Anda di halaman 1dari 59

RENCANA KERJA (RENJA ) OPD

TAHUN 2018

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA


KOTA BANJAR TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji kita sampaikan kepada Allah SWT yang selalu
memerikan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, Sholawat dan Salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya dan
semoga sampai pada kita semua selaku pengikutnya hingga akhir zaman.
Rencana kerja tahunan 2018 ini diawali dengan pertimbangan dan
perimbangan rencana kerja 2017 yang baru dimulai yang dijadikan gambaran dan arah
yang jelas serta terukur dalam pelaksanaan pembangunan bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana. Serta Tujuan Rencana ini memuat program dan
Kegiatan Tahunan sebagai pedoman acuan, tolak ukur kinerja, bahan analisa dan
evaluasi serta pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2016.
Kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan Rencana Kerja
tahunan ini kami ucapkan terima kasih. Segala masukan dan kritik demi lengkapnya
Renja ini kami nantikan. Semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan perogram ke
depan dan semoga tujuan Keluarga Berkualitas segera dapat tercapai.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga Allah SWT memberikan
petunjuk-Nya dan meridhoi segala usaha kita bersama, Amin.

Banjar,....Mei 2017
Plt. Kepala
Dinas Pengendalian Penduduk
Dan Keluarga Berencana
Kota Banjar,

Dra. Hj. R. NURJANAH. M.Pd


NIP. 19610528 198603 2 004
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana sangat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan nasional. Melalui program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat dihindarkan sehingga
setiap penduduk dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera.
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana, dengan
meningkatkan daya jangkau dan kualitas penyuluhan, penggerakan, dan pembinaan
program keluarga berencana tenaga lini lapangan, sarana dan prasarana fisik pelayanan
komunikasi,informasi, dan edukasi program keluarga berencana serta sarana dan prasarana
fisik pembinaan tumbuh kembang anak.
Untuk mendukung upaya pencapaian sasaran prioritas yang telah ditetapkan
sebagai bentuk pelayanan Publik kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Banjar,
maka difasilitasinya Sarana Prasarana dalam mencapai berbagai kegiatan yang diharapkan
secara optimal terutama dalam pelayanan Program KB.
Pelaksanaan perencanaan pembangunan bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana di Kota Banjar tidak terlepas dari amanat Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Satuan Perangkat Kerja Daerah
(SKPD) wajib menyusun Rencana Kerja (Renja) yang berfungsi sebagai dokumen
perencanaan dalam pelaksanaan pembangunan pengendalian penduduk untuk periode 1
(satu) tahun.
Rencana Kerja Tahun 2018 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjar. Rencana Kerja ini
memuat rancangan kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan pendidikan, rencana
kerja dan pendanaan indikatif.
Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2018 dilakukan dengan melihat hasil evaluasi
kinerja pembangunan Keluarga Berencana yang telah dicapai pada tahun sebelumnya, isu
strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan rencana kerja, serta
mempertimbangkan sinergitas program kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.

Hubungan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Banjar merupakan dokumen teknis operasional dan keberadaan
renja ini sebagai penjabaran dari Rencana Strategis (renstra) dan RPJMD Kota Banjar yang
merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota
Banjar, khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan Keluarga Berencana yang
tertuang dalam Renstra maupun RPJMD Kota Banjar.
Selanjutnya Renja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Banjar merupakan pedoman bagi penyusunan rancangan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar. Gambaran tentang
hubungan antara Renja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar
dengan dokumen perencanaan lainnya, baik dalam kaitan degan sistem perencanaan
pembangunan maupun sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1,
sebagai berikut :
Gambar 1.1
Bagan Hubungan Rencana Kerja (Renja) dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Pedoman Pedoman
Renstra Renja RKA Rincian
K/L K/L K/L APBN

Pedoman Dijabarkan Pedoman


RPJP RPJM
Nasional RKP RAPBN APBN
Nasional

Diacu Diperhatikan Diserasikan melaui Musrenbang

Pedoman Pedoman Pedoman


RPJP RPJM
RKPD RAPBD APBD
Daerah Daerah

Dijabarkan Pedoman
Renstra Renja RKA Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD

1.2. LANDASAN HUKUM


1) Undang-undang nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di
Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);
2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
4) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);
5) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
6) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4421);
7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai mana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
9) Undang- undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Adminstrasi Kependudukan
10) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
11) Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 161,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4578);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
18) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
19) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);
21) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4725);
22) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014.
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
25) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 45);
26) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018 (Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);
27) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota
Banjar Tahun 2008 Nomor 7);
28) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008
Nomor 11);
29) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 7);
30) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
31) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2014-2018
(Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 4).
32) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Banjar.
33) Peraturan Walikota Kota Banjar Nomor 30 Tahun 2016 tentang SOTK Kota
Banjar

1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja


a. Maksud
1. Arah Perencanaan Kerja (RENJA) Tahunan disusun sebagai upaya untuk
memenuhi ketentuan legalitas Pengelolaan Anggaran sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Perda Kota Banjar Nomor 1 Tahun 2017
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Banjar.
2. Memberikan arah yang diinginkan dari Kebijakan Umum yang disepakati
antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam rangka Penyusunan Rencana
Kerja Tahunan untuk Proyeksi melanjutkan program satu Tahun ke depan.
3. Memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku
kepentingan baik bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
pembangunan daerah yang berkesinambungan.
4. Sebagai media Penjaringan aspirasi Masyarakat yang berkembang dengan
mempertimbangkan kondisi dari kemampuan daerah.

b. Tujuan
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi Pemerintah Kota
Banjar merumuskan tujuan yang hendak dicapai atau yang akan dihasilkan di tahun
2018.
Pemantauan tujuan yang dimaksudkan sebagai arah Perumusan Sasaran
Kebijaksanaan Program dan Kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan
karakteristik tujuan yang dapat diartikan sebagai berikut :
1. Idealistik mengandung nilai-nilai Keluhuran dan Keinginan yang kuat untuk
menjadi baik dan berhasil.
2. Jangkauan kedepan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih
sebagaimana yang ditetapkan organisasi ( Dinas ).
3. Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta
pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk
lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan
pembangunan daerah.
Berdasarkan hal tersebut diatas Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Banjar menetapkan tujuan sebagai berikut :
a. Menciptakan Keluarga yang berkualitas melalui peningkatan ketahanan
keluarga dan pemberdayaan ekonomi keluarga serta menciptakan kepedulian
masyarakat terhadap peningkatan terhadap ketahanan keluarga.
b. Terlayaninya Calon peserta KB secara optimal
c. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi peserta KB dan meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi.
d. Tersedianya data keluarga.
e. Tersedianya SDM aparatur yang profesional.
f. Mengembangkan jiwa wirausaha dan tenaga terampil dalam mewujudkan
keluarga sejahtera.
g. Terwujudnya kerjasama antara sektor pemerintah maupun swasta dalam
perberdayaan ekonomi keluarga.
h. Meningkatnya pelayanan prima kepada masyarakat

1.4. SISTIMATIKA PENULISAN


. Sistematika penyusunan Rencana Strategik Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Banjar, adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan
D. Sistematika Penulisan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DPPKB KOTA BANJAR TAHUN


2016
A. Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Bidang Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota Banjar.
B. Analisis Kinerja Pelayanan OPD
C. Isu isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD
D. Review terhadap rancangan awal RKPD
E. Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .


A. Telaahan terhadap kebijakan nasional dan provinsi
B. Tujuan Sasaran Renja OPD
C. Program dan Kegiatan

BAB IV : PENUTUP
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANJAR

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra OPD.
Selama tahun 2016 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Banjar telah melaksanakan kegiatan - kegiatan yang telah menjadi program
Badan baik yang didanai oleh APBD Kota Banjar maupun dari APBD Propinsi.
Pada tahun 2016 memperoleh dana sebesar Rp. 7.515.798.663,- dengan
realisasi Rp. 6.358.288.452, atau 84,60% untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.
4.547.101.988,- dengan realisasi Rp. 3.684.632.209,- atau 81,03% dan untuk kegiatan
belanja langsung sebesar Rp. 2.968.696.675,- dengan realisasi Rp. 2.673.656.243,-
atau 90,06 % yang dibiayai dana APBD Kota Banjar dengan perincian terlampir.
Aspek keuangan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Banjar telah dilaksanakan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan, terdiri dari :

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun 2016

2.1.1. Realisasi Program yang Tidak Memenuhi Target Kinerja

No Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) ket.

1 2 3 4 5 6

BELANJA 84,60%
7.515.798.663,00 6.358.288.452,00 1.157.510.211,00
BELANJA TIDAK LANGSUNG 81,03%
4.547.101.988,00 3.684.632.209,00 862.469.779,00
BELANJA LANGSUNG 90,06%
2.968.696.675,00 2.673.656.243,00 295.040.432,00
Program Pelayanan Administrasi 475.350.000,00 426.086.358,00 49.263.642,00
1 89,64%
Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi, 45.000.000,00
1 75,22%
sumber daya air dan listrik 33.847.228,00 11.152.772,00
Penyediaan jasa jaminan barang 54.350.000,00
2 95,16%
milik daerah 51.720.409,00 2.629.591,00
Penyediaan jasa pemeliharaan dan 24.450.000,00
3 perizinan kendaraan 64,98%
15.886.400,00 8.563.600,00
dinas/operasional
49.995.200,00
4 Penyediaan alat tulis kantor 98,45%
49.221.700,00 773.500,00

10
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Penyediaan barang cetakan dan 17.454.800,00
5 96,37%
penggandaan 16.820.350,00 634.450,00
Penyediaan peralatan dan 12.000.000,00
6 70,92%
perlengkapan kantor 8.510.875,00 3.489.125,00
Penyediaan bahan bacaan dan 9.000.000,00
7 92,28%
peraturan perundang-undangan 8.305.000,00 695.000,00
20.050.000,00
8 Penyediaan makanan dan minuman 84,42%
16.925.865,00 3.124.135,00
Rapat-rapat koordinasi dan 178.000.000,00
9 90,16%
konsultasi ke luar daerah 160.488.531,00 17.511.469,00
Penyediaan Jasa Tenaga 60.550.000,00
10 Pendukung Administrasi/Teknis 99,09%
60.000.000,00 550.000,00
Perkantoran
Rapat-rapat koordinasi dan 4.500.000,00
11 96,89%
konsultasi ke dalam daerah 4.360.000,00 140.000,00
Program Peningkatan Sarana dan 350.000.000,00
2 66,21%
Prasarana Aparatur 231.738.780,00 118.261.220,00
25.000.000,00
12 Pengadaan Mebeleur 96,80%
24.200.000,00 800.000,00
Pengadaan peralatan dan 25.000.000,00
13 96,62%
perlengkapan kantor 24.156.000,00 844.000,00
Pemeliharaan rutin/berkala gedung 30.000.000,00
14 83,81%
kantor 25.142.961,00 4.857.039,00
Pemeliharaan rutin/berkala 255.000.000,00
15 kendaraan dinas/operasional 151.884.819,00 59,56%
103.115.181,00
Pemeliharaan Rutin / Berkala 15.000.000,00
16 peralatan dan perlengkapan kantor 6.355.000,00 42,37%
8.645.000,00
Program peningkatan disiplin 23.760.000,00
3 90,42%
aparatur 21.483.000,00 2.277.000,00
Pengadaan pakaian dinas beserta 11.880.000,00
17 perlengkapannya 96,83%
11.503.800,00 376.200,00
Pengadaan pakaian khusus hari- 11.880.000,00
18 84,00%
hari tertentu 9.979.200,00 1.900.800,00
Program Peningkatan Kapasitas 17.108.000,00
4 36,18%
Sumber Daya Aparatur 6.189.950,00 10.918.050,00
10.000.000,00
19 Workshop/Kursus/Seminar 0,00%
- 10.000.000,00
Fasilitasi Pembinaan Penilaian 1.188.000,00
20 52,21%
Akreditasi 620.250,00 567.750,00
5.920.000,00
21 Pembinaan Aparatur 94,08%
5.569.700,00 350.300,00

Program peningkatan
5 pengembangan sistem pelaporan 86,05%
114.550.000,00 98.573.500,00 15.976.500,00
capaian kinerja dan keuangan

Penyusunan laporan capaian kinerja 6.550.000,00


22 dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 6.550.000,00 - 100,00%
Penyusunan pelaporan keuangan 12.000.000,00
23 semesteran 3.712.500,00 8.287.500,00 30,94%

Penyusunan pelaporan prognosis 14.000.000,00


24 realisasi anggaran 9.260.000,00 4.740.000,00 66,14%

penyusunan pelaporan keuangan 7.000.000,00


25 62,60%
akhir tahun 4.382.000,00 2.618.000,00
Penyusunan rencana kerja dan 25.000.000,00
26 anggaran (RKA) SKPD 24.740.000,00 260.000,00 98,96%

Monitoring Evaluasi Program 50.000.000,00


27 99,86%
BKBPP 49.929.000,00 71.000,00
6 Program Keluarga Berencana 93,24%
1.163.819.000,00 1.085.192.155,00 78.626.845,00
Penyediaan pelayanan KB dan Alat 41.000.000,00
28 kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 39.188.500,00 1.811.500,00 95,58%
Pelayanan KIE 19.000.000,00
29 94,71%
17.994.500,00 1.005.500,00

11
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Peningkatan Perlindungan Hak 23.000.000,00
30 Reproduksi Individu 22.660.000,00 340.000,00 98,52%

Pembinaan Keluarga Berencana 90.000.000,00


31 (HARGANAS) 89.943.000,00 57.000,00 99,94%

Pengadaan sarana pendukung 376.319.000,00


32 program KB (DAK) 367.053.555,00 9.265.445,00 97,54%

Pengadaan sarana pendukung 366.480.000,00


program KB (SILVA) 336.955.000,00 29.525.000,00 91,94%

Peningkatan Partisipasi Pria dalam 28.000.000,00


33 93,48%
KB-KR 26.174.500,00 1.825.500,00
Bantuan Operasional Balai 180.000.000,00
34 Penyuluhan KB (DAK Non Fisik) 173.523.100,00 6.476.900,00 96,40%
Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi 40.020.000,00
35 (DAK Non Fisik) 11.700.000,00 28.320.000,00 29,24%

Program Kesehatan Reproduksi


7 94,14%
Remaja 8.000.000,00 7.531.250,00 468.750,00
Kemitraan/Perkuatan Dukungan dan 8.000.000,00
36 468.750,00 94,14%
Partisipasi Masyarakat 7.531.250,00
Program Penguatan
8 Kelembagaan Pengarusutamaan 4.247.200,00 98,27%
245.000.000,00 240.752.800,00
Gender dan Anak
Pengembangan pusat pelayanan 50.000.000,00
37 terpadu pemberdayaan perempuan 47.202.500,00 2.797.500,00 94,41%
dan anak (P2TP2A)
Pembinaan Forum Anak Daerah 90.000.000,00
38 99,72%
89.746.800,00 253.200,00
Peningkatan perlindungan 105.000.000,00
39 perempuan terhadap tindak 103.803.500,00 1.196.500,00 98,86%
kekerasan
Program pelayanan kontrasepsi 120.159.675,00
9 96,70%
116.189.750,00 3.969.925,00
Pelayanan pemasangan kontrasepsi 27.000.000,00
40 99,49%
KB 26.861.000,00 139.000,00
Pengadaan alat kontrasepsi 17.159.675,00
41 99,86%
17.135.250,00 24.425,00
Pelayanan KB medis operasi 76.000.000,00
42 94,99%
72.193.500,00 3.806.500,00

Program pembinaan peran serta 6.213.300,00


10 masyarakat dalam pelayanan 97,15%
218.280.000,00 212.066.700,00
KB/KR yang mandiri

Koordinasi Pengelola Program 30.000.000,00


43 99,55%
RAKERDA 29.865.000,00 135.000,00
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 24.330.000,00
44 93,63%
22.780.000,00 1.550.000,00
Pengelolaan Data dan Informasi KB 24.000.000,00
45 99,13%
23.790.700,00 209.300,00
Pameran Hasil Karya Kelompok 15.000.000,00
46 89,84%
UPPKS 13.476.000,00 1.524.000,00
Koordinasi Pengelola Program 13.500.000,00
47 (Rakor Tingkat Kecamatan) 13.470.000,00 30.000,00 99,78%

Koordinasi Pengelola Program 18.000.000,00


48 (Rakor Tingkat Desa) 18.000.000,00 - 100,00%

Pembinaan, Pencatatan dan 17.450.000,00


49 86,25%
Pelaporan RR 15.050.000,00 2.400.000,00
Sarasehan Data Keluarga Tingkat 8.000.000,00
50 98,44%
Kota 7.875.000,00 125.000,00
Konsolidasi Program Tingkat Kota 9.000.000,00
51 100,00%
9.000.000,00 -
Pembinaan dan Penguatan Forum 8.000.000,00
52 Pos KB Tingkat Kota 7.990.000,00 10.000,00 99,88%

Pembinaan dan Penguatan Sub Pos 8.000.000,00


53 KB Tingkat Kecamatan 8.000.000,00 - 100,00%

12
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Pembinaan Kampoeng KB 20.000.000,00
54 98,85%
19.770.000,00 230.000,00
Pengembangan Model Kampoeng 23.000.000,00
55 100,00%
KB 23.000.000,00 -

Program peningkatan peran serta 4.539.000,00


11 dan kesetaraan Gender dalam 96,51%
130.000.000,00 125.461.000,00
pembangunan

Kegiatan Penyuluhan Bagi Ibu 110.000.000,00


56 Rumah Tangga dalam Membangun 109.298.000,00 702.000,00 99,36%
Keluarga Sejahtera (P2WKSS)

Lomba Kreatifitas PEKKA 20.000.000,00


57 80,82%
16.163.000,00 3.837.000,00

Program pengembangan pusat 279.000,00


12 pelayanan informasi dan 99,35%
43.000.000,00 42.721.000,00
konseling KRR

Optimalisasi forum pelayanan KRR 28.000.000,00


bagi kelompok remaja dan 27.964.500,00 35.500,00
58 99,87%
kelompok sebaya diluar sekolah

Pemantapan PIK Remaja 15.000.000,00


59 98,38%
14.756.500,00 243.500,00
Program penyiapan tenaga 59.670.000,00
13 pedamping kelompok bina 59.670.000,00 - 100,00%
keluarga
Pembinaan Kelompok Tribina (BKB, 19.670.000,00
60 BKR dan BKL) 19.670.000,00 - 100,00%

Lomba Ketahanan 40.000.000,00


61 100,00%
40.000.000,00 -

1). Perbandingan Target dengan Realisasi Kinerja pada Misi 1

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.
Meningkatnya Kinerja
Prosentase SDM Aparatur
Aparatur yang memiliki
yang mengikuti diklat teknis,
Kompetensi dan mampu 100 % 100 %
subtantif maupun struktural 100
memberikan pelayanan
sesuai jengjang kepangkatan.
prima.

Prosentase SPM yang 80% 80% 100


diterapkan

Presentase pengaduan
masyarakat yang 100% 100% 100
ditindaklanjuti

Prosentase Capaian Indeks


80% 80,24% 100,5
Kepuasan Masyarakat

13
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan beberapa tahun sebelumnya

Tahun 2016
Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Sat Capaian Tar Realis %
2013 2014
2015 get asi Kinerja

1. Prosentase SDM % 100 100 100 100 100 100

Aparatur yang

mengikuti diklat teknis,

subtantif maupun

struktural sesuai

jengjang kepangkatan.

2. Prosentase SPM yang % 100 100 100 80 80 100

diterapkan

3. Presentase pengaduan % 100 100 100 100 100 100

masyarakat yang

ditindaklanjuti

4. Prosentase Capaian % 80 80 92,20 85 80,2 94,35

Indeks Kepuasan

Masyarakat

14
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
3). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target perencanaan strategis
kedepan

Tahun 2016
Target Target Target Target
No Indikator Kinerja Sat Realisa %
2014 2015 2017 2018 Target
si Kinerja

1. Prosentase SDM % 100 100 100 100 100 100 100


Aparatur yang
mengikuti diklat teknis,
subtantif maupun
struktural sesuai
jengjang kepangkatan.

2. Prosentase SPM yang % 85 85 95 100 90 90 100


diterapkan
3. Presentase pengaduan % 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat yang
ditindaklanjuti

4. Prosentase Capaian % 70,75 80 80,25 80,50 85 80,24 94,4


Indeks Kepuasan
Masyarakat

Capaian indikator kinerja dari empat (4) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya Kinerja Aparatur yang memiliki Kompetensi dan mampu
memberikan pelayanan prima di Misi I DPPKB Kota Banjar pada tahun 2016
adalah sebagai berikut :

1. Pada Indikator kinerja Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat


teknis, subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan tidak
mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian kinerja SDM
Aparatur yang mengikuti diklat teknis/struktural di tahun 2016 sebanyak 0
orang Analisis Penyebab tidak berhasilnya peningkatan kinerja ini
disebabkan karena pengembangan SDM aparatur tidak sesuai dengan
kebutuhan, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh

15
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Kebijakan Dinas adalah dengan Penerapan sistem pelatihan dan
pengembangan SDM aparatur yang sesuai dengan kebutuhan.
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada kegiatan :

1. Bimbingan Teknis/Workshop/kursus kursus/pelatihan/seminar yang di


danai dari APBD Kota Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 10.000.000,- yang
terserap sebesar Rp. 0,- atau 0%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya
kegiatan worshop/kursus/seminar/pelatihan dalam meningkatkan kinerja
aparatur dengan menggunakan Anggaran dari tingkat kota.
2. Pada Indikator kinerja Prosentase SPM yang diterapkan pada umumnya
dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian SPM
yang telah diterapkan untuk tahun 2016 sudah ada 2 SPM yang di
terapkan yaitu SPM Bidang KB KS dan SPM Bidang Layanan Terpadu
bagi Anak dan Perempuan Korban Tindak Kekerasan, Analisis Penyebab
keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena Adanya
hubungan Vertikal dan Horizontal dengan instansi terkait dalam
menerapkan Pelayanan Prima dan juga adanya Dasar dalam penilaian
Standar Pelayanan Minimal dalam menilai seberapa jauh pencapaian
kinerja per Urusan Wajib di DPPKB Kota Banjar, dan alternative solusi
yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Dinas adalah dengan
Penerapan Perwal yang sesuai dengan Dasar Pelayanan di DPPKB untuk
mengantisipasi kelemahan pelayanan prima yang ditargetkan tercapai
100% dan dengan mengusulkan supaya SPM di DPPKB Kota Banjar di
buat menjadi PERDA Kota Banjar untuk tahun 2017 kedepan agar dasar
hukum yang di buat bisa dijadikan acuan dalam pelayanan prima.
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada kegiatan :

1. Pembinaan Aparatur yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2016
sebesar Rp. 5.920.000,- yang terserap sebesar Rp. 5.569.700,- atau
94,08%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Pembinaan Aparatur
DPPKB Kota Banjar di tahun 2016.

16
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2. Pada Indikator kinerja Presentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan
yaitu 100 %, Pencapaian Presentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti untuk tahun 2016 pada dasarnya dapat terlayani dengan
cepat dan tanggap, ini dibuktikan setiap ada pelayanan khususnya
dibidang KB baik itu pelayanan MOP, MOW yang mempunyai resiko
dianggap tinggi dalam pelayanan KB di usahakan dalam mengantisipasi
hal yang tidak di inginkan harus ada persetujuan dari keluarga baik suami
atau istrinya sebelum di pasang alat kontrasepsi dan juga kalaupun ada
keluhan keluhan di kemudian hari kami biasanya melayani keluhan
dengan konsultasi dengan tenaga medis, begitu juga untuk pengaduan
mengenai kekerasan dan penganiayaan terhadap perempuan dan anak
sejauh ini sudah terlayani karena di DPPKB ada wadah dalam
menampung aspirasi keluhan masyarakat dalam wadah P2TP2A,
Analisis Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja ini
disebabkan karena Sarana Prasarana Untuk Mendukung Pelayanan Prima
dianggap telah memadai, dan alternative solusi yang selama ini telah
dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah dengan adanya Evaluasi
terhadap program dan kegiatan di DPPKB sehingga apapun itu bentuk
kelemahan kelemahan di DPPKB secara maksimal dapat terselesaikan..

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam


Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja pada kegiatan :

1. Monitoring Pencapaian Kinerja yang di danai dari APBD Kota Banjar


tahun 2016 sebesar Rp. 50.000.000,- yang terserap sebesar Rp.
49.929.000,- atau 99,86%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya evaluasi
program BKBPP Kota Banjar di tahun 2016.
2. Pada Indikator kinerja Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %,
Pencapaian Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat untuk tahun
2016 pada dasarnya dapat terealisasi 100% sesuai dengan yang diharapkan,
ini disebabkan karena secara rutinitas dalam mendukung pelayanan agar
Indeks Kepuasan masyarakat dapat terlayani adalah salah satunya dengan
17
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan dalam lingkup Badan juga Pelaksanaan evaluasi program dan
kegiatan dalam lingkup Badan, Analisis Penyebab keberhasilan atau
peningkatan kinerja ini disebabkan karena Adanya Sarana dan prasarana
yang mendukung untuk meng Evaluasi Kinerja Program Badan untuk
mengambil kebijakan langkah kedepan sehingga manset yang tertanam di
Badan bahwa pelayanan prima adalah pelayanan maksimal yang di
laksanakan dengan tingkat resiko yang rendah dapat diantisipasi, dan
alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Badan
adalah dengan adanya Evaluasi terhadap program dan kegiatan di BKBPP
sehingga apapun itu bentuk kelemahan kelemahan di BKBPP secara
maksimal dapat terselesaikan.

1. Misi Kedua
“Meningkatkan kualitas data mikro dan sistem informasi”.

Sasaran strategis pada misi pertama, yaitu : Meningkatnya ketersediaan data mikro
dan informasi KBKS dan PP.

Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2016 umumnya dapat
mencapai target yang diharapkan, untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran
Kinerja dari misi kedua yaitu sebagai berikut :

1). Perbandingan Target dengan Realisasi Kinerja pada Misi 2

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Meningkatnya Cakupan penyediaan


ketersediaan data informasi data mikro 25 desa 25 desa
100
mikro dan informasi keluarga disetiap
KBKS dan PP. desa/kel

Cakupan Pencatatan dan


100 % 100 % 100
pelaporan

18
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan beberapa tahun sebelumnya

No Indikator Sat Capaian Capaian Capaian Tahun 2016


Kinerja
2013 2014 2015 Capaian Target Realisasi %
2016 Kinerja

1. Cakupan % 100 100 100 100 25 25 desa 100


penyediaan desa
informasi
data mikro
keluarga
disetiap
desa/kel

2. Cakupan % 100 100 100 100 100% 100 % 100


Pencatatan
dan
pelaporan
3). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target perencanaan strategis
kedepan

Tahun 2016
Target Target Target
No Indikator Kinerja Sat %
2015 2017 2018 Target Realisasi
Kinerja

1. Cakupan Ds/ 25 25 25 25 25 100


penyediaan Kel Ds/Kel Ds/Kel
informasi data mikro
keluarga disetiap
desa/kel
2. Cakupan Pencatatan % 95 100 100
100 % 100 % 100
dan pelaporan

Capaian indikator kinerja dari Dua (2) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya ketersediaan data mikro dan informasi KBKS dan PP pada Misi II
BKBPP Kota Banjar pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Pada Indikator Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap


desa/kel pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %,
Pencapaian kinerja penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap
19
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
desa/kel di tahun 2016 sebanyak 25 desa / kel untuk Pendataan Keluarga dan
Update data keluarga tahun 2016, Analisis Penyebab keberhasilan atau
peningkatan kinerja ini disebabkan karena Ketersediaan Optimalisasi data
dan informasi yang akurat dan Pengoptimalan pencatatan pelaporan yang
akurat sehingga laporan dari tingkat desa/kel sampai tingkat kota dan Provinsi
/ Pusat dapat terealisasi 100% keberadaannya melalui Data Rutin Bulanan
F1/F2 KB Bulanan dan Juga melalui Pendataan Keluarga Tahun 2015 yang
datanya bisa dijadikan Pilot project Data By name by adress dari BKBPP Kota
Banjar, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh
Kebijakan Badan adalah dengan Pengoptimalan dan Peningkatan data yang
akurat dan akuntabel.
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri
pada kegiatan :

1. Pengumpulan, Pengelolaan data dan informasi KB yang di danai dari


APBD Kota Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 24.000.000,- yang terserap
sebesar Rp. 23.790.700,- atau 99,13%, keluaran kegiatan ini Tersedianya
data mikro online.
2. Sarasehan data keluarga tingkat kota yang di danai dari APBD Kota
Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 8.000.000,- yang terserap sebesar Rp.
7.875.000,- atau 98,44%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya
komitmen program KB melalui Pendataan keluarga.
2. Pada Indikator kinerja Cakupan Pencatatan dan pelaporan pada umumnya
dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian Cakupan
Pencatatan dan pelaporan untuk tahun 2016 sudah tereasisasi 100% dengan
Analisis Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan
Pengoptimalan pencatatan pelaporan yang akurat khususnya untuk laporan
rutin yang merupakan kontrak kinerja antara BKBPP kota Banjar dengan
BKKBN Provinsi jawa barat melalui laporan F1 dan F2 kb bulanan sehingga
bisa datanya bisa digunakan untuk Curen user (CU/PUS desember 2016
sebesar 76,81 % dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh
Kebijakan Badan adalah Meningkatkan Integritas Program.
20
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri
pada kegiatan :

1. Pembinaan dan evaluasi pencatatan dan pelaporan RR yang di danai dari


APBD Kota Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 17.450.000,- yang terserap
sebesar Rp. 15.050.000,- atau 86,25%, keluaran kegiatan ini
Terfasilitasinya Pembinaan, pencatatan dan pelaporan RR di tahun 2016.

2. Misi Ketiga
“Meningkatkan kualitas keluarga melalui pemberdayaan ekonomi dan
ketahanan keluarga”.

Sasaran strategis pada misi ketiga, yaitu : Meningkatnya Kemampuan Ekonomi


Keluarga Pra Sejahtera.

Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2016 umumnya dapat
mencapai target yang diharapkan, Untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran
Kinerja dari misi kedua yaitu sebagai berikut :

1). Perbandingan Target dengan Realisasi Kinerja pada Misi 3

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Meningkatnya keluarga Pra Sejahtera dan 18,8% 19,1% 98,4


Kemampuan KS 1
Ekonomi Keluarga 82 % 98,3 % 119,8
Pra Sejahtera. Cakupan Tenaga
pendamping kelompok bina
keluarga

21
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan beberapa tahun sebelumnya

Tahun 2016
Capaian Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Sat %
2013 2014 2015 Target Realisasi
Kinerja

keluarga Pra
1. Sejahtera dan % 65,87 69,3 79,87 18,8% 19,1% 98,4
KS 1

Cakupan
Tenaga
2. pendamping % 100 100 166,6 82 % 98,3 % 119,8
kelompok bina
keluarga

3). Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target perencanaan strategis
kedepan

Tahun 2016
Target Target Target Target
No Indikator Kinerja Sat %
2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
Kinerja

keluarga Pra
18,8 18
1. Sejahtera dan % 19,4 17 18,8% 19,1%
98,4
KS 1

Cakupan Tenaga
pendamping
2. % 82% 85% 95% 100%
kelompok bina 82 % 98,3 % 119,8
keluarga

22
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Capaian indikator kinerja dari Dua (2) indikator kinerja pada sasaran
Meningkatnya Kemampuan Ekonomi Keluarga Pra Sejahtera pada Misi III
BKBPP Kota Banjar pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Pada Indikator keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 tidak mendapat target yang
diharapkan yaitu 100 %, hanya mencapai 98,4 %. Analisis Penyebab
keberhasilan atau peningkatan kinerja dari tahun sebelumnya ini
disebabkan karena dalam program penurunan angka kemiskinan dari Pra
sejahtera menjadi KS I, belum bisa sepenuhnya di intervensi karena
keterbatasan anggaran yang ada, untuk tahun 2015 dan 2016 intervensi
anggaran tertumpu pada keluarga pra sejahtera aja dan pengaruh ekonomi
masyarakat yang tidak stabil sehingga hasil yang di harapkan menjadi tidak
tercapai dengan target yang ditetapkan untuk Tahun 2016, adapun kegiatan
yang mendukung program ini terdiri dari :
a. 3 (tiga) kegiatan memontum pelayanan KB dan P2WKSS dengan
memfokuskan peningkatan di 100 KK binaan.
b. 100 KK Binaan dan dapat tercapai 100 % dan Tahun 2016 sebanyak 1
kegiatan (100 orang) dan dapat tercapai 100 %, dalam artian dengan
melaksanakan momentum dalam menunjang pengelolaan ekonomi
keluarga dalam meningkatkan tarap hidup masyarakat kota Banjar. dalam
usaha meningkatkan pencapaian program KB yang salah satunya didukung
oleh indikator kinerja ini dan juga Terfasilitasinya pengelola produk
UPPKS dalam mempromosikan hasil produk UPPKS dengan target yang
ditetapkan untuk Tahun 2016 sebanyak 2 kegiatan dan dapat tercapai 100
%. Hal ini disebabkan karena yang semula dalam Renstra ditargetkan 2
kegiatan sebagai target tahunan yang ditetapkan pelaksanaan pameran
hasil produk UPPKS yang di pasarkan atau produk UPPKS yang
diunggulkan dalam moment Harganas Tingkat Kota, Harganas Tingkat
Provinsi, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh
Kebijakan Badan adalah dengan Peningkatan akses ekonomi keluarga
yang berkualitas dan dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam
program KB/KR yang mandiri melalui pemberdayaan institusi masyarakat
Pedesaan (IMP).
23
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam
Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri
pada kegiatan :

1. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yang di danai dari APBD Kota Banjar


tahun 2016 sebesar Rp. 24.330.000,- yang terserap sebesar Rp.
24.280.000,- atau 99.93%, keluaran kegiatan ini adalah meningkatnya
pengetahuan pemahaman dan kemampuan UPPKS.
2. Pameran hasil karya kelompok UPPKS yang di danai dari APBD Kota
Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 15.000.000,- yang terserap sebesar Rp.
14.821.000,- atau 85.27 %, keluaran kegiatan ini Meningkatnya
pemasaran produk UPPKS.
3. Konsolidasi program Tk. Kota yang di danai dari APBD Kota Banjar
tahun 2016 sebesar Rp. 9.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 8.860.000,-
atau 98,44%, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB di
tingkat kota.
4. Rakor tingkat kecamatan yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun
2016 sebesar Rp. 13.500.000,- yang terserap sebesar Rp. 13.470.000,-
atau 99,11%, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB d
tingkat kecamatan.
5. Rakor tingkat Desa / kel yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun
2016 sebesar Rp. 18.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 18.000.000,-
atau 100 %, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB d
tingkat Desa.
6. Rakerda yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2015 sebesar Rp.
30.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 29.865.000,- atau 99.55%,
keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Koordinasi antar stakeholder.
7. Pembinaan dan Penguatan forum Pos KB tingkat kecamatan yang di
danai dari APBD Kota Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 8.000.000,- yang
terserap sebesar Rp. 7.875.000,- atau 98.44 %, keluaran kegiatan ini
Terfasilitasinya komitmen program KB melalui Pendataan keluarga.
8. Pembinaan dan Penguatan forum Sub Pos KB tingkat kota yang di danai
dari APBD Kota Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 8.000.000,- yang terserap
24
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
sebesar Rp. 8.000.000,- atau 100 %, keluaran kegiatan ini Meningkatnya
komitmen dari institusi.
9. Pembinaan kampoeng yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2015
sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 19.770.000,- atau
98.85%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya pembinaan dan
pengembangan kampoeng kb.
10. Pengembangan model kampoeng kb yang di danai dari APBD Kota
Banjar tahun 2016 sebesar Rp. 23.000.000,- yang terserap sebesar Rp.
23.000.000,- atau 100 %, keluaran kegiatan ini Meningkatnya
pengembangan model kampoeng kb.
2. Pada Indikator kinerja Cakupan Tenaga pendamping kelompok bina keluarga
pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %,
Pencapaian kinerja untuk indikator Ketersediaan tenaga pendamping kelompok
Bina – bina dengan target yang ditetapkan untuk Tahun 2016 sebanyak 3
kegiatan dan dapat tercapai 100 %, dalam artian 3 kegiatan tersebut dapat
terealisasikan yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja
(BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL). dan untuk pencapaian kinerja untuk tahun
2015 dapat terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan, untuk tahun 2014
dapat terealisasi 100 %. Adapun Pencapaian Indikator kinerja ini didukung oleh
beberapa faktor pencapaian yaitu :
a. Bina Keluarga Balita (BKB) bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina
tumbuh kembang anak Balita. Kelompok Bina Keluarga Balita sampai
dengan tahun 2016 telah terlaksananya pembinaan kelompok sebanyak
124 kelompok atau 100 % dari target yang ditetapkan sebanyak 124
kelompok dan tahun 2015 telah terlaksananya pembinaan kelompok
sebanyak 120 kelompok atau 100 % dari target PPM 120 Kelompok,
untuk tahun 2014 telah terbentuk sebanyak 116 kelompok atau 100 % dari
target PPM yang di tetapkan.
b. Bina Keluarga Remaja (BKR) bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan bagi orang tua dan keluarga lainnya dalam membina
anak remaja sehingga anak tersebut menjadi anak yang soleh berbakti

25
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
pada orang tua. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai dengan
tahun 2016 telah terlaksana 35 kelompok BKR atau 100 % dari target
yang di tetapkan, tahun 2015 telah terlaksana pembinaan kelompok BKR
sebanyak 35 kelompok atau 100 % dari target PPM 35, Kelompok
Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai dengan tahun 2014 telah
terlaksana pembinaan kelompok BKR sebanyak 33 kelompok atau 100 %
dari target PPM 33 Kelompok.
c. Bina Keluarga Lansia (BKL) bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan bagi orang tua dan keluarga lainnya dalam membina
anak remaja sehingga anak tersebut menjadi anak yang soleh berbakti
pada orang tua. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai dengan
tahun 2016 telah terlaksana pembinaan sebanyak 80 kelompok sama
dengan tahun 2015 telah terlaksananya pembinaan kelompok BKL
sebanyak 80 kelompok atau 100 % dari target PPM 80
kelompok,Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai dengan tahun
2014 telah terlaksananya pembinaan kelompok BKL sebanyak 80
kelompok atau 100 % dari target PPM 80 Kelompok dengan perbandingan
pencapaian tahun 2013 yang terbentuk sebanyak 73 kelompok atau 85,88
% dari target PPM 85 Kelompok tahun 2018, Analisis Penyebab
keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan adanya koordinasi
yang kuat antar lembaga dan lintas sektor dan alternatif solusi yang
selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah Penerapan
kerjasama di semua element terkait secara kontinyu dan menyiapkan
tenaga pendampingan bina keluarga.

26
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
4. Misi Keempat
“Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi”.

Sasaran strategis pada misi keempat, yaitu : Meningkatkan Kualitas Pelayanan

KB dan Kesehatan Reproduksi.

Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2016 umumnya dapat

mencapai target yang diharapkan, Untuk lebih jelasnya kami sampaikan

Pengukuran Kinerja dari misi keempat yaitu sebagai berikut :

1). Pengukuran kinerja Misi IV

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Meningkatnya Meningkatnya prosentase cakupan

Kualitas Pelayanan akseptor KB (PUS 81.34


9.8 % 7.98 %
menjadi PB)
KB dan Kesehatan

Reproduksi. Cakupan perlindungan hak


27.420 27.518 101,73
reproduksi individu
(75,5) (76,81)

Cakupan PUS yg istrinya dibawah


46.24
usia 20 th. 1,73 0,86

Partisipasi Pria dalam ber-KB


24,83
(MOP & Kondom) 757 188

Cakupan sarana prasarana


1 1 100
pendudukung program KB
Tahun Tahun

Cakupan PUS menjadi akseptor


100.8
KB Aktif (CPR) 76,2 76,81

Prosentase cakupan PUS yg ingin

ber- KB tdk terpenuhi 58.5


7 9,97
(Unmeetneed)

27
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
2). Perbandingan capaian kinerja

Tahun 2016
Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Sat %
2014 2015 Target Realisasi
Kinerja
1. Meningkatnya prosentase

cakupan akseptor KB 81.34


% 100 100 9.8 % 7.98 %
(PUS menjadi PB)

2. Cakupan perlindungan hak


27.42 101,73
% 100 100 27.518
reproduksi individu 0
(76,81)
(75,5)

3. Cakupan PUS yg istrinya


101.16
% 100 100 1,73 0,86
dibawah usia 20 th

4. Partisipasi Pria dalam ber-KB


24,83
% 100 100 757 188
( MOP & Kondom)

5. Cakupan sarana prasarana


1 1 100
% 100 100
pendudukung program KB Tahun Tahun

6. Cakupan PUS menjadi


100.8
100 100 76,2 76,81
akseptor KB Aktif (CPR)

7. Prosentase cakupan PUS yg

ingin ber- KB tdk terpenuhi 95.8


100 100 7 9,97
(Unmeetneed)

Capaian indikator kinerja Meningkatnya Partisipasi seluruh komponen masyarakat

dalam peningkatan kualitas pelayanan KB dan kesehatan Reproduksi pada tahun

2016 dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100,8 % dengan indikator

capaian kinerja yang ditargetkan yang antara lain dalam peningkatan kualitas

pelayanan KB dan kesehatan Reproduksi melalui Pelayanan KB Bagi Keluarga

Miskin pada tahun 2016 dapat tercapai 100 % dari target yang ditetapkan dalam

dokumen kinerja sebanyak 4 kegiatan, dan untuk tahun 2014 s/d 2018 juga dapat
28
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
terealisasi dan dapat dilaksanakan sebanyak 12 kegiatan sehingga pencapaian

kinerjanya sebesar 80% hal ini disebabkan karena Pelayanan KB bagi Keluarga

Miskin merupakan salah satu program pendukung program KB yang mana moment

besarnya adalah adanya suatu kesepakatan program KB beserta instansi terkait

TNI, POLRI, IBI di Kota Banjar yang dapat meningkatkan komitmen pencapaian

program KB melalui Kegiatan Pelayanan Momentum.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Program Keluarga

Berencana, Program Pengambangan pusat pelayanan informasi dan konseling

KRR, Program kesehatan reproduksi remaja melalui kegiatan sebagai berikut :

I. Program Keluarga Berencana


1. Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin
dengan dana sebesar Rp. 41.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
39.188.500 atau sebesar 95,58%, keluaran tersedianya pelayanan melalui
momentum TNI, Bhayangkara, IBI dan Kesatuan Gerak PKK dan dengan
hasil terfasilitasinya pelayanan KB bagi keluarga miskin.
2. Pelayanan KIE dengan anggaran sebesar Rp. 19.000.000,- dan realisasi
Rp. 18.176.500,- atau sebesar 95,67%.
3. Peningkatan perlindungan hak reproduksi Individu dengan anggaran Rp.
23.000.000,- atau dengan persentase 98,52 %.
4. Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB-KR dengan anggaran sebesar Rp.
28.000.000,- dan realisasi Rp. 27.274.500,- atau dengan persentase sebesar
97,41%.
5. Pengadaan sarana pendukung program KB (DAK) dengan anggaran
sebesar Rp. 742.799.000,- dengan realisasi Rp. 706.627.555,- atau dengan
persentase sebesar 95,13%.
6. Bantuan Operasional Balai Penyuluhan KB (DAK Non-Fisik) dengan
anggaran Rp. 180.000.000,- anggaran yang terealisasi sebesar Rp.
173.523.100,- atau dengan persentase sebesar 96,40 %.

29
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
7. Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi (DAK Non-Fisik) dengan anggaran
sebesar Rp. 40.020.000,- dan anggaran yang terealiasi sebesar Rp.
11.250.000,- dengan persentase sebesar 28,11%.
II. Program Pelayanan Kontrasepsi
1. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB dengan anggaran Rp.27.000.000,-
dengan realiisasi sebesar Rp.26.361.000,- atau dengan persentase 97,63%.
2. Pengadaan alat kontrasepsi dengan anggaran sebesar Rp.17.159.675,-
dengan realisasi sebesar Rp.17.135.250,- atau dengan persentase 99,86%
3. Pelayanan KB medis operasi dengan anggaran Rp.76.000.000,- dengan
realisasi anggaran sebesar Rp.75.368.500,- dengan persentase sebesar
99,17% .
III. Program Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
1. Optimalisasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok
sebaya diluar sekolah dengan anggaran sebesar Rp. 28.000.000,- dengan
anggaran yang terealiasi sebesar Rp. 27.964.500,- atau 99,87% anggaran
yang terealiasi.
2. Pemantapan PIK Remaja dengan anggaran sebesar Rp. 15.000.000,- dan
realisasi anggaran sebesar Rp. 14.756.500,- dengan persentase realisasi
sebesar 98,38%.
IV. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Kemitraan /Perkuatan dukungan dan pastisipasi masyarakat dengan
anggaran Rp. 8.000.000,- dengan realisasi Rp. 6.775.000,- dengan
persentase sebesar 84,69%.

2.3. Isu- Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD.


Isu strategis dapat diartikan sebagai hal- hal yang diperkirakan akan
berpengaruh besar dan bersifat positif terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Isu strategis ini dapat terbentuk dari hasil analisa dan telaahan teoritik
berbagai data dan literature yang ada. Disamping itu isu strategis juga dapat
terbentuk dari telaahan faktual.

30
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Berdasarkan asumsi tersebut, beberapa isu strategis yang diperkirakan akan
menjadi fokus dari program kerja Badan Keluarga Berenca dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Banjar dalam kurun waktu 2014 – 2018 dalam rangka mendukung
isu strategis kota yang meliputi (1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia
(SDM) (2) Pengendalian pertumbuhan penduduk; dan (3) Peningkatan laju
pertumbuhan Ekonomi (LPE) , adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan SDM
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
pengendalian pertumbuhan penduduk, meningkatkan aksesibilitas dan
pelayanan kesehatan masyarakat, Menekan angka kemiskinan dan
pengangguran, meningkatkan sarana dan prasarana perekonomian,
meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan kontribusi sektor riil
berbasis agropolitan, meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap
hukum dan meningkatkan tata kelola pemerintahan secara professional untuk
menjamin terciptanya good governance diperlukan usaha yang lebih keras
dan sistematis guna mengakselerasi pembangunan pada berbagai bidang
secara terintegrasi. Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2014-
2018 berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Banjar tahun
2005-2025 dan memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu 5
(lima) tahun sampai dengan tahun 2018.
Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2012 tercatat ada 11,492
keluarga pra sejahtera alasan ekonomi dan 19.115 keluarga sejahtera I alasan
ekonomi.

2. Pengendalian Pertambahan Penduduk


Fokus pembangunan masyarakat berkualitas, pengendalian
pertumbuhan penduduk dan peningkatan aksesibilitas dan pelayanan
kesehatan masyarkat dalam kurun waktu 2014-2018, pada aspek
kependudukan melalui strategi yang meliputi pengendalian pertumbuhan
penduduk alami dan optimalisasi program KB dan kesehatan reproduksi,
optimalisasi program peningkatan keluarga sejahtera dan pemberdayaan

31
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
keluarga, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
merupakan salah satu strategi untuk menciptakan masyarakat berkualitas dan
produktif.
3. Laju Pertambahan Ekonomi (LPE)
Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi diupayakan melalui
peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor riil perekonomian berbasis
agropolitan, mempertahankan tingkat distribusi pendapatan yang sudah
rendah, memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok,
memperluas kesempatan kerja formal/non formal di semua sektor,
memberikan kemudahan pelayanan perijinan dan kepastian hukum bagi
investor dan dunia usaha serta mengelola penggunaan dan efisiensi sumber
daya alam lokal dalam pengembangan usaha.
Untuk memperlancar dan meningkatkan kegiatan perekonomian skala
kecil dan menengah Badan Keluaga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Banjar membentuk UPPKS (Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang berjumlah 96 kelompok, adapun
pengurusnya di tingkat kecamatan BPR AKU dan BPC AKU di tingkat
Kota.
Adapun Strategi Operasional Untuk Tahun 2014 s/d 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan komitmen dengan seluruh pengambil kebijakan disemua
tingkatan dalam pelayanan KB-KR.
2. Meningkatkan kualitas provider melalui pelatihan BKB, BKR dan BKL.
3. Meningkatkan akses pelayanan KB-KR dengan data yang jelas melalui
jalur pemerintah dan swasta sesuai dengan SOP.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Program KB, KS dan PP melalui
Pelayanan prima dan data bersekala mikro yang akurat.
5. Meningkatkan kesertaan KB melalui kemitraan dan penggerakan melalui
pelayanan di wilayah khusus.
6. Peningkatan penggarapan unmeet need di daerah khusus, Perkotaan dan
Sasaran khusus.
7. Menurunkan angka kegagalan dan komplikasi pelayanan KB.

32
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Adapun Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan
pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun
isu strategis Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota
Banjar Tahun 2014-2018 dalam memberikan pelayanan yaitu :

1. Struktur umur penduduk (10-19 th) >18,12 %.


2. Rata-rata usia kawin pertama perempuan (usia 18 s/d 34 tahun).
3. Kasus seks pranikah dan kasus KRR lainnya (narkoba, HIV/Aids,
Aborsi, dll) terus meningkat.
4. Kebutuhan remaja akan layanan informasi KRR yang bersifat ramah
remaja semakin meningkat.
5. Jumlah Penduduk yang cukup besar
6. TFR masih tinggi
7. Menekan Unmeet need
8. Angka kegagalan dan Komplikasi cukup tinggi
9. Ketidak adilan dan kesertaan gender
8. Kesempatan kerja, pendidikan, dan kesehatan
10. Resiko remaja dalam kesehatan reproduksi
11. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan SDM

D. TANTANGAN KE DEPAN
Pada kurun waktu 2014-2018, Badan Keluaga Berencana Kota Banjar akan
dihadapkan pada sejumlah tantangan sebagai berikut :
1. Lahirnya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2010.
2. Mekop dilapangan masih lemah.
3. Pertemuan rutin bulanan dengan institusi dan para tokoh masih kurang.
4. DO masih Tinggi
5. SDM KIE lapangan masih lemah (terutama untuk peningkatan MKJP ke
kalangan menengah keatas)

33
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
6. Pemutakhiran kualitas Data di lapangan .

E. FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN.


a. Nilai – nilai Organisasi
Analisis Lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi
merupkan hal yang penting untuk keberhasilan bagi suatu organisasi atau instansi
dalam mencapai tujuannya.
Dengan mengetahui kondisi internal maupun eksternal akan dapat
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi
organisasi dengan penerapan metoda analisis SWOT ( Strength, Weakness,
Opportunities, Threats ).
Identifikasi Lingkungan Organisasi / Instansi dengan menggunakan
analisis SWOT yang dirumuskan Badan Keluarga Berencana Kota Banjar adalah
sebagai berikut :

1). STRENGTH ( KEKUATAN ).


a. Adanya Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2010 sebagai pengganti
Perda Nomor 11 Tahun 2008
b. Secara Geografis, Kota Banjar berbatasan langsung dengan
Kabupaten Cilacap Provinis Jawa Tengah merupakan pintu gerbang
Jawa Barat dari sebelah Timur bagian Selatan, sehingga kondisi ini
dampaknya sangat berpengaruh terhadap peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia Kota Banjar.
d. Letak Kota Banjar mempunyai fungsi strategis karena juga sebagai
segitiga emas lintasan lalu lintas darat Pulau Jawa bagian selatan yang
menghubungkan Kota Jakarta, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,
Cilacap, Cirebon, Purwokerto, Yograkarta, Solo dan Surabaya
demikian pula yang menuju daerah tujuan wisata Pangandaran..
e. Luas Kota Banjar terdiri dari 4 (empat) Kecamatan yang luas
seluruhnya adalah 13.197,23 Ha dimana Kecamatan yang mempunyai
wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Pataruman ( 5.405,66 Ha

34
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
), disusul Kecamatan Langensari ( 3.340, 99 Ha ), Kecamatan Banjar
( 2.623,84 Ha ) dan Kecamatan Purwaharja ( 1.826,74 ).
f. Wilayah Kota Banjar secara administratif terdiri dari 4 Kecamatan, 9
Kelurahan, 16 Desa , 301 Rw, dan 1.113 Rt dengan jumlah Penduduk
hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 ( per Desember ) sebanyak
191.174 Orang.
g. Adapun penunjang atau pendukung lainnya yang penting dalam
rangka pelaksanaan tugas Badan Keluarga Berencana Kota Banjar
yaitu dukungan pembiayaan dari APBD II,BKKBN Perwakilan
Provinsi Jawa Barat ( APBD I ).
e. Dan penunjang lainnya yang menjadi kekuatan Badan Keluarga
Berencana Kota Banjar adalah dengan adanya Kader-Kader yang
membantu operasional Program KB di tingkat RT, dan ditingkat RW
ada Sub Pos KB Desa dan di tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan
ada Pos KB Desa/PPKBD.

2). WEAKNESS ( Kelemahan ).


a. Untuk sukses dan tercapainya target yang telah ditentukan diperlukan
Koordinasi dan Konsultasi dengan Badan, Dinas, Lembaga, Kantor,
Kecamatan, dan Desa / Kelurahan yang ada di Kota Banjar.
b. Dalam Penyelenggaraan tugas-tugas tersebut dilihat dari unsur
penunjang yang ada yaitu unsur Sumber Daya Manusia ( SDM )
Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Kota Banjar kalau dilihat dari segi Profesional dan Proporsional
dirasakan masih kurang didalam melaksanakan tugasnya dikarenakan
keterbatasan pegawai dan kurangnya pemahaman pegawai tentang
TUPOKSI.
c. Keterbatasan / Kurangnya tenaga Penyuluh KB dilapangan sehingga
perlu penambahan pegawai sebagai Tenaga Lapangan agar tercipta
suatu Tujuan Badan yang Efektif dan Perolehan Data yang relevan.

35
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
3). OPPORTUNITIES ( Peluang ).

a. Dengan menempatkan Staf pelaksana dan Tenaga Penyuluh yang ada


pada Badan Keluarga Berencana Kota Banjar, pembagian tugas
masing-masing Bidang, Sub Bagian / Sub Bidang dan Tenaga
Lapangan yang diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai
dengan TUPOKSI Dinas.
b. Sedangkan apabila ada tugas pekerjaan yang memerlukan koordinasi
atau konsultasi dengan Badan, Dinas, Lembaga, Kantor, Kecamatan,
dan Desa/Kelurahan maka dilaksanakan secara kerja sama diantara
Bidang-bidang dan UPT Badan, hal tersebut sangat bermanfaat dalam
rangka pemahaman tugas yang diemban oleh Dinas Pengendalian
penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Banjar.

4). THREATS ( Ancaman ).


a. Dengan banyaknya tugas-tugas yang dilaksanakan pada Dinas
Pengendalian penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Banjar
diperlukan Pegawai-pegawai yang profesional dan proporsional dalam
melaksanakan tugasnya dan berpengalaman untuk mencapai
kelancaran Tugas Badan.
b. Penempatan pegawai yang kurang sesuai dengan kompetensi atau
dengan bidang tugasnya. Dan seluruh pegawai diharapkan memahami
Tupoksi sehingga dapat mengimplementasikannya dalam pekerjaan
sehari-hari.
c. Serta dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang / pendukung serta
Anggaran Biaya yang memadai secara Maksimal, sehingga kelancaran
tugas bisa berdaya guna dan berhasil.

36
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
STRENGTH (S): WEAKNESS (W) :
FAKTOR INTERNAL 1. Program RPJMD 1. Sinkronisasi Program
2. Ketersediaan Anggaran BKBPP dengan RPJMD
3. Ketersediaan Sarana belum Optimal
Prasarana 2. Anggaran belum memadai
DAN 4. Ketersediaan SDM 3. Kurangnya advokasi
5. Pembagian tugas jelas 4. Kualitas dan kuantitas
6. Ketersediaan Operasional SDM terbatas
Kader 5. Akurasi Data kurang
Optimal
FAKTOR EKSTERNAL 6. Lemahnya komitmen
Badan dengan mitra kerja
7. Pengaruh budaya birokrasi
lama
OPPORTUNITY (O) : STRATEGI S-O : STRATEGI W-O :
1. Komitmen BKKBN Pusat 1. Sinergi semua Program 1. Komitmen Aparatur terkait
2. Komitmen BP3APKKB BKBPP Kota Banjar secara vertikal dan
Provinsi 2. Advokasi Anggaran horizontal.
3. Tempat pelayanan KB kepada Pengambil 2. Pemberdayaan SDM
Swasta , P2TP2A dan kebijakan. BKBPP dan Stake holder
PPKS. 3. Integrasi program terkait.
4. Tersedianya kader di 4. Pelayanan KB terpadu. 3. Peningkatan kualitas SDM
lapangan 5. Penyediaan sarana 4. Advokasi dan peningkatan
5. Media masa prasarana sesuai dengan kualitas data
6. Perguruan tinggi kebutuhan sasaran
7. Adanya jejaring dengan program BKBPP.
Mitra Kerja 6. Penguatan komitmen
dengan jejaring mitra
kerja dan stake holder.

37
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
THREAT (T) : STRATEGI S-T : STRATEGI W-T :
1. UU Administrasi 1. Peraturan daerah 1. Propaganda KKB
Kependudukan mengenai kependudukan 2. Advokasi KKB
2. Trend sex bebas yang 2. Apresiasi KKB 3. Jejaring kemitraan lintas
semakin meningkat 3. Sosialisasi kependudukan sektoral
3. Adanya resiko pasca dan program KB
pelayanan (komplikasi 4. KIE kepada penduduk
dan kegagalan). migrasi kategori PUS
4. Meningkatnya tindak
kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak.
5. Ego program
6. Rendahnya kesadaran
KB Pria tahapan KS II ke
atas.
7. Keinginan penundaan
anak pertama rendah

Faktor Kunci Keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan


strategi organisasi/instansi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi /
instansi secara efektif dan efisien. Faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan
terlebih dahulu menganalisis lingkungan internal dan eksternal kemudian
dilakukan dampak potensialnya lingkungan internal dan eksternal kemudian
dilakukan dampak potensialnya dilanjutkan dengan penentuan skala prioritas.
Dengan menggunakan faktor-faktor inilah keberhasilan akan dicoba untuk
dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut faktor-faktor penentu keberhasilan Dinas
Pengendalian penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Banjar dirumuskan
sebagai berikut :
1. Adanya sumber daya manusia (SDM) aparatur yang memadai baik di
tingkat Kota, Kecamatan maupun tingkat Desa seperti PLKB dll.
2. Terdapatnya jaringan kerja dengan faktor-faktor yang berkepentingan.
3. Adanya kebersamaan diantara aparatur instansi Pemerintah.

38
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
4. Terdapat komunikasi secara timbale balik dari atas kebawah (Top Down)
dan dari bawah keatas (Buttom Up).
2.3 Review terhadap rancangan Awal RKPD
Tabel Terlampir
2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Tabel terlampir

39
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN,
PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI


Prioritas pembangunan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di
Kota Banjar tahun 2018 yang ditetapkan selain untuk mendukung tercapainya sasaran
pembangunan Kota Banjar juga untuk mendukung sasaran pembangunan pemerintah
pusat dan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan melalui RKP BKKBN Pusat
melalui BKKBN Perwakilan Jawa Barat dan Rencana Strategis Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Banjar.
Tabel 3.1
Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana
Tingkat Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota Banjar

No Prioritas Pusat BKKBN Perwakilan Prioritas Kota Banjar


RKP BKKBN Pusat Jawa Barat 2014-2018
1. Pengendalian Penduduk
a.Pemaduan dan a.Pemaduan dan a.Pemaduan dan
sinkronisasi kebijakan sinkronisasi kebijakan sinkronisasi kebijakan
pengendalian kuantitas Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
penduduk. dengan Pemerintah provnsi dengan
Daerah provinsi dalam Pemerintah Daerah
rangka pengendalian kabupaten/kota dalam
kuantitas penduduk. rangka pengendalian
kuantitas penduduk
b.Penetapan perkiraan b. Pemetaan perkiraan b.Pemetaan perkiraan
pengendalian penduduk pengendalian penduduk pengendalian penduduk
secara nasional cakupan Daerah cakupan Daerah
provinsi. kabupaten/kota

2. Keluarga Berencana
a. Penyusunan desain a. Pengembangan desain a. Pelaksanaan
program dan program, pengelolaan advokasi, komunikasi,
pengelolaan advokasi, dan pelaksanaan informasi dan edukasi
komunikasi, informasi advokasi, komunikasi, (KIE) pengendalian
41
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
dan edukasi informasi dan edukasi penduduk dan KB sesuai
pengendalian (KIE) pengendalian kearifan budaya lokal.
penduduk penduduk dan KB b. Pendayagunaan
b. Pengelolaan tenaga sesuai kearifan budaya tenaga penyuluh
penyuluh KB/petugas lokal. KB/petugas lapangan
lapangan KB b. - - - KB (PKB/PLKB).
(PKB/PLKB). c. - - - c. Pengendalian dan
c. Pengelolaan dan d. - - - pendistribusian
penyediaan alat dan e. Pemberdayaan dan kebutuhan alat dan obat
obat kontrasepsi untuk peningkatan peran serta kontrasepsi serta
kebutuhan PUS organisasi pelaksanaan pelayanan
nasional. kemasyarakatan tingkat KB di Daerah
d. Pengelolaan dan Daerah provinsi dalam kabupaten/kota.
pengendalian sistem pengelolaan pelayanan d. ---
informasi keluarga dan pembinaan e. Pemberdayaan dan
e. Pemberdayaan dan kesertaan ber-KB. peningkatan peran serta
peningkatan peran organisasi
serta organisasi kemasyarakatan tingkat
kemasyarakatan Daerah kabupaten/kota
tingkat nasional dalam dalam pelaksanaan
pengendalian pelayanan dan
pelayanan dan pembinaan kesertaan
pembinaan kesertaan ber-KB.
ber- KB.

3KeKetahanan keluarga
a. Pengembangan desain a.Pengelolaan a. Pelaksanaan
program pembangunan pelaksanaan desain pembangunan keluarga
keluarga melalui program pembangunan melalui pembinaan
pembinaan ketahanan keluarga melalui ketahanan dan
dan kesejahteraan pembinaan ketahanan kesejahteraan keluarga
keluarga dan kesejahteraan b. Pelaksanaan dan
b. Pemberdayaan dan keluarga peningkatan peran serta
peningkatan peran b. Pemberdayaan dan organisasi
serta organisasi peningkatan peran serta kemasyarakatan tingkat
kemasyarakatan organisasi Daerah kabupaten/kota
tingkat nasional dalam kemasyarakatan tingkat dalam pembangunan
pembangunan keluarga Daerah provinsi dalam keluarga melalui

42
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
melalui ketahanan dan pembangunan keluarga pembinaan ketahanan
kesejahteraan keluarga melalui pembinaan dan kesejahteraan
ketahanan dan keluarga.
kesejahteraan keluarga.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA OPD


1. Tujuan
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor
kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan Visi dan Misi. Tujuan
menyerahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi berdasarkan tujuan yang ditetapkan, untuk
mengetahui yang akan dilaksanakan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Banjar dalam kurun waktu satu tahun sampai lima
tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dam kemampuan yang
dimiliki serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Tujuan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Banjar berdasarkan misi ditetapkan adalah :
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Profesional.
2. Mewujudkan Ketersedian data mikro DPPKB dan dapat menginformasikan
kepada masyarakat .
3. Mewujudkan Pemberdayaan Keluarga Secara Keseluruhan sehingga tercipta
keluarga yang berkualitas.
4. Menciptakan pelayanan KB yang optimal dengan pemenuhan sarana
prasarana pelayanan dan peningkatan SDM yang berkompeten.
2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai / dihasilkan secara nyata oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Banjar dalan jangka waktu tahunan, sampai lima tahun
mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”, Analisis smart
digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih
jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria yaitu khusus

43
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
(spesific), terukur (mensuable) dapat dicapai (attainable) nyata (realistic) dan tepat
waktu (time bound).
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga BerencanaKota Banjar Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kinerja aparatur untuk mewujudkan pelayanan prima.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator :
a) Presentase SDM aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun
struktural sesuai jengjang kepangkatan.
b) Presentase SPM yang diterapkan.
c) Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
d) Persentase SOP yang diterapkan.
e) Indeks Kepuasan Masyarakat di Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.
2. Meningkatnya ketersediaan data mikro dan infromasi KBKS dan PP.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator :
a) Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap
desa/kelurahan.
b) Cakupan pencatatan dan pelaporan
3. Meningkatnya Pemberdayaan Keluarga Yang Berkualitas dan
meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendamping.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator:
a) Cakupan petugas lapangan keluarga berencana (PKB/PLKB) 1 petugas di
setiap 1 desa/kelurahan.
b) Ratio Pembantu pembina KB (PPKBD) 1 petugas di setiap desa/
kelurahan.
c) Ketersediaan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
d) Prosentase ketersediaan bina bina dan lomba terhadap kelompok
pendamping.
e) Prosentase pemberdayaan ekonomi keluarga

44
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
f) Prosentase koordinasi pengelola program
4. Meningkanya optimalisasi program KB dan Kesehatan Reproduksi
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan
indikator :
a) Partisipasi pria dalam ber-KB.
b) Prosentase cakupan akseptor KB
c) Prosentase cakupan pelayanan KB
d) Cakupan penyediaan alat kontasepsi dan obat kontrasepsi yang memenuhi
permintaan orang.
e) Cakupan PUS yang isterinya dibawah usia 20 tahun sebesar 1,70% pada
tahun 2018.
f) Cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB Aktif 80%.
g) Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet
need) 5 %.
h) Cakupan PUS Peserta KB anggota UPPKS 85 % pada tahun 2018.
i) Cakupan perlindungan hak reproduksi individu
j) Prosentase cakupan akses dan kualitas PIK KRR
k) Prosentase cakupan kampoeng KB
l) Cakupan sarana prasarana pendukung program KB

1. Sasaran 1 : Meningkatnya kinerja aparatur untuk mewujudkan


pelayanan prima.
Strategi : Penguatan sumber daya aparatur .
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
a. Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang
sesuai dengan kebutuhan.
b. Penerapan SOP Pelayanan
c. Kepatuhan petugas terhadap SOP
2. Sasaran 2 : Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana Badan
dan ketersediaan data mikro dan informasi BKBPP.
Strategi : Pengoptimalan data dan informasi yang akurat dan
Pengoptimalan pencatatan pelaporan yang akurat. .

45
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
a. Adanya data yang akurat dan akuntabel.
b. Pencatatan pelaporan yang akurat dan tepat waktu.

3. Sasaran 3 : Meningkatnya pemberdayaan keluarga yang berkualitas


dan meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga
pendamping.
Strategi : - Melaksanakan momentum dalam rangka pendukungan
terhadap kreatifitas kelompok UPPKS.
- Melaksanakan Koordinasi dengan kader Tribina
(BKB,BKR dan BKL)
- Melaksanakan Koordinasi antar lembaga dan lintas
sektor
- Melaksanakan Update data secara berkala dengan
petugas lapangan
- Sosialisasi kebijakan Keluarga Berencana secara terus
menerus
- Melaksanakan Pembinaan Terhadap Tenaga Pendamping

Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:


a. Penerapan kerjasama di semua element terkait secara
berkesinambungan.
b. Pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan element terkait
d. Peningkatan akses ekonomi keluarga yang berkualitas.
e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam program KB-KR melalui
pemberdayaan institusi masyarakat pedesaan (IMP).
f. Pemenuhan sarana pendukung pendataan kepada PKB/PLKB berupa
laptop untuk kelancaran pendataan keluarga.
g. Pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan element terkait
4. Sasaran 4 : Meningkatnya Pelayanan KB secara optimal.
Strategi : Pengoptiamalan segala bentuk pelayanan KB bagi
masyarakat dan peningkatan pelayanan melalui SOP.

46
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
a. Peningkatan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi.
b. Peningkatan pelayanan pemasangan kontrasepsi KB khususnya bagi
keluarga miskin.
c. Peningkatan kerjasama seluruh komponen masyarakat dan lintas
sektoral melalui peningkatan komitmen penyelenggaraan program
KB.

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN


3.3.1. Analisis Rumusan Program dan Kegiatan
Penyusunan program dan kegiatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana tahun 2018 atas dasar pertimbangan dalam untuk pencapaian visi dan
misi pemerintah kota banjar, terutama dalam misi ke 1, yaitu Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Banjar yang diarahkan untuk mencapai
peningkatan IPM pada tahun 2018.
Di samping itu, perumusan program/kegiatan bidang Pengendalian
penduduk dan Keluarga Berencana tahun 2018 ditujukan pula untuk pencapaian
MDGs dan SDG.

3.3.2. Program dan Kegiatan Tahun 2018


Dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran strategis yang telah dijelaskan
diatas, maka disusunlah program dan kegiatan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana sesuai dengan misi yang telah ditetapkan.
Program dan kegiatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
untuk tahun anggaran 2018 sebanyak 11 (dua delapan) program, yang terdiri dari
6 (Enam) program urusan wajib dan 5 (Lima) program kegiatan rutin pendukung
OPD, yaitu sebagai berikut :
A. URUSAN WAJIB
1. Program Keluarga Berencana
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Program Pelayanan Kontrasepsi
4. Program Pembinaan Peren serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR

47
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
yang Mandiri
5. Program Pengembangan Pusat pelayanan Informasi dan konseling KRR
6. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
B. BEBAN TETAP
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
5. Program Penyusunan Anggaran OPD

Program pembangunan Pengendalian Penduduk pada umumnya tersebar di


wilayah Kota Banjar untuk pelayanan Keluarga Berencana di masyarakat. Total
kebutuhan dana/pagu indikatif untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun
2018 diperkirakan sebesar Rp. 2.789.850.000,- (Dua Milyar Tujuh Ratus Delapan
Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) belum termasuk
Dana Alokasi Khusus untuk Tahun 2018.

48
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
49
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
50
RENJA OPD DPPKB TAHUN 2018
BAB IV
PENUTUP

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana Kota Banjar tahun 2018 merupakan Rencana pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi melanjutkan RENSTRA DPPKB Tahun 2014-2018 serta pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar. Renstra juga mendorong instansi
pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Renja ini dapat dijadikan sebagai ukuran/penilaian kinerja instansi pemerintah
dan dapat digunakan sebagai evaluasi Tahunan bagi operator instansi pemerintah
khususnya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banjar dalam
tahun anggaran selanjutnya.

Rencana Kerja Tahun 2018 dimaksudkan guna mewujudkan visi, misi,


kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan di Kota Banjar sesuai dengan Renstra Tahun 2014-2018.
Dokumen ini akan memberikan fokus pada program dan kegiatan prioritas tahun 2018
yang secara teknis operasional diuraikan menjadi sub-sub kegiatan untuk mencapai
sasaran atau target-target yang rasional, spesifik dan terukur untuk pelaksanaan
pembangunan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tahun 2018.
Kategori program dalam Rencana Kerja ini terdiri atas : 1) Program Prioritas
di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kota Banjar yang perlu
ditetapkan indikator kinerja program, yaitu :
1. Program Keluarga Berencana
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Program Pelayanan Kontrasepsi
4. Program Pembinaan Peren serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang Mandiri
5. Program Pengembangan Pusat pelayanan Informasi dan konseling KRR
6. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga.
Selain itu, terdapat 4 (empat) Program Non Prioritas yang bersifat rutin, yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan kapasitas SDA Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Demikian Rencana Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Banjar Tahun 2018 kami susun untuk dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam upaya pengambilan kebijakan serta sebagai bahan acuan kami untuk
program kegiatan di tahun 2018.
Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Banjar diharapkan prioritas pembangunan Dinas Pengendalian
penduduk dan Keluarga Berencana sebagai penjabaran Visi dan Misi DPPKB Kota
Banjar dapat lebih sinergis dan optimal dalam mencapai sasaran yang telah
direncanakan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Rencana Kerja (Renja) ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan, adalah tugas dan kewajiban kita bersama untuk
menyempurnakannya di masa yang akan datang, segala upaya perbaikan dan
penyempurnaan Renja ini dan peran serta semua pihak kami sampaikan terima kasih.

Semoga upaya – upaya kita dalam meningkatkan kinerja untuk ikut


membangun bangsa dan negara, khususnya pemerintah Kota Banjar mendapat ridho dan
petunjuk dari Alloh SWT.

Banjar, Mei 2017


Plt. KEPALA
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA BANJAR,

Dra. Hj. R. NURJANAH, M.Pd


NIP. 19610528 198603 2 004
Tabel 3.3. RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2018 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019

KOTA BANJAR

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Rencana Tahun 2018 Perkiraan Maju Rencana Tahun 2019

Indikator Kinerja Program (outcome) dan


Kode Program dan Kegiatan Sumber Dana Catatan Penting
kegiatan (output)
Target Capaian Kebutuhan dana /
Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif
Kinerja Pagu Indikatif

1 3 4 5 9 10 11
2

1.14 Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana - 1.847.150.000 100

Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan


DPPKB 463.800.000 APBD Kota 552.000.000
KB/KR Yang Mandiri

Meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan pembinaan kelompok


1 Pemberdayaan ekonomi keluarga DPPKB 10 Kelompok 38.000.000 APBD Kota 15 kelompok 40.000.000
kemampuan kelompok dan UPPKS ekonomi keluarga
Meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan
2 Pelatihan Manajemen Usaha DPPKB 84 orang 25.000.000 90 orang 35.000.000
kemampuan kelompok dan UPPKS

3 Pameran Hasil Karya Kelompok UPPKS Meningkatnya pemasaran produk hasil UPPKS DPPKB 15 kegiatan 27.000.000 APBD Kota 15 kegiatan 32.000.000

4 Pengumpulan, Pengelolaan data dan informasi KB Meningkatnya kualitas data mikro keluarga DPPKB 25 desa/kel 60.000.000 APBD Kota 25 desa/kel 100.000.000
Terselenggarakannya Koordinasi Antar
5 Penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPPKB 1 kegiatan 34.000.000 APBD Kota 1 kegiatan 37.000.000
StakeHolder (Pemangku Kepentingan)
6 Sarasehan data keluarga tk.Kota Meningkatnya komitmen program KB DPPKB 1 kegiatan 33.000.000 APBD Kota 1 kegiatan 35.000.000
meningkatnya pengendalian dan evaluasi hasil
7 Pembinaan dan evaluasi pencatatan dan pelaporan DPPKB 4 kegiatan 20.000.000 APBD Kota 4 kegiatan 30.000.000
kegiatan di lapangan terhadap program KB
8 Pembinaan dan Penguatan forum Sub Pos KB Meningkatnya komitmen dari institusi DPPKB 4 kegiatan 36.000.000 APBD Kota 4 kegiatan 40.000.000
meningkatnya keterampilan dan kesejahteraan
9 Pengembangan dan pembinaan PPKS DPPKB 1 kegiatan 26.000.000 APBD Kota 1 kegiatan 30.000.000
keluarga
10 Bintek tk. Kecamatan Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Kecamatan DPPKB 16 keg 27.800.000 APBD Kota 16 keg 30.000.000
11 Pembinaan dan Penguatan Forum Pos KB Meningkatnya komitmen dari institusi DPPKB 4 kegiatan 44.000.000 APBD Kota 4 kegiatan 48.000.000
12 Konsolidasi program Tk.Kota Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Kota DPPKB 2 keg 25.000.000 APBD Kota 2 Keg 25.000.000

13 Rakor tingkat kecamatan Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Kecamatan DPPKB 4 kecamatan 20.000.000 APBD Kota 4 kecamatan 22.000.000

14 Rakor tingkat Desa / Kelurahan Terkoordinasikannya Program KB di Tk.Desa/Kel DPPKB 4 kali 48.000.000 APBD Kota 4 kali 48.000.000

Program Keluarga Berencana DPPKB 413.700.000 APBD Kota

1 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi keluarga miskin Meningkatnya pelayanan KB bagi Keluarga Miskin. DPPKB 4 momentum 100.000.000 APBD Kota 4 momentum 100.000.000

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap


2 Pelayanan KIE DPPKB 25 kali 20.000.000 APBD Kota 25 kali 35.000.000
program KB

3 Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu Meningkatnya perlindungan hak reproduksi DPPKB 20 kasus 30.000.000 APBD Kota 20 kasus 60.000.000

4 Pembinaan Keluarga Berencana (HARGANAS) Meningkatnya Komitmen Program KB DPPKB 3 keg 201.200.000 APBD Kota 3 keg 210.000.000
Meningkatnya partisipasi pria dalam ber-KB dari
5 Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB-KR DPPKB 970 orang 32.500.000 APBD Kota 970 orang 40.000.000
845 menjadi 970 orang
6 Pembinaan Keluarga Pasca persalinan dan keguguran meningkatnya cakupan peserta KB baru DPPKB 6 kali 30.000.000 APBD Kota 6 kali 40.000.000
Tersedianya Sarana dan Prasarana pendukung
7 Pengadaan Sarana Pendukung Program KB (DAK) DPPKB 1 TH - APBN 1 TH -
program KB
8 Bantuan Operasional Balai Penyuluhan KB ( DAK Non Fisik ) tercapainya program KKBPK DPPKB 4 kecamatan - APBN 4 Kecamatan -
tersedianya alat dan obat kontrasepsi di setiap
9 Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi ( DAK Non Fisik ) DPPKB 59 Faskes - APBN 59 Faskes -
Faskes
Program Pelayanan Kontrasepsi DPPKB 471.500.000 APBD Kota
10 Pelayanan Konseling KB Meningkatnya kesertaan ber-KB DPPKB 869 orang 25.000.000 APBD Kota 900 orang 30.000.000
Meningkatnya kesertaan ber-KB dan pelayanan
11 Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB. DPPKB 500 akseptor 59.000.000 APBD Kota 500 akseptor 60.000.000
publik IUD dan Implant
12 Pelayanan KB medis operasi Meningkatnya kesertaan KB MO ( MOW & MOP) DPPKB 500 akseptor 362.500.000 APBD Kota 500 akseptor 400.000.000

13 Pengadaan alat kontrasepsi Terayominya calon akseptor KB DPPKB 500 akseptor 25.000.000 APBD Kota side efek 500 akseptor 30.000.000

Program Kesehatan Reproduksi Remaja DPPKB 126.350.000 APBD Kota 1,71%

Meningkatnya kualitas pengetahuan remaja


17 Advokasi dan KIE tentang KRR DPPKB 20 kelompok 42.000.000 APBD Kota 20 kelompok 45.000.000
tentang KRR
Meningkatnya pemahaman, dukungan toga dan
18 Pembinaan PIK Remaja toma pada program KRR dan partisipasi DPPKB 25 kelompok 40.000.000 APBD Kota 25 kelompok 40.000.000
masyarakat

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman


19 Pelatihan tenaga pendamping KRR DPPKB 50 kelompok 25.850.000 APBD Kota 50 kelompok 60.000.000
tentang KRR bagi tenaga pendamping

meningkatnya kepedulian masyarakat luas


20 Kemitraan / Perkuatan dukungan dan partisipasi masyarakat DPPKB 38 kelompok 18.500.000 APBD Kota 38 kelompok 30.000.000
tentang program KB

Program Pengembangan pusat pelayanan informasi dan


DPPKB 63.800.000 APBD Kota
konseling KRR

Meningkatnya pengetahuan tentang KRR bagi


14 Pemantapan PIK KRR /Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR DPPKB 20 kelompok 28.000.000 APBD Kota 20 kelompok 35.000.000
Kelompok Remaja dan Kelompok Sebaya
Fasilitasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok Meningkatnya kelompok remaja dan kelompok
15 DPPKB 40 kelompok 35.800.000 APBD Kota 40 kelompok 45.000.000
sebaya diluar sekolah sebaya diluar sekolah
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
DPPKB - 167.000.000 APBD Kota 100%
Keluarga
16 Pelatihan kader tribina (BKB, BKR dan BKL) Meningkatnya pengetahuan kader tribina DPPKB 300 orang 75.000.000 APBD Kota 300 orang 80.000.000
17 Pembinaan kelompok tribina (BKB, BKR dan BKL) meningkatnya kinerja kelompok tribina tk kota DPPKB 4 kecamatan 52.000.000 APBD Kota 4 kecamatan 55.000.000
meningkatnya peningkatan ketahanan Keluarga
18 Pembinaan Ketahanan dan IMP DPPKB 17% 40.000.000 APBD Kota 17% 45.000.000
Pra S dan KS 1

Program Pengembangan Model operasional BKB-Posyandu-


DPPKB 0 141.000.000 APBD Kota
PAUD
14 Pembinaan Kampoeng KB meningkatnya strata kampung KB DPPKB 2 kegiatan 37.000.000 APBD Kota 2 kegiatan 45.000.000
meningktanya kenyamanan di setiap model
15 Peningkatan Sarana Prasarana Kampung KB DPPKB 25 kampung KB 50.000.000 APBD Kota 2 kegiatan 75.000.000
kampung KB
Meningkatnya pengembangan model kompoeng
15 Pengembangan model kampoeng KB DPPKB 4 kampung KB 54.000.000 APBD Kota 4 kmpng KB 80.000.000
KB

Banjar, ......April 2017


Plt. Kepala DPPKB,

Dra. Hj. R. NURJANAH, M.Pd


NIP. 19610528 198603 2 001

Anda mungkin juga menyukai