Anda di halaman 1dari 30

PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN

BAGIAN-BAGIAN JALAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DASAR Perbendaharaan
Pengelolaan
Negara
HUKUM BMN dan
Pendelegasian
Keuangan Pengelolaan Peraturan Kewenangan di
Negara UU 1 BMN/D Menteri PUPR
UU 1 Keuangan no
Tahun 2004 115 tahun 2020
Tahun 2004 Permen PUPR
Permen PUPRdan
no 28/2018
PP 27
UU 17 no Kepmen
28/2018 PUPR
dan
UU 17 Pemanfaatan Kepmen
Tahun 2003
Tahun 2014 no 75PUPR
tahun
Tahun 2003 BMN no 75 2020
tahun
2020

SOP Pemanfaatan Bagian-


Bagian Jalan Nasional dan
UU 38 Permen PU 20 Jalan Tol
UU 38
Tahun 2004 Tahun 2010
Tahun 2004 SE Dirjen
Bina Marga
PP 34 No 11
PP 34 Tahun 2017 dan
Jalan Tahun 2006
PEDOMAN
PEMANFAATAN
Tahun 2006 no 12 tahun
DAN
PENGGUNAAN 2021
BAGIAN-BAGIAN
Jalan JALAN 2
2
AMANAT PERATURAN PERUNDANGAN

Penyelenggara Jalan harus patuh thd UU No 38 tahun 2004 tentang Jalan,


selain itu dalam pengelolaan aset harus mengikuti UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pemerintan Pusat
Status Jalan
c.q. Kementarian • Aset Pem
Nasional
(Kep men PU) PUPR Pusat • UU No 1 tahun
• UU No 38 Tahun 2004 Tentang
2004 Tentang Perbendaharaan
Jalan Status Jalan • Aset Negara
Provinisi Pemerintah Provinsi
• PP No 34 tahun Pemprov
(Kep Gubernur) • PP No 27 tahun
2006 Tentang
2014Tentang
Jalan
Status Jalan Pengelolaan
Kab/Kota Pemerintah • Aset BMN/D
(kep Kabupaten Kota Pemkab/kot
Bupati/Walikota

3
DASAR HUKUM PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
PP 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN

Pasal: 46, 47, 48, 49, 52

• Rumija dapat dimanfaatkan: utilitas/bangunan


utilitas, penanaman pohon, prasarana moda
transportasi lain
• Penempatan utilitas ditempatkan pada sisi
terluar
• Desain dan rencana kerja harus disetujui oleh
penyelenggara jalan

4
DASAR HUKUM PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
PP 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN (lanjutan…)

5
Latar Belakang
Filosofi

• Jalan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi dalam


membangun suatu daerah tetapi berfungsi sosial, politik dan
ketahanan Negara dan sarana pembangunan ekonomi.

• Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang mempunyai


peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

• Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan


menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik
Indonesia.
6 6
Klasifikasi Jalan
• Berdasarkan Fungsi Arteri Primer (wilayah tingkat nasional )
Arteri Sekunder (wilayah perkotaan)
- Jalan Arteri
- Jalan Kolektor
- Jalan Lokal
- Jalan Lingkungan

• Berdasarkan Status dan Wewenang Penyelenggaraan Jalan


- Jalan Nasional (Menteri PUPR)
- Jalan Provinsi (Gubernur)
- Jalan Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota)
7
a

c
d
e b

e c
a b
d
8
MAKSUD DAN TUJUAN PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
BERDASARKAN PERMEN PU NOMOR 20 TAHUN 2010

Maksud

• Untuk menjamin bahwa pemanfaatan ruang manfaat jalan


dan ruang milik jalan selain peruntukannya, penggunaan
ruang manfaat jalan yang memerlukan perlakuan khusus
terhadap konstruksi jalan dan jembatan, serta penggunaan
ruang pengawasan jalan dapat dilaksanakan secara tertib

Tujuan
• Untuk pengamanan fungsi jalan untuk menjamin kelancaran
dan keselamatan dan keamanan konstruksi jalan

9
Lingkup Pengaturan Pemanfaatan Bagian – Bagian Jalan

• Pemanfaatan Rumaja dan Rumija untuk selain peruntukannya


meliputi bangunan dan jaringan utilitas, iklan, media informasi,
bangun–bangunan, dan bangunan gedung di dalam ruang
milik jalan;
• penggunaan ruang manfaat jalan yang memerlukan perlakuan
khusus terhadap konstruksi jalan dan jembatan berupa
muatan dan kendaraan dengan dimensi, muatan sumbu
terberat dan/atau beban total melebihi standar;
• Pembangunan Underpass/Overpass
• Pembangunan Simpang Susun dan Prasarana Transportasi Lain
Sejajar Jalan Tol

10
PENGERTIAN

Persetujuan dari penyelenggara jalan atau pemberi izin tentang


IZIN pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan dengan
persyaratan tertentu yang harus dipenuhi

Pertimbangan teknis dari penyelenggara jalan tentang penggunaan


ruang pengawasan jalan agar tidak mengganggu kelancaran dan
REKOMENDASI keselamatan pengguna jalan serta tidak membahayakan konstruksi
jalan, serta guna menjamin peruntukan ruang pengawasan jalan

Persetujuan dari penyelenggara jalan tentang penggunaan ruang


DISPENSASI manfaat jalan yang memerlukan perlakukan khusus terhadap
konstruksi jalan

11
LINGKUP PENGATURAN

IZIN
• Pemanfaatan RUMAJA dan RUMIJA selain peruntukannya (bangunan utilitas,
iklan dan media informasi, bangun-bangunan, dan bangunan gedung)

REKOMENDASI
• Rekomendasi Penggunaan RUWASJA yang tidak mengganggu keselamatan
pengguna jalan dan keamanan konstruksi jalan dalam rangka pemberian
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Pemerintah Daerah

DISPENSASI
• Penggunaan RUMAJA yang memerlukan perlakuan khusus terhadap konstruksi
jalan dan jembatan (muatan dan kendaraan dengan dimensi, MST dan/atau
beban total melebihi standar)

12
WEWENANG PENYELENGGARAAN JALAN
DALAM PEMANFAATAN BAGIAN – BAGIAN JALAN
NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/ KOTA

Pejabat yang
Dirjen Bina Marga untuk Pejabat yang Ditunjuk
ditunjuk
Izin Jalan Tol dan Ka. Balai
Gubernur
Bupati/Walikota
untuk Jalan Nasional

Pejabat yang
Dirjen Bina Marga untuk Pejabat yang Ditunjuk
ditunjuk
Rekomendasi Jalan Tol dan Ka. Balai Bupati/Walikota
Gubernur
untuk Jalan Nasional

Pejabat yang
Dirjen Bina Marga untuk Pejabat yang Ditunjuk
ditunjuk
Dispensasi Jalan Tol dan Ka. Balai
Gubernur
Bupati/Walikota
untuk Jalan Nasional

13 13
SE DIRJEN BINA MARGA NOMOR 12/SE/Db/2021
Tentang Prosedur Perizinan Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Nasional

14
Layanan Perizinan Jalan Nasional dapat diakses melalui https://binamarga.pu.go.id/izin-rumija/

15
A. I Z I N

Meliputi :
• Jaringan Utilitas
• Iklan dan Media Informasi
• Bangun Bangunan
• Bangunan Gedung di
Rumija

16
DIAGRAM ALIR IZIN PEMANFAATAN BAGIAN – BAGIAN JALAN NASIONAL
Untuk Jangka Waktu Sewa BMN ≤ 3 Tahun

BB/BPJN mengajukan Permohonan Persetujuan


Pemohon Mengajukan Ijin Pemanfaatan Bagian – Bagian
Pemanfaatan BMN Kepada KPKNL untuk jangka waktu
Jalan Kepada Kepala BB/BPJN
sewa ≤ 3 Tahun

BB/BPJN bersama Satker melakukan Evaluasi Dan KPKNL melakukan pemeriksaan dokumen permohonan
Kunjungan Lapangan persetujuan pemanfaatan BMN, melakukan penilaian
BMN dan menerbitkan surat persetujuan pemanfaatan
BMN untuk disampaikan kepada BB/BPJN
BB/BPJN menerbitkan Rekomendasi Teknis Pemanfaatan
Bagian-bagian Jalan
BB/BPJN menyampaikan surat persetujuan pemanfaatan
BMN kepada pemohon agar pemohon melakukan
pembayaran sewa BMN ke rekening kas negara
BB/BPJN mengajukan Permohonan Ijin Prinsip
Pemanfaatan BMN kepada Dirjen Bina Marga cq
Setditjen Bina Marga BB/BPJN Membuat SK Dan Perjanjian Pemanfaatan BMN
antara BB/BPJN dan Pemohon

Setditjen Bina Marga memeriksa dokumen permohonan


pemanfaatan BMN dan mengajukan Ijin Prinsip
pemanfaatan BMN kepada Sekjen PUPR Selesai

Sekjen PUPR menerbitkan Izin Prinsip Pemanfaatan BMN


Kepada Setditjen Bina Marga untuk jangka waktu sewa
≤ 3 Tahun

Setditjen Bina Marga menyampaikan ijin prinsip


Pemanfatan BMN kepada BB/BPJN

17
DIAGRAM ALIR IZIN PEMANFAATAN BAGIAN – BAGIAN JALAN NASIONAL
Untuk Jangka Waktu Sewa BMN > 3 Tahun

Pemohon Mengajukan Ijin Pemanfaatan Bagian – Bagian Ditjen


KPKNL PKNSI Kemenkeu
melakukan melakukan
pemeriksaan pemeriksaan
dokumen permohonan
Jalan Kepada Kepala BB/BPJN dokumen permohonan
persetujuan persetujuan
pemanfaatan pemanfaatan
BMN, melakukan BMN,
penilaian
BMNmelakukan penilaiansurat
dan menerbitkan BMNpersetujuan
dan menerbitkan surat
pemanfaatan
persetujuan pemanfaatan
BMN untuk BMN
disampaikan untukBB/BPJN
kepada disampaikan
BB/BPJN bersama Satker melakukan Evaluasi Dan kepada Sekjen PUPR
Kunjungan Lapangan

Sekjen PUPR menyampaikan persetujuan pemanfaatan


BMN kepada Setditjen Bina Marga
BB/BPJN menerbitkan Rekomendasi Teknis Pemanfaatan
Bagian-bagian Jalan dan meminta pemohon untuk
Setditjen Bina Marga menyampaikan persetujuan
Pemanfatan BMN kepada BB/BPJN
BB/BPJN mengajukan Permohonan Ijin Prinsip
Pemanfaatan BMN kepada Dirjen Bina Marga cq
Setditjen Bina Marga BB/BPJN menyampaikan surat persetujuan pemanfaatan
BMN kepada pemohon agar pemohon melakukan
pembayaran sewa BMN ke rekening kas negara
Setditjen Bina Marga memeriksa dokumen permohonan
pemanfaatan BMN dan mengajukan Ijin Prinsip
pemanfaatan BMN kepada Sekjen PUPR
BB/BPJN Membuat SK Dan Perjanjian Pemanfaatan BMN
antara BB/BPJN dan Pemohon

Sekjen PUPR menerbitkan Izin Prinsip Pemanfaatan BMN


dan mengajukan Permohonan Persetujuan Pemanfaatan
BMN kepada Ditjen PKNSI Kemenkeu untuk jangka waktu Selesai
sewa BMN > 3 Tahun

18
PMK Nomor 115/PMK.06/2020
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tata Cara Pelaksanaan Sewa BMN

Sewa adalah Pemanfaatan


oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dan menerima
imbalan uang tunai

BMN yang akan


disewakan harus
dilakukan Penetapan
Status Penggunaan
(PSP) terlebih dahulu
19
Jangka Waktu Sewa
JANGKA WAKTU SEWA:

 Paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian


 Jangka waktu Sewa BMN dapat lebih dari 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk:
o kerja sama infrastruktur;
o kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun;
atau
o ditentukan lain dalam Undang-Undang.

PENETAPAN JANGKA WAKTU SEWA PERIODESITAS SEWA:


Per Tahun
PENGGUNA PENGELOLA
• Tanah/bangunan • Tanah/bangunan Per Bulan
• Sebagian T/B • Sebagian T/B
• Selain T/B • Selain T/B
Per Jam
dengan persetujuan
Pengelola Barang
Per Hari

Kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun ditetapkan oleh Pengelola
20
Barang berdasarkan hasil kajian dari tim internal Pengelola Barang dan/ atau hasil kajian dari Pengguna Barang
Besaran Tarif Sewa
-FORMULA DASAR-

TARIF DASAR SEWA

FAKTOR
TARIF SEWA TARIF POKOK
PENYESUAI
BMN SEWA BMN
SEWA

Digunakan oleh:
Pengelola Barang Pengguna Barang
• menghitung besaran Sewa, • menghitung usulan besaran
untuk BMN berupa tanah dan/ Sewa, untuk BMN berupa
atau bangunan yang berada selain tanah dan/ atau
pada Pengelola Barang/ bangunan, yang status
Pengguna Barang; dan penggunaannya berada pada
• mengkaji usulan Sewa BMN Pengguna Barang.
dari Pengguna Barang
21
Besaran Tarif Sewa
-FORMULA DASAR-

TARIF DASAR SEWA

TARIF POKOK FAKTOR


TARIF SEWA
SEWA BMN PENYESUAI
BMN (Harga Pasar/ nilai wajar BMN) SEWA

Digunakan oleh:
Pengelola Barang Pengguna Barang
• menghitung besaran Sewa, • menghitung usulan besaran
untuk BMN berupa tanah dan/ Sewa, untuk BMN berupa
atau bangunan yang berada selain tanah dan/ atau
pada Pengelola Barang/ bangunan, yang status
Pengguna Barang; dan penggunaannya berada pada
• mengkaji usulan Sewa BMN Pengguna Barang.
dari Pengguna Barang
22
Faktor penyesuai untuk penyedian infrastruktur
(PMK 115 /PMK.06/2020 tentang pemanfaatan bmn)
No Infrastruktur Jenis Range Besaran faktor
penyesuai
Pelabuhan Laut Dan Pelabuhan Sungai Dan/ Atau
1 Transportasi 1% - 30 %
Danau;
Bandar Udara, Terminal, Dan Perkeretaapian 1% - 50 %

2 Jalan 7% - 50 %
Sumber Daya Air Dan
3 7% - 50 %
Pengairan
4 Air Minum 5% - 30 %

5 Infrastruktur Air Limbah 5% - 20 %

Telekomunikasi Dan
6 20% - 85 %
Informatika
Minihydro Dan Mikrohydro ( < 10 MW),
Ketenagalistrikan 0%
Tenaga Air
Tenaga Surya Fotovoltaik,
Tenaga Bayu,
Tenaga Biomassa,
1% - 30 %
Tenaga Biogas,
Tenaga Sampah,
Tenaga Panas Bumi

7 Transmisi, Distribusi, Dan Instalasi Tenaga Listrik 1% - 20 %

8 Sarana Persampahan 5% - 20 %

Minyak Dan/ Atau Gas


9 30% - 90 % 23
Bumi
Bentuk Pemberian Izin Jalan Nasional

PEMASANGAN UTILITAS BERUPA KABEL TELKOM, PDAM, PLN, DLL

Penempatan Iklan

24
24
B. DISPENSASI
Persyaratan Administrasi :
surat pernyataan kesanggupan untuk
melakukan perbaikan alinemen vertikal
dan horizontal, pelebaran jalur lalu lintas,
peninggian ruang bebas, peningkatan
kekuatan struktur jalan, peningkatan
kekuatan struktur jembatan, dan
pengaturan lalu lintas

Persyaratan Teknis :
 rute;
 jenis muatan yang diangkut;
 jumlah angkutan;
 berat dan dimensi angkutan;
 rencana teknis; dan
 jadwal waktu pelaksanaan.

25
Diagram Alir DISPENSASI

Pemohon Mengajukan Dispensasi


Penggunaan Bagian – Bagian Jalan
Kepada Kepala Balai

Balai Bersama Satuan Kerja melakukan


Evaluasi Dan Kunjungan Lapangan

Balai Memberikan Rekomendasi Teknis


Persetujuan/Penolakan Dispensasi Penggunaan &
Pemanfaatan Bagian-bagian Jalan Dan Meminta
Pemohon Melengkapi Persyaratan, Yaitu:
1. Jaminan Konstruksi
2. Polish Asuransi Kerugian Pihak Ketiga
3. Amdalalin dari instansi terkait

Balai Memberikan Dispensasi


Penggunaan Bagian-bagian Jalan
26
BENTUK PEMBERIAN
DIPENSASI

27
C. REKOMENDASI
Persyaratan Administrasi :
Permohonan rekomendasi diajukan secara
tertulis oleh instansi yang berwenang
menerbitkan izin mendirikan bangunan
dan disampaikan kepada penyelenggara
jalan.
Persyaratan Teknis :
 gambar situasi bangunan;
 jenis peruntukan bangunan;
 rencana jalan akses; dan
 rencana sistem drainase.
Rekomendasi penyelenggara jalan atas
penggunaan ruang pengawasan jalan
merupakan persyaratan penerbitan izin
mendirikan bangunan di ruang
pengawasan jalan yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.

28 28
Diagram Alir REKOMENDASI.

Pemohon Mengajukan Rekomndasi


Penggunaan Bagian – Bagian Jalan
Kepada Kepala Balai

Balai Bersama Satuan Kerja melakukan


Evaluasi Dan Kunjungan Lapangan

Balai Memberikan Rekomendasi Teknis


Persetujuan/Penolakan untuk
Rekomendasi Penggunaan Bagian-bagian
Jalan Dan Meminta Pemohon Melengkapi
Persyaratan, Yaitu Izin Instansi Pemerintah
Terkait mendirikan Bangunan

Balai Memberikan Rekomendasi


Penggunaan & Pemanfaatan Bagian-
bagian Jalan 29
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai