LATAR BELAKANG
Kabupaten
Gunungkidul
merupakan
salah
satu
dari
(lima)
Sebelah Utara
Jawa Tengah
-
Sebelah Barat
Yogyakarta
-
Sebelah Timur
Paliyan,
umumnya
Gunungkidul
ini
karakteristik
cenderung
kering.
tanah
Kabupaten
di
Kabupaten
Gunungkidul
Saptosari,
Tepus,
Semanu,
Rongkop,
Ponjong,
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Menurut UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pengertian
Wisata adalah: kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Wisatawan adalah: orang yang melakukan wisata, dan Pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Kegiatan wisata merupakan sebuah interaksi sosio-kultural di daerah
tujuan wisata, sebab di dalamnya terkandung interaksi antara hosts
(tuan rumah) dengan guests (wisatawan). Interaksi di antara mereka
akan terlaksana dalam konteks pencarian dan penyediaan perbedaan
fasilitas
masyarakat
umum,
yang
saling
terkait
pariwisata,
dan
aksesibilitas
melengkapi
serta
terwujudnya
kepariwisataan.
Ruang Lingkup Pembangunan Kepariwisataan meliputi pembangunan
industri pariwisata; pembangunan destinasi pariwisata; pebangunan
pemasaran pariwisata dan pembangunan kelembagaan pariwisata.
Keterlibatan dan peran serta pemerintah terhadap pengembangan
pariwisata di suatu daerah adalah hal yang sangat penting.
Visi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul yang
tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 3
Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Daerah
Kabupaten
Gunungkidul
Tahun
2014-2025
adalah
Industri
Pariwisata
yang
berdaya
saing,
yang
Destinasi
aman,
Pariwisata
nyaman,
berbasis
menarik,
alam
didukung
mudah
dicapai,
bertanggung
jawab
untuk
meningkatkan
kunjungan
pembangunan
kepariwisataan
Kabupaten
Gunungkidul
meliputi :
a. mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu menggerakkan
perekonomian daerah;
b. meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata;
c. mengkomunikasikan
Destinasi
Pariwisata
Daerah
dengan
kerjasama
antar
usaha
Pariwisata,
perluasan
(PAD);
f. terwujudnya media pemasaran yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan citra daerah sebagai Destinasi Pariwisata;
g. tersedianya fasilitas pendukung Kepariwisataan yang handal;
h. terciptanya sumber daya manusia Pariwisata yang handal dan
profesional;
menyinergikan
Kawasan
Pariwisata,
pembangunan
dan
Pemasaran
Industri
Pariwisata,
Pariwisata
secara
masyarakat
sadar
Wisata
untuk
mendukung
Strategis
Pariwisata
III
(KSP
III)
berupa
pendukung
Wisata
pendidikan,
konservasi,
dan
petualangan.
4. Kawasan
Strategis
Pariwisata
IV
(KSP
IV)
berupa
pendukung
Wisata
pendidikan,
konservasi
dan
petualangan.
5. Kawasan Strategis Pariwisata V (KSP V) berupa pembangunan
Daya Tarik Wisata unggulan alam bentang alam karst dengan
pendukung Wisata petualangan.
6. Kawasan
Strategis
Pariwisata
VI
(KSP
VI)
berupa
III.
masyarakat
dalam
pembangunan
kepariwisataan
V.
SUMBER DANA
Untuk pelaksanaan kegiatan ini dibiayai dari Anggaran Pendapatan
dan
Belanja
tercantum
Daerah
dalam
(APBD)
DPA
Dinas
Daerah
Istimewa
Kebudayaan
Yogyakarta
dan
yang
Kepariwisataan
TENAGA AHLI
Dalam penyusunan kegiatan sumber daya manusia yang dibutuhkan
adalah :
1. Tenaga Ahli
No
Posisi
Ketua Tim
Anggota
Pendidikan
Sarjana
Strata
Perencanaan/Planologi
Sarjana Strata 1
Lingkungan, Teknik
Lingkungan, Biologi
Lingkungan
Keahlian
2 Ahli
Perencanaan
Minimal 5 Tahun
Ahli Lingkungan,
Pengalaman Minimal
3 Tahun
Anggota
2
3
Anggota
4
Anggota
5
Anggota
6
2. Tenaga Pendukung
N
Posisi
Pendidikan
Keahlian
o
Administrasi
1
SLTA/Sederajat
Administrasi/Keuangan
SLTA/Sederajat
Surveyor Ekosistem
SLTA/Sederajat
Surveyor Sosekbud
SLTA/Sederajat
Operator Komputer
/Keuangan
Surveyor
2
Ekosistem
Surveyor
4
Sosekbud
Operator
5
Komputer
VII.
RUJUKAN PERATURAN
Rujukan
peraturan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
ini
sekurang-
kurangnya meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17
Tahun 2012 tentang Penetapan Bentang Alam Kawasan Karst;
Rencana
Induk
Pembangunan
Kepariwisataan
Daerah
dengan
menggunakan
data
primer
dan
sekunder.
Pariwisata
di
lingkungan
Pemerintah
DIY,
Kabupaten
persiapan
pelaksanaan
menyangkut
penyusunan
Kondisi
fisik
kawasan/lingkungan
yang
berupa
Peta-peta
kompilasi
data
dan
melakukan
analisis
data
IX.
Nguyahan,
Pantai
Ngobaran,
Pantai
Ngrenehan,
Pantai
Torohudan,
KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya
Rencana Induk Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata dan
Rencana Detail Kawasan Strategis Pariwisata I yang meliputi Kawasan
Pembangunan Pariwisata :
a. Pantai Parangendog, Pantai Watu Gupit, Pantai Bekah, Pantai Grigak,
Pantai Ngunggah, Pantai Ngedan, Pantai Nguyahan, Pantai Torohudan
sebagai kawasan Wisata pantai berbasis relaksasi dan petualangan;
b. Pantai Gesing, Pantai Ngrenehan, sebagai kawasan Wisata berbasis
pendaratan ikan;
c. Pantai Ngobaran, sebagai kawasan Wisata pantai berbasis budaya,
dan keagamaan;
d. Goa Cerme sebagai kawasan Wisata susur goa dan budaya;
e. Hutan Wisata Turunan sebagai kawasan Wisata berbasis konservasi
dan pendidikan;
f. Goa
Langse,
Pesanggrahan
Gembirowati,
Sendang
Beji,
XII.
pembayaran
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
sesuai
keterangan-keterangan
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
jasa
konsultansi
maupun
mengadakan
Kerja
(SPMK),
sehingga
memenuhi
persyaratan
yang
XIV. PERSONIL
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyiapkan
tenaga
profesional
dalam
jumlah
yang
cukup
dan
memenuhi
seorang
Lingkungan
Sarjana
Teknik
Lingkungan
atau
Biologi
transportasi
atau
perhubungan
dengan
pengalaman
dan
pengembangan
masyarakat
dalam
perencanaan
ekonomi
pengalaman
dan
minimal
menyusun
3
tahun.
program
Tugas
ahli
investasi
dengan
ekonomi
adalah
Memiliki
Nomor
Pokok
Wajib
Pajak
(NPWP)
dan
bukti
disahkan/diakui
oleh
instansi
pemerintah
yang
XV. LAPORAN
1. Laporan pendahuluan yang memuat telaah dari Kerangka Acuan
Kerja diserahkan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah
diterbitkannya
Surat
Perintah
Mulai
Kerja
(SPMK)
dibuat
Surat
Perintah
Mulai
Kerja
(SPMK)
dibuat
Surat
Perintah
Mulai
Kerja
(SPMK)
dibuat
PENUTUP
KAK Penyusunan Rencana Induk Kawasan Strategis Pariwisata ini
merupakan pedoman bagi konsultan. Keberlangsungan usaha kawasan
pariwisata perlu mengedepankan kaidah-kaidah dalam pengelolaan
lingkungan hidup agar usaha pariwisata tersebut dapat lestari.
Wonosari, Mei 2015
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan
Kabupaten Gunungkidul
Pejabat Pembuat Komitmen