LAPORAN KEUANGAN
TINGKAT UAKBUN DAERAH
BULAN NOVEMBER
TAHUN ANGGARAN 2022
[Year]
KPPN TASIKMALYA
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat
Tasikmalaya, 19 Desember 2022
LAPORAN KEUANGAN
TINGKAT UAKBUN DAERAH
BULAN NOVEMBER
TAHUN ANGGARAN 2022
KPPN TASIKMALAYA
ii
DAFTAR GRAFIK
iii
DAFTAR TABEL
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Ringkasan Eksekutif 3
LAPORAN ARUS KAS
TINGKAT UAKBUN-DAERAH KPPN TASIKMALAYA
PERIODE SAMPAI DENGAN TANGGAL 30 NOVEMBER 2022
(Dalam Rupiah)
KPPN : TASIKMALAYA
Uraian Catatan Jumlah
ASET
Aset Lancar C.2.1
Rekening Kas di KPPN C.2.1.1 -
Kas Dalam Transito C.2.1.2 -
Kas di Bendahara Pengeluaran C.2.1.3 14,044,622,542
Kas Lainnya pada Kementerian Negara/Lembaga C.2.1.4 1,435,670,000
Kas pada Badan Layanan Umum C.2.1.5 39,297,607,727
Jumlah Aset Lancar 54,777,900,269
JUMLAH ASET 54,777,900,269
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek C.2.2
Utang Kepada Pihak Ketiga C.2.2.1 178,433,807
Utang Jangka Pendek Lainnya C.2.2.2 -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 178,433,807
EKUITAS C.2.3
Ekuitas C.2.3.1 54,599,466,462
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 54,777,900,269
Neraca KUN 6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENDAHULUAN
A.1.DASAR HUKUM
Laporan Keuangan tingkat Unit Akuntansi Kuasa Bendahara Umum Negara Daerah
(UAKBUN-Daerah) KPPN Kuningan merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan yang dikelola oleh KPPN Kuningan sebagai UAKBUN-Daerah. Laporan
Keuangan tingkat UAKBUN-Daerah KPPN Kuningan terdiri dari Laporan Arus Kas,
Neraca Kas Umum Negara, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Arus Kas (LAK) merupakan Laporan Keuangan yang menginformasikan
penerimaan/pengeluaran kas ke/dari Kas Negara. LAK tidak terkait dengan Bagian
Anggaran tertentu tetapi mencakup seluruh Bagian Anggaran. LAK disusun
berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh KPPN selaku
Kuasa Bendahara Umum Negara Daerah. Sedangkan Neraca Kas Umum Negara
(KUN) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi Aset, Kewajiban,
dan Ekuitas pada tanggal pelaporan di KPPN. LAK dan Neraca KUN disusun dengan
menggunakan sistem aplikasi terintegrasi.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas dari
aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
a. Pendapatan Perpajakan;
b. Pendapatan Negara Bukan Pajak; dan
c. Pendapatan Hibah.
Aktivitas Investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk perolehan dan pelepasan asset tetap serta investasi lainnya yang tidak
termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi antara lain terdiri dari:
a. Penjualan Aset Tetap;
b. Penjualan Aset Lainnya;
c. Penerimaan dari Investasi; dan
d. Penjualan Investasi dalam bentuk sekuritas.
Sedangkan arus keluar kas dari aktivitas investasi antara lain terdiri dari:
a. Perolehan Aset Tetap;
b. Perolehan Aset Lainnya;
c. Penyertaan Modal Pemerintah; dan
d. Pembelian investasi dalam bentuk sekuritas.
Neraca
Neraca menggambarkan pengaruh dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas,
potongan SPM, dan pengesahan terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas.
Aset, kewajiban, dan ekuitas yang disajikan di dalam Neraca merupakan dampak dari
data transaksi penerimaan dan pengeluaran yang diproses oleh Kuasa BUN. Neraca
Kas Umum Negara berbeda dengan Neraca K/L yang dapat menyajikan aset,
kewajiban, dan ekuitas walaupun transaksi penerimaan dan pengeluarannya belum
terjadi.
Neraca Kas Umum Negara tidak menyajikan asset dan kewajiban yang merupakan
kewenangan pengguna anggaran seperti kas di bendahara penerimaan, piutang
pajak, piutang PNBP, persediaan, investasi jangka panjang, asset tetap, asset
lainnya, kewajiban jangka pendek di pengguna anggaran, dan kewajiban jangka
panjang.
A. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Jenis transaksi penerimaan dan pengeluaran yang diakuntansikan oleh Kuasa BUN
meliputi:
1. Pendapatan;
2. Belanja;
3. Transfer ke Daerah dan Dana Desa;
4. Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan;
5. Penerimaan dan pengeluaran non anggaran; dan
6. Pengembalian.
Dalam rangka penyusunan LAK dan Neraca Kas Umum Negara, transaksi
penerimaan dan pengeluaran oleh UAKBUN-Daerah diakui pada saat:
a. Penerimaan kas yang melalui rekening Kuasa BUN Daerah.
Penerimaan diakui pada saat kas diterima di rekening Kuasa BUN Daerah lain
berdasarkan:
1) Bukti setor yang sudah mendapatkan NTPN untuk penyetoran
pendapatan/pengembalian belanja/pengembalian dana UP/TUP/setoran
lainnya melalui bank/pos persepsi mitra KPPN sebesar nilai bruto yang
tercantum dalam dokumen tersebut.
Catatan atas Laporan Keuangan 9
2) Struk setoran/dokumen lain yang dipersamakan sebagai bukti setoran
pendapatan/pengembalian belanja/pengembalian dana UP/TUP/setoran
lainnya secara elektronik melalui layanan MPN G2, yang telah mendapatkan
NTPN sebesar nilai bruto yang tercantum dalam dokumen tersebut.
3) Nota Kredit/Rekening Koran untuk transaksi penerimaan kiriman
uang/pemindahbukuan antar rekening Kuasa BUN Daerah atau dari rekening
Kuasa BUN Pusat (misalnya kiriman uang dari RKUN ke rekening BO II) atau
dari rekening lainnya (misalnya penerimaan dana retur SP2D pada BO II/BO
III/Pos Pengeluaran) sebesar nilai bruto yang tercantum dalam dokumen
tersebut.
b. Pengeluaran kas yang melalui rekening Kuasa BUN Daerah.
Pengeluaran diakui pada saat kas keluar di rekening Kuasa BUN Daerah
berdasarkan:
1) SP2D atas SPM yang pembayarannya membebani rekening Kuasa BUN
Daerah pada bank/pos mitra KPPN sebesar nilai bruto yang tercantum dalam
SPM.
2) SPT/Nota Debet/Rekening Koran untuk transaksi pengeluaran non anggaran
seperti kiriman uang/pemindahbukuan/pengeluaran non anggaran pihak
ketiga/pengeluaran non anggaran lainnya sebesar nilai bruto yang tercantum
dalam dokumen tersebut.
Contoh:
a). Kiriman uang/pemindahbukuan antar rekening Kuasa BUN Daerah atau
dari rekening Kuasa BUN Daerah ke rekening Kuasa BUN Pusat
(misalnya pelimpahan dana dari Bank/Pos Persepsi ke SUBRKUN KPPN,
pelimpahan dana dari SUBRKUN KPPN ke RKUN, atau penihilan
rekening BO II/Pos Pengeluaran).
b). Pengeluaran non anggaran pihak ketiga seperi penyelesaian retur dana
SP2D pada BO II/Pos Pengeluaran ke rekening penerima sebesar nilai
bruto yang tercantum dalam dokumen tersebut.
c. Penerimaan dan pengeluaran yang tidak melalui rekening Kuasa BUN di Daerah
tetapi menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku harus mendapatkan
pengesahan dari KPPN.
Penerimaan dan pengeluaran yang melalui proses pengesahan oleh KPPN diakui
pada saat:
1) Terbit SPHL atas SP2HL untuk pengesahan pendapatan dan belanja yang
berasal dari hibah langsung bentuk uang sebesar nilai bruto yang tercantum
dalam SP2HL;
2) Terbit SP3HL atas SP4HL untuk pengesahan pengembalian pendapatan yang
berasal dari hibah langsung bentuk uang sebesar nilai bruto yang tercantum
dalam SP4HL;
3) Terbit SP2B BLU atas SP3B BLU untuk pengesahan pendapatan dan belanja
BLU sebesar nilai bruto yang tercantum dalam SP3B BLU;
4) SP3 untuk pengesahan pendapatan/penerimaan pembiayaan dan belanja
yang bersumber dari hibah/pinjaman yang oleh pemberi hibah/pinjaman
dananya tidak tidak disalurkan melalui rekening milik BUN tetapi langsung
digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas sebesar nilai bruto yang
tercantum dalam SP3.
d. Penerimaan dan pengeluaran yang terdapat pada SPM dengan potongan.
Penenerimaan dan pengeluaran atas SPM dengan potongan diakui pada saat:
1) Terbit SP2D atas SPM dengan potongan yang pembayarannya melalui
rekening Kuasa BUN Daerah sebesar nilai bruto yang tercantum dalam SPM.
2) Terbit SP2D atas SPM yang jumlah potongannya menyebabkan jumlah yang
harus dibayarkan nihil sebesar nilai bruto yang tercantum dalam SPM.
(2) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan
sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas
pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi
karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap
kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak
yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah yang disajikah dalam Neraca Kas Umum Negara adalah
kewajiban jangka pendek saja.
(3) Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang
pemerintah.
Kebijakan akuntansi yang berbeda dapat diterapkan dalam rangka penyusunan
laporan lainnya untuk tujuan manajerial.
B.2.36. RDI/RPD
RDI/RPD Penerusan pinjaman dalam negeri RDI/RPD sampai dengan bulan November 2022
adalah sebesar Rp 0,-.
Posisi Neraca Posisi keuangan KPPN Tasikmalaya selaku Kuasa BUN Daerah sampai dengan bulan
secara umum November 2022 terdiri dari Aset sebesar Rp54.777.900.269,-. Kewajiban sebesar
Rp178.433.807,- serta Ekuitas sebesar Rp54.599.466.462,-, dengan ilustrasi grafik
seperti berikut:
10,000,000,000 178,433,807
Bulan November 2022
0
Aset Kewajiban Ekuitas
C.2.PENJELASA
AN PER POS NERACA
C.2.1.Aset Lanca
car
Aset Lancar Aset Lancar bulan November 2022 sebesar Rp54.777.900.269,- terdiri dari: (i)
Rp54.777.900.269,- Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dalam Rupaih; (ii) Rekening Pemerintah
di Bank Indonesia dalam Valuta Asing;(iii) Rekening Kas di KPPN; (iv) Kas dalam
Transito; (v) Kas di Bendahara Pengeluaran; dan (vi) Kas Lainnya pada
Kementerian Negara/Lembaga;.
Jumlah -
Tabel C.2.1.1.. Rincian Saldo Rekening Kas di KPPN Bulan November 2022
Jumlah -
C.2.2.2.. Rincian Kewajiban Jangka Pendek Lainnya Bulan November Tahun 2022
C.2.3. Ekuitas
C.2.3.1. Ekuitas
Ekuitas Jumlah Ekuitas Bulan November Tahun 2022 sebesar Rp54.599.466.462,-
Rp54.599.466.462,- merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban.
TIPE KODE
NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT DEBET KREDIT
BUDGET AKUN
Belanja Barang Operasional - Penanganan
2 521131 1,447,708,575
Pandemi COVID-19
Belanja Barang Non Operasional - Penanganan
2 521241 1,097,915,859
Pandemi
Belanja Barang Persediaan - Penanganan
2 521841 256,292,586
Pandemi COVID-19
2 522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 413,070,508
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan -
2 523114 1,700,000
Penanganan Pandemi COVID-19
Belanja Perjalanan Dinas - Penanganan Pandemi
2 524115 200,000
COVID-19
Belanja Barang BLU - Penanganan Pandemi
2 525152 12,795,000
COVID-19
Jumlah 3,229,682,528
Rincian Saldo Kas Audited TAYL Saldo Awal Tahun Selisih Keterangan
Selisih (Saldo LK
Saldo LK Audited Tahun Saldo Awal Tahun Audited Tahun
1. Kesinambungan saldo awal Neraca (Ledger Kas) Keterangan
Sebelumnya Berjalan Sebelumnya - Saldo
Awal Tahun Berjalan)
- Kas di KPPN - - -
- Kas di Bendahara Pengeluaran - - -
- Kas di BLU 22,487,586,162 22,487,586,162 -
- Kas Lainnya di K/L dari Hibah - - -
- Utang Kepada Pihak Ketiga 42,928,000 42,928,000 -
Total Kewajiban + Selisih (Total Aset -
Total Aset (Total Kewajiban + Keterangan
Ekuitas
Ekuitas))
2. Persamaan dalam Neraca (Ledger Kas) - - -
Selisih (Ledger Kas -
3. Persamaan antar ledger Ledger Kas Ledger Akrual Keterangan
Ledger Akrual)
- Kas di BLU 40,220,185,992 40,220,185,992 -
- Kas Lainnya di K/L dari Hibah 2,082,145,000 2,082,145,000 -
- Kas Dalam Transito - - -
- Kas di Bendahara Pengeluaran
[ Khusus KPPN di Jakarta , penyajian nilai Kas di Bendahara Pengeluaran di Neraca SPAN bisa jadi berbeda antara ledger kas dengan ledger akrual. Perbedaan ini dapat disebabkan
- - -
karena terdapat realisasi menggunakan valas. Jika Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Neraca Audited TAYL sama dengan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Neraca 1
Januari TAB, maka perbedaan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran antara ledger kas dengan ledger akrual dapat dikatakan wajar]
- Utang Kepada Pihak Ketiga Bel.Pegawai yg msh hrs
[Penyajian nilai utang kepada pihak ketiga pada neraca SPAN bisa jadi berbeda antara ledger kas dengan ledger akrual. Perbedaan ini disebabkan pada ledger akrual menghitung dibayar =
20,800,000 4,129,793,319 (4,108,993,319)
nilai utang akrual atas SPM yang belum terbit SP2Dnya. Tanpa melakukan analisis lebih lanjut pada neraca lajur, perbedaan nilai utang kepada pihak ketiga antara ledger kas dengan Rp.1.375.270.732 + Bel.
ledger akrual dapat dikatakan wajar apabila nilai pada ledger kas < nilai pada ledger akrual] Barang Yg Mhs hrs
Ya Tidak Keterangan
4. Apakah seluruh pos neraca bernilai positif (kecuali Kas Dalam Transito)?
Tujuan :
Menjamin akurasi data detail per akun per satker pada SPAN
Referensi :
1. PP 71 Tahun 2010
2. PMK No. 262/PMK.05/2014
3. Kepdirjen PBN KEP-311/PB/2014 (Beserta Pembaharuannya)
Kriteria (Standar) :
Indikator pada seluruh kriteria terisi "Ya"
Sumber Data :
Lakukan pencetakan neraca lajur detail segmen tambahan ledger akrual dengan segmen sekunder satker pada tanggal yang sama dengan pencetakan laporan utama. Lakukan pengolahan data neraca lajur tersebut dari format txt ke format microsoft excel dengan menggunakan
panduan yang telah disediakan ( bit.ly/analisisLKKBUN). Data neraca lajur yang telah diolah tersebut setidaknya akan menampilkan kolom kode satker, kode akun, saldo awal, mutasi, dan saldo akhir. Lakukan filter pada kolom-kolom tersebut sesuai dengan kebutuhan analisis.
Ya Tidak Keterangan
1. Apakah seluruh saldo akun 1111XX, 1112XX, 1113XX, 1114XX, 11161X, 111822, dan 111911 bernilai positif? √
2. Apakah seluruh saldo akun 1111XX, 1112XX, 1113XX, dan 1114XX berkode satker KPPN selaku Kuasa BUN? N/A
3. Apakah seluruh saldo akun 11161X, 111822, dan 111911 tidak ada yang berkode satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
4. Apakah seluruh saldo akun 212145, 212191, dan 219913 bernilai negatif? √
5. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 219913, 219941 dan 219944? √
6. Apakah seluruh saldo akun 212145, 212191, dan 219913 berkode satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
7. Apakah seluruh saldo akun 4XXXXX bernilai negatif? √
8. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 4XXXXX pada satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
9. Apakah seluruh saldo akun 5XXXXX dan 6XXXXX bernilai positif? √
9. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 5XXXXX dan 6XXXXX pada satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
10. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo pada kode satker suspense? √
11. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 423956 pada satker selain DJPPR dan DJPK? √
12. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 423958 pada satker selain BA BUN 999.08? √
13. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 43XXXX pada satker selain DJPPR? √
14. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 41XXXX pada satker selain DJP dan DJBC? √
15. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo 8XXXXX? √
Tujuan :
Menjamin akurasi data detail per akun per satker pada SPAN
Referensi :
1. PP 71 Tahun 2010
2. PMK No. 262/PMK.05/2014
3. Kepdirjen PBN KEP-311/PB/2014 (Beserta Pembaharuannya)
Kriteria (Standar) :
Indikator pada seluruh kriteria terisi "Ya"
Sumber Data :
Lakukan pencetakan neraca lajur detail segmen tambahan ledger kas dengan segmen sekunder satker pada tanggal yang sama dengan pencetakan laporan utama. Lakukan pengolahan data neraca lajur tersebut dari format txt ke format microsoft excel dengan menggunakan
panduan yang telah disediakan ( bit.ly/analisisLKKBUN). Data neraca lajur yang telah diolah tersebut setidaknya akan menampilkan kolom kode satker, kode akun, saldo awal, mutasi, dan saldo akhir. Lakukan filter pada kolom-kolom tersebut sesuai dengan kebutuhan analisis.
Ya Tidak Keterangan
1. Apakah seluruh saldo akun 1111XX, 1112XX, 1113XX, 1114XX, 111822, dan 111911 bernilai positif? √
2. Apakah seluruh saldo akun 1111XX, 1112XX, 1113XX, dan 1114XX berkode satker KPPN selaku Kuasa BUN? N/A
3. Apakah seluruh saldo akun 111822 dan 111911 tidak ada yang berkode satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
4. Apakah nilai penjumlahan akun (212191 + 817111 + 817113 + 827111 + 827113) dan akun (219913 + 816111 + 826111) bernilai negatif? √
5. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 219913, 219941 dan 219944? √
6. Apakah seluruh saldo akun 212191, 219913, 817111, 817113, 827111, 827113, 816111, dan 826111 berkode satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
7. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 816211? √
8. Apakah nilai akun 816111 = 826111? N/A
9. Apakah nilai akun 817911 = 827911? N/A
9. Apakah seluruh saldo akun 4XXXXX, 71XXXX, dan 81XXXX bernilai negatif? √
10. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 4XXXXX dan 71XXXX pada satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
11. Apakah seluruh saldo akun 5XXXXX, 6XXXXX, 72XXXX, dan 82XXXX bernilai positif? √
12. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 5XXXXX, 6XXXXX, dan 72XXXX pada satker KPPN selaku Kuasa BUN? √
13. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo pada kode satker suspense? √
14. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 423956 pada satker selain DJPPR dan DJPK? √
15. Apakah sudah Tidak terdapat lagi saldo akun 423958 pada satker selain BA BUN 999.08? √
16. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 43XXXX pada satker selain DJPPR? √
17. Apakah sudah tidak terdapat lagi saldo akun 41XXXX pada satker selain DJP dan DJBC? √
Tujuan :
Menjamin akurasi data detail per akun per segmen bank pada SPAN
Referensi :
1. Perdirjen PBN No. PER-59/PB/2013
Kriteria (Standar) :
Indikator pada seluruh kriteria terisi "Ya"
Sumber Data :
Khusus untuk Data Neraca Lajur per segmen Bank akan disediakan kantor Pusat ( bit.ly/analisisLKKBUN).
Ya Tidak Keterangan
Dengan terlebih dahulu melakukan filter pada segmen akun yaitu hanya memilik akun 111121, 1112XX, 1114XX, 111822, dan 111911 maka:
1. Apakah segmen bank "B" hanya berisi akun 111412, 111431, 111432, dan 111433?
2. Apakah seluruh saldo segmen bank "B" bernilai positif?
3. Apakah segmen bank "E" hanya berisi akun 111423, 111461, 111462, 111463, dan 111469? √
4. Apakah seluruh saldo segmen bank "E" bernilai positif? √
5. Apakah segmen bank "F" hanya berisi akun 111421? N/A
6. Apakah seluruh saldo segmen bank "F" bernilai positif? N/A
7. Apakah segmen bank "I" hanya berisi akun 111121? N/A
8. Apakah seluruh saldo segmen bank "I" bernilai positif? N/A
9. Apakah segmen bank "K", "M", dan "N" hanya berisi akun 111422 dan 111441? √
10. Apakah seluruh saldo segmen bank "K", "M", dan "N" bernilai positif? √
11. Apakah segmen bank "O" hanya berisi akun 111214? N/A
12. Apakah seluruh saldo segmen bank "O" bernilai positif? N/A
13. Apakah segmen bank "X" hanya berisi akun 111911? √
14. Apakah seluruh saldo segmen bank "X" bernilai positif? √
15. Apakah segmen bank "5" hanya berisi akun 111822? √
16. Apakah seluruh saldo segmen bank "5" bernilai positif? √
Tanpa melakukan filter pada segmen akun maka:
17. Apakah sudah tidak terdapat lagi akun 43XXXX dan 424XXX pada segmen bank "K", "M", dan "N"? √
Selisih Mutasi Akun 311911, 391111, 4, 5, dan Koreksi Karena Koreksi Dari Inisiatif Koreksi Yang Tidak
Mutasi Akun 111822 Keterangan
(111822 - 4 & 5) 825131 (Segmen Bank "5") Permintaan Satker KPPN Dapat Dijelaskan
3. Analisis Internal Transaksi Kas Hibah Tahun Berjalan 111822 1,435,670,000 - 43XXXX
- 5XXXXX
2,814,638,182 311911
- 391111
- 825131
Total 1,435,670,000 4,250,308,182 2,814,638,182 Total
Analisis Eksternal
Total Saldo Menurut Total Saldo Menurut Selisih Selisih Karena Adanya Selisih Karena Selisih Karena Selisih Yang Tidak
(Menurut KPPN - Kesalahan Akun Perubahan Sepihak Keterangan
KPPN (SiAP) Satker (BAR) Suspense Satker Terjelaskan
Menurut Satker) Setoran Oleh Satker
1. Kas di BP 9,699,872,708 9,699,872,708 -
2. Kas BLU 39,297,607,727 39,297,607,727 -
3. Kas Hibah 1,435,670,000 1,435,670,000 -
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 1 dari 1
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 1 dari 2
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 2 dari 2
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 1 dari 2
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 2 dari 2
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 1 dari 3
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 2 dari 3
Tanggal : 12-12-22
KPPN : 025 TASIKMALAYA
Halaman : 3 dari 3
Tanggal : 12-12-22
Halaman : 1 dari 2
KPPN : 025 TASIKMALAYA Ledger : Kas
ASET LANCAR
ASET TETAP
ASET LAINNYA
KEWAJIBAN
EKUITAS
EKUITAS 54.599.466.462
Tanggal : 12-12-22
Halaman : 2 dari 2
KPPN : 025 TASIKMALAYA Ledger : Kas
Tanggal : 12-12-22
Halaman : 1 dari 2
KPPN : 025 TASIKMALAYA Ledger : Akrual
ASET LANCAR
INVESTASI PERMANEN
ASET TETAP
Tanah 341.360.716.230
DANA CADANGAN
ASET LAINNYA
Tanggal : 12-12-22
Halaman : 2 dari 2
KPPN : 025 TASIKMALAYA Ledger : Akrual
KEWAJIBAN
EKUITAS
EKUITAS 6.333.411.399.115
TIPE KODE
NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT
BUDGET AKUN
1 2 3 4 5
0 111822 Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah 1.435.670.000 0
0 111911 Kas dan Bank - BLU 39.297.607.727 0
0 212191 Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 0 42.928.000
0 311111 SAL 5.495.780.451.574 0
0 311911 Ekuitas Dana Lancar Lainnya dari Hibah Langsung 2.814.638.182 0
0 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 0 12.817.996.522.688
0 313121 Diterima dari Entitas Lain 4.408.408.191.459 0
2 411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi 0 1.118.144
2 411112 Pendapatan PPh Gas Bumi 0 78.000
2 411121 Pendapatan PPh Pasal 21 0 334.819.932.598
2 411122 Pendapatan PPh Pasal 22 0 23.310.005.503
2 411123 Pendapatan PPh Pasal 22 Impor 0 1.192.200
2 411124 Pendapatan PPh Pasal 23 0 23.577.777.563
2 411125 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 0 17.408.976.128
7 411125 Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 53.995.239 0
2 411126 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 0 85.465.319.121
7 411126 Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 116.510.155 0
2 411127 Pendapatan PPh Pasal 26 0 996.454.671
2 411128 Pendapatan PPh Final 0 281.231.130.056
7 411128 Pengembalian Pendapatan PPh Final 331.508.860 0
2 411129 Pendapatan PPh Non Migas Lainnya 0 45.789.699
2 411141 Pendapatan PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah 0 6.291.444
Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi Ditanggung
2 411145 0 732.900
Pemerintah
2 411146 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan Ditanggung Pemerintah 0 21.610.478
2 411148 Pendapatan PPh Final Ditanggung Pemerintah 0 345.000
2 411211 Pendapatan PPN Dalam Negeri 0 449.821.460.936
7 411211 Pengembalian Pendapatan PPN Dalam Negeri 40.943.105.421 0
2 411212 Pendapatan PPN Impor 0 40.845.050
2 411219 Pendapatan PPN Lainnya 0 145.588.811
2 411221 Pendapatan PPnBM Dalam Negeri 0 1.103.690.306
2 411229 Pendapatan PPnBM Lainnya 0 1.500.000
2 411313 Pendapatan PBB Perkebunan 0 4.483.437.318
2 411314 Pendapatan PBB Kehutanan 0 5.578.654.405
7 411314 Pengembalian Pendapatan PBB Kehutanan 1.581.435.600 0
2 411315 Pendapatan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara 0 46.495.744
2 411511 Pendapatan Cukai Hasil Tembakau 0 23.740.357.530
7 411511 Pengembalian Pendapatan Cukai Hasil Tembakau 6.300.000 0
2 411514 Pendapatan Denda Administrasi Cukai 0 545.933.600
2 411519 Pendapatan Cukai Lainnya 0 69.628.750
2 411611 Pendapatan Bea Meterai 0 735.179.000
2 411612 Pendapatan dari Penjualan Benda Materai 0 48.160.068.299
2 411619 Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya 0 2.351.575
2 412111 Pendapatan Bea Masuk 0 349.310.103
2 412113 Pendapatan Denda Administrasi Pabean 0 497.103
TIPE KODE
NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT
BUDGET AKUN
1 2 3 4 5
0 111611 Kas di Bendahara Pengeluaran 9.699.872.708 0
0 111613 Kas di Bendahara Pengeluaran TUP 4.344.749.834 0
0 111822 Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah 1.435.670.000 0
0 111911 Kas dan Bank - BLU 39.297.607.727 0
0 115121 Piutang PPh Pasal 21 56.491.819 0
0 115122 Piutang PPh Pasal 22 61.393.123 0
0 115124 Piutang PPh Pasal 23 14.496.384 0
0 115128 Piutang PPh Final 8.637.939 0
0 115131 Piutang PPN Dalam Negeri 163.390.066 0
0 115614 Piutang dari Tambahan Uang Persediaan yang akan diterima 790.929.000 0
0 115661 Piutang dari Penerimaan Transito 364.282.529 0
0 131111 Tanah 341.360.716.230 0
0 132111 Peralatan dan Mesin 329.237.482.047 0
0 132112 Peralatan dan Mesin dari Hibah 204.000.000 0
0 133111 Gedung dan Bangunan 519.484.921.664 0
0 134111 Jalan dan Jembatan 188.801.135.093 0
0 134112 Irigasi 1.204.258.239.651 0
0 134113 Jaringan 3.670.654.156.303 0
0 135121 Aset Tetap Lainnya 41.872.897.603 0
0 212111 Belanja pegawai yang masih harus dibayar 0 4.596.961.394
0 212112 Belanja barang yang masih harus dibayar 0 5.534.655.002
0 212113 Belanja modal yang masih harus dibayar 0 4.427.180.580
0 212144 Pengeluaran transito yang masih harus dibayar 0 790.929.000
0 212191 Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 0 178.433.807
0 215111 Transfer Dana Perimbangan yang Masih Harus Dibayar 0 2.791.499.971
0 219111 Utang Kelebihan Bayar Pajak PPh 0 1.489.508
0 219112 Utang Kelebihan Bayar Pajak PPN/PPnBM 0 14.238.814
Utang Jangka Pendek sementara Pengembalian Tambahan Uang
0 219943 0 364.282.529
Persediaan (TUP)
0 311111 SAL 70.063.112.641 0
0 311911 Ekuitas Dana Lancar Lainnya dari Hibah Langsung 2.814.638.182 0
0 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 0 13.246.579.617.429
0 313121 Diterima dari Entitas Lain 4.814.109.896.769 0
2 411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi 0 1.118.144
2 411112 Pendapatan PPh Gas Bumi 0 78.000
2 411121 Pendapatan PPh Pasal 21 0 334.876.424.417
2 411122 Pendapatan PPh Pasal 22 0 23.371.398.626
2 411123 Pendapatan PPh Pasal 22 Impor 0 1.192.200
2 411124 Pendapatan PPh Pasal 23 0 23.592.273.947
2 411125 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 0 17.408.976.128
7 411125 Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 53.995.239 0
2 411126 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 0 85.465.319.121
7 411126 Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 117.999.663 0
2 411127 Pendapatan PPh Pasal 26 0 996.454.671
2 411128 Pendapatan PPh Final 0 281.239.767.995