Anda di halaman 1dari 16

BUKU PANDUAN

EVALUASI BISNIS PLAN


National Urban Water Supply Project (NUWSP)
KATA
PENGANT
AR
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku
“Panduan Evaluasi Bisnis Plan PDAM ” dapat diselesaikan. Buku panduan ini
kami susun agar menjadi materi rujukan dalam rangka pemenuhan peran
dan fungsi pembinaan SPAM kepada para pemangku kepentingan
(khususnya pemerintah daerah dan PDAM) melalui aplikasi penilaian kinerja
mandiri yang tepat sasaran. Selain itu juga sebagai salah satu bentuk
pembinaan teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
kepada pemerintah daerah dalam hal penyelenggaraan SPAM.
Arah kebijakan dan strategi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019, menargetkan 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk. Hal
tersebut juga ditegaskan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) butir keenam yaitu
menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk
semua yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030.
Semoga buku panduan ini dapat menjadi acuan dan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja
PDAM secara berkelanjutan dan tepat sasaran melalui kolaborasi investasi antar pemangku
kepentingan.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahulaan
1.1 Umum
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Manfaat Bisnis Plan
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Dasar Hukum

Bab II PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM BISNIS PLAN


2.1 Dasar Penyusunan Bisnis Plan
2.2 Ketentuan Dasar penyusunan Bisnis plan
2.3 Ketentuan Khusus penyusunan Bisnis plan
2.4 Program dan Sumber Pendanaan
2.5 Dasar Penyusunan Analisa Keungan Bisnis Plan
2.6 Mekanisme Penyusunan Bisnis Plan

Bab II EVALUASI DOKUMEN PROGRAM BISNIS PLAN


3.1 Evaluasi dan Analisa Dokumen Bisnis Pan
3.2 Mekanisme Dan Pembagian Tugas Tim Evaluasi
3.3 Langkah-Langkah Teknis Evaluasi

Lampiran
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Rencana Bisnis (Bussiness Plan) merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
PDAM dalam rangka penyusunan perencanaan program dan pemenuhan readiness
criteria, dimana sumber dananya berasal dari National Urban Water System Project
(NUWSP).
Dalam penyusunan Rencana Bisnis ini, PDAM harus mengacu pada pedoman yang
telah dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri, yaitu Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 118 Tahun 2018 tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja
Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah
Bisnis plan secara umum akan menjelaskan tentang latar belakang dan sejarah PDAM;
arah kebijakan, strategi, program PDAM dan pendanaan sesuai dengan dalam RPJMD
terkait dengan air bersih. Pada kajian terhadap analisis keuangan akan memuat IRR,
NPV dan rencana kenaikan tarif serta rencana sumber pendanaan yang berasal dari
NUWSP.
Secara komprehensif proses perencanaan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Dokumen
yang disebut Dokumen Perencanaan Rencana Bisnis dengan usulan kegiatan PDAM yang
mengikuti Program NUWSP selama 5 tahun.
Kegiatan penyusunan dokumen ini sangat penting dan bermanfaat  bagi PDAM,
terutama 1). Kemampuan PDAM dalam membuat rencana pelaksanaan kegiatan 5
tahun kedepan; 2). Layak secara teknis dan keuangan; 3). Memenuhi persyaratan bagi
PDAM untuk melaksanakan kegiatan Program NUWSP.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan buku Panduan ini adalah untuk dijadikan pegangan dalam
pelaksanaan Evaluasi Perencanaan Teknis, khususnya dalam rangkaian kegiatan
Penyusunan Program Usulan Kegiatan PDAM dalam rangka memenuhi persyaratan
pelaksanaan kegiatan lingkup program NUWSP. 
Adapun tujuan sebagai panduan pelaksanaan kegiatan evaluasi, khususnya usulan
kegiatan Penyusunan Program PDAM agar memenuhi ketentuan teknis dan
administrasi kegiatan sesuai dengan persyaratan kegiatan lingkup yang telah
ditetapkan oleh program NUWSP.
Melakukan evaluasi teknis bagi pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, provinsi
maupun daerah dalam proses pengkajian dan penyusunan dokumen bisnis plan,
penyusunan bisnis plan apakah sudah sesuai dengan peraturan dan Kebijakan
permendagri dalam penyusunan bisnis plan.
1.3 Manfaat Bisnis Plan
Keberadaan Business Plan 2019 - 2023 akan memberikan manfaat sebagai guide line
atau pedoman menentukan arah pengembangan perusahaan dalam mencapai visi dan
misi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu Business Plan bermanfaat untuk
memberikan gambaran kepada stake holder tentang masa depan perusahaan untuk
kemudian memberikan dukungan kebijakan terutama sumber pembiayaan dalam
Rencana bisnis, dan langkah - langkah yang akan ditempuh manajemen berdasarkan
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta mempertimbangkan adanya ancaman
maupun peluang .
Manfaat lain dengan adanya penyusunan Business plan ini mempermudah mengukur
capaian prestasi manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam melayani
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan, memudahkan pemilik
dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Ponorogo meminta pakta integritas kepada
manajemen sesuai dengan rencana yang akan dicapai dan tertuang dalam business
plan.

1.4 RUANG LINGKUP


a. Mengidentifikasi isu-isu kinerja dan permasalahan pengelolaan SPAM
pada dokumen bisnis plan;
b. Merumuskan tujuan dan manfaat disusunnya sebuah Rencana Bisnis
bagi PDAM telah sesuai;
c. Mengidentifikasi ketentuan regulasi dan norma hukum yang diperlukan
sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis;
d. Merumuskan sistematika penulisan atau konten Rencana Bisnis yang
bersangkutan; dan
e. Aspek dasar lainnya yang dianggap perlu

1.5 DASAR HUKUM


 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air
Minum;
 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah;
 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018 tentang Rencana Bisnis,
Rencana Kerja Anggaran, Pelaksanaan dan Pelaporan Badan Usaha Milik Daerah;
 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor : 71 tahun 2016 tentang perhitungan dan
penetapan tarif air minum.
 Peraturan Menteri dalam Negeri No. 2 tahun 2007 tentang organ dan
kepegawaian perusahaan daerah air minum.
 Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor : 3 tahun 1992 tentang pendirian
PDAM Kabupaten Ponorogo.
 RPJMD Kabupaten Ponorogo tahun 2016 - 2021.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 118 Tahun 2018 Tentang Rencana
Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan Dan Evaluasi Badan
Usaha Milik Daerah.
BAB 2
PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM BISNIS PLAN

2.1 Dasar Penyusunan Bisnis Plan


Dokumen bisnis plan disusun oleh PDAM dan dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga
yaitu Konsultan Perencanaan, dimana isi dari dokumen tersebut berujukan dari
RISPAM dan RPJMD. Dasar penyusunan bisnis plan merupakan rencana untuk
menjalankan inisiatif strategi yang telah ditetapkan selama 5 tahun kedepan, yang
dijabarkan dalam rangkaian program kerja, sumber daya baik teknik maupun non
teknik yang akan digunakan sebagai payung dan acuan dalam penyusunan rencana
anggaran (RKA) PDAM.

2.2 Ketentuan Dasar penyusunan Bisnis plan


Dasar penyusunan bisnis plan akan menjelaskan gambaran umum kondisi
kabupaten dan PDAM baik dari visi dan misi selain itu juga menjelaskan secara
umum daerah pelayanan minimal memuat tentang:
1. Gambaran umum daerah perencanaan pelayanan menerangkan kondisi
eksisting fisik kota yang meliputi kondyisi geografis, penduduk, wilayah
administrasi, tata guna tanah serta strategi dan rencana pengembangan kota;
2. Gambaran fisik dan non fisik daerah;
3. Gambaran umum ekonomi dan kondisi sosial masyarakat.
4. Daerah pelayanan dan cakupan pelayanan;
5. Sistem pengelolaan air minum, mencakup subsistem pelayanan;
6. Jumlah sambungan, cakupan pelayanan;
7. Kondisi keuangan yang antara lain meliputi tarif yang berlaku, biaya
pelayanan, laba-rugi, serta neraca PDAM;
8. Kondisi kelembagaan yang antara lain meliputi struktur organisasi dan
uraian tugas, SDM dan pendidikan dan pelatihan, serta peraturan tentang
tarif pelayanan air minum;
9. Tantangan dan yang dihadapi dalam pelayanan air limbah domestik yang
diselenggarakan oleh PDAM

2.3 Ketentuan Khusus penyusunan Bisnis plan


Pada bagian ini akan menguraikan kondisi eksisting fasilitas dan pelayanan yang
dilakukan oleh PDAM antara lain meliputi:
1. Analisis SWOT merupakan metoda perencanaan terhadap strategi analisis
kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman, termasuk penentuan bobot
serta peringkat masing-masing, analisis posisi PDAM dalam menghadapi
persaingan usaha; dan analisis daya tarik pasar dan daya saing swasta;
2. Evaluasi hasil Rencana Bisnis memuat penjelasan dan rincian tentang
pelaksanaan Rencana Bisnis yang masih berjalan, dengan membandingkan
antara Rencana Bisnis dengan RKA PDAM dan realisasi setiap tahun yang
meliputi: asumsi yang digunakan; pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
dan penyimpangan (deviasi) yang terjadi; realisasi sumber dana; dan
pelaksanaan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan;
3. Survey Kebutuhan Nyata (SKN) atau Real Demand Survey (RDS) yang
merupakan kegiatan penelitian lapangan yang dilakukan untuk merekam
perilaku pelanggan, calon pelanggan, dan manajemen PDAM. Kebutuhan
nyata biasanya menggambarkan kondisi nyata dari kebutuhan masyarakat,
dalam artian memfokuskan diri pada pandangan menurut masyarakat,
Analisis dilakukan untuk memperoleh informasi yang valid terkait perilaku
pelanggan, calon pelanggan dan manajemen PDAM.
4. Pembahasan tentang potensi sumber air dan menghitung Proyeksi
kebutuhan air berdasar perkiraan jumlah sambungan selama periode
perencanaan berdasarkan pemkaian air 3-5 tahun terakhir, dengan analisis
perhitungan yang dilakukan untuk menentukan angka kebutuhan air (rumah
tangga dan non rumah tangga) di masa yang akan datang.
5. Menguraikan tentang Analisis lingkungan strategis di internal maupun
eksternal yang menggambarkan kondisi internal PDAM terkait dengan
kekuatan dan kelemahan meliputi kinerja aspek Keuangan, operasional
maupun aspek administrasi. Serta menggambarkan kondisi eksternal berupa
peluang ataupun ancaman terkait dengan pengembangan pelayanan Sistem
Penyediaan Air Minum. Dengan analisis lingkungan akan dapat diidentifikasi
resiko yang akan muncul dan diupayakan langkah- langkah mitigasi resiko.
6. Secara sederhana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah formulir yang
menggambarkan rencana waktu pelaksanaan dari semua jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam pembangunan suatu prasarana. Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan pada dasarnya memberikan gambaran tentang
rencana waktu dan urut-urutan pelaksanaan dari semua jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam pembangunan infrastruktur.

2.4 Program dan Sumber Pendanaan


Perhitungan RAB program bisnis plan PDAM, sudah harus dengan jelas
memperlihatkan besarnya komponen dana Stimulan dan komponen dana
Pendamping (DDUB) sebesar 40%. Kegiatan penyusunan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) kegiatan/prasarana merupakan tahap yang cukup penting dan dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan proses/langkah-langkah kegiatannya, agar
hasil yang diperoleh paling mendekati nilai biaya pada saat pelaksanaan kegiatan
(realistis) serta sesuai dengan ketentuan NUWSP dan dapat
dipertanggunjawabkan.

2.5 Dasar Penyusunan Analisa Keuangan Bisnis Plan


Analisis Keuangan terhadap proyeksi investasi, biaya operasi, pemeliharaan,
administrasi dan umum, terhadap seluruh pendapatan, dan menentukan apakah
investasi selama periode Rencana dinyatakan layak dilaksanakan atau tidak layak
atau dengan istilah lain Full Cost Recovey untuk tariff PDAM. Dalam analisis ini
juga digunakan asumsi-asumsi yang telah disepakati misalnya : Asumsi inflasi,
asumsi kenaikan listrik, asumsi penyesuaian tarif, asumsi perbaikan kesejahteraan
dan lain sebagainya.

2.6 Mekanisme Penyusunan Bisnis Plan


Sistematika Penyusunan bisnis plan dituangkan dalam buku panduan yang
terkait sistem secara seluruh isi dan substansi yang ada atau yang akan
ada didalam dokumen Rencana Bisnis.

BAGAN SKEMA HIERARKI MENYELURUH SUBSTANSI RENCANA BISNIS

BAB-1: PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Tujuan dan Manfaat
 Referensi Hukum Bab-7:Analisa Lingkungan
 Dst Bab-8: Indikasi Pendanaan
Startegis (SWOT)
Program (Caoex)
- Tinjauan Ulang
- Programdan
Kinerja PDAM
pengembangan
- Analisis Lingkungan
system sumber
Strategis
- Proyeksi Sumber
- SWOT dan Posisi
dan Pndanaan
BAB-2: VISI DAN MIsi PDAM kuadran
Investasi
 Visi-misi Pemda
 Visi-misi BUMD
 Indikasi Strategi Program
Bab-6: Proyeksi Kebutuhan Bab-9: Analisis Kelayakan
Air Minum Keuangan
- Perkembangan - Capital Expenditure
Kebutuhan air - Operasional
- Proyeksi Pasokan air Expenditure
BAB-3: IDENTIFIKASI KONDISI - Sales & Revenue
- Proyeksi Kebutuhan
EKSTERNAL - Cash Flow Projection
Air
 Spasial dan Rencana SPAM - Fieasibilty &
 Ekonomi dan keuangan daerah

Bab-10:Jadwal Rencana
Bab-5:Survey & Analisis Kerja
Kebutuhan Nya (RDS) - Jadwal Rencana
- Analisis Calon Kerja
Pelanggan - Milestone proyeksi
- Analisis Kepuasan Rencana Kerja
BAB-4: IDENTIFIKASI KONDISI Pelanggan Jangka Menengah
INTERNAL - Analisis Kinerja
 Kondisi Kinerja BUMD Manajemen
(Keu, Opr & Admin)
 Kondisi Teknis dan Bab-11: Kesimpulan dan
 Non Teknis Rekomendasi
- Kesimpulan
- Rekomendasi

Sumber : Flowchart Pedoman Bisnis Plan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2018
BAB 3
EVALUASI PENILAIAN
DOKUMEN PROGRAM BISNIS PLAN

3.1 Evaluasi dan Analisa Dokumen Bisnis Pan


Dokumen bisnis plan merupakan wujud rencana pembangunan infrastruktur PDAM
dalam rangka mencapa pembangunan yang berkualitas, berfungsi baik dan dapat
bermanfaat secara berkesinambungan maka prosesnya tidak hanya dilakukan pada
saat pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan saja, tetapi harus dimulai sejak awal
persiapan dan perencanaan bisnis plan .
Salah satu upaya untuk memastikan bahwa proses penyusunan bisnis plan, yang
dilakukan oleh tim konsultan perencana dan atau PDAM benar-benar telah
memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratakan dalam Program NUWSP
maka dokumen bisnis plan sebagai hasil persiapan dan perencanaan teknis kegiatan
arus dievaluasi kelayakannya.
Evaluasi terhadap dokumen bisnis plan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menilai kebenaran/kelayakan terhadap usulan dibuat oleh tim konsultan perencana
dan atau PDAM. Adapun tujuannya evaluasi terhadap bisnis plan adalah untuk
memastikan apakah usulan program kegiatan yang direncanakan sudah layak atau
belum layak untuk dibangun, sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan
evaluasi ini adalah adanya rekomendasi atas kelayakan dokumen perencanaan
teknis/usulan kegiatan.
Substansi yang perlu dilakukan verifikasi pada dasarnya adalah seluruh aspek sesuai
dengan Permendagri No 118 tahun 2018, baik secara teknik kegiatan yang telah
dilakukan dalam persiapan program 5 tahunan dan analisa kelayakan keuangan.
Dalam rangka mempermudah proses pelaksanaan kegiatan ini maka aspek-aspek
evaluasi tersebut telah di rumuskan dalam bentuk kriteria-kriteria kedalam suatu
daftar periksa atau Formulir Evaluasi, sehingga dokumen bisnis plan tersebut akan
dapat dikatakan belum lengkap atau belum ada kesesuaian dengan Permendagri.

1.1 Mekanisme Dan Pembagian Tugas Tim Evaluasi


Adapun mekanisme pelaksanaan kegiatan adalah sebagaimana ditunjukan pada
Gambar Diagram Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi. Diagram tersebut dapat
dijelakan sebagai berikut :
a. Evaluasi dilakukan terhadap dokumen perencanaan teknis (DED) PDAM untuk
usulan kegiatan Program NUWSP dan bila diperlukan maka Tim Evaluasi dari
RMAC 1 dan RMAC 2 dapat berkoordinasi dengan CMC, diharapkan Tim RMAC
1 dan RMAC 2 untuk melakukan kunjungan langsung mengevaluasi usulan
kegiatan tersebut dengan kondisi pemeriksaan dilapangan.
b. Proses Evaluasi dilakukan secara tim yang terdiri dari tim RMAC 1, RMAC 2,
Konsultan perencanaan dan PDAM.
c. Kesimpulan evaluasi berupa Rekomendasi Akhir, selanjutnya dibuat bersama
(harus disetujui oleh BPPW, RMAC 1 dan RMAC 2, serta PDAM dengan
kesimpulan dan tindaklanjut sebagai berikut :
i. Kegiatan Evaluasi : Dibuat Berita Acara Evaluasi Kegiatan;
ii. Evaluasi dengan Penyempurnaan: Dokumen perencanaan teknis (DED) dan
atau Form Hasil Evaluasinya dikembalikan kepada PDAM melalui CPMU
untuk dilakukan penyempurnaan sesuai catatan hasil evaluasi. Segera
setelah penyempurnaan maka PDAM dapat langsung meyampaikan
dokumen perbaikan tersebut kepada CPMU.
d. Setelah proses evaluasi selesai dan hasil rekomendasi maka dilakukan
penyusunan Berita Acara hasil evaluasi dokumen perencanaan teknis yang
ditandatangani bersama dan diketahui oleh Balai Prasarana Pemukiman
Wilayah (BPPW), seluruh dokumen perencanaan teknis (DED) termasuk
penyempurnaanya dan formulir evaluasi yang telah diisi agar diarsipkan di Balai
PPW, CPMU, RMAC 1, RMAC 2 dan CMC.

1.2 Langkah-Langkah Teknis Evaluasi


Adapun langkah-langkah teknis pelaksanaan Verifikasi dapat diuraikan sebagai
berikut :
A. Persiapan
 Menyiapkan Dokumen Perencanaan Teknis yang sudah diterima dari PDAM;
 Menyiapkan Form Check List Evaluasi Dokumen (Form : V.1, terlampir)
 Menyiapkan Form Check List Evaluasi RAB & Gambar (Form : V.2, terlampir);
B. Pelaksanaan Evaluasi :
1. Evaluasi dilakukan dengan cara memeriksa/menilai kebenaran atau kelayakan
dari setiap dokumen perencanaan teknis yang ada. Cara pemeriksaan
kebenaran/kelayakan untuk setiap aspek evaluasi (pertanyaan) dapat dilihat
pada penjelasan Aspek Evaluasi (terlampir).
2. Jawaban atas setiap pertanyaan Evaluasi dituliskan pada formulir, Kolom
Penilaian Kelayakan, yaitu :
a. Apabila hasil pemeriksaan/penilaian adalah diuraikan pada Dokumen
Perencanaan Teknis secara benar/ lengkap maka tuliskan jawaban ”Ya” (atau
tanda (√)) pada kolom jawaban ”Ya” yang tersedia, dan
b. Apabila hasil pemeriksaan/penilaian adalah diuraikan secara tidak benar
atau kurang atau tidak ada sama sekali pada dokumen perencanaan teknis
maka tuliskan jawaban ”Tidak” (atau tanda (√)) pada kolom jawaban ”Tidak”
yang tersedia.
c. Apabila terdapat jawaban ”Tidak” maka harus dicantumkan/dicatat apa saja
kekurangan/kesalahan yang ditemukan. Hal-hal yang menjadi catatan ini
dituliskan pada kolom ”Catatan (Penyempurnaan)” yang telah disediakan
3. Berikan Rekomendasi Hasil Evaluasi dengan ketentuan berikut :
 Memenuhi Kriteria : bila semua aspek yang dinilai mempunyai jawaban
Ya/Terpenuhi.
 Belum Memenuhi Kriteria : bila hasil Penilaian terdapat satu atau lebih
Jawaban aspek ”tidak memenuhi kriteria” atau terdapat catatan
penyempurnaan diantara kriteria tersebut.
PANDUAN EVALUASI
DOKUMEN BISNIS PLAN

KABUPATEN/KOTA……………………………
Check Memenuhi Tindak Lanjut Perbaikan Laporan
No. Muatan / Outline Muatan Laporan
Kriteria
ada Tdk ada Ya Tdk
1. Sistematika Penulisan Dokumen
Bisnis Plan Kab./kota.

2. RINGKASAN ringkasan eksekutif adalah


bagian awal dari Rencana
Bisnis yang secara ringkas
menjelaskan komponen
utama yang akan dirinci
dalam isi Rencana Bisnis
seperti penjelasan
keberadaan PDAM, kinerja
Rencana Bisnis
sebelumnya, kondisi dan
rencana strategi umum
PDAM
3. BAB 1 PENDAHULUAN : pendahuluan memuat
1.1. Latar Belakang penjelasan secara umum
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.3. Referensi Hukum tentang, latar belakang dan
1.4. Sistematika Rencana sejarah BUMD; arah
Bisnis kebijakan, strategi,
program, dan pendanaan
dalam RPJMD terkait
dengan PDAM; analisis
kebutuhan daerah dan
kelayakan bidang usaha
yang baru berdiri; analisis
investasi bagi PDAM yang
sudah berdiri; maksud dan
tujuan pendirian PDAM;
arah pengembangan secara
umum, termasuk visi, misi,
maksud, tujuan, dan
jangka waktu Rencana
Bisnis; dan maksud,
tujuan, jangka waktu dan
struktur Rencana Bisnis
yang akan dibuat
BAB 2 VISI, MISI DAN Menganalisis dan
STRATEGI merumuskan visi PDAM,
2.1. Profil PDAM
2.2. Diskripsi Visi dan Misi dengan mengacu kepada visi
PDAM Pemerintah Daerah bidang
2.3. Visi dan Misi Pemda pelayanan, kesehatan dan air
2.4. Kajian Visi dan Misi PDAM minum serta merumuskan
strategi pencapaian visi dan
misi PDAM ke dalam Rencana
Bisnis sesuai dengan
porsi/kedalaman yang
dibutuhkan PDAM.
BAB 3 IDENTIFIKASI KONDISI Gambaran kondisi ekonomi,
EKSTERNAL pembangunan dan rencana
3.1. Umum
3.2. Geografis dan Administratif Tata Ruang di luar kondisi
3.3. Sosial dan Ekonomi PDAM tetapi berkaitan erat
Daerah dengan proses bisnis air
3.4. Kebijakan Keuangan minum atau RISPAM yang
Daerah
3.5. Survey Kepuasan
dikelola PDAM. Antara lain:
Pelanggan - Aspek perencanaan dan tata
ruang daerah
- Aspek perekonomian daerah
- Aspek keuangan daerah
- Isue isue lainnya
-

BAB 4 IDENTIFIKASI KONDISI Prestasi/kinerja PDAM atas


INTERNAL pengoperasian dan pelayanan
4.1. Kinerja PDAM
4.2. Kinerja Keuangan air minum kepada masyarakat.
4.3. Kinerja Operasional Kinerja PDAM sesuai
4.4. Kinerja Administrasi Kepmendagri Nomor 47 Tahun
4.5. Kondisi Aspek Teknis dan 1999 atau sesuai peraturan
Non Teknis
4.6. Survey Kepuasan
BPPSPAM. Selain itu juga
Karyawan prestasi kerja karyawan PDAM
dalam penyelenggaraan SPAM
di Daerah.
BAB 5 SURVEY DAN ANALISIS menggambarkan kondisi nyata
KEBUTUHAN NYATA dari kebutuhan masyarakat,
5.1. Diskripsi survey dan
analisis kebutuhan nyata berdasarkan pada pandangan
5.2. Metodologi Survey menurut masyarakat, dan
5.3. Metode Pengumpulan data bukan pandangan pihak
5.4. Suvey kebutuhan calon pengambil kebijakan. Obyek
Pelanggan
survei aktivitas ini
mencakup unsur non
pelanggan dan pelanggan baik
rumah tangga maupun non
rumah tangga.
BAB 6 PROYEKSI KEBUTUHAN Proyeksi kebutuhan air
AIR MINUM berdasarkan hasil analisis
6.1. Tujuan dan Manfaat
6.2. Proyeksi, potensi perhitungan yang dilakukan
kebutuhan air untuk dapat menentukan angka
6.3. Potensi sumber daya air kebutuhan air (rumah tangga
dan non rumah tangga) di masa
yang akan datang sesuai
dengan periode perencanaan
berdasarkan data pemakaian
air 3-5 tahun terakhir.
BAB 7 ANALISIS LINGKUNGAN Analisis lingkungan
STRATEGIS strategis adalah kajian
7.1. Analisa Internal
7.2. Analisa External yang menggambarkan kondisi
7.3. Posisi PDAM P internal sedangkan aspek
7.4. Matrik SWOT dan strategi eksternal bisa dikembangkan
Umum asumsi melalui analisis risiko,
yang mencakup mitigasi dan
alokasi risiko
BAB 8 INDIKASI PROGRAM Perhitungan dan proyeksi yang
DAN PENDANAAN PROGRAM menginformasikan indikasi
8.1. Indikasi Program
8.2. Program Optimalisasi program dan kegiatan hasil
8.3. Program Pengembangan analisis mengenai rencana
dan Pembangunan kegiatan optimalisasi,
8.4. Program pelatihan dan rehabilitasi, dan pengembangan
bimbingan teknis
8.5. Alokasi pendanaan
terhadap SPAM selama
Program periode perencanaan, seluruh
sistem (sumber air baku,
pengolahan, transmisi,
distribusi dan pelayanan) pada
setiap unit/cabang PDAM.
BAB 9 ANALISIS KELAYAKAN Analisis keuangan merupakan
KEUANGAN aktivitas pengkajian terhadap
9.1. Tujuan dan manfaat
9.2. Asumsi Dasar proyeksi investasi, biaya
9.3. Proyeksi Biaya operasi, pemeliharaan,
9.4. Proyeksi Pendapatan administrasi dan umum,
usaha terhadap seluruh pendapatan,
9.5. Rencana investasi
9.6. Rencana Sumber
apakah layak secara keuangan
Pembiayaan atau tidak, dengan
9.7. Inikator Keberhasilan mempertimbangkan asumsi-
asumsi yang telah disepakati.
BAB 10 JADWAL RENCANA Jadwal rencana kerja pada
KERJA intinya adalah action plan yang
10.1. Persiapan administratif
10.2. Persiapan teknis merupakan konsolidasi final
10.3. Rencana pelaksanaan antara rencana program dan
teknis rencana pendanaan selama
10.4. Evaluasi Rencana Kerja waktu jangka menengah (5
tahunan).
Proyeksi Tahun Ke Selanjutnya, rencana
No Deskripsi Satuan kerja ini dikonsolidasikan ke
1 2 dalamdst Rencana Kerja dan
1 Jumlah Penduduk Administratif jiwa
2 Jumlah Penduduk Daerah Layanan jiwa Anggaran (RKA) BUMD.
%
3 Jumlah Penduduk Terlayani jiwa
BAB 11 KESIMPULAN DAN %
4 Jumlah Penduduk Terlayani SR/SL jiwa
Kesimpulan adalah uraian
REKOMENDASI yang mengungkapkan seluruh
%
11.1. Kesimpulan
5 Jumlah Jiwa Persambungan
11.2. Rekomendasi substansi Rencana Bisnis BUMD
a. Sambungan rumah jiwa
b. Hidran umum jiwa
ini, yang bisa dibagi ke dalam
6 Konsumsi Pemakaian Air beberapa kelompok, misalnya:
a. Rumah Tangga (Domestik) - Penyiapan Penyusunan
 Kelompok-1 ltr/org/hr
- Analisis Rencana Bisnis
 Kelompok-2 ltr/org/hr
 Dst ltr/org/hr - Rencana Pelaksanaan
b. Non Rumah Tangga lpd/samb
Jumlah Konsumsi Non Rumah Tangga lpd/samb
7 Jumlah Sambungan
a. Rumah Tangga (Domestik) Hasil Kajian Analisa dan Evaluasi Bisnis Plan:
 Kelompok-1 unit samb
 Kelompok-2 unit samb
1. .............................................;
 Dst unit samb
b. Non Rumah Tangga unit samb
Jumlah Sambungan Non Rumah Tangga unit samb 2. ...........................................
8 Jumlah Kebutuhan Air
a. Rumah Tangga (Domestik) lpd
 Kelompok-1 lpd 3. ...........................................
 Kelompok-2 lpd
 Dst lpd
Jumlah Kebutuhan Air Rumah Tangga lpd 4. ...........................................
b. Non Rumah Tangga lpd
Jumlah Kebutuhan Air Non Rumah Tangga lpd
9 Jumlah Kebutuhan Air RT dan Non RT
10 Tingkat Kebocoran Air (NRW) %

11 Jumlah Kebutuhan Air Rata-rata (Qr) lpd


12 Q Maksismum (f = 1,15 – 1,25) lpd
13 Q Jam Puncak (f = 1,17 – 2,0) lpd
14 Kapasita Air Baku
a. Kapasitas Terpasang lpd
b. Kapasitas Produksi lpd
c. Kapasitas Distribusi lpd

Anda mungkin juga menyukai