Anda di halaman 1dari 56

1

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI TORAJA


UATARA
NOMOR : / /KEP/ /2016
TENTANG
PENGESAHAN RANCANGAN AKHIR RENCANA
STRATEGIS DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN LEMBANG
KABUPATEN TORAJA UATAR TAHUN 2016-
2021

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS


DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN LEMBANG KABUPATEN
TORAJA UTARA TAHUN 2016-2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang Kabupaten Toraja
Utara merupakan salah satu satuan kerja Perangkat Daerah yang
susunan organisasi, tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan
Bupati Nomor tahun 2016 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan
Lembang secara organisasi memiliki fungsi kelembagaan yang bersifat
operating core yaitu suatu lembaga yang harus melaksanakan kebijakan
khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, yang
diharapkan dapat menjamin integrasi dan sinergitas pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat dan desa di Kabupaten Toraja Utara.
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Daerah, Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah diwajibkan menyusun suatu
dokumen perencanaan daerah jangka menengah bersifat strategis yang
disebut dengan Rencana Strategis (RENSTRA).
2

RENSTRA Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Lembang


Kabupaten Toraja Utara merupakan bentuk dokumen perencanaan yang
mencoba menjawab pertanyaan dasar tentang siapakah kita? kemana kita
akan pergi ? bagaimana kita pergi ? serta menjelaskan apa makna
keberadaan kita ? Dari beberapa pendapat ini dapat disimpulkan bahwa
RENSTRA Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Lembang Kabupaten
Toraja Utara dapat membantu organisasi dalam mengungkapkan visi dan
mengidentifikasi langkah-langkah menuju visi tersebut, menciptakan fokus
serta kemampuan organisasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
Proses Penyusunan RENSTRA Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Lembang Kabupaten Toraja Utara berdasarkan Permendagri Nomor 54
Tahun 2010 diawali dengan pembentukan Tim Penyusun,
pengumpulan/informasi, penyusunan rancangan, perumusan rancangan,
pengolahan data/informasi, analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-
isu strategis, perumusan visi-misi-tujuan sasaran, merumuskan strategi,
kebijakan, program dan kegiatan selama 5(lima) tahun, melaksanakan
diskusi mendalam antar bidang pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Lembang Kabupaten Toraja Utara, penyusunan rancangan akhir,
verifikasi, pengesahan Bupati serta penetapan oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang Kabupaten Toraja Utara untuk
dapat dilaksanakan.
Keterkaitan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Lembang
Kabupaten Toraja Utara dengan dokumen perencanaan lain dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.1

Keterkaitan antar Dokumen Perencanaan

RPJM RKP
Nasional Nasional

Diperhatikan Diacu

RPJ PD PedomanRPJM Daerah Dijabarkan RKP Pedoman RAPBD APBD


& Daerah
RTRW
Bahan Bahan

Pedoman Diacu
RENSTRA Pedoman Renja SKPD RKA DPA
PD SKPD SKPD
3

RPJPD Kabupaten Toraja Utara Tahun 2005-2025 merupakan


dokumen perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi acuan
penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah (RPJMD) .
Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi
permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan
lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan
berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka
mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang.

RTRW Kabupaten Toraja Utara berdasarkan Peraturan Daerah


Nomor 3 tahun 2010 membagi wilayah pengembangan menjadi 6 WP.
Dokumen rencana tata ruang wilayah ini memuat strategi dan kebijakan
penataan ruang wilayah yang meliputi: 1) kebijakan dan strategi
perencanaan ruang wilayah 2) Kebijakan dan strategi penetapan
struktur ruang wilayah daerah.

RPJMD Kabupaten Toraja Utara Tahun 2016-2021 menyebutkan


tentang visi Kabupaten Toraja Utara Tahun 2015 – 2020 adalah ”Mekar
Untuk Sejahtera” yang dengan kata lain adalah terwujudnya Kabupaten
Toraja Utara yang dan memiliki mental bekerja keras guna mencapai
kemajuan Pembangunan yang bermanfaat nyata untuk rakyat berbasis
perdesaan. Untuk mencapai visi ini maka dilaksanakan melalui 7(tujuh)
misi :
1. Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang
4

berbasis pada nilai agama yang toleran, budaya lokal, berwawasan


gender dan supremasi hukum ;
2. Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis
teknologi informasi;
3. Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) ;
4. Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian,
kelautan, pariwisata, industri kreatif dan perkebunan serta
kehutanan dengan di dukung infrastruktur yang memadai ;
5. Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas SDM dan pengembangan produk
unggulan desa ;
6. Mengembangkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi,
telematika, pengairan, permukiman dan prasarana lingkungan yang
menunjang aktifitas sosial kemasyarakatan ;
7. Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan hidup.

RPJMD Kabupaten Malang akan dijabarkan didalam dokumen


RKPD yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan
APBD dan penyusunan renstra SKPD.

RENSTRA Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten


Malang tahun 2016-2021 merupakan bagian integral dari RPJMD
Kabupaten Malang tahun 2016- 2021 yang pelaksanaannya akan
dijabarkan didalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang setiap tahun mulai tahun 2016
sampai dengan tahun 2021.

1.2 Landasan Hukum


5

Dalam menyusun Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan


Desa Kabupaten Malang mengacu pada peraturan per-Undang-
Undangan yang berlaku yaitu : 1) landasan idiil Pancasila, 2) landasan
konstitusional UUD’45, serta 3) landasan operasional :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undnag-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintaham Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007;
6

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008
tentang RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2008
tentang Perencanaan Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
18. Peraturan Bupati Malang Nomor 36 Tahun 2011 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Malang;
19. Peraturan Bupati Malang Nomor Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Malang;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
22. Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat;
23. Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Bagian Tata Pemerintahan Desa.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud :
1. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
7

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan di Dinas


Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang pada
setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun ;
2. Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima
tahun ke depan ;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi
antar dokumen perencanaan ;
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara
efektif, efisien, dan berkelanjutan;
5. Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja
pembangunan daerah.

1.3.2 Tujuan :
1. Mendukung Terwujudnya Good Governance dan Clean
Government. dalam penyelenggaraan Pemerintahan Umum
khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, yang
merupakan penjabaran Visi-Misi Kabupaten Malang untuk
mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima)
tahun mendatang ;
2. Sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) tahunan bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan
Desa Kabupaten Malang.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2.2 Sumber Daya Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa
8

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pemberdayaan


Masyarakat dan Desa
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
BAB III ISU-ISU DTRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra
Provinsi/Kabupaten
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan isu-isu strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
4.2 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN
INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
9

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan


Masyarakat Dan Desa
2.1.1 Tugas dan Fungsi
Sebagaimana Peraturan Bupati Malang Nomor Tahun 2016
tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang mempunyai tugas :
1) Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam
penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pemberdayaan


Masyarakat Dan Desa mempunyai fungsi :
1) Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data
berbentuk data base serta analisa data untuk menyusun
program kegiatan;
2) Perencanaan Strategis pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa;
3) Perumusan kebijakan teknis Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa;
4) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
5) Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan bidang Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa;
10

6) Pelaksanaan Standart pelayanan minimal yang wajib


dilaksanakan dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa;
7) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa;
8) Pembinaan UPT dalam lingkup tugasnya;
9) Pembinaan Penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pemberdayaan masyarakat dan desa;
10) Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di
lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa;
11) Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan
masyarakat, lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.

Dengan mengacu pada Peraturan Bupati Malang Nomor Tahun


2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa dimana disebutkan tugasnya yaitu
melaksanakan urusan pemerintah daerah dan menyusun
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan desa, maka obyek
atau sasaran atau macam utama pelayanan adalah :
1) Pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa :
2) Pengembangan Usaha Ekonomi Sektor Informal ;
3) Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan RTS ;
4) Pengembangan Lembaga Kemasyarakatan, Sosial, Budaya
dan Peran Perempuan Perdesaan ;
5) Pengembangan Lembaga Adat ;
6) Peningkatan Partisipasi dan Swadaya Masyarakat ;
7) Pengembangan Kawasan Perdesaan ;
8) Pengembangan Sumber Daya Desa ;
9) Pengembangan Pemanfaatan TTG ;
10) Penguatan Kapasitas SDM Aparatur Pemdes ;
11) Penatausahaan Keuangan Dan Aset Desa ;
12) Penyelenggaraan Tertib administrasi Perkantoran
11

2.1.2 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Malang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa


Kabupaten Malang
Peraturan Bupati Nomor Tahun 2016
Sumber : Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, 2016

2.2 Sumber Daya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa


2.2.1 Sumber Daya Aparatur Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai struktur
organisasi yang telah ditetapkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa Kabupaten Malang akan didukung SDM Aparatur
sebanyak 33 personil yang berasal dari SDM Aparatur ex-Badan
12

Pemberdayaan Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang


variatif. Komposisi pegawai sesuai dengan strata pendidikan
formal, penjenjangan dan eselonisasi dapat dilihat dari rincian,
sebagai berikut :
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan
No. Jabatan Jml
SD SLTP SLTA SMK D1 D2/3 S1 S2 S3
1. Kaban - - - - - - 1 - - 1
2. Sekretaris - - - - - - - - - -
3. Kabid - - - - - - - 4 - 4
4. Kasubid - - - - - 6 2 - 8
5. Kasubag - - - - - - 1 2 - 3
6. Staf 1 - 4 3 - 2 2 - - 12
7. Kontrak - - 1 2 - - 6 - - 9
Total 1 - 5 5 - 2 16 8 - 37
Sumber : BPM Kabupaten Malang, per 31 Oktober 2016

Jumlah SDM aparatur ex-Badan Pemberdayaan Masyarakat


Kabupaten Malang per 31 Oktober 2016 sebanyak 37 orang. Yang
terdiri dari lulusan S2 sebanyak 8 orang, S1 sebanyak 16 orang,
D3 2 orang, SMK dan SLTA 10 orang dan SD 1 orang.
Dilihat dari tingkat pendidikannya maka SDM aparatur ex- Badan
Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang sudah cukup baik
karena 63,3 % (26 0rang) adalah lulusan Perguruan Tinggi
(D1-S2).

Jumlah Pegawai Berdasarkan Diklat Penjenjangan


Penjenjangan
Adum/
Diklatpim Diklatpim
No. Jabatan Adumla/ Diklatpim Jml
III / II /
Diklatpi I / Spati
Spama Spamen
m IV
1. Kaban - - 1 - 1
Sekretari
2. - - - - -
s
3. Kabid - 4 - - 4
4. Kasubag 3 - - - 3
5. Kasubid 8 - - - 8
6. Staf - - - - -
Total 11 4 1 - 16
Sumber : BPM Kabupaten Malang, per 30 Juni 2016.
13

Dari tabel Sumber Daya Aparatur tersebut diatas, maka Sumber


Daya Manusia ex- Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten
Malang sudah dapat dikatakan cukup baik dari segi tingkat
pendidikan namun demi kemampuan operasional akan tetap
dikembangkan melalui jalur pendidikan formal maupun non formal
guna lebih meningkatkan kemampuan Sumber Daya Aparatur
Pemerintah khususnya pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Malang di masa yang akan datang.

Eselonisasi

Jm
Pangkat
l
No. Eselon
IV/
III/b III/c III/d IV/a IV/c
b
1. II-b
- - - - 1 - 1
2. III-a
- - - - 2 - 2
3. III-b
- - - 3 - - 3
4. IV-a
- 3 8 - - - 11
Total - 3 8 4 2 - 17
Sumber : BPM Kabupaten Malang, per 30 Juni 2016

Ex- Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang, dipimpin


oleh seorang Kepala Badan dengan Eselon II-b yang membawahi
Sekretaris dengan Eselon III-a dan 4 (empat) Kepala Bidang dengan
Eselon III-b. Sekretaris membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian
dengan Eselon IV-a dan Kepala Bidang membawahi masing-masing
2 (dua) Kepala Sub Bidang dengan Eselon IV-a.

Sedangkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa menjadi


Perangkat Daerah yang berfungsi sebagai pelaksana (operating
core) yang dipimpin seorang Kepala Dinas, yang untuk
pelaksanaan tugasnya di bantu oleh seorang Sekretaris dan
4(empat) Kepala Bidang. Sekretaris membawahi 3(tiga) orang
Kepala sub Bagian : Renvapor, Keuangan & Asset dan Umum &
Kepegawaian.
14

Dari Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan


Desa dapat dilihat adanya perubahan struktur yang signifikan
dibandingkan dengan struktur Badan Pemberdayaan Masyarakat.
Perbedaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Perbedaan komposisi pada Susunan
Organisasi BPM dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

Jabatan BPM DINAS Keterangan


PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DAN DESA
Kepala Badan 1 - Eselon II
Kepala Dinas - 1 Eselon II
Sekretaris 1 1 Eselon III, Sekretaris BPM
Pensiun per 1 Maret 2016
Kepala Bidang 4 4 Eselon III
Kepala Sub Bagian 3 3 Eselon IV
Kepala Sub Bidang 8 - Eselon IV
Kepala Seksi - 12 Eselon IV
Jumlah 17 21
Jumlah staf 20 20 10 PNS,
10 Tenaga kontrak
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa :
- terdapat kekurangan SDM Aparatur 1(satu) eselon III yaitu
adanya kekosongan jabatan Sekretaris karena pensiun yang
saat ini diisi sementara oleh Kepala Bidang Pemberdayaan
Kelembagaan dan Keswadayaan Masyarakat (Drs Gunawan
Wibisono, MM.) sebagai PLT sekretaris BPM sehingga terjadi
rangkap jabatan (per 1 Maret 2016);
- Terdapat kekurangan SDM Aparatur 4(empat) orang eselon
IV yaitu dikarenakan adanya tambahan 1(satu) seksi pada
masing-masing bidang ;
- Terdapat kekurangan staf pada bidang apabila
diasumsikan dengan kebutuhan minimal 1(satu) orang eselon
IV di 4(empat) bidang memiliki 2(dua) orang staf sehingga
membutuhkan 24 orang (4 bidang x 3 seksi x 2 orang),
- Terdapat kekurangan 16 staf pada sekretariat, yang
diasumsikan kebutuhan minimal sebagai berikut :
 6(enam) orang staf (2(dua) orang operator untuk
masing-masing sub bagian) :
 2(dua) orang bendahara
15

 1(satu) orang agendaris


 1(satu) orang caraka
 5(lima) orang driver
 1(satu orang tenaga kebersihan
- Dengan adanya perubahan struktur organisasi maka
terdapat jumlah kebutuhan minimal staf sebanyak 40 orang
(bidang sebanyak 24 orang dan sekretariat sebanyak 16 orang)
sedangkan jumlah staf ex-BPM sebanyak 20 0rang (10 orang
PNS dan 10 orang Tenaga Kontrak), jadi ada kekurangan SDM
aparatur sebanyak 20 orang.

2.2.2 Sumber Daya Anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat


dan Desa
Sumber Daya Anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
juga diasumsikan berasal dari sumber daya anggaran ex- BPM,
yang dapat dilhat dari perkembangan realisasi anggaran selama
5(lima) tahun sebagaimana tabel di bawah ini.
16

Realisasi Anggaran Tahun 2011 – 2015 dan


Proyeksi Anggaran Tahun 2016 - 2021
Realisasi 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Anggaran (Rp..) (Rp..) (Rp..) (Rp..) (Rp..) (Rp.)
Realisasi 2,048,572,366 3,714,274,551 3,742,968,248 3,953,174,160 5.220.420.134 4.478.956.402
Kenaikan - 1,665,702,185 28,693,697 210,205,912 1.267.245.974,00 (741.463.732)

Prosentase - 81% 1% 6% 32,06% -14%


Kenaikan---
Rata2 - - - - - 21%
kenaikan

Proyeksi 2016 20/17 2018 2019 2020 2021


Anggaran
Gaji 1.955.617.402 2.093.365.000 2.093.365.000 2.093.365.000 2.093.365.000 2.093.365.000

Anggaran 2.523.341.000 4.174.987.500 5.009.985.000 6.011.982.000 7.214.378.400 8.657.254.080

Total 4.478.956.402 6.268.352.500


(Gaji+Anggaran) 7.103.350.000 8.105.347.000 9.307.743.400 10.750.619.080

Kenaikan (741.463.732,00) 1.789.396.098 834.997.500 1.001.997.000 1.202.396.400 1.442.875.680


/turun

Prosentase -14% 40 13,3 14,1 14,8 15,5


Kenaikan
Rata Rata - - - 6271662678- - 20
Kenaikan
17
18

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi anggaran ex- BPM
tahun 2011-1015 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 21%,
walaupun tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun anggaran
2016 yaitu sebesar Rp. 741.463.732,00 atau sebesar 14%.
Atas dasar hal tersebut maka proyeksi anggaran Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa secara optimis pada tahun
2017 – 2012 diharapkan dapat naik rata-rata sebesar 20%
mengingat pada awal 2017 ada pengembangan organisasi dari
Badan menjadi Dinas sehingga berkonsekwensi logis pada
peningkatan beban tugas dan volume pekerjaan.

2.2.3 Sarana Prasarana


Gedung Kantor ex- Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten
Malang terletak di Jalan Merdeka Timur Nomor 3 Malang (dalam
kompleks perkantoran Pendopo Kabupaten Malang, Jalan Agus
Salim Nomor 7 Malang), dengan peruntukan sebagai berikut :
1) Ruang Kepala ex Badan Pemberdayaan Masyarakat.
2) Ruang Sekretaris dan Tiga Sub Bagian beserta staf.
3) 4 (empat) Ruang untuk bidang.
Saat ini kondisi ruangan ex BPM masih kurang memadai
dikarenakan jumlah pegawai (jumlah meja kursi yang harus
tersedia) tidak sebanding dengan kapsitas ruangan yang ada, dan
diperberat dengan tidak tersedianya ruang komputer dan ruang
rapat sehingga ruangan bekerja tampak kumuh dan tidak rapi.

Rekapitulasi Barang ex- BPM

Jumlah Jumlah Harga


No Nama Bidang Barang
Barang Dlm Ribuan (Rp.)

1. TANAH
Tanah Untuk Bangunan Bida
Tempat Kerja 1 ng 67,500.00
2. PERALATAN DAN MESIN
a. Alat-alat Angkutan
- Kendaraan Dinas 3 Unit 388,350,000
Bermotor Perorangan
19

- Kendaraan Bermotor
Beroda Dua 15 Unit 183,724,700
3. Alat-alat Kantor dan Rumah
Tangga
b. Alat Kantor
- Mesin Ketik 5 Unit 1,900,000
- Alat Reproduksi 1 Unit 19,600,000
(Penggandaan)
- Alat Penyimapanan 18 Unit 30,878,000
Perlengkapan Kantor
- Alat Kantor 2 Unit 33,092,819
Lainnya
c. Alat Rumah Tangga
- Meubelair 21 Unit 130,048,200
7
- Alat Pendingin 4 Unit 26,100,000
- Alat Rumah Tangga 69 Unit 101,807,900
Lainnya (Home Use)
d. Komputer
- Personal Komputer 38 Unit 358,529,019
- Peralatan Personal 19 Unit 51,224,137
Komputer
e. Meja dan Kursi Kerja /
Rapat Pejabat
- Meja Kerja Pejabat 13 Unit 19,147,600
- Meja Rapat Pejabat 1 Unit 500,00
- Kursi Kerja Pejabat 25 Unit 49,871,100
4. Alat Studio Dan Komunikasi
f. Alat Studio
- Peralatan Studio
Visual 3 Unit 32,832,200
g. Alat Telekomunikasi
- Alat Komunikasi
Telephone 1 Unit 1,500,000

5. Gedung dan Bangunan


h Bangunan Gedung
. Tempat Kerja
- Bangunan Gedung
Kantor 1 Unit 500,000,000

6. Aset Tetap Lainnya


- Barang Bercorak
i. Kebudayaan
- Pahatan 13 Unit 23,430,000

Dari tabel rekapitulasi barang, masih dimunculkan / tercatat


adanya Asset tanah yang dimiliki terkait dengan alamat kantor
20

sebelumnya adalah menempati bangunan yang ada di Jalan Panji


(belakang kantor DPRD) Kepanjen, sedangkan saat ini kantor
beralamat di jalan Merdeka Timur menempati bangunan kantor
yang terintegrasi dan ditempati oleh beberapa SKPD. Seharusnya
pencatatan asset harus sudah dikeluarkan dari Neraca ex- BPM
tapi sampai saat ini masih belum dikeluarkan oleh Bagian Asset
pada DPPKA Kabupaten Malang selaku penanggungjawab
pencatatan asset daerah.

Bahwa saat ini pada tahun anggaran 2016 seharusnya ada


Kendaraan Bermotor Roda berkurang 2 (dua) buah karena hilang
belum dikeluarkan dari pencatatan asset BPM, yaitu :
- Nopol N-3691-DP (hilang Tahun 2015, pemeriksaan
Inspektorat telah selesai dan saat ini sedang dalam proses
penyelesaian TPTGR a/n Drs Gunawan Wibisono, MM.
NIP. 19650121 199403 1 003)
- Nopol N-3694-DP (hilang Tahun 2016, dalam proses
pemeriksaan Inspektorat , a/n Oni Eko Cahyono, SE.
NIP. 19700714 199303 1 003).

Ada beberapa barang perlengkapan kantor yang rusak dan


tersimpan di gudang / dititipkan belum dihapus dan dikeluarkan
dari catatan dari barang inventaris/perlengkapan kantor.

Dari kondisi diatas, maka dengan berubahnya kelembagaan BPM


menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa akan
berkonsekwensi logis pada kekurangan ruang dan peralatan
khususnya :
- meja dan kursi kerja untuk pejabat struktural eselon IV
sebanyak 4 unit, dan
- 20 unit meja staf (ada 20 kekurangan)

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


21

Capaian kinerja ex- Badan Pemberdayaan masyarakat pada umumnya


dilakukan dengan cara penguatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaan yang ada di perdesaan, yaitu berupa pembinaan dan
pemberian pelatihan ketrampilan serta bantuan peralatan, namun
demikian secara kwantitas hanya dapat dilakukan berdasarkan
ketersediaan dana dan sarana yang ada. Hal ini berpengaruh sangat
signifikan terhadap capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat
mengingat luas wilayah Kabupaten Malang yang terbesar kedua di Jawa
Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan jumlah penduduk yang
sangat besar, terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Pagu
indikatif untuk Badan Pemberdayaan Masyarakat yang tersedia pada
Kebijakan Umum Anggaran Kabupaten Malang sangat terbatas
dibandingkan dengan volume pekerjaan yang harus dicapai sehingga
perencanaan atau target kinerja kegiatan disesuaikan dengan
kemampuan sumberdaya yang tersedia. Sedangkan capaian kinerja pada
umumnya sangat baik karena sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
Hal ini dapat dilihat dari Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2015
sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 2.1
Capaian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun
2011 - 2015
NO. INDIKATOR TARGET TARGET TARGET TARGET RENSTRA BPM TH REALISASI CAPAIAN T
KINERJA UTAMA SPM IKK LAIN KE -
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. Persentase - 90% - 87 90 87 87 90 80 80 83 83
pemahaman
Aparatur
Pemerintah Desa
terhadap Tugas
Pokok dan Fungsi
2. Persentase Peran - 70% - 65 65 70 70 70 65 65 70 70
Lembaga
22

Kemasyarakatan
Desa /Kelurahan
dalam
Pembangunan
Desa
3. Persentase - 89% - 12.5 30 42 50 89 12.5 30 42 50
keaktifan
BUMDes
4. Persentase - 2,5% - 1 1,5 2 2 2,5 1 1,5 2 2
Peningkatan
Swadaya
masyarakat
5. Persentase - 30% - 30 30 30 30 30 15 15 20 20
partisipasi
perempuan dalam
pembangunan

Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa

Uraian Anggaran Pada Tahun Ke - Realisasi Anggaran pada Tahun Ke -

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

Peningkatan 668.338. 652.156.5 671.646.50 981.367. 1.201.293.0 722.649. 649.604. 641.655. 646.906. 981.367. 1.201. 722.649.
Keberdayaan 500 00 0 100 00 400 300 000 400 100 293.000 400
Masyarakat
Perdesaan

Peningkatan 515.924. 409.976.0 379.281.00 408.726.00 425.617.00 408.726. 507.535. 409.208. 373.706. 408.726. 425.617. 408.726.
Partisipasi 000 00 0 0 0 000 500 000 450 000 000 000
masyarakat
dalam
Membangun
desa

Peningkatan 49.545.0 - 69.439.000 52.000.000 62.000.000 63.760.0 49.454.0 - 69.335.0 52.000.0 62.000.0 63.760.0
Kapasitas 00 00 00 00 00 00 00
Aparatur
Pemerintah
Desa

Pengembangan 388.124. 385.000.0 407.640.00 350.577.00 498.179.00 345.000. 383.290. 381.302. 393.024. 350.577. 498.179. 345.000.
Lembaga 800 00 0 0 0 000 300 000 000 000 000 000
Ekonomi Desa

Peningkatan 72.600.0 165.000.0 100.250.00 79.055.000 508.339.30 79.100.0 72.223.4 164.318. 100.175. 79.055.0 508.339. 79.100.0
Peran 00 00 0 0 00 00 000 000 00 300 00
Perempuan di
Perdesaan

Realisasi 1.694.53 1.612.132 1.628.256. 1.871.725.1 2.695.428.3 1.619.23 1.662.10 1.596.48 1.583.14 1.871.72 2.695.42 1.619.23
2.300 .500 500 00 00 5.400 7.500 3.000 6.850 5.100 8.300 5.400

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas


Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
2.4.1 Tantangan
23

1) Perubahan dan paradigma Pemerintah menjadi Tata


Pemerintahan
2) Pergeseran paradigma kebijakan pembangunan
3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidak
berdayaan masyarakat
4) Globalisasi
5) Belum optimalnya pengelolaan SDD
6) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

2.4.2 Peluang
1. Dukungan dan komitmen pemerintah pusat, provinsi,
daerah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan
2. Perubahan paradigma pembangunan yang menitik beratkan
pada menciptakan suasana atau iklim yang kondusif
3. Pembangunan Ekonomi yang berpihak pada orang miskin
4. Akses Pasar yang terbuka
5. Keterbukaan informasi dan TI yang berkembang.

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Keberadaan suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dari perubahan
yang terjadi pada lingkungan dimana organisasi tersebut berada, baik
lingkungan internal maupun eksternal. Demikian juga, keberhasilan atau
kegagalan suatu organisasi sangat bergantung pada kemampuan
manajemen organisasi tersebut untuk membawa organisasinya untuk
melakukan adaptasi dengan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah
secara dinamis. Oleh sebab itu, dalam menyusun perencanaan strategis
adalah suatu kelaziman untuk melakukan analisis terhadap kondisi
lingkungan yang ada.
24

Kekuatan sebuah dokumen perencanaan strategis terletak pada


tingkat fleksibilitas substansi rencana terhadap dinamika perkembangan
kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam kurun waktu kebijakan
dan program organisasi / institusi yang telah direncanakan, akan tetapi
kemampuan adaptasi kebijakan dan program tersebut terhadap
perkembangan kondisi yang terjadi secara internal maupun eksternal.
Dari evaluasi pelaksanaan tugas dapat diketahui masing-masing bidang
memiliki permasalahan sebagaimana tabel dibawah ini.

Matrik Permasalahan Berdasarkan Tugas Masing-Masing Bidang


Faktor yang mempengaruhi
Capaian /
k Kajian Standard yang
Kondisi Internal (Kewenangan Eksternal (Diluar Permasalahan Pelay
digunakan
Saat Ini SKPD) kewenangan SKPD)

2 3 4 5 6 7

nggaraan Terlaksananya Tugas dan fungsi - Sumberdaya - Koordinasi lintas - Jumlah aparatur
penyelenggaraan yang ada pada manusia aparatur sektoral terbatas (masih k
etariatan pemerintahan struktural - Sarana dan - Kondisi geografis - Jumlah anggaran
secara prasarana Kab. Malang terbatas
operasional dan - Anggaran - Sarana dan prasa
administrasi. - Regulasi mobilitas aparatu
terbatas.

nggaraan Terlaksananya Tugas pokok dan - Regulasi - Koordinasi - Belum semu


dayaan Program/ fungsi pada Bidang tentang lintas sektoral Dusun tertinggal
nan Kegiatan Pemberdayaan Pemerintahan Desa - Kondisi perhatian.
akat dan Pemberdayaan Ketahanan - Program / geografis - Profil Desa/K
ur Pemdes. Pemerintahan Masyarakat dan Kegiatan Bidang - Kondisi optimal.
Desa. Aparatur Pemdes. Pemberdayaan pemerintahan desa - Perlu pening
Ketahanan dan masyarakat. kapasitas / SDM
Masyarakat dan - Jumlah angg
Aparatur Pemdes. terbatas.
- Anggaran
- SDM.
25

nggaraan Terlaksananya Tugas pokok dan - Regulasi tentang - Koordinasi lintas - Belum semua Des
dayaan Program / fungsi pada Bidang Pemerintahan Desa sektoral membentuk BUM
Ekonomi Kegiatan Pemberdayaan - Program / Kegiatan - Kondisi geografis belum optimal.
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Bidang - Program / Kegiatan - Keterbatasan dala
Usaha Ekonomi Desa. Pemberdayaan Bantuan base Pokmas usa
Desa Usaha Ekonomi Pemerintah Prov. - Pendidikan kema
Desa. Jatim. dalam rangka
- Anggaran - Kondisi Kelompok pemberdayaan us
- SDM. masyarakat usaha optimal.
informal.
- RTM, RTMH.
nggaraan Terlaksananya Tugas pokok dan - Regulasi tentang - Koordinasi lintas - Lembaga kemasy
dayaan Program / fungsi pada Bidang Pemerintahan Desa sektoral desa belum optim
agaan dan Kegiatan Pemberdayaan - Program / Kegiatan - Kondisi geografis - Banyak desa belu
dayaan Pemberdayaan Kelembagaan dan Bidang - Program / Kegiatan RPJMDes dan RK
akat Kelembagaan Keswadayaan Pemberdayaan Bantuan Hinah - Belum optimalnya
dan Masyarakat Kelembagaan dan Pemerintah Prov. RW dalam perenc
Keswadayaan Keswadayaan Jatim.
Masyarakat. Masyarakat. - Kondisi Lembaga
- Anggaran Kemasyarakatan
- SDM. Desa.

nggaraan Terlaksananya Tugas pokok dan - Regulasi - Koordinasi - Pemanfaatan


dayaan Program / fungsi pada Bidang tentang lintas sektoral masyarakat belum
n SDD. Kegiatan Pemberdayaan Pemerintahan Desa - Kondisi - Belum optim
Pemberdayaan TTG dan SDD. - Program / geografis dalam pengelolaa
TTG dan SDD. Kegiatan Bidang - Kondisi sumberdaya desa
Pemberdayaan TTG Lembaga
dan SDD. Kemasyarakatan
- Anggaran Desa.
- SDM.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan diatas maka dapat
diketahui tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
organisasi sebagai berikut :
a. Kekuatan
1) Tupoksi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa.
2) Keputusan Bupati Malang Nomor
188.45/469/KEP/421.013/2015 tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Malang.
3) Regulasi yang mendukung pemberdayaan masyarakat.
4) Pendampingan (kerjasama dengan pihak ketiga dan
perguruan tinggi).
b. Kelemahan
1) Keterbatasan kualitas SDM Aparatur Desa.
2) Luas Wilayah, jumlah penduduk dan geografi wilayah.
3) Keterbatasan anggaran dan sarpra.
c. Peluang
1) Dukungan dan komitmen pemerintah pusat, provinsi,
daerah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
2) Perubahan paradigma pembangunan yang menitik beratkan
pada menciptakan suasana atau iklim yang kondusif.
3) Pembangunan Ekonomi yang berpihak pada orang miskin.
4) Akses Pasar yang terbuka.
5) Keterbukaan informasi dan TI yang berkembang.
d. Tantangan
1) Perubahan paradigma Pemerintah menjadi Tata
Pemerintahan.
2) Pergeseran paradigma kebijakan pembangunan.
3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidak
berdayaan masyarakat.
4) Globalisasi.
5) Belum optimalnya pengelolaan SDD.
6) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Selanjutnya dilakukan analisa SWOT untuk dapat menyusun empat


strategi, yaitu :1) Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang; 2) Strategi menekan atau meminimalisir
kelemahan untuk memanfaatkan peluang; 3) Strategi menggunakan
kekuatan untuk mencegah dan mengatasi ancaman; 4) Strategi menekan
atau meminimalisir kelemahan untuk mengatasi ancaman.
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih Tahun 2016-2021

Visi dan misi dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021


merupakan visi dan misi yang sebelumnya telah menjadi materi
kampanye oleh pasangan pemenang pada saat Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pemilukada) Kabupaten Malang Tahun 2015 lalu. Hal ini
ditegaskan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang menyebutkan bahwa
setiap calon wajib untuk menyertakan visi pada saat mencalonkan diri
menjadi kepala daerah. Maka dari itu, mengacu pada hasil Pemilukada
Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 ini
merupakan hasil perumusan dari pasangan pemenang Pemilukada
Kabupaten Malang yang ditetapkan pada tahun 2016 yakni
Dr. H. Rendra Kresna dan H. Sanusi.
Visi Pembangunan Kabupaten Malang berpedoman pada arah
pembangunan Kabupaten Malang sebagaimana tertuang dalam RPJPD
Tahun 2005-2025, capaian pembangunan tahun 2010-2015,
memperhatikan kondisi masyarakat Kabupaten Malang saat ini,
permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan
memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh
masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah. Visi
Kabupaten Malang juga mempunyai semangat untuk menjalankan
komitmen pembangunan nasional sebagaimana yang telah diamanatkan
oleh Presiden Republik Indonesia, salah satu komitmen tersebut adalah
sektor pembangunan desa. Kabupaten Malang pada lima tahun kedepan
akan memperhatikan pembangunan desa sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014. Hal ini menjadi penting dikarenakan kondisi
geografis Kabupaten Malang yang luas membuat akses pelayanan dan
informasi berpotensi untuk tidak terdistribusi secara cepat dan
merata.Pembangunan desa setidaknya juga merupakan langkah kongkrit
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa dan kabupaten secara
umum. Untuk mengupayakan hal itu, Pemerintah Kabupaten Malang
menjadikan masyarakat desa sebagai subyek pembangunan,
sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Malang terhadap pembangunan
desa, salah satunya diwujudkan melalui penjabaran visi misi, yakni
dalam tujuan dan sasaran. Setidaknya beberapa penjabaran dalam
sasaran diarahkan untuk pembangunan desa, salah satunya adalah
peningkatan kualitas pelayanan publik Pemerintah Desa. Melalui
kualitas pelayanan publik yang baik dan memberi aksesibilitas kepada
kelompok rentan, seperti difabel dan PMKS, maka hal ini akan
mendorong tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga akan memberikan apresiasi
mengenai usulan atau partisipasi warga desa yang dimasukkan dalam
agenda Musrenbang Desa. Diharapkan melalui hal tersebut kebijakan
pembangunan tidak lagi hanya dengan sistem top-down melainkan juga
bottom-up. Selain itu, dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan untuk periode 2016-2021, dicanangkan Visi
Pembangunan Kabupaten Malang yang berlandaskan pada sebuah nilai
filosofis, yakni: Pertama: niat untuk konsisten dalam menjalankan
amanat konstitusi dan pembangunan, atau diberi istilah Madep. Kedua
Untuk mewujudkan niat tersebut pemerintah berkomitmen untuk
memiliki sikap kedisiplinan,bekerja keras dan produktif dalam
pelaksanakan pembangunan, atau disebut dengan Manteb. Sedangkan
untuk tujuan pembangunannya dalam 5 tahun kedepan, Pemerintah
Kabupaten Malang menginginkan agar setiap pembangunan dapat
dirasakan secara nyata oleh masyarakat,atau diberi istilah Manetep.
Dengan mempertimbangkan tiga landasan filosofis dan pedoman
arah pembangunan di atas, maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan untuk periode 2016-2021, dicanangkan Visi
Pembangunan Kabupaten Malang sebagai berikut:"Terwujudnya
Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP” Secara
terperinci rumusan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
“Terwujudnya Kabupaten Malang yang Istiqomah dan Memiliki
Mental Bekerja Keras Guna Mencapai Kemajuan Pembangunan
yang Bermanfaat Nyata untuk Rakyat Berbasis Pedesaan”.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan


dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu
gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya. Adapun misi pembangunan Kabupaten Malang untuk
5 tahun kedepan adalah sebagai berikut:
1) Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang
berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal, dan supremasi
hukum;
2) Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis
teknologi informasi;
3) Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia;
4) Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian,
pariwisata, dan industri kreatif;
5) Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk
unggulan desa;
6) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi,
telematika, sumber daya air, permukiman dan prasarana lingkungan
yang menunjang aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan;
7) Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Strategi dan Arah Kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang


menetapkan tiga strategi umum sebagai prioritas dalam kegiatan
pembangunan pada periode tahun 2016-2021. Ketiga strategi tersebut
ialah: Kemiskinan, lingkungan hidup, dan wisata. Oleh sebab itu, untuk
menjadikan ketiga strategi tersebut dapat kongkrit diaktualisasikan,
maka ketiganya akan dirujuk sebagai landasan dari prioritas kebijakan
umum dan program pembangunan daerah.
Kebijakan umum dalam kaitannya dengan pengentasan kemiskinan:
1) Pengentasan kemiskinan melalui pembukaan lapangan pekerjaan
berbasis industri masyarakat (UMKM);
2) Pengentasan kemiskinan melalui koperasi;
3) Peningkatan perekonomian guna mengentaskan kemiskinan
pembukaan sentra industri kreatif;
4) Pengentasan kemiskinan melalui fasilitasi kegiatan kerja padat
karya;
5) Pengentasan kemiskinan melalui kegiatan pengembangan
keterampilan kepada penduduk miskin.

Berkaitan dengan penjelasan diatas maka Dinas Pemberdayaan


Masyarakat Dan Desa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya akan
melaksanakan misi kelima dari misi Pemerintah Kabupaten Malang yaitu
misi Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas SDM Desa, dan pengembangan
produk unggulan desa. Selanjutnya misi ini akan dijabarkan menjadi
arah kebijakan, strategi dan program dan kegiatan berserta target dan
bagaimana mengukur tingkat keberhasilan.

3.3 Telaah K/L, Renstra BAPEMAS JATIM Dan RPJMD Kabupaten


Malang
3.3.1 Telaah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi Tahun 2015 – 2019.
Pembangunan Nasional selama hampir 70 tahun sejak Indonesia
merdeka telah menghasilkan berbagai kemajuan. Namun disadari
bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan selama ini
ternyata telah menimbulkan residu masalah pembangunan di
perdesaan. Pendekatan pembangunan yang sangat menekankan
pada pertumbuhan ekonomi makro, cenderung menimbulkan
terjadinya kesenjangan pembangunan antar wilayah yang cukup
besar. Investasi dan sumberdaya terserap dan terkonsentrasi di
perkotaan dan pusat-pusat petumbuhan, sementara wilayah-
wilayah hinterland mengalami pengurusan sumberdaya yang
berlebihan. Secara makro dapat kita lihat terjadinya ketimpangan
pembangunan yang signifikan, misalnya antara desa-kota, antara
wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Barat, antara wilayah Jawa
dan luar Jawa dan sebagainya.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi
prioritas penting bagi Pemerintahan Presiden Jokowi, yang
menempatkan desa sebagai kekuatan untuk bisa diberdayakan
menjadi “kekuatan besar” yang akan memberikan kontribusi besar
terhadap misi Indonesia yang berdaulat, sejahtera dan
bermartabat. Dengan disahkannya UU nomor 6 tahun 2014
tentang Desa memberikan harapan dan peluang bagi Desa untuk
mendapat perhatian lebih dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendorong mempercepat
pembangunannya. Maka dari itu, pembangunan perdesaan
diarahkan untuk (1) Mengurangi kemiskinan dan kerentanan
ekonomi di perdesaan; (2) Memenuhi standar pelayanan minimum
khususnya di desa-desa tertinggal dan perbatasan;
(3) Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan;
(4) Penguatan tata kelola pemerintahan Desa yang baik;
(5) mewujudkan Desa berkelanjutan, yang berbasis pada potensi
sumber daya sosial budaya lokal dan daerah; serta (6) Membangun
keterkaitan desa-kota melalui pengembangan kegiatan
perekonomian hulu-hilir dan industrialisasi perdesaan khususnya
di desa-desa yang telah berkembang dan mandiri yang terkait
dengan industri di pusat-pusat pertumbuhan terdekat.
Tujuan pengaturan Desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 adalah menciptakan desa yang kuat, maju, mandiri, dan
demokratis. Hal ini sejalan dengan arah Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap ke-3 Tahun 2015-2019
yaitu “Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan
menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian
yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta
kemampuan IPTEK.”
Dalam hal pembangunan, desa menerapkan sistem perencanaan
ganda. Pertama, perencanaan partisipatif dalam kerangka
pembangunan dari, oleh, dan untuk desa yang disebut “desa
membangun”. Kedua, perencanaan teknokratik yang melibatkan
kekuatan supra desa seperti kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
dan pemerintah pusat dalam kerangka pembangunan kawasan
perdesaan yang disebut “membangun desa”.
Dasar-dasar Strategi Pembangunan Nasional adalah sebagai
berikut:
1) Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan wilayah;
2) Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat;
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4) Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sector
dan jenis usaha yang memasukkan nilai tambah sebesar-
besarnya dengan SDM berkualitas, inovasi, kreatifitas dan
penerapan teknologi yang tepat;
5) Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil
agregasi dari pembangunan daerah yang berkualitas.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional dan
mewujudkan Sembilan Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA),
terdapat delapan Strategi Pembangunan Nasional untuk
mewujudkan NAWACITA yaitu:
1) Penguatan tata kelola desa yang baik, melalui:
1) penyusunan peraturan pelaksanaan UU Desa;
2) menyusun peraturan pelaksanaan perundang-undangan
terkait dengan UU Ketransmigrasian, dan PP Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal; 3) peningkatan kapasitas
pemerintah dan masyarakat desa ;
2) Mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimum
untuk pelayanan dasar di perdesaan, daerah tertinggal dan
kawasan transmigrasi ;
3) Penguatan pendanaan pembangunan yang bersumber dari
APBN, APBD, Dunia Usaha, dan Masyarakat ;
4) Mendorong investasi yang meningkatkan produktivitas
rakyat ;
5) Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat ;
6) Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang
keamanan, adminitrasi kependudukan, pertanahan, akta-akta,
dan sebagainya ;
7) Peningkatan koneksitas melalui penyediaan infrastruktur
transportasi dan perhubungan di perdesaan, daerah tertinggal
dan kawasan transmigrasi ;
8) Peningkatan dan Penguatan koordinasi lembaga pusat dan
daerah dan antar daerah

3.3.2 Renstra BAPEMAS Provinsi Jawa Timur


RPJMD Jawa Timur Tahun 2014-2019 menjelaskan bahwa visi
pembangunan daerah adalah Jawa Timur Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak, sedangkan
Misi Pembangunan di Jawa Timur adalah Makin Mandiri dan
Sejahtera bersama Wong Cilik.
Berlandaskan visi dan misi tersebut maka pembangunan Daerah di
Jawa Timur dilaksanakan dengan strategi pokok pembangunan
berkelanjutan yang berpusat pada rakyat(people centered
development) yang inklusif dan mengedepankan partisipasi rakyat
(participatory based development), pertumbuhan ekonomi yang
berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor growth) dan
pengarusutamaan gender. Untuk mewujudkannya maka
diperlukan upaya untuk mengoptimalkan kinerja pemerintahan
melalui pengembangan reformasi birokrasi sehingga mampu
memberikan pelayanan secara prima dan efisien, mengembangkan
kinerja ekonomi untuk memacu pertumbuhan ekonomi bagi
kesejahteraan masyarakat serta mengoptimalkan kinerja sosial
dengan kebijakan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi yang
dimiliki. Konsep utama dari pembangunan yang berpusat pada
rakyat adalah memandang inisiatif kreatif dari rakyat sebagai
sumber daya pembangunan yang utama dan memandang
kesejahteraan material dan spiritual sebagai tujuan yang dicapai
oleh proses pembangunan yang berorientasi pada potensi manusia
sehingga pembangunan yang berdimensi kerakyatan memberi
peran pada masyarakat sebagai subyek bukan sebagai obyek.
Tujuan pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur pada kurun waktu
5 (lima) tahun mendatang adalah :
1) Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat dan Desa serta
pemberdayaan masyarakat miskin;
2) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
pendayagunaan SDA untuk pemenuhan kebutuhan sarpras
dasar dan pengembangan TTG;
3) Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan;
4) Meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan adat dan nilai-nilai sosial budaya lokal.

Adapun Sasaran pembangunan adalah :


1) Meningkatnya kelompok usaha ekonomi Masyarakat ,
lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel. Dan pemberdayaan
masyarakat miskin;
2) Meningkatnya pusat layanan informasi TTG dan
aksesibilitas masyarakat miskin terhadap pengelolaan SDA dan
sarana prasarana dasar;
3) Meningkatnya kapasitas SDM dan Lembaga
kemasyarakatan desa/kel;
4) Terwujudnya peningkatan swadaya dan partisipasi
masyarakat

3.3.3 RPJMD Kabupaten Malang


Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, yang berasaskan desentralisasi,
dimana Pemerintah menyerahkan sebagian wewenang kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan guna mempercepat kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.
Dokumen RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten
Malang untuk periode 5 (lima) tahun pada tahap ke-3 dari RPJPD
2005-2025. RPJPD tersebut disusun berdasarkan kewenangan
pemerintah Kabupaten Malang. Dalam penyusunannya
berpedoman pada RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025
dan RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2025, serta
memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019.
Selanjutnya, RPJMN Tahun 2014-2019.
Pemerintah Kabupaten Malang telah menetapkan prioritas
strategi dan arah kebijakan guna menopang pembangunan daerah.
Prioritas akan dimaksudkan untuk dapat menjadi program
unggulan yang akan dilaksanakan selama 2016-2021. Selain itu,
prioritas ini dianggap sebagai penerjemahan terhadap visi misi
bupati terpilih yang telah dirancang. Pada periode kali ini
Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan tiga prioritas
kebijakan, yakni: menurunkan jumlah kemiskinan, meningkatkan
lingkungan hidup, meningkatkan potensi sektor pariwisiata.
Ketiga prioritas tersebut memiliki keterkaitan atau saling
berhubungan antara satu sama lainnya. Ketiganya saling
behubungan untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten Malang. Sebagai ilustrasi, untuk
mengurangi angka kemiskinan Pemerintah Kabupaten Malang
membutuhkan daya pertumbuhan sektor ekonomi yang kuat.
Di saat yang sama, meningkatnya pertumbuhan sektor industri
pariwisata di Kabupaten Malang selama beberapa tahun lalu telah
dirasakan dapat mendorong ekonomi masyarakat sekitar lokasi
wisata, bahkan pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu,
meningkatkan potensi sektor pariwisata memiliki keterhubungan
yang saling menopang dengan penurunan jumlah kemiskinan.
Pengembangan dan peningkatan sektor pariwisata membutuhkan
kondisi sumber daya alam yang terjaga dengan baik.
Konsekuensinya peningkatan kualitas lingkungan hidup menjadi
penting untuk dilaksanakan.
Di dalam dokumen RPJMD memuat sasaran yang hendak
dicapai oleh PD atau salah satunya adalah Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa yang memiliki kewenangan di urusan wajib
pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
Masyarakat memiliki batasan operasional dalam penanganan
kemiskinan yaitu pada perubahan pola pikir dan kemampuan
masyarakat desa sebagai sasaran program/kegiatan peningkatan
kapasitas kelembagaan Pemerintahan Desa, kelembagaan ekonomi,
social dan budaya yang memperhatikan kearifan local, serta
optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Desa dan penggunaan
Teknologi Tepat guna.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan pola penataan
ruang yang sesuai dengan Peraturan Daerah No. 3 tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Malang.
Sebagaimana diketahui, Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
Kabupaten Malang terdiri atas 1) Kebijakan dan strategi perencanaan
ruang wilayah yang meliputi penetapan struktur ruang wilayah,
penetapan pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis serta
penetapanfungsi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; 2) Kebijakan dan
strategipenetapan struktur ruang wilayah daerah memuat kebijakan
danstrategi sistem perdesaan; kebijakan dan strategi sistem
perkotaan;kebijakan dan strategi penetapan fungsi kawasan perdesaan
dankawasan perkotaan; kebijakan dan strategi pengembangan system
jaringan prasarana wilayah. Lebih lanjut, untuk mengembangkanrencana
fungsi dan sistem kewilayahan, ditetapkan sebanyak 6 (enam)Wilayah
Pengembangan Kabupaten Malang, yang terdiri atas: 1) WP Ilingkar kota
Malang; 2) WP II Kepanjen; 3) WP III Ngantang; 4) WP IVTumpang; 5) WP V
Turen dan Dampit; 6) WP VI Sumbermanjing Wetan.
Keterkaitan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Kabupaten Malang dalam mengacu dan berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Malang, RPJMD Kabupaten Malang disusun dengan
mengacu atau memperhatikan RTRW Kabupaten Malang sehingga dapat
dibuat kesimpulan bahwa Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan
Desa mengacu pada RTRW Kabupaten Malang.
Penyusunan program kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa tidak berkaitan langsung dengan dokumen KLHS. Fokus kajian
pada dokumen KLHS Kabupaten Malang dalam melaksanakan Misi
kelima bertumpu pada Program ketahanan pangan dan penanggulangan
bencana. Secara jelas dapat dilihat pada matrik dibawah ini.

Misi ke -5 Program Rekomendasi Integrasi

Posisi rekomendasi
dalam struktur
Perumusan hasil
program dan
mitigasi dan
kebijakan
alternatif ke
pembangunan dalam
dalam RPJMD
RPJMD atau
RENSTRA SKPD

Melakukan percepatan Program  kebijakan tata  Badan


pembangunan desa Peningkatan ruang Penanggulangan
melalui penguatan Ketahanan  kajian Bencana
kelembagaan, Pangan kesesuaian  Dinas
peningkatan kualitas lahan untuk Pertanian/Perkebun
SDM, dan pertanian an
pengembangan produk  kegiatan
unggulan desa implementasi
sistem pertanian
hemat air-hemat
energi-sistem
pertanian ramah
lingkungan dan
berlanjut
(organik, dll)

Sumber : KLHS, BLH 2016

3.5 Penentuan isu-isu strategis


Permasalahan Badan Pemberdayaan Masyarakat dalam
melaksanakan tupoksinya adalah :
1) Masih rendahnya kualitas SDM Aparatur Pemdes dan belum
tersediannya data base potensi desa
2) Belum optimalnya peran lembaga kemasyarakatan (LPMD/K),
partisipasi dan keswadayaan masyarakatlemahnya sistem evaluasi,
pemantauan dan pengendalian kegiatan pemberdayaan.
3) Belum optimalnya pengembangan UED dan peran perempuan
dalam pembangunan
4) Belum optimalisasi pengembangan SDD dan pengembangan/
pemanfaatan TTG
Penentuan Isu Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Kinerja Kendala Internal Peluang Tantangan Permasalahan Utama Isu Strategis
Menuju 1) Keterbatasan 1) Dukungan dan 1) Perubahan Belum optimalnya pola Masih rendahnya kualitas
terwujudnya SDM Aparatur komitmen paradigm pembinaan, sosialisasi dan SDM Aparatur Pemdes
kemandirian Dinas pemerintah pusat, Pemerintah pelatihan yang ada dan belum tersediannya
masyarakat Pemberdayaan provinsi, daerah menjadi Tata data base potensi desa
Masyarakat Dan dalam percepatan Pemerintahan
Desa penanggulangan 2) Pergeseran
2) Keterbatasan kemiskinan paradigma Masih rendahnya kualitas Belum optimalnya peran
anggaran dan 2) Perubahan kebijakan SDM masyarakat Desa lembaga kemasyarakatan
sarpra Dinas paradigma pembangunan (LPMD/K), partisipasi dan
Pemberdayaan pembangunan 3) Persoalan keswadayaan masyarakat
Masyarakat Dan yang menitik kemiskinan yang dan peran perempuan
Desa beratkan pada mencerminkan dalam pembangunan
3) Luas Wilayah, menciptakan ketidak Kurangnya pemahaman Belum optimalnya
jumlah suasana atau berdayaan tentang pentingnya pengembangan UED
penduduk dan iklim yang masyarakat pengembangan lembaga
geografi wilayah 4) Globalisasi UED bagi peningkatan
kondusif
4) Rendahnya 5) Belum kesejahteraan masyarakat
3) Pembangunan
kualitas SDM optimalnya desa
Ekonomi yang
Aparatur Desa pengelolaan SDD
berpihak pada Kurangnya pemahaman Belum optimalisasi
6) UU Nomor 6
orang miskin pentingnya pengelolaan pengembangan SDD
Tahun 2014
4) Akses Pasar yang SDD bagi pembangunan danpengembangan/
tentang Desa
terbuka Desa pemanfaatan TTG
5) Keterbukaan
informasi dan TI
yang berkembang.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Tujuan dan sasaran jangka Menengah Dinas Pemberdayaan


Masyarakat Dan Desa
4.1.1 Tujuan
1) Mendukung terwujudnya peningkatan kemampuan sumber
daya manusia aparatur pemerintahan desa/Kelurahan dan
masyarakat melalui potensi dan sarana yang ada;
2) Mendukung terwujudnya pengembangan usaha ekonomi
Kerakyatan di sektor informal dengan mendayagunakan
potensi ekonomi desa, peningkatan Lembaga ekonomi dan
stimulan dana pembangunan sebagai upaya pengentasan
kemiskinan;
3) Mendukung terwujudnya pengembangan dan pemanfaatan
TTG secara optimal dan Sumber daya desa melalui kerjasama
antar lembaga;
4) Mendukung terwujudnya optimalisasi lembaga
kemasyarakatan, social, budaya, dan termasuk peran
perempuan dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat ;
5) Mendukung terwujudnya peningkatan kompetensi aparatur
yang berdaya guna dan berhasil guna melalui budaya kerja
yang disiplin dan profesional.

4.1.2 Sasaran
1) Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM Aparatur Pemdes,
Validasi data dasar, tersusunnya dokumen Perencanaan dan
keuangan & aset Desa, serta kelancaran pelaksanaan
PILKADES
2) Peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan
kemasyarakatan, sosial dan keswadayaan masyarakat dan
peningkatan kapasitas kelompok perempuan.
3) Peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan ekonomi,
BUMDesa / Pasar Desa
4) Identifikasi dan inventarisasi dan pemetaan
potensi/permasalahan SDD, serta pengembangan/
pemanfaatan TTG.
Secara lengkap tujuan dan sasaran jangka menengah dan indikator sasaran secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.1
Tujuan, Sasaran Jangka Menengah dan Indikator Sasaran

INDIKATOR TARGET KINERRJA SASARAN TAHUN KE


NO TUJUAN SASARAN FORMULA
SASARAN
2016 2017 2018 2019 2020 2021

MISI V : Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM Desa, dan pengembangan produk unggulan desa.
1 Peningkatan Meningkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintah Persentase 6% 15% 19% 19% 19% 19%
kemampuan SDM Desa dalam Mewujudkan Good and Clean pemahaman
Aparatur Desa Government. Aparatur
Pemerintah Desa
terhadap Tugas
Pokok dan
Fungsi.

Peningkatan Kelancaran Administrasi / Ketepatan waktu Presentase 100% - 100% - -


2
partisipasi Pelaksanaan Pilkades Ketepatan Waktu
Masyarakat dalam Pelaksanaan
Membangun Desa Pilkades

3 Peningkatan Peran Meningkatkan Peran Lembaga Persentase Peran 65% 67% 69% 70% 72% 75%
Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam Pembangunan Lembaga
Kemasyarakatan, Desa. Kemasyarakatan
Sosial, Budaya Desa/ Kelurahan
dan kelompok (LKD/K) dalam
perempuan dalam Pembangunan.
pembangunan
desa

4 Peningkatan Meningkatkan partisipasi Masyarakat Persentase 60% 62% 65% 68% 70% 72%
partisipasi perdesaan Peningkatan
masyarakat Swadaya
masyarakat
5 Peningkatan Pengelolaan SDD / TTG Persentase 6% 17% 19% 19% 19% 19%
Pemahaman
Terhadap
Pengelolaan
SDD / TTG

Presentase - 20% 20% 20% 20% 20%


Tingkat
Pemahaman SDM
dalam
berpartisipasi
membangun Desa

Peningkatan peran MeningkatkanPeranLembagaEkonomiDesa Persentase 14% 19% 24% 32% 40% 44%
6
lembaga ekonomi dalam rangka Peningkatan Pendapatan Asli Keaktifan
desa dalam Desa dan peningkatan pendapatan BUMDesa
memberikan masyarakat.
kontribusi
terhadap
pendapatan asli
desa
Peningkatan Peran 10% 5% 5% 5% 5% 8%
7
Lembaga Meningkatnya peran perempuan dalam Persentase
kelompok pembangunan desa partisipasi
perempuan dalam perempuan dalam
pembangunan Pembangunan
desa
4.2 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
4.2.1 Strategi
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, dinyatakan dalam
KetentuanUmum Pasal 1 angka 14 disebutkan bahwa strategi
adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi. Hal ini berarti bahwa strategi
pembangunan daerah merupakan upaya atau cara untuk
mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran Pemerintah
Kabupaten Malang yang telah ditetapkan. Selanjutnya, strategi
juga bisa disebut sebagai metodologi dalam menentukan program
prioritas terhadap target kinerja capaian dalam 5 tahun. Oleh
karena itu, strategi merupakan unsur penting yang dapat
mewujudkan inovasi, reformasi, dan peningkatan kinerja
birokrasi. Selain sebagai upaya untuk mencapai visi dan misi,
strategi pembangunan Pemerintah Kabupaten Malang juga
merupakan serangkaian komitmen untuk mewujudkan
pembangunan yang sesuaidengan konstitusi dan kebijakan
nasional, serta tata pemerintahan yang berpihak pada
kesejahteraan masyarakat.

Strategi Pemberdayaan yang disesuaikan dengan mengacu pada


stategi daerah untuk Tahun 2016 – 2021 adalah :
1) Pengurangan beban hidup
2) Peningkatan Pendapatan
3) Peningkatan kualitas kehidupan social ekonomi masyarakat
4) Penguatan kapasitas dan kualitas lembaga
kemasyarakatan, ekonomi dan sosial desa
5) Penguatan kapasitas dan kualitas SDM Aparatur Pemdes
6) Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan potensi SDD
DAN TTG dengan berwawasan lingkungan
7) Peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat
8) Pengembangan dan pelestarian nilai-nilai adat, budaya dan
kearifan lokal

Matrik SWOT dan Penentuan Strategi Dinas Pemberdayaan Masyarakat


Dan Desa

Peluang (O): Tantangan (T):


ANALISA LINGKUNGAN 1) Dukungan dan 1) Perubahan
EKSTERNAL komitmen paradigma
( ALE ) pemerintah pusat, Pemerintah menjadi
provinsi, daerah Tata Pemerintahan
dalam percepatan 2) Pergeseran
penanggulangan paradigma kebijakan
kemiskinan pembangunan
2) Perubahan 3) Persoalan
paradigma kemiskinan yang
pembangunan yang
mencerminkan
menitik beratkan
ketidak berdayaan
pada menciptakan
suasana atau iklim masyarakat
yang kondusif
4) Globalisasi
5) Belum optimalnya
3) Pembangunan
Ekonomi yang pengelolaan SDD
berpihak pada orang
6) UU Nomor 6 Tahun
miskin 2014 tentang Desa
4) Akses Pasar yang
ANALISA LINGKUNGAN
terbuka
INTERNAL ( ALI ) 5) Keterbukaan
informasi dan TI
yang berkembang.
Kekuatan (S): Strategi S-O Strategi S-T :
1) Tupoksi DPMD 1) Pengurangan 1) Optimalisasi
2) Keputusan Bupati Malang beban hidup pengembangan dan
Nomor 2) Peningkatan
pemanfaatan potensi
188.45/469/KEP/421.013/2015 Pendapatan
3) Peningkatan SDD dengan
tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan kualitas kehidupan berwawasan
Kabupaten Malang. social ekonomi lingkungan
3) Regulasi yang mendukung masyarakat 2) Peningkatan
pemberdayaan masyarakat pemanfaatan TTG
4) Pendampingan (kerjasama
dengan pihak ketiga dan
perguruan tinggi)
Kelemahan (W): Strategi W-O Strategi W-T :
1) Keterbatasan kualitas SDM 1) Penguatan 1) Peningkatan
Aparatur Desa kapasitas dan keswadayaan dan
2) Luas Wilayah, jumlah kualitas lembaga partisipasi
penduduk dan geografi wilayah kemasyarakatan,
3) Keterbatasan anggaran dan masyarakat
ekonomi dan sosial
sarpra 2) Pengembangan
desa
2) Penguatan dan pelestarian
kapasitas dan nilai-nilai adat,
kualitas SDM budaya dan kearifan
Aparatur Pemdes lokal
3) Peningkatan
kapasitas organisasi
4.2.2 Kebijakan
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep besar yang
memuat peran utama pemerintah dalam memberikan hasil guna
bagi masyarakat. Pemberdayaan tidak diartikan dengan
memberikan langsung apa yang secara instan dikehendaki oleh
masyarakat. Lebih dari pada itu, pemberdayaan adalah sebuah
tata kelola pemerintahan yang mampu “mewujudkan peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan
pemberdayaan masyarakat perdesaan” (sesuai Misi Kabupaten
Malang) dan ”Mengembangkan kapasitas yang berorientasi pada
penguatan peran pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator
pembangunan serta mengembangkan secara sinergi dengan
kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Perguruan
Tinggi dalam rangka fasilitasi atas pemberdayaan masyarakat
miskin” (sesuai Arah Kebijakan Daerah).
Berdasarkan uraian diatas maka kebijakan yang dilakukan
Badan Pemberdayaan Masyarakat adalah :
- Meningkatkan persentase kegiatan pelatihan mengenai
good governance dan clean governance,
- Memperkuat peran dan kualitas SDM Apratur Pemerintah
Desa,
- Meningkatkan Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa
terhadap Tugas Pokok dan Fungsi,
- Monev pelaksanaan PILKADA,
- Meningkatkan jumlah desa yang telah menyusun dokumen
perencanaan dan dokumen anggaran yang tepat waktu,
- Meningkatkan kualitas data profil desa,
- Peningkatan status desa mandiri,
- Memperkuat kelembagaan masyarakat, sosial, budaya,
partisipasi, keswadayaan dan gotongroyong masyarakat,
- Mengoptimalkan keterlibatan kelompok perempuan dalam
pembangunan desa
- Memperkuat kelembagaan ekonomi desa , BUMDesa dan
Pasar Desa,
- Mengoptimalkan pemanfaatan dan pengembangan SDD,
- pemanfaatan dan pengembangan Teknologi tepat guna.
BAB V

Didalam melaksanakan Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pemberdayaan


Masyarakat Dan Desa untuk mendukung Visi Terwujudnya Kabupaten
Malang Yang MADEP MANTEB MANETEP, khususnya melalui misi kelima
yaitu Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas SDM Desa, dan pengembangan produk
unggulan desa, yaitu melalui pelaksanaan program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif sebagaimana tabel di
bawah ini.
Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN
KINERJA
INDIKATOR KINERJA AWAL CAPAIAN PADA
PROGRAM PENANGG
INDIKATOR PROGRAM PERIO 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR TH.
TUJUAN SASARAN DAN (OUTCOME) DAN DE UNG
SASARAN RPJMD RENSTRA PD LOKASI
KEGIATAN KEGIATAN (OUTPUT) JAWAB
TAHUN

2015 T% Rp. T% Rp. T% Rp. T% Rp. T% Rp. T% Rp. T% Rp.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
MISI V : Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM Desa, dan pengembangan produk unggulan desa.
Peningkat Tertib Meningkat Program Terlaksananya DPMD
an adminis- nya Pelayanan tertib
adminis- trasi per- Kelancaran Administrasi administrasi
trasi kantoran Administrasi Perkantoran
pelayanan per-
DPMD kantoran
Penyediaan Jumlah 0% 100 9.000. 100 12.600. 100 15.120. 100 18.144. 100 21.772. 100 26.127. 100 31.352. DPMD Sekr/ TU
Jasa Surat registrasi surat 000 000 000 000 800 360 832
Menyurat masuk dan
surat keluar
Penyediaan Frekwensi 0% 100 241.791. 100 338.507. 100 406.209. 100 487.451. 100 584.941 100 701.929. 100 842.315. DPMD Sekr/ TU
Jasa Pembayaran 200 680 216 059 .271 525 430
Administrasi Honor Jasa
Keuangan Pengelola
Keuangan
dalam rangka
mendukung
adm keuangan
Penyediaan Jumlah 0% 100 700. 100 980. 100 1.177. 100 1.412. 100 1.694.8 100 2.033. 100 2.440. DPMD Sekr/ TU
Jasa Penyediaan 600 840 008 410 92 870 644
Kebersihan Sarana
Kantor Kebersihan
Kantor selama
1(satu) tahun
Penyediaan Jumlah 0% 100 17.995. 100 25.193. 100 30.231. 100 36.277. 100 43.533. 100 52.240. 100 62.688. DPMD Sekr/ TU
Alat Tulis penyediaan 000 000 600 920 504 205 246
Kantor ATK selama
1(satu) tahun
Penyediaan Jumlah 0% 100 10.957. 100 15.340. 100 18.409. 100 22.090. 100 26.509. 100 31.810. 100 38.173. DPMD Sekr/ TU
Barang Penyediaan 800 920 104 925 110 932 118
Cetakan dan Barang Cetak
Penggandaan dan Pengadaan
dalam
mendukung
administrasi
perkantoran
Penyediaan Jumlah 0% 100 3.220. 100 4.508. 100 5.409. 100 6.491. 100 7.789. 100 9.347. 100 11.217. DPMD Sekr/ TU
Komponen Komponen 000 000 600 520 824 789 347
Instalasi Instalasi
Listrik/Pene Listrik/Pene
rangan rangan
Bangunan Bangunan
Kantor Kantor
Penyediaan Jumlah 0% 100 3.000. 100 4.200. 100 5.040. 100 6.048. 100 7.257. 100 8.709. 100 10.450. DPMD Sekr/ TU
Bahan Penyediaan 000 000 000 000 600 120 944
Bacaan dan Bahan Bacaan
Peraturan dan Peraturan
Peru Peru
ndang- ndang-
Undangan Undangan
Penyediaan Jumlah 0% 100 71.435. 100 100.009. 100 120.010. 100 144.012. 100 172.815 100 207.378. 100 248.854. DPMD Sekr/ TU
Makanan dan Penyediaan 000 000 800 960 .552 662 395
Minuman Makanan dan
Minuman
Rapat-rapat Jumlah 0% 100 56.401. 100 78.961. 100 94.753. 100 113.704. 100 136.445 100 163.734. 100 196.481. DPMD Sekr/ TU
Kordinasi Dan pelaksanaan 000 400 680 416 .299 359 231
Konsultasi Ke Rapat Rapat
Luar Daerah Koordinasi Ke
Luar Daerah
Rapat-rapat Jumlah 0% 100 42.362. 100 59.306. 100 71.168. 100 85.401. 100 102.482 100 122.978. 100 147.574. DPMD Sekr/ TU
Kordinasi Dan pelaksanaan 000 800 160 792 .150 580 297
Konsultasi Ke Rapat Rapat
Da Koordinasi dan
lam Daerah Konsultasi Ke
Dalam Daerah

Program Meningkatnya DPMD Sekr/ TU


Peningkatan ketersediaan
Sarana dan Sarana dan
Prasarana Prasarana
Aparatur Aparatur
Pengadaan jumlah 0% 100 15.900. 100 22.260. 100 26.712. 100 32.054. 100 38.465. 100 46.158. 100 55.390. DPMD Sekr/ TU
Peralatan Pengadaan 000 000 000 400 280 336 003
Gedung Peralatan
Kantor Gedung Kantor
Pemeliharaan jumlah 0% 100 10.153. 100 14.214. 100 17.057. 100 20.468. 100 24.562. 100 29.474. 100 35.369. DPMD Sekr/ TU
Rutin/ Pemeliharaan 000 200 040 448 138 565 478
Berkala Rutin/berkala
Gedung Gedung Kantor
Kantor
Pemeliharaan Jumlah 0% 100 23.090. 100 32.326. 100 38.791. 100 46.549. 100 55.859. 100 67.031. 100 80.437. DPMD Sekr/ TU
Rutin/ Pemeliharaan 000 000 200 440 328 194 432
berkala Rutin /
Kendaraan Berkala
Dinas Kendaraan
/operasional Dinas
/Operasional
Pemeliharaan Jumlah 0% 100 9.700. 100 13.580. 100 16.296. 100 19.555. 100 23.466. 100 28.159.48 100 33.791.386 DPMD Sekr/ TU
Rutin/ Pemeliharaan 000 000 000 200 240 8
Berkala Rutin /
Peralatan Berkala
Gedung Peralatan
Kantor Gedung kantor

Program Meningkatnya DPMD Sekr/ TU


Peningkatan Disiplin
Disiplin Aparatur
Aparatur
Pengadaan Jumlah 0% 100 14.900. 100 20.860. 100 25.032. 100 30.038. 100 36.046. 100 43.255. 100 51.906. DPMD Sekr/ TU
Pakaian Pengadaan 000 000 000 400 080 296 355
Khusus Hari- Pakaian
Hari Tertentu Khusus hari
hari tertentu

Program Meningkatnya DPMD Sekr/ TU


Peningkatan profesionalis
Kapasitas me SDM
Sumber Daya Aparatur

Aparatur
Pendidikan Jumlah 0% 100 6.500. 100 9.100. 100 10.920. 100 13.104. 100 15.724. 100 18.869. 100 22.643. DPMD Sekr/ TU
dan Pelatihan aparatur yang 000 000 000 000 000 760 712
Formal mengikuti
pendidikan
dan Pelatihan
Formal

Program Meningkatnya DPMD Sekr/ TU


Peningkatan Pengembang
Pengembang an Sistem
an Sistem Pelaporan
Pelaporan Capaian
Capaian Kinerja dan
Kinerja dan Keuangan
Keuangan
Penyusunan Jumlah 0 100 50.000. 100 120.000. 100 84.000. 100 100.800. 100 120.960 100 145.152. 100 174.182. DPMD Sekr/ TU
Laporan Laporan 000 000 000 000 .000 000 400
Capaian Capaian
Kinerja dan Kinerja dan
Ikhtisar Ikhtisar
Realisasi Realisasi
Kinerja SKPD Kinerja SKPD

Peningkat Meningkatn Persentase Program Meningkatnya 6 6 15 19 19 19 19 100 Desa / Bidang


an ya pemahaman Peningkatan keberdayaan Kec. Di KKM dan
Kemampu kapasitas Aparatur Keberdayaan Masyarakat Kab. SDD/ TTG
an SDM Aparatur Pemerintah Masyarakat Perdesaan Malang
Aparatur Pemerintah Desa Perdesaan
Desa Desa dalam terhadap
mewujudka Tugas Pokok
n good and dan Fungsi
clean
governance
Keg. Jumlah desa 0 10 80.000. 10 112.000. 20 134.400. 20 161.280. 20 193.536 20 232.243. 100 913.459. Desa / Bidang
Penyelenggara yang memiliki 000 000 000 000 .000 200 200 Kec. Di SDD/ TTG
an Diseminasi profil desa Kab.
Informasi yang akurat Malang
Bagi
Masyarakat
Desa
Prog. Meningkatnya 0 9 - 9 - 9 - 9 - 9 - 9 - 54% - Desa /
Peningkatan Partisipasi Kec. Di
Partisipasi Masyarakat Kab.
masyarakat Dalam Malang
dalam membangun
Membangun Desa
desa
Keg. Lomba Jumlah desa 10 135.661. 10 189.926. 20 227.911. 20 273.493. 20 328.192 20 393.830. 100 1.549. Desa / Bidang
Desa yang dibina/di 500 100 320 584 .301 761 015.566 Kec. Di KKM
evaluasi Kab.
Malang

Peningkat Meningkatk Persentase Prog. Meningkatnya 65 65 - 67 - 69 - 70 - 72 - 75 - 75 - Desa /


an Peran an Peran Peran Peningkatan Kapasitas Kec. Di
Lembaga Lembaga Lembaga Ke- Kapasitas SDM Aparatur Kab.
Ke-masya Ke- masyarakat Aparatur Pemerintah Malang
rakatan masyarakat an Desa Pemerintah Desa
Desa / an Desa /Kelurahan Desa
Kelurah /Kelurahan dalam
an dalam dalam Pembangun
Pembang Pembangun an Desa
unan an Desa
Desa
Keg. Pelatihan Jumlah Desa 0 10 121.064. 10 169.490. 20 203.388. 20 244.066. 20 292.879 20 351.455. 100 1.382. Desa / Bid.
Aparatur yang dilatih 500 300 360 032 .238 086 343.516 Kec. Di PEMDES
Pemdes dan menerima Kab.
nbantuan Malang
Keg. Jumlah SIP 0 10 86.702. 10 121.383. 20 145.659. 20 174.791. 20 209.749 20 251.699. 100 989.986. Desa / Bid. KKM
Pembinaan yang 200 080 696 635 .962 955 528 Kec. Di
Posyandu/ tervalidasi Kab.
Validasi data Malang
SIP
Keg. Bimtek Jumlah 0 10 171.013. 10 239.418. 20 287.302. 20 344.762. 20 413.715 20 496.458. 100 1.952.669. Desa / Bid. KKM
LPMD/K LPMD/K yang 200 480 176 611 .133 160 760 Kec. Di
dilatih Kab.
Malang

Peningkat Meningkat Persentase Prog. Meningkatnya 9 9 18 18 18 18 18 100 Desa /


an kan pemahaman Peningkatan Keberdayaan Kec. Di
pemaham pemaham terhadap Keberdayaan Masyarakat Kab.
an an terhadap pengelolaan Masyarakat Perdesaan Malang
terhadap pengelolaan SDD/ TTG
pengelola SDD/ TTG
an SDD/
TTG
Keg. Pelatihan Terlaksananya 0 10 122.561. 10 493.000. 20 591.600. 20 709.920. 20 851.904 20 1.022.284 100 3.791.269. Desa / Bid. SDD /
KPMD Keg. Pelatihan 000 000 000 000 .000 .800 800 Kec. Di TTG
SDD Kab.
Malang
Keg. PAP Terlaksananya 0 100 384.934. - - - - - - - - - 100 384.934. Desa / Bid. SDD /
PNPM GSC Keg. PAP PNPM 000 000 Kec. Di TTG
GSC Kab.
Malang
Lomba Inovasi Terlaksananya 0 10 195.000. 10 257.000. 20 327.600. 20 393.120. 20 471.744 20 566.092. 100 2.210.556. Desa / Bid. SDD /
TTG dan Keg. Fasilitasi 000 000 000 000 .000 800 800 Kec. Di TTG
Gelar TTG Permodalan Kab.
Tingkat Bagi UMKM Malang
Provinsi dan (TTG)
Nasional
Terlaksananya Desa / Bid
Keg. Bantuan Kec. Di SDD/TTG
Peralatan TTG Kab.
Malang
Peningkat Meningkatk Persentase Prog. Meningkatnya 14 14 - 18,5 - 24 - 32 - 40 - 48 - 48 - Desa /
an an Keaktifan Pengembang Kapasitas Kec. Di
Keaktifan Keaktifan BUMDesa an Lembaga Lembaga Kab.
BUMDesa BUMDesa Ekonomi Ekonomi Desa Malang
Desa
Keg. Pelatihan Jumlah 0 10 150.000. 10 210.000. 20 252.000. 20 302.400. 20 362.880 20 435.456. 100 1.712.736. Desa / Bid. UED
Ketrampilan BUMDesa yang 000 000 000 000 .000 000 000 Kec. Di
BUMDes & aktif Kab.
PasarDesa Malang
jumlah pasar Desa / Bid. UED
desa yang Kec. Di
dibina/dilatih Kab.
Malang
Prog. Meningkatnya Desa /
Peningkatan partisipasi Kec. Di
Partisipasi Masyarakat Kab.
Masuyarakat Dalam Malang
Dalam membangun
membangun Desa
Desa
Keg. Jumlah 10 62.000. 10 86.800. 20 104.160. 20 124.992. 20 149.990 20 179.988. 100 707.930. Desa / Bid SDD /
PembinaanPo Pokmas SDD 000 000 000 000 .400 480 880 Kec. Di TTG
kmas yang dilatih Kab.
(Pelatihan Malang
SDD)

Peningkat Meningkat Persentase Prog. Meningkatnya 72% 2,5% Desa /


an kan keaktifan Peningkatan partisipasi Kec. Di
keaktifan keaktifan desa dalam partisipasi Masyarakat Kab.
desa desa dalam pelaporan masyarakat Dalam Malang
dalam pelaporan swadaya Dalam membangun
pelaporan swadaya masyarakat Membangun Desa
swadaya masyarakat Desa
masyarak
at
Keg. Jumlah desa 10 180.000. 10 252.000. 20 302.400. 20 362.880. 20 435.456 20 522.547. 100 2.055.283. Desa / Bid. KKM
Pelaksanaan yang 000 000 000 000 .000 200 200 Kec. Di
Musyawarah melaksanakan Kab.
pembangunan lomba gotong Malang
Desa royong
(Pencanangan
BBGRM)

Peningkat Meningkat Persentase Prog. Meningkatnya 0 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 30% - Desa /
an kan partisipasi Peningkatan Peran Kec. Di
partisipa partisipasi perempuan Peran Perempuan di Kab.
si perempuan dalam Perempuan Perdesaan. Malang
perempua dalam pembangun di Perdesaan
n dalam pembangun an
pembang an
un an
Keg. Pelatihan Jumlah Usaha 0 10 79.100. 10 110.740. 20 132.888. 20 159.465. 20 191.358 20 229.630. 100 903.182. Desa / Bid. KKM
Perempuan di Ekonomi 000 000 000 600 .720 464 784 Kec. Di
Perdesaan Produktif Kab.
dalam Bidang Malang
Usaha
Ekonomi
Produktif
Keg. Terlaksananya 0 10 100.000. 10 140.000. 20 168.000. 20 201.600. 20 241.920 20 290.304. 100 1.141.824. Desa / Bid. UED
PelatihanJalin Keg. 000 000 000 000 .000 000 000 Kec. Di
Matra PelatihanJalin Kab.
Matra Malang

Keg. Pelatihan Terlaksananya 0 10 127.000. 20 177.800. 20 213.360. 20 256.032. 20 307.238 20 368.686. 100 1.450.116. Desa / Bid. UED
UEP Studi banding 000 000 000 000 .400 080 480 Kec. Di
BagiMasyarak JLS Kab.
atTerdampak Malang
JLS
- - - - -- - - 2.330. 3.079. 3.654. 4.385. 5.262. 6.314. 10.372. - -
650.200 417.280 500.736 400.883 480.259 977.272 683.306

BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
No Indikator Kondisi Kinerja Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada awal periode pada akhir
RPJMD (2015) Periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(2021)
1. Presentase Belum Optimalnya 6% 15% 19% 19% 19% 19% 100%
Pemahaman Aparatur Pemahaman
Pemdes terhadap Aparatur Pemdes
Tupoksi terhadap Tupoksi
(0%)

2. Presentase ketepatan Belum Optimalnya - 100% - 100% - - 100%


waktu pilkades Ketepatan waktu
pilkades (0%)

3. Usulan Rencana Belum Optimalnya 65% 67% 69% 70% 72% 75% 78%
Pembangunan dari Pembangunan dari
LPMD LPMD (65%)
4. Laporan Swadaya Belum Optimalnya 60% 62% 65% 68% 70% 72% 75%
Masyarakat dari Laporan Swadaya
Desa/ Kelurahan Masyarakat dari
Desa /Kelurahan
(60%)

5. Persentase Belum Optimalnya 6% 17% 19% 19% 19% 19% 100%


Pemahaman terhadap Pemanfaatan TTG
Pengelolaan SDD dan bagi Pokmas (0%)
TTG

Persentase tingkat Belum Optimalnya - 20% 20% 20% 20% 20% 100%
Pemahaman SDM Pemahaman
dalam berpartisipasi Membangun Desa
membangun Desa (0%)
6. Persentase Keaktifan Belum Optimalnya 14% 19% 24% 32% 40% 44% 45%
BUMDes. Keaktifan Bumdes
(13%)
7. Persentase partisipasi Belum Optimalnya 10% 5% 5% 5% 5% 8% 38%
perempuan dalam Partisipasi
Pembangunan Perempuan dalam
Pembangunan
(10,3%)
BAB VII
PENUTUP

Dalam upaya mewujudkan program-program kerja yang akan


dilaksanakan, maka dengan segenap kemampuan yang ada, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang telah menyusun
rencana strategis yang akan menjadi pedoman bagi kegiatan pemberdayaan
masyarakat perdesaan di wilayah Kabupaten Malang.

Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa


Kabupaten Malang adalah merupakan dokumen perencanaan untuk periode
5 tahun ini menterjemahkan Visi MADEP MANTEB MANETEP di bidang
urusan Pemerintahan Umum yaitu bidang pemberdayaan masyarakat dan
Desa, yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang, dan memperhitungkan potensi
(kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan).

Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten


Malang diperlukan sebagai alat untuk mengarahkan tujuan organisasi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang. Renstra merupakan
awal dari proses akuntabilitas suatu organisasi.

Rancangan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa


Kabupaten Malang digunakan sebagai masukan untuk penyusunan
Rancangan RPJMD. Selanjutnya setelah RPJMD disahkan maka menjadi
acuan penyusunan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa. Jadi
Renstra SKPD merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Malang Tahun
2016-2021.

Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa


Kabupaten Malang tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari RPJMD
Kabupaten Malang tahun 2016-2021 dan sebagai pelaksanaan tahap ketiga
dari RPJPD Kabupaten Malang tahun 2005-2025.

Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten


Malang nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam menyusun Renja
SKPD dan mengacu pada RKPD, memuat kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renstra-
SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah
setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah.

Untuk menjamin keberhasilan implementasi Renstra ini, maka perlu


dilakukan hal-hal seperti berikut ini:

1. Mengkomunikasikan/sosialisasi rencana strategis ke semua


pihak yang terlibat secara intensif dan berkelanjutan untuk
meningkatkan komitmen dan motivasi seluruh pihak untuk
melaksanakan rencana strategis yang telah dibuat. Sosialisasi ini penting
untuk mendukung keberhasilan implementasi renstra ini dan untuk
meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pencapaian sasaran dan
target yang telah ditetapkan di dalam renstra yang sudah dibuat.
2. Pengevaluasian, pengkajian hasil pengukuran pencapaian
sasaran dan target yang telah ditetapkan untuk melakukan penilaian
terhadap kinerja dari seluruh aparat dan jika perlu dilakukan
penyesuaian terhadap rencana strategis untuk menjamin pencapaian visi
dan misi organisasi.

Demikian Rencana Srategis ini kami buat semoga dapat diwujudkan


bersama, untuk mencapai Visi Pembangunan Kabupaten Malang Tahun
2016 – 2021 di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

BUPATI MALANG

H. RENDRA KRESNA

ARSIP SEDIAAN – 4 NOPEMBER 2016


LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI
MALANG
NOMOR : 188.45/
/KEP/35.07.013/2016

TENTANG

PENGESAHAN RANCANGAN AKHIR


RENCANA STRATEGIS
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA KABUPATEN MALANG
TAHUN 2016-2021

Anda mungkin juga menyukai