PETUNJUK TEKNIS
EVALUASI KINERJA PDAM
(REVISI 2018)
e
-at'
ts\.
.il
J
E
!r
Nornor s -173t}4t0512018 S Februari 2018
La rn pira rr Satu $et
.k
G
Hal Petunjuk Teknis fivaluasi Kinerja PDAM
Tahun Euku 2*17
*-"
IE
E
Ir
Yth Kepala Perwakilan BpKp
aa
G
di Seluruh lndonesia
r}
r
E.
=
Bersama ini disampaikan Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja PDAM Nomor:
*
F
a
PED-41D4105/2018, tanggal 1 Februari 2018, dengan ketentuan sebagai berikut:
r
1. Evaluasi kinerja PDAM Tahun Buku 2017 agar dilaksanakan sesuai dengan
,- petunjuk teknis sebagaimana terlampir.
F
; Evaluasi kinerja PDAM Tahun Buku 2017 dapat dilaksanakan mulai minggu
..-
+ ?
;
:
keempat bulan Februari dan laporan individu disampaikan ke Deputi Bidang
}
; Akuntan Negara selambat-lambatnya tanggal g Juni 2019, soft copy laporan
l
ts
t individual per PDAM dan sofl copy excel kompilasi supaya disampaikan melalui
F
h
email ke agus_ranu@yahoo. co. id.
;
R
G Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.
L
I
; pala BPKP6
sffipuYI
g Dwijanto
5 198703 1 001
l'er-rtbusan Ytfl
Kepala BPKP (tanpa lamptraft)
I
:.-.,j.11,,,'..-.,,.'.':].'.j:,
.'.::':'. -
- :.-.'.'.'..--t-.'
.,'.,..,..:..,.:.......-_ ...
I
E
a
KATA PENGANTAR
t
Sebagai bagian dari sistem pengendalian internal pemerintah, BPKP dalam
hal ini Deputi Brdang Akuntan Negara diminta untuk melakukan evaluasi kinerja
I terhadap PDAM di seluruh lndonesia sesuai dengan Surat Menteri Pekerjaan Umum
T dan Perumahan Rakyat Nomor: Kj.04.07-Mn/43 tanggal 12 Januari 2018 perihal
\ Evaluasi Kinerja BUMN dan BUMD Penyelenggara SPAM.
;
Evaluasi kinerja PDAM Tahun Buku 2A17 bertujuan untuk membantu
Ir
manajemen PDAM dalam mendorong peniapaian tujuan secara ekonomis, efisien,
i efektrf, memperbaiki dan meningkatkan kinerja, serta memberikan bahan
:
l Selain itu, dari hasil kompilasi evaluasi kinerja ini diharapkan akan dapat
memberikan masukan bagi pemerintah pusat dalam bentuk rekomendasi strategis.
;
Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja PDAM ini telah disesuaikan dengan current
i issue untuk lebih mempertajam analisis pengambilan keputusan. Antara lain adalah
i upaya PDAM dan upaya Pemerintah Daerah dalam memecahkan permasalahan
Anang Dwijanto
00825 1987A3 1 001
t
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Umum 1
2. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup 2
3. Sistematika Penyajian 3
BAB IV PELAPORAN
1. Bentuk Laporan 21
2. Penyampaian Laporan 22
3. Kompilasi Hasil Evaluasi (file Excel) 22
4. Komunikasi Dan Tanya Jawab 23
5. Laporan Mingguan 23
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Contoh Format Laporan Evaluasi Kinerja
2. Contoh Lampiran 1 Neraca Komparatif
3. Contoh Lampiran 2 Laporan Rugi Laba Komparatif
4. Contoh Lampiran 3 Laporan Arus Kas Komparatif
5. Contoh Lampiran 4 Laporan Perubahan Ekuitas Komparatif
ii
6. Contoh Lampiran 5 Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Permendagri
47/1999
7. Contoh Lampiran 6 Perhitungan Indikator Kesehatan Berdasarkan BPPSPAM
8. Contoh Lampiran 7 Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata
9. Contoh Lampiran 8 Struktur Harga Pokok (Full Cost Recovery)
10. Contoh Lampiran 9 Rincian Beban Berdasarkan Fungsi Beban
11. Contoh Lampiran 10 Produksi Air Minum
12. Contoh Lampiran 11 Aspek Teknis dan Manajerial
13. Contoh Lampiran 12 Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya
14. Contoh Lampiran 13 Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta
Hibah
15. Contoh Lampiran 14 Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM
16. Contoh Lampiran 15 Kerja Sama Operasional
17. Lampiran 16: Petunjuk Perhitungan Kepmendagri 47/1999
18. Lampiran 17: Petunjuk Perhitungan BPPSPAM
19. Lampiran 18: Penyaluran Hibah Penyelesaian Piutang Negara dan Penghapusan
Mutlak Utang PDAM
20. Contoh Format Laporan Kompilasi per Provinsi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
Pengertian kinerja adalah prestasi/pencapaian kerja yang telah dilakukan
manajemen atas strategi pencapaian visi dan misi organisasi yang telah
ditetapkan.
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu
kegiatan dengan standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan, dan
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
kegiatan dalam mencapai tujuan.
Evaluasi kinerja bertujuan untuk membantu manajemen PDAM dalam mendorong
pencapaian tujuan secara ekonomis, efisien, efektif, memperbaiki dan
meningkatkan kinerja, serta memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab. Evaluasi kinerja juga dalam
rangka mengukur capaian target kinerja PDAM sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2015-2019.
Petunjuk teknis ini berlaku untuk evaluasi kinerja PDAM tahun buku 2017 dengan
berpedoman pada aturan-aturan sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor:11 Tahun 1974 tanggal 26 Desember 1974 tentang
Pengairan.
2) Undang-Undang Nomor:23 Tahun 2014 tanggal 30 September 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
3) Peraturan Pemerintah Nomor:54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik
Daerah
4) Peraturan Pemerintah Nomor: 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air
Minum.
5) Peraturan Presiden Nomor:2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
6) Peraturan Presiden Nomor: 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan
7) Peraturan Presiden Nomor: 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
8) Instruksi Presiden Nomor: 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
10) Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor: 8 Tahun 2000 tanggal
10 Agustus 2000 tentang Pedoman Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2 Tahun 2007 tanggal 18 Juni 2007
tentang Organ dan Kepegawaian PDAM.
12) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal
19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
13) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal
18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
1
14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor:70 Tahun 2016 tanggal 6 September
2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada
Badan Usaha Milik Daerah.
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September
2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum.
16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor:48 tahun 2016 tanggal 20 Juli 2016
tentang Pedoman Penerimaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah, dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada
Perusahaan Daerah Air Minum, Dalam Rangka Penyelesaian Hutang
Perusahaan Air Minum Kepada Pemerintah Pusat secara Non Kas.
17) Pedoman Audit kinerja Badan Usaha Milik Negara dan Daerah yang
dikeluarkan oleh Deputi Akuntan Negara tanggal 27 Desember 2002.
18) Keputusan Ketua BPPSPAM Nomor:002/KPTS/K-6/IV/2010 tentang Penilaian
Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum.
19) Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:Kj.04.07-Mn
/43 tanggal 12 Januari 2018 hal Evaluasi Kinerja BUMN dan BUMD
Penyelenggara SPAM.
3. Sistematika Penyajian
Petunjuk teknis evaluasi kinerja PDAM ini terbagi dalam enam bab, yaitu:
1) Bab satu (pendahuluan) menjelaskan pengertian secara umum, tujuan,
sasaran, ruang lingkup evaluasi kinerja, dan sistematika penyajian.
2) Bab dua menjelaskan mengenai persiapan evaluasi kinerja.
3) Bab tiga menguraikan langkah kerja secara teknis mengenai evaluasi kinerja.
4) Bab empat menguraikan mengenai pelaporan.
3
BAB II
PERSIAPAN EVALUASI KINERJA
Tahap ini merupakan tahap awal dari rangkaian evaluasi kinerja, sebagai dasar
penyusunan program kerja evaluasi tahap berikutnya, meliputi:
1. Pengumpulan informasi umum dalam pengenalan atas kegiatan yang dievaluasi.
2. Pengidentifikasian aspek manajemen atau bidang masalah yang menunjukkan
kelemahan dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.
3. Pembuatan ikhtisar hasil kegiatan persiapan evaluasi kinerja.
4
BAB III
PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA
Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data yang dipergunakan adalah
data yang berasal dari laporan keuangan baik audited maupun unaudited.
Prosedur Evaluasi
Lakukan Penilaian Tingkat Kesehatan PDAM sesuai dengan pedoman penilaian
yang terdapat di lampiran pedoman ini. Indikator dikelompokkan dalam empat
aspek yaitu aspek keuangan, pelayanan, operasional dan administrasi.
Lakukan wawancara dengan pihak manajemen untuk mendapatkan informasi atas
upaya manajemen berupa kegiatan yang segera (action plan) untuk memperbaiki
tingkat kesehatan PDAM khususnya yang memperoleh predikat “kurang sehat”
dan “sakit”.
Rincian lebih lanjut penilaian tingkat kesehatan menurut BPPSPAM lihat Lampiran
Perhitungan Nilai Tingkat Kesehatan menurut BPPSPAM.
KRITERIA NILAI
Baik sekali > 75
Baik > 60 s/d 75
Cukup > 45 s/d 60
Kurang > 30 s/d 45
Tidak baik <= 30
Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data yang dipergunakan adalah
data yang berasal dari laporan keuangan PDAM baik audited maupun unaudited.
5
Prosedur Evaluasi
Lakukan Penilaian Kinerja sesuai indikator utama dalam Kepmendagri 47/1999
untuk 30 (tiga puluh) indikator yang dikelompokkan dalam tiga aspek yaitu aspek
keuangan, operasional dan administrasi.
Rincian lebih lanjut penilaian kinerja sesuai Kepmendagri 47/1999 lihat Lampiran
Perhitungan Nilai Kinerja Berdasarkan Kepmendagri 47/1999.
6
(3) Lakukan analisis dan pastikan bahwa penyusunan corporate plan/rencana
bisnis minimal telah dilakukan dengan mempertimbangkan dasar-dasar
sebagai berikut:
a. Evaluasi hasil rencana bisnis sebelumnya.
b. Kondisi PDAM saat ini.
c. Asumsi yang dipakai dalam penyusunan corporate plan/rencana bisnis.
d. Penetapan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja.
e. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Pemerintah
Kabupaten/Kota.
(4) Lakukan analisis dan pastikan bahwa penyusunan RKAP tahun buku 2017
telah dilakukan dengan mempertimbangkan dasar-dasar sebagai berikut:
a. Disusun berdasarkan Rencana Jangka Menengah Perusahaan
(Corporate Plan)/Rencana Bisnis dengan mempertimbangkan
perencanaan pengembangan sistem penyediaan air minum yang ada
dalam Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Pemerintah Kabupaten/Kota. Rencana Induk Pengembangan SPAM
adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan
bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan
dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air
minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan
memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.
b. Disusun dengan memperhatikan masukan dari masing-masing bagian
dan/atau cabang.
c. Disusun dengan memperhatikan realisasi tahun-tahun sebelumnya.
d. Disusun dengan memperhatikan estimasi tahun berjalan yg dapat
dipertanggungjawabkan.
(5) Buat simpulan hasil reviu.
7
(4) Peroleh, penjelasan, penyebab dan akibat apabila terdapat realisasi
capaian tahun berjalan yang memiliki perbedaan (di atas/di bawah) yang
cukup signifikan jika dibandingkan dengan RKAP.
(5) Buat simpulan hasil evaluasi.
1) Cakupan Pelayanan
Tujuan
(1) Untuk menilai persentase capaian cakupan pelayanan tahun 2017.
(2) Untuk mengidentifikasi kesiapan PDAM dalam mendukung target nasional
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2019 yaitu 100% akses air minum aman melalui jaringan perpipaan
sebesar 60% pada tahun 2019.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data tentang jumlah pelanggan (SR aktif), berapa pemasangan
yang berasal dari hibah air minum APBN perkotaan/lainnya dan dari
pemasangan reguler.
(2) Hitung jumlah penduduk yang terlayani yaitu jumlah pelanggan rumah
tangga dikalikan 6, sedangkan untuk pelayanan kran umum/hidran umum
dikalikan 100 (bila ada standar tersendiri yang digunakan oleh PDAM
untuk jumlah penduduk terlayani untuk tiap golongan pelanggan agar
disebutkan dasar penetapannya).
(3) Dapatkan jumlah penduduk seluruh Kabupaten/Kota.
(4) Dapatkan data jumlah penduduk wilayah teknis pelayanan oleh PDAM
yang bersangkutan.
(5) Hitung persentase cakupan pelayanannya yaitu (1) jumlah penduduk
terlayani dengan seluruh jumlah penduduk dan (2) jumlah penduduk
terlayani dengan jumlah penduduk wilayah layanan teknis.
(6) Dapatkan dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM) Pemerintah Kabupaten/Kota atau dokumen lainnya yang
mencantumkan target peningkatan cakupan pelayanan air minum.
(7) Identifikasi target dalam RISPAM atau dokumen lainnya yang menjadi
beban PDAM untuk merealisasikannya.
(8) Hitung trend peningkatan cakupan pelayanan PDAM tiga tahun terakhir
dan identifikasi penyebabnya.
(9) Identifikasi apakah target RISPAM untuk PDAM telah dimasukkan dalam
corporate plan (rencana jangka menengah)/rencana bisnis PDAM.
8
(10) Identifikasi kesiapan PDAM dalam mendukung target nasional tahun 2019
yaitu akses air minum sebesar 100% dilihat dari beberapa aspek antara
lain: masih tersedianya kapasitas menganggur yang siap diutilisasikan,
ketersediaan sumber dana baik dari PDAM maupun pemerintah daerah
dan dukungan pemerintah daerah berupa pembangunan aset tetap untuk
mengembangkan sistem penyediaan air minum, trend peningkatan
cakupan serta ketersediaan air baku.
(11) Buat simpulan hasil evaluasi:
a. Kesiapan PDAM dalam mendukung target nasional tahun 2019 yaitu
akses air minum sebesar 100%. Apabila cakupan pelayanan masih
dibawah 60% maka nyatakan dalam laporan bahwa PDAM yang
bersangkutan belum siap mendukung target nasional tersebut.
b. Upaya PDAM yang telah dilakukan selama tahun 2017 dan akan
dilakukan di tahun mendatang yang secara signifikan mempengaruhi
peningkatan cakupan pelayanan untuk mendukung target nasional.
c. Upaya Pemerintah Daerah yang telah dilakukan selama tahun 2017
dan akan dilakukan di tahun mendatang yang secara signifikan
mempengaruhi peningkatan cakupan pelayanan PDAM untuk
mendukung target nasional.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan laporan pengawasan kualitas air minum baik yang
dilakukan dengan pengawasan internal maupun eksternal dikaitkan
dengan jumlah penduduk yang dilayani.
(2) Lakukan penilaian atas hasil pengujian kualitas air, apakah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan menteri kesehatan.
(3) Lakukan penilaian atas efektivitas pengawasan internal yang
dilakukan oleh PDAM, apakah telah memenuhi peraturan Menteri
Kesehatan.
(4) Lakukan analisis penyebab tidak tercapainya standar kualitas air
minum.
(5) Lakukan analisis penyebab tidak efektifnya pengawasan internal atas
kualitas air minum.
(6) Dapatkan informasi sampai dengan saat evaluasi, mengenai upaya
PDAM dan upaya Pemda untuk memenuhi kualitas air sesuai
ketentuan.
(7) Buat simpulan hasil evaluasi.
9
2.2) Kuantitas Air
Tujuan Pengujian Kuantitas Air
Menilai apakah standar kebutuhan pokok air minum telah terpenuhi
sesuai dengan Permendagri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6
September 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum
yaitu 10 M3/KK/bulan atau 60L/orang/hari.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data rata-rata pemakaian air.
(2) Lakukan analisis penyebab atas rendahnya pemakaian air tersebut.
(3) Dapatkan informasi sampai dengan saat evaluasi mengenai upaya
PDAM dan upaya Pemda yang secara signifikan mempengaruhi
peningkatan pemenuhan kuantitas air sesuai ketentuan.
(4) Buat simpulan hasil evaluasi.
Langkah Kerja
(1) Dapatkan data mengenai jam dan volume produksi serta distribusi
air.
(2) Lakukan analisa atas perhitungan kontinuitas produksi dan distribusi
air dikaitkan dengan sistem pelayanan (tunggal/jamak).
(3) Lakukan konfirmasi terhadap pelanggan atas kontinuitas air.
(4) Lakukan analisa penyebab tidak tercapainya kontinuitas air per hari
selama 24 jam.
(5) Dapatkan informasi sampai dengan saat evaluasi, mengenai upaya
PDAM dan upaya Pemda untuk yang secara signifikan
mempengaruhi peningkatan pemenuhan kontinuitas air sesuai
ketentuan.
(6) Buat simpulan hasil evaluasi.
Prosedur Evaluasi
(1) Peroleh data jumlah volume air produksi dan jumlah volume air yang
didistribusikan.
(2) Analisis data volume produksi dan volume distribusi air.
(3) Identifikasi apakah ada water meter induk di instalasi produksi dan
apakah berfungsi dengan baik.
10
(4) Hitung tingkat kehilangan instalasi produksi yaitu jumlah volume air
distribusi dikurangi dengan jumlah air yang diproduksi.
(5) Hitung % tingkat kehilangan yaitu selisih air distribusi dengan volume
air diproduksi dibagi dengan volume air produksi.
(6) Teliti penyebab tingkat kehilangan instalasi produksi.
(7) Analisis upaya PDAM yang secara signifikan mempengaruhi
penurunan tingkat kehilangan pada instalasi produksi tahun 2017
dan yang akan datang.
(8) Buat simpulan hasil evaluasi.
Prosedur Evaluasi
(1) Peroleh data jumlah volume air distribusi dan jumlah volume air yang
terjual.
(2) Analisis data volume distribusi dan volume air terjual.
(3) Identifikasi apakah ada water meter induk di instalasi distribusi.
(4) Hitung NRW yaitu jumlah volume air distribusi dikurangi dengan
jumlah air yang terjual.
(5) Hitung % NRW yaitu selisih air distribusi dengan volume air dijual
dibagi dengan volume air distribusi.
(6) Teliti penyebab NRW instalasi distribusi.
(7) Analisis upaya PDAM yang secara signifikan mempengaruhi
penurunan NRW instalasi distribusi tahun 2017 dan yang akan
datang.
(8) Buat simpulan hasil evaluasi.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan dan teliti apakah perusahaan melakukan kajian tarif setiap
tahunnya sesuai Pemendagri Nomor:71 Tahun 2016 pasal 25 dan 26.
(2) Tarif Air Rata-Rata
a. Peroleh data tentang pendapatan penjualan air, pendapatan non air,
dan pendapatan lain-lain. Lakukan analisis atas kewajaran pendapatan
penjualan air dan pendapatan non air.
b. Peroleh data volume air yang terjual.
c. Hitung rata-rata harga air per m3 dengan cara membagi jumlah seluruh
pendapatan penjualan air (termasuk beban tetap/beban
administrasi/abodemen/jasa meter air) dengan volume air yang terjual.
11
d. Peroleh tarif penjualan air per m3 menurut jenis konsumen
(berdasarkan Perda Tarif).
e. Analisis pendapatan air, buatlah kesimpulan atas sumbangan
pendapatan air terhadap laba-rugi perusahaan.
(3) Harga Pokok Penjualan
a. Peroleh data beban usaha dan beban non usaha (berdasarkan sifat
maupun fungsi beban). Lakukan analisis atas kewajaran beban-beban
tersebut.
b. Rinci beban usaha ke dalam beban sumber air, beban pengolahan air,
beban transmisi/distribusi, beban umum dan administrasi dan uraikan
sistem pengolahan air (IPA, grafitasi, pompa, atau campuran); rinci
menurut jenisnya.
c. Rinci beban umum dan administrasi menurut jenisnya.
d. Rinci beban non usaha menurut jenisnya.
e. Bandingkan besaran nilai antara beban sumber air, beban pengolahan
air, beban transmisi/distribusi dan beban umum dan administrasi.
f. Apabila persentase beban umum dan administrasi paling besar dalam
beban usaha, analisis secara rinci tentang kewajarannya.
g. Hitung harga pokok produksi dengan membagi jumlah beban usaha
dengan jumlah volume produksi air yang telah dikurangi kehilangan riil
maksimum 20% untuk tingkat kehilangan air riil yang >20%. Apabila
tingkat kehilangan air rill<20%, gunakan tingkat kehilangan air riil-nya.
Bandingkan dengan harga rata-rata penjualan air, apakah seluruh biaya
dapat ditutup dari pendapatannya (full cost recovery).
h. Analisis penyebab tidak tercapainya full cost recovery.
i. Minta data mengenai strategi PDAM yang secara signifikan
mempengaruhi pencapaian full cost recovery.
j. Biaya lain-lain tidak dapat dipergunakan untuk perhitungan dalam full
cost recovery.
k. Buatlah simpulan hasil evaluasi:
- PDAM telah/belum melakukan kajian tarif setiap tahunnya.
- Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan adalah wajar.
- Beban usaha adalah beban yang benar-benar diperlukan untuk
kepentingan perusahaan atau ada beban yang seharusnya tidak
diperlukan (dapat dihemat).
- Jumlah pendapatan dapat/tidak dapat meng-cover seluruh beban
yang telah dikeluarkan.
- Penyebab pendapatan tidak dapat meng-cover seluruh beban yang
telah dikeluarkan.
- Strategi PDAM untuk mencapai full cost recovery.
- Tarif yang diberlakukan adalah sudah/ tidak wajar.
- Keuntungan/ kerugian perusahaan wajar/ tidak wajar (lihat
Permendagri Nomor: 71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan
Tarif Air Minum) pasal 14 dan 15.
12
memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum (Peraturan
Pemerintah Nomor: 122 Tahun 2015).
Prosedur Evaluasi
(1) Minta daftar sumber air baku yang digunakan untuk setiap IPA saat
ini/existing (dalam liter/detik) dan kebutuhan sebenarnya untuk setiap IPA
tersebut (dalam liter/detik).
(2) Minta penjelasan mengenai sumber air baku yang digunakan saat ini
(mata air, air permukaan, sumur dalam), apakah tingkat pemanfaatannya
(utilisasi) sudah mencapai tingkat maksimal atau masih bisa
dikembangkan, apakah ada kendala dalam pemanfaatan sumber air baku
saat ini.
(3) Minta penjelasan apakah ada konflik mengenai pemanfaatan sumber air
baku (misalnya dengan masyarakat, dengan PDAM lain atau lainnya).
Apabila PDAM memanfaatkan air dalam tanah sebagai sumber air baku,
evaluasi keberlanjutan sumber air tersebut terhadap pelayanan kepada
pelanggan.
(4) Dapatkan data mengenai ketersediaan sumber air baku lainnya yang
berada di wilayah kabupaten/kota dimana PDAM berada, yang berpotensi
dikembangkan sebagai alternatif sumber air baku saat ini.
(5) Minta penjelasan atas upaya dan kendala PDAM dalam mengembangkan
potensi sumber air baku tersebut.
(6) Buat simpulan evaluasi.
6) Kapasitas Produksi
Tujuan
(1) Untuk mengidentifikasikan berapa jumlah kapasitas terpasang (kapasitas
disain) yang tidak dapat digunakan dan penyebabnya.
(2) Untuk mengidentifikasikan jumlah kapasitas menganggur (tidak
dimanfaatkan) dan penyebabnya.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data kapasitas produksi terpasang (kapasitas disain) dan
buatlah daftarnya. Kapasitas produksi terpasang adalah kapasitas disain
unit produksi yang terpasang.
(2) Dapatkan data kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat
dimanfaatkan dan buatlah daftarnya.
(3) Dapatkan data reservoir yang dimiliki PDAM dan buatlah daftarnya.
(4) Teliti penyebab kapasitas terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan,
apakah instalasi pengolahan rusak, tidak ada sumber air, debit sumber air
menurun, keterbatasan pompa, keterbatasan listrik, keterbatasan jaringan
transmisi dan distribusi, tidak ada pelanggan dan sebagainya.
(5) Hitung kapasitas produksi yang belum dimanfaatkan dan teliti
penyebabnya apakah karena tidak ada pelanggan, jaringan pipa belum
ada, jaringan pipa eksisting rusak berat, keterbatasan pompa/sumber
air/listrik, dan sebagainya.
(6) Dapatkan penjelasan mengenai upaya-upaya PDAM yang secara
signifikan mempengaruhi peningkatan tingkat pemanfaatan (utilitas)
kapasitas terpasang.
(7) Dapatkan penjelasan mengenai upaya Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan tingkat pemanfaatan (utilitas) kapasitas produksi.
13
(8) Buat simpulan hasil evaluasi:
a. Penyebab adanya kapasitas terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan.
b. Penyebab adanya kapasitas produksi menganggur.
c. Upaya PDAM dan upaya Pemda untuk meningkatkan tingkat
pemanfaatan (utilitas) baik kapasitas terpasang maupun kapasitas
produksi.
Prosedur Evaluasi
(1) Dapatkan data sistem distribusi tiap IPA, lokasi dan volume reservoir serta
panjang pipa distribusi dan buatkan daftarnya.
(2) Analisis kondisi sistem distribusi, reservoir dan pipa distribusi yang ada.
(3) Buat simpulan hasil evaluasi
8) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS)
Tujuan
(1) Untuk mengidentifikasikan bentuk penyertaan pemerintah (pusat dan
daerah) yang belum ditetapkan statusnya.
(2) Untuk mengidentifikasikan kemanfaatan aset PPYBDS.
(3) Mengidentifikasi kesiapan administrasi untuk memproses penetapan
statusnya
Prosedur Evaluasi
(1) Identifikasi bentuk aset apa saja yang termasuk dalam perkiraan neraca
penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya dan yang belum
dimasukkan dalam neraca dan buatkan daftarnya (on balance sheet dan
off balance sheet).
(2) Identifikasi sumber pendanaan Kementerian/Lembaga/Pemda mana atas
penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya (Dirjen Cipta
Karya, Ditjen Sumber Daya Air, dll).
(3) Analisis kondisi aset, apakah kondisinya baik dan dimanfaatkan, baik
namun tidak dimanfaatkan, rusak namun masih dimanfaatkan, rusak dan
tidak dimanfaatkan, rusak berat.
(4) Mintakan penjelasan kemanfaatan aset PPYBDS terhadap pelayanan
PDAM dan apabila kurang bermanfaat, identifikasikan kendala dalam
pemanfaatannya dan dampak terhadap keuangan (beban penyusutan,
beban pemeliharaan dan penambahan aset) PDAM.
(5) Identifikasi keberadaan dokumen sumber/pendukung.
(6) Mintakan penjelasan upaya apa saja yang telah dilakukan PDAM dalam
menuntaskan status aset tersebut.
(7) Mintakan penjelasan bila ada PPYBDS yang tidak dicatat dalam neraca
(8) Buat simpulan evaluasi.
14
9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota merealisasikan tanggung jawabnya
dalam penyediaan air bersih dengan mengalokasikan dana APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk PDAM dalam bentuk penyertaan berupa
investasi aset tetap atau lainnya (Perda Penyertaan Modal) dan dalam bentuk
subsidi berupa dana tunai yang biasanya digunakan untuk menutupi beban
operasional PDAM atau menutupi tarif rata-rata yang tidak mencapai
pemulihan biaya secara penuh (Permendagri Nomor: 70 dan 71 Tahun 2016).
Selain itu, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota atau pihak lainnya juga
memberikan hibah aset tetap atau lainnya kepada PDAM untuk menunjang
operasionalnya.
Tujuan
(1) Untuk mengidentifikasikan bentuk Penyertaan Pemerintah Provinsi
Kabupaten/Kota (investasi aset tetap atau dana tunai) sampai dengan
tahun 2017 yang telah diberikan kepada PDAM melalui Peraturan Daerah
Penyertaan Modal.
(2) Untuk mengidentifikasikan bentuk subsidi pemerintah daerah tahun 2017
yang diberikan kepada PDAM diluar mekanisme Peraturan Daerah
Penyertaan Modal.
(3) Untuk mengidentifikasikan bentuk hibah tahun 2017 yang diberikan
kepada PDAM baik oleh pemerintah daerah maupun pihak lainnya.
(4) Untuk mengidentifikasikan kondisi dan pemanfaatan aset yang berasal
dari penyertaan modal atau hibah.
Langkah Kerja
(1) Identifikasi bentuk aset apa saja yang termasuk dalam perkiraan neraca
penyertaan pemerintah daerah sampai dengan tahun 2017 dan bentuk
subsidi dan hibah untuk tahun 2017.
(2) Apabila bentuk penyertaan/hibah berupa aset tetap, lakukan analisis
kondisi aset, apakah kondisinya baik dan dimanfaatkan, baik namun tidak
dimanfaatkan, rusak namun masih dimanfaatkan, rusak dan tidak
dimanfaatkan, rusak berat.
(3) Analisis pemanfaatan penyertaan, subsidi pemerintah daerah dan hibah
oleh PDAM.
(4) Mintakan penjelasan pemanfaatan aset tetap penyertaan/hibah terhadap
pelayanan PDAM dan apabila kurang bermanfaat, identifikasikan kendala
dalam pemanfaatannya.
(5) Identifikasi implementasi Permendagri Nomor:70 dan 71 Tahun 2016, jika
belum implementasi, dapatkan penjelasannya.
(6) Buat simpulan evaluasi.
15
Daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum. PMK Nomor 114
membatasi tanggal pengajuan permohonan penyelesaian piutang negara
yaitu sampai dengan tanggal 4 Juli 2013. Selanjutnya PMK Nomor 114
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.5/2016
tanggal 19 Februari 2016.
- Pada tahun 2015, Pemerintah Pusat telah melakukan penghapusan
mutlak piutang negara kepada 28 PDAM (sejak keluarnya Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 805/KMK.05/2015) dan
pada tahun 2016, Pemerintah Pusat telah melakukan penghapusan
mutlak piutang negara kepada 11 PDAM.
(2) Penyelesaian Utang PDAM melalui hibah non kas
- Penyelesaian Utang PDAM melalui hibah non kas mengacu pda
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.05/2016 tanggal 19
Februari 2016 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun
2016 tanggal 20 Juli 2016.
- Pada tahun 2016, Pemerintah Pusat juga telah memroses penghapusan
piutang negara melalui hibah non kas kepada pemerintah daerah yang
pada akhirnya akan menjadi penyertaan modal pemerintah daerah di
PDAM. Sampai dengan akhir tahun 2016, hibah non kas Pemerintah
Pusat diberikan kepada 103 Pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam evaluasi kinerja tahun 2017, BPKP telah melakukan monitoring atas
kondisi penyelesaian kewajiban PDAM kepada Pemerintah Pusat termasuk
perkembangan proses hibah non kas dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah yang selanjutnya menjadi penyertaan modal Pemerintah
Daerah di PDAM.
Pada evaluasi tahun 2018 BPKP akan melanjutkan melakukan monitoring
atas penyelesaian utang PDAM kepada Pemerintah Pusat dan dampak
penyelesaian penghapusan utang tersebut terhadap tingkat kesehatan PDAM.
Rincian daftar penerima penghapusan mutlak utang dan hibah non kas
terdapat pada Lampiran 18.
Tujuan
Untuk menilai kepatuhan pembayaran kewajiban kepada pemerintah pusat
yang sudah jatuh tempo dan mengetahui posisi kewajiban baik yang sudah
maupun yang belum jatuh tempo per 31 Desember 2017, mengetahui proses
penyelesaian utang PDAM yang mengikuti penyelesaian utang melalui hibah
non kas dan perkembangan kinerja/tingkat kesehatan PDAM yang telah
mendapat penghapusan mutlak dan PDAM yang telah melakukan
penyelesaian utang melalui hibah non kas.
Langkah Kerja
(1) PDAM yang tidak mengajukan/mengikuti restrukturisasi utang
a. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian utang PDAM (misalnya diproses
melalui PUPN).
b. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian/pembayaran utang pokok dan
non pokok yang sudah jatuh tempo berdasarkan hasil rekonsiliasi
dengan Kementerian Keuangan/Direktorat SMI.
c. Buat simpulan hasil evaluasi.
16
(2) PDAM yang sudah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan
a. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian/pembayaran utang pokok yang
sudah jatuh tempo (lunas, lancar, atau menunggak) berdasarkan hasil
rekonsiliasi dengan Kementerian Keuangan/Direktorat SMI.
b. Dapatkan kondisi terkini penyelesaian utang PDAM (misalnya diproses
melalui PUPN).
Langkah Kerja
(1) Dapatkan penjelasan mengenai kebijakan pengelolaan aset.
(2) Evaluasi kecukupan kebijakan pengelolaan aset, apakah sudah
mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul atas kegagalan suatu
aset.
(3) Dapatkan dokumen rencana dan realisasi pengelolaan aset, lakukan
evaluasi realisasi pengelolaan aset dibandingkan dengan rencananya.
(4) Dapatkan penjelasan mengenai ada tidaknya suatu sistem seperti GIS
(Geographic Information System) atau peta jaringan distribusi di PDAM.
(5) Analisis keselarasan antara pengeluaran modal (capital expenditure) dan
pengeluaran operasional/pemerliharaan (operational expenditure) dengan
kebijakan pengelolaan aset.
(6) Buat daftar aset yang tidak dapat digunakan/rusak berat berdasarkan
kelompok instalasi dan rencana penggantian/perbaikannya apakah telah
dianggarkan oleh PDAM dengan menggunakan dana internal
PDAM/APBD/APBN.
(7) Buat simpulan hasil evaluasi.
12) Reviu Kerja sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan Usaha
Tujuan
Untuk menilai apakah kerja sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan
Usaha didasarkan atas prinsip saling menguntungkan dan membawa dampak
positif terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Langkah Kerja
17
(1) Dapatkan data tentang adanya kerja sama PDAM dan atau Pemerintah
dengan Badan Usaha atas pengelolaan air minum yang masih berlaku
sampai saat evaluasi.
(2) Dapatkan perjanjian kerjasama PDAM dan atau Pemerintah dengan
Badan Usaha atas pengelolaan air minum.
(3) Pelajari apakah isi perjanjian tersebut menguntungkan semua pihak yang
berkepentingan baik PDAM, masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak
lainnya.
(4) Teliti apakah isi perjanjian tersebut memberikan hak PDAM atau
Pemerintah Daerah untuk melakukan audit atas kewajaran belanja modal
dan belanja operasional yang dikeluarkan dan ditagihkan oleh pihak
ketiga.
(5) Buatlah simpulan hasil evaluasi.
Langkah Kerja
(1) Dapatkan surat setoran pajak penghasilan kepada pemerintah pusat baik
PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan PPh badan serta PPN.
(2) Dapatkan surat setoran pajak kepada pemerintah daerah baik pajak air
permukaan dan pajak air tanah.
(3) Teliti apakah terdapat Surat Ketetapan Kurang Bayar atau Surat
Ketetapan Pajak Pusat/Daerah yang belum dilakukan penyetoran ke kas
negara atau daerah.
(4) Dapatkan dokumen penyetoran kas PDAM ke rekening kas pemerintah
daerah yang merupakan bagi hasil laba sesuai ketentuan.
(5) Lakukan wawancara dengan pihak PDAM dan dapatkan laporan hasil
pemeriksaan terkait pajak/penyetoran laba pada tahun 2017.
(6) Buatlah simpulan hasil evaluasi.
Langkah Kerja
(1) Dapatkan penjelasan apakah PDAM yang bersangkutan merupakan
PDAM yang dipecah atau merupakan PDAM pecahan.
(2) Dapatkan data mengenai permasalahan yang timbul dari pemecahan
PDAM.
(3) Analisis upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul dari pemecahan PDAM.
(4) Buat simpulan evaluasi.
18
15) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi
Tujuan
Untuk mengidentifikasikan peristiwa penting yang terjadi setelah tahun buku
2017 sampai dengan saat evaluasi yang dapat mempengaruhi kinerja PDAM.
Peristiwa penting tersebut antara lain dapat berupa: perkara pengadilan,
pemecahan PDAM, penggabungan PDAM, penambahan modal, pergantian
direksi, kerjasama operasional (KSO), perubahan kebijakan, dan lain-lain.
Langkah Kerja
(1) Identifikasi peristiwa penting yang terjadi setelah tahun buku 2017 sampai
dengan saat evaluasi.
(2) Analisis peristiwa penting tersebut apakah mempengaruhi secara
signifikan kinerja PDAM secara keseluruhan.
(3) Buat simpulan hasil evaluasi.
19
- Pada laporan keuangan, lampiran 1, 2, 3 dan 4 ditambahkan kata
“(unaudited)” pada judul laporan keuangannya. Contoh: “Neraca
(unaudited)”, “Laporan Perubahan Ekuitas (Unaudited)”, dst
- Contoh kalimat pada Bab simpulan untuk kinerja KEPMEN 47:
“Kinerja PDAM yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian menurut
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei
1999, mendapatkan nilai 55,11 *) tergolong Cukup *)”.
- Contoh kalimat pada Bab simpulan untuk kesehatan BPPSPAM:
“Tingkat kesehatan PDAM yang dinilai berdasarkan BPPSPAM,
mendapatkan nilai 2,90 *) dan tergolong Sehat *)”
Dengan demikian untuk penyajiannya baik di Bab I, Bab II maupun
dilampiran harus konsisten untuk mencantumkan tanda bintang tersebut.
b. Untuk PDAM yang sudah diaudit laporan keuangannya:
- Di Bab I, tidak perlu diungkapkan hasil audit keuangan.
- Ditambahkan kalimat di Bab II, butir 4.1) sebagai berikut
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2016 telah
diaudit oleh auditor independen dengan opini wajar tanpa pengecualian,
dengan opini wajar dengan pengecualian, yaitu pengecualian terhadap
......., dengan opini tidak memberikan pendapat karena ....., dengan opini
tidak wajar karena ...”
“sesuaikan dengan opini yang diperoleh ”
- Di lampiran (laporan keuangan) ditambahkan kata “(audited)” pada judul
laporan keuangannya. Contoh: “Neraca (audited)”, “Laporan Arus Kas
(audited)”, dst.
20
BAB IV
PELAPORAN
1. Bentuk Laporan
Format laporan evaluasi kinerja PDAM tahun buku 2017 disusun sebagai berikut:
Bab I SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
2. Saran
Bab II URAIAN HASIL EVALUASI
1. Dasar Evaluasi
2. Sifat dan Cakupan Evaluasi
3. Informasi Umum
4. Hasil Evaluasi
1) Laporan Keuangan PDAM
2) Pengukuran Tingkat Kesehatan berdasarkan BPPSPAM
3) Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999
4) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP
5) Kinerja Operasional:
5.1) Cakupan Pelayanan
5.2) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air
5.3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW)
5.4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air
5.5) Ketersediaan Sumber Air Baku
5.6) Kapasitas Produksi
5.7) Sistem Distribusi dan Reservoir
5.8) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
(PPYBDS) (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
5.9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta
Hibah (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
5.10) Penyelesaian utang kepada Pemerintah Pusat (apabila tidak
ada utang, hilangkan butir ini)
5.10) Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
5.10.1) Pengelolaan Aset
5.10.2) Reviu Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah
dengan Badan Usaha (apabila tidak memiliki
KSO/B to B atau KPS, hilangkan butir ini)
5.10.3) Kontribusi Fiskal/Laba kepada Pemerintah
5.10.4) Dampak Pemecahan PDAM (apabila tidak
mengalami pemecahan, hilangkan butir ini)
5.10.5) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi (apabila
tidak ada, hilangkan butir ini)
5.10.6) Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian (diluar
dari yang telah diuraikan dalam uraian sebelumnya
dan berhubungan dengan kinerja)
5.11) Tindak Lanjut Terhadap Saran BPKP Tahun Sebelumnya
Lampiran-lampiran:
1. Neraca Komparatif
2. Laporan Rugi Laba Komparatif
21
3. Laporan Arus Kas Komparatif
4. Laporan Perubahan Ekuitas Komparatif
5. Perhitungan Tingkat Kesehatan menurut BPPSPAM
6. Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Permendagri 47/1999
7. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata
8. Struktur Harga Pokok
9. Rincian Biaya Usaha
10. Produksi Air Minum
11. Aspek Teknis dan Manajerial
12. Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (apabila tidak
ada, hilangkan butir ini)
13. Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
14. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
15. Kerja Sama Operasional/B to B/KPS (apabila tidak ada, hilangkan butir ini)
2. Penyampaian Laporan
1) Perwakilan BPKP agar segera menyampaikan laporan evaluasi kinerja yang
telah terbit masing-masing PDAM ke Deputi Akuntan Negara sebanyak dua
laporan beserta soft copy laporan, soft copy excel kompilasi (lebih lanjut ada di
poin 4.), soft copy aplikasi validasi yang telah diisi, soft copy Surat Penerusan
(SP) dan Audit Memorandum (AM)/atensi yang berisikan permasalahan strategis
di PDAM yang memerlukan perhatian Bupati/Walikota/Gubernur untuk
penyelesaiannya. Soft copy laporan yang telah terbit secara resmi (telah
ditandatangani oleh Kepala Perwakilan dan bernomor serta tanggal) secara
lengkap disampaikan dalam bentuk format .pdf dan word. Khusus untuk
kompilasi agar dikirimkan dalam bentuk excel untuk dilakukan validasi kompilasi.
2) Deputi Akuntan Negara melakukan reviu dan validasi terhadap laporan hasil
evaluasi kinerja, SP dan AM/atensi laporan yang dibuat oleh Perwakilan BPKP.
SP,AM dan Laporan Hasil Evaluasi yang telah direviu dan divalidasi Deputi
Akuntan Negara dan telah ditandatangani oleh Kepala Perwakilan BPKP dikirim
kepada Direksi/Badan Pengawas PDAM melalui Kepala Perwakilan BPKP.
3) Selain laporan individual per masing-masing PDAM, Perwakilan agar menyusun
laporan kompilasi evaluasi kinerja PDAM per Provinsi untuk disampaikan kepada
Gubernur. Terhadap laporan kompilasi tersebut, Perwakilan membuat draft audit
memorandum dan mengirimkan soft copy nya ke Deputi Akuntan Negara. Audit
memorandum kepada Gubernur setelah ditandatangani oleh Deputi Akuntan
Negara disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala Perwakilan BPKP.
4) Laporan evaluasi kinerja PDAM tahun buku 2017 secara nasional akan
disampaikan kepada Presiden, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri,
Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas dan Menteri Koordinator
Perekonomian.
5. Laporan Mingguan
Perwakilan BPKP diwajibkan mengirimkan laporan mingguan berbentuk soft copy
ke Deputi Akuntan Negara melalui mailing list Forum Audit Kinerja PDAM dengan
format yang telah ditetapkan. Tidak perlu mengirimkan hard copy ke Direktorat
Pengawasan BUMD.
23
CONTOH FORMAT LAPORAN EVALUASI KINERJA
1
2. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Lampiran-lampiran:
1. Neraca Komparatif
2. Laporan Rugi Laba Komparatif
3. Laporan Arus Kas Komparatif
2
4. Laporan Perubahan Ekuitas Komparatif
5. Penilaian Tingkat Kesehatan Berdasarkan Indikator BPPSPAM
6. Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Permendagri 47/1999
7. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata
8. Struktur Harga Pokok
9. Rincian Biaya Usaha
10. Produksi Air Minum
11. Aspek Teknis dan Manajerial
12. Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (apabila tidak ada,
hilangkan lampiran ini)
13. Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah (apabila tidak
ada, hilangkan lampiran ini)
14. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM (apabila tidak ada, hilangkan lampiran
ini)
15. Kerja Sama PDAM dan atau Pemerintah dengan Badan Usaha (apabila tidak
ada, hilangkan lampiran ini)
16. SK Bupati/Walikota tentang Tarif Air Minum yang masih berlaku.
3
3. Contoh Badan Laporan
BAB I
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis yang kami lakukan terhadap Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... tahun 2017 dapat kami
simpulkan sebagai berikut:
1. SIMPULAN
Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017 disusun
oleh internal PDAM dan belum diaudit oleh auditor independen karena
ketidakmampuan pembiayaan PDAM, oleh karenanya penyajian angka-angka
yang terkait dengan data laporan keuangan berasal dari angka-angka yang
disajikan oleh manajemen PDAM. Dengan demikian, penilaian tingkat kinerja
maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung dari hasil audit atas
laporan keuangan dari auditor independen tersebut.
PDAM belum menyusun laporan penilaian kinerja mandiri sehingga evaluasi
kinerja hanya didasarkan pada data yang diberikan oleh PDAM pada saat
evaluasi dilakukan.
(lihat penjelasan lebih lanjut di pedoman evaluasi Bab III butir 5)
1) Tingkat Kesehatan
Tingkat kesehatan PDAM yang dinilai berdasarkan BPPSPAM,
mendapatkan nilai .... dan tergolong “Sehat/Kurang Sehat/Sakit”.
Dibandikan tahun lalu terdapat kenaikan/penurunan nilai tingkat kesehatan
dari...menjadi...Hal ini disebabkan oleh ...
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
2) Kinerja PDAM
Kinerja PDAM yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian menurut
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei
1999, mendapatkan nilai ..... tergolong “Baik
Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik”. Dibandingkan tahun lalu terdapat
kenaikan/penurunan nilai kinerja dari .... menjadi....
4
3) Penyusunan dan Pelaksanaan Corporate Plan/Rencana Bisnis dan
RKAP
Pemerintah Kabupaten/Kota …. telah/belum memiliki Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) untuk periode tahun 20xx-20xx.
PDAM...Kabupaten/Kota......belum/sudah menyusun corporate
plan/rencana bisnis tahun....sampai dengan tahun....Corporate
plan/rencana bisnis telah ditandatangani/belum ditandatangani bersama
oleh Direksi dengan Badan Pengawas dengan surat nomor...tanggal...dan
telah disahkan/belum disahkan oleh Bupati/Walikota dengan surat
nomor...tanggal...
PDAM ... Kabupaten/Kota ...... belum/sudah menyusun RKAP sesuai
Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000. RKAP
telah/belum disusun berdasarkan corporate plan dan dengan atau tanpa
mempertimbangkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM). RKAP tersebut telah/belum ditandatangani bersama Direksi
dengan Badan Pengawas Nomor...tanggal ... dan telah disahkan oleh
Bupati/Walikota Nomor …. tanggal …..
Manajemen PDAM telah/belum melakukan evaluasi terhadap pencapaian
corporate plan/rencana bisnis sampai dengan tahun 2017. Realisasi
pendapatan sampai dengan tahun 2017 sebesar....atau...% dari
anggarannya dan realisasi beban sampai dengan tahun 2017
sebesar...atau...% dari anggarannya.
Manajemen PDAM telah/belum melakukan evaluasi terhadap pencapaian
RKAP tahun anggaran 2017. Realisasi pendapatan usaha tahun 2017
dibandingkan dengan anggarannya adalah ... %, hal ini disebabkan ....
Realisasi beban usaha tahun 2017 dibandingkan dengan anggarannya
adalah ... %, hal ini disebabkan ....
4) Cakupan Pelayanan
Sampai dengan 31 Desember 2017 PDAM memiliki pelanggan aktif
sebanyak....SR. Dari jumlah pelanggan tersebut, sebanyak...SR berasal
dari pemasangan hibah air minum APBN perkotaan,....SR berasal dari
hibah air minum AUSAID dan ... SR berasal dari pemasangan reguler
PDAM.
Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi sebanyak ....... jiwa
atau .... % dari jumlah penduduk sebanyak ....... jiwa. Sedangkan penduduk
di wilayah teknis yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah
penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak ....... jiwa. Dalam
RISPAM atau dokumen …. (sebutkan dokumen resmi lainnya), Pemerintah
Kabupaten/Kota …. menetapkan target cakupan pelayanan yang harus
dicapai oleh PDAM di akhir tahun 2017 yaitu sebesar ….%. PDAM
telah/belum siap mendukung target 100% akses air minum nasional, dilihat
dari aspek …..
PDAM telah/belum berupaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan di
tahun 2017 antara lain dengan ….., dan di masa mendatang akan …..
Pemerintah daerah juga telah/belum berupaya untuk meningkatkan
cakupan pelayanan PDAM di tahun 2017 dengan …..
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
5
5) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air
Saat ini PDAM Kabupaten/Kota ...... belum/sudah sepenuhnya dapat
memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Kualitas
air telah/belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
PDAM Kabupaten/Kota ……….. telah/belum melakukan pengawasan
internal atas kualitas air minum sesuai dengan Permenkes
No.736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas
Air Minum.
Pemakaian rata-rata untuk pelanggan rumah tangga sebesar .....
kubik/bulan dan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan sebesar .....
kubik/bulan, sehingga belum/telah memenuhi Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor: 71 Tahun 2017 yaitu kebutuhan Rumah Tangga (RT) per
bulan berkisar 10 m3.
Kontinuitas air yang didistribusikan berkisar .... jam per hari. Tidak
tercapainya standar kontinuitas disebabkan ..........
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II beserta upaya PDAM
untuk memenuhi 3K”
6
kapasitas terpasang IPA) atau dengan tingkat pemanfaatan yang
belum/sudah maksimal.
Selain itu, terdapat/tidak sumber air yang berpotensi untuk digunakan
sebagai sumber air baku antara lain ………………
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II termasuk ada
tidaknya kendala pemanfaatan sumber air baku”
9) Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2017 sebesar ……..
m3, dari jumlah ini sebesar ……….. m3 (….%) tidak dapat dimanfaatkan
dan kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) sebesar …… m3
(…..%). Kapasitas terpasang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terutama
disebabkan ……………. Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas
kapasitas produksi terpasang dengan …….
Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar …… m3,
sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar …. m3
(….%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan …………...
Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas riil dengan …….
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
7
12) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
Pada tahun 2017, sesuai Peraturan Daerah Nomor ……. Tanggal …….,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ……… menambah penyertaan
modalnya di PDAM sebesar Rp……. , sehingga nilai penyertaan modal
pemerintah daerah sampai dengan akhir tahun 2017 menjadi sebesar
Rp……. Penyertaan modal tersebut diserahkan dalam bentuk aset
tetap/dana tunai/….. (sebutkan bentuknya). Sampai dengan saat evaluasi,
penambahan aset tetap/dana tunai telah dimanfaatkan dengan optimal.
Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….. memberikan
subsidi sebesar Rp…… yang digunakan PDAM untuk membeli bahan bakar
solar, atau untuk menutupi tarif rata-rata yang tidak mencapai pemulihan
biaya secara penuh….. (sebutkan peruntukkannya).
Pada tahun 2017, PDAM mendapatkan hibah dari Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ……, sehingga nilai hibah sampai dengan akhir
tahun 2017 menjadi sebesar Rp…………Selain itu, PDAM juga
mendapatkan hibah dari PT …. (pengembang perumahan) sebesar Rp…..
berupa jaringan perpipaan. Namun sampai dengan saat evaluasi, jaringan
perpipaan tersebut belum bisa interkoneksi dengan jaringan yang ada
(uraikan kondisi pemanfaatannya).
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II”
2. S A R A N
Terhadap permasalahan di atas, kepada Direksi ...... Kabupaten/Kota ......, kami
sarankan agar melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, yaitu:
“Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II berkaitan dengan saran-saran
yang diberikan”
9
Upaya tersebut di atas diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik, sehingga
dapat membantu mempercepat terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Daerah terkait
dengan pelayanan air minum.
Kepala Perwakilan,
.....................
NIP ..............
10
BAB II
URAIAN HASIL EVALUASI
1. Dasar Evaluasi
1) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan.
2) Instruksi Presiden Nomor: 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
3) Peraturan Presiden Nomor: 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
4) Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: Kj.04.07-Mn/43
tanggal 12 Januari 2018 perihal Evaluasi Kinerja BUMN dan BUMD
Penyelenggara SPAM.
5) Surat Direksi/Badan Pengawas/Bupati/Walikota/Gubernur Nomor.... tanggal ....
perihal.....
6) Surat Tugas Perwakilan BPKP Provinsi .... Nomor.... tanggal .... perihal.....
Cakupan evaluasi kinerja ini adalah Kinerja PDAM tahun buku 2017.
11
3. Informasi Umum
1) Uraian Ringkas Perusahaan
(1) Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... merupakan
Badan Usaha milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.................... yang
didirikan berdasarkan ........ “Sebutkan nomor dan tanggal Perda terakhir, dan
uraikan secara ringkas sejarah PDAM”.
Bentuk hukum tersebut diatas sudah/belum sesuai dengan PP Nomor:54
Tahun 2017 tentang BUMD
(2) Data Umum
a. Nama PDAM : PDAM .... Kabupaten/Kota ....
b. Alamat : Jalan ......... nomor ...... nama kota
c. Telepon/faksimile : kode wilayah, nomor telepon/faksimile
d. Alamat email : .........@.......
e. Web Site : http://www........
f. Visi PDAM : ………………
3) Struktur Organisasi
“Uraikan secara ringkas dasar penyusunan struktur organisasi PDAM, susunan
organisasi, nama Direksi, nama Badan/Dewan Pengawas, Komite Audit, jumlah
pegawai, komposisi pegawai, keberadaan dan kedudukan satuan pengawas
intern”.
4. Hasil Evaluasi
1) Laporan Keuangan PDAM dan Penilaian Kinerja PDAM
Laporan keuangan PDAM Kabupatan/Kota....disusun oleh internal PDAM.
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017 belum
diaudit oleh auditor independen. Tanggung jawab auditor audit kinerja khususnya
untuk penilaian aspek keuangan hanya sampai pada angka-angka yang
disajikan oleh manajemen dan dengan demikian, penilaian tingkat kinerja
maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung dari hasil audit atas
laporan keuangan oleh auditor independen.”
atau
“Laporan keuangan PDAM Kabupaten/Kota ... untuk tahun buku 2017 telah
diaudit oleh auditor independen dengan opini wajar tanpa pengecualian, dengan
12
opini wajar dengan pengecualian, yaitu pengecualian terhadap ......., dengan
opini tidak memberikan pendapat karena ....., dengan opini tidak wajar karena ...”
“Evaluasi kinerja dilaksanakan berdasarkan penilaian kinerja mandiri yang
disusun oleh PDAM”.
atau
“PDAM belum melaksanakan penilaian kinerja mandiri. Evaluasi kinerja
didasarkan pada data yang diberikan oleh PDAM pada saat evaluasi kinerja
dilakukan”.
(lihat penjelasan di pedoman evaluasi Bab III butir 5)
“uraikan secara singkat penyebab naik atau turunnya nilai masing-masing aspek”
13
Hasil penilaian atas kinerja PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... untuk tahun 2017
adalah ... dengan kategori “Baik Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik”
sedangkan untuk tahun 2016 adalah ... dengan kategori “Baik
Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik” dengan rincian sebagai berikut:
14
Uraikan mengapa belum mengacu pada Rencana Strategis Jangka
Menengah (corporate plan) dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM). Uraikan juga ada tidaknya RISPAM Kabupaten/Kota.
Di atas anggaran /
Realisasi Anggaran
Uraian (Di bawah anggaran)
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) %
- Beban Sumber Air
- Beban Pengolahan Air
- Beban Transmisi dan distribusi
- Beban Umum dan Administrasi
Jumlah Beban Usaha
5) Kinerja Operasional
5.1) Cakupan Pelayanan
Sampai dengan 31 Desember 2017 PDAM memiliki pelanggan aktif
sebanyak...SR. Dari jumlah pelanggan tersebut,sebanyak... SR berasal dari
pemasangan hibah air minum APBN perkotaan, sebanyak...SR berasal dari
hibah air minum AUSAID dan ... SR berasal dari pemasangan SR reguler
PDAM.
Jumlah penduduk yang terlayani di wilayah administrasi sebanyak ....... jiwa
atau .... % dari jumlah penduduk sebanyak ....... jiwa. Sedangkan penduduk
di wilayah teknis yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah
penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak ....... jiwa. Pemerintah
Kabupaten/Kota …. dalam dokumen RISPAM atau dokumen …. (sebutkan
dokumen resminya) menargetkan peningkatan cakupan pelayanan PDAM
sebesar ….% di akhir tahun 2017. Dengan cakupan pelayanan sebesar
….% di akhir tahun 2017, dan dengan memperhatikan trend peningkatan
cakupan pelayanan tiga tahun terakhir sebesar …%, serta aspek lainnya
seperti …. (sebutkan aspek apa saja), dapat disimpulkan bahwa PDAM
sudah/belum siap mendukung target 100% akses air minum nasional.
Selama tahun 2017, PDAM telah berupaya untuk meningkatkan cakupan
pelayanannya yaitu dengan ...... (misalkan dengan pembangunan jaringan
transmisi sepanjang 5 km senilai Rp ………. di Kecamatan A yang sampai
dengan akhir tahun 2017 dapat meningkatkan pelanggan sebanyak …..
sambungan), dan di masa mendatang akan …..
Sebagai wujud tanggung jawab untuk menjamin hak setiap orang dalam
mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari,
Pemerintah Daerah Kab/Kota ….. pada tahun 2017 membantu upaya
peningkatan PDAM melalui ……….. (misalkan dengan pembangunan IKK
30 liter/detik senilai Rp ………. di Kecamatan A yang sampai dengan akhir
tahun 2017 dapat meningkatkan pelanggan sebanyak ….. sambungan)
16
perbaikannya termasuk uraikan kebijakan pemda yang menghambat
pertumbuhan cakupan”
Upaya PDAM Kab/Kota ..... untuk memenuhi aspek kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas dengan ......
“Uraikan apa penyebab NRW, upaya PDAM menekan NRW dan saran
perbaikannya”
18
7. HU/MCK/TA/MT
8. Lain-lain
JUMLAH
Dari data di atas, harga jual air per m3 adalah sebesar …… % dari
harga pokok air per m3 atau lebih tinggi/rendah ……. % dari titik impas
(break even point) yang berarti perusahaan mendapat
keuntungan/kerugian sebesar Rp …… per m3 air terjual.
Dengan demikian harga jual air sudah berada di atas/masih berada di
bawah harga pokok air sehingga tarif rata-rata yang berlaku
sudah/belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery).
Tarif rata-rata sudah/belum full cost recovery dikarenakan...............
Upaya PDAM untuk mencapai full cost recovery antara lain ............
Terhadap kondisi tersebut disarankan kepada Direksi PDAM ….
Kabupaten/Kota …. agar ……
“Uraikan saran perbaikan, kaitkan dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif
Air Minum”
Kapasitas Kap.Produksi
Kapasitas Volume Kapasitas
Terpasang/ Terpasang/ Tidak
Instalasi Riil Produksi Menganggur
Disain Disain Dimanfaatkan
(m3) (m3) (m3)
(liter/detik) (m3) (m3)
-Instalasi A
-Instalasi B
-Instalasi C
-…..
21
5.9) Penyertaan Modal dan Subsidi Pemerintah Daerah serta Hibah
Pada tahun 2017, sesuai Peraturan Daerah Nomor ……. Tanggal …….,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ……… menambah penyertaan
modalnya di PDAM sebesar Rp……. sehingga sampai dengan akhir tahun
2017 nilai penyertaan modal Pemda menjadi sebesar Rp……..Penyertaan
modal tersebut diserahkan dalam bentuk aset tetap/dana tunai/…..
(sebutkan bentuk dan tujuannya).
Tahun Nilai (Rp...) Realisasi (Rp...) Bentuk Keterangan
2017 ..... Uang Tunai Dimanfaatkan
2016 .... Jaringan Belum Dimanfaatkan
2015 Dst....
22
“Uraikan penyebab ketidakpatuhan pembayaran utang dan upaya PDAM
dan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan utang PDAM dan kondisi
terkini penyelesaian utang (misalnya diserahkan ke PUPN)”
24
5.10.5) Peristiwa Penting Sampai Saat Evaluasi
“Uraikan peristiwa penting sampai dengan saat pelaksanaan
evaluasi yang dapat mempengaruhi kinerja PDAM. Jika tidak ada
kejadian penting, butir ini dihilangkan”
25
PENYUSUN
Penanggung Jawab:
Juliver Sinaga
Tim Penyusun:
R. Dewantho Turmintohadi
Bendo Prayogi
Agus Ranuprijambodo
Onalia Pabunga
------ CONTOH FORMAT ---------------------------------- Lampiran 1 - Hal. 1 - 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA.....................
NERACA KOMPARATIF AUDITED/UNAUDITED *)
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
URAIAN 31 Desember 2017 31 Desember 2016
ASET
ASET LANCAR 910,00
KAS DAN BANK 300,00
Kas 100,00
Bank 200,00
INVESTASI JANGKA PENDEK 100,00
Deposito 100,00
Surat Berharga -
PIUTANG USAHA (NET) 150,00
Piutang Rekening Air 100,00
Piutang Rekening Non Air 100,00
Penyisihan Piutang Usaha (50,00)
PIUTANG NON USAHA (NET) 80,00
Piutang Non Usaha 100,00
Penyisihan Piutang Non Usaha (20,00)
PERSEDIAAN 275,00
Persediaan Bahan Operasi Kimia 100,00
Persediaan Bahan Operasi Lainnya 100,00
Persediaan Bahan Instalasi 50,00
Persediaan Lain-Lain 50,00
Akumulasi Penurunan Nilai (25,00)
PEMBAYARAN DIMUKA 5,00
INVESTASI JANGKA PANJANG 10,00
Deposito Berjangka Lebih dari 1 tahun 5,00
Penyertaan - 5,00
Investasi jangka panjang lainnya -
PROPERTI INVESTASI 465,00
Nilai Perolehan 500,00
Akumulasi Penyusutan (25,00)
Akumulasi Penurunan Nilai (10,00)
ASET TETAP 90,00 50,00
Tanah dan Penyempurnaan Tanah 10,00
Instalasi Sumber Air 10,00
Instalasi Pompa 10,00
Instalasi Pengolahan Air 10,00
Instalasi Transmisi dan distribusi 10,00
Bangunan/Gedung 10,00
Peralatan dan Perlengkapan 10,00
Kendaraan/alat Pengangkutan 10,00
Inventaris/Perabot Kantor 10,00
Akumulasi Penyusutan (40,00)
Akumulasi Penyusutan Inst. Sumber Air (5,00)
Akumulasi Penyusutan Instalasi Pompa (5,00)
Akumulasi Penyusutan Inst. Pengolahan Air (5,00)
Akum.Penyusutan Inst. Trans. & Dist. (5,00)
Akumulasi Penyusutan Bangunan/ Gedung (5,00)
Akum.Penyusutan Peralatan & Perlengkapan (5,00)
Akum.Peny. Kendaraan/Alat Pengangkutan (5,00)
Akum.Peny. Inventaris/Perabot Kantor (5,00)
Akumulasi Penurunan Nilai (25,00)
ASET TETAP LEASING 90,00
Nilai Perolehan 100,00
Akumulasi Penyusutan (10,00)
ASET LAIN-LAIN 250,00
Aset Tetap dalam Penyelesaian 200,00
Uang Jaminan -
Pembayaran dimuka pembagian laba kepada Pemda
Aset Tidak Berwujud 50,00
TOTAL ASET 1.775,00 -
Lampiran 1 - Hal. 2 - 2
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
BEBAN
BEBAN OPERASIONAL
Beban Pegawai 1.000,00
Beban Listrik 100,00
Beban BBM 100,00
Beban Pemakaian Bahan Kimia 100,00
Beban Pembelian Air Curah/Air Baku 100,00
Beban Pemeliharaan 100,00
Beban Pemakaian Bahan Pembantu 100,00
Beban Pinjaman 100,00
Beban Penyusutan/Penyisihan/Amortisasi 100,00
Kerugian Penurunan Nilai 100,00
Beban Operasional Lainnya 100,00
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 2.000,00
BEBAN NON OPERASIONAL 1.000,00
JUMLAH BEBAN 3.000,00
Penyesuaian untuk :
Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyusutan Aset Tetap
Kerugian Penurunan Nilai
Laba Ditahan
Laba (Rugi) Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja
Perubahan Modal kerja :
Penurunan (Kenaikan) Deposito
Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha
Penurunan (Kenaikan) Piutang Non Usaha
Penurunan (Kenaikan) Persediaan
Penurunan (Kenaikan) Pembayaran Dimuka
Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jangka Pendek
Kenaikan (Penurunan) Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo
Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Lainnya
Jumlah Perubahan Modal Kerja
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
I. ASPEK KEUANGAN
1a. ROE Laba (Rugi) Bersih setelah Pajak (1.155.767.146,66)
-------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = (208,55) 0,055 1 0,055
Jumlah Ekuitas 554.180.900,00
1b. Rasio Operasi Biaya Operasi 6.101.593.058
-------------------------------------------------------------------- ----------------------------- = 0,83 0,055 3 0,165
Pendapatan Operasi 7.321.583.814
2a Cash Ratio Kas+Setara Kas 1.559.696.920
-------------------------------------------------------------------- x 100 % ----------------------------- x 100 % = 7.412,25 0,055 5 0,275
Utang Lancar 21.042.150
IV ASPEK SDM
Jumlah Pegawai 109,00
1 Rasio Jmh Pegawai / 1000 -------------------------------------------------------------------- x 1.000 = ----------------------------- x 1.000 = 12,39 0,070 2 0,140
pelanggan Jumlah Pelanggan 8.800
*) Penilaian kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan yang unaudited atau audited.
Lampiran 6.1
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
1.a. Peningkatan Rasio Laba Rasio Laba thd Aktiva Produktif thn ini - Rasio
terhadap Aktiva Produktif Laba thd Aktiva Produktif thn lalu
2.a. Peningkatan Rasio Laba Rasio Laba thd Penjualan thn ini - Rasio
terhadap Penjualan
Laba terhadap Penjualan thn lalu
Rekening Tertagih
10. Efektifitas Penagihan ------------------------------------------------------- x 100 %
Penjualan Air
Kapasitas Produksi
4. Produktifitas Pemanfaatan ------------------------------------------------------- x 100 %
Instalasi Produksi. Kapasitas terpasang
I. PENDAPATAN AIR = Rp -
a.Harga Air Rp
b.Lainnya (Adm,Sewa Meter) Rp
Terdiri atas:
a. Pelanggan Domestik
Rumah Tangga:
Kelompok 1 - M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Kelompok 2 - M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Sub Jumlah Pelanggan Domestik - M3 = Rp -
b. Pelanggan Non Domestik
Sosial M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Niaga M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Industri M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Pelabuhan - M3 x Rp #DIV/0! = Rp -
Sub Jumlah Pelanggan Non Domestik - M3 = Rp -
Jumlah - M3 = Rp -
Catatan: Kelompok Pelanggan Disesuaikan dengan SK Tarif yang Berlaku
BEBAN USAHA/OPERASIONAL
Beban Pegawai Rp 0,00
Beban Listrik Rp 0,00
Beban BBM Rp 0,00
Beban Pemakaian Bahan Kimia Rp 0,00
Beban Pembelian Air Curah Rp 0,00
Beban Pemeliharaan Rp 0,00
Beban Pemakaian Bahan Pembantu Rp 0,00
Beban ATK dan Barang Cetakan Rp 0,00
Beban Kantor Rp 0,00
Beban Promosi Rp 0,00
Beban Pinjaman Rp 0,00
Beban Pajak dan Retribusi Rp 0,00
Beban Penyisihan Piutang Rp 0,00
Beban Penyusutan Rp 0,00
Kerugian Penurunan Nilai Rp 0,00
Beban Usaha Lainnya Rp 0,00
JUMLAH BEBAN USAHA/OPERASIONAL Rp 0,00
= Rp #DIV/0!
*) Persentase NRW diisikan dengan NRW distribusi rill dengan nilai maksimal 20%
------ CONTOH FORMAT ------- Lampiran 9
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
Tahun
No URAIAN Lokasi Nilai (Rp) Sumber Dana Unit Eselon I Pemberi Aset Kondisi
Perolehan
A. PENYERTAAN MODAL DAERAH
1 Perda Nomor.... 2017 1.000.000.000,00 APBD Tunai *)
2 Perda Nomor.... 2016 IPA *)
3 Perda Nomor.... Dst...
C. HIBAH **)
1 Mobil tangki 2017 45.000.000,00 APBD *)
2 Jaringan 2016 2.000.000.000,00 PT X *)
Per 31/12/2017
Jumlah utang Pokok :
Jumlah utang non Pokok :
Jumlah utang : Rp. -
Kondisi terakhir penyelesaian utang : (Lancar, Menunggak, Ditangani PUPN, Belum Ada Realisasi
Penyertaan Modal atas Utang dsb)
Penutupan Pinjaman
Pencatatan pada Penyertaan
Lampiran 15
Laporan No: LEV-…….../PW..../4/2018
Tanggal ….. …………. 2018
Asal Negara :
Nilai Investasi:
- Nilai investasi keseluruhan : Rp………………………
- Nilai investasi s/d 2014 (realisasi) : Rp………………………
- Nilai investasi s/d 2013 (realisasi) : Rp………………………
- Nilai investasi s/d 2012 (realisasi) : Rp………………………
: Negatif:
: Negatif :
: Negatif :
Kesimpulan Auditor: :
Saran Auditor: :
Lampiran 18/23 - 21
Bonus :
Rasio Laba Thd Aktiva Produktif Tahun ini - > 12 % =5 Peningkatan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif Tahun ini dibanding Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif
Rasio Laba Thd Aktiva Produktif Tahun lalu > 9% - 12% =4 Tahun Lalu
> 6% - 9% =3
> 3% - 6% =2
> 0% - 3% =1
Pendapatan Non Air terdiri dari Sambungan Baru, Denda Administrasi dan lain-lain
Bonus :
Rasio Laba Thd Penjualan Tahun ini - > 12 % =5 Peningkatan Rasio Laba terhadap Penjualan Air Tahun ini dibanding Rasio Laba terhadap Penjualan Air Tahun
Rasio Laba Thd Penjualan Tahun lalu > 9% - 12% =4 Lalu
> 6% - 9% =3
> 3% - 6% =2
> 0% - 3% =1
Pendapatan Non Air terdiri dari Sambungan Baru, Sewa Instalasi, Denda dll
II ASPEK OPERASIONAL
1 Cakupan Pelayanan
Jumlah Penduduk Terlayani x 100% KOTA KABUPATEN Jumlah Penduduk terlayani adalah jumlah orang yang sudah mendapat pelayanan air bersih di
Jumlah Penduduk > 80% = 5 > 60% =5 wilayah administratif daerah Kabupaten/Kota pemilik PDAM
> 60% - 80% = 4 > 45% - 60% =4
> 40% - 60% = 3 > 30% - 45% =3 Asumsi jumlah orang untuk setiap sambungan:
> 20% - 40% = 2 > 15% - 30% =2 - Sambungan Rumah = 6 orang
<= 20% = 1 <= 15% =1 - Kran Umum/Hidran Umum = 100 orang
Catatan: PDAM dapat menggunakan asumsi lain yang sesuai dan akurat
Bonus :
Cakupan Pelayanan Tahun ini - KOTA KABUPATEN Peningkatan Cakupan Pelayanan Tahun ini dibandingkan cakupan pelayanan tahun lalu
Cakupan Pelayanan Tahun lalu Rasio Rasio
>12% = 5 > 8% = 5
> 9%-12% = 4 > 6%-8% = 4
> 6%-9% = 3 > 4%-6% = 3
> 3%-6% = 2 > 2%-4% = 2
> 0%-3% = 1 > 0%-2% = 1
2 Kualitas Air Distribusi Pemenuhan syarat yang ditetapkan instansi berwenang mengenai kualitas air yang dikonsumsi masyarakat
Memenuhi Syarat Air Minum (MSAM) MSAM =3
Memenuhi Syarat Air Bersih (MSAB) MSAB =2
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) TMS =1
3 Kontinuitas Air Pelanggan mendapat aliran air secara penuh atau tidak
Pelanggan Mendapat Aliran Air 24 Jam Semua =2
Belum Semua =1
5 Tingkat Kehilangan Air Jumlah m3 air yang didistribusikan = Jumlah m3 air yang tercatat di meter induk yang dipasang pada pipa
(Jumlah Air Didistribusikan - Terjual) x 100% <= 20% =4 keluaran (outlet) bak penampungan air hasil produksi yang akan
Jumlah Air Didistribusikan > 20% - 30% =3 didistribusikan
> 30% - 40% =2 Jumlah m3 air yang terjual Jumlah m3 air terjual yang tercatat di meter air pelanggan melalui
> 40% =1 rekening yang ditagihkan
Nilai Bonus :
Penurunan Tingkat Kehilangan Air Tahun Lalu Tahun ini
> 60% <=20% 10
LAMPIRAN 16/4 - 9
No Uraian Penilaian Penjelasan
1 2 3 4
7 Kecepatan Penyambungan Baru <= 6 hari =2 Kecepatan memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam proses pemasangan SR baru, dimulai dari
Jangka Waktu Penyambungan > 6 hari =1 ditandatanganinya kontrak SR Baru (pembayaran biaya sambungan) antara PDAM dengan Pemohon
9 Kemudahan Pelayanan
Service Point di Luar Kantor Pusat Tersedia =2 Tersedianya sarana penunjang dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan, baik untuk melakukan
Tidak Tersedia =1 pembayaran maupun pengaduan
Penilaian
No Uraian Penjelasan
Bobot Kriteria Nilai
I ASPEK KEUANGAN
1 RENTABILITAS
a. Return on Equity 0,055
Laba bersih setelah pajak x 100% >=10% 5 Laba Setelah Pajak = Pendapatan Usaha/Operasi (Pendapatan Penjualan Air+Pendapatan Non
Ekuitas 7% - <10% 4 Air+Pendapatan Usaha Lainnya)+Pendapatan Non Usaha-Biaya Usaha -
3% - <7% 3 Biaya Non Usaha-PPh Badan
0% - 3% 2 Ekuitas = Modal+Cadangan
<0% 1 Dengan catatan:
1.Apabila PDAM mengalami kerugian dan memiliki ekuitas negatif maka mendapat nilai 1.
2.Apabila PDAM mengalami kerugian atau memiliki ekuitas negatif mengikuti kriteria yang ada.
2 LIKUIDITAS
a. Rasio Kas 0,055
Kas+Setara Kas x 100% >= 100% 5 Kas = terdiri dari kas dan rekening bank PDAM
Utang Lancar 80% - <100% 4 Setara Kas = Deposito, promes, surat berharga dan cek mundur yang termasuk dalam
60% - <80% 3 Aset Lancar (lihat pada Neraca PDAM)
40% - <60% 2 Utang Lancar = Kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
< 40% 1 tahun
Jika PDAM tidak memiliki utang lancar maka diberikan nilai 5
3 SOLVABILITAS 0,03
Aktiva x 100% >= 200% 5 Aktiva = Aset Lancar+Investasi Jangka Panjang+Aset Tetap (Nilai Buku)+Properti
Utang 170% - < 200% 4 Investasi (Nilai Buku)+Aset Lain-lain
135% - < 170% 3 Utang = Kewajiban Lancar+Kewajiban Jangka Panjang+Kewajiban Lain-Lain
100% - < 135% 2
< 100% 1
II ASPEK PELAYANAN
1 CAKUPAN PELAYANAN TEKNIS 0,05
Jumlah Penduduk Terlayani x 100% >= 80% 5 Jumlah Penduduk Terlayani adalah jumlah orang yang sudah mendapat pelayanan air bersih di wilayah pelayanan teknis PDAM (bukan penduduk wilayah administrasi)
Jumlah Penduduk Wilayah Pelayanan 60% - < 80% 4
40% - < 60% 3
20% - < 40% 2 Asumsi jumlah orang untuk setiap sambungan:
< 20% 1 - Sambungan Rumah = 6 orang
- Kran Umum/Hidran Umum = 100 orang
Penilaian
No Uraian Penjelasan
Bobot Kriteria Nilai
20% - < 40% 2
< 20% 1
Penilaian
No Uraian Penjelasan
Bobot Kriteria Nilai
Jmlh Pegawai KOTA Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan yang berstatus aktif
(Jmlh Pelanggan/1.000) <= 6 orang 5
> 6 - 8 orang 4
> 8 - 10 orang 3
> 10 - 12 orang 2
> 12 orang 1
KABUPATEN
<= 8 orang 5
> 8 - 10 orang 4
> 10 - 12 orang 3
> 12 - 14 orang 2
> 14 orang 1
1,00
KRITERIA:
SEHAT > 2,8
KURANG SEHAT 2,2 s.d 2,8
SAKIT < 2,2
CONTOH FORMAT LAPORAN KOMPILASI EVALUASI KINERJA PER PROVINSI
1
2. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
TABEL
Tabel 1. Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2015-2017
Tabel 2. Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2017-2016
Tabel 3. Cakupan Pelayanan Tahun 2015-2017
Tabel 4. Cakupan Pelayanan Tahun 2017-2016
Tabel 5. Air Tanpa Rekening Tahun 2015-2017
Tabel 6. Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Tabel 7. Opini Laporan Keuangan
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tingkat Kesehatan
Lampiran 2 : Cakupan Pelayanan
Lampiran 3 : Persentase NRW Distribusi Dan Penyebabnya
Lampiran 4 : Ketersediaan Air Baku
Lampiran 5 : Kapasitas Produksi
Lampiran 6 : Sistem Distribusi dan Reservoir
Lampiran 5 : Penyebab Kapasitas Menganggur Dan Kapasitas Terpasang
Tidak Dapat Digunakan
Lampiran 6 : Perbandingan Tarif Dan Biaya Dasar Air
Lampiran 7 : Penyertaan Pemerintah Belum Ditetapkan Statusnya
Lampiran 8 : Kerja Sama Operasional
Lampiran 9 : Opini Laporan Keuangan
2
3. Contoh Badan Laporan
3
BAB I
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun buku 2017 terhadap ….. PDAM se Provinsi
….. dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Kesehatan PDAM
Jumlah PDAM yang sehat sebanyak …. PDAM atau ….%, PDAM yang kurang
sehat sebanyak …. PDAM atau …..% dan PDAM yang sakit sebanyak …. PDAM
atau ….%. Ditinjau dari empat aspek penilaian tingkat kesehatan, terdapat
PDAM yang memperoleh nilai minimal yaitu ….. PDAM untuk aspek keuangan,
…. PDAM untuk aspek pelayanan, …. PDAM untuk aspek operasional dan ….
PDAM untuk aspek sumber daya manusia. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terdapat PDAM yang tingkat kesehatannya meningkat dari sakit
menjadi sehat sebanyak …. PDAM, kurang sehat menjadi sehat sebanyak …
PDAM sedangkan yang meningkat dari sakit menjadi kurang sehat sebanyak ….
PDAM, namun terdapat PDAM yang tingkat kesehatannya menurun dari sehat
menjadi kurang sehat sebanyak …. PDAM dan yang menurun dari kurang sehat
menjadi sakit sebanyak …. PDAM.
2) Cakupan Pelayanan
Jumlah pelanggan akhir PDAM sampai dengan tahun buku 2017 ....SR. Jumlah
pelanggan tersebut merupakan pemasangan dari hibah air minum pemerintah
Australia (AUSAID)....SR/hibah air minum perkotaan APBN...SR dan
pemasangan reguler PDAM...SR.
Cakupan pelayanan administratif PDAM se Provinsi ….. sebesar …. % atau
mampu melayani ….. penduduk dari jumlah penduduk wilayah administrasi.
Sedangkan cakupan pelayanan teknis PDAM mencapai …..%. Tingkat cakupan
pelayanan masih jauh dibawah target nasional tahun 2019 yaitu proporsi
penduduk yang memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman sebesar
100%.
PDAM yang mampu meningkatkan cakupan pelayanan sebanyak ….. PDAM,
sedangkan yang mengalami penurunan cakupan pelayanan sebanyak …..
PDAM. Sebagian besar atau …..% PDAM baru bisa menjangkau dibawah 60%
penduduk wilayah pelayanan, hanya …..% PDAM yang bisa menjangkau diatas
60% penduduk wilayah pelayanan.
4
Penyebab rendahnya cakupan pelayanan antara lain …..
3) Air Tanpa Rekening
Persentase air tanpa rekening sebesar …..% dari air yang didistribusikan atau
masih diatas standar yang telah ditentukan sebesar 20%. Tingginya tingkat air
tanpa rekening terutama disebabkan meter pelanggan rusak (…. PDAM),
pemakaian sendiri (….. PDAM), faktor administrasi (….. PDAM), kerusakan
infrastruktur (…. PDAM), sambungan illegal (…. PDAM) dan tidak ada water
meter induk (…. PDAM).
Persentase air tanpa rekening sebagian besar atau lebih dari 50% PDAM berada
diatas standar yang telah ditentukan, hanya sebanyak …. PDAM yang mampu
memenuhi standar yang telah ditentukan. Sedangkan PDAM yang menunjukkan
perbaikan dalam pengendalian air tanpa rekening sebanyak ….. PDAM.
Persentase air tanpa rekening mengalami penurunan/kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun 2017 sebesar …..% dan tahun 2016 sebesar …..%.
4) Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Biaya dasar air rata-rata tahun 2017 sebesar Rp….. per m3 dan dijual dengan
harga rata-rata sebesar Rp….. per m3 sehingga sudah/belum mampu menutup
keseluruhan biaya usaha atau belum memenuhi prinsip pemulihan biaya secara
penuh (full cost recovery) seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016 tentang Perhitungan
dan Penetapan Tarif Air Minum. PDAM yang harus menjual air dibawah biaya
dasarnya sebanyak ….. PDAM, sedangkan PDAM yang mampu menjual air
diatas biaya dasar sebanyak ….. PDAM.
Struktur harga pokok air didominasi oleh beban lain-lain (…..%), beban pegawai
(…..%) dan beban penyusutan (…..%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan
keuangan.
5) Ketersediaan Air Baku
Air baku yang digunakan oleh PDAM berasal dari mata air/air permukaan/sumur
dalam. Air baku yang tersedia pada tahun 2017 sebesar....liter/detik atau
telah/belum memenuhi kebutuhan air baku PDAM. PDAM telah menggunakan air
baku tersebut dengan metode gravitasi/perpompaan/campuran. Selain itu
terdapat/tidak terdapat sumber air lain yang berpotensi digunakan oleh PDAM.
Sampai dengan 2017, Instalasi Intake/pompa intake yang tidak dapat
digunakan/rusak berat sebanyak...unit dengan kapasitas...liter/detik. PDAM
5
telah/belum menganggarkan penggantian/perbaikan instalasi intake
menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
6) Kapasitas Menganggur
Kapasitas produksi terpasang instalasi pengolahan sebesar ….. m3. Dari jumlah
tersebut sebesar ….. m3 (…..%) tidak dapat dimanfaatkan, sehingga kapasitas
riil yang dapat dimanfaatkan adalah sebesar ….. m3 (…..%). Kapasitas
terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terutama disebabkan instalasi
rusak (…. PDAM), tidak ada sumber air (…. PDAM), debit air menurun (….
PDAM), keterbatasan pompa (…. PDAM), dan keterbatasan daya listrik, tidak
ada pelanggan, belum ada jaringan pipa (…. PDAM).
Dari kapasitas riil sebanyak ….. m3 tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar
….. m3, sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar ….. m3
(…%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan tidak ada jaringan
distribusi (…. PDAM), jaringan distribusi rusak (…. PDAM), belum ada
pelanggan (… PDAM), keterbatasan sumber air (… PDAM), keterbatasan pompa
(…. PDAM), tidak ada listrik/pemadaman (…. PDAM), kondisi air tanah masih
baik (…. PDAM).
Sampai dengan 2017, Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang tidak digunakan/rusak
berat sebanyak...unit dengan nilai kapasitas...liter/detik. PDAM telah/belum
menganggarkan penggantian/perbaikan IPA menggunakan dana internal
PDAM/APBD/APBN.
7) Sistem Distribusi dan Reservoir
PDAM telah menggunakan sistem distribusi gravitasi/perpompaan/campuran
untuk mengalirkan air yang telah diproduksi ke pelanggan dengan pipa distribusi
terpasang sampai dengan tahun 2017 sepanjang....M. Untuk menampung air
yang telah diolah sebelum dialirkan ke pelanggan PDAM telah memiliki reservoir
sebanyak...unit dengan kapasitas...M3.
Sampai dengan 2017 pipa distribusi yang tidak digunakan/rusak berat
sepanjang...M dan reservoir yang tidak digunakan/rusak berat sebanyak...unit
dengan kapasitas...M3. PDAM telah/belum menganggarkan untuk
mengganti/memperbaiki pipa distribusi sepanjang...M dan reservoir
sebanyak...unit menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
8) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air (3K)
PDAM yang mampu memenuhi tiga aspek 3K sebanyak .... PDAM yaitu
memenuhi aspek kualitas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
6
492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum, aspek kuantitas sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016 tentang Perhitungan dan
Penetapan Tarif Air Minum dan aspek kontinuitas air selama 24 jam kepada
pelanggan. Jumlah PDAM yang tidak mampu memenuhi seluruh aspek 3K
kepada pelanggan sebanyak ..... PDAM. Sedangkan PDAM yang hanya
mampu memenuhi satu aspek (aspek kuantitas) sebanyak .... PDAM. Selama
tahun 2017 baru .... PDAM yang telah melakukan pengawasan internal atas
kualitas air yang diproduksinya.
9) Kerja Sama Operasional
Sampai dengan akhir tahun 2017, …. PDAM mengadakan kerja sama
operasional (KSO) dengan pihak swasta dalam meningkatkan pelayanan air
bersih, namun kerja sama operasional tersebut masih terdapat permasalahan
antara lain …...
10) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
Jumlah penyertaan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (PPYBDS)
sampai dengan tahun 2017 sebesar Rp…. trilyun yang terdiri dari Penyertaan
Pemerintah Pusat sebesar Rp…. trilyun dan Penyertaan Pemerintah Daerah
sebesar Rp…. trilyun. Dari nilai PPYBDS tersebut, sebesar Rp...telah dicatat
dalam neraca. PPYBDS yang kondisinya baik namun tidak dimanfaatkan hanya
sebesar Rp…. milyar. Aset yang berasal dari PPYBDS yang belum dicatat di
neraca apabila telah dicatat dan diperhitungkan penyusutannya maka akan
menambah harga pokok air.
11) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, Hibah dan Subsidi
Sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan
penyertaan modal sebesar Rp..., sehingga sampai dengan tahun 2017
Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan penyertaan modal pada PDAM
sebesar Rp...
Pada tahun 2017 subsidi dan hibah kepada PDAM masing-masing sebesar
Rp…. dan Rp….. Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten/Kota yang diberikan
berupa dana tunai untuk ….. Subsidi yang diberikan berupa dana tunai untuk …..
Sedangkan hibah yang diberikan berupa ….. Dari jumlah penyertaan modal
tersebut diatas, sebesar Rp…. belum dimanfaatkan oleh PDAM.
7
12) Monitoring Penyelesaian Utang PDAM
Dari ….. PDAM yang dievaluasi kinerjanya, …. PDAM memiliki utang kepada
Pemerintah Pusat. Dari jumlah tersebut, … PDAM mendapatkan penghapusan
mutlak utang,...PDAM mendapatkan penyelesaian utang melalui mekanisme
hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dan … PDAM masih
memiliki kewajiban pokok yang telah jatuh tempo sebesar Rp….. dan kewajiban
non pokok yang telah jatuh tempo sebesar Rp…..
PDAM yang telah menyelesaikan utang melalui penghapusan mutlak utang dan
melalui hibah non kas mengalami kenaikan tingkat kesehatan sebanyak...PDAM.
Sedangkan PDAM yang mengalami penurunan tingkat kesehatan
sebanyak....PDAM.
13) Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
Dari …. PDAM yang dilakukan evaluasi kinerja, sebanyak ….. internal PDAM
telah menyusun laporan keuangan, laporan keuangan PDAM yang telah diaudit
laporan keuangannya oleh Kantor Akuntan Publik sebanyak...PDAM. PDAM
yang mendapatkan pernyataan opini pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) diberikan kepada …. PDAM atau ….%, pendapat Wajar Dengan
Pengecualian (WDP) sebanyak …. PDAM atau ….% dan pendapat Tidak Wajar
(TW) sebanyak …. PDAM atau ….%. Sisanya sebanyak …. PDAM, laporan
keuangannya belum diaudit. Dalam rangka evaluasi kinerja PDAM,
sebanyak....PDAM telah melakukan evaluasi kinerja mandiri.
2. SARAN
Dalam rangka peningkatan kinerja PDAM sekaligus mendukung pencapaian target
nasional pada tahun 2019, kepada Gubernur Provinsi ….. kami menyarankan hal-
hal sebagai berikut:
1) …………….
2) …………….
3) …………….
4) ……………
Kepala Perwakilan,
…………………
NIP. ………………………
8
BAB II
URAIAN HASIL EVALUASI
1. Dasar Evaluasi
1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2) Instruksi Presiden Nomor: 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
3) Peraturan Presiden Nomor: 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
4) Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: Nomor:
Kj.04.07-Mn/43 tanggal 12 Januari 2018 perihal Evaluasi Kinerja BUMN dan
BUMD Penyelenggara SPAM.
3. Populasi PDAM
Jumlah PDAM se Provinsi ….. pada akhir tahun 2017 sebanyak …. PDAM. Uraikan
apabila ada pemekaran wilayah kabupaten/kota yang mengakibatkan pemecahan
PDAM.
9
4. Hasil Evaluasi
1) Kesehatan PDAM
Penilaian kinerja yang digunakan untuk menilai kesehatan PDAM adalah
indikator kinerja yang dipergunakan oleh BPPSPAM, Kementerian Pekerjaan
Umum. Penilaian kinerja dilakukan atas empat aspek yaitu aspek keuangan,
pelayanan, operasional dan sumber daya manusia. Tingkat kesehatan
dikategorikan ke dalam PDAM sehat, PDAM kurang sehat dan PDAM sakit.
PDAM yang tingkat kesehatannya meningkat dari sakit menjadi sehat sebanyak
…. PDAM, kurang sehat menjadi sehat sebanyak …. PDAM dan yang meningkat
dari sakit menjadi kurang sehat sebanyak ….. PDAM. Sedangkan PDAM yang
tingkat kesehatannya menurun dari sehat menjadi kurang sehat sebanyak ….
PDAM dan yang menurun dari kurang sehat menjadi sakit sebanyak ….. PDAM.
Dari empat aspek penilaian kesehatan, …. PDAM mendapatkan nilai minimal
untuk aspek keuangan, …. PDAM mendapatkan nilai minimal untuk aspek
pelayanan, …. PDAM mendapatkan nilai minimal untuk aspek operasional dan
…. PDAM mendapatkan nilai minimal untuk aspek sumber daya manusia.
Tingkat kesehatan PDAM selama tiga tahun terakhir tergambar dalam Tabel 1.
Tabel 1
Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2015-2017
2017 2016 2015
Kategori
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
PDAM Sehat
PDAM Kurang Sehat
PDAM Sakit
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Pada tahun 2017 dan 2016, jumlah PDAM yang kurang sehat masing-masing
sebanyak ….% dan ….%. Sedangkan jumlah PDAM yang sakit pada tahun 2017
dan 2016 sebanyak …% dan ….%.
10
Jumlah PDAM yang telah dievaluasi pada tahun 2016 dan dievaluasi kembali
pada tahun 2017 sebanyak ….. PDAM. Perbandingan tingkat kesehatan PDAM
yang dievaluasi tahun 2016 dan dievaluasi kembali tahun 2017 tergambar dalam
Tabel 2.
Tabel 2
Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2017-2016
2017 2016
Kategori
Jumlah % Jumlah %
PDAM Sehat
PDAM Kurang Sehat
PDAM Sakit
Jumlah 100,00 100,00
Dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi kesehatan PDAM tahun 2017
meningkat/menurun dibandingkan dengan kondisi kesehatan PDAM tahun 2016.
Jumlah PDAM yang sehat tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016
meningkat sebesar ….%, sedangkan yang tidak sehat menurun sebesar …..%.
2) Cakupan Pelayanan
Jumlah pelanggan akhir PDAM sampai dengan tahun buku 2017 ....SR. Jumlah
pelanggan tersebut merupakan pemasangan dari hibah air minum pemerintah
Australia (AUSAID)....SR/hibah air minum perkotaan APBN...SR dan
pemasangan reguler PDAM...SR.
Jumlah penduduk administratif yang bisa dilayani PDAM tahun 2017 sebanyak
….. orang atau …..% dari jumlah penduduk wilayah administratif. Sedangkan
jumlah penduduk wilayah teknis yang bisa dilayani PDAM tahun 2017 sebanyak
….. orang atau baru mencapai …% dari jumlah penduduk wilayah pelayanan
sebanyak …. orang (lihat Lampiran 2). Cakupan pelayanan PDAM tahun 2017
tidak meningkat/meningkat secara signifikan yaitu hanya sebesar …..%
dibandingkan dengan tahun 2016 dan meningkat/menurun sebesar …..%
dibandingkan dengan tahun 2015. Sebagian besar atau ……% PDAM baru bisa
menjangkau 0%-60% penduduk wilayah pelayanan (lihat Tabel 3).
11
Tabel 3
Cakupan Pelayanan Tahun 2015-2017
Cakupan
2017 2016 2015
Pelayanan
≤30% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
30%<CP<60% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
60%≤CP≤80% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
>80% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Dibandingkan dengan cakupan pelayanan tahun 2016, pada tahun 2017 PDAM
yang cakupan pelayanannya meningkat sebanyak …. PDAM dan yang menurun
sebanyak …. PDAM. Jumlah PDAM yang telah dievaluasi pada tahun 2016 dan
dievaluasi kembali pada tahun 2017 sebanyak …. PDAM. Perbandingan
cakupan pelayanan PDAM yang dievaluasi tahun 2016 dan dievaluasi kembali
tahun 2017 tergambar dalam Tabel 4.
Tabel 4
Cakupan Pelayanan Tahun 2016-2017
Cakupan
2017 2016
Pelayanan
≤30% ….. PDAM ….. PDAM
30%<CP<60% ….. PDAM ….. PDAM
60%≤CP≤80% ….. PDAM ….. PDAM
>80% ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM
Cakupan pelayanan tahun 2017 sebesar ….% masih jauh dari target nasional
100% akses air bersih. Penyebab rendahnya cakupan pelayanan tahun 2017
antara lain …….
3) Air Tanpa Rekening
Volume air yang diproduksi tahun 2017 sebesar …. m3, volume yang
didistribusikan sebesar …. m3 sehingga terdapat kehilangan produksi sebesar
…. m3 atau ….%. Persentase kehilangan produksi yang terjadi tahun 2016 dan
2015 sebesar ….% dan ….%. Kehilangan produksi tahun 2017 terutama
disebabkan pembersihan sedimentasi (… PDAM), pencucian filter instalasi
pengolahan air (…. PDAM), air produksi yang masih keruh (…. PDAM) dan
pemakaian sendiri (…. PDAM).
Dari air yang didistribusikan tahun 2017, volume air yang terjual sebesar ….
m3 sehingga terdapat air tanpa rekening sebesar ….m3 atau ….% (lihat
Lampiran 3). Sedangkan persentase air tanpa rekening pada tahun 2016 dan
12
2015 masing-masing sebesar …% dan ….%. Persentase air tanpa rekening
tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 menurun/naik sebesar …% dan
dibandingkan dengan tahun 2015 menurun/meningkat sebesar …%.
Persentase air tanpa rekening sebagian besar PDAM masih diatas standar yang
telah ditetapkan yaitu 20%. Pada tahun 2017, jumlah PDAM yang mengalami
tingkat air tanpa rekening sampai dengan 20% sebesar …. PDAM, diatas 20%
sampai dengan 45% sebesar ….. PDAM dan diatas 45% sebesar …. PDAM
(lihat Tabel 5).
Tabel 5
Air Tanpa Rekening Tahun 2015-2017
Persentase ATR 2017 2016 2015
≤20% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
20%<ATR≤45% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
>45% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Dibandingkan dengan air tanpa rekening tahun 2016, pada tahun 2017 PDAM
yang air tanpa rekeningnya meningkat sebanyak ….. PDAM dan yang menurun
sebanyak …. PDAM.
Sebagaimana telah dilaporkan dalam laporan audit kinerja PDAM tahun 2016
tentang penyebab air tanpa rekening, penyebab air tanpa rekening tahun 2017
terutama juga disebabkan meter pelanggan rusak (… PDAM), pemakaian sendiri
(… PDAM), faktor administrasi (… PDAM), kerusakan infrastruktur (… PDAM),
sambungan illegal (… PDAM), dan tidak ada water meter induk (… PDAM).
4) Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 71 Tahun 2016
disebutkan bahwa tarif rata-rata air minimal sama dengan biaya dasar sehingga
dapat memenuhi prinsip pemulihan biaya (full cost recovery). Dalam tahun 2017
terdapat …. PDAM yang harus menjual air dibawah biaya dasarnya. Sedangkan
pada tahun 2016 dan 2015, jumlah PDAM yang menjual air dibawah biaya dasar
masing-masing sebesar … PDAM dan … PDAM (lihat Tabel 7). Biaya dasar air
rata-rata tahun 2017 sebesar Rp…. per m3 dijual dengan harga rata-rata
sebesar Rp…. per m3 atau belum menutup keseluruhan beban usaha (lihat
Lampiran 6). Pada tahun 2016, harga jual rata-rata juga telah/belum mampu
menutup beban usaha sebesar ….% dan sedangkan pada tahun 2015, harga
jual rata-rata telah mampu menutup beban usaha sebesar …..%. Jumlah PDAM
13
yang dapat memenuhi beban usahanya secara penuh pada tahun 2017
dibandingkan tahun 2016 menurun/naik sebesar ….% dan dibandingkan tahun
2015, menurun/naik sebesar ….%.
Tabel 6
Harga Jual dan Biaya Dasar Air
Harga Jual/Biaya
2017 2016 2015
Dasar
>100% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
75%<HJ/HP≤100% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
≤75% ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Jumlah ….. PDAM ….. PDAM ….. PDAM
Pada tahun 2017, jumlah PDAM yang dapat memenuhi beban usahanya secara
penuh dibandingkan tahun 2016 menurun/naik sebanyak … PDAM dari ….
PDAM menjadi …. PDAM.
Struktur harga pokok air tahun 2017 terdiri dari beban penyusutan, beban
pegawai, beban listrik/BBM, beban pemeliharaan, dan beban bunga sebagai
berikut:
Beban Pegawai Rp ………….. ….
Beban Penyusutan Rp ………….. ….
Beban Listrik Rp ………….. ….
Beban BBM Rp ………….. ….
Beban Pemeliharaan Rp ………….. ….
Beban Bunga Rp ………….. ….
Beban Pemakaian Bahan Kimia Rp ………….. ….
Beban Air Baku/Curah Rp ………….. ….
Beban Penyisihan Rp ………….. ….
Beban Lainnya Rp ………….. ….
Jumlah Rp ………….. 100
Dari daftar diatas terlihat bahwa beban lain-lain, beban pegawai dan beban
penyusutan merupakan beban yang paling dominan yaitu masing-masing ….%,
…% dan ….% dibandingkan dengan beban yang lain, hal ini menunjukan bahwa
pengelolaan PDAM perlu dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan
efisiensi.
5) Ketersediaan Air Baku
Air baku yang digunakan oleh PDAM berasal dari mata air/air permukaan/sumur
dalam. Air baku yang tersedia pada tahun 2017 sebesar....liter/detik atau
telah/belum memenuhi kebutuhan air baku PDAM. PDAM telah menggunakan air
baku tersebut dengan metode gravitasi/perpompaan/campuran. Selain itu
terdapat/tidak terdapat sumber air lain yang berpotensi digunakan oleh PDAM.
14
Sampai dengan 2017, Instalasi Intake/pompa intake yang tidak dapat
digunakan/rusak berat sebanyak...unit dengan kapasitas pompa intake yang
tidak dapat digunakan/rusak berat...liter/detik. PDAM telah/belum
menganggarkan penggantian/perbaikan instalasis intake menggunakan dana
internal PDAM/APBD/APBN.
6) Kapasitas Menganggur
Kapasitas produksi yang telah dibangun tidak semuanya dapat dimanfaatkan,
demikian juga terhadap kapasitas produksi riil juga belum dapat dipergunakan
sepenuhnya, yaitu sebagai berikut (Lampiran 4):
Kapasitas produksi terpasang ..……. m3
Kapasitas riil …….. m3
Kap.prod.terpasang tidak dapat dimanfaatkan .……. m3
Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk
produksi sebanyak …. m3 (…%), disebabkan sebagai berikut:
15
berat...liter/detik. PDAM telah/belum menganggarkan penggantian/perbaikan IPA
menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
7) Sistem Distribusi dan Reservoir
PDAM telah menggunakan sistem distribusi gravitasi/perpompaan/campuran
untuk mengalirkan air yang telah diproduksi ke pelanggan dengan pipa distribusi
terpasang sampai dengan tahun 2017 sepanjang....M. Untuk menampung air
yang telah diolah sebelum dialirkan ke pelanggan PDAM telah memiliki reservoir
sebanyak...unit dengan kapasitas...M3.
Sampai dengan 2017 pipa distribusi yang tidak digunakan/rusak berat
sepanjang...M dan reservoir yang tidak digunakan/rusak berat sebanyak...unit
dengan kapasitas...M3. PDAM telah/belum menganggarkan untuk
mengganti/memperbaiki pipa distribusi sepanjang...M dan reservoir
sebanyak...unit menggunakan dana internal PDAM/APBD/APBN.
8) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air
Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada pelanggan, PDAM harus dapat
memenuhi kepastian akan kualitas, kuantitas dan kontinuitas (3K) air distribusi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, antara lain mengatur:
- Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
- Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
- Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang
diproduksinya aman bagi kesehatan.
- PDAM melakukan pengawasan internal atas kualitas air minum.
Standar kebutuhan pokok air minum adalah kebutuhan air sebesar 10 m3/kepala
keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor: 71 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016 tentang Perhitungan
dan Penetapan Tarif Air Minum pasal 1:10. Kontinuitas air yang didistribusikan
kepada pelanggan harus selama 24 jam per hari seperti yang ditetapkan dalam
PP Nomor: 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum pasal 4 ayat
(5).
Pada tahun 2017, .... PDAM telah mampu memenuhi aspek kualitas, kuantitas
dan kontinuitas air kepada pelanggan. Jumlah PDAM yang hanya mampu
16
memenuhi dua aspek yaitu aspek kualitas dan kuantitas sebanyak ..... PDAM.
Jumlah PDAM yang hanya mampu memenuhi dua aspek yaitu aspek kuantitas
dan kontinuitas sebesar ....PDAM.
Sedangkan jumlah PDAM yang hanya mampu memenuhi satu aspek yaitu
aspek kuantitas sebanyak .... PDAM. Jumlah PDAM yang tidak mampu
memenuhi aspek 3K kepada pelanggan sebanyak .... PDAM. Pada tahun 2017
baru .... PDAM yang telah melakukan pengawasan internal atas kualitas air
yang diproduksinya.
9) Kerja Sama Operasional
Sampai dengan akhir tahun 2017, …. PDAM yang mengadakan kerja sama
operasional (KSO) dengan pihak swasta dalam meningkatkan pelayanan air
bersih. Kerja sama operasional tersebut masih terdapat permasalahan antara
lain …. (Lampiran 8).
10) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
Jumlah penyertaan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (PPYBDS)
pada akhir tahun 2017 berjumlah Rp….. yang terdiri dari Penyertaan Pemerintah
Pusat sebesar Rp….dan Penyertaan Pemerintah Daerah sebesar Rp….. Dari
nilai PPYBDS tersebut, yang kondisinya baik namun belum dimanfaatkan hanya
sebesar Rp….. Penyertaan pemerintah yang belum ditentukan statusnya pada
umumnya belum dilakukan penyusutan oleh PDAM yang bersangkutan,
sehingga apabila dilakukan penyusutan akan menambah harga pokok air
(Lampiran 7).
11) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, Hibah dan Subsidi
Selama tahun 2017, Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan penyertaan
modal, subsidi dan hibah kepada PDAM masing-masing sebesar Rp…..,
Rp…..dan Rp…... Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten/Kota berupa dana
tunai untuk …. diberikan oleh …. Pemerintah Kabupaten/Kota dengan total nilai
Rp…... Dari jumlah penyertaan modal tersebut, sebesar Rp…belum
dimanfaatkan oleh PDAM. Subsidi berupa dana tunai untuk ….. diberikan oleh …
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan total nilai Rp…. Subsidi berupa dana tunai
untuk menutupi selisih harga jual dan biaya dasar diberikan oleh …. Pemerintah
Kabupaten dengan total nilai Rp…..
Sedangkan hibah berupa persediaan bahan instalasi diberikan oleh …
Pemerintah Kabupaten dengan total nilai Rp….., hibah berupa ….. diberikan
17
oleh ….. Pemerintah Kabupaten/Kota dengan total nilai Rp….., dan hibah berupa
dana tunai diberikan oleh…. Pemerintah Kabupaten dengan total nilai Rp…..
12) Monitoring Penyelesaian Utang PDAM
Dari …. PDAM yang dievaluasi kinerjanya,…. PDAM diantaranya memiliki utang
kepada Pemerintah Pusat. ...utang PDAM telah diselesaikan melalui
penghapusan mutlak,...utang PDAM telah dihapuskan melalui mekanisme hibah
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dan .. PDAM masih memiliki
kewajiban pokok yang sudah jatuh tempo per akhir tahun 2017 sebesar Rp….
dan kewajiban non pokok yang sudah jatuh tempo per akhir tahun 2017 sebesar
Rp….
....PDAM yang telah meyelesaikan utang kepada Pemerintah Pusat melalui
penghapusan mutlak/mekanisme hibah Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah mengalami peningkatan tingkat kesehatan.
13) Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
Dari …. PDAM yang dilakukan evaluasi kinerja, sebanyak ….. internal PDAM
telah menyusun laporan keuangan, laporan keuangan PDAM yang telah diaudit
laporan keuangannya oleh Kantor Akuntan Publik sebanyak...PDAM. Audit atas
laporan keuangan PDAM dengan pernyataan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan PDAM tahun 2017 diberikan
kepada …. PDAM atau …%, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) … PDAM atau
…% dan Pendapat Tidak Wajar … PDAM atau …%. Dalam rangka evaluasi
kinerja PDAM, sebanyak ...PDAM telah menyusun laporan penilaian kinerja
mandiri.
Tabel 7
Laporan Keuangan dan Penilaian Kinerja Mandiri
Uraian 2017 2016 2015
Penyusunan LK
Internal
Konsultan
Belum Menyusun
Opini
WTP ………….. …. …………..
WDP ………….. …. …………..
TMP ………….. …. …………..
TW ………….. …. …………..
Penilaian Kinerja Mandiri
Belum Menyusun
Telah Menyusun
18
Lampiran 1
TINGKAT KESEHATAN
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017
TAHUN
NO NAMA PDAM
2017 2016
1 PDAM …..
2 PDAM …..
3 PDAM …..
4 PDAM …..
5 PDAM …..
6 PDAM …..
7 PDAM …..
8 PDAM …..
9 PDAM …..
Persentase NRW 3 8 2 6 2 2
Kode Penyebab:
1 Pemakaian sendiri
2 Water meter pelanggan rusak
3 Instalasi distribusi rusak
4 Pemasangan liar/pengambilan air oleh pelanggan sebelum meter air dipasang/pencurian
5 Administrasi/petugas tidak mencatat sesuai realisasi
6 Water meter induk tidak berfungsi/tidak ada water meter induk
Lampiran 4
KAPASITAS PRODUKSI
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017
CONTOH
Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi
Kapasitas Kapasitas Produksi Volume Volume Air
No Nama PDAM Terpasang Tidak Kapasitas Volume Produksi Riil
Produksi Menganggur Distribusi Terjual
Dimanfaatkan Produksi Riil
Terpasang
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 PDAM ….. 9.776.160 3.468.960 35 6.307.200 2.733.120 28 3.574.080 37 3.358.584 2.218.314
2 PDAM ….. 4.199.040 622.080 15 3.576.960 1.471.224 35 2.105.736 50 2.105.736 748.461
3 PDAM ….. 8.199.360 6.452.334 79 1.747.026 53.495 1 1.693.531 21 1.161.564 730.034
4 PDAM ….. 3.153.600 473.040 15 2.680.560 1.128.726 36 1.551.834 49 1.524.240 902.188
5 PDAM ….. 6.937.920 1.971.386 28 4.966.534 - - 4.966.534 72 4.574.993 2.825.427
6 PDAM ….. 19.079.280 4.257.360 22 14.821.920 6.683.910 35 8.138.010 43 7.285.348 3.025.668
7 PDAM ….. 11.037.600 1.419.120 13 9.618.480 1.258.509 11 8.359.971 76 8.162.223 5.905.178
8 PDAM ….. 7.947.072 3.153.608 40 4.793.464 2.348.726 30 2.444.738 31 2.011.730 1.485.490
9 PDAM ….. 22.705.920 - - 22.705.920 (40.014) (0) 22.745.934 100 21.793.515 11.599.916
- - -
Jumlah 5.441.596.121 856.862.407 16 4.584.733.714 618.213.564 11 3.966.520.149 73 3.815.770.556 2.568.949.873
Lampiran 5
Petunjuk Pengisian
1 Nomor Urut
2 Nama PDAM di Provinsi terkait
3 Jenis sumber air baku (Mata air/air permukaan/sumur dalam)
4 Kapasitas/Debit air baku (...liter/detik)
5 Jenis sumber air baku (Mata air/air permukaan/sumur dalam)
6 Kapasitas/Debit air baku (...liter/detik)
7 Jumlah Intake (...Unit)
8 Kapasitas pompa intake (...liter/detik)
9 Jumlah Intake yang tidak dapat digunakan/rusak berat (...Unit)
10 Kapasitas pompa intake yang tidak dapat digunakan/rusak berat (...liter/detik)
11 Jumlah anggaranyang diperlukan untuk penggantian/perbaikan (Rp..)
12 Sumber dana internal PDAM/APBD/APBN
Lampiran 6/6 - 12
PENYEBAB KAPASITAS TERPASANG TIDAK DIMANFAATKAN, KAPASITAS MENGANGGUR, KONDISI IPA DAN ANGGARAN PENGGANTIAN/PERBAIKAN
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TAHUN 2017
CONTOH
Kondisi IPA yang Tidak Anggaran
Penyebab Kapasitas Terpasang DapatDigunakan/Rusak Berat Penggantian/Perbaikan (Rp)
No Nama PDAM Penyebab Kapasitas Produksi Menganggur
Tidak Dimanfaatkan
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 1 2
1 PDAM ….. 1 1 1
2 PDAM ….. 1 1
3 PDAM ….. 1 1 1
4 PDAM ….. 1 1
5 PDAM ….. 1
6 PDAM ….. 1 1 1
7 PDAM ….. 1 1 1 1
8 PDAM ….. 1 1 1 1
9 PDAM …..
Jumlah Kejadian 3 - 1 1 5 3 1 - - 1 2 1 4
Persentase 1 - 0 0 1 1 0 - - 0 1 0 1
Petunjuk Pengisian
1 Nomor Urut PDAM
2 Nama PDAM
3 Penyebab Kapasitas Terpasang Tidak Dimanfaatkan
1. Instalasi rusak/usang
2. Tidak ada sumber air
3. Debit sumber air menurun
4. Keterbatasan pompa
5. Lain-lain
4 Penyebab Kapasitas Produksi Menganggur
6. Tidak ada pelanggan
7. Jaringan distribusi belum ada
8. Jaringan distribusi rusak berat
9. Keterbatasan sumber air
10. Keterbatasan pompa
11. Keterbatasan listrik/pemadaman
12. Kondisi air tanah sebagian penduduk cukup baik
13. Lain-lain
5 Kondisi IPA
1. Jumlah IPA (Unit)
2. Kapasitas IPA (....liter/detik)
3. Jumlah IPA yang tidak dapat digunakan karena rusak berat (Unit)
4. Kapasitas IPA yang tidak dapat digunakan karena rusak berat (liter/detik)
6 Anggaran Penggantian/Perbaikan
1. Jumlah anggaran yang diperlukan untuk penggantian/perbaikan (Rp....)
2. Sumber pendanaan internal PDAM/APBD/APBN
Lampiran 7
Anggaran
No Nama PDAM Sistem Distribusi Reservoir Penggantian/Perbaikan
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PDAM... Gravitasi ....
Perpompaan ....
Campuran ....
2 PDAM... Gravitasi ....
Perpompaan ....
Campuran ....
Petunjuk Pengisian
1 Nomor Urut
2 Nama PDAM di Provinsi terkait
3 Gravitasi/Perpompaan/Campuran
4 Jumlah pompa distribusi (unit)
5 Kapasitas pompa distribusi (...liter/detik)
6 Jumlah pompa distribusi yang tidak dapat digunakan/rusak berat (unit)
7 Kapasitas pompa distribusi yang tidak dapat digunakan/rusak berat (...liter/detik)
8 Panjang pipa distribusi (....M)
9 Panjang pipa distribusi yang tidak digunakan/rusak berat (....M)
10 Jumlah reservoir (...Unit)
11 Kapasitas reservoir (....M3)
12 Jumlah reservoir yang tidak digunakan (...Unit)
13 Kapasitas reservoir yang tidak digunakan (...M3)
14 Jumlah anggaran yang diperlukan untuk penggantian/perbaikan (Rp...)
15 Sumber dana internal PDAM/APBD/APBN
Lampiran 8
Rata-rata
Lampiran 9
Jumlah
Lampiran 10
Laporan Keuangan:
Konsultan ... PDAM
Internal ... PDAM
Belum menyusun ... PDAM
Opini atas Laporan Auditor Independen:
WTP ... PDAM
WDP .... PDAM
PTW .... PDAM
Unaudited .... PDAM
Penilaian Kinerja Mandiri:
Telah Menyusun .... PDAM
Belum menyusun .... PDAM