Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DED Pembangunan Gedung Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat

1. Latar Belakang Peningkatan prasarana gedung perkantoran sangat diperlukan


sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi pada
seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga pembangunan prasarana
gedung perkantoran sangat menentukan dalam menunjang
tercapainya laju pertumbuhan ekonomi. Pembangunan prasarana
gedung perkantoran berupa peningkatan atau perenovasian gedung
perkantoran harus sesuai dengan perkembangan kebutuhan akan
pertambahan pelayanan ekonomi kepada masyarakat.

Mengingat pentingnya peranan gedung perkantoran, maka


pembangunan gedung perkantoran harus ditinjau dari beberapa sisi.
Hal tersebut antara lain peninjauan kelayakan konstruksi gedung
dalam hubungannya dengan klasifikasi gedung perkantoran sesuai
dengan tingkat pelayanan dan kemampuan dalam menerima beban.
Dalam kaitannya dengan keselamatan maka perlu diperhatikan juga
tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian gedung
perkantoran tersebut.

Peningkatan prasarana gedung perkantoran Dinas Bina Marga dan


Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat bertujuan agar pelayanan yang
diberikan untuk masyarakat dapat dilakukan secara efektif dan
efisien juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang
dilayani sehingga pertambahan pelayanan ekonomi kepada
masyarakat dapat tercapai.

Berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan


Gedung, penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan
pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan
pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan
pembongkaran. Perencanaan teknis gedung kantor Dinas Bina
Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat perlu ditinjau dari
segi keamanan, biaya, kegunaan, bentuk, arsitektur, struktur
maupun jasa yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, maka
dibutuhkan studi DED Pembangunan Kantor Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membuat desain untuk
Tujuan pembangunan Gedung Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Barat hingga tersusun menjadi Dokumen
DED dan Dokumen Rencana Teknis lainnya.

Tujuan dari pekerjaan adalah menghasilkan Dokumen Perencanaan


Detail Teknis Gedung yang meliputi Gambar Rencana, Daftar
Kuantitas dan Harga (RAB) beserta Dokumen Pengadaan Jasa
Konstruksi.

3. Sasaran Terwujudnya Perencanaan Teknis Gedung yang matang guna


peningkkatan kualitas pelayanan masyarakat di Dinas Bina Marga
dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.

Hal 1
4. Lokasi Kegiatan Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Barat, Jalan Asia Afrika Nomor 79, Bandung.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan :


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2020.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Sandi Wijaya, S.T.


Organisani Pejabat PPK Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi
Pembuat Komitmen Jawa Barat
Proyek/Satuan Kerja : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat

Data Penunjang

7. Data Dasar -

8. Standar Teknis 1. Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis


Bangunan Gedung;
2. Permen PU No. 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis
tentang Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan;
3. Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
4. SNI tentang Bangunan Gedung serta standar teknis terkait.
9. Studi – studi -
Terdahulu
10. Referensi Hukum 1. Undang Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 13 Tahun 2013
tentang Bangunan Gedung;
4. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 99 Tahun 1999 tentang
Pedoman Pelaksanaan Jasa Konstruksi Bangunan Gedung
Daerah;
5. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun
2019 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi dan Jasa Konsultansi.

Hal 2
Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan No Lingkup Konsultan DED Pembangunan


Perencanaan Gedung Kantor
1 Konsep √
Perencanaan
2 Pra-Rancangan √
3 Pengembangan √
Desain
4 Perencanaan Detail √
5 Pelelangan dan √
Pengawasan (dilaksanakan bersamaan dengan
Berkala dimulainya pekerjaan konstruksi
dalam kontrak terpisah/Anggaran
20% / 80% x Nilai Kontrak
Perencanaan Tahun Anggaran
2020). Bila pekerjaan konstruksi
dilakukan bertahap maka Anggaran
disesuaikan sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Menteri PU
No.22/PRT/M/2018.

Lingkup pekerjaan DED Pembangunan Gedung Kantor Dinas


Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat secara
makro adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan yang meliputi konsep rancangan dan
pra-rancangan, survei lokasi, melakukan pengukuran site,
mengerjakan penyelidikan tanah, serta mengumpulkan
keterangan daerah untuk penataan bangunan.
2. Penyusunan finalisasi site plan dan finalisasi pra-rancangan
bangunan, serta menentukan garis besar material dan
peralatan bangunan beserta perkiraan kasar biaya
pembangunannya.
3. Penyusunan pengembangan rencana meliputi :
- Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan
visualisasinya;
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
- Rencana mekanikal-elektrikal-plumbing, beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
4. Penyusunan rencana detail meliputi : membuat gambar-
gambar detail arsitektur, lansekap, interior, struktur, pondasi,
serta mekanikal-elektrikal-plumbing, menyusun spesifikasi
umum dan teknis, serta membuat daftar volume pekerjaan
dan rencana anggaran biaya (RAB).
5. Melakukan pendampingan pelelangan dan melakukan
pengawasan berkala. Lingkup ini adalah bagian dari satu
kesauan layanan jasa konsultan DED Pembangunan Gedung
Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
Jawa Barat. Untuk melaksanakan lingkup ini, akan ada
kontrak lanjutan penunjukan langsung dengan anggaran
terpisah. lingkup ini akan dimulai mengikuti pelaksanaan
pekerjaan pembangunan konstruksi hingga serah terima
akhir konstruksi (Final Hand Over/FHO) dilaksanakan.
6. Lingkup Perencanaan, baik konsep rancangan, pra-
rancangan, pengembangan desain, perencanaan detail,

Hal 3
pelelangan dan pengawasan berkala, secara keseluruhan
merupakan tanggungjawab Konsultan DED Pembangunan
Gedung Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat, sesuai Peraturan Menteri PUPR No.
22/PRT/M/2018.

Lingkup pekerjaan DED Pembangunan Gedung Kantor Dinas


Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat secara rinci
adalah sebagai berikut :

1. DESAIN PRA-RANCANGAN (PRELIMINARY DESIGN)


1.1 ARSITEK

a. Pra Rancangan menerapkan prinsip-prinsip Green


Building, prinsip-prinsip tata cahaya dan akustik yang
matang;
b. Jumlah plot parkir harus memenuhi persyaratan tata kota
dan persyaratan perhubungan darat, sehingga tidak
membebani lingkungan sekitarnya;
c. Penataan kawasan harus dipastikan bahwa keberadaan
kawasan ini menjadi “place” bagi kawasan dan
lingkungannya. Perhatian terhadap akses kendaraan
umum, pejalan kaki dan diffabel, agar menjadi penekanan.
Seluruh penataan kawasan ini harus direncanakan
sedemikian hingga untuk dapat lulus sidang TABG Kota
Bandung;
d. Setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja,
maka Konsultan diharuskan segera melakukan
pengukuran rinci topografi. Pengukuran topografi agar
dilakukan mencakup keseluruhan site, pengukuran agar
dilakukan sedikit meluas ke arah jalan dan saluran di
sekitarnya untuk mengetahui elevasi jalan dan elevasi
aliran drainase kota sehingga dapat diketahui dengan baik
arah drainase buangan akan dialirkan kemana;
e. Konsultan wajib mengumpulkan, mengkoordinasi dan
menganalisis data survey sesuai dengan peraturan-
peraturan bangunan dan peraturan kota yang berlaku;
f. Konsultan bertanggung jawab untuk menyediakan sistem
evakuasi yang benar, sehingga apabila terjadi kondisi
darurat didalam bangunan, maka evakuasi akan
berlangsung dalam waktu yang tidak menimbulkan
kepanikan berlebihan;
g. Konsultan bertanggung jawab untuk memastikan agar
memilih material-material atap dan fasade, sedemikian
hingga transfer kalor dari luar ke dalam bangunan (nilai
Overall Thermal Transfer Value/OTTV) memenuhi
ketentuan SNI yang berlaku, dengan demikian
memastikan bangunan ini adalah hemat energi;
h. Konsultan bertanggung jawab menyiapkan semua
dokumen untuk perijinan TABG Arsitektur dan
Perencanaan Kota Bandung, melakukan konsultasi
dengan pihak terkait, sampai Desain Pra-Rancangan
Arsitektur lulus sidang TABG Arsitektur dan Perencanaan
Kota Bandung;
i. Tercapainya arsitektur gedung yang tepat guna secara tata
cahaya.

Hal 4
1.2 STRUKTUR DAN PONDASI

Bidang Kerja dari Konsultan Struktur, meliputi namun tidak


terbatas pada :

a. Setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja,


maka konsultan diharuskan segera melakukan
penyelidikan tanah. Penyelidikan Tanah agar dilakukan
sesuai kebutuhan perencanaan pondasi dan galian dalam
yang akurat. Penyelidikan tanah dilakukan dengan
pengujian sondir;
b. Menyiapkan kriteria Desain Struktur dan Pondasi
yang akan dijadikan rujukan perencanaan, mencakup
peraturan yang berlaku, standar-standar perhitungan
maupun metode perhitungan yang digunakan. Peraturan
Gempa 2012, Peraturan Beton 2013, Peraturan Baja 2015,
dan Peraturan Beban 2013 wajib diterapkan oleh
Konsultan Perencana tidak diperkenankan menerapkan
Peraturan 1983,1987,1989,1991, atau peraturan 2002
yang sudah tidak berlaku lagi;
c. Menyiapkan Kriteria Desain Penimbunan, jalan, dan
Drainase Lingkungan,sehingga dapat dipastikan bahwa
lingkungan bangunan ini berada diatas peil banjir. Sistem
Drainase yang disiapkan agar semaksimal mungkin
memastikan sistem drainase yang “zero run of”, dengan
memanfaatkan kolam atau bak retensi, serta sumur
resapan;
d. Mengusulkan sistem struktur, sistem pondasi serta
material struktur dan pondasi;
e. Berpartisipasi dalam rapat antara klien, pihak berwenang
dalam proses perijinan membangun, dan disiplin lain
yang terkait.

1.3 MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Konsultan Mekanikal & Elektrikal, pada tahap Desain Pra


Rancangan menyiapkan dan menampilkan kriteria-kriteria
desain yang harus dipenuhi, standar-standar dan peraturan
yang harus diikuti, mengajukan konsep dan sistem ME serta
melampirkan perhitungan-perhitungan beban awal secara
umum, antara lain:
a. Mekanikal Transportasi Vertikal
Meliputi perencanaan sistem elevator. Pemilihan
Elevator agar dipastikan dipilihnya produk yang hemat
energi;
b. Mekanikal Tata Udara
Meliputi perencanaan sistem Air Conditioning (AC) dan
Ventilasi Mekanis. Pemilihan sistem AC agar dipastikan
dipilihnya sistem yang hemat energi;
c. Mekanikal Plumbing Air Bersih dan Air Kotor
Meliputi perencanaan air kotor dan air bersih di dalam
bangunan maupun di luar bangunan. Memastikan agar
air hujan ditampung secara baik dalam Ground Water
Tank (GWT) air hujan, untuk kemudian dapat diolah dan
dimanfaatkan. Air overflow STP harus diolah untuk
kebutuhan siram taman;

Hal 5
d. Mekanikal Plumbing Pemadan Kebakaran
Meliputi Perencanaan sistem pemadam kebakaran dalam
bangunan. Konsultan Perencana wajib memastikan
jumlah lift pemadam kebakaran yang cukup dan
kepastian bahwa fireman dapat beroperasi efektif saat
memadamkan kebakaran termasuk mempertimbangkan
panjang selang pemadaman kebakaran;
e. Elektrikal Listrik
Meliputi perencanaan sistem kelistrikan bangunan dan
site, serta power management untuk keseluruhan sistem
termasuk back up listrik yang diperlukan. Tata Cahaya
agar disiapkan sehingga dapat diperoleh sistem tata
cahaya yang efektif untuk pemanfaatan bangunan ini
namun efisien dalam penggunaan energi;
f. Elektronika Bangunan
Meliputi perencanaan elektronika bangunan pada
umumnya termasuk security CCTV, pendeteksian dan
alarm kebakaran, sound sytem dan audio visual yang
handal;

1.4 INTERIOR
a. Berkolaborasi dengan arsitek mengusulkan pola-pola
interior yang dapat dipresentasikan kepada pemberi
tugas untuk mendapatkan persetujuan;
b. Memberikan usulan material-material interior yang dapat
dipakai pada perencanaan ini, sehingg konsep desain
interior dapat tercapai melalui pemilihan material yang
tepat;
c. Tercapainya interior yang tepat guna cara akustik;
d. Tercapainya interior tepat guna secara tata cahaya.

1.5 LANSEKAP
a. Menyediakan konsep desain softscape dan hardscape
diluar bangunan;
b. Mengusulkan tanaman-tanaman softscape yang dapat
diterapkan di luar bangunan;
c. Menyediakan konsep pemeliharaan softscape tanaman-
tanaman;
d. Mengusulkan alternatif material softscape dan
hardscape.

1.6 PERKIRAAN BIAYA KONSTRUKSI


a. Menyiapkan perkiraan biaya konstruksi sehingga
dapat dikaji apakah luasan bangunan sudah sesuai
dengan alokasi anggaran yang tersedia, anggaran yang
dialokasikan sebesar Rp. 26.000.000.000,- (Dua puluh
enam milyar rupiah) untuk keseluruhan pembangunan
tidak boleh terlampaui;
b. Bekerjasama dengan arsitek untuk melakukan
penyesuaian luasan bangunan sehingga dapat tercapai
alokasi anggaran yang tersedia;
c. Memberikan alternatif-alternatif value engineering
sehingga dapat diperoleh bangunan yang bagus dan
indah namun dengan meterial- material yang tepat guna
dan mudah dipelihara.

Hal 6
2. PENGEMBANGAN DESAIN (DESIGN DEVELOPMENT)
Pada tahap ini tanggungjawab konsultan adalah mengembangkan
pra rancangan agar terkoordinasi antar seluruh disiplin yang
terkait, menyiapkan perhitungan-perhitungan dan studi teknis
agar desain menjadi terukur memenuhi aspek keterbangunan,
keselamatan publik dan memenuhi peraturan yang berlaku.
Kemudian juga menyiapkan outline spesifikasi teknis lengkap
dengan skedul material dan skedul peralatan.
Konsultan juga menyiapkan perkiraan biaya konstruksi yang lebih
tajam pada tahap pengembangan Desain, sehingga dapat
menjadi alat kontrol desain terhadap alokasi anggaran yang
tersedia.

3. DETAIL DESAIN, GAMBAR DESAIN DAN DOKUMEN


TENDER
a. Konsultan bertanggung jawab menyiapkan gambar-gambar
dan laporan perhitungan, detail konstruksi untuk keperluan
perijinan yaitu TABG Kota Bandung untuk struktur,
Geoteknik serta mekanikal elektrikal plumbing;
b. Konsultan Bertanggungjawab menyiapkan dokumen
pelelangan yaitu: Gambar Kerja, Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) Teknis, Bill Of Quantity serta Dokumen yang
diperlukan lainnya. Termasuk bilamana diperlukan
dokumen pelelangan bertahap (bila pekerjaan konstruksi
dilaksanakan bertahap);
c. Konsultan bertanggungjawab menyiapkan Rencana
Anggaran Biaya (RAB);
d. Konsultan bertanggungjawab menyiapkan dokumen yang
diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi;
e. Pembuatan dokumen perencanaan teknis berupa rencana
teknis arsitektur struktur, mekanikal dan elektrikal,
pertamanan, tata ruang dalam bentuk gambar rencana,
gambar detail pelaksanaan dan perhitungan, rencana kerja
dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan syarat
teknis, rencana anggaran biaya pembangunan dan laporan
perencanaan.
f. Menyusun Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan
g. Konsultan membantu Pemberi Tugas dalam menyusun
dokumen pelelangan dan membantu dalam menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan meliputi:
- Aanwijzing (penjelasan teknis) kepada peserta lelang,
berikut membuat risalah teknis anwijzing pelelangan
apabila diperlukan;
- Membantu memberikan bantuan teknis kepada
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan saat
pelelangan, apabila diperlukan.

Hal 7
4. MELAKUKAN PENGAWASAN BERKALA
Melakukan pengawasan berkala untuk pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat yang akan dimulai
bersamaan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, meliputi:
a. Membantu Pengguna Jasa dalam merumuskan
kebijaksanaan dan memberikan pertimbangan-
pertimbangan untuk mendapatkan keputusan tindakan pada
waktu pelaksanaan konstruksi;
b. Untuk turut memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi
dilakukan dengan ketentuan mutu yang terkandung dalam
rancangan yang dibuat oleh arsitek;
c. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan
rencana secara berkala;
d. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan;
e. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa konstruksi;
f. Memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan;
g. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

12. Keluaran 1. Tahap konsep rencana teknis :


- Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep
organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana,
metoda pelaksanaan dan tanggung jawab saat
perencanaan;
- Konsep skematik rencana teknis,
organisasi hubungan ruang dll.
2. Laporan Data dan informasi lapangan termasuk
penyelidikan tanah Tahap Pra- rencana Teknis :
- Gambar-gambar rencana tapak;
- Gambar-gambar pra-rencana bangunan;
- Perkiraan biaya pembangunan;
- Hasil konsultasi rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Tahap Pengembangan Rencana :
- Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan
utilitas;
- Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan;
- Draft rencana anggaran biaya;
- Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rencana Detail :
- Gambar rencana teknis bangunan lengkap dan video
animasi visual 3D.
- Rencana kerja dan syarat (RKS);
- Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ);
- Rencana anggaran biaya (RAB);
- Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas,
lengkap dengan perhitungan - perhitungan yang
diperlukan.
5. Tahap Persiapan Pelelangan :
- Dokumen Lelang;
- Laporan bantuan teknis dan administrasi pada persiapan
pelelangan.

Hal 8
13. Peralatan, material, Data bangunan eksisting
Personil dan Tim pendamping yang bertindak sebagai pengawas atau
Fasilitas dari pendamping (counterpart) dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Ruang rapat, infokus.
Komitmen

14. Peralatan dan Peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini berasal dari sewa
Material dari dan kepunyaan penyedia jasa sendiri.
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah melaksanakan


Kewenangan kegiatan DED Gedung sesuai dalam paket pekerjaan.
Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu 135 (Seratus Tiga Puluh Lima) Hari Kalender.
Penyelesaian
Kegiatan

17. Personil 1. Ketua Tim/Team Leader


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata Dua (S2) dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Madya Manajemen Konstruksi Berpengalaman minimal
1 tahun. Bertugas dan bertanggungjawab menyusun
merencanakan dan menyiapkan kegiatan tim untuk mencapai
tujuan dan menyelesaikan tugas, mengkoordinasikan
kegiatan dan memberikan arahan kepada tenaga ahli
dibawahnya, melakukan konsultansi hasil pekerjaan yang
telah dilakukan kepada pemberi tugas, melakukan koordinasi
dengan para pihak yang terkait, mempresentasikan hasil
pekerjaan mulai dari konsep awal sampai konsep akhir
laporan, bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan
sampai dengan pekerjaan dianggap selesai.
2. Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Arsitektur
Strata Satu (S1), dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Muda Arsitek. Berpengalaman minimal 1 tahun.
6. Tenaga Ahli Interior
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Arsitektur
Strata Satu (S1), dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Muda Desain Interior. Berpengalaman minimal 1 tahun.
7. Tenaga Ahli Struktur
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata Satu (S1), dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung. Berpengalaman
minimal 1 tahun.
8. Tenaga Ahli Mekanikal
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Mesin
Strata Satu (S1), dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Muda Teknik Mekanikal/Ahli Muda Teknik Sistem
Tata Udara dan Refrigrasi/Ahli Muda Teknik Plambing dan
Pompa Mekanik. Berpengalaman minimal 1 tahun.

Hal 9
9. Tenaga Ahli Elektrikal
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Elektro
Strata Satu (S1), dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Muda Teknik Tenaga Listrik/Ahli Muda Teknik
Elektronika dan Telekomunikasi dalam Bangunan.
Berpengalaman minimal 1 tahun.
10. Tenaga Ahli Geodesi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi
Strata Satu (S1), mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli Muda
Geodesi. Berpengalaman minimal 1 tahun.
11. Tenaga Ahli Geoteknik
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata Satu (S1), mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli Muda
Geoteknik. Berpengalaman minimal 1 tahun.
12. Tenaga Ahli K3 Konstruksi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata Satu (S1), mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli Muda
K3 Konstruksi. Berpengalaman minimal 1 tahun.
13. Tenaga Ahli Kuantitas dan Biaya
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata Satu (S1), dan mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung. Berpengalaman
minimal 1 tahun.

Untuk membantu pekerjaan ini dibutuhkan tenaga asisten ahli,


tenaga surveyor, pembantu surveyor dan tenaga pendukung seperti:
sekretaris, operator komputer dan operator CAD yang
berpengalaman sesuai bidangnya.

Hal 10
DAFTAR KEBUTUHAN PERSONIL TENAGA AHLI

Kualifikasi
No. Posisi
Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Waktu
Pendidikan
Tenaga Ahli
Ahli Madya
Ketua Tim (Team Teknik Minimal 1 Maksimal 4,5
1. S2 Sipil
Manajemen
Leader) (satu) tahun bulan
Konstruksi
Tenaga Ahli Minimal 1 Minimal 3,9
2. S1 Arsitektur Ahli Muda Arsitek
Arsitektur (satu) tahun bulan
Ahli Muda Desain Minimal 1 Minimal 3,23
3. Tenaga Ahli Interior S1 Arsitektur
Interior (satu) tahun bulan
Teknik Ahli Muda Teknik Minimal 1 Minimal 3,9
4. Tenaga Ahli Struktur S1
Sipil Bangunan Gedung (satu) tahun bulan
Ahli Muda Teknik
Mekanikal/ Ahli
Muda Teknik
Tenaga Ahli Teknik Sistem Tata Udara Minimal 1 Minimal 3,23
5. S1
Mekanikal Mesin dan Refrigrasi/ Ahli (satu) tahun bulan
Muda Teknik
Plambing dan
Pompa Mekanik
Ahli Muda Teknik
Tenaga Listrik/
Teknik Ahli Muda Teknik Minimal 1 Minimal 3,23
6. Tenaga Ahli Elektrikal S1
Elektro Elektronika dan (satu) tahun bulan
Telekomunikasi
dalam Bangunan
Teknik Minimal 1 Minimal 2,83
7. Tenaga Ahli Geodesi S1 Ahli Muda Geodesi
Geodesi (satu) tahun bulan
Tenaga Ahli Teknik Ahli Muda Minimal 1 Minimal 3,67
8. S1
Geoteknik Sipil Geoteknik (satu) tahun bulan
Teknik Ahli Muda K3 Minimal 1 Minimal 2
9. Ahli K3 Konstruksi S1
Sipil Konstruksi (satu) tahun bulan
Ahli Kuantitas dan Teknik Ahli Muda Teknik Minimal 1 Minimal 2
10. S1
Biaya Sipil Bangunan Gedung (satu) tahun bulan
Tenaga Asisten Ahli
Tenaga Ahli Minimal 1 Minimal 3,9
1. S1 Arsitektur -
Arsitektur (satu) tahun bulan
Minimal 1 Minimal 3,23
2. Tenaga Ahli Interior S1 Arsitektur -
(satu) tahun bulan
Teknik Minimal 1 Minimal 3,9
3. Tenaga Ahli Struktur S1 -
Sipil (satu) tahun bulan
Tenaga Ahli Teknik Minimal 1 Minimal 3,23
4. S1 -
Mekanikal Mesin (satu) tahun bulan
Teknik Minimal 1 Minimal 3,23
5. Tenaga Ahli Elektrikal S1 -
Elektro (satu) tahun bulan

Hal 11
Tenaga Teknik
Surveyor pengukuran Diploma 3 Minimal 3 Minimal 0,23
1. - -
(minimal 2 orang) (D3) (tiga) tahun bulan
Surveyor geoteknik Diploma 3 Minimal 3 Minimal 0,23
1. - -
(minimal 2 orang) (D3) (tiga) tahun bulan
Pembantu surveyor SLTA
Minimal 0,23
2 pengukuran (minimal /SMK/ - - -
bulan
4 orang) sederajat
Tenaga Pendukung
SLTA
Maksimal 4,5
1. Sekretaris /SMK/ - - -
bulan
sederajat
SLTA
Maksimal 4,5
2. Operator Komputer /SMK/ - - -
bulan
sederajat
Operator CAD Diploma 3 Minimal 5 Minimal 4
3. - -
(minimal 2 orang) (D3) (lima) tahun bulan

Catatan :
Sertifikat keahlian yang sah adalah Sertifikat Keahlian yang dikeluarkan dan diregistrasi oleh
LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi).

18. Kebutuhan Non Penyedia Jasa perlu menguraikan kebutuhan non personil yang
Personil antara lain :
1. Kebutuhan Alat tulis habis pakai, tapi tidak terbatas kepada :
alat tulis dan bahan komputer dan perlengkapan survei
lapangan;
2. Kebutuhan pelaporan, tapi tidak terbatas kepada :
Laporan Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Teknis,
Laporan Akhir, Gambar Rencana (A3), Dokumen Tender,
Laporan EE, dan Makalah Presentasi (minimal 20 buah) dalam
setiap presentasi (minimal 3 kali presentasi) dan flashdisk;
3. Kebutuhan komunikasi tidak terbatas untuk telepon, fax dan
internet,
4. Kebutuhan rapat presentasi minimal 3 kali meliputi konsumsi
snack dan makan maksimal 25 orang;
5. Kebutuhan peralatan tidak terbatas pada : sewa komputer
minimal 2 buah, sewa laptop, sewa komputer (Operator CAD)
minimal 2 buah, sewa printer A3, sewa alat ukur TS, sewa
Waterpass, sewa alat Drone, pengujian sondir minimal 4 titik
sondir;
6. Kebutuhan Transportasi, tapi tidak terbatas kepada : Sewa
Kendaraan Roda Empat minimal 1 buah selama paling lama
0,47 bulan.

19. Jadwal Tahapan Tahapan pelaksanaan yaitu :


Pelaksanaan 1. Persiapan;
Kegiatan 2. Pelaksanaan Teknis di Lapangan;
3. Analisis data;
4. Perencanaan, Perhitungan serta Penggambaran; dan
5. Penyusunan Laporan Pekerjaan.

Hal 12
Laporan

20. Laporan Laporan Pendahuluan, sedikitnya memuat :


Pendahuluan
1. Latar belakang, tinjauan kebijakan, gambaran umum dan
lingkup kegiatan;
2. Review data eksisting hasil survei pendahuluan;
3. Usulan metodologi yang akan diterapkan;
4. Rincian struktur organisasi dan staf penyedia jasa;
5. Rincian program kerja dan penjadwalan pengumpulan data
yang akan dilakukan;
6. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya; dan
7. Jadwal kegiatan kurva S.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kerja setelah SPMK diterbitkan untuk diperiksa dan
dipresentasikan. Laporan diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku
laporan asli.
21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan, berisi :
Laporan bulanan merupakan laporan kemajuan pekerjaan yang
telah dicapai selama sebulan yang dilengkapi dengan :
1. Rincian kemajuan masing-masing item pekerjaan;
2. Kurva-S;
3. Keterlambatan-keterlambatan yang terjadi dengan
menyebutkan penyebabnya serta saran-saran untuk
mengatasinya;
4. Rencana kerja bulan berikutnya; dan
5. Dokumentasi kegiatan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 1 tiap


bulannya dan diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan asli.

22. Laporan Teknis Laporan Teknis, berisi :


Rincian semua data yang diperoleh dari pengumpulan data
lapangan/survei dan hasil analisis data berupa :
1. Survei Topografi, berisi :
a. Data proyek, peta situasi proyek, kegiatan pengukuran titik
kontrol horisontal, vertikal, situasi, dan pengukuran
penampang melintang;
b. Peralatan ukur yang digunakan serta perhitungan dan
penggambaran
c. Dokumentasi foto kegiatan pengukuran topografi;
d. Deskripsi BM (sebagai lampiran); dan
e. Data ukur.
2. Survei Geoteknik dan Material :
a. Metodologi pelaksanaan survei;
b. Foto dokumentasi;
c. Data lapangan; dan
d. Analisis data.
3. Survei Utilitas, berisi :
Denah jenis dan lokasi utilitas umum secara rinci di lapangan
dan bila ada rencana relokasi atau pembebasan tanah
dilakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Hal 13
4. Pengembangan Desain;
5. Perhitungan Struktur;
6. Perhitungan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing.
Laporan dibuat sebanyak 3 (tiga) buku laporan asli.

23. Laporan Akhir Laporan Akhir terdiri dari :

1. Laporan Akhir
Laporan yang merangkum seluruh kegiatan yang berisi uraian
pelaksanaan survei, pengolahan data, perhitungan perencanaan
(arsitektur, interior, lansekap, struktur , pondasi, mekanikal,
elektrikal dan plumbing) beserta rumus-rumus, asumsi yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, metode
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, laporan hasil K3 untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, disertai kesimpulan dan
saran. Laporan diterbikan sebanyak 3 (tiga) buku laporan asli.
2. Laporan Perkiraan Kuantitas dan Biaya
Laporan Perkiraan Kuantitas dan Biaya yang berisi perkiraan
kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item pekerjaan
yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan
biaya, minimal berisi sebagai berikut :
a. Daftar isi;
b. Perhitungan perkiraan kuantitas per item pekerjaan;
c. Harga satuan bahan, upah dan alat;
d. Analisis harga satuan pekerjaan;
e. Perkiraan biaya (Engineer’s Estimate); dan
Laporan diterbikan sebanyak 3 (tiga) buku laporan asli.
3. Dokumen Tender
Bentuk-bentuk Dokumen Tender sesuai dengan dokumen
tender standar yang dikeluarkan oleh Lembaga yang
berwenang dalam pengaturan Jasa Konstruksi. Laporan
diterbikan sebanyak 2 (dua) buku laporan asli.
4. Gambar Rencana
Gambar rencana dibuat dalam kertas A3, diterbitkan sebanyak
3 (tiga) buku laporan asli.
5. Animasi Visual 3D
Animasi Visual 3D dari hasil DED berupa video berdurasi
minimal selama 3 (tiga) menit.
Laporan Akhir, Laporan Perkiraan Kuantitas Biaya, Buku
Dokumen Lelang, Gambar Rencana dan Animasi Visual 3D harus
diserahkan pada akhir masa pelaksanaan kontrak.

Semua laporan tersebut dibuat dalam flashdisk yang berisi seluruh


softcopy perencanaan teknis, baik laporan, gambar desain, data
lapangan, hasil perhitungan desain, foto dokumentasi dan video
animasi visual 3D.

Hal 14
Hal-Hal Lain

24. Produksi dalam Berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Negeri Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi :
Wajib mempunyai perjanjian Kerjasama Operasi/Kemitraan yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut.

26. Alih Pengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen menilai diperlukan alih pengetahuan
oleh Penyedia Jasa Konsultansi, maka Penyedia Jasa Konsultansi
berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Bandung : Maret 2020

Pejabat Pembuat Komitmen,

SANDI WIJAYA, S.T.


NIP. 19790525 201001 1 005

Hal 15

Anda mungkin juga menyukai