TAHUN 2018
Segala puja dan puji kita sampaikan kepada Allah SWT yang selalu
memerikan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, Sholawat dan Salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya dan
semoga sampai pada kita semua selaku pengikutnya hingga akhir zaman.
Rencana kerja tahunan 2018 ini diawali dengan pertimbangan dan
perimbangan rencana kerja 2017 yang baru dimulai yang dijadikan gambaran dan arah
yang jelas serta terukur dalam pelaksanaan pembangunan bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana. Serta Tujuan Rencana ini memuat program dan
Kegiatan Tahunan sebagai pedoman acuan, tolak ukur kinerja, bahan analisa dan
evaluasi serta pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2016.
Kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan Rencana Kerja
tahunan ini kami ucapkan terima kasih. Segala masukan dan kritik demi lengkapnya
Renja ini kami nantikan. Semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan perogram ke
depan dan semoga tujuan Keluarga Berkualitas segera dapat tercapai.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga Allah SWT memberikan
petunjuk-Nya dan meridhoi segala usaha kita bersama, Amin.
Banjar,....Mei 2017
Plt. Kepala
Dinas Pengendalian Penduduk
Dan Keluarga Berencana
Kota Banjar,
Pedoman Pedoman
Renstra Renja RKA Rincian
K/L K/L K/L APBN
Dijabarkan Pedoman
Renstra Renja RKA Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD
13) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
18) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
19) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);
21) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4725);
22) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014.
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
25) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 45);
26) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018 (Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);
27) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota
Banjar Tahun 2008 Nomor 7);
28) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008
Nomor 11);
29) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 7);
30) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
31) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2014-2018
(Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 4).
32) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Banjar.
33) Peraturan Walikota Kota Banjar Nomor 30 Tahun 2016 tentang SOTK Kota
Banjar
b. Tujuan
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi Pemerintah Kota
Banjar merumuskan tujuan yang hendak dicapai atau yang akan dihasilkan di tahun
2018.
Pemantauan tujuan yang dimaksudkan sebagai arah Perumusan Sasaran
Kebijaksanaan Program dan Kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan
karakteristik tujuan yang dapat diartikan sebagai berikut :
1. Idealistik mengandung nilai-nilai Keluhuran dan Keinginan yang kuat untuk
menjadi baik dan berhasil.
2. Jangkauan kedepan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih
sebagaimana yang ditetapkan organisasi ( Dinas ).
3. Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta
pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk
lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan
pembangunan daerah.
Berdasarkan hal tersebut diatas Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Banjar menetapkan tujuan sebagai berikut :
a. Menciptakan Keluarga yang berkualitas melalui peningkatan ketahanan
keluarga dan pemberdayaan ekonomi keluarga serta menciptakan kepedulian
masyarakat terhadap peningkatan terhadap ketahanan keluarga.
b. Terlayaninya Calon peserta KB secara optimal
c. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi peserta KB dan meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi.
d. Tersedianya data keluarga.
e. Tersedianya SDM aparatur yang profesional.
f. Mengembangkan jiwa wirausaha dan tenaga terampil dalam mewujudkan
keluarga sejahtera.
g. Terwujudnya kerjasama antara sektor pemerintah maupun swasta dalam
perberdayaan ekonomi keluarga.
h. Meningkatnya pelayanan prima kepada masyarakat
BAB IV : PENUTUP
BAB II
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra OPD.
Selama tahun 2016 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Banjar telah melaksanakan kegiatan - kegiatan yang telah menjadi program
Badan baik yang didanai oleh APBD Kota Banjar maupun dari APBD Propinsi.
Pada tahun 2016 memperoleh dana sebesar Rp. 7.515.798.663,- dengan
realisasi Rp. 6.358.288.452, atau 84,60% untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.
4.547.101.988,- dengan realisasi Rp. 3.684.632.209,- atau 81,03% dan untuk kegiatan
belanja langsung sebesar Rp. 2.968.696.675,- dengan realisasi Rp. 2.673.656.243,-
atau 90,06 % yang dibiayai dana APBD Kota Banjar dengan perincian terlampir.
Aspek keuangan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Banjar telah dilaksanakan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan, terdiri dari :
1 2 3 4 5 6
BELANJA 84,60%
7.515.798.663,00 6.358.288.452,00 1.157.510.211,00
BELANJA TIDAK LANGSUNG 81,03%
4.547.101.988,00 3.684.632.209,00 862.469.779,00
BELANJA LANGSUNG 90,06%
2.968.696.675,00 2.673.656.243,00 295.040.432,00
Program Pelayanan Administrasi 475.350.000,00 426.086.358,00 49.263.642,00
1 89,64%
Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi, 45.000.000,00
1 75,22%
sumber daya air dan listrik 33.847.228,00 11.152.772,00
Penyediaan jasa jaminan barang 54.350.000,00
2 95,16%
milik daerah 51.720.409,00 2.629.591,00
Penyediaan jasa pemeliharaan dan 24.450.000,00
3 perizinan kendaraan 64,98%
15.886.400,00 8.563.600,00
dinas/operasional
49.995.200,00
4 Penyediaan alat tulis kantor 98,45%
49.221.700,00 773.500,00
10
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Penyediaan barang cetakan dan 17.454.800,00
5 96,37%
penggandaan 16.820.350,00 634.450,00
Penyediaan peralatan dan 12.000.000,00
6 70,92%
perlengkapan kantor 8.510.875,00 3.489.125,00
Penyediaan bahan bacaan dan 9.000.000,00
7 92,28%
peraturan perundang-undangan 8.305.000,00 695.000,00
20.050.000,00
8 Penyediaan makanan dan minuman 84,42%
16.925.865,00 3.124.135,00
Rapat-rapat koordinasi dan 178.000.000,00
9 90,16%
konsultasi ke luar daerah 160.488.531,00 17.511.469,00
Penyediaan Jasa Tenaga 60.550.000,00
10 Pendukung Administrasi/Teknis 99,09%
60.000.000,00 550.000,00
Perkantoran
Rapat-rapat koordinasi dan 4.500.000,00
11 96,89%
konsultasi ke dalam daerah 4.360.000,00 140.000,00
Program Peningkatan Sarana dan 350.000.000,00
2 66,21%
Prasarana Aparatur 231.738.780,00 118.261.220,00
25.000.000,00
12 Pengadaan Mebeleur 96,80%
24.200.000,00 800.000,00
Pengadaan peralatan dan 25.000.000,00
13 96,62%
perlengkapan kantor 24.156.000,00 844.000,00
Pemeliharaan rutin/berkala gedung 30.000.000,00
14 83,81%
kantor 25.142.961,00 4.857.039,00
Pemeliharaan rutin/berkala 255.000.000,00
15 kendaraan dinas/operasional 151.884.819,00 59,56%
103.115.181,00
Pemeliharaan Rutin / Berkala 15.000.000,00
16 peralatan dan perlengkapan kantor 6.355.000,00 42,37%
8.645.000,00
Program peningkatan disiplin 23.760.000,00
3 90,42%
aparatur 21.483.000,00 2.277.000,00
Pengadaan pakaian dinas beserta 11.880.000,00
17 perlengkapannya 96,83%
11.503.800,00 376.200,00
Pengadaan pakaian khusus hari- 11.880.000,00
18 84,00%
hari tertentu 9.979.200,00 1.900.800,00
Program Peningkatan Kapasitas 17.108.000,00
4 36,18%
Sumber Daya Aparatur 6.189.950,00 10.918.050,00
10.000.000,00
19 Workshop/Kursus/Seminar 0,00%
- 10.000.000,00
Fasilitasi Pembinaan Penilaian 1.188.000,00
20 52,21%
Akreditasi 620.250,00 567.750,00
5.920.000,00
21 Pembinaan Aparatur 94,08%
5.569.700,00 350.300,00
Program peningkatan
5 pengembangan sistem pelaporan 86,05%
114.550.000,00 98.573.500,00 15.976.500,00
capaian kinerja dan keuangan
11
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Peningkatan Perlindungan Hak 23.000.000,00
30 Reproduksi Individu 22.660.000,00 340.000,00 98,52%
12
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Pembinaan Kampoeng KB 20.000.000,00
54 98,85%
19.770.000,00 230.000,00
Pengembangan Model Kampoeng 23.000.000,00
55 100,00%
KB 23.000.000,00 -
1.
Meningkatnya Kinerja
Prosentase SDM Aparatur
Aparatur yang memiliki
yang mengikuti diklat teknis,
Kompetensi dan mampu 100 % 100 %
subtantif maupun struktural 100
memberikan pelayanan
sesuai jengjang kepangkatan.
prima.
Presentase pengaduan
masyarakat yang 100% 100% 100
ditindaklanjuti
13
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan beberapa tahun sebelumnya
Tahun 2016
Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Sat Capaian Tar Realis %
2013 2014
2015 get asi Kinerja
Aparatur yang
subtantif maupun
struktural sesuai
jengjang kepangkatan.
diterapkan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Indeks Kepuasan
Masyarakat
14
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
3). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target perencanaan strategis
kedepan
Tahun 2016
Target Target Target Target
No Indikator Kinerja Sat Realisa %
2014 2015 2017 2018 Target
si Kinerja
Capaian indikator kinerja dari empat (4) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya Kinerja Aparatur yang memiliki Kompetensi dan mampu
memberikan pelayanan prima di Misi I DPPKB Kota Banjar pada tahun 2016
adalah sebagai berikut :
15
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Kebijakan Dinas adalah dengan Penerapan sistem pelatihan dan
pengembangan SDM aparatur yang sesuai dengan kebutuhan.
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada kegiatan :
1. Pembinaan Aparatur yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2016
sebesar Rp. 5.920.000,- yang terserap sebesar Rp. 5.569.700,- atau
94,08%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Pembinaan Aparatur
DPPKB Kota Banjar di tahun 2016.
16
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2. Pada Indikator kinerja Presentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan
yaitu 100 %, Pencapaian Presentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti untuk tahun 2016 pada dasarnya dapat terlayani dengan
cepat dan tanggap, ini dibuktikan setiap ada pelayanan khususnya
dibidang KB baik itu pelayanan MOP, MOW yang mempunyai resiko
dianggap tinggi dalam pelayanan KB di usahakan dalam mengantisipasi
hal yang tidak di inginkan harus ada persetujuan dari keluarga baik suami
atau istrinya sebelum di pasang alat kontrasepsi dan juga kalaupun ada
keluhan keluhan di kemudian hari kami biasanya melayani keluhan
dengan konsultasi dengan tenaga medis, begitu juga untuk pengaduan
mengenai kekerasan dan penganiayaan terhadap perempuan dan anak
sejauh ini sudah terlayani karena di DPPKB ada wadah dalam
menampung aspirasi keluhan masyarakat dalam wadah P2TP2A,
Analisis Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja ini
disebabkan karena Sarana Prasarana Untuk Mendukung Pelayanan Prima
dianggap telah memadai, dan alternative solusi yang selama ini telah
dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah dengan adanya Evaluasi
terhadap program dan kegiatan di DPPKB sehingga apapun itu bentuk
kelemahan kelemahan di DPPKB secara maksimal dapat terselesaikan..
1. Misi Kedua
“Meningkatkan kualitas data mikro dan sistem informasi”.
Sasaran strategis pada misi pertama, yaitu : Meningkatnya ketersediaan data mikro
dan informasi KBKS dan PP.
Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2016 umumnya dapat
mencapai target yang diharapkan, untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran
Kinerja dari misi kedua yaitu sebagai berikut :
18
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan beberapa tahun sebelumnya
Tahun 2016
Target Target Target
No Indikator Kinerja Sat %
2015 2017 2018 Target Realisasi
Kinerja
Capaian indikator kinerja dari Dua (2) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya ketersediaan data mikro dan informasi KBKS dan PP pada Misi II
BKBPP Kota Banjar pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
2. Misi Ketiga
“Meningkatkan kualitas keluarga melalui pemberdayaan ekonomi dan
ketahanan keluarga”.
Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2016 umumnya dapat
mencapai target yang diharapkan, Untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran
Kinerja dari misi kedua yaitu sebagai berikut :
21
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan beberapa tahun sebelumnya
Tahun 2016
Capaian Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Sat %
2013 2014 2015 Target Realisasi
Kinerja
keluarga Pra
1. Sejahtera dan % 65,87 69,3 79,87 18,8% 19,1% 98,4
KS 1
Cakupan
Tenaga
2. pendamping % 100 100 166,6 82 % 98,3 % 119,8
kelompok bina
keluarga
3). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target perencanaan strategis
kedepan
Tahun 2016
Target Target Target Target
No Indikator Kinerja Sat %
2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
Kinerja
keluarga Pra
18,8 18
1. Sejahtera dan % 19,4 17 18,8% 19,1%
98,4
KS 1
Cakupan Tenaga
pendamping
2. % 82% 85% 95% 100%
kelompok bina 82 % 98,3 % 119,8
keluarga
22
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Capaian indikator kinerja dari Dua (2) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya Kemampuan Ekonomi Keluarga Pra Sejahtera pada Misi III
BKBPP Kota Banjar pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Pada Indikator keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 tidak mendapat target yang
diharapkan yaitu 100 %, hanya mencapai 98,4 %. Analisis Penyebab
keberhasilan atau peningkatan kinerja dari tahun sebelumnya ini
disebabkan karena dalam program penurunan angka kemiskinan dari Pra
sejahtera menjadi KS I, belum bisa sepenuhnya di intervensi karena
keterbatasan anggaran yang ada, untuk tahun 2015 dan 2016 intervensi
anggaran tertumpu pada keluarga pra sejahtera aja dan pengaruh ekonomi
masyarakat yang tidak stabil sehingga hasil yang di harapkan menjadi tidak
tercapai dengan target yang ditetapkan untuk Tahun 2016, adapun kegiatan
yang mendukung program ini terdiri dari :
a. 3 (tiga) kegiatan memontum pelayanan KB dan P2WKSS dengan
memfokuskan peningkatan di 100 KK binaan.
b. 100 KK Binaan dan dapat tercapai 100 % dan Tahun 2016 sebanyak 1
kegiatan (100 orang) dan dapat tercapai 100 %, dalam artian dengan
melaksanakan momentum dalam menunjang pengelolaan ekonomi
keluarga dalam meningkatkan tarap hidup masyarakat kota Banjar. dalam
usaha meningkatkan pencapaian program KB yang salah satunya didukung
oleh indikator kinerja ini dan juga Terfasilitasinya pengelola produk
UPPKS dalam mempromosikan hasil produk UPPKS dengan target yang
ditetapkan untuk Tahun 2016 sebanyak 2 kegiatan dan dapat tercapai 100
%. Hal ini disebabkan karena yang semula dalam Renstra ditargetkan 2
kegiatan sebagai target tahunan yang ditetapkan pelaksanaan pameran
hasil produk UPPKS yang di pasarkan atau produk UPPKS yang
diunggulkan dalam moment Harganas Tingkat Kota, Harganas Tingkat
Provinsi, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh
Kebijakan Badan adalah dengan Peningkatan akses ekonomi keluarga
yang berkualitas dan dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam
program KB/KR yang mandiri melalui pemberdayaan institusi masyarakat
Pedesaan (IMP).
23
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri
pada kegiatan :
25
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
pada orang tua. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai dengan
tahun 2016 telah terlaksana 35 kelompok BKR atau 100 % dari target
yang di tetapkan, tahun 2015 telah terlaksana pembinaan kelompok BKR
sebanyak 35 kelompok atau 100 % dari target PPM 35, Kelompok
Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai dengan tahun 2014 telah
terlaksana pembinaan kelompok BKR sebanyak 33 kelompok atau 100 %
dari target PPM 33 Kelompok.
c. Bina Keluarga Lansia (BKL) bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan bagi orang tua dan keluarga lainnya dalam membina
anak remaja sehingga anak tersebut menjadi anak yang soleh berbakti
pada orang tua. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai dengan
tahun 2016 telah terlaksana pembinaan sebanyak 80 kelompok sama
dengan tahun 2015 telah terlaksananya pembinaan kelompok BKL
sebanyak 80 kelompok atau 100 % dari target PPM 80
kelompok,Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai dengan tahun
2014 telah terlaksananya pembinaan kelompok BKL sebanyak 80
kelompok atau 100 % dari target PPM 80 Kelompok dengan perbandingan
pencapaian tahun 2013 yang terbentuk sebanyak 73 kelompok atau 85,88
% dari target PPM 85 Kelompok tahun 2018, Analisis Penyebab
keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan adanya koordinasi
yang kuat antar lembaga dan lintas sektor dan alternatif solusi yang
selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah Penerapan
kerjasama di semua element terkait secara kontinyu dan menyiapkan
tenaga pendampingan bina keluarga.
26
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
4. Misi Keempat
“Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi”.
Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2016 umumnya dapat
27
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan capaian kinerja
Tahun 2016
Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Sat %
2014 2015 Target Realisasi
Kinerja
1. Meningkatnya prosentase
2016 dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100,8 % dengan indikator
capaian kinerja yang ditargetkan yang antara lain dalam peningkatan kualitas
Miskin pada tahun 2016 dapat tercapai 100 % dari target yang ditetapkan dalam
dokumen kinerja sebanyak 4 kegiatan, dan untuk tahun 2014 s/d 2018 juga dapat
28
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
terealisasi dan dapat dilaksanakan sebanyak 12 kegiatan sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 80% hal ini disebabkan karena Pelayanan KB bagi Keluarga
Miskin merupakan salah satu program pendukung program KB yang mana moment
TNI, POLRI, IBI di Kota Banjar yang dapat meningkatkan komitmen pencapaian
29
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
7. Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi (DAK Non-Fisik) dengan anggaran
sebesar Rp. 40.020.000,- dan anggaran yang terealiasi sebesar Rp.
11.250.000,- dengan persentase sebesar 28,11%.
II. Program Pelayanan Kontrasepsi
1. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB dengan anggaran Rp.27.000.000,-
dengan realiisasi sebesar Rp.26.361.000,- atau dengan persentase 97,63%.
2. Pengadaan alat kontrasepsi dengan anggaran sebesar Rp.17.159.675,-
dengan realisasi sebesar Rp.17.135.250,- atau dengan persentase 99,86%
3. Pelayanan KB medis operasi dengan anggaran Rp.76.000.000,- dengan
realisasi anggaran sebesar Rp.75.368.500,- dengan persentase sebesar
99,17% .
III. Program Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
1. Optimalisasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok
sebaya diluar sekolah dengan anggaran sebesar Rp. 28.000.000,- dengan
anggaran yang terealiasi sebesar Rp. 27.964.500,- atau 99,87% anggaran
yang terealiasi.
2. Pemantapan PIK Remaja dengan anggaran sebesar Rp. 15.000.000,- dan
realisasi anggaran sebesar Rp. 14.756.500,- dengan persentase realisasi
sebesar 98,38%.
IV. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Kemitraan /Perkuatan dukungan dan pastisipasi masyarakat dengan
anggaran Rp. 8.000.000,- dengan realisasi Rp. 6.775.000,- dengan
persentase sebesar 84,69%.
30
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Berdasarkan asumsi tersebut, beberapa isu strategis yang diperkirakan akan
menjadi fokus dari program kerja Badan Keluarga Berenca dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Banjar dalam kurun waktu 2014 – 2018 dalam rangka mendukung
isu strategis kota yang meliputi (1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia
(SDM) (2) Pengendalian pertumbuhan penduduk; dan (3) Peningkatan laju
pertumbuhan Ekonomi (LPE) , adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan SDM
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
pengendalian pertumbuhan penduduk, meningkatkan aksesibilitas dan
pelayanan kesehatan masyarakat, Menekan angka kemiskinan dan
pengangguran, meningkatkan sarana dan prasarana perekonomian,
meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan kontribusi sektor riil
berbasis agropolitan, meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap
hukum dan meningkatkan tata kelola pemerintahan secara professional untuk
menjamin terciptanya good governance diperlukan usaha yang lebih keras
dan sistematis guna mengakselerasi pembangunan pada berbagai bidang
secara terintegrasi. Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2014-
2018 berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Banjar tahun
2005-2025 dan memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu 5
(lima) tahun sampai dengan tahun 2018.
Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2012 tercatat ada 11,492
keluarga pra sejahtera alasan ekonomi dan 19.115 keluarga sejahtera I alasan
ekonomi.
31
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
keluarga, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
merupakan salah satu strategi untuk menciptakan masyarakat berkualitas dan
produktif.
3. Laju Pertambahan Ekonomi (LPE)
Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi diupayakan melalui
peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor riil perekonomian berbasis
agropolitan, mempertahankan tingkat distribusi pendapatan yang sudah
rendah, memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok,
memperluas kesempatan kerja formal/non formal di semua sektor,
memberikan kemudahan pelayanan perijinan dan kepastian hukum bagi
investor dan dunia usaha serta mengelola penggunaan dan efisiensi sumber
daya alam lokal dalam pengembangan usaha.
Untuk memperlancar dan meningkatkan kegiatan perekonomian skala
kecil dan menengah Badan Keluaga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Banjar membentuk UPPKS (Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang berjumlah 96 kelompok, adapun
pengurusnya di tingkat kecamatan BPR AKU dan BPC AKU di tingkat
Kota.
Adapun Strategi Operasional Untuk Tahun 2014 s/d 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan komitmen dengan seluruh pengambil kebijakan disemua
tingkatan dalam pelayanan KB-KR.
2. Meningkatkan kualitas provider melalui pelatihan BKB, BKR dan BKL.
3. Meningkatkan akses pelayanan KB-KR dengan data yang jelas melalui
jalur pemerintah dan swasta sesuai dengan SOP.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Program KB, KS dan PP melalui
Pelayanan prima dan data bersekala mikro yang akurat.
5. Meningkatkan kesertaan KB melalui kemitraan dan penggerakan melalui
pelayanan di wilayah khusus.
6. Peningkatan penggarapan unmeet need di daerah khusus, Perkotaan dan
Sasaran khusus.
7. Menurunkan angka kegagalan dan komplikasi pelayanan KB.
32
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Adapun Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan
pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun
isu strategis Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota
Banjar Tahun 2014-2018 dalam memberikan pelayanan yaitu :
D. TANTANGAN KE DEPAN
Pada kurun waktu 2014-2018, Badan Keluaga Berencana Kota Banjar akan
dihadapkan pada sejumlah tantangan sebagai berikut :
1. Lahirnya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2010.
2. Mekop dilapangan masih lemah.
3. Pertemuan rutin bulanan dengan institusi dan para tokoh masih kurang.
4. DO masih Tinggi
5. SDM KIE lapangan masih lemah (terutama untuk peningkatan MKJP ke
kalangan menengah keatas)
33
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
6. Pemutakhiran kualitas Data di lapangan .
34
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
), disusul Kecamatan Langensari ( 3.340, 99 Ha ), Kecamatan Banjar
( 2.623,84 Ha ) dan Kecamatan Purwaharja ( 1.826,74 ).
f. Wilayah Kota Banjar secara administratif terdiri dari 4 Kecamatan, 9
Kelurahan, 16 Desa , 301 Rw, dan 1.113 Rt dengan jumlah Penduduk
hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 ( per Desember ) sebanyak
191.174 Orang.
g. Adapun penunjang atau pendukung lainnya yang penting dalam
rangka pelaksanaan tugas Badan Keluarga Berencana Kota Banjar
yaitu dukungan pembiayaan dari APBD II,BKKBN Perwakilan
Provinsi Jawa Barat ( APBD I ).
e. Dan penunjang lainnya yang menjadi kekuatan Badan Keluarga
Berencana Kota Banjar adalah dengan adanya Kader-Kader yang
membantu operasional Program KB di tingkat RT, dan ditingkat RW
ada Sub Pos KB Desa dan di tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan
ada Pos KB Desa/PPKBD.
35
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
3). OPPORTUNITIES ( Peluang ).
36
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
STRENGTH (S): WEAKNESS (W) :
FAKTOR INTERNAL 1. Program RPJMD 1. Sinkronisasi Program
2. Ketersediaan Anggaran BKBPP dengan RPJMD
3. Ketersediaan Sarana belum Optimal
Prasarana 2. Anggaran belum memadai
DAN 4. Ketersediaan SDM 3. Kurangnya advokasi
5. Pembagian tugas jelas 4. Kualitas dan kuantitas
6. Ketersediaan Operasional SDM terbatas
Kader 5. Akurasi Data kurang
Optimal
FAKTOR EKSTERNAL 6. Lemahnya komitmen
Badan dengan mitra kerja
7. Pengaruh budaya birokrasi
lama
OPPORTUNITY (O) : STRATEGI S-O : STRATEGI W-O :
1. Komitmen BKKBN Pusat 1. Sinergi semua Program 1. Komitmen Aparatur terkait
2. Komitmen BP3APKKB BKBPP Kota Banjar secara vertikal dan
Provinsi 2. Advokasi Anggaran horizontal.
3. Tempat pelayanan KB kepada Pengambil 2. Pemberdayaan SDM
Swasta , P2TP2A dan kebijakan. BKBPP dan Stake holder
PPKS. 3. Integrasi program terkait.
4. Tersedianya kader di 4. Pelayanan KB terpadu. 3. Peningkatan kualitas SDM
lapangan 5. Penyediaan sarana 4. Advokasi dan peningkatan
5. Media masa prasarana sesuai dengan kualitas data
6. Perguruan tinggi kebutuhan sasaran
7. Adanya jejaring dengan program BKBPP.
Mitra Kerja 6. Penguatan komitmen
dengan jejaring mitra
kerja dan stake holder.
37
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
THREAT (T) : STRATEGI S-T : STRATEGI W-T :
1. UU Administrasi 1. Peraturan daerah 1. Propaganda KKB
Kependudukan mengenai kependudukan 2. Advokasi KKB
2. Trend sex bebas yang 2. Apresiasi KKB 3. Jejaring kemitraan lintas
semakin meningkat 3. Sosialisasi kependudukan sektoral
3. Adanya resiko pasca dan program KB
pelayanan (komplikasi 4. KIE kepada penduduk
dan kegagalan). migrasi kategori PUS
4. Meningkatnya tindak
kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak.
5. Ego program
6. Rendahnya kesadaran
KB Pria tahapan KS II ke
atas.
7. Keinginan penundaan
anak pertama rendah
38
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
4. Terdapat komunikasi secara timbale balik dari atas kebawah (Top Down)
dan dari bawah keatas (Buttom Up).
2.3 Review terhadap rancangan Awal RKPD
Tabel Terlampir
2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Tabel terlampir
39
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN,
PROGRAM DAN KEGIATAN
2. Keluarga Berencana
a. Penyusunan desain a. Pengembangan desain a. Pelaksanaan
program dan program, pengelolaan advokasi, komunikasi,
pengelolaan advokasi, dan pelaksanaan informasi dan edukasi
komunikasi, informasi advokasi, komunikasi, (KIE) pengendalian
41
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
dan edukasi informasi dan edukasi penduduk dan KB sesuai
pengendalian (KIE) pengendalian kearifan budaya lokal.
penduduk penduduk dan KB b. Pendayagunaan
b. Pengelolaan tenaga sesuai kearifan budaya tenaga penyuluh
penyuluh KB/petugas lokal. KB/petugas lapangan
lapangan KB b. - - - KB (PKB/PLKB).
(PKB/PLKB). c. - - - c. Pengendalian dan
c. Pengelolaan dan d. - - - pendistribusian
penyediaan alat dan e. Pemberdayaan dan kebutuhan alat dan obat
obat kontrasepsi untuk peningkatan peran serta kontrasepsi serta
kebutuhan PUS organisasi pelaksanaan pelayanan
nasional. kemasyarakatan tingkat KB di Daerah
d. Pengelolaan dan Daerah provinsi dalam kabupaten/kota.
pengendalian sistem pengelolaan pelayanan d. ---
informasi keluarga dan pembinaan e. Pemberdayaan dan
e. Pemberdayaan dan kesertaan ber-KB. peningkatan peran serta
peningkatan peran organisasi
serta organisasi kemasyarakatan tingkat
kemasyarakatan Daerah kabupaten/kota
tingkat nasional dalam dalam pelaksanaan
pengendalian pelayanan dan
pelayanan dan pembinaan kesertaan
pembinaan kesertaan ber-KB.
ber- KB.
3KeKetahanan keluarga
a. Pengembangan desain a.Pengelolaan a. Pelaksanaan
program pembangunan pelaksanaan desain pembangunan keluarga
keluarga melalui program pembangunan melalui pembinaan
pembinaan ketahanan keluarga melalui ketahanan dan
dan kesejahteraan pembinaan ketahanan kesejahteraan keluarga
keluarga dan kesejahteraan b. Pelaksanaan dan
b. Pemberdayaan dan keluarga peningkatan peran serta
peningkatan peran b. Pemberdayaan dan organisasi
serta organisasi peningkatan peran serta kemasyarakatan tingkat
kemasyarakatan organisasi Daerah kabupaten/kota
tingkat nasional dalam kemasyarakatan tingkat dalam pembangunan
pembangunan keluarga Daerah provinsi dalam keluarga melalui
42
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
melalui ketahanan dan pembangunan keluarga pembinaan ketahanan
kesejahteraan keluarga melalui pembinaan dan kesejahteraan
ketahanan dan keluarga.
kesejahteraan keluarga.
43
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
(spesific), terukur (mensuable) dapat dicapai (attainable) nyata (realistic) dan tepat
waktu (time bound).
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga BerencanaKota Banjar Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kinerja aparatur untuk mewujudkan pelayanan prima.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator :
a) Presentase SDM aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun
struktural sesuai jengjang kepangkatan.
b) Presentase SPM yang diterapkan.
c) Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
d) Persentase SOP yang diterapkan.
e) Indeks Kepuasan Masyarakat di Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.
2. Meningkatnya ketersediaan data mikro dan infromasi KBKS dan PP.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator :
a) Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap
desa/kelurahan.
b) Cakupan pencatatan dan pelaporan
3. Meningkatnya Pemberdayaan Keluarga Yang Berkualitas dan
meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendamping.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator:
a) Cakupan petugas lapangan keluarga berencana (PKB/PLKB) 1 petugas di
setiap 1 desa/kelurahan.
b) Ratio Pembantu pembina KB (PPKBD) 1 petugas di setiap desa/
kelurahan.
c) Ketersediaan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
d) Prosentase ketersediaan bina bina dan lomba terhadap kelompok
pendamping.
e) Prosentase pemberdayaan ekonomi keluarga
44
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
f) Prosentase koordinasi pengelola program
4. Meningkanya optimalisasi program KB dan Kesehatan Reproduksi
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator :
a) Partisipasi pria dalam ber-KB.
b) Prosentase cakupan akseptor KB
c) Prosentase cakupan pelayanan KB
d) Cakupan penyediaan alat kontasepsi dan obat kontrasepsi yang memenuhi
permintaan orang.
e) Cakupan PUS yang isterinya dibawah usia 20 tahun sebesar 1,70% pada
tahun 2018.
f) Cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB Aktif 80%.
g) Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet
need) 5 %.
h) Cakupan PUS Peserta KB anggota UPPKS 85 % pada tahun 2018.
i) Cakupan perlindungan hak reproduksi individu
j) Prosentase cakupan akses dan kualitas PIK KRR
k) Prosentase cakupan kampoeng KB
l) Cakupan sarana prasarana pendukung program KB
45
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
a. Adanya data yang akurat dan akuntabel.
b. Pencatatan pelaporan yang akurat dan tepat waktu.
46
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
a. Peningkatan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi.
b. Peningkatan pelayanan pemasangan kontrasepsi KB khususnya bagi
keluarga miskin.
c. Peningkatan kerjasama seluruh komponen masyarakat dan lintas
sektoral melalui peningkatan komitmen penyelenggaraan program
KB.
47
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
yang Mandiri
5. Program Pengembangan Pusat pelayanan Informasi dan konseling KRR
6. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
B. BEBAN TETAP
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
5. Program Penyusunan Anggaran OPD
48
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
49
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
50
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
BAB IV
PENUTUP
KOTA BANJAR
1 3 4 5 9 10 11
2
3 Pameran Hasil Karya Kelompok UPPKS Meningkatnya pemasaran produk hasil UPPKS DPPKB 15 kegiatan 27.000.000 APBD Kota 15 kegiatan 32.000.000
4 Pengumpulan, Pengelolaan data dan informasi KB Meningkatnya kualitas data mikro keluarga DPPKB 25 desa/kel 60.000.000 APBD Kota 25 desa/kel 100.000.000
Terselenggarakannya Koordinasi Antar
5 Penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPPKB 1 kegiatan 34.000.000 APBD Kota 1 kegiatan 37.000.000
StakeHolder (Pemangku Kepentingan)
6 Sarasehan data keluarga tk.Kota Meningkatnya komitmen program KB DPPKB 1 kegiatan 33.000.000 APBD Kota 1 kegiatan 35.000.000
meningkatnya pengendalian dan evaluasi hasil
7 Pembinaan dan evaluasi pencatatan dan pelaporan DPPKB 4 kegiatan 20.000.000 APBD Kota 4 kegiatan 30.000.000
kegiatan di lapangan terhadap program KB
8 Pembinaan dan Penguatan forum Sub Pos KB Meningkatnya komitmen dari institusi DPPKB 4 kegiatan 36.000.000 APBD Kota 4 kegiatan 40.000.000
meningkatnya keterampilan dan kesejahteraan
9 Pengembangan dan pembinaan PPKS DPPKB 1 kegiatan 26.000.000 APBD Kota 1 kegiatan 30.000.000
keluarga
10 Bintek tk. Kecamatan Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Kecamatan DPPKB 16 keg 27.800.000 APBD Kota 16 keg 30.000.000
11 Pembinaan dan Penguatan Forum Pos KB Meningkatnya komitmen dari institusi DPPKB 4 kegiatan 44.000.000 APBD Kota 4 kegiatan 48.000.000
12 Konsolidasi program Tk.Kota Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Kota DPPKB 2 keg 25.000.000 APBD Kota 2 Keg 25.000.000
13 Rakor tingkat kecamatan Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Kecamatan DPPKB 4 kecamatan 20.000.000 APBD Kota 4 kecamatan 22.000.000
14 Rakor tingkat Desa / Kelurahan Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Desa/Kel DPPKB 4 kali 48.000.000 APBD Kota 4 kali 48.000.000
1 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi keluarga miskin Meningkatnya pelayanan KB bagi Keluarga Miskin. DPPKB 4 momentum 100.000.000 APBD Kota 4 momentum 100.000.000
3 Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu Meningkatnya perlindungan hak reproduksi DPPKB 20 kasus 30.000.000 APBD Kota 20 kasus 60.000.000
4 Pembinaan Keluarga Berencana (HARGANAS) Meningkatnya Komitmen Program KB DPPKB 3 keg 201.200.000 APBD Kota 3 keg 210.000.000
Meningkatnya partisipasi pria dalam ber-KB dari
5 Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB-KR DPPKB 970 orang 32.500.000 APBD Kota 970 orang 40.000.000
845 menjadi 970 orang
6 Pembinaan Keluarga Pasca persalinan dan keguguran meningkatnya cakupan peserta KB baru DPPKB 6 kali 30.000.000 APBD Kota 6 kali 40.000.000
Tersedianya Sarana dan Prasarana pendukung
7 Pengadaan Sarana Pendukung Program KB (DAK) DPPKB 1 TH - APBN 1 TH -
program KB
8 Bantuan Operasional Balai Penyuluhan KB ( DAK Non Fisik ) tercapainya program KKBPK DPPKB 4 kecamatan - APBN 4 Kecamatan -
tersedianya alat dan obat kontrasepsi di setiap
9 Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi ( DAK Non Fisik ) DPPKB 59 Faskes - APBN 59 Faskes -
Faskes
Program Pelayanan Kontrasepsi DPPKB 471.500.000 APBD Kota
10 Pelayanan Konseling KB Meningkatnya kesertaan ber-KB DPPKB 869 orang 25.000.000 APBD Kota 900 orang 30.000.000
Meningkatnya kesertaan ber-KB dan pelayanan
11 Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB. DPPKB 500 akseptor 59.000.000 APBD Kota 500 akseptor 60.000.000
publik IUD dan Implant
12 Pelayanan KB medis operasi Meningkatnya kesertaan KB MO ( MOW & MOP) DPPKB 500 akseptor 362.500.000 APBD Kota 500 akseptor 400.000.000
13 Pengadaan alat kontrasepsi Terayominya calon akseptor KB DPPKB 500 akseptor 25.000.000 APBD Kota side efek 500 akseptor 30.000.000