Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

VISIONARY PROGRAM PUPR DI KOTA BARU

SOREANG TERPADU

A. Latar Belakang Kegiatan

Kabupaten Bandung pada saat ini mengalami perkembangan yang


cukup pesat sebagai imbas secara langsung dari perkembangan Kota
Bandung dan secara tidak langsung dari ibu kota negara DKI Jakarta
dengan dibukanya jalan tol Cipularang dan tol Soroja yang langsung
menuju ibu kota Kabupaten Bandung, Kota Soreang.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan tersebut, maka suatu
kota tidak akan terlepas dari keberadaan beberapa sektor seperti
perumahan tempat tinggal, bangunan perkantoran, bangunan
perniagaan, fasilitas umum dan transportasi yang merupakan
pendukung utama pergerakan orang dan barang. Sehingga kebutuhan
terhadap hal tersebut diatas akan semakian mengalami peningkatan.
Sektor – sektor tersebut diatas tadi merupakan yang penting dalam
kehidupan masyarakat dan menjadi tulang punggung perekonomian
suatu negara pada umumnya. Seiring dengan perkembangan
pertumbuhan penduduk di kawasan metropolitan Bandung terutama
dipengaruhi jumlah urbanisasi dan migrasi, hal ini mempengaruhi
kebutuhan akan permukiman dan infrastruktur lainnya termasuk
dalam penataannya. Peningkatan kebutuhan tersebut salah satunya
dapat dilihat dari semakin tingginya kemacetan lalu lintas di berbagai
titik secara merata di kawasan metropolitan Bandung terutama pada
saat liburan menuju ke daerah-daerah wisata dengan bertambahnya
volume kendaraan yang berasal dari luar metropolitan Bandung.

Keberadaan transportasi sebagai pendukung pergerakan masyarakat


memberikan implikasi positif terhadap peningkatan pertumbuhan dan
kemajuan kota khususnya di Kabupaten Bandung, namun perlu di

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 1 dari 21


sadari perkembangan transportasi juga menimbulkan implikasi negatif
seperti kemacetan, kesemerawutan dan peningkatan kecelakaan lalu
lintas.

Sesuai dengan isu startegis, prioritas dan sasaran Kabupaten Bandung


dalam penyediaan permukiman dan infrastruktur yaitu menciptakan
tata wilayah kota yang terpadu dan tertib, peningkatan kemantapan
jalan, mobilisasi dan aksesbilitas.

Latar belakang penyusunan kerangka acuan kerja ini ialah mengingat


bahwa dalam rangka pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi
dirasakan perlu adanya suatu kerangka acuan kerja yang jelas, demi
untuk menghindari kesalahpahaman berbagai pihak dalam
menafsirkan beberapa hal yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan konsultansi itu sendiri, termasuk penafsiran dan
pemahaman terhadap peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan
pengadaan jasa konsultansi, baik oleh pengguna jasa maupun oleh
konsultan perencana. KAK merupakan kebutuhan yang mutlak,
mengingat KAK ini juga berfungsi sebagai panduan dalam menetapkan
berbagai item pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan dan keperluan pengguna jasa, dengan berbagai persyaratan
yang disepakati bersama, untuk kemudian diperjanjikan dalam
kontrak sebagai pegangan dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab masing masing. Dari KAK ini nanti diharapkan diperoleh suatu
masukan (input), keluaran (output) dan hasil yang diinginkan (outcomes)
berupa perencanaan / design yang baik (memenuhi syarat teknis,
ekonomis, arsitektur), sehingga layak untuk dilaksananan berdasarkan
suatu hasil kajian (study), serta mampu mengakomodir keinginan
Pemerintah Kabupaten Bandung.

B. Maksud dan Tujuan


1) KAK ini bertujuan menetapkan kepada berbagai pihak seperti
pengguna jasa dan kosultan perencana tentang berbagai rincian
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing masing

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 2 dari 21


dalam pelaksanaan Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang
Terpadu yang merupakan Studi Visionary Masterplan Kota Soreang
Terpadu Berkelanjutan (KSTB) pada Kegiatan
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Dinas PUPR Kabupaten
Bandung Tahun Anggaran 2018
2) Kecuali itu, KAK ini diharapkan sebagai media yang mampu
menggambarkan secara garis besar hal yang ingin dicapai oleh
pengguna jasa baik dalam rangka memperoleh suatu perencanaan
yang baik.
3) Dengan KAK, konsultan Perencana dapat melaksanakan tugas
perencanaan dan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati bersama

C. Sasaran
Tersedianya Dokumen Visionary Masterplan sebagai acuan
pengembangan kawasan selanjutnya ( Visionary Program PUPR Di Kota
Baru Soreang Terpadu ).

D. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Sebagai pengguna jasa pekerjaan Visionary Program PUPR Di Kota
Baru Soreang Terpadu adalah Dinas PUPR Kabupaten Bandung

E. Sumber Pendanaan
Pagu anggaran DPA tahun 2018 untuk pelaksanaan kegiatan Visionary
Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu adalah Rp 800.000.000,-
(Delapan Ratus Juta Rupiah) sudah termasuk PPN, dibiayai APBD
Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2018

F. Lingkup, Lokasi Kegiatan, Data dan Fasilitas Penunjang Serta Alih


Pengetahuan dan Landasan Hukum
 Lingkup kegiatan, adalah :
1) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Visionary Program PUPR Di Kota
Baru Soreang Terpadu yang merupakan Study Visionary Masterplan

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 3 dari 21


Kota Soreang Terpadu Berkelanjutan (KSTB) secara tematik, terdiri
dari :
 Desa Wisata (Cultural Village)
 Kampung Atlit (Sport Village)
 Pengembangan Wisata Sungai (River Waterfront)
 Penggabungan fungsi permukiman (Mixed Use Area)
 Gerbang Berciri Khas (Iconic Gate)
 Kampung Tematik ( kampung argo, kampung home industry,
kampung jasa edukasi, kampung kuliner, kampung panorama
dan kampung seni budaya )
 Central Park
 Pasar Hasil Sendiri

2) Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini meliputi :


 Pendahuluan/ Survey Pendahuluan
Pekerjaan ini meliputi peninjauan lapangan terhadap pekerjaan
tersebut diatas, pengumpulan data studi-studi terdahulu,
koordinasi dengan instansi terkait, penentuan lokasi.
 Pekerjaan Studi Visionary Masterplan
Pekerjaan ini meliputi kompilasi data dan studi terdahulu,
analisa pengembangan wilayah dan aksesibilitas, analisa
kelayakan ekonomi dan finansial, tahapan pengembangan dan
estimasi biaya, dokumentasi, laporan-laporan dan semua
pekerjaan lain yang diperlukan, selanjutnya masing-masing
pekerjaan tersebut akan diuraikan secara detail dalam syarat-
syarat dan uraian pekerjaan ini.

Penyusunan Studi Visionary Masterplan dalam wilayah administratif


Pemerintah Kabupaten Bandung yang terarah, jelas dan terukur.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa Studi Visionary
Masterplan di Kabupaten Bandung kelak memiliki fungsi sebagai
berikut:
 Sebagai rencana induk pembangunan, khususnya yang menunjang
perekonomian dalam menunjang kebijakan pembangunan daerah

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 4 dari 21


 Sebagai dasar kebijakan pokok dalam pengelolaan sistem visionary
masterplan beserta segenap fasilitas pendukungnya
 Sebagai alat bantu untuk mewujudkan perencanaan peningkatan
perekonomian melalui keseimbangan dan pemerataan pencukupan
pelayanan publik
 Sebagai alat untuk mencapai efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya dalam pengelolaan kota baru Soreang terpadu
 Sebagai dasar untuk penyusunan rencana rinci dalam pengelolaan
Studi Visionary Masterplan ( kota baru Soreang terpadu )
 Sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan dalam mengembangkan
dan atau mempertahankan Visionary Masterplan ( kota baru
Soreang terpadu )
 Sebagai bahan untuk mengembangkan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan impormatif dalam pengelolaan kota baru Soreang
terpadu
 Sebagai alat untuk mendorong terselenggaranya upaya penataan
tata ruang serta pelaksanaan konservasi sumber daya alam.

Kegiatan penyusunan visionary program PUPR di kota baru Soreang


terpadu di Kabupaten Bandung adalah sebuah upaya tentang
bagaimana menyajikan hasil analisis data dan informasi yang akan
digunakan di masa mendatang yang dihasilkan dari evaluasi masa
lalu, sehingga pendekatan yang dilakukan dalam menganalisa
datanya adalah sebagai berikut:
• Metoda overlay, yakni sebuah cara/metoda yang digunakan
untuk mengkaji permasalahan, potensi, daya tampung dan daya
dukung prasarana maupun sarana transportasi darat
• Metoda statistik/kuantitatif, yakni sebuah cara/metoda yang
digunakan untuk mendeskripsikan kemungkinan yang terjadi di
masa yang akan datang (prediksi/proyeksi)
• Metoda kualitatif, yakni sebuah cara yang dipergunakan untuk
mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan
atau pemanfaatan prasarana, perangkat peraturan yang ada, serta
persoalan yang timbul akibat pelaksanaan peraturan termaksud

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 5 dari 21


Semua metoda tersebut di atas didasarkan pada data dan informasi
yang diperoleh. Untuk itu pengumpulan data untuk penyelesaian
pekerjaan, dilakukan secara primer dan sekunder.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi


lapangan, wawancara, dan penyebaran kuisioner, sedangkan
pengumpulan data sekunder dilakukan melalui pencatatan dari
berbagai sumber yang diyakini memiliki data yang dibutuhkan.
Data – data yang menjadi bahan study :
 Data dan peta Sub DAS pada DAS Citarum
 Data dan peta cakupan Wilayah Kabupaten Bandung
 Data dan peta jaringan jalan/jembatan serta bangunan
pelengkapnya
 Data dan peta wilayah Soreang
 Data curah hujan tahunan
 Data dan peta hidrologi
 Data dan peta kontur wilayah
 Data dan peta jenis tanah
 Data dan peta daerah rawan bencana/ bencana banjir
 Data dan peta peruntukkan lahan (land use) eksisting
 Data dan peta rencana tata ruang
 Data Karakteristik dan Perkembangan Ekonomi Wilayah
 Data kedemografian
 Data kelembagaan pengelola transportasi dan DAS

Analisis yang dilakukan meliputi analisis terhadap kondisi


sekarang dan kecenderungannya di masa depan dengan
menggunakan data dan informasi yang dikumpulkan dalam
proses pengumpulan data dan informasi. Analisis terhadap
keadaan saat ini, dilakukan melalui evaluasi atas kebijakan atas
pengelolaan transportasi/jembatan beserta implikasi yang
diakibatkan berdasar waktu perubahannya (time series)

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 6 dari 21


Adapun analisis yang diperlukan adalah:
 Analisis kebijakan dan strategi pengembangan wilayah
 Analisis kondisi sarana & prasarana transportasi
 Analisis perkembangan lalu lintas & manusia
 Analisis kebutuhan & ketergantungan tranportasi
 Analisis tata guna lahan & DAS
 Analisis sumber daya manusia
 Analisis rekayasa lalu lintas
 Analisi terhadap bencana alam ( bencana banjir )

Penyusunan visionary program PUPR di kota baru Soreang terpadu


di Kabupaten Bandung diawali dengan kegiatan identifikasi, baik
potensi yang dimiliki serta permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan pengelolaan. Identifikasi dilakukan melalui langkah-
langkah inventarisasi prasarana beserta bangunan maupun aspek
pendukung yang ada secara eksisting, seta evaluasi terhadap tata
cara dan mekanisme pelaksanaan pengelolaannya, sejak kebijakan,
perencanaan, pelaksana an hingga monevnya.

Hasil dari identifikasi akan menjadi bahan masukkan bagi langkah


selanjutnya, yakni analisis atas berbagai aspek di dalam
pengelolaan kota baru Soreang terpadu di Kabupaten Bandung
yang dikompilasikan ke dalam daftar untuk mendeskripsikan hasil
analisis. Mengingat perhatian di dalam sistem pengelolaan
transportasi/jembatan tidak hanya pada kondisi saat ini, akan
tetapi juga bagaimana upaya pengelolaan di masa yang akan
datang, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan prediksi yang
didasarkan pada hasil analisis data dengan memadukan antara
analasis data faktor internal dengan perkembangan data faktor
eksternal sebagai lingkungan strategis yang sangat mempengaruhi
pola dan mekanisme pengelolaan transportasi/jembatan di masa
depan.

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 7 dari 21


Penyusunan visionary program PUPR di kota baru Soreang terpadu
di Kabupaten Bandung merupakan dokumen visionary masterplan
yang harus dilengkapi dengan peta dan atau diagram, meliputi;
• Rencana pemanfaatan drainase dan DAS
• Rencana pemanfaatan jalan/jembatan
• Rencana pengembangan jaringan transportasi ( jalan/jembatan )
• Rencana pengembangan daerah ( pemanfaatan ruang/ lahan )
• Rencana pembangunan/plotting alat/bangunan pelengkap
• Rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan
• Rencana sistem kegiatan pembangunan ( indikasi program
pembangunan )
• Penyusunan basis data digital pengelolaan pengembangan
wilayah dalam format Sistem Informasi Geografis (SIG)/GIS
• Penyusunan soft ware dari data-data yang dianalisis dan
tampilan rencana tata ruang dalam bentuk paket model/proto type
3D

Proses penyusunan visionary program PUPR di kota baru Soreang


terpadu di Kabupaten Bandung meliputi tahapan sebagai berikut:
 Persiapan Penyusunan
 Pengumpulan Data dan Informasi
 Kompilasi dan Analisis Data
 Penyusunan dan Perumusan Konsepsi Rencana Pengelolaan
 Penyusunan Rekomendasi untuk Bahan Legalisasi.

 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan berada di wilayah Soreang Kabupaten Bandung
 Data dan Fasilitas Penunjang
a) Laporan dan data kumpulan laporan dan data sebagai hasil
studi terdahulu serta photografi (bila ada). (nyatakan bila ada
laporan dan data/informasi yang dapat dipakai sebagai
referensi oleh penyedia jasa)
b) Akomodasi dan ruangan kantor (bila ada) jelaskan dan
nyatakan apakah ada akomodasi dan ruangan kantor yang

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 8 dari 21


akan disediakan oleh kantor/satuan kerja/proyek/bagian
proyek misalnya, ruangan kantor luas/ukurannya dan
keadaannya, atau harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri
atau dengan cara sewa
c) Staf Pengawas/Pendamping (Pengguna jasa akan mengangkat
petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi)
d) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa (bila ada) (Cantumkan nama
barang tersebut). Penyediaan oleh penyedia jasa Penyedia jasa
harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. (Cantumkan disini barang-barang yang harus
disediakan oleh penyedia jasa dan tetapkan juga apakah
harus dibeli atas nama kantor/satuan kerja/proyek/bagian
proyek ataukah harus dengan cara sewa)
e) Alih Pengetahuan apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa,
maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan
kepada staf proyek.
f) Penyedia Jasa/ konsultan memiliki sertifikasi badan usaha (
SBU ) Perencanaan Penataan Ruang dengan subklasifikasi
Jasa Perencanaan Dan Perancangan Perkotaan ( PR101 ) dan
subklasifikasi Jasa Nasihat Dan Pradesain Arsitektural (
AR101 ).

 Landasan Hukum
o Undang-undang No. 24 Tahun 1992, tentangg Penataan
Ruang
o Undang-undang No. 17 Tahun 2003, tentang
Pengelolaan Keuangan Negara

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 9 dari 21


o Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air
o Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
o Undang-undang No. 32 Tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah
o Peraturan Mentei Pekerjaan Umum No.
18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.34 Tahun
2006 tentang Jalan
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun
2004 tentang Penatagunaan Tanah
o Undang – Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.38 Tahun
2011 tentang Sungai
o Peraturan Menteri PU No.16/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten

G. Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan Visionary Program PUPR Di Kota Baru
Soreang Terpadu adalah 150 ( Seratus Lima Puluh ) hari kalender sejak
diterbitkannya surat perintah mulai kerja ( SPMK ).

H. Kebutuhan Personil
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah :

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 10 dari 21


a) Team Leader/ Ahli Planologi/Ahli Perencanaan Wilayah dan
Kota, 1 Orang
Ahli Planologi/ perencanaan wilayah dan kota, berijazah strata 2
( S2 ) teknik linear dengan keahlian/profesinya bersertifikat jasa
konsultansi ( Ahli Madya, Ahli Perencanaan Wilayah Dan Kota )
dengan pengalaman sebagai ketua tim dalam bidang perencanaan
wilayah dan kota atau visionary masterplan khususnya, dengan
pengalaman 4 ( empat ) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim/ Team Leader meliputi :
 Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja ini
akan dipenuhi dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
 Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini.
 Membantu Dinas PUPR Kabupaten Bandung dalam hal
melaksanakan tugas penyusunan visionary masterplan.
 Menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan pejabat-
pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung yang berhubungan dengan kepentingan pekerjaan
dan harus melalui PPTK dan PPK.
 Penanggung jawab utama dalam pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi.
 Menyiapkan laporan – laporan kegiatan dan makalah
sehubungan dengan masalah yang timbul selama
pelaksanaan pekerjaan.
 Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara terinci untuk mendukung kegiatan dengan menyusun
dan membuat analisa data sehingga kegiatan tersebut dapat
diselesaikan dengan baik.
 Menyusun laporan-laporan dan mampu
mempresentasikannya serta termasuk pada waktu adanya
pemeriksaan oleh tim pemeriksa berwenang ( bila ada )

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 11 dari 21


b) Ahli Arsitektur, 1 Orang
Sarjana Arsitektur ( S1 ) non keguruan bersertifikat keahlian jasa
konsultansi ( Ahli Madya, Arsitek ) sesuai dengan profesinya,
berpengalaman di bidang arsitektur dan harus berpengalaman kerja
4 (empat) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur meliputi :
 Mengkoordinir dan mengatur semua personil yang
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan arsitektur
 Memeriksa dan menganalisa data arsitektur dengan metoda
yang sudah dikembangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat.
 Ikut menyusun pembuatan laporan-laporan dan mampu
mempresentasikannya serta termasuk bila ada pemeriksaan
 Bertanggung jawab atas semua kegiatan pekerjaan yang
berhubungan dengan arsitektur.

c) Ahli Teknik Jalan, 1 Orang


Sarjana Teknik Sipil ( S1 ) non keguruan bersertifat keahlian jasa
konsultansi ( Ahli Madya, Ahli Teknik Jalan ) berpengalaman 4
tahun dibidang teknik jalan yang berhubungan dengan lalu
lintas/transportasi termasuk pengambilan data di lapangan serta
analisanya.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Teknik Jalan meliputi :
 Mengumpulkan dan menyusun data hasil dari pengumpulan
data lapangan serta menganalisanya
 Mengumpulkan dan menyusun data hasil dari data hasil
survey lapangan untuk perencanaan dan penyusunan
dokumen visionary masterplan
 Mengevaluasi data hasil survey dan memberikan arahan
kepada tim surveyor
 Mampu dan dapat mempresentasikan kegiatan yang sedang
dilaksanakan termasuk hasil kegiatan serta pemeriksaan.

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 12 dari 21


d) Ahli Sumber Daya Air, 1 Orang
Sarjana Teknik Sipil strata satu ( S1 ) Non Keguruan bersertifikat
keahlian jasa konsultansi ( Ahli Madya, Ahli Sumber Daya Air ),
berpengalaman di bidang pengelolaan sumber daya air, pekerjaan
sipil khususnya seperti drainase/hidrologi/sungai dan pekerjaan
visionary masterplan yang berhubungan dengan pengelolaan air
serta harus berpengalaman kerja 4 (empat) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Sumber Daya Air meliputi :
 Mengkoordinir dan mengatur semua personil yang
melaksanakan survey hidrologi
 Memeriksa dan menganalisa data survey hidrologi dengan
metoda yang sudah dikembangkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.
 Ikut menyusun pembuatan laporan-laporan dan mampu
mempresentasikannya serta pemeriksaan
 Bertanggung jawab atas semua perhitungan teknis drainase,
saluran jalan dan penampang basah sungai di lokasi DAS.

e) Ahli Ekonomi / Finansial, 1 Orang


AhIi Ekonomi / Finansial adalah seorang Sarjana Ilmu Ekonomi
Akuntansi srata satu ( S1 ) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun sebagai tenaga ahli ekonomi dan
finansial pada kegiatan visionary masterplan. Tenaga AhIi pada
aspek ekonomi dan finansial akan mendeskripsikan kondisi
ekonomi dan finansial masyarakat setempat atau sekitar,
mengidentifikasi dampak, memperkirakan dan mengevaluasi
dampak rencana pengembangan wilayah terhadap perekonomian
masyarakat mau pun daerah. Karena hal ini secara umum adalah
merupakan dampak positif, maka tenaga ahli akan memberikan
arahan kemungkinan pengembangan dampaknya sehingga dapat
diperoleh manfaat yang lebih tinggi secara ekonomi.

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 13 dari 21


Identifikasi ekonomi dan finansial setempat yang berkaitan dengan
perilaku dan pola mata pencaharian masyarakat, serta
kemungkinan pelibatan atau partisipasi masyarakat dalam
pembangunannya maupun pengelolaan adalah sangat penting.
Tugas tenaga ahli pada aspek ekonomi dan finansial kemudian
tentunya adalah mengidentifikasi, memperkirakan dan
mengevaluasi dampak dari kegiatan pengembangan pengembangan
wilayah kota terhadap kondisi masyarakat setempat.

f) Ahli Geodesi/ GIS, 1 Orang


Ahli Geodesi adalah seorang lulusan S-1 Teknik Geodesi
bersertifikat ahli jasa konsultansi ( Ahli Madya, Ahli Geodesi ) dan
memiliki sertifikat Sistem Informasi Geografi ( SIG ) atau Geographic
Information System ( GIS ), yang berpengalaman 4 (empat) tahun
dalam bidang pengukuran/ topografi dan pemprograman untuk
pembangunan software sistem informasi geografis ( SIG/GIS )
pengembangan wilayah yang telah dilengkapi user interface.
Tugas dan tanggung jawab:
 Melakukan persiapan kegiatan survey serta pengarahan
teknis pelaksanaan lapangan yang dilaksanakan oleh
surveyor
 Mengumpulkan data sekunder baik pada instansi terkait
untuk melengkapi data dari hasil survey lapangan/data
primer.
 Memeriksa, mengolah dan menganalisis data hasil survey
 Membangun software sistem informasi geografis
pengembangan wilayah yang telah dilengkapi user interface.
 Bertanggung jawab terhadap kelancaran eksekusi software
yang dibangun.
 Bertanggung jawab atas ketepatan waktu pelaksanaan tugas
yang diembannya.

Tenaga Pendukung (supporting staff) yang diperlukan untuk


melaksanakan pekerjaan ini adalah :
Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 14 dari 21
a) Estimator, 1 orang
Minimal Lulusan Sarjana Muda Teknik Sipil ( D3 ) non keguruan
dengan pengalaman kerja 3 tahun berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan perhitungan lapangan untuk pekerjaan sipil
khususnya visionary masterplan.
Tugas dan tanggung jawab estimator adalah menghitung kebutuhan
lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

b) Asisten Ahli Arsitek, 1 orang


Minimal Lulusan Sarjana Muda Teknik Sipil ( D3 ) non keguruan
dengan pengalaman kerja 3 tahun berpengalaman dalam
pelaksanaan kegiatan arsitektur untuk pekerjaan sipil khususnya
visionary masterplan.

c) Surveyor, 2 orang
Minimal Lulusan Sarjana Muda Teknik Sipil ( D3 ) non keguruan
dengan pengalaman kerja 3 tahun berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan survey lapangan untuk pekerjaan sipil
khususnya visionary masterplan.
Tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan/surveyor adalah
mengumpulkan data yang dibutuhkan dari lapangan dan
bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

d) Drafter, 2 orang
Seorang ahli dalam bidang komputer/lulusan lembaga
pendidikan/Akademi komputer ( D3 ) yang sudah berpengalaman
dalam menggunakan komputer dan khususnya software CAD.
Tugas dan tanggung jawab adalah memasukan data dalam bentuk
desain gambar ke dalam komputer dan menganalisa sesuai dengan
petunjuk Tenaga Ahli

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 15 dari 21


e) Operator Komputer, 2 orang
Ahli dalam bidang pengoperasian komputer dalam kegiatan proyek
dan perkantoran, lulusan lembaga pendidikan/akademi komputer
( D3 ) yang sudah berpengalaman dalam menggunakan komputer.
Tugas dan tanggung jawab operator komputer adalah memasukan
data ke dalam komputer dan menganalisa sesuai dengan petunjuk
Tenaga Ahli.

f) Administrasi, 1 orang
Ahli dalam bidang administrasi proyek dan perkantoran, lulusan
lembaga pendidikan/akademi administrasi ( D3 ) yang sudah
berpengalaman dalam administrasi perkantoran. Tugas dan
tanggung jawab administrasi adalah mengurus seluruh kebutuhan
adminitrasi dalam kegiatan ini.

I. Penyusunan Usulan Teknis , Biaya , Organisasi Pelaksana dan


Kewajiban Penyedia Jasa

Sebagai tahap awal, sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan,


konsultan diwajibkan untuk membuat usulan teknis dan biaya,
yang terdiri atas:
a. Usulan teknis dengan penjelasan terinci tentang metoda teknis
rencana, pelaksanaan kegiatan termasuk di dalamnya
mobilisasi personil, kebutuhan waktu penyelesaian pekerjaan,
dengan format penulisan sebagai berikut:
- Ukuran kertas A4
- Ukuran huruf (font) 12
- Lebar spasi 1,5
b. Biodata Tenaga Ahli dilengkapi dengan Ijazah yang diminta,
SKA, foto copy KTP, NPWP, SPT satu tahun terakhir, referensi
atau surat keterangan kerja untuk pengalaman kerja dan
sertifikat/surat keterangan lainnya yang berhubungan dengan
seminar, kursus, diklat dan sosialisasi ( bila ada )
c. Biodata untuk Asisten Tenaga Ahli dilengkapi dengan ijazah
terakhir yang diminta, foto copy KTP dan NPWP

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 16 dari 21


d. Biodata Staf Pendukung dilengkapi dengan ijazah terakhir yang
diminta dan foto copy KTP
e. Usulan biaya dengan perincian pada tiap-tiap kegiatan yang
diusulkan
f. Program kerja, tenaga ahli.
Pelaksanaan penyusunan visionary program PUPR di kota baru
Soreang terpadu di Kabupaten Bandung ini menggunakan dana
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung Tahun anggaran
2018 sudah termasuk ppn. Usulan biaya yang dibuat oleh
konsultan mencakup biaya langsung dan tak langsung.

Mengingat volume pekerjaan, tenaga, serta instansi/lembaga yang


terlibat, maka konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya
berkewajiban untuk membuat uraian penjadwalannya dalam
format yang lebih rinci. Sementara untuk jadwal terperinci harus
disepakati dalam laporan pendahuluan.

Organisasi Pelaksana disusun guna memperoleh input bagi


terlaksananya pekerjaan secara sistematis yang didasarkan pada
rincian kegiatan dan aplikasi metodologi pendekatan yang
digunakan. Pihak konsultan berkewajiban membentuk organisasi
pelaksana dalam bentuk tim kerja. Tim pelaksana konsultan
setidaknya harus trdiri atas:
 Penanggung jawab administrasi
 Penanggung jawab teknis
 Tim Perencana yang dipimpin oleh koordinator
 Staf penunjang
Agar mekanisme pelaksanaan pekerjaan berlangsung dengan baik,
perlu diuraikan secara jelas mengenai tugas dan tanggung-jawab
setiap bagian/unit, sifat hubungan antar bagian, dan sebagainya.

Penyedia jasa dalam hal ini adalah konsultan, mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut:

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 17 dari 21


a. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan pekerjaan dengan berdasarkan ketentuan dalam kontrak
yang ditetapkan;
b. Konsultan berkewajiban melaksanakan pekerjaan berdasarkan
ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan. Jika
dalam hal konsultan berfikir perlu perubahan maka perlu
dikonsultasikan dan dimusyawarahkan bersama dan harus disetujui
oleh pemberi pekerjaan/pengguna jasa;
c. Konsultan harus bertanggung jawab terhadap kebenaran hasil
pekerjaan dan dapat selesai tepat pada waktunya serta dinyatakan
berakhir sampai dengan telah dinyatakan selesai sampai keseluruhan;
d. Konsultan harus memberikan seluruh hasil survey lapangan, produk
kerja dan soft ware yang tentunya bisa digunakan;
e. Dalam melaksanakan presentasi, konsultan wajib menyediakan waktu
hadir untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya;

J. SISTEM PELAPORAN

a. Hasil yang Diharapkan

Sesuai dengan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan


Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu di
Kabupaten Bandung ini, maka hasil yang diharapkan meliputi:
o Pengumpulan data serta informasi eksisting maupun
kondisi yang terjadi pada waktu yang lalu dan disajikan
dalam bentuk series
o Identifikasi potensi dan permasalahan
o Analisis atas pengelolaan data visionary masterplan kota
baru Soreang terpadu yang didasarkan pada data dan
informasi yang diperlukan
o Rumusan strategi dan kebijakan pengelolaan visionary
masterplan kota baru Soreang terpadu di Kabupaten
Bandung
o Konsepsi sistem pengelolaan visionary masterplan kota
baru Soreang terpadu di Kabupaten Bandung yang

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 18 dari 21


dilengkapi dengan diagram dan peta dengan ketelitian
sesuai dengan kebutuhan.

b. Ruang Lingkup Pelaporan

Laporan yang menjadi kewajiban konsultan serta harus


diserahkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
 Buku Laporan Pendahuluan, dibuat sebanyak empat ( 4 ) buku
terdiri satu asli tiga copy , dan harus sudah diserahkan paling
lambat 21 hari kalender terhitung sejak penanda-tanganan
SPMK
 Buku Data dan Analisis, dibuat sebanyak empat ( 4 ) buku
terdiri satu asli tiga copy, dan diserahkan paling lambat 120
hari kalender terhitung sejak penanda-tanganan SPMK
 Buku Draft Rencana Induk/ Masterplan, dibuat sebanyak
empat ( 4 ) buku terdiri satu asli tiga copy, dan sudah
diserahkan paling lambat 135 hari kalender sejak penanda-
tanganan SPMK
 Buku Laporan Akhir, dibuat sebanyak empat ( 4 ) buku terdiri
satu asli tiga copy , dan harus sudah diserahkan paling lambat
saat berakhirnya masa laku SPMK
 Album Peta sebanyak 3 buah dalam ukuran kertas A0 dan A3
berikut softcopy (dalam dvd). Peta yang harus ada dalam album
peta, meliputi:
- Peta batas administrasi
- Peta topografi
- Peta land use (eksisting)/ tata guna lahan
- Peta daerah rawan bencana
- Peta jaringan jalan/jembatan
- Peta Sub DAS pada DAS Citarum
- Peta Rencana Pengembangan kota baru Soreang terpadu
 Photo dokumentasi kegiatan ( 2 album dokumentasi )

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 19 dari 21


 DVD sebanyak dua ( 2 ) buah berisi soft copy seluruh laporan
dan data penunjang

c. Pembahasan Laporan dan Diskusi

Dengan maksud untuk lebih memperkaya khasanah serta


memperkuat isi buku laporan, setiap tahapan laporan (minimal
satu kali, yakni Laporan Pendahuluan, Laporan Data & Analisis,
Laporan Draft Rencana dan Laporan Akhir ) agar dapat
dipresentasikan/didiskusikan dengan para ahli/pakar, tim teknis,
dan SKPD ( PPTK & PPK ) yang memiliki keterkaitan erat dengan
visionary program PUPR di kota baru Soreang terpadu, baik
Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat. Setiap presentasi harus
dilengkapi dengan notulen

d. Teknik Penyajian Laporan

 Pengetikan mempergunakan jarak spasi 1,5 dengan ukuran


hurup font 12 serta diatas kertas HVS putih polos ukuran A4
 Sampul buku berwarna dengan desain bebas
 Ukuran kertas:
- Buku Laporan Pendahuluan, judul buku tertulis Laporan
Pendahuluan dengan ukuran kertas A4
- Buku Data dan Analisis, judul buku tertulis Data dan Analisis
ukuran kertas A4
- Buku Draft Rencana Induk, judul buku tertulis Draft
Rencana Induk dengan ukuran kertas A4
- Buku Laporan Akhir, judul buku tertulis Laporan
Akhirdengan ukuran kertas A4

e. Ketentuan Lain
Konsultan diwajibkan untuk menjelaskan/menguraikan setiap
klausul/point yang tercantum di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini secara terperinci, innovatif dan logis, berkaitan dengan

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 20 dari 21


latar belakang, metodologi, rencana kegiatan, analisis data dan
unit data.

K. PENUTUP

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu hari sebelum akhir


masa pelaksanaan kontrak, diterbitkan sebanyak 4 (empat) buah buku, satu
asli tiga copy dan 2 (dua) buah DVD berisi seluruh laporan, dokumentasi dan
dilengkapi dengan invoice. Pada setiap penyerahan laporan konsultan
diharuskan untuk melaksanakan asistensi/ekspose. Dan Konsultan harus
bertanggung jawab penuh terhadap hasil pekerjaan beserta perubahan -
perubahan apabila terjadi ketidaksesuaian antara hasil laporan dengan
kondisi lapangan.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Soreang, Mei 2018


SEKRETARIS
DINAS PUPR KABUPATEN BANDUNG
Selaku
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
TAHUN ANGGARAN 2018,

H. ZEIS ZULTAQAWA, ST.,MM.


Nip. 19700308 199703 1 005

Visionary Program PUPR Di Kota Baru Soreang Terpadu Halaman 21 dari 21

Anda mungkin juga menyukai