Di susun oleh Ivan Maulana Koswara 163060052 Sistematika Pembahasan
Pendahuluan
Visi dan Misi
Tinjauan Rencana Pengembangan
Permasalahan Pokok Metropolitan
Bandung Raya
Konsep Pengembangan Infrastruktur dan Prasarana Wilayah Pendahuluan
Perkembangan metropolitan yang pesat harus
diantisipasi dengan perencanaan dan pengelolaan pembangunan. Dalam lingkup metropolitan, terlebih dahulu dilakukan delineasi wilayah yang mempunyai ciri metropolitan sebagai basis perencanaan dan pengelolaan pembangunan metropolitan. Delineasi dilakukan berdasarkan jumlah penduduk, luas kawasan terbangun, serta karakteristik ekonomi Sarbagita (akronim dari Denpasar–Badung–Gianyar– Tabanan) adalah sebuah kawasan metropolitan di Provinsi Bali yang terdiri dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan. Kawasan Perkotaan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011, yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014.[1][2]. Visi dan Misi VISI: TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG PARTISIPATIF DAN AKUNTABEL DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN KOTA DENPASAR YANG BERWAWASAN BUDAYA. MISI: TERSUSUNNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERPIHAK PADA KEPENTINGAN MASYARAKAT. TERWUJUDNYA KOORDINASI YANG EFEKTIF ANTAR PELAKU PEMBANGUNAN. TERLAKSANANYA PENELITIAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN AKUNTABEL. Tinjauan Rencana Pengembangan
pengembangan kawasan Metropolitan SARBAGITA sebagai
kawasan strategis Nasional. A. Kebijakan dan strategis pengembangan Sistem Transportasi di Kawasan Metropolitan Sarbagita B. Kebijakan dan strategi pengembangan Jaringan Jalan di Kawasan Sarbagita C. Kebijakan dan Strategi pengembangan Sistem Angkutan Umum di Kawasan Sarbagita PERMASALAHAN POKOK METROPOLITAN BANDUNG RAYA Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali memberikan pengaruh sangat besar kepada kabupaten sekitarnya (Badung, Gianyar dan Tabanan) membentuk satu kesatuan geografis dan ekonomi yang disebut kawasan Metropolitan SARBAGITA · Sebagai daerah tujuan utama, jumlah pergerakan orang keluar-masuk Bali, tahun 2010 sebanyak 21.702.308 orang atau 59.458 orang / hari dengan kenaikan dalam 12 tahun terakhir 6,62 % per tahun. · Pelayanan angkutan umum sangat buruk, Tidak Ada Pilihan untuk menunjang pergerakan masyarakat, kecuali menggunakan kendaraan pribadi, akibatnya penggunaan kendaraan pribadi 91,20 % dengan kenaikan 10,89 % per tahun, sedangkan infrastuktur jalan naik 1, 99 % / tahun. · Dampak yang dirasakan adalah munculnya kemacetan lalu lintas, yang tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga terjadi pada ruas jalan penghubung lintas antar kawasan bawahan. · UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam Pasal 139 mengamanatkan bahwa Pemerintah, Pemerintah Prosinsi, Kabupaten/ Kota wajib menjamin tersedianya angkutan umum orang dan barang. Konsep Pengembangan Infrastruktur dan Prasarana Wilayah
Angkutan Umum Massal Trans Sarbagita merupakan wujud
nyata program pemerintah dalam mengatasi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya. Selama 5 (lima) tahun implementasi, penggunaan Angkutan Umum Massal Trans Sarbagita belum optimal, dapat dilihat dari kemacetan di beberapa ruas jalan, Sarbagita yang merugi, Sarbagita hanya menjangkau beberapa wilayah dan jarak kedatangan bus yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Program Trans Sarbagita tahun 2011-2015 dan hambatan dalam implementasi Sarbagita. Studi ini menggunakan metodelogi penelitian kualitatif deskriptif. Dalam memperoleh data, penulis melakukan observasi langsung kelapangan untuk memperoleh data primer yang terkait dan melakukan studi dokumentasi untuk memperoleh data sekunder. Selain itu peneliti menggunakan teknik berupa wawancara langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi program Trans Sarbagita sudah mampu mengembangkan transportasi publik, namun implementasi belum sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Hambatan yang harus diatasi adalah ketersediaan jalur khusus, pengembangan sarana bus Trans Sarbagita. TERIMA KASIH