Anda di halaman 1dari 10

Konsep Hunian Berimbang

Nada Salsabila (217201022)


Pendahuluan

Pengatura
n Hunian
Berimban
g
Pembahasan

UU
4 / 19
SKB 92

Per UU
me
10/
npe 1 /20
201 ra
2
1 1
Per
me
npe
7/2 ra
013
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992
tentang Perumahan dan Permukiman
Pasal 26 ayat (3):
“Kaveling tanah matang ukuran kecil, sedang, menengah, dan besar hasil
upaya konsolidasi tanah milik masyarakat dapat diperjual belikan tanpa
rumah.”
• Belum mengenal konsep hunian berimbang.
• Memetakan ukuran kaveling tanah yang dapat diperjual belikan tetapi tidak
mengatur perbandingan antar ukuran kaveling dalam suatu daerah.
• Tidak mengatur penetapan luas kaveling tanah matang ukuran kecil,
sedang, menengah, dan besar
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA
Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menter Negara Perumahan Rakyat

• Menggunakan pola 1:3:6 (1 rumah mewah : 3 rumah menengah : 6 rumah


sederhana)
• Rumah sederhana dibangun di atas tanah dengan luas kaveling antara 54
m2 (lima puluh empat meter persegi) sampai 200 m2 (dua ratus meter
persegi)
• Rumah menengah dibangun di atas tanah dengan luas kaveling antara 200
m2 (dua ratus meter persegi) sampai 600 m2 (enam ratus meter persegi)
• Rumah mewah dibangun di atas tanah dengan luas kaveling antara 600 m2
(enam ratus meter persegi) sampai dengan 2.000 m2 (dua ribu meter
persegi)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
• Mencabut UU 4/1992
• Mengatur pembangunan perumahan dengan hunian berimbang
dalam satu hamparan dan tidak dalam satu hamparan
• Tidak mengatur perbandingan jenis rumah agar dapat dikatakan
sebagai hunian berimbang secara spesifik
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang

Lokasi
Hunian Jumlah
Berimbang Rumah
Komposisi
Luasan
Lahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 7 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang

• Mengubah skala penyelenggaraan hunian berimbang di perumahan yang semula


minimal 50 (lima puluh) rumah menjadi sekurang-kurangnya 15 (lima belas) rumah.
• Apabila hanya membangun rumah mewah, maka wajib membangun minimal 2
(dua) rumah menengah dan 3 (tiga) rumah sederhana.
• Jika hanya membangun rumah menengah, maka wajib membangun rumah
sederhana sekurang-kurangnya 1 ½ (satu setengah) kali jumlah rumah menengah
yang akan dibangun.
Kesimpulan

Saat ini, Komposisi jumlah rumah dalam hunian berimbang yaitu 3


(tiga) atau lebih rumah sederhana berbanding 2 (dua) rumah
menengah berbanding 1 (satu) rumah mewah dengan luasan lahan
rumah sederhana sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima perseratus)
dari luas lahan keseluruhan dengan jumlah rumah sederhana sekurang-
kurangnya sama dengan jumlah rumah mewah ditambah jumlah rumah
menengah.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai