Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tahun 2016-2021
ini memuat arahan mandat Undang-Undang, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Visi, Misi dan
Tujuan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Rincian Program dan
Kegiatan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tahun 2016-2021. Selanjutnya
Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tahun 2016-2021
merupakantindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang nantinya menjadi acuan bagi setiap bidang pada
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dalam menyusun Program dan Kegiatan
setiap tahun mulai tahun 2016 hingga tahun 2021.
Semoga buku ini bermanfaat sebagai acuan dalam Penyusunan Program, Rencana Kerja
serta Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mulai tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021.
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
Gambar 1.1 : Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra
3
Gambar 1.2 : Hubungan antara RPJMD dengan Renstra
4
Gambar 1.4 : Hubungan antara RPJMN, RPJMD, dan Renstra SKPD
RPJMD RPJM
5 Tahun 5 Tahun
RENSTRA
SKPD
5 Tahun
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun RPJMD sejalan dengan arah pembangunan
yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, dan RPJM Provinsi.
Landasan Hukum yang mengatur struktur organisasi, tugas dan fungsi serta kewenangan
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta pedoman yang dijadikan acuan
dalam penyusunan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimanmeliputi :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4286).
5
4438).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817).
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan
Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di
Wilayah Provinsi.
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833).
6
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di
Wilayah Provinsi.
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang rencana
pembangunan jangka panjang provinsi Jawa Timur tahun 2005-2025.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031
17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-
2025.
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan tahun 2016-
2021.
19. Peraturan Daerah No 5 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat
Daerah Kabupaten Lamongan.
7
sehingga pelaksanaan pembangunan urusan terkait bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis,
harmonis dan berkesinambungan.
1. Untuk menetapkan arah kebijakan serta program dan kegiatan tahunan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun,
sesuai dengan tupoksi dan kewenangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan.
2. Mengoptimalkan tugas pokok, fungsi dan peran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan
3. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
8
2.1.3 Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
2.1.4 Uraian tentang struktur organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil,
dan tata laksana Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
(Proses, prosedur, mekanisme)
2.2. Sumber Daya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
2.4. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
9
4.3. Tujuan dan Sasaran
4.4. Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
BAB VII PENUTUP
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
2.1.1 Dasar Hukum pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
11
2.1.2 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan
KEPALA DINAS
Drs. MOCH. WAHYUDI, M.M
SEKRETARIS
Drs. SULMANAN, M.M
SEKSI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN SEKSI PERUMAHAN SEKSI AIR MINUM DAN SANITASI
LINGKUNGAN NURKHOLIS, S.T AGUS
MOKH. SUKIMAN, S.T., M.T YAYUK SRI RAHAYU, ST. MT Ir. R PANGESTI WAHYU R
UPT PENGELOLAAN ALON-ALON, TELAGA UPT STADION SURAJAYA UPT PENGELOLAAN AIR UPT PENGELOLAAN UPT PENGELOLAAN
BANDUNG DAN PEMAKAMAN UMUM LAMONGAN LIMBAH KEBERSIHAN BRONDONG KEBERSIHAN BABAT
RUSDJIANTO, SAP MOCH. MAKSUM SOLICHIN, SH Drs. AHMAD ANIL YAMIN BUDIHARJO, SE M. SUHADI C.U, ST
,SH,MM
12
2.1.3 Uraian tugas dan fungsi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan mempunyai
tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas
dibidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman.
Disamping tugas Dinas di atas, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknik dan strategis di bidang perumahan rakyat dan
kawasan permukiman;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum cipta karya;
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon pada Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan (berdasarkan Peraturan Bupati Lamongan No.
28 Th. 2008)
13
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
2.1 Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan
tata usaha kearsipan
b. mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan
c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantordan penyelenggaraan rapat
dinas
d. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dinas
e. melaksanakan pengelolaan inventarisasi dan pemeliharaan barang-barang dinas
f. melaksanakan pengelolaan urusan organisasi dan tatalaksana
g. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.2 Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran
keuangan
b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai dan hak-
haknya
c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan
d. melaksanakan verifikasi pengelolaan anggaran belanja dinas
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
14
2.3 Sub Bagian Program, mempunyai tugas :
a. mengumpulkan, menginventarisir dan mensistemasikan data dalam rangka
perumusan dan penyusunan program pembinaan kegiatan-kegiatan dinas
b. mengolah, menganalisis, serta menyiapkan bahan untuk pembinaan, pelaksanaan
kegiatan dan penyusunan program dinas
c. mengolah, memelihara dan menyajikan data kegiatan dinas
d. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana program-program kegiatan
serta bahan-bahan rapat koordinasi dinas
e. menyusun program dan rencana kegiatan dinas
f. menyusun rencana anggaran dan analisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan
dinas bersama sub bagian/seksi terkait
g. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya
h. mempelajari dan menganalisa realisasi hasil kegiatan dan permasalahan dengan
memperhatikan program dan rencana kerja dinas
i. menyusun hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dan permasalahan sebagai bahan
penyusunan program selanjutnya
j. mempelajari data dan informasi dari hasil kegiatan program-program yang telah
dianalisa/diolah
k. menyusun data program dan hasil kegiatan program dalam bentuk statistik
l. menyusun laporan berkala tentang pelaksanaan program dan kegiatan dinas
m. menyiapkan bahan publikasi program dan hasil-hasilnya bagi masyarakat luas
n. membantu mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas
o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.4 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman adalah unsur pelaksana
dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas :
Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi,
pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang perencanaan
dan pengendalian tata ruang, perumahan dan prasarana lingkungan permukiman,
penyehatan lingkungan permukiman
15
Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis
operasional bidang tata ruang dan pengembangan wilayah permukiman
b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang tata ruang dan
pengembangan wilayah permukiman
c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang tata ruang dan
pengembangan wilayah permukiman meliputi perencanaan dan pengendalian
tata ruang, perumahan dan prasarana lingkungan permukiman, penyehatan
lingkungan permukiman
d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang tata ruang dan pengembangan
wilayah permukiman
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang
b. Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman
c. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan
Wilayah Permukiman.
3.1 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang mempunyai tugas :
a. menyiapkan penyusunan perencanaan tata ruang kabupaten
b. melaksanakan penyusunan rencana teknis dan rencana detail tata ruang kabupaten
c. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan ruang serta kawasan
d. melaksanakan perencanaan pengembangan sistem sarana dan prasarana dasar
dalam rangka penataan ruang wilayah, perbatasan dan kawasan
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penataan ruang perairan s/d 4 mil
(empat) dari garis pantai
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan kriteria penentuan dan perubahan fungsi
ruang kawasan dan wilayah dalam rangka penataan ruang
g. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi perencanaan dan pengendalian tata
ruang
16
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Ruang dan
Pengembangan Wilayah Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya
3.2 Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan manajemen perkotaan,
mengembangkan prasarana perkotaan dan penataan lingkungan perkotaan
b. melaksanakan penyuluhan, pengembangan prasarana perkotaan, konservasi dan
revitalisasi perkotaan
c. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pembangunan perumahan di
kawasan perkotaan, pedesaan, khusus dan pembangunan perumahan baru,
termasuk kawasan yang bersifat strategis
d. melaksanakan fasilitasi, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dan swasta di
bidang pembangunan perumahan dan prasarana lingkungan pemukiman
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan pembangunan
dan pengelolaan perumahan
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi kabupaten tentang lembaga
pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya
g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pembangunan perumahan dan prasarana
lingkungan pemukiman
h. melaksanakan dokumentasi pelaksanaan pembangunan perumahan dan prasarana
lingkungan pemukiman
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata ruang dan
Pengembangan wilayah permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kondisi serta perkembangan
prasarana dan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
e. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan prasarana,
sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman dan melakukan
pembangunan secara mandiri
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata ruang dan
Pengembangan wilayah permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Tata Bangunan adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dinas.
Bidang Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian
dan pemberian bimbingan teknis bidang tata bangunan, perijinan bangunan dan
pengawasan bangunan.
Bidang Tata Bangunan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis
operasional bidang tata bangunan
b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang tata bangunan
c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang tata bangunan
meliputi tata bangunan, perijinan bangunan dan pengawasan bangunan
d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang tata bangunan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Tata Bangunan, terdiri dari :
a. Seksi Tata Bangunan
b. Seksi Perijinan Bangunan
c. Seksi Pengawasan bangunan
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata Bangunan.
18
4.1 Seksi Tata Bangunan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pembinaan dalam rangka perencanaan pembangunan bangunan
gedung dan rumah negara, bangunan umum lainnya beserta lingkungannya
b. melaksanakan bantuan teknis atas penerapan hasil penelitian dan pengembangan
teknologi arsitektur bangunan dan jati diri kawasan
c. melaksanakan penyiapan, perencanaan kawasan terbangun dan pengendalian
pertumbuhan fisik bangunan gedung, rumah negara beserta lingkungannya dan
pembinaan atas penyelenggaraan penataan
d. melaksanakan konsultasi dalam penyusunan program dan pembiayaan serta
penelitian karya perencanaan pembangunan bangunan, gedung, rumah negara
beserta lingkungannya
e. melaksanakan pembinaan teknis penataan bangunan serta tertib pembangunan dan
keselamatan bangunan umum
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata
Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.2 Seksi Perijinan Bangunan, mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan pembinaan dan pengendalian perijinan bangunan
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis operasional bidang perijinan
bangunan
c. melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan pengembangan
perijinan bangunan
d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bidang perijinan bangunan
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan bidang
perijinan bangunan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata
Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.3 Seksi Pengawasan Bangunan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengaturan pemanfaatan, pendaftaran, penetapan dan proses
pengalihan status dan hak bangunan gedung, rumah negara dan bangunan umum
lainnya
b. melaksanakan bantuan penaksiran dan penilaian bangunan gedung, rumah negara
dan bangunan umum lainnya
19
c. melaksanakan pemberian dan pertimbangan teknis dalam rangka penghapusan,
tukar menukar, sewa menyewa dan bangun guna, serah bangunan gedung, rumah
negara dan bangunan umum lainnya
d. melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembanguan gedung, rumah
negara dan bangunan umum lainnya beserta lingkungannya
e. melaksanakan kebijakan pembinaan jasa konstruksi dan kerjasama teknis dengan
asosiasi terkait
f. melakukan penyebarluasan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi kepada
para pelaku pembangunan
g. melakukan penyusunan standarisasi teknis dan memberikan penyuluhan, pelatihan
dan informasi teknik bangunan, pembinaan pengembangan teknologi konstruksi
guna peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam bidang bangunan
gedung
h. melaksanakan evaluasi kinerja badan usaha jasa konstruksi dibidang permukiman
dan pengawasan demi tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Kebersihan dan Pertamanan adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas
Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan,
pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang kebersihan, pertamanan,
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan.
Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis
operasional bidang kebersihan dan pertamanan
b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang kebersihan dan
pertamanan
c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang pengawasan
kelautan dan pemberdayaan pesisir meliputi kebersihan, pertamanan,
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan
20
d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang kebersihan dan pertamanan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari :
a. Seksi Kebersihan
b. Seksi Pertamanan
c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertangung jawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
5.1 Seksi Kebersihan, mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan kebersihan
b. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pembinaan pengelolaan kebersihan
c. melaksanakan pembangunan pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah,
penyuluhan dan pemberian bimbingan teknis pengelolaan kebersihan
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan kebersihan
e. menyiapkan sarana prasarana pengelolaan kebersihan
f. melaksanakan operasional pengangkutan, penempatan dan pembuangan sampah
g. melaksanakan kebersihan jalan dan fasilitas umum
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan kebersihan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan
Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5.2 Seksi Pertamanan, mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan kebijakan teknis pembangunan pertamanan
b. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan pembangunan pertamanan
c. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan pertamanan
d. menyiapkan pematangan lahan pertamanan dan permakaman
e. menyiapkan bahan pengelolaan penerangan pertamanan
f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan pertamanan
g. melaksanakan pengawasan pertamanan
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan pertamanan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan
Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya
21
5.3 Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan, mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan pembinaan dan pengendalian bidang pemeliharaan
bangunan umum dan penerangan jalan
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis operasional bidang pemeliharaan
bangunan umum dan penerangan jalan
c. melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan, pengembangan
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan
d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bidang pemeliharaan bangunan umum
dan penerangan jalan
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan bidang
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan
pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya
6. UPT Pengelolaan Kebersihan adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang
dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas dan secara operasional di wilayah dikoordinasikan oleh Camat
UPT Pengelolaan Kebersihan mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas
dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian pelayanan pengelolaan kebersihan.
UPT Pengelolaan Kebersihan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup dan
wilayah kerjanya
b. Pengurusan rencana dan program kerja, keuangan, kepegawaian, peralatan dan
ketatalaksanaan UPT
c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional pengelolaan kebersihan
d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan
kebersihan.
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan kebersihan.
f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa
penyelenggaraan UPT.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
22
7. UPT Penanggulangan Kebakaran adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang
dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lamongan
UPT Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melakukan sebagian tugas
Dinas dalam rangka pengelolaan, pengendalian, pengkoordinasian dan pembinaan
teknis operasional Penanggulangan Kebakaran.
UPT Penanggulangan Kebakaran mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup dan
wilayah kerjanya
b. Penyiapan dan pengaturan secara teknis Penanggulangan Kebakaran
c. Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Penanggulangan Kebakaran
d. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait dengan pelayanan umum dan
jasa penyelenggaraan UPT
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan palaporan kegiatan UPT Penanggulangan
Kebakaran
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
8. UPT Pengelolaan Alon-Alon, Telaga Bandung Dan Pemakaman Umum adalah unsur
Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan
UPT Pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum mempunyai
tugas melakukan sebagian tugas Dinas dalam rangka penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian pelayanan
penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum
Lamongan
UPT Pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan
mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup
kerjanya
23
b. Pengurusan rencana dan program kerja keuangan, kepegawaian, peralatan dan
ketatalaksanaan UPT
c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional dalam rangka pelayanan
penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum
Lamongan
d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan
dan pelayanan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung
dan Pemakaman Umum Lamongan
f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa
penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum
Lamongan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
24
f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa
penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
2.1.4 Uraian Tentang Struktur organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Kepala
Bidang serta Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Sekretaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala
Sub Bagian antara lain:
1. Kepala Sub Bagian Program.
2. Kepala Sub Bagian Keuangan.
3. Kepala Sub Bagian Umum.
Sedangkan 3 (tiga) Kepala Bidang yang secara teknis membantu Kepala Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman masing-masing meliputi :
1. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman.
2. Kepala Bidang Tata Bangunan
3. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
Adapun masing-masing Kepala Bidang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dibantu oleh Kepala Seksi yang meliputi:
A. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman:
1.) Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang.
2.) Kepala Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman.
3.) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan.
B. Kepala Bidang Tata Bangunan:
1.) Kepala Seksi Pengawasan Bangunan
2.) Kepala Seksi Perijinan Bangunan
3.) Kepala Seksi Perencanaan Penataan Bangunan.
C. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
1.) Kepala Seksi Kebersihan
2.) Kepala Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan.
3.) Kepala Seksi Pertamanan.
25
Dalam menjalankan tugas–tugas teknis operasional Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan dibantu oleh 5 unsur pelaksana teknis
Operasional dilapangan yang terdiri dari :
1. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan di Babat
2. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan Brondong.
3. Unit Pelaksana Teknis PMK Lamongan
4. Unit Pelaksana Teknis PMK Paciran .
5. Unit Pelaksana Teknis PMK Babat
Tenaga Kontrak yang diangkat dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan terdiri :
Staf Administrasi = 3 Orang
Tenaga Penyampah = 4 Orang
PJU = 1 Orang
Tenaga Pasukan Kuning = 2 Orang
Jumlah 10 Orang
Sedangkan untuk tenaga harian lepas di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman adalah sebanyak 226 Orang tahun2015.
Staf Administrasi = 24 Orang
Penjaga Kantor = 3 Orang
Tenaga Penyampah = 31 Orang
Tenaga Taman, Sarana Olahraga
dan Rest Area = 30 Orang
26
SLTA = 21 Orang
SLTP = 9 Orang
SD/MI = 56 Orang
Sarjana (S1) = 35 Orang
Sarjana Muda (D-III) = 17 Orang
Jumlah 226 Orang
Personil Dinas menurut tingkat pendidikan untuk menunjang tugas-tugas Dinas
sampai tahun 2015 meliputi :
a. PNS
Pasca sarjana (S-2) = 9 Orang
Sarjana (S-1) = 30 Orang
Sarjana Muda (D-III) = 4 Orang
SLTA = 54 Orang
SLTP = 18 Orang
SD/MI = 23 Orang
b. Tenaga Kontrak
Sarjana (S1) = 3 Orang
SLTA = 4 Orang
SD = 3 Orang
Untuk memperjelas jumlah jabatan struktural dan staff Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman sesuai dengan pangkat dan pendidikan formal dapat dilihat pada table
sebagai berikut
27
Tabel 2.1
Jumlah Jabatan Struktural dan Staf Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Menurut Pangkat dan Pendidikan
Jabatan Jml Pangk. / Gol. Pddk
No Jml Jml Jml Ket
Struktural Ruang Formal
1. Kepala Dinas 1 Pembina Tk. I ( IV/b ) 1 S2 1
2. Sekretaris 1 Pembina Tk. I ( IV/b ) 1 S2 1
3. Kepala Sub 3 Penata Tk.I ( III/d ) 1 S2 1
Bagian
Penata (III/c) 1 S1 1
Penata Muda Tk I (III/b) 1 S1 1
4. Kepala Bidang 3 Pembina Tk.I ( IV/b ) 1 S1 1
Pembina ( IV/a ) 1 S1 1
Penata Tk I (III/d) 1 S1 1
5. Kepala Seksi 9 Penata Tk.I ( III/d ) 5 S2 2
S1 3
Penata ( III/c ) 2 S2 1
S1 1
Penata MudaTk.I 2 S1 1
(III/b) plt
D3 1
6. Kepala UPT 6 Pembina Tk.I (III/d) 2 S1 2
Penata (III/c) 4 S2 1
S1 3
7. Staf 117 Penata Tk.I ( III/d ) 1 S-1 1
Penata ( III/c ) 4 S-1 3
D-III 1
Penata Muda Tk.I ( III/b 15 S-1 9
)
D-III 1
SLTA 5
Penata Muda ( III/a ) 2 S-1 2
Pengatur Tk.I ( II/d ) 2 D-III 2
Pengatur ( II/c ) 6 D1 0
SLTA 6
Pengatur Muda Tk.I ( 6 SLTA 6
28
Jabatan Jml Pangk. / Gol. Pddk
No Jml Jml Jml Ket
Struktural Ruang Formal
II/b )
Pengatur Muda ( II/a ) 39 SLTA 36
SLTP 2
SD 1
Juru Tk.I ( I/d ) 1 SLTA 1
SLTP 1
Juru ( I/c ) 19 SLTA 15
SD 4
Juru Muda Tk. I( I/b ) 0 SD 0
Juru Muda (I/a) 18 SD 18
29
Kondisi
Jenis Kendaraan Jumlah
Baik Rusak
- Station Wagon 5 4 1
- Pick UP 4 4 1
- Bulldozer 4 3 1
- Eksavator 1 1 0
b. Sarana Perkantoran
Jumlah dan jenis sarana perkantoran pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3
Jenis dan Jumlah Sarana Perkantoran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan Tahun 2015
No Jenis Barang Jumlah Ket
1 Almari 47 39 baik ; 8 rusak
2 Alat Ukur Beroda 9 Baik
3 Alat ukur diameter 2 Baik
4 Alat ukur laser distance meter 2 Baik
5 Avometer Digital 1 Baik
6 Camera Digital 20 Baik
7 Camera Tele 4 Baik
8 Chainshaw 1 Baik
9 Dispenser 2 Baik
10 Faximili 1 Baik
11 Filing Kabinet 24 Baik
12 Hammer Test 2 Baik
13 HandyCam 3 Baik
14 HT 4 Baik
15 Komputer 39 Baik
16 Kursi Kerja 142 Baik
17 Laptop/notebook 15 Baik
30
No Jenis Barang Jumlah Ket
18 LCD Proyektor 4 Baik
19 Meja Kerja 106 Baik
20 Mesin Ketik 2 Baik
21 Mesin Potong 9 Baik
22 Mesin Potong dorong 8 Baik
23 Mesin Potong gendong 13 Baik
24 Mesin Potong pohon 5 Baik
25 Panaboard 2 Baik
26 Pompa Air 4 Baik
27 Printer 25 Baik
28 Rig HT+Power 1 Baik
29 Scaner 5 Baik
30 Telepon 3 Baik
31 Televisi 5 Baik
32 UPS 10 Baik
33 Wireless 1 Baik
34 Alat GPS 2 Baik
35 Altimeter 1 Baik
36 Alat Tes Air 2 Baik
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukimanperiodesebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikator kinerjapelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yangtelah diratifikasi oleh
pemerintah.
Pemerataan fasilitas umum melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar diarahkan
untuk memenuhi, mendukung dan mengarahkan pembangunan wilayah / kawasan
permukiman baik diperkotaan maupun perdesaan dengan tujuan agar meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamongan. Selama kurun waktu 2010-2015 telah
dilaksanakan sejumlah program kegiatan yang mendorong pemberdayaan masyarakat melalui
peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman. Pencapaian yang diperoleh
dari implementasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan kinerja Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan selama rentang waktu 5 tahun.
Sesuai dengan fungsinya, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
mempunyai fungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintahan dan memberikan pelayanan
umum kepada masyarakat Lamongan. Diantaranya adalah :
31
1. Menyediakan jalan lingkungan
2. Menyediakan saluran drainase
3. Menyediakan lampu penerangan jalan umum
4. Menurunkan luasan kawasan kumuh
5. Meningkatkan jumlah rumah layak huni
6. Mengupayakan peningkatan rumah tangga pengguna air bersih
7. Mengupayakan peningkatan jumlah rumah tangga bersanitasi
8. Penanganan sampah mulai dari TPS sampai ke TPA
9. Penataan ruang untuk ruang terbuka hijau
32
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan
Target
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
NO Indikator
Fungsi SKPD SPM IKK 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5
Lainnya
1 Prosentase Pertambahan panjang jalan 70.9 76.17 81.44 86.72 91.99 70.9 86.38 97.75 146.85 154 100 113.40 120.03 169.34 167.41
dalam kondisi baik
2 Prosentase peningkatan ketersediaan 50 40.99 43.55 46.98 51.25 56.39 40.99 57.66 82.66 82.46 87.00 100 132.40 175.95 160.89 154.25
saluran drainase / gorong-gorong
3 Prosentase ketersediaan Penerangan 72.66 73.725 74.79 75.86 76.92 72.66 75.46 78.51 86.28 89.00 100 102.35 104.97 113.73 115.70
jalan umum
4 Prosentase penurunan kawasan kumuh 10 5.1 4.93 4.76 7.59 4.42 5.1 4.89 4.66 4.66 3.48 100 99.19 97.90 61.36 78.73
5 Prosentase peningkatan rumah layak 82.56 82.59 82.62 82.66 82.69 82.56 82.64 82.89 82.93 83.00 100 100.06 100.33 100.33 100.37
huni
6 Prosenase Rumah tangga pengguna air 22.42 23.5 24.59 25.18 25.90 22.42 23.53 26.73 25.59 30.00 100 100.13 108.70 101.63 115.83
bersih
7 Prosentase Rumah Tangga ber 56.49 56.59 56.68 56.78 56.91 56.49 56.79 57.10 57.64 57.6 100 100.35 100.74 101.51 101.27
Sanitasi
8 Prosentase Penanganan persampahan 70 23.96 24.47 24.85 25.49 26.81 23.96 21.90 53.97 27.69 33.1 100 89.50 217.18 108.61 123.27
9 Prosentase Tempat pembuangan 39.57 41.14 42.31 42.47 42.63 39.57 67.82 54.71 62.39 64.91 100 164.84 129.30 146.90 152.27
sampah per satuan penduduk
10 Prosentase Tersedianya ruang terbuka 25 4.68 4.8 4.68 5.04 5.15 4.68 4.8 5.1 6.8 7.0 100 100.00 108.97 134.36 135.92
hijau
33
2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman
Tantangan
1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh
tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur
2. Adanya disparitas regional secara ekonomi, dan hal ini sangat terkait
dengan tidak meratanya ketersediaan infrastruktur dan layanan bidang
cipta karya;
3. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan
pembangunan daerah;
4. Makin banyaknya kebutuhan sarana publik khususnya taman kota sebagai
sarana sosial bagi masyarakat perkotaan
Peluang
1. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana
transportasi, peralatan kantor;
2. Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya;
3. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan
yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan
pembangunan;
4. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang
di dalam penyusunan produk-produk perencanaan;
5. Tersedianya Bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi
34
2.4.1 Analisis Renstra Kementerian / Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD
Tabel 2.5
Komparasi Capaiuan Sasaran Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lamongan
Terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra Sasaran pada Sasaran pada Renstra
SKPD Kabupaten Renstra SKPD K/L
Provinsi
1 Prosentase Pertambahan Terwujudnya ketersediaan Meningkatnya taraf hidup
panjang jalan lingkungan jalan lingkungan yang baik masyarakat dan kualitas
dalam kondisi baik - lingkungan permukiman
melalui pengembangan
Jalan lingkungan
2 Prosentase peningkatan Terwujudnya ketersediaan Meningkatnya sistem
ketersediaan saluran drainase drainase yang baik. pengelolaan drainase untuk
/ gorong-gorong dalam -
mendukung pengurangan
kondisi baik luas genangan di perkotaan
3 Prosentase ketersediaan Terwujudnya ketersediaan
Penerangan jalan umum sarana lampu penerangan jalan - -
umum.
4 Prosentase penurunan Terwujudnya penanganan Terlaksana penataan
kawasan kumuh kawasan kumuh lingkungan permukiman
kumuh seluas 655 Ha
-
dengan jumlah penduduk
terfasilitasi sebanyak
130.000 jiwa
5 Prosentase peningkatan Terwujudnya pemenuhan Terlaksana penataan dan
rumah layak huni kebutuhan rumah dan pengelolaan lahan untuk
peningkatan kualitas rumah -
pembangunan perumahan
dan permukiman;
6 Prosenase Rumah tangga Terwujudnya ketersediaan air Meningkatnya Meningkatnya taraf hidup
pengguna air bersih bersih bagi masyarakat sarana dan prasarana masyarakat dan kualitas
lamongan Air Bersih di lingkungan permukiman
desa‐desa rawan Air melalui pengembangan
Meningkatnya sistem jaringan penyediaan
sarana dan prasarana air minum untuk
Air Bersih mendukung peningkatan
perdesaan tingkat pelayanan
penduduk perkotaan dan
penduduk perdesaan.
7 Prosentase Penanganan Terwujudnya Penanganan Meningkatnya Meningkatnya sistem
persampahan Persampahan capaian pelayanan pengelolaan persampahan
kinerja untuk mendukung
persampahan,Pening Peningkatan tingkat
katan 3R, TPA pelayanan penduduk, dan
meningkatnya kualitas
Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah, serta
penerapan 3R (Reduce,
Reuse, Recycle)
8 Bangunan ber-IMB per Meningkatnya jumlah
satuan bangunan Bangunan ber-IMB per satuan - -
bangunan
35
9 Tersedianya ruang terbuka Terwujudnya Ketersediaan
hijau ruang terbuka hijau
- -
36
2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Tabel 2.6
Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah
Kabupaten Lamongan
Indikasi Program Pengaruh Rencana
Arahan Lokasi
N Pemanfaatan Ruang pada Struktur Ruang
Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Pengembangan
o Periode Perencanaan terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Berkenaan Pelayanan SKPD
1 Pengembangan PKW (Pengembangan Kegiatan Wilayah)
a Pengembangan perkotaan Perkantoran Pemerintah Skala Pengembangan Kawasan Sarana Pemerintahan Ibu kota Kabupaten
Lamongan sebagai pusat kegiatan Kabupaten merupakan Perkantoran Pemerintah Tingkat Kabupaten untuk
pemerintahan Perkantoran Pemerintah ditujukan untuk Menyediakan memberikan Pelayanan
sampai tingkat Kecamatan. Ruang bagi Kegiatan kepada Masyarakat yang
Kepemerintahan baik ditunjang dengan Sarana
Pemerintah Tingkat dan Prasarana Gedung
Kelurahan, Kecamatan, Kota Kantor yang Memadai dan
maupun Provinsi. Representatif oleh karena
itu SKPDdiKonsentrasikan
untuk Pemenuhan Sarana
Perkantoran tersebut baik
Revitalisasi ataupun
Pembuatan Baru.
37
2 Pengembangan PKL (Pengembangan Kegiatan Lokal) meliputi Perkotaan Brondong-Paciran, Perkotaan Babat, Perkotaan Sukodadi dan
Perkotaan Ngimbang
a Pengembangan pusat kegiatan Kegiatan Revitalisasi sarana Jumlah Fasilitas disesuaikan
Fasilitas Ekonomi Kec Brondong,
industri dan jasa yang melayani dan prasarana umum meliputi dengan Standar dan Jumlah merupakan Komponen Paciran, Babat
skala kabupaten atau beberapa Perdagangan dan Jasa serta Penduduk Penting bagi Kawasan Sukodadi dan
kecamatan Perkantoran Perkotaan, karena Ngimbang
Menyangkut Pemenuhan
Kebutuhan Sehari – hari
serta Mata Pencaharian
Masyarakat oleh karena itu
SKPD diKonsentrasikan
untuk Pemenuhan Fasilitas
Ekonomi tersebut baik
Revitalisasi ataupun
Pembuatan Baru.
3 Pengembangan PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng,Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo,
Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun, Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro
a Pengembangan kegiatan skala Kegiatan Perdagangan dan Jumlah Fasilitas disesuaikan Fasilitas Ekonomi Sukorame, Bluluk,
kecamatan atau beberapa desa Jasa meliputi Warung/ Kios, dengan Standar dan Jumlah merupakan Komponen Sambeng,Mantup,
Pertokoan dan Pasar. Penduduk Penting bagi Kawasan Kembangbahu,
Perkotaan, karena Sugio, Kedungpring,
Menyangkut Pemenuhan Modo, Pucuk,
Kebutuhan Sehari – hari Tikung, Sarirejo,
serta Mata Pencaharian Deket, Glagah,
Masyarakat oleh karena itu karangbinangun,
SKPD diKonsentrasikan Turi, Kelitengah,
untuk Pemenuhan Fasilitas Karanggeneng,
Ekonomi tersebut baik Sekaran, Maduran,
Revitalisasi ataupun Laren dan Solokuro
Pembuatan Baru.
38
4 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
a Pengembangan Pengelolaan Pengembangan TPS dan TPA Penanganan persampahan di a. pengembangan Tempat Kec Tikung, Paciran
Sampah di Kawasan Perdesaan regional wilayah perdesaan dan Pembuangan Akhir (TPA) dan Ngimbang
dan Perkotaan perkotaan Kabupaten di Kecamatan Tikung;
Lamongan diperlukan sebuah b. pengembangan TPA
TPA skala regional untuk terpadu yang dikelola
menampung dan mengelola bersama untuk
sampah yang ada kepentingan di wilayah
kabupaten
dengan system sanitary
landfiil;
c.pengembangan tempat
pengelolaan limbah
industri B3 dan non B3 di
Kecamatan
Paciran dan Ngimbang;
dan
d. pembangunan bangunan
pengolah sampah 3R
(reuse, reduce, recycle) di
TPA Tikung dan
lingkungan permukiman.
b Pengembangan Sistem Sanitasi Sistem Sanitasi dikembangkan Sistem Pelayanan Sanitasi Sistem Pengelolaan Air Seluruh Wilayah
untuk Penanganan Limbah Kolektif dikembangkan pada Limbah Perkotaan baik
Domestik (Limbah Manusia). Kawasan Perkantoran, Setempat maupun
Pendidikan, Pemerintahan Terpusat direncanakan
dan Kawasan Komersil. untuk Memenuhi
Kebutuhan Prasarana
Sanitasi suatu Daerah yang
dikategorikan sebagai
Perkotaan, termasuk di
dalamnya Bagian Daerah
yang dikembangkan
menjadi suatu Kawasan
Tertentu .
39
c Pengembangan Sistem Jaringan Sistem Jaringan Perpipaan a. pembangunan, Pengembangan sistem Seluruh Wilayah
Air Bersih diarahkan melayani Kebutuhanpemeliharaan dan pelayanan dan pengelolaan
air bersih perlindungan terhadap air bersih hingga ke
sumber-sumber mata air, wilayah perkotaan dan
daerah perdesaan
resapan air dan/atau daerah
tangkapan air; dan
b. peningkatan sistem
pelayanan dan pengelolaan
air bersih hingga ke wilayah
perkotaan dan
perdesaan
Sumber Data : Buku Rencana Tata Ruang Dan Wilayah Kab Lamongan Tahun 2011-2031
40
Tabel 2.7
Hasil Telaah pola Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan
Pengaruh Rencana Pola
Indikasi Program Pemanfaatan Arahan Lokasi
N Rencana Pola Ruang terhadap
Pola Ruang Saat ini Ruang Pada Periode Pengembangan Pelayanan
o Ruang Kebutuhan Pelayanan
Perencanaan Berkenaan SKPD
SKPD
1 Ruang Terbuka Hijau Pengembangan RTH di Kota Peningkatan kampanye dan SKPD diKonsentrasikan Rencana pengembangan
(RTH) Perkotaan Lamongan lebih sosialisasi tentang pentingnya RTH, untuk Pengembangan dan untuk RTH Perkotaan
diarahkan pada fungsi hutan kota Mengembangkan mekanisme Penataan RTH baik meliputi seluruh kawasan
yang memiliki fungsi ganda. insentif dan disinsentif yang dapat Revitalisasi, Rehabilitasi perkotaan tiap kecamatan
Pengembangan hutan kota ini lebih lebih meningkatkan peran ataupun Pembangunan
ditekankan dengan asumsi untuk swasta dan masyarakat melalui Kawasan Ruang Terbuka
mempersiapkan Kabupaten bentuk – bentuk kerjasama yang Hijau
Lamongan dalam mempertahankan saling menguntungkan,
keseimbangan wilayah akibat Mengembangkan proyek – proyek
perkembangan kawasan terbangun percontohan RTH berbagai jenis
dan bentuk yang ada di
beberapa wilayah kota,Penetapan
RTH sebagai prasarat utama dalam
pemberian izin atau rekomendasi
bagi pihak yang hendak
membangun suatu kawasa
2 Kawasan Kawasan Permukiman Perkotaan Pengembangan Kawasan SKPD diKonsentrasikan Kecamatan Laren,
Permukiman Tumbuh dan Berkembang pada Permukiman Perkotaan termasuk untuk Pengembangan dan Maduran,
Perkotaan dan Daerah Pusat – pusat Kota baik seluruh Kegiatan yang membentuk Penataan Kawasan Karanggeneng, Kalitengah,
perdesaan Pusat Kota Kabupaten maupun Sistem Permukiman yaitu Unit Permukiman tersebut baik Tikung,
Pusat Kota Kecamatan. Rumah – rumah beserta dengan Revitalisasi, Rehabilitasi Karangbinangun,Glagah,
Fasilitas Sosial, Fasilitas Umum ataupun Pembangunan Ngimbang dan Sambeng,
dan Infrastruktur Pendukungnya Kawasan Permukiman Deket, Turi, Sukodadi,
Bersamaan dengan Kegiatan Jasa Baru. Pucuk dan
dan Perdagangan Ngimbang
41
3 Pembangunan Jalan Melihat Kondisi Jalan yang ada, Pembangunan Jaringan Jalan dari - Perencanaan Jaringan Jalan IKK di Kabupaten
Lingkungan IKK maka diperlukan Peningkatan dari masing – masing Pusat Layanan Jalan merupakan Sistem Lamongan
Ruas – ruas Jalan IKK untuk (Seluruh Jalan IKK ) menuju Pusat Jaringan Transportasi
Mengantisipasi Transportasi di Layanan Utama. Mengembangkan tersebut dengan
Wilayah Kabupaten Lamongan Jaringan Jalan Pembangunan Jaringan
agar tercapai suatu Jalan yang akan menjadi Akses bagi Jalan Baru bagian dari
Lingkungan yang Aman, Nyaman Kegiatan – kegiatan yang akan Upaya untuk
dan dikembangkan melalui Meningkatkan
Memadai. Pengembangan Jalan Lingkungan Keterkaitan Antar Pusat
Kegiatan dan Kemudahan
Pergerakan Antar
Kawasan, Mewujudkan
Pelayanan Aksesibilitas
yang merata di Seluruh
Kecamatan
- SKPD diKonsentrasikan
untuk Pemenuhan Sistem
Jaringan Transportasi
tersebut dengan
Pembangunan Jaringan
Jalan IKK
4 Penyediaan Air Sistem Jaringan Perpipaan - Konservasi dan Pendayagunaan Sistem Penyediaan Air Kec Babat, Kec Paciran,
Bersih bagi diarahkan melayani Kebutuhan Sumberdaya Air. Bersih direncanakan untuk Kec Brondong, Kec
masyarakat dalam Kawasan Perkotaan. - Pemanfaatan Air Permukaan dan Memenuhi Kebutuhan Air Lamongan
Lamongan Air Tanah sebagai Sumber Air Bersih suatu daerah
Baku. termasuk di dalamnya
- Pengoptimalan Sumber Mata Air. bagian Daerah yang
- Peningkatan dan Pemeliharaan dikembangkan menjadi
Kualitas Kuantitas Produksi suatu Kawasan Tertentu
Sumber Air Baku. dengan Pengelolaan
- Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem Penyediaan Air
Non Perpipaan dari Pemerintah Bersih
maupun dengan Swadaya Murni
dari Masyarakat.
42
2.4.3 Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai
dengan pelayanan SKPD
Tabel 2.8
Hasil Analisa Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Lamongan
Catatan bagi Perumusan
Implikasi terhadap Pelayanan
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Program dan Kegiatan
SKPD
SKPD
1. Kapasitas Daya Dukung Tingginya pengalihfungsian SKPD khususnya yang terkait Setiap program yang
dan Daya Tampung lahan terutama dari hutan dalam bidang Penataan Ruang dirumuskan harus
Lingkungan Hidup untuk primer,hutan sekunder dan diharapkan untuk fokus terhadap mengakomodir isu – isu
Pembangunan sawah menjadi area setiap alih fungsi lahan. Hal ini alih fungsi lahan
permukiman di sejumlah dikarenakan jumlah penduduk tertentu, seperti lahan
Kecamata seperti kec meningkat berdasarkan deret pertanian atau lahan
Ngimbang, Kec Mantup, Kec ukur sedangkan lahan meningkat perumahan.
Bluluk. berdasarkan deret hitung.
2. Perkiraan mengenai Adanya pencemaran udara SKPD yang terkait dalam Setiap program yang
Dampak dan Risiko yang berasal dari luar penanganan Persampahan dirumuskan harus
Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, diharapkan melakukan tindakan mengakomodir isu – isu
Kurangnya kesadaran warga konkrit yang signifikan untuk terkait Persampahan
untuk membuang sampah meminimalisir dampak dan
pada tempatnya, pembuangan risiko yang ditimbulkan.
sampah oleh masyarakat
sebagian besar masih ke
sungai
3. Kinerja Layanan/Jasa Perubahan bentang alam SKPD khususnya yang terkait Setiap program yang
Ekosistem lahan produktif di beberapa dalam bidang Penataan Ruang dirumuskan harus
daerah seperti pendirian diharapkan untuk fokus terhadap mengakomodir isu – isu
Perumahan/pabrik terutama Kinerja Layanan/Jasa mengenai produktivitas
di wilayah selatan Ekosistem. Hal ini dikarenakan lahan
kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kesesuaian fungsi
lahan.
4. Efisiensi Pemanfaatan Sumber daya air merupakan SKPD yang terkait diharapkan Setiap program yang
Sumber Daya Alam kebutuhan dasar masyarakat dapat memenuhi Kebutuhan Air dirumuskan harus
akan tetapi ketersediaannya Bersih bagi masyarakat yang mengakomodir isu – isu
saat ini menjadi terbatas efesien dan efektif. mengenai sistem
penyediaan dan
pengolahan sumber
daya air.
5. Tingkat Kerentanan dan Beberapa daerah termasuk SKPD yang terkait diharapkan Setiap program yang
Kapasitas Adaptasi daerah Rawan Banjir Seperti dapat melakukan penanganan dirumuskan harus
terhadap Perubahan Iklim Kec Babat, Kec Glagah dan terhadap daerah rawan Banjir mengakomodir isu – isu
Kec Karangbinangun yang ditimbulkan oleh terhadap perubahan
perubahan iklim, seperti iklim.
Kebutuhan akan air bersih pada
saat Banjir
6. Tingkat Ketahanan dan Lokasi Pendirian Pabrik SKPD yang terkait dalam Setiap program yang
Potensi Keanekaragaman berbatasan langsung dengan penanganan diharapkan dirumuskan harus
Hayati wilayah kawasan melakukan tindakan konkrit mengakomodir isu – isu
lindung/kawasan produktif yang signifikan untuk terkait tentang
meminimalisir dampak dan Keanekaragaman
risiko yang ditimbulkan. Hayati.
43
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
44
7. Tingginya biaya yang dibutuhkan untuk pengolahan air baku menjadi air
minum dengan menggunakan teknologi yang tepat
8. Sumber air baku yang tidak memadai untuk kebutuhan air minum (air asin)
9. Listrik tidak stabil sehingga komponen LPJU cepat rusak
10. Kurangnya KWH meter (LPJU Tanpa Meter)
11. Kurangnya fasilitas kendaraan/ alat (semakin bertambahnya PJU)
b. Permasalahan Bidang Bangunan Gedung
1. Kemampuan jasa konstruksi yang kurang memahami aturan jasa konstruksi
sehingga kualitas pelaksanaannya masih kurang;
2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh
tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur;
c. Permasalahan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman
1. Sulitnya mencari lokasi untuk TPST khususnya yang berada di perkotaan;
2. Kurangnya tenaga untuk melakukan pengolahan dan pemanfaatan sampah,
selama ini masih dilakukan tenaga pemulung;
3. Jumlah lokasi pengolahan sampah di wilayah kabupaten Lamongan masih
kurang;
4. Masih kurang tersebarnya TPS di wilayah kabupaten Lamongan
5. Perlu pengadaan alat berat baru untuk kegiatan operasional persampahan;
6. Kurangnya kontainer sampah sehingga perlu pengadaan baru tiap tahun untuk
mencukupi kebutuhan angkutan sampah yang terus meningkat setiap tahun;
7. Keterlibatan masyarakat dalam program Ruang Terbuka Hijau (RTH) sudah
Nampak tapi masih terbatas
8. Aktifitasd ekonomi masyarakat yang tidak perduli terhadap penghijauan
45
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Kabupaten Lamongan
46
Tabel 3.2
Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan eksternal)
Isu Strategis
No
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1 Perubahan iklim (Pemanasan Perubahan iklim Perubahan iklim (Pemanasan
Global) (PemanasanGlobal) Global)
menyebabkankekeringan pada
lahan produktifdan air bersih
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan tersebut dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perumahan
47
Rakyat dan Kawasan Permukiman yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan tersebut.
Hasil identifikasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimantentang
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu
strategis pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Dengan
demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan
pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat
berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih.
Visi Kabupaten Lamongan
“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing”
Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya
sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh
stakeholder’s dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan
Kabupaten Lamongansecara komprehensif.
2) Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan
sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan.
48
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan 2016-2021,
“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing” ditempuh
melalui lima misi sebagai berikut.
Misi 1.
Misi 2.
Misi 3.
49
memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan
kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Misi 4.
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) danpelayanan publik yang profesional.Prinsip tersebut dilaksanakan
mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan
evaluasipenyelenggaraan pemerintahan dengan mengedepankan kepentingan dan
aspirasi masyarakat.
Misi 5.
Sebagai Dinas yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis
dan strategis dibidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan dan pelayanan umum maka Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukimanmengemban misi 3 dalam RPJMD yaitu “Memantapkan sarana
dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan” dengan tujuan
“Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial dan
ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan”.
50
Tabel 3.3
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Daerah
Visi: Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing
Misi dan Program Faktor
No Bupati dan Wakil Permasalahan Pelayanan SKPD
Bupati terpilih Penghambat Pendorong
Program Pembangunan Masih cukup besar jalan IKK yang kondisinya Kurangnya pemeliharaan dan tidak Besarnya dukungan pemerintah
Lingkungan sehat rusak adanya respon positif dari masyarakat terutama terhadap infrastruktur
perumahan pasca pembangunan, terutama untuk pembangunan jalan dan gorong-
kendaraan yang melebihi muatan gorong sehingga percepatan
melewati jalan tersebut pembangunan terpenuhi
Kurangnya sarana dan prasarana serta tenaga Penambahan Sarana dan
kebersihan, rendahnya kesadaran masyarakat Kesadaran masyarakat yang masih Prasarana untuk operasional
dalam pengelolaan sampah rendah dalam hal membuang sampah, persampahan
serta perlunya penambahan ritasi
pengambilan sampah
51
Kurang maksimalnya pengelolaan
Kapasitas saluran drainase yang kurang dari
Program Pembangunan saluran pematus oleh SKPD lain
debit maksimum
Lingkungan sehat
Belum terpenuhinya pelayanan air bersih Besarnya Kebutuhan Masyarakat
perumahan Sulitnya menemukan sumber air baku
terutama bagi desa-desa yang mengalami akan air bersih
bencana alam banjir dan tidak tersedianya peta hidrologi
terutama untuk pengeboran sumur
Pengelolaan,pemeliharaan dan pengadaan Banyaknya lampu jalan yang dipasang Bantuan LPJU 200 unit dari pusat
Penerangan Jalan umum oleh masyarakat ke jaringan PJU
Kabupaten secara illegal membuat
pasokan listrik pada KWH meter tidak
Program Prasarana, stabil sehingga beban bertambah dan
sarana utilitas umum merusak KWH meter
(PSU)
Keterlibatan masyarakat dalam program Ruang Kurangnya sosialisasi tentang Adanya program LGC yang
Terbuka Hijau (RTH) sudah Nampak tapi masih pentingnya pemeliharaan dan melibatkan masyarakat untuk
terbatas pelestarian RTH terhadap masyarakat membuat RTH di lingkungan RT
dan Kelurahan
52
3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra
3.3.1 Renstra Ditjen Cipta Karya
Adapun visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada periode tahun
2015-2019 adalah “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Pencapaian visi Kementerian PUPR
dijabarkan ke dalam 5 (lima) misi dimana terdapat 2 (dua) misi yang diamanatkan kepada
Direktorat Jenderal Cipta Karya. Adapun kedua misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat pembangunan infastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan
kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;
dan
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
secara terpadu dari peinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk
keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan
perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI.
Berdasarkan visi, misi dan indikator kinerja outcome yang telah dijabarkan, visi
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019 adalah: “Terwujudnya permukiman
perkotaan dan perdesaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui penyediaan
infrastruktur bidang keciptakaryaan yang terpadu dan inklusif melalui pengembangan
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem
penyediaan air minum dan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.”
Dengan mengacu pada hal tersebut, dalam rangka menyesuaikan misi, tujuan dan
sasaran dari Dirjen Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum, maka Dinas Perumahan
53
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan melaksanakan beberapa hal
diantaranya adalah dengan memfokuskan kegiatan Pengelolaan Air Bersih dan Pengelolaan
Persampahan.
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan SKPD Berdasarakan Sasaran Renstra K/L
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Permasalahan Sebagai Faktor
Sasaran Jangka Menengah
No Pelayanan SKPD
Renstra K/L
Kab. Lamongan Penghambat Pendorong
1 Meningkatnya taraf hidup Kurangnya Masih Makin Tingginya
masyarakat dan kualitas pendanaan untuk Kurangnya kebutuhan
lingkungan permukiman pengelolaan sarana pendanaan untuk terhadap air bersih
melalui pengembangan sistem air bersih perdesaan pengelolaan
jaringan penyediaan air minum sarana air bersih
untuk mendukung peningkatan perdesaan
tingkat pelayanan penduduk
perkotaan dan penduduk
perdesaan.
2 Meningkatnya sistem Jumlah lokasi Masih Makin Tingginya
pengelolaan persampahan pengolahan sampah Kurangnya volume sampah
untuk mendukung Peningkatan di wilayah kesadaran yang belum
tingkat pelayanan penduduk, kabupaten masyarakat tertangani akibat
dan meningkatnya kualitas Lamongan masih dalam kurangnya tempat
Tempat Pembuangan Akhir kurang; pengelolaan pembuangan akhir
(TPA) sampah, serta Masih kurang sampah serta sampah
penerapan 3R (Reduce, Reuse, tersebarnya TPS di kebersihan
Recycle) wilayah kabupaten lingkungan
Lamongan
54
3. Meningkatkan penataan ruang provinsi beserta pengendaliannya yang berkelanjutan
Misi ini untuk mewujudkan penataan ruang yang selaras dengan
kelestarianlingkungan sekaligus praksis pembangunan yang komprehensif untuk
mewujudkanpembangunan kota yang berkelanjutan. Sehingga tercipta tempat bermukim
yang asri,nyaman, dan aman bagi masyarakat untuk jangka panjang.
55
e. Pemantapan perlindungan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian lingkungan
sumberdaya alam dan buatan; dan
f. Pengembangan kawasan budidaya dengan tetap menjaga sistem keberlanjutan
dalam jangka panjang;
g. Pengembangan kegiatan pendukung Kawasan Brondong-Paciran sebagai kegiatan
pelabuhan, perindustrian dan pariwisata, pengembangan Kawasan Babat sebagai
kegiatan perdagangan skala regional dan Kawasan Ngimbang sebagai
pengembangan kegiatan agro-industri;
h. Pengembangan kawasan pesisir dengan mempertahankan dan memperbaiki
ekosistem pesisir, serta optimalisasi pengembangan kawasan pantai utara Jawa
Timur.
56
c. Strategi Pengembangan sistem sarana dan prasarana melalui peningkatan kualitas dan
jangkauan pelayanan jaringan prasarana lingkungan yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah, peningkatan optimalisasi pelayanan dan mendukung keberlanjutan pemanfaatan
ruang wilayah.
1) Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
2) Perwujudan Sistem Penanganan Persampahan
3) Perwujudan sistem jaringan drainase
Dari hasil penelaahan yang telah dilakukan, maka Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan telah memperoleh pedoman dalam penyusunan
kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Lamongan antara
lain:
a. Peningkatan jalan dan Drainase permukiman;
b. Peningkatan cakupan dan kualitas sanitasi permukiman dan air bersih;
c. Peningkatan kualitas penataan pengembangan dan pengelolaan
perumahan/permukiman;
57
Tabel 3.5
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berdasarkan Telaahan
Rencana Tata Ruang wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasila Penanganannya
N Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Permasalahan Faktor
o Tugas dan Fungsi SKPD Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
A Pengembangan PKW (Pengembangan Kegiatan Wilayah)
1 Pengembangan perkotaan Lamongan Koordinasi tupoksi lintas Lokasi yang ada Ketersediaan Aset
sebagai pusat kegiatan pemerintahan SKPD yang terkait perlu harus dikaji Pemda harus
di optimalkan dimanfaatkan
B Pengembangan PKL (Pengembangan Kegiatan Lokal) meliputi Perkotaan Brondong-Paciran,
Perkotaan Babat, Perkotaan Sukodadi dan Perkotaan Ngimbang
2 Pengembangan pusat kegiatan industri Koordinasi tupoksi lintas Eksisting pusat Luas pelayanan
dan jasa yang melayani skala kabupaten SKPD yang terkait perlu perdagangan pusat perbelanjaan
atau beberapa kecamatan di optimalkan berada dan jasa eksisting
pada jalur sudah berkembang
utama, kawasan ke kecamatan
yg ada tidak
dimungkinkan
untuk
pengembangan
C Pengembangan PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng,Mantup,
Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun,
Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro
1 Pengembangan kegiatan skala kecamatan Koordinasi tupoksi lintas - Kebutuhan akan
atau beberapa desa SKPD yang terkait perlu infrastruktur skala
di optimalkan kecamatan/perdesa
an semakin tinggi
D Rencana Sistem Jaringan Prasarana
Lainnya
1 Pengembangan Pengelolaan Sampah di Terbatasnya sarana dan Sarana dan Makin Tingginya
Kawasan Perdesaan dan Perkotaan prasarana persampahan prasarana volume sampah
untuk wilayah perdesaan persampahan yang belum
masih kurang tertangani akibat
kurangnya tempat
pembuangan
sementara
2 Pengembangan Sistem Sanitasi Terbatasnya sumber dana Belum Kebutuhan
untuk kegiatan sanitasi tersedianya data masyarakat yang
yang lengkap mendesak
terkait sanitasi akan sistem
sanitasi
3 Pengembangan Sistem Jaringan Air Belum terpenuhinya Sulitnya Besarnya
Bersih pelayanan air bersih menemukan Kebutuhan
terutama bagi desa- sumber air Masyarakat akan
desa yang mengalami baku dan tidak air bersih
bencana alam tersedianya
banjir/kekeringan peta hidrologi
terutama untuk
pengeboran
sumur
58
3.5 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah sebagai pedoman dasar
bagi kebijakan, perencanaan dan program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di
Kabupaten Lamongan. Pertimbangan tersebut dilakukan dengan dasar bahwa tujuan dari
disusunnya KLHS adalah
1. Menyediakan data tentang kajian perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan
hidup, kajian kinerja layanan/jasa ekosistem, kajian efisiensi pemanfaatan sumber
daya alam, kajian tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi, kajian terhadap
perubahan iklim, kajian tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
2. Memberikan evaluasi terhadap kebijakan, rencana dan program yang telah disusun
oleh pemerintah Kabupaten Lamongan sesuai rekomendasi yang disajikan dalam
dokumen KLHS.
Sasaran dari penyusunan KLHS Kabupaten Lamongan adalah terciptanya kebijakan
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
lingkungan, sehingga fungsi lingkungan dan keselamatan masyarakat akibat degradasi
lingkungan dapat diminimalkan.
Oleh karena itu penelaahan RenstraDinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukimanterhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi penelaahan lingkup kajian
diataranya Lokasi kegiatan meliputi seluruh wilayah administrasi Kabupaten Lamongan
dengan fokus pada daerah strategis dan kawasan agropolitan
Tabel 3.6
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berdaskan Analisa
KLHS beserta Faktor Penghambatdan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
59
3 Kinerja Layanan/Jasa Kurangnya kesadaran Kurangnya kesadaran Pentingnya
Ekosistem masyarakat terhadap masyarakat terhadap pemanfaatan
kesesuaian fungsi kesesuaian fungsi lahan. lahan yang sesuai
lahan dengan
fungsinya.
4 Efisiensi Pemanfaatan Terbatasnya Terbatasnya kebutuhan
Sumber Daya Alam ketersediaan sumber ketersediaan sumber masyarakat akan
daya air bersih . daya air bersih. sumber daya air
bersih
5 Tingkat Kerentanan dan Adanya fungsi lahan Adanya fungsi lahan Adanya rawan
Kapasitas Adaptasi terhadap yang diakibatkan oleh yang diakibatkan oleh bencana banjir di
Perubahan Iklim aktivitas masyarakat. aktivitas masyarakat. beberapa
kecamatan.
6 Tingkat Ketahanan dan Adanya fungsi lahan Adanya fungsi lahan Perlu adanya
Potensi Keanekaragaman yang diakibatkan oleh yang diakibatkan oleh pelestarian
Hayati aktivitas masyarakat. aktivitas masyarakat. keanekaragaman
hayati
Adapun isu secara umum danisu strategis pembangunan bidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukimanmeliputi isu-isu baru dan penting yang diperkirakan akan memberikan
dampak potensial bagi pelayanan prasarana dan sarana permukiman bidang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukimanpada kurun waktu lima tahun mendatang, yaitu meliputi:
60
2.2.1 Kependudukan
Isu kependudukan merupakan isu yang umum terjadi disemua daerah bahkan negara-
negara maju. Isu kependudukan mencakup banyak hal diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk mengalami pertumbuhan yang cukup
signifikan. Pertumbuhan jumlah penduduk tidak bisa dikatakan sebagai sebagai
sebuah masalah, kecuali jika dihubungkan dengan variable-variabel lain apalagi
jika dikaitkan dengan batas pertumbuhan yang semakin mendekat
b) Pendidikan dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pendidikan dinegara-negara berkembang pada umumnya belum memadai untuk
mejadi daya pendorong secara kreatif dengan mengadakan terobosan-terobosan
dalam pembangunan bahkan untuk mencapai suatu kemajuan. Betapa pun
kecilnya, pendidikan tetap penting dan menentukan kualitas sumber daya
manusia.
Salah satu masalah yang terjadi di Indonesia yaitu masalah kualitas sumber daya
manusia. Manusia merupakan sumber daya yang utama dalam pembangunan,
baik kemampuan, maupun kemauan manusia itu. Dari segi teknologi
kemampuan kita masihlah rendah. Kita perlu menguasai teknologi modern
misalnya untuk membuat ata menciptakan sendiri mobil, TV dan jenis-jenis
teknologi lainnya. Namun yang kita lakukan baru merakitnya, tetapi yang lebih
mengkhawatirkan bukanlah teknologi yang rendah itu, melainkan kurangnya
kemauan kita untuk menguasai teknologi. Kemauan kita lebih tertuju untuk
menikmati hasil teknologi sekalipun dengan mengimpornya.
c) Kemiskinan
Kemiskinan penduduk juga merupakan masalah sosial yang tak kunjung selesai,
kemiskinan terjadi disebabkan oleh produktivitas tenaga kerja yang rendah atau
lapangan pekerjaan yang kurang, kesehatan yang buruk serta pendidikan rendah.
d) Kesehatan
Derajat kesehatan merupakan salah satu isu penting yang menentukan
perkembangan suatu daerah atau negara. Menurunnya derajat kesehatan
masyarakat umumnya bukan disebabkan karena kurangnya pembangunan
bidang kesehatan, melainkan karena perpacuan jumlah penduduk dengan
jumlah pembangunan di bidang kesehatan tersebut belum seimbang. Jumlah
61
penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan masih jauh lebih besar
persentasenya daripada jumlah sarana dibidang kesehatan tesebut. Daerah-
daerah kota yang tergolong daerah kumuh, pada umunya kesehatan
penduduknyan masih sangat rendah sehingga penyakit-penyakit tertentu seperti
diare, penyakit kulit, makanan-makanan penduduk yang kurang bergizi, air
minum yang kurang bersih, lingkungan fisik yang amat kotor telah mempercepat
tingkat kesehatan masyarakat yang menurun.
2.2.3 Persampahan
Salah satu daya dukung perkotaan adalah ketersediaan pengelolaan sampah yang baik.
Semakin besar skala kota maka diperlukan fasilitas pengelolaan sampah yang semakin besar.
Untuk mendukung terlaksananya pembangunan di Kabupaten Lamongan maka diusahakan
untuk menyediakan pengelolaan sampah serta menyelesaikan segala bentuk
permasalahannya.
Sampah merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang saat ini menjadi
tantangan bagi Pemerintah Daerah. Hal ini karena volume sampah semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga jumlah timbunan sampah yang dihasilkan
baik dari rumah tangga maupun fasum yakni pasar, rumah sakit, terminal, stasiun dan lain
lain cenderung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Bertitik tolak pada tercapainya sebuah hunian yang sehat, bersih, teduh dan nyaman
perlu adanya strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kabupaten Lamongan
dengan luas wilayah 1.812,8 Km2 dengan jumlah Kecamatan 27 Kecamatan terdiri atas 474
Desa/Kelurahan dan jumlah penduduk sekitar 1.187.084 jiwa dari hari kehari semakin
berkembang semakin cepat. Dan tentunya membutuhkan pemikiran karena beberapa dampak
yang ditimbulkan oleh perkembangan pembangunan harus mendapat penanganan lebih
serius.
Adapun permasalahan persampahan yang ada di Kabupaten Lamongan adalah
62
Masih banyaknya Masyarakat yang tidak mematuhi peraturan perundang-udangan
yang berlaku dalam membuang sampah.
Kurangnya tenaga kebersihan untuk menyapu kebersihan kota
Pelayanan kebersihan masih belum seluruhnya terlayani.
2.2.4 Pertamanan
Isu utama dari ketersediaan dan kelestarian RTH di Kabupaten Lamongan adalah :
1. Masalah kurangnya lahan yang dipergunakan untuk RTH
2. Sulitnya pemeliharan taman dikarenakan pada musim kemarau tidak cukup air
untuk menyiram tanaman yang ada di RTH sehingga banyak pohon mati layu.
63
2.2.7 Air Minum
Masyarakat Kabupaten Lamongan masih mengalami kesulitan dalam mengakses air
bersih karena keterbatasan infrastrukur yang ada. Untuk itu Pemerintah Daerah berkomitmen
mengelola sanitasi dengan menerapkan strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Secara umum masalah utama air bersih di Kabupaten Lamongan adalah:
1. Kebutuhan sarana prasarana air minum di beberapa lokasi sangat dibutuhkan oleh
masyarakat Kabupaten Lamongan, selain terdapat sumber air (intake) yang belum
dikelola/ dimanfaatkan secara optimal, pada daerah tertentu merupakan kawasan
rawan kekeringan yang perlu penanganan dan diperhatikan.
2. Kendala yang sering dijumpai bahwa sumber mata air cukup jauh dari
permukiman warga sehingga membutuhkan jaringan perpipaan panjang untuk
sampai ke permukiman masyarakat tersebut.
3. Kurangnya sistem yang digunakan berupa jaringan perpipaan dengan
mengandalkan sistem mata air gravitasi pada lokasi-lokasi tertentu, selain itu di
beberapa lokasi perlu menambah mesin pompa untuk mengambil air minum untuk
didistribusikan ke warga masyarakat.
4. Kondisi air baku Sangai sulit didapat di lamongan, pada saat musim kemarau
kondisi air payau/asin sedangkan masyarakat Sangai membutuhkan air baku.
5. Belum terpenuhinya pelayanan air bersih bagi desa – desa yang memerlukan
bantuan sarana dan sarana air bersih khususnya bagi desa yang mengalami
bencana alam banjir seperti wilayah Kalitengah, Maduran, Laren, Karanggeneng,
Glagah dan Karangbinangun.
64
1. Masalah Banyaknya lampu yang di pasang oleh masyarakat secara ilegal yang di
sambungkan ke jaringan PJU milik Kabupaten Lamongan, sehingga beban voltase
semakin bertambah yang berakibat padamnya lampu PJU.
2. Masalah Tegangan sering naik turun (tidak stabil) sehingga komponen cepat rusak
65
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Perumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan berlandaskan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021. Kabupaten
Lamongan mencetuskan visi dengan terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat,
Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan dan semakin
memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif, sehingga ditetapkan
visi Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, yaitu:
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Tujuan merupakan penjabaran dari misi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. yang
didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang difokuskan untuk mempertajam
pelaksanaan misi dan melatakkan kerangka prioritas dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
66
Untuk mendukung tujuan yang ditetapkan maka perlu penetapan sasaran guna
mendukung perencanaan strategis. Sasaran adalah merupakan bagian integral dalam
perencanaan strategik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan
Adapun tujuan serta sasaran dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
PermukimanKabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan akses masyarakat terhadap permukiman sehat
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dankuantitas perumahan,
Sasaran 2 : Terwujudnya penanganan kawasan kumuh
Sasaran 3 : Menikngkatnya ketersediaan jalan dan drainase lingkungan
Untuk lebih jelasnya mengenai paparan tujuan dan sasaran kerja Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman serta estimasi capaian kinerja sampai tahun 2021 dapat
dilihat pada tabel .
67
Tabel 4.1
Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan
Target Kinerja Pada Tahun
No Tujuan Sasaran INDIKATOR KINERJA
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan akses Meningkatnya kualitas dan Prosentase peningkatan rumah layak
1 86,28% 86,30% 86,33% 86,36% 86,39% 86,42%
masyaraakat terhadap kuantitas perumahan huni
permukiman sehat Prosentase Rumah Tangga ber Sanitasi 49,85% 50,13% 50,41% 50,70% 50,98% 51,26%
Terwujudnya penanganan Prosentase lingk. Permukiman Kumuh
31,83% 35,81% 39,79% 43,77% 47,74% 51,72%
kawasan kumuh yang ditangani
Prosentase Rumah tangga pengguna air
bersih 40,96% 41,52% 42,09% 42,65% 43,22% 43,78%
Prosentase Ruang Terbuka Hijau
(RTH) Yang ditangani 6,84% 7,08% 7,33% 7,57% 7,81% 8,06%
Prosentase ketersediaanPenerangan
jalan umum 60,56% 63,00% 65,00% 67,00% 69,00% 71,00%
Prosentase persampahan yang
36,83% 42,05% 48,15% 54,,24% 60,33% 66,42%
ditangani
Menikngkatnya ketersediaan Prosentase panjang jalan Permukiman
jalan dan drainase lingkungan dalam kondisi baik 78,17% 79,49% 81,07% 82,92% 85,03% 87,41%
Prosentase saluran Drainase / Gorong-
gorong permukiman dalam kondisi 14,99% 16,58% 18,16% 19,74% 21,32% 22,91%
baik
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Seperti diuraikan dalam subbab sebelumnya, dalam rangka pencapaian misi dalam pengembangan bidangPerumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman diperlukan strategi dan kebijakan. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Strategi dan kebijakan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimanadalah sebagai berikut :
68
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
MISI 3
Tahun 2016-2021
Memantapkan Sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan
Kabupaten
Lamongan
RPJMD
Tujuan
Mewujudkan Infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan
Sasaran
Terwujudnya Peningkatan akses masyaraakat terhadap permukiman sehat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Meningkatnya - Mensinergikan kegiatan SKPD dengan Stakeholder Peningkatan fasilitasi pembangunan perumahan masyarakat
akses kualitas dan kuantitas lain dalam peningkatan rumah tangga sehat kurang mampu
masyaraakat perumahan, - Meningkatkan ketersediaan perumahan yang layak
terhadap - Mensosialisasikan Program rumah tangga sehat kepada Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
permukiman khalayak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan Peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi percepatan
sehat sehat (PHBS) pembangunan sanitasi permukiman
Terwujudnya - Mengoptimalkan penanganan kawasan kumuh di Peningkatan program nasional KOTAKU (Kota Tanpa
penanganan kawasan Kabupaten Lamongan Kumuh)
kumuh - Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
- Mensosialisasikan Program rumah tangga sehat kepada Penyediaan air bersih bagi masyarakat lamongan
khalayak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan Peningkatan Penataan Kawasan Perumahan
sehat (PHBS) kegiatan operasional pengelolaan IPLT
Mengoptimalkan penanganan persampahan
Peningkatan Luas Ruang Terbuka Hijau yang di tangani
Pengembangan Taman Rekreasi Permukiman
Penyediaan, pemeliharaan, dan peningkatan sarana
penerangan jalan umum
Menikngkatnya - Memantapkan pembangunan Jalan dan drainase Pemeliharaan, rehabilitasi, dan peningkatan jalan lingkungan
ketersediaan jalan dan Lingkungan IKK
drainase lingkungan - Memperioritaskan kegiatan pembangunan dan Pemeliharaan,dan rehabilitasi, drainase Permukiman
rehabilitasi infrastruktur jalan dan drainase lingkungan
69
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
70
Peningkatan Operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
permukiman
71
5.2 Kelompok Sasaran, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
72
Tabel 5.2
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Indikator Tujuan Kondisi Kinerja Target Kinerja Pada Tahun Kondisi Kinerja
No RPJMD Indikator Sasaran Indikator Pada Awal Pada Akhir
2016-2021 Periode RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Periode RPJMD
ditangani (Ha)
4 Jumlah Rumah tangga pengguna
air bersih (KK) 93,353 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 12,000
73
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya, indikator
kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang
diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan indikasi
yang lebih baik dan lebih menggambarkan mengenai kinerja organisasi. Selanjutnya apabila
didukung dengan suatu sistem pengumpulan dan pengolah data kinerja yang memadai, maka
kondisi ini akan dapat membimbing dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang
handal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya.
Penetapan indikator kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
PermukimanKabupaten Lamongan untuk memberikan gambaran ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, yang secara
khusus mengukur keberhasilan pembangunan dari sisi, perumahan.
Prestasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman5 (lima) tahun ke depan
dapat digambarkan dan ditetapkan secara kualitatif dan kuantitaif yang mencerminkan
gambaran capaian indikator kinerja program (outcome) yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan jangka menengah dan indikator kegiatan (output).
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengukur
kinerja atau keberhasilan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan PermukimanKabupaten
Lamongan, harus ditetapkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta
memperhatikan berbagai pertimbangan yang mempengaruhi kinerja Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman, baik pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam (internal)
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Oleh karena penetapan indikator
kinerja merupakan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 syarat penting untuk mengukur
keberhasilan pembangunan, maka dalam menetapkan rencana kinerja harus mengacu pada
tujuan dan sasaran serta indikator kinerja yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 - 2021.
Lebih jauh lagi, indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun laporan
pertangungjawaban.Indikator kinerja juga merupakan komponen yang sangat krusial pada
74
saat merencanakan kinerja.Berbagai peraturan perundang-undangan sudah mewajibkan
instansi pemerintah untuk menentukan indikator kinerja pada saat membuat perencanaan.
75
Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang
ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan
dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan di buktikan secara objektif keberhasilannya.
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya serta indikator kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukimanyang termuat dalam dalam RPJMD maka secara rinci indikator kinerja untuk 5 (lima) tahun kedepan 2016 – 2021.
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Kondisi Target Kinerja Pada Tahun Kinerja
Kinerja
Pada
No Indikator Formula Pada Awal
Periode Akhir
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Periode
RPJMD
RPJMD
1 Prosentase
peningkatan Jumlah rumah layak huni (unit) 255,207 255,707 255,807 255,907 256,007 256,107 256,207
Jumlah rumah Jumlah seluruh rumah (unit) 304,271 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840
72.27 72.29 72.32 72.35 72.38 72.41 72.41
layak huni
(rumah Tangga
sehat)
2 Prosentase
Jumlah rumah tangga ber sanitasi 175,380 176,381 177,381 178,381 179,381 180,381 181,381
Jumlah Rumah
Jumlah total rumah tangga 304,271 353,840 49.85 353,840 50.13 353,840 50.41 353,840 50.70 353,840 50.98 353,840 51.26 51.26
Tangga ber
Sanitasi
3 Prosentase luas Luas lingk. Permukiman Kumuh yang ditangani (Ha) 30.00 40.00 45.00 50.00 55.00 60.00 65.00
lingk. Luas wilayah kumuh (Ha) 125,67 125.67 125.67 125.67 125.67 125.67 125.67
Permukiman 31.83 35.81 39.79 43.77 47.74 51.72 51.72
Kumuh yang
ditangani
4 Prosentase Juml. rumah tangga pengguna air bersih 93,353 144,922 146,922 148,922 150,922 152,922 154,922
jumlah Rumah Jumlah seluruh rumah tangga 304,271 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840
tangga 40.96 41.52 42.09 42.65 43.22 43.78 43.78
pengguna air
bersih
5 Prosentase luas
Luas RTH yang ditangani(Ha) 23.88 56.18 58.18 60.18 62.18 64.18 66.18
Ruang Terbuka
Luas Kebutuhan RTH (Ha) 342.38 821.35 6.84 821.35 7.08 821.35 7.33 821.35 7.57 821.35 7.81 821.35 8.06 8.06
Hijau (RTH)
Yang ditangani
76
6 Prosentase
jumlah titik lampu PJU yg ada (unit) 5,856 6,056 6,256 6,456 6,656 6,856 7,056
jumlah
jumlah titik lampu PJU yang dibutuhkan (unit) 6,565 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
ketersediaan 60.56 63% 65% 67% 69% 71% 71%
Penerangan
jalan umum
7 Prosentase Volume sampah yang ditangani (m3) 218.2 423 483 553 623 693 763
volume Volume produksi sampah (m3) 641 1,149 1,149 1,149 1,149 1,149 1,149
36.83 42.05 48.15 54.24 60.33 66.42 66.42
persampahan
yang ditangani
8 Prosentase
panjang jalan Panjang jln lingk IKK dalam kondisi baik (m) 146,136 148,136 150,636 153,636 157,136 161,136 165,636
Permukiman Panjang jln lingk IKK yang ada (m) 94,862 189,500 78.17 189,500 79.49 189,500 81.07 189,500 82.92 189,500 85.03 189,500 87.41 87.41
dalam kondisi
baik
9 Prosentase panjang saluran drainase dlm kondisi baik (m) 50,821 56,821 62,821 68,821 74,821 80,821 86,821
panjang saluran
panjang saluran drainase yg ada (m) 58,430 189,500 189,500 189,500 189,500 189,500 189,500
Drainase /
Gorong-gorong 29.98 33.15 36.32 39.48 42.65 45.82 45.82
permukiman
dalam kondisi
baik
77
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA
Jl. Ki Sarmidi Mangunsarkoro Nomor 6 (0322) 321787-322990
E-Mail: dinpuck@lamongan.go.id, Web site : www.lamongan.go.id
LAMONGAN
BAB VII
PENUTUP
Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra tersebut akan
memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada
dapat digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka
meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya
penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, Lingkungan hidup,
Kebudayaan, pemuda dan olah Raga perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang undangan
yang mantap dan supportif dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke
depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan
output dan outcome yang optimal.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangungan yang berkelanjutan dan transparan serta
akuntabel diharapkan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum, perumahan, dan penataan
ruang, dapat berjalan secara efisien dan ramah lingkungan.
Dengan melaksanakan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimansecara
konsisten dan didukung oleh komitmen untuk mencapai kinerja penyelenggaraan perumahan, maka
seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan Lamongan Lebih
Sejahtera dan berdaya saing tahun 2021.