SISTEMATIKA PENYAJIAN
01 Pendahuluan
02 Kajian Peraturan dan
Kebijakan Pengembangan
Kawasan Industri
Kariangau – Buluminung
03 Karakteristik, Isu, Potensi,
dan Masalah Kawasan
Industri Kariangau –
Buluminung
04 Kajian Delineasi Kawasan
05 Pendekatan, Metodologi,
dan Rencana Kerja
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Tindak lanjut RTR KSP KIM Kariangau-Buluminung Tahun 2016 melalui penyediaan peta yang
terverifikasi BIG dan menghasilkan delineasi yang definitip serta penyiapan KRP sebagai landasan
penyusunan KLHS Validasi dan materi teknis RTR KSP Kariangau-Buluminung
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
Luas Kawasan :
• Total Luas Kawasan : 21.727 Ha
• Luas Daratan : 14.187 Ha
Meliputi wilayah :
• Kelurahan Kariangau Kec. Balikpapan Barat
• Kelurahan Buluminung, Gresik, dan Jenebora,
Kecamatan Penajam Kabupaten PPU
KAJIAN PERATURAN DAN
KEBIJAKAN TERKAIT KSP
KARIANGAU-BULUMINUNG
PP NO 17/20 TENTANG RTRWN
MUATAN
ARAHAN KEBIJAKAN IMPLIKASI KEBIJAAN
KEBIJAKAN
Sistem Perkotaan Kota Balikpapan ditetapkan • Fungsi PKN dalam konteks Pengembangan kawasan
Nasional sebagai PKN (kawasan industri : kawasan perkotaan yang berfungsi atau
perkotaan Balikpapan – berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala
Tenggarong – Samarinda – nasional atau yang melayani beberapa provinsi
Bontang) • Kawasan industri Kariangau-Buluminung didorong untuk
menjadi pusat kegiatan industri skala nasional atau yang
melayani beberapa provinsi.
Sistem Jaringan • Pengembangan jalan • Pelabuhan yang akan dikembangkan di Kota Balikpapan
Transportasi bebas hambatan antar yaitu Pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau
Nasional kota ruas Sp. Penajam- dengan kelas (skala pelayanan) Internasional.
Balikpapan • Implikasi terhadap pengembangan Kawasan Strategis
• Pengembangan Provinsi (KSP) Kawasan Industri Manufaktur Kariangau dan
Pelabuhan utama di Buluminung yaitu adanya kebutuhan penyiapan pelabuhan
Kota Balikpapan yang bisa melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti
• Pengembangan kemas angkutan laut nasional dan internasional dalam
Pelabuhan pengumpul jumlah besar
di Penajam
Kawasan Andalan Penetapan Kawasan Sektor unggulan yang menjadi pendorong pertumbuhan
Nasional Andalan Nasional Kawasan ekonomi pada kawasan ini, yaitu : industri, perkebunan,
Bontang-Samarinda - pertambangan, kehutanan, perikanan, pariwisata, pertanian,
Tenggarong, Balikpapan minyak dan gas bumi
Penajam dan sekitarnya
(Bonsamtebajam).
PERDA NO. 1/2016 TENTANG RTRWP KALIMANTAN TIMUR
MUATAN
ARAHAN KEBIJAKAN IMPLIKASI KEBIJAAN
KEBIJAKAN
Rencana • Pembangunan Jalan Trans Kalimantan yang Melalui Jalan Samarinda- Deliniasi KSP industri
pengembangan Balikpapan-Kariangau-Pulau Balang Kariangau-Balikpapan harus
Jaringan lalu • Pembangunan Jalan TMMD (Jalan Poros Kawasan Industri Kariangau); mempertimbangkan rencana
lintas dan • Pembangunan Jembatan PPU – Balikpapan; jaringan jalan yang melintasi
angkutan jalan • Pembangunan Jalan dan Jembatan Baru Ulu-Kariangau; Kariangau dan Buluminung,
• Peningkatan dan Pengembangan Prasarana Terminal Penumpang dan karena jaringan jalan sebagai
Terminal Barang struktur pembentuk kawasan,
• Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Kolektor Primer 2 pada Ruas KM 5,5 mengintegrasikan antar pusat
Balikapapan – Kariangau pertumbuhan
• Pengembangan Jaringan Jalan pada Ruas Jalan Tana Paser (Kuaro) – Penajam
• Pengembangan Jaringan Jalan pada Ruas Jalan Jembatan P. Balang –
Penajam.
Sistem Jaringan • Pengembangan pelabuhan Kariangau dengan hierarki fungsi pelayanan antar Pengembangan pelabuhan
transportasi Kab/Kota dan lintas Provinsi : lintas Kariangau – Mamuju (Prov. Sulawesi perlu diintegrasikan sehingga
sungai, danau Barat) dan Kariangau –Taipai (Pov. Sulawesi Selatan). Alur Pelayaran Lintas
dan • Pengembangan pelabuhan Penajam dengan hierarki fungsi pelayanan antar Penyeberangan bisa
penyeberangan, Kab/Kota : lintas Penajam – Kariangau (Balikpapan) (PP). menghubungkan Karingau
dengan Buluminung
Sistem Jaringan • Pengembangan Pelabuhan khusus yang diarahkan di Kariangau sebagai
Transportasi Laut pelabuhan utama/primer yang skala pelayanannya hingga skala
internasional dengan fungsi khusus sebagai pelabuhan industri
• Pembangunan Pengembangan pelabuhan khusus dan dermaga di setiap
klaster industri
PERDA NO. 1/2016 TENTANG RTRWP KALIMANTAN TIMUR
MUATAN
ARAHAN KEBIJAKAN IMPLIKASI KEBIJAAN
KEBIJAKAN
Sistem Jaringan • Pembangunan Jaringan dan Layanan Kereta Api yang Menghubungkan
Transportasi Wilayah Sumber Daya Alam atau Kawasan Produksi dengan Pelabuhan.
Perkeretaapian • Ruas jalur kereta api yang dikembangkan meliputi : jalur Kutai Barat
(Muara Teweh) – Paser – Penajam Paser Utara – Balikpapan.
Sistem Jaringan • Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan, meliputi Pengembangan PLTU
Energi dan Kariangau dengan kapasitas 2 x 2 x 100 MW
Kelistrikan
Rencana pola • Industri manufaktur yang mengolah produk-produk kehutanan, Rencana pola ruang kawasan
ruang pertanian, dan bahan-bahan lain menjadi produk jadi direncanakan peruntukan industri akan
berlokasi di Kawasan Industri Kariangau. berpengaruh terhadap
• Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri di Kota pengembangan Kawasan
Balikpapan dialokasikan sebesar 6.946 Ha. Strategis Provinsi (KSP) Kawasan
• Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri di Industri Manufaktur Kariangau
Kabupaten Penajam Paser Utara dialokasikan sebesar 6.284 Ha. dan Buluminung
Penetapan • Kawasan Industri Manufaktur Kariangau dan Buluminung Perlu disinkronkan deliniasi KSP
Kawasan ditetapkan sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut ekonomi dengan dan KSP fungsi
Strategis kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan lingkungan, sehingga tidak
Provinsi ekonomi provinsi bertabrakan
• Kecamatan Balikpapan Barat dan Kecamatan Penajam ditetapkan
pula sebagai kawasan strategis kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup berupa tempat perlindungan keanekaragaman
hayati
RENCANA STRUKTUR RUANG
RENCANA INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI SEKITAR KAWASAN
KARIANGAU-BULUMINUNG
Kawasan strategis dari sudut
kepentingan ekonomi yang
berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi
RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2019-2023
VISI MISI PROGRAM PRIORITAS
Berani 1. Berdaulat Dalam 1. Atasi pengangguran, karena di Kaltim jumlah angkatan kerja,
Untuk Pembangunan Sumber Daya dengan jumlah lapangan pekerjaan masih belum seimbang.
Kalimantan Manusia yang Berakhlak Mulia 2. Pembangunan infrastruktur perekonomian, terutama jalan,
dan Berdaya Saing, Terutama jembatan dan pelabuhan. Jalan trans Kalimantan perlu segera
Timur Perempuan, Pemuda dan dituntaskan. Begitu pula pembangunan jalan
Berdaulat Penyandang Disabilitas. kabupaten/kota.
2. Berdaulat Dalam 3. Pelaksanaan komitmen untuk mengalokasikan biaya
Pemberdayaan Ekonomi pendidikan sebesar 20 persen, pencanangan wajib belajar 12
Wilayah dan Ekonomi tahun, serta pendidikan gratis.
Kerakyatan yang Berkeadilan. 4. Penanganan banjir di Kota Samarinda, Balikpapan, dan kota-
3. Berdaulat Dalam Memenuhi kota lainnya, terutama sepanjang Daerah Aliran Sungai
Kebutuhan Infrastruktur Mahakam.
Kewilayahan. 5. Pemberdayaan ekonomi rakyat semakin ditingkatkan,
4. Berdaulat Dalam Pengelolaan terutama memperhatikan pada sektor riil, sektor informal dan
Sumber Daya Alam yang UKM.
Berkelanjutan. 6. Peningkatan daya beli masyarakat dan peningkatan
5. Berdaulat Dalam Mewujudkan kesejahteraan PNS / TNI dan Polri.
Birokrasi Pemerintahan yang 7. Penyelesaian krisis energi, mengurangi ketimpangan antara
Bersih, Professional dan ketersediaan tenaga listrik dengan kebutuhan tenaga listrik.
Berorientasi Pelayanan Publik. 8. Kemandirian/kecukupan pangan dalam rangka ketahanan
pangan.
9. Pembangunan kawasan wilayah perbatasan, kawasan
pedalaman dan daerah terpencil.
10.Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dengan memperbaiki
iklim investasi.
PERDA NO. 12/2012 TENTANG RTRW KOTA BALIKPAPAN
Prasarana Sumber Daya Air • Pengembangan jaringan air baku untuk air bersih berupa pembangunan Waduk Wain di
Kelurahan Kariangau
• Pengembangan IPA Pelabuhan Industri Kariangau dengan kapasitas 150 liter/detik
Prasarana Sumber Daya Energi • Pengembangan PLTU kapasitas 6x25 MW di Kelurahan Kariangau yang khusus melayani
KIK
Sistem pengelolaan air limbah • Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah industri dengan kapasitas 2.500 m3/hr di
Kelurahan Kariangau
PERDA NO. 12/2012 TENTANG RTRW KOTA BALIKPAPAN
Rencana Jalan
Arteri Primer (Trans Trase jalur kereta api lintas
Kalimantan) Kalimantan Bagian Timur yang
menghubungkan Penajam Paser
Rencana
Utara – Balikpapan – Kutai
jembatan pulau
Kartanegara
Balang
Rencana jalan
bebas hambatan
(Freeway BASABO)
Pengembangan
Waduk Wain
Pelabuhan
industri
Pembangkit
Listrik (PLTU)
Jembatan PPU-
BPP
Pengembangan
Jalan Poros KIK
(TMMD)
Pengembangan
Terminal angkutan
barang
RENCANA COASTAL
ROAD
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KIK
Z. Industri KM 13 = 3311,598 ha
Z. Industri KM 5 = 253,402 ha
Jumlah Zona KIK = 3565,000 ha
KIK sebagai kawasan
strategis kota
balikpapan dari sudutt
kepentingan
pertumbuhan ekonomi
PERDA NO. 3/2014 TENTANG RTRW KAB. PPU
Wilayah Perencanaan
Penggunaan
No Kab. Penajam Kota
Lahan
Paser Utara Balikpapan
Industri dan
1 128,55 800,26
Pergudangan
2 Mangrove 3.486,36 1.610,67
3 Pelabuhan 30,46 0,00
4 Perkebunan 811,72 114,38
5 Permukiman 679,34 391,57
6 Semak Belukar 2.484,12 2.650,71
7 Tambak 412,64 27,07
STUDI PERENCANAAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI 8 Tambang 535,75 20,86
KARIANGAU-BULUMINUNG 9 Kolong 2,59 0,00
Luas 8.571,53 5.615,51
KEMIRINGAN LERENG
-12.19%
-15.00%
JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara
▪ Jumlah penduduk terbesar tahun 2017 ada di kelurahan Penajam, mencapai 12.093 jiwa
▪ Kepadatan tertinggi ada di Kelurahan Gunung Seteleng, mencapai 271,24 jiwa/Km2
▪ Pertumbuhan penduduk Kec. Penajam selama periode 2011– 2017 meningkat sebesar
2,53% atau rata-rata pertahun memiliki pertumbuhan 0,42%
Luas Kepadatan
Kelurahan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Daerah Penduduk 2017
(Km2) (Jiwa/Km2)
Tanjung Tengah 1.950 2.108 2.215 2.303 2336 2.385 2.441 22,20 109,95
Saloloang 1.644 1.810 1.864 1.980 2055 2.095 2.139 20,21 105,84
Petung 7.245 7.564 7.738 8.805 7969 8.085 8.097 10,23 791,50
Giri Mukti 4.575 4.809 4.999 6.093 5684 5.875 5.955 16,00 372,19
Lawe-Lawe 2.329 2.691 2.894 2.805 3109 3.121 3.194 60,08 53,16
Pejala 1.031 1.056 1.100 1.170 1199 1.234 1.202 20,45 58,78
Kampung Baru 607 677 633 642 648 641 651 31,57 20,62
Sesumpu 765 762 833 850 882 885 908 17,88 50,78
Sungai Parit 1.671 1.639 1.838 2.578 2737 2.578 2.578 19,62 131,40
Nipah-Nipah 2.690 2.638 3.106 3.407 3375 3.379 3.356 70,51 47,60
Nenang 4.897 4.923 5.052 6.454 5232 5.286 5.665 25,13 225,43
Gunung Seteleng 4.195 4.899 5.081 6.479 5268 6.019 6.016 22,18 271,24
Penajam 13.822 14.693 13.215 15.568 13722 13.737 12.093 46,23 261,58
Bulu Minung 2.283 2.419 3.248 3.842 3731 3.703 3.707 70,86 52,31
Sotek 4.817 5.342 5.417 5.429 5568 4.983 4.978 157,96 31,51
Sepan 1.627 1.535 1.513 1.892 1669 1.918 1.939 109,40 17,72
Riko 1.710 1.502 1.553 1.786 1648 1.733 1.763 347,09 5,08
Pantai Lango 1.471 1.495 1.588 3.217 1665 1.708 1.662 44,24 37,57
Gersik 3.331 3.479 3.201 3.851 3037 2.999 2.954 41,55 71,10
Jenebora 4.145 4.392 3.951 1.658 4036 3.639 3.611 45,02 80,21
Bukit Subur 867 941 910 930 916 903 895 9,60 93,23
Sidorejo 1.745 1.784 1.941 2.056 2069 2.081 2.112 8,96 235,71
Giri Mukti 2.282 2.177 3.294 3.786 3351 3.359 3.490 13,47 259,09
Total 71.699 75.335 77.184 87.581 81.906 82.346 81.406 1.230,44 66,16
ISU STRATEGIS
*v : Pemenuhan Kriteria KSP Sudut Kepetingan Ekonomi Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung
Kebutuhan Penanganan Dampak Pengembangan Kawasan Industri
PT. Petrosea Kutai Refinery Nusantara PTK Shorebase Tanjung Batu (PSTB) PTK Shorebase Tanjung Batu (PSTB)
– Kawasan Inti
Ilustrasi
– Kawasan Penyangga
PENETAPAN DELINEASI
2000 ke atas Kawasan Industri Kawasan Industri yang terintegrasi dari hulu
GENERASI KETIGA ke hilir, didukung fasilitas dan jaringan
infrastruktur, serta dilengkapi dengan
fasilitas perumahan bagi pekerja, bisnis,
hiburan, pendidikan, dsb ke arah kota
industri baru yang modern dan mandiri
Ct: Kota Cikarang Baru
KARAKTERISTIK GENERASI KAWASAN INDUSTRI
Sumber: KemenPerin
REKOMENDASI PENGEMBANGAN
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU & KAWASAN INDUSTRI BULUMINUNG
Berdasarkan uraian pengertian dasar dan perkembangan
konsep pengembangan Kawasan Industri di Indonesia, maka
direkomendasikan pengembangan KI Kariangau dan KI
Buluminung adalah pengembangan Kawasan Industri
(Pengolahan) Generasi Ketiga yang mengintegrasikan lahan
untuk pengembangan industri (pabrik) beserta infrastrukturnya
(transpostasi, energi, air, limbah, dsb) serta pengembangan
kawasan permukiman, perkantoran (bisnis), pendidikan,
hiburan, dsb dalam satu hamparan kawasan.
DUKUNGAN TERHADAP VISI
KALTIM 2030 USULAN DELINEASI
Dukungan kebijakan Provinsi Kalimantan
Timur untuk mendorong KI Kariangau & KI DASAR PERTIMBANGAN DELINIASI dan INTEGRASI KI
Buluminung menjadi pusat pertumbuhan KARIANGAU & KI BULUMINUNG DALAM SATU KAWASAN KSP
ekonomi Kaltim
PENDEKATAN
Pendekatan
Pendekatan Analisis
Incremental-
Kebijakan Publik
Strategis
Pendekatan Pendekatan
Normatif Strategis-Proaktif
METODOLOGI
METODA
KEBUTUHAN
METODOLOGI PENGUMPULAN
DATA
• Data & Peta Dasar (IGD) Skala 1:10.000
DATA
• Data Profil KSP Kariangau – Buluminung
• Data hasil studi terdahulu
• Data kebijakan pemanfaatan ruang
• Rencana struktur dan pola ruang
TEKNIK
• Teknik Survey Sekunder / • Data dan informasi tentang kebijakan pembangunan
PENGUMPULAN Instansional dan pengembangan KSP Kariangau – Buluminung
DATA
• Teknik Wawancara • Data Sarana dan Prasarana KSP Kariangau –
Buluminung
• Studi Dokumentasi – Visual • Data Kelembagaan KSP Kariangau - Buluminung
• Ground Control Point (GCP) & • Data permasalahan dan isu strategis KSP
Independent Control Point (ICP)
• Data data statistik kab. PPU dan kota Balikpapan
METODA KEBUTUHAN
• Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang
ANALISIS DATA ANALISIS
• Analisis Deliniasi KSP
• Metoda Orthorektifikasi dan
deskripsi peta / asistensi BIG • Analisis karakteristik sosial kependudukan
• Metode Pemetaan • Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
Stakeholder
• Analisis arah pengembangan KSP
• Metode SWOT • Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta
optimasi pemanfaatan ruang
• Metode Proyeksi • Analisis Karakteristik Klimatologi
• Analisis Karakteristik Topografi
• Metode Standar Kebutuhan • Analisis Karakteristik Geologi
TEKNIS ANALISIS Sarana Prasarana • Analisis Kemampuan Lahan
DATA
• Metode Analisis Isi • Analisis Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP)
PROGRAM KERJA
KONSULTASI HASIL
ORTHOREKTIFIKASI KE PEMBUATAN PETA GARIS
BIG PADA CITRA SATELIT
Berita Acara persetujuan RESOLUSI TINGGI
dari BIG
PENYUSUNAN PETA-PETA
RENCANA KSP KARIANGAU –
BULUMINUNG
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
TIM SUPERVISI
koordinasi
TIM PELAKSANA KEGIATAN STAKEHOLDER LAINNYA
MANAJEMEN
STUDI PERENCANAAN KSP KARIANGAU – Pemerintah Povinsi, Pemerintah Kab./
PT. STUDIO CILAKI EMPAT LIMA BULUMINUNG Kota, Pihak Swasta dan Masyarakat
KETUA TIM
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
TENAGA PENDUKUNG