Anda di halaman 1dari 16

JURUSAN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNIK LINGKUNGAN


UNIVERSITAS TRISAKTI
2020

PERANCANGAN
LANSKAP
ECOVILLAGE
(RW 12 DESA CIBODAS, BANDUNG)

Disusun Oleh :
Inesia Melati
(081001600006)

Dosen Pembimbing :
Ir. Sillia Yuslim, MT
Ir. Etty Indrawati, M.Si
PENDAHULUAN LOKASI

DESKRIPSI PROYEK
• Lokasi : RW 12 Desa Cibodas, Bandung.
• Luas : 7 Ha
• Ketinggian : 1000 Mdpl
• Pemilik : Pemda DKI Jakarta
• Sifat Proyek : Nyata

TEMA PERANCANGAN: Peta Kota Bandung Peta Desa Cibodas


Sumber: Google Earth
Peta RW 12 Desa Cibodas
Sumber: Google Earth Sumber: Google Earth
Eco-Village

1. Eco-Village adalah program pemerintah yang mengembangkan desa LATAR BELAKANG:


berbudaya Lingkungan, dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat 1. Desa Cibodas telah direncanakan sebagai wilayah sentral home industry, perdagangan jasa dan lingkungan, wisata
ramah lingkungan yang berkelanjutan, cerdas secara ekologis, alam dan budaya, konservasi kehutan, serta pertanian dan peternakan (Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
bergotong royong, dan mandiri. Bandung Tahun 2016-2036).
2. Eco-village juga merupakan suatu pemukiman alternatif bergaya hidup 2. RW 12 Desa Cibodas telah memiliki sistem pertanian terpadu, yaitu sistem pengelolaan (usaha) yang memadukan
yang lebih sehat, bersahabat dengan alam dan sejalan dengan kebutuhan komponen pertanian, dalam suatu kesatuan yang utuh, dikelola oleh masyarakat setempat hingga menghasilkan
kehidupan ekologis. produk secara optimal, yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakatnya, hal tersebut merupakan
potensi bagi pengembangan ecovillage yang akan terfokus di RW (Rukun Warga) 12, Desa Cibodas-Bandung, Jawa
3. Menurut Gilman dalam Irrgang (2005:32), sistem eco-village adalah Barat.
sebagai berikut:

a. Melestarikan habitat alami desa


b. Menghasilkan makanan, kayu, dan sumber daya hayati dari dalam PERUMUSAN MASALAH:
desa 1. Potensi apa saja yang dapat dikembangkan dari RW 12 Desa Cibodas sebagai objek wisata berbasis ecovillage?
c. Membuat limbah tidak berbahaya 2. Pengembangan atraksi wisata seperti apa yang dapat diterapkan pada objek wisata ecovillage?
d. Mendaur ulang limbah padat dari desa
e. Mengolah limbah cair dari desa
f. Menghindari dampak lingkungan yang merugikan di luar lokasi dari
produksi pengiriman produk yang dibawa ke luar lokasi
g. Menghindari dampak lingkungan yang merugikan di luar lokasi dari TUJUAN:
penggunaan dan pembuangan produk apapun 1. Menganalisis potensi lanskap RW 12 Desa Cibodas sebagai dasar pengembangan perancangan lanskap objek
h. Membangun dengan bahan yang ramah lingkungan wisata ecovillage
i. Menggunakan sumber energi terbaharukan 2. Mencari keterikatan antara potensi lanskap RW 12 Desa Cibodas dengan daya tarik atraksi wisata berbasis
j. Menangani limbah padat, cair, dan gas dari bangunan dengan cara ecovillage yang dapat dikembangkan.
yang ramah lingkungan
k. Memiliki kebutuhan minimal pada lahan dan ekologi lokal
MANFAAT:
1. Memberikan masukan mengenai penataan kembali lanskap RW 12 Desa Cibodas sebagai desa wisata berbasis
ecovillage.
2. Sebagai bentuk aplikasi ke dalam pengembangan desa wisata berbasis ecovillage.
3. Masukan bagi pengelola RW 12 Desa Cibodas dalam pengembangan dan pengoptimalan potensi wisata Desa
Cibodas.
A NAL I S I S SI RK UL AS I 2. Sirkulasi Sekunder
1.
Hasil pengamatan:
Sebagian besar sirkulasi sekunder pada RW 12
Desa Cibodas dalam kondisi yang baik.
2. Belum terdapatnya jalur pedestrian.
3. Kurangnya tanaman sebagai peneduh.
4. Kurangnya tanaman sebagai pengarah jalan.
5. Belum terdapat penanda (signage) yang
memadai.
6. Belum terdapat drainase yang memadai.
7. Kurangnya penerangan pada malam hari.
Gagasan Perancangan:
8. Memperlebar sirkulasi sekunder apabila
memungkinkan.
9. Penambahan jalur pedestrian di sisi jalan.
10. Penambahan tanaman sebagai peneduh.
11. Penambahan tanaman sebagai pengarah jalan.
12. Penambahan penanda (signage).
13. Penambahan drainase tertutup.
14. Penambahan lampu penerangan di sisi jalan.
Kegiatan : Jalur kendaraan
Bentuk : Linier
Karakter lanskap: Terbuka
Lebar : 4m ( 1 jalur 2 arah)
Kapasitas : 2 mobil
Denah Eksisting RW 12 Sirkulasi Eksisting RW 12

Hasil pengamatan:
1. Sebagian besar sirkulasi primer pada RW 12 Desa
1. Sirkulasi Primer Cibodas memiliki kondisi yang cukup baik. Hasil pengamatan:
2. Belum terdapatnya jalur pedestrian. 3. Sirkulasi Tersier 1. Sirkulasi tersier (gang antar bangunan) belum
3. Belum terdapat tanaman sebagai pengarah jalan. tertata dengan baik, masih terdapat banyak gang
4. Belum terdapat penanda (signage) yang memadai. buntu yang seharusnya dapat menghubungkan
5. Belum terdapat drainase yang memadai. satu area dengan area lainnya.
6. Kurangnya penerangan pada malam hari. 2. Drainase dan jala antar bangunan sebagian besar
7. Belum terdapat gerbang tanda memasuki area RW 12 dalam keadaan rusak dan tidak memiliki ukuran
Desa Cibodas dan bentuk yang sesuai dengan standar.
3. Belum adanya tanaman yang berfungsi sebagai
Gagasan Perancangan: pengarah jalan.
8. Memperlebar sirkulasi primer apabila memungkinkan. 4. Kurangnya penerangan pada malam hari.
9. Penambahan jalur pedestrian di sisi jalan. Gagasan Perancangan:
10. Penambahan tanaman sebagai pengarah jalan. 5. Pengaturan alur sirkulasi tersier (gang antar
11. Penambahan penanda (signage). bangunan) agar dapat menghubungkan satu area
12. Penambahan drainase tertutup. dengan area lainnya.
13. Penambahan lampu penerangan di sisi jalan. 6. Memperlebar jalur sirkulasi antar bangunan
14. Merancang area main entrance dan side entrance sebagai dengan cara mengubah drainase terbuka menjadi
tanda memasuki dan keluar area RW 12 Desa Cibodas. drainase tertutup.
15. Penambahan tanaman sebagai daya tarik dan identitas 7. Penambahan tanaman sebagai pengarah jalan.
main entrance dan side entrance area RW 12 Desa Kegiatan : Jalur Pejalan Kaki 8. Penambahan lampu penerangan di sisi jalan.
Kegiatan : Jalur kendaraan
Bentuk : Linier Cibodas. (Kapasitas 2 Orang)
Karakter lanskap : Terbuka Bentuk : Linier
Lebar : 6m ( 1 jalur 2 arah) Karakter lanskap: Terbuka
Kapasitas : 2 mobil Lebar : 1m ( 1 jalur 2 arah)
ANA LI S I S I K LI M 3. Kecepatan Angin

1. Suhu Udara dan Kelembaban

Data Iklim RW 12 Desa Cibodas pada Diagram Comfort Zone


(Sumber Diagram: Frick et.al, 2007)(Sumber Data: Penelitian)

1.Suhu udara berkisar antara 20 - 30 °C dengan rata-rata suhu harian 24°C. Berdasarkan bio-climatic chart Suhu nyaman Hasil Pengamatan:
berkisar antara 21 - 26 °C sehingga kategori suhu tergolong sedang-panas. Kecepatan Angin berkisar antara 6,4 m/s -10,2 m/s. Kecepatan angin pada objek penelitian termasuk
2.Kelembaban berkisar antara 60-70% Berdasarkan bio-climatic chart Kelembaban nyaman berkisar antara 20 - 80%. tenang. Hal ini ditandai dengan daun-daun kecil pada pohon bergerak perlahan dan asap mengepul
Sehingga tapak masih dalam kisaran nyaman. Kelembaban tertinggi pada saat dini hari. miring. Daerah yang memiliki kecepatan angin yang tenang memerlukan lorong lorong angin untuk
mengalirkan angin.
Kendala :
1. Suhu pada tapak tergolong sedang-tinggi. Gagasan Perancangan:
2. Temperatur tertinggi terjadi pada pukul 12.00 hingga pukul 14.00 WIB sehingga menyebabkan kegiatan outdoor 1. Penanaman vegetasi dengan kerapatan tajung sedang-rapat pada area sirkulasi yang berfungsi
pada waktu tersebut menjadi tidak nyaman terutama bila tidak terdapat naungan. sebagai pengarah angin.
2. Tidak menggunakan pagar masif tinggi agar tidak menghalangi jalur angin.
Gagasan :
1. Pemilihan tanaman yang berfungsi sebagai peneduh dan mengarahkan angin.
2. Penataan vegetasi dengan pertimbangan ekologis menggunakan tanaman lokal. 4. Hidrologi
3. Menggunakan material perkerasan yang ramah lingkungan dan menyerap panas.
Hasil Pengamatan dan Kesimpulan:
1. Pada Desa Cibodas, air digunakan untuk irigasi sawah, kebutuhan
minum, cuci dan mandi, dan sebagai habitat vegetasi dan satwa.
2. Sumber air yang digunakan warga Desa Cibodas berasal dari saluran
2. Curah Hujan air buatan dari mata air, air ini digunakan untuk kebutuhan sehari-
Hasil Pengamatan:
1. Curah hujan rata-rata adalah 170mm, dengan curah hari warga seperti minum, cuci, dan mandi. Selain itu, air digunakan
hujan tertinggi tahun 2019 terjadi di bulan April untuk mengairi kolam-kolam dan sawah warga.
mencapai 303mm dan hari hujan yang terendah pada 3. Pada area permukiman, masyarakat Desa Cibodas membuat selokan
bulan Agustus dengan curah hujan 0,2mm. atau parit kecil di antara rumah-rumah untuk mengalirkan air hujan
2. Pada tahun 2019 Kota Bandung memiliki 7 bulan yang jatuh pada tapak agar daerah sekitar rumah-rumah tetap kering
basah dan 5 bulan kering. dan terhindar dari banjir.
3. Jenis iklim Kota Bandung adalah tipe iklim D. 4. Air yang mengalir dari area permukiman akan diteruskan hingga ke
4. Tipe Iklim D merupakan daerah yang memiliki curah kolam ikan. Selain itu, untuk menghindari adanya genangan akibat
hujan sedang dengan nilai Q berkisar antara 60-100%. air hujan, terdapat saluran seperti parit kecil di area sekitar bangunan
5. Tipe iklim sedang merupakan potensi sehingga untuk juga, sehingga air yang belum terserap ke dalam tanah akan mengalir
penyiraman dengan air hujan ke area kolam.
Gagasan Perancangan Lanskap: Gagasan Perancangan:
6. Penggunaan hard material yang minim run-off yang 1.Dibutuhkan penataan badan air pada RW 12 Desa Cibodas utuk memaksimalkan penyimpanan
ramah lingkungan dan membuat saluran drainase yang air tanah dan permukaan.
memadai. 2.Memanfaatkan kolam-kolam eksisting sebagai konservasi air.
7. Memperbanyak kolam-kolam (balong) sebagai upaya
penyerapan air permukaan ke tanah.
AN AL I S I S TO PO GR AFI
Hasil Pengamatan
1. Jenis tanah di RW 12 Desa
Cibodas adalah latosol coklat,
kuning, dan kemerahan.
2. RW 12 Desa Cibodas berada di
atas bukit yang dikelilingi oleh
areal persawahan.
3. RW 12 Desa Cibodas memiliki
daerah landai dan daerah yang
agak curam.
4. Data kemiringan lereng pada RW
12 Desa Cibodas di klasifikasikan
ke dalam persentase sebagai
berikut

Hasil Pengamatan dan Kesimpulan:


1. Tapak memiliki kontur yang bervariasi, sehingga memungkinkan untuk mengoptimalkan potensi pemandangan alam di
sekitarnya.
2. Pemilihan vegetasi dengan memperimbangkan nilai nilai ekologis sesuai fungsi kawasan.
Gagasan Perancangan:
3. Membuat sebuah daya tarik wisata pada kawasan bukit dengan membentuk formasi display planting dan sebuah daya tarik
wisata, sebagai area serapan dan sebuah focal point pada tapak.
4. Pada kawasan dengan keadaan kontur yang relatif landai memungkinkan pengembangan tapak yang monoton.
5. Menciptakan sequence dan modulasi ruang yang diterapkan kedalam sirkulasi dan fasilitas tapak.
6. Melindungi area yang curam dengan tanaman untuk mencegah erosi dengan formasi tanaman.
A NAL I S I S VE G E TAS I
Hasil Pengamatan dan Kesimpulan:
1. Vegetasi pada lanskap Desa Cibodas 1. Di dalam lanskap Desa Cibodas, fungsi
No Nama latin Nama lokal
sebagian besar digunakan untuk kebutuhan 1. Curcuma longa Kunyit
vegetasi yang dapat diidentifikasi adalah
pangan. 2. Zingiber officinale Jahe pelindung lereng dan pembatas (border).
2. Vegetasi terdapat pada area permukiman, 3. Kaempferia galanga Kencur 2. Untuk pelindung lereng, vegetasi yang
lahan sawah, dan lahan perkebunan. 4. Alpinia galanga Lengkuas digunakan adalah vegetasi pohon tinggi
Vegetasi yang terdapat di area sawah dan perkebunan RW 12 5. Curcuma zanthorrhiza Temulawak atau vegetasi tahunan, sedangkan untuk
Desa Cibodas diantaranya
6. Boesenbergia rotunda Kunci vegetasi pada border antara lain:
7. Capsicum annum L. Cabai Keriting
Duranta repens (teh-tehan) dan Hibiscus
8. Capsicum annuum Cabai Rawit
Solanum lycopersicum Tomat
rosa-sinensis (kembang sepatu).
9.
10. Allium fistulosum Daun Bawang
3. Area di sekitar permukiman Desa
No Nama latin Nama lokal 11. Ipomoea aquatica Kangkung Cibodas masih cukup alami, yang berupa
12. Solanum melongena L. Terung Ungu sawah yang ditanami tanpa
1. Sechium edule Labu Siam
13. Brassica oleracea var. italica Brokoli menggunakan bahan kimia dan hutan
2. Solanum melongena L. Terung Ungu 14. Brassica rapa Sawi Putih yang selalu dilindungi dengan kearifan
15. Brassica chinensis Sawi Hijau lokal, sehingga keragaman vegetasi
3. Brassica oleracea var. italica Brokoli 16. Lactuca sativa Lettuce
masih tinggi, dan hal tersebut dapat
17. Apium graveolens Seledri
4. Brassica rapa Sawi Putih menjadi potensi keanekaragaman hayati
18. Amaranthus caudatus Bayam
5. Brassica chinensis Sawi Hijau 19. Piper ornatum Sirih Merah
yang perlu dipertahankan.
20. Piper bettle Sirih Hijau 4. Satwa pada lokasi penelitian sebagian
6. Capsicum annum L. Cabai Keriting
21. Pandanus amaryllifolius Pandan besar merupakan hewan ternak Hewan
7. Capsicum annuum Cabai Rawit 22. Cymbopogon citratus Serai ternak berupa ayam, domba, kambing,
23. Tagetes erecta Marrygold sapi, ikan mas, dan ikan bawal air tawar.
8. Solanum lycopersicum Tomat
24. Crinum asiaticum Bakung Hewan ternak tersebut bisa dijadikan
9. Brassica oleracea var. botrytis Kembang Kol 25. Hibiscus rosa-sinensis Kembang Sepatu
sebagai bahan makanan dan ada pula
26. Duranta repens Teh Tehan
10. Cucumis sativus Ketimun
untuk dijual lagi oleh pemiliknya.
27. Cordyline terminalis Hanjuang
28. Lantana
  Lantana
11. Phaseolus vulgaris Buncis
29. Murraya paniculata
Kesimpulan
Kemuning
dan Gagasan Desain:
12. Amaranthus caudatus Bayam 30. Cananga odorata Kenanga
31. Carica papaya 1. Dalam Pepaya
perancangan RW 12 Desa Cibodas sebagai ecovillage
13. Sorghum spp. Sorgum
32. Musa paradisiacal sebaiknya menggunakan jenis tanaman yang sudah ada sebelumnya.
Pisang
14. Zea mays Jagung 33. Cocos nucifera Selain sudah
Kelapa dapat beradaptasi dengan habitat lingkungan RW 12
34. Bambusa sp. Desa Cibodas,
Bambu jenis tanaman tersebut merupakan ciri khas dari RW
15. Brassica oleracea var. capitata Kubis 35. Bouea macrophylla
12 Desa Cibodas.
Gandaria

16. Glycine max Kedelai 2. Penanaman vegetasi sesuai fungsi ruang dan jenis kegiatan.
Vegetasi pada Area Pemukiman RW 12 Desa Cibodas
17. Asparagus officinalis Asparagus Sumber: Inventarisasi RW 12 Desa Cibodas

18. Lactuca sativa Lettuce

19. Allium fistulosum Daun Bawang

20. Ipomoea aquatica Kangkung

21 Oryza sativa Padi

Vegetasi pada Area Sawah dan Perkebunan RW 12


Desa Cibodas
Sumber: Inventarisasi RW 12 Desa Cibodas
POTENSI ECOVILLAGE BERDASARKAN PROGRAM PENGEMBANGAN TAPAK
PERSEPSI MASYARAKAT
Aspek Ekologis Program Pengembangan Fungsi dan Zona Kawasan
Keterikatan masyarakat RW 12 Desa Cibodas terhadap tempat tinggalnya sangat erat, karena Program pengembangan fungsi kawasan ini selain fungsi pengembangan Ruang Terbuka Hijau
masyarakatnya merupakan penduduk asli dari desa tersebut. Vegetasi dan satwa merupakan (RTH) Adapun fungsi yang harus terpenuhi sebagai berikut:
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dalam penggunaannya, 1. Desa yang memiliki sistem berkelanjutan.
vegetasi dan satwa dapat menjadi sumber bahan makanan, bahan bangunan, bahan pakaian dan 2. Mengembangkan konservasi budaya.
obat. Sebagian besar masyarakat RW 12 Desa Cibodas mempunyai sawah yang hasilnya untuk 3. Area rekreasi budaya yang menciptakan kestabilan ekonomi daerah dan ekonomi masyarakat
dikonsumsi sendiri dan juga dijual ke luar desa, sehingga bahan makanan pokok cukup terpenuhi. lokal.
Selain itu masyarakat RW 12 Desa Cibodas memanfaatkan sempadan sawah yang cukup lebar 4. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan tempat masyarakat hidup. Sehingga
untuk menanam tanaman kayu. Tanaman kayu tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan baku pengembangan kawasan adalah sebagai fungsi rekreasi, dan fungsi edukasi.
pembuatan bangunan. Penggunaan fasilitas bersama juga diterapkan oleh masyarakat. Namun,
fasilitas untuk penggunaan bersama hanya musholla, dan balai pertemuan. Sistem pengelolaan
limbah padat di RW 12 Desa Cibodas dilakukan dengan memisahkan limbah organik, anorganik,
Pengembangan Zonasi
dan limbah gelas atau kaca. Limbah organik seperti sisa makanan dan sayuran busuk diolah
menjadi pupuk kompos. Limbah anorganik akan dibakar. Limbah gelas/kaca akan dibiarkan Pengembangan terhadap zonasi tapak berfokus kepada pembagian aktivitas pada RW 12 Desa Cibodas sebagai
sampai ada pemulung yang mengambil limbah tersebut. Sebagian masyarakat juga telah sebuah ecovillage. Dengan menciptakan sequence dalam ruang, dengan cara pengelompokan empat zonasi
menggunakan sumber energi yang terbarukan yaitu menggunakan biogas dari peternakan.
eksisting, dan memanfaatkan kriteria pengembangan dengan karakteristik, serta kriteria dalam pengembangan
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pengembangan area kawasan terdiri dari;

Nama Zona Pengembangan Area Tata Ruang Zonasi Karakteristik Zonasi Kriteria
1. Menjadi Identitas kawasan
Entrance 1. Menyambut
ecovillage Desa Cibodas
Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Penerima Parkir
Plaza Penerima
1. Pengembangan baru 2. Transisif
3. Informatif
2. Mengembangkan ciri budaya
lokal.
Sebagian besar penduduk RW 12 Desa Cibodas mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan
buruh tani. Kepercayaan masyarakat sampai saat ini adalah Islam. Pola umum lanskap RW 12 1. Dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan kualitas
Desa Cibodas adalah area permukiman pada bagian tengah kampung, dan lahan budidaya berada 1. Pengembangan baru 2.
hidup masyarakat.
Menjadi penguat informasi
1. Rekreasi
di sekeliling area permukiman. Letak bangunan rumah berkelompok dengan pagar pembatas Homestay dan workshop 2.
3.
Zona Pengembangan
Zona Penunjang 2. Edukasi
tentang perkampungan adat
Sunda
antar-rumah. Lahan budidaya terdiri atas kolam-kolam ikan, sawah, dan vegetasi pohon yang Ritual
3. Mengembangkan ciri budaya
lokal.
dapat dimanfaatkan. Kolam-kolam ikan terletak di sekeliling area permukiman, dan area sawah 4. Pertimbangan ekologis

terletak di sekeliling area kolam ikan. Tidak seperti area permukiman, kepemilikan lahan Makam 1. Kawasan yang melestarikan
budaya
budidaya merupakan kepemilikan pribadi. Setiap masyarakat RW 12 Desa Cibodas memiliki Masjid
1. Zona Pengembangan
2. Zona Penunjang
1. Apresiatif
2. Religi 2. Mempertahankan ciri
budaya lokal. Pertimbangan
ukuran sawah dan kolam ikan yang berbeda-beda. Ada juga masyarakat yang tidak mempunyai ekologis
sawah dan atau kolam ikan. Selain rumah, terdapat bangunan lain yang ada di RW 12 Desa Peternakan
1. Dapat memberikan manfaat
Perkebunan
Cibodas yaitu masjid dan balai pertemuan. Rumah-rumah warga di RW 12 Desa Cibodas sudah Persawahan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
banyak yang mengalami moderenisasi, namun secara umum bagian-bagian rumah sebagai wadah Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST)
2. Mengangkat nilai
Produksi-Reproduksi kesejarahan.
sehari hari masih sesuai dengan wadah sehari hari pada perkamungan adat Sunda, yaitu terdiri   Green House
1. Zona Pengembangan 2.
Zona Penunjang
1. Rekreasi
2. Edukasi
3. Menjadi penguat informasi
  tentang perkampungan adat
dari: Sunda
4. Mengembangkan ciri budaya
Balong lokal.
5. Pertimbangan ekologis
a. Tepas, yaitu bagian depang dalam rumah yang menyerupai ruang tamu
b. Pangkeng, yaitu ruang tidur Lapangan
1. Dapat memberikan manfaat
c. Tengah imah, yaitu ruang keluarga untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
d. Pawon, yaitu dapur 2. Sebagai wadah aktivitas
sosial
e. Golodog, yaitu teras sebagai tempat berkumpul warga pada saat siang atau sore hari utnuk Sosial
1. Zona Pengembangan 2. 1. Rekreasi
3. Mengangkat nilai
kesejarahan.
sekedar duduk-duduk sambil mengobrol. Bale Zona Penunjang 2. Edukasi
4. Menjadi penguat informasi
tentang perkampungan adat
Sunda
5. Mengembangkan ciri budaya
lokal.
6. Pertimbangan ekologis
DI AG R AM MATR I K S D AN D I AG RA M B UB B LE
Diagram Matriks

Diagram Bubble
PR O GR AM KE B UT UH AN
Zona Area Fasilitas Pokok
Fasilitas Penunjang
Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart

Lebar 1 jalur
Luas
Area Kapasitas

Jalan Raya:
Keterangan
Waktu
Kegiatan

Lebar
Kendaraan 2 Kendaraan Pagi
Gate
Entrance Main Entrance Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m 6m 2 Jalur 2 Arah Ruang luar bersifat terbuka dengan vegetasi semak untuk Siang
Gapura Papan Informasi Pengendara     menonjolkan bentuk bangunan Sore
Lebar manusia berjalan   Jalur Pedestrian: Malam
minimal 1 m 86 m² 2 Pejalan kaki 2 arah

Semi Outdoor Parking


Parkir Mobil Golongan III
 
Gate Lampu 3,00 x 5,00 m² 12 Mobil GIII Pagi
Pagar Signage Parkir Bus/ Truk Area parkir teduh, Siang
Parking   Markah Jalan   Pengendara 4,00 x 13,00 m² 2280 m² 20 Motor Vegetasi tidak menghasilkan buah, tidak getas Sore
Penerima Jalur Pedestrian 4 Bus
Jalur Pedestrian Parkir Motor Malam
dan Jalur 1,00 x 2,00 m²
Kendaraan

Lebar 1 jalur
Kendaraan Jalan Raya:
Jalur Pedestrian
dan Jalur Lampu minimal 3 m 2 Kendaraan Pagi
Signage Pejalan kaki   2 Jalur 2 Arah Ruang luar bersifat terbuka Siang
Plaza Kendaraan Pagar 360 m²
  Markah Jalan Papan Informasi Pengendara Lebar manusia berjalan   Berfungsi sebagai area orientasi Sore
minimal 1 m Jalur Pedestrian: Malam
Pusat Informasi
  2 orang 2 arah
 
Fasilitas Penunjang Luas Waktu
Zona Area Fasilitas Pokok Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart Area Kapasitas Keterangan Kegiatan

Lebar 1 jalur Jalan Raya:


2 Kendaraan
Kendaraan Pagi
Jalur Pedestrian Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m 2 Jalur 2 Arah Ruang luar bersifat terbuka Siang
Lapangan dan Jalur 4250 m²   Area orientasi
Kendaraan Markah Jalan Papan Informasi Pengendara   Jalur Pedestrian: Tempat aktivitas sosial budaya dan ekonomi berlangsung Sore
Lebar manusia berjalan Malam
2 Pejalan kaki
minimal 1 m 2 arah

Jalan Raya:
Lebar 1 jalur
Kendaraan 2 Kendaraan Pagi
Jalur Pedestrian 2 Jalur 2 Arah
Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m Berfungsi sebagai tempat berkumpul dan menggali informasi Siang
Bale dan Jalur Markah Jalan Papan Informasi Pengendara   6750 m²   terkait ecovillage Sore
Kendaraan Jalur Pedestrian:
Lebar manusia berjalan  
2 Pejalan kaki
minimal 1 m 2 arah

Gate
 
Jalur Pedestrian Jalan Raya:
  Lampu Lebar 1 jalur 2 Kendaraan
Kendaraan Pagi
Imah & Pusat workshop Pagar 2 Jalur 2 Arah
Homestay   Markah Jalan Signage Pejalan kaki minimal 3 m 2470 m²   Sebagai tempat menginap wisatawan Siang
Papan Informasi Pengendara   Sore
Amphi Theater Pst. Informasi Jalur Pedestrian:
    Lebar manusia berjalan 2 Pejalan kaki Malam
minimal 1 m
Viewing Plaza 2 arah
 
 

Fasilitas Penunjang Luas Waktu


Area Fasilitas Pokok Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart Area Kapasitas Keterangan Kegiatan

Lebar 1 jalur Jalan Raya:


2 Kendaraan
Kendaraan Pagi
Green House Jalur Pedestrian Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m 2 Jalur 2 Arah Tempat jual beli prodak-prodak yang berasal dari RW 12 Desa Siang
dan Jalur Pagar 370 m²  
& Market Kendaraan Markah Jalan Papan Informasi Pengendara   Jalur Pedestrian: Cibodas Sore
Lebar manusia berjalan Malam
2 Pejalan kaki
minimal 1 m 2 arah
Rekreasi dan Edukasi
Jalur Pedestrian
dan Jalur Jalan Raya:
Lebar 1 jalur
Kendaraan Lampu Kendaraan 2 Kendaraan Pagi
2 Jalur 2 Arah
Peternakan Pagar Signage Pejalan kaki minimal 3 m Siang
& Bio Gas Markah Jalan Papan Informasi Pengendara   2450 m²   Tempat perternakan, dan pengolahan limbah perternakan Sore
Jalur Pedestrian:
Pst. Informasi Lebar manusia berjalan 2 Pejalan kaki  
minimal 1 m 2 arah
Jalur Pedestrian
dan Jalur Jalan Raya:
Kendaraan Lampu Lebar 1 jalur 2 Kendaraan Pagi
Kendaraan 2 Jalur 2 Arah
Pagar Signage Pejalan kaki Siang
Balong Markah Jalan Papan Informasi Pengendara minimal 3 m 3300 m²   Tempat penampungan air hujan Sore
Lebar manusia berjalan Jalur Pedestrian:
Pst. Informasi minimal 1 m 2 Pejalan kaki  
2 arah
Jalur Pedestrian
dan Jalur Lebar 1 jalur
Kendaraan Kendaraan Jalan Raya:
minimal 3 m 2 Kendaraan
Pagi
Lampu Signage Pejalan Kaki   2 Jalur 2 Arah Siang
Kebun Pagar   Lebar manusia berjalan 11500 m²   Tempat berkebun
Papan Informasi Sore
Markah Jalan Pengendara minimal 1 m Jalur Pedestrian:  
  2 Pejalan kaki
  2 arah
 

Fasilitas Penunjang Luas Waktu


Area Fasilitas Pokok Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart Area Kapasitas Fungsi / Kriteria Kegiatan
Jalur Pedestrian
dan Jalur Jalan Raya:
Lebar 1 jalur
Kendaraan 2 Kendaraan
Lampu Kendaraan 2 Jalur 2 Arah Pagi
Signage Pejalan kaki minimal 3 m Siang
Sawah Pagar Papan Informasi Pengendara   16000 m²   Tempat bertani Sore
Markah Jalan Jalur Pedestrian:
Lebar manusia berjalan  
minimal 1 m 2 Pejalan kaki
2 arah
Imah
  Jalan Raya:
Lebar 1 jalur
Jalur Pedestrian Kendaraan 2 Kendaraan Pagi
dan Jalur Lampu 2 Jalur 2 Arah
Preservasi Pemukiman Pagar Signage Pejalan kaki minimal 3 m 58000 m²   Tempat bermukim Siang
Kendaraan Papan Informasi Pengendara   Sore
Markah Jalan Jalur Pedestrian:
Lebar manusia berjalan 2 Pejalan kaki Malam
minimal 1 m
2 arah
Jalur Pedestrian
dan Jalur Lebar 1 jalur Jalan Raya:
Kendaraan 2 Kendaraan
Kendaraan Pagi
Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m 2 Jalur 2 Arah Siang
  Pemakaman Pagar 10000 m²   Tempat makam
Markah Jalan Papan Informasi Pengendara   Jalur Pedestrian: Sore
Lebar manusia berjalan 2 Pejalan kaki  
minimal 1 m
2 arah
Jalur Pedestrian
dan Jalur Lampu
Jalan Raya:
Kendaraan Pagar Lebar 1 jalur 2 Kendaraan
Markah Jalan Kendaraan Pagi
2 Jalur 2 Arah
  TPST Lampu Signage Pejalan kaki minimal 3 m 1500 m²   Tempat pengolahan sampah terpadu Siang
Pagar Papan Informasi Pengendara   Sore
Markah Jalan Lebar manusia berjalan Jalur Pedestrian:  
2 Pejalan kaki
  minimal 1 m
  2 arah

Fasilitas Penunjang Luas Waktu


Zona Area Fasilitas Pokok Fasilitas Pelengkap Pengguna Standart Kapasitas Keterangan
Area Kegiatan
Jalur Pedestrian
dan Jalur Lebar 1 jalur Jalan Raya:
Kendaraan 2 Kendaraan
Lampu Kendaraan 2 Jalur 2 Arah Pagi
Signage Pejalan kaki minimal 3 m Siang
  Masjid Pagar 10000 m²   Tempat ibadah
Markah Jalan Papan Informasi Pengendara   Jalur Pedestrian: Sore
Lebar manusia berjalan Malam
2 Pejalan kaki
minimal 1 m
2 arah
KO N SE P RUA NG •Home Stay

1. Konsep Pengembangan Ruang


•Main Entrance

• Plaza Penerima
Konsep Ruang: Oriented roundabout
Kriteria:
•Kesinambungan visual terjadi apabila seseorang dapat
menentukan jejak ruang dalam kawasan yang menjadi jalur
lintas geraknya.
•Pencapaian ruang terarah dan langsung.
•Komposisi fasad yang harmonis antara bentuk horizontal
Konsep Main Entrance dan vertical, bukaan-bukaan ruang yang serasi,
Sumber: Pribadi
kesenadaan warna, kesamaan level bidangbidang
Konsep Ruang: Terbuka, Bersifat landmark bukaan/ornament. •Green House dan Market
Kriteria: •Sekuens ruang yang dibentuk oleh vegetasi, dapat
•Kesinambungan visual terjadi apabila seseorang dapat diwujudkan melalui pemanfaatan karakter tanaman yang
menentukan jejak ruang dalam kawasan yang menjadi memiliki nilai filosofis nasionalis, serta penggunaan yang
jalur lintas geraknya. berbeda disesuaikan dengan kesan ruang yang diharapkan
•Dapat diakses dari segala ruang dan fasilitas disekitarnya •Landmark dapat membantu orang untuk mengarahkan diri
•Sekuens ruang yang dibentuk oleh vegetasi, disesuaikan dan mengenal suatu tempat.
dengan kesan ruang yang diharapkan. Skala Ruang:
•Landmark dapat membantu orang untuk mengarahkan •Monumental
diri dan mengenal suatu tempat. •Inward oriented
Skala Ruang: Monumental
•Lapangan
•Parkir

Konsep Parkir
Sumber: Pinterest.com Konsep Ruang: Terbuka
Konsep Ruang: Terbuka
Kriteria:
Kriteria: Teduh dan dapat menampung kapasitas kendaraan
•Dapat menampung aktivitas masyarakat sebagai
tempat berolahraga, dan berkumpul
pengunjung
Skala Ruang: Sedang
Skala Ruang: Sedang
K O NS E P S I R K UL AS I Ragam Hias Flora
K O NS EP
O RNAM E N

a. Motif Kawung banyak dijumpai pada bangunan tempat pertemuan seperti Bale Agung di
Trusmi dan Langgar Alit di Keraton Kasepuhan Cirebon,
b. Motif Rucuk Bung (tukul, tumbuhan yang masih muda, berbentuk tunas). Banyak dipakai
Konsep Sirkulasi Primer pada tiang (saka) terutama pada bangunan
Sumber: Pribadi c. Keliangan berbentuk daun atau kelopak kering. Liang artinya daun kering. Motif ini
Kriteria: banyak dipakai pada tiang umpak di keraton dan Masjid Agung.
- Pola sirkulasi linear continuous d. Kangkungan berbentuk tumbuhan kangkung yang menjalar. Biasanya motif ini dipakai
•Menghubungkan gerbang jalan, ke parkiran, dan plaza
pada banjen (tepi keliling) seperti di tembok pintu gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon.
•Kuat menampung jenis kendaraan paling berat, seperti bus mini/elf.
•Terdapat Signage dan information board yang jelas. e. Patran simbar berbentuk dedaunan yang tidak teratur. Sering dipakai pada dinding kayu
•Perkerasan menggunakan asphalt. berukir (gebyog). Arti kata simbar adalah tumbuhan yang hidup menempel pada tanaman
•Pola sirkulasi dibuat tidak monoton, agar menghasilkan pengalaman ruang. lain tanpa merusaknya. Motif simbar nempunyai arti ketentraman dan kedamaian.
f. Kombinasi: berbentuk perpaduan antara tumbuhan dan hewan, seperti harimau, gajah,
Konsep Pengembangan Sirkulasi singa, dan ular. Motif ini sering digunakan pada lubang angin atau kerawang dan pada
Sirkulasi pada tapak terbagi menjadi:
ukiran kaligrafi. Warna-warna pada ragam hias flora
Sirkulasi Primer, menghubungkan area gerbang masuk, lahan parkir, plaza, area rumah warga,
homestay, lapangan, green house, peternakan, balong, perkebunan dan persawahan Ragam Hias Fauna
a. Gajah merupakan lambang kekuatan. Banyak dipasang di rumah tinggal.
b. Cecak. Cecak adalah lambang kewaspadaan, biasanya dikombinasikan dengan motif
tumbuhan.
c. Ular pucuk. Biasanya dipadukan dengan tumbuhan sebagai lambang kesucian.
d. Kerbau Lambang kesuburan tanah dan usaha pertanian.
e. Burung. Motif burung kutilang dan burung jalak yang dikombinasikan dengan motif
tumbuhan. Motif-motif fauna banyak dipakai pada gebyog rumah bangsawan atau
saudagar. Ditempatkan di antara ruang depan dengan ruang tengah.
Ragam Hias Alam

Konsep Sirkulasi Sekunder


Sumber: Pribadi
Sirkulasi Sekunder, merupakan sirkulasi yang menghubungkan antar fasilitas dalam 1 area.
a. Wadasan, Motif wadasan melambangkan kekuatan.
Kriteria: b. Mega sumirat, Mega sumirat merupakan mega yang
•Berhirarki bercahaya bersih, melambangkan suasana hati yang terang.
•Menghadirkan pengalaman ruang: landmark, dan modulasi panorama c. Megamendung, memperlihatkan mega yang mendung
•Mudah diakses bagi seluruh pengguna tapak melambangkan suasana hati yang murung. Kedua motif ini
•Menghubungkan fasilitas dalam bentuk nodes yang terdapat pada kawasan biasa terdapat pada bangunan bergaya keraton dan rumah
•Menstimulasi sensori dalam kategori warna, skala, dan tekstur. keluarga bangsawan.
•Perkerasan harus low maintenance
Sirkulasi Tersier
Diperuntukan bagi pejalan kaki dengan kebutuhan menghubungkan akses didalam fasilitas itu sendiri pada suatu area.
K O N SE P H I JAU No Nama Latin Nama Lokal Morfologi D. Tajuk Tinggi Fungsi
1 Cocos nucifera Kelapa Pohon 3m 4m Pengarah
1. Konsep Pengembangan Tata Hijau
Buffer
2 Bambusa sp. Bambu Pohon 3m 3m
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, gagasan pengembangan tata hijau adalah dengan Pembentuk vista

menggunakan vegetasi dataran tinggi, mempertahankan jenis vegetasi yang berada pada RW 12 3 Bouea macrophylla Gandaria Pohon 3,5 m 4m Peneduh, Habitat satwa

4 Plumeria alba Kamboja Pohon 2,5 m 3m Estetika


Desa Cibodas dan menambah jenis vegetasi introduksi dengan pertimbangan karakteristik yang
dapat dimanfaatkan dan digunakan pada kawasan, pertimbangan karakter terdiri dari: 5 Melaleuca leucadendra Kayu putih Pohon 3m 4m
Peneduh, Habitat satwa
Estetika

a. Pengarah
Dapat berfungsi sebagai media untuk mengarahkan pengungguna menuju ke suatu fasilitas. 6 Erythrina cristagalli Dadap merah Pohon 2,5 m 3m
Peneduh, Habitat satwa
Estetika
 
Ditanam dengan formasi linear, dan memiliki ketinggian lebih dari 3 meter. Tanaman
pengarah akan ditanam di kawasan zonasi penerima, zonasi rekreasi, dan zonasi preservasi, 7 Filicium Decipiens Kiara payung Pohon 3m 4m Peneduh, Habitat satwa

dengan pertimbangan fungsi utamanya sebagai penuntun dalam sequences yang akan
8 Mimusops elengi Tanjung Pohon 3m 4m Peneduh, Habitat satwa
dikembangkan.
9 Syzigium oleina Pucuk merah Pohon 2m 2,5 m Estetika

b. Peneduh 10 Melaleuca Brachteata Golden Tea Tree Pohon 3m 4m Estetika

Berfungsi sebagai media peneduh didalam tapak, dengan kriteria tanaman yang memiliki 11 Murraya paniculata Kemuning Perdu 1,5 m 2,5 m Estetka

percabangan memayung. Tanaman peneduh akan ditanam di kawasan zonasi rekreasi dan 12 Cananga odorata Kenanga Perdu 1,5 m
1m
2,5 m Estetika

13 Artbotrys siamensis Kaca Piring Kuning Perdu 1,5 m Estetika


zonasi preservasi, dengan pertimbangan fungsinya sebagai peneduh pada tapak.
1m
c. Buffer 14 Hibiscus rosa-sinensis Kembang Sepatu Perdu 1,5 m Estetika

Berfungsi sebagai pemagar pada kawasan menggunakan formasi tanaman dan pagar. 15 Duranta repens Teh Tehan Perdu 1m 1m Border
16 Cordyline terminalis Hanjuang Perdu 1m 1,5 m Estetika
d. Screening 17 Jasminum sambac Melati Perdu 1m 1,5 m Estetika
18 Turnera ulmifolia Turnera Perdu 1m 1,5 m Estetika
Berfungsi sebagai penghalang pandangan dari sebuah view dengan menggunakan tanaman. Brunfelsia uniflora Melati Kosta
19 Perdu 1,5 m 1,5 m Estetika

Salah satunya dapat digunakan untuk pengontrolan privacy, pengaturan ruang, dan 20 Crinum asiaticum Bakung Semak - 60 cm Estetika
21 Lantana Lantana Semak - 60 cm Estetika
penyaringan pandangan. -
22 Spathyphyllum panitii Spathyphyllum Semak 60 cm Estetika
e. Estetika -
23 Ruellia Brittoniana Ruelia Semak 60 cm Estetika
Tanaman yang memiliki nilai estetika yang sangat tinggi, seperti tanaman yang memiliki Pseuderanthemum
-
24 Melati Jepang Semak 60 cm Estetika
Reticulatum
bentukan yang unik, warna yang mencolok. Formasi tanaman estetis akan ditanam di titik- 25 Ligustrum lucidum Ligustrum Semak - 60 cm Estetika
-
titik tertentu sebagai “daya tarik” dari setiap zonasi tertentu. 26 Russelia equisetiformis Bunga Air Mancur Semak 60 cm Estetika

-
27 Crossandra infundibuliformis Crossandra Semak 60 cm Estetika

28 Jacobinia carnea Jacobinia Semak - 60 cm Estetika


-
29 Combretum indicum Melati Belanda Tanaman Rambat - Buffer

-
30 Antigonon Air Mata Pengantin Tanaman Rambat - Buffer

Tata Hijau Pada Perancangan Tapak


Sumber: Hasil Penelitian
S I T E PLA N P LA NT I NG PL AN
S K ET S A S UAS ANA
S K ET S A S UAS ANA
DE TAI L PE RTAN IA N TE RPAD U

Anda mungkin juga menyukai