Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN

Jakarta, 30 Oktober 2019

Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur PUPR Sektor Jalan dan


Jembatan
MelaluiOleh:
Disampaikan Skema Non-APBN dan Cost Sharing
Agus Sulaeman
Kepala Subdirektorat Kebijakan dan Strategi
Skema Kerjasama Pemerintah
A dengan Badan Usaha (KPBU)
TUGAS DJPI
SEBAGAI SIMPUL KPBU KEMENTERIAN PUPR

1 6
Melaksanakan identifikasi dan seleksi proyek Melakukan promosi dan penyebaran informasi terkait
potensial KPBU Infrastruktur Pekerjaan Umum dan proyek KPBU Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Perumahan

2 Menyusun rekomendasi kepada Menteri PUPR terkait


penetapan proyek KPBU Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan
7 Melaksanakan koordinasi antara Unit Organisasi
dengan stakeholders KPBU Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan

3 Menyusun Rencana Umum proyek KPBU


Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
8 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan Konsultasi
Publik dan Penjajakan Minat Pasar proyek KPBU
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan

4 Menyusun rekomendasi kepada Menteri PUPR


tentang pengajuan dukungan Pemerintah dan/atau
jaminan Pemerintan
9 Menyusun dan melaporkan kemajuan proyek KPBU
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan

5
kepada Menteri PUPR
Melaksanakan peningkatan kapasitas terhadap

+
PJPK proyek KPBU Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan Membentuk Tim KPBU dan Panitia
Pengadaan

Sumber:
Keputusan Menteri PUPR Nomor 379 Tahun 2019 tentang Penetapan Simpul KPBU di Kementerian PUPR

3
TAHAPAN PEMBANGUNAN
MENUJU VISIUM 2030

RENSTRA PUPR GAP VISIUM VISIUM


2015 - 2019 2017 - 2019 2020 – 2024 2030

     
Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung
50 m3/c/th (baseline 2014) 57,75 m3/c/th 68,11 m3/c/th 120 m3/c/th
Anggaran Rp.316 T Anggaran Rp.306 T Anggaran Rp.577 T Anggaran Rp.1.423 T
     

   Jalan Mantap 94%  Jalan Mantap 97%  Jalan Mantap 99%


Jalan Mantap 98% Jalan Tol 824 Km Jalan Tol 1.500 Km Jalan Tol 2.000 Km
Jalan Tol 1000 Km Jalan Baru 1.320 Km Jalan Baru 2.500 Km Jalan Baru 3.000 Km
Jalan Baru 2650 Km Jembatan Baru/ Jembatan Baru/ Jembatan Baru/FO 70.000
Jembatan Baru FO 39.000 M FO 60.000 M M
FO 29.859 M Anggaran Rp.183 T Anggaran Rp.330 T Anggaran Rp.448 T
Anggaran Rp.278 T Investasi Rp.202 T Investasi Rp.243 T Investasi Rp.390 T

 100% Air Minum 78% Air Minum 88% Air Minum  100% Air Minum Jalan 99% mantap yang
0 ha Kumuh 27.000 ha Kumuh 17.000 ha Kumuh 0 ha Kumuh terintegrasi antar moda dengan
100% Sanitasi 75% Sanitasi 85% Sanitasi 100% Sanitasi
memanfaatkan sebanyak-
Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.45 T  Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.170 T
banyaknya material lokal dan
menggunakan teknologi recycle

 
  5,4 jt Backlog MBR  5 jt Backlog MBR  3 jt Backlog MBR
5,4 jt Backlog MBR Pembangunan 2,76 juta Pembangunan 3,9 juta unit Pembangunan 4,88 juta unit
Pembangunan 4,47 juta unit Anggaran Rp.780 T Anggaran Rp.1.220 T Sumber:
unit Anggaran Rp.414 T 20%-30% APBN/APBD 20%-30% APBN/APBD Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017 tentang
Anggaran Rp.186 T 10% APBN/APBD 70%-80% Swasta/Masyarakat 70%-80% Swasta/Masyarakat Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian
PUPR
90% Masyarakat
Peraturan Menteri PUPR No.13.1/PRT/M/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian PUPR

4
REKAPITULASI KEBUTUHAN PENDANAAN
RPJMN 2020 – 2024 BIDANG PUPR

TOTAL PENDANAAN PENDANAAN INFRASTRUKTUR


PENGUATAN
INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR
Rp 2.611,2 T Rp 1.226,2 T

SDA BINA MARGA CIPTA KARYA PERUMAHAN


Total = 178,688 T Total = 782,315 T Total = 154,926 T Total = 110,278 T
• Bendungan 58,87 T • Jalan Tol Baru 379,47 T • Air Minum Aman 58,4T • Fasilitasi penyediaan hunian
• Jaringan Irigasi 32,8 T • Jalan Baru 218,24 T • Sanitasi 52,1 T baru layak 27,8 T
• Normalisasi Sungai dan • Jembatan 14,23 T • Hunian Yang Layak • Fasilitasi pembiayaan
Revitalisasi Danau 24,1 T dll 48,76 perumahan 53,5 T
dll dll • Fasilitasi peningkatan
fasilitas rumah 23,8 T
• Fasilitasi penyediaan
perumahan di perkotaan 5T
5
MASALAH UTAMA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR

KEBUTUHAN INVESTASI KEMENTERIAN PUPR T.A


IMPLEMENTASI PROYEK KPBU
2020 - 2024
TOTAL INVESTASI
INFRASTRUKTUR
APBN Rp 2,058 T
30% Perencana
SUMBER DAYA AIR
an dan
Rp 577 T Penyiapan
JALAN DAN JEMBATAN Perizinan
Rp 573 T [PERCEN Pengadaan
[PERCENT
TAGE] Tanah
PERMUKIMAN
AGE] [PERCENTA
Rp 128 T Konstruksi GE]
PERUMAHAN
Gap [PERCEN
Rp 780 T
70% TAGE]

Rp 623 T Rp 1.435 T
APBN Funding Gap
dalam mencapai Visium PUPR 2024

Sumber: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, 2019 Sumber : PT. SMI, 2018

6
ARAH KEBIJAKAN
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR

KELAYAKAN PROYEK SKEMA


PEMBIAYAAN
• KPBU Unsolicited
Layak Secara Ekonomi dan Finansial
• KPBU Tanpa Dukungan
PRIVA

• Business to Bussiness
T

Layak Secara Ekonomi dan


Finansial Marjinal KPBU dengan Dukungan Pemerintah
KPBU
KPBU dengan
dengan Availability
Availability Payment
Payment
Layak Secara Ekonomi namun tidak
Layak Finansial
(AP)
(AP)
Penugasan
Penugasan BUMN
BUMN
Layak Secara
Ekonomi, Tidak
Layak Finansial,
Sudah Tidak Ada
Alternatif
Pembiayaan Lain
APBN/APBD
APBN/APBD
PUBLI
K

7
TUJUAN KPBU
PASAL 3 PERPRES NO.. 38 TAHUN 2015

Mencukupi kebutuhan pendanaan Mewujudkan Penyediaan


secara berkelanjutan dalam Infrastruktur yang berkualitas,
Penyediaan Infrastruktur melalui efektif, efisien, tepat sasaran,
pengerahan dana swasta dan tepat waktu

Mendorong digunakannya
prinsip pengguna membayar
Menciptakan iklim investasi yang pelayanan yang diterima, atau
mendorong keikutsertaan Badan
Usaha dalam Penyediaan
TUJUA dalam hal tertentu
mempertimbangkan
Infrastruktur berdasarkan prinsip
usaha secara sehat
N kemampuan membayar
pengguna
KPBU

Memberikan kepastian pengembalian investasi BadanUsaha


dalam Penyediaan Infrastruktur melalui mekanisme
pembayaran secara berkala oleh pemerintah/pemerintah
daerah kepada Badan Usaha 8
JENIS INFRASTRUKTUR YANG DAPAT DI KPBU KAN
PERPRES NOMOR 38 TAHUN 2015
1. Konektivitas 2. Fasilitas 3. Fasilitas
Perkotaan Sosial

a. Transportasi a. Air Minum a. Pariwisata


• Kebandarudaraan
• Kepelabuhan b. Pengelolaan b. Fasilitas
• Perkeretaapian Limbah Setempat Pendidikan
• Darat dan penyeberangan Catatan:
c. Pengelolaan c. Lembaga
b. Jalan Limbah Terpusat Pemasyarakata 1. Proyek KPBU dapat berupa
• Jalan gabungan dari 2 sektor dengan PJPK
• Jalan Tol
n ditentukan berdasarkan besaran
• Jembatan Tol
d. Perumahan Rakyat peran
d. Sarana 2. Usulan jenis infrastruktur lainnya
c. Ketenagalistrikan e. Pengelolaan Olahraga, dapat diajukan kepada Bappenas

• Pembangkit Listrik
Sampah Kesenian, dan
• Transmisi Budaya
f. SDA dan Irigasi
d. Migas dan EBT e. Kawasan
g. Fasilitas Perkotaan
e. Konservasi Energi • Pasar Tradisional f. Kesehatan
f. Telekomunikasi dan
9
Informatika
PERBEDAAN SKEMA KONVENSIONAL VS KPBU
KONVENSIONAL K P B U
Lembaga
Rp. APBN PJPK

Public Sector
Pemerintah

Perjanjian Perjanjian
Kerjasama Regrees

Perjanjian
Penjaminan
Desain/ Ekuitas Desain/
Konstruksi Sponsor Konstruksi

Private Sector
Perjanjian Pemegang Saham EPC Contract

Perjanjian Pinjaman O&M Contract


(SPV)
Operasi & Kreditur/ Operasi &
Pemeliharaan Pemberi Pinjaman Pemeliharaan

Rp. Offtaker/
End User*

PEMBIAYAAN KONSTRUKSI & OPERASI PEMBIAYAAN KONSTRUKSI & OPERASI

*Pengembalian Investasi : 1. Pemerintah (AP)


2. Pengenaan Tarif 10
PERBEDAAN SKEMA KONVENSIONAL (APBD) DENGAN AVAILABILITY PAYMENT (AP)

Konvensional (APBD) Availability Payment (AP)


Penganggaran dan Dipecah dalam beberapa Hanya Satu
Kontraktual Kegiatan (Design, Konstruksi, (KPBDU/Kontrak AP)
Operasi, Pemeliharaan)
Jangka Waktu Konstruksi (1-3 Tahun) 10 – 30 Tahun
Pemeliharaan (Tiap Tahun)
Beban Risiko Publik Sharing
Sumber Pendaanan
untuk Konstruksi Publik Swasta

Pembayaran
(Tahunan) Berat di Awal Datar
Jumlah Jumlah
($) ($)

Waktu
Waktu

Konstruksi Operasi Konstruksi Operasi 11


MANFAAT AVAILABILITY PAYMENT (AP)
BAGI PEMERINTAH DAERAH

•Tidak
f ada pembayaran selama  AP dibayarkan untuk penyediaan jasa layanan.
Konstruksi  PJKP tidak perlu membayar biaya konstruksi.

Pembayaran bersifat jangka AP dibayarkan selama periode operasi (30 s.d 50 Tahun),
panjang sehingga dapat mengatasi keterbatasan fiskal daerah.
 Jumlah pembayaran setiap tahun disesuaikan dengan
Pembayaran dilakukan secara
perjanjian kontrak.
cicilan  Jumlah AP disesuaikan terhadap inflasi.
Struktur Pembayaran AP Jumlah AP meliputi:
Jumlah a) Design dan Konstruksi
(Rp) b) Operasi dan Pemeliharaan
c) Bunga Pembayaran ke Bank
d) Profit untuk Badan Usaha

Jumlah AP

Waktu

Periode Operasi (15 Tahun)


Periode Konstruksi (3 Tahun)

12
PENDANAAN UNTUK KPBU
PASAL 11 DAN PASAL 12 PERPRES NO. 38 TAHUN 2015

Pengembalian Investasi Badan Usaha melalui:


(1) pembayaran oleh pengguna dalam bentuk tarif
(2)Availability Payment
(3) bentuk lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

Penganggaran dana Availability Payment dilakukan dengan


memperhitungkan biaya modal, biaya operasional dan/atau
keuntungan Badan Usaha Pelaksana.

13
PROSES DAN TAHAPAN
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA

Perencanaa Konstruksi dan


Penyiapan KPBU Transaksi KPBU
n Operasi
KPBU Penjajakan Evaluasi dan Konstruksi
Penyusunan Penyusunan Kajian Awal
Rencana KPBU Prastudi Kelayakan Minat Pasar Penetepan
(Market Pemenang
Sounding) Lelang
Konsultasi Publik dan
Penjajakan Minat Pasar Operasi
(Market Sounding) Penetapan Pendirian Badan
Lokasi Usaha Pelaksana
Studi Penyusunan Dokumen KPBU
Pendahuluan Pengadaan Tanah Perjanjian KPBU
termasuk Pengajuan Prakualifikasi Berakhir
Penetapan Lokasi (bila Penandatanganan
diperlukan) Perjanjian
Request for KPBU
Permohonan Rencana Proposal and
Bid Submission Financial Close
Keputusan Dukungan/Jaminan
Lanjut/Tidak Pemerintah (jika ada)
KPBU
Penyusunan Kajian
Akhir Prastudi
Kelayakan 14
FASILITAS DAN DUKUNGAN
PEMERINTAH UNTUK KPBU

Fasilitas Penyiapan dan


Pendampingan Transaksi • Fasilitas dalam menyiapkan proyek (termasuk penyusunan kajian
final pra-FS) dan pendampingan transaksi/lelang
(Project Development • Dasar hukum PMK 73/PMK.08/2018
Facility/PDF)
• Fasilitas dalam bentuk kontribusi tunai atas sebagian biaya
Dukungan Kelayakan konstruksi
• Diberikan kepada Badan Usaha
(Viability Gap Fund/VGF) • Dasar Hukum PMK 223/PMK.011/2012

• Penjaminan atas kewajiban finansial PJPK


Penjaminan Infrastruktur • Dilaksanakan oleh PT PII (persero)
• Dasar hukum Perpres 78/2010, PMK 260/PMK.011/2010

• Bentuk pengembalian investasi berupa pembayaran secara berkala


Dukungan Pelaksanaan oleh Menteri/Kepala Lembaga atau Kepala Daerah kepada Badan
Skema Availability Usaha
• Dasar hukum PMK 260/PMK.08/2016 (KPBU Pusat), Permendagri
Payment/AP
No. 96/2016 (KPBU Daerah)

15
ELIGIBILITY RULE PROYEK KPBU
SEKTOR PUPR

SDA JALAN DAN JEMBATAN PERUMAHAN PERMUKIMAN

INDIKATOR
Saluran
Jalan Non Rumah Persampaha
Pembawa Bendungan Tanggul Jalan Tol Jembatan SPAM Air Limbah
Tol Susun n
Air Baku

Skala Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek > Nilai Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek
> Rp 75 M > Rp 300 M > Rp 2,5 T > Rp 1 T > 200 M > 50 M
per Tahun Rp 200 M > Rp 100 M > Rp 500 M > Rp 500 M

Jangka Waktu
Pengerjaan > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun
Proyek

Kota/Kabupa Kota/Kabupa Kota Kota Kota Kota


Kota Jalan Seluruh Kota
Lokasi ten ten Metropolitan Metropolita Metropolitan Metropolitan
Metropolitan Nasional Wilayah Metropolitan
n/Regional /Kota Besar /Regional

Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
Indikasi
Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Pengembalian
terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap
Investasi
biaya >1 biaya >2 biaya >2 biaya >2 biaya >2 biaya >2 biaya > 2 biaya >2 biaya >2 biaya >2

Potensi Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kerjasama/
Pengembangan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
16
POTENSI KPBU
SEKTOR PUPR TAHUN 2020 - 2024
TOTAL ESTIMASI
INVESTASI
INVESTASI
Rp 821,9 T
99 Proyek*

SDA JALAN DAN JEMBATAN PERUMAHAN PERMUKIMAN


Rp 39,4 T Rp 696,1 T Rp 33 T Rp 53,4 T
BENDUNGAN BARU JALAN TOL RUMAH SUSUN SPAM
 7 Proyek  48 Proyek  55.000 Unit  16 Proyek
 Rp 28,2 T  Rp 597,5 T Rumah Susun  Rp 27,7 T
 -  2.752,5 km MBR (termasuk  3.678.000 SR
ASN/TNI/POLRI/
Milenial)
SAB PRESERVASI JALAN  Rp 33 T PERSAMPAHAN
 5 Proyek  4 Proyek  14 Proyek
 Rp 763 M  Rp 96,7 T  Rp 19,9 T
 8,5 m3/detik  5.283,7 km  4.173.040 KK

TANGGUL LAUT JEMBATAN AIR LIMBAH


 2 Proyek  39 Jembatan  1 Proyek
 Rp 10,4 T  Rp 1,9 T  -
 80,6 km  3,1 km  Rp 5,8 T

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
17
STATUS TERKINI PROYEK KPBU (SOLICITED)
SEKTOR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

PLANNING PREPARATION TRANSACTION


Preliminary Outline Business Case Final Business Case Tender Request for PPP Agreement
PQ Bid Award Financial Close
study (OBC) (FBC) Preparation Proposal Signing
CONSTRUCTION OPERATION

1.Jalan Trans 1. Jalan Tol 1. Preservasi 1. Jalan Tol Preservas Jalan Tol PLTSa 1. Jalan Tol 6 Ruas Dalam Kota
2. Jalan Tol Ruas Cimanggis -
1. Jalan Tol Mojokerto -
Jombang - Kertosono
Samarinda - Jalan Lintas Yogyakar i Jalan Semarang Putri Cibitung
Papua
2. Jalan Tol Pemalang -
3. Jalan Tol Ruas Cibitung -
Bontang Timur ta – Lintas - Demak Cempo Cilincing
Batang

2.Jalan dan
3. Jalan Tol Bakauheni -
2. Jembatan CH (Jalintim) Bawen Timur 4. Jalan Tol Medan - Binjai
Terbanggi Besar
5. Jakarta Cikampek II (Elevated)
Riau 2. SPAM (Jalintim)
Jembatan di Jalur Utama 6. Jalan Tol Ruas Cinere - Jagorawi 4. Jalan Tol Batang -

2. PLTSa Kota Sumatera 7. Jalan Tol Ruas Bekasi - Cawang - Semarang


Trans Jawa Kampung Melayu
Lintas Tengah
5. Jalan Tol Medan -
Pekanbar Selatan 8. Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road
3. TPPAS Tangerang 9. Jalan Tol Ruas Kunciran -
Kualanamu - Tebing
u
dan Barat
Tinggi
Jatibarang Selatan Serpong
10.Jalan Tol Ruas Cengkareng - 6. Jalan Tol Gempol -

Sumatera 4. SPAL Zona 8 3. TPPAS Batu Ceper - Kunciran Pasuruan


11.Jalan Tol Ruas Serpong - Cinere 7. Jalan Tol Pejagan -
Marunda Legok
3.Rumah Susun
12.Jalan Tol Kualatanjung - Tebing Pemalang
Tinggi - Pemantang Siantar -
5. TPA Piyungan Nangka Prapat
8. Jalan Tol Semarang -

Cisaranten Ujung
Solo
6. TPSA 4. SPAM 13.Jalan Tol Kayu Agung -
Palembang - Betung
9. Jalan Tol Solo - Ngawi

Barung Tamangapa Kamijoro I 14.Jalan Tol Probolinggo - 10. Jalan Tol Surabaya -
Banyuwangi Mojokerto
Makassar 5. SPAM
4.PSEL Sarbagita 15.Jalan Tol Pasuruan - 11. Jalan Tol Ngawi -
7. TPSA Bakung Jatigede Probolinggo
16.Jalan Tol Terbanggi Besar -
Kertosono

5.PSEL Manado
12. Jalan Tol Palembang -
8. Bendungan 6. Rusun Pematang Panggang - Kayu Indralaya
Agung
Merangin Paldam 17.Jalan Tol Pekanbaru - Kandis -
Dumai
9. NCICD Stage Siliwangi 18.Jalan Tol Ruas Depok – Antasari
A 19.TPA Benowo
20.SPAM Umbulan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
21.SPAM Semarang Barat
22.SPAM Bandar Lampung
18
STATUS TERKINI PROYEK KPBU (UNSOLICITED)
SEKTOR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Request for
Guarantee Plan PPP
Business Entity FS Issuing to the Agreement
Financial
submits FS evaluation approval letterGovernment Procurement Signing Close
Constructio
. . n
Pre-FS document evaluation
to get pre-FS approval

1.SPAM
TPA 1. PLTSa SPAM 1.Jalan Tol Kamal –
Dumai
Sarbagita Jabon - Karian Teluk Naga -
1. Jalan Tol Sidoarjo Rajeg
Akses 2.Jalan Tol
2. SPAM Jembatan
Pelabuhan Sarbagikun Balikpapan –
Patimban g Penajam Passer
2. WTE Utara
Manggar 3.Jalan Tol
3. SPAM Semanan –
Jatiluhur II Balaraja
4.Jalan Tol Solo -
(Djuanda)
Yogyakarta -
NYIA Kulon
Progo
5.Jalan Tol
Gedebage -
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN Tasikmalaya – 19
Skema Provincial Road Improvement
B and Management Project (PRIMP)
PROVINCIAL ROAD IMPROVEMENT
AND MANAGEMENT PROJECT (PRIMP)
1. Kerjasama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia
melalui Program Kemitraan Indonesia dan Australia untuk
Infrastruktur (KIAT) sejak 1 Mei 2017
2. Bertujuan meningkatkan kapabilitas Pemda dalam pengelolaan dan
pemeliharaan jalan provinsi dan kabupaten; termasuk dorongan
kepada Pemda untuk meningkatkan alokasi dana pemeliharan jalan
daerah
3. Pemberian/penerusan hibah dari Pemerintah kepada Pemda dalam
rangka pemeliharaan infrastruktur jalan daerah

21
PENDEKATAN DAN LINGKUP PRIMP

PENDEKATAN PRIMP LINGKUP PRIMP


a. Memberikan intensif a. Pemeliharaan rutin jalan
terhadap tata kelola dan b. Pekerjaan yang tertunda (backlog)/ pekerjaan
pemeliharaan jalan minor, pemeliharaan berkala dan rehabilitasi
b. Memperkuat prosedur c. Penerapan kontrak long segment
pemerintah yang ada (50-135km per kontrak)
dimulai dari proses d. Konsultan terdiri atas:
perencanaan, pendanaan
- Konsultan Supervisi
dan pelaksanaan
pekerjaan - PIUC (core team daerah)
- PMC (core team Ditjen BM)
c. Verifikasi terhadap kualitas
hasil pekerjaan fisik e. Dilakukan peer review untuk keseluruhan
kegiatan oleh konsultan independen
22
KONSEP PRIMP

Efisiensi biaya Penanganan dini dengan mewajibkan pemeliharaan rutin

Pekerjaan sesuai spesifikasi Umur rencana tercapai


Peringatan dini kerusakan jalan Keterlibatan masyarakat (FLLAJ)
Long segment kontrak Efisiensi waktu
Pembayaran berbasis kinerja Menjaga kualitas pekerjaan
Road safety dan lingkungan Keselamatan jalan

23
KRITERIA DAERAH PENERIMA HIBAH PRIMP
1.Daerah yang dipilih menjadi pilot Provinsi/Kabupaten mengacu kepada studi yang dilakukan
dalam Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) Activity 176: Technical Assistance Support for
Provincial and Kabupaten Road Maintenance Management Plans – Phase 2. Namun, untuk
penambahan daerah baru penerima hibah PRIM merupakan salah satu daerah dalam
Kawasan Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah.
2.Kepala Daerah yang berminat untuk partisipasi mengajukan Surat Minat.
3.Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan jalan untuk 3 tahun terakhir rata- rata diatas 10%
dari dana APBD.
4.Rencana dan target jalan mantap sudah dikuantifikasi, kredibel dan disetujui oleh Kepala
Daerah.
5.Dokumen studi kelayakan untuk peningkatan kinerja dan pemeliharaan jalan yang mengacu
pada dokumen DJBM dan atau kebijakan daerah di sektor infrastuktur jalan, termasuk
didalamnya dokumen lingkungan sesuai dengan UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
6.Memiliki rencana perluasan cakupan pelayanan jalan.
7.Menyatakan kesiapan untuk menanggung seluruh pembiayaan terlebih dahulu (pre-
financing), peningkatan kinerja dan pemeliharaan jalan.
24
KELEMBAGAAN PRIMP
1. Direktorat Jenderal Bina Marga
― Melakukan screening dan rekomendasi tim teknis untuk wilayah terpilih, verifikasi input untuk konstruksi dan
tata kelola pemerintahan;
― PMC-Penilaian teknis;

2. Pemerintah Provinsi
― Menyiapkan PIU, staf teknis dengan pengalaman spesifik terkait PRIM;
― Menyesuaikan staf teknis di DPU untuk memenuhi persyaratan berdasarkan hasil penilaian;
― Tim manajemen PRIM-perencanaan, penyusunan program, pendanaan, DED, pengawasan;
― Menyelenggarakan konsultasi publik; INSTANSI JALAN
(DJBM, dll)

3. Penyedia Jasa (Kontraktor dan Konsultan)


― Memperkuat kualitas penyedia jasa;
― Meningkatkan kualitas peralatan dan metode konstruksi sesuai dengan spesifikasi;

4. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) • SINERGI


• KOMITMEN KUAT
― Komposisi anggota 50:50 pemerintah/ non pemerintah; • TRANSPARANSI
― Tenaga ahli khusus; • JAMINAN KUALITAS

― Menerima keluhan dan follow-up;


― Memberikan masukan pada program prioritas kepada DPU, Bappeda. PENYEDIA PUBLIK
JASA/LAYANAN (FLLAJ)
25
SKEMA PRIMP DAN NON-PRIMP
Programming dan
Desain Kategori Kontrak Konstruksi Partisipasi Publik
Pendanaan

PRIMP Cost Sharing; Pemerintah Pusat:Pemerintah Daerah 50:50


• Survei jalan akurat • Berdasarkan • MYC/SYC • Konsultasi publik masing-masing • Partisipasi publik
• P/KRMS kebutuhan di lapangan • Long Segment paket kegiatan melalui Public tinggi dikarenakan
(Provinsi/Kabupaten Road • Value for Money Contract Consultation Meeting adanya FLLAJ
Management System) mempertimbangkan • (50-130 km) • Penilaian teknis dan verifikasi • Aplikasi mobile
• FLLAJ aktif baik secara Reference Unit Cost yang memadai pada aspek, input, untuk pengawasan
• Nilai kontrak
langsung maupun melalui • Desain dilakukan proses dan output dalam upaya dan keluhan publik
dengan perhitungan
besar Rp 10 –
Musrenbang 20 Milyar good governance
• Optimalisasi pendanaan dana yang tersedia • Reimbursement berdasarkan hasil
• Off-Carriageway dan • Reference Unit
• Prioritas pemeliharaan Cost (RUC) verifikasi
Keamanan merupakan
rutin prioritas • Manajemen Konstruksi dibayarkan
• Transparansi setelah pemeliharaan rutin selesai
program/kegiatan melalui
website FLLAJ
NON-PRIMP
• Desain tipikal/umum • SYC • Partisipasi publik
• Tidak ada tools yang • Kurangnya supervisi terkait input,
dapah digunakan • Proyek dan biaya • Nilai kontrak rendah
berdasarkan desain proses dan output
• Survei jalan belum akurat kecil (Rp 250 • Hanya wilayah
• Biaya desain sangat juta) Jakarta, Gresik dan
• FLLAJ tidak aktif rendah Bandung yang
• Pemeliharaan rutin kurang • Off-Carriageway dapat mengajukan
diperhatikan bukan prioritas keluhan
26
IMPLEMENTASI PRIMP
PROVINSI NTB
Drainage Mainenance Sewerage Maintenance

Before After Before After

Road Maintenance Rehabilitation and Road Safety

Before After Before After


LESSON LEARNED PELAKSANAAN PRIMP

1. Prioritas PRIMP adalah penyelenggara jalan harus mengutamakan pemeliharaan rutin,


pekerjaan yang tertunda (Backlog), Minor Works dan rehabilitasi (tidak diutamakan
peningkatan dan pembangunan jalan baru);
2. Tata laksana yang baik serta keterlibatan publik merupakan hal yang harus diutamakan
dalam penyelenggaraan jalan daerah yang biasanya memiliki anggaran yang tidak
begitu besar;
3. Pengalokasian DAK kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
menggunakan model PRIM atau perluasan program hibah dengan dana rupiah murni;
4. Rencana besaran insentif yang diberikan setiap tahun dapat ditingkatkan hingga
mencapai 100%;
5. Penggunaan PRMS/KRMS (Provincial Road Management System/Kabupaten Road
Manegement System) untuk membuat perencanaan pemrograman jaringan jalan
sampai dengan 5 tahun ke depan; dan
6. Sebagai usulan, skema pembiayaan pendahuluan/prefinancing sebaiknya dibiayai
melalui lembaga pembiayaan infrastruktur (SMI) mengingat keterbatasan dana daerah.
28
TERIMA
KASIH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
TAHAPAN PROYEK KPBU 2020-2024
SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN BERDASARKAN KESIAPAN DOKUMEN (1)
PDF/
Program Kegiatan Target Total FS Amdal Tanah DED DPP Tanah Konstruksi
Transaksi
Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp Melayu 21,04 8.537 √ √ √ √
Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi 172,9 23.991 √ √ √ √
Jalan Tol Semarang – Demak 27 15.625 √ √ √ √
Jalan Non Tol Riau 43 816 √ √ √ √
Jalan Non Tol Sumatera Selatan 29,87 1327 √ √ √ √
Harbour Toll Road Semarang 20,3 12.927 √   √  
2020 2021 2022 2023
Jalan Tol Pekanbaru - Kandis – Dumai 96,8 16.210 √      
Jalan Tol Ciawi – Sukabumi 38,7 7.777 √      
Jalan Tol Serang – Panimbang 73,7 5.330 √      
Jalan Tol Bogor Ring Road 4,5 2.049 √      
Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) 64 14.691 √      
Jalan Tol Sigli - Banda Aceh 74 13.494 √      
Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi –
143,3 13.454 √      
Parapat
Jalan Tol Indrapura – Kisaran 47,2 6.409 √      
Jalan Tol Pekanbaru – Padang 244 68.987 √      
Jalan Tol Simpang Indralaya - Muara Enim 119 10.290 √      
Jalan Tol Muara Enim - Lahat - Lubuk
125 14.590 √      
Linggau
Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup –
95 11.300 √      
Bengkulu 2021 2022 2023 2024
Tol Layang AP Petarrani (Ujung Pandang
4,3 2.350 √      
III)
Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA
91,93 22.889 √      
Kulonprogo
Jalan Tol Bawen – Jogja 71 10.522 √      
Jalan Tol Kediri – Kertosono 27,9 4.135 √      
Jalan Tol Kamal - Teluk Naga – Rajeg 38,6 13.022 √      
Jalan Tol Akses Patimban 37,7 5.686 √
30
TAHAPAN PROYEK KPBU 2020-2024
SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN BERDASARKAN KESIAPAN DOKUMEN (2)
PDF/
Program Kegiatan Target Total FS Amdal Tanah DED DPP Tanah Konstruksi
Transaksi
Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya –
184 45.323 √
Cilacap
Jalan Tol Bandung Utara Toll Road 28,59 6.430 √
Jalan Tol Lingkar Selatan Bandung 53 7.855 √
Jalan Tol Malang – Kepanjen 32,26 4.781 √
Jalan Tol Semanan – Balaraja 31,9 9.633 √
Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat 61,5 14.535 √
Jalan Tol Balikpapan - Penajam Paser
7,6 15.828 √ 2022 2023 2024 2025
(Jembatan)
Jalan Tol Cikunir-Karawaci 47 22.817 √
Jalan Tol Dalam Kota Medan 30,97 14.931 √
Jalan Tol Gilimanuk-Pengragoan
65,56 12.033 √
(Tabanan) Bali
Jalan Tol Pulogebang-JORR II 17,46 5.666 √
Jalan Tol Ciranjang-Cikarang 56 14.745 √
Jalan Tol Cipularang-Lembang 13,5 5.290 √
Jalan Tol Cileunyi - Sumedang – Dawuan 39,7 8.408
Jalan Tol Krian - Legundi - Bunder –
9,5 12.224
Manyar
Jalan Tol Cibitung - Cilincing (JORR II) 15,3 4.420
Jalan Tol Cimanggis - Cibitung (JORR II) 22 4.524
Jalan Tol Cinere – Cimanggis (JORR II) 5,5 3.211
2023 2024 2025 2026
Jalan Tol Depok – Antasari 9,5 2.999
6 Ruas Tol Dalam Kota 62,1 41.174
Jalan Tol Serpong – Balaraja 39,8 6.040
Jalan Tol Kayu Agung - Palembang –
78,2 14.435
Betung
Jalan Tol Manado – Bitung 13,5 5.120
31
TAHAPAN PROYEK KPBU 2020-2024
SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN BERDASARKAN KESIAPAN DOKUMEN (3)
PDF/
Program Kegiatan Target Total FS Amdal Tanah DED DPP Tanah Konstruksi
Transaksi
Jalan Tol Samarinda – Bontang 94 1.240
Jalan dan Jembatan Bypass
48,25 2.774
Mamminasata
Jalan Tol Parapat - Sibolga 63,2 5.583
Preservasi Jalan Trans Papua (Ruas 2023 2024 2025 2026
233,8 9.945
Jayapura-Wamena)
Preservasi Jalan dan Jembatan di Lintas
4.977 84.616
Tengah dan Barat Pulau Sumatera
Jembatan CH Lintas Utama Pulau Jawa 3 1.908

32

Anda mungkin juga menyukai