1 6
Melaksanakan identifikasi dan seleksi proyek Melakukan promosi dan penyebaran informasi terkait
potensial KPBU Infrastruktur Pekerjaan Umum dan proyek KPBU Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Perumahan
5
kepada Menteri PUPR
Melaksanakan peningkatan kapasitas terhadap
+
PJPK proyek KPBU Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan Membentuk Tim KPBU dan Panitia
Pengadaan
Sumber:
Keputusan Menteri PUPR Nomor 379 Tahun 2019 tentang Penetapan Simpul KPBU di Kementerian PUPR
3
TAHAPAN PEMBANGUNAN
MENUJU VISIUM 2030
Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung
50 m3/c/th (baseline 2014) 57,75 m3/c/th 68,11 m3/c/th 120 m3/c/th
Anggaran Rp.316 T Anggaran Rp.306 T Anggaran Rp.577 T Anggaran Rp.1.423 T
100% Air Minum 78% Air Minum 88% Air Minum 100% Air Minum Jalan 99% mantap yang
0 ha Kumuh 27.000 ha Kumuh 17.000 ha Kumuh 0 ha Kumuh terintegrasi antar moda dengan
100% Sanitasi 75% Sanitasi 85% Sanitasi 100% Sanitasi
memanfaatkan sebanyak-
Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.45 T Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.170 T
banyaknya material lokal dan
menggunakan teknologi recycle
5,4 jt Backlog MBR 5 jt Backlog MBR 3 jt Backlog MBR
5,4 jt Backlog MBR Pembangunan 2,76 juta Pembangunan 3,9 juta unit Pembangunan 4,88 juta unit
Pembangunan 4,47 juta unit Anggaran Rp.780 T Anggaran Rp.1.220 T Sumber:
unit Anggaran Rp.414 T 20%-30% APBN/APBD 20%-30% APBN/APBD Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017 tentang
Anggaran Rp.186 T 10% APBN/APBD 70%-80% Swasta/Masyarakat 70%-80% Swasta/Masyarakat Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian
PUPR
90% Masyarakat
Peraturan Menteri PUPR No.13.1/PRT/M/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian PUPR
4
REKAPITULASI KEBUTUHAN PENDANAAN
RPJMN 2020 – 2024 BIDANG PUPR
Rp 623 T Rp 1.435 T
APBN Funding Gap
dalam mencapai Visium PUPR 2024
Sumber: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, 2019 Sumber : PT. SMI, 2018
6
ARAH KEBIJAKAN
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR
• Business to Bussiness
T
7
TUJUAN KPBU
PASAL 3 PERPRES NO.. 38 TAHUN 2015
Mendorong digunakannya
prinsip pengguna membayar
Menciptakan iklim investasi yang pelayanan yang diterima, atau
mendorong keikutsertaan Badan
Usaha dalam Penyediaan
TUJUA dalam hal tertentu
mempertimbangkan
Infrastruktur berdasarkan prinsip
usaha secara sehat
N kemampuan membayar
pengguna
KPBU
• Pembangkit Listrik
Sampah Kesenian, dan
• Transmisi Budaya
f. SDA dan Irigasi
d. Migas dan EBT e. Kawasan
g. Fasilitas Perkotaan
e. Konservasi Energi • Pasar Tradisional f. Kesehatan
f. Telekomunikasi dan
9
Informatika
PERBEDAAN SKEMA KONVENSIONAL VS KPBU
KONVENSIONAL K P B U
Lembaga
Rp. APBN PJPK
Public Sector
Pemerintah
Perjanjian Perjanjian
Kerjasama Regrees
Perjanjian
Penjaminan
Desain/ Ekuitas Desain/
Konstruksi Sponsor Konstruksi
Private Sector
Perjanjian Pemegang Saham EPC Contract
Rp. Offtaker/
End User*
Pembayaran
(Tahunan) Berat di Awal Datar
Jumlah Jumlah
($) ($)
Waktu
Waktu
•Tidak
f ada pembayaran selama AP dibayarkan untuk penyediaan jasa layanan.
Konstruksi PJKP tidak perlu membayar biaya konstruksi.
Pembayaran bersifat jangka AP dibayarkan selama periode operasi (30 s.d 50 Tahun),
panjang sehingga dapat mengatasi keterbatasan fiskal daerah.
Jumlah pembayaran setiap tahun disesuaikan dengan
Pembayaran dilakukan secara
perjanjian kontrak.
cicilan Jumlah AP disesuaikan terhadap inflasi.
Struktur Pembayaran AP Jumlah AP meliputi:
Jumlah a) Design dan Konstruksi
(Rp) b) Operasi dan Pemeliharaan
c) Bunga Pembayaran ke Bank
d) Profit untuk Badan Usaha
Jumlah AP
Waktu
12
PENDANAAN UNTUK KPBU
PASAL 11 DAN PASAL 12 PERPRES NO. 38 TAHUN 2015
13
PROSES DAN TAHAPAN
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA
15
ELIGIBILITY RULE PROYEK KPBU
SEKTOR PUPR
INDIKATOR
Saluran
Jalan Non Rumah Persampaha
Pembawa Bendungan Tanggul Jalan Tol Jembatan SPAM Air Limbah
Tol Susun n
Air Baku
Skala Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek > Nilai Proyek Nilai Proyek Nilai Proyek
> Rp 75 M > Rp 300 M > Rp 2,5 T > Rp 1 T > 200 M > 50 M
per Tahun Rp 200 M > Rp 100 M > Rp 500 M > Rp 500 M
Jangka Waktu
Pengerjaan > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun > 2 tahun
Proyek
Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
Indikasi
Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Pengembalian
terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap
Investasi
biaya >1 biaya >2 biaya >2 biaya >2 biaya >2 biaya >2 biaya > 2 biaya >2 biaya >2 biaya >2
Potensi Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kerjasama/
Pengembangan
1.Jalan Trans 1. Jalan Tol 1. Preservasi 1. Jalan Tol Preservas Jalan Tol PLTSa 1. Jalan Tol 6 Ruas Dalam Kota
2. Jalan Tol Ruas Cimanggis -
1. Jalan Tol Mojokerto -
Jombang - Kertosono
Samarinda - Jalan Lintas Yogyakar i Jalan Semarang Putri Cibitung
Papua
2. Jalan Tol Pemalang -
3. Jalan Tol Ruas Cibitung -
Bontang Timur ta – Lintas - Demak Cempo Cilincing
Batang
2.Jalan dan
3. Jalan Tol Bakauheni -
2. Jembatan CH (Jalintim) Bawen Timur 4. Jalan Tol Medan - Binjai
Terbanggi Besar
5. Jakarta Cikampek II (Elevated)
Riau 2. SPAM (Jalintim)
Jembatan di Jalur Utama 6. Jalan Tol Ruas Cinere - Jagorawi 4. Jalan Tol Batang -
Cisaranten Ujung
Solo
6. TPSA 4. SPAM 13.Jalan Tol Kayu Agung -
Palembang - Betung
9. Jalan Tol Solo - Ngawi
Barung Tamangapa Kamijoro I 14.Jalan Tol Probolinggo - 10. Jalan Tol Surabaya -
Banyuwangi Mojokerto
Makassar 5. SPAM
4.PSEL Sarbagita 15.Jalan Tol Pasuruan - 11. Jalan Tol Ngawi -
7. TPSA Bakung Jatigede Probolinggo
16.Jalan Tol Terbanggi Besar -
Kertosono
5.PSEL Manado
12. Jalan Tol Palembang -
8. Bendungan 6. Rusun Pematang Panggang - Kayu Indralaya
Agung
Merangin Paldam 17.Jalan Tol Pekanbaru - Kandis -
Dumai
9. NCICD Stage Siliwangi 18.Jalan Tol Ruas Depok – Antasari
A 19.TPA Benowo
20.SPAM Umbulan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
21.SPAM Semarang Barat
22.SPAM Bandar Lampung
18
STATUS TERKINI PROYEK KPBU (UNSOLICITED)
SEKTOR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Request for
Guarantee Plan PPP
Business Entity FS Issuing to the Agreement
Financial
submits FS evaluation approval letterGovernment Procurement Signing Close
Constructio
. . n
Pre-FS document evaluation
to get pre-FS approval
1.SPAM
TPA 1. PLTSa SPAM 1.Jalan Tol Kamal –
Dumai
Sarbagita Jabon - Karian Teluk Naga -
1. Jalan Tol Sidoarjo Rajeg
Akses 2.Jalan Tol
2. SPAM Jembatan
Pelabuhan Sarbagikun Balikpapan –
Patimban g Penajam Passer
2. WTE Utara
Manggar 3.Jalan Tol
3. SPAM Semanan –
Jatiluhur II Balaraja
4.Jalan Tol Solo -
(Djuanda)
Yogyakarta -
NYIA Kulon
Progo
5.Jalan Tol
Gedebage -
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN Tasikmalaya – 19
Skema Provincial Road Improvement
B and Management Project (PRIMP)
PROVINCIAL ROAD IMPROVEMENT
AND MANAGEMENT PROJECT (PRIMP)
1. Kerjasama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia
melalui Program Kemitraan Indonesia dan Australia untuk
Infrastruktur (KIAT) sejak 1 Mei 2017
2. Bertujuan meningkatkan kapabilitas Pemda dalam pengelolaan dan
pemeliharaan jalan provinsi dan kabupaten; termasuk dorongan
kepada Pemda untuk meningkatkan alokasi dana pemeliharan jalan
daerah
3. Pemberian/penerusan hibah dari Pemerintah kepada Pemda dalam
rangka pemeliharaan infrastruktur jalan daerah
21
PENDEKATAN DAN LINGKUP PRIMP
23
KRITERIA DAERAH PENERIMA HIBAH PRIMP
1.Daerah yang dipilih menjadi pilot Provinsi/Kabupaten mengacu kepada studi yang dilakukan
dalam Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) Activity 176: Technical Assistance Support for
Provincial and Kabupaten Road Maintenance Management Plans – Phase 2. Namun, untuk
penambahan daerah baru penerima hibah PRIM merupakan salah satu daerah dalam
Kawasan Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah.
2.Kepala Daerah yang berminat untuk partisipasi mengajukan Surat Minat.
3.Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan jalan untuk 3 tahun terakhir rata- rata diatas 10%
dari dana APBD.
4.Rencana dan target jalan mantap sudah dikuantifikasi, kredibel dan disetujui oleh Kepala
Daerah.
5.Dokumen studi kelayakan untuk peningkatan kinerja dan pemeliharaan jalan yang mengacu
pada dokumen DJBM dan atau kebijakan daerah di sektor infrastuktur jalan, termasuk
didalamnya dokumen lingkungan sesuai dengan UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
6.Memiliki rencana perluasan cakupan pelayanan jalan.
7.Menyatakan kesiapan untuk menanggung seluruh pembiayaan terlebih dahulu (pre-
financing), peningkatan kinerja dan pemeliharaan jalan.
24
KELEMBAGAAN PRIMP
1. Direktorat Jenderal Bina Marga
― Melakukan screening dan rekomendasi tim teknis untuk wilayah terpilih, verifikasi input untuk konstruksi dan
tata kelola pemerintahan;
― PMC-Penilaian teknis;
2. Pemerintah Provinsi
― Menyiapkan PIU, staf teknis dengan pengalaman spesifik terkait PRIM;
― Menyesuaikan staf teknis di DPU untuk memenuhi persyaratan berdasarkan hasil penilaian;
― Tim manajemen PRIM-perencanaan, penyusunan program, pendanaan, DED, pengawasan;
― Menyelenggarakan konsultasi publik; INSTANSI JALAN
(DJBM, dll)
32