PRINSIP
Membantu dan melengkapi kekurangan pendanaan bagi kegiatan khusus operasional dalam rangka
pelaksanaan pelayanan dasar publik berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) yang selaras dengan
program prioritas nasional dan menjadi kewenangan urusan pemerintah daerah.
Dialokasikan kepada Daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah, sesuai
dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN.
Dapat berupa pengalihan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan yang merupakan bagian dari
anggaran kementerian negara/lembaga yang digunakan untuk melaksanakan urusan yang menurut peraturan
perundang-undangan menjadi urusan Daerah.
KRITERIA
1
URUSAN DAERAH
Merupakan urusan daerah
sesuai UU No.23 Tahun 2014
2 PRIORITAS NASIONAL
Mendukung capaian Prioritas
Nasional dalam RKP
3 AMANAT PERATURAN
Adanya amanat dalam
peraturan perudang-udangan
4 LAYANAN PUBLIK
Mendukung peningkatan
kualitas pelayanan publik
Perencanaan dan Penganggaran DAK Nonfisik
------------------------------------------
----------
• Kebijakan pengalokasian;
KESEPAKATAN : PERTIMBANGAN: • Jumlah sasaran;
1. Pencapaian prioritas nasional
Arah kebijakan 2. Pengurangan kesenjangan layanan publik • Biaya satuan;
Rencana pemanfaatan 3. Dukungan operasional layanan publik • Besaran pagu per
Jenis DAK Nonfisik 4. Kemampuan keuangan negara kegiatan/ruang lingkup
• Hasil evaluasi pelaksanaan
---------------------------------- tahun anggaran sebelumnya;
• Formulasi pengalokasian.
------
1 3 5
PAGU INDIKATIF
Penentuan arah kebijakan, RAPBN & NOTA KEUANGAN
K/L terkait rencana pemanfaatan dan
jenis DAK Nonfisik antara Multilateral Meeting
--------- Bappenas, Kemenkeu Pengalokasian oleh DJPK,
(DJPK dan DJA) dengan K/L Kemenkeu
4
TIMELINE
2
K/L menyampaikan Indikasi Multilateral Meeting Penyampaian rincian
Kebutuhan Dana (IKD) dan Perencanaan oleh Bappenas alokasi per daerah oleh K/L
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan UU APBN
kepada Kemenkeu c.q. PAGU ANGGARAN
DJPK Penyusunan Perpres
IKD • Arah kebijakan;
Rincian APBN
• Arah kebijakan dan prioritas • Sasaran/target;
DAK Nonfisik • Dukungan terhadap prioritas ALOKASI ANGGARAN
• Perkiraan kebutuhan belanja nasional;
operasional dan/atau biaya • Ruang lingkup/menu PER DAERAH
per unit TA berkenaan; AKHIR FEBRUARI kegiatan
• Target sasaran; dan (paling lambat) • Lokasi Prioritas;
• Perkiraan kebutuhan 3 tahun Penyamapaian IKD • Kriteria teknis/penilaian;
ke depan DJPK DJA • Kebutuhan pendanaan
Pengalokasian DAK Nonfisik
Jenis Dana Penghitungan Alokasi Ketentuan lain
Dalam penghitungan alokasi, K/L
BOS Reguler Jumlah sasaran dikalikan biaya Terdapat dana cadangan dengan
berkoordinasi dengan DJPK dan
BOS Kinerja satuan. perhitungan berdasarkan proyeksi
Bappenas. (Dituangkan dalam Berita
BOS Afirmasi perubahan sasaran pada TA
Acara)
BOP Paud bersangkutan.
BOP Kesetaraan
TPG ASN Daerah Jumlah sasaran dikalikan gaji • Memperhitungkan perkiraan K/L menyampaikan rincian alokasi
TKG ASN Daerah pokok/dana tambahan kurang salur dan perkiraan sisa per daerah kepada DJPK paling
TAMSIL ASN Daerah penghasilan selama 12 bulan. dana di RKUD atas penyaluran TA lambat M1 Bulan September
sebelumnya.
• Terdapat dana cadangan dengan
perhitungan berdasarkan proyeksi Peraturan Presiden mengenai rincian
perubahan sasaran pada TA APBN
bersangkutan.
DAK Nonfisik • Jumlah sasaran/kegiatan Terdapat dana cadangan dengan
lainnya dikalikan biaya satuan perhitungan berdasarkan proyeksi
• Bantuan operasional lainnya perubahan sasaran pada TA Petunjuk Rencana
yang ditetapkan oleh K/L bersangkutan. Berdasarkan penggunaan
teknis DAK
terkait Perpres APBN, DAK Nonfisik
Nonfisik
• Kebijakan lain yang ditetapkan K/L menetapkan
bersama oleh Bappenas, Meliputi jenis dana BOP PAUD, Kesetaraan dan DAK
Kemenkeu dan K/L terkait Nonfisik jenis lainnya. Paling lambat tanggal 31 Maret
Pelaporan DAK Nonfisik (PMK 119/2021)
Sebagai Syarat Penyaluran
BOS Reguler/ Kinerja/Afirmasi
menyampaikan laporan rekapitulasi
menyampaikan laporan penggunaan dana BOS per tahapan
realisasi Dana BOS per prov/kab/kota
Kemendikbudristek
& DJPK - Kemenkeu
realisasi TA sebelumnya
b. 15 September untuk laporan
realisasi semester I
Pemda
BOP PAUD, BOP Kesetaraan, dan DAK Nonfisik Jenis Lainnya
paling lambat:
a. 30 Juni untuk laporan tahun
menyampaikan laporan realisasi penyerapan, anggaran sebelumnya
rekap SP2D, dan realisasi penggunaan b. 30 November untuk laporan
tahap 1
Pemda DJPK - Kemenkeu
Keterangan:
• Disampaikan dalam bentuk dokumen fisik (hardcopy) dan/atau dokumen elektronik (softcopy)
• Dalam hal tanggal 15 Maret, 30 Juni, 15 September, 30 November bertepatan dengan hari libur, batas waktu menjadi hari kerja berikutnya
• Dalam hal Daerah baru pertama kali menerima jenis DAK Nonfisik lainnya, laporan realisasi penyerapan, rekap SP2D, dan realisasi penggunaan tetap harus disampaikan ke DJPK
Pelaporan DAK Nonfisik (PMK 119/2021)
Melalui Aplikasi Pelaporan DAK Nonfisik
Laporan realisasi DAK Nonfisik, selain Dana BOS, disampaikan dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy) melalui aplikasi terdiri
dari Laporan Realisasi Penyerapan, Laporan dan Rekap SP2D yang ditandatangani oleh Kepala OPD pengelola keuangan di daerah.
http://sikd.djpk.kemenkeu.go.id/lapordjpk/
Input Laporan
2 3 4
4
Laporan Benar
5 6 7
Pemda
Wajib menganggarkan Sisa Dana Akhir Tahun dalam APBD/perubahan APBD T.A. berikutnya
!
BOP PAUD, Kesetaraan, dan DAKNF lainnya
• Diperhitungkan dalam Penyaluran T.A. berikutnya
BOS Reguler
• Perhitungan Sisa Dana dilakukan oleh Kemendikbudristek berdasarkan laporan
Sekolah
• diperhitungkan pada rekomendasi penyaluran Dana BOS tahap II T.A. berikutnya
Secara umum alokasi BOK meningkat dari tahun ke tahun. Pada TA 2022, alokasi BOK mengalami sedikit penurunan karena adanya pengalihan biaya persalinan pada Jampersal ke Belanja KL.
Sampai dengan 11 Juni 2022, masih terdapat 54 daerah yang belum menyampaikan laporan realisasi dan laporan penggunaan BOK Tahap II TA 2021
Sampai dengan 11 Juni 2022, realisasi penyerapan dana BOK TA 2021 masih rendah yaitu Rp6,885T (64,2% dari pagu)
Alokasi BOK Keafarmasian berfluktuasi setiap tahunnya, tetapi cenderung menunjukkan penurunan.
Penyaluran BOK Keafarmasian pada TA 2021 mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya, baik secara persentase maupun secara nominal
Penyerapan BOK Keafarmasian secara persentase mengalami peningkatan pada TA 2020, tetapi mengalami penurunan pada TA 2021 berdasarkan data per 11 Juni 2022
Meskipun target output BOK Keafarmasian mengalami penurunan pada TA 2021, tetapi capaian realisasi outputnya masih jauh di bawah TA 2020 baik secara jumlah maupun secara
persentase
Terdapat 7 daerah yang tidak mendapatkan penyaluran tahap II TA 2020 karena tidak memenuhi syarat penyaluran (tidak menyampaikan laporan realisasi tahap I)
Masih terdapat 114 daerah yang tidak mendapatkan penyaluran tahap II TA 2021 karena tidak memenuhi syarat penyaluran (tidak menyampaikan laporan realisasi tahap I atau tidak memenuhi
minimal persentase penyerapan)
10
EVALUASI KINERJA ANGGARAN BOK TA 2021 (2)
Daftar 54 daerah yang belum menyampaikan laporan realisasi dan laporan penggunaan BOK Tahap II TA 2021
No. Pemda No. Pemda
1 Kab. Aceh Barat 28 Kota Bau-bau
2 Kab. Dairi 29 Kab. Sumbawa
3 Kab. Karo 30 Kab. Sumba Barat
4 Kota Binjai 31 Kab. Rote Ndao
5 Kota Medan 32 Kab. Nagekeo
6 Kota Pematang Siantar 33 Kab. Malaka
7 Kota Tanjung Balai 34 Kab. Maluku Tengah
8 Kota Tebing Tinggi 35 Kab. Seram Bagian Timur
9 Kab. Serdang Bedagai 36 Kab. Kepulauan Aru
10 Kab. Nias Utara 37 Provinsi Papua
11 Kab. Padang Pariaman 38 Kab. Jayawijaya
12 Kab. Kuantan Singingi 39 Kab. Keerom
13 Kota Pekanbaru 40 Kab. Boven Digoel
14 Provinsi Jambi 41 Kab. Waropen
15 Provinsi Bengkulu 42 Kab. Mamberamo Raya
16 Kab. Lampung Utara 43 Kab. Mamberamo Tengah
17 Kota Yogyakarta 44 Kab. Lanny Jaya
18 Kab. Trenggalek 45 Kab. Dogiyai
19 Kab. Sintang 46 Kab. Puncak
20 Kab. Melawi 47 Provinsi Maluku Utara
21 Provinsi Kalimantan Tengah 48 Kab. Halmahera Timur
22 Kab. Kutai Timur 49 Kab. Halmahera Utara
23 Kab. Penajam Paser Utara 50 Provinsi Banten
24 Kab. Minahasa 51 Kota Cilegon
25 Kab. Banggai Laut 52 Kab. Bangka Tengah
26 Kab. Sidenreng Rappang 53 Provinsi Papua Barat
27 Kota Makassar 54 Kab. Sorong
11
Data per 09 Juni 2022
BOK KEAFARMASIAN
EVALUASI TA 2020
Penyerapan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp91,8M
(84,8%)
Dalam Miliar Rupiah
Perpindahan Menu Pengadaan Obat dan BMHP ke DAK Nonfisik bahas saat MM Perencanaan I tanggal 20 April
1
2022 (Lead Bappenas)
DAK Fisik mencakup pengadaan yang menambah aset/modal, sedangkan DAK Non-fisik mencakup kebutuhan
2
operasional dan bersifat habis pakai menu Obat dan BMHP berpotensi dipindahkan ke DAK Non-Fisik
3 Mekanisme pengadaan dapat didiskusikan lebih lanjut (dapat bersifat kontraktual atau mekanisme lainnya)
Kesepakatan (Sementara dalam MM Perencanaan 1): Obat dan BMHP (Kefarmasian) dipindahkan ke DAK Non-
4
Fisik
15
Persiapan/Antisipasi
Perlu dibuat mapping kebutuhan obat dan BMHP di setiap daerah karena berpotensi bersifat
nation wide jika berada di struktur DAK Non-Fisik, yang akan dipakai dalam MM Alokasi
berikutnya
Mekanisme pengadaan Obat dan BMHP harus dilaksanakan dengan mengacu Petunjuk
Teknis yang telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan
16
Terima Kasih
DIREKTORAT DANA TRANSFER KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN