Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERENCANAAN STRATEGIS DEKONSSENTRASI


KEMENDAGRI TA 2016

Direktorat Otonomi Daerah


Kementerian PPN/Bappenas

Bappenas, 02 Februari 2016


OUTLINE

1. Perencanaan Nasional
2. Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
3. Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran
Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Dalam
Negeri TA. 2016;
4. Kebijakan Dana Dekonsentrasi DAK sesuai
dengan RKP Tahun 2016

2
PERENCANAAN NASIONAL
UU 25/2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah
satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
tingkat Pusat dan Daerah.

 Sistem perencanaan pembangunan nasional


bertujuan untuk menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.

4
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
20 Tahunan 5 Tahunan Tahunan

Visi, Misi, Program Pedoman Pedoman


Renstra- Rincian
Presiden Renja- KL RKA-KL
KL APBN

Pemerintah
Dijabarkan

Pusat
Pedoman Acuan

RPJP Nasional Pedoman Dijabarkan Pedoman


RPJM
(UU No. RKP RAPBN APBN
Nasional
17/2007)

Acuan Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman


RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah

Pemerintah
Daerah
Pedoman Acuan
Dijabarkan

Renstra- Pedoman Renja- Pedoman RKA- Rincian


Visi, Misi, Program
SKPD SKPD SKPD APBD
Kepala Daerah

UU SPPN UU KN
RPJMN 2015 - 2019
Buku 1 Buku 2

• Meningkatkan sinergi perencanaan • Strategi yang akan dilakukan dalam


dan penganggaran pemerintah hubungan keuangan pusat dan
pusat dan daerah daerah, salah satunya
• Terkait dengan pengelolaan Mempercepat pelaksanaan
desentralisasi fiskal dan keuangan pengalihan anggaran pusat ke
daerah, kebijakan yang akan daerah untuk fungsi-fungsi yang
dilakukan salah satunya telah menjadi wewenang daerah,
percepatan pelaksanaan mengalihkan secara bertahap dana
pengalihan anggaran pusat ke dekonsentrasi dan tugas
daerah untuk fungsi-fungsi yang pembantuan menjadi Dana Alokasi
telah menjadi wewenang daerah, Khusus (DAK) dan mempengaruhi
mengalihkan secara bertahap dana pola belanja daerah untuk
dekonsentrasi dan tugas meningkatkan kualitas pelayanan
pembantuan menjadi Dana Alokasi publik.
Khusus (DAK) dan 6-
186mempengaruhi pola belanja
daerah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik
6
PRIORITAS PEMBANGUNAN
RKP TAHUN 2016
 RPJMN 2015-2019 memuat Nawa Cita sebagai
acuan utama penyusunan RKP Tahun 2016
 Tema RKP 2016
 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk
Meletakkan Fondasi Pembangunan yang
Berkualitas
 Percepatan pembangunan memerlukan
kerjasama, kemitraan dan sinergi kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Slide - 7
TEMA RKP 2016

RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019

MELANJUTKAN MEMPERCEPAT
REFORMASI BAGI PEMBANGUNAN Ditentukan Ditentukan Ditentukan
PERCEPATAN INFRASTRUKTUR dalam proses dalam proses
PEMBANGUNAN UNTUK MELETAKKAN
dalam proses
EKONOMI YANG FONDASI penyusunan penyusunan penyusunan
BERKEADILAN PEMBANGUNAN YANG RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
BERKUALITAS

*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015 8
Kerangka Pendanaan Pengelolaan Desentralisasi
dan Otonomi Daerah dalam RKP 2016

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan kebijakan


desentralisasi dan otonomi daerah, kerangka pendanaan
yang digunakan antara lain:
1. Pendanaan untuk pengembangan atau inovasi
pelayanan publik atau peningkatan belanja
infrastruktur perlu memanfaatkan peran swasta, hibah,
dan masyarakat;
2. Berdasarkan Undang-Undang No.23/2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pendanaan dana transfer
khususnya DAK harus mempertimbangkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM).

9
Rencana Program, Kegiatan dan
Anggaran Dekonsentrasi Lingkup
Kementerian Dalam Negeri TA. 2016

10
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
(UU 23/2014)
UU No.23/2014; pasal 1
• “..Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau
kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan
pemerintahan umum

• Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada


daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah
provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi..”

UU No.23/2014; Pasal 23
“Ketentuan lebih lanjut mengenai Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
diatur dengan peraturan pemerintah..”  namun saat ini masih dalam tahap
penyusunan revisi atas PP No.7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TP.
11
Prinsip Dasar Pendanaan (1)

* Catatan : PP Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 12


Prinsip Dasar Pendanaan (2)
• Pendanaan Dekon/TP hanya dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang
merupakan kewenangan Pemerintah Pusat di daerah (mengacu PP 38/2007)
• Pendanaan Dekon hanya diperuntukkan mendukung penguatan dan
pemberdayaan peran Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya
bersifat non fisik
• Pendanaan TP hanya membiayai kegiatan yang bersifat fisik, dan ditujukan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Daerah Otonom
• Pendanaan Dekon/TP seluruhnya bersumber dari APBN, K/L tidak diperkenankan
meminta Daerah menyediakan dana pendamping (cost sharing)
• Kegiatan Dekon/TP yang didanai mengacu pada RKP dan Prioritas Nasional dalam
rangka mendukung penguatan triple track strategy (pro growth, pro job, & pro
poor, pro environement)
• K/L wajib memberitahukan kegiatan Dekon/TP kepada Gubernur/Bupati/
Walikota sebelum pelimpahan/penugasan dalam rangka mendukung terwujudnya
sinergisitas pusat dan daerah
• Gubernur/Bupati/Walikota memberitahukan kepada DPRD saat pembahasan
RAPBD perihal rencana Penyelenggaraan Dekon/TP
• Pengelolaan Dana Dekon/TP dilakukan secara tertib, transparan dan akuntabel
guna mewujudkan LKPP yang Wajar Tanpa Pengecualian
13
Kebijakan Belanja Pemerintah
Pusat, Dekon - TP

Kebijakan Umum Belanja


Pemerintah Pusat

Kebijakan Menurut Fungsi:


Kebijakan Dekon - TP 1. Fungsi Ekonomi
2. Fungsi Lingkungan Hidup
3. Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum
4. Fungsi Kesehatan
5. Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
6. Fungsi Pendidikan
7. Fungsi Perlindungan Sosial

14
Arah Kebijakan Tahun 2016
Berdasarkan Pasal 16 ayat (4) dan Pasal 39 ayat (4) PP No 7 tahun
2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan:
 Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Kemendagri TA.
2016, terdapat rencana program, kegiatan dan angaran
yang akan dilaksanakan di daerah dengan mekanisme
Dekon-TP.
 Rencana program, kegiatan dan anggaran Dekon-TP dapat
terjadi perubahan dengan pertimbangan:
1. Hasil pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran
Kemendagri TA. 2016 bersama DPR RI;
2. Kebijakan nasional terkait dengan APBN TA. 2016 yang
akan ditetapkan dalam Keputusan Presiden tentang
Rencana Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun
2016.
15
Perencanaan Dekon & TP KEMENDAGRI
Tahun 2016

• Perencanaan Strategis Dekon & TP Kemendagri Tahun


2016 harus memperhatikan:
− Sasaran Tahunan & Jangka Menengah Pembangunan yang
Nasional yang ditetapkan dalam RPJMN 2015 -2019 dan
RKP 2016;
− Sasaran Tahunan & Jangka Menengah Pembangunan
Daerah;
− Kapasitas Implementasi Pemerintah Pusat dan Daerah;
(kapasitas kelembagaan dan SDM);
− Kesiapan rencana –rencana strategis 2016;
− Isu strategis nasional dan isu strategis daerah seperti
pemerataan dan pengurangan kesenjangan antar wilayah

16
Pagu Kemendari Berdasarkan
RKP Tahun 2016
No Program Anggaran 2016 (dlm
Milyar)
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 222,1
Kementerian Dalam Negeri
2 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan 301,6
Dalam Negeri
3 Program Bina Pembangunan Daerah 458,0
4 Program Bina Otonomi Daerah 169,9
5 Program Bina Administrasi Kewilayahan 365,2

6 Program Bina Pemerintahan Desa 1.493,8


7 Program Peningkatan Kapasitas Keuangan PemerintahDaerah 104,1
8 Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 933,1
9 Program Pembinaan Politik dan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum 200,2
10 Program Pendidikan Kepamongprajaan 454,7
11 Program Pengawasan Internal Kementerian Dalam Negeri dan Pengawasan 39,4
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
12 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri 47,0
17
No Lokasi (Provinsi) Alokasi Jumlah
Kagiatan Penguatan Peran Kegiatan Penanganan
Provinsi dalam Lahan Kritis dan
Pengendalian, Pelaporan Sumber Daya Air
dan Evaluasi Pemanfaatan Berbasis Masyarakat
Program DAK (PLKSDA-BM)
1 Aceh 715.000.000 175.000.000 890.000.000

2 Sumatera Utara 655.000.000 250.000.000 905.000.000

3 Sumatera Barat 655.000.000 490.000.000 1.145.000.000

4 Riau 638.000.000 - 638.000.000

5 Kepulauan Riau 680.000.000 - 680.000.000

6 Jambi 650.000.000 - 650.000.000

7 Sumatera Selatan 657.000.000 - 657.000.000

8 Bangka Belitung 670.000.000 - 670.000.000

9 Bengkulu 675.000.000 250.000.000 925.000.000

10 Lampung 650.000.000 240.000.000 890.000.000

11 Banten 682.000.000 - 682.000.000

12 DKI Jakarta - - -
18
No Lokasi (Provinsi) Alokasi Jumlah
Kagiatan Penguatan Peran Kegiatan Penanganan
Provinsi dalam Lahan Kritis dan
Pengendalian, Pelaporan Sumber Daya Air
dan Evaluasi Pemanfaatan Berbasis Masyarakat
Program DAK (PLKSDA-BM)
13 Jawa Barat 7000.000.000 470.000.000 1.170.000.000

14 Jawa Tengah 697.000.000 490.000.000 1.187.000.000

15 D.I. Yogyakarta 665.000.000 400.000.000 1.065.000.000

16 Jawa Timur 685.000.000 480.000.000 1.165.000.000

17 Bali 810.000.000 250.000.000 1.060.000.000

18 Kalimantan Barat 667.000.000 - 667.000.000

19 Kalimantan Tengah 698.000.000 - 698.000.000

20 Kalimantan Selatan 705.000.000 - 705.000.000

21 Kalimantan Timur 700.000.000 - 700.000.000

22 Sulawesi Utara 721.000.000 - 721.000.000

23 Gorontalo 683.000.000 425.000.000 1.108.000.000

24 Sulawesi Tengah 683.000.000 330.000.000 1.013.000.000


19
No Lokasi (Provinsi) Alokasi Jumlah
Kagiatan Penguatan Peran Kegiatan Penanganan
Provinsi dalam Lahan Kritis dan
Pengendalian, Pelaporan Sumber Daya Air
dan Evaluasi Pemanfaatan Berbasis Masyarakat
Program DAK (PLKSDA-BM)
25 Sulawesi Barat 670.000.000 250.000.000 920.000.000

26 Sulawesi tenggara 678.000.000 260.000.000 938.000.000

27 Sulawesi Selatan 770.000.000 490.000.000 1.260.000.000

28 NTB 750.000.000 - 750.000.000

29 NTT 750.000.000 - 750.000.000

30 Maluku 732.000.000 - 732.000.000

31 Maluku Utara 670.000.000 - 670.000.000

32 Papua 794.000.000 250.000.000 1.044.000.000

33 Papua Barat 750.000.000 - 750.000.000

34 Kalimantan Utara 695.000.000 - 695.000.000


20
Kebijakan Dana Dekonsentrasi DAK
sesuai dengan RKP Tahun 2016

21
“4 Tepat”
Tepat Waktu

• Dalam siklus perencanaan

Tepat Azas

• Prinsip Dekonsentrasi dan tugas Pembantuan; sesuai regulasi berlaku

Tepat Target

• sasaran di daerah

Tepat Fungsi

• sesuai Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi

22
ISU-ISU STRATEGIS TERKAIT PERENCANAAN
DEKON& TP KEMENDAGRI TAHUN 2016
• Belum adanya PP pengganti PP No.7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
1 dan Tugas Pembantuan sehingga belum ada acuan hukum

• Identifikasi Dekon& TP yang merupakan wewenang daerah untuk


2 dialihkan ke dalam Dana Transfer Daerah

• Sinergitas dan sinkronisasi dengan pembangunan di daerah


3

• Perencanaan Dekon & TP harus berbasis hasil evaluasi atas laporan


4 pelaksanaan di tahun sebelumnya

• Penguatan Peran Gubernur sebagai Wakil Pusat di Daerah.


5
23
5. Penguatan Peran Gubernur sebagai
Wakil Pusat di Daerah.

Mengembangkan kelembagaan sebagai wakil pusat


untuk daerah.
Mengembangkan kriteria untuk alokasi DAK di
kabupaten/kota.
Menfasilitasi kerja sama antar daerah yang bersifat
wajib di wilayahnya.
Pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja
Kab/Kota dalam mendukung program nasional serta
penyelenggaraan urusan wajib
Terlibat aktif untuk mendukung program nasional

24
SANKSI BAGI KEPALA DAERAH DAN/ATAU
WAKIL KEPALA DAERAH

• Bentuk sanksi administratif: teguran lisan/tertulis; tidak dibayarkan hak


keuangan; mengikuti program pembinaan khusus; diberhentikan dari
pimpinan pada alat kelengkapan; pemberhentian sementara;
pemberhentian tetap
• Sanksi administratif jika diantaranya:
• Tidak melaksanakan program strategis nasional (Pasal 68 ayat 1)
• Tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Pasal 73 ayat 1)
• Meninggalkan tugas dan wilayah kerja > 7 hari berturut-turut (Pasal
77 ayat 3)
• Menjadi pengurus suatu perusahaan atau yayasan (Pasal 77 ayat 1)
• Melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin (Pasal 77 Ayat 2)
• Sanksi pidana jika tidak memberikan pelayanan perijinan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan pelanggarannya bersifat pidana
(pasal 83)

25
Instrumen Gubernur
• Musrenbangprov;
• Rakortek dengan K/L (Perencanaan Alokasi
Dekon/TP);
• Pemberian rekomendasi untuk proposal DAK
kab/kota (memastikan tidak overlap dengan menu
TP);
• Rapat Koordinasi dengan Kab/Kota penerima TP
(Bappeda dan SKPD lainnya).

26
REKOMENDASI PENYUSUNAN
KEBIJAKAN DEKONSENTRASI DAK
• Perkuat fungsi koordinasi untuk perencanaan dengan SKPD teknis terutama
terkait dengan kebijakan proposal based DAK (usulan kegiatan, data teknis).
1

• Perkuat fungsi monitoring (pengawasan) pelaksanaan kegiatan DAK, terutama


untuk menjamin kualitas dan ketepatan waktu.
2

• Perkuat fungsi evaluasi dan pelaporan pelaksanaan DAK, terutama untuk


menjamin akurasi data yang dilaporkan (pelaporan kepada Sekber DAK
3 Kemendagri, Kemenkeu, K/L teknis dan Bappenas).

• Melaksanakan diseminasi pemutakhiran informasi dan kebijakan dari Pemerintah Pusat


secara efektif (baik berupa forum atau tidak), melakukan pendampingan kepada SKPD
4 teknis, serta melakukan sinkronisasi aspirasi daerah dan kebijakan Pusat

• Kegiatan tidak hanya berorientasi kepada output (terlaksananya forum/rapat), namun


juga outcome (seperti pelaksanaan kegiatan DAK yang efektif dan efisien). Selain itu,
5 kegiatan juga diharapkan tidak menumpuk di akhir tahun.

27
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai