lingkungan
pemukiman
berfungsi
sebagaimana
mestinya.
Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul, dan membina rasa kekeluargaan
diantara anggota keluarga, tempat berlindung keluarga dan menyimpan barang berharga, dan rumah
juga
sebagai
status
lambing
social
(Azwar,
1996;
Mukono,2000)
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai
tempat
tinggal
dan
sarana
pembinaan
keluarga
(UU
RI
No.
Tahun
1992).
Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana
lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU no.4
tahun
1992,
tentang
Perumahan
dan
Permukiman).
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan
kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan, sehingga fungsinya dapat
berdaya guna dan berhasil guna. Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun
permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997). Permukiman adalah tempat atau daerah
untuk bertempat tinggal dan menetap (Kamus Tata Ruang 1997)
Terdapat 2 UU yang membahas tentang perumahan dan permukiman yaitu pasal UU No. 4 Tahun
NO
PASAL
BAB I
BAB II
BAB III
menjamin
terwujudnya
rumah yang layak huni
Terdapat dua pasal yang
membahas tentang Asas,
Tujuan dan Ruang Lingkup
yaitu pasal 3 dan pasal 4
BAB I ( Ketentuan
Umum)
Hanya memiliki 1 pasal
yang
membahas
tentang
ketentuan
umum
Pasal 1 memiliki 29 poin
pembahasan
BAB II (( Asas, Tujuan
dan Ruang Lingkup)
Dimulai dari pasal 2
membahas
tentang
asas
Pembahasan
tujuan
pada Pasal 3 memiliki 6
poin pembahasan
Membahas menjamin
terwujudnya
rumah
yang layak huni
Terdapat
tiga
pasal
yang
membahas
tentang Asas, Tujuan
dan
Ruang
Lingkup
yaitu pasal 2, pasal 3
dan pasal 4
BAB III ( Pembinaan )
Memiliki tujuh pasal
pembahasan, dari pasal
5 pasal 11
Pasal
5
membahas
tanggung jawab negara
dalam penyelengaraan
dan pembinaan
Pasal
6
membahas
pembinaan
Pasal
7
membahas
rumah
Pasal 8 kewajiban setiap
pemilik rumah
Pasal
9
menyelenggarakan
pembangunan perumahan
Pasal
10
pengalihan,
pengelolaan status rumah
di kuasai negara
Pasal 11 pendataan untuk
menyusun kebijakan
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
Bab IV ( Permukiman )
Terdapat
11
poin
pembahasan dari pasal 18
pasal 28
Pasal
18
membahas
pemenuhan
kebutuhan
permukiman diwujudkan
dengan
membangun
kawasan
Bab VI ( Pembinaan )
Terdapat
6
pasal
pembahasan
perencanaan
penyelanggara
Pasal
8
mebahas
penggaturan
(penyediaan,
pemanfaatan dll)
Pasal 9 pengendalian
(
perumahan,
permukiman, kawasan,
dll)
Pasal 10 Pengawasan
( pemantauan, evaluasi,
koreksi )
Pasal
11
ketentuan
lebih
lanjut
tentang
pembinaan
Bab IV ( Tugas dan
Wewenang)
Terdapat
6
poin
pembahaan dari pasal
12 pasal 18
Pasal 18 membahas
wewenang
pemerintahan
kabupaten/kota dalam
melaksanakan
pembinaan
Bab
V
(
Penyelenggaraan
Perumahan )
36 pasal pembahasan
yaitu dari pasal 19
pasal 55
Pasal 29 membahas
perencanaan
prasarana, sarana dan
utilitas umum
Bab
VI
(
Penyelenggaraan
Kawasan Permukiman )
Terdapat
29
pasal
pembahasan dari pasal
56 pasal 85
Bab VII ( Pemeliharaan
dan Perbaikan)
Terdapat
7
pasal
pembahasan yaitu dari
pasal 86 pasal 93