PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer dari Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang
Disusn oleh,
Septian Nurillah
1510631170135
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal skripsi yang berjudul “Sistem
Informasi Kependuduk Perumahan Berbasis Web” Proposal skripsi ini merupakan tugas akhir
yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang.
Penulis menyadari bahwa pelaksanaan dan penyusunan proposal ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Jajam Haerul Jaman, S.E., M.Kom. selaku Kepala Program Studi Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Bapak Didi Juardi. M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing, mengarahkan, memberi semangat dan dorongan kepada penulis dalam
penyusunan laporan magang hingga selesai.
3. Seluruh Dosen Pengajar Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi penulis.
4. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan dan doa yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesainya Proposal ini yang tidak dapat penulis sebut
satu persatu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan YME. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proposal ini baik dalam
teknik penyajian materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan Proposal ini, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Penulis
II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... II
DAFTAR TABLE
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................................ 6
Tabel 2.1 Simbol-simbol Use Case Diagram ................................................................................ 15
Tabel 2.2 Simbol-simbol Class Diagram ...................................................................................... 15
Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram.................................................................................. 17
Tabel 2.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram ............................................................................... 18
V
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Kerja Perancangan Sistem Informasi Model Waterfall .............................. 9
Gambar 2.2 Model Prototype ........................................................................................................ 12
Gambar 3.1 Paradigma Waterfall (Classic Life Cycle) ............................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
Hal yang terjadi akibat pencatatan data yang masih manual adalah kesalahan pada
pencatatan data itu sendiri. Hal ini terjadi salah satunya pada saat pelaporan penduduk
yang dapat mengikuti PEMILU (Pemilihan Umum). Ada penduduk yang tidak bisa ikut
Pemilu padahal secara syarat terpenuhi, dan ada juga penduduk yang seharusnya tidak
ikut Pemilu tapi terdaftar sebagai peserta Pemilu.
Maka daerah ini membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat memelihara
akurasi data, mengolah data surat, mengolah data penduduk dan dapat dengan mudah
mendapatkan informasi tentang penduduknya itu sendiri dalam bentuk laporan.
1
khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan data penduduk, data surat yang masuk
penduduk, dan laporannya.
2
1. Aplikasi ini digunakan untuk mengelola data penduduk yang meliputi penambahan,
pengubahan, penghapusan data penduduk.
2. Pengolahan data penduduk menjadi laporan-laporan seperti data penduduk aktif
(yang masih hidup dan tinggal di daerah ini), data penduduk seluruh pasif (yang
sudah meninggal, dan yang pernah tinggal di daerah ini), daftar kepala keluarga,
data penduduk untuk pemilu, data per umur, data pendatang, data pertambahan
penduduk, data pengurangan penduduk, dan laporan tentang kependudukan lainnya.
3. Pengolahan data surat. Data surat meliputi data surat masuk, data surat keluar,
pembuatan surat keterangan dan pembuatan laporannya.
4. Pemakai Sistem Informasi Kependudukan ini adalah
a. Ketua RT/RW
Ketua RT dapat mengelola data penduduk, data rumah, data surat masuk, data
surat keluar, pembuatan surat keterangan, data keuangan dan membuat
laporannya.
b. Bendahara RT/RW
Bendahara RT hanya dapat mengelola data keuangan dan membuat laporan
perbulannya, juga dapat mengolah data surat masuk dan data surat keluar dan
membuat laporannya.
5. Fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi ini adalah
a. Penduduk
Data penduduk yang meliputi lihat, tambah, ubah data-data penduduk.
b. Rumah
Rumah meliputi data rumah yang berada di daerah ini baik yang terisi ataupun
yang tidak, dengan asumsi satu kepala keluarga hanya bisa menempati satu
rumah saja.
c. Surat
Surat meliputi surat masuk, surat keluar, dan surat yang dibuat RT untuk
penduduknya yang menyatakan sesuatu (surat keterangan).
d. Laporan
3
Berguna untuk membuat laporan baik tentang data penduduk dalam berbagai
jenis laporan, laporan tentang surat-surat, ataupun laporan tentang data
kependudukan masuk dan keluar.
a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang dituju mengenai
mekanisme evaluasi improvement dan perbaikan yang
berkesinambungan/kontinu pada organisasi.
b. Wawancara
Berkomunikasi langsung dengan pegawai organisasi yang diteliti untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan.
c. Studi literatur / kepustakaan
Melakukan pencarian bahan atau pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, bahan diambil dari beberapa buku,
ebook, artikel, maupun internet. Hasil dari studi literatur tersebut kemudian
dipraktekkan melalui studi kasus.
4
d. Pengujian, menguji hasil aplikasi dengan menggunakan service reporting.
BAB I PENDAHULUAN
5
1.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitan dilakukan di kecamatan gunung putri dan kelurahan bojong kulur, kabupaten
Bogor. Dengan estimasi penjadwalan dijelaskan didalam tabel dibawah ini :
a) Observasi
b) Wawancara
2. Analisis
a) Analisis
Sistem
Berjalan
3. Desain
a) Perancangan
Sistem
b) Pembuatan
Sistem
4. Testing
5. Pengujian
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi manusia, baik
secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan
7
alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan
peradaban manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa. (Yudohusodo, 1991)
Penduduk adalah semua warga yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka
waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus perhatian demografi
adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi pendukung.
8
2.4.2 Metode Pengembangan (SDCL)
2.4.2.1. Model Waterfall
Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak, berasal dari
proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses pengembangan
lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke bawah dari satu fase
ke fase lainnya, seperti terlihat pada Gambar 2.1 Penjelasan-penjelasan SDLC Model
Waterfall, adalah sebagai berikut:
9
dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user. Dari analisa yang telah
disebutkan di atas, terdapat satu hal lagi yang tidak kalah pentingya dalam tahap
analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan resiko. Dalam tahap ini
diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya implementasi, testing
dan maintenance.
2. Design (Perancangan)
Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah
design database, DFD, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface
(GUI) dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu dirancang
struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik
tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke
dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya
sebelum memulai tahap implementasi.
3. Implementation (Coding)
Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan
ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh
komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap implementasi,
yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya ke dalam sebuah
bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Kemudian komputer akan
menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan sehingga mampu
memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.
4. Testing (Pengujian)
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan
sesuai prosedur ataukah tidak dan memastikan sistem terhindar dari error yang
terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses
input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini terdapat 2
metode pengujian perangkat yang dapat digunakan, yaitu: metode black-box dan
white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan pengujian yang
menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus
mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut. Sebuah
perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan berhasil
10
jika fungsifingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan yang telah
dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode white-box yaitu
menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan pengujian pada
algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak.
5. Maintenance (Perawatan)
Tahap terakhir dari metode SDLC ini adalah maintenance. Pada tahap ini,
jika sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan
masalah pada koperasi, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah
digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan
sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan
terhadap sistem tersebut. Tahap ini dapat pula diartikan sebagai tahap
penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan perawatan dan perbaikan.
Perawatan dan perbaikan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk didalamnya
adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat lunak
digunakan terkadang masih terdapat kekurangan ataupun penambahan fitur-fitur
baru yang dirasa perlu.
11
Gambar 0.2 Model Prototype
Tahap-tahap pengembangan Prototype model menurut (Pressman, 2002), adalah :
1. Mendengarkan pelanggan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari system dengan cara
mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu system yang sesuai
kebutuhan, makan harus diketahui terlebih dahulu bagaimana system yang sedang
berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi.
3. Uji coba
Pada tahap ini, Prototype dari system di uji coba oleh pelanggan atau
pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan
pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari
pelanggan untuk memperbaiki Prototype yang ada.
12
2.5. WEB
Menurut (Simarmata, 2010, p. 47), Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang
disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server
Web Internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Web dapat diakses oleh perangkat lunak
client Web yang disebut browser. Browser membaca halaman-halaman Web yang tersimpan
dalam server Web melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
2.7. PHP
PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu
bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP
menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai
pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai
prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web akan sangat mudah di-maintenance.
PHP berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut juga sebagai bahasa Server Side Scripting.
Artinya bahwa dalam setiap/untuk menjalankan PHP, wajib adanya web server. PHP ini
bersifat open source sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma dan mampu lintas platform,
yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai
modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI (Saputra,
2011).
13
2.8. Basis Data
Basis Data terdiri dari kumpulan data yang terorganisir, relasi data dan objektifnya,
objektif utama adalah kecepatan dan kemudahan berinteraksi dengan data yang dikelola atau
diolah (Fathansyah, 2012).
2.4.2 SQL
SQL merupakan sebuah alat untuk melakukan proses organisasi, manajemen, dan
pengambilan data yang tersimpan dalam sebuah database. (Fauzi & Amin, 2012)
2.4.3 MySQL
Sebagai Penyimpanan seluruh data, membutuhkan suatu fasilitas yang akan
menampung semua data tersebut dalam jumlah jumlah besar. Fasilitas tersebut yaitu
MySQL dengan menggunakan program SQL di dalamnya. MySQL adalah database server
yang mampu menampung sampai ratusan giga record (Syafii & Purnomo, 2004).
14
Tabel 0.1 Simbol-simbol Use Case Diagram
No Gambar Nama Deskripsi
Menspesifikasi himpunan
peran yang pengguna mainkan
1 Actor
ketika berinteraksi dengan use
case.
15
1 Kelas Kelas pada stuktur sistem.
4 Asosiasi berarah
(Directed
Relasi antar kelas dengan
Association)
makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi berarah biasanya
juga disertai dengan
multiplicity.
5 Generalisasi
(Generalization)
Relasi antar kelas dengan
makna generalisasispesialisasi
(Umumkhusus)
16
7 Agregasi Relasi antar kelas dengan
(Aggregation) makna semua-bagian
(Whole-part)
17
2.9.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram adalah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor
eksternal dan sistem selama kasus penggunaan atau skenario (Satzinger, Jackson, & Burd,
2010, p. 116).
Digunakan untuk
2 Actor menggambarkan user /
pengguna
Digunakan untuk
4 Control Class menghubungkan boundary
dengan tabel
Digunakan untuk
5 Entity Class menggambarkan hubungan
kegiatan yang akan dilakukan.
18
2.10. Penelitian Sebelumnya
1. Sujono (2018), Program Studi Sistem Informasi STMIK Atma Luhur. PENERAPAN
APLIKASI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN BERBASIS WEB PADA KANTOR
KEPALA DESA PUPUT KEC. SIMPANGKATIS. Tujuan penelitian agar dapat
mempermudah pendataan dan pengolahan data penduduk pada Kantor Kepala Desa Puput serta
mengurangi kesalahan dalam penyajian data dan mempermudah dalam menghasilkan laporan
kependudukan.
2. Paryanta, Sutariyani, Desi Susilowati (2017), Program Studi Teknik Informatika
STMIK AUB Surakarta. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Web
Desa Sawahan. Tujuan dari penelitian untuk Hambatan yang dihadapi oleh proses
penginputan aktivitas yang memakan waktu dan risiko kesalahan dalam pencatatan
data.
3. Prayuda Anugerah, Ardi Pujianta (2015), Program Studi Teknik Informatika
Universitas Ahmad Dahlan. SISTEM INFROMASI KEPENDUDUKAN BERBASIS
WEB DAN SMS DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA
TANJUNGPINANG. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang
sebuah sistem informasi kependudukan di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kota Tanjungpinang, merancang database di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kota Tanjungpinang.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
20
Pada model ini menuntut cara yang teratur dari suatu rancangan yang mendekati
perkembangan Software, yang dimulai dengan suatu tingkatan kemajuan-kemajuan
melalui analisa, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model
tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut :
a. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini bertujuan untuk mempermudah dalam pembuata sistem yang akan
dibuat dengan meliputi analisis sebagai berikut :
Peneliti dan pengguna menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan pada
sistem di Sistem Informasi Kependudukan Perumahan, data analisa diambil dari
hasil wawancara dan observasi.
b. Desain
c. Pembuatan kode
21
Pada tahap ini, peneliti mulai menerjemahkan design yang telah dirancang ke dalam
bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Setelah pengkodean selesai masuk ke
tahap pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem yang dibuat.
d. Pengujian/Implementasi
Kesalahan interface
Kesalahan kinerja
e. Pemeliharaan
Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari
pengguna terhadap software yang telah digunakan oleh pengguna. Sistem pada
kenyataannya akan menjalani atau mengalami perubahan setelah disampaikan
kepada pemakai. Perubahan akan terjadi apabila terjadi kesalahan.
22
VI
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, H. (2009). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakata: Andi.
Fauzi, & Amin, M. M. (2012). Pemograman Database Visual Basic 6 dan SQL Server 2000.
Yogyakarta: Andi.
Gordon, B. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binamas
Pressindo.
Pressman, Ph.D., R. (2007). Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) (Edisi 7 ed.).
Yogyakarta: Andi.
Saputra, A. (2011). Trik dan Solusi Jitu Pemograman PHP. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2010). System analysis and design in a changing
world 6th edition. Boston: MA: Course Technology.
Shalahudin, M., & Rosa. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Objek. Bandung: Informatika.
Syafii, M., & Purnomo, A. (2004). Membagun Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL. Yogyakarta:
Andi.
Yudohusodo, S. (1991). Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Sekretariat Negara, Undang-
Undang RI no.16 tahun 1985 tentang Rumah Susun.