Anda di halaman 1dari 159

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
Nomor :. S- 506/MBU/09/ 2014
Lampiran . 1 (satu) berkas 02 september 2014
Hal . Revisi RKAP PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tahun 2014

Yth. Direksi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)


JI. Mugas Dalam (Atas)
Semarang 50243

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : PTPN IX.O/KBUMN/020/2014.SM tanggal 30 Juni


2014 hal tersebut di atas dan memperhatikan surat Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX
(Persero) Nomor : Kom-20/PTPN IXJVII/2014 tanggal 17 Juli 2014, dengan ini kami Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kami menyetujui revisi RKAP Tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sebagaimana
usulan Saudara tersebut di atas, dengan pokok-pokok sebagaimana terlampir.
2. Memperhatikan kondisi usaha saat ini, Saudara diminta untuk menyusun
contingency plan serta
implementasi strategi usaha yang efektif dan efisien agar sasaran usaha PT Perkebunan Nusantara
IX (Persero) tahun 2014 dapat terealisasi.
3. Berkaitan dengan revisi tersebut, Saudara diminta untuk menyelaraskan dokumen kerja terkait dan
time frame rencana program kerja serta anggaran yang kongkrit dalam rangka untuk mengamankan
likuiditas perusahaan.

Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA


SELAKU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
PERUS PERSE OAN (PERSERO)
P US T IX

Tembusan:
1. Wakil Menteri BUMN;
2. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis;
3. Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero).
MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran Surat
Nomor : S-506/MBU/09/ 2014
Tanggal :02 SeptembeU21314
Halaman :1
Harga Jual Komoditi
Komoditas RKAP RUPS RKAP Revisi
High Grade Low Grade High Grade Low Grade
(USD) (Rupiah) (Rupiah) (USD) (Rupiah) (Rupiah)
Harga Jual :
1.Gula - 8.700 - - 8.100 ' -
2.Tetes - 1.100 - - 1.100 -
3.Karet Konv 2,72 28.560 25.950 2,10 24.150 21.700
4.Latek Pekat - 29.400 - - 25.100 -
5.Teh 1,80 18.900 14.500 1,80 20.700 15.500
6.Kopi Robusta 2,90 30.450 19.800 2,90 33.350 21.650
7.Kopi Arabika - - 25.000 - - 25.000
Produksi dan Produktivitas PT Perkebunan N _ _ _ ._ ______,
Uraian RICA P RKAP
Satuan Revisi
RUPS Revisi
Tebu Giling Ton 2.560.952 (84.590) 2.476.362
Tebu Per Ha Ton 70,74 (1,87) 68,87
Hablur Ton 195.541 (10.821) 184.720
Rendemen % 7,64 (0,18) 7,46
SHS Milik PG Ton 65.714 (3.660) 62.054
SHS Milik Petani Ton 130.414 (7.194) 123.220
SHS Eks Raw Sugar Ton 60.416 (14.646) 45.770
Total SHS Ton 256.544 (25.500) 231.044
Tetes Milik PG Ton 49.777 (1.553) 48.224
Tetes Milik Petani Ton 76.443 (2.449) 73.994
Total Tetes Ton 126.220 (4.002) 122.218
Karet Ton 26.414 26.414
Karet Per Ha Ton 1,53 - 1,53
Teh Ton 2.279 (228) 2.051
Teh Per Ha Ton 2,35 (0,24) 2,11
Kopi Ton 1.089 (444) 645
Kopi Per Ha Ton 1,03 (0,42) 0,61

&t-
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran Surat
Nomor S-506/MBIJ/09/ 2014
Tanggal : 02 September 2014
Halaman : 2
Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Uraian Satuan RKAP RKAP
RUPS Revisi
Revisi
Penerimaan Penjualan Rp juta 1.978.088 (348.064) 1.630.024
Harga Pokok Penjualan Rp juta 1464.268 (246.840) 1.217.428
Laba Kotor Rp juta 513.820 (101.224) 412.596
Beban Usaha Rp juta 329.512 (25.506) 304.006
Laba (Rugi) Usaha Rp juta 184.308 (75.718) 108.590
Pendapatan & Biaya di luar usaha Rp juta (18.501) (24.563) (43.064)
Laba Sebelum Pajak Rp juta 165.807 (100.281) 65.526
Beban Pajak Rp juta 41.452 (25.070) 16.381
Laba Setelah Pajak Rp juta 124.355 (75.210) 49.145
Laba (Rugi) Non Pengendali Rp juta
Laba Bersih Rp juta 124.355 (75.210) 49.145

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Perkebunan NiNa tara 13( (Pprc.\


Uraian Satuan RKAP RKAP
RUPS Revisi
Revisi
Aset
- Aset Lancar Rp juta 756.890 37.100 793.990
- Penyertaan Rp juta 55.015 39.125 94.140
- Piutang Antar Badan Hukum Rp juta 62.939 (62.939)
- Aset Tetap Netto Rp juta 1.560.408 (176.157) 1.384.251
- Aset Tidak Berwujud Rp juta 90.258 (22.954) 67.304
- Aset Beban Tangguhan Rp juta 12.042 (10.502) 1.540
- Aset Pajak Tangguhan Rp juta 18.076 (12.935) 5.141
- Aktiva Lain-lain Rp. juta 23.852 76.564 100.416
Total Aset Rp juta 2.579.480 (132.698) 2.446.782
Liabilitas dan Ekuitas
- Liabilitas Jangka Pendek Rp juta 1.234.361 (8.088) 1.226.273
- Liabilitas Jangka Panjang Rp juta 431.560 (30.301) 401.259
- Modal Rp juta 599.815
- Cadangan Umum 599.815
Rp juta 189.389 (19.099) 170.290
- Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp juta 124.355 (75.210) 49.145
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp juta 2.579.480 (132.698) 2446 7R9
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBI,IK .ENDONESIA
Lampiran Surat
Nomor : S-506/MBU/09/ 2014
Tanggal :02 September 2014
Halaman : 3
Investasi
Uraian RKAP RKAP
Satuan Revisi
RUPS Revisi
Karet Rp juta 105.581 (9.882) 95.699
Teh Rp juta 12.396 (1.210) 11.186
Kopi Rp juta 2.837 (271) 2.566
Kayu Rp juta 5.334 126 5.460
Hortikultura Rp juta 2.281 173 2.454
Non Tanaman Rp juta 274.610 (11.978) 262.632
Total Rp juta 403.039 (23.042) 379.997

Tingkat Kesehatan Perusahaan


RKAP RKAP
Uraian Satuan Revisi
RUPS Revisi

Aspek Keuangan % 60,00 (2,50) 57,50


Aspek Operasional % 15,00 - 15,00
Aspek Administrasi % 15,00 - 15,00
Total Nilai % 90,00 (2,50) 87,50
Tingkat Keseehatan Sehat (AA) Sehat (AA)

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA


SELAKU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
PER PERSEROAN (PERSERO)
AN USANT RA IX
KATA PENGANTAR

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan disusun dalam rangka menyikapi
perkembangan harga jual komoditas, terutama karet dan gula, di pasar internasional, serta
kurs nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, yang dinilai sudah terlalu besar deviasinya
dibandingkan dengan RKAP tahun 2014.

Asumsi yang digunakan dalam Revisi RKAP 2014, harga karet yang semula 2,72 USD/kg
direvisi menjadi 2,10 USD/kg, gula yang semula Rp. 8.700,-/kg direvisi menjadi Rp. 8.100,-
/kg, sedangkan untuk komoditi lain di PTPN IX (Persero) tetap menggunakan asumsi harga
pada RKAP 2014. Asumsi kurs nilai tukar dolar AS yang semula pada Rp. 10.500/USD
direvisi menjadi Rp. 11.500/USD. Dari sisi produksi, komoditi gula, tetes, teh dan kopi
disesuaikan dengan potensi terakhir, sedangkan komoditi karet tetap sesuai dengan RKAP
2014.

Dengan menggunakan asumsi di atas, penerimaan penjualan mengalami penurunan sebesar


Rp. 348,06 milyar atau 82,40% dari RKAP semula. Dari sisi biaya, telah dilakukan
perencanaan untuk meningkatkan efisiensi dan pemetaan skala prioritas kegiatan dalam
rangka mengurangi beban, sehingga penurunan laba jauh lebih kecil dari penurunan
penerimaan penjualan. Dalam Revisi RKAP 2014 direncanakan laba komprehensif sebesar
Rp. 49,14 milyar.

Semarang, Juni 2014

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)


DAFTAR ISI RKAP 2014

Hal
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum 1
2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 1
3. Organisasi dan Manajemen 2
4. Wilayah Kerja 3

BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2013


1. Gambaran Umum 5
2. Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2013 dengan Realisasi Tahun 2013 6
3. Pencapaian Kinerja 8
4. Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013 18

BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014


1. Analisa Pasar 19
2. Asumsi-asumsi Penyusunan RKAP Tahun 2014 21
3. Sasaran Usaha 22
4. Strategi Usaha 22
5. Kebijakan 24
6. Program Kegiatan 30

BAB IV ANGGARAN PERUSAHAAN


1. Anggaran Pendapatan Usaha 51
2. Anggaran Beban Pokok Penjualan dan Beban Usaha 54
3. Anggaran Pendapatan dan Biaya Non Usaha 56
4. Anggaran Pengadaan Bahan / Barang 58
5. Anggaran Teknik & Teknologi 59
6. Anggaran Penelitian dan Pengembangan 59
7. Anggaran Pengembangan SDM 60
8. Anggaran Pelestarian Lingkungan 60
9. Anggaran Investasi Tanaman dan Non Tanaman 61
10. Daftar Skala Prioritas Kegiatan 61

ii
BAB V PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
1. Posisi Keuangan 63
2. Laba / (Rugi) 64
3. Arus Kas 64
4. Sumber dan Penggunaan Dana 65
5. Rasio Keuangan 65
6. Biaya Produksi 66
7. Harga Pokok Produksi dan FOB 68
8. Perkembangan Anak Perusahaan dan Penyertaan 68
9. Tingkat Kesehatan Perusahaan 69

BAB VI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN


1. Penyaluran Program Kemitraan 70
2. Penyaluran Program Bina Lingkungan 70
3. Bentuk Pembinaan 71

BAB VII KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN


1. Ketahanan Energi 72
2. Ketahanan Pangan 72

BAB VIII KAJIAN MANAJEMEN RESIKO


1. Divisi Tanaman Semusim 73
2. Divisi Tanaman Tahunan 76

BAB IX RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS


1. Pendahuluan 81
2. Organisasi Dewan Komisaris 83
3. Rencana Kerja Dewan Komisaris 84
4. Kegiatan Komite Audit 91
5. Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris 93
6. Anggaran Dewan Komisaris 95
7. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris 95
8. Penutup 100

BAB X PENUTUP
1. Kesimpulan 101
2. Hal-hal Yang Perlu Mendapatkan Persetujuan RUPS 101

iii
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 1

BAB I
PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM
Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,
merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT. Perkebunan
XVIII (Persero).
Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris
Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan dengan Keputusan
Menteri Kehakiman No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, dan Akta
Perubahan dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 tanggal 9 Agustus 2002.
Selanjutnya perubahan struktur modal perusahaan berdasarkan Akta Perubahan dari
Notaris Nanik Rahayu, SH. M.Kn, Nomor 15 tanggal 29 April 2013 dan dikukuhkan
oleh Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-11573.40.22.2014.
Usaha Perusahaan
Komoditi pokok yang diusahakan meliputi Karet, Teh, Kopi, (Tanaman Tahunan), Gula
dan Tetes (Tanaman Semusim) dijual bebas kepada konsumen/pelanggan dan bersaing
secara kompetitif dengan perusahaan lain yang mengusahakan komoditi sejenis di pasar
domestik dan global. Selain usaha pokok tersebut dikembangkan pula industri hilir dan
agrowisata yang dikelola oleh Bagian Perencanaan dan Pengembangan.

2. VISI, MISI DAN BUDAYA PERUSAHAAN


2.1. Visi
Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang
bersama mitra.
2.2. Misi
Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar
domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba
(profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 2

Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir,


wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.
Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan
usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

2.3. Tata Nilai Perusahaan


Integrity (Integritas) : keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam
melaksanakan tanggungjawab.
Enthusiasm (Antusias) : mampu menunjukkan semangat yang tinggi dalam
menjalankan setiap tugas dan kewajiban.
Teamwork (Kerja Tim) : kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Care (Peduli) : merasakan dan menunjukkan empati serta sikap ikhlas
membantu terhadap seluruh stakeholders.
Innovation (Inovasi) : cermat dalam membaca peluang dan mampu
mengembangkan langkah-langkah baru serta
menciptakan iklim yang kondusif untuk implementasi
agar menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.

3. ORGANISASI DAN MANAJEMEN


Dewan Komisaris
Komisaris Utama : A.M. Hasan Sayuti
Anggota Komisaris : Irvan Edison
Zaenal Bachruddin
Chairul Muluk
Mohamad Nasir
Direksi
Direktur Utama : Adi Prasongko
Direktur Keuangan : Natsir Tarigan
Direktur Produksi : Slamet Poerwadi
Direktur Renbang : Hanung Trihutomo
Direktur SDM & Umum : Agus Hargianto

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 3

Direksi merupakan Board of Director yang pada prinsipnya masing-masing mempunyai


wewenang dan tanggung jawab yang sama.
Dalam mengelola perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan,Kepala SPI,
13 (tiga belas) Kepala Bagian di Kantor Direksi, 8 (delapan) Administratur Pabrik Gula
dan 15 (lima belas) Administratur Kebun.

Bagan Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN
IX.0/SK/346/2013 tanggal 12 November 2013, Tentang Perubahan Tugas dan
Wewenang Direktur Produksi serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan.

4. WILAYAH KERJA
Wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan
Unit Usaha dan komoditi yang diusahakan :
Divisi Tanaman Semusim mempunyai 8 unit usaha Pabrik Gula :
Pabrik Gula Lokasi Komoditi Utama
1. Jatibarang Kab. Brebes Gula, Tetes
2. Pangka Kab. Tegal Gula, Tetes
3. Sumberharjo Kab. Pemalang Gula, Tetes
4. Sragi Kab. Pekalongan Gula, Tetes
5. Rendeng Kab. Kudus Gula, Tetes
6. Mojo Kab. Sragen Gula, Tetes
7. Tasikmadu Kab. Karanganyar Gula, Tetes
8. Gondang Baru Kab. Klaten Gula, Tetes
Divisi Tanaman Tahunan mempunyai 15 unit usaha Kebun :
Kebun Lokasi Komoditi Utama
1. Kawung Kab. Cilacap Karet, Kayu
2. Warnasari Kab. Cilacap Karet , Kayu
3. Krumput Kab. Banyumas Karet , Kayu
4. Kaligua Kab. Brebes Teh, Kayu
5. Semugih Kab. Pemalang Teh, Kayu
6. Blimbing Kab. Pekalongan Karet , Kayu
7. Jolotigo Kab. Pekalongan Karet, Teh, Kayu
8. Siluwok / Subah Kab. Batang Karet , Kayu
9. Sukamangli Kab. Kendal Karet, Kopi, Kayu

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 4

10. Merbuh Kab. Kendal Karet , Kayu


11. Ngobo Kab. Semarang Karet, Kopi, Kayu
12. Getas Kab. Semarang Karet, Kopi, Kayu
13. Batujamus Kab. Karanganyar Karet , Kayu
14. Balong / Beji Kab. Jepara Karet , Kayu
15. Jollong Kab. Pati Kopi, Kayu

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 5

BAB II
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2013

1. GAMBARAN UMUM YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHUN BUKU 2013


1.1. Kondisi Eksternal
Krisis perekonomian global yang terjadi masih berdampak pada kondisi perekonomian
di tahun 2013. Berbagai upaya telah dilakukan oleh negara-negara maju baik melalui
kebijakan fiskal di AS maupun program austerity di Eropa belum memberikan
dampak yang cukup berarti. Pada negara-negara berkembang dibayangi risiko
penurunan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar, serta tren harga jual
komoditas yang cenderung turun, kecuali minyak.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 mencapai 5,7%, menurun dari tahun
sebelumnya akibat tertekannya kinerja ekspor karena melemahnya permintaan dan
penurunan harga jual komoditas. Kurs nilai tukar rupiah ditutup pada angka Rp.
12.189 per USD atau mengalami depresiasi dari tahun sebelumnya. Selain itu biaya
produksi cenderung mengalami peningkatan akibat kenaikan upah serta kenaikan
harga barang bahan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM.

1.2. Kondisi Internal


1. Produksi dan Produktivitas
Realisasi produksi tahun 2013 dibanding RKAP untuk karet mencapai 100,15%,
teh mencapai 94,84 % akibat adanya serangan frost dan kemarau yang tegas pada
bulan Agustus s.d. September yang berdampak pada pertumbuhan pucuk, dan
komoditi kopi mencapai 80,61% karena kondisi tanaman dan buah yang kurang
baik serta adanya gangguan keamanan. Untuk komoditi gula eks tebu dan tetes
milik PG masing-masing mencapai 65,00 % dan 80,61% dari RKAP. SHS eks
raw sugar mencapai 115,08% dari RKAP.
2. Kondisi Pabrik Gula
Pabrik Gula yang dimiliki PTPN IX (Persero) pada umumnya sudah tua,
perawatan yang dilakukan hanya sebatas mempertahankan agar pabrik bisa
beroperasi karena terbatasnya dana. Hal ini menyebabkan jam berhenti giling
cukup tinggi.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 6

3. Keuangan
PTPN IX (Persero) masih memiliki Kredit Modal Kerja (KMK) yang belum dapat
dikembalikan sesuai siklus usaha budidaya tebu. Dalam memenuhi keperluan
modal kerja untuk memproduksi gula dicukupi dengan Kredit Komersial
Perbankan yang memberikan bunga yang rendah untuk PTPN IX (Persero) dan
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Program Kemitraan BUMN
lain untuk Petani. Total beban bunga pada tahun 2013 mencapai Rp. 69,98 milyar
atau setara dengan Rp. 862 /kg gula.
Rasio likuiditas masih rendah karena besarnya liabilitas jangka pendek terutama
KMK dan KKPE. Di sisi lain rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) masih relatif
tinggi.

2. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RKAP 2013 DENGAN REALISASINYA


SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
2.1. Perbandingan Asumsi RKAP Tahun 2013 dengan Realisasi tahun 2013
REALISASI RKAP %
URAIAN SATUAN
2013 2013 3:4
1 2 3 4 5

1. Harga
a. Ekspor USD/Kg
- Karet Konvensional 2,79 2,92 95,36
- Teh 1,91 1,88 101,56
- Kopi Robusta 2,43 2,45 99,14
b. Lokal Rp./Kg
- Gula Eks Tebu 8.508 8.500 100,10
- Gula Eks raw Sugar 8.328 8.500 97,98
- Tetes 1.056 1.100 96,02
- Karet Konvensional 26.579 27.782 95,67
- Latek Pekat 31.162 29.740 104,78
- Teh 16.261 14.315 113,59
- Kopi Robusta 20.717 18.934 109,42
- Kopi Arabika 34.919 24.903 140,22
c. Produk Hilir Rp./Kg
- Teh Celup 73.109 79.843 91,57
- Teh Seduh 36.586 38.243 95,67
- Kopi Bubuk 48.194 49.329 97,70
- Gula Kemasan 9.697 9.068 106,94
- Sirup Pala 12.321 12.886 95,62

2. Bunga Bank %
- Kredit Modal Kerja (KMK) 10,00 9,00 111,11
- Kredit Ketahanan Pangan & Energi 6,00 6,00 100,00
- Deposito 6,00 7,00 85,71

3. Kurs Nilai Tukar Dolar AS Rp./USD 10.396 9.615 108,12

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 7

2.2. Dampaknya Terhadap Pencapaian Kinerja Tahun Buku 2013


1. Laba / (Rugi)
Realisasi hasil usaha PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tahun 2013 mencapai
laba sebelum PPh Badan sebesar Rp. 63,13 milyar yang terinci (dalam milyar) :
Realisasi 2013 RKAP 2013
Tanaman Semusim ( Rp. 131,78 ) Rp. 54,43
Tanaman Tahunan Rp. 194,91 Rp. 186,08
Laba ( Rugi ) Rp. 63,13 Rp. 240,51
Dalam jumlah laba Tanaman Semusim sudah termasuk beban bunga sebesar
Rp.69,98 milyar, sebagian merupakan bunga atas Kredit Modal Kerja sebesar Rp.
1.053,17 milyar yang belum dapat dikembalikan.
2. Likuiditas
Current ratio dan cash ratio masih rendah yaitu masing-masing 69,52% dan
14,76%.
3. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Realisasi kinerja perusahaan tahun 2013 dalam kategori SEHAT (A) dengan total
nilai 70,10 dibanding RKAP 2013 SEHAT (AA) dengan total nilai 91,00.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 8

3. PENCAPAIAN KINERJA
3.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

TANAMAN SEMUSIM
1. Areal (Ha) 34.161,72 33.667,94 101,47
2. Produksi (Kg)
- Tebu Giling 2.312.966.100 2.367.507.085 97,70
- Hablur 134.592.300 179.688.757 74,90
- Total Gula SHS 176.732.200 216.320.004 81,70
- SHS Milik PG 39.287.300 60.446.067 65,00
- SHS Milik Petani 95.911.000 119.781.757 80,07
- SHS Eks Raw Sugar 41.533.900 36.092.180
- Total Tetes 116.677.500 113.454.106 102,84
- Tetes Milik PG 48.186.600 42.799.744 112,59
- Tetes Milik Petani 68.490.900 70.654.362 96,94
3. Produktivitas
- Tebu per Ha (Kg) 67.706 70.319 96,28
- Rendemen (%) 5,82 7,59 76,67
- Hablur per Ha (Kg) 3.940 5.337 73,82

TANAMAN TAHUNAN
1. Areal TM (Ha)
- Karet 16.840,92 16.840,92 100,00
- Teh 989,68 989,68 100,00
- Kopi 955,01 955,01 100,00
2. Produksi (Kg)
- Karet 27.155.347 27.114.500 100,15
- Teh 2.057.773 2.169.820 94,84
- Kopi 509.785 632.375 80,61
3. Produktivitas (Kg/Ha)
- Karet 1.612,46 1.610,04 100,15
- Teh 2.079,23 2.192,45 94,84
- Kopi 533,80 662,17 80,61

Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Realisasi produktivitas hablur mencapai 73,82% dari RKAP karena pencapaian
rendemen 76,67% dari RKAP, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga
pelaksanaan tebang tidak sesuai dengan kemasakan tebu karena truk tidak bisa
masuk kebun.
2. Produksi Karet mencapai 100,15% dari RKAP.
3. Realisasi produksi teh mencapai 94,84% dari RKAP disebabkan adanya serangan
frost di kebun Kaligua serta musim kemarau yang tegas dari bulan Agustus s.d.
September 2013, sehingga berdampak pada pertumbuhan pucuk.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 9

4. Realisasi produksi kopi mencapai 80,61% dari RKAP karena kondisi tanaman
maupun buah pada tahun 2013 kurang baik.

3.2. Investasi Tanaman dan Non Tanaman


REALISASI 2013 RKAP %
URAIAN
SEMUSIM TAHUNAN JUMLAH 2013 4:5
1 2 3 4 5 6

TANAMAN
TTAD, TTI dan TBM
- Karet - 115.224.173 115.224.173 112.503.966 102,42
- Teh - 9.067.296 9.067.296 8.981.222 100,96
- Kopi - 4.015.435 4.015.435 4.017.506 99,95
- Kayu-kayuan - 5.564.544 5.564.544 8.233.437 67,58
- Hortikultura - 633.389 633.389 648.052 97,74
Jumlah TTAD, TTI dan TBM - 134.504.837 134.504.837 134.384.183 100,09
Pesemaian
- Karet - 1.524.843 1.524.843 - -
- Teh - 2.615.765 2.615.765 3.283.167 79,67
- Kopi - 111.766 111.766 543.815 20,55
- Kayu-kayuan - - - 341.465 -
- Hortikultura - - - - -
Jumlah Pesemaian - 4.252.373 4.252.373 4.168.447 102,01
Total Investasi Tanaman - 138.757.210 138.757.210 138.552.630 100,15

NON TANAMAN
- Tanah - - - - -
- Bangunan 3.894.514 5.858.399 9.752.913 24.337.230 40,07
- Mesin dan Instalasi 51.725.711 10.386.094 62.111.806 168.268.281 36,91
- Jalan & Jembatan 127.715 1.995.903 2.123.618 3.942.764 53,86
- Alat Pengangkutan 1.244.963 735.450 1.980.413 5.088.000 38,92
- Alat Pertanian & Inv. Kecil 1.319.587 3.070.413 4.390.000 12.675.255 34,63
- Aset Tidak Berwujud 897.682 236.346 1.134.028 24.175.000 4,69
- Lain-lain dan Wisata Agro 989.058 2.939.888 3.928.947 7.393.000 53,14
Total Investasi Non Tanaman 60.199.231 25.222.493 85.421.724 245.879.530 34,74
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - - 60.765.000 -
Total Investasi 60.199.231 163.979.703 224.178.934 445.197.160 50,35

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 10

3.3. Pemasaran Komoditi Perusahaan


1. Volume Penjualan (Kg)
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

EKSPOR DAN LOKAL


1. Gula
- Eks Tebu 37.632.593 60.446.067 62,26
- Eks Raw Sugar 36.294.471 36.092.180 100,56
Jumlah Gula 73.927.064 96.538.247 76,58
2. Tetes 68.287.728 42.799.744 159,55
3. Karet
- Karer Konvensional 25.898.024 25.061.800 103,34
- Latek Pekat 1.284.906 1.763.000 72,88
Jumlah Karet 27.182.930 26.824.800 101,34
4. Teh 1.915.265 2.169.820 88,27
5. Kopi
- Robusta 744.789 612.311 121,64
- Arabika 4.770 20.064 23,77
Jumlah Kopi 749.559 632.375 118,53
6. Produk Hilir
- Teh Celup 3.377 2.490 135,62
- Teh Seduh 6.751 6.510 103,70
- Kopi Bubuk 25.307 15.896 159,20
- Gula Kemasan 200.000 1.680.000 11,90
- Sirup Pala 6.267 2.700 232,11

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 11

2. Penerimaan (Rp.000)
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

EKSPOR DAN LOKAL


1. Gula
- Eks Tebu 320.182.913 513.791.572 62,32
- Eks Raw Sugar 302.259.169 306.783.530 98,53
Jumlah Gula 622.442.081 820.575.102 75,85
2. Tetes 72.123.588 47.079.719 153,19
3. Karet
- Karet Konvensional 711.415.117 701.671.632 101,39
- Latek Pekat 40.040.834 52.432.444 76,37
Jumlah Karet 751.455.951 754.104.076 99,65
4. Teh 33.587.269 35.973.037 93,37
5. Kopi
- Robusta 16.070.142 12.414.962 129,44
- Arabika 166.548 499.653 33,33
Jumlah Kopi 16.236.690 12.914.615 125,72
6. Produk Hilir
- Teh Celup 246.888 198.808 124,18
- Teh Seduh 246.990 248.965 99,21
- Kopi Bubuk 1.219.637 784.130 155,54
- Gula Kemasan 1.939.325 15.233.400 12,73
- Sirup Pala 77.216 34.792 221,94
Jumlah Produk Hilir 3.730.056 16.500.095 22,61
7. Wisata Agro
- Tanaman Semusim 6.184.365 9.058.128 68,27
- Tanaman Tahunan 18.995.206 17.744.208 107,05
Jumlah Wisata Agro 25.179.571 26.802.336 93,95
Jumlah Ekspor dan Lokal 1.524.755.206 1.713.948.980 88,96

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 12

3.4. Keuangan
1. Posisi Keuangan (Rp. 000)
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

ASET
Aset Lancar 1.212.972.686 783.214.534 154,87
Aset Tidak Lancar
- Piutang Antar Badan Hukum - 62.938.984 -
- Invest Pada Perush Asosiasi 94.140.174 118.457.775 79,47
- Aset Tetap 1.283.842.436 1.303.264.561 98,51
- Aset Pajak Tangguhan 5.140.597 18.862.368 27,25
- Aset Beban Tangguhan 46.040 2.722.272 1,69
- Aset Tidak Berwujud 49.069.130 48.503.499 101,17
- Aset Tidak Lancar Lainnya 117.833.084 3.710.964 3.175,27
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.550.071.461 1.558.460.423 99,46
Total Aset 2.763.044.147 2.341.674.957 117,99

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 1.744.788.725 1.228.162.487 142,06
Liabilitas Jangka Panjang 246.090.452 183.113.556 134,39
Total Liabilitas 1.990.879.178 1.411.276.043 141,07

EKUITAS
Modal Disetor 599.815.000 598.261.000 100,26
Laba Ditahan
- Cadangan 151.751.399 151.752.247 100,00
- Saldo Laba (Rugi) - - -
- Laba Tahun Berjalan 20.598.570 180.385.667 11,42
Jumlah Laba Ditahan 172.349.969 332.137.914 51,89
Total Ekuitas 772.164.969 930.398.914 82,99
Total Liabilitas dan Ekuitas 2.763.044.147 2.341.674.957 117,99

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 13

2. Laba (Rugi ) Komprehensif (Rp. 000)


REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

Pendapatan 1.524.755.206 1.713.948.980 88,96


Beban Pokok Penjualan 1.125.771.679 1.159.839.040 97,06
Laba (Rugi) Bruto 398.983.527 554.109.940 72,00

GPM (%) 26,17 32,33 80,94

Beban Usaha
Beban Penjualan 7.372.245 13.702.186 53,80
Beban Administrasi 308.139.728 316.099.851 97,48
Jumlah Beban Usaha 315.511.974 329.802.037 95,67
Laba (Rugi) Usaha 83.471.554 224.307.903 37,21

Pendapatan Non Usaha


Pendapatan Keuangan 21.961.859 15.336.429 143,20
Pendapatan Lain-lain 84.030.561 98.097.339 85,66
Jumlah Pendapatan Non Usaha 105.992.420 113.433.768 93,44

Beban Non Usaha


Beban Keuangan 73.108.306 59.192.000 123,51
Beban Lain-lain 53.227.187 38.035.448 139,94
Jumlah Beban Non Usaha 126.335.493 97.227.448 129,94
Selisih Pendapatan dan Beban Non Usaha (20.343.073) 16.206.320 (125,53)
Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi - - -
Pendapatan Luar Biasa - - -
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 63.128.480 240.514.223 26,25

Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini 29.594.446 60.128.556 49,22
Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan 12.935.464 - -
Beban Pajak Bersih 42.529.910 60.128.556 70,73
L (R) Thn Berjalan dari Op yang Dilanjutkan 20.598.570 180.385.667 11,42
Kerugian Periode Berjalan dari Op yg Dihentikan - - -
Laba Bersih Periode Berjalan 20.598.570 180.385.667 11,42
Pendapatan (Beban) Komprehensif lain - Bersih - - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 20.598.570 180.385.667 11,42

3. Arus Kas (Rp. 000)


REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

Aktivitas Operasional 248.842.840 315.639.108 78,84


Aktivitas Investasi (232.722.605) (425.197.160) 54,73
Aktivitas Pendanaan (33.922.292) (16.678.340) 203,39
Kenaikan (Penurunan) (17.802.058) (126.236.392) 14,10
Saldo Awal 275.366.960 275.366.960 100,00
Saldo Akhir 257.564.902 149.130.568 172,71

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 14

4. Sumber dan Penggunaan Dana (Rp. 000)


REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

SUMBER DANA
Laba Komprehensif 20.598.570 180.385.667 11,42
Penyusutan dan Amortisasi 48.189.962 64.305.464 74,94
Lain-lain 80.891.526 211.998.731 38,16
Jumlah Sumber Dana 149.680.058 456.689.862 32,77

PENGGUNAAN DANA
Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - - -
Pembagian Laba Tahun Sebelumnya
- Deviden 33.922.292 33.922.292 100,00
- Program Kemitraan - - -
- Program Bina Lingkungan - - -
Jumlah Pembagian Laba 33.922.292 33.922.292 100,00
Investasi
- Tanaman 138.757.210 138.552.630 100,15
- Non Tanaman 85.421.724 245.879.530 34,74
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - 60.765.000 -
Jumlah Investasi 224.178.934 445.197.160 50,35
Lain-lain 63.815.492 - -
Jumlah Penggunaan Dana 321.916.718 479.119.452 67,19
Saldo Awal Kas 275.366.960 275.366.960 100,00
Surplus (Defisit) Dana 103.130.300 252.937.370 40,77

5. Rasio Keuangan
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

Return on Equity (ROE) % 9,67 94,90 10,19


Return on Investment (ROI) % 8,59 20,47 41,97
Cash Ratio % 14,76 12,14 121,60
Current Ratio % 69,52 63,77 109,02
Collection Period Hari 30,99 22,08 140,36
Perputaran Persediaan Hari 141,43 50,39 280,67
Total Asets Turn Over (TATO) % 77,41 102,78 75,31
Rasio TMS Terhadap Total Aset % 27,95 39,73 70,34

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 15

6. Biaya Produksi (Rp. 000)


a. Tanaman Semusim
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

1. Gula
Pimpinan dan Tata Usaha 21.574.011 25.776.411 83,70
Tanaman 21.493.810 32.674.704 65,78
Tebang dan Angkut Tebu 64.557.117 64.741.671 99,71
Pabrik dan Pengolahan 212.153.864 171.573.906 123,65
Alat Pengangkutan & Pertanian 6.527.230 8.106.811 80,52
Biaya Raw Sugar 360.204.814 294.721.539 122,22
Penyusutan 23.906.093 41.848.055 57,13
Jumlah Biaya Produksi Gula 710.416.939 639.443.097 111,10

2. Tetes
Pimpinan dan Tata Usaha 4.248.025 2.340.712 181,48
Tanaman 4.141.948 2.899.483 142,85
Tebang dan Angkut Tebu 12.507.203 5.757.469 217,23
Pabrik dan Pengolahan 40.419.346 17.110.333 236,23
Alat Pengangkutan & Pertanian 1.277.246 728.238 175,39
Penyusutan 4.781.366 3.764.935 127,00
Jumlah Biaya Produksi Tetes 67.375.135 32.601.170 206,66

3. Wisata Agro Tanaman Semusim 5.838.901 5.132.338 113,77

4. Total Biaya Produksi


Pimpinan dan Tata Usaha 25.822.037 28.117.123 91,84
Tanaman 25.635.758 35.574.187 72,06
Tebang dan Angkut Tebu 77.064.320 70.499.140 109,31
Pabrik dan Pengolahan 252.573.211 188.684.239 133,86
Alat Pengangkutan & Pertanian 7.804.476 8.835.049 88,34
Biaya Raw Sugar 360.204.814 294.721.539 122,22
Penyusutan 28.687.459 45.612.990 62,89
Jumlah Biaya Produksi 777.792.074 672.044.267 115,74
Wisata Agro Tanaman Semusim 5.838.901 5.132.338 113,77
Total Biaya Produksi 783.630.975 677.176.605 115,72

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 16

b. Tanaman Tahunan
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

1. Karet
- Gaji dan Tunjangan Staf 7.883.623 9.096.120 86,67
- Pemeliharaan Tanaman 82.352.602 69.949.750 117,73
- Panen dan Pengangkutan 232.001.167 211.381.591 109,75
- Pembelian Pihak Ketiga 3.086.356 - -
- Biaya Pengolahan 58.660.242 54.392.977 107,85
- Pembebanan PBB - 12.130.164 -
- Penyusutan 32.084.918 27.603.316 116,24
Jumlah Biaya Produksi Karet 416.068.907 384.553.918 108,20

2. Teh
- Gaji dan Tunjangan Staf 1.174.046 1.349.974 86,97
- Pemeliharaan Tanaman 13.143.073 13.756.660 95,54
- Panen dan Pengangkutan 8.584.071 9.598.164 89,43
- Pembelian Pihak Ketiga - - -
- Biaya Pengolahan 11.697.026 12.848.072 91,04
- Pembebanan PBB - 985.184 -
- Penyusutan 3.314.408 2.519.185 131,57
Jumlah Biaya Produksi Teh 37.912.624 41.057.239 92,34

3. Kopi
- Gaji dan Tunjangan Staf 968.301 1.106.322 87,52
- Pemeliharaan Tanaman 13.527.536 13.915.388 97,21
- Panen dan Pengangkutan 2.620.161 2.866.770 91,40
- Pembelian Pihak Ketiga - - -
- Biaya Pengolahan 3.720.771 5.217.097 71,32
- Pembebanan PBB - 1.087.949 -
- Penyusutan 1.655.249 1.361.203 121,60
Jumlah Biaya Produksi Kopi 22.492.018 25.554.729 88,02

4. Produk Hilir
- Bahan Baku dan Pelengkap 3.127.510 14.961.415 20,90
- Biaya Kemas dan Angkutan 447.118 1.063.639 42,04
Jumlah Biaya Produksi Produk Hilir 3.574.627 16.025.054 22,31

5. Wisata Agro
- Biaya Operasional Wisata Agro 20.839.828 14.539.661 143,33
- Penyusutan 1.560.118 931.835 167,42
Jumlah Biaya Wisata Agro 22.399.946 15.471.496 144,78

6. Total Biaya Produksi


- Gaji dan Tunjangan Staf 10.025.969 11.552.416 86,79
- Pemeliharaan Tanaman 109.023.212 97.621.798 111,68
- Panen dan Pengangkutan 243.205.398 223.846.525 108,65
- Pembelian Pihak Ketiga 3.086.356 - -
- Biaya Pengolahan 74.078.039 72.458.146 102,24
- Pembebanan PBB - 14.203.297 -
- Penyusutan 37.054.574 31.483.704 117,69
Jumlah Biaya Produksi 476.473.548 451.165.886 105,61
- Produk Hilir 3.574.627 16.025.054 22,31
- Wisata Agro 22.399.946 15.471.496 144,78
Total Biaya Produksi 502.448.121 482.662.436 104,10

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 17

7. Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok FOB (Rp./Kg)


a. Komoditas Pokok
REALISASI 2013 RKAP 2013 %
KOMODITI
HPP HPP FOB HPP HPP FOB 2:4 3:5
1 2 3 4 5 6 7

Gula 8.790 9.933 6.624 7.715 132,70 128,75


Tetes 1.398 1.398 762 762 183,56 183,59
Karet 15.322 22.690 14.183 21.915 108,03 103,54
Teh 18.424 27.082 18.922 23.468 97,37 115,40
Kopi 44.121 51.115 40.411 46.406 109,18 110,15

b. Produk Hilir
REALISASI 2013 RKAP 2013 %
KOMODITI
HPP HPP FOB HPP HPP FOB 2:4 3:5
1 2 3 4 5 6 7

Teh Celup 76.857 76.993 60.406 67.976 127,23 113,27


Teh Seduh 37.886 38.291 25.705 30.588 147,39 125,18
Kopi Bubuk 35.434 39.134 42.104 44.917 84,16 87,13
Gula Kemasan 9.547 9.595 8.933 8.985 106,88 106,79
Sirup Pala 13.242 13.242 11.639 12.125 113,78 109,22

3.5. Sumber Daya Manusia


Penggunaan tenaga kerja realisasi tahun 2013 dapat di gambarkan sebagai berikut :
REALISASI RKAP %
URAIAN
2013 2013 2:3
1 2 3 4

TANAMAN SEMUSIM
- Karyawan Gol IIIA - IVD 298 327 91,13
- Karyawan Gol IA - IID 2.329 2.379 97,90
- Karyawan Kampanye 1.572 1.577 99,68
- Harian Lepas DMG 4.452 4.918 90,52
- Harian Lepas LMG 371 836 44,38
- Honorair 13 13 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 9.035 10.050 89,90

TANAMAN TAHUNAN
- Karyawan Gol IIIA - IVD 207 232 89,22
- Karyawan Gol IA - IID 5.342 6.005 88,96
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.259 95,69
- Honorair 44 44 100,00
Jumlah Tanaman Tahunan 12.539 13.540 92,61

PTPN IX (PERSERO)
- Karyawan Gol IIIA - IVD 505 559 90,34
- Karyawan Gol IA - IID 7.671 8.384 91,50
- Karyawan Kampanye 1.572 1.577 99,68
- Harian Lepas DMG 4.452 4.918 90,52
- Harian Lepas LMG 371 836 44,38
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.259 95,69
- Honorair 57 57 100,00
Jumlah PTPN IX (Persero) 21.574 23.590 91,45

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 18

4. ANALISA TERHADAP CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013


Realisasi produksi tahun 2013 hanya komoditi karet yang mencapai RKAP. Untuk komoditi
lainnya masih di bawah target. Sejalan dengan capaian produksi, volume penjualan teh dan
gula masih di bawah RKAP, sedangkan untuk komoditi karet, kopi dan tetes mencapai
RKAP. Total penerimaan mencapai 88,96% dari RKAP, terutama disebabkan volume
penjualan gula yang tidak mencapai anggaran dan harga jual karet di bawah asumsi harga
dalam RKAP. Dari sisi biaya, operasional expenditure mencapai 96,75% dari RKAP,
sehingga laba usaha yang terbentuk mencapai 37,21% dari RKAP.
Tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) membukukan laba komprehensif
sebesar Rp. 20,59 milyar atau 11,42 % dari RKAP sebesar Rp. 180,38 milyar. Pencapaian
Kinerja Perusahaan tahun 2013 yang dinilai dengan SK Menteri BUMN RI No. KEP
100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mencapai nilai 70,10 dengan tingkat kesehatan A
(Sehat) sedangkan dalam RKAP 2013 mencapai nilai 91,00 dengan tingkat kesehatan AA
(Sehat).

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 19

BAB III
RENCANA KERJA PERUSAHAAN
TAHUN 2014

1. ANALISA PASAR
1.1. Komoditi Gula
Gula merupakan komoditas yang pasarnya paling terdistorsi karena kebijakan campur
tangan Pemerintah, baik di negara eksportir maupun inportir antara lain dalam bentuk
subsidi, insentif, kontrol/kuota produksi, impor dan ekspor hingga jaminan harga.
Indonesia menerapkan kebijakan harga pokok petani (HPP) yang merupakan harga gula
minimal yang diterima petani dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani. HPP sangat terkait dengan yang terbentuk dalam lelang gula,
untuk tahun 2013 Pemerintah menetapkan HPP sama seperti tahun 2012 sebesar Rp.
8.100,-/kg (excl. PPN).
Harga gula dunia tahun 2014 diperkirakan lebih rendah dari tahun 2013 yang tertekan
oleh masih banyaknya stok gula di pasaran dari hasil produksi tahun 2013 dan
banyaknya gula ilegal yang beredar di luar Jawa, mengakibatkan stok gula di Jawa
surplus sehingga harga gula cenderung stagnan atau turun.
Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar gula PTPN tahun 2014 pada kisaran Rp.
8.700,- per kg direvisi menjadi Rp. 8.100,- per kg.

1.2. Komoditi Tetes


Harga tetes tahun 2014 diperkirakan tertekan oleh meningkatnya pasokan global namun
demikian harga akan ditopang oleh masih tingginya kebutuhan industri pengolahan tetes
di negara-negara produsen. Harga tetes nasional pada tahun 2014 diperkirakan pada
kisaran US$ 94,66 s.d. 120,74 per ton (excl. PPN), harga tetes nasional akan ditopang
oleh situasi tetes Indonesia yang masih defisit.
Harga tetes PTPN IX tahun 2014 diperkirakan turun dari tahun 2013 dikarenakan stok
di prosesor masih banyak, yang merupakan sisa produksi tahun 2013, sedangkan
produksi prosesor tahun 2014 masih tetap.
Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar tetes tahun 2014 pada kisaran US$ 79,03
100,98 per ton, exclusive PPN.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 20

1.3. Komoditi Karet


Kondisi pasar karet alam dunia sepanjang tahun 2013 lesu. Hal ini menyebabkan harga
sangat fluktuatif dan cenderung melemah secara signifikan dibanding periode yang
sama di tahun 2012. Untuk tahun 2014 harga karet berpotensi turun dibanding tahun
2013. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, yaitu :
Perlambatan pertumbuhan dan krisis ekonomi berkepanjangan di dunia.
Produksi karet alam dunia tahun 2014 diperkirakan akan mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013.
Diperkirakan tingkat stok produksi naik dan konsumsi cenderung turun.
Muncul negara-negara penghasil karet alam baru dengan produksi cukup tinggi
seperti Vietnam dan negara-negara Indocina.
Lemahnya laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan isu penghentian stimulus
oleh Bank Sentral Amerika (The Fed).
Kondisi Resei di kawasan zona Eropa.
Berdasarkan pertimbangan di atas PTPN IX (Persero) memperkirakan harga karet
ekspor dalam RKAP 2014 sebesar US$ 2,72,-/Kg direvisi menjadi US$ 2,10,-/Kg.

1.4. Komoditi Teh


Untuk tahun 2014 diprediksi harga teh berpotensi turun dibanding tahun 2013.
Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut antara lain :
Produksi teh produsen utama dunia mengalami peningkatan sebesar 6,2% dibanding
tahun 2012, dikarenakan kondisi cuaca yang mendukung, keamanan yang kondusif
dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik.
Turunnya tingkat konsumsi teh dunia sebesar 0,2%.
Adanya upaya dari pemerintah untuk menaikkan pajak impor teh dari 5% menjadi
25%.
Kondisi cuaca diperkirakan akan kembali normal sehingga akan berdampak pada
meningkatnya produksi.
Permintaan dari negara-negara 4 musim untuk stok musim dingin.
Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX (Persero) memperkirakan harga teh
ekspor dalam RKAP 2014 sebesar US$ 1,80,-/Kg.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 21

1.5. Komoditi Kopi


Harga kopi di pasar dunia tahun 2014 berpotensi naik dibandingkan tahun 2013.
Beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu :
Produksi kopi diprediksi akan menurun.
Ekspor kopi diprediksi akan turun dikarenakan produksi turun dan petani lebih suka
menjual kopi di dalam negeri.
Penguatan kurs dolar dan poundsterling tidak mempengaruhi secara signifikan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX (Persero) memperkirakan harga kopi
robusta dalam RKAP 2014 sebesar US$ 2,9,-/Kg.

2. ASUMSI ASUMSI PENYUSUNAN REVISI RKAP TAHUN 2014


Penyusunan Revisi RKAP tahun 2014 digunakan asumsi dan dasar perhitungan sebagai
berikut :
2.1. Harga Jual Komoditas
Harga Jual

Realisasi 2013 RKAP 2014 Revisi RKAP 2014


Uraian
Ekspor Lokal Ekspor Lokal Ekspor Lokal
(USD/Kg) (Rp./Kg) (USD/Kg) (Rp./Kg) (USD/Kg) (Rp./Kg)
1. Gula Eks Tebu - 8.508 - 8.700 - 8.100
Gula Eks Raw Sugar - 8.328 - 8.700 - 8.100
2. Tetes - 1.056 - 1.100 - 1.100
3. Karet
- Karet Konvensional 2,79 26.579 2,72 25.950 2,10 21.700
- Latek Pekat - 31.162 - 29.400 - 25.100
4. Teh 1,91 16.261 1,80 14.500 1,80 15.500
5. Kopi
- Robusta 2,43 20.717 2,90 19.800 2,90 21.650
- Arabika - 34.919 - 25.000 - 25.000
6. Produk Hilir
- Teh Celup - 73.109 - 83.062 - 83.062
- Teh Kemasan - 36.586 - 40.144 - 40.144
- Kopi Bubuk - 48.194 - 53.145 - 53.145
- Gula Kemasan - 9.697 - 9.715 - 9.715
- Sirup Pala - 12.321 - 13.524 - 13.524

Kurs Rata-rata (Rp./USD) 10.396 10.500 11.500

2.2. Kurs nilai tukar dolar yang semula diprediksi sebesar Rp. 10.500/USD dalam RKAP
2014 direvisi menjadi Rp. 11.500/USD.
2.3. Cadangan kenaikan gaji/upah sebesar 10%.
2.4. Harga barang/bahan dianggarkan naik 3 5 % dari realisasi harga barang/bahan tahun
2013.
2.5. Bunga KKPE 6,00%, bunga Kredit Modal Kerja (KMK) 10,50%.
2.6. Bunga Deposito 6 % per tahun.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 22

2.7. Beban iuran tambahan Dapenbun dalam tahun 2014 terinci sebagai berikut :
Tanaman Semusim Rp. 2.434 juta
Tanaman Tahunan Rp. 5.000 juta
Jumlah Rp. 7.434 juta

3. SASARAN USAHA
3.1. Laba ( Rugi )
Laba (Rugi) Sebelum Pajak :
Div Semusim Rp. 10.402 juta GPM 19,89 %
Div Tahunan Rp. 55.124 juta GPM 32,62 %
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Rp. 65.526 juta GPM 25,31 %
3.2. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara No. Kep 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan
total nilai 87,50 dan tingkat kesehatan SEHAT ( AA ).

4. STRATEGI USAHA
Strategi usaha yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan tahun 2014 adalah :
4.1. Strategi Corporate
1. Meningkatkan daya tumbuh melalui peningkatan efektivitas pada semua aspek
kegiatan bisnis dengan tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang ada dan tetap
berorientasi pada kegiatan yang mengarah kepada efisiensi di segala bidang serta
mempertahankan penggunaan strategi yang relevan.
2. Mengembangkan diversifikasi dan inovasi dalam rangka peningkatkan pendapatan
dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan potensi internal.
3. Mempertahankan kerjasama yang telah ada dan mencari mitra bisnis yang
berkompeten dan kredibel untuk mengembangkan kerjasama lain dalam upaya
pemanfaatan asset perusahaan dengan prinsip bussines to bussines.
4. Pengembangan Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan
dan brand corporate image.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 23

4.2. Strategi Bisnis


Strategi bisnis yang diterapkan perusahaan pada tahun 2014 sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi tebu melalui kerjasama dengan petani baik dengan sistem
Km KSO maupun Km Non KSO, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain
untuk memperluas areal tanaman tebu.
2. Optimalisasi produksi karet melalui penggunaan teknologi dengan tetap
mempertahankan umur ekonomis tanaman.
3. Revitalisasi Pabrik Gula secara bertahap.
4. Meningkatkan efisiensi melalui substitusi bahan bakar dengan menggunakan
bahan bakar non minyak, seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batu bara,
moulding dan kayu karet.
5. Pembentukan anak perusahaan yang akan menangani usaha di luar core business
perusahaan.
6. Mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset non produktif menjadi profit center.

4.3. Strategi Fungsional


1. Meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu dengan terus mendorong petani
untuk melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan
produktivitas lahan.
2. Optimalisasi produksi karet dengan penggunaan rainguard dan aplikasi
stimulansia gas.
3. Pengembangan DRK pada PG Sragi dan alih proses pada PG Gondang Baru.
4. Instalasi sugar dryer dan sertifikasi SNI dalam rangka meningkatkan kualitas
gula.
5. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan, jalan dan jembatan,
mesin dan instalasi serta inventaris lain sesuai dengan spesifikasi teknis dan
ketersediaan biaya.
6. Melaksanakan investasi berdasarkan skala prioritas.
7. Mempertahankan pelanggan utama dan mengembangkan pasar baru dalam
pemasaran komoditi pokok.
8. Membangun ceruk pasar dan brand image, serta menggandeng mitra strategis
dalam pemasaran produk hilir dan wisata agro.
9. Mengembangkan unit wisata agro baru pada kebun dan pabrik gula yang
memiliki potensi.
10. Mengembangkan unit-unit Banaran 9 Coffee & Tea.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 24

11. Meningkatkan peran organ-organ fungsional secara profesional.


12. Meningkatkan koordinasi intern.
13. Pemanfaatan lahan non produktif untuk ditanami tanaman kayu dan
pengembangan tanaman hortikultura.
14. Pengembangan sistem aplikasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
memanfaatkan media publikasi perusahaan (web, portal dan jejaring sosial).

5. KEBIJAKAN
Guna mendukung strategi usaha, manajemen menerapkan kebijakan dan langkah sebagai
berikut :
5.1. Kebijakan Umum
1. Optimalisasi produksi
Mempertahankan pengelolaan tanaman tebu melalui peningkatan luas areal
dengan menjalin kemitraan dengan APTR serta kerjasama dengan mitra
strategis.
Eksploitasi produksi melalui penggunaan teknologi, pelaksanaan baku teknis
dan pengendalian terhadap penyakit.
Bekerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka mengembangkan
teknologi budidaya tanaman, penanganan hama dan penyakit, rekomendasi
pemupukan serta pengawalan pencapaian produksi.
2. Diversifikasi usaha dan pemanfaatan asset
Pengembangan tanaman hortikultura.
Pengembangan AMDK.
Pengembangan tanaman kayu monokultur dan intercrop dengan
memanfaatkan areal-areal yang kurang produktif.
Program integrasi sapi tebu BUMN.
Pengembangan kelapa kopyor.
Kerjasama pembuatan pupuk organik.
Kerjasama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) untuk
pengembangan areal eks PG Colomadu menjadi kawasan bisnis properti.
3. Pengembangan kompetensi SDM dan organisasi
Mempertahankan pengelolaan bisnis tanaman semusim dan tanaman tahunan
dalam bentuk Divisi Tanaman Semusim (DTS) dan Divisi Tanaman Tahunan
(DTT).
Menerapkan sistem pelatihan/pengembangan SDM berbasis kompetensi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 25

Melaksanakan rekruitmen dan seleksi guna memenuhi kebutuhan formasi


karyawan.
4. Peningkatan pelayanan
Membantu dan memfasilitasi petani tebu dalam mendapatkan bantuan Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR).
Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu
perdagangan untuk kepuasan pelanggan.
Memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada
wisata agro.

5.2. Kebijakan Fungsional


1. Produksi dan Produktivitas Tanaman
a. Komoditas Gula
Melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan
produktivitas lahan serta penyediaan tebu siap tebang dengan biaya yang
efisien.
Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk masing-masing
kategori tanaman di pabrik gula dan pemenuhan biaya guna kelancaran
pekerjaan di kebun.
Giling tebu secara FIFO dan sisa tebu pagi maksimal 30% kapasitas giling
pabrik.
Meningkatkan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu
pasok bahan baku tebu sesuai kriteria masak, bersih dan segar (MBS).
b. Komoditas Karet
Melakukan investasi Tanaman Ulangan (TU) terutama pada tanaman yang
sudah tidak produktif dan Tanaman Konversi (TK) yang berasal dari eks
kapok dan kakao yang sangat potensial untuk dilakukan penanaman karet.
Melanjutkan kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet untuk melakukan
pengawalan investasi dan eksploitasi.
Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan
mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian
kloon.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 26

Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap


mempertimbangkan potensi produksi tanaman.
Untuk mengurangi jumlah SDM, penyadap pada tahun tanam tua dilakukan
sistem panen borong.
Penggunaan rainguarding pada daerah yang potensi terjadinya gangguan
hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong.
Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan
pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar).
c. Komoditas Teh
Melaksanakan percepatan replanting berdasarkan mapping areal yang telah
dilakukan, pada areal yang populasi dan produktivitasnya rendah dengan
kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 yang berproduktivitas tinggi dan
tahan terhadap penyakit Blister blight.
Penyulaman dengan cara compacting dan infiling menggunakan kloon
Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 untuk mempertahankan density minimal
13.500 pohon/ha sesuai SE Direksi Nomor : PTPN.IX.0/SE/085/2009
tentang Penyulaman Teh.
Pembentukan frame/bidang petik secara selektif mulai dari TBM I sd. TBM
III dengan menggunakan metode kombinasi centring bending.
Pembuatan kebun induk (Stekreys) sebagai upaya untuk mendapatkan bahan
tanaman yang baik dan kemurnian kloonnya terjaga.
Penanaman pelindung sementara dengan Chrotalaria atau Tephrosia pada
areal TTAD yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk hijau dan mulsa
organik.
Penyulaman pohon pelindung tetap dengan lamtoro dan gravilea robusta
untuk mempertahankan mikroklimat pada daerah yang rawan kekeringan.
Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke
tanaman kayu sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan.
Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkasan ajir untuk
mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk.
Pengolahan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya
memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 27

Pemupukan sesuai dengan rekomendasi PPTK Gambung dan pengendalian


penyakit Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early warning
System).
Bekerjasama dengan PPTK Gambung untuk pengawalan peningkatan
produktivitas dan mutu teh, analisa tanah/daun untuk pemupukan,
pemurnian kloon dan pelatihan peningkatan kompetensi karyawan.
Konsisten melaksanakan petikan medium sesuai siklus dan cara petik tanpa
meninggalkan pucuk burung, dengan MS rata 60%.
Konsisten melaksanakan pengawasan untuk mengurangi losses produksi
dengan melakukan analisa ketinggian secara kontinyu dan pemetikan secara
giring bebek.
Melaksanakan petikan sebagian areal dengan mesin petik untuk
meningkatkan produktivitas serta menekan biaya tenaga kerja.
d. Komoditas Kopi
Pemenuhan populasi/density 1.400 pohon/ha untuk kebun Jollong, Ngobo,
dan Sukamangli serta mempertahankan populasi 1.600 pohon/ha untuk
kebun Getas.
Perbaikan percabangan dengan tak ent secara intensif dan pangkasan yang
ideal.
Sulaman tanaman kopi dengan stek berakar sambungan batang bawah BP
308 dan pelindung dengan menggunakan cangkok L2 pada blok yang
populasinya kurang.
Bekerjasama dengan Puslit KOKA Jember untuk penanganan
hama/penyakit maupun penggunaan bibit unggul yang tahan nematoda dan
kloon-kloon dengan potensi produksi tinggi yaitu BP 936, BP 939, BP 534,
BP 409, BP 42 dan BP 308.
Pelaksanaan program perbaikan jangka pnjang 2014 2018.
Melakukan replanting pada blok/ areal yang populasinya/habitus jelek.
Meningkatkan kesehatan tanaman yang produktif dengan pemberian pupuk
sesuai rekomendasi puslit dan pemeliharaan secara intensif dengan
pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik.
Pangkas pemeliharaan dilaksanakan tepat waktu bertujuan mempertahankan
kesinambungan kerangka tanaman dan melalui pangkas PLP dan pangkas
seleksi untuk mengarah ideal.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 28

Mensiasati perubahan mikroklimat dengan cara pengaturan dan penambahan


naungan/pelindung.
Menanam sisi kanan dan kiri jalan dengan tanaman sengon dalam rangka
mensiasati perubahan iklim mikro dan antisipasi angin serta menambah
pendapatan perusahaan.
Monitoring kondisi mikroklimat pada semua areal kebun kopi, utamanya
suhu dan kelembaban.
2. Pemasaran
Seluruh volume produksi direncanakan habis terjual pada tahun anggaran yang
bersangkutan dengan tingkat harga yang optimal.
Penjualan Ekspor :
Penjualan diarahkan untuk mensuplai pangsa pasar tetap yang telah dimiliki.
Melakukan terobosan pasar ke kawasan pemasaran yang potensial.
Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu
perdagangan serta sesuai permintaan konsumen.
Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
Penjualan Lokal :
Penjualan lokal dilakukan secara selektif kepada pembeli potensial dan
memanfaatkan peluang pasar dalam negeri.
Produksi selalu diupayakan sesuai standar mutu perdagangan dan konsisten
untuk kepuasan pelanggan.
Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
3. Pengadaan Barang dan Jasa
a. Memproses pengadaan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Mengevaluasi dan menyempurnakan sistem dan prosedur pengadan barang.
c. Melayani pelanggan internal (evaluasi terhadap permintaan pembelian dari
unit-unit dan melakukan upaya percepatan penyelesaian proses pengadaan) dan
eksternal (transparansi tender dan kecepatan pembayaran).
d. Menerapkan stok minimum untuk barang-barang kritis.
4. Pengembangan dan Pembinaan SDM
a. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia dengan
dengan menerapkan sistem pelatihan/pengembangan berbasis kompetensi.
b. Menerapkan sistem jenjang karir sesuai dengan rencana (career planning) yang
sudah ditetapkan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 29

c. Melakukan analisa beban kerja individu dan unit kerja sehingga tercapai
formasi yang efisien.
d. Mengevaluasi Job Description secara berkala disesuaikan dengan
pengembangan organisasi.
e. Menyusun KPI sampai 3 level di bawah Direksi.
f. Melaksanakan berbagai pelatihan baik soft skill mapupun hard skill untuk
memenuhi kompetensi masing-masing karyawan.
g. Melaksanakan assesmen kompetensi untuk memotret kompetensi masing-
masing karyawan khususnya karyawan pimpinan.
h. Memberikan penghargaan (reward) bagi karyawan yang berprestasi dan
memberikan hukuman (punishment) secara adil kepada karyawan yang
melakukan pelanggaran sesuai ketentuan yang berlaku di dalam PKB.
i. Mendorong karyawan untuk menciptakan gagasan/inovasi baru yang mengarah
pada sistem yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
j. Menjadikan Serikat pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan industrial
yang harmonis.
5. Satuan Pengawas Internal
Sesuai dengan fungsi SPI sebagai pemeriksa intern, mengambil peranan sebagai
konsultan dan katalisator untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta
dalam hal pengawasan yang akan dilakukan antara lain :
a. Pemeriksaan Operasional
Menekankan pada penilaian terhadap cara-cara manajemen mengelola
sumber dana dan daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi
kegiatan/program kebun/pabrik gula/bagian.
Untuk menilai kegiatan/prestasi kerja.
Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak lanjut.
b. Bidang Pengendalian Internal
Melakukan pengujian dan penilaian terhadap sistem pengendalian intern
perusahaan serta melakukan pengkajian secara berkala.
c. Bidang Manajemen Risiko
Menetapkan hasil risk assessment unit manajemen risiko.
Memantau dan mengevaluasi dan mengevaluasi apakah mitigasi risiko di
unit benar-benar telah dioperasionalkan untuk mengurangi risiko-risiko
sampai dengan tingkat yang dapat diterima.
Menyimpulkan hasil pengelolaan risiko yang telah dilaksanakan unit kerja.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 30

6. Produk Hilir dan Wisata Agro


a. Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada.
b. Perluasan lini usaha dengan pengembangan produk hilir baru.
c. Meningkatkan tingkat kunjungan konsumen wisata agro.
d. Mengembangkan Banaran 9 Coffee & Tea.
e. Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran
kerjasama.
7. Tanaman Kayu
a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan
dengan mengembangkan tanaman kayu sengon, jabon dan miopsis.
b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman kayu sistem monokultur
dan intercrop secara terprogram dan kontinyu.
c. Penyulaman tepat waktu untuk mempertahankan populasi pohon/ha.
d. Pemeliharaan tanaman (TDP) secara intensif untuk mendapatkan TP (Tanaman
Panen) tepat waktu dan homogen.
e. Inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang secara periodik, tepat dan
akurat
f. Proses panen tepat waktu dan cara untuk mempertahankan kualitas kayu.
g. Membangun pabrik pengolahan kayu RTS yang mengolah kayu hasil panen
sendiri dan lingkungan sekitar

6. PROGRAM KEGIATAN
6.1. Aspek Organisasi
1. Sistem dan Organisasi
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perusahaan yang dipakai sesuai Surat Keputusan Direksi
Nomor : PTPN IX.0/SK/346/2013, tanggal 12 November 2013, tentang
Perubahan Tugas dan Wewenang Direktur Produksi serta Direktur Perencanaan
dan Pengembangan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 31

b. Sumber Daya Manusia


Penggunaan tenaga kerja tahun 2014 dapat di gambarkan sebagai berikut :
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

TANAMAN SEMUSIM
- Karyawan Gol IIIA - IVD 298 356 356 119,46 100,00
- Karyawan Gol IA - IID 2.329 2.306 2.306 99,01 100,00
- Karyawan Kampanye 1.572 1.461 1.461 92,94 100,00
- Harian Lepas DMG 4.452 5.137 5.137 115,39 100,00
- Harian Lepas LMG 371 661 661 178,17 100,00
- Honorair 13 13 13 100,00 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 9.035 9.934 9.934 109,95 100,00

TANAMAN TAHUNAN
- Karyawan Gol IIIA - IVD 207 238 238 114,98 100,00
- Karyawan Gol IA - IID 5.342 5.836 5.836 109,25 100,00
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.238 7.238 104,20 100,00
- Honorair 44 43 43 97,73 100,00
Jumlah Tanaman Tahunan 12.539 13.355 13.355 106,51 100,00

PTPN IX (PERSERO)
- Karyawan Gol IIIA - IVD 505 594 594 117,62 100,00
- Karyawan Gol IA - IID 7.671 8.142 8.142 106,14 100,00
- Karyawan Kampanye 1.572 1.461 1.461 92,94 100,00
- Harian Lepas DMG 4.452 5.137 5.137 115,39 100,00
- Harian Lepas LMG 371 661 661 178,17 100,00
- Harian Lepas Kebun 6.946 7.238 7.238 104,20 100,00
- Honorair 57 56 56 98,25 100,00
Jumlah PTPN IX (Persero) 21.574 23.289 23.289 107,95 100,00

Pada RKAP tahun 2014 terjadi penambahan jumlah tenaga kerja golongan IIIA
IVD dikarenakan adanya kaderisasi karyawan pimpinan.
c. Penataan tenaga kerja di masing-masing unit dengan memperhatikan kondisi di
lapangan dan perkembangan organisasi perusahaan, standar kompetensi
jabatan, serta kompetensi karyawan pimpinan di masing-masing unit kerja.
d. Melaksanakan rekruitmen karyawan pimpinan dari sumber intern yang
memenuhi persyaratan pada Divisi Tanaman Semusim.
e. Dalam rangka memenuhi fromasi karyawan, Divisi Tanaman Tahunan akan
melaksanakan rekrutmen karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dari
sumber ekstern.
2. Pembinaan Sumber Daya Manusia
a. Mengadakan pembinaan Sumber Daya Manusia melalui kegiatan olahraga,
kesenian dan pembinaan kerohanian.
b. Mendorong karyawan untuk menciptakan untuk menciptakan gagasan/inovasi
baru yang mengarah pada sistem yang efisien.
c. Memberikan reward bagi karyawan yang mempunyai prestasi dan memberikan
punishment secara adil kepada karyawan yang melakukan
kesalahan/pelanggaran.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 32

d. Menjadikan Serikat Pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan hubungan


industrial yang harmonis.
3. Pengelolaan Kesehatan
a. Mengoptimalkan kerja Balai Pengobatan/Poliklinik yang tersedia baik di
Kantor Direksi maupun di Unit Kerja, untuk melayani karyawan/karyawati dan
pensiunan.
b. Membuat standarisasi harga obat untuk pengajuan klaim biaya pengobatan.
c. Merekrut tenaga dokter dengan sistem kontrak kerja, untuk melakukan
verifikasi atas pengajuan klaim pengobatan karyawan aktif dan pensiunan.
d. Upaya pengendalian biaya pengobatan untuk karyawan pimpinan yaitu dengan
program Medical Check UP (MCU) setiap 2 tahun sekali. Dengan adanya
program MCU tersebut diharapkan karyawan akan mengetahui kondisi
kesehatannya secara dini sehingga bisa melakukan pencegahan terhadap
berbagai macam penyakit.

6.2. Aspek Umum


1. Mengupayakan adanya sertipikat hak atas tanah untuk aset perusahaan yang
belum bersertipikat dan mengajukan perpanjangan sertipikat hak atas tanah yang
sudah habis masa berlakunya.
Sesuai RKAP tahun 2014, proses permohonan dan perpanjangan/pembaharuan
HGU/HGB sebagai berikut:
Menyelesaikan proses permohonan dan perpanjangan/pembaharuan
HGU/HGB yang sudah berada di BPN Kanwil Provinsi Jawa Tengah dan
BPN RI seluas 5.692,3988 ha, meliputi :
HGU
Kebun Kawung Afd Meluwung : 1.372,7900 ha
Kebun Siluwok Afd Sawangan : 2.226,3600 ha
Kebun Batujamus Afd Kepoh/Sambirejo : 251,7450 ha
Kebun Sukamangli Afd Sukamangli : 839,8138 ha
Kebun Siluwok Afd Kedondong/Kemiri : 1.001,6900 ha
Total HGU : 5.692,3988 ha
HGB
Proses permohonan peralihan hak atas tanah dari HGU menjadi HGB di
kebun Getas afd Assinan/Banaran (Kakoba, Banaran 9 Resort, dan
Banaran 9 Coffee and Tea) di kantor Pertanahan Kabupaten Semarang.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 33

Mengajukan proses permohonan dan perpanjangan/pembaharuan HGU yang


berakhir haknya pada tahun 2011 s.d. 2013seluas 2.600,7460 ha, meliputi :
Kebun Batujamus Afd Kerjogadungan : 1.208,3050 ha
Kebun Getas Afd Getas : 1.392,4410 ha
Total : 2.600,7460 ha
Melanjutkan proses tahapan-tahapan permohonan dan
perpanjangan/pembaharuan HGU di BPN Kanwil Provinsi jawa Tengah
sebanyak 5 (lima) berkas permohonan/pembaharuan HGU/HGB seluas
5.443,5145 ha, meliputi :
Kebun Ngobo Blok Sikendil : 64,0000 ha
Kebun Merbuh Afd Blabak/Platukan : 470,6500 ha
Kebun Semugih : 1.026,3300 ha
Kebun Merbuh Afd Merbuh : 1.371,1400 ha
Kebun Getas Afd Assinan/Banaran : 835,5745 ha
Kebun Ngobo Afd Gebugan : 1.196,8200 ha
Kebun Jolotigo Afd Jolotigo : 479,000 ha
Total HGU : 5.443,5145 ha
2. Mengupayakan penguasaan kembali tanah-tanah / aset yang dikuasai pihak ketiga.

6.3. Aspek Satuan Pengawasan Intern


a. Obyek Pemeriksaan
Obyek pemeriksaan Divisi Tanaman Tahunan terdiri dari 15 unit Kebun,
sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian . Untuk Divisi Tanaman Semusim
terdiri dari 8 Pabrik Gula, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian.
Dalam PKPT tidak diprogramkan pemeriksaan khusus terhadap permasalahan-
permasalahan khusus, kecuali apabila timbul permasalahan-permasalahan khusus
yang ditemukan dalam pemeriksaan rutin atau diluar program kerja pemeriksaan
yang dianggap perlu untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus.
b. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan yang dipilh dalam PKPT tahun 2014 dimaksudkan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas kerja SPI di dalam mencapai tujuan jangka
pendek yang berarti juga meningkatkan prestasi/kinerja SPI dari tahun ke tahun.
Secara keseluruhan sasaran pemeriksaan adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban
keuangan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 34

- Pemeriksaan realisasi keuangan dan pertanggungjawaban beserta fisik


tanaman/non tanaman.
- Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku.
- Monitoring tindak lanjut BPK, KAP dan pemeriksaan SPI sebelumnya.
- Peningkatan penghematan pengeluaran dan peningkatan daya guna serta hasil
guna.
c. Ikhtisar PKPT Tahun 2014
- Jumlah hari kerja pemeriksaan tahun 2014 adalah 300 hari exclusice jumlah
hari minggu dan hari libur nasional.
- Jumlah satuan organisasi / program kegiatan dan fungsi yang akan diperiksa
untuk Divisi Tanaman Tahunan berjumlah 20 unit dan Divisi Tanaman
Semusim berjumlah 14 unit.
- Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk Divisi Tanaman Tahunan 37
LHP dan untuk Divisi Tanaman Semusim 22 LHP.
d. Rencana Pendidikan Profesi untuk Karyawan Pimpinan SPI dan Manajemen
Risiko
Untuk mencapai sasaran pemeriksaan dalam PKPT tahun 2014 juga direncanakan
pendidikan profesi untuk pemeriksa sesuai tingkatannya, sebagai berikut :
1) Pendidikan untuk SPI
Dasar dasar Audit : 1 orang
Audit Operasional : 2 orang
Komunikasi Psikologi Audit : 8 orang
Audit Kecurangan : 5 orang
Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 5 orang
EDP Audit : 2 orang
Manajemen Risiko : 3 orang
Risk Based Audit : 5 orang
Penulisan Laporan Hasil Audit : 3 orang
2) Pendidikan untuk Manajemen Risiko
ISO 31000 Standart Series/ERM Fundamental : 2 orang
Benchmarking : 4 orang
Privat Training : 4 orang
Risk Based Audit : 2 orang
Maturity level : 2 orang

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 35

Pembahasan MR : 50 orang
RM Standard Series 2 : 2 orang

6.4. Aspek Manajemen Risiko


a. Melakukan pendampingan/fasilitator risk assessment di 15 kebun, 8 pabrik gula,
13 bagian kantor direksi dan Sekretaris Perusahaan sekali dalam setahun.
b. Menyusun profil risiko perusahaan.
c. Melakukan evaluasi/monitoring terhadap pelaksanaan mitigasi risiko yang
dilaksanakan oleh risk owner.
d. Melakukan review atas penerapan manajemen risiko serta melakukan analisis
potensi terjadinya risiko baru.
e. Melakukan analisa risiko investasi terhadap usulan aktivitas/transaksi usaha
perusahaan.
f. Melakukan analisa risiko legal dan kajian-kajian terhadap kerjasama dengan pihak
ketiga/pihak lain.
g. Meningkatkan kualifikasi Unit Manajemen Risiko melalui sertifikasi CRMP
(Certified Risk Management Profesional) dan CRMS.
h. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan manajemen
risiko melalui pelatihan, workshop dan benchmarking.
i. Mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko kepada Direksi dan Komisaris.
j. Memelihara dan mendokumentasikan data pengelolaan risiko.
k. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko bekerjasama dengan konsultan.

6.5. Aspek Produksi, Teknik dan Pengolahan


1. Kegiatan Tanaman
a. Tebu
Luas Areal
Pencapaian areal seluas 36.200 Ha terinci Tebu Sendiri 171 Ha, TR Km
KSO 3.934 Ha melalui kerjasama dengan petani dengan memberikan
Jaminan Pendapatan Minimal Petani dan TR Km Non KSO 32.096 Ha,
dengan upaya :
Kerjasama dengan Pemerintah Daerah bersama petani dalam rangka
pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tebu.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 36

Membantu dan memfasilitasi Petani Tebu Rakyat dalam mendapatkan


bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat
(KKPE-TR).
Pencapaian produktivitas tebu 707 ku/ha dengan upaya :
Pengelolaan tanaman tebu sesuai baku teknis dengan perhatian utama
pada pekerjaan kebun yang berhubungan langsung dengan pengaruh
utama produktivitas.
Pencapaian masa tanam optimal utamanya pada lahan sawah plant cane
pada bulan Mei s.d. Juli, dan didukung dengan bibit dari Single Bud
Planting (SBP).
Menyediakan pupuk tepat waktu serta pelaksanaan pemupukan tepat
jenis, dosis, waktu, cara, tempat dan harga (6 tepat) disertai rasio
pemupukan dengan mempertimbangkan hasil analisa kesuburan tanah.
Penggunaan kompos/pupuk organik guna memperbaiki struktur tanah.
Pengendalian hama dan penyakit pada tingkat serangan maksimum
dibatas ambang ekonomis.
Pencapaian rendemen 7,64 % dengan upaya :
Perbaikan manajemen tebang angkut dengan mengupayakan penyediaan
tebu layak tebang melalui pelaksanaan kletek menjelang tebang.
Pelaksanaan penebangan tebu masak, bersih dan segar dengan cara :
Masak : penebangan tebu berdasarkan pada tebu optimal masak pada
saat itu.
Bersih :
Toleransi kotoran tebu maksimal 5 %.
Sisa dongkelan maksimum 15 ku/ha untuk kebun yang tidak
dikepras.
Sisa dongkelan 30 ku/ha untuk kebun yang akan dikepras.
Segar :
Tebu segera digiling dengan batasan waktu maksimal sejak
tebang sampai dengan giling 36 jam,
Manajemen cane yard dengan pedoman sisa tebu pagi baik di
emplasemen maupun di kebun maksimum 30% kapasitas giling
pabrik,

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 37

Koordinasi dengan Bagian Pengolahan, pelaksanaan giling FIFO


agar tebu datang awal digiling awal dan datang akhir digiling
akhir.
Antisipasi tebu digilingkan ke PTPN/PG lain dengan peningkatan kinerja
pabrik, pelaksanaan analisa NNPP lori per lori dalam rangka penilaian
prestasi individu petani, pemberian pinjaman tebang angkut berdasarkan
jumlah tebu tertimbang yang dipasok petani.
Peningkatan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu
pasok bahan baku tebu dalam jumlah sesuai kapasitas giling pabrik.
Intensifikasi penyuluhan, pelatihan, pelayanan dan kunjungan ke petani.
Kerjasama dengan P3GI dalam rangka menemukan kendala-kendala
produktivitas terutama di bidang agronomi, varietas, pemupukan, bibit,
hama dan budidaya tanaman tebu.
b. Karet
Untuk kesinambungan produksi, kebijakan yang ditempuh dalam investasi dan
eksploitasi adalah :
Investasi
Penggunaan kloon unggul Quick Starter (QS) yang mempunyai
metabolisme tinggi dengan harapan peningkatan produktivitas tanaman
antara lain PB 260, PB 340, IRR 118, IRR 112.
Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan
mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan
kesesuaian kloon.
Melakukan pengolahan tanah secara mekanis untuk areal TTI guna
mengurangi berkembangnya JAP dan perbaikan aerasi udara dalam
tanah.
Melakukan penanaman Mucuna bracteata untuk menjaga lengas tanah.
Melakukan manajemen tajuk untuk mengantisipasi patah cabang pada
jalur angin.
Melaksanakan pembibitan karet 1 (satu) tahun dengan sistem Tanam
Benih Langsung (TABELA) untuk mendapatkan bibit jagur dengan
kualitas akar yang prima.
Eksploitasi
Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap
mempertimbangkan potensi produksi tanaman.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 38

Rasionalisasi hanca yang disesuaikan kemampuan menyadap untuk


meningkatkan produktivitas.
Pengunaan raiguard pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan
dan gagal sadap antara lain kebun Balong.
Penanganan KAS secara intensif baik menggunakan NO BB maupun
vitamin karet.
Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan
pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar).
Program hanca tuntas dengan prinsip tidak ada pohon yang tidak
berproduksi.
Pengendalian daun dari penyakit di saat gugur daun sekunder dengan
dusting belerang dan mancozeb.
c. Teh
Investasi
Penggunaan kloon berproduktivitas tinggi dan tahan penyakit Blister
blight dalam pelaksanaan replanting, compacting dan infilling, yaitu
Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025. Memetakan areal dalam parameter
populasi dan kloon.
Percepatan replanting untuk areal dengan populasi dan kloon
berproduktivitas rendah. Berikut luasan replanting di tahun 2014 :
Kebun
No. Uraian Jumlah
Kaligua Semugih Jolotigo
1. TTAD 55,83 24,91 10,68 91,16
2. TTI 49,62 24,54 12,00 86,16
3. TBM 60,35 74,55 35,03 169,93
4. TM 323,50 272,48 373,49 969,47
Jumlah 489,30 396,48 431,20 1.316,98
% TTAD 11,41 6,28 2,47 6,92
% TTI 10,14 6,18 2,78 6,54

Penyulaman secara compacting/infilling pada areal TBM I s.d. III


menggunakan bibit dalam polybag besar umur 2 tahun.
Pelaksanaan monitoring hasil compacting/infilling secara kontinyu.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 39

Pembentukan bidang petik mulai TBM I s.d TBM III secara selektif dan
kontinyu dengan cara kombinasi bending/centring seluas 169,93 ha
untuk memperoleh bidang petik yang optimal dan TM tepat waktu.
Penanaman pelindung sementara jenis Chrotalaria/Tephrosia di areal
TTAD/TTI serta penyulaman pelindung tetap lamtoro/gravilea robusta
untuk mempertahankan populasi 400 ph/ha.
Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke
tanaman kayu guna meningkatkan produktivitas lahan.
Eksploitasi
Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkas ajir seluas 28
33 % dari areal TM dengan komposisi 70 % semester I dan 30 %
semester II untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas
pucuk.
Pengolahan tanah menggunakan cangkul garpu seluas 28 33% dari
areal TM dan penambahan bahan organik 10 20 ton/ha untuk
memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Melaksanakan pemupukan sesuai dengan dosis rekomendasi PPTK
Gambung.
Melaksanakan pengendalian Blister blight secara intensif berdasarkan
EWS (Early Warning System) terutama areal dengan kloon TRI 2024.
Melaksanakan petikan medium secara konsisten dengan komposisi pucuk
medium minimal 70%, halus maksimal 10 % dan kasar maksimal 20%.
Melaksanakan pemetikan secara tepat rotasi dan cara petik tanpa
meninggalkan pucuk burung dengan hasil analisa pucuk rata-rata 60%.
Bekerjasama dengan PPTK Gambung dalam hal pengawalan investasi
dan eksploitasi teh.
d. Kopi
Investasi
Sulaman kopi dengan bibit prima stek berakar sambungan BP 308.
Sulaman naungan dengan menggunakan bibit cangkok L2 dan krete.
Penambahan populasi penaung tetap, secara bertahap mencapai 600 - 800
pohon/ha (1 : 2) kecuali untuk kebun dengan kemarau yang ekstrim
mengarah pada 1.600 pohon/ha (1 : 1)
Tak ent sesuai dengan program.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 40

Perbaikan kebun entres untuk menjaga kloon-kloon rekomendasi guna


kestabilan produktivitas.
Pelaksanaan pangkas bentuk diupayakan 3 etape dimulai pada ketinggian
80 cm dilanjutkan pada ketinggian 120 cm dan 180 cm dengan sistem
bayonet maupun tidak.
Eksploitasi
Bekerjasama dengan Puslit KOKA dalam rangka perbanyakan kloon
unggul, pembangunan kebun entres, rekomendasi pemupukan dengan
melakukan analisa tanah dan daun serta mengadakan pelatihan di bidang
pangkasan maupun perbanyakan stek.
Melaksanakan pangkas pemeliharaan tepat waktu, bertujuan
mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh dari
pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang tidak produktif.
e. Kayu-kayuan
Mapping areal produktif dan non produktif.
Melaksanakan penanaman kayu monokultur : sengon, jabon dan miopsis
dengan density sengon 1.600 ph/ha, jabon dan miopsis 1.100 ph/ha. Tahun
2014 diprogramkan monokultur jabon sejumlah 33.000 pohon.
Melaksanakan penanaman intercrop sengon dengan pola tanam TPJ
(Tanaman Pinggir Jalan), TS (Tanaman Sela) pada areal hiaten, dan Box
System pada areal TTAD/TTI. Tahun 2014 diprogramkan intercrop
sejumlah 86.151 pohon yang terdiri dari 76.416 sengon dan 9.735 jabon.
Melaksanakan penyulaman tepat waktu pada areal monokultur dan
intercrop maks. TDP I (Tanaman Dalam Pemeliharaan) untuk
mempertahankan populasi.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai TDP I sd. TDP
III dan penjarangan pohon kerdil saat TDP IV sengon dan TDP V
jabon/miopsis agar diperoleh TP tepat waktu dan homogen.
Melaksanakan inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang 2 m dari
permukaan tanah untuk mengetahui jumlah, pertumbuhan dan
perkembangan tanaman secara periodik, tepat dan akurat.
Melaksanakan proses panen tepat waktu : sengon 6 tahun, jabon/miopsis 8
tahun, dengan diameter minimal 50 cm, serta tepat cara dalam penebangan
dan pengangkutan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 41

Merencanakan penghapusan areal tanaman yang tidak


produktif/bermasalah dengan populasi rendah pada areal sengon 40,56 ha
dan jabon 108,34 ha.
2. Areal Tanaman (Ha)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tebu
- Tebu Sendiri 201,30 170,86 150,10 74,56 87,85
- Tebu Rakyat - -
TR KSO 3.252,87 3.934,00 3.246,77 99,81 82,53
TR Non KSO/KMB 30.707,56 29.111,00 28.611,85 93,18 98,29
TR Lain-lain - 2.985,00 3.947,82 - 132,26
Jumlah Tebu Rakyat 33.960,42 36.030,00 35.806,44 105,44 99,38
Jumlah Tebu 34.161,72 36.200,86 35.956,54 105,25 99,33

Karet
- TM 16.840,92 17.272,02 17.272,02 102,56 100,00
- TBM 9.225,60 8.593,71 8.593,71 93,15 100,00
- Persiapan 1.650,12 741,15 741,15 44,91 100,00
Jumlah Karet 27.716,64 26.606,88 26.606,88 96,00 100,00

Teh
- TM 989,68 969,47 969,47 97,96 100,00
- TBM 203,57 169,93 169,93 83,47 100,00
- Persiapan 144,23 177,58 177,58 123,12 100,00
Jumlah Teh 1.337,48 1.316,98 1.316,98 98,47 100,00

Kopi
- TM 955,01 1.051,39 1.051,39 110,09 100,00
- TBM 273,54 138,45 138,45 50,61 100,00
- Persiapan - 13,30 - - -
Jumlah Kopi 1.228,55 1.203,14 1.189,84 96,85 98,89
Total Areal Tanaman Komoditi Pokok 64.444,39 65.327,86 65.070,24 100,97 99,61

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 42

3. Produksi dan Produktivitas Tanaman


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

TANAMAN SEMUSIM
1. Areal (Ha) 34.161,72 36.200,86 35.956,54 105,25 99,33
2. Produksi (Kg) -
- Tebu Giling 2.312.966.100 2.560.952.000 2.476.362.300 107,06 96,70
- Hablur 134.592.300 195.541.470 184.719.740 137,24 94,47
- Total Gula SHS 176.732.200 256.544.490 231.043.910 130,73 90,06
- SHS Milik PG 39.287.300 65.714.120 62.054.040 157,95 94,43
- SHS Milik Petani 95.911.000 130.413.970 123.219.870 128,47 94,48
- SHS Eks Raw Sugar 41.533.900 60.416.400 45.770.000
- Total Tetes 116.677.500 126.219.760 122.218.580 104,75 96,83
- Tetes Milik PG 48.186.600 49.776.760 48.224.450 100,08 96,88
- Tetes Milik Petani 68.490.900 76.443.000 73.994.130 108,03 96,80
3. Produktivitas -
- Tebu per Ha (Kg) 67.706,37 70.742,85 68.870,98 101,72 97,35
- Rendemen (%) 5,82 7,64 7,46 128,19 97,69
- Hablur per Ha (Kg) 3.939,86 5.401,57 5.137,31 130,39 95,11

TANAMAN TAHUNAN
1. Areal TM (Ha)
- Karet 16.840,92 17.272,02 17.272,02 102,56 100,00
- Teh 989,68 969,47 969,47 97,96 100,00
- Kopi 955,01 1.052,01 1.051,39 110,09 99,94
2. Produksi (Kg)
- Karet 27.155.347 26.413.900 26.413.900 97,27 100,00
- Teh 2.057.773 2.278.537 2.050.684 99,66 90,00
- Kopi 509.785 1.088.500 644.690 126,46 59,23
3. Produktivitas (Kg/Ha)
- Karet 1.612,46 1.529,29 1.529,29 94,84 100,00
- Teh 2.079,23 2.350,29 2.115,26 101,73 90,00
- Kopi 533,80 1.034,69 613,18 114,87 59,26

4. Teknik dan Pengolahan


a. Komoditas Gula
RKAP Teknik dan Pengolahan sebagai berikut :
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Perbandingan Sisa Hasil Kemurnian 77,25 96,03 96,03 124,31 100,00


HPB Total 88,66 91,94 91,94 103,70 100,00
Winter Rendemen 94,34 97,77 97,77 103,64 100,00
Efisiensi pabrik 79,61 86,32 86,32 108,43 100,00

RKAP Kapasitas Pabrik sebagai berikut :


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Inclusif Jam Berhenti (Ton) 13.812,60 17.610,00 17.610,00 127,49 100,00


Exclusif Jam Berhenti (Ton) 17.452,60 19.072,00 19.072,00 109,28 100,00
Total Jam Berhenti (%) 26,48 8,33 8,33 31,46 100,00

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 43

Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2014 yang telah ditetapkan maka
disusun program kerja sebagai berikut :
Menekan jam berhenti dalam pabrik (jam berhenti B), dengan :
Perawatan dan operasional peralatan mengacu pada SOP/manual book
atau sesuai pada kondisi peralatan yang ada.
Peralatan yang rusak diperbaiki/diganti melalui pendanaan eksploitasi
maupun investasi.
Memperkuat quality control terhadap hasil perawatan dengan metode
check sheet.
Meningkatkan intensitas pemeliharaan mesin dan instalasi dalam rangka
pemanfaatan dana bantuan Pemerintah guna pemantapan kinerja pabrik
gula.
Peningkatan HPB total
Stelan gilingan pada setting optimal, untuk penggerak mesin uap 95%
kapasitas inclusive dan untuk penggerak turbin 90% kapasitas inclusive.
Menata formasi rol gilingan dengan rol baru atau dan roll reshelling.
Monitoring kurve brix saat DMG di setiap hari.
Penggantian/perbaikan pengolah pendahuluan untuk mendapatkan PI
optimal.
Pembenahan instalasi hydrolik dengan set poin 200 250 kg/cm2.
Optimalisasi pemakaian air imbibisi dengan sistem sprayer, operasional
> 200% sabut, temperatur 50 C.
Keajegan kapasitas giling sesuai rencana kapasitas masing-masing PG.
Peningkatan PSHK
Penjajagan kebersihan gilingan dan kelancaran aliran nira di stasiun
gilingan.
Maksimalisasi kerja raw juice screen, serta streaming dan pemberian
desinfektan/sanitasi rutin setiap shift.
Peningkatan rendemen ketel
Optimalisasi pemakaian air condens untuk pengisian ketel dengan suhu
air pengisi ketel >95OC.
Pembakaran ampas dalam dapur ketel secara sempurna melalui sistem
pengendalian sesuai SOP dan penyediaan bahan bakar ampas dengan
kadar kering > 49,5.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 44

Penggantian peralatan pokok di stasiun ketelan.


Pemakaian bahan bakar alternatif.
Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak
untuk ketel seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batubara dan
moulding.
Pencapaian Winter Rendemen
Reaksi optimal dengan memperhatikan pH, suhu dan waktu.
Menekal pol blotong.
Menekan HK tetes.
b. Komoditas Karet, Teh dan Kopi
RKAP Teknik dan Pengolahan tahun 2014 sebagai berikut (dalam kg) :
Karet
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Sheet 18.984.387 20.289.230 20.289.230 106,87 100,00


Latek Pekat 1.248.336 1.763.000 1.763.000 141,23 100,00
Pale Crepe 251.520 491.520 491.520 195,42 100,00
Brown Crepe 7.480.846 3.580.450 3.580.450 47,86 100,00
Skim 185.938 289.700 289.700 155,80 100,00
Jumlah Karet 28.151.027 26.413.900 26.413.900 93,83 100,00

Teh
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Mutu I 1.299.216 1.481.048 1.332.945 102,60 90,00


Mutu II 454.267 569.635 512.671 112,86 90,00
Mutu III 304.290 227.854 205.068 67,39 90,00
Jumlah Teh 2.057.773 2.278.537 2.050.684 99,66 90,00

Kopi
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

RWP 424.513 964.620 592.144 139,49 61,39


RDP 72.669 83.880 51.491 70,86 61,39
Non Robusta 12.603 40.000 1.055 8,37 2,64
Jumlah Kopi 509.785 1.088.500 644.690 126,46 59,23

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 45

Kapasitas pabrik
Kapasitas pabrik untuk pengolahan karet, teh, dan kopi RKAP 2014 sebagai
berikut :
JUMLAH KAP TERPASANG KAP TERPAKAI RATA-RATA %
URAIAN
UNIT TON PER HARI TON PER HARI 4:3
1 2 3 4 5

Sheet 16 123,50 71,19 57,64


Latek Pekat 1 15,00 6,19 41,24
Pale Crepe 1 4,30 1,72 40,11
Brown Crepe 5 13,25 12,56 94,81
Teh 3 12,10 7,20 59,47
Kopi 3 35,60 5,37 15,09

Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2014 yang telah ditetapkan maka
disusun program kerja sebagai berikut :
Bidang Teknik
Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan perusahaan dan
rumah dinas, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, alat angkut, serta
inventaris kecil sesuai dengan spesifikasi teknisnya masing-masing dan
ketersediaan biaya.
Melaksanakan investasi non tanaman berdasarkan skala prioritas :
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (baik internal maupun
eksternal) berkenaan dengan investasi non tanaman, pengadaan barang,
pelatihan, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja.
Bidang Pengolahan
Memproduksi :
i. Karet :
Jenis karet yang diproduksi adalah :
Ribbed Smoked Sheet (RSS)
Thin Pale Crepe (TPC)
Estate Brown Crepe
Lateks Pekat
Persentase mutu high grade (RSS) minimal 85% dari total RSS
dan BrCr.
Persentase mutu RSS I minimal 95% dari total produksi RSS atau
80% dari total RSS dan BrCr.
Persentase lateks pekat minimal 88% dari total lateks pekat dan
skim.
Persentase brown crepe maksimal 15% dari total produksi karet

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 46

ii. Teh
Jenis teh yang diproduksi adalah teh hitam orthodoks.
Persentase teh mutu I minimal 65% dari total produksi teh untuk
setiap kebun teh dengan asumsi rata-rata Mutu Standar (MS)
55%.
iii. Kopi
Jenis kopi yang diproduksi adalah:
RWP (Robusta Wet Process)
RDP (Robusta Dry Process)
AWP (Arabica Wet Process)
ADP (Arabica Dry Process)
Persentase mutu RWP 1 LMS berkisar antara 33 65% dari total
produksi kopi robusta.
iv. Minyak Pala
v. Kapok
Menggunakan barang/bahan pembantu pengolahan yang tepat jenisnya
dengan dosis, waktu, dan cara yang tepat.
Menerapkan metode dan teknologi yang efisien dan efektif dalam proses
pengolahan.
Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen
lingkungan dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
dalam pengelolaan pabrik.
Mengimplementasikan Sistem Pertanian Lestari/Sustainable Agriculture
Network Rainforest Alliances (SAN RA) untuk komoditi teh.
Mempertahankan sertifikasi produk (SNI) untuk komoditi RSS dan Kopi
dengan perbaikan berkesinambungan.
Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan.
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun
eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Penelitian dan Pengembangan
a. Guna peningkatan produktivitas tanaman tebu, dilakukan penelitian untuk
penyediaan bibit tebu dengan tingkat kemurnian varietas unggul baru di LPT3
Comal, melalui kultur jaringan dan penjenjangan kebun bibit (KBP, KBN,
KBI, serta KBD) di pabrik gula terhadap varietas tebu unggul diskriminatif.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 47

b. Melakukan percobaan-percobaan yang terkait dengan parameter produktivitas.


c. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi penelitian dalam rangka
peningkatan produktivitas, investasi dan pengembangan

6.6. Aspek Pemasaran dan Pengadaan


1. Pemasaran
a. Komoditi Pokok
Meningkatkan koordinasi pelaksanaan penjualan dengan PT. KPBN
Jakarta untuk memantau harga pasar dalam pelaksanaan penjualan.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait/asosiasi terkait untuk
kelancaran pelaksanaan penjualan.
Melaksanakan penjualan sesuai tingkat harga pasar yang optimal dan
kebutuhan cashflow.
Mengadakan komitmen supply ekspor kopi dengan pembeli Italia untuk
tetap mempertahankan pasar yang sudah ada.
Untuk mendapatkan hasil penjualan gula yang optimal diupayakan melalui
penjualan tepat waktu dengan tetap memperhatikan likuiditas perusahaan
dan memanfaatkan sistem penjualan yang berlaku.
Penjualan tetes dilakukan tender yang dikoordinir oleh PT KPBN dalam
rangka mendapatkan informasi pasar guna memperoleh harga jual yang
optimal.
Di samping melalui tender PT KPBN, penjualan dilaksanakan kepada
prosesor dengan sistem alokasi untuk memperoleh harga jual yang lebih
tinggi dari harga tender dan kepastian pasar.
Memperluas jaringan distribusi dalam rangka menciptakan persaingan
yang menguntungkan perusahaan.
b. Produk Hilir
Optimalisasi kerjasama dengan pihak distributor yang sudah ada.
Mencari distributor baru untuk memasarkan produk hilir khusus untuk
kopi, teh dan sirup pala.
Menawarkan kerjasama pemakaian bahan baku produk hilir PTPN IX
(Persero) kepada hotel, restoran, kafe dan perusahaan consumer goods.
Pengembangan jalur distribusi secara internal :
Program penggunaan produk hilir di kebun dan PG.
Memanfaatkan koperasi kebun/PG sebagai pengecer.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 48

Optimalisasi pemasaran produk hilir melalui obyek wisata PTPN IX


(Persero) dan outlet Banaran 9 Coffee and Tea.
Melakukan program promosi yang tepat sasaran dan berkesinambungan
melalui promosi dengan menyebar brosur, pamphlet, bekerjasama dengan
radio swasta.
Melakukan promosi melalui media internet dengan jejaring sosial dan
website khusus produk hilir.
Melakukan penawaran kerjasama penjualan produk dengan koperasi-
koperasi anggota Dekopinda Kota Semarang.
2. Pengadaan
a. Melakukan pembelian barang/bahan perlengkapan sesuai pedoman pengadaan
barang/jasa melalui tender, non tender dan penunjukan/pembelian langsung
kepada agen/produsen untuk mendapatkan ketepatan waktu dan kualitas sesuai
kebutuhan serta harga yang bersaing/menguntungkan perusahaan.
b. Pembaharuan/revisi pedoman pengadaan barang/jasa demi tercapainya
efektivitas dan efisiensi proses pengadaan yang lebih baik.
c. Barang/bahan yang mudah diperoleh disekitar PG/Kebun pengadaannya
dilaksanakan oleh masing-masing PG/Kebun.
d. Persediaan minimal hanya diperkenankan untuk barang/bahan yang
kebutuhannya tidak dapat ditunda, antara lain bahan kimia/pembantu
pengolahan, BBM/pelumas dan bahan pembungkus.
e. Substitusi barang dengan kandungan bahan aktif sama dan harga lebih murah.
f. Untuk mendapatkan barang dan jasa/pekerjaan yang tepat waktu,
mutu/kualitas, harga dan tepat sasaran dengan mengupayakan melalui
pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa/pekerjaan lebih awal dan
berorientasi pada penggunaan bahan/barang substitusi dengan harga murah
tanpa mengurangi mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan.
g. Mengintensifkan koordinasi dengan bagian terkait dan unit kerja maupun
dengan Tim Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa guna mengupayakan
sistem pengadaan barang dan jasa/pekerjaan yang memenuhi aspek tepat
waktu, harga, mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
h. Mengadakan evaluasi secara selektif pada rekanan yang telah terdaftar dalam
Daftar Rekanan Terleseksi (DRT).

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 49

i. Berupaya mencari harga barang/bahan dan jasa yang menguntungkan


perusahaan dengan tidak mengurangi mutu/kualitas bahan/barang maupun jasa
(sesuai dengan yang diharapkan pemakai).

6.7. Aspek Perencanaan dan Pengembangan


Alih proses PG. Gondang Baru dari karbonatasi ke sulfitasi.
Alih proses PG Sragi menjadi Defekasi Remelt Karbonatasi (DRK).
Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Jet Burner
intermediasi.
Pengembangan areal eks Karisidenan Surakarta (Purwodadi dan Blora) dan eks
Karisidenan Banyumas dalam rangka upaya penambahan bahan baku tebu.
Pemanfaatan aset non operasional.
Peningkatan daya saing produk hilir yang ada melalui penyempurnaan produk,
stabilisasi kuantitas dan kualitas produk, serta pengembangan distribusi produk.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata
agro dengan meningkatkan pelayanan dan penambahan wahana baru, serta
pembuatan master plan wisata agro Kaligua dan Semugih.
Perluasan lini produk melalui pengembangan produk hilir baru, pengembangan
AMDK dan program penggemukan sapi.
Promosi dan penawaran kerjasama franchise Banaran 9 Coffee and Tea.
Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran
kerjasama melalui pembuatan leaflet penawaran kerjasama franchise, pembuatan
leaflet aset-aset non produktif untuk ditawarkan kerjasama dengan pihak III dan
partisipasi dalam pameran tertentu.
Pengembangan tanaman hortikultura untuk budidaya tanaman Jeruk dan Apel,
buah naga dan pisang.
Reklamasi areal PTPN IX (Persero) yang berbatu agar selanjutnya dapat ditanami.
Pemanfaatan areal TTI, TBM I dan TBM II karet dengan menanam tanaman
musiman seperti jahe dan kacang tanah.

6.8. Teknologi Informasi


Kegiatan Teknologi Informasi untuk tahun 2014 meliputi :
Pencitraan PTPN IX (Persero) melalui media elektronik berupa publikasi kegiatan
di website, jejaring sosial dan partisipasi di Forum TI BUMN.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 50

Implementasi System Online berupa PB71 Online, Aktiva Online, Inventory


Online bersinergi dengan PTPN XIII (Persero).
Pembangunan aplikasi produksi teh dan kopi.
Pelaksanaan System E-Audit BPK dengan penyiapan aplikasi komunikasi data ke
server BPK di Jakarta.
Pelaksanaan manajemen data di Portal Kementerian BUMN yang berupa Portal
EIS, Portal SDM, Portal Publik, Portal PKBL dan Portal Aset.
Implementasi aplikasi produksi berbasis SMS Gateway untuk monitoring
produksi karet secara elektronik berbasis sms dan intranet.
Maintenance hardware, software dan jaringan komunikasi data Kebun, PG dan
Kantor Direksi.

6.9. Aspek Pelestarian Lingkungan


Pengelolaan lingkungan di Pabrik Gula dengan peringkat Proper Biru.
Pembuatan dan pembenahan PAL sesuai standar.
Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan,
dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan
pabrik.
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal,
berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan
kesehatan kerja.

6.10. Aspek Keuangan


Menyusun RKAP yang seimbang sesuai kondisi yang ada/dapat dicapai namun
tetap rasional.
Meningkatkan disiplin anggaran tanpa mengurangi fleksibilitas anggaran sejauh
hal tersebut menguntungkan perusahaan.
Menjaga likuiditas perusahaan pada tingkat yang baik untuk menjamin kelancaran
kebutuhan operasional perusahaan.
Menyajikan Laporan Keuangan Perusahaan secara periodik yang transparan
sesuai norma dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan
kondisi perusahaan secara keseluruhan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 51

BAB IV
ANGGARAN PERUSAHAAN

1. ANGGARAN PENDAPATAN USAHA


1.1. Volume Penjualan (Kg)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Ekspor dan Lokal


Gula
- Gula Eks Tebu 37.632.593 65.714.120 62.054.040 164,89 94,43
- Gula Eks Raw Sugar 36.294.471 60.416.400 47.770.000 131,62 79,07
Jumlah Gula 73.927.064 126.130.520 109.824.040 148,56 87,07
Tetes 68.287.728 49.776.760 48.224.450 70,62 96,88
Karet
- Karet Konvensional 25.898.024 24.361.200 24.361.200 94,07 100,00
- Latek Pekat 1.284.906 1.763.000 1.763.000 137,21 100,00
Jumlah Karet 27.182.930 26.124.200 26.124.200 96,11 100,00
Teh 1.915.265 2.278.537 2.050.684 107,07 90,00
Kopi
- Kopi Robusta 744.789 1.048.500 643.635 86,42 61,39
- Kopi Arabika 4.770 40.000 1.055 22,12 2,64
Jumlah Kopi 749.559 1.088.500 644.690 86,01 59,23
Produk Hilir
- Teh Celup 3.377 2.500 2.500 74,03 100,00
- Teh Seduh 6.751 6.634 6.634 98,27 100,00
- Kopi Bubuk 25.307 16.196 16.196 64,00 100,00
- Gula Kemasan 200.000 1.500.000 1.500.000 750,00 100,00
- Sirup Pala 6.267 2.820 2.820 45,00 100,00

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 52

1.2. Harga Jual (Rp./Kg)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Ekspor
Karet Konvensional 28.955 28.560 24.150 83,41 84,56
Teh 20.089 18.900 20.700 103,04 109,52
Kopi Robusta 26.814 30.450 33.350 124,37 109,52

Lokal
Gula
- Gula Eks Tebu 8.508 8.700 8.100 95,20 93,10
- Gula Eks Raw Sugar - 8.700 7.761 - 89,21
Tetes 1.056 1.100 1.100 104,15 100,00
Karet
- Karet Konvensional 26.579 25.950 21.700 81,64 83,62
- Latek Pekat 31.162 29.400 25.100 80,55 85,37
Teh 16.261 14.500 15.500 95,32 106,90
Kopi
- Kopi Robusta 20.717 19.799 21.649 104,50 109,34
- Kopi Arabika 34.919 25.000 25.000 71,59 100,00
Produk Hilir
- Teh Celup 73.109 83.062 83.062 113,61 100,00
- Teh Seduh 36.586 40.144 40.144 109,73 100,00
- Kopi Bubuk 48.194 53.145 53.145 110,27 100,00
- Gula Kemasan 9.697 9.715 9.715 100,19 100,00
- Sirup Pala 12.321 13.524 13.524 109,77 100,00

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 53

1.3. Nilai Penjualan (Rp. 000)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Ekspor dan Lokal


Gula
- Gula Eks Tebu 320.182.913 571.712.844 502.637.731 156,98 87,92
- Gula Eks Raw Sugar 302.259.169 525.622.680 370.737.000 122,66 70,53
Jumlah Gula 622.442.081 1.097.335.524 873.374.731 140,31 79,59
Tetes 72.123.588 54.754.437 53.046.895 73,55 96,88
Karet
- Karet Konvensional 711.415.117 663.966.764 558.482.472 78,50 84,11
- Latek Pekat 40.040.834 51.832.200 44.251.300 110,52 85,37
Jumlah Karet 751.455.951 715.798.964 602.733.772 80,21 84,20
Teh 33.587.269 39.054.125 38.183.736 113,69 97,77
Kopi
- Kopi Robusta 16.070.142 24.114.683 16.193.508 100,77 67,15
- Kopi Arabika 166.548 1.000.000 26.375 15,84 2,64
Jumlah Kopi 16.236.690 25.114.683 16.219.883 99,90 64,58
Kayu - - 435.035 - -
Produk Hilir
- Teh Celup 246.888 207.655 207.655 84,11 100,00
- Teh Seduh 246.990 266.316 266.316 107,82 100,00
- Kopi Bubuk 1.219.637 860.732 860.732 70,57 100,00
- Gula Kemasan 1.939.325 14.572.500 14.572.500 751,42 100,00
- Sirup Pala 77.216 38.139 38.139 49,39 100,00
Jumlah Produk Hilir 3.730.056 15.945.342 15.945.342 427,48 100,00
Wisata Agro
- Wisata Agro Tanaman Semusim 6.184.365 9.324.746 9.324.746 150,78 100,00
- Wisata Agro Tanaman Tahunan 18.995.206 20.759.966 20.759.966 109,29 100,00
Jumlah Wisata Agro 25.179.571 30.084.712 30.084.712 119,48 100,00
Jumlah Ekspor & Lokal 1.524.755.206 1.978.087.787 1.630.024.106 106,90 82,40

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 54

2. ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN USAHA


(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
1. Gula Eks Tebu
- Beban Pokok Penjualan 330.429.320 383.981.593 337.079.082 102,01 87,79
- Beban Penjualan - 4.287.847 3.769.783 - 87,92
- Beban Administrasi 92.368.458 103.973.118 97.032.582 105,05 93,32
Jumlah Gula Eks Tebu 422.797.778 492.242.558 437.881.447 103,57 88,96
2. Gula Eks Raw Sugar
- Beban Pokok Penjualan 234.743.492 511.638.046 372.527.487 158,70 72,81
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Gula Eks Raw Sugar 234.743.492 49.776.760 48.224.450 20,54 96,88
3. Tetes
- Beban Pokok Penjualan 69.948.878 34.042.704 34.636.673 49,52 101,74
- Beban Penjualan 10.236 - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Tetes 69.959.114 911.415 34.636.673 49,51 3.800,32
4. Wisata Agro DTS
- Beban Pokok Penjualan 5.838.901 5.762.479 5.369.943 91,97 93,19
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Wisata Agro DTS 5.838.901 5.762.479 5.369.943 91,97 93,19
5. Jumlah Tanaman Semusim
- Beban Pokok Penjualan 640.960.592 935.424.822 749.613.185 116,95 80,14
- Beban Penjualan 10.236 4.287.847 3.769.783 - 87,92
- Beban Administrasi 92.368.458 103.973.118 97.032.582 105,05 93,32
Jumlah Tanaman Semusim 733.339.286 1.043.685.787 850.415.550 115,96 81,48

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 55

(Dalam Ribuan Rupiah)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Tahunan
1. Karet
- Beban Pokok Penjualan 405.633.387 426.261.053 382.533.490 94,31 89,74
- Beban Penjualan 5.786.290 9.259.885 9.254.661 159,94 99,94
- Beban Administrasi 194.318.404 192.519.471 176.635.897 90,90 91,75
Jumlah Karet 605.738.080 628.040.409 568.424.048 93,84 90,51
2. Teh
- Beban Pokok Penjualan 35.275.950 41.592.712 32.105.684 91,01 77,19
- Beban Penjualan 1.476.995 505.221 586.291 39,69 116,05
- Beban Administrasi 16.328.269 10.533.723 9.591.532 58,74 91,06
Jumlah Teh 53.081.215 52.631.656 42.283.507 79,66 80,34
3. Kopi
- Beban Pokok Penjualan 23.959.445 27.022.179 19.174.696 80,03 70,96
- Beban Penjualan 98.724 324.894 249.048 252,27 76,66
- Beban Administrasi 3.466.722 5.825.331 4.806.727 138,65 82,51
Jumlah Kopi 27.524.890 33.172.404 24.230.471 88,03 73,04

4. Kayu
- Beban Pokok Penjualan - - 151.228 - -
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi - - - - -
Jumlah Kayu - - 151.228 - -

5. Produk Hilir
- Beban Pokok Penjualan 3.381.262 15.395.000 15.396.037 455,33 100,01
- Beban Penjualan - 249.049 249.049 - 100,00
- Beban Administrasi 114.819 244.802 210.854 183,64 86,13
Jumlah Produk Hilir 3.496.080 15.888.851 15.855.940 453,53 99,79

6. Wisata Agro DTT


- Beban Pokok Penjualan 16.561.045 18.572.292 18.453.863 111,43 99,36
- Beban Penjualan - - - - -
- Beban Administrasi 1.543.057 1.788.872 1.619.453 104,95 90,53
Jumlah Wisata Agro DTT 18.104.102 20.361.164 20.073.316 110,88 98,59
7. Jumlah Tanaman Semusim
- Beban Pokok Penjualan 484.811.087 528.843.236 467.814.998 96,49 88,46
- Beban Penjualan 7.362.009 10.339.049 10.339.049 140,44 100,00
- Beban Administrasi 215.771.270 210.912.199 192.864.463 89,38 91,44
Jumlah Tanaman Tahunan 707.944.367 750.094.484 671.018.510 94,78 89,46

Total PTPN IX (Persero) - - -


- Beban Pokok Penjualan 1.125.771.679 1.464.268.058 1.217.428.183 108,14 83,14
- Beban Penjualan 7.372.245 14.626.896 14.108.832 191,38 96,46
- Beban Administrasi 308.139.728 314.885.317 289.897.045 94,08 92,06
Total PTPN IX (Persero) 1.441.283.653 1.793.780.271 1.521.434.060 105,56 84,82

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 56

3. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA NON USAHA


3.1. Pendapatan Non Usaha (Rp.000)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
1. Pendapatan Keuangan
- Jasa Giro 649.276 328.436 328.436 50,58 100,00
- Selisih Kurs 410.972 210.591 210.591 51,24 100,00
Jumlah Pendapatan Keuangan 1.060.248 539.027 539.027 50,84 100,00
2. Pendapatan Lain-lain
- Penjualan Aktiva Tetap/Bekas 3.637.797 1.037.048 1.037.048 28,51 100,00
- Penerimaan Pemakaian Ampas 145.762 14.000 14.000 9,60 100,00
- Pendapatan KSO (13.393.902) 33.555.863 11.699.130 (87,35) 34,86
- Penerimaan Lain-lain 15.204.066 5.352.904 8.405.222 55,28 157,02
Jumlah Pendapatan Lain-lain 5.593.725 39.959.815 21.155.400 378,20 52,94
Jumlah Tanaman Semusim 6.653.973 40.498.842 21.694.427 326,04 53,57

Tanaman Tahunan
1. Pendapatan Keuangan
- Jasa Giro 968.509 1.017.500 1.017.500 105,06 100,00
- Selisih Kurs 2.917.097 - - - -
- Deposito 17.015.996 16.685.000 10.110.883 59,42 60,60
Jumlah Pendapatan Keuangan 20.901.601 17.702.500 11.128.383 53,24 62,86
2. Pendapatan Lain-lain
- Limbah Karet & Karet Tanah - 138.000 463.000 - 335,51
- Penyewaan Lahan 1.843.968 2.314.905 2.314.905 125,54 100,00
- Kayu 696.140 2.341.830 6.215.355 892,83 265,41
- Kayu Karet 4.992.625 10.585.950 8.812.900 176,52 83,25
- Deviden 36.447.399 20.000.000 20.000.000 54,87 100,00
- Sampingan 5.288.379 8.830.816 8.830.816 166,99 100,00
- Ganti Rugi Lahan 18.993.785 8.157.845 2.057.726 10,83 25,22
- Penerimaan Lain-lain 10.174.551 3.200.820 3.994.163 39,26 124,79
Jumlah Pendapatan Lain-lain 78.436.846 55.570.166 52.688.865 67,17 94,82
Jumlah Tanaman Tahunan 99.338.448 73.272.666 63.817.248 64,24 87,10
Total Pendapatan Non Usaha 105.992.420 113.771.508 85.511.675 80,68 75,16

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 57

3.2. Beban Non Usaha (Rp.000)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
1. Beban Keuangan
- Beban Bunga 69.655.839 68.339.875 74.964.875 107,62 109,69
- Cadangan Kerugian Piutang 3.125.580 - - - -
Jumlah Beban Keuangan 72.781.420 68.339.875 74.964.875 103,00 109,69
2. Beban Lain-lain
- Biaya Administratif 263.624 580.761 580.761 220,30 100,00
- Sumbangan 660.433 545.137 545.137 82,54 100,00
- Biaya Hansip/Wanra 5.924 20.300 20.300 342,68 100,00
- Biaya Keamanan 530.507 630.970 630.970 118,94 100,00
- Sumbangan Kematian/Peralihan 233.451 122.400 122.400 52,43 100,00
- Jaminan Sosial Pensiun 27.715.318 7.903.262 7.903.262 28,52 100,00
- Biaya Akuntan 141.506 280.000 280.000 197,87 100,00
- Biaya Konsultan 859.538 3.515.000 3.515.000 408,94 100,00
- Iuran Dapenbun 1.622.549 9.993.322 2.433.825 150,00 24,35
- CSR - 500.000 500.000
- Biaya Lain-lain 1.028.635 10.040.505 5.126.954 498,42 51,06
Jumlah Beban Lain-lain 33.061.483 34.131.657 21.658.609 65,51 63,46
Jumlah Tanaman Semusim 105.842.902 102.471.532 96.623.484 91,29 94,29

Tanaman Tahunan
1. Beban Keuangan
- Selisih Kurs 326.887 - - - -
Jumlah Beban Keuangan 326.887 - - - -
2. Beban Lain-lain
- Karet Tanah 4.580 10.000 9.000 196,49 90,00
- Intercrop 2.781.638 4.636.281 3.835.218 137,88 82,72
- Iuran Dapenbun - 5.000.000 5.000.000 - 100,00
- Penghapusan Aset 1.799.885 4.173.598 4.469.682 248,33 107,09
- CSR - 500.000 500.000 100,00
- Bina Lingkungan - 855.213 855.213 100,00
- Sampingan 2.022.616 4.598.152 4.201.492 207,73 91,37
- Lain-lain 13.556.986 10.027.367 13.081.418 96,49 130,46
Jumlah Beban Lain-lain 20.165.704 29.800.611 31.952.023 158,45 107,22
Jumlah Tanaman Tahunan 20.492.591 29.800.611 31.952.023 155,92 107,22
Total Beban Non Usaha 126.335.493 132.272.143 128.575.507 101,77 97,21

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 58

4. ANGGARAN PENGADAAN BAHAN / BARANG


(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
Pupuk 915.004 449.513 449.513 49,13 100,00
Bahan Kimia 159.728 161.784 161.784 101,29 100,00
Bahan Pembantu 19.480.748 18.365.358 18.365.358 94,27 100,00
Bahan Pembungkus 11.511.524 13.013.536 13.013.536 113,05 100,00
Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk 62.996.834 44.126.448 44.126.448 70,05 100,00
Bahan Bangunan dan Instalasi 32.356.543 35.917.978 35.917.978 111,01 100,00
Bahan Kep. Angk. Pertanian 1.116.964 739.875 739.875 66,24 100,00
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 602.227 503.222 503.222 83,56 100,00
Barang/Bahan Lain 1.277.374 154.014 154.014 12,06 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 130.416.946 113.431.728 113.431.728 86,98 100,00

Tanaman Tahunan
Pupuk 77.950.683 103.819.904 72.551.802 93,07 69,88
Bahan Kimia 33.015.239 48.840.338 26.528.181 80,35 54,32
Bahan Pembantu - - - - -
Bahan Pembungkus 2.828.204 4.209.156 3.283.718 116,11 78,01
Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk 24.959.645 37.925.370 31.640.519 126,77 83,43
Bahan Bangunan dan Instalasi 18.419.989 15.110.343 13.818.051 75,02 91,45
Bahan Kep. Angk. Pertanian 12.745.512 18.097.295 15.313.393 120,15 84,62
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 5.287.028 8.108.548 6.628.170 125,37 81,74
Barang/Bahan Lain 10.966.227 14.604.028 10.732.032 97,86 73,49
Jumlah Tanaman Tahunan 186.172.527 250.714.982 180.495.866 96,95 71,99

PTPN IX (Persero)
Pupuk 78.865.687 104.269.417 73.001.315 92,56 70,01
Bahan Kimia 33.174.967 49.002.122 26.689.965 80,45 54,47
Bahan Pembantu 19.480.748 18.365.358 18.365.358 94,27 100,00
Bahan Pembungkus 14.339.728 17.222.692 16.297.254 113,65 94,63
Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk 87.956.479 82.051.818 75.766.967 86,14 92,34
Bahan Bangunan dan Instalasi 50.776.532 51.028.321 49.736.029 97,95 97,47
Bahan Kep. Angk. Pertanian 13.862.476 18.837.170 16.053.268 115,80 85,22
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 5.889.255 8.611.770 7.131.392 121,09 82,81
Barang/Bahan Lain 12.243.601 14.758.042 10.886.046 88,91 73,76
Total PTPN IX (Persero) 316.589.473 364.146.710 293.927.594 92,84 80,72

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 59

5. ANGGARAN TEKNIK & TEKNOLOGI


(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
Alat Angk/Tebang Angkut 9.513.194 13.870.700 13.870.700 145,80 100,00
Pabrik 131.101.340 84.051.466 84.051.466 64,11 100,00
Alat Pengangkutan 3.720.655 5.032.218 5.032.218 135,25 100,00
Alat Pertanian 690.993 725.973 725.973 105,06 100,00
Biaya Pengolahan 40.444.100 52.913.722 52.913.722 130,83 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 185.470.282 156.594.079 156.594.079 84,43 100,00

Tanaman Tahunan
Eksploitasi Alat Pengangkutan 36.021.080 42.505.559 42.505.559 118,00 100,00
Instalasi Listrik dan Air 18.848.684 19.002.187 19.002.187 100,81 100,00
Bangunan 7.657.644 6.509.213 6.509.213 85,00 100,00
Biaya Pengolahan
- Karet 58.660.242 57.542.237 52.256.756 89,08 90,81
- Teh 11.697.026 13.867.638 11.094.110 94,85 80,00
- Kopi 3.720.771 4.833.894 2.934.322 78,86 60,70
Jumlah Tanaman Tahunan 136.605.447 144.260.728 134.302.147 98,31 93,10
Total PTPN IX (Persero) 322.075.729 300.854.807 290.896.226 90,32 96,69

6. ANGGARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
Gaji 1.057.537 2.503.636 2.503.636 236,74 100,00
Agronomi dan Contoh 390.314 330.597 330.597 84,70 100,00
Laborat Hama 24.385 27.193 27.193 111,52 100,00
Analisa Tanah dan Tanaman 29.350 44.000 44.000 149,91 100,00
Lain-lain 120.800 148.000 148.000 122,52 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 1.622.386 3.053.426 3.053.426 188,21 100,00

Tanaman Tahunan
Uji Coba Mutu Produk Hilir - 50.000 50.000 - 100,00
Biaya Percobaan - - - - -
Jumlah Tanaman Tahunan - 50.000 50.000 - 100,00
Total PTPN IX (Persero) 1.622.386 3.103.426 3.103.426 191,29 100,00

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 60

7. ANGGARAN PENGEMBANGAN SDM


Realisasi RKAP REVISI RKAP %
Ura ia n
2013 2014 2014 3:2
1 2 3 4 4

Tanaman S emusim
- Jumlah Peserta (Orang) 840 993 993 118,21
- Biaya (Rp. 000) 1.477.866 4.258.205 4.258.205 288,13

Tanaman Tahunan
- Jumlah Peserta (Orang) 2.074 849 501 24,16
- Biaya (Rp. 000) 3.845.177 4.219.500 2.815.450 73,22

Jumlah PTPN IX (Persero)


- Jumlah Peserta (Orang) 2.914 1.842 1.494 51,27
- Biaya (Rp. 000) 5.323.044 8.477.705 7.073.655 132,89

8. ANGGARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN


(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
Bahan & Alat Pemeriksa Limbah 442.791 684.315 684.315 154,55 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 442.791 684.315 684.315 154,55 100,00

Tanaman Tahunan
Penghijauan 5.564.544 5.333.660 5.459.734 98,12 102,36
Jumlah Tanaman Tahunan 5.564.544 5.333.660 5.459.734 98,12 102,36
Total PTPN IX (Persero) 6.007.335 6.017.975 6.144.049 102,28 102,09

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 61

9. ANGGARAN INVESTASI TANAMAN DAN NON TANAMAN


Investasi yang dianggarkan telah melalui proses kajian untuk tiap-tiap unit kerja dan per jenis
investasi.
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Tanaman Semusim
- Tanah - - - - -
- Bangunan 3.894.514 6.124.870 6.124.870 157,27 100,00
- Mesin dan Instalasi 51.725.711 208.013.254 208.013.254 402,15 100,00
- Jalan dan Jembatan 127.715 540.000 540.000 422,82 100,00
- Alat Pengangkutan 1.244.963 2.050.068 2.050.068 164,67 100,00
- Alat Pertanian & Invent Kecil 1.319.587 4.384.469 4.384.469 332,26 100,00
- Aset Tidak Berwujud 897.682 12.650.000 12.650.000 1.409,18 100,00
- Wisata Agro dan Lain-lain 989.058 2.395.000 2.395.000 242,15 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 60.199.231 236.157.661 236.157.661 392,29 100,00

Tanaman Tahunan
- Tanah - - - - -
- Bangunan 5.858.399 9.420.500 1.333.000 22,75 14,15
- Mesin dan Instalasi 10.386.094 3.695.000 3.175.000 30,57 85,93
- Jalan dan Jembatan 1.995.903 1.120.000 450.000 22,55 40,18
- Alat Pengangkutan 735.450 450.000 450.000 61,19 100,00
- Alat Pertanian & Invent Kecil 3.070.413 1.089.250 589.250 19,19 54,10
- Aset Tidak Berwujud 236.346 18.870.000 18.920.000 8.005,21 100,26
- Wisata Agro dan Lain-lain 2.939.888 3.807.500 1.557.500 52,98 40,91
25.222.493 38.452.250 26.474.750 104,96 68,85
- Invest Pada Perush Asosiasi - - - -
Jumlah Tanaman Tahunan 25.222.493 38.452.250 26.474.750 104,96 68,85

PTPN IX (Persero)
- Tanah - - - - -
- Bangunan 9.752.913 15.545.370 7.457.870 76,47 47,97
- Mesin dan Instalasi 62.111.806 211.708.254 211.188.254 340,01 99,75
- Jalan dan Jembatan 2.123.618 1.660.000 990.000 46,62 59,64
- Alat Pengangkutan 1.980.413 2.500.068 2.500.068 126,24 100,00
- Alat Pertanian & Invent Kecil 4.390.000 5.473.719 4.973.719 113,30 90,87
- Aset Tidak Berwujud 1.134.028 31.520.000 31.570.000 2.783,88 100,16
- Wisata Agro dan Lain-lain 3.928.947 6.202.500 3.952.500 100,60 63,72
85.421.724 274.609.911 262.632.411 307,45 95,64
- Invest Pada Perush Asosiasi - - - - -
Jumlah Investasi Non Tanaman 85.421.724 274.609.911 262.632.411 307,45 95,64

10. DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN


10.1. Kegiatan Tanaman
1. Pada investasi tanaman, investasi pada TBM lebih diprioritaskan dibandingkan
dengan TTAD dan TTI. Hal ini disebabkan karena pada TBM telah melalui tahap
TTAD dan TTI yang telah mengeluarkan biaya yang cukup besar. TTAD dan TTI
dapat dilakukan guna memperbaiki komposisi umur tanaman.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 62

2. Pada komoditas tebu, diprioritaskan pada penataan komposisi masak awal, tengah
dan lambat disesuaikan dengan jumlah hari giling pabrik gula, serta mematuhi SOP
yang telah disepakati di masing-masing pabrik gula, baik SOP kultur teknis maupun
tebang angkut.
10.2. Investasi Non Tanaman
Pada investasi non tanaman, investasi lebih diprioritaskan pada :
1. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak
operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik.
2. Pengembangan wisata agro dalam rangka menunjang program diversifikasi usaha
dari PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero).
3. Pengurusan HGU.
4. Alih proses PG Sragi menjadi Defekasi Remelt Karbonatasi (DRK) dan PG Gondang
Baru dari karbonatasi ke sulfitasi.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 63

BAB V
PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014

Data Proyeksi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan disajikan sebagai berikut :
1. POSISI KEUANGAN (Rp. 000)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

ASET
Aset Lancar 1.212.972.686 756.889.454 793.990.378 65,46 104,90
Aset Tidak Lancar
- Piutang Antar Badan Hukum - 62.938.984 - - -
- Invest Pada Perush Asosiasi 94.140.174 55.014.775 94.140.174 100,00 171,12
- Aset Tetap 1.283.842.436 1.560.408.363 1.384.250.839 107,82 88,71
- Aset Pajak Tangguhan 5.140.597 18.076.062 5.140.596 100,00 28,44
- Aset Beban Tangguhan 46.040 12.042.254 1.540.022 3.344,97 12,79
- Aset Tidak Berwujud 49.069.130 90.257.906 67.303.890 137,16 74,57
- Aset Tidak Lancar Lainnya 117.833.084 23.852.140 100.416.022 85,22 420,99
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.550.071.461 1.822.590.484 1.652.791.543 106,63 90,68
Total Aset 2.763.044.147 2.579.479.938 2.446.781.921 88,55 94,86

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 1.744.788.725 1.234.360.577 1.226.273.080 70,28 99,34
Liabilitas Jangka Panjang 246.090.452 431.560.404 401.259.068 163,05 92,98
Total Liabilitas 1.990.879.178 1.665.920.981 1.627.532.148 81,75 97,70

EKUITAS
Modal Disetor 599.815.000 599.815.000 599.815.000 100,00 100,00
Laba Ditahan
- Cadangan 151.751.399 189.388.797 170.290.112 112,22 89,92
- Saldo Laba (Rugi) - - - - -
- Laba Tahun Berjalan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Jumlah Laba Ditahan 172.349.969 313.743.957 219.434.773 127,32 69,94
Total Ekuitas 772.164.969 913.558.957 819.249.773 106,10 89,68
Total Liabilitas dan Ekuitas 2.763.044.147 2.579.479.938 2.446.781.921 88,55 94,86

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 64

2. LABA/(RUGI) (Rp. 000)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Pendapatan 1.524.755.206 1.978.087.787 1.630.024.106 106,90 82,40


Beban Pokok Penjualan 1.125.771.679 1.464.268.058 1.217.428.182 108,14 83,14
Laba (Rugi) Bruto 398.983.527 513.819.729 412.595.924 103,41 80,30

GPM (%) 26,17 25,98 25,31 96,73 97,45

Beban Usaha
Beban Penjualan 7.372.245 14.626.896 14.108.832 191,38 96,46
Beban Administrasi 308.139.728 314.885.317 289.897.045 94,08 92,06
Jumlah Beban Usaha 315.511.974 329.512.213 304.005.877 96,35 92,26
Laba (Rugi) Usaha 83.471.554 184.307.516 108.590.047 130,09 58,92

Pendapatan Non Usaha


Pendapatan Keuangan 21.961.859 18.241.527 11.667.410 53,13 63,96
Pendapatan Lain-lain 84.030.561 95.529.981 73.844.265 87,88 77,30
Jumlah Pendapatan Non Usaha 105.992.420 113.771.508 85.511.675 80,68 75,16

Beban Non Usaha


Beban Keuangan 73.108.306 74.964.875 74.964.875 102,54 100,00
Beban Lain-lain 53.227.187 57.307.268 53.610.632 100,72 93,55
Jumlah Beban Non Usaha 126.335.493 132.272.143 128.575.507 101,77 97,21
Selisih Pendapatan dan Beban Non Usaha (20.343.073) (18.500.635) (43.063.832) 211,69 232,77
Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi - - - - -
Pendapatan Luar Biasa - - - - -
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 63.128.480 165.806.881 65.526.215 103,80 39,52

Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini 29.594.446 41.451.720 16.381.554 55,35 39,52
Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan 12.935.464 - - - -
Beban Pajak Bersih 42.529.910 41.451.720 16.381.554 38,52 39,52
L (R) Thn Berjalan dari Op yang Dilanjutkan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Kerugian Periode Berjalan dari Op yg Dihentikan - - - - -
Laba Bersih Periode Berjalan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Pendapatan (Beban) Komprehensif lain - Bersih - - - - -
Laba Komprehensif Periode Berjalan 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52

3. ARUS KAS (Rp.000)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Aktivitas Operasional 248.842.840 68.133.964 38.074.790 15,30 55,88


Aktivitas Investasi (232.722.605) (371.694.204) (359.997.318) 154,69 96,85
Aktivitas Pendanaan (33.922.292) 245.723.936 247.940.143 (730,91) 100,90
Kenaikan (Penurunan) (17.802.058) (57.836.304) (73.982.385) 415,58 127,92
Saldo Awal 275.366.960 194.489.325 257.564.902 93,54 132,43
Saldo Akhir 257.564.902 136.653.021 183.582.517 71,28 134,34

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 65

4. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (Rp. 000)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

SUMBER DANA
Laba Komprehensif 20.598.570 124.355.160 49.144.661 238,58 39,52
Penyusutan dan Amortisasi 48.189.962 81.483.864 79.279.234 164,51 97,29
Lain-lain 80.891.526 272.034.579 - -
Jumlah Sumber Dana 149.680.058 477.873.603 128.423.895 85,80 26,87

PENGGUNAAN DANA
Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - - - - -
Pembagian Laba Tahun Sebelumnya
- Deviden 33.922.292 4.276.064 2.059.857 6,07 48,17
- Program Kemitraan - - - - -
- Program Bina Lingkungan - - - - -
Jumlah Pembagian Laba 33.922.292 4.276.064 2.059.857 6,07 48,17
Investasi
- Tanaman 138.757.210 128.428.958 117.364.907 84,58 91,39
- Non Tanaman 85.421.724 274.609.911 262.632.411 307,45 95,64
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - - - -
Jumlah Investasi 224.178.934 403.038.869 379.997.318 169,51 94,28
Lain-lain 63.815.492 - - - -
Jumlah Penggunaan Dana 321.916.718 407.314.933 382.057.175 118,68 93,80
Saldo Awal Kas 275.366.960 194.489.325 257.564.902 93,54 132,43
Surplus (Defisit) Dana 103.130.300 265.047.995 3.931.622 3,81 1,48

5. RASIO KEUANGAN
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Return on Equity (ROE) % 9,67 80,92 32,92 340,49 40,69


Return on Investment (ROI) % 8,59 16,58 12,74 148,26 76,83
Cash Ratio % 14,76 11,07 14,97 101,41 135,23
Current Ratio % 69,52 61,32 64,75 93,14 105,59
Collection Period Hari 30,99 21,61 27,54 88,87 127,46
Perputaran Persediaan Hari 141,43 29,86 37,47 26,49 125,47
Total Asets Turn Over (TATO) % 77,41 107,61 99,42 128,44 92,39
Rasio TMS Terhadap Total Aset % 27,95 35,42 33,48 119,81 94,54

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 66

6. BIAYA PRODUKSI
6.1. Tanaman Semusim (Rp. 000)
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

1. Gula
Pimpinan dan Tata Usaha 21.574.011 25.570.950 24.260.661 112,45 94,88
Tanaman 21.493.810 32.378.124 30.808.862 143,34 95,15
Tebang dan Angkut Tebu 64.557.117 68.313.215 51.586.672 79,91 75,51
Pabrik dan Pengolahan 212.153.864 210.396.932 188.611.718 88,90 89,65
Alat Pengangkutan & Pertanian 6.527.230 8.761.463 7.840.637 120,12 89,49
Biaya Raw Sugar - 511.638.046 370.901.991 - 72,49
Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - -
Penyusutan 23.906.093 38.560.909 35.278.604 147,57 91,49
Jumlah Biaya Produksi Gula 350.212.125 895.619.639 709.289.145 202,53 79,20

2. Tetes
Pimpinan dan Tata Usaha 4.248.025 2.327.451 2.430.923 57,22 104,45
Tanaman 4.141.948 2.833.541 3.039.384 73,38 107,26
Tebang dan Angkut Tebu 12.507.203 6.162.045 5.161.134 41,27 83,76
Pabrik dan Pengolahan 40.419.346 18.371.859 18.301.782 45,28 99,62
Alat Pengangkutan & Pertanian 1.277.246 801.018 798.081 62,48 99,63
Penyusutan 4.781.366 3.546.790 3.597.297 75,24 101,42
Jumlah Biaya Produksi Tetes 67.375.135 34.042.704 33.328.601 49,47 97,90

3. Wisata Agro Tanaman Semusim 5.838.901 5.762.479 5.369.943 91,97 93,19

4. Total Biaya Produksi


Pimpinan dan Tata Usaha 25.822.037 27.898.401 26.691.584 103,37 95,67
Tanaman 25.635.758 35.211.665 33.848.246 132,04 96,13
Tebang dan Angkut Tebu 77.064.320 74.475.260 56.747.806 73,64 76,20
Pabrik dan Pengolahan 252.573.211 228.768.791 206.913.500 81,92 90,45
Alat Pengangkutan & Pertanian 7.804.476 9.562.481 8.638.718 110,69 90,34
Biaya Raw Sugar - 511.638.046 370.901.991 - 72,49
Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - -
Penyusutan 28.687.459 42.107.699 38.875.901 135,52 92,32
Jumlah Biaya Produksi 417.587.260 929.662.343 742.617.746 177,84 79,88
Wisata Agro Tanaman Semusim 5.838.901 5.762.479 5.369.943 91,97 93,19
Total Biaya Produksi 423.426.161 935.424.822 747.987.689 176,65 79,96

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 67

6.2. Tanaman Tahunan (Rp. 000)


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

1. Karet
- Gaji dan Tunjangan Staf 7.883.623 10.672.402 9.679.813 122,78 90,70
- Pemeliharaan Tanaman 82.352.602 82.720.388 64.779.718 78,66 78,31
- Panen dan Pengangkutan 232.001.167 228.480.303 207.653.744 89,51 90,88
- Pembelian Pihak Ketiga 3.086.356 - - - -
- Biaya Pengolahan 58.660.242 57.542.237 52.256.756 89,08 90,81
- Pembebanan PBB - 13.560.855 13.560.855 - 100,00
- Penyusutan 32.084.918 33.284.868 34.602.603 107,85 103,96
Jumlah Biaya Produksi Karet 416.068.907 426.261.053 382.533.489 91,94 89,74

2. Teh
- Gaji dan Tunjangan Staf 1.174.046 1.582.275 1.265.820 107,82 80,00
- Pemeliharaan Tanaman 13.143.073 12.016.049 8.121.451 61,79 67,59
- Panen dan Pengangkutan 8.584.071 9.886.189 7.908.952 92,14 80,00
- Pembelian Pihak Ketiga - - - - -
- Biaya Pengolahan 11.697.026 13.867.638 11.094.110 94,85 80,00
- Pembebanan PBB - 955.006 955.006 - 100,00
- Penyusutan 3.314.408 3.285.555 2.760.345 83,28 84,01
Jumlah Biaya Produksi Teh 37.912.624 41.592.712 32.105.684 84,68 77,19

3. Kopi
- Gaji dan Tunjangan Staf 968.301 1.088.774 871.019 89,95 80,00
- Pemeliharaan Tanaman 13.527.536 13.744.360 9.647.647 71,32 70,19
- Panen dan Pengangkutan 2.620.161 5.293.565 3.308.087 126,26 62,49
- Pembelian Pihak Ketiga - - - - -
- Biaya Pengolahan 3.720.771 4.833.894 2.934.322 78,86 60,70
- Pembebanan PBB - 1.043.995 1.043.995 - 100,00
- Penyusutan 1.655.249 1.017.591 1.369.626 82,74 134,59
Jumlah Biaya Produksi Kopi 22.492.018 27.022.179 19.174.696 85,25 70,96

4. Produk Hilir
- Bahan Baku dan Pelengkap 3.127.510 14.377.413 14.377.413 459,71 100,00
- Biaya Kemas dan Angkutan 447.118 1.017.587 1.017.587 227,59 100,00
- Penyusutan - - 1.037
Jumlah Biaya Produksi Produk Hilir 3.574.627 15.395.000 15.396.037 430,70 100,01

5. Wisata Agro
- Biaya Operasional Wisata Agro 20.839.828 16.784.141 16.784.141 80,54 100,00
- Penyusutan 1.560.118 1.788.151 1.669.722 107,03 93,38
Jumlah Biaya Wisata Agro 22.399.946 18.572.292 18.453.863 82,38 99,36

6. Kayu
- Biaya Tanaman - - 53.778 - -
- Tebang dan Penggergajian - - 97.450 - -
Jumlah Biaya Produksi Kayu - - 151.228 - -

7. Total Biaya Produksi


- Gaji dan Tunjangan Staf 10.025.969 13.343.451 11.816.652 117,86 88,56
- Pemeliharaan Tanaman 109.023.212 108.480.797 82.548.816 75,72 76,10
- Panen dan Pengangkutan 243.205.398 243.660.057 218.870.783 89,99 89,83
- Pembelian Pihak Ketiga 3.086.356 - - - -
- Biaya Pengolahan 74.078.039 76.243.769 66.285.188 89,48 86,94
- Pembebanan PBB - 15.559.856 15.559.856 - 100,00
- Penyusutan 37.054.574 37.588.014 38.732.574 104,53 103,05
Jumlah Biaya Produksi 476.473.548 494.875.944 433.813.869 91,05 87,66
- Produk Hilir 3.574.627 15.395.000 15.396.037 430,70 100,01
- Wisata Agro 22.399.946 18.572.292 18.453.863 82,38 99,36
- Kayu - - 151.228 - -
Total Biaya Produksi 502.448.121 528.843.236 467.814.997 93,11 88,46

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 68

7. HARGA POKOK PRODUKSI DAN FOB


7.1. Komoditas Pokok (Rp/Kg) :
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun


Gula Eks Tebu 8.790 5.843 5.453 62,04 93,32
Gula Raw Sugar - 8.469 8.104 - 95,69
Tetes 1.398 684 691 49,43 101,05
Karet 15.322 16.138 14.482 94,52 89,74
Teh 18.424 18.254 15.656 84,98 85,77
Kopi 44.121 24.825 29.743 67,41 119,81

2. Harga Pokok Produksi FOB


Gula Eks Tebu 9.933 7.491 7.078 71,25 94,48
Gula Raw Sugar - 8.469 8.104 - 95,69
Tetes 1.398 684 691 49,42 101,05
Karet 22.690 23.777 21.520 94,84 90,51
Teh 27.082 23.099 20.619 76,14 89,27
Kopi 51.115 30.475 37.585 73,53 123,33

7.2. Produk Hilir (Rp/Kg) :


REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun


Teh Celup 76.857 61.071 61.071 79,46 100,00
Teh Seduh 37.886 27.800 27.800 73,38 100,00
Kopi Bubuk 35.434 45.180 45.244 127,68 100,14
Gula Kemasan 9.547 9.528 9.528 99,80 100,00
Sirup Pala 13.242 12.384 12.384 93,52 100,00

2 Harga Pokok Produksi FOB


Teh Celup 76.993 80.804 80.804 104,95 100,00
Teh Seduh 38.291 38.877 38.877 101,53 100,00
Kopi Bubuk 39.134 52.328 52.392 133,88 100,12
Gula Kemasan 9.595 9.696 9.696 101,05 100,00
Sirup Pala 13.242 13.407 13.407 101,24 100,00

8. PERKEMBANGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PENYERTAAN PERUSAHAAN


8.1. Perkembangan Anak Perusahaan
Tidak mempunyai anak perusahaan.
8.2. Investasi Pada perusahaan Asosiasi
Jumlah Investasi Pada Perusahaan Asosiasi terinci sebagai berikut :
1. Indoham Ltd, Jakarta
Penyertaan saham sebesar Rp. 73.923 ribu atau 2,40 % dari komposisi modal saham
Indoham Ltd. yang bergerak di bidang pemasaran produksi. Pada tahun 2012 nilai
saham pada Indoham Ltd telah dicadangkan terkait dengan rencana likuidasi Indoham
Ltd.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 69

2. PT. Industri Gula Nusantara


Penyertaan saham sebesar Rp. 52.370.000 ribu, atau 36 % dari komposisi modal
saham pada saat pendirian PT. Industri Gula Nusantara. Nilai penyertaan per 31
Desember 2013 sebesar Rp. 55.014.776 ribu.
3. Penyertaan pada PT. Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) sebesar Rp.
6.884.000 ribu, dengan persentase kepemilikan 6,67%.

9. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN


Tingkat Kesehatan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002
tanggal 4 Juni 2002 sebagai berikut :
REALISASI RKAP REVISI RKAP %
URAIAN
2013 2014 2014 4:2 4:3
1 2 3 4 5 6

Aspek Keuangan 41,25 60,00 57,50 139,39 95,83


Aspek Operasional 13,85 15,00 15,00 108,34 100,00
Aspek Administrasi 15,00 15,00 15,00 100,00 100,00
Jumlah 70,10 90,00 87,50 124,83 97,22
Tingkat Kesehatan SEHAT (A) SEHAT (AA) SEHAT (AA)

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 70

BAB VI
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri
BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik
Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

1. PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN

Penyaluran Program Kemitraan tahun 2014 menggunakan dana bergulir dari alokasi laba
perusahaan. Perusahaan tidak menganggarkan sumber dana Program Kemitraan yang
dibiayakan.

2. PENYALURAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN

Penyaluran Program Bina Lingkungan menggunakan sumber dana yang dibiayakan


perusahaan. Tahun 2014 menganggarkan untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp.
855,21 juta, yang telah dibiayakan.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 71

3. BENTUK PEMBINAAN
a. PTPN IX (Persero) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/130/2009
tanggal 9 September 2009 tentang Administrasi Keuangan PKBL dan Perkembangan
Usaha Mitra Binaan, dan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/086/2011 tanggal 12 Mei
2011 tentang Pelaksanaan PKBL PTPN IX (Persero) Tahun 2011. Dengan adanya surat
edaran ini diharapkan bahwa Administratur dari Kebun maupun Pabrik Gula dapat lebih
aktif dalam melaksanakan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan di
wilayah kebun dan pabrik.
b. Lokasi mitra binaan yang berada di lingkungan sekitar kebun atau pabrik gula diharapkan
lebih memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif.
c. Bekerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mitra binaan, sehingga diharapkan
usaha mitra binaan dapat lebih berkembang.
d. Dana Bina Lingkungan diberikan kepada masyarakat di sekitar kebun dan pabrik gula
berupa sarana dan prasarana sosial, sehingga masyarakat di sekitar kebun atau pabrik gula
dapat merasakan manfaat kehadiran PTPN IX (Persero).

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 72

BAB VII
KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN

1. KETAHANAN ENERGI
Dalam rangka peningkatan efisiensi terutama pada pemakaian Bahan Bakar Minyak
(BBM), PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) pada tahun 2014 mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel
seperti sekam padi, kayu bakar, batubara dan moulding di pabrik gula.
b. Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Ket Burner intermediasi.
c. Penggunaan tatal kayu pada pengolahan teh.
Dengan program tersebut di atas diharapkan ke depan PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan dapat menekan biaya
produksi.

2. KETAHANAN PANGAN
a. Program ketahanan pangan yang diusahakan meliputi jagung, padi dan kacang tanah.
Ketahanan pangan dilaksanakan dengan sistem tumpangsari melalui kerjasama dengan
masyarakat sekitar. Penanaman dilaksanakan di antara tanaman pokok pada Tanaman
Belum Menghasilakn (TBM) I s.d. III karet dan tanah cadangan.
b. Dalam rangka program ketahanan pangan PTPN IX (Persero) melaksanakan
pembenihan bibit jagung untuk disalurkan kepada petani jagung di sekitar wilayah
kebun.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 73

BAB VIII
KAJIAN MANAJEMEN RESIKO

Berdasarkan evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko di PT Perkebunan Nusantara IX


(Persero) yang dilakukan, nilai rata-rata capaian setiap komponen sebesar 2,467 dari skor
maksimal 5,00 atau berada pada tingkat kematangan repeatable, yaitu kondisi penerapan
manajemen risiko di mana perusahaan telah memiliki kebijakan manajemen risiko walaupun
substansinya belum memadai. Proses manajemen risiko telah berjalan namun masih belum
terintergrasi dengan infrastruktur dan sistem operasi perusahaan secara keseluruhan.
Untuk tahun 2014 Unit Manajemen Risiko telah mengidentifikasi beberapa risiko utama yang
dikelompokkan dalam 6 bidang, diantaranya :

1. DIVISI TANAMAN SEMUSIM


1.1. On Farm
Risiko persaingan bahan baku dengan PG lain (PG sesaudara ataupun dengan PTPN
lain), berdampak pada pasok tebu kurang sehingga produksi tidak tercapai. Upaya
pengendalian yaitu lebih mengintensifkan sosialisasi dampak tebang MBS terhadap
PTR serta memberikan pelayanan/performa pabrik kepada PTR secara optimal.
Risoko penataan varietas tebu kurang optimal, berdampak pada potensi rendemen
turun. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan DIsbun
Kabupaten mengenai intensifikasi bongkar ratoon dengan penggantian bibit varietas
baru.
Risiko tebu kotor, berdampak pada potensi rendemen turun. Upaya pengendalian
yang dilakukan adalah melaksanakan pekerjaan kletek minimal 2 kali.
Risiko persaingan tenaga kerja untuk ditebang, berdampak pada pasok tebu ke pabrik
terhambat. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah melakukan kontrak tenaga
tebang lebih awal dengan sistem individu, serta mendatangkan tenaga dari luar
wilayah (lainan).
Risiko tebu tertinggal di lahan (tebu tidak pokmah, tebu rempon) tinggi, berdampak
pada penurunan produksi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah menambah
premi pokmah, pengarahan rutin pada penebang dan mengintensifkan pengawasan
tebang.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 74

Risiko tebu ditebang tidak sesuai jadwal kemasakan tebu, berdampak pada potensi
penurunan rendemen. Upaya yang dilakukan adalah penataan kembali jadwal tebang
berdasarkan analisa kemasakan.
Risiko Single Bud Planting (SBP) tidak optimal, berdampak pada pemborosan biaya
dan penurunan produksi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan
melakukan Water Treatment sesuai SOP, pemberian pupuk tepat waktu, melakukan
siram 2 kali sehari (pagi dan sore) dan sortasi mata bibit lebih intensif serta
melakukan penanaman di lahan sesuai jadwal.
Risiko iklim basah atau kering, berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya
pengendalian yang dilakukan adalah menyiapkan sarana dan prasarana tebang angkut
lebih awal serta mempersiapkan pompa kebun.
Risiko TR Km KSO produktivitas turun, berdampak pada penurunan skala usaha.
Rencana pengendalian yang dilakukan perusahaan yaitu melakukan pengawalan
tanam, tebang dan pasca tebang dengan cermat.

1.2. Off Farm


Risiko kerusakan alat ketel, gilingan dan central listrik/turbin, berdampak pada
berhenti giling, kapasitas giling turun, pemakaian bahan bakar minyak atau bahan
bakar alternative naik, kepercayaan PTR menurun dan gula dalam proses tinggi.
Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu dengan mengajukan investasi peralatan
barang-barang untuk penggantian barang/alat yang rusak dan melebihi umur teknis
serta maintenance preventif dan menjaga keajegan giling.
Risiko analisa limbah di atas baku mutu, berdampak pada terjadinya pencemaran
lingkungan serta peringkat PROPER hitam. Upaya pengendalian yang dilakukan
yaitu dengan penyempurnaan instalasi dan operasional wet land, peningkatan
intensitas pengurasan bak pengendap abu, operasional saringan cush-cush dan dust
collector berfungsi dengan optimal.
Risiko ketidakoptimalan fungsi Jet Burner, berdampak pada penggunaan bahan
bakar tinggi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan
pengaktifan PCB untuk mensuplay kekurangan uap.
Risiko performa Sugar Dryer tidak optimal, berdampak pada daya simpan produk
gula kurang. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan persiapan instalasi
Sugar Dryer lebih cermat dan kualitas bahan baku yang lebih baik.
Risiko peralatan alih proses PG. Gondang Baru belum dapat optimal, berdampak
pada operasional giling belum lancer sehingga kepercayaan PTR untuk

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 75

menggilingkan tebu di PG menurun. Upaya yang dilakukan yaitu dengan


pengawasan dan pengendalian terhadap kelancaran peralatan yang baru (alih proses)
dan menjaga keajegan giling.
Risiko tetes luber, berdampak pada berhenti giling dan pencemaran lingkungan.
Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu laporan produksi tetes harian yang akurat
dan stock opname setiap 1 minggu sekali DMG untuk mengetahui posisi ruang
tangki tetes dan koordinasi dengan APTRI untuk segera mengambil tetes PTR.

1.3. Pembiayaan
Risiko tunggakan piutang PTR, berdampak pada cash flow perusahaan terganggu.
Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu konfirmasi tunggakan piutang PTR,
presentase pemotongan DO dikonfirmasi dengan SKW yang bersangkutan setiap
periode sebelum terbit, bila PTR masih memiliki tunggakan setelah akhir giling
dilakukan penagihan piutang secara tunai.

1.4. Perencanaan dan Pengembangan


Risiko tidak adanya pengembangan wahana, berdampak pada pendapatan wisata
agro menurun. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah mendorong PG-PG
meningkatkan pengelolaan dan pemasaran wisata agro.

1.5. Pemasaran dan Pengadaan


Risiko keterlambatan pengiriman barang oleh rekanan, berdampak penggunaan
kembali alat lama dengan perbaikan-perbaikan sekedarnya sehingga alat tidak dapat
bekerja dengan optimal. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan
berkoordinasi antara bagian terkait, PG dan rekanan lebih ditingkatkan, secara
berkala meninjau workshop/bengkel rekanan untuk memantau progress pekerjaan.
Risiko kenaikan harga barng/BBM, berdampak pada peningkatan biaya. Upaya
pengendalian yang dilakukan yaitu melakukan negoisasi biaya angkut BBM dengan
rekanan angkutan serta melakukan koordinasi antar bagian teknis untuk pengendalian
penggunaan BBM dan menggunakan bahan bakar alternatif.
Risiko keterlambatan proses pengadaan barang/jasa, berdampak giling mundur dan
kehilangan peluang (tebu lari). Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu koordinasi
antar bagian terkait, PG dan tim tender lebih ditingkatkan, lebih aktif menjaring
rekanan yang qualified.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 76

Risiko nilai tukar rupiah terhadap dolar menurun, berdampak pada kenaikan barang
dan bahan impor. Upaya pengendaliannya yaitu dengan melakukan perawatan barang
yang lama serta lebih selektif dalam pemesanan.

1.6. Bidang Personalia dan Umum


Risiko kompetensi SDM yang kurang, berdampak pada kurangnya efektivitas dan
efisiensi kerja. Upaya pengendaliannya dengan melakukan training-training,
mengikuti seminar-seminar dan mengadakan benchmark.
Risiko biaya perawatan kesehatan tinggi, berdampak pada likuiditas perusahaan
terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu menghimbau dokter
perusahaan agar menggunakan obat generic dan selektif untuk pengiriman pasien ke
laboratorium.
Risiko penguasaan asset oleh pihak lain, berdampak pada kehilangan asset. Upaya
pengendalian yang dilakukan dengan meningkatkan jumlah sertifikasi serta
pemasangan papan nama kepemilikan, serta penduduk yang menempati tanah milik
PG dibuatkan surat pernyataan hak atas tanah milik PG.

2. DIVISI TANAMAN TAHUNAN


1.1. Bidang Tanaman
Risiko keborosan pemakaian kuli pada TM karet.
Adanya indikasi irisan tebal dan tidak adanya lakaran berpotensi umur ekonomis
tanaman tidak tercapai. Perusahaan akan meningkatkan tapping school, normalisasi
sadapan dengan menentukan target sesuai potensi tanaman.
Risiko penghambatan pertumbuhan tanaman pada TBM karet.
Ada indikasi batang pohon putih dan pucat serta lilit batang tidak standar, hal ini
berpotensi buka sadap tertunda/Tanaman Menghasilkan Tertunda (TMT).
Perusahaan akan melakukan pengolahan tanah ekstra, pemupukan ekstra, pemupukan
ekstra menggunakan pupuk organik dan anorganik.
Risiko klon kurang produktif pada TM teh.
Terindikasi adanya produktivitas teh 1.700 kg/ha, hal ini berpotensi merugikan
perusahaan karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang terus meningkat.
Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap terhadap klon-klon yang
kurang produktif.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 77

Risiko serangan penyakit cacar daun pada TM teh.


Terindikasi permukaan daun tampak bercak-bercak putih pada beberapa areal TM
teh, hal ini berpotensi merugikan perusahaan karena target produksi teh tidak
tercapai. Perusahaan akan melakukan kegiatan EWS dengan penyemprotan
menggunakan fungisida, melaksanakan pangkas teh pada akhir musim hujan,
memperpendek daur petik, pembuatan jalan tikus dan pengaturan pelindung.
Risiko KKK rendah.
Terindikasi adanya lateks yang encer berpotensi merugikan perusahaan karena
produksi karet kering akan berkurang/turun. Perusahaan akan melakukan diagnose
lateks, menjaga kebersihan ember dan TPH, evaluasi terhadap KKK
pohon/penyadap.
Risiko serangan penyakit kering alur sadap (KAS)
Adanya bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan latek, hal ini akan berpotensi
mengakibatkan jumlah pohon yang disadap berkurang (pengobatan 3 bulan tidak
boleh disadap) dan penurunan produksi. Perusahaan akan berusaha memelihara
sesuai kultur teknis dan rekomendasi balit (pemupukan dan pengolahan tanah).
Risiko penanganan tetes lanjut belum optimal
Adanya lump tanah yang tidak terambil berpotensi kehilangan produksi dan
timbulnya gangguan keamanan. Perusahaan akan menambah petugas yang
menangani tetes lanjut dan patroli kebun.
Risiko pemupukan kurang optimal pada TM kopi
Terindikasi adanya daun kusam, hal ini berpotensi terjadi produksi kurang dan buah
kurang bernas/kecil. Perusahaan akan menambah pupuk organik sesuai rekomendasi.

1.2. Bidang Pemasaran dan Pengadaan


Risiko ketidaktepatan penentuan harga jual karet.
Terindikasi adanya spread harga jual yang berpotensi terjadinya penurunan
penerimaan penjualan. Perusahaan akan menjadi member SICOM, melakukan
penjualan LTC dan akan melegalkan penjualan di bawah PI.
Risiko volume penjualan gula 9 tidak tercapai
Adanya indikasi volume penjualan tidak tercapai sehingga berpotensi penjualan tidak
tercapai. Perusahaan akan membuat brand lain dan selektif dalam
pembelian/pemilihan bahan baku.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 78

1.3. Bidang Keuangan


Risiko pembetulan SPT PPN.
Adanya surat pemberitahuan dari KPP berpotensi terkena denda dan penambahan
pembayaran pajak. Perusahaan akan berkoordinasi dengan KPP.
Risiko piutang antar badan hokum tidak tertagih.
Ada indikasi saldo piutang yang bertambah, hal ini berpotensi menyebabkan
kerugian perusahaan. Perusahaan akan mengirim surat tagihan setiap bulan dan
melakukan rekonsiliasi.

1.4. Bidang Teknik dan Pengolahan


Risiko pemeliharaan bangunan pabrik kurang optimal.
Adanya atap pabrik bocor, rusak dan kondisi bangunan tua berpotensi menimbulkan
dampak buruk pada citra perusahaan, potensi kerusakan produk, potensi kecelakaan
kerja dan terganggunya kegiatan produksi. Perusahaan akan menyusun program
revitalisasi bangunan pabrik oleh tim yang melibatkan beberapa bagian.
Risiko over stock lump
Adanya indikasi jumlah lump melebihi kapasitas bak penampung, warna lump
menjadi hitam, hal ini akan merugikan perusahaan karena ada penurunan mutu
produk. Perusahaan akan mengoptimalkan kapasitas mesin, mengoptimalkan proses
pengeringan dan akan mengatur pengiriman ke kebun pengolah lain.
Risiko evaluasi pencapaian mutu/kualitas kurang efektif
Adanya pelaporan produksi di bawah target berpotensi mutu/kualitas tidak tercapai.
Perusahaan akan mengintensifkan supervise pada kebun yang pencapaian
mutu/kualitas tidak tercapai dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait, serta
pengkajian pengaruh stimulansia terhadap mutu.

1.5. Bidang Personalia dan Umum


Risiko penataan karyawan kurang tepat.
Terindikasi hasil pekerjaan jauh di bawah standar performance, hal ini berpotensi
menimbulkan demotivasi karyawan dan potensi biaya SDM tinggi. Perusahaan akan
memanfaatkan hasil pemetaan kompetensi karyawan dan menyusun KPI serta sistem
jenjang karir.
Risiko job description kurang akurat
Adanya beban kerja tidak proporsional (over/under load) dan satu pekerjaan
dikerjakan beberapa orang/bagian, hal ini berpotensi biaya SDM tinggi dan kinerja

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 79

SDM tidak optimal. Perusahaan akan membentuk tim untuk menyusun job
description dari semua bagian dan selaras dengan KPI.
Risiko keterlambatan pengurusan HGU
Terindikasi adanya masa HGU habis namun belum terbit SK HGU perpanjangan, hal
ini berpotensi akan muncul sengketa dengan masyarakat. Perusahaan akan
meningkatkan koordinasi dengan BPN Pusat.

1.6. Bidang Perencanaan dan Pengembangan


Risiko kesulitan mendapatkan mitra Banaran 9 Coffee & Tea
Tidak ada proposal dari mitra yang masuk, hal ini berpotensi akan kehilangan
pendapatan dari royalty dan berpotensi kehilangan mendapatkan jaringan distribusi
produk hilir. Perusahaan akan membentuk tim untuk menangani produk hilir untuk
menyempurnakan SOP dan konsep kerjasama, mengikuti frenchise fair, serta
mengoptimalkan kinerja Banaran 9 Coffee & Tea yang sudah ada.
Risiko tidak adanya inovasi produk baru
Belum adanya ide produk yang potensial dan hasil uji coba belum sesuai standar
akan berpotensi kehilangan kesempatan pendapatan dari lini produk baru.
Perusahaan akan melakukan studi banding dan akan bekerjasama dengan balai
penelitian/universitas.
Risiko perencanaan pengembangan areal tidak terealisir
Ada indikasi setiap tahun direncanakan pengembangan areal dalam RKAP tetapi
tidak terealisir dan belum adanya tindak lanjut MOU dengan PTPN XIII berpotensi
akan kehilangan kesempatan perusahaan tumbuh dan berkembang. Perusahaan akan
mencari informasi perusahaan perkebunan yang bias diakuisisi dan akan melakukan
survey untuk mendapatkan informasi detail tentang lahan yang lainnya.
Risiko pengelolaan Banaran 9 Resort tidak optimal.
Masih adanya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan internal bertempat di luar
Banaran 9 Resort. Hal ini berpotensi merugikan perusahaan karena tidak sesuai
tujuan awal dibangunnya resort, kurang dikenal, biaya operasional tinggi, okupasi
rendah dan pencapaian laba tidak optimal. Perusahaan akan melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan internal, mengintensifkan
pengawasan biaya, pemanfaatan media perusahaan untuk publikasi.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 80

1.7. Bidang Administrasi dan Teknologi Informasi


Risiko pelaksanaan rekomendasi GCG belum optimal
Adanya rekomendasi yang belum semua dilaksanakan berpotensi pencapaian skor
GCG belum optimal. Perusahaan akan merealisasikan pembentukan satgas GCG dan
menyusun Tata Kelola perusahaan sesuai GCG.
Risiko pengembangan TI belum optimal
Adanya aplikasi yang dikembangkan masih terbatas berpotensi akan rendahnya
dukungan terhadap operasional bisnis perusahaan dan pengembangan sistem aplikasi
terhambat. Perusahaan akan menambah tenaga TI minimal 2 orang dan membuat
SOP.
Risiko kegagalan pengembangan/pembuatan program baru.
Adanya pembuatan laporan yang masih manual dan adanya program yang tidak
dipakai berpotensi pembuatan laporan tidak efisien, penyajian data terlambat dan
berpotensi kehilangan biaya. Perusahaan akan merencanakan sistem aplikasi secara
detail, menyiapkan SDM yang kompeten, membuat aplikasi yang mudah dipahami
dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait dalam penyusunan pedoman
aplikasi.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 81

BAB IX
RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS

1. Pendahuluan
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Dewan
Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang
dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dengan tugas-tugas
tersebut, lingkup pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya dipahami tidak
hanya terbatas pada bidang operasional perusahaan yang bersifat teknis saja, namun juga
mencakup kebijakan manajemen yang bersifat strategis.
Di samping itu, tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi adalah untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan. Kepentingan perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan
dijabarkan ke dalam visi, misi, dan sasaran perusahaan. Strategi pencapaiannya
dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan secara operasional
dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kedua dokumen
tersebut harus disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan/ rekomendasi dari Dewan Komisaris.
Persetujuan/ rekomendasi tersebut merupakan komitmen penting Dewan Komisaris
sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat Direksi
senantiasa akan berpedoman pada visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan maksud,
tujuan, dan kepentingan perusahaan.
Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran
Dasar BUMN dan ketentuan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-
prinsip profesionalisme, efisiensi, transparan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dengan kata lain, Dewan Komisaris harus
melaksanakan ketentuan perundang-undangan, memiliki integritas dan kompetensi, serta
menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Di samping memiliki integritas yang tinggi, Dewan Komisaris harus dapat
mengoptimalkan kompetensinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan saran, nasihat,
dan masukan lain yang berkualitas dan memadai bagi peningkatan kinerja perusahaan.
Guna mendukung pemeliharaan dan peningkatan kompetensinya, Dewan Komisaris
memerlukan program peningkatan kompetensi/ kapasitas para anggotanya sesuai dengan

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 82

bidang-bidang yang diperlukan. Program tersebut antara lain dapat berbentuk kegiatan
berupa studi banding, seminar, workshop atau pendidikan dan latihan khusus yang
dilaksanakan baik di dalam mau pun di luar negeri.
Dalam pelaksanaannya, program pengawasan oleh Dewan Komisaris diwujudkan dalam
bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan-ketentuan Anggaran
Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta menjaga agar perseroan
senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan
Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan.
Dengan peran sebagaimana disampaikan di atas, maka Dewan Komisaris selaku organ
pengawas kebijakan pengurusan perseroan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
untuk :
Meneliti, menelaah, dan menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan oleh
Direksi, serta memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan
RKAP disertai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP;
Senantiasa mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan pendapat
dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perseroan;
Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perseroan;
Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan;
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh
Direksi, menandatangani laporan tahunan, serta memberikan penjelasan, pendapat
dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP;
Mengusulkan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor perusahaan kepada RUPS;
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan risalahnya;
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku berjalan kepada RUPS;
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian
nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 83

Di dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki kewenangan, kewajiban,


dan tanggung jawab yang dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan, yang antara
lain meliputi :
a. Kegiatan rapat secara rutin baik di antara (internal) Anggota Dewan Komisaris,
dengan mengundang Direksi, maupun dengan Pemegang Saham atau pihak terkait
lainnya jika diperlukan.
b. Pelaksanaan perjalanan dinas untuk mengunjungi kebun dan atau Pabrik Gula PT
Perkebunan Nusantara IX (Persero).
c. Kegiatan penting lainnya guna mendukung kinerja dan pencapaian tugas Dewan
Komisaris, di antaranya :
i. Mengikuti Pendidikan dan Latihan / Training Program sesuai kebutuhan;
ii. Mengikuti kegiatan (event) khusus seperti seminar, kursus, loka karya, forum
diskusi, studi banding dan lain-lain
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang pengawasan tersebut didukung
oleh Komite Audit dan Sekretariat Dewan Komisaris dengan berbagai kegiatannya dalam
rangka untuk memastikan agar tugas Dewan Komisaris dapat dilaksanakan dengan baik.

2. Organisasi Dewan Komisaris


Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham PT
Perkebunan Nusantara IX (Persero) dengan Nomor : SK-389/MBU/2013 tanggal 29
November 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX susunan
keanggotaan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah sebagai
berikut :
No Nama Jabatan
1 Hasan Sayuti Komisaris Utama
2 Irvan Eddyson Komisaris
3 Zaenal Bachruddin Komisaris
4 Chairul Muluk Komisaris
5 Mohamad Nasir Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan perseroan, Dewan Komisaris sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-10/MBU/2012 tentang Organ
Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN dibantu oleh 2 orang Anggota Komite Audit
sebagai perangkat organ Dewan Komisaris. Sedangkan dalam rangka mendukung

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 84

kelancaran tugas-tugas yang bersifat administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang
Sekretaris Dewan Komisaris.

3. Rencana Kerja Dewan Komisaris


A. Pembagian Kerja Dewan Komisaris
Dalam rangka efektivitas tugas dan fungsi Dewan Komisaris maka berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-05/PTPN IX/XII/2013 tanggal 31
Desember 2013 tentang Pembagian Kerja Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero), Dewan Komisaris telah melakukan pembagian fokus
pengawasan masing-masing anggota Dewan Komisaris. Adapun pembagian kerja
Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah sebagai berikut:
NO. NAMA BIDANG KERJA
1. Hasan Sayuti Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Koordinator, yang meliputi Sekretariat Perusahaan
dan Unit Satuan Pengawasan Intern.
2. Irvan Eddyson Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
dan Direktorat SDM dan Umum, yang meliputi
Bagian SDM, Pengadaan dan Manajemen Risiko.
3. Zaenal Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
Bachruddin fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, yang
meliputi Bagian Pemasaran, PKBL dan Perencanaan
Pengembangan.
4. Chairul Muluk Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Direktorat Produksi, yang meliputi Bagian Teknik,
Pengolahan, dan Tanaman.
5 Mohamad Nasir Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Direktorat Keuangan, yang meliputi Bagian
Pembiayaan, Anggaran dan Akuntansi.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 85

B. Rapat
Kegiatan rapat dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi yang bersifat langsung
antar pihak terkait sehingga semua permasalahan dapat dipahami secara obyektif dan
penyelesaiannya dapat dirumuskan lebih cepat dan efektif. Di lain pihak, Dewan
Komisaris merupakan majelis secara prinsip setiap anggota Dewan Komisaris tidak
dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan harus berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris. Oleh karena itu, setiap keputusan yang dikeluarkan Dewan Komisaris
adalah keputusan yang bersifat kolektif.
Dalam rangka menghasilkan suatu keputusan kolektif tersebut, Dewan Komisaris
menyelenggarakan rapat yang dihadiri Komisaris Utama dan semua anggota Dewan
Komisaris sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang sifatnya
kolegial. Mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 16 Anggaran Dasar
Perseroan yang menyatakan bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam
rapat Dewan Komisaris. Meskipun demikian, keputusan Dewan Komisaris dapat
diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris
setuju terkait dengan cara dan materi yang diputuskan.
Di samping melakukan rapat-rapat internal, Dewan Komisaris juga menghadiri Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat-rapat dengan Direksi. Dengan demikian,
maka rapat-rapat yang dihadiri anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
i. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
RUPS merupakan rapat yang diselenggarakan oleh Perseroan sesuai dengan
jadwal yang disepakati oleh perusahaan dengan Pemegang Saham, baik yang
reguler yaitu RUPS tentang pengesahan RKAP maupun RUPS tentang
Pengesahan Laporan Tahunan dan Persetujuan Perhitungan Tahunan maupun
RUPS Luar Biasa.
ii. Rapat Internal Dewan Komisaris:
Penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris bertujuan untuk menyiapkan
bahan / materi rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan membahas hal-hal
khusus yang terkait dengan permasalahan perseroan.
Tujuan : a. Terwujudnya koordinasi antara Anggota Dewan
Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugasnya dalam
melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
Perseroan dan memberikan arahan kepada Direksi.
b. Terselenggaranya tugas Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 86

Sasaran : a. Terwujudnya persamaan persepsi melalui diskusi


formal mengenai berbagai permasalahan perusahaan
dengan didukung data, informasi, dan hasil analisis
yang disiapkan oleh organ pendukung Dewan
Komisaris.
b. Terciptanya hubungan kerja yang baik dan dinamis di
antara Anggota Dewan Komisaris dalam memahami
permasalahan perusahaan dan memberikan masukan/
pendapat kepada Direksi;
c. Terselenggaranya proses pengambilan keputusan/
kebijakan Dewan Komisaris secara efektif, tepat dan
cepat.
Pelaksanaan : a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat internal
diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan.
b. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
untuk membahas hal-hal bersifat penting dan/atau
mendesak.
c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Output : Risalah rapat internal Dewan Komisaris, surat-surat keluar
maupun keputusan/ kebijakan Dewan Komisaris.
iii. Dewan Komisaris dengan Direksi :
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (gabungan) diselenggarakan dalam
rangka membahas perkembangan usaha termasuk capaian kinerja perusahaan,
kebijakan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan
laporan yang disampaikan Direksi dan atau informasi lainnya, Dewan Komisaris
akan memberikan saran/masukan.
Tujuan : a. Melaksanakan tugas Dewan Komisaris dalam
melakukan fungsi pengawasan terhadap pengurusan
Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi;
b. Mengambil keputusan-keputusan terkait kegiatan
perseroan sesuai kewenangan dalam Anggaran Dasar
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) atau
kewenangan yang dilimpahkan oleh RUPS kepada
Dewan Komisaris;
c. Memperoleh keterangan dan penjelasan dari Direksi

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 87

terkait dengan kegiatan perusahaan.


d. Memberikan masukan dan arahan atas kinerja
perusahaan dan permasalahan-permasalahan yang
timbul selama tahun berjalan.
Sasaran : a. Terlaksananya tugas-tugas Dewan Komisaris
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan;
b. Tercapainya tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance);
c. Terselesaikannya permasalahan perseroan secara tepat
dan cepat;
d. Terciptanya hubungan kerja dan komunikasi yang baik
antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Pelaksanaan : a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat Dewan
Komisaris dengan Direksi dan manajemen
diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan.
2. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
untuk membahas hal-hal yang bersifat penting dan atau
mendesak.
3. Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi
mengacu kepada ketentuan yang berlaku di PT
Perkebunan Nusantara IX (Persero).
4. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan
Sekretaris Perusahaan.
Output : Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau surat
keluar.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan tugas-tugas lainnya yang diatur
dalam anggaran dasar perusahaan, pada tahun buku 2014 Dewan Komisaris
merencanakan untuk menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Komisaris yang
sifatnya reguler sebanyak 22 kali.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 88

Rapat reguler antara Dewan Komisaris dengan Direksi di luar agenda


pembahasan evaluasi kinerja bulanan (LHU) dapat dilaksanakan secara tersendiri/
terpisah atau digabung dalam hari yang sama dengan rapat evaluasi capaian
kinerja bulanan (LHU), dengan rincian sebagai berikut :

No. Materi Pokok/ Agenda Bahasan Frekuensi


1. Evaluasi capaian kinerja bulanan/ LHU 12 kali
2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2 kali
3. Laporan Tahunan 1 kali
4. Persiapan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk 1 kali
me-review usulan agenda yang akan diputuskan
dalam RUPS seperti remunerasi, pembagian laba
tahun berjalan, dan hal-hal khusus yang dimintakan
pengesahan RUPS
5. Evaluasi / Penunjukan KAP 1 kali
6. Review Hasil Pemeriksaan Auditor Eksternal (KAP/ 1 kali
BPK)
7. Review Bidang Operasional 1 kali
8. Review Implementasi Manajemen Risiko dan 1 kali
kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-
undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga
9. Review Implementasi GCG 1 kali
10. Permasalahan (Strategis) Perusahaan 1 kali
Jumlah 22 kali

C. Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan


Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan adalah kunjungan kerja Dewan
Komisaris dalam rangka pembinaan dan pengawasan unit kerja perseroan, memonitor
dan mengevaluasi capaian kinerja pabrik gula/kebun, melakukan peninjauan dan
mengevaluasi kinerja produksi dan pengadaan aset lain/persiapan giling Pabrik Gula,
serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain apabila diperlukan dalam rangka
memperlancar pelaksanaan tugasnya.
i. Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Perjalanan dinas dalam negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan
yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja (Kantor Pusat) ke

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 89

tempat tujuan lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik dengan atau
tanpa menginap.
Tujuan : a. Mendapatkan masukan dari Kebun/Pabrik Gula terkait
dengan pelaksanaan kegiatan perseroan;
b. Mengawasi dan memonitor realisasi kinerja capaian
pendapatan dan realisasi biaya pada tingkat kebun dan
atau pabrik gula sesuai rencana kerja dan anggaran PT
Perkebunan Nusantara IX (Persero);
c. Melakukan pengecekan secara langsung atas
pelaksanaan pembangunan dan atau pengadaan aset
perusahaan;
d. Melakukan pertemuan dan pembahasan dengan
Kepala Bagian dan Administratur untuk mengetahui
berbagai permasalahan dan kendala operasional di
Kebun dan Pabrik Gula guna dijadikan sebagai
masukan termasuk saran yang diperlukan kepada
Direksi;
e. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka mendukung
optimalisasi fungsi pengawasan terhadap perusahaan
seperti pertemuan dengan berbagai pihak terkait di
daerah yang dikunjungi.
Sasaran : a. Diperolehnya informasi yang obyektif mengenai
pelaksanaan kegiatan operasional di Kebun dan Pabrik
Gula;
b. Termonitornya realisasi pendapatan dan biaya pada
tingkat Kebun dan Pabrik Gula sesuai rencana kerja
dan anggaran perusahaan;
c. Diperolehnya informasi yang akurat dan up to date
mengenai jumlah, penyebaran, dan pendayagunaan
aset-aset perusahaan;
d. Diperolehnya informasi mengenai permasalahan dan
kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula;
e. Terwujudnya dukungan operasional Kebun dan Pabrik
Gula terutama yang berkaitan kerjasama dengan mitra
kerja.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 90

Pelaksanaan : a. Sesuai dengan kebutuhan;


b. Disertai oleh Anggota Sekretariat Dewan Komisaris
dan Anggota Komite Audit apabila dipandang perlu;
c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan
Sekretaris Perusahaan.
Output : Laporan Hasil Kunjungan
Dalam tahun 2014, Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan
program kunjungan kerja ke Kebun/Pabrik Gula sebanyak 12 kali dan dapat
disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.
ii. Perjalanan Dinas Luar Negeri
Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang
dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja ke tempat tujuan lain di
luar wilayah Republik Indonesia. Perjalanan Dinas luar negeri sifatnya insidental
dan hanya dilaksanakan jika diperlukan, seperti dalam rangka pendampingan
kepada manajemen melakukan studi banding terkait penerapan good corporate
governance di perusahaan, study banding pengelolaan usaha perkebunan serta
peningkatan kapabilitas Dewan Komisaris dalam bidang-bidang yang dibutuhkan.
Tata cara pelaksanaan perjalanan dinas Dewan Komisaris keluar negeri
berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN.
Pada tahun buku 2014, Dewan Komisaris merencanakan untuk melakukan
kegiatan kunjungan kerja/ studi banding keluar negeri maksimal sebanyak 1 kali
bagi setiap Anggota Dewan Komisaris dengan negara tujuan kunjungan
disesuaikan dengan kebutuhan.
D. Kegiatan Lainnya
i. Pendidikan dan Pelatihan
Program pendidikan dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan
kompetensi Anggota Dewan Komisaris guna mendukung optimalisasi
pelaksanaan tugasnya sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
Program ini diharapkan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan baik melalui
seminar, lokakarya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan
(LPP), undangan pihak eksternal, maupun khusus yang dilakukan oleh
perusahaan, misalnya dalam bidang manajemen risiko, pengendalian intern,
investasi, manajemen SDM dan lain-lain.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 91

Dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi Anggota Dewan


Komisaris dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugasnya, pada tahun buku
2014 Dewan Komisaris merencanakan untuk mengikuti program peningkatan
kompetensi maksimal sebanyak 2 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris,
khususnya yang terkait dengan bidang pengetahuan produksi dan manajemen
risiko.
ii. Kegiatan khusus (event)
Mengikuti kegiatan khusus baik yang diselenggarakan sendiri oleh perseroan atau
berdasarkan undangan yang diterima dari pihak-pihak eksternal yang terkait
antara lain, workshop sosialisasi peraturan perudang-undangan, pemberian/
penerimaan penghargaan. Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut mengingat
sifatnya adalah pendampingan kepada Direksi, maka pelaksanaannya akan
disesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing Anggota Dewan
Komisaris.

4. Kegiatan Komite Audit


Secara ringkas, tugas Komite Audit sesuai dengan PER-05/MBU/2006 pada prinsipnya
antara lain adalah:
a. Mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian intern.
b. Mengevaluasi efektivitas auditor intern dan auditor ekstern.
c. Mengevaluasi kegiatan dan hasil audit SPI dan auditor ekstern.
d. Memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian intern.
e. Mengevaluasi prosedur review atas informasi perusahaan.
f. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Komisaris.
g. Melaksanakan tugas khusus dari Komisaris.
Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan antara lain dalam kegiatan:
a. Menganalisis laporan hasil audit SPI, dan laporan hasil audit Kantor Akuntan Publik,
sehingga diharapkan Komite Audit akan memperoleh informasi awal tentang:
Pengendalian internal perusahaan
Efektivitas auditor internal (Satuan Pengawasan Intern) dan auditor eksternal
(Kantor Akuntan Publik)
b. Menelaah laporan periodik perusahaan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja
manajemen termasuk keandalan prosedur review laporan dan obyektivitasnya. Dari
hasil penelaahan tersebut disusun semacam laporan hasil evaluasi sebagai masukan
bahan rapat bagi Dewan Komisaris dalam rapat dengan Direksi.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 92

c. Menelaah usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Rencana
Jangka Panjang (RJP) dan berdasarkan hasil penelaahan tersebut dibuat masukan untuk
Dewan Komisaris.
d. Mengadakan rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Pengawasan
Intern (SPI) untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai pengendalian
internal perusahaan dan efektivitas kegiatan dan hasil audit KAP dan SPI.
e. Melaksanakan rapat internal Komite Audit untuk menyamakan persepsi antar unsur
Komite Audit mengenai kesimpulan hasil evaluasi dan penelaahan di atas, termasuk
merumuskan masukan bagi Dewan Komisaris.
f. Menyusun laporan periodik termasuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
g. Melaksanakan tugas khusus dari Dewan Komisaris yang meliputi namun tidak terbatas
pada:
Mengevaluasi dan meneliti usulan penghapusan aset tetap.
Mengevaluasi kinerja dan output KAP yang telah melaksanakan tugasnya dalam
rangka menentukan kelayakan dan kemungkinannya untuk ditunjuk kembali sebagai
auditor tahun berikutnya.
Mengevaluasi usulan penunjukan KAP yang akan ditugasi sebagai auditor
perusahaan bilamana, berdasarkan kinerja mau pun peraturan yang berlaku, KAP
yang lalu sudah tidak dapat ditunjuk kembali sebagai auditor.
h. Ikut serta dalam rapat internal Dewan Komisaris atau rapat lain yang dipandang perlu
guna memberikan berbagai masukan mengenai masalah substansial yang perlu dibahas
dengan Direksi.
Kegiatan tersebut di atas disimpulkan dalam matriks sebagai berikut:

No Uraian Ukuran/Frekuensi
1 Menganalisis laporan hasil audit SPI Hasil audit yang diterima
2 Menganalisis hasil audit KAP Hasil audit yang diterima
Menelaah Laporan Hasil Usaha termasuk
3 keandalan prosedur review dan obyektivitas 12 LHU
laporan
4 Rapat dengan Satuan Pengawasan Internal 3 kali
5 Rapat dengan KAP 2 kali
6 Rapat internal Komite Audit 12 kali
Menyusun masukan untuk Dewan Komisaris
7 12 kali
sebagai bahan rapat

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 93

No Uraian Ukuran/Frekuensi
8 Menyusun laporan periodik 4 kali
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
9 2 kali*
khusus dari Dewan Komisaris
10 Rapat dengan Dewan Komisaris 12 kali

* Sesuai dengan frekuensi tugas dari Dewan Komisaris

5. Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris


a. Dalam anggaran dasar perusahaan antara lain ditetapkan bahwa Dewan Komisaris
berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris.
b. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Nomor : KEP-01/PTPNIX/II/2011 sejak tanggal 1 Februari 2011 dan sewaktu-waktu
dapat diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
c. Tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris antara lain adalah :
Menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan dalam rangka
mendukung seluruh kegiatan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, baik rapat internal Komisaris maupun
gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali rapat khusus yang hanya boleh
dihadiri oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Tugas-tugas Sekretariat Dewan Komisaris, antara lain meliputi :
Tugas-tugas Rutin :
1) Mengagendakan kegiatan Dewan Komisaris;
2) Sebagai penghubung/ fasilitator dalam penyelenggaraan rapat internal Dewan
Komisaris.
3) Bekerja sama dengan Sekretariat Perusahaan untuk persiapan penyelenggaraan
rapat Dewan Komisaris dengan Direksi serta dengan pihak ketiga lainnya
termasuk memastikan ketersediaan bahan rapat.
4) Menyiapkan konsep tanggapan/sambutan Dewan Komisaris sesuai dengan
arahan Dewan Komisaris, yang berhubungan dengan :
a) Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP);
b) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
c) Laporan-laporan manajemen berkala (Triwulanan, Semesteran dan
Tahunan);

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 94

d) Konsep sambutan Dewan Komisaris pada Pra-RUPS dan RUPS (RKAP


dan Laporan Tahunan);
e) Konsep pidato pada Raker, penyusunan Laporan Pertanggungajawaban
Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan.
5) Mengadministrasikan seluruh dokumentasi sehubungan dengan pelaksanaan
tugas-tugas Dewan Komisaris.
6) Mengadministrasikan tata persuratan Dewan Komisaris.
7) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris.
8) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan
Direksi dan / atau dengan pihak ketiga lainnya.
9) Mengikuti Rapat-rapat yang dihadiri oleh Dewan Komisaris kecuali untuk rapat
yang bersifat terbatas yang dikecualikan oleh Dewan Komisaris untuk dihadiri
oleh Sekretariat Komisaris.
Tugas-tugas Lain :
1) Berkoordinasi dengan Sekretariat Perusahaan untuk mengatur perjalanan Dinas/
Kunjungan Kerja Lapangan Dewan Komisaris dan organnya sesuai dengan
penugasan Komisaris serta ikut serta di dalam perjalanan dinas.
2) Bekerjasama dengan Komite Audit untuk menyiapkan tanggapan maupun surat
Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugas-tugasnya seperti tanggapan dan
masukan atas RJPP, RKAP, Laporan Keuangan dan lain-lain.
3) Mendukung administrasi dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Audit
4) Mengikuti kegiatan lain yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan
penugasan Dewan Komisaris.
5) Bersama-sama dengan Sekretaris Perusahaan menyiapkan program pengenalan
kepada anggota Komisaris yang baru diangkat.
6) Menyiapkan konsep penyusunan Key Performance Indicators (KPI) Dewan
Komisaris.
7) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Dengan tugas-tugas tersebut, Sekretaris Dewan Komisaris merupakan pelaksana
administratif kegiatan Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris akan menjabarkan
dan merealisasikan arahan-arahan yang dirumuskan Dewan Komisaris dalam bentuk
koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sehingga menghasilkan
keputusan, program, surat-surat, dan dokumen-dokumen lainnya.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 95

6. Anggaran Dewan Komisaris :


Dalam tahun 2014, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas/ kegiatan Dewan
Komisaris dianggarkan biaya sebesar Rp.5.713.769.000,- yang terdiri atas:

No Anggaran Nilai (Rp)

1 Rapat Dewan Komisaris 1.154.800.000

2 Peninjauan Kebun & Pabrik 834.600.000

Program Pendidikan & Pelatihan Dewan


3 380.175.000
Komisaris (dalam dan luar negeri)
Honorarium dan Tunjangan (beserta perangkat
4 3.209.194.000
Dewan Komisaris)
Biaya Kesekretariatan dan Pencetakan
5 135.000.000
Dokumen Komite Audit

Total Anggaran 5.713.769.000

(Rincian Anggaran Terlampir)

7. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris


Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus
2011 tentang Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris diwajibkan
menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan, serta indikator pencapaian kinerja (key
performance indicators) Dewan Komisaris sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan
tugas dan kewajibannya
Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris dimaksudkan antara lain untuk
meningkatkan akuntabilitas Dewan Komisaris tentang tanggung jawabnya terkait dengan
pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Fungsi Dewan Komisaris adalah fungsi pengawasan
dan pemberian nasihat sehingga fungsi Dewan Komisaris bukan merupakan fungsi
eksekutif, karena fungsi eksekutif dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran manajemen di
bawahnya.
Secara teoritis, penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil yang seharusnya
dicapai (kriteria) dengan realisasi pencapaian. Penentuan hasil yang seharusnya dicapai
seyogyanya adalah hasil yang benar-benar bisa dicapai, dalam arti pencapaiannya bisa
dikendalikan (controllable) oleh pihak yang dinilai kinerjanya.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 96

Pasal 114 ayat (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
menegaskan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-
hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan. Pada ayat (3) pasal yang sama
tertulis bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai menjalankan tugasnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2). Sedangkan ayat (5) pasal yang sama menjelaskan bahwa anggota
Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:
a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan
perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung mau pun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian.
c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.
Oleh sebab itu, Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu alat yang dapat mempresentasikan mengenai kinerja Dewan
Komisaris bagi para stakeholders khususnya untuk mengetahui sampai berapa jauh fungsi
pengawasan dan pemberian nasihat yang dilaksanakan Dewan Komisaris telah sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dirumuskan dalam bentuk matriks penilaian
terlampir.

No Indikator Skor Kriteria Bobot


1 2 3 4 5
1 Rapat Dekom 20
a. Frekuensi 1 Jika jumlah rapat dalam setahun lebih dari 12
penyelenggaraan kali
0,5 Jika jumlah rapat dalam setahun 7 s.d. 12
10
kali
0 Jika jumlah rapat dalam setahun kurang dari
6 kali
b. Rata-rata 1 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom di
10
Kehadiran atas 70%

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 97

No Indikator Skor Kriteria Bobot


1 2 3 4 5
0,5 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom
antara 30% - 70%
0 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dewan
Komisaris di bawah 30%

2 Pemberian persetujuan dan atau tanggapan serta saran 30


a. Persetujuan dan 1 Jika jangka waktu persetujuan dan atau
atau tanggapan tanggapan rata-rata lebih cepat atau sama
Dewan Komisaris dengan 1 minggu setelah bahan lengkap.
atas usulan Direksi 0,5 Jika jangka waktu persetujuan dan atau 10
tanggapan rata-rata melebihi 1 minggu
setelah bahan lengkap.
0 Jika Dekom tidak memberikan tanggapan
b. Memberikan 1 Jika terdapat lebih dari 15 kali saran yang
nasehat atau saran diberikan kepada Direksi dalam setahun
kepada Direksi 0,5 Jika terdapat 7 s.d 15 kali saran yang
10
diberikan kepada Direksi dalam setahun
0 Jika terdapat kurang dari 6 kali saran yang
diberikan kepada Direksi dalam setahun
c. Monitoring tindak 1 Jika terdapat 2 kali atau lebih monitoring
lanjut temuan audit tindak lanjut temuan audit internal/eksternal
10
internal/eksternal 0 Jika terdapat kurang dari 2 kali monitoring
tindak lanjut temuan audit internal/eksternal
3 Pembinaan Kebun/Pabrik Gula 10
Frekuensi Kunjungan 1 Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
Kerja atau evaluasi pendukungnya tercapai sama atau lebih dari
Kebun/Pabrik Gula 80% dari jumlah kunjungan kerja yang 10
telah direncanakan
0,5 Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 98

No Indikator Skor Kriteria Bobot


1 2 3 4 5
pendukungnya terlaksana kurang dari 80%
dari jumlah yang telah direncanakan
0 Jika Dekom dan unit pendukungnya tidak
melakukan kunjungan kerja
4 Peningkatan Kompetensi Anggota Dekom 10
Pelaksanaan program 1 Jika jumlah realisasi program peningkatan
peningkatan kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
kompetensi lebih banyak atau sama dengan rencana
0,5 Jika jumlah realisasi program peningkatan
kompetensi Dekom dan unit pendukungnya 10
lebih sedikit dibandingkan dengan rencana
0 Jika tidak dilakukan program peningkatan
kompetensi Anggoat Dekom dan unit
pendukungnya.
5 Peran Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan 15
a. Tingkat Kesehatan 1 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah
Perusahaan minimal sehat
0,5 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah
kurang sehat 5
0 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah
tidak sehat

b. Opini Auditor 1 Jika opini Auditor Independen adalah Wajar


Independen/KAP Tanpa Pengecualian
0,5 Jika opini Auditor Independen adalah Wajar
Dengan Pengecualian 5
0 Jika opini Auditor Independen adalah
Menolak Pendapat (disclaimer) atau tidak
wajar (adverse)
c. Nilai GCG 1 Jika nilai GCG Perusahaan tercapai lebih
dari 80 5
0,5 Jika nilai GCG Perusahaan antara 70 sampai

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 99

No Indikator Skor Kriteria Bobot


1 2 3 4 5
dengan 80
0 Jika nilai GCG Perusahaan tercapai kurang
dari 70

6 Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Laporan Pengawasan 15


a. Penyusunan dan 1 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
penyampaian RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
Rencana Kerja dan Nusantara IX (Persero) tepat waktu
Anggaran Tahunan 0,5 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
Dekom RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
7,5
Nusantara IX (Persero) tetapi tidak tepat
waktu
0 Jika Dekom tidak menyusun RKA nya
dalam RKAP PT Perkebunan Nusantara IX
(Persero)
b. Penyusunan dan 1 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
penyampaian Laporan Pengawasannya dalam Laporan
Laporan Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX
Pengawasan (Persero) tepat waktu
Tahunan Dekom 0,5 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
Laporan Pengawasannya dalam Laporan 7,5
Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX
(Persero) tetapi tidak tepat waktu
0 Jika Dekom tidak menyusun Laporan
Pengawasannya dalam Laporan Manajemen
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Total Nilai 100

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 100

Penilaian :

Predikat Total Nilai


Baik Sekali > 90 s.d. 100
Baik > 75 s.d. 90
Cukup 60 s.d. 75
Kurang < 60

8. Penutup.
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2014 disusun sebagai pedoman
kerja Dewan Komisaris dan segenap organnya dalam rangka menjalankan tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawab yang diembannya.
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris pada prinsipnya
menunjukkan tugas, pokok dan fungsi Dewan Komisaris selaku organ perseroan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya bersama dalam rangka untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dijabarkan dalam penetapan strategi
dan kebijakan serta program kerja dalam pencapaian sasaran-sasaran PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Tahun 2014. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari
semua pihak dalam merealisasikan RKA Dewan Komisaris tahun 2014.

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014


PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 101

BAB X
PENUTUP

1. K E S I M P U L A N
1.1. Tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) memperoleh laba sebelum pajak
sebesar Rp. 63,13 milyar atau 26,25% dari RKAP laba sebesar Rp. 240,51 milyar.
1.2. Pada tahun buku 2014 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) menganggarkan laba (rugi)
yang terinci sebagai berikut :
RKAP
Tanaman Semusim Rp. 10.401.765 ribu
Tanaman Tahunan Rp. 55.124.450 ribu
Laba Sebelum Pajak Rp. 65.526.215 ribu

1.3. Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2014 dihitung berdasarkan Keputusan Menteri
BUMN No. KEP-100 / MBU / 2002 tanggal 4 Juni 2002 dengan jumlah nilai 87,50 dan
tingkat kesehatan SEHAT ( AA ).

2. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS


2.1. Mohon kepada RUPS untuk menyetujui dan mengesahkan Revisi Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tahun 2014.
2.2. Menghapus aset tanaman dan non tanaman meliputi :
Aset Tanaman
Karet 1.399,30 ha, nilai buku Rp. 2.613.674.348
Teh 111,92 ha, nilai buku Rp. 148.144.979
Kopi 140,00 ha, nilai buku Rp. 7.283.770
Kayu 148,90 ha, nilai buku Rp. 1.052.446.107
Kapok 82,26 ha, nilai buku Rp. 56.427.936
Jumlah Tanaman 1.882,38 ha, nilai buku Rp. 3.877.977.140
Aktiva Non Tanaman
Tanaman Semusim nilai buku Rp. 0
Tanaman Tahunan nilai buku Rp. 591.704.441
Jumlah Non Tanaman nilai buku Rp. 591.704.441
Total Penghapusan Rp. 4.469.681.581

Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai