Anda di halaman 1dari 49

TA 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan kondisi geografis, klimatologis,


topografis dan sosiologis termasuk daerah rawan bencana di Indonesia. Dari 14 jenis
bencana yang kerap terjadi di Indonesia, 11 diantaranya terjadi di Provinsi NTB.
Secara geografis, Provinsi NTB terletak pada lempengan bumi yaituLempeng Indo-
Australia (bagian selatan) dan Lempeng Eurasia (bagian utara) sehingga rentan
dengan gempa bumi. Begitu pula dengan kondisi klimatologis yang dapat
menimbulkan cuaca ekstrim dan angin puting beliung. Dari segi kondisi topografis
yang berbukit-bukit memberi ancaman bencana banjir dan tanah longsor. Selain
kondisi alam tersebut, kondisi sosiologis Provinsi NTB yang di satu sisi memberi
dampak positif bagi pembangunan daerah namun disisi lain juga sering
menimbulkan konflik sosial. Beberapa jenis bencana tersebut memiliki frekuensi
kejadian yang cukup tinggi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, kekeringan,
dan konflik antar warga. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi NTB pada
RPJMD 2019-2023 telah menjadikan isu kebencanaan sebagai salah satu urusan
penting dalam pembangunan daerah sebagaimana termuat dalam misi ketujuh

Penanganan kebencanaan secara koordinatif oleh Pemerintah Provinsi NTB


terus ditingkatkan sejak terbentuknya BPBD Provinsi NTB tahun 2009 melalui
Pergub NTB Nomor 49 Tahun 2009. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir
penanganan kebencanaan di Provinsi NTB terus menunjukkan kinerja yang baik,
bahkan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dalam penanganan saat
terjadi bencana (tanggap darurat) tahun 2012 dan kesiapsiagaan penanganan bencana
tahun 2013. Namun demikian, BPBD Provinsi NTB ibarat bayi yang baru tumbuh
memerlukan perhatian lebih guna mencapai kondisi yang diinginkan. Untuk itu,
Rencana Kerja (Renja) BPBD Provinsi NTB pada tahun 2021 perlu dibuat seoptimal
mungkin mampu memberi ruang gerak yang maksimal guna terwujudnya visi dan
misi yang telah ditetapkan dalam Renstra 2019-2023.

1 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Hal ini sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) yang mengamanatkan kepada setiap daerah untuk
menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan baik
rencana jangka panjang dan rencana jangka menengah maupun rencana tahunan.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus
menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD). Adapun RKPD yang disusun setiap tahunnya, wajib ditindaklanjuti
oleh setiap SKPD dengan Rencana Kerja (Renja) sebagaimana disebutkan dalam
pasal 7 UU Nomor 25 Tahun 2004. Renja SKPD memuat strategi pencapain kinerja
sebagaimana direncanakan dalam Rencana Strategi (Renstra) SKPD dengan
memperhatikan RKPD sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

RKPD Nusa Tenggara Barat tahun 2021 telah disusun dan merupakan salah
satu dokumen perencanaan tahunan berdasarkan pertimbangan dan aspirasi yang
disampaikan dalam musrenbang. Menindaklanjuti RKPD Provinsi NTB Tahun 2021,
BPBD Provinsi NTB menyusun Renja Tahun 2021 sebagai pedoman dan rujukan
dalam menyusun program dan kegiatan tahun 2021.

2 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

RENJA
RENSTRA Pedoman Pedoman RKA-K/L RINCIAN
PEMERINTAH
K/L
Diacu

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman RAPBN APBN

Acuan Memperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman RAPBD APBD PEMERINTAH

Pedoman Diacu

RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman RKA RINCIAN

UU. No. 25/04 UU. No. 17/03

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004tentang Perbendaharaan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara;

3. Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan


Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor32 Tahun
2004 tentang pemerintahan Daerah;

5. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah;

3 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan


pengawasan Atas Penyelenggaraan pemerintah Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

12. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

14. Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan
peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan,tatacara penyusunan
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan daerah.

15. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Nusa Tenggara Barat.

16. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Nusa Tenggara Barat
tahun 2013-2018.

17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 16);

18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor ...Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

19. Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pembentukan Badan


Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat dan rincian

4 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

tugas, fungsi dan tata kerja pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Propinsi Nusa Tenggara Barat.

1.3. Maksud danTujuan

Maksud penyusunan Renja BPBD Provinsi NTB Tahun 2019 adalah


terwujudnya sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan penanganan kebencanaan antar
sektor dan wilayah serta meningkatnya efektivitas dan efisiensi pemanfaatan alokasi
sumberdaya yang tersedia.
Sedangkan tujuan penyusunan Renja BPBD Provinsi NTB Tahun 2021
adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya dokumen perencanaan sebagaipenjabaran RKPD Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2021;
2. Terselenggaranya Program Prioritas Nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana di Provinsi NTB yang bersifat koordinatif dan integratif secara optimal;

1.3. Sistematika Rancangan RENJA SKPD

Sistematika penulisan RENJA SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Provinsi NTB Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan.

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Rancangan RENJA SKPD

Bab II : Evaluasi Hasil Pelaksanaan

2.1. Visi dan Misi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018-2023

2.2. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Tahun 2019

Bab III : Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

3.1. Tujuan

3.2. Sasaran

3.3. Program dan Kegiatan

5 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Bab IV : Indikator Kinerja

Bab V : Strategi, Kebijakan, program dan Kegiatan Tahun 2021

5.1. Kebijakan

5.2. Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat

5.3. Program dan Kegiatan Tahun 2021

5.4. Pagu Indikatif Tahun 2021

Bab VI : Penutup

D. KONDISI AKTUAL
1. Kondisi Internal
 Tersedianya Sumber Daya Aparatur (SDM) aparatur di lingkungan Badan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana
Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana dan
seorang Sekretaris. Jumlah seluruh personil di lingkup Badan sebanyak 39
orang, terdiri atas 29 orang laki-laki dan 10 orang perempuan yang tersebar di
sekretariat, bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Kedaruratan dan Logistik,
dan Reahabilitasi dan Rekonstruksi. Personil-personil tersebut terdiri atas
Pegawai Negeri Sipil yang berpendidikan SLTA: 14 orang, S1: 20 orang, S2: 5
orang; didukung pula oleh Pegawai Honor Lepas yang berjumlah 52 Orang.

 Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 50 Tahun 2016 Tentang


Kedudukan, Sususnan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-
Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

 Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53 Tahun 2016 tentang


Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daearh dan Unit
Pelaksana Teknis Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
 Peningkatan fungsi koordinasi di wilayah Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang baik;
 Tersedia sarana dan prasarana yang guna mendukung kegiatan Badan; Sarana
dan Prasarana pendukung kelancaran pelaksanaan tugas administratif
pemerintahan dan pelayanan masyarakat terdiri atas :

6 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

 Barang tidak bergerak berupa tanah dan bangunan gedung milik eks Rumah
sakit Satelit Provinsi NTB;
 Barang bergerak berupa kendaraan mini bus sejumlah 16 unit;
 Perahu sejumlah 4 unit;
 Tenda sejumlah 9 buah,\;
 Genset sejumlah 4 unit;
 Lampu sejumlah 5 unit,
 Senso dan alat gempa sejumlah 3 unit;
 Mesin air sejumlah 6 unit;
 Barang Alat-alat kantor dan rumah tangga sebanyak 22 Jenis;.
 Barang Alat-alat Komputer dan sejenisnya sebanyak 5 Unit;
 Barang Alat-alat Radio, Studio dan Komunikasi sebanyak 14 Unit
 Tower bangunan Air 1 unit.
 Ketersediaan dana dalam mendukung kegiatan di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2. Kondisi Eksternal
 Menurut Index Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Nusa Tenggara Barat masuk
sebagai Provinsi dengan index bencana tinggi di Indonesia. Bencana yang
terjadi di Nusa Tenggara Barat banyak yang disebabkan oleh faktor hidrologi.
Meteorologi dan perubahan iklim. Tidak tersedianya atau masih kurangnya
sistim peringatan dini dan informasi yang memadai dan dapt bekerja dengan
lebih baik, menyebabkan kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dan aparat
dalam menghadapi bencana yang seringkali terjadi.

 Dari 14 jenis bencana yang kerap terjadi di Indonesia, 11 diantaranya terjadi di


Provinsi NTB. Secara geografis, Provinsi NTB terletak pada lempengan bumi
yaitu Lempeng Indo-Australia (bagian selatan) dan Lempeng Eurasia (bagian
utara) sehingga rentan dengan gempa bumi. Begitu pula dengan kondisi
klimatologis yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim dan angin puting beliung.
Dari segi kondisi topografis yang berbukit-bukit memberi ancaman bencana
banjir dan tanah longsor. Selain kondisi alam tersebut, kondisi sosiologis
Provinsi NTB yang di satu sisi memberi dampak positif bagi pembangunan
daerah namun disisi lain juga sering menimbulkan konflik sosial.

 Untuk wilayah Provinsi NTB ada tiga jenis bencana yang menjadi perhatian
khusus yaitu bencana tanah longsor, banjir dan kekeringan. Maka sudah harus
menjadi komitmen antara Pemprov dengan Kabupaten/Kota serta semua pihak
untuk bersinergi dalam penanganan penanggulangan bencana baik skala lokal
maupun regional. Diharapkan dengan sinergitas yang kuat, terarah, terpadu dan
koordinasi yang baik dapat meminimalisir dampak dari terjadinya bencana.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi NTB pada RPJMD 2018-2023

7 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

telah menjadikan isu kebencanaan sebagai salah satu urusan wajib pelayanan
dasar dalam pembangunan daerah sebagaimana termuat dalam misi ketujuh.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat ditentukan isu-isu strategis


yang perlu ditangani dari aspek kebencanaan :
 Terwjudnya data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana;
 Terwujudnya masyarakat yang sadar dan tangguh terhadap bencana;
 Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana;
 Terujudnya system penaganan darurat bencana yang koordinatif;
 Tersedianya sarana dan prasarana evakuasi penanggulangan bencana yang
memadai;
 Tersedianya sarana dan prasarana permukiman yang lebih baik bagi korban
bencana;
 Tersedianya sarana teknis yang mampu melakukan analisis kebutuhan
rekonstruksi.
Sejalan dengan hal tersebut peningkatan sumber daya manusia diarahkan pada
peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana baik melalui diklat teknis
kebencanaan maupun dengan sosialisasi serta simulasi dalam menenanggulangi
bencana yang terjadi.

E. Analisa SWOT

Prediksi keadaan Badan Penanggulangan Bencana Daearh Provinsi Nusa


Tenggara Barat secara menajerial menurut teori SWOT (Strength Weakness
Opportunities Threats) dapat dikemukakan sebagai berikut :

KEKUATAN (S : STRENGTHS) :

1. Adanya peraturan perundang-undangan sebagai eksistensi dan kewenangan yang


mendukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
2. Dukungan pimpinan dan komitmen bersama seluruh aparatur
3. Komitmen melaksanakan perubahan paradigma dan reformasi dalam
meningkatkan pelayanan.
4. Pemahaman terhadap arah dan tujuan organisasi.
5. Adanya komitmen yang kuat dalam penganggaran dari pemangku kebijakan
ditingkat pusat dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana.
6. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam
upaya penanganan bencana

8 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

KELEMAHAN (W = WEAKNESSES):

1. Kualitas aparatur penanggulangan bencana belum memadai


2. Keahlian dan ilmu pengetahuan aparatur belum seluruhnya sesuai kebutuhan
tupoksi masing-masing bidang
3. Belum optimalnya koordinasi dalam penanggulangan bencana sehingga system
pengendalian, monitoring dan evaluasi belum berjalan maksimal
4. Belum terbentuknya unsur pengarah mekanisme kerjasama dengan dinas/intansi
terkait, LSM dan lembaga-lembaga lain non pemerintah dalam upaya
penyelenggaraan penanganan bencana
5. Masih terbatasnya penganggaran, sarana, dan prasarana untuk mendukung
penyelenggaraan penanggulangan bencana;

PELUANG (O = OPPORTUNITIES) :

1. Adanya komitmen dari Kepala Daerah dan DPRD serta seluruh komponen bangsa,
nasional, regional dan lokal dalam penyelenggaraan penangulangan bencana;
2. Pesatnya perkembangan teknologi untuk menunjang kegiatan di bidang
kebencanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko bencana;
3. Dukungan kebijakan Pusat dan sinkronisasi serta koordinasi dalam
penyelenggaraan bidangpenanggulangan bencana
4. Terbatasnya dana dekonsentrasi dan bantuan sosial berpola hibah dari Pusat.
5. Tuntutan masyarakat terhadap perencanaan pembangunan yang transparan,
partisipatif dan akuntabel
6. Adanya peran serta masyarakat dan kerjasama dengan dinas/intansi terkait, LSM
dan lembaga-lembaga lain non pemerintah dalam upaya penyelenggaraan
penanganan bencana

ANCAMAN (T = THREATS):

1. Belum sepenuhnya penyelenggaraan penanganan bencana dilaksanakan sesuai


dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana. Pelaksanaan tiga fungsi pelayanan : koordinasi, Komando dan
pelaksanaan dengan SKPD lainnya;
2. Terbatasnya anggaran yang tersedia di BPBD bagi kegiatan penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
9 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB
TA 2021

3. Adanya perubahan iklim global yang sangat ekstrim dan berpotensi meningkatkan
intensitas bencana alam di dunia;
4. Adanya keterbatasan sarana komunikasi di daerah sehingga menghambat
kecepatan penyebaran arus data ke pusat maupun daerah lain; dan Luasnya
cakupan wilayah penanganan penanggulangan kebencanaan dengan jenis potensi
bencana yang beragam.
5. Degradasi lingkungan akibat pembangunan yang kurang berwawasan lingkungan.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi


UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana antara lain
menegaskan, bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana (pasal 5), dan Pemerintah Daerah
membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (pasal 18).

Berdasarkan amanah Undang-undang tersebut, maka Pemerintah Provinsi NTB


membentuk BPBD Provinsi NTB dengan Perda Provinsi NTB Nomor 3 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat
Daerah,dan Peraturan Gubernur NTB Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2.1.1 Tugas dan Fungsi

Tugas BPBD Provinsi NTB berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009
adalah membantu Gubernur dalam hal:

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi,
serta rekonstruksi secara adil dan merata;
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana, berdasarkan peraturan perundang-undangan;

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana

e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana;

10 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

f. Melaporkan penyelenggaraan penanngggulangan bencana setiap sebulan sekali


dalam kondisi normal, dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Angaran


Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan.

BPBD Provinsi NTB dalam melaksanakan tugas tersebut diatas,


menyelengarakan fungsi :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan


pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien, dan

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,


terpadu dan menyeluruh.

2.1.2 Struktur Organisasi

Unsur-unsur organisasi BPBD Provinsi NTB sebagaimana ketentuan Pergub


NTB Nomor 14 Tahun 2009 terdiri dari Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana.

a. Unsur Pengarah
Pasal 7 Ayat (1) menegaskan bahwa Unsur Pengarah terdiri dari unsur
perangkat daerah, instansi pemerintah yang terkait serta masyarakat profesional
dan ahli.

Pasal 8 Ayat (1) menegaskan bahwa Unsur Pengarah mempunyai tugas


menyusun konsep pelaksana kebijakan penanggulangan bencana daerah serta
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah.

Dalam melaksanakan tugas, Unsur Pengarah menelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana daerah;


2) Pelaksanaan pemantauan penyelenggaraan bencana daerah; dan
3) Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah.
b. Unsur Pelaksana

1. Pelaksana BPBD

11 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Pelaksana BPBD mempunyai tugas membantu Kepala BPBD dalam


penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan penanggulangan bencana
secara terintegrasi meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pascabencana.
Dalam melaksanakan tugas, Pelaksana BPBD menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana;


b) Pelaksanaan fungsi koordinasi, pengkomandoan dan pelaksana di bidang
penanggulangan bencana;
c) Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan
kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, logistik
dan peralatan lingkup provinsi dan kabupaten/kota;
d) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
e) Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah
tangga dan ketatausahaan di lingkungan BPBD; dan
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur.
2. Sekretariat

Tugas Sekretariat berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah


melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan adminsitrasi yang meliputi ketatausahaan,
uum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan keprotokolan.

Dalam melaksanakan tugas, sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan BPBD;


b) Penyiapan koordinasi penyeserasian program BPBD;
c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan
Pelaksana BPBD;
d) Penyusunan rencana kerja dan program Pelaksana BPBD;
e) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;dan
f) Pembinaan dan pengelolaan urusan keuangan, ketatausahaan, kepegawaian,
perlengkapan dan kerumahtanggaan.
Sekretariat, membawahi :

a) Subbagian Program;
b) Subbagian Keuangan; dan
c) Subbagian Umum dan Kepegawaian

12 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di


bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Tugas Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berdasarkan Pergub NTB Nomor


14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan yang
meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi
penanggulangan bencana pada tahapan prabencana.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan


menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan kebijakan dan strategi pencegahan, peringatan dini dan


kesiapsiagaan penanggulangan bencana;
b) Penyusunan rencana kerja dan program pencegahan, peringatan dini dan
kesiapsiagaan penanggulangan bencana;
c) Pelaksanaan koordinasi pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana;
d) Pengkajian dan analisis kemungkinan dampak bencana;
e) Pengkajian tindakan pengurangan risiko bencana;
f) Penyusunan prosedur dan mekanisme kesiapsiagaan penanggulangan
bencana;
g) Pelaksanaan koordinasi pemberdayaan dan penguatan ketahanan sosial
masyarakat;
h) Pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme
tanggap darurat;dan
i) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencegahan dan
kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi :

a) Seksi Pencegahan; dan


b) Seksi Kesiapsiagaan
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan.

13 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik


Tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik berdasarkan Pergub NTB Nomor 14
Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebiajakan yang
meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi
penanggulangan bencana pada tahapan tanggap darurat.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kedaruratan dan Logistik


menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan kebijakan dan strategi tanggap darurat dan pengerahan logistik


penanggulangan bencana;
b) Penyusunan rencana kerja dan program tanggap darurat dan pengerahan
logistik penanggulangan bencana;
c) Pelaksanaan koordinasi/komando tanggap darurat dan pengerahan logistik
penanggulangan bencana;
d) Pengkajian dan identifikasi secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan dan sumberdaya;
e) Penentuan status keadaan darurat bencana;
f) Pelaksanaan koordinasi penyelamatan dan evaluasi masyarakat terkena
bencana; dan
g) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan tanggap darurat
dan pengerahan logistik penanggulangan bencana.

Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi :

a) Seksi Tanggap Darurat; dan


b) Seksi Penyelamatan dan Evakuasi.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan
Logistik.

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


Tugas Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi berdasarkan Pergub NTB Nomor
14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan yang
meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi
penanggulangan bencana pada tahapan pascabencana.

14 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan kebijakan dan strategi rehabilitasi dan rekonstruksi


pascabencana;
b) Penyusunan rencana kerja dan program rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana;
c) Penggalangan partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi
dan rekonstruksi pasca-bencana;
d) Pelaksanaan koordinasi kegiatan perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat pada wilayah pasca-bencana dengan
sasaran normalisasi aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat;
e) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana pada wilayah pasca bencana dengan sasaran berkembangnya
kegiatan perekonomian sosial budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat; dan
f) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana.
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi :

a) Seksi Rehabilitasi; dan


b) Seksi Rekonstruksi.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di


bawah dan bertanggugjawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 27 Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 menyatakan :

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian


tugas Kalak BPBD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri
dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi
kelompok sesuai bidang keahliannya.

15 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

(3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dimpin oleh seorang tanaga fungsional senior yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kalak BPBD.

(4) Tenaga Fungsional Senior sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditunjuk
oleh Gubernur.
(5) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

16 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2019

Hasil-Hasil Yang Dicapai Tahun 2019

1. Pembentukan Desa Tangguh Bencana sebanyak 8 Desa yaitu :


- NGO (8 Desa)
a. Desa Lohan Kec. Bayan Kab. Lombok Utara
b. Desa Pendua Kec. Kayangan Kab. Lombok Utara
c. Desa Sembalun Lawang Kec. Sembalun Kab. Lombok Timur
d. Desa Sembalun Bumbung Kec. Sembalun Kab. Lombok Timur
e. Desa Sajan Kec. Sembalun Kab. Lombok Timur
f. Desa Sambiq Elen Kec. Bayan Kab. Lombok Utara
g. Desa Genggelang Kec. Gangga Kab. Lombok Utara

2. Pembentukan Sekolah Aman Bencana sebanyak 11 Sekolah yaitu :


- NGO (11 SAB) berlokasi di Kabupaten Lombok Utara yaitu :
a. SMAN 1 Bayan Kec. Bayan
b. SMA 1 Kayangan Kec. Kayangan
c. MA NW Santong Kec. Kayangan
d. SMAN 1 Tanjung Kec. Tanjung
e. SDN 1 Kayangan Kec. Kayangan
f. SDN 2 Selengan Kec. Kayangan
g. SDN 6 Sesait Kec. Kayangan
h. SDN Sukadana Kec. Bayan
i. SDN 2 Loloan Kec. Bayan
j. SDN 3 Bayan Kec. Bayan

Tahun 2019 : Melakukan rehabilitasi akibat gempa bumi di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota


yang terdampak, dengan alokasi pembiayaan bersumber dari dana BNPB
sebesar Rp. 5.707.582.000.000,-

4. Program Inovasi

INOVASI BPBD PROVINSI NTB :

1. Pembentukan Tim Pusat Data dan Informasi Bencana dengan manfaat :

 Mempermudah pembaharuan data informasi kebencanaa;


 Penusatan data sectoral kebencanaan pada tingkat Provinsi;
 Mempermudah pengelolaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan kepada masyarakat

17 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

2. Buku khutbah Jumat telah dibagikan ke Pondok Peantren dan khalayak sebagai media
informasimitigasi berncana melalui pendekatan agama.

3. Buku Gempa Lombok 2018 dengan ikhtisar bahwa manajemen kebencanaan jelas bukn
persoalan yang sederhana. Masalah ini semakin pelik karena (politik) anggaran yang masih
dirasa terbatas yang berimplikasi pada kapasitas serta sarana prasarana sehingga menjadi
kendala bagi BPBD dalam melaksanakan tugasnya. Kendala dana menjadi factor penyebab
utama mengapa tindakan mitigasi dan penanggulangan bencana kurang berkualitas, kurang
menolong tindakan prevensi, juga kurang memuaskan rakyat/korban pada tahapan tanggap
darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, kurangnya daya dukung daerah terhadap penanganan
bencana serta masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana.

3. Capaian Indikator RPJMD BPBD 2018-2023 sebagai mana table di bawah ini :

Tabel 3.1

Capaian Indikator RPJMD

Tahun 2018-2023

2019 2020 2021 2022 2023 JUMLAH


KONDISI
URAIAN AWAL
2018 T R T R T R T R T R T R

DESA TANGGUH
BENCANA 31 20 8 20 - 20 - 20 - 20 - 100 8
(DESTANA)

SEKOLAH/MADR
ASAH AMAN 36 10 11 20 - 10 - 10 - 10 - 50 11
BENCANA (SAB)

2.3. Isu – Isu Penting PenyelenggaraanPencegahan dan Penanggulangan Bencana


Pencegahan dan penanggulangan bencana masuk kedalam rancangan prioritas
nasional ke 2 tentang pembangunan wilayah dan merupakan program prioritas
nasional ke 2 yaitu pengurangan kesenjangan wilayah dan penguatan konektivitas
dan kemaritiman dengan program prioritas penanggulangan bencana pada tahun
2019. Hal ini tentu saja memberikan kesempatan kepada badan/instansi yang
menangani kebencanaan untuk merancang program-program yang lebih terarah dan
terkoordinatif. Begitu juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
NTB yang harus peka melihat dan memprogramkan kegiatan-kegiatan yang tidak

18 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

hanya bersifat responsive (tanggap darurat) namun juga menitik beratkan pada
Preventif atau pencegahan (siaga bencana).
Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma penanggulangan kebencanaan
yang diusung pemerintah pusat saat ini yaitu penanganan bencana yang bersifat
reaktif yaitu bertindak pada saat terjadi bencana telah berubahmenjadi pengelolaan
bencana secara manajerial.

Adapun isu-isu strategis yang terkait dengan pencegahan dan penanggulangan


bencana saat ini dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut ini :
Tabel 2.6
Keterkaitan Isu-Isu Strategis
No Bidang Masalah Isu

1. Sekretariat 1. Minimnya sarana dan Penanganan bencana


prasarana perkantoran kurang rensponsif

2. Kondisi sarana prasarana Jumlah informasi


kebencanaan belum memadai kebencanaan daerah
masih rendah

3. Minim kualitas dan kuantitas Rendahnya kualitas


tenaga adminitrasi pelayanan administrasi

2. Bidang 1. Minimnya jumlah tenaga Pemerintah belum


Kesiapsiagaan dan teknis yang mampu mampu melakukan
pencegahaan melakukan analisis pemataan daerah rawan
kebencanaan bencana secara
komprehensif

2. Minimnya jumlah sarana Penangangan bencana


prasarana komunikasi oleh pemerintah bersifat
kebencanaan sektoral

3. Minimnya regulasi daerah Penanggulangan


dalam mendukung upaya bencana belum
pengurangan risiko bencana mengakomodir kearaifan
lokal

3 Bidang Kedarurat 1. Minimnya kualitas dan Pemerintah belum sigap


dan Logistik kuantitas tenaga teknis pada kejadian bencana
kedaruratan dan logistik

2. Minimnya regulasi daerah Penanganan darurat


dalam mendukung upaya bencana tidak
Penanganana Darurat koordinatif

19 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

3. Minimnya sarana evakuasi Kemampuan BPBD


dalam mengevakuasi
korban sangat rendah

4. Belum memiliki SOP Penaganan bencana saat


(Standar Operational tanggap darurat masih
Prosedur) penanggulangan ego sektoral
Bencana yang optimal

4 Bidang 1. Minimnya kualitas dan Banyak korban bencana


Rehabilitasi dan kuantitas tenaga teknis analisis tidak mendapatkan
Renkonstruksi dampak bencana bantuan pada tahap
pasca bencana

2. Minimnya regulasi daerah Penangan pasca bencana


dalam mendukung upaya oleh BPBD sangat
penanganan dampak bencana lambat

BPBD NTB sebagai leading sektor dalam pencegahan dan penanggulangan


bencana merekomendasikan strategis Penanggulangan Bencana di Provinsi Nusa
Tenggara Barat sebagai berikut:
1. Dengan lahirnya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 9 tentang
Penanggulangan Bencana maka semua pihak yang terlibat dalam upaya
penanggulangan bencana dapat lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
dan meningkatkan koordinasi.
Perlunya penguatan kerjasama antar pemerintah daerah dalam penanggulangan
bencana.
2. Perlu adanya sinkronisasi peraturan perundangan-undangan yang harus
dilaksanakan di daerah dengan peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan daerah, sehingga peraturan tersebut dapat dilaksanakan atau
diimplementasikan untuk kebencanaan tanpa adanya tumpang tindih.
3. Kelembagaan penanggulangan bencana harus dapat bertindak lintas sektor dan
lintas wilayah serta memiliki rantai komando yang jelas dan efektif
4. Perlu adanya suatu database kebencanaan yang dibangun secara terkoordinatif dan
tranparan sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan.

20 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

BAB III

TUJUAN, SASARAN,PROGRAMDANKEGIATAN

Mengacu pada Visi Pemerintah Provinsi NTB ”Membangun Nusa Tenggara


Barat Yang Gemilang”, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi NTB mengambil kebijakan dan langkah-langkah strategis guna
mendukung pencapaian Misi Pertama yaitu NTB tangguh dan mantap
melalui penguatan mitigasi bencana dan pengembangan infrastruktur
penunjang sektor unggulan serta konektivitas wilayah. Untuk mencapai misi
tersebut, dibuat beberapa tujuan dan sasaran sebagai berikut:

4.1. Tujuan dan sasaran

Tujuan:

Meningkatnya kapasitas dan pengurangan kerentanan terhadap


bencana, dengan sasaran sebagai berikut:

1. Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang Penanggulangan Bencana;


2. Tersusunnya Peraturan Daerah bidang Penanggulangan Bencana;
3. Tersedianya Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana yang
terintegrasi dengan Rencana Kinerja Pembangunan Daerah (RKPD);
4. Terwujudnya sarana dan prasarana perkantoran yang memadai;
5. Terwujudnya personil/pegawai yang profesional;
6. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel;
7. Terwujudnya administrasi pengelolaan keuangan yang efektif;
8. Terwujudnya program yang sinergis, koordinatif dan responsif;
9. Terwujudnya pelaporan yang transparan dan akuntabel;
10. Terwujudnya pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;

21 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

11. Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana terhadap .gempa dan


tsunami;
12. Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana terhadap bencana
banjir dan longsor;
13. Terwujudnya kawasan yang tangguh terhadap bencana kekeringan;
14. Terwujudnya personil yang tanggap dan tangguh bencana;
15. Tersebarnya informasi kebencanaan;
16. Tersedianya barang dan logistik bagi korban bencana;
17. Terwujudnya penanganan siaga darurat secara maksimal;
18. Terwujudnya penanganan dan penyelamatan korban bencana secara
maksimal;
19. Terwujudnya penanganan transisi ke pemulihan;
20. Terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana);
21. Terbentuknya Sekolah Aman Bencana (SAB);
22. Teridentifikasinya lokasi pasca bencana;
23. Terverifikasinya tingkat kerusakan pasca bencana;
24. Terlaksananya pelatihan terapi konseling/trauma psikis;
25. Tertanganinya Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana.

22 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Adapun tujuan dansasaran penyelenggaraan PB yangingindicapai pada tahun


2018 sebagaimana Renstra BPBD Provinsi NTBTahun 2013-2018 adalah seperti
pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1
Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana Tahun 2018

No. Tujuan Sasaran


1. Meningkatkan kualitas pengelolaan 26. Terwujudnya pengelolaan perlengkapan
perlengkapan dan personil perkantoran secara manajerial;
27. Terwujudnya pengelolaan
personil/kepegawaian secara manajerial.

2. Meningkatkan kualitas pengelolaan 1. Terwujudnya administrasi pengelolaan


keuangan keuangan yang akuntabel.
2. Terwujudnya pengelolaan keuangan
yang efektif.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan 1. Terwujudnya program yang sinergis,


dan pelaporan koordinatif, dan responsif.
2. Terwujudnya pelaporan yang transparan
dan akuntabel.
4. Meningkatkan kapasitas dalam 1. Terwujudnya pemahaman dan
pencegahan bencana keterampilan Pemerintah
Provinsi/Kab/Kota dalam upaya
pencegahan bencana.
2. Terwujudnya pemahaman dan
keterampilan masyarakat dalam upaya
pencegahan bencana.
5. Meningkatkan kapasitas daerah dalam 1. Terwujudnya kawasan yang tangguh
kesiapsiagaan menghadapi bencana bencana.
2. Terwujudnya sarana prasarana yang
mendukung kesiapsiagaan menghadapi
bencana.

6. Meningkatkan kapasitas penanganan 1. Terwujudnya sistem penanganan darurat


darurat bencana bencana yang koordinatif.
2. Terwujudnya pemenuhan bantuan
logistik bagi korban bencana.
7. Meningkatkan kapasitas sarana dan 1. Tersedianya sarana dan prasarana
prasarana evakuasi dan SDM dalam evakuasi korban bencana yang memadai.
upaya PB 2. Terwujudnya penyelamatan korban
bencana secara maksimal.
8. Meningkatkan kemampuan 1. Tersedianya sarana/prasarana umum
melakukan rehabilitasi pasca bencana yang dapat digunakan kembali oleh
pada wilayah terdampak korban bencana.
2. Tersedianya tenaga teknis yang mampu
melakukan analisa kebutuhan
rehabilitasi.
9. Meningkatkan kemampuan 1. Tersedianya tenaga teknis yang mampu
melakukan rekonstruksi pasca melakukan analisa kebutuhan
bencana pada wilayah terdampak rekonstruksi

23 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

3.1. Program dan kegiatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan diatas diperlukan
program dan kegiatan dengan uraian singkat sebagai berikut:.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini ditujukan untuk mendukung kelancaran pelayanan administrasi
perkantoran, koordinasi dan tenaga pendukung lainnya. Program ini didukung
oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
i. Penyediaan makanan dan minuman
j. Penyelarasan Program Pemerintah pusat dan daerah
k. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kab/kota
l. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
m. Penyediaan jasa pengamanan kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
d. Pembangunan gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
f. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
b. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
c. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan BPBD NTB secara Menyeluruh
d. Penyusunan Rencana Strategis BPBD NTB
4. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah

24 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

a. Peningkatan manajemen asset/barang milik daerah


5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Peningkatan mental dan fisik aparatur
6. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
a. Pemantauan dan penyebarluasan Iformasi Potensi Bencana Alam
b. Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana
c. Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Bagi Masyarakat
d. Penyusunan Rencana Kontinjensi
e. Penerapan Pengurangan Risiko Bencana Menuju Kawasan Aman Bencana
Banjir dan Tanah Longsor
f. Pengurangan Daerah Rawan Kekeringan
g. Peningkatan dan Pengembangan Komunikasi dan Informasi Bencana
h. Penyediaan dan Penyiapan Bahan, Barang dan Peralatan serta Personil untuk
Pemenuhan Kebutuhan Penanggulangan Bencana
i. Penanganan Siaga Darurat Bencana
j. Pelatihan Kaji Cepat Darurat Bencana
k. Geladi Penanggulangan Bencana (Apel Siaga)
7. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penangan Bencana
a. Identifikasi Lokasi Pasca Bencana
b. Verifikasi tingkat kerusakan pasca bencana
c. Pelatihan Terapi Konseling Psikis/Trauma
d. Penanganan Rehabilitasi & Rekonstruksi pasca bencana

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN DAN KELOMPOK SASARAN

Indikator Pengukuran kinerja yang digunakan antaralain :


1. Indikator masukan (Inputs) : Jumlah dana dan jenis masukan yang akan digunakan
dalam kegiatan.
2. Indikator keluaran (Outputs) : Hasil spesifik yang diharapkan dalam pelaksanaan
kegiatan yang dirinci pada baris 1: yaitu mengolah masukan menjadi keluaran.
3. Indikator hasil (Outcomes) : Uraikan dengan singkat motivasi atau latar belakang
proyek memproduksi keluaran. Bila keluaran sudah diproduksi, fungsi langsung apa
yang diharapkan dari keluaran.
4. Indikator manfaat(Benefit) : Sebutkan harapan yang ingin dicapai bila keluaran dapat
diselesaikan dan berfungsi seperti diuraikan dalam indikator hasil.
5. Indikator sasaran dan dampak(Impact) : Jelaskan dasar pemikiran, latar belakang dan
alasan diproduksinya keluaran untuk tujuan yang paling tinggi, sasaran sektoral, daerah
atau nasional.

25 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


a. Penyediaan jasa surat menyurat
Inputs : APBD 2021 Rp. 11.250.000,-
Outputs : Terlaksananya kegiatan surat menyurat
Outcomes : Kegiatan administrasi Kantor bejalan dengan baik
Benefit : Memperlancar kegiatan admnistrasi kantor sehari-hari
Impact : Terselenggaranya kegiatan kantor dengan baik

b. Penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik


Inputs : APBD 2021 Rp.245.000.000,-
Outputs : Terbayarnya jasa fasilitas kantor
Outcomes : Terpenuhinya fasilitas kantor dengan baik
Benefit : Kelancaran kegiatan kantor sehari-hari
Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan lancar

c. Penyediaan jasa administrasi keuangan


Inputs : APBD 2021 Rp. 110.000.000,-
Outputs : Terbayarnya jasa administrasi keuangan
Outcomes : Kelancaran pengurusan masalah keuangan
Benefit : Terselenggaranya kegiatan yang terkait dengan
keuangan
Impact : Kelancaran kegiatan kantor dengan baik
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 213.340.000,-
Outputs : Tersedianya perlengkapan dan jasa kebersihan kantor
Outcomes : Terciptanya kebersihan kantor
Benefit : Terwujudnya kenyamanan bekerja
Impact : Suasana kerja yang tertib dan lancar

e. Penyediaan alat tulis kantor


Inputs : APBD 2021 Rp. 49.250.000,-
Outputs : Terbelinya Alat Tulis Kantor
Outcomes : Terwujudnya persediaan Alat Tulis kantor

26 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Benefit : Pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan baik


Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan lancar
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Inputs : APBD 2021 Rp. 23.400.000,-
Outputs : Tersediannya Barang Cetakan dan Penggandaan
Kegiatan Kantor Badan
Outcomes : Tersediannya Barang Cetak dan Penggandaan
Kegiatan Kantor Badan
Benefit : Memperlancar Kegiatan Kantor Badan
Impact : Tersedianya Barang Cetak dan Penggandaan Kegiatan
Kantor Badan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 8.300.000,-
Outputs : Tersedianya sarana penerangan
Outcomes : Ruang Kerja lebih representatif
Benefit : Memperlancar kegiatan Administrasi kantor
Impact : Tercapainya Proses Pelaksanaan Kegiatan dengan
lancar
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 171.600.000,-
Outputs : Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Outcomes : Peralatan dan Perlengkapan Kantor Lebih Memadai
Benefit : Memperlancar kegiatan kantor
Impact : Tercapainya Proses Pelaksanaan Kegiatan dengan
lancar

i. Penyediaan bahan bacaan Surat Kabar dan Peraturan Perundang-Undangan


Inputs : APBD 2021 Rp. 13.200.000,-
Outputs : Tersedianya Informasi Menunjang Kegiatan Dinas
Outcomes : Terpenuhinya Informasi Penunjang Kegiatan Dinas
Benefit : Meningkatkan Pemahaman aparatur
Impact : Tercapainya SDM aparatur yang berkualitas

27 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

j. Penyediaan makanan dan minuman


Inputs : APBD 2021 Rp. 121.380.000,-
Outputs : Terlaksannaya penyediaan makan Minum Kantor
Outcomes : Makan Minum Kantor, Tamu Rapat dll
Benefit : Terwujudnya kelancaran koordinasi kegiatan
Impact : Kegiatan lebih efektif dan efisen di lingkup Badan
k. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
Inputs : APBD 2021 Rp. 215.000.000,-
Outputs : Terlaksananya konsultasi dan koordinasi ke luar
daerah
Outcomes : Terkondisinya Kegiatan Bidang Kebencanaan
Benefit : Tercapainya konsultasi dan koordinasi ke luar daerah
Impact : Memperoleh target Bidang Kebencanaan sesuai
Program
l. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
Inputs : APBD 2021 Rp. 210.000.000,-
Outputs : Terlaksananya konsultasi dan koordinasi ke dalam
daerah
Outcomes : Terkoondisinya bidang kebencanaan
Benefit : Tercapainya konsultasi an koordinasi ke dalam daerah
Impact : Memperoleh target bidang kebencanaan sesuai program
m. Penyediaan jasa keamanan kantor
Inputs : APBD 2021 Rp.208.800.000,-
Outputs : Tersedianya jasa keamanan kantor
Outcomes : Membantu kelancaran kegiatan kantor
Benefit : Terselenggaranya kegiatan kantor dengan baik dan
lancar
Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan aman

n. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan BPBD


Inputs : APBD 2021 Rp.68.000.000,-
Outputs : Tersedianya laporan kajian pelaksanaan program
BPBD

28 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Outcomes : Terlaksananya Monitoring dan evaluasi pelaksanaan


program BPBD
Benefit : Meningkatnya koordinasi program BPBD
Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan aman
o. Rapat pengendalian teknis
Inputs : APBD 2021 Rp.22.280.000,-
Outputs : Terlaksananya rapat pengendalian teknis
Outcomes : Membantu kelancaran kegiatan kantor
Benefit : Terselenggaranya kegiatan kantor dengan baik dan
lancar
Impact : Terciptanya suasana kerja yang tertib dan aman

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


a. Pembangunan gedung kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 712.440.950,-
Outputs : Terlanksananya Perencanaan Pembangunan Gedung
Outcomes : Tersedianya Perencanaan Gedung
Benefit : Terbangunan Gedung
Impact : Pelayanan Terhadap Masyarakatb lebih optimal
b. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
Inputs : APBD 2021 Rp. 230.635.242,-
Outputs : Terlanksananya Pengadaan kendaraan roda 4
Outcomes : Tersedianya kendaraan roda 4
Benefit : Mobilitas aparatur bisa berjalan dengan baik dan lancar
Impact : Pelayanan Terhadap aparatur lebih optimal
c. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 110.000.000,-
Outputs : Terpeliharanya sarana Gedung Kantor
Outcomes : Terpeliharanya Gedung Kantor dengan baik
Benefit : Gedung Kantor Lebih asri
Impact : Sarana dan lebih aman dan terjaga dengan baik
d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Inputs : APBD 2021 Rp. 230.635.251,-

29 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Outputs : Terlaksnananya pemeliharaan rutin/berkala


kendaraan dinas/operasional
Outcomes : Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional
Benefit : Kendaraan dinas terpelihara dengan baik
Impact : Kendaraan dinas lebih aman dan terjaga serta
pemakaiannya lebih lama
e. Pemeliharaan rutin berkala perlengkapan gedung kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 39.500.000,-
Outputs : Terlaksananya Pemeliharaan secara rutin/berkala
perlengkapan kantor
Outcomes : Tercapainya Pemeliharaan secara rutin/berkala
perlengkapan kantor
Benefit : Perlengkapan Kantor lebih siap untuk digunakan dan
lebih awet
Impact : Kegiatan Perkantoran akan lebih dinamis
f. Pemeliharaan Peralatan Gedung kantor
Inputs : APBD 2021 Rp. 60.000.000,-
Outputs : Terlaksananya Pemeliharaan secara rutin/berkala peralat
an kantor
Outcomes : Tercapainya Pemeliharaan secara rutin/berkala peralaran
kantor
Benefit : Peralatan Kantor lebih siap untuk digunakan dan lebih awet
Impact : Kegiatan Perkantoran akan lebih dinamis

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


a. Pendidikan dan pelatihan formal
Inputs : APBD 2021 Rp.5.000.000,-
Outputs : Tersedianya biaya untuk mendukung pengembangan
SDM
Outcomes : Meningkatnya pengetahuan dan keahlian PNS
Benefit : Meningkatnya kemampuan dan wawasan PNS
Impact : Meningkatnya kualitas SDM
b. Peningkatan mental dan fisik aparatur
Inputs : APBD 2020 Rp.15.207.051,-

30 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Outputs : Terlaksananya Peningkatan Mental dan Fisik Aparatur


Outcomes : Meningkatnya Peningkatan Mental dan Fisik Apartur di
Lingkup BPBD
Benefit : Menghasilkan SDM yang Produktif dan Berdaya saing
Impact : Terwujudnya SDM yang Produktif dan Berdaya saing

4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan


keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja kerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
Inputs : APBD 2021 Rp. 90.750.000,-
Outputs : Terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Outcomes : Terpenuhinya laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
Benefit : Tersusunya laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
Impact : Terukurnya capaian kinerja Dinas
b. Penyusunan rencana SKPD
Inputs : APBD 2021 Rp. 99.196.281,-
Outputs : Terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Outcomes : Terpenuhinya laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
Benefit : Tersusunya laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
Impact : Terukurnya capaian kinerja Dinas
5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah
Inputs : APBD 2021 Rp. 28.065.349,-
Outputs : Terlaksananya Peningkatan Manajemen
Asset/Barang Milik Negara
Outcomes : Terselenggaranya Peningkatan Manajemen
Asset/Barang Milik Negara

31 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Benefit : Menghasilkan SDM aparatur yang baik dalam


pengelolaan keuangan.
Impact : Terwujudnya SDM yang Produktif dan Berdaya
saing dalam pengelolaan keuangan.

6. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam


a. Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam
Inputs : APBD 2021 Rp. 169.400.000,-
Outputs : Tersebarluasnya data dan informasi potensi bencana
Outcomes : Tersedianya data dan informasi bencana alam
Benefit : Mneingkatnya kualitas penanggulangan bencana
Impact : Terwujudnya peanggulangan bencana yang baik.
b. Pelatihan Tim Reaksi Cepat (Rescue Linmas)
Inputs : APBD 2021 Rp. 135.000.000,-
Outputs : Terlaksananya pelatihan tim reaksi cepat
Outcomes : Tersedianya apparat yang terlatih dalam kejadian
bencana
Benefit : Mneingkatnya kapasitas keampuan aparat dalam
penanggulangan bencana
Impact : Terwujudnya peanggulangan bencana yang
terkoordinir dengan baik.
c. Gladi Posko dan Gladi Lapang Penanggulangan Bencana
Inputs : APBD 2021 Rp. 100.000.000,-
Outputs : Terlaksananya Gladi Posko dan Gladi lapang
Penanggulangan Bencana
Outcomes : Tersedianya aparat, masyarakat dan relawan yang
terlatih dalam kejadian bencana
Benefit : Mneingkatnya kapasitas keampuan aparat,
masyarakat dan relawan dalam penanggulangan
bencana
Impact : Terwujudnya peanggulangan bencana yang
terkoordinir dengan baik.

d. Sosialisasi pengurangan risiko bencana

32 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Inputs : APBD 2021 Rp. 400.000.000,-


Outputs : Terlaksananya sosialisasi pengurangan risiko
bencana (PRB) Nasional dan Daerah
Outcomes : Meningkatnya kapasitas pemerintah dan masyarakat
dalam upaya penanggulangan bencana
Benefit : Meningkatnya kesgapan dan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan bencana
Impact : Terwujudnya pengurangan risiko bencana

e. Peningkatan kapasitas penanggulangan bencana bagi masyarakat


Inputs : APBD 2021 Rp. 127.000,000,-
Outputs : Terlaksananya peningkatan kapasitas
penanggulangan bencana bagi masyarakat
Outcomes : Terdatanya jumlah masyarakat yang sadar bencana
Benefit : Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Impact : Terwujudnya penanggulangan bencana secara baik

d. Penyusunan rencana kontijensi (Renkon) Gempa dan Tsunami di KEK


Mandalika
Inputs : APBD 2021 Rp. 444.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penyusunan Rencana Kontijensi


Outcomes : Tersedianya dokumen rencana kontijensi
Benefit : Meningkatnya koordinasi lintas sektor dalam
penanggulangan bencana
Impact : Terwujudnya peningkatan kualitas penanggulangan
bencana

e. Penerapan pengurangan risiko bencana menuju kawasan aman bencana banjir dan
tanah longsor
Inputs : APBD 2021 Rp. 420.000.000,-
Outputs : Terlaksananya penerapan risiko bencana menuju
kawasan aman bencana banjir dan tanah longsor

33 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Outcomes : Terwujudnya kawasan aman bencana banjir dan


tanah longsor
Benefit : Meningkatnya kualitas penanganan bencana
Impact : Masyarakat hidup aman, nyaman dan tentram

f. Pengurangan daerah rawan kekeringan


Inputs : APBD 2021 Rp. 480.000.000,-
Outputs : Terlaksananya penanganan daerah rawan kekeringan
Outcomes : Terwujudnya kawasan aman bencana kekeringan
Benefit : Meningkatnya kualitas penanganan bencana
Impact : Masyarakata hidup aman, nyaman dan tentram

g. Penilaian kinerja desa tangguh bencana


Inputs : APBD 2020 Rp. 0,00,-

Outputs : Terlaksananya penilaian kinerja Desa Tangguh Bencana


Outcomes : Terpilihnya desa yang kompeten

Benefit : Meningkatnya kualitas dan kemmapuan masyarakat


anggota desa tangguh bencana
Impact : Meningkatnya kualitas penanganan bencana di
provinsi NTB

h. Jambore desa tangguh bencana (Destana)


Inputs : APBD 2020 Rp. 0,00,-
Outputs : Terlaksananya Jambore Desa Tangguh Bencana

Outcomes : Meningkatnya pemahaman penanggulangan bencana


bagi masyarakat
Benefit : Terwujudnya semangat berbagi dan solidaritas antar
masyarakat anggota desa tangguh bencana
Impact : Meningkatnya kualitas penanganan bencana di
provinsi NTB

i. Peningkatan dan pengembangan komunikasi dan informasi bencana


Inputs : APBD 2021 Rp. 178.200.000,-

34 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Outputs : Terlaksananya peningkatan dan pengembangan


komunikasi dan informasi bencana
Outcomes : Tersedianya frekuensi radio yang teratur dalam
penanggulangan bencana
Benefit : Meningkatnya koordinasi penanggulangan bencana
Impact : Terwujudnya kualitas penanggulangan bencana

j. Penyediaan dan penyiapan bahan, barang dan peralatan serta personil untuk
pemenuhan kebetuhan penanganan bencana
Inputs : APBD 2021 Rp. 206.000.000,-

Outputs : Terlaksananya Penyediaan dan penyiapan bahan,


barang peralatan serta personil untuk pemenuhan
kebutuhan penanganan bencana
Outcomes : Terdistribusinya tandon air dan kelengkapannya
kepada masyarakat
Benefit : Tertanganinya bencana kekeringan
Impact : Terwujudnya peningkatan kulitas penanganan
bencana

k. Penanganan siaga darurat bencana


Inputs : APBD 2021 Rp. 144.000.000,-

Outputs : Terlaksananya siaga darurat bencana


Outcomes : Terwujudnya penanganan bencana secara
koordinatif
Benefit : Meningkatnya sinergitas dalam penanganan bencana
Impact : Terwujudnya peningkatan kualitas penanggulangan
bencana

l. Penanganan masa tanggap darurat


Inputs : APBD 2021 Rp. 397.500.000,-

Outputs : Terlaksananya penanganan masa tanggap darurat


Outcomes : Terwujudnya penanganan bencana secara
koordinatif
Benefit : Meningkatnya sinergitas dalam penanganan bencana
35 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB
TA 2021

Impact : Terwujudnya peningkatan kualitas penanggulangan


bencana

m. Penanganan transisi ke pemulihan darurat


Inputs : APBD 2021 Rp. 280.000.000,-

Outputs : Terlaksananya penanganan transisi ke pemulihan


darurat
Outcomes : Tertanganinya korban bencana secara cepat
Benefit : Masyarakat dampak bencana merasa aman dan
nyaman
Impact : Meningkatnya kualitas penanganan bencana di
Provinsi NTB
n. Penerapan pengurangan risiko bencana menuju desa tangguh bencana (Destana)
Inputs : APBD 2021 Rp. 320.000.000,-

Outputs : Terbentuknya Desa Tangguh Bencana


Outcomes : Terlaksananya desa tangguh bencana
Benefit : Desa Tangguh bencana terbentuk
Impact : Meningkatnya kualitas penanganan bencana

o. Penerapan pengurangan risiko bencana menuju sekolah/madrasah aman bencana


(SAB)
Inputs : APBD 2021 Rp. 240.000.000,-

Outputs : Terbentuknya sekolah/madrasah aman bencana


Outcomes : Terlaksananya sekolah/madrasah aman bencana
Benefit : Sekolah/madrasah aman bencana yang terbentuk
Impact : Terwujudnya penanggulangan bencana yang baik

p. Penyusunan Standar Operational Procedure (SOP) evakuasi korban bencana


Inputs : APBD 2021 Rp. 150.000.000,-

Outputs : Tersusunnya SOP evakuasi korban bencana alam


Outcomes : Terevakuasinya korban bencana sesuai prosedur
Benefit : Tertanganinya korban bencana alam sesuai prosedur
Impact : .Meningkatnya kualitas penanggulangan bencana

36 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1. Program Rehbilitasi dan Rekonstruksi Penanganan Penanggulangan Bencana


a. Identifikasi Lokasi Pasca Bencana
Inputs : APBD 2021 Rp. 54.000.000,-
Outputs : Terlaksananya identifikasi lokasi pasca bencana
Outcomes : Terdatanya lokasi pasca bencana
Benefit : Meningkatnya kualitas penanganan bencana
Impact : Masyarakat dampak bencana dapat hidup aman dan
nyaman

b. Verifikasi Tingkat Kerusakan Pasca Bencana


Inputs : APBD 2021 Rp. 56.523.000,-
Outputs : Terlaksananya verifikasi tingkat kerusakan pasca
bencana
Outcomes : Tersedianya laporan verifikasi kerusakan pasca bencana
dan dokumen kajian penanggulangan bencana pasca
bencana
Benefit : Tersedianya informasi kerusakan pasca bencana untuk
ditindak lanjuti
Impact : Terpenuhinya hak masyarakat terdampak pasca bencana

c. Pelatihan Terapi dan Konseling Psiko/Trauma


Inputs : APBD 2021 Rp. 46.000.000
Outputs : Terlaksananya pelatihan terapi dan konseling
psiko/trauma
Outcomes : Meningkatnya kemampuan, pengetahuan dan
ketrampilan pelajar dan pengajar di bidang
psikis/trauma
Benefit : Tertanganinya pemulihan psikis/trauma korban bencana
Impact : Meningkatnya kualitas penanggulangan bencana

d. Penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana


Inputs : APBD 2021 Rp. 68.000.000

37 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Outputs : Terlaksananya penaganan rehabilitasi dan


rekonstruksi pasca bencana
Outcomes : Tersedianya dokumen penanganan potensi potensi
kekeringan dan banjir/tanah longsor
Benefit : Terdeteksi potensi kekeringan dan banjir/tanah
longsor
Impact : Terwujudnya peningkatan kulaitas penanganan
bencana

38 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

BAB V
DANA INDIKATIF
Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat

Prakiraan Maju Rencana


Urusan/bidang Rencana Tahun 2021
urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Catatan Tahun 2022
Kode
Daerah dan Program/ Kegiatan Penting Target Kebutuhan
Program/Kegiatan Target Kebutuhan Sumb
Lokasi Capaian dana/Pagu er Capain Dana/Pagu
Kinerja Iindikatif Dana Kinerja Indiaktif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.05 . 1.05.03 . 01 Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran APBD
1,691,400,000 1,792,585,000

1.05 . 1.05.03 . 01.01 Penyediaan jasa surat Terselenggaranya adm Mataram 1 tahun 11.250.000 1 tahun 11.875.000
menyurat surat menyurat APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.02 Penyediaan jasa Tersedianya sarana Mataram 1 tahun 245.000.000 1 tahun 260.000.000
komunikasi, sumber komunikasi elektronik & APBD
daya air dan listrik sumber daya listrik
1.05 . 1.05.03 . 01.07 Penyediaan jasa Tersedianya tenaga adm Mataram 1 tahun 110.000.000 1 tahun 110.000.000
administrasi keuangan keuangan APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.08 Penyediaan jasa Tersedianya peralatan & Mataram 1 tahun 213.340.000 1 tahun 244.590.000
kebersihan kantor bahan kebersihan serta APBD
tenaga kebersihan
1.05 . 1.05.03 . 01.10 Penyediaan alat tulis Tersedianya alat tulis Mataram 1 tahun 49.250.000 1 tahun 56.500.000
kantor kantor APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.11 Penyediaan barang Jumlah barang cetakan Mataram 30 Buku 23.400.000 30 Buku 24.900.000
cetakan dan
APBD
penggandaan

39 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1.05 . 1.05.03 . 01.12 Penyediaan komponen Tersedianya peralatan dan Mataram 1 Tahun 8.300.000 1 Tahun 8.700.000
instalasi perlengkapan kantor
APBD
listrik/penernagan
bangunan kantor
1.05 . 1.05.03 . 01.13 Penyediaan peralatan Tersedianya peralatan dan Mataram 65 Unit 171.600.000 65 Unit 174.000.000
dan perlengkapan kantor perlengkapan kantor APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.15 Penyediaan bahan Tersedianya bahan bacaan Mataram 1 tahun 13.200.000 1 tahun 14.400.000
bacaan dan peraturan surat kabar APBD
perundang-undangan
1.05 . 1.05.03 . 01.17 Penyediaan makanan Tersedianya makan Mataram 1 tahun 121.380.000 1 tahun 122.580.000
dan minuman minum rapat APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.18 Penyelarasan Program Terpenuhinya kebutuhan Mataram 1 tahun 215.000.000 1 tahun 220.000.000
Pemerintah Pusat dan perjalan dinas APBD
Daerah
1.05 . 1.05.03 . 01.20 Penyelarasan Program Terpenuhinya kebutuhan Mataram 1 tahun 210.000.000 1 tahun 217.500.000
Pemerintah Provinsi dan perjalan dinas dalam APBD
Kabupaten/Kota daerah
1.05 . 1.05.03 . 01.24 Penyediaan jasa Tersedianya jasa keamana Mataram 7 org 208.800.000 7 org 216.900.000
keamanan kantor kantor (satpam) APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.29 Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya Monitoring Kab/kota 1 Tahun 68.000.000 1 Tahun 76.000.000
Pelaksanaan dan Evaluasi pelaksanaan
APBD
Program/Kegiatan BPBD program/kegiatan BPBD di
Kabupaten/kota
1.05 . 1.05.03 . 01.31 Rapat Pengendalian Terlaksananya rapat Dinas kab/kota 2 kegiatan 22.280.000 2 24.640.000
Teknis pengendalian teknis APBD kegiatan

1.05 . 1.05.03 . 02 Program Peningkatan


Sarana dan Prasarana 1,383,811,443 1,466,594,489
Aparatur
1.05 . 1.05.03 . 02.03 Pembangunan Gedung Terlaksananya Mataram 2 unit 2 unit
Kantor pembangunan gedung 712.440.950 APBD 752.429.643
kantor
1.05 . 1.05.03 . 02.05 Pengadaan kendaraan Tersedianya kendaraan Mataram 3 unit 230.635.242 3 unit 244.432.416
dinas/operasional dinas/operasional APBD
1.05 . 1.05.03 . 02.22 Pemeliharaan Terpeliharanya gedung Mataram 1 tahun 110.000.000 1 tahun 120.000.000
rutin/berkala gedung kantor
APBD
kantor

1.05 . 1.05.03 . 02.24 Pemeliharaan Terpeliharanya kendaraan Mataram 1 Tahun 230.635.251 1 Tahun 244.432.430
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
APBD
dinas/operasional pertahun

40 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1.05 . 1.05.03 . 02.26 Pemeliharaan Terpeliharanya Mataram 1 tahun 39.500.000 1 tahun 40.500.000
Rutin/Berkala perlengkapan gedung
APBD
Perlengkapan gedung kantor pertahun
kantor
1.05 . 1.05.03 . 02.30 Pemeliharaan Terpeliharanya peralatan mataram 1 tahun 60.600.000 1 tahun 64.600.000
Rutin/Berkala Peralatan kantor APBD
kantor

1.05 . 1.05.03 . 01.05 Program Peningkatan 20.207.051 21.415.887


Kapasitas Sumber APBD
Daya Aparatur
1.05 . 1.05.03 . 01.05.01 Pendidikan dan Pelatihan Terlaksananya kegiatan Jakarta dan 1 Tahun 5.000.000 1 Tahun 5.000.000
Formal pendidikan dan pelatihan Provinsi Lainnya APBD
1.05 . 1.05.03 . 01.05.04 Peningkatan mental dan Tersedianya kegiatan rutin Mataram 1 Tahun 15.207.051 1 Tahun 16.415.887
fisik aparatur pembinaan mental dan APBD
fisik aparatur
1.05 . 1.05.03 . 01.06 Program Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan 189.946.281 APBD 201.309.341
Capain Kinerja dan
Keuangan
1.05 . 1.05.03 . 01.06.01 Penyusunan laporan Lakip, Laporan tahunan Mataram 2 Dok 2 Dok
capaian kinerja dan
90.750.000 APBD 99.825.000
ihktisar realisasi kinerja
SKPD
1.05 . 1.05.03 . 01.06.05 Penyusunan Rencana Mataram 4 Dok 4 Dok
Kerja SKPD 99.196.281 APBD 101.584.644

1.05 . 1.05.03 . 01.07 Program Peningkatan


Kapasitas
28.065.349 APBD 29.744.288
Pengelolaan
Keuangan Daerah
1.05 . 1.05.03 . 01.07.01 Peningkatan manajemen Tersusunnya dokumen Mataram 1 1
asset/barang milik aset/barang Dokumen 28.065.349 APBD Dokumen 29.744.288
daerah

41 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1.05 . 1.05.03 . 01.22 Program Pencegahan Persentase Masyarakat


Dini dan dan Dunia Usaha dalam 15%
Penanggulangan penanggulangan 5,671,400,000 5,940,000,000
Korban Bencana Alam bencana

1.05 . 1.05.03 . 01.22.01 Pemantauan dan Dokumen hasil Provinsi NTB 11 Lokasi 187,000,000 11 Lokasi 198,000,000
Penyebarluasan pemantauan di 10
Informasi Potensi Kab/Kota dan Provinsi
Bencana Alam APBD

1.05 . 1.05.03 . 01.22.06 Pelatihan Tim Reaksi Jumlah Peserta dari 10 Provinsi NTB 50 Orang 176.500.000 50 Orang 160.000.000
Cepat (Rescue Linmas) Kab/Kota APBD

1.05 . 1.05.03 . 01.22.07 Geladi posko dan geladi Jumlah aparatur dan Provinsi NTB 400 180,000,000 400 120,000,000
lapangan peserta gladi PB dari 10 Orang Orang
penanggulangan Kab/Kota APBD
bencana

1.05 . 1.05.03 . 01.22.08 Sosialisasi pengurangan Jumlah personil yang Provinsi NTB 40 Orang 440,000,000 40 Orang 420,000,000
resiko bencana mengikuti PRB dari 10
APBD
Kab/Kota

1.05 . 1.05.03 . 01.22.09 Peningkatan kapasitas Jumlah Masyarakat Provinsi NTB 350 140,000,000 350 140,000,000
penanggulangan Desa/Kelurahan yang Orang Orang
bencana bagi dilatih APBD
Masyarakat

1.05 . 1.05.03 . 01.22.10 Penyusunan Rencana Tersedianya dokumen Provinsi NTB 3 Jenis 447,900,000 3 Jenis 450,000,000
Kontijensi (Renkon) rencana kontijensi (banjir
Bencana Kab/Kota Bima, Longsor
APBD
Kab. Lobar dan
kekeringan)

1.05 . 1.05.03 . 01.22.11 Penerapan Pengurangan Jumlah lokasi bencana Provinsi NTB 10 440,000,000 10 Lokasi 440,000,000
Risiko Bencana Menuju banjir (9 kab/kota, longsor
APBD
Kawasan Aman Bencana (kab. Lotim dan lobar)
Banjir dan Tanah

42 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Longsor (sub kegiatan)

1.05 . 1.05.03 . 01.22.12 Pengurangan Daerah Berkurangnya desa rawan Provinsi NTB 2 Lokasi 560,000,000 2 Lokasi 500,000,000
Rawan Kekeringan kekeringan (kab. Loteng
APBD
dan Kab. Sumbawa)

1.05 . 1.05.03 . 01.22.13 Penilaian kinerja Desa Tersedianya laporan hasil Provinsi NTB 10 Desa 0 10 Desa 0
tangguh Bencana monev APBD

1.05 . 1.05.03 . 01.22.14 Jambore Desa Tangguh Terlaksananya Jambore Provinsi NTB 300 0 300 0
Bencana (Destana) Destana Orang APBD Orang

1.05 . 1.05.03 . 01.22.16 Peningkatan dan Terselenggaranya Kota Mataram 11 Lokasi 187,000,000 11 Lokasi 187,000,000
Pengembangan penyebarluasan informasi
Komunikasi dan kebencanaan APBD
Informasi Bencana

1.05 . 1.05.03 . 01.22.17 Penyediaan dan Tersedianya sarana dan Kota Mataram 40 Jenis 206,000,000 40 Jenis 212,000,000
penyiapan bahan,barang prasarana siaga bencana
dan peralatan serta
personil untuk APBD
pemenuhan kebutuhan
penanganan bencana

1.05 . 1.05.03 . 01.22.18 Penanganan Siaga Terlaksananya kegiatan Provinsi NTB 10 Lokasi 155,000,000 10 Lokasi 150,000,000
Darurat Bencana penanggulangan bencana
APBD
secara koordinatif

1.05 . 1.05.03 . 01.22.19 Penaganan Masa Tertanganinya Keadaan Provinsi NTB 2500 452,000,000 413,000,000
Tanggap Darurat Bencana Orang 2500
APBD Orang

1.05 . 1.05.03 . 01.22.20 Penganan transisi ke Tertanganinya prasarana Provinsi NTB 10 Lokasi 300,000,000 10 Lokasi 300,000,000
pemulihan darurat dan sarana layanan
APBD
masyarakat

43 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1.05 . 1.05.03 . 01.22.23 Penerapan pengurangan Terbentuknya desa Provinsi NTB 20 Desa 1.600.000.000 APBD 20 Desa 1.600.000.000
risiko bencana menuju tangguh bencana
desa tangguh bencana (Destana)
(Destana)

Kota Bima :
Keluarahan Kolo dan
Keluarahan Kumbe
-
Kab. Bima :
Desa Labuhan Kenanga
dan Desa Maria

Kab. Dompu :
Desa Pancasila dan Desa
Nangamiru

Kab. Sumbawa :
Pulau Bungin dan Labuan
Jambu

Kab. Sumbawa Barat


Desa Poto Tano dan Desa
Mantar

Kab. Lombok Timur :


Desa Kembang Kuning
dan Desa Tanjung Luar

Kab. Lombok Tengah :


Desa Mertak dan Desa
Tanak Beak

44 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

Kab. Lombok Barat :


Desa Mekarsari dan Desa
Sekotong Barat

Kab. Lombok Utara :


Desa Senaru dan Desa
Gili Indah

Kota Mataram :
Kelurahan Tanjung Karang
dan Kelurahan Karang
Pule

1.05 . 1.05.03 . 01.22.24 Penerapan pengurangan Terbentuknya Provinsi NTB 10 50.000.000 APBD 10 500.000.000
risiko bencana menuju sekolah/madrasah aman sekolah Sekolah
sekolah/madrasah aman bencana :
bencana (SAB) - SMA Al Ikhlas Kota Bima
- SMAN 1 Wawo Kab.
Bima
- SMAN 2 Pekat Kab.
Dompu
- SMAN 1 Plampang Kab.
Sumbawa
- SMA Negeri 1 Poto Tano
KSB
- SMK Islam Al Halim
Kruak Kab. Lotim
- MAS Al ikhlas Dasan
Agung Kab. Loteng
- SMAN 1 Sekotong Kab.
Lobar
- MAS GAUTS
Abdurrahman NW Bayan
KLU
- SMK Perhotelan 45
Mataram

45 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

1.05 . 1.05.03 . 01.22.25 Penyusunan Standar Tersusunnya SOP Provinsi NTB 3 SOP 150.000.000 APBD 3 SOP 150.000.000
Operational Procedure Kesiapsiagaan, SOP
(SOP) Mitiigasi bencana, SOP
Kaji Cepat
Penanggulangan Bencana

1.05 . 1.05.03 . 01.24 Program Rehabilitasi


dan Rekonstruksi
Penangan 224,522,000 237,954,000
Penanggulangan
Bencana
1.05 . 1.05.03 . 01.24.01 Identifikasi Lokasi Pasca Teridentifikasi lokasi pasca Provinsi NTB 10 Lokasi 54,000,000 10 Lokasi 56,000,000
APBD
Bencana bencana
1.05 . 1.05.03 . 01.24.02 Verifikasi Tingkat Jumlah dokumen hasil Provinsi NTB 10 56,522,000 10 60,954,000
Kerusakan Pascabencana verifikasi Dokumen APBD Dokumen
1.05 . 1.05.03 . 01.24.03 Pelatihan Terapi dan Terselenggaranya Kab/kota se NTB 25 orang 46,000,000 25 orang 51,000,000
Konseling Psikis/Trauma pelatihan terapi dan APBD
konseling Psikis/Trauma
1.05 . 1.05.03 . 01.24.04 Penanganan Rehabilitasi Terlaksananya Provinsi NTB 10 Lokasi 68,000,000 10 Lokasi 70,000,000
dan Rekonstruksi Pasca penanganan rehabilitasi APBD
Bencana dan rekonstruksi

TOTAL 9,209,352,124.00 APBD APBD 9,689,603,005.00

46 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

BAB VI
SUMBER DANA

Sumber dana untuk mendukung Porgram/Kegiatan Badan Penaggulangan Bencana


Daerah berasal dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mendukung Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung sebanyak 7 (Tujuh) program dengan rincian sebagai
berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
e. Program peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
f. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
g. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanganan Penanggulangan Bencana

47 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

BAB VII

PENUTUP

Rencana Kerja/Rencana Kinerja Tahunan (Renja/RKT) merupakan tindak


lanjut dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Badan Penaggulangan Bencana
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang telah disusun untuk masa 1 (satu) tahun.
Untuk mewujudkan semua yang telah direncanakan dalam Rencana
Kerja/Rencana Kinerja Tahunan (Renja/RKT) Tahun 2021 ini, diperlukan dengan
tekad dan semangat untuk mensukseskan pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat dengan dukungan dari semua pihak sesuai tugas pokok dan fungsi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat .
Semoga bermanfaat serta perbaikan berkelanjutan amat diperlukan demi
suksesnya program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat tahun 2021.
Demikian Rencana Kerja (Rencana Kerja) BPBD disusun dan kepada
semua pihak yang telah memberikan masukan disampaikan terima kasih.

Mataram, Januari 2020

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

H. AHSANUL HALIK, S. Sos. MH


Pembina Utama Muda
NIP. 19701231 199803 1 069

48 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB


TA 2021

49 Rencana Kerja BPBD Provinsi NTB

Anda mungkin juga menyukai