Anda di halaman 1dari 12

1

Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PERENCANAAN RIPPDA


Uraian Pendahuluan
1


1. Latar Belakang

Rencana Induk Pengembangan Pariwisata daerah adalah
panduan dalam pengembangan objek wisata daerah yang memuat
Materi Pokok Ketentuan Program Kepariwisataan Kota, yang juga
merupakan induk rencana umum dan panduan rancangan,
rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana dan pedoman
pengendalian pelaksanaan pengembangan objek wisata/kawasan.
Berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah merupakan
titik tolak yang sangat strategis untuk dapat mengoptimalkan
dengan menggali, mengembangkan dan mengelola asset-aset dan
sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat memberikan kontribusi
bagi perkembangan pembangunan dan perekonomian. Oleh
karena itu setiap daerah harus mencermati sektor-sektor strategis
dan potensial untuk dikembangkan sehingga produktif dan dapat
membantu menopang Pembangunan Daerah, memberikan nilai
manfaat serta menghasilkan produktifitas yang tinggi bagi
Pembangunan Daerah maupun Peningkatan Kesejahteraan.
Kota Bontang dengan luas wilayah 49.757 ha, yang terdiri
dari daratan seluas 14.780 ha (29,70 persen) dan lautan seluas
34.977 (70,30 persen). Bila kita dapat menyimpulkan sebagian
besar luas Kota Bontang adalah lautan, maka wilayah yang dapat
kita kembangkan adalah Pariwisata Bahari yang sangat potensial
sebagai pendapatan daerah terutama pasca migas.
Aspek kekuatan yang dimiliki Kota Bontang antara lain :
a) Pulau Beras Basah dengan keindahan pantai pasir putih,
disekeliling pulau terdapat terumbu karang yang beraneka
ragam, sebagai Wisata Bahari.
b) Pulau Kedindingan dengan keindahan Hutan Mangrove serta
terumbu karang disekitarnya.
c) Danau Kanaan dengan keindahan waduk serta Makam Toraja.
d) Hutan Mangrove sepanjang pesisir Tanjung Limau Bontang
Kuala Tanjung Laut Indah sampai ke Berebas Tanjung.
e) Pantai Marina dan Kawasan Pabrik LNG Badak.
f) Hutan Lindung yang menyambung dengan Taman Nasional
Kutai Timur.
g) Hutan Kota/Hutan Rakyat di kawasan Bontang Lestari.
h) Wisata Budaya Erau Guntung.
i) Pesta Laut Bontang Kuala.

Dengan adanya RIPPDA perencanaan pengembangan objek
wisata akan mendapat kejelasan menyangkut kebijakan
pembangunan fisik dari pemerintah daerah Kota Bontang,
termasuk antisipasi terhadap pasca migas, sektor pariwisata akan
memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan Kota
Bontang agar tidak menjadi Kota Mati.

2. Maksud dan
Tujuan

Maksud: Sebagai dokumen panduan / induk yang menyeluruh dan
memiliki kepastian hukum tentang perencanaan pengembangan
pariwisata Kota Bontang.

Tujuan : Sebagai dokumen pengendali data pengembangan
pariwisata Kota Bontang yang berkelanjutan, meliputi :
1. Terselenggaranya pemanfaatan Ruang Wilayah Kota yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya
dukung serta arah Kebijakan Pembangunan.
2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan/pemanfaatan
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan dengan tetap
memperhatikan Sumber Daya Manusia dan ekosistemnya.
3. Terselenggaranya pemanfaatan Ruang Kawasan Lindung dan
Kawasan Budidaya.


3. Sasaran

a. Mengarahkan jalannya pengembangan pariwisata sejak dini
b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,
spesifik setempat dan kongkrit sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah.
c. Melengkapi peraturan daerah tentang pengembangan
pariwisata
d. Menjamin implementasi pengembangan pariwisata agar sesuai
dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat
e. Menjamin terpeliharanya objek wisata pasca pengembangan
karena adanya rasa memiliki dari masyarakat.

4. Lokasi Kegiatan Kota Bontang


5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD II Kota Bontang.


6. Nama Pengguna
Anggaran

Drs. Asmudin Hamzah, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 195802031983031023



7. Nama Pelaksana
Teknis Kegiatan
(PPTK )
Husnan
NIP. 196101101983031024



Data Penunjang
8. Data Dasar 1. Peraturan Walikota Bontang No.36 Tahun 2008 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bontang
2. Draft Kebijakan Tata Ruang Wilayah Kota Bontang tentang
Pengembangan Untuk Tempat Pariwisata
3. DPA SKPD No : 2.04.1.17.01.16.06.5.2 tanggal 11 Februari 2010
4. Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata No :
050/04/Kep./Disbudpar.1. tanggal 29 Maret 2010 tentang
Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Tahun
Anggaran 2010.


9. Standar Teknis a. Kriteria Umum
Pekerjaan Perencanaan yang akan dilaksanakan seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum
Struktur Teknis :
1) Gambaran umum kebijakan rencana tata ruang kota yang
memuat visi misi pembangunan kota sebagai dasar dalam
melaksanakan kegiatan;
2) Deskripsi umum wialyah perencanaan meliputi gambaran
potensi dan permasalahan, manfaat kawasan perencanaan,
struktur ruang kawasan, kondisi lingkungan dan
pemanfaatan eksisting untuk pengembangan kawasan
kedepan.
3) Metode pendekatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
dan penyelesaian kegiatan.
4) Rencana kerja, program dan organisasi kegiatan yang
berisikan kebutuhan tenaga ahli, fungsi, tugas dan
tanggung jawab, penugasan personil, peralatan penunjang
serta laporan hasil pekerjaan.
b. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat
yang khusus dan spesifik berkaitan dengan perencanaan
RIPPDA baik dari segi fungsi maupun segi teknis lainnya,
misalnya :
1) Dikaitkan dengan upaya pelestarian dan konservasi;
2) Ketentuan perencanaan RIPPDA dengan lingkungan yang
ada disekitarnya terimplementasi penataan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.



10. Studi-Studi
Terdahulu
1. Adanya Wisata Budaya di Bontang Kuala, Guntung dan Kanaan;
2. Adanya potensi pengembangan wisata alam / wisata minat
khusus seperti :
Wisata Mangrove di Pulau Gusung, Pulau Kedindingan,
Pulau Tihik-Tihik, Pulau Melahing dan Berbas Pantai.
Wisata Bawah Laut dengan aneka terumbu karang di
sekeliling pulau Beras Basah, sekitar Pulau Kedindingan dan
Pulau Segajah.
3. Adanya potensi pengembangan wisata buatan seperti Danau
Kanaan, Hutan Kota/Hutan Rakyat di kawasan Bontang Lestari.
4. Wisata Belanja / Kuliner seperti Plasa Taman (Ramayana),
Bontang Plaza, Andika Plaza, Ido Niaga, Bontang Kuala, pasar
rakyat dan lain-lain.


11. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992
tentang Benda Cagar Budaya
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan
Hidup
3. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai
Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3962);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Tahun 2008 nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4844);
5. Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pariwisata Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 26 ahun 2007 tentang Penataan ruang
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
8. Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.38 tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Walikota Bontang No.36 tahun 2008 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bontang;
11. Peraturan Daerah Kota Bontang No.6 tahun 2008 tentang
Organisasi Dinas Daerah;
12. Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bontang Nomor : 050/04/Kep./Disbudpar.1. tanggal 29 Maret
2010 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) Tahun Anggaran 2010.
13. DPA SKPD Nomor : 2.04.1.17.01.16.06.5.2 tanggal 11 Februari
2010.

Ruang Lingkup
12. Lingkup Kegiatan Instrumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
terimplementasi dalam jabaran sebagai berikut :
a. Rumusan Program Penataan Ruang Kota.
b. Rumusan Rencana lokasi berikut pemanfaatannya.
c. Indikasi pengelolaan pasca pelaksanaan dengan kegiatan:
1) Kajian terhadap kondisi di lapangan terdiri dari :
Kajian tanah dan struktur tanah

2
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
Kajian kondisi sarana dan prasarana
Kajian terhadap potensi pelaksanaan desain.
2) Survey lapangan terdiri dari :
Jenis tanah
Luas kawasan
Site plan kawasan
Kwalitas dan Kwantitas
3) Kajian Perhitungan Teknis
Rencana struktur lapangan
Rencana luas kawasan yang ditata.
4) Struktur Tata Ruang
a) Tata hijau yang didominasi oleh hutan Mangrove dan
hutan rakyat yang kurang tertata dengan baik agar
diadakan penataan yang sistematis sehingga dapat
menjadi salah satu asset ruang hijau kota.
b) Pesisir pantai dan terumbu karang yang belum produktif
diharapkan menghasilkan rekomendasi berdasarkan
analisis dan studi sehingga menjadi daya tarik
pariwisata.
c) Wisata bahari, wisata kuliner dan wisata pulau-pulau
kecil
5) Konsep Pendekatan
a) Pendekatan tradisional, pendekatan yang dilakukan
mengacu pada batasan-batasan komunitas adat dan
budaya, baik berupa simbolisme maupun yang lainnya
sehingga pada makna-makna tertentu menghasilkan
kearifan local.
b) Pendekatan ekologis, pendekatan yang mengacu pada
pelestarian lingkungan.
c) Pendekatan ruang, pendekatan yang dilakukan dengan
memadukan antara konstruksi formal dan fisik dengan
konstruksi social dan ekonomi sehingga menghasilkan
perpaduan antara kepentingan masyarakat luas dengan
kepentingan industry.
d) Pendekatan partisipatif, pendekatan yang dilakukan
dengan wawancara, sosialisasi atau seminar.


13. Keluaran
2
Keluaran atau produk yang diharapkan dari penyusunan RIPPDA
Kota Bontang adalah :
a) Konsep dasar Perancangan Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah Kota Bontang.
b) Rencana Umum dan Panduan Rancangan
c) Rencana Investasi
d) Ketentuan pengendalian pelaksanaan
e) Pedoman pengendalian pelaksanaan
f) SIK Development Pengembangan Pariwisata dengan
kegiatannya.


14. Peralatan dan
Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

Peralatan Konsultan
Fasilitas :
1. Kantor 1 (satu) unit milik sendiri atau sewa
2. Kendaraan roda empat 1 (satu) unit milik sendiri atau
sewa
3. Kendaraan roda dua 3 (tiga) unit milik sendiri atau sewa
4. Kendaraan laut 1 (satu) unit milik sendiri atau sewa.
Peralatan :
1. Mesin gambar milik sendiri atau sewa 1 (satu) unit
2. Alat survey milik sendiri atau sewa 1 (satu) unit
3. Laptop milik sendiri 3 (tiga) unit
4. Komputer milik sendiri 3 (tiga) unit
5. Kamera digital milik sendiri 2 (dua) buah
6. Handphone 1 (satu) buah


15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

1. Konsultan perencana bertanggungjawab secara professional
atas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku
yang berlaku
2. Tanggung jawab yang menjadi beban konsultan meliputi:
a. Hasil karya harus memenuhi persyaratan standart karya
perencanaan yang berlaku
b. Hasil karya harus mengakomodasi batasan-batasan yang
diberikan seperti pembiayaan, waktu penyelesaian dan
mutu pekerjaan.
3. Konsultan perencana harus memiliki fasilitas dan peralatan
yang digunakan.

16. Jangka Waktu
Penyelesaian
Kegiatan

90 (sembilan puluh) hari kalender

17. Personil 1. Team Leader
Team leader disyaratkan hanya 1(satu) orang, dengan latar
belakang pendidikan S2 Kepariwisataan lulusan Perguruan
Tinggi Negeri atau Swasta sekaligus sebagai Ahli
Kepariwisataan dengan pengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan di bidang pariwisata minimal 4 (empat) tahun.
Bertanggung jawab atas hasil perencanaan dan desainnya, baik
pada dokumen tertulis maupun pada dokumen gambar
tekniknya.

2. Tenaga Ahli :
a. Ahli Teknik Sipil
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1
Sipil dalam bidangnya dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki SKA/SKT
b. Ahli Geologi
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1
Geologi dalam bidangnya dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki SKA/SKT
c. Ahli Arsitektur
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
S1 Arsitektur dalam bidangnya dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki SKA/SKT
d. Ahli Kelautan
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
S1 Kelautan dalam bidangnya dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki SKA/SKT
e. Ahli Lingkungan
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1
Lingkungan dalam bidangnya dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki SKA/SKT
f. Ahli Hukum
Ahli hukum adalah seorang Sarjana Hukum (S1) yang
mempunyai pengalaman di bidang perencanaan
pengembangan pariwisata minimal 3 (tiga) tahun dan
mempunyai SKA/SKT. Tugas dan tanggung jawab Cost
Estimator akan mencakup (tapi tidak terbatas) hal-hal
sebagai berikut : bertanggung jawab terhadap
penyelesaian perhitungan-perhitungan anggaran biaya
pengembangan.


3. Tenaga Pendukung(jika ada) :
a. Drafter
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1
dalam bidangnya dengan pengalaman sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun.
b. Operator Komputer
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1
dalam bidangnya dengan pengalaman sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun.
c. Administrasi dan Keuangan
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1
dalam bidangnya dengan pengalaman sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun.
d. Surveyor
Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
S1 dalam bidangnya dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun

18. Kualifikasi 1 Bidang Penyedia Jasa adalah Pengembangan Obyek
Wisata/Bidang Pariwisata;
2 Memiliki latar belakang dan pengalaman yang luas dalam
bidang pariwisata;
3 Pernah menjadi penyedia jasa dalam bidang kepariwisataan;
4 Memiliki kemampuan untuk menangani permasalahan dengan
cepat dan tepat dalam menyelesaikan pekerjaan;
5 Dalam proses analisis laboratorium dapat dilaksanakan dengan
bekerja sama dengan balai riset yang terakreditasi;
6 Memiliki komitmen dan disiplin terhadap tanggung jawab dan
jadwal pekerjaan.
19. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan













NO KEGIATAN
BULAN KE KET
I II III
1 Persiapan
2
Survei/Observ
asi dan
Pengumpulan
Data


3
Laporan
Pendahuluan


4
Pengolahan
Data


5
Analisis Data &
Penyusunan
Buram


6
Presentasi
Hasil Survei
dan Laporan
Antara


7
Presentasi
Draft Laporan
Akhir


8
Penggandaan
& Penyerahan
Laporan Akhir


9
Perbaikan
Draft laporan
Akhir





20. Pelaporan a) Laporan Pendahuluan
Merupakan laporan awal yang memuat tentang uraian umum
kegiatan, metode pendekatan dan program survey, informasi
awal obyek perencanaan, pendekatan-pendekatan yang
dipergunakan dalam menyelesaikan pekerjaan. Laporan
sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar.
b) Laporan Antara
Merupakan laporan fakta analisis yang memuat rangkuman
data primer dan sekunder dari kegiatan, kajian strategi
pendekatan dari hasil analisis dan lainnya. Laporan sebanyak
10 (sepuluh) eksemplar.
c) Laporan Draft Akhir
Merupakan laporan yang memuat konsep rancangan rencana
yang siap diseminarkan, rumusan rencana pemanfaatan tata
ruang RIPPDA, rumusan rencana metode teknis dan konstruksi
yang akan dipergunakan, rumusan pentahapan kegiatan
pengembangan RIPPDA dan RIPOW. Laporan sebanyak 10
(Sepuluh) eksemplar.
d) Laporan Akhir
Mencakup produk penyempurnaan materi yang dihasilkan oleh
konsultan pelaksana dalam bentuk laporan-laporan teknis
pelaksanaan berupa site plan, block plan dan detail-detail
teknis lainnya. Laporan sebanyak 10 ( sepuluh) eksemplar.


21. Sistem Asistensi
Pelaporan
Tahap I
Sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) hari setelah diterimanya SPMK
sudah menyampaikan Laporan Pendahuluan kepada pemberi
tugas sekaligus pembahasan metode pendekatan, program survey
serta informasi awal kegiatan perencanaan.
Tahap II
Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah penyampaian
Laporan Pendahuluan sudah menyampaikan Laporan Antara
kepada pemberi tugas sekaligus mengadakan presentasi hasil
kajian dan hasil analisis.
Tahap III
Selambat-lambatnya 5 (lima) hari setelah jatuh tempo SPMK sudah
menyerahkan dokumen atas Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi
RIPPDA, sebagai berikut :
1) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
2) Laporan Pendahuluan
3) Laporan Antara
4) Laporan Akhir
5) CD (soft copy perencanaan)
6) Album Peta
Peta dalam flexi feram
Peta ukuran Ao
7) Animasi Design RIPPDA 1 (satu) buah
8) Maket RIPDA 1 (satu) buah


22. Penyajian Laporan Laporan dibuat dalam bentuk tertulis yang dilengkapi dengan
gambar-gambar, peta, tabel, foto dan lainnya dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Kertas ukuran A-3, jenis kertas plainsheet paper dengan
pembatas kertas berwarna;
2) Tulisan tegak standar, jelas, huruf cetak bukan dot matrix,
spasi 1,5 dengan warna tulisan dan gambar menyesuaikan;
3) Kulit buku/cover
Bahan sampul : kertas poto dengan warna standar;
4) Buku laporan cakram padat.


23. Struktur Pelaksana
Kegiatan
1) Pengguna Anggaran : Drs.H.Asmudin Hamzah,MM
2) Kuasa Pengguna Anggaran :
3) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan : Husnan
4) Staf administrasi : Hj.Sudarmi,SE



































KEPALA DINAS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KOTA BONTANG



Drs. H. Asmudin Hamzah, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19580203 1983031023















Pengguna Anggaran
Drs. H. Asmudin Hamzah, MM

PPTK
Husnan


Staf Administrasi
Ni Wayan
Kristiani,SST.Par.
Staf Pelaksana Teknis
Hj.Sudarmi,SE





















































24. OWNER
ESTIMATE (OE)
Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata
Kota Bontang,



Drs. Asmudin Hamzah, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 195802031983031023

Anda mungkin juga menyukai