Anda di halaman 1dari 114

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DEPUTI BIDANG AKUNTAN NEGARA

PETUNJUK TEKNIS
EVALUASI KINERJA PDAM
(REVISI 2018)

Jalan Pramuka No. 33 Jakarta


13120
NOMOR : PED-4/D4/05/2018
Phone : (021) 8584867
Fax : (021) 85906404
TANGGAL : 1 FEBRUARI 2018
Website : bpkp.go.id
*
.4

e
-at'

ts\.
.il
J

SADAT-I PHNGAWA$AN KHUANGAN DAN PEMBANGUNAN


a
J
DEPUTI BIDANG A,KUNTAN NEGARA
rE
ll Jalan Pramuka Nomor 33, Jakarta - 131a0
- TelepoT, t021) S5S4867 Faksimile: {021} S8906404
*
G

E
!r
Nornor s -173t}4t0512018 S Februari 2018
La rn pira rr Satu $et
.k
G
Hal Petunjuk Teknis fivaluasi Kinerja PDAM
Tahun Euku 2*17
*-"
IE

E
Ir
Yth Kepala Perwakilan BpKp
aa

G
di Seluruh lndonesia
r}
r

E.

=
Bersama ini disampaikan Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja PDAM Nomor:
*
F

a
PED-41D4105/2018, tanggal 1 Februari 2018, dengan ketentuan sebagai berikut:

r
1. Evaluasi kinerja PDAM Tahun Buku 2017 agar dilaksanakan sesuai dengan
,- petunjuk teknis sebagaimana terlampir.
F
; Evaluasi kinerja PDAM Tahun Buku 2017 dapat dilaksanakan mulai minggu
..-

+ ?
;
:
keempat bulan Februari dan laporan individu disampaikan ke Deputi Bidang
}
; Akuntan Negara selambat-lambatnya tanggal g Juni 2019, soft copy laporan
l

ts
t individual per PDAM dan sofl copy excel kompilasi supaya disampaikan melalui
F

h
email ke agus_ranu@yahoo. co. id.
;
R
G Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.
L

I
; pala BPKP6

sffipuYI

g Dwijanto
5 198703 1 001
l'er-rtbusan Ytfl
Kepala BPKP (tanpa lamptraft)
I
:.-.,j.11,,,'..-.,,.'.':].'.j:,
.'.::':'. -
- :.-.'.'.'..--t-.'
.,'.,..,..:..,.:.......-_ ...
I

E
a

KATA PENGANTAR
t
Sebagai bagian dari sistem pengendalian internal pemerintah, BPKP dalam
hal ini Deputi Brdang Akuntan Negara diminta untuk melakukan evaluasi kinerja
I terhadap PDAM di seluruh lndonesia sesuai dengan Surat Menteri Pekerjaan Umum
T dan Perumahan Rakyat Nomor: Kj.04.07-Mn/43 tanggal 12 Januari 2018 perihal
\ Evaluasi Kinerja BUMN dan BUMD Penyelenggara SPAM.
;
Evaluasi kinerja PDAM Tahun Buku 2A17 bertujuan untuk membantu
Ir
manajemen PDAM dalam mendorong peniapaian tujuan secara ekonomis, efisien,
i efektrf, memperbaiki dan meningkatkan kinerja, serta memberikan bahan
:

; pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab.

l Selain itu, dari hasil kompilasi evaluasi kinerja ini diharapkan akan dapat
memberikan masukan bagi pemerintah pusat dalam bentuk rekomendasi strategis.
;
Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja PDAM ini telah disesuaikan dengan current
i issue untuk lebih mempertajam analisis pengambilan keputusan. Antara lain adalah
i upaya PDAM dan upaya Pemerintah Daerah dalam memecahkan permasalahan

i kineria, adanya analisis atas -cakupan pelayanan dalam rangka mengidentifikasi


;.
kesiapan. PDAM mendukung ta.rget nasional 100% akses air minum, adanya analisis
l
:
atas ketersediaan air baku, kapasitas.produksi, sistem distribusi dan reservoir, data
;
rincian. penyertaan modal dan subsidi pemerintah daerah, hibah, pengelolaan aset,
L.

r penyelesatan utang rincian Penyerfa.an Pemerintah Pusat maupun Daerah Yang


D Belum Ditetapkan Statusnya. kontribusi fiskal/laba. ketersediaan air baku dan
I
informasi atas kejadian penting Tahun 2018.
Petunjuk teknis ini merupakan standar minimal yang harus dipenuhi oleh
i
evaluator BPKP dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang terjadi di
t
lapangan.
:
;
Februari 2018
Bidang Akuntan Nega raq

Anang Dwijanto
00825 1987A3 1 001
t

I
DAFTAR ISI

SURAT EDARAN DEPUTI BIDANG AKUNTAN NEGARA


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1. Umum 1
2. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup 2
3. Sistematika Penyajian 3

BAB II PERSIAPAN EVALUASI KINERJA 4

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA 5


1. Pengukuran Kesehatan menurut BPPSPAM 5
2. Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999 5
3. Reviu atas Penyusunan dan Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana
Bisnis dan RKAP 6
4. Evaluasi Kinerja Operasional 8
1) Cakupan Pelayanan 8
2) Pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air) 9
3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) 10
4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air 11
5) Ketersediaan Sumber Air Baku 12
6) Kapasitas Produksi 13
7) Sistem Distribusi dan Reservoir 14
8) Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya 14
9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah 15
10) Penyelesaian Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat 15
11) Pengelolaan Aset 17
12) Reviu Kerja Sama Operasional /Kerja Sama B to B/KPS 17
13) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah 18
14) Dampak Pemecahan PDAM 18
15) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit 18
5. Laporan Auditor Independen dan Penilaian Kinerja Mandiri 19

BAB IV PELAPORAN
1. Bentuk Laporan 21
2. Penyampaian Laporan 22
3. Kompilasi Hasil Evaluasi (file Excel) 22
4. Komunikasi Dan Tanya Jawab 23
5. Laporan Mingguan 23

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Contoh Format Laporan Evaluasi Kinerja
2. Contoh Lampiran 1 Neraca Komparatif
3. Contoh Lampiran 2 Laporan Rugi Laba Komparatif
4. Contoh Lampiran 3 Laporan Arus Kas Komparatif
5. Contoh Lampiran 4 Laporan Perubahan Ekuitas Komparatif

ii
6. Contoh Lampiran 5 Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Permendagri
47/1999
7. Contoh Lampiran 6 Perhitungan Indikator Kesehatan Berdasarkan BPPSPAM
8. Contoh Lampiran 7 Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata
9. Contoh Lampiran 8 Struktur Harga Pokok (Full Cost Recovery)
10. Contoh Lampiran 9 Rincian Beban Berdasarkan Fungsi Beban
11. Contoh Lampiran 10 Produksi Air Minum
12. Contoh Lampiran 11 Aspek Teknis dan Manajerial
13. Contoh Lampiran 12 Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya
14. Contoh Lampiran 13 Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta
Hibah
15. Contoh Lampiran 14 Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM
16. Contoh Lampiran 15 Kerja Sama Operasional
17. Lampiran 16: Petunjuk Perhitungan Kepmendagri 47/1999
18. Lampiran 17: Petunjuk Perhitungan BPPSPAM
19. Lampiran 18: Penyaluran Hibah Penyelesaian Piutang Negara dan Penghapusan
Mutlak Utang PDAM
20. Contoh Format Laporan Kompilasi per Provinsi

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
Pengertian kinerja adalah prestasi/pencapaian kerja yang telah dilakukan
manajemen atas strategi pencapaian visi dan misi organisasi yang telah
ditetapkan.
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu
kegiatan dengan standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan, dan
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
kegiatan dalam mencapai tujuan.
Evaluasi kinerja bertujuan untuk membantu manajemen PDAM dalam mendorong
pencapaian tujuan secara ekonomis, efisien, efektif, memperbaiki dan
meningkatkan kinerja, serta memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab. Evaluasi kinerja juga dalam
rangka mengukur capaian target kinerja PDAM sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2015-2019.
Petunjuk teknis ini berlaku untuk evaluasi kinerja PDAM tahun buku 2017 dengan
berpedoman pada aturan-aturan sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor:11 Tahun 1974 tanggal 26 Desember 1974 tentang
Pengairan.
2) Undang-Undang Nomor:23 Tahun 2014 tanggal 30 September 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
3) Peraturan Pemerintah Nomor:54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik
Daerah
4) Peraturan Pemerintah Nomor: 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air
Minum.
5) Peraturan Presiden Nomor:2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
6) Peraturan Presiden Nomor: 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan
7) Peraturan Presiden Nomor: 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
8) Instruksi Presiden Nomor: 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
10) Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor: 8 Tahun 2000 tanggal
10 Agustus 2000 tentang Pedoman Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2 Tahun 2007 tanggal 18 Juni 2007
tentang Organ dan Kepegawaian PDAM.
12) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal
19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
13) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal
18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.

1
14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor:70 Tahun 2016 tanggal 6 September
2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada
Badan Usaha Milik Daerah.
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September
2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum.
16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor:48 tahun 2016 tanggal 20 Juli 2016
tentang Pedoman Penerimaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah, dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada
Perusahaan Daerah Air Minum, Dalam Rangka Penyelesaian Hutang
Perusahaan Air Minum Kepada Pemerintah Pusat secara Non Kas.
17) Pedoman Audit kinerja Badan Usaha Milik Negara dan Daerah yang
dikeluarkan oleh Deputi Akuntan Negara tanggal 27 Desember 2002.
18) Keputusan Ketua BPPSPAM Nomor:002/KPTS/K-6/IV/2010 tentang Penilaian
Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum.
19) Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:Kj.04.07-Mn
/43 tanggal 12 Januari 2018 hal Evaluasi Kinerja BUMN dan BUMD
Penyelenggara SPAM.

2. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup


Tujuan, sasaran, dan ruang lingkup evaluasi, sebagai berikut:
1) Tujuan
Tujuan evaluasi kinerja PDAM adalah penilaian atas pencapaian kinerja PDAM
tahun buku 2017 dan memberikan saran perbaikan dalam upaya peningkatan
kinerja perusahaan.
2) Sasaran
2.1) Capaian Tingkat Kesehatan berdasarkan Indikator BPPSPAM
2.2) Capaian Kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 47 Tahun 1999.
2.3) Reviu atas Penyusunan dan Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana
Bisnis dan Rencana Kerja dan Anggaran PDAM (RKAP).
2.4) Evaluasi atas Kinerja Operasional
2.4.1) Capaian cakupan pelayanan.
2.4.2) Capaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas).
2.4.3) Identifikasi penyebab air tanpa rekening/Non Revenue Water
(NRW).
2.4.4) Perhitungan tarif air dan harga pokok air.
2.4.5) Identifikasi ketersediaan sumber air baku.
2.4.6) Pemanfaatan kapasitas produksi.
2.4.7) Sistem distribusi dan reservoir.
2.4.8) Identifikasi Penyertaan Pemerintah Pusat dan Daerah Yang
Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS).
2.4.9) Identifikasi penyertaan modal dan subsidi pemerintah daerah
serta hibah.
2.4.10) Penyelesaian utang kepada Pemerintah Pusat.
2.4.11) Identifikasi pengelolaan aset.
2.4.12) Pelaksanaan kerjasama PDAM dan atau Pemerintah dengan
Badan Usaha.
2.4.13) Kontribusi fiskal/laba kepada Pemerintah.
2.4.14) Identifikasi dampak pemecahan PDAM.
2.4.15) Identifikasi kejadian penting yang terjadi tahun 2018.
2
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi kinerja adalah kinerja PDAM tahun buku 2017 dan
informasi penting di tahun 2018. Untuk informasi yang berkaitan dengan
keuangan, data yang dipergunakan adalah data yang berasal dari laporan
keuangan baik audited maupun unaudited.

3. Sistematika Penyajian
Petunjuk teknis evaluasi kinerja PDAM ini terbagi dalam enam bab, yaitu:
1) Bab satu (pendahuluan) menjelaskan pengertian secara umum, tujuan,
sasaran, ruang lingkup evaluasi kinerja, dan sistematika penyajian.
2) Bab dua menjelaskan mengenai persiapan evaluasi kinerja.
3) Bab tiga menguraikan langkah kerja secara teknis mengenai evaluasi kinerja.
4) Bab empat menguraikan mengenai pelaporan.

3
BAB II
PERSIAPAN EVALUASI KINERJA

Tahap ini merupakan tahap awal dari rangkaian evaluasi kinerja, sebagai dasar
penyusunan program kerja evaluasi tahap berikutnya, meliputi:
1. Pengumpulan informasi umum dalam pengenalan atas kegiatan yang dievaluasi.
2. Pengidentifikasian aspek manajemen atau bidang masalah yang menunjukkan
kelemahan dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.
3. Pembuatan ikhtisar hasil kegiatan persiapan evaluasi kinerja.

Informasi yang harus dikumpulkan mencakup:


1) Struktur organisasi PDAM.
2) Peraturan perundangan yang relevan berkaitan dengan pelaksanaan operasional
PDAM.
3) Tujuan, visi, misi, sasaran, strategi dan kegiatan usaha yang dimuat dalam
Corporate Plan/Rencana Bisnis.
4) Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Pemerintah
Kabupaten/Kota.
5) Sistem dan prosedur yang diterapkan di PDAM.
6) Laporan Keuangan, RKAP, laporan keuangan, laporan penilaian kinerja sendiri/self
assessment, laporan pelaksanaan action plan/RT3 sampai dengan tahun 2017,
laporan teknis dan laporan manajemen Lainnya.
7) Informasi lainnya yang relevan.

Langkah kerja yang dilakukan:


1) Lakukan pembicaraan/wawancara dengan pejabat, staf maupun pegawai PDAM
menyangkut kelemahan-kelemahan yang belum ada penyelesaiannya.
2) Lakukan pengamatan/observasi fisik.
3) Lakukan penelaahan atas Corporate Plan/Rencana Bisnis, RKAP, laporan
keuangan, laporan penilaian kinerja sendiri/self assessment, laporan pelaksanaan
action plan/RT3 sampai dengan tahun 2017, laporan teknis dan laporan manajemen
lainnya.
4) Lakukan penelaahan atas laporan hasil evaluasi tahun sebelumnya.
5) Lakukan penelaahan terhadap ketentuan perundangan yang berlaku.
6) Lakukan penelaahan terhadap penerapan Standar Operasi dan Prosedur.
7) Buat simpulan.

4
BAB III
PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA

1. Pengukuran Kesehatan menurut BPPSPAM


Pengukuran tersebut meliputi empat aspek yaitu aspek keuangan, pelayanan,
operasional dan sumber daya manusia. Apabila PDAM telah melakukan sendiri
pengukuran tingkat kesehatan (self assessment) maka lakukan reviu terhadap nilai
input dan hasilnya. Apabila PDAM belum melakukan self assessment maka
lakukan perhitungan tingkat kesehatan dengan kriteria yang dijabarkan lebih lanjut
dalam Lampiran Perhitungan Tingkat Kesehatan Berdasarkan Indikator
BPPSPAM. Kriteria tingkat kesehatan BPPSPAM:

KRITERIA TOTAL NILAI


 Sehat >2,8
 Kurang Sehat 2,2 s/d 2,8
 Sakit < 2,2

Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data yang dipergunakan adalah
data yang berasal dari laporan keuangan baik audited maupun unaudited.

Prosedur Evaluasi
Lakukan Penilaian Tingkat Kesehatan PDAM sesuai dengan pedoman penilaian
yang terdapat di lampiran pedoman ini. Indikator dikelompokkan dalam empat
aspek yaitu aspek keuangan, pelayanan, operasional dan administrasi.
Lakukan wawancara dengan pihak manajemen untuk mendapatkan informasi atas
upaya manajemen berupa kegiatan yang segera (action plan) untuk memperbaiki
tingkat kesehatan PDAM khususnya yang memperoleh predikat “kurang sehat”
dan “sakit”.

Rincian lebih lanjut penilaian tingkat kesehatan menurut BPPSPAM lihat Lampiran
Perhitungan Nilai Tingkat Kesehatan menurut BPPSPAM.

2. Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999


Indikator Kinerja yang dipakai yaitu menggunakan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, dengan kriteria sebagai berikut :

KRITERIA NILAI
 Baik sekali > 75
 Baik > 60 s/d 75
 Cukup > 45 s/d 60
 Kurang > 30 s/d 45
 Tidak baik <= 30

Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data yang dipergunakan adalah
data yang berasal dari laporan keuangan PDAM baik audited maupun unaudited.

5
Prosedur Evaluasi
Lakukan Penilaian Kinerja sesuai indikator utama dalam Kepmendagri 47/1999
untuk 30 (tiga puluh) indikator yang dikelompokkan dalam tiga aspek yaitu aspek
keuangan, operasional dan administrasi.

Rincian lebih lanjut penilaian kinerja sesuai Kepmendagri 47/1999 lihat Lampiran
Perhitungan Nilai Kinerja Berdasarkan Kepmendagri 47/1999.

3. Reviu atas Penyusunan dan Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis


dan RKAP
Indikator kinerja adalah deskripsi kuantitatif atau kualitatif dari kinerja yang dapat
digunakan oleh manajemen sebagai salah satu alat untuk menilai dan melihat
perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu tertentu. Evaluasi
dimaksudkan untuk mengetahui capaian kinerja perusahaan serta prestasinya
apabila dibandingkan dengan tolok ukurnya.
Tujuan evaluasi kinerja dalam pengujian atas penyusunan dan pelaksanaan
Corporate Plan/Rencana Bisnis dan RKAP adalah untuk menetapkan perbedaan
(gap) antara realisasi kinerja dan tolok ukurnya (target). Selanjutnya, gap kinerja
ini digunakan sebagai dasar melakukan evaluasi dan memberikan saran
perbaikan.
Data dan informasi yang harus diperoleh dalam tahapan evaluasi ini adalah:
(1) Kesesuaian proses penyusunan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan RKAP
dengan pedoman yang berlaku / kriteria yang berlaku.
(2) Hasil reviu terhadap pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan RKAP.

Tujuan pengujian atas penyusunan dan pelaksanaan Corporate Plan/Rencana


Bisnis dan RKAP adalah:
(1) Untuk memperoleh keyakinan bahwa Corporate Plan/Rencana Bisnis
danRKAP telah disusun sesuai dengan ketentuan PP Nomor:54 Tahun 2017
dan Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang
Pedoman Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) khususnya
Bagian VI Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
(2) Untuk memperoleh keyakinan bahwa Corporate Plan/Rencana Bisnis dan
RKAP telah dipedomani dan dilaksanakan dalam seluruh aspek kegiatan
perusahaan, baik dari segi keuangan maupun operasional.
(3) Untuk memperoleh keyakinan bahwa RKAP disusun berdasarkan Rencana
Jangka Menengah Perusahaan (Corporate Plan)/Rencana Bisnis dengan
mempertimbangkan perencanaan pengembangan sistem penyediaan air
minum yang ada dalam Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM) Pemerintah Kabupaten/Kota.

1) Penyusunan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan RKAP


Prosedur Evaluasi
(1) Lakukan analisis untuk memperoleh keyakinan bahwa penyusunan
corporate plan/rencana bisnis dan RKAP telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam PP Nomor:54 Tahun 2017 dan Kepmeneg Otda
No. 8 Tahun 2000.
(2) Pastikan bahwa corporate plan/rencana bisnis dan RKAP beserta
revisinya telah mendapat persetujuan dari Badan/Dewan Pengawas
PDAM dan disahkan oleh Pemilik Modal.

6
(3) Lakukan analisis dan pastikan bahwa penyusunan corporate plan/rencana
bisnis minimal telah dilakukan dengan mempertimbangkan dasar-dasar
sebagai berikut:
a. Evaluasi hasil rencana bisnis sebelumnya.
b. Kondisi PDAM saat ini.
c. Asumsi yang dipakai dalam penyusunan corporate plan/rencana bisnis.
d. Penetapan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja.
e. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Pemerintah
Kabupaten/Kota.
(4) Lakukan analisis dan pastikan bahwa penyusunan RKAP tahun buku 2017
telah dilakukan dengan mempertimbangkan dasar-dasar sebagai berikut:
a. Disusun berdasarkan Rencana Jangka Menengah Perusahaan
(Corporate Plan)/Rencana Bisnis dengan mempertimbangkan
perencanaan pengembangan sistem penyediaan air minum yang ada
dalam Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Pemerintah Kabupaten/Kota. Rencana Induk Pengembangan SPAM
adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan
bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan
dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air
minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan
memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.
b. Disusun dengan memperhatikan masukan dari masing-masing bagian
dan/atau cabang.
c. Disusun dengan memperhatikan realisasi tahun-tahun sebelumnya.
d. Disusun dengan memperhatikan estimasi tahun berjalan yg dapat
dipertanggungjawabkan.
(5) Buat simpulan hasil reviu.

2) Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan RKAP


Data dan informasi yang harus diperoleh dalam tahapan evaluasi ini adalah:
(1) Hasil analisis atas perbedaan target dalam corporate plan/rencana bisnis
dengan realisasinya sampai dengan tahun buku 2017.
(2) Perbandingan realisasi dengan RKAP tahun 2017 untuk setiap unsur.
(3) Penjelasan/uraian terhadap sebab dan akibat bila terdapat realisasi
penurunan/ kenaikan yang signifikan dari setiap unsur dalam Corporate
Plan/Rencana Bisnis dan RKAP.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan dokumen corporate plan/rencana bisnis, RKAP, laporan analisis
manajemen tentang pencapaian corporate plan/rencana bisnis dan RKAP.
(2) Lakukan analisis terhadap capaian corporate plan/rencana bisnis sampai
dengan tahun 2017.
(3) Lakukan analisis capaian tahun berjalan perusahaan terhadap unsur-
unsur di dalam RKAP dan lakukan perbandingan dengan RKAP, meliputi:
a. Perbandingan Perhitungan Laba Rugi tahun berjalan dengan RKAP:
- Pendapatan Usaha;
- Beban Usaha;
- Pendapatan dan Beban Di Luar Usaha;
b. Produksi, Penjualan dan Kehilangan Air;
c. Pembelian/Pengadaan Persediaan;
d. Investasi.

7
(4) Peroleh, penjelasan, penyebab dan akibat apabila terdapat realisasi
capaian tahun berjalan yang memiliki perbedaan (di atas/di bawah) yang
cukup signifikan jika dibandingkan dengan RKAP.
(5) Buat simpulan hasil evaluasi.

4. Evaluasi Kinerja Operasional


Evaluasi kinerja operasional diarahkan untuk menilai pencapaian cakupan
pelayanan, menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas),
mengidentifikasi penyebab air tanpa rekening/non revenue water (NRW), menilai
perhitungan tarif air dan harga pokok air, mengidentifikasi ketersediaan air baku,
menganalisis kapasitas produksi, menganalisis sistem distribusi dan reservoir,
mengidentifikasi penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya
(PPYBDS), mengidentifikasi bentuk penyertaan modal dan subsidi pemerintah
daerah serta hibah, memantau restrukturisasi utang kepada Pemerintah Pusat,
mengidentifkasikan pengelolaan aset, mereviu kerja sama PDAM dan atau
Pemerintah dengan Badan Usaha, mengidentifikasi kontribusi fiskal kepada
pemerintah, mengidentifikasi dampak pemekaran PDAM, dan menginformasikan
kejadian penting yang terjadi tahun 2018.

1) Cakupan Pelayanan
Tujuan
(1) Untuk menilai persentase capaian cakupan pelayanan tahun 2017.
(2) Untuk mengidentifikasi kesiapan PDAM dalam mendukung target nasional
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2019 yaitu 100% akses air minum aman melalui jaringan perpipaan
sebesar 60% pada tahun 2019.

Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data tentang jumlah pelanggan (SR aktif), berapa pemasangan
yang berasal dari hibah air minum APBN perkotaan/lainnya dan dari
pemasangan reguler.
(2) Hitung jumlah penduduk yang terlayani yaitu jumlah pelanggan rumah
tangga dikalikan 6, sedangkan untuk pelayanan kran umum/hidran umum
dikalikan 100 (bila ada standar tersendiri yang digunakan oleh PDAM
untuk jumlah penduduk terlayani untuk tiap golongan pelanggan agar
disebutkan dasar penetapannya).
(3) Dapatkan jumlah penduduk seluruh Kabupaten/Kota.
(4) Dapatkan data jumlah penduduk wilayah teknis pelayanan oleh PDAM
yang bersangkutan.
(5) Hitung persentase cakupan pelayanannya yaitu (1) jumlah penduduk
terlayani dengan seluruh jumlah penduduk dan (2) jumlah penduduk
terlayani dengan jumlah penduduk wilayah layanan teknis.
(6) Dapatkan dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM) Pemerintah Kabupaten/Kota atau dokumen lainnya yang
mencantumkan target peningkatan cakupan pelayanan air minum.
(7) Identifikasi target dalam RISPAM atau dokumen lainnya yang menjadi
beban PDAM untuk merealisasikannya.
(8) Hitung trend peningkatan cakupan pelayanan PDAM tiga tahun terakhir
dan identifikasi penyebabnya.
(9) Identifikasi apakah target RISPAM untuk PDAM telah dimasukkan dalam
corporate plan (rencana jangka menengah)/rencana bisnis PDAM.
8
(10) Identifikasi kesiapan PDAM dalam mendukung target nasional tahun 2019
yaitu akses air minum sebesar 100% dilihat dari beberapa aspek antara
lain: masih tersedianya kapasitas menganggur yang siap diutilisasikan,
ketersediaan sumber dana baik dari PDAM maupun pemerintah daerah
dan dukungan pemerintah daerah berupa pembangunan aset tetap untuk
mengembangkan sistem penyediaan air minum, trend peningkatan
cakupan serta ketersediaan air baku.
(11) Buat simpulan hasil evaluasi:
a. Kesiapan PDAM dalam mendukung target nasional tahun 2019 yaitu
akses air minum sebesar 100%. Apabila cakupan pelayanan masih
dibawah 60% maka nyatakan dalam laporan bahwa PDAM yang
bersangkutan belum siap mendukung target nasional tersebut.
b. Upaya PDAM yang telah dilakukan selama tahun 2017 dan akan
dilakukan di tahun mendatang yang secara signifikan mempengaruhi
peningkatan cakupan pelayanan untuk mendukung target nasional.
c. Upaya Pemerintah Daerah yang telah dilakukan selama tahun 2017
dan akan dilakukan di tahun mendatang yang secara signifikan
mempengaruhi peningkatan cakupan pelayanan PDAM untuk
mendukung target nasional.

2) Pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas)


2.1) Kualitas Air
Tujuan Pengujian Kualitas Air
(1) Menilai apakah air yang didistribusikan telah memenuhi standar
kualitas air menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
(2) Menilai apakah pengawasan kualitas air minum secara internal yang
dilakukan oleh PDAM telah memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010 tentang
Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.

Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan laporan pengawasan kualitas air minum baik yang
dilakukan dengan pengawasan internal maupun eksternal dikaitkan
dengan jumlah penduduk yang dilayani.
(2) Lakukan penilaian atas hasil pengujian kualitas air, apakah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan menteri kesehatan.
(3) Lakukan penilaian atas efektivitas pengawasan internal yang
dilakukan oleh PDAM, apakah telah memenuhi peraturan Menteri
Kesehatan.
(4) Lakukan analisis penyebab tidak tercapainya standar kualitas air
minum.
(5) Lakukan analisis penyebab tidak efektifnya pengawasan internal atas
kualitas air minum.
(6) Dapatkan informasi sampai dengan saat evaluasi, mengenai upaya
PDAM dan upaya Pemda untuk memenuhi kualitas air sesuai
ketentuan.
(7) Buat simpulan hasil evaluasi.

9
2.2) Kuantitas Air
Tujuan Pengujian Kuantitas Air
Menilai apakah standar kebutuhan pokok air minum telah terpenuhi
sesuai dengan Permendagri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6
September 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum
yaitu 10 M3/KK/bulan atau 60L/orang/hari.

Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data rata-rata pemakaian air.
(2) Lakukan analisis penyebab atas rendahnya pemakaian air tersebut.
(3) Dapatkan informasi sampai dengan saat evaluasi mengenai upaya
PDAM dan upaya Pemda yang secara signifikan mempengaruhi
peningkatan pemenuhan kuantitas air sesuai ketentuan.
(4) Buat simpulan hasil evaluasi.

2.3) Kontinuitas Air


Tujuan Pengujian Kontinuitas Air
Menilai apakah pelanggan mendapat air secara penuh sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor: 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum pasal 4:(5) jaminan pengaliran selama 24 (dua
puluh empat) jam per hari.

Langkah Kerja
(1) Dapatkan data mengenai jam dan volume produksi serta distribusi
air.
(2) Lakukan analisa atas perhitungan kontinuitas produksi dan distribusi
air dikaitkan dengan sistem pelayanan (tunggal/jamak).
(3) Lakukan konfirmasi terhadap pelanggan atas kontinuitas air.
(4) Lakukan analisa penyebab tidak tercapainya kontinuitas air per hari
selama 24 jam.
(5) Dapatkan informasi sampai dengan saat evaluasi, mengenai upaya
PDAM dan upaya Pemda untuk yang secara signifikan
mempengaruhi peningkatan pemenuhan kontinuitas air sesuai
ketentuan.
(6) Buat simpulan hasil evaluasi.

3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW)


3.1) Kehilangan Air Produksi
Tujuan
Untuk mengidentifikasikan besarnya tingkat kehilangan air pada instalasi
produksi, penyebab yang hakiki atas terjadinya tingkat kehilangan
instalasi produksi, dan upaya untuk menurunkan tingkat kehilangan
instalasi produksi.

Prosedur Evaluasi
(1) Peroleh data jumlah volume air produksi dan jumlah volume air yang
didistribusikan.
(2) Analisis data volume produksi dan volume distribusi air.
(3) Identifikasi apakah ada water meter induk di instalasi produksi dan
apakah berfungsi dengan baik.
10
(4) Hitung tingkat kehilangan instalasi produksi yaitu jumlah volume air
distribusi dikurangi dengan jumlah air yang diproduksi.
(5) Hitung % tingkat kehilangan yaitu selisih air distribusi dengan volume
air diproduksi dibagi dengan volume air produksi.
(6) Teliti penyebab tingkat kehilangan instalasi produksi.
(7) Analisis upaya PDAM yang secara signifikan mempengaruhi
penurunan tingkat kehilangan pada instalasi produksi tahun 2017
dan yang akan datang.
(8) Buat simpulan hasil evaluasi.

3.2) NRW Distribusi


Tujuan
Untuk mengidentifikasikan besarnya NRW instalasi distribusi, penyebab
yang hakiki atas terjadinya NRW instalasi distribusi, dan upaya untuk
menurunkan NRW instalasi distribusi.

Prosedur Evaluasi
(1) Peroleh data jumlah volume air distribusi dan jumlah volume air yang
terjual.
(2) Analisis data volume distribusi dan volume air terjual.
(3) Identifikasi apakah ada water meter induk di instalasi distribusi.
(4) Hitung NRW yaitu jumlah volume air distribusi dikurangi dengan
jumlah air yang terjual.
(5) Hitung % NRW yaitu selisih air distribusi dengan volume air dijual
dibagi dengan volume air distribusi.
(6) Teliti penyebab NRW instalasi distribusi.
(7) Analisis upaya PDAM yang secara signifikan mempengaruhi
penurunan NRW instalasi distribusi tahun 2017 dan yang akan
datang.
(8) Buat simpulan hasil evaluasi.

4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air


Tujuan
(1) Untuk menilai apakah penetapan tarif air sesuai dengan Permendagri
Nomor: 71 Tahun 2016.
(2) Untuk mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya full cost recovery.
(3) Untuk mengidentifikasi apakah kajian tentang rancangan tarif telah
dilakukan setiap tahun.

Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan dan teliti apakah perusahaan melakukan kajian tarif setiap
tahunnya sesuai Pemendagri Nomor:71 Tahun 2016 pasal 25 dan 26.
(2) Tarif Air Rata-Rata
a. Peroleh data tentang pendapatan penjualan air, pendapatan non air,
dan pendapatan lain-lain. Lakukan analisis atas kewajaran pendapatan
penjualan air dan pendapatan non air.
b. Peroleh data volume air yang terjual.
c. Hitung rata-rata harga air per m3 dengan cara membagi jumlah seluruh
pendapatan penjualan air (termasuk beban tetap/beban
administrasi/abodemen/jasa meter air) dengan volume air yang terjual.

11
d. Peroleh tarif penjualan air per m3 menurut jenis konsumen
(berdasarkan Perda Tarif).
e. Analisis pendapatan air, buatlah kesimpulan atas sumbangan
pendapatan air terhadap laba-rugi perusahaan.
(3) Harga Pokok Penjualan
a. Peroleh data beban usaha dan beban non usaha (berdasarkan sifat
maupun fungsi beban). Lakukan analisis atas kewajaran beban-beban
tersebut.
b. Rinci beban usaha ke dalam beban sumber air, beban pengolahan air,
beban transmisi/distribusi, beban umum dan administrasi dan uraikan
sistem pengolahan air (IPA, grafitasi, pompa, atau campuran); rinci
menurut jenisnya.
c. Rinci beban umum dan administrasi menurut jenisnya.
d. Rinci beban non usaha menurut jenisnya.
e. Bandingkan besaran nilai antara beban sumber air, beban pengolahan
air, beban transmisi/distribusi dan beban umum dan administrasi.
f. Apabila persentase beban umum dan administrasi paling besar dalam
beban usaha, analisis secara rinci tentang kewajarannya.
g. Hitung harga pokok produksi dengan membagi jumlah beban usaha
dengan jumlah volume produksi air yang telah dikurangi kehilangan riil
maksimum 20% untuk tingkat kehilangan air riil yang >20%. Apabila
tingkat kehilangan air rill<20%, gunakan tingkat kehilangan air riil-nya.
Bandingkan dengan harga rata-rata penjualan air, apakah seluruh biaya
dapat ditutup dari pendapatannya (full cost recovery).
h. Analisis penyebab tidak tercapainya full cost recovery.
i. Minta data mengenai strategi PDAM yang secara signifikan
mempengaruhi pencapaian full cost recovery.
j. Biaya lain-lain tidak dapat dipergunakan untuk perhitungan dalam full
cost recovery.
k. Buatlah simpulan hasil evaluasi:
- PDAM telah/belum melakukan kajian tarif setiap tahunnya.
- Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan adalah wajar.
- Beban usaha adalah beban yang benar-benar diperlukan untuk
kepentingan perusahaan atau ada beban yang seharusnya tidak
diperlukan (dapat dihemat).
- Jumlah pendapatan dapat/tidak dapat meng-cover seluruh beban
yang telah dikeluarkan.
- Penyebab pendapatan tidak dapat meng-cover seluruh beban yang
telah dikeluarkan.
- Strategi PDAM untuk mencapai full cost recovery.
- Tarif yang diberlakukan adalah sudah/ tidak wajar.
- Keuntungan/ kerugian perusahaan wajar/ tidak wajar (lihat
Permendagri Nomor: 71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan
Tarif Air Minum) pasal 14 dan 15.

5) Ketersediaan Sumber Air Baku


Tujuan
Untuk mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku yang digunakan saat ini
dan yang berpotensi digunakan oleh PDAM untuk menjamin layanan yang
berkelanjutan. Pengertian air baku untuk air minum rumah tangga adalah air
yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang

12
memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum (Peraturan
Pemerintah Nomor: 122 Tahun 2015).

Prosedur Evaluasi
(1) Minta daftar sumber air baku yang digunakan untuk setiap IPA saat
ini/existing (dalam liter/detik) dan kebutuhan sebenarnya untuk setiap IPA
tersebut (dalam liter/detik).
(2) Minta penjelasan mengenai sumber air baku yang digunakan saat ini
(mata air, air permukaan, sumur dalam), apakah tingkat pemanfaatannya
(utilisasi) sudah mencapai tingkat maksimal atau masih bisa
dikembangkan, apakah ada kendala dalam pemanfaatan sumber air baku
saat ini.
(3) Minta penjelasan apakah ada konflik mengenai pemanfaatan sumber air
baku (misalnya dengan masyarakat, dengan PDAM lain atau lainnya).
Apabila PDAM memanfaatkan air dalam tanah sebagai sumber air baku,
evaluasi keberlanjutan sumber air tersebut terhadap pelayanan kepada
pelanggan.
(4) Dapatkan data mengenai ketersediaan sumber air baku lainnya yang
berada di wilayah kabupaten/kota dimana PDAM berada, yang berpotensi
dikembangkan sebagai alternatif sumber air baku saat ini.
(5) Minta penjelasan atas upaya dan kendala PDAM dalam mengembangkan
potensi sumber air baku tersebut.
(6) Buat simpulan evaluasi.

6) Kapasitas Produksi
Tujuan
(1) Untuk mengidentifikasikan berapa jumlah kapasitas terpasang (kapasitas
disain) yang tidak dapat digunakan dan penyebabnya.
(2) Untuk mengidentifikasikan jumlah kapasitas menganggur (tidak
dimanfaatkan) dan penyebabnya.

Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data kapasitas produksi terpasang (kapasitas disain) dan
buatlah daftarnya. Kapasitas produksi terpasang adalah kapasitas disain
unit produksi yang terpasang.
(2) Dapatkan data kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat
dimanfaatkan dan buatlah daftarnya.
(3) Dapatkan data reservoir yang dimiliki PDAM dan buatlah daftarnya.
(4) Teliti penyebab kapasitas terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan,
apakah instalasi pengolahan rusak, tidak ada sumber air, debit sumber air
menurun, keterbatasan pompa, keterbatasan listrik, keterbatasan jaringan
transmisi dan distribusi, tidak ada pelanggan dan sebagainya.
(5) Hitung kapasitas produksi yang belum dimanfaatkan dan teliti
penyebabnya apakah karena tidak ada pelanggan, jaringan pipa belum
ada, jaringan pipa eksisting rusak berat, keterbatasan pompa/sumber
air/listrik, dan sebagainya.
(6) Dapatkan penjelasan mengenai upaya-upaya PDAM yang secara
signifikan mempengaruhi peningkatan tingkat pemanfaatan (utilitas)
kapasitas terpasang.
(7) Dapatkan penjelasan mengenai upaya Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan tingkat pemanfaatan (utilitas) kapasitas produksi.
13
(8) Buat simpulan hasil evaluasi:
a. Penyebab adanya kapasitas terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan.
b. Penyebab adanya kapasitas produksi menganggur.
c. Upaya PDAM dan upaya Pemda untuk meningkatkan tingkat
pemanfaatan (utilitas) baik kapasitas terpasang maupun kapasitas
produksi.

7) Sistem Distribusi dan Reservoir


Tujuan
Tujuan dari evaluasi sistem distribusi adalah untuk mengetahui sistem
distribusi melalui gravitasi dan/atau perpompaan, volume reservoir dan
panjang pipa distribusi.

Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data sistem distribusi tiap IPA, lokasi dan volume reservoir serta
panjang pipa distribusi dan buatkan daftarnya.
(2) Analisis kondisi sistem distribusi, reservoir dan pipa distribusi yang ada.
(3) Buat simpulan hasil evaluasi
8) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS)
Tujuan
(1) Untuk mengidentifikasikan bentuk penyertaan pemerintah (pusat dan
daerah) yang belum ditetapkan statusnya.
(2) Untuk mengidentifikasikan kemanfaatan aset PPYBDS.
(3) Mengidentifikasi kesiapan administrasi untuk memproses penetapan
statusnya

Prosedur Evaluasi
(1) Identifikasi bentuk aset apa saja yang termasuk dalam perkiraan neraca
penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya dan yang belum
dimasukkan dalam neraca dan buatkan daftarnya (on balance sheet dan
off balance sheet).
(2) Identifikasi sumber pendanaan Kementerian/Lembaga/Pemda mana atas
penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya (Dirjen Cipta
Karya, Ditjen Sumber Daya Air, dll).
(3) Analisis kondisi aset, apakah kondisinya baik dan dimanfaatkan, baik
namun tidak dimanfaatkan, rusak namun masih dimanfaatkan, rusak dan
tidak dimanfaatkan, rusak berat.
(4) Mintakan penjelasan kemanfaatan aset PPYBDS terhadap pelayanan
PDAM dan apabila kurang bermanfaat, identifikasikan kendala dalam
pemanfaatannya dan dampak terhadap keuangan (beban penyusutan,
beban pemeliharaan dan penambahan aset) PDAM.
(5) Identifikasi keberadaan dokumen sumber/pendukung.
(6) Mintakan penjelasan upaya apa saja yang telah dilakukan PDAM dalam
menuntaskan status aset tersebut.
(7) Mintakan penjelasan bila ada PPYBDS yang tidak dicatat dalam neraca
(8) Buat simpulan evaluasi.

14
9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota merealisasikan tanggung jawabnya
dalam penyediaan air bersih dengan mengalokasikan dana APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk PDAM dalam bentuk penyertaan berupa
investasi aset tetap atau lainnya (Perda Penyertaan Modal) dan dalam bentuk
subsidi berupa dana tunai yang biasanya digunakan untuk menutupi beban
operasional PDAM atau menutupi tarif rata-rata yang tidak mencapai
pemulihan biaya secara penuh (Permendagri Nomor: 70 dan 71 Tahun 2016).
Selain itu, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota atau pihak lainnya juga
memberikan hibah aset tetap atau lainnya kepada PDAM untuk menunjang
operasionalnya.

Tujuan
(1) Untuk mengidentifikasikan bentuk Penyertaan Pemerintah Provinsi
Kabupaten/Kota (investasi aset tetap atau dana tunai) sampai dengan
tahun 2017 yang telah diberikan kepada PDAM melalui Peraturan Daerah
Penyertaan Modal.
(2) Untuk mengidentifikasikan bentuk subsidi pemerintah daerah tahun 2017
yang diberikan kepada PDAM diluar mekanisme Peraturan Daerah
Penyertaan Modal.
(3) Untuk mengidentifikasikan bentuk hibah tahun 2017 yang diberikan
kepada PDAM baik oleh pemerintah daerah maupun pihak lainnya.
(4) Untuk mengidentifikasikan kondisi dan pemanfaatan aset yang berasal
dari penyertaan modal atau hibah.

Langkah Kerja
(1) Identifikasi bentuk aset apa saja yang termasuk dalam perkiraan neraca
penyertaan pemerintah daerah sampai dengan tahun 2017 dan bentuk
subsidi dan hibah untuk tahun 2017.
(2) Apabila bentuk penyertaan/hibah berupa aset tetap, lakukan analisis
kondisi aset, apakah kondisinya baik dan dimanfaatkan, baik namun tidak
dimanfaatkan, rusak namun masih dimanfaatkan, rusak dan tidak
dimanfaatkan, rusak berat.
(3) Analisis pemanfaatan penyertaan, subsidi pemerintah daerah dan hibah
oleh PDAM.
(4) Mintakan penjelasan pemanfaatan aset tetap penyertaan/hibah terhadap
pelayanan PDAM dan apabila kurang bermanfaat, identifikasikan kendala
dalam pemanfaatannya.
(5) Identifikasi implementasi Permendagri Nomor:70 dan 71 Tahun 2016, jika
belum implementasi, dapatkan penjelasannya.
(6) Buat simpulan evaluasi.

10) Penyelesaian Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat


(1) Penyelesaian Utang PDAM melalui restrukturisasi Utang
- Penyelesaian Utang PDAM melalui restrukturisasi utang mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.05/2008 tanggal 19
Agustus 2008 (PMK120/2008) yang telah diubah dengan PMK Nomor
114/PMK.05/2012 tanggal 4 Juli 2012 (PMK114/2012) tentang
Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari Penerusan Pinjaman
Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan

15
Daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum. PMK Nomor 114
membatasi tanggal pengajuan permohonan penyelesaian piutang negara
yaitu sampai dengan tanggal 4 Juli 2013. Selanjutnya PMK Nomor 114
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.5/2016
tanggal 19 Februari 2016.
- Pada tahun 2015, Pemerintah Pusat telah melakukan penghapusan
mutlak piutang negara kepada 28 PDAM (sejak keluarnya Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 805/KMK.05/2015) dan
pada tahun 2016, Pemerintah Pusat telah melakukan penghapusan
mutlak piutang negara kepada 11 PDAM.
(2) Penyelesaian Utang PDAM melalui hibah non kas
- Penyelesaian Utang PDAM melalui hibah non kas mengacu pda
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.05/2016 tanggal 19
Februari 2016 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun
2016 tanggal 20 Juli 2016.
- Pada tahun 2016, Pemerintah Pusat juga telah memroses penghapusan
piutang negara melalui hibah non kas kepada pemerintah daerah yang
pada akhirnya akan menjadi penyertaan modal pemerintah daerah di
PDAM. Sampai dengan akhir tahun 2016, hibah non kas Pemerintah
Pusat diberikan kepada 103 Pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam evaluasi kinerja tahun 2017, BPKP telah melakukan monitoring atas
kondisi penyelesaian kewajiban PDAM kepada Pemerintah Pusat termasuk
perkembangan proses hibah non kas dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah yang selanjutnya menjadi penyertaan modal Pemerintah
Daerah di PDAM.
Pada evaluasi tahun 2018 BPKP akan melanjutkan melakukan monitoring
atas penyelesaian utang PDAM kepada Pemerintah Pusat dan dampak
penyelesaian penghapusan utang tersebut terhadap tingkat kesehatan PDAM.
Rincian daftar penerima penghapusan mutlak utang dan hibah non kas
terdapat pada Lampiran 18.

Tujuan
Untuk menilai kepatuhan pembayaran kewajiban kepada pemerintah pusat
yang sudah jatuh tempo dan mengetahui posisi kewajiban baik yang sudah
maupun yang belum jatuh tempo per 31 Desember 2017, mengetahui proses
penyelesaian utang PDAM yang mengikuti penyelesaian utang melalui hibah
non kas dan perkembangan kinerja/tingkat kesehatan PDAM yang telah
mendapat penghapusan mutlak dan PDAM yang telah melakukan
penyelesaian utang melalui hibah non kas.

Langkah Kerja
(1) PDAM yang tidak mengajukan/mengikuti restrukturisasi utang
a. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian utang PDAM (misalnya diproses
melalui PUPN).
b. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian/pembayaran utang pokok dan
non pokok yang sudah jatuh tempo berdasarkan hasil rekonsiliasi
dengan Kementerian Keuangan/Direktorat SMI.
c. Buat simpulan hasil evaluasi.

16
(2) PDAM yang sudah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan
a. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian/pembayaran utang pokok yang
sudah jatuh tempo (lunas, lancar, atau menunggak) berdasarkan hasil
rekonsiliasi dengan Kementerian Keuangan/Direktorat SMI.
b. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian utang PDAM (misalnya diproses
melalui PUPN).

(3) PDAM yang sudah mendapatkan hibah non kas


Lakukan identifikasi proses penyelesaian hibah non kas piutang negara
kepada pemerintah daerah dan buat simpulannya, termasuk apakah
sudah dilakukan penyesuaian pada laporan keuangan PDAM.

(4) Perkembangan Tingkat Kesehatan PDAM yang telah memperoleh


penghapusan utang mutlak dan telah mendapat hibah non kas
- Lakukan identifikasi dampak penyelesaian utang terhadap kenaikan atau
penurunan tingkat kesehatan PDAM, apabila terjadi penurunan tingkat
kesehatan jelaskan penyebabnya dan upaya yang dilakukan untuk
memperbaikinya.
- Lakukan identifikasi dampaknya terhadap aspek-aspek keuangan.

11) Pengelolaan Aset


Tujuan
Untuk menilai sejauh mana PDAM melakukan pengelolaan aset untuk
menjaga kontinuitas pelayanan kepada pelanggan.

Langkah Kerja
(1) Dapatkan penjelasan mengenai kebijakan pengelolaan aset.
(2) Evaluasi kecukupan kebijakan pengelolaan aset, apakah sudah
mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul atas kegagalan suatu
aset.
(3) Dapatkan dokumen rencana dan realisasi pengelolaan aset, lakukan
evaluasi realisasi pengelolaan aset dibandingkan dengan rencananya.
(4) Dapatkan penjelasan mengenai ada tidaknya suatu sistem seperti GIS
(Geographic Information System) atau peta jaringan distribusi di PDAM.
(5) Analisis keselarasan antara pengeluaran modal (capital expenditure) dan
pengeluaran operasional/pemerliharaan (operational expenditure) dengan
kebijakan pengelolaan aset.
(6) Buat daftar aset yang tidak dapat digunakan/rusak berat berdasarkan
kelompok instalasi dan rencana penggantian/perbaikannya apakah telah
dianggarkan oleh PDAM dengan menggunakan dana internal
PDAM/APBD/APBN.
(7) Buat simpulan hasil evaluasi.

12) Reviu Kerja sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan Usaha
Tujuan
Untuk menilai apakah kerja sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan
Usaha didasarkan atas prinsip saling menguntungkan dan membawa dampak
positif terhadap pelayanan kepada masyarakat.

Langkah Kerja
17
(1) Dapatkan data tentang adanya kerja sama PDAM dan atau Pemerintah
dengan Badan Usaha atas pengelolaan air minum yang masih berlaku
sampai saat evaluasi.
(2) Dapatkan perjanjian kerjasama PDAM dan atau Pemerintah dengan
Badan Usaha atas pengelolaan air minum.
(3) Pelajari apakah isi perjanjian tersebut menguntungkan semua pihak yang
berkepentingan baik PDAM, masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak
lainnya.
(4) Teliti apakah isi perjanjian tersebut memberikan hak PDAM atau
Pemerintah Daerah untuk melakukan audit atas kewajaran belanja modal
dan belanja operasional yang dikeluarkan dan ditagihkan oleh pihak
ketiga.
(5) Buatlah simpulan hasil evaluasi.

13) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah


Tujuan
Untuk mengidentifikasi berapa nilai kontribusi fiska/laba PDAM dan kepatuhan
pembayarannya kepada pemerintah pusat dan daerah.

Langkah Kerja
(1) Dapatkan surat setoran pajak penghasilan kepada pemerintah pusat baik
PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan PPh badan serta PPN.
(2) Dapatkan surat setoran pajak kepada pemerintah daerah baik pajak air
permukaan dan pajak air tanah.
(3) Teliti apakah terdapat Surat Ketetapan Kurang Bayar atau Surat
Ketetapan Pajak Pusat/Daerah yang belum dilakukan penyetoran ke kas
negara atau daerah.
(4) Dapatkan dokumen penyetoran kas PDAM ke rekening kas pemerintah
daerah yang merupakan bagi hasil laba sesuai ketentuan.
(5) Lakukan wawancara dengan pihak PDAM dan dapatkan laporan hasil
pemeriksaan terkait pajak/penyetoran laba pada tahun 2017.
(6) Buatlah simpulan hasil evaluasi.

14) Dampak Pemekaran Kabupaten/Kota terhadap PDAM


Tujuan
Untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan belum ada
penyelesaiannya sampai saat evaluasi dengan adanya pemecahan PDAM
sebagai dampak pemekaran kabupaten/kota baik bagi PDAM induk maupun
PDAM pecahannya.

Langkah Kerja
(1) Dapatkan penjelasan apakah PDAM yang bersangkutan merupakan
PDAM yang dipecah atau merupakan PDAM pecahan.
(2) Dapatkan data mengenai permasalahan yang timbul dari pemecahan
PDAM.
(3) Analisis upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul dari pemecahan PDAM.
(4) Buat simpulan evaluasi.

18
15) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi
Tujuan
Untuk mengidentifikasikan peristiwa penting yang terjadi setelah tahun buku
2017 sampai dengan saat evaluasi yang dapat mempengaruhi kinerja PDAM.
Peristiwa penting tersebut antara lain dapat berupa: perkara pengadilan,
pemecahan PDAM, penggabungan PDAM, penambahan modal, pergantian
direksi, kerjasama operasional (KSO), perubahan kebijakan, dan lain-lain.

Langkah Kerja
(1) Identifikasi peristiwa penting yang terjadi setelah tahun buku 2017 sampai
dengan saat evaluasi.
(2) Analisis peristiwa penting tersebut apakah mempengaruhi secara
signifikan kinerja PDAM secara keseluruhan.
(3) Buat simpulan hasil evaluasi.

5. Laporan Auditor Independen dan Penilaian Kinerja Mandiri


Laporan keuangan PDAM disusun oleh internal PDAM atau Konsultan.
1) Laporan Auditor Independen
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja, adakalanya auditor harus melaksanakan
evaluasi kinerja sebelum adanya audit atas laporan keuangan PDAM dari
auditor independen. Apabila demikian, maka auditor memberi penjelasan pada
laporan hasil evauasi kinerjanya atas adanya kemungkinan terjadi perbedaan
penyajian angka keuangan yang disajikan oleh manajemen dan angka
keuangan yang telah diaudit.
Untuk itu terhadap PDAM yang belum diaudit laporan keuangannya, penyajian
nilai maupun hasil pengukuran kinerja baik kinerja KEPMEN 47 maupun
BPPSPAM diberikan tanda bintang " *)" yang berarti laporan keuangannya
belum diaudit. Selain itu pada lampiran laporan keuangan ditambahkan kata
“unaudited”.
Penjelasan lebih lanjut tentang audit laporan keuangan tersebut sebagai
berikut:
a. Untuk PDAM yang tidak diaudit laporan keuangannya:
- Ditambahkan kalimat di Bab I, sesudah judul “Simpulan” sebagai berikut:
"Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017
belum diaudit oleh auditor independen, oleh karenanya penyajian angka-
angka yang terkait dengan data laporan keuangan berasal dari angka-
angka yang disajikan oleh manajemen PDAM. Dengan demikian, penilaian
tingkat kinerja maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung
dari hasil audit atas laporan keuangan dari auditor independen tersebut.
Untuk PDAM yang belum diaudit laporan keuangannya, penyajian nilai
maupun hasilnya diberikan tanda bintang " *)" yang berarti laporan
keuangannya belum diaudit”
- Ditambahkan kalimat di Bab II, butir 4.1) sebagai berikut:
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017
belum diaudit oleh auditor independen (tambahkan alasan mengenai
mengapa belum diaudit). Tanggung jawab auditor evaluasi kinerja
khususnya untuk penilaian aspek keuangan hanya sampai pada angka-
angka yang disajikan oleh manajemen dan dengan demikian, penilaian
tingkat kinerja maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung
dari hasil audit atas laporan keuangan oleh auditor independen.”

19
- Pada laporan keuangan, lampiran 1, 2, 3 dan 4 ditambahkan kata
“(unaudited)” pada judul laporan keuangannya. Contoh: “Neraca
(unaudited)”, “Laporan Perubahan Ekuitas (Unaudited)”, dst
- Contoh kalimat pada Bab simpulan untuk kinerja KEPMEN 47:
“Kinerja PDAM yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian menurut
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei
1999, mendapatkan nilai 55,11 *) tergolong Cukup *)”.
- Contoh kalimat pada Bab simpulan untuk kesehatan BPPSPAM:
“Tingkat kesehatan PDAM yang dinilai berdasarkan BPPSPAM,
mendapatkan nilai 2,90 *) dan tergolong Sehat *)”
Dengan demikian untuk penyajiannya baik di Bab I, Bab II maupun
dilampiran harus konsisten untuk mencantumkan tanda bintang tersebut.
b. Untuk PDAM yang sudah diaudit laporan keuangannya:
- Di Bab I, tidak perlu diungkapkan hasil audit keuangan.
- Ditambahkan kalimat di Bab II, butir 4.1) sebagai berikut
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2016 telah
diaudit oleh auditor independen dengan opini wajar tanpa pengecualian,
dengan opini wajar dengan pengecualian, yaitu pengecualian terhadap
......., dengan opini tidak memberikan pendapat karena ....., dengan opini
tidak wajar karena ...”
“sesuaikan dengan opini yang diperoleh ”
- Di lampiran (laporan keuangan) ditambahkan kata “(audited)” pada judul
laporan keuangannya. Contoh: “Neraca (audited)”, “Laporan Arus Kas
(audited)”, dst.

2) Laporan Penilaian Kinerja Mandiri


Perwakilan BPKP hendaknya melakukan penilaian kinerja berdasarkan laporan
kinerja mandiri yang disusun oleh PDAM, apabila PDAM belum menyusun
laporan kinerja Perwakilan BPKP menginformasikan dalam laporan hasil
evaluasi kinerja.
a. Untuk PDAM yang telah melakukan penilaian kinerja mandiri
- Di Bab I, tidak perlu diungkapkan mengenai penilaian kinerja mandiri.
- Ditambahkan kalimat di Bab II, butir 4.1) sebagai berikut:
“Evaluasi kinerja dilaksanakan berdasarkan penilaian kinerja mandiri yang
disusun oleh PDAM”.

b. Untuk PDAM yang belum melakukan penilaian kinerja mandiri


- Di Bab I, setelah informasi laporan keuangan audit diungkapkan informasi
bahwa evaluasi kinerja didasarkan hanya pada data yang diberikan oleh
PDAM pada saat evaluasi kinerja dilakukan.
- Ditambahkan kalimat di Bab II, butir 4.1) sebagai berikut:
“PDAM belum melaksanakan penilaian kinerja mandiri sehingga evaluasi
kinerja didasarkan hanya pada data yang diberikan oleh PDAM pada saat
evaluasi kinerja dilakukan”.

20
BAB IV
PELAPORAN

1. Bentuk Laporan

Format laporan evaluasi kinerja PDAM tahun buku 2017 disusun sebagai berikut:
Bab I SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
2. Saran
Bab II URAIAN HASIL EVALUASI
1. Dasar Evaluasi
2. Sifat dan Cakupan Evaluasi
3. Informasi Umum
4. Hasil Evaluasi
1) Laporan Keuangan PDAM
2) Pengukuran Tingkat Kesehatan berdasarkan BPPSPAM
3) Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999
4) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP
5) Kinerja Operasional:
5.1) Cakupan Pelayanan
5.2) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air
5.3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW)
5.4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air
5.5) Ketersediaan Sumber Air Baku
5.6) Kapasitas Produksi
5.7) Sistem Distribusi dan Reservoir
5.8) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
(PPYBDS) (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
5.9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta
Hibah (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
5.10) Penyelesaian utang kepada Pemerintah Pusat (apabila tidak
ada utang, hilangkan butir ini)
5.10) Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
5.10.1) Pengelolaan Aset
5.10.2) Reviu Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah
dengan Badan Usaha (apabila tidak memiliki
KSO/B to B atau KPS, hilangkan butir ini)
5.10.3) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah
5.10.4) Dampak Pemecahan PDAM (apabila tidak
mengalami pemecahan, hilangkan butir ini)
5.10.5) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi (apabila
tidak ada, hilangkan butir ini)
5.10.6) Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian (diluar
dari yang telah diuraikan dalam uraian sebelumnya
dan berhubungan dengan kinerja)
5.11) Tindak Lanjut Terhadap Saran BPKP Tahun Sebelumnya

Lampiran-lampiran:
1. Neraca Komparatif
2. Laporan Rugi Laba Komparatif
21
3. Laporan Arus Kas Komparatif
4. Laporan Perubahan Ekuitas Komparatif
5. Perhitungan Tingkat Kesehatan menurut BPPSPAM
6. Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Permendagri 47/1999
7. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata
8. Struktur Harga Pokok
9. Rincian Biaya Usaha
10. Produksi Air Minum
11. Aspek Teknis dan Manajerial
12. Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (apabila tidak
ada, hilangkan butir ini)
13. Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
14. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
15. Kerja Sama Operasional/B to B/KPS (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)

2. Penyampaian Laporan
1) Perwakilan BPKP agar segera menyampaikan laporan evaluasi kinerja yang
telah terbit masing-masing PDAM ke Deputi Akuntan Negara sebanyak dua
laporan beserta soft copy laporan, soft copy excel kompilasi (lebih lanjut ada di
poin 4.), soft copy aplikasi validasi yang telah diisi, soft copy Surat Penerusan
(SP) dan Audit Memorandum (AM)/atensi yang berisikan permasalahan strategis
di PDAM yang memerlukan perhatian Bupati/Walikota/Gubernur untuk
penyelesaiannya. Soft copy laporan yang telah terbit secara resmi (telah
ditandatangani oleh Kepala Perwakilan dan bernomor serta tanggal) secara
lengkap disampaikan dalam bentuk format .pdf dan word. Khusus untuk
kompilasi agar dikirimkan dalam bentuk excel untuk dilakukan validasi kompilasi.
2) Deputi Akuntan Negara melakukan reviu dan validasi terhadap laporan hasil
evaluasi kinerja, SP dan AM/atensi laporan yang dibuat oleh Perwakilan BPKP.
SP,AM dan Laporan Hasil Evaluasi yang telah direviu dan divalidasi Deputi
Akuntan Negara dan telah ditandatangani oleh Kepala Perwakilan BPKP dikirim
kepada Direksi/Badan Pengawas PDAM melalui Kepala Perwakilan BPKP.
3) Selain laporan individual per masing-masing PDAM, Perwakilan agar menyusun
laporan kompilasi evaluasi kinerja PDAM per Provinsi untuk disampaikan kepada
Gubernur. Terhadap laporan kompilasi tersebut, Perwakilan membuat draft audit
memorandum dan mengirimkan soft copy nya ke Deputi Akuntan Negara. Audit
memorandum kepada Gubernur setelah ditandatangani oleh Deputi Akuntan
Negara disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala Perwakilan BPKP.
4) Laporan evaluasi kinerja PDAM tahun buku 2017 secara nasional akan
disampaikan kepada Presiden, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri,
Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas dan Menteri Koordinator
Perekonomian.

3. Kompilasi Hasil Evaluasi (file Excel)


Perwakilan BPKP wajib menyampaikan soft copy kompilasi hasil evaluasi dengan
format program excel. Informasi yang tercantum dalam file tersebut baik berupa
angka maupun non angka harus sama dengan data-data yang terdapat dalam
laporan yang diterbitkan secara resmi (hard copy laporannya). Soft copy kompilasi
dibuat untuk masing-masing provinsi.
Rincian pengisian file kompilasi dalam format excel berisikan nama sheet sebagai
berikut:
22
NAMA
NO JUDUL
SHEET
1 KOMP1 CAKUPAN LAYANAN WILAYAH ADMINISTRATIF DAN
TEKNIS
2 KOMP2 POSISI KEUANGAN
3 KOMP3 RINCIAN PENDAPATAN DAN BIAYA
4 KOMP4 PERBANDINGAN TARIF DAN HARGA POKOK AIR
5 KOMP5 DAFTAR PENYEBAB TERJADINYA NRW
6 KOMP6 POSISI PINJAMAN, TUNGGAKAN DAN PIUTANG
PEMERINTAH
7 KOMP7 KAPASITAS PRODUKSI DAN KEBOCORAN
8 KOMP8 PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH BELUM DITETAPKAN
STATUSNYA
9 KOMP9 OPINI DAN NILAI KINERJA
10 KOMP10 PENYEBAB KAPASITAS TERPASANG TIDAK
DIMANFAATKAN DAN KAPASITAS MENGANGGUR
11 KOMP11 KERJA SAMA OPERASIONAL (KSO)
12 KOMP12 PENILAIAN 3K
13 KOMP13 DAMPAK PEMECAHAN PDAM
14 KOMP14 DATA LAIN
15 KOMP15 PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN
16 KOMP16 INDIKATOR BPPSPAM
17 KOMP17 PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH
18 KOMP18 SUBSIDI PEMERINTAH DAERAH DAN HIBAH
19 KOMP19 PERKEMBANGAN TINGKAT KESEHATAN PDAM YANG
TELAH MENYELESAIKAN UTANG MELALUI PENGHAPUSAN
MUTLAK DAN HIBAH NON KAS
20 KOMP20 ASET YANG TIDAK DAPAT DIGUNAKAN/RUSAK BERAT

4. Komunikasi dan Tanya Jawab


Untuk melakukan tanya jawab atau diskusi atas permasalahan dalam evaluasi
kinerja ini, Direktorat Pengawasan BUMD telah membuat mailing list dengan nama
”Forum Audit Kinerja PDAM”. Selain itu mailing list ini juga untuk menerima
Laporan mingguan dari Perwakilan BPKP.
Sebagai penanggungjawab adalah Kasubditwas BUMD Jasa Air Minum: Kurnia
Sucita Sakti.

5. Laporan Mingguan
Perwakilan BPKP diwajibkan mengirimkan laporan mingguan berbentuk soft copy
ke Deputi Akuntan Negara melalui mailing list Forum Audit Kinerja PDAM dengan
format yang telah ditetapkan. Tidak perlu mengirimkan hard copy ke Direktorat
Pengawasan BUMD.

23
CONTOH FORMAT LAPORAN EVALUASI KINERJA

1. Contoh Cover LEV

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI ……..

LAPORAN EVALUASI KINERJA


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
..................................................
KAB/KOTA ......................................
TAHUN BUKU 2017

Nomor: LEV- /PWxx/4/2018


Tanggal ………… 2018

1
2. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Bab I SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
2. Saran

Bab II URAIAN HASIL EVALUASI


1. Dasar Evaluasi
2. Sifat dan Cakupan Evaluasi
3. Informasi Umum
4. Hasil Evaluasi
1) Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
2) Pengukuran Tingkat Kesehatan Berdasarkan Indikator BPPSPAM
3) Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999
4) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP
5) Kinerja Operasional:
5.1) Cakupan Pelayanan
5.2) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air
5.3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW)
5.4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air
5.5) Ketersediaan Sumber Air Baku
5.6) Kapasitas Produksi
5.7) Sistem Distribusi dan Reservoir
5.8) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
(PPYBDS) (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
5.9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta
Hibah
5.10) Penyelesaian utang kepada Pemerintah Pusat (apabila tidak
ada utang, hilangkan butir ini)
5.11) Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
5.10.1) Pengelolaan Aset
5.10.2) Reviu Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah
dengan Badan Usaha (apabila tidak ada KSO,
hilangkan butir ini)
5.10.3) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah
5.10.4) Dampak Pemecahan PDAM (apabila tidak ada
dampak pemekaran yang belum selesai, hilangkan
butir ini)
5.10.5) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi (apabila
tidak ada, hilangkan butir ini)
5.10.6) Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian (diluar
dari yang telah diuraikan dalam uraian sebelumnya
dan berhubungan dengan kinerja)
5. Tindak Lanjut Terhadap Saran BPKP Tahun Sebelumnya

Lampiran-lampiran:
1. Neraca Komparatif
2. Laporan Rugi Laba Komparatif
3. Laporan Arus Kas Komparatif
2
4. Laporan Perubahan Ekuitas Komparatif
5. Penilaian Tingkat Kesehatan Berdasarkan Indikator BPPSPAM
6. Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Permendagri 47/1999
7. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata
8. Struktur Harga Pokok
9. Rincian Biaya Usaha
10. Produksi Air Minum
11. Aspek Teknis dan Manajerial
12. Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (apabila tidak ada,
hilangkan lampiran ini)
13. Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah (apabila tidak
ada, hilangkan lampiran ini)
14. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM (apabila tidak ada, hilangkan lampiran
ini)
15. Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan Usaha (apabila tidak
ada, hilangkan lampiran ini)
16. SK Bupati/Walikota tentang Tarif Air Minum yang masih berlaku.

3
3. Contoh Badan Laporan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI ……..
Alamat dan Nomor Telepon

Nomor : LEV- /PWxx/4/2018 ………… 2018


Lampiran : 15 (lima belas)
Ha : Laporan Evaluasi Kinerja PDAM ......
Tahun Buku 2017

Yth. Direksi dan Badan Pengawas


PDAM .......
di - .........

BAB I
SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis yang kami lakukan terhadap Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... tahun 2017 dapat kami
simpulkan sebagai berikut:

1. SIMPULAN
Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017 disusun
oleh internal PDAM dan belum diaudit oleh auditor independen karena
ketidakmampuan pembiayaan PDAM, oleh karenanya penyajian angka-angka
yang terkait dengan data laporan keuangan berasal dari angka-angka yang
disajikan oleh manajemen PDAM. Dengan demikian, penilaian tingkat kinerja
maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung dari hasil audit atas
laporan keuangan dari auditor independen tersebut.
PDAM belum menyusun laporan penilaian kinerja mandiri sehingga evaluasi
kinerja hanya didasarkan pada data yang diberikan oleh PDAM pada saat
evaluasi dilakukan.
(lihat penjelasan lebih lanjut di pedoman evaluasi Bab III butir 5)

1) Tingkat Kesehatan
Tingkat kesehatan PDAM yang dinilai berdasarkan BPPSPAM,
mendapatkan nilai .... dan tergolong “Sehat/Kurang Sehat/Sakit”.
Dibandikan tahun lalu terdapat kenaikan/penurunan nilai tingkat kesehatan
dari...menjadi...Hal ini disebabkan oleh ...
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”

2) Kinerja PDAM
Kinerja PDAM yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian menurut
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei
1999, mendapatkan nilai ..... tergolong “Baik
Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik”. Dibandingkan tahun lalu terdapat
kenaikan/penurunan nilai kinerja dari .... menjadi....

4
3) Penyusunan dan Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan
RKAP
Pemerintah Kabupaten/Kota …. telah/belum memiliki Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) untuk periode tahun 20xx-20xx.
PDAM...Kabupaten/Kota......belum/sudah menyusun corporate
plan/rencana bisnis tahun....sampai dengan tahun....Corporate
plan/rencana bisnis telah ditandatangani/belum ditandatangani bersama
oleh Direksi dengan Badan Pengawas dengan surat nomor...tanggal...dan
telah disahkan/belum disahkan oleh Bupati/Walikota dengan surat
nomor...tanggal...
PDAM ... Kabupaten/Kota ...... belum/sudah menyusun RKAP sesuai
Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000. RKAP
telah/belum disusun berdasarkan corporate plan dan dengan atau tanpa
mempertimbangkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM). RKAP tersebut telah/belum ditandatangani bersama Direksi
dengan Badan Pengawas Nomor...tanggal ... dan telah disahkan oleh
Bupati/Walikota Nomor …. tanggal …..
Manajemen PDAM telah/belum melakukan evaluasi terhadap pencapaian
corporate plan/rencana bisnis sampai dengan tahun 2017. Realisasi
pendapatan sampai dengan tahun 2017 sebesar....atau...% dari
anggarannya dan realisasi beban sampai dengan tahun 2017
sebesar...atau...% dari anggarannya.
Manajemen PDAM telah/belum melakukan evaluasi terhadap pencapaian
RKAP tahun anggaran 2017. Realisasi pendapatan usaha tahun 2017
dibandingkan dengan anggarannya adalah ... %, hal ini disebabkan ....
Realisasi beban usaha tahun 2017 dibandingkan dengan anggarannya
adalah ... %, hal ini disebabkan ....

4) Cakupan Pelayanan
Sampai dengan 31 Desember 2017 PDAM memiliki pelanggan aktif
sebanyak....SR. Dari jumlah pelanggan tersebut, sebanyak...SR berasal
dari pemasangan hibah air minum APBN perkotaan,....SR berasal dari
hibah air minum AUSAID dan ... SR berasal dari pemasangan reguler
PDAM.
Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi sebanyak ....... jiwa
atau .... % dari jumlah penduduk sebanyak ....... jiwa. Sedangkan penduduk
di wilayah teknis yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah
penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak ....... jiwa. Dalam
RISPAM atau dokumen …. (sebutkan dokumen resmi lainnya), Pemerintah
Kabupaten/Kota …. menetapkan target cakupan pelayanan yang harus
dicapai oleh PDAM di akhir tahun 2017 yaitu sebesar ….%. PDAM
telah/belum siap mendukung target 100% akses air minum nasional, dilihat
dari aspek …..
PDAM telah/belum berupaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan di
tahun 2017 antara lain dengan ….., dan di masa mendatang akan …..
Pemerintah daerah juga telah/belum berupaya untuk meningkatkan
cakupan pelayanan PDAM di tahun 2017 dengan …..
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”

5
5) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air
Saat ini PDAM Kabupaten/Kota ...... belum/sudah sepenuhnya dapat
memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Kualitas
air telah/belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
PDAM Kabupaten/Kota ……….. telah/belum melakukan pengawasan
internal atas kualitas air minum sesuai dengan Permenkes
No.736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas
Air Minum.
Pemakaian rata-rata untuk pelanggan rumah tangga sebesar .....
kubik/bulan dan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan sebesar .....
kubik/bulan, sehingga belum/telah memenuhi Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor: 71 Tahun 2017 yaitu kebutuhan Rumah Tangga (RT) per
bulan berkisar 10 m3.
Kontinuitas air yang didistribusikan berkisar .... jam per hari. Tidak
tercapainya standar kontinuitas disebabkan ..........
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II beserta upaya PDAM
untuk memenuhi 3K”

6) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW)


7.1) Tingkat Kehilangan Unit Produksi
Dari volume air yang diproduksi, dihasilkan air sebesar .... m3 dan
telah didistribusikan ke pelanggan sebesar ... m3, sehingga terdapat
tingkat kehilangan di unit produksi sebesar .... %. Hal ini disebabkan
....... PDAM telah/belum melakukan upaya menurunkan tingkat
kehilangan di unit produksi dengan cara...........

7.2) NRW Distribusi


Dari volume air yang didistribusikan ke pelanggan sebesar ….. m3,
telah dijual ke pelanggan sebesar …. m3, sehingga terdapat NRW
distribusi sebesar … %. Hal ini disebabkan ....... PDAM
telah/belum melakukan upaya menurunkan NRW distribusi dengan
cara...........
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”

7) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air


Rata-rata harga jual (tarif) air sebesar Rp ... , sedangkan harga pokok air
sebesar Rp ... sehingga harga jual yang berlaku tersebut sudah/belum
dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery). Pendapatan
sudah/belum menutup biaya secara penuh karena ………………. Pada
tahun 2017, PDAM telah melakukan strategi ………………. untuk mencapai
full cost recovery, yaitu dengan cara .........................
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II dan akibat dari tidak
tercapainya full cost recovery”

8) Ketersediaan Air Baku


Sumber air baku yang digunakan PDAM adalah mata air/air
permukaan/sumur dalam. Debit sumber air baku yang tersedia
sebesar...liter/detik dan PDAM telah menggunakan sistem
gravitasi/perpompaan untuk pengambilan air baku dengan debit
sebesar...liter/detik (jumlah pengambilan air baku maksimal adalah sesuai

6
kapasitas terpasang IPA) atau dengan tingkat pemanfaatan yang
belum/sudah maksimal.
Selain itu, terdapat/tidak sumber air yang berpotensi untuk digunakan
sebagai sumber air baku antara lain ………………
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II termasuk ada
tidaknya kendala pemanfaatan sumber air baku”

9) Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2017 sebesar ……..
m3, dari jumlah ini sebesar ……….. m3 (….%) tidak dapat dimanfaatkan
dan kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) sebesar …… m3
(…..%). Kapasitas terpasang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terutama
disebabkan ……………. Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas
kapasitas produksi terpasang dengan …….
Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar …… m3,
sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar …. m3
(….%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan …………...
Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas riil dengan …….
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”

10) Sistem Distribusi dan Reservoir


Sistem distribusi yang digunakan PDAM sampai dengan tahun 2017 adalah
grativasi pada ...IPA, perpompaan ...IPA dan gabungan grativasi dengan
perpompaan pada...IPA. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah
sampai dengan tahun 2017 PDAM memiliki panjang pipa distribusi
sepanjang...M.
Sampai dengan tahun 2017 jumlah reservoir yang sebanyak ...unit dengan
kapasitas....M3 dan tersebar pada ....lokasi.
PDAM telah/belum melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir
dan pipa distribusi yang dibutuhkan (uraikan ringkasan hasil analisis
PDAM).

11) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS)


Nilai Penyertaan Pemerintah Pusat yang Belum Ditetapkan Statusnya
(PPYBDS) pada PDAM Kabupaten/Kota …….. per akhir tahun 2017
sebesar Rp…. juta/milyar. Dari jumlah tersebut PPYBDS yang telah dicatat
dalam neraca sebesar Rp....Bentuk PPYBDS tersebut berupa …. Unit
Instalasi Pengolahan Air berkapasitas …. m3, …. Unit Instalasi Air Baku
berkapasitas …. m3, …. meter jaringan transmisi dan distribusi, dan
persediaan ….
Sedangkan nilai Penyertaan Pemerintah Daerah yang Belum Ditetapkan
Statusnya (PPDYBDS) pada PDAM Kabupaten/Kota …….. per akhir tahun
2017 sebesar Rp…. juta/milyar. Dari jumlah tersebut PPYBDS yang telah
dicatat dalam neraca sebesar Rp...Bentuk PPYBDS tersebut berupa ….
Unit Instalasi Pengolahan Air berkapasitas …. m3, …. Unit Instalasi Air
Baku berkapasitas …. m3, …. meter jaringan transmisi dan distribusi, dan
persediaan …..
“Uraikan secara singkat kondisi yang ada di Bab II, mengenai kemanfaatan
PPYBDS dan dampak PPYBDS terhadap keuangan PDAM”.
“Jika PDAM tidak memiliki PPYBDS, butir ini dihilangkan.”

7
12) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
Pada tahun 2017, sesuai Peraturan Daerah Nomor ……. Tanggal …….,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ……… menambah penyertaan
modalnya di PDAM sebesar Rp……. , sehingga nilai penyertaan modal
pemerintah daerah sampai dengan akhir tahun 2017 menjadi sebesar
Rp……. Penyertaan modal tersebut diserahkan dalam bentuk aset
tetap/dana tunai/….. (sebutkan bentuknya). Sampai dengan saat evaluasi,
penambahan aset tetap/dana tunai telah dimanfaatkan dengan optimal.
Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….. memberikan
subsidi sebesar Rp…… yang digunakan PDAM untuk membeli bahan bakar
solar, atau untuk menutupi tarif rata-rata yang tidak mencapai pemulihan
biaya secara penuh….. (sebutkan peruntukkannya).
Pada tahun 2017, PDAM mendapatkan hibah dari Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ……, sehingga nilai hibah sampai dengan akhir
tahun 2017 menjadi sebesar Rp…………Selain itu, PDAM juga
mendapatkan hibah dari PT …. (pengembang perumahan) sebesar Rp…..
berupa jaringan perpipaan. Namun sampai dengan saat evaluasi, jaringan
perpipaan tersebut belum bisa interkoneksi dengan jaringan yang ada
(uraikan kondisi pemanfaatannya).
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”

13) Penyelesaian Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat


“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II, agar diuraikan sejauh
mana PDAM yang berutang kepada pemerintah pusat telah mengikuti
program restrukturisasi utang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 120/PMK.05/2008 tanggal 19 Agustus 2008 yang
diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 114/PMK.05/2012
tanggal 4 Juli 2012 dan uraikan nilai kewajiban baik yang belum maupun
yang sudah jatuh tempo per 31 Desember 2017”
“Jika PDAM tidak memiliki utang kepada Pemerintah Pusat, butir ini
dihilangkan”
“Jika PDAM yang berutang tidak mengajukan restrukturisasi, uraikan upaya
PDAM maupun Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan utang tersebut,
dan uraikan nilai kewajiban baik yang belum maupun yang sudah jatuh
tempo per 31 Desember 2017”
“Untuk PDAM yang sudah mendapatkan persetujuan restrukturisasi,
uraikan kondisi utang sampai dengan 2017”
“Untuk PDAM yang telah mendapatkan penyelesaian utang pada tahun
2017 melalui mekanisme hibah non kas, uraikan proses penyelesaiannya”
“Untuk PDAM yang telah mendapatkan penyelesaian utang melalui
mekanisme penghapusan mutlak dan hibah non kas, uraikan kenaikan atau
penurunan tingkat kesehatan”.

14) Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan


Selain hal-hal telah diungkapkan di atas, terdapat hal lain sebagai berikut:
15.1) Pengelolaan Aset
PDAM telah/belum memiliki kebijakan pengelolaan aset. Kebijakan
pengelolaan aset telah/belum mempertimbangkan risiko kegagalan
yang timbul atas kegagalan operasional aset. Realisasi pengeluaran
modal pada tahun 2017 sebesar Rp……masih lebih rendah/lebih
tinggi dibandingkan dengan pengeluaran pemeliharaan yang sebesar
Rp....
8
Aset PDAM terkait instalasi intake/pompa/produksi/distribusi yang
kondisinya tidak dapat digunakan/rusak berat nilainya sebesar
Rp....Rencana penggantian/perbaikannya belum/telah dianggarkan
oleh PDAM menggunakan dana internal/APBD/APBN...
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
15.2) Reviu Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan
Usaha
Dalam rangka pelaksanaan pelayanan penyediaan air bersih bagi
masyarakat Kabupaten/Kota...... dan sekitarnya, PDAM ......
Kabupaten/Kota ...... tidak/telah melakukan Kesepakatan Kerjasama
Operasi dengan pihak lain.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten/Kota ….. melakukan Kontrak
Pemerintah Swasta (KPS) dengan ……… KPS tersebut dilakukan
untuk melayani penduduk diluar wilayah eksisting PDAM.
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II, apabila PDAM
tidak memiliki kerja sama operasional, butir ini dihilangkan”
15.3) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah
Dalam tahun 2017, PDAM telah memberikan kontribusi terhadap
penguatan fiskal/laba ke pemerintah pusat maupun daerah. Nilai
penyetoran pajak kepada pemerintah pusat sebesar Rp….. yang
berasal dari pajak penghasil pasal 21, pasal 23 dan PPh badan serta
PPN. Sedangkan nilai penyetoran pajak kepada pemerintah daerah
sebesar Rp…. Yang berasal dari pajak air permukaan dan pajak air
tanah. Selain itu, PDAM juga menyetorkan bagian laba kepada
pemerintah daerah sebesar Rp…..Pada tahun 2017 instansi yang
berwenang melakukan/tidak melakukan pemeriksaan pajak PDAM.
Hasil pemeriksaan pajak ....(uraikan secara singkat hasil
pemeriksaan pajak bila telah ada laporan/penetapan pajak dari
instansi berwenang).
15.4) Dampak Pemecahan PDAM
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II, agar diuraikan
permasalahan yang muncul dari pemecahan PDAM yang belum ada
pemecahannya sampai saat evaluasi beserta upaya yang
telah/sedang dilakukan, namun apabila tidak ada pemecahan, butir
ini dihilangkan”.
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
15.5) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi
“Uraikan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
“Apabila tidak ada, butir ini dihilangkan”
15.6) Hal-Hal Lainnya

15) Tindak Lanjut Terhadap Saran BPKP Tahun Sebelumnya


Ungkapkan secara singkat tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh
PDAM sampai dengan saat evaluasi.

2. S A R A N
Terhadap permasalahan di atas, kepada Direksi ...... Kabupaten/Kota ......, kami
sarankan agar melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, yaitu:
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II berkaitan dengan saran-saran
yang diberikan”

9
Upaya tersebut di atas diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik, sehingga
dapat membantu mempercepat terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Daerah terkait
dengan pelayanan air minum.

Kepala Perwakilan,

.....................
NIP ..............

10
BAB II
URAIAN HASIL EVALUASI

1. Dasar Evaluasi
1) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan.
2) Instruksi Presiden Nomor: 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
3) Peraturan Presiden Nomor: 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
4) Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: Kj.04.07-Mn/43
tanggal 12 Januari 2018 perihal Evaluasi Kinerja BUMN dan BUMD
Penyelenggara SPAM.
5) Surat Direksi/Badan Pengawas/Bupati/Walikota/Gubernur Nomor.... tanggal ....
perihal.....
6) Surat Tugas Perwakilan BPKP Provinsi .... Nomor.... tanggal .... perihal.....

2. Sifat dan Cakupan Evaluasi


Tujuan evaluasi kinerja PDAM adalah penilaian atas capaian kinerja PDAM tahun
2017 dan memberikan saran perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja
perusahaan, dengan sasaran evaluasi sebagai berikut:
1) Menilai tingkat kesehatan PDAM berdasarkan BPPSPAM.
2) Menilai kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:
47 Tahun 1999.
3) Melakukan reviu atas penyusunan dan pelaksanaan Corporate Plan/Rencana
Bisnis dan RKAP.
4) Menilai pencapaian cakupan pelayanan.
5) Menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas) Air
6) Mengidentifikasikan penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water
(NRW).
7) Menilai perhitungan tarif air dan harga pokok air (full cost recovery).
8) Mengidentifikasikan ketersediaan sumber air baku.
9) Menilai kapasitas produksi PDAM.
10) Menilai sistem distribusi dan reservoir
11) Mengidentifikasikan penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya
(PPYBDS).
12) Mengidentifikasikan penyertaan modal dan subsidi pemerintah daerah serta
hibah.
13) Menilai penyelesaian utang PDAM kepada pemerintah pusat.
14) Melakukan reviu atas Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan
Usaha.
15) Mengidentifikasi kontribusi fiskal/laba kepada pemerintah.
16) Mengidentifikasikan dampak pemecahan PDAM.
17) Menginformasikan peristiwa penting sampai saat evaluasi.

Cakupan evaluasi kinerja ini adalah Kinerja PDAM tahun buku 2017.

Evaluasi kinerja ini dilakukan berdasarkan Standar Audit Intern Pemerintah


Indonesia yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia
tanggal 30 Desember 2013.

11
3. Informasi Umum
1) Uraian Ringkas Perusahaan
(1) Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... merupakan
Badan Usaha milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.................... yang
didirikan berdasarkan ........ “Sebutkan nomor dan tanggal Perda terakhir, dan
uraikan secara ringkas sejarah PDAM”.
Bentuk hukum tersebut diatas sudah/belum sesuai dengan PP Nomor:54
Tahun 2017 tentang BUMD
(2) Data Umum
a. Nama PDAM : PDAM .... Kabupaten/Kota ....
b. Alamat : Jalan ......... nomor ...... nama kota
c. Telepon/faksimile : kode wilayah, nomor telepon/faksimile
d. Alamat email : .........@.......
e. Web Site : http://www........
f. Visi PDAM : ………………

2) Tujuan dan Fungsi Perusahaan


Tujuan didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota
...... adalah untuk: ...... “Uraikan tujuan pendirian perusahaan sesuai Perda
pendiriannya. Uraikan pula fungsi PDAM, contoh narasi:”
Fungsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... adalah
mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di
Kabupaten/Kota.................... dan sekitarnya. Dalam rangka menjalankan fungsi
tersebut kegiatan perusahaan meliputi:
(1) Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya
kepada pelanggan.
(2) Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk
mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah
kerjanya.
(3) Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan
kebocoran / kehilangan air.
“sesuaikan dengan fungsi perusahaan sesuai Perda pendiriannya”.

3) Struktur Organisasi
“Uraikan secara ringkas dasar penyusunan struktur organisasi PDAM, susunan
organisasi, nama Direksi, nama Badan/Dewan Pengawas, Komite Audit, jumlah
pegawai, komposisi pegawai, keberadaan dan kedudukan satuan pengawas
intern”.

4. Hasil Evaluasi
1) Laporan Keuangan PDAM dan Penilaian Kinerja PDAM
Laporan keuangan PDAM Kabupatan/Kota....disusun oleh internal PDAM.
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017 belum
diaudit oleh auditor independen. Tanggung jawab auditor audit kinerja khususnya
untuk penilaian aspek keuangan hanya sampai pada angka-angka yang
disajikan oleh manajemen dan dengan demikian, penilaian tingkat kinerja
maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung dari hasil audit atas
laporan keuangan oleh auditor independen.”
atau
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017 telah
diaudit oleh auditor independen dengan opini wajar tanpa pengecualian, dengan
12
opini wajar dengan pengecualian, yaitu pengecualian terhadap ......., dengan
opini tidak memberikan pendapat karena ....., dengan opini tidak wajar karena ...”
“Evaluasi kinerja dilaksanakan berdasarkan penilaian kinerja mandiri yang
disusun oleh PDAM”.
atau
“PDAM belum melaksanakan penilaian kinerja mandiri. Evaluasi kinerja
didasarkan pada data yang diberikan oleh PDAM pada saat evaluasi kinerja
dilakukan”.
(lihat penjelasan di pedoman evaluasi Bab III butir 5)

2) Pengukuran Kesehatan berdasarkan Indikator BPPSPAM


Indikator ini merupakan pengukuran tingkat kesehatan PDAM yang ditetapkan
dengan ukuran yang dibuat oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), dengan pengelompokan kriteria dan nilai
sebagai berikut :
KRITERIA NILAI
 Sehat > 2,8
 Kurang Sehat 2,2 s/d 2,8
 Sakit < 2,2

Tingkat kesehatan PDAM ... Kabupaten/Kota ......... yang dinilai berdasarkan


BPPSPAM untuk Tahun 2017, mendapat nilai ...... atau tergolong “Sehat/Kurang
Sehat/Sakit”. Dibandingkan dengan Tahun 2016, terdapat kenaikan atau
penurunan tingkat kesehatan dari...menjadi....

Aspek Nilai 2017 Nilai 2016 Naik/Turun


Keuangan
Pelayanan
Operasional
Administrasi
Jumlah

“uraikan secara singkat penyebab naik atau turunnya nilai masing-masing aspek”

Terhadap kondisi-kondisi di atas, kepada Direksi PDAM …. Kabupaten/Kota …..,


kami sarankan agar: “uraikan apa yang akan disarankan”

“rincian hasil penilaian tingkat kesehatan berdasarkan Indikator BPPSPAM dapat


dilihat pada lampiran 6”

3) Penilaian Kinerja PDAM berdasarkan Kepmendagri 47/1999


Tingkat keberhasilan perusahaan yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, digolongkan sebagai berikut:
1. Baik Sekali, bila memperoleh nilai kinerja di atas 75
2. Baik, bila memperoleh nilai kinerja di atas 60 sampai dengan 75
3. Cukup, bila memperoleh nilai kinerja diatas 45 sampai dengan 60
4. Kurang, bila memperoleh nilai kinerja diatas 30 sampai dengan 45
5. Tidak baik, bila nilai kinerja kurang dari atau sama dengan 30

13
Hasil penilaian atas kinerja PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... untuk tahun 2017
adalah ... dengan kategori “Baik Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik”
sedangkan untuk tahun 2016 adalah ... dengan kategori “Baik
Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik” dengan rincian sebagai berikut:

Aspek Nilai 2017 Nilai 2016 Naik/Turun


Keuangan
Operasional
Administrasi
Jumlah
“rincian hasil penilaian kinerja berdasarkan Kepmendagri Nomor 47/1999 dapat
dilihat pada lampiran 5”

4) Penyusunan dan Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan RKAP


(1) Penyusunan Corporate Plan/Rencana Bisnis
“Uraikan hal-hal berkaitan dengan penyusunan Corporate Plan/Rencana
Bisnis, contoh narasi sbb:”
Penyusunan Corporate Plan/Rencana Bisnis PDAM telah dilakukan yang
minimal mempertimbangkan:
a. Evaluasi hasil rencana bisnis sebelumnya.
b. Kondisi PDAM saat ini.
c. Asumsi yang dipakai dalam penyusunan corporate plan/rencana bisnis.
d. Penetapan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja.
e. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Corporate Plan/Rencana Bisnis telah ditandangatangani bersama antara
Direksi dan Badan Pengawas sesuai surat nomor...tanggal serta telah
disahkan oleh Bupati/Walikota/Gubernur nomor...tanggal...

(2) Penyusunan RKAP


“Uraikan hal-hal berkaitan dengan penyusunan RKAP, contoh narasi sbb:”
Penyusunan RKAP Perusahaan Daerah Air Minum ...... Kabupaten/Kota ......
telah memenuhi aspek sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi
Perusahaan Daerah Air Minum yaitu telah memuat Proyeksi Neraca dan
Proyeksi Perubahan Posisi Keuangan, Proyeksi Arus Kas dan Proyeksi
Rencana Investasi yang menggunakan metode akrual, sejalan dengan dasar
akuntansi yang dianut dalam penyusunan Laporan Keuangan.
RKAP tahun buku 2017 disusun hanya berdasarkan konsep Rencana
Anggaran Pendapatan dan Biaya, yang diterima dari masing-masing bagian
dan IKK dengan memperhatikan realisasi tahun-tahun sebelumnya dan
estimasi untuk tahun berjalan.
RKAP tahun 2017 sudah ditandatangani bersama oleh Direksi dan oleh
Badan/Dewan Pengawas sesuai surat nomor:...tanggal... dan telah disahkan
oleh Bupati/Walikota/Gubernur sesuai surat nomor ...... tanggal ... dan telah
mengacu kepada Rencana Strategis Jangka Menengah (corporate plan) dan
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) atau masih belum
sepenuhnya mengacu kepada Rencana Strategis Jangka Menengah
(corporate plan) periode tahun 20xx-20xx dan Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM).

14
Uraikan mengapa belum mengacu pada Rencana Strategis Jangka
Menengah (corporate plan) dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM). Uraikan juga ada tidaknya RISPAM Kabupaten/Kota.

(3) Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis


“Uraikan hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan corporate plan/rencana
bisnis, contoh narasi sbb:”
Manajemen PDAM telah melakukan evaluasi terhadap pencapaian corporate
plan/rencana bisnis sampai dengan tahun 2017.
Realisasi corporate plan/rencana bisnis sampai dengan tahun 2017 sebagai
berikut:
Uraian Tahun Anggaran Realisasi Selisih
dalam CP (Rp 000)
(Rp 000)
(Rp 000) %
Pendapatan:
a. Pendapatan Air Tahun 2017
Tahun 2016
Dst...
b. Pendapatan Non Air Tahun 2017
Tahun 2016
Dst...
c. Pendapatan Non Usaha Tahun 2017
Tahun 2016
Dst...
Jumlah (a+b+c)
Beban:
a. Beban Usaha Tahun 2017
Tahun 2016
Dst...
b. Beban Non Usaha Tahun 2017
Tahun 2016
Dst...
Jumlah (a+b)
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi pendapatan dan beban di
atas/bawah anggarannya ...... %, ... “dst, uraikan hal-hal yang perlu
diungkapkan atas pencapaian target tersebut”

(4) Pelaksanaan RKAP


“Uraikan hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan RKAP, contoh narasi sbb:”
Realisasi pendapatan usaha tahun 2017 dibandingkan dengan anggaran
yang tercantum dalam RKAP adalah sebagai berikut:
Di atas anggaran /
Realisasi Anggaran
Uraian (Di bawah anggaran)
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) %
Pendapatan Usaha :
Pendapatan Air
- Penjualan Air
- Jasa Administrasi/Beban Tetap
Pendapatan Non Air
- Sambungan Baru
- Denda
- Pendaftaran
- Balik Nama
- Segel
- Non Air Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha
15
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi pendapatan usaha di atas/bawah
anggarannya ...... %, ... “dst, uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan atas
pencapaian target tersebut”
Sedangkan realisasi beban usaha tahun 2017 dibandingkan dengan
anggaran yang tercantum dalam RKAP adalah sebagai berikut:

Di atas anggaran /
Realisasi Anggaran
Uraian (Di bawah anggaran)
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) %
- Beban Sumber Air
- Beban Pengolahan Air
- Beban Transmisi dan distribusi
- Beban Umum dan Administrasi
Jumlah Beban Usaha

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi beban usaha di atas/bawah


anggarannya ...... %, ... “dst, uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan atas
pencapaian target tersebut”

5) Kinerja Operasional
5.1) Cakupan Pelayanan
Sampai dengan 31 Desember 2017 PDAM memiliki pelanggan aktif
sebanyak...SR. Dari jumlah pelanggan tersebut,sebanyak... SR berasal dari
pemasangan hibah air minum APBN perkotaan, sebanyak...SR berasal dari
hibah air minum AUSAID dan ... SR berasal dari pemasangan SR reguler
PDAM.
Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi sebanyak ....... jiwa
atau .... % dari jumlah penduduk sebanyak ....... jiwa. Sedangkan penduduk
di wilayah teknis yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah
penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak ....... jiwa. Pemerintah
Kabupaten/Kota …. dalam dokumen RISPAM atau dokumen …. (sebutkan
dokumen resminya) menargetkan peningkatan cakupan pelayanan PDAM
sebesar ….% di akhir tahun 2017. Dengan cakupan pelayanan sebesar
….% di akhir tahun 2017, dan dengan memperhatikan trend peningkatan
cakupan pelayanan tiga tahun terakhir sebesar …%, serta aspek lainnya
seperti …. (sebutkan aspek apa saja), dapat disimpulkan bahwa PDAM
sudah/belum siap mendukung target 100% akses air minum nasional.
Selama tahun 2017, PDAM telah berupaya untuk meningkatkan cakupan
pelayanannya yaitu dengan ...... (misalkan dengan pembangunan jaringan
transmisi sepanjang 5 km senilai Rp ………. di Kecamatan A yang sampai
dengan akhir tahun 2017 dapat meningkatkan pelanggan sebanyak …..
sambungan), dan di masa mendatang akan …..
Sebagai wujud tanggung jawab untuk menjamin hak setiap orang dalam
mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari,
Pemerintah Daerah Kab/Kota ….. pada tahun 2017 membantu upaya
peningkatan PDAM melalui ……….. (misalkan dengan pembangunan IKK
30 liter/detik senilai Rp ………. di Kecamatan A yang sampai dengan akhir
tahun 2017 dapat meningkatkan pelanggan sebanyak ….. sambungan)

“Uraikan apa yang dilakukan PDAM dan Pemerintah Daerah dalam


meningkatkan cakupan beserta nilai investasinya dan uraikan saran

16
perbaikannya termasuk uraikan kebijakan pemda yang menghambat
pertumbuhan cakupan”

5.2) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air


Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada Pelanggan, PDAM harus
dapat memenuhi kepastian akan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air
distribusi. Saat ini PDAM ... Kabupaten/Kota ...... belum/sudah sepenuhnya
dapat memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Kualitas air telah/belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam
Permenkes 492 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum antara lain:
a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
b. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib
dan parameter tambahan.

PDAM telah mampu memberikan pelayanan air minum kepada …


pelanggan atau …. % dari seluruh pelanggan, dalam Zona Pelayanan Air
Minum (ZPAM) (disesuaikan dengan istilah di PDAM yang bersangkutan).
Belum seluruh pelanggan menerima pelayanan air minum dikarenakan ……

Hal ini disebabkan………………………………………. “Uraikan apabila


PDAM belum memenuhi kualitas air minum kepada seluruh pelanggan“

PDAM telah/belum melakukan kegiatan pengawasan secara internal atas


kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam Permenkes 736 tanggal
18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum antara
lain:
a. Inspeksi sanitasi dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian
kualitas fisik air minum dan faktor risikonya;
b. Pengambilan sampel air minum dilakukan berdasarkan hasil inspeksi
sanitasi;
c. Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang
terakedritasi;
d. Analisis hasil pengujian laboratorium;
e. Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut;
f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut;
g. Hasil pengawasan internal kualitas air minum dicatat dan dilaporkan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.

“Uraikan penyebab belum dilakukannya pengawasan internal oleh PDAM”

Kuantitas air yang didistribusikan oleh PDAM ... Kabupaten/Kota ......


telah/belum memenuhi kebutuhan rata-rata/bulan/rumah tangga sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 71 tahun 2017 tentang
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum Pasal 1:10 ” Standar
Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebanyak 10 meter
kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau sebesar satuan
volume lainnya”. Pemakaian rata-rata untuk Pelanggan RT berkisar …
kubik dan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan berkisar … kubik.
17
Tidak tercapainya standar tersebut disebabkan …………………
Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM ... Kabupaten/Kota ......
berkisar … Jam. Hal ini masih belum dapat memenuhi standar yang
ditetapkan PP Nomor: 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air
Minum Pasal 4:(5) “Kontinuitas pengaliran air minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), memberikan jaminan pengaliran selama 24 jam
per hari.” Tidak tercapainya standar ini disebabkan…..

Upaya PDAM Kab/Kota ..... untuk memenuhi aspek kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas dengan ......

5.3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW)


a. Tingkat Kehilangan Unit Produksi
Persentase tingkat kehilangan air di unit produksi tahun 2017 sebesar
.... % dari volume produksi riil, sedangkan pada tahun 2016 sebesar
....%. Tingkat kehilangan air tahun 2017 naik atau turun .....% dibanding
tahun 2016. Tingkat kehilangan air di unit produksi ini disebabkan
..............................
b. NRW Distribusi
Persentase NRW distribusi tahun 2017 sebesar …..% dari air yang
didistribusikan, sedangkan pada tahun 2016 sebesar .....%. Persentase
NRW masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang telah
ditentukan sebesar 20%. Masih tingginya tingkat NRW distribusi tahun
2017 disebabkan ……………….

“Uraikan apakah PDAM memiliki/tidak meter air induk di instalasi produksi


maupun distribusi dan apakah berfungsi dengan baik/tidak. Apabila PDAM
tidak memiliki meter air induk, uraikan bagaimana mendapatkan perkiraan
volume produksi dan distribusi”

“Uraikan apa penyebab NRW, upaya PDAM menekan NRW dan saran
perbaikannya”

5.4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air


PDAM telah/belum melakukan kajian tarif setiap tahunnya sesuai dengan
Permendagri Nomor:71 Tahun 2016 pasal 25 dan 26.
Perhitungan tarif air dan harga pokok air tahun 2017 sebagai berikut:
a. Pendapatan Air per Kelompok Tarif
Pendapatan Air per kelompok tarif pada PDAM ...... Kabupaten/Kota ......
tahun 2017 sebesar Rp......... yang terinci sebagai berikut :

Kelompok Pemakaian Jumlah Pendapatan


No
Tarif Air/m3 Air (Rp)
1. Rumah Tangga :
Kelompok 1
Kelompok 2
2. Sosial
3. Niaga Kecil
4. Niaga Besar
5. Industri
6. Instansi Pem/ABRI

18
7. HU/MCK/TA/MT
8. Lain-lain
JUMLAH

“Kelompok tarif agar disesuaikan dengan SK Tarif yang berlaku”

b. Struktur Harga Pokok Air (Full Cost Recovery)


1. Pendapatan air tahun 2017 Rp................
2. Beban usaha tahun 2017 Rp................
3. Jumlah m3 air terjual tahun 2017 ........... m3
4. Jumlah m3 air produksi tahun 2017 ........... m3
5. Harga jual air per m3 (1:3) Rp/ m3 .........../............ =.......
6. Harga pokok air per m3 Rp/ m3
(Beban Usaha dibagi (Volume .........../............... =.......
Produksi dikurangi (Kebocoran
Riil maksimal 20%*Volume
Produksi))

Selisih harga jual air per =........


m3 dengan harga pokok air
per m3

Harga jual air terjual % .........../........... =....%


dibandingkan harga pokok air
per m3

Dari data di atas, harga jual air per m3 adalah sebesar …… % dari
harga pokok air per m3 atau lebih tinggi/rendah ……. % dari titik impas
(break even point) yang berarti perusahaan mendapat
keuntungan/kerugian sebesar Rp …… per m3 air terjual.
Dengan demikian harga jual air sudah berada di atas/masih berada di
bawah harga pokok air sehingga tarif rata-rata yang berlaku
sudah/belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery).
Tarif rata-rata sudah/belum full cost recovery dikarenakan...............
Upaya PDAM untuk mencapai full cost recovery antara lain ............
Terhadap kondisi tersebut disarankan kepada Direksi PDAM ….
Kabupaten/Kota …. agar ……
“Uraikan saran perbaikan, kaitkan dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif
Air Minum”

5.5) Ketersediaan Sumber Air Baku


Sumber air baku yang digunakan PDAM adalah mata air/air
permukaan/sumur dalam/dll. Debit sumber air baku yang tersedia
sebesar...liter/detik dan PDAM telah menggunakan sistem
gravitasi/perpompaan untuk pengambilan air baku dengan debit
sebesar...liter/detik (jumlah pengambilan air baku maksimal adalah sesuai
kapasitas terpasang IPA) atau dengan tingkat pemanfaatan yang
belum/sudah maksimal.
Selain itu, terdapat/tidak sumber air yang berpotensi untuk digunakan
sebagai sumber air baku antara lain ………………
19
Upaya PDAM untuk menjamin ketersediaan air baku antara lain ………….
Sedangkan upaya pemerintah kabupaten/kota ............ dalam memenuhi
ketersediaan air baku adalah …………….
“Uraikan apakah ada kendala dalam pemanfaatan sumber air baku,
misalnya dengan contoh kalimat: PDAM mengalami kendala dalam
pemanfaatan sumber air baku dengan masyarakat/PDAM lain/lainnya.
Sumber air baku saat ini merupakan sumber air baku yang juga digunakan
masyarakat untuk irigasi, uraikan saran dan upaya yang telah dilakukan”
“Uraikan apakah PDAM memanfaatkan air dalam tanah sebagai sumber air
bakunya dan evaluasinya terhadap keberlangsungan sumber tersebut untuk
memberikan pelayanan kepada pelanggan”
Jumlah instalasi intake/pompa intake yang tidak dapat digunakan/rusak
berat sebanyak...unit dan telah/belum dianggarkan
penggantian/perbaikannya dengan anggaran internal PDAM/APBD/APBN.

5.6) Kapasitas Produksi


Kapasitas produksi yang telah dibangun sudah/belum semuanya dapat
dimanfaatkan, demikian juga terhadap kapasitas produksi riil juga
sudah/belum dapat dipergunakan sepenuhnya, yaitu sebagai berikut:

Kapasitas Kap.Produksi
Kapasitas Volume Kapasitas
Terpasang/ Terpasang/ Tidak
Instalasi Riil Produksi Menganggur
Disain Disain Dimanfaatkan
(m3) (m3) (m3)
(liter/detik) (m3) (m3)
-Instalasi A
-Instalasi B
-Instalasi C
-…..

Kapasitas produksi terpasang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak ............


m3 (…….%), disebabkan sebagai berikut …………….
Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan
untuk produksi sebanyak …… m3 (….%), disebabkan sebagai berikut …….
Upaya PDAM ….. Kabupaten/Kota ........... untuk meningkatkan utilitas
kapasitas produksi sebagai berikut ..............
Jumlah instalasi IPA yang tidak dapat digunakan/rusak berat
sebanyak...unit dan telah/belum dianggarkan penggantian/perbaikannya
dengan anggaran internal PDAM/APBD/APBN.

5.7) Sistem Distribusi dan Reservoir


Sistem distribusi yang digunakan PDAM sampai dengan tahun 2017 adalah
grativasi pada ...IPA, perpompaan ...IPA dan gabungan grativasi dengan
perpompaan pada...IPA. Untuk mendistribusikan air yang telah diolah
sampai dengan tahun 2017 PDAM memiliki panjang pipa distribusi
sepanjang...M.
Sampai dengan tahun 2017 jumlah reservoir yang sebanyak ...unit dengan
kapasitas....M3 dan tersebar pada ....lokasi.
PDAM telah/belum melakukan analisis terhadap sistem distribusi/reservoir
dan pipa distribusi yang dibutuhkan (uraikan ringkasan hasil analisis
PDAM).
20
Pompa distribusi yang tidak dapat digunakan/rusak berat sebanyak.. unit
dengan kapasitas...liter/detik. Pipa distribusi yang tidak dapat digunakan
sepanjang...M dan reservoir yang tidak dapat digunakan sebanyak ...unit
dengan kapasitas...M3. PDAM telah/belum menganggarkan
penggantian/perbaikan pompa distribusi/pipa distribusi dan reservoir
menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.

5.8) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya


Nilai Penyertaan Pemerintah Pusat yang Belum Ditetapkan Statusnya
(PPPYBDS) pada PDAM Kabupaten/Kota …….. per akhir tahun 2017
sebesar Rp…. juta/milyar. Dari jumlah tersebut yang telah dicatat di neraca
sebesar Rp....Bentuk PPPYBDS tersebut berupa …. Unit Instalasi
Pengolahan Air berkapasitas …. m3, …. Unit Instalasi Air Baku
berkapasitas …. m3, …. meter jaringan transmisi dan distribusi, dan
persediaan ….
Uraikan kemanfaatan PPPYBDS, contoh kalimat :”Terdapat PPPYBDS
berupa instalasi pengolahan air yang dibangun pada tahun 2017 belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya minat masyarakat akan air
PDAM. Dari kapasitas terpasang 200 liter/detik, hanya digunakan sebesar
100 liter/detik. PDAM telah berupaya membangun minat masyarakat antara
lain dengan memberikan diskon pemasangan baru.”
atau
“Terdapat PPYBDS berupa instalasi pengolahan air yang dibangun pada
tahun 2017 belum dimanfaatkan secara optimal karena kondisi pompa yang
rusak.”

Sedangkan nilai Penyertaan Pemerintah Daerah yang Belum Ditetapkan


Statusnya (PPDYBDS) pada PDAM Kabupaten/Kota …….. per akhir tahun
2017 sebesar Rp…. juta/milyar. Dari jumlah tersebut yang telah dicatat di
neraca sebesar Rp... Bentuk PPDYBDS tersebut berupa …. Unit Instalasi
Pengolahan Air berkapasitas …. m3, …. Unit Instalasi Air Baku
berkapasitas …. m3, …. meter jaringan transmisi dan distribusi, dan
persediaan ….
Uraikan kemanfaatan PPDYBDS, contoh kalimat :”Terdapat PPDYBDS
berupa instalasi transmisi dan distribusi yang dibangun pada tahun 2017
belum dimanfaatkan secara optimal karena belum tersambung
(interkoneksi) dengan jaringan eksisting. PDAM belum berupaya
memanfaatkan aset tersebut karena ketiadaan sumber dana investasi.”
atau
“Terdapat PPPDYBDS berupa instalasi pengolahan air yang dibangun pada
tahun 2017 belum dimanfaatkan secara optimal karena kondisi pompa yang
rusak.”
Uraikan dampak PPYBDS terhadap keuangan PDAM misalnya pencatatan
PPYBDS menambah aset sebesar Rp...,menambah beban penyusutan
sebesar Rp.... dan menambah beban operasional sebesar Rp.....

Upaya PDAM dalam menuntaskan permasalahan tersebut antara lain:


“Uraikan saran dan upaya yang telah dilakukan”
“Apabila tidak ada PPYBDS, hilangkan butir ini”

21
5.9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
Pada tahun 2017, sesuai Peraturan Daerah Nomor ……. Tanggal …….,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ……… menambah penyertaan
modalnya di PDAM sebesar Rp……. sehingga sampai dengan akhir tahun
2017 nilai penyertaan modal Pemda menjadi sebesar Rp……..Penyertaan
modal tersebut diserahkan dalam bentuk aset tetap/dana tunai/…..
(sebutkan bentuk dan tujuannya).
Tahun Nilai (Rp...) Realisasi (Rp...) Bentuk Keterangan
2017 ..... Uang Tunai Dimanfaatkan
2016 .... Jaringan Belum Dimanfaatkan
2015 Dst....

Sampai dengan saat evaluasi, penambahan aset tetap/dana tunai


telah/belum dimanfaatkan dengan optimal. Belum optimalnya pemanfaatan
aset dikarenakan …………………
Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….. memberikan
subsidi sebesar Rp…… yang digunakan PDAM untuk membeli bahan bakar
solar atau menutupi tarif rata-rata yang tidak mencapai pemulihan biaya
secara penuh (Permendagri Nomor: 70 dan 71 Tahun 2016), ….. (sebutkan
peruntukkannya). “Uraikan apakah subsidi yang diberikan belum/telah
sesuai dengan permohonan/kebutuhan PDAM dalam menanggung beban
operasional”
Pada tahun 2017, PDAM mendapatkan hibah dari Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ….. sebesar Rp……., sehingga nilai hibah sampai
dengan akhir tahun 2017 menjadi sebesar Rp…….. Selain itu, PDAM juga
mendapatkan hibah dari PT …. (pengembang perumahan) sebesar Rp…..
berupa jaringan perpipaan. Namun sampai dengan saat evaluasi, jaringan
perpipaan tersebut belum bisa interkoneksi dengan jaringan yang ada
(uraikan kondisi pemanfaatannya).

5.10)Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat


“Bagi PDAM yang tidak berutang,butir ini dihilangkan”

“Bagi PDAM yang berutang, contoh narasi sbb:”


Penyelesaian Utang PDAM mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 120/PMK.05/2008 tanggal 19 Agustus 2008 yang telah dirubah
dengan PMK Nomor 114/PMK.05/2012 tanggal 4 Juli 2012 tentang
Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari Penerusan Pinjaman
Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, dan Rekening Pembangunan
Daerah pada PDAM.

“Bagi PDAM yang berutang, dan belum mengajukan restrukturisasi utang,


contoh narasi sbb:”
PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... tidak mengajukan Permohonan
Penghapusan Hutang Non Pokok dan Penjadwalan Ulang Hutang Pokok
kepada Menteri Keuangan RI cq. Direktur Jenderal Perbendahaan dengan
alasan .......... Terhadap utang pokok dan non pokok yang telah jatuh
tempo, PDAM telah melakukan pembayaran secara tepat/tidak tepat waktu,
sehingga tunggakan utang pokok yang telah jatuh tempo per akhir tahun
2017 masih sebesar Rp….. dan tunggakan utang non pokok yang telah
jatuh tempo per akhir tahun 2017 masih sebesar Rp…..Sedangkan nilai
utang yang belum jatuh tempo per akhir tahun 2017 sebesar Rp……

22
“Uraikan penyebab ketidakpatuhan pembayaran utang dan upaya PDAM
dan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan utang PDAM dan kondisi
terkini penyelesaian utang (misalnya diserahkan ke PUPN)”

“Bagi PDAM yang telah mendapatkan pesertujuan restrukturisasi


PDAM...Kabupaten/Kota telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi
melalui surat Kementerian Keuangan....
Terhadap utang pokok dan non pokok yang telah jatuh tempo, PDAM telah
melakukan pembayaran secara tepat/tidak tepat waktu, sehingga
tunggakan utang pokok yang telah jatuh tempo per akhir tahun 2017 masih
sebesar Rp….. dan tunggakan utang non pokok yang telah jatuh tempo per
akhir tahun 2017 masih sebesar Rp…..Sedangkan nilai utang yang belum
jatuh tempo per akhir tahun 2017 sebesar Rp……

“Bagi PDAM yang telah mendapatkan penghapusan utang melalui


mekanisme hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah sbb:”
Pemerintah Pusat telah menghapuskan utang PDAM Kabupaten/Kota ….
melalui mekanisme hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah. Selanjutnya, Pemerintah Daerah melakukan penyertaan modal
kepada PDAM sebesar Rp….. sesuai Peraturan Daerah Nomor: ….
Terhadap hal tersebut, PDAM telah/belum melakukan penyesuaian
terhadap laporan keuangannya.

“Bagi PDAM yang telah mendapatkan penghapusan utang mutlak dan


penghapusan utang melalui mekanisme hibah dari Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah sbb:”
Pada tahun 2017 tingkat kesehatan PDAM mengalami kenaikan/penurunan
sebesar.... dari ... menjadi....
Pengaruh penyelesaian utang terhadap rasio-rasio keuangan pada
penilaian kesehatan menurut BPPSPAM sebagai berikut:
Uraian Tahun 2017 Tahun 2016 Naik/(Turun)
(Nilai) (Nilai)
Return On Equity (ROE) 5 3 2
Rasio Operasi 4 2 2
Cash Ratio 3 2 1
Solvabilitas 4 3 1

5.11) Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


Selain hal-hal telah diungkapkan di atas, terdapat hal-hal lain yang perlu
diperhatikan sebagai berikut:
5.10.1) Pengelolaan Aset
PDAM telah/belum memiliki kebijakan pengelolaan aset.
Kebijakan pengelolaan aset telah/belum mempertimbangkan risiko
kegagalan yang timbul atas kegagalan operasional aset. Selain
itu, PDAM telah memiliki suatu sistem Geographic Information
System (GIS) atau peta jaringan perpipaan yang memudahkan
dalam penerapan pengelolaan aset. Realisasi pengeluaran modal
pada tahun 2017 sebesar Rp…… yang berasal dari dana PDAM
maupun Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi. Realisasi tersebut
masih lebih rendah/lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran
pemeliharaan aset yang sebesar Rp……..
“Uraikan kondisi pengelolaan aset di PDAM”
23
5.10.2) Reviu Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan
Usaha
“Apabila PDAM tidak memiliki kerjasama operasi PDAM dengan
pihak lain, butir ini dihilangkan”
Dalam rangka pelaksanaan pelayanan penyediaan air bersih bagi
masyarakat Kabupaten/Kota...... dan sekitarnya, PDAM ....
Kabupaten/Kota ...... telah melakukan Kesepakatan Kerjasama
Operasi dengan pihak lain. Pada tahun 20xx, PDAM melakukan
kerja sama business to business dengan PT ……..berbentuk …..
(BTO/BTO atau lainnya).
Selain itu, Pemerintah Kabupaten/Kota ….. melakukan Kontrak
Pemerintah Swasta (KPS) dengan ……… KPS tersebut dilakukan
untuk melayani penduduk diluar wilayah eksisting PDAM.

“Agar diuraikan bentuk kerja sama yang masih berlaku sampai


dengan saat evaluasi, komentari jika kerjasama tersebut tidak
menguntungkan PDAM”

5.10.3) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah


Dalam tahun 2017, PDAM telah memberikan kontribusi terhadap
penguatan fiskal/laba pemerintah pusat maupun daerah. Nilai
penyetoran pajak kepada pemerintah pusat sebesar Rp….. yang
berasal dari pajak penghasil pasal 21, pasal 23 dan PPh badan.
Sedangkan nilai penyetoran pajak kepada pemerintah daerah
sebesar Rp…. Yang berasal dari pajak air permukaan dan pajak
air tanah. Selain itu, PDAM juga menyetorkan bagian laba kepada
pemerintah daerah sebesar Rp…..
Pada tahun 2017 instansi yang berwenang telah melakukan/tidak
melakukan pemeriksaan pajak terhadap PDAM. Hasil
pemeriksaan pajak sebagai berikut....(uraikan secara singkat hasil
pemeriksaan pajak bila telah ada laporan/penetapan pajak dari
instansi berwenang).

5.10.4) Dampak Pemecahan PDAM


“Jika tidak ada pemecahan, butir ini dihilangkan”
Jika ada pemecahan (pemecahan pada tahun 2017 maupun
pemecahan yang terjadi sebelum tahun 2017 yang masih memiliki
persoalan) , contoh narasi sbb:”
PDAM Kabupaten/Kota …………. merupakan pecahan dari PDAM
.... Kabupaten/Kota………….. Pemecahan PDAM tersebut
menimbulkan permasalahan antara lain …………………………
atau
Pada tahun 20xx , PDAM ..... Kabupaten/Kota ………….
mengalami pemecahan menjadi PDAM ………….. dan ……….
Pemecahan PDAM tersebut menimbulkan permasalahan antara
lain …………………………
Sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan dalam
pemecahan tersebut, PDAM telah melakukan …………..
“Uraikan apa upaya PDAM dan Pemda untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dan berikan sarannya”

24
5.10.5) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi
“Uraikan peristiwa penting sampai dengan saat pelaksanaan
evaluasi yang dapat mempengaruhi kinerja PDAM. Jika tidak ada
kejadian penting, butir ini dihilangkan”

5.10.6) Hal-Hal Lainnya


“Uraikan permasalahan signifikan lain yang belum diungkapkan
pada poin-poin diatas”.

5. Tindak Lanjut Terhadap Saran BPKP Tahun Sebelumnya


Ungkapkan tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh PDAM sampai dengan saat
evaluasi.

25
PENYUSUN

Penanggung Jawab:

Bonny Anang Dwijanto

Wakil Penanggung Jawab:

Juliver Sinaga

Tim Penyusun:

Kurnia Sucita Sakti

R. Dewantho Turmintohadi

Bendo Prayogi

Agus Ranuprijambodo

Veronica Asti Pramasti

Onalia Pabunga
------ CONTOH FORMAT ---------------------------------- Lampiran 1 - Hal. 1 - 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA.....................
NERACA KOMPARATIF AUDITED/UNAUDITED *)
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
URAIAN 31 Desember 2017 31 Desember 2016
ASET
ASET LANCAR 910,00
KAS DAN BANK 300,00
Kas 100,00
Bank 200,00
INVESTASI JANGKA PENDEK 100,00
Deposito 100,00
Surat Berharga -
PIUTANG USAHA (NET) 150,00
Piutang Rekening Air 100,00
Piutang Rekening Non Air 100,00
Penyisihan Piutang Usaha (50,00)
PIUTANG NON USAHA (NET) 80,00
Piutang Non Usaha 100,00
Penyisihan Piutang Non Usaha (20,00)
PERSEDIAAN 275,00
Persediaan Bahan Operasi Kimia 100,00
Persediaan Bahan Operasi Lainnya 100,00
Persediaan Bahan Instalasi 50,00
Persediaan Lain-Lain 50,00
Akumulasi Penurunan Nilai (25,00)
PEMBAYARAN DIMUKA 5,00
INVESTASI JANGKA PANJANG 10,00
Deposito Berjangka Lebih dari 1 tahun 5,00
Penyertaan - 5,00
Investasi jangka panjang lainnya -
PROPERTI INVESTASI 465,00
Nilai Perolehan 500,00
Akumulasi Penyusutan (25,00)
Akumulasi Penurunan Nilai (10,00)
ASET TETAP 90,00 50,00
Tanah dan Penyempurnaan Tanah 10,00
Instalasi Sumber Air 10,00
Instalasi Pompa 10,00
Instalasi Pengolahan Air 10,00
Instalasi Transmisi dan distribusi 10,00
Bangunan/Gedung 10,00
Peralatan dan Perlengkapan 10,00
Kendaraan/alat Pengangkutan 10,00
Inventaris/Perabot Kantor 10,00
Akumulasi Penyusutan (40,00)
Akumulasi Penyusutan Inst. Sumber Air (5,00)
Akumulasi Penyusutan Instalasi Pompa (5,00)
Akumulasi Penyusutan Inst. Pengolahan Air (5,00)
Akum.Penyusutan Inst. Trans. & Dist. (5,00)
Akumulasi Penyusutan Bangunan/ Gedung (5,00)
Akum.Penyusutan Peralatan & Perlengkapan (5,00)
Akum.Peny. Kendaraan/Alat Pengangkutan (5,00)
Akum.Peny. Inventaris/Perabot Kantor (5,00)
Akumulasi Penurunan Nilai (25,00)
ASET TETAP LEASING 90,00
Nilai Perolehan 100,00
Akumulasi Penyusutan (10,00)
ASET LAIN-LAIN 250,00
Aset Tetap dalam Penyelesaian 200,00
Uang Jaminan -
Pembayaran dimuka pembagian laba kepada Pemda
Aset Tidak Berwujud 50,00
TOTAL ASET 1.775,00 -
Lampiran 1 - Hal. 2 - 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA.....................


NERACA KOMPARATIF AUDITED/UNAUDITED *)
Per 31 Desember 2017 dan 2016
URAIAN 31 Desember 2016 31 Desember 2015
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 130,00
UTANG USAHA 10,00
UTANG NON USAHA 10,00
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 10,00
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 10,00
PINJAMAN JANGKA PENDEK 20,00
Pinjaman/Kredit Bank Jangka Pendek 10,00
Pinjaman Jangka Pendek Lainnya 10,00
UTANG PAJAK 5,00
PINJAMAN JANGKA PENDEK LAINNYA -
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG YG TELAH JATUH TEMPO 15,00
Pokok Pinjaman dari Pemerintah Pusat yang Telah Jatuh Tempo 5,00
Bunga Pinjaman dari Pemerintah Pusat yang Telah Jatuh Tempo 10,00
KEWAJIBAN IURAN PENSIUN 50,00
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK LAINNYA -
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 30,00
PINJAMAN DALAM NEGERI 10,00
Pokok Pinjaman dari Pemerintah Pusat 5,00
Bunga Pinjaman yang Belum Jatuh Tempo 5,00
PINJAMAN LUAR NEGERI 10,00
Bunga Masa Tenggang-Pinjaman Dalam Negeri 5,00
Bunga Masa Tenggang-Pinjaman Luar Negeri 5,00
UTANG LEASING 10,00
KEWAJIBAN LAIN-LAIN 15,00
PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN 5,00
CADANGAN DANA 5,00
UANG JAMINAN LANGGANAN 5,00
TOTAL KEWAJIBAN 175,00

MODAL DAN CADANGAN


KEKAYAAN PEMDA YANG DIPISAHKAN 7,00
Kekayaan Asal Anggaran Belanja Daerah 5,00
Kekayaan Asal Dana Pembangunan Daerah 2,00
PENYERTAAN PEMERINTAH 500,00
Penyertaan Yang Telah Ditetapkan Statusnya 500,00
Penyertaan Yang Belum Ditetapkan Statusnya
MODAL 100,00
MODAL HIBAH 200,00
SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP 10,00
CADANGAN 20,00
CADANGAN UMUM 10,00
CADANGAN TUJUAN 10,00
LABA DITAHAN/(AKUMULASI KERUGIAN) 500,00
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN 263,00
TOTAL MODAL DAN CADANGAN 1.600,00
TOTAL MODAL DAN KEWAJIBAN 1.775,00 -
*) Hilangkan yang tidak sesuai
------ CONTOH FORMAT ---------------------------------- Lampiran 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ..................


LAPORAN LABA RUGI AUDITED/UNAUDITED *)
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
URAIAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER 2016
PENDAPATAN
PENDAPATAN USAHA
PENDAPATAN PENJUALAN AIR 5.000,00
Harga Air 3.000,00
Beban Tetap 2.000,00
PENDAPATAN NON AIR 600,00
Pendapatan Sambungan Baru 100,00
Pendapatan Denda 100,00
Pendapatan Pengujian Laboratorium 100,00
Pendapatan Penyambungan Kembali 100,00
Pendapatan Penggantian Meter Air 100,00
Pendapatan Non Air Lainnya 100,00
PENDAPATAN KEMITRAAN 10,00
PENDAPATAN AIR LIMBAH 10,00
JUMLAH PENDAPATAN USAHA 5.620,00
PENDAPATAN LAIN-LAIN 200,00
JUMLAH PENDAPATAN 5.820,00

BEBAN
BEBAN OPERASIONAL
Beban Pegawai 1.000,00
Beban Listrik 100,00
Beban BBM 100,00
Beban Pemakaian Bahan Kimia 100,00
Beban Pembelian Air Curah/Air Baku 100,00
Beban Pemeliharaan 100,00
Beban Pemakaian Bahan Pembantu 100,00
Beban Pinjaman 100,00
Beban Penyusutan/Penyisihan/Amortisasi 100,00
Kerugian Penurunan Nilai 100,00
Beban Operasional Lainnya 100,00
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 2.000,00
BEBAN NON OPERASIONAL 1.000,00
JUMLAH BEBAN 3.000,00

LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.820,00


PAJAK PENGHASILAN 705,00
LABA/RUGI BERSIH 2.115,00 -
*) Hilangkan yang tidak sesuai
------ CONTOH FORMAT ---------------------------------- Lampiran 3
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ..................


LAPORAN ARUS KAS AUDITED/UNAUDITED *)
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

Tahun 2017 Tahun 2016


(Rp) (Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Laba Rugi Bersih

Penyesuaian untuk :
Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyusutan Aset Tetap
Kerugian Penurunan Nilai
Laba Ditahan
Laba (Rugi) Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja
Perubahan Modal kerja :
Penurunan (Kenaikan) Deposito
Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha
Penurunan (Kenaikan) Piutang Non Usaha
Penurunan (Kenaikan) Persediaan
Penurunan (Kenaikan) Pembayaran Dimuka
Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jangka Pendek
Kenaikan (Penurunan) Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo
Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Lainnya
Jumlah Perubahan Modal Kerja
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Pembelian/Penjualan Aset Tetap
Pembelian/Penjualan Aset Lain-lain
Aset Dalam Penyelesaian
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Kenaikan (Penurunan) Pinjaman Pemerintah Pusat
Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Lain-lain
Kenaikan (Penurunan) Modal dan Cadangan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas


Kas dan Setara Kas Awal Periode
Kas dan Setara Kas Akhir Periode - -

*) Hilangkan yang tidak sesuai


------ CONTOH FORMAT ---------------------------------- Lampiran 4
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ...........................


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS AUDITED/UNAUDITED *)
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
Kekayaan
Kekayaan Penyertaan
U r ai a n Pemerintah Pusat Cadangan Tujuan Cadangan Umum Saldo Laba Ditahan Jumlah
Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat
ybd. Statusnya
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo 1 Januari 2015

Koreksi saldo awal laba rugi tahun 2015


Koreksi audit
Mutasi tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2015

Koreksi saldo awal laba rugi tahun 2016


Koreksi audit
Mutasi tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2016
*) Hilangkan yang tidak sesuai
Lampiran 5 / Halaman 1 - 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
------------- CONTOH FORMAT HARUS SEPERTI INI, UNTUK RUMUS TOLONG DITELITI KEMBALI DENGAN APLIKASI PERHITUNGAN---------------------
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
KAB/KOTA ……………………………..
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MENURUT BPPSPAM TAHUN 2017

NO. INDIKATOR RUMUS Penilaian Bobot Nilai Hasil

I. ASPEK KEUANGAN
1a. ROE Laba (Rugi) Bersih setelah Pajak (1.155.767.146,66)
-------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = (208,55) 0,055 1 0,055
Jumlah Ekuitas 554.180.900,00
1b. Rasio Operasi Biaya Operasi 6.101.593.058
-------------------------------------------------------------------- ----------------------------- = 0,83 0,055 3 0,165
Pendapatan Operasi 7.321.583.814
2a Cash Ratio Kas+Setara Kas 1.559.696.920
-------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 7.412,25 0,055 5 0,275
Utang Lancar 21.042.150

Jumlah Penerimaan Rek Air 4.608.966.876,00


2b Efektifitas Penagihan -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 83,88 0,055 3 0,165
Jumah Rekening Air 5.494.551.397,00
3 Solvabilitas Total Aktiva 12.554.107.919,20
-------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 104,62 0,030 2 0,060
Total Utang 11.999.927.019,27
II. ASPEK PELAYANAN
Jumlah Penduduk Terlayani 59.790,00
1 Cakupan Pelayanan Teknis -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 32,57 0,050 2 0,100
Jumlah Penduduk wilayah pelayanan 183.581,00
Jmh Pelanggan thn ini - pelanggan thn lalu 1.643,00
2 Pertumbuhan Pelanggan -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 22,37 0,050 5 0,250
pelanggan tahun lalu 7.346,00
Jumlah Pengaduan Selesai Ditangani 112,00
3 Tingkat Penyelesaian Aduan -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 82,35 0,025 5 0,125
Jumlah Pengaduan 136,00
JumlahUji Kualitas Yg Memenuhi syarat 2,00
4 Kualitas Air Pelanggan -------------------------------------------------------------------- ----------------------------- x 100 % = 33,33 0,075 2 0,150
Jumlah yang Diuji 6,00
Jmh Air Yang Terjual Domestik Setahun/12 245.831,00
5 Konsumsi Air Domestik -------------------------------------------------------------------- ----------------------------- 2,33 0,050 1 0,050
Jumlah Pelanggan Domestik 8.800,00

Jumlah Nilai yang di Peroleh 1,40


Lampiran 5 / Halaman 2 - 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KAB/KOTA ……………………………..
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MENURUT BPPSPAM TAHUN 2017

NO. INDIKATOR RUMUS Penilaian Bobot Nilai Hasil

III ASPEK OPERASI


Volume Produksi Riil (m3) 179,38
1 Effisiensi Produksi -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 66,44 0,070 2 0,140
Kapasitas terpasang (m3) 270,00

Distribusi Air - Air Terjual 2.306.455,00


2 Tingkat Kehilangan Air -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 48,41 0,070 1 0,070
Distribusi Air 4.764.873,00

Waktu Distribusi Air Ke pelggan 1 thn 3.531,00


3 Jam Operasi Layanan -------------------------------------------------------------------- ----------------------------- 9,67 0,080 1 0,080
365 hari 365,00
Jmh Pelanggan dilayani dgn tekanan> 0,7Bar 1.247,00
4 Tekanan Air Samb Pelanggan -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 14,17 0,065 1 0,065
Jumlah Pelanggan 8.800,00

Jumlah Meter Yg diganti/dikalibrasi tahun ybs 462,00


5 Penggantian Meter Air -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 5,25 0,065 2 0,130
Jumlah Pelanggan 8.800,00

IV ASPEK SDM
Jumlah Pegawai 109,00
1 Rasio Jmh Pegawai / 1000 -------------------------------------------------------------------- x 1.000 = ----------------------------- x 1.000 = 12,39 0,070 2 0,140
pelanggan Jumlah Pelanggan 8.800

Jumlah Pegawai Yg Ikut Diklat 12,00


2 Ratio Diklat Pegawai / -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 11,01 0,040 1 0,040
Peningkatan Kompetensi Jumlah Pegawai 109

Biaya Diklat 15.326.700,00


3 Biaya Diklat Terhadap Biaya -------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 0,56 0,040 1 0,040
Pegawai Biaya Pegawai 2.746.409.774,00

Jumlah Nilai yang di Peroleh 2,10

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MENURUT BPPSPAM : SAKIT *)

*) Penilaian kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan yang unaudited atau audited.
Lampiran 6.1
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KAB/KOTA .............................
PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN BUKU 2017

No NILAI KINERJA PENJELASAN


1 KLASIFIKASI KINERJA NILAI
ASPEK PERHITUNGAN KINERJA
NILAI KINERJA KINERJA
> 75 BAIK SEKALI KEUANGAN = Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot
> 60-75 BAIK Maksimum nilai
> 45-60 CUKUP
> 30-45 KURANG = - x 45 = 0
<= 30 TIDAK BAIK 60

OPERASIONAL = Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot


Maksimum nilai
2 PENILAIAN KINERJA
= 0 x 40 = 0,00
JUMLAH MAKSIMUM 47
ASPEK BOBOT INDIKATOR NILAI
KEUANGAN 45 10 60 ADMINISTRASI = Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot
OPERASIONAL 40 10 47 Maksimum nilai
ADMINISTRASI 15 10 36
100 30 143 = 0 x 15 = 0,00
36
NILAI KINERJA = 0,00
KINERJA …………..*)
*) Penilaian kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan yang unaudited atau audited.
Lampiran 6.2 / Halaman 1 - 3
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KAB/KOTA ....................................
PERHITUNGAN DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN BUKU 2017 DAN 2016

TAHUN BUKU 2017 TAHUN BUKU 2016


NO. INDIKATOR RUMUS (Tahun Ini) (Tahun Ini)
Penilaian Bobot Nilai Penilaian Bobot Nilai
I. ASPEK KEUANGAN
1. Rasio Laba terhadap Aktiva Laba sebelum Pajak
Produktif ………………………………………………………………………………….
x 100 %
Aktiva Produktif

1.a. Peningkatan Rasio Laba Rasio Laba thd Aktiva Produktif thn ini - Rasio
terhadap Aktiva Produktif Laba thd Aktiva Produktif thn lalu

2 Rasio Laba terhadap Laba sebelum Pajak


Penjualan ------------------------------------------------------- x 100 %
Penjualan

2.a. Peningkatan Rasio Laba Rasio Laba thd Penjualan thn ini - Rasio
terhadap Penjualan
Laba terhadap Penjualan thn lalu

3. Rasio Aktiva Lancar Aktiva Lancar


terhadap Utang Lancar. -------------------------------------------------------
Utang Lancar

4. Rasio Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang


terhadap Ekuitas -------------------------------------------------------
Ekuitas

5. Rasio Total Aktiva Total Aktiva


terhadap Total Utang -------------------------------------------------------
Total Utang

6. Rasio Biaya Operasi Biaya Operasi


terhadap Pendapatan Operasi -------------------------------------------------------
Pendapatan Operasi

7. Rasio Laba Operasi sebelum Laba Operasi sebelum


Biaya Penyusutan terhadap Biaya Penyusutan
Angsuran Pokok dan Bunga -------------------------------------------------------
Jatuh Tempo. (Angsuran Pokok + Bunga)
jatuh Tempo

8. Rasio Aktiva Produktif Aktiva Produktif


terhadap Penjualan Air -------------------------------------------------------
Penjualan Air

9. Jangka Waktu Penagihan Piutang Usaha


Piutang -------------------------------------------------------
Jumlah Penjualan per hari

Rekening Tertagih
10. Efektifitas Penagihan ------------------------------------------------------- x 100 %
Penjualan Air

Jumlah Nilai yang di Peroleh - -


- -
NILAI KINERJA ASPEK KEUANGAN ----------------
x 45 = - ----------------
x 45 = -
60 60
Lampiran 6.2 / Halaman 2 - 3
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
KAB/KOTA ....................................
PERHITUNGAN DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN BUKU 2016 DAN 2015

TAHUN BUKU 2016 TAHUN BUKU 2015


NO. INDIKATOR RUMUS (Tahun Ini) (Tahun Ini)
Penilaian Bobot Nilai Penilaian Bobot Nilai
II. ASPEK OPERASIONAL.
Jumlah Penduduk Terlayani
1.a Cakupan Pelayanan. ------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah Penduduk

1.b Peningkatan Cakupan Cakupan Pelayanan Tahun ini —


Pelayanan Cakupan Pelayanan Tahun Lalu

2. Kualitas Air Distribusi Kualitas Air :


- Memenuhi syarat air minum

3. Kontinuitas Air Kontinuitas Air :


- Semua Pelanggan mendapat
aliran air 24 jam

Kapasitas Produksi
4. Produktifitas Pemanfaatan ------------------------------------------------------- x 100 %
Instalasi Produksi. Kapasitas terpasang

Jumlah m3 air yang didistribusikan -


(kurang) air Terjual
5.a Tingkat Kehilangan Air ------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah m3 air yang di
didistribusikan

5.b Penurunan Tingkat Rasio Tahun ini — Rasio Tahun Lalu


Kehilangan Air

Jumlah Pelanggan yang meter


airnya ditera
6. Peneraan Meter ------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah seluruh Pelanggan

7. Kecepatan Penyambungan <= 6 Hari Kerja


Baru. > 6 Hari Kerja
Jumlah Pengaduan yang telah
selesai ditangani
8. Kemampuan Penanganan ------------------------------------------------------- x 100 %
Pengaduan rata-rata perbulan Jumlah seluruh Pengaduan

9. Kemudahan Pelayanan. Tersedianya service point diluar


Kantor Pusat.
Jumlah Karyawan
10. Rasio Karyawan per 1.000 ------------------------------------------------------- x 1.000 =
Pelanggan Jumlah Pelanggan
Jumlah Nilai yang di Peroleh - -
- -
NILAI KINERJA ASPEK OPERASIONAL --------------
x 40 = - --------------
x 40 = -
47 47
Lampiran 6.2 / Halaman 3 - 3
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
KAB/KOTA ....................................
PERHITUNGAN DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN BUKU 2016 DAN 2015

TAHUN BUKU 2016 TAHUN BUKU 2015


NO. INDIKATOR RUMUS (Tahun Ini) (Tahun Ini)
Penilaian Bobot Nilai Penilaian Bobot Nilai

III. ASPEK ADMINISTRASI.


1. Rencana Jangka Panjang Sepenuhnya dipedomani
(Corporate Plan) Dipedomani sebagian
Memiliki, belum dipedomani
Tidak memiliki

2. Rencana Organisasi dan


Uraian Tugas

3. Prosedur Operasi Standar


(SOP)

4. Gambar Nyata Laksana


(As Built Drawing)

5. Pedoman Penilaian Kerja


Karyawan

6. Rencana Kerja dan Anggaran


Perusahaan (RKAP)

7. Tertib Laporan Internal

8. Tertib Laporan Eksternal

9. Opini Auditor Independen

10. Tindak Lanjut Hasil


Pemeriksaan Tahun Terakhir

Jumlah Nilai yang di Peroleh - -


- -
NILAI KINERJA ASPEK ADMINISTRASI ----------------
x 15 = - ----------------
x 15 = -
36 36
------ CONTOH FORMAT---------------------------------- Lampiran 7
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA …………………………
PENDAPATAN, TARIF DAN PEMAKAIAN RATA-RATA

I. PENDAPATAN AIR = Rp -
a.Harga Air Rp
b.Lainnya (Adm,Sewa Meter) Rp

Terdiri atas:
a. Pelanggan Domestik
Rumah Tangga:
Kelompok 1 - M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Kelompok 2 - M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Sub Jumlah Pelanggan Domestik - M3 = Rp -
b. Pelanggan Non Domestik
Sosial M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Niaga M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Industri M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Pelabuhan - M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Sub Jumlah Pelanggan Non Domestik - M3 = Rp -

Jumlah - M3 = Rp -
Catatan: Kelompok Pelanggan Disesuaikan dengan SK Tarif yang Berlaku

II. TARIF RATA-RATA (Rp/M3)


Tarif air rata-rata Rp - / - = #DIV/0!

III. PEMAKAIAN RATA-RATA


a. Pelanggan Domestik
Rumah Tangga:
Kelompok 1 - M3/ - Jumlah Pelanggan = #DIV/0!
Kelompok 2 - M3/ - Jumlah Pelanggan = #DIV/0!
Sub Jumlah Pelanggan Domestik - M3/ -
b. Pelanggan Non Domestik
Sosial - M3/ - Jumlah Pelanggan = #DIV/0!
Niaga - M3/ - Jumlah Pelanggan = #DIV/0!
Industri - M3/ - Jumlah Pelanggan = #DIV/0!
Pelabuhan - M3/ - Jumlah Pelanggan = #DIV/0!
Sub Jumlah Pelanggan Non Domestik - M3/ -
Jumlah - M3/ -

Jumlah pemakaian rata-rata per pelanggan tiap tahun = #DIV/0! (M3/Pelanggan/Tahun)


Jumlah pemakaian rata-rata per pelanggan tiap bulan = #DIV/0! (M3/Pelanggan/Bulan)
Jumlah pemakaian rata-rata pelanggan Rumah Tangga/Domestik tiap tahun = #DIV/0! (M3/Pelanggan RT/Tahun)
Jumlah pemakaian rata-rata pelanggan Rumah Tangga/Domestik tiap bulan = #DIV/0! (M3/Pelanggan RT/Bulan)
Jumlah pemakaian rata-rata tiap orang tiap tahun (jumlah pelanggan RT dibagi 6) = #DIV/0! (M3/Orang/Tahun)
Jumlah pemakaian rata-rata tiap orang (untuk pelanggan RT) tiap hari = #DIV/0! (Liter/Orang/Hari)
------ CONTOH FORMAT ---------------------------------- Lampiran 8
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA ……………………
STRUKTUR HARGA POKOK
(Full Cost Recovery)

BEBAN USAHA/OPERASIONAL
Beban Pegawai Rp 0,00
Beban Listrik Rp 0,00
Beban BBM Rp 0,00
Beban Pemakaian Bahan Kimia Rp 0,00
Beban Pembelian Air Curah Rp 0,00
Beban Pemeliharaan Rp 0,00
Beban Pemakaian Bahan Pembantu Rp 0,00
Beban ATK dan Barang Cetakan Rp 0,00
Beban Kantor Rp 0,00
Beban Promosi Rp 0,00
Beban Pinjaman Rp 0,00
Beban Pajak dan Retribusi Rp 0,00
Beban Penyisihan Piutang Rp 0,00
Beban Penyusutan Rp 0,00
Kerugian Penurunan Nilai Rp 0,00
Beban Usaha Lainnya Rp 0,00
JUMLAH BEBAN USAHA/OPERASIONAL Rp 0,00

HARGA POKOK AIR = Jumlah Beban Usaha = Rp 0,00


Jumlah Produksi – (%NRW*Jumlah Produksi) *) 0,00

= Rp #DIV/0!

*) Persentase NRW diisikan dengan NRW distribusi rill dengan nilai maksimal 20%
------ CONTOH FORMAT ------- Lampiran 9
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA......................


RINCIAN BEBAN BERDASARKAN FUNGSI BEBAN
TAHUN 2017
No. URAIAN JUMLAH
I BEBAN USAHA/OPERASIONAL
Beban Instalasi Sumber/Pompa
- Beban Pegawai Sumber/Pompa -
- Beban Bahan Bakar -
- Beban Listrik -
- Beban Pemeliharaan -
- Rupa-Rupa Beban Instalasi Sumber/Pompa -
- Beban Air Baku -
- Beban Penyusutan Sumber/Pompa -
Jumlah Beban Instalasi Sumber/Pompa -

Beban Instalasi Pengolahan


- Beban Pegawai -
- Beban Bahan Pembantu -
- Beban Pembelian Bahan Kimia -
- Beban Pembelian Air Curah -
- Beban Listrik -
- Beban Bahan Bakar -
- Beban Pemeliharaan Inst. Pengolah. Air -
- Rupa-Rupa Beban Instalasi Pengolahan Air -
- Beban Penyusutan Inst. Pengolahan Air -
Jumlah Beban Instalasi Pengolahan -

Beban Instalasi Trans./Distr.


- Beban Pegawai Transmisi/Distribusi -
- Beban Bahan -
- Beban Listrik -
- Beban Bahan Bakar -
- Beban Pemeliharaan Inst. Trans/Distr. -
- Rupa-rupa Beban Operasi -
- Beban Penyusutan Inst. Trans/Distr. -
Jumlah Beban Instalasi Transmisi/Distribusi -

Beban Administrasi dan Umum


- Beban Pegawai -
- Beban Kantor -
- Beban Hubungan Langganan -
- Beban Penelitian dan Pengembangan -
- Beban Keuangan / Beban Htg Jk. Pjg. -
- Beban Pemeliharaan -
- Beban Penyisihan Piutang Usaha -
- Beban Amortisasi -
- Rupa-rupa Beban Umum -
- Peny. Inst. Non Pabrik -
Jumlah Beban Administrasi dan Umum -
TOTAL BEBAN OPERASIONAL/USAHA -
Lampiran 10
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA ……………….
DATA PRODUKSI AIR MINUM

Kapasitas produksi terpasang (kapasitas disain) - m3


Kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan *1) - m3 -/-
Kapasitas produksi riil - m3
Kapasitas produksi menganggur (idle) *2) - m3 -/-
Jumlah volume produksi 2016 (riil) - m3
Kehilangan produksi (NRW Produksi) *3) - m3 -/-
Jumlah volume Distribusi - m3
Air yang terjual tahun 2016 - m3 -/-

Air Tanpa Rekening/ Kebocoran (NRW Distribusi) *4) - m3

% Kebocoran Air dari Produksi ke Distribusi 0,00 %


( Volume Produksi – Volume Distribusi/Volume Produksi)

% Kebocoran Air dari Distribusi ke Keran Pelanggan 0,00 %


( Volume Distribusi – Volume Terjual/Volume Distribusi)

* 1) Penyebab kapasitas terpasang tetapi tidak dapat digunakan:


1.1 Instalasi pengolahan air rusak berat
1.2 Tidak ada sumber air
1.3 Debit sumber air menurun
1.4 Keterbatasan pompa
1.5 Keterbatasan listrik
1.6 Lainnya, sebutkan …………………..

* 2) Penyebab kapasitas produksi menganggur:


2.1 Pelanggan tidak ada
2.2 Jaringan pipa belum ada
2.3 Jaringan pipa yang ada rusak berat
2.4 Keterbatasan pompa
2.5 Keterbatasan listrik
2.6 Air tanah sebagian penduduk cukup baik
2.7 Lainnya, sebutkan …………………..

*3) Penyebab Kehilangan Air Produksi:


3.1 Pembersihan sedimentasi
3.2 Pencucian Filter
3.3 Air Masih Keruh
3.4 Lainnya, sebutkan …………………..

* 4) Penyebab Kebocoran Air Distribusi:


4.1 Water meter pelanggan rusak
4.2 Instalasi distribusi rusak berat
4.3 Pencurian air
4.4 Administrasi/kesalahan catat meter
4.5 Water meter induk tidak berfungsi
4.6 Pemakaian sendiri
4.7 Lainnya, sebutkan …………………..

*) Diisi dengan yang sesuai, yang tidak sesuai dihilangkan


Lampiran 11
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA …………..
ASPEK TEKNIS DAN MANAJERIAL

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum : Ada/Tidak Ada *)


Corporate Plan : Ada/Tidak Ada *)
Dukungan 100% Akses Air Minum : Siap/Tidak *)
Manajemen aset : Baik/Tidak Baik *)
Kebijakan Manajemen aset : Ada/Tidak *)
Capaian 3K:
Kualitas : Air Minum/Air Bersih *)
Kuantitas : Memenuhi/Tidak Memenuhi *)
Kontinuitas : Memenuhi/Tidak Memenuhi *)
Pengawasan Kualitas Air Minum : Memadai/Belum Memadai *)
Ketersediaan Air Baku : : Tersedia/Tidak Tersedia *)
Jenis Air Baku : Sungai/Rawa/Danau/Mata Air/Air Tanah (Bor)/Air Hujan *)
Intake : ...Unit (kondisi intake yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
Pengaliran air baku ke IPA : Gravitasi/Pompa/Campuran *)
Ketersediaan/Debit Air Baku saat ini : ....liter/detik
Penggunaan Debit Air Baku saat Ini (kapasitas yg dimanfaatkan pada lampiran 10) : ....liter/detik
Kebutuhan/Debit Air Baku di masa mendatang (2019) : ....liter/detik
Pola Pengolahan Air Baku : Produksi/Tidak Produksi/Air Curah/Campuran *)
IPA A : ....liter/detik (kondisi IPA yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
IPA B : ....liter/detik (kondisi IPA yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
IPA C : ....liter/detik (kondisi IPA yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
IPA D : ....liter/detik (kondisi IPA yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
Dst :
Ketersediaan meter induk: : Intake: Ada Berfungsi /Ada Tidak Berfungsi/Tidak Ada/Sebagian Berfungsi *)
: Produksi: Ada Berfungsi/Ada Tidak Berfungsi/Tidak Ada/Sebagian Berfungsi *)
: Distribusi: Ada Berfungsi/Ada Tidak Berfungsi/Tidak Ada/Sebagian Berfungsi *)
Pompa: :
- Pompa Intake : ...Unit (kondisi pompa yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
- Pompa Produksi : ...Unit (kondisi pompa yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
- Pompa Distribusi : ...Unit (kondisi pompa yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
Sistem Distribusi : Gravitasi/Pompa/Campuran *)
Perpipaan: :
- Panjang Pipa Transmisi : ....M (kondisi pipa yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
- Panjang Pipa Distribusi : ....M (kondisi pipa yang tidak digunakan/rusak berat agar
dirinci sesuai tabel di kompilasi)
Reservoir: :
- Lokasi Reservoir .... Titik
- Jumlah : .... Unit (kondisi reservoir yang tidak digunakan/rusak berat
agar dirinci sesuai tabel di kompilasi)
- Kapasitas : .....M3
Kontribusi Fiskal/Laba PDAM
Pemerintah Pusat (PPh Ps 21,23,25 dan PPN) : Rp...........
Pemerintah Daerah
1.Pajak Air Permukaan : Rp...........
2.Pajak Air Tanah : Rp...........
3.Bagi Hasil Laba : Rp...........
*) Diisi dengan hal yang sesuai, yang tidak sesuai dihilangkan
------ SEBAGAI CONTOH SAJA----------------------------------
Lampiran 12
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA ………………
PENYERTAAN PEMERINTAH YANG BELUM DITETAPKAN STATUSNYA

Tahun Unit Eselon I Pemberi


No URAIAN Satuan Lokasi Nilai (Rp) Sumber Dana Kondisi
Perolehan Aset
A. On Balance Sheet
1 Instalasi Pengolahan Air A ...liter/detik Kota A 1999 60.000.000.000,00 APBN Ditjen Sumber Daya Air *)
2 Instalasi Pengolahan Air B ...liter/detik Kab. B 2000 10.000.000.000,00 APBD Tk I Dinas PU Provinsi *)
3 Jaringan Transmisi Distribusi ...M Kota C 2006 1.000.000.000,00 APBD Tk II Dinas PU Kab/Kota *)
4 Instalasi Pengolahan Air C Kota A 1999 10.000.000.000,00 APBN Ditjen Cipta Karya *)
5 …………………………
Jumlah
B. Off Balance Sheet
1 Instalasi Pengolahan Air A Kota A 1999 60.000.000.000,00 APBN Ditjen Sumber Daya Air *)
2 Instalasi Pengolahan Air B Kab. B 2000 10.000.000.000,00 APBD Tk I Dinas PU Provinsi *)
3 Jaringan Transmisi Distribusi Kota C 2006 1.000.000.000,00 APBD Tk II Dinas PU Kab/Kota *)
4 Instalasi Pengolahan Air C Kota A 1999 10.000.000.000,00 APBN Ditjen Cipta Karya *)
5 …………………………
Jumlah

*) Diisikan Baik & Dimanfaatkan atau


Baik Namun Tidak Dimanfaatkan atau
Rusak Namun Masih Dimanfaatkan atau
Rusak & Tidak Dimanfaatkan atau
Rusak Berat
Lampiran 13
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

SUBSIDI PEMERINTAH DAN HIBAH **)


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

Tahun
No URAIAN Lokasi Nilai (Rp) Sumber Dana Unit Eselon I Pemberi Aset Kondisi
Perolehan
A. PENYERTAAN MODAL DAERAH
1 Perda Nomor.... 2017 1.000.000.000,00 APBD Tunai *)
2 Perda Nomor.... 2016 IPA *)
3 Perda Nomor.... Dst...

B. SUBSIDI PEMERINTAH DAERAH **)


1 Belanja solar genset PDAM 2017 1.000.000.000,00 APBD
2 Subsidi tarif

C. HIBAH **)
1 Mobil tangki 2017 45.000.000,00 APBD *)
2 Jaringan 2016 2.000.000.000,00 PT X *)

*) Diisikan Baik & Dimanfaatkan atau


Baik Namun Tidak Dimanfaatkan atau
Rusak Namun Masih Dimanfaatkan atau
Rusak & Tidak Dimanfaatkan atau
Rusak Berat

**) Khusus Hibah dan Subsidi tahun 2017 saja


Lampiran 14
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA …………………..
RINGKASAN PENYELESAIAN UTANG

Tanggal Evaluasi oleh Auditor : 31 Desember 2017


Tanggal cut off date :
Per cut off date
Jumlah utang Pokok :
Jumlah utang non Pokok :
Jumlah utang : Rp. -

Per 31/12/2017
Jumlah utang Pokok :
Jumlah utang non Pokok :
Jumlah utang : Rp. -

Kondisi terakhir penyelesaian utang : (Lancar, Menunggak, Ditangani PUPN, Belum Ada Realisasi
Penyertaan Modal atas Utang dsb)
Penutupan Pinjaman
Pencatatan pada Penyertaan
Lampiran 15
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)


KABUPATEN/KOTA …………
KERJA SAMA OPERASIONAL PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan Usaha
Lampiran individual ini bisa diperbanyak sesuai dengan banyaknya Perjanjian kerjasama
Nomor dan Tanggal Perjanjian :
Berlaku :
Nama dan Alamat Perusahaan Investor :

Asal Negara :
Nilai Investasi:
-        Nilai investasi keseluruhan : Rp………………………
-        Nilai investasi s/d 2014 (realisasi) : Rp………………………
-        Nilai investasi s/d 2013 (realisasi) : Rp………………………
-        Nilai investasi s/d 2012 (realisasi) : Rp………………………

Hak Investor : Kewajiban Investor

Yang Belum Terpenuhi : Yang Belum Terpenuhi

Hak PDAM : : Kewajiban PDAM :

Yang Belum Terpenuhi Yang Belum Terpenuhi

Klausul yang menguntungkan PDAM : Klausul yang merugikan PDAM:

Dampak terhadap PEMDA : Positif:

: Negatif:

Dampak terhadap PDAM : Positif :

: Negatif :

Dampak terhadap Masyarakat : Positif :

: Negatif :

Kesimpulan Auditor: :

Saran Auditor: :
Lampiran 18/23 - 21

PENYALURAN HIBAH PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA


No Nama Pemerintah Daerah No Nama Pemerintah Daerah No Nama Pemerintah Daerah
1 Kab. Langkat 36 Kota Samarinda 71 Kab. Bolaang Mongondow
2 Kab. Minahasa 37 Kab. Maros 72 Kab. Aceh Tengah
3 Kab. Agam 38 Kota Pekanbaru 73 Kab. Aceh Tamiang
4 Kab. Wajo 39 Kab. Lahat 74 Kab. Aceh Selatan
5 Kab. Pasuruan 40 Kab. Subang 75 Kota Langsa
6 Kab. Belitung 41 Kota Bengkulu 76 Kab. Padang Pariaman
7 Kab. Tanggamus 42 Kab. Aceh Tenggara 77 Kab. Kuningan
8 Kota Bandar Lampung 43 Kab. Enrekang 78 Kab. Bengkulu Selatan
9 Kota Denpasar 44 Kab. Lombok Tengah 79 Kab. Batanghari
10 Kab. Ngawi 45 Kab. Ogan Komering Ulu 80 Kab. Sidenreng Rappang
11 Kab. Pati 46 Kab. Lumajang 81 Kab. Banggai
12 Kab. Buton 47 Kab. Tanah Datar 82 Kota Tanjung Balai
13 Kab. Bungo 48 Kab. Bone 83 Kab. Tulungagung
14 Kab. Jayapura 49 Prov. Kepulauan Riau 84 Kab. Ponorogo
15 Kota Kendari 50 Kab. Muna 85 Kab. Tangerang
16 Kab. Jembrana 51 Kab. Bulukumba 86 Kab. Simalungun
17 Kab. Lebak 52 Kab. Sumedang 87 Kota Pangkal Pinang
18 Kab. Bangli 53 Kab. Bangka 88 Kab. Sinjai
19 Kota Jambi 54 Kab. Dairi 89 Kab. Kediri
20 Kota Banda Aceh 55 Kab. Kampar 90 Kab. Merangin
21 Kab. Rejang Lebong 56 Kab. Pangkajene Kepulauan 91 Kota Pematang Siantar
22 Kab. Probolinggo 57 Kab. Takalar 92 Kab. Blitar
23 Kota Bitung 58 Kota Binjai 93 Kab. Cirebon
24 Kota Makassar 59 Kab. Semarang 94 Kab. Karo
25 Kab. Ciamis 60 Kab. Kerinci 95 Kab. Bengkalis
26 Kab. Lamongan 61 Kab. Gresik 96 Kab. Kubu Raya
27 Kab. Manokwari 62 Kota Manado 97 Kab. Majalengka
28 Kota Sukabumi 63 Kab. Poso 98 Kab. Jeneponto
29 Kab. Lampung Selatan 64 Kab. Polewali Mandar 99 Kab. Indragiri Hulu
30 Kab. Donggala 65 Kab. Asahan 100 Kota Parepare
31 Kab. Tana Toraja 66 Kab. Barru 101 Kab. Bima
32 Kab. Pinrang 67 Kota Blitar 102 Kab. Aceh Barat
33 Kab. Majene 68 Kota Semarang 103 Kab. Konawe
34 Kota Surakarta 69 Kota Bandung
35 Kota Palembang 70 Provinsi Sumatera Utara

PENGHAPUSAN MUTLAK UTANG PDAM


No Nama Pemerintah Daerah No Nama Pemerintah Daerah
1 Kota Gorontalo 21 Kota Sawahlunto
2 Kabupaten Kupang 22 Kabupaten Gowa
3 Kabupaten Pamekasan 23 Kota Solok
4 Kabupaten Jember 24 Kabupaten Mamuju
5 Kabupaten Cilacap 25 Kabupaten Pasaman
6 Kabupaten Madiun 26 Kabupaten Sragen
7 Kabupaten Bojonegoro 27 Kota Padang Panjang
8 Kabupaten Gianyar 28 Kabupaten Mojokerto
9 Kota Pekalongan 29 Kabupaten Wonosobo
10 Kota Tebing Tinggi 30 Kabupaten Bekasi
11 Kabupaten Purwakarta 31 Kota Banjarmasin
12 Kabupaten Karawang 32 Kabupaten Rembang
13 Kabupaten Klungkung 33 Kabupaten Tabanan
14 Kabupaten Bangkalan 34 Kabupaten Sleman
15 Kabupaten Purbalingga 35 Kabupaten Grobogan
16 Kabupaten Magetan 36 Kota Ternate
17 Kabupaten Karangasem 37 Kabupaten Jombang
18 Kabupaten Blora 38 Kabupaten Banjar
19 Kabupaten Sukabumi 39 Kota Palopo
20 Kota Sibolga
LAMPIRAN 16/1 - 9
PETUNJUK PERHITUNGAN NILAI KERJA PDAM BERDASARKAN KEPMENDAGRI NOMOR 47 TAHUN 1999

No Uraian Penilaian Penjelasan


1 2 3 4
I ASPEK KEUANGAN
1 Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif
Laba Sebelum Pajak x 100% > 10% =5 Laba Sebelum Pajak = Pendapatan Operasi (Pendapatan Penjualan Air+Pendapatan Non
Aktiva Produktif > 7% - 10% =4 Air)+Pendapatan Non Operasi-Biaya Operasi (Biaya Langsung+Biaya
> 3% - 7% =3 Administrasi dan Umum)-Biaya Non Operasi
> 0% - 3% =2 Aktiva Produktif = Aktiva Lancar+Investasi Jangka Panjang+Aktiva Tetap (Nilai Buku), tidak
<= 0% =1 termasuk Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian

Bonus :
Rasio Laba Thd Aktiva Produktif Tahun ini - > 12 % =5 Peningkatan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif Tahun ini dibanding Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif
Rasio Laba Thd Aktiva Produktif Tahun lalu > 9% - 12% =4 Tahun Lalu
> 6% - 9% =3
> 3% - 6% =2
> 0% - 3% =1

2 Rasio Laba Terhadap Penjualan


Laba Sebelum Pajak x 100% > 20% =5 Laba Sebelum Pajak = Pendapatan Operasi (Pendapatan Penjualan Air+Pendapatan Non
Penjualan > 14% - 20% =4 Air)+Pendapatan Non Operasi-Biaya Operasi (Biaya Langsung+Biaya
> 6% - 14% =3 Administrasi dan Umum)-Biaya Non Operasi
> 0% - 6% =2 Pendapatan Operasi = Pendapatan Penjualan Air+Pendapatan Non Air
<= 0% =1 Pendapatan Penjualan Air terdiri dari Harga Air, Jasa Administrasi, Sewa Meter, Pendapatan
Penjualan Air Lainnya

Pendapatan Non Air terdiri dari Sambungan Baru, Denda Administrasi dan lain-lain
Bonus :
Rasio Laba Thd Penjualan Tahun ini - > 12 % =5 Peningkatan Rasio Laba terhadap Penjualan Air Tahun ini dibanding Rasio Laba terhadap Penjualan Air Tahun
Rasio Laba Thd Penjualan Tahun lalu > 9% - 12% =4 Lalu
> 6% - 9% =3
> 3% - 6% =2
> 0% - 3% =1

3 Rasio Aktiva Lancar Thd Utang Lancar


Aktiva Lancar > 1,75-2,00 =5 Aktiva Lancar = Aktiva yang tingkat likuiditasnya paling lama 1 (satu) tahun
Utang Lancar > 1,50-1,75 atau > 2,00-2,30 =4 Aktiva lancar terdiri dari Kas dan Bank, Investasi Jangka Pendek, Piutang Usaha, Piutang Lain-
> 1,25-1,50 atau > 2,30-2,70 =3 Lain, Persediaan, Pembayaran Dimuka, Aktiva Lancar Lainnya
> 1,00-1,25 atau > 2,70-3,00 =2
<= 1,00 atau > 3,00 =1 Utang Lancar = Kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun
Utang lancar terdiri dari Utang Usaha, Utang Lainnya, Biaya yang belum dibayar, Pendapatan
diterima dimuka, Pinjaman Jangka Pendek, Utang Pajak, Bagian Utang
Jangka Panjang yang akan jatuh tempo, Titipan Retribusi, Kewajiban
Jangka Pendek Lainnya

4 Rasio Hutang Jangka Panjang


Hutang Jangka Panjang <= 0,5 =5 Utang Jangka Panjang = Kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu)
Ekuitas > 0,5 - 0,7 =4 tahun
> 0,7 - 0,8 =3 Utang Jangka Panjang terdiri dari Pinjaman Pemerintah Pusat, Pinjaman Luar Negeri, Kredit
> 0,8 - 1,0 =2 Bank Jangka Panjang
> 1,0 =1 Ekuitas = Modal dan Cadangan terdiri dari Penyertaan Pemerintah yang belum
ditetapkan statusnya, Kekayaan Pemda yang dipisahkan, Penyertaan
Pemerintah Pusat, Modal Hibah, Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap,
Cadangan Tujuan, Cadangan Umum, Laba yang belum dibagikan
(Akumulasi Kerugian), Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Modal dan Cadangan terdiri dari Penyertaan LAMPIRAN
Pemerintah16/2
yang- 9belum
No Uraian Penilaian ditetapkan Penjelasan
statusnya, Kekayaan Pemda yang dipisahkan, Penyertaan
Pemerintah Pusat, Modal Hibah, Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap,
1 2 3 4
Cadangan Tujuan, Cadangan Umum, Laba yang belum dibagikan
(Akumulasi Kerugian), Laba (Rugi) Tahun Berjalan

5 Rasio Total Aktiva Thd Total Utang


Total Aktiva > 2,0 =5 Total Aktiva = Aktiva Lancar+Investasi Jangka Panjang+Aktiva Tetap (Nilai
Total Utang > 1,7 - 2,0 =4 Buku)+Aktiva Lain-lain
> 1,3 - 1,7 =3 Total Utang = Utang lancar+Utang Jangka Panjang+Utang Lain-Lain
> 1,0 - 1,3 =2
< = 1,0 =1

6 Rasio Biaya Operasi Thd Pendapatan Operasi


Biaya Operasi < = 0,5 =5 Biaya Operasi = Biaya langsung + Biaya Administrasi dan Umum
Pendapatan Operasi > 0,5 - 0,65 =4 Biaya Langsung, terdiri dari Biaya Sumber Air, Biaya Pengolahan Air, Biaya Transmisi dan Distribusi
> 0,65 - 0,85 =3
> 0,85 - 1,0 =2
> 1,0 =1 Biaya Administrasi dan Umum terdiri dari
Biaya Pegawai, Biaya Kantor, Biaya Hubungan Langganan, Biaya
Penelitian dan Pengembangan, Biaya Keuangan, Biaya Pemeliharaan,
Biaya Penyisihan/Penghapusan Piutang, Rupa-rupa Biaya Umum, Biaya
Penyusutan dan Amortisasi Instalasi Non Pabrik Air

Pendapatan Operasi = Pendapatan Penjualan Air + Pendapatan Non Air


Pendapatan Penjualan Air terdiri dari Harga Air, Jasa Administrasi, Sewa Meter, Pendapatan
Penjualan Air Lainnya

Pendapatan Non Air terdiri dari Sambungan Baru, Sewa Instalasi, Denda dll

7 Rasio Laba Operasi Sebelum Penyusutan Thd


Angsuran Pokok & Bunga Jatuh Tempo > 2,0 =5 Laba Operasi sebelum Penyusutan= Pendapatan Operasi (Pendapatan Penjualan Air dan Non Air)- Biaya
Laba (Rugi) Operasi Sebelum Penyusutan > 1,7 - 2,0 =4 Operasi sebelum Biaya Penyusutan (Biaya Langsung + Biaya
(Angsuran Pokok & Bunga) Jatuh Tempo > 1,3 - 1,7 =3 Administrasi dan Umum sebelum Biaya Penyusutan)
> 1,0 - 1,3 =2
< =1,0 =1 Angsuran Pokok, adalah Angsuran Pokok Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo termasuk tunggakan
Bunga jatuh tempo, adalah kewajiban pembayaran bunga utang jangka panjang termasuk tunggakan
Catatan: apabila tidak memiliki utang yang berbeban bunga dan mengalami laba maka dinilai 5. Namun apabila
tidak memiliki utang yang berbeban bunga dan mengalami rugi maka dinilai 1

8 Rasio Aktiva Produktif Thd Penjualan Air


Aktiva Produktif < =2 =5 Aktiva Produktif = Aktiva Lancar+Investasi Jangka Panjang+Aktiva Tetap (Nilai Buku), tidak
Penjualan Air >2-4 =4 termasuk Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian
>4-6 =3 Pendapatan Penjualan Air terdiri dari Harga Air, Jasa Administrasi, Sewa Meter, Pendapatan
>6-8 =2 Penjualan Air Lainnya
>8 =1

9 Jangka Waktu Penagihan Piutang


Piutang Usaha <= 60 =5 Piutang Usaha = Piutang Air+Piutang Non Air+Piutang ragu-ragu-Penyisihan Piutang Usaha
Jumlah Penjualan Per Hari > 60 - 90 =4 Jumlah Penjualan per hari = Pendapatan Operasi/360
> 90 - 150 =3
> 150 - 180 =2 Pendapatan Operasi= Pendapatan Penjualan Air + Pendapatan Non Air
> 180 =1 Pendapatan Penjualan Air terdiri dari Harga Air, Jasa Administrasi, Sewa Meter, Pendapatan
Penjualan Air Lainnya
Pendapatan Non Air terdiri dari Sambungan Baru, Denda Administrasi dll
LAMPIRAN 16/3 - 9
No Uraian Penilaian Penjelasan
1 2 3 4
10 Efektifitas Penagihan
Rekening Tertagih x 100% > 90% =5 Rekening Tertagih = Jumlah Penerimaan dari Rekening Penjualan Air yang diterbitkan selama
Penjualan Air > 85% - 90% =4 1 (satu) tahun buku
> 80% - 85% =3 Pendapatan Penjualan Air terdiri dari Harga Air, Jasa Administrasi, Sewa Meter, Pendapatan
> 75% - 80% =2 Penjualan Air Lainnya
<= 75% =1

II ASPEK OPERASIONAL
1 Cakupan Pelayanan
Jumlah Penduduk Terlayani x 100% KOTA KABUPATEN Jumlah Penduduk terlayani adalah jumlah orang yang sudah mendapat pelayanan air bersih di
Jumlah Penduduk > 80% = 5 > 60% =5 wilayah administratif daerah Kabupaten/Kota pemilik PDAM
> 60% - 80% = 4 > 45% - 60% =4
> 40% - 60% = 3 > 30% - 45% =3 Asumsi jumlah orang untuk setiap sambungan:
> 20% - 40% = 2 > 15% - 30% =2 - Sambungan Rumah = 6 orang
<= 20% = 1 <= 15% =1 - Kran Umum/Hidran Umum = 100 orang
Catatan: PDAM dapat menggunakan asumsi lain yang sesuai dan akurat

Jumlah Penduduk adalah jumlah penduduk dalam wilayah administratif daerah


Kabupaten/Kota pemilik PDAM

Bonus :
Cakupan Pelayanan Tahun ini - KOTA KABUPATEN Peningkatan Cakupan Pelayanan Tahun ini dibandingkan cakupan pelayanan tahun lalu
Cakupan Pelayanan Tahun lalu Rasio Rasio
>12% = 5 > 8% = 5
> 9%-12% = 4 > 6%-8% = 4
> 6%-9% = 3 > 4%-6% = 3
> 3%-6% = 2 > 2%-4% = 2
> 0%-3% = 1 > 0%-2% = 1

2 Kualitas Air Distribusi Pemenuhan syarat yang ditetapkan instansi berwenang mengenai kualitas air yang dikonsumsi masyarakat
Memenuhi Syarat Air Minum (MSAM) MSAM =3
Memenuhi Syarat Air Bersih (MSAB) MSAB =2
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) TMS =1

3 Kontinuitas Air Pelanggan mendapat aliran air secara penuh atau tidak
Pelanggan Mendapat Aliran Air 24 Jam Semua =2
Belum Semua =1

4 Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi


Kapasitas Produksi x 100% > 90% =4 Kapasitas Produksi = kapasitas yang dioperasikan dalam menghasilkan produksi air
Kapasitas Terpasang > 80% - 90% =3 Kapasitas Terpasang = adalah kapasitas desain (Design Capacity)
> 70% - 80% =2
<=70% =1

5 Tingkat Kehilangan Air Jumlah m3 air yang didistribusikan = Jumlah m3 air yang tercatat di meter induk yang dipasang pada pipa
(Jumlah Air Didistribusikan - Terjual) x 100% <= 20% =4 keluaran (outlet) bak penampungan air hasil produksi yang akan
Jumlah Air Didistribusikan > 20% - 30% =3 didistribusikan
> 30% - 40% =2 Jumlah m3 air yang terjual Jumlah m3 air terjual yang tercatat di meter air pelanggan melalui
> 40% =1 rekening yang ditagihkan
Nilai Bonus :
Penurunan Tingkat Kehilangan Air Tahun Lalu Tahun ini
> 60% <=20% 10
LAMPIRAN 16/4 - 9
No Uraian Penilaian Penjelasan
1 2 3 4

>60% >20%-21% atau


9
>50%-60% <=20%

>60% 21%-22% atau


>50%-60% 20%-21% atau 8
>40%-50% <=20%

>60% >22%-23% atau


>50%-60% >21%-22% atau
7
>40%-50% >20%-21% atau
>30%-40% <=20%

>60% >23%-24% atau


>50%-60% >22%-23% atau
>40%-50% >21%-22% atau 6
>30%-40% >20%-21% atau
>27%-30% <=20%

>60% >24%-25% atau


>50%-60% >23%-24% atau
>40%-50% >22%-23% atau
5
>30%-40% >21%-22% atau
>27%-30% >20%-21% atau
>24%-27% <=20%

>60% >25%-27% atau


>50%-60% >24%-25% atau
>40%-50% >23%-24% atau
>30%-40% >22%-23% atau 4
>27%-30% >21%-22% atau
>24%-27% >20%-21% atau
>23%-24% <=20%

>60% >27%-30% atau


>50%-60% >25%-27% atau
>40%-50% >24%-25% atau
>30%-40% >23%-24% atau
3
>27%-30% >22%-23% atau
>24%-27% >21%-22% atau
>23%-24% >20%-21% atau
>22%-23% <=20%

>60% >30%-40% atau


>50%-60% >27%-30% atau
>40%-50% >25%-27% atau
>30%-40% >24%-25% atau
>27%-30% >23%-24% atau 2
>24%-27% >22%-23% atau
>23%-24% >21%-22% atau
>22%-23% >20%-21% atau
>21%-22% <=20%

>60% >40%-50% atau


LAMPIRAN 16/5 - 9
No Uraian Penilaian Penjelasan
1 2 3 4
>50%-60% >30%-40% atau
>40%-50% >27%-30% atau
>30%-40% >25%-27% atau
>27%-30% >24%-25% atau
1
>24%-27% >23%-24% atau
>23%-24% >22%-23% atau
>22%-23% >21%-22% atau
>21%-22% >20-21% atau
<=21% <=20%

6 Peneraan Meter Air


Jumlah Pelanggan Yang Ditera x 100% > 20% - 25% =3 Dalam setahun, seberapa banyak PDAM melakukan peneraan meter air pelanggannya tidak termasuk meter air
Jumlah Seluruh Pelanggan > 10% - 20% =2 yang baru
> 0% - 10% atau >25% =1

7 Kecepatan Penyambungan Baru <= 6 hari =2 Kecepatan memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam proses pemasangan SR baru, dimulai dari
Jangka Waktu Penyambungan > 6 hari =1 ditandatanganinya kontrak SR Baru (pembayaran biaya sambungan) antara PDAM dengan Pemohon

8 Kemampuan Penanganan Pengaduan


Rata - Rata per Bulan
Jumlah Pengaduan Yang Ditangani x 100% >= 80% =2 Kemampuan PDAM menyelesaikan pengaduan-pengaduan pelanggan
Jumlah Seluruh Pengaduan < 80% =1

9 Kemudahan Pelayanan
Service Point di Luar Kantor Pusat Tersedia =2 Tersedianya sarana penunjang dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan, baik untuk melakukan
Tidak Tersedia =1 pembayaran maupun pengaduan

10 Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan


Jumlah Karyawan x 1000 KOTA KABUPATEN Jumlah Karyawan = Jumlah Karyawan yang aktif pada akhir tahun buku (karyawan, honorer dll
Jumlah Pelanggan <= 6 = 5 <= 8 =5 yang aktif pada akhir tahun buku
>6-7 = 4 > 8 - 11 =4 Jumlah Pelanggan = Jumlah pelanggan sambungan yang aktif pada akhir tahun buku
>7-9 = 3 > 11 - 15 =3
> 9 - 10 = 2 > 15 - 18 =2
> 10 = 1 > 18 =1

III ASPEK ADMINISTRASI


1 Rencana Jangka Panjang
- Sepenuhnya Dipedomani ( A ) A =4 Untuk melihat sampai sejauh mana perencanaan jangka panjang PDAM (CP) dipedomani
- Dipedomani Sebagian ( B ) B =3 Perencanaan Jangka Panjang (Corporate Plan) adalah rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai
- Memiliki, Belum Dipedomani ( C ) C =2 tujuan dan sasaran yang hendak dicapai perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun mendatang
- Tidak Memiliki ( D ) D =1

2 Rencana Organisasi & Uraian Tugas


- Sepenuhnya Dipedomani ( A ) A =4 Pelaksanaan Rencana Organisasi dan Uraian Tugas, sejauhmana dipedomani
- Dipedomani Sebagian ( B ) B =3 Rencana Organisasi dan Uraian Tugas adalah struktur organisasi dan tata cara kerja organisasi yang dimiliki oleh
- Memiliki, Belum Dipedomani ( C ) C =2 PDAM dan disahkan oleh Kepala Daerah
- Tidak Memiliki ( D ) D =1

3 Prosedur Operasi Standar


- Sepenuhnya Dipedomani ( A ) A =4 Pelaksanaan Prosedur Operasi Standar sejauhmana dipedomani
LAMPIRAN 16/6 - 9
No Uraian Penilaian Penjelasan
1 2 3 4
- Dipedomani Sebagian ( B ) B =3
- Memiliki, Belum Dipedomani ( C ) C =2 Prosedur Operasi Standar adalah panduan (manual) yang mencakup prosedur penanganan operasi perusahaan
- Tidak Memiliki ( D ) D =1

4 Gambar Nyata Laksana


- Sepenuhnya Dipedomani ( A ) A =4 Untuk melihat sampai sejauhmana Gambar Nyata Laksana disediakan dan dipedomani sebagai alat manajemen
- Dipedomani Sebagian ( B ) B =3
- Memiliki, Belum Dipedomani ( C ) C =2 Gambar Nyata Laksana (As Built Drawing) untuk seluruh sistem distribusi adalah ukuran pelaksanaan manajemen
- Tidak Memiliki ( D ) D =1 produksi dan distribusi secara baik

5 Pedoman Penilaian Kerja Karyawan


- Sepenuhnya Dipedomani ( A ) A =4 Pelaksanaan Pedoman Penilaian Kerja Karyawan dalam rangka penentuan karir dan gaji, sejauhmana dipedomani
- Dipedomani Sebagian ( B ) B =3
- Memiliki, Belum Dipedomani ( C ) C =2 Pedoman Penilaian Kerja Karyawan adalah alat/media untuk menilai prestasi kerja karyawan perusahaan
- Tidak Memiliki ( D ) D =1

6 Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan


(RKAP)
- Sepenuhnya Dipedomani ( A ) A =4 Pelaksanaan RKAP sejauhmana dipedomani
- Dipedomani Sebagian ( B ) B =3 RKAP adalah penjabaran dari RJPP secara tahunan yang mencakup rencana kerja dan anggaran
- Memiliki, Belum Dipedomani ( C ) C =2
- Tidak Memiliki ( D ) D =1

7 Tertib Laporan Internal


Realisasi Tanggal Laporan Tepat Waktu =2 Dilaksanakannya pelaporan di bidang keuangan, operasi dan administrasi secara berkala dari pelaksana kepada
Tidak =1 pengambil keputusan

8 Tertib Laporan Eksternal


Realisasi Tanggal Laporan Tepat Waktu =2 Penyampaian laporan-laporan untuk pihak ekstern secara periodik tepat waktu, laporan tersebut antara lain
Tidak =1 Laporan Keuangan Tahunan kepada Badan Pengawas dan Laporan untuk keperluan pajak

9 Opini Auditor Independen


- Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified =4 Opini Pemeriksa Independen mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen
- Wajar Dengan Pengecualian Qualified =3
- Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer =2
- Pendapat Tidak Wajar Adverse =1

10 Tindak Lanjut Hasil Audit Tahun Terakhir


- Tidak Ada Temuan ( A ) A =4 Hasil pencapaian upaya tindak lanjut temuan/rekomendasi oleh Instansi Pemeriksa
- Ditindaklanjuti, Seluruhnya Selesai ( B ) B =3
- Ditindaklanjuti, Sebagian Selesai ( C ) C =2
- Tidak Ditindaklanjuti ( D ) D =1
LAMPIRAN 17/7 - 9

PETUNJUK PERHITUNGAN TINGKAT KESEHATAN BERDASARKAN INDIKATOR BPPSPAM

Penilaian
No Uraian Penjelasan
Bobot Kriteria Nilai
I ASPEK KEUANGAN
1 RENTABILITAS
a. Return on Equity 0,055
Laba bersih setelah pajak x 100% >=10% 5 Laba Setelah Pajak = Pendapatan Usaha/Operasi (Pendapatan Penjualan Air+Pendapatan Non
Ekuitas 7% - <10% 4 Air+Pendapatan Usaha Lainnya)+Pendapatan Non Usaha-Biaya Usaha -
3% - <7% 3 Biaya Non Usaha-PPh Badan
0% - 3% 2 Ekuitas = Modal+Cadangan
<0% 1 Dengan catatan:
1.Apabila PDAM mengalami kerugian dan memiliki ekuitas negatif maka mendapat nilai 1.
2.Apabila PDAM mengalami kerugian atau memiliki ekuitas negatif mengikuti kriteria yang ada.

b. Rasio Operasi 0,055


Beban Operasi <0.50 5 Beban Operasi = Beban Operasi terdiri dari Beban Sumber Air, Beban Pengolahan Air,
Pendapatan Operasi 0.50 - < 0.65 4 Beban Transmisi dan Distribusi, dan Beban Umum Administrasi
0.65 - < 0.85 3 Pendapatan Operasi = Pendapatan Operasi terdiri dari Pendapatan Penjualan Air, Non Air dan
0.85 - <= 1.00 2 Pendapatan Usaha Lainnya
> 1.00 1

2 LIKUIDITAS
a. Rasio Kas 0,055
Kas+Setara Kas x 100% >= 100% 5 Kas = terdiri dari kas dan rekening bank PDAM
Utang Lancar 80% - <100% 4 Setara Kas = Deposito, promes, surat berharga dan cek mundur yang termasuk dalam
60% - <80% 3 Aset Lancar (lihat pada Neraca PDAM)
40% - <60% 2 Utang Lancar = Kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
< 40% 1 tahun
Jika PDAM tidak memiliki utang lancar maka diberikan nilai 5

b. Efektivitas Penagihan 0,055


Jumlah Penerimaan Rekening Air x 100% >= 90% 5 Jumlah Penerimaan Rekening Air adalah jumlah penerimaan tunai (kas/bank) hanya dari rekening penjualan air (DRD Air) yang diterbitkan selama satu tahun buku
Jumlah Rekening Air 85% - < 90% 4
80% - < 85% 3 Jumlah Rekening Air adalah jumlah seluruh tagihan rekening penjualan air sesuai DRD Air selama satu tahun buku (harga air+jasa administrasi+sewa meter)
75% - < 80% 2
< 75% 1

3 SOLVABILITAS 0,03
Aktiva x 100% >= 200% 5 Aktiva = Aset Lancar+Investasi Jangka Panjang+Aset Tetap (Nilai Buku)+Properti
Utang 170% - < 200% 4 Investasi (Nilai Buku)+Aset Lain-lain
135% - < 170% 3 Utang = Kewajiban Lancar+Kewajiban Jangka Panjang+Kewajiban Lain-Lain
100% - < 135% 2
< 100% 1

II ASPEK PELAYANAN
1 CAKUPAN PELAYANAN TEKNIS 0,05
Jumlah Penduduk Terlayani x 100% >= 80% 5 Jumlah Penduduk Terlayani adalah jumlah orang yang sudah mendapat pelayanan air bersih di wilayah pelayanan teknis PDAM (bukan penduduk wilayah administrasi)
Jumlah Penduduk Wilayah Pelayanan 60% - < 80% 4
40% - < 60% 3
20% - < 40% 2 Asumsi jumlah orang untuk setiap sambungan:
< 20% 1 - Sambungan Rumah = 6 orang
- Kran Umum/Hidran Umum = 100 orang

2 PERTUMBUHAN PELANGGAN 0,05


Jmlh Pelanggan Tahun Ini-Jmlh Pelanggan Tahun Lalu x 100% >= 10% 5 Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan yang berstatus aktif
Pelanggan Tahun Lalu 8% - < 10% 4 PDAM dengan cakupan pelayanan teknis yang lebih besar dari 80% langsung diberikan nilai 5
6% - < 8% 3
4% - < 6% 2
< 4% 1

3 PENYELESAIAN PENGADUAN 0,025


Jmlh Pengaduan Selesai Ditangani x 100% >= 80% 5 Jika tidak ada data pengaduan yang diadministrasikan maka diberikan nilai 1
Jmlh Pengaduan 60% - < 80% 4
40% - < 60% 3
LAMPIRAN 17/8 - 9

Penilaian
No Uraian Penjelasan
Bobot Kriteria Nilai
20% - < 40% 2
< 20% 1

4 KUALITAS AIR PELANGGAN 0,075


Jumlah Uji Kualitas Yang Memenuhi Syarat x 100% >= 80% 5 Selengkapnya Lihat Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 dan No. 736/Menkes/Per/VI/2010
Jumlah Yang Diuji 60% - < 80% 4 Jika tidak ada data mengenai jumlah uji maka diberikan nilai 1
40% - < 60% 3
20% - < 40% 2
< 20% 1

5 KONSUMSI AIR DOMESTIK 0,05


(Jumlah air yang terjual pada pelanggan domestik setahun / 12) >= 30 m3/bln 5 Pelanggan domestik adalah hanya pelanggan rumah tangga yang berstatus aktif
Jumlah pelanggan domestik 25 - < 30 m3/bln 4 Catatan: Hasil konsumsi air domestik adalah m3 per bulan
20 - < 25 m3/bln 3
15 - < 20 m3/bln 2
< 15 m3/bln 1

III ASPEK OPERASIONAL


1 RASIO PRODUKSI 0,07
Volume Produksi Riil x 100% >= 90% 5 Satuan volume produksi riil dan kapasitas terpasang adalah m3
Jumlah Kapasitas Terpasang 80% - < 90% 4
70% - < 80% 3
60% - < 70% 2
< 60% 1

2 KEHILANGAN AIR 0,07


Jmlh Air Didistribusikan-Jmlh Air Terjual x 100% <= 25% 5
Jmlh Air Didistribusikan > 25% - 30% 4
> 30% - 35% 3
> 35% - 40% 2
> 40% 1

3 JAM OPERASI LAYANAN 0,08


Untuk PDAM yang memiliki sistem pelayanan tunggal (single system) maka data waktu distribusi air merupakan total
Jmlh Waktu Pelayanan ke Pelanggan dalam Setahun 21 - 24 jam 5 jam operasi pelayanan selama periode evaluasi
365 Hari 18 - < 21 jam 4
16 - < 18 jam 3 Untuk PDAM yang memiliki beberapa sistem pelayanan (multi system) dan jam operasi pelayanan berbeda antara
12 - < 16 jam 2 masing-masing unit pelayanan, maka perlu dilakukan perhitungan jam operasi pelayanan rata-rata melalui rasio
< 12 jam 1 bobot tertimbang. Rasio bobot tertimbang untuk menghitung jam operasi pelayanan rata-rata dilakukan melalui rumus
berikut:
(jam operasi pelayanan wil A * jumlah SR wil A) + (jam operasi pelayanan wil B * jumlah SR wil B) + …
(jumlah SR wil A + jumlah SR wil B + …)

4 TEKANAN AIR PADA SAMBUNGAN PELANGGAN 0,065


Jmlh Pelanggan yang Dilayani dengan Tekanan > 0.7 Bar x 100% >= 80% 5 Jika tidak ada data mengenai tekanan air maka diberikan nilai 1
Jumlah Pelanggan 60% - < 80% 4 Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan yang berstatus aktif
40% - < 60% 3 Pengujian (sampling) untuk menghitung tekanan rata-rata sebaiknya dilakukan pada titik terjauh/tertinggi dengan
20% - < 40% 2 klasifikasi 1 sampling mewakili 500 - 1.000 pelanggan. Pengukuran tekanan sebaiknya dilakukan pada saat jam
< 20% 1 puncak atau antara jam 7 - 8 pagi dengan metode rata-rata tertimbang. Perhitungan rata-rata tertimbang dilakukan
melalui rumus sebagai berikut:
(tekanan di wil A * jumlah SR wil A) + (tekanan di wil B * jumlah SR wil B) + …
(jumlah SR wil A + jumlah SR wil B + …)

5 PENGGANTIAN/KALIBRASI METER AIR PELANGGAN 0,065


Jmlh Meter Air yang Diganti/Dikalibrasi dalam Setahun x 100% >= 20% 5 Jika tidak ada data mengenai penggantian meter air/kalibrasi meter air maka diberikan nilai 1
Jumlah Pelanggan 15% - < 20% 4 Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan yang berstatus aktif
10% - < 15% 3
5% - < 10% 2
< 5% 1

IV ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


1 RASIO PEGAWAI TERHADAP PELANGGAN 0,07 Jumlah pegawai adalah jumlah pegawai tetap dan honorer (tidak termasuk outsourcing)
LAMPIRAN 17/9 - 9

Penilaian
No Uraian Penjelasan
Bobot Kriteria Nilai
Jmlh Pegawai KOTA Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan yang berstatus aktif
(Jmlh Pelanggan/1.000) <= 6 orang 5
> 6 - 8 orang 4
> 8 - 10 orang 3
> 10 - 12 orang 2
> 12 orang 1

KABUPATEN
<= 8 orang 5
> 8 - 10 orang 4
> 10 - 12 orang 3
> 12 - 14 orang 2
> 14 orang 1

2 RASIO DIKLAT PEGAWAI 0,04


Jmlh Pegawai yang Ikut Diklat x 100% >= 80% 5 Jumlah pegawai adalah jumlah pegawai tetap dan honorer (tidak termasuk outsourcing)
Jmlh Pegawai 60% - < 80% 4 Diklat meliputi workshop, seminar atau pelatihan intern
40% - < 60% 3
20% - < 40% 2
< 20% 1

3 RASIO BIAYA DIKLAT 0,04


Realisasi Beban Diklat x 100% >= 10% 5 Diklat meliputi workshop, seminar atau pelatihan intern
Realisasi Beban Pegawai 7.5% - < 10% 4
5% - < 7.5% 3
2.5% - < 5% 2
< 2.5% 1

1,00

KRITERIA:
SEHAT > 2,8
KURANG SEHAT 2,2 s.d 2,8
SAKIT < 2,2
CONTOH FORMAT LAPORAN KOMPILASI EVALUASI KINERJA PER PROVINSI

1. Contoh Cover Laporan Kompilasi

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI ……..

LAPORAN KOMPILASI EVALUASI KINERJA


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
SE PROVINSI …………
TAHUN BUKU 2017

Nomor: LAP- /PWxx/4/2018


Tanggal ………… 2018

1
2. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I : SIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Simpulan
2. Saran

BAB II : URAIAN HASIL EVALUASI


1. Dasar Evaluasi
2. Tujuan, Sasaran Dan Ruang Lingkup Evaluasi
Populasi PDAM
Hasil Evaluasi

TABEL
Tabel 1. Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2015-2017
Tabel 2. Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2017-2016
Tabel 3. Cakupan Pelayanan Tahun 2015-2017
Tabel 4. Cakupan Pelayanan Tahun 2017-2016
Tabel 5. Air Tanpa Rekening Tahun 2015-2017
Tabel 6. Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Tabel 7. Opini Laporan Keuangan

LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tingkat Kesehatan
Lampiran 2 : Cakupan Pelayanan
Lampiran 3 : Persentase NRW Distribusi Dan Penyebabnya
Lampiran 4 : Ketersediaan Air Baku
Lampiran 5 : Kapasitas Produksi
Lampiran 6 : Sistem Distribusi dan Reservoir
Lampiran 5 : Penyebab Kapasitas Menganggur Dan Kapasitas Terpasang
Tidak Dapat Digunakan
Lampiran 6 : Perbandingan Tarif Dan Biaya Dasar Air
Lampiran 7 : Penyertaan Pemerintah Belum Ditetapkan Statusnya
Lampiran 8 : Kerja Sama Operasional
Lampiran 9 : Opini Laporan Keuangan

2
3. Contoh Badan Laporan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI ……..
Alamat dan Nomor Telepon

Nomor : LAP- /PWxx/4/2018 2018


Lampiran : ………
Hal : Laporan Kompilasi Evaluasi Kinerja
PDAM se Provinsi ...... Tahun Buku
2017

Sehubungan dengan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Nomor: Kj.04.07-Mn/43 tanggal 12 Januari 2018 perihal Evaluasi Kinerja BUMN dan
BUMD Penyelenggara SPAM, dengan ini kami sampaikan Kompilasi Laporan Hasil
Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) se Provinsi ………… Tahun
Buku 2017 dengan sistematika penyajian sebagai berikut:

BAB I : SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II : URAIAN HASIL EVALUASI

3
BAB I
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun buku 2017 terhadap ….. PDAM se Provinsi
….. dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Kesehatan PDAM
Jumlah PDAM yang sehat sebanyak …. PDAM atau ….%, PDAM yang kurang
sehat sebanyak …. PDAM atau …..% dan PDAM yang sakit sebanyak …. PDAM
atau ….%. Ditinjau dari empat aspek penilaian tingkat kesehatan, terdapat
PDAM yang memperoleh nilai minimal yaitu ….. PDAM untuk aspek keuangan,
…. PDAM untuk aspek pelayanan, …. PDAM untuk aspek operasional dan ….
PDAM untuk aspek sumber daya manusia. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terdapat PDAM yang tingkat kesehatannya meningkat dari sakit
menjadi sehat sebanyak …. PDAM, kurang sehat menjadi sehat sebanyak …
PDAM sedangkan yang meningkat dari sakit menjadi kurang sehat sebanyak ….
PDAM, namun terdapat PDAM yang tingkat kesehatannya menurun dari sehat
menjadi kurang sehat sebanyak …. PDAM dan yang menurun dari kurang sehat
menjadi sakit sebanyak …. PDAM.
2) Cakupan Pelayanan
Jumlah pelanggan akhir PDAM sampai dengan tahun buku 2017 ....SR. Jumlah
pelanggan tersebut merupakan pemasangan dari hibah air minum pemerintah
Australia (AUSAID)....SR/hibah air minum perkotaan APBN...SR dan
pemasangan reguler PDAM...SR.
Cakupan pelayanan administratif PDAM se Provinsi ….. sebesar …. % atau
mampu melayani ….. penduduk dari jumlah penduduk wilayah administrasi.
Sedangkan cakupan pelayanan teknis PDAM mencapai …..%. Tingkat cakupan
pelayanan masih jauh dibawah target nasional tahun 2019 yaitu proporsi
penduduk yang memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman sebesar
100%.
PDAM yang mampu meningkatkan cakupan pelayanan sebanyak ….. PDAM,
sedangkan yang mengalami penurunan cakupan pelayanan sebanyak …..
PDAM. Sebagian besar atau …..% PDAM baru bisa menjangkau dibawah 60%
penduduk wilayah pelayanan, hanya …..% PDAM yang bisa menjangkau diatas
60% penduduk wilayah pelayanan.
4
Penyebab rendahnya cakupan pelayanan antara lain …..
3) Air Tanpa Rekening
Persentase air tanpa rekening sebesar …..% dari air yang didistribusikan atau
masih diatas standar yang telah ditentukan sebesar 20%. Tingginya tingkat air
tanpa rekening terutama disebabkan meter pelanggan rusak (…. PDAM),
pemakaian sendiri (….. PDAM), faktor administrasi (….. PDAM), kerusakan
infrastruktur (…. PDAM), sambungan illegal (…. PDAM) dan tidak ada water
meter induk (…. PDAM).
Persentase air tanpa rekening sebagian besar atau lebih dari 50% PDAM berada
diatas standar yang telah ditentukan, hanya sebanyak …. PDAM yang mampu
memenuhi standar yang telah ditentukan. Sedangkan PDAM yang menunjukkan
perbaikan dalam pengendalian air tanpa rekening sebanyak ….. PDAM.
Persentase air tanpa rekening mengalami penurunan/kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun 2017 sebesar …..% dan tahun 2016 sebesar …..%.
4) Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Biaya dasar air rata-rata tahun 2017 sebesar Rp….. per m3 dan dijual dengan
harga rata-rata sebesar Rp….. per m3 sehingga sudah/belum mampu menutup
keseluruhan biaya usaha atau belum memenuhi prinsip pemulihan biaya secara
penuh (full cost recovery) seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016 tentang Perhitungan
dan Penetapan Tarif Air Minum. PDAM yang harus menjual air dibawah biaya
dasarnya sebanyak ….. PDAM, sedangkan PDAM yang mampu menjual air
diatas biaya dasar sebanyak ….. PDAM.
Struktur harga pokok air didominasi oleh beban lain-lain (…..%), beban pegawai
(…..%) dan beban penyusutan (…..%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan
keuangan.
5) Ketersediaan Air Baku
Air baku yang digunakan oleh PDAM berasal dari mata air/air permukaan/sumur
dalam. Air baku yang tersedia pada tahun 2017 sebesar....liter/detik atau
telah/belum memenuhi kebutuhan air baku PDAM. PDAM telah menggunakan air
baku tersebut dengan metode gravitasi/perpompaan/campuran. Selain itu
terdapat/tidak terdapat sumber air lain yang berpotensi digunakan oleh PDAM.
Sampai dengan 2017, Instalasi Intake/pompa intake yang tidak dapat
digunakan/rusak berat sebanyak...unit dengan kapasitas...liter/detik. PDAM
5
telah/belum menganggarkan penggantian/perbaikan instalasi intake
menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
6) Kapasitas Menganggur
Kapasitas produksi terpasang instalasi pengolahan sebesar ….. m3. Dari jumlah
tersebut sebesar ….. m3 (…..%) tidak dapat dimanfaatkan, sehingga kapasitas
riil yang dapat dimanfaatkan adalah sebesar ….. m3 (…..%). Kapasitas
terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terutama disebabkan instalasi
rusak (…. PDAM), tidak ada sumber air (…. PDAM), debit air menurun (….
PDAM), keterbatasan pompa (…. PDAM), dan keterbatasan daya listrik, tidak
ada pelanggan, belum ada jaringan pipa (…. PDAM).
Dari kapasitas riil sebanyak ….. m3 tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar
….. m3, sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar ….. m3
(…%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan tidak ada jaringan
distribusi (…. PDAM), jaringan distribusi rusak (…. PDAM), belum ada
pelanggan (… PDAM), keterbatasan sumber air (… PDAM), keterbatasan pompa
(…. PDAM), tidak ada listrik/pemadaman (…. PDAM), kondisi air tanah masih
baik (…. PDAM).
Sampai dengan 2017, Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang tidak digunakan/rusak
berat sebanyak...unit dengan nilai kapasitas...liter/detik. PDAM telah/belum
menganggarkan penggantian/perbaikan IPA menggunakan dana internal
PDAM/APBD/APBN.
7) Sistem Distribusi dan Reservoir
PDAM telah menggunakan sistem distribusi gravitasi/perpompaan/campuran
untuk mengalirkan air yang telah diproduksi ke pelanggan dengan pipa distribusi
terpasang sampai dengan tahun 2017 sepanjang....M. Untuk menampung air
yang telah diolah sebelum dialirkan ke pelanggan PDAM telah memiliki reservoir
sebanyak...unit dengan kapasitas...M3.
Sampai dengan 2017 pipa distribusi yang tidak digunakan/rusak berat
sepanjang...M dan reservoir yang tidak digunakan/rusak berat sebanyak...unit
dengan kapasitas...M3. PDAM telah/belum menganggarkan untuk
mengganti/memperbaiki pipa distribusi sepanjang...M dan reservoir
sebanyak...unit menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
8) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air (3K)
PDAM yang mampu memenuhi tiga aspek 3K sebanyak .... PDAM yaitu
memenuhi aspek kualitas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
6
492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum, aspek kuantitas sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016 tentang Perhitungan dan
Penetapan Tarif Air Minum dan aspek kontinuitas air selama 24 jam kepada
pelanggan. Jumlah PDAM yang tidak mampu memenuhi seluruh aspek 3K
kepada pelanggan sebanyak ..... PDAM. Sedangkan PDAM yang hanya
mampu memenuhi satu aspek (aspek kuantitas) sebanyak .... PDAM. Selama
tahun 2017 baru .... PDAM yang telah melakukan pengawasan internal atas
kualitas air yang diproduksinya.
9) Kerja Sama Operasional
Sampai dengan akhir tahun 2017, …. PDAM mengadakan kerja sama
operasional (KSO) dengan pihak swasta dalam meningkatkan pelayanan air
bersih, namun kerja sama operasional tersebut masih terdapat permasalahan
antara lain …...
10) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
Jumlah penyertaan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (PPYBDS)
sampai dengan tahun 2017 sebesar Rp…. trilyun yang terdiri dari Penyertaan
Pemerintah Pusat sebesar Rp…. trilyun dan Penyertaan Pemerintah Daerah
sebesar Rp…. trilyun. Dari nilai PPYBDS tersebut, sebesar Rp...telah dicatat
dalam neraca. PPYBDS yang kondisinya baik namun tidak dimanfaatkan hanya
sebesar Rp…. milyar. Aset yang berasal dari PPYBDS yang belum dicatat di
neraca apabila telah dicatat dan diperhitungkan penyusutannya maka akan
menambah harga pokok air.
11) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, Hibah dan Subsidi
Sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan
penyertaan modal sebesar Rp..., sehingga sampai dengan tahun 2017
Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan penyertaan modal pada PDAM
sebesar Rp...
Pada tahun 2017 subsidi dan hibah kepada PDAM masing-masing sebesar
Rp…. dan Rp….. Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten/Kota yang diberikan
berupa dana tunai untuk ….. Subsidi yang diberikan berupa dana tunai untuk …..
Sedangkan hibah yang diberikan berupa ….. Dari jumlah penyertaan modal
tersebut diatas, sebesar Rp…. belum dimanfaatkan oleh PDAM.

7
12) Monitoring Penyelesaian Utang PDAM
Dari ….. PDAM yang dievaluasi kinerjanya, …. PDAM memiliki utang kepada
Pemerintah Pusat. Dari jumlah tersebut, … PDAM mendapatkan penghapusan
mutlak utang,...PDAM mendapatkan penyelesaian utang melalui mekanisme
hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dan … PDAM masih
memiliki kewajiban pokok yang telah jatuh tempo sebesar Rp….. dan kewajiban
non pokok yang telah jatuh tempo sebesar Rp…..
PDAM yang telah menyelesaikan utang melalui penghapusan mutlak utang dan
melalui hibah non kas mengalami kenaikan tingkat kesehatan sebanyak...PDAM.
Sedangkan PDAM yang mengalami penurunan tingkat kesehatan
sebanyak....PDAM.
13) Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
Dari …. PDAM yang dilakukan evaluasi kinerja, sebanyak ….. internal PDAM
telah menyusun laporan keuangan, laporan keuangan PDAM yang telah diaudit
laporan keuangannya oleh Kantor Akuntan Publik sebanyak...PDAM. PDAM
yang mendapatkan pernyataan opini pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) diberikan kepada …. PDAM atau ….%, pendapat Wajar Dengan
Pengecualian (WDP) sebanyak …. PDAM atau ….% dan pendapat Tidak Wajar
(TW) sebanyak …. PDAM atau ….%. Sisanya sebanyak …. PDAM, laporan
keuangannya belum diaudit. Dalam rangka evaluasi kinerja PDAM,
sebanyak....PDAM telah melakukan evaluasi kinerja mandiri.
2. SARAN
Dalam rangka peningkatan kinerja PDAM sekaligus mendukung pencapaian target
nasional pada tahun 2019, kepada Gubernur Provinsi ….. kami menyarankan hal-
hal sebagai berikut:
1) …………….
2) …………….
3) …………….
4) ……………
Kepala Perwakilan,

…………………
NIP. ………………………

8
BAB II
URAIAN HASIL EVALUASI

1. Dasar Evaluasi
1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2) Instruksi Presiden Nomor: 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
3) Peraturan Presiden Nomor: 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
4) Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: Nomor:
Kj.04.07-Mn/43 tanggal 12 Januari 2018 perihal Evaluasi Kinerja BUMN dan
BUMD Penyelenggara SPAM.

2. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Evaluasi


Tujuan evaluasi kinerja PDAM tahun 2017 adalah menilai capaian kinerja PDAM
dan mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi PDAM serta
memberikan saran langkah-langkah penyelesaiannya agar target nasional 100%
akses di bidang air bersih tahun 2019 dapat tercapai.
Sasaran evaluasi kinerja tahun buku 2017 sebagai berikut:
1) Melakukan penilaian kinerja/ tingkat keberhasilan pengelolaan PDAM.
2) Melakukan identifikasi penyebab kerugian PDAM.
3) Melakukan penilaian kewajaran perhitungan biaya dasar air.
4) Melakukan identifikasi faktor penyebab air tanpa rekening.
5) Mereviu kerja sama operasional PDAM dengan pihak swasta.
6) Memantau restrukturisasi utang.
7) Melakukan penilaian aspek kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Ruang lingkup evaluasi adalah evaluasi PDAM tahun 2017, jumlah PDAM yang
dilakukan evaluasi kinerja tahun 2017 sebanyak ….. PDAM.

3. Populasi PDAM
Jumlah PDAM se Provinsi ….. pada akhir tahun 2017 sebanyak …. PDAM. Uraikan
apabila ada pemekaran wilayah kabupaten/kota yang mengakibatkan pemecahan
PDAM.

9
4. Hasil Evaluasi
1) Kesehatan PDAM
Penilaian kinerja yang digunakan untuk menilai kesehatan PDAM adalah
indikator kinerja yang dipergunakan oleh BPPSPAM, Kementerian Pekerjaan
Umum. Penilaian kinerja dilakukan atas empat aspek yaitu aspek keuangan,
pelayanan, operasional dan sumber daya manusia. Tingkat kesehatan
dikategorikan ke dalam PDAM sehat, PDAM kurang sehat dan PDAM sakit.

Tingkat kesehatan PDAM tahun 2017 sedikit meningkat/menurun dibandingkan


tahun sebelumnya dimana lebih dari ….% PDAM berada dalam kondisi sehat.
PDAM sehat pada tahun 2017 sebanyak ….. PDAM (….%), sedangkan yang
kurang sehat sebanyak …. PDAM (…..%) dan PDAM sakit sebanyak …. PDAM
(….%) (lihat Lampiran 1).

PDAM yang tingkat kesehatannya meningkat dari sakit menjadi sehat sebanyak
…. PDAM, kurang sehat menjadi sehat sebanyak …. PDAM dan yang meningkat
dari sakit menjadi kurang sehat sebanyak ….. PDAM. Sedangkan PDAM yang
tingkat kesehatannya menurun dari sehat menjadi kurang sehat sebanyak ….
PDAM dan yang menurun dari kurang sehat menjadi sakit sebanyak ….. PDAM.
Dari empat aspek penilaian kesehatan, …. PDAM mendapatkan nilai minimal
untuk aspek keuangan, …. PDAM mendapatkan nilai minimal untuk aspek
pelayanan, …. PDAM mendapatkan nilai minimal untuk aspek operasional dan
…. PDAM mendapatkan nilai minimal untuk aspek sumber daya manusia.
Tingkat kesehatan PDAM selama tiga tahun terakhir tergambar dalam Tabel 1.

Tabel 1
Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2015-2017
2017 2016 2015
Kategori
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
PDAM Sehat
PDAM Kurang Sehat
PDAM Sakit
Jumlah 100,00 100,00 100,00

Pada tahun 2017 dan 2016, jumlah PDAM yang kurang sehat masing-masing
sebanyak ….% dan ….%. Sedangkan jumlah PDAM yang sakit pada tahun 2017
dan 2016 sebanyak …% dan ….%.

10
Jumlah PDAM yang telah dievaluasi pada tahun 2016 dan dievaluasi kembali
pada tahun 2017 sebanyak ….. PDAM. Perbandingan tingkat kesehatan PDAM
yang dievaluasi tahun 2016 dan dievaluasi kembali tahun 2017 tergambar dalam
Tabel 2.

Tabel 2
Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2017-2016
2017 2016
Kategori
Jumlah % Jumlah %
PDAM Sehat
PDAM Kurang Sehat
PDAM Sakit
Jumlah 100,00 100,00

Dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi kesehatan PDAM tahun 2017
meningkat/menurun dibandingkan dengan kondisi kesehatan PDAM tahun 2016.
Jumlah PDAM yang sehat tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016
meningkat sebesar ….%, sedangkan yang tidak sehat menurun sebesar …..%.
2) Cakupan Pelayanan
Jumlah pelanggan akhir PDAM sampai dengan tahun buku 2017 ....SR. Jumlah
pelanggan tersebut merupakan pemasangan dari hibah air minum pemerintah
Australia (AUSAID)....SR/hibah air minum perkotaan APBN...SR dan
pemasangan reguler PDAM...SR.
Jumlah penduduk administratif yang bisa dilayani PDAM tahun 2017 sebanyak
….. orang atau …..% dari jumlah penduduk wilayah administratif. Sedangkan
jumlah penduduk wilayah teknis yang bisa dilayani PDAM tahun 2017 sebanyak
….. orang atau baru mencapai …% dari jumlah penduduk wilayah pelayanan
sebanyak …. orang (lihat Lampiran 2). Cakupan pelayanan PDAM tahun 2017
tidak meningkat/meningkat secara signifikan yaitu hanya sebesar …..%
dibandingkan dengan tahun 2016 dan meningkat/menurun sebesar …..%
dibandingkan dengan tahun 2015. Sebagian besar atau ……% PDAM baru bisa
menjangkau 0%-60% penduduk wilayah pelayanan (lihat Tabel 3).

11
Tabel 3
Cakupan Pelayanan Tahun 2015-2017
Cakupan
2017 2016 2015
Pelayanan
≤30% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
30%<CP<60% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
60%≤CP≤80% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
>80% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Dibandingkan dengan cakupan pelayanan tahun 2016, pada tahun 2017 PDAM
yang cakupan pelayanannya meningkat sebanyak …. PDAM dan yang menurun
sebanyak …. PDAM. Jumlah PDAM yang telah dievaluasi pada tahun 2016 dan
dievaluasi kembali pada tahun 2017 sebanyak …. PDAM. Perbandingan
cakupan pelayanan PDAM yang dievaluasi tahun 2016 dan dievaluasi kembali
tahun 2017 tergambar dalam Tabel 4.

Tabel 4
Cakupan Pelayanan Tahun 2016-2017
Cakupan
2017 2016
Pelayanan
≤30% ….. PDAM ….. PDAM
30%<CP<60% ….. PDAM ….. PDAM
60%≤CP≤80% ….. PDAM ….. PDAM
>80% ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM
Cakupan pelayanan tahun 2017 sebesar ….% masih jauh dari target nasional
100% akses air bersih. Penyebab rendahnya cakupan pelayanan tahun 2017
antara lain …….
3) Air Tanpa Rekening
Volume air yang diproduksi tahun 2017 sebesar …. m3, volume yang
didistribusikan sebesar …. m3 sehingga terdapat kehilangan produksi sebesar
…. m3 atau ….%. Persentase kehilangan produksi yang terjadi tahun 2016 dan
2015 sebesar ….% dan ….%. Kehilangan produksi tahun 2017 terutama
disebabkan pembersihan sedimentasi (… PDAM), pencucian filter instalasi
pengolahan air (…. PDAM), air produksi yang masih keruh (…. PDAM) dan
pemakaian sendiri (…. PDAM).
Dari air yang didistribusikan tahun 2017, volume air yang terjual sebesar ….
m3 sehingga terdapat air tanpa rekening sebesar ….m3 atau ….% (lihat
Lampiran 3). Sedangkan persentase air tanpa rekening pada tahun 2016 dan

12
2015 masing-masing sebesar …% dan ….%. Persentase air tanpa rekening
tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 menurun/naik sebesar …% dan
dibandingkan dengan tahun 2015 menurun/meningkat sebesar …%.
Persentase air tanpa rekening sebagian besar PDAM masih diatas standar yang
telah ditetapkan yaitu 20%. Pada tahun 2017, jumlah PDAM yang mengalami
tingkat air tanpa rekening sampai dengan 20% sebesar …. PDAM, diatas 20%
sampai dengan 45% sebesar ….. PDAM dan diatas 45% sebesar …. PDAM
(lihat Tabel 5).
Tabel 5
Air Tanpa Rekening Tahun 2015-2017
Persentase ATR 2017 2016 2015
≤20% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
20%<ATR≤45% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
>45% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM

Dibandingkan dengan air tanpa rekening tahun 2016, pada tahun 2017 PDAM
yang air tanpa rekeningnya meningkat sebanyak ….. PDAM dan yang menurun
sebanyak …. PDAM.
Sebagaimana telah dilaporkan dalam laporan audit kinerja PDAM tahun 2016
tentang penyebab air tanpa rekening, penyebab air tanpa rekening tahun 2017
terutama juga disebabkan meter pelanggan rusak (… PDAM), pemakaian sendiri
(… PDAM), faktor administrasi (… PDAM), kerusakan infrastruktur (… PDAM),
sambungan illegal (… PDAM), dan tidak ada water meter induk (… PDAM).
4) Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 71 Tahun 2016
disebutkan bahwa tarif rata-rata air minimal sama dengan biaya dasar sehingga
dapat memenuhi prinsip pemulihan biaya (full cost recovery). Dalam tahun 2017
terdapat …. PDAM yang harus menjual air dibawah biaya dasarnya. Sedangkan
pada tahun 2016 dan 2015, jumlah PDAM yang menjual air dibawah biaya dasar
masing-masing sebesar … PDAM dan … PDAM (lihat Tabel 7). Biaya dasar air
rata-rata tahun 2017 sebesar Rp…. per m3 dijual dengan harga rata-rata
sebesar Rp…. per m3 atau belum menutup keseluruhan beban usaha (lihat
Lampiran 6). Pada tahun 2016, harga jual rata-rata juga telah/belum mampu
menutup beban usaha sebesar ….% dan sedangkan pada tahun 2015, harga
jual rata-rata telah mampu menutup beban usaha sebesar …..%. Jumlah PDAM

13
yang dapat memenuhi beban usahanya secara penuh pada tahun 2017
dibandingkan tahun 2016 menurun/naik sebesar ….% dan dibandingkan tahun
2015, menurun/naik sebesar ….%.
Tabel 6
Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Harga Jual/Biaya
2017 2016 2015
Dasar
>100% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
75%<HJ/HP≤100% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
≤75% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM

Pada tahun 2017, jumlah PDAM yang dapat memenuhi beban usahanya secara
penuh dibandingkan tahun 2016 menurun/naik sebanyak … PDAM dari ….
PDAM menjadi …. PDAM.
Struktur harga pokok air tahun 2017 terdiri dari beban penyusutan, beban
pegawai, beban listrik/BBM, beban pemeliharaan, dan beban bunga sebagai
berikut:
Beban Pegawai Rp ………….. ….
Beban Penyusutan Rp ………….. ….
Beban Listrik Rp ………….. ….
Beban BBM Rp ………….. ….
Beban Pemeliharaan Rp ………….. ….
Beban Bunga Rp ………….. ….
Beban Pemakaian Bahan Kimia Rp ………….. ….
Beban Air Baku/Curah Rp ………….. ….
Beban Penyisihan Rp ………….. ….
Beban Lainnya Rp ………….. ….
Jumlah Rp ………….. 100
Dari daftar diatas terlihat bahwa beban lain-lain, beban pegawai dan beban
penyusutan merupakan beban yang paling dominan yaitu masing-masing ….%,
…% dan ….% dibandingkan dengan beban yang lain, hal ini menunjukan bahwa
pengelolaan PDAM perlu dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan
efisiensi.
5) Ketersediaan Air Baku
Air baku yang digunakan oleh PDAM berasal dari mata air/air permukaan/sumur
dalam. Air baku yang tersedia pada tahun 2017 sebesar....liter/detik atau
telah/belum memenuhi kebutuhan air baku PDAM. PDAM telah menggunakan air
baku tersebut dengan metode gravitasi/perpompaan/campuran. Selain itu
terdapat/tidak terdapat sumber air lain yang berpotensi digunakan oleh PDAM.
14
Sampai dengan 2017, Instalasi Intake/pompa intake yang tidak dapat
digunakan/rusak berat sebanyak...unit dengan kapasitas pompa intake yang
tidak dapat digunakan/rusak berat...liter/detik. PDAM telah/belum
menganggarkan penggantian/perbaikan instalasis intake menggunakan dana
internal PDAM/APBD/APBN.
6) Kapasitas Menganggur
Kapasitas produksi yang telah dibangun tidak semuanya dapat dimanfaatkan,
demikian juga terhadap kapasitas produksi riil juga belum dapat dipergunakan
sepenuhnya, yaitu sebagai berikut (Lampiran 4):
Kapasitas produksi terpasang ..……. m3
Kapasitas riil …….. m3
Kap.prod.terpasang tidak dapat dimanfaatkan .……. m3

Kapasitas produksi terpasang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak ………. m3


(….%), disebabkan sebagai berikut:

(1) Instalasi rusak/ usang ….. PDAM


(2) Tidak ada sumber air ….. PDAM
(3) Debit air menurun ….. PDAM
(4) Keterbatasan pompa ….. PDAM
(5) Keterbatasan daya listrik, tidak ada
pelanggan, belum ada jaringan ….. PDAM

Kapasitas riil ….. m3


Volume produksi ….. m3
Kapasitas menganggur ….. m3

Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk
produksi sebanyak …. m3 (…%), disebabkan sebagai berikut:

(1) Tidak ada jaringan distribusi … PDAM


(2) Tidak ada pelanggan … PDAM
(3) Keterbatasan pompa … PDAM
(4) Lain-lain … PDAM
(5) Tidak ada listrik/ pemadaman … PDAM
(6) Kondisi air tanah penduduk … PDAM
(7) Jaringan distribusi rusak … PDAM
(8) Keterbatasan sumber air … PDAM
Sampai dengan 2017, Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang tidak digunakan/rusak
berat sebanyak...unit dengan kapasitas IPA yang tidak dapat digunakan/rusak

15
berat...liter/detik. PDAM telah/belum menganggarkan penggantian/perbaikan IPA
menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
7) Sistem Distribusi dan Reservoir
PDAM telah menggunakan sistem distribusi gravitasi/perpompaan/campuran
untuk mengalirkan air yang telah diproduksi ke pelanggan dengan pipa distribusi
terpasang sampai dengan tahun 2017 sepanjang....M. Untuk menampung air
yang telah diolah sebelum dialirkan ke pelanggan PDAM telah memiliki reservoir
sebanyak...unit dengan kapasitas...M3.
Sampai dengan 2017 pipa distribusi yang tidak digunakan/rusak berat
sepanjang...M dan reservoir yang tidak digunakan/rusak berat sebanyak...unit
dengan kapasitas...M3. PDAM telah/belum menganggarkan untuk
mengganti/memperbaiki pipa distribusi sepanjang...M dan reservoir
sebanyak...unit menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
8) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air
Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada pelanggan, PDAM harus dapat
memenuhi kepastian akan kualitas, kuantitas dan kontinuitas (3K) air distribusi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, antara lain mengatur:
- Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
- Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
- Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang
diproduksinya aman bagi kesehatan.
- PDAM melakukan pengawasan internal atas kualitas air minum.
Standar kebutuhan pokok air minum adalah kebutuhan air sebesar 10 m3/kepala
keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016 tentang Perhitungan
dan Penetapan Tarif Air Minum pasal 1:10. Kontinuitas air yang didistribusikan
kepada pelanggan harus selama 24 jam per hari seperti yang ditetapkan dalam
PP Nomor: 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum pasal 4 ayat
(5).
Pada tahun 2017, .... PDAM telah mampu memenuhi aspek kualitas, kuantitas
dan kontinuitas air kepada pelanggan. Jumlah PDAM yang hanya mampu
16
memenuhi dua aspek yaitu aspek kualitas dan kuantitas sebanyak ..... PDAM.
Jumlah PDAM yang hanya mampu memenuhi dua aspek yaitu aspek kuantitas
dan kontinuitas sebesar ....PDAM.
Sedangkan jumlah PDAM yang hanya mampu memenuhi satu aspek yaitu
aspek kuantitas sebanyak .... PDAM. Jumlah PDAM yang tidak mampu
memenuhi aspek 3K kepada pelanggan sebanyak .... PDAM. Pada tahun 2017
baru .... PDAM yang telah melakukan pengawasan internal atas kualitas air
yang diproduksinya.
9) Kerja Sama Operasional
Sampai dengan akhir tahun 2017, …. PDAM yang mengadakan kerja sama
operasional (KSO) dengan pihak swasta dalam meningkatkan pelayanan air
bersih. Kerja sama operasional tersebut masih terdapat permasalahan antara
lain …. (Lampiran 8).
10) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
Jumlah penyertaan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (PPYBDS)
pada akhir tahun 2017 berjumlah Rp….. yang terdiri dari Penyertaan Pemerintah
Pusat sebesar Rp….dan Penyertaan Pemerintah Daerah sebesar Rp….. Dari
nilai PPYBDS tersebut, yang kondisinya baik namun belum dimanfaatkan hanya
sebesar Rp….. Penyertaan pemerintah yang belum ditentukan statusnya pada
umumnya belum dilakukan penyusutan oleh PDAM yang bersangkutan,
sehingga apabila dilakukan penyusutan akan menambah harga pokok air
(Lampiran 7).
11) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, Hibah dan Subsidi
Selama tahun 2017, Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan penyertaan
modal, subsidi dan hibah kepada PDAM masing-masing sebesar Rp…..,
Rp…..dan Rp…... Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten/Kota berupa dana
tunai untuk …. diberikan oleh …. Pemerintah Kabupaten/Kota dengan total nilai
Rp…... Dari jumlah penyertaan modal tersebut, sebesar Rp…belum
dimanfaatkan oleh PDAM. Subsidi berupa dana tunai untuk ….. diberikan oleh …
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan total nilai Rp…. Subsidi berupa dana tunai
untuk menutupi selisih harga jual dan biaya dasar diberikan oleh …. Pemerintah
Kabupaten dengan total nilai Rp…..
Sedangkan hibah berupa persediaan bahan instalasi diberikan oleh …
Pemerintah Kabupaten dengan total nilai Rp….., hibah berupa ….. diberikan

17
oleh ….. Pemerintah Kabupaten/Kota dengan total nilai Rp….., dan hibah berupa
dana tunai diberikan oleh…. Pemerintah Kabupaten dengan total nilai Rp…..
12) Monitoring Penyelesaian Utang PDAM
Dari …. PDAM yang dievaluasi kinerjanya,…. PDAM diantaranya memiliki utang
kepada Pemerintah Pusat. ...utang PDAM telah diselesaikan melalui
penghapusan mutlak,...utang PDAM telah dihapuskan melalui mekanisme hibah
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dan .. PDAM masih memiliki
kewajiban pokok yang sudah jatuh tempo per akhir tahun 2017 sebesar Rp….
dan kewajiban non pokok yang sudah jatuh tempo per akhir tahun 2017 sebesar
Rp….
....PDAM yang telah meyelesaikan utang kepada Pemerintah Pusat melalui
penghapusan mutlak/mekanisme hibah Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah mengalami peningkatan tingkat kesehatan.
13) Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
Dari …. PDAM yang dilakukan evaluasi kinerja, sebanyak ….. internal PDAM
telah menyusun laporan keuangan, laporan keuangan PDAM yang telah diaudit
laporan keuangannya oleh Kantor Akuntan Publik sebanyak...PDAM. Audit atas
laporan keuangan PDAM dengan pernyataan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan PDAM tahun 2017 diberikan
kepada …. PDAM atau …%, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) … PDAM atau
…% dan Pendapat Tidak Wajar … PDAM atau …%. Dalam rangka evaluasi
kinerja PDAM, sebanyak ...PDAM telah menyusun laporan penilaian kinerja
mandiri.
Tabel 7
Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
Uraian 2017 2016 2015
Penyusunan LK
Internal
Konsultan
Belum Menyusun
Opini
WTP ………….. …. …………..
WDP ………….. …. …………..
TMP ………….. …. …………..
TW ………….. …. …………..
Penilaian Kinerja Mandiri
Belum Menyusun
Telah Menyusun

18
Lampiran 1

TINGKAT KESEHATAN
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

TAHUN
NO NAMA PDAM
2017 2016
1 PDAM …..
2 PDAM …..
3 PDAM …..
4 PDAM …..
5 PDAM …..
6 PDAM …..
7 PDAM …..
8 PDAM …..
9 PDAM …..

PDAM SEHAT ….. PDAM


PDAM KURANG SEHAT ….. PDAM
PDAM SAKIT ….. PDAM
JUMLAH ….. PDAM
Lampiran 2

CAKUPAN PELAYANAN ADMINISTRATIF DAN TEKNIS


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

CAKUPAN PELAYANAN ADMINISTRATIF CAKUPAN PELAYANAN TEKNIS


TAHUN 2017 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2016
No Nama PDAM Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Penduduk % Jumlah Pelanggan (aktif) Penduduk % Pelanggan % %
Penduduk Penduduk
Terlayani Terlayani (aktif)
MBR AUSAID MBR APBN Reguler Jumlah
1 PDAM …..
2 PDAM …..
3 PDAM …..
4 PDAM …..
5 PDAM …..
6 PDAM …..
7 PDAM …..
8 PDAM …..
9 PDAM …..
Rata-rata
Lampiran 3

PERSENTASE DAN PENYEBAB NRW DISTRIBUSI


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

% NRW Penyebab NRW Distribusi


NO NAMA PDAM
2017 2016 1 2 3 4 5 6
1 PDAM ….. - 1 - 1 - -
2 PDAM ….. 1 1 - 1 - -
3 PDAM ….. - 1 - 1 1 -
4 PDAM ….. - 1 - - - 1
5 PDAM ….. - - - - - -
6 PDAM ….. - 1 - 1 - 1
7 PDAM ….. 1 1 - 1 1 -
8 PDAM ….. - 1 1 - - -
9 PDAM ….. 1 1 1 1 - -

Persentase NRW 3 8 2 6 2 2

Kode Penyebab:
1 Pemakaian sendiri
2 Water meter pelanggan rusak
3 Instalasi distribusi rusak
4 Pemasangan liar/pengambilan air oleh pelanggan sebelum meter air dipasang/pencurian
5 Administrasi/petugas tidak mencatat sesuai realisasi
6 Water meter induk tidak berfungsi/tidak ada water meter induk
Lampiran 4

KAPASITAS PRODUKSI
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017
CONTOH
Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi
Kapasitas Kapasitas Produksi Volume Volume Air
No Nama PDAM Terpasang Tidak Kapasitas Volume Produksi Riil
Produksi Menganggur Distribusi Terjual
Dimanfaatkan Produksi Riil
Terpasang
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 PDAM ….. 9.776.160 3.468.960 35 6.307.200 2.733.120 28 3.574.080 37 3.358.584 2.218.314
2 PDAM ….. 4.199.040 622.080 15 3.576.960 1.471.224 35 2.105.736 50 2.105.736 748.461
3 PDAM ….. 8.199.360 6.452.334 79 1.747.026 53.495 1 1.693.531 21 1.161.564 730.034
4 PDAM ….. 3.153.600 473.040 15 2.680.560 1.128.726 36 1.551.834 49 1.524.240 902.188
5 PDAM ….. 6.937.920 1.971.386 28 4.966.534 - - 4.966.534 72 4.574.993 2.825.427
6 PDAM ….. 19.079.280 4.257.360 22 14.821.920 6.683.910 35 8.138.010 43 7.285.348 3.025.668
7 PDAM ….. 11.037.600 1.419.120 13 9.618.480 1.258.509 11 8.359.971 76 8.162.223 5.905.178
8 PDAM ….. 7.947.072 3.153.608 40 4.793.464 2.348.726 30 2.444.738 31 2.011.730 1.485.490
9 PDAM ….. 22.705.920 - - 22.705.920 (40.014) (0) 22.745.934 100 21.793.515 11.599.916
- - -
Jumlah 5.441.596.121 856.862.407 16 4.584.733.714 618.213.564 11 3.966.520.149 73 3.815.770.556 2.568.949.873
Lampiran 5

KETERSEDIAAN SUMBER AIR BAKU, KONDISI INTAKE DAN ANGGARAN PENGGANTIAN/PERBAIKAN


TAHUN 2017

Potensi Kondisi Intake Anggaran


No Nama PDAM Sumber Air Baku Tahun 2017 Sumber Air Penggantian/Perbaikan
Lainnya (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PDAM... Mata air ....
Air Permukaan ....
Sumur Dalam ....
2 PDAM... Mata air ....
Air Permukaan ....
Sumur Dalam ....

Petunjuk Pengisian
1 Nomor Urut
2 Nama PDAM di Provinsi terkait
3 Jenis sumber air baku (Mata air/air permukaan/sumur dalam)
4 Kapasitas/Debit air baku (...liter/detik)
5 Jenis sumber air baku (Mata air/air permukaan/sumur dalam)
6 Kapasitas/Debit air baku (...liter/detik)
7 Jumlah Intake (...Unit)
8 Kapasitas pompa intake (...liter/detik)
9 Jumlah Intake yang tidak dapat digunakan/rusak berat (...Unit)
10 Kapasitas pompa intake yang tidak dapat digunakan/rusak berat (...liter/detik)
11 Jumlah anggaranyang diperlukan untuk penggantian/perbaikan (Rp..)
12 Sumber dana internal PDAM/APBD/APBN
Lampiran 6/6 - 12

PENYEBAB KAPASITAS TERPASANG TIDAK DIMANFAATKAN, KAPASITAS MENGANGGUR, KONDISI IPA DAN ANGGARAN PENGGANTIAN/PERBAIKAN
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017
CONTOH
Kondisi IPA yang Tidak Anggaran
Penyebab Kapasitas Terpasang DapatDigunakan/Rusak Berat Penggantian/Perbaikan (Rp)
No Nama PDAM Penyebab Kapasitas Produksi Menganggur
Tidak Dimanfaatkan

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 1 2
1 PDAM ….. 1 1 1
2 PDAM ….. 1 1
3 PDAM ….. 1 1 1
4 PDAM ….. 1 1
5 PDAM ….. 1
6 PDAM ….. 1 1 1
7 PDAM ….. 1 1 1 1
8 PDAM ….. 1 1 1 1
9 PDAM …..

Jumlah Kejadian 3 - 1 1 5 3 1 - - 1 2 1 4
Persentase 1 - 0 0 1 1 0 - - 0 1 0 1

Petunjuk Pengisian
1 Nomor Urut PDAM
2 Nama PDAM
3 Penyebab Kapasitas Terpasang Tidak Dimanfaatkan
1. Instalasi rusak/usang
2. Tidak ada sumber air
3. Debit sumber air menurun
4. Keterbatasan pompa
5. Lain-lain
4 Penyebab Kapasitas Produksi Menganggur
6. Tidak ada pelanggan
7. Jaringan distribusi belum ada
8. Jaringan distribusi rusak berat
9. Keterbatasan sumber air
10. Keterbatasan pompa
11. Keterbatasan listrik/pemadaman
12. Kondisi air tanah sebagian penduduk cukup baik
13. Lain-lain
5 Kondisi IPA
1. Jumlah IPA (Unit)
2. Kapasitas IPA (....liter/detik)
3. Jumlah IPA yang tidak dapat digunakan karena rusak berat (Unit)
4. Kapasitas IPA yang tidak dapat digunakan karena rusak berat (liter/detik)
6 Anggaran Penggantian/Perbaikan
1. Jumlah anggaran yang diperlukan untuk penggantian/perbaikan (Rp....)
2. Sumber pendanaan internal PDAM/APBD/APBN
Lampiran 7

SISTEM DISTRIBUSI DAN RESERVOIR


TAHUN 2017

Anggaran
No Nama PDAM Sistem Distribusi Reservoir Penggantian/Perbaikan
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PDAM... Gravitasi ....
Perpompaan ....
Campuran ....
2 PDAM... Gravitasi ....
Perpompaan ....
Campuran ....

Petunjuk Pengisian
1 Nomor Urut
2 Nama PDAM di Provinsi terkait
3 Gravitasi/Perpompaan/Campuran
4 Jumlah pompa distribusi (unit)
5 Kapasitas pompa distribusi (...liter/detik)
6 Jumlah pompa distribusi yang tidak dapat digunakan/rusak berat (unit)
7 Kapasitas pompa distribusi yang tidak dapat digunakan/rusak berat (...liter/detik)
8 Panjang pipa distribusi (....M)
9 Panjang pipa distribusi yang tidak digunakan/rusak berat (....M)
10 Jumlah reservoir (...Unit)
11 Kapasitas reservoir (....M3)
12 Jumlah reservoir yang tidak digunakan (...Unit)
13 Kapasitas reservoir yang tidak digunakan (...M3)
14 Jumlah anggaran yang diperlukan untuk penggantian/perbaikan (Rp...)
15 Sumber dana internal PDAM/APBD/APBN
Lampiran 8

PERBANDINGAN TARIF DAN BIAYA DASAR AIR


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

Tahun 2017 Tahun 2016


No Nama PDAM
Harga Jual Biaya Dasar Harga Jual Biaya Dasar
1 PDAM ….. 3.063 2.978 3.285 2.941
2 PDAM ….. 2.832 1.269
3 PDAM ….. 3.410 2.097
4 PDAM ….. 2.176 -
5 PDAM ….. 3.261 2.450 3.081 2.079
6 PDAM ….. 4.971 3.783
7 PDAM ….. 3.052 3.139 2.943 3.273
8 PDAM ….. 1.810 4.689
9 PDAM ….. 3.082 2.535 3.118 2.366

Rata-rata
Lampiran 9

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH BELUM DITETAPKAN STATUSNYA


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

Penyertaan Modal Yang Belum Ditetapkan Statusnya


No Nama PDAM
PMP PMD
Dicatat di Neraca Belum dicatat di Neraca Jumlah Dicatat di Neraca Belum dicatat di Neraca Jumlah
1 PDAM …..
2 PDAM …..
3 PDAM …..
4 PDAM …..
5 PDAM …..
6 PDAM …..
7 PDAM …..
8 PDAM …..
9 PDAM …..

Jumlah
Lampiran 10

KERJA SAMA OPERASIONAL


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

No PDAM Mitra Permasalahan


1 PDAM …..
2 PDAM …..
3 PDAM …..
4 PDAM …..
5 PDAM …..
6 PDAM …..
7 PDAM …..
8 PDAM …..
9 PDAM …..
Lampiran 11

PENYELESAIAN UTANG PDAM KEPADA PEMERINTAH PUSAT


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017

NO NAMA PDAM STATUS KONDISI PER 31/12/2017 TINGKAT KESEHATAN NAIK/(TURUN)


POKOK BUNGA JUMLAH 2017 2016
1 PDAM Penghapusan Mutlak 2015 - - - 3,1 2,9 0,2
2 PDAM Penghapusan Mutlak 2016 - - - 3,2 3 0,2
3 PDAM Lancar 1000 200 1200 - - -
4 PDAM Hibah Non Kas - - - 3 2,9 0,1
5 PDAM
6
Lampiran 12

LAPORAN KEUANGAN DAN PENILAIAN KINERJA MANDIRI


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017
Contoh:
No Nama PDAM Penyusunan LK Opini Penilaian Kinerja Mandiri
I Provinsi NAD
1 PDAM Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang Konsultan WDP Telah menyusun
2 PDAM Tirta Bengi Kabupaten Bener Meriah Belum menyusun Unaudited Belum menyusun
3 PDAM Tirta Naga Kabupaten Aceh Selatan Internal Unaudited Telah menyusun
4 PDAM Tirta Krueng Meureudu Kabupaten Pidie Jaya Internal Unaudited Telah menyusun
5 PDAM Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen Internal WTP Telah menyusun
6 PDAM Tirta Mon Pase Kabupaten Aceh Utara Internal WDP Telah menyusun
7 PDAM Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar Internal WTP Telah menyusun
8 PDAM Tirta Aneuk Laot Kota Sabang Internal WTP Telah menyusun
9 PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh Internal WTP Telah menyusun
10 PDAM Tirta Mon Krueng Baro Kabupaten Pidie Internal WTP Telah menyusun
11 PDAM Tirta Tawar Kabupaten Aceh Tengah Internal WTP Telah menyusun
12 PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur Internal WDP Telah menyusun
13 PDAM Tirta Keumuneng Kota Langsa Internal WDP Telah menyusun
14 PDAM Tirta Singkil Kabupaten Aceh Singkil Internal WDP Telah menyusun
15 PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Internal WTP Telah menyusun

Laporan Keuangan:
Konsultan ... PDAM
Internal ... PDAM
Belum menyusun ... PDAM
Opini atas Laporan Auditor Independen:
WTP ... PDAM
WDP .... PDAM
PTW .... PDAM
Unaudited .... PDAM
Penilaian Kinerja Mandiri:
Telah Menyusun .... PDAM
Belum menyusun .... PDAM

Anda mungkin juga menyukai