Anda di halaman 1dari 14

Kerangka Acuan Kerja

(KAK)

Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

Tahun Anggaran 2015

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERUMAH AN RAKYAT


BADAN PENGEMBANG AN INFRASTRUKTUR WILAYAH
PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
JL. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12110.Telepon (021) 7398618, Fax (021)7398620

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kementerian Negara/Lembaga

: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat

Unit Eselon I

: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Program

: Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Hasil

: Rencana
Mamminasata

Unit Eselon II/Satker

: Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

Kegiatan

: Pengembangan Kawasan Perkotaan

Pekerjaan

: Rencana
Mamminasata

Indikator Kinerja Kegiatan

: Jumlah
Dokumen
NSPK,
Rencana
Pengembangan Kawasan, dan Rencana Teknis
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur PUPR
di Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

Satuan Ukuran dan Jenis Kegiatan

: Kegiatan, Laporan Penyelenggaraan

Volume

: 1 (satu) laporan, 1 (satu) dokumen, 1 (satu)


album peta

Pengembangan

Pengembangan

Kawasan

Kawasan

A. LATAR BELAKANG
1.

Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan


Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
a.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;

b.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Nasional Tahun 2004-2025;

c.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

d.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

e.

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Nasional;

f.

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan


Penataan Ruang;

g.

Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau
Sulawesi;

h.

Peraturan Presiden
Nomor 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Makassar, Sungguminasa (Gowa), Maros, dan Takalar
(Mamminasata).

i.

2.

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pengembangan


Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

Gambaran Umum
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan globalisasi, pertumbuhan kota-kota di
Indonesia mengalami peningkatan. Kota-kota besar semakin berkembang dan
mengarah pada pembentukan kawasan metropolitan. Hingga saat ini sudah ada 7
kawasan metropolitan sebagai Kawasan Strategis Nasional Perkotaan (KSN
Perkotaan) di Indonesia, termasuk Kawasan Mamminasata, dan akan terus
bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, menetapkan Kawasan Perkotaan
Mamminasata sebagai KSN. KSN merupakan kawasan yang diprioritaskan
penataan ruangnya karena memiliki nilai strategis secara nasional yang perlu
dikembangkan dan dipertahankan kestrategisannya.
Kawasan Mamminasata adalah kawasan metropolitan yang memiliki kontribusi
signifikan terhadap perekonomian nasional melalui pengembangan kawasan
industri, jasa, komersial, dan kegiatan ekonomi perkotaan lainnya.
KSN Perkotaan Mamminasata merupakan kawasan perkotaan metropolitan yang
berdasarkan Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang didefinisikan sebagai kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan
perkotaan lainnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan
dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah
penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
KSN Perkotaan Mamminasata telah ditetapkan Rencana Tata Ruang-nya dengan
Perpres Nomor 55 Tahun 2011 tentang RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata,
Salah satu fungsi dari RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata adalah sebagai
pedoman untuk perwujudan keterpaduan rencana pengembangan Kawasan
Perkotaan Mamminasata dengan kawasan sekitarnya. Perpres 55/2011 juga
mengamanatkan tentang bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang
dimana salah satunya berupa kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pertumbuhan Kawasan Perkotaan Mamminasata selain membawa dampak positif
juga memunculkan permasalahan-permasalahan perkotaan, antara lain kemacetan
lalu lintas, banjir, tumbuhnya kawasan kumuh, serta permasalahan persampahan,
sanitasi, dan kurangnya pelayanan air bersih. Permasalahan-permasalahan
tersebut perlu diatasi dengan pendekatan kewilayahan (keterpaduan infrastruktur).
Prioritisasi perlu dilakukan dalam pengembangan infrastruktur wilayah melalui
dukungan infrastruktur bagi kawasan-kawasan strategis di metropolitan. Oleh
karenanya, Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Mamminasata perlu
disusun.
Memahami kondisi tersebut, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun anggaran 2015
ini, perlu untuk melakukan penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan
Mamminasata.
2

B. MAKSUD
Maksud dari kegiatan ini adalah agar dukungan infrastruktur strategis PUPR dan nonPUPR di Kawasan Perkotaan Mamminasata dapat diselenggarakan secara terpadu,
efektif, dan efisien dalam upaya meningkatkan fungsi kawasan perkotaan yang
smart/cerdas (hijau, teknologi, berketahanan, dan berkelanjutan), peningkatan
pelayanan publik, sekaligus mengatasi permasalahan strategis.

C. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun rencana pengembangan infrastruktur strategis
di Kawasan Perkotaan Mamminasata, yang terpadu antarsektor, antarwilayah, dan
antartingkat pemerintahan. Jangka waktu rencana pengembangan dimaksud adalah
jangka panjang (10 tahunan), jangka menengah (5 tahunan), dan jangka pendek.

D. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini meliputi:
1. Teridentifikasinya kawasan/sub kawasan strategis di Kawasan Mamminasata;
2. Teridentifikasinya
Mamminasata;

kondisi

dan

sebaran

infrastruktur

eksisting

di Kawasan

3. Teridentifikasinya isu dan permasalahan, termasuk bottlenecking pengembangan


kawasan/sub kawasan strategis dan infrastruktur wilayah di Kawasan
Mamminasata;
4. Teridentifikasinya tingkat urban sprawl dan konurbasi di Kawasan Mamminasata;
5. Teridentifikasinya social capital infrastruktur di Kawasan Mamminasata;
6. Teridentifikasinya elemen strategis konektivitas global (virtual network) dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya saing di
Kawasan Mamminasata;
7. Teridentifikasinya
Mamminasata;

usulan

arahan

pengembangan

green

belt

di

Kawasan

8. Teridentifikasinya kebutuhan pengembangan infrastruktur dalam pengembangan


kawasan/sub kawasan strategis di Kawasan Mamminasata;
9. Teridentifikasinya infrastructure gap di Kawasan Mamminasata; dan
10. Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata untuk jangka
panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, termasuk dalam bentuk peta dan
tabel kegiatan prioritas.

E. RUANG LINGKUP

1.

Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah dalam kegiatan ini meliputi Kawasan Strategis Nasional Perkotaan
(Metropolitan) Mamminasata.
2.

3.

F.

Ruang Lingkup kegiatan ini meliputi:

Kajian konsep pengembangan infrastruktur wilayah perkotaan berdasarkan


literatur dan pengalaman praktis negara lain yang berhasil;

Kajian kebijakan payung dalam pengembangan kawasan perkotaan


Mamminasata seperti RPJP 2005-2025, RPJMN 2015-2019, Rencana Tata
Ruang Pulau Sulawesi, RTRW Provinsi Sulawesi Selatan, RTRW
Kabupaten/Kota di lingkup Kawasan Perkotaan Mamminasata.

Identifikasi seluruh wujud fisik kota/morfologi kota yakni lingkungan fisik/built


environment termasuk infrastruktur baik infrastruktur PUPR maupun non
PUPR, juga bentuk dan struktur kota, serta kecenderungan perkembangannya;

Kajian potensi kawasan/sub kawasan strategis di Kawasan Perkotaan


Mamminasata, baik potensi ekonomi ataupun social capital infrastruktur;

Pengumpulan data sekunder terkait dan strukturisasi data sekunder, serta


dilakukan beberapa sampling survei lapangan di Kawasan Mamminasata;

Pengumpulan data primer untuk melengkapi ketersediaan data sekunder

Koordinasi dan diskusi dalam forum-forum antar sektor, antar wilayah, dan
antar tingkat pemerintahan

Pengadaan dan pengolahan peta untuk Rencana Pengembangan Kawasan


Mamminasata;

Workshop penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata;

Penentuan dan Penetapan Key Performance Index (KPI); dan

Proses penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata.

Lingkup Analisis, sekurang-kurangnya meliputi:

Analisis Arahan Pengembangan Wilayah;

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung;

Analisis Kependudukan dan Intensitas Ruang;

Analisis Penentuan Kawasan/Sub Kawasan Strategis;

Analisis Penentuan Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur;

Analisis Keterpaduan Program dan Sinkronisasi Pembangunan Infrastruktur;


dan

Analisis Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi/Investasi.

KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.

Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata, yang memuat


sekurang-kurangnya:
a.

Struktur dan bentuk kota (urban form and structure);

2.

b.

Sub Kawasan Perkotaan, yaitu Pusat dan Sub Pusat yang strategis;

c.

Strategi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Kawasan;

d.

Program dan kegiatan infrastruktur strategis pendukung kawasan-kawasan


pengembangan di Mamminasata untuk jangka panjang (10 tahun), jangka
menengah (5 tahun), dan jangka pendek;

e.

Key Performance Index (KPI);

Laporan pelaksanaan kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata.

G. MANFAAT
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada semakin terpadunya rencana
dan sinkronnya program pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan
sehingga dapat memberikan dampak pada peningkatan fungsi kawasan dan
pemecahan permasalahan wilayah/kawasan khususnya untuk infrastruktur fisik.

H. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebanyak 20 orang dengan 12 jenis
kualifikasi dan 118 MM. Secara rinci kebutuhan tenaga ahli berikut perincian tugas dan
tanggungjawabnya sebagai berikut.

Pengalaman kerja

Jumlah

Orang
Bulan

S2 Perencanaan Wilayah dan


Kota/Planologi

4 tahun

6 OB

Ahli Arsitektur (Wakil Ketua Tim)

S2 Arsitektur

3 tahun

6 OB

3.

Ahli Arsitektur Lansekap

S1 Arsitektur Lansekap

3 tahun

12 OB

4.

Ahli Sipil

S1 Teknik Sipil

3 tahun

6 OB

5.

Ahli Hidrologi

S1 Teknik Hidrologi

3 tahun

6 OB

6.

Ahli Rancang Kota

S1 Arsitektur /Rancang Kota

3 tahun

12 OB

Ahli Transportasi

S1 Teknik Sipil/Transportasi

3 tahun

12 OB

8.

Ahli Ekonomi Kota/Wilayah

S1 Ekonomi Kota/Wilayah

3 tahun

12 OB

9.

Ahli Lingkungan

S1 Teknik Lingkungan

3 tahun

12 OB

10.

Ahli Pemetaan (Ahli GIS)

S1 Geografi/Geodesi

3 tahun

12 OB

11.

Ahli Geodesi

S1 Teknik Geodesi

3 tahun

6 OB

No.

Tenaga Ahli

1.

Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota


(Ketua Tim)

2.

Pendidikan

12.

Ahli Desain Grafis

S1 Desain Grafis

3 tahun

6 OB

Jumlah

18

108 OB

Dengan perincian tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:


1.

Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Ketua Tim)


Merupakan Magister lulusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
(PWK)/Planologi dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah disamakan dengan negeri, berijazah S2 dengan pengalaman paling sedikit 4
(empat) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada penanganan
kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, khususnya terkait
pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, di samping tugasnya sebagai tenaga ahli
PWK seperti melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi yang
diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,
mengolah dan menganalisa data & informasi untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, juga bertugas sebagai ketua tim, yang bertanggungjawab
mengkoordinir tugas-tugas tenaga ahli lainnya, menerima laporan, perkembangan
dari aktivitas setiap anggota tim, dan soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai
tujuan, sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

2.

Tenaga Ahli Arsitektur (Wakil Ketua Tim)


Merupakan Magister lulusan Teknik Arsitektur dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S2 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, disamping tugasnya sebagai tenaga ahli
Arsitektur seperti melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi yang
diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,
mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan output/keluaran, juga
bertugas sebagai wakil ketua tim, yang bertanggungjawab pula membantu
mengkoordinir tugas-tugas tenaga ahli lainnya, menerima laporan, perkembangan
dari aktivitas setiap anggota tim, dan soliditas/kekompakan tim, memberikan laporan
kepada ketua tim terhadap perkembangan dari aktivitasnya sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

3.

Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap


Merupakan Sarjana lulusan Teknik Arsitektur Lansekap dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1
dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat
pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah
dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan
Rencana Pengembangan Kawasan Mebidangro, tenaga ahli Arsitektur Lansekap
memiliki tugas melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi yang
diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,
mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan output/keluaran.

4.

Tenaga Ahli Sipil

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil Konstruksi dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.
5.

Tenaga Ahli Hidrologi


Merupakan Sarjana lulusan Teknik Hidrologi dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

6.

Tenaga Ahli Rancang Kota


Merupakan Sarjana lulusan Arsitektur/Rancang Kota dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1
dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat
pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah
dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan
Rencana Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan
data dan dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan
pihak-pihak yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan
pemenuhan output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

7.

Tenaga Ahli Transportasi


Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil/Transportasi dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1
dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat
pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah
dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan

Rencana Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan


data dan dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan
pihak-pihak yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan
pemenuhan output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.
8.

Tenaga Ahli Ekonomi Kota/Wilayah


Merupakan Sarjana lulusan Ekonomi Kota/Wilayah dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

9.

Tenaga Ahli Lingkungan


Merupakan Sarjana lulusan Teknik Lingkungan dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

10. Tenaga Ahli Pemetaan (Ahli GIS)


Merupakan Sarjana lulusan Geografi/Geodesi dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan


dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

11. Tenaga Ahli Geodesi


Merupakan Sarjana lulusan Teknik Geodesi dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.
12. Tenaga Ahli Desain Grafis
Merupakan Sarjana lulusan Desain Grafis dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan
pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman
kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana
Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan
dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan
output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan
dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,
sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.
Untuk menunjang kelancaran kegiatan dan pencapaian sasaran serta pencapaian
output sesuai dengan target yang telah ditentukan, pelaksanaan kegiatan ini
memerlukan tenaga ahli penunjang yaitu: 1 orang Asisten Ahli Pemetaan, 1 orang
sekretaris, dan 1 orang operator komputer.

I.

METODOLOGI
1.

Persiapan
Tahap persiapan meliputi persiapan persuratan dan administratif dalam rangka
koordinasi dengan sektor pusat dan pemerintah daerah, penyusunan SK Rencana,
Kerja, dan metodologi pekerjaan serta administrasi untuk menyediakan alat tulis dan
bahan komputer.

2.

Survei

Survei dilakukan dalam rangka menjaring data dan informasi mengenai


pengembangan Wilayah Kawasan Mamminasata. Survei dilakukan dengan
mengunjungi instansi dan Kawasan Mamminasata yang menjadi obyek sasaran
kegiatan ini atau pengumpulan data primer.
3.

Pengadaan, dan pengolahan peta


Pengadaan dan pengolahan peta dengan ketelitian mendekatai 1:5000. Interpretasi
dan pegolahan peta citra serta handling peta dengan ketelitian 1:5000 pada bagian
urban area dapat dilakukan penyesuaian pada bagian non-urban area dengan peta
SPOT/ ALOS. Pengolahan peta dilakukan untuk melakukan identifikasi perubahan
guna lahan dengan analisis land use cover change.

4.

Rapat koordinasi
Rapat koordinasi dilakukan dalam rangka menjaring saran dan masukan mengenai
pengembangan Wilayah Kawasan Mamminasata. Rapat koordinasi dilakukan di
pusat dan daerah dengan mengundang stake holder terkait pelaksana
pembangunan di Kawasan Mamminasata. Rapat koordinasi pertama ditujukan
untuk menemukenali kondisi eksisting, permasalahan, dan potensi terkait Rencana
Pengembangan Kawasan Mamminasata. Rapat koordinasi kedua dilakukan dalam
rangka menindaklanjuti rapat koordinasi pertama dan memperoleh masukan lebih
lanjut serta perumusan mengenai Rencana Pengembangan Kawasan
Mamminasata.

5.

Workshop
Workshop merupakan wadah bekerja sama dalam rangka menggali saran dan
masukan terkait pengembangan Wilayah Kawasan Mamminasata. Workshop
dilaksanakan di pusat dan daerah dengan melibatkan stake holder terkait pelaksana
pembangunan di Kawasan Mamminasata. Workshop ditujukan untuk mempertajam
hasil rapat koordinasi sekaligus menyiapkan dan merumuskan serta menetapkan
konsep Rencana Pengembangan yang akan dikembangkan di Kawasan
Mamminasata.

6.

Seminar
Seminar merupakan wadah dalam menampung berbagai masukan, kajian serta
pengetahuan baru dari berbagai tenaga ahli, pandangan sektor dalam menyusun
rencana Rencana Pengembangan Kawasan MamminasataSeminar dilakukan di
pusat dan daerah dengan melibatkan stake holder terkait pelaksana pembangunan
di Kawasan Mamminasata. Seminar dilakukan di pusat dengan melibatkan stake
holder terkait pelaksana pembangunan di Kawasan Mamminasata. Seminar
ditujukan untuk mempublikasikan dan mensosialisasikan konsep Rencana
Pengembangan Kawasan Mamminasata.

7.

Menyusun laporan

Laporan pendahuluan,

Laporan antara,

Laporan akhir,

Laporan prosiding,

Album Peta A3,

Cetak Peta,
10

J.

Buku deluxe; dan

Laporan dalam bentuk DVD.

WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 dan seluruh pekerjaan harus
dapat diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan kalender.

K. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata dilaksanakan selama 6
(enam) bulan kalender secara berturut-turut untuk tahun anggaran 2015.
Bulan keNo.

Tahapan Kegiatan
1

1 Pekerjaan Persiapan
2 Survei Lapangan
3 Rapat Koordinasi
4 Workshop
5 Seminar
6

L.

Penyusunan Laporan (pendahuluan, antara, akhir, prosiding,


album peta A3, cetak petak, buku deluxe)

PENANGGUNG JAWAB
Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan, Pusat Pengembangan Kawasan
Perkotaan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

M. SUMBER PENDANAAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 3.000.000.000 (tiga
milyar rupiah) termasuk PPN dan dibiayai dari APBN.
N. TIPE PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual.

O. SISTEMATIKA PELAPORAN
Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
1.

Laporan Pendahuluan

11

Laporan ini menjelaskan jadwal rencana kerja rinci tentang pelaksanaan kegiatan
ini. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Kegiatan
Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata dimulai dan dibuat rangkap
rangkap 5 (lima) dengan softcopy-nya.
2.

Laporan Antara
Laporan ini menjelaskan proses dan capaian pelaksanaan uraian kegiatan di
setengah waktu pelaksanaan kegiatan termasuk kajian dan identifikasi:
permasalahan, lokasi, kebijakan dan strategi, serta program-program sektor terkait.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dimulainya
pekerjaan dan dibuat rangkap rangkap 5 (lima) dengan softcopy-nya.

3.

Laporan Akhir
Laporan ini menjelaskan hasil dari pelaksanaan Kegiatan Rencana Pengembangan
Kawasan Mamminasata mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan kegiatan
itu sendiri. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata ini dimulai sebanyak 5
(lima) eksemplar.

4.

Laporan Prosiding
Laporan Prosiding merupakan kumpulan hasil pelaksanaan rapat dibuat 6 (enam)
bulan setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat rangkap rangkap 5 (lima) dengan
softcopy-nya.

5.

Album Peta A3
Album ini berisi gambar-gambar konsep rencana Rencana Pengembangan
Kawasan Mamminasata. Album Peta A3 diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan setelah Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata ini
dimulai sebanyak 5 (lima) eksemplar.

6.

Cetak Peta
Cetak Peta berisikan peta ukuran A2/A1 seluruh peta hasil kajian dan analisis
terpilih yang dilaksanakan dalam Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan
Mamminasata. Peta yang dicetak merupakan peta-peta yang terkait dengan
infrastruktur pengembangan wilayah khususnya untuk Kawasan Mamminasata.
Cetak peta diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kegiatan
Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasataini dimulai sebanyak 5 (lima)
eksemplar.

7.

Buku Deluxe
Buku Deluxe dibuat dengan desain khusus dan memuat ringkasan dari muatan
substansi kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata. Buku deluxe
dibuat secara eksklusif dengan desain grafis yang baik. Buku deluxe dibuat pada
bulan ke 6 (enam) setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat rangkap 100 (seratus)
dengan softcopy-nya.

8.

Pembuatan Laporan Dalam DVD


Semua materi yang merupakan bagian dari Kegiatan Rencana Pengembangan
Kawasan Mamminasata dan dikumpulkan dalam format softcopy dalam bentuk
cakram padat sebanyak 10 (sepuluh) buah.

12

P. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN


Semua bentuk data, dokumen, peta, peta citra, foto, disket atau peralatan yang
dipergunakan selama pekerjaan, dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik
pemberi pekerjaan (Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan).

Q. LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam KAK ini dan dianggap sangat penting, akan
dilaksanakan sesuai kesepakatan antara pemberi kerja dengan penerima kerja.

Penanggungjawab,
Kasatker Pengembangan
Kawasan Perkotaan

Endra S. Atmawidjaja
NIP. 110054227

13

Anda mungkin juga menyukai