JULI 2020
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
JASA KONSULTANSI
BAB VI PENUTUP 97
Kesimpulan, Saran dan Penutup
Proyek Manajemen Unit (PMU) merupakan sebuah unit kerja di lingkungan Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang melakukan kajian dan solusi
terhadap masalah yang terjadi pada proyek perkeretaapian, mengantisipasi kemungkinan
adanya keterlambatan pekerjaan akibat metode kerja, jadwal yang tidak berkesesuaian
antara Paket Pekerjaan, yang pada akhirnya berdampak pada Biaya dan Mutu secara
keseluruhan, dan juga terlambatnya Penyerapan Dana Pemerintah.
Tugas utama PMU bertujuan agar penyelesaian pembangunan proyek dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dalam hal biaya, mutu, waktu, dan keselamatan (safety) sehingga
kegiatan proyek dapat berlangsung lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Adapun objective dari PMU Kereta Api yaitu dengan melaksanakan langkah-langkah strategis
dengan keluaran berupa pengembangan kapabilitas berikut:
a. Monitor proyek; kapabilitas untuk pengembangan tata kelola dalam memonitor proyek
secara terintegrasi, review program dan prosedur pelaksanaan proyek, organisasi, dan
peranan tanggung jawab;
b. Tatakelola proyek; kapabilitas untuk pengembangan metode analisa, technical atau non
technical knowledge, tools, contractual management, dan format pelaporan yang dapat
diimplementasikan dalam pengendalian proyek.
Seluruh pelaksanaan kegiatan kami pada kurun bulan Juli 2020 disajikan dalam Laporan
Bulanan Periode Juli 2020 ini, sebagai bagian dari tanggung jawab kami selaku Konsultan
Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Perkeretaapian.
Dengan kerjasama yang baik di semua unit dan stakeholder di lingkungan Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, kami yakin dapat memenuhi target dalam
menjalankan Proyek Manajement Unit (PMU) di lingkungan Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sehingga keselurahan proyek-proyek perkeretaapian
dapat berjalan sesuai target yang ditentukan.
Demikian pengantar kami, dengan harapan Laporan Bulanan Periode Juli 2020 ini dapat
memberikan gambaran perkembangan dan kemajuan proyek-proyek perkeretaapian,
terutama proyek-proyek prioritas selama kurun bulan Juli 2020. Kami harap saran,
rekomendasi dan solusi dari kami atas setiap permasalahan yang timbul dapat memberikan
kontribusi sehingga proyek-proyek dapat berjalan dengan lebih baik, lancar dan dapat
memenuhi target yang telah ditetapkan.
b. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kinerja pembangunan proyek‐
proyek perkeretaapian secara terintegrasi dengan sistem yang ada, dan memenuhi
kriteria keandalan sistem berdasarkan tata kelola manajemen proyek, sesuai lingkup
yang disepakati.
LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan konsultansi Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian adalah di Jakarta dan setiap Balai dan
program kegiatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia.
Pada setiap Balai tersebut di atas terdapat proyek-proyek perkeretaapian yang memerlukan
pendampingan dari Proyek Manajemen Unit (PMU) dalam melaksanakan kegiatan setiap
proyek tersebut, yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Proyek Manajemen Unit (PMU) sebagaimana tertuang
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah cukup jelas. Konsultan PMU telah secara aktif
melaksanakan kewajibannya dalam pelaksanaan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian terhadap lingkup
pekerjaan yang telah ditentukan dan membuat kajian dan evaluasi serta menyampaikan
rekomendasi pada setiap permasalahan dengan kondisi kritis untuk setiap proyek yang
teridentifikasi ada permasalahan serius.
Lingkup Pekerjaan konsultansi untuk memenuhi tujuan pekerjaan adalah meliputi sebagai
berikut namun tidak terbatas pada:
g. Membuat rekomendasi strategis yang bersifat teknis maupun non teknis terhadap
potensi risiko yang dapat menghambat pelaksanaan dalam tiap tahapan proyek;
DATA PENDUKUNG
Konsultan berharap adanya kerjasama dari setiap unit kerja di lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, agar memperoleh
kemudahan akses terhadap data dan informasi yang tersedia di lingkungan Satuan Kerja
Pengembangan, Peningkatan dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Selain itu guna memperlancar pelaksanaan tugas Konsultan PMU disarankan hal-hal sebagai
berikut :
PENDEKATAN TEKNIS
Dalam pelaksanaan proyek ini diperlukan penanganan yang efektif & efisien mengingat dari
awal hingga akhir proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan atau
tergantung dari kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain, sehingga penyimpangan
ataupun kesalahan dalam penanganan manajemen akan mempengaruhi proyek secara
menyeluruh baik dari segi waktu, biaya, dan kualitas (mutu).
Tindakan-tindakan manajemen yang terdiri dari "Plan, Do, Check, Action" perlu diterapkan
pada tahapan-tahapan Proyek, yakni pada setiap tahapan yaitu Tahap Perencanaan, Tahap
Pra-Pelaksanaan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Penyelesaian Proyek.
Untuk itu di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Konsultan PMU
melaksanakan pola pendekatan penyelesaian terhadap seluruh tugas dan tanggung
jawabnya melalui beberapa tahapan proyek, dimana status setiap proyek akan didasarkan
pada tahapan setiap proyek tersebut, yang terdiri dari :
1. Tahap Inisiasi
Proses dilakukan untuk mendifinisikan proyek yang akan dikerjakan dan akan diusulkan
dan dimintakan persetujuannya dari Dirjen untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.
Lingkup Kegiatan pada Proses Persiapan yang dilakukan oleh Konsultan pada kurun
Juli 2020 antara lain meliputi namun tidak terbatas pada :
3. Tahap Pra-Pelaksanaan
Lingkup Kegiatan pada Tahap Pra-Pelaksanaan yang dilakukan oleh Konsultan pada
kurun Juli 2020, antara lain antara lain meliputi namun tidak terbatas pada :
Lingkup Kegiatan pada Tahap Pelaksanaan yang dilakukan oleh Konsultan pada kurun
Juli 2020 hingga selesai pelaksanaan, antara lain meliputi namun tidak terbatas pada :
Lingkup Kegiatan pada Tahap Penyelesaian Proyek yang akan dilakukan oleh Konsultan
pada kurun Juli 2020 hingga selesai pekerjaan, antara lain meliputi namun tidak terbatas
pada :
Metodologi pelaksanaan kegiatan yang digunakan dalam layanan jasa Konsultansi Proyek
Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi
Perkeretaapian dapat digambarkan sebagai berikut :
Implementasi metodologi selama kurun Juli 2020 yang dilaksanakan oleh Konsultan sebagai
berikut:
Secara Umum, tahapan pelaksanaan Pekerjaan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk
Program dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian terbagi menjadi 2 lingkup
pekerjaan, yaitu:
Core Team PMU yang ada di setiap Balai akan mengirimkan data kemajuan
pekerjaan proyek (progress fisik pekerjaan mingguan dan penyerapan)
beserta permasalahan yang dihadapi di lapangan kepada Team Leader
PMU dengan sepengetahuan PPK/ KPA proyek yang bersangkutan.
Selain dari tim PMU di setiap Balai, data kemajuan pekerjaan proyek juga
dapat diperoleh dari Bagian Perencanaan dan Keuangan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian, serta dari bahan paparan para Kepala Balai
kepada Direktur Prasarana dan Direktur Jenderal Perkeretaapian.
D. Pelaporan
❖ Program K3L
STRUKTUR ORGANISASI
PROYEK MANAJEMEN UNIT PMU PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
Bulan Ke Man-Month
NO Jabatan / Posisi Personel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 (MM)
Nasional
1 Team Leader 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
CORE TEAM
BANTEN & JAKARTA
2 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
3 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
JAWA BAGIAN BARAT
4 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
5 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
JAWA BAGIAN TENGAH
6 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
7 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
JAWA BAGIAN TIMUR
8 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
9 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
SUMATERA BAGIAN SELATAN
10 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
11 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
SUMATERA BAGIAN BARAT
12 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
13 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
SUMATERA BAGIAN UTARA
14 Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
15 Ass Project Control Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
Bulan Ke Man-Month
NO Jabatan / Posisi Personel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 (MM)
Nasional
TECHNICAL TEAM
16 Ahli Manajemen Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
17 Ahli Jalan Rel KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
18 Ahli Jalan Rel KA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
19 Ahli Jembatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
20 Ahli Jembatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
21 Ahli Sinyal KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
22 Ahli Sinyal KA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
23 Ahli Telekomunikasi KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
24 Ahli Transportasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
25 Ahli Operasi KA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
26 Ahli Kelistrikan (LAA) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
27 Ahli Struktur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
28 Ahli Struktur 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
29 Arsitek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
30 Environment/SHE Engineer 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
31 Sosial Resettlement 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
32 Permit Specialist 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
33 Project Sceduler 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
34 Financial Project Analyst 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
35 Contractual Expert 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
Subtotal 722
Bulan Ke-
NO Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
I TAHAP PERSIAPAN
MOBILISASI PERSONIL
PENYUSUNAN RENCANA KERJA
IV PENGENDALIAN PROYEK
VI LAPORAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN BULANAN
LAPORAN AKHIR
LAPORAN TEKNIS
Salah satu unit kerja di dalam lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia adalah Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) yang
mempunyai fungsi tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana, serta
pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas, angkutan dan keselamatan perkeretaapian.
Pada setiap Balai tersebut di atas terdapat proyek-proyek perkeretaapian yang memerlukan
pendampingan dari Proyek Manajemen Unit (PMU) dalam melaksanakan kegiatan setiap
proyek tersebut, yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.
Terhitung tanggal 22 Juni 2020 Konsultan PMU telah memobilisasi personil ke setiap BTP
tersebut, yaitu Project Control Engineer (PCE) dan Asisten Project Control Engineer (Asisten
PCE) yang teleh memulai fungsi tugasnya dan menyampaikan laporan setiap perkembangan
pekerjaan di proyek-proyek tersebut.
Proyek-proyek yang terdapat pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) saat ini antara lain
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
3. Pengembangan Perkeretaapian
Wilayah Metropolitan Banten
Pada kurun bulan Juli 2020 dan sesuai Kick Off Meeting tanggal 19 Juni 2020, Konsultan PMU
dan stakeholder di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapiaan Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia telah menentukan beberapa proyek-proyek prioritas yang
menjadi fokus utama dalam pelaksanaan lingkup pekerjaan konsultan. Adapun penentuan
proyek-proyek prioritas tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Hingga Laporan Bulanan ini selesai dibuat, proyek-proyek prioritas tersebut adalah sebagai
berikut :
3. Pembangunan Jalur KA Segmen 3 (Makassar – Pare Pare) pada BTP Jawa Timur
Hingga saat ini, kereta api merupakan salah satu moda angkutan massal di darat berbasis rel
yang efektif dan efisien untuk mengangkut baik penumpang maupun barang dalam jumlah
besar dalam satu waktu. Moda kereta api ini memiliki kemampuan kapasitas angkut yang
besar, kecepatan yang stabil karena memiliki jaringan tersendiri, pemeliharaan
infrastruktur yang rendah, hemat energi, dan memiliki tingkat polusi yang rendah.
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) mempunyai fungsi tugas melaksanakan peningkatan dan
pengawasan prasarana, serta pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas, angkutan dan
keselamatan perkeretaapian.
Pada setiap Balai tersebut di atas, terdapat proyek-proyek perkeretaapian yang memerlukan
pendampingan dari Proyek Manajemen Unit (PMU) dalam melaksanakan kegiatan setiap
proyek tersebut, yang meliputi pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.
Proyek-proyek yang terdapat pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) saat ini secara
keseluruhan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
TAHAPAN
PRA
BALAI PERENCA PELAKSA PENYELE BELUM
PELAKSA DITUNDA
NAAN NAAN SAIAN LELANG
NAAN
(1) BALAI JAKBAN 5 3 1
(2) BALAI JABAR 3 1
(3) BALAI JATENG 1 4 2
(4) BALAI JATIM 3 3
(5) BALAI SUMSEL 1
(6) BALAI SUMBAR 1
(7) BALAI SUMBAGUT 1
TARGET
PROGRES SAAT
BALAI NAMA PROYEK SELESAI
INI
PERENCANAAN
N/A*
Ringkasan Kemajuan Proyek Prioritas, baik progress fisik maupun keuangan atau
serapannya pada setiap Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) pada kurun bulan Juli 2020 dapat
dilaporkan sebagai berikut :
Ringkasan biaya pada proyek prioritas yang terdapat pada 4 Balai Teknik
Perkeretaapian (BTP), termasuk kemajuan pekerjaan fisik dan serapan atau progress
keuangannya, dapat dilaporkan sebagai berikut :
Laporan biaya proyek dan serapan anggaran yang lebih detil hingga per paket
pekerjaan, disajikan pada Bab berikutnya.
Dalam membuat rekapitulasi laporan biaya dan serapan anggaran untuk dilakukan
identifikasi dan analisa progress fisik dan keuangan, konsultan mendapat beberapa
hambatan, dimana tidak semua unit kerja di Balai Teknik Perkeretaapian memberikan
data yang detil.
Selama kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan analisa dan identifikasi
atas permasalahan yang timbul pada 4 (empat) Proyek Prioritas.
Isu-isu penting terkait progress pekerjaan fisik yang teridentifikasi dan telah diberikan
rekomendasi penyelesaiannya oleh Konsultan PMU dapat dilaporkan sebagai berikut :
• Terjadi amblas pada badan jalan (BSL 1, 2, 3, 4, 5 , dan 10), sudah dilakukan
alternatif perbaikan. Metode A (27 September 2018) Metode B (9 April 2019).
Konsultan PMU telah merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
• Untuk Jalur, terdapat jembatan yang sudah selesai sejak 2015, tetapi belum
difungsikan dan sudah mengalami lendutan 67mm. Untuk hal ini Konsultan
PMU telah melakukan survei dan pemeriksaan terinci pada kondisi jembatan
meliputi :
Monitoring per status pengadaan tanah pada proyek Makassar – Pare Pare per 30
Juli 2020 sebagai berikut :
Usulan Penyelesaian
Rekomendasi
Permasalahan Masalah oleh
Konsultan PMU
Kontraktor
1. Kontraktor terikat kontrak Kontraktor sudah 1. Perlu dilakukan pengecekan
sejak Oktober 2019 dengan mengusulkan Design terhadap berita acara
menggunakan DED tahun 2007, baru terhadap pemeriksaan lapangan oleh 3
sehingga ketika kontraktor pekerjaan Mainline II pihak ada atau tidak (jika tidak
memulai pekerjaan ternyata kepada Balai Tehnik ada, agar dilengkapi);
DED tahun 2007 dinyatakan Perkeretaapian
oleh kontraktor perlu Direktorat Prasarana 2. Atas dasar berita acara
melakukan penyesuaian dengan guna mendapatkan tersebut, dibuat justifikasi
kondisi saat di lapangan; persetujuan pada bulan teknis oleh konsultan
April tahun 2020; supervisi;
2. Akibat adanya perubahan
terhadap struktur pondasi di Kontraktor mengajukan 3. Bila Poin 1 dan 2 sudah
Tahap I, maka kontraktor di penanggung jawab terpenuhi maka usulan desain
Tahap II melakukan survey soil design baru oleh: baru oleh kontraktor perlu
investigasi di lapangan pada dilakukan pengecekan kriteria
bulan Januari/Februari tahun 1. Himawan Indarto pemenuhan persyaratan
2020 dilakukan penyesuaian (Pekerjaan Mainline I) konstruksi oleh konsultan
sebagai berikut: supervisi;
2. Ir. Suhara, M.T.
(Pekerjaan Mainline
II); 4. Konsultan Perencana yang
membuat desain baru
a. Kedalaman pondasi bertanggung jawab penuh
borepile & jumlah titik Berdasarkan design
terhadap usulan desain baru
borepile, dimensi pile cap, baru tersebut, tersebut dibawah kontraktor;
dimensi pier/column, pier kontraktor
head tipe pre stressed; mengusulkan adanya 5. Untuk biaya konsultan
penambahan nilai perencana harus dinegosiasi
b. Adanya perubahan kontrak menjadi 153% terlebih dahulu, bila
penggunaan peraturan dari nilai kontrak awal kontraktor mengajukan;
yang terbaru yaitu sebagai (termasuk penambahan
berikut: limpahan dari Tahap I). 6. Untuk memeriksa kewajaran
harga dari usulan biaya yang
diajukan oleh kontraktor
dilakukan oleh konsultan
SNI 2833: 2016 supervisi dan pada saat proyek
mengenai pembebanan sudah berjalan juga di lakukan
gempa jembatan (1000 audit BPKP untuk memeriksa
tahun); kewajaran harga;
a. menambah atau
mengurangi volume
yang tercantum dalam
Kontrak;
b. menambah dan/atau
mengurangi jenis
kegiatan;
c. mengubah spesifikasi
teknis sesuai dengan
kondisi lapangan;
dan/atau
d. mengubah jadwal
pelaksanaan.
4 Masih ada lahan yang masuk dalam Sesegera mungkin mengadakan rapat
kawasan Hutan Lindung sehingga koordinasi antar kementerian sehingga
diperlukan proses pembebasan lahan dapat dieksekusi
5 Luas Penguasaan bidang tanah tidak sesuai Agar team P2T secepatnya menuntaskan
yang dibutuhkan, sehingga luasan bidang tanah yang harus dibebaskan
bertambah terkait dengan luasan bidang tanah yang
dimiliki masyarakat
8 Adanya perbedaan luas antara SPPT PBB Digunakan luasan yang tertulis pada
dengan sertifikat. sertifikat atau hasil pengukuran BPN.
9 Adanya pengalihan hak setelah penlok. Diminta membuat AJB dengan tanggal
sebelum Penlok.
4. Dibuat jembatan.
Adapun, status kemajuan pekerjaan Proyek Prioritas per akhir Juli 2020, dapat dilaporkan
sebagai berikut :
Jadwal Utama (master schedule) 4 Proyek Prioritas dapat dilaporkan sebagai berikut:
Data jadwal utama (master schedule) proyek-proyek prioritas didapat dari para PCE
(Project Control Engineer) PMU di setiap balai, namun demikian proses pengumpulan
data (data collection) tersebut terkadang mendapat kendala karena untuk
memperoleh data tersebut, tim di lapangan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari tim satker.
Hal tersebut tentunya menyebabkan evaluasi dan analisa Konsultan PMU atas jadwal
pelaksanaan proyek melalui identifikasi milestone 3 (tiga) bulan ke depan mengalami
perlambatan, sehingga apabila ada jadwal kritis yang memerlukan rekomendasi
percepatan dapat kurang diantisipasi.
Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
2020 Rencana Realisasi Deviasi
(%) (%) (%) (%)
Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
BALAI NAMA PROYEK PAKET PEKERJAAN
2020 Rencana Realisasi Deviasi
(%) (%) (%) (%)
JALUR GANDA CIOMAS - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 9+300 S/D 10+800 (JGCM-01) 100,00 41,790 39,750 -2,040
MASENG (JGCM) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 10+800 S/D 12+300 (JGCM-02) 100,00 40,890 41,550 0,660
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 12+300 S/D 13+800 (JGCM-03) 100,00 57,050 49,750 -7,300
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 61 (JGCM-04) 100,00 63,710 57,790 -5,920
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 68 (JGCM-05) 100,00 70,750 58,750 -12,000
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 75 (JGCM-06) 100,00 67,370 55,910 -11,460
PEMBANGUNAN JEMBATAN KM 13+798 (JGCM-07) 100,00 88,640 82,930 -5,710
PEMBANGUNAN JPO KM 9+600 PENATAAN EMPLASMEN ST MASENG (JGCM-08) 100,00 46,070 36,240 -9,830
Pengadaan Bantalan Beton R.54 100,00 100,000 100,000 0,000
SUBTOTAL I 100,00 57,606 52,521 -5,085
Supervisi Pemb. Jalur ganda KA Km. 9+300 s/d Km. 13+800 (SPVCM 1) 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 61, BH 68, BH 75, Jembatan Km.
13+798, JPO Km. 9+600 Termasuk Penataan Emplasemen (SPVCM 2) 100,00
SUBTOTAL II 100,00
TOTAL 100,00 57,606 52,521 -5,085
JALUR GANDA MASENG - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 13+800 S/D 15+800 (JGMC-01) 100,00 50,700 48,446 -2,254
CIGOMBONG (JGMC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 15+800 S/D 17+300 (JGMC-02) 100,00 57,770 65,340 7,570
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 17+300 S/D 19+300 (JGMC-03) 100,00 48,772 52,762 3,990
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 89 (JGMC-04) 100,00 69,760 59,830 -9,930
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 107 (JGMC-05) 100,00 61,320 53,020 -8,300
Pengadaan Bantalan Beton R.54 100,00 100,000 100,000 0,000
SUBTOTAL I 100,00 61,240 61,572 0,332
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 13+800 s/d 19+300 (SPVMC 1) 100,00
JAWA BAGIAN
BARAT Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 89, BH. 107 (SPVMC 2) 100,00
SUBTOTAL II 100,00
TOTAL 100,00 61,240 61,572 0,332
JALUR GANDA PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 19+300 S/D 21+300 (JGCC-01) 100,00 79,910 81,020 1,110
CIGOMBONG - CICURUG PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 21+300 S/D 22+800 (JGCC-02) 100,00 84,490 82,880 -1,610
(JGCC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 22+800 S/D 23+800 (JGCC-03) 100,00 92,840 91,061 -1,779
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 23+800 S/D 24+800 (JGCC-04) 100,00 80,212 81,470 1,257
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 24+800 S/D 26+800 (JGCC-05) 100,00 95,810 96,508 0,698
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 118 (JGCC-06) 100,00 100,000 100,000 0,000
PEMBANGUNAN OVERPASS BH 121 (JGCC-07) 100,00 88,569 89,655 1,086
PEMBANGUNAN JPO 5UNIT (JGCC-08) 100,00 77,907 77,326 -0,581
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 22+225 & KM 22+889 (JGCC-09) 100,00 78,911 79,000 0,089
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 23+278 & KM 23+480 (JGCC-10) 100,00 81,644 79,870 -1,774
SUBTOTAL I 100,00 86,526 86,468 -0,058
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA KM. 19+300 s/d 26+800 Antara
Cigombong - Cicurug (Tahap 2) lintas Bogor - Sukabumi (SPV 01) 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan KA BH. 118 dan BH. 121 antara
Cigombong - Cicurug Lintas Bogor - Sukabumi (SPV 02) 100,00
Supervisi Pembangunan Overpass, dan Pembangunan Jembatan
Penyebrangan Orang (SPV 3) 100,00
Monitoring RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Bogor -
Sukabumi (MYC 2019-2021) (RKL.01)
SUBTOTAL I 100,00
TOTAL 100,00 86,526 86,468 -0,058
FASILITAS OPERASI 60,228 54,250 -5,98
Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
2020 Rencana Realisasi Deviasi
(%) (%) (%) (%)
Kemajuan Pekerjaan
Rencana s/d 19 Juli 2020
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan Rencan
2020 Realisasi Deviasi
a
(%) (%) (%)
(%)
Sumbagut Pembangunan Jalan KA BSL-1 (Km.414+000 s/d Km.418+000) 100,000 99,890 99,760 -0,130
(Besitang - Langsa) BSL-2 (Km 418+000 s/d Km.420+500) 100,000 99,960 99,100 -0,860
BSL-3 (Km.420+500 s/d Km.423+500 ) 100,000 99,860 99,180 -0,680
BSL-4 (Km.423+500 s/d Km.426+000 ) 100,000 99,930 98,230 -1,700
BSL-5 (Km.426+000 s/d Km.429+000 ) 100,000 99,390 97,300 -2,090
BSL-6 (Km.429+000 s/d Km.431+500 ) 100,000 99,860 99,090 -0,770
BSL-7 (Km.431+500 s/d Km.434+000 ) 100,000 99,330 99,979 0,649
BSL-8 (Km.434+000 s/d Km.438+000 ) 100,000 99,980 100,000 0,020
BSL-9 (Km.438+000 s/d Km.441+000 ) 100,000 99,300 96,240 -3,060
BSL-10 (Km.441+000 s/d Km.444+000 ) 100,000 99,190 99,310 0,120
BSL-11 (Km.444+000 s/d Km.446+038 ) 100,000 99,860 99,450 -0,410
BSL-12 (Km.411+000 s/d Km.414+000 ) 100,000 75,310 75,240 -0,070
Pembangunan Stasiun (BSL-13) 100,000 78,220 68,660 -9,560
Pembangunan Persinyalan Elektrik BSL-14 100,000 96,510 92,540 -3,970
Pembangunan Jembatan 2 Unit BSL-15 100,000 53,680 53,700 0,020
Pembangunan Penataan Track (35 KmSp) BSL-16 100,000 36,080 27,410 -8,670
Pembangunan Radio Traindispatching BSL-17 100,000 43,820 56,910 13,090
Pembangunan Overpass Jalan nasional 3 Unit BSL-18 100,000 38,000 27,960 -10,040
Pengadaan Bantalan PC-1067 mm antara Sei Liput -
Besitang (MYC 2017-2019) 100,000 100,000 100,000 0,000
Telaah RKL-RPL Pembangunan Jalan KA antara Sei
Liput - Besitang (MYC 2017-2019) 100,000 100,000 100,000 0,000
Subtotal I 90,577 89,271 -1,306
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 411+000 s/d 414+000 (SPSV-BSL1) 100,000
Supervisi Pembangunan Stasiun KA Antara KA Antara
Sei Liput - Besitang Sebanyak 3 Unit (SPSV-BSL2) 100,000
Supervisi Pembangunan Persinyalan Elektrik Jalan
KA Antara Sei Liput - Besitang (SPSV-BSL3) 100,000
Supervisi Pembangunan Radio Traindispatching
Lintas Medan - Sei Liput (SPSVBSL-4) 100,000
Supervisi Pembangunan Overpass, Jembatan serta
Penataan Track dan Final Tamping Antara Langsa -
Besitang (SPSVBSL-5) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 414+000 s/d 423+500 (JKABB 1) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 423+500 s/d 431+500 (JKABB 2) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 431+000 s/d 441+000 (JKABB 3) 100,000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 441+000 s/d 446+038 (JKABB 4) 100,000
Subtotal II
Total 90,577 89,271 -1,306
Pada kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan evaluasi dan
analisa terhadap jadwal utama (master schedule) dengan membuat milestone
3 (tiga) bulan mendatang untuk Proyek Prioritas.
Milestone ini akan menjadi gambaran proyeksi terhadap jadwal utama (master
schedule) untuk setiap item pelaksanaan pekerjaan, yang kemudian akan di
evaluasi oleh Konsultan PMU terkait proyeksi-proyeksi kritis untuk jalur-jalur
kritisnya.
Durasi
Jenis
No. Perce- Rekomendasi
Pekerjaan
Awal patan
Zona 2
- Pada Proyek DDT Paket A Tahap 2, dimana capaian saat ini adalah 75% dari
target, dan untuk mencapai 90% dari target akan dilakukan koordinasi
dengan konsultan supervisi untuk melakukan percepatan (action plan)
terkait peralatan utama, yaitu antara lain dengan :
- Masalah keterlambatan suplai material girder dan perancah pada JPO1 s/d
JPO 5 pada Proyek Jalur Ganda Cigombong – Cicurug, dimana sistem
perancah yang digunakan untuk membuat JPO dan OP menghambat
pekerjaan track JGCC 1 s/d 4.
Rencana
Nilai Kontrak
s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan (Setelah addendum)
2020
(Rp)
(%)
Rencana
NILAI KONTRAK s/d Des
BALAI NAMA PROYEK PAKET PEKERJAAN
(Rp) 2020
(%)
JALUR GANDA CIOMAS - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 9+300 S/D 10+800 (JGCM-01) Rp 40.474.791.289 100,00
MASENG (JGCM) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 10+800 S/D 12+300 (JGCM-02) Rp 44.435.120.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 12+300 S/D 13+800 (JGCM-03) Rp 49.422.050.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 61 (JGCM-04) Rp 14.775.476.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 68 (JGCM-05) Rp 14.141.867.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 75 (JGCM-06) Rp 12.812.093.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN KM 13+798 (JGCM-07) Rp 15.381.963.600 100,00
PEMBANGUNAN JPO KM 9+600 PENATAAN EMPLASMEN ST MASENG (JGCM-08)Rp 14.263.456.000 100,00
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 6.964.532.740 100,00
SUBTOTAL I Rp 205.706.816.889 100,00
Supervisi Pemb. Jalur ganda KA Km. 9+300 s/d Km. 13+800 (SPVCM 1) Rp 3.490.256.000 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 61, BH 68, BH 75, Jembatan Km.
13+798, JPO Km. 9+600 Termasuk Penataan Emplasemen (SPVCM 2) Rp 2.568.661.000 100,00
SUBTOTAL II Rp 6.058.917.000 100,00
TOTAL Rp 211.765.733.889 100,00
JALUR GANDA MASENG - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 13+800 S/D 15+800 (JGMC-01) Rp 47.095.793.000 100,00
CIGOMBONG (JGMC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 15+800 S/D 17+300 (JGMC-02) Rp 35.287.812.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 17+300 S/D 19+300 (JGMC-03) Rp 45.246.312.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 89 (JGMC-04) Rp 14.631.168.000 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 107 (JGMC-05) Rp 17.263.713.000 100,00
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 10.569.867.550 100,00
SUBTOTAL I Rp 159.524.798.000 100,00
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 13+800 s/d 19+300 (SPVMC 1) Rp 2.770.121.000 100,00
JAWA BAGIAN
BARAT Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 89, BH. 107 (SPVMC 2) Rp 1.820.921.000 100,00
SUBTOTAL II Rp 4.591.042.000 100,00
TOTAL Rp 164.115.840.000 100,00
JALUR GANDA PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 19+300 S/D 21+300 (JGCC-01) Rp 42.366.706.000 100,00
CIGOMBONG - CICURUG PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 21+300 S/D 22+800 (JGCC-02) Rp 42.578.024.000 100,00
(JGCC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 22+800 S/D 23+800 (JGCC-03) Rp 44.565.264.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 23+800 S/D 24+800 (JGCC-04) Rp 57.336.579.000 100,00
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 24+800 S/D 26+800 (JGCC-05) Rp 67.309.304.400 100,00
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 118 (JGCC-06) Rp 26.196.348.000 100,00
PEMBANGUNAN OVERPASS BH 121 (JGCC-07) Rp 25.073.301.000 100,00
PEMBANGUNAN JPO 5UNIT (JGCC-08) Rp 25.368.487.000 100,00
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 22+225 & KM 22+889 (JGCC-09) Rp 27.575.504.200 100,00
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 23+278 & KM 23+480 (JGCC-10) Rp 31.336.871.000 100,00
SUBTOTAL I Rp 389.706.388.600 100,00
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA KM. 19+300 s/d 26+800 Antara
Cigombong - Cicurug (Tahap 2) lintas Bogor - Sukabumi (SPV 01) Rp 2.529.000.000 100,00
Supervisi Pembangunan Jembatan KA BH. 118 dan BH. 121 antara
Cigombong - Cicurug Lintas Bogor - Sukabumi (SPV 02) Rp 1.957.858.000 100,00
Supervisi Pembangunan Overpass, dan Pembangunan Jembatan
Penyebrangan Orang (SPV 3) Rp 1.862.898.000 100,00
Monitoring RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Bogor -
Sukabumi (MYC 2019-2021) (RKL.01) Rp 3.347.329.700
SUBTOTAL I Rp 9.697.085.700 100,00
TOTAL Rp 399.403.474.300 100,00
FASILITAS OPERASI Rp 127.262.361.616
JUMLAH Rp 902.547.409.805
Rencana
Nilai Kontrak s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
(Rp) 2020
(%)
Rencana
Nilai Kontrak s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan
(Rp) 2020
(%)
1. Terkait permasalahan review design pada Proyek DDT Paket A Tahap 2 untuk
pekerjaan Main Line II yang berdampak pada kenaikan biaya sebesar 153% dari
nilai kontrak. Atas permasalahan tersebut, Konsultan PMU telah memberikan
rekomendasi melalui Surat No. 033/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tanggal 20 Juli
2020 dan Surat No. 034/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tangal 23 Juli 2020.
Rekomendasi Final yang diberikan Konsultan PMU antara lain sebagai berikut :
1) Kontrak yang saat ini dilaksanakan saja dengan dilakukan persetujuan
terhadap usulan desain baru dengan mengacu pada pelaksanaan paket
sebelumnya;
2) Untuk evaluasi kewajaran harga dilakukan oleh :
a. Konsultan supervise pada saat sebelum dilakukan persetujuan;
b. Institusi BPKP pada saat pelaksanaan konstruksi;
3) Adanya kemungkinan dampak dari segi biaya sebagai berikut :
- Alternatif 1 : kemungkinan nilai kontrak lama akan sama dengan nilai
desain baru sehingga cukup dengan balance budget;
- Alternatif 2 : kemungkinan nilai kontrak lama akan terlampaui
maksimal sebesar 10% sehingga menjadi kerja tambah dan kontrak
lamanya diaddendum;
- Alternatif 3 : kemungkinan nilai kontrak lama akan terlampaui lebih
dari 10%, mengakibatkan adanya addendum kontrak maksimal 110%
dari kontrak awal dan sisanya dilakukan proses tender sebagai
kontrak baru.
Kemajuan
Pekerjaan
Serapan
Rencana s/d 19 Juli
Nilai Kontrak Selisih Serapan
s/d Des 2020
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan (Setelah addendum) terhadap
2020 Realisasi
(Rp) Progress Fisik
(%) Realisasi % Rp
(%) Terhadap
Nilai Kontrak
Jakban Pekerjaan Sipil 1.078.396.649.000 100,000 97,810 89,760 967.968.832.142 -8,050
Pekerjaan Jalan Rel 363.266.975.000 100,000 95,115 88,771 322.475.726.377 -6,344
Pek. Bangunan Gedung 531.791.000.000 100,000 98,565 93,096 495.076.149.360 -5,469
DDT Paket A Tahap 1
Pekerjaan Fasop 417.458.314.000 100,000 90,190 81,025 338.245.598.919 -9,165
Pekerjaan Supervisi 49.086.990.000 100,000 93,888 46.086.793.171
Total 2.439.999.928.000 100,000 94,30 88,928 2.169.853.099.969 -5,374
Mainline 1 370.037.688.972 14,341 13,947 32,317 119.585.079.945 18,370
Mainline 2 378.556.465.846 68,249 11,542 30,472 115.353.726.273 18,930
DDT Paket A Tahap 2 Pekerjaan Fasop 252.039.416.000 73,089 28,450 55,203 139.133.318.814 26,753
Pekerjaan Supervisi 16.224.593.000 42,133 6.835.907.769
Total 1.016.858.163.818 48,742 16,42 37,459 380.908.032.801 21,035
DDT Paket B Pek. Sistem Persinyalan KA Area Sta. Bekasi 60.713.455.000 82,978 51,080 46,000 27.928.189.300 -5,080
Pek. Bangunan Gedung Sta. Bekasi 104.217.375.759 56,365 25,839 22,500 23.448.909.546 -3,339
Pek. Sipil Sta. Bekasi 44.364.880.049 * 40,013 30,300 13.442.558.655 -9,713
Pek. Listrik Aliran Atas Area Sta. Bekasi 27.330.523.440 86,966 60,255 53,900 14.731.152.134 -6,355
Pek. Jalan Rel Sta. Bekasi 46.999.858.510 70,432 50,201 46,000 21.619.934.915 -4,201
Pek. Jalan Rel KM.21+200 s/d KM.25+000 16.044.706.150 * 40,264 35,500 5.695.870.683 -4,764
Pek. Sistim Persinyalan KA Area Sta. Cikarang 40.334.362.000 * 80,637 57,200 23.071.255.064 -23,437
Pek. Bangunan Gedung Sta. Cikarang 55.996.245.943 * 26,632 25,300 14.167.050.224 -1,332
Pek. Sipil Sta. Cikarang 16.160.175.838 * 45,088 25,400 4.104.684.663 -19,688
Pek. LAA area Sta. Cikarang dan Underpass
Cibitung 6.511.632.380 * 54,692 41,200 2.682.792.541 -13,492
Pek. Jalan Rel Sta. Cikarang 29.307.850.770 * 45,007 37,200 10.902.520.486 -7,807
Pembangunan Underpass di Emplasemen Sta.
Cibitung 93.109.540.040 * 40,072 30,000 27.932.862.012 -10,072
Sub Total I (Rp) 541.090.605.879 42,692 35,064 189.727.780.222 -7,628
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Bekasi 1.742.884.000 * 45,000 784.297.800
Supervisi Pek. Fasilitas Operasi KA Area Sta.
Cikarang dan Underpass Cibitung 1.223.794.000 * 45,000 550.707.300
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Bekasi 4.176.371.760 * 40,000 1.670.548.704
Supervisi Pek. Bangunan Sta. Cikarang 2.541.264.000 * 40,000 1.016.505.600
Supervisi Pek. Pembangunan Underpass di
Emplasemen Sta. Cibitung 2.442.990.000 * 43,000 1.050.485.700
Sub Total II (Rp) 12.127.303.760 41,827 5.072.545.104
Total (I + II) 553.217.909.639 42,692 35,212 194.800.325.326
Total DDT 4.010.076.001.457 67,434 68,467 2.745.561.458.096
Kemajuan
Pekerjaan
Serapan
Rencana s/d 19 Juli Selisih
NILAI KONTRAK s/d Des 2020 Serapan
BALAI NAMA PROYEK PAKET PEKERJAAN
(Rp) 2020 Realisasi terhadap
(%) Realisasi % Rp Progress Fisik
(%) Terhadap
Nilai
JALUR GANDA CIOMAS - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 9+300 S/D 10+800 (JGCM-01) Rp 40.474.791.289 100,00 39,750 Kontrak
36,250 14.672.111.842 -3,50
MASENG (JGCM) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 10+800 S/D 12+300 (JGCM-02) Rp 44.435.120.000 100,00 41,550 34,810 15.468.044.288 -6,74
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 12+300 S/D 13+800 (JGCM-03) Rp 49.422.050.000 100,00 49,750 36,250 17.915.493.125 -13,50
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 61 (JGCM-04) Rp 14.775.476.000 100,00 57,790 33,632 4.969.229.025 -24,16
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 68 (JGCM-05) Rp 14.141.867.000 100,00 58,750 32,238 4.559.080.837 -26,51
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 75 (JGCM-06) Rp 12.812.093.000 100,00 55,910 36,210 4.639.239.475 -19,70
PEMBANGUNAN JEMBATAN KM 13+798 (JGCM-07) Rp 15.381.963.600 100,00 82,930 51,550 7.929.402.236 -31,38
PEMBANGUNAN JPO KM 9+600 PENATAAN EMPLASMEN ST MASENG (JGCM-08)Rp 14.263.456.000 100,00 36,240 34,550 4.928.024.048 -1,69
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 6.964.532.740 100,00 100,000 100,000 6.964.532.740 0,00
SUBTOTAL I Rp 205.706.816.889 100,00 52,521 39,885 82.045.157.616 -12,64
Supervisi Pemb. Jalur ganda KA Km. 9+300 s/d Km. 13+800 (SPVCM 1) Rp 3.490.256.000 100,00 36,250 1.265.217.800
Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 61, BH 68, BH 75, Jembatan Km.
13+798, JPO Km. 9+600 Termasuk Penataan Emplasemen (SPVCM 2) Rp 2.568.661.000 100,00 36,250 931.139.618
SUBTOTAL II Rp 6.058.917.000 100,00 2.196.357.418
TOTAL Rp 211.765.733.889 100,00 52,521 39,781 84.241.515.034 -12,74
JALUR GANDA MASENG - PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 13+800 S/D 15+800 (JGMC-01) Rp 47.095.793.000 100,00 48,446 32,286 15.205.186.201 -16,16
CIGOMBONG (JGMC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 15+800 S/D 17+300 (JGMC-02) Rp 35.287.812.000 100,00 65,340 34,370 12.128.248.050 -30,97
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 17+300 S/D 19+300 (JGMC-03) Rp 45.246.312.000 100,00 52,762 34,200 15.474.271.956 -18,56
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 89 (JGMC-04) Rp 14.631.168.000 100,00 59,830 23,217 3.396.949.792 -36,61
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 107 (JGMC-05) Rp 17.263.713.000 100,00 53,020 32,955 5.689.178.312 -20,07
Pengadaan Bantalan Beton R.54 Rp 10.569.867.550 100,00 100,000 100,000 10.569.867.550 0,00
SUBTOTAL I Rp 159.524.798.000 100,00 61,572 39,156 62.463.701.861 -22,42
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 13+800 s/d 19+300 (SPVMC 1) Rp 2.770.121.000 100,00 23,500 650.978.435
JAWA BAGIAN
BARAT Supervisi Pembangunan Jembatan BH. 89, BH. 107 (SPVMC 2) Rp 1.820.921.000 100,00 36,250 660.083.863
SUBTOTAL II Rp 4.591.042.000 100,00 28,557 1.311.062.298
TOTAL Rp 164.115.840.000 100,00 61,572 38,860 63.774.764.159 -22,71
JALUR GANDA PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 19+300 S/D 21+300 (JGCC-01) Rp 42.366.706.000 100,00 81,020 81,200 27.874.369.510 0,18
CIGOMBONG - CICURUG PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 21+300 S/D 22+800 (JGCC-02) Rp 42.578.024.000 100,00 82,880 63,424 22.382.759.500 -19,46
(JGCC) PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 22+800 S/D 23+800 (JGCC-03) Rp 44.565.264.000 100,00 91,061 90,848 36.867.627.504 -0,21
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 23+800 S/D 24+800 (JGCC-04) Rp 57.336.579.000 100,00 81,470 80,442 37.575.813.718 -1,03
PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA KM 24+800 S/D 26+800 (JGCC-05) Rp 67.309.304.400 100,00 96,508 81,250 52.779.122.059 -15,26
PEMBANGUNAN JEMBATAN JALUR GANDA KA BH 118 (JGCC-06) Rp 26.196.348.000 100,00 100,000 86,372 22.626.265.476 -13,63
PEMBANGUNAN OVERPASS BH 121 (JGCC-07) Rp 25.073.301.000 100,00 89,655 78,024 20.768.173.803 -11,63
PEMBANGUNAN JPO 5UNIT (JGCC-08) Rp 25.368.487.000 100,00 77,326 73,661 14.449.492.735 -3,67
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 22+225 & KM 22+889 (JGCC-09) Rp 27.575.504.200 100,00 79,000 39,150 8.523.337.667 -39,85
PEMBANGUNAN OVERPASS 2 UNIT KM 23+278 & KM 23+480 (JGCC-10) Rp 31.336.871.000 100,00 79,870 71,141 17.805.040.407 -8,73
SUBTOTAL I Rp 389.706.388.600 100,00 86,468 67,141 261.652.002.379 -19,33
Supervisi Pembangunan Jalur Ganda KA KM. 19+300 s/d 26+800 Antara
Cigombong - Cicurug (Tahap 2) lintas Bogor - Sukabumi (SPV 01) Rp 2.529.000.000 100,00 50,196 1.269.450.750
Supervisi Pembangunan Jembatan KA BH. 118 dan BH. 121 antara
Cigombong - Cicurug Lintas Bogor - Sukabumi (SPV 02) Rp 1.957.858.000 100,00 72,498 1.419.408.900
Supervisi Pembangunan Overpass, dan Pembangunan Jembatan
Penyebrangan Orang (SPV 3) Rp 1.862.898.000 100,00 42,616 793.884.007
Monitoring RKL/RPL Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Bogor -
Sukabumi (MYC 2019-2021) (RKL.01) Rp 3.347.329.700 38,224 1.279.486.437
SUBTOTAL I Rp 9.697.085.700 100,00 49,110 4.762.230.094
TOTAL Rp 399.403.474.300 100,00 86,468 66,703 266.414.232.473 -19,77
FASILITAS OPERASI Rp 127.262.361.616 54,250
JUMLAH Rp 902.547.409.805
Kemajuan
Pekerjaan
s/d 19 Juli Serapan
Rencana
2020 Selisih Serapan
Nilai Kontrak s/d Des
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan terhadap
(Rp) 2020 Realisasi Progress Fisik
(%) Realisasi % Rp
(%) Terhadap
Nilai Kontrak
Jatim Pembangunan Jalur KA Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Segmen 3 Pare KM 14+000 - 15+500 (CT.401) 106.742.619.200 100,000 0,475 15,000 16.011.392.880 14,525
Km 44+100 s/d Km 73+600 Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
(Makassar - Parepare) Pare KM 15+500 - 18+500 (CT.402) 111.399.262.000 100,000 8,956 15,000 16.709.889.300 6,044
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 18+500 - 22+500 (CT.403) 127.222.265.000 100,000 14,008 15,000 19.083.339.750 0,992
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 22+500 - 25+000 (CT.404) 144.451.716.000 100,000 9,226 15,000 21.667.757.400 5,774
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 25+000 - 29+600 (CT.405) 105.132.146.000 100,000 10,942 15,000 15.769.821.900 4,058
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 29+600 - 32+600 (CT.406) 159.103.860.000 100,000 11,566 15,000 23.865.579.000 3,434
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 32+600 - 36+600 (CT.407) 101.732.874.000 100,000 8,789 15,000 15.259.931.100 6,211
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 36+600 - 40+400 (CT.408) 114.261.103.000 100,000 6,615 15,000 17.139.165.450 8,385
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 40+400 - 44+100 (CT.409) 137.618.990.000 100,000 8,556 15,000 20.642.848.500 6,444
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 44+100 - 49+100 (CT.410) 117.368.244.000 100,000 16,380 15,000 17.605.236.600 -1,380
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 49+100 - 52+300 (CT.411) 123.608.649.000 100,000 15,370 15,000 18.541.297.350 -0,370
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 52+300 - 56+500 (CT.412) 100.573.618.000 100,000 8,178 15,000 15.086.042.700 6,822
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 56+500 - 60+500 (CT.413) 112.307.555.000 100,000 10,099 15,000 16.846.133.250 4,901
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 60+500 - 66+500 (CT.414) 127.749.693.000 100,000 7,305 15,000 19.162.453.950 7,695
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 66+500 - 71+900 (CT.415) 145.734.917.000 100,000 6,272 15,000 21.860.237.550 8,728
Pembangunan Jalan KA Antara Makasar Pare-
Pare KM 71+900 - 73+600 (CT.416) 180.876.370.000 100,000 25,656 15,000 27.131.455.500 -10,656
Pembangunan Depo Lokomotif dan Balai Yasa
Lintas Makassar-parepare antara Makassar-
Barru (MYC 2018-2020) BG.401 198.000.000.000 100,000 0,000 15,000 29.700.000.000 15,000
Pembangunan Stasiun KA Lintas Makassar -
Parepare Km 14+000 S/D Km 73+600 Antara
Makassar - Barru (Myc 2018 - 2020) BG.402 123.048.132.000 100,000 4,087 15,000 18.457.219.755 10,913
Kemajuan
Pekerjaan
Serapan
Rencana s/d 19 Juli
Selisih Serapan
Nilai Kontrak s/d Des 2020
Balai Nama Proyek Paket Pekerjaan terhadap
(Rp) 2020 Realisasi
Progress Fisik
(%) Realisasi % Rp
(%) Terhadap
Nilai Kontrak
Sumbagut Pembangunan Jalan BSL-1 (Km.414+000 s/d Km.418+000) 88.421.863.000 100,000 99,760 98,500 87.095.534.155 -1,260
KA BSL-2 (Km 418+000 s/d Km.420+500) 77.631.320.000 100,000 99,100 98,500 76.466.850.200 -0,600
(Besitang - Langsa) BSL-3 (Km.420+500 s/d Km.423+500 ) 82.465.492.000 100,000 99,180 98,000 80.816.182.160 -1,180
BSL-4 (Km.423+500 s/d Km.426+000 ) 83.845.529.000 100,000 98,230 98,500 82.587.846.065 0,270
BSL-5 (Km.426+000 s/d Km.429+000 ) 83.426.357.000 100,000 97,300 98,500 82.174.961.645 1,200
BSL-6 (Km.429+000 s/d Km.431+500 ) 74.923.070.000 100,000 99,090 98,500 73.799.223.950 -0,590
BSL-7 (Km.431+500 s/d Km.434+000 ) 78.097.321.000 100,000 99,979 98,500 76.925.861.185 -1,479
BSL-8 (Km.434+000 s/d Km.438+000 ) 91.114.580.000 100,000 100,000 98,500 89.747.861.300 -1,500
BSL-9 (Km.438+000 s/d Km.441+000 ) 80.587.737.000 100,000 96,240 95,000 76.558.350.150 -1,240
BSL-10 (Km.441+000 s/d Km.444+000 ) 81.077.648.000 100,000 99,310 98,000 79.456.095.040 -1,310
BSL-11 (Km.444+000 s/d Km.446+038 ) 63.472.195.000 100,000 99,450 90,000 57.124.975.500 -9,450
BSL-12 (Km.411+000 s/d Km.414+000 ) 113.383.154.000 100,000 75,240 70,447 79.875.407.697 -4,793
Pembangunan Stasiun (BSL-13) 55.499.498.000 100,000 68,660 61,000 33.854.693.780 -7,660
Pembangunan Persinyalan Elektrik BSL-14 88.011.000.000 100,000 92,540 94,732 83.374.918.650 2,192
Pembangunan Jembatan 2 Unit BSL-15 45.213.580.000 100,000 53,700 44,000 19.893.975.200 -9,700
Pembangunan Penataan Track (35 KmSp) BSL-16 30.022.539.000 100,000 27,410 31,250 9.382.043.438 3,840
Pembangunan Radio Traindispatching BSL-17 34.365.617.000 100,000 56,910 56,750 19.502.487.648 -0,160
Pembangunan Overpass Jalan nasional 3 Unit BSL-18 30.019.425.000 100,000 27,960 31,250 9.381.070.313 3,290
Pengadaan Bantalan PC-1067 mm antara Sei Liput -
Besitang (MYC 2017-2019) 30.665.385.000 100,000 100,000 100,000 30.665.385.000 0,000
Telaah RKL-RPL Pembangunan Jalan KA antara Sei
Liput - Besitang (MYC 2017-2019) 3.435.326.000 100,000 100,000 100,000 3.435.326.000 0,000
Subtotal I 1.315.678.636.000 89,271 87,568 1.152.119.049.076
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 411+000 s/d 414+000 (SPSV-BSL1) 2.858.340.000 100,000 81,498 2.329.490.200
Supervisi Pembangunan Stasiun KA Antara KA Antara
Sei Liput - Besitang Sebanyak 3 Unit (SPSV-BSL2) 854.477.000 100,000 59,052 504.587.990
Supervisi Pembangunan Persinyalan Elektrik Jalan
KA Antara Sei Liput - Besitang (SPSV-BSL3) 3.572.240.000 100,000 87,475 3.124.808.280
Supervisi Pembangunan Radio Traindispatching
Lintas Medan - Sei Liput (SPSVBSL-4) 1.378.611.300 100,000 48,150 663.801.341
Supervisi Pembangunan Overpass, Jembatan serta
Penataan Track dan Final Tamping Antara Langsa -
Besitang (SPSVBSL-5) 3.131.150.000 100,000 58,350 1.827.026.025
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 414+000 s/d 423+500 (JKABB 1) 6.683.000.000 100,000 99,673 6.661.117.000
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 423+500 s/d 431+500 (JKABB 2) 6.541.900.000 100,000 99,902 6.535.504.800
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 431+000 s/d 441+000 (JKABB 3) 6.454.951.000 100,000 99,661 6.433.090.452
Supervisi Pembangunan Jalan KA Antara Langsa -
Besitang KM 441+000 s/d 446+038 (JKABB 4) 2.741.265.000 100,000 93,554 2.564.576.135
Subtotal II 34.215.934.300 89,561 30.644.002.223
Total 1.349.894.570.300 89,271 87,619 1.182.763.051.299
Untuk itu, perlu dibuat kajian yang lebih komprehensif, agar dapat lebih tepat
sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Tidak tercapainya progress fisik sesuai rencana pada beberapa proyek prioritas
dapat berpotensi mengakibatkan tidak beroperasinya jalur proyek tersebut,
sesuai target yang telah ditentukan, seperti halnya pada jalur Manggarai – Bekasi
di BTP Wilayah Jakarta Banten
• Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu dikaji lebih detil dan
komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi
lingkungan atau alam di area proyek.
• Hal ini terkait adanya kejadian amblasan atau longsor di lereng area
Cigombong – Cicurug yang telah terjadi untuk ketiga kalinya, yang berpotensi
menghambat penyelesaian proyek.
Tidak tercapainya progress fisik sesuai rencana pada beberapa proyek prioritas,
terutama pada proyek dengan deviasi sebesar -2%, yang dikategorikan sebagai
proyek kritis dapat berpotensi mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dan
potensi risiko tidak beroperasinya jalur proyek tersebut, sesuai target yang telah
ditentukan.
Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu dikaji lebih detil dan
komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi
lingkungan atau alam di area proyek, potensi risiko atas metode pelaksanaan yang
tidak tepat dapat menghambat penyelesaian proyek dan kesalahan teknis pada
proses pelaksanaan pekerjaan yang juga berdampak pada keamanan dan
keselamatan kerja.
Pada kurun bulan Juli 2020, Tenaga Ahli di bidang Keamanan dan Keselamatan telah
melakukan identifikasi atas SHE Plan / Rencana K3L di masing-masing proyek, dan
masih ada beberapa proyek yang teridentifikasi belum menyampaikan laporan
rencana K3L tersebut. Untuk hal ini Konsultan PMU merekomendasikan agar
konsultan K3 di setiap proyek menyampaikan laporan tersebut.
Pengendalian dan pengawasan atas SHE Plan / Rencana K3L dapat diidentifikasi pada
kurun bulan Juli 2020 sebagai berikut :
1. Kebijakan K3 Project √ √ √ √
2. Organisasi K3 √ √ √ √
3. Perencanaan K3 : √ √ √ √
a Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan Belum ada
pengendalian risiko K3 √ √ laporan bulanan √ √
RK3K
b Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan
√ √ √ √
persyaratan lainnya
c Sasaran dan program K3
√ √ √ √
4. Pengendalian Operasi K3 √ √ √ √
5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 √ √ √ √
6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 (continuos improvement) √ √ √ √
(RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek
NO.
Pembangunan Pengembangan Jalur Elektrifikasi Jalur Makasar- Mojokerto- Bangil- Malang-
Jalur KA KA Lintas Banjar - KA Lintas Parepare Jombang Probolinggo Sumber
Bandara NYIA Kroya Joyakarta-Solo Pucung
1. Kebijakan K3 Project √
2. Organisasi K3 √
3. Perencanaan K3 : √
a Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan Belum ada Belum ada
pengendalian risiko K3 laporan RK3K laporan RK3K √
Informasi dari PCE untuk periode ini
b Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan Kontraktor Belum ada Laporan bulanan
√
persyaratan lainnya RK3K
c Sasaran dan program K3
√
4. Pengendalian Operasi K3 √
5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 √
6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 (continuos improvement) √
Sedangkan untuk pengawasan (monitoring) kejadian pada kurun bulan Juli 2020
belum ada laporan yang dapat diidentifikasi sesuai format berikut :
JML TOTAL
NO BALAI FATALITY LTI MTI FAI INCIDENT NEAR MISS
KEJADIAN KEJADIAN
1 JAKBAN
2 JABAR
3 JATENG
4 JATIM
5 SUMBAGUT
6 SUMSEL
7 SUMBAR
Data umum dari masing-masing Proyek di BTP selain dari Proyek Prioritas dapat
diinformasikan sebagai berikut :
11. Peningkatan jalan kereta api antara Stasiun Padang - Stasiun Duku Lintas Padang
– Pariaman pada BTP Sumatera Barat
14. Lanjutan Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera Segmen Rantau Prapat - Pondok
S2, Lintas Medan – Binjai pada BTP Sumatera Utara
KESIMPULAN
Pada kurun bulan Juli 2020, Konsultan PMU telah melakukan pendampingan terhadap
seluruh proyek-proyek perkeretaapian pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Direktorat
Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sesuai sesuai
Surat Perjanjian Kontrak Nomor 01/KTR/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020 dan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor 01/SPMK/PMUPTP/PEM.MRTEW/VI/2020 tanggal 18
Juni 2020, yang meliputi kegiatan pengendalian, evaluasi dan analisa engineering terhadap
perkembangan proyek serta pemberian rekomendasi baik teknis maupun non teknis pada
setiap tahapan proyek yang bersifat strategis kepada Direktur Prasarana Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sehingga proyek secara
keseluruhan dapat berjalan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan.
Terhitung tanggal 22 Juni 2020 Konsultan PMU telah memobilisasi personil ke setiap BTP
tersebut, yaitu Project Control Engineer (PCE) dan Asisten Project Control Engineer (Asisten
PCE) yang teleh memulai fungsi tugasnya dan menyampaikan laporan setiap perkembangan
pekerjaan di proyek-proyek tersebut.
3. Pengembangan Perkeretaapian
Wilayah Metropolitan Banten
Hingga Laporan Bulanan ini selesai dibuat, proyek-proyek prioritas tersebut adalah sebagai
berikut :
Secara Umum, tahapan pelaksanaan Pekerjaan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk
Program dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian terbagi menjadi 2 lingkup
pekerjaan, yaitu:
Beberapa potensi masalah dan risiko yang dapat dikategorikan sebagai isu-isu penting dan
harus segera mendapatkan tindak lanjut, antara lain sebagai berikut :
Pada kurun bulan Juli 2020 ini, Konsultan PMU mengidentifikasikan bahwa penyerapan
anggaran secara keseluruhan, yang ditargetkan sebesar 90% berpotensi tidak tercapai,
diakibatkan oleh adanya beberapa keterlambatan pekerjaan pada tiap Balai Teknik
Perkeretaapian. Untuk hal ini perlu dilakukan koordinasi dengan konsultan supervisi
guna melakukan percepatan.
Diidentifikasi juga bahwa Pembangunan Jalur Besitang – Langsa di wilayah Aceh, tidak
mendapatkan respon dari masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi kereta api di
jalur tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan anggaran untuk pembangunan berpotensi
tidak tepat sasaran. Untuk itu, perlu dibuat kajian yang lebih komprehensif, agar dapat
lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Konsultan PMU telah mengidentifikasi beberapa potensi risiko terkait anggaran dan
telah memberikan rekomendasi untuk hal tersebut, antara lain terkait permasalahan
kelebihan pembayaran seperti diindikasikanpada proyek DDT Paket A Tahap 2,
Pembangunan Jalur Ganda (Ciomas - Cicurug), dan Pembangunan Jalur KA Segmen 3
(Makassar – Parepare), dan juga terkait masalah keterlambatan pembayaran yang
berakibat pada serapan anggaran.
Tidak tercapainya progress fisik sesuai rencana pada beberapa proyek prioritas,
terutama pada proyek dengan deviasi sebesar -2%, yang dikategorikan sebagai proyek
kritis dapat berpotensi mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dan potensi risiko tidak
beroperasinya jalur proyek tersebut, sesuai target yang telah ditentukan, seperti halnya
pada jalur Manggarai – Bekasi di BTP Wilayah Jakarta Banten.
Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu dikaji lebih detil dan
komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi lingkungan
atau alam di area proyek. Hal ini terkait adanya kejadian amblasan atau longsor di lereng
area Cigombong – Cicurug yang telah terjadi untuk ketiga kalinya, yang berpotensi
menghambat penyelesaian proyek.
Potensi risiko atas metode pelaksanaan yang tidak tepat, selain dapat menghambat
penyelesaian proyek dan kesalahan teknis pada proses pelaksanaan pekerjaan, juga
dapat berdampak pada keamanan dan keselamatan kerja.
4) Hambatan – Hambatan
Pada Proyek DDT Paket A Tahap 2 terdapat permasalahan review design untuk
pekerjaan Main Line II yang berdampak pada kenaikan biaya sebesar 153% dari nilai
kontrak. Kontraktor telah menyampaikan usulan perubahan tersebut kepada Balai
Teknik Perkeretaapian Direktorat Prasarana Kementerian Perhubungan pada April
2020. Atas permasalahan tersebut, Konsultan PMU telah memberikan rekomendasi
melalui Surat No. 033/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tanggal 20 Juli 2020 dan Surat No.
034/SK.497/PMU-JCM/VII/2020 tangal 23 Juli 2020 sebagaimana terlampir.
Permasalahan lahan di BTP Jawa Bagian Timur, khususnya pada Proyek Pembangunan
KA Segmen 3 Jalur Makassar – Pare Pare. Terkait hal ini telah dikeluarkan rekomendasi
oleh Konsultan PMU sebagaimana terlampir.
Hambatan untuk menuju area proyek ini tidak sama, namun dapat diidentifikasi,
antara lain yaitu, akses jalur yang terhambat disebabkan karena adanya jembatan
yang belum berfungsi, konstruksi JPO yang menghambat pekerjaan dan adanya faktor
ala, seperti longsor dan banjir yang menyebabkan tertutupnya akses menuju area
proyek.
Selain itu, data yang diberikan terkadang tidak secara menyeluruh sehingga evaluasi
tidak dapat dilakukan dengan mendalam dan rekomendasi menjadi kurang tepat.
Untuk hal tersebut kiranya mohon bantuan agar data-data yang diperlukan dapat
diberikan dengan menyeluruh dan dapat diterima segera, sebagai bahan
pertimbangan bagi Konsultan PMU untuk mengeluarkan rekomendasi terkait
pelaksanaan teknis dan penyerapannya.
Guna mencapai target penyerapan anggaran yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Konsultan PMU
senantiasa melakukan pendampingan terhadap seluruh proyek-proyek perkeretaapian pada
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Direktorat Prasarana Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia yang meliputi kegiatan pengendalian, evaluasi dan analisa
engineering terhadap perkembangan proyek.
Pada pelaksanaan pendampingan yang dilakukan Konsultan PMU selama kurun bulan Juli
2020, telah mengidentifikasi beberapa masalah, potensi masalah dan risiko. Atas
permasalahan yang timbul tersebut, Konsultan PMU telah mengeluarkan beberapa
rekomendasi sebagaimana terlampir.
Secara umum, saran dan rekomendasi terhadap pelaksanaan proyek untuk dilakukan
beberapa percepatan di berbagai aspek baik teknis maupun non teknis agar kedepannya
target pencapaian serapan sebesar 90% dapat dicapai. Pada kondisi di akhir bulan Juli 2020
ini, Konsultan PMU memberikan saran dan rekomendasi sebagai berikut :
3) Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pekerjaan di beberapa proyek perlu ada perbaikan serta dikaji lebih
detil dan komprehensif, terutama yang terkait masalah struktur lahan dan kondisi
lingkungan atau alam di area proyek.
4) Hambatan – Hambatan
Permasalahan lahan di BTP Jawa Bagian Timur, khususnya pada Proyek Pembangunan
KA Segmen 3 Jalur Makassar – Pare Pare. Terkait hal ini telah dikeluarkan rekomendasi
oleh Konsultan PMU sebagaimana terlampir.
Hambatan terkait akses menuju area proyek tidak sama, namun dapat diidentifikasi,
antara lain yaitu, akses jalur yang terhambat disebabkan karena adanya jembatan
yang belum berfungsi, konstruksi JPO yang menghambat pekerjaan dan adanya faktor
ala, seperti longsor dan banjir yang menyebabkan tertutupnya akses menuju area
proyek.
Untuk hal ini, mohon bantuan agar data-data yang diperlukan dapat diberikan dengan
menyeluruh dan dapat diterima segera, sebagai bahan pertimbangan bagi Konsultan
PMU untuk mengeluarkan rekomendasi terkait pelaksanaan teknis dan
penyerapannya.
Demikian Laporan Bulanan periode Juli 2020 disampaikan sebagai bagian dari tanggung jawab
kami selaku Konsultan Proyek Manajemen Unit (PMU) untuk Program Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian.
Dengan kerjasama yang baik di semua unit dan stakeholder di lingkungan Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, kami yakin dapat memenuhi target dalam
menjalankan Proyek Manajement Unit (PMU) di lingkungan Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sehingga keselurahan proyek-proyek perkeretaapian
dapat berjalan sesuai target yang ditentukan.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Rekomendasi Konsultan PMU (Evaluasi dan Analisa)
LAMPIRAN 6 : Korespondensi