Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
PROFIL PENYUSUNAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT


DINAS PEKERJAAN UMUM
TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROFIL PENYUSUNAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN


KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
TAHUN ANGGARAN 2015
Uraian Pendahuluan
1.

Program

2.

Kegiatan

3.

Pekerjaan

4.

Latar
Belakang

:
:

Profil Penyusunan Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten


Tanjung Jabung Barat
Permukiman kumuh merupakan permasalahan klasik
yang sejak lama telah berkembang di kota-kota besar.
Walaupun demikian, permasalahan permukiman kumuh
tetap menjadi
masalah dan hambatan
utama bagi
pengembangan kota. Laju perkembangan kota yang
semakin pesat membuat pemanfaatan lahan yang semakin
kompetitif, sedangkan di sisi lain, perkembangan kota
menjadi daya tarik urbanisasi yang pada akhirnya
menyebabkan tingginya tingkat permintaan akan tempat
tinggal di dalam kota.
Selain
itu
pesatnya
perkembangan
penduduk
perkotaan tersebut yang umumnya berasal dari urbanisasi
tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan
kota sehingga telah berakibat pada semakin meluasnya
lingkungan permukiman kumuh.
Meluasnya
lingkungan
permukiman
kumuh
di
perkotaan telah menimbulkan dampak pada peningkatan
frekuensi bencana kebakaran dan banjir di perkotaan,
meningkatnya potensi kerawanan dan konflik sosial,
menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, menurunnya
kualitas pelayanan prasarana dan sarana perrmukiman
Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai
permukiman masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya
kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota
yang perlu disingkirkan. Terbentuknya pemukiman kumuh,
yang sering disebut sebagai slum area sering dipandang
potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena
dapat merupakan sumber timbulnya berbagai perilaku
menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit
sosial lainnya.
Meluasnya
lingkungan
permukiman
kumuh
di
perkotaan telah menimbulkan dampak pada peningkatan
frekuensi bencana di perkotaan, meningkatnya potensi
kerawanan dan konflik sosial, menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat dan menurunnya kualitas pelayanan

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

prasarana dan sarana permukiman.


Untuk itu, lingkungan permukiman kumuh yang
cenderung meluas ini perlu untuk segera ditangani. Melalui
penelitian ini diharapkan dapat terwujud suatu lingkungan
perumahan dan permukiman yang layak huni dalam suatu
lingkungan yang sehat.
Tingginya
jumlah
penduduk
di
pusat
kota
mengharuskan terpenuhinya kebutuhan akan permukiman
yang layak huni, khususnya untuk menampung kaum
urbanis yang pekerjaannya terkonsentrasi pada sektor
perdagangan dan jasa di kawasan komersial yang ada di
pusat kota. Ketersediaan sarana dan prasarana yang
lengkap di pusat kota ini menimbulkan daya tarik bagi
masyarakat untuk bermukim di kawasan tersebut. Mereka
membutuhkan tempat hunian lebih banyak berada di
sekitar kawasan komersial kota, hal ini dimungkinkan juga
karena mereka mendekati pusat perdagangan untuk
membuka usaha dengan memanfaatkan keramaian dan
padatnya pengunjung yang berdatangan ke pusat-pusat
perbelanjaan di kota. Selain itu alasan lain bagi masyarakat
tertarik untuk bertempat tinggal di sekitar kawasan pusat
kota karena lebih memudahkan jangkauan tempat kerja
bagi mereka yang bekerja di pusat kota, serta memenuhi
kebutuhan tempat tinggal masyarakat yang banyak bekerja
di kawasan CBD kota. Ketersediaan sarana dan prasarana
yang lengkap di pusat kota juga menjadi daya tarik
masyarakat untuk tinggal di kawasan tersebut.
Penanganan
kawasan
permukiman
kumuh
sesungguhnya perlu dilakukan tidak saja di kawasankawasan permukiman kumuh yang menjadi bagian kota
metropolitan dan atau kota besar, tetapi juga perlu
dilakukan di kawasan-kawasan permukiman kumuh yang
ada di kota sedang dan kecil. Penanganan kawasan
permukiman kumuh di kota besar, sedang, dan kota kecil
menjadi cukup strategis manakala kawasan itu memiliki
kaitan langsung dengan bagian-bagian kota metropolitan
seperti kawasan pusat kota metropolitan, kawasan pusat
pertumbuhan kota metropolitan, maupun kawasan-kawasan
lain
misalnya
kawasan
industri,
perdagangan,
pergudangan, dan perkantoran. Selain memiliki kaitan
langsung, diduga kawasan permukiman kumuh di daerah
penyangga
memberi
andil
kesulitan
penanganan
permukiman kumuh yang ada di kota metropolitan. Untuk
itulah perlu dilakukan identifikasi lokasi kawasan
permukiman kumuh di daerah penyangga.
Sasaran identifikasi lokasi kawasan permukiman kumuh
diutamakan pada kawasan-kawasan hinterland kota

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

metropolitan yang ada di daerah penyangga. Meskipun


demikian, melalui identifikasi ini sangat dimungkinkan
untuk ditemukan kawasan-kawasan permukiman kumuh di
daerah penyangga yang bukan kawasan hinterland. Hal ini
mengingat metodologi identifikasi ini tidak membedakan
sebaran kawasan permukiman kumuh yang akan
ditemukan. Bisa saja lokasi yang ditemukan terletak di
pusat kota daerah bersangkutan atau kawasan perdesaan
nelayan atau kawasan hinterland kota metropolitan. Untuk
itu digunakan kriteria prioritas penanganan yang akan
menghasilkan lokasi-lokasi kawasan permukiman kumuh
hinterland yang berbatasan langsung dengan kawasankawasan bagian kota metropolitan.
Oleh karena itu, dengan menyadari permasalahanpermasalahan ini, perlu dilakukan perencanaan mengenai
perubahan kualitas fisik lingkungan permukiman di
kawasan pusat kota, dengan mengambil kawasan
permukiman yang berada di sekitar kawasan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Diharapkan melalui perencanaan ini
dapat
diketahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kekumuhan lingkungan pemukiman kota, sehingga dapat
mengatasi permasalahan yang terjadi serta dapat
menciptakan aktivitas permukiman yang terkendali sesuai
dengan tatanan lingkungan yang seimbang.
Kelompok miskin perkotaan ini banyak berdomisili pada
kawasan-kawasan pengembangan ekonomi dan bermukim
secara informal, sebagai upaya mendekati sumber mata
pencaharian mereka. Berdasarkan administrasi pemerintah,
kedudukan pemukim miskin perkotaan dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) yang mana kondisi lahan yang mereka
tinggali memiliki resiko membahayakan diri dan lingkungan
serta mengganggu aktivitas umum, yaitu:
1. Pemukim miskin yang menempati tanah-tanah legal,
memiliki status hukum dan tepat peruntukan;
2. Pemukim miskin yang menempati tanah tanpa hak dan
atau bukan peruntukannya, kepada mereka ini
diberikan sebutan squatters artinya orang yang
menumpang / menduduki tanpa ijin.
Tipologi kawasan kumuh
a. Slums (kumuh); permukiman kumuh yang berkembang
pada bagian wilayah (kota) dengan peruntukan lahan
untuk permukiman;
b. Squatter Settlements (hunian liar); lingkungan hunian
yang berkembang menjadi kumuh pada wilayah yang
peruntukannya bukan untuk permukiman;
c. Perkampungan Kumuh (kota-desa) yang karena
karakter sosial kemasyarakatan maupun bentuk

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

kehidupannya, menyebabkan permukimannya hampir


selalu kumuh.
Permasalahan yang umum disandang oleh masyarakat
penghuni permukiman kumuh adalah :
Permasalahan ekonomi yang menyangkut rendahnya
pendapatan dan akses, rendahnya kesempatan kerja,
rendahnya akses pada fasilitas lembaga keuangan
formal,
Permasalahan fisik dan lingkungan yang menyangkut
hunian yang tidak layak, tidak tersedianya infrastruktur
primer, sanitasi yang buruk, langganan banjir dan
pencemaran lingkungan, serta
Permasalahan sosial yang menyangkut keterbatasan
dalam memperoleh pelayanan umum dan pelayanan
administrasi
5.

Maksud dan
Tujuan

Maksud
Maksud dari Profil Penyusunan Kawasan Kumuh Perkotaan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini adalah :
a. Meningkatakan Kesejahteraan Masyarakat yang tinggal
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat untuk lebih memberikan perhatian
terhadap upaya peningkatan kualitas permukiman.
Tujuan
Sedangkan tujuan yang diharapkan untuk membantu
Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam
menyiapkan
rencana
aksi
program
penanganan
permasalahan permukiman berikut infrastruktur kecipta
karyaan yang ada dalam kawasan prioritas sesuai dengan
arahan strategi penanganan kawasan yang ada di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

6.

Sasaran

Berdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran dari kegiatan


perencanaan kawasan kumuh
perkotaan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat ini adalah Tersedianya instrumen
perencanaan pembangunan pada kawasan permukiman
yang berbasis kawasan yang dapat diacu oleh seluruh
pemangku kepentingan di daerah dan bersifat operasional.
a. Tersedianya rencana aksi program penanganan yang
bersifat strategis dan berdampak pada penyelesaian
persoalan pembangunan yang lebih luas, dan
b. Tersedianya acuan bagi Direkrorat Jenderal Cipta Karya
dalam
mengoptimalkan
investasi
pembangunan
permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan yang
dapat mendukung dan mempercepat penanganan
persoalan pembangunan.

7.

Lokasi
Kegiatan

Lokasi dan lingkup wilayah Profil Penyusunan Kawasan


Kumuh Perkotaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat meliputi

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

seluruh wilayah administrasi Kabupaten Tanjung Jabung


Barat,
8.

Sumber Dana

Pekerjaan Profil Penyusunan Kawasan Kumuh Perkotaan


Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini dibiayai dari sumber
pendanaan: DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Tahun Anggaran 2015

9.

Jumlah Dana

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan biaya kurang


lebih Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk
PPn dibiayai APBD Tahun Anggaran 2015

10
.

Nama dan
Organisasi
Pembuat
Komitmen

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Ruang Lingkup
11
.

Lingkup
Kegiatan

12
.

Keluaran

Secara rinci lingkup kegiatan dari rangkaian Profil Penyusunan


Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
adalah sebagai berikut :
1. Lokasi
identifikasi
adalah
kawasan-kawasan
permukiman khususnya yang ada kawasan perkotaan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Kawasan permukiman yang diidentifikasi diprioritaskan
pada kawasan permukiman yang memiliki kaitan dan
atau memberi andil tumbuhnya permukiman kumuh
kota sekaligus memberi andil sulitnya penanganan
kekumuhan di kawasan perkotaan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
3. Data-data dan informasi mengenai lokasi kawasan
permukiman perkotaan yang terkumpul digunakan
untuk
melakukan
analisis
sebab
akibat
dan
rekomendasi penanganan kawasan kumuh perkotaan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
4. Rekomendasi penanganan memperhatikan hasil analisis
sebab akibat serta rencana program penanganan
kawasan kumuh kawasan perkotaan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.

Keluaran yang diharapkan dari Profil Penyusunan Kawasan


Kumuh Perkotaan ini adalah
1 Tersedianya landasan dasar terutama bagi Pemerintah
Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, perencana,
dan perancang, pengembang kawasan dalam membuat
keputusan
atau
pertimbangan
dalarn
program
penanganan kawasan permukiman perkotaan yang ada

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.


Terpetakannya
kebutuhan
pengembangan/perbaikan/peningkatan
kualitas
lingkungan kawasan permukiman perkotaan
Adanya
indikasi
program
pembangunan
dan
peningkatan kualitas permukiman, khususnya dikaitkan
dengan perbaikan kawasan permukiman perkotaan
berdasarkan prioritas kebutuhan pengembangan.
Diterapkannya
konsep
peremajaan
kawasan
permukiman perkotaan oleh pihak terkait.

13
.

Peralatan,
Material,
Personil
dan Fasilitas
dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Peninjauan laporan dan data yang ada, serta pemberian


informasi dan instruksi mengenai ketentuan/ketetapan
pemerintah
yang
berlaku
sehubungan
dengan
pelaksanaan pekerjaan.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat
tidak menyediakan akomodasi dan ruang kantor untuk
konsultan
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat
akan mengangkat pejabat, petugas dan wakilnya
sebagai pengawas yang mungkin diperlukan demi
pelaksanaan jasa konsultan yang efektif

14
.

Peralatan dan
Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

Untuk
bahan
evaluasi
kemajuan
pekerjaan
Profil
Penyusunan Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat yang berlokasi di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, konsultan akan menyiapkan peralatan pendukung
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

15
.

Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

16
.

Jangka Waktu
Penyelesaian
Kegiatan

17
.

Personil

Penyedia Jasa akan bertanggung jawab dan berwenang


sepenuhnya terhadap pelaksanaan Pekerjaan Profil
Penyusunan Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama
yang telah ditetapkan, dan sesuai dengan kerangka acuan
kerja
Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Profil Penyusunan
Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat dilaksanakan selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari
kalender
Posisi
Ketua Tim/Ahli
Elektrikal
Ahli
Ketenagalistrikan
Ahli Ekonomi
Pembangunan
Ahli Sosial Budaya

Kualifikasi
Sarjana Strata Satu (S1),
Teknik Elektro
Sarjana Strata Satu (S1)
,Teknik Elektro
Sarjana Strata Satu (S1)
,Ekonomi Pembangunan
Sarjana Strata Satu (S1) ,
Sosiologi

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

Pengalam
an
7 Tahun
5 Tahun
5 Tahun
5 Tahun

18
.

Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan

Rencana kerja konsultan untuk setiap tahapan kegiatan


yaitu:
1.
Tahap Persiapan
2.
Tahap Eksplorasi dan Analisis
3.
Tahap Perancangan dan Penyempurnaan
4.
Tahap Penyusunan Laporan
Rencana Kerja untuk setiap tahapan tersebut secara umum
tetap mengikuti kerangka besar kegiatan dan tahapan
kegiatannya.
Laporan

19
.

Laporan
Pendahuluan

Laporan Pendahuluan yang berisi penjelasan rinci antara


lain Maksud dan tujuan; Metode survei dan pengumpulan
data; Metodologi analisis yang diterapkan; program kerja
dan jadwal pelaksanaan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (Empat
Belas) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(Lima) buku laporan.

20
.

Laporan Akhir
Sementara

Laporan Akhir Sementara yang berisi antara lain : Kompilasi


data yang diperlukan untuk analisis; Analisis dan penilaian
awal dari hasil survai lapangan dan pemetan terhadap
wilayah studi. Studi yang akan dicapai; Analisis
pendahuluan tentang identifikasi kawasan kumuh yang ada
di perkotaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (Enam
Puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(Lima) buku laporan.

21
.

Laporan Akhir

Laporan Akhir yang berisi antara lain merupakan laporan


hasil penyempurnaan Laporan Akhir Semetara setelah
pembahasan dan mendapat persetujuan dari Tim Teknis
Instansi terkait.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (Seratus
Lima Puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak
10 (Sepuluh) buku laporan dan soft copy.
Hal-Hal Lain

22
.

Produksi
Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus


dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri

23

Persyaratan
Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

24
.

Pedoman
Pengumpulan
Data

:
:

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


berikut:
1. Data yang dibutuhkan adalah data yang terkait dengan

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

Lapangan

25
.

Alih
Pengetahun

26
.

Penutup

pelaksanaan pekerjaan
2. Pengumpulan
data
lapangan
dilakukan
menggunakan peralatan yang disesuaikan
kebutuhan.
:
:

dengan
dengan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam
rangka
alih
pengetahuan
kepada
personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan Profil
Penyusunan Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat sehingga tujuan yang diinginkan dari
pelaksanaan pekerjaan ini dapat tercapai secara optimal
Kuala Tungkal,
2015
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Kepala Dinas Pekerjaan Umum


Kabupaten Tanjung Jabung Barat

ULP Pengadaan Jasa


Konsultansi
Dinas Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tanjung Jabung
Barat

...............................
............................
NIP. ..............................

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A 2015

Anda mungkin juga menyukai