BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang dalam tugas dan fungsinya mendukung pemerintah
daerah dalam upaya mencapai keberhasilan pembangunan,untuk itu perlu
didukung dengan perencanaan yang baik sehingga pencapaian visi dan misi
organisasi dapat dicapai melalui perencanaan strategis sebagai dalam
bentukProgram dan Kegiatan Organisasi Perangkat Daerah.Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dasar dalam
menjabarkan visi, misi serta program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN).Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dijabarkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)yang mengacu pada Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) dan memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya baik yang
dilaksanakan langsung pemerintah maupun secara partisipatif oleh masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
PP Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan
bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun
rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra SKPD memuat
visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.
Sementara itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa
RenstraSKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (Lima)
Tahun.
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus
dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan
global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 2
Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat
visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta
memuat kebijakan, program dan kegiatan. Terkait dengan penyusunan Renstra
SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 telah mengatur
bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022 yang
dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun
2017-2022. RPJMD Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2017-2022 adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran
dari visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
DesaKabupaten Sangihe sebagai salah satu OPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Sangihe menyusun dan menetapkan Renstra DPMD
Kabupaten Sangihe Tahun 2017-2022 dengan berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Sangihe Tahun 2017-2022.
Selanjutnya Renstra DPMD yang telah ditetapkan harus menjadi pedoman
dalam penyusunan Renja DPMD yang merupakan dokumen perencanaan
Tahunan dan penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) Tahunan.
LAMPIRAN LAMPIRAN
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 6
BAB II
GAMBARANPELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Tugas
Membantu Kepala Daerah melaksanakan kewenangan otonomi daerah
dibidang pemberdayaan masyarakat;
Fungsi
Dalam Melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
3. Bidang Administrasi Pemerintahan Desa
4. Bidang Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Alam
5. Bidang Kelembagaan Dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Kepala Dinas
a. Membantu Bupati Dalam bidang tugasnya
b. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Pemberdayaan masyarakat
c. Pembinaan dan pengkordinasian pelaksanaan tugas serta pelayanan
administrasi
d. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan serta pendidikan
danPembinaan dan pengkordinasian pelaksanaan tugas serta pelayanan
administrasi
e. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan serta pendidikan dan
pelatihan tertentu dalam rangka mendukung kebijakan di bidang urusan
pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai lingkup bidang
pemberdayaan.
2. Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan pembinaan pegawai, ,
pengembangan dan pembinaan pegawai, memberikan pelayanan
administrasi kepada semua satuan organisasi di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
Tabel 2.1
Kepegawaian berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 2.2
Kepegawaian berdasarkan tingkat kepangkatan
1. Golongan IV
1
Pembina Tingkat I / IV. b
Pembina / IV.a 4
2. Golongan III
Penata / III.c 2
3. Golongan II
Pengatur / II.c 2
Juru / I.c 1
Jumlah 24
Tabel 2.3
Kepegawaian berdasarkan Eselonisasi
4
Kondisi yang Kondisi yang ada
Uraian Lowong
seharusnya Definitif Plt.
Eselon II 1 1 - -
Eselon III 4 4 - -
Eselon IV 8 8 - -
Staf Pelaksana 12 8 - 4
Jumlah 25 21 - 4
Tabel 2.4
Kepegawaian berdasarkan Pelatihan
PIM IV 6 -
PIM III 4 -
PIM II - -
Diklat Fungsional - -
Jumlah 10 -
Tabel 2.5
Kepegawaian berdasarkan Jenis kelamin
PNS :
Laki – laki 10 Orang -
Perempuan 14 Orang -
Honorer : 14 orang
Laki – laki 4 Orang -
Perempuan 10 Orang -
38 Orang
Tantangan
a. Pengaruh Globalisasi
b. Semakin pesatnya kemajuan teknologi
c. Menurunnya nilai nilai kegotongroyongan dan partisipasi masyarakat
d. Kurangnya sumberdaya manusia di bidang pemberdayaan
e. rendahnya sumberdaya perangkat kampung
f. Peran kelembagaan masyarakat belum maksimal
g. Peran kelompok masyarakat belum maksimal
h. Usaha usaha ekonomi masyarakat belum terfasilitasi
i. Pemanfaatan sumber daya alam belum maksimal
Peluang
a. Respon Masyarakat
b. Tersedianya kelembagaan di tingkat kampung
c. Kelompok kelompok masyarakat
d. Kelompok usaha ekonomi masyarakat
c. Potensi sumberdaya alam yang memadai
d. Kemajuan teknologi yang semakin pesat
e. Terbukanya lapangan pekerjaan
f. Meningkatnya alokasi dana ke desa
g. Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat
3.2 Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu
organisasi harus dibawa dengan karya yang tetap konsisten dan dapat eksis,
antisipatif, inovatif serta produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk
mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan
bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
Adapun visi Bupati dan Wakil Bupati KepulauanSangihe periode2017-2022
adalah“KEPULAUAN SANGIHE SEBAGAI DAERAH PERBATASAN NKRI, GERBANG MARITIM
YANG MAJU, SEJAHTERA DAN MANDIRI”.Diharapkan seluruh stakeholder yang ada
dapat bekerjasama dalam memanfaatkan seluruh potensi yang ada untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe.Dalam
upaya mewujudkan visi tersebut, ada 7 (Tujuh) misi pembangunan yang telah
ditetapkan dan diberi nama“SAPTA KARYA” yakni :
MISI :
(SAPTA KARYA)
1. MENURUNKAN TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT SECARA
SISTEMATIS, TERPADU DAN KONSISTEN;
2. MEMBANGUN PEMERINTAHAN YANG MELAYANI RAKYAT, HANDAL
DENGAN TATA KELOLA YANG EFEKTIF, EFISIEN, AKUNTABEL,
DIJALANKAN APARATUR PENYELENGGARA BERINTEGRITAS,
PROFESIONAL, BEBAS KORUPSI KOLUSI DAN NEPOTISME;
3. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR DAERAH SECARA TEPAT GUNA
BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH YANG KONSISTEN,
BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN;
4. MENINGKATKAN KONEKTIVITAS DAN KONTINUITAS TRANSPORTASI
WILAYAHSEBAGAI DAERAH PERBATASAN DAN PENJAGA WILAYAH
KEDAULATAN NKRI;
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 18
5. MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA
TERENCANA, SISTEMATIS DAN BERKELANJUTAN;
6. MEWUJUDKANKEHIDUPAN MASYARAKAT YANG RELIGIUS,
NASIONALIS, TANGGUH DAN BERDAYA SAING, YANG BERDASAR PADA
JATI DIRI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL;
7. MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS
MASYARAKAT, SECARA TERPADU, KOMPREHENSIF DAN
BERKELANJUTAN.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
(3) terwujudnya rencana tata ruang yang lebih rinci sebagai arahan
pengendalian, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan.Lebih lanjut
dikemukakan strategi untuk mewujudkan kebijakan penataan ruang wilayah meliputi
: (a) strategi pengembangan struktur ruang wilayah; (b) strategi pengembangan
kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan; (c) strategi pengembangan sistem
pusat permukiman perdesaan (d) strategi pengembangan sistem prasarana wilayah;
(e) strategi pengembangan pola ruang wilayah; (f) strategi penatagunaan
sumberdaya alam .
Dalam Upaya Penentuan isu-isu Strategis dalam Lingkup Tugas dan Fungsi DPMD
Kabupaten Sangihe untuk melaksanakan urusan di bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa merupakan upaya untuk meningkatkan Kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Sangihe, perlu dikedepankan kerangka berpikir yang dapat
menentukan isu-isu strategis yang ada sebagai berikut :
a. Kapasitas aparatur pemerintahan Desa;
b. Peningkatan peran kelembagaan di pedesaan;
c. Peningkatan peran kelompok masyarakat;
d. Peningkatan ekonomi masyarakat;
e. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam melalui pemberdayaan masyarakat;
f. Partisipasi masyarakat dalam membangun Desa;
g. Pembangunan infrastruktur dasar;
h. Pengentasan kemiskinan;
i. Pemberdayaan Perempuan di perdesaan;
j. Peningkatan pelayanan sosial dasar.
Kapasitas Aparatur Pemerintahan desa yang memadai untuk melaksanakan
perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, sekaligus pertanggungjawaban
administrasi kegiatan dan keuangan sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang
berlaku. Banyaknya lembaga ekonomi mikro yang ada di desa/kel. Merupakan
potensi ekonomi yang perlu ditingkatkan kemampuan dan daya saingnya serta
disinergikan satu dengan yang lainnya.
Partisipasi dan keswadayaan masyarakat menjadi isu strategis yang memerlukan
pencermatan dalam rangka menumbuhkan keberdayaan dan kemandirian
masyarakat, untuk kelangsungan hidup yang berpijak pada kemampuan dan
kekuatan sendiri.
2
Tersediannya Terwujudnya Persentase 85 % 90 % 90,2 % 90,5 %
75 %
Sarana gedung gedung kantor yg Peningkatan
Dan fasilitas representative Sarana
Pendukung dlm menunjang Prasarana
aparatur pelaksanaan Aparatur
pekerjaan
aparatur DPMD
8 Mengembangkan Berkembangnya Jumlah Badan 80 unit 120 unit 155 unit 155 unit
Lembaga Lembaga Usaha desa yg
Ekonomi Ekonomi sehat & 65 unit
Pedesaan Pedesaan produktf
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah.
Rencana Program
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
> Jasa surat menyurat
> Jasa komunikasi, Sumber daya air dan listrik
> Jasa pemeliharaan/perijinan kendaraan dinas
> Jasa administrasi keuangan
> Jasa kebersihan kantor
> Jasa perbaikan peralatan kerja
> Penyediaan ATK
> Penggandaan
> Penyediaan komponen instalasi listrik
> Peralatan kantor
> Peralatan rumah tangga
> Penyediaan bahan bacaan &peraturan perundang undangan
> Penyediaan makan minum
> Rapat rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah