PERANCANGAN
LANSKAP
ECOVILLAGE
(RW 12 DESA CIBODAS, BANDUNG)
Disusun Oleh :
Inesia Melati
(081001600006)
Dosen Pembimbing :
Ir. Sillia Yuslim, MT
Ir. Etty Indrawati, M.Si
PENDAHULUAN LOKASI
DESKRIPSI PROYEK
• Lokasi : RW 12 Desa Cibodas, Bandung.
• Luas : 7 Ha
• Ketinggian : 1000 Mdpl
• Pemilik : Pemda DKI Jakarta
• Sifat Proyek : Nyata
Hasil pengamatan:
1. Sebagian besar sirkulasi primer pada RW 12 Desa
1. Sirkulasi Primer Cibodas memiliki kondisi yang cukup baik. Hasil pengamatan:
2. Belum terdapatnya jalur pedestrian. 3. Sirkulasi Tersier 1. Sirkulasi tersier (gang antar bangunan) belum
3. Belum terdapat tanaman sebagai pengarah jalan. tertata dengan baik, masih terdapat banyak gang
4. Belum terdapat penanda (signage) yang memadai. buntu yang seharusnya dapat menghubungkan
5. Belum terdapat drainase yang memadai. satu area dengan area lainnya.
6. Kurangnya penerangan pada malam hari. 2. Drainase dan jala antar bangunan sebagian besar
7. Belum terdapat gerbang tanda memasuki area RW 12 dalam keadaan rusak dan tidak memiliki ukuran
Desa Cibodas dan bentuk yang sesuai dengan standar.
3. Belum adanya tanaman yang berfungsi sebagai
Gagasan Perancangan: pengarah jalan.
8. Memperlebar sirkulasi primer apabila memungkinkan. 4. Kurangnya penerangan pada malam hari.
9. Penambahan jalur pedestrian di sisi jalan. Gagasan Perancangan:
10. Penambahan tanaman sebagai pengarah jalan. 5. Pengaturan alur sirkulasi tersier (gang antar
11. Penambahan penanda (signage). bangunan) agar dapat menghubungkan satu area
12. Penambahan drainase tertutup. dengan area lainnya.
13. Penambahan lampu penerangan di sisi jalan. 6. Memperlebar jalur sirkulasi antar bangunan
14. Merancang area main entrance dan side entrance sebagai dengan cara mengubah drainase terbuka menjadi
tanda memasuki dan keluar area RW 12 Desa Cibodas. drainase tertutup.
15. Penambahan tanaman sebagai daya tarik dan identitas 7. Penambahan tanaman sebagai pengarah jalan.
main entrance dan side entrance area RW 12 Desa Kegiatan : Jalur Pejalan Kaki 8. Penambahan lampu penerangan di sisi jalan.
Kegiatan : Jalur kendaraan
Bentuk : Linier Cibodas. (Kapasitas 2 Orang)
Karakter lanskap : Terbuka Bentuk : Linier
Lebar : 6m ( 1 jalur 2 arah) Karakter lanskap: Terbuka
Kapasitas : 2 mobil Lebar : 1m ( 1 jalur 2 arah)
ANA LI S I S I K LI M 3. Kecepatan Angin
1.Suhu udara berkisar antara 20 - 30 °C dengan rata-rata suhu harian 24°C. Berdasarkan bio-climatic chart Suhu nyaman Hasil Pengamatan:
berkisar antara 21 - 26 °C sehingga kategori suhu tergolong sedang-panas. Kecepatan Angin berkisar antara 6,4 m/s -10,2 m/s. Kecepatan angin pada objek penelitian termasuk
2.Kelembaban berkisar antara 60-70% Berdasarkan bio-climatic chart Kelembaban nyaman berkisar antara 20 - 80%. tenang. Hal ini ditandai dengan daun-daun kecil pada pohon bergerak perlahan dan asap mengepul
Sehingga tapak masih dalam kisaran nyaman. Kelembaban tertinggi pada saat dini hari. miring. Daerah yang memiliki kecepatan angin yang tenang memerlukan lorong lorong angin untuk
mengalirkan angin.
Kendala :
1. Suhu pada tapak tergolong sedang-tinggi. Gagasan Perancangan:
2. Temperatur tertinggi terjadi pada pukul 12.00 hingga pukul 14.00 WIB sehingga menyebabkan kegiatan outdoor 1. Penanaman vegetasi dengan kerapatan tajung sedang-rapat pada area sirkulasi yang berfungsi
pada waktu tersebut menjadi tidak nyaman terutama bila tidak terdapat naungan. sebagai pengarah angin.
2. Tidak menggunakan pagar masif tinggi agar tidak menghalangi jalur angin.
Gagasan :
1. Pemilihan tanaman yang berfungsi sebagai peneduh dan mengarahkan angin.
2. Penataan vegetasi dengan pertimbangan ekologis menggunakan tanaman lokal. 4. Hidrologi
3. Menggunakan material perkerasan yang ramah lingkungan dan menyerap panas.
Hasil Pengamatan dan Kesimpulan:
1. Pada Desa Cibodas, air digunakan untuk irigasi sawah, kebutuhan
minum, cuci dan mandi, dan sebagai habitat vegetasi dan satwa.
2. Sumber air yang digunakan warga Desa Cibodas berasal dari saluran
2. Curah Hujan air buatan dari mata air, air ini digunakan untuk kebutuhan sehari-
Hasil Pengamatan:
1. Curah hujan rata-rata adalah 170mm, dengan curah hari warga seperti minum, cuci, dan mandi. Selain itu, air digunakan
hujan tertinggi tahun 2019 terjadi di bulan April untuk mengairi kolam-kolam dan sawah warga.
mencapai 303mm dan hari hujan yang terendah pada 3. Pada area permukiman, masyarakat Desa Cibodas membuat selokan
bulan Agustus dengan curah hujan 0,2mm. atau parit kecil di antara rumah-rumah untuk mengalirkan air hujan
2. Pada tahun 2019 Kota Bandung memiliki 7 bulan yang jatuh pada tapak agar daerah sekitar rumah-rumah tetap kering
basah dan 5 bulan kering. dan terhindar dari banjir.
3. Jenis iklim Kota Bandung adalah tipe iklim D. 4. Air yang mengalir dari area permukiman akan diteruskan hingga ke
4. Tipe Iklim D merupakan daerah yang memiliki curah kolam ikan. Selain itu, untuk menghindari adanya genangan akibat
hujan sedang dengan nilai Q berkisar antara 60-100%. air hujan, terdapat saluran seperti parit kecil di area sekitar bangunan
5. Tipe iklim sedang merupakan potensi sehingga untuk juga, sehingga air yang belum terserap ke dalam tanah akan mengalir
penyiraman dengan air hujan ke area kolam.
Gagasan Perancangan Lanskap: Gagasan Perancangan:
6. Penggunaan hard material yang minim run-off yang 1.Dibutuhkan penataan badan air pada RW 12 Desa Cibodas utuk memaksimalkan penyimpanan
ramah lingkungan dan membuat saluran drainase yang air tanah dan permukaan.
memadai. 2.Memanfaatkan kolam-kolam eksisting sebagai konservasi air.
7. Memperbanyak kolam-kolam (balong) sebagai upaya
penyerapan air permukaan ke tanah.
AN AL I S I S TO PO GR AFI
Hasil Pengamatan
1. Jenis tanah di RW 12 Desa
Cibodas adalah latosol coklat,
kuning, dan kemerahan.
2. RW 12 Desa Cibodas berada di
atas bukit yang dikelilingi oleh
areal persawahan.
3. RW 12 Desa Cibodas memiliki
daerah landai dan daerah yang
agak curam.
4. Data kemiringan lereng pada RW
12 Desa Cibodas di klasifikasikan
ke dalam persentase sebagai
berikut
16. Glycine max Kedelai 2. Penanaman vegetasi sesuai fungsi ruang dan jenis kegiatan.
Vegetasi pada Area Pemukiman RW 12 Desa Cibodas
17. Asparagus officinalis Asparagus Sumber: Inventarisasi RW 12 Desa Cibodas
Nama Zona Pengembangan Area Tata Ruang Zonasi Karakteristik Zonasi Kriteria
1. Menjadi Identitas kawasan
Entrance 1. Menyambut
ecovillage Desa Cibodas
Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Penerima Parkir
Plaza Penerima
1. Pengembangan baru 2. Transisif
3. Informatif
2. Mengembangkan ciri budaya
lokal.
Sebagian besar penduduk RW 12 Desa Cibodas mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan
buruh tani. Kepercayaan masyarakat sampai saat ini adalah Islam. Pola umum lanskap RW 12 1. Dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan kualitas
Desa Cibodas adalah area permukiman pada bagian tengah kampung, dan lahan budidaya berada 1. Pengembangan baru 2.
hidup masyarakat.
Menjadi penguat informasi
1. Rekreasi
di sekeliling area permukiman. Letak bangunan rumah berkelompok dengan pagar pembatas Homestay dan workshop 2.
3.
Zona Pengembangan
Zona Penunjang 2. Edukasi
tentang perkampungan adat
Sunda
antar-rumah. Lahan budidaya terdiri atas kolam-kolam ikan, sawah, dan vegetasi pohon yang Ritual
3. Mengembangkan ciri budaya
lokal.
dapat dimanfaatkan. Kolam-kolam ikan terletak di sekeliling area permukiman, dan area sawah 4. Pertimbangan ekologis
terletak di sekeliling area kolam ikan. Tidak seperti area permukiman, kepemilikan lahan Makam 1. Kawasan yang melestarikan
budaya
budidaya merupakan kepemilikan pribadi. Setiap masyarakat RW 12 Desa Cibodas memiliki Masjid
1. Zona Pengembangan
2. Zona Penunjang
1. Apresiatif
2. Religi 2. Mempertahankan ciri
budaya lokal. Pertimbangan
ukuran sawah dan kolam ikan yang berbeda-beda. Ada juga masyarakat yang tidak mempunyai ekologis
sawah dan atau kolam ikan. Selain rumah, terdapat bangunan lain yang ada di RW 12 Desa Peternakan
1. Dapat memberikan manfaat
Perkebunan
Cibodas yaitu masjid dan balai pertemuan. Rumah-rumah warga di RW 12 Desa Cibodas sudah Persawahan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
banyak yang mengalami moderenisasi, namun secara umum bagian-bagian rumah sebagai wadah Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST)
2. Mengangkat nilai
Produksi-Reproduksi kesejarahan.
sehari hari masih sesuai dengan wadah sehari hari pada perkamungan adat Sunda, yaitu terdiri Green House
1. Zona Pengembangan 2.
Zona Penunjang
1. Rekreasi
2. Edukasi
3. Menjadi penguat informasi
tentang perkampungan adat
dari: Sunda
4. Mengembangkan ciri budaya
Balong lokal.
5. Pertimbangan ekologis
a. Tepas, yaitu bagian depang dalam rumah yang menyerupai ruang tamu
b. Pangkeng, yaitu ruang tidur Lapangan
1. Dapat memberikan manfaat
c. Tengah imah, yaitu ruang keluarga untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
d. Pawon, yaitu dapur 2. Sebagai wadah aktivitas
sosial
e. Golodog, yaitu teras sebagai tempat berkumpul warga pada saat siang atau sore hari utnuk Sosial
1. Zona Pengembangan 2. 1. Rekreasi
3. Mengangkat nilai
kesejarahan.
sekedar duduk-duduk sambil mengobrol. Bale Zona Penunjang 2. Edukasi
4. Menjadi penguat informasi
tentang perkampungan adat
Sunda
5. Mengembangkan ciri budaya
lokal.
6. Pertimbangan ekologis
DI AG R AM MATR I K S D AN D I AG RA M B UB B LE
Diagram Matriks
Diagram Bubble
PR O GR AM KE B UT UH AN
Zona Area Fasilitas Pokok
Fasilitas Penunjang
Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart
Lebar 1 jalur
Luas
Area Kapasitas
Jalan Raya:
Keterangan
Waktu
Kegiatan
Lebar
Kendaraan 2 Kendaraan Pagi
Gate
Entrance Main Entrance Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m 6m 2 Jalur 2 Arah Ruang luar bersifat terbuka dengan vegetasi semak untuk Siang
Gapura Papan Informasi Pengendara menonjolkan bentuk bangunan Sore
Lebar manusia berjalan Jalur Pedestrian: Malam
minimal 1 m 86 m² 2 Pejalan kaki 2 arah
Lebar 1 jalur
Kendaraan Jalan Raya:
Jalur Pedestrian
dan Jalur Lampu minimal 3 m 2 Kendaraan Pagi
Signage Pejalan kaki 2 Jalur 2 Arah Ruang luar bersifat terbuka Siang
Plaza Kendaraan Pagar 360 m²
Markah Jalan Papan Informasi Pengendara Lebar manusia berjalan Berfungsi sebagai area orientasi Sore
minimal 1 m Jalur Pedestrian: Malam
Pusat Informasi
2 orang 2 arah
Fasilitas Penunjang Luas Waktu
Zona Area Fasilitas Pokok Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart Area Kapasitas Keterangan Kegiatan
Jalan Raya:
Lebar 1 jalur
Kendaraan 2 Kendaraan Pagi
Jalur Pedestrian 2 Jalur 2 Arah
Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m Berfungsi sebagai tempat berkumpul dan menggali informasi Siang
Bale dan Jalur Markah Jalan Papan Informasi Pengendara 6750 m² terkait ecovillage Sore
Kendaraan Jalur Pedestrian:
Lebar manusia berjalan
2 Pejalan kaki
minimal 1 m 2 arah
Gate
Jalur Pedestrian Jalan Raya:
Lampu Lebar 1 jalur 2 Kendaraan
Kendaraan Pagi
Imah & Pusat workshop Pagar 2 Jalur 2 Arah
Homestay Markah Jalan Signage Pejalan kaki minimal 3 m 2470 m² Sebagai tempat menginap wisatawan Siang
Papan Informasi Pengendara Sore
Amphi Theater Pst. Informasi Jalur Pedestrian:
Lebar manusia berjalan 2 Pejalan kaki Malam
minimal 1 m
Viewing Plaza 2 arah
• Plaza Penerima
Konsep Ruang: Oriented roundabout
Kriteria:
•Kesinambungan visual terjadi apabila seseorang dapat
menentukan jejak ruang dalam kawasan yang menjadi jalur
lintas geraknya.
•Pencapaian ruang terarah dan langsung.
•Komposisi fasad yang harmonis antara bentuk horizontal
Konsep Main Entrance dan vertical, bukaan-bukaan ruang yang serasi,
Sumber: Pribadi
kesenadaan warna, kesamaan level bidangbidang
Konsep Ruang: Terbuka, Bersifat landmark bukaan/ornament. •Green House dan Market
Kriteria: •Sekuens ruang yang dibentuk oleh vegetasi, dapat
•Kesinambungan visual terjadi apabila seseorang dapat diwujudkan melalui pemanfaatan karakter tanaman yang
menentukan jejak ruang dalam kawasan yang menjadi memiliki nilai filosofis nasionalis, serta penggunaan yang
jalur lintas geraknya. berbeda disesuaikan dengan kesan ruang yang diharapkan
•Dapat diakses dari segala ruang dan fasilitas disekitarnya •Landmark dapat membantu orang untuk mengarahkan diri
•Sekuens ruang yang dibentuk oleh vegetasi, disesuaikan dan mengenal suatu tempat.
dengan kesan ruang yang diharapkan. Skala Ruang:
•Landmark dapat membantu orang untuk mengarahkan •Monumental
diri dan mengenal suatu tempat. •Inward oriented
Skala Ruang: Monumental
•Lapangan
•Parkir
Konsep Parkir
Sumber: Pinterest.com Konsep Ruang: Terbuka
Konsep Ruang: Terbuka
Kriteria:
Kriteria: Teduh dan dapat menampung kapasitas kendaraan
•Dapat menampung aktivitas masyarakat sebagai
tempat berolahraga, dan berkumpul
pengunjung
Skala Ruang: Sedang
Skala Ruang: Sedang
K O NS E P S I R K UL AS I Ragam Hias Flora
K O NS EP
O RNAM E N
a. Motif Kawung banyak dijumpai pada bangunan tempat pertemuan seperti Bale Agung di
Trusmi dan Langgar Alit di Keraton Kasepuhan Cirebon,
b. Motif Rucuk Bung (tukul, tumbuhan yang masih muda, berbentuk tunas). Banyak dipakai
Konsep Sirkulasi Primer pada tiang (saka) terutama pada bangunan
Sumber: Pribadi c. Keliangan berbentuk daun atau kelopak kering. Liang artinya daun kering. Motif ini
Kriteria: banyak dipakai pada tiang umpak di keraton dan Masjid Agung.
- Pola sirkulasi linear continuous d. Kangkungan berbentuk tumbuhan kangkung yang menjalar. Biasanya motif ini dipakai
•Menghubungkan gerbang jalan, ke parkiran, dan plaza
pada banjen (tepi keliling) seperti di tembok pintu gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon.
•Kuat menampung jenis kendaraan paling berat, seperti bus mini/elf.
•Terdapat Signage dan information board yang jelas. e. Patran simbar berbentuk dedaunan yang tidak teratur. Sering dipakai pada dinding kayu
•Perkerasan menggunakan asphalt. berukir (gebyog). Arti kata simbar adalah tumbuhan yang hidup menempel pada tanaman
•Pola sirkulasi dibuat tidak monoton, agar menghasilkan pengalaman ruang. lain tanpa merusaknya. Motif simbar nempunyai arti ketentraman dan kedamaian.
f. Kombinasi: berbentuk perpaduan antara tumbuhan dan hewan, seperti harimau, gajah,
Konsep Pengembangan Sirkulasi singa, dan ular. Motif ini sering digunakan pada lubang angin atau kerawang dan pada
Sirkulasi pada tapak terbagi menjadi:
ukiran kaligrafi. Warna-warna pada ragam hias flora
Sirkulasi Primer, menghubungkan area gerbang masuk, lahan parkir, plaza, area rumah warga,
homestay, lapangan, green house, peternakan, balong, perkebunan dan persawahan Ragam Hias Fauna
a. Gajah merupakan lambang kekuatan. Banyak dipasang di rumah tinggal.
b. Cecak. Cecak adalah lambang kewaspadaan, biasanya dikombinasikan dengan motif
tumbuhan.
c. Ular pucuk. Biasanya dipadukan dengan tumbuhan sebagai lambang kesucian.
d. Kerbau Lambang kesuburan tanah dan usaha pertanian.
e. Burung. Motif burung kutilang dan burung jalak yang dikombinasikan dengan motif
tumbuhan. Motif-motif fauna banyak dipakai pada gebyog rumah bangsawan atau
saudagar. Ditempatkan di antara ruang depan dengan ruang tengah.
Ragam Hias Alam
menggunakan vegetasi dataran tinggi, mempertahankan jenis vegetasi yang berada pada RW 12 3 Bouea macrophylla Gandaria Pohon 3,5 m 4m Peneduh, Habitat satwa
a. Pengarah
Dapat berfungsi sebagai media untuk mengarahkan pengungguna menuju ke suatu fasilitas. 6 Erythrina cristagalli Dadap merah Pohon 2,5 m 3m
Peneduh, Habitat satwa
Estetika
Ditanam dengan formasi linear, dan memiliki ketinggian lebih dari 3 meter. Tanaman
pengarah akan ditanam di kawasan zonasi penerima, zonasi rekreasi, dan zonasi preservasi, 7 Filicium Decipiens Kiara payung Pohon 3m 4m Peneduh, Habitat satwa
dengan pertimbangan fungsi utamanya sebagai penuntun dalam sequences yang akan
8 Mimusops elengi Tanjung Pohon 3m 4m Peneduh, Habitat satwa
dikembangkan.
9 Syzigium oleina Pucuk merah Pohon 2m 2,5 m Estetika
Berfungsi sebagai media peneduh didalam tapak, dengan kriteria tanaman yang memiliki 11 Murraya paniculata Kemuning Perdu 1,5 m 2,5 m Estetka
percabangan memayung. Tanaman peneduh akan ditanam di kawasan zonasi rekreasi dan 12 Cananga odorata Kenanga Perdu 1,5 m
1m
2,5 m Estetika
Berfungsi sebagai pemagar pada kawasan menggunakan formasi tanaman dan pagar. 15 Duranta repens Teh Tehan Perdu 1m 1m Border
16 Cordyline terminalis Hanjuang Perdu 1m 1,5 m Estetika
d. Screening 17 Jasminum sambac Melati Perdu 1m 1,5 m Estetika
18 Turnera ulmifolia Turnera Perdu 1m 1,5 m Estetika
Berfungsi sebagai penghalang pandangan dari sebuah view dengan menggunakan tanaman. Brunfelsia uniflora Melati Kosta
19 Perdu 1,5 m 1,5 m Estetika
Salah satunya dapat digunakan untuk pengontrolan privacy, pengaturan ruang, dan 20 Crinum asiaticum Bakung Semak - 60 cm Estetika
21 Lantana Lantana Semak - 60 cm Estetika
penyaringan pandangan. -
22 Spathyphyllum panitii Spathyphyllum Semak 60 cm Estetika
e. Estetika -
23 Ruellia Brittoniana Ruelia Semak 60 cm Estetika
Tanaman yang memiliki nilai estetika yang sangat tinggi, seperti tanaman yang memiliki Pseuderanthemum
-
24 Melati Jepang Semak 60 cm Estetika
Reticulatum
bentukan yang unik, warna yang mencolok. Formasi tanaman estetis akan ditanam di titik- 25 Ligustrum lucidum Ligustrum Semak - 60 cm Estetika
-
titik tertentu sebagai “daya tarik” dari setiap zonasi tertentu. 26 Russelia equisetiformis Bunga Air Mancur Semak 60 cm Estetika
-
27 Crossandra infundibuliformis Crossandra Semak 60 cm Estetika
-
30 Antigonon Air Mata Pengantin Tanaman Rambat - Buffer