KERJASAMA
PEMERINTAH DAN
BADAN USAHA
(KPBU)
Dr. Yolanda Indah Permatasari, SE., MM.
Batam, 30 Agustus 2018
D I R E K TO R AT B I N A I N V E S TA S I I N F R A S T R U K T U R
D I R EK TOR AT JEN DE R A L BI NA KONS TR U KS I
K EM E NTE RI A N P E KER JA A N U MU M & P ER U M A HA N R A KYAT
I d e n ti fi k a s i P r o y e k K P B U
TA H A PA N P E L A K S A N A A N K P B U
Penyusunan
KEPUTUSAN KPBU diusulkan DAFTAR
Rencana Penganggaran Identifikasi dan
LANJUT/ kepada Menteri RENCANA
Anggaran KPBU penetapan KPBU TIDAK KPBU KPBU
Perencanaan
KPBU
Indikasi perlu tidaknya
Sumber: Sesuai dengan
dukungan dan/atau
APBN peraturan
jaminan Pemerintah dan • Menjadi pertimbangan
APBD perundang- Studi kesesuaian dengan Rencana Kerja Pemerintah
Pinjaman/Hibah undangan pendahuluan • Diperbaharui secara berkala
prioritas nasional
Lainnya untuk diumumkan dan
disebarluaskan
Konsultasi • PJPK menginformasikan status
publik KPBU minimal 1 kali dalam
setahun kepada Menteri
Perencanaan untuk dievaluasi
Renstra
RPJP RPJM Nas Daftar
K/L Daftar Proyek KPBU INSTANSI CAKUPAN
(20 thn) (5 thn) Panjang
(5 thn) subsektor dengan PEMBERI SUB
Proyek saringan awal AMK KONTRAK
SEKTOR
Kerjasama
CAKUPAN
NASIONAL
APBN Daftar Proyek
APBN K/L KEMENKEU
Nas Sektor Publik
(1 thn)
(1 thn) (APBN)
Laporan Laporan
Daftar Proyek KPBU
Kementerian Non KPBU Sektor melalui Kementerian
Lingkup
Lingkup
Terkait & Simpul penyaringan lingkup mengajukan proyek
Sektor
Sektor
sektor menggunakan KPBU sektor
KPBU AMK
Memerlukan Dukungan Pemerintah
tambahan tidak diperlukan Laporan Laporan
kajian bagi Daftar Proyek KPBU
kesiapan proyek Nasional setelah
Lingkup
Lingkup
KPPIP melalui penyaringan
Nasional
Nasional
lingkup nasional
menggunakan AMK
Dukungan Pemerintah Dukungan Pemerintah
Belum tersedia diperlukan
Daftar Proyek
Sektor Publik
(APBN)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
& P E R U M AH A N R A KYAT
Mengacu kepada Peraturan Presiden
Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama
PROSES IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN PROYEK KPBU Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan Infrastruktur
Pasal
21
Kesesuaian dengan RPJMN/RPJMD dan Renstra
Infrastruktur
Menteri/ Kepala Lembaga/Kepala Daerah
mengidentifikasi penyediaan infrastruktur yang
Kesesuaian dengan RTRW
akan dikerjasamakan dengan Badan Usaha.
DAFTAR USULAN
RENCANA KPBU
KONSULTASI PUBLIK
Pengambilan
Penyusunan Daftar keputusan lanjut
Konsultasi publik
Rencana KPBU atau tidak lanjut
rencana proyek KPBU
Penyiapan Dokumen
Pengkategorian KPBU Tahap Perencanaan
KPBU
Lampiran Bab II
Bagian C
1. Analisis kebutuhan (Need analysis)
P E N YA R I N G A N K P B U
POTENSIAL
Identifikasi
Proyek KPBU ANALISIS MULTI
KRITERIA
6. Pengadaan lahan
7. Kelayakan finansial/ dukungan
1. Kejelasan deskripsi proyek
fiskal
2. Hambatan memperoleh sumber
8. Kesiapan aspek kelembagaan
daya
9. Manfaat sosial ekonomi (termasuk
3. Hasil keluaran proyek KPBU
pembukaan lapangan pekerjaan dan
4. Dampak sosial dan lingkungan
pengentasan kemiskinan)
hidup
10. Kepentingan/ peran proyek di
5. Pertambahan permintaan
jaringan sektoral di dalam rencana
sektoral
PENILAIAN DALAM ANALISIS MULTI KRITERIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
& P E R UM AHAN R AK YAT
1 Kejelasan Deskripsi Proyek Sudah Tergambarkan dengan Jelas Sebagian tergambarkan Masih membutuhkan penelaahan
lebih lanjut
3 Hasil Keluaran Proyek KPS Paramater jelas dan Terukur Sebagian Terukur Rendah
Dampak sosial dan lingkungan hidup
4 Terdapat sedikit Isu Terdapat beberapa Isu Terdapat banyak Isu
Dan Dampak rendah dan Dampak sedang Dan Dampak besar
6 Pengadaan Lahan Seluruh/hampir semua lahan sudah Sebagian lahan dibebaskan Hanya sedikit lahan dibebaskan
dibebaskan
(<25%)
(85-100%) (25%-85%)
7 Kelayakan Finansial /Dukungan Fiskal Layak: >20%; & Tidak ada dukungan fiskal Batas 14-20%; & Dukungan fiskal terbatas Tidak Layak <14%; Dukungan fiskal
tinggi
8 Kesiapan Aspek Kelembagaan Resiko/Isu kecil & Proyek 'Siap' Resiko teridentifikasi & sebagian besar Banyak resiko, sedikit yg dapat
dapat dialihkan & Proyek dapat dibuat dialihkan & proyek tidak siap
dalam kondisi ‘Siap’
10 Kepentingan/Peran Proyek di Jaringan Sektoral Membentuk bagian tak terpisahkan dan sudah Bagian dari Rencana Sektoral Proyek sementara/ad hoc – namun
di dalam Rencana Sektoral terdapat di dalam Rencana Sektoral tidak bertentangan dengan rencana
sektoral
MENYUSUN DAFTAR TUNGGU KPBU AWAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
& P E R UM AHAN R AK YAT
DIBANDINGKAN
Proyek 1 Proyek 2
PENILAIAN ANALISIS
MULTI KRITERIA
Apabila,
• Tidak memenuhi ketentuan berdasarkan analisis kebutuhan,
PROYEK kriteria kepatuhan, kriteria faktor penentu manfaat keterlibatan
TIDAK badan usaha
PRIORITAS • Mendapat skor yang rendah dalam penetapan prioritas yang
dilakukan melalui AMK
MENYUSUN DAFTAR TUNGGU KPBU AWAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
& P E R UM AHAN R AK YAT
Proyek # 1 Proyek # 2
Nilai Terbilang Nilai Bobot Nilai NilaiTerbila Nilai Bobot Nilai
x ng x
No. Kriteria Bobot Bobot
1 Kejelasan Deskripsi Proy ek Menengah 5 7 3.5 Tinggi 9 7 6.3
Proyek 1 (nilai 67,2)
2 Hambatan memperoleh Sumber Day a Menengah – Tinggi 7 15 10.5 Menengah 8 15 12
– Tinggi memiliki nilai AMK yang
3 Hasil Keluaran Proy ek KPS Tinggi 9 6 5.4 Tinggi 9 6 5.4 lebih tinggi dibandingkan
4 Dampak sosial dan lingkungan hidup Menengah – Tinggi 7 8 5.6 Menengah 7 8 5.6 dengan nilai Proyek 2 (nilai
– Tinggi
58)
5 Pertambahan permintaan dalam Tinggi 8 14 11.2 Menengah 8 14 11.2
– Tinggi
a.persen
b.v olume
c.rasio permintaan kapasitas
Kelayakan Komersil
• Proyek dapat menarik sponsor dengan menyediakan tingkat pengembalian yang layak.
Kemampuan Fiskal
• Memastikan kapasitas membayar pengguna (dalam hal ini dapat pengguna langsung/users atau Pemerintah) untuk membayar layanan
infrastruktur.
Manajemen Proyek
• Memastikan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) memiliki otoritas, kapasitas fiskal untuk menyiapkan dan melelang proyek serta
mengelola kontrak selama pelaksanaan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
& P E R U M AH A N R A KYAT
PENILAIAN KELAYAKAN KONSEP PROYEK KPBU
PENILAIAN
KELAYAKAN PROYEK
KPBU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
& P E R U M AH A N R A KYAT
Mengacu kepada Peraturan Menteri
PPN/Kepala BAPPENAS Nomor 4 Tahun
P E N I L A I A N K E L AYA K A N P ROY E K 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
Dokumen
Kelayakan
Proyek KPBU
M A S A KO N S E S I K P B U
Aspek Kajian
1. Kajian hukum dan kelembagaan
2. Kajian teknis
3. Kajian ekonomi dan komersial
4. Kajian lingkungan dan sosial
5. Kajian bentuk KPBU dalam penyediaan infrastruktur
6. Kajian risiko
7. Kajian kebutuhan Dukungan Pemerintah dan/atau Jaminan Pemerintah KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
8. Kajian mengenai masalah yang perlu ditindaklanjuti (out standing issues) & P E R U M AH A N R A KYAT
Mengacu kepada Peraturan Menteri
PPN/Kepala BAPPENAS Nomor 4 Tahun
PENILAIAN HUKUM DAN KELEMBAGAAN 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
KAJIAN
HUKUM DAN
Memastikan kewenangan Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Direksi Badan
KELEMBAGAAN Usaha Milik Negara/Direksi Badan Usaha Milik Daerah sebagai PJPK dalam
melaksanakan KPBU termasuk penentuan PJPK dalam proyek multi infrastuktur
Melakukan pemetaan pemangku kepentingan (stakeholders mapping) dengan
menentukan peran dan tanggung jawab lembaga-lembaga yang berkaitan dalam
ANALISIS pelaksanaan KPBU
KELEMBAGAAN Menentukan peran dan tanggung jawab Tim KPBU berkaitan dengan kegiatan
penyiapan kajian awal Prastudi Kelayakan, dan penyelesaian kajian akhir Prastudi
Kelayakan, serta menentukan sistem pelaporan Tim KPBU kepada PJPK
Menentukan dan menyiapkan perangkat regulasi kelembagaan; dan
Menentukan kerangka acuan pengambilan keputusan.
RANCANG Memuat rancangan teknis dasar KPBU termasuk lingkup KPBU yang disesuaikan dengan
BANGUN AWAL kebutuhan dan karakteristik dari masing-masing sektor
ANALISIS Bertujuan untuk memahami kondisi pengguna layanan. Analisis permintaan ini dilakukan dengan
P E R M I N T A A N paling kurang memuat survei kebutuhan nyata (real demand survey) dan penentuan sumber dan
(DEMAND) tingkat pertumbuhan permintaan dengan berbagai skenario (uji elastisitas permintaan).
A N A L I S I S PA S A R
Bertujuan untuk mengetahui tingkat ketertarikan industri dan kompetisi.
(MARKET)
ANALISIS Bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan yang optimal bagi KPBU dengan
KAJIAN STRUKTUR mempertimbangkan hasil analisis permintaan, kemampuan pembiayaan
EKONOMI & P E N D A PATA N Kementerian/Lembaga/Daerah yang bersangkutan, serta tingkat kelayakan KPBU selama masa
KPBU KPBU.
KOMERSIAL
Bertujuan untuk memastikan manfaat sosial dan ekonomi serta keberlanjutan KPBU yang
berkaitan dengan efektivitas, ketepatan waktu, penggunaan dana, dan sumber daya publik
A N A L I S I S B I AYA selama masa KPBU, selain itu ABMS juga dimaksudkan untuk memberikan batasan maksimal
M A N FA AT S O S I A L besarnya Dukungan Pemerintah, sehingga manfaat bersih KPBU lebih besar dari Dukungan
Pemerintah yang diberikan.
ANALISIS Dilakukan dengan memenuhi ketentuan bahwa analisis keuangan bertujuan untuk
menentukan kelayakan finansial KPBU dengan menggunakan asumsi yang didasarkan pada
KEUANGAN
data dan informasi yang tersedia.
Kajian lingkungan hidup bagi Mengikuti persyaratan dalam Permen PPN/ Kepala
KPBU yang wajib AMDAL Bappenas Nomor 4 Tahun 2015
Kajian lingkungan hidup bagi KPBU Mengikuti persyaratan dalam Permen PPN/
yang wajib memiliki UKL-UPL Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2015
Menentukan dampak sosial KPBU terhadap masyarakat dan menyusun rencana mitigasinya
KAJIAN ANALISIS
Menentukan lembaga yang bertanggung jawab untuk pembebasan tanah dan pemukiman
LINGKUNGAN SOSIAL kembali
Menentukan pihak-pihak yang akan terkena dampak oleh proyek dan kompensasi yang akan
DAN SOSIAL diberikan, bila diperlukan
Memperkirakan kapasitas lembaga untuk membayar kompensasi dan melaksanakan rencana
pemukiman kembali, bila diperlukan
Menentukan rencana pelatihan dalam rangka melaksanakan program perlindungan sosial
untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang terkena dampak
RENCANA PENGADAAN
Mengikuti persyaratan dalam Permen PPN/ Kepala
DAN PERMUKIMAN Bappenas Nomor 4 Tahun 2015
KEMBALI
KAJIAN
BENTUK KPBU Lingkup KPBU, mencakup sebagian atau seluruh proses kegiatan KPBU, seperti
membiayai, merancang, membangun, merehabilitasi, mengoperasikan,
memelihara, dan lainnya
Jangka waktu dan penahapan KPBU
Identifikasi keterlibatan pihak ketiga, seperti off-taker, penyedia bahan baku, dan
BENTUK KPBU lainnya
Skema pemanfaatan Barang Milik Negara dan/atau Barang Milik Daerah selama
perjanjian KPBU
Status kepemilikan aset KPBU selama jangka waktu
Perjanjian KPBU dan pengalihan aset setelah berakhirnya perjanjian KPBU
Bentuk partisipasi pemerintah dalam Badan Usaha Pelaksana KPBU, seperti
penyertaan modal atau bentuk lainnya.
KETENTUAN Badan Usaha dapat mengajukan prakarsa KPBU dengan mengusulkan kepada PJPK berdasarkan tata cara
UMUM pelaksanaan KPBU atas prakarsa Badan Usaha (atau yang juga dikenal dengan proyek Unsolicited).
Usulan Badan Usaha dievaluasi oleh PJPK sebelum ditetapkan sebagai KPBU atas prakarsa Badan Usaha.
Proyek unsolicited perlu ditangani dengan proses yang baik dan transparan untuk menjaga transparansi dan kepercayaan
semua pihak, sehingga meningkatkan investasi melalui KPBU. Proses penanganan proyek unsolicited yang umum ditemui
adalah:
P E R L I N D U N G A N Hak kekayaan intelektual merupakan sesuatu yang harus dilindungi. Proyek unsolicited mengandung
H A K K E K A Y A A N gagasan yang mungkin mengandung hak kekayaan intelektual dari pihak swasta yang perlu dilindungi.
INTELEKTUAL Untuk itu, terdapat beberapa cara berdasarkan best practice untuk melindunginya, yaitu:
Pemerintah dapat melelang dengan menetapkan output, namun bukan teknologi. (UNCITRAL)
Negosiasi langsung mungkin diperlukan dalam kondisi tertentu (UNCITRAL & Pemerintah New South
Wales, Australia
1 Mengajukan surat minat • Mereview dok. Proyek konsep KPBU 2 PJPKmenerbitkan Surat Persetujuan yang
memuat hak eksklusif Calon Pemrakarsa selama
(LOI) disertai Dok. Proyek • Menerbitkan surat persetujuan utk jangka waktu tertentu untuk pengembangan
Konsep KPBU lanjut buat dokumen Pra-FS KPBU
Memastikan aspek transparansi dan persaingan yang sehat telah dilaksanakan dalam
proses Pengadaan Badan Usaha Pelaksana sesuai Peraturan/Perundangan
Melaksanakan proses KPBU sesuai prinsip akuntabilitas dan tata kelola yang baik,
termasuk dalam melaksanakan proyek KPBU atas prakarsa Badan Usaha
Memperoleh kepastian bahwa Badan Usaha telah menyiapkan usulan KPBU atas
prakarsa Badan Usaha, mengikuti pedoman termasuk mengenai:
• Tujuan usulan KPBU diajukan; dan
• Informasi dan dokumen yang dipersyaratkan dalam KPBU.
Memastikan aspek transparansi dan persaingan yang sehat telah dilaksanakan dalam
proses Pengadaan Badan Usaha Pelaksana sesuai Peraturan/Perundangan
Penyiapan &
drafting
kontrak
M A S A KON S ES I K P B U
P E N E TA PA N P E M A N TA U A N D A N AKHIR
1 STRUKTUR
PENGELOLAAN
KO N T R AK
2 PENGELOLAAN PELAKSANAAN
DAN R ISIKO K P BU 4 KO N T R AK &
SERAH TERIMA
ASET
3 PENANGANAN PERUBAHAN
T ERH A DAP KON T RA K
Terdapat 3 kategori umum perubahan yang mungkin terjadi selama masa konsesi KPBU, yaitu:
NEGOSIASI ULANG
PEMERIKSAAN &
ATA U S E N G K E TA
PENYESUAIAN TERENCANA
VARIASI KONTRAK
REGULAR
T E R M I N AT I O N E A R LY
T E R M I N AT I O N Disebabkan oleh force majeure
menerus; kegagalan konsesi;
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan pailitnya konsesi; pelayanan yang
dituangkan dalam kontrak adalah: (i) definisi sangat buruk, dll.
dan standar penilaian kualitas aset; (ii) Ketentuan mengenai pengakhiran
pembayaran pada saat handover beserta kontrak lebih awal harus
perhitungannya. dituangkan dalam kontrak, yaitu:
Hasil audit selama masa konsesi dapat (i) penyebab secara detail; (ii)
menjadi dasar hal yang perlu diperbaiki kompensasi untuk kedua pihak
sebelum asset handover
D I R E K TO R AT B I N A I N V E S TA S I I N F R A S T R U K T U R
D I R EK TOR AT JEN DE R A L BI NA KONS TR U KS I
K EM E NTE RI A N P E KER JA A N U MU M & P ER U M A HA N R A KYAT