Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN RKAP 2018

Rencana Kerja dan Anggaran


Perusahaan tahun 2018

PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA


Jl. Ngagel Timur no. 37
Surabaya
Telp. (031) 5058058
Fax. (031) 5058057

koordinatorrs@yahoo.com
PEDOMAN PENYUSUNAN RKAP 2018
PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

A. PENDAHULUAN

RKAP (Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan) merupakan rencana kerja yang
akan dilakukan dalam waktu satu tahun ke depan disertai dengan proyeksi dan
sasaran kinerja baik keuangan maupun non keuangan serta merupakan penjabaran
tahunan dari Rencana Jangka Panjang (RJP) perusahaan.
RKAP 2018 disusun dan mengacu kepada Rencana Jangka Panjang (RJP) PT NSM
periode tahun 2016-2020, dengan pokok-pokok sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan holistik terkemuka dan berkualitas,
dengan jaringan yang tersebar di seluruh indonesia
2. Misi
- Memberikan layanan prima, profesional dan bersikap ramah kepada
stakeholders.
- Peduli terhadap keselamatan, kenyamanan dan keamanan stakeholders.
- Menyelenggarakan layanan kesehatan yang berwawasan lingkungan.

B. DASAR HUKUM
Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RKAP 2018 adalah :
a. Surat Menteri Keuangan no. S-495/MK.01/2000 tgl 12 Oktober 2000 tentang
PP 89/2000 dan Outlines RKAP Tahun 2001
b. Keputusan Menteri BUMN no, Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang
Penilaian Kinerja Perusahaan.
c. Surat Menteri BUMN no, S-235/D4.MBU/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang
RKAP.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Pelayanan Jaminan
Kesehatan
f. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun
2014 tentang Penyelanggaraan Jaminan KesehatanAspirasi pemegang saham
g. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan
h. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tahun 2016
i. Peraturan Gubernur Jawa Timur tentang penetapan upah
j. Peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan penyusunan RKAP 2018

C. PEDOMAN PENYUSUNAN
Secara garis besar pedoman penyusunan RKAP 2018 disampaikan sebagai berikut:
1. Secara Corporate, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan memuat
penjelasan dan rincian tentang :
a. Misi Perusahaan;
b. Sasaran Usaha;
c. Strategi Usaha;
d. Kebijakan;
e. Program Kegiatan
2. RKAP 2018 disusun berdasarkan prinsip GCG dan mempertimbangkan
manajemen risiko.
3. Penyusunan RKAP 2018 mengacu pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan
dan kebijakan manajemen yang telah ditentukan
4. Sasaran dalam RKAP 2018 merupakan sasaran realistis, menantang dan optimis
dapat dicapai serta melihat capaian historis pada tahun-tahun sebelumnya.
5. Sasaran kinerja harus lebih tinggi dibanding dengan realisasi tahun-tahun
sebelumnya dengan tetap memperhatikan kondisi pasar (masyarakat sekitar),
serta perubahan peraturan Pemerintah dalam bidang kesehatan, dan faktor
faktor lain yang berpengaruh.
6. Sasaran biaya mengacu pada historis unit cost pada tahun-tahun sebelumnya
dengan tetap memperhatikan kondisi di setiap unit usaha.
7. Pertumbuhan biaya SDM harus lebih rendah dari pertumbuhan laba sebelum
pajak.
8. Rasio biaya SDM terhadap total biaya diupayakan lebih rendah.
9. Penentuan proyeksi jumlah karyawan pada setiap unit usaha mengacu pada :
a. Standar formasi
b. Kompetensi
c. Jumlah karyawan pensiun
10. Laba sebelum pajak, bunga dan penyusutan (EBITDA) kurang lebih meningkat
10% dari tahun lalu dan tidak lebih rendah dari 4 tahun terakhir
11. Sasaran Harga Pokok baik makan & minum, obat & bahan, sewa ruangan, serta
tindakan harus lebih rendah dibanding tarif dan harga jual.
12. Kebutuhan investasi diajukan berdasarkan skala prioritas dengan
mempertimbangkan prioritas I dan prioritas II
13. Setiap unit usaha harus membuat program kerja dan strategi untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
14. Petunjuk lebih lanjut dalam penyusunan RKAP 2018 terdapat pada petunjuk
pelaksanaan penyusunan RKAP 2018.
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Daftar Isi
Halaman
1. PENGANTAR 1
2. LATAR BELAKANG 1
2.1. Dasar hukum penyusunan RKAP 1
2.2. Landasan penyusunan RKAP 2
2.3. Pola pembahasan 3
2.4. Hasil yang diharapkan 3
3. KERANGKA DASAR RKAP 2018 4
4. MATERI POKOK RKAP 2018 5
5. ALUR PENYUSUNAN 5
6. BAHAN PEMBAHASAN 7
7. DASAR PERHITUNGAN ANGGARAN 7
8. MANAJEMEN RISIKO 23
9. AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN 24
10. PENGGUNA PEDOMAN PENYUSUNAN RKAP 2018 28
11. SUSUNAN BUKU RKAP TAHUN 2018 28
12. LEMBAR PENGESAHAN 30
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

1. PENGANTAR
Dalam mewujudkan visi PT Nusantara Sebelas Medika menjadi Perusahaan
yang terkemuka di bidang kesehatan perlu melakukan beberapa perubahan
dalam memberikan kontribusi dengan meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi shareholders maupun stakeholders, serta memberikan nilai tambah
untuk perusahaan. Dalam hal ini, Manajemen dituntut untuk meningkatkan
produktivitas, efektifitas dan efisiensi sehingga perusahaan menjadi
kompetitif dalam persaingan di era globalisasi.

RKAP adalah salah satu wujud implementasi dari perencanaan yang


menjadi acuan untuk pelaksanaan operasi Perusahaan secara jangka
pendek, di mana rencana kerja serta anggaran yang diproyeksikan harus
memiliki dasar yang kokoh dan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mengacu pada penyusunan RKAP yang dilakukan Induk Perusahaan (PT
Perkebunan Nusantara XI), sejak penyusunan RKAP tahun 2005
perencanaan anggaran Perusahaan menggunakan unit-cost sebagai
salah satu acuan dalam mewujudkan penerapan program Cost Leadership,
disamping nilai nominal sebagai hasil perhitungan setelah komponen-
komponen angka produksi diproyeksikan. Sehingga dengan acuan
tersebut dapat diperoleh sebuah proyeksi anggaran yang spesifik,
terukur, menantang, realistis dan memiliki ukuran waktu yang jelas.

2. LATAR BELAKANG
2.1. Dasar Hukum Penyusunan RKAP
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKAP tahun 2018, secara
umum mengacu pada aspek-aspek legal yang meliputi :
1. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor. KEP-
101/MBU/2002, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
2. Anggaran Dasar PT Nusantara Sebelas Medika
3. Keputusan Menteri BUMN no, Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002
tentang Penilaian Kinerja Perusahaan.
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
penerapan tata kelola (GCG) yang baik pada Badan Usaha Milik Negara

1
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

5. Peraturan Presiden no. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 no. 29) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden no. 111 tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
255)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
7. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2016 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2017
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan

2.2. Landasan Penyusunan RKAP


Landasan yang digunakan dalam penyusunan RKAP meliputi pokok-
pokok pemikiran sebagai berikut :
Memiliki sasaran akhir yang jelas dalam bentuk kuantitatif berupa
produksi, produktivitas, profitabilitas, efisiensi, likuiditas dan rentabilitas.
Disertai dengan strategi pencapaian, kebijakan yang diberlakukan
serta program yang akan dilaksanakan guna mendukung sasaran
yang telah ditentukan
Disusun secara bottom-up, yakni proses penyusunannya mulai dari
unit pelayanan / unit usaha / satuan kerja kantor pusat, yang
selanjutnya diakumulasikan untuk mencapai sasaran produktivitas,
profitabilitas, likuiditas dan rentabilitas.
Didukung dengan data sumber daya yang jelas, berupa data
produksi, data sumberdaya manusia, keuangan, dan lain-lain, yang
digunakan sebagai dasar untuk mendukung pencapaian sasaran
Menunjukkan adanya pertumbuhan dibandingkan dengan kondisi
sebelumnya baik realisasi maupun proyeksi tahun berjalan.

2
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

2.3. Pola pembahasan


Pembahasan RKAP tahun 2018 akan dilaksanakan secara berurutan.
dengan pola pembahasan sebagai berikut :
1. Pembahasan Angka Dasar, berupa angka produksi, investasi baru,
dan angka dasar SDM.
- Pembahasan angka produksi dilakukan untuk menguji optimalisasi
sumber-sumber produksi yang diproyeksikan dalam menciptakan
profitabilitas optimal yang dapat dicapai
- Pembahasan Investasi mengacu pada penyusutan tahun 2017 dan
perencanaan investasi pada tahun 2018. Hal tersebut dilakukan guna
menguji optimalisasi aset-aset yang dimiliki dan perencanaan
investasi dalam mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
- Pembahasan angka dasar SDM dilakukan untuk menguji ketepatan
proyeksi beban gaji dan tunjangan yang telah dihitung berdasarkan
proyeksi formasi SDM serta kebijakan penggajian dan pemberian
tunjangan yang telah ditetapkan.

2. Pembahasan unit cost


Pembahasan dilakukan per unit pelayanan / bagian, misalnya unit
rawat jalan, unit rawat inap, unit unit penunjang medis, serta bagian
AKU untuk menguji dan melihat kesetaraan unit cost antar Unit Usaha,
sehingga apabila dijumpai ketidak-setaraan dapat segera dilakukan
koreksi atau penjelasan. Khusus untuk biaya kantor pusat tidak
menggunakan unit cost melainkan mengacu pada realisasi biaya tahun
sebelumnya dan penghitungan berdasarkan angka dasar yang telah
ditentukan.
3. Pembahasan Biaya dan Proyeksi Laba
Pembahasan Biaya dilakukan untuk meminimalkan dan mengefektifkan
biaya produksi yang tujuannya untuk menghasilkan keuntungan optimal
yang dapat dicapai, minimal sesuai dengan sasaran keuntungan dalam
RJP.

2.4. Hasil yang Diharapkan


RKAP tahun 2018 disusun dengan memperhatikan beberapa aspek,
antara lain :

3
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Visi dan Misi Perusahaan


Akselerasi Produtivitas
Rencana Jangka Panjang ( RJP )
Faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
Perusahaan
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Kebijakan overall cost of leadership
RKAP sebagai dasar pertanggungjawaban produksi dan biaya
Sehingga meskipun RKAP tahun 2018 merupakan sebuah rencana
jangka pendek namun disusun dengan pola pikir yang visioner,
spesifik, terukur, menantang dan realistis. Dalam pelaksanaan
penyusunan RKAP tentu akan dihadapi berbagai kendala, baik teknis
maupun pemahaman. Hal tersebut sangat wajar terjadi dan harus
disikapi secara positif serta mendahulukan kepentingan perusahaan
agar kelangsungan hidup dan peningkatan serta pengembangan
perusahaan dapat lebih cepat dicapai.

3. KERANGKA DASAR RKAP 2018


Dalam penyusunan RKAP 2018, diperlukan kerangka dasar yang akan
digunakan sebagai pedoman mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kerangka dasar tersebut meliputi sasaran, strategi, kebijakan dan program.
Adapun batasan pengertian sederhana masing-masing adalah sebagai
berikut :
Sasaran, adalah ukuran kuantitatif yang akan dicapai dalam satu tahun
anggaran
Strategi, adalah cara/upaya/langkah untuk mencapai sasaran
Program, adalah langkah konkrit yang akan dilakukan untuk mencapai
sasaran.
Kebijakan, adalah aturan-aturan yang dibuat untuk mewujudkan
sasaran dan strategi.
Pencapaian, adalah hasil yang hendak dicapai secara periodik
(bulanan/triwulan)

4
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

4. MATERI POKOK RKAP 2018


Materi pokok RKAP 2018 disusun dengan mengacu kepada sasaran yang
ditetapkan, maupun dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
sebagai berikut :
a. Sasaran Keuangan
Bagi perseroan, berorientasi pada BUMN untuk mendapatkan
penghasilan yang sebanding dengan yang diterima oleh perusahaan
swasta sejenis. Agar BUMN tersebut dapat mandiri dan memperluas
bidang usahanya.
Bagi pemerintah, berorientasi kepada peningkatan pendapatan pajak,
dan deviden pemerintah apabila kinerja perusahaan mengalami
perbaikan pasca restrukturisasi.
b. Sasaran dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
Pertumbuhan produksi dan produktivitas
Peningkatan Return on Assets dan Return on Equity

Pencapaian sasaran tersebut akan diukur pada tingkat Perusahaan


dengan memperhatikan realisasi dari tahun ke tahun.
Dalam penyusunan proyeksi jangka pendek (RKAP) diperlukan beberapa
proyeksi pokok yang perlu disiapkan agar dapat diperoleh gambaran
pencapaian sasaran jangka pendek. Proyeksi-proyeksi yang diperlukan
adalah:
Angka Produksi
Angka Dasar SDM
Biaya Produksi
Investasi
dari seluruh Unit Usaha dan Kantor Pusat di lingkungan Perusahaan, yang
kemudian diintegrasikan menjadi proyeksi Anggaran Perusahaan untuk
tahun anggaran 2018
c. PMKP (Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien)

5. ALUR PENYUSUNAN
Penentuan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan RKAP
2018
Penyusunan angka dasar Produksi dan SDM

5
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Penyusunan unit cost unit usaha


Penyusunan kebutuhan investasi
Penyusunan biaya unit usaha dan kantor pusat
Penyusunan pendapatan
Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan
Membuat bagan sasaran, strategi, kebijakan dan program, dalam format
sebagai berikut:
PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA PROGRAM KERJA TAHUN 2018 Unit Usaha :
Sasaran Program Pencapaian sd Triwulan
Sektor Subsektor Strategi Kebijakan
Jenis Jml Satuan Kerja I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Rawat Jalan
Kinerja Medis Rawat Inap
Penunjang Medis
Pemasaran
Pemasaran
Pengembangan Bisnis
Organisasi
Organisasi dan SDM
Pengembangan SDM
Akuntansi
Pajak
AKU
Keuangan
PPA
Perjanjian
Hukum
Legal
Teknologi & Informasi Teknologi & Informasi
Pengadaan Pengadaan
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan
Rutin
SPI
Khusus

6
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

6. BAHAN PEMBAHASAN
Gaji dan Biaya SDM
Gaji dan biaya SDM lainnya disusun berdasarkan PKB 2016-2017,
peraturan lain dan perubahan dengan surat ketetapan Direksi yang
masih berlaku (perubahan UMP/UMK 2017 dan prediksi kenaikan
UMP/UMK 2018) serta peraturan lain yang masih berlaku.
Investasi
Investasi yang akan dilaksanakan untuk memberikan jaminan terhadap
kelancaran proses produksi pada tahun anggaran yang bersangkutan,
serta mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sedangkan
nilai investasi dianggarkan sesuai kebutuhan dan rencana investasi di
tahun 2018 yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan skala
prioritas.
Angka Produksi
Angka produksi dibuat dengan mengacu program akselerasi
peningkatan produktivitas serta memperhatikan kondisi dan potensi
masing-masing unit usaha.
Unit Cost
Dasar penyusunan biaya RKAP 2018 menggunakan parameter unit
cost, yang dievaluasi berdasarkan data historis satu tahun terakhir yaitu
realisasi tahun 2016 dan Prognosa taksasi Juni 2017 sebagai
pembanding.

7. DASAR PERHITUNGAN ANGGARAN :


SUMBER DAYA MANUSIA, ADMINISTRASI, KEUANGAN DAN UMUM
(A.K.U) SERTA BIAYA KANTOR PUSAT

a. Perk 400.XXX / 431.XXX

Gaji

Anggaran berpedoman pada :


1. Karyawan Tetap : sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama antara
Direksi PT Nusantara Sebelas Medika dan SP BUN PT NSM yang
ditanda-tangani tanggal 16 Februari 2016 dan Keputusan Direksi
Nomor XX-SURKP-NSM/17.030 tanggal 2 Juni 2017 tentang Gaji
Karyawan Tetap Tahun 2017

7
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

2. Karyawan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) sesuai UMK


Kodya / Kabupaten setempat per 1 Januari 2017
3. Karyawan Outsourcing masuk ke perkiraan 140.XX
Tunjangan-Tunjangan Karyawan Tetap :
1. Manfaat dan Iuran Pasti
Manfaat Pasti : Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab X pasal 57
dan Peraturan Dapenbun (surat no. D.05/D.11?SB/1135/6.V/2014)
dengan ketentuan di Unit Usaha sebagai berikut :
- Beban Perusahaan = 7,09 % dari PHDP (sesuai tabel gaji surat
No. AD-DAPENBUN/13.002 Tgl. 19 Maret 2013)
- Beban Karyawan = 6,00 % dari PHDP (sesuai tabel gaji surat No.
AD-DAPENBUN/13.002 Tgl.19 Maret 2013)
Iuran Pasti : Bagi karyawan tetap Gol IA IID yang diangkat mulai
tahun 2008 dan karyawan tetap rekruitment baru Gol IID dan IIIA
mulai tahun 2006/2007 yang diikutkan DPLK BRI atau BNI Simponi
dengan ketentuan sebagai berikut :
- Beban Perusahaan = 7,09 % dari PHDP (sesuai tabel gaji surat
No. AD-DAPENBUN/13.002 Tgl.19 Maret 2013)
- Beban Karyawan = sesuai pilihan karyawan yang tertuang dalam
surat pernyataan
2. Iuran BPJS Ketenagakerjaan ( Jamsostek )
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab X pasal 49 di anggarkan di
Unit Usaha sebagai berikut :

Karyawan Tetap
- Beban Perusahaan = 4,54 % dari (Gaji Pokok + Tunjangan
Khusus / Struktural)
- Beban Karyawan = 2,00 % dari (Gaji Pokok + Tunjangan
Khusus / Struktural)

Tenaga Honor dan PKWT :


- Yang bekerja 3 bulan terus menerus atau lebih :
Beban Perusahaan = 4,54 % dari UMP/UMK di wilayah kerja
setempat.
Beban Karyawan = 2,00 % dari UMP / UMK di wilayah kerja
setempat.
- Yang bekerja kurang dari 3 bulan :

8
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Beban Perusahaan = 0,84 % dari UMP / UMK di wilayah


kerja setempat.

3. Pajak Penghasilan
a. Komponen perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Tetap Golongan I
& II adalah sebagai berikut :
- Penghasilan bruto didapat dari ( Gaji Pokok + Tunjangan Khusus
+ BPJS TNG Kerja 4.54% + YDPP.Persh.7.09%/DPLK + BPJS
PENS/PERSH 2% + U. Lbr/Komp.Tgs/Premi + Tunj.Sewa Rumah
+ Tunj. BB/Air/List + Tambahan Biaya Hidup + Insentif
Kehadiran ) yang disetahunkan + Penghasilan Tidak Teratur (
Perawatan Kesehatan, Pakaian Dinas, Bonus, Tantiem, THR )
- Iuran potongan didapat dari ( YDPP-Peg. 6%/DPLK + YDPP-
Persh. 7.09% + BPJS TNG Kerja 2% + BPJS TNG Kerja 4.54%
+ BPJS PENS/PERSH 2% + BPJS PENS/PERSH 1% + Iuran
DPLK ) yang disetahunkan
- Biaya jabatan didapat dari total penghasilan bruto dikalikan tarif 5%
sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan serta peraturan
pelaksanaannya
- Penghasilan Tidak Kena Pajak tahun 2016
T. WP
WAJIB YG TUNJ TOTAL TOTAL PTKP /
KET
SEBULAN
PAJAK KAWIN KEL. LAIN PTKP

K/0 54,000,000 4,500,000 0 58,500,000 4,875,000

K/1 54,000,000 4,500,000 4,500,000 63,000,000 5,250,000

K/2 54,000,000 4,500,000 9,000,000 67,500,000 5,625,000

K/3 54,000,000 4,500,000 13,500,000 72,000,000 6,000,000

TK 54,000,000 0 0 54,000,000 4,500,000

TK/1 54,000,000 0 4,500,000 58,500,000 4,875,000

TK/2 54,000,000 0 9,000,000 63,000,000 5,250,000

TK/3 54,000,000 0 13,500,000 67,500,000 5,625,000

- Penghasilan netto didapat dari Penghasilan Bruto - IURAN


POTONGAN - (BIAYA JABATAN x 12)

9
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

- Penghasilan Kena Pajak didapat dari Penghasilan Netto PTKP


- PPh 21 didapat dari Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan
prosentase tarif PPh Pasal 21 sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan serta peraturan pelaksanaannya dan dilakukan
penghitungan gross up untuk tunjangan PPh Pasal 21
b. Komponen perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Tetap Golongan
III & IV adalah sebagai berikut :
- Penghasilan bruto didapat dari (Gaji Pokok + Tunjangan Struktural
+ Tunjangan Fungsional + Premi Kerja Berat + BPJS TNG Kerja
4.54% + YDPP.Persh.7.09%/DPLK + BPJS PENS/PERSH
2% + Tunj.Sewa Rumah + Tunj. BB/Air/List + Insentif
Kehadiran ) yang disetahunkan + Penghasilan Tidak Teratur (
Perawatan Kesehatan, Pakaian Dinas, Bonus, Tantiem, THR )
- Iuran potongan didapat dari ( YDPP-Peg. 6%/DPLK (Jika YDPP
maka sesuai Rumus Tabel YDPP, jika DPLK inputan sesuai setoran
yang telah ditetapkan karyawan ybs) + BPJS TNG Kerja 2% +
BPJS PENS/PERSH 1% + Iuran Pensiunan (Inputan, sesuai
setoran yang telah ditetapkan karyawan ybs) ) yang disetahunkan
- Biaya jabatan didapat dari (BRUTO + Tunjangan Extra Tugas
(Inputan)) x 5% sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
serta peraturan pelaksanaannya
- Penghasilan Tidak Kena Pajak tahun 2016
T. WP
WAJIB YG TUNJ TOTAL TOTAL PTKP /
KET
SEBULAN
PAJAK KAWIN KEL. LAIN PTKP

K/0 54,000,000 4,500,000 0 58,500,000 4,875,000

K/1 54,000,000 4,500,000 4,500,000 63,000,000 5,250,000

K/2 54,000,000 4,500,000 9,000,000 67,500,000 5,625,000

K/3 54,000,000 4,500,000 13,500,000 72,000,000 6,000,000

TK 54,000,000 0 0 54,000,000 4,500,000

TK/1 54,000,000 0 4,500,000 58,500,000 4,875,000

10
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

TK/2 54,000,000 0 9,000,000 63,000,000 5,250,000

TK/3 54,000,000 0 13,500,000 67,500,000 5,625,000


- Penghasilan netto didapat dari Penghasilan Bruto - IURAN
POTONGAN - (BIAYA JABATAN x 12)
- Penghasilan Kena Pajak didapat dari Penghasilan Netto PTKP
- PPh 21 didapat dari Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan
prosentase tarif PPh Pasal 21 sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan serta peraturan pelaksanaannya dan dilakukan
penghitungan gross up untuk tunjangan PPh Pasal 21
c. Komponen perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Tidak Tetap
adalah sebagai berikut :
- Penghasilan bruto didapat dari akumulasi Gaji pokok per bulan +
penghasilan tidak teratur ( THR, Bonus, Perawatan Kesehatan )
- Penghasilan Tidak Kena Pajak tahun 2016
T. WP
WAJIB YG TUNJ TOTAL TOTAL PTKP /
KET
SEBULAN
PAJAK KAWIN KEL. LAIN PTKP

K/0 54,000,000 4,500,000 0 58,500,000 4,875,000

K/1 54,000,000 4,500,000 4,500,000 63,000,000 5,250,000

K/2 54,000,000 4,500,000 9,000,000 67,500,000 5,625,000

K/3 54,000,000 4,500,000 13,500,000 72,000,000 6,000,000

TK 54,000,000 0 0 54,000,000 4,500,000

TK/1 54,000,000 0 4,500,000 58,500,000 4,875,000

TK/2 54,000,000 0 9,000,000 63,000,000 5,250,000

TK/3 54,000,000 0 13,500,000 67,500,000 5,625,000


- Penghasilan netto didapat dari Akumulasi Penghasilan Bruto
PTKP
- Penghasilan Kena Pajak didapat dari Penghasilan Netto PTKP
- PPh 21 didapat dari Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan
prosentase tarif PPh Pasal 21 sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

11
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Penghasilan serta peraturan pelaksanaannya dan dilakukan


penghitungan gross up untuk tunjangan PPh Pasal 21
d. Komponen perhitungan PPh Pasal 21 Honor Dokter adalah sebagai
berikut :
- Penghitungan PPh 21 atas dokter (PNS/Swasta) yang membuka
praktik di rumah sakit dan/atau klinik Tarif berdasarkan Pasal 17
ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan diterapkan atas
jumlah kumulatif dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
penghasilan bruto untuk setiap pembayaran imbalan kepada Bukan
Pegawai.
- Besarnya jumlah penghasilan bruto adalah sebesar jasa dokter
yang dibayar oleh pasien melalui rumah sakit dan/atau klinik
sebelum dipotong biaya-biaya atau bagi hasil oleh rumah sakit
dan/atau klinik.
Hal tersebut diatas sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER - 31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal
21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan
Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
4. Tunjangan Kompensasi Tugas
Tunjangan kompensasi tugas Tahun 2018 yang dianggarkan
mengacu pada PKB 2016-2017 Bab V pasal 20 point 4 dan
Keputusan Direksi Nomor XX-SURKP/13.084 tanggal 18 Maret
2013 dengan asumsi kenaikan sebesar 38%.
5. Tunjangan Struktural dan Tunjangan Khusus
Tercantum dalam PKB 2016 - 2017 Bab VII pasal 31 dan
besarnya sesuai Keputusan Direksi Nomor XX-SURKP-
NSM/17.030 tanggal 2 Juni 2017
6. Tunjangan Fungsional
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab VII pasal 32 dan sesuai
Keputusan Direksi PT NSM No.XX-SURKP-NSM/17.023 tgl. 3
Maret 2017
Diberikan kepada Kepala Rumah Sakit, Kepala Bidang, Manager
Klinik, Kepala Klinik, Kepala Urusan & Kepala bagian di PT
Nusantara Sebelas Medika.

12
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

7. Tunjangan dan Santunan Sosial


Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab VII pasal 33 yang besarnya
pada Lampiran IV
8. Imbalan Jasa
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab VII pasal 35.
Anggaran pada RKAP Kantor Pusat yang akan dibebankan pada
setiap unit usaha sesuai dengan proyeksi kinerja masing-masing
unit usaha.
9. Premi dan Uang Lembur
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab V pasal 19 dengan
ketentuan :
a) Perhitungan Lembur Shift :
Contoh :
Lembur Gol. IID/14 : Gaji Pokok Rp 3.265.200,-
Tunjangan Khusus Rp 1.088.280,-
Rp 4.353.480,-
Jumlah lembur shift dalam 1 bulan = 150 jam,
Upah Lembur se jam = 1 / 173 x (Gaji Pokok + T. Khusus)
Upah Lembur se bulan = 1 / 173 x Rp 4.353.480,-
= Rp. 25.165,-/Jam
Upah lembur = Rp. 25.165,- x 150 jam = Rp. 3.774.750,-
Perbandingan Upah Lembur dan Gaji = 3.774.750,- : 4.353.480
= 87 %.
(% perbandingan karyawan DMG lembur shift dibanding gaji
maksimal 87 %).

b) Lembur Bukan Shift (Insidentil) :


Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab V pasal 21 ayat 1,
diwajibkan kepada Pengusaha bahwa tiap-tiap minggu harus
diadakan minimal satu hari istirahat, dengan pengertian : bahwa
istirahat mingguan tidak harus jatuh pada hari Minggu.
Sehubungan dengan ketentuan tersebut di atas, mengingat
Lembur Shift setiap shift 1 (satu) jam, maka lembur Insidentil
hanya untuk hari kerja dan setiap hari dibatasi maksimum 1
(satu) jam sehingga jumlah lembur 1 (satu) bulan (25 hari kerja)
= 25 x 1 x 1,5 jam = 37,5 jam.

13
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Upah Lembur sebulan Gol IID/14 = 37,5 x (1/173xRp 4.353.480)


= Rp 843.764,-.
Perbandingan Upah Lembur : Gaji = 843.764 : 4.353.480
= 36,73%.
Karyawan yang kerja lembur bukan shift (insidentil) prosentase
lembur dibanding gaji maksimal 26,73%.

c) Gaji dan Lembur karyawan PKWT (dianggarkan pada perk.


430.20 & 341.20) dengan mengacu pada UMK dan UMP pada
tahun 2016 ditambah dengan proyeksi kenaikan pada tahun
2017.

b. Perk 403.XX Tunjangan Kesejahteraan :


403.000 Tunjangan Siap Tugas Untuk seluruh Karyawan Tetap
(Golongan IIIA IVD) : sesuai PKB 2016-2017 Bab V
pasal 20 point 5 dan Keputusan Direksi Nomor XX-
SURKP-NSM/16.039 tanggal 25 Mei 2016
Tunjangan Tambahan Biaya Hidup (TBH) : untuk
karyawan tetap Kantor Pusat, RS Lavalette & Klinik
Welas Asih Medika golongan IA s/d IID sesuai
Keputusan Direksi Nomor XX-SURKP/12.055 tanggal
17 April 2012
403.10 Tunjangan Olah Raga /Tunjangan Kesenian /
Kerokhanian :
Dianggarkan maksimum sama dengan prognosa tahun 2017
ditambah faktor pertumbuhan biaya 10% .
403.20 Tunjangan Pengosongan Rumah Dinas :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab XIV pasal 65 ayat 5
sebesar 3 bulan (Gaji Pokok + Tunj. Khusus / Struktural
+Tunjangan Sosial).
403.50 Santunan Hari Tua :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab X pasal 56
403.60 Uang Pesangon dan Santunan :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab XIV pasal 66.

14
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Dianggarkan untuk Masa kerja 2 tahun atau kurang dari 3


tahun sebesar 3 x ( Gaji Pokok + Tunjangan Khusus /
Struktural).
403.30 Tunjangan Hari Raya Keagamaan :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab X pasal 54 sebesar =
1 x (Gaji Pokok + Tunjangan Khusus / Tunjangan Struktural +
Tunjangan Sosial (BBM, Listrik/Air, Sewa Rumah).

403.80 Tunjangan Insentif Kehadiran :


Sesuai Keputusan Direksi nomor XX-SURKP/10.026 tanggal
15 Februari 2010.
403.90 Lain-lain
Dianggarkan untuk Tunjangan Kesejahteran yang tidak dapat
masuk dalam perkiraan diatasnya

c. Perk 404.00 / 404.XX Tunjangan Sosial Karyawan


404.00 Perawatan Kesehatan :
Tercantum dalam PKB 20162017 Bab VIII pasal 41-44 serta
ketentuan lebih lanjut sebagai berikut :
Surat Direksi Nomor : AA-11000/15.010 tanggal 12
Februari 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perawatan
kesehatan Karyawan Aktif tahun 2015.
Surat Direksi Nomor : AA-11000/15.011 tanggal 12
Februari 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perawatan
kesehatan Pensiunan tahun 2015.
PERJANJIAN Kerja Sama Pelayanan Kesehatan antara
PT Perkebunan Nusantara XI dengan PT Nusantara
Sebelas Medika tanggal 09 Februari 2015.
404.100 Uang Cuti Tahunan
Tercantum dalam PKB 20142015 Bab VI pasal 23 (Cuti
Tahunan) dan pasal 24 (Cuti Panjang).

404.20 Pakaian Dinas :


Dianggarkan untuk tahun 2018 dengan ketentuan harga :
1. Hem/Blouse
Apabila diberikan dalam bentuk kain, maka:

15
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Bahan/kain : Rp 50.000,-/meter
Ongkos Jahit : Rp 75.000,-/hem
Apabila diberikan dalam bentuk hem/blouse
maka : Rp 175.000,-/hem
2. Celana/Rok
Bahan celana/rok : Rp 92.000,-/meter
Ongkos jahit : Rp 75.000,-/celana
3. Satpam
Satu stel seharga Rp 200.000,- yang terdiri dari baju,
celana, dan pemasangan atribut

Rincian sbb :
Karyawan Tetap : 2 stel hem/blouse
2 x (1.20 meter) bahan celana
Karyawan Non Tetap : 1 stel hem/blouse
1 x 1.20 meter bahan celana
Satpam :
Karyawan Tetap : 2 x (1,5 meter) bahan hem
2 x (1.2 meter) bahan celana
Karyawan Non Tetap : 1 x (1,5 meter) bahan hem
1 x 1,2 meter bahan celana

404.30 Biaya Pendidikan dan Latihan :


Sesuai dengan PKB 2016-2017 Bab VII pasal 34 point 6.
Anggaran Unit Usaha untuk In House Training (termasuk
Field Trip) sesuai rencana dari Unit dengan mengacu pada
realisasi 2016 dan prognosa bulan Juni tahun 2017 dengan
asumsi kenaikan 10%. Untuk selanjutnya, anggaran unit akan
ditarik ke Kantor Pusat, dan unit usaha wajib membuat surat
pengajuan anggaran apabila akan mengikuti pendidikan &
latihan atau seminar.

16
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

404.40 Insentif & Apresiasi :


Dianggarkan di Kantor Pusat yang akan dibebankan ke
masing-masing unit usaha
404.50 Gula Icip-icip :
- sesuai Keputusan Direksi nomor nomor XX-SURKP/03.091
tgl 23 Oktober 2003. (Untuk Karyawan tetap)
- Bagi Karyawan PKWT sesuai PKB 20142015 Lampiran
VII, pasal 33.
- Untuk harga gula Icip-icip mengacu pada Surat Edaran
Direksi PT Nusantara Sebelas Medika Nomor AB-11200-
NSM/17.079 tanggal 16 Juni 2017 sebesar Rp. 12.131,- ditambah
faktor kenaikan biaya 5% = Rp. 12.737,55,-
404.60 Bantuan Biaya Kematian :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab X pasal 50,
dianggarnkan :
- Golongan IID = 1 orang,
- Golongan IIID = 1 orang.
404.70 Asuransi Personil :
Dianggarkan sesuai prognosa Polis tahun 2017.
404.80 Bantuan Pemondokan Anak :
Sesuai PKB periode 2016-2017 terdapat pada lampiran V Pasal
33 ayat 2 hal. 93.
404.90 Penghargaan Masa Kerja :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab X pasal 55, Uang
Penghargaan diberikan pada saat jatuh tempo, untuk RKAP
2018 dianggarkan periode jatuh tempo terima Uang
Penghargaan 1 Juli 2017 s/d 30 Juni 2018. Penyampaian
dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2018 untuk medali emas
dan piagam dengan periode 1 Juli 2017 sampai dengan 30 Juni
2018.
Penghargaan Masa Kerja dianggarkan bagi karyawan :
- Gol. IA s/d IID di Kantor Pusat dengan data dari Unit
Usaha
- Gol. IIIA s/d IVD di Kantor Pusat.

17
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

Dengan ketentuan ongkos pembuatan medali Rp 500.000,- /


buah dan harga emas 22 karat @ Rp 784.000,- / gram.
404.00 Pengeluaran Khusus
Dianggarkan sama dengan tahun 2017.
d. Perk 406.00 / 406.XX Tunjangan Pelaksanaan Tugas (Kantor Pusat)
1. Biaya Pelaksanaan Tugas
Tercantum dalam PKB 20162017 Bab VII pasal 34 dan sesuai SK
Direksi :
- Nomor XX-SURKP-NSM / 17.025 tgl 10 Maret 2017 untuk
karyawan aktif
- Nomor XX-SURKP-NSM / 17.024 tgl 10 Maret 2017 untuk Direksi
dan Dewan Komisaris dan Organ Komisaris ( Sekdekom & Komite
Audit )
2. Tunjangan Pengumandahan
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab VII pasal 34, dianggarkan :
- Golongan IID = 1 orang
- Golongan IIID = 1 orang.

3. Tunjangan Tempat Tinggal Sementara


Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab VII pasal 34 Poin 4 sebesar =
100 % x BPD Dalam Wilayah, dianggarkan untuk :
- Golongan IA s/d IID sebanyak 1 % dari formasi.
- Golongan IIIA s/d IVD sebanyak 10 % dari formasi.
4. Biaya Pindah
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Bab VII pasal 34 dan SK Direksi
Nomor XX-SURKP/14.132, tanggal 3 April 2014 , dianggarkan untuk :
- Golongan IA s/d IID sebanyak 1 % dari formasi.
- Golongan IIIA s/d IVD sebanyak 10 % dari formasi.
6. Lain-lain.
- Gaji untuk Pekerja Kontrak Waktu Tertentu (PKWT) :
Tercantum dalam PKB 2016-2017 Lampiran VI.
- Gaji karyawan borongan dan Outsourcing. Mengacu pada UMK
setiap kota/kabupaten masing-masing unit usaha/Anak perusahaan
dan Kantor Pusat

18
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

- Biaya Serikat Pekerja ( perk. 407.50 ) :


a. Uang rapat, penginapan dll tiap 1 tahun :Rp 220 juta
b. Biaya Perumusan PKB 2016-2017 tiap 2 tahun :Rp 400 juta

e. Perk 409.XX Biaya Di Luar Perusahaan


- Dianggarkan maksimum sesuai dengan prognosa tahun 2017
ditambah faktor kenaikan 10%.
- Biaya perawatan kesehatan dan jaminan sosial pensiun dianggarkan
mengacu pada realisasi tahun 2016, prognosa tahun 2017 dan prediksi
atas hal-hal khusus yang akan terjadi pada tahun 2018
f. Formasi SDM

Formasi SDM yang menjadi dasar penghitungan dalam RKAP 2018 terdiri
dari :

- Formasi karyawan yang masih aktif/belum mencapai masa pensiun


pada tanggal 1 Januari 2018
- Rencana Penambahan Karyawan yang terjadi pada tahun 2017 akan
dimasukkan sebagai formasi pada awal Januari 2018
g. Lain-Lain
Hal yang perlu mendapat perhatian dan persetujuan RUPS
Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian dan persetujuan dalam RUPS
akan ditentukan pada saat rapat dengan direksi dan komisaris, mengenai
hal-hal penting menyangkut RKAP tahun 2018
BIAYA BIAYA LAINNYA

OBAT DAN BAHAN PEMBALUT


Perk. 434.XX

- Merupakan biaya variabel yang kenaikan serta penurunannya mengikuti


jumlah kunjungan pasien baik pada pelayanan rawat jalan maupun rawat
inap.
- Dianggarkan menyesuaikan dengan estimasi pasien masuk sesuai
kebutuhan, serta melihat tren kinerja tahun 2016 dan prognosa kinerja
per Juni 2017.
- Biaya obat dan bahan pembalut merupakan biaya pada saat pembelian
dari supplier atau pemasok obat dan bahan (bukan tarif obat dan bahan
ke pasien).

19
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

MAKAN DAN MINUM


Perk. 434.XX

- Merupakan anggaran biaya yang dikeluarkan untuk makan dan minum


pasien dan keluarga pasien.
- Biaya ini merupakan biaya variabel yang dianggarkan menyesuaikan
dengan estimasi jumlah pasien rawat inap yang masuk, diasumsikan
beserta dengan keluarga pasien.
- Dianggarkan mengacu pada tren kinerja tahun 2016, serta prognosa per
Juni 2017.

BAHAN BAKAR DAPUR


Perk. 435.XX

- Merupakan biaya variabel yang mengikuti tren kenaikan dan penurunan


jumlah pasien yang terjadi di rumah sakit, khususnya untuk pasien rawat
inap.
- Kenaikan atau penurunan biaya yang dianggarkan harus sesuai dengan
tren biaya makan dan minum (perk. 434.XX)
- Dianggarkan mengacu pada realisasi tahun 2016, serta prognosa per
Juni 2017

KEPERLUAN RUMAH TANGGA


Perk. 436.XX

- Merupakan kebutuhan pasien terkait dengan linen, dan merupakan


biaya variabel.
- Kenaikan serta penurunan biaya menyesuaikan dengan tren jumlah
pasien masuk pada pelayanan rawat inap.
- Dianggarkan mengacu pada tren realisasi tahun 2016 serta prognosa
per Juni tahun 2017.

EKSPLOITASI KENDARAAN DAN PERALATAN RUMAH SAKIT

- Merupakan biaya variabel yang tidak terikat pada jumlah kunjungan


pasien atau kinerja rumah sakit.

20
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

- Estimasi kenaikan serta penurunan angka mengacu pada umur


ekonomis kendaraan dan peralatan rumah sakit.
- Dianggarkan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2018 (include
kendaraan yang disewa / rental/ leasing)

PEMASARAN, PERIJINAN, DAN PEMELIHARAAN


Perk. 437.XX

- Dianggarkan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2018.


Masing masing unit rumah sakit dan klinik harus menganggarkan biaya
keselamatan kerja / K3 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit.

AMORTISASI DAN PENYUSUTAN


Perk. 438.XX

- Penyusutan menggunakan metode garis lurus


- Mengacu pada perencanaan investasi yang akan dilakukan
- Akumulasi penyusutan yang dibiayakan memperhitungkan pula sisa
penyusutan pada tahun 2017, yang kemudian ditambahkan dengan
penyusutan tahun 2018.

PENDAPATAN
- Komposisi pendapatan sesuai dengan COA adalah sebagai berikut :
810.XX Pendapatan Intern Non BPJS
Dianggarkan berdasarkan pendapatan yang diterima dari pasien
karyawan aktif PTPN XI dan PT NSM yang menggunakan fasilitas top up
perawatan kesehatan dari perusahaan beserta batih (sesuai dengan
ketentuan yang berlaku), dan atau
Dianggarkan berdasarkan pendapatan yang diterima dari pasien
purnakarya PTPN XI dan PT NSM yang belum terdaftar BPJS.

21
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

811.XX Pendapatan Ekstern


Dianggarkan berdasarkan pendapatan yang diterima dari pasien swasta
(BPJS dan Non BPJS) baik pasien mandiri perorangan, perusahaan, relasi,
dan lain lain diluar PTPN XI dan PT NSM.

812.XX Pendapatan Intern BPJS


Dianggarkan berdasarkan pendapatan yang diterima dari pasien karyawan
aktif beserta batih maupun purnakarya PTPN XI dan PT NSM yang telah
menjadi anggota BPJS dan terdaftar di Rumah Sakit dan Klinik PT NSM.

INVESTASI
- Dasar perencanaan investasi hendaknya mengacu pada visi PT NSM,
serta berpedoman pada Rencana Jangka Panjang periode 2016 2020.
- Penyusunan rencana investasi didasarkan pada kebutuhan
pengembangan atau penggantian sarana dan prasarana yang telah
kurang layak.
- Penyusutan investasi dilakukan dengan metode garis lurus, yaitu
dengan membagi Nilai Perolehan Investasi dengan umur manfaat sesuai
dengan kelompok aktiva tetap yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan no. 96/PMK.03/2009 tentang Jenis Jenis Harta yang
Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk
Keperluan Penyusutan.

KINERJA MEDIS
- Merupakan angka dasar produksi yang menjadi dasar dalam melakukan
estimasi laporan keuangan khususnya untuk laporan laba (rugi).
- Estimasi dilakukan dengan melihat tren kinerja medis tahun 2016, serta
prognosa Juni tahun 2017. Analisis tren yang diambil hanya pada tahun
2016 dan 2017 karena pelayanan BPJS telah berjalan sepenuhnya pada
tahun tahun tersebut.
- Kinerja medis yang akan dianggarkan digolongkan menjadi :
1. Kinerja Rawat Jalan
2. Kinerja Rawat Inap
3. Kinerja Penunjang Medis

22
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

- Beberapa hal yang akan dianalisis terkait kebutuhan untuk estimasi


tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Kinerja Rawat Jalan
o Jumlah kunjungan pasien
o Penggunaan alat, obat, dan bahan untuk perawatan
2. Kinerja Rawat Inap
o Jumlah pasien masuk
o Lama perawatan
o Banyaknya hari rawat
o Jumlah pasien keluar
3. Kinerja Penunjang Medis
o Jumlah kunjungan pasien
o Penggunaan alat, obat, dan bahan untuk perawatan
- Komposisi proporsi pasien disusun dengan memperhatikan banyaknya
pasien anggota BPJS yang terdaftar di Rumah Sakit dan Klinik PT NSM,
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 28
Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional yang menghimbau agar pelayanan BPJS data
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

8. MANAJEMEN RISIKO

Penyusunan RKAP tahun 2018, mengacu pada RKAP berbasis risiko yang
menyajikan pengelolaan risiko atas setiap sasaran strategis perusahaan. Untuk
setiap sasaran strategis perusahaan dilakukan kajian risiko meliputi :

Identifikasi risiko dari setiap sasaran strategis yang ditetapkan


Identifikasi penyebab risiko sasaran strategis yang ditetapkan
Pengukuran level risiko (likelihood dan dampak)
Mitigasi dari risiko yang teridentifikasi dengan mempertimbangkan, kapabilitas
sumber daya perusahaan.

23
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

9. AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


1) Tata Perkiraan (Chart of Account COA)
Tata perkiraan yang digunakan dalam RKAP tahun 2018 mengacu pada tata
perkiraan terbaru yang dikeluarkan oleh Bidang Akuntansi pada 14 Juli 2015.
2) Format Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK 1 (Revisi 2013)
Format laporan keuangan dalam RKAP tahun 2018 akan mengacu pada
PSAK No.1 ( Revisi 2013) Tentang Penyajian Laporan Keuangan dan
Laporan Auditor Independen Tahun 2014.
3) Investasi Baru
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16 (PSAK 16)
paragraf 7, biaya-biaya yang dapat diakui sebagai aset tetap adalah biaya
awal perolehan atau mengkonstruksi aset, beserta biaya selanjutnya yang
timbul meliputi penambahan, penggantian atau perbaikan yang diyakini
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan dapat terukur secara
handal.
Biaya perolehan yang memenuhi kualifikasi sebagai aset tetap
ditetapkan dengan batas minimum :
1) Bangunan permanen dan rumah Rp 10.000.000
2) Mesin dan Instalasi Rp 10.000.000
3) Alat pengangkutan Rp 2.500.000
4) Inventaris kantor/rumah Rp 1.000.000
5) Instalasi limbah Rp 2.500.000
Suku cadang dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria aset tetap
dicatat sebagai aset tetap (paragraf 08).
Biaya penggantian komponen aset jika memenuhi kriteria diakui sebagai
aset dicatat sebagai aset (paragraf 13).
Biaya pemeliharaan : Tenaga Kerja, Barang Pakai Habis
(Consumables) termasuk suku cadang kecil dicatat sebagai Biaya
pemeliharaan dan perbaikan (paragraf 12).
Penyusutan aset dimulai saat aset berada pada lokasi dan kondisi siap
digunakan (paragraf 56).
Investasi baru dianggarkan pada perkiraan yang sesuai dengan Chart Of
Acoount (COA), sedangkan pelaksanaan realisasi harus memperhatikan
anggaran.

24
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

4) Pajak Tangguhan Berdasarkan PSAK 46 (Revisi 2014)


Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer
antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Pajak tangguhan diestimasikan
dengan langkah-langkah sebagai berikut (contoh perhitungan bisa dilihat di
lampiran 2) :
e. Mengidentifikasi biaya-biaya yang merupakan beda temporer, yaitu
biaya-biaya yang diakui dalam laba rugi komersial namun tidak diakui
dalam laba rugi fiskal. Misalnya : cadangan imbalan paska kerja,
cadangan bonus dan tantiem, penyisihan penurunan nilai piutang,
penyisihan penurunan nilai persediaan, penurunan nilai aset tetap,
penyusutan, rugi fiskal (jika ada), dll. Mengestimasikan nilai biaya-biaya
beda temporer tersebut dengan cara mengurangkan antara cadangan
komersial tahun berjalan dengan tarif 25%.
f. Mengidentifikasi biaya-biaya yang merupakan beda tetap yaitu biaya
jaminan sosial pensiun, Denda Pajak, Gula Icip-Icip (yang belum terinput
Pendapatan Tidak Teratur PPh 21 Karyawan), Pengeluaran Khusus,
Eksploitasi Mess, Buku Koran & Majalah, Tamu dan Resepsi,
Sumbangan, Tunjangan Olahraga dan akun sub perkiraan lain-lain dan
mengestimasikan beda tetap tersebut dengan tarif 25%
g. Menjumlahkan semua nilai pada poin a dan b dikurangi estimasi 25%
dari Pendapatan Jasa Giro dan Penghasilan Sewa/Penjualan tanah dan
bangunan yang bersifat final untuk mendapatkan estimasi beban pajak
tangguhan.

5) Imbalan Kerja Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013)


Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak
pos dalam laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya
dapat diestimasi. Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi
terkini yang tersedia dan andal. Salah satu estimasi yang perlu dilakukan
yaitu terkait imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 (Revisi 2013).

Imbalan kerja yang diestimasikan terdiri atas :


1. Program imbalan jangka panjang lainnya, meliputi :
a. Cuti panjang
b. Penghargaan masa kerja

25
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

c. Biaya asuransi PSAK 24


2. Program imbalan pasca kerja, meliputi :
a. Santunan hari tua
b. Bantuan kematian
Perusahaan harus mengestimasikan beban imbalan kerja dan liabilitas
imbalan kerja. Untuk tujuan penyusunan RKAP 2018 dalam
mengestimasikan beban imbalan kerja, masing-masing unit usaha
mengestimasikan berapa yang akan dibayarkan pada tahun 2018 baik
untuk program imbalan jangka panjang lainnya maupun program imbalan
pasca kerja. Sedangkan dalam mengestimasikan liabilitas imbalan kerja,
digunakan hasil perhitungan aktuaris per 31 Desember 2016.

6) Penurunan Nilai Atas Piutang Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2011)


Pada setiap akhir periode pelaporan keuangan, perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, maka
perusahaan harus menentukan jumlah kerugian dari penurunan nilai
tersebut.
Untuk tujuan penyusunan RKAP 2018, masing-masing unit usaha
mengasumsikan jumlah kerugian dari penurunan nilai piutang sebesar
realisasi tahun 2016.

7) Penurunan Nilai Aset Berdasarkan PSAK 48 (Revisi 2014)


Pemeriksaan secara berkala adanya indikasi penurunan nilai seperti
kerusakan aset yang berakibat selisih nilai akibat penurunan nilai aset
dengan mempertimbangkan informasi dari luar dan dari dalam.
Informasi dari luar :
Nilai pasar aset turun melebihi depresiasi yg normal
Perubahan teknologi, pasar, kondisi ekonomi atau hukum
Suku bunga pasar meningkat secara tajam
Informasi dari dalam :
Indikasi keusangan atau kerusakan fisik aset
Laporan intern bahwa kinerja ekonomis aset memburuk
Realisasi aliran kas masuk lebih kecil dari taksiran semula
Untuk tujuan penyusunan RKAP 2018, masing-masing unit usaha mengasumsikan
jumlah kerugian dari penurunan nilai aset sebesar realisasi tahun 2016.

26
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

8) Penurunan Nilai Atas Persediaan Berdasarkan PSAK 14 (Revisi 2009)


Untuk tujuan penyusunan RKAP 2018, masing-masing unit usaha
mengasumsikan jumlah kerugian dari penurunan nilai persediaan
bahan/barang perlengkapan sebesar realisasi tahun 2016.

9) Eliminasi Transaksi Antar Unit Usaha dan Anak Perusahaan


Berdasarkan PSAK 65
Saldo dan transaksi antar unit usaha dalam perusahaan/anak perusahaan
termasuk penghasilan dan beban serta keuntungan dan kerugian hasil dari
transaksi antar unit usaha/anak perusahaan yang diakui dalam aset
(misalnya persediaan dan aset tetap) dieliminasi secara penuh.
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian (PTPN XI dan anak
perusahaan), perusahaan menggabungkan laporan keuangan entitas induk
dan entitas anak dengan menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, liabilitas,
penghasilan, dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasian dapat
menyajikan informasi keuangan sebagai entitas ekonomi tunggal, dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
Mengeliminasi jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas
anak dengan porsi entitas induk atas ekuitas entitas anak.
Mengidentifikasi kepentingan nonpengendali atas laba rugi entitas anak
yang dikonsolidasikan selama periode pelaporan.
Mengidentifikasi secara terpisah kepentingan nonpengendali dan bagian
kepemilikan entitas induk atas aset neto entitas anak yang
dikonsolidasikan.

27
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

10. PENGGUNA PEDOMAN PENYUSUNAN RKAP 2018


Pedoman ini untuk selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun dan menentukan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja
RKAP tahun 2018 pada PT Nusantara Sebelas Medika yang meliputi :
Unit Usaha (Rumah Sakit, Klinik Utama, dan Klinik Pratama)
Kantor Pusat

11. SUSUNAN BUKU RKAP


Agar terdapat keseragaman, berikut adalah susunan selengkapnya RKAP
2018 :
o Daftar Isi
o Daftar Tabel
o Daftar Gambar (berupa grafik atau diagram)
o Bab I Pendahuluan
1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit / Klinik
1.2. Unit Unit Pelayanan (yang terdapat pada Rumah Sakit / Klinik,
seperti: Poli Umum, Poli Spesialis, BKIA, Laboratorium, dsb)
1.3. Susunan Manajemen Rumah Sakit / Klinik
1.4. Struktur Organisasi
o Bab II Visi dan Misi Perusahaan
2.1. Visi dan Misi
2.2. Analisis SWOT
o Bab III Kinerja Tahun 2017 (menggunakan prognosa Juni 2017)
3.1. Gambaran umum yang mempengaruhi kinerja tahun 2017
3.2. Perbandingan asumsi dengan prognosa tahun 2017
3.3. Pencapaian Kinerja Operasional tahun 2017
3.4. Pencapaian Kinerja Keuangan tahun 2017
o Bab IV Rencana Kerja Tahun 2018
4.1. Arah Pengembangan Perusahaan
4.2. Sasaran Perusahaan
4.3. Strategi Perusahaan
4.4. Kebijakan Perusahaan
4.5. Program Tahun 2018
o Bab V Proyeksi Anggaran Tahun 2018
4.1. Gambaran umum yang mempengaruhi kinerja tahun 2018

28
PETUNJUK KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2018

4.2. Perbandingan asumsi RKAP tahun 2018 dengan Prognosa 2017


4.3. Proyeksi Kinerja Operasional Tahun 2018
4.4. Proyeksi Kinerja Keuangan Tahun 2018
4.4.1. Proyeksi Laba (Rugi) tahun 2018
4.4.2. Proyeksi Investasi tahun 2018
o Bab VI Penutup
6.1. Hal Hal yang Masih Membutuhkan Tindak Lanjut
6.2. Hal Hal yang Membutuhkan Perhatian Direksi
6.3. Kesimpulan

Pengiriman Buku :
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2018
RKAP 2018 Lengkap 2 (dua) buku, terdiri dari : Bidang Anggaran dan
Bidang SPI masing- masing 1 (satu) buku
RKAP 2018 Rekap per Bidang 6 (enam) buku, terdiri dari : Sekretariat
Perusahaan, SPI, Bidang Akuntansi & Keuangan, Bidang SDM &
Umum, Bidang Investasi & Teknologi Informasi, serta Bidang
Pelayanan, Pemasaran, dan Pengembangan Bisnis masing-masing 1
(satu) buku
RKAP 2018 Rekap 2 (dua) buku, terdiri dari : Pemegang Saham dan
Komisaris

Warna Sampul
Warna sampul RKAP 2018 hijau :

29

Anda mungkin juga menyukai