Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN

BULANAN JASA KONSULTANSI

PROYEK MANAJEMEN UNIT (PMU)

JULI 2020
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Kontrak Nomor: 01/KTR/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020


Tanggal 18 Juni 2020

Jalan Kesehatan I No. 2b Jakarta Pusat


+62 21 3455622
jayacm.pmu@gmail.com
LAPORAN BULANAN
PERIODE JULI 2020

JASA KONSULTANSI

PROYEK MANAJEMEN UNIT (PMU)


PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
Kontrak Nomor: 01/KTR/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020
Tanggal 18 Juni 2020
DAFTAR ISI
BAB I PENGANTAR 2
Kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK 4

BAB III RINGKASAN EKSEKUTIF 28


3.1. Ringkasan Jadwal
3.2. Ringkasan Biaya dan Serapan Anggaran
3.3. Isu-Isu Penting
3.4. Ringkasan Masalah dan Rekomendasi Konsultan

BAB IV STATUS PROYEK PRIORITAS 46

4.1. Jadwal Proyek


4.1.1. Rencana dan Realisasi Kemajuan Pekerjaan
4.1.2. Milestone 3 (tiga) Bulan Mendatang
4.1.3. Lintasan Kritis
4.1.4. Status Pengadaan Peralatan Utama
4.2. Biaya Proyek
4.2.1. Status Biaya Proyek dan Analisa
4.2.2. Status Modifikasi Kontrak (VO)
4.2.3. Proyeksi Biaya Proyek
4.2.4. Serapan Anggaran
4.3. Potensi Masalah dan Antisipasi
4.4. Potensi Risiko
4.5. Keamanan dan Keselamatan

BAB V STATUS PROYEK PADA TIAP BTP (SELAIN PROYEK PRIORITAS) 89

BAB VI PENUTUP 97
Kesimpulan, Saran dan Penutup

BAB VII LAMPIRAN-LAMPIRAN 107

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 1


BAB I
PENGANTAR

Dalam rangka mendukung prasarana Perkeretaapian di lingkungan Kementerian


Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang bertanggung jawab, serta untuk
pelaksanaan kegiatan manajemen proyek, khususnya dalam mengintegrasikan seluruh
stakeholder yang terlibat di tahapan proyek, dibutuhkan Program Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian.

Proyek Manajemen Unit (PMU) merupakan sebuah unit kerja di lingkungan Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang melakukan kajian dan solusi
terhadap masalah yang terjadi pada proyek perkeretaapian, mengantisipasi kemungkinan
adanya keterlambatan pekerjaan akibat metode kerja, jadwal yang tidak berkesesuaian
antara Paket Pekerjaan, yang pada akhirnya berdampak pada Biaya dan Mutu secara
keseluruhan, dan juga terlambatnya Penyerapan Dana Pemerintah.

Tugas utama PMU bertujuan agar penyelesaian pembangunan proyek dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dalam hal biaya, mutu, waktu, dan keselamatan (safety) sehingga
kegiatan proyek dapat berlangsung lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Sebagai konsultan yang memiliki kompetensi manajemen proyek, technical engineering


(teknis atau non teknis), dan kontraktual pada proyek perkeretaapian, PT Jaya CM diberi
kepercayaan untuk menjalankan program pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi
perkeretaapian di lingkungan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian dengan membentuk Proyek Manajement Unit (PMU) Kereta Api sesuai Surat
Perjanjian Kontrak Nomor 01/KTR/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020 dan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) Nomor 01/SPMK/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020 tanggal 18 Juni
2020.

Adapun objective dari PMU Kereta Api yaitu dengan melaksanakan langkah-langkah strategis
dengan keluaran berupa pengembangan kapabilitas berikut:

a. Monitor proyek; kapabilitas untuk pengembangan tata kelola dalam memonitor proyek
secara terintegrasi, review program dan prosedur pelaksanaan proyek, organisasi, dan
peranan tanggung jawab;

b. Tatakelola proyek; kapabilitas untuk pengembangan metode analisa, technical atau non
technical knowledge, tools, contractual management, dan format pelaporan yang dapat
diimplementasikan dalam pengendalian proyek.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 2


Hasil kuantitatif yang terukur adalah penyelesaian proyek‐proyek perkeretaapian, lingkup
kegiatan yang terencana dengan baik secara enjiniring, tepat biaya, tepat mutu dan tepat
waktu, dengan mengikuti kaidah‐kaidah manajemen atau pengendalian proyek yang efektif
dan efisien.

Seluruh pelaksanaan kegiatan kami pada kurun bulan Juli 2020 disajikan dalam Laporan
Bulanan Periode Juli 2020 ini, sebagai bagian dari tanggung jawab kami selaku Konsultan
Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Perkeretaapian.

Dengan kerjasama yang baik di semua unit dan stakeholder di lingkungan Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, kami yakin dapat memenuhi target dalam
menjalankan Proyek Manajement Unit (PMU) di lingkungan Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sehingga keselurahan proyek-proyek perkeretaapian
dapat berjalan sesuai target yang ditentukan.

Demikian pengantar kami, dengan harapan Laporan Bulanan Periode Juli 2020 ini dapat
memberikan gambaran perkembangan dan kemajuan proyek-proyek perkeretaapian,
terutama proyek-proyek prioritas selama kurun bulan Juli 2020. Kami harap saran,
rekomendasi dan solusi dari kami atas setiap permasalahan yang timbul dapat memberikan
kontribusi sehingga proyek-proyek dapat berjalan dengan lebih baik, lancar dan dapat
memenuhi target yang telah ditetapkan.

Atas perhatian serta kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.

Jakarta, 12 Agustus 2020


PT JAYA CM

Ir. Tulus Tambunan, MT


Project Director

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 3


BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan Kegiatan Konsultansi Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia adalah sebagai
berikut :

a. Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pendampingan (assistance) dalam


bentuk jasa konsultansi manajemen proyek dalam pengendalian, evaluasi dan analisa
engineering terhadap perkembangan proyek serta memberikan rekomendasi baik
teknis maupun non teknis yang bersifat strategis kepada Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, atau pihak-pihak
terkait, pada setiap tahapan proyek;

b. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kinerja pembangunan proyek‐
proyek perkeretaapian secara terintegrasi dengan sistem yang ada, dan memenuhi
kriteria keandalan sistem berdasarkan tata kelola manajemen proyek, sesuai lingkup
yang disepakati.

LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan konsultansi Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian adalah di Jakarta dan setiap Balai dan
program kegiatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia.

Terdapat 7 (tujuh) Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian


Perhubungan, yaitu :

1. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jakarta dan Banten


2. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat
3. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah
4. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur
5. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat
6. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 4


7. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Selatan

Pada setiap Balai tersebut di atas terdapat proyek-proyek perkeretaapian yang memerlukan
pendampingan dari Proyek Manajemen Unit (PMU) dalam melaksanakan kegiatan setiap
proyek tersebut, yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.

RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Proyek Manajemen Unit (PMU) sebagaimana tertuang
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah cukup jelas. Konsultan PMU telah secara aktif
melaksanakan kewajibannya dalam pelaksanaan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian terhadap lingkup
pekerjaan yang telah ditentukan dan membuat kajian dan evaluasi serta menyampaikan
rekomendasi pada setiap permasalahan dengan kondisi kritis untuk setiap proyek yang
teridentifikasi ada permasalahan serius.

Lingkup Pekerjaan konsultansi untuk memenuhi tujuan pekerjaan adalah meliputi sebagai
berikut namun tidak terbatas pada:

a. Menyediakan personil yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam


pengendalian, evaluasi atau analisa kontraktual dan permasalahan teknis maupun
non teknis dan pelaksanaan pembangunan proyek, khususnya proyek
perkeretaapian;

b. Memonitor, mengevaluasi dan menganalisa status serta perkembangan proyek baik


yang masih dalam tahap perencanaan, pra‐pelaksanaan, maupun yang sudah masuk
dalam tahap pelaksanaan serta tahap penyelesaian;

c. Mengkaji dan mengusulkan perbaikan metodologi yang digunakan dalam


pelaksanaan pengendalian proyek;

d. Menyusun dan mengimplementasikan prosedur atau standar monitoring dan


pelaporan proyek;

e. Membuat kajian dan evaluasi untuk memastikan kelancaran proyek meliputi


permasalahan diantaranya yang terkait kendala dan penyelesaian proyek,
contractual, engineering matters, serta masalah teknis dan non teknis lainnya;

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 5


f. Menyediakan tools atau program yang dapat dipergunakan dalam monitor,
pengendalian dan evaluasi proyek, agar diperoleh hasil yang terstandar, terukur,
terarah dan tercapai secara efektif;

g. Membuat rekomendasi strategis yang bersifat teknis maupun non teknis terhadap
potensi risiko yang dapat menghambat pelaksanaan dalam tiap tahapan proyek;

h. Melakukan transfer pengetahuan, capacity building ataupun mengembangkan ilmu


pengetahuan dan kepakaran dalam pengendalian serta analisa untuk peningkatan
kinerja proyek;

i. Menyusun dan menyampaikan laporan kepada Direktur Prasarana Direktorat


Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Selama pelaksanaan pekerjaan, Konsultan PMU melakukan langkah‐langkah yang


diperlukan untuk memenuhi tugas kewajibannya sesuai ruang lingkup pekerjaan, dan setiap
perubahan yang berdampak terhadap biaya, jadwal dan kualitas pekerjaan harus
mendapatkan persetujuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia

DATA PENDUKUNG
Konsultan berharap adanya kerjasama dari setiap unit kerja di lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, agar memperoleh
kemudahan akses terhadap data dan informasi yang tersedia di lingkungan Satuan Kerja
Pengembangan, Peningkatan dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Selain itu guna memperlancar pelaksanaan tugas Konsultan PMU disarankan hal-hal sebagai
berikut :

• Tim konsultan sebaiknya memperoleh pendampingan pada saat mengumpulkan data


dan informasi pada unit-unit lain di lingkungan Satuan Kerja Pengembangan,
Peningkatan dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, maupun di luar Kementerian Perhubungan,
baik yang ada di Jakarta maupun yang ada di daerah;

• Menyediakan surat pengantar kepada konsultan dalam melakukan pengumpulan data -


data yang telah ditentukan di dalam KAK atau berdasarkan kesepakatan dengan tim
teknis. Pelaksanaan ini akan lebih baik apabila PPK menyediakan pendamping yang
dapat memahami pekerjaan ini, karena hal ini akan mempermudah akses terhadap data
dan informasi yang dibutuhkan;

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 6


• Memfasilitasi terjadinya interaksi yang baik dan lancar antara konsultan dengan pihak
pengguna jasa. Melalui interaksi yang intensif ini diharapkan pekerjaan ini dapat fokus
pada tujuan dan keluaran yang diharapkan, sehingga pekerjaan ini dapat menghasilkan
rekomendasi yang tepat dan dapat diimplementasikan.

Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan, Konsultan PMU akan mengusahakan adanya


solisiter yang membantu mendapatkan data-data dan memperlancar pelaksana pekerjaan di
setiap balai serta akan menggunakan software DCR (Document Control Register) yang
dikembangkan dan telah dilaksanakan pada beberapa proyek sebelumnya.

PENDEKATAN TEKNIS
Dalam pelaksanaan proyek ini diperlukan penanganan yang efektif & efisien mengingat dari
awal hingga akhir proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan atau
tergantung dari kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain, sehingga penyimpangan
ataupun kesalahan dalam penanganan manajemen akan mempengaruhi proyek secara
menyeluruh baik dari segi waktu, biaya, dan kualitas (mutu).

Tindakan-tindakan manajemen yang terdiri dari "Plan, Do, Check, Action" perlu diterapkan
pada tahapan-tahapan Proyek, yakni pada setiap tahapan yaitu Tahap Perencanaan, Tahap
Pra-Pelaksanaan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Penyelesaian Proyek.

Untuk itu di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Konsultan PMU
melaksanakan pola pendekatan penyelesaian terhadap seluruh tugas dan tanggung
jawabnya melalui beberapa tahapan proyek, dimana status setiap proyek akan didasarkan
pada tahapan setiap proyek tersebut, yang terdiri dari :

1. Tahap Inisiasi

Proses dilakukan untuk mendifinisikan proyek yang akan dikerjakan dan akan diusulkan
dan dimintakan persetujuannya dari Dirjen untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.

Mengumpulkan data yang Review Konsep Proyek Meminta persetujuan


terkait dengan konsep Direktorat Prasarana
proyek yang akan diusulkan Analisa : apakah proyek
dilaksanakan atau tidak
Data dari Bagian
Perencanaan Dirjen • Kelayakan Proyek
• Analisa Teknikal dan • Diperiksa dengan
Perekeretaapian
Finansial daftar proyek yang
(Kelengkapan dan Akurasi)
• Skedul Penyelesaian sudah direncanakan.
Daftar Proyek RUPTL
Proyek • Early warning sistem
• Ketersediaan Dana untuk proyek yang
terindikasi delay.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 7


2. Tahap Perencanaan / Persiapan

Proses-proses yang diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup proyek, memperbaiki


tujuan, dan menentukan arah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai oleh proyek.

Menganalisa tujuan proyek,


sumber pendanaan, lingkup
proyek, dan waktu
Mengumpulkan data –data Membuat rekomendasi
pelaksanaan proyek
proyek pelaksanaan proyek
berdasarkan data-data
• Cek Kelengkapan Feasibility proyek • Merekomendasikan
study (FS) dan Studi Resiko perencanaan proyek
Proyek Menganalisa : dan Ketersediaan
• Cek pendanaan proyek dan Anggaran Proyek
prioritas proyek (termasuk • Rencana Proyek
• Early warning sistem
list proyek yang akan • Ketersediaan Anggaran
untuk proyek yang
dilaksanakan. Investasi (SKI) terindikasi delay.
ke Daftar Proyek RUPTL

Lingkup Kegiatan pada Proses Persiapan yang dilakukan oleh Konsultan pada kurun
Juli 2020 antara lain meliputi namun tidak terbatas pada :

• Mereview master schedule proyek dan evaluasi pembiayaan proyek sesuai


dengan waktu penyelesaiannya
• Analisa requirement dan prioritas proyek
• Melakukan review proses dan dokumen lelang (FS, Trace, DED, AMDAL)
• Dokumen teknis, Bill of Quantity (melakukan tinjauan spesifikasi teknis dan
BOQ)
• Pengembangan system kontrol proyek
• Finalisasi bagan organiasi proyek
• Membentuk manajemen proyek dan system pelaporan (combined)
• Memonitor master schedule proyek sesuai dengan waktu penyelesaiannya dan
master schedule semua paket pekerjaan (all works)

3. Tahap Pra-Pelaksanaan

Tahap pra-pelaksanaan adalah kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan


dimulai menyangkut persoalan sosial dan teknikal dan environmental.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 8


Mereview lokasi proyek
untuk mengindentifikasi Laporan evaluasi dan
Analisa hasil review
masalah sosial (Social aspect), rekomendasi pelaksanaan
dan data-data
perijinan, dan pemukiman proyek
sebelumnya
kembali penduduk dan aspek
teknis lainnya seperti soil Analisa : • Ketersediaan lahan dan
investigation. pemenuhan ijin lingkungan,
• Ketersediaan Lahan • Progres perijinan
progres pelaksanaan oleh
• Kesiapan perijinan baik lahan,
kontraktor proyek
• Kesiapan kontraktor lingkungan dan ijin
• Early warning sistem untuk
pelaksansa proyek. lainnya.
proyek yang terindikasi
• Kesiapan Pendananaan • Progres pelaksanaan
delay.
(Finansial Closing Progress) kontraktor

Lingkup Kegiatan pada Tahap Pra-Pelaksanaan yang dilakukan oleh Konsultan pada
kurun Juli 2020, antara lain antara lain meliputi namun tidak terbatas pada :

• Evaluasi (jadwal pelelangan, kelengkapan dan status dokumen lelang /


pengadaan barang dan jasa)
• Metodologi (mengikuti PerPres yang berlaku, koordinasi rapat)
• Membuat rekomendasi
• Frekuensi evaluasi (rutin, non rutin, khusus)
• Update status kelengkapan dokumen lelang (pengadaan barang dan jasa)
• Update status pelelangan
• Memberi masukan metoda evaluasi pelelangan
• Evaluausi (jadwal pelelangan, kelengkapan dan status dokumen lelang /
pengadaan barang dan jasa)
• Metodologi (mengikuti PerPres yang berlaku, koordinasi rapat)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 9


4. Tahap Pelaksanaan

Laporan evaluasi permasalahan


Review status pelaksanaan
dari status pelaksanaan dan
saat ini Analisa hasil review
berbagai rekomendasi
sebelumnya

• Kesiapan pelaksanaan Analisa : • Studi laporan kesiapan


proyek proyek, Balai perkeretaapian
• Kesiapan Proyek wilayah dan progres proyek
• Memeriksa akurasi data
Balai Perkeretaapian • Data Balai • Sistem peringatan dini untuk
wilayah Perkeretaapian Wilayah proyek yang terindikasi delay
• Perubahan Kontrak (jika • Progres proyek dengan
ada) hambatan dan solusi
• Mitigasi resiko pelaksanaan
• Pemeriksanaan progress
sesuai Target Penyelesaian
Proyek

Lingkup Kegiatan pada Tahap Pelaksanaan yang dilakukan oleh Konsultan pada kurun
Juli 2020 hingga selesai pelaksanaan, antara lain meliputi namun tidak terbatas pada :

• Mereview master schedule proyek dan evaluasi pembiayaan proyek sesuai


dengan waktu penyelesaiannya
• Melaksanakan monitoring pelaksanaan pekerjaan
• Menyusun sistem pelaporan
• Mereview metode pekerjaan yang ada secara terstruktur
• Mempersiapkan jadwal penyelesaian pekerjaan secara detil dan menyeluruh
• Analisa problem solving terhadap masalah-masalah yang timbul agar pekerjaan
selesai tepat pada waktunya
• Melakukan pengecekan terhadap pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi
teknis dan BOQ
• Membuat analisa kajian dan evaluasi terhadap hal yang mengakibatkan
keterlambatan progress atau yang berpotensi mengakibatkan keterlambatan
• Melaksanakan rapat mingguan serta mengumpulkan, meninjau dan menyimpan
semua laporan kemajuan proyek
• Menyampaikan saran tentang kemungkinan tanggal penyelesaian proyek yang
substansial
• Persiapan laporan penutupan proyek termasuk knowledge transfer
• Koordinasi dengan PPK dan Ka. Balai untuk menyelesaikan permasalahan

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 10


5. Tahap Penyelesaian Proyek

Review status proyek Analisa hasil review Laporan evaluasi


sehubungan dengan tahap sebelumnya permasalahan termasuk
serah terima proyek rekomendasi untuk serah
• Studi serah terima terima proyek
• Data penyelesaian proyek, Data Balai
proyek Perkeretapian Analisa :
Wilayah, Lesson
• Memeriksa akurasi data
Learned, Review Paska • Kesiapan serah terima
Balai perkeretaapian
Serah Terima Project proyek (Paska Serah
wilayah
• Sistem peringatan dini Terima Pertama)
• Mengumpulkan defect
untuk keterlambatan • Data Balai
list dari proyek untuk
Perkeretaapian Wilayah
dilanjutkan dengan
• Serah Terima kedua
perbaikan

Lingkup Kegiatan pada Tahap Penyelesaian Proyek yang akan dilakukan oleh Konsultan
pada kurun Juli 2020 hingga selesai pekerjaan, antara lain meliputi namun tidak terbatas
pada :

• Evaluasi pembiayaan proyek sesuai dengan waktu penyelesaiannya


• Koordinasi dan tindak lanjut dengan konsultan desain untuk masukan mereka
• Membuat laporan bulanan, laporan akhir, dan menyampaikan laporan (executive
summary) kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

Metodologi pelaksanaan kegiatan yang digunakan dalam layanan jasa Konsultansi Proyek
Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi
Perkeretaapian dapat digambarkan sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 11


Menentukan
Daftar Pengelompokan Konsultansi
tahapan-
Seluruh Proyek dengan
tahapan proyek
Proyek Prasarana Direktorat
yang akan
Prasarana Prasarana untuk
dilaksanakan di
di Dirjen menentukan
Direktorat
Perkeretaa proyek-proyek
Prasarana
pian yang akan
dilaksanakan

Menyampaikan Memilih solusi Menganalisa dan


rekomendasi yang terbaik untuk setiap merekomendasikan setiap
dipilih untuk setiap permasalahan yang masalah yang
proyek yang teridentifikasi di teridentifikasi disetiap
teridentifikasi ada setiap proyek proyek
permasalahan

Implementasi metodologi selama kurun Juli 2020 yang dilaksanakan oleh Konsultan sebagai
berikut:

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 12


BAGAN ALUR KERJA

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 13


PROGRAM KERJA KONSULTAN PMU
1. Tahapan Umum Pekerjaan

Secara Umum, tahapan pelaksanaan Pekerjaan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk
Program dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian terbagi menjadi 2 lingkup
pekerjaan, yaitu:

1) Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan


Dilaksanakan secara berkala dengan update data setiap minggu

2) Penyelesaian Masalah Pekerjaan


Dilaksanakan hanya bila ada permasalahan yang ditemui oleh Balai Teknik
Perkeretaapian, adapun untuk metode pelaksanaan monitoring pekerjaan
dilaksanakan oleh tim PMU.

1.1. Tahap – Tahap Pekerjaan

A. Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data


Tahap ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk dapat
direncanakan dengan baik, mengingat waktu kegiatan yang sangat ketat
dikaitkan dengan output yang ingin dicapai dengan tujuan :

1. Mobilisasi Personil dan Rencana Kerja

Pada tahapan ini Konsultan menyiapkan :


a. Personil atau tenaga ahli dan tenaga pendukung bilamana ada
penggantian personil maka Konsultan akan terlebih dahulu
mengajukan usulan permohonan guna mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas.
b. Kantor berikut perlengkapannya, rumah/mess, kendaraan dan
fasilitas penunjang lainnya.
c. Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan proyek.
d. Segera setelah Konsultan Pengawas ditunjuk untuk menangani
pekerjaan ini, mobilisasi segera dimulai yang meliputi mobilisasi
personil inti dan peralatan pokok yang diperlukan. Mobilisasi
personil disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
e. Rencana Kerja yang lebih terperinci dari Tim Konsultan akan
disusun dan dibicarakan dengan Pemberi Tugas.
f. Koordinasi dan pembahasan pelaksanaan pekerjaan segera
dilakukan dengan Pemberi Tugas guna tercapainya koordinasi
kerja yang baik antara berbagai pihak yang terlibat dalam
penanganan pekerjaan ini.
Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 14
g. Konsultan juga menyiapkan prosedur kerja serta format-format
standar yang akan diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana terdapat dalam SOP.
h. Konsultan memulai mobilisasi selambat-lambatnya dalam waktu 7
hari kalender sesudah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).
i. Mobilisasi personil sebagian besar pada awal kontrak dan sebagian
lagi mobilisasi personil pengawasan akan disesuaikan dengan
kebutuhan dan man month yang tersedia.
j. Konsultan juga melakukan koordinasi dengan seluruh balai – balai
yang terkait guna memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Pengumpulan Data Proyek

Core Team PMU yang ada di setiap Balai akan mengirimkan data kemajuan
pekerjaan proyek (progress fisik pekerjaan mingguan dan penyerapan)
beserta permasalahan yang dihadapi di lapangan kepada Team Leader
PMU dengan sepengetahuan PPK/ KPA proyek yang bersangkutan.

Adapun data yang dikirimkan menggunakan email grup bersama sehingga


dapat diketahui oleh para stakeholder selain tim PMU (Ka. Balai dan PPK
Prasarana). Penggunaan email grup bersama akan memudahkan PPK
Prasarana dalam supporting aliran data dari setiap Balai ke tim PMU.

Selain dari tim PMU di setiap Balai, data kemajuan pekerjaan proyek juga
dapat diperoleh dari Bagian Perencanaan dan Keuangan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian, serta dari bahan paparan para Kepala Balai
kepada Direktur Prasarana dan Direktur Jenderal Perkeretaapian.

B. Tahap Monitoring dan Pengendalian Proyek

❖ Proses pengolahan data :

• Progress pekerjaan (di update setiap minggunya).


• Permasalahan/hambatan selama pelaksanaan pekerjaan baik
yang bersifat teknis maupun non teknis (selalu di update setiap
minggunya).
• Proses analisa yang dilakukan secara berkala untuk melihat
bagaimana kemajuan pekerjaan dari priode sebelumnya
terhadap priode pemantauan saat ini.
• Mengkaji dan merumuskan program/rekomendasi untuk
penyelesaian masalah pelaksanaan proyek.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 15


• Mengevaluasi keberhasilan program/rekomendasi yang telah
diberikan Konsultan PMU pada pelaksanaan proyek di periode
pemantauan sebelumnya.

C. Tahap Manajemen Pengetahuan Proyek

Melaksanakan Rapat khusus untuk kapabilitas pengembangan tata kelola


dalam memonitor proyek secara terintegrasi, prosedur pelaksanaan proyek,
tools, contractual management dan format pelaporan yang dapat di
implementasikan dalam pengendalian proyek.

D. Pelaporan

• Membuat dan menyerahkankan laporan kemajuan pelaksanaan


pekerjaan kepada pemberi tugas yang diserahkan setiap awal bulan
yang mencakup progress pekerjaan–pekerjaan yang dilakukan pada
bulan sebelumnya, termasuk laporan kajian dan evaluasi (bila
diperlukan) terkait teknis pelaksanaan proyek di bidang
perkeretaapian.

• Menyerahkan laporan akhir dan menyampaikan rekomendasi yang


dipilih untuk setiap proyek yang teridentifikasi ada permasalahan.

E. Rencana Keselamatan Konstruksi

❖ Program K3L

• Konsultan PMU wajib mematuhi dan melaksanakan Peraturan


Eksternal dan Dokumen AMDAL tentang penerapan K3 dalam
pelaksanaan pekerjaan;
• Memberikan masukan kepada Balai atau Satker dalam
mengantisipasi kemungkinan timbulnya dampak lingkungan pada
proyek yang ada di Balai atau Satker.
• Memberikan masukan terkait permasalah – permasalahan HSE
yang ada dalam proyek yang ada di balai dan Satker.
• Memberikan masukan kepada Balai atau Satker dalam
mengantisipasi kemungkinan timbulnya dampak sosial pada
proyek yang ada di Balai atau Satker.
• Memberikan masukan terkait permasalah – permasalahan sosial
dalam proyek yang ada di balai dan Satker.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 16


RENCANA KERJA JANGKA PENDEK

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 17


STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONIL
A. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 18


B. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI
PROYEK MANAJEMEN UNIT PMU PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 19


C. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI (MANNING SCHEDULE)

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


PROYEK MANAJEMEN UNIT PMU PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

Bulan Ke Man-Month
NO Jabatan / Posisi Personel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 (MM)
Nasional
1 Team Leader 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
CORE TEAM
BANTEN & JAKARTA
2 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
3 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
JAWA BAGIAN BARAT
4 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
5 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
JAWA BAGIAN TENGAH
6 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
7 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
JAWA BAGIAN TIMUR
8 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
9 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
SUMATERA BAGIAN SELATAN
10 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
11 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
SUMATERA BAGIAN BARAT
12 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
13 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
SUMATERA BAGIAN UTARA
14 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
15 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

Bulan Ke Man-Month
NO Jabatan / Posisi Personel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 (MM)
Nasional
TECHNICAL TEAM
16 Ahli Manajemen Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
17 Ahli Jalan Rel KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
18 Ahli Jalan Rel KA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
19 Ahli Jembatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
20 Ahli Jembatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
21 Ahli Sinyal KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
22 Ahli Sinyal KA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
23 Ahli Telekomunikasi KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
24 Ahli Transportasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
25 Ahli Operasi KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
26 Ahli Kelistrikan (LAA) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
27 Ahli Struktur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
28 Ahli Struktur 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
29 Arsitek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
30 Environment/SHE Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
31 Sosial Resettlement 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
32 Permit Specialist 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
33 Project Sceduler 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
34 Financial Project Analyst 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
35 Contractual Expert 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
Subtotal 722

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 20


Bulan Ke Man-Month
NO Jabatan / Posisi Personel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 (MM)
Nasional
TENAGA PENDUKUNG
36 Office Manager 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
37 Project Administrator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
38 Project Administrator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
39 Operator Komputer/CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
40 Driver 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
41 Driver 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
42 Driver 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
43 Driver 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
44 Driver 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
45 Driver 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
46 Driver 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
47 Driver 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
48 Security 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
49 Security 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
50 Security 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
51 Office Boy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
52 Office Boy 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
Subtotal 357
Total 1079

D. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


PROYEK MANAGEMEN UNIT (PMU) PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

Bulan Ke-
NO Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

I TAHAP PERSIAPAN
MOBILISASI PERSONIL
PENYUSUNAN RENCANA KERJA

II PENGUMPULAN DATA PROYEK


TAHAPAN INISIASI, PERENCANAAN, PRA-PELAKSANAAN, PELAKSANAAN, PENYERAHAN
a. PENGUMPULAN DATA AWAL
b. UPDATE DATA

III MONITORING PROYEK

IV PENGENDALIAN PROYEK

V MANAJEMEN PENGETAHUAN PROYEK

VI LAPORAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN BULANAN
LAPORAN AKHIR
LAPORAN TEKNIS

E. PERAN DAN TANGGUNG JAWA TIM KONSULTAN (TERLAMPIR)

F. FORMAT-FORMAT LAPORAN (TERLAMPIR)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 21


PROYEK-PROYEK PERKERETAAPIAN

Salah satu unit kerja di dalam lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia adalah Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) yang
mempunyai fungsi tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana, serta
pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas, angkutan dan keselamatan perkeretaapian.

Terdapat 7 (tujuh) Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) di Lingkungan Direktorat Jenderal


Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, yaitu :

1. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jakarta dan Banten


2. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat
3. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah
4. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur
5. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat
6. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara
7. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Selatan

Pada setiap Balai tersebut di atas terdapat proyek-proyek perkeretaapian yang memerlukan
pendampingan dari Proyek Manajemen Unit (PMU) dalam melaksanakan kegiatan setiap
proyek tersebut, yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.

Terhitung tanggal 22 Juni 2020 Konsultan PMU telah memobilisasi personil ke setiap BTP
tersebut, yaitu Project Control Engineer (PCE) dan Asisten Project Control Engineer (Asisten
PCE) yang teleh memulai fungsi tugasnya dan menyampaikan laporan setiap perkembangan
pekerjaan di proyek-proyek tersebut.

Proyek-proyek yang terdapat pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) saat ini antara lain
dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Balai Teknik Perkeretaapian


No. Proyek / Paket Pekerjaan
(BTP)

1 BTP Kelas I Wilayah Jakarta Banten 1. Pembangunan Double Double Track


(DDT) Paket A Tahap 1 dan Paket A
Tahap 2 (Manggarai – Jatinegara)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 22


Balai Teknik Perkeretaapian
No. Proyek / Paket Pekerjaan
(BTP)

2. Pembangunan Double Double Track


(DDT) dan B (Bekasi – Cikarang)

3. Pengembangan Perkeretaapian
Wilayah Metropolitan Banten

2 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian 1. Peningkatan Track Jalur Bandung –


Barat Banjar

2. Jalur Padalarang – Cicalengka

3. Peningkatan Persinyalan Bandung –


Ciroyom

4. Pembangunan Lintas Bogor –


Sukabumi, Segmen 1, antara
Cigombong-Cicurug

5. Pembangunan Lintas Bogor –


Sukabumi, Segmen 2, antara Maseng –
Cigombong

6. Pembangunan Lintas Bogor –


Sukabumi, Segmen 3, antara Ciomas –
Maseng

3 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian 1. Pembangunan Jalur KA Bandara NYIA


Tengah
2. Pengembangan Jalur KA Lintas Banjar
– Kroya

3. Pengembangan Jalur KA Lintas Kroya –


Kutoarjo

4. Elektrifikasi Jalur KA Lintas


Yogyakarta – Solo

4 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian 1. Pembangunan KA Segmen 3 (Makassar


Timur – Pare Pare)
Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 23
Balai Teknik Perkeretaapian
No. Proyek / Paket Pekerjaan
(BTP)

2. Pembangunan Jalur Ganda jalan KA


Lintas Selatan Jawa antara Mojokerto –
Jombang

3. Peningkatan Jalur KA antara Bangil -


Probolinggo lintas Surabaya –
Banyuwangi

4. Peningkatan Jalur KA antara Malang –


Sumberpucung Lintas Bangil
Kertosono

5 BTP Kelas II Wilayah Sumatera Peningkatan jalan kereta api antara


Bagian Barat Stasiun Padang - Stasiun Duku Lintas
Padang - Pariaman

6 BTP Kelas II Wilayah Sumatera 1. Peningkatan Jalur KA Lintas Lahat-


Bagian Selatan LubukLinggau Segmen Lahat-
Bungamas

2. Kesiapan Peningkatan Jalur Lintas


Lahat-LubukLinggau Segmen Bunga
Mas-LubukLinggau

7 BTP Kelas II Wilayah Sumatera 1. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans


Bagian Utara Sumatera antara Besitang – Langsa

2. Pembangunan Jalur KA Trans


Sumatera Lintas Medan – Binjai

3. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans


Sumatera Segmen Rantau Prapat -
Pondok S2, Lintas Medan – Binjai

4. Peningkatan Jalur KA Lintas Araskabu-


Siantar

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 24


PROYEK-PROYEK PRIORITAS

Pada kurun bulan Juli 2020 dan sesuai Kick Off Meeting tanggal 19 Juni 2020, Konsultan PMU
dan stakeholder di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapiaan Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia telah menentukan beberapa proyek-proyek prioritas yang
menjadi fokus utama dalam pelaksanaan lingkup pekerjaan konsultan. Adapun penentuan
proyek-proyek prioritas tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Fokus pada proyek-proyek prioritas tersebut tidak mengurangi kinerja pelaksanaan


pekerjaan konsultan pada proyek-proyek lainnya di setiap Balai Teknik Perkeretaapian.

Hingga Laporan Bulanan ini selesai dibuat, proyek-proyek prioritas tersebut adalah sebagai
berikut :

Balai Teknik Perkeretaapian


No. Proyek Prioritas
(BTP)

1 BTP Kelas I Wilayah Jakarta Banten 1. Pembangunan Double Double Track


(DDT) Paket A Tahap 1 (Manggarai –
Jatinegara)

2. Pembangunan Double Double Track


(DDT) Paket A Tahap 2 (Manggarai –
Jatinegara)

3. Pembangunan Double Double Track


(DDT) dan B (Bekasi – Cikarang)

2 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi,


Barat Segmen 1, antara Cigombong-Cicurug

3 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Pembangunan Jalur KA Segmen 3


Timur (Makassar – Pare Pare)

4 BTP Kelas II Wilayah Sumatera Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans


Bagian Utara Sumatera – Panjang 35 Km, Sp (Besitang –
Langsa)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 25


Data umum dari masing-masing Proyek Prioritas tersebut di atas pada Juli 2020 dapat
diinformasikan sebagai berikut :

1. Pembangunan Double Double Track (DDT) Paket A (Manggarai – Jatinegara) dan


Paket B (Bekasi – Cikarang) pada BTP Jakarta Banten

• Lokasi : Manggarai – Jatinegara (Paket A Tahap 1)


• Panjang Jalur Total : 1,7 Km ‘Sp
• Nilai Kontrak : Rp 2,439,999,928,000
(setelah addendum)

• Lokasi : Manggarai – Jatinegara (Paket A Tahap 2)


• Panjang Jalur Total : 1,3 Km ‘Sp
• Nilai Kontrak : Rp 1,016,858,163,818
(setelah addendum)

• Lokasi : Bekasi – Cikarang (Paket B)


• Panjang Jalur Total : 3,8 Km ‘Sp
• Nilai Kontrak : Rp 553,217,909,639
(setelah addendum)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 26


2. Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi, Segmen 1, antara Cigombong-Cicurug

• Lokasi : Cigombong - Cicurug


• Panjang Jalur Total : 7,093 Km’sp
• Nilai Kontrak : Rp 399,403,474,300
(setelah addendum)

3. Pembangunan Jalur KA Segmen 3 (Makassar – Pare Pare) pada BTP Jawa Timur

• Lokasi : Makassar – Pare Pare


• Panjang Jalur Total : + 57,9 Km’sp
• Nilai Kontrak : Rp 2,902,679,106,825
(setelah addendum)

4. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera – Panjang 35 Km, Sp (Besitang –


Langsa) pada BTP Sumatera Bagian Utara

• Lokasi : Sumatera Utara


• Panjang Jalur Total : 35 Km ‘sp
• Nilai Kontrak : Rp 1,349,894,570,300
(setelah addendum)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 27


BAB III
RINGKASAN EKSEKUTIF

Hingga saat ini, kereta api merupakan salah satu moda angkutan massal di darat berbasis rel
yang efektif dan efisien untuk mengangkut baik penumpang maupun barang dalam jumlah
besar dalam satu waktu. Moda kereta api ini memiliki kemampuan kapasitas angkut yang
besar, kecepatan yang stabil karena memiliki jaringan tersendiri, pemeliharaan
infrastruktur yang rendah, hemat energi, dan memiliki tingkat polusi yang rendah.

Seiring berkembangnya sistem perkeretaapian di Indonesia, Direktorat Prasarana


Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang mempunyai fungsi
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang prasarana perkeretaapian, terus berupaya meningkatkan dan
mengembangkan perkeretaapian di wilayah Indonesia dengan melakukan berbagai
pembangunan prasarana perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP).

Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) mempunyai fungsi tugas melaksanakan peningkatan dan
pengawasan prasarana, serta pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas, angkutan dan
keselamatan perkeretaapian.

Pada setiap Balai tersebut di atas, terdapat proyek-proyek perkeretaapian yang memerlukan
pendampingan dari Proyek Manajemen Unit (PMU) dalam melaksanakan kegiatan setiap
proyek tersebut, yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.

Proyek-proyek yang terdapat pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) saat ini secara
keseluruhan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 28


1. STATUS PROYEK

TAHAPAN
PRA
BALAI PERENCA PELAKSA PENYELE BELUM
PELAKSA DITUNDA
NAAN NAAN SAIAN LELANG
NAAN
(1) BALAI JAKBAN 5 3 1
(2) BALAI JABAR 3 1
(3) BALAI JATENG 1 4 2
(4) BALAI JATIM 3 3
(5) BALAI SUMSEL 1
(6) BALAI SUMBAR 1
(7) BALAI SUMBAGUT 1

2. PENJELASAN PER STATUS

A. STATUS TAHAP PERENCANAAN

TARGET
PROGRES SAAT
BALAI NAMA PROYEK SELESAI
INI
PERENCANAAN
N/A*

*) Belum ada data

B. STATUS TAHAP PRA PELAKSANAAN

TARGET PROGRES SAAT


BALAI NAMA PROYEK
SPK INI
Balai Teknik Jabodetabek Railway - Sedang Tender
Perkeretaapian Capacity Enhancement
Wilayah Phase I
Jakarta Banten Kontruksi Peningkatan November Sedang Tender
Jalur KA Antara Serang – 2020
Merak Lintas
Rangkasbitung - Merak
Supervisi Peningkatan November Sedang Tender
Jalur KA Antara Serang – 2020
Merak Lintas
Rangkasbitung - Merak

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 29


TARGET PROGRES SAAT
BALAI NAMA PROYEK
SPK INI
Balai Teknik Peningkatan Fasilitas November Sedang Tender
Perkeretaapian Operasi Perkeretaapian 2020
Wilayah pada Lintas Jatinegara –
Jakarta Banten Bogor dan Manggarai –
Jakarta Kota
Supervisi Peningkatan November Sedang Tender
Fasilitas Operasi 2020
Perkeretaapian pada
Lintas Jatinegara – Bogor
dan Manggarai – Jakarta
Kota
Balai Teknik Peningkatan Bandung - 07 Menunggu Revisi
Perkeretaapian Banjar Agustus POK (Pecah Paket)
Wilayah Jawa 2020
Barat Padalarang – Cicalengka Tender diakhir Juli
2020
Bandung - Cicoyom Tender diakhir Juli
2020
Balai Teknik NYIA Paket - Sedang Tender
Perkeretaapian KM 507+600 s/d KM
Wilayah Jawa 507+680 dan KM 0+000
Tengah s/d KM 1+435

C. STATUS TAHAP PELAKSANAAN

NAMA PROGRES SAAT INI


BALAI Rencana Realisasi Deviasi KETERANGAN
PROYEK
Balai Teknik MetroBan Juli 2020
12,07% 14,71% 2,64%
Perkeretaapian
Wilayah Jakarta DDT A Tahap 2 Juli 2020
Banten 21,62% 17,30% -4,32%
DDT B Juli 2020
43,07% 44,17% 1,10%
Balai Teknik Bandara New Juli 2020
Perkeretaapian Yogyakarta
21,51% 25,39% 3,88%
Wilayah Jawa International
Tengah Airport
Banjar - Kroya Juli 2020
59,18% 63,67% 4,49%

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 30


NAMA PROGRES SAAT INI
BALAI Rencana Realisasi Deviasi KETERANGAN
PROYEK
Kroya - Juli 2020
Kutoarjo 30,25% 30,66% 0,41%

Elektrifikasi Juli 2020


Jogja - Solo 75,71% 66,18% -9,53%

Balai Teknik Makassar – - Juli 2020


Perkeretaapian Parepare 38,64% 23,60%
15,04%
Wilayah Jawa Bangil – 02 Agustus 2020
Timur Probolinggo 12,36% 8,68% -3,68%

Malang – 02 Agustus 2020


Sumber -
Pucung 20,89% 3,33%
17,56%

Balai Teknik Lahat – 02 Agustus 2020


Perkeretaapian Bungamas
Wilayah Sumatera 37,38% 34,72% -2,66%
Bagian Selatan

Balai Teknik Padang – Juli 2020


Perkeretaapian Pariaman
Wilayah Sumatera 1,95% 0,18% -1,14%
Bagian Barat

Balai Teknik Besitang – 02 Agustus 2020


Perkeretaapian Langsa
Wilayah Sumatera 96,07% 91,35% -4,72%
Bagian Utara

D. STATUS TAHAP PENYELESAIAN

BALAI NAMA PROYEK KETERANGAN


Balai Teknik Perkeretaapian DDT A Tahap 1 Akhir Kontrak
Wilayah Jakarta Banten 31 Desember
2020

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 31


BALAI NAMA PROYEK KETERANGAN
Balai Teknik Perkeretaapian Bogor – Sukabumi Akhir Kontrak
Wilayah Jawa Barat 20 November
2020

Balai Teknik Perkeretaapian Mojokerto - Jombang Akhir Kontrak


Wilayah Jawa Timur 31 Desember
2020

Balai Teknik Perkeretaapian Makassar – Parepare Akhir Kontrak


Wilayah Jawa Timur Segmen 3 31 Desember
2020

Balai Teknik Perkeretaapian Rantau Prapat – Kota Akhir Kontrak


Wilayah Sumatera Bagian Pinang 16 November
Utara 2020
Araskabu - Tebing Akhir Kontrak
Tinggi - Siantar 31 Desember
2020
Medan - Binjai Akhir Kontrak
15 Januari 2021

Ringkasan Kemajuan Proyek Prioritas, baik progress fisik maupun keuangan atau
serapannya pada setiap Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) pada kurun bulan Juli 2020 dapat
dilaporkan sebagai berikut :

Nilai Kontrak Rencana Kemajuan Pekerjaan


Serapan
(setelah s/d Des s/d 19 Juli 2020
Balai Paket Pekerjaan
addendum) 2020 Rencana Realisasi Deviasi Realisasi
(Rp) (%) (%) (%) (%) % Rp
JAKARTA DDT Paket A Tahap 1 2,439,999,928,000 100,000 96,234 94,302 -1,932 88,928 2,169,853,099,969
BANTEN DDT Paket A Tahap 2 1,016,858,163,818 48,742 21,148 16,424 -4,724** 37,459 380,908,032,801
DDT Paket B 553,217,909,539 * 46,338 42,692 -3,646** 35,212 194,800,325,326
JAWA Cigombong – Cicurug 399,403,474,300 100,000 86,526 86,468 -0,058 66,703 266,414,232,473
BARAT
JAWA Segmen 3 2,902,679,106,825 100,000 21,850 13,411 -8,440** 15,000 435,401,865,979
TIMUR Makassar – Parepare
SUMBAGUT Besitang – Langsa 1,349,894,570,300 100,000 90,577 89,271 -1,306 87,619 1,182,763,051,299
*) Belum ada data
**) Deviasi diatas -2% merupakan proyek kritis

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 32


Ringkasan status proyek-proyek prioritas yang telah diidentifikasi oleh Konsultan PMU
selama kurun bulan Juli 2020 dapat dilaporkan sebagai berikut :

1.1. RINGKASAN JADWAL


Tabel Ringkasan Jadwal Proyek Prioritas dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1.2. RINGKASAN BIAYA dan SERAPAN ANGGARAN

Ringkasan biaya pada proyek prioritas yang terdapat pada 4 Balai Teknik
Perkeretaapian (BTP), termasuk kemajuan pekerjaan fisik dan serapan atau progress
keuangannya, dapat dilaporkan sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 33


NILAI KONTRAK KEMAJUAN PEKERJAAN SERAPAN
NO BALAI NAMA SEGMEN AWAL +/- AKHIR
RENCANA REALISASI DEVIASI % Rp
(A) (B) (A+B)
Pembangunan Double-Double
Track Paket A Tahap 1
2.307.482.486.000 132.517.442.000 2.439.999.928.000 98,21% 96,21% -2,00% 88,928 2.169.853.099.969
(Panjang 1.7 Km)
(Manggarai - Jatinegara)
Pembangunan Double-Double
Track Paket A Tahap 2
1 Jakarta & Banten 1.016.858.163.818 - 1.016.858.163.818 21,62% 17,30% -4,32% 37,459% 380.908.032.801
(Panjang 1.3 Km)
(Manggarai - Jatinegara)
Pengembangan Double-Double
Track Paket B
553.217.909.639 - 553.217.909.639 46,25% 42,61% -3,64% 35,212% 194.800.325.326
Km 21+200 s/d Km 25+000
(Bekasi - Cikarang)
Pembangunan Double Track
Km 9+306 s/d Km 14+096 (Panjang
218.730.266.629 - 218.730.266.629 56,02% 51,24% -4,78% 39,781% 84.241.515.034
4,79 Km)
(Ciomas - Maseng)
Pembangunan Double Track
Km 14+096 s/d Km 19+622
2 Jawa Bagian Barat 164.115.840.000 - 164.115.840.000 61,68% 62,00% 0,32% 38,860% 63.774.764.159
(Panjang 5,526 Km)
(Maseng - Cigombong)
Pembangunan Double Track
Km 19+622 s/d Km 26+715
399.403.474.300 - 399.403.474.300 86,42% 86,47% 0,04% 66,703% 266.414.232.473
(Panjang 7,093 Km)
(Cigombong - Cicurug)
Pembangunan Jalur KA Segmen 3
3 Jawa Bagian Timur Km 44+100 s/d Km 73+600 2.902.679.106.825 - 2.902.679.106.825 33,14% 14,39% -18,75% 15,000% 435.401.865.979
(Makassar - Parepare)
Lanjutan Pembangunan Jalur KA
Trans Sumatera (Panjang 35 Km
4 Sumatera Bagian Utara 1.322.223.272.300 27.671.298.000 1.349.894.570.300 97,05% 89,28% -7,78% 87,619% 1.182.763.051.299
Sp)
(Besitang - Langsa)
Total 8.884.710.519.511 160.188.740.000 9.044.899.259.511

Laporan biaya proyek dan serapan anggaran yang lebih detil hingga per paket
pekerjaan, disajikan pada Bab berikutnya.

Dalam membuat rekapitulasi laporan biaya dan serapan anggaran untuk dilakukan
identifikasi dan analisa progress fisik dan keuangan, konsultan mendapat beberapa
hambatan, dimana tidak semua unit kerja di Balai Teknik Perkeretaapian memberikan
data yang detil.

1.3. ISU-ISU PENTING

Selama kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan analisa dan identifikasi
atas permasalahan yang timbul pada 4 (empat) Proyek Prioritas.

Isu-isu penting terkait progress pekerjaan fisik yang teridentifikasi dan telah diberikan
rekomendasi penyelesaiannya oleh Konsultan PMU dapat dilaporkan sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 34


1. BTP Jakarta Banten (Jakban)

1.1. Proyek DDT Paket A Tahap 2

Pada Proyek DDT Paket A Tahap 2 terdapat permasalahan review design


untuk pekerjaan Main Line II yang berdampak pada kenaikan biaya sebesar
153% dari nilai kontrak. Kontraktor telah menyampaikan usulan perubahan
tersebut kepada Balai Teknik Perkeretaapian Direktorat Prasarana
Kementerian Perhubungan pada April 2020. Atas permasalahan tersebut,
Konsultan PMU telah memberikan rekomendasi melalui Surat No.
033/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tanggal 20 Juli 2020 dan Surat No.
034/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tangal 23 Juli 2020. Rekomendasi Final
yang diberikan Konsultan PMU antara lain sebagai berikut :

1) Kontrak yang saat ini dilaksanakan saja dengan dilakukan persetujuan


terhadap usulan desain baru dengan mengacu pada pelaksanaan paket
sebelumnya;

2) Untuk evaluasi kewajaran harga dilakukan oleh :


a. Konsultan supervisi pada saat sebelum dilakukan persetujuan;
b. Institusi BPKP pada saat pelaksanaan konstruksi;

3) Adanya kemungkinan dampak dari segi biaya sebagai berikut :


- Alternatif 1 : kemungkinan nilai kontrak lama akan sama dengan nilai
desain baru sehingga cukup dengan balance budget;
- Alternatif 2 : kemungkinan nilai kontrak lama akan terlampaui
maksimal sebesar 10% sehingga menjadi kerja tambah dan kontrak
lamanya di addendum;
- Alternatif 3 : kemungkinan nilai kontrak lama akan terlampaui lebih
dari 10%, mengakibatkan adanya addendum kontrak maksimal 110%
dari kontrak awal dan sisanya dilakukan proses tender sebagai
kontrak baru.

1.2. Proyek Metropolitan Banten (Metroban)

Pada Proyek Metroban dilakukan perubahan transportasi pengiriman


material rel yang berdampak pada biaya yang lebih murah (pekerjaan
tambah kurang) dengan durasi jadwal pekerjaan tetap sesuai kontrak.
Untuk hal ini Konsultan PMU memberikan rekomendasi untuk percepatan
addendum kontrak.

2. BTP Wilayah Jawa Bagian Barat (Jabar)

2.1. Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi, Segmen 3, antara Ciomas – Maseng

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 35


Terdapat keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh :
1) Pekerjaan jembatan akan terlambat (sesuai kontrak awal 17 Agustus
2020) karena terkendala oleh akses yang dikerjakan oleh kontraktor
untuk pekerjaan track
2) Terjadi tanah amblas di Km.12+700 pada tanggal 23 Juli 2020 (kejadian
terulang kedua kalinya)
3) Terjadi tanah amblas (longsor) di Km. 12+700 pada tanggal 24 Juli 2020
(kejadian terulang ketiga kalinya)

Rekomendasi Konsultan PMU atas permasalahan di atas sebagai berikut:


1) Untuk pekerjaan jembatan, direkomendasikan untuk dilakukan
percepatan akses dan perlu dilakukan addendum kontrak terkait waktu
penyelesaiannya. Sedangkan proses pekerjaan dapat dilakukan paralel
dengan proses addendum;
2) Untuk kejadian tanah amblas, direkomendasikan agar penanganan
sebelumnya dilakukan pemasangan batu bronjong di area tanah amblas.
Saat ini dilakukan pekerjaan penimbunan tanah dengan metode tanah
di trap dan dilakukan penanganan penguatan rel eksisting dengan cara
metode bendel oleh pihak JRK PT KAI sepanjang 17,5 m.
3) Kejadian tanah amblas atau longsor merupakan kejadian ketiga kalinya,
batu bronjong telah dipasang setelah kejadian amblas kedua kalinya.
Untuk kejadian ketiga kalinya, direkomendasikan untuk dibuat sistem
perforated drainage yang dilengkapi dengan filter (untuk
mengendalikan aliran air bawah tanah sehingga air tanah tersebut tidak
membawa butiran tanah) yang dipasang secara melintang dibawah jalur
KA dari arah bukit menuju arah sungai Cisadane.

2.2. Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi, Segmen 2, antara Maseng –


Cigombong

Terdapat keterlambatan pekerjaan jembatan yang tidak akan selesai sesuai


kontrak awal, yaitu pada 17 Agustus 2020. Untuk hal ini Konsultan PMU
memberikan rekomendasi untuk dilakukan percepatan akses dan perlu
dilakukan addendum kontrak terkait waktu penyelesaiannya. Sedangkan
proses pekerjaan dapat dilakukan paralel dengan proses addendum.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 36


2.3. Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi, Segmen 1, antara Cigombong –
Cicurug

Terdapat pekerjaan yang terhambat, yaitu pekerjaan track work yang


terhambat karena pekerjaan Overpass dan JPO. Untuk hal ini Konsultan PMU
memberikan rekomendasi agar pekerjaan JPO, OP dan pekerjaan track
dikerjakan secara paralel dimana perancah untuk JPO dan OP ditempatkan
di luar badan jalan rel dan dilakukan monitoring pekerjaan.

3. BTP Wilayah Jawa Bagian Timur (Jatim)

Pembangunan Jalur KA Segmen 3 (Makassar – Pare Pare)

• Terdapat permasalahan progress fisik yang masih terkendala oleh pengadaan


lahan di beberapa tempat dan belum ada kemajuan hingga Laporan Bulanan
ini ditulis. Permasalahan lahan terdapat pada Kabupaten Pangkep dan
Kabupaten Maros, sebagaimana teridentifikasi sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 37


Untuk hal ini Konsultan PMU memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1) Memprioritaskan pembebasan lahan yang berdampingan dengan lahan


bebas sebelumnya agar kontraktor fisik dapat melakukan kegiatan
konstruksi;
2) Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat;
3) Melakukan pembebasan tidak hanya sebatas ROW tetapi termasuk lahan
efek gergaji dan lahan efek gergaji dimanfaatkan sebagai area FASOS dan
FASUM;
4) Harga lahan efek gergaji tidak sama dengan lahan dalam ROW dan
sebagai alternatif lahan efek gergaji dapat dengan tukar guling.

• Sedangkan untuk target operasi Tonasa – Garongkong adalah Desember 2021


dengan kondisi saat ini. Kontrak proyek jalur Siding track arah Tonasa
berdasarkan proses KPBU. Konsultan PMU merekomendasikan agar dilakukan
koordinasi mengenai jadwal penyelesaian proyek.

4. BTP Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)

Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera – Panjang 35 Km, Sp (Besitang –


Langsa)

• Terjadi amblas pada badan jalan (BSL 1, 2, 3, 4, 5 , dan 10), sudah dilakukan
alternatif perbaikan. Metode A (27 September 2018) Metode B (9 April 2019).
Konsultan PMU telah merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 38


1) Tanggal 14 juli sudah diadakan rapat koordinasi dan tinjauan dari USU;

2) Disepakati untuk menindaklanjuti sesuai dengan usulan tersebut;

3) Sebagai alternative lain, perlu dipertimbangkan menggunakan metode


konstruksi slab on pile yang kemungkinan dari segi teknis sangat terjamin
dari segi biaya kompetitif dengan metode urugan dan retaining wall.
Kemudian dari segi waktu, lebih cepat pelaksanaannya.

• Untuk Jalur, terdapat jembatan yang sudah selesai sejak 2015, tetapi belum
difungsikan dan sudah mengalami lendutan 67mm. Untuk hal ini Konsultan
PMU telah melakukan survei dan pemeriksaan terinci pada kondisi jembatan
meliputi :

1) Kondisi visual komponen rangka baja;


2) Deformasi yang terjadi (bila ada) pada komponen rangka baja;
3) Kondisi karat yang terjadi pada komponen rangka baja;
4) Kedalaman karat yang terjadi (untuk komponen yang berkarat);
5) Cacat/kerusakan lain pada komponen baja;
6) Kondisi visual komponen pilar, abutment dan pondasinya;
7) Retak/spalling yang terjadi pada beton (bila ada) termasuk kemungkinan
korosi/kerapuhan beton (dan kemungkinan korosi tulanganya);
8) Deformasi yang terjadi (bila ada) pada komponen pilar, abutment dan
pondasi;
9) Hal-hal lain yang mungkin dijumpai dan perlu diperhatikan selama
pemeriksaan.

5. Ringkasan Isu Penting Masalah Lahan


Isu-isu penting terkait permasalahan lahan yang teridentifikasi dan telah diberikan
rekomendasi penyelesaiannya oleh Konsultan PMU dapat dilaporkan sebagai
berikut:

NO BALAI PROYEK PERMASALAHAN REKOMENDASI


1 Masih ada Ketidaksepakatan harga tanah Perlu percepatan penyelesaian
dengan masyarakat kesepakatan harga dengan masyarakat
dengan pendekatan pendekatan sosial
2 Banyaknya isu isu 39embali39 yang Melakukan hearing dengan masyarakat
berkembang mengakibatkan pengumpulan melalui pemuka masyarakat untuk
dokumen dari masyarakat menjadi mengeliminir isu isu negatif
JAWA Segmen 3
terhambat
BAGIAN (Makassar
3 Pemeriksaan kelengkapan dokumen/ Perlu team khusus agar dokumen
TIMUR ParePare)
validasi dan tidak lengkapnya dokumen dokumen yang diperlukan untuk proses
tanah dari masyarakat menyebabkan proses konsinyasi bisa didapat dalam waktu
konsinyasi terhambat. singkat
4 Masih ada lahan yang masuk dalam Sesegera mungkin mengadakan rapat
39embali Hutan Lindung sehingga koordinasi antar kementrian sehingga
diperlukan proses pembebasan lahan dapat dieksekusi

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 39


NO BALAI PROYEK PERMASALAHAN REKOMENDASI
5 Luas Penguasaan bidang tanah tidak sesuai Agar team P2T secepatnya menuntaskan
yang dibutuhkan, sehingga luasan bidang tanah yang harus dibebaskan
bertambah) terkait dengan luasan bidang tanah yang
dimiliki masyarakat
6 Klasifikasi atas status 40emba berdasarkan Sesegera mungkin mengadakan rapat
rencana jangka 40embali wilayah ( fasos, koordinasi antar instansi instansi terkait
fasum atau komersial) masih ada hambatan
7 Pekerjaan saluran sepanjang ± 100m pada Percepatan pembebasan lahan pada area
Km 20+100(JGCC) belum dapat dikerjakan tersebut atau sewa lahan (sementara)
Pembangunan
JAWA karena keluar dari ROW (tidak mengganggu
Jalur Ganda
BAGIAN operasional track)
Cigombong –
8 BARAT Pada Km 21+400 s/d 21+600, adanya Dibuat DPT atau sewa lahan / percepatan
Cicurug
kekurangan lahan untuk talud karena keluar pembebasan lahan
dari ROW

Monitoring per status pengadaan tanah pada proyek Makassar – Pare Pare per 30
Juli 2020 sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 40


1.4. RINGKASAN PERMASALAHAN & REKOMENDASI KONSULTAN
Ringkasan permasalahan pada proyek prioritas, serta rekomendasi konsultan
yang dapat diidentifikasi pada kurun bulan Juli 2020 adalah sebagai berikut :

PROYEK DDT A PAKET 2

Usulan Penyelesaian
Rekomendasi
Permasalahan Masalah oleh
Konsultan PMU
Kontraktor
1. Kontraktor terikat kontrak Kontraktor sudah 1. Perlu dilakukan pengecekan
sejak Oktober 2019 dengan mengusulkan Design terhadap berita acara
menggunakan DED tahun 2007, baru terhadap pemeriksaan lapangan oleh 3
sehingga ketika kontraktor pekerjaan Mainline II pihak ada atau tidak (jika tidak
memulai pekerjaan ternyata kepada Balai Tehnik ada, agar dilengkapi);
DED tahun 2007 dinyatakan Perkeretaapian
oleh kontraktor perlu Direktorat Prasarana 2. Atas dasar berita acara
melakukan penyesuaian dengan guna mendapatkan tersebut, dibuat justifikasi
kondisi saat di lapangan; persetujuan pada bulan teknis oleh konsultan
April tahun 2020; supervisi;
2. Akibat adanya perubahan
terhadap struktur pondasi di Kontraktor mengajukan 3. Bila Poin 1 dan 2 sudah
Tahap I, maka kontraktor di penanggung jawab terpenuhi maka usulan desain
Tahap II melakukan survey soil design baru oleh: baru oleh kontraktor perlu
investigasi di lapangan pada dilakukan pengecekan kriteria
bulan Januari/Februari tahun 1. Himawan Indarto pemenuhan persyaratan
2020 dilakukan penyesuaian (Pekerjaan Mainline I) konstruksi oleh konsultan
sebagai berikut: supervisi;
2. Ir. Suhara, M.T.
(Pekerjaan Mainline
II); 4. Konsultan Perencana yang
membuat desain baru
a. Kedalaman pondasi bertanggung jawab penuh
borepile & jumlah titik Berdasarkan design
terhadap usulan desain baru
borepile, dimensi pile cap, baru tersebut, tersebut dibawah kontraktor;
dimensi pier/column, pier kontraktor
head tipe pre stressed; mengusulkan adanya 5. Untuk biaya konsultan
penambahan nilai perencana harus dinegosiasi
b. Adanya perubahan kontrak menjadi 153% terlebih dahulu, bila
penggunaan peraturan dari nilai kontrak awal kontraktor mengajukan;
yang terbaru yaitu sebagai (termasuk penambahan
berikut: limpahan dari Tahap I). 6. Untuk memeriksa kewajaran
harga dari usulan biaya yang
diajukan oleh kontraktor
dilakukan oleh konsultan
SNI 2833: 2016 supervisi dan pada saat proyek
mengenai pembebanan sudah berjalan juga di lakukan
gempa jembatan (1000 audit BPKP untuk memeriksa
tahun); kewajaran harga;

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 41


Usulan Penyelesaian
Rekomendasi
Permasalahan Masalah oleh
Konsultan PMU
Kontraktor
SNI 8640: 2017 7. Ketentuan besaran addendum
mengenai perencanaan tetap harus mengacu pada
geoteknik Perpres Nomor 16 Tahun
2018 Pasal 54 yang
menyatakan bahwa:

1) Dalam hal terdapat


perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat
pelaksanaan dengan
gambar dan/atau
spesifikasi teknis/KAK
yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak, PPK
bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan
kontrak, yang meliputi:

a. menambah atau
mengurangi volume
yang tercantum dalam
Kontrak;
b. menambah dan/atau
mengurangi jenis
kegiatan;
c. mengubah spesifikasi
teknis sesuai dengan
kondisi lapangan;
dan/atau
d. mengubah jadwal
pelaksanaan.

2) Dalam hal perubahan


kontrak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan
penambahan nilai kontrak,
perubahan kontrak
dilaksanakan dengan
ketentuan penambahan
nilai kontrak akhir tidak
melebihi 10% (sepuluh
persen) dari harga yang
tercantum dalam kontrak

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 42


PROYEK MAKASSAR – PARE PARE

No. Permasalahan Rekomendasi Konsultan PMU

1 Masih ada ketidaksepakatan harga tanah Perlu percepatan penyelesaian


dengan masyarakat kesepakatan harga dengan masyarakat
dengan pendekatan pendekatan sosial

2 Banyaknya isu-isu negatif yang Melakukan hearing dengan masyarakat


berkembang mengakibatkan pengumpulan melalui pemuka masyarakat untuk
dokumen dari masyarakat menjadi mengeliminir isu-isu negatif
terhambat

3 Pemeriksaan kelengkapan dokumen / Perlu team khusus agar dokumen


validasi dan tidak lengkapnya dokumen dokumen yang diperlukan untuk proses
tanah dari masyarakat menyebabkan konsinyasi bisa didapat dalam waktu
proses konsinyasi terhambat. singkat

4 Masih ada lahan yang masuk dalam Sesegera mungkin mengadakan rapat
kawasan Hutan Lindung sehingga koordinasi antar kementerian sehingga
diperlukan proses pembebasan lahan dapat dieksekusi

5 Luas Penguasaan bidang tanah tidak sesuai Agar team P2T secepatnya menuntaskan
yang dibutuhkan, sehingga luasan bidang tanah yang harus dibebaskan
bertambah terkait dengan luasan bidang tanah yang
dimiliki masyarakat

6 Klasifikasi atas status aset berdasarkan Sesegera mungkin mengadakan rapat


rencana jangka panjang wilayah (fasos, koordinasi antar instansiinstansi terkait
fasum atau komersial) masih ada hambatan

7 Adanya perbedaan nama yang tercantum Menggunakan surat keterangan dari


dalam KTP dengan identitas lain seperti KK, Lurah/Kades/Dukcapil yang menyatakan
SPPT PBB, sertifikat. perbedaan nama tersebut sebenarnya
orangnya sama.

8 Adanya perbedaan luas antara SPPT PBB Digunakan luasan yang tertulis pada
dengan sertifikat. sertifikat atau hasil pengukuran BPN.

9 Adanya pengalihan hak setelah penlok. Diminta membuat AJB dengan tanggal
sebelum Penlok.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 43


PROYEK LINTAS CIOMAS – MASENG

Permasalahan Rekomendasi Konsultan PMU


1. Pada hari Jumat tanggal 24 Juli 2020 1. Dibuat sistem perforated drainage yang
sekitar jam 15.00 telah terjadi longsor / dilengkapi dengan filter (untuk
amblas bagian lereng badan track mengendalikan aliran air bawah tanah
existing pada paket JGCM-03 KM 12+700; sehingga air tanah tersebut tidak
membawa butiran tanah) yangdipasang
2. Lereng existing pada bagian yang longsor secara melintang dibawah jalur KA dari
tersebut sebelum ditimbun sudah arah bukit menuju arah sungai Cisadane.
dipasang bronjong (saat kejadian longsor
kedua); 2. Aliran air dipotong dan ditampung
(dibendung supaya tidak melintasi
3. Hampir sepanjang sisi luar track existing bawah badan jalan KA kemudian
daerah yang longsor (antara track dan divsaluran dengan menggunakan box
sungai Cisadane) lahannya (termasuk culvert k earah sungai.
lerengnya) digunakan untuk menampung
tanah galian (untuk badan new track) 3. Dipasang minipile (bisa berupa rel bekas
dari bukit yang berada disebrangnya, yang dipancang) dengan jarak tertentu
tanah timbunannya langsung dan dengan kedalaman sampai tanah
diratakan/dirapihkan dengan dozer dan keras, bagian atasnya disatukan dengan
excavator tie beam (bisa berupa rel bekas yang
diikat dengan las pada bagian atas
minipile) kemudian diatas tie beam
dipasang geo textile dan tanah timbunan
dengan ketebalan tertentu sehingga bisa
menahan beban badan jalan KA.

4. Dibuat jembatan.

5. Mengganti material timbunan


menggunakan tanah berklasifikasi SW
(sand well-graded) atau yang sejenis, dan
dipadatkan sampai mencapai 95% dari
berat volume kering (dry unit weight /
zeroair-voids curve), serta mencapai nilai
CBR 10%.

6. Bila dibutuhkan dalam perencanaan,


dapat menggunakan geotextile sebagai
separator untuk meningkatkan stabilitas
timbunan tanah.

7. Bila dianggap perlu pada lokasi-lokasi


tertentu, dan bila stabilitas dinding
penahan tanah kurang memadai dari
hasil perencanaan, ground anchor dapat
digunakan untuk meningkatkan
stabilitas dinding penahan tanah.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 44


PROYEK BESITANG – LANGSA

Permasalahan Rekomendasi PMU


Terjadi amblas pada badan jalan (BSL 2), 1. Perlu kiranya melakukan penyelidikan
sudah dilakukan alternatif perbaikan. tanah pada tanah dasar (asli) dengan
prosedur yang komprehensif sepanjang
Metode A (27 September 2018) lintasan dengan spesifikasi pengujian bor
1. Pembongkaran timbunan lokasi amblas. dan N-SPT (termasuk pengujian
2. Pemancangan cerucuk bambu dan laboratorium) setiap 250 meter serta
retaining wall; sondir dan DCP (Dynamic Cone
3. Pemasangan geotextil dan layer sirtu; Penetrometer) setiap 50 meter.
4. Ditutup geotextil lalu timbun kemmbali
dengan tanah secara bertahap; 2. Melakukan pengujian laboratorium
terhadap contoh tanah tidak terganggu
5. Ketika mendekati Top Sub Grade, terjadi
(undisturbed sample) tersebut pada Butir
amblas lagi (2 Maret 2019).
1 yang setidaknya meliputi Index
Properties, Direct Shear Properties
Metode B (9 April 2019) (apabila tanahnya berjenis pasir), Triaxial
1. Mendatangkan team ahli tanah Properties, Consolidation Index, dan
untuk Site Visit melakukan penyelidikan parameter tanah lainnya pada setiap titik
tanah dengan sondir’ bor, untuk setiap interval 2 meter
2. Pada tanggal 22 April 2019, kontraktor kedalaman, atau bila ada pergantian
mulai melakukan perbaikan amblasan lapisan tanah.
yang ke-2, merefer hasil resume rapat
1022 April 2019, 3. Melakukan perencanaan teknis timbunan
3. Pembongkaran amblasan tahap ke-2, tanah yang lebih komprehensif (sampai
4. Pemanasan geotextile per layer, ketinggian rencana jalan), dengan
5. Penimbunan layer 1, melakukan pemodelan dan analisis
6. Pemasangan geotextile layer 2, stabilitas lereng menggunakan software
7. Penimbunan layer 2, geoteknik, berdasarkan parameter tanah
8. Pemadatan secara bertahap layer per yang diperoleh dari Butir (1) dan (2).
layer; Faktor keamanan stabilitas lereng dari
9. 18 Agustus 2019, terjadi retakan di atas perencanaan harus mencapai tidak lebih
badan jalan dan pergeseran Retaining kecil dari 1,5. Perencanaan tersebut harus
termasuk pula perencanaan dinding
Wall,
penahan tanah, bila dianggap perlu dari
10. Kontraktor menyerah setelah
hasil perencanaan.
mengaplikasikan 2 alternatif yg sudh
diajukan”
4. Mengganti lapisan tanah dasar (eksisting)
yang lunak dengan material granular, yang
kemudian dipadatkan sampai mencapai
nilai CBR 10% (minimal).

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 45


BAB IV
STATUS PROYEK PRIORITAS

Konsultan Proyek Manajemen Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian


Republik Indonesia telah melaksanakan kegiatan konsultansi dengan melakukan
pendampingan pada pelaksanaan kegiatan setiap proyek perkeretaapian yang dilaksanakan
oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa
engineering terhadap perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis
maupun non teknis pada setiap tahapan proyek yang bersifat strategis dengan tujuan agar
proyek secara keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.

Adapun, status kemajuan pekerjaan Proyek Prioritas per akhir Juli 2020, dapat dilaporkan
sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 46


Pada kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan berbagai identifikasi terhadap
proyek-proyek prioritas yang telah ditetapkan yaitu :

1. Pembangunan Double Double Track (DDT) Paket A (Manggarai – Jatinegara) dan


Paket B (Bekasi – Cikarang) pada BTP Jakarta Banten

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 47


2. Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi pada BTP Jawa Barat (Cigombong –
Cicurug)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 48


3. Pembangunan Jalur KA Segmen 3 (Makassar – Pare Pare) pada BTP Jawa Timur

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 49


4. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera – Panjang 35 Km, Sp (Besitang –
Langsa) pada BTP Sumatera Bagian Utara

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 50


Status Proyek-Proyek Prioritas hingga akhir bulan Juli 2020 dapat diidentifikasi dan
dilaporkan sebagai berikut :

4.1. JADWAL PROYEK

Jadwal Utama (master schedule) 4 Proyek Prioritas dapat dilaporkan sebagai berikut:

Data jadwal utama (master schedule) proyek-proyek prioritas didapat dari para PCE
(Project Control Engineer) PMU di setiap balai, namun demikian proses pengumpulan
data (data collection) tersebut terkadang mendapat kendala karena untuk
memperoleh data tersebut, tim di lapangan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari tim satker.

Hal tersebut tentunya menyebabkan evaluasi dan analisa Konsultan PMU atas jadwal
pelaksanaan proyek melalui identifikasi milestone 3 (tiga) bulan ke depan mengalami
perlambatan, sehingga apabila ada jadwal kritis yang memerlukan rekomendasi
percepatan dapat kurang diantisipasi.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 51


4.1.1. Rencana dan Realisasi Kemajuan Pekerjaan

Kemajuan Pekerjaan Fisik masing-masing BTP dapat dilaporkan sebagai


berikut :

BTP Jakarta Banten

Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
2020 Rencana Realisasi Deviasi
(%) (%) (%) (%)

Jakban Pekerjaan Sipil 100,000 99,203 97,810 -1,393


Pekerjaan Jalan Rel 100,000 96,475 95,115 -1,360
Pek. Bangunan Gedung 100,000 99,778 98,565 -1,213
DDT Paket A Tahap 1
Pekerjaan Fasop 100,000 95,156 90,190 -4,966
Pekerjaan Supervisi 100,000
Total 100,000 96,23 94,30 -1,93
Mainline 1 14,341 3,301 13,947 10,646
Mainline 2 68,249 39,075 11,542 -27,533
DDT Paket A Tahap 2 Pekerjaan Fasop 73,089 21,786 28,450 6,664
Pekerjaan Supervisi
Total 48,742 21,15 16,42 -4,72
DDT Paket B Pek. Sistem Persinyalan KA Area Sta. Bekasi 82,978 54,387 51,080 -3,307
Pek. Bangunan Gedung Sta. Bekasi 56,365 34,163 25,839 -8,324
Pek. Sipil Sta. Bekasi * 41,913 40,013 -1,900
Pek. Listrik Aliran Atas Area Sta. Bekasi 86,966 63,906 60,255 -3,651
Pek. Jalan Rel Sta. Bekasi 70,432 55,000 50,201 -4,799
Pek. Jalan Rel KM.21+200 s/d KM.25+000 * 44,387 40,264 -4,123
Pek. Sistim Persinyalan KA Area Sta. Cikarang * 77,985 80,637 2,652
Pek. Bangunan Gedung Sta. Cikarang * 35,154 26,632 -8,522
Pek. Sipil Sta. Cikarang * 43,482 45,088 1,606
Pek. LAA area Sta. Cikarang dan Underpass
Cibitung * 46,752 54,692 7,940
Pek. Jalan Rel Sta. Cikarang * 49,643 45,007 -4,636
Pembangunan Underpass di Emplasemen Sta.
Cibitung * 40,077 40,072 -0,005
Sub Total I (Rp) 46,338 42,692 -3,646
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Bekasi *
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Cikarang dan Underpass Cibitung *
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Bekasi *
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Cikarang *
Supervisi Pek. Pembangunan Underpass di
Emplasemen Sta. Cibitung *
Sub Total II (Rp)
Total (I + II) 46,338 42,692 -3,646
Total DDT 70,311 67,434 -2,877
*) Belum ada data
**) Deviasi diatas -2% merupakan proyek kritis

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 52


Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 53
Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 54
BTP Jawa Barat

Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
BALAI NAMA PROYEK PAKET PEKERJAAN
2020 Rencana Realisasi Deviasi
(%) (%) (%) (%)

JALUR GANDA CIOMAS - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 9+300 S/D 10+800 (JGCM-01) 100,00 41,790 39,750 -2,040
MASENG (JGCM) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 10+800 S/D 12+300 (JGCM-02) 100,00 40,890 41,550 0,660
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 12+300 S/D 13+800 (JGCM-03) 100,00 57,050 49,750 -7,300
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 61 (JGCM-04) 100,00 63,710 57,790 -5,920
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 68 (JGCM-05) 100,00 70,750 58,750 -12,000
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 75 (JGCM-06) 100,00 67,370 55,910 -11,460
PEMBANGUNAN JEMBATAN KM 13+798 (JGCM-07) 100,00 88,640 82,930 -5,710
PEMBANGUNAN JPO KM 9+600 PENATAAN EMPLASMEN ST MASENG (JGCM-08) 100,00 46,070 36,240 -9,830
Pengadaan Bantalan Beton R.54 100,00 100,000 100,000 0,000
SUBTOTAL I 100,00 57,606 52,521 -5,085
Supervisi Pemb. Jalur ganda KA Km. 9+300 s/d Km. 13+800 (SPVCM 1) 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 61, BH 68, BH 75, Jembatan Km.
13+798, JPO Km. 9+600 Termasuk Penataan Emplasemen (SPVCM 2) 100,00
SUBTOTAL II 100,00
TOTAL 100,00 57,606 52,521 -5,085
JALUR GANDA MASENG - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 13+800 S/D 15+800 (JGMC-01) 100,00 50,700 48,446 -2,254
CIGOMBONG (JGMC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 15+800 S/D 17+300 (JGMC-02) 100,00 57,770 65,340 7,570
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 17+300 S/D 19+300 (JGMC-03) 100,00 48,772 52,762 3,990
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 89 (JGMC-04) 100,00 69,760 59,830 -9,930
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 107 (JGMC-05) 100,00 61,320 53,020 -8,300
Pengadaan Bantalan Beton R.54 100,00 100,000 100,000 0,000
SUBTOTAL I 100,00 61,240 61,572 0,332
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 13+800 s/d 19+300 (SPVMC 1) 100,00
JAWA BAGIAN
BARAT Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 89, BH. 107 (SPVMC 2) 100,00
SUBTOTAL II 100,00
TOTAL 100,00 61,240 61,572 0,332
JALUR GANDA PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 19+300 S/D 21+300 (JGCC-01) 100,00 79,910 81,020 1,110
CIGOMBONG - CICURUG PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 21+300 S/D 22+800 (JGCC-02) 100,00 84,490 82,880 -1,610
(JGCC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 22+800 S/D 23+800 (JGCC-03) 100,00 92,840 91,061 -1,779
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 23+800 S/D 24+800 (JGCC-04) 100,00 80,212 81,470 1,257
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 24+800 S/D 26+800 (JGCC-05) 100,00 95,810 96,508 0,698
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 118 (JGCC-06) 100,00 100,000 100,000 0,000
PEMBANGUNAN OVERPASS BH 121 (JGCC-07) 100,00 88,569 89,655 1,086
PEMBANGUNAN JPO 5UNIT (JGCC-08) 100,00 77,907 77,326 -0,581
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 22+225 & KM 22+889 (JGCC-09) 100,00 78,911 79,000 0,089
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 23+278 & KM 23+480 (JGCC-10) 100,00 81,644 79,870 -1,774
SUBTOTAL I 100,00 86,526 86,468 -0,058
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA KM. 19+300 s/d 26+800 Antara
Cigombong - Cicurug (Tahap 2) lintas Bogor - Sukabumi (SPV 01) 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan KA BH. 118 dan BH. 121 antara
Cigombong - Cicurug Lintas Bogor - Sukabumi (SPV 02) 100,00
Supervisi Pembangunan Overpass, dan Pembangunan Jembatan
Penyebrangan Orang (SPV 3) 100,00
Monitoring RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Bogor -
Sukabumi (MYC 2019-2021) (RKL.01)
SUBTOTAL I 100,00
TOTAL 100,00 86,526 86,468 -0,058
FASILITAS OPERASI 60,228 54,250 -5,98

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 55


Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 56
BTP Jawa Timur

Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
2020 Rencana Realisasi Deviasi
(%) (%) (%) (%)

Jatim Pembangunan Jalur KA Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-


Segmen 3 Pare KM 14+000 - 15+500 (CT.401) 100,000 8,750 0,475 -8,275
Km 44+100 s/d Km 73+600 Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
(Makassar - Parepare) Pare KM 15+500 - 18+500 (CT.402) 100,000 12,554 8,956 -3,598
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 18+500 - 22+500 (CT.403) 100,000 30,905 14,008 -16,897
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 22+500 - 25+000 (CT.404) 100,000 11,314 9,226 -2,088
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 25+000 - 29+600 (CT.405) 100,000 26,296 10,942 -15,354
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 29+600 - 32+600 (CT.406) 100,000 17,153 11,566 -5,587
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 32+600 - 36+600 (CT.407) 100,000 13,334 8,789 -4,545
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 36+600 - 40+400 (CT.408) 100,000 14,811 6,615 -8,196
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 40+400 - 44+100 (CT.409) 100,000 27,406 8,556 -18,850
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 44+100 - 49+100 (CT.410) 100,000 37,999 16,380 -21,619
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 49+100 - 52+300 (CT.411) 100,000 30,045 15,370 -14,675
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 52+300 - 56+500 (CT.412) 100,000 34,976 8,178 -26,798
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 56+500 - 60+500 (CT.413) 100,000 35,625 10,099 -25,526
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 60+500 - 66+500 (CT.414) 100,000 31,608 7,305 -24,303
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 66+500 - 71+900 (CT.415) 100,000 34,026 6,272 -27,754
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 71+900 - 73+600 (CT.416) 100,000 37,025 25,656 -11,369
Pembangunan Depo Lokomotif dan Balai Yasa
Lintas Makassar-parepare antara Makassar-Barru
(MYC 2018-2020) BG.401 100,000 0,000 0,000 0,000
Pembangunan Stasiun KA Lintas Makassar -
Parepare Km 14+000 S/D Km 73+600 Antara
Makassar - Barru (Myc 2018 - 2020) BG.402 100,000 34,038 4,087 -29,951

Pembangunan Sistem Persinyalan dan


Telekomunikasi Lintas Makasar-Parepare antara
Makassar - Barru (MYC 2018-2020) ST.401 100,000 3,711 28,712 25,001
Pembangunan Sistem Persinyalan dan
Telekomunikasi Jalur Kereta Api antara Mandalle -
Palanro Lintas Makasar-Parepare (MYC 2019-
2020) ST.402 100,000 29,267 32,876 3,610
Subtotal I 100,000 21,850 13,411 -8,440
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Jalur KA
Lintas Makssar - Parepare Km.14+000 -
Km.44+100 Antara Maros - Barru (MYC 2018-
2020) SC.401 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Jalur KA
Lintas Makssar - Parepare Km.44+100 -
Km.73+600 Antara Maros - Barru (MYC 2018-
2020) SC.402 100,000
Pengawasan/Supervisi pembangunan Stasiun KA
Lintas Makassar-Parepare Km 14+000 s/d Km
73+600 Antara Maros-Barru (MYC 2018-2020)
SC.403 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Depo
Sarana KA dan Balaiyasa Maros (MYC 2018-2020)
SC.404 100,000
Pengawasan/Supervisi Pekerjaan Pembangunan
Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi lintas
makassar-Parepare antara Maros-Barru (MYC
2018-2020) SC.405 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Sistem
Persinyalan dan Telekomunikasi Jalur Kereta Api
antara Mandalle – Palanro Lintas Makassar –
Parepare (MYC 2019-2020) SC.406 100,000
Subtotal II 100,000
Total 21,850 13,411 -8,440

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 57


Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 58
BTP Sumatera Bagian Utara

Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan Rencan
2020 Realisasi Deviasi
a
(%) (%) (%)
(%)

Sumbagut Pembangunan Jalan KA BSL-1 (Km.414+000 s/d Km.418+000) 100,000 99,890 99,760 -0,130
(Besitang - Langsa) BSL-2 (Km 418+000 s/d Km.420+500) 100,000 99,960 99,100 -0,860
BSL-3 (Km.420+500 s/d Km.423+500 ) 100,000 99,860 99,180 -0,680
BSL-4 (Km.423+500 s/d Km.426+000 ) 100,000 99,930 98,230 -1,700
BSL-5 (Km.426+000 s/d Km.429+000 ) 100,000 99,390 97,300 -2,090
BSL-6 (Km.429+000 s/d Km.431+500 ) 100,000 99,860 99,090 -0,770
BSL-7 (Km.431+500 s/d Km.434+000 ) 100,000 99,330 99,979 0,649
BSL-8 (Km.434+000 s/d Km.438+000 ) 100,000 99,980 100,000 0,020
BSL-9 (Km.438+000 s/d Km.441+000 ) 100,000 99,300 96,240 -3,060
BSL-10 (Km.441+000 s/d Km.444+000 ) 100,000 99,190 99,310 0,120
BSL-11 (Km.444+000 s/d Km.446+038 ) 100,000 99,860 99,450 -0,410
BSL-12 (Km.411+000 s/d Km.414+000 ) 100,000 75,310 75,240 -0,070
Pembangunan Stasiun (BSL-13) 100,000 78,220 68,660 -9,560
Pembangunan Persinyalan Elektrik BSL-14 100,000 96,510 92,540 -3,970
Pembangunan Jembatan 2 Unit BSL-15 100,000 53,680 53,700 0,020
Pembangunan Penataan Track (35 KmSp) BSL-16 100,000 36,080 27,410 -8,670
Pembangunan Radio Traindispatching BSL-17 100,000 43,820 56,910 13,090
Pembangunan Overpass Jalan nasional 3 Unit BSL-18 100,000 38,000 27,960 -10,040
Pengadaan Bantalan PC-1067 mm antara Sei Liput -
Besitang (MYC 2017-2019) 100,000 100,000 100,000 0,000
Telaah RKL-RPL Pembangunan Jalan KA antara Sei
Liput - Besitang (MYC 2017-2019) 100,000 100,000 100,000 0,000
Subtotal I 90,577 89,271 -1,306
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 411+000 s/d 414+000 (SPSV-BSL1) 100,000
Supervisi Pembangunan Stasiun KA Antara KA Antara
Sei Liput - Besitang Sebanyak 3 Unit (SPSV-BSL2) 100,000
Supervisi Pembangunan Persinyalan Elektrik Jalan
KA Antara Sei Liput - Besitang (SPSV-BSL3) 100,000
Supervisi Pembangunan Radio Traindispatching
Lintas Medan - Sei Liput (SPSVBSL-4) 100,000
Supervisi Pembangunan Overpass, Jembatan serta
Penataan Track dan Final Tamping Antara Langsa -
Besitang (SPSVBSL-5) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 414+000 s/d 423+500 (JKABB 1) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 423+500 s/d 431+500 (JKABB 2) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 431+000 s/d 441+000 (JKABB 3) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 441+000 s/d 446+038 (JKABB 4) 100,000
Subtotal II
Total 90,577 89,271 -1,306

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 59


4.1.2. Milestone 3 (tiga) Bulan Mendatang

Pada kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan evaluasi dan
analisa terhadap jadwal utama (master schedule) dengan membuat milestone
3 (tiga) bulan mendatang untuk Proyek Prioritas.

Milestone ini akan menjadi gambaran proyeksi terhadap jadwal utama (master
schedule) untuk setiap item pelaksanaan pekerjaan, yang kemudian akan di
evaluasi oleh Konsultan PMU terkait proyeksi-proyeksi kritis untuk jalur-jalur
kritisnya.

Milestone 3 (tiga) bulan mendatang yang diidentikasi memerlukan perhatian


dapat dilaporkan sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 60


1) Proyek DDT Paket A Tahap 1

2) Proyek DDT Paket A Tahap 2

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 61


3) Proyek DDT Paket B

4) Jalur Bekasi Elevated

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 62


5) Proyek Cigombong – Cicurug

6) Segmen 3, Makassar – Pare Pare

7) Proyek Besitang – Langsa

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 63


4.1.3. Lintasan Kritis

Berdasarkan Milestone dan Kurva S Kontraktor, Konsultan PMU telah


melakukan evaluasi dan analisa terhadap beberapa lintasan yang dapat
dikategorikan kritis.

Beberapa lintasan kritis serta rekomendasi percepatan yang telah


diidentifikasi oleh Konsultan PMU pada kurun bulan Juli 2020, yaitu proyek-
proyek kritis dengan deviasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik sebesar -
2%, dapat dilaporkan sebagai berikut :

1) Proyek DDT Paket A Tahap 1 pada Balai Jakarta Banten

Durasi
Jenis
No. Perce- Rekomendasi
Pekerjaan
Awal patan

1 Pekerjaan Sipil 4 bulan 3 Bulan - Pekerjaan Pier Head BP-30


Zona 2 : 2 Bulan (Umur beton 14
hari)
- Pekerjaan elastomer : 2
hari
- Pekerjaan Erection Box
Girder 5 hari (proses
fabrikasi parallel dengan
pekerjaan pier head)
- Peralatan untuk erection
sudah tersedia dan dapat
dilakukan parallel di lokasi
yang berbeda

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 64


Durasi
Jenis
No. Perce- Rekomendasi
Pekerjaan
Awal patan

Pekerjaan Track 77 hari 45 hari - Panjang track zona 2 : 825


Zona 2 m
- Penyelesaian pekerjaan
track (Angkutan material
ballast s/d track post),
dalam 1 hari : 30 – 35 m,
sehingga untuk panjang
track 825 m dapat
diselesaikan ± 45 hari
- Angkutan material tidak
dapat dilakukan parallel
dengan pekerjaan sipil
karena tidak tersedianya
tempat penyimpanan
material
Pekerjaan Track 14 hari 7 hari - Durasi awal 14 hari (track
Tamping Zona 2 tamping untuk zona 1 – 4
dimulai sampai semua zona
(zona 1 s/d 4) siap untuk
dilakukan pekerjaan track
tamping)
- Pekerjaan track tamping
untuk zona 1, 3, dan 4
dilakukan lebih awal dari
zona 2
- Durasi pekerjaan track
tamping untuk zona 2 : 5
hari
Commissioning 1 hari 1 hari

Zona 2

Pengujian dan 14 hari 12 hari


Safety
Assessment

Proses Hand - 5 hari Perlu adanya proses untuk


Over untuk final mengintegrasikan Switch over
switch over area Stasiun Manggarai

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 65


2) Proyek DDT Paket A Tahap 1 pada Balai Jakarta Banten

Jenis Durasi / Tanggal Milestone


No. Rekomendasi
Pekerjaan Awal Percepatan

1 Persetujuan N/A 7 Agustus 2020 Agar kontraktor DDT


design Paket A Tahap II dapat
segera memulai pekerjaan,
perlu segera disetujui
review design Paket A
Tahap II

Mainline I 15 Bulan 15 Bulan -

Mainline II 15 Bulan 15 Bulan -

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 66


Jenis Durasi / Tanggal Milestone
No. Rekomendasi
Pekerjaan Awal Percepatan

Pekerjaan 11 Bulan 11 Bulan -


St.
Manggarai
(Bangunan
sisi timur)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 67


4.1.4. Status Pengadaan Peralatan Utama

- Pada Proyek DDT Paket A Tahap 2, dimana capaian saat ini adalah 75% dari
target, dan untuk mencapai 90% dari target akan dilakukan koordinasi
dengan konsultan supervisi untuk melakukan percepatan (action plan)
terkait peralatan utama, yaitu antara lain dengan :

• Melakukan penambahan sumber daya (alat, tenaga kerja, waktu kerja);


• Melakukan perubahan metode pelaksanaan ataupun perubahan
material;
• Membuat sebanyak mungkin sub-kontraktor dengan spesialisnya
(pondasi, pier, pier head dan box girder);
• Melakukan fast tracking dengan tetap mengikuti kaidah konstruksi.

- Masalah keterlambatan suplai material girder dan perancah pada JPO1 s/d
JPO 5 pada Proyek Jalur Ganda Cigombong – Cicurug, dimana sistem
perancah yang digunakan untuk membuat JPO dan OP menghambat
pekerjaan track JGCC 1 s/d 4.

Rekomendasi yang diberikan oleh Konsultan PMU adalah sebagai berikut:


• Terkait masalah keterlambatan suplai material, direkomendasikan
untuk melakukan percepatan suplai material dengan memeriksa
bukti pemesanan barang dan memastikan waktu penyelesaian
proyek sesuai kontrak;
• Terkait sistem perancah, direkomendasikan untuk melakukan
perubahan sistem perancah dari kayu dolken / bambu dengan pipa
baja sehingga perancah tidak berada di area track dan pelaksanaan
pekerjaan menjadi parallel

- Pada Proyek Metroban terdapat masalah keterlambatan delivery material,


yaitu material bantalan beton rel kereta api yang berpotensi menyebabkan
keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Keterlambatan delivery tersebut
disebabkan karena produksi material yang tertunda karena adanya
pandemi covid-19.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 68


4.2. BIAYA PROYEK
Selama kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan identifikasi dan
analisa terhadap biaya proyek-proyek prioritas yang dapat dilaporkan sebagai
berikut :

4.2.1. Status Biaya Proyek dan Analisa

BTP Jakarta Banten

Rencana
Nilai Kontrak
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan (Setelah addendum)
2020
(Rp)
(%)

Jakban Pekerjaan Sipil 1.078.396.649.000 100,000


Pekerjaan Jalan Rel 363.266.975.000 100,000
Pek. Bangunan Gedung 531.791.000.000 100,000
DDT Paket A Tahap 1
Pekerjaan Fasop 417.458.314.000 100,000
Pekerjaan Supervisi 49.086.990.000 100,000
Total 2.439.999.928.000 100,000
Mainline 1 370.037.688.972 14,341
Mainline 2 378.556.465.846 68,249
DDT Paket A Tahap 2 Pekerjaan Fasop 252.039.416.000 73,089
Pekerjaan Supervisi 16.224.593.000
Total 1.016.858.163.818 48,742
DDT Paket B Pek. Sistem Persinyalan KA Area Sta. Bekasi 60.713.455.000 82,978
Pek. Bangunan Gedung Sta. Bekasi 104.217.375.759 56,365
Pek. Sipil Sta. Bekasi 44.364.880.049 *
Pek. Listrik Aliran Atas Area Sta. Bekasi 27.330.523.440 86,966
Pek. Jalan Rel Sta. Bekasi 46.999.858.510 70,432
Pek. Jalan Rel KM.21+200 s/d KM.25+000 16.044.706.150 *
Pek. Sistim Persinyalan KA Area Sta. Cikarang 40.334.362.000 *
Pek. Bangunan Gedung Sta. Cikarang 55.996.245.943 *
Pek. Sipil Sta. Cikarang 16.160.175.838 *
Pek. LAA area Sta. Cikarang dan Underpass
Cibitung 6.511.632.380 *
Pek. Jalan Rel Sta. Cikarang 29.307.850.770 *
Pembangunan Underpass di Emplasemen Sta.
Cibitung 93.109.540.040 *
Sub Total I (Rp) 541.090.605.879
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Bekasi 1.742.884.000 *
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Cikarang dan Underpass Cibitung 1.223.794.000 *
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Bekasi 4.176.371.760 *
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Cikarang 2.541.264.000 *
Supervisi Pek. Pembangunan Underpass di
Emplasemen Sta. Cibitung 2.442.990.000 *
Sub Total II (Rp) 12.127.303.760
Total (I + II) 553.217.909.639
Total DDT 4.010.076.001.457
*) Belum ada data

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 69


BTP Jawa Barat

Rencana
NILAI KONTRAK s/d Des
BALAI NAMA PROYEK PAKET PEKERJAAN
(Rp) 2020
(%)

JALUR GANDA CIOMAS - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 9+300 S/D 10+800 (JGCM-01) Rp 40.474.791.289 100,00
MASENG (JGCM) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 10+800 S/D 12+300 (JGCM-02) Rp 44.435.120.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 12+300 S/D 13+800 (JGCM-03) Rp 49.422.050.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 61 (JGCM-04) Rp 14.775.476.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 68 (JGCM-05) Rp 14.141.867.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 75 (JGCM-06) Rp 12.812.093.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN KM 13+798 (JGCM-07) Rp 15.381.963.600 100,00
PEMBANGUNAN JPO KM 9+600 PENATAAN EMPLASMEN ST MASENG (JGCM-08)Rp 14.263.456.000 100,00
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 6.964.532.740 100,00
SUBTOTAL I Rp 205.706.816.889 100,00
Supervisi Pemb. Jalur ganda KA Km. 9+300 s/d Km. 13+800 (SPVCM 1) Rp 3.490.256.000 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 61, BH 68, BH 75, Jembatan Km.
13+798, JPO Km. 9+600 Termasuk Penataan Emplasemen (SPVCM 2) Rp 2.568.661.000 100,00
SUBTOTAL II Rp 6.058.917.000 100,00
TOTAL Rp 211.765.733.889 100,00
JALUR GANDA MASENG - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 13+800 S/D 15+800 (JGMC-01) Rp 47.095.793.000 100,00
CIGOMBONG (JGMC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 15+800 S/D 17+300 (JGMC-02) Rp 35.287.812.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 17+300 S/D 19+300 (JGMC-03) Rp 45.246.312.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 89 (JGMC-04) Rp 14.631.168.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 107 (JGMC-05) Rp 17.263.713.000 100,00
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 10.569.867.550 100,00
SUBTOTAL I Rp 159.524.798.000 100,00
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 13+800 s/d 19+300 (SPVMC 1) Rp 2.770.121.000 100,00
JAWA BAGIAN
BARAT Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 89, BH. 107 (SPVMC 2) Rp 1.820.921.000 100,00
SUBTOTAL II Rp 4.591.042.000 100,00
TOTAL Rp 164.115.840.000 100,00
JALUR GANDA PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 19+300 S/D 21+300 (JGCC-01) Rp 42.366.706.000 100,00
CIGOMBONG - CICURUG PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 21+300 S/D 22+800 (JGCC-02) Rp 42.578.024.000 100,00
(JGCC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 22+800 S/D 23+800 (JGCC-03) Rp 44.565.264.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 23+800 S/D 24+800 (JGCC-04) Rp 57.336.579.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 24+800 S/D 26+800 (JGCC-05) Rp 67.309.304.400 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 118 (JGCC-06) Rp 26.196.348.000 100,00
PEMBANGUNAN OVERPASS BH 121 (JGCC-07) Rp 25.073.301.000 100,00
PEMBANGUNAN JPO 5UNIT (JGCC-08) Rp 25.368.487.000 100,00
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 22+225 & KM 22+889 (JGCC-09) Rp 27.575.504.200 100,00
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 23+278 & KM 23+480 (JGCC-10) Rp 31.336.871.000 100,00
SUBTOTAL I Rp 389.706.388.600 100,00
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA KM. 19+300 s/d 26+800 Antara
Cigombong - Cicurug (Tahap 2) lintas Bogor - Sukabumi (SPV 01) Rp 2.529.000.000 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan KA BH. 118 dan BH. 121 antara
Cigombong - Cicurug Lintas Bogor - Sukabumi (SPV 02) Rp 1.957.858.000 100,00
Supervisi Pembangunan Overpass, dan Pembangunan Jembatan
Penyebrangan Orang (SPV 3) Rp 1.862.898.000 100,00
Monitoring RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Bogor -
Sukabumi (MYC 2019-2021) (RKL.01) Rp 3.347.329.700
SUBTOTAL I Rp 9.697.085.700 100,00
TOTAL Rp 399.403.474.300 100,00
FASILITAS OPERASI Rp 127.262.361.616
JUMLAH Rp 902.547.409.805

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 70


BTP Jawa Timur

Rencana
Nilai Kontrak s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
(Rp) 2020
(%)

Jatim Pembangunan Jalur KA Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-


Segmen 3 Pare KM 14+000 - 15+500 (CT.401) 106.742.619.200 100,000
Km 44+100 s/d Km 73+600 Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
(Makassar - Parepare) Pare KM 15+500 - 18+500 (CT.402) 111.399.262.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 18+500 - 22+500 (CT.403) 127.222.265.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 22+500 - 25+000 (CT.404) 144.451.716.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 25+000 - 29+600 (CT.405) 105.132.146.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 29+600 - 32+600 (CT.406) 159.103.860.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 32+600 - 36+600 (CT.407) 101.732.874.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 36+600 - 40+400 (CT.408) 114.261.103.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 40+400 - 44+100 (CT.409) 137.618.990.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 44+100 - 49+100 (CT.410) 117.368.244.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 49+100 - 52+300 (CT.411) 123.608.649.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 52+300 - 56+500 (CT.412) 100.573.618.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 56+500 - 60+500 (CT.413) 112.307.555.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 60+500 - 66+500 (CT.414) 127.749.693.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 66+500 - 71+900 (CT.415) 145.734.917.000 100,000
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 71+900 - 73+600 (CT.416) 180.876.370.000 100,000
Pembangunan Depo Lokomotif dan Balai Yasa
Lintas Makassar-parepare antara Makassar-
Barru (MYC 2018-2020) BG.401 198.000.000.000 100,000
Pembangunan Stasiun KA Lintas Makassar -
Parepare Km 14+000 S/D Km 73+600 Antara
Makassar - Barru (Myc 2018 - 2020) BG.402 123.048.132.000 100,000

Pembangunan Sistem Persinyalan dan


Telekomunikasi Lintas Makasar-Parepare antara
Makassar - Barru (MYC 2018-2020) ST.401 333.595.120.000 100,000
Pembangunan Sistem Persinyalan dan
Telekomunikasi Jalur Kereta Api antara Mandalle
- Palanro Lintas Makasar-Parepare (MYC 2019-
2020) ST.402 178.976.242.575 100,000
Subtotal I 2.849.503.375.775 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Jalur KA
Lintas Makssar - Parepare Km.14+000 -
Km.44+100 Antara Maros - Barru (MYC 2018-
2020) SC.401 17.349.240.000 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Jalur KA
Lintas Makssar - Parepare Km.44+100 -
Km.73+600 Antara Maros - Barru (MYC 2018-
2020) SC.402 17.226.297.000 100,000
Pengawasan/Supervisi pembangunan Stasiun KA
Lintas Makassar-Parepare Km 14+000 s/d Km
73+600 Antara Maros-Barru (MYC 2018-2020)
SC.403 2.751.718.000 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Depo
Sarana KA dan Balaiyasa Maros (MYC 2018-
2020) SC.404 5.638.600.000 100,000
Pengawasan/Supervisi Pekerjaan Pembangunan
Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi lintas
makassar-Parepare antara Maros-Barru (MYC
2018-2020) SC.405 6.651.177.500 100,000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Sistem
Persinyalan dan Telekomunikasi Jalur Kereta Api
antara Mandalle – Palanro Lintas Makassar –
Parepare (MYC 2019-2020) SC.406 3.558.698.550 100,000
Subtotal II 53.175.731.050 100,000
Total 2.902.679.106.825

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 71


BTP Sumatera Bagian Utara

Rencana
Nilai Kontrak s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
(Rp) 2020
(%)

Sumbagut Pembangunan Jalan BSL-1 (Km.414+000 s/d Km.418+000) 88.421.863.000 100,000


KA BSL-2 (Km 418+000 s/d Km.420+500) 77.631.320.000 100,000
(Besitang - Langsa) BSL-3 (Km.420+500 s/d Km.423+500 ) 82.465.492.000 100,000
BSL-4 (Km.423+500 s/d Km.426+000 ) 83.845.529.000 100,000
BSL-5 (Km.426+000 s/d Km.429+000 ) 83.426.357.000 100,000
BSL-6 (Km.429+000 s/d Km.431+500 ) 74.923.070.000 100,000
BSL-7 (Km.431+500 s/d Km.434+000 ) 78.097.321.000 100,000
BSL-8 (Km.434+000 s/d Km.438+000 ) 91.114.580.000 100,000
BSL-9 (Km.438+000 s/d Km.441+000 ) 80.587.737.000 100,000
BSL-10 (Km.441+000 s/d Km.444+000 ) 81.077.648.000 100,000
BSL-11 (Km.444+000 s/d Km.446+038 ) 63.472.195.000 100,000
BSL-12 (Km.411+000 s/d Km.414+000 ) 113.383.154.000 100,000
Pembangunan Stasiun (BSL-13) 55.499.498.000 100,000
Pembangunan Persinyalan Elektrik BSL-14 88.011.000.000 100,000
Pembangunan Jembatan 2 Unit BSL-15 45.213.580.000 100,000
Pembangunan Penataan Track (35 KmSp) BSL-16 30.022.539.000 100,000
Pembangunan Radio Traindispatching BSL-17 34.365.617.000 100,000
Pembangunan Overpass Jalan nasional 3 Unit BSL-18 30.019.425.000 100,000
Pengadaan Bantalan PC-1067 mm antara Sei Liput -
Besitang (MYC 2017-2019) 30.665.385.000 100,000
Telaah RKL-RPL Pembangunan Jalan KA antara Sei
Liput - Besitang (MYC 2017-2019) 3.435.326.000 100,000
Subtotal I 1.315.678.636.000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 411+000 s/d 414+000 (SPSV-BSL1) 2.858.340.000 100,000
Supervisi Pembangunan Stasiun KA Antara KA Antara
Sei Liput - Besitang Sebanyak 3 Unit (SPSV-BSL2) 854.477.000 100,000
Supervisi Pembangunan Persinyalan Elektrik Jalan
KA Antara Sei Liput - Besitang (SPSV-BSL3) 3.572.240.000 100,000
Supervisi Pembangunan Radio Traindispatching
Lintas Medan - Sei Liput (SPSVBSL-4) 1.378.611.300 100,000
Supervisi Pembangunan Overpass, Jembatan serta
Penataan Track dan Final Tamping Antara Langsa -
Besitang (SPSVBSL-5) 3.131.150.000 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 414+000 s/d 423+500 (JKABB 1) 6.683.000.000 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 423+500 s/d 431+500 (JKABB 2) 6.541.900.000 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 431+000 s/d 441+000 (JKABB 3) 6.454.951.000 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 441+000 s/d 446+038 (JKABB 4) 2.741.265.000 100,000
Subtotal II 34.215.934.300
Total 1.349.894.570.300

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 72


4.2.2. Status Modifikasi Kontrak (Variation Order)

1. Terkait permasalahan review design pada Proyek DDT Paket A Tahap 2 untuk
pekerjaan Main Line II yang berdampak pada kenaikan biaya sebesar 153% dari
nilai kontrak. Atas permasalahan tersebut, Konsultan PMU telah memberikan
rekomendasi melalui Surat No. 033/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tanggal 20 Juli
2020 dan Surat No. 034/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tangal 23 Juli 2020.

Rekomendasi Final yang diberikan Konsultan PMU antara lain sebagai berikut :
1) Kontrak yang saat ini dilaksanakan saja dengan dilakukan persetujuan
terhadap usulan desain baru dengan mengacu pada pelaksanaan paket
sebelumnya;
2) Untuk evaluasi kewajaran harga dilakukan oleh :
a. Konsultan supervise pada saat sebelum dilakukan persetujuan;
b. Institusi BPKP pada saat pelaksanaan konstruksi;
3) Adanya kemungkinan dampak dari segi biaya sebagai berikut :
- Alternatif 1 : kemungkinan nilai kontrak lama akan sama dengan nilai
desain baru sehingga cukup dengan balance budget;
- Alternatif 2 : kemungkinan nilai kontrak lama akan terlampaui
maksimal sebesar 10% sehingga menjadi kerja tambah dan kontrak
lamanya diaddendum;
- Alternatif 3 : kemungkinan nilai kontrak lama akan terlampaui lebih
dari 10%, mengakibatkan adanya addendum kontrak maksimal 110%
dari kontrak awal dan sisanya dilakukan proses tender sebagai
kontrak baru.

2. Terkait keterlambatan pekerjaan fisik di beberapa proyek,


direkomendasikan untuk dilakukan Adendum Kontrak, khususnya pada
pasal waktu penyelesaian pekerjaan, sedangkan proses pekerjaan dapat
dilakukan paralel dengan proses addendum.

3. Untuk permasalahan kelebihan pembayaran seperti diindikasikan pada


proyek DDT Paket A Tahap 2, Pembangunan Jalur Ganda (Ciomas - Cicurug),
dan Pembangunan Jalur KA Segmen 3 (Makassar – Parepare),
direkomendasikan untuk dilakukan tinjauan kembali metode pembayaran
di dalam kontrak, karena berpotensi menjadi temuan badan pemeriksa.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 73


4.2.3. Proyeksi Biaya Proyek

Rekapitulasi Proyeksi Biaya Proyek pada Proyek Prioritas dapat diidentifikasi


sebagai berikut :

Nilai Kontrak Rencana Kemajuan Pekerjaan


(Setelah s/d Des s/d 19 Juli 2020 Proyeksi
Balai Paket Pekerjaan
addendum) 2020 Rencana Realisasi Deviasi
(Rp) (%) (%) (%) (%) % Rp
DDT Paket A Tahap 1 2.439.999.928.000 100,000 96,234 94,302 -1,932 100,000 2.439.999.928.000
JAKARTA BANTEN DDT Paket A Tahap 2 1.016.858.163.818 48,742 21,148 16,424 -4,724 37,080 377.051.007.144
DDT Paket B 553.217.909.639 * 46,338 42,692 -3,646 63,890 353.450.922.468
JAWA BARAT Cigombong - Cicurug 399.403.474.300 100,000 86,526 86,468 -0,058 100,000 399.403.474.300
Segmen 3 2.902.679.106.825 100,000 21,850 13,411 -8,440 43,000 1.248.152.015.935
JAWA TIMUR
Makassar - Parepare
SUMBAGUT Besitang - Langsa 1.349.894.570.300 100,000 90,577 89,271 -1,306 100,000 1.349.894.570.300

Proyeksi biaya proyek akan diperinci setelah Konsultan PMU melakukan


evaluasi atau analisa lintasan kritis dan rekomendasi percepatannya.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 74


4.2.4. Serapan Anggaran

BTP Jakarta Banten

Kemajuan
Pekerjaan
Serapan
Rencana s/d 19 Juli
Nilai Kontrak Selisih Serapan
s/d Des 2020
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan (Setelah addendum) terhadap
2020 Realisasi
(Rp) Progress Fisik
(%) Realisasi % Rp
(%) Terhadap
Nilai Kontrak
Jakban Pekerjaan Sipil 1.078.396.649.000 100,000 97,810 89,760 967.968.832.142 -8,050
Pekerjaan Jalan Rel 363.266.975.000 100,000 95,115 88,771 322.475.726.377 -6,344
Pek. Bangunan Gedung 531.791.000.000 100,000 98,565 93,096 495.076.149.360 -5,469
DDT Paket A Tahap 1
Pekerjaan Fasop 417.458.314.000 100,000 90,190 81,025 338.245.598.919 -9,165
Pekerjaan Supervisi 49.086.990.000 100,000 93,888 46.086.793.171
Total 2.439.999.928.000 100,000 94,30 88,928 2.169.853.099.969 -5,374
Mainline 1 370.037.688.972 14,341 13,947 32,317 119.585.079.945 18,370
Mainline 2 378.556.465.846 68,249 11,542 30,472 115.353.726.273 18,930
DDT Paket A Tahap 2 Pekerjaan Fasop 252.039.416.000 73,089 28,450 55,203 139.133.318.814 26,753
Pekerjaan Supervisi 16.224.593.000 42,133 6.835.907.769
Total 1.016.858.163.818 48,742 16,42 37,459 380.908.032.801 21,035
DDT Paket B Pek. Sistem Persinyalan KA Area Sta. Bekasi 60.713.455.000 82,978 51,080 46,000 27.928.189.300 -5,080
Pek. Bangunan Gedung Sta. Bekasi 104.217.375.759 56,365 25,839 22,500 23.448.909.546 -3,339
Pek. Sipil Sta. Bekasi 44.364.880.049 * 40,013 30,300 13.442.558.655 -9,713
Pek. Listrik Aliran Atas Area Sta. Bekasi 27.330.523.440 86,966 60,255 53,900 14.731.152.134 -6,355
Pek. Jalan Rel Sta. Bekasi 46.999.858.510 70,432 50,201 46,000 21.619.934.915 -4,201
Pek. Jalan Rel KM.21+200 s/d KM.25+000 16.044.706.150 * 40,264 35,500 5.695.870.683 -4,764
Pek. Sistim Persinyalan KA Area Sta. Cikarang 40.334.362.000 * 80,637 57,200 23.071.255.064 -23,437
Pek. Bangunan Gedung Sta. Cikarang 55.996.245.943 * 26,632 25,300 14.167.050.224 -1,332
Pek. Sipil Sta. Cikarang 16.160.175.838 * 45,088 25,400 4.104.684.663 -19,688
Pek. LAA area Sta. Cikarang dan Underpass
Cibitung 6.511.632.380 * 54,692 41,200 2.682.792.541 -13,492
Pek. Jalan Rel Sta. Cikarang 29.307.850.770 * 45,007 37,200 10.902.520.486 -7,807
Pembangunan Underpass di Emplasemen Sta.
Cibitung 93.109.540.040 * 40,072 30,000 27.932.862.012 -10,072
Sub Total I (Rp) 541.090.605.879 42,692 35,064 189.727.780.222 -7,628
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Bekasi 1.742.884.000 * 45,000 784.297.800
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Cikarang dan Underpass Cibitung 1.223.794.000 * 45,000 550.707.300
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Bekasi 4.176.371.760 * 40,000 1.670.548.704
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Cikarang 2.541.264.000 * 40,000 1.016.505.600
Supervisi Pek. Pembangunan Underpass di
Emplasemen Sta. Cibitung 2.442.990.000 * 43,000 1.050.485.700
Sub Total II (Rp) 12.127.303.760 41,827 5.072.545.104
Total (I + II) 553.217.909.639 42,692 35,212 194.800.325.326
Total DDT 4.010.076.001.457 67,434 68,467 2.745.561.458.096

*) Belum ada data

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 75


Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 76
BTP Jawa Barat

Kemajuan
Pekerjaan
Serapan
Rencana s/d 19 Juli Selisih
NILAI KONTRAK s/d Des 2020 Serapan
BALAI NAMA PROYEK PAKET PEKERJAAN
(Rp) 2020 Realisasi terhadap
(%) Realisasi % Rp Progress Fisik
(%) Terhadap
Nilai
JALUR GANDA CIOMAS - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 9+300 S/D 10+800 (JGCM-01) Rp 40.474.791.289 100,00 39,750 Kontrak
36,250 14.672.111.842 -3,50
MASENG (JGCM) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 10+800 S/D 12+300 (JGCM-02) Rp 44.435.120.000 100,00 41,550 34,810 15.468.044.288 -6,74
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 12+300 S/D 13+800 (JGCM-03) Rp 49.422.050.000 100,00 49,750 36,250 17.915.493.125 -13,50
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 61 (JGCM-04) Rp 14.775.476.000 100,00 57,790 33,632 4.969.229.025 -24,16
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 68 (JGCM-05) Rp 14.141.867.000 100,00 58,750 32,238 4.559.080.837 -26,51
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 75 (JGCM-06) Rp 12.812.093.000 100,00 55,910 36,210 4.639.239.475 -19,70
PEMBANGUNAN JEMBATAN KM 13+798 (JGCM-07) Rp 15.381.963.600 100,00 82,930 51,550 7.929.402.236 -31,38
PEMBANGUNAN JPO KM 9+600 PENATAAN EMPLASMEN ST MASENG (JGCM-08)Rp 14.263.456.000 100,00 36,240 34,550 4.928.024.048 -1,69
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 6.964.532.740 100,00 100,000 100,000 6.964.532.740 0,00
SUBTOTAL I Rp 205.706.816.889 100,00 52,521 39,885 82.045.157.616 -12,64
Supervisi Pemb. Jalur ganda KA Km. 9+300 s/d Km. 13+800 (SPVCM 1) Rp 3.490.256.000 100,00 36,250 1.265.217.800
Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 61, BH 68, BH 75, Jembatan Km.
13+798, JPO Km. 9+600 Termasuk Penataan Emplasemen (SPVCM 2) Rp 2.568.661.000 100,00 36,250 931.139.618
SUBTOTAL II Rp 6.058.917.000 100,00 2.196.357.418
TOTAL Rp 211.765.733.889 100,00 52,521 39,781 84.241.515.034 -12,74
JALUR GANDA MASENG - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 13+800 S/D 15+800 (JGMC-01) Rp 47.095.793.000 100,00 48,446 32,286 15.205.186.201 -16,16
CIGOMBONG (JGMC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 15+800 S/D 17+300 (JGMC-02) Rp 35.287.812.000 100,00 65,340 34,370 12.128.248.050 -30,97
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 17+300 S/D 19+300 (JGMC-03) Rp 45.246.312.000 100,00 52,762 34,200 15.474.271.956 -18,56
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 89 (JGMC-04) Rp 14.631.168.000 100,00 59,830 23,217 3.396.949.792 -36,61
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 107 (JGMC-05) Rp 17.263.713.000 100,00 53,020 32,955 5.689.178.312 -20,07
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 10.569.867.550 100,00 100,000 100,000 10.569.867.550 0,00
SUBTOTAL I Rp 159.524.798.000 100,00 61,572 39,156 62.463.701.861 -22,42
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 13+800 s/d 19+300 (SPVMC 1) Rp 2.770.121.000 100,00 23,500 650.978.435
JAWA BAGIAN
BARAT Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 89, BH. 107 (SPVMC 2) Rp 1.820.921.000 100,00 36,250 660.083.863
SUBTOTAL II Rp 4.591.042.000 100,00 28,557 1.311.062.298
TOTAL Rp 164.115.840.000 100,00 61,572 38,860 63.774.764.159 -22,71
JALUR GANDA PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 19+300 S/D 21+300 (JGCC-01) Rp 42.366.706.000 100,00 81,020 81,200 27.874.369.510 0,18
CIGOMBONG - CICURUG PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 21+300 S/D 22+800 (JGCC-02) Rp 42.578.024.000 100,00 82,880 63,424 22.382.759.500 -19,46
(JGCC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 22+800 S/D 23+800 (JGCC-03) Rp 44.565.264.000 100,00 91,061 90,848 36.867.627.504 -0,21
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 23+800 S/D 24+800 (JGCC-04) Rp 57.336.579.000 100,00 81,470 80,442 37.575.813.718 -1,03
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 24+800 S/D 26+800 (JGCC-05) Rp 67.309.304.400 100,00 96,508 81,250 52.779.122.059 -15,26
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 118 (JGCC-06) Rp 26.196.348.000 100,00 100,000 86,372 22.626.265.476 -13,63
PEMBANGUNAN OVERPASS BH 121 (JGCC-07) Rp 25.073.301.000 100,00 89,655 78,024 20.768.173.803 -11,63
PEMBANGUNAN JPO 5UNIT (JGCC-08) Rp 25.368.487.000 100,00 77,326 73,661 14.449.492.735 -3,67
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 22+225 & KM 22+889 (JGCC-09) Rp 27.575.504.200 100,00 79,000 39,150 8.523.337.667 -39,85
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 23+278 & KM 23+480 (JGCC-10) Rp 31.336.871.000 100,00 79,870 71,141 17.805.040.407 -8,73
SUBTOTAL I Rp 389.706.388.600 100,00 86,468 67,141 261.652.002.379 -19,33
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA KM. 19+300 s/d 26+800 Antara
Cigombong - Cicurug (Tahap 2) lintas Bogor - Sukabumi (SPV 01) Rp 2.529.000.000 100,00 50,196 1.269.450.750
Supervisi Pembangunan Jembatan KA BH. 118 dan BH. 121 antara
Cigombong - Cicurug Lintas Bogor - Sukabumi (SPV 02) Rp 1.957.858.000 100,00 72,498 1.419.408.900
Supervisi Pembangunan Overpass, dan Pembangunan Jembatan
Penyebrangan Orang (SPV 3) Rp 1.862.898.000 100,00 42,616 793.884.007
Monitoring RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Bogor -
Sukabumi (MYC 2019-2021) (RKL.01) Rp 3.347.329.700 38,224 1.279.486.437
SUBTOTAL I Rp 9.697.085.700 100,00 49,110 4.762.230.094
TOTAL Rp 399.403.474.300 100,00 86,468 66,703 266.414.232.473 -19,77
FASILITAS OPERASI Rp 127.262.361.616 54,250
JUMLAH Rp 902.547.409.805

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 77


Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 78
BTP Jawa Timur

Kemajuan
Pekerjaan
s/d 19 Juli Serapan
Rencana
2020 Selisih Serapan
Nilai Kontrak s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan terhadap
(Rp) 2020 Realisasi Progress Fisik
(%) Realisasi % Rp
(%) Terhadap
Nilai Kontrak
Jatim Pembangunan Jalur KA Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Segmen 3 Pare KM 14+000 - 15+500 (CT.401) 106.742.619.200 100,000 0,475 15,000 16.011.392.880 14,525
Km 44+100 s/d Km 73+600 Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
(Makassar - Parepare) Pare KM 15+500 - 18+500 (CT.402) 111.399.262.000 100,000 8,956 15,000 16.709.889.300 6,044
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 18+500 - 22+500 (CT.403) 127.222.265.000 100,000 14,008 15,000 19.083.339.750 0,992
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 22+500 - 25+000 (CT.404) 144.451.716.000 100,000 9,226 15,000 21.667.757.400 5,774
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 25+000 - 29+600 (CT.405) 105.132.146.000 100,000 10,942 15,000 15.769.821.900 4,058
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 29+600 - 32+600 (CT.406) 159.103.860.000 100,000 11,566 15,000 23.865.579.000 3,434
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 32+600 - 36+600 (CT.407) 101.732.874.000 100,000 8,789 15,000 15.259.931.100 6,211
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 36+600 - 40+400 (CT.408) 114.261.103.000 100,000 6,615 15,000 17.139.165.450 8,385
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 40+400 - 44+100 (CT.409) 137.618.990.000 100,000 8,556 15,000 20.642.848.500 6,444
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 44+100 - 49+100 (CT.410) 117.368.244.000 100,000 16,380 15,000 17.605.236.600 -1,380
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 49+100 - 52+300 (CT.411) 123.608.649.000 100,000 15,370 15,000 18.541.297.350 -0,370
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 52+300 - 56+500 (CT.412) 100.573.618.000 100,000 8,178 15,000 15.086.042.700 6,822
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 56+500 - 60+500 (CT.413) 112.307.555.000 100,000 10,099 15,000 16.846.133.250 4,901
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 60+500 - 66+500 (CT.414) 127.749.693.000 100,000 7,305 15,000 19.162.453.950 7,695
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 66+500 - 71+900 (CT.415) 145.734.917.000 100,000 6,272 15,000 21.860.237.550 8,728
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 71+900 - 73+600 (CT.416) 180.876.370.000 100,000 25,656 15,000 27.131.455.500 -10,656
Pembangunan Depo Lokomotif dan Balai Yasa
Lintas Makassar-parepare antara Makassar-
Barru (MYC 2018-2020) BG.401 198.000.000.000 100,000 0,000 15,000 29.700.000.000 15,000
Pembangunan Stasiun KA Lintas Makassar -
Parepare Km 14+000 S/D Km 73+600 Antara
Makassar - Barru (Myc 2018 - 2020) BG.402 123.048.132.000 100,000 4,087 15,000 18.457.219.755 10,913

Pembangunan Sistem Persinyalan dan


Telekomunikasi Lintas Makasar-Parepare antara
Makassar - Barru (MYC 2018-2020) ST.401 333.595.120.000 100,000 28,712 15,000 50.039.268.000 -13,712
Pembangunan Sistem Persinyalan dan
Telekomunikasi Jalur Kereta Api antara Mandalle
- Palanro Lintas Makasar-Parepare (MYC 2019-
2020) ST.402 178.976.242.575 100,000 32,876 15,000 26.846.436.386 -17,876
Subtotal I 2.849.503.375.775 100,000 13,411 15,000 427.425.506.321 1,589
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Jalur KA
Lintas Makssar - Parepare Km.14+000 -
Km.44+100 Antara Maros - Barru (MYC 2018-
2020) SC.401 17.349.240.000 100,000 15,000 2.602.386.000
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Jalur KA
Lintas Makssar - Parepare Km.44+100 -
Km.73+600 Antara Maros - Barru (MYC 2018-
2020) SC.402 17.226.297.000 100,000 15,000 2.583.944.550
Pengawasan/Supervisi pembangunan Stasiun KA
Lintas Makassar-Parepare Km 14+000 s/d Km
73+600 Antara Maros-Barru (MYC 2018-2020)
SC.403 2.751.718.000 100,000 15,000 412.757.700
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Depo
Sarana KA dan Balaiyasa Maros (MYC 2018-
2020) SC.404 5.638.600.000 100,000 15,000 845.790.000
Pengawasan/Supervisi Pekerjaan Pembangunan
Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi lintas
makassar-Parepare antara Maros-Barru (MYC
2018-2020) SC.405 6.651.177.500 100,000 15,000 997.676.625
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Sistem
Persinyalan dan Telekomunikasi Jalur Kereta Api
antara Mandalle – Palanro Lintas Makassar –
Parepare (MYC 2019-2020) SC.406 3.558.698.550 100,000 15,000 533.804.783
Subtotal II 53.175.731.050 100,000 15,000 7.976.359.658
Total 2.902.679.106.825 13,411 15,000 435.401.865.979

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 79


Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 80
BTP Sumatera Bagian Utara

Kemajuan
Pekerjaan
Serapan
Rencana s/d 19 Juli
Selisih Serapan
Nilai Kontrak s/d Des 2020
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan terhadap
(Rp) 2020 Realisasi
Progress Fisik
(%) Realisasi % Rp
(%) Terhadap
Nilai Kontrak
Sumbagut Pembangunan Jalan BSL-1 (Km.414+000 s/d Km.418+000) 88.421.863.000 100,000 99,760 98,500 87.095.534.155 -1,260
KA BSL-2 (Km 418+000 s/d Km.420+500) 77.631.320.000 100,000 99,100 98,500 76.466.850.200 -0,600
(Besitang - Langsa) BSL-3 (Km.420+500 s/d Km.423+500 ) 82.465.492.000 100,000 99,180 98,000 80.816.182.160 -1,180
BSL-4 (Km.423+500 s/d Km.426+000 ) 83.845.529.000 100,000 98,230 98,500 82.587.846.065 0,270
BSL-5 (Km.426+000 s/d Km.429+000 ) 83.426.357.000 100,000 97,300 98,500 82.174.961.645 1,200
BSL-6 (Km.429+000 s/d Km.431+500 ) 74.923.070.000 100,000 99,090 98,500 73.799.223.950 -0,590
BSL-7 (Km.431+500 s/d Km.434+000 ) 78.097.321.000 100,000 99,979 98,500 76.925.861.185 -1,479
BSL-8 (Km.434+000 s/d Km.438+000 ) 91.114.580.000 100,000 100,000 98,500 89.747.861.300 -1,500
BSL-9 (Km.438+000 s/d Km.441+000 ) 80.587.737.000 100,000 96,240 95,000 76.558.350.150 -1,240
BSL-10 (Km.441+000 s/d Km.444+000 ) 81.077.648.000 100,000 99,310 98,000 79.456.095.040 -1,310
BSL-11 (Km.444+000 s/d Km.446+038 ) 63.472.195.000 100,000 99,450 90,000 57.124.975.500 -9,450
BSL-12 (Km.411+000 s/d Km.414+000 ) 113.383.154.000 100,000 75,240 70,447 79.875.407.697 -4,793
Pembangunan Stasiun (BSL-13) 55.499.498.000 100,000 68,660 61,000 33.854.693.780 -7,660
Pembangunan Persinyalan Elektrik BSL-14 88.011.000.000 100,000 92,540 94,732 83.374.918.650 2,192
Pembangunan Jembatan 2 Unit BSL-15 45.213.580.000 100,000 53,700 44,000 19.893.975.200 -9,700
Pembangunan Penataan Track (35 KmSp) BSL-16 30.022.539.000 100,000 27,410 31,250 9.382.043.438 3,840
Pembangunan Radio Traindispatching BSL-17 34.365.617.000 100,000 56,910 56,750 19.502.487.648 -0,160
Pembangunan Overpass Jalan nasional 3 Unit BSL-18 30.019.425.000 100,000 27,960 31,250 9.381.070.313 3,290
Pengadaan Bantalan PC-1067 mm antara Sei Liput -
Besitang (MYC 2017-2019) 30.665.385.000 100,000 100,000 100,000 30.665.385.000 0,000
Telaah RKL-RPL Pembangunan Jalan KA antara Sei
Liput - Besitang (MYC 2017-2019) 3.435.326.000 100,000 100,000 100,000 3.435.326.000 0,000
Subtotal I 1.315.678.636.000 89,271 87,568 1.152.119.049.076
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 411+000 s/d 414+000 (SPSV-BSL1) 2.858.340.000 100,000 81,498 2.329.490.200
Supervisi Pembangunan Stasiun KA Antara KA Antara
Sei Liput - Besitang Sebanyak 3 Unit (SPSV-BSL2) 854.477.000 100,000 59,052 504.587.990
Supervisi Pembangunan Persinyalan Elektrik Jalan
KA Antara Sei Liput - Besitang (SPSV-BSL3) 3.572.240.000 100,000 87,475 3.124.808.280
Supervisi Pembangunan Radio Traindispatching
Lintas Medan - Sei Liput (SPSVBSL-4) 1.378.611.300 100,000 48,150 663.801.341
Supervisi Pembangunan Overpass, Jembatan serta
Penataan Track dan Final Tamping Antara Langsa -
Besitang (SPSVBSL-5) 3.131.150.000 100,000 58,350 1.827.026.025
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 414+000 s/d 423+500 (JKABB 1) 6.683.000.000 100,000 99,673 6.661.117.000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 423+500 s/d 431+500 (JKABB 2) 6.541.900.000 100,000 99,902 6.535.504.800
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 431+000 s/d 441+000 (JKABB 3) 6.454.951.000 100,000 99,661 6.433.090.452
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 441+000 s/d 446+038 (JKABB 4) 2.741.265.000 100,000 93,554 2.564.576.135
Subtotal II 34.215.934.300 89,561 30.644.002.223
Total 1.349.894.570.300 89,271 87,619 1.182.763.051.299

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 81


4.3. POTENSI MASALAH DAN ANTISIPASI
Pada kurun bulan Juli 2020, terdapat beberapa potensi masalah pada pelaksanaan
proyek-proyek prioritas yang diidentifikasi oleh Konsultan PMU. Secara umum,
potensi masalah tersebut dapat dilaporkan sebagai berikut :

1) Terkait Kemajuan Serapan Anggaran atau Progress Keuangan

• Penyerapan anggaran secara keseluruhan, yang ditargetkan sebesar 90%


berpotensi tidak tercapai, diakibatkan oleh adanya beberapa keterlambatan
pekerjaan pada tiap Balai Teknik Perkeretaapian.

Antisipasi atas keterlambatan pekerjaan tersebut perlu dilakukan koordinasi


dengan konsultan supervisi untuk melakukan percepatan.

• Pada beberapa proyek yang mengalami keterlambatan pekerjaan perlu


dilakukan addendum pada kontrak pekerjaan dan pekerjaan tetap dapat
dilaksanakan parallel dengan proses addendum, seperti pada Proyek

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 82


Metropolitan Banten, apabila tidak segera di putuskan addendumnya, maka
penyelesaian proyek berpotensi menjadi mundur.

• Pembangunan Jalur Besitang – Langsa di wilayah Aceh, berpotensi tidak


mendapatkan respon dari masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi
kereta api di jalur tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan anggaran untuk
pembangunan berpotensi tidak tepat sasaran.

Untuk itu, perlu dibuat kajian yang lebih komprehensif, agar dapat lebih tepat
sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

2) Terkait Kemajuan Fisik Pekerjaan

Tidak tercapainya progress fisik sesuai rencana pada beberapa proyek prioritas
dapat berpotensi mengakibatkan tidak beroperasinya jalur proyek tersebut,
sesuai target yang telah ditentukan, seperti halnya pada jalur Manggarai – Bekasi
di BTP Wilayah Jakarta Banten

Antisipasi atas keterlambatan pekerjaan (fisik) sehinga berpotensi


mengakibatkan tidak beroperasinya jalur kritis, perlu dilakukan percepatan
antara lain sebagai berikut:

- Konsultan supervisi dan kontraktor membuat action plan percepatan;


- Melakukan penambahan sumber daya (alat, tenaga kerja, waktu kerja);
- Melakukan perubahan metode pelaksanaan ataupun perubahan material;
- Membuat sebanyak mungkin sub-kontraktor dengan spesialisnya (pondasi,
pier, pier head dan box girder);
- Melakukan fast tracking dengan tetap mengikuti kaidah konstruksi.

3) Terkait Metode Pelaksanaan

• Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu dikaji lebih detil dan
komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi
lingkungan atau alam di area proyek.

• Hal ini terkait adanya kejadian amblasan atau longsor di lereng area
Cigombong – Cicurug yang telah terjadi untuk ketiga kalinya, yang berpotensi
menghambat penyelesaian proyek.

• Antisipasi terhadap longsor, dengan membuat proteksi terhadap lereng


dengan konstruksi gabion kombinasi dengan dinding penahan tanah ataupun
konstruksi turap.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 83


4.4. POTENSI RISIKO
Terdapat beberapa permasalahan di proyek-proyek prioritas dengan potensi risiko
dari segi keuangan atau serapan anggaran, kemajuan fisik pekerjaan dan metode
pelaksanaan yang diidentifikasi sebagai berikut :

1) Terkait Serapan Anggaran

Konsultan PMU telah mengidentifikasi beberapa potensi risiko terkait anggaran


dan untuk hal tersebut memberikan rekomendasi sebagai berikut :

Rekomendasi Anggaran untuk BTP Jakarta Banten

Balai Permasalahan Dampak Rekomendasi

Bahwa proyek-proyek di Penyerapan anggaran Dilakukan pembayaran segera dengan


DDT Paket A Tahap 1 menjadi lebih rendah menyertakan bukti dan berita acara
terindikasi keterlambatan
pembayaran pekerjaan
kepada kontraktor, yaitu
lebih dari 5%
Untuk proyek DDT Paket A Berpotensi menjadi Perlu tinjauan kembali metode
Tahap 2 terindikasi temuan badan pembayaran di dalam kontrak
Jakban
kelebihan pembayaran pemeriksa
Untuk proyek-proyek di Penyerapan anggaran Dilakukan pembayaran segera dengan
DDT Paket B terindikasi menjadi lebih rendah menyertakan bukti dan berita acara
keterlambatan pembayaran
pekerjaan kepada
kontraktor, yaitu cukup
variatif antara 5% hingga
23%

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 84


Rekomendasi Anggaran untuk BTP Jawa Barat

Balai Permasalahan Dampak Rekomendasi

Hampir semua proyek di Penyerapan anggaran Dilakukan pembayaran segera dengan


Pembangunan Jalur Ganda menjadi lebih rendah menyertakan bukti dan berita acara
(Ciomas - Cicurug)
terindikasi keterlambatan
pembayaran pekerjaan
kepada kontraktor antara
Jabar 5% s/d 39,8%

Untuk proyek-proyek di Berpotensi menjadi Perlu tinjauan kembali metode


Pembangunan Jalur Ganda temuan badan pembayaran di dalam kontrak
(Ciomas - Cicurug) pemeriksa
terindikasi kelebihan
pembayaran

Rekomendasi Anggaran untuk BTP Jawa Timur

Balai Permasalahan Dampak Rekomendasi

Untuk proyek-proyek Penyerapan anggaran Dilakukan pembayaran segera dengan


pembangunan Jalur KA menjadi lebih rendah menyertakan bukti dan berita acara
Segmen 3 (Makassar -
Parepare) (CT-416 ,ST-401 ,
dan ST-402)), terindikasi
adanya keterlambatan
pembayaran pekerjaan
Jatim
kepada kontraktor lebih dari
5%
Untuk proyek-proyek Berpotensi menjadi Perlu tinjauan kembali metode
pembangunan Jalur KA temuan badan pembayaran di dalam kontrak
Segmen 3 (Makassar - pemeriksa
Parepare) terindikasi
kelebihan pembayaran

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 85


Rekomendasi Anggaran BTP Sumatera Bagian Utara

Balai Permasalahan Dampak Rekomendasi

Untuk proyek pembangunan Penyerapan anggaran Dilakukan pembayaran segera dengan


Jalan KA (Besitang-Langsa) menjadi lebih rendah menyertakan bukti dan berita acara
(BSL-11,BSL-13,BSL-15)
terindikasi ada
Sumbagut
keterlambatan pembayaran
pekerjaan kepada
kontraktor lebih dari 5%

2) Terkait Kemajuan Pekerjaan Fisik

Tidak tercapainya progress fisik sesuai rencana pada beberapa proyek prioritas,
terutama pada proyek dengan deviasi sebesar -2%, yang dikategorikan sebagai
proyek kritis dapat berpotensi mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dan
potensi risiko tidak beroperasinya jalur proyek tersebut, sesuai target yang telah
ditentukan.

3) Terkait Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu dikaji lebih detil dan
komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi
lingkungan atau alam di area proyek, potensi risiko atas metode pelaksanaan yang
tidak tepat dapat menghambat penyelesaian proyek dan kesalahan teknis pada
proses pelaksanaan pekerjaan yang juga berdampak pada keamanan dan
keselamatan kerja.

4.5. KEAMANAN DAN KESELAMATAN

Dalam melaksanan tugas pendampingan terkait program K3, Konsultan PMU


senantiasa menerapkan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu kepada
Peraturan Eksternal dan Dokumen AMDAL yang telah ada.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 86


Konsultan PMU memastikan bahwa protokol keamanan dan keselamatan di area
proyek dilaksanakan dan diterapkan dengan baik. Apabila ada indikasi bahwa
protokol keamanan dan keselamatan tidak diterapkan, maka Konsultan PMU
memberikan masukan kepada Balai atau Satker dalam mengantisipasi kemungkinan
timbulnya dampak lingkungan pada proyek yang ada di Balai atau Satker.

Pada kurun bulan Juli 2020, Tenaga Ahli di bidang Keamanan dan Keselamatan telah
melakukan identifikasi atas SHE Plan / Rencana K3L di masing-masing proyek, dan
masih ada beberapa proyek yang teridentifikasi belum menyampaikan laporan
rencana K3L tersebut. Untuk hal ini Konsultan PMU merekomendasikan agar
konsultan K3 di setiap proyek menyampaikan laporan tersebut.

Pengendalian dan pengawasan atas SHE Plan / Rencana K3L dapat diidentifikasi pada
kurun bulan Juli 2020 sebagai berikut :

RK3K BALAI JAKBAN BALAI JABAR

NO. (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)


Bandung - Bogor -
DDT Paket A DDT Paket B Metroban
Banjar Sukabumi

1. Kebijakan K3 Project √ √ √ √
2. Organisasi K3 √ √ √ √
3. Perencanaan K3 : √ √ √ √
a Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan Belum ada
pengendalian risiko K3 √ √ laporan bulanan √ √
RK3K
b Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan
√ √ √ √
persyaratan lainnya
c Sasaran dan program K3
√ √ √ √
4. Pengendalian Operasi K3 √ √ √ √
5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 √ √ √ √
6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 (continuos improvement) √ √ √ √

RK3K BALAI JATENG BALAI JATIM

(RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek
NO.
Pembangunan Pengembangan Jalur Elektrifikasi Jalur Makasar- Mojokerto- Bangil- Malang-
Jalur KA KA Lintas Banjar - KA Lintas Parepare Jombang Probolinggo Sumber
Bandara NYIA Kroya Joyakarta-Solo Pucung
1. Kebijakan K3 Project √
2. Organisasi K3 √
3. Perencanaan K3 : √
a Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan Belum ada Belum ada
pengendalian risiko K3 laporan RK3K laporan RK3K √
Informasi dari PCE untuk periode ini
b Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan Kontraktor Belum ada Laporan bulanan

persyaratan lainnya RK3K
c Sasaran dan program K3

4. Pengendalian Operasi K3 √
5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 √
6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 (continuos improvement) √

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 87


RK3K BALAI SUMSEL BALAI SUMBAR BALAI SUMUT

(RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) Lahat - Bungamas - Proyek


NO.
Lubuklinggau peningkatan Jalur Besitang - Medan - Araskabi -
dan Jembatan KA Langsa Binjai Siantar
lintas Padang-
Kebijakan K3 Project Pariaman
1.
2. Organisasi K3
3. Perencanaan K3 : Informasi dari
a Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan PCE untuk
Kontraktor baru
pengendalian risiko K3 periode ini
mulai Juni 2020
Sumsel Belum Belum
dan masih fokus Belum ada
b Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan Kontraktor ada ada
dengan shop laporan
persyaratan lainnya Belum Buat laporan laporan
drawing, Tidak RK3K
c Sasaran dan program K3 Laporan RK3K, RK3K RK3K
ada laporan
karena tidak
bulanan RK3K
4. Pengendalian Operasi K3 tercantum
5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 dalam kontrak
6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 (continuos improvement)

Sedangkan untuk pengawasan (monitoring) kejadian pada kurun bulan Juli 2020
belum ada laporan yang dapat diidentifikasi sesuai format berikut :

JML TOTAL
NO BALAI FATALITY LTI MTI FAI INCIDENT NEAR MISS
KEJADIAN KEJADIAN
1 JAKBAN
2 JABAR
3 JATENG
4 JATIM
5 SUMBAGUT
6 SUMSEL
7 SUMBAR

Pada periode ini dapat dilaporkan kejadian di Proyek sebagai berikut :


• Pada hari Jumat tanggal 24 Juli 2020 sekitar jam 15.00 dilaporkan oleh Tim PCE
PMU jawa Barat bahwa telah terjadi longsor / amblas bagian lereng badan track
existing pada paket JGCM-03 KM 12+700
• Kejadian longsor / amblas ini merupakan kejadian ketiga kalinya
• Laporan Kajian Lingkungan terkait kejadian ini sebagaimana terlampir
• Konsultan PMU belum dapat melakukan identifikasi monitoring kejadian secara
komprehensif yang melaporkan evaluasi dan analisa zero accident, dikarenakan
hingga Laporan Bulanan ini dibuat, data laporan kejadian tersebut belum
diberikan oleh Kontraktor atau Satker kepada Konsultan PMU.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 88


BAB V
STATUS PROYEK PADA TIAP BTP
(SELAIN PROYEK PRIORITAS)

Data umum dari masing-masing Proyek di BTP selain dari Proyek Prioritas dapat
diinformasikan sebagai berikut :

1. Pengembangan Perkeretaapian Wilayah Metropolitan Banten pada BTP Jakarta


Banten

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Rangkas Bitung – Serang


• Panjang Jalur Total : 33 Km ‘Sp
• Pembiayaan : Rp 127,511,319,846

Gambar / Layout Proyek

2. Peningkatan Track Jalur Bandung – Banjar pada BTP Jawa Barat

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Provinsi Jawa Barat bagian Timur


• Panjang Jalur Total : 45,878 Km
• Pembiayaan : Rp 384,724,000,000

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 89


Gambar / Layout Proyek

3. Jalur Padalarang – Cicalengka

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Kabupaten Bandung


• Panjang Jalur Total : 20.5 Km
• Pembiayaan : Rp 779.000.000.000

Gambar / Layout Proyek

4. Peningkatan Persinyalan Bandung – Ciroyom

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Kota Bandung


• Panjang Jalur Total : 500 m
• Pembiayaan : Rp 132,000,000,000

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 90


Gambar / Layout Proyek

5. Pembangunan Jalur KA Bandara NYIA pada BTP Jawa Tengah

Data Umum Proyek :

• Lokasi : New Yogyakarta International Airport (NYIA)


• Panjang Jalur Total : 5,3 Km
• Pembiayaan : Rp 940,709,489,685 Nilai Kontrak

Gambar / Layout Proyek

6. Pengembangan Jalur KA Lintas Banjar – Kroya pada BTP Jawa Tengah

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Banjar - Kroya


• Panjang Jalur Total : 86,26 Km
• Pembiayaan : Rp 384,036,263,000

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 91


Gambar / Layout Proyek

7. Elektrifikasi Jalur KA Lintas Yogyakarta – Solo pada BTP jawa Tengah

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Yogyakarta - Solo


• Panjang Jalur Total : 59,34 Km
• Pembiayaan : Rp 1,200,000,000,000

Gambar / Layout Proyek

8. Pembangunan Jalur Ganda jalan KA Lintas Selatan Jawa antara Mojokerto –


Jombang pada BTP Jawa Timur

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Mojokerto – Jombang


• Panjang Jalur Total : 24 Km
• Pembiayaan : 1,265,812,064,000 (Nilai Pagu)

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 92


Gambar / Layout Proyek

9. Peningkatan Jalur KA antara Bangil – Probolinggo lintas Surabaya – Banyuwangi


pada BTP Jawa Timur

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Bangil – Probolinggo


• Panjang Jalur Total : 35 Km
• Pembiayaan : Rp 141,906,124,000

Gambar / Layout Proyek

10. Peningkatan Jalur KA antara Malang – Sumberpucung Lintas Bangil Kertosono


pada BTP Jawa Timur

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Malang – Sumber Pucung


• Panjang Jalur Total : 35 Km
• Pembiayaan : Rp 59,882,226,000

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 93


Gambar / Layout Proyek

11. Peningkatan jalan kereta api antara Stasiun Padang - Stasiun Duku Lintas Padang
– Pariaman pada BTP Sumatera Barat

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman & Kota


Pariaman
• Panjang Jalur Total : 53,499 Km’sp
• Pembiayaan : 2019 : Rp 137,014,336,795
2020 : Rp 267,006,072,605

Gambar / Layout Proyek

12. Peningkatan Jalur KA Lintas Lahat-LubukLinggau Segmen Lahat-Bungamas pada


BTP Sumatera Selatan

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Kota Lubuklinggau, Kotamadya Lubuklinggau dan Kota


Lahat, Kabupaten Lahat
• Panjang Jalur Total : 25,827 Km’sp
• Pembiayaan : Rp 88,834,900,000
Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 94
Gambar / Layout Proyek

13. Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera Lintas Medan – Binjai

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Sumatera Utara


• Panjang Jalur Total : 21 Km ‘sp
• Pembiayaan : Rp 94,300,000

Gambar / Layout Proyek

14. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera Segmen Rantau Prapat - Pondok
S2, Lintas Medan – Binjai pada BTP Sumatera Utara

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Sumatera Utara


• Panjang Jalur Total : 28 Km ‘sp
• Pembiayaan : 2017 : Rp 250,000,000,000
2018 : Rp 39,9428,951,856
2019 : Rp 810,224,964,828
2020 : Rp 310,346,083,316

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 95


Gambar / Layout Proyek

15. Peningkatan Jalur KA Lintas Araskabu-Siantar pada BTP Sumatera Utara

Data Umum Proyek :

• Lokasi : Sumatera Utara


• Panjang Jalur Total : 56,5 Km ‘sp
• Pembiayaan : 2019 : Rp 234,147,804,000
2020 : Rp 656,227,196,000
2021 : Rp 64,000,000,000

Gambar / Layout Proyek

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 96


BAB VI
PENUTUP

KESIMPULAN
Pada kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan pendampingan terhadap
seluruh proyek-proyek perkeretaapian pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Direktorat
Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sesuai sesuai
Surat Perjanjian Kontrak Nomor 01/KTR/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020 dan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor 01/SPMK/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020 tanggal 18
Juni 2020, yang meliputi kegiatan pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.

Terhitung tanggal 22 Juni 2020 Konsultan PMU telah memobilisasi personil ke setiap BTP
tersebut, yaitu Project Control Engineer (PCE) dan Asisten Project Control Engineer (Asisten
PCE) yang teleh memulai fungsi tugasnya dan menyampaikan laporan setiap perkembangan
pekerjaan di proyek-proyek tersebut.

Konsultan PMU telah mengidentifikasi proyek-proyek perkeretaapian yang terdapat pada


Balai Teknik Perkeretaapian, secara keseluruhan sebagai berikut :

Balai Teknik Perkeretaapian


No. Proyek / Paket Pekerjaan
(BTP)

1 BTP Kelas I Wilayah Jakarta Banten 1. Pembangunan Double Double Track


(DDT) Paket A (Manggarai –
Jatinegara)

2. Pembangunan Double Double Track


(DDT) dan B (Bekasi – Cikarang)

3. Pengembangan Perkeretaapian
Wilayah Metropolitan Banten

2 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian 1. Peningkatan Track Jalur Bandung –


Barat Banjar

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 97


Balai Teknik Perkeretaapian
No. Proyek / Paket Pekerjaan
(BTP)

2. Jalur Padalarang – Cicalengka

3. Peningkatan Persinyalan Bandung –


Ciroyom

4. Pembangunan Lintas Bogor –


Sukabumi, Segmen 1, antara
Cigombong-Cicurug

5. Pembangunan Lintas Bogor –


Sukabumi, Segmen 2, antara Maseng –
Cigombong

6. Pembangunan Lintas Bogor –


Sukabumi, Segmen 3, antara Ciomas –
Maseng

3 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian 1. Pembangunan Jalur KA Bandara NYIA


Tengah
2. Pengembangan Jalur KA Lintas Banjar
– Kroya

3. Pengembangan Jalur KA Lintas Kroya -


Kutoarjo

4. Elektrifikasi Jalur KA Lintas


Yogyakarta – Solo

4 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian 1. Pembangunan KA Segmen 3 (Makassar


Timur – Pare Pare)

2. Pembangunan Jalur Ganda jalan KA


Lintas Selatan Jawa antara Mojokerto –
Jombang

3. Peningkatan Jalur KA antara Bangil -


Probolinggo lintas Surabaya –
Banyuwangi

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 98


Balai Teknik Perkeretaapian
No. Proyek / Paket Pekerjaan
(BTP)

4. Peningkatan Jalur KA antara Malang –


Sumberpucung Lintas Bangil
Kertosono
5 BTP Kelas II Wilayah Sumatera Peningkatan jalan kereta api antara
Bagian Barat Stasiun Padang - Stasiun Duku Lintas
Padang - Pariaman

6 BTP Kelas II Wilayah Sumatera 1. Peningkatan Jalur KA Lintas Lahat-


Bagian Selatan LubukLinggau Segmen Lahat-
Bungamas

2. Kesiapan Peningkatan Jalur Lintas


Lahat-LubukLinggau Segmen Bunga
Mas-LubukLinggau

7 BTP Kelas II Wilayah Sumatera 1. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans


Bagian Utara Sumatera antara Besitang – Langsa

2. Pembangunan Jalur KA Trans


Sumatera Lintas Medan – Binjai

3. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans


Sumatera Segmen Rantau Prapat -
Pondok S2, Lintas Medan – Binjai

4. Peningkatan Jalur KA Lintas Araskabu-


Siantar

Selanjutnya, Konsultan PMU dan Stakeholder di lingkungan Direktorat Jenderal


Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah menentukan
beberapa proyek-proyek prioritas yang menjadi fokus utama dalam pelaksanaan lingkup
pekerjaan konsultan.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 99


Adapun penentuan proyek-proyek prioritas tersebut mengacu pada Peraturan Presiden
Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Fokus pada proyek-proyek prioritas tersebut tidak mengurangi kinerja pelaksanaan


pekerjaan konsultan pada proyek-proyek lainnya di setiap Balai Teknik Perkeretaapian.

Hingga Laporan Bulanan ini selesai dibuat, proyek-proyek prioritas tersebut adalah sebagai
berikut :

Balai Teknik Perkeretaapian


No. Proyek Prioritas
(BTP)

1 BTP Kelas I Wilayah Jakarta Banten 1. Pembangunan Double Double Track


(DDT) Paket A (Manggarai –
Jatinegara)

2. Pembangunan Double Double Track


(DDT) dan B (Bekasi – Cikarang)

2 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Pembangunan Lintas Bogor – Sukabumi,


Barat Segmen 1, antara Cigombong-Cicurug

3 BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Pembangunan Jalur KA Segmen 3


Timur (Makassar – Pare Pare)

4 BTP Kelas II Wilayah Sumatera Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans


Bagian Utara Sumatera – Panjang 35 Km, Sp (Besitang –
Langsa)

Secara Umum, tahapan pelaksanaan Pekerjaan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk
Program dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian terbagi menjadi 2 lingkup
pekerjaan, yaitu:

1) Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan


Dilaksanakan secara berkala dengan update data setiap minggu

2) Penyelesaian Masalah Pekerjaan


Dilaksanakan hanya bila ada permasalahan yang ditemui oleh Balai Teknik
Perkeretaapian, adapun untuk metode pelaksanaan monitoring pekerjaan
dilaksanakan oleh tim PMU.
Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 100
Selama kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan monitoring pelaksanaan
pekerjaan dan mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul, serta potensi masalah dan
risiko dalam pelaksanaan proyek-proyek pada Balai Teknik Perkeretaapian Direktorat
Prasarana Perkeretaapian, dan telah memberikan beberapa rekomendasi baik teknis
maupun non teknis untuk penyelesaian masalah-masalah tersebut.

Beberapa potensi masalah dan risiko yang dapat dikategorikan sebagai isu-isu penting dan
harus segera mendapatkan tindak lanjut, antara lain sebagai berikut :

1) Kemajuan Serapan Anggaran atau Progress Keuangan

Pada kurun bulan Juli 2020 ini, Konsultan PMU mengidentifikasikan bahwa penyerapan
anggaran secara keseluruhan, yang ditargetkan sebesar 90% berpotensi tidak tercapai,
diakibatkan oleh adanya beberapa keterlambatan pekerjaan pada tiap Balai Teknik
Perkeretaapian. Untuk hal ini perlu dilakukan koordinasi dengan konsultan supervisi
guna melakukan percepatan.

Pada beberapa proyek yang mengalami keterlambatan pekerjaan perlu dilakukan


addendum pada kontrak pekerjaan agar target serapan anggaran tercapai dan pekerjaan
tetap dapat dilaksanakan paralel dengan proses addendum.

Diidentifikasi juga bahwa Pembangunan Jalur Besitang – Langsa di wilayah Aceh, tidak
mendapatkan respon dari masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi kereta api di
jalur tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan anggaran untuk pembangunan berpotensi
tidak tepat sasaran. Untuk itu, perlu dibuat kajian yang lebih komprehensif, agar dapat
lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Konsultan PMU telah mengidentifikasi beberapa potensi risiko terkait anggaran dan
telah memberikan rekomendasi untuk hal tersebut, antara lain terkait permasalahan
kelebihan pembayaran seperti diindikasikanpada proyek DDT Paket A Tahap 2,
Pembangunan Jalur Ganda (Ciomas - Cicurug), dan Pembangunan Jalur KA Segmen 3
(Makassar – Parepare), dan juga terkait masalah keterlambatan pembayaran yang
berakibat pada serapan anggaran.

2) Kemajuan Fisik Pekerjaan

Tidak tercapainya progress fisik sesuai rencana pada beberapa proyek prioritas,
terutama pada proyek dengan deviasi sebesar -2%, yang dikategorikan sebagai proyek
kritis dapat berpotensi mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dan potensi risiko tidak
beroperasinya jalur proyek tersebut, sesuai target yang telah ditentukan, seperti halnya
pada jalur Manggarai – Bekasi di BTP Wilayah Jakarta Banten.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 101


3) Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu dikaji lebih detil dan
komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi lingkungan
atau alam di area proyek. Hal ini terkait adanya kejadian amblasan atau longsor di lereng
area Cigombong – Cicurug yang telah terjadi untuk ketiga kalinya, yang berpotensi
menghambat penyelesaian proyek.

Potensi risiko atas metode pelaksanaan yang tidak tepat, selain dapat menghambat
penyelesaian proyek dan kesalahan teknis pada proses pelaksanaan pekerjaan, juga
dapat berdampak pada keamanan dan keselamatan kerja.

4) Hambatan – Hambatan

Masalah review desain

Pada Proyek DDT Paket A Tahap 2 terdapat permasalahan review design untuk
pekerjaan Main Line II yang berdampak pada kenaikan biaya sebesar 153% dari nilai
kontrak. Kontraktor telah menyampaikan usulan perubahan tersebut kepada Balai
Teknik Perkeretaapian Direktorat Prasarana Kementerian Perhubungan pada April
2020. Atas permasalahan tersebut, Konsultan PMU telah memberikan rekomendasi
melalui Surat No. 033/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tanggal 20 Juli 2020 dan Surat No.
034/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tangal 23 Juli 2020 sebagaimana terlampir.

Masalah pembebasan lahan

Permasalahan lahan di BTP Jawa Bagian Timur, khususnya pada Proyek Pembangunan
KA Segmen 3 Jalur Makassar – Pare Pare. Terkait hal ini telah dikeluarkan rekomendasi
oleh Konsultan PMU sebagaimana terlampir.

Masalah Akses ke Area Proyek

Pada beberapa proyek terdapat masalah yang dapat menghambat pelaksanaan


pekerjaan, yaitu akses menuju ke area proyek.

Hambatan untuk menuju area proyek ini tidak sama, namun dapat diidentifikasi,
antara lain yaitu, akses jalur yang terhambat disebabkan karena adanya jembatan
yang belum berfungsi, konstruksi JPO yang menghambat pekerjaan dan adanya faktor
ala, seperti longsor dan banjir yang menyebabkan tertutupnya akses menuju area
proyek.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 102


Konsultan PMU telah memberikan rekomendasi terkait permasalahan tersebut, dan
diharapkan dapat memberikan solusi untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan.

Masalah Data Collection

Dalam melakukan proses identifikasi, Konsultan mengalami beberapa kendala dalam


pengumpulan data (data collection) di lapangan, dimana data yang diminta harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari tim satker, sehingga menghambat proses
penyusunan identifikasi manakala evaluasi dan analisa diperlukan segera.

Selain itu, data yang diberikan terkadang tidak secara menyeluruh sehingga evaluasi
tidak dapat dilakukan dengan mendalam dan rekomendasi menjadi kurang tepat.

Untuk hal tersebut kiranya mohon bantuan agar data-data yang diperlukan dapat
diberikan dengan menyeluruh dan dapat diterima segera, sebagai bahan
pertimbangan bagi Konsultan PMU untuk mengeluarkan rekomendasi terkait
pelaksanaan teknis dan penyerapannya.

SARAN DAN REKOMENDASI


Secara keseluruhan Konsultan PMU memandang pelaksanaan proyek-proyek
perkeretaapian berjalan cukup baik, meskipun terdapat beberapa masalah yang timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan.

Guna mencapai target penyerapan anggaran yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Konsultan PMU
senantiasa melakukan pendampingan terhadap seluruh proyek-proyek perkeretaapian pada
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Direktorat Prasarana Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia yang meliputi kegiatan pengendalian, evaluasi dan analisa
engineering terhadap perkembangan proyek.

Pada pelaksanaan pendampingan yang dilakukan Konsultan PMU selama kurun bulan Juli
2020, telah mengidentifikasi beberapa masalah, potensi masalah dan risiko. Atas
permasalahan yang timbul tersebut, Konsultan PMU telah mengeluarkan beberapa
rekomendasi sebagaimana terlampir.

Secara umum, saran dan rekomendasi terhadap pelaksanaan proyek untuk dilakukan
beberapa percepatan di berbagai aspek baik teknis maupun non teknis agar kedepannya
target pencapaian serapan sebesar 90% dapat dicapai. Pada kondisi di akhir bulan Juli 2020
ini, Konsultan PMU memberikan saran dan rekomendasi sebagai berikut :

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 103


1) Serapan Anggaran

PMU mengidentifikasikan bahwa penyerapan anggaran secara keseluruhan, yang


ditargetkan sebesar 90% berpotensi tidak tercapai, diakibatkan oleh adanya beberapa
keterlambatan pekerjaan pada tiap Balai Teknik Perkeretaapian. Untuk hal ini
direkomendasikan untuk dilakukan percepatan pekerjaan dengan melakukan koordinasi
dengan konsultan supervisi dan pihak-pihak terkait.

Untuk permasalahan kelebihan pembayaran seperti diindikasikanpada proyek DDT


Paket A Tahap 2, Pembangunan Jalur Ganda (Ciomas - Cicurug), dan Pembangunan Jalur
KA Segmen 3 (Makassar – Parepare), direkomendasikan untuk dilakukan tinjauan
kembali metode pembayaran di dalam kontrak, karena berpotensi menjadi temuan
badan pemeriksa

Adanya keterlambatan pekerjaan fisik di beberapa proyek yang berpotensi tidak


terserapnya anggaran, direkomendasikan untuk dilakukan Adendum Kontrak,
khususnya pada pasal waktu penyelesaian pekerjaan, sedangkan proses pekerjaan dapat
dilakukan paralel dengan proses addendum. Selain itu, untuk percepatan juga perlu
adanya Adendum Percepatan Pekerjaan.

2) Kemajuan Pekerjaan Fisik

Adanya keterlambatan pekerjaan (fisik) sehinga berpotensi mengakibatkan tidak


beroperasinya jalur kritis, direkomendasikan untuk dilakukan percepatan antara lain
sebagai berikut:

- Konsultan supervisi dan kontraktor membuat action plan percepatan;


- Melakukan penambahan sumber daya (alat, tenaga kerja, waktu kerja);
- Melakukan perubahan metode pelaksanaan ataupun perubahan material;
- Membuat sebanyak mungkin sub-kontraktor dengan spesialisnya (pondasi, pier, pier
head dan box girder);
- Melakukan fast tracking dengan tetap mengikuti kaidah konstruksi.
- Kontraktor diminta memberikan Jadwal dan Kurva S Percepatan

3) Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu ada perbaikan serta dikaji lebih
detil dan komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi
lingkungan atau alam di area proyek.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 104


Potensi risiko atas metode pelaksanaan yang tidak tepat, selain dapat menghambat
penyelesaian proyek dan kesalahan teknis pada proses pelaksanaan pekerjaan, juga
dapat berdampak pada keamanan dan keselamatan kerja.

4) Hambatan – Hambatan

Masalah pembebasan lahan

Permasalahan lahan di BTP Jawa Bagian Timur, khususnya pada Proyek Pembangunan
KA Segmen 3 Jalur Makassar – Pare Pare. Terkait hal ini telah dikeluarkan rekomendasi
oleh Konsultan PMU sebagaimana terlampir.

Masalah Akses ke Area Proyek

Hambatan terkait akses menuju area proyek tidak sama, namun dapat diidentifikasi,
antara lain yaitu, akses jalur yang terhambat disebabkan karena adanya jembatan
yang belum berfungsi, konstruksi JPO yang menghambat pekerjaan dan adanya faktor
ala, seperti longsor dan banjir yang menyebabkan tertutupnya akses menuju area
proyek.

Konsultan PMU telah memberikan rekomendasi terkait permalahan tersebut


sebagaimana diuraikan pada laporan ini sebelumnya. Saran Konsultan PMU atas
masalah akses ini yaitu antara lain dengan mempercepat berfungsinya jembatan, atau
mencari jalur akses lain yang tersedia, meski harus dengan sewa lahan selama masa
konstruksi. Secara umum, masalah akses ke area proyek dapat dicari solusinya sesuai
kondisi di lapangan.

Dengan rekomendasi yang telah diberikan Konsultan PMU, diharapkan dapat


memberikan solusi untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan.

Masalah Data Collection

Adanya beberapa kendala dalam pengumpulan data (data collection) di lapangan,


dimana data yang diminta harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari tim
satker, sehingga menghambat proses penyusunan identifikasi manakala evaluasi dan
analisa diperlukan segera.

Untuk hal ini, mohon bantuan agar data-data yang diperlukan dapat diberikan dengan
menyeluruh dan dapat diterima segera, sebagai bahan pertimbangan bagi Konsultan
PMU untuk mengeluarkan rekomendasi terkait pelaksanaan teknis dan
penyerapannya.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 105


PENUTUP

Demikian Laporan Bulanan periode Juli 2020 disampaikan sebagai bagian dari tanggung jawab
kami selaku Konsultan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian.

Dengan kerjasama yang baik di semua unit dan stakeholder di lingkungan Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, kami yakin dapat memenuhi target dalam
menjalankan Proyek Manajement Unit (PMU) di lingkungan Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sehingga keselurahan proyek-proyek perkeretaapian
dapat berjalan sesuai target yang ditentukan.

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 106


BAB VII
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran – Lampiran disajikan dalam buku tersendiri dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Bulanan Periode Juli 2020 ini. Daftar lampiran
sebagai berikut :

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Rekomendasi Konsultan PMU (Evaluasi dan Analisa)

LAMPIRAN 2 : Materi Paparan Konsultan PMU

LAMPIRAN 3 : Struktur Organisasi, Peran dan Tanggung Jawab Tim


konsultan

LAMPIRAN 4 : Metodologi dan Prosedur terkait Pelaksanaan Pekerjaan


termasuk Alur Koordinasi dan Komunikasi dengan pihak
terkait

LAMPIRAN 5 : Format – Format Laporan

LAMPIRAN 6 : Korespondensi

LAMPIRAN 7 : Hasil (Risalah) Rapat

LAMPIRAN 8 : Laporan Hasil Koordinasi Site & Kegiatan di 7 Balai Teknik


Perkeretaapian (BTP)

LAMPIRAN 9 : Laporan Review Proyek

LAMPIRAN 10 : Kajian, Evaluasi dan Analisa Konsultan PMU

Laporan Bulanan PMU Kereta Api – Juli 2020 Halaman 107

Anda mungkin juga menyukai