldo Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebagai berikut.

Uraian 2020 2019


Tanah 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00
Peralatan dan Mesin 7.651.806.283,45 7.612.206.283,45
Gedung dan Bangunan 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00
Jalan Jembatan Irigasi dan Jaringan 413.640.000,00 198.500.000,00
Aset Tetap Lainnya 29.392.450,00 27.747.450,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (10.675.418.211,43) (9.490.767.952,76)
Saldo per 31 Desember 29.991.421.632,02 30.695.661.890,69

4.2.6. Tanah

Saldo Aset Tetap Tanah per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp8.477.260.680,00 tidak
ada kenaikan maupun penurunan dari Aset Tetap Tanah dibandingkan dengan Aset Tetap
Tanah per 31 Desember 2019 sebesar Rp8.477.260.680,00 dengan rincian mutasi sebagai
berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Saldo Awal 1 Januari 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00
Mutasi Tambah: - -

Belanja modal - -

Pemindahan antar SKPD - -


Kapitalisasi Belanja Barang dan Jasa terkait pengadaan
- -
tanah
Hibah masuk - -

Penyesuaian saldo awal - -

Hasil inventarisasi - -

Mutasi Kurang: - -

Penghapusan - -

Pemindahan antar SKPD - -

Hibah keluar - -

Penyesuaian saldo awal - -


Koreksi atas penjualan aset tetap yang masih dicatat di
- -
neraca
Saldo per 31 Desember 8.477.260.680,00 8.477.260.680,00

Per 31 Desember 2020 Tidak terdapat mutasi pada Aset Tetap Tanah.

39
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.2.7. Peralatan dan Mesin


Merupakan saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 sebesar Rp0,00 dan 2019
sebesar Rp0,00. Rincian Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 2019
adalah sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Alat-alat Berat
Alat-alat Angkutan 2.817.304.891,44 2.817.304.891,44
Alat Bengkel 119.532.500,00 119.532.500,00
Alat Pertanian dan peternakan 2.357.000,00 2.357.000,00
Alat kantor dan Rumah Tangga 4.222.249.751,99 4.182.649.751,99
Alat studio dan Komunikasi 490.362.140,02 490.362.140,02
Alat Ukur - -
Alat-alat Kedokteran - -
Alat Laboratorium - -
Alat Keamanan - -

Saldo per 31 Desember 7.651.806.283,45 7.612.206.283,45

Mutasi Peralatan dan Mesin Tahun 2020 dan 2019 dengan rincian sebagai berikut.
Uraian 2020 2019

Saldo Awal 1 Januari 7.612.206.283,45 7.124.335.447,11


Mutasi Tambah: 39.600.000,00 792.615.450,00
Belanja modal 39.600.000,00 792.615.450,00
Reklasifikasi masuk antar kelompok aset - -
Aset dari Belanja Barang dan Jasa - -
Pemindahan antar SKPD - -
Kapitalisasi Belanja Barang dan Jasa - -
Hibah masuk - -
Hasil inventarisasi - -
Penyesuaian saldo awal - -
Aset dari Utang Belanja Modal - -
Mutasi Kurang: - 304.744.613,66
Penghapusan - -
Reklasifikasi keluar antar kelompok aset - -
Pemindahan antar SKPD - -
Hibah keluar - -
Reklasifikasi ke Aset Tidak berwujud - 35.200.000
Reklasifikasi ke Aset Lain-lain - 269.544.613,66
Reklasifikasi ke Persediaan - -
Belanja Modal Barang Extracontable - -
Penyesuaian saldo awal - -
Pelunasan Utang Belanja Modal - -
Saldo per 31 Desember 7.651.806.283,45 7.612.206.283,45

Belanja Modal pada mutasi tambah merupakan Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah
Tangga sebesar Rp39.600.000,00.

Dokumen-dokumen terkait mutasi masuk keluar Aset Tetap Peralatan dan Mesin dapat
dilihat pada Lampiran.

40
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.2.8. Gedung dan Bangunan


Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau
dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap digunakan. Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2020 sebesar
Rp24.094.740.430,00 dan per 31 Desember 2019 sebesar Rp23.870.715.430,00. Rincian
Saldo Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Bangunan Gedung 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00
Bangunan Monumen - -

Saldo per 31 Desember 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00

Rincian Mutasi Gedung dan Bangunan disajikan sebagai berikut.


31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Saldo Awal 1 Januari 23.870.715.430,00 23.675.980.532,00
Mutasi Tambah: 439.165.000,00 393.234.898,00
Belanja modal 439.165.000,00 393.234.898,00
Reklasifikasi masuk antar kelompok aset - -
Pemindahan antar SKPD - -
Reklasifikasi dari Aset Lain-Lain - -
Hibah masuk - -
Kapitalisasi Belanja Barang dan Jasa - -
Penyesuaian saldo awal - -
Aset dari Utang Belanja Modal - -
Mutasi Kurang: 215.140.000,00 198.200.000,00
Penghapusan - -
Reklasifikasi kurang antar kelompok aset 215.140.000,00 198.200.000,00
Pemindahan antar SKPD - -
Hibah keluar - -
Reklasifikasi ke Aset Tidak berwujud - -
Reklasifikasi ke Aset Lain-Lain - -
Reklasifikasi ke Persediaan - -
Belanja Modal Barang Extracontable - -
Penyesuaian saldo awal - -
Koreksi Pengembalian Belanja - -
Pelunasan Utang Belanja Modal - -
Koreksi atas penjualan aset tetap yang masih dicatat di
- -
neraca
Saldo per 31 Desember 24.094.740.430,00 23.870.715.430,00

Belanja Modal pada mutasi tambah merupakan Belanja Modal Pengadaan Bangunan
Gedung Tempat Kerja sebesar Rp439.165.000,00.

Reklasifikasi antar kelompok aset merupakan reklasifikasi Bangunan Gedung sebesar


Rp215.140.000,00 ke Jalan dan Jembatan.

Dokumen-dokumen terkait mutasi masuk keluar Aset Tetap Gedung dan Bangunan dapat
dilihat pada Lampiran

41
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.2.9. Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Mencakup Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta
dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Nilai Jalan, Irigasi dan
Jaringan per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp413.640.000,00 sedangkan per 31
Desember 2019 sebesar Rp198.500.000,00. Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan
sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Jalan dan jembatan 413.640.000,00 198.500.000,00
Bangunan air dan irigasi - -
Instalasi - -
Jaringan - -
Saldo per 31 Desember 413.640.000,00 198.500.000,00

Penjelasan Mutasi Jalan, Irigasi, dan Jaringan adalah sebagai berikut.


31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Saldo Awal 1 Januari 198.500.000,00 0
Mutasi Tambah: 215.140.000,00 198.500.000,00
Belanja modal - -
Reklasifikasi masuk antar kelompok aset 215.140.000,00 198.500.000,00
Pemindahan antar SKPD - -
Reklasifikasi dari Aset Lain-Lain - -
Penyesuaian saldo awal - -
Aset dari Utang Belanja Modal - -
Mutasi Kurang: - -
Reklasifikasi keluar antar kelompok aset - -
Pemindahan antar SKPD - -
Reklasifikasi ke Aset Lain-Lain - -
Reklasifikasi ke Persediaan - -
Reklasifikasi ke Beban Jasa - -
Pelunasan Utang Belanja Modal - -
Koreksi Pengembalian Belanja - -
Saldo per 31 Desember 413.640.000,00 198.500.000,00

Reklasifikasi antar kelompok aset merupakan reklasifikasi dari Bangunan Gedung sebesar
Rp215.140.000,00.
Dokumen-dokumen terkait mutasi masuk keluar Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan
dapat dilihat pada Lampiran

4.2.10. Aset Tetap Lainnya


Mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap
diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap digunakan. Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp29.392.450,00 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar Rp27.747.450,00.
Saldo Aset Tetap Lainnya disajikan dengan rincian sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Buku dan perpustakaan/ Kebudayaan 29.392.450,00 27.747.450,00
Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan - -
Hewan/ Ternak dan Tumbuhan - -
Aset Tetap renovasi - -
Saldo per 31 Desember 29.392.450,00 27.747.450,00

42
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Mutasi Aset Tetap lainnya dijelaskan sebagai berikut.


31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Saldo Awal 1 Januari 27.747.450,00 20.439.450,00
Mutasi Tambah: 1.645.000,00 7.308.000,00
Belanja modal 1.645.000,00 7.308.000,00
Reklasifikasi masuk antar kelompok aset - -
Pemindahan antar SKPD - -
Penyesuaian saldo awal - -
Hibah masuk - -
Mutasi Kurang: - -
Reklasifikasi keluar antar kelompok aset - -
Pemindahan Antar SKPD - -
Reklasifikasi ke Aset Lain-lain - -
Hibah keluar - -
Saldo per 31 Desember 29.392.450,00 27.747.450,00

Belanja Modal pada mutasi tambah merupakan Belanja Modal Pengadaan Buku Peraturan
Perundang-undangan sebesar Rp1.645.000,00.

Dokumen-dokumen terkait mutasi masuk keluar Aset Tetap Lainnya dapat dilihat pada
Lampiran

4.2.11. Akumulasi Penyusutan Aset tetap


Mencakup Akumulasi Penyisihan Aset Tetap. Nilai Akumulasi penyusutan aset tetap per
31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0,00 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp0,00. Mutasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan per 31
Desember 2019 adalah sebagai barikut.

31 Desember 2020 31 Desember 2019


Uraian
Rp Rp
Saldo Awal 1 Januari (9.490.767.952,76) (8.464.444.488,70)
Mutasi Tambah: (1.238.525.557,10) (1.293.247.108,97)
Beban Penyusutan (1.076.821.537,77) (1.293.247.108,97)
Pemindahan antar SKPD - -
Penyesuaian saldo awal (161.704.019,33) -
Hasil inventarisasi - -
Hibah masuk - -
Mutasi Kurang: (53.875.298,43) (266.923.644,91)
Penghapusan - -
Pemindahan antar SKPD - -
Hibah keluar - -
Reklasifikasi ke aset lainnya - (266.923.644,91)
Penyesuaian saldo awal (53.875.298,43) -
Reklasifikasi keluar antar kelompok aset - -
Belanja Modal Barang Extracontable - -

Saldo per 31 Desember (10.675.418.211,43) (9.490.767.952,76)

Penyesuaian Saldo Awal pada mutasi tambah merupakan koreksi atas Akumulasi
Penyusutan Gedung dan Bangunan senilai Rp(161.704.019,33) yang disebabkan oleh
perbedaan pencatatan tahun perolehan oleh sistem valid aset, dimana pada sistem valid
aset tahun perolehan Gedung dan Bangunan dicatat pada tahun 2019, sedangkan Gedung
dan Bangunan sudah ada sejak tahun 2013. Selain itu pencatatan pada sistem valid aset

43
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

berdasarkan masa manfaat, sedangkan pada kertas kerja penyusutan manual dicatat
berdasarkan sisa manfaat yang menyebabkan perbedaan nilai akumulasi penyusutan
ditambah nilai kapitalisasi per tahun nya.

Penyesuaian Saldo Awal pada mutasi kurang merupakan :


Koreksi atas Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin senilai Rp51.669.742,87, yang
disebabkan oleh perbedaaan pencatatan tahun perolehan antara sistem valid aset dan
kertas kerja penyusutan manual.
Koreksi atas Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan senilai Rp2.205.555,56 yang
disebabkan oleh perbedaan pencatatan tahun perolehan oleh sistem valid aset dan kertas
kerja penyusutan manual. Selain itu pencatatan pada sistem valid aset berdasarkan masa
manfaat, sedangkan pada kertas kerja penyusutan manual dicatat berdasarkan sisa
manfaat yang menyebabkan perbedaan nilai akumulasi penyusutan.
Rincian saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 2019 sebagai
berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (6.866.469.208,58) (6.315.643.894,09)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (3.747.735.002,85) (3.153.068.503,11)
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan (61.214.000,00) (22.055.555,56)
Saldo per 31 Desember (10.675.418.211,43) (9.490.767.952,76)

ASET LAINNYA

Aset Lainnya Merupakan aset pemerintah selain Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset
Tetap dan Dana Cadangan. Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2020 sebesar Rp0,00 dan
2019 sebesar Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Aset Tidak Berwujud 231.966.500,00 231.966.500,00
Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud (214.366.500,00) (205.566.500,00)
Aset Lain-lain 330.161.613,66 330.161.613,66
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (266.923.644,91) (266.923.644,91)
Saldo per 31 Desember 80.837.968,75 89.637.968,75

4.2.13. Aset Tidak Berwujud


Aset Tidak Berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat diindentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan menghasilkan barang dan jasa atau
digunakan untuk tujuan lainnya seperti software komputer dan aplikasi sistem. Saldo Aset
Tidak Berwujud per 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp231.966.500,00 dan
Rp231.966.500,00 dengan rincian sebagai berikut.

31 Desember 2020 31 Desember 2019


Uraian
Rp Rp
Perangkat Lunak/Software 231.966.500,00 231.966.500,00
Detail Engineering Design (DED) - -
Jumlah 231.966.500,00 231.966.500,00

44
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Rincian mutasi Aset Tidak Berwujud dijelaskan sebagai berikut


31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Saldo awal 1 Januari 231.966.500,00 196.766.500,00
Mutasi Tambah: - 35.200.000,00

Reklasifikasi masuk antar kelompok aset - -

Pemindahan antar SKPD - -

Reklasifikasi dari Barang dan Jasa - -

Reklasifikasi dari Aset Tetap - 35.200.000,00

Penyesuaian saldo awal - -

Mutasi Kurang: - -

Pemindahan antar SKPD - -

Jumlah 231.966.500,00 231.966.500,00

Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud


Merupakan nilai Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud per 31 Desember 2020
sebesar Rp(214.366.500,00) dan 2019 sebesar Rp(205.566.500,00).

4.2.14. Aset Lain-Lain


Aset Lain-Lain merupakan nilai aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
Pemerintah karena tidak dapat digunakan lagi dan belum dihapus. Saldo Aset Lain-lain per
31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp330.161.613,66 dan Rp330.161.613,66 dengan
rincian sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Aset kondisi rusak berat 330.161.613,66 330.161.613,66
Penggaduhan ternak sapi - -
Kas yang dibatasi penggunaannya - -
Jumlah 330.161.613,66 330.161.613,66
Rincian mutasi Aset Lain-lain dijelaskan sebagai berikut
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Saldo awal 1 Januari 330.161.613,66 202.636.012,68
Mutasi Tambah: - 269.544.613,66
Pemindahan antar SKPD - -
Reklasifikasi dari Aset Tetap - 269.544.613,66
Pemindahan dari Investasi non Permanen
- -
(Penggaduhan Ternak Sapi)
Penyesuaian saldo awal - -
Hasil inventarisasi - -
Mutasi Kurang: - 142.019.012,68
Penghapusan - 142.019.012,68
Reklasifikasi Keluar antar kelompok aset - -
Pemindahan antar SKPD - -
Penyesuaian saldo awal - -
Hibah keluar - -
Jumlah 330.161.613,66 330.161.613,66

Per 31 Desember 2020 Tidak terdapat mutasi pada Aset Lain-Lain.

45
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

KEWAJIBAN
Total Kewajiban Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan per 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp12.115.908,00, sedangkan per 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp10.984.495,00. Total Kewajiban tahun 2020 naik sebesar Rp 1.131.413 atau 10,30% dari
Total Kewajiban tahun 2019.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar atau jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca. Saldo kewajiban jangka pendek per
31 Desember 2020 adalah sebesar Rp12.115.908,00 dan 2019 sebesar Rp10.984.495,00.
Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari Utang Belanja.

4.2.15. Utang Belanja


Saldo Utang Belanja per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp12.115.908,00 dan per 31
Desember 2019 sebesar Rp10.984.495,00 dengan rincian sebagai berikut.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
Rp Rp
Utang Beban Jasa Telepon - 208.287,00
Utang Beban Jasa Air 2.159.420,00 824.720,00
Utang Beban Jasa listrik 9.956.488,00 9.951.488,00
Utang Beban Jasa Kawat/faksimili/internet - -
Utang Beban Jasa Surat Kabar/Majalah - -
Utang Belanja Modal Gedung dan Bangunan
- -
(RSUD Ulin)
Utang Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
- -
(Dinas PU)
Utang Dana Jaminan Penggalian (Dinas PU) - -
Utang Belanja Barang dan Jasa BLUD - -
Utang Transfer Bagi Hasil Pajak ke
- -
Kabupaten/Kota:
Utang Transfer Bagi Hasil Pajak Kendaraan
Bermotor & Bea Balik Nama Kendaraan - -
Bermotor (PKB-BBNKB)
Utang Transfer Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar
- -
Kendaraan Bermotor (PBBKB)
Utang Transfer Bagi Hasil Pajak Air Permukaan
- -
(PAP)
Utang Transfer Bagi Hasil Pajak Rokok - -
Jumlah 12.115.908,00 10.984.495,00

4.2.16. EKUITAS
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah Daerah, yaitu selisih antara jumlah aset
dengan jumlah Kewajiban. Saldo ekuitas per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp30.060.806.692,77 dan per 31 Desember 2019 sebesar Rp 30.774.952.364,44. Ekuitas
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020 turun sebesar Rp714.145.672 atau
2,32% dari Ekuitas tahun 2019.

46
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.3. LAPORAN OPERASIONAL

PENDAPATAN - LO
Pendapatan-LO Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar Rp196.026.000,00. Pendapatan-LO
tahun 2020 tersebut naik sebesar Rp113.268.000,00 atau 57,78% dari Pendapatan-LO Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp82.758.000,00. Pendapatan-LO dirinci lebih lanjut sebagai berikut.
PENDAPATAN ASLI DAERAH-LO
Pendapatan Asli Daerah-LO TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp196.026.000,00
dan Rp82.758.000,00. Pendapatan Asli Daerah-LO tahun 2020 tersebut naik sebesar
Rp113.268.000,00 atau 57,00% dari Pendapatan Asli Daerah-LO Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp82.758.000,00. Rincian realisasi pendapatan Asli Daerah-LO TA 2020 dan 2019
sebagai berikut. Rincian Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut.
Uraian 2020 2019

Pendapatan Pajak Daerah - -


Pendapatan Retribusi Daerah 196.026.000,00 82.758.000,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah - -
yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah - -
Jumlah 196.026.000,00 82.758.000,00

4.3.1. Pendapatan Retribusi Daerah-LO


Pendapatan Retribusi Daerah-LO TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp196.026.000,00 dan Rp82.758.000,00. Pendapatan Retribusi Daerah-LO tahun 2020
tersebut naik sebesar Rp113.268.000,00 atau 57,00% dari Pendapatan Retribusi Daerah-LO
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp82.758.000,00. Rincian realisasi Retribusi Daerah-LO TA
2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019
Retribusi Pelayanan Kesehatan 280.000,00 -
Retribusi Pelayanan Tera Ulang - -
Retribusi Pelayanan Pendidikan - -
Retribusi Pelayanan Kepelabuhan - -
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga - -
Retibusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - -
Retribusi Izin Trayek 43.545.000,00 35.268.000,00
Retribusi Izin Perikanan 64.289.000,00 47.490.000,00
Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga
87.912.000,00 -
Kerja Asing
Jumlah 196.026.000,00 82.758.000,00

BEBAN DAERAH
Beban Daerah TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp11.939.989.799,77 dan
Rp15.664.664.423,97. Beban Daerah tahun 2020 tersebut turun sebesar
Rp3.724.674.624,20 atau 23,78% dari beban daerah Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp
Rp15.664.664.423,97. Beban Daerah dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

BEBAN OPERASI
Beban Operasi TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 11.939.989.799,77 dan
Rp15.663.264.423,97. Beban Operasi tahun 2020 tersebut turun sebesar
Rp3.724.674.624,20 atau 23,78% dari beban Operasi Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp15.664.664.423,97. Rincian beban Operasi TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.

47
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

Uraian 2020 2019

Beban Pegawai 7.631.114.833,00 6.883.911.081,00


Beban Barang dan Jasa: 3.223.253.429,00 7.477.306.234,00
Beban Persediaan 402.462.600,00 1.513.662.650,00
Beban Jasa 1.488.573.779,00 2.148.796.484,00
Beban Pemeliharaan 205.673.100,00 187.601.500,00
Beban Perjalanan Dinas 1.126.543.950,00 3.627.245.600,00
Beban Hibah - -
Beban Bantuan Keuangan - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi 1.085.621.537,77 1.302.047.108,97
Beban Penyisihan Piutang - -
Beban lainnya - -
Jumlah 11.939.989.799,77 15.663.264.423,97

4.3.2. Beban Pegawai

Beban Pegawai TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp7.631.114.833,00 dan


Rp6.883.911.081,00. Beban Pegawai tahun 2020 tersebut naik sebesar Rp747.203.752,00
atau 10,85% dari beban Pegawai Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp6.883.911.081,00. Rincian
beban Pegawai Operasi TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019
Beban Gaji dan tunjangan 3.168.595.901,00 3.385.771.081,00
Beban Tambahan Penghasilan PNS 3.623.118.932,00 2.623.750.000,00
Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan dan anggota DPRD dan
- -
KDH/WKDH
Beban Insentif pungutan Pajak Daerah - -
Beban Insentif pungutan Retribusi Daerah - -
Beban Uang Lembur - -
Beban Honorarium PNS 59.400.000,00 194.040.000,00
Beban Honorarium Non PNS 780.000.000,00 662.400.000,00
Beban Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga - -
Beban Beasiswa pendidikan PNS - -
Beban Kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan teknis PNS - -
Beban Honorarium Pegawai Honorarium/tidak tetap - -
Beban Pendidikan non PNS - -
Beban Honorarium Tenaga ahli/narasumber - -
Beban kursus-kursus singkat/pelatihan - -
Beban bimbingan teknis - -
Beban Transport Dokter Residen - -
Jumlah 7.631.114.833,00 6.883.911.081,00

4.3.3. Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp3.223.253.429,00 dan
Rp7.477.306.234,00. Beban Barang dan Jasa tahun 2020 tersebut turun sebesar
Rp4.254.052.805,00 atau 56,89% dari beban Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp0,00. Rincian beban Barang dan Jasa Operasi TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019

Beban Persediaan 402.462.600,00 1.513.662.650,00


Beban Jasa 1.488.573.779,00 2.148.796.484,00
Beban Pemeliharaan 205.673.100,00 187.601.500,00
Beban Perjalanan Dinas 1.126.543.950,00 3.627.245.600,00
Jumlah 3.223.253.429,00 7.477.306.234,00

48
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.3.3.1 Beban Persediaan

Beban Persedian TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp402.462.600,00 dan


Rp1.513.662.650,00. Beban Persedian tahun 2020 tersebut turun sebesar
Rp1.111.200.050,00 atau 73,41% dari beban Persedian Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp1.513.662.650,00. Rincian Beban Persedian TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019
Beban Barang Habis Pakai 396.440.600,00 623.421.450,00
Beban Persediaan Bahan/Material 6.048.000,00 32.000.000,00
Beban Cetak dan Penggandaan - 209.656.300,00
Beban Bahan Makanan dan Minumam - 566.003.000,00
Beban Pakaian Dinas dan atributnya - 38.072.100,00
Beban Pakaian Kerja - 30.096.000,00
Beban Pakaian Khusus dan hal-hal tertentu - 14.654.200,00
Beban Persediaan untuk diserahkan kepada - -
masyarakat/pihak ketiga
Beban Perlengkapan Rumah Tangga dan Rumah - -
Sakit
Beban Belanja Linen - -
Beban Persediaan bahan Radiofarmaka - -
Bebah Bahan Air Mineral - -
Jumlah 402.462.600,00 1.513.662.650,00

4.3.3.2 Beban Jasa

Beban Jasa TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.488.573.779,00 dan


Rp2.148.796.484,00. Beban Jasa tahun 2020 tersebut turun sebesar Rp660.222.705,00 atau
30,73% dari beban Jasa Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.148.796.484,00. Rincian beban
Jasa TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.

Uraian 2020 2019


Beban Jasa Kantor 929.294.379,00 1.756.501.977,00
Beban Premi Asuransi 33.005.000,00 -
Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 115.191.400,00 154.579.600,00
Beban Sewa rumah/gudang/gedung/parker - 241.594.000,00
Beban Sewa sarana mobilisasi - -
Beban sewa perlengkapan peralatan kantor - -
Beban Sewa Perjanjian Kerjasama - -
Beban Konsultasi 31.900.000,00 -
Beban Jasa kepustakaan - -
Beban Jasa Keanggotaan - -
Beban Jasa dokumentasi - -
Beban Jasa sampah - -
Beban Jasa Sampah Infeksius - -
Beban Jasa Promosi Kesehatan - -
Beban Belanja Jasa Keamanan dan kebersihan - -
Beban Jasa Premi Asuransi Kesehatan - -
Beban Jasa Service - -
Beban Belanja Jasa Pemeliharaan kesehatan pasien miskin - -
Beban Jasa Iuran TV Kabel - -
Beban Jasa Pemeriksaan Sampling Limbah - -
Beban Jasa klaim pelayanan - -
Beban Jasa Pelayanan Medis - -
Beban Kegiatan Outing dan Kegiatan Lain Napza - -
Beban Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan - -
Masalah
Beban Makanan dan Minuman 297.880.500,00 -
Beban Barang Untuk Diserahkan kepadaMasyarakat/Pihak
8.500.000,00 -
Ketiga
Beban Tak Terduga - -
Jumlah 1.488.573.779,00 2.148.796.484,00

49
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.3.3.3. Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp205.673.100,00 dan


Rp187.601.500,00. Beban Pemeliharaan tahun 2020 tersebut naik sebesar Rp18.071.600,00
atau 19,63% dari beban Pemeliharaan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp187.601.500,00.
Rincian beban Pemeliharaan TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 104.819.100,00 -
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 100.854.000,00 187.601.500,00
Beban Pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
Beban Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya - -
Beban Pemeliharaan relokasi - -
Beban KSO - -
Beban Pemeliharaan Lainnya - -
Jumlah 205.673.100,00 187.601.500,00

4.3.3.4. Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.126.543.950,00 dan
Rp3.627.245.600,00. Beban Perjalanan Dinas tahun 2020 tersebut turun sebesar
Rp2.500.701.650,00 atau 68,94% dari beban Perjalanan Dinas Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp3.627.245.600,00. Rincian beban Perjalanan Dinas TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019

Beban perjalanan dinas dalam daerah 550.335.400,00 1.120.224.500,00


Beban perjalanan dinas luar daerah 576.208.550,00 2.507.021.100,00
Beban perjalanan dinas luar negeri - -
Jumlah 1.126.543.950,00 3.627.245.600,00

4.3.4. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban penyusatan dan amortisasi TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar


Rp1.085.621.537,77 dan Rp1.302.047.108,97. Beban penyusutan dan amortisasi tahun 2020
tersebut naik/turun sebesar Rp0,00 atau 16,62% dari beban penyusutan dan amortisasi
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.302.047.108,97. Rincian beban penyusutan dan
amortisasi TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian 2020 2019

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 602.495.057,36 830.377.336,31


Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 432.962.480,41 440.814.217,10
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan 41.364.000,00 22.055.555,56
Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud 8.800.000,00 8.800.000,00
Jumlah 1.085.621.537,77 1.302.047.108,97

4.3.5. Surplus dan Defisit Kegiatan Non Operasional


Surplus dan Defisit Kegiatan Non Operasional TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp0,00 dan Rp1,400,000.00. Surplus dan Defisit Kegiatan Non Operasional tahun 2020
tersebut naik sebesar Rp1,400,000.00 dari Surplus dan Defisit Kegiatan Non Oparasional
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp(1,400,000.00). Rincian Surplus dan Defisit Kegiatan Non
Operasional TA 2020 dan TA 2019 sebagai berikut.
Uraian Beban 2020 Beban 2019
Surplus Dari Kegiatan Non Operasional - -
Defisit Dari Kegiatan Non Operasional - (1,400,000.00)

Jumlah 0,00 (1,400,000.00)

Surplus dan Defisit Dari Kegiatan Non Operasional dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.
50
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.3.6. Surplus Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


Surplus Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada tahun 2020 adalah sebesar Rp0,00
sedangkan pada tahun 2019 sebesar Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut

No. Uraian 2020 2019

Koreksi tambah penyajian investasi permanen yang


disajikan terlalu rendah disebabkan laba pada Investee
yang belum diperhitungkan dalam perhitungan nilai
1 - -
investasi (Equity Method) berdasarkan penyajian Jumlah
Penyertaan Modal Prov.Kalsel pada Laporan Keuangan
PT. Bangun Banua
Koreksi atas pencatatan bunga deposito aset lancar
2 lainnya (penyertaan modal pada alalak yang beroperasi) - -
yang telah dicatat aset lancar pada ekuitas
Koreksi untuk mencatat surplus/defisit dari penyertaan
modal berdasarkan pengumuman laba/rugi atas
3 - -
penyertaan modal dengan menggunakan metode
ekuitas
Jumlah 0,00 0,00

4.3.7. Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada tahun 2020 adalah sebesar Rp0,00,
sedangkan pada tahun 2019 sebesar Rp(1.400.000,00).

Surplus (Defisit)-LO

Surplus (Defisit)-LO adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode
pelaporan, setelah diperhitungkan Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional dan pos
luar biasa. Surplus (Defisit) pada Laporan Operasional TA 2020 dan TA 2019 masing masing
sebesar Rp(11,743,963,799.77) dan Rp(15,581,906,423.97). Surplus (Defisit) LO tahun 2020
tersebut naik sebesar Rp3,837,942,624.20 atau 32,68% dari Surplus (Defisit) LO Tahun
Anggaran 2019.

51
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

4.4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

4.4.1. Ekuitas Awal


Ekuitas awal SKPD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Kalimantan Selatan Pada tahun 2020 adalah sebesar Rp30,774,952,364.44 sedangkan pada
tahun 2019 adalah sebesar Rp30.888.429.632,41.

4.4.2. Surplus (Defisit)-LO


Surplus (Defisit)-LO adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode
pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos
luar biasa. Surplus (Defisit)-LO pada tahun 2020 adalah sebesar Rp(11,743,963,799.77)
sedangkan Surplus (Defisit)-LO pada tahun 2019 adalah sebesar Rp(15.581.906.423,97).

4.4.3. Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar


Jumlah dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar pada tahun 2020
adalah sebesar Rp(107,828,720.90) sedangkan di tahun 2019 adalah sebesar Rp0.00.
Penjelasan dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar adalah sebagai
berikut.
1. Koreksi/Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap pada Tahun 2020 adalah sebesar
Rp(107,828,720.90), sedangkan pada Tahun 2019 tidak ada Koreksi/Penyesuaian
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap.

4.4.4. Ekuitas Akhir


Ekuitas Akhir Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada Tahun 2020 adalah sebesar
Rp30,060,806,692.77 sedangkan pada Tahun 2019 sebesar Rp30,774,952,364.44. Ekuitas
akhir turun sebesar Rp714.145.671,67 atau 2,32% dari ekuitas akhir tahun lalu.

52
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

BAB V
PENYAJIAN INFORMASI PENTING LAINNYA

5.1. Struktur Organisasi SKPD dan Tugas Pokok dan fungsinya

Struktur Organisasi Dinas PMPTSP Provinsi Kalsel

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalsel mempunyai tugas dan
fungsi dalam memberikan bimbingan dan dukungan implementasi akuntansi pemerintah berbasis
akrual pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Melalui peran tersebut diharapkan kualitas
laporan keuangan dapat ditingkatkan yang pada akhirnya Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan di atas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalsel berkomitmen dengan visi “mewujudkan pelaksanaan penyelenggaraan keuangan
negara yang efisien, akuntabel dan transparan melalui akuntansi pemerintah menuju Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang berkualitas.”

Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas mengkordinasi pelaksanaan urusan
pemerintahan dan pelayanan perizinan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dengan fungsi sebagai berikut :

53
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

1. Perumusan kebijakan teknis penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu di daerah;
2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan iklim penanaman modal;
3. Koordinasi pelaksanaan kebijakan promosi potensi daerah yang dapat menarik penanaman
modal;
4. Koordinasi, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal;
5. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perizinan produksi dan industri;
6. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perizinan sarana perekonomian dan sosial.
7. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perizinan penanaman modal; dan Pengelolaan kegiatan
kesekretariatan.

54
Catatan atas Laporan Keuangan (DINAS PMPTSP PROVINSI KALSEL) 2020

BAB VI
PENUTUP

Demikian beberapa catatan penting yang dituangkan dalam Catatan Atas


Laporan Keuangan yang merupakan Laporan dengan penjelasan secara naratif, analisis
atau daftar terinci memuat Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Diharapkan dapat membantu mempermudah
pemahaman pembaca laporan dalam mengevaluasi pencapaian kinerja SKPD Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Anggaran 2020.

Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu
meridho’i setiap langkah kita bersama dan senantiasa memberikan kemudahan kepada
kita dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa, negara
serta daerah.

KEPALA DINAS

Ir. H. Nafarin, MP
NIP. 19620513 198903 1 011

55

Anda mungkin juga menyukai