Anda di halaman 1dari 31

RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHAN

CERDAS IBADAH
“OPTIMALISASI FUNGSI TEMPAT IBADAH SEBAGAI SARAN TEMPAT
BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK DI KELURAHAN LAYANG KECAMATAN
BONTOALA”

Disusun Oleh :
SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si
Nip : 19910705 201507 1 002

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR BEKERJASAMA DENGAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXVIII
MAKASSAR TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RENCANA PROYEK PERUBAHAN

Nama : SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si


NIP : 19910705 201507 1 002
Jabatan : SEKRETARIS LURAH LAYANG KECAMATAN BONTOALA
Proyek Perubahan : CERDAS IBADAH “Optimalisasi Fungsi Tempat Ibadah sebagai
Sarana Bimbingan Belajar bagi Anak-Anak di Kelurahan
Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar”

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN


PADA SEMINAR RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN
TINGKAT IV ANGKATAN CCCXXXVII KOTA MAKASSAR BEKERJA SAMA DENGAN
BKPSDMD PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
Makassar, 26 September 2019

Menyetujui :

COACH MENTOR

KARYADI KADAR, S.SOS., MM Hj. SURGAWATI, S.SOS., MM


Pangkat : Penata Tk.I Pangkat : Penata Tk.I
Nip : 19700103 199011 1 001 Nip : 19661217 198603 2 009

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar ii


LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

1. Nama Reformer : SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si


2. N i p : 19910705 201507 1 002

3. Instansi : Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala

4. Pangkat / Gol.Ruang : Penata Muda Tk.I / III.b

5. Jabatan : Sekretaris Lurah Layang Kecamatan Bontoala


Cerdas Ibadah “ optimalisasi Fungsi tempat ibadah
6. Rancangan Proyek
: sebagai sarana bimbingan belajar bagi anak anak
Perubahan
kelurahan Layang Kecamatan Bontoala

Disetujui untuk diseminarkan


Pada Seminar Rencana Aksi Diklat PIM Tingkat IV Angkatan
CCCXXXVII
Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Kota Makassar kerjasama dengan BPSDMD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2019

Makassar, September 2019

Disetujui :
COACH MENTOR

KARYADI KADAR, S.SOS., MM HJ. SURGAWATI, S.SOS., MM


Pangkat : Penata Tk.I Pangkat : Penata Tk.I
Nip : 19700103 199011 1 001 Nip : 19661217 198603 2 009

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar iii
“CERDAS IBADAH "
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

N ama Peserta : SADDAM MUSMA, S.STP., M.SI

Nip : 19910705 201507 1 002

Instansi : Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala

Jabatan : Sekretaris Lurah Layang Kecamatan Bontoala

Anak-Anak Usia Dini Kelas 4, 5, dan 6 Sekolah


Area Perubahan :
Dasar

Fokus Perubahan : Pemanfaatan Tempat Ibadah sebagai sarana


(Hasil Diagnostic tempat Bimbingan belajar di daerah Pinggiran
Reading) Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota
Makassar

Rencana
Nama/Judul : “ CERDAS IBADAH “
Proyek
Perubahan (Nama
Proyek Chater)
Makassar, September 2019

Peserta Diklat

SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si


Pangkat : Pembina Muda Tk. I
Nip : 19910705 201507 1 002

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar iv


RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHAN

A. GAGASAN PROYEK PERUBAHAN


Nama Gagasan : Cerdas Ibadah “Optimalisasi Tempat ibadah sebagai
sarana Bimbingan belajar di Kelurahan Layang
Kecamatan Bontoala Kota Makassar
Mentor : Hj. Surgawati, S.Sos., MM
( Lurah Layang Kecamatan Bontoala)
Reformer : Saddam Musma, S.STP., M.Si

B. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN


Proyek Perubahan ini berisikan rencana kegiatan inovasi yang akan
dilakukan oleh reformer dengan cara Optimalisasi fungsi tempat ibadah sebagai
sarana tempat bimbingan belajar bagi anak yang berada di daerah pinggiran
kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar, serta memberikan
edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa Bagaimana pemanfaatan
tempat Ibadah Bukan hanya diperuntukkan sebagai tempat melaksanakan ibadah
spiritual, kegiatan rohani akan tetapi juga diperuntukkan sebagai tempat menimba
ilmu , tempat bimbingan belajar bagi anak anak kita yang berada di daerah
pinggiran melalui sebuah inovasi yang dinamakan “Cerdas Ibadah”.

C. LATAR BELAKANG
Rumah ibadah merupakan sarana keagamaan yang penting bagi pemeluk
agama di suatu tempat. Selain sebagai simbol “keberadaan” pemeluk agama,
rumah ibadah juga sebagai tempat penyiaran agama dan tempat melakukan
ibadah. Artinya fungsi rumah ibadah di samping sebagai tempat peribadahan
diharapkan dapat memberikan dorongan yang kuat dan terarah bagi jamaahnya,
agar kehidupan spiritual keberagamaan bagi pemeluk agama tersebut menjadi
lebih baik.
Salah satu tempat ibadah adalah masjid Sejatinya masjid merupakan
sarana tempat segala pusat kegiatan bukan hanya sebagai pusat ibadah khusus
seperti shalat dan i’tikaf tetapi merupakan pusat kebudayaan dan interaksi antar
umat Islam dan masyarakat. Masjid merupakan salah satu instrumen perjuangan
dalam menggerakkan risalah yang dibawa Rasulullah SAW dan merupakan

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar v


amanah kepada umatnya. Masjid, sekali lagi, tidak bisa hanya sekedar tempat
sujud dan i’tikaf. Kalau hanya sekedar sujud untuk menghadap dan shalat kepada
Allah SWT. sebenarnya semua tempat di muka bumi ini dapat digunakan untuk
bersujud. Walaupun sebenarnya ada pengecualian tempat yang tidak boleh
digunakan untuk bersujud, yaitu kuburan, tempat perhentian binatang ternak, jalan
umum, toilet dan di atas Ka’bah. Selain 5 (lima) hal tersebut, semua permukaan
bumi ini sah dijadikan tempat sujud.
Masyarakat Kota Makassar sangat mengharapkan terwujudnya generasi
yang smart, berprestasi dan berdaya saing sebagaimana Motto Kemerdekaan
republic Indonesia Yang ke 74 yakni SDM Unggul dan Indonesia Maju. Sebuah
Daerah yang maju dapat dilihat dari Anak anak generasi mudanya seperti halnya
Kota Makassar yang akan menuju kota dunia yang nyaman untuk semua.
Adanya beberapa faktor yang menyebabkan Kurangnya SDM anak anak
daerah pinggiran antara lain : Jarak tempuh tempat tinggal dan tempat Bimbingan
belajar, mayoritas anak anak daerah pinggiran hidup dalam status kurang mampu,
pengaruh lingkungan yang tidak mendukung tumbuh kembangnya anak anak kea
rah yang positif, kurangnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak, tidak
adanya sarana tempat belajar yang di lingkungan tempat tinggal dan lain-lain.
Kondisi yang memprihatinkan terjadi pada anak anak yang bertempat
tinggal di Daerah pinggiran Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota
Makassar sehingga dipandang perlu adanya strategi yang dilakukan untuk dapat
mencerdaskan anak anak generasi penerus khususnya bagi mereka yang berada
didaerah pinggiran tentu dengan melibatkan semua unsur stakeholder terkait
untuk bersama sama peduli dengan Sumber Daya Manusia Anak anak di Daerah
pinggiran Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala.
Berdasarkan identifikasi permasalahan, maka dalam Proyek Perubahan ini
mencoba melakukan suatu inovasi untuk Mengoptimalkan Fungsi tempat ibadah
yang ada di lingkungan kita sebagai sarana tempat bimbingan belajar bagi anak
anak daerah pinggiran kelurahan layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar
melalui suatu inovasi yang dinamakan “ Cerdas Ibadah “.

D. TUJUAN
Proyek Perubahan ini dilaksanakan dalam 3 (tga) tahapan yaitu jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk mewujudkan anak anak

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar vi


yang berprestasi, berdaya saing serta berakhlak mulia dengan Optimalisasi Fungsi
tempat Ibadah sebagai saran Tempat Bimbingan Belajar bagi anak anak daerah
pinggiran Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam proyek perubahan ini adalah :
1. Jangka Pendek :
Melaksanakan kegiatan bimbingan belajar di tempat ibadah bagi anak anak di
Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar.
2. Jangka Menengah :
Menerapkan Program Cerdas Ibadah di seluruh tempat ibadah di Kota
Makassar secara keseluruhan.
3. Jangka Panjang :
Mewujudkan anak anak Kota Makassar yang berprestasi, berdaya saing dan
berakhlak Mulia serta secara berkesinambungan Tempat ibadah dijadikan
sebagai lokus Praktek belajar mengajar bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi di
Kota Makassar.

E. MANFAAT
1. Manfaat bagi Pemerintah Kota Makassar.
a. Meningkatkan SDM anak anak yang berada di daerah pinggiran.
b. Mengangkat citra Kota Makassar sebagai Kota yang bebas dari
kebodohan dan Kota Layak anak.
c. Meningkatkan prestasi anak anak Kota Makassar .
d. Menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah anak.
2. Manfaat bagi Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala.
a. Meningkatkan kinerja organisasi.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan
anak anak generasi muda.
c. Mewujudkan anak anak yang berprestasi.
d. Terbentuknya budaya kepedulian sosial.
3. Manfaat bagi masyarakat :
a. Memberikan kemudahan proses belajar bagi anak anak yang kurang
mampu.
b. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi anak anak
c. Tersedianya sarana belajar, menuntut ilmu yang efektif dan efisien

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar vii
d. Mengurangi beban ekonomi bagi orang tua
e. Terlahirnya anak anak generasi muda yang berprestasi dan berdaya
saing

F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahasan dalam penulisan rencana aksi proyek perubahan
ini adalah dalam upaya mengoptimalkan fungsi tempat ibadah sebagai sarana
tempat bimbingan belajar bagi anak anak yang berada di daerah pinggiran di
kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar dengan Program Cerdas
Ibadah. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Persiapan perencanaan kegiatan proyek perubahan :
a. Melaksanakan kesepakatan/persetujuan area proyek perubahan
b. Membentuk Tim Kerja Efektif Proyek Perubahan.
c. Mewujudkan dukungan stakeholder.
2. Implementasi kegiatan proyek perubahan :
a. Menyiapkan Lokasi Tempat Ibadah sebagai Pilot Project.
b. Membentuk Struktur Organisasi Program Cerdas Ibadah.
c. Menyiapkan anak anak peserta bimbingan belajar di tempat ibadah
d. Menyediakan tenaga pengajar dari komunitas dan Universitas terkait
e. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar di Tempat ibadah.
f. Mewujudkan Program Cerdas Ibadah bagi anak anak di Kelurahan Layang
Kecamatan Bontoala Kota Makassar
g. Mewujudkan proses testimony stakeholder yang terlibat dalam program
cerdas ibadah
h. Melaksanakan kegiatan evaluasi dan monitoring kegiatan program cerdas
ibadah di kelurahan layang

G. Milestone
Milestone atau tolak ukur waktu yang menggambarkan rincian kegiatan
dalam pembuatan proyek perubahan digunakan untuk memberi tanda jadwal
waktu mulai atau selesai suatu kejadian yang dilakukan untuk mencapai tujuan
yang umumnya disusun sebagai bagian dari rencana strategis.
Hasil capaian dari rencana proyek perubahan yang akan dihasilkan berupa
tahapan sebagai berikut :

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar viii
Milestone
BREAKTHROUGH I
TAKING OWNERSHIP

TAHAP MEMBANGUN KOMITMEN BERSAMA

MILESTONE KEGIATAN OUTPUT WAKTU

1 2 3 4
- Pembuatan SK - SK penunjukan - Senin
Penunjukan Mentor mentor 02-09-2019
Terwujudnya - Mengusulkan kepada
- Gagasan 3 (Tiga)
mentor yakni 3 (Tiga) - Selasa
Kesepakatan Area topik rencana judul Proyek 03-09-2019
Proyek Perubahan Implementasi Proyek Perubahan
perubahan.
- Kartu Asistensi
- Melakukan konsultasi - Rabu
dengan Coach mentor 04-09-2019
mengenai rencana - Dokumentasi
Implementasi Proyek
- Kartu asistensi
Perubahan
- Penanda tanganan Coach
persetujuan - Kesepakatan Area - Kamis
kesepakatan proyek proyek Perubahan 05-09-2019
perubahan antara
mentor dengan project - Dokumentasi
leader

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar ix


- Mengusulkan kepada
mentor yakni 3 (Tiga)
topik rencana
Implementasi Proyek
perubahan.

- Melakukan konsultasi
dengan Coach
mengenai rencana
Implementasi Proyek
Perubahan

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar x


- Penanda tanganan
persetujuan
kesepakatan proyek
perubahan antara
mentor dengan project
leader

BREAKTHROUGH II
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Jangka Pendek ( 60 hari / 2 bulan )


a. Terbentuknya Struktur Organisasi Program Cerdas Ibadah.
b. Terlaksananya Proses Belajar Mengajar di Tempat ibadah.
c. Terwujudnya program Cerdas Ibadah bagi anak anak yang tinggal di Kelurahan
Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar.

MILESTONE I KEGIATAN WAKTU

1 2 3

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xi


Terbentuknya Tim Kerja 1. Melakukan konsultasi dengan
Efektif Proyek Perubahan Mentor terkait penyusunan SK Tim
Kerja
2. Membuat dan mengedarkan
undangan rapat terkait
pembentukan Tim Kerja
3. Mengadakan rapat pembentukan
Tim Kerja
4. Membuat Draft SK Tim Kerja
5. Menetapkan Tim Kerja dengan SK

MILESTONE II KEGIATAN WAKTU

1 2 3

Terwujudnya Dukungan 1. Membuat dan mengedarkan


Stakeholder undangan
2. Melakukan pertemuan penjelasan
proyek perubahan
3. Membuat surat persetujuan
dukungan
4. Melakukan permintaan pernyataan
dukungan

MILESTONE III KEGIATAN WAKTU

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xii
1 2 3

Tersedianya Lokasi 1. Melakukan obeservasi lapangan


Program Cerdas Ibadah oleh Tim Kerja
2. Membuat dan mengedarkan
undangan rapat terkait penetapan
lokasi Proyek Perubahan Program
Cerdas Ibadah
3. Mengadakan pertemuan dengan
Tim Kerja terkait penetapan lokasi
Proyek Perubahan Program
Cerdas Ibadah
4. Menetapkan lokasi Proyek
Perubahan Program Cerdas
Ibadah

MILESTONE IV KEGIATAN WAKTU

1 2 3

Tersedianya anak anak 1. Melakukan survey dan pendataan


peserta bimbingan belajar anak anak terkhusus kelas 4, 5 dan
di tempat ibadah 6 Sekolah dasar yang berada di
wilayah kelurahan Layang.
2. Membuat daftar nama nama
peserta bimbingan belajar.
3. Mengedarkan surat persetujuan
orang tua anak yang akan di
bombing
4. Memberikan informasi pelaksanaan
proses bimbingan belajar di tempat
ibadah
MILESTONE V KEGIATAN WAKTU
1 2 3

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xiii
Tersedianya tenaga 1. Melakukan koordinasi dan
pengajar dari komunitas komunikasi dengan stakeholder
Makassar pore dan terkait
universitas negeri 2. Mengkonfirmasi kesediaan tenaga
makassar pengajar untuk melakukan proses
bimbingan belajar
3. Mengkonfirmasi jadwal kegiatan
dan tempat bimbingan belajar

MILESTONE VI KEGIATAN WAKTU

1 2 3

Terbentuknya Struktur 1. Mengadakan rapat pembentukan


Organisasi Program Cerdas Struktur organisasi Program
Ibadah Cerdas Ibadah
2. Membuat draft nota kesepahaman
pembentukan Struktur organisasi
Program Cerdas Ibadah
3. Menetapkan Struktur Organisasi
pengelola dengan SK Lurah
Layang Kecamatan Bontoala Kota
Makassar

MILESTONE VI KEGIATAN WAKTU

1 2 3

Terlaksananya proses 1. Menyiapkan kesediaan tempat


bimbingan belajar di tempat ibadah
ibadah 2. Mengkoordinasikan stakeholder
terkait proses bimbingan belajar
3. Menyiapkan daftar hadir kegiatan
bimbingan belajar
4. Melakukan dokumentasi kegiatan

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xiv
bimbingan belajar

MILESTONE VII KEGIATAN WAKTU


1 2 3
Terwujudnya program 1. Menentukan jadwal, waktu dan
cerdas ibadah bagi anak tempat bimbingan belajar
anak di kelurahan Layang 2. Terciptanya himbauan dari
stakeholder tentang bimbingan
belajar di tempat ibadah
3. Melakukan penataan kegiatan
program bimbingan belajar
MILESTONE VIII KEGIATAN WAKTU
1 2 3

1. Mengkoordinasikan kepada
Terlaksananya proses
stakeholder terkait waktu dan
testimoni stakeholder
kesempatannya
program cerdas ibadah
2. Menghadap dan menjumpai
stakeholder

3. Menyiapkan pertanyaan testimony


4. Meminta testimony terkait program
cerdas ibadah
5. Melakukan dokumentasi

MILESTONE VIII KEGIATAN WAKTU

1 2 3

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xv


Terlaksananya proses 1. Mengkoordinasikan kepada
evaluasi dan monitoring mentor tentang kegiatan evaluasi
dan monitoring
2. Melakukan kunjungan ke tempat
ibadah yang dijadikan sebagai
tempat bimbingan belajar
3. Mencatat evaluasi yang di
butuhkan
4. Dokumentasi kegiatan

Jangka Menengah
Diterapkannya Program Cerdas Ibadah di seluruh tempat ibadah di Kecamatan
Bontoala Kota Makassar
MILESTONE KEGIATAN WAKTU
1 2 3

Terlaksananya Program 1. Melakukan pengelolaan struktur Tahun 2020


Cerdas Ibadah di seluruh pelaksanaan Program cerdas
Kelurahan di Kecamatan Ibadah
Bontoala 2. Mengusulkan kepada Camat
Bontoala untuk menjadikan
Program Cerdas Ibadah sebagai
Program wajib di setiap kelurahan
dengan instruksi

Jangka Panjang
Terwujudnya anak anak Kota Makassar yang berprestasi, berdaya saing dan berakhlak Mulia
serta secara berkesinambungan Tempat ibadah dijadikan sebagai lokus Praktek belajar
mengajar bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Makassar.
MILESTONE KEGIATAN WAKTU
1 2 3

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xvi
Terwujudnya anak anak 1. Melakukan kegiatan rutin Tahun 2025
Makassar yang cerdas, bimbingan belajar di setiap tempat
berdaya saing dan ibadah
berakhlak mulia 2. Menciptakan inovasi kekinian

H. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN


STRUKTUR TIM PROYEK PERUBAHAN

MENTOR COACH
HJ SURGAWATI, S.SOS., MM KARYADI KADAR, S.SOS., MM

REFORMERS
SADDAM MUSMA, S.STP., M.Si

TIM KERJA
PROYEK PERUBAHAN

STAKEHOLDER STAKEHOLDER
INTERNAL EKSTERNAL

Tim pelaksanaan Proyek Perubahan sebagaimana terlampir pada Struktur


Organisasi Tim, dengan tugas masing-masing anggota Tim sebagai berikut :
a. Mentor : Atasan langsungsebagai mentor yang bertugas
sebagai pengarah dan pendukung proyek perubahan.

b. Coach : Bertugas sebagai fasilitator dalam proyek perubahan

c. Reformer : Bertugas sebagai manager dan penanggung jawab


seluruh jalannya proses proyek perubahan.

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xvii
d. Stakeholder : Bertugas membantu menginventaris, mengidentifikasi dan
Internal sumber dukungan dan legitimasi bagi Tim untuk
menjalankan proyek perubahan.
e. Stakeholder : Bertugas membantu menginventaris, mengidentifikasi dan
Ektsernal sumber dukungan dan legitimasi bagi Tim untuk
menjalankan proyek perubahan.
f. Tim Kerja PP : Memonitoring dan mengevaluasi proses proyek
perubahan.

I. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER DAN STRATEGI KOMUNIKASI


Identifikasi Stakeholder adalah proses yang mengidentifikasi orang,
kelompok, atau organisasi yag dapat memberikan dampak atau yang terkena
dampak atas keputusan dan hasil proyek perubahan ini dengan melakukan
analisis dan dokumentasi informasi yang relevan terkait kepentingan, keterlibatan,
ketergantungan, pengaruh, dampak potensial terhadap kesuksesan proyek.
Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu
issu stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok stakeholder
yaitu stakeholder Internal dan stakeholder Eksternal :
1. Stakeholder Internal
a. Camat Bontoala
b. Lurah Layang
c. Kasie Kelurahan Layang
d. Staf Kelurahan Layang
e. Pengurus tempat Ibadah
2. Stakeholder Ekternal
a. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak
b. Badan penelitian dan pengembangan daerah
c. Bagian Kesra Pemerintah Kota Makassar
d. Dinas Pendidikan Kota Makassar
e. Dinas Perpustakaan Kota Makassar
f. Bagian Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar
g. Universitas Negeri Makassar
h. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Layang

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xviii
i. Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) Kelurahan
Layang Kecamatan Bontoala
j. Babinkamtibmas Kelurahan Layang
k. Babinsa Kelurahan Layang

J. INDIKATOR PENILAIAN STAKEHOLDER


Identifikasi stakeholder baik internal maupun eksternal dapat digambarkan
sesuai dengan indicator penilaian stakeholder sebagaimana yang terlihat pada
table berikut :
DEFENISI OPERASIONAL
PREPERENSI DEFENISI
KONSEP 1 2 3 4

Kewenangan kewenangan Kewenangan Berwenang


POWER Tidak
Formal untuk Terbatas pada penuh pada
(Kekuatan memiliki
Mengambil hanya pada 1 beberapa semua
/pengaruh) kewenangan
keputusan fungsi saja fungsi saja fungsi
Keterlibatan Terlibat Terlibat
Tidak terlibat Terlibat
PROXIMITY secara langsung hanya pada hanya pada
secara hanya pada 1
(keterlibatan) pada proyek beberapa setiap
langsung tahap saja
perubahan tahapan tahapan
Kepentingan Tidak Memiliki Memiliki Memiliki
INTEREST
terhadap proyek memiliki hanya 1 Beberapa kepentingan
(kepentingan)
perubahan kepentingan kepentingan kepentingan penuh

Berdasarkan tabel indicator penilaian stakeholder diatas, maka peran


masing-masing stakeholder digambarkan sebagai berikut :
MATRIKS PENILAIAN STAKEHOLDER

POWER PROXIMITY INTEREST STRATEGI


NO STAKEHOLDER SCORE
KOMUNIKASI
KEKUATAN KETERLIBATAN KEPENTINGAN

STAKEHOLDER INTERNAL
4 3 4 11 Rapat,
1 Berwenang Terlibat Memiliki konsultasi,
Camat Bontoala penuh pada Beberapa tahap kepentingan koordinasi
semua fungsi saja penuh
4 4 4 12 Rapat,
2 Berwenang Terlibat pada Memiliki konsultasi,
Lurah Layang penuh pada setiap tahapan kepentingan koordinasi
semua fungsi penuh
1 3 3 7 Instruksi,
3 Tidak memiliki Terlibat Memiliki
Kasie Kelurahan Layang
kewenangan Beberapa tahap beberapa rapat
saja kepentingan

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xix
1 3 1 5 Instruksi,
4 Tidak memiliki Terlibat
Staf Kelurahan Layang kewenangan Beberapa tahap rapat
saja
4 3 2 9
5 Memiliki Terlibat Memiliki hanya Instruksi
Pengurus Tempat Ibadah kepentingan Beberapa tahap 1 kepentingan
penuh saja
STAKEHOLDER EKSTERNAL
2 3 2 7 Koordinasi
Dinas Pemberdayaan Kewenangan Terlibat Memiliki hanya
1 Perempuan dan terbatas Beberapa tahap 1 kepentingan
Perlindungan anak hanya pada 1 saja
fungsi saja
2 3 2 7 Koordinasi
Kewenangan Terlibat Memiliki hanya
2 Badan penelitian dan
terbatas Beberapa tahap 1 kepentingan
pengembangan daerah
hanya pada 1 saja
fungsi saja
1 2 3 6 Koordinasi
3 Bagian Kesra Pemerintah Tidak memiliki Terlibat hanya Memiliki
Kota Makassar kewenangan pada 1 tahap beberapa
saja kepentingan
1 3 3 7 Koordinasi
4 Dinas Pendidikan Kota Tidak Terlibat Memiliki
Makassar memiliki Beberapa tahap beberapa
kewenangan saja kepentingan
1 1 3 5 Koordinasi
5 Dinas Perpustakaan Kota Tidak Tidak terlibat Memiliki
Makassar memiliki secara langsung beberapa
kewenangan kepentingan
1 1 3 5 Koordinasi
6 Bagian Pemberdayaan Tidak Tidak terlibat Memiliki
Masyarakat Kota Makassar memiliki secara langsung beberapa
kewenangan kepentingan
1 3 3 7 Koordinasi
7 Tidak Terlibat Memiliki
Universitas Negeri Makassar
memiliki Beberapa tahap beberapa
kewenangan saja kepentingan
1 1 1 3 Koordinasi
Lembaga Pemberdayaan
8 Tidak Tidak terlibat Tidak memiliki
Masyarakat Kelurahan
memiliki secara langsung kepentingan
Layang
kewenangan
3 3 3 9 Koordinasi
Ketua Rukun Tetangga (RT)
Kewenangan Terlibat Memiliki
9 dan Ketua Rukun Warga
pada Beberapa tahap beberapa
(RW) Kelurahan Layang
beberapa saja kepentingan
Kecamatan Bontoala
fungsi
1 1 1 3 Koordinasi
10 Babinkamtibmas Kelurahan Tidak Tidak terlibat Tidak memiliki
Layang memiliki secara langsung kepentingan
kewenangan
1 1 1 3 Koordinasi
11 Babinsa Kelurahan Layang Tidak memiliki Tidak terlibat Tidak memiliki
kewenangan secara langsung kepentingan

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xx


GAMBAR MATRIX PENGELOMPOKAN STAKEHOLDER

;
Latens : 7-9
a. UNM Makassar
Promotors :10-12
b. BPM Kota Makassar
a. Camat Bontoala
c. Dinas Perpustakaan
b. Lurah Layang
d. Dinas Pendidikan
e. Bagian Kesra Kota Makassar
;

Defenders : 4-6
a. Perangkat pemerintahan Rt, Rw
b. Pengurus tempat Ibadah
Appatetics : 1-3
c. Warga Masyarakat
a. Babinsa
d. Balitbangda Kota Makassar
b. Babinkamtibmas
e. Staf kelurahan layang
c. LPM Kelurahan Layang
f. Kepala seksi kelurahan layang
g. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak Kota Makassar
h.
Keterangan :
1. Latens : Tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat
dalam kegiatan tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi
program jika mereka menjadi tertarik
2. Promotors : Memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil
3. Appatetics : Kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan bahkan
mungkin tidak mengetahui adanya kegiatan
4. Defenders : Memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil.

1. Strategi Komunikasi

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxi
Keberhasilan suatu komunikasi di tentukan oleh strategi dari
komunikasi itu sendiri, agar informasi yang akan disampaikan bisa di terima
oleh orang lain. Dalam implementasi proyek perubahan ini, reformer
menggunakan strategi komunikasi sebagai berikut :
a) Perhatian
Komunikasi dimulai dengan membangkitkan perhatian stakeholder
baik stakeholder internal maupun stakeholder eksternal mengenai
pentingnya Penyusunan Database DPKP ini yang menggunakan aplikasi
Google Drive yang selama ini belum pernah terpikirkan.
b) Minat
Setelah muncul perhatian dari stakeholder, reformer menjelaskan
tentang pentingnya database yang dibuat tersebut menggunakan aplikasi
google drive sehingga menumbuhkan minat dari para stakeholder yang
merupakan titik awal tumbuhnya hasrat.
c) Hasrat
Kemudian reformer menimbulkan hasrat dari stakeholder internal
dan eksternal bahwa dengan adanya Penyusunan Database yang
menggunakan aplikasi google drive pada Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman ini, akan menciptakan pelayanan informasi secara cepat dan
akurat.
d) Keputusan
Setelah hasrat dari stakeholder muncul maka stakeholder akan
memutuskan untuk membantu pelaksanaan proyek perubahan tersebut.
e) Pelaksanaan Kegiatan
Setelah Tim Kerja terbentuk maka kegiatan implementasi proyek
perubahan ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab sampai
dengan tanggal 04 Desember 2019.

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxii
Tabel 2
PENGELOMPOKAN STAKEHOLDER
Stakeholder Pengaruh / Strategi
No Peranan
Internal Kepentingan Komunikasi

1. Sponsor Promotors Meminta saran dan


Camat Bontoala
petunjuk
2. Sponsor Promotors Meminta Saran dan
Lurah Layang
petunjuk
3. Kasie Kelurahan Layang Pendukung Defenders Instruksi

4. Staf Kelurahan Layang Pendukung Defenders Instruksi

5. Pengurus Tempat Ibadah Pendukung Defenders Instruksi

Stakeholder Pengaruh /
No Peranan Stategi
Eksternal Kepentingan Komunikasi
Dinas Pemberdayaan
1. Perempuan dan Perlindungan Pendukung Defenders Meminta saran dan
petunjuk
anak
Badan penelitian dan
2. Pendukung Defenders Koordinasi
pengembangan daerah
Bagian Kesra Pemerintah Kota
3. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Makassar
Dinas Pendidikan Kota
4. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Makassar
Dinas Perpustakaan Kota
5. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Makassar
Bagian Pemberdayaan
6. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Masyarakat Kota Makassar
7. Universitas Negeri Makassar Mitra Kerja Latens Koordinasi
8. Lembaga Pemberdayaan Mitra Kerja Apathetics Koordinasi

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxiii
Masyarakat Kelurahan Layang
Ketua Rukun Tetangga (RT) dan
Ketua Rukun Warga (RW)
9. Mitra Kerja Latens Koordinasi
Kelurahan Layang Kecamatan
Bontoala
Babinkamtibmas Kelurahan
10. Mitra Kerja Apathetics Koordinasi
Layang

11. Babinsa Kelurahan Layang Mitra Kerja Apathetics Koordinasi

K. POTENSI PENGHAMBAT DAN POTENSI KEBERHASILAN


Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang penting dalam
rangka memahami kondisi lingkungan dari proyek perubahan. Hasil identifikasi
akan menentukan keputusan penting dalam perencanaan kegiatan proyek
perubahan. Keberhasilan identifikasi akan mendukung akurasi dan validasi data
sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan, sebaliknya kegagalan dalam
identifikasi akan berdampak menurunkan kualitas data dan informasi sehingga
kegiatan menjadi tidak efektif karena salah mengambil keputusan.
Dalam pelaksanaan proyek perubahan Optimalisasi proyek perubahan
Optimalisasi Fungsi Tempat Ibadah sebagai sarana bimbingan belajar dalam
meningkatkan daya saing siswa daerah pinggiran dengan program “cerdas
ibadah” terdapat beberapa hambatan diantaranya sebagai berikut :
a. Potensi penghambat :
1. Kondisi sosial budaya masyarakat.
2. Tenaga Pengajar yang kurang mendukung.
3. Adanya provokator yang tidak senang dengan adanya proyek perubahan.
4. Stakeholder yang kurang bisa bekerjasama;
5. Kesibukan urusan kegiatan kantor saat Breaktrhough;
6. Bawahan yang menganggap sebagai tugas tambahan.
7. Jadwal kegiatan proyek perubahan meleset dari waktu yang telah
ditentukan.
b. Potensi keberhasilan :
1. Tersedianya Tempat ibadah sebagai sarana Bimbingan belajar.
2. Terlibatnya partisipasi aktif masyarakat Kelurahan Layang

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxiv
3. Komitmen pemerintah yang kuat
4. Pendekatan kepada Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Masyarakat
untuk mendukung Proyek Perubahan Cerdas Ibadah.
5. Stakeholder yang mendukung proyek perubahan.
6. Tim yang bekerja secara maksimal guna tercapainya proyek perubahan.
7. Sarana dan prasarana.yang mendukung
8. Efisiensi waktu.

L. RESIKO
Faktor resiko yang harus diantisipasi dalam mencapai keberhasilan
pencapaian tujuan proyek perubahan sesuai target waktu yang telah ditetapkan
diantaranya :
1. Masyarakat tidak bersedia menjadikan tempat ibadah sebagai sarana
bimbingan belajar.
2. Waktu yang tidak cukup untuk menyelesaiakan setiap tahapan proyek
perubahan
3. Komunikasi yang tidak berjalan efektif
4. Minimnya partisipasi dan dukungan stakeholder
5. Kurangnya sumber daya yang diperlukan
6. Menambah beban pekerjaan.

M. STRATEGI PENYELESAIAN
Strategi penyelesaian yang akan dilakukan apabila terjadi masalah-
masalah yang dianggap menjadi penghambat kelancaran dan keberhasilan
pencapaian tujuan proyek perubahan ini adalah :
a. Melaksanakan strategi komunikasi yang tepat kepada seluruh stakeholder
b. Melakukan koordinasi secara intens kepada seluruh stakeholder
c. Melakukan penyelesaiaan secara kekeluargaan.
d. Menerima saran dan pendapat para stakeholder.
e. Melakukan musyawarah untuk mencari kata mufakat.
f. Melakukan pembinaan kepada bawahan.

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxv
A. ADOPSI HASIL BENCHMARKING
NO HASIL BENCHMARKING ADOPSI
1 Penerapan Dinamic Govermen Di kota Makassar dari segi
secara menyeluruh didalam pelayanan lebih sedikit maju
pelayanan dan pengabdian kepada dalam hal pelayanan e
masyarakat, menjadikan di setiap Government dan good
pelayanan berjalan lancer dan government akan tetapi
1.
terstruktur, dimana di jumpai penerapan Dinamic Governmen
disetiap instansi mengutamakan yang perlu diadopsi dalam tata
adat, etika dan sopan santun dalam kelola pemerintahan, dimana
melayani sepenuh hati, dimana hal Makassar mempunyai landasan
ini menurut reformers adalah Sipakatau, sipakalebbi dan
sesuatu yang menjadi dasar dan sipakainge, akan tetapi belum
landasan keberhasilan disetiap terlalu di pahamkan dalam
system pemerintahan. pelayanan, masukan dari reformer
agar hal yang seperti ini harus
menjadi tolak ukur keberhasilan
tata kelola pemerintahan.

N. Jadwal Pelaksanaan Rencana Aksi Proyek Perubahan


(TIME SCHEDULE)

Jangka Pendek

WAKTU PELAKSANAAN (DALAM BULAN &


MINGGU) TAHUN 2019
NO MILESTONE/ KEGIATAN
September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Terbentuknya Tim Kerja Efektif Proyek

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxvi
Perubahan

Melakukan konsultasi dengan Mentor


a
terkait penyusunan SK Tim Kerja
Membuat dan mengedarkan undangan
b
rapat terkait pembentukan Tim Kerja
Mengadakan rapat pembentukan Tim
c
Kerja

d Membuat Draft SK Tim Kerja

e Menetapkan Tim dengan SK

2. Terwujudnya Dukungan Stakeholder

Mengkonfirmasi waktu, dan kesempatan


a
stakeholder yang terlibat
Melakukan koordinasi dan komunikasi
b
dengan stakeholder
Meminta pernyataan dukungan
c
stakeholder

d Mendokumentasikan kegiatan

3. Tersedianya Lokasi program cerdas ibadah

Melakukan obeservasi lapangan oleh


A
Tim Kerja

Membuat dan mengedarkan undangan


B rapat terkait penetapan lokasi Proyek
Perubahan Program Cerdas Ibadah
Mengadakan pertemuan dengan Tim
C Kerja terkait penetapan lokasi Proyek
Perubahan Program Cerdas Ibadah

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxvii
Menetapkan lokasi Proyek Perubahan
D
Program Cerdas Ibadah

Terbentuknya Struktur organisasi program


4.
cerdas ibadah

Mengadakan rapat pembentukan


A Struktur organisasi Program Cerdas
Ibadah
Membuat draft nota kesepahaman
B pembentukan Struktur organisasi
Program Cerdas Ibadah
Menetapkan Struktur Organisasi
C pengelola dengan SK Lurah Layang
Kecamatan Bontoala Kota Makassar

Tersedianya anak anak peserta bimbingan


5.
belajar di tempat ibadah

Melakukan survey dan pendataan anak


anak terkhusus kelas 4, 5 dan 6 Sekolah
A
dasar yang berada di wilayah kelurahan
Layang.
Membuat daftar nama nama peserta
b
bimbingan belajar

Memberikan jadwal pelaksanaan proses


c
bimbingan belajar di tempat ibadah

Tersedianya tenaga pengajar dan


6. komunitas Makassar pore dan universitas
negeri makassar

Melakukan koordinasi dan komunikasi


a
dengan stakeholder terkait

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxviii
Mengkonfirmasi kesediaan tenaga
b pengajar untuk melakukan proses
bimbingan belajar
Mengkonfirmasi jadwal kegiatan dan
c
tempat bimbingan belajar

Terlaksananya proses bimbingan belajar di


7.
tempat ibadah

a Menyiapkan kesediaan tempat ibadah

Mengkoordinasikan stakeholder terkait


b
proses bimbingan belajar
Menyiapkan daftar hadir kegiatan
c
bimbingan belajar
Melakukan dokumentasi kegiatan
d
bimbingan belajar

Terwujudnya program cerdas ibadah bagi


9. anak anak di kelurahan layang kecamatan
bontoala

Menentukan jadwal, waktu dan tempat


A
bimbingan belajar
Terciptanya himbauan dari stakeholder
B tentang bimbingan belajar di tempat
ibadah

Melakukan penataan kegiatan program


C
bimbingan belajar

Terlaksananya Testimony stakeholder


10. eksternal dan internal program cerdas
ibadah
Mengkoordinasikan kepada stakeholder
A terkait waktu dan kesempatannya

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxix
Menghadap dan menjumpai stakeholder
B

Menyiapkan pertanyaan testimony


C

Meminta testimony terkait program


D
cerdas ibadah Melakukan dokumentasi

Terlaksananya monitoring dan evaluasi


11.
program cerdas ibadah

1. Mengkoordinasikan kepada mentor


A
tentang kegiatan evaluasi dan monitoring

1. Melakukan kunjungan ke tempat ibadah


B yang dijadikan sebagai tempat bimbingan
belajar

Mencatat evaluasi yang di butuhkan


C
Dokumentasi kegiatan

Jangka Menengah

WAKTU PELAKSANAAN TAHUN 2019

NO MILESTONE/ KEGIATAN Januari s/d Desember

1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
Diterapkannya Program Cerdas Ibadah di
1. seluruh tempat ibadah di Kota Kecamatan
Bontoala

Melakukan pengelolaan struktur


a
pelaksanaan Program cerdas Ibadah

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxx
Mengusulkan kepada Camat Bontoala untuk
menjadikan Program Cerdas Ibadah sebagai
b
Program wajib di setiap kelurahan dengan
instruksi

Jangka Panjang

WAKTU PELAKSANAAN TAHUN


NO MILESTONE/ KEGIATAN
Tahun 2025

Terwujudnya anak anak Makassar yang


1.
cerdas, berdaya saing dan berakhlak mulia

Melakukan kegiatan rutin bimbingan belajar


a
di setiap tempat ibadah

b Menciptakan inovasi kekinian

O. Disetujui
Makassar, 26 September 2019
Project Leader

SADDAM MUSMA, S.STP., M.SI


Pangkat : Penata Muda Tk.I
NIP. 19910705 201507 1 002

CERDAS IBADAH | Diklat Kepemimpinan TK.IV Angkatan CCCXXXVII Kota Makassar xxxi

Anda mungkin juga menyukai