Anda di halaman 1dari 78

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan


Tahun 2016-2021 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1
Tahun 2011, maka perlu disusun Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman tahun 2016-2021.

Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tahun 2016-2021
ini memuat arahan mandat Undang-Undang, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Visi, Misi dan
Tujuan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Rincian Program dan
Kegiatan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tahun 2016-2021. Selanjutnya
Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tahun 2016-2021
merupakantindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang nantinya menjadi acuan bagi setiap bidang pada
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dalam menyusun Program dan Kegiatan
setiap tahun mulai tahun 2016 hingga tahun 2021.

Semoga buku ini bermanfaat sebagai acuan dalam Penyusunan Program, Rencana Kerja
serta Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mulai tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021.

Lamongan, Agustus 2016

KEPALA DINAS PU CIPTA


KARYA KABUPATEN LAMONGAN

Drs. MOCH. WAHYUDI, MM


Pembina Tingkat I
NIP. 19661004 199503 1 002

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan organisasi perangkat daerah


untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra mempunyai fungsi sebagai pedoman dan arah
perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, telah ditetapkan mandat yang diberikan kepada
Pemerintah Provinsi untuk semua urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi tugas dan
tanggung jawab dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lamongan. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan untuk semua urusan tersebut
diatas, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan disusun sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan merupakan dokumen perencanaan Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan untuk periode 5 (lima)
tahun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021. Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan yang disusun dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Lamongan Tahun 2016-2021 dan bersifat indikatif.
Tahapan penyusunan Renstra dari mulai tahap penyusunan rancangan awal sampai dengan
tahap penetapan dapat digambarkan dalambagan alir sebagaimana Gambar 1.1

2
Gambar 1.1 : Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010


Penyusunan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
PermukimanKabupatenLamongan ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi,
jugaberlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yangterus
berkembang serta mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalamRencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan (RPJMD) 2016-2021,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN) melalui RPJM Kementerian
terkait.
Berdasarkan hal-hal diatas, mandat dan tanggung jawab Gubernurdijabarkan dalam
RPJMD, sedangkan mandat dan tanggungjawab Kepala SKPD
dijabarkan dalam Renstra SKPD. Muatan dari rencana pembangunan disesuaikandengan
mandat dan tanggung jawab masing-masing.Gambar 1.2 danGambar 1.3 menunjukkan
hubungan antara RPJMD dan Renstra SKPD.

3
Gambar 1.2 : Hubungan antara RPJMD dengan Renstra

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Gambar 1.3 : Hubungan Muatan RPJMD dengan Renstra

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

4
Gambar 1.4 : Hubungan antara RPJMN, RPJMD, dan Renstra SKPD

RPJMD RPJM

5 Tahun 5 Tahun

RENSTRA
SKPD
5 Tahun

RENJA RKPD RKP


SKPD
1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun RPJMD sejalan dengan arah pembangunan
yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, dan RPJM Provinsi.

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum yang mengatur struktur organisasi, tugas dan fungsi serta kewenangan
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta pedoman yang dijadikan acuan
dalam penyusunan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimanmeliputi :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4286).

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421).

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5
4438).

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 4725).

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara RI tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara nomor 5587)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815).

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan
Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di
Wilayah Provinsi.

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833).

6
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

14. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di
Wilayah Provinsi.

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang rencana
pembangunan jangka panjang provinsi Jawa Timur tahun 2005-2025.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031
17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-
2025.
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan tahun 2016-
2021.
19. Peraturan Daerah No 5 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat
Daerah Kabupaten Lamongan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah sebagai arah dan pedoman perencanaan
dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur urusan bidang bidang perumahan

7
sehingga pelaksanaan pembangunan urusan terkait bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis,
harmonis dan berkesinambungan.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah :

1. Untuk menetapkan arah kebijakan serta program dan kegiatan tahunan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun,
sesuai dengan tupoksi dan kewenangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan.
2. Mengoptimalkan tugas pokok, fungsi dan peran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan
3. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Karya Kabupaten Lamongan disusun, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN


PEMUKIMAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

2.1.1 Dasar hukum pembentukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman
2.1.2 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

8
2.1.3 Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
2.1.4 Uraian tentang struktur organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil,
dan tata laksana Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
(Proses, prosedur, mekanisme)
2.2. Sumber Daya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

2.4. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman

2.4.1 Analisis Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra Dinas


Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
2.4.3 Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) sesuai dengan pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementeriaan/Lembaga (K/L) dan Renstra

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

3.5. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.6. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI DAN TUJUAN


4.1. Visi dan Misi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman

9
4.3. Tujuan dan Sasaran
4.4. Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
BAB VII PENUTUP

10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN

Peran bidang Pekerjaan Umum dalam menentukan pembangunan nasional berupa


penyediaan sarana dan prasarana dasar pekerjaan umum yang diarahkan untuk memenuhi,
mendukung, dan mengarahkan pembangunan wilayah / kawasan permukiman baik dikawasan
perkotaan maupun diperdesaan. Pembangunan di bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman ditekankan pada program-program kegiatan yang dapat mendorong adanya
pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman yang nyaman, sehat dan terjangkau khususnya bagi masyarakat yang
berpenghasilan rendah baik di perkotaan maupun di pedesaan.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
2.1.1 Dasar Hukum pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan dibentuk


dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 11 Tahun 2000
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Daerah Kabupaten Lamongan. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

11
2.1.2 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan

KEPALA DINAS
Drs. MOCH. WAHYUDI, M.M

SEKRETARIS
Drs. SULMANAN, M.M

SUBBAG PROGRAM DAN KEUANGAN SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN


NAILA MAHARLIKA, S.T., M.M EDI KARTIADI, S.AP
M. TUGIK RAHADIAN, SE, MM EDI KARTIADI, SAP

KABID BANGUNAN GEDUNG DAN PERTANAHAN KABID PERUMAHAN DAN KAWASAN


PERMUKIMAN KABID PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
YAYUK SRI RAHAYU, S.T., M.T Ir. R. PANGESTI WAHYU RIADI
SITI ZULKHAH, S.T
Ir. HERNING BINZAR SITOMPUL SUNASDI, SH
SITI ZULKHAH, ST

SEKSI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN SEKSI PERUMAHAN SEKSI AIR MINUM DAN SANITASI
LINGKUNGAN NURKHOLIS, S.T AGUS
MOKH. SUKIMAN, S.T., M.T YAYUK SRI RAHAYU, ST. MT Ir. R PANGESTI WAHYU R

SEKSI PERMUKIMAN SEKSI PERSAMPAHAN


SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN
SAEPUL AMIN, S.T DARNO, SH
TANAH
RUSDI, ST TEGUH ALI SABUDI, ST
NURIYADI

SEKSI PEMELIHARAAN BANGUNAN UMUM SEKSI PERTAMANAN


SEKSI PERIZINAN DAN PEMANFAATN RUANG DAN PENERANGAN JALAN KUSNAINI
RIKKY ROSITA, S.T TEGUH ALI SABUDIARNO, SH WAHYU SANTOSO, ST
FITRIASIH, ST

UPT PENGELOLAAN ALON-ALON, TELAGA UPT STADION SURAJAYA UPT PENGELOLAAN AIR UPT PENGELOLAAN UPT PENGELOLAAN
BANDUNG DAN PEMAKAMAN UMUM LAMONGAN LIMBAH KEBERSIHAN BRONDONG KEBERSIHAN BABAT
RUSDJIANTO, SAP MOCH. MAKSUM SOLICHIN, SH Drs. AHMAD ANIL YAMIN BUDIHARJO, SE M. SUHADI C.U, ST
,SH,MM

12
2.1.3 Uraian tugas dan fungsi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan mempunyai
tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas
dibidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman.
Disamping tugas Dinas di atas, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknik dan strategis di bidang perumahan rakyat dan
kawasan permukiman;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum cipta karya;
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon pada Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan (berdasarkan Peraturan Bupati Lamongan No.
28 Th. 2008)

1. Kepala Dinas mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis dan strategis,


melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan
pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum cipta karya.

2. Sekretariat berkedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala


Dinas.
 Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan administrasi umum,
perlengkapan, kerumahtanggaan, kelembagaan, kehumasan, kepegawaian,
keuangan, dan program.
 Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pengelolaan administrasi dan urusan umum
b. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan
c. pelaksanaan urusan organisasi, tatalaksana dan kehumasan
d. pelaksanaan urusan kepegawaian
e. pelaksanaan urusan keuangan
f. pelaksanaan urusan program
g. pelayanan teknis administratif kepada Kepala Dinas dan semua Satuan Unit
Kerja di lingkungan Dinas

13
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
 Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
 Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
2.1 Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan
tata usaha kearsipan
b. mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan
c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantordan penyelenggaraan rapat
dinas
d. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dinas
e. melaksanakan pengelolaan inventarisasi dan pemeliharaan barang-barang dinas
f. melaksanakan pengelolaan urusan organisasi dan tatalaksana
g. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.2 Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran
keuangan
b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai dan hak-
haknya
c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan
d. melaksanakan verifikasi pengelolaan anggaran belanja dinas
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

14
2.3 Sub Bagian Program, mempunyai tugas :
a. mengumpulkan, menginventarisir dan mensistemasikan data dalam rangka
perumusan dan penyusunan program pembinaan kegiatan-kegiatan dinas
b. mengolah, menganalisis, serta menyiapkan bahan untuk pembinaan, pelaksanaan
kegiatan dan penyusunan program dinas
c. mengolah, memelihara dan menyajikan data kegiatan dinas
d. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana program-program kegiatan
serta bahan-bahan rapat koordinasi dinas
e. menyusun program dan rencana kegiatan dinas
f. menyusun rencana anggaran dan analisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan
dinas bersama sub bagian/seksi terkait
g. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya
h. mempelajari dan menganalisa realisasi hasil kegiatan dan permasalahan dengan
memperhatikan program dan rencana kerja dinas
i. menyusun hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dan permasalahan sebagai bahan
penyusunan program selanjutnya
j. mempelajari data dan informasi dari hasil kegiatan program-program yang telah
dianalisa/diolah
k. menyusun data program dan hasil kegiatan program dalam bentuk statistik
l. menyusun laporan berkala tentang pelaksanaan program dan kegiatan dinas
m. menyiapkan bahan publikasi program dan hasil-hasilnya bagi masyarakat luas
n. membantu mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas
o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.4 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman adalah unsur pelaksana
dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas :
 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi,
pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang perencanaan
dan pengendalian tata ruang, perumahan dan prasarana lingkungan permukiman,
penyehatan lingkungan permukiman

15
 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis
operasional bidang tata ruang dan pengembangan wilayah permukiman
b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang tata ruang dan
pengembangan wilayah permukiman
c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang tata ruang dan
pengembangan wilayah permukiman meliputi perencanaan dan pengendalian
tata ruang, perumahan dan prasarana lingkungan permukiman, penyehatan
lingkungan permukiman
d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang tata ruang dan pengembangan
wilayah permukiman
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang
b. Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman
c. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman
 Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan
Wilayah Permukiman.
3.1 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang mempunyai tugas :
a. menyiapkan penyusunan perencanaan tata ruang kabupaten
b. melaksanakan penyusunan rencana teknis dan rencana detail tata ruang kabupaten
c. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan ruang serta kawasan
d. melaksanakan perencanaan pengembangan sistem sarana dan prasarana dasar
dalam rangka penataan ruang wilayah, perbatasan dan kawasan
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penataan ruang perairan s/d 4 mil
(empat) dari garis pantai
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan kriteria penentuan dan perubahan fungsi
ruang kawasan dan wilayah dalam rangka penataan ruang
g. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi perencanaan dan pengendalian tata
ruang

16
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Ruang dan
Pengembangan Wilayah Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya
3.2 Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan manajemen perkotaan,
mengembangkan prasarana perkotaan dan penataan lingkungan perkotaan
b. melaksanakan penyuluhan, pengembangan prasarana perkotaan, konservasi dan
revitalisasi perkotaan
c. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pembangunan perumahan di
kawasan perkotaan, pedesaan, khusus dan pembangunan perumahan baru,
termasuk kawasan yang bersifat strategis
d. melaksanakan fasilitasi, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dan swasta di
bidang pembangunan perumahan dan prasarana lingkungan pemukiman
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan pembangunan
dan pengelolaan perumahan
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi kabupaten tentang lembaga
pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya
g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pembangunan perumahan dan prasarana
lingkungan pemukiman
h. melaksanakan dokumentasi pelaksanaan pembangunan perumahan dan prasarana
lingkungan pemukiman
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata ruang dan
Pengembangan wilayah permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.3 Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas :


a. menyiapkan petunjuk teknis prasarana, sarana air bersih dan penyehatan
lingkungan pemukiman di kawasan perkotaan, pedesaan, khusus, perumahan baru
dan kawasan
b. melaksanakan pembangunan dan pemberian pembinaan teknis di bidang
pelaksanaan pembangunan prasarana, sarana air bersih dan penyehatan lingkungan
pemukiman
c. melaksanakan pemeliharaan, pengelolaan, pemanfaatan prasarana, sarana air bersih
dan penyehatan lingkungan pemukiman

17
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kondisi serta perkembangan
prasarana dan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
e. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan prasarana,
sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman dan melakukan
pembangunan secara mandiri
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata ruang dan
Pengembangan wilayah permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Tata Bangunan adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dinas.
 Bidang Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian
dan pemberian bimbingan teknis bidang tata bangunan, perijinan bangunan dan
pengawasan bangunan.
 Bidang Tata Bangunan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis
operasional bidang tata bangunan
b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang tata bangunan
c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang tata bangunan
meliputi tata bangunan, perijinan bangunan dan pengawasan bangunan
d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang tata bangunan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
 Bidang Tata Bangunan, terdiri dari :
a. Seksi Tata Bangunan
b. Seksi Perijinan Bangunan
c. Seksi Pengawasan bangunan
 Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata Bangunan.

18
4.1 Seksi Tata Bangunan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pembinaan dalam rangka perencanaan pembangunan bangunan
gedung dan rumah negara, bangunan umum lainnya beserta lingkungannya
b. melaksanakan bantuan teknis atas penerapan hasil penelitian dan pengembangan
teknologi arsitektur bangunan dan jati diri kawasan
c. melaksanakan penyiapan, perencanaan kawasan terbangun dan pengendalian
pertumbuhan fisik bangunan gedung, rumah negara beserta lingkungannya dan
pembinaan atas penyelenggaraan penataan
d. melaksanakan konsultasi dalam penyusunan program dan pembiayaan serta
penelitian karya perencanaan pembangunan bangunan, gedung, rumah negara
beserta lingkungannya
e. melaksanakan pembinaan teknis penataan bangunan serta tertib pembangunan dan
keselamatan bangunan umum
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata
Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.2 Seksi Perijinan Bangunan, mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan pembinaan dan pengendalian perijinan bangunan
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis operasional bidang perijinan
bangunan
c. melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan pengembangan
perijinan bangunan
d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bidang perijinan bangunan
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan bidang
perijinan bangunan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata
Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.3 Seksi Pengawasan Bangunan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengaturan pemanfaatan, pendaftaran, penetapan dan proses
pengalihan status dan hak bangunan gedung, rumah negara dan bangunan umum
lainnya
b. melaksanakan bantuan penaksiran dan penilaian bangunan gedung, rumah negara
dan bangunan umum lainnya

19
c. melaksanakan pemberian dan pertimbangan teknis dalam rangka penghapusan,
tukar menukar, sewa menyewa dan bangun guna, serah bangunan gedung, rumah
negara dan bangunan umum lainnya
d. melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembanguan gedung, rumah
negara dan bangunan umum lainnya beserta lingkungannya
e. melaksanakan kebijakan pembinaan jasa konstruksi dan kerjasama teknis dengan
asosiasi terkait
f. melakukan penyebarluasan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi kepada
para pelaku pembangunan
g. melakukan penyusunan standarisasi teknis dan memberikan penyuluhan, pelatihan
dan informasi teknik bangunan, pembinaan pengembangan teknologi konstruksi
guna peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam bidang bangunan
gedung
h. melaksanakan evaluasi kinerja badan usaha jasa konstruksi dibidang permukiman
dan pengawasan demi tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Kebersihan dan Pertamanan adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas
 Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan,
pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang kebersihan, pertamanan,
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan.
 Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis
operasional bidang kebersihan dan pertamanan
b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang kebersihan dan
pertamanan
c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang pengawasan
kelautan dan pemberdayaan pesisir meliputi kebersihan, pertamanan,
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

20
d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang kebersihan dan pertamanan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
 Bidang Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari :
a. Seksi Kebersihan
b. Seksi Pertamanan
c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan.
 Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertangung jawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
5.1 Seksi Kebersihan, mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan kebersihan
b. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pembinaan pengelolaan kebersihan
c. melaksanakan pembangunan pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah,
penyuluhan dan pemberian bimbingan teknis pengelolaan kebersihan
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan kebersihan
e. menyiapkan sarana prasarana pengelolaan kebersihan
f. melaksanakan operasional pengangkutan, penempatan dan pembuangan sampah
g. melaksanakan kebersihan jalan dan fasilitas umum
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan kebersihan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan
Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5.2 Seksi Pertamanan, mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan kebijakan teknis pembangunan pertamanan
b. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan pembangunan pertamanan
c. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan pertamanan
d. menyiapkan pematangan lahan pertamanan dan permakaman
e. menyiapkan bahan pengelolaan penerangan pertamanan
f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan pertamanan
g. melaksanakan pengawasan pertamanan
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan pertamanan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan
Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya

21
5.3 Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan, mempunyai tugas :
a. merencanakan kegiatan pembinaan dan pengendalian bidang pemeliharaan
bangunan umum dan penerangan jalan
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis operasional bidang pemeliharaan
bangunan umum dan penerangan jalan
c. melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan, pengembangan
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan
d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bidang pemeliharaan bangunan umum
dan penerangan jalan
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan bidang
pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan
pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya

6. UPT Pengelolaan Kebersihan adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang
dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas dan secara operasional di wilayah dikoordinasikan oleh Camat
 UPT Pengelolaan Kebersihan mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas
dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian pelayanan pengelolaan kebersihan.
 UPT Pengelolaan Kebersihan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup dan
wilayah kerjanya
b. Pengurusan rencana dan program kerja, keuangan, kepegawaian, peralatan dan
ketatalaksanaan UPT
c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional pengelolaan kebersihan
d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan
kebersihan.
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan kebersihan.
f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa
penyelenggaraan UPT.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

22
7. UPT Penanggulangan Kebakaran adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang
dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lamongan
 UPT Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melakukan sebagian tugas
Dinas dalam rangka pengelolaan, pengendalian, pengkoordinasian dan pembinaan
teknis operasional Penanggulangan Kebakaran.
 UPT Penanggulangan Kebakaran mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup dan
wilayah kerjanya
b. Penyiapan dan pengaturan secara teknis Penanggulangan Kebakaran
c. Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Penanggulangan Kebakaran
d. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait dengan pelayanan umum dan
jasa penyelenggaraan UPT
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan palaporan kegiatan UPT Penanggulangan
Kebakaran
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

8. UPT Pengelolaan Alon-Alon, Telaga Bandung Dan Pemakaman Umum adalah unsur
Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan
 UPT Pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum mempunyai
tugas melakukan sebagian tugas Dinas dalam rangka penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian pelayanan
penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum
Lamongan
 UPT Pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan
mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup
kerjanya

23
b. Pengurusan rencana dan program kerja keuangan, kepegawaian, peralatan dan
ketatalaksanaan UPT
c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional dalam rangka pelayanan
penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum
Lamongan
d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan
dan pelayanan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung
dan Pemakaman Umum Lamongan
f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa
penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum
Lamongan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

9. UPT Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan adalah unsur Pelaksana


Tugas Teknis Dinas, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan
 UPT Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan mempunyai tugas
melakukan sebagian tugas Dinas dalam rangka penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian pelayanan
penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan
 UPT Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka
penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup
kerjanya
b. Pengurusan rencana dan program kerja keuangan, kepegawaian, peralatan dan
ketatalaksanaan UPT
c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional dalam rangka pelayanan
penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan
d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan
dan pelayanan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan
e. Pelaksanaan evaluasi dan Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan

24
f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa
penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

2.1.4 Uraian Tentang Struktur organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Kepala
Bidang serta Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Sekretaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala
Sub Bagian antara lain:
1. Kepala Sub Bagian Program.
2. Kepala Sub Bagian Keuangan.
3. Kepala Sub Bagian Umum.
Sedangkan 3 (tiga) Kepala Bidang yang secara teknis membantu Kepala Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman masing-masing meliputi :
1. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman.
2. Kepala Bidang Tata Bangunan
3. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
Adapun masing-masing Kepala Bidang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dibantu oleh Kepala Seksi yang meliputi:
A. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman:
1.) Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang.
2.) Kepala Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman.
3.) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan.
B. Kepala Bidang Tata Bangunan:
1.) Kepala Seksi Pengawasan Bangunan
2.) Kepala Seksi Perijinan Bangunan
3.) Kepala Seksi Perencanaan Penataan Bangunan.
C. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
1.) Kepala Seksi Kebersihan
2.) Kepala Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan.
3.) Kepala Seksi Pertamanan.

25
Dalam menjalankan tugas–tugas teknis operasional Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan dibantu oleh 5 unsur pelaksana teknis
Operasional dilapangan yang terdiri dari :
1. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan di Babat
2. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan Brondong.
3. Unit Pelaksana Teknis PMK Lamongan
4. Unit Pelaksana Teknis PMK Paciran .
5. Unit Pelaksana Teknis PMK Babat

2.2 Sumber Daya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


2.2.1 Sumber Daya Manusia
Personil Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan
seluruhnya berjumlah 374 personil terdiri 138 PNS Tenaga Kontrak dan 226 Tenaga Harian
Lepas, dengan rincian sebagai berikut :
 Golongan I = 38 Orang
 Golongan II = 53 Orang
 Golongan III = 42 Orang
 Golongan IV = 5 Orang
Jumlah 138 Orang

Tenaga Kontrak yang diangkat dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan terdiri :
 Staf Administrasi = 3 Orang
 Tenaga Penyampah = 4 Orang
 PJU = 1 Orang
 Tenaga Pasukan Kuning = 2 Orang
Jumlah 10 Orang

Sedangkan untuk tenaga harian lepas di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman adalah sebanyak 226 Orang tahun2015.
 Staf Administrasi = 24 Orang
 Penjaga Kantor = 3 Orang
 Tenaga Penyampah = 31 Orang
 Tenaga Taman, Sarana Olahraga
dan Rest Area = 30 Orang

26
 SLTA = 21 Orang
 SLTP = 9 Orang
 SD/MI = 56 Orang
 Sarjana (S1) = 35 Orang
 Sarjana Muda (D-III) = 17 Orang
Jumlah 226 Orang
Personil Dinas menurut tingkat pendidikan untuk menunjang tugas-tugas Dinas
sampai tahun 2015 meliputi :
a. PNS
 Pasca sarjana (S-2) = 9 Orang
 Sarjana (S-1) = 30 Orang
 Sarjana Muda (D-III) = 4 Orang
 SLTA = 54 Orang
 SLTP = 18 Orang
 SD/MI = 23 Orang

b. Tenaga Kontrak
 Sarjana (S1) = 3 Orang
 SLTA = 4 Orang
 SD = 3 Orang

c. Tenaga Harian Lepas


 D3 = 2 Orang
 S1 = 18 Orang
 SLTA = 114 Orang
 SLTP = 41 Orang
 SD = 51 Orang

Untuk memperjelas jumlah jabatan struktural dan staff Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman sesuai dengan pangkat dan pendidikan formal dapat dilihat pada table
sebagai berikut

27
Tabel 2.1
Jumlah Jabatan Struktural dan Staf Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Menurut Pangkat dan Pendidikan
Jabatan Jml Pangk. / Gol. Pddk
No Jml Jml Jml Ket
Struktural Ruang Formal
1. Kepala Dinas 1 Pembina Tk. I ( IV/b ) 1 S2 1
2. Sekretaris 1 Pembina Tk. I ( IV/b ) 1 S2 1
3. Kepala Sub 3 Penata Tk.I ( III/d ) 1 S2 1
Bagian
Penata (III/c) 1 S1 1
Penata Muda Tk I (III/b) 1 S1 1
4. Kepala Bidang 3 Pembina Tk.I ( IV/b ) 1 S1 1
Pembina ( IV/a ) 1 S1 1
Penata Tk I (III/d) 1 S1 1
5. Kepala Seksi 9 Penata Tk.I ( III/d ) 5 S2 2
S1 3
Penata ( III/c ) 2 S2 1
S1 1
Penata MudaTk.I 2 S1 1
(III/b) plt
D3 1
6. Kepala UPT 6 Pembina Tk.I (III/d) 2 S1 2
Penata (III/c) 4 S2 1
S1 3
7. Staf 117 Penata Tk.I ( III/d ) 1 S-1 1
Penata ( III/c ) 4 S-1 3
D-III 1
Penata Muda Tk.I ( III/b 15 S-1 9
)
D-III 1
SLTA 5
Penata Muda ( III/a ) 2 S-1 2
Pengatur Tk.I ( II/d ) 2 D-III 2
Pengatur ( II/c ) 6 D1 0
SLTA 6
Pengatur Muda Tk.I ( 6 SLTA 6

28
Jabatan Jml Pangk. / Gol. Pddk
No Jml Jml Jml Ket
Struktural Ruang Formal
II/b )
Pengatur Muda ( II/a ) 39 SLTA 36
SLTP 2
SD 1
Juru Tk.I ( I/d ) 1 SLTA 1
SLTP 1
Juru ( I/c ) 19 SLTA 15
SD 4
Juru Muda Tk. I( I/b ) 0 SD 0
Juru Muda (I/a) 18 SD 18

2.2.2 Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang mendukung tercapainya kinerja Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman tahun 2015 jumlahnya sangat terbatas khususnya sarana
transportasi yang digunakan untuk menunjang kegiatan kebersihan dan pertamanan serta
sarana kendaraan operasional bagi pejabat struktural eselon III dan eselon IV yang digunakan
untuk kegiatan perencanaan (Survey) dan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan
Adapun sarana dan prasarana dinas terdiri dari :
a. Sarana kendaraan bermotor
1. Kendaraan bermotor roda 4
Jumlah dan jenis kendaraan roda empat pada Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan tahun 2015 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.2
Jenis dan Jumlah Kendaraan Roda Empat
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lamongan Tahun 2015
Kondisi
Jenis Kendaraan Jumlah
Baik Rusak
- Mobil PMK 5 5 -
- Dump Truck 9 6 3
- Amrol Truck 6 5 1
- Truck Tangki Air 3 3 -
- Snock Lift 3 3 -

29
Kondisi
Jenis Kendaraan Jumlah
Baik Rusak
- Station Wagon 5 4 1
- Pick UP 4 4 1
- Bulldozer 4 3 1
- Eksavator 1 1 0

2. Kendaraan Bermotor Roda 2


Kendaraan bermotor roda 2 di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten amongan adalah sebanyak 15 Buah kondisi baik 12
unit, kondisi rusak 3 unit.

3. Kendaraan Bermotor Roda 3


Kendaraan bermotor roda 3 di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan adalah sebanyak 20 Buah kondisi baik
sebanyak 18 unit, rusak 2 unit.

b. Sarana Perkantoran
Jumlah dan jenis sarana perkantoran pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3
Jenis dan Jumlah Sarana Perkantoran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan Tahun 2015
No Jenis Barang Jumlah Ket
1 Almari 47 39 baik ; 8 rusak
2 Alat Ukur Beroda 9 Baik
3 Alat ukur diameter 2 Baik
4 Alat ukur laser distance meter 2 Baik
5 Avometer Digital 1 Baik
6 Camera Digital 20 Baik
7 Camera Tele 4 Baik
8 Chainshaw 1 Baik
9 Dispenser 2 Baik
10 Faximili 1 Baik
11 Filing Kabinet 24 Baik
12 Hammer Test 2 Baik
13 HandyCam 3 Baik
14 HT 4 Baik
15 Komputer 39 Baik
16 Kursi Kerja 142 Baik
17 Laptop/notebook 15 Baik

30
No Jenis Barang Jumlah Ket
18 LCD Proyektor 4 Baik
19 Meja Kerja 106 Baik
20 Mesin Ketik 2 Baik
21 Mesin Potong 9 Baik
22 Mesin Potong dorong 8 Baik
23 Mesin Potong gendong 13 Baik
24 Mesin Potong pohon 5 Baik
25 Panaboard 2 Baik
26 Pompa Air 4 Baik
27 Printer 25 Baik
28 Rig HT+Power 1 Baik
29 Scaner 5 Baik
30 Telepon 3 Baik
31 Televisi 5 Baik
32 UPS 10 Baik
33 Wireless 1 Baik
34 Alat GPS 2 Baik
35 Altimeter 1 Baik
36 Alat Tes Air 2 Baik

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lamongan berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukimanperiodesebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikator kinerjapelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yangtelah diratifikasi oleh
pemerintah.
Pemerataan fasilitas umum melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar diarahkan
untuk memenuhi, mendukung dan mengarahkan pembangunan wilayah / kawasan
permukiman baik diperkotaan maupun perdesaan dengan tujuan agar meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamongan. Selama kurun waktu 2010-2015 telah
dilaksanakan sejumlah program kegiatan yang mendorong pemberdayaan masyarakat melalui
peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman. Pencapaian yang diperoleh
dari implementasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan kinerja Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan selama rentang waktu 5 tahun.
Sesuai dengan fungsinya, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
mempunyai fungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintahan dan memberikan pelayanan
umum kepada masyarakat Lamongan. Diantaranya adalah :

31
1. Menyediakan jalan lingkungan
2. Menyediakan saluran drainase
3. Menyediakan lampu penerangan jalan umum
4. Menurunkan luasan kawasan kumuh
5. Meningkatkan jumlah rumah layak huni
6. Mengupayakan peningkatan rumah tangga pengguna air bersih
7. Mengupayakan peningkatan jumlah rumah tangga bersanitasi
8. Penanganan sampah mulai dari TPS sampai ke TPA
9. Penataan ruang untuk ruang terbuka hijau

32
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan
Target
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
NO Indikator
Fungsi SKPD SPM IKK 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5
Lainnya
1 Prosentase Pertambahan panjang jalan 70.9 76.17 81.44 86.72 91.99 70.9 86.38 97.75 146.85 154 100 113.40 120.03 169.34 167.41
dalam kondisi baik

2 Prosentase peningkatan ketersediaan 50 40.99 43.55 46.98 51.25 56.39 40.99 57.66 82.66 82.46 87.00 100 132.40 175.95 160.89 154.25
saluran drainase / gorong-gorong

3 Prosentase ketersediaan Penerangan 72.66 73.725 74.79 75.86 76.92 72.66 75.46 78.51 86.28 89.00 100 102.35 104.97 113.73 115.70
jalan umum
4 Prosentase penurunan kawasan kumuh 10 5.1 4.93 4.76 7.59 4.42 5.1 4.89 4.66 4.66 3.48 100 99.19 97.90 61.36 78.73

5 Prosentase peningkatan rumah layak 82.56 82.59 82.62 82.66 82.69 82.56 82.64 82.89 82.93 83.00 100 100.06 100.33 100.33 100.37
huni
6 Prosenase Rumah tangga pengguna air 22.42 23.5 24.59 25.18 25.90 22.42 23.53 26.73 25.59 30.00 100 100.13 108.70 101.63 115.83
bersih
7 Prosentase Rumah Tangga ber 56.49 56.59 56.68 56.78 56.91 56.49 56.79 57.10 57.64 57.6 100 100.35 100.74 101.51 101.27
Sanitasi
8 Prosentase Penanganan persampahan 70 23.96 24.47 24.85 25.49 26.81 23.96 21.90 53.97 27.69 33.1 100 89.50 217.18 108.61 123.27

9 Prosentase Tempat pembuangan 39.57 41.14 42.31 42.47 42.63 39.57 67.82 54.71 62.39 64.91 100 164.84 129.30 146.90 152.27
sampah per satuan penduduk

10 Prosentase Tersedianya ruang terbuka 25 4.68 4.8 4.68 5.04 5.15 4.68 4.8 5.1 6.8 7.0 100 100.00 108.97 134.36 135.92
hijau

33
2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman
 Tantangan
1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh
tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur
2. Adanya disparitas regional secara ekonomi, dan hal ini sangat terkait
dengan tidak meratanya ketersediaan infrastruktur dan layanan bidang
cipta karya;
3. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan
pembangunan daerah;
4. Makin banyaknya kebutuhan sarana publik khususnya taman kota sebagai
sarana sosial bagi masyarakat perkotaan
 Peluang
1. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana
transportasi, peralatan kantor;
2. Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya;
3. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan
yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan
pembangunan;
4. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang
di dalam penyusunan produk-produk perencanaan;
5. Tersedianya Bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi

34
2.4.1 Analisis Renstra Kementerian / Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD
Tabel 2.5
Komparasi Capaiuan Sasaran Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lamongan
Terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra Sasaran pada Sasaran pada Renstra
SKPD Kabupaten Renstra SKPD K/L
Provinsi
1 Prosentase Pertambahan Terwujudnya ketersediaan Meningkatnya taraf hidup
panjang jalan lingkungan jalan lingkungan yang baik masyarakat dan kualitas
dalam kondisi baik - lingkungan permukiman
melalui pengembangan
Jalan lingkungan
2 Prosentase peningkatan Terwujudnya ketersediaan Meningkatnya sistem
ketersediaan saluran drainase drainase yang baik. pengelolaan drainase untuk
/ gorong-gorong dalam -
mendukung pengurangan
kondisi baik luas genangan di perkotaan
3 Prosentase ketersediaan Terwujudnya ketersediaan
Penerangan jalan umum sarana lampu penerangan jalan - -
umum.
4 Prosentase penurunan Terwujudnya penanganan Terlaksana penataan
kawasan kumuh kawasan kumuh lingkungan permukiman
kumuh seluas 655 Ha
-
dengan jumlah penduduk
terfasilitasi sebanyak
130.000 jiwa
5 Prosentase peningkatan Terwujudnya pemenuhan Terlaksana penataan dan
rumah layak huni kebutuhan rumah dan pengelolaan lahan untuk
peningkatan kualitas rumah -
pembangunan perumahan
dan permukiman;
6 Prosenase Rumah tangga Terwujudnya ketersediaan air Meningkatnya Meningkatnya taraf hidup
pengguna air bersih bersih bagi masyarakat sarana dan prasarana masyarakat dan kualitas
lamongan Air Bersih di lingkungan permukiman
desa‐desa rawan Air melalui pengembangan
Meningkatnya sistem jaringan penyediaan
sarana dan prasarana air minum untuk
Air Bersih mendukung peningkatan
perdesaan tingkat pelayanan
penduduk perkotaan dan
penduduk perdesaan.
7 Prosentase Penanganan Terwujudnya Penanganan Meningkatnya Meningkatnya sistem
persampahan Persampahan capaian pelayanan pengelolaan persampahan
kinerja untuk mendukung
persampahan,Pening Peningkatan tingkat
katan 3R, TPA pelayanan penduduk, dan
meningkatnya kualitas
Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah, serta
penerapan 3R (Reduce,
Reuse, Recycle)
8 Bangunan ber-IMB per Meningkatnya jumlah
satuan bangunan Bangunan ber-IMB per satuan - -
bangunan

35
9 Tersedianya ruang terbuka Terwujudnya Ketersediaan
hijau ruang terbuka hijau
- -

36
2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Tabel 2.6
Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah
Kabupaten Lamongan
Indikasi Program Pengaruh Rencana
Arahan Lokasi
N Pemanfaatan Ruang pada Struktur Ruang
Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Pengembangan
o Periode Perencanaan terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Berkenaan Pelayanan SKPD
1 Pengembangan PKW (Pengembangan Kegiatan Wilayah)
a Pengembangan perkotaan Perkantoran Pemerintah Skala Pengembangan Kawasan Sarana Pemerintahan Ibu kota Kabupaten
Lamongan sebagai pusat kegiatan Kabupaten merupakan Perkantoran Pemerintah Tingkat Kabupaten untuk
pemerintahan Perkantoran Pemerintah ditujukan untuk Menyediakan memberikan Pelayanan
sampai tingkat Kecamatan. Ruang bagi Kegiatan kepada Masyarakat yang
Kepemerintahan baik ditunjang dengan Sarana
Pemerintah Tingkat dan Prasarana Gedung
Kelurahan, Kecamatan, Kota Kantor yang Memadai dan
maupun Provinsi. Representatif oleh karena
itu SKPDdiKonsentrasikan
untuk Pemenuhan Sarana
Perkantoran tersebut baik
Revitalisasi ataupun
Pembuatan Baru.

37
2 Pengembangan PKL (Pengembangan Kegiatan Lokal) meliputi Perkotaan Brondong-Paciran, Perkotaan Babat, Perkotaan Sukodadi dan
Perkotaan Ngimbang
a Pengembangan pusat kegiatan Kegiatan Revitalisasi sarana Jumlah Fasilitas disesuaikan
Fasilitas Ekonomi Kec Brondong,
industri dan jasa yang melayani dan prasarana umum meliputi dengan Standar dan Jumlah merupakan Komponen Paciran, Babat
skala kabupaten atau beberapa Perdagangan dan Jasa serta Penduduk Penting bagi Kawasan Sukodadi dan
kecamatan Perkantoran Perkotaan, karena Ngimbang
Menyangkut Pemenuhan
Kebutuhan Sehari – hari
serta Mata Pencaharian
Masyarakat oleh karena itu
SKPD diKonsentrasikan
untuk Pemenuhan Fasilitas
Ekonomi tersebut baik
Revitalisasi ataupun
Pembuatan Baru.
3 Pengembangan PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng,Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo,
Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun, Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro

a Pengembangan kegiatan skala Kegiatan Perdagangan dan Jumlah Fasilitas disesuaikan Fasilitas Ekonomi Sukorame, Bluluk,
kecamatan atau beberapa desa Jasa meliputi Warung/ Kios, dengan Standar dan Jumlah merupakan Komponen Sambeng,Mantup,
Pertokoan dan Pasar. Penduduk Penting bagi Kawasan Kembangbahu,
Perkotaan, karena Sugio, Kedungpring,
Menyangkut Pemenuhan Modo, Pucuk,
Kebutuhan Sehari – hari Tikung, Sarirejo,
serta Mata Pencaharian Deket, Glagah,
Masyarakat oleh karena itu karangbinangun,
SKPD diKonsentrasikan Turi, Kelitengah,
untuk Pemenuhan Fasilitas Karanggeneng,
Ekonomi tersebut baik Sekaran, Maduran,
Revitalisasi ataupun Laren dan Solokuro
Pembuatan Baru.

38
4 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
a Pengembangan Pengelolaan Pengembangan TPS dan TPA Penanganan persampahan di a. pengembangan Tempat Kec Tikung, Paciran
Sampah di Kawasan Perdesaan regional wilayah perdesaan dan Pembuangan Akhir (TPA) dan Ngimbang
dan Perkotaan perkotaan Kabupaten di Kecamatan Tikung;
Lamongan diperlukan sebuah b. pengembangan TPA
TPA skala regional untuk terpadu yang dikelola
menampung dan mengelola bersama untuk
sampah yang ada kepentingan di wilayah
kabupaten
dengan system sanitary
landfiil;
c.pengembangan tempat
pengelolaan limbah
industri B3 dan non B3 di
Kecamatan
Paciran dan Ngimbang;
dan
d. pembangunan bangunan
pengolah sampah 3R
(reuse, reduce, recycle) di
TPA Tikung dan
lingkungan permukiman.
b Pengembangan Sistem Sanitasi Sistem Sanitasi dikembangkan Sistem Pelayanan Sanitasi Sistem Pengelolaan Air Seluruh Wilayah
untuk Penanganan Limbah Kolektif dikembangkan pada Limbah Perkotaan baik
Domestik (Limbah Manusia). Kawasan Perkantoran, Setempat maupun
Pendidikan, Pemerintahan Terpusat direncanakan
dan Kawasan Komersil. untuk Memenuhi
Kebutuhan Prasarana
Sanitasi suatu Daerah yang
dikategorikan sebagai
Perkotaan, termasuk di
dalamnya Bagian Daerah
yang dikembangkan
menjadi suatu Kawasan
Tertentu .

39
c Pengembangan Sistem Jaringan Sistem Jaringan Perpipaan a. pembangunan, Pengembangan sistem Seluruh Wilayah
Air Bersih diarahkan melayani Kebutuhanpemeliharaan dan pelayanan dan pengelolaan
air bersih perlindungan terhadap air bersih hingga ke
sumber-sumber mata air, wilayah perkotaan dan
daerah perdesaan
resapan air dan/atau daerah
tangkapan air; dan
b. peningkatan sistem
pelayanan dan pengelolaan
air bersih hingga ke wilayah
perkotaan dan
perdesaan
Sumber Data : Buku Rencana Tata Ruang Dan Wilayah Kab Lamongan Tahun 2011-2031

40
Tabel 2.7
Hasil Telaah pola Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan
Pengaruh Rencana Pola
Indikasi Program Pemanfaatan Arahan Lokasi
N Rencana Pola Ruang terhadap
Pola Ruang Saat ini Ruang Pada Periode Pengembangan Pelayanan
o Ruang Kebutuhan Pelayanan
Perencanaan Berkenaan SKPD
SKPD
1 Ruang Terbuka Hijau Pengembangan RTH di Kota Peningkatan kampanye dan SKPD diKonsentrasikan Rencana pengembangan
(RTH) Perkotaan Lamongan lebih sosialisasi tentang pentingnya RTH, untuk Pengembangan dan untuk RTH Perkotaan
diarahkan pada fungsi hutan kota Mengembangkan mekanisme Penataan RTH baik meliputi seluruh kawasan
yang memiliki fungsi ganda. insentif dan disinsentif yang dapat Revitalisasi, Rehabilitasi perkotaan tiap kecamatan
Pengembangan hutan kota ini lebih lebih meningkatkan peran ataupun Pembangunan
ditekankan dengan asumsi untuk swasta dan masyarakat melalui Kawasan Ruang Terbuka
mempersiapkan Kabupaten bentuk – bentuk kerjasama yang Hijau
Lamongan dalam mempertahankan saling menguntungkan,
keseimbangan wilayah akibat Mengembangkan proyek – proyek
perkembangan kawasan terbangun percontohan RTH berbagai jenis
dan bentuk yang ada di
beberapa wilayah kota,Penetapan
RTH sebagai prasarat utama dalam
pemberian izin atau rekomendasi
bagi pihak yang hendak
membangun suatu kawasa
2 Kawasan Kawasan Permukiman Perkotaan Pengembangan Kawasan SKPD diKonsentrasikan Kecamatan Laren,
Permukiman Tumbuh dan Berkembang pada Permukiman Perkotaan termasuk untuk Pengembangan dan Maduran,
Perkotaan dan Daerah Pusat – pusat Kota baik seluruh Kegiatan yang membentuk Penataan Kawasan Karanggeneng, Kalitengah,
perdesaan Pusat Kota Kabupaten maupun Sistem Permukiman yaitu Unit Permukiman tersebut baik Tikung,
Pusat Kota Kecamatan. Rumah – rumah beserta dengan Revitalisasi, Rehabilitasi Karangbinangun,Glagah,
Fasilitas Sosial, Fasilitas Umum ataupun Pembangunan Ngimbang dan Sambeng,
dan Infrastruktur Pendukungnya Kawasan Permukiman Deket, Turi, Sukodadi,
Bersamaan dengan Kegiatan Jasa Baru. Pucuk dan
dan Perdagangan Ngimbang

41
3 Pembangunan Jalan Melihat Kondisi Jalan yang ada, Pembangunan Jaringan Jalan dari - Perencanaan Jaringan Jalan IKK di Kabupaten
Lingkungan IKK maka diperlukan Peningkatan dari masing – masing Pusat Layanan Jalan merupakan Sistem Lamongan
Ruas – ruas Jalan IKK untuk (Seluruh Jalan IKK ) menuju Pusat Jaringan Transportasi
Mengantisipasi Transportasi di Layanan Utama. Mengembangkan tersebut dengan
Wilayah Kabupaten Lamongan Jaringan Jalan Pembangunan Jaringan
agar tercapai suatu Jalan yang akan menjadi Akses bagi Jalan Baru bagian dari
Lingkungan yang Aman, Nyaman Kegiatan – kegiatan yang akan Upaya untuk
dan dikembangkan melalui Meningkatkan
Memadai. Pengembangan Jalan Lingkungan Keterkaitan Antar Pusat
Kegiatan dan Kemudahan
Pergerakan Antar
Kawasan, Mewujudkan
Pelayanan Aksesibilitas
yang merata di Seluruh
Kecamatan
- SKPD diKonsentrasikan
untuk Pemenuhan Sistem
Jaringan Transportasi
tersebut dengan
Pembangunan Jaringan
Jalan IKK
4 Penyediaan Air Sistem Jaringan Perpipaan - Konservasi dan Pendayagunaan Sistem Penyediaan Air Kec Babat, Kec Paciran,
Bersih bagi diarahkan melayani Kebutuhan Sumberdaya Air. Bersih direncanakan untuk Kec Brondong, Kec
masyarakat dalam Kawasan Perkotaan. - Pemanfaatan Air Permukaan dan Memenuhi Kebutuhan Air Lamongan
Lamongan Air Tanah sebagai Sumber Air Bersih suatu daerah
Baku. termasuk di dalamnya
- Pengoptimalan Sumber Mata Air. bagian Daerah yang
- Peningkatan dan Pemeliharaan dikembangkan menjadi
Kualitas Kuantitas Produksi suatu Kawasan Tertentu
Sumber Air Baku. dengan Pengelolaan
- Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem Penyediaan Air
Non Perpipaan dari Pemerintah Bersih
maupun dengan Swadaya Murni
dari Masyarakat.

42
2.4.3 Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai
dengan pelayanan SKPD
Tabel 2.8
Hasil Analisa Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Lamongan
Catatan bagi Perumusan
Implikasi terhadap Pelayanan
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Program dan Kegiatan
SKPD
SKPD
1. Kapasitas Daya Dukung Tingginya pengalihfungsian SKPD khususnya yang terkait Setiap program yang
dan Daya Tampung lahan terutama dari hutan dalam bidang Penataan Ruang dirumuskan harus
Lingkungan Hidup untuk primer,hutan sekunder dan diharapkan untuk fokus terhadap mengakomodir isu – isu
Pembangunan sawah menjadi area setiap alih fungsi lahan. Hal ini alih fungsi lahan
permukiman di sejumlah dikarenakan jumlah penduduk tertentu, seperti lahan
Kecamata seperti kec meningkat berdasarkan deret pertanian atau lahan
Ngimbang, Kec Mantup, Kec ukur sedangkan lahan meningkat perumahan.
Bluluk. berdasarkan deret hitung.

2. Perkiraan mengenai Adanya pencemaran udara SKPD yang terkait dalam Setiap program yang
Dampak dan Risiko yang berasal dari luar penanganan Persampahan dirumuskan harus
Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, diharapkan melakukan tindakan mengakomodir isu – isu
Kurangnya kesadaran warga konkrit yang signifikan untuk terkait Persampahan
untuk membuang sampah meminimalisir dampak dan
pada tempatnya, pembuangan risiko yang ditimbulkan.
sampah oleh masyarakat
sebagian besar masih ke
sungai
3. Kinerja Layanan/Jasa Perubahan bentang alam SKPD khususnya yang terkait Setiap program yang
Ekosistem lahan produktif di beberapa dalam bidang Penataan Ruang dirumuskan harus
daerah seperti pendirian diharapkan untuk fokus terhadap mengakomodir isu – isu
Perumahan/pabrik terutama Kinerja Layanan/Jasa mengenai produktivitas
di wilayah selatan Ekosistem. Hal ini dikarenakan lahan
kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kesesuaian fungsi
lahan.

4. Efisiensi Pemanfaatan Sumber daya air merupakan SKPD yang terkait diharapkan Setiap program yang
Sumber Daya Alam kebutuhan dasar masyarakat dapat memenuhi Kebutuhan Air dirumuskan harus
akan tetapi ketersediaannya Bersih bagi masyarakat yang mengakomodir isu – isu
saat ini menjadi terbatas efesien dan efektif. mengenai sistem
penyediaan dan
pengolahan sumber
daya air.
5. Tingkat Kerentanan dan Beberapa daerah termasuk SKPD yang terkait diharapkan Setiap program yang
Kapasitas Adaptasi daerah Rawan Banjir Seperti dapat melakukan penanganan dirumuskan harus
terhadap Perubahan Iklim Kec Babat, Kec Glagah dan terhadap daerah rawan Banjir mengakomodir isu – isu
Kec Karangbinangun yang ditimbulkan oleh terhadap perubahan
perubahan iklim, seperti iklim.
Kebutuhan akan air bersih pada
saat Banjir

6. Tingkat Ketahanan dan Lokasi Pendirian Pabrik SKPD yang terkait dalam Setiap program yang
Potensi Keanekaragaman berbatasan langsung dengan penanganan diharapkan dirumuskan harus
Hayati wilayah kawasan melakukan tindakan konkrit mengakomodir isu – isu
lindung/kawasan produktif yang signifikan untuk terkait tentang
meminimalisir dampak dan Keanekaragaman
risiko yang ditimbulkan. Hayati.

43
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiDinas Perumahan


Rakyat dan Kawasan Permukiman

Perencanaan Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


PermukimanKabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, adalah perencanaan pembangunan
yangmerupakan keberlanjutan dari pembangunan tahun-tahun sebelumnya,
sehinggadalam merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan kedepan
tidaklepas dari kondisi riil capaian pembangunan tahun sebelumnya. Lima tahunpertama
dan kedua Renstra Perangkat Daerah Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan telah menghasilkan berbagai kemajuan yang cukup berarti
namunmasih menyisahkan berbagai permasalahan pembangunan daerah yangmerupakan
kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan
yang bermuara pada tercapainya peningkatankesejahteraan masyarakat. Potensi
permasalahan pembangunan daerah padaumumnya timbul dari kekuatan yang belum
didayagunakan secara optimal,kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak
dimanfaatkan, dan ancamanyang tidak diantisipasi. Untuk mendapatkan gambaran awal
bagaimanapermasalahan infrastruktur dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik,
tiap-tiappermasalahan juga diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannyadimasa
mendatang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasilkinerja, dan
faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalammemecahkan
permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan
a. Permasalahan Bidangperumahan dan kawasan permukiman
1. Kapasitas saluran drainase yang kurang dari debit maksimum
2. Saluran Drainase juga berfungsi sebagai saluran limbah rumah tangga (grey
water)
3. Masih kurangnya ketersediaan jalan lingkungan perumahan permukiman
4. Kondisi jalan lingkungan banyak yang perlu dilakukan peningkatan/perbaikan
5. Kurangnya kesadaran masyarakat pada kesehatan lingkungan sehingga
menimbulkan permukiman kumuh
6. Ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah

44
7. Tingginya biaya yang dibutuhkan untuk pengolahan air baku menjadi air
minum dengan menggunakan teknologi yang tepat

8. Sumber air baku yang tidak memadai untuk kebutuhan air minum (air asin)
9. Listrik tidak stabil sehingga komponen LPJU cepat rusak
10. Kurangnya KWH meter (LPJU Tanpa Meter)
11. Kurangnya fasilitas kendaraan/ alat (semakin bertambahnya PJU)
b. Permasalahan Bidang Bangunan Gedung
1. Kemampuan jasa konstruksi yang kurang memahami aturan jasa konstruksi
sehingga kualitas pelaksanaannya masih kurang;
2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh
tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur;
c. Permasalahan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman
1. Sulitnya mencari lokasi untuk TPST khususnya yang berada di perkotaan;
2. Kurangnya tenaga untuk melakukan pengolahan dan pemanfaatan sampah,
selama ini masih dilakukan tenaga pemulung;
3. Jumlah lokasi pengolahan sampah di wilayah kabupaten Lamongan masih
kurang;
4. Masih kurang tersebarnya TPS di wilayah kabupaten Lamongan
5. Perlu pengadaan alat berat baru untuk kegiatan operasional persampahan;
6. Kurangnya kontainer sampah sehingga perlu pengadaan baru tiap tahun untuk
mencukupi kebutuhan angkutan sampah yang terus meningkat setiap tahun;
7. Keterlibatan masyarakat dalam program Ruang Terbuka Hijau (RTH) sudah
Nampak tapi masih terbatas
8. Aktifitasd ekonomi masyarakat yang tidak perduli terhadap penghijauan

45
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Kabupaten Lamongan

Standa Faktor yang Mempengaruhi


Capaian/
r yang Permasalahan
Aspek Kajian Kondisi Internal (Kewenangan Eksternal (Diluar
Diguna Pelayanan SKPD
Saat ini SKPD) Kewenangan SKPD)
kan
Jalan 14,6136 Kondisi jalan Masih kurangnya Kondisi jalan
lingkungan m lingkungan banyak ketersediaan jalan lingkungan banyak
yang perlu dilakukan lingkungan yang perlu dilakukan
peningkatan/perbaikan perumahan peningkatan/perbaik
permukiman an
Sarana 58.56 Kurangnya fasilitas Naik turunya voltse Kurangnya tenaga
Lampu unit kendaraan/ alat listrik berakibat teknisi (SDM)
Penerangan (semakin rusaknya peralatan
Jalan Umum bertambahnya PJU) LPJU
Rumah layak 83% - Penanganan perbaikan Peran masyarakat Belum maksimalnya
huni rumah tidak lebih dominan dalam peran aktif dari
layak huni yang pembangunan dalam pemangku
dilaksanakan oleh permasalahan kepentingan dalam
Dinas Cipta Karya perumahan penyelenggaraan
hanya bersifat pembangunan di
fasilitasi bidang perumahan;
Sarana air 93.353 - Kurangnya pendanaan Sumber mata air dan Belum sepenuhnya
bersih KK untuk pengelolaan airbaku belum diolah masyarakat
perdesaan sarana air bersih secaraoptimal mendapatkan akses
perdesaan terhadap air bersih
yang layak
Drainase 50,821 m - Belum tersedianya Kurangnya kesadaran Belum optimalnya
data jaringandrainase masyarakat dalam dalam menyadarkan
yang lengkap membuang sampah masyarakat tentang
sembarangan menjaga saluran
drainase
Persampah 218,2 m3 Pengelolaan serta Kurangnya kesadaran Terbatasnya sarana
kebersihan masyarakat dalam dan prasarana
ruasjalan,pasar dan pengelolaan sampah Persampahan
TPA serta kebersihan
lingkungan
Ketersediaan 23,88 Pengelolaan Ruang Terbatasnya lahan Terbatasnya
Ruang HA Terbuka Hijau yang ada anggaran
Terbuka
Hijau

46
Tabel 3.2
Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan eksternal)
Isu Strategis
No
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1 Perubahan iklim (Pemanasan Perubahan iklim Perubahan iklim (Pemanasan
Global) (PemanasanGlobal) Global)
menyebabkankekeringan pada
lahan produktifdan air bersih

2 Hujan asam merupakan proses Kerusakan Pemerataan, pengembangan


revolusi industrimengakibatkantimbulnya ekosistem dan pengelolaan secara
zat pencemaran udarasehingga terjadinya meningkatbaik di berkelanjutan pada Ruang
air hujanmenjadi senyawa asam yg danau, sungai, Terbuka Hijau ( RTH )
dapatmengakibatkan proses korosi telukpesisir dan
menjadi lebih cepat, iritasi padakulit, pantai
terganggunya
sistempernafasan,menyebabkanpengawasan
pada tanah

3 Pertumbuhanpopulasi/ penduduk dunia Instrumen- Pengelolaan sampah mandiri


instrumen
lingkunganyang
lebih baru telah
dikembangkan perlu
intensif
dikomunikasikan
antara lainadaptasi
perubahan iklim,
penerapan ijin
lingkungan
danKLHS

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan tersebut dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perumahan

47
Rakyat dan Kawasan Permukiman yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan tersebut.
Hasil identifikasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimantentang
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu
strategis pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Dengan
demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan
pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat
berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih.
Visi Kabupaten Lamongan
“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing”
Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya
sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh
stakeholder’s dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan
Kabupaten Lamongansecara komprehensif.

Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang


terkandung di dalamnya, yaitu :

1) Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah Daerah dalam


mewujudkan Kabupaten Lamongan yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing.

2) Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan
sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan.

3) Lebih Sejahtera dalam pengertian semakin mantap dan tercukupinya


kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan
adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama
masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan.

4) Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya peningkatan lebih lanjut


keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga mampu bersaing secara
optimal dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki dalam persaingan ditingkat Global.

48
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan 2016-2021,
“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing” ditempuh
melalui lima misi sebagai berikut.

Misi 1.

Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui peningkatan


kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia Kabupaten


Lamongan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif melalui
peningkatan akses serta kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan. Pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang sudah baik, semakin dimantapkan guna menghadapi
tantangan pembangunan di masa yang akan datang.

Misi 2.

Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan


potensi daerah, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan perekonomian Kabupaten Lamongan


menjadi lebih mandiri dan berdaya saing, dengan menggali dan mengembangkan
semua potensi yang dimiliki.Potensi-potensi daerah sebagai penggerak
perekonomian diantaranya pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, industri
dan pariwisata.

Misi 3.

Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian


lingkungan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan penyediaan infrastruktur dasar berupa


jalan, jembatan, perhubungan, permukiman, air bersih serta sarana penunjang
produksi barang dan jasa yang keseluruhannya dapat menunjang akses
perekonomian. Pemantapan infrastruktur dasar dilaksanakan dengan tetap

49
memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan
kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Misi 4.

Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik, dengan


penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) danpelayanan publik yang profesional.Prinsip tersebut dilaksanakan
mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan
evaluasipenyelenggaraan pemerintahan dengan mengedepankan kepentingan dan
aspirasi masyarakat.

Misi 5.

Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai dengan


menjunjung tinggi budaya lokal, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan kehidupan masyarakat melalui


pemenuhan kebutuhan dasar pangan, sandang dan papandengan didukung kondisi
stabiltas politik dan pemerintahan yang aman, tenteram serta menjunjung tinggi
nilai-nilai agama, sosial dan budaya.

Sebagai Dinas yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis
dan strategis dibidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan dan pelayanan umum maka Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukimanmengemban misi 3 dalam RPJMD yaitu “Memantapkan sarana
dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan” dengan tujuan
“Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial dan
ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan”.

50
Tabel 3.3
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Daerah
Visi: Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing
Misi dan Program Faktor
No Bupati dan Wakil Permasalahan Pelayanan SKPD
Bupati terpilih Penghambat Pendorong

1 Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan


Masih Adanya Kawasan Kumuh dengan Masalah fasilitas pendukung Pengurangan wilayah kumuh
Kepadatan dan kerapatan bangunan yang sangat permukiman yang ada sangat terbatas, dengan adanya dukungan dari
tinggi tidak ada lahan pengembangan pemerintah untuk meningkatkan
infrastruktur jalan, Penerangan
Jalan Umum serta penanganan
Program Pengembangan persampahan
Perumahan Belum sepenuhnya Rencana Detail Tata Ruang Belum optimalnya ketaatan masyarakat
menjadi acuan dalam penyusunan terhadap rencana tata ruang, khususnya
programprogram pembangunan dan panduan yang terkait dengan alih fungsi lahan
bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang produktif untuk kepentingan lain.
yang sesuai rencana tata ruang;

Program Pembangunan Masih cukup besar jalan IKK yang kondisinya Kurangnya pemeliharaan dan tidak Besarnya dukungan pemerintah
Lingkungan sehat rusak adanya respon positif dari masyarakat terutama terhadap infrastruktur
perumahan pasca pembangunan, terutama untuk pembangunan jalan dan gorong-
kendaraan yang melebihi muatan gorong sehingga percepatan
melewati jalan tersebut pembangunan terpenuhi
Kurangnya sarana dan prasarana serta tenaga Penambahan Sarana dan
kebersihan, rendahnya kesadaran masyarakat Kesadaran masyarakat yang masih Prasarana untuk operasional
dalam pengelolaan sampah rendah dalam hal membuang sampah, persampahan
serta perlunya penambahan ritasi
pengambilan sampah

51
Kurang maksimalnya pengelolaan
Kapasitas saluran drainase yang kurang dari
Program Pembangunan saluran pematus oleh SKPD lain
debit maksimum
Lingkungan sehat
Belum terpenuhinya pelayanan air bersih Besarnya Kebutuhan Masyarakat
perumahan Sulitnya menemukan sumber air baku
terutama bagi desa-desa yang mengalami akan air bersih
bencana alam banjir dan tidak tersedianya peta hidrologi
terutama untuk pengeboran sumur
Pengelolaan,pemeliharaan dan pengadaan Banyaknya lampu jalan yang dipasang Bantuan LPJU 200 unit dari pusat
Penerangan Jalan umum oleh masyarakat ke jaringan PJU
Kabupaten secara illegal membuat
pasokan listrik pada KWH meter tidak
Program Prasarana, stabil sehingga beban bertambah dan
sarana utilitas umum merusak KWH meter
(PSU)
Keterlibatan masyarakat dalam program Ruang Kurangnya sosialisasi tentang Adanya program LGC yang
Terbuka Hijau (RTH) sudah Nampak tapi masih pentingnya pemeliharaan dan melibatkan masyarakat untuk
terbatas pelestarian RTH terhadap masyarakat membuat RTH di lingkungan RT
dan Kelurahan

52
3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra
3.3.1 Renstra Ditjen Cipta Karya
Adapun visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada periode tahun
2015-2019 adalah “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Pencapaian visi Kementerian PUPR
dijabarkan ke dalam 5 (lima) misi dimana terdapat 2 (dua) misi yang diamanatkan kepada
Direktorat Jenderal Cipta Karya. Adapun kedua misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat pembangunan infastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan
kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;
dan
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
secara terpadu dari peinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk
keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan
perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI.

Berdasarkan Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019, sasaran strategis yang fokus


perhatian Ditjen Cipta Karya adalah meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan
infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan. Adapun indikator kinerja outcome
Direktorat Jenderal Cipta Karya meliputi:
1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat.
2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman
yang layak.
3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat.

Berdasarkan visi, misi dan indikator kinerja outcome yang telah dijabarkan, visi
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019 adalah: “Terwujudnya permukiman
perkotaan dan perdesaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui penyediaan
infrastruktur bidang keciptakaryaan yang terpadu dan inklusif melalui pengembangan
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem
penyediaan air minum dan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.”
Dengan mengacu pada hal tersebut, dalam rangka menyesuaikan misi, tujuan dan
sasaran dari Dirjen Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum, maka Dinas Perumahan

53
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan melaksanakan beberapa hal
diantaranya adalah dengan memfokuskan kegiatan Pengelolaan Air Bersih dan Pengelolaan
Persampahan.

Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan SKPD Berdasarakan Sasaran Renstra K/L
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Permasalahan Sebagai Faktor
Sasaran Jangka Menengah
No Pelayanan SKPD
Renstra K/L
Kab. Lamongan Penghambat Pendorong
1 Meningkatnya taraf hidup Kurangnya Masih Makin Tingginya
masyarakat dan kualitas pendanaan untuk Kurangnya kebutuhan
lingkungan permukiman pengelolaan sarana pendanaan untuk terhadap air bersih
melalui pengembangan sistem air bersih perdesaan pengelolaan
jaringan penyediaan air minum sarana air bersih
untuk mendukung peningkatan perdesaan
tingkat pelayanan penduduk
perkotaan dan penduduk
perdesaan.
2 Meningkatnya sistem Jumlah lokasi Masih Makin Tingginya
pengelolaan persampahan pengolahan sampah Kurangnya volume sampah
untuk mendukung Peningkatan di wilayah kesadaran yang belum
tingkat pelayanan penduduk, kabupaten masyarakat tertangani akibat
dan meningkatnya kualitas Lamongan masih dalam kurangnya tempat
Tempat Pembuangan Akhir kurang; pengelolaan pembuangan akhir
(TPA) sampah, serta Masih kurang sampah serta sampah
penerapan 3R (Reduce, Reuse, tersebarnya TPS di kebersihan
Recycle) wilayah kabupaten lingkungan
Lamongan

3.3.2 Renstra Perangkat DaerahDinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur
Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur (2014-2019) adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Melalui Pembangunan Bidang Keciptakaryaan
Yang Lebih Berkembang Dan Penataan Ruang Yang Berkelanjutan”
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta dilandasi oleh visi maka misi Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai
berikut.
1. Meningkatkan kualitas hidup melalui pemenuhan kebutuhan perumahan/permukiman
yang layak huni dan berkelanjutan.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan air minum dengan harga terjangkau dan lingkungan
permukiman melalui penyehatan lingkungan permukiman.

54
3. Meningkatkan penataan ruang provinsi beserta pengendaliannya yang berkelanjutan
Misi ini untuk mewujudkan penataan ruang yang selaras dengan
kelestarianlingkungan sekaligus praksis pembangunan yang komprehensif untuk
mewujudkanpembangunan kota yang berkelanjutan. Sehingga tercipta tempat bermukim
yang asri,nyaman, dan aman bagi masyarakat untuk jangka panjang.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang wilayah


Penelaahan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dengan
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) adalah dengan tujuan, Kebijakan dan Strategi
penatan ruang wilayah Kabupaten Lamongan dirumuskan dengan menyesuaikan dinamika
kebijakan penataan ruang Nasional, Provinisi Jawa Timur potensi wilayah dan perkembangan
eksisting pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Lamongan. Penataan ruang wilayah
Kabupaten bertujuan untuk mewujudkan:
a. Pemerataan Perkembangan Wilayah Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan
secara seimbang dan bersinergi;
b. Kabupaten sebagai wilayah pengembangan kegiatan Agribisnis untuk
meningkatkan potensi sumberdaya alam khususnya di sektor pertanian,
perkebunan dan kehutanan;
c. Wilayah berdaya saing tinggi dan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang
wilayah sehingga dapat menarik investasi di sektor pertanian, pariwisata,
perkebunan, kehutanan dan industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat

Dalam upaya menata ruang wilayah Kabupaten Lamongan, dibutuhkan kebijakan


Pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten Lamongan yang meliputi:
a. Pengembangan pusat kegiatan permukiman di wilayah utara sebagai penunjang
kegiatan industri dan pariwisata;
b. Pengembangan pusat kegiatan permukiman di wilayah selatan sebagai penunjang
kegiatan agropolitan;
c. Pengembangan transportasi untuk menunjang kegiatan permukiman perkotaan dan
permukiman perdesaan serta integrasi antar kegiatan wilayah;
d. Pemerataan prasarana wilayah untuk mendukung kegiatan pertanian, industri dan
pariwisata;

55
e. Pemantapan perlindungan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian lingkungan
sumberdaya alam dan buatan; dan
f. Pengembangan kawasan budidaya dengan tetap menjaga sistem keberlanjutan
dalam jangka panjang;
g. Pengembangan kegiatan pendukung Kawasan Brondong-Paciran sebagai kegiatan
pelabuhan, perindustrian dan pariwisata, pengembangan Kawasan Babat sebagai
kegiatan perdagangan skala regional dan Kawasan Ngimbang sebagai
pengembangan kegiatan agro-industri;
h. Pengembangan kawasan pesisir dengan mempertahankan dan memperbaiki
ekosistem pesisir, serta optimalisasi pengembangan kawasan pantai utara Jawa
Timur.

Strategi dalam mewujudkan kebijakan tersebut diatas adalah sebagai berikut :


a. Strategi Perwujudan sistem perkotaan yang mengarahkan pemerataan pusat perkotaan
secara berhierarki yang mendorong pemerataan perkembangan wilayah Kabupaten
Lamongan
1) Membentuk pusat kegiatan perkotaan secara berhirarki yang berfungsi sebagai
pusat kegiatan ekonomi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan;
2) Membentuk kawasan agropolitan dan pusat kegiatan agropolitan yang bersinergi
dengan pusat kegiatan perkotaan;
3) Meningkatkan pelayanan fasilitas sosial dan ekonomi sesuai dengan kebutuhan di
pusat - pusat kegiatan, yang meningkatkan peran pusat kegiatan sebagai koleksi
dan distribusi kegiatan perkotaan dan kegiatan perdesaan yang meliputi hasil
pertanian, perkebunan dan kehutanan;
4) Membentuk pusat kegiatan di kawasan agropolitan sebagai pusat pengembangan
agribisnis;
5) Peningkatan fasilitas perkotaan di desa pusat pertumbuhan untuk mempercepat
pemerataan perkembangan wilayah di kawasan perdesaan dan untuk
mempercepat terbentuknya kawasan agropolitan
b. Strategi Pengembangan sistem jaringan jalan dan drainase lingkungan yang dapat
meningkatkan akses ke seluruh bagian wilayah, meningkatkan keterkaitan antar pusat
kegiatan, keterkaitan sirkulasi lokal dengan sirkulasi regional dan nasional,
meningkatkan keterkaitan antara kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan

56
c. Strategi Pengembangan sistem sarana dan prasarana melalui peningkatan kualitas dan
jangkauan pelayanan jaringan prasarana lingkungan yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah, peningkatan optimalisasi pelayanan dan mendukung keberlanjutan pemanfaatan
ruang wilayah.
1) Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
2) Perwujudan Sistem Penanganan Persampahan
3) Perwujudan sistem jaringan drainase

Dari hasil penelaahan yang telah dilakukan, maka Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan telah memperoleh pedoman dalam penyusunan
kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Lamongan antara
lain:
a. Peningkatan jalan dan Drainase permukiman;
b. Peningkatan cakupan dan kualitas sanitasi permukiman dan air bersih;
c. Peningkatan kualitas penataan pengembangan dan pengelolaan
perumahan/permukiman;

57
Tabel 3.5
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berdasarkan Telaahan
Rencana Tata Ruang wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasila Penanganannya
N Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Permasalahan Faktor
o Tugas dan Fungsi SKPD Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
A Pengembangan PKW (Pengembangan Kegiatan Wilayah)
1 Pengembangan perkotaan Lamongan Koordinasi tupoksi lintas Lokasi yang ada Ketersediaan Aset
sebagai pusat kegiatan pemerintahan SKPD yang terkait perlu harus dikaji Pemda harus
di optimalkan dimanfaatkan
B Pengembangan PKL (Pengembangan Kegiatan Lokal) meliputi Perkotaan Brondong-Paciran,
Perkotaan Babat, Perkotaan Sukodadi dan Perkotaan Ngimbang
2 Pengembangan pusat kegiatan industri Koordinasi tupoksi lintas Eksisting pusat Luas pelayanan
dan jasa yang melayani skala kabupaten SKPD yang terkait perlu perdagangan pusat perbelanjaan
atau beberapa kecamatan di optimalkan berada dan jasa eksisting
pada jalur sudah berkembang
utama, kawasan ke kecamatan
yg ada tidak
dimungkinkan
untuk
pengembangan
C Pengembangan PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng,Mantup,
Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun,
Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro
1 Pengembangan kegiatan skala kecamatan Koordinasi tupoksi lintas - Kebutuhan akan
atau beberapa desa SKPD yang terkait perlu infrastruktur skala
di optimalkan kecamatan/perdesa
an semakin tinggi
D Rencana Sistem Jaringan Prasarana
Lainnya
1 Pengembangan Pengelolaan Sampah di Terbatasnya sarana dan Sarana dan Makin Tingginya
Kawasan Perdesaan dan Perkotaan prasarana persampahan prasarana volume sampah
untuk wilayah perdesaan persampahan yang belum
masih kurang tertangani akibat
kurangnya tempat
pembuangan
sementara
2 Pengembangan Sistem Sanitasi Terbatasnya sumber dana Belum Kebutuhan
untuk kegiatan sanitasi tersedianya data masyarakat yang
yang lengkap mendesak
terkait sanitasi akan sistem
sanitasi
3 Pengembangan Sistem Jaringan Air Belum terpenuhinya Sulitnya Besarnya
Bersih pelayanan air bersih menemukan Kebutuhan
terutama bagi desa- sumber air Masyarakat akan
desa yang mengalami baku dan tidak air bersih
bencana alam tersedianya
banjir/kekeringan peta hidrologi
terutama untuk
pengeboran
sumur

58
3.5 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah sebagai pedoman dasar
bagi kebijakan, perencanaan dan program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di
Kabupaten Lamongan. Pertimbangan tersebut dilakukan dengan dasar bahwa tujuan dari
disusunnya KLHS adalah
1. Menyediakan data tentang kajian perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan
hidup, kajian kinerja layanan/jasa ekosistem, kajian efisiensi pemanfaatan sumber
daya alam, kajian tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi, kajian terhadap
perubahan iklim, kajian tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
2. Memberikan evaluasi terhadap kebijakan, rencana dan program yang telah disusun
oleh pemerintah Kabupaten Lamongan sesuai rekomendasi yang disajikan dalam
dokumen KLHS.
Sasaran dari penyusunan KLHS Kabupaten Lamongan adalah terciptanya kebijakan
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
lingkungan, sehingga fungsi lingkungan dan keselamatan masyarakat akibat degradasi
lingkungan dapat diminimalkan.
Oleh karena itu penelaahan RenstraDinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukimanterhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi penelaahan lingkup kajian
diataranya Lokasi kegiatan meliputi seluruh wilayah administrasi Kabupaten Lamongan
dengan fokus pada daerah strategis dan kawasan agropolitan

Tabel 3.6
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berdaskan Analisa
KLHS beserta Faktor Penghambatdan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

N Hasil KLHS terkait Tugas Permasalahan Faktor


o dan Fungsi SKPD Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
1 Kapasitas Daya Dukung dan Jumlah penduduk Jumlah penduduk Peningkatan
Daya Tampung Lingkungan meningkat meningkat berdasarkan kebutuhan lahan
Hidup untuk berdasarkan deret deret ukur sedangkan yang sesuaikan
Pembangunan ukur sedangkan lahan lahan meningkat dengan
meningkat berdasarkan deret hitung fungsinya.
berdasarkan deret
hitung
2 Perkiraan mengenai Dampak Adanya Pencemaran Adanya Pencemaran air, Pentingnya
dan Risiko air dan sungai yang dan sungai kesadaran
Lingkungan Hidup diakibatkan udara yang diakibatkan masyarakat
kurangnya kesadaran kurangnya kesadaran terhadap menjaga
masyarakat. masyaraka Kelestarian
Lingkungan.

59
3 Kinerja Layanan/Jasa Kurangnya kesadaran Kurangnya kesadaran Pentingnya
Ekosistem masyarakat terhadap masyarakat terhadap pemanfaatan
kesesuaian fungsi kesesuaian fungsi lahan. lahan yang sesuai
lahan dengan
fungsinya.
4 Efisiensi Pemanfaatan Terbatasnya Terbatasnya kebutuhan
Sumber Daya Alam ketersediaan sumber ketersediaan sumber masyarakat akan
daya air bersih . daya air bersih. sumber daya air
bersih
5 Tingkat Kerentanan dan Adanya fungsi lahan Adanya fungsi lahan Adanya rawan
Kapasitas Adaptasi terhadap yang diakibatkan oleh yang diakibatkan oleh bencana banjir di
Perubahan Iklim aktivitas masyarakat. aktivitas masyarakat. beberapa
kecamatan.
6 Tingkat Ketahanan dan Adanya fungsi lahan Adanya fungsi lahan Perlu adanya
Potensi Keanekaragaman yang diakibatkan oleh yang diakibatkan oleh pelestarian
Hayati aktivitas masyarakat. aktivitas masyarakat. keanekaragaman
hayati

3.6 Penentuan Isu-isu Strategis

Dalam menjawab tantangan ke depan, kita harus mampu mempertahankan cultural


expression yang mampu mendorong berkembangnya ekonomi kreatif yang menjadi daya
saing bangsa. Oleh karena itu kedepan harus diupayakan mendukung ekonomi kreatif yang
didukung dengan desain yang baik, serta didukung dengan marketing yang terintegrasi.
Kebijakan pemerintah diharapkan harus mampu menjembatani dalam mengekplorasi pasar
pada tataran internasional. Konsep branding dan packaging menjadi lebih penting dalam
mendukung konteks dalam mendorong daya saing ekonomi kota.
Kabupaten Lamongan merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Jawa
Timur, meski dinilai sebagai daerah yang baru beranjak untuk bersaing dan berkembang.
Dengan jumlah penduduk 1.187.084 jiwa, Kabupaten Lamongan pada tahun 2015 mampu
memberikan kontribusi produksi gabah sebanyak 6,56 ton. Untuk sub sektor perikanan,
Kabupaten Lamongan mampu memberikan kontribusi sebesar 2013 sebanyak 36.799.517 kg
dengan rata-rata produksi sebanyak 1.568,96 kg/hektar

Adapun isu secara umum danisu strategis pembangunan bidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukimanmeliputi isu-isu baru dan penting yang diperkirakan akan memberikan
dampak potensial bagi pelayanan prasarana dan sarana permukiman bidang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukimanpada kurun waktu lima tahun mendatang, yaitu meliputi:

60
2.2.1 Kependudukan
Isu kependudukan merupakan isu yang umum terjadi disemua daerah bahkan negara-
negara maju. Isu kependudukan mencakup banyak hal diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk mengalami pertumbuhan yang cukup
signifikan. Pertumbuhan jumlah penduduk tidak bisa dikatakan sebagai sebagai
sebuah masalah, kecuali jika dihubungkan dengan variable-variabel lain apalagi
jika dikaitkan dengan batas pertumbuhan yang semakin mendekat
b) Pendidikan dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pendidikan dinegara-negara berkembang pada umumnya belum memadai untuk
mejadi daya pendorong secara kreatif dengan mengadakan terobosan-terobosan
dalam pembangunan bahkan untuk mencapai suatu kemajuan. Betapa pun
kecilnya, pendidikan tetap penting dan menentukan kualitas sumber daya
manusia.
Salah satu masalah yang terjadi di Indonesia yaitu masalah kualitas sumber daya
manusia. Manusia merupakan sumber daya yang utama dalam pembangunan,
baik kemampuan, maupun kemauan manusia itu. Dari segi teknologi
kemampuan kita masihlah rendah. Kita perlu menguasai teknologi modern
misalnya untuk membuat ata menciptakan sendiri mobil, TV dan jenis-jenis
teknologi lainnya. Namun yang kita lakukan baru merakitnya, tetapi yang lebih
mengkhawatirkan bukanlah teknologi yang rendah itu, melainkan kurangnya
kemauan kita untuk menguasai teknologi. Kemauan kita lebih tertuju untuk
menikmati hasil teknologi sekalipun dengan mengimpornya.
c) Kemiskinan
Kemiskinan penduduk juga merupakan masalah sosial yang tak kunjung selesai,
kemiskinan terjadi disebabkan oleh produktivitas tenaga kerja yang rendah atau
lapangan pekerjaan yang kurang, kesehatan yang buruk serta pendidikan rendah.
d) Kesehatan
Derajat kesehatan merupakan salah satu isu penting yang menentukan
perkembangan suatu daerah atau negara. Menurunnya derajat kesehatan
masyarakat umumnya bukan disebabkan karena kurangnya pembangunan
bidang kesehatan, melainkan karena perpacuan jumlah penduduk dengan
jumlah pembangunan di bidang kesehatan tersebut belum seimbang. Jumlah

61
penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan masih jauh lebih besar
persentasenya daripada jumlah sarana dibidang kesehatan tesebut. Daerah-
daerah kota yang tergolong daerah kumuh, pada umunya kesehatan
penduduknyan masih sangat rendah sehingga penyakit-penyakit tertentu seperti
diare, penyakit kulit, makanan-makanan penduduk yang kurang bergizi, air
minum yang kurang bersih, lingkungan fisik yang amat kotor telah mempercepat
tingkat kesehatan masyarakat yang menurun.

2.2.2 Penyehatan Lingkungan Permukiman


Penyehatan lingkungan permukiman merupakan salah satu issue yang sering
mengemuka di Kabupaten Lamongan. Masalah IKK yang tergolong penting dan vital di
kawasan perkotaan yang merupakan kawasan strategis, tetapi saat ini kondisinya kurang baik.
Selain itu juga masih adanya sarana permukiman yang masih belum tertangani.

2.2.3 Persampahan
Salah satu daya dukung perkotaan adalah ketersediaan pengelolaan sampah yang baik.
Semakin besar skala kota maka diperlukan fasilitas pengelolaan sampah yang semakin besar.
Untuk mendukung terlaksananya pembangunan di Kabupaten Lamongan maka diusahakan
untuk menyediakan pengelolaan sampah serta menyelesaikan segala bentuk
permasalahannya.
Sampah merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang saat ini menjadi
tantangan bagi Pemerintah Daerah. Hal ini karena volume sampah semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga jumlah timbunan sampah yang dihasilkan
baik dari rumah tangga maupun fasum yakni pasar, rumah sakit, terminal, stasiun dan lain
lain cenderung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Bertitik tolak pada tercapainya sebuah hunian yang sehat, bersih, teduh dan nyaman
perlu adanya strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kabupaten Lamongan
dengan luas wilayah 1.812,8 Km2 dengan jumlah Kecamatan 27 Kecamatan terdiri atas 474
Desa/Kelurahan dan jumlah penduduk sekitar 1.187.084 jiwa dari hari kehari semakin
berkembang semakin cepat. Dan tentunya membutuhkan pemikiran karena beberapa dampak
yang ditimbulkan oleh perkembangan pembangunan harus mendapat penanganan lebih
serius.
Adapun permasalahan persampahan yang ada di Kabupaten Lamongan adalah

62
 Masih banyaknya Masyarakat yang tidak mematuhi peraturan perundang-udangan
yang berlaku dalam membuang sampah.
 Kurangnya tenaga kebersihan untuk menyapu kebersihan kota
 Pelayanan kebersihan masih belum seluruhnya terlayani.

2.2.4 Pertamanan
Isu utama dari ketersediaan dan kelestarian RTH di Kabupaten Lamongan adalah :
1. Masalah kurangnya lahan yang dipergunakan untuk RTH
2. Sulitnya pemeliharan taman dikarenakan pada musim kemarau tidak cukup air
untuk menyiram tanaman yang ada di RTH sehingga banyak pohon mati layu.

2.2.5 Penataan Bangunan Gedung dan Pertanahan


Isu utama dari penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Lamongan adalah :
1. Masalah Kawasan permukiman dengan kepadatan & kerapatan bangunan yang
sangat tinggi.
2. Masalah Fasilitas pendukung permukiman yang ada sangat terbatas, tidak ada
lahan pengembangan.
3. Masalah Kawasan kumuh yang sebagian tanahnya adalah ilegal.
4. Belum ada Inisiatif, dengan melakukan penataan kawasan pesisir (termasuk
kawasan penataan) dimana untuk tahap awal dengan melakukan penataan pantai.
5. Belum tertampungnya seluruh aspirasi dan keinginan mesyarakat yang
mengusulkan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dalam
kegiatan pembangunan dibidang perumahan dan permukiman.

2.2.6 Sistem Drainase Lingkungan


Isu utama dari sistem drainase di Kabupaten Lamongan adalah :
1. Dimensi saluran sudah tidak mampu lagi menampung air limpasan;
2. Penyempitan badan saluran;
3. Daerah resapan air yang berkurang karena permukaan tanah sebagian telah
tertutup material padat, seperti, bangunan, jalan dll;
4. Banyaknya sampah dan sedimentasi pada badan saluran;
5. Terdapatnya saluran yang dibuat masyarakat belum memperhatikan dimensi
saluran yang sesuai.

63
2.2.7 Air Minum
Masyarakat Kabupaten Lamongan masih mengalami kesulitan dalam mengakses air
bersih karena keterbatasan infrastrukur yang ada. Untuk itu Pemerintah Daerah berkomitmen
mengelola sanitasi dengan menerapkan strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Secara umum masalah utama air bersih di Kabupaten Lamongan adalah:
1. Kebutuhan sarana prasarana air minum di beberapa lokasi sangat dibutuhkan oleh
masyarakat Kabupaten Lamongan, selain terdapat sumber air (intake) yang belum
dikelola/ dimanfaatkan secara optimal, pada daerah tertentu merupakan kawasan
rawan kekeringan yang perlu penanganan dan diperhatikan.
2. Kendala yang sering dijumpai bahwa sumber mata air cukup jauh dari
permukiman warga sehingga membutuhkan jaringan perpipaan panjang untuk
sampai ke permukiman masyarakat tersebut.
3. Kurangnya sistem yang digunakan berupa jaringan perpipaan dengan
mengandalkan sistem mata air gravitasi pada lokasi-lokasi tertentu, selain itu di
beberapa lokasi perlu menambah mesin pompa untuk mengambil air minum untuk
didistribusikan ke warga masyarakat.
4. Kondisi air baku Sangai sulit didapat di lamongan, pada saat musim kemarau
kondisi air payau/asin sedangkan masyarakat Sangai membutuhkan air baku.
5. Belum terpenuhinya pelayanan air bersih bagi desa – desa yang memerlukan
bantuan sarana dan sarana air bersih khususnya bagi desa yang mengalami
bencana alam banjir seperti wilayah Kalitengah, Maduran, Laren, Karanggeneng,
Glagah dan Karangbinangun.

2.2.8 Bangunan umum dan Penerangan Jalan


Sampai dengan tahun 2015 jumlah titik lampu PJU yang telah ditangani oleh Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman adalah 5.856 titik. Untuk 5 (lima) tahun
kedepan menggunakan asumsi penambahan titik lampu PJU sebanyak 200 unit pertahun.
Untuk 5 (lima) tahun kedepan jumlah titik lampu yang berusaha untuk ditangani oleh Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman adalah sebanyak 7.056 titik yang tersebar di
wilayah Kabupaten Lamongan.
Ada beberapa issue berkaitan dengan penerangan jalan umu di Kabupaten Lamongan
yaitu:

64
1. Masalah Banyaknya lampu yang di pasang oleh masyarakat secara ilegal yang di
sambungkan ke jaringan PJU milik Kabupaten Lamongan, sehingga beban voltase
semakin bertambah yang berakibat padamnya lampu PJU.
2. Masalah Tegangan sering naik turun (tidak stabil) sehingga komponen cepat rusak

2.2.9 Jalan Lingkungan


Sampai dengan tahun 2015 total panjang jalan lingkungan di Kabupaten Lamongan
sepanjang 94.862 meter, dimana 148.136 meter dalam kondisi baik dan 41.364 meter kondisi
yang buruk dan nantinya akan ditangani oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman untuk 5 (lima) tahun kedepan. Untuk 5 (lima) tahun kedepan menggunakan
asumsi penambahan panjang jalan lingkungan sebanyak 5.000 meter pertahun.
Untuk 5 (lima) tahun kedepan panjang jalan lingkungan yang ada dan berusaha untuk
ditangani oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimanadalah sepanjang 165.636
meter yang tersebar di wilayah Ibu Kota Kecamatan.

65
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021

Perumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan berlandaskan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021. Kabupaten
Lamongan mencetuskan visi dengan terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat,
Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan dan semakin
memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif, sehingga ditetapkan
visi Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, yaitu:

“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera


dan Berdaya Saing”

Sebagai upaya dalam mewujudkan visi Kabupaten Lamongan maka dirumuskan


dalam 5 (lima) misi sebagai berikut :
Misi ke-1
Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan
Pendidikan Dan Kesehatan;
Misi ke-2
Mengembangkan Perekonomian Yang Berdaya Saing Dengan Mengoptimalkan Potensi
Daerah;
Misi ke-3
Memantapkan Sarana Dan Prasarana Dasar Dengan Menjaga Kelestarian Lingkungan;
Misi ke-4
Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik.
Misi ke-5
Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai dengan menjunjung tinggi
budaya lokal;

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Tujuan merupakan penjabaran dari misi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. yang
didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang difokuskan untuk mempertajam
pelaksanaan misi dan melatakkan kerangka prioritas dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

66
Untuk mendukung tujuan yang ditetapkan maka perlu penetapan sasaran guna
mendukung perencanaan strategis. Sasaran adalah merupakan bagian integral dalam
perencanaan strategik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan
Adapun tujuan serta sasaran dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
PermukimanKabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan akses masyarakat terhadap permukiman sehat
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dankuantitas perumahan,
Sasaran 2 : Terwujudnya penanganan kawasan kumuh
Sasaran 3 : Menikngkatnya ketersediaan jalan dan drainase lingkungan

Untuk lebih jelasnya mengenai paparan tujuan dan sasaran kerja Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman serta estimasi capaian kinerja sampai tahun 2021 dapat
dilihat pada tabel .

67
Tabel 4.1
Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lamongan
Target Kinerja Pada Tahun
No Tujuan Sasaran INDIKATOR KINERJA
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan akses Meningkatnya kualitas dan Prosentase peningkatan rumah layak
1 86,28% 86,30% 86,33% 86,36% 86,39% 86,42%
masyaraakat terhadap kuantitas perumahan huni
permukiman sehat Prosentase Rumah Tangga ber Sanitasi 49,85% 50,13% 50,41% 50,70% 50,98% 51,26%
Terwujudnya penanganan Prosentase lingk. Permukiman Kumuh
31,83% 35,81% 39,79% 43,77% 47,74% 51,72%
kawasan kumuh yang ditangani
Prosentase Rumah tangga pengguna air
bersih 40,96% 41,52% 42,09% 42,65% 43,22% 43,78%
Prosentase Ruang Terbuka Hijau
(RTH) Yang ditangani 6,84% 7,08% 7,33% 7,57% 7,81% 8,06%
Prosentase ketersediaanPenerangan
jalan umum 60,56% 63,00% 65,00% 67,00% 69,00% 71,00%
Prosentase persampahan yang
36,83% 42,05% 48,15% 54,,24% 60,33% 66,42%
ditangani
Menikngkatnya ketersediaan Prosentase panjang jalan Permukiman
jalan dan drainase lingkungan dalam kondisi baik 78,17% 79,49% 81,07% 82,92% 85,03% 87,41%
Prosentase saluran Drainase / Gorong-
gorong permukiman dalam kondisi 14,99% 16,58% 18,16% 19,74% 21,32% 22,91%
baik

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Seperti diuraikan dalam subbab sebelumnya, dalam rangka pencapaian misi dalam pengembangan bidangPerumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman diperlukan strategi dan kebijakan. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Strategi dan kebijakan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimanadalah sebagai berikut :

68
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
MISI 3

Tahun 2016-2021
Memantapkan Sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan

Kabupaten
Lamongan
RPJMD
Tujuan
Mewujudkan Infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan
Sasaran
Terwujudnya Peningkatan akses masyaraakat terhadap permukiman sehat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Meningkatnya - Mensinergikan kegiatan SKPD dengan Stakeholder Peningkatan fasilitasi pembangunan perumahan masyarakat
akses kualitas dan kuantitas lain dalam peningkatan rumah tangga sehat kurang mampu
masyaraakat perumahan, - Meningkatkan ketersediaan perumahan yang layak
terhadap - Mensosialisasikan Program rumah tangga sehat kepada Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
permukiman khalayak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan Peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi percepatan
sehat sehat (PHBS) pembangunan sanitasi permukiman
Terwujudnya - Mengoptimalkan penanganan kawasan kumuh di Peningkatan program nasional KOTAKU (Kota Tanpa
penanganan kawasan Kabupaten Lamongan Kumuh)
kumuh - Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
- Mensosialisasikan Program rumah tangga sehat kepada Penyediaan air bersih bagi masyarakat lamongan
khalayak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan Peningkatan Penataan Kawasan Perumahan
sehat (PHBS) kegiatan operasional pengelolaan IPLT
Mengoptimalkan penanganan persampahan
Peningkatan Luas Ruang Terbuka Hijau yang di tangani
Pengembangan Taman Rekreasi Permukiman
Penyediaan, pemeliharaan, dan peningkatan sarana
penerangan jalan umum
Menikngkatnya - Memantapkan pembangunan Jalan dan drainase Pemeliharaan, rehabilitasi, dan peningkatan jalan lingkungan
ketersediaan jalan dan Lingkungan IKK
drainase lingkungan - Memperioritaskan kegiatan pembangunan dan Pemeliharaan,dan rehabilitasi, drainase Permukiman
rehabilitasi infrastruktur jalan dan drainase lingkungan

69
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Rencana Program


Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka berdasarkan kategori Fungsi pelayanan
umum serta perumahan dan fasilitas umum, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman memiliki program dan kegiatan sebagai berikut :
Urusan Wajib Perumahan
1. Program Pengembangan Perumahan
 Fasilitasi dan Stimulasi Pembanguan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu
 Fasilitasi Program Nasional Pembangunan Lingkungan Permukiman Berbasis
Kominikasi (PLP-BK)
 Fasilitasi Program Nasilonal KOTAKU ( Kota Tanpa Kumuh)
 Koordinasi dan fasilitasi penyusunan Rencana Tata Ruang Lintas
Kabupaten/Kota
 DED Drainase Made Raya
 Penyusunan Database Perumahan Kabupaten Lamongan
 Penataan Kawasan Perumahan
 Penyusunan Detaild Enginering Design (DED) Tata Ruang Permukiman
 Monitoring dan Evaluasi percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP)

2. Program Lingkungan Sehat Perumahan


 Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat
Miskin
 Operasional Pengelolaan IPLT
 Pembangunan Jalan Permukiman
 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong permukiman
 Pemeliharaan rutin trotoar dan Gorong-gorog permukiman
 Pendampingan Proyek pemerintah daerah dan desentralisasi (P2D2) Permukiman
 Rehabilitasi / pemeliharaan jalan permukiman

70
 Peningkatan Operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
permukiman

3. Program Pengelolaan Areal Pemakaman


 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pemakaman
4. Program Penataan Bangunan Gedung dan Penataan Ruang
 Pendataan Bangunan Umum dan Cagar Budaya Kabupaten Lamongan
 Pengkajian Teknis dan Monitoring Pelaksanaan IMB dan SLF
 Pemeliharaan Bangunan Tugu-tugu Batas
5. Program Prasarana, sarana utilitas umum (PSU)
 Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Permukiman
 Pengembangan Taman Rekreasi Permukiman
 Pemeliharaan Rutin pertamanan
 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga
 Rehabilitasi LPJU dan Lampu Hias Permukiman
 Pemasangan LPJU Permukiman
 Meterisasi Lampu Penerangan Jalan Umum Permukiman
6. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah
 Penentuan penilaian Hak atas tanah
 Sosialisasi pengamanan Aset-aset tanah pemerintah daerah Kabupaten Lamongan
 Tukar menukar dan atau mutasi tanah milik Pemerintah
 Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Pemerintah Daerah
 Fasilitasi Penggunaan/Pemenfaatan Aset-aset Tanah Milikl Pemerintah
 Pemberkasan Aset-aset Tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan Dalam
Rangka Kegiatan Pensertifikatan
 Pemberian Hak Dalam Rangka Pensertifikatan Tanah Pemerintah Kabupaten
Lamongan

71
5.2 Kelompok Sasaran, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif

72
Tabel 5.2
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Indikator Tujuan Kondisi Kinerja Target Kinerja Pada Tahun Kondisi Kinerja
No RPJMD Indikator Sasaran Indikator Pada Awal Pada Akhir
2016-2021 Periode RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Periode RPJMD

1 Jumlah rumah layak huni (unit)


255,207 500 100 100 100 100 100 1,000

Prosentase Penanganan Jalan dan drainase Lingkungan


2 Jumlah Rumah Tangga ber
Sanitasi (KK) 175,380 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 6,000
Prosentase Penanganan Permukiman Kumuh
INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR

3 Prosentase Luas lingk.


Permukiman Kumuh yang 30.00 31,38 35,81 39,79 43,77 47,74 51,72 51.72
Prosentase Rumah Tangga sehat

ditangani (Ha)
4 Jumlah Rumah tangga pengguna
air bersih (KK) 93,353 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 12,000

5 Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Yang ditangani (Ha) 23.88 2 2 2 2 2 2 12

6 Jumlah ketersediaan Penerangan


jalan umum (Unit) 5,856 200 200 200 200 200 200 1,200

7 Volume persampahan yang


ditangani (M3) 218.2 60 60 70 70 70 70 400

8 Panjang jalan Permukiman dalam


kondisi baik (M) 146,136 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 19,500

9 Panjang saluran Drainase /


Gorong-gorong permukiman 50,821 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 36,000
dalam kondisi baik (M)

73
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN

Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya, indikator
kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang
diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan indikasi
yang lebih baik dan lebih menggambarkan mengenai kinerja organisasi. Selanjutnya apabila
didukung dengan suatu sistem pengumpulan dan pengolah data kinerja yang memadai, maka
kondisi ini akan dapat membimbing dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang
handal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya.
Penetapan indikator kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
PermukimanKabupaten Lamongan untuk memberikan gambaran ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, yang secara
khusus mengukur keberhasilan pembangunan dari sisi, perumahan.
Prestasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman5 (lima) tahun ke depan
dapat digambarkan dan ditetapkan secara kualitatif dan kuantitaif yang mencerminkan
gambaran capaian indikator kinerja program (outcome) yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan jangka menengah dan indikator kegiatan (output).
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengukur
kinerja atau keberhasilan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan PermukimanKabupaten
Lamongan, harus ditetapkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta
memperhatikan berbagai pertimbangan yang mempengaruhi kinerja Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman, baik pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam (internal)
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Oleh karena penetapan indikator
kinerja merupakan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 syarat penting untuk mengukur
keberhasilan pembangunan, maka dalam menetapkan rencana kinerja harus mengacu pada
tujuan dan sasaran serta indikator kinerja yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 - 2021.
Lebih jauh lagi, indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun laporan
pertangungjawaban.Indikator kinerja juga merupakan komponen yang sangat krusial pada

74
saat merencanakan kinerja.Berbagai peraturan perundang-undangan sudah mewajibkan
instansi pemerintah untuk menentukan indikator kinerja pada saat membuat perencanaan.

75
Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang
ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan
dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan di buktikan secara objektif keberhasilannya.
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya serta indikator kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukimanyang termuat dalam dalam RPJMD maka secara rinci indikator kinerja untuk 5 (lima) tahun kedepan 2016 – 2021.

Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Kondisi Target Kinerja Pada Tahun Kinerja
Kinerja
Pada
No Indikator Formula Pada Awal
Periode Akhir
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Periode
RPJMD
RPJMD
1 Prosentase
peningkatan Jumlah rumah layak huni (unit) 255,207 255,707 255,807 255,907 256,007 256,107 256,207
Jumlah rumah Jumlah seluruh rumah (unit) 304,271 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840
72.27 72.29 72.32 72.35 72.38 72.41 72.41
layak huni
(rumah Tangga
sehat)
2 Prosentase
Jumlah rumah tangga ber sanitasi 175,380 176,381 177,381 178,381 179,381 180,381 181,381
Jumlah Rumah
Jumlah total rumah tangga 304,271 353,840 49.85 353,840 50.13 353,840 50.41 353,840 50.70 353,840 50.98 353,840 51.26 51.26
Tangga ber
Sanitasi
3 Prosentase luas Luas lingk. Permukiman Kumuh yang ditangani (Ha) 30.00 40.00 45.00 50.00 55.00 60.00 65.00
lingk. Luas wilayah kumuh (Ha) 125,67 125.67 125.67 125.67 125.67 125.67 125.67
Permukiman 31.83 35.81 39.79 43.77 47.74 51.72 51.72
Kumuh yang
ditangani
4 Prosentase Juml. rumah tangga pengguna air bersih 93,353 144,922 146,922 148,922 150,922 152,922 154,922
jumlah Rumah Jumlah seluruh rumah tangga 304,271 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840 353,840
tangga 40.96 41.52 42.09 42.65 43.22 43.78 43.78
pengguna air
bersih
5 Prosentase luas
Luas RTH yang ditangani(Ha) 23.88 56.18 58.18 60.18 62.18 64.18 66.18
Ruang Terbuka
Luas Kebutuhan RTH (Ha) 342.38 821.35 6.84 821.35 7.08 821.35 7.33 821.35 7.57 821.35 7.81 821.35 8.06 8.06
Hijau (RTH)
Yang ditangani

76
6 Prosentase
jumlah titik lampu PJU yg ada (unit) 5,856 6,056 6,256 6,456 6,656 6,856 7,056
jumlah
jumlah titik lampu PJU yang dibutuhkan (unit) 6,565 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
ketersediaan 60.56 63% 65% 67% 69% 71% 71%
Penerangan
jalan umum
7 Prosentase Volume sampah yang ditangani (m3) 218.2 423 483 553 623 693 763
volume Volume produksi sampah (m3) 641 1,149 1,149 1,149 1,149 1,149 1,149
36.83 42.05 48.15 54.24 60.33 66.42 66.42
persampahan
yang ditangani
8 Prosentase
panjang jalan Panjang jln lingk IKK dalam kondisi baik (m) 146,136 148,136 150,636 153,636 157,136 161,136 165,636
Permukiman Panjang jln lingk IKK yang ada (m) 94,862 189,500 78.17 189,500 79.49 189,500 81.07 189,500 82.92 189,500 85.03 189,500 87.41 87.41
dalam kondisi
baik
9 Prosentase panjang saluran drainase dlm kondisi baik (m) 50,821 56,821 62,821 68,821 74,821 80,821 86,821
panjang saluran
panjang saluran drainase yg ada (m) 58,430 189,500 189,500 189,500 189,500 189,500 189,500
Drainase /
Gorong-gorong 29.98 33.15 36.32 39.48 42.65 45.82 45.82
permukiman
dalam kondisi
baik

77
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA
Jl. Ki Sarmidi Mangunsarkoro Nomor 6  (0322) 321787-322990
E-Mail: dinpuck@lamongan.go.id, Web site : www.lamongan.go.id
LAMONGAN

BAB VII
PENUTUP

Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra tersebut akan
memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada
dapat digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka
meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya
penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, Lingkungan hidup,
Kebudayaan, pemuda dan olah Raga perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang undangan
yang mantap dan supportif dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke
depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan
output dan outcome yang optimal.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangungan yang berkelanjutan dan transparan serta
akuntabel diharapkan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum, perumahan, dan penataan
ruang, dapat berjalan secara efisien dan ramah lingkungan.
Dengan melaksanakan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukimansecara
konsisten dan didukung oleh komitmen untuk mencapai kinerja penyelenggaraan perumahan, maka
seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan Lamongan Lebih
Sejahtera dan berdaya saing tahun 2021.

Lamongan, Agustus 2016


KEPALA DINAS PU CIPTA
KARYA KABUPATEN LAMONGAN

Drs. Moch Wahyudi MM


Pembina Tingkat I
NIP. 19661004 199503 1 002

Anda mungkin juga menyukai