PENDAHULUAN
Pada hakekatnya Ide Otonomi Daerah lahir sebagai suatu sikap yang melihat
perubahan global sebagai peluang membangun ekonomi Negara melalui
pemanfaatan potensi lokal (regional opportunity). Pembangunan Daerah
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional tidak lepas dari prinsip-
prinsip otonomi, yang diwujudkan dengan memberikan kewenangan yang luas,
nyata dan bertanggung jawab secara proporsional dengan lebih menekankan
pada prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan
keadilan serta dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.
Paradigma Baru Pemerintahan, yang tidak lagi dominan melaksanakan
proses pembangunan namun hanya bersifat katalisator dan fasilitator dalam
proses pembangunan. Disamping itu, pada masa lalu pembangunan lebih
banyak dilaksanakan melalui program-program yang sentralistik serta
diterapkan secara seragam dengan mengenyampingkan nilai-nilai budaya dan
pranata sosial yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian, Pemerintah
Daerah harus mampu merespon dan memfasilitasi kehendak rakyat untuk
percepatan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan menuju kearah yang
lebih baik dimasa depan. Disamping itu pembangunan sebuah wilayah
merupakan perwujudan atau aksi dari penetapan visi dan misi pembangunan
wilayah tersebut agar tercapai kesejahteraan, kemakmuran, serta stabilitas
kawasan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah telah mengamanatkan bahwa proses pelaksanaan
desentralisasi dimana Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih
besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian proses, mekanisme, dan
tahapan perencanaan yang dapat menjamin keselarasan pembangunan antar
daerah tanpa mengurangi kewenangan yang diberikan.
Pedoman Diacu
Pedoman
I. Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang penyusunan Renstra Bappeda
Kabupaten Tulang Bawang, Landasan Hukum Penyusunan, Maksud dan
Tujuan Penyusunan, serta Sistematika Penulisan.
VI. Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Bab ini menyajikan penjelasan mengenai indikator kinerja yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam periode
VII. Penutup
Bab ini memuat penjelasan tentang kaidah pelaksanaan renstra Bappeda,
penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Renstra, dan
merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan
dan lima tahunan, serta catatan dan harapan SKPD Bappeda.
B. Struktur Organisasi
14. Terjalinnya kerja sama bidang publikasi antara Pemda Tulang Bawang
dengan Media Cetak Harian dan Mingguan Lokal untuk mempublikasikan
hasil-hasil pembangunan daerah dan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Tabel 2.1 dan 2.2 menggambarkan pencapaian kinerja pelayanan SKPD dan
realisasi pendanaan pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja sesuai
tugas dan fungsi pelayanan SKPD.
Target
Indikator Kinerja Targ Targ Indikat Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun
N Rasio Capaian pada Tahun ke-
sesuai Tugas dan et et or ke- ke-
O
Fungsi SKPD SPM IKK Lainny
a 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Tersedianya
Dokumen
Perencanaan
Daerah yg telah
ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
RPJPD Ad 100
Ada Ada
a %
RPJMD Ad 100
Ada Ada
a %
RKPD Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
a a a a a % % % % %
KUA dan PPAS Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
a a a a a % % % % %
RTRW Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
a a a a a % % % % %
Penjabaran
Program 100 100 100 100 100 100 56 58 60 62 64
56% 58% 60% 62% 64%
RPJMD % % % % % % % % % % %
kedalam RKPD
2 Terkendalinya
pembangunan
daerah
Tersedianya
Laporan Kinerja Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Pemerintah a a a a a % % % % %
Daerah (LAKIP)
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Tulang Bawang 2013-2018 Rencana Strategis Bappeda Tulang Bawang20
2013-2018 20
Target
Indikator Kinerja Targ Targ Indikat Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun
N Rasio Capaian pada Tahun ke-
sesuai Tugas dan et et or ke- ke-
O
Fungsi SKPD SPM IKK Lainny
a 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
kabupaten
Tersedianya
Laporan
Keterangan Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Pertanggungjaw a a a a a % % % % %
aban (LKPj)
Kepala Daerah
Tersedianya
Laporan
Keterangan
Pertanggungjaw Ad 100
Ada Ada
aban-Akhir a %
Masa Jabatan
(LKPj-AMJ)
Kepala Daerah
3 Tersedianya data
dan informasi
pembangunan
daerah
Tersedianya
buku ”Tulang
Bawang dalam Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
angka dan a a a a a % % % % %
Kecamatan
Dalam Angka”
Tersedianya
buku ”PDRB Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
dan Inflasi a a a a a % % % % %
kabupaten”
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Tulang Bawang 2013-2018 Rencana Strategis Bappeda Tulang Bawang21
2013-2018 21
Target
Indikator Kinerja Targ Targ Indikat Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun
N Rasio Capaian pada Tahun ke-
sesuai Tugas dan et et or ke- ke-
O
Fungsi SKPD SPM IKK Lainny
a 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Tersedianya
buku "Indeks
Kesejahteraan Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Masyarakat a a a a a % % % % %
(Inkesra)
kabupaten"
Tersedianya
buku "Indeks
Ad Ad Ad Ad Ad 100 100 100 100 100
Pembangunan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
a a a a a % % % % %
Manusia (IPM)
kabupaten"
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Tulang Bawang 2013-2018 Rencana Strategis Bappeda Tulang Bawang22
2013-2018 22
Berdasarkan indikator kinerja yang di tetapkan sesuai tugas dan fungsi
SKPD, dapat dilihat bahwa secara umum Bappeda dapat mencapai target yang
ditetapkan. Keberhasilan ini didukung oleh ketersediaan SDM aparatur
perencana, sarana dan prasarana pendukung pelayanan kantor. Selain itu,
faktor utama pendukung pencapaian ini adalah adanya peraturan perundangan
yang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk untuk mencapai target
indikator kinerja tersebut.
Kesenjangan terlihat pada indikator penjabaran program RPJMD ke
dalam RKPD. Tabel 2.1 menggambarkan penjabaran program RPJMD per
tahun selama lima tahun ke dalam RKPD. Secara umum sekitar 50-60%
program dalam RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD setiap tahunnya. Namun
sampai akhir periode RPJMD yaitu pada tahun 2013, masih ada beberapa
program yang belum dijabarkan ke dalam RKPD. Hal ini disebabkan oleh
ketersediaan dana pembangunan yang tidak memenuhi target perencanaan
pendanaan program/kegiatan, adanya perubahan peraturan perundangan yang
mengakibatkan perubahan prioritas program/kegiatan di lingkungan pemerintah
daerah Kabupaten Tulang Bawang dan kurangnya koordinasi lintas sektoral dan
bidang dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Target dan realisasi pendanaan pelayanan SKPD dijelaskan dalam tabel
2.2. Pendanaan ini disusun berdasarkan struktur pendapatan daerah dan
belanja daerah.
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Pertumbuhan
Uraian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
PENDAPATAN
- - - - - - - - - - - -
DAERAH
Pendapatan Asli
- - - - - - - - - - - -
Daerah
- Hasil pajak daerah - - - - - - - - - -
BELANJA DAERAH - 7.624.863.396 5.205.476.114 8.946.746.147 9.745.279.848 - 7.284.593.172 4.849.105.312 8.619.826.515 9.127.388.863 96% 93% 96% 94% 1.949.055.970 1.825.477.773
Belanja tidak langsung - 1.574.863.396 1.695.476.114 2.336.746.147 2.970.747.848 - 1.578.833.172 1.725.482.712 2.292.144.515 2.771.077.043 100% 102% 98% 93% 594.149.570 554.215.409
- Belanja pegaw ai - 1.574.863.396 1.695.476.114 2.336.746.147 2.970.747.848 1.578.833.172 1.725.482.712 2.292.144.515 2.771.077.043 100% 102% 98% 93% 594.149.570 554.215.409
Belanja langsung - 6.050.000.000 3.510.000.000 6.610.000.000 6.774.532.000 - 5.705.760.000 3.123.622.600 6.327.682.000 6.356.311.820 94% 89% 96% 94% 1.354.906.400 1.271.262.364
- Belanja pegaw ai - 889.245.000 735.955.000 1.903.647.000 2.762.364.000 660.013.000 657.170.000 1.782.861.000 2.584.633.800 74% 89% 94% 94% 552.472.800 516.926.760
- Belanja barang dan
- 4.912.155.000 2.716.045.000 4.596.853.000 3.801.918.000 4.871.822.000 2.466.452.600 4.439.771.000 3.607.690.520 99% 91% 97% 95% 760.383.600 721.538.104
jasa
- Belanja modal - 248.600.000 58.000.000 109.500.000 210.250.000 173.925.000 - 105.050.000 163.987.500 70% 0% 96% 78% 42.050.000 32.797.500
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Tulang Bawang 2013-2018 Rencana Strategis Bappeda Tulang Bawang 2013-2018 24 24
Secara umum pendanaan pelayanan Bappeda Kabupaten Tulang
Bawang pada mata anggaran belanja daerah terealisasi lebih dari 95%, dengan
rata-rata nilai realisasi sebesar Rp. 1.825.477.773, dari rata-rata anggaran yang
direncanakan sebesar Rp.1.949.056.970.
A. TANTANGAN
B. PELUANG
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya, permasalahan yang dihadapi adalah:
a. Adanya beban tugas yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi
pelayanan Bappeda.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Bagian ini dimulai dengan uraian visi, misi dan program kepala daerah terpilih.
Visi Pembangunan Kabupaten Tulang Bawang yang akan diwujudkan adalah:
”Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang sebagai Kawasan Agribisnis
yang Bermartabat, Aman, Ragam, Unggul (BARU) , Sejahtera, serta
Berwawasan Lingkungan sesuai Potensi Sumber Daya dan Kearifan Sosial
Budaya”
Pada Misi V, indikator sasaran yang terkait langsung adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan pembangunan partisipatif.
b. Meningkatnya koordinasi, dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan Visi dan Misi
Kabupaten Tulang Bawang yang berkaitan dengan tugas dan fungsi dari
Bappeda adalah sebagai berikut:
Renstra K/L dan Renstra SKPD yang diacu oleh Bappeda dalam hal ini adalah
renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Propinsi Lampung. Renstra Bappenas
merumuskan tujuan yang ingin dicapai Bappenas adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya rencana pembangunan nasional ( RPJMN dan RKP) yang
berkualitas
2. Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam
kaitan kebijakan pembangunan nasional
Dengan sasaran sebagai berikut:
1. Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antarruang,
antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah , maupun antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
2. Tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap
RPJMN.
3. Tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap
RKP.
4. Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam
kaitan dengan kebijakan pembangunan nasional.
Renstra Bappeda Propinsi Lampung merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari
pelaksanaan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Lampung secara umum adalah agar tersedianya dokumen perencanaan makro
yang akan menjadi acuan oleh masing-masing satuan kerja perangkat daerah
dan stakeholder serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah
dengan sasaran sebagai berikut:
1. Terselenggaranya proses perencanaan pembangunan daerah sesuai
dengan jadwal dan prosedur yang ditetapkan
2. Tersusunnya perencanaan pembangunan daerah yang aspiratif, aplikatif
dan sinergis
3. Penyediaan data dan informasi yang lengkap akurat dan aktual
4. Tersedianya laporan hasil pemantauan, pengendalian dan evaluasi
5. Meningkatnya kualitas, produktifitas dan efisiensi kerja
Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan
misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan
daerah yang berhubungan dengan layanan dan tugas serta fungsi SKPD.
Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan. Rumusan
tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Dalam upaya merealisasikan visi dan misi yang telah dirumuskan, perlu
ditetapkan langkah-langkah operasional yang lebih terarah dalam bentuk tujuan
dan sasaran.
Tabel 4.1 menjabarkan tujuan dan sasaran serta indikator dari setiap sasaran
yang ditetapkan oleh Bappeda untuk mencapai visi yang dicita-citakan dan
menjawab isu-isu strategis sebagai upaya melaksanakan misi yang ditetapkan.
4.3.1 Strategi
2. Kelemahan (Weakness)
Kualitas SDM aparatur perencana belum memadai
Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
Data dan informasi untuk menyusun perencanaan pembangunan
masih kurang lengkap dan akurat
Belum optimalnya pemanfaatan hasil penelitian/ pengkajian untuk
mendukung perencanaan pembangunan
2. Tantangan (Threats)
Ego sektoral dan ego bidang dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan
Intervensi pihak-pihak tertentu dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
perencanaan pembangunan daerah
Ketergantungan pendanaan pembangunan daerah pada pemerintah
pusat
Ketidakstabilan perekonomian nasional
VISI : Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif, terpadu, berkelanjutan dan akuntabel
sesuai dengan potensi
Daerah
MISI I : Meningkatkan kualitas sistem perencanaan daerah
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkan kualitas Peningkatan kualitas perencanaan daerah.
kualitas dokumen ketersediaan dokumen perencanaan daerah sesuai
perencanaan daerah perencanaan daerah dengan potensi daerah, Peningkatan kualitas SDM perencana.
yang berkualitas aspirasi dan kebutuhan Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
masyarakat prasarana pendukung
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja yang ditetapkan oleh Bappeda merupakan gabungan
indikator kinerja kunci sesuai indikator kinerja yang ditetapkan pada Lampiran I
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, dan indikator kinerja
lainnya yang dipandang dapat digunakan untuk mengevaluasi pencapaian
kinerja Bappeda secara keseluruhan.
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD beserta
target yang ditetapkan untuk lima tahun kedepan ditampilkan dalam Tabel 6.1.
Oleh karena itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai salah satu
perangkat daerah Kabupaten Tulang Bawang yang memiliki otoritas dalam
perencanaan daerah di Kabupaten Tulang Bawang telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda 2013-2018 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.