KEPALA
DAERAH Fungsi pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah
membantu gubernur
membantu gubernurdalam
dalampenyusunan
penyusunan • Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah
kebijaka-
kebijakan ndan dan pengoordinasian
pengoordinasian • Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 54 Tahun
administratifterhadap
administratif terhadappelaksanaan
pelaksanaantugas
tugas 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah
Perangkat Daerah
Perangkat Daerah serta
serta pelayanan
pelayanan
administratif
administratif
STRUKTUR ORGANISASI
BIRO INFRASTRUKTUR DAN SUMBER DAYA ALAM
RP3KP
UU 23 TH 2014
PENYELENGGARAAN
PKP
TARGET Sustainable
Development Goals
Berbasis Kawasan, Keswadayaan Masyarakat, satu kesatuan
fungsional dalam wujud tata ruang fisik kehidupan ekonomi,
Sosial budaya, yang mampu menjamin kelestarian lingkungan
hidup
UU NO 1 TAHUN 2011
LATAR BELAKANG
AMANAT UNDANG-UNDANG 1945 PADA PASAL 28H AYAT 1 BAHWA “SETIAP ORANG BERHAK UNTUK
HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL, DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN
HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT, SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN”.
TARGET SDG’s ATAU TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TERDAPAT 17 (TUJUH BELAS) TUJUAN
DENGAN 169 (SERATUS ENAM PULUH SEMBILAN) CAPAIAN YANG TERUKUR SEBAGAI AGENDA DUNIA
PEMBANGUNAN UNTUK KEMASLAHATAN MANUSIA, DIMANA SALAH SATUNYA ADALAH
RENCANA PENGEMBANGAN
“GRAND DESAIN “
PEMBANGUNAN DAN
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
PERUMAHAN DAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
PENGANTAR AWAL RP3KP
Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria Eksternalitas,
ABSOLUT KONKUREN
PEMERINTAHAN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3. AGAMA
4. YUSTISI (24) (8)
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
YAN DASAR NON YAN DASAR
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
(6) (18)
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW
PERMUKIMAN SPM NSPK
5. TRAMTIBUM &
LINMAS
6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas
kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan
prasarana.
PENGANTAR AWAL RP3KP
1
Pentingya
RP3KP
Acuan bagi Semua Stakeholder
Penyelenggaran Urusan PKP
RTRWN RJPD
RP3KP Perencanaan
RTRWP Input RPJMD • Provinsi
terkait
Teknis Sektor
Input
• Kab/Kota terkait lainnya
RTRWK RENSTRA
Input
Dinas diacu
Dokumen Perencanaan
RDTR Teknis Sub Urusan
Renja Dinas Lainnya
PENGANTAR AWAL RP3KP
RP3KP
• AMANAT UU 1 TAHUN 2011 TENTANG RAD AMPL
PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN SSK RPKPKP
• AMANAT PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN
2018, TENTANG PENYUSUNAN RENCANA RKP RPIIJM
KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019 DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS SUB
URUSAN PKP LAINNYA
PENGANTAR AWAL RP3KP
1. BACKLOG
RTRW
2. RTLH SEBAGAI BASIS PERENCANAAN
3. PERUMAHAN & PERMUKIMAN DAN
KUMUH PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
4. SQUATTER
5. PSU
1. Bagaimana merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman ?
2. Bagaimana mengalokasikan ruang untuk tipologi perumahan dan permukiman?
3. Bagaimana menangani/mengatur kualitas perumahan?
ARAH, KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JAWA TENGAH
• Kemiskinan yang berfokus pada penyediaan basic line access untuk penduduk miskin perkotaan dan
pedesaan, akses rumah layak, layanan akses dasar menyeluruh air bersih, sanitasi, listrik, penanganan
kawasan permukiman kumuh, akses pendidikan, kesehatan dan pangan, perlindungan sosial bagi
masyarakat dan fasilitasi kepemilikan sertifikasi lahan.
• Kesenjangan wilayah yang berfokus pada pemerataan prasarana sarana dasar dan ekonomi melalui
penyediaan rumah umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah, peningkatan jaringan air minum layak
berbasis kawasan dan masyarakat.
FASILITASI
DALAM PENYELENGGARAAN BIDANG INFRASTRUKTUR
(PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN)
Koordinasi yang efektif antara Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR), Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah (Dinas Perakim dan BAPPEDA) dan Pemkab/Kota terkait dengan :
1. Mempedomani peraturan perundangan pada penyelenggaraan PKP sehingga menjadi target
pemerintah daerah dalam RPJMD
2. Penyiapan penyusunan RP3KP bagi Kabupaten/Kota yang belum menyusun
3. Verifikasi data melalui PBDT yang tersedia pada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (TKPK) Provinsi maupun Kab/Kota mengingat sumber data bidang perumahan
menggunakan statistik sektoral
4. Perlu program pembangunan penyediaan perumahan yang berkelanjutan sehingga
meningkatkan pendapatan masyarakat (sebagai tolok ukur kemiskinan)
5. Inovasi dalam skema pembiayaan penyediaan perumahan untuk MBR dengan melibatkan
berbagai pihak akademisi maupun swasta
6. Mendorong pengembang melaksanakan kewajiban PSU dalam penyediaan rumah MBR
melalui FLPP/Subsidi Pemerintah
Surat Edaran Sekretaris Daerah tanggal 7 Mei 2018 Nomor 648/0007037 perihal Tindak
Lanjut Hasil Rakor Penyehatan Lingkungan Permukiman
1. Mengalokasikan anggaran yang didukung sumber dana dari APBD, CSR dll untuk
persampahan, air limbah domestik dan drainase lingkungan
2. Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam berperilaku sehat
3. Strategi percepatan akses sanitas menyeluruh Provinsi Jawa Tengah:
- Stop BABS melalui Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan persampahan yang aman
- Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan air limbah domestik yang
aman
- Pengurangan genangan di lingkungan permukiman
Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah tanggal 23 Februari 2018 Nomor
621.36/0003113 perihal Tindak Lanjut FGD RTLH
Pasal 92
Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 67 huruf j, meliputi:
a. Permukiman perdesaan;
b. Permukiman perkotaan.
Pasal 93
Kawasan permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 92 huruf a, adalah kawasan yang berada di sekitar kawasan
perdesaan.
RTRW PROVINSI JAWA TENGAH
PROGRAM PERWUJUDAN KAWASAN PERMUKIMAN
Waktu Pelaksanaan
2015 2020 2025
Program Utama Lokasi Sumber dana Pelaksana
2019 2024 2029
Pengendalian pengembangan Kawasan permukiman Perkotaan dan Perdesaan APBN, APBD Prov, Pemerintah pusat,
APBD kab/kota pemerintah prov,
Identifikasi dan inventarisasi perumahan dan permukiman kumuh Seluruh kabupaten/kota Pemerintah
Kab/Kota
Penataan bangunan dan lingkungan
g. Peningkatan penatagunaan pertanahan yang mendasarkan pada RTRW, pelayanan administrasi pertanahan berbasis
desa, serta peningkatan pemanfaatan dan pengendalian pertanahan, untuk menunjang perekonomian daerah.
h. Peningkatan kualitas penataan ruang melalui pengembangan penerapan perencanaan tata ruang; percepatan dan
pengembangan pemanfaatan ruang dan peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menunjang
perekonomian daerah dan lingkungan hidup yang didukung kelembagaan yang optimal serta peningkatan peran serta
masyarakat.
i. Penguatan pemerataan dan keserasian pembangunan antarwilayah Pantura-Tengah-Pansela untuk menunjang
perekonomian daerah melalui optimalisasi dan pengembangan kerja sama pembangunan kawasan strategis;
pemantapan peran dan fungsi perkotan; peningkatan peran dan fungsi perdesaan, dan pemantapan cakupan dan
sistem infrastruktur wilayah.
j. Penguatan sistem penyelenggaraan telematika yang tanggap terhadap kebutuhan pasar dan industri namun tetap
menjaga keutuhan sistem yang ada melalui pemanfaatan konsep teknologi netral dan peningkatan kepedulian
masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika yang mampu mendukung pengembangan industri konten dan
aplikasinya sebagai penciptaan nilai tambah informasi.
RPJMD IV 2020 - 2024
Mewujudkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang pengembangan
wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah
a. Pemantapan sistem transportasi yang berorientasi pada keamanan dan kenyamanan serta pemenuhan
kebutuhan transportasi massal yang andal.
b. Pemenuhan kebutuhan rumah dan permukimannya yang berkualitas dalam menunjang perekonomian daerah,
kesejahteraan masyarakat, dan lingkungan hidup hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
c. Pemantapan sistem penataan ruang yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan melalui pemantapan
penerapan perencanaan tata ruang; pemantapan dan pengembangan pemanfaatan ruang; dan peningkatan
pengendalian pemanfaatan ruang untuk menunjang perekonomian daerah, pelestarian fungsi lingkungan
hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
d. Pemantapan pasokan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat luas (rumah tangga dan industri) secara
konsisten melalui peningkatan sistem dan pemantapan manajemen operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi secara terpadu.
e. Pemantapan pemerataan dan keserasian pembangunan wilayah di Jawa Tengah untuk meningkatkan daya
saing dalam menunjang perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, dan lingkungan hidup melalui
pemantapan pembangunan kawasan strategis, keserasian peran, dan fungsi perkotaan dan perdesaan, serta
ketersediaan infrastruktur wilayah yang andal.
RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 2013 - 2018
VISI GUBERNUR TAHUN 2013 - 2018
PEMENUHAN KETERSEDIAAN AIR BAKU PROVINSI JAWA TENGAH CAKUPAN PELAYANAN AIR MINUM DAN SANITASI
TAHUN 2013-2017 (%) DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2016
Tahun Tahun
Uraian No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
2013 2014 2015 2016 2017
1 Air Minum
Kebutuhan Air Baku
(juta m3/tahun)
714,707 714,707 714,707 714,707 714,707 - Perkotaan (%) 63,99 72,48 75,76 80,45 80,98
Ketersediaan Air Baku
358,214 374,006 389,454 403,740 418,104 - Perdesaan (%) 49,13 65,57 68,00 72,80 72,80
(juta m3/tahun)
Sanitasi (%)
2 64,50 76,94 77,00 77,00 80,00
Ketersediaan Air Baku (%) 50,12 52,33 54,49 56,49 58,50
KEMISKINAN
CAPAIAN KEMISKINAN JAWA TENGAH
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Tengah
Maret 2011 – Maret 2018
16.20
15.72 15.34 14.98
Sept’11
14.56 14.44 14.46
Mar’11 Mar’12
Sept’12 13.58 13.58 13.32 13.27 13.19
Mar’13 Sept’13 Mar’14 13.01
Sept’14
Mar’15
12.23
Sep’15 Mar’16 Sep’16 Mar’17 11,32
Sep’17
Mar ‘18
• Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2018 sebesar 11,32 persen, Persentase
Penduduk Miskin
turun 0,91 persen poin dibanding September 2017, sementara Sept’17 - Maret‘18
penurunan kemiskinan Indonesia hanya 0,28 persen poin
• Secara umum tingkat kemiskinan di perdesaan masih lebih tinggi dari pada perkotaan
• Pada September 2017- Maret 2018 penurunan persentase kemiskinan di perdesaan lebih cepat yaitu
0,93 persen poin dan di perkotaan turun 0,82 persen poin
• Demikian pula pada periode Maret 2017 – Maret 2018, di perdesaan turun sebesar 1,78 persen poin
dan di perkotaan turun 1,48 persen poin
LANDASAN PEMBANGUNAN JATENG 2018-2023
VISI, MISI & PROGRAM KERJA GUBERNUR TERPILIH 2018 – 2023
MENUJU JATENG BERDIKARI & SEMAKIN SEJAHTERA
“Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
Sustainable
Basic life Access Kelembagaan
Livelihood
Sertifikasi,
Dik, Kes, Sosial, RSLH, Listrik, Start up kompetensi naker, Pendampingan
Adm Kpddkn, Kumuh, Air wirausaha, link and match,
perluasan kontinyu
Pangan Bersih, Sanitasi modal, pasar
kesempatan kerja
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1. Penyediaan basic life access :
a) akses rumah sederhana layak huni (RSLH) termasuk air bersih, sanitasi, listrik,
komunikasi,
b) penanganan kawasan permukiman kumuh,
c) akses pendidikan (BSM, sekolah gratis untuk sekolah negeri, swasta, madrasah, ponpes);
kesehatan (jamkes non kuota), dan pangan,
d) perlindungan sosial bagi masyarakat (KJS, sistem layanan rujukan sosial,)
e) kepemilikan administrasi kependudukan,
2. Penguatan sustainable livelihood :
a) penciptaan start up wirausaha baru termasuk dalam pesantren,
b) peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja berbasis kompetensi (standar,
pelatihan, sertifikasi), serta pemagangan dalam dan luar negeri;
c) pemberdayaan ekonomi kelompok masyarakat, termasuk dalam bentuk BUMDes,
d) memperluas lapangan kerja dengan pengembangan padat karya;
3. Dukungan implementasi strategi tersebut dengan perkuatan basis data, basis spasial, berbasis
komunitas dan pendampingan yang kontinyu, serta pelibatan pihak lain (non pemerintah),
dengan perkuatan kelembagaan TKPD.
RP3KP PROVINSI JAWA TENGAH
ARAHAN KABUPATEN/KOTA
VISI
TERWUJUDNYA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG LAYAK, BERKEADILAN
DAN BERKELANJUTAN BAGI MASYARAKAT JAWA TENGAH
MISI
MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN PRINSIP KESEIMBANGAN YANG
1
DAPAT DIAKSES OLEH SEMUA PIHAK
MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI DALAM LINGKUNGAN
2
YANG SEHAT, AMAN SERASI DAN TERATUR
4 MENYELENGGARAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PADA LINTAS SEKTORAL, LINTAS WILAYAH
DAN LINTAS PEMNAGKU KEPENTINGAN
ASPEK KETERANGAN
TUJUAN Pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan dengan
membentuk sistem yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan
rencana tata ruang
KEBIJAKAN DAN STRATEGI 1. PKP yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur,
terencana, terpadu, dan berkelanjutan, dengan strategi:
• penyediaan kebutuhan pemenuhan Perumahan dan Kawasan Permukiman melalui
perencanaan dan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang; dan
• keterjangkauan pembiayaan dan pendayagunaan teknologi.
• Penyelenggaraan PSU skala regional
2. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, dengan strategi:
• pelaksanaan keterpaduan kebijakan Pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman antar pemangku lintas sektor, lintas batas, dan masyarakat; dan
• peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
lintas batas
RENCANA 1. Koordinasi dan kerjasama pembangunan dan pengembangan PKP, terkait dengan penyediaan
lahan, penyediaan hunian, penyediaan PSU regional
2. Penyediaan rumah layak huni di lintas daerah kabupaten/kota
ASPEK KETERANGAN
TUJUAN Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam satu kesatuan sistem yang dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan
berkelanjutan sebagaimana yang dituangkan di dalam rencana tata ruang yang mengutamakan keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum kawasan sebagai pengendalian dan pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
KEBIJAKAN DAN Mendorong perwujudan pembangunan dan pengembangan PKP oleh kabupaten/kota dengan karakteristik Pegunungan, Dataran, Pesisir dan
STRATEGI Pulau-Pulau Kecil, dengan strategi:
1. Peningkatan efisiensi potensi PKP perkotaan dan perdesaan dengan memperhatikan fungsi dan peranan perkotaan atau perdesaan;
2. peningkatan pelayanan PKP perkotaan atau perdesaan;
3. peningkatan keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum PKP atau perdesaan;
4. pencegahan terhadap tumbuhnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; dan
5. pencegahan tumbuh dan berkembangnya atau perdesaan yang tidak terencana dan tidak teratur.
RENCANA 1. Penyusunan rencana peningkatan efisiensi potensi PKP perkotaan atau perdesaan
2. Rencana peningkatan pelayanan PKP perkotaan atau perdesaan
3. Rencana peningkatan keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum PKP perkotaan atau perdesaan
4. Rencana pencegahan terhadap tumbuhnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5. Rencana pencegahan tumbuh dan berkembangnya PKP perkotaan atau perdesaan yang tidak terencana dan tidak teratur
6. Perencanaan pembangunan PKP baru
TERIMA KASIH