KPBU
05 Proyeksi Cashflow
Alternatif
Pendanaan Lain
2. Jenis KPBU
Mekanisme KPBU
Solicited Unsolicited
KPBU atas prakarsa Pemerintah KPBU atas prakarsa Badan Usaha
Badan Usaha
PJPK
Pelaksana (BUP)
AP
Layanan Tarif
Badan Usaha
Pelaksana (BUP)
Masyarakat
Layanan
Masyarakat
3. Skema KPBU Financial Close
3
Availability Payment Sponsors Equity
Lenders
(khusus KPBU skema AP)
5 Pembayaran
6 Kewajiban
Perjanjian KPBU
Badan Usaha
1
Pelaksana (BUP)
Perjanjian Regres Perjanjian Penjaminan
2 2
Layanan / 4 5 Tarif
Infrastruktur (khusus KPBU
skema User
Charge)
Khusus KPBU yang
menggunakan Penjaminan PII
Masyarakat / Users
7
Penyerahan Infrastruktur
(Setelah masa konsesi berakhir)
4. Proses KPBU
Hak: Hak:
▪ Menerima Jaminan pelaksanaan dan pemeliharaan ▪ Menerima kuasa pengusahaan aset selama masa
dari BUP konsesi/layanan dari PJPK
▪ Menerima laporan periodik dari BUP ▪ Menerima penguasaan tanah untuk melakukan
▪ Memperoleh aset infrastruktur beserta manfaatnya konstruksi
dari BUP setelah masa konsesi/layanan berakhir ▪ Menerima penetapan dan penyesuaian tarif dari PJPK
▪ Menerima pembayaran Availability Payment dari PJPK
▪ Menerima Penjaminan dan klaim dari PII
Kewajiban: Kewajiban:
▪ Memberi kuasa hak pengusahaan aset selama masa ▪ Menyerahkan jaminan pelaksanaan dan pemeliharaan
konsesi/layanan kepada BUP ▪ Memenuhi Financial Close
▪ Menyediakan tanah ▪ Melakukan Perencanaan Teknis
▪ Menentukan dan menyesuaikan tarif ▪ Melaksanakan Konstruksi
▪ Membayar Availability Payment ▪ Melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan
▪ Membayar kewajiban klaim atas perjanjian regres ▪ Melakukan laporan periodik kepada PJPK
dengan PII ▪ Mengasuransikan aset selama masa konsesi/layanan
▪ Menyerahkan kembali aset kepada pemerintah
5. Perjanjian KPBU (4/5)
h. Pengalihan Hak dan Kepemilikan Saham
Jika BUP dinyatakan cidera janji maka dilakukan hal - hal sebagai berikut:
Pencairan Jaminan
(Jika BUP gagal memperbaiki cidera janji)
4a
4b
MODAL KERJA
• Mudharabah Tanazul Haq
(penyertaan Bank 100%) PRINCIPAL (Pelepasan Hak)
• Musyarakah +
(bank dan nasabah memiliki porsi
penyertaan) BAGI HASIL Adjustable Expected
• Musyarakah Mutanaqisah Return
(musyarakah dicombine dengan dasar
PENYERTAAN transaksi jual beli/sewa)
INVESTASI
• Ijarah
(sewa manfaat)
PRINCIPAL
• Ijarah Muntahiyah Adjustable Fee
Bittamlik (IMBT) +
(sewa manfaat dengan perpindahan FEE/UJRAH
hak manfaat di akhir)
SEWA
Perbedaan Akad MMq dan IMBT
Produk pembiayaan berdasarkan prinsip syirkah Produk pembiayaan yang digunakan untuk
'inan, dimana porsi (hishshah) modal salah satu perolehan asset melalui skema sewa yang
Pengertian syarik (Bank) berkurang disebabkan oleh diakhiri dengan pengalihan kepemilikan asset
pembelian secara bertahap kepada syarik yang kepada penyewa
lain (Nasabah)
Bayar ujroh/sewa
Membeli hishoh/porsi bank NASABAH
Bagi Hasil
Ijarah/sewa
Penyertaan Modal Penyertaan Modal
Bank (Hishoh/porsi) Nasabah (Hishoh/porsi)
PROYEK
Musyarakah
Ijarah
Bai’
Ijarah Muntahiyah
Bittamlik atau IMBT
Benefit
aM enjaga Rasio b Angsuran tercatat c Pembayaran principal flat
Leverage perusahaan sebagai Biaya Sewa mengikuti depresiasi
Skema I - Pembelian Barang Baru
Nasabah mengajukan
1 pembelian Objek Sewa Bank membeli Objek Sewa
2
kepada Bank langsung kepada Produsen
Keterangan :
NASABAH Bank dan Nasabah BANK PRODUSEN • Ditujukan untuk pembelian
3 menandatangani Akad IMBT dan Barang Baru
Hibah (Untuk akhir periode Sewa) • Bank melakukan pembelian
langsung kepada Produsen
sesuai dengan Permohonan
Nasabah
Nasabah membayar biaya • Objek Sewa atas nama
5 sewa kepada Bank
Nasabah
Transaksi Keuangan
Pengalihan Objek
Produsen mengirimkan Objek Sewa kepada Nasabah
4
(Bank mencatat nilai Objek Sewa pada Neraca Bank)
Transaksi Keuangan
Pengalihan Objek
Objek Sewa sudah berada Nasabah
(Bank mencatat nilai Objek Sewa pada Neraca Bank)
3
1. Kepemilikan Barang berdasarkan Akad IMBT merujuk pada hukum syariah. Sesuai PSAK 107, perpindahan kepemilikan asset pada
2. Tindakan hukum balik nama tidak menjadi syarat dan rukun Akad IMBT IMBT dilakukan dengan cara:
a. Hibah, penyewa mengakui asset dan keuntungan
3. Pencatatan kepemilikan barang dapat diatur sama sesuai dengan skema IMBT, atau sebesar nilai wajar objek ijarah yang diterima.
langsung dicatatkan atas nama Nasabah sejak awalnya (diagunkan kepada Bank) b. Penjualan sebelum akad berakhir sebesar nilai wajar
4. Secara hukum positif, karena bentuknya adalah penyediaan uang atau tagihan, atau harga yang disepakati;
sama dengan bentuk kredit, maka jaminan yang diminta sama dengan jaminan c. Penjualan pada akhir masa Ijarah dengan nilai wajar
atau pembayaran tertentu sebagai referensi yang
pada kredit. Bentuknya dapat berupa APHT, fidusia, cessie, guarantee, dan lain lain.
disepakati dalam akad.
5. Fatwa DSN terkait IMBT (Fatwa No. 27/DSN-MUI/III/2002 tanggal 28 Maret 2002) d. Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu
disebutkan bahwa Bank boleh mengikat obyek pembiayaan dengan akad IMBT. yang disepakati dalam akad.
Kelebihan IMBT Dibandingkan Kredit Konvensional
IMBT Kredit Konvensional
✓ Asset yang diperoleh dari hutang tercatat
Laporan Baik asset maupun biaya perolehan asset IMBT di balancesheet (fixed asset).
keuangan tidak tercatat pada balancesheet. ✓ Biaya perolehan asset jg tercatat di
balancesheet (hutang bank)
Rasio leverage menjadi lebih baik disebabkan
Rasio leverage menjadi lebih tinggi
hutang IMBT tidak tercatat sebagai kewajiban
Rasio disebabkan utang dengan system
(liabilities/pasiva) pada balancesheet. Pembayaran
Keuangan konvensional (kredit/pinjaman) tercatat
sewa diakui sebagai beban biaya dalam laporan
sebagai kewajiban/liabilities/passiva
income statament
✓ Penghematan pajak berasal dari nilai
Penghematan depresiasi (depreciation tax shield) dan
Pembayaran sewa dapat diperhitungakan sebagai
Pajak ✓ Pembayaran bunga (interest tax shield).
komponen pengurang pajak (income tax shield)
Cat. nilai depresiasi sangat mempengaruhi
Komponen pada penghematan pajak
Penghematan
Seluruh kewajiban/angsuran (pokok & ujrah) dapat Hanya terkait biaya; biaya bunga dan
Pajak digunakan sebagai pengurang penghasilan bruto. penyusutan
Frequent Ask Question (FAQ)
Sebagaimana fiqih Ijarah menyebutkan bahwa IMBT merupakan akad perpindahan kepemilikan
Bagaimana status kepemilikan asset IMBT (transfer of title), sehingga selama belum terjadi perpindahan kepemilikan maka status kepemilikan
dalam pola pembiayaan IMBT? asset IMBT berada pada pihak lesse/muajir
Sesuai PSAK 107, perpindahan kepemilikan asset pada IMBT dilakukan dengan cara:
Bagaimana cara perpindahan kepemilikan
a. Hibah, penyewa mengakui asset dan keuntungan sebesar nilai wajar objek ijarah yang diterima.
asset pada pembiayaan IMBT?
b. Penjualan sebelum akad berakhir sebesar nilai wajar atau harga yang disepakati;
c. Penjualan pada akhir masa Ijarah dengan nilai wajar atau pembayaran tertentu sebagai referensi
yang disepakati dalam akad.
d. Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad.
Apakah reappraisal, asuransi dan monitoring Biaya terkait reappraisal, asuransi tetap menjadi beban nasabah dan dimasukkan dalam klausula
menjadi beban nasabah krn aset atas nama Akad IMBT
bank ?
LEASING
Promise to sell or hibah pada awal perikatan Option to buy or not to buy at the end
IMBT
Perjanjian menggunakan 2 akad yaitu Akad Sewa dan jual beli menjadi satu kesatuan dalam satu
Akad/Perjanjian Ijarah/Sewa dan Wa’ad atas jual beli/hibah diakhir akad
periode saat Akad Ijarah berakhir.
Perpindahan kepemilikan menggunakan Jual Beli Perpindahan kepemilikan hanya dengan skema jual
Perpindahan Kepemilikan atau Hibah beli
Pengoperasian
Deskripsi Nilai
Proyeksi LHR th pertama 16.000 kend/hari
Proyeksi tarif Rp1000,- per km
Dukungan Pemerintah (VGF) Konstruksi Seksi 1&2 (28,5 km)
Penjaminan PII
No. Risiko
a. Keterlambatan Pengadaan Tanah
Proyek Jalan Tol Cileunyi – Sumedang - Dawuan b. Pengembalian Dana Talangan Tanah
Proyek Jalan Tol 61,7 Km c. Keterlambatan Penyesuaian Tarif Tol
Akad: LF – Musyarakah
(6 seksi) d. Peristiwa Politik Permanen
Mutanaqisah
e. Peristiwa Politik Temporer
Lokasi : Cileunyi, Skema KPBU : Viability Gap
Sumedang, Dawuan Fund / Partisipasi Pemerintah
Viability
Project Value : Rp8,4 T (Seksi 1 & 2) & Penjaminan PII
Skema Kerjasama : Design, Build, Deskripsi Nilai
Pembiayaan: Rp5,5T Finance, Operate, Maintain, and IRR 10,56%
Transfer (DBFOMT) NPV 2.142.960
BCR 1,29
Jenis Fasilitas : Investasi Masa Konsesi : 40 th Payback Period 13 Tahun 9 bulan
Contoh Proyek KPBU
Skema User Charge
Pengoperasian
Deskripsi Nilai
Proyeksi LHR th pertama 23.000 kend/hari
Proyeksi tarif Rp1800,- per km
Dukungan Pemerintah (VGF) Tidak ada
Penjaminan PII
No. Risiko
a. Keterlambatan Pengadaan Tanah
Proyek Jalan Tol Solo - Jogja b. Pengembalian Dana Talangan Tanah
Proyek Jalan Tol 49,2 Km c. Keterlambatan Penyesuaian Tarif Tol
Akad: LF – Musyarakah
(Tahap I) d. Peristiwa Politik Permanen
Mutanaqisah
e. Peristiwa Politik Temporer
Lokasi : Solo - Jogja
Skema KPBU : Penjaminan PII
Project Value : Rp14,1 T Viability
(Tahap I) Deskripsi Nilai
Skema Kerjasama : Design, Build,
Pembiayaan: Rp9,9T Finance, Operate, Maintain, and IRR 11,33%
Transfer (DBFOMT) NPV 2.678.313
BCR 1,15
Jenis Fasilitas : Investasi Masa Konsesi : 40 th Payback Period 14 Tahun 2 bulan
Karakteristik Investasi Infrastruktur User Charge
5 – 7 th ± 15 th > 15 th
± 3 th sejak operasi sejak operasi sejak operasi s.d akhir konsesi
Brown Periode
Green Periode
- Arus Kas mulai positif namun Mature Periode
- Pembebasan lahan
sebatas untuk pembayaran - Kewajiban Bank telah lunas
- Konstruksi
kewajiban Bank (Pokok + Bagi - Pendapatan jalan tol menjadi cash cow BUJT
- Awal Operasi dimana arus kas
Hasil/Margin)
masih negatif
- Payback Periode
Contoh Proyek KPBU
Skema Availability Payment
Pendapatan
Deskripsi Nilai
Proyeksi total AP Maksimal Rp1,60 T selama 12 th
dengan syarat:
▪ BUP harus memenuhi Indikator
Kinerja Jalan (IKJ)
▪ Jika tidak memenuhi IKJ maka
terdapat faktor pengurang
dengan bobot tertentu
Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan Periode pembayaran AP Periode I (Jan – Mar)
Periode II (Apr – Jun)
Proyek Jalan Non Tol 43Km Akad: LF – Ijarah Periode III (Jul – Sep)
Muntahiyah Bitamlik Periode IV (Okt – Des)
Lokasi : Prov. Riau Viability
Skema KPBU : Availability
Project Value : Rp525 M Payment & Penjaminan PII
Deskripsi Nilai
(Biaya konstruksi)
Skema Kerjasama : Design, Build, IRR 17,79%
Pembiayaan: Rp420 M Finance, Operate, Maintain, and NPV Rp718.200.000,-
Transfer (DBFOMT) Payback Period 7 Tahun 7 bulan
Jenis Fasilitas : Investasi Masa Layanan : 15 th
(3 th masa konstruksi + 12 th
masa layanan)
Karakteristik Investasi Infrastruktur Availability Payment
12 th
± 3 th Masa layanan
EBITDA
Akhir masa
pembiayaan
Pembayaran Angsuran Bank Rata-rata 10 th
(pokok + bagi
hasil/ujroh/margin)
- Kewajiban Bank
- Masa Konstruksi
- Masa Layanan telah lunas
- Grace period
- Pemenuhan standar pelayanan - Pendapatan AP
- Ujroh/Bagi Hasil
- Penerimaan pembayaran AP menjadi cash cow
Bank dicover
- Pembayaran angsuran Bank (pokok + bagi BUP
pemegang saham
hasil/ujroh/margin) s.d lunas
/sponsor
TEKNIS PENAGIHAN AP
Periode Pembayaran AP :
1. Periode I : Januari – Maret
2. Periode II : April - Juni
3. Periode III : Juli – September Hasil Pemeriksaan Oleh Pembayaran
4. Periode IV : Oktober – Desember Balai Disampaikan Dilakukan Oleh KPPN
Kepada BUP Ke Rekening Bank BUP
Triwulanan 14 Hari
(1 Bulan)
5 Hari 12 Hari
Tagihan Final
Pengajuan Tagihan Oleh BUP : Pemeriksaaan Tagihan dan Mengikat
1. Periode I : 1 – 5 April Oleh Balai
2. Periode II : 1 – 5 Juli
3. Periode III : 1 – 5 Oktober 3 Hari
4. Periode IV : 1 – 5 Januari Pembayaran
Pelaksanaan & Dilakukan Oleh KPPN
Penyelesaian Tagihan Final
BUP Keberatan dan Mengikat Ke Rekening Bank BUP
Rekonsiliasi
. (1.5 Bulan)
14 Hari 14 Hari
Pembayaran
Belum Tercapai Dilakukan Oleh KPPN
Pelaksanaan & Penyelesaian Verifikasi Ke Rekening Bank BUP
Kesepakatan Auditor Independen
(3 Bulan)
7 Hari 30 Hari 14 Hari
Tagihan Final
Penunjukan dan Mengikat
Auditor
Independen
PENJAMINAN PII
Pemberitahuan
Tagihan Jatuh Tempo Cidera Janji Pengakhiran/
disetujui Tagihan PJPK Tanggal Pengakhiran
14 Hari 90 Hari
PJPK
Jumlah Tagihan
yang jatuh Masa Pemulihan (Remedy Period)
tempo telah
mencapai
minimum 85 Hari
Rp 80 miliar
Penetapan Tanggal
Besaran Penentuan Jangka waktu proses
Pemberitahuan BUP kepada PJPK Penjaminan Tanggung penjaminan sampai
(Ditembuskan kepada PII) oleh PII Jawab* dibayarkannyaklaim
di bawah Remedy
Period sehingga BUP
* Dalam hal BUP tidak
tidak dapat
menyampaikan konfirmasi 25 Hari 10 Hari 30 Hari 5 Hari 15 Hari mengajukan
atas Penetapan Besaran
Pemberitahuan
Penjaminan dalam waktu 5
PII hari, BUP dianggap setuju i. Lewatnya waktu 25 Hari; Pengakhiran
atau Klaim Evaluasi Persetujuan Pembayaran mengingat klaim
dengan Penetapan dari PII Klaim BUP
ii. Konfirmasi PJPK bahwa: Penjaminan klaim telah dibayarkan PII.
1. Jumlah Tagihan tidak oleh BUP Penjaminan atas Besaran Penjaminan
dipersengketakan; oleh PII Penjaminan
2. PJPK tidak dapat
melakukan pembayaran
Cidera Janji
PJPK berupa
Penyampaian Pemberitahuan Penunjukan Penentuan Besaran Jatuh Tempo Pembayaran
kegagalan
Pengakhiran oleh BUP Auditor Independen Nilai Pengakhiran Nilai Pengakhiran
pembayaran AP
PJPK Tanggal
Masa Pemulihan Pengakhiran/
(Remedy Period) Permohonan atas
Pembayaran Nilai
Pengakhiran
130 Hari
Penetapan Tanggal
Besaran Penentuan
Penjaminan Tanggung
oleh PII Jawab*
Pemberitahuan Pengakhiran
oleh BUP karena Govt Pengakhiran Penunjukan Penentuan Besaran Jatuh Tempo Pembayaran
Action/Inaction dan/atau PKS Auditor Independen Nilai Pengakhiran Nilai Pengakhiran
Perubahan Hukum
Penetapan Tanggal
Besaran Penentuan
Penjaminan Tanggung
oleh PII Jawab*
Penetapan Tanggal
Besaran Penentuan
Penjaminan Tanggung
oleh PII Jawab*
Note:
Konsultan FS tidak melakukan assesment
terhadap kemampuan pemegang saham /
sponsor, sehingga Lenders harus melakukan
assesment sendiri
2. Proyeksi Cashflow (1/2)
a Cash in From Operating Activities
Skema
* Kenaikan tarif sesuai kebijakan pemerintah User Charge
Profit (Loss) before Tax (302) (8.347) (205.807) (484.088) (488.482) (383.809) (209.422) (29.715) 133.437
Net Profit (Loss) (302) (8.347) (205.807) (484.088) (488.482) (383.809) (209.422) (29.715) 104.081
Negative Periode
Contoh skema Availability Payment
Laba/Rugi Proyeksi 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Profit & (Losses) Statement
Revenue (Availability Payment) - - 100.243 133.657 133.657 133.657 133.657 133.657 133.657
Other Revenue - - - - - - - - -
Total Revenue - - 100.243 133.657 133.657 133.657 133.657 133.657 133.657
Direct Cost
Biaya Langsung Personel 2.709 2.814 3.293 3.536 3.659 3.782 3.905 4.028 4.151
Biaya Langsung Non Personel 1.148 1.188 2.223 1.984 1.879 2.019 1.995 2.028 2.184
Operasional UPPKB - - 3.424 4.456 4.419 4.473 4.437 4.423 4.499
Pemeliharaan Rutin - - 986 1.314 1.314 1.314 1.314 1.314 1.314
Pemeliharaan Berkala - - 149 50 24.469 8.156 - 149 50
Rehabilitasi - - 12 4 - 4.818 14.722 20.629 16.683
Pemeliharaan UPPKB - - 176 235 235 235 235 235 235
Gross Profit (3.857,15) (4.002,59) 89.979,44 122.079,27 97.682,10 108.860,17 107.049,16 100.850,35 104.542,11
(%) 0% 0% 90% 91% 73% 81% 80% 75% 78%
Indirect Cost
IIGF Upfront Fee - - - - - - - - -
IIGF Recurring Fee - - 1.650 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200
Biaya tidak langsung lain - lain 1 - - - - - - - - -
EBITDA (3.857) (4.003) 88.329 119.879 95.482 106.660 104.849 98.650 102.342
(%) 0% 0% 88% 90% 71% 80% 78% 74% 77%
Depresiasi & Amortization - - 32.846 43.794 43.794 43.794 43.794 43.794 43.794
EBIT (3.857) (4.003) 55.484 76.085 51.688 62.866 61.055 54.856 58.548
(%) 0% 0% 55% 57% 39% 47% 46% 41% 44%
Interest - - 26.087 31.299 26.999 22.321 17.233 11.698 5.677
EBT (3.857) (4.003) 29.397 44.786 24.689 40.545 43.822 43.158 52.870
(%) 0% 0% 29% 34% 18% 30% 33% 32% 40%
Tax - - 7.349 11.196 6.172 10.136 10.956 10.790 13.218
Net Profit (3.857) (4.003) 22.048 33.589 18.517 30.409 32.867 32.369 39.653
1. Likuiditas
- Current Ratio 37% 60% 1770% 982% 1794% 2478% 3083% 3060% 5288%
- Quick Ratio 37% 60% 1770% 982% 1794% 2478% 3083% 3060% 5288%
2. Solvabilitas
- Total Debt to Total Assets Ratio 91,0% 75,3% 71,7% 75,4% 78,8% 81,4% 82,8% 82,8% 82,3%
- Total Debt to Equity Ratio 1008% 305% 253% 306% 371% 437% 481% 482% 465%
(Ebit to Interest Ratio)
3 Time Interest Earned 54,3% 65,6% 61,6% 64,1% 76,1% 93,9% 111,5% 127,5% DSCR dijaga minimal
ICR 114,9% 121,5% 102,3% 102,9% 112,5% 136,6% 160,4%
100% sebagai finansial
DSCR 114,9% 119,0% 100,2% 100,8% 100,7% 110,4% 129,0%
covenant
4. Earning Power 0% 0% -1% -3% -3% -3% -1% 0% 1%
(EAT to Total Assets)
6. Gross Profit on Sales 0% 0% 12% 57% 54% 58% 63% 66% 67%
(Gross Profit to Sales Ratio) Negative period
8. Return on Invesment 0,00% 0,07% 2,26% 4,34% 4,75% 5,85% 7,38% 8,92% 10,12%
(EBIT to Total Assets)
9. Assets Turn Over 0,64 0,75 0,16 0,06 0,07 0,09 0,10 0,12 0,13
(Sales to Total Assets)
Cash Waterfall
Management &
Financial Covenant
1. Skema Cash Waterfall
Pemegang Pendapatan
Pemerintah
Saham (User charge / AP)
Kompensasi Pemerintah
Pemenuhan CDS sesuai KPBU (Jika Ada)
Collection
Account