Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI

PERENCANAAN DAN
PENGUSULAN
DAK 2025
Direktorat Pembangunan Daerah
Kementerian PPN/Bappenas

Kamis, 29 Februari 2024


KONSEP INTERNALISASI DAK DENGAN RPJMN DAN RKP

DAK adalah bagian dari TKD yang


dialokasikan dengan tujuan untuk
mendanai program, kegiatan dan atau
Definisi kebijakan tertentu yang menjadi prioritas
nasional dan membantu operasionalisasi
layanan publik, yang penggunaannya
telah ditentukan oleh Pemerintah. Perlu internalisasi DAK
pada RPJMN dan RKP
sehingga intervensi DAK
Highlight menjadi utuh dan bersinergi
DAK Kebijakan Prioritas Pemanfaatan
dengan sumber pendanaan
tertentu Nasional ditentukan* lainnya untuk
*target kinerja Daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah. mencapai prioritas nasional
→ Konsep THIS utuh
UU 1/2022 PP 37/2023
DAK didasarkan pada Rancangan arah kebijakan DAK
Amanat rencana pembangunan memperhatikan arah kebijakan DAK
jangka menengah dalam rencana pembangunan
RPJMN nasional (RPJMN) dan jangka menengah serta kerangka
dalam DAK rencana kerja pendanaan jangka menengah
pemerintah (RKP) berdasarkan perencanaan DAK
lintas tahun.

2
KONSEP INTERNALISASI DAK DENGAN RPJMN DAN RKP
Contoh Kerangka Pikir Teknokratis
Transformasi
AP Ketahanan Sosial
Budaya dan Ekologi

Peningkatan
PP Ketersediaan Pangan
Nasional

Tema/Bidang/
Jenis DAK KSPP Penguatan
KP Sumatera Cadangan
Utara Pangan

Prop P RO
On Farm Bendungan
Menu/ rincian ProP
kegiatan DAK dan Prop P
RO
Korporasi
RO Off Farm Petani
Syarat perumusan ProP dan RO pada PP/KP:
1. ProP mengidentifikasi secara lengkap aspek yang diperlukan dalam
Prop P RO Jalan
mendukung KP dan menggambarkan pelaksana intervensi termasuk Geospasial Nasional
pemerintah daerah → dapat menjadi cikal bakal menu DAK
2. RO menjelaskan output dari ProP yang didukung → dapat menjadi cikal RO
Pelabuhan
bakal rincian kegiatan DAK khususnya output kewenangan daerah

3
KORIDOR DESAIN DAK (1/2)
1
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 2
Tahun 2022, Dana Alokasi Khusus (DAK):
DAK harus mendukung Program Pembangunan (PP), atau
Kegiatan Pembangunan (KP) yang dicerminkan:
a) Hanya digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah a) Kebutuhan DAK 2025 memperhatikan 5 sasaran utama, 17
b) Ditujukan mendanai program, kegiatan, dan Indonesia Emas, 45 Indikator Utama Pembangunan, dan 20 UTSP
kebijakan tertentu dalam: b) Kontribusi DAK jelas terhadap pemenuhan target sasaran PP/KP
● mencapai prioritas nasional;
● mempercepat pembangunan Daerah; c) Menu DAK yang diusulkan merupakan hasil cascading dari PP/KP
● mengurangi kesenjangan layanan publik; yang termuat dalam Proyek Pembangunan (ProP)
● mendorong pertumbuhan perekonomian d) Kriteria ProP atau Menu:
Daerah; dan/atau
● ProP atau menu prioritas dalam pencapaian target PP/KP
● mendukung operasionalisasi layanan
(daya ungkit tinggi)
publik.
c) Dialokasikan untuk mencapai target kinerja ● ProP dengan kebutuhan kecil didanai melalui APBD
Daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah ● Pembatasan jumlah menu atau ProP (output yang akan
Pusat. diselesaikan) memperhatikan target dan ketersediaan
d) Disinergikan dengan pendanaan lainnya. anggaran

4
KORIDOR DESAIN DAK (2/2)
3
Desain DAK yang diusulkan memenuhi konsep Tematik, Holistik, Integratif, Spasial (THIS) dan konsep
ketuntasan yang dicerminkan:

a) Sasaran DAK jelas dan fokus:


1) Sasaran DAK merupakan sasaran terpilih dari PP/KP yang diusulkan dan dapat menjelaskan kondisi yang akan ditingkatkan/
diubah/ diselesaikan melalui DAK
2) Sasaran Tematik DAK membutuhkan kontribusi lintas bidang
3) Sasaran perlu memiliki fokus intervensi (pentahapan atau pemerataan intervensi selama periodesasi RPJMN)
b) Indikator jelas dan spesifik, sehingga dapat mengukur capaian
c) Target output dan kebutuhan pendanaan Tematik (termasuk bidang pendukung)/ Bidang/ Jenis jelas, realistis, serta dapat
diselesaikan dalam periodesasi RPJMN (catatan: apabila kebutuhan lebih dari 5 tahun, harap diidentifikasi fokus intervensi
melalui pembatasan menu atau lokasi)
d) Tidak memiliki potensi duplikasi belanja K/L dan memiliki pemetaan sinergi dengan sumber pendanaan lainnya
e) Lokasi jelas:
1) Daftar nama daerah prioritas tidak keluar dari daerah deliniasi PP/KP (Contoh: Tematik Peningkatan Kualitas Wilayah
Metropolitan Medan dengan daerah prioritas Kota Medan, Kota Binjai, Kab. Deli Serdang, dan Kab. Karo)
2) Daftar nama daerah prioritas dapat diidentifikasi berdasarkan kriteria yang memiliki basis data resmi (dapat berupa regulasi, data
BPS, serta data lain yang dapat dipertanggungjawabkan dan diakses oleh publik)
3) Jumlah daerah prioritas tidak melebihi 110 daerah per tahun
4) Dapat mengidentifikasi satuan intervensi terkecil (contoh: kawasan kumuh, Key Tourism Area (KTA))
5) Daerah Prioritas bidang pendukung tidak keluar dari daerah prioritas tematik dan mempertimbangkan kriteria teknis bidang
pendukung (tidak semua daerah prioritas tematik wajib menjadi daerah prioritas bidang pendukung)

5
PERKEMBANGAN ALOKASI DAK FISIK DAN NON FISIK

PERKEMBANGAN ALOKASI DAK FISIK PERKEMBANGAN ALOKASI DAK NON FISIK


80 135 133,76
72,25
69,33
70 65,25 130,14 130,3
62,44 4,21% 60,87

Dalam Triliun Rupiah


130 128,14 128,23 2,66%
Dalam Triliun Rupiah

11,03% -9,69% 127,88


60 53,42 53,82
-6,71% 1,77% -1,47% 1,61%
50 -0,20%
-12,24% 0,75% 125
40 120,76 6,11%
120
30

20
115
10

0 110
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Trend alokasi DAK Fisik dalam 6 tahun terakhir menurun. Dari Trend alokasi DAK Non Fisik dalam 7 tahun terakhir meningkat.
tahun 2017 ke 2023 terjadi penurunan alokasi DAK Fisik sebesar Dari tahun 2017 ke 2024 terjadi peningkatan alokasi DAK Non
23,1%. Pada tahun 2024 mendapat peralihan pagu dari Hibah. Fisik sebesar 10,77%.

Sumber: Nota Keuangan APBN, 2023 (Diolah); Alokasi TKDD 2020 sesuai dengan Perpres TKDD No. 72 Tahun 2020; KRISNA DAK 2024; DJPK Kementerian Keuangan, Diolah Dit. Pembangunan Daerah Bappenas

6
EVALUASI EFEKTIVITAS DAK FISIK 2018-2024

Perkembangan DAK Fisik TA 2018-2024 • Usulan daerah semakin baik/terfokus, mengindikasikan daerah
lebih rasional dan mampu menyusun prioritas usulan. Hal ini
1.400,00
ditunjukan dengan jumlah dan nilai usulan yang semakin fokus
meskipun di tahun 2023 meningkat kembali.
1.200,00
• Perbandingan nilai RK terhadap alokasi sudah cukup baik (di atas
1.000,00 90%), hal ini menandakan kualitas perencanaan DAK Fisik
semakin membaik.
Triliun Rupiah

800,00 • Perbandingan penyerapan pemda terhadap RK fluktuatif dan


masih perlu ditingkatkan, menandakan kualitas pelaksanaan
600,00 DAK Fisik masih perlu diperbaiki.

400,00
“Perbaikan kualitas DAK yang paling krusial adalah tahap
200,00 pelaksanaan”

0,00 Catatan:
2018 2019 2020** 2021 2022* 2023* 2024 *realisasi 2022 dan 2023 data per tanggal 09 Januari 2024
Usulan 1.246,88 532,78 377,85 373,81 301,76 448,81 316,15 **data alokasi dan RK 2020 setelah adanya refocusing akibat pandemic Covid-19
Pagu Alokasi 62,44 69,33 53,79 65,25 60,87 53,42 53,82
RK 61,92 68,71 53,28 63,49 60,59 52,68 53,37 Sumber: Nota Keuangan APBN, 2023 (Diolah); Alokasi TKDD 2020 sesuai dengan Perpres TKDD No. 72
Tahun 2020; KRISNA DAK 2024; DJPK Kementerian Keuangan, Diolah Dit. Pembangunan Daerah Bappenas
Penyaluran 58,11 64,17 50,18 57,07 54,78 50,33
Penyerapan Pemda 55,13 49,67 48,42 55,25 52,86 31,73

7
STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGUSULAN DAK 2025

• Kebijakan DAK 2025 akan mengacu pada kebijakan RPJMN → diperlukan


penyelarasan dokumen perencanaan pemerintah daerah
• Melanjutkan konsep penajaman DAK (konsep THIS, penajaman menu kegiatan
dan lokasi prioritas serta memastikan kesiapan pemerintah daerah) → pemerintah
daerah perlu memperkuat konsep THIS
• Komitmen kesiapan dan pelaksanan serta kolaborasi kegiatan DAK dengan
pendanaan APBD (kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu pertimbangan,
data capaian, IO dll)

8
TERIMA KASIH

(021) 390 5643 dit.pd@bappenas.go.id Menara Bappenas Lantai 8


ext. 3316 Jln. HR. Rasuna Said
Kav. B-1

Anda mungkin juga menyukai