1.3 Sasaran
Sasaran yang ingin diwujudkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
Luas Luas
No Kabupaten/Kota No Kabupaten/Kota
Wilayah(Km2) Wilayah(Km2)
1 Kabupaten Cilacap 2.138,51 19 Kabupaten Kudus 425,17
2 Kabupaten Banyumas 1.327,59 20 Kabupaten Jepara 1.004,16
3 Kabupaten Purbalingga 777,65 21 Kabupaten Demak 897,43
4 Kabupaten Banjarnegara 1.069,74 22 Kabupaten Semarang 946,86
5 Kabupaten Kebumen 1.282,74 23 Kabupaten Temanggung 870,23
6 Kabupaten Purworejo 1.034,82 24 Kabupaten Kendal 1.002,27
7 Kabupaten Wonosobo 984,68 25 Kabupaten Batang 788,95
8 Kabupaten Magelang 1.085,73 26 Kabupaten Pekalongan 836,13
9 Kabupaten Boyolali 1.015,07 27 Kabupaten Pemalang 1.011,90
10 Kabupaten Klaten 655,56 28 Kabupaten Tegal 879,70
11 Kabupaten Sukoharjo 466,66 29 Kabupaten Brebes 1.657,73
12 Kabupaten Wonogiri 1.822,37 30 Kota Magelang 18,12
13 Kabupaten Karanganyar 772,20 31 Kota Surakarta 44,03
14 Kabupaten Sragen 946,49 32 Provinsi Jawa Tengah 52,96
15 Kabupaten Grobogan 1.975,85 33 Kota Semarang 373,67
16 Kabupaten Blora 1.794,40 34 Kota Pekalongan 44,96
17 Kabupaten Rembang 1.014,10 35 Kota Tegal 34,49
18 Kabupaten Pati 1.491,20 Jumlah 32.544,12
Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, 2017
1.5.3 Hidrologi
Sungai yang melalui wilayah Jawa Tengah adalah Kali Pemali, Sungai Bengawan Solo, Kali
Serayu, dan Kali Lusi. Sedangkan untuk lokasi pos duga air yang berfungsi untuk mengetahui
debit air yakni Kali Pemali - Rengas Pendawa, Kali Pemali - Brebes, Sungai Bengawan Solo -
Jurug, Kali Serayu - Banyumas, Kali Serayu - Rawalo, dan Kali Lusi - Tawang Harjo. Sungai
dengan luas daerah terbesar adalah Sungai Bengawan Solo, dan Kali Serayu khususnya pada
Pos Duga Air Kali Serayu - Rawalo yang sering mengalami bencana banjir. Bengawan Solo
merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, memiliki mata air di Pegunungan Sewu (Kabupaten
Wonogiri), sungai ini mengalir ke utara, melintasi Kota Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa
Timur dan bermuara di daerah Gresik (dekat Surabaya). Sedang sungai-sungai yang bermuara
di Samudra Hindia diantaranya adalah Serayu dan Kali Progo.
Tujuan : mengetahui kondisi perumahan dan permukiman sehingga dapat diketahui tingkat
kualitas perumahan dan permukiman di Provinsi Jawa Tengah
Metode : Desk study
Langkah : Perhitungan berdasarkan database perumahan dan permukiman Provinsi Jawa Tengah
Output : Karakteristik perumahan dan kawasan permukiman di Provinsi Jawa Tengah
Peta Persebaran perumahan dan kawasan permukiman di Provinsi Jawa Tengah
Durasi : 1 (satu) minggu
Perhitungan kebutuhan lahan juga dapat dilakukan sesuai dengan yang ditulis pada Panduan
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (RP3KP) Provinsi seperti berikut ini:
1) Kebutuhan lahan dihitung dari jumlah kebutuhan rumah dikalikan dengan kebutuhan luas
kaveling lahan perumahan
2) Ketentuan mengenai standar kebutuhan luas kaveling lahan perumahan, dan standar
kebutuhan luas kaveing fasilitas lingkungan perumahan mengacu pada:
SNI 03-1733-2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
SNI 03-6981-2004, Tata Cara Perencanaan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di
Daerah Perkotaan
3) Luas lahan efektif untuk perumahan dan kawasan permukiman adalah luas lahan budidaya
di luar kawasan permukiman, dikurangi kawasan terlarang untuk pembangunan perumahan
(negative list)
Tujuan : Untuk mengenali dan menggali sumber-sumber pendanaan potensial yang dapat
dijadikan sumber pembiayaan perumahan
Metode : Desk study
Langkah : Identifikasi kemampuan keuangan daerah
Analisis pembiayaan perumahan
Output : Permbiayaan permukiman Provinsi Jawa Tengahbaik sektor formal maupun non-formal
Durasi : 1 (satu) minggu
Tujuan : Mengembangkan fungsi dan kapasitas lembaga yang ada dalam mendukung
pembangunan perumahan
Metode : Desk study
Langkah : Identifikasi kelembagaan yang berkaitan dengan perumahan dan kawasan
permukiman
Analisis kapasitas kelembagaan pengelolaan perumahan dan kawasan
permukiman Provinsi Jawa Tengah
Output : Tersusun tata laksana penyelenggara pembangunan perumahan yang baik Peta
Persebaran perkotaan dan perdesaaan di Provinsi Jawa Tengah
Durasi : 1 (satu) minggu
Tabel 2-1 Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah menurut Kelompok Umur
65+
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39 Jenis Kelamin Perempuan
30-34
25-29 Jenis Kelamin Laki-laki
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
Jumlah penduduk menurut rasio jenis kelamin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016
didominasi oleh penduduk perempuan. Rata – rata rasio jenis kelamin Provinsi Jawa Tengah
98,39. Artinya perbandingan antara laki – laki dengan perempuan 98 : 100. Secara agregat
jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki -laki.
Pada saat ini angka ketergantungan penduduk terhadap usia produktif di Provinsi Jawa Tengah
mencapai 63,48%. Artinya setiap 10 penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan 6
penduduk balita dan lansia (tidak produktif). Hal tersebut menyebabkan menurunnya daya beli
masyarakat terhadap properti. Berikut ini adalah diagram ketergantungan penduduk Provinsi
Jawa Tengah.
Gambar 2-2 Diagram Keterjangkauan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Berdasarkan diagram diatas, 12% penduduk Provinsi Jawa Tengah merupakan penduduk usia
tidak produktif yang berusia diatas 60 tahun dan 24% merupakan penduduk belum produktif
berusia 0 – 14 tahun. Sedangkan penduduk usia produktif 15 – 59 tahun mencapai 64%.
Besarnya persentase usia produktif di Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi pengembangan
lapangan pekerjaan. Apabila ditinjau dari gender, jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk laki – laki.
Tabel 2-2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 - 2016
Pertumbuhan Penduduk
Wilayah Rata-rata
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016
Jateng
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
PROVINSI
JAWA
TENGAH 265.647 0,81% 258.324 0,78% 251.478 0,75% 244.954 0,73% 216.013 0,96%
Berdasarkan data laju pertumbuhan penduduk pada Provinsi Jawa Tengah di atas dapat dilihat
rata-rata persentase laju pertumbuhan penduduk 2016 mencapai angka 0,96%. Wilayah di
Provinsi Jawa Tengah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi yakni di Kota Salatiga
dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai angka 5,01%. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk. Faktor pertumbuhan penduduk seperti kelahiran
yang dipengaruhi oleh faktor pendukung berupa menikah di usia muda dan tidak melakukan
program keluarga berenca, hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya angka kelahiran.
Kematian juga merupakan salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dipengaruhi
2.1.2.2Proyeksi Penduduk
Kebutuhan akan rumah tidak terlepas dari permintaan penduduk sebagai subyek yang
menggunakan rumah sebagai tempat tinggal. Sehingga diperlukan adanya proyeksi guna
memperkirakan jumlah penduduk yang akan meningkat pada setiap tahunnya di Provinsi Jawa
Tengah. Berdasarkan rata – rata pertumbuhan penduduk (0,96%), proyeksi penduduk Provinsi
Jawa Tengah dihitung menggunakan proyeksi linear. Tahun awal menggunakan tahun 2016,
proyeksi dilakukan dalam waktu 20 tahun. Sehingga dalam pengembangan perumahan dan
kawasan permukiman dapat disesuaikan dengan jumlah penduduk yang akan datang.
Berdasarkan perhitungan proyeksi proyeksipennduduk, diketahui, jumlah penduduk diakhir tahun
perencanaan mencapai angka 41.943.375 jiwa.
Data selengkapnya mengenai Proyeksi Penduduk di wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat
pada tabel berikut.
2.1.3Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per satuan luas (ha). Kepadatan
penduduk pada tahun 2038 merupakan perbandingan jumlah penduduk tahun 2038 (proyeksi)
dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk terbagi menjadi kepadatan netto dan kepadatan
bruto. Kepadatan netto merupakan perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah
terbangun, sedangkan kepadatan bruto merupakan perbandingan jumlah penduduk dengan total
luas wilayah. Perhitungan kepadatan penduduk kemudian digolongkan pada klasifikasi kawasan
sesuai SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Uraian perhitungan kepadatan penduduk adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan kepadatan penduduk di atas, secara umum kepadatan penduduk
Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 65,59 jiwa/ha. Hal ini termasuk dalam klasifikasi
kepadatan rendah (< 150 jiwa/ha). Namun demikian kondisi ini tidak berarti bahwa terdapat
pemerataan beban atau tekanan penduduk di semua wilayah. Kondisi ini lebih kepada adanya
lahan terbuka yang cukup luas di satu sisi dan adanya konsentrasi kepadatan penduduk yang
berlebihan di sisi yang lain. Bila dibiarkan fenomena ini kan memicu kesenjangan wilayah, urban
sprawl hingga adanya pertumbuhan permukiman kumuh karena overcapacity.
Bila dilihat dari tabel di atas, Kota Pekalongan diprediksi daerah terpadat pada tahun 2038.
Tingginya kepadatan penduduk di Kota Salatiga dan Kota Pekalongan dipengaruhi adanya laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi di kota tersebut. Untuk itu, pengembangan kawasan
permukiman di sana diarahkan menggunakan konsep high raise building atau pengembangan
permukiman di kawasan hinterlandnya agar tidak terjadi ledakan penduduk. Selain Kota
Pekalongan, wilayah yang diprediksi menjadi daerah padat adalah Kota Semarang, Kota Tegal,
Kota Salatiga, dan Kota Surakarta.
Gambar 2-4 Struktur Penduduk Provinsi Jawa Tengah menurut Mata Pencaharian
Tingkat ketergantungan penduduk berkaitan dengan distribusi mata pencaharian di Provinsi Jawa
Tengah. Jika dilihat angka ketergantungan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 yaitu sebesar
63,48%. Pada tahun 2016 penduduk usia produktif mencapai angka 21.594.857 jiwa. Tingginya
usia produktif di Provinsi Jawa Tengah dapat membantu dalam kegiatan perekonomian di
Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data lapangan pekerjaan jumlah mata pencaharian terbesar
pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan dengan jumlah pekerja 5.067.891 jiwa, disusul
dengan perdagangan dengan jumlah pekerja 3.711.052 dan industri pengolahan dengan jumlah
pekerja 3.251.749 jiwa serta mata pencaharian bangunan dengan jumlah pekerja 1.430.779 jiwa.
Sedangkan mata pencaharian terkecil adalah listrik, gas, air dengan jumlah pekerja 37.600 jiwa
disusul dengan mata pencaharian pertambangan dan penggalian dengan jumlah pekerja 123.108
jiwa dan mata pencaharian bidang keuangan dengan jumlah pekerja 301.484 jiwa serta dan
Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi dengan jumlah pekerja 549.732 jiwa.
2.2.2Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan penduduk diidentifikasi dari pendapatan per kapita. Dalam kaitannya dengan
pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, pendapatan
penduduk atau pendapatan di suatu wilayah memiliki hubungan linear dengan daya beli
masyarakat akan rumah. Semakin tinggi pendapat, semakin besar daya beli rumah.
90,000,000
80,000,000
70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
-
Klaten
Blora
Pati
Wonosobo
Rembang
Temanggung
Boyolali
Jepara
Cilacap
Wonogiri
Purbalingga
Semarang
Kendal
Brebes
Salatiga
Semarang
Banjarnegara
Purworejo
Magelang
Sukoharjo
Karanganyar
Sragen
Tegal
Magelang
Tegal
Grobogan
Kudus
Demak
Batang
Pemalang
Surakarta
Banyumas
Kebumen
Pekalongan
Pekalongan
Gambar 2-5 Pendapatan per Kapita menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2016
Berdasarkan pendapatan per kapita di atas, dapat diketahui bahwa wilayah yang memiliki
pendapatan per kapita paling tinggi yaitu Kabupaten Kudus yakni sebesar 79.153.297.
WONOSOBO 24,347.23
WONOGIRI 75,211.36
TEGAL 31,480.03
SUKOHARJO 31,427.21
SRAGEN 29,446.92
SEMARANG 55,700.27
REMBANG 44,722.30
PURBALINGGA 37,873.85
PEMALANG 102,731.39
PEKALONGAN 39,272.56
MAGELANG 36,124.27
KOTA TEGAL 3,021.96
KOTA SURAKARTA 4,711.86
KOTA SEMARANG 19,419.92
KOTA PEKALONGAN 4,683.18
KLATEN 20,611.74
KENDAL 32,434.05
KEBUMEN 55,322.26
KARANGANYAR 53,987.13
DEMAK 66,873.40
CILACAP 57,075.14
BREBES 224,421.05
BOYOLALI 58,293.32
BATANG 35,831.92
BANYUMAS 32,166.23
BANJARNEGARA 24,744.99
0.00 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00
12,000.00 11,160.27
10,000.00
8,000.00
6,239.31
6,000.00 5,451.34
4,077.69
4,000.00
2,000.00
492.86
0.00
Wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki lahan permukiman pada KSP Sosial Budaya
paling besar terdapat di Kabupaten Karanganyar yakni mencapai angka 11.160,27 Ha. Hal
ini dikarenakan di Kabupaten Karanganyar terdapat Kawasan Candi Cetho – Sukuh,
tepatnya di Kecamatan Jenawi. Oleh sebab itu, terdapat PKP untuk mendukung
pengembangan kawasan nilai agama (hindu) karena di kawasan tersebut masih digunakan
untuk pemujaan. Sedangkan wilayah Jawa Tengah yang memiliki lahan permukiman pada
KSP paling rendah terdapat di Kota Surakarta, yakni sebesar 492,86 Ha. Hal ini dikarenakan
di Kota Surakarta terdapat Kawasan Keraton Surakarta. Oleh sebab itu, terdapat PKP untuk
mendukung aktivitas budaya keraton.
PKP pada KSP Sosial Budaya di Jawa Tengah memiliki beberapa masalah yang dihimpun
pada workshop RP3KP yakni meliputi masuk dalam kawasan rawan bencana, akses jalan
kurang memadai, dan tingkat SDM rendah. Dengan demikian, perlu disusun suatu arahan
pengembangan untuk mendukung fungsi nilai strategis kawasan dan mendukung
pengembangan kawasan yang memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan dan
penelitian, agama, dan/atau kebudayaan. Arahan pengembangan PKP pada KSP Sosial
Budaya Provinsi Jawa Tengah meliputi:
WONOSOBO 51,301.60
TEMANGGUNG 31,801.71
TEGAL 17,692.75
SEMARANG 27,916.65
PURBALINGGA 14,742.62
PEMALANG 9,154.81
MAGELANG 39,347.56
KARANGANYAR 16,881.09
BREBES 17,978.00
BOYOLALI 15,420.50
BANYUMAS 37,748.51
Gambar 3-4 PKP pada KSP Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Provinsi Jawa Tengah
Wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki lahan permukiman pada KSP Fungsi dan
Daya Dukung Lingkungan paling besar terdapat di Kabupaten Wonosobo yakni mencapai
angka 51.301,60 Ha. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Wonosobo terdapat Kawasan
Dataran Tinggi Dieng dan Kawasn Gunung Sindoro Sumbing. Oleh sebab itu, terdapat PKP
untuk mendukung pengembangan kawasan nilai daya dukung lingkungan di kawasan
dataran tinggi.
PKP di KSP Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan memiliki beberapa permasalahan yang
diketahui dari workshop RP3KP yakni meliputi termasuk kawasan rawan bencana, kondisi
jalan lingkungan kurang layak dan akses menuju lokasi perumahan, fasilitas umum kurang
memadai, serta keterbatasan lahan PKP yang layak huni. Dengan demikian, selanjutnya
disusun suatu arahan pengembangan untuk mendukung fungsi nilai strategis kawasan dan
mendukung pengembangan perlindungan dam pengelolaan lingkungan serta konservasi
sumber daya alam yang berkelanjutan pada jangka panjang. Arahan pengembangan PKP
pada KSP Sosial Budaya Provinsi Jawa Tengah meliputi:
Tabel kebutuhan rumah Provinsi Jawa Tengah di atas menunjukkan kebutuhan rumah pada
tahun 2038 berjumlah 2.196.213 unit. Kabupaten Blora telah mampu memenuhi penyediaan
rumah, sehingga jumlah kebutuhan rumah tahun 2038 mencapai -11.526 unit. Jumlah kebutuhan
rumah ini kemudian berkaitan dengan luas lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan
kawasan permukiman di Provinsi Jawa Tengah. Kebutuhan rumah juga diidentifikasi berdasarkan
ruang lingkup PKP pada kewenangan provinsi, yakni kawasan strategis provinsi dan perbatasan.
Tabel di bawah ini merupakan tabel kebutuhan rumah menurut kewenangan provinsi.
Tabel 3-2 Kebutuhan Rumah Provinsi Jawa Tengah menurut Kawasan Strategis Provinsi
dan Kawasan Perbatasan
PKP Kewenangan Provinsi
Bojongsari 6.049
Mrebet 7.415
Karangteja 5.728
Karangjambu 2.252
Rembang 4.671
Banjarnegara Susukan 2.516
Purwareja
4.951
Klampok
Sigaluh 3.306
Madukara 4.314
Rakit 3.098
Pagentan 4.094
Pejawaran 2.589 2.589
Batur 3.326 3.326 3.326 3.326
Wanayasa 3.818
Pandanarum 1.200
Kebumen Ayah -769
Buayan -33
Petanahan 550
Buluspesantren 590
Ambal 862
Mirit 1.235
Bonorowo 625
Prembun 244
Padureso -312
Alian 1.590
Kebumen 6.422
Pejagoan 2.002
Kuwarasan 1.106
Rowokele 1.655 1.655
Gombong 1.883
Karanganyar 627
Karangsambung -175
Puworejo Grabag 111
Purwodadi -323
Bagelen -168
Kaligesing 1.583
Butuh 1.776
Pituruh 166
Bruno 2.167
Gebang -36
Loano 2.546
Bener 1.276
Wonosobo Wadaslintang -121
Kepil -259 -259
Sapuran 1.385
Kalibawang -1.159
Kaliwiro -177
Leksono 877 877
Sukoharjo 870 870
Selomerto 1.444
Kalikajar 864
Kertek 163 163
Wonosobo 5.391
Watumalang -123
Mojotengah 3.289
Garung 275
Kejajar 864 864
Kab Magelang Salaman 6.104
Borobudur 5.839
Ngluwar -448
Salam 5.900
Srumbung 3.984 3.984
Dukun 3.108 3.108
Sawangan 1.087 1.087 1.087
Candimulyo 3.663
Mertoyudan 16.881
Kajoran 3.291 3.291
Kaliangkrik 4.498
Bandongan 2.036
Windusari 2.334
Secang 8.032
Tegalrejo 5.911
Pakis -1.746 -1.746
Grabag 7.143
Ngablak 2.276 2.276 2.276
Boyolali Selo -186 -186 -186
Ampel 2.086 2.086 2.086
Cepogo -802
Musuk -205
Boyolali 3.241 3.241
Mojosongo 1.501 1.501
Teras 970 970
Sawit 3.367 3.367
Banyudono 1.329
Sambi -449
Ngemplak 4.419
Nogosari 127
Simo 56 56
Karanggede -438
Andong 2.088
Kemusu -583
Wonosegoro 2.175
Juwangi -663
Klaten Prambanan 2.697 2.697
Gantiwarno 489
Wedi 203
Bayat 648
Cawas -1.691
Kalikotes 750
Jogonalan 2.745
Manisrenggo 1.024
Karangnongko 260
Ceper 1.813
Pedan -342
Karangdowo -61
Juwiring 2.647
Wonosari 3.148
Delanggu 1.480
Polanharjo 790
Tulung 704
Jatinom 2.159 2.159
Kemalang -720
Klaten Selatan 2.217
Klaten Tengah 2.191
Klaten Utara 3.330
Sukoharjo Weru 823
Bulu -127
Tawangsari 1.854 1.854
Sukoharjo 9.649 9.649
Nguter 21
Bendosari 1.901 1.901
Polokarto 2.948
Mojolaban 9.586 9.586
Grogol 22.806 22.806
Baki 10.458 10.458
Gatak 3.413 3.413
Kartasura 17.624 17.624
Wonogiri Pracimantoro -265 -265
Paranggupito -524
Giriwoyo -1.056
Karangtengah 241
Tirtomoyo 779
Baturetno 949
Eromoko -1.160
Manyaran -692
Selogiri -551 -551
Sragen 2.631
Sidoharjo 302
Gemolong -537
Tangen 249
Jenar 213
Grobogan Kedungjati 655
Karangrayung 5.851
Geyer -1.027
Pelokulon 13.953
Kradenan 229
Ngaringan -958
Wirosari 695
Tawangharjo 2.175
Brati 290
Godong 2.227
Gubung 2.759
Tegowanu 1.245
Tanggungharjo 263
Blora Kradenan 206
Kedungtuban -555
Cepu 1.779
Sambong -202
Jiken -631
Jepon -594
Kunduran -1.701
Todanan -2.560
Rembang Sumber -152
Gunem 49 49
Sale 294
Sarang 4.532
Kaliori 935 935
Rembang 9.403
Kragan 5.090
Sluke 472
Lasem 4.836
Pati Sukolilo 2.395
Tambakromo 233
Winong -4.344
Pucakwangi -1.763
Jaken 1.492
Batangan 1.336
Margorejo 1.744
Gembong 1.556
Cluwak -1.245
Dukuhseti 658
Kudus Jati 13.595
Undaan 7.719
Jekulo 10.458
Gebog 10.678
Dawe 9.762
Jepara Kedung 11.285
Welahan 11.190
Nalumsari 10.539
Keling 4.816
Demak Mranggen 26.819 26.819
Karangawen 4.514 4.514
Guntur 6.349
Sayung 14.397 14.397
Karangtengah 7.438
Bonang 15.357
Demak 9.821
Wonosalam 5.546
Dempet 2.372
Kebonagung 3.175
Gajah 2.310
Karanganyar 7.513 7.513
Mijen 4.375 4.375
Wedung 10.446
Singorojo 446
Boja 3.833 3.833
Kaliwungu 2.776 2.776
Weleri 4.065
Rowosari 1.515
Cepiring 4.919
Batang Bandar 6.514
Bawang 11.161
Tersono 6.824
Gringsing 13.631 13.631
Limpung 6.197
Tulis 5.642
Batang 34.266 34.266
Warungasem 6.417 6.417
Kab
3.614
Pekalongan Karanganyar
Kajen 5.588
Sragi 7.215
Siwalan 1.337 1.337
Bojong 7.350
Kedungwuni 15.621
Karangdadap -3.585
Buaran 6.885 6.885
Tirto 9.847 9.847
Pemalang Moga 5.568 5.568
Warungpring 2.902 2.902
Belik 8.146 8.146
Watukumpul 4.041 4.041
Bodeh 3.284
Bantarbolang 4.403
Pemalang 19.008
Taman 14.037 14.037
Comal 9.674
Ulujami 9.420 9.420
Kab Tegal Margasari 6.842
Tabel kebutuhan rumah menurut kewenangan kawasan strategis provinsi dan perbatasan di atas,
secara lokus dilihat dari kecamatan-kecamatan mana saja yang termasuk dalam kawasan
strategis provinsi dan kawasan perbatasan. Kemudian, dihitung jumlah kebutuhan rumah
berdasarkan jumlah proyeksi penduduk di kecamatan tersebut. Di dalam satu kecamatan, ada
yang termasuk beberapa kewenangan seperti termasuk KSP ekonomi, sosial budaya, fungsi dan
daya dukung lingkungan, serta kawasan perbatasan. Meskipun begitu, bukan berarti kebutuhan
rumah di kecamatan tersebut merupakan penjumlahan dari seluruh kewenangan yang ada di
dalamnya, tetapi jumlah kebutuhan rumah merupakan penghitungan jumlah rumah pada tahun
Karangasem No.
413.21/38.3/1/2016
Lawean No.
413.21/38.3/1/2016
Lawean No.
413.21/38.3/1/2016
Lawean No.
413.21/38.3/1/2016
Lawean No.
413.21/38.3/1/2016
Lawean No.
413.21/38.3/1/2016
Permukiman kumuh di Provinsi Jawa Tengah selain terbagi menjadi kategori kumuh ringan,
sedang, dan berat, juga terbagi ke dalam tipologi dataran rendah, perbukitan, rawan bencana
banjir, rawan bencana longsor, dan tepi air. Berikut ini adalah gambaran kondisi permukiman
kumuh di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan tipologinya.
1. Tipologi Dataran Rendah
Penetapan tipologi permukiman kumuh didasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan
Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh. Perumahan dan permukiman
kumuh dengan tipologi dataran rendah merupakan perumahan kumuh dan permukiman kumuh
yang berada di daerah dataran rendah dengan kemiringan lereng < 10%.
Berikut ini merupakan PKP Kumuh yang berada pada tipologi dataran rendah.
PKP Kumuh di Kabupaten Blora terletak di Kecamatan Ngawen merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 10,04 Ha. Kawasan permukiman kumuh ini
juga termasuk dalam kumuh kategori sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh
yakni pada SK No. 663/886/2014 tgl 15 Desember 2025. PKP Kumuh ini merupakan PKP dengan
kepadatan sedang.
PKP Kumuh di Kabupaten Brebes terletak di Kecamatan Kersana merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 14,29Ha. Kawasan permukiman kumuh ini
juga termasuk dalam kumuh kategori sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh
yakni pada SK No 050/513/tahun 2014. PKP kumuh di Brebes ini merupakan PKP dengan
kepadatan tinggi. Selain itu, pola permukiman mengikuti pola sungai.
PKP Kumuh di Kabupaten Demak terletak di Desa Tempuran merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 14,86 Ha. Kawasan permukiman kumuh ini
juga termasuk dalam kumuh kategori sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh
yakni pada SK No 475.26/319/2016.
PKP Kumuh di Kabupaten Klaten terletak di Desa Mojayan merupakan kawasan kumuh dengan
tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 11,48 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh
ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan permukiman
kumuh yakni pada SK No. 050/373/2014. PKP Kumuh di sini merupakan kawasan kumuh dengan
kepadatan sedang, dengan pola permukiman berbentuk grid mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kabupaten Kebumen terletak di Kawasan Mekarsari merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 11,647 Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No. 663/563/KEP/2014. PKP ini merupakan kepadatan
sedang, dengan pola permukiman berbentuk linear mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kabupaten Kebumen terletak di Desa Panjer merupakan kawasan kumuh dengan
tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 10,997 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh
ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman
kumuh yakni pada SK No. 663/563/KEP/2014.
PKP Kumuh di Kabupaten Kendal terletak di Desa Krajankulon merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 10,832Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No 648.2/520/2017. PKP Kumuh ini merupakan kawasan
dengan kepadatan tinggi. Pola permukiman ini berbentuk grid mengikuti pola jalan.
PKP KUMUH
MAGELANG
(MERTOYUDAN)
PKP
KUMUH
PATI
(KAYEN)
PKP Kumuh di Kabupaten Pati terletak di Kecamatan Kayen merupakan kawasan kumuh dengan
tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 10,28 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh
ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan permukiman
kumuh yakni pada SK No 050/4852/2014. PKP Kumuh di sini merupakan kawasan dengan
kepadatan sedang dengan pola permukiman menyebar.
PKP KUMUH
PURWOREJO
(DALEMAN)
PKP Kumuh di Kota Surakarta terletak di Kelurahan Karangasem merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 13,24 Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No. 413.21/38.3/1/2016. PKP kumuh di Karangasem ini
merupakan kawasan dengan kepadatan tinggi dan pola permukiman grid mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kota Surakarta terletak di Kecamatan Laweyan merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 12,84 Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No. 413.21/38.3/1/2016. PKP kumuh di Laweyan ini
merupakan kawasan dengan kepadatan tinggi dan pola permukiman grid mengikuti pola jalan.
PKP KUMUH
REMBANG
(SUMBERGIRANG)
PKP Kumuh di Kota Surakarta terletak di Kecamatan Pasar Kliwon merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi dataran rendah dengan luas sebesar 14,64 Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No. 413.21/38.3/1/2016. PKP kumuh di Pasar Kliwon ini
merupakan kawasan dengan kepadatan tinggi dan pola permukiman grid mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kabupaten Tegal merupakan kawasan kumuh dengan tipologi dataran rendah
dengan luas sebesar 10,5 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh
kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No. No
239 tahun 2016.
2. Tipologi Perbukitan
PKP Kumuh tipologi perbukitan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan
Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh merupakan perumahan
kumuh dan permukiman kumuh yang berada di daerah dataran tinggi dengan kemiringan
lereng > 10 % dan < 40%.
Berikut ini merupakan PKP Kumuh yang berada pada tipologi perbukitan.
PKP Kumuh di Kabupaten Kebumen merupakan kawasan kumuh dengan tipologi perbukitan
dengan luas sebesar 10,647 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh ini termasuk dalam
kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh yakni pada SK
No. 663/563/KEP/2014.
PKP KUMUH
MAGELANG
(BEJI)
PKP Kumuh di Kota Semarang terletak di Kelurahan Jabungan merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi perbukitan dengan luas sebesar 11,68 Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No. 050/801/2014.
PKP Kumuh di Kota Semarang terletak di Kelurahan Meteseh merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi perbukitan dengan luas sebesar 10,42 Ha. Selain itu, kawasan permukiman
kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No. 050/801/2014. PKP Kumuh di Meteseh merupakan
kawasan dengan kepadatan sedang dan memiliki pola permukiman menyebar.
PKP KUMUH
SEMARANG
(TAMBAKBOYO)
PKP KUMUH
JEPARA
PKP Kumuh di Kabupaten Jepara terletak di Desa Demaan merupakan kawasan kumuh dengan
tipologi tepi air (berada di pesisir utara Jawa) dengan luas sebesar 13,45Ha. Selain itu, kawasan
permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan
kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No. 055/333 tahun 2014. PKP Kumuh di Demaan
merupakan kawasan dengan kepadatan sedang dan memiliki pola permukiman grid yang
mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kabupaten Pati terletak di Desa Margamulyo merupakan kawasan kumuh dengan
tipologi tepi air (berada di tepi sungai) dengan luas sebesar 10,45 Ha. Selain itu, kawasan
permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh berat. Dasar penetapan kawasan
permukiman kumuh yakni pada SK No 050/4852/2014.
PKP KUMUH
REMBANG
(GEGUNUNG
WETAN-KULON)
PKP Kumuh di Kabupaten Rembang terletak di Desa Gegunung Wetan merupakan kawasan
kumuh dengan tipologi tepi air (berada di pesisir utara Jawa) dengan luas sebesar 14,22 Ha.
Selain itu, kawasan permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang.
Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No 050/0960/2014. PKP Kumuh
di Rembang ini merupakan kawasan dengan kepadatan sedang dan memiliki pola permukiman
berbentuk grid yang mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kabupaten Rembang terletak di Desa Pasarbangi merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi tepi air dengan luas sebesar 14,51 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh
ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman
kumuh yakni pada SK No 050/0960/2014. PKP Kumuh di Desa Pasarbangi ini merupakan
kawasan dengan kepadatan sedang dan memiliki pola permukiman menyebar. Hal ini terlihat
dengan adanya permukiman yang membentang di sawah.
PKP KUMUH
REMBANG
(SUKOHARJO)
PKP KUMUH
KOTA
SURAKARTA
(MOJOSONGO)
PKP KUMUH
WONOGIRI
PKP Kumuh di Kabupaten Wonogiri terletak di Kawasan Gerdu merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi tepi air (berada di tepi sungai) dengan luas sebesar 10,49 Ha. Selain itu, kawasan
permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori kumuh ringan. Dasar penetapan
kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No. 305 tahun 2014. PKP Kumuh di Wonogiri ini
merupakan kawasan dengan kepadatan sedang dan memiliki pola permukiman berbentuk linear
yang mengikuti pola jalan.
PKP Kumuh di Kota Semarang terletak di Kelurahan Mangkang Wetan merupakan kawasan
kumuh dengan tipologi rawan bencana banjir (terletak di kawasan rawan bencana banjir) dengan
luas sebesar 13,59 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh
kategori kumuh sedang. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No.
050/801/2014. PKP Kumuh di Mangkang Wetan merupakan kawasan dengan kepadatan tinggi.
PKP KUMUH
KOTA
SEMARANG
(MLATIHARJO)
PKP Kumuh di Kota Semarang terletak di Kelurahan Mlatiharjo merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi rawan bencana banjir (terletak di kawasan rawan bencana banjir) dengan luas
sebesar 13,76 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori
kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No. 050/801/2014.
PKP Kumuh di Kabupaten Wonosobo terletak di Desa Mlipak merupakan kawasan kumuh
dengan tipologi rawan bencana longsor (berada di kawasan rawan bencana longsor) dengan luas
sebesar 13,09 Ha. Selain itu, kawasan permukiman kumuh ini termasuk dalam kumuh kategori
kumuh ringan. Dasar penetapan kawasan permukiman kumuh yakni pada SK No.653/247/2014.
PKP Kumuh di Wonosobo ini merupakan kawasan dengan kepadatan sedang dan memiliki pola
permukiman berbentuk linear sesuai atau mengikuti pola jalan.
3.1.4Analisis RTLH
Rumah tidak layak huni adalah suatu program dari pemerintah untuk memberi bantuan dana
pembangunan rumah bagi rakyat miskin. Berdasarkan RTLH dari PBDT 2015 untuk jumlah RTLH
di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1.637.044 unit. Pemerintah telah berusaha untuk menangani
permasalahan RTLH dengan capaian pada tahun 2017 sebesar 50.041 unit rumah menjadi layak
huni di Provinsi Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah dan capaian penanganan
RTLH di masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3-4 Jumlah dan Capaian Penanganan RTLH menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah
No Kabupaten / Jumlah RTLH Capaian
Kota (PBDT 2015) (vol/unit) tahun
2017
11 Sukoharjo 17.982 0
12 Wonogiri 43.208 86
13 Karanganyar 14.934 320
16 Blora 91.656 0
18 Pati 87.016 21
Jika dilihat lebih jauh maka untuk jumlah RTLH terbesar terdapat di Kabupaten Grobogan yaitu
dengan jumlah 147.657 unit, sedangkan untuk yang paling kecil terdapat di Kota Magelang yaitu
dengan jumlah 854 unit. Sedangkan untuk capaian penanganan rumah tidak layak huni pada
tahun 2017 terbesar di Kabupaten Magelang dengan jumlah 3.701 unit, sedangkan yang paling
kecil atau tidak ada penanganan RTLH terdapat di Kabupaten Blora dan Sukoharjo.
Kabupaten Grobogan dengan jumlah RTLH tertinggi menurut PBDT 2015, memiliki capaian
penanganan yang sedikit yakni 140 unit atau sebesar 0,09%. Hal ini membutuhkan kerja sama
penanganan RTLH seperti dalam hal pembiayaan dan kelembagaan agar jumlah RTLH dapat
berkurang. Kerja sama perumahan dan kawasan permukiman juga dibutuhkan untuk
pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di Provinsi Jawa
Tengah secara umum.
3.2.3SPAM Regional
Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan
pengelolaan sarana dan prasarana yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan
Air Minum kepada masyarakat. Pada kondisi eksisting, terdapat kabupaten/kota yang memiliki
kelebihan ataupun kekurangan sumber air baku. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan SPAM
Pelaksanaan SPAM Regional memerlukan koordinasi meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan
konstruksi, pengelolaan, pemeliharaan dan rehabilitasi, pemantauan dan evaluasi
pengembangan SPAM. Koordinasi dilaksanakan secara berkala atau sesuai kebutuhan.
Koordinasi pemanfaatan sumber air baku dilakukan apabila sumber Air Baku bersifat lintas
provinsi atau kabupaten/kota dan/atau sumber Air Baku dinilai lebih efektif dan efisien jika
dimanfaatkan secara regional. Selain dari pelaksanaan SPAM Regional dan dalam hal unit
pengambilan Air Baku terletak di kabupaten/kota lain diluar batas wilayah kabupaten/kota yang
bersangkutan, Pemerintah Daerah terkait berkoordinasi dan/atau dapat melakukan kerjasama
antar daerah.
Pada pasal 52 Peraturan Menteri PU dan Perumahan Rakyat No. 27 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM disebutkan bahwa penyelenggaraan SPAM regional mendapatkan
bantuan teknis dalam bentuk fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana.
Kebutuhan SPAM Regional di Jawa Tengah sudah masuk dalam program pengembangan
investasi PSU Regional Jawa Tengah. Hal ini juga sebagai kelengkapan dasar pengembangan
kawasan permukiman. Penyelenggaran SPAM di Jawa Tengah harus memiliki izin pengusahaan
sumber daya air. Pada penyelenggaraan SPAM Regional Lintas Provinsi atau SPAM Regional
Lintas Kabupaten/Kota, izin pengusahaan sumber daya air terkait dengan sistem pengambilan
Air Baku dimiliki oleh pengelola SPAM BUMN/BUMD yang bertanggung jawab mengelola SPAM
Regional, atau BUMD pada daerah terkait yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama antar
daerah.
Tabel 4-1 Daya Dukung Permukiman menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
Proyesi Penduduk Luas Potensi
Kabupaten α DDP Keterangan
2038 Permukiman (Ha)
Mampu Mendukung
Kabupaten Cilacap 1.994.389 37.213,57 26 7,18
Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
2.094.187 37.885,72 26 6,96
Banyumas Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
1.200.945 11.154,91 26 3,57
Purbalingga Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
1.147.087 14.604,55 26 4,90
Banjarnegara Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
1.352.979 29.001,38 26 8,24
Kebumen Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
770.007 24.573,36 26 12,27
Purworejo Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
967.182 14.330,01 26 5,70
Wonosobo Penduduk Bermukim
Kabupaten Mampu Mendukung
1.605.574 24.595,29 26 5,89
Magelang Penduduk Bermukim
Mampu Mendukung
Kabupaten Boyolali 1.167.986 25.357,33 26 8,35
Penduduk Bermukim
Berdasarkan analisis di atas, semua wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah masih
dapat melakukan pengmbangan perumahan dan kawasan permukiman secara horizontal.
Namun demikian terdapat beberapa daerah yang harus mulai melakukan pembangunan secara
vertikal mengingat indicator DDPnya sudah mendekati 1 pada posisi proyeksi penduduk tahun
2038. Daerah tersebut diantaranya adalah Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,
Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Temanggung, Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes,
Kabupaten Tegal, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kota Salatiga dan Kota
Pekalongan. Untuk kasus di Kabupaten Temanggung, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Purbalingga kondisi yang mempengaruhi adalah adanya kawasan lindung fisiograf yang luas
sehingga mempersempit pengembangan kawasan budidaya terutama permukiman. Dikarenakan
secara fisiografi mayoritas wilayahnya memiliki fungsi lindung maka ketiga daerah ini disarankan
untuk melakuakn pengembangan permukiman secara vertikal.
Pada kasus daerah kabupaten yang berada di jalur pantura, perkembangan area perkotaan yang
tumbuh dengan signifikan tidak mampu diimbangi dengan luas rencana permukiman yang
disusun. Dengan kata lain rencana tata ruang khususnya rencana kawasan permukiman tidak
mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk yang pesat. Maka dari itu jika daerah ini
mempertahankan luas rencana permukiman maka perlu aanya pembangunan perumahan secara
vertikal. Sedangkan pada kasus daerah kota, secara fisiografi fungsi budidaya masih
mendominasi daya dukung wiayah, namun ketersediaan lahan di daerah jta sudah mulai menipis.
Disisi lain pesatnya pertumbuhan penduduk dan derasnya arus migrasi dari desa ke kota
membuat daearh kota semakin padat dan membutuhkan pengembangan baru. Dalam upaya
mengimbangi fenomena di atas maka perlu adanya pengembangan perumahan secara vertikal.
Cilacap Wanareja 1.464 0,00 0,00 0,00 26,85 26,85 16,11 42,95 Perbatasan
Cilacap Cimanggu 3.750 0,00 0,00 0,00 68,75 68,75 41,25 110,00 Perbatasan
Karangpuc
Cilacap ung 1.860 0,00 0,00 34,10 0,00 34,10 20,46 54,55 KSP DDL
Perbatasan -
Cilacap Sidareja 2.758 50,56 0,00 0,00 50,56 50,56 30,34 80,90 KSP E
Cilacap Patimuan 1.164 0,00 0,00 0,00 21,35 21,35 12,81 34,15 Perbatasan
Gandrung
Cilacap mangu 6.749 0,00 0,00 0,00 123,73 123,73 74,24 197,97 Perbatasan
Cilacap Jeruklegi 2.221 0,00 0,00 0,00 40,72 40,72 24,43 65,16 Perbatasan
Cilacap Maos 2.006 0,00 0,00 0,00 36,77 36,77 22,06 58,83 Perbatasan
Cilacap Sampang 871 0,00 0,00 0,00 15,97 15,97 9,58 25,55 Perbatasan
Cilacap Kroya 4.999 0,00 0,00 0,00 91,65 91,65 54,99 146,64 Perbatasan
Nusawung
Cilacap u 3.548 0,00 0,00 0,00 65,04 65,04 39,03 104,07 Perbatasan
Cilacap
Cilacap Selatan 4.664 85,51 0,00 0,00 0,00 85,51 51,31 136,82 KSP E
Cilacap
Cilacap Tengah 3.888 71,27 0,00 0,00 0,00 71,27 42,76 114,04 KSP E
Banyumas Lumbir 1.570 0,00 0,00 0,00 28,79 28,79 17,27 46,06 Perbatasan
Perbatasan -
Banyumas Wangon 4.998 91,64 0,00 0,00 91,64 91,64 54,98 146,62 KSP E
Perbatasan -
Banyumas Jatilawang 3.732 68,42 0,00 0,00 68,42 68,42 41,05 109,46 KSP E
Banyumas Rawalo 3.106 0,00 0,00 0,00 56,94 56,94 34,16 91,10 Perbatasan
Banyumas Kebasen 4.841 0,00 0,00 0,00 88,75 88,75 53,25 142,00 Perbatasan
Banyumas Kemrajen 3.461 0,00 0,00 0,00 63,46 63,46 38,07 101,53 Perbatasan
Banyumas Sumpiuh 5.946 0,00 0,00 0,00 109,00 109,00 65,40 174,40 Perbatasan
Banyumas Tambak 781 0,00 0,00 0,00 14,31 14,31 8,59 22,90 Perbatasan
Banyumas Somagede 3.176 0,00 0,00 0,00 58,22 58,22 34,93 93,15 Perbatasan
Banyumas Ajibarang 7.964 146,01 0,00 0,00 0,00 146,01 87,61 233,62 KSP E
Banyumas Gumelar 1.782 0,00 0,00 32,66 0,00 32,66 19,60 52,26 KSP DDL
Banyumas Pekuncen 5.255 0,00 0,00 96,35 96,35 96,35 57,81 154,16 Perbatasan
210,5
Banyumas Cilongok 19.136 350,83 0,00 0,00 0,00 350,83 0 561,32 KSP E
Kedungba
Banyumas nteng 3.565 0,00 0,00 65,36 0,00 65,36 39,22 104,58 KSP DDL
Baturrade
Banyumas n 3.874 0,00 0,00 71,02 0,00 71,02 42,61 113,64 KSP DDL
Banyumas Sumbang 5.344 0,00 0,00 97,98 97,98 97,98 58,79 156,76 Perbatasan
148,9
Banyumas Kembaran 13.545 0,00 0,00 0,00 248,32 248,32 9 397,31 Perbatasan
125,6
Banyumas Sokaraja 11.422 0,00 0,00 0,00 209,40 209,40 4 335,04 Perbatasan
Purbalingg Kemangko
a n 3.985 0,00 0,00 0,00 73,06 73,06 43,83 116,89 Perbatasan
Purbalingg Perbatasan -
a Bukateja 5.999 109,98 0,00 0,00 109,98 109,98 65,99 175,97 KSP E
Purbalingg Perbatasan -
a Kejobong 3.435 62,98 0,00 0,00 62,98 62,98 37,79 100,76 KSP E
Purbalingg Pengadeg
a an 3.893 71,37 0,00 0,00 0,00 71,37 42,82 114,20 KSP E
Purbalingg Kaligonda
a ng 3.400 62,32 0,00 0,00 0,00 62,32 37,39 99,72 KSP E
Purbalingg
a Kalimanah 6.005 0,00 0,00 0,00 110,09 110,09 66,05 176,14 Perbatasan
Purbalingg
a Padamara 5.633 0,00 0,00 0,00 103,27 103,27 61,96 165,23 Perbatasan
Purbalingg
a Kutasari 6.339 116,22 0,00 0,00 0,00 116,22 69,73 185,95 KSP E
Purbalingg
a Bojongsari 6.049 110,89 0,00 0,00 0,00 110,89 66,54 177,43 KSP E
Purbalingg
a Mrebet 7.415 135,94 0,00 0,00 0,00 135,94 81,56 217,50 KSP E
Purbalingg
a Karangteja 5.728 105,01 0,00 0,00 0,00 105,01 63,00 168,01 KSP E
Purbalingg Karangjam
a bu 2.252 0,00 0,00 0,00 41,29 41,29 24,78 66,07 Perbatasan
Purbalingg
a Rembang 4.671 0,00 0,00 0,00 85,63 85,63 51,38 137,01 Perbatasan
Banjarneg
ara Susukan 2.516 0,00 0,00 0,00 46,12 46,12 27,67 73,80 Perbatasan
Banjarneg Purwareja
ara Klampok 4.951 0,00 0,00 0,00 90,76 90,76 54,46 145,22 Perbatasan
Banjarneg
ara Sigaluh 3.306 0,00 0,00 0,00 60,60 60,60 36,36 96,96 Perbatasan
Banjarneg
ara Madukara 4.314 0,00 0,00 0,00 79,09 79,09 47,46 126,55 Perbatasan
Banjarneg
ara Rakit 3.098 0,00 0,00 0,00 56,79 56,79 34,08 90,87 Perbatasan
Banjarneg
ara Pagentan 4.094 75,06 0,00 0,00 0,00 75,06 45,04 120,10 KSP E
Banjarneg Perbatasan -
ara Pejawaran 2.589 47,47 0,00 0,00 47,47 47,47 28,48 75,95 KSP E
Banjarneg Perbatasan
ara Batur 3.326 0,00 60,97 0,00 60,97 60,97 36,58 97,55 dan KSP
Banjarneg
ara Wanayasa 3.818 69,99 0,00 0,00 0,00 69,99 41,99 111,98 KSP E
Banjarneg Pandanar
ara um 1.200 0,00 0,00 0,00 22,00 22,00 13,20 35,21 Perbatasan
Kebumen Petanahan 550 10,08 0,00 0,00 0,00 10,08 6,05 16,13 KSP E
Buluspesa
Kebumen ntren 590 10,82 0,00 0,00 0,00 10,82 6,49 17,32 KSP E
Kebumen Ambal 862 15,80 0,00 0,00 0,00 15,80 9,48 25,28 KSP E
Kebumen Mirit 1.235 0,00 0,00 0,00 22,65 22,65 13,59 36,23 Perbatasan
Kebumen Bonorowo 625 0,00 0,00 0,00 11,46 11,46 6,87 18,33 Perbatasan
Kebumen Prembun 244 0,00 0,00 0,00 4,47 4,47 2,68 7,16 Perbatasan
Kebumen Alian 1.590 0,00 0,00 0,00 29,15 29,15 17,49 46,65 Perbatasan
Kebumen Kebumen 6.422 117,73 0,00 0,00 0,00 117,73 70,64 188,38 KSP E
Kebumen Pejagoan 2.002 36,70 0,00 0,00 0,00 36,70 22,02 58,72 KSP E
Kuwarasa
Kebumen n 1.106 20,27 0,00 0,00 0,00 20,27 12,16 32,43 KSP E
Perbatasan -
Kebumen Rowokele 3.310 30,34 0,00 0,00 30,34 60,68 36,41 97,09 KSP E
Kebumen Gombong 1.883 34,52 0,00 0,00 0,00 34,52 20,71 55,23 KSP E
Karangany
Kebumen ar 627 11,49 0,00 0,00 0,00 11,49 6,90 18,39 KSP E
Puworejo Grabag 111 0,00 0,00 0,00 2,04 2,04 1,22 3,27 Perbatasan
Puworejo Kaligesing 1.583 0,00 0,00 0,00 29,03 29,03 17,42 46,45 Perbatasan
Puworejo Butuh 1.776 0,00 0,00 0,00 32,55 32,55 19,53 52,08 Perbatasan
Puworejo Pituruh 166 0,00 0,00 0,00 3,04 3,04 1,82 4,86 Perbatasan
Puworejo Bruno 2.167 0,00 0,00 0,00 39,73 39,73 23,84 63,57 Perbatasan
Puworejo Loano 2.546 0,00 0,00 0,00 46,68 46,68 28,01 74,69 Perbatasan
Puworejo Bener 1.276 0,00 0,00 0,00 23,40 23,40 14,04 37,43 Perbatasan
Wonosobo Sapuran 1.385 0,00 0,00 25,39 0,00 25,39 15,24 40,63 KSP DDL
Perbatasan -
Wonosobo Leksono 877 16,07 0,00 0,00 16,07 16,07 9,64 25,72 KSP E
Perbatasan -
Wonosobo Sukoharjo 870 15,95 0,00 0,00 15,95 15,95 9,57 25,51 KSP E
Wonosobo Selomerto 1.444 26,48 0,00 0,00 0,00 26,48 15,89 42,37 KSP E
Wonosobo Kalikajar 864 0,00 0,00 15,85 0,00 15,85 9,51 25,36 KSP DDL
Wonosobo Kertek 163 0,00 0,00 2,98 2,98 2,98 1,79 4,77 Perbatasan
Wonosobo Wonosobo 5.391 0,00 0,00 98,83 0,00 98,83 59,30 158,13 KSP DDL
Mojotenga
Wonosobo h 3.289 0,00 0,00 60,31 0,00 60,31 36,18 96,49 KSP DDL
Wonosobo Garung 275 0,00 0,00 5,04 0,00 5,04 3,02 8,06 KSP DDL
Wonosobo Kejajar 864 0,00 0,00 15,85 15,85 15,85 9,51 25,36 Perbatasan
Kab
Magelang Salaman 6.104 0,00 0,00 0,00 111,91 111,91 67,15 179,06 Perbatasan
Kab
Magelang Borobudur 5.839 107,06 0,00 0,00 0,00 107,06 64,23 171,29 KSP E
Kab
Magelang Ngluwar -448 0,00 0,00 0,00 -8,22 -8,22 -4,93 -13,15 Perbatasan
Kab
Magelang Salam 5.900 0,00 0,00 0,00 108,16 108,16 64,90 173,06 Perbatasan
Kab Perbatasan -
Magelang Srumbung 3.984 73,04 0,00 0,00 73,04 73,04 43,82 116,86 KSP E
Kab Perbatasan -
Magelang Dukun 3.108 56,98 0,00 0,00 56,98 56,98 34,19 91,18 KSP E
Perbatasan
Kab dan KSP E-
Magelang Sawangan 1.087 19,94 0,00 0,00 19,94 19,94 11,96 31,90 DDL
Kab Candimuly
Magelang o 3.663 0,00 0,00 0,00 67,15 67,15 40,29 107,45 Perbatasan
Kab Mertoyuda 185,6
Magelang n 16.881 0,00 0,00 0,00 309,48 309,48 9 495,17 Perbatasan
Kab
Magelang Kajoran 3.291 0,00 0,00 60,33 60,33 60,33 36,20 96,53 Perbatasan
Kab Kaliangkri
Magelang k 4.498 0,00 0,00 82,46 0,00 82,46 49,48 131,94 KSP DDL
Kab Bandonga
Magelang n 2.036 0,00 0,00 0,00 37,33 37,33 22,40 59,73 Perbatasan
Kab
Magelang Windusari 2.334 0,00 0,00 0,00 42,80 42,80 25,68 68,48 Perbatasan
Kab
Magelang Secang 8.032 0,00 0,00 0,00 147,25 147,25 88,35 235,60 Perbatasan
Kab
Magelang Tegalrejo 5.911 0,00 0,00 0,00 108,37 108,37 65,02 173,39 Perbatasan
Kab
Magelang Grabag 7.143 0,00 0,00 0,00 130,95 130,95 78,57 209,52 Perbatasan
Perbatasan
Kab dan KSP E-
Magelang Ngablak 2.276 41,72 0,00 0,00 41,72 41,72 25,03 66,75 DDL
Perbatasan
dan KSP E-
Boyolali Ampel 4.173 38,25 0,00 0,00 38,25 76,50 45,90 122,40 DDL
Perbatasan -
Boyolali Boyolali 3.241 59,41 0,00 0,00 59,41 59,41 35,65 95,06 KSP E
Mojosong Perbatasan -
Boyolali o 1.501 27,51 0,00 0,00 27,51 27,51 16,51 44,02 KSP E
Perbatasan -
Boyolali Teras 970 17,78 0,00 0,00 17,78 17,78 10,67 28,45 KSP E
Perbatasan -
Boyolali Sawit 3.367 61,73 0,00 0,00 61,73 61,73 37,04 98,77 KSP E
Banyudon
Boyolali o 1.329 0,00 0,00 0,00 24,37 24,37 14,62 38,99 Perbatasan
Boyolali Ngemplak 4.419 0,00 0,00 0,00 81,01 81,01 48,61 129,62 Perbatasan
Boyolali Nogosari 127 0,00 0,00 0,00 2,32 2,32 1,39 3,72 Perbatasan
Perbatasan -
Boyolali Simo 56 1,03 0,00 0,00 1,03 1,03 0,62 1,65 KSP E
Boyolali Andong 2.088 0,00 0,00 0,00 38,27 38,27 22,96 61,23 Perbatasan
Wonosego
Boyolali ro 2.175 0,00 0,00 0,00 39,87 39,87 23,92 63,79 Perbatasan
Prambana Perbatasan -
Klaten n 2.697 49,44 0,00 0,00 49,44 49,44 29,67 79,11 KSP E
Gantiwarn
Klaten o 489 0,00 0,00 0,00 8,97 8,97 5,38 14,36 Perbatasan
Klaten Wedi 203 0,00 0,00 0,00 3,72 3,72 2,23 5,95 Perbatasan
Klaten Bayat 648 0,00 0,00 0,00 11,88 11,88 7,13 19,01 Perbatasan
Klaten Kalikotes 750 13,74 0,00 0,00 0,00 13,74 8,25 21,99 KSP E
Klaten Jogonalan 2.745 50,32 0,00 0,00 0,00 50,32 30,19 80,52 KSP E
Manisreng
Klaten go 1.024 0,00 0,00 0,00 18,76 18,76 11,26 30,02 Perbatasan
Karangno
Klaten ngko 260 0,00 0,00 0,00 4,76 4,76 2,86 7,61 Perbatasan
Klaten Ceper 1.813 33,24 0,00 0,00 0,00 33,24 19,94 53,18 KSP E
Klaten Juwiring 2.647 0,00 0,00 0,00 48,53 48,53 29,12 77,65 Perbatasan
Klaten Wonosari 3.148 0,00 0,00 0,00 57,72 57,72 34,63 92,35 Perbatasan
Klaten Delanggu 1.480 27,13 0,00 0,00 0,00 27,13 16,28 43,41 KSP E
Klaten Polanharjo 790 0,00 0,00 0,00 14,49 14,49 8,69 23,18 Perbatasan
Klaten Tulung 704 0,00 0,00 0,00 12,91 12,91 7,75 20,66 Perbatasan
Perbatasan -
Klaten Jatinom 2.159 39,58 0,00 0,00 39,58 39,58 23,75 63,33 KSP E
Klaten
Klaten Selatan 2.217 40,64 0,00 0,00 0,00 40,64 24,38 65,02 KSP E
Klaten
Klaten Tengah 2.191 40,16 0,00 0,00 0,00 40,16 24,10 64,26 KSP E
Klaten
Klaten Utara 3.330 61,05 0,00 0,00 0,00 61,05 36,63 97,68 KSP E
Sukoharjo Weru 823 0,00 0,00 0,00 15,09 15,09 9,05 24,14 Perbatasan
Tawangsa Perbatasan -
Sukoharjo ri 1.854 33,98 0,00 0,00 33,98 33,98 20,39 54,37 KSP E
106,1 Perbatasan -
Sukoharjo Sukoharjo 9.649 176,89 0,00 0,00 176,89 176,89 3 283,03 KSP E
Sukoharjo Nguter 21 0,00 0,00 0,00 0,38 0,38 0,23 0,60 Perbatasan
Perbatasan -
Sukoharjo Bendosari 1.901 34,85 0,00 0,00 34,85 34,85 20,91 55,76 KSP E
Sukoharjo Polokarto 2.948 0,00 0,00 0,00 54,04 54,04 32,43 86,47 Perbatasan
105,4 Perbatasan -
Sukoharjo Mojolaban 9.586 175,75 0,00 0,00 175,75 175,75 5 281,20 KSP E
250,8 Perbatasan -
Sukoharjo Grogol 22.806 418,12 0,00 0,00 418,12 418,12 7 668,99 KSP E
115,0 Perbatasan -
Sukoharjo Baki 10.458 191,73 0,00 0,00 191,73 191,73 4 306,76 KSP E
Perbatasan -
Sukoharjo Gatak 3.413 62,57 0,00 0,00 62,57 62,57 37,54 100,12 KSP E
193,8 Perbatasan -
Sukoharjo Kartasura 17.624 323,10 0,00 0,00 323,10 323,10 6 516,96 KSP E
Karangten
Wonogiri gah 241 0,00 0,00 0,00 4,42 4,42 2,65 7,08 Perbatasan
Wonogiri Tirtomoyo 779 0,00 0,00 0,00 14,29 14,29 8,57 22,86 Perbatasan
Wonogiri Baturetno 949 17,40 0,00 0,00 0,00 17,40 10,44 27,84 KSP E
Perbatasan -
Wonogiri Wonogiri 5.332 48,87 0,00 0,00 48,87 97,75 58,65 156,39 KSP E
Perbatasan -
Wonogiri Ngadirojo 1.960 17,97 0,00 0,00 17,97 35,94 21,56 57,51 KSP E
Wonogiri Puhpelem -841 0,00 0,00 0,00 -15,41 -15,41 -9,25 -24,66 Perbatasan
Wonogiri Jatisrono 587 10,77 0,00 0,00 0,00 10,77 6,46 17,23 KSP E
Karangany
ar Jatipuro 1.745 0,00 0,00 0,00 31,99 31,99 19,20 51,19 Perbatasan
Karangany
ar Jatiyoso 2.328 0,00 0,00 0,00 42,68 42,68 25,61 68,29 Perbatasan
Karangany
ar Jumapolo 934 17,12 0,00 0,00 0,00 17,12 10,27 27,40 KSP E
Karangany Jumanton
ar o 1.389 0,00 0,00 0,00 25,46 25,46 15,28 40,74 Perbatasan
Karangany
ar Matesih 2.006 36,79 0,00 0,00 0,00 36,79 22,07 58,86 KSP E
Blora Cepu 1.779 0,00 0,00 0,00 32,61 32,61 19,57 52,18 Perbatasan
Perbatasan -
Rembang Gunem 49 0,90 0,00 0,00 0,90 0,90 0,54 1,43 KSP E
Rembang Sale 294 0,00 0,00 0,00 5,40 5,40 3,24 8,64 Perbatasan
Rembang Sarang 4.532 83,09 0,00 0,00 0,00 83,09 49,85 132,94 KSP E
Perbatasan -
Rembang Kaliori 935 17,14 0,00 0,00 17,14 17,14 10,28 27,42 KSP E
103,4
Rembang Rembang 9.403 172,40 0,00 0,00 0,00 172,40 4 275,83 KSP E
Rembang Kragan 5.090 93,32 0,00 0,00 0,00 93,32 55,99 149,32 KSP E
Rembang Sluke 472 8,65 0,00 0,00 0,00 8,65 5,19 13,85 KSP E
Rembang Lasem 4.836 88,67 0,00 0,00 0,00 88,67 53,20 141,87 KSP E
Pati Sukolilo 2.395 0,00 0,00 0,00 43,90 43,90 26,34 70,25 Perbatasan
Tambakro
Pati mo 233 0,00 0,00 0,00 4,27 4,27 2,56 6,83 Perbatasan
Pati Jaken 1.492 0,00 0,00 0,00 27,36 27,36 16,42 43,77 Perbatasan
Pati Batangan 1.336 0,00 0,00 0,00 24,50 24,50 14,70 39,19 Perbatasan
Pati Margorejo 1.744 0,00 0,00 0,00 31,97 31,97 19,18 51,15 Perbatasan
Pati Gembong 1.556 0,00 0,00 0,00 28,52 28,52 17,11 45,64 Perbatasan
Pati Dukuhseti 658 0,00 0,00 0,00 12,07 12,07 7,24 19,31 Perbatasan
149,5
Kudus Jati 13.595 0,00 0,00 0,00 249,24 249,24 5 398,79 Perbatasan
Kudus Undaan 7.719 0,00 0,00 0,00 141,52 141,52 84,91 226,43 Perbatasan
115,0
Kudus Jekulo 10.458 0,00 0,00 0,00 191,74 191,74 4 306,78 Perbatasan
117,4
Kudus Gebog 10.678 0,00 0,00 0,00 195,75 195,75 5 313,21 Perbatasan
107,3
Kudus Dawe 9.762 0,00 0,00 0,00 178,97 178,97 8 286,35 Perbatasan
124,1
Jepara Kedung 11.285 0,00 0,00 0,00 206,89 206,89 3 331,02 Perbatasan
123,0
Jepara Welahan 11.190 0,00 0,00 0,00 205,15 205,15 9 328,24 Perbatasan
115,9
Jepara Nalumsari 10.539 0,00 0,00 0,00 193,21 193,21 3 309,14 Perbatasan
Jepara Keling 4.816 0,00 0,00 0,00 88,30 88,30 52,98 141,28 Perbatasan
295,0 Perbatasan -
Demak Mranggen 26.819 491,68 0,00 0,00 491,68 491,68 1 786,69 KSP E
Karangaw Perbatasan -
Demak en 4.514 82,76 0,00 0,00 82,76 82,76 49,66 132,42 KSP E
Demak Guntur 6.349 0,00 0,00 0,00 116,40 116,40 69,84 186,24 Perbatasan
316,7 Perbatasan -
Demak Sayung 28.794 263,94 0,00 0,00 263,94 527,88 3 844,61 KSP E
Karangten
Demak gah 7.438 136,37 0,00 0,00 0,00 136,37 81,82 218,19 KSP E
168,9
Demak Bonang 15.357 281,55 0,00 0,00 0,00 281,55 3 450,48 KSP E
108,0
Demak Demak 9.821 0,00 180,05 0,00 0,00 180,05 3 288,08 KSP S
Wonosala
Demak m 5.546 101,67 0,00 0,00 0,00 101,67 61,00 162,68 KSP E
Demak Dempet 2.372 43,49 0,00 0,00 0,00 43,49 26,09 69,58 KSP E
Kebonagu
Demak ng 3.175 0,00 0,00 0,00 58,20 58,20 34,92 93,12 Perbatasan
Demak Gajah 2.310 42,36 0,00 0,00 0,00 42,36 25,41 67,77 KSP E
Karangany Perbatasan -
Demak ar 7.513 137,74 0,00 0,00 137,74 137,74 82,64 220,38 KSP E
Perbatasan -
Demak Mijen 4.375 80,21 0,00 0,00 80,21 80,21 48,13 128,34 KSP E
114,9
Demak Wedung 10.446 0,00 0,00 0,00 191,51 191,51 1 306,42 Perbatasan
Kab Perbatasan -
Semarang Getasan 1.991 36,51 0,00 0,00 36,51 36,51 21,91 58,42 KSP E
Kab
Semarang Tengaran 3.001 0,00 0,00 0,00 55,02 55,02 33,01 88,03 Perbatasan
Kab Perbatasan -
Semarang Kaliwungu 142 2,60 0,00 0,00 2,60 2,60 1,56 4,16 KSP E
Kab Perbatasan -
Semarang Suruh 606 11,11 0,00 0,00 11,11 11,11 6,67 17,78 KSP E
Kab
Semarang Pabelan 396 0,00 0,00 0,00 7,27 7,27 4,36 11,63 Perbatasan
Kab
Semarang Tuntang 2.984 0,00 0,00 54,70 54,70 54,70 32,82 87,53 Perbatasan
Kab
Semarang Banyubiru 2.389 0,00 0,00 43,79 43,79 43,79 26,27 70,07 Perbatasan
Kab Perbatasan -
Semarang Jambu 756 13,86 0,00 0,00 13,86 13,86 8,31 22,17 KSP E
Kab Sumowon Perbatasan -
Semarang o 829 15,21 0,00 0,00 15,21 15,21 9,12 24,33 KSP E
Kab
Semarang Ambarawa 4.149 0,00 0,00 76,06 0,00 76,06 45,64 121,70 KSP DDL
Kab Bandunga
Semarang n 2.396 0,00 43,93 0,00 0,00 43,93 26,36 70,29 KSP E -S
Kab
Semarang Bawen 4.413 0,00 0,00 80,90 0,00 80,90 48,54 129,44 KSP DDL
Kab Perbatasan -
Semarang Bringin 922 16,90 0,00 0,00 16,90 16,90 10,14 27,04 KSP E
Kab Ungaran
Semarang Barat 6.675 0,00 0,00 0,00 122,38 122,38 73,43 195,81 Perbatasan
Kab Ungaran
Semarang Timur 7.151 0,00 0,00 0,00 131,10 131,10 78,66 209,76 Perbatasan
Temanggu
ng Kledung 1.864 0,00 0,00 34,18 34,18 34,18 20,51 54,69 Perbatasan
Temanggu
ng Bansari 357 0,00 0,00 6,55 0,00 6,55 3,93 10,48 KSP DDL
Temanggu
ng Bulu 4.908 0,00 0,00 89,98 0,00 89,98 53,99 143,96 KSP DDL
Temanggu Tlogomuly
ng o 2.136 0,00 0,00 39,15 0,00 39,15 23,49 62,64 KSP DDL
Temanggu
ng Tembarak 2.280 0,00 0,00 41,80 0,00 41,80 25,08 66,88 KSP DDL
Temanggu Selopamp
ng ang 1.110 0,00 0,00 20,36 20,36 20,36 12,21 32,57 Perbatasan
Temanggu
ng Kranggan 4.821 0,00 0,00 0,00 88,38 88,38 53,03 141,41 Perbatasan
Temanggu
ng Kaloran 3.376 0,00 0,00 0,00 61,89 61,89 37,13 99,02 Perbatasan
Temanggu
ng Ngadirejo 4.225 77,46 0,00 0,00 0,00 77,46 46,48 123,94 KSP E
Temanggu
ng Candiroto 1.690 0,00 0,00 30,99 0,00 30,99 18,59 49,58 KSP DDL
Temanggu
ng Bejen 944 0,00 0,00 0,00 17,30 17,30 10,38 27,68 Perbatasan
Temanggu
ng Tretep 441 0,00 0,00 0,00 8,09 8,09 4,85 12,94 Perbatasan
Temanggu
ng Wonoboyo 4.284 0,00 0,00 0,00 78,54 78,54 47,12 125,66 Perbatasan
Plantunga
Kendal n 2.739 0,00 0,00 0,00 50,22 50,22 30,13 80,35 Perbatasan
Pageruyun
Kendal g 253 0,00 0,00 0,00 4,64 4,64 2,78 7,42 Perbatasan
Kendal Singorojo 446 8,17 0,00 0,00 0,00 8,17 4,90 13,07 KSP E
Perbatasan -
Kendal Boja 3.833 70,27 0,00 0,00 70,27 70,27 42,16 112,43 KSP E
Perbatasan -
Kendal Kaliwungu 2.776 50,89 0,00 0,00 50,89 50,89 30,54 81,43 KSP E
Kendal Weleri 4.065 0,00 0,00 0,00 74,53 74,53 44,72 119,24 Perbatasan
Kendal Rowosari 1.515 0,00 0,00 0,00 27,77 27,77 16,66 44,43 Perbatasan
Kendal Cepiring 4.919 90,17 0,00 0,00 0,00 90,17 54,10 144,28 KSP E
Batang Bandar 6.514 119,42 0,00 0,00 0,00 119,42 71,65 191,08 KSP E
122,7
Batang Bawang 11.161 0,00 0,00 0,00 204,62 204,62 7 327,39 Perbatasan
Batang Tersono 6.824 0,00 0,00 0,00 125,11 125,11 75,06 200,17 Perbatasan
149,9 Perbatasan -
Batang Gringsing 13.631 249,90 0,00 0,00 249,90 249,90 4 399,84 KSP E
Batang Limpung 6.197 113,62 0,00 0,00 0,00 113,62 68,17 181,79 KSP E
Batang Tulis 5.642 103,44 0,00 0,00 0,00 103,44 62,06 165,51 KSP E
376,9 Perbatasan -
Batang Batang 34.266 628,21 0,00 0,00 628,21 628,21 2 1.005,13 KSP E
Warungas Perbatasan -
Batang em 6.417 117,64 0,00 0,00 117,64 117,64 70,58 188,22 KSP E
Kab
Pekalonga Karangany
n ar 3.614 66,26 0,00 0,00 0,00 66,26 39,76 106,02 KSP E
Kab
Pekalonga
n Kajen 5.588 102,46 0,00 0,00 0,00 102,46 61,47 163,93 KSP E
Kab
Pekalonga
n Sragi 7.215 132,27 0,00 0,00 0,00 132,27 79,36 211,63 KSP E
Kab
Pekalonga Perbatasan -
n Siwalan 1.337 24,51 0,00 0,00 24,51 24,51 14,70 39,21 KSP E
Kab
Pekalonga
n Bojong 7.350 134,76 0,00 0,00 0,00 134,76 80,85 215,61 KSP E
Kab
Pekalonga Kedungwu 171,8
n ni 15.621 286,38 0,00 0,00 0,00 286,38 3 458,21 KSP E
Kab
Pekalonga Perbatasan -
n Buaran 6.885 126,23 0,00 0,00 126,23 126,23 75,74 201,97 KSP E
Kab
Pekalonga 108,3 Perbatasan -
n Tirto 9.847 180,54 0,00 0,00 180,54 180,54 2 288,86 KSP E
Perbatasan -
Pemalang Moga 5.568 102,08 0,00 0,00 102,08 102,08 61,25 163,33 KSP E
Warungpri Perbatasan -
Pemalang ng 2.902 53,20 0,00 0,00 53,20 53,20 31,92 85,12 KSP E
Perbatasan -
Pemalang Belik 8.146 149,35 0,00 0,00 149,35 149,35 89,61 238,95 KSP E
Watukump Perbatasan -
Pemalang ul 4.041 74,09 0,00 0,00 74,09 74,09 44,45 118,54 KSP E
Pemalang Bodeh 3.284 60,21 0,00 0,00 0,00 60,21 36,12 96,33 KSP E
Bantarbola
Pemalang ng 4.403 80,72 0,00 0,00 0,00 80,72 48,43 129,15 KSP E
209,0
Pemalang Pemalang 19.008 348,48 0,00 0,00 0,00 348,48 9 557,56 KSP E
154,4 Perbatasan -
Pemalang Taman 14.037 257,35 0,00 0,00 257,35 257,35 1 411,75 KSP E
106,4
Pemalang Comal 9.674 177,36 0,00 0,00 0,00 177,36 1 283,77 KSP E
103,6 Perbatasan -
Pemalang Ulujami 9.420 172,70 0,00 0,00 172,70 172,70 2 276,31 KSP E
Kab Tegal Margasari 6.842 0,00 0,00 0,00 125,44 125,44 75,27 200,71 Perbatasan
Perbatasan -
Kab Tegal Bumijawa 4.459 81,74 0,00 0,00 81,74 81,74 49,05 130,79 KSP E
Kab Tegal Bojong 3.347 61,35 0,00 0,00 0,00 61,35 36,81 98,17 KSP E
Pagerbara
Kab Tegal ng 4.062 0,00 0,00 0,00 74,46 74,46 44,68 119,14 Perbatasan
Kab Tegal Jatinegara 3.455 0,00 0,00 0,00 63,34 63,34 38,00 101,34 Perbatasan
115,0
Kab Tegal Pangkah 10.460 191,77 0,00 0,00 0,00 191,77 6 306,83 KSP E
Dukuhwar
Kab Tegal u 7.359 134,91 0,00 0,00 0,00 134,91 80,95 215,85 KSP E
167,6 Perbatasan -
Kab Tegal Adiwerna 15.242 279,44 0,00 0,00 279,44 279,44 7 447,11 KSP E
136,3
Kab Tegal Dukuhturi 12.398 0,00 0,00 0,00 227,30 227,30 8 363,69 Perbatasan
117,7
Kab Tegal Talang 10.706 196,28 0,00 0,00 0,00 196,28 7 314,05 KSP E
154,1 Perbatasan -
Kab Tegal Kramat 14.011 256,88 0,00 0,00 256,88 256,88 3 411,00 KSP E
Kab Tegal Warureja 5.124 0,00 0,00 0,00 93,93 93,93 56,36 150,29 Perbatasan
Brebes Salem 2.292 0,00 0,00 0,00 42,02 42,02 25,21 67,23 Perbatasan
Bantarkaw Perbatasan -
Brebes ung 4.349 79,73 0,00 0,00 79,73 79,73 47,84 127,57 KSP E
Brebes Bumiayu 7.845 143,82 0,00 0,00 0,00 143,82 86,29 230,11 KSP E
Perbatasan
Paguyang 101,3 dan KSP E-
Brebes an 9.218 168,99 0,00 0,00 168,99 168,99 9 270,39 DDL
Perbatasan -
Brebes Sirampog 5.041 92,41 0,00 0,00 92,41 92,41 55,45 147,86 KSP E
Perbatasan -
Brebes Tonjong 3.833 70,27 0,00 0,00 70,27 70,27 42,16 112,43 KSP E
137,8
Brebes Larangan 12.528 0,00 0,00 0,00 229,68 229,68 1 367,49 Perbatasan
Ketanggun 144,2
Brebes gan 13.111 240,37 0,00 0,00 0,00 240,37 2 384,60 KSP E
Banjarharj 132,4
Brebes o 12.042 0,00 0,00 0,00 220,76 220,76 6 353,22 Perbatasan
121,8 Perbatasan -
Brebes Losari 11.076 203,05 0,00 0,00 203,05 203,05 3 324,88 KSP E
Brebes Kersana 5.012 91,89 0,00 0,00 0,00 91,89 55,14 147,03 KSP E
Bulakamb 253,4
Brebes a 23.040 422,40 0,00 0,00 0,00 422,40 4 675,84 KSP E
179,5
Brebes Wanasari 16.323 299,25 0,00 0,00 0,00 299,25 5 478,80 KSP E
Perbatasan -
Brebes Songgom 4.546 83,35 0,00 0,00 83,35 83,35 50,01 133,36 KSP E
102,1 Perbatasan -
Brebes Jatibarang 9.285 170,23 0,00 0,00 170,23 170,23 4 272,36 KSP E
227,9 Perbatasan -
Brebes Brebes 20.719 379,85 0,00 0,00 379,85 379,85 1 607,76 KSP E
Kota Magelang
Magelang Selatan 4.729 0,00 0,00 0,00 86,70 86,70 52,02 138,72 Perbatasan
Kota Magelang
Magelang Utara 4.052 0,00 0,00 0,00 74,29 74,29 44,57 118,86 Perbatasan
Kota 132,7 Perbatasan -
Surakarta Laweyan 12.072 221,32 0,00 0,00 221,32 221,32 9 354,11 KSP E
Kota Perbatasan -
Surakarta Serengan 7.207 132,13 0,00 0,00 132,13 132,13 79,28 211,40 KSP E
Kota Pasar 140,3 Perbatasan
Surakarta Kliwon 12.756 0,00 233,86 0,00 233,86 233,86 2 374,18 dan KSP E- S
Kota 238,6 Perbatasan -
Surakarta Jebres 21.691 397,67 0,00 0,00 397,67 397,67 0 636,28 KSP E
Kota 273,0 Perbatasan -
Surakarta Banjarsari 24.824 455,11 0,00 0,00 455,11 455,11 7 728,17 KSP E
Kota 239,9
Salatiga Argomulyo 21.812 0,00 0,00 0,00 399,89 399,89 4 639,83 Perbatasan
Kota 256,1
Salatiga Tingkir 23.286 0,00 0,00 0,00 426,91 426,91 5 683,06 Perbatasan
Kota 250,4
Salatiga Sidomukti 22.771 0,00 0,00 0,00 417,46 417,46 8 667,94 Perbatasan
Kota 352,7
Salatiga Sidorejo 32.068 0,00 0,00 0,00 587,91 587,91 5 940,66 Perbatasan
Kota
Semarang Mijen 8.639 0,00 0,00 0,00 158,37 158,37 95,02 253,40 Perbatasan
Kota Gunungpa 213,8
Semarang ti 19.444 0,00 0,00 0,00 356,48 356,48 9 570,37 Perbatasan
Kota Banyuman 381,0 Perbatasan -
Semarang ik 34.645 635,16 0,00 0,00 635,16 635,16 9 1.016,25 KSP E
Kota Tembalan 425,6
Semarang g 38.697 0,00 0,00 0,00 709,44 709,44 6 1.135,10 Perbatasan
Kota Pedurung 338,5 Perbatasan -
Semarang an 30.773 564,16 0,00 0,00 564,16 564,16 0 902,66 KSP E
Kota 187,6 Perbatasan -
Semarang Genuk 17.056 312,70 0,00 0,00 312,70 312,70 2 500,31 KSP E
Kota Semarang 135,3
Semarang Timur 12.301 225,51 0,00 0,00 0,00 225,51 1 360,82 KSP E
Kota Semarang 187,5
Semarang Utara 17.049 312,56 0,00 0,00 0,00 312,56 4 500,10 KSP E
Kota Perbatasan -
Semarang Tugu 3.737 68,52 0,00 0,00 68,52 68,52 41,11 109,63 KSP E
Kota 281,3 Perbatasan -
Semarang Ngaliyan 25.577 468,92 0,00 0,00 468,92 468,92 5 750,27 KSP E
Kota
Pekalonga Pekalonga 190,7 Perbatasan -
n n Barat 17.336 317,84 0,00 0,00 317,84 317,84 0 508,54 KSP E
Kota
Pekalonga Pekalonga 115,7 Perbatasan -
n n Timur 10.524 192,93 0,00 0,00 192,93 192,93 6 308,69 KSP E
Kota
Pekalonga Pekalonga 112,4 Perbatasan -
n n Selatan 10.223 187,42 0,00 0,00 187,42 187,42 5 299,88 KSP E
Kota
Pekalonga Pekalonga 204,3 Perbatasan -
n n Utara 18.576 340,56 0,00 0,00 340,56 340,56 3 544,89 KSP E
Tegal Perbatasan -
Kota Tegal Selatan 6.407 117,46 0,00 0,00 117,46 117,46 70,48 187,94 KSP E
Tegal
Kota Tegal Timur 8.707 0,00 0,00 0,00 159,63 159,63 95,78 255,41 Perbatasan
Tegal Perbatasan -
Kota Tegal Barat 5.288 96,95 0,00 0,00 96,95 96,95 58,17 155,12 KSP E
Margadan Perbatasan -
Kota Tegal a 3.668 67,24 0,00 0,00 67,24 67,24 40,34 107,58 KSP E
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, diketahui bahwa terdapat wilayah kecamatan yang
berada di dua atau tiga kriteria kawasan yang menjadi kewenangan provinsi. Kawasan tersebut
memiliki kebutuhan rumah di tiap tipenya namun tidak berarti kebutuhan tersebut dapat dijumlah
secara angsung karena bersifat subtitutif. Sebagai contoh Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal
termasuk dalam kawasan strategis ekonomi provinsi Jawa Tengah tetapi juga merupakan daerah
lintas batas. Daerah ini memiliki kebutuhan seluas 96,95 Ha untuk perumahan permukiman yang
mendukung kegiatan pada kawasan strategis atau dapat diarahkan sebagai kawasan pendukung
pertumbuhan perbatasan dengan jumlah kebutuhan yang sama yaitu 96,95 Ha. Dengan demikian
tital kebutuhan lahan untuk pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di Jawa
Tengah mencapai 56.526,55 Ha.
Berdasarkan tabel hasil analisis tingkat kerawanaan banjir di atas, maka pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dapat mengambil langkah untuk relokasi maupun menangani banjir dengan
rekayasa teknlogi konstruksi dan mitigasi bencana. Selain banjir, bencana lain yang perlu
diperhatikan adalah ;etusan gunung berapi. Barikut merupakan hasil analisis terhadap kawasan
yang berada di kawasan rawan bencana letusan gunung berapi di Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 4-4 Tingkat Kerawanan Letusan Gunung Berapi Provinsi Jawa Tengah
Tingkat Tipologi Tiologi
Kabupaten/Kota Kecamatan Kerawana Kerawana Wiayah Luas (Ha)
n n
1 Banyumas Baturaden Rendah A Perkotaan 30,74
A Perdesaa
4,39
Banyumas Karanglewas Rendah n
A Perdesaa
20,59
Banyumas Kedung Banteng Rendah n
Banyumas Purwokerto Utara Rendah A Perkotaan 1,41
Banyumas Sumbang Rendah A 65,47
2 Brebes Sirampog Rendah A 10,60
3 Klaten Gantiwarno Rendah A 14,46
Klaten Jogonalan Rendah A 27,94
Klaten Karangnongko Rendah A 0,46
Klaten Kemalang Rendah A 0,12
Klaten Manisrenggo Rendah A 36,77
Klaten Prambanan Rendah A Perkotaan 0,00
4 Kota Magelang Magelang Selatan Rendah A Perkotaan 5,78
Kota Magelang Magelang Utara Rendah A Perkotaan 7,02
5 Magelang Bandongan Rendah A 10,18
Magelang Dukun Rendah A 19,38
Magelang Kajoran Rendah A 52,43
Magelang Kaliangkrik Rendah A 27,39
Magelang Martoyudan Rendah A Perkotaan 7,28
Magelang Mungkid Rendah A Perkotaan 0,00
Magelang Muntilan Rendah A Perkotaan 31,56
Magelang Ngluwar Rendah A 12,48
Magelang Salam Rendah A 43,87
Magelang Sawangan Rendah A 2,50
Magelang Secang Rendah A 2,24
Magelang Srumbung Rendah A 55,00
Magelang Tempuran Rendah A 1,65
Berdasarkan informasi geologi dan tingkat risiko letusan gunung berapi, tipologi kawasan rawan
letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe sebagai berikut:
IK = HJ
PK
Berdasarkan perhitungan keterjangkauan dengan konsep keterjangkauan penghasilan, maka
keterjangkauan perumahan dengan keterjangkauan penghasilan dapat dikelompokkan dengan
kriteria keterjangkauan seperti terlihat pada tabel berikut.
Harga jual yang dipakai pada perhitungan indeks keterjangkauan daya beli rumah ini adalah
harga maksimal rumah subsidi tahun 2018 yang ada di Pulau Jawa yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan dan Kementerian PU-Pera. Sedangkan penghasilan rumah tangga per
kapita dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan dibagi dengan jumlah penduduk.
Tabel 5-2 Indeks Keterjangkauan Daya Beli Rumah menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah
Pendapatan Harga
No Kabupaten/Kota Indeks Keterangan
per kapita Rumah
1 Cilacap 54.491.549 130.000.000 2,39 terjangkau
2 Banyumas 20.023.355 130.000.000 6,49 sangat tak terjangkau
3 Purbalingga 16.305.020 130.000.000 7,97 sangat tak terjangkau
4 Banjarnegara 14.248.972 130.000.000 9,12 sangat tak terjangkau
5 Kebumen 14.232.860 130.000.000 9,13 sangat tak terjangkau
6 Purworejo 16.032.811 130.000.000 8,11 sangat tak terjangkau
7 Wonosobo 15.304.863 130.000.000 8,49 sangat tak terjangkau
8 Magelang 15.794.668 130.000.000 8,23 sangat tak terjangkau
9 Boyolali 19.723.787 130.000.000 6,59 sangat tak terjangkau
10 Klaten 20.389.927 130.000.000 6,38 sangat tak terjangkau
11 Sukoharjo 26.206.930 130.000.000 4,96 tak terjangkau
12 Wonogiri 18.763.781 130.000.000 6,93 sangat tak terjangkau
13 Karanganyar 25.958.628 130.000.000 5,01 tak terjangkau
14 Sragen 25.637.543 130.000.000 5,07 tak terjangkau
15 Grobogan 12.275.163 130.000.000 10,59 sangat tak terjangkau
16 Blora 18.599.734 130.000.000 6,99 sangat tak terjangkau
17 Rembang 18.295.278 130.000.000 7,11 sangat tak terjangkau
18 Pati 21.000.154 130.000.000 6,19 sangat tak terjangkau
19 Kudus 79.153.297 130.000.000 1,64 terjangkau
20 Jepara 14.980.204 130.000.000 8,68 sangat tak terjangkau
21 Demak 13.871.626 130.000.000 9,37 sangat tak terjangkau
22 Semarang 29.862.394 130.000.000 4,35 tak terjangkau
23 Temanggung 17.423.314 130.000.000 7,46 sangat tak terjangkau
24 Kendal 27.545.105 130.000.000 4,72 tak terjangkau
25 Batang 17.253.761 130.000.000 7,53 sangat tak terjangkau
26 Pekalongan 15.813.915 130.000.000 8,22 sangat tak terjangkau
27 Pemalang 11.963.246 130.000.000 10,87 sangat tak terjangkau
28 Tegal 14.877.276 130.000.000 8,74 sangat tak terjangkau
29 Brebes 15.578.110 130.000.000 8,35 sangat tak terjangkau
30 Magelang 45.566.748 130.000.000 2,85 terjangkau
31 Surakarta 58.280.942 130.000.000 2,23 terjangkau
32 Salatiga 43.797.929 130.000.000 2,97 terjangkau
33 Semarang 66.681.686 130.000.000 1,95 terjangkau
34 Pekalongan 21.279.418 130.000.000 6,11 tak terjangkau
35 Tegal 38.197.741 130.000.000 3,40 kurang terjangkau
Sumber: Perhitungan Tim Penyusun, 2018
Berdasarkan hasil perhitungan indeks keterjangkauan daya beli di atas, dapat diketahui bahwa
dengan harga maksimal rumah bersubsidi yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan
Lanjutan
Kemampuan
No Daerah Harga Rumah Bunga Nilai Properti Harga Jual Delta
Bayar*
Kabupaten
1 Cilacap 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 182.977.620 34.352.620
Kabupaten
2 Banyumas 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 125.325.000 -23.300.000
Kabupaten
3 Purbalingga 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 157.836.000 9.211.000
Kabupaten
4 Banjarnegara 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 138.750.000 -9.875.000
Kabupaten
5 Kebumen 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 154.110.000 5.485.000
Kabupaten
6 Purworejo 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 139.125.000 -9.500.000
Kabupaten
7 Wonosobo 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 135.765.000 -12.860.000
Kabupaten
8 Magelang 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 184.155.000 35.530.000
Kabupaten
9 Boyolali 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 113.367.000 -35.258.000
Kabupaten
10 Klaten 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 128.558.760 -20.066.240
Kabupaten
11 Sukoharjo 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 135.165.000 -13.460.000
Kabupaten
12 Wonogiri 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 142.845.000 -5.780.000
Kabupaten
13 Karanganyar 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 141.285.000 -7.340.000
Kabupaten
14 Sragen 123.000.000 8,75% 133.762.500 148.625.000 97.771.560 -50.853.440
Lanjutan
Nomor Daerah KPNP KPHJ IK
1 Kabupaten Cilacap 11 12 0,81
Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa dengan simulasi tenor 15 tahun maka daeraah yang
penduduknya dapat menjangkau perumahan dan permukiman adalah Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten
Demak, Kabupaten Semarang, Kabuaten Kednal, Kabupaten Pemalang Kabupaten Batang
Kabupaten Tegal.
Berdasarkan tabel diatas, PAD Provinsi Jawa Tengah memiliki porsi 59 % atas APBD dan
memiliki rasio 1,4 atas dana perimbangan ABPD. Kondisi ini menunjukan Provinsi Jawa Tengah
telah mandiri dalam pendapatan dan pengeluaran daerah namun porsi dana perimbangan dari
pemerintah pusat dan atau daerah lain masih sangat dibutuhkan oleh Provinsi Jawa Tengah.
Kondisi ini menunjukan bahwa pembangunan dan pengembangan PKP secara mandiri belum
sepenuhnya dapat dilakukan oleh provinsi Jawa Tengah. Untuk melihat secara detail
pembangunan dan pengembangan PKP berdasarkan PDRB pengeluaranadalah sebagai berikut.
c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 48 942 454,28 54 352 562,92 60 189 524,93 67 229 145,11 75 157 809,73 80 516 876,79 85 189 682,41
Penyelenggaraan Rumah Tangga
d. Kesehatan dan Pendidikan 30 732 597,90 33 337 852,04 36 770 554,11 39 496 943,96 44 040 386,25 47 893 639,37 51 821 993,71
e. Transportasi, Komunikasi,
94 366 336,92 108 272 749,30 123 134 931,03 137 155 541,26 148 234 320,23 162 807 624,49 170 230 032,99
Rekreasi, dan Budaya
f. Hotel dan Restoran 30 016 090,32 32 264 934,81 35 435 850,18 39 556 798,04 44 857 393,88 49 714 213,69 55 038 179,07
g. Lainnya 6 393 120,73 8 188 497,24 9 767 982,47 10 782 019,99 11 607 929,82 12 747 469,90 13 613 191,07
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 6 449 527,79 6 968 242,67 7 936 191,85 9 260 133,55 10 773 169,95 11 438 504,86 12 256 988,86
3. Pengeluaran Konsumsi
49 467 504,64 55 282 980,32 61 581 493,37 69 299 782,96 75 556 448,86 86 144 344,83 87 900 663,82
Pemerintah
a. Konsumsi Kolektif 24 480 662,59 27 041 481,97 29 973 960,32 34 601 473,31 36 965 888,61 41 228 898,07 41 867 921,95
b. Konsumsi Individu 24 986 842,05 28 241 498,35 31 607 533,05 34 698 309,65 38 590 560,25 44 915 446,76 46 032 741,87
4. Pembentukan Modal Tetap
175 032 483,21 198 421 408,64 227 585 695,26 242 163 565,82 274 558 464,44 308 360 613,13 333 512 845,92
Bruto
a. Bangunan 153 501 451,77 169 773 747,30 189 641 502,10 201 050 603,80 230 357 921,06 262 315 748,33 285 549 900,47
b. Non-Bangunan 21 531 031,45 28 647 661,34 37 944 193,16 41 112 962,02 44 200 543,38 46 044 864,79 47 962 945,45
5. Perubahan Inventori 9 221 006,01 33 248 696,17 53 599 995,05 40 831 959,55 27 054 492,95 13 666 812,66 9 495 219,98
6. Ekspor Luar Negeri 43 652 537,56 51 428 480,33 56 418 973,46 70 362 204,89 84 542 041,54 92 813 475,63 94 606 332,06
a. Barang 42 333 417,43 49 929 536,61 54 602 520,19 68 491 762,69 82 998 398,69 91 347 308,64 92 950 907,17
b. Jasa 1 319 120,13 1 498 943,72 1 816 453,27 1 870 442,20 1 543 642,85 1 466 166,99 1 655 424,89
7. Impor Luar Negeri 97 675 338,00 126 705 978,16 146 745 409,74 186 800 827,72 220 421 202,37 191 251 524,67 159 131 770,54
a. Barang 94 790 888,24 123 181 010,30 142 795 005,70 181 733 888,60 214 880 713,80 185 853 740,18 153 787 460,45
b. Jasa 2 884 449,76 3 524 967,86 3 950 404,04 5 066 939,12 5 540 488,57 5 397 784,49 5 344 310,10
8. Net Ekspor Antar Daerah 47 439 350,00 44 005 358,44 19 265 762,99 64 518 893,00 99 974 364,58 70 389 355,59 46 664 209,29
a. Ekspor 171 191 905,02 187 507 589,66 204 540 285,28 243 325 799,43 283 865 284,88 295 125 812,52 321 610 543,65
b. Impor 123 752 555,02 143 502 231,22 185 274 522,29 178 806 906,44 183 890 920,30 224 736 456,92 274 946 334,36
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
623 224 621,33 692 561 627,45 754 529 436,05 830 016 016,43 922 471 181,11 1 011 850 968,84 1 092 030 920,28
BRUTO
Berdasarkan tabel diatas, pengeluaran untuk pembiayaan sektor perumahan hanya 13 % dari
total pengeluaran rumah tangga masyarakat. Jumlah yang dapat diklasifikasikan kecil atas
proporsi pengeluaran rumah tangga. Sedangkan pada sisi pembentukan modal tetap daerah,
porsi sektor bangunan yang merupakan salah satu representasi pembangunan dan
pengembangan PKP mencapai 84 %. Kondisi ini dapat dibaca sebagai usaha pemerintah daerah
dalam mengembangkan sektor bangunan sebagai salah satu bentuk belanja modal cukup besar.
Namun disinyalir pembangunan ini lebih berfokus ke pembangunan infrastruktur daripada
permukiman. Hal tersebut dapat dlihat dari perimbangannya terhadap pengeluaran.
Bidang perumahan dan permukiman merupakan bidang yang kompleks dan multi sektor. Oleh
karena itu, banyak dinas dan lembaga yang berperan pada bidang perumahan dan permukiman.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman memiliki peran mengkoordinasikan
kebijakan dan pelaksanaan terkait perumahan dan kawasan permukiman.
Selain Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, ada beberapa organisasi/ dinas
daerah yang membantu dan atau tergabung dalam urusan perumahan dan kawasan
permukiman, diantaranya sebagai berikut:
a. Dinas PU, Sumber Daya Air, dan Tata Ruang
b. Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
c. Dispermasdes
d. Dinas Sosial
e. Dinas Kesehatan
f. Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu
g. Dinas Lingkungan Hidup
h. Bappeda
i. Dinas Koperasi dan UKM
Tupoksi bidang perumahan dan kawasan permukiman pada masing-masing dinas di Provinsi
Jawa Tengah adalah sebagai berikut.
Tabel 6-1 Peran dan Fungsi Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Provinsi Jawa Tengah
Terkait dengan Perumahan dan Permukiman
No Dinas Peran, Fungsi, Tupoksi
1 Dinas Pekerjaan Umum, Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
Sumber Daya Air, dan pelaksanaan kebijakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
Tata Ruang (Bidang dibidang Perencanaan Tata Ruang
Penataan Ruang) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
dibidang Pemanfaatan Ruang
Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
dibidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan uraian di atas, terdapat keterkaitan karakteristik tugas pokok dan fungsi SKPD
dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman, yakni sebagai berikut:
1) Terdapat beberapa SKPD yang terkait dengan pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman, yaitu: Disperakim, Bappeda, Pusdataru, BMCK, DPMTSP, Dinas Sosial,
Dispermasdes.
2) Terdapat uraian tugas yang terpusat pada satu dinas yaitu : Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman. Perbandingan uraian tugas pembangunan perumahan dan
permukiman terpusat pada dinas tersebut yang diperlihatkan pada banyak tugas yang
harus dilakukan.
3) Disperakim Kabupaten/Kota merupakan dinas yang berfungsi sebagai koordinator antara
Disperakim Provinsi dengan dinas terkait perumahan dan kawasan permukiman di
kabupaten/kota.
Gubernur
Pokja Disperakim
Provinsi
Pokja Disperakim
Kab/Kota Kab/kota
Keterangan
: Hubungan Struktural
: Hubungan koordinasi
Sumber : Tim Penyusun, 2018
Ketidaksesuain tupoksi pada dinas dengan tugas dan wewenang pemerintah provinsi dalam UU.
No. 1 Tahun 2011 pada kondisi saat ini, membutuhkan pembinaan dan peningkatan capacity
building sehingga mampu memenuhi tanggung jawab yang tertuang dalam undang-undang
secara menyeluruh. Selain itu, pemenuhan tanggung jawab juga dapat dilakukan dengan
pembentukan forum atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan arahan di bawah Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jawa Tengah.