Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK

PEMBANGUNAN KINCIR ANGIN SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI


ALTERNATIF PADA OBJEK AGROWISATA SIGANTANG SIRA
Jln. Pinto Angen, Trumon, Aceh Selatan, 23774

Disusun oleh:
Muhammad Afdal (1804105010040)
Irfan Maulana S (1804105010072)
Anta Maulana (1804105010074)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2021
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN........................................................................................1
2. PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN PROYEK.................................2
3. CAKUPAN PROYEK..................................................................................2
4. DAFTAR MILESTONE...............................................................................3
5. BASELINE JADWAL DAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE.......4
6. RENCANA MANAJEMEN PERUBAHAN...............................................4
7. RENCANA MANAJEMEN KOMUNIKASI..............................................5
8. RENCANA MANAJEMEN BIAYA...........................................................6
9. RENCANA MANAJEMEN PEMBELIAN.................................................7
10. RENCANA MANAJEMEN CAKUPAN PROYEK..................................7
11. RENCANA MANAJEMEN JADWAL.....................................................8
1. PENDAHULUAN
Project Charter
Nama Proyek : Pembangunan Kincir Angin
Tanggal Mulai Proyek : 23 Juni 2021
Tanggal Selesai Proyek : 24 Desember 2021
Manager Proyek : Muhammad Afdal, Irfan Maulana, Anta Maulana
Tujuan Proyek
Tujuan proyek ini adalah membangun kincir angin yang dapat membangkitkan
energy listrik alternative sebagai pemasok energy listrik tambahan pada objek
Agrowisata Sigantang Sira yang baru dibuka oleh Tgk. Abrar Muda dan
diresmikan oleh Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, M.T. Dimana pada
Objek Agrowisata tersebut akan dibangun berbagai fasilitas seperti mushalla,
villa, pondok-pondok, area lokasi permainan anak-anak serta orang dewasa dan
juga gedung-gedung rapat untuk acara pertemuan. Dikarenakan pada daerah
lokasi objek agrowisata tersebut pemasokan dan pelayanan energy listrik masih
kurang memadai dan terjamin maka perlu dibangun pembangkit energy listrik
tambahan. Dengan demikian dapat mempercepat perkembangan dan
pembangunan objek Agrowisata Sigantang Sira. Proyek ini dimulai dengan
surve lokasi dan analisis kecepatan angin, perancang arsitektur kincir angin
yang akan dibangun, pengujian kincir angin, serta implementasi dan
pemasangan kincir angin. Proyek ini akan dikerjakan selama 6 bulan dengan
estimasi total biaya yang diperlukan sebesar Rp. 310.300.000.
Faktor Penentu Keberhasilan
Berikut ini adalah beberapa faktor penentu keberhasilan proyek, yaitu:
a. Komitmen dan dukungan dari pihak manajemen
b. Komitmen dan dukungan dari tim proyek
c. Ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi
masing-masing
d. Kerjasama yang baik dari semua pihak yang sesuai dengan kompetensi
masing-masing
e. Kontinuitas pelaksanaan proyek (tanpa adanya interupsi)
f. Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek
g. Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap
h. Tersedianya semua fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan
memadai
Manfaat yang Diharapkan
Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari pembangunan kincir angin ini,
diantaranya adalah :
a. Pemasokan energy listrik yang cukup dan memadai.
b. Mempercepat pembangunan objek agrowisata Sigantang Sira

2. PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN PROYEK


Pendekatan Proyek
Tujuan Proyek
Tujuan Proyek ini adalah membangun kincir angin untuk dapat meningkatkan
pemasokan energy listrik dalam perkembangan dan pembangunan objek
agrowisata Sigantang Sira.
Tahapan Pendekatan Proyek
a. Surve lokasi
b. Perancangan arsitektur kincir angin
c. Pengembangan dan pemasangan kincir angin
d. Ujicoba kincir angin
e. Mengembangkan estimasi biaya proyek untuk implementasi

3. CAKUPAN PROYEK
Proyek pembangunan kincir angin adalah adalah proyek untuk membangun
sebuah pembangkit energy listrik artelnatif pada lokasi objek agrowisata
Sigantang Sira yang berada di Trumon, Aceh Selatan. Sistem yang akan
diimplementasikan pada proyek ini berupa sistem jaringan power grid.
Ruang Lingkup
Deskripsi Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup proyek adalah sebagai berikut :
a. Peralatan yang akan digunakan dalam proyek ini berupa turbin angin,
menara, inverter, baterai, kabel daya, back-up genset, dan peralatan
lainnya.
b. Fasilitas yang ada di objek Agrowisata Sigantang Sira seperti mushalla,
villa, pondok-pondok, area lokasi permainan anak-anak serta orang
dewasa dan juga gedung-gedung rapat untuk acara pertemuan
c. Model jaringan yang digunakan menggunakan jaringan power grid,
sehingga semua terkoneksi dengan dengan baik.
Penyampaian Proyek
Output-output yang nantinya ada dalam proyek ini berupa pasokan energy
listrik yang memadai untuk perkembangan dan pembangunan objek agrowisata
Sigantang Sira.
Kriteria Penerimaan Proyek
Team pengembang akan melakukan pengujian pada tahap akhir, setelah proses
instalasi sistem pembangkit energy listrik tenaga angin. Selain pengujian dari
pihak pengembang, pengujian terakhir ini juga akan dilakukan oleh klien dalam
hal ini adalah pihak objek agrowisata Sigantang Sira, dan apabila semuanya
dirasa cukup dan berjalan lancar maka baru akan diserahkan ke pihak objek
agrowisata Sigantang Sira.
Batasan
a. Sistem pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun menggunakan
sistem jaringan power grid
b. Energy listrik yang dihasilkan hanya disediakan untuk objek agrowisata
Sigantang Sira

4. DAFTAR MILESTONE
Berikut daftar milestone proyek pembangunan kincir angin di lokasi objek wisata
Sigantang Sira:
Mileston Tanggal
Mulai Proyek 23/06/2021
Project charter ditandatangani 25/06/2021
Proposal disetujui 25/06/2021
Perekrutan tim proyek 26/06/2021
Hasil analisis disetujui 07/07/2021
Penerapan instalasi sistem pembangkit 04/08/2021
energy listrik tenaga angin
Penerapan koreksi akhir 01/12/2021
Persetujuan koreksi akhir 08/12/2021
Testing sistem 15/12/2021
Proyek selesai 24/12/2021

5. BASELINE JADWAL DAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE


Untuk mengerjakan Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Angin ini
diperlukan waktu 150 hari kerja. Total waktu yang disediakan untuk melakukan
pembangunan proyek ini, dari mulai pembukaan proyek sampai dengan penutupan
proyek adalah 6 bulan atau 180 hari kerja.

6. RENCANA MANAJEMEN PERUBAHAN


Dalam perjalanan suatu proyek, hampir selalu ada suatu permintaan perubahan.
Untuk mengantisipasi akan hal tersebut. Maka perlu disusun suatu prosedur.
Prosedur untuk mengontrol perubahan dalam suatu proyek sering disebut dengan
Prosedur Kontrol Perubahan (Changes Control Procedure).
Prosedur Kontrol Perubahan
a. Setiap modifikasi yang telah disetujui, ataupun perubahan pada jadwal
dan biaya proyek harus mengacu pada prosedur berikut
b. Pengajuan perubahan dapat berasal dari setiap anggota tim apabila
diperlukan, terutama untuk perubahan yang akan mempengaruhi jadwal
dan ruang lingkup kerja.
c. Persetujuan pada Form Permintaan Perubahan/Changes Request Form
(CRF) menunjukkan persetujuan terhadap perubahan pada jadwal
Pengajuan Perubahan
a. Suatu perubahan dapat diajukan ke manajer proyek melalui komunikasi
formal (meeting regular) ataupun non-formal (melalui bentuk
komunikasi lainnya).
b. Mengisi Form Permintaan Perubahan (CRF) untuk diajukan sebagai
usulan perubahan.
c. Catat CRF pada Catatan Permintaan Perubahan.
Monitor Perubahan
a. Apabila Form Permintaan Perubahan telah disetujui, pekerjaan dapat
dimulai.
b. Project Manager atau manejer proyek akan mengubah jadwal proyek
atau rencana kerja untuk mengakomodasi perubahan yang telah disetujui
dan mempresentasikannya dalam meeting kemajuan proyek untuk
disetujui.
c. Kemajuan dalam kontrol perubahan akan dilaporkan dalam meeting
proyek. Project Manager harus menanda tangani Form Permintaan
Perubahan apabila perubahan telah diselesaikan.
7. RENCANA MANAJEMEN KOMUNIKASI
Perencanaan Komunikasi
Perencanaan komunikasi menjabarkan kebutuhan komunikasi regular antar
anggota tim yang terlibat dalam pengerjaan proyek Pembangunan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian. Komunikasi tidak harus dilakukan secara
formal saja, komunikasi bisa dilakukan secara terbuka dan informal untuk
memfasilitasi transfer pengetahuan (knowledge transfer) antar semua pihak
yang terlibat/berkepentingan.
Persiapan Pertemuan
Mendistribusikan agenda meeting, selambat-lambatnya sehari sebelumnya.
Pembahasan topik berdasarkan urutan kepentingan dimulai dengan topik yang
mudah dan setiap topik diberikan alokasi waktu.
a. Mendistribusikan materi meeting, agenda, serta informasi lokasi dan
waktu
b. Setiap anggota tim proyek bertanggung jawab untuk melakukan
persiapan, hadir dan berpastisipasi aktif dalam meeting.
c. Pemimpin meeting dan fasilitator memastikan meeting dapat berjalan
pada jalurnya dan efektif, sehingga tujuan meeting dapat dicapai.
d. Pemimpin meeting akan menunjukseorang notulis untuk membuat
dokumentasi meeting dan mendistribusikannya dengan tepat
e. Meeting paling sedikit membahas topik berikut
 Kemajuan proyek
 Aktivitas yang akan segera dilakukan
 Pembahasan ulang kontrol perubahan (Change review)

Directori Tim Proyek


Directori tim proyek untuk semua komunikasi sebagai berikut:
Nama Posisi Email Telepon
Anta Maulana Project Manager anta@gmail.com 081264659546
Irfan Maulana S Analisa irfan@gmail.com 085275271519
Perancangan
Muhammad Konfigurasi afdal@gmail.com 081263344681
Afdal Sistem
Hamdi Instalasi hamdi@gmail.com 081274240530
Habibi Instalasi habibi@gmail.com 081370421848
Dimas Instalasi dimas@gmail.com 085265347442
Taufik Instalasi taufik@gmail.com 085213993955
Mumtaz Instalasi mumtaz@gmail.co 083189665687
m
Aqil Testing Sistem aqil@gmail.com 085229330877

8. RENCANA MANAJEMEN BIAYA


Proyek ini menggunakan metric nilai yang diterima untuk melacak dan mengelola
biaya dan dasar biaya menyediakan dasar untuk pelaporan, pelacakan, dan
pengelolaan biaya. Baseline biaya untuk proyek pembangunan sistem informasi
manajemen kepegawaian meliputi semua biaya yang dianggarkan untuk berhasil
menyelesaikan proyek.

BASELINE BIAYA
Jenis Max Type Fee Base
Pengerjaan Calender
Project 100% Work Rp.100.000/hari Standart
Manager
Analisa 100% Work Rp.70.000/hari Standart
Perancangan
Konfigurasi 100% Work Rp.80.000/hari Standart
Sistem
Instalasi 100% Work Rp.50.000/hari Standart
Testing 100% Work Rp.60.000/hari Standart
Sistem

9. RENCANA MANAJEMEN PEMBELIAN


Berdasarkan cakupan proyek, maka akan diperlukan rencana untuk pengadaan
pembelian kebutuhan proyek, berikut adalah baseline biaya pembelian
barang/alat-alat yang diperlukan:

No Investasi Jumlah
1 Turbin Angin Rp.209.000.000
2 Menara Rp.30.000.000
3 Inverter Rp.30.000.000
4 Baterai dan Kelengkapan Rp.10.800.000
5 Kabel Daya Rp.1.600.000
6 Fondasi Rp.9.600.000
7 Back-up Genset Rp.8.500.000
8 Pemasangan di Lokasi Rp.4.800.000
Total Rp.310.300.000

10. RENCANA MANAJEMEN CAKUPAN PROYEK


Manajemen cakupan proyek adalah pengelolaan proses-proses untuk
pendefinisian dan pengendalian apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam
proyek. Pelaksanaa proyek dan semua pihak yang berkepentingan harus
mempunyai persepsi yang sama tentang hasil dari proyek dan proses yang akan
dilakukan dalam pembuatan hasil proyek. Proses manajemen cakupan proyek
meliputi:
a. Inisiasi proyek: proses awal proyek atau transisi dari satu tahap ke tahap
berikutnya
b. Perencanaan cakupan: pembuatan dokumen yang akan digunakan sebagai
dasar pengambilan putusan dalam proyek
c. Pendefinisian cakupan: perincian hasil akhir proyek menjadi bagian-
bagian komponen yang lebih kecil dan lebih mudah untuk dikelola
d. Verifikasi cakupan: proses formal persetujuan akan cakupan proyek
e. Pengendalian perubahan cakupan: proses pengendalian terhadap
perubahan cakupan proyek.

11. RENCANA MANAJEMEN JADWAL


Nama Bulan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan
a. Persiapan dan Perancangan
Pengembangan
Proposal
Proyek
Persetujuan
Proposal
Proyek
Perekrutan tim
proyek
b. Pengembangan dan Test
Perincian
kebutuhan
Pembelian
peralatan
Penerapan
instalasi sistem
Konfigurasi
sistem
Penerapan
koreksi akhir
Persetujuan
koreksi akhir
Implementasi
Testing sistem
Serah terima

Anda mungkin juga menyukai