Anda di halaman 1dari 69

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan
kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu
tertentu. Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah
terdiri atas: RPJP; RPJMD; Renstra SKPD; dan Renja SKPD, disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan
bersifat indikatif. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode
lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Dengan adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dari dilayani menjadi melayani, mengharuskan setiap institusi
pemerintah dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Governance) baik dari
tahap perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Dalam rangka tahap perencanaan
sesuai dengan amanat Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim
Perencanaan Pembangunan Nasional Bab III Pasal 7 dan Bab V Pasal 15 bahwa Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyiapkan Rencana Strategis SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah) sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Selanjutnya pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah,
mengamanatkan bahwa Renstra SKPD merupakan salah satu bagian dari ruang lingkup
perencanaan pembangunan daerah. Selanjutnya Pasal 85 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 menyatakan bahwa Renstra SKPD memuat Visi,
misi,tujuan,strategi, kebijakan program dan kegiatan.

13 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Sebagai salah satu Perangkat Daerah di Kabupaten Rembang,
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang menangani urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang
Penanaman Modal dan Tenaga Kerja, maka Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Perizinan Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER) Kabupaten Rembang
mempunyai kewajiban menyusun Renstra yang didukung dengan perencanaan yang
baik sesuai dengan visi dan misi organisasi untuk mencapai keberhasilan
penyelenggaraan urusan yang menjadi tupoksinya.
Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang
merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk
diimplementasikan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan
Tenaga Kerja Kabupaten Rembang dalam rangka pencapaian tujuan Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang yang
telah ditetapkan sebelumnya. Penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang terdiri dari
tahapan sebagai berikut: persiapan penyusunan Renstra, penyusunan rancangan
Renstra, penyusunan rancangan akhir Renstra dan penetapan Renstra.
Renstra Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga
Kerja Kabupaten Rembang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif
dan memuat berbagai program pembangunan bidang penanaman modal dan tenaga
kerja yang akan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau dimungkinkan akan
terjadi untuk kurun waktu tahun 2016-2021, dengan penekanan pada pencapaian
sasaran visi misi Pemerintah Kabupaten Rembang dan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) penanaman modal dan tenaga kerja.
Kedudukan Renstra Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang Tahun 2016- 2021 terhadap dokumen
perencanaan pembangunan lainnya adalah :
1. Renstra Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga
Kerja Kabupaten Rembang Tahun 2016- 2021 merupakan penjabaran visi, misi
dan program RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 ke dalam strategi
pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang.

14 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


2. Renstra Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga
Kerja Kabupaten Rembang Tahun 2016- 2021 menjadi pedoman penyusunan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang serta penganggaran Tahun 2016- 2021.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu


Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang memiliki keterkaitan sangat erat
dengan dokumen perencanaan lainnya, antara lain: RPJMD Kabupaten Rembang,
Rencana strategis Kementerian/Lembaga dalam hal ini Badan Koordinasi Penanaman
Modal Republik Indonesia dan Kementerian Ketenaga Kerjaan serta kementerian
teknis berwenang lainnya. Selanjutnya Renstra Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang Kabupaten Rembang ini
dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang untuk lima
tahun kedepan. Oleh karenanya, penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang ini menjadi sangat penting dan strategis dalam menentukan arah
pelayanan kepada masyarakat.

15 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010

Gb 1. Bagan Alur Tahapan Penyusunan Renstra SKPD

16 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


1.2. Landasan Hukum
(1). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Program Pembangunan Nasional;
(2). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);
(3). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan Dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4445);
(4). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Program Pembangunan Nasional;
(5). Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
(6). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
(7). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
(8). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
(9). Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa akali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 55679);
(10). Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
(11). Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

17 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Indonesia Tahun 2007 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
(12). Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4663);
(13). Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
(14). Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
(15). Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
(16). Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
(17). Peraturan Presiden No 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman
Modal;
(18). Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu;
(19). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
(20). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
(21). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara

18 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
(22). Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
(23). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana pembangunan
Daerah;
(24). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per. 2/MEN/II/2014
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan;
(25). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJP) Kabupaten Rembang Tahun 2005-
2025;
(26). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031;
(27). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kabupaten Rembang;
(28). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021;
(29). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Daerah Kabupaten Rembang;
(30). Peraturan Bupati Rembang Nonor 33 Tahun 2012 tentang Rencana Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Pemerintah Kabupaten
Rembang;
(31). Peraturan Bupati Rembang Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten Rembang;
(32). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Penyelengaraan Penanaman Modal di Kabupaten Rembang;
(33). Peraturan Bupati Rembang Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Rembang Nomor 31 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Rembang Nomor 26 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu;
(34). Peraturan Bupati Rembang Nomor 36 Tahun 2016 tentang Rencana Umum
Penanaman Modal Kabupaten Rembang Tahun 2016 – 2025;

19 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


(35). Peraturan Bupati Rembang Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang;

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal, Pelayanan


Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja adalah sebagai arah dan pedoman pelaksanaan
program dan kegiatan tahunan bagi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, dan Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama 5 (lima) tahun
kedepan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016 – 2021.
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang adalah:
(1). menjadi pedoman dalam menyusun rencana kerja tahunan Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang;
(2). menjadi acuan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kabupaten
Rembang bersama seluruh unit kerja terkait urusan penanaman modal dan
tenaga kerja;
(3). merupakan bahan atau referensi bagi para pemangku kepentingan yang terkait
penanaman modal guna pengambilan keputusan

1.4. Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dalam penyusunan Rencana Strategis DPMPTSPNAKER


Kabupaten Rembang Tahun 2016 – 2021 secara garis besar dapat diuraikan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi
Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD,
Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja
SKPD.

20 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang, serta pedoman yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang, serta susunan garis besar isi
dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) DPMPTSPNAKER
Kabupaten Rembang dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki DPMPTSPNAKER
Kabupaten Rembang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra SKPD Kabupaten Rembang periode sebelumnya yang
mengampu urusan Penanaman Modal dan SKPD yang mengampu urusan
Tenaga Kerja, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi
melalui Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang ini.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang, struktur organisasi
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang, serta uraian tugas dan fungsi
sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang
struktur organisasi DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang ditujukan

21 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana
Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD


Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit
usaha yang masih operasional
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja DPMPTSPNAKER
Kabupaten Rembang berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat
Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikator kinerja pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang
telah diratifikasi
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L, Renstra
SKPD provinsi dan Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang,
hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang
berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang
dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil
pengisian tabel
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

22 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi DPMPTSPNAKER
Kabupaten Rembang yang terkait dengan visi, misi, serta program
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan


DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang, dipaparkan apa saja faktor-
faktor penghambat dan pendorong pelayanan DPMPTSPNAKER
Kabupaten Rembang yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan
misi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Faktor-faktor inilah yang
kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun
faktor-faktor pendorong dari pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang ditinjau dari sasaran jangka
menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD
provinsi/kabupaten/kota.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang
ditinjau dari:
a. Gambaran pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang;
b. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
c. Sasaran jangka menengah dari Renstra DPMPTSPNAKER
Kabupaten Rembang provinsi/kabupaten/kota;

23 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


d. Implikasi RTRW bagi pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang; dan
e. Implikasi KLHS bagi pelayanan DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang.

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN


4.1. Tujuan Sasaran Jangka Menengah DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran
jangka menengah DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang yang
disajikan dalam tabel pernyataan beserta indikator kinerjanya.
4.2. Strategi dan Kebijakan DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan
kebijakan DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang dalam lima tahun
mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK


SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang juga disajikan dalam
bentuk tabel perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN


RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja DPMPTSPNAKER Kabupaten
Rembang yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

24 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah


Dalam sistem pemerintahan yang desentralistik, penanaman modal dan
tenaga kerja merupakan urusan wajib yang menjadi wewenang pemerintah daerah.
Oleh karena itu, untuk melaksanakan misi pertumbuhan investasi dalam rangka
menghidupkan dan meningkatkan perkembangan sektor riil dan peningkatan
kesempatan kerja, Pemerintah Kabupaten Rembang. Selain itu, pelaksanaan otonomi
daerah membawa angin segar bagi daerah untuk lebih fokus pada permasalahan
pelayanan publik. Adanya saran, masukan, dan harapan terkait regulasi dan
debirokratisasi di bidang perizinan baik secara terstruktur melalui Pemerintah Pusat
sampai kepada Pemerintah Daerah. Bagi daerah, langkah-langkah yang lebih konkret
senantiasa dinanti oleh kalanagn investor/dunia usaha maupun masyarakat secara
umum.
Sebagai upaya penyederhanaan birokrasi guna meningkatkan pelayanan
publik bidang penanaman modal dan tenaga kerja kepada masyarakat, dibentuklah
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten
Rembang pada tanggal 22 Desember 2016. Untuk mendukung pelaksanaannya
ditetapkanlah struktur organisasinya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Rembang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Rembang, sedangkan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang ditetapkan
melalui Peraturan Bupati Rembang Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang.
2.1.1 Tugas Pokok Dan Fungsi
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja.. Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan
daerah dibidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
bidang Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Dalam melaksanakan tugasnya

25 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Dinas Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja menyelenggarakan fungsi :
a) perumusan kebijakan urusan pemerintahan daerah dibidang Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
b) pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
c) pelaksanaan kebijakan di bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
d) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
e) pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas;
f) pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan
g) pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Rembang Nomor 56 tahun 2016 bahwa
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
dipimpin oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas dibantu oleh
sekretariat dan bidang-bidang.
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan
kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi, pelaporan meliputi
program, keuangan, hukum, kehumasan, keorganisasian dan
ketatalaksanaan, pembinaan ketatausahaan, kearsipan,
kerumahtanggaan, kepegawaian dan pelayanan administrasi di
lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja menyelenggarakan
fungsi:
a. pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja;

26 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di
lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
program, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, ketatausahaan,
kearsipan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan pelayanan
administrasi di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja;
d. pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan tata
laksana di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan Tenaga Kerja;
e. pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan
serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja;
f. pengkoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya
Didalam struktur organisasi sekretariat terdapat 2 (dua) sub bagian yaitu
Subbagian Progam dan Keuangan dan Subbagian Umum dan
Kepegawaian.
2. Bidang Penanaman Modal
Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas perumusan konsep dan
pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta
pelaporan bidang Penanaman Modal yang terdiri dari Pengembangan
dan Promosi dan Pendataan dan Pengendalian. Dalam melaksanakan
tugasnya, Bidang Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

27 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan kegiatan Pengembangan dan Promosi serta Pendataan
dan Pengendalian;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Pengembangan dan
Promosi serta Pendataan dan Pengendalian untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;
c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
Pengembangan dan Promosi serta pendataan dan Pengendalian
Penanaman Modal;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Didalam struktur organisasi bidang Penanaman Modal terdapat 2 (dua)
Seksi yaitu Seksi Pengembangan dan Promosi dan Seksi Pendataan dan
Pengendalian.
3. Bidang Pelayanan Perijinan Terpadu
Bidang Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai tugas perumusan
konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan,
evaluasi serta pelaporan bidang Pelayanan Perijinan Terpadu yang
terdiri dari Pelayanan perijinan serta Informasi dan pengaduan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Bidang Pelayanan Perijinan Terpadu
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan kegiatan Pelayanan Perijinan serta Informasi dan
Pengaduan;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Perijinan
serta Informasi dan Pengaduan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;
c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
pelayanan perijinan serta informasi dan pengaduan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Didalam struktur organisasi bidang Pelayanan Perijinan Terpadu
terdapat 2 (dua) Seksi yaitu Seksi Pelayanan Perijinan dan Seksi
Informasi dan Pengaduan.

28 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


4. Bidang Tenaga Kerja
Bidang Tenaga Kerja mempunyai tugas perumusan konsep dan
pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta
pelaporan bidang Tenaga Kerja terdiri dari penempatan tenaga kerja,
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja serta Hubungan Industrial.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Tenaga Kerja menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan kegiatan Penempatan Tenaga Kerja, Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja serta Hubungan Industrial;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Penempatan Tenaga
Kerja, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja serta Hubungan
Industrial;
c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
Penempatan Tenaga Kerja, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
serta Hubungan Industrial;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Didalam struktur organisasi bidang Penanaman Modal terdapat 3 (dua)
Seksi yaitu Seksi Penempatan Tenaga Kerja, Seksi Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja, serta Seksi Hubungan Industrial.
5. UPTD
UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas. UPTD melaksanakan tugas teknis
operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Dinas
Penanman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja.
2.1.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Rembang Nomor 56 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang, Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja terdiri dari :
a. Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja;

29 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


b. Sekretariat , terdiri dari :
(1). Subbagian Progam dan Keuangan;
(2). Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Penanaman Modal
(1). Seksi Pengembangan dan Promosi;
(2). Seksi Pendataan dan Pengendalian
d. Bidang Pelayanan Perijinan Terpadu
(1). Seksi Pelayanan Perijinan;
(2). Seksi Informasi dan Pengaduan
e. Bidang Tenaga Kerja
(1). Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
(2). Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;
(3). Seksi Hubungan Industrial
f. UPTD
g. Kelompok Jabatan Fungsional

30 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN REMBANG

31 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


2.2 Sumber Daya
2.2.1 Sumberdaya Kepegawaian
Jumlah sumber daya manusia yang menjalankan tugas di Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang
adalah sebanyak 60 (enam puluh) orang. Berikut disajikan komposisi sumber
daya manusia yang ada di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang :

Tabel II.1
Komposisi Pegawai
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang berdasarkan Golongan Tahun 2016

Pendidikan
D1/
No Pangkat/Golongan Jml
SD SMP SMA D2/ S1 S2
D3
1 Juru muda TK 1/IB 1 1
2 Pengatur Muda TK 1/IIB 1 1
3 Pengatur/ IIC 4 3 7
4 Pengatur TK 1/IID 2 2
5 Penata Muda/IIIA 3 3
6 Penata Muda TK 1/IIIB 5 10 15
7 Penata/IIIC 3 1 1 1 6
8 Penata TK.1 / IIID 6 1 8 2 17
9 Pembina/ IVA 1 2 3
10 Pembina TK 1/ IVB 3 5

Dari total 60 (enam puluh) pegawai di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan


Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang, yang terlibat
langsung dalam pelayanan meliputi front office dan back office sebanyak 9
(sembilan) orang.

32 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel II.2
Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon Tahun 2016

Eselon
No Bidang Jumlah
II III IV
1 Sekretariat 1 1 2 4
2 Penanaman Modal 1 2 3
3 Pelayanan Perijinan Terpadu 1 2 3
4 Tenaga Kerja 1 3 4
5 UPTD 1 1

Selain dari sisi volume pekerjaan yang sangat tinggi, tugas pelayanan kepada
masyarakat memerlukan kompetensi khusus utamanya yang berkaitan
dengan up date regulasi dan jasa services, serta instruktur pelatihan
keterampilan. Kompetensi petugas pelayanan adalah kemampuan yang
dimiliki oleh pelaksana yang meliputi pengetahuan, keahlian, ketrampilan,
dan pengalaman dalam melaksanakan pelayanan penerbitan izin. Oleh
karenanya semua petugas pelayanan karena urgensinya harus mampu
menguasai segala lini baik dari sisi administrasi maupun regulasi serta aspek
pelayanan dengan cara meningkatkan kompetensi setiap individu. Dalam hal
ini, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia masih
menjadi prioritas utama dalam upaya perbaikan pelayanan di Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang.
Salah satu caranya adalah dengan mengikutsertakan pegawai Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang pada bintek atau workshop termasuk diklat teknis
pelayanan publik yang berkaitan dengan penanaman modal, pelayanan
perizinan dan instruktur latihan kerja. Berikut disajikan tabel rekapitulasi
jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat teknis pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh kementerian teknis.

33 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel.II.3
Rekapitulasi Jumlah Pegawai yang telah Mengikuti Diklat Teknis Pelayanan Publik
yang Diselenggarakan oleh Kementerian Teknis

Jenis Diklat
No Bidang Penanaman Instrukt Jumlah
PTSP Naker
Modal ur
1 Sekretariatan - - - - -
2 Penanaman Modal 2 - - - 2
3 Pelayanan Perijinan - 2 - - 2
Terpadu
4 Tenaga Kerja - - - - -
5 UPTD KLK - - - 20 20

2.2.2 Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang berasal dari aset sarana dan prasarana
bawaan KPPT Kabupaten Rembang serta aset bidang tenaga kerja dan UPT
Kursus Latihan Kerja (KLK) Selain sumber daya manusia di lingkungan Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang juga perlu melihat dukungan aset dan sarana prasarana
penunjang pelayanan dalam menjalankan tugas pokok fungsi, seperti terlihat
pada tabel II. 4 berikut.:

34 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel II.4
Aset dan Sarana Prasarana
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang Tahun 2016

No Nama Bidang Barang Jml Brg Harga (Rp)


1 Tanah
Tanah 2 1.244.310.000
2 Peralatan dan Mesin
Alat personal Komputer 90 475.398.500
Alat Angkutan 21 402.826.277
Alat Bengkel 208 509.523.700
Alat Pertanian/Peternakan 1 5.000
Alat Kantor dan Rumah Tangga 519 472.136.907
Alat Studio dan Komunikasi 19 59.426.000
3 Gedung dan Bangunan
Bangunan Gedung 24 1.643.007.600
4 Jalan dan Irigasi
Jalan dan Irigasi 1 15.000.000
Bangunan Air / Irigasi 1 10.000.000
Instalasi 1 1.084.000
Jaringan 2 9.000.000
5 Aset Tetap Lainnya
Buku Perpustakaan 92 9.150.000

Secara khusus aset sarana dan prasanan UPTD Kursus Latihan Kerja (KLK)
DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembag adalah sebagai berikut :
1) Fasilitas sarana dan prasaran gedung
a) Gedung kantor UPTD 1 unit
b) Gedung latihan ketrampilan
 Ruang lat ket penjahitan 1 ruang
 Ruang lat ket komputer 1 ruang
 Ruang lat ket otomotif 2 ruang
 Ruang lat ket las / mesin bubut 1 ruang
 Ruang lat ket seni ukir 1 ruang
 Ruang lat ket bangunan - unit
 Ruang lat ket / teori pertanian - unit
 Ruang lat ket/ listrik 1 unit
2) Asrama putra kapasitas 30 orang 1 unit
 Asrama putri kapasitas 8 – 10 orang 1 unit
 Kamar mandi 2 pintu
 Dapur - unit
 Gudang - unit
3) Lahan pertanian, perkebunan, peternakan 1 areal

35 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


4) Shelter work shop - unit
5) Show room - unit
6) Sarana dan prasarana praktek latihan ketrampilan
 Mesin jahit 40 unit
 Komputer 10 unit
 Kelengkapan ketrampilan outomotif 1 unit
 Kendaraan roda empat untuk praktek 2 unit
 Kelengkapan ketrampilan las / mesin bubut 1 unit
 Kelengkapan ketrampilan pertanian 1 unit
 Kelengkapan ketrampilan seni ukir 1 unit
 Kelengkapan ketrampilan bangunan / meubelair 1 unit

Secara umum fasilitas sarana dan prasarana kegiatan pelatihan saat ini
kurang memenuhi standar kebutuhan, namun seiring dengan kemajuan
teknologi maka beberapa diantara kelengkapan latihan memerlukan
peningkatan kualitas dan penambahan jumlah. Hingga saat ini, UPT KLK sulit
memasarkan dan mempromosikan hasil produksi siswa berupa hasil karya,
mengingat belum adanya fasilitas show room.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Pada Tahun 2015, realisasi investasi Kabupaten Rembang mengalami
peningkatan yang sangat besar sebesar Rp. 3,478 Trilyun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu tahun 2014 hanya sebesar Rp. 646,83 Milyar. Peningkatan realisasi
investasi ini lebih disebabkan PT. Semen Rembang di Desa Pasucen Kecamatan Gunem
Kabupaten Rembang sudah mulai merealiasikan investasinya dengan besar realisasi
investasi sebesar Rp. 2,684 Trilyun dengan menyerap tenaga kerja sebesar 3.817
tenaga kerja pada saat tahap pembangunan ini dan diperkirakan selesai di tahun 2016
dengan total investasi sebesar Rp. 3,7 Trilyun. Dengan semakin meningkatnya jumlah
investasi dan investor yang ada di Kabupaten Rembang, memberikan multiplier effect
kepada penyerapan jumlah tenaga kerja. Dimana jumlah tenaga yang terserap pada
tahun 2014 sebesar 2,672 orang, mengalami peningkatan sebesar 7.742 orang pada
tahun 2015. Secara rinci Perkembangan Penanaman Modal Kabupaten Rembang
Tahun 2011-2015 tersaji pada tabel II. 5 dan II.6 berikut:

36 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel II. 5
Realisasi Investasi di Kabupaten Rembang Tahun 2012 – 2016

Realisasi Investasi (Rp) Penyera


pan
Tahun Masyarakat Swasta PMDN PMA Tenaga
Kerja
2012 152.178.000.000 437.084.849.094 589.262.849.094 81.728.301.614 2.429
2013 132.110.000.000 426.553.876.698 558.663.876.698 115.058.798.954 1.755
2014 160.341.000.000 363.167.163.497 523.508.163.497 123.321.550.780 1.927
2015 194.183.000.000 3.015.266.440.179 3.209.449.440.179 165.685.052.800 4.927
2016 199.977.000.000 5.006.845.875.108 5.006.845.875.108 165.685.052.800 5.627

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rembang melaksanakan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi pelayanan dan
fungsi pembangunan. Fungsi pembangunan artinya bahwa Badan Penanaman Modal
dan Perizinan Kabupaten Rembang ikut melaksanakan program-program
pembangunan melalui optimalisasi pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Sedangkan untuk fungsi pelayanan, Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang bertugas
melayani masyarakat sesuai prinsip-prinsip good governance melalui pelayanan yang
prima.
Sebagai fungsi pelayanan, sampai dengan tahun 2016, Dinas Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang telah
melayani customer Masyarakat sebanyak 3838, Swasta sebanyak 28 perusahaan dan
PMA sebanyak 11 perusahaan sesuai data penerbitan izin tahun 2016 pada Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten
Rembang.

37 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel II.6
Rekapitulasi Penerbitan Izin
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang

TAHUN
N0 JENIS IJIN
2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 HO 328 282 491 388 793 644


2 TDP PO 268 319 378 483 418 263
TDP PT 42 58 40 40 68 71
TDP BPL 3 - - - 1 -
TDP CV 54 68 70 111 107 108
TDP KOP 12 11 3 4 17 16
3 SIUP K 140 247 312 423 338 16
SIUP M 32 20 24 51 44 31
SIUP B 1 1 1 - 1 6
SIUP MIKRO 155 172 153 208 166 30
4 TDI 5 26 14 24 23 -
5 TDG 1 - 3 - 10 -
6 EKPLOITASI PERTAMBANGAN - - - - - -
7 PENGOLAHAN PEMURNIAN - - - - - -
8 IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN 498 1018 256 195 494 789
9 IJIN REKLAME - - - - 730 -
10 IJIN KUBUR/PERPANJANGAN 73 124 114 135 122 121
11 IJIN PERABUAN (SUDAH TIDAK ADA) - - - - - -

12 IMB KUBUR 19 27 27 11 10 13
13 SERTIFIKAT LAIK SEHAT 4 16 14 7 7 13
14 IJIN PRAKTEK 185 138 169 246 139 1091

Dari pelayanan pembuatan kartu kuning dapat diketahui perkembangan


banyaknya pencari kerja menurut jenis pendidikan tertinggi yang ditamatkan di
Kabupaten Rembang sebagaimana data dalam tabel berikut ini :

38 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel II.7
Perkembangan Banyaknya Pencari Kerja Menurut Jenis Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan Di Kabupaten Rembang

TAHUN
N0 RINCIAN
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 SEKOLAH DASAR ( SD ) 18 7 4 5 2 5

2 SEKOLAH MENENGAH TINGKAT 134 84 76 45 38 36


PERTAMA ( SMP )

3 SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS


( SMTA )
- SMA / U 739 629 476 446 284 319
- KEJURUAN 496 386 489 507 463 645

4 DIPLOMA 207 286 414 154 75 111

- DIPLOMA I

- DIPLOMA II

- DIPLOMA III/AK

5 DIPLOMA IV/SARJANA 385 653 1223 486 350 230

6 PASCA SARJANA 3 7 13 11 4 4

JUMLAH /TOTAL 1982 2052 2695 1654 1216 1350

Berkenaan dengan kondisi ketenagakerjaan, telah dilakukan upaya-upaya


untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja yang dilakukan melalui pelatihan
berbasis kompetensi di Balai Latihan Kerja. Terdapat peningkatan fasilitas pelayanan
penempatan tenaga kerja melalui peningkatan fungsi lembaga pasar kerja yang
dilaksanakan melalui pemberdayaan informasi pasar kerja, optimalisasi mekanisme
antar kerja, penempatan melalui job fair, dan peningkatan kebijakan penempatan dan
perlindungan tenaga kerja luar negeri. Upaya perlindungan tenaga kerja dilaksanakan
melalui pengendalian penggunaan tenaga kerja asing. Disamping itu peningkatan
perluasan kesempatan kerja dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat seperti
peningkatan kemampuan tenaga kerja wanita, tenaga kerja mandiri, dan terapan
teknologi tepat guna. Adapun kinerja ketenagakerjaan di Kabupaten Rembang
sebagaimana tersaji dalam tabel II.8 berikut :

39 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel II.8
Perkembangan Kinerja Ketenagakerjaan
Di Kabupaten Rembang Tahun 2011-2015

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015


1 Tingkat Partisipasi angkatan 72,26 74,88 73,23 68,13 66,97
kerja (%)
2 Tingkat pengangguran 5,92 5,80 5,98 5,23 4,51
terbuka (%)

Dalam hal hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja telah
dilakukan upaya antara lain peningkatan kualitas dan profesionalitas para pelaku
hubungan industrial, peningkatan syarat kerja non diskriminasi melalui pelayanan
Peratran Perusahaan (PP), perlindungan pekerja melalui asuransi dan jaminan sosial,
pengangguran tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK), pemogokan dan perselisihan
hubungan indutrial, peningkatan kesejahteraan pekerja melalui kebijakan penetapan
upah minimum kabupaten (UMK) yang mengarah pada pencapaian kebutuhan hidup
layak (KHL).
Pada bidang pengawasan ketenagakerjaan dan keselamatan dan kesehatan
kerja telah dilakukan upaya umtuk meningkatkan kuantitas perusahaan yang
menerapkan norma ketenagakerjaan dan norma K3, penurunan tingkat pekerja anak
dan perlindungan tenaga kerja perempuan, peningkatan kepesertaan norma jaminan
sosial tenaga kerja, peningkatan penerapan SMK3 serta meningkatnya kepatuhan
perusahaan terhadap norma ketenagakerjaan dan K3.
Pencapaian hasil kinerja pelayanan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang dapat dilihat dari dua
aspek, yaitu kinerja yang dilihat dari pencapaian target realisasi indikator kinerja
program, dan kinerja yang dilihat dari pencapaian target dan realisasi indikator makro
yang dimuat di dalam RPJMD tahun 2010-2015 dimana Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang mengampu 2
(dua) urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar yakni urusan penanaman modal dan
urusan tenaga kerja. Selain itu evaluasi kinerja pelayanan juga dilihat dari realisasi
anggaran.

40 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


TABEL. II.10
KINERJA PELAYANAN URUSAN PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (KPPT)
KABUPATEN REMBANG TAHUN 2010-2015

Capaian % Capaian
Target RPJMD
No Indikator Kinerja Satuan Target Status
2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi

a Jumlah kegiatan promosi investasi yang kegiatan


100% 2 2 3 3 4 4
diikuti/ dilaksanakan.
b Persentase ketersediaan layanan
investasi online sesuai perkembangan % 100% - - - 100% 100% 100% 100%
teknologi.
c Jumlah jangkauan pemantauan, buah
pengendalian dan pengawasan terhadap 4 4 6 10 10 20
kegiatan investasi.
2 Program peningkatan Iklim Investasi ijin 561.498.000 5411 3449 3508 4802 3757 4.377 647.057.900
dan Realisasi Investasi (115%)

a Jumlah seluruh perijinan yang


diterbitkan.
b Jumlah pengusaha/perorangan yang - - - 1 - 1 1
mendapatkan layanan/fasilitas untuk
merencanakan berinventasi baru,
perluasan dan atau pengembangan

36 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Capaian % Capaian
Target RPJMD
No Indikator Kinerja Satuan Target Status
2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
c Jumlah pengusaha/perorangan yang 415 395 432 531 658 562
mendapatkan persetujuan berinventasi
baru, perluasan dan atau
pengembangan
d Jumlah pengusaha/perorangan yang 415 395 432 531 658 562
merealisasikan inventasi baru,
perluasan dan atau pengembangan
e Nilai realisasi investasi (swasta) baru, 165.836.9 249.655. 670.991. 673.722. 646.829. 3.672.9
perluasan dan atau pengembangan yang 45,211 438.014 150.708 675.652 714.277 01.415.
masuk di Kabupaten Rembang 882
3 Program Penyiapan Potensi Sumber,
Sarana dan Prasarana daerah
Jumlah kegiatan kajian potensi, peluang - 100% - - - - - -
dan layanan investasi yang dilaksanakan
Jumlah dokumen perkembangan 100%
- - - - - -
investasi Kabupaten Rembang yang
disusun
Meningkatnya pelaks pameran investasi 100% KPPT
kali 2 2 2 2 3 3
3

Tersampaikannya informasi potensi dan 25% 100% KPPT


peluang investasi kepada calon investor % 25% 20% 20% 25% 25% 30%

Terjalinnya kerjasama investasi dgn 0 0 0 0 0 1 100% KPPT


1
para pengusaha pengusaha

37 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Capaian % Capaian
Target RPJMD
No Indikator Kinerja Satuan Target Status
2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tercapainya pelayanan prima dibidang 25% 25% 30% 30% 40% 100% KPPT
30%
perijinan kepada investor
%
Tersedianya informasi dan fasilitasi bagi 0 0 1 1 1 - KPPT
1
penanaman modal

Tersusunnya regulasi tentang 0 0 0 0 0 10 KPPT


1
pengaturan penanaman modal

Meningkatnya Realisasi Investasi 20% 69% 42% 173% 1,07% 3,43% 3,35% KPPT

Tercukupinya data informasi perijinan 1 1 1 1 1 100% KPPT


1
di bidang penanaman modal

Terciptanya standarisasi ISO perijinan 1 0 0 0 0 0 - KPPT

Tersedianya database perijinan 1 0 0 1 1 1 100% KPPT

Kegiatan pemantauan, pengawasan dan 1 1 1 1 1 - KPPT


1
pembinaan penanaman modal

Tersedianya data realisasi pelaksanaan 1 1 1 1 1 100% KPPT


1
penanaman modal

Terwujudnya sinergitas antar SKPD di 0 0 0 0 1 - KPPT


1
bidang penanaman modal

38 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


39 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
40 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Pengembangan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang tentunya tidak lepas dari
dinamika lingkungan internal dan eksternal. Dinamika lingkungan internal akan
dikelola secara efektif dengan mengatasi secara bertahap berbagai kekurangan dan
kelemahan melalui pengoptimalan penggunaan sumber daya. Akan tetapi dinamika
eksternal yang berupa tantangan dan peluang merupakan faktor-faktor penting yang
berada di luar kendali instansi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang. Meskipun demikian, faktor eksternal tersebut
harus terus dapat diidentifikasi karena sangat berpengaruh terhadap pencapaian
kinerja Perangkat Daerah (SKPD).
Secara umum, tantangan dan peluang yang harus dihadapi oleh Dinas
Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten
Rembang ke depan adalah sebagai berikut :
A. Urusan penanaman modal
Beberapa hal yang masih menjadi tantangan dalam peningkatan urusan
penanaman modal di Kabupaten Rembang adalah :
(1). Semakin meningkatnya peran nilai investasi dalam perhitungan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang;
(2). Semakin tingginya harapan peran investasi dalam memecahkan
permasalahan pengangguran dan upaya pemerataan pembangunan
nasional;
(3). Semakin banyaknya perizinan yang menjadi kewenangan dan dilimpahkan
ke DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang akibat berlakunya UU Nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
(4). Semaikin tingginya harapan masyarakat atas kualitas pelayanan publik;
(5). Semakin tingginya tuntutan penerapan teknologi informasi.
(6). Semakin kompetitifnya daerah tujuan penanaman modal

Apabila Kabupaten Rembang tidak mampu menghadapi tantangan ini,


konsukwensinya sangat besar, mulai dari hilangnya kesempatan kerja dan
transfer teknologi yang tentu akan berakibat pada lambatnya penurunan
kemiskinan.

Adapun peluang yang ada untuk dapat meningkatkan penanaman modal di


Kabupaten Rembang antara lain:
59 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
(1). Menjadi daerah tujuan utama penanaman modal di Provinsi Jawa Tengah
karena lokasinya yang strategis dan biaya tenaga kerja yang masih murah jika
dibandingkan daerah lainnya
(2). Tingginya dukungan pemerintah pusat terhadap penanaman modal;
(3). Iklim usaha yang kondusif di Kabupaten Rembang ;
(4). Posisi geografis yang strategis dan terbangunnya infrastruktur transportasi
nasional yang semakin baik;
(5). Dukungan komitmen peningkatan pelayanan dari pimpinan daerah dan
dukungan pemerintah pusat;
(6). Struktur kelembagaan yang lebih kondusif dan akomodatif terhadap
perkembangan perizinan.

B. Urusan tenaga kerja


Beberapa hal yang masih menjadi tantangan dalam urusan ketenagakerjaan di
Kabupaten Rembang untuk lima tahun kedepan adalah sebagai berikut :
(1). Jumlah Pengangguran di Kabupaten Rembang masih relatif tinggi meskipun
dari tahun ketahun semakin angka pengangguran semakin menurun,
sehingga membutuhkan banyak mekanisme untuk meningkatkan
penyerapan tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja;
(2). Peningkatan kualitas dari pencaker untuk bisa mengisi lowongan-lowongan
kerja yang tersedia;
(3). Globalisasi dan persaingan bebas bagi tenaga kerja didalam negeri maupun
di Luar Negeri serta pengakuan sertifikasi kompetensi oleh Perusahaan/
Pelaku Usaha yang belum bisa dipenuhi oleh tenaga kerja;
(4). Dunia usaha membutuhkan tenaga kerja terampil/ kompetensi sesuai
dengan keahlian sektor perusahaan/ industri sedangkan pelatihan kerja
yang dilaksanakan belum mengacu pada kebutuhan pasar/ pengguna tenaga
kerja;
(5). Masih terdapat 55% perusahaan di Kabupaten Rembang yang belum
mempunyai peraturan perusahaan sehingga perlu untuk meningkatkan
kesadaran pengusaha untuk membuat peraturan perusahaan;

(6). Rendahnya tingkat perlindungan dan pengawasan terhadap kesehatan dan


perlindungan tenaga kerja.

60 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Adapun peluang yang ada untuk dapat meningkatkan urusan tenaga kerja di
Kabupaten Rembang antara lain:
(1). Pemerintah mencanangkan zero domestic worker untuk pengiriman TKI ke
Luar Negeri pada tahun 2017.
(2). Peluang kesempatan kerja antar daerah dan adanya kebijakan pemerintah
mengenai KUR guna pengembangan kewirausahaan/UMKM.
(3). Tersedia jabatan-jabatan dalam dunia kerja yang membutuhkan kompetensi
khusus/tertentu serta persaingan tenaga kerja semakin kompetitif.
(4). Jumlah perusahaan besar dan menengah memadai untuk mendukung
program pemagangan serta perusahaan yang memahami program
pemagangan terbatas sehingga yang bersedia mendukung masih rendah.
(5). Adanya regulasi terkait pelaksanaan peraturan dibidang norma
ketenagakerjaan bagi pengusaha atau pemberi kerja.
(6). Adanya program nasional dan kebijakan pemerintah daerah dalam
peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak melalui pengawasaan
norma kerja perempuan dan anak yaitu pengurangan pekerja anak/anak
yang bekerja yang dikembalikan ke dunia pendidikan dengan penarikan
pekerja anak dikembalikan ke dunia sekolah;
(7). Adanya standarisasi dan sertifikasi K3 ditempat kerja bagi perusahaan yang
menggunakan mesin dan peralatan, serta pencanangan Tahun 2015
Indonesia berbudaya K3;
(8). Adanya dukungan kebijakan dari segi program dan penganggaran yang
responsif gender (ARG);

61 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


BAB III
ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi


Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah adalah
kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Perangkat Daerah dimasa
datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila
tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya,
dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Suatu isu strategis bagi Perangkat
Daerah diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan
pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang
dan ancaman bagi Perangkat Daerah di masa lima tahun mendatang.
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan di
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten
Rembang berdasarkan realisasi capaian target kinerja pada fungsi bidang pelayanan
dijelaskan sebagai berikut, yaitu :
A. Urusan Tenaga Kerja
(1). Masih relatif tingginya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Capaian
TPT tahun 2015 sebesar 4,51%;
(2). Masih tingginya pencari kerja yang belum mampu ditempatkan, dimana
TPAK/ persentasenya pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2015 baru
mencapai 29%;
(3). Masih rendahnya kualitas tenaga kerja yang ditunjukkan dari sedikitnya
jumlah tenaga kerja yang disertifikasi yaitu hanya 8% pada tahun 2015;
(4). Informasi peluang kerja dan mekanisme penempatan tenaga kerja belum
sepenuhnya dipahami masyarakat;
(5). Dukungan personel yang kurang memadai dalam hal jumlah terutama
personel yang berkaitan dengan pendataan tenaga kerja dan penempatan;
(6). Pemahaman program pemagangan masih terbatas belum sesuai dengan
ketentuan/pedoman;

62 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


(7). Rendahnya semangat etos kerja dan disiplin serta produktivitas;
(8). Identifikasi Kebutuhan pelatihan belum dapat dilakukan dengan baik
(jejaring/kerjasama, kejuruan unggulan);
(9). Masih lemahnya kelembagaan hubungan industrial;
(10). Pembinaan dan sosialisasi dari mediator hubungan Industrial untuk program
jamsostek Tenaga Kerja Luar Hubungan kerja masih kurang;
(11). Belum ada tindak lanjut dari PP.78/2015 tentang Pengupahan yang terkait
dengan standar Skala Upah dan Skala Upah;
(12). Belum tersedianya data mengenai produktivitas usaha marginal dan kondisi
pasar kerja yang valid di kabupaten/kota;
(13). Masih kurangnya perlindungan hak normatif pekerja perempuan di sektor
formal maupun informal.
(14). Belum adanya peraturan/regulasi yang mengatur perlindungan pekerja
perempuan di sektor informal;
(15). Masih lemahnya kebijakan perlindungan dan penempatan TKI ke luar negeri
dan kurangnya koordinasi kelembagaan penempatan TKI.
B. Urusan Penanaman Modal
(1). Terhambatnya investasi karena tersedianya lahan untuk industri yang
terkendala oleh Tata Ruang dan keterbatasan infrasturktur pendukung;
(2). Belum optimalnya pencatatan investasi berbasis LKPM;
(3). Kurangnya promosi potensi Kabupaten Rembang kepada calon investor ;
(4). Masih kurangnya kegiatan fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka
kerjasama kemitraan investasi.
(5). Dukungan sarana dan prasarana serta pendanaan yang kurang memadai
dalam operasional kegiatan khususnya kegiatan pengendalian pelaksanaan
penanaman modal.
(6). Masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan ketentuan penanaman
modal.
(7). Masih belum terwujudnya kemudahan akses informasi publik investasi
/penanaman modal di Kab. Rembang
(8). Belum optimalnya sinergitas, integrasi dan koordinasi penyelenggaraan
pelayanan perizinan;
(9). Meningkatnya jumlah perizinan yang didelegasikan dari SKPD teknis;
(10). Masih terdapat tumpang tindih regulasi penanaman modal antara pusat,
provinsi dan kab/kota;

63 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


(11). Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
perizinan yang didukung oleh e-service;
(12). Belum optimalnya pencatatan investasi berbasis LKPM;
(13). Belum optimalnya pemanfaatan media promosi untuk menarik minat
investasi;
(14). Masih terbatasnya data informasi mengenai peluang usaha/sektor/bidang
usaha unggulan

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih


3.4.1 Visi

Visi Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 sebagai berikut:


“TERWUJUDNYA MASYARAKAT REMBANG YANG SEJAHTERA, MELALUI
PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA,YANG
DILANDASI SEMANGAT KEBERSAMAAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN KEWIRAUSAHAAN”
Adapun maksud visi tersebut dijelaskan sebagaimana dibawah ini:
Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki
kemampuan ekonomi yang memadai. Untuk mewujudkan masyarakat yang
sehat dan terdidik dapat dicapai melalui peningkatan kualitas SDM yang
memperoleh akses, kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan dan
pendidikan. Selanjutnya untuk mewujudkan kemampuan ekonomi masyarakat
dicapai dengan memprioritaskan pembangunan sektor pertanian, perikanan,
pariwisata dan ekonomi kreatif.
Semangat Kebersamaan adalah kemauan untuk berjuang dan bekerja dengan
kesatuan tekad guna mencapai tujuan bersama.
Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat
menjadi subyek pembangunan yaitu masyarakat yang berinisiatif memulai
proses kegiatan sosial untuk memperbaiki kondisi dan situasi secara mandiri.
Kewirausahaan adalah keberanian untuk melakukan usaha melalui proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan menemukan ide inovatif, peluang serta
cara dalam menjalankan dan menciptakan usaha baru.
Visi Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 memiliki keterkaitan dengan Visi
RPJPD Kabupaten Rembang Tahun 2005-2025 yaitu “REMBANG MAJU,
MANDIRI dan SEJAHTERA”. Makna kata SEJAHTERA dalam visi jangka panjang
adalah sejahtera dalam jasmani dan rohani.

64 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Sejahtera dalam kebutuhan jasmani ini dimaksudkan bahwa seluruh
masyarakat Kabupaten Rembang mampu memenuhi kebutuhan dasarnya
meliputi sandang, pangan, papan dan tingkat pendidikan yang memadai.
Kondisi ini terindikasikan oleh tingginya pendapatan per kapita; tingginya
Angka Partisipasi Pendidikan di segala jenjang pendidikan; menurunnya
jumlah penduduk miskin; tingginya persentase keluarga dengan perumahan
layak; meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak; dan meningkatnya
perlindungan dan kesejateraan sosial.
Kondisi masyarakat yang sejahtera juga ditandai oleh terciptanya kondisi
aman, tenteram, tertib dan damai. Sejahtera dalam kebutuhan rohani
mengandung makna kehidupan masyarakat yang agamis, yaitu terwujudnya
masyarakat yang beriman, bertaqwa dalam menjalankan ibadah yang
dianutnya, berilmu dan beraklak mulia dan rukun diantara sesama pemeluk
agama serta memiliki toleransi yang tinggi dalam kehidupan masyarakat yang
harmonis.
Dengan demikian kondisi masyarakat sejahtera yang ingin dicapai dalam
RPJMD Tahun 2016-2021 ini adalah masyarakat sejahtera yang memiliki ciri
ciri sebagaimana dimaksud dalam dokumen RPJPD Kabupaten Rembang Tahun
2005-2025.
3.4.1 Misi
Pencapaian Visi Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 tersebut, akan
ditempuh melalui tujuh (7) misi pembangunan Kabupaten Rembang Tahun
2016-2021 yaitu sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintahan yang cepat tanggap, transparan, partisipatif
dan berkeadilan sesuai prinsip pemerintahan yang amanah.
2. Membangun kemandirian ekonomi dan upaya penanggulangan
kemiskinan berbasis sumberdaya daerah, maupun pemberdayaan
masyarakat,serta terjaminnya kelestarian lingkungan hidup.
3. Meningkatkan investasi serta mengembangkan pariwisata dan ekonomi
kreatif.
4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas
serta berdimensi kewilayahan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk pendidikan
keagamaan.

65 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


6. Menciptakan stabilitas politik, pemerintahan, sosial, dan mengembangkan
budaya lokal serta meningkatkan upaya pengendalian penduduk dan tertib
administrasi kependudukan.
7. Mewujudkan kedaulatan pangan dan kapasitas ekonomi rumah tangga
berbasis pertanian dan perikanan.
3.4.1 Program
Program Pembangunan Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 yang
dijabarkan berbasis Misi Pembangunan daerah. Beberapa program unggulan
yang bagi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja, yaitu:
Program Unggulan Misi Pertama
Dalam rangka perwujudan misi pertama yaitu “Mewujudkan pemerintahan
yang cepat tanggap, transparan, partisipatif dan berkeadilan sesuai
prinsip pemerintahan yang amanah”, maka program unggulan yang
mendukung misi ini adalah:
1. Mewujudkan permerintahan yang bersih dan akuntabel melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, aspiratif dan partisipatif.
2. Membangun sistem pemerintahan sesuai norma pemerintahan yang baik,
cepat tanggap, dan transparan.
3. Konsolidasi Birokrasi :
a. Penajaman Visi Misi kepada seluruh jajaran birokrasi.
b. Membuat Kontrak Kerja Kinerja yang harus ditandatangani oleh
pejabat SKPD.
c. Memperpendek waktu pengurusan perijinan di KPPT
d. Membentuk Tim Penasehat Reformasi Birokrasi, Hukum, dan
Ekonomi dari Perguruan Tinggi
Program Unggulan Misi Kedua
Dalam rangka perwujudan misi kedua yaitu “Membangun kemandirian
ekonomi dan upaya penanggulangan kemiskinan berbasis sumberdaya
daerah, maupun pemberdayaan masyarakat, serta terjaminnya
kelestarian lingkungan hidup”, maka program unggulan yang mendukung
misi ini adalah:
1. Membangun pasar tradisional semi modern, tanpa membebani pedagang
di kecamatan Rembang, Pamotan, Lasem, Pandangan, Kragan, Sarang,
Gunem dan Sale.

66 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


2. Membangun industri padat karya baik melalui kemitraan maupun
investasi swasta baik dari dalam maupun luar negeri.
3. Membuat 1.000 sumur dangkal
4. Memberikan bantuan modernisasi alat pertanian kepada petani : a. 882
traktor tangan, b. 294 mesin tanam, c. 294 mesin panen
Program Unggulan Misi Ketiga
Dalam rangka perwujudan misi ketiga yaitu “Meningkatkan investasi serta
mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif”, maka program unggulan
yang mendukung misi ini adalah:
1. Membangun industri berbasis rumah tangga dengan orientasi sektor
pariwisata (UMKM).
2. Membangun Kawasan Industri Pariwisata Bahari dan Religi.
3. Pengembangan daya tarik Investasi dan penyederhanaan pelayanan
perijinan.

3.3 Telaah Renstra Kementerian dan Rentra Perangkat Daerah Provinsi


Sebagaimana diamanatkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah bahwasannya penyelenggaraan urusan pemerintahan di
daerah dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan. Oleh karenanya, menjadi hal yang penting adanya harmonisasi antara
renstra kelembagaan pemerintah dengan renstra pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten. Dalam hal ini adalah keselarasan antara renstra Badan Koordinasi
Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI), Kementerian Ketenagakerjaan
dengan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Tengah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah dan Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu satu Pintu dan Tenaga Kerja Provinsi Jawa
Tengah.
3.3.1 Telaah Renstra Kementerian/Lembaga
3.3.1.1 Telaah Renstra BKPM RI
Visi BKPM tahun 2015-2019 adalah Visi Pemerintahan Kabinet Kerja
yaitu:
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Berdasarkan tugas dan fungsi BKPM dalam UU Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal serta Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

67 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal, BKPM menetapkan
tujuan yang akan dicapai pada tahun 2015-2019, yaitu:
1. Mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya saing
2. Mewujudkan penanaman modal yang berkualitas dan
berkelanjutan
Penguatan investasi ditempuh melalui dua pilar kebijakan yaitu
pertama adalah peningkatan iklim investasi dan iklim usaha untuk
meningkatkan efisiensi proses perizinan bisnis; dan kedua adalah
peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor domestik.
Kedua pilar kebijakan ini akan dilakukan secara terintegrasi baik di
tingkat pusat maupun di daerah.
A. Peningkatan Iklim Investasi Dan Iklim Usaha
1. Peningkatan kepastian hukum terkait investasi dan usaha;
2. Penyederhanaan prosedur perizinan investasi dan usaha di
pusat dan daerah, terutama untuk sektor pengolahan dan jasa,
antara lain: sektor migas, jasa transportasi laut, serta sektor
industri manufaktur berbasis sumber daya alam;
3. Pengembangan layanan investasi yang memberikan
kemudahan, kepastian, dan transparansi proses perizinan bagi
investor dan pengusaha;
4. Pemberian insentif dan fasilitasi investasi (berupa: insentif
fiskal dan non fiskal) yang lebih selektif dan proses yang
transparan;
5. Pendirian Forum Investasi, yang beranggotakan lintas
kementerian dan lintas pemangku kepentingan yang secara
rutin mengadakan pertemuan untuk memonitor, mengatasi
permasalahan investasi, dan mencarikan solusi terbaik agar
dapat terus menjaga iklim investasi dan iklim usaha yang
kondusif bagi pelaku usaha dan investor.
6. Peningkatan iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif dan
menciptakan hubungan industrial yang harmonis;
7. Peningkatan persaingan usaha yang sehat melalui pencegahan
dan penegakan hukum persaingan usaha dalam rangka
penciptaan kelembagaan ekonomi yang mendukung iklim
persaingan usaha yang sehat, penyehatan struktur pasar serta

68 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


penguatan sistem logistik nasional yang bertujuan untuk
menciptakan efisiensi yang berkeadilan.
B. Peningkatan Investasi yang Inklusif Terutama dari Investor
Domestik
Kebijakan ini ditujukan untuk mengembangkan dan memperkuat
investasi di sektor riil, terutama PMDN, yang dapat mendorong
pengembangan investasi dan usaha di Indonesia secara inklusif
dan berkeadilan terutama pada sektor produktif yang
mengutamakan sumber daya lokal. Adapun strategi yang ditempuh
adalah:
1. Pengutamaan peningkatan investasi;
2. Peningkatan upaya penyebaran investasi di daerah yang lebih
berimbang;
3. Peningkatan kemitraan antara PMA dan UKM lokal;
4. Peningkatan efektivitas strategi dan upaya promosi investasi;
5. Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi antara
pemerintah dan dunia usaha. Kerjasama Pemerintah dan Swasta
(KPS) merupakan salah satu alternatif pembiayaan dalam
penyediaan infrastruktur untuk memberikan pelayanan publik
yang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas.
6. Pengembangan investasi lokal, terutama melalui investasi antar
wilayah yang dapat mendorong pengembangan ekonomi
daerah.
7. Pengembangan investasi keluar (outward investment),
diutamakan pada ketahanan energi (energy security) dan
ketahanan pangan (food security) dengan mengutamakan
kegiatan investasi yang dapat memberikan efek pengganda
(multiplier effect) yang besar terhadap perekonomian nasional.
8. Pengurangan dampak negatif dominasi PMA terhadap
perekonomian nasional, yang secara bertahap akan dilakukan
melalui tiga jalur proses pengalihan.
3.3.1.2 Telah Renstra Kementerian Ketenagakerjaan
Sasaran utama pembangunan bidang ketenagakerjaan yang hendak
dicapai oleh Kementerian Ketenagakerjaan adalah :
1) Tingkat Pengangguran Terbuka diperkirakan sebesar 4,0% -
5,0% pada tahun 2019.
69 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
2) Memfasilitasi penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 (sepuluh
juta) selama 5 (lima) tahun.
Sasaran strategis kementerian ketenagakerjaan diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Peningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, dengan
indikator kinerja sasaran strategis :
 Meningkatnya kompetensi tenaga kerja
 Meningkatnya produktivitas tenaga kerja
2) Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja, dengan indikator kinerja sasaran strategis jumlah
tenaga kerja yang mendapat fasilitas penempatan dan
pemberdayaan tenaga kerja
3) Penciptaan hubungan industriali yang harmonis dan perbaikan
iklim ketenagakerjaan, dengan indikator kinerja sasaran
strategis:
 Meningkatnya perusahaan yang membentuk Perjanjian Kerja
Bersama (PKB)
 Menurunnya perselisihan Hubungan Industrial (HI);
 Meningkatnya perusahaan yang telah menyusun struktur
dan skala upah;
 Meningkatnya Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit yang
berfungsi
4) Peningkatan perlindungan tenaga kerja, menciptakan rasa
keadilan dalam dunia usaha dan pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan, dengan indikator kinerja sasaran
strategis:
 Menurunnya jumlah pekerja anak nasional
 Menurunnya pelanggaran hukum di bidang hikum
ketenagakerjaan
 Meningkatnya perusahaan yang menerapkan norma
ketenagakerjaan
5) Peningkatan kepuasan stakeholder dalam pelayanan
perencanaan, penelitian dan pengembangan, data dan informasi
ketenagakerjaan yang bermanfaat dan berkelanjutan, dengan
indikator kinerja sasaran strategis peningkatan pemanfaatan

70 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


rekomendasi hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan
ketenagakerjaan oleh pengguna
3.3.2 Telaah Renstra Perangkat Daerah Provinsi
3.3.2.1 Renstra DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah mendukung
pencapaian target pembangunan dari misi ke-2 yaitu Mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, menanggulangi
kemiskinan dan pengangguran serta misi ke-3 yaitu mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bersih,
jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”.
Strategi dan kebijakan dalam pemenuhan tujuan pembangunan
daerah untuk peningkatan penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu di dalam misi pembangunan Provinsi Jawa Tengah
dijabarkan sebagai berikut :
1. Misi ke-2 : “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang
Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran”
Tujuan : Meningkatkan iklim dan pengembangan investasi
Strategi yang dilakukannya itu Peningkatan iklim investasi yang
berdaya saing berbasis keunggulan daerah. Dengan Arah
Kebijakan Mendorong terciptanya iklim investasi yang berdaya
saing, kondusif dan responsive terhadap perubahan kebijakan
nasional dan global.
2. Misi ke-3 : “Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah Provinsi
Jawa Tengah yang bersih, jujur, dan transparan, “mboten korupsi,
mboten ngapusi”
Tujuan : Menciptakan penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang kompeten, profesional, tersertifikasi, berintegritas, dan
berorientasi pada pelayanan prima. Maka strategi yang dilakukan
yaitu:
a. Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan
berbasis teknologi informasi;
b. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
publik;
c. Peningkatan kapasitas SDM penyelenggara PTSP.

71 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Dengan arah kebijakan :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan berupa kecepatan,
kemudahan, dan kepastian serta transparansi proses
perizinan.
b. Meningkatkan investasi pada seluruh kabupaten/kota
3.3.2.2 Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah
Pasal 3 dan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor :
64 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja DinasTenaga Kerja
Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah menjelaskan bahwa Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi.
Berangkat dari telaahan dan kondisi ketenagakerjaan, maka
dirumuskan isu-isu strategis kedepan yaitu:
1. Tingginya Angka Pengangguran
2. Rendahnya Keterampilan Tenaga Kerja
3. Rendahnya Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Program-program unggulan yang berkaitan baik langsung maupun
tidak langsung, dimana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah yaitu :
1. Memperkuat sistem pelayanan publik secara cepat, murah,
transparan dan terintegrasi dengan mengedepankan keterbukaan
sekaligus membangun komunikasi dua arah, secara rutin
menggelar dialog dengan masyarakat.
2. Mewujudkan Desa Mandiri, dengan Menggali dan
mengembangkan sumber daya potensial kawasan perdesaan;
pembimbingan dan pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan
menengah melalui kredit perbankan dengan pola dana
penjaminan.
3. Peningkatan kesejahteraan Buruh dengan: Meningkatkan kualitas
Sumber Daya Pekerja; Meningkatkan upah minimum buruh; dan
Memfasilitasi hunian yang layak untuk buruh.
4. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak, dengan
memastikan perspektif (sudut pandang) gender digunakan di
dalam penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan
72 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
penerbitan kebijakan publik; Meningkatkan keterdidikan gender
masyarakat pada berbagai sektor kehidupan; Menguatkan sistem
pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan
berbasis gender serta perlindungan anak.
5. Infrastruktur dan Sarana Transportasi, dengan membangun
infastruktur yang sesuai dan berdaya guna serta melakukan
modernisasi sistem dan sarana transportasi untuk meningkatkan
aksestabilitas dan mobilitas.

3.4 Telaah Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
3.4.1 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Ketersediaan lahan tidak terlepas dari kebijakan penataan ruang daerah yang
tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Rembang
Tahun 2011 – 2031 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011.
Berdasarkan RTRWKabupaten Rembang Tahun 2011-2013, bahwa Kawasan
peruntukan industri meliputi : a. peruntukan industri besar; b. peruntukan
industri menengah; dan c. peruntukan industri kecil dan mikro.
a. Peruntukan industri besar seluas kurang lebih 869 Ha (delapan ratus enam
puluh sembilan hektar) yang meliputi :
(1). kawasan industri Rembang seluas kurang lebih 173 Ha (seratus tujuh
puluh tiga hektar) berada di Desa Pasarbanggi Kecamatan Rembang;
(2). kawasan industri Sluke seluas kurang lebih 291 Ha (dua ratus sembilan
puluh satu hektar) berada di Desa Leran dan Trahan Kecamatan Sluke
dan seluas kurang lebih 200 Ha (dua ratus hektar) di Desa Sendangmulyo
Kecamatan Sluke; dan
(3). kawasan industri pertambangan seluas kurang lebih 205 Ha (dua ratus
lima hektar) berada di wilayah Kecamatan Gunem.
b. Peruntukan industri menengah meliputi:
(1). kawasan peruntukan industri di sepanjang koridor Jalan Pantura
Kabupaten Rembang seluas kurang lebih 8.864 Ha (delapan ribu delapan
ratus enam puluh empat hektar);
(2). kawasan peruntukan industri pengolahan perikanan kelautan di wilayah
pesisir Kabupaten Rembang meliputi: Kecamatan Kaliori; Kecamatan
Rembang; Kecamatan Lasem; Kecamatan Sluke; Kecamatan Kragan; dan
(3). Peruntukan industri kecil dan mikro ada di seluruh kecamatan di
Kabupaten Rembang
73 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
Dapat diinformasikan bahwa realisasi RTRW 2011 – 2031 untuk kawasan
industri besar pertambangan sudah habis dan banyak terjadi tumpang tindih
pemanfaatan, selain itu ada beberapa kepeminatan investasi industri besar di
Kabupaten Rembang di lokasi yang tidak termasuk dalam RTRW. Oleh
karenanya Dinas Penanaman Modan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja Kabupaten Rembang memerlukan kepastian atas ketersediaan ruang bagi
ke sektor industri untuk 5 (lima) tahun ke depan.
3.4.2 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pengertian Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau disingkat KLHS dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis disebutkan bahwa KLHS
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan,
Rencana, dan/atau Program.
Sesuai dengan tugas dan fungsi DPMPTSPNAKER, program yang dilaksanakan
diarahkan untuk meningkatkan realisasi dan sebaran investasi melalui
penciptaan iklim kondusif dunia usaha guna mendukung peningkatan kuantitas
dan kualitas perekonomian Kabupaten Rembang serta pengurangan angka
pengangguran. Muatan pokok upaya peningkatan investasi berupa kegiatan:
perencanaan dan pengembangan potensi, promosi investasi, pelayanan perijinan
investasi, pengawasan dan pengendalian serta penyusunan sistim pendukung
berbasis elektronik.
Selain itu masalah penanaman modal juga terkait dengan isu-isu pembangunan
berkelanjutan dan lingkungan. Pembangunan yang berkelanjutan merupakan
syarat peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Untuk mencapai hal
tersebut, maka arah kebijakan penanaman modal yang berwawasan lingkungan
di Kabupaten Rembang adalah dengan mengambil kebijakan penanaman modal
inklusif. Penanaman modal inklusif ini dilaksanakan dengan strategi
pengembangan penanaman modal dengan pengutamaan kelestarian lingkungan.
Adapun program-program yang terkait dengan arah kebijakan penanaman
modal yang berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:
(1). pendekatan ekonomi hijau (green economy);
(2). pemanfaatan sumber energi terbarukan;
(3). mengedepankan pendekatan inklusif; dan
(4). penggunaan teknologi ramah lingkungan.
74 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
3.5 Penentuan Isu-Isu strategis
Berangkat dari telaahan kondisi penanaman modal dan ketenagakerjaan di
Kabupaten Rembang baik dari tantangan dan peluang, maka dirumuskan isu-isu
strategis kedepan yaitu:
1. Urusan Penanaman Modal
Untuk lebih meningkatkan minat para investor dalam melakukan penanam modal
di Jawa Tengah, maka Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kabupaten Rembang telah menginventarisir isu-isu strategis. Adapun
isu-isu strategis tersebut mencakup:
a. Peningkatan Daya Tarik Penanaman Modal
Belum optimalnya tindak lanjut kerjasama di bidang penanaman modal; promosi
investasi dan daya tarik serta daya dukung investasi, persentase kerjasama di
bidang investasi yang ditindaklanjuti sebesar 37,03% pada tahun 2015. Jumlah
investor cenderung tetap pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terjadi
peningkatan menjadi 20 investor dengan total investasi sebesar 3,478 T
Peningkatan iklim penananman modal yang berdaya saing berbasis keunggulan
daerah;
b. Peningkatan pelayanan publik dengan mengembangkan sistem yang transparan
berbasisi teknologi informasi.
2. Urusan Tenaga Kerja
a. Tingginya Angka Pengangguran
Isu pengangguran perlu mendapat perhatian, pengangguran merupakan suatu
pemborosan ekonomi yang sangat mahal karena tidak mempunyai mata
pencaharian namun membutuhkan biaya untuk hidup sehari-hari. Selain itu
penganggur memiliki potensi negatif yang besar yaitu dapat berdampak pada
kerawanan sosial. Secara umum banyaknya penganggur dikarenakan
terbatasnya lapangan kerja, jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan
kesempatan kerja dan pendidikan tenaga kerja belum sepenuhnya sesuai dengan
pasar kerja. Berdasarkan data capaian tenaga kerja, sampai tahun 2015 hanya
29% pencari kerja terdaftar yang ditempatkan sehingga masih 71% tenaga kerja
terdaftar yang belum ditempatkan.
Sehubungan dengan itu maka kebijakan ketenagakerjaan perlu diarahkan pada
upaya perluasan lapangan kerja peningkatan kualitas calon tenaga kerja melalui
peningkatan kualitas sarana prasarana dan pengelolaan Balai Latihan Kerja
(BLK) yang berorientasi pada pasar kerja, serta pengembangan informasi pasar
kerja, penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengendalian
75 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
penggunaan TKA (Tenaga Kerja Asing) dengan mengintegrasikan perspektif
gender ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
program kegiatan.
b. Rendahnya Keterampilan Tenaga Kerja
Berdasarkan data capaian kinerja tenaga kerja di Kabupaten Rembang, masih
banyak tenaga kerja yang tidak memiliki sertifikat kompetensi dan kualifikasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan, hanya 8% tenaga kerja di Kabupaten
Rembang yang terlah bersertifikat. Sehingga masih ada 92% tenaga kerja yang
tidak memiliki sertifikast kompetensi. Dunia mensyaratkan kompetensi dan
kualifikasi, sehingga diupayakan peningkatan kualitas dan kompetensinya
melalui berbagai keterampilan di balai/lembaga pelatihan kerja dan dengan
demikian diperlukan penyediaan sarana dan prasarana penunjang peningkatan
kualitas calon tenaga kerja pada lembaga pelatihan.
c. Rendahnya Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja.
Tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan
kesejahteraan sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas.
Selain itu kebijakan perlindungan tenaga kerja ditujukan untuk menciptakan
suasana hubungan industrial yang harmonis melalui perbaikan penghasilan
(pemenuhan Upah yang layak dan berkeadilan diterima semua pihak) dan
sarana hubungan industrial. Kurangnya perlindungan terhadap pekerja dapat
dijelaskan bahwa masih adanya perilaku yang diskriminasi, adanya
ketidaksetaraan, ketidakadilan antara yang diberikan pada tenaga kerja laki-laki
dan perempuan, masih banyak anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan
terburuk. Masih terdapat 54% perusahaan di Kabupaten Rembang yang belum
mempunyai peraturan perusahaan sehingga tidak dapat diketahui bagaimana
perusahaan menerapkan perlindungan dan kesejahteraan pada pekerja serta
sebanyak 44% perusahaan yang belum menyediakan fasilitas kesejahteraan
tenaga kerja.

76 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang


Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan daerah dalam mendukung pelaksanaan visi dan misi Bupati
Rembang. Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah
dan batasan proses pencapaian tujuan. mengacu pada RPJMD Kabupaten Rembang Tahun
2016-2021, maka Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja Kabupaten Rembang mempunyai tujuan sebagai berikut:
Tujuan Misi I
Dalam melaksanakan Misi I yaitu “Mewujudkan pemerintahan yang cepat tanggap,
transparan, partisipatif dan berkeadilan sesuai prinsip pemerintahan yang amanah”
maka :
tujuan yang ditetapkan : meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif,akuntabel,
transparan dan partisipatif
Sasaran : Terciptanya pelayanan publik yang tanggap dan prima
Indikator Sasaran :
Rata-rata Nilai SKM (Survey Kepuasan Masyarakat) pada Perangkat Daerah yang
melaksanakan pelayanan publik
Tujuan Misi II
Dalam melaksanakan Misi II yaitu “Membangun kemandirian ekonomi dan upaya
penanggulangan kemiskinan berbasis sumberdaya daerah, maupun pemberdayaan
masyarakat, serta terjaminnya kelestarian lingkungan hidup.”
Tujuan yang ditetapkan adalah: Mengurangi angka pengangguran
Sasaran : Menurunnya angka pengangguran
Indikator Sasaran : Tingkat Pengangguran Terbuka
Tujuan Misi III
Dalam melaksanakan Misi III yaitu “Meningkatkan investasi serta mengembangkan
pariwisata dan ekonomi kreatif”, tujuan yang ditetapkan adalah : Meningkatkan
investasi dengan memanfaatkan potensi lokal dan berwawasan lingkungan
Sasaran : Meningkatnya nilai investasi
Indikator Sasaran : Realisasi investasi PMA dan PMDN

77 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang sebagaimana tersaji dalam
tabel 10 berikut:
Tabel IV.1
Tujuan, Sasaran, dan Indikator Kinerja

CAPAIAN KINERJA

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARN Kondisi


Kondisi
Akhir
awal (2015)
(2021)
meningkatkan kualitas Terciptanya Rata-rata Nilai SKM 73,58 80
pelayanan publik yang pelayanan publik (Survey Kepuasan
efektif,akuntabel, yang tanggap dan Masyarakat) pada
transparan dan prima Perangkat Daerah
partisipatif yang melaksanakan
pelayanan publik

Mengurangi angka menurunnya angka Tingkat 4,51 3,90


pengangguran pengangguran Pengangguran
Terbuka

Meningkatkan Meningkatnya nilai Realisasi investasi 3,478 T 5,26 T


investasi dengan Investasi PMA dan PMDN
memanfaatkan potensi
lokal dan berwawasan
lingkungan

4.2 Strategi dan Kebijakan


Strategi dan kebijakan dalam pemenuhan tujuan pembangunan daerah untuk
peningkatan penanaman modal, pelayanan terpadu satu pintu dan tenaga kerja di dalam
misi pembangunan Kabupaten Rembang dijabarkan sebagai berikut :
Tujuan 1 :
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif,akuntabel, transparan dan
partisipatif
Strategi : Mewujudkan Pelayanan Publik Prima berbasis teknologi informasi melalui
peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik, pelaksanaan evaluasi kinerja
pelayanan publik, dan melakukan survey kepuasan masyarakat secara berkala
Arah Kebijakan : Meningkatkan standar mutu dan pengembangan sistem pelayanan dan
pengaduan publik yang terintegrasi

78 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tujuan 2 :
Mengurangi angka pengangguran
Strategi : Meningkatkan peluang kerja usia produktif dan perluasan lapangan usaha di
daerah
Arah Kebijakan : Peningkatan daya saing dan kompetensi tenaga kerja
Tujuan 3 : Meningkatkan investasi dengan memanfaatkan potensi lokal dan berwawasan
lingkungan
Strategi : Meningkatkan daya saing investasi melalui promosi investasi secara
berkelanjutan berbagai media, menyediakan dan menyederhanakan pelayanan investasi
serta pemberian insentif atau keringan pajak bagi investor.
Arah Kebijakan :
(1). Peningkatan promosi dan kemitraan investasi
(2). Peningkatan pelayanan investasi berbasis teknologi informasi

Strategi dan kebijakan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang dalam lima tahun mendatang, sebagaimana telah
dirumuskan sebelumnya dituangkan sebagaimana Tabel IV.2 berikut:

79 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel IV.2

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN


DPMPTSPNAKER KABUPATEN REMBANG
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

meningkatkan kualitas Terciptanya pelayanan Mewujudkan Pelayanan Publik Prima Meningkatkan standar mutu dan
pelayanan publik yang publik yang tanggap dan berbasis teknologi informasi melalui pengembangan sistem pelayanan dan
efektif,akuntabel, prima peningkatan sarana dan prasarana pengaduan publik yang terintegrasi
transparan dan pelayanan publik, pelaksanaan evaluasi
partisipatif kinerja pelayanan publik, dan melakukan
survey kepuasan masyarakat secara
berkala

Mengurangi angka menurunnya angka Meningkatkan peluang kerja usia Peningkatan daya saing dan kompetensi
pengangguran pengangguran produktif dan perluasan lapangan usaha di tenaga tenaga
daerah

Meningkatkan investasi Meningkatnya nilai Meningkatkan daya saing investasi melalui Peningkatan promosi dan kemitraan
dengan memanfaatkan Investasi promosi investasi secara berkelanjutan investasi
potensi lokal dan berbagai media, menyediakan dan
berwawasan lingkungan menyederhanakan pelayanan investasi
serta pemberian insentif atau keringan
pajak bagi investor.

80 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Khusus urusan penanaman modal, mengacu pada Peraturan Bupati Rembang
Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten Rembang
Tahun 2016–2025, bahwa Peta panduan implementasi Rencana Umum Penanaman Modal
Kabupaten Rembang sampai dengan tahun 2025 disusun dalam 2 (dua) Tahap yang saling
berkaitan.
Tahapan-tahapan pencapaian penanaman modal berfungsi sebagai indikator
arah pencapaian visi pembangunan ekonomi Kabupaten Rembang melalui penanaman
modal. Di samping itu, tahapan pencapaian ini ditetapkan untuk menjadi pedoman dan
panduan skala prioritas penanaman modal dalam rangka menyusun skala prioritas
tahunan, sekaligus berperan sebagai bahan dasar untuk melakukan evaluasi atas
pelaksanaan penanaman modal, dan kemudian berdasarkan indikator tersebut dapat
dilakukan perbaikan arah dan strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam rencana penamanan modal jangka panjang.
Adapun tahun 2016-2020 merupakan Tahap I dimana kebijakan penanaman
modal di Kabupaten Rembang diprioritaskan pada peningkatan intensitas penguatan
kelembagaan dan penanaman modal yang mampu membuahkan hasil dengan cepat dan
mempunyai keterkaitan kuat pada industri lain dan penyediaan prasarana. Untuk
mencapai keadaan tersebut, porsi penanaman modal di Kabupaten Rembang dilakukan
dengan prioritas berikut :
1. menguatkan kelembagaan dengan melakukan konsolidasi baik dalam tata laksana
maupun organisasi penanaman modal;
2. meningkatkan penyediaan dan kualitas infrastruktur utama dengan fokus mengatasi
berbagai masalah berkaitan dengan keterbatasan infrastruktur yang belum ada dan
memperluas jaringan infrastruktur ke wilayah-wilayah yang relatif masih terbatas
infrastrukturnya khususnya di daerah dengan ciri pedesaan sehingga pemerataan
infrastruktur semakin baik;
3. meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal dengan menguatkan dan
mengembangkan jaringan informasi (dengan pemerintah daerah dalam provinsi dan
pemerintah daerah antar provinsi) menjadi semakin terpadu, semakin cepat,
semakin terkoordinasi, sehingga akan dapat semakin meningkatkan kepastian usaha
dan mendorong perluasan pasar dan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang;
4. meningkatkan penyediaan informasi yang semakin komprehensif, akurat, cepat
mengenai persayaratan dan peluang penanaman modal, jejaringan usaha dan antar
instansi, baik pada lingkup sektoral, antar wilayah, nasional dan internasional;

65 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


5. meningkatkan penyediaan informasi yang semakin komprehensif, akurat, cepat
mengenai penanaman modal dan aspek lainnya pada usaha kecil dan mikro, dan
menyebarluaskan secara sistematik informasi mengenai usaha kecil tersebut kepada
para pemangku kepentingan sehingga usaha kecil dan mikro akan semakin mendapat
prioritas dalam pengembangan perekonomian dan akan semakin memperkuat posisi
usaha kecil dan mikro dalam perekonomian baik lokal maupun nasional;
6. mengembangkan penanaman modal dengan mengidentifkasi proyek-proyek
penanaman modal di Kabupaten Rembang yang siap ditawarkan dan dipromosikan
sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup, berbasis kekuatan dan keunggulan
yang dimiliki kabupaten Rembang, dan semakin merata;
7. membangun dasar-dasar yang kuat untuk penciptaan branding.

66 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN
PENDANAAN INDIKATIF

Dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi dengan indikator sasaran sebagai tolak
ukur keberhasilannya, maka Dinas Penanaman Modal pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kabupaten Rembang menetapkan program operasional dan kegiatan pokok
organisasi. Berikut disajikan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,
dan pendanaan indikatif pada Dinas Penanaman Modal pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 dalam tabel V.1

67 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


69 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
70 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
71 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja sasaran menjadi tujuan dan upaya Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang diwujudkan dalam kurun
waktu 5 tahun Indikator tersebut dapat dicapai bila sumber daya organisasi dan asumsi –
asumsi yang digunakan dapat dipenuhi. Pencapaian indikator dinas akan memberi kontribusi
bagi pencapaian indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Rembang yang diproyeksikan setiap tahunnya sebagai pada tabel VI.1 berikut :

69 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Tabel. VI.1
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD

Kondisi Target Kinerja Kondisi


kinerja
Kinerja
pada
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan pd
awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
RPJMD
RPJMD
(2015)
meningkatkan Terciptanya Indeks Kepuasan indeks 87 88 90 91 92 93 93 93
kualitas pelayanan publik Masyarakat
pelayanan publik yang tanggap
yang dan prima
efektif,akuntabel,
transparan dan
partisipatif
Persentase tindak lanjut % 100 100 100 100 100 100 100 100
pengaduan sesuai
dengan Peraturan
Bupati tentang
Pelayanan, Pengelolaan,
dan Penanganan Aduan

Persentase penanganan % - - 80 90 100 100 100 100


pengaduan masyarakat

70 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Kondisi
Kondisi
kinerja Target Kinerja
Kinerja
pada
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan pd
awal
Akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
RPJMD
(2015)
Mengurangi angka menurunnya Tenaga kerja yang org 320 336 376 421 472 523 523 523
pengangguran angka mendapatkan pelatihan
pengangguran dan sertifikasi
kompetensi

persentase fasilitas % 75 80 90 100 100 100 100 100


pelatihan yang
bersertifikat

Persentase tenaga kerja % 54 56,53 61,44 66,97 72,99 79,56 80 80


yang ditempatkan

Tingkat partisipasi % 67 77,80 80,20 82,60 85,00 87,40 90 90


angkatan kerja

71 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Kondisi
Target Kinerja Kondisi
kinerja
Kinerja
pada
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan pd
awal
Akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
Rasio penduduk yang % 95 95,70 95,80 95,90 96 96 96 96
bekerja

Tingkat pengangguran % 45 43 42 41 40 40 39 39
terbuka

Rasio ketergantunagn % 47,07 46 45 44 43 42 41 41

persentase lembaga % 75 80 90 100 100 100 100 100


ketenagakerjaan yang
memenuhi syarat
operasional

persentase perselisihan % 100 100 100 100 100 100 100 100
pengusaha-pekerja yang
diselesaikan

Persentase peserta BPJS % 100 100 100 100 100 100 100 100
Ketenagakerjaan

72 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Kondisi
Kondisi
kinerja Target Kinerja
Kinerja
pada
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan pd
awal
Akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
RPJMD
(2015)
Meningkatkan Meningkatnya Persentase prospektus 20 30 40 45 50 55 60 60
investasi dengan nilai Investasi investasi yang mendapat
memanfaatkan LOI
potensi lokal dan
berwawasan Proporsi investor sektor 70 80 80 80 80 80 80 80
lingkungan prioritas terhadap
keseluruhan sektor

Peningkatan Nilai Rp. 3,00 3,72 3,98 4,26 4,56 4,88 5,00 5,00
investasi Trilyun

Proporsi investor PMDN % 20 20 30 35 40 45 50 50


terhadap total investasi

Persentase komplain % na 100 100 100 100 100 100 100


terhadap Sistem
Pelayanan Informasi dan
Perijinan Investasi
Secara Elektronik
(SPIPISE) yang
ditangani

Persentase kerjasama % 65 70 75 80 85 90 100 100


dibidang penanaman
modal yang terlaksana

73 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Kondisi
Target Kinerja Kondisi
kinerja
Kinerja
pada
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan pd
awal
Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)

Persentase PMA/PMDN % 65 70 80 85 90 95 100 100


diKabupaten Rembang
yang taat aturan

Persentase tindak lanjut % 50 60 70 100 100 100 100 100


pengaduan

persentase % 70 80 90 100 100 100 100 100


Pengembangan SIPM

Persentase pengaduan % 95 100 100 100 100 100 100 100


pelayanan perijinan dan
investasi yang ditindak
lanjuti/ditangani

Persentase penanaman % 50 60 70 80 90 100 100 100


modal sesuai perijinan

persentase penanaman % 20 30 40 50 60 80 100 100


modal yang menyerap
tenaga kerja lokal > 50%

74 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


Kondisi
kinerja Target Kinerja Kondisi
pada Kinerja
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Satuan
awal pd Akhir
RPJMD RPJMD
(2015) 2016 2017 2018 2019 2020 2021

persentase pelayanan % 100 100 100 100 100 100 100 100
penanaman modal
sesuai SOP

Persentase pelayanan % 5 10 15 20 30 40 50 50
perijinan melalui SIPISE

Persentase pelaksanaan % 60 62 65 67 72 75 80 80
SOP perijinan

75 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021


76 | Renstra DPMPTSPNAKER Kabupaten Rembang 2016-2021

Anda mungkin juga menyukai