MAKSUD
Mendorong Pemenuhan Kebutuhan Rumah
TUJUAN
melalui Penyediaan Perumahan Umum
dengan Pola KPBU
Memberikan gambaran mengenai KPBU dalam
penyediaan perumahan umum serta menginisiasi
terjalinnya kerjasama dengan stakeholders dalam
SASARAN
penyediaan perumahan umum
• Kepastian KPBU memiliki dasar pemikiran teknis dan ekonomi berdasarkan analisis
data sekunder yang tersedia;
• Kepastian KPBU mempunyai permintaan yang berkelanjutan dan diukur dari
ketidakcukupan pelayanan, baik secara kuantitas maupun kualitas, berdasarkan
analisis data sekunder yang tersedia;
• Kepastian KPBU mendapat dukungan dari pemangku kepentingan yang berkaitan,
salah satunya melalui konsultasi publik. Kriteria kepatuhan (compliance criteria)
• Mekanisme dan skema pembangunan perumahan melalui KPBUPemahaman Terhadap
Lokasi Kegiatan
METODOLOGI DAN RENCANA
PELAKSANAAN KEGIATAN
ALUR PIKIR PENDEKATAN DAN METODOLOGI
A
KAJIAN
Pemantapan Metoda dan
Rencana Kerja Identifikasi dan Analisis
Kebutuhan Pengembangan
Penyusunan Rencana dan Panduan
Penawaran Kerjasama dengan Badan Usaha
Rumusan Kriteria dan
KPBU Perumahan Umum Prasyarat Pengembangan
KPBU Perumahan Umum
Identifikasi Kebutuhan Data
Identifikasi dan Analisis Kompilasi Laporan
Permintaan dan Proyeksi Rumusan Awal skema
Kebutuhan KPBU Perumahan Umum
B
LAPORAN PENDAHULUAN
PENJAMINAN PEMERINTAH
• Peraturan Presiden No. 78/2010
• PMK 260/PMK.011/2010
DEFINISI & TUJUAN KPBU
PERPRES NO.38/2015
Definisi KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum
dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian
atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha
dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak
(pasal 1 ayat 6).
Tujuan KPBU (pasal 3) :
a. Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam
Penyediaan Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta;
b. Mewujudkan Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien,
tepat sasaran, dan tepat waktu;
c. Menciptakan iklim investasi yang mendorong keikutsertaan Badan Usaha
dalam Penyediaan Infrastruktur berdasarkan prinsip usaha secara sehat;
d. Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang
diterima, atau dalam hal tertentu
e. mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna; dan/atau
f. Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur melalui mekanisme pembayaran secara
berkala oleh pemerintah kepada Badan Usaha.
Prinsip KPBU - PERPRES NO.38/2015
PENGENDALIAN
DAN
KEMITRAAN KEMANFAATAN BERSAING EFISIEN EFEKTIF
PENGELOLAAN
RISIKO
❑ Kemitraan,
Kerjasama antara pemerintah dengan Badan Usaha dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan yang mempertimbangkan kebutuhan kedua belah pihak;
❑ Kemanfaatan,
Penyediaan Infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah dengan Badan Usaha untuk memberikan
manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat;
❑ Bersaing,
Pengadaan mitra kerjasama Badan Usaha dilakukan melalui tahapan pemilihan yang adil, terbuka, dan
transparan, serta memperhatikan prinsip persaingan usaha yang sehat;
❑ Efisien,
Kerja sama Penyediaan Infrastruktur mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam
Penyediaan Infrastruktur melalui dukungan dana BADAN USAHA.
❑ Efektif,
Kerja sama Penyediaan Infrastruktur mampu mempercepat pembangunan sekaligus meningkatkan
kualitas pelayanan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur; dan
❑ Pengendalian dan pengelolaan risiko,
Kerja sama Penyediaan Infrastruktur dilakukan dengan penilaian risiko, pengembangan strategi
pengelolaan, dan mitigasi terhadap risiko;
POKOK-POKOK PERPRES NO.38/2015
tentang KPBU dalam penyediaan infrastruktur
PEMERINTAH BADAN USAHA
Termasuk
OBYEK
Infrastruktur Ekonomi dan Infrastruktur Sosial Infrastruktur
KERJASAMA Perumahan Rakyat
▪ Tahap Perencanaan
TAHAPAN ▪ Tahap Penyiapan
▪ Tahap Transaksi
TATA CARA PELAKSANAAN KPBU SECARA UMUM
PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI PELAKSANAAN
KPBU KPBU KPBU KPBU
Pengajuan Dukungan
& Jaminan Pemerintah Konstruksi dan
Financial Close
Operasi
Penyusunan Kajian
Akhir Prastudi Penandatanganan Perjanjian KPBU
Kelayakan (FBC) Pra-kualifikasi Perjanjian KPBU Berakhir
Konsultasi Publik
Capacity & Request Pendirian Badan
Building Market Sounding Proposal Usaha Pelaksana
KPBU Perumahan
a. infrastruktur Transportasi
b. infrastruktur …………….
c. ………………….
r. Infrastruktur perumahan rakyat, antara lain:
1. perumahan rakyat untuk golongan rendah; dan/ atau
2. rumah susun sederhan sewa
Sumber: Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015
JENIS-JENIS INFRASTRUKTUR KPBU
Berdasarkan Permen PUPR No. 21/2018
Sumber Air
Jalan Minum
Daya Air
Infrastruktur perumahan
rakyat, antara lain: - perumahan
rakyat untuk golongan rendah -
rumah susun sederhana sewa
(Permen PPN No.4/2015)
Pengelolaan Pengelolaan Perumahan
Limbah Persampahan Rakyat
Domestik
Sumber: Infrastruktur →
Permen PUPR No. 21/2018 Dapat Di-Bundling
TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU → Berdasarkan Permen PPN No.4/2015
TAHAP I: TAHAP II: TAHAP III:
PERENCANAAN PROYEK KERJA SAMA PENYIAPAN PROYEK KERJA SAMA TRANSAKSI PROYEK KERJA SAMA
Output :
Dokumen Perjanjian KPBU
Dokumen Pelelangan Umum
Output: Output:
Dokumen Persetujuan Prinsip
Studi Pendahuluan Daftar Prioritas Proyek Prastudi Kelayakan Dokumen Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan
Dokumen Perjanjian Penjaminan
Dokumen Perjanjian Regres
BAPPENAS, Menteri/Kepala Lembaga/Kepala BAPPENAS, PJPK, BKPM, Kemenkeu, BUPI, BAPPENAS, PJPK, KEMENKEU, BUPI, BKPM, KEMEN.
Daerah/ Direksi BUMN/Direksi BUMD BPN, KLH AGRARIA DAN TATA RUANG, dan KLH
TAHAPAN PELAKSANAAN KERJASAMA
Berdasarkan Permen PPN No.4/2015
TAHAPAN
ELEMEN PEMBENTUK
KARAKTERISTIK KOMPONEN INFRASTRUKTUR PELAKSANAAN
KAWASAN PERMUKIMAN
KERJASAMA
Rumah beserta Sarana • Statis/tetap • Lahan • Perencanaan
dan Prasarana Umum • Perlu untuk disediakan • Pengadaan bangunan • Penyiapan
oleh para konsumen • Pengadaan sarana pendukung rumah • Transaksi
Jaringan Sistem Sanitasi • Statis/tetap • Pemilahan • Perencanaan
(Limbah dan • Perlu untuk disediakan • Pengumpulan • Penyiapan
Persampahan) oleh para konsumen • Pengangkutan • Transaksi
• Terdiri atas • Pengolahan
pembangunan sistem • Pemrosesan akhir sampah
dan pembangunan • Pengadaan lahan
jaringan • Pengadaan bangunan untuk pengolahan
• Dapat dilihat dari sisi sampah menjadi barang bermanfaat
sumber dan distribusi dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse,
kepada masyarakat Recyde)
• Instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
• Pengolahan gas
• Biomassa
• Composting plan
• Landfill gas.
• Sarana persampahan yang meliputi
pengangkut dan tempat pembuangan
Lanjutan…
Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala
Daerah/Kepala BUMN/ BUMD
RUMAH TANGGA
YANG MENGHUNI
RUMAH LAYAK
Pertumbuhan
40,05% rumah tangga baru 10,4 juta
Rumah tangga
3,2 juta Rumah tangga
Target Penanganan
12,73% ~ 7,2 juta rumah
tangga hingga 2024 60% 40%
6,2 Juta RT 4,2 Juta RT
Intervensi tidak langsung Intervensi langsung:
menjadi • Penyediaan hunian;
• Penyediaan hunian
52,78% melaluiperan masyarakat • Fasilitasi peningkatan kualitas;
Rumah tangga dan swasta; • Fasilitasi bantuan/subsidi pembiayaan
• Fasilitasi pembiayaan dari perumahan;
lembaga keuangan; • Penyediaan infrastruktur permukiman;
• Pembinaan;
Sumber: Bappenas, 2019
SKEMA KPBU
sebagai solusi penyediaan infrastruktur→Perumahan Rakyat
MENGAPA PROYEK KPBU?
6.Jawa Tenga h
KONVENSIONAL VS KPBU
Cost
Cost
Relatif datar
Berat di Awal
(Sesuai kontrak 30
s.d 50 thn)
Waktu
Waktu
Tujuan
▪ Mencapai Value for Money Manfaat
(VFM)/Nilai Manfaat Uang yang • Tidak ada pembayaran selama Konstruksi
tinggi untuk layanan publik yang o AP dibayarkan untuk penyediaan jasa layanan.
berkualitas. o PJKP tidak perlu membayar biaya konstruksi.
• Pembayaran bersifat jangka panjang
▪ Sebagai metode dalam o AP dibayarkan selama periode operasi (30 s.d
penyediaan layanan publik yang 50 Tahun), sehingga dapat mengatasi
berkualitas yang pada saat keterbatasan fiskal daerah
bersamaan dapat menekan • Pembayaran dilakukan secara cicilan
beban finansial dari sektor o Jumlah pembayaran setiap tahun disesuaikan
publik. dengan perjanjian kontrak.
o Jumlah AP disesuaikan terhadap inflasi.
KENDALA DAN SOLUSI KPBU AP DAERAH
KENDALA SOLUSI
Pinjaman Daerah
Badan
Usaha
Dalam rangka meningkatkan kemampuan finansial Pemda terutama bagi daerah afirmatif
dan daerah dengan kapasitas fiskal marjinal, perlu penyesuaian pembayaran AP melalui
pengoptimalan dana transfer daerah (DAK), user fee, maupun pinjaman daerah.
(penyusunan instrumen tersebut masih dalam pembahasan).
SINERGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH
Manfaat Pembangunan
Infrastruktur
APBN/
APBD
▪ Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Obligasi Pinjaman ▪ Meningkatkan produktifitas dan
Daerah Daerah
daya saing.
▪ Mengurangi kesenjangan antar
wilayah.
▪ Menaikkan Indeks
KPBU
Pembangunan Manusia (IPM).
Dalam rangka optimalisasi pemenuhan kebutuhan pendanaan infrastruktur, perlu adanya sinergi instrumen
pembiayaan infrastruktur daerah eksisting atau perlu pengembangan inovasi baru dalam pembiayaan
infrastruktur daerah.