01 Pendahuluan
SASARAN
01 02 03 04 05
RENCANA RENCANA STUDI PENDAHULUAN; REKOMENDASI REKOMENDASI
BENTUK KPBU; PENAWARAN • Analisis Kebutuhan BENTUK KRITERIA
Skema Pembiayaan KERJASAMA; • Kriteria Kepatuhan KERJASAMA UTAMA
Proyek dan Sumber Jadwal, Proses, dan • Kriteria Faktor penentu manfaat uang dan skema dalam pemilihan
• Analisis bentuk kerja sama, potensi pembiayaan BADAN USAHA
Pendanaan Cara Penilaian pendapatan dan proyek
• Rekomendasi dan rencana tindak lanjut
KORELASI ANTARA SASARAN DI DALAM KAK
SASARAN DENGAN PROGESS PEKERJAAN
1 RENCANA
BENTUK
KPBU
2 RENCANA
PENAWARAN Peluang dan Tantangan Pengembangan KPBU
KERJASAMA Perumahan Umum di Jawa Barat
3 STUDI
PENDAHULUAN
5 KRITERIA
REKOMENDASI
Temuan dan Rekomendasi Awal
UTAMA
RUANG LINGKUP
3
Kepentingan
Kepastian KPBU mendapat dukungan dari pemangku kepentingan
yang berkaitan, salah satunya melalui konsultasi publik
• kesesuaian dengan peraturan
perundang-undangan
4
• kesesuaian KPBU dengan
Kriteria kepatuhan (compliance criteria) RPJMN/RPJMD/Renstra Dinas/RKPD
• kesesuaian lokasi KPBU dengan
RTRW
• keterkaitan antar sektor infrastruktur
5
dan antar wilayah
Mekanisme dan skema pembangunan perumahan melalui KPBU
KEDUDUKAN PEKERJAAN
Output utama pekerjaan diusulkan sampai kepada tahap PRA STUDI PENDAHULUAN
PENGERTIAN DAN ISTILAH
KPBU Pemerintah KPBU Pemerintah Daerah KPBU yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian KPBU antara
Daerah Permerintah Daerah dan Badan Usaha Pelaksana
Badan usaha lembaga/institusi/organisasi nasional atau internasional, yang melakukan
pendampingan dan/atau pembiayaan kepada PJPK dalam tahap penyiapan atau dalam tahap
Badan usaha
penyiapan hingga tahap transaksi KPBU, bisa berbentuk Perseroan nTerbatas, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Koperasi.
Badan Usaha
Perseroan Terbatas yang didirikan oleh Badan Usaha pemenang lelang atau ditunjuk langsung
Pelaksana KPBU
Kajian awal yang dilakukan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/direksi Badan
Usaha Milik Negara/direksi Badan Usaha Milik Daerah untuk memberikan gambaran mengenai
Studi Pendahuluan
perlunya penyediaan suatu Infrastruktur tertentu serta manfaatnya, apabila
dikerjasamakan dengan Badan Usaha Pelaksana melalui KPBU.
Solicited Suatu proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh pemerintah dan ditawarkan kepada Badan Usaha
(Prakarsa untuk dikerjasamakan, dengan siklus proyek KPBU terdiri dari 4 tahap, yaitu : Perencanaan,
Pemerintah) Persiapan Proyek, Transaksi, dan Manajemen Kontrak.
Merupakan suatu proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh Badan Usaha dimana proposal yang
Unsolicited (Prakarsa diajukan oleh Badan Usaha harus memenuhi persyaratan kesesuaian dengan rencana induk
Badan Usaha) sektor, kelayakan secara ekonomi dan finansial, serta Badan Usaha memiliki kemampuan
keuangan yang memadai untuk membiayai pelaksanaan proyek yang diprakarsai
PENGERTIAN DAN ISTILAH
Availability Payment Pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan
(Pembayaran Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau
Ketersediaan Layanan) kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU
Viablity Gap Fund (KPBU Dukungan Pemerintah dalam bentuk kontribusi sebagian biaya konstruksi yang diberikan
dengan Dukungan secara tunai pada proyek KPBU yang sudah memiliki kelayakan ekonomi namun belum
Kelayakan) memiliki kelayakan finansial
Prioritas Proyek Dokumen yang memuat Rencana Proyek Kerjasama yang ditetapkan
Daftar Prioritas Proyek
prioritasnya oleh PJPK
Nilai Manfaat Uang Pengukuran kinerja suatu KPBU berdasarkan nilai ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
(Value for Money) pengeluaran serta kualitas pelayanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat
PJPK (Penanggung Menteri, kepala lembaga, kepala daerah, atau direksi Badan Usaha Milik Negara/direksi Badan
Jawab Proyek Usaha Milik Daerah sebagai penyedia atau penyelenggara Infrastruktur berdasarkan
Kerjasama) peraturan perundang-undangan.
Unit kerja di kementerian/lembaga pada tingkat nasional atau unit kerja pada tingkat daerah,
yang dibentuk baru atau melekat pada unit kerja atau bagian yang sudah ada, dengan tugas
Simpul KPBU dan fungsi perumusan kebijakan dan/atau sinkronisasi dan/atau koordinasi tahap
perencanaan dan tahap penyiapan dan/ atau pengawasan dan evaluasi tahap penyiapan dan
tahap transaksi, termasuk manajemen pelaksanaan KPBU
PELUANG DAN TANTANGAN
PENGEMBANGAN KPBU PERUMAHAN UMUM
DI JAWA BARAT
KPBU Perumahan
dalam Peraturan Perundangan
KPBU BUKAN PRIVATISASI
KPBU bukan berarti privatisasi, pada konsepsi KPBU bahwa pemerintah tetap
mempunyai otoritas dalam pengaturan, pengawasan, dan pengendalian terhadap
kualitas standar pelayanan,
• misalnya: Standar Kualitas Air Minum; Pengalihan aset akan dilakukan pada akhir
masa konsesi/kontrak, dan dimungkinkan untuk dikerjasamakan kembali.
KPBU Perumahan
a. infrastruktur Transportasi
b. infrastruktur …………….
c. ………………….
r. Infrastruktur perumahan rakyat, antara lain:
1. perumahan rakyat untuk golongan rendah; dan/ atau
2. rumah susun sederhan sewa
Sumber: Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015
JENIS-JENIS INFRASTRUKTUR KPBU
Berdasarkan Permen PUPR No. 21/2018
Rumah Susun Umum : rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Rumah susun khusus : rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
khusus.
Sumber Air
Jalan Minum
Daya Air
Sumber: Infrastruktur
Permen PUPR No. 21/2018 Dapat Di-Bundling
Prinsip KPBU - PERPRES NO.38/2015
PENGENDALIAN
DAN
KEMITRAAN KEMANFAATAN BERSAING EFISIEN EFEKTIF
PENGELOLAAN
RISIKO
Kemitraan,
Kerjasama antara pemerintah dengan Badan Usaha dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan yang mempertimbangkan kebutuhan kedua belah pihak;
Kemanfaatan,
Penyediaan Infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah dengan Badan Usaha untuk memberikan
manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat;
Bersaing,
Pengadaan mitra kerjasama Badan Usaha dilakukan melalui tahapan pemilihan yang adil, terbuka, dan
transparan, serta memperhatikan prinsip persaingan usaha yang sehat;
Efisien,
Kerja sama Penyediaan Infrastruktur mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam
Penyediaan Infrastruktur melalui dukungan dana BADAN USAHA.
Efektif,
Kerja sama Penyediaan Infrastruktur mampu mempercepat pembangunan sekaligus meningkatkan
kualitas pelayanan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur; dan
Pengendalian dan pengelolaan risiko,
Kerja sama Penyediaan Infrastruktur dilakukan dengan penilaian risiko, pengembangan strategi
pengelolaan, dan mitigasi terhadap risiko;
Tahapan Baku
Pelaksanaan KPBU
TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU Berdasarkan Permen PPN No.4/2015
OUTPUT
Dokumen Perjanjian KPBU
Dokumen Pelelangan Umum
Studi Pendahuluan
Pra-Studi Kelayakan Dokumen Persetujuan Dukungan Pemerintah
Daftar Proyek Prioritas Dokumen Persetujuan Penjaminan
Dokumen Perjanjian Regres
Penilaian Diusulkan
Penganggaran Identifikasi
Penyusunan Rencana Dana Tahap terhadap Lanjut Kepada
Anggaran Perencanaan Penetapan Menteri
KPBU Usulan
KPBU PPN &
KPBU
Mendagri
APBN, APBD, Pinjaman, 1. Studi Pendahuluan
Hibah, dll 2. Konsultasi Publik
Tidak Lanjut
1. Honor dan Operasional tim
KPBU
2. Biaya Studi Pendahuluan
dan Konsultasi Publik Dilanjutkan Dengan Daftar
3. Biaya Koordinasi Skema Lainnya Rencana
4. Biaya Kegiatan Pendukung
dan lain-lain
(APBN/ APBD) KPBU
Ke Tahapan
Penyiapan
Output :
1. Dokumen Prastudi Kelayakan
2. Berita Acara Konsultasi Publik
3. KAK pengadaan Badan Penyiapan KPBU (jika diperlukan)
Tahapan Penyiapan
KONVENSIONAL VS KPBU
Cost
Cost
Relatif datar
Berat di Awal
(Sesuai kontrak 30
s.d 50 thn)
Waktu
Waktu
Tujuan
Mencapai Value for Money Manfaat
(VFM)/Nilai Manfaat Uang yang • Tidak ada pembayaran selama Konstruksi
tinggi untuk layanan publik yang o AP dibayarkan untuk penyediaan jasa layanan.
berkualitas. o PJKP tidak perlu membayar biaya konstruksi.
• Pembayaran bersifat jangka panjang
Sebagai metode dalam o AP dibayarkan selama periode operasi (30 s.d
penyediaan layanan publik yang 50 Tahun), sehingga dapat mengatasi
berkualitas yang pada saat keterbatasan fiskal daerah
bersamaan dapat menekan • Pembayaran dilakukan secara cicilan
beban finansial dari sektor o Jumlah pembayaran setiap tahun disesuaikan
publik. dengan perjanjian kontrak.
o Jumlah AP disesuaikan terhadap inflasi.
KENDALA DAN SOLUSI KPBU AP DAERAH
KENDALA SOLUSI
Pinjaman Daerah
Badan
Usaha
Dalam rangka meningkatkan kemampuan finansial Pemda terutama bagi daerah afirmatif
dan daerah dengan kapasitas fiskal marjinal, perlu penyesuaian pembayaran AP melalui
pengoptimalan dana transfer daerah (DAK), user fee, maupun pinjaman daerah.
(penyusunan instrumen tersebut masih dalam pembahasan).
SINERGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH
Manfaat Pembangunan
Infrastruktur
APBN/
APBD
Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Obligasi Pinjaman Meningkatkan produktifitas dan
Daerah Daerah
daya saing.
Mengurangi kesenjangan antar
wilayah.
Menaikkan Indeks
KPBU
Pembangunan Manusia (IPM).
Dalam rangka optimalisasi pemenuhan kebutuhan pendanaan infrastruktur, perlu adanya sinergi instrumen
pembiayaan infrastruktur daerah eksisting atau perlu pengembangan inovasi baru dalam pembiayaan
infrastruktur daerah.
Gambaran Umum Pelaksanaan KPBU
(Potensi, Peluang, Kendala, dan Tantangan)
TARGET RPJMN 2020 -2024
BIDANGPERUMAHAN
RUMAH TANGGA
YANG MENGHUNI
RUMAH LAYAK
Pertumbuhan
40,05% rumah tangga baru 10,4 juta
Rumah tangga
3,2 juta Rumah tangga
Target Penanganan
12,73% ~ 7,2 juta rumah
tangga hingga 2024 60% 40%
6,2 Juta RT 4,2 Juta RT
Intervensi tidak langsung Intervensi langsung:
menjadi • Penyediaan hunian;
• Penyediaan hunian
52,78% melaluiperan masyarakat • Fasilitasi peningkatan kualitas;
Rumah tangga dan swasta; • Fasilitasi bantuan/subsidi pembiayaan
• Fasilitasi pembiayaan dari perumahan;
lembaga keuangan; • Penyediaan infrastruktur permukiman;
• Pembinaan;
Sumber: Bappenas, 2019
QUICKWINS KPBU PERUMAHAN
8. Sei Mangkei –
K ab . S I m a l u n g u n 2 .Ga n g Wa r u –Kot a Pontianak
Kalimantan Barat
7.Batam–
K ep u l a ua n Ria u
Tanah Pemda
Tanah Masyarakat
Tanah BMN PUPR
Tanah Pengembang
6.Jawa Tenga h
Rencana Awal:
pembangunan 13
lokasi Apartemen
SD. Serang Rakyat
Jatayu
Bagusrangin
ABRA
Arjuna
Taman Sari
Simpang Dago Tahun 2017:
Paldam tambahan jadi
21 lokasi
Kiaracondong Cingised apartemen
rakyat
Nyengseret Derwati
Gedebage
Rancacili
13 LOKASI RENCANA APARTEMEN RAKYAT
Hasil Feasibility Study
Sadang Serang 10.556 m² Unit MBR : 132 unit tipe 24 seharga @ Rp. 72.000.000,- Rp.295.619.355.559,- Kerjasama
Unit MBR + : 99 unit tipe 24 seharga @ Rp. Pemanfaatan
208.800.000,- dan APBD
Unit Komersial : 552 unit tipe 24 seharga @ Rp.
372.224.340,-
Derwati 32.851 m² Unit MBR : 350 unit tipe 24 seharga @ Rp. 72.000.000,- Rp.907.196.035.167,- Kerjasama
Unit MBR + : 576 unit tipe 30 seharga @ Rp. Pemanfaatan
262.000.000,-
Unit Komersial : 2160 unit tipe 40 seharga @ Rp.
480.000.000,-
Cingised 7.061 m² Unit MBR : 51 unit tipe 24 seharga @ Rp. 2.500.000,- Rp.59.096.568.548,- APBD
per tahun
Unit MBR + : 155 unit seharga tipe 24 @ Rp.
262.000.000,-
13 LOKASI RENCANA APARTEMEN RAKYAT
Hasil Feasibility Study
Skema
Lokasi Luas Lahan Unit Biaya Pembangunan
Pembangunan
Arjuna 8.203 m² - Unit MBR : 82 unit tipe 27 seharga @ Rp. 40.000.000,- Rp. 68.331.922.877,- APBD
- Unit MBR : 60 unit tipe 36 seharga @ Rp. 45.000.000,-
- Unit MBR : 33 unit tipe 42 seharga @ Rp. 55.000.000,-
- Unit MBR+ : 82 unit tipe 27 seharga @ Rp.
200.000.000,-
- Unit MBR+ : 60 unit tipe 36 seharga @ Rp.
235.000.000,-
- Unit MBR+ : 33 unit tipe 42 seharga @ Rp.
262.000.000,-
Bagusrangin 27.808 m² Rp. 2.721.746.340.000,- Kerjasama
Pemanfaatan
Kiaracondong 28.928 m² - Unit MBR : 730 unit tipe 24 seharga @ Rp. 72.000.000,- Rp. 521.631.112.500,- Kerjasama
- Unit MBR+ : 500 unit tipe 24 seharga @ Rp. Pemanfaatan
87.600.000,-
- Unit Komersil : 1050 unit tipe 24 seharga @ Rp.
327.600.000,-
Simpang Dago 43.808 m² - Unit MBR : 120 unit seharga @ Rp. 72.000.000,- Rp. 341.146.350.000,- Kerjasama
- Unit MBR+ : 98 unit seharga @ Rp. 262.000.000,- Pemanfaatan
Rancacili 35.000 m² - Unit eksisting : 307 unit Rp.95.000.000.000,- APBD
- Unit sedang dibangun : 107 unit untuk tahun 2016 dan
- Unit akan dibangun (2016) : 278 unit 2017
POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN KPBU PERUMAHAN
Luas Lahan
34.815 m
+
2
RUSUN
GEDE
BAGE
KONDISI FISIK TAPAK
Keterangan :
(1) Eksisting lahan Sawah;
(2) Akses Masuk Jalan
Rancanumpang;
(3) Sungai Cinambo;
(4) Batas Site Selatan
(Saluran Drainase Kota);
(5) Batas Site Barat.
SITE PLAN
RENCANA SITE PLAN
JUMLAH Rp 648,700,686,470
SIMULASI POLA INVESTASI (1)
• Biaya investasi : 648,70 Milyar > 100 M, sehingga diperbolehkan mendapat fasilitas VGF dari Pemerintah Pusat
• Waktu Konstruksi : 2 tahun
• Fasilitas VGF : 51% dari biaya konstruksi
• Tarif (dasar) MBR/ASN = Rp. 500.000
A. Simulasi Tarif untuk VGF 49% biaya konstruksi
Komponen Tarif/Biaya/Nilai Keterangan
Harga Sewa Murni (HSM) Rp. 998.470 Lebih besar dari tarif MBR
Biaya O&M + Administrasi Rp. 560.439 Lebih besar dari tarif MBR
Total HSM + O&M + Adm Rp. 1.558.909 3 kali lebih dari tarif MBR