CERDAS IBADAH
“OPTIMALISASI FUNGSI TEMPAT IBADAH SEBAGAI SARAN TEMPAT
BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK DI KELURAHAN LAYANG KECAMATAN
BONTOALA”
Disusun Oleh :
SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si
Nip : 19910705 201507 1 002
Menyetujui :
COACH MENTOR
Disetujui :
COACH MENTOR
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar iii
“CERDAS IBADAH "
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
Rencana
Nama/Judul : “ CERDAS IBADAH “
Proyek
Perubahan (Nama
Proyek Chater)
Makassar, September 2019
Peserta Diklat
C. LATAR BELAKANG
Rumah ibadah merupakan sarana keagamaan yang penting bagi pemeluk
agama di suatu tempat. Selain sebagai simbol “keberadaan” pemeluk agama,
rumah ibadah juga sebagai tempat penyiaran agama dan tempat melakukan
ibadah. Artinya fungsi rumah ibadah di samping sebagai tempat peribadahan
diharapkan dapat memberikan dorongan yang kuat dan terarah bagi jamaahnya,
agar kehidupan spiritual keberagamaan bagi pemeluk agama tersebut menjadi
lebih baik.
Salah satu tempat ibadah adalah masjid Sejatinya masjid merupakan
sarana tempat segala pusat kegiatan bukan hanya sebagai pusat ibadah khusus
seperti shalat dan i’tikaf tetapi merupakan pusat kebudayaan dan interaksi antar
umat Islam dan masyarakat. Masjid merupakan salah satu instrumen perjuangan
dalam menggerakkan risalah yang dibawa Rasulullah SAW dan merupakan
D. TUJUAN
Proyek Perubahan ini dilaksanakan dalam 3 (tga) tahapan yaitu jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk mewujudkan anak anak
E. MANFAAT
1. Manfaat bagi Pemerintah Kota Makassar.
a. Meningkatkan SDM anak anak yang berada di daerah pinggiran.
b. Mengangkat citra Kota Makassar sebagai Kota yang bebas dari
kebodohan dan Kota Layak anak.
c. Meningkatkan prestasi anak anak Kota Makassar .
d. Menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah anak.
2. Manfaat bagi Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala.
a. Meningkatkan kinerja organisasi.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan
anak anak generasi muda.
c. Mewujudkan anak anak yang berprestasi.
d. Terbentuknya budaya kepedulian sosial.
3. Manfaat bagi masyarakat :
a. Memberikan kemudahan proses belajar bagi anak anak yang kurang
mampu.
b. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi anak anak
c. Tersedianya sarana belajar, menuntut ilmu yang efektif dan efisien
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar vii
d. Mengurangi beban ekonomi bagi orang tua
e. Terlahirnya anak anak generasi muda yang berprestasi dan berdaya
saing
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahasan dalam penulisan rencana aksi proyek perubahan
ini adalah dalam upaya mengoptimalkan fungsi tempat ibadah sebagai sarana
tempat bimbingan belajar bagi anak anak yang berada di daerah pinggiran di
kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar dengan Program Cerdas
Ibadah. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Persiapan perencanaan kegiatan proyek perubahan :
a. Melaksanakan kesepakatan/persetujuan area proyek perubahan
b. Membentuk Tim Kerja Efektif Proyek Perubahan.
c. Mewujudkan dukungan stakeholder.
2. Implementasi kegiatan proyek perubahan :
a. Menyiapkan Lokasi Tempat Ibadah sebagai Pilot Project.
b. Membentuk Struktur Organisasi Program Cerdas Ibadah.
c. Menyiapkan anak anak peserta bimbingan belajar di tempat ibadah
d. Menyediakan tenaga pengajar dari komunitas dan Universitas terkait
e. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar di Tempat ibadah.
f. Mewujudkan Program Cerdas Ibadah bagi anak anak di Kelurahan Layang
Kecamatan Bontoala Kota Makassar
g. Mewujudkan proses testimony stakeholder yang terlibat dalam program
cerdas ibadah
h. Melaksanakan kegiatan evaluasi dan monitoring kegiatan program cerdas
ibadah di kelurahan layang
G. Milestone
Milestone atau tolak ukur waktu yang menggambarkan rincian kegiatan
dalam pembuatan proyek perubahan digunakan untuk memberi tanda jadwal
waktu mulai atau selesai suatu kejadian yang dilakukan untuk mencapai tujuan
yang umumnya disusun sebagai bagian dari rencana strategis.
Hasil capaian dari rencana proyek perubahan yang akan dihasilkan berupa
tahapan sebagai berikut :
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar viii
Milestone
BREAKTHROUGH I
TAKING OWNERSHIP
1 2 3 4
- Pembuatan SK - SK penunjukan - Senin
Penunjukan Mentor mentor 02-09-2019
Terwujudnya - Mengusulkan kepada
- Gagasan 3 (Tiga)
mentor yakni 3 (Tiga) - Selasa
Kesepakatan Area topik rencana judul Proyek 03-09-2019
Proyek Perubahan Implementasi Proyek Perubahan
perubahan.
- Kartu Asistensi
- Melakukan konsultasi - Rabu
dengan Coach mentor 04-09-2019
mengenai rencana - Dokumentasi
Implementasi Proyek
- Kartu asistensi
Perubahan
- Penanda tanganan Coach
persetujuan - Kesepakatan Area - Kamis
kesepakatan proyek proyek Perubahan 05-09-2019
perubahan antara
mentor dengan project - Dokumentasi
leader
- Melakukan konsultasi
dengan Coach
mengenai rencana
Implementasi Proyek
Perubahan
BREAKTHROUGH II
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
1 2 3
1 2 3
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xii
1 2 3
1 2 3
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xiii
Tersedianya tenaga 1. Melakukan koordinasi dan
pengajar dari komunitas komunikasi dengan stakeholder
Makassar pore dan terkait
universitas negeri 2. Mengkonfirmasi kesediaan tenaga
makassar pengajar untuk melakukan proses
bimbingan belajar
3. Mengkonfirmasi jadwal kegiatan
dan tempat bimbingan belajar
1 2 3
1 2 3
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xiv
bimbingan belajar
1. Mengkoordinasikan kepada
Terlaksananya proses
stakeholder terkait waktu dan
testimoni stakeholder
kesempatannya
program cerdas ibadah
2. Menghadap dan menjumpai
stakeholder
1 2 3
Jangka Menengah
Diterapkannya Program Cerdas Ibadah di seluruh tempat ibadah di Kecamatan
Bontoala Kota Makassar
MILESTONE KEGIATAN WAKTU
1 2 3
Jangka Panjang
Terwujudnya anak anak Kota Makassar yang berprestasi, berdaya saing dan berakhlak Mulia
serta secara berkesinambungan Tempat ibadah dijadikan sebagai lokus Praktek belajar
mengajar bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Makassar.
MILESTONE KEGIATAN WAKTU
1 2 3
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xvi
Terwujudnya anak anak 1. Melakukan kegiatan rutin Tahun 2025
Makassar yang cerdas, bimbingan belajar di setiap tempat
berdaya saing dan ibadah
berakhlak mulia 2. Menciptakan inovasi kekinian
MENTOR COACH
HJ SURGAWATI, S.SOS., MM KARYADI KADAR, S.SOS., MM
REFORMERS
SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si
TIM KERJA
PROYEK PERUBAHAN
STAKEHOLDER STAKEHOLDER
INTERNAL EKSTERNAL
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xvii
d. Stakeholder : Bertugas membantu menginventaris, mengidentifikasi dan
Internal sumber dukungan dan legitimasi bagi Tim untuk
menjalankan proyek perubahan.
e. Stakeholder : Bertugas membantu menginventaris, mengidentifikasi dan
Ektsernal sumber dukungan dan legitimasi bagi Tim untuk
menjalankan proyek perubahan.
f. Tim Kerja PP : Memonitoring dan mengevaluasi proses proyek
perubahan.
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xviii
i. Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) Kelurahan
Layang Kecamatan Bontoala
j. Babinkamtibmas Kelurahan Layang
k. Babinsa Kelurahan Layang
STAKEHOLDER INTERNAL
4 3 4 11 Rapat,
1 Berwenang Terlibat Memiliki konsultasi,
Camat Bontoala penuh pada Beberapa tahap kepentingan koordinasi
semua fungsi saja penuh
4 4 4 12 Rapat,
2 Berwenang Terlibat pada Memiliki konsultasi,
Lurah Layang penuh pada setiap tahapan kepentingan koordinasi
semua fungsi penuh
1 3 3 7 Instruksi,
3 Tidak memiliki Terlibat Memiliki
Kasie Kelurahan Layang
kewenangan Beberapa tahap beberapa rapat
saja kepentingan
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xix
1 3 1 5 Instruksi,
4 Tidak memiliki Terlibat
Staf Kelurahan Layang kewenangan Beberapa tahap rapat
saja
4 3 2 9
5 Memiliki Terlibat Memiliki hanya Instruksi
Pengurus Tempat Ibadah kepentingan Beberapa tahap 1 kepentingan
penuh saja
STAKEHOLDER EKSTERNAL
2 3 2 7 Koordinasi
Dinas Pemberdayaan Kewenangan Terlibat Memiliki hanya
1 Perempuan dan terbatas Beberapa tahap 1 kepentingan
Perlindungan anak hanya pada 1 saja
fungsi saja
2 3 2 7 Koordinasi
Kewenangan Terlibat Memiliki hanya
2 Badan penelitian dan
terbatas Beberapa tahap 1 kepentingan
pengembangan daerah
hanya pada 1 saja
fungsi saja
1 2 3 6 Koordinasi
3 Bagian Kesra Pemerintah Tidak memiliki Terlibat hanya Memiliki
Kota Makassar kewenangan pada 1 tahap beberapa
saja kepentingan
1 3 3 7 Koordinasi
4 Dinas Pendidikan Kota Tidak Terlibat Memiliki
Makassar memiliki Beberapa tahap beberapa
kewenangan saja kepentingan
1 1 3 5 Koordinasi
5 Dinas Perpustakaan Kota Tidak Tidak terlibat Memiliki
Makassar memiliki secara langsung beberapa
kewenangan kepentingan
1 1 3 5 Koordinasi
6 Bagian Pemberdayaan Tidak Tidak terlibat Memiliki
Masyarakat Kota Makassar memiliki secara langsung beberapa
kewenangan kepentingan
1 3 3 7 Koordinasi
7 Tidak Terlibat Memiliki
Universitas Negeri Makassar
memiliki Beberapa tahap beberapa
kewenangan saja kepentingan
1 1 1 3 Koordinasi
Lembaga Pemberdayaan
8 Tidak Tidak terlibat Tidak memiliki
Masyarakat Kelurahan
memiliki secara langsung kepentingan
Layang
kewenangan
3 3 3 9 Koordinasi
Ketua Rukun Tetangga (RT)
Kewenangan Terlibat Memiliki
9 dan Ketua Rukun Warga
pada Beberapa tahap beberapa
(RW) Kelurahan Layang
beberapa saja kepentingan
Kecamatan Bontoala
fungsi
1 1 1 3 Koordinasi
10 Babinkamtibmas Kelurahan Tidak Tidak terlibat Tidak memiliki
Layang memiliki secara langsung kepentingan
kewenangan
1 1 1 3 Koordinasi
11 Babinsa Kelurahan Layang Tidak memiliki Tidak terlibat Tidak memiliki
kewenangan secara langsung kepentingan
;
Latens : 7-9
a. UNM Makassar
Promotors :10-12
b. BPM Kota Makassar
a. Camat Bontoala
c. Dinas Perpustakaan
b. Lurah Layang
d. Dinas Pendidikan
e. Bagian Kesra Kota Makassar
;
Defenders : 4-6
a. Perangkat pemerintahan Rt, Rw
b. Pengurus tempat Ibadah
Appatetics : 1-3
c. Warga Masyarakat
a. Babinsa
d. Balitbangda Kota Makassar
b. Babinkamtibmas
e. Staf kelurahan layang
c. LPM Kelurahan Layang
f. Kepala seksi kelurahan layang
g. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak Kota Makassar
h.
Keterangan :
1. Latens : Tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat
dalam kegiatan tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi
program jika mereka menjadi tertarik
2. Promotors : Memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil
3. Appatetics : Kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan bahkan
mungkin tidak mengetahui adanya kegiatan
4. Defenders : Memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil.
1. Strategi Komunikasi
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxi
Keberhasilan suatu komunikasi di tentukan oleh strategi dari
komunikasi itu sendiri, agar informasi yang akan disampaikan bisa di terima
oleh orang lain. Dalam implementasi proyek perubahan ini, reformer
menggunakan strategi komunikasi sebagai berikut :
a) Perhatian
Komunikasi dimulai dengan membangkitkan perhatian stakeholder
baik stakeholder internal maupun stakeholder eksternal mengenai
pentingnya Penyusunan Database DPKP ini yang menggunakan aplikasi
Google Drive yang selama ini belum pernah terpikirkan.
b) Minat
Setelah muncul perhatian dari stakeholder, reformer menjelaskan
tentang pentingnya database yang dibuat tersebut menggunakan aplikasi
google drive sehingga menumbuhkan minat dari para stakeholder yang
merupakan titik awal tumbuhnya hasrat.
c) Hasrat
Kemudian reformer menimbulkan hasrat dari stakeholder internal
dan eksternal bahwa dengan adanya Penyusunan Database yang
menggunakan aplikasi google drive pada Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman ini, akan menciptakan pelayanan informasi secara cepat dan
akurat.
d) Keputusan
Setelah hasrat dari stakeholder muncul maka stakeholder akan
memutuskan untuk membantu pelaksanaan proyek perubahan tersebut.
e) Pelaksanaan Kegiatan
Setelah Tim Kerja terbentuk maka kegiatan implementasi proyek
perubahan ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab sampai
dengan tanggal 04 Desember 2019.
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxii
Tabel 2
PENGELOMPOKAN STAKEHOLDER
Stakeholder Pengaruh / Strategi
No Peranan
Internal Kepentingan Komunikasi
Stakeholder Pengaruh /
No Peranan Stategi
Eksternal Kepentingan Komunikasi
Dinas Pemberdayaan
1. Perempuan dan Perlindungan Pendukung Defenders Meminta saran dan
petunjuk
anak
Badan penelitian dan
2. Pendukung Defenders Koordinasi
pengembangan daerah
Bagian Kesra Pemerintah Kota
3. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Makassar
Dinas Pendidikan Kota
4. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Makassar
Dinas Perpustakaan Kota
5. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Makassar
Bagian Pemberdayaan
6. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Masyarakat Kota Makassar
7. Universitas Negeri Makassar Mitra Kerja Latens Koordinasi
8. Lembaga Pemberdayaan Mitra Kerja Apathetics Koordinasi
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxiii
Masyarakat Kelurahan Layang
Ketua Rukun Tetangga (RT) dan
Ketua Rukun Warga (RW)
9. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Kelurahan Layang Kecamatan
Bontoala
Babinkamtibmas Kelurahan
10. Mitra Kerja Apathetics Koordinasi
Layang
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxiv
3. Komitmen pemerintah yang kuat
4. Pendekatan kepada Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Masyarakat
untuk mendukung Proyek Perubahan Cerdas Ibadah.
5. Stakeholder yang mendukung proyek perubahan.
6. Tim yang bekerja secara maksimal guna tercapainya proyek perubahan.
7. Sarana dan prasarana.yang mendukung
8. Efisiensi waktu.
L. RESIKO
Faktor resiko yang harus diantisipasi dalam mencapai keberhasilan
pencapaian tujuan proyek perubahan sesuai target waktu yang telah ditetapkan
diantaranya :
1. Masyarakat tidak bersedia menjadikan tempat ibadah sebagai sarana
bimbingan belajar.
2. Waktu yang tidak cukup untuk menyelesaiakan setiap tahapan proyek
perubahan
3. Komunikasi yang tidak berjalan efektif
4. Minimnya partisipasi dan dukungan stakeholder
5. Kurangnya sumber daya yang diperlukan
6. Menambah beban pekerjaan.
M. STRATEGI PENYELESAIAN
Strategi penyelesaian yang akan dilakukan apabila terjadi masalah-
masalah yang dianggap menjadi penghambat kelancaran dan keberhasilan
pencapaian tujuan proyek perubahan ini adalah :
a. Melaksanakan strategi komunikasi yang tepat kepada seluruh stakeholder
b. Melakukan koordinasi secara intens kepada seluruh stakeholder
c. Melakukan penyelesaiaan secara kekeluargaan.
d. Menerima saran dan pendapat para stakeholder.
e. Melakukan musyawarah untuk mencari kata mufakat.
f. Melakukan pembinaan kepada bawahan.
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxv
A. ADOPSI HASIL BENCHMARKING
NO HASIL BENCHMARKING ADOPSI
1 Penerapan Dinamic Govermen Di kota Makassar dari segi
secara menyeluruh didalam pelayanan lebih sedikit maju
pelayanan dan pengabdian kepada dalam hal pelayanan e
masyarakat, menjadikan di setiap Government dan good
pelayanan berjalan lancer dan government akan tetapi
1.
terstruktur, dimana di jumpai penerapan Dinamic Governmen
disetiap instansi mengutamakan yang perlu diadopsi dalam tata
adat, etika dan sopan santun dalam kelola pemerintahan, dimana
melayani sepenuh hati, dimana hal Makassar mempunyai landasan
ini menurut reformers adalah Sipakatau, sipakalebbi dan
sesuatu yang menjadi dasar dan sipakainge, akan tetapi belum
landasan keberhasilan disetiap terlalu di pahamkan dalam
system pemerintahan. pelayanan, masukan dari reformer
agar hal yang seperti ini harus
menjadi tolak ukur keberhasilan
tata kelola pemerintahan.
Jangka Pendek
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxvi
Perubahan
d Mendokumentasikan kegiatan
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxvii
Menetapkan lokasi Proyek Perubahan
D
Program Cerdas Ibadah
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxviii
Mengkonfirmasi kesediaan tenaga
b pengajar untuk melakukan proses
bimbingan belajar
Mengkonfirmasi jadwal kegiatan dan
c
tempat bimbingan belajar
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxix
Menghadap dan menjumpai stakeholder
B
Jangka Menengah
1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
Diterapkannya Program Cerdas Ibadah di
1. seluruh tempat ibadah di Kota Kecamatan
Bontoala
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxx
Mengusulkan kepada Camat Bontoala untuk
menjadikan Program Cerdas Ibadah sebagai
b
Program wajib di setiap kelurahan dengan
instruksi
Jangka Panjang
O. Disetujui
Makassar, 26 September 2019
Project Leader
CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxxi