Anda di halaman 1dari 12

RESUME CATATAN MATERI

PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas P2WK Jurusan Wilayah dan Kota Unisba Angkatan 2017

Oleh :

Muhammad Fakhriza 10070319101

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2018 M / 1439 H
PENGERTIAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota adalah suatu program studi yang mempelajari tentang
cara merencana suatu wilayah dan kota.
UNTUK APA MERENCANA?

 Mencapai kehidupan yang habitable.


 Adanya keseimbangan antara unsur artificial dan natural, sehingga menghasilkan kondisi
yang NYAMAN secara fisik, AMAN dari bencana, PRODUKTIF secara ekonomi,
BERKELANJUTAN secara lingkungan.

ISSUE PERENCANAAN

Perencanaan merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan urgen dalam menciptakan suatu keadaan
yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, meningkatkan kualitas fungsional. Kualitas lingkungan dan
visual suatu lingkungan dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan kendala serta implikasinya.

PERMASALAHAN LINGKUNGAN WILAYAH DAN KOTA

 Urbanisasi
 Bencana alam
 Pemanfaatan SDA
 Keterbatasan SDM
 Keterbatasan Kapital
 Law Enforcement
 Ketidaktepatan lokasi
 Pembangunan

KONSEKUENSI:

 Kota berkembang diluar kemampuan


 Kebutuhan tidak sesuai dengan kebutuhan
 Konsekuensi nyata masyarakat yang menghendap adanya suatu tindakan berencana di segala
segi kehidupan.

Perencanaan dan pembangunan berbagai kawasan objek fungsional yang kurang


berwawasan lingkungan:

o penetapan lokasi aktifitas yang tak sesuai dengan persyaratannya.


o Berkembangnya aktifitas secara sporadic sehingga mengakibatkan pola penggunaan tanah dan
struktur kota yang tak efisien.
o Pelanggaran dalam berbagai peraturan dan perundang – undangan.
o Pelanggaran persyaratan teknis, standar, serta norma lingkungan.
o Kurang handalnya manajemen baik dalam lingkup kota maupun daerah.
o Pelecehan peraturan dan kurangnya pengawasan serta pengendalian.
o Pelecehan ekologi.
o Terbatasnya sumber daya manusia, alam, modal dan teknologi.
o Berkembangnya slum area dan squatter.
o Kemacetan lalu lintas.
o Kriminalitas dan anak jalanan.
o Pembangunan kota hanya berorientasi kepada aspek fisik semata, kurang memperhatikan aspek
budaya.

SOLUSI PERENCANAAN

 Pembangunan infrastruktur terpadu, seperti terminal, bandara, dana stasiun terpadu.


 Transit Oriental Development.
 Pengembangan kawasan khusus seperti superblock.
 Pengembangan kota baru.
 Peremajaan kota.

PETA ZONASI adalah peta yang berisi kode zonasi di atas blok dan subblok yang telah di delineasikan
sebelumnya. Subblok peruntukan adalah pembagian peruntukan dalam satu blok peruntukan
berdasarkan perbedaan fungsi yang telah dikenakan.

individu keluarga RT RW 3000/5000 KECAMATAN KOTA

150 JIWA 150 JIWA

30 R 300 R 800 M
5000 5000

TAMAN BERMAIN

5000 5000
KAWASAN TOD

PUSAT PRIMER

PUSAT SEKUNDER
PENDIDIKAN PLANOLOGI

 Tantangan planologi didalam pembangunan di Indonesia.


 Kondisi dan kebutuhan perencanaan pengembangan wilayah dan kota ditinjau dari sisi
pemerintah Indonesia
 Estimasi lulusan 52 prodi = 2547 orang/tahun
 Asumsi 50% berprofesi sebagai planner = 1250 orang
 Mestinya dalam 5 tahun terakhir ada 6250 orang.
 Estimasi kebutuhan public sector (Nasional, Provinsi, Kota)
 Belum terhitung kebutuhan private sector dan masyarakat.
 Program yang di kembangkan di UNISBA: S1 dan S2.
 Output program pendidikan : S1, S2, dan S3.

POTENSI PASAR PEMERINTAH

 Kementrian ATR : perencanaan Tata Ruang / Spatial Planner.


 Kementrian PVPR : perencanaan Infrastruktur, perencanaan permukiman skala besar –
kecil.
 Kementrian Desa :Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Perencana
kawasan Perdesaan.
 Kemendagri/Bappenas : perencana Pembangunan (Development Planner).
 Kementrian LHK : perencanaan lingkungan.
 Kementrian Perhubungan : perencana Transportasi.
 Kementrian KKP : Perencana Kawasan Pesisir.
 Kementrian Pariwisata : Perencana pengembangan pariwisata.
POTENSI LAINNYA

 Bidang Konsultan dalam Negeri dan Asing.


 Pendidikan Dosen S1, S2 dan S3 (dalam Negeri dan Asing).
 Kelembagaan Pemerintah Gubernur, Walikota, Bupati, Bappeda, dsb.

TUJUAN DAN SASARAN PERENCANA

 Pemanfaatan sumber daya secara efisiensi dan efektif.


 Memperhatikan kendala da keterbatasan.
 mencapai keadaan yang lebih baik secara kuantita maupun kualita.
 Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lebih banyak dan merata.
 Mempertimbangkan pengaruhnya secara luas dan berefek ganda.
FAKTOR PERENCANA DAN PERANCANGAN

1. Landasan, falsafah dan ideology.


2. Motivasi dan tujuan yang merupakan dasar kebijakan.
3. Sumber daya alam, modal, dan informasi.
4. Teknologi dan ilmu pengetahuan personil yang terampil.
5. Ruang dan waktu.

LINGKUP PERENCANAAN

Lingkup perencanaan meliputi lingkup substantif dan lingkup territorial.

1. Lingkup Substantif, akan mencakup materi yang menjadi tujuan perencanaan.


2. Lingkup Teritorial, akan mencakup area wawasan menurut perwilayahannya.

RUANG LINGKUP SUBSTANTIF


1. Perencanaan Sosial (Social Planning)
 Usaha perencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotifasi kepada segi
kehidupan manusia, seperti perencanaan kesehatan, perencanaan pendidikan,
perencanaan kebudayaan, perencanaan pemberantas buta huruf, perencanaan
kelembagaan, dll.
2. Perencanaan Ekonomi (Economic Planning)
 Usaha perencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotifasi kepada segi
pengembangan, perekonomian. Produk perencanaan ekonomi antara lain adalah
peningkatan produksi, perencana pengembangan jasa, lapangan kerja, dll.
3. Perencanaan Fisik (Fisical Planning)
 Usaha perencanaan pengembangan yang berorientasi dan bermotifasi kepada aspek
fisik. Sebagai wadah untuk menampung kegiatan ekonimi dan social dalam bentuk
rencana tata guna lahan, perencanaan struktur ruang, perencanaan infrastruktur, dll.

SISTEM DALAM PERENCANAAN


 Berfikir dengan kerangka suatu system merupakan landasan pemikiran harus di
terangkan oleh para perencana, karena berbagai proses, prosedur dan mekanisme yang
harus di lakukan harus menunjukkan keterkaitan antara berbagai unsur dan kegiatan dalam
perencanaan.
 Keterkaitan berbagai unsur yang kompleks tersebut akan merupakan suatu susunan kerangka
yang disebut system.
 Sebagai contoh dalam merencanakan kawasan perdagangan, pemikiran system akan
meliputi berbagai unsur atau kegiatan, diantaranya yaitu:
o Pertokoan
o Perkantoran (administrasi, perbankan, pengelolaan)
o Ruang terbuka untuk taman, parker, dan pameran.
o Keamanan (pos pengaman, pemadam kebakaran)
o Taman hiburan/rekreasi
o Fasilitas social (peribadatan, cafeteria, wc umum)
o Persampahan.

PERKEMBANGAN PROSES

DATA ANALISIS SINTESA

SURVEY ANALISIS RENCANA


PERENCANAAN

MASYARAKAT DINAMIS PUSAT BERKESINAMBUNGAN

DATA SEBAGAI PROSES SINTESA SEBAGAI


MASUKAN (INPUT) ANALISIS KELUARAN (OUTPUT)

UMPAN BALIK (FEED


BACK)

ANALISIS:

 Daya dukung => 106 Ha


 Daya tamping
 Prediksi kebutuhan
 Pertimbangan

RTRW PROVINSI RTR KAWASAN


RPJP PROVINSI
STRATEGIS PROVINSI

RDTR KABUPATEN/KOTA
RPJP RTRW
KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA RDTR KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
Persiapan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten:

 TOR.
 Tim admin.
 Jasa konsultan, Pokja, dan tim.
 Substansi, penyiapan data → analisis : luas
 Metode pendekatan, peralatan.
 Dana → APBN, APBD
 Sosialisasi pada masyarakat melalui media (cetak dan elektronik, dan/atau forum pertemanan.

PROSES BERTAHAP

 proses teknis perencanaan INPUT PROSES OUTPUT

 proses legalisasi rencana INPUT PROSES OUTPUT

 proses teknis pengembangan rencana INPUT PROSES OUTPUT

 proses pelaksanaan rencana INPUT PROSES OUTPUT

 proses evaluasi proyek INPUT PROSES OUTPUT

FAKTOR – FAKTOR TEKNIK PERENCANAAN

 Kejelasan sasaran, tujuan dan kebijaksanaan pembangunan.


 Kelengkapan dan kualitas data.
 Kemampuan ilmu dan teknologi dalam penelaahan, analisis dan perencanaan.
 Ketersediaan preparat.
 Besar kecilnya kendala dan limitasi (sosial, ekonomi, politik dan fisik)
 Keahlian (skill) dari pesona apparat.
 Kepekaan terhadap kondisi dan situasi spesifik wilayah.

PENGESAHAN

Pengesahan adalah proses pengesahan RTRW sebagai Perda yang diakui dilakukan oleh DPRD.
PROSES PENGESAHAN

PROSES TEKNIK MATERI DASAR DAN


PRODUK
PERENCANAAN KEGIATAN KERJA

1. A. Landasan dasar POLDAS kebijaksanaan


pembangunan. data primer dan
B. Sasaran dan tujuan sekunder (kualitatif
MASUKAN 2. Survey dan kuantitatif)
INPUT  Survey pendahuluan
 Survey detail
3. Literature dan hasil riset.
4. Kompilasi data.

ANALISIS 1. Perancangan analisis POTENSI DAN


PERENCANAA 2. Pengembangan dan PERMASALAHAN
N penyelesaian model – model
analisis di metode proyeksi
3. Studi pembangunan
4. Uji coba (optimalisasi)
5. Preparat analisis

PROSES :

 Planning is continuous process.


 Suatu rangkaian berfikir secara berkesinambungan dan rasional untuk memecahkan
suatu permasalahan secara sistematik dan berencana.
 Tanggapan menyesuaikan dengan perkembangan maupun berbagai sumber daya yang
menunjang. (Branch, Robinson 1968)
 Proses perencanaan berkembang sesuai dengan kendala dan limitasi yang ada sehingga
rangkaian kegiatan itu dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. (Holden, McIlroy 1950)

URBAN DESAIN: komposisi dari bentuk arsitektural dan open space dalam konteks community.
PROSES PERENCANAAN KONVENSIONAL GEDESIAN PLANNING PROSES.

POLA KEBIJAKSANAAN DATA


PEMBANGUNAN

LINGKUP PERENCANAAN

SURVEY

DATA DAN INFORMASI

ANALISIS

DASAR – DASAR PERTIMBANGAN

EVALUASI RENCANA
PROSES PENYARINGAN

PPENGEMBANGAN ALTERNATIF
RENCANA

FILTERING

KONSEP SECARA TERPISAH

RENCANA UMUM

RDTR

IMPLEMENTASI
RENCANA TEKNIK/RENCANA TAPAK

PROSES:

KAJIAN TEORI LOKASI POTENSIAL

PENENTUAN SITE
SITE TERPILIH
TERPILIH

PENELITIAN TAPAK

DATA FISIK DATA NONFISIK

ANAL, HUBUNGAN ANAL, KEBUT


ANALISIS TAPAK
FUNGSIONAL RUANG

LIMITASI DAN KENDALA


1. MODUL MILIK
1. PENGEMBANGAN BANGUNAN
2. POTENSI 2. STANDAR
PENGEMBANGAN 3. NORMA
3. KEMUNGKINAN 4. PER. PEM
PENGEMBANGAN

PROSES DESAIN
KELAYAKAN
PENGEMBANGAN

ANAL KEBUT,
LAHAN KEGIATAN
FUNGSIONAL
PROSES DESAIN

1. Perancangan zonasi
2. Perancangan sirkulasi → jaringan jalan
3. Perancangan Tata Masa Bangunan
4. Perancangan ruang terbuka → taman, fasilitas olahraga
5. Perancangan aktivitas → pedestrian
6. Konservasi dan preservasi → upaya untuk merawat kembali nilai dari suatu kawasan.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN PERUMAHAN:

1. Akses
2. Listrik
3. Air
4. Memastikan rawan bencana atau tidak
5. Fasilitas
6. Kebutuhan, seperti supermarket, pasar swalayan, dll.
7. Drainase

KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN:

1. Guna lahan (makro dan mikro)


2. Intensitas
3. System keterkaitan
4. Ruang terbuka hijau
5. Tata bangunan
6. Konservasi dan preservasi lingkungan

ROOTS PROBLEM:

1. Lokasi strategis dan aksesibilitas tinggi


2. Perkembangan daerah yang dinamis
3. Permasalahan lingkungan kritis dan berdampak sistemik
4. Tiga lingkup permasalahan yaitu degradasi fungsional, degradasi lingkungan, dan degradasi
visual
5. Tiga tahapan hubungan kausal

DEGRADASI LINGKUNGAN:

 Manusia
 Flora dan fauna
 Udara
 Air
 Tanah

DEGRADASI VISUAL:

1. Data collection: survey and condutionm natural, built, socio economic.


2. Data analysis: identifikasi semua limit dan kendala.
3. Formulation of goals objectives.
4. Generations of alternative concepts.
5. Generations og each concepts into workable solutions.
6. Evaluation of alternative solutions.
7. Translation of solutions into police and programs.

Anda mungkin juga menyukai