Anda di halaman 1dari 12

PRESENSI MAHASISWA MENGGUNAKAN QR

CODE DAN TEKNOLOGI CROSS PLATFORM


DENGAN ENKRIPSI SECURE HASH
ALGORITHM(SHA256)

PROYEK TEKNIK INFORMATIKA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah


Proyek Teknologi Informasi pada Program Studi Teknik Informatika
Universitas Catur Insan Cendekia

Oleh :

Nama Lengkap (NIM)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS CATUR INSAN CENDEKIA
CIREBON
2021
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, sehingga

dibutuhkannya teknologi untuk meningkatkan performa dari sebuah lembaga atau

perusahaan terutama dibidang bisnis yang saat ini sangat berkaitan dengan dengan

teknologi informasi. Kecepatan dan ketepatan dalam menerima ataupun mengirim

sebuah informasi itu sangatlah penting dalam kinerja sebuah perusahaan, semakin

cepat dan akurat data yang dapat diolah maka perusahaan tersebut akan semakin

produktif dalam kinerjanya. Universitas Catur Insan Cendekia adalah sebuah

lembaga pendidikan yang saat ini harus mengikuti era informasi, sehingga harus

mengembangkan sebuah pengolahan data dan informasi yang terkomputerisasi

untuk menunjang kebutuhan dalam kinerja sebuah lembaga agar semakin efektif.

Era globalisasi yang membuat perkembangan teknologi sangat pesat

memberikan pengaruh sangat besar bagi kehidupan manusia setiap bidang

kehidupan. Dalam meningkatkan kualitas sistem pembelajaran pada bimbingan

termasuk sistem layanan kehadiran mahasiswa [1]. Pada saat ini Universitas Catur

Insan Cendekia masih mengimplementasikan prosedur manual untuk melakukan

absen untuk Mahasiswa dengan tanda tangan pada kertas, sehingga keterkaitan

informasi dalam kecepatan dan keakuratan data masih belum efisien dan rawan

sekali dimanipulasi. Mahasiswa kerap mengelabuhi presensi dengan cara

menitipkan tanda tangan kepada teman satu kelasnya, presensi yang ada di absen

konvesional tersebut kerap tidak valid [2].


Pada penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa absensi dengan scan

Qrcode mempermudah penanggung jawab asisten lab untuk memberikan

penilaian absensi terhadap kegiatan Tri dharma asisten lab dan mempermudah

asisten lab untuk absensi dengan proses absensi scan Qrcode ini sehingga tidak

terjadinya manipulasi absen lagi [3]. Pada kajian ini penulis ingin memberikan

solusi dengan membuat rancangan sistem absensi yang terkomputerisasi dan

terintegrasi dengan sistem akademik Universitas Catur Insan Cendekia, dan yang

akan membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah sistem ini dibuat dengan

menambahkan metode scan QR code pada mahasiswa dan memanfaatkan

teknologi cross platform yang mana akan sangat memudahkan pengguna yang

bisa mengakses aplikasi dari berbagai macam devices seperti smartphone dengan

basis sistem Android dan iOS. Sehingga dengan rancangan sistem tersebut akan

mempercepat aliran data dan informasi serta keakuratan data yang jauh lebih

efisien dibanding dengan sistem sebelumnya. Dan untuk keamanan data dalam

sistemnya penulis menggunakan algoritma enkripsi SHA(256) sehingga akan lebih

aman. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba

mengambil tema dalam penulisan proyek yang berjudul “Presensi Mahasiswa

Menggunakan QR Code Dan Teknologi Cross Platform Dengan Enkripsi Secure

Hash Algorithm(SHA256) Pada Universitas Catur Insan Cendekia.”

1.2 Identifikasi Masalah

Universitas Catur Insan Cendekia ingin mengembangkan sistem absensi

untuk menggantikan sistem yang sudah ada yang mana masih manual, sehingga

kecepatan dalam pengolahan informasi atau data masih lambat dan rentan terjadi
kesalahan dan manipulasi data. Dengan penggunaan scan qrcode yang bisa

dilakukan dibeberapa jenis mobile device pada sistem absensi mahasiswa ini,

maka pengolahan data dan informasi akan jauh lebih cepat dan resiko kesalahan

data akan jauh lebih kecil. Dalam kajian proyek ini penulis akan memberikan

beberapa solusi terkait dengan sistem absensi, seperti:

1. Bagaimana membuat proses dalam pengolahan data absensi agar lebih cepat

dan efektif?

2. Bagaimana membantu dalam proses pembuatan laporan atau rekapitulasi

harian, bulan, atau tahun terkait dengan data absensi?

1.3 Batasan Masalah

Dalam hal ini penulis memberi batasan masalah sebagai berikut:

1. Sistem ini menggunakan data mahasiswa, dosen, mata kuliah dan

penjadwalan dari sistem akademik Universitas Catur Insan Cendekia untuk

keperluan pengolahan data dalam sistem presensi dan tidak melakukan

create, update, delete pada data tersebut.

2. Sistem ini hanya melakukan proses pencatatan terkait dengan data presensi

mahasiswa dan laporan presensi.

3. Sistem enkripsi SHA256 hanya diimplementasikan pada saat generate dan

scan QR Code.

4. Aplikasi ini hanya dapat digunakan pada Android, iOS & Website.
1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat proses dalam pengolahan data absensi agar lebih cepat dan efektif

menggunakan aplikasi mobile untuk mahasiswa dan website untuk dosen.

2. Membuat rekapitulasi atau laporan terkait dengan presensi akan lebih cepat

dengan mengelola data presensi dari sebuah database sehingga akan lebih

fleksibel dan dinamis dalam pembuatan laporan.

1.5 Gambaran Sistem

Gambar 1.1….

Keterangan:

1. Dosen

Mengelola data presensi terkait Laporan atau generate QR Code saat kelas

dimulai yang nantinya akan di lakukan scan oleh Mahasiswa.


2. Mahasiswa

Melihat jadwal, laporan presensi dan juga melakukan scan pada saat sesi

presensi di kelas berlangsung.

2. Landasan Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

Dari hasil penelitian diketahui sistem presensi yang dibangun sudah cukup

aman karena menggunakan aristektur three-tier, adanya security check dari

perangkat lunak, dan aliran data terenkripsi dengan nilai rata-rata korelasi antara

plaintext dan ciphertext yang mendekati nol. Sistem presensi juga mampu

mempertahankan komunikasi antara client dan server selama terjadi pemutusan

koneksi internet dan/atau GPS. Selain itu, laporan pertemuan dosen ini dapat

dijadikan masukan bagi decision maker dalam menentukan keabsahan perkuliahan

dengan memperhatikan selisih antara jarak toleransi dengan jarak yang terdapat

pada laporan [4].

Rekapan Absensi, memudahkan Pimpinan dan Pembimbing mahasiswa

mendapatkan rekapitulasi absensi secara online, dan data absensi lebih terstruktur

dan tidak akan mudah tercecer lagi, karena sudah tersimpan secara terintegrasi

melalui pengolahan database yang baik [1].

Absensi dengan scan Qrcode mempermudah penanggung jawab asisten lab

untuk memberikan penilaian absensi terhadap kegiatan Tri dharma asisten lab dan

mempermudah asisten lab untuk absensi dengan proses absensi scan Qrcode ini

sehingga tidak terjadinya manipulasi absen lagi [3].


2.2 Dasar Teori

1. Presensi

Dapat dikatakan suatu pendataan kehadiran yang merupakan bagian dari

aktifitas pelaporan yang ada dalam sebuah institusi. Absensi disusun dan diatur

sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan ketika diperlukan oleh pihak yang

berkepentingan [5].

2. Hash

Fungsi hash adalah suatu fungsi yang menerima masukan berupa string

yang panjangnya sembarang dan mengonversi masukan tersebut menjadi string

yang mempunyai panjang tetap (fixed) dan umumnya menjadi lebih kecil dari

panjang semula. Keluaran dari fungsi hash disebut juga nilai hash atau pesan

ringkas (message digest). Fungsi hash merupakan fungsi satu arah (one way

function) yang dapat menghasilkan ciri (signature) dari data. Perubahan satu bit

saja akan mengubah keluaran hash secara drastis. Fungsi hash biasanya digunakan

untuk menjamin integritas dan digital signature [6].

3. Secure Hash Algorithm-256

Secure Hash Algorithm-256 adalah salah satu jenis hash yang masih

umum digunakan. Fungsi ini adalah varian dari SHA-1, SHA-256 dibuat karena

telah ditemukan bentrokan dari SHA-1, SHA-1 sendiri adalah pengganti dari

SHA-0. Sampai saat ini belum ada yang dapat memecahkan algoritma untuk

SHA-256 [6].

4. QR Code

QR Code adalah image dua dimensi yang merepresentasikan suatu data,

terutama data berbentuk teks. QR Code merupakan evolusi dari barcode yang
awalnya satu dimensi menjadi dua dimensi. QR-Code mampu menyimpan semua

jenis data, seperti data angka/numerik, alphanumerik, biner, kanji/kana [7].

3. Metode Penelitian

3.1 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan penulis untuk membangun sistem ini adalah data

mahasiswa, dosen, mata kuliah dan juga penjadwalan dari sistem akademik.

Alat yang digunakan sebagai berikut:

1. Laptop dengan processor Intel Core i3, RAM 6GB

2. Smartphone dengan basis sistem operasi Android 10, RAM 4GB

3. XAMPP v.3.2.2 PHP 7.x

4. Bahasa pemrograman PHP dan Dart.

5. Framework Flutter by Google.

6. Visual Studio Code


3.2 Metode Waterfall

Gambar 3.1. metode waterfall

Dalam hal ini penulis menggunakan metode waterfall dalam pengembangan

sistem presensi ini, dan uraian dari setiap tahap adalah sebagai berikut:

1. Requirement Analysis

Tahap awal dalam metode ini adalah dengan mengumpulkan dan menganalisa

semua kebutuhan yang harus terpenuhi dalam membangun sistem.

2. System Design

Tahap ini untuk menentukan alur atau algoritma pada sistem yang akan

dibangun, semakin dalam analisis dalam tahap pertama maka semakin

kompleks dan detail juga desain yang akan dibuat.

3. Implementation

Tahap dimana semua analisis dan desain akan di eksekusi menjadi kode

program yang siap terintegrasi antar modul untuk membangun sistem.


4. System Testing

Untuk menguji sebuah sistem apakah kode program, desain serta analisis

sudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan dalam membangun sistem

tersebut.

5. System Deployment

Tahap mengkonfigurasi sistem untuk keperluan yang sebenarnya agar siap

digunakan.

6. System Maintenance

Tahap akhir dari metode waterfall dimana akan dilakukan pemeliharaan

terhadap sistem yang telah dibangun.

4. Jadwal Penelitian

4.1 Tempat Penelitian

 Nama Lembaga : Universitas Catur Insan Cendekia

 Alamat : Jl. Kesambi No.202, Kesambi, Kota Cirebon

 Bagian : Kepala Pusat Data

 Nama Pembimbing : Muhammad Hatta, M.Kom.


4.2 Tabel Penyelesaian Proyek

Tabel 4.1 Tabel Penyelesaian Proyek

Bulan : Bulan :
Bulan :Bulan : Bulan :
Maret April
Mei Juni Juli
2020 2020
2020 2020 2020
No. Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
Ke- Ke- Ke- Ke- Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Proposal                                        
2. Bab I                                        
3. Bab II                                        
4. Bab III                                        
5. Bab IV                                        
6. Bab V                                      
7. Bimbingan  
Daftar Pustaka

[1] Q. Aini, Y. I. Graha, and S. R. Zuliana, “Penerapan Absensi QRCode


Mahasiswa Bimbingan Belajar pada Website berbasis YII Framework
Application Student Attendance QRCode in Guidance Learn to Website
Based on Yii Framework,” vol. 7, no. 2, pp. 207–218, 2017.
[2] N. A. Muhammad, F. Samopa, and dan R. P. Wibowo, “Pembuatan
Aplikasi Presensi Perkuliahan Berbasis Fingerprint (Studi Kasus : Jurusan
Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya),” vol. 2,
no. 3, 2013.
[3] Q. Aini, U. Rahardja, and A. Fatillah, “Penerapan QRCode Sebagai Media
Pelayanan Untuk Absensi Pada Website Berbasis PHP Native Application
of QRCode as Media Services for Attendance on the Website Based Php
Natively,” vol. 8, no. 1, pp. 47–56, 2018.
[4] A. Fanggidae and Y. T. Polly, “Sistem Presensi Dosen Menggunakan IMEI
dan GPS Smartphone dengan Data Terenkripsi,” vol. 5, no. 3, pp. 1–8,
2016.
[5] J. Coreit et al., “Perancangan Sistem Absensi Kehadiran Perkuliahan
dengan Menggunakan Radio Frequency Identification ( RFId ),” vol. 1, no.
2, pp. 44–49, 2015.
[6] E. C. Prabowo and I. Afrianto, “Implementasi Aplikasi Digital Signature
Menggunakan Fungsi Hash Algoritma SHA-256 Dan RSA Di Badan
Pertanahan Nasional Kota Cimahi,” 2017.
[7] G. A. Lantai, K. Jl, and A. Nadjamudin, “Implementasi QRCode Untuk
Absensi Perkuliahan Mahasiswa Berbasis Paperless Office,” vol. 5, no. 1,
pp. 1–4, 2019.

Anda mungkin juga menyukai