Anda di halaman 1dari 49

POKOK-POKOK PAPARAN

1. PENGANTAR AWAL RP3KP (1- 14)


2. ANALISA UNTUK KEBUTUHAN RP3KP PROVINSI JAWA TENGAH
A. PERMASALAHAN, REKOMENDASI DAN ARAHAN PEMERINTAH PROVINSI
B. DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH UNTUKPROGRAM CSR
C. ANALISA RTRW PROV. JATENG
D. ANALISA KEBIJAKAN RPJP DAN RPJMD
E. CAPAIAN BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
F. KEMISKINAN DI JAWA TENGAH
G. VISI MISI PROGRAM KERJA GUB TERPILIH DAN AGENDA PERENCANAAN
3. RP3KP PROVINSI JAWA TENGAH
A. PKP LINTAS KAB/KOTA
B. PKP KAB/KOTA
RP3KP PROVINSI JAWA TENGAH

• VISI MISI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PKP, KEBIJAKAN


DAN STRATEGI
• PKP KSP PROVINSI
• PKP LINTAS DAERAH KABUPATEN/KOTA
• PKP PADA KABUPATEN/KOTA
• PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PKP KUMUH PROVINSI
• PKP RAWAN BENCANA
• RENCANA PENYEDIAAN LAHAN DAN RENCANA PEMBIAYAAN
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH

KEPALA
DAERAH Fungsi pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah

pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat


Daerah
SEKRETARIAT pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
DAERAH Daerah
Kedudukan : Unsur staf yang berada di bawah pelayanan administratif dan pembinaan aparatur
dan bertanggung jawab kepada sipil negara pada instansi Daerah
gubernur
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur
Tugas yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya

membantu gubernur
membantu gubernurdalam
dalampenyusunan
penyusunan • Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah
kebijaka-
kebijakan ndan dan pengoordinasian
pengoordinasian • Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 54 Tahun
administratifterhadap
administratif terhadappelaksanaan
pelaksanaantugas
tugas 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah
Perangkat Daerah
Perangkat Daerah serta
serta pelayanan
pelayanan
administratif
administratif
STRUKTUR ORGANISASI
BIRO INFRASTRUKTUR DAN SUMBER DAYA ALAM

BIRO INFRASTRUKTUR DAN


SUMBER DAYA ALAM

BAGIAN BAGIAN LINGKUNGAN HIDUP, BAGIAN KETAHANAN PANGAN,


INFRASTRUKTUR KEHUTANAN DAN ENERGI KELAUTAN, PERIKANAN DAN
SUMBER DAYA MINERAL PERTANIAN

SUB BAGIAN PEKERJAAN SUB BAGIAN LINGKUNGAN SUB BAGIAN KETAHANAN


UMUM DAN PENATAAN HIDUP DAN KEHUTANAN PANGAN
RUANG

SUB BAGIAN PERUMAHAN SUB BAGIAN ENERGI SUB BAGIAN KELAUTAN


DAN KAWASAN SUMBER DAYA MINERAL DAN PERIKANAN
PERMUKIMAN
SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN PERTANIAN,
SUB BAGIAN TATA USAHA PERKEBUNAN DAN
ASISTEN EKONOMI DAN
BIRO PETERNAKAN
PEMBANGUNAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI

MELAKSANAKAN PENGKOORDINASIAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAERAH,


PENGKOORDINASIAN PELAKSANAAN TUGAS PERANGKAT DAERAH, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAERAH, PELAYANAN ADMINISTRATIF DAN PEMBINAAN
TUGAS SUMBER DAYA ASN DI BIDANG INFRASTRUKTUR, LINGKUNGAN HIDUP, KEHUTANAN
DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL, KETAHANAN PANGAN, KELAUTAN,
PERIKANAN DAN PERTANIAN

A. PENGKOORDINASIAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAERAH DI BIDANG INFRASTRUKTUR,


LINGKUNGAN HIDUP, KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL, KETAHANAN PANGAN,
KELAUTAN, PERIKANAN DAN PERTANIAN

B. PENGKOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS PERANGKAT DAERAH DI BIDANG INFRASTRUKTUR,


LINGKUNGAN HIDUP, KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL, KETAHANAN PANGAN,
KELAUTAN, PERIKANAN DAN PERTANIAN
FUNGSI
C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAERAH DI BIDANG
INFRASTRUKTUR, LINGKUNGAN HIDUP, KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL,
KETAHANAN PANGAN, KELAUTAN, PERIKANAN DAN PERTANIAN

D. PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRATIF DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA ASN DI


BIDANG INFRASTRUKTUR, LINGKUNGAN HIDUP, KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL,
KETAHANAN PANGAN, KELAUTAN, PERIKANAN DAN PERTANIAN
PENGANTAR AWAL RP3KP

RP3KP

UU 23 TH 2014

PENYELENGGARAAN
PKP
TARGET Sustainable
Development Goals
Berbasis Kawasan, Keswadayaan Masyarakat, satu kesatuan
fungsional dalam wujud tata ruang fisik kehidupan ekonomi,
Sosial budaya, yang mampu menjamin kelestarian lingkungan
hidup
UU NO 1 TAHUN 2011
LATAR BELAKANG

AMANAT UNDANG-UNDANG 1945 PADA PASAL 28H AYAT 1 BAHWA “SETIAP ORANG BERHAK UNTUK
HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL, DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN
HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT, SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN”.

TARGET SDG’s ATAU TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TERDAPAT 17 (TUJUH BELAS) TUJUAN
DENGAN 169 (SERATUS ENAM PULUH SEMBILAN) CAPAIAN YANG TERUKUR SEBAGAI AGENDA DUNIA
PEMBANGUNAN UNTUK KEMASLAHATAN MANUSIA, DIMANA SALAH SATUNYA ADALAH

MEMASTIKAN KETERSEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR SANITASI BERKELANJUTAN BAGI


SEMUA ORANG, JUGA MEMBANGUN KOTA DAN PERMUKIMAN WARGA YANG INKLUSIF,
AMAN, DAN KUKUH.
PENGANTAR AWAL RP3KP

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PKP HARUS SEJALAN


DENGAN PEMBANGUNAN DI SEKTOR LAIN SEHINGGA TERJADI
SINKRONISASI DAN HARMONISASI DALAM MEWUJUDKAN
VISI MISI DAN TUJUAN PEMBANGUNAN

RENCANA PENGEMBANGAN
“GRAND DESAIN “
PEMBANGUNAN DAN
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
PERUMAHAN DAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
PENGANTAR AWAL RP3KP

TUJUAN PENYELENGGARAAN PEMDA


DAN URUSAN PEMERINTAHAN
PENGANTAR AWAL RP3KP

URUSAN PEMERINTAHAN | UU 23 TAHUN 2014

Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria Eksternalitas,
ABSOLUT KONKUREN
PEMERINTAHAN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi

1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3. AGAMA
4. YUSTISI (24) (8)
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
YAN DASAR NON YAN DASAR
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
(6) (18)
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW
PERMUKIMAN SPM NSPK
5. TRAMTIBUM &
LINMAS
6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas
kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan
prasarana.
PENGANTAR AWAL RP3KP

PENYELENGGARAAN URUSAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PKP
SUB URUSAN PEMERINTAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA
A. Penyediaan dan rehabilitasi rumah
A. Penyediaan rumah bagi masyarakat
korban bencana kabupaten/kota
berpenghasilan rendah (MBR)
A. Penyediaan dan rehabilitasi B. Fasilitasi penyediaan rumah bagi
B. Penyediaan dan rehabilitasi rumah
rumah korban bencana provinsi masyarakat yang terkena relokasi
korban bencana nasional
1. PERUMAHAN B. Fasilitasi penyediaan rumah program pemerintah daerah
C. Fasilitasi penyediaan rumah bagi kabupaten/kota.
bagi masyarakat yang terkena
masyarakat yang terkena relokasi
relokasi program pemerintah C. Penerbitan izin pembangunan dan
program pemerintah Pusat
daerah provinsi pengembangan perumahan.
D. Pengembangan sistem pembiayaan
D. Penerbitan sertifikasi kepemilikan
perumahan bagi MBR
bangunan gedung (SKBG).

A. Penetapan sistem kawasan A. Penerbitan izin pembangunan dan


permukiman Penataan dan peningkatan kualitas pengembangan kawasan
2. KAWASAN B. Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh permukiman.
PERMUKIMAN kawasan permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) ha sampai B. Penataan dan peningkatan kualitas
dengan luas 15 (lima belas) ha atau dengan dibawah 15 (lima belas) ha kawasan permukiman kumuh dengan
lebih. luas dibawah 10 (sepuluh) ha.
PENGANTAR AWAL RP3KP

PENYELENGGARAAN URUSAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PKP

SUB URUSAN PEMERINTAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. PERUMAHAN DAN Pencegahan perumahan dan


KAWASAN
PERMUKIMAN
- - kawasan permukiman kumuh pada
KUMUH daerah kabupaten/kota.
4. PRASARANA, Penyelenggaraan PSU di
SARANA, DAN Penyelenggaraan PSU
lingkungan hunian dan kawasan Penyelenggaraan PSU perumahan.
UTILITAS UMUM permukiman
(PSU) permukiman

Sertifikasi dan registrasi


5. SERTIFIKASI, Sertifikasi, kualifikasi, klasifikasi,
bagi orang atau badan Sertifikasi dan registrasi bagi orang
KUALIFIKASI, dan registrasi bagi orang atau
hukum yang melaksanakan atau badan hukum yang
KLASIFIKASI, DAN badan hukum yang
perancangan dan melaksanakan perancangan dan
REGISTRASI BIDANG melaksanakan perancangan dan
PERUMAHAN DAN perencanaan rumah serta perencanaan rumah serta
perencanaan rumah serta
KAWASAN perencanaan PSU tingkat perencanaan PSU tingkat
perencanaan PSU tingkat
PERMUKIMAN kemampuan menengah kemampuan kecil
kemampuan besar.
PENGANTAR AWAL RP3KP

DASAR HUKUM RP3KP


PP 15/2010 UU 1/2011
TENTANG TENTANG
PENYELENGGARAAN TATA RUANG PKP
Pasal 23 Rencana tata ruang sebagai hasil dari Pasal 13 Tugas Pemerintah, huruf a, merumuskan dan
pelaksanaan perencanaan tata ruang menetapkan kebijakan dan strategi nasional di
merupakan acuan pemanfaatan ruang untuk bidang perumahan dan kawasan permukiman.
seluruh kegiatan yang memerlukan ruang
melalui kegiatan pembangunan sektoral dan Pasal 14 Tugas Pemerintah Provinsi, huruf e, menyusun
pengembangan wilayah. rencana pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman (RP3KP)
Pasal 97 ayat 1 huruf f tentang program pembangunan lintas kabupaten/kota.
sektoral dan Pasal 98 RENCANA SEKTOR BIDANG
PERUMAHAN sebagai acuan pelaksanaan pembangunan Pasal 15 Tugas Pemerintah kabupaten/kota, huruf e
fisik. menyusun rencana pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman (RP3KP) di tingkat
kabupaten/kota.
PENGANTAR AWAL RP3KP

RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN


PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)

1
Pentingya
RP3KP
Acuan bagi Semua Stakeholder
Penyelenggaran Urusan PKP

AMANAT PERMENDAGRI NO. 22


TAHUN 2018

Dalam PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN 2018,


Media Akomodasi Aspirasi TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA
Masyarakat PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019. Penyusunan
RKPD Tahun 2019 memuat 10 Hal penting bidang
PKP salah satunya: Menyusun Rencana Penyediaan
Gran Desain Pembangunan PKP Hunian Layak atau Dokumen RP3KP.
PENGANTAR AWAL RP3KP

KEDUDUKAN RP3KP DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH DAN SEKTOR


LAINNYA
UU 26/2007 UU 23/2014 UU 1/2011 UU 20/2011 UU Sektor Lainnya

Perencanaaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan


Rusun Perencanaan Sektor
Spasial Pembangunan Daerah PKP

RTRWN RJPD

RP3KP Perencanaan
RTRWP Input RPJMD • Provinsi
terkait
Teknis Sektor
Input
• Kab/Kota terkait lainnya
RTRWK RENSTRA
Input
Dinas diacu
Dokumen Perencanaan
RDTR Teknis Sub Urusan
Renja Dinas Lainnya
PENGANTAR AWAL RP3KP

RP3KP SEBAGAI DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS


URUSAN PENYELENGGARAAN PKP DI DAERAH

RP3KP
• AMANAT UU 1 TAHUN 2011 TENTANG RAD AMPL
PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN SSK RPKPKP
• AMANAT PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN
2018, TENTANG PENYUSUNAN RENCANA RKP RPIIJM
KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019 DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS SUB
URUSAN PKP LAINNYA
PENGANTAR AWAL RP3KP

RP3KP PERMASALAHN UMUM

1. BACKLOG
RTRW
2. RTLH SEBAGAI BASIS PERENCANAAN
3. PERUMAHAN & PERMUKIMAN DAN
KUMUH PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
4. SQUATTER
5. PSU
1. Bagaimana merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman ?
2. Bagaimana mengalokasikan ruang untuk tipologi perumahan dan permukiman?
3. Bagaimana menangani/mengatur kualitas perumahan?
ARAH, KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JAWA TENGAH

Pembangunan daerah ditujukan pada pemantapan pembangunan infrastruktur dengan memperhatikan


keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan resiko bencana dengan fokus
penanganan infrastruktur air minum, sanitasi dan drainase di daerah kumuh perkotaan dan miskin
pedesaan serta pengelolaan sampah/TPA.

• Kemiskinan yang berfokus pada penyediaan basic line access untuk penduduk miskin perkotaan dan
pedesaan, akses rumah layak, layanan akses dasar menyeluruh air bersih, sanitasi, listrik, penanganan
kawasan permukiman kumuh, akses pendidikan, kesehatan dan pangan, perlindungan sosial bagi
masyarakat dan fasilitasi kepemilikan sertifikasi lahan.
• Kesenjangan wilayah yang berfokus pada pemerataan prasarana sarana dasar dan ekonomi melalui
penyediaan rumah umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah, peningkatan jaringan air minum layak
berbasis kawasan dan masyarakat.
FASILITASI
DALAM PENYELENGGARAAN BIDANG INFRASTRUKTUR
(PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN)

• Fasilitasi Pembangunan Sistem Penyediaan Air (SPAM) Regional


• Fasilitasi Rencana Pembangunan TPA Regional ;
• Fasilitasi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
• Fasilitasi Penanganan RTLH di Jawa Tengah
• Fasilitasi Program KOTAKU
• Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Permukiman
• Fasilitasi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman
• Fasilitasi Pengelolaan Persampahan
• Fasilitasi Penyiapan Penyusunan Kebijakan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
• Fasilitasi Kebijakan dan Strategi Pembangunan Sanitasi Untuk Capaian Layanan Sanitasi Menyeluruh di Jawa
Tengah
• Fasilitasi kebijakan dan Pelaksanaan Penyediaan Perumahan
PERMASALAHAN

1. PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


• Perumahan/permukiman yang berada pada kawasan rawan bencana alam ;
• Perumahan/permukiman yang berada pada kawasan hutan, sempadan
sungai, kawasan pertanian (basah dan kering), dan lainnya ;
• Bangunan rumah yang tidak memiliki IMB ;
• Kebutuhan rumah (backlog) baik penghunian maupun pemilikan;
• Rumah yang tidak layak huni / kualitas rendah ;
• Luasnya kawasan kumuh yang belum tertangani
• Data perumahan dan kawasan permukiman, yang perlu diharmonisasi dan
sinkronisasi menuju satu data penanganan ;
• Banyaknya stakeholders / pemangku kepentingan yang terlibat
PERMASALAHAN

2. Akses Sanitasi dan Air Minum Layak


• Masih terdapat perilaku masyarakat Buang sampah sembarangan, BABS di sungai,
saluran dan laut akibatnya drainase tersendat ;
• Pada sektor persampahan :
• Pengoperasian TPA cenderung dioperasikan secara open dumping (90%) dan 60%
TPA kondisinya sudah tidak memenuhi persyaratan teknis (umur TPA sudah habis);
• Pembangunan TPA terkendala UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah (jarak
TPA ke permukiman lebih dari 1000 M) ;
• Rendahnya akses layanan sanitasi layak antara lain disebabkan karena masih
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dan masih terbatasnya infrastruktur
pendukung pengelolaan air limbah domestik (IPAL komunal, IPAL/IPLT skala
kawasan dan perkotaan) ;
• Dalam percepatan Open Defecation Free (ODF) 2019 pada pelaksanaan Program
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) untuk terpenuhinya stop BABS, bahwa
total KK di Jawa Tengah sebanyak 10.068.518 KK, masih terdapat 1.544.507 KK
BABS;
REKOMENDASI YANG DIBERIKAN DALAM PELAKSANAAN FASILITASI
1. Penyediaan Perumahan
a. Penyelenggaraan PKP merupakan urusan wajib pelayanan dasar agar masuk dalam target RPJMD Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang didasarkan
peraturan perundangan dan SPM bidang PKP
b. Urgensi dalam penyelenggaraan PKP adalah penyusunan Basis Data PKP oleh Pemerintah Daerah dan Dokumen RP3KP sebagai data dasar
pembangunan ;
c. Untuk penanganan penyediaan perumahan yang relevan dengan penurunan kemiskinan, perlu program pembangunan perumahan yang
berkelanjutan sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat (sebagai tolok ukur kemiskinan) ;
d. Dalam penyediaan rumah MBR melalui FLPP/Subsidi Pemerintah, pengembang berkewajiban menyediakan PSU-nya, maka perlu koordinasii aktif
Pemkab/Kota dan Pemerintah Pusat untuk mendorong kewajiban pengembang dimaksud
2. Pembangunan Sanitasi Untuk Capaian Layanan Sanitasi Menyeluruh di Jawa Tengah
a. Sasaran menuju capaian target pembangunan sanitasi nasional, sangat diperlukan dukungan aksi dari Pemerintah Provinsi maupun kabupatan/Kota
dengan perencanaan dan implementasi yang terpadu dan berkelanjutan ;
b. Peningkatan peran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam percepatan akses sanitasi menyeluruh berupa alokasi anggaran yang bersumber
dari, APBD, Swasta/CSR, APBD Kab/Kota maupaun alternatif pembiayaan (KPBU, CSR, dana desa dll) ;
3. Kawasan Permukiman Kumuh
a. Data kawasan kumuh sangat dinamis dan cenderung naik, untuk itu perlu validasi data sebagai baseline target penanganan oleh Pusat, Provinsi
maupaun Kabupaten/Kota ;
b. Validasi data dilakukan melalui verifikasi dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota maupaun pembuatan dan penyempurnaan dokumen RP2KP ;
c. Penanganan kawasan kumuh diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak baik dalam program penanganan maupun sumber-sumber pendanaan
penanganan sesuai aspek kekumuhan ;
d. Terus mendorong perilaku masyarakat yang bersih dan sehat untuk mencegah timbulnya kawasan permukiman kumuh kembali ;
e. Kontribusi dari APBD Provinsi dan Kab/Kota sangat diperlukan untuk mencapai target penanganan, untuk itu agar Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Provinsi Jateng agar segera memutuskan mekanisme pembiayaannya.
Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Tanggal 6 Agustus 2018 Nomor
600/0012426 perihal Tindak Lanjut Hasil Rapat Koordinasi Bidang Perumahan

Koordinasi yang efektif antara Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR), Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah (Dinas Perakim dan BAPPEDA) dan Pemkab/Kota terkait dengan :
1. Mempedomani peraturan perundangan pada penyelenggaraan PKP sehingga menjadi target
pemerintah daerah dalam RPJMD
2. Penyiapan penyusunan RP3KP bagi Kabupaten/Kota yang belum menyusun
3. Verifikasi data melalui PBDT yang tersedia pada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (TKPK) Provinsi maupun Kab/Kota mengingat sumber data bidang perumahan
menggunakan statistik sektoral
4. Perlu program pembangunan penyediaan perumahan yang berkelanjutan sehingga
meningkatkan pendapatan masyarakat (sebagai tolok ukur kemiskinan)
5. Inovasi dalam skema pembiayaan penyediaan perumahan untuk MBR dengan melibatkan
berbagai pihak akademisi maupun swasta
6. Mendorong pengembang melaksanakan kewajiban PSU dalam penyediaan rumah MBR
melalui FLPP/Subsidi Pemerintah
Surat Edaran Sekretaris Daerah tanggal 7 Mei 2018 Nomor 648/0007037 perihal Tindak
Lanjut Hasil Rakor Penyehatan Lingkungan Permukiman

1. Mengalokasikan anggaran yang didukung sumber dana dari APBD, CSR dll untuk
persampahan, air limbah domestik dan drainase lingkungan
2. Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam berperilaku sehat
3. Strategi percepatan akses sanitas menyeluruh Provinsi Jawa Tengah:
- Stop BABS melalui Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan persampahan yang aman
- Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan air limbah domestik yang
aman
- Pengurangan genangan di lingkungan permukiman
Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah tanggal 23 Februari 2018 Nomor
621.36/0003113 perihal Tindak Lanjut FGD RTLH

Untuk mengungkit swadaya masyarakat dalam upaya pengurangan kemiskinan


di bidang perumahan melalui penanganan RTLH :
1. Memprioritaskan penanganan RTLH dengan output rumah layak huni
menjadi indikator utama ;
2. Koordinasi intesif Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota untuk :
- Updating data RTLH ;
- Dukungan CSR ;
- Evaluasi penanganan RTLH
CSR BIDANG INFRASTRUKTUR

A. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tanggal 26 Januari 2017 tentang


Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP);
B. Peraturan Gubernur Jawa tengah Nomor 39 Tahun 2017 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2017
tanggal 26 Januari 2017 tentang TJSLP;
C. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 460/103 Tahun 2017 tanggal 10
November 2017 tentang Pembentukan Forum TJSLP;
D. Surat Kepala Biro Infrastruktur Dan SDA Setda Prov. Jateng atas nama
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Jateng.
ANALISA MEKANISME DAN PROSEDUR PELAKSANAAN FTJSLP SESUAI PERDA DAN PERGUB

1. Pembidangan TJSLP di Bidang Infrasruktur meliputi BANTUAN SARANA


DAN PRASARANA FISIK;
2. Mekanisme dan Prosedur meliputi :
a. PERENCANAAN :
1) Rapat koordinasi untuk pemilihan/penentuan program TJSLP
berdasrak arah kebijakan RPJMD melalui penyampaian program
TJSLP yang disampaikan oleh perusahaan;
2) Kesepakatan program TJSLP;
b. PELAKSANAAN : Perusahaan melaksanaan program TJSLP yang telah
disepakati;
c. Pendampingan dari FTJSLP dalam pelaksanaan program;
d. Pelaporan.
ANALISA KEBIJAKAN
RTRW PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERUBAHAN
KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN

Pasal 92
Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 67 huruf j, meliputi:
a. Permukiman perdesaan;
b. Permukiman perkotaan.

Pasal 93
Kawasan permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 92 huruf a, adalah kawasan yang berada di sekitar kawasan
perdesaan.
RTRW PROVINSI JAWA TENGAH
PROGRAM PERWUJUDAN KAWASAN PERMUKIMAN
Waktu Pelaksanaan
2015 2020 2025
Program Utama Lokasi Sumber dana Pelaksana
2019 2024 2029

Perwujudan Kawasan permukiman

Pengendalian pengembangan Kawasan permukiman Perkotaan dan Perdesaan APBN, APBD Prov, Pemerintah pusat,
APBD kab/kota pemerintah prov,
Identifikasi dan inventarisasi perumahan dan permukiman kumuh Seluruh kabupaten/kota Pemerintah
Kab/Kota
Penataan bangunan dan lingkungan

Relokasi permukiman di kawasan rawan bencana

Pengembangan permukiman perkotaan dan perdesaan

Peremajaan permukiman kumuh Seluruh kabupaten/kota

Penyediaan perumahan dan permukiman layak huni

Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana permukiman di kawasan


perdesaan

Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana permukiman di kawasan


perkotaan

Pengembangan infrrumah susun di kawasan perkotaan


LANDASAN PEMBANGUNAN JATENG 2018-2023
RPJPD PROV JATENG TAHUN 2005 – 2025 JATENG YG MANDIRI, MAJU,
Pemantapan pembangunan secara menyeluruh SEJAHTERA & LESTARI
diberbagai bidang terutama menekankan pada
pencapaian daya saing wilayah dan masy
jateng yang berlandaskan pada keunggulan
SDM yang berkualitas, pelayanan dasar yang
makin luas, infrast wilayah yang makin
berkualitas, kondusivitas wilayah yang makin
mantap, serta kemampuan IPTEK yang makin
meningkat. RPJMD TAHAP
2018 - 2023 AKHIR
RPJPD
RPJMD
mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang mandiri,
2013 - 2018 maju, sejahtera, dan lestari melalui akselerasi
pembangunan di berbagai bidang dengan
RPJMD menekankan pada terbangunnya struktur kehidupan
sosial budaya dan ekonomi masyarakat Jawa Tengah
2008 - 2013 yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh sumberdaya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing
RPJMD III 2015 - 2019
Mewujudkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang pengembangan
wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah
a. Peningkatan manajemen transportasi melalui peningkatan keterpaduan antar dan intermoda yang mendukung efisiensi
penyelenggaraan transportasi bandara untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional.
b. Penguatan manajemen pelabuhan pada kawasan andalan dan strategis dalam rangka mendorong peningkatan arus
barang dan penumpang pada tingkat nasional dengan tidak mengesampingkan pelabuhan yang berada diluar kawasan
andalan.
c. Peningkatan manajemen bandara dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan kapasitas bandara untuk melayani
penerbangan domestik maupun internasional.
d. Peningkatan kualitas rumah serta prasarana dasar permukimannya bagi masyarakat, serta pengembangannya untuk
menunjang perekonomian daerah.
e. Penguatan manajemen pelabuhan pada kawasan andalan dan strategis dalam rangka mendorong peningkatan arus
barang dan penumpang pada tingkat nasional dengan tidak mengesampingkan pelabuhan yang berada diluar kawasan
andalan.
f. Peningkatan manajemen bandara dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan kapasitas bandara untuk melayani
penerbangan domestik maupun internasional.
RPJMD III 2015 - 2019

g. Peningkatan penatagunaan pertanahan yang mendasarkan pada RTRW, pelayanan administrasi pertanahan berbasis
desa, serta peningkatan pemanfaatan dan pengendalian pertanahan, untuk menunjang perekonomian daerah.
h. Peningkatan kualitas penataan ruang melalui pengembangan penerapan perencanaan tata ruang; percepatan dan
pengembangan pemanfaatan ruang dan peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menunjang
perekonomian daerah dan lingkungan hidup yang didukung kelembagaan yang optimal serta peningkatan peran serta
masyarakat.
i. Penguatan pemerataan dan keserasian pembangunan antarwilayah Pantura-Tengah-Pansela untuk menunjang
perekonomian daerah melalui optimalisasi dan pengembangan kerja sama pembangunan kawasan strategis;
pemantapan peran dan fungsi perkotan; peningkatan peran dan fungsi perdesaan, dan pemantapan cakupan dan
sistem infrastruktur wilayah.
j. Penguatan sistem penyelenggaraan telematika yang tanggap terhadap kebutuhan pasar dan industri namun tetap
menjaga keutuhan sistem yang ada melalui pemanfaatan konsep teknologi netral dan peningkatan kepedulian
masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika yang mampu mendukung pengembangan industri konten dan
aplikasinya sebagai penciptaan nilai tambah informasi.
RPJMD IV 2020 - 2024
Mewujudkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang pengembangan
wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah
a. Pemantapan sistem transportasi yang berorientasi pada keamanan dan kenyamanan serta pemenuhan
kebutuhan transportasi massal yang andal.
b. Pemenuhan kebutuhan rumah dan permukimannya yang berkualitas dalam menunjang perekonomian daerah,
kesejahteraan masyarakat, dan lingkungan hidup hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
c. Pemantapan sistem penataan ruang yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan melalui pemantapan
penerapan perencanaan tata ruang; pemantapan dan pengembangan pemanfaatan ruang; dan peningkatan
pengendalian pemanfaatan ruang untuk menunjang perekonomian daerah, pelestarian fungsi lingkungan
hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
d. Pemantapan pasokan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat luas (rumah tangga dan industri) secara
konsisten melalui peningkatan sistem dan pemantapan manajemen operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi secara terpadu.
e. Pemantapan pemerataan dan keserasian pembangunan wilayah di Jawa Tengah untuk meningkatkan daya
saing dalam menunjang perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, dan lingkungan hidup melalui
pemantapan pembangunan kawasan strategis, keserasian peran, dan fungsi perkotaan dan perdesaan, serta
ketersediaan infrastruktur wilayah yang andal.
RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 2013 - 2018
VISI GUBERNUR TAHUN 2013 - 2018

MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI

MISI GUBERNUR TAHUN 2013 - 2018

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,


MISI 2
Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran
Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat
MISI 7 Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah
Lingkungan
CAPAIAN KINERJA
LUAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH YANG TERTANGANI
PERKEMBANGAN RASIO RUMAH LAYAK HUNI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013– 2017
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013-2017
Jumlah Capaian Kumulatif % Capaian per % Capaian
Tahun
Tahun % Rumah Layak Huni per Tahun (Ha) Capaian (Ha) Tahun Kumulatif
2013 14,44 73,19 1,54 7,80
2013 76,81 2014 47,20 120,39 5,03 12,83
2014 78,67
2015 11,25 131,65 1,20 14,03
2015 78,67
2016 141,27*) 272,92*) 1,54*) 15,57*)
2016 79.63
2017 90,02*) 362,94 0,98*) 16,62*)
2017 80,31

PENDANAAN PENANGANAN RTLH


Tahun Jumlah (Unit)
APBN APBD Prov. APBD Kab/Kota CSR Swadaya/ lainnya
2013 22.545 2.344 40.366*) NA NA 65.255
2014 50.928 3.870 14.448*) 181**) 641**) 70.068
2015 21.319 900 3.378*) 572**) NA 26.169
2016 5.831 3.601 8.070*) 1.045**) NA 18.547
2017 9.831 19.591 9.724*) 10**) NA 39.156
Total 112.991 36.682 75.986 1.808**) 641**) 228.108

PEMENUHAN KETERSEDIAAN AIR BAKU PROVINSI JAWA TENGAH CAKUPAN PELAYANAN AIR MINUM DAN SANITASI
TAHUN 2013-2017 (%) DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2016

Tahun Tahun
Uraian No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
2013 2014 2015 2016 2017
1 Air Minum
Kebutuhan Air Baku
(juta m3/tahun)
714,707 714,707 714,707 714,707 714,707 - Perkotaan (%) 63,99 72,48 75,76 80,45 80,98
Ketersediaan Air Baku
358,214 374,006 389,454 403,740 418,104 - Perdesaan (%) 49,13 65,57 68,00 72,80 72,80
(juta m3/tahun)
Sanitasi (%)
2 64,50 76,94 77,00 77,00 80,00
Ketersediaan Air Baku (%) 50,12 52,33 54,49 56,49 58,50
KEMISKINAN
CAPAIAN KEMISKINAN JAWA TENGAH
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Tengah
Maret 2011 – Maret 2018

16.20
15.72 15.34 14.98
Sept’11
14.56 14.44 14.46
Mar’11 Mar’12
Sept’12 13.58 13.58 13.32 13.27 13.19
Mar’13 Sept’13 Mar’14 13.01
Sept’14
Mar’15
12.23
Sep’15 Mar’16 Sep’16 Mar’17 11,32
Sep’17
Mar ‘18

• Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2018 sebesar 11,32 persen, Persentase
Penduduk Miskin
turun 0,91 persen poin dibanding September 2017, sementara Sept’17 - Maret‘18
penurunan kemiskinan Indonesia hanya 0,28 persen poin

• Pada periode Maret 2017 – Maret 2018, persentase penduduk miskin


- 0,91 persen poin

turun 1,69 persen poin, sementara penurunan kemiskinan Indonesia


hanya 0,80 persen poin
CAPAIAN KEMISKINAN JAWA TENGAH
Persentase Penduduk Miskin Menurut Perkotaan-Perdesaan
Maret 2016 – Maret 2018

13,27 % 13,19 % 13,01 %


12,23 %
14,89% 14,88%
11,44% 14,77%
11,38% 11,21% 11,32 %
13,92%
10,55%
12,99%
Kota Desa
Kota Desa
9,73%
MARET 2016 Kota Desa
SEPTEMBER 2016 MARET 2017
Kota Desa
SEPTEMBER 2017 Kota Desa
Maret 2018

• Secara umum tingkat kemiskinan di perdesaan masih lebih tinggi dari pada perkotaan
• Pada September 2017- Maret 2018 penurunan persentase kemiskinan di perdesaan lebih cepat yaitu
0,93 persen poin dan di perkotaan turun 0,82 persen poin
• Demikian pula pada periode Maret 2017 – Maret 2018, di perdesaan turun sebesar 1,78 persen poin
dan di perkotaan turun 1,48 persen poin
LANDASAN PEMBANGUNAN JATENG 2018-2023
VISI, MISI & PROGRAM KERJA GUBERNUR TERPILIH 2018 – 2023
MENUJU JATENG BERDIKARI & SEMAKIN SEJAHTERA
“Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”

MISI PROGRAM KERJA


01 Membangun masy Jateng yg religius, 1. Sekolah tanpa sekat pelatihan tentang demokrasi dan pemilu,
gender, anti korupsi & magang gub untuk siswa SMA/SMK.
toleran & guyup untuk menjaga NKRI
2. Peningkatan Peran rumah ibadah, fasiltas pendakwah & guru ngaji.
3. Reformasi birokrasi di kab/kota, sistem layanan terintegrasi.
02 Mempercepat RB yg dinamis serta 4. Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni.
5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan
memperluas sasaran ke pem Kab/Kota. BUMDes dan pelatihan startup untuk Wirausaha Muda.
03 Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat 6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani
serta melindungi kepentingan nelayan.
dan membuka lapangan kerja untuk 7. Pengembangan Transportasi massal, revitaliasi jalur kereta dan
mengurangi kemiskinan dan bandara serta pembangunan embung/irigasi.
pengangguran 8. Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian
terintegrasi.
04 Menjadikan rakyat Jateng lebih sehat, 9. RS tanpa dinding, sekolah gratis untuk SMAN, SMKN, SLB dan
lebih pintar, lebih berbudaya dan bantuan sekolah swasta, ponpes, madrasah dan difabel.
10. Festival seni serta pengembangan infrastruktur OR, rumah
mencintai lingkungan kebudayaan dan kepedulian lingkungan
Rancangan Agenda Kebijakan
RPJMD Prov Jateng Tahun 2018-2023
KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN (Misi 3)
Sasaran:
Tujuan: 1. Menurunnya penduduk miskin perkotaan
Menurunkan penduduk miskin dan dan perdesaan
Kin - Gur
pengangguran di Jawa Tengah 2. Meningkatnya serapan dan produktivitas
tenaga kerja

Sustainable
Basic life Access Kelembagaan
Livelihood

Akses infrast Pelibatan


Akses sosial Ekonomi SDM Basis data spasial
dasar stakeholder

Sertifikasi,
Dik, Kes, Sosial, RSLH, Listrik, Start up kompetensi naker, Pendampingan
Adm Kpddkn, Kumuh, Air wirausaha, link and match,
perluasan kontinyu
Pangan Bersih, Sanitasi modal, pasar
kesempatan kerja
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1. Penyediaan basic life access :
a) akses rumah sederhana layak huni (RSLH) termasuk air bersih, sanitasi, listrik,
komunikasi,
b) penanganan kawasan permukiman kumuh,
c) akses pendidikan (BSM, sekolah gratis untuk sekolah negeri, swasta, madrasah, ponpes);
kesehatan (jamkes non kuota), dan pangan,
d) perlindungan sosial bagi masyarakat (KJS, sistem layanan rujukan sosial,)
e) kepemilikan administrasi kependudukan,
2. Penguatan sustainable livelihood :
a) penciptaan start up wirausaha baru termasuk dalam pesantren,
b) peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja berbasis kompetensi (standar,
pelatihan, sertifikasi), serta pemagangan dalam dan luar negeri;
c) pemberdayaan ekonomi kelompok masyarakat, termasuk dalam bentuk BUMDes,
d) memperluas lapangan kerja dengan pengembangan padat karya;
3. Dukungan implementasi strategi tersebut dengan perkuatan basis data, basis spasial, berbasis
komunitas dan pendampingan yang kontinyu, serta pelibatan pihak lain (non pemerintah),
dengan perkuatan kelembagaan TKPD.
RP3KP PROVINSI JAWA TENGAH
ARAHAN KABUPATEN/KOTA

VISI
TERWUJUDNYA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG LAYAK, BERKEADILAN
DAN BERKELANJUTAN BAGI MASYARAKAT JAWA TENGAH

MISI
MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN PRINSIP KESEIMBANGAN YANG
1
DAPAT DIAKSES OLEH SEMUA PIHAK

MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI DALAM LINGKUNGAN
2
YANG SEHAT, AMAN SERASI DAN TERATUR

3 MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN,


MENDUKUNG KEGIATAN PEREKONOMIAN DAN MENJAMIN KEBERLANGSUNGAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT

4 MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PADA LINTAS SEKTORAL, LINTAS WILAYAH
DAN LINTAS PEMNAGKU KEPENTINGAN
ASPEK KETERANGAN
TUJUAN Pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan dengan
membentuk sistem yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan
rencana tata ruang

KEBIJAKAN DAN STRATEGI 1. PKP yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur,
terencana, terpadu, dan berkelanjutan, dengan strategi:
• penyediaan kebutuhan pemenuhan Perumahan dan Kawasan Permukiman melalui
perencanaan dan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang; dan
• keterjangkauan pembiayaan dan pendayagunaan teknologi.
• Penyelenggaraan PSU skala regional
2. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, dengan strategi:
• pelaksanaan keterpaduan kebijakan Pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman antar pemangku lintas sektor, lintas batas, dan masyarakat; dan
• peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
lintas batas

RENCANA 1. Koordinasi dan kerjasama pembangunan dan pengembangan PKP, terkait dengan penyediaan
lahan, penyediaan hunian, penyediaan PSU regional
2. Penyediaan rumah layak huni di lintas daerah kabupaten/kota
ASPEK KETERANGAN
TUJUAN Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam satu kesatuan sistem yang dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan
berkelanjutan sebagaimana yang dituangkan di dalam rencana tata ruang yang mengutamakan keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum kawasan sebagai pengendalian dan pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

SASARAN 1. mewujudkan ketertiban dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;


2. memberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas dan wewenang serta hak dan
kewajibannya dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan
3. mewujudkan keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan terutama bagi MBR dalam Penyelenggaraan PKP

KEBIJAKAN DAN Mendorong perwujudan pembangunan dan pengembangan PKP oleh kabupaten/kota dengan karakteristik Pegunungan, Dataran, Pesisir dan
STRATEGI Pulau-Pulau Kecil, dengan strategi:
1. Peningkatan efisiensi potensi PKP perkotaan dan perdesaan dengan memperhatikan fungsi dan peranan perkotaan atau perdesaan;
2. peningkatan pelayanan PKP perkotaan atau perdesaan;
3. peningkatan keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum PKP atau perdesaan;
4. pencegahan terhadap tumbuhnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; dan
5. pencegahan tumbuh dan berkembangnya atau perdesaan yang tidak terencana dan tidak teratur.

RENCANA 1. Penyusunan rencana peningkatan efisiensi potensi PKP perkotaan atau perdesaan
2. Rencana peningkatan pelayanan PKP perkotaan atau perdesaan
3. Rencana peningkatan keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum PKP perkotaan atau perdesaan
4. Rencana pencegahan terhadap tumbuhnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5. Rencana pencegahan tumbuh dan berkembangnya PKP perkotaan atau perdesaan yang tidak terencana dan tidak teratur
6. Perencanaan pembangunan PKP baru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai