Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

INTEGRITY PROFESSIONALISM SYNERGY SERVICE PERFECTION

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Yogyakarta, November 2018 1
DEFINISI, FUNGSI DAN TUJUAN

DEFINISI
Dana Alokasi Khusus adalah Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus penyediaan prasarana dan sarana pelayanan dasar publik,
baik untuk pemenuhan standar pelayanan minimal, pencapaian prioritas nasional maupun percepatan pembangunan
Daerah dan kawasan dengan karakteristik khusus dalam rangka mengatasi kesenjangan pelayanan publik antar-
Daerah.

FUNGSI
Mengatasi ketimpangan ketersediaan infrastruktur & layanan publik antar Daerah;
Pemerataan kuantitas dan kualitas infrastruktur layanan publik di daerah;
Peningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan dasar publik.

PERKEMBANGAN MEKANISME PENGALOKASIAN

Alokasi Didasarkan pada Usulan Kebutuhan Daerah yang


sejalan dengan prioritas pembangunan Nasional

Alokasi dihitung dengan


menggunakan Formula
2
PERUBAHAN PROSES PENGALOKASIAN DAK 2003-2019
Formula Based Proposal Based
(2003-2015)
(2016-sekarang)

Kriteria Umum Kriteria Khusus Kriteria Teknis

 Formula Based: Setiap daerah dinilai dengan menggunakan  Proposal Based: Pemda mengajukan usulan kegiatan dan
kriteria umum, khusus, dan teknis untuk kemudian dibentuk kebutuhan pendanaan, kemudian dilakukan penilaian atas usulan
indeks teknis dan digunakan sebagai dasar pengalokasian DAK daerah oleh Kementerian/Lembaga pengampu DAK, Bappenas,
tiap daerah Kementerian Keuangan, dan Kemendagri.
3
ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK TA 2019
DAK Fisik adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus fisik yang
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, berupa penyediaan prasarana dan sarana pelayanan dasar publik, baik untuk
pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dan pencapaian prioritas nasional maupun percepatan pembangunan daerah dan kawasan
dengan karakteristik khusus dalam rangka mengatasi kesenjangan pelayanan publik antardaerah.

ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK


Memperkuat perencanaan dan penganggaran DAK Fisik berbasis usulan (proposal based) melalui peningkatan sinkronisasi penganggaran
1 alokasi dana antara kegiatan DAK Fisik dengan Belanja K/L;
2 Mengintegrasikan aplikasi perencanaan DAK Fisik ke dalam aplikasi KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran);
3 Mempertajam menu kegiatan DAK Fisik;
4 Mengintegrasikan beberapa bidang dengan pendekatan program (programmatic approach), misal untuk program penanggulangan stunting;

5 Peningkatan alokasi untuk kebutuhan peningkatan infrastruktur pendidikan; dan

6 Penambahan subbidang Gedung Olahraga (GOR) dan perpustakaan daerah (Perpusda) dibawah DAK Fisik bidang Pendidikan.

11 Bidang DAK Reguler 6 Bidang DAK Afirmasi 9 Bidang DAK Penugasan


 Pertanian  Kesehatan KB  Pendidikan, termasuk  Pendidikan  Pendidikan  Sanitasi
 Perumahan  Energi Skala Kecil penambahan  Sanitasi  Jalan  Pariwisata
Permukiman  Pariwisata subbidang baru,  Transportasi  Irigasi  Kesehatan
 Kelautan Perikanan  Jalan yaitu GOR dan  Perumahan Permukiman  Lingkungan Hidup  Air Minum
 Industri Kecil  Sanitasi perpusda  Kesehatan Kehutanan (LHK)
Menengah  Air Minum  Pasar
 Air Minum
4
TAHAPAN PENGALOKASIAN DAK FISIK
Jan - Feb Feb Maret - Mei Juni - Juli
• Review baseline • Penentuan Bidang/ Penilaian Awal
Penyampaian usulan
DAERAH PUSAT

• Penyusunan Subbidang/menu usulan DAK sesuai Agustus


DAK Fisik melalui
rancangan kegiatan & target Pagu Indikatif
output/outcome Aplikasi KRISNA DAK
prioritas
Sinkronisasi dan harmonisasi
• Evaluasi Usulan DAK melalui Aplikasi
• Koordinasi
pelaksanaan DAK KRISNA DAK
penyusunan rencana • Penyampaian
tahun sebelumnya
kerja & prioritas usulan DAK Fisik
• Inventarisasi
kebutuhan daerah pembangunan daerah
• Penyusunan NK dan
RAPBN 2019
Desember Okt - Nov Sep - Okt Agustus
• Penetapan Juknis DAK • Penetapan Alokasi DAK Penilaian dan
(Perpres) per daerah (perpres Pembahasan
rincian APBN)
Pengalokasian DAK Fisik
• Penyusunan Rencana Alokasi dan RUU
Kegiatan dengan • Penyusunan Juknis DAK sebelum Pembahasan
APBN bersama DPR
Aplikasi KRISNA DAK (Perpres) dengan DPR

PENILAIAN DAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK DI PUSAT

K/L Teknis Bappenas Kemenkeu Provinsi


Penilaian mengacu pada: Menilai usulan skala prioritas per a.Rekomendasi atas
a.data teknis DAK; bidang/subbidang mengacu Menilai pada aspek: kegiatan dari usulan DAK
b.prioritas Nasional; pada: a. Standar Biaya Satuan; Fisik Kabupaten/Kota
c. tingkat pencapaian SPM; a.Data teknis DAK; b. Indeks kemahalan konstruksi. b.Sinkronisasi kegiatan
d.target output dan outcome: b.lokasi prioritas; c. kinerja penyerapan DAK dan
• jangka menengah; antara Kab./Kota dengan
c. prioritas nasional dalam RKP tingkat capaian output fisik Provinsi dan antar
• per tahun secara nasional; tahun sebelumnya.
dan RPJMN. Kab./Kota dalam lingkup
• Sumber pendanaan
lainnya. Provinsi
5
PAGU DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TA 2019
(Miliar Rupiah)
2019
OUTLOOK APBN
POSTUR 2019 SELISIH DGN
2018 RAPBN APBN
OUTLOOK
% SELISIH • DAK Fisik naik Rp10 T dari
(1) (2) (3) (4) (5)=(4)-(2) (6)=(5)/(2) Outlook 2018, untuk
DAK FISIK 59.314,5 77.176,7 69.326,7 10.012,3 16,9% menciptakan stimulus
DAK Reguler 29.933,6 49.360,4 43.605,8 13.672,2 45,7%
pembangunan daerah
1 Pendidikan 6.527,5 15.756,0 13.956,0 7.428,4 113,8%
2 Kesehatan dan KB 9.906,0 11.515,1 11.205,1 1.299,1 13,1% dengan tetap menjaga
3 Jalan 7.696,5 15.243,6 12.243,6 4.547,1 59,1% kualitas pencapaian
4 Pertanian 1.577,4 2.000,0 1.900,0 322,6 20,4% output.
5 Air Minum 468,4 1.011,0 782,6 314,2 67,1%
6 Industri Kecil dan Menengah 506,3 590,0 540,0 33,7 6,7% • Tetap menjaga alokasi
7 Kelautan dan Perikanan 814,3 905,2 905,2 90,9 11,2% afirmasi untuk daerah 3T
8 Pariwisata 568,2 700,0 700,0 131,8 23,2%
9 Pasar 799,7 - - (799,7) -100,0% (Terdepan, Terluar,
10 Perumahan dan Pemukiman 558,5 710,0 605,7 47,2 8,5% Tertinggal).
11 Sanitasi 510,8 929,5 767,6 256,8 50,3%
DAK Penugasan 22.971,3 20.809,3 19.023,4 (3.947,9) -17,2% • DAK Fisik Bidang Energi
1 Pendidikan 1.641,7 2.308,2 2.308,2 666,5 40,6% Skala Kecil untuk Tahun
2 Kesehatan dan KB 3.923,9 5.558,6 5.558,6 1.634,7 41,7% 2019 ditiadakan dan akan
3 Jalan 9.988,4 4.000,0 4.000,0 (5.988,4) -60,0%
4 Air Minum 977,9 1.011,0 782,6 (195,3) -20,0%
dialokasikan dalam
5 Energi Skala Kecil 301,8 - - (301,8) -100,0% belanja K/L sesuai surat
6 Irigasi 3.884,7 4.299,3 3.000,0 (884,7) -22,8% Menteri ESDM.
7 Lingkungan Hidup dan Kehutanan 401,7 530,2 530,2 128,5 32,0%
8 Pariwisata - 303,4 303,4 303,4 0,0%
9 Pasar 787,5 1.869,1 1.772,7 985,2 125,1%
10 Sanitasi 1.063,8 929,5 767,6 (296,1) -27,8%
DAK Afirmasi 6.409,6 7.007,1 6.697,5 288,0 4,5%
1 Pendidikan 797,9 594,8 594,8 (203,1) -25,5%
2 Kesehatan 3.109,1 3.201,7 3.111,7 2,6 0,1%
3 Air Minum 499,5 505,5 505,5 6,0 1,2%
4 Perumahan dan Pemukiman 461,1 590,4 520,8 59,7 12,9%
5 Sanitasi 539,8 464,7 464,7 (75,0) -13,9% 6
6 Transportasi 1.002,2 1.650,0 1.500,0 497,8 49,7%
PROSES PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAK FISIK

7
PERUBAHAN TAHAP PELAKSANAAN DAK FISIK
PMK 112/PMK.07/2017 PMK 121/PMK.07/2018
2018 2019
Penyaluran melalui KPPN setempat Penyaluran melalui KPPN setempat BATAS WAKTU PENYAMPAIAN PERSYARATAN:
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap I Tahap II Tahap III
Penyaluran TAHAP I TAHAP III
Besaran Penyaluran 25% 45% * paling lambat paling lambat
25% 45% *
21 Juli 15 Desember
Syarat:
• Perda APBD √ - - √ - -
• LaporanRealisasiOutputTA/TW
√ √ √ √ √ √
sebelumnya
• Minimal Penyerapan - 75% 90% - 75% 90% TAHAP II
• Minimal Output - - 70%** - - 70%** paling lambat
21 Oktober
• Kontrak Kegiatan √ - - √ - -
• Rencana kegiatan (RK) yg disetujui √ - - √ - -
KL Konsekuensi persyaratan terlambat:
• Laporan nilai rencana kebutuhan  Tahapan DAK Fisik tidak disalurkan
- - √ - - √
dana Tujuan Penerapan:
• Reviu penyerapan & output oleh  Punishment bagi daerah yang tidak tertib dan
- - - √ √ √
APIP berkomitmen rendah
 Menodorong agar tertib/disiplin anggaran
Penyaluran
:• Paling Cepat Feb Apr Sept Feb Apr Sept
• Paling Lambat Juli Okt Des Juli Okt Des
• sebesar selisih antaradana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencanakebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan
** Nilai rencana kegiatan 100%

 Penyaluran berbasis kinerja realisasi penyerapan dan capaian output (performance based) sesuai daftar kontrak kegiatan  dasar telah dimulainya proses
pelaksanaan DAK dan untuk memastikan rencana kebutuhan dana, dalam rangka mengurangi SILPA di RKUD.
 Pada TA 2018, disyaratkan adanya dokumen Rencana Kegiatan (RK) untuk mensinkronisasi dan memastikan program/kegiatan di daerah sesuai program dan 8
prioritas nasional
PENYALURAN SEKALIGUS

PENYALURAN DAK FISIK BIDANG TERTENTU PENYALURAN DAK FISIK YANG


S.D. RP1 MILIAR PEMBAYARANNYA TIDAK BISA BERTAHAP

• Penyaluran Sekaligus dilakukan paling • K/L menyampaikan rekomendasi


cepat April paling lambat Juli sebesar Kegiatan yang Pembayarannya tidak
nilai kebutuhan. dapat dilakukan secara bertahap,
• Persyaratan: disampaikan ke Kemenkeu paling lambat
1. perda APBD TA berjalan; Februari;
2. laporan realisasi TA sebelumnya • Rekomendasi KL selanjutnya dibahas dan
3. Daftar kontrak kegiatan ditetapkan oleh Kemenkeu;
4. Batas penyampaian persyaratan 21 • Disalurkan sekaligus paling cepat Agustus
Juli dan paling lambat Desember;
5. Laporan realisasi kegiatan TA • Persyaratan:
berjalan paling lambat November. 1. perda APBD TA berjalan;
2. laporan realisasi TA sebelumnya
3. Daftar kontrak kegiatan
4. Berita Acara Serah Terima
• Batas penyampaian persyaratan 21 Juli
(selain Berita Acara Serah Terima).
WORKFLOW PENYALURAN DAK FISIK
Input Approve dan Submit Pengujian
Data Lock data Data Data
OM OM
OPD Teknis SPAN
BPKAD SPAN

2018 RKUD KPA Penyaluran

Penerbitan
1. Rencana Kegiatan SP2D
2. Data Kontrak Kegiatan
3. Laporan Penyerapan Transfer Dana
Dana & Capaian RKUN
Output DAK Fisik SP2D

Perbaikan Data
Input dan Submit Pengujian
Data Approve data Data Data

2019
OM OM
OPD Teknis SPAN
BPKAD SPAN

KPA Penyaluran
Hasil
RKUD
Reviu Penerbitan
1. Rencana Kegiatan Reviu SP2D
2. Data Kontrak Kegiatan Laporan
3. Laporan Penyerapan Transfer Dana
APIP
Dana & Capaian
Daerah
RKUN
Output DAK Fisik SP2D

10
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK
PASAL 132 - PMK 50/PMK.07/2017

1 Output kegiatan belum tercapai


1. Sisa 1 TA sebelumnya  menyelesaikan output bidang tsb dengan juknis
tahun yang bersangkutan
2. Sisa > 1 TA sebelumnya  menyelesaikan output bidang tsb/ bidang sesuai
kebutuhan pemerintah daerah dengan juknis tahun berjalan

2 Output kegiatan sudah tercapai


Sisa tersebut dapat untuk bidang yang sama atau bidang lain sesuai
kebutuhan daerah dengan juknis tahun berjalan

3 Laporan SILPA DAK Fisik


Laporan sisa DAK Fisik menggunakan aplikasi OM SPAN

11
Perubahan Petunjuk Teknis DAK Fisik

1
Perubahan Komposisi Pendanaan Melalui DAK Fisik pada TA 2019
 Penambahan Subbidang: Olahraga & Perpustakaan pada Bidang Pendidikan
 Penghapusan Bidang Energi Skala Kecil pada TA 2019
 Penyesuaian Jenis: Bidang Pariwisata menambah jenis Penugasan, dan Bidang Pasar
menghilangkan jenis Regular.
2
Usulan perubahan format dokumen Rencana Kegiatan (RK)

3
Usulan Rencana Kegiatan mengacu pada usulan, namun perlu ada relaksasi perubahan usulan
kegiatan bagi daerah-daerah yang terkena dampak Bencana Alam

4
Perubahan lampiran Juknis DAK Fisik per Bidang

12
REALISASI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK
BIDANG PEKERJAAN UMUM TA 2017
Pagu dan Salur DAK Fisik Secara Nasional Pagu dan Salur DAK Fisik Tiap Bidang Pekerjaan Umum

(dalam triliun rupiah) (dalam triliun rupiah)

JENIS DAK BIDANG PAGU


Tambahan DAK Penyelesaian DAK Fisik 2016 9,23
Fisik pada TAMBAHAN DAK
Percepatan IPD Bidang Jalan 1,80
Fisik
TA 2017 Percepatan IPD Bidang Irigasi 0,15
11,19 13
(dalam triliun rupiah)
REALISASI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TA 2018
Jenis /Bidang DAK Pagu Total RK Kontrak Penyaluran
DAK Reguler 31.350,84 31.176,36 29.467,43 24.426,83
Bidang Air Minum 500,67 495,99 461,13 403,55
Bidang Industri Kecil dan Menengah 563,69 560,46 498,37 418,58
Bidang Jalan 8.002,20 7.992,26 7.576,62 6.538,69
Bidang Kelautan dan Perikanan 879,70 864,22 801,58 706,68
Bidang Kesehatan dan KB 10.511,81 10.440,83 9.751,74 7.819,04
Bidang Pariwisata 631,95 623,83 559,40 472,57
Bidang Pasar 863,39 856,65 787,23 641,23
Bidang Pendidikan 6.629,30 6.614,31 6.425,89 5.230,56
Bidang Pertanian 1.681,69 1.647,67 1.552,85 1.304,60
Bidang Perumahan dan Permukiman 564,96 564,26 549,76 463,92
Bidang Sanitasi 521,49 515,87 502,84 427,43
DAK Penugasan 24.463,66 24.204,75 22.613,59 18.662,61
Bidang Air Minum 1.053,82 1.050,49 962,67 815,61
Bidang Energi Skala Kecil dan Menengah 500,10 465,06 297,13 238,48
Bidang Irigasi 4.246,18 4.178,05 3.824,19 3.289,31
Bidang Jalan 10.200,66 10.133,10 9.832,82 8.097,08
Bidang Kesehatan 4.241,66 4.213,39 3.862,79 3.147,33
Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 500,72 496,16 395,46 353,87
Bidang Pasar 909,30 876,98 775,19 651,96
Bidang Pendidikan SMK 1.713,60 1.712,69 1.616,13 1.207,45
Bidang Sanitasi 1.097,63 1.078,83 1.047,21 861,52
DAK Affirmasi 6.621,77 6.538,78 6.309,73 4.879,52
Bidang Air Minum 516,26 511,99 491,68 397,99
Bidang Kesehatan 3.226,24 3.157,37 3.060,70 2.322,88
Bidang Pendidikan 794,61 793,16 785,47 627,04
Bidang Perumahan dan Permukiman 464,64 462,16 453,94 352,55
Bidang Sanitasi 541,88 538,87 531,36 420,67
Bidang Transportasi 1.078,13 1.075,23 986,59 758,38
Total DAK Fisik 62.436,26 61.919,89 58.390,75 47.968,96
Total DAK Fisik Bidang Pekerjaan Umum 27.710,37 27.521,88 26.234,22 22.068,31
14
*Update Penyaluran Hari Jumat, tanggal 26 November 2018 (dalam miliar rupiah)
PMK No: 145/PMK.07/2018
Penyaluran dan Penggunaan TKDD TA 2018 dan TA 2019 untuk Mendukung Percepatan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi
 Ruang lingkup wilayah terdampak bencana  DAK Fisik TA 2019:
gempa bumi:  Penyaluran DAK Fisik per jenis dilaksanakan:
No Daerah No Daerah o tahap I paling cepat bulan Februari dan paling lambat bulan Agustus;
o tahap II paling cepat bulan April dan paling lambat bulan Oktober; dan
1. Provinsi NTB; 9. Kab. Sumbawa Barat; o tahap III paling cepat bulan September dan paling lambat bulan Desember
2. Provinsi Sulteng; 10. Kab. Donggala;
3. Provinsi SulBar; 11. Kab. Sigi;  Dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik per bidang disampaikan:
4. Kab. Lombok Barat; 12. Kab. Parigi Moutong; o tahap I paling lambat tanggal 21 Agustus;
5. Kab. Lombok Utara; 13. Kab. Pasangkayu; o tahap II paling lambat tanggal 21 Oktober; dan
6. Kab. Lombok Tengah; 14. Kota Mataram; dan o tahap III paling lambat tanggal 16 Desember.
7. Kab. Lombok Timur; 15. Kota Palu.
8. Kab. Sumbawa;  Dokumen Persyaratan penyaluran DAK Fisik 2019:
 Persyaratan penyaluran DAK Fisik 2018 o tahap I:
a. Tahap II: 1. Peraturan Daerah mengenai APBD Tahun Anggaran 2019;
Laporan realisasi penyerapan dana yang telah diterima di 2. laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik per jenis dan/atau per
RKUD dan capaian output kegiatan sampai dengan tahap I; bidang Tahun Anggaran 2018;
3. rencana kegiatan yang telah disetujui oleh kementerian negara/lembaga teknis terkait; dan
6

b. Tahap III:
4. daftar kontrak kegiatan meliputi data kontrak kegiatan, data bukti pemesanan barang atau bukti
1. laporan realisasi penyerapan dana yang telah diterima di
sejenis, data pelaksanaan kegiatan swakelola, dan/atau data kegiatan dana penunjang;
RKUD dan capaian output kegiatan sampai dengan tahap
II; dan o tahap II:
2. laporan yang memuat nilai kebutuhan dana untuk 1. Laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari
penyelesaian capaian output 100% (seratus persen) dana yang telah diterima di RKUD; dan
kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang. 2. Capaian output kegiatan tahap I; dan
(tanpa ada % minimum yang harus dipenuhi) o tahap III:
1. laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari
 Batas Penyampaian Dokumen penyaluran DAK Fisik 2018: dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan sampai dengan tahap II yang
menunjukkan paling sedikit 50% (lima puluh persen); dan
a. tahap II paling lambat tanggal 10 Desember 2018; dan
2. laporan yang memuat nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan dengan capaian
b. tahap III paling lambat tanggal 17 Desember 2018. output 100% (seratus persen) kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang. 15
Terima Kasih
DIREKTORAT DANA PERIMBANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

GD. RADIUS PRAWIRO JL. DR. WAHIDIN RAYA NO. 1


JAKARTA PUSAT 10710

16
17
RANCANGAN DAK FISIK PENUGASAN STUNTING TA 2019

 Program Based DAK Stunting bukan merupakan jenis atau bidang DAK yang baru, namun merupakan wujud
pengelompokan DAK sektor-sektor tertentu di bawah DAK Penugasan, dengan konvergensi pada lokasi prioritasnya
(lokasi prioritas telah dipilih dengan koordinasi Wapres di TNP2K yaitu kepada minimal 1600 desa di 160 kab/kota).
 Konvergensi tidak hanya pada lokasi, namun juga berbagai sumber pendanaan yang ada, yaitu belanja KL, DAK Fisik
(bidang Kesehatan, Air Minum, Sanitasi), DAK Non Fisik (BOK, BOKB, dan Adminduk), Dana Desa, juga hibah pada
sektor tertentu yang relevan seperti air minum.

Tematik Stunting

Bidang Kesehatan Sanitasi Air Minum Pendidikan

PMT, Obat Sarpras


Sistem Sistem
Kegiatan/ Gizi dan Alat Sanitarian Penyuluhan
Pengelola Air Penyediaan
Sambungan Sarpras PAUD
Antropo- kit Kesehatan, Gizi, Regional Air
Menu metri dan KB
Limbah AirMinum

18
Kriteria Teknis Penilaian DAK Fisik 2019
Bidang Jalan PIC: KEMENPUPR

1. Penilaian DAK Fisik Bidang Jalan:


a. Panjang Ruas jalan Provinsi/Kab/Kota yang sesuai dengan SK Kepala Daerah;
b. Tingkat kemantapan jalan Provinsi dan Kab/kota;
c. Belanja APBD sektor jalan;
d. Kinerja daerah.
2. Kriteria untuk menilai kegiatan penanganan ruas prioritas:
Kriteria a. Ruas Jalan Daerah yang mendukung akses menuju simpul-simpul transportasi (dermaga, bandara, stasiun, terminal) dalam kondisi tidak
Penilaian mantap (rusak berat/rusak ringan);
b. Ruas Jalan Daerah yang terhubung dengan status ruas jalan diatasnya, untuk mendukung keterpaduan sistem jaringan jalan dalam kondisi
tidak mantap (rusak berat/rusak ringan);
c. Ruas Jalan Daerah akses ke kawasan Pariwisata Lokal, Industri Lokal, Pusat Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Pusat Pelayanan Publik Dasar, dan
Daerah Terisolir dalam kondisi tidak mantap (rusak berat/rusak ringan);
d. Ruas Jalan Daerah dengan beban lalu lintas harian tinggi;
e. Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dan Kawasan Debotlenecking :
f. Daerah Tertinggal; Daerah Perbatasan; dan Papua & Papua Barat.
1. 33 Provinsi dengan prioritas pada 23 Provinsi yang belum mencapai target jalan mantap 75%;
2. 508 Kab/Kota dengan prioritas pada 306 Kab/Kota yang belum mencapai target jalan mantap 65%;
Lokasi 3. 6 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional;
Prioritas 4. 12 Kawasan Industri (KI);
5. 11 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
6. 6 Daerah Debotlenecking (PSN);
7. 43 Daerah Perbatasan Negara (187 Lokpri);
8. 122 Daerah Tertinggal;
9. 42 daerah dalam rangka mendukung percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat.
19
12
Kriteria Teknis Penilaian DAK Fisik 2019
Bidang Irigasi PIC: KEMENPUPR

1. Tersedianya potensi sumber air;


2. Kesuburan lahan yang cukup;
3. Ada petani penggarap;
Kriteria
4. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); dan
Penilaian
5. Lahan calon sawah sebagai daerah irigasi baru yang akan dilayani oleh pembangunan jaringan irigasi
baru tidak dalam masalah (sengketa) dan merupakan lahan milik petani, serta status lahan merupakan
areal penggunaan lain/APL atau kawasan budidaya (bukan kawasan hutan).

1. Daerah irigasi yang mendapatkan suplesi dari waduk;


2. Daerah irigasi yang berada di lokasi lumbung pangan nasional;
Lokasi 3. Daerah irigasi yang berada di Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Komoditas Prioritas Tanaman
Prioritas
Pangan Padi;
4. Daerah irigasi yang berada di lokasi selain kriteria no 1-3 namun diproyeksikan sebagai lumbung pangan pada
tingkat nasional/lokal.

20
13
Kriteria Teknis Penilaian DAK Fisik 2019
Bidang Air Minum PIC: KEMENPUPR

1. Sisa kapasitas SPAM/idle capacity SPAM;


2. Target sambungan rumah dan target jiwa terlayani;
3. Kelembagaan pengelolaan SPAM;
4. Ketersediaan FS, ketersediaan DED, ketersediaan lahan;
Kriteria 5. Tercantum dalam business plan PDAM, dan Rencana Kerja Masyarakat;
Penilaian 6. Usulan kapasitas pembangunan SPAM;
7. Izin pengambilan/pemakaian sumber air baku;
8. Jarak SPAM ke sumber pencemaran melebihi 10 meter;
9. Jarak penampung air hujan dan sumber mata air minimal 10 meter.

1. Kab/Kota dengan akses lebih rendah dari akses air minum nasional (<72,04%);
2. 31 kota prioritas yang merupakan lokasi KOTAKU;
3. 37 Kab/Kota yang memiliki SPAM regional;
4. Desa-desa pelaksana PAMSIMAS tahun 2008-2018 yang berada di 365 kabupaten;
5. 12 Kab./Kota dengan cakupan pelayanan mendekati 100%;
Lokasi 6. 122 Kab. Tertinggal;
Prioritas 7. 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan 187 kecamatan lokasi prioritas perbatasan;
8. 111 pulau-pulau kecil terluar (PKT);
9. 144 kawasan transmigrasi pada 135 kabupaten/kota sesuai dengan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No S1332/SJKDPD'IT/OB 12017; 74 kawasan transmigrasi pada 70 kabupaten/kota sesuai
dengan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 9 Tahun 2016;
10. Seluruh kabupaten di Papua dan Papua Barat;
11. 160 kabupaten/kota dan 1000 desa yang menjadi lokasi penanganan stunting;
21
14
Kriteria Teknis Penilaian DAK Fisik 2019
Bidang Sanitasi PIC: KEMENPUPR

1. Kesiapan program investasi, kepemilikan dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM).
2. Kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150 jiwa/Ha
3. Kabupaten/kota yang sudah mempunyai SPALD Terpusat dam memiliki idle capacity.
4. Desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 1 Januari 2018)
Kriteria 5. Kabupaten/kota yang sudah mempunyai SPALD-T (skala perkotaan dan/atau permukiman).
Penilaian 6. Dokumen perencanaan pengentasan kumuh, master plan dan DED.
7. Pesantren/lembaga pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap.

1. Daerah yang sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK);
2. 122 Kabupaten Tertinggal;
3. 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan 187 kecamatan lokasi prioritas
perbatasan;
4. 111 pulau-pulau kecil terluar (PKT);
Lokasi 5. 52 dari 144 kawasan transmigrasi;
Prioritas 6. Seluruh kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat;
7. 31 kota prioritas percepatan penanganan kumuh yang merupakan lokasi KOTAKU;
8. kabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT yang berfungsi atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan lumpur tinja
(reguler/on-call basis);
9. Kabupaten pelaksana PAMSIMAS dan 1000 Desa Stunting.
22
15
Kriteria Teknis Penilaian DAK Fisik 2019
Bidang Perumahan dan Permukiman PIC: KEMENPUPR

1. Rumah yang ditangani termasuk kriteria ‘rumah layak huni’ dan ‘tidak layak huni’ berdasarkan Basis Data Terpadu (TNP2K)
yang telah diverifikasi;
2. Pembangunan baru bagi rumah rusak total maupun belum ada rumah (khusus DAK Afirmasi), peningkatan kualitas bagi
rumah rusak yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kesehatan penghuni, kecukupan minimal luas
bangunan;
Kriteria 3. Memiliki unit SKPD yang khusus menangani perumahan;
Penilaian 4. Memiliki RPJMD dan Rencana Penanganan Kumuh Daerah;
5. Memiliki rekapitulasi penerima bantuan by name by address dalam penanganan tuntas rumah tidak layak huni pada level
desa/kecamatan;
6. Tersedianya tanah siap bangun, jalan akses memadai, lokasi tidak berada dalam area rawan longsor dan banjir dan lahan
dalam penguasaan pemda untuk pembangunan rumah khusus.
DAK Fisik jenis Reguler:
1. Daerah yang memiliki surat keputusan penetapan kawasan kumuh yang diterbitkan oleh kepala daerah atau yang termasuk dalam
baseline pemetaan kawasan kumuh Kementerian PUPR;
2. Kabupaten/kota yang termasuk ke dalam daerah KOTAKU/NSUP, dan NUSP-2 terutama untuk kota prioritas percepatan
Lokasi
penanganan permukiman kumuh.
Prioritas DAK Fisik jenis Afirmasi:
1. 122 daerah tertinggal (Perpres No. 131 tahun 2015);
2. 7 PLBN, 10 PKSN, 187 kecamatan lokasi prioritas di 43 Kabupaten/Kota (Perka BNPP No.1 tahun 2015);
3. 111 pulau-pulau kecil terluar (PPKT) berpenghuni sesuai Kepres No. 6 tahun 2017, yang akan difokuskan di 12 PPKT sesuai RPJMN
2015-2019;
4. Daerah perbatasan dan pulau terluar di Papua dan Papua Barat.
23
16
TARGET CAPAIAN OUTPUT DAK FISIK TA 2019
PERUMAHAN
1. Pembangunan baru 23.500 Unit
2. Peningkatan kualitas 140.000 Unit
3. Pembangunan Jalan Lingkungan untuk Rumah
KESEHATAN Swadaya 500 Unit
1. Puskesmas tersertifikasi akreditasi 4. Pembangunan rumah Khusus untuk daerah
nasional sebanyak 5.600 unit perbatasan dan pulau terluar di Papua dan Papua
2. Persentase Puskesmas dengan Barat 500 Unit
ketersediaan Obat dan Vaksin esensial IRIGASI & PERTANIAN
95% 1. Pembangunan/peningkatan jaringan
3. Penurunan prevalensi Stunting hingga irigasi seluas 142.100 Ha
28% 2. Rehabilitasi jaringan irigasi sebesar
681.500 Ha
AIR MINUM
1. Perluasan SPAM melalui pemanfaatan JALAN
idle capacity 1.382.000 SR untuk 1. Peningkatan Jalan dan penggantian
5.531.000 Jiwa jembatan sepanjang 2.089,19 Km
2. Pembangunan SPAM bagi daerah yang 2. Pemeliharaan berkala/rehabilitasi
belum memiliki layanan air munum jalan dan jembatan sepanjang
2.476.000 SR untuk 9.809.800 Jiwa 26.069,57 Km
3. Peningkatan SPAM melalui penambahan 3. Penyelesaian pembangunan jalan
kapasitas SPAM 346.000 SR untuk dan jembatan sepanjang 473,75 Km
1.390.600 Jiwa
PENDIDIKAN SANITASI
1.Rehabilitasi ruang belajar 30.900 1.Peningkatan akses sarana air limbah 6.443.570 jiwa
ruang 2.Peningkatan akses sarana persampahan 131.200 jiwa
2.Pembangunan ruang kelas baru 7.500 3.Peningkatan akses drainase lingkungan 93 Ha
ruang
3.Rehabilitasi Laboratorium 10.000
ruang
4.Rehabilitasi Perpustakaan 15.000 24
ruang

Anda mungkin juga menyukai