Tujuan Studi
1. Mengidentifikasi potensi, kendala dan identifikasi kawasan
2. Melakukan analisis perencanaan kota satelit
3. Penyusunan konsep dan rencana pengembangan kota
satelit.
Masterplan Kota Satelit Mandobo
2 Metodologi
• Pengumpulan Data dan Analisis (primer & sekunder)
• Penjaringan Need Assesment Lintas Sektor
• Analisis Deskriptif: Survei Instansional
• Analisis Biofisik Lingkungan
• Analisis Perencanaan Kota
• Analisis Ekonomi Wilayah
• Analisis Kependudukan dan Kelembagaan
• Analisis Insfrastruktur
• Analisis Lanskap
Masterplan Kota Satelit Mandobo
Tahapan Pekerjaan
Wilayah
Agropolis
Konservasi
Kota
Berkelanju-
tan
Kota
Kota Baru
Satelit dan
Pusat Kota
Konsep
Konsep
Kota Inklusif Kota
Cerdas
01 02
3 Pilar
Pengembangan
Wilayah
03
Penguasaan SUMBERDAYA
UTAMA
o/ Masyarakat lokal
Peranan Kota (Rondinelli 1979, de Jong 1998)
• Pusat untuk menyediakan barang-barang tahan lama dan tidak tahan lama
• Pusat jasa publik dan jasa privat
• Sebagai penghubung ke pasar yang lebih besar bagi produk-produk perdesaan
• Pusat suplai faktor-faktor produksi
• Pusat agro-processing dan resource-processing
• Pusat pengetahuan dan informasi
?a
Masterplan Kota Satelit Mandobo
3 Kondisi yang diperlukan untuk pengembangan kota
• Luas wilayah Kabupaten Boven Digoel mencapai 27.108,29 ha. Distrik Mandobo seluas
269.951 ha atau 9.9% dari luas Kabupaten Boven Digoel
• Distrik Mandobo topografi datar - landai. Penggunaan lahan dominan = hutan lahan
kering primer, sekunder dan hutan rawa.
• Status kawasan hutan = hutan produksi (HP), dan hutan produksi terbatas (HPT).
• Curah hujannya = tinggi, distribusinya tanpa bulan kering yang nyata.
• Suhu udara = panas + kelembaban udara = sangat tinggi (variabilitas yang relatif )
• Curah hujan tertinggi = Bulan November dan terendah = Bulan Agustus. Rata-rata curah
hujan rata-rata = 403,46 mm. rata-rata banyaknya hari hujan = 22 hari (BPS 2018)
• Jumlah penduduk tahun 2018 = 15.165 jiwa.
– laki-laki 8.473 jiwa
– perempuan 6.692 jiwa. Masterplan Kota Satelit Mandobo
Batas Administrasi & Penggunaan Lahan
600 548,5
486,8 461,3 487,3
Curah Hujan (mm)
Bulan
Sumber:
The feasibility study of bridge construction plan
in Digoel River Province of Papua
Setiati, 2019
Masterplan Kota Satelit Mandobo
5
235,677.9
232,523.2
S3 S3.wa.nr
235,677.9
235,677.9
31,055.9
S3.oa.nr
31,055.9
3,154.8
N.wa
235,677.9
31,055.9
31,061.3
5.4
N N.oa 5.4
31,061.3
31,061.3
31,061.3
N.wa.oa Masterplan Kota Satelit Mandobo
5.4
Kesesuaian Lahan Beberapa Komoditas
KARET KC TANAH
3 III Kawasan Hortikultura HCV1, HCV3 Hutan primer, hutan rawa primer, hutan rawa 49.931,26
Kawasan Perkebunan sekunder, hutan sekunder, pertanian lahan
Kawasan Tanaman Pangan kering+semak, savana, semak belukar, semak
Sistem Agroforestri belukar rawa, tanah terbuka
4 IV Kawasan Hutan dapat dikonversi HCV1, HCV3, HCV56 Hutan primer, hutan sekunder, savana, semak 979,52
belukar
5 V Kawasan Permukiman HCV1, HCV3 Hutan primer, hutan rawa primer, hutan rawa 1.405,11
Perdesaan/Kampung sekunder, hutan sekunder, pertanian lahan
kering+semak
6 VI Kawasan Hortikultura HCV4 Hutan primer, hutan sekunder 2.272,27
Kawasan Hutan Produksi Konversi
Kawasan Permukiman
Perdesaan/Kampung
Kawasan Tanaman Pangan
Masterplan Kota Satelit Mandobo
Sistem Agroforestri
Arahan Pengembangan Komoditas Berdasarkan Prioritas Kawasan
Sokanggo,
Persatuan
Ampera,
Mawan
10 km Mariam
Keterkaitan
SD Manusia
Wilayah
SD Sosial Kebutuhan
Kondisi
SD Alam
Eksisting
Partisipatif
Adat (Masy &
Stakeholder)
Masterplan Kota Satelit Mandobo
Peran Strategis Wilayah Penyangga Pangan Tanah Merah
Diadopsi dari:
Menyangga Pangan Jakarta
Sebuah Konsep Keterkaitan Pangan
Kota Besar dan Wilayah Penyangga
(Amran Sulaiman, et al, 2018)
• Mampu memasok pangan dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga menyebabkan jumlah
pangan yang tersedia di pasar bagi masyarakat kota menjadi lebih banyak. Harga juga
menjadi lebih stabil dan inflasi bisa ditekan mengingat pangan mempunyai kontribusi cukup
besar dalam pembentukan inflasi.
• Mampu memasok pangan bagi masyarakat kota dengan harga yang murah, tanpa
mengurangi keuntungan yang diperoleh para pelaku ekonomi dalam tataniaga pangan.
Pengecer juga bisa menjual ke konsumen dengan harga yang lebih murah karena
berkurangnya biaya transportasi secara signifikan. Kondisi ini menyebabkan aksesibilitas
maryarakat terhadap pangan menjadi meningkat.
• Mampu memasok pangan bagi masyarakat kota secara berkelanjutan, bahkan dengan
jumlah yang cenderung meningkat. Karena harga padi/beras yang diterima petani lebih tinggi
menyebabkan keuntungan yang diterima petani pun meningkat. Kondisi ini mendorong
petani untuk tetap menanam padi, bahkan lebih tertantang untuk mengelola usaha tani
padinya lebih baik.
Masterplan Kota Satelit Mandobo
Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah
1. Setiap kawasan harus memiliki spesialisasi dan kompetensi inti dalam pengembangan
sektor/komoditas unggulan masing-masing.
2. Terdapat kegiatan subsektor hulu dan hilir yang dapat menjadi pendorong pengembangan
sektor/komoditas unggulan yang memiliki kemampuan daya saing.
3. Mempunyai keterkaitan antara pengembangan subsistem usaha tani komoditas dengan
subsistem agribisnis hulu dan hilir, serta penunjangnya.
4. Memiliki fokus pengembangan kepada produk yang memiliki nilai tambah dan kontribusi yang
tinggi dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah.
5. Memiliki fokus pengembangan kepada produk yang berdaya saing dan berorientasi pada pasar
regional, nasional dan ekspor dalam rangka swasembada, swasembada berkelanjutan maupun
ekspor.
6. Memiliki sinergitas antar program, antar kawasan dan antar wilayah.
7. Perlunya peran pemerintah sebagai katalisator dan fasilitator.
8. Perlunya dukungan penempatan kawasan sektor/komoditas unggulan dalam tata ruang wilayah
nasional, provinsi dan kabupaten/kotaMasterplan Kota Satelit Mandobo
Kebijakan Mendukung Penyediaan Pangan bagi Tanah Merah
POTENSI irigasi, PLTA, perluasan pengelolaan sampah, penyiapan SDM pengembangan pasar wisata sejarah, pendampingan
PEMANFAATAN tambak ikan tambak ikan pengembangan TPU, menjadi pegawai home stay, dan
air bersih, home pemandu wisata, pengembangan
industri (kerajinan, cinderamata komoditas
produk olahan)
PENGATURAN aturan batas aturan batas marga, rencana peraturan daerah aturan batas aturan batas
(MARGA, SUKU, marga peraturan terkait pemindahan marga marga
UMUM) fasilitas umum perkantoran baru
MASALAH limbah rumah kamtibmas, sampah jauh dari jangkauan tidak tertib (PKL), pajak tidak dirawat, babi hutan, penebangan liar,
tangga, (kesadaran masy, masy, pelayanan tidak jelas, lokasi tidak tidak dikelola, hama dan pengembangan
pendangkalan keterlambatan kurang maksimal, strategis (berada di banyak dibongkar, penyakit kebun sawit, tidak
pengangkutan), keaktifan PNS sudut, ruang sempit), banyak yang tanaman, ada pengaturan
penyakit (diare, kurang, pejabat bangunan tidak cocok, dirubah dari pencurian dan peraturan
malaria) sering tidak ada blm ada peraturan yg bentuk asli yang jelas
ditempat jelas
POTENSI erosi, banjir kekeringan dan penyakit, musnahnya situs kebakaran lahan kebakaran, banjir
BENCANA penyempitan kesenjangan
lahan masyarakat
Appreciative
Budaya yang
Inquiry Sumberdaya
alam
kuat Kota pusaka Infrastruktur
lengkap
Penduduk
multikultural
Discovery Pertahankan
(the best aspek Pengembangan
Identitas Boven “what is”) kesejarahan Pertanian/
Digoel sebagai Pangan lokal
sejarah NKRI
Dream Pengembangan
(what might Industri karet
Delivery
(how to Be)
SDH terjaga Empower)
Pengelolaan
Peningkatan limbah
kesejahteraan Design Perbanyak ruang
(what should publik
Be)
CSR
Industri Koridor Kota
pertanian
Berkelanjutan sejarah sejarah
Sister city
Membangun industry pengolahan skala local dan Membuat industry olahan dengan prioritas
regional produk yang dibutuhkan kawasan.
Jangka panjang
Jangka Menengah
Dewan
Kota
Dewan Kota
Pusaka Jangka Pendek
Badan Otoritas
Dewan Pengadaaan
BUMD Pengembangan Kota
Tanah
Perumahan Baru
Meningkatkan mutu SDM melalui Peningkatan kegiatan pemberantasan buta aksara atau kesetaraan
ASPEK PENDIDIKAN jalur pendidikan non-formal fungsional, untuk memberantas tuntas masyarakat buta huruf
(pendidikan luar sekolah) dan
pendidikan kesetaraan Peningkatan minat belajar bagi masyarakat yang kurang beruntung,
tidak sekolah, putus sekolah dan putus lanjutan
Peningkatan kesempatan belajar bagi masyarakat usia produktif yang
ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup
Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Mewujudkan sistem pendidikan Pengembangan pendidikan kejuruan berorientasi pada pengembangan
kejuruan yang memenuhi standar pertanian, industri dan jasa perdagangan
kebutuhan kota satelit dan tuntutan Peningkatan kemampuan, keahlian dan kualitas tenaga pengajar (guru)
pasar kerja, sehingga menunjang dalam proses belajar mengajar yang berorientasi pada kecakapan hidup
terhadap penurunan jumlah (life skills)
pengangguran. Pembelajaran dalam pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan
Masterplan Kota Satelit Mandobo
iptek dan kebutuhan masyarakat
ASPEK PENGEMBANGAN SDM STRATEGI PENGEMBANGAN ARAHAN PENGEMBANGAN
Meningkatkan kapasitas petani Pembinaan dan pendampingan petani tentang teknik budidaya
dalam hal penerapan budidaya pertanian pangan secara bertahap dan berkelanjutan
pertanian pangan berkelanjutan Pelatihan dan pendampingan terhadap petani dalam penguasaan
teknologi dan mekanisasi pertanian
Meningkatkan kapasitas sumberdaya Peningkatan fungsi balai latihan kerja yang mendukung
manusia yang berorientasi pada pengembangan industri pengolahan
pengembangan industri pengolahan Pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan dalam proses
pengolahan, pengemasan dan branding produk
Pelatihan kelompok-kelompok petani dalam manajemen produksi
dan pemasaran
Mendorong berkembangnya iklim Peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengusahakan
ASPEK DAYA SAING TENAGA usaha dan jiwa kewirausahaan di warung dan pertokoan di desa-desa Kecamatan Mandobo
KERJA masyarakat Peningkatan kemampuan masyarakat dalam membangun UMKM
yang berorientasi pada pengembangan ekonomi digital
Peningkatan kemampuan masyarakat dalam menjalankan usaha
rumah makan, hotel dan penginapan
Meningkatkan kapasitas masyarakat Pengembangan sekolah vokasi dan seritifikasi tenaga kerja sektor
yang memenuhi kompetensi dalam jasa
pengembangan sektor jasa dan Pengembangan pendidikan dan pelatihan (Diklat) berbasis
perdagangan kompetensi, pembinaan pola karir dan tugas belajar
Pelatihan dan pendampingan masyarakat dalam manajemen usaha
keluarga dan kelompok
Peningkatan kemampuan masyarakat dalam berjejaring, membuka
ruang kerjasama dan mengakses permodalan
Masterplan Kota Satelit Mandobo
Tabel Hirarki Desa di Kecamatan Mandobo Tahun 2018 ANALISIS INFRASTRUKTUR
DESA/KELURAHAN HIRARKI
Ampera hirarki 3
PERFORMA DESA
Persatuan hirarki 1 BERDASARKAN PELAYANAN
Mawan hirarki 3 DAN KONDISI INFRASTRUKTUR
Sokanggo hirarki 1
Mariam hirarki 3
DI KECAMATAN MANDOBO
Tabel Indeks Pembangunan Desa di Kecamatan Mandobo Tahun 2014
IPD 2014
DESA PELAYANAN KONDISI AKSESIBILITAS/ PELAYANAN PENYELENGGARAAN
NILAI IPD STATUS IPD
DASAR INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI UMUM PEMERINTAHAN
Ampera 47.5 24.7 44.2 37.1 34.4 38.5 Tertinggal
Persatuan 88.3 68.9 66.6 37.1 56.7 69.9 Berkembang
Mawan 65.9 37.3 65.6 37.1 53.7 54.1 Berkembang
Sokanggo 55.1 58.3 66.6 49.6 43.0 56.3 Berkembang
Mariam 47.5 14.9 41.6 37.1 49.8 37.2 Tertinggal
Tabel Indeks Pembangunan Desa di Kecamatan Mandobo Tahun 2018
IPD 2018
DESA PELAYANAN KONDISI AKSESIBILITAS/ PELAYANAN PENYELENGGARAAN
NILAI IPD STATUS IPD
DASAR INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI UMUM PEMERINTAHAN
Ampera 50.7 25.3 21.5 29.9 54.6 36.5 Tertinggal
Persatuan 82.8 66.2 78.7 55.8 45.7 70.8 Berkembang
Mawan 53.1 40.6 75.0 37.1 39.1 51.1 Berkembang
Sokanggo 83.5 47.7 64.9 49.3 64.8 64.9 Berkembang
Mariam 8.7 21.0 49.2 49.6 32.2 27.1 Tertinggal
Masterplan Kota Satelit Mandobo
8
EKONOMI KAWASAN
Pusat kota
Zona Produksi
Distrik Jair HCV 1
HCV 3
HCV 4
Dermaga
STRUKTUR RUANG
AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Klasifikasi Jalan
Rencana Jalan Arteri-Jalan Nasional Pusat kota HCV 1
Rencana Jalan kolektor
Zona Produksi HCV 3
Rencana Jalan Lokal
Rencana Jaringan listrik Pusat Pengolahan HCV 4
Rencana Air bersih
Dermaga
POLA DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Rencana Jalan Arter 1-A: Taman Kota
Rencana Jalan kolektor 1-B: Kampung Budaya
Rencana Jalan Lokal 1-C: Ibadah dan Pendidikan
Rencana Jaringan listrik 1-D: Pasar dan Perbankan
Rencana Air bersih 1-E: Pertokoan
1-F: Dermaga
Pusat kota
1-G: Administrasi
Zona Produksi 1-H: Olahraga
1-I: Pemukiman Baru
HCV 1 1-J: Sempadan Sungai
1-K: PDAM
HCV 3
1-L: PLN
HCV 4
2-A-1: Pertanian Pangan
Dermaga 2-A-2: Pengolahan Pertanian
2-C-2: Pengolahan Perikanan
POLA DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Pasar (Ilustrasi)
POLA DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Rumah (Ilustrasi)
POLA DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Dermaga (Ilustrasi)
POLA DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Jembatan (Ilustrasi)
POLA DAN STRUKTUR RUANG
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Jalan (Ilustrasi)
RUANG TERBUKA HIJAU
PUSAT KOTA SATELIT AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Rencana Jalan Arter 1-A: Taman Kota
Rencana Jalan kolektor 1-B: Kampung Budaya
Rencana Jalan Lokal 1-C: Ibadah dan Pendidikan
Hubungan antar RTH 1-D: Pasar dan Perbankan
RTH Sempadan Sungai 1-E: Pertokoan
1-F: Dermaga
RAW Pusat kota
1-G: Administrasi
A 1-H: Olahraga
RTH Publik
1-I: Pemukiman Baru
Pusat atraksi RTH 1-J: Sempadan Sungai
1-K: PDAM
RTH formal
1-L: PLN
RAW HCV 4
2-A-1: Pertanian Pangan
A Dermaga 2-A-2: Pengolahan Pertanian
2-C-2: Pengolahan Perikanan
RAW
A
RAW
A
RUANG TERBUKA HIJAU
AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Rencana Jalan Arter 1-A: Taman Kota
Rencana Jalan kolektor 1-B: Kampung Budaya
Rencana Jalan Lokal 1-C: Ibadah dan Pendidikan
Hubungan antar RTH 1-D: Pasar dan Perbankan
RTH Sempadan Sungai 1-E: Pertokoan
1-F: Dermaga
RAW Pusat kota
1-G: Administrasi
A 1-H: Olahraga
RTH Publik
1-I: Pemukiman Baru
Pusat atraksi RTH 1-J: Sempadan Sungai
1-K: PDAM
RTH formal
1-L: PLN
RAW HCV 4
2-A-1: Pertanian Pangan
A Dermaga 2-A-2: Pengolahan Pertanian
2-C-2: Pengolahan Perikanan
Taman Kota
RAW
A
RAW
A
RUANG TERBUKA HIJAU
AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Rencana Jalan Arter 1-A: Taman Kota
Rencana Jalan kolektor 1-B: Kampung Budaya
Rencana Jalan Lokal 1-C: Ibadah dan Pendidikan
Hubungan antar RTH 1-D: Pasar dan Perbankan
RTH Sempadan Sungai 1-E: Pertokoan
1-F: Dermaga
RAW Pusat kota
1-G: Administrasi
A 1-H: Olahraga
RTH Publik
1-I: Pemukiman Baru
Pusat atraksi RTH 1-J: Sempadan Sungai
1-K: PDAM
RTH formal
1-L: PLN
RAW HCV 4
2-A-1: Pertanian Pangan
A Dermaga 2-A-2: Pengolahan Pertanian
2-C-2: Pengolahan Perikanan
RAW
A Sempadan Sungai
RAW
A
RUANG TERBUKA HIJAU
AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Rencana Jalan Arter 1-A: Taman Kota
Rencana Jalan kolektor 1-B: Kampung Budaya
Rencana Jalan Lokal 1-C: Ibadah dan Pendidikan
Hubungan antar RTH 1-D: Pasar dan Perbankan
RTH Sempadan Sungai 1-E: Pertokoan
1-F: Dermaga
Pusat kota
1-G: Administrasi
RTH Publik 1-H: Olahraga
1-I: Pemukiman Baru
Pusat atraksi RTH 1-J: Sempadan Sungai
1-K: PDAM
RTH formal
1-L: PLN
HCV 4
2-A-1: Pertanian Pangan
Dermaga 2-A-2: Pengolahan Pertanian
2-C-2: Pengolahan Perikanan
Taman Lingkungan
RUANG TERBUKA HIJAU
AMPERA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LEGENDA
Rencana Jalan Arter 1-A: Taman Kota
Rencana Jalan kolektor 1-B: Kampung Budaya
Rencana Jalan Lokal 1-C: Ibadah dan Pendidikan
Hubungan antar RTH 1-D: Pasar dan Perbankan
RTH Sempadan Sungai 1-E: Pertokoan
1-F: Dermaga
RAW Pusat kota
1-G: Administrasi
A 1-H: Olahraga
RTH Publik
1-I: Pemukiman Baru
Pusat atraksi RTH 1-J: Sempadan Sungai
1-K: PDAM
RTH formal
1-L: PLN
RAW HCV 4
2-A-1: Pertanian Pangan
A Dermaga 2-A-2: Pengolahan Pertanian
2-C-2: Pengolahan Perikanan
RAW
A
Taman Formal
RAW
A
10
KOTA-KOTA SATELIT DI BOVEN DIGOEL
di Boven Digoel
Merauke dan
kab lain disekitar
Boven Digoel