Bab I Baru 18-23 Final

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kebijakan Umum Pembangunan Ekonomi Bidang Pertanian Kabupaten
Nagekeo yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Perubahan Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023 adalah “
Mewujudkan Nagekeo sebagai Lumbung Pangan NTT dimana masyarakat
Nagekeo khususnya dan NTT umumnya (85%) bermatapencaharian petani,
hal ini juga tergambar jelas peran sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten
Nagekeo Tahun 2018 atas dasar harga berlaku sebesar 52,88%, lebih tinggi
dibandingkan sektor lain dalam memberikan kontibusi ekonomi Kabupaten
Nagekeo.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Nagekeo , hingga saat ini masih
menjadi pilihan prioritas pembangunan karena secara defakto sektor ini secara
konsisten telah memberikan nilai yang berarti dalam pembentukan struktur
ekonomi masyarakat Kabupaten Nagekeo. Dalam Dekade 5 (lima) tahun
kedepan (2018-2023) Pembangunan Pertanian memfokuskan pada 2 sasaran
kunci yaitu 1) Meningkatnya Produksi pertanian, hortikultura dan perkebunan
dan 2) Meningkatnya kualitas Produksi pertanian dan perkebunan menuju
“Produksi Meningkat Petani Sejahtera” perlu dilakukan langkah-langkah
strategis melalui pendekatan : 1) Intersifikasi lahan pertanian dilakukan melalui
optimalisasi lahan potensial menjadi area bukaan baru/percetakan sawah, 2) G
Gerakan Intesifikasi Lahan Kering agribisnis Terpadu) dilakukan melalui
Kawasan pengembangan hortikultura berbasis irigasi tetes serta Kawasan
pengembangan tanaman perkebunan, 3) Gerakan Sistim Integrasi Terpadu
Berbasis Agribisnis dilakukan melalui optimalisasi lahan basah maupun lahan
kering dengan menerapkan sistim Integrasi Terpadu Berbasis Agribisnis
(Integrasi Padi-Jagung- ternak )
Faktor-faktor pendukung tercapainya sasaran pembangunan pertanian
Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023 antara lain : 1) Sarana dan Prasarana
pertanian Lahan,Jaringan irigasi, Embung, Longstorage, Jalan tani, jalan
Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 1|

produksi , Alat Mesin Pertanian ,Pupuk,Benih, Pestisida, 2) SDM/Kelembagaan
Tani, PPL,POPT, BPSB,Poktan,Gapoktan,Asosiasi petani, Koorporasi 3)
Permodalan/KUR Bank/Kopdit, 4) Pasar Lokal,Regional, Nasional,
Internasional, 5) Informasi Teknologi/IT Website dibidang pertanian.
Dukungan multiple faktor tersebut menjadi acuan Dinas Pertanian
Kabupaten Nagekeo menyusun Rencana Strategis, selanjutnya akan
dijadikan dokumen perencanaan taktis strategis yang menggambarkan potret
permasalahan pembangunan pertanian di Kabupaten Nagekeo serta indikasi
daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan
masalah secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD,
APBD I, APBN (TP) dan Dekonsentrasi, dengan mengutamakan bidang
kewenangan wajib kemudian ditindalanjuti dengan bidang lainnya sesuai
dengan prioritas, kebutuhan pembangunan pertanian serta arah kebijakan
berdasarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. dengan melakukan
penyesuaian yang diperlukan, terutama penyesuaian dengan kapasitas
keuangan daerah, sehingga program dan kegiatan yang direncanakan oleh
pasangan Bupati dan wakil bupati pada setiap bidang kewenangan sudah
benar-benar sesuai dengan kapasitas keuangan daerah.

Gambaran tentang hubungan antara Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Hubungan antara Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Pedoman Pedoman Rincian

Renstra KL Renja - KL RKA-KL APBN
Pedoman Diacu
Dijabarkan
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM
Nasional Nasional RKP RAPBN APBN
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman

RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah
Pedoman
Diacu
Renstra Pedoman Renja - Pedoman Rincian

RKA
SKPD SKPD SKPD APBD

1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian
Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023 adalah:
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
7. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang
tata cara penyusunan Rencana pembangunan Nasional
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan,Tata cara penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggara Pemerintah Daerah pada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan Laporan Penyelengaraan Pemerintah Daerah kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,

16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Interrnal Pemerintah;
21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akubilitas Kinerja Intansi Pemerintah ;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pembinaan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah ;
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan
tentang sistem Pemerintahan Berbasis Eletronik
26. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 tentang Perangkat Daerah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedeua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendaliasn dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025;
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2010-2030;
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018-2023;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Nagekeo Tahun 2009-2025;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 1 tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nagekeo tahun 2018 – 2023
34. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 1 tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo Tahun 2011 - 2031
35. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan perangkat daerah Kabupaten Nagekeo
36. Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
organisasi,Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten
Nagekeo .

1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah Dinas
Pertanian ini, antara lain adalah :
1.3.1. Maksud
a. Menyediakan dokumen rencana teknis dinas pertanian dalam
menyusun Renja PD sebagai bahan acuan penyusunan RKPD,KUA
dan PPAS dengan menggunakan pendekatan kinerja yang diawali
dengan pernyataan masalah dan target kinerja yang terukur, penetapan
arah kebijakan terknis yang terfokus, lengkap dengan informasi
mengenai lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.
b. Pedoman, acuan dan arahan bagi Dinas Pertanian dan seluruh
stakeholder dalam menentukan kebijakan, strategis pencapaian,
program dan kegiatan dibidang pertanian.
1.3.2. Tujuan
a. Menjamin tersusunnya rencana program berbasis kinerja, yang
berorientasi pada pelayanan umum secara terukur.
b. Menjamin konsistensi perencanaan teknis Dinas Pertanian dengan
arahan strategis, Visi dan Misi pasangan Bupati/Wakil Bupati
c. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang
terukur baik dalam bentuk LKJIP Dinas Pertanian maupun sebagai
bahan masukan dalam penyusunan laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala daerah sesuai PP Nomor 3 tahun 2007.

1.4. Sistematika Penyusunan
Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023
disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut :
Bab. I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang Renstra Perangkat Daerah
Mengemukan secara ringkas pengertian , fungsi Renstra perangkat
daerah dalam penyelenggaraan pembangunan Daerah , Proses
penyusunan Renstra Perangkat Daerah,Keterkaitan Renstra Perangkat
Daerah dengan RPJMD,Renstra K/L dan Renstra Propinsi /Kabupaten
dengan Renja Perangkat Daerah.
1.2 Landasan hukum
Memuat penjelasan tentang undang – undang ,peraturan
Pemerintah ,peraturan daerah , dan ketentuan peraturan lainnya yang
mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi ,Perangkat daerah ,
serta pendoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan Perencanaan
dan Penganggaran
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuaan dari penyusunan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah .
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Perubahan Renstra
Perangkat Daerah serta susunan garis besar isi dokumen.
Bab. II. Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian

Memuat informasi tentang peran ( tugas dan fungsi) perangkat
daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintah daerah,mengulas
secara ringkas sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Pertanian
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
Bab. III. Permasalahan dan Isu-isu Strategis Dinas Pertanian
Bagian ini memuat Informasi tentang identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten
Nagekeo, Telaahan visi,misi dan program Kepala daerah dan wakil

kepala daerah terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi,
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian lingkungan hidup
strategis serta penentuan isu-isu strategis.
Bab. IV. Tujuan dan Sasaran
Mengemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran yang telah
disepakati.
Bab. V. Strategi dan Arah Kebijakan
Mengemukan rumusan pernyataan strategi yang dipilih dalam
mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi
terpilih.
Bab.VI. Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Bab ini memuat program dan kegiatan serta dukungan target pagu
indikatif
Bab. VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Pada bagian ini mengemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah
yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran .
Bab. VIII. Penutup.
Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 10 |

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 3 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo serta
Peraturan Bupati Nagekeo Nomor 65 Tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan,organisasi,tugas ,fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Kabupaten
Nagekeo yaitu : “Unsur pembantu pelaksanaan urusan pemerintah bidang
Pertanian yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang
diberikan kepada pemerintah Daerah ”
Dari ringkasan tugas pokok tersebut diatas,maka fungsi Dinas Pertanian adalah
adalah :
1. Perumusan kebijakan sarana prasarana dan penyuluhan , tanaman pangan

dan hortikultura serta perkebunan.
2. Pelaksanaan kebijakan sarana prasarana dan penyuluhan, tanaman
pangan dan hortikultura serta perkebunan
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sarana prasarana dan penyuluhan ,
tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan
4. Pelaksanaan administrasi Dinas
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat membawahi :
a. Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b. Subag Umum dan Kepegawaian Subag Keuangan
3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura membawahi:

a. Seksi Produksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan
dan Hortikultura
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman pangan dan
Hortikultura
4. Bidang PraSarana dan Sarana Pertanian membawahi:
a. Seksi PraSarana dan Sarana Pertanian
b. Seksi Penyuluhan Pertanian
5. Bidang Produksi Perkebunan membawahi:
a. Seksi Produksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman
Perkebunan
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan
6. Kelompok Jabatan fungsional
7. UPTD
Tabel 2.1. Uraian Tugas Jabatan Pada Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo
Jabatan Ringkasan Uraian Tugas
Kepala Dinas Merumuskan kebijakan teknis dinas dengan
berpedoman pada kebijakan nasional bidang
pertanian sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;,
Merumuskan dan menetapkan rencana strategis dinas
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) agar tercapai program dan
kegiatan sesuai perencanaan;, Menetapkan Rencana
Kinerja (Renja), penetapan kinerja dan evaluasi Kinerja
Dinas berdasarkan tugas pokok dan fungsi agar
terwujudnya sinkronisasi kinerja dan efisiensi serta
efektifitas kerja dinas;, Mengarahkan pekerjaan
bawahan di lingkungan dinas berdasarkan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
tugas;, Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan
fungsi penyelenggaraan kepemerintahan urusan

produksi tanaman pangan dan hortikultura sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja dalam
proses pencapaian program;, Memimpin dan
mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi
penyelenggaraan kepemerintahaan urusan Prasarana
dan Sarana Pertanian sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk mewujudkan keterpaduan
dan keserasian kerja dalam proses pencapaian
program; , Memimpin dan mengkoordinasikan
pelaksanaan fungsi penyelenggaraan kepemerintahaan
urusan Perkebunan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk mewujudkan keterpaduan
dan keserasian kerja dalam proses pencapaian
program; , Memimpin dan mengkoordinasikan
penyusunan anggaran Dinas berdasarkan program
kegiatan dinas serta tugas pokok dan fungsi agar
terwujudnya pelaksanaan program dan kegiatan yang
efektif dan efisien; , Memimpin dan mengkoordinasikan
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPj), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Keuangan bidang urusan
yang menjadi kewenangan Dinas sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai
bahan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja; ,
Memimpin dan mengkoordinasikan penyusunan profil
dan statistik tahunan Dinas berdasarkan berdasarkan
pedoman dan ketentuan yang berlaku sebagai data dan
informasi dalam mendukung perencanaan dan
pelaksanaan kerja dinas; , Menjalin kerjasama dengan
instansi lain atau lembaga lain (mitra kerja) untuk

mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja dalam
proses pencapaian program; , Mengendalikan
pelaksanaan teknis operasional dinas dengan
membimbing dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
dinas agar tercapai optimalisasi tugas; , Mengevaluasi
pelaksanaan tugas dinas berdasarkan rencana dan
realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian
program dan permasalahan yang dihadapi serta upaya
pemecahan masalah; , Melakukan pembinaan dan
penilaian terhadap kinerja dan prestasi kerja bawahan
berdasarkan capaian hasil kerja sebagai bahan untuk
peningkatan karier dan pemberian penghargaaan atau
sanksi dalam upaya pencapaian peningkatan kinerja
bawahan; , Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati/Wakil Bupati sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi; , Melaporkan pelaksanaan tugas secara
teknis operasional kepada Bupati/Wakil Bupati dan
secara administratif kepada Sekretaris Daerah
berdasarkan sumber data dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk digunakan sebagai bahan masukan
pimpinan.
Sekretaris Merencanakan operasional kegiatan Dinas Pertanian
berdasarkan pedoman dan peraturan yang berlaku
sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas;,
Melaksanakan koordinasi penyusunan dan perumusan
kebijakan teknis Dinas berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku agar terwujud rumusan
kebijakan dinas yang efektif dan berdaya guna;,
Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas
pokok dan fungsi masing-masing agar terwujud hasil
kerja yang optimal;, Memberi petunjuk kepada semua
bawahan sesuai dengan peraturan/pedoman yang

berlaku agar terwujud pola kerja yang sinergis dalam
pelaksanaan kegiatan;, Menyelia pelaksanaan tugas
pada sekretariat dan bidang - bidang pada Dinas
Pertanian dengan cara melakukan rapat koordinasi
internal agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan
rencana;, Melaksanakan koordinasi urusan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, umum dan
kepegawaian serta keuangan berdasarkan prosedur
dan ketentuan yang berlaku untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;, Melaksanakan
koordinasi penyusunan anggaran dan realisasi
anggaran berdasarkan ketentuan yang berlaku serta
berpedoman pada perencanaan dinas untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;, Melaksanakan koordinasi
pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,
ketatausahaan, dan aset dinas sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku dalam rangka menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;, Melaksanakan
koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Keuangan
Dinas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku sebagai bahan masukan dalam rangka
pertanggungjawaban kepada atasan;, Melaksanakan
koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
dan sekretariat sesuai kalender kerja yang telah
ditetapkan untuk mengetahui sejauhmana pencapaian
pelaksanaan kegiatan;, Melaksanakan koordinasi
penghimpunan data dari setiap bidang berdasarkan
prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan
informasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan;,

Melaksanakan koordinasi urusan kebersihan lingkungan
dan kantor sesuai dengan jadwal kerja dinas agar
tercipta kenyamanan dalam melaksanakan tugas;,
Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kebijakan untuk
mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja agar
tercipta sinkronisasi dalam pelaksanaan
program/kegiatan;, Membina keserasian program dan
kegiatan antar sub bagian ,seksi-seksi dan bidang
untuk mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja
dalam proses pencapaian program;, Mewakili kepala
dinas apabila kepala dinas berhalangan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;, Mengevaluasi
pelaksanaan tugas pada sekretariat dan bidang dengan
cara mengkaji laporan sementara dari masing-masing
bidang untuk mengetahui keberhasilan dan
permasalahan serta menetapkan alternatif pemecahan
masalahnya agar pelaksanaan tugas/kegiatan berjalan
sebagaimana mestinya;, Melakukan pembinaan dan
penilaian terhadap kinerja dan prestasi kerja bawahan
berdasarkan capaian hasil kerja sebagai bahan untuk
peningkatan karier dan pemberian penghargaaan atau
sanksi dalam upaya pencapaian peningkatan kinerja
bawahan;, Melaksanakan tugas lain yang diberikan
atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;,
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala dinas
berdasarkan sumber data dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk digunakan sebagai bahan masukan
pimpinan.
Kasubag Merencanakan kegiatan Sub Bagian Keuangan, Umum
Keuangan, Umum dan Kepegawaian berdasarkan langkah-langkah
dan operasional bagian serta sumber data yang ada untuk
Kepegawaian kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas;,

Membagi tugas pada bawahan berdasarkan tugas
pokok dan fungsi masing-masing jabatan fungsional
agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugasMemberi
petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
kerja agar terwujud efektifitas dalam pelaksanaan
kegiatanMengendalikan pelaksanaan administratif,
membimbing, memeriksa, mengoreksi, menilai dan
mengontrol pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan
tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan
fungsional agar terwujud hasil kerja yang
optimalMelaksanakan verifikasi Surat Permintaan
Pembayaran Uang Persediaan (SPP - UP), Surat
Permintaan Pembayaran Ganti Uang (SPP - GU), Surat
Permintaan Pembayaran Langsung Gaji (SPP - LS)
dan LS Barang dan Jasa), Surat Permintaan
Pembayaran Tambahan Uang (SPP - TU) berpedoman
pada plafon anggaran yang telah ditetapkan untuk
mengetahui kebenaran dan keakuratan data;,
Melaksanakan pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran Uang Persediaan (SPP - UP); Surat
Permintaan Pembayaran Ganti Uang (SPP - GU); Surat
Permintaan Pembayaran Langsung Gaji (SPP - LS)
dan LS Barang dan Jasa); Surat Permintaan
Pembayaran Tambahan Uang (SPP - TU); sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan pertimbangan dalam pengajuan anggaran;,
Menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM)
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku
sebagai pedoman dalam pengajuan anggaran;,
Mengajukan dan verifikasi Surat Pertanggungjawaban
(SPj) berdasarkan pedoman dan bukti-bukti yang ada
sebagai bahan pengajuan anggaran.;, Melaksanakan

verifikasi terhadap penerimaan keuangan seusai
dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku untuk
keakuratan dan kebenaran data administrasi
penerimaan;, Menyusun laporan keuangan SKPD
berdasarkan ketentuan dan pedoman yang berlaku
serta realisasi anggaran sebagai bahan masukan
atasan dalam rangka pertanggungjawaban;,
Melaksanakan urusan kebersihan kantor sesuai dengan
rencana kegiatan kantor agar terciptanya lingkungan
kantor yang bersih, indah dan nyaman;, Melaksanakan
urusan kepegawaian meliputi kenaikan berkala
pegawai, kenaikan pangkat pegawai, surat keputusan
penyesuaian gaji pokok pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) dan data nominatif pegawai sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar
terpenuhinya hak dan kewajiban pegawai yang telah
memenuhi syarat;, Melaksanakan penataan dan
penertiban file-file kepegawaian Dinas berdasarkan
ketentuan yang berlaku agar tertib administrasi
kepegawaian dan untuk kelancaran fasilitasi urusan
kepegawaian Dinas;, Melaksanakan penertiban
administrasi meliputi perjalanan dinas, administrasi
surat menyurat , dan inventarisasi aset sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tertib
administrasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;,
Melakukan koordinasi pelaksanaan kebijakan untuk
mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja demi
kelancaran pelaksanaan tugas;, Mengembangkan dan
menciptakan kerjasama dengan sub bagian lain (mitra
kerja) demi keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan
program organisasi;, Melaksanakan urusan disiplin
pegawai berdasarkan prosedur dan ketentuan yang

berlaku agar terciptanya aparatur yang handal,
profesional dan bermoral;, Membuat laporan
pelaksanaan tugas sub bagian Keuangan, Umum dan
Kepegawaian kepada pimpinan berdasarkan sumber
data dan kegiatan yang telah dilakukan untuk
dipergunakan sebagai bahan masukan pimpinan;,
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tupoksi untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
Kasubag Merencanakan kegiatan Sub Bagian Perencanaan
Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan berdasarkan langkah-langkah
Evaluasi dan operasional bagian serta sumber data yang ada untuk
Pelaporan kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas;,
Membagi tugas pada bawahan berdasarkan tugas
pokok dan fungsi masing-masing jabatan fungsional
agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;, Memberi
petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
kerja agar terwujud efektifitas dalam pelaksanaan
kegiatan;, Mengendalikan pelaksanaan administratif,
membimbing, memeriksa, mengoreksi, menilai dan
mengontrol pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan
tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan
fungsional agar terwujud hasil kerja yang optimal;,
Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dari
setiap bidang berdasarkan pelaksanaan program dan
kegiatan sebagai laporan pertanggungjawaban;,
Menyusun Rencana strategis (Renstra) dinas
berdasarkan langkah-langkah operasional dinas serta
sumber data yang ada sebgai pedoman dalam
pelaksanaan program dan kegiatan;, Menyusun
dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan
Penetapan Kinerja (PK) Dinas berdasarkan rencana

operasional dinas sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;, Menyusun dan melakukan asistensi dokumen
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas berdasarkan
program dan kegiatan setiap bidang bersama Kasubag
Keuangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;,
Menyusun dokumen Laporan Kinerja Iinstansi
Pemerintah (LKjIP) Dinas, Laporan Keterangan
Pertanggunjawaban (LKPj) dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban
pelaksanaan kinerja;, Melakukan koordinasi
pelaksanaan kebijakan untuk mewujudkan keterpaduan
dan keserasian kerja demi kelancaran pelaksanaan
tugas;, Mengembangkan dan menciptakan kerjasama
dengan sub bagian lain (mitra kerja) demi keberhasilan
dan kelancaran pelaksanaan program organisasi ,
Membuat laporan pelaksanaan tugas sub bagian
kepada pimpinan berdasarkan sumber data dan
kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan
sebagai bahan masukan pimpinan;, Melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tupoksi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Kepala Bidang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanaman mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi
Pangan dan Dinas di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Hortikultura dengan cara penyusunan rencana dan program kerja
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; Pembinaan,
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas di
bidang produksi tanaman pangan, produksi Hortikultura
dan pengolahan dan pemasaran; pengkajian bahan

kebijakan teknis di bidang tanaman pangan dan
Hortikultura; Perencanaan kebutuhan dan penyediaan
benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi
dan pembinaan di bidang produksi tanaman pangan,
produksi Hortikultura dan pengolahan dan pemasaran;
Pengawasan peredaran dan sertifikasi benih di bidang
tanaman pangan dan hortikultura; Pemberian bimbingan
penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman
pangan dan hortikultura; Pengendalian dan
penanggulangan hama penyakit, penanggulangan
bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang
tanaman pangan dan hortikultura; Pemberian bimbingan
pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
tanaman pangan dan hortikultura; Pengkajian bahan izin
usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan dan
hortikultura; Pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman
pangan dan hortikultura; Pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya; Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di
bidang tugasnya; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
hasil perencanaan dan pelaksanaan tugas; dan pelaporan
hasil pelaksanaan tugas
Kepala Bidang Kepala Bidang Perkebunan mempunyai tugas pokok
Perkebunan melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang
perkebunan dengan cara penyusunan rencana dan
program kerja Bidang Perkebunan; Pembinaan,
bidang penatausahaan perkebunan, produksi
perkebunan, pengolahan dan pemasaran; Pengkajian
bahan kebijakan teknis di bidang tanaman perkebunan;
Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di

bidang perkebunan; Pengawasan peredaran
dan sertifikasi benih di bidang perkebunan; Pemberian
bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang
perkebunan; Pengendalian dan penanggulangan hama
penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak
perubahan iklim di bidang perkebunan; Pemberian
bimbingan pasca panen, pengolahan dan pemasaran
hasil di bidang perkebunan; Pengkajian pemberian izin
usaha/rekomendasi teknis di bidang perkebunan;
Pemantauan dan evaluasi teknis pasca penerbitan izin
usaha/rekomendasi teknis di
bidang perkebunan; Pelaksanaan tugas lain sesuai
dengan tugas dan fungsinya; Pelaksanaan koordinasi
dan kerjasama di bidang tugasnya; Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Kepala Bidang Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian
Prasarana dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi
Sarana Dinas di bidang Prasarana dan Sarana Pertanian
Pertanian dengan cara penyusunan rencana dan program kerja
Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian; Pembinaan,
bidang lahan dan irigasi, Pupuk, Pestisida dan Alsintan
serta Pembiayaan, Data, Informasi dan sumber daya
manusia pertanian; Pengkajian bahan kebijakan teknis
Prasarana dan Sarana Pertanian; Perencanaan
kebutuhan di bidang Prasarana dan Sarana Pertanian;
Penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;
Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di
bidang pertanian; Pengembangan potensi dan
pengelolaan lahan dan irigasi pertanian; Penyediaan
dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida, serta alat

dan mesin pertanian; Pemberian bimbingan pembiayaan
di bidang pertanian; Pemberian fasilitasi investasi di
bidang pertanian; Pemantauan dan evaluasi di bidang
sarana dan prasarana pertanian; Penyelenggaraan
fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang
tugasnya; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil
pelaksanaan tugas; Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi produksi, pengolahan
Produksi ,Pengolah dan pemasaran berdasarkan rencana operasional
an dan pemasaran Bidang Tanaman pangan dan hortikultura sebagai
hasil Tanaman pedoman pelaksanaan tugas;, Menetapkan rencana
Pangan dan kegiatan setelah mendapat persetujuan dari
Hortikultura atasan;,Membagi tugas kepada bawahan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi
produksi,pengolahan dan pemasaran;, Membimbing
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi
produksi,pengolahan dan pemasaran sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;, Memeriksa hasil
kerja bawahan di lingkungan Seksi produksi,pengolahan
dan pemasaran sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan,
Melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang
Tanaman pangan dan hortikultura dan melaksanakan
kebijakan tersebut berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang berlaku untuk mencapai visi dan misi dinas;,
Melaksanakan pemberian bimbingan penerapan
peningkatan produksi di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;, Melaksanakan pemberian bimbingan
pascapanen, pengolahan di bidang tanaman pangan

dan hortikultura;, Melaksanakan bimbingan pemasaran
hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
mengetahui peluang pasar dan peningkatkan daya
saing;, Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Seksi produksi, pengolahan dan pemasaran
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;,
Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
produksi, pengolahan dan pemasaran sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;,
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Perbenihan dan

Perbenihan dan Perlindungan berdasarkan rencana operasional Bidang
perlindungan TPH Tanaman pangan dan hortikultura sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;, Membagi tugas kepada bawahan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi
Perbenihan dan Perlindungan;, Membimbing
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
SeksiPerbenihandanPerlindungansesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;, Memeriksa hasil kerja
bawahan di lingkungan Seksi Perbenihan dan
Perlindungan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;,
Melaksanakan penyusunan kebijakan di Bidang
Tanaman pangan dan hortikultura dan melaksanakan
yang berlaku untukpencapaian visi danmisi dinas;,

Melaksanakan pengawasan mutu da
nperedaranbenih/bibit di bidang tanaman panga
ndanhortikultura sesuai dengan ketentuan dan prosedur
yang berlaku untuk menjamin legalitas dan kualitas
serta meminimalisi rpenyalagunaanbenih/bibit tanaman
pangan dan hortikultura;, Melaksanakan pengendalian
dan penanggulangan hama penyakit di bidang tanaman
pangandan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku dalam rangka peningkatan
produksi dan produktifitas tanaman pangan dan
hortikultura;, Melaksanakan penanggulangan bencana
alam dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman
pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan
produksi dan produktifitas tanaman pangan dan
hortikultura;, Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Seksi Perbenihan dan Perlindungan dengan
cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;, Melaporkan
pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Perbenihan
dan Perlindungan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja
dan rencana kegiatan mendatang;, Melaksanakan tugas
kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi produksi, pengolahan

Produksi ,Pengola dan pemasaran berdasarkan rencana operasional
han dan Bidang Perkebunan sebagai pedoman pelaksanaan
pemasaran hasil tugas;, Menetapkan rencana kegiatan setelah mendapat
Perkebunan persetujuan dari atasan;,Membagi tugas kepada
bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas

Seksi produksi,pengolahan dan pemasaran;,
Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi produksi,pengolahan dan pemasaran sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;, Memeriksa hasil
kerja bawahan di lingkungan Seksi produksi,pengolahan
dan pemasaran sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;,
Melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang
perkebunan dan melaksanakan kebijakan tersebut
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku
untuk mencapai visi dan misi dinas;, Melaksanakan
pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi
di bidang tanaman perkebunan;, Melaksanakan
pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan di
bidang tanaman perkebunan;, Melaksanakan bimbingan
pemasaran hasil di bidang tanaman perkebunan sesuai
mengetahui peluang pasar dan peningkatkan daya
saing;, Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Seksi produksi, pengolahan dan pemasaran
produksi, pengolahan dan pemasaran sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Perbenihan dan

Perbenihan dan Perlindungan berdasarkan rencana operasional Bidang
Perlindungan Tanaman Perkebunan sebagai pedoman pelaksanaan

Tanaman tugas;, Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
Perkebunan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Seksi Perbenihan dan
Perlindungan;, Membimbing pelaksanaan tugas
bawahan di lingkungan Seksi Perbenihan dan
Perlindungan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;, Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Seksi Perbenihan dan Perlindungan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;, Melaksanakan penyusunan kebijakan di
Bidang Tanaman perkebunan dan melaksanakan
yang berlaku untuk pencapaian visi danmisi dinas;,
Melaksanakan pengawasan mutu dan peredaran
benih/bibit di bidang tanaman perkebunan sesuai
menjamin legalitas dan kualitas serta meminimalisir
penyalagunaan benih/bibit tanaman perkebunan;,
Melaksanakan pengendalian dan penanggulangan
hama penyakit di bidang tanaman perkebunan sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dalam
rangka peningkatan produksi dan produktifitas tanaman
perkebunan;, Melaksanakan penanggulangan bencana
alam dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman
perkebunan sesuai dengan ketentuan dan prosedur
yang berlaku dalam rangka peningkatan produksi dan
produktifitas tanaman perkebunan;, Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Perbenihan
dan Perlindungan dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di
masa mendatang;, Melaporkan pelaksanaan kinerja di

lingkungan Seksi Perbenihan dan Perlindungan sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana

Prasarana dan Pertanian berdasarkan rencana operasional Bidang
Sarana Pertanian Sarana, Prasarana dan Penyuluhan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;, Membagi tugas kepada bawahan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi
Sarana dan Prasarana Pertanian;, Membimbing
Sarana dan Prasarana Pertanian sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;, Memeriksa hasil kerja
bawahan di lingkungan Seksi Sarana dan Prasarana
Pertanian sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;, Melaksanakan
penyusunan kebijakan di bidang sarana, prasarana dan
penyuluhan pertanian dan melaksanakan kebijakan
tersebut berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
berlaku untuk pencapaian visi dan misi dinas;,
Melaksanakan penyediaan, pengawasan, dan
bimbingan penggunaan pupuk, pestisida, alat dan mesin
pertanian, serta penyediaan pemberian bimbingan
pembiayaan pertanian sesuai dengan ketentuan dan
produksi dan produktifitas pertanian;, Melaksanakan
pengembangan prasarana pertanian, pengembangan
potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian
sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku

untuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur
pertanian;, Melaksanakan pengendalian dan
penanggulangan bencana pertanian sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
meminimalisir kehilangan produksi dan produktifitas
pertanian;, Melaksanakan pengelolaan izin usaha
berlaku untuk melegalisasi usaha pertanian;,
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;, Melaporkan
pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Sarana dan
Prasarana Pertanian sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja
dan rencana kegiatan mendatang;, Melaksanakan tugas
kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Penyuluhan berdasarkan

Penyuluhan rencana operasional Bidang Sarana, Prasarana dan
Penyuluhan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;,
Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Penyuluhan;, Membimbing
Penyuluhan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;, Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Seksi Penyuluhan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;,
Melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang sarana,
prasarana dan penyuluhan pertanian dan melaksanakan
kebijakan tersebut berdasarkan ketentuan dan
prodsedur yang berlaku untuk meningkatkan produksi
dan produktivitas;, Melaksanakan pengembangan
mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan

berlaku dalam rangka peningkatan penyelenggaraan
penyuluhan pertanian;, Memfasilitasi penumbuhan dan
pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat
bagi pelaku utama dan pelaku usaha sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
meningkatkan kapasitas kelembagaan tani ;,
Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pegawai
negeri sipil, swadaya dan swasta sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk peningkatan
sumber daya penyuluh pertanian ;, Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Penyuluhan
Penyuluhan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang;, Melaksanakan tugas kedinasan
lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Kelompok Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas untuk
Jabatan melakukan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
Fungsional
perundangan-undangan
Kelompok
UPTD Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo dibentuk

sesuai Peraturan Bupati (PERBUP) Nagekeo Nomor 65 Tahun 2016 tanggal
7 Nopember 2016 dapat disajikan sebagai berikut :
Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo berdasarkan Perda

No. 33 Tahun 2016 disajikan pada Struktur Berikut ini :

KEPALA DINAS
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NAGEKEO BAGIAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
OLIVA MONIKA MOGI,SP
NOMOR : 65 TAHUN 2016 NIP. 197006031998032005 DINAS PERTANIAN TIPE B
TANGGAL : 7 NOVEMBER 2016 KABUPATEN NAGEKEO
SEKRETARIS
MURSIDINNPUA GENO,SP
NIP197210292005011009
KEL. JABATAN
FUNGSIONAL KJF
SUBAG. PERENCANAAN, EVALUASI SUBAG. KEUANGAN UMUM dan

dan PELAPORAN KEPEGAWAIAN
MARIA ROSALINA BHA BUPU, SP LUSIA KOLI MORU,SP
NIP. 197710041999032001 NIP198003162011012003
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN

BIDANG SARANA DAN PRASARANA HORTIKULTURA BIDANG PERKEBUNAN
PENYULUHAN HASNIATI,SP
AHMAD EFENDI PUA UPA,SP NIP197209032000122008
HIERONIMUS PAGA,STP NIP. 198001072001011020
NIP. 197404302006041004
SEKSI SARANA dan PRASARANA SEKSI PERBENIHAN dan PERLINDUNGAN SEKSI PERBENIHAN dan
PERTANIAN TANAMAN PERLINDUNGAN
AGNES SAFERINA YUA WEA,STP MARIA YOHANA WULA, SP
NIP. 198208022009042009 NIP. 197403082008012010
SEKSI PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN SEKSI PRODUKSI, PENGOLAHAN dan

PEMASARAN TPH PEMASARAN
SEKSI PENYULUHAN
ARNOLDUS O. MAWO,SP
MARSELINUS NUWA, SP PANKRASIUS MITE,SP NIP. 197804052008041004
UPTD
NIP. 196606122006041011 NIP. 19740406200511005

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo memiliki PNS dalam
komposisi jabatan struktural dan fungsional sebanyak 122 orang.
Kelompok jabatan struktural terdiri dari jabatan Eselon II/b sebanyak I
orang Eselon III/a sebanyak I orang Eselon III/b sebanyak 3 orang,
Eselon IV/a sebanyak 6 orang dan staf PNS 12 orang . Untuk jabatan
fungsional terdapat 98 orang terdiri dari 92 tenaga ppl, 4 Orang POPT
dan 2 Orang Guru diperbantukan di SPMA, sedangkan untuk cabang
dinas dan UPTD, sementara belum ditetapkan komposisi dan tata
kerjanya. Untuk Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, Dinas
Pertanian memiliki Tenaga Harian Lepas sebanyak 83 orang Terdiri
dari 38 orang PPL, 4 orang POPT, operator tractor 5 orang, operator
combine haversted 3 orang, Tenaga Tata Usaha BPP 7 Orang, Tukang
Kebun BPP 7 orang, sopir 1,Penjaga malam 1 orang dan 17 orang
pembantu administrator kantor.
Sebagai gambaran tentang kondisi riil kepegawaian pada lingkup
kerja Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo berdasarkan tingkat
pendidikan sampai dengan bulan Desember 2018 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.2.1.Kondisi riil kepegawaian berdasarkan tingkat
Pendidikan,pangkat/Golongan, Jabatan dan Jenis
Kelamin
Sebagai gambaran tentang kondisi riil kepegawaian pada lingkup
kerja Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo berdasarkan tingkat
pendidikan sampai dengan bulan Desember 2018 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.2.1. Kondisi riil kepegawaian berdasarkan tingkat
Pendidikan,pangkat/Golongan, Jabatan dan Jenis
Kelamin

JUMLAH
N PNS PNS
URAIAN
O. STRUKTU FUNGSIONA THL
RAL L

1 2 3 4
I Pendidikan :
1 S2 2 0 -
2 S1 11 59 30
3 Diploma 5 11 16
4 SLTA 5 28 32
5 SLTP 0 0 2
6 SD 1 0 3
Jumlah 24 98
Total 122 83
II PANGKAT-
GOLONGAN
1 Pembina Utama 1
Muda -IV/c
2 Pembina 1
Tingkat I -IV/b
3 Pembina -IV/a 1 2
4 Penata Tingkat I 5 20
– III/d
5 Penata – III/c 5 8
6 Penata Muda 1 16
Tingkat I - III/b
7 Penata Muda - 3 26
III/a
8 Pengatur 4 3
Tingkat I – II/d
9 Pengatur – II/c 2 5
10 Pengatur 0 4
MudaTingkat I –
II/b
11 Pengatur Muda 0 14
– II/a
12 Juru Tingkat I- 1 0 0
I/d
Jumlah 24 98
Total 122
III JABATAN
Struktural
1 Eselon II-B 1

2 Eselon III-A 1
3 Eselon III-B 3
4 Eselon IV-A 7
5 Non Eselon/Staf 12
Jumlah 24
Fungsional
1 Penyuluh 0 2
Pertanian
Madya (Gol.
Ruang
IV/a-IV/c)
2 Penyuluh 0 10
Pertanian Muda
(Gol. Ruang
III/c-III/d)
3 Penyuluh 14
Pertanian
Pertama (Gol.
Ruang III/a-III/b)
4 Penyuluh 0 23
Pertanian
Penyelia (Gol.
Ruang III/c-III/d)
5 Penyuluh 0 6
Pertanian
Pelaksana
Lanjutan (Gol.
ng II
6 Penyuluh 0 10
Pertanian
Pelaksana (Gol.
Ruang
II/b,II/c,II/d)
7 Penyuluh 23
Pertanian
Pelaksana
Pemula (Gol.
Ruang II/a)
Jumlah 98

Total 122
IV JENIS KELAMIN
1 Laki-Laki 13 54 53
2 Perempuan 11 44 30
Jumlah 24 98
Total 122 83
2.2.1 Perlengkapan
Perlengkapan/sarana dan prasarana pendukung pelayanan demi
mendorong percepatan pembangunan Pertanian di Kabupaten Nagekeo
keadaan sampai dengan bulan Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2.2. Daftar Peralatan dan Mesin
NO. Uraian Jumlah Ket.

1 2 3 4
Sarana Kantor
1. Sepeda Motor 83 unit Baik
2. Mobil 2 unit Baik
3 Mobil pengangkut sasis + 1 unit Baik

kasoseri
4 Traktor Roda Empat 3 unit Baik
4 Traktor Roda Dua 12 unit Baik
5 Kulkas 5 unit Baik
6 AC 1 unit Baik
7 Brankas 1 unit Baik
8 Kursi 36 buah Baik
9 Meja kerja 68 buah Baik
10 Lemari barang 36 buah Baik
11 Printer 17 unit Baik
12 Laptop 27 unit Baik
13 Komputer 4 unit Baik
14 Papan nama kantor 1 unit Baik

15 Alat uji tanah 9 unit Baik
16 Terali jendela 1 paket Baik
17 Alat Penangkar curah hujan 5 buah Baik
18 Kain gorden 1 set Baik
19 Alat - alat labaratorium Baik
20 Lemari air flow 2 buah Baik
21 Oven Stenlisasi 2 buah Baik
22 Acfoclove 1 buah Baik
23 Halmocytomoter 1 buah Baik
24 Kompor listrik 2 buah Baik
Alat Praktek Pengolahan Hasil

Pertanian
25 Blender 2 buah Baik
26 Alat pengepakan 2 buah Baik
27 Oven 2 buah Baik
28 Mol 2 buah Baik
29 Mixer 2 buah Baik
30 Bagan warna daun 1 unit Baik
31 Moisture Tester 1 unit Baik
32 Alat penangkar hujan 1 unit Baik
Alat laboratorium Baik
33 Mounsel colour versi USDA 1 unit Baik
35 PUTS 1 unit Baik
36 Alat bengkel tak bermesin
37 Pompa Vaseline 1 unit Baik
38 Dongkrak 1 unit Baik
39 Hadycam 1 unit Baik
40 Mesin pompa air 1 unit Baik

Alat bengkel tak bermesin
41 Kunci ring 2 buah Baik
42 Kunci shock 2 buah Baik
43 Mesin penggiling padi/Rmu
44 Race Miling unit /msin penggerak 2 unit Baik
45 Timbangan Sentimal 150 Kg 2 unit Baik
46 Timbangan Sentimal 300 Kg 2 unit Baik
47 Mesin jahit karung 2 unit Baik
Peralatan dan Perlengkapan

masak
48 Meat mincer 6 unit Baik
49 Penepil/pengering minyak 3 buah Baik

mekanis
50 Pencetak kemasan 6 unit Baik
51 Alat pres kemasan berisi gas 3 unit Baik
52 Timbangan Digital 6 unit Baik
53 Timbangan aluminium 3 unit Baik
54 Kompor Hock 9 buah Baik
55 Wajan besi 3 buah Baik
56 Kompor tekan 3 buah Baik
57 Blender 3 buah Baik
58 Meja kerja 6 buah Baik
59 Dandang kukus 6 buah Baik
Alat bengkel tak bermesin
60 Alat penyaring Zeolit 1 unit Baik
61 Alat pengepres blondo 1 unit Baik
62 Alat filing 1 unit Baik
63 Tangki/tandon air 2200 liter 1 buah Baik
64 Hair Driyer 1 buah Baik
65 Alat pemotong nata 1 unit Baik

66 Alat packing cup 1 unit Baik
67 Rak pematang nata 1 buah Baik
68 Tungku Pyrolisis 1 buah Baik
69 Penepung arang 1 unit Baik
70 Percetak Briguete 1 unit Baik
71 Destilasi asap cair 1 unit Baik
72 Pengurai serabut 1 unit Baik
73 Pemisah serabut 1 unit Baik
Peralatan UPH kakao
74 Mesin Pemecah Buah Kakao 1 Unit Baik
75 Mesin Sortasi Kakao 1 Unit Baik
76 Kotak fermentasi 11 buah Baik
77 Kakao tester 1 buah Baik
78 Termometer batang 3 buah Baik
79 Timbangan Duduk 300 kg 1 unit Baik
80 Gerobak dorong 3 buah Baik
81 Terpal 9 x 7 cm 10 buah Baik
82 Jaring net 2 buah Baik
83 Tandon air 1600 l liter 1 buah Baik
84 Selang berserat 2 roll Baik
85 Para – para rak jemur biji kakao 30 buah Baik
86 Para – para rak jemur biji kakao 2 buah Baik
87 Generator 2 Unit Baik
88 Kompresor 1 unit Baik
89 Katrol 2 buah Baik
90 Kamera digital 4 unit Baik
91 Infokus 1 unit Rusak
92 Handprayer 6 buah Baik

93 Shaker 1 buah Baik
94 Sofa 1 unit Baik
95 Monitoring Display/LCD 7 unit Baik
96 UPS 7 unit Baik
97 Chai Saw/sensor 3 unit Baik
98 Power Drill 2 unit Baik
99 Kamera digital 1 unit Baik
100 LCD+ Poiner 2 unit Baik
101 Wariles 2 unit Baik
102 Tandon air 2.200 liter 1 unit Baik
103 UPS 2 unit Baik
104 Wariles 2 unit Baik
105 TV 1 unit Baik
106 Rak Perpustaka 1 unit Baik
Prasarana Kantor
107 Gedung Kantor Semi Permanen 1 unit Baik

(6 x 12 M2)
108 Gudang bengkel 1 unit Baik

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kinerja pelayanan Perangkat Daerah pada Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo selama 5 tahun yang lalu dapat
dilihat pada tabel berikut:
Target
Tar Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
get Indikator
Fungsi SKPD SPM
IKK
Lainnya
(satuan)
NO. 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Terlaksananya Pendampingan dan
pelatihan kelapa dan jambu mete
1 104 104 120 130 130 140 0 110 30 30 30 0 92 23 23 21
Terlaksananya pelatihan PUD
2 30 30 30 30 25 25 0 30 30 30 30 0 100 100 120 120

Terlaksananya kegiatan Intensifikasi
3 jagung komposit /hibrida (ha) 50 50 300 300 350 400 50 1950 1050 1728 2000 100 650 350 494 500
Terlaksananya kegiatan intensifikasi
padi (ha)
4 0 0 300 300 350 400 0 150 150 515 520 0 50 50 147 130
Terlaksananya kegiatan pendataan
5 statistik pertanian 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 100 100 100 100 100
Terlaksananya kegiatan diversifikasi
6 bawang merah (ha) 1,5 1,5 1,5 2 2,5 3 3 1,5 2 1 0,5 200 100 100 40 17
Terlaksananya kegiatan diversifikasi
7 kacang kedelai (ha) 1 1,5 2 3 0 1 2 2 1 0 100 133 100 33
Terlaksananya pengembangan benih
8 padi kelas benih dasar (Ha) 1 1 1,5 2 2,5 3 0 1,5 1,5 1,5 1,5 0 100 75 60 50
9 padi kelas benih pokok (Ha) 10 10 12 14 16 18 0 12 10 10 10 0 100 71 63 56
10 jagung kelas benih dasar (Ha) 6 6 7 8 9 10 0 7 2 2 2 0 100 25 22 20
11 jagung kelas benih pokok (Ha) 6 6 10 15 20 25 0 10 10 10 10 0 100 67 50 40
12 kedelei kelas benih dasar 0 0 0 5 5 5 0 0 5 5 5 0 0 100 100 100
Terlaksananya kegiatan pendampingan
13 kelompok penangkar 3 3 3 3 3 3 5 9 9 9 9 167 300 300 300 300
Tersedianya calon benih yang diopkup
15.0 15.0 15.0
(KG)
14 0 0 00 00 00 15.000 0 15.000 0 0 0 100 0 0 0
Terlaksananya kegiatan pengendalian
16 OPT kelapa (ha) 102 102 110 105 120 130 0 110 105 0 100 100 0 0
Terlaksananya kegiatan pengendalian
17 OPT kakao (ha) 150 150 150 150 175 175 0 150 150 0 100 100 0 0
Terlaksananya penyusunan dokumen
18 RDKK pupuk bersubsidi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
Terlaksananya pembangunan
infranstruktur pertanian ( panjang jalan
pertanian)
19 30 30 20 25 30 35 24,5 24 52 49 40 82 120 208 163 114
Terlaksananya pembangunan lantai
20 jemur 1 1 1 1 1 1 0 3 2 3 0 15 0 7 9
Terlaksananya pembangunan embung
21 0 0 2 2 2 2 0 3 6 0 4 0 150 300 0 200

Terlaksananya pembangunan jaringan
22 irigasi 0 0 0 46 0 0 0 46 9 10 0 100 0 0 0
Terlaksananya pembangunan damparit
23 0 0 0 0 0 0 0 20 8 5 5 0 0 0 0 0
Terlaksananya pembangunan
24 Longstroge 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0
Terlaksananya pembangunan jaringan
25 air permukaan 0 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0
Terlaksananya pembangunan irigasi
26 tanah dangkal 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Tterlaksananya Percetakan sawah 0 0 145 172 195 0 100 0 0 0 51 0
Tersedianya database lahan pertanian
28 1 1 0 0 0 0 0
Terlaksananya kegiatan pelatihan
28 SL.PHT 50 50 75 50 75 100 50 50 75 50 50 100 100 100 100 100
Terlaksananya kegiatan pelatihan
29 agensia hayati 0 0 25 1 0 1 1 1 1 0 4 100 0 0
Terlaksananya penyuluhan/sosialisasi
pengembangan komoditi tembakau
berkadar nikotin rendah
30 25 25 50 25 40 40 0 50 25 40 40 0 100 100 100 100

Terlaksananya pelatihan pembuatan
31 pupuk bokasi 50 50 50 50 50 50 0 500 0 1000 0 0 0
Tersedianya pupuk bokashi (kg) 10.0 12.0 14.0 10.0 12.0 14.0 16.0
32 00 00 00 16.000 0 00 00 00 00 0 100 100 100 100
Terlaksananya magang petugas dan
petani
33 17 17 17 17 17 17 0 0 17 15 9 0 0 100 88 53
Terlaksananya pembuatan demplot
34 tembakau lokal 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 100 100 100
Terlaksananya pelatihan pembuatan
pupuk organik cair berkasiat pestisida 400 400 400
35 0 0 0 400 400 400 0 0 0 100 100 100
Terlaksananya penyediaan sarana
produksi pertanian/perkebunan
( Handtraktor )
36 14 14 10 15 15 15 0 15 24 40 10 0 150 160 267 67
produksi pertanian/perkebunan ( traktor
rotari)
37 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 100 100 0 0
produksi pertanian/perkebunan ( alat
tanam jagung )
38 1 1 10 10 10 10 0 5 35 0 0 50 350 0
produksi pertanian/perkebunan ( pompa
air)
39 0 0 5 3 0 0 0 50 5 5 5 0 1000 167 100 100
produksi pertanian/perkebunan ( Mesin
pemipil jagung )
40 1 1 10 10 10 10 0 5 0 50 0 0 0
41 (cultivator) 0 0 1 1 1 0 0 11 4 0 1100 0 400 0
produksi pertanian/perkebunan (Mesin
emping jagung )
42 1 1 1 1 5 0 0 0 0 0 0
produksi pertanian/perkebunan (Mesin
mesin jagung )
43 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100 0 0
produksi pertanian/perkebunan (gedung
alsintan)
44 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100 0 0

(transplenter)
45 0 0 2 2 2 2 0 5 5 5 0 250 250 250 0
adanya dokumen Raperda tentang
46 retrebusi traktor besar 0 1 0 1 0 0 0 100 0 0 0
Terlaksananya penanaman anakan 25.0 50.0 60.0 70.0
47 kakao (anakan) 25.000 00 00 00 00 80.000 0 30.000 20.000 3000 2.000 0 60 33 4 3
Terlaksananya penanaman anakan 20.0 25.0 30.0
48 kakao (kopi) - - 00 00 00 35.000 0 0 0 0 0 0
Tersedianya rekomendasi blok
52 penghasil tanaman cengkeh 0 0 5 9 9 0 0 5 9 9 0 0 56 100 0
Tersedianya rekomendasi blok
53 penghasil tanaman pala 0 0 9 4 4 0 0 9 4 4 0 0 225 100 0
Terlaksananya kegiatan pelayanan 10.0 15.0 20.0 20.0 20.0
54 kesehatan hewan (ekor) 10.000 00 00 00 0 0 20000 00 00 20.000 200 133 100 0 0
55 Terlaksananya pelayanan IB (ekor) 500 500 750 1000 0 750 1000 0 100 100 0 0
56 Tersedianya peralatan kontainer (unit) 1 1 1 0 0 1 1 1 100 100 0 0 0
Terlaksananya kegiatan vaksinasi SE.
Antrax dan rabies (ekor)
64 0 0 26 26 0 25.000 40.000 0 96154 153846 0 0
Adannya petugas yang mendapatkan
suntikan VAR (orang)
65 0 0 18 18 0 26 26 0 144 144 0 0
Tersedianya beberapa jenis sapi
66 berkualitas ( ekor) 0 0 0 18 18 0 0 0 0 0
Terlaksananya pengadaan sarana dan
67 prasarana teknologi peternakan 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0
Adanya kegiatan pendampingan oleh
Tenaga teknis PUAP, PPL, dan POPT
(desa/kelurahan)
75 0 0 113 113 0 113 113 0 0 0 100 100
Adanya penilaian penyuluh berprestasi
76 (paket) 0 0 92 92 0 92 92 0 0 0 100 100
Adanya Pendampingan terhadap
77 Penyuluh (paket) 0 0 92 92 0 92 92 0 0 0 100 100
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Nagekeo (2018)
Tabel 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Tahun 2013 -
2018
Rata-rata Pertumbuhan
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%) (%)
NO. Uraian ***) 2024 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
PENDAPAT
1 AN 620.000.000 500.000.000 265.185.000 300.000.000 265.500.000 194.395.000 203.968.950 211.253.000 253.284.660 231.570.750 31,35 40,79 79,66
84,43 87,22 -19,35 64,69
3.4 4.4 4.3

00. 73. 17.
63 92 14
BELANJA TIDAK 9.0 6.0 3.0
2 LANGSUNG 00 4.323.838.000 4.416.143.000 3.653.295.000 00 3.322.416.733 4.049.937.577 3.977.650.392 3.585.056.912 39 97,70 93,65 90,07
98,13 96,50 27,15 95,21
3 BELANJA LANGSUNG:
88
8.
05
0.
00
- Belanja Pegawai 663.065.000 810.620.500 902.379.000 0 1.268.480.000 559.720.000 737.245.000 803.889.000 835.030.000 1.199.016.000 84,41 90,94 89,08
94,03 94,52 22,25 90,60

18
.9 21. 19.
1.9 85 21 36
15. .0 3.6 9.9
16 00 08. 50.
- Belanja Barang dan 3.2 .0 00 33
Jasa 50 4.490.496.500 4.923.571.500 00 0 1.669.724.175 3.124.497.343 3.620.876.057 17.329.700.867 0 87,18 69,58 73,54
91,28 91,28 134,47 82,58
2.
93
5.8 2. 31 30
41. 33 9.9 2.4
01 9. 30. 98.
5.6 25 00 00
- Belanja Modal 00 8.123.105.800 21.620.594.500 0 0 4.596.850.163 5.917.514.000 19.273.218.850 2.384.159.135 0. 78,70 72,84 89,14
81,31 94,55 39,07 80,50

Berdasarkan tabel Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian
Kabupaten Nagekeo tahun anggaran 2013 -2018 (tabel 2.6) maka dapat dilihat
bahwa kebanyakan indikator bisa mencapai target 100% dan indikator yang
dalam waktu lima tahun ada yang tidak dibiayai secara berkelanjutan kerena
keterbatasan anggaran . Namun ada indikator seperti Base Line Data di tahun
anggaran 2017 dan 2018 dan pembangunan irigasi perpipaan mendukung
hortikultura di Dhawe tahun 2018, tidak mencapai target (0%). Hal ini
disebabkan karena tidak ada Pihak Kedua/Rekanan yang dapat melaksanakan
pekerjaan tersebut.
Sementara itu jika dilihat dari tabel anggaran (tabel 2.7) dapat dilihat bahwa
anggaran tahun 2013-2018 mengalami fluktuasi, namun hal ini tidak
mempengaruhi pencapaian realisasi anggaran yang rata-rata pencapaian
diatas 90%.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Dilihat dari Rencana Strategis Kementrian Pertanian tahun 2018-2023,
Rencana Strategis Dinas Pertanian, Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, maka terdapat
Tantangan dan Peluang yang dihadapi oleh Dinas Pertanian dalam
menjalankan program dan kegiatan.
2.4.1. Faktor Tantangan dalam pengembangan pelayanan Dinas Pertanian
antara lain :
1. Luas wilayah, terutama wilayah yang memiliki keaneka ragaman
komoditas unggulan berpotensi sebagai basis pengembangan
agribisnis, karena sangat sesuai untuk tujuan pembangunan sektor
pertanian yang prospektif berorientasi pasar dan parawisata dan
membutuhkan SDM daerah yang mampu menjawab tantangan
kebutuhan pembangunan daerah;
2. Potensi budaya Nagekeo dan sejarah lokal yang kaya dengan
muatan dan nuansa adat istiadat serta tradisi dan kearifan lokal
mendorong pengembangan pembangunan pertanian;
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023 47 |

3. Jumlah penduduk yang besar yang kalau dibina dan dididik secara
terfokus akan melahirkan jajaran SDM terdidik dan terlatih yang
mampu menjadi faktor penggerak utama pembangunan daerah;
4. Potensi ekonomi (pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
industri kecil dan parawisata) daerah di sekitarnya, yang menjanjikan
prospek sebagai lokasi kawasan industri berbasis sektor agrikultur
dan agribisnis, terutama industri pengolahan yang bahan bakunya
adalah produk pertanian dan perkebunan, sehingga dapat dikelola
sebagai basis pembangunan Pertanian ;
5. Tingginya komitmen pemerintah daerah dan DPRD untuk menjadikan
Kabupaten Nagekeo sebagai salah pusat pengembangan Pertanian
di pantai utara Provinsi NTT;
6. Kondusifnya suasana hubungan kerja kemitraan antara Pemda
dengan DPRD dalam proses dan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, terutama dalam mengembangkan bidang
Pertanian;
2.4.2. Faktor Peluang dalam pengembangan pelayanan Dinas Pertanian antara
lain :
1. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 2 tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Nagekeo di Propinsi Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4678); serta
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, dan Undang-undang Nomor 17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara serta rangkaian aturan perundangan lain
telah menguatkan semangat dan keinginan untuk membangun good
governance, termasuk di bidang Pertanian;
2. Terbukanya kesempatan yang luas bagi dunia usaha dan sektor
swasta untuk mengembangkan kegiatan Pertanian yang sesuai
dengan potensi ekonomi lokal

BAB 3 PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PERTANIAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Perangkat Daerah
Dalam RPJPD Tahap III atau RPJMD Ke-3 (2018–2023) ditujukan untuk
Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan yang Berdaya Saing pada
pemanfaatan potensi dan sumber daya lokal yang ramah lingkungan. Upaya
tersebut bertujuan untuk meciptakan Nagekeo sebagai Lumbung Pangan Yang
Sehat Bagi NTT. sehingga tingkat ketergantungan terhadap pihak eksternal
dapat direduksi. Selain itu peningkatan produksi juga dimaksudkan untuk
meningkatkan kontribusi Kabupaten Nagekeo terhadap pembangunan Nusa
Tenggara Timur dan pembangunan Nasional. Untuk dapat melaksanakan
amanat RPJPD Kabupaten Nagekeo dan melihat tingkat capaian pembangunan,
khususnya di Tahap Identifikasi permasalahan pembangunan dapat diuraikan
menurut bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah, atau terhadap
beberapa urusan yang dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
munculnya permasalahan pada bidang urusan lainnya. Hal ini bertujuan agar
dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang
menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan
daerah guna menentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah
daerah.
Berbagai permasalahan yang dihadapi Dinas Pertanian berkaitan dengan
tugas dan fungsinya antara lain terdiri dari:
a. Fokus pembangunan ekonomi lokal belum berbasis agribisnis dan agro
industri
b. SDM Aparatur (tenaga penyuluh) belum memenuhi standar kompetensi
c. Belum optimalnya kualitas kompetensi Kelompok Tani/Gapoktan
d. Belum adanya pasar komoditas untuk petani
e. Belum ada Perda LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan)
f. Belum terwujudnya Indikator Nilai Tambah Petani (NTP)

g. Menurunnya tenaga kerja di sektor pertanian
h. Belum optimalnya produksi pertanian
i. Belum berkembangnya sentra produksi pertanian
Berdasarkan analisis yang dilakukan, pada lingkungan internal, terdapat
faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Karena bersifat internal, semua faktor
kekuatan dan faktor kelemahan ini berada dalam jangkauan kapasitas Dinas
Pertanian untuk mengubah atau mempengaruhinya.
3.1.1. Unsur Kekuatan, antara lain terdiri dari:
a. Luas wilayah, terutama wilayah yang memiliki keaneka ragaman
komoditas unggulan, berpotensi sebagai basis pengembangan
agribisnis, karena sangat sesuai untuk tujuan pembangunan sektor
pertanian yang prospektif berorientasi pasar dan parawisata dan
membutuhkan SDM daerah yang mampu menjawab tantangan
kebutuhan pembangunan daerah;
b. Potensi budaya Nagekeo dan sejarah lokal yang kaya dengan muatan
dan nuansa adat istiadat serta tradisi dan kearifan lokal mendorong
pengembangan pembangunan pertanian;
c. Jumlah penduduk yang besar yang kalau dibina dan dididik secara
terfokus akan melahirkan jajaran SDM terdidik dan terlatih (SDM
Milenial) yang mampu menjadi faktor penggerak utama pembangunan
daerah;
d. Potensi ekonomi (pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
industri kecil dan parawisata) daerah di sekitarnya, yang prospektif
sebagai lokasi kawasan industri berbasis sektor agrikultur, terutama
industri pengolahan yang bahan bakunya adalah produk pertanian dan
perkebunan, sehingga dapat dikelola sebagai basis pengembangunan
Pertanian ;
e. Tingginya komitmen pemerintah daerah dan DPRD untuk menjadikan
Kabupaten Nagekeo sebagai salah pusat pengembangan Pertanian di
pantai utara Provinsi NTT;

f. Kondusifnya suasana hubungan kerja kemitraan antara Pemda dengan
DPRD dalam proses dan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, terutama dalam mengembangkan bidang Pertanian;
3.1.2. Unsur Kelemahan, antara lain terdiri dari:
a. Struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pertanian, yang membutuhkan
penyegaran dan penyempurnaan yang bersifat terus-menerus, sehingga
mudah beradaptasi dengan perubahan dan tantangan zaman; ;
b. Kualifikasi dan kompetensi SDM Dinas Pertanian, baik tenaga
perencanaan program, perencanaan bidang kewenangan dan tugas
pokok dan fungsi, perencanaan anggaran maupun kualifikasi tenaga
Pertanian yang membutuhkan peningkatan secara berkelanjutan;
c. Tugas pokok dan fungsi masing-masing yang masih perlu disesuaikan
dengan bidang kewenangan dalam rangka sinkronisasi tugas pokok
dengan program dan kegiatan turunannya;
d. Tingginya pengaruh model perencanaan proyek di kalangan para
pejabat dan staff sehingga masih kesulitan dalam menyusun rencana
program berbasis kinerja secara terukur.
Sama dengan analisis atas lingkungan internal, maka pada analisis
lingkungan eksternal juga terdapat dua faktor utama, yakni faktor peluang
dan faktor ancaman. Karena bersifat eksternal, sebagian besar dari faktor
peluang dan ancaman berada di luar jangkauan pemerintah daerah untuk
mempengaruhinya. Atau paling tidak, kemampuan pemerintah daerah
untuk mempengaruhi faktor peluang dan ancaman adalah lebih terbatas.
3.1.3. Faktor Peluang, antara lain terdiri dari :
a. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 2 tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Nagekeo, Undang-undang Nomor 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan
Undang undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara serta
rangkaian aturan perundangan lain telah menguatkan. semangat dan
keinginan untuk membangun good governance, termasuk di bidang
Pertanian;

a. Terbukanya kesempatan yang luas bagi dunia usaha dan sektor
swasta untuk mengembangkan kegiatan Pertanian yang sesuai dengan
potensi ekonomi local.
3.1.4. Faktor Ancaman, antara lain terdiri dari:
a. Adanya berbagai sub-wilayah yang belum memiliki infrastruktur
pertanian (Irigasi, JUT,Embung,Longstorage,dll) infrastruktur sosial
ekonomi dan fisik yang kurang memadai, terutama jaringan jalan raya,
infrastruktur fasilitas air bersih, dan serta dukungan teknologi
mekanisasi pertanian yang mengarah kepada pembangunan pertanian
millenial , sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengikuti kegiatan
Pertanian;
a. Belum meratanya sebaran geografis pusat-pusat layanan Pertanian
antar kecamatan, sehingga angka partisipasi murni dan kasar
Pertanian dasar dan menengah belum merata antar kecamatan dan
antara wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan;
b. Adanya anomali iklim yang fluktuatif dan berdampak pada produksi dan
produktifitas pertanian;
c. Masih tersisanya tradisi dan pemikiran lama di kalangan masyarakat
bahwa petani bukanlah pekerjaan yang menarik untuk digeluti terutama
bagi anak muda zaman ini;
d. Tingginya angka kerusakan fasilitas infrastruktur fisik sehingga
menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan sarana dan prasarana
fisik;
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
untuk kegiatan pengembangan pertanian bedasarkan permasalahan, faktor
penghambat dan pendorong kegiatan pencapaian dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan PD Terhadap

Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Visi : “Mewujudkan Nagekeo yang Sejahtera,Nyaman, dan

bermatabat Melalui Pembangunan Sektor Pertanian dan
Pariwisata”
Permasalahan Faktor
Misi dan Program
Pelayanan
KDH dan Wakil
Perangkat Penghambat Pendorong
KDH terpilih
Daerah
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi VI : “Mewujudkan Nagekeo sebagai Lumbung Pangan NTT”

1 Program - Rendahnya - Kurangnya kegiatan - Tingginya minat
Penyedian dan SDM aparatur pelatihan bagi petani untuk
Pengembangan dan petani petugas dan petani mengikuti pelatihan
sarana pertanian
- Terbatasnya - Terbatasnya jumlah
ketersediaan lahan penangkar - Adanya kelompok
bibit/benih bibit/benih unggul tani yang ingin
unggul - Kurang professional melaksanakan
penangkar benih kegiatan
penangkaran
- Adanya minat untuk
- Terbatasnya menjadi penangkar
jumlah sarana ahli
dan prasarana - Rendahnya
pendukung kepedulian
kegiatan masyarakat dalam
melakukan - Adanya kegiatan
perawatan pasca pengadaan
membangun dan infrastruktur lahan
atau pengadaan dan air serta Alsintan
- Tingginya
2 Program
Pengendaian dan intensitas

penanggulangan serangan hama - Terbatasnya jumlah - Adanya
bencana pertanian dan penyakit minat petani
sarana pendukung
tanaman pengendalian OPT dan tenaga
dan jumlah petugas ahli untuk
OPT mengendalik
an OPT
3 Program - Rendahnya - Pilihan usahatani - Adanya
. Penyuluhan kemandirian tidak fokus/beragam Pendampingan/pen
petani guatan institusi
kelembagaan
nstitusi/kelembagaa
n tani
-Rendahnya fasilitasi
- Usahatani koorporasi pertanian - Adanya minat
belum petani untuk
berorientasi - Rendahnya Budaya mengikuti kegiatan
agribisnis menambung dan pelatihan/magang
masih orientasi pertanian
- Rendahnya konsumtif - Adanya KUR
Motivasi petani pertanian
dalam
mengakses
permodalan
usahatani
- Rendahnya - Kurangnya kegiatan - Tingginya minat
SDM aparatur pelatihan/ petugas dan petani
dan petani magang bagi mengikuti
petugas dan petani pelatihan/magang
- Terbatasnya - Rendahnya - Tersedianya tenaga
fasilitasi sarana penguasaan penyuluh
penyuluhan methodelogi
penyuluhan berbasis
IT/website
4 Program - Rendahnya - Kurangnya kegiatan - Tingginya minat
. Penyedian dan SDM aparatur pelatihan bagi petani untuk
pengembangan dan petani petugas dan petani mengikuti pelatihan
prasarana - Rendahnya jumlah
pertanian sarana dan
- Terbatasnya prasarana - Adanya kegiatan
jumlah sarana pendukung kegiatan pengadaan sarana
dan prasarana dan prasarana
pendukung - Rendahnya jumlah pendukung kegiatan

kegiatan ketersediaan anakan
- Rendahnya tanaman
jumlah populasi perkebunan - Adanya minat petani
tanaman untuk melakukan
perkebunan penanaman,
peremajaan dan
penataan tanaman
perkebunan
5 Program Perizinan - Terbatasnya - Proses perijinan - Tersedianya tenaga
Usaha Pertanian
Kewenangan usaha pertanian pengawas benih
dalam menjadi terlambat
pemberian
perijinan usaha
pertanian
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah

Berdasarkan Renstra Kementrian Pertanian 2015-2019 untuk kegiatan
pengembangan pertanian bedasarkan permasalahan, faktor penghambat dan
pendorong kegiatan pencapaian dapat dilihat dalam tabel berikut
Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota
berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Permasalah Sebagai Faktor

an
Pelayanan
Sasaran Jangka
PD
No Menengah
Kementan Penghambat Pendorong
Renstra K/L
Provinsi/Ka
bupaten/Kot
a
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Program Rendahnya - Kurangnya - Adanya minat
Penyedian dan jumlah ketersediaan petani untuk
Pengembangan produksi bibit/benih mengikuti kegiatan
sarana pertanian dan tanaman dan pelatihan/magang
produktivita ternak unggul di Balai Benih
s pertanian, - Sarana/ Induk padi, Balai
perkebunan prasarana Benih hortikultura,
pendukung kelompok

Sasaran Jangka Permasalah Sebagai Faktor
No Menengah an Penghambat Pendorong
Renstra K/L Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5)
lainnya belum penangkar, Balai
mencukupi Inseminasi
Buatan, dll
- Adanya dukungan
dana untuk
pengadaan
sarana/prasarana
pendukung
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan Telaahan

Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Rencana Tata Ruang Permasalahan Faktor

Wilayah terkait Tugas Pelayanan
No
dan Fungsi Perangkat Penghambat Pendorong
Perangkat Daerah Daerah
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Terdapat ± 99.468 ha - Terjadinya - Kurangnya - Adanya minat
lahan yang alih fungsi sosialisasi petani dalam
digunakan sebagai lahan dari dan mengembangk
kawasan peruntukan pertanian ke pendamping an usaha
pertanian, non pertanian an tentang dalam bidang
hortikultura, pemanfaata pertanian dan
perkebunan dan n lahan perkebunan
pertanian
berkelanjutan
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Dilihat dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka dapat
ditentukan beberapa isu-isu strategis sebagai berikut:
1. Meningkatkan produksi Padi dengan Intensifikasi dan ekstensifikasi
melalui optimalisasi Lahan Basah

2. Meningkatkan produksi komoditi perkebunan dan Hortikultura dengan
Intensifikasi, Ekstensifikasi serta rehabilitasi melalui optimalisasi Lahan
Kering Berbasis Kawasan Agribisnis Terpadu
3. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan sawah dan perkebunan dengan pola
Integrasi dan Diversifikasi (Tanaman,Ternak,Ikan) melalui Sistim Integrasi
Berbasis agribisnis Komoditi Unggulan
4. Penguatan Infrastruktur Pertanian dan Sarana Produksi berbasis Teknologi
Mekanisasi;
5. Penguatan Sumber Daya Manusia Pertanian dan Kelembagaan petani.

TUJUAN DAN SASARAN,
BAB 4
Tujuan dan sasaran Jangka menengah Perangkat Daerah
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkanoleh Dinas Pertanian
Kabupaten dalam jangka 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu
dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi.
Berdasarkan tujuan yang ditetapkan sehingga Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo
akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima
tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan yang
dimiliki serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Dinas Pertanian dalam jangka waktu tahunan, semesteran,
triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran strategis
memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci,
dapat dicapai dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.
Perumusan tujuan dan sasaran jangka menengah Pertanian beserta indikator

kinerjanya disajikan
Renstra Dinas Pertanian Perubahan Kabupaten Nagekeo Tahun 2018-2023 58

Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
No Tujuan Sasaran Indikator Tahun ke

Tujuan/Sasa
ran 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nagekeo menjadi lumbung Meningkatnya Kontribusi 703.702 706.85 724.82 730.00 7

produksi dan sektor ,50 2,34 8,00 0,00 40.000
pangan yang sehat bagi
NTT produktivitas Pertanian,
pertanian terhadap
PDRB
Nilai tambah
tenaga kerja 33.38 28.83 26.15 27.00 28.00
sektor
pertanian
(kelompok)
Persentase 7,51 -17 -33 2

2
peningkatan
produksi
tanaman
pangan (%)
Persentasae
peningkatan

produksi -8,4 49,10 10,80 10,00 12,00
tanaman
hortikultura
(%) 1,00
Persentasae 0.2 % -0,40% -19,10% 29,60
peningkatan
produksi
tanaman
perkebunan
(%)
1.428,80
Luas lahan
pertanian 58.80 181,80 769,80 1.228,80
yang
difasilitasi
jalan usaha
tani (ha)
200
Luas lahan
100 150 150 200
perkebunan
yang
difasilitasi
jalan
produksi (ha)
5187
Luas lahan 4940 4952 5187 5187
pertanian
yang
difasilitasi

prasarana air
baku
pertanian
(Ha)
Persentase 100%
luas areal
100% 100% 0 100%
pengendalia
n dan
penaggulang
an bencana
OPT
Persentase 10,00
peningkatan
10.45 5,00
Penerbitan 9,00 9,00
Rekomendas
i Produksi
Benih (%)
Cakupan
Bina
Kelompok 1450
Tani 1358 1423
( Poktan) 1252 1278

BAB v STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Sejalan dengan arah pembangunan pertanian. hortikultura dan perkebunan yang

telah direncanakan dan dalam upaya mencapai target sasaran yang telah ditetapkan.
maka strategi dan kebijakan pembangunan yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian.
Kabupaten Nagekeo selama periode 2018 -2023 dapat dilihat pada tabel berikut.
. Strategi. dan Kebijakan
VISI : Mewujudkan Nagekeo yang Sejahtera, Nyaman, Bermartabat Melalui

Pembangunan Sektor Pertanian dan Pariwisata
MISI 6 : Mewujudkan Nagekeo sebagai Lumbung Pangan NTT
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Nagekeo 1.Meningkatnya 1. Optimalisasi 1. Penyediaan dan
menjadi produksi dan lahan basah Pengembangan
lumbung produktivitas pertanian dengan sarana pertanian
pangan yang  Kontribusi Intensifikasi. 2. Penyedian dan
sehat bagi sektor ekstensifikasi. Pengembangan
NTT Pertanian, diversikasi dan Prasarana
terhadap PDRB rehabilitasi Pertanian
 Nilai tambah tanaman 3. Penyuluhan
tenaga kerja pangan, Pertanian
sektor pertanian hortikultura 4. Pengendaian dan
(kelompok) dan penanggulangan
 Persentasae perkebunan bencana pertanian
peningkatan 2. Optimalisasi 5. Perizinan Usaha
produksi Lahan Kering Pertanian
tanaman berbasis
pangan (%) Kawasan
 Persentasae Agribisnis
peningkatan 3. Sistem
produksi intergrasi
tanaman Berbasis
hortikultura (%) Agribisnis
 Persentasae Unggulan
peningkatan
produksi
tanaman
perkebunan (%)
 Luas lahan
pertanian yang
difasilitasi jalan

VISI : Mewujudkan Nagekeo yang Sejahtera, Nyaman, Bermartabat Melalui
Pembangunan Sektor Pertanian dan Pariwisata
MISI 6 : Mewujudkan Nagekeo sebagai Lumbung Pangan NTT
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
usaha tani (ha)
 Luas lahan
perkebunan
yang difasilitasi
jalan produksi
(ha)
 Luas lahan
pertanian yang
difasilitasi
prasarana air
baku pertanian
(Ha)
 Persentase luas
areal
pengendalian
dan
penaggulangan
bencana OPT
 Persentase
peningkatan
Penerbitan
Rekomendasi
Produksi Benih
(%)
 Cakupan Bina
Kelompok Tani
( Poktan)
Sumber: Dinas Pertanian)
BAB vi RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN. INDIKATOR KINERJA.

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka pencapaian misi, tujuan dan sasaran pembangunan pertanian

yang berpedoman kepada strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka disusun program-program pembangunan Kabupaten Nagekeo
untuk periode 2018 – 2023.
Program-program pembangunan Kabupaten Nagekeo merupakan program
prioritas yang secara spesifik dimaksudkan untuk mencapai sasaran RPJMD sesuai
dengan masing-masing kebijakan umum. Program-program tersebut dalam
perumusannya dijabarkan langsung dari visi dan misi Bupati namun tetap dalam
koridor sebagai pendukung atau persyarat tercapainya visi dan misi Renstra
Prangkat Daerah.
Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan, ppemerintah
kabupaten Nagekeo menetapkan rangkaian program sesuai dengan urusan wajib
dan urusan pilihan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Nagekeo termasuk Dinas Pertanian. Penetapan program
pembangunan dan penanganan urusan pembangunan yang disesuaikan dengan
misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut .
Melalui Misi yang terkait dengan tupoksi Dinas yaitu “Mewujudkan Nagekeo
sebagai Lumbung Pangan sehat NTT’ didukung dengan program pilihan berupa
urusan pertanian yaitu program Penyedian dan pengembangan sarana pertanian ,
Penyedian dan pengembangan prasarana pertanian; Program Penyuluhan
pertanian, Program Pengendaian dan penanggulangan bencana pertanian dan Program
Perizinan Usaha Pertanian
Program-program pembangunan pertanian untuk mencapai sasaran RPJMD sesuai

dengan masing-masing kebijakan umum dapat dilihat pada table berikut :

2018 2019 2020 2021 2022 2023
Indikator Kinerja Utama
Misi / Tujuan / Sasaran / Program
(IKU)/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Kunci (IKK) Realisasi Rp Realisasi Rp Realisasi Rp Target Rp Target Rp
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG

PERTANIAN
Misi 6: Mewujudkan Nagekeo sebagai
lumbung pangan NTT
Tujuan 6: Nagekeo menjadi lumbung

pangan yang sehat bagi NTT
Sasaran 18: Meningkatnya produksi Kontribusi sektor

dan produktivitas pertanian, Pertanian, kehutanan, dan
peternakan, perikanan dan kelautan Perikanan terhadap PDRB
703.702,50 706.852,34 724.828,00 730.000 740.000
Nilai tambah tenaga kerja

sektor pertanian
(kelompok) 48 24 43 10 12
PROGRAM PENYEDIAAN DAN Persentase peningkatan

PENGEMBANGAN SARANA produksi tanaman
PERTANIAN pangan (%)
3,68 7,51 5.165.527.351 -17 4.797.432.803 -33 4.604.211.530 2 2.070.540.000 2 5.400.000.000
Persentase peningkatan
produksi tanaman
hortikultura (%)
-35,9 -8,4 49,1 10,8 10,0 12,0

Persentase peningkatan
produksi tanaman
perkebunan (%)
0,02 -0,4 -19,1 29,6 1,0 1,0
Kegiatan Pengawasan Penggunaan Persentase Penyedian 4.805.234. 2.994.153.80 3.932.83 1.691.650.0

85,71 97,14 97,14 97,14 97,14 100,0 5.000.000.000
Sarana Pertanian sarana pertanian (%) 201 3 8.213 00
Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya

Genetik (SDG) Hewan, Luas lahan perbanyakan
360.293. 1.803.279.00 671.37 378.890.0
Tumbuhan, dan Mikro Organisme benih benih/bibit 27,5 5,0 3,0 5,0 6,0 6,0 400.000.000
150 0 3.317 00
Kewenangan Tanaman pangan ( ha)
Kabupaten/Kota
PROGRAM PENYEDIAAN DAN Luas lahan pertanian

PENGEMBANGAN PRASARANA yang difasilitasi jalan 58,8 10 9.388.201.833 588 4.141.853.610 459 3.802.351.021 0 1.106.852.000 200 10.300.000.000
PERTANIAN usaha tani (ha)
Luas lahan perkebunan 100

yang difasilitasi jalan
produksi (ha) 50 0 50 0 50
Luas lahan pertanian yang 4940

difasilitasi prasarana air
baku pertanian (Ha)
4952 4952 5187 5187 5187
Luas Lahan dalam Perda

Perlindungan Lahan
Kegiatan Pengembangan Prasarana 151.702.0
pertanian Pangan 0 0 0 0 0 123.360.905 123.360.905 300.000.000
Pertanian - 00
berkelanjutan
berkelanjutan (ha)

Prosentase Prasarana
Kegiatan Pembangunan Prasarana 9.388.201.832 4.141.853.61 3.802.35
Pertanian yang memadai 81,5 81,5 59,2 24,4 2,1 955.150.000 54,5 10.000.000.000
Pertanian ,84 0 1.021
(%)
PROGRAM PENGENDALIAN DAN Persentase luas areal

PENANGGULANGAN BENCANA pengendalian dan
PERTANIAN penaggulangan bencana
OPT (%) 100 103.592.200 100 328.469.000 100 671.373.317 100 400.000.000 200 500.000.000
Kegiatan Pengendalian dan Luas lahan pengendalian

Penanggulangan BencanaPertanian dan penanggulangan
Kabupaten/Kota bencana pertanian (ha)
140 60 103.592.200 102 328.469.000 385,3 500 400.000.000 550 500.000.000
PROGRAM PERIZINAN USAHA Persentase peningkatan

PERTANIAN Penerbitan Rekomendasi
Produksi Benih (%)
100 0 0 0 0 0 100.000.000
Kegiatan Penerbitan Izin Usaha

Prosentase izin usaha
Pertanian yang Kegiatan
pertaniaan yang dibina 100 100 100 100 100 100 100.000.000
Usahanya dalam Daerah
dan Diawasi
Kabupaten/Kota
Prosentase pemberian izin

6,25 12,5 12,5 25 31,25 37,5
usaha pertaniaan
PROGRAM PENYULUHAN Cakupan Bina Kelompok 1.746.896.522, 1.154.175. 717.620.20

1289 1.252 1.278 1.023.800.917 1.358 1.423 1.450 2.000.000.000
PERTANIAN Tani ( Poktan) 18 824 0

Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan Prosentase Peningkatan
Pertanian kelas kemampuan Balai
penyuluh pertanian
berdasarkan indikator
penilaian
14 14 14 29 43
14
Prosentase Peningkatan
kelas kemampuan
1.746.896.522 1.023.800.91 1.154.17 717.620.2
kelompok tani 23 24 33 33 39 40 2.000.000.000
,18 7 5.824 00
berdasarkan indikator
penilaian

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN PERTANIAN
Program Pembnagunan Daerah yang tertera dalam RPJMD 2018 – 2023 yang
dijabarkan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian
diindikasikan oleh suatu indicator kinerja yang diuaraikan secara bertahap setiap
tahunnya, menunjukan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari program
pembangunan jangka menengah.
Indikator kinerja dalam Rencana strategis dinas Pertanian Kabupaten
Nagekeo tahun 2018 – 2023 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam
pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program-program
pembangunan di Kabupaten nagekeo pada kurun waktu 2018 – 2023.
Penetapan indikator kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo adalah
sebagai berikut :
- Meningkatnya produksi Tanaman Pangan (Ton)
- Meningkatnya produksi Tanaman Hortikultura (Ton)
- Meningkatnya produksi Tanaman Perkebunan (Ton)

Pencapaian indikator kinerja ditujukan dengan pencapaian output dan outcome program dinas pertanian Kabupaten Nagekeo
setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode
Rencana Strategis dapat tercapai.
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Dinas Pertanian yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN NAGEKEO
Indikator Tahun ke
No Sasaran
Tujuan/Sasaran
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase
peningkatan 3,68 7,51 -17 -33 2 2
produksi tanaman
Meningkatnya produksi pangan (%)
dan produktivitas
Persentasae
pertanian
peningkatan
-35,94 -8,4 49,1 10,8 10 12
produksi tanaman
hortikultura (%)

Persentasae
peningkatan -
0,2 -0,40% 29,6 1
produksi tanaman 19,10%
perkebunan (%) 1
Luas lahan
pertanian yang 58.80 181,8 769,8 1.228,80 1.228,80 1.428,80
difasilitasi jalan
usaha tani (ha)
Luas lahan
perkebunan yang
100 150 150 200 200 250
difasilitasi jalan
produksi (ha)
Luas lahan
pertanian yang
difasilitasi 4940 4940 4952 5187 5187 5187
prasarana air baku
pertanian (Ha)
Persentase luas
areal pengendalian 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan penaggulangan
bencana OPT (%)
Persentase
peningkatan
Penerbitan 10,45 10,45 5 9 9 10
Rekomendasi
Produksi Benih (%)
Cakupan Bina
Kelompok Tani 1289 1252 1278 1358 1423 1450
( Poktan)

BAB PENUTUP
VIII
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo
merupakan salah satu kewajiban yang harus dibuat setiap Perangkat Daerah di
Kabupaten Nagekeo. Melalui kerja keras Tim Penyusun, Rencana Strategis Dinas
Pertanian Kabupaten Nagekeo akhirnya dapat tersusun yang disesuaikan
berdasarkan pendekatan dan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Nagekeo Tahun
2018 -2023
Renstra ini sebagai salah satu dokumen awal dari perencanaan dalam kurun
waktu lima tahun, yang berisikan tentang visi, misi, tugas pokok dan kewenangan
yang dimiliki oleh Dinas. Kemudian dengan melakukan analisa faktor pendorong dan
faktor penghambat pembangunan pertanian didapatkan beberapa alternatif
kebijakan strategis yang akan ditempuh dalam rangka untuk mewujudkan visi dan
misi yang telah ditetapkan. Agar arah pelaksanaan pembangunan pertanian dan
perkebunan dapat mendukung visi dan misi yang telah ditetapkan, maka perlu ada
penetapan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.
Berdasarkan uraian diatas, maka untuk mewujudkan pencapaian tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu lima tahun telah disusun program
dan dan kegiatan yang akan dioperasionalkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten
Nagekeo dari Tahun 2018 -2023
Dengan melakukan pertimbangan akademis, politis dan tinjauan teknis.
Keberhasilan dari rencana pembangunan pertanian yang telah disusun, sangat
tergantung kepada komitmen dan konsistensi bersama seluruh komponen pelaku
pembangunan (stakeholder) agar bersama-sama memberikan konstribusi produktif
untuk mewujudkan visi pembangunan pertanian yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo yang telah melakukan kegiatan ini.
Terima kasih diucapkan kepada Sekretaris Dinas, seluruh Kepala Bidang, seluruh
Kepala Seksi dan Kasubag pada Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo dan berbagai
pihak yang telah membantu sampai terselesaikannya penyusunan renstra ini.
Mudah-mudahan hasil kegiatan ini bermanfaat. Semoga.
Mbay , Juli 2022

Kepala Dinas Pertanian,
Kabupaten Nagekeo

Bab I Baru 18-23 Final

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab I Baru 18-23 Final

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 1|

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 2|

Pedoman Pedoman Rincian

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman

Renstra Pedoman Renja - Pedoman Rincian

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 3|

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 4|

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 5|

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 6|

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 7|

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 8|

Bab. II. Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 9|

Bab. VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 10 |

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas

1. Perumusan kebijakan sarana prasarana dan penyuluhan , tanaman pangan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 11 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 12 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 13 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 14 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 15 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 16 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 17 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 18 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 19 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 20 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 21 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 22 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 23 |

Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Perbenihan dan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 24 |

Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi produksi, pengolahan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 25 |

Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Perbenihan dan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 26 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 27 |

Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 28 |

Kepala Seksi Merencanakan kegiatan Seksi Penyuluhan berdasarkan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 29 |

Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo dibentuk

Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo berdasarkan Perda

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 30 |

SUBAG. PERENCANAAN, EVALUASI SUBAG. KEUANGAN UMUM dan

BIDANG TANAMAN PANGAN DAN

SEKSI PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN SEKSI PRODUKSI, PENGOLAHAN dan

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 34 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 36 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 37 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 38 |

Renstra Dinas Pertanian KabupatenNagekeo Tahun 2018-2023 39 |

Tabel 2.2.2. Daftar Peralatan dan Mesin

NO. Uraian Jumlah Ket.

1. Sepeda Motor 83 unit Baik

2. Mobil 2 unit Baik

3 Mobil pengangkut sasis + 1 unit Baik

4 Traktor Roda Dua 12 unit Baik

5 Kulkas 5 unit Baik

7 Brankas 1 unit Baik