REPUBLIK INDONESIA
Nomor :. S- 506/MBU/09/ 2014
Lampiran . 1 (satu) berkas 02 september 2014
Hal . Revisi RKAP PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tahun 2014
Tembusan:
1. Wakil Menteri BUMN;
2. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis;
3. Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero).
MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran Surat
Nomor : S-506/MBU/09/ 2014
Tanggal :02 SeptembeU21314
Halaman :1
Harga Jual Komoditi
Komoditas RKAP RUPS RKAP Revisi
High Grade Low Grade High Grade Low Grade
(USD) (Rupiah) (Rupiah) (USD) (Rupiah) (Rupiah)
Harga Jual :
1.Gula - 8.700 - - 8.100 ' -
2.Tetes - 1.100 - - 1.100 -
3.Karet Konv 2,72 28.560 25.950 2,10 24.150 21.700
4.Latek Pekat - 29.400 - - 25.100 -
5.Teh 1,80 18.900 14.500 1,80 20.700 15.500
6.Kopi Robusta 2,90 30.450 19.800 2,90 33.350 21.650
7.Kopi Arabika - - 25.000 - - 25.000
Produksi dan Produktivitas PT Perkebunan N _ _ _ ._ ______,
Uraian RICA P RKAP
Satuan Revisi
RUPS Revisi
Tebu Giling Ton 2.560.952 (84.590) 2.476.362
Tebu Per Ha Ton 70,74 (1,87) 68,87
Hablur Ton 195.541 (10.821) 184.720
Rendemen % 7,64 (0,18) 7,46
SHS Milik PG Ton 65.714 (3.660) 62.054
SHS Milik Petani Ton 130.414 (7.194) 123.220
SHS Eks Raw Sugar Ton 60.416 (14.646) 45.770
Total SHS Ton 256.544 (25.500) 231.044
Tetes Milik PG Ton 49.777 (1.553) 48.224
Tetes Milik Petani Ton 76.443 (2.449) 73.994
Total Tetes Ton 126.220 (4.002) 122.218
Karet Ton 26.414 26.414
Karet Per Ha Ton 1,53 - 1,53
Teh Ton 2.279 (228) 2.051
Teh Per Ha Ton 2,35 (0,24) 2,11
Kopi Ton 1.089 (444) 645
Kopi Per Ha Ton 1,03 (0,42) 0,61
&t-
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran Surat
Nomor S-506/MBIJ/09/ 2014
Tanggal : 02 September 2014
Halaman : 2
Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Uraian Satuan RKAP RKAP
RUPS Revisi
Revisi
Penerimaan Penjualan Rp juta 1.978.088 (348.064) 1.630.024
Harga Pokok Penjualan Rp juta 1464.268 (246.840) 1.217.428
Laba Kotor Rp juta 513.820 (101.224) 412.596
Beban Usaha Rp juta 329.512 (25.506) 304.006
Laba (Rugi) Usaha Rp juta 184.308 (75.718) 108.590
Pendapatan & Biaya di luar usaha Rp juta (18.501) (24.563) (43.064)
Laba Sebelum Pajak Rp juta 165.807 (100.281) 65.526
Beban Pajak Rp juta 41.452 (25.070) 16.381
Laba Setelah Pajak Rp juta 124.355 (75.210) 49.145
Laba (Rugi) Non Pengendali Rp juta
Laba Bersih Rp juta 124.355 (75.210) 49.145
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan disusun dalam rangka menyikapi
perkembangan harga jual komoditas, terutama karet dan gula, di pasar internasional, serta
kurs nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, yang dinilai sudah terlalu besar deviasinya
dibandingkan dengan RKAP tahun 2014.
Asumsi yang digunakan dalam Revisi RKAP 2014, harga karet yang semula 2,72 USD/kg
direvisi menjadi 2,10 USD/kg, gula yang semula Rp. 8.700,-/kg direvisi menjadi Rp. 8.100,-
/kg, sedangkan untuk komoditi lain di PTPN IX (Persero) tetap menggunakan asumsi harga
pada RKAP 2014. Asumsi kurs nilai tukar dolar AS yang semula pada Rp. 10.500/USD
direvisi menjadi Rp. 11.500/USD. Dari sisi produksi, komoditi gula, tetes, teh dan kopi
disesuaikan dengan potensi terakhir, sedangkan komoditi karet tetap sesuai dengan RKAP
2014.
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum 1
2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 1
3. Organisasi dan Manajemen 2
4. Wilayah Kerja 3
ii
BAB V PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
1. Posisi Keuangan 63
2. Laba / (Rugi) 64
3. Arus Kas 64
4. Sumber dan Penggunaan Dana 65
5. Rasio Keuangan 65
6. Biaya Produksi 66
7. Harga Pokok Produksi dan FOB 68
8. Perkembangan Anak Perusahaan dan Penyertaan 68
9. Tingkat Kesehatan Perusahaan 69
BAB X PENUTUP
1. Kesimpulan 101
2. Hal-hal Yang Perlu Mendapatkan Persetujuan RUPS 101
iii
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM
Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,
merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT. Perkebunan
XVIII (Persero).
Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris
Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan dengan Keputusan
Menteri Kehakiman No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, dan Akta
Perubahan dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 tanggal 9 Agustus 2002.
Selanjutnya perubahan struktur modal perusahaan berdasarkan Akta Perubahan dari
Notaris Nanik Rahayu, SH. M.Kn, Nomor 15 tanggal 29 April 2013 dan dikukuhkan
oleh Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-11573.40.22.2014.
Usaha Perusahaan
Komoditi pokok yang diusahakan meliputi Karet, Teh, Kopi, (Tanaman Tahunan), Gula
dan Tetes (Tanaman Semusim) dijual bebas kepada konsumen/pelanggan dan bersaing
secara kompetitif dengan perusahaan lain yang mengusahakan komoditi sejenis di pasar
domestik dan global. Selain usaha pokok tersebut dikembangkan pula industri hilir dan
agrowisata yang dikelola oleh Bagian Perencanaan dan Pengembangan.
Bagan Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN
IX.0/SK/346/2013 tanggal 12 November 2013, Tentang Perubahan Tugas dan
Wewenang Direktur Produksi serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan.
4. WILAYAH KERJA
Wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan
Unit Usaha dan komoditi yang diusahakan :
Divisi Tanaman Semusim mempunyai 8 unit usaha Pabrik Gula :
Pabrik Gula Lokasi Komoditi Utama
1. Jatibarang Kab. Brebes Gula, Tetes
2. Pangka Kab. Tegal Gula, Tetes
3. Sumberharjo Kab. Pemalang Gula, Tetes
4. Sragi Kab. Pekalongan Gula, Tetes
5. Rendeng Kab. Kudus Gula, Tetes
6. Mojo Kab. Sragen Gula, Tetes
7. Tasikmadu Kab. Karanganyar Gula, Tetes
8. Gondang Baru Kab. Klaten Gula, Tetes
Divisi Tanaman Tahunan mempunyai 15 unit usaha Kebun :
Kebun Lokasi Komoditi Utama
1. Kawung Kab. Cilacap Karet, Kayu
2. Warnasari Kab. Cilacap Karet , Kayu
3. Krumput Kab. Banyumas Karet , Kayu
4. Kaligua Kab. Brebes Teh, Kayu
5. Semugih Kab. Pemalang Teh, Kayu
6. Blimbing Kab. Pekalongan Karet , Kayu
7. Jolotigo Kab. Pekalongan Karet, Teh, Kayu
8. Siluwok / Subah Kab. Batang Karet , Kayu
9. Sukamangli Kab. Kendal Karet, Kopi, Kayu
BAB II
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2013
3. Keuangan
PTPN IX (Persero) masih memiliki Kredit Modal Kerja (KMK) yang belum dapat
dikembalikan sesuai siklus usaha budidaya tebu. Dalam memenuhi keperluan
modal kerja untuk memproduksi gula dicukupi dengan Kredit Komersial
Perbankan yang memberikan bunga yang rendah untuk PTPN IX (Persero) dan
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Program Kemitraan BUMN
lain untuk Petani. Total beban bunga pada tahun 2013 mencapai Rp. 69,98 milyar
atau setara dengan Rp. 862 /kg gula.
Rasio likuiditas masih rendah karena besarnya liabilitas jangka pendek terutama
KMK dan KKPE. Di sisi lain rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) masih relatif
tinggi.
1. Harga
a. Ekspor USD/Kg
- Karet Konvensional 2,79 2,92 95,36
- Teh 1,91 1,88 101,56
- Kopi Robusta 2,43 2,45 99,14
b. Lokal Rp./Kg
- Gula Eks Tebu 8.508 8.500 100,10
- Gula Eks raw Sugar 8.328 8.500 97,98
- Tetes 1.056 1.100 96,02
- Karet Konvensional 26.579 27.782 95,67
- Latek Pekat 31.162 29.740 104,78
- Teh 16.261 14.315 113,59
- Kopi Robusta 20.717 18.934 109,42
- Kopi Arabika 34.919 24.903 140,22
c. Produk Hilir Rp./Kg
- Teh Celup 73.109 79.843 91,57
- Teh Seduh 36.586 38.243 95,67
- Kopi Bubuk 48.194 49.329 97,70
- Gula Kemasan 9.697 9.068 106,94
- Sirup Pala 12.321 12.886 95,62
2. Bunga Bank %
- Kredit Modal Kerja (KMK) 10,00 9,00 111,11
- Kredit Ketahanan Pangan & Energi 6,00 6,00 100,00
- Deposito 6,00 7,00 85,71
3. PENCAPAIAN KINERJA
3.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
1. Areal (Ha) 34.161,72 33.667,94 101,47
2. Produksi (Kg)
- Tebu Giling 2.312.966.100 2.367.507.085 97,70
- Hablur 134.592.300 179.688.757 74,90
- Total Gula SHS 176.732.200 216.320.004 81,70
- SHS Milik PG 39.287.300 60.446.067 65,00
- SHS Milik Petani 95.911.000 119.781.757 80,07
- SHS Eks Raw Sugar 41.533.900 36.092.180
- Total Tetes 116.677.500 113.454.106 102,84
- Tetes Milik PG 48.186.600 42.799.744 112,59
- Tetes Milik Petani 68.490.900 70.654.362 96,94
3. Produktivitas
- Tebu per Ha (Kg) 67.706 70.319 96,28
- Rendemen (%) 5,82 7,59 76,67
- Hablur per Ha (Kg) 3.940 5.337 73,82
TANAMAN TAHUNAN
1. Areal TM (Ha)
- Karet 16.840,92 16.840,92 100,00
- Teh 989,68 989,68 100,00
- Kopi 955,01 955,01 100,00
2. Produksi (Kg)
- Karet 27.155.347 27.114.500 100,15
- Teh 2.057.773 2.169.820 94,84
- Kopi 509.785 632.375 80,61
3. Produktivitas (Kg/Ha)
- Karet 1.612,46 1.610,04 100,15
- Teh 2.079,23 2.192,45 94,84
- Kopi 533,80 662,17 80,61
4. Realisasi produksi kopi mencapai 80,61% dari RKAP karena kondisi tanaman
maupun buah pada tahun 2013 kurang baik.
TANAMAN
TTAD, TTI dan TBM
- Karet - 115.224.173 115.224.173 112.503.966 102,42
- Teh - 9.067.296 9.067.296 8.981.222 100,96
- Kopi - 4.015.435 4.015.435 4.017.506 99,95
- Kayu-kayuan - 5.564.544 5.564.544 8.233.437 67,58
- Hortikultura - 633.389 633.389 648.052 97,74
Jumlah TTAD, TTI dan TBM - 134.504.837 134.504.837 134.384.183 100,09
Pesemaian
- Karet - 1.524.843 1.524.843 - -
- Teh - 2.615.765 2.615.765 3.283.167 79,67
- Kopi - 111.766 111.766 543.815 20,55
- Kayu-kayuan - - - 341.465 -
- Hortikultura - - - - -
Jumlah Pesemaian - 4.252.373 4.252.373 4.168.447 102,01
Total Investasi Tanaman - 138.757.210 138.757.210 138.552.630 100,15
NON TANAMAN
- Tanah - - - - -
- Bangunan 3.894.514 5.858.399 9.752.913 24.337.230 40,07
- Mesin dan Instalasi 51.725.711 10.386.094 62.111.806 168.268.281 36,91
- Jalan & Jembatan 127.715 1.995.903 2.123.618 3.942.764 53,86
- Alat Pengangkutan 1.244.963 735.450 1.980.413 5.088.000 38,92
- Alat Pertanian & Inv. Kecil 1.319.587 3.070.413 4.390.000 12.675.255 34,63
- Aset Tidak Berwujud 897.682 236.346 1.134.028 24.175.000 4,69
- Lain-lain dan Wisata Agro 989.058 2.939.888 3.928.947 7.393.000 53,14
Total Investasi Non Tanaman 60.199.231 25.222.493 85.421.724 245.879.530 34,74
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - - 60.765.000 -
Total Investasi 60.199.231 163.979.703 224.178.934 445.197.160 50,35
2. Penerimaan (Rp.000)
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4
3.4. Keuangan
1. Posisi Keuangan (Rp. 000)
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4
ASET
Aset Lancar 1.212.972.686 783.214.534 154,87
Aset Tidak Lancar
- Piutang Antar Badan Hukum - 62.938.984 -
- Invest Pada Perush Asosiasi 94.140.174 118.457.775 79,47
- Aset Tetap 1.283.842.436 1.303.264.561 98,51
- Aset Pajak Tangguhan 5.140.597 18.862.368 27,25
- Aset Beban Tangguhan 46.040 2.722.272 1,69
- Aset Tidak Berwujud 49.069.130 48.503.499 101,17
- Aset Tidak Lancar Lainnya 117.833.084 3.710.964 3.175,27
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.550.071.461 1.558.460.423 99,46
Total Aset 2.763.044.147 2.341.674.957 117,99
EKUITAS
Modal Disetor 599.815.000 598.261.000 100,26
Laba Ditahan
- Cadangan 151.751.399 151.752.247 100,00
- Saldo Laba (Rugi) - - -
- Laba Tahun Berjalan 20.598.570 180.385.667 11,42
Jumlah Laba Ditahan 172.349.969 332.137.914 51,89
Total Ekuitas 772.164.969 930.398.914 82,99
Total Liabilitas dan Ekuitas 2.763.044.147 2.341.674.957 117,99
Beban Usaha
Beban Penjualan 7.372.245 13.702.186 53,80
Beban Administrasi 308.139.728 316.099.851 97,48
Jumlah Beban Usaha 315.511.974 329.802.037 95,67
Laba (Rugi) Usaha 83.471.554 224.307.903 37,21
Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini 29.594.446 60.128.556 49,22
Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan 12.935.464 - -
Beban Pajak Bersih 42.529.910 60.128.556 70,73
L (R) Thn Berjalan dari Op yang Dilanjutkan 20.598.570 180.385.667 11,42
Kerugian Periode Berjalan dari Op yg Dihentikan - - -
Laba Bersih Periode Berjalan 20.598.570 180.385.667 11,42
Pendapatan (Beban) Komprehensif lain - Bersih - - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 20.598.570 180.385.667 11,42
SUMBER DANA
Laba Komprehensif 20.598.570 180.385.667 11,42
Penyusutan dan Amortisasi 48.189.962 64.305.464 74,94
Lain-lain 80.891.526 211.998.731 38,16
Jumlah Sumber Dana 149.680.058 456.689.862 32,77
PENGGUNAAN DANA
Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - - -
Pembagian Laba Tahun Sebelumnya
- Deviden 33.922.292 33.922.292 100,00
- Program Kemitraan - - -
- Program Bina Lingkungan - - -
Jumlah Pembagian Laba 33.922.292 33.922.292 100,00
Investasi
- Tanaman 138.757.210 138.552.630 100,15
- Non Tanaman 85.421.724 245.879.530 34,74
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - 60.765.000 -
Jumlah Investasi 224.178.934 445.197.160 50,35
Lain-lain 63.815.492 - -
Jumlah Penggunaan Dana 321.916.718 479.119.452 67,19
Saldo Awal Kas 275.366.960 275.366.960 100,00
Surplus (Defisit) Dana 103.130.300 252.937.370 40,77
5. Rasio Keuangan
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4
1. Gula
Pimpinan dan Tata Usaha 21.574.011 25.776.411 83,70
Tanaman 21.493.810 32.674.704 65,78
Tebang dan Angkut Tebu 64.557.117 64.741.671 99,71
Pabrik dan Pengolahan 212.153.864 171.573.906 123,65
Alat Pengangkutan & Pertanian 6.527.230 8.106.811 80,52
Biaya Raw Sugar 360.204.814 294.721.539 122,22
Penyusutan 23.906.093 41.848.055 57,13
Jumlah Biaya Produksi Gula 710.416.939 639.443.097 111,10
2. Tetes
Pimpinan dan Tata Usaha 4.248.025 2.340.712 181,48
Tanaman 4.141.948 2.899.483 142,85
Tebang dan Angkut Tebu 12.507.203 5.757.469 217,23
Pabrik dan Pengolahan 40.419.346 17.110.333 236,23
Alat Pengangkutan & Pertanian 1.277.246 728.238 175,39
Penyusutan 4.781.366 3.764.935 127,00
Jumlah Biaya Produksi Tetes 67.375.135 32.601.170 206,66
b. Tanaman Tahunan
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4
1. Karet
- Gaji dan Tunjangan Staf 7.883.623 9.096.120 86,67
- Pemeliharaan Tanaman 82.352.602 69.949.750 117,73
- Panen dan Pengangkutan 232.001.167 211.381.591 109,75
- Pembelian Pihak Ketiga 3.086.356 - -
- Biaya Pengolahan 58.660.242 54.392.977 107,85
- Pembebanan PBB - 12.130.164 -
- Penyusutan 32.084.918 27.603.316 116,24
Jumlah Biaya Produksi Karet 416.068.907 384.553.918 108,20
2. Teh
- Gaji dan Tunjangan Staf 1.174.046 1.349.974 86,97
- Pemeliharaan Tanaman 13.143.073 13.756.660 95,54
- Panen dan Pengangkutan 8.584.071 9.598.164 89,43
- Pembelian Pihak Ketiga - - -
- Biaya Pengolahan 11.697.026 12.848.072 91,04
- Pembebanan PBB - 985.184 -
- Penyusutan 3.314.408 2.519.185 131,57
Jumlah Biaya Produksi Teh 37.912.624 41.057.239 92,34
3. Kopi
- Gaji dan Tunjangan Staf 968.301 1.106.322 87,52
- Pemeliharaan Tanaman 13.527.536 13.915.388 97,21
- Panen dan Pengangkutan 2.620.161 2.866.770 91,40
- Pembelian Pihak Ketiga - - -
- Biaya Pengolahan 3.720.771 5.217.097 71,32
- Pembebanan PBB - 1.087.949 -
- Penyusutan 1.655.249 1.361.203 121,60
Jumlah Biaya Produksi Kopi 22.492.018 25.554.729 88,02
4. Produk Hilir
- Bahan Baku dan Pelengkap 3.127.510 14.961.415 20,90
- Biaya Kemas dan Angkutan 447.118 1.063.639 42,04
Jumlah Biaya Produksi Produk Hilir 3.574.627 16.025.054 22,31
5. Wisata Agro
- Biaya Operasional Wisata Agro 20.839.828 14.539.661 143,33
- Penyusutan 1.560.118 931.835 167,42
Jumlah Biaya Wisata Agro 22.399.946 15.471.496 144,78
b. Produk Hilir
REALISASI 2013 RKAP 2013 %
KOMODITI
HPP HPP FOB HPP HPP FOB 2:4 3:5
1 2 3 4 5 6 7
TANAMAN SEMUSIM
- Karyawan Gol IIIA - IVD 298 327 91,13
- Karyawan Gol IA - IID 2.329 2.379 97,90
- Karyawan Kampanye 1.572 1.577 99,68
- Harian Lepas DMG 4.452 4.918 90,52
- Harian Lepas LMG 371 836 44,38
- Honorair 13 13 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 9.035 10.050 89,90
TANAMAN TAHUNAN
- Karyawan Gol IIIA - IVD 207 232 89,22
- Karyawan Gol IA - IID 5.342 6.005 88,96
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.259 95,69
- Honorair 44 44 100,00
Jumlah Tanaman Tahunan 12.539 13.540 92,61
PTPN IX (PERSERO)
- Karyawan Gol IIIA - IVD 505 559 90,34
- Karyawan Gol IA - IID 7.671 8.384 91,50
- Karyawan Kampanye 1.572 1.577 99,68
- Harian Lepas DMG 4.452 4.918 90,52
- Harian Lepas LMG 371 836 44,38
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.259 95,69
- Honorair 57 57 100,00
Jumlah PTPN IX (Persero) 21.574 23.590 91,45
BAB III
RENCANA KERJA PERUSAHAAN
TAHUN 2014
1. ANALISA PASAR
1.1. Komoditi Gula
Gula merupakan komoditas yang pasarnya paling terdistorsi karena kebijakan campur
tangan Pemerintah, baik di negara eksportir maupun inportir antara lain dalam bentuk
subsidi, insentif, kontrol/kuota produksi, impor dan ekspor hingga jaminan harga.
Indonesia menerapkan kebijakan harga pokok petani (HPP) yang merupakan harga gula
minimal yang diterima petani dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani. HPP sangat terkait dengan yang terbentuk dalam lelang gula,
untuk tahun 2013 Pemerintah menetapkan HPP sama seperti tahun 2012 sebesar Rp.
8.100,-/kg (excl. PPN).
Harga gula dunia tahun 2014 diperkirakan lebih rendah dari tahun 2013 yang tertekan
oleh masih banyaknya stok gula di pasaran dari hasil produksi tahun 2013 dan
banyaknya gula ilegal yang beredar di luar Jawa, mengakibatkan stok gula di Jawa
surplus sehingga harga gula cenderung stagnan atau turun.
Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar gula PTPN tahun 2014 pada kisaran Rp.
8.700,- per kg direvisi menjadi Rp. 8.100,- per kg.
2.2. Kurs nilai tukar dolar yang semula diprediksi sebesar Rp. 10.500/USD dalam RKAP
2014 direvisi menjadi Rp. 11.500/USD.
2.3. Cadangan kenaikan gaji/upah sebesar 10%.
2.4. Harga barang/bahan dianggarkan naik 3 5 % dari realisasi harga barang/bahan tahun
2013.
2.5. Bunga KKPE 6,00%, bunga Kredit Modal Kerja (KMK) 10,50%.
2.6. Bunga Deposito 6 % per tahun.
2.7. Beban iuran tambahan Dapenbun dalam tahun 2014 terinci sebagai berikut :
Tanaman Semusim Rp. 2.434 juta
Tanaman Tahunan Rp. 5.000 juta
Jumlah Rp. 7.434 juta
3. SASARAN USAHA
3.1. Laba ( Rugi )
Laba (Rugi) Sebelum Pajak :
Div Semusim Rp. 10.402 juta GPM 19,89 %
Div Tahunan Rp. 55.124 juta GPM 32,62 %
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Rp. 65.526 juta GPM 25,31 %
3.2. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara No. Kep 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan
total nilai 87,50 dan tingkat kesehatan SEHAT ( AA ).
4. STRATEGI USAHA
Strategi usaha yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan tahun 2014 adalah :
4.1. Strategi Corporate
1. Meningkatkan daya tumbuh melalui peningkatan efektivitas pada semua aspek
kegiatan bisnis dengan tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang ada dan tetap
berorientasi pada kegiatan yang mengarah kepada efisiensi di segala bidang serta
mempertahankan penggunaan strategi yang relevan.
2. Mengembangkan diversifikasi dan inovasi dalam rangka peningkatkan pendapatan
dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan potensi internal.
3. Mempertahankan kerjasama yang telah ada dan mencari mitra bisnis yang
berkompeten dan kredibel untuk mengembangkan kerjasama lain dalam upaya
pemanfaatan asset perusahaan dengan prinsip bussines to bussines.
4. Pengembangan Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan
dan brand corporate image.
5. KEBIJAKAN
Guna mendukung strategi usaha, manajemen menerapkan kebijakan dan langkah sebagai
berikut :
5.1. Kebijakan Umum
1. Optimalisasi produksi
Mempertahankan pengelolaan tanaman tebu melalui peningkatan luas areal
dengan menjalin kemitraan dengan APTR serta kerjasama dengan mitra
strategis.
Eksploitasi produksi melalui penggunaan teknologi, pelaksanaan baku teknis
dan pengendalian terhadap penyakit.
Bekerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka mengembangkan
teknologi budidaya tanaman, penanganan hama dan penyakit, rekomendasi
pemupukan serta pengawalan pencapaian produksi.
2. Diversifikasi usaha dan pemanfaatan asset
Pengembangan tanaman hortikultura.
Pengembangan AMDK.
Pengembangan tanaman kayu monokultur dan intercrop dengan
memanfaatkan areal-areal yang kurang produktif.
Program integrasi sapi tebu BUMN.
Pengembangan kelapa kopyor.
Kerjasama pembuatan pupuk organik.
Kerjasama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) untuk
pengembangan areal eks PG Colomadu menjadi kawasan bisnis properti.
3. Pengembangan kompetensi SDM dan organisasi
Mempertahankan pengelolaan bisnis tanaman semusim dan tanaman tahunan
dalam bentuk Divisi Tanaman Semusim (DTS) dan Divisi Tanaman Tahunan
(DTT).
Menerapkan sistem pelatihan/pengembangan SDM berbasis kompetensi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 25
c. Melakukan analisa beban kerja individu dan unit kerja sehingga tercapai
formasi yang efisien.
d. Mengevaluasi Job Description secara berkala disesuaikan dengan
pengembangan organisasi.
e. Menyusun KPI sampai 3 level di bawah Direksi.
f. Melaksanakan berbagai pelatihan baik soft skill mapupun hard skill untuk
memenuhi kompetensi masing-masing karyawan.
g. Melaksanakan assesmen kompetensi untuk memotret kompetensi masing-
masing karyawan khususnya karyawan pimpinan.
h. Memberikan penghargaan (reward) bagi karyawan yang berprestasi dan
memberikan hukuman (punishment) secara adil kepada karyawan yang
melakukan pelanggaran sesuai ketentuan yang berlaku di dalam PKB.
i. Mendorong karyawan untuk menciptakan gagasan/inovasi baru yang mengarah
pada sistem yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
j. Menjadikan Serikat pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan industrial
yang harmonis.
5. Satuan Pengawas Internal
Sesuai dengan fungsi SPI sebagai pemeriksa intern, mengambil peranan sebagai
konsultan dan katalisator untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta
dalam hal pengawasan yang akan dilakukan antara lain :
a. Pemeriksaan Operasional
Menekankan pada penilaian terhadap cara-cara manajemen mengelola
sumber dana dan daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi
kegiatan/program kebun/pabrik gula/bagian.
Untuk menilai kegiatan/prestasi kerja.
Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak lanjut.
b. Bidang Pengendalian Internal
Melakukan pengujian dan penilaian terhadap sistem pengendalian intern
perusahaan serta melakukan pengkajian secara berkala.
c. Bidang Manajemen Risiko
Menetapkan hasil risk assessment unit manajemen risiko.
Memantau dan mengevaluasi dan mengevaluasi apakah mitigasi risiko di
unit benar-benar telah dioperasionalkan untuk mengurangi risiko-risiko
sampai dengan tingkat yang dapat diterima.
Menyimpulkan hasil pengelolaan risiko yang telah dilaksanakan unit kerja.
6. PROGRAM KEGIATAN
6.1. Aspek Organisasi
1. Sistem dan Organisasi
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perusahaan yang dipakai sesuai Surat Keputusan Direksi
Nomor : PTPN IX.0/SK/346/2013, tanggal 12 November 2013, tentang
Perubahan Tugas dan Wewenang Direktur Produksi serta Direktur Perencanaan
dan Pengembangan.
TANAMAN SEMUSIM
- Karyawan Gol IIIA - IVD 298 356 356 119,46 100,00
- Karyawan Gol IA - IID 2.329 2.306 2.306 99,01 100,00
- Karyawan Kampanye 1.572 1.461 1.461 92,94 100,00
- Harian Lepas DMG 4.452 5.137 5.137 115,39 100,00
- Harian Lepas LMG 371 661 661 178,17 100,00
- Honorair 13 13 13 100,00 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 9.035 9.934 9.934 109,95 100,00
TANAMAN TAHUNAN
- Karyawan Gol IIIA - IVD 207 238 238 114,98 100,00
- Karyawan Gol IA - IID 5.342 5.836 5.836 109,25 100,00
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.238 7.238 104,20 100,00
- Honorair 44 43 43 97,73 100,00
Jumlah Tanaman Tahunan 12.539 13.355 13.355 106,51 100,00
PTPN IX (PERSERO)
- Karyawan Gol IIIA - IVD 505 594 594 117,62 100,00
- Karyawan Gol IA - IID 7.671 8.142 8.142 106,14 100,00
- Karyawan Kampanye 1.572 1.461 1.461 92,94 100,00
- Harian Lepas DMG 4.452 5.137 5.137 115,39 100,00
- Harian Lepas LMG 371 661 661 178,17 100,00
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.238 7.238 104,20 100,00
- Honorair 57 56 56 98,25 100,00
Jumlah PTPN IX (Persero) 21.574 23.289 23.289 107,95 100,00
Pada RKAP tahun 2014 terjadi penambahan jumlah tenaga kerja golongan IIIA
IVD dikarenakan adanya kaderisasi karyawan pimpinan.
c. Penataan tenaga kerja di masing-masing unit dengan memperhatikan kondisi di
lapangan dan perkembangan organisasi perusahaan, standar kompetensi
jabatan, serta kompetensi karyawan pimpinan di masing-masing unit kerja.
d. Melaksanakan rekruitmen karyawan pimpinan dari sumber intern yang
memenuhi persyaratan pada Divisi Tanaman Semusim.
e. Dalam rangka memenuhi fromasi karyawan, Divisi Tanaman Tahunan akan
melaksanakan rekrutmen karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dari
sumber ekstern.
2. Pembinaan Sumber Daya Manusia
a. Mengadakan pembinaan Sumber Daya Manusia melalui kegiatan olahraga,
kesenian dan pembinaan kerohanian.
b. Mendorong karyawan untuk menciptakan untuk menciptakan gagasan/inovasi
baru yang mengarah pada sistem yang efisien.
c. Memberikan reward bagi karyawan yang mempunyai prestasi dan memberikan
punishment secara adil kepada karyawan yang melakukan
kesalahan/pelanggaran.
Pembahasan MR : 50 orang
RM Standard Series 2 : 2 orang
Pembentukan bidang petik mulai TBM I s.d TBM III secara selektif dan
kontinyu dengan cara kombinasi bending/centring seluas 169,93 ha
untuk memperoleh bidang petik yang optimal dan TM tepat waktu.
Penanaman pelindung sementara jenis Chrotalaria/Tephrosia di areal
TTAD/TTI serta penyulaman pelindung tetap lamtoro/gravilea robusta
untuk mempertahankan populasi 400 ph/ha.
Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke
tanaman kayu guna meningkatkan produktivitas lahan.
Eksploitasi
Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkas ajir seluas 28
33 % dari areal TM dengan komposisi 70 % semester I dan 30 %
semester II untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas
pucuk.
Pengolahan tanah menggunakan cangkul garpu seluas 28 33% dari
areal TM dan penambahan bahan organik 10 20 ton/ha untuk
memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Melaksanakan pemupukan sesuai dengan dosis rekomendasi PPTK
Gambung.
Melaksanakan pengendalian Blister blight secara intensif berdasarkan
EWS (Early Warning System) terutama areal dengan kloon TRI 2024.
Melaksanakan petikan medium secara konsisten dengan komposisi pucuk
medium minimal 70%, halus maksimal 10 % dan kasar maksimal 20%.
Melaksanakan pemetikan secara tepat rotasi dan cara petik tanpa
meninggalkan pucuk burung dengan hasil analisa pucuk rata-rata 60%.
Bekerjasama dengan PPTK Gambung dalam hal pengawalan investasi
dan eksploitasi teh.
d. Kopi
Investasi
Sulaman kopi dengan bibit prima stek berakar sambungan BP 308.
Sulaman naungan dengan menggunakan bibit cangkok L2 dan krete.
Penambahan populasi penaung tetap, secara bertahap mencapai 600 - 800
pohon/ha (1 : 2) kecuali untuk kebun dengan kemarau yang ekstrim
mengarah pada 1.600 pohon/ha (1 : 1)
Tak ent sesuai dengan program.
Tebu
- Tebu Sendiri 201,30 170,86 150,10 74,56 87,85
- Tebu Rakyat - -
TR KSO 3.252,87 3.934,00 3.246,77 99,81 82,53
TR Non KSO/KMB 30.707,56 29.111,00 28.611,85 93,18 98,29
TR Lain-lain - 2.985,00 3.947,82 - 132,26
Jumlah Tebu Rakyat 33.960,42 36.030,00 35.806,44 105,44 99,38
Jumlah Tebu 34.161,72 36.200,86 35.956,54 105,25 99,33
Karet
- TM 16.840,92 17.272,02 17.272,02 102,56 100,00
- TBM 9.225,60 8.593,71 8.593,71 93,15 100,00
- Persiapan 1.650,12 741,15 741,15 44,91 100,00
Jumlah Karet 27.716,64 26.606,88 26.606,88 96,00 100,00
Teh
- TM 989,68 969,47 969,47 97,96 100,00
- TBM 203,57 169,93 169,93 83,47 100,00
- Persiapan 144,23 177,58 177,58 123,12 100,00
Jumlah Teh 1.337,48 1.316,98 1.316,98 98,47 100,00
Kopi
- TM 955,01 1.051,39 1.051,39 110,09 100,00
- TBM 273,54 138,45 138,45 50,61 100,00
- Persiapan - 13,30 - - -
Jumlah Kopi 1.228,55 1.203,14 1.189,84 96,85 98,89
Total Areal Tanaman Komoditi Pokok 64.444,39 65.327,86 65.070,24 100,97 99,61
TANAMAN SEMUSIM
1. Areal (Ha) 34.161,72 36.200,86 35.956,54 105,25 99,33
2. Produksi (Kg) -
- Tebu Giling 2.312.966.100 2.560.952.000 2.476.362.300 107,06 96,70
- Hablur 134.592.300 195.541.470 184.719.740 137,24 94,47
- Total Gula SHS 176.732.200 256.544.490 231.043.910 130,73 90,06
- SHS Milik PG 39.287.300 65.714.120 62.054.040 157,95 94,43
- SHS Milik Petani 95.911.000 130.413.970 123.219.870 128,47 94,48
- SHS Eks Raw Sugar 41.533.900 60.416.400 45.770.000
- Total Tetes 116.677.500 126.219.760 122.218.580 104,75 96,83
- Tetes Milik PG 48.186.600 49.776.760 48.224.450 100,08 96,88
- Tetes Milik Petani 68.490.900 76.443.000 73.994.130 108,03 96,80
3. Produktivitas -
- Tebu per Ha (Kg) 67.706,37 70.742,85 68.870,98 101,72 97,35
- Rendemen (%) 5,82 7,64 7,46 128,19 97,69
- Hablur per Ha (Kg) 3.939,86 5.401,57 5.137,31 130,39 95,11
TANAMAN TAHUNAN
1. Areal TM (Ha)
- Karet 16.840,92 17.272,02 17.272,02 102,56 100,00
- Teh 989,68 969,47 969,47 97,96 100,00
- Kopi 955,01 1.052,01 1.051,39 110,09 99,94
2. Produksi (Kg)
- Karet 27.155.347 26.413.900 26.413.900 97,27 100,00
- Teh 2.057.773 2.278.537 2.050.684 99,66 90,00
- Kopi 509.785 1.088.500 644.690 126,46 59,23
3. Produktivitas (Kg/Ha)
- Karet 1.612,46 1.529,29 1.529,29 94,84 100,00
- Teh 2.079,23 2.350,29 2.115,26 101,73 90,00
- Kopi 533,80 1.034,69 613,18 114,87 59,26
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2014 yang telah ditetapkan maka
disusun program kerja sebagai berikut :
Menekan jam berhenti dalam pabrik (jam berhenti B), dengan :
Perawatan dan operasional peralatan mengacu pada SOP/manual book
atau sesuai pada kondisi peralatan yang ada.
Peralatan yang rusak diperbaiki/diganti melalui pendanaan eksploitasi
maupun investasi.
Memperkuat quality control terhadap hasil perawatan dengan metode
check sheet.
Meningkatkan intensitas pemeliharaan mesin dan instalasi dalam rangka
pemanfaatan dana bantuan Pemerintah guna pemantapan kinerja pabrik
gula.
Peningkatan HPB total
Stelan gilingan pada setting optimal, untuk penggerak mesin uap 95%
kapasitas inclusive dan untuk penggerak turbin 90% kapasitas inclusive.
Menata formasi rol gilingan dengan rol baru atau dan roll reshelling.
Monitoring kurve brix saat DMG di setiap hari.
Penggantian/perbaikan pengolah pendahuluan untuk mendapatkan PI
optimal.
Pembenahan instalasi hydrolik dengan set poin 200 250 kg/cm2.
Optimalisasi pemakaian air imbibisi dengan sistem sprayer, operasional
> 200% sabut, temperatur 50 C.
Keajegan kapasitas giling sesuai rencana kapasitas masing-masing PG.
Peningkatan PSHK
Penjajagan kebersihan gilingan dan kelancaran aliran nira di stasiun
gilingan.
Maksimalisasi kerja raw juice screen, serta streaming dan pemberian
desinfektan/sanitasi rutin setiap shift.
Peningkatan rendemen ketel
Optimalisasi pemakaian air condens untuk pengisian ketel dengan suhu
air pengisi ketel >95OC.
Pembakaran ampas dalam dapur ketel secara sempurna melalui sistem
pengendalian sesuai SOP dan penyediaan bahan bakar ampas dengan
kadar kering > 49,5.
Teh
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6
Kopi
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6
Kapasitas pabrik
Kapasitas pabrik untuk pengolahan karet, teh, dan kopi RKAP 2014 sebagai
berikut :
JUMLAH KAP TERPASANG KAP TERPAKAI RATA-RATA %
URAIAN
UNIT TON PER HARI TON PER HARI 4:3
1 2 3 4 5
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2014 yang telah ditetapkan maka
disusun program kerja sebagai berikut :
Bidang Teknik
Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan perusahaan dan
rumah dinas, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, alat angkut, serta
inventaris kecil sesuai dengan spesifikasi teknisnya masing-masing dan
ketersediaan biaya.
Melaksanakan investasi non tanaman berdasarkan skala prioritas :
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (baik internal maupun
eksternal) berkenaan dengan investasi non tanaman, pengadaan barang,
pelatihan, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja.
Bidang Pengolahan
Memproduksi :
i. Karet :
Jenis karet yang diproduksi adalah :
Ribbed Smoked Sheet (RSS)
Thin Pale Crepe (TPC)
Estate Brown Crepe
Lateks Pekat
Persentase mutu high grade (RSS) minimal 85% dari total RSS
dan BrCr.
Persentase mutu RSS I minimal 95% dari total produksi RSS atau
80% dari total RSS dan BrCr.
Persentase lateks pekat minimal 88% dari total lateks pekat dan
skim.
Persentase brown crepe maksimal 15% dari total produksi karet
ii. Teh
Jenis teh yang diproduksi adalah teh hitam orthodoks.
Persentase teh mutu I minimal 65% dari total produksi teh untuk
setiap kebun teh dengan asumsi rata-rata Mutu Standar (MS)
55%.
iii. Kopi
Jenis kopi yang diproduksi adalah:
RWP (Robusta Wet Process)
RDP (Robusta Dry Process)
AWP (Arabica Wet Process)
ADP (Arabica Dry Process)
Persentase mutu RWP 1 LMS berkisar antara 33 65% dari total
produksi kopi robusta.
iv. Minyak Pala
v. Kapok
Menggunakan barang/bahan pembantu pengolahan yang tepat jenisnya
dengan dosis, waktu, dan cara yang tepat.
Menerapkan metode dan teknologi yang efisien dan efektif dalam proses
pengolahan.
Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen
lingkungan dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
dalam pengelolaan pabrik.
Mengimplementasikan Sistem Pertanian Lestari/Sustainable Agriculture
Network Rainforest Alliances (SAN RA) untuk komoditi teh.
Mempertahankan sertifikasi produk (SNI) untuk komoditi RSS dan Kopi
dengan perbaikan berkesinambungan.
Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan.
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun
eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Penelitian dan Pengembangan
a. Guna peningkatan produktivitas tanaman tebu, dilakukan penelitian untuk
penyediaan bibit tebu dengan tingkat kemurnian varietas unggul baru di LPT3
Comal, melalui kultur jaringan dan penjenjangan kebun bibit (KBP, KBN,
KBI, serta KBD) di pabrik gula terhadap varietas tebu unggul diskriminatif.
BAB IV
ANGGARAN PERUSAHAAN
Ekspor
Karet Konvensional 28.955 28.560 24.150 83,41 84,56
Teh 20.089 18.900 20.700 103,04 109,52
Kopi Robusta 26.814 30.450 33.350 124,37 109,52
Lokal
Gula
- Gula Eks Tebu 8.508 8.700 8.100 95,20 93,10
- Gula Eks Raw Sugar - 8.700 7.761 - 89,21
Tetes 1.056 1.100 1.100 104,15 100,00
Karet
- Karet Konvensional 26.579 25.950 21.700 81,64 83,62
- Latek Pekat 31.162 29.400 25.100 80,55 85,37
Teh 16.261 14.500 15.500 95,32 106,90
Kopi
- Kopi Robusta 20.717 19.799 21.649 104,50 109,34
- Kopi Arabika 34.919 25.000 25.000 71,59 100,00
Produk Hilir
- Teh Celup 73.109 83.062 83.062 113,61 100,00
- Teh Seduh 36.586 40.144 40.144 109,73 100,00
- Kopi Bubuk 48.194 53.145 53.145 110,27 100,00
- Gula Kemasan 9.697 9.715 9.715 100,19 100,00
- Sirup Pala 12.321 13.524 13.524 109,77 100,00
Tanaman Semusim
1. Gula Eks Tebu
- Beban Pokok Penjualan 330.429.320 383.981.593 337.079.082 102,01 87,79
- Beban Penjualan - 4.287.847 3.769.783 - 87,92
- Beban Administrasi 92.368.458 103.973.118 97.032.582 105,05 93,32
Jumlah Gula Eks Tebu 422.797.778 492.242.558 437.881.447 103,57 88,96
2. Gula Eks Raw Sugar
- Beban Pokok Penjualan 234.743.492 511.638.046 372.527.487 158,70 72,81
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Gula Eks Raw Sugar 234.743.492 49.776.760 48.224.450 20,54 96,88
3. Tetes
- Beban Pokok Penjualan 69.948.878 34.042.704 34.636.673 49,52 101,74
- Beban Penjualan 10.236 - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Tetes 69.959.114 911.415 34.636.673 49,51 3.800,32
4. Wisata Agro DTS
- Beban Pokok Penjualan 5.838.901 5.762.479 5.369.943 91,97 93,19
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Wisata Agro DTS 5.838.901 5.762.479 5.369.943 91,97 93,19
5. Jumlah Tanaman Semusim
- Beban Pokok Penjualan 640.960.592 935.424.822 749.613.185 116,95 80,14
- Beban Penjualan 10.236 4.287.847 3.769.783 - 87,92
- Beban Administrasi 92.368.458 103.973.118 97.032.582 105,05 93,32
Jumlah Tanaman Semusim 733.339.286 1.043.685.787 850.415.550 115,96 81,48
Tanaman Tahunan
1. Karet
- Beban Pokok Penjualan 405.633.387 426.261.053 382.533.490 94,31 89,74
- Beban Penjualan 5.786.290 9.259.885 9.254.661 159,94 99,94
- Beban Administrasi 194.318.404 192.519.471 176.635.897 90,90 91,75
Jumlah Karet 605.738.080 628.040.409 568.424.048 93,84 90,51
2. Teh
- Beban Pokok Penjualan 35.275.950 41.592.712 32.105.684 91,01 77,19
- Beban Penjualan 1.476.995 505.221 586.291 39,69 116,05
- Beban Administrasi 16.328.269 10.533.723 9.591.532 58,74 91,06
Jumlah Teh 53.081.215 52.631.656 42.283.507 79,66 80,34
3. Kopi
- Beban Pokok Penjualan 23.959.445 27.022.179 19.174.696 80,03 70,96
- Beban Penjualan 98.724 324.894 249.048 252,27 76,66
- Beban Administrasi 3.466.722 5.825.331 4.806.727 138,65 82,51
Jumlah Kopi 27.524.890 33.172.404 24.230.471 88,03 73,04
4. Kayu
- Beban Pokok Penjualan - - 151.228 - -
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Kayu - - 151.228 - -
5. Produk Hilir
- Beban Pokok Penjualan 3.381.262 15.395.000 15.396.037 455,33 100,01
- Beban Penjualan - 249.049 249.049 - 100,00
- Beban Administrasi 114.819 244.802 210.854 183,64 86,13
Jumlah Produk Hilir 3.496.080 15.888.851 15.855.940 453,53 99,79
Tanaman Semusim
1. Pendapatan Keuangan
- Jasa Giro 649.276 328.436 328.436 50,58 100,00
- Selisih Kurs 410.972 210.591 210.591 51,24 100,00
Jumlah Pendapatan Keuangan 1.060.248 539.027 539.027 50,84 100,00
2. Pendapatan Lain-lain
- Penjualan Aktiva Tetap/Bekas 3.637.797 1.037.048 1.037.048 28,51 100,00
- Penerimaan Pemakaian Ampas 145.762 14.000 14.000 9,60 100,00
- Pendapatan KSO (13.393.902) 33.555.863 11.699.130 (87,35) 34,86
- Penerimaan Lain-lain 15.204.066 5.352.904 8.405.222 55,28 157,02
Jumlah Pendapatan Lain-lain 5.593.725 39.959.815 21.155.400 378,20 52,94
Jumlah Tanaman Semusim 6.653.973 40.498.842 21.694.427 326,04 53,57
Tanaman Tahunan
1. Pendapatan Keuangan
- Jasa Giro 968.509 1.017.500 1.017.500 105,06 100,00
- Selisih Kurs 2.917.097 - - - -
- Deposito 17.015.996 16.685.000 10.110.883 59,42 60,60
Jumlah Pendapatan Keuangan 20.901.601 17.702.500 11.128.383 53,24 62,86
2. Pendapatan Lain-lain
- Limbah Karet & Karet Tanah - 138.000 463.000 - 335,51
- Penyewaan Lahan 1.843.968 2.314.905 2.314.905 125,54 100,00
- Kayu 696.140 2.341.830 6.215.355 892,83 265,41
- Kayu Karet 4.992.625 10.585.950 8.812.900 176,52 83,25
- Deviden 36.447.399 20.000.000 20.000.000 54,87 100,00
- Sampingan 5.288.379 8.830.816 8.830.816 166,99 100,00
- Ganti Rugi Lahan 18.993.785 8.157.845 2.057.726 10,83 25,22
- Penerimaan Lain-lain 10.174.551 3.200.820 3.994.163 39,26 124,79
Jumlah Pendapatan Lain-lain 78.436.846 55.570.166 52.688.865 67,17 94,82
Jumlah Tanaman Tahunan 99.338.448 73.272.666 63.817.248 64,24 87,10
Total Pendapatan Non Usaha 105.992.420 113.771.508 85.511.675 80,68 75,16
Tanaman Semusim
1. Beban Keuangan
- Beban Bunga 69.655.839 68.339.875 74.964.875 107,62 109,69
- Cadangan Kerugian Piutang 3.125.580 - - - -
Jumlah Beban Keuangan 72.781.420 68.339.875 74.964.875 103,00 109,69
2. Beban Lain-lain
- Biaya Administratif 263.624 580.761 580.761 220,30 100,00
- Sumbangan 660.433 545.137 545.137 82,54 100,00
- Biaya Hansip/Wanra 5.924 20.300 20.300 342,68 100,00
- Biaya Keamanan 530.507 630.970 630.970 118,94 100,00
- Sumbangan Kematian/Peralihan 233.451 122.400 122.400 52,43 100,00
- Jaminan Sosial Pensiun 27.715.318 7.903.262 7.903.262 28,52 100,00
- Biaya Akuntan 141.506 280.000 280.000 197,87 100,00
- Biaya Konsultan 859.538 3.515.000 3.515.000 408,94 100,00
- Iuran Dapenbun 1.622.549 9.993.322 2.433.825 150,00 24,35
- CSR - 500.000 500.000
- Biaya Lain-lain 1.028.635 10.040.505 5.126.954 498,42 51,06
Jumlah Beban Lain-lain 33.061.483 34.131.657 21.658.609 65,51 63,46
Jumlah Tanaman Semusim 105.842.902 102.471.532 96.623.484 91,29 94,29
Tanaman Tahunan
1. Beban Keuangan
- Selisih Kurs 326.887 - - - -
Jumlah Beban Keuangan 326.887 - - - -
2. Beban Lain-lain
- Karet Tanah 4.580 10.000 9.000 196,49 90,00
- Intercrop 2.781.638 4.636.281 3.835.218 137,88 82,72
- Iuran Dapenbun - 5.000.000 5.000.000 - 100,00
- Penghapusan Aset 1.799.885 4.173.598 4.469.682 248,33 107,09
- CSR - 500.000 500.000 100,00
- Bina Lingkungan - 855.213 855.213 100,00
- Sampingan 2.022.616 4.598.152 4.201.492 207,73 91,37
- Lain-lain 13.556.986 10.027.367 13.081.418 96,49 130,46
Jumlah Beban Lain-lain 20.165.704 29.800.611 31.952.023 158,45 107,22
Jumlah Tanaman Tahunan 20.492.591 29.800.611 31.952.023 155,92 107,22
Total Beban Non Usaha 126.335.493 132.272.143 128.575.507 101,77 97,21
Tanaman Semusim
Pupuk 915.004 449.513 449.513 49,13 100,00
Bahan Kimia 159.728 161.784 161.784 101,29 100,00
Bahan Pembantu 19.480.748 18.365.358 18.365.358 94,27 100,00
Bahan Pembungkus 11.511.524 13.013.536 13.013.536 113,05 100,00
Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk 62.996.834 44.126.448 44.126.448 70,05 100,00
Bahan Bangunan dan Instalasi 32.356.543 35.917.978 35.917.978 111,01 100,00
Bahan Kep. Angk. Pertanian 1.116.964 739.875 739.875 66,24 100,00
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 602.227 503.222 503.222 83,56 100,00
Barang/Bahan Lain 1.277.374 154.014 154.014 12,06 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 130.416.946 113.431.728 113.431.728 86,98 100,00
Tanaman Tahunan
Pupuk 77.950.683 103.819.904 72.551.802 93,07 69,88
Bahan Kimia 33.015.239 48.840.338 26.528.181 80,35 54,32
Bahan Pembantu - - - - -
Bahan Pembungkus 2.828.204 4.209.156 3.283.718 116,11 78,01
Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk 24.959.645 37.925.370 31.640.519 126,77 83,43
Bahan Bangunan dan Instalasi 18.419.989 15.110.343 13.818.051 75,02 91,45
Bahan Kep. Angk. Pertanian 12.745.512 18.097.295 15.313.393 120,15 84,62
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 5.287.028 8.108.548 6.628.170 125,37 81,74
Barang/Bahan Lain 10.966.227 14.604.028 10.732.032 97,86 73,49
Jumlah Tanaman Tahunan 186.172.527 250.714.982 180.495.866 96,95 71,99
PTPN IX (Persero)
Pupuk 78.865.687 104.269.417 73.001.315 92,56 70,01
Bahan Kimia 33.174.967 49.002.122 26.689.965 80,45 54,47
Bahan Pembantu 19.480.748 18.365.358 18.365.358 94,27 100,00
Bahan Pembungkus 14.339.728 17.222.692 16.297.254 113,65 94,63
Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk 87.956.479 82.051.818 75.766.967 86,14 92,34
Bahan Bangunan dan Instalasi 50.776.532 51.028.321 49.736.029 97,95 97,47
Bahan Kep. Angk. Pertanian 13.862.476 18.837.170 16.053.268 115,80 85,22
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 5.889.255 8.611.770 7.131.392 121,09 82,81
Barang/Bahan Lain 12.243.601 14.758.042 10.886.046 88,91 73,76
Total PTPN IX (Persero) 316.589.473 364.146.710 293.927.594 92,84 80,72
Tanaman Semusim
Alat Angk/Tebang Angkut 9.513.194 13.870.700 13.870.700 145,80 100,00
Pabrik 131.101.340 84.051.466 84.051.466 64,11 100,00
Alat Pengangkutan 3.720.655 5.032.218 5.032.218 135,25 100,00
Alat Pertanian 690.993 725.973 725.973 105,06 100,00
Biaya Pengolahan 40.444.100 52.913.722 52.913.722 130,83 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 185.470.282 156.594.079 156.594.079 84,43 100,00
Tanaman Tahunan
Eksploitasi Alat Pengangkutan 36.021.080 42.505.559 42.505.559 118,00 100,00
Instalasi Listrik dan Air 18.848.684 19.002.187 19.002.187 100,81 100,00
Bangunan 7.657.644 6.509.213 6.509.213 85,00 100,00
Biaya Pengolahan
- Karet 58.660.242 57.542.237 52.256.756 89,08 90,81
- Teh 11.697.026 13.867.638 11.094.110 94,85 80,00
- Kopi 3.720.771 4.833.894 2.934.322 78,86 60,70
Jumlah Tanaman Tahunan 136.605.447 144.260.728 134.302.147 98,31 93,10
Total PTPN IX (Persero) 322.075.729 300.854.807 290.896.226 90,32 96,69
Tanaman Semusim
Gaji 1.057.537 2.503.636 2.503.636 236,74 100,00
Agronomi dan Contoh 390.314 330.597 330.597 84,70 100,00
Laborat Hama 24.385 27.193 27.193 111,52 100,00
Analisa Tanah dan Tanaman 29.350 44.000 44.000 149,91 100,00
Lain-lain 120.800 148.000 148.000 122,52 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 1.622.386 3.053.426 3.053.426 188,21 100,00
Tanaman Tahunan
Uji Coba Mutu Produk Hilir - 50.000 50.000 - 100,00
Biaya Percobaan - - - - -
Jumlah Tanaman Tahunan - 50.000 50.000 - 100,00
Total PTPN IX (Persero) 1.622.386 3.103.426 3.103.426 191,29 100,00
Tanaman S emusim
- Jumlah Peserta (Orang) 840 993 993 118,21
- Biaya (Rp. 000) 1.477.866 4.258.205 4.258.205 288,13
Tanaman Tahunan
- Jumlah Peserta (Orang) 2.074 849 501 24,16
- Biaya (Rp. 000) 3.845.177 4.219.500 2.815.450 73,22
Tanaman Semusim
Bahan & Alat Pemeriksa Limbah 442.791 684.315 684.315 154,55 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 442.791 684.315 684.315 154,55 100,00
Tanaman Tahunan
Penghijauan 5.564.544 5.333.660 5.459.734 98,12 102,36
Jumlah Tanaman Tahunan 5.564.544 5.333.660 5.459.734 98,12 102,36
Total PTPN IX (Persero) 6.007.335 6.017.975 6.144.049 102,28 102,09
Tanaman Semusim
- Tanah - - - - -
- Bangunan 3.894.514 6.124.870 6.124.870 157,27 100,00
- Mesin dan Instalasi 51.725.711 208.013.254 208.013.254 402,15 100,00
- Jalan dan Jembatan 127.715 540.000 540.000 422,82 100,00
- Alat Pengangkutan 1.244.963 2.050.068 2.050.068 164,67 100,00
- Alat Pertanian & Invent Kecil 1.319.587 4.384.469 4.384.469 332,26 100,00
- Aset Tidak Berwujud 897.682 12.650.000 12.650.000 1.409,18 100,00
- Wisata Agro dan Lain-lain 989.058 2.395.000 2.395.000 242,15 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 60.199.231 236.157.661 236.157.661 392,29 100,00
Tanaman Tahunan
- Tanah - - - - -
- Bangunan 5.858.399 9.420.500 1.333.000 22,75 14,15
- Mesin dan Instalasi 10.386.094 3.695.000 3.175.000 30,57 85,93
- Jalan dan Jembatan 1.995.903 1.120.000 450.000 22,55 40,18
- Alat Pengangkutan 735.450 450.000 450.000 61,19 100,00
- Alat Pertanian & Invent Kecil 3.070.413 1.089.250 589.250 19,19 54,10
- Aset Tidak Berwujud 236.346 18.870.000 18.920.000 8.005,21 100,26
- Wisata Agro dan Lain-lain 2.939.888 3.807.500 1.557.500 52,98 40,91
25.222.493 38.452.250 26.474.750 104,96 68,85
- Invest Pada Perush Asosiasi - - - -
Jumlah Tanaman Tahunan 25.222.493 38.452.250 26.474.750 104,96 68,85
PTPN IX (Persero)
- Tanah - - - - -
- Bangunan 9.752.913 15.545.370 7.457.870 76,47 47,97
- Mesin dan Instalasi 62.111.806 211.708.254 211.188.254 340,01 99,75
- Jalan dan Jembatan 2.123.618 1.660.000 990.000 46,62 59,64
- Alat Pengangkutan 1.980.413 2.500.068 2.500.068 126,24 100,00
- Alat Pertanian & Invent Kecil 4.390.000 5.473.719 4.973.719 113,30 90,87
- Aset Tidak Berwujud 1.134.028 31.520.000 31.570.000 2.783,88 100,16
- Wisata Agro dan Lain-lain 3.928.947 6.202.500 3.952.500 100,60 63,72
85.421.724 274.609.911 262.632.411 307,45 95,64
- Invest Pada Perush Asosiasi - - - - -
Jumlah Investasi Non Tanaman 85.421.724 274.609.911 262.632.411 307,45 95,64
2. Pada komoditas tebu, diprioritaskan pada penataan komposisi masak awal, tengah
dan lambat disesuaikan dengan jumlah hari giling pabrik gula, serta mematuhi SOP
yang telah disepakati di masing-masing pabrik gula, baik SOP kultur teknis maupun
tebang angkut.
10.2. Investasi Non Tanaman
Pada investasi non tanaman, investasi lebih diprioritaskan pada :
1. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak
operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik.
2. Pengembangan wisata agro dalam rangka menunjang program diversifikasi usaha
dari PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero).
3. Pengurusan HGU.
4. Alih proses PG Sragi menjadi Defekasi Remelt Karbonatasi (DRK) dan PG Gondang
Baru dari karbonatasi ke sulfitasi.
BAB V
PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
Data Proyeksi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan disajikan sebagai berikut :
1. POSISI KEUANGAN (Rp. 000)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6
ASET
Aset Lancar 1.212.972.686 756.889.454 793.990.378 65,46 104,90
Aset Tidak Lancar
- Piutang Antar Badan Hukum - 62.938.984 - - -
- Invest Pada Perush Asosiasi 94.140.174 55.014.775 94.140.174 100,00 171,12
- Aset Tetap 1.283.842.436 1.560.408.363 1.384.250.839 107,82 88,71
- Aset Pajak Tangguhan 5.140.597 18.076.062 5.140.596 100,00 28,44
- Aset Beban Tangguhan 46.040 12.042.254 1.540.022 3.344,97 12,79
- Aset Tidak Berwujud 49.069.130 90.257.906 67.303.890 137,16 74,57
- Aset Tidak Lancar Lainnya 117.833.084 23.852.140 100.416.022 85,22 420,99
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.550.071.461 1.822.590.484 1.652.791.543 106,63 90,68
Total Aset 2.763.044.147 2.579.479.938 2.446.781.921 88,55 94,86
EKUITAS
Modal Disetor 599.815.000 599.815.000 599.815.000 100,00 100,00
Laba Ditahan
- Cadangan 151.751.399 189.388.797 170.290.112 112,22 89,92
- Saldo Laba (Rugi) - - - - -
- Laba Tahun Berjalan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Jumlah Laba Ditahan 172.349.969 313.743.957 219.434.773 127,32 69,94
Total Ekuitas 772.164.969 913.558.957 819.249.773 106,10 89,68
Total Liabilitas dan Ekuitas 2.763.044.147 2.579.479.938 2.446.781.921 88,55 94,86
Beban Usaha
Beban Penjualan 7.372.245 14.626.896 14.108.832 191,38 96,46
Beban Administrasi 308.139.728 314.885.317 289.897.045 94,08 92,06
Jumlah Beban Usaha 315.511.974 329.512.213 304.005.877 96,35 92,26
Laba (Rugi) Usaha 83.471.554 184.307.516 108.590.047 130,09 58,92
Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini 29.594.446 41.451.720 16.381.554 55,35 39,52
Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan 12.935.464 - - - -
Beban Pajak Bersih 42.529.910 41.451.720 16.381.554 38,52 39,52
L (R) Thn Berjalan dari Op yang Dilanjutkan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Kerugian Periode Berjalan dari Op yg Dihentikan - - - - -
Laba Bersih Periode Berjalan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Pendapatan (Beban) Komprehensif lain - Bersih - - - - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
SUMBER DANA
Laba Komprehensif 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Penyusutan dan Amortisasi 48.189.962 81.483.864 79.279.234 164,51 97,29
Lain-lain 80.891.526 272.034.579 - -
Jumlah Sumber Dana 149.680.058 477.873.603 128.423.895 85,80 26,87
PENGGUNAAN DANA
Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - - - - -
Pembagian Laba Tahun Sebelumnya
- Deviden 33.922.292 4.276.064 2.059.857 6,07 48,17
- Program Kemitraan - - - - -
- Program Bina Lingkungan - - - - -
Jumlah Pembagian Laba 33.922.292 4.276.064 2.059.857 6,07 48,17
Investasi
- Tanaman 138.757.210 128.428.958 117.364.907 84,58 91,39
- Non Tanaman 85.421.724 274.609.911 262.632.411 307,45 95,64
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - - - -
Jumlah Investasi 224.178.934 403.038.869 379.997.318 169,51 94,28
Lain-lain 63.815.492 - - - -
Jumlah Penggunaan Dana 321.916.718 407.314.933 382.057.175 118,68 93,80
Saldo Awal Kas 275.366.960 194.489.325 257.564.902 93,54 132,43
Surplus (Defisit) Dana 103.130.300 265.047.995 3.931.622 3,81 1,48
5. RASIO KEUANGAN
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6
6. BIAYA PRODUKSI
6.1. Tanaman Semusim (Rp. 000)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6
1. Gula
Pimpinan dan Tata Usaha 21.574.011 25.570.950 24.260.661 112,45 94,88
Tanaman 21.493.810 32.378.124 30.808.862 143,34 95,15
Tebang dan Angkut Tebu 64.557.117 68.313.215 51.586.672 79,91 75,51
Pabrik dan Pengolahan 212.153.864 210.396.932 188.611.718 88,90 89,65
Alat Pengangkutan & Pertanian 6.527.230 8.761.463 7.840.637 120,12 89,49
Biaya Raw Sugar - 511.638.046 370.901.991 - 72,49
Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - -
Penyusutan 23.906.093 38.560.909 35.278.604 147,57 91,49
Jumlah Biaya Produksi Gula 350.212.125 895.619.639 709.289.145 202,53 79,20
2. Tetes
Pimpinan dan Tata Usaha 4.248.025 2.327.451 2.430.923 57,22 104,45
Tanaman 4.141.948 2.833.541 3.039.384 73,38 107,26
Tebang dan Angkut Tebu 12.507.203 6.162.045 5.161.134 41,27 83,76
Pabrik dan Pengolahan 40.419.346 18.371.859 18.301.782 45,28 99,62
Alat Pengangkutan & Pertanian 1.277.246 801.018 798.081 62,48 99,63
Penyusutan 4.781.366 3.546.790 3.597.297 75,24 101,42
Jumlah Biaya Produksi Tetes 67.375.135 34.042.704 33.328.601 49,47 97,90
1. Karet
- Gaji dan Tunjangan Staf 7.883.623 10.672.402 9.679.813 122,78 90,70
- Pemeliharaan Tanaman 82.352.602 82.720.388 64.779.718 78,66 78,31
- Panen dan Pengangkutan 232.001.167 228.480.303 207.653.744 89,51 90,88
- Pembelian Pihak Ketiga 3.086.356 - - - -
- Biaya Pengolahan 58.660.242 57.542.237 52.256.756 89,08 90,81
- Pembebanan PBB - 13.560.855 13.560.855 - 100,00
- Penyusutan 32.084.918 33.284.868 34.602.603 107,85 103,96
Jumlah Biaya Produksi Karet 416.068.907 426.261.053 382.533.489 91,94 89,74
2. Teh
- Gaji dan Tunjangan Staf 1.174.046 1.582.275 1.265.820 107,82 80,00
- Pemeliharaan Tanaman 13.143.073 12.016.049 8.121.451 61,79 67,59
- Panen dan Pengangkutan 8.584.071 9.886.189 7.908.952 92,14 80,00
- Pembelian Pihak Ketiga - - - - -
- Biaya Pengolahan 11.697.026 13.867.638 11.094.110 94,85 80,00
- Pembebanan PBB - 955.006 955.006 - 100,00
- Penyusutan 3.314.408 3.285.555 2.760.345 83,28 84,01
Jumlah Biaya Produksi Teh 37.912.624 41.592.712 32.105.684 84,68 77,19
3. Kopi
- Gaji dan Tunjangan Staf 968.301 1.088.774 871.019 89,95 80,00
- Pemeliharaan Tanaman 13.527.536 13.744.360 9.647.647 71,32 70,19
- Panen dan Pengangkutan 2.620.161 5.293.565 3.308.087 126,26 62,49
- Pembelian Pihak Ketiga - - - - -
- Biaya Pengolahan 3.720.771 4.833.894 2.934.322 78,86 60,70
- Pembebanan PBB - 1.043.995 1.043.995 - 100,00
- Penyusutan 1.655.249 1.017.591 1.369.626 82,74 134,59
Jumlah Biaya Produksi Kopi 22.492.018 27.022.179 19.174.696 85,25 70,96
4. Produk Hilir
- Bahan Baku dan Pelengkap 3.127.510 14.377.413 14.377.413 459,71 100,00
- Biaya Kemas dan Angkutan 447.118 1.017.587 1.017.587 227,59 100,00
- Penyusutan - - 1.037
Jumlah Biaya Produksi Produk Hilir 3.574.627 15.395.000 15.396.037 430,70 100,01
5. Wisata Agro
- Biaya Operasional Wisata Agro 20.839.828 16.784.141 16.784.141 80,54 100,00
- Penyusutan 1.560.118 1.788.151 1.669.722 107,03 93,38
Jumlah Biaya Wisata Agro 22.399.946 18.572.292 18.453.863 82,38 99,36
6. Kayu
- Biaya Tanaman - - 53.778 - -
- Tebang dan Penggergajian - - 97.450 - -
Jumlah Biaya Produksi Kayu - - 151.228 - -
BAB VI
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri
BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik
Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Penyaluran Program Kemitraan tahun 2014 menggunakan dana bergulir dari alokasi laba
perusahaan. Perusahaan tidak menganggarkan sumber dana Program Kemitraan yang
dibiayakan.
3. BENTUK PEMBINAAN
a. PTPN IX (Persero) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/130/2009
tanggal 9 September 2009 tentang Administrasi Keuangan PKBL dan Perkembangan
Usaha Mitra Binaan, dan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/086/2011 tanggal 12 Mei
2011 tentang Pelaksanaan PKBL PTPN IX (Persero) Tahun 2011. Dengan adanya surat
edaran ini diharapkan bahwa Administratur dari Kebun maupun Pabrik Gula dapat lebih
aktif dalam melaksanakan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan di
wilayah kebun dan pabrik.
b. Lokasi mitra binaan yang berada di lingkungan sekitar kebun atau pabrik gula diharapkan
lebih memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif.
c. Bekerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mitra binaan, sehingga diharapkan
usaha mitra binaan dapat lebih berkembang.
d. Dana Bina Lingkungan diberikan kepada masyarakat di sekitar kebun dan pabrik gula
berupa sarana dan prasarana sosial, sehingga masyarakat di sekitar kebun atau pabrik gula
dapat merasakan manfaat kehadiran PTPN IX (Persero).
BAB VII
KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN
1. KETAHANAN ENERGI
Dalam rangka peningkatan efisiensi terutama pada pemakaian Bahan Bakar Minyak
(BBM), PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) pada tahun 2014 mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel
seperti sekam padi, kayu bakar, batubara dan moulding di pabrik gula.
b. Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Ket Burner intermediasi.
c. Penggunaan tatal kayu pada pengolahan teh.
Dengan program tersebut di atas diharapkan ke depan PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan dapat menekan biaya
produksi.
2. KETAHANAN PANGAN
a. Program ketahanan pangan yang diusahakan meliputi jagung, padi dan kacang tanah.
Ketahanan pangan dilaksanakan dengan sistem tumpangsari melalui kerjasama dengan
masyarakat sekitar. Penanaman dilaksanakan di antara tanaman pokok pada Tanaman
Belum Menghasilakn (TBM) I s.d. III karet dan tanah cadangan.
b. Dalam rangka program ketahanan pangan PTPN IX (Persero) melaksanakan
pembenihan bibit jagung untuk disalurkan kepada petani jagung di sekitar wilayah
kebun.
BAB VIII
KAJIAN MANAJEMEN RESIKO
Risiko tebu ditebang tidak sesuai jadwal kemasakan tebu, berdampak pada potensi
penurunan rendemen. Upaya yang dilakukan adalah penataan kembali jadwal tebang
berdasarkan analisa kemasakan.
Risiko Single Bud Planting (SBP) tidak optimal, berdampak pada pemborosan biaya
dan penurunan produksi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan
melakukan Water Treatment sesuai SOP, pemberian pupuk tepat waktu, melakukan
siram 2 kali sehari (pagi dan sore) dan sortasi mata bibit lebih intensif serta
melakukan penanaman di lahan sesuai jadwal.
Risiko iklim basah atau kering, berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya
pengendalian yang dilakukan adalah menyiapkan sarana dan prasarana tebang angkut
lebih awal serta mempersiapkan pompa kebun.
Risiko TR Km KSO produktivitas turun, berdampak pada penurunan skala usaha.
Rencana pengendalian yang dilakukan perusahaan yaitu melakukan pengawalan
tanam, tebang dan pasca tebang dengan cermat.
1.3. Pembiayaan
Risiko tunggakan piutang PTR, berdampak pada cash flow perusahaan terganggu.
Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu konfirmasi tunggakan piutang PTR,
presentase pemotongan DO dikonfirmasi dengan SKW yang bersangkutan setiap
periode sebelum terbit, bila PTR masih memiliki tunggakan setelah akhir giling
dilakukan penagihan piutang secara tunai.
Risiko nilai tukar rupiah terhadap dolar menurun, berdampak pada kenaikan barang
dan bahan impor. Upaya pengendaliannya yaitu dengan melakukan perawatan barang
yang lama serta lebih selektif dalam pemesanan.
SDM tidak optimal. Perusahaan akan membentuk tim untuk menyusun job
description dari semua bagian dan selaras dengan KPI.
Risiko keterlambatan pengurusan HGU
Terindikasi adanya masa HGU habis namun belum terbit SK HGU perpanjangan, hal
ini berpotensi akan muncul sengketa dengan masyarakat. Perusahaan akan
meningkatkan koordinasi dengan BPN Pusat.
BAB IX
RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS
1. Pendahuluan
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Dewan
Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang
dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dengan tugas-tugas
tersebut, lingkup pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya dipahami tidak
hanya terbatas pada bidang operasional perusahaan yang bersifat teknis saja, namun juga
mencakup kebijakan manajemen yang bersifat strategis.
Di samping itu, tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi adalah untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan. Kepentingan perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan
dijabarkan ke dalam visi, misi, dan sasaran perusahaan. Strategi pencapaiannya
dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan secara operasional
dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kedua dokumen
tersebut harus disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan/ rekomendasi dari Dewan Komisaris.
Persetujuan/ rekomendasi tersebut merupakan komitmen penting Dewan Komisaris
sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat Direksi
senantiasa akan berpedoman pada visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan maksud,
tujuan, dan kepentingan perusahaan.
Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran
Dasar BUMN dan ketentuan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-
prinsip profesionalisme, efisiensi, transparan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dengan kata lain, Dewan Komisaris harus
melaksanakan ketentuan perundang-undangan, memiliki integritas dan kompetensi, serta
menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Di samping memiliki integritas yang tinggi, Dewan Komisaris harus dapat
mengoptimalkan kompetensinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan saran, nasihat,
dan masukan lain yang berkualitas dan memadai bagi peningkatan kinerja perusahaan.
Guna mendukung pemeliharaan dan peningkatan kompetensinya, Dewan Komisaris
memerlukan program peningkatan kompetensi/ kapasitas para anggotanya sesuai dengan
bidang-bidang yang diperlukan. Program tersebut antara lain dapat berbentuk kegiatan
berupa studi banding, seminar, workshop atau pendidikan dan latihan khusus yang
dilaksanakan baik di dalam mau pun di luar negeri.
Dalam pelaksanaannya, program pengawasan oleh Dewan Komisaris diwujudkan dalam
bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan-ketentuan Anggaran
Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta menjaga agar perseroan
senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan
Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan.
Dengan peran sebagaimana disampaikan di atas, maka Dewan Komisaris selaku organ
pengawas kebijakan pengurusan perseroan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
untuk :
Meneliti, menelaah, dan menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan oleh
Direksi, serta memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan
RKAP disertai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP;
Senantiasa mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan pendapat
dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perseroan;
Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perseroan;
Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan;
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh
Direksi, menandatangani laporan tahunan, serta memberikan penjelasan, pendapat
dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP;
Mengusulkan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor perusahaan kepada RUPS;
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan risalahnya;
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku berjalan kepada RUPS;
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian
nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.
kelancaran tugas-tugas yang bersifat administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang
Sekretaris Dewan Komisaris.
B. Rapat
Kegiatan rapat dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi yang bersifat langsung
antar pihak terkait sehingga semua permasalahan dapat dipahami secara obyektif dan
penyelesaiannya dapat dirumuskan lebih cepat dan efektif. Di lain pihak, Dewan
Komisaris merupakan majelis secara prinsip setiap anggota Dewan Komisaris tidak
dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan harus berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris. Oleh karena itu, setiap keputusan yang dikeluarkan Dewan Komisaris
adalah keputusan yang bersifat kolektif.
Dalam rangka menghasilkan suatu keputusan kolektif tersebut, Dewan Komisaris
menyelenggarakan rapat yang dihadiri Komisaris Utama dan semua anggota Dewan
Komisaris sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang sifatnya
kolegial. Mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 16 Anggaran Dasar
Perseroan yang menyatakan bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam
rapat Dewan Komisaris. Meskipun demikian, keputusan Dewan Komisaris dapat
diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris
setuju terkait dengan cara dan materi yang diputuskan.
Di samping melakukan rapat-rapat internal, Dewan Komisaris juga menghadiri Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat-rapat dengan Direksi. Dengan demikian,
maka rapat-rapat yang dihadiri anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
i. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
RUPS merupakan rapat yang diselenggarakan oleh Perseroan sesuai dengan
jadwal yang disepakati oleh perusahaan dengan Pemegang Saham, baik yang
reguler yaitu RUPS tentang pengesahan RKAP maupun RUPS tentang
Pengesahan Laporan Tahunan dan Persetujuan Perhitungan Tahunan maupun
RUPS Luar Biasa.
ii. Rapat Internal Dewan Komisaris:
Penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris bertujuan untuk menyiapkan
bahan / materi rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan membahas hal-hal
khusus yang terkait dengan permasalahan perseroan.
Tujuan : a. Terwujudnya koordinasi antara Anggota Dewan
Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugasnya dalam
melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
Perseroan dan memberikan arahan kepada Direksi.
b. Terselenggaranya tugas Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan
tempat tujuan lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik dengan atau
tanpa menginap.
Tujuan : a. Mendapatkan masukan dari Kebun/Pabrik Gula terkait
dengan pelaksanaan kegiatan perseroan;
b. Mengawasi dan memonitor realisasi kinerja capaian
pendapatan dan realisasi biaya pada tingkat kebun dan
atau pabrik gula sesuai rencana kerja dan anggaran PT
Perkebunan Nusantara IX (Persero);
c. Melakukan pengecekan secara langsung atas
pelaksanaan pembangunan dan atau pengadaan aset
perusahaan;
d. Melakukan pertemuan dan pembahasan dengan
Kepala Bagian dan Administratur untuk mengetahui
berbagai permasalahan dan kendala operasional di
Kebun dan Pabrik Gula guna dijadikan sebagai
masukan termasuk saran yang diperlukan kepada
Direksi;
e. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka mendukung
optimalisasi fungsi pengawasan terhadap perusahaan
seperti pertemuan dengan berbagai pihak terkait di
daerah yang dikunjungi.
Sasaran : a. Diperolehnya informasi yang obyektif mengenai
pelaksanaan kegiatan operasional di Kebun dan Pabrik
Gula;
b. Termonitornya realisasi pendapatan dan biaya pada
tingkat Kebun dan Pabrik Gula sesuai rencana kerja
dan anggaran perusahaan;
c. Diperolehnya informasi yang akurat dan up to date
mengenai jumlah, penyebaran, dan pendayagunaan
aset-aset perusahaan;
d. Diperolehnya informasi mengenai permasalahan dan
kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula;
e. Terwujudnya dukungan operasional Kebun dan Pabrik
Gula terutama yang berkaitan kerjasama dengan mitra
kerja.
c. Menelaah usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Rencana
Jangka Panjang (RJP) dan berdasarkan hasil penelaahan tersebut dibuat masukan untuk
Dewan Komisaris.
d. Mengadakan rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Pengawasan
Intern (SPI) untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai pengendalian
internal perusahaan dan efektivitas kegiatan dan hasil audit KAP dan SPI.
e. Melaksanakan rapat internal Komite Audit untuk menyamakan persepsi antar unsur
Komite Audit mengenai kesimpulan hasil evaluasi dan penelaahan di atas, termasuk
merumuskan masukan bagi Dewan Komisaris.
f. Menyusun laporan periodik termasuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
g. Melaksanakan tugas khusus dari Dewan Komisaris yang meliputi namun tidak terbatas
pada:
Mengevaluasi dan meneliti usulan penghapusan aset tetap.
Mengevaluasi kinerja dan output KAP yang telah melaksanakan tugasnya dalam
rangka menentukan kelayakan dan kemungkinannya untuk ditunjuk kembali sebagai
auditor tahun berikutnya.
Mengevaluasi usulan penunjukan KAP yang akan ditugasi sebagai auditor
perusahaan bilamana, berdasarkan kinerja mau pun peraturan yang berlaku, KAP
yang lalu sudah tidak dapat ditunjuk kembali sebagai auditor.
h. Ikut serta dalam rapat internal Dewan Komisaris atau rapat lain yang dipandang perlu
guna memberikan berbagai masukan mengenai masalah substansial yang perlu dibahas
dengan Direksi.
Kegiatan tersebut di atas disimpulkan dalam matriks sebagai berikut:
No Uraian Ukuran/Frekuensi
1 Menganalisis laporan hasil audit SPI Hasil audit yang diterima
2 Menganalisis hasil audit KAP Hasil audit yang diterima
Menelaah Laporan Hasil Usaha termasuk
3 keandalan prosedur review dan obyektivitas 12 LHU
laporan
4 Rapat dengan Satuan Pengawasan Internal 3 kali
5 Rapat dengan KAP 2 kali
6 Rapat internal Komite Audit 12 kali
Menyusun masukan untuk Dewan Komisaris
7 12 kali
sebagai bahan rapat
No Uraian Ukuran/Frekuensi
8 Menyusun laporan periodik 4 kali
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
9 2 kali*
khusus dari Dewan Komisaris
10 Rapat dengan Dewan Komisaris 12 kali
Pasal 114 ayat (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
menegaskan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-
hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan. Pada ayat (3) pasal yang sama
tertulis bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai menjalankan tugasnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2). Sedangkan ayat (5) pasal yang sama menjelaskan bahwa anggota
Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:
a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan
perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung mau pun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian.
c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.
Oleh sebab itu, Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu alat yang dapat mempresentasikan mengenai kinerja Dewan
Komisaris bagi para stakeholders khususnya untuk mengetahui sampai berapa jauh fungsi
pengawasan dan pemberian nasihat yang dilaksanakan Dewan Komisaris telah sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dirumuskan dalam bentuk matriks penilaian
terlampir.
Penilaian :
8. Penutup.
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2014 disusun sebagai pedoman
kerja Dewan Komisaris dan segenap organnya dalam rangka menjalankan tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawab yang diembannya.
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris pada prinsipnya
menunjukkan tugas, pokok dan fungsi Dewan Komisaris selaku organ perseroan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya bersama dalam rangka untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dijabarkan dalam penetapan strategi
dan kebijakan serta program kerja dalam pencapaian sasaran-sasaran PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Tahun 2014. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari
semua pihak dalam merealisasikan RKA Dewan Komisaris tahun 2014.
BAB X
PENUTUP
1. K E S I M P U L A N
1.1. Tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) memperoleh laba sebelum pajak
sebesar Rp. 63,13 milyar atau 26,25% dari RKAP laba sebesar Rp. 240,51 milyar.
1.2. Pada tahun buku 2014 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) menganggarkan laba (rugi)
yang terinci sebagai berikut :
RKAP
Tanaman Semusim Rp. 10.401.765 ribu
Tanaman Tahunan Rp. 55.124.450 ribu
Laba Sebelum Pajak Rp. 65.526.215 ribu
1.3. Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2014 dihitung berdasarkan Keputusan Menteri
BUMN No. KEP-100 / MBU / 2002 tanggal 4 Juni 2002 dengan jumlah nilai 87,50 dan
tingkat kesehatan SEHAT ( AA ).